BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
4.1 Ramayana Lestari Sentosa 4.1.1 Sejarah Ramayana Lestari Sentosa Ramayana Lestari Sentosa adalah jaringan toko swalayan yang memiliki banyak cabang di Indonesia. Selain department store yang menjual produk sandang seperti baju dan sepatu, Ramayana juga memiliki supermarket atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan sandang dan pangan. Ramayana Lestari Sentosa didirikan oleh Paulus Tumewu dan Tan Lee Chuan. Pada saat memulai usahanya mereka membayangkan sebuah department store yang menjual barang berkualitas dengan harga terjangkau untuk segmen berpenghasilan rendah. Pada tahun 1978 mereka membuka toko pertama mereka yang khusus terutama garmen dan pakaian. Mereka menamai toko mereka "Ramayana Fashion Store". Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Mereka berbagai produk yang dijual juga telah menjadi lebih luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga, mainan dan alat tulis. Tak lama kemudian, pada tahun 1993 satu atap pusat perbelanjaan dilaksanakan di setiap toko Ramayana karena jangkauan produk yang luas dan harga terjangkau. Ramayana terus berkembang, meliputi lebih banyak kota dan membangun jaringan ritel yang lebih besar. Saat ini, Ramayana mengoperasikan toko dalam 42 kota besar dengan mempekerjakan 17.867 karyawan. Perusahaan keluarga tradisional telah berkembang menjadi sebuah bisnis modern raksasa ritel. Ramayana Department Store Pasar Kopro merupakan anak cabang dari Ramayana Lestari Sentosa yang berdiri pada tahun 1990 yang menempati gedung 1 lantai. Seiring dengan berkembangnya bisnis Ramayana Department Store Pasar Kopro memiliki 2 lantai dengan alamat Jl. Tanjung Duren Barat, Pasar Kopro Lt. 2-3 Jakarta Pasar Kopro dengan memiliki jumlah karyawan sebanyak 83 orang. Saat ini Ramayana Department Store Pasar Kopro berkembang pesat sebagai salah satu retailer besar di daerah Tanjung Duren hal ini dapat dilihat dengan tetap bertahan sebagai bisnis retailer walaupun banyak pesaing baru yang bermunculan.
35
36
Kunci keberhasilan Ramayana Department Store Pasar Kopro sebagai bisnis retailer terdapat pada konsistensi untuk tetap menyediakan kebutuhan harian masyarakat kelas menengah kebawah dengan menjual barang berkualitas serta harga yang terjangkau. Di samping itu, hubungan antar lini divisi Ramayana Department Store Pasar Kopro dan antar cabang sangat baik untuk saling memberikan support.
4.1.2 Visi dan Misi Ramayana Department Store Visi : Kami bertekad untuk memperkuat posisi kami sebagai peritel terbesar di Indonesia dan paling menguntungkan di sektor kami dengan mengendalikan biaya, meningkatkan layanan pelanggan, pengembangan sumber daya manusia kami dan mempertahankan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok dan rekan bisnis. Tujuan akhir kami adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. Misi : Kami bertekad untuk memperkuat posisi kami sebagai peritel terbesar di Indonesia dan paling menguntungkan di sektor kami dengan mengendalikan biaya, meningkatkan layanan pelanggan, pengembangan sumber daya manusia kami dan mempertahankan hubungan saling menguntungkan dengan pemasok dan rekan bisnis. Tujuan akhir kami adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.
4.1.3 Stuktur Organisasi Agar kegiatan operasi perusahaan berjalan dengan lancar dan bisa mencapai tujuan maka setiap perusahaan baik kecil maupun besar harus mempunyai struktur organisasi. Dimana struktur organisasi adalah pembagian kerja dan hubungan kerja dalam organisasi, sehingga terwujud suatu kerja sama yang baik dari setiap bagian dalam perusahaan tersebut. Tujuan dari penetapan struktur organisasi bagi sebuah organisasi perusahaan adalah untuk menciptakan suasana kerja yang tertata dengan baik dan berjalan secara sistematis. Demikian juga halnya dengan Ramayana Department Store Pasar Kopro, demi mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan telah menetapkan satu bentuk struktur organisasi lini. Untuk mempermudah hubungan koordinasi dan komunikasi dalam menjalin kerja sama. Dibawah ini merupakan struktur organisasi pada Ramayana Department Store Pasar Kopro :
37
Sumber : Ramayana Department Store Pasar Kopro (2013)
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Ramayana Department Store Pasar Kopro Berikut ini adalah beberapa penjelasan singkat mengenai peran masing – masing divisi Ramayana Department Store Pasar Kopro 1. Korem atau koordinasi regional manager memiliki peran sebagai pengatur dan monitoring seluruh cabang Ramayana yang berada di Jakarta (regional). 2. Regional MCD atau dikenal sebagai regional merchandise memiliki peran sebagai pengatur inventory dan logistic Ramayana secara regional didaerah Jakarta 3. Store Manager memiliki peran sebagai manager dalam satu cabang Ramayana, dimana seluruh aktivitas operasional diatur oleh store manager. 4. Regional kasir memiliki peran untuk mengatur dan monitoring seluruh kasir yang ada di Jakarta (regional). 5. Administrasi sumber daya manusia memiliki peran untuk mengatur perekrutan karyawan, kompensasi, dan hal yang menyangkut sumber daya. Penempatan administrasi sumber daya manusia terdapat disemua cabang Ramayana.
38
4.2 Profil Responden Dalam penelitian ini, profil responden digunakan untuk mengetahui karakteristik dari para karyawan Ramayana Department Store Pasar Kopro. Penggolongan terhadap karyawan dilakukan berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lamanya bekerja. Penggolongan ini memperoleh kesimpulan mengenai keadaan karyawan. Penggolongan tersebut akan disajikan dalam tabel berikut ini :
4.2.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase Pria 23 42,6 % Wanita 31 57,4 % Total 54 100 % Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2013)
Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil profil responden diatas diketahui bahwa karyawan pria berjumlah 23 orang (42,6%) dan karyawan wanita adalah 31 orang (57,4%). Dari jumlah diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah karyawan wanita yang lebih besar karena memiliki peran yang penting dalam pekerjaan di Ramayana Department Store Pasar Kopro. Dalam bekerja peran wanita lebih dibutuhkan untuk memberikan kontribusi terhadap Ramayana seperti menjadi kasir, sales promotion girl, penjaga barang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah wanita cenderung lebih besar dibutuhkan di Ramayana Department Store Pasar Kopro.
39
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia Usia
Jumlah Responden Persentase
21 – 30 25 46,2% 31 – 40 24 44,4% 41 – 50 5 9,8% >51 0 0% Total 54 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2013)
Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil profil responden diatas diketahui bahwa karyawan yang memiliki usia 21-30 berjumlah 25 orang (46,2%), 31-40 berjumlah 24 (44,4%), 4150 berjumlah 5 orang (9,8%), dan usia >51 berjumlah 0 orang (0%). Dengan demikian dapat diketahui bahwa usia 21-30 memiliki jumlah terbesar yaitu 25 orang (46,2%) karena diusia tersebut merupakan usia yang produktif bagi karyawan untuk bekerja dan persyaratan bekerja di Ramayana Department Store Pasar Kopro.
4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
4.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Responden Persentase SMA 38 70,4% D3 4 7,4% Sarjana S1 11 20,4% Pasca Sarjana S2 1 1,8%
40
Total
54
100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2013)
Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan hasil profil responden diatas diketahui bahwa jumlah karyawan yang memiliki pendidikan SMA berjumlah 38 (70,4%), D3 berjumlah 4 orang (7,4%), Sarjana S1 berjumlah 11 orang (20,4%), dan Pasca Sarjana S2 berjumlah 1 orang (1,8%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan SMA merupakan jumlah yang terbesar karena salah satu persyaratan dalam perekrutan karyawan Ramayana Department Store Pasar Kopro adalah pendidikan SMA.
4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Karyawan
4.4 Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Karyawan Masa Kerja Jumlah Responden Persentase <3 tahun 18 33,3% 3 – 5 tahun 14 26% 6-10 tahun 19 35,1% >10tahun 3 5.6% Total 54 100% Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuesioner (2013)
41
Gambar 4.5 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja Karyawan
Berdasarkan hasil profil responden diatas diketahui bahwa jumlah karyawan dengan masa kerja <3 tahun berjumlah 18 orang (33,3%), 3-5 tahun berjumlah 14 orang (26%), 6-10 tahun berjumlah 19 orang (35,1%), dan karyawan dengan masa kerja >10 berjumlah 3 orang (5,6%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan dengan masa kerja 6-10 tahun dengan jumlah 19 orang merupakan jumlah terbesar. Hal ini membuktikan bahwa tingkat loyalitas dan komitmen yang tinggi dari karyawan Ramayana Department Store Pasar Kopro dalam bekerja. Sedangkan masa kerja <3 tahun yang berjumlah 18 orang karena jangka waktu kontrak yang pendek dalam bekerja, sehingga banyaknya angka karyawan yang keluar seimbang dengan karyawan baru.
4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 54 responden dengan menggunakan SPSS. Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n-2. Nilai n dalam penelitian ini yaitu 54, sehingga nilai df = 52. Dengan begitu, diperoleh nilai ttabel = 1,67. Selanjutnya dengan menggunakan rumus rtabel, maka diperoleh nilai rtabel = 0,23. Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas ini adalah sebagai berikut: 1) Jika rhitung ≥ 0,23 , maka butir pertanyaan tersebut valid 2) Jika rhitung < 0,23 , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut: 1) Jika Cronbach Alpha ≥ 0,600, maka data reliabel 2) Jika Cronbach Alpha < 0,600, maka data tidak reliabel
42
4.3.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas Kepuasan Kerja Variabel Kepuasan Kerja diukur melalui butir pertanyaan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil yang dapat dilihat dalam Tabel 4.5: Tabel 4.5 Validitas Kepuasan Kerja Butir Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan 1 0,125 0,23 Tidak Valid 2 0,459 0,23 Valid 3 0,404 0,23 Valid 4 0,294 0,23 Valid 5 0,479 0,23 Valid 6 0,347 0,23 Valid Sumber : Hasil Pengolahan data kuesioner (2013)
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS 20, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,622 > 0,600 maka data reliabel. Jadi untuk variabel Kepuasan Kerja, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan 2, 3, 4, 5, dan 6. Dan untuk butir 1 tidak dapat digunakan karena tidak valid.
4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Komitmen Organisasi Variabel Komitmen Organisasi diukur melalui butir pertanyaan 7,8,9,10,11 dan 12. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.6 : Tabel 4.6 Validitas Komitmen Organisasi Butir Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan 7 0,348 0,23 Valid 8 0,296 0,23 Valid 9 0,346 0,23 Valid 10 0,467 0,23 Valid 11 0,430 0,23 Valid 12 0,397 0,23 Valid Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2013)
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS IBM 20, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,650 > 0,600, maka data reliabel. Jadi untuk variabel Komitmen Organisasi, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk
43
proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan 7,8,9,10,11, dan 12.
4.3.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Organizational Citizensip Behaviour (OCB) Variabel Organizational Citizensip Behaviour (OCB) diukur melalui butir pertanyaan 13, 14, 15, 16 dan 17. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.7:
Tabel 4.7 Validitas Organizational Citizensip Behaviour (OCB) Butir Pertanyaan R hitung R tabel Keterangan 13 0,356 0,23 Valid 14 0,429 0,23 Valid 15 0,614 0,23 Valid 16 0,390 0,23 Valid 17 0,690 0,23 Valid Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner (2013)
Untuk menguji reliabilitas data, maka dari hasil perhitungan SPSS 20, diperoleh nilai Cronbach Alpha = 0,727 > 0,600 maka data reliabel. Jadi untuk variabel, data hasil kuesioner yang dapat dipergunakan untuk proses analisis selanjutnya adalah data jawaban atas butir pertanyaan 13, 14, 15, 16, dan 17.
4.4 Uji Asumsi Klasik 4.4.1 Uji Normalitas Menurut Sarjono & Julianita (2011:64) menyatakan dalam uji normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas > 50, maka Sig. Kolmogorov-Smirnov yang dibandingkan dengan Alpha, sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Alpha untuk menguji normalitas dari data yang diperoleh peneliti. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : - Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov – Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. - Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov – Smirnov < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Angka Sig. atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of normality atau plot melalui SPSS dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%.
44
4.4.1.1 Uji Normalitas Kepuasan Kerja Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.8 dan Gambar 4.6 : Tabel 4.8 Test of Normality Kepuasan Kerja
Kepuasan_Kerja
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. .119 54 .056 .961 54 .077
a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Pengolahan data (2013)
Dasar Pengambilan Keputusan - Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. - Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Keputusan Variabel Kepuasan Kerja memiliki sig = 0,056 ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga variable Kepuasan Kerja dapat digunakan dalam metode berikutnya.
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Gambar 4.6 Grafik Normalitas Kepuasan Kerja Jika dilihat pada gambar 4.6 terlihat sebaran data variabel iklim organisasi dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of iklim organisasi membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus.
45
4.4.1.2 Uji Normalitas Komitmen Organisasi Dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.9 dan Gambar 4.7 :
Tabel 4.9 Test of Normality Komitmen Organisasi Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Sig.
Komitmen_Organisasi .104 54 .200 *. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Shapiro-Wilk Statistic
*
.960
df
Sig. 54
.072
Sumber : Pengolahan data (2013)
Dasar Pengambilan Keputusan - Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal. - Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Keputusan Variabel Komitmen Organisasi memiliki Sig = 0,200 ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga variable Komitmen Organisasi dapat digunakan dalam metode berikutnya.
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013) Gambar 4.7 Grafik Normalitas Komitmen Organisasi
Jika dilihat pada gambar 4.7 terlihat sebaran data variabel iklim organisasi dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of iklim organisasi membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus.
46
4.4.1.3 Uji Normalitas Variabel OCB Dengan menggunakan bantuan SPSS di peroleh hasil sebagai berikut dalam table 4.10 dan gambar 4.8 : Tabel 4.10 Test of Normality OCB
OCB
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic df Sig. Statistic * .101 54 .200 .959
Shapiro-Wilk df Sig. 54 .065
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction Sumber : Pengolahan data (2013)
Dasar Pengambilan Keputusan - Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal - Jika angka Sig Uji Kolmogorov-Smirnov ≤ 0,05 maka data tidak berdistribusi normal
Keputusan Variabel Organizational Citizenship Behaviour (OCB) memiliki Sig = 0,200 ≥ 0,05 maka data berdistribusi normal, sehingga variable OCB dapat digunakan dalam metode berikutnya.
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013) Gambar 4.8 Grafik Normalitas OCB Jika dilihat pada gambar 4.8 terlihat sebaran data variabel iklim organisasi dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q plot of iklim organisasi membuktikan bahwa sebaran titik-titik plot berada pada garis lurus.
47
4.4.2 Uji Heterokedatisitas Menurut Wijaya (2009:124) heterokedatisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan observasi. Model regresi yang baik adalah terjadinya homokedatisitas dalam model, atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedatisitas. Berikut adalah penyajian uji heterokedatisitas pengaruh Kepuasan Kerja (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) terhadap OCB (Y) :
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013) Gambar 4.9 Uji Heterokedatisitas
Dari scatterplot tersebut, terlihat bahwa titik menyebar secara acak, baik dibagian atas angka nol atau dibagian bawah angka 0 dari sumbu vertical atau sumbu Y. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedatisitas dalam model regresi ini.
4.4.3 Uji Multikorelasi Menurut Wijaya (2009:119) uji multikorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan diantara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi (gejala multikolinearitas) atau tidak.
48
Tabel 4.11 Uji Multikorelasi Coefficientsa Collinearity Statistics Tolerance VIF
Model
Kepuasan_Kerja
1
Komitmen_Organisasi a. Dependent Variable: OCB
1.000
1.000
1.000
1.000
Sumber : Pengolahan Data (2013)
Dari table Coeficients yang diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai VIF= 1,000. Yang artinya nilai VIF lebih kecil daripada 10 (1,000 < 10). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas.
4.5 Uji Korelasi Analisis korelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Berikut analisis korelasi antar variabel.
Korelasi 1 Hubungan antara Kepuasan Kerja dan OCB
Tabel 4.12 Hubungan Kepuasan Kerja dan OCB Correlations OCB Pearson Correlation OCB Sig. (1-tailed) N Pearson Correlation Kepuasan_Kerj Sig. (1-tailed) a N Sumber : Pengolahan data (2013)
1 54 -.126 .183 54
Kepuasan_Kerja -.126 .183 54 1 54
r = -0,126. Artinya hubungan antara variabel Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi sangat rendah.
49
Dari hasil output korelasi pada table correlations maka dihasilkan Sig. sebesar 0,183 > 0,05. Yang artinya bahwa tidak adanya hubungan Kepuasan Kerja dan OCB, Karena jumlah sig dari tabel correlations menunjukkan jumlah sig yang lebih kecil dari 0,05.
Korelasi 2 Hubungan antara Komitmen Organisasi dan OCB
Tabel 4.13. Hubungan Komitmen Organisasi dan OCB Correlations OCB
Komitmen_Organisasi
Pearson 1 Correlation OCB Sig. (1-tailed) N 54 Pearson .284* Correlation Komitmen_Organisa si Sig. (1-tailed) .019 N 54 *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed). Sumber : Pengolahan data (2013)
.284* .019 54 1
54
r = 0,284. Artinya hubungan antara Komitmen Organisasi dan OCB rendah. Dari hasil output korelasi pada table correlations maka dihasilkan Sig. sebesar 0,019 < 0,05 Yang artinya bahwa adanya hubungan antara Komitmen Organisasi dan OCB.
4.6 Uji Regresi Sederhana Analisis regresi adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variable bebas dan variable terikat maka dinamakan analisis regresi sederhana (simple linear regression) dengan rumus :
Y= a + bX
50
Dimana nilai a merupakan konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk variable bebas.
Hipotesis 1 Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap OCB :
Tabel 4.14 Descriptive Statistics Kepuasan Kerja terhadap OCB
OCB Kepuasan_Kerja
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation 3.2630 .50630 2.5463 .46176
N 54 54
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Dari tabel Deskriptif Statistic dengan jumlah populasi sebesar 54 orang diatas diketahui bahwa rata – rata dari kepuasan Kerja (X1) 2,5463 dan OCB (Y) 3,2630. Sedangkan Standar Deviation dari kepuasan Kerja (X1) 0,46176 dan OCB (Y) 0,50630. Tabel 4.15 Coefficients Kepuasan Kerja terhadap OCB Model
(Constant) Kepuasan_Kerja a. Dependent Variable: OCB 1
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 3.614 .390 -.138 .151 -.126
t
Sig.
9.261 .000 -.914 .365
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Persamaan dari regresi diatas adalah Y = 3,614 - 0,138 X1, menyatakan bahwa setiap ada penurunan, maka nilai variabel OCB adalah 3,614. Koefisien regresi sebesar 0,138 menyatakan bahwa setiap penurunan nilai pada variabel Kepuasan Kerja (X1) akan mengurangi skor sebesar -0,138.
51
Tabel 4.16 ANOVA Kepuasan Kerja terhadap OCB Model
1
Sum of Squares
ANOVAa df
Regression Residual
.215 13.371
1 52
Total
13.586
53
Mean Square
F
.215 .257
.835
Sig. .365b
a. Dependent Variable: OCB b. Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Uji F Tabel
Hipotesis Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan Kepuasan Kerja terhadap OCB Ha: Ada pengaruh yang signifikan Kepuasan Kerja terhadap OCB
Dasar Pengambilan Keputusan - Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≤ Sig.), Ho diterima (Ha ditolak). Artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 > Sig.), Ho ditolak (Ha diterima). Artinya signifikan.
Hasil uji signifikansi pada table ANOVA menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,365 jika dibandingkan dengan nilai Sig. maka 0,05 ≤ 0,365. Artinya Ha ditolak. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa variabel Kepuasan Kerja tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap variabel OCB.
Tabel 4.17 Model Summary Kepuasan Kerja terhadap OCB Model Summaryb Mode R R Square Adjusted R Std. Error of l Square the Estimate a 1 .126 .016 -.003 .50709 a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja b. Dependent Variable: OCB Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
52
Dari tabel Model Summary diatas diketahui bahwa besar R
adalah 0,126.
Sedangkan besar R Square (koefisien determinasi) adalah 0,016.
Hipotesis 2 Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap OCB :
Tabel 4.18 Descriptive Statistics Komitmen Organisasi terhadap OCB
OCB Komitmen_Organisa si
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation 3.2630 .50630 3.1759
N 54
.52944
54
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Dari tabel Deskriptif Statistic dengan jumlah populasi sebesar 54 orang diatas diketahui bahwa rata – rata dari Komitmen Organisasi (X2) 3,1759 dan OCB (Y) 3,2630. Sedangkan Standar Deviation dari Komitmen Organisasi (X2) 0,52944 dan OCB (Y) 0,50630.
Tabel 4.19 Coefficients Komitmen Organisasi terhadap OCB Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B
Std. Error 2.400 .409 .272 .127
(Constant) Komitmen_Organisasi a. Dependent Variable: OCB Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013) 1
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
.284
5.865 2.136
.000 .037
Persamaan dari regresi diatas adalah Y = 2,400 +0,272 X2, menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel Kepuasan Kerja, nilai variabel OCB adalah 2,400. Koefisien regresi sebesar 0,272 menyatakan bahwa setiap penambahan nilai pada variabel Kepuasan Kerja akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,272.
53
Tabel 4.20 ANOVA Komitmen Organisasi terhadap OCB Model Regression 1
ANOVAa Sum of Squares df Mean Square 1.096 1 1.096
Residual Total
12.490 13.586
52 53
F 4.563
Sig. .037b
.240
a. Dependent Variable: OCB b. Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013) Uji F tabel Hipotesis Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan Kepuasan Kerja terhadap OCB Ha: Ada pengaruh yang signifikan Kepuasan Kerja terhadap OCB
Dasar Pengambilan Keputusan - Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≤ Sig.), Ho diterima (Ha ditolak). Artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 > Sig.), Ho ditolak (Ha diterima). Artinya signifikan.
Hasil uji signifikansi pada table ANOVA menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,855 jika dibandingkan dengan nilai Sig. maka 0,05 > 0,037. Artinya Ho ditolak. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa Komitmen Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap OCB.
Tabel 4.21 Model Summary Komitmen Organisasi terhadap OCB Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a 1 .284 .081 .063 .49009 a. Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi b. Dependent Variable: OCB Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
54
Dari tabel Model Summary diatas diketahui bahwa besar R adalah 0,284. Sedangkan besar R Square (koefisien determinasi) adalah 0,081.
4.7 Uji Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah pengaruh yang melibatkan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2, X3, dan seterusnya) dan satu variabel terikat (Y) dengan rumus : Y= a +b1X1+b1X2+…bnXn Hipotesis 3 Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap OCB Tabel 4.22 Descriptive Statistics Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap OCB
OCB Kepuasan_Kerja Komitmen_Organisasi
Descriptive Statistics Mean Std. Deviation 3.2630 .50630 2.5463 .46176 3.1759
.52944
N 54 54 54
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Dari tabel Deskriptif Statistic dengan jumlah populasi sebesar 54 orang diatas diketahui bahwa rata – rata dari Kepuasan Kerja (X1) 2,5463, Komitmen Organisasi (X2) 3,1759 dan OCB 3,2630, . Sedangkan Standar Deviation dari Kepuasan Kerja 0,46176, Komitmen Organisasi 0,52944, dan OCB 0,50630.
55
Tabel 4.23 Coefficientsa Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap OCB Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Std. Error
Model
(Constant) Kepuasan_Kerja
1
Komitmen_Organi sasi a. Dependent Variable: OCB
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
2.742 -.131
.559 .146
4.902 -.120 -.899
.000 .373
.269
.127
.282 2.113
.040
Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Persamaan dari regresi diatas adalah Y =
2,742 – 0,131 X1 + 0,269 X2.
menyatakan bahwa setiap penurunan satu nilai pada variabel X1 akan mengurangi skor sebesar – 0,131 Koefisien regresi Kepuasan Kerja (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap OCB (Y). Hal ini terlihat dari tingkat signifikan Kepuasan Kerja sebesar 0,373 yang lebih besar dari 0,05 (0,373 > 0,05). Sedangkan koefisien regresi Komitmen Organisasi (X2) sebesar 0,269 menyatakan bahwa setiap penambahan satu nilai pada Komitmen Organisasi (X2) akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,269. Koefisien Komitmen Organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap OCB (Y). hal ini terlihat dari tingkat signifikan Komitmen Organisasi (X2) sebesar 0,040 yang lebih kecil dari 0,05 (0,040 <0,05).
Tabel 4.24 ANOVA Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap OCB Model
ANOVAa df Mean Square
Sum of F Squares Regression 1.291 2 .645 2.677 1 Residual 12.295 51 .241 Total 13.586 53 a. Dependent Variable: OCB b. Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi, Kepuasan_Kerja Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Sig. .078b
56
Uji Tabel F (Simultan)
Hipotesis Ho: Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara simultan terhadap OCB Ha: Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi berpengaruh secara simultan terhadap OCB
Dasar Pengambilan Keputusan - Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 ≤ Sig.), Ho diterima (Ha ditolak). Artinya tidak signifikan. - Jika nilai probabilitas lebih besar daripada atau sama dengan nilai probabilitas Sig. (0,05 > Sig.), Ho ditolak (Ha diterima). Artinya signifikan.
Hasil uji signifikansi pada table ANOVA menunjukkan nilai Sig. sebesar 0,078 jika dibandingkan dengan nilai Sig. maka 0,05 ≤ 0,078. Artinya Ha ditolak. Dengan demikian, hal ini menunjukkan bahwa Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi tidak berpengaruh secara simultan terhadap OCB.
Tabel 4.25 Model Summary Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap OCB Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate a 1 .308 .095 .060 .49100 a. Predictors: (Constant), Komitmen_Organisasi, Kepuasan_Kerja b. Dependent Variable: OCB Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (2013)
Dari tabel Model Summary diatas diketahui bahwa besar R adalah 0,308. Sedangkan besar R Square (koefisien determinasi) secara simultan adalah 0,095. .
57
4.8 Pembahasan
1. Kepuasan Kerja (X1) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap OCB (Y). Dapat dilihat dari tabel signifikan. Bukti kebenaran ini dapat dilihat dari tabel anova dengan uji F tabel dimana nilai sig adalah 0,403 yang lebih besar dari nilai 0,05 (0,403> 0,05). Sehingga hal ini membuktikan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan antara variabel X1 terhadap Y.
2. Komitmen Organisasi (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap OCB (Y). Penelitian ini menunjukkan bahwa Komitmen Organisasi (X2) memiliki korelasi yang rendah sebesar 0,263% yang artinya memiliki hubungan yang lemah. Sedangkan dilihat dari uji F tabel menyatakan bahwa Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap OCB. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat nilai sig pada tabel Anova dengan nilai 0,037 yang lebih kecil dari 0,05 (0,05 > 0,037). Dengan persamaan regresi Y = 2,400 +0,272 X2.
3. Kepuasan Kerja (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) tidak berpengaruh secara simultan terhadap OCB (Y). Hal ini dapat dilihat dari tabel anova dengan menguji F tabel (simultan) yang menyatakan bahwa nilai sig pada tabel anova lebih besar dari 0,05 ( 0,05 < 0,078). Bukti kebenaran ini dapat diperkuat bahwa dengan menurunnya kepuasan kerja (-0,131) akan menurunkan OCB, dengan adanya buktikan yang menyatakan pada tabel coefficient bahwa nilai sig tidak signifikan terhadap OCB sebesar 0,373 yang lebih besar dari 0,05 (0,373 > 0,05). Sedangkan dengan adanya kenaikan Komitmen Organisasi maka akan meningkatkan OCB sebesar 0,269. Hal ini dapat dibuktikan dengan diterima sig sebesar 0,040 yang lebih kecil nilainya dari 0,05 (0,040 < 0,05).
58
Model akhir penelitian adalah:
Kepuasan Kerja (X1)
-13,8% (TS)
9,5% (TS)
OCB (Y)
27,2 % (S)
Komitmen Organisasi (X2)
*Ket : TS : Tidak Signifikan S : Signifikan
Sumber : Hasil Penelitian (2013) Gambar 4.10 Pengaruh Antar Variabel
4.9 Implikasi Masalah Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini akan dikemukakan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian : 1. Pengolahan dan hasil analisis data berdasarkan SPSS 20 menunjukkan hasil bahwa kepuasan kerja (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap OCB (Y) yang artinya bahwa perusahaan tidak perlu melakukan implikasi Kepuasan Kerja terhadap OCB. 2. Pengelolaan dan hasil analisis data berdasarkan SPSS 20 menunjukkan hasil bahwa Komitmen Organisasi (X2) berpengaruh signifikan terhadap OCB (Y) dengan persamaan regresi Y = 2,400 +0,272 X2. Hasil ini menunjukkan bahwa
59
Komitmen Organisasi Karyawan Ramayana Department Store Pasar Kopro memberikan pengaruh yang positif terhadap OCB dimana dari hasil kuesioner diketahui bahwa butir “Saya bersedia membantu rekan kerja lain yang membutuhkan bantuan” memiliki nilai rata – rata terendah yaitu sebesar 3,24. maka dari itu diperlukan upaya untuk meningkatkan OCB dengan cara sebagai berikut : a. Pemimpin membangun budaya kekeluargaan didalam organisasi dengan tujuan agar karyawan memiliki toleransi dan harmonisasi dengan karyawan lainnya dan pimpinan. Seperti mengadakan gathering untuk membangun kebersamaan karyawan dan meningkatkan komitmen karyawan. b. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang memiliki kinerja dan perilaku yang baik, hal ini dilakukan
dengan tujuan untuk meningkatkan
Komitmen Karyawan terhadap pekerjaan dan organisasi. c. Memberikan pengajaran kepada karyawan tentang arti pentingnya membantu rekan kerja yang membutuhkan bantuan dengan mengadakan seminar dan pelatihan. d. Melakukan evaluasi dengan memberikan kuesioner kepada karyawan yang tujuannya untuk dapat mengetahui tingkat komitmen karyawan. 3. Pengolahan dan hasil analisis berdasarkan SPSS 20 menunjukkan hasil bahwa Kepuasan Kerja (X1) dan Komitmen Organisasi (X2) tidak berpengaruh secara simultan terhadap OCB (Y) yang artinya bahwa perusahaan tidak perlu melakukan implikasi Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap OCB.