BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Pengenalan Usaha Tako-Maru adalah sebuah perluasan usaha dari PT. Intra Nuansa Abadi pada
bidang Food & Beverages, dimana produk yang dijual adalah Takoyaki. Status perusahaan saat ini adalah perencanaan, dimana akan dilaksanakan pada tahun 2012. Perkiraan lokasi yang digunakan adalah dengan menyewa tempat di mall daerah Tangerang, yaitu Supermall Lippo Karawaci. Karena target pasar yakni remaja banyak terkumpul disana. Visi dalam menjalankan usaha ini adalah menjadi perusahaan yang domestik yang menawarkan masakan khas Jepang yakni Takoyaki di seluruh Indonesia. Misi perusahaan adalah menawarkan masakan Takoyaki khas Jepang dengan membuka Kios di mall yang ada di Tangerang serta menambah Kios di mall – mall lain di sekitarnya dan tidak tertutup kemungkinan menambah kios di luar pulau di seluruh Indonesia di kemudian harinya. Kelebihan dari perusahaan ini adalah menawarkan masakan yang jarang didapat di lingkungan kita dan dengan tampilan kios yang menarik sehingga konsumen dapat tertarik untuk membeli dan mencicipi Takoyaki. Perkiraan laba bersih dari usaha Takoyaki dapat mencapai puluhan juta per tahunnya, untuk setiap kios. Modal terdiri atas Etalase, Panggangan, Peralatan, Perizinan, Modal lain – lain. Modal tersebut adalah sebesar Rp. 110.000.000 dimana diperoleh dari modal sendiri. Serta dijual dengan harga Rp. 9.000. 4.2
Studi Kelayakan Perencanaan Bisnis Takoyaki
4.2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran
44
Observasi dilakukan dalam menganalisis aspek pasar dan pemasaran. Observasi meliputi segmen pasar, competitor, jumlah pengunjung yang datang serta mengetahui permintaan akan jajanan dalam lokasi penjualan. Dalam prosesnya mengobservasi mall lokasi penjualan, penulis mengetahui bahwa terdapat banyak serta beragam jenisnya jajanan ringan yang tersaji dimall. Dari hasil tersebut penulis menyimpulkan bahwa permintaan akan jajanan makanan ringan yang tersaji di mall lokasi penjualan besar. Oleh sebab itu, penulis melihat adanya peluang bisnis
dan mengasumsikan bahwa bila hanya 3% saja dari
keseluruhan pengunjung yang datang setiap harinya membeli sajian jajanan ringan yang ditawarkan, maka usaha yang akan dibuat layak untuk dijalankan. Berikut adalah hasil analisis observasi yang telah dilakukan : •
Obsevasi dilakukan penulis dari pukul 13:00 sampai dengan pukul 20:00, dengan pertimbangan bahwa dari Mall buka yaitu pukul 10:00 sampai dengan pukul 12:59 pengunjung yang datang belum besar, sedangkan dari pukul 20:01 sampai pukul 22:00 pengunjung yang datang sudah hampir tidak ada. Setelah dilakukan observasi di pintu utama Supermall Lippo Karawaci pada tanggal 27 mei 2012 dari pukul 13:00 sampai pukul 16:00 kemudian dilanjutkan pukul 17:00 sampai dengan pukul 20:00, diketahui bahwa; pada pukul 13:00 sampai dengan pukul 16:00 pengunjung yang datang melalui pintu utama adalah sebanyak 2605 orang; pada pukul 17:00 sampai dengan pukul 20:00 pengunjung yang datang melalui pintu utama adalah sebanyak 2138 orang (tidak termasuk anak – anak dan karyawan). Penulis menggunakan asumsi bahwa ketiga pintu yang lain, dilewati oleh setengah dari pengunjung yang datang melalui pintu utama. Maka, jika jumlah pengunjung yang datang melewati pintu utama adalah sebesar 4743 orang, maka jumlah pengunjung yang
44
datang melewati ketiga pintu yang lain diasumsikan sebesar 7114 orang. Maka diketahui, jumlah pengunjung yang terhitung datang ke Mall Lippo Karawaci adalah sebanyak 11857 orang. Dari hasil yang didapat maka penerapan dalam rumusan Slovin untuk kaitannya dalam pembagian kuesioner adalah sebagai berikut : e² = 10%
N = 11857
Dengan hasil diatas maka, penulis melakukan pembulatan keatas menjadi 100 (dari 99.16) sampel pengunjung Mall tempat usaha. •
Pandangan dan tren pada masa depan Jika melihat keadaan saat ini, maka usaha Takoyaki ini dapat berkembang di masa yang akan datang karena melihat trend masyarakat saat ini akan Food & Beverages semakin berkembang. Banyak bermunculan usaha – usaha di bidang Food & Beverages menjadikan pelaku usaha menjadi semakin kreatif untuk mencari aneka makanan baru baik itu makanan tradisional maupun modern untuk memenuhi kepuasan konsumen dalam mencoba rasa makanan yang lezat.
•
Analisis pesaing Persaingan dalam bisnis ini cukup ketat sebab, setiap orang dapat masuk untuk memulai bisnis yang sama. Namun dari hasil observasi yang telah dilakukan penulis, pelaku usaha dalam bisnis ini masih jarang ditemui.
•
Segmentasi pasar Segmen pasar dari bisnis Takoyaki ini tidak memandang umur selama mereka menyukai makanan ringan, senang berbelanja makanan ringan,
44
serta mampu untuk membeli makanan ringan tersebut. Namun kebanyakan dari mereka yang senang membeli jajanan adalah mereka yang berumur 20 tahun ke atas. •
Observasi kompetitor Penulis juga melakukan observasi akan pesaing – pesaing yang ada di wilayah Tangerang dan Jakarta. Dalam observasi yang dilakukan penulis menemukan 6 pesaing yang dibidang Takoyaki yang juga berjualan di Mall. Dari hasil yang didapat tersebut, penulis menyimpulkan bahwa peluang bisnis dalam usaha Takoyaki sangat besar dan potensial karena belum banyak pesaing dalam usaha ini dan para pesaing tersebut jaraknya tidak berdekatan antara 1 dengan yang lainnya, melainkan berjauhan.
•
Peramalan industri dan pasar Industri akan semakin baik melihat industri ini mulai berkembang di Indonesia dan antusias masyarakat akan industri Food & Beverage yang besar. Perkiraan pasar, usaha ini akan diterima di pasar karena produk ditawarkan dengan harga yang murah dan memiliki protein yang tinggi karena menggunakan ikan dan daging.
•
Penulis membagikan kuesioner sederhana kepada pengunjung mall yang datang ke mall Supermall Lippo Karawaci, guna mengetahui minat akan jajanan yang ada di mall serta besaran biaya yang rela dikeluarkan konsumen untuk membeli makanan ringan. Dari hasil pembagian kuesioner dapat diketahui bahwa : o Pengunjung yang mengeluarkan biaya sebesar Rp. 20.000, untuk membeli jajanan yang ada di mall ialah sebesar 8 % o Pengunjung yang mengeluarkan biaya sebesar Rp. 50.000, untuk membeli jajanan yang ada di mall ialah sebesar 17 %
44
o Pengunjung yang mengeluarkan biaya sebesar Rp. 100.000, untuk membeli jajanan yang ada di mall ialah sebesar 75 % Jadi, kesimpulan yang bisa didapat dari hasil observasi yang telah dilakukan adalah diketahui bahwa terdapat banyak serta beragam jenisnya jajanan ringan yang tersaji di Mall serta belum banyak pesaing dalam bisnis Takoyaki, jadi persaingan belum terasa dan masi ada peluang untuk menciptakan Brand Image dalam masyarakat untuk bisa menjadi Market Leader dalam usaha Takoyaki. Dari hasil tersebut penulis menyimpulkan bahwa permintaan akan jajanan makanan ringan yang tersaji di mall lokasi penjualan besar. Oleh sebab itu, penulis melihat adanya peluang bisnis dan mengambil asumsi bahwa bila hanya 3% saja dari keseluruhan pengunjung yang datang setiap harinya membeli 1 porsi sajian jajanan ringan Takoyaki yang ditawarkan, maka usaha yang akan dibuat akan layak untuk dijalankan. 4.2.2 Analisis Aspek Produksi Beberapa analisis aspek produksi adalah sebagai berikut : 1. Lokasi Letak bisnis Takoyaki
terletak di mall Supermall Lippo Karawaci,
Tangerang. Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi tersebut adalah sebagai berikut : o Target pasar yakni anak muda dan remaja banyak terkumpul disana. o Segmentasi pasar yakni untuk kalangan menengah dan menengah ke bawah yang cocok di lokasi tersebut. o Penjualan dikhususkan di area Mall. o Desain etalase yang cocok digunakan di area Mall. 2. Operasional
44
o Produk yang ditawarkan dalam usaha ini adalah makanan ringan cepat saji yang berasal dari negara Jepang yakni Takoyaki yang merupakan makanan ringan yang terbuat dari adonan tepung telur ayam, daging, serta dilapisi dengan saus mayonnaise atau saus sambal. Takoyaki dibuat dengan bentuk bola – bola dengan diameter 3 – 5 centimeter.
Gambar 4.1 Foto Takoyaki Sumber : penulis o Volume operasi : volume operasi bergantung kepada penjualan perhari. o Mesin dan peralatan Tidak diperlukan mesin khusus dalam pembuatan produksi Takoyaki hingga produk dapat dijual kepada konsumen. Namun terdapat peralatan yang harus tersedia, agar penjualan dapat dijalankan. Peralatan tersebut adalah sebagai berikut :
Pan Listrik
Etalase
44
Kursi
Banner
Lentera
Lampu neon
Tupperware
Kuas
Lemari es
Botol saus
o Bahan baku dan bahan penolong Bahan baku yang dipergunakan dalam membuat Takoyaki, yaitu : •
Adonan
•
Telur Ayam
•
Daging
•
Minyak
Bahan penolong yang dipergunakan dalam menyajikan Takoyaki, adalah sebagai berikut :
•
•
Saus Takoyaki
•
Saus Sambal
•
Saus Mayonaise
•
Katsouboshi
•
Box
•
Sumpit
Tenaga kerja
Tenaga kerja yang diperlukan dalam menjalankan bisnis ini adalah : ± 3 orang yang akan dijelaskan lebih lanjut pada aspek manajemen.
44
Tenaga kerja tidak memerlukan keahlian khusus sehingga tidak terdapat permasalahan dalam perekrutan tenaga kerja. Tenaga kerja yang akan direkrut tersebut nantinya akan diajari cara memasak, cara membuat adonan, cara melayani konsumen, serta promosi bisnis agar konsumen dapat tertarik untuk datang. Tenaga kerja akan diberikan seragam kepada masing – masing orangnya, seragam tersebut akan dipakai setiap harinya selama masa kerja. Terdapat 2 jenis seragam yang akan diberikan kepada Tenaga kerja agar dapat terlihat baik dan menarik bagi pengunjung yang datang, yaitu seragam untuk hari senin – jumat dan seragam untuk hari sabtu dan minggu. •
Kios
Dalam menjalankan usahanya di lokasi penjualan, terdapat etalase sebagai sarana penjualan. Etalase didesain sebaik mungkin agar menarik perhatian konsumen. Etalase yang digunakan sengaja didesain khusus agar lebih menarik minat pengunjung dan lebih menyatu kedalam suasana dan tema Mall tempat usaha.
44
Gambar 4.2 Rencana Etalase Sumber : penulis •
SOP
Penjualan Takoyaki di etalase disajikan semenarik mungkin, agar pengunjung dapat tertarik untuk dapat datang mencicipi Takoyaki. Penjualan 1 box Takoyaki berisi 3 butir seharga Rp. 9.000, serta 1 botol minuman aqua 330ml dengan harga Rp. 2.000,-. Terdapat 2 pilihan rasa Takoyaki untuk saat ini. Yakni rasa daging gurita dan daging sapi. Konsumen dapat memilih menu yang tersedia sesuai dengan keinginan dan selera mereka sendiri. Untuk setiap pembelian 2 box takoyaki konsumen akan mendapatkan 1 buah minuman aqua 330ml secara cuma – cuma. Operasional perusahaan adalah 30 hari (senin – minggu) dalam satu bulan. Asumsi satu bulan adalah 30 hari. 4.2.3 Analisis Aspek Manajemen Terdapat beberapa aspek manajemen, berikut diantaranya : 1. Status kepemilikan bisnis Takoyaki : perseorangan
44
Alasan : membentuk perusahaan baru dalam ekspansi bisnis, karena bisnis yang dijalankan berbeda jenisnya dari bisnis sebelumnya. 2. Manajemen bisnis Takoyaki berdiri sendiri, tidak tergabung dalam perusahaan utama untuk mencegah terjadinya ketimpangan dalam proses manajemen karena proses manufaktur yang berbeda. 3. Karyawan yang dibutuhkan terdiri atas : •
Manajer pelaksana : 1 orang Persyaratan : tidak ada persyaratan khusus karena manajer pelaksana ditunjuk langsung oleh direktur untuk mengelola bisnis yang akan dijalankan. Namun, manajer pelaksana harus mengetahui tentang bisnis yang akan dijalankan serta apa saja keahlian yang harus dimiliki.
•
Karyawan : 2 orang. Persyaratan pekerja : SMA (Sekolah Menengah Atas) dan setingkatnya. Dalam hal ini pekerja tidak memerlukan keahlian khusus
karena
setiap
pekerja
mengikuti training
atas
pekerjaannya. Training tidak memerlukan biaya tambahan karena training akan dilakukan oleh manajer pelaksana.
4. Rencana struktur organisasi bisnis Takoyaki. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa manajemen bisnis Takoyaki terpisah dari bisnis utama. Karenanya, bisnis Takoyaki memiliki struktur organisasinya tersendiri. Struktur organisasi ini dapat berubah menjadi lebih kompleks pada saat bisnis ini sudah mencapai masa pertumbuhan
44
dan dirasa perlu untuk menambah staff dan sebagainya. Struktur organisasi tersebut digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Sumber : Penulis Deskripsi pekerjaan : •
Manajer
:
merencanakan,
mengatur,
mengawasi,
dan
menyediakan bahan baku sehingga proses produksi dapat dijalankan. Manajer juga bertugas dalam membeli setiap kebutuhan yang dibutuhkan usaha dalam menjalankan bisnis agar dapat berjalan dengan baik. Manajer berhak untuk mengatur karyawan / staff dalam pekerjaannya, jika terdapat kesalahan
ataupun
kecurangan
dari
karyawan
dalam
menjalankan tugasnya, manajerlah yang bertugas untuk menegur sampai memecat karyawan. Manajer bertanggung jawab atas keluar masuknya uang usaha, dan pemberian gaji kepada karyawan. •
Karyawan : bertugas menjalankan usaha di lokasi penjualan, mulai
dari
membuat
adonan
hingga
siap
di
goring,
penggorengan bahan baku, pengemasan produk agar sia disantap dan diserahkan kepada konsumen, serta menjual roduk yang telah dibuat kepada konsumen. Karyawan / Staff juga bertugas
dalam
mempromosikan
produk
kepada
para
pengunjung mall di tempat usaha, agar tertarik untuk datang
44
dan membeli produk yang ditawarkan. Karyawan wajib bertanggung jawab atas pekerjaannya kepada manajer. 4.2.4 Analisis Aspek Keuangan 4.2.4.1 Modal Investasi Total modal investasi yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis adalah sebesar Rp. 110.000.000, dimana modal awal didapatkan dari modal sendiri. Rincian asset dan biaya adalah sebagai berikut : •
Inventaris untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.
Perangkat Kerja Pan Listrik Etalase Kursi Banner Hiasan Lampu neon Tupperware Kuas Lemari es Botol saus
Merk Ellane Costum Lion Star Costum Costum Philips Lion Star Eterna Sharp Lion Star
Jumlah (unit) 1 1 1 2 2 1 6 1 1 5
Harga Satuan Rp. 800.000 Rp. 6.000.000 Rp. 25.000 Rp. 15.000 Rp. 150.000 Rp. 20.000 Rp. 30.000 Rp. 3000 Rp. 2.572.000 Rp. 14.000
Total Inventaris
R p . 1 0 . 0 0 0 . 0 0 0
•
Depresiasi inventaris pertahun. Depresiasi
44
Jumlah Harga Rp.800.000 Rp. 6.000.000 Rp. 25.000 Rp. 30.000 Rp. 300.000 Rp. 20.000 Rp. 180.000 Rp. 3000 Rp. 2.572.000 Rp. 70.000
Dengan menggunakan asumsi umur ekonomis 5 tahun dengan nilai residu atau nilai sisa 10% dari harga awal. Depresiasi Depresiasi / tahun •
Perkiraan Suply dan Biaya untuk menunjang kegiatan administrasi yang umur ekonomisnya 1 tahun atau kurang.
Jenis Biaya Biaya Produksi Adonan Aqua 330 ml Saus Takoyaki Saus Sambal Saus Mayonaise Katsouboshi Telur Ayam Daging Gurita Daging Sapi Minyak Biaya Overhead Box Sumpit Kayu Biaya Tetap Listrik Sewa Gaji Penyusutan Biaya Administrasi Biaya Lain-Lain Total Biaya
•
Total Biaya per Bulan
Total Biaya per Tahun
Rp. 450.000 Rp. 414.000 (Rp. 23.000/dos) Rp. 450.000 Rp. 30.000 Rp. 117.500 Rp. 540.000 Rp. 187.000 Rp. 810.000 Rp. 400.000 Rp. 25.000
Rp. 5.400.000 Rp. 4.968.000 Rp. 5.400.000 Rp. 360.000 Rp. 1.410.000 Rp. 6.480.000 Rp. 2.250.000 Rp. 9.720.000 Rp. 4.800.000 Rp. 300.000
Rp. 90.000 Rp. 12.000
Rp. 1.080.000 Rp. 144.000
Rp. 500.000 Rp. 2.000.000 Rp. 1.600.000 Rp. 150.000
Rp. 6.000.000 Rp. 24.000.000 Rp. 19.200.000 Rp. 1.800.000
Rp. 558.000 Rp. 8.333.000
Rp. 6.688.000 Rp. 100.000.000
Perkiraan Suply dan Biaya berdasarkan inflasi per tahun.
Tahun
Biaya
Inflasi
Kenaikan
Total Biaya
2012
Rp. 100.000.000,00
5,4 %
Rp. 5.400.000,00
Rp. 105.400.000,00
44
2013
Rp. 105.400.000,00
5,4 %
Rp. 5.691.600,00
Rp. 111.091.600,00
2014
Rp. 111.091.600,00
5,4 %
Rp. 5.998.946,40
Rp. 117.090.546,40
2015
Rp. 117.090.546,40
5,4 %
Rp. 6.322.889,51
Rp. 123.413.435,91
2016
Rp. 123.413.435,91
5,4 %
Rp. 6.664.325,54
Rp. 130.077.761,40
Asumsi : Biaya dipengaruhi inflasi per tahunnya (inflasi menggunakan rata – rata inflasi dari Januari 2010 sampai Mei 2012 sebesar 5,4%). •
Penetapan harga dan analisis BEP Setelah biaya yang harus dikeluarkan telah dijabarkan, kini penetapan harga yang pas perlu ditetapkan juga, agar pelaku bisnis tidak rugi pada prosesnya. Melalui proses perhitungan adonan dan bahan – bahan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan 1 box Takoyaki, didapat modal 1 box dengan isi 3 butir Takoyaki Rp. 3.684. Maka harga ditetapkan sebesar Rp. 9.000, dengan pertimbangan biaya tetap yang ada. Dengan penetapan harga yang ada, maka analisa BEP dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
Jadi, unit yang harus terjual untuk mendapatkan titik BEP dalam 1 bulan adalah 1110 box perbulannya atau sebanyak 37 box perharinya. 4.2.4.2 Analisis Cash Flow Observasi dilakukan penulis dalam menghitung jumlah pengunjung yang datang dalam 1 hari pada tanggal 27 mei 2012, hasil yang didapat ialah jumlah
44
pengunjung yang datang sebanyak 11857 orang. Diasumsikan dalam sebulan jumlah pengunjung setiap harinya sama, maka jumlah pengunjung dalam 1 bulan didapat sebanyak 355.710 orang dan pengunjung selama 1 tahun adalah 4.268.520 orang. Data yang dimiliki dari hasil penyebaran kuesioner adalah sebanyak 8% dari pengunjung yang datang ke mall menyisihkan Rp. 20.000 dari uangnya untuk membeli jajanan yang ada, sebanyak 17% dari pengunjung yang datang ke mall menyisihkan Rp. 50.000 dari uangnya untuk membeli jajanan yang ada, serta sebanyak 75% dari pengunjung yang datang ke mall menyisihkan Rp. 100.000 dari uangnya untuk membeli jajanan yang ada. •
Besaran pengeluaran yang dikeluarkan oleh pengunjung mall untuk membeli jajanan di mall dapat dicari dengan menggunakan perhitungan berikut : Diketahui : Jumlah pengunjung dalam setahun = 4.268.520 Pembagian 8 % pengunjung = 8% x 4.268.520 = 341.482 Pembagian 17 % pengunjung = 17% x 4.268.520 = 725.648 Pembagian 75 % pengunjung = 75% x 4.268.520 = 3.201.390 Maka jumlah pengeluaran yang dikeluarkan pengunjung mall dalam setahun adalah : 8% pengunjung x Rp. 20.000
= Rp. 6.829.640.000
17% pengunjung x Rp. 50.000
= Rp. 36.282.400.000
75% pengunjung x Rp. 100.000
= Rp. 320.139.000.000
Total pengeluaran yang dipakai pengunjung untuk membeli jajanan ringan di mall dalam setahun adalah Rp. 6.829.640.000 + Rp. 36.282.400.000 + Rp. 320.139.000.000 = Rp. 363.251.040.000
44
4.2.4.2.1
Cash Flow Pesimis
Penulis mengasumsikan jika sedikitnya 1% pengunjung yang membeli jajanan di mall merupakan pembeli Takoyaki Tako-Maru tiap tahunnya, maka perhitungannya adalah sebagai berikut : 1% x 4.268.520 = 42.685 box/tahun atau 119 box perharinya. Maka Tako-Maru memberikan kontribusi sebanyak Rp. 384.165.000 terhadap pengeluaran dalam segi pengeluaran yang dikeluarkan pengunjung dalam membeli jajanan ringan di mall.
•
Perkiraan Pendapatan Penjualan
Tahun
Pendapatan Harga
Bulan
(1 bulan)
(1 tahun)
2012
3.570 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 384.165.000,00
2013
3.570 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 384.165.000,00
2014
3.570 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 384.165.000,00
2015
3.570 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 384.165.000,00
2016
3.570 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 384.165.000,00
•
Cash Flow Tahun
Penjualan bersih Harga pokok penjualan Laba kotor
2012 Rp. 384,165,000.00
2013
2014
Rp. 384,165,000.00
Rp. 384,165,000.00
2015 Rp. 384,165,000.00
2016 Rp. 384,165,000.00
Rp. 13,151,880.00
Rp. 13,151,880.00
Rp. 13,151,880.00
Rp. 13,151,880.00
Rp. 13,151,880.00
Rp. 371,013,120.00
Rp. 371,013,120.00
Rp. 371,013,120.00
Rp. 371,013,120.00
Rp. 371,013,120.00
Biaya operasional dan Rp. 105,400,000.00
Rp. 111,091,600.00
Depresiasi
44
Rp. 117,090,546.00
Rp. 123,413,435.91
Rp. 130,077,761.40
Pendapatan sebelum Rp. 265,613,120.00
Rp. 259,921,520.00
Rp. 253,922,574.00
Rp. 247,599,684.09
Rp. 240,935,358.60
Pajak
Rp. 26,561,312.00
Rp. 25,992,152.00
Rp. 25,392,257.40
Rp. 24,759,968.41
Rp. 24,093,535.86
Pendapatan bersih
Rp. 239,051,808.00
Rp. 233,929,368.00
Rp. 228,530,316.60
Rp. 222,839,715.68
Rp. 216,841,822.74
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
bunga
Depresiasi (+) Pengeluaran modal
Rp. 110,000,000.00
Arus kas bersih setelah Rp. 130,851,808.00
Rp. 235,729,368.00
Rp. 230,330,316.60
Rp. 224,639,715.68
pajak
• Tahu n 2012 2013 2014 2015 2016
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Rp. 384,165,000.00 Rp. 384,165,000.00 Rp. 384,165,000.00 Rp. 384,165,000.00 Rp. 384,165,000.00
4.2.4.2.2
Total Pengeluaran Laba Bersih Rp. Rp. 255,113,192.00 129,051,808.00 Rp. Rp. 150,235,632.00 233,929,368.00 Rp. Rp. 155,634,683.40 228,530,316.60 Rp. Rp. 161,325,284.32 222,839,715.68 Rp. Rp. 167,323,177.26 216,841,822.74
Cash Flow Normal
Dalam perhitungan Cash Flow normal, penulis mengasumsikan 3% dari pengunjung yang datang ke mall untuk membeli jajanan ringan di mall merupakan konsumen Tako-Maru, dengan perhitungan sebagai berikut : 3% x 4.268.520 = 128.056 box/tahun atau 356 box perharinya. Maka Tako-Maru memberikan kontribusi sebanyak Rp. 1.152.504.000 terhadap pengeluaran dalam aspek jajanan ringan di mall. Dari hasil diatas dapat diketahui Cash Flow dengan perhitungan sebagai berikut : •
Perkiraan Pendapatan Penjualan
Tahun
Pendapatan Harga
Bulan
(1 bulan) 2012
10.680 box
(1 tahun) Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.152.504.000,00
44
Rp. 218,641,822.74
2013
10.680 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.152.504.000,00
2014
10.680 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.152.504.000,00
2015
10.680 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.152.504.000,00
2016
10.680 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.152.504.000,00
•
Cash Flow Tahun
Penjualan bersih
2012
2013
2014
2015
2016
Rp. 1,152,504,000.00
Rp. 1,152,504,000.00
Rp. 1,152,504,000.00
Rp. 1,152,504,000.00
Rp. 1,152,504,000.00
Rp. 39,345,120.00
Rp. 39,345,120.00
Rp. 39,345,120.00
Rp. 39,345,120.00
Rp. 39,345,120.00
Rp. 1,113,158,880.00
Rp. 1,113,158,880.00
Rp. 1,113,158,880.00
Rp. 1,113,158,880.00
Rp. 1,113,158,880.00
Rp. 105,400,000.00
Rp. 111,091,600.00
Rp. 117,090,546.00
Rp. 123,413,435.91
Rp. 130,077,761.40
Rp. 1,007,758,880.00
Rp. 1,002,067,280.00
Rp. 996,068,334.00
Rp. 989,745,444.09
Rp. 983,081,118.60
Rp. 100,775,888.00
Rp. 100,206,728.00
Harga pokok penjualan Laba kotor Biaya operasional dan Depresiasi Pendapatan sebelum bunga Pajak Pendapatan bersih
Rp. 99,606,833.40
Rp. 98,974,544.41
Rp. 98,308,111.86
Rp. 906,982,992.00
Rp. 901,860,552.00
Rp. 896,461,500.60
Rp. 890,770,899.68
Rp. 884,773,006.74
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Depresiasi (+) Pengeluaran modal
Rp. 110,000,000.00
Arus kas bersih setelah Rp. 798,782,992.00
Rp. 903,660,552.00
Rp. 898,261,500.60
Rp. 892,570,899.68
pajak
• Tahu n 2012 2013 2014
Laporan Laba Rugi
Pendapatan Rp. 1,152,504,000.00 Rp. 1,152,504,000.00 Rp.
Total Pengeluaran Laba Bersih Rp. Rp. 355,521,008.00 796,982,992.00 Rp. Rp. 250,643,448.00 901,860,552.00 Rp. Rp.
44
Rp. 886,573,006.74
1,152,504,000.00 Rp. 1,152,504,000.00 Rp. 1,152,504,000.00
2015 2016
4.2.4.2.3
256,042,499.40 Rp. 261,733,100.32 Rp. 267,730,993.26
896,461,500.60 Rp. 890,770,899.68 Rp. 884,773,006.74
Cash Flow Optimis
Dalam perhitungan Cash Flow normal, penulis menargetkan 5% dari pengunjung yang datang ke mall untuk membeli jajanan ringan di mall merupakan konsumen Tako-Maru, dengan perhitungan sebagai berikut : 5% x 4.268.520 = 213.426 box/tahun atau 593 box perharinya. Maka Tako-Maru memberikan kontribusi sebanyak Rp. 1.920.834.000 terhadap pengeluaran dalam aspek jajanan ringan di mall. Dari hasil diatas dapat diketahui Cash Flow dengan perhitungan sebagai berikut : •
Perkiraan Pendapatan Penjualan
Tahun
Bula
Pendapatan
n
(1 tahun)
Harga (1 bulan)
2012
17.790 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.920.834.000,00
2013
17.790 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.920.834.000,00
2014
17.790 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.920.834.000,00
2015
17.790 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.920.834.000,00
2016
17.790 box
Rp. 9.000,00
12
Rp. 1.920.834.000,00
•
Cash Flow Tahun
Penjualan bersih Harga pokok penjualan Laba kotor
2012
2013
2014
2015
2016
Rp. 1,920,834,000.00
Rp. 1,920,834,000.00
Rp. 1,920,834,000.00
Rp. 1,920,834,000.00
Rp. 1,920,834,000.00
Rp. 65,538,360.00
Rp. 65,538,360.00
Rp. 65,538,360.00
Rp. 65,538,360.00
Rp. 65,538,360.00
Rp. 1,855,295,640.00
Rp. 1,855,295,640.00
Rp. 1,855,295,640.00
Rp. 1,855,295,640.00
Rp. 1,855,295,640.00
Rp. 105,400,000.00
Rp. 111,091,600.00
Rp. 117,090,546.00
Rp. 123,413,435.91
Rp. 130,077,761.40
Rp. 1,749,895,640.00
Rp. 1,744,204,040.00
Rp. 1,738,205,094.00
Rp. 1,731,882,204.09
Rp. 1,725,217,878.60
Biaya operasional dan Depresiasi Pendapatan sebelum
44
bunga Pajak
Rp. 174,989,564.00
Rp. 174,420,404.00
Rp. 173,820,509.40
Rp. 173,188,220.41
Rp. 172,521,787.86
Pendapatan bersih
Rp. 1,574,906,076.00
Rp. 1,569,783,636.00
Rp. 1,564,384,584.60
Rp. 1,558,693,983.68
Rp. 1,552,696,090.74
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,800,000.00
Rp. 1,571,583,636.00
Rp. 1,566,184,584.60
Rp. 1,560,493,983.68
Rp. 1,554,496,090.74
Depresiasi (+) Pengeluaran modal
Rp. 110,000,000.00
Arus kas bersih setelah Rp. 1,466,706,076.00 pajak
• Tahu n
Laporan Laba Rugi
Pendapatan
2012 Rp. 1,920,834,000.00 2013 Rp. 1,920,834,000.00 2014 Rp. 1,920,834,000.00 2015 Rp. 1,920,834,000.00 2016 Rp. 1,920,834,000.00
Total Pengeluaran Laba Bersih Rp. Rp. 455,927,924.00 1,464,906,076.00 Rp. Rp. 351,050,364.00 1,569,783,636.00 Rp. Rp. 356,449,415.40 1,564,384,584.60 Rp. Rp. 362,140,016.32 1,558,693,983.68 Rp. Rp. 368,137,909.26 1,552,696,090.74
4.2.4.2.4 Neraca Tahun ke-0 Aktiva Inventaris Suply dan Biaya (1 Tahun) Total Aktiva •
Kewajiban Rp. 10.000.000,00 Rp. 100.000.000,00
Modal
Rp. 110.000.000,00
Rp. 110.000.000,00
Total Kewajiban
Rp. 110.000.000,00
Pesimis
Tahun ke-1 Aktiva Aktiva Tetap Kas masuk bersih Kas keluar
Kewajiban Rp. 110.000.000,00 Rp. 129,051,808.00 Rp. 255,113,192.00
Total Aktiva Tahun ke-2
Rp. 494.165.000,00
Modal Penambahan modal Pengembalian modal Beban operasional Pajak Total Kewajiban
44
Rp. 110.000.000,00 Rp. 129,051,808.00 Rp. 110.000.000,00 Rp. 118,551,880.00 Rp. 26,561,312.00 Rp. 494.165.000,00
Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Aktiva Lancar
Rp. 129,051,808.00
Kas masuk bersih Kas keluar Total Aktiva
Rp. 239,051,808.00
Rp. 233,929,368.00 Rp. 150,235,632.00
Modal Penambahan modal Beban operasional Pajak
Rp. 623,216,808.00
Total Kewajiban
Rp. 623,216,808.00
Rp. 472,981,176.00
Rp. 233,929,368.00 Rp. 124,243,480.00 Rp. 25,992,152.00
Tahun ke 3 Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Aktiva Lancar
Rp. 362,981,176.00
Kas masuk bersih Kas keluar
Rp. 228,530,316.00 Rp. 155,634,683.40
Modal Penambahan modal Beban operasional Pajak
Total Aktiva
Rp. 857,146,175.40
Total Kewajiban
Rp. 857,146,175.40
Rp. 701,511,492.00
Rp. 228,530,316.00 Rp. 130,242,426.00 Rp. 25,392,257.40
Tahun Ke-4 Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Aktiva Lancar
Rp. 591,511,492.00
Kas masuk bersih
Rp. 222,839,715.68
Kas keluar
Rp. 161,325,284.32
Modal Penambahan modal Beban operasional Pajak
Total Aktiva
Rp. 1,085,676,492.00
Total Kewajiban
Rp. 1,085,676,492.00
Modal Penambahan modal Beban operasional
Rp. 924,351,207.68
Rp. 222,839,715.68 Rp. 136,565,315.91 Rp. 24,759,968.41
Tahun ke-5 Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Aktiva Lancar
Rp. 814,351,207.68
Kas masuk bersih
Rp. 216,814,822.74
44
Rp. 216,814,822.74 Rp. 143,229,641.40
Kas keluar
Rp. 167,323,177.26
Pajak
Rp. 24,093,535.86
Total Aktiva
Rp. 1,308,489,207.68
Total Kewajiban
Rp. 1,308,489,207.68
•
Normal
Tahun ke-1 Aktiva Aktiva Tetap
Kas masuk bersih Kas keluar Total Aktiva
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Rp. 796,982,992.00 Rp. 355,521,008.00 Rp. 1,262,504,000.00
Modal Penambahan modal Beban operasional Pajak Kembali modal Total Kewajiban
Rp. 110,000,000.00 Rp. 796,982,992.00 Rp. 144,745,120.00 Rp. 100,775,888.00 Rp. 110,000,000.00 Rp. 1,262,504,000.00
Tahun ke-2 Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Aktiva Lancar
Rp. 796,982,992.00
Rp. 250,643,448.00
Modal Penambahan modal Beban operasional Pajak
Total Aktiva Tahun ke-3
Rp. 2,059,486,992.00
Total Kewajiban Rp. 2,059,486,992.00
Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Kas masuk bersih Kas keluar
Rp. 901,860,552.00
Rp. 906,982,992.00 Rp. 901,860,552.00 Rp. 150,436,720.00 Rp. 100,206,728.00
Rp. 1,808,843,544.00
Kas masuk bersih Kas keluar
Modal Penambahan Rp. 1,698,843,544.00 modal Beban Rp. 896,461,500.60 operasional Rp. 256,042,499.40 Pajak
Total Aktiva
Rp. 2,961,347,544.00 Total Kewajiban
Rp. 2,961,347,544.00
Aktiva Lancar
Tahun ke-4
44
Rp. 896,461,500.60 Rp. 156,435,666.00 Rp. 99,606,833.40
Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Rp. 2,705,305,044.60
Kas masuk bersih Kas keluar
Modal Penambahan Rp. 2,595,305,044.60 modal Beban Rp. 890,770,899.68 operasional Rp. 261,733,100.32 Pajak
Total Aktiva
Rp. 3,857,809,044.60 Total Kewajiban
Rp. 3,857,809,044.60
Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Rp. 3,596,075,944.28
Aktiva Lancar
Rp. 3,486,075,944.28
Aktiva Lancar
Rp. 890,770,899.68 Rp. 162,758,555.91 Rp. 98,974,544.41
Tahun ke-5
Kas masuk bersih Kas keluar Total Aktiva
•
Rp. 267,730,993.26
Modal Penambahan modal Beban operasional Pajak
Rp. 4,748,579,944.28
Total Kewajiban Rp. 4,748,579,944.28
Rp. 884,773,006.74
Rp. 884,773,006.74 Rp. 169,422,881.40 Rp. 98,308,111.86
Optimis Tahun ke-1
Aktiva Aktiva Tetap
Kas masuk bersih Kas keluar Total Aktiva
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Modal Penambahan modal Beban Rp. 1,464,906,076.00 operasional Rp. 455,927,924.00 Pajak Kembali modal Rp. 2,030,834,000.00 Total Kewajiban
Rp. 110,000,000.00 Rp. 1,464,906,076.00 Rp. 170,938,360.00 Rp. 174,989,564.00 Rp. 110,000,000.00 Rp. 2,030,834,000.00
Tahun ke-2 Aktiva Aktiva Tetap Aktiva Lancar Kas masuk bersih
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Modal Penambahan Rp. 1,464,906,076.00 modal Beban Rp. 1,569,783,636.00 operasional
44
Rp. 1,574,906,076.00 Rp. 1,569,783,636.00 Rp. 176,629,960.00
Kas keluar
Rp. 351,050,364.00
Pajak
Rp. 174,420,404.00
Total Aktiva
Rp. 3,495,740,076.00 Total Kewajiban
Rp. 3,495,740,076.00
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Rp. 3,144,689,712.00
Kas masuk bersih Kas keluar
Modal Penambahan Rp. 3,034,689,712.00 modal Beban Rp. 1,564,384,584.60 operasional Rp. 356,449,415.40 Pajak
Total Aktiva
Rp. 5,065,523,712.00 Total Kewajiban
Rp. 5,065,523,712.00
Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Rp. 4,709,074,296.60
Aktiva Lancar
Rp. 4,599,074,296.60
Rp. 362,140,016.32
Modal Penambahan modal Beban operasional Pajak
Rp. 6,629,908,296.60
Total Kewajiban
Rp. 6,629,908,296.60
Rp. 6,267,768,280.28
Rp. 368,137,909.26
Modal Penambahan modal Beban operasional Pajak
Rp. 8,188,602,280.28
Total Kewajiban
Rp. 8,188,602,280.28
Tahun ke-3 Aktiva Aktiva Tetap Aktiva Lancar
Rp. 1,564,384,584.60 Rp. 182,628,906.00 Rp. 173,820,509.40
Tahun ke-4
Kas masuk bersih Kas keluar
Rp. 1,558,693,983.68
Total Aktiva
Rp. 1,558,693,983.68 Rp. 188,951,795.91 Rp. 173,188,220.41
Tahun ke-5 Aktiva Aktiva Tetap
Kewajiban Rp. 110,000,000.00
Aktiva Lancar
Rp. 6,157,768,280.28
Kas masuk bersih Kas keluar Total Aktiva
4.2.4.2.5 •
Rp. 1,552,696,090.74
Penilaian Investasi
Payback Period
44
Rp. 1,552,696,090.74 Rp. 195,616,121.40 Rp. 172,521,787.86
Nilai Investasi
Arus Kas Bersih
Rp. 110,000,000.00
•
Pesimi s Norma l Optimi s
Payback Period (dalam bulan)
Rp. 130,851,808.00
10.1 bulan
Rp. 798,782,992.00 Rp. 1,466,706,076.00
1,7 bulan 0.9 bulan
NPV Tingkat suku bunga menggunakan tingkat suku bunga terendah, rata – rata, serta tertinggi pada tanggal 24 april 2012. Tingkat suku bunga terendah = 4.40% Tingkat suku bunga rata – rata = 4.84% Tingkat suku bunga tertinggi = 5.55% Besaran tingkat suku bunga dicantumkan di bagian lampiran.
Keterangan : CF
= Cash Flow
DF = Discount Factor i
= Discount rate
t
= Year
PV = Present Value NPV = Net Present Value o Net Present Value Pesimis i = 4.4% t/year 0/sekaran g
CF
DF
PV = CF x DF
-110,000,000.00
1
-110,000,000.00
44
1 2 3 4 5
Rp. 130,851,808.00 Rp. 235,729,368.00 Rp. 230,330,316.60 Rp. 224,639,715.68 Rp. 218,614,822.74
0.9579
125342946.9
0.9175
216281695.1
0.8788
202414282.2
0.8418
189101712.7
0.8063 NPV =
176269131.6 799,409,768.49
o Net Present Value Normal i = 4.84% t/year 0/sekaran g 1 2 3 4 5
CF
DF
PV = CF x DF
-110,000,000.00 Rp. 798,782,992.00 Rp. 903,660,552.00 Rp. 898,261,500.60 Rp. 892,570,899.68 Rp. 886,573,006.74
1
-110,000,000.00
0.9538
761879217.8
0.9098
822150370.2
0.8678
779511330.2
0.8277
738780933.7
0.7895 NPV =
699949388.8 3,692,271,240.69
o Net Present Value Optimis i = 5.55% t/year 0/sekaran g 1 2 3 4
CF -110,000,000.00 Rp. 1,466,706,076.00 Rp. 1,571,583,636.00 Rp. 1,566,184,584.60 Rp. 1,560,493,983.68
DF 1
PV = CF x DF 110,000,000.00
0.9479
1390290689
0.8985
1412067897
0.8516
1333784193
0.8072
1259656871
44
Rp. 1,554,496,090.74
5
0.7651
1189398362 6,475,198,012.6 NPV = 5
NPV > 0, maka investasi layak
•
PI Profitability Index =
Investasi Rp. 110,000,000.00
∑ PV pesimi s normal optimi s
PI 909,409,768.49 3,802,271,240.69
8.27 34.57
6,585,198,012.65
59.87
PI ≥ 1, maka investasi layak •
IRR Perhitungan IRR menggunakan Microsoft Office Excel Internal Rate of Return = Suatu proyek / investasi dapat dilakukan apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada laju pengembalian apabila melakukan investasi di tempat lain ( bunga deposito bank, reksadana dan lain-lain ).
IRR
Pesimis Normal Optimi s
153% 737% 1340%
Kesimpulan, IRR jauh lebih besar dari tingkat bunga deposito bank maka investasi layak dijalankan.
4.2.5 Analisis Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
44
1. Aspek Ekonomi Memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, sebab para karyawan diutamakan dari masyarakat sekitar. Faktor lain dari segi ekonomi yang bisa mempengaruhi kelancaran usaha antara lain laju inflasi serta pajak. Penjelasan akan besaran inflasi dan pajak akan disertai di lampiran. 2. Aspek Sosial • Perusahaan membawa dampak baik bagi lingkungan sosial disekitarnya dengan membuka lapangan pekerjaan lewat bisnis baru perusahaan. • Memberikan peluang usaha baru, bagi Entrepreneur yang ingin memulai bisnis. 3.
Aspek Politik
Beberapa keadaan politik yang akan terjadi : • Pada pertengahan tahun 2012, akan diadakan pemilihan gubernur Jakarta dimana akan mempengaruhi kondisi bisnis. • Adanya moratorium pembangunan mall hingga akhir tahun 2012. Sebaiknya bisnis dijalankan pada pertengahan 2012, tepatnya bulan agustus dimana pemilihan gubernur diprediksi akan selesai. 4.2.6 Analisis aspek Lingkungan Industri Terdapat 5 kekuatan utama yang mempengaruhi kondisi persaingan bisnis dalam perusahaan sesuai dengan analisis 5 kekuatan Porter : 1. Ancaman produk pengganti (kuat) Karena bisnis Takoyaki ini merupakan bisnis dengan basis makanan ringan cepat saji, maka ancaman produk pengganti cukup besar. Misalnya, makanan ringan siap saji maupun makanan ringan cepat saji
44
seperti gorengan, mochi, ataupun makanan dalam kemasan. Namun Takoyaki punya rasa khas nya sendiri yang membedakan dari pesaingnya dan memiliki protein tinggi karena berisi daging. 2. Ancaman pesaing (lemah) Dalam mall terdapat kebijakan – kebijakan sendiri mengenai usaha – usaha yang sejenis. Usaha yang sama tidak akan diperbolehkan masuk dalam lokasi yang sama dan biasanya akan ditaruh dalam lokasi yang berbeda. Karenanya persaingan tidak terlalu terpengaruh karena memiliki konsumen yang berbeda. 3. Ancaman pendatang baru (lemah) Jenis pasar merupakan pasar persaingan sempurna, karenanya jumlah penjual tidak terbatas. Namun, seperti yang telah dijelaskan diatas Mall memiliki peraturan sendiri mengenai usaha sejenis. Pendatang baru susah untuk masuk di kawasan Mall dan dibatasi sesuai kebijakan Mall tempat menjalankan lokasi sehingga tidak mengancam bisnis yang dijalankan. 4. Daya tawar pemasok (lemah) Selain dengan membuat adonan sendiri ada juga pemasok yang menjual adonan jadi. Namun, adonan jadi ini cenderung lebih mahal daripada membuat adonan sendiri karenanya harga
menjadi lebih mahal.
Sedangkan dengan membuat adonan sendiri, bahan baku dapat dibeli dipasaran dengan tingkat bargaining yang lebih kecil karena mudah didapatkan.
5. Daya tawar konsumen (kuat)
44
Pesaing yang masuk dikawasan Mall relatif sedikit, karenanya diharapkan konsumen akan membeli produk yang ditawarkan. Namun, produk substitusi sangat mempengaruhi karena harga yang ditawarkan produk substitusi yang lebih murah jadi, ada kemungkinan konsumen akan lebih memilih produk substitusi dibanding Takoyaki. Kesimpulan : dengan kondisi tersebut perusahaan dapat menjalankan usahanya karena tidak terdapat penghalang dalam memasuki industri. Perkiraan lima tahun mendatang : 1. Ancaman produk pengganti Dengan semakin berkembangnya bisnis Takoyaki diharapkan konsumen lebih memilih Takoyaki sebagai makanan ringan mereka, dibanding dengan produk substitusi lain. 2. Ancaman pesaing Ancaman pesaing bisa jadi lebih besar, karena bisnis ini akan semakin berkembang maka produsen lain akan mendesak pihak Mall agar merubah kebijakan yang ada dan memaksa masuk untuk berjualan di Mall. 3. Ancaman pendatang baru Ancaman pendatang baru menjadi lebih besar, karena bisnis ini akan semakin berkembang maka produsen lain akan tertarik untuk mencoba bisnis Takoyaki ini. 4. Daya tawar pemasok Bahan adonan akan semakin mahal karena munculnya pendatang baru sehingga permintaan akan bahan baku menjadi meningkat. 5. Daya Tawar konsumen Pembeli akan membeli dengan harga terendah.
44
Bisnis ini tidak akan terpengaruh kondisi lingkungan perusahaan lima tahun mendatang karena bisnis ini telah berdiri lebih dulu dan menciptakan brand image pada konsumen. Sehingga, konsumen menjadi lebih loyal. Analisis SWOT pada Bisnis Takoyaki ini adalah : Tabel 4.1 Analisis SWOT NO 1 2
STRENGTH Tampilan unik Harga
3
Bahan baku
NO
OPPORTUNITY Mudah untuk memperbesar usaha Menambah rasa lain Menambah menu baru Sumber : penulis
1 2 3
WEAKNESS Pesaing mudah masuk Jenis produk 1 jenis Belum ada Brand Image dalam masyarakat THREATH Pesaing mudah masuk Perang harga Banyak produk pengganti
4.2.7 Analisis Aspek Yuridis Dalam hal ini tidak ada peraturan pemerintah yang melarang untuk bisnis tersebut dijalankan karena produk tidak berhubungan dengan obat – obatan, senjata, dan produk illegal. Usaha yang dijalankan bertempat di mall karenanya tidak diperlukan perizinan usaha, dengan alasan sebagai berikut : •
Tidak diperlukan izin AMDAL karena tidak termasuk dalam daftar industri yang memerlukan AMDAL.
•
Lokasi usaha di dalam mall karenanya tidak diperlukan izin usaha dari RT/RW, karena lokasi menyewa dari gedung mall.
•
Tidak memerlukan izin usaha UUG/HO, karena tidak termasuk dalam daftar usaha yang memerlukan izin usaha UUG/HO.
Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan
44
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, menyebutkan bahwa untuk bidang perindustrian Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah : •
Industri semen (yang dibuat melalui produksi klinker).
•
Industri pulp atau industri kertas yang terintegrasi dengan industri pulp, kecuali pulp dari kertas bekas dan pulp untuk kertas budaya.
•
Industri petrokimia hulu.
•
Kawasan industri (termasuk komplek industri yang terintegrasi).
•
Industri galangan kapal dengan sistem graving dock.
•
Industri amunisi dan bahan peledak.
•
Kegiatan industri yang tidak disebutkan di atas, dengan penggunaan areal : o Urban :
Metropolitan, dengan luas ≥ 5 ha.
Kota besar, dengan luas ≥ 10 ha.
Kota sedang, dengan luas ≥ 15 ha.
Kota kecil, dengan luas ≥ 20 ha.
o Rural / pedesaan, dengan luas ≥ 30 ha. Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor I Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor I Tahun 2000 tentang Retribusi Izin Gangguan, perusahaan yang menimbulkan gangguan adalah : II.
Perusahaan Yang Tidak Menggunakan Mesin a.
Intensitas Gangguan Tinggi. 1. Hotel Bertarap Internasional. 2. Rumah Bertingkat/Kondomonium. 3. Restoran. 4. Bengkel Kendaraan Bermotor.
44
5. Pembibitan Ayam Ras. 6. Peternakan Babi. 7. Peternakan Kera. 8. Peternakan Ayam/Unggas. 9. Peternakan Sapi/Perah. 10. Rumah Potong Unggas. 11. Peternakan Buaya. 12. Permainan Ketangkasan. 13. SPBU. 14. Gudang Tempat Penyimpanan Bahan Kimia. 15. Rumah Sakit Bertarap Internasional. b.
Intensitas Gangguan Menengah. 1. Perusahaan Goreng Bawang. 2. Supermarket/Swasta. 3. Pusat Pertokoan dan Perkantoran. 4. Show Room 5. Pool Kendaraan. 6. Los Kerja.
c.
Intensitas Gangguan Rendah. 1. Industri Kerajinan Rumah Tangga. 2. Hotel Bunga Melati/Losmen/Penginapan. 3. Tempat Rekreasi. 4. Rumah Bersalin. 5. Kolam Renang. 6. Perusahaan Meubelair.
44
7. Perusahaan Batik. 8. Perusahaan Pencucian Kendaraan. 9. Pabrik Tempe, Oncom 10. Bilyard. 11. Gedung-gedung yang dikomersilkan. 12. Rumah Burung Walet. 13. Lapangan Golf 14. Ruko. 15. Penampungan Tenaga Kerja. 16. Toko Onderdil. 17. Pertanian Tanam Hias 18. Biro Perjalanan. Peraturan – peraturan tersebut dilampirkan pada halaman lampiran. 4.2.8 Analisis Aspek Lingkungan Hidup Berhubungan
dengan
lingkungan
hidup,
perusahaan
(bangunan
dan
lingkungan) telah dilengkapi dengan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Beberapa pertimbangan mengenai lingkungan hidup pada proses bisnis Takoyaki adalah sebagai berikut : •
Proses produksi tidak mengeluarkan limbah yang merugikan.
•
Tidak menimbulkan polusi.
Seperti yang telah dijelaskan pada aspek yuridis, Menurut Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 11 tahun 2006 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, menyebutkan bahwa untuk bidang perindustrian Jenis
44
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah : •
Industri semen (yang dibuat melalui produksi klinker).
•
Industri pulp atau industri kertas yang terintegrasi dengan industri pulp, kecuali pulp dari kertas bekas dan pulp untuk kertas budaya.
•
Industri petrokimia hulu.
•
Kawasan industri (termasuk komplek industri yang terintegrasi).
•
Industri galangan kapal dengan sistem graving dock.
•
Industri amunisi dan bahan peledak.
•
Kegiatan industri yang tidak disebutkan di atas, dengan penggunaan areal : o Urban :
Metropolitan, dengan luas ≥ 5 ha.
Kota besar, dengan luas ≥ 10 ha.
Kota sedang, dengan luas ≥ 15 ha.
Kota kecil, dengan luas ≥ 20 ha.
o Rural / pedesaan, dengan luas ≥ 30 ha. Jadi kesimpulannya, bisnis Takoyaki ini tidak memerlukan izin AMDAL karena tidak termasuk dalam daftar industri yang memerlukan AMDAL. 4.2.9 Kesimpulan Studi Kelayakan Bisnis Aspek – aspek 1. Aspek pasar dan pemasaran
2. Aspek produksi
Analisis Kelayakan Bisnis Dari hasil observasi yang dilakukan penulis, terdapat banyak toko yang menjual jajanan ringan di Mall Lippo Karawaci, dari situ dapat diketahui bahwa permintaan akan jajanan ringan cukup besar. • •
Hasil Layak, permintaan akan jajanan besar, dimana diperkirakan produk yang ditawarkan akan terjual. Layak, sarana Tersedia lokasi pejualan. Dengan melakukan pembelian dan prasarana etalase, peralatan, serta supply produksi barang, maka proses produksi bisa memadai.
44
•
3. Aspek manajemen
• •
4. Aspek keuangan
• •
5. Aspek ekonomi, dan politik
•
dijalankan. Tenaga kerja tidak memerlukan keahlian khusus, jadi pencarian tenaga kerja tidak sulit. Tersedia tenaga kerja dengan tugas masing – masing yang akan dijalankan. Manajemen bisnis yang akan dijalankan terpisah dengan membentuk divisi baru. Terdapat analisis biaya dan keuntungan. Penilaian investasi - Payback period cepat. - NPV > 0 - PI ≥ 1 - IRR jauh lebih besar dari Tingkat deposito. Memberikan lapangan pekerjaan baru. Keadaan perekonomian cukup stabil. Membawa dampak sosial yang baik bagi lingkungan. Keadaan politik yang ada tidak terlalu mempengaruihi jalannya usaha.
Layak, terdapat sistem manajemen untuk menjalankan bisnis. Layak, setelah dilakukan penilaian investasi, usaha layak dijalankan.
Layak, sosial keadaan ekonomi dan • politik memungkinkan • untuk menjalankan • usaha, serta usaha membawa dampak baik bagi lingkungan. 6. Aspek • Ancaman pesaing dan pendatang Layak, karena lingkungan baru lemah, karena Mall memiliki persaingan industri kebijakan sendiri mengenai usaha yang ada tidak terlalu terasa. sejenis. • Adonan dibuat sendiri karenanya daya tawar pemasok tidak terlalu berpengaruh. 7. Aspek yuridis Tidak ada larangan untuk membangun Layak, tidak usaha dan tidak membutuhkan izin khusus, ada larangan hanya memerlukan NPWP. yang melarang dalam membangun usaha. Layak, bisnis • Tidak memerlukan perizinan yang Lingkungan hidup secara khusus. dijalankan • Proses produksi tidak mengganggu 8. Aspek tidak merusak lingkungan. lingkungan hidup dan tidak menggangu lingkungan
44
hidup sekitar.
Berdasarkan Studi Kelayakan Bisnis yang telah dilakukan maka, bisnis Takoyaki layak untuk dijalankan.
44