BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
4.1
Profile responden 4.1.1 Profile perusahaan PT. Multi Anugerah Swadaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Precast Manufacture atau yang biasa dikenal dengan beton pracetak. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2006 dan telah berhasil memperoleh ISO 9001 : 2008. Divisi yang dimiliki perusahaan ini hanyalah 1 yaitu beton pracetak. Kantor terletak di Jakarta Barat sedangkan pabrik terletak di Tangerang. Pasar utama PT. Multi Anugerah Swadaya adalah di Jabodetabek. Target konsumen daripada perusahaan ini adalah pemerintah, developer property, perusahaan dan untuk umum (perorangan). Walaupun perusahaan ini dapat dikatakan cukup baru, namun pangsa pasar yang dimiliki perusahaan ini sudah cukup besar, presentasenya sekitar 10% daripada total keseluruhan pasar di bidang industri beton pracetak. PT. Multi Anugerah Swadaya memiliki 100 orang karyawan yang dibagi menjadi 3 bagian, karyawan untuk produksi (pabrik) sebanyak 70 orang, karyawan di lapangan sebanyak 20 orang, dan karyawan di kantor sebanyak 10 orang termasuk pemilik usaha.
4.1.2 Visi dan misi perusahaan Visi Perusahaan : Menjadi perusahaan beton pracetak yang terkemuka di Indonesia Misi Perusahaan : 1. Menghasilan produk yang berkualitas dan memenuhi harapan pelanggan. 2. Mengutamakan kemitraan dengan seluruh pelanggan. 3. Memberikan kesejahteraan pada karyawan dan lingkungan sekitar.
70
71 4.1.3 Kegiatan bisnis perusahaan PT. Multi Anugerah Swadaya adalah perusahaan yang memproduksi beton pracetak untuk berbagai kebutuhan. Mulai daripada
kebutuhan
daripada
pemerintah
untuk
kepentingan
pembangunan infrastruktur, kebutuhan daripada developer property untuk mendukung pembangunan properti dari segi bahan baku, kebutuhan daripada perusahaan khususnya untuk mengatur pabriknya, sampai dengan kebutuhan daripada perorangan yaitu untuk membatasi lahan miliknya dengan lahan orang lain. Jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Multi Anugerah Swadaya pun beragam karena produk yang dihasilkan dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan daripada pelanggan. Hal inilah yang juga menjadi nilai tambah bagi perusahaan, karena tidak semua perusahaan yang memproduksi produk serupa mampu memberikan fasilitas ini bagi konsumennya. Namun secara garis besar, produkproduk yang biasanya dibeli daripada perusahaan ini berupa saluran beton, planter box (tempat bunga/tanaman di samping tol), dan pagar precast (untuk pembatas lahan). PT. Multi Anugerah Swadaya memiliki proyek-proyek yang cukup besar, proyek-proyek itu di antaranya sebagai berikut : 1. Ciputra Group (perumahan, rumah sakit) 2. Agung Sedayu Group (perumahan) 3. Galumpit – Bumi Serpong Damai (perumahan) 4. Lapangan Golf Halim 5. Perumahan Puri Botanical Residence 6. Balong Section II & IV (perumahan) 7. Pabrik Softex & Pabrik Ban Gajah Tunggal 8. PT. Multistrada Arah Sarana 9. Perkebunan Hortimart 10. Dalzon 11. Marunda Centre 12. Perkebunan Kelapa Sawit milik PT. Taman Buah Mekar Sari 13. Casa Jardin
72 14. WTP 3 PIK 15. Indah Kiat 16. Jalan Toll Lingkar Luar Jakarta (JORR W1-P2) 17. JORR W1 paket 1 18. Saluran ITC Cempaka Putih 19. Pertamina UP 6 20. JTEK & Hitachi 21. Banjar Wijaya (perumahan) 22. Sentul City 23. Perumahan Harapan Indah 24. Saluran Jalan Martadinata 25. Jalan Toll Lingkar Luar (JORR E1) 26. Desa Pasir Nangka 27. Citra Garden Pekalongan 28. Jababeka 29. Pelebaran jalan Sukabumi Ciawi Di samping proyek-proyek ini, masih banyak lagi proyek yang juga ditangani oleh PT. Multi Anugerah Swadaya.
73 4.1.4 Struktur organisasi PT. Multi Anugerah Swadaya
Sumber : Pihak Internal Perusahaan
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Multi Anugerah Swadaya
4.1.5 Kondisi bisnis perusahaan berdasarkan pendekatan 5 forces Porter Di dalam mencapai keunggulan kompetitif, PT. Multi Anugerah Swadaya dituntut untuk melihat dengan jelih situasi persaingan bisnis yang ada di industrinya saat ini. Persaingan yang cukup ketat di industri beton pracetak ini menjadi penyebab diperlukannya suatu analisis mengenai kondisi bisnis perusahaan. Untuk melakukan analisis kondisi bisnis perusahaan saat ini, peneliti menggunakan pendekatan keunggulan kompetitif yang merupakan teori daripada Michael Eugene Porter. Dimana di dalam teorinya (five porter analysis) persaingan di suatu industri dapat dipandang sebagai perpaduan dari lima kekuatan yaitu persaingan antar
perusahaan
saingan/sejenis,
potensi
masuknya
pesaing
baru/ancaman pendatang baru, potensi pengembangan produk-produk pengganti/ancaman produk substitusi, daya tawar menawar pemasok, dan daya tawar menawar konsumen. Berikut ini peneliti menampilkan bagan five porter analysis daripada PT. Multi Anugerah Swadaya.
74 Potensi pengembangan produkproduk pengganti : •
Belum ada
Daya tawar menawar pemasok : •
Daya tawar menawar konsumen :
Persaingan antar perusahaan saingan :
Supplier Bahan Baku (Setiap bahan baku supplier-nya berbeda-beda)
•
• •
PT. Boral Pipe & Precast Indonesia PT. Precon Indonesia
•
Potensi masuknya pesaing baru : • •
• •
Pemerintah Developer property besar seperti Ciputra Group & Agung Sedayu Group Perusahaan Perorangan
PT. Daya Cipta Recon PT. Bikon Beton Tama
Sumber : Pengolahan data hasil wawancara berdasarkan pendekatan five porter analysis Michael Eugene Porter
daripada
Gambar 4.2 Five Porter Analysis PT. Multi Anugerah Swadaya •
Persaingan antar perusahaan saingan Dari segi persaingan antar perusahaan saingan di dalam
industri
tersebut,
PT.
Multi
Anugerah
Swadaya
merupakan
perusahaan yang cukup besar dari segi pangsa pasarnya. Hal ini dikarenakan perusahaan ini mampu menguasai 10% daripada keseluruhan pangsa pasar industri beton pracetak. Untuk saat ini, pesaing terdekat PT. Multi Anugerah Swadaya adalah PT. Boral Pipe & Precast Indonesia dan PT. Precon Indonesia. Hal ini disebabkan karena kedua perusahaan tersebut saling bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang optimal dan keuntungan yang lebih besar lagi. •
Potensi masuknya pesaing baru Dari segi potensi masuknya pesaing baru, terdapat 2
perusahaan yang mulai mengikuti jejak bisnis daripada PT. Multi Anugerah Swadaya. Perusahaan itu adalah PT. Daya Cipta Recon dan
75 PT. Bikon Beton Tama. Potensi akan masuknya pesaing-pesaing baru lainnya masih terbuka lebar. •
Potensi pengembangan produk-produk pengganti Dari segi potensi pengembangan produk-produk pengganti,
beton pracetak belum memiliki barang substitusi yang dapat menjadi ancaman yang membahayakan bagi PT. Multi Anugerah Swadaya. Hal ini dikarenakan sebagian besar pembangunan yang dilakukan saat ini membutuhkan beton pracetak sebagai penunjang dan tentunya produk ini belum ada penggantinya. •
Daya tawar menawar pemasok Dari segi daya tawar menawar pemasok, PT. Multi Anugerah
Swadaya memiliki pemasok yang beragam, tergantung kepada bahan baku apa yang dibutuhkan. Kekuatan untuk bahan baku yang sifatnya umum dan banyak suppliernya tentunya berada di pihak perusahaan. Sedangkan untuk bahan baku seperti pasir, dimana suppliernya merupakan agen tunggal dari Bangka Belitung, kekuatan berada di pemasok. •
Daya tawar menawar konsumen Dari segi daya tawar menawar konsumen, PT. Multi Anugerah
Swadaya memegang kekuatan atas konsumen. Hal ini disebabkan karena perusahaan mampu menciptakan produk yang cukup murah dan cepat di pasaran ketimbang pesaing. Di samping itu, pembangunan yang terus berkembang secara otomatis membuat kebutuhan akan beton pracetak semakin meningkat. Sehingga mau tidak mau, konsumen membutuhkan produk ini.
Dari hasil analisis 5 forces Porter yang sudah dilakukan, maka peneliti menyimpulkan bahwa industri beton pracetak sangatlah menjanjikan dilihat dari segi pembangunan yang masih terus berkembang saat ini dan potensi-potensi yang masih memungkinkan.
76 4.2
Tahap pengumpulan dan pemasukkan data (Input Stage) 4.2.1 Evaluasi faktor eksternal PT. Multi Anugerah Swadaya Tabel 4.1 Faktor-faktor Yang Dikategorikan Sebagai Peluang Daripada PT. Multi Anugerah Swadaya Simbol Faktor Peluang Pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Indonesia O1 Pembangunan Real Estate di Indonesia yang terus berkembang O2 Potensi yang sangat baik karena merupakan salah satu sarana di dalam O3 memperbaiki saluran air dalam mengatasi banjir Kecenderungan saat ini, dimana individu yang membeli tanah O4 menggunakan pagar beton sebagai pembatas Pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga digunakan dimana-mana untuk O5 kepentingan rumah tangga Ekspansi keluar Jabodetabek O6 Sumber : PT. Multi Anugerah Swadaya
Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai peluang daripada PT. Multi Anugerah Swadaya : 1. Pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Indonesia Pembangunan sarana infrastruktur yang terus berkembang setiap tahunnya baik dikembangkan oleh pihak pemerintah maupun swasta, dapat membuka peluang seluas-luasnya bagi perusahaan yang memproduksi
beton
pracetak
untuk
memenuhi
kebutuhan
pembangunan tersebut. Hal ini juga didukung oleh data pembangunan kota pada lampiran 18. 2. Pembangunan Real Estate di Indonesia yang terus berkembang Sesuai dengan data-data pembangunan perumahan yang ada, real estate terus berkembang dari tahun ke tahun. Sebagai bukti konkrit, belum lama ini BSD City besar-besaran menawarkan dan menjual properti-properti baru. Peminat daripada properti ini juga bisa dikatakan sangatlah banyak (ribuan orang untuk jumlah properti yang hanya ratusan). Sementara ini BSD City baru mengembangkan 1/3 lahan milik mereka, 2/3 lahan lagi masih belum diperjualbelikan. Itu artinya prospek pembangunan real estate ke depannya masih akan terus berkembang di kawasan ini. 3. Potensi yang sangat baik karena merupakan salah satu sarana di dalam memperbaiki saluran air dalam mengatasi banjir
77 Beton pracetak dapat digunakan sebagai saluran air di samping kali untuk mengatasi banjir yang sering kali disebabkan oleh saluran yang tidak baik dan mudah macet. 4. Kecenderungan saat ini, dimana individu yang membeli tanah menggunakan pagar beton sebagai pembatas Zaman dulu, seseorang yang memiliki tanah di suatu tempat menggunakan patok sebagai dasar batas-batas kepemilikkannya. Namun saat ini, seiring dengan perkembangan zaman, beton pracetak lah yang digunakan untuk membatasi kepemilikkannya dengan kepemilikkan orang lain. 5. Pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga digunakan dimana-mana untuk kepentingan rumah tangga Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi setiap tahunnya, menyebabkan kebutuhan akan beton pracetak bagi rumah tangga akan meningkat juga. Data pertumbuhan penduduk tinggi dapat dilihat pada lampiran 22. 6. Ekspansi keluar Jabodetabek Pasar yang masih luas di seluruh Indonesia serta industri beton pracetak
yang
masih
didominasi
di
kawasan
Jabodetabek,
memberikan peluang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi keluar Jabodetabek.
Tabel 4.2 Faktor-faktor Yang Dikategorikan Sebagai Ancaman Daripada PT. Multi Anugerah Swadaya Simbol Faktor Ancaman Banyak perusahaan-perusahaan kecil baru yang mulai tumbuh T1 Perusahaan besar yang sudah eksis cenderung banting harga T2 Harga kurang bersaing bila dijual di luar Jabodetabek karena T3 pengaruh biaya kirim yang tinggi Perusahaan besar yang memiliki area gudang lebih luas T4 Sumber : PT. Multi Anugerah Swadaya
Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai ancaman PT. Multi Anugerah Swadaya : 1. Banyak perusahaan-perusahaan kecil baru yang mulai tumbuh
78 Banyaknya perusahaan-perusahaan kecil baru yang mulai tumbuh di industri beton pracetak tentunya akan menjadi ancaman tersendiri bagi perusahaan. Karena pangsa pasarnya pun bisa diambil alih oleh perusahaan-perusahaan baru tersebut. 2. Perusahaan besar yang sudah eksis cenderung banting harga Perusahaan-perusahaan besar yang sebetulnya mampu memproduksi dalam jumlah banyak dan biaya yang murah umumnya menetapkan harga cukup tinggi, namun terkadang untuk mengalahkan pesaing, perusahaan-perusahaan besar ini menurunkan harga besar-besaran karena modalnya pun masih sangat murah. 3. Harga kurang bersaing bila dijual di luar Jabodetabek karena pengaruh biaya kirim yang tinggi Harga beton pracetak menjadi mahal ketika barang dijual keluar daripada Jabodetabek, hal ini dikarenakan biaya kirim yang tinggi. Sebagai contoh nyata, untuk ke Kalimantan ongkosnya bisa mencapai 2-3x lipat daripada ongkos di Jawa. 4. Perusahaan besar yang memiliki area gudang lebih luas Perusahaan besar yang mampu berproduksi dalam jumlah banyak dan memiliki area gudang yang luas dapat menjadi ancaman yang berbahaya bagi perusahaan. Karena dengan gudang yang luas maka secara otomatis perusahan besar tersebut mampu menyediakan barang yang sifatnya ready stock untuk dijual kepada para konsumen. 4.2.1.1 Pengelolaan data kuesioner pembobotan dan pemberian peringkat faktor eksternal Disini peneliti akan mengolah data yang dibutuhkan untuk menentukan bobot faktor-faktor eksternal perusahaan yang diperoleh melalui kuesioner, dimana data tersebut diolah kembali menggunakan program Expert Choice 11 untuk menghasilkan bobot-bobot yang diperlukan di dalam perhitungan. Berikut ini peneliti mencantumkan proses penentuan bobot faktor eksternal dengan menggunakan program Expert Choice 11.
79
Sumber : Data yang diolah
Gambar 4.3 Menentukan Bobot Faktor Eksternal Dengan Menggunakan Program Expert Choice 11 Gambar 4.3 tersebut merupakan tampilan proses input data ke dalam program Expert Choice 11. Tahapan ini disebut pairwise numerical comparisons, atau dalam bahasa Indonesia disebut perbandingan berpasangan numerik. Angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap baris menunjukkan perbandingan antar faktor. Angka skala kepentingan yang dimasukkan merupakan nilai rata-rata dari seluruh responden yang diambil datanya melalui kuesioner. Perhitungan mengenai nilai rata-rata daripada data yang didapatkan dapat dilihat pada bagian lampiran. Sebagai tambahan keterangan, angka berwarna hitam merupakan angka bernilai positif sedangkan angka berwarna merah merupakan angka bernilai negatif. Angka negatif dapat terjadi apabila skala kepentingan lebih cenderung ke faktor yang letaknya di sebelah kanan. Setelah semua angka yang diperoleh lewat kuesioner dimasukkan ke dalam program Expert Choice 11 akan dengan sendirinya muncul pilihan “Record judgements”, kita cukup mengklik tombol “ok” dan langsung akan didapatkan hasil penentuan bobot faktor eksternal seperti gambar 4.4.
80
Sumber : Output Expert Choice 11
Gambar 4.4 Hasil Penentuan Bobot Faktor Eksternal Dengan Menggunakan Program Expert Choice 11 Keterangan gambar : A = Pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Indonesia B = Pembangunan Real Estate di Indonesia yang terus berkembang C = Potensi yang sangat baik karena merupakan salah satu sarana di dalam memperbaiki saluran air dalam mengatasi banjir D = Kencederungan saat ini, dimana individu yang membeli tanah menggunakan pagar beton sebagai pembatas E = Pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga digunakan dimana-mana untuk kepentingan rumah tangga F = Ekspansi keluar Jabodetabek. G = Banyak perusahaan-perusahaan kecil baru yang mulai tumbuh H = Perusahaan besar yang sudah eksis cenderung banting harga I = Harga kurang bersaing bila dijual di luar Jabodetabek karena pengaruh biaya kirim yang tinggi J = Perusahaan besar yang memiliki area gudang lebih luas
81 Perhitungan Manual Pairwise Comparison Untuk membuktikan keakuratan hasil perhitungan daripada software Expert Choice 11 tersebut, berikut adalah perhitungan manual yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan bobot daripada faktor eksternal :
Tabel 4.3 Pairwise Comparison Faktor Eksternal
O1 O2 O3 O4 O5 O6 T1 T2 T3 T4 Total
O1 1 1 0.33 1 0.2 0.23 0.59 1 0.42 0.33 6.1
O2 1 1 0.59 0.33 0.2 0.59 0.59 0.59 0.42 0.59 5.9
O3 3 1.67 1 0.59 0.2 0.2 0.59 0.59 0.59 0.59 9.02
O4 O5 O6 1 5 4.33 3 5 1.67 1.67 5 5 1 5 1.67 0.2 1 0.59 0.59 0.59 1 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.2 0.59 0.59 0.59 9.82 23.95 16.23
T1 T2 T3 T4 1.67 1 2.33 3 1.67 1.67 2.33 1.67 0.59 1.67 0.59 0.59 1.67 1.67 1.67 1.67 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.2 0.59 1 1.67 5 1.67 0.59 1 3.67 1 0.2 0.27 1 1.67 0.59 1 0.59 1 9.16 11.13 17.97 13.45
Sumber : Hitungan pribadi
Tabel 4.4 Normalisasi Bobot Faktor Eksternal
O1 O2 O3 O4 O5 O6 T1 T2 T3 T4 Total
O1
O2
O3
O4
O5
O6
T1
T2
T3
T4
Total Bobot
0.164 0.164 0.054 0.164 0.033 0.038 0.097 0.164 0.069 0.054
0.169 0.169 0.100 0.056 0.034 0.100 0.100 0.100 0.071 0.100
0.333 0.185 0.111 0.065 0.022 0.022 0.065 0.065 0.065 0.065
0.102 0.305 0.170 0.102 0.020 0.060 0.060 0.060 0.060 0.060
0.209 0.209 0.209 0.209 0.042 0.025 0.025 0.025 0.025 0.025
0.267 0.103 0.308 0.103 0.036 0.062 0.036 0.036 0.012 0.036
0.182 0.182 0.064 0.182 0.064 0.064 0.109 0.064 0.022 0.064
0.090 0.150 0.150 0.150 0.053 0.053 0.150 0.090 0.024 0.090
0.130 0.130 0.033 0.093 0.033 0.011 0.278 0.204 0.056 0.033
0.223 0.124 0.044 0.124 0.044 0.044 0.124 0.074 0.124 0.074
1.868 1.722 1.243 1.248 0.381 0.479 1.045 0.883 0.528 0.602
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
10
Sumber : Hitungan pribadi
Selanjutnya penelitian dilakukan dengan mengolah tabel peringkat (rating) daripada faktor-faktor eksternal perusahaan yang datanya diperoleh dari kuesioner yang ditujukkan kepada 3 responden dari pihak perusahaan. Responden ke 1 adalah direktur, responden ke
0.187 0.172 0.124 0.125 0.038 0.048 0.104 0.088 0.053 0.060
82 2 adalah finance and accounting supervisor, dan responden ke 3 adalah manajer administrasi dan operasional. Peringkat daripada setiap faktor kunci diperoleh berdasarkan pada pembulatan nilai ratarata keseluruhan responden.
83 Tabel 4.5 Peringkat Faktor Eksternal PT. Multi Anugerah Swadaya Faktor Eksternal Utama Pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Indonesia Pembangunan Real Estate di Indonesia yang terus berkembang Potensi yang sangat baik karena merupakan salah satu sarana di dalam memperbaiki saluran air dalam mengatasi banjir Kecenderungan saat ini, dimana individu yang membeli tanah menggunakan pagar beton sebagai pembatas Pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga digunakan dimana-mana untuk kepentingan rumah tangga Ekspansi keluar Jabodetabek Banyak perusahaan-perusahaan kecil baru yang mulai tumbuh Perusahaan besar yang sudah eksis cenderung banting harga Harga kurang bersaing bila dijual di luar Jabodetabek karena pengaruh biaya kirim yang tinggi Perusahaan besar yang memiliki area gudang lebih luas Sumber : Data yang diolah
Responden 1 4
Responden 2 4
Responden 3 4
Rata-rata 4
Peringkat 4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
1
3
2
2
2
1 4
4 2
3 3
2.67 3
3 3
4
1
3
2.67
3
4
3
3
3.33
3
3
2
2
2.33
2
84 4.2.1.2 Matriks evaluasi faktor eksternal PT. Multi Anugerah Swadaya Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE) PT. Multi Anugerah Swadaya dibuat berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan dari segi pembobotan dan peringkatnya. Bobot dan peringkat yang sudah dihitung di tiap faktor, akan dikalikan dan hasilnya akan dimasukkan ke dalam kolom nilai tertimbang di dalam Matriks EFE. Setelah itu, angka di kolom nilai tertimbang akan ditotalkan dan dianalisa hasilnya sehingga peneliti dapat mendapatkan beberapa informasi penting.
Tabel 4.6 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Faktor-faktor eksternal utama
Peluang 1. Pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Indonesia 2. Pembangunan Real Estate di Indonesia yang terus berkembang 3. Potensi yang sangat baik karena merupakan salah satu sarana di dalam memperbaiki saluran air dalam mengatasi banjir 4. Kecenderungan saat ini, dimana individu yang membeli tanah menggunakan pagar beton sebagai pembatas 5. Pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga digunakan dimana-mana untuk kepentingan rumah tangga 6. Ekspansi keluar Jabodetabek Ancaman 7. Banyak perusahaan-perusahaan kecil baru yang mulai tumbuh 8. Perusahaan besar yang sudah eksis cenderung banting harga 9. Harga kurang bersaing bila dijual di luar Jabodetabek karena pengaruh biaya kirim yang tinggi 10. Perusahaan besar yang memiliki area gudang lebih luas Jumlah Sumber : Data yang diolah
Bobot
Peringkat
Skor Bobot/ Weight Average
0.165
4
0.66
0.158
4
0.632
0.105
2
0.21
0.114
3
0.342
0.035
2
0.07
0.046
3
0.138
0.124
3
0.372
0.096
3
0.288
0.083
3
0.249
0.073
2
0.146
1.00
3.107
85 Dari Matriks Evaluasi Faktor Eksternal pada PT. Multi Anugerah Swadaya tersebut diperoleh beberapa informasi penting, yaitu : 1. Pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Indonesia merupakan
faktor
eksternal
terpenting
seperti
diindikasikan dengan bobot 0.165. 2. Peluang
utama
infrastruktur
perusahaan
yang
sangat
adalah
luas
di
pembangunan Indonesia
dan
pembangunan real estate di Indonesia yang terus berkembang, hal ini diindikasikan dengan peringkat 4. 3. Total nilai tertimbang rata-rata adalah 2.5. Artinya, total nilai tertimbang sebesar 3.107 yang dimiliki PT. Multi Anugerah
Swadaya
sudah
di
atas
rata-rata
dan
mengindikasikan bahwa perusahaan mampu merespon dengan cukup baik peluang yang ada dan meminimalkan ancaman yang ada di dalam industrinya. 4.2.2 Evaluasi faktor internal PT. Multi Anugerah Swadaya Tabel 4.7 Faktor-faktor Yang Dikategorikan Sebagai Kekuatan Daripada PT. Multi Anugerah Swadaya Simbol Faktor Kekuatan Perusahaan Harga lebih murah S1 Kapasitas produksi lebih banyak S2 Birokrasi sederhana, sehingga pengambilan keputusan relatif cepat S3 Kualitas produk terjamin di atas standar S4 Distribusi lebih cepat S5 Kehalusan permukaan beton (produk) lebih baik S6 Produk bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan S7 Sumber : PT. Multi Anugerah Swadaya
Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kekuatan daripada PT. Multi Anugerah Swadaya : 1. Harga lebih murah Harga yang ditetapkan oleh perusahaan lebih murah 10-15% ketimbang pesaing, hal ini dikarenakan produksi yang dapat dilakukan dalam jumlah banyak dan perputaran dana nya cepat. Konsumen dapat membandingkan harganya dengan pesaing lewat data yang dikeluarkan oleh pemda DKI Jakarta.
86 2. Kapasitas produksi lebih banyak Kapasitas
di
dalam
proses
produksi
memungkinkan
untuk
memproduksi dalam jumlah banyak karena didukung mesin yang modern di dalam proses produksinya. Dibandingkan dengan beberapa pesaing, PT. Multi Anugerah Swadaya memiliki kapasitas produksi yang lebih besar. Untuk saat ini kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan sebesar +/- 100 Meter Kubik. 3. Birokrasi sederhana, sehingga pengambilan keputusan relatif cepat Secara struktur organisasi, pembagian kerja tidak terlalu spesifik. 1 bagian memungkinkan mengerjakan bagian yang lainnya. Karena struktur dan birokrasinya sederhana maka keputusan yang diambil bisa cepat sampai ke direktur. Sedangkan perusahaan pesaing menggunakan struktur yang lebih kompleks. 4. Kualitas produk terjamin di atas standar Kualitas produk ini bisa dikatakan terjamin di atas standar karena sudah ada ISO yang diberikan pada PT. Multi Anugerah Swadaya. ISO yang diberikan adalah ISO 9001 : 2008. Hasil scan sertifikat ISO tersebut terlampir pada lampiran 24. 5. Distribusi lebih cepat Karena proses produksinya yang cukup cepat dan didukung oleh kendaraan distribusi yang dimiliki sendiri, maka kegiatan distribusi perusahaan dapat berjalan lebih lancar dan cepat. Berbeda dengan para pesaing dimana sebagian hasil produksinya didistribusikan melalui jasa penyewaan truk. 6. Kehalusan permukaan beton (produk) lebih baik Kualitas produk yang tidak perlu diragukan lagi serta didukung oleh teknologi modern dan bahan baku berkualitas, maka menghasilkan produk beton yang kehalusannya juga di atas standar. Hal ini dapat dibuktikan ketika konsumen ataupun calon konsumen melihat langsung ke lapangan dan membandingkannya dengan milik pesaing. 7. Produk bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan Produk beton yang dijual oleh PT. Multi Anugerah Swadaya merupakan produk beton yang bentuk dan ukurannya bisa
87 dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan konsumen. Sementara tidak semua pesaing memiliki kemampuan modifikasi seperti ini. Tabel 4.8 Faktor-faktor Yang Dikategorikan Sebagai Kelemahan Daripada PT. Multi Anugerah Swadaya Simbol Faktor Kelemahan Perusahaan Belum begitu dikenal konsumen W1 Area gudang terbatas W2 Management perusahaan kurang baik W3 Sumber : PT. Multi Anugerah Swadaya
Faktor-faktor yang dikategorikan sebagai kelemahan PT. Multi Anugerah Swadaya : 1. Belum begitu dikenal konsumen Karena perusahaan masih tergolong baru dan baru mulai beroperasi sejak tahun 2006, konsumen lebih banyak mengenal perusahaan-perusahaan lain yang memang sudah lama dan cukup besar dibandingkan dengan PT. Multi Anugerah Swadaya. 2. Area gudang terbatas Alat untuk memproduksi beton pracetak yang dimiliki oleh PT. Multi Anugerah Swadaya dapat dikatakan sudah cukup modern, namun dikarenakan keterbatasan area gudang membuat
terkadang
perusahaan
kewalahan
memenuhi
kebutuhan pelanggan, khususnya apabila terdapat banyak pesanan daripada pelanggan. Sehingga apabila terdapat pemesanan dalam jumlah banyak, pelanggan harus menunggu beberapa waktu, dengan kata lain tidak mampu untuk langsung ready stock. Sementara pesaing yang memiliki area gudang lebih luas tentunya dari segi ketersediaan barang lebih ready. 3. Management perusahaan kurang baik Struktur organisasi yang terlalu sederhana dan pembagian tugas yang tidak merata menyebabkan kinerja karyawan tidak fokus pada satu bidang tertentu. Hal ini menyebabkan kinerja karyawan yang kurang efektif. Sementara, di perusahaan pesaing hal seperti ini sudah tidak dapat ditemukan.
88 4.2.2.1 Pengelolaan data kuesioner pembobotan dan pemberian peringkat faktor internal Disini peneliti akan mengolah data yang dibutuhkan untuk menentukan bobot faktor-faktor internal perusahaan yang diperoleh melalui kuesioner, dimana data tersebut diolah kembali menggunakan program Expert Choice 11 untuk menghasilkan bobot-bobot yang diperlukan di dalam perhitungan. Berikut ini peneliti mencantumkan proses penentuan bobot faktor internal dengan menggunakan program Expert Choice 11.
Sumber : Data yang diolah
Gambar 4.5 Menentukan Bobot Faktor Internal Dengan Program Expert Choice 11 Gambar 4.5 tersebut merupakan tampilan proses input data ke dalam program Expert Choice 11. Tahapan ini disebut pairwise numerical comparisons, atau dalam bahasa Indonesia disebut perbandingan berpasangan numerik. Angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap baris menunjukkan perbandingan antar faktor. Angka skala kepentingan yang dimasukkan merupakan nilai rata-rata dari seluruh responden yang diambil datanya melalui kuesioner. Perhitungan mengenai nilai rata-rata daripada data yang didapatkan dapat dilihat pada bagian lampiran. Sebagai tambahan keterangan, angka berwarna hitam merupakan angka bernilai positif sedangkan
89 angka berwarna merah merupakan angka bernilai negatif. Angka negatif dapat terjadi apabila skala kepentingan lebih cenderung ke faktor yang letaknya di sebelah kanan. Setelah semua angka yang diperoleh lewat kuesioner dimasukkan ke dalam program Expert Choice 11 akan dengan sendirinya muncul pilihan “Record judgements”, kita cukup mengklik tombol “ok” dan langsung akan didapatkan hasil penentuan bobot faktor internal seperti gambar 4.6.
Sumber : Output Expert Choice 11
Gambar 4.6 Hasil Penentuan Bobot Faktor Internal Dengan Menggunakan Program Expert Choice 11 Keterangan gambar : A = Harga lebih murah B = Kapasitas produksi lebih banyak C = Birokrasi sederhana, sehingga pengambilan keputusan relatif cepat D = Kualitas produk terjamin di atas standar E = Distribusi lebih cepat F = Kehalusan permukaan beton (produk) lebih baik G = Produk bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan H = Belum begitu dikenal konsumen
90 I = Area gudang terbatas J = Management perusahaan kurang baik
Perhitungan Manual Pairwise Comparison Untuk membuktikan keakuratan hasil perhitungan daripada software Expert Choice 11 tersebut, berikut adalah perhitungan manual untuk mendapatkan bobot daripada faktor internal :
Tabel 4.9 Pairwise Comparison Faktor Internal
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 W1 W2 W3 Total
S1 1 0.59 0.27 0.59 0.59 0.59 0.59 0.2 0.2 0.2 4.82
S2 S3 1.67 3.67 1 2.33 0.42 1 1 0.33 1 1 1 1 0.33 0.33 0.33 0.33 0.2 0.2 0.59 0.59 7.54 10.78
S4 1.67 1 0.33 1 0.42 0.42 0.33 0.59 0.2 0.59 6.55
S5 S6 S7 W1 W2 W3 1.67 1.67 1.67 5 5 5 1 1 3 3 5 1.67 1 1 3 3 5 0.59 2.33 2.33 3 1.67 5 1.67 1 3.67 3.67 3 5 0.59 0.27 1 3 3 2.33 0.59 0.27 0.33 1 1 1.67 1.67 0.33 0.33 1 1 5 1.67 0.2 0.42 0.59 0.2 1 1.67 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 1 8.66 12.34 20.52 21.46 35.59 16.12
Sumber : Hitungan pribadi
Tabel 4.10 Normalisasi Bobot Faktor Internal
S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 W1 W2 W3
S1 0.207 0.122 0.056 0.122 0.122 0.122 0.122 0.041 0.041 0.041
S2 0.221 0.133 0.056 0.133 0.133 0.133 0.044 0.044 0.027 0.078
S3 0.340 0.216 0.093 0.031 0.093 0.093 0.031 0.031 0.019 0.055
S4 0.255 0.153 0.050 0.153 0.064 0.064 0.050 0.090 0.031 0.090
S5 0.193 0.115 0.115 0.269 0.115 0.031 0.031 0.038 0.023 0.068
S6 0.135 0.081 0.081 0.189 0.297 0.081 0.027 0.027 0.034 0.048
S7 0.081 0.146 0.146 0.146 0.179 0.146 0.049 0.049 0.029 0.029
W1 0.233 0.140 0.140 0.078 0.140 0.140 0.047 0.047 0.009 0.027
W2 0.140 0.140 0.140 0.140 0.140 0.065 0.047 0.140 0.028 0.017
W3 0.310 0.104 0.037 0.104 0.037 0.037 0.104 0.104 0.104 0.062
Total
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Total Bobot 2.118 0.212 1.350 0.135 0.914 0.091 1.364 0.136 1.321 0.132 0.912 0.091 0.551 0.055 0.610 0.061 0.344 0.034 0.515 0.052 10
Sumber : Hitungan pribadi
Selanjutnya penelitian dilakukan dengan mengolah tabel peringkat (rating) daripada faktor-faktor internal perusahaan yang
91 datanya diperoleh dari kuesioner yang ditujukkan kepada 3 responden dari pihak perusahaan. Responden ke 1 adalah direktur, responden ke 2 adalah finance and accounting supervisor, dan responden ke 3 adalah manajer administrasi dan operasional. Peringkat daripada setiap faktor kunci diperoleh berdasarkan pada pembulatan nilai ratarata keseluruhan responden.
Tabel 4.11 Peringkat Faktor Internal PT. Multi Anugerah Swadaya Faktor Internal Utama Harga lebih murah Kapasitas produksi lebih banyak Birokrasi sederhana, sehingga pengambilan keputusan relatif cepat Kualitas produk terjamin di atas standar Distribusi lebih cepat Kehalusan permukaan beton (produk) lebih baik Produk bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan Belum begitu dikenal konsumen Area gudang terbatas Management perusahaan kurang baik Sumber : Data yang diolah
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Rata-rata
Peringkat
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3.33
3
4
4
4
4
4
1
1
1
1
1
2
2
1
1.67
2
2
1
1
1.33
1
92 4.2.2.2 Matriks evaluasi faktor internal PT. Multi Anugerah Swadaya Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE) PT. Multi Anugerah Swadaya dibuat berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan dari segi pembobotan dan peringkatnya. Bobot dan peringkat yang sudah dihitung di tiap faktor, akan dikalikan dan hasilnya akan dimasukkan ke dalam kolom nilai tertimbang di dalam Matriks IFE. Setelah itu, kolom daripada nilai tertimbang akan ditotalkan dan dianalisa hasilnya sehingga peneliti dapat mendapatkan beberapa informasi penting.
Tabel 4.12 Matriks Evaluasi Faktor Internal Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Faktor-faktor internal utama Kekuatan 1. Harga lebih murah 2. Kapasitas produksi lebih banyak 3. Birokrasi sederhana, sehingga pengambilan keputusan relatif cepat 4. Kualitas produk terjamin di atas standar 5. Distribusi lebih cepat 6. Kehalusan permukaan beton (produk) lebih baik 7. Produk bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan Kelemahan 8. Belum begitu dikenal konsumen 9. Area gudang terbatas 10. Management perusahaan kurang baik Jumlah
Bobot
Peringkat
Skor Bobot/ Weight Average
0.200 0.127
4 3
0.8 0.381
0.089
4
0.356
0.150
3
0.45
0.125 0.086
3 3
0.375 0.258
0.053
4
0.212
0.060
1
0.06
0.033 0.077
2 1
0.066 0.077
1.00
3.035
Sumber : Data yang diolah
Dari Matriks Evaluasi Faktor Internal pada PT. Multi Anugerah Swadaya tersebut diperoleh beberapa informasi penting, yaitu : 1. Faktor harga lebih murah merupakan faktor internal terpenting seperti diindikasikan dengan bobot 0.200.
93 2. Kekuatan utama perusahaan adalah harga lebih murah, birokrasi sederhana, sehingga pengambilan keputusan relatif cepat, dan produk bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan seperti diindikasikan dengan peringkat 4. 3. Kelemahan utama perusahaan adalah belum begitu dikenal konsumen dan management perusahaan kurang baik seperti diindikasikan dengan peringkat 1. 4. Total nilai tertimbang yang dimiliki PT. Multi Anugerah Swadaya adalah sebesar 3.035. Total nilai tertimbang di atas 2.50 mengindikasikan posisi perusahaan kuat secara internal, dimana perusahaan memiliki kelebihan-kelebihan yang mendukung secara internal sehingga mengakibatkan perusahaan ini kuat di pasarnya. 4.2.3 Pengelolaan data kuesioner pembobotan dan pemberian peringkat faktor penentu keberhasilan untuk competitive profile matrix PT. Multi Anugerah Swadaya Matriks Profil Persaingan (CPM) berfungsi untuk mengidentifikasi pesaing-pesaing utama suatu perusahaan serta kekuatan dan kelemahan khusus mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan sampel. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa 2 pesaing utama daripada PT. Multi Anugerah Swadaya adalah PT. Boral Pipe & Precast Indonesia dan PT. Precon Indonesia. Disini peneliti akan mengolah data yang dibutuhkan untuk menentukan bobot faktor penentu keberhasilan perusahaan yang diperoleh melalui kuesioner, dimana data tersebut diolah kembali menggunakan program Expert Choice 11 untuk menghasilkan bobot-bobot yang diperlukan di dalam perhitungan. Berikut ini peneliti mencantumkan proses penentuan bobot faktor penentu keberhasilan dengan menggunakan program Expert Choice 11.
94
Sumber : Data yang diolah
Gambar 4.7 Menentukan Bobot Faktor Penentu Keberhasilan Dengan Menggunakan Program Expert Choice 11 Gambar 4.7 tersebut merupakan tampilan proses input data ke dalam program Expert Choice 11. Tahapan ini disebut pairwise numerical comparisons, atau dalam bahasa Indonesia disebut perbandingan berpasangan numerik. Angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap baris menunjukkan perbandingan antar faktor. Angka skala kepentingan yang dimasukkan merupakan nilai rata-rata dari seluruh responden yang diambil datanya melalui kuesioner. Perhitungan mengenai nilai rata-rata daripada data yang didapatkan dapat dilihat pada bagian lampiran. Sebagai tambahan keterangan, angka berwarna hitam merupakan angka bernilai positif sedangkan angka berwarna merah merupakan angka bernilai negatif. Angka negatif dapat terjadi apabila skala kepentingan lebih cenderung ke faktor yang letaknya di sebelah kanan. Setelah semua angka yang diperoleh lewat kuesioner dimasukkan ke dalam program Expert Choice 11 akan dengan sendirinya muncul pilihan “Record judgements”, kita cukup mengklik tombol “ok” dan langsung akan didapatkan hasil penentuan bobot faktor penentu keberhasilan seperti gambar 4.8.
95
Sumber : Output Expert Choice 11
Gambar 4.8 Hasil Penentuan Bobot Faktor Penentu Keberhasilan Dengan Menggunakan Program Expert Choice 11 Keterangan Gambar : A = Market Share B = Price C = Financial Position D = Product Quality E = Customer Loyalty F = Expansion G = Advertising H = Technology I = Management J = Brand Awareness
Perhitungan Manual Pairwise Comparison Untuk membuktikan keakuratan hasil perhitungan daripada software Expert Choice 11 tersebut, berikut adalah perhitungan manual
untuk
keberhasilan :
mendapatkan
bobot
daripada
faktor
penentu
96 Tabel 4.13 Pairwise Comparison Faktor Penentu Keberhasilan
FPK 1 FPK 2 FPK 3 FPK 4 FPK 5 FPK 6 FPK 7 FPK 8 FPK 9 FPK 10 Total
FPK 1 FPK 2 FPK 3 FPK 4 FPK 5 FPK 6 FPK 7 FPK 8 FPK 9 FPK 10 1 2.33 2.33 1 3.67 3.67 1.67 5 1.67 1 0.42 1 1 1 3.67 1.67 1.67 3.67 3.67 0.33 0.42 1 1 0.33 0.33 1 1.67 5 0.59 0.33 1 1 0.33 1 3.67 3 3 5 3.67 1 0.27 0.27 0.33 0.27 1 1 3 5 1.67 3.67 0.27 0.59 1 0.33 1 1 1 3.67 1 0.59 0.59 0.59 0.59 0.33 0.33 1 1 5 0.59 0.33 0.2 0.27 0.2 0.2 0.2 0.27 0.2 1 0.33 0.33 0.59 0.27 0.59 0.27 0.59 1 0.59 0.33 1 1 1 0.33 0.33 1 0.27 0.59 0.33 0.33 1 1 5.76 7.65 7.7 5.73 14.73 14.2 14.13 34 15.19 9.58
Sumber : Hitungan pribadi
Tabel 4.14 Normalisasi Bobot Faktor Penentu Keberhasilan FPK 1 FPK 1 FPK 2 FPK 3 FPK 4 FPK 5 FPK 6 FPK 7 FPK 8 FPK 9 FPK 10 Total
FPK 9
FPK 10
Total
Bobot
0.174 0.305 0.303 0.175 0.249 0.258 0.118 0.147 0.110
0.104
1.942
0.194
0.073 0.131 0.130 0.175 0.249 0.118 0.118 0.108 0.242
0.034
1.377
0.138
0.073 0.131 0.130 0.058 0.022 0.070 0.118 0.147 0.039
0.034
0.822
0.082
0.174 0.131 0.043 0.175 0.249 0.211 0.212 0.147 0.242
0.104
1.687
0.169
0.047 0.035 0.043 0.047 0.068 0.070 0.212 0.147 0.110
0.383
1.163
0.116
0.047 0.077 0.130 0.058 0.068 0.070 0.071 0.108 0.066
0.062
0.756
0.076
0.102 0.077 0.077 0.058 0.022 0.070 0.071 0.147 0.039
0.034
0.698
0.070
0.035 0.035 0.026 0.035 0.014 0.019 0.014 0.029 0.022
0.034
0.263
0.026
0.102 0.035 0.077 0.047 0.040 0.070 0.042 0.010 0.066
0.104
0.594
0.059
0.174 0.043 0.043 0.175 0.018 0.042 0.023 0.010 0.066
0.104
0.697
0.070
1
10
1
FPK 2
1
FPK 3
1
FPK 4
1
FPK 5
1
FPK 6
1
FPK 7
1
FPK 8
1
1
Sumber : Hitungan pribadi
Selanjutnya penelitian dilakukan dengan mengolah tabel peringkat (rating) daripada faktor penentu keberhasilan perusahaan yang datanya diperoleh dari kuesioner yang ditujukkan kepada 3 responden dari pihak perusahaan. Responden ke 1 adalah direktur,
97 responden ke 2 adalah finance and accounting supervisor, dan responden ke 3 adalah manajer administrasi dan operasional. Peringkat daripada setiap faktor kunci diperoleh berdasarkan pada pembulatan nilai rata-rata keseluruhan responden.
Tabel 4.15 Peringkat Faktor Penentu Keberhasilan PT. Multi Anugerah Swadaya Faktor Penentu Responden 1 Responden 2 Responden 3 Rata-rata Peringkat Keberhasilan Market Share 2 3 2 2.33 2 Price 3 4 3 3.33 3 Financial Position 3 3 3 3 3 Product Quality 3 3 4 3.33 3 Customer Loyalty 3 4 4 3.67 4 Expansion 1 3 1 1.67 2 Advertising 1 1 1 1 1 Technology 1 3 2 2 2 Management 3 2 2 2.33 2 Brand Awareness 2 3 1 2 2 Sumber : Data yang diolah
Tabel 4.16 Peringkat Faktor Penentu Keberhasilan PT. Boral Pipe & Precast Indonesia Faktor Penentu Responden 1 Responden 2 Responden 3 Rata-rata Keberhasilan Market Share 3 4 4 3.67 Price 3 4 4 3.67 Financial Position 3 4 4 3.67 Product Quality 3 4 3 3.33 Customer Loyalty 3 4 3 3.33 Expansion 2 4 4 3.33 Advertising 3 4 3 3.33 Technology 3 3 3 3 Management 4 3 3 3.33 Brand Awareness 4 3 3 3.33 Sumber : Data yang diolah
Peringkat 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3
98 Tabel 4.17 Peringkat Faktor Penentu Keberhasilan PT. Precon Indonesia Faktor Penentu Keberhasilan Market Share Price Financial Position Product Quality Customer Loyalty Expansion Advertising Technology Management Brand Awareness
Responden 1
Responden 2
Responden 3
Rata-rata
Peringkat
3 3 3 3 3 3 2 2 3 3
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
3 3 4 3 3 3 2 3 3 4
3.33 3.33 3.67 3.33 3.33 3.33 2.67 3 3 3.67
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
Sumber : Data yang diolah
Tabel 4.18 Matriks Profil Persaingan (CPM) PT. Multi Anugerah Swadaya
Faktor Penentu Keberhasilan Market Share Price Financial Position Product Quality Customer Loyalty Expansion Advertising Technology Management Brand Awareness Total
PT. Multi Bobot Anugerah Swadaya Weight Rating Score 0.170 2 0.34 0.129 3 0.387
PT. Boral Pipe & Precast Indonesia Weight Rating Score 4 0.68 4 0.516
PT. Precon Indonesia
Rating 3 3
Weight Score 0.51 0.387
0.063
3
0.189
4
0.252
4
0.252
0.173
3
0.519
3
0.519
3
0.519
0.122 0.063 0.056 0.023 0.069
4 2 1 2 2
0.488 0.126 0.056 0.046 0.138
3 3 3 3 3
0.366 0.189 0.168 0.069 0.207
3 3 3 3 3
0.366 0.189 0.168 0.069 0.207
0.132 1
2
0.264 2.553
3
0.396 3.362
4
0.528 3.195
Sumber : Data yang diolah
Dalam matriks profil persaingan perusahaan beton pracetak tersebut, diperoleh beberapa informasi penting, yaitu : 1. Product
Quality
merupakan
faktor
penentu
keberhasilan
terpenting, seperti diindikasikan dengan bobot 0.173. 2. Technology merupakan faktor kekurangan terpenting, seperti diindikasikan dengan bobot 0.023.
99 3. PT. Multi Anugerah Swadaya merupakan perusahaan terlemah secara keseluruhan dibandingkan dengan 2 perusahaan pesaing lainnya, seperti diindikasikan dengan total nilai tertimbang sebesar 2.553. Namun hasil ini masih diatas rata-rata 2.5. Itu artinya perusahaan masih cukup kuat di dalam bersaing.
100 4.3
Tahap pencocokan (Matching Stage) 4.3.1 Matriks SWOT PT. Multi Anugerah Swadaya
Tabel 4.19 Matriks SWOT PT. Multi Anugerah Swadaya Kekuatan (Strengths S)
Kelemahan (Weaknesses – W) 1. Belum begitu dikenal
1. Harga lebih murah 2. Kapasitas produksi lebih banyak 3. Birokrasi sederhana,
konsumen 2. Area gudang terbatas 3. Management perusahaan kurang baik
sehingga pengambilan keputusan relatif cepat 4. Kualitas produk terjamin di atas standar 5. Distribusi lebih cepat 6. Kehalusan permukaan beton (produk) lebih baik 7. Produk bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan Peluang (Opportunities - O) 1. Pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Indonesia 2. Pembangunan Real Estate di Indonesia yang terus berkembang 3. Potensi yang sangat baik karena merupakan salah satu sarana di dalam
Strategi SO (StrengthsOpportunities)
Strategi WO (Weaknesses – Opportunities)
1. Memperluas jangkauan
1. Mencari peluang-peluang
perusahaan dengan
baru dikarenakan adanya
mengandalkan
kebutuhan akan
kemampuan produksi
pembangunan sehingga
yang besar . (S2,O1,O2)
membuka peluang bagi
2. Produk diusahakan
perusahaan untuk
bisa dimodifikasi
mengenalkan produknya
sebagaimana yang
dan merebut pangsa pasar
konsumen butuhkan.
pesaing. (W1,O1,O2,O3)
101 memperbaiki saluran air
(S7,O4)
2. Membangun gudang atau
dalam mengatasi banjir
pabrik di lokasi lain karena
4. Kencederungan saat
pangsa pasarnya masih luas
ini, dimana individu yang
dan barang yang dijual
membeli tanah
dikategorikan sebagai
menggunakan pagar
kebutuhan.
beton sebagai pembatas
(W2,O1,O2,O3,O4,O5)
5. Pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga digunakan dimana-mana untuk kepentingan rumah tangga 6. Ekspansi keluar Jabodetabek. Ancaman (Threats - T)
Strategi ST (Strengths – Threats)
Strategi WT (Weaknesses – Threats)
1. Banyak perusahaanperusahaan kecil baru yang mulai tumbuh 2. Perusahaan besar yang sudah eksis cenderung banting harga 3. Harga kurang bersaing bila dijual di luar Jabodetabek karena pengaruh biaya kirim yang tinggi 4. Perusahaan besar yang memiliki area gudang lebih luas Sumber : Data yang diolah
1. Menonjolkan kelebihan 1. Bekerja sama dengan yang dimiliki dalam hal
perusahaan pesaing baru
modifikasi produk untuk
yang memiliki kapasitas
menghadapi para pesaing. gudang luas namun tidak (S7,T1) 2. Mengusahakan harga yang lebih murah sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap perusahaan besar yang sudah eksis dan cenderung banting harga. (S1,T2)
terpakai. (W2,T4)
102 Berdasarkan Matriks SWOT PT. Multi Anugerah Swadaya tersebut dihasilkan beberapa alternatif strategi bagi perusahaan, antara lain : 1. Strategi SO; yaitu strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk 2. Strategi ST; yaitu strategi differentiation, strategi low cost leadership 3. Strategi WO; yaitu strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar 4. Strategi WT; yaitu strategi integrasi horizontal. Kesimpulannya, beberapa alternatif strategi yang dihasilkan melalui analisis matriks SWOT adalah strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi differentiation, strategi low cost leadership, strategi penetrasi pasar, dan strategi integrasi horizontal. 4.3.2 Matriks posisi strategis dan evaluasi tindakan (SPACE) PT. Multi Anugerah Swadaya
Tabel 4.20 Matriks SPACE PT. Multi Anugerah Swadaya Variabel
Peringkat
Kekuatan Keuangan (FS) •
Harga lebih murah
6
•
Omzet cukup besar
5
Keunggulan Kompetitif (CA) •
Pangsa pasar
-2
•
Kualitas produk
-2
•
Loyalitas konsumen
-2
•
Kendali atas pemasok dan distributor
-3
•
Kapasitas produksi
-2
•
Distribusi
-2
•
Modifikasi produk
-2
Stabilitas Lingkungan (ES) •
Perubahan teknologi
-3
103 •
Tingkat persaingan yang semakin tinggi
-3
•
Rentang harga produk saingan
-3
•
Tekanan kompetitif
-3
Kekuatan Industri (IS) •
Potensi pertumbuhan
6
•
Potensi laba
5
•
Produktivitas, penggunaan kapasitas
5
Kesimpulan :
Rata-Rata FS = 11/2 = 5.5 Rata-Rata CA = -15/7 = -2.14 Rata-Rata ES = -12/4 = -3 Rata-Rata IS = 16/3 = 5.33 Koodinator Vektor Arah : Sumbu X = -2.14 + 5.33 = 3.19 Sumbu Y = -3 + 5.5 = 2.5 Sumber : Data yang diolah
104
Sumber : Data yang diolah
Gambar 4.9 Matriks SPACE PT. Multi Anugerah Swadaya Berdasarkan Matriks SPACE tersebut, dapat diketahui bahwa koordinat vektor arah pada sumbu x senilai 3.19 dan sumbu y senilai 2.5. Oleh karena itu PT. Multi Anugerah Swadaya berada pada kuadran Agresif. Ketika arah vektor sebuah perusahaan terletak di kuadran Agresif, perusahaan tersebut berada dalam posisi yang sangat bagus untuk memanfaatkan berbagai kekuatan internalnya untuk menarik keuntungan dari peluang-peluang eksternal, mengatasi kelemahan internal, dan menghindari berbagai ancaman eksternal. Strategi yang termasuk ke dalam kategori Agresif adalah Integrasi ke belakang,depan,dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, diversifikasi, atau strategi kombinasi dari strategi-strategi tersebut itu masuk akal untuk dipilih, bergantung pada situasi khusus yang dihadapi oleh perusahaan.
105 4.3.3 Matriks strategi besar (Grand Strategy Matrix) PT. Multi Anugerah Swadaya Pada Matriks Strategi Besar, PT. Multi Anugerah Swadaya berada pada kuadran I. Hal ini dikarenakan perusahaan berada pada industri yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat dan memiliki posisi kompetitif yang cukup kuat. Industri beton pracetak adalah industri yang memiliki pertumbuhan pasar yang cepat karena beton pracetak digunakan di berbagai bidang pembangunan. Apabila pembangunan di suatu negara sedang berkembang pesat, secara otomatis hal ini akan mempengaruhi kecepatan industri beton pracetak salah satunya. Sebagai bukti bahwa pertumbuhan industri beton
pracetak
termasuk
pertumbuhan
yang
cepat,
peneliti
melampirkan data pertumbuhan industri beton pracetak yang didapat dari artikel website tempo. Artikel dilampirkan pada lampiran 20. PT. Multi Anugerah Swadaya memiliki posisi kompetitif yang cukup kuat di industri ini, hal ini dilihat berdasarkan hasil analisis dari matriks CPM (Competitive Profile Matrix), dimana perusahaan memiliki total nilai tertimbang sebesar 2.553 (di atas nilai rata-rata 2.5). Itu artinya perusahaan masih cukup kuat di dalam bersaing walaupun total nilai tertimbang 2 perusahaan lainnya masih lebih tinggi daripada nilai tertimbang yang diperoleh perusahaan. Dari hasil ini, peneliti dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa PT. Multi Anugerah Swadaya mampu cukup bersaing dengan 2 perusahaan lainnya yang memang memiliki pangsa pasar lebih luas. Hal ini diindikasikan dengan keunggulan PT. Multi Anugerah Swadaya dari segi customer loyalty ketimbang 2 pesaing lainnya yaitu PT. Boral Pipe & Precast Indonesia dan PT. Precon Indonesia. Perusahaan yang berada di kuadran I dalam matriks strategi besar memiliki posisi strategis yang sempurna. Untuk perusahaanperusahaan yang berada di kuadran ini, konsentrasi pada pasar (penetrasi
pasar
dan
pengembangan
pasar)
dan
produk
(pengembangan produk) yang ada saat ini merupakan strategi yang sesuai. Menurut David (2011: 348), bila perusahaan di kuadran I mempunyai kelebihan sumber daya, maka integrasi ke belakang,
106 integrasi ke depan, atau integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif. Dan apabila suatu perusahaan di kuadran I terlalu berpatokan dengan satu produk tertentu, diversifikasi terkait kiranya dapat membantu mengurangi resiko yang berkaitan dengan lini produk yang sempit. Kesimpulannya, berdasarkan hasil analisis melalui matriks strategi besar, beberapa alternatif strategi yang dapat diterapkan oleh PT. Multi Anugerah Swadaya adalah strategi pengembangan pasar, strategi penetrasi pasar, strategi pengembangan produk, strategi integrasi ke depan, strategi integrasi ke belakang, strategi integrasi horizontal, dan strategi diversifikasi terkait. Berikut ini adalah gambar matriks strategi besar daripada PT. Multi Anugerah Swadaya :
Sumber : Data yang diolah
Gambar 4.10 Matriks Strategi Besar PT. Multi Anugerah Swadaya
107 4.4
Tahap keputusan (Decision Stage) Berdasarkan hasil yang diperoleh dari tahap pencocokan melalui matriks SWOT, matriks SPACE, dan matriks strategi besar, maka diperoleh beberapa alternatif strategi antara lain strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi differentiation, strategi low cost leadership, strategi penetrasi pasar, strategi integrasi ke belakang, depan, dan horizontal, dan strategi diversifikasi terkait atau tak terkait. Seperti dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut ini :
Tabel 4.21 Tabel Alternatif Strategi Yang Dihasilkan Dari Tahap Pencocokan Alternatif Strategi Pengembangan pasar Pengembangan produk Differentiation Low Cost Leadership Penetrasi pasar Integrasi ke belakang Integrasi ke depan Integrasi horizontal Diversifikasi terkait Diversifikasi tak terkait
Metode Pencocokan Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks Strategi Besar Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks Strategi Besar Matriks SWOT Matriks SWOT Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks Strategi Besar Matriks SPACE, Matriks Strategi Besar Matriks SPACE, Matriks Strategi Besar Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks Strategi Besar Matriks SPACE, Matriks Strategi Besar Matriks SPACE
Sumber : Hasil analisis tahap pencocokan
Altenatif-alternatif strategi diatas perlu dicocokan dengan kondisi bisnis perusahaan, sehingga memungkinkan alternatifalternatif tersebut diterapkan oleh perusahaan sebagai strategi yang efektif. Tahap selanjutnya adalah alternatif strategi yang sudah dikelompokkan di dalam tabel 4.21 dianalisis dengan menggunakan matriks perencanaan strategis kuantitatif (QSPM) untuk menentukan strategi terbaik yang dapat direkomendasikan kepada perusahaan. Namun, sebelum penelitian ini masuk ke dalam tahap pembentukkan matriks, diperlukanlah analisis terhadap 10 alternatif. Tujuannya adalah untuk mendapatkan strategi mana yang efektif dan menjadi prioritas untuk di analisis. Berikut ini pemaparannya :
108 1. Pengembangan pasar Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, strategi pengembangan pasar dapat menjadi salah satu pilihan utama di dalam proses perusahaan menentukan strateginya. Pangsa pasar daripada perusahaan yang masih terbatas di Jabodetabek dapat diperluas ke daerah lain guna pengembangan pasar ke wilayah-wilayah geografis yang baru. Di samping itu, strategi ini dapat diterapkan secara efektif di perusahaan karena kondisi organisasi yang sangat berhasil dalam bisnis yang dijalankannya dan kemampuan kapasitas produksi yang berlebih serta adanya pasar baru yang belum dikembangkan dan belum jenuh. 2. Pengembangan produk Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, strategi pengembangan produk dapat menjadi salah satu pilihan yang utama di dalam proses perusahaan menentukan strateginya. Pengembangan produk dapat dilakukan perusahaan sebagai bentuk inovasi daripada produk-produk yang sudah ada sebelumnya. Di samping itu, strategi ini dapat diterapkan secara efektif di perusahaan karena perusahaan berada pada kondisi bersaing dalam industri dengan tingkat pertumbuhan tinggi. 3. Differentiation Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, hanya matriks SWOT yang merekomendasikan strategi ini, dengan kata lain rekomendasi strategi ini kurang untuk menjadi suatu pilihan. Namun, perusahaan yang diteliti selama ini menggunakan strategi ini karena memandang differensiasi yang dilakukan memberikan suatu nilai yaitu kualitas. Jadi, tidak ada salahnya juga apabila strategi ini dipertimbangkan sebagai strategi penunjang. 4. Low Cost Leadership Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, hanya matriks SWOT yang merekomendasikan strategi ini, dengan kata lain rekomendasi strategi ini kurang untuk menjadi suatu pilihan. Di samping itu, dilihat dari segi kondisi juga tidak sesuai untuk mencapai strategi yang efektif.
109 5. Penetrasi pasar Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, strategi penetrasi pasar dapat menjadi salah satu pilihan yang utama di dalam proses perusahaan menentukan strateginya. Strategi ini mengacu untuk mengusahakan peningkatan pangsa pasar daripada produk yang ada di pasar saat ini melalui upaya-upaya pemasaran yang lebih besar. Di samping itu faktor kondisi dimana pasar belum jenuh terhadap produk perusahaan dan masih menjadikannya sebagai sebuah kebutuhan dapat menjadi dasar pemilihan strategi yang efektif. 6. Integrasi ke belakang Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, hanya matriks SPACE dan matriks strategi besar yang merekomendasikan strategi ini, dengan kata lain rekomendasi strategi ini bukan yang terutama. Di samping itu, dilihat dari segi kondisi juga tidak sesuai untuk mencapai strategi yang efektif. 7. Integrasi ke depan Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, hanya matriks SPACE dan matriks strategi besar yang merekomendasikan strategi ini, dengan kata lain rekomendasi strategi ini bukan yang terutama. Di samping itu, dilihat dari segi kondisi juga tidak sesuai untuk mencapai strategi yang efektif. 8. Integrasi horizontal Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, strategi integrasi horizontal dapat menjadi salah satu pilihan yang utama di dalam proses perusahaan menentukan strateginya. Strategi ini mengacu pada upaya perusahaan untuk memiliki kendali yang lebih besar atas pesaing perusahaan. Di samping itu, perusahaan berada pada kondisi dimana apabila terdapat peningkatan skala ekonomi (economic scale) maka akan memberikan keunggulan kompetitif yang besar, sehingga strategi ini dapat digolongkan mampu bekerja secara efektif. 9. Diversifikasi terkait Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, hanya matriks SPACE dan matriks strategi besar yang merekomendasikan
110 strategi ini, dengan kata lain rekomendasi strategi ini bukan yang terutama. Di samping itu, dilihat dari segi kondisi juga tidak sesuai untuk mencapai strategi yang efektif. 10. Diversifikasi tak terkait Berdasarkan ketiga metode pencocokan yang digunakan, hanya matriks SPACE yang merekomendasikan strategi ini, dengan kata lain rekomendasi strategi ini bukan yang terutama. Di samping itu, dilihat dari segi kondisi juga tidak sesuai untuk mencapai strategi yang efektif. Dari analisis terhadap seluruh alternatif strategi yang telah dilakukan, maka diperoleh 4 alternatif strategi yang dianggap paling efektif dan dominan untuk direkomendasikan kepada perusahaan dan menjadi prioritas untuk di analisis lebih lanjut. Keempat alternatif strategi itu diantaranya adalah strategi pengembangan pasar, strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi integrasi horizontal. Selanjutnya peneliti menggunakan matriks perencanaan strategis kuantitatif (QSPM) untuk menentukan strategi terbaik yang dapat direkomendasikan kepada perusahaan. 4.4.1 Matriks perencanaan strategis kuantitatif (QSPM) PT. Multi Anugerah Swadaya
111 Tabel 4.22 Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) PT. Multi Anugerah Swadaya FaktorPengembangan Pengembangan Penetrasi faktor Produk Pasar Bobot Pasar utama AS TAS AS TAS AS TAS Faktor Internal Strengths 1. S1 0.200 4 0.8 2 0.4 3 0.6 2. S2 0.127 4 0.508 3 0.381 2 0.254 3. S3 0.089 4. S4 0.150 3 0.45 4 0.6 1 0.15 5. S5 0.125 4 0.5 1 0.125 2 0.25 6. S6 0.086 1 0.086 4 0.344 2 0.172 7. S7 0.053 1 0.053 4 0.212 2 0.106 Weakness 1. W1 0.060 4 0.24 1 0.06 3 0.18 2. W2 0.033 4 0.132 1 0.033 2 0.066 3. W3 0.077 Total Bobot 1.00 Faktor Eksternal Opportunities 1. O1 0.165 4 0.66 1 0.165 3 0.495 2. O2 0.158 4 0.632 2 0.316 3 0.474 3. O3 0.105 3 0.315 4 0.42 2 0.21 4. O4 0.114 4 0.456 3 0.342 2 0.228 5. O5 0.035 4 0.14 3 0.105 2 0.07 6. O6 0.046 4 0.184 1 0.046 3 0.138 Threats 1. T1 0.124 4 0.496 3 0.372 2 0.248 2. T2 0.096 4 0.384 3 0.288 1 0.096 3. T3 0.083 4 0.332 2 0.166 1 0.083 4. T4 0.073 4 0.292 1 0.073 2 0.146 Total Bobot 1.00 Total 6.66 4.448 3.966
Integrasi Horizontal AS TAS
1 1 2 3 3 3
0.2 0.127
2 3 -
0.12 0.099
2 1 1 1 1 2
0.33 0.158 0.105 0.114 0.035 0.092
1 2 3 3
0.124 0.192 0.249 0.219
Sumber : Data yang diolah
Keterangan Tabel : S1 = Harga lebih murah S2 = Kapasitas produksi lebih banyak S3 = Birokrasi sederhana, sehingga pengambilan keputusan relatif cepat S4 = Kualitas produk terjamin di atas standar
0.3 0.375 0.258 0.159
3.256
112 S5 = Distribusi lebih cepat S6 = Kehalusan permukaan beton (produk) lebih baik S7 = Produk bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan W1 = Belum begitu dikenal konsumen W2 = Area gudang terbatas W3 = Management perusahaan kurang baik O1 = Pembangunan infrastruktur yang sangat luas di Indonesia O2 = Pembangunan Real Estate di Indonesia yang terus berkembang O3 = Potensi yang sangat baik karena merupakan salah satu sarana di dalam memperbaiki saluran air dalam mengatasi banjir O4 = Kecenderungan saat ini, dimana individu yang membeli tanah menggunakan pagar beton sebagai pembatas O5 = Pertumbuhan penduduk tinggi, sehingga digunakan dimana-mana untuk kepentingan rumah tangga O6 = Ekspansi keluar Jabodetabek T1 = Banyak perusahaan-perusahaan kecil baru yang mulai tumbuh T2 = Perusahaan besar yang sudah eksis cenderung banting harga T3 = Harga kurang bersaing bila dijual di luar Jabodetabek karena pengaruh biaya kirim yang tinggi T4 = Perusahaan besar yang memiliki area gudang lebih luas
Hasil dari Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) pada PT. Multi Anugerah Swadaya menunjukkan bahwa strategi pengembangan pasar memiliki total nilai daya tarik sebesar 6.66. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan nilai daya tarik tiga alternatif strategi lainnya yaitu pengembangan produk (4.448), penetrasi pasar (3.966), dan integrasi horizontal (3.256). Hasil ini menunjukkan bahwa strategi pengembangan pasar lebih efektif untuk diterapkan oleh perusahaan dibandingkan dengan strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi integrasi horizontal.
113 Jadi, berdasarkan analisis menggunakan QSPM, dari empat alternatif strategi yang sesuai untuk diterapkan pada PT. Multi Anugerah Swadaya, alternatif strategi pengembangan pasar yang merupakan alternatif terbaik. Alternatif kedua adalah strategi pengembangan produk, alternatif ketiga adalah strategi penetrasi pasar, dan alternatif keempat adalah integrasi horizontal. Berdasarkan hasil tersebut, strategi pengembangan pasar yang menjadi prioritas utama. Pengembangan pasar sendiri menurut John A. Pearce II & Richard B. Robinsn, Jr pada umumnya menempati urutan kedua setelah konsentrasi sebagai strategi yang paling tidak mahal dan paling tidak berisiko dari strategi umum lainnya. Tahap selanjutnya setelah alternatif strategi terbaik sudah diketahui adalah merancang implikasi hasil penelitian atas strategi terbaik dengan cara mengidentifikasikan alternatif strategi terbaik tersebut yang tujuannya adalah untuk mengambil keputusan akhir dan menentukan
rekomendasi
apa
yang
dapat
diberikan
kepada
perusahaan secara spesifik agar ke depannya dapat diterapkan oleh pihak perusahaan. 4.4.2 Penerapan analytical hierarchy process (AHP) pada perusahaan Untuk mengidentifikasikan alternatif strategi terbaik pada PT. Multi Anugerah Swadaya, langkah awal yang dilakukan adalah dengan membuat hirarki berdasarkan masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Rumusan hirarki tersebut terdiri dari goal, criteria, sub criteria dan alternatif. Proses pembentukan hirarki dibentuk berdasarkan diskusi antara peneliti dengan pihak perusahaan.
114
Sumber : Wawancara dan pengelolaan peneliti
Gambar 4.11 Goal, Kriteria, Sub Kriteria, Alternatif PT. Multi Anugerah Swadaya
4.4.3 Identifikasi strategi pengembangan pasar Di dalam menentukan strategi pengembangan pasar apa yang sebaiknya diimplementasikan oleh PT. Multi Anugerah Swadaya, peneliti menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat/metode analisisnya. Dimana dalam metode ini data didapat dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 3 narasumber, Responden ke 1 adalah direktur, responden ke 2 adalah finance and accounting supervisor, dan responden ke 3 adalah manajer administrasi dan operasional. Untuk memudahkan responden di dalam proses pengisian kuesioner, peneliti mengelompokkan implementasi strategi pengembangan pasar beserta alternatif tindakan yang memungkinkan dilakukan ke dalam tabel 4.23 berikut :
115 Tabel 4.23 Pengelompokkan Implementasi Strategi Pengembangan Pasar No.
1.
Kriteria Pengimplementasian Pengembangan Pasar Lokasi (Kode : L)
2.
Kemampuan (Kode : F)
Financial
3.
Kelengkapan (Kode : KF)
Fasilitas
4.
Biaya (Kode : B)
Sub Kriteria Alternatif Pengimplementasian Pengimplementasian Pengembangan Pasar - Dekat Supplier - Buka Cabang (Kode : DS) Pabrik di - Dekat Target Pulau Jawa Pasar (Kode : - Buka Cabang DTP) Pabrik diluar Pulau Jawa - Modal untuk - Buka Cabang Pabrik (Kode : Pabrik di MUP) Pulau Jawa - Modal untuk - Buka Cabang Operasional Pabrik diluar (Kode : MUO) Pulau Jawa - Listrik, Air, - Buka Cabang Internet, Telepon Pabrik di (Kode : LA) Pulau Jawa - Bank, dsb (Kode - Buka Cabang : BD) Pabrik diluar Pulau Jawa - Bahan Baku - Buka Cabang (Kode : BB) Pabrik di - Tenaga Kerja Pulau Jawa (Kode : TK) - Buka Cabang - Distribusi (Kode Pabrik diluar : D) Pulau Jawa
Sumber : Pengolahan peneliti
4.4.3.1 Hasil kuesioner perbandingan kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya Berdasarkan kuesioner perbandingan kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya yang diberikan kepada 3 responden, yaitu Responden ke 1 adalah direktur, responden ke 2 adalah finance and accounting supervisor, dan responden ke 3 adalah manajer administrasi dan operasional. Maka, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
116 Tabel 4.24 Hasil Kuesioner Perbandingan Kriteria Pengimplementasian Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Pertanyaan Deskripsi Responden RataPrioritas rata Block Block 1 2 3 Kiri Kanan 3 3 3 3 L 1 L F 1 1 3 1.66667 L 2 L KF -3 3 3 1 L-B 3 L B 3 1 1 1.66667 F 4 F KF 1 3 1 1.66667 F 5 F B 1 1 1 1 KF-B 6 KF B Sumber : Pengelolaan Peneliti
Keterangan Tabel : 1. L = Lokasi 2. F = Kemampuan Financial 3. KF = Kelengkapan Fasilitas 4. B = Biaya 4.4.3.2 Pengelolaan jawaban kuesioner perbandingan kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya Jawaban daripada kuesioner perbandingan kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya yang sudah dijawab tersebut kemudian diolah dengan menggunakan program Expert Choice 11. Berikut ini adalah proses pengolahannya :
117
Sumber : Data yang diolah
Gambar
4.12 Penentuan Bobot Perbandingan Kriteria Pengimplementasian Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Gambar 4.12 tersebut merupakan tampilan proses input data
ke dalam program Expert Choice 11. Tahapan ini disebut pairwise numerical comparisons, atau dalam bahasa Indonesia disebut perbandingan berpasangan numerik. Angka-angka yang dimasukkan ke dalam setiap baris menunjukkan perbandingan antar faktor. Angka skala kepentingan yang dimasukkan merupakan nilai rata-rata dari seluruh responden yang diambil datanya melalui kuesioner. Perhitungan mengenai nilai rata-rata daripada data yang didapatkan dapat dilihat pada bagian lampiran. Sebagai tambahan keterangan, angka berwarna hitam merupakan angka bernilai positif sedangkan angka berwarna merah merupakan angka bernilai negatif. Angka negatif dapat terjadi apabila skala kepentingan lebih cenderung ke faktor yang letaknya di sebelah kanan.
118 Setelah semua angka yang diperoleh lewat kuesioner dimasukkan ke dalam program Expert Choice 11 akan dengan sendirinya muncul pilihan “Record judgements”, kita cukup mengklik tombol “ok” dan langsung akan didapatkan hasil penentuan bobot perbandingan kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya seperti gambar 4.13.
Sumber : Output Expert Choice 11
Gambar 4.13 Hasil Penentuan Bobot Perbandingan Kriteria Pengimplementasian Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Dengan Menggunakan Program Expert Choice 11 Keterangan Gambar : 1. L = Lokasi 2. F = Kemampuan Financial 3. KF = Kelengkapan Fasilitas 4. B = Biaya Hasil daripada grafik tersebut menunjukkan bahwa jenis implementasi daripada strategi pengembangan pasar yang paling dominan menurut ketiga responden adalah strategi pengembangan pasar dengan kecenderungan mementingkan aspek lokasi sebagai poin
119 utama di dalam melakukan pengembangan pasar. Hal ini ditunjukkan dengan presentase daripada poin lokasi sebesar 0.374 atau 37.4%.
Perhitungan Manual Pairwise Comparison Untuk membuktikan keakuratan hasil perhitungan daripada software Expert Choice 11 tersebut, berikut adalah perhitungan manual yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan bobot daripada perbandingan kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya : Tabel 4.25 Pairwise Comparison Pengelompokkan Implementasi Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya L F KF B 1 3 1.67 1 L 0.33 1 1.67 1.67 F 0.59 0.59 1 1 KF 1 0.59 1 1 B Total 2.92 5.18 5.34 4.67 Sumber : Hitungan Pribadi
Tabel 4.26 Normalisasi Bobot Pengelompokkan Implementasi Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya L F KF B Total Bobot 0.34247 0.57915 0.31273 0.21413 1.44848 0.36212 L 0.11301 0.19305 0.31273 0.3576 0.9764 0.2441 F 0.20205 0.1139 0.18727 0.21413 0.71735 0.17934 KF 0.34247 0.1139 0.18727 0.21413 0.85776 0.21444 B Total 1 1 1 1 4 Sumber : Hitungan Pribadi
Sebagai tambahan, untuk membuktikan ke-konsisten-an hasil kuesioner AHP. Berikut ini peneliti melampirkan tahapan dan proses pembuktiannya secara manual yang menunjukkan bahwa data bersifat konsisten.
120 Matriks Awal : L 1 0.33 0.59 1 2.92
L F KF B Total
F 3 1 0.59 0.59 5.18
KF 1.67 1.67 1 1 5.34
B 1 1.67 1 1 4.67
Matriks Normalisasi : L F KF B Total
L F KF B 0.34247 0.57915 0.31273 0.21413 0.11301 0.19305 0.31273 0.3576 0.20205 0.1139 0.18727 0.21413 0.34247 0.1139 0.18727 0.21413 1 1 1 1
Row Average 0.36212 0.244098 0.179338 0.214443 1
Weight Sum Vector (WSV) Matriks Awal 1 3 0.33 1 0.59 0.59 1 0.59
x 1.67 1.67 1 1
1 1.67 1 1
Consistency Vector (CV) WSV : RA = 1.608349 0.36212 1.02121 0.2441 : = 0.751448 0.17934 0.899918 0.21444
X
Row Average 0.36212 0.244098 0.179338 0.214443
CV 4.44148 4.183614 4.190135 4.196545
Lambda (λ) λ = ∑CV / n = (4.44148+4.183614+4.190135+4.196545) / 4 = 4.252943 Consistency Index (CI) CI = (λ-n) / (n-1) = (4.252943 – 4) / (4 – 1) = 0.084314 Consistency Ratio (CR) CR = CI/RI *RI (Random Index) didapat dari tabel random index CR = 0.084314/0.9 = 0.093683 = 9.3683%
=
=
WSV 1.608349 1.02121 0.751448 0.899918
121 Kesimpulan daripada pembuktian ini adalah hasil Consistency Ratio (CR) = 0.093683 atau lebih kecil dari 0,10 maka keputusan dalam pemilihan kriteria sudah konsisten. 4.4.3.3 Hasil kuesioner perbandingan sub kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya Berdasarkan kuesioner perbandingan sub kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya yang diberikan kepada 3 responden, yaitu Responden ke 1 adalah direktur, responden ke 2 adalah finance and accounting supervisor, dan responden ke 3 adalah manajer administrasi dan operasional. Maka, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Tabel 4.27 Hasil Kuesioner Perbandingan Sub Kriteria Pengimplementasian Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Pertanyaan Deskripsi Responden RataPrioritas rata Block Block 1 2 3 Kiri Kanan -3 -3 -3 -3 DTP 1 DS DTP -3 -3 -3 -3 MUO 2 MUP MUO 5 5 3 4.33333 LA 3 LA BD 3 1 3 2.33333 BB 4 BB TK 3 3 3 3 BB 5 BB D 3 3 3 3 TK 6 TK D Sumber : Pengelolaan Peneliti
Keterangan Tabel : 1. DS
= Dekat Supplier
2. DTP
= Dekat Target Pasar
3. MUP
= Modal Untuk Pabrik
4. MUO
= Modal Untuk Operasional
5. LA = Listrik, Air, Internet, Telepon 6. BD = Bank, dsb 7. BB = Bahan Baku 8. TK = Tenaga Kerja 9. D
= Distribusi
122 4.4.3.4 Pengelolaan jawaban kuesioner perbandingan sub kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya Jawaban daripada kuesioner perbandingan sub kriteria pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya yang sudah dijawab tersebut kemudian diolah dengan menggunakan program Expert Choice 11. Setiap sub kriteria yang ada dimasukkan satu per satu ke dalam program Expert Choice 11 agar dapat di proses. Setelah proses tersebut dilakukan, Expert Choice akan mengeluarkan hasil seperti ini :
123
Sumber : Output Expert Choice 11
Gambar 4.14 Hasil Penentuan Bobot Perbandingan Sub Kriteria Pengimplementasian Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Dengan Menggunakan Program Expert Choice 11 Keterangan Gambar : 1. DS
= Dekat Supplier
2. DTP
= Dekat Target Pasar
3. MUP
= Modal Untuk Pabrik
124 4. MUO
= Modal Untuk Operasional
5. LA = Listrik, Air, Internet, Telepon 6. BD = Bank, dsb 7. BB = Bahan Baku 8. TK = Tenaga Kerja 9. D
= Distribusi
Dari hasil pembobotan sub kriteria yang sudah didapatkan maka peneliti dapat mengetahui presentase perbedaan tingkat kepentingan di antara sub kriteria yang ada. Setelah dilakukan perhitungan untuk Kriteria dan Sub Kriteria daripada strategi pengembangan pasar, peneliti merangkumnya lewat bagan berikut ini :
Sumber : Pengelolaan Peneliti
Gambar 4.15 Hirarki AHP Output PT. Multi Anugerah Swadaya
4.5
Implikasi hasil penelitian Hasil analisis melalui matriks perencanaan strategis kuantitatif (QSPM), menunjukkan bahwa strategi pengembangan pasar adalah yang terbaik untuk diimplementasikan dibandingkan strategi lainnya seperti strategi pengembangan produk, strategi penetrasi pasar, dan strategi integrasi horizontal. Jadi, dapat disimpulkan dari hasil ini bahwa strategi bisnis yang sebaiknya diterapkan oleh PT. Multi Anugerah Swadaya adalah strategi pengembangan pasar, pengembangan pasar berhubungan dengan pengenalan
125 produk yang ada saat ini ke wilayah-wilayah geografis yang baru. Di samping itu, pengembangan pasar cocok diterapkan oleh perusahaan karena kondisinya yang sudah sesuai dengan pedoman untuk mencapai strategi yang efektif (kondisi organisasi yang sangat berhasil dalam bisnis yang dijalankannya dan kemampuan kapasitas produksi yang berlebih serta adanya pasar baru yang belum dikembangkan dan belum jenuh). Hasil dari kuesioner yang telah disebarkan kepada 3 responden dari dalam perusahaan menghasilkan output dimana kriteria lokasi atau lebih umum dikatakan sebagai aspek lokasi di dalam kasus ini merupakan aspek yang paling berpengaruh di dalam menerapkan strategi pengembangan pasar ketimbang 3 aspek lainnya. Sementara untuk output daripada sub kriteria lokasi, lokasi yang dekat dengan target pasar yang menjadi pertimbangan untuk diterapkan. Dalam kasus perusahaan ini, alternatif strategi yang memungkinkan untuk dijalankan ada 2. Alternatif pertama adalah dengan membuka cabang pabrik di pulau Jawa, dan alternatif kedua adalah dengan membuka cabang pabrik di luar pulau Jawa. Berikut ini adalah tahapan akhir untuk menentukan strategi pengembangan pasar yang hendak direkomendasikan bagi perusahaan : Berdasarkan kuesioner perbandingan alternatif pengimplementasian strategi pengembangan pasar pada PT. Multi Anugerah Swadaya yang diberikan kepada 3 responden, yaitu Responden ke 1 adalah direktur, responden ke 2 adalah finance and accounting supervisor, dan responden ke 3 adalah manajer administrasi dan operasional. Maka, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut :
126 Tabel 4.28 Hasil Kuesioner Perbandingan Alternatif Pengimplementasian Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Pertanyaan Deskripsi Responden Rata-rata Block Block 1 2 3 Kiri Kanan 3 3 3 3 1 A B 5 5 3 4.33333 2 C D 3 -3 -3 1 3 E F 3 3 3 3 4 G H 5 5 5 5 5 I J 5 5 5 5 6 K L 5 5 5 5 7 M N 3 -3 -3 1 8 O P 3 3 3 3 9 Q R Sumber : Pengelolaan Peneliti
Keterangan Tabel : A = Lokasi dekat Supplier dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa B = Lokasi dekat Supplier dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa C = Lokasi dekat Target Pasar dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa D = Lokasi dekat Target Pasar dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa E = Kemampuan Financial berupa modal untuk pabrik dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa F = Kemampuan Financial berupa modal untuk pabrik dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa G = Kemampuan Financial berupa modal untuk operasional dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa H = Kemampuan Financial berupa modal untuk operasional dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa I = Kelengkapan Fasilitas berupa listrik, air, internet, dan telepon dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa J = Kelengkapan Fasilitas berupa listrik, air, internet, dan telepon dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa K = Kelengkapan Fasilitas berupa bank,dsb dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa L = Kelengkapan Fasilitas berupa bank,dsb dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa M = Biaya bahan baku dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa
127 N = Biaya bahan baku dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa O = Biaya tenaga kerja dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa P = Biaya tenaga kerja dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa Q = Biaya distribusi dengan membuka cabang pabrik di Pulau Jawa R = Biaya distribusi dengan membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa
Jawaban daripada kuesioner yang sudah dijawab tersebut kemudian diolah dengan menggunakan program Expert Choice 11. Berikut ini adalah hasil pengolahannya :
Sumber : Output Expert Choice 11
Gambar 4.16 Hasil Penentuan Perbandingan Alternatif Pengimplementasian Strategi Pengembangan Pasar Pada PT. Multi Anugerah Swadaya Dengan Menggunakan Program Expert Choice 11 Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis implementasi daripada strategi pengembangan pasar yang paling dominan menurut ketiga responden adalah strategi pengembangan pasar dengan kecenderungan mementingkan aspek lokasi sebagai poin utama di dalam melakukan pengembangan pasar. Lokasi yang dimaksud disini adalah lokasi yang lebih dekat dengan target pasar. Hal ini ditunjukkan dengan presentase daripada poin lokasi sebesar 0.374 atau 37.4% dan poin dekat target pasar sebesar 0.750 atau 75%. Setelah semua data dimasukkan ke dalam program expert
128 choice 11 tersebut, di akhir akan muncul presentase daripada alternatifalternatif yang ada (seperti terlihat di gambar 4.16 kolom sebelah kanan). Dimana alternatif untuk membuka cabang pabrik di Pulau Jawa mendapatkan presentase sebesar 74.1% sedangkan sisanya sebesar 25.9% merupakan alternatif untuk membuka cabang pabrik diluar Pulau Jawa. Dengan demikian alternatif yang direkomendasikan kepada perusahaan adalah rekomendasi untuk membuka cabang pabrik di Pulau Jawa. Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa visi perusahaan untuk menjadi perusahaan beton pracetak yang terkemuka di Indonesia dapat tercapai dengan mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan oleh peneliti.