BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah InterContinental Bali Resort InterContinental Hotel Corporation dibentuk pada tahun 1946 dan merupakan bagian dari Pan Amerika World Airways. Juan Trippe yang menjadi President of Pam AM didesak oleh Presiden Franklin D. Roosevelt untuk membantu mempromosikan perdagangan dan pariwisata di Amerika Selatan. Hotel merupakan tempat istirahat untuk penumpang dan awak penerbangan yang sangat terkenal di Amerika Selatan. Hotel pertama adalah Hotel In Belem di Brazil yang buka pada tahun 1949. Dekade berikutnya, terdapat 14 hotel di Amerika Latin dan Caribbean. Selama periode yang sama, travel internasional telah tumbuh untuk hotel bisnis dan pleasure dan hampir di seluruh dunia, menyediakan pelayanan dan telah siap beroperasi terhadap perkembangan aktivitas dunia. Sejarah Intercontinental Hotel Group adalah sebagai berikut: •
Didirikan oleh pan Amerika World Airline, didirikan sepanjang jalan Pan AM di Amerika Selatan dan Caribbean.
•
1960 Pantai internasional pertama dibuka di Asia Tengah, Eropa, dan Eropa Timur.
•
1964 Intercontinental pindah ke Eropa Timur dengan persetujuan perancis untuk hotel di Zagreb, Yugoslavia. Intercontinental hadir sebagai hotel terbesar di Eropa Timur.
•
1973 Forum Hotel Internasional didirikan.
•
1981
Mendapatkan Grand Metropolitan 21 Grand Metropolitan
Hotel bertambah di portfolio. •
1988
•
1992 InterContinental Hotel dibuka di Los Angeles & Leipzig. Forum
InterContinental dibeli oleh Saison Group.
Hotel dibuka di Berlin dan Geneva. •
1993
Terrace InterContinental Ade Laide InterContinental Churcill
di Port Palio Amerika Utara
•
1994
Dua hotel di Mesir dijadwalkan buka di Luxor dan Hugrada.
Hotel InterContinental di Buenos Aires juga dibuka untuk penempatan I.. •
1995
Hotel InterContinental yang baru, dibuka di Singapura,
Phoenia InterContinental di Beiras di Nopen. •
1996
Hotel
InterContinental
dibuka
di
Surabaya.
Saat
ini
InterContinental adalah pemimpin hotel di chain internasional dengan 110 properti di 49 negara dimana 93 properti diantaranya berbintang 5, properti yang mewah dibawah merek InterContinental. •
Untuk pertama kali kelas hotel dibagi, forum Hotel Internasional menawarkan kualitas akomodasi dengan harga yang sedang dan menawan di kota dimana InterContinental Forum tidak ada perwakilan. Group InterContinental membentuk kerjasama denganpilihan hotel dan hotel resort membentuk global partner mereka dan resort division dimana tujuh hotel masih eksis.
•
Hotel InterContinental Bali Resort diresmikan pada tanggal 4 Oktober 1993 di atas tanah seluas 14 hektar terletak di tepi Pantai Jimbaran, Status
kepemilikan
PT.
Bimantara
dan
dioperasikan
oleh
InterContinental Hotels & Resort. Pada tahun 1998 status kepemilikan diambil alih oleh PT. Citra Jimbaran Indah Hotel sampai sekarang. Berikut ini adalah urutan pergantian nama InterContinental Bali Resort : 1.
Bali InterContinental Resort, tahun 1993 - 1996
2.
Bali InterContinental Resort at Jimbaran Bay 1996 - 2000
3.
InterContinental Resort Bali, 2000 - 2006
4.
InterContinental Bali Resort, September 2006 - sekarang InterContinental Resort Bali beralamat di Jalan Uluwatu 45, Jimbaran
- Bali 80361, Indonesia Tel: +62 361 701888 Fax: +62 361 701777, www.bali.intercontinental.com , email:
[email protected]. Dapat ditempuh dalam 10 menit dari Bandara Ngurah Rai, 15 menit dari kawasan perbelanjaan Kuta dan area Resort Nusa Dua.
4.1.2 Karakter InterContinental Bali Resort 1. Motto “The InterContinental Experience, You Bring it to Life”, artinya setiap pegawai bertekad untuk memberikan pengalaman InterContinental yang unik dan
tidak terlupakan kepada setiap tamu yang menginap. Setiap pegawai
bertekad untuk menepati janji tamu (guest promises) yaitu: 1. Menunjukkan perhatian yang tulus kepada tamu 2. Bertanggung jawab terhadap setiap permintaan tamu 3. Berbagi pengetahuan kepada tamu sehingga tamu menikmati pengalaman yang unik. dan janji rekan kerja ( colleague promises ), yaitu : 1) Menunjukkan perhatian yang tulus ke sesama rekan kerja 2) Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan bekerja sebagai tim untuk melayani tamu 3) Berbagi pengetahuan kepada rekan kerja untuk mendapatkan manfaat dari pengalaman rekan kerja yang lain
4.1.3 Visi dan Misi InterContiental Bali Resort a. Visi Visi InterContinental Bali Resort adalah “ Our guests want to return “ yang artinya tamu kami ingin kembali. Respect. b. Misi Melalui pegawai yang terlatih dengan baik, senang dan termotivasi, InterContinental Bali Resort akan menyediakan pengalaman yang unik, yang bisa melampaui harapan tamu melalui pelayanan yang proaktif. Melalui inovasi produk yang memimpin pasar, InterContinental Bali Resort akan membuat para tamu senang dan akan menjalankan usaha yang berkesinambungan bagi para Tamu, Pegawai, Pemilik dan Grup Hotel InterContinental, dan menambah keutuhan merek kami.
4.1.4 Struktur Organisasi Struktur Organisasi dari divisi front office InterContinental Bali Resort dapat digambarkan dalam Gambar 4.1 sebagai berikut ini : Front Office Manager
Resort Asistant
Concierge Manager
Front Desk Leader
Japanese GRO
Head Belldesk
Resort Concierge
Front Desk Clerk
Japanese GRO
Bell Captain
Bussines Centre
Admin Supervisor
GRO Supervisor
GRO Staff
Bell Boy
Admin Staff
Door Man
Airport Reff
Driver
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Front Office InterContinental Bali Resort
4.1.5 Job Description Front Office InterContinental Bali Resort Dibawah ini akan dijelaskan satu persatu tugas dan tanggungjawab masing- masing department : 1. Front Office Manager Adapun bebrapa tugas yang harus dilakukan seorang Front Office Manager : 1. Mempunyai tugas dan tanggung jawab mengarahkan dan mengawasi semua aspek oprasional Front Office Departement. 2. Evaluasi kinerja karyawan Front Office Department. 3.
Resort Asistant Manager Resort Asistant Manager adalah bagian di departemen front office yang bisa mendukung masing-masing bagian di departemen ini. resort asistant manager adalah kepala front office dengan front office manager sebagai kepala mereka. Pekerjaan utama mereka adalah mendukung setiap bagian yang ada pada front office. resort asistant manager adalah pemecah masalah, ketika beberapa bagian memiliki masalah dan tidak dapat diselesaikan, maka manajer akan mengambil alih masalah. Mereka juga memiliki wewenang untuk memberikan compliment kepada tamu yang tidak puas dengan penyelesaian masalah mereka, tetapi tidak semua masalah tamu akan diberikan compliment karena akan mempengaruhi pendapatan.
4.
Guest Relation Officer Guest Relation Officer tidak seperti Hotel lain di mana check in aktivitas dilakukan di Front Desk. InterContinental memberikan Guest Relation Office izin penuh untuk melakukan semua aktivitas check in. Termasuk pada beberapa bagian pada Guest Relation Office yang memiliki tugas masing-masing. 1. Japanese Guest Relation Officer Manager & Japanese Guest Relation Officer Japanese Guest Relation Officer Manager & Japanese Guest Relation Officer Memiliki tugas untuk menangani tamu jepang mulai dari proses chek-in sampai chek-out serta memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh tamu.
GRO Supervisor Tugas dari seorang GRO Supervisior adalah menjadwalkan pekerjaan bawahannya, serta dapat memimpin dengan baik. GRO Staff Dalam Oprasionalnya sehari-hari Guest Relation Officer biasanya melayani tamu yang penting (VIP Guest), selain itu juga Guest Relation Officer bertugas melayani tamu yang mempunyai special requets sampai dengan menangani keluhan – keluhan tamu. 5.
Concierge Manager Seorang Concierge Manager bertugas untuk mengatur bawahannya terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu, tugas dan tanggung jawab yang lain adalah dapat mengkoordinasi bawahannya dengan baik.
6.
Resort Concierge Beberapa hotel menggunakan istilah concierge, namun di hotel lain ada yang menggunakan istilah uniformed service untuk pekerjaan yang hampir sama. Tugas utama bagian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan penanganan barang bawaan tamu tiba, pindah kamar dan tamu-tamu berangka. 2. Memberikan pelayanan penyampaian surat & pesan tamu 3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pelayanan tamu
7. BussinessCentre Clerk Adapun tugas dari petugas Business Center adalah menjaga suatu ruangan dimana ruangan tersebut diseewakan untuk para tamu yang ingin menikmati fasilitas public computer dengan membeli voucher wifi sebelumnya di Business Centre. Selain itu, petugas business center juga bertugas untuk menyiapkan Daily Welt untuk para tamu. 8. Front Desk Leader 1. Mengarahkan tugas operasional penerimaan tamu di front office 2. Menangani keluhan tamu yang tidak bisa diatasi oleh Front Desk Agent 3. Memberi persetujuan transaksi paid out tamu untuk jumlah tertentu 4. Memberi persetujuan penggunaan housebank oleh Front Desk Agent 5. Mengarahkan langkah persiapan penerimaan grup 6. Mengatur jadwal setiap staff front desk.
9.
Front Desk Clerk 1. Kedatangan dan keberangkatan tamu proses, termasuk semua pembayaran yang diperlukan. 2. Menangani & mengkoordinasikan tugas kamar dan pra-kedatangan 3. Menangani masalah tamu 4. Menawarkan rujukan untuk layanan dan menangani permintaan informasi 5. Menangani dan menyimpan bagasi 6. Membantu dengan check-in dan check-out dari kelompok dan wisata 7. Membantu departemen lain yang diperlukan.
10. Admin Supervisor Seorang
admin supervisor bertugas untuk mengatur bawahannya
terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu, tugas dan tanggung jawab yang lain adalah dapat mengkoordinasi bawahannya dengan baik. 11. Admin Staff Admin Staff disebut sebagai 'Kitchen' karena tugas mereka adalah mempersiapkan registrasi estimasi kedatangan tamu. Admin staff juga bertugas untuk memeriksa ketersediaan kamar dan mengatur dan memblokir kamar untuk para tamu yang akan datang diesok harinya sesuai reservasi.
12. Head Belldesk Seorang head belldesk bertugas untuk mengatur bawahannya terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Selain itu, tugas dan tanggung jawab yang lain adalah dapat mengkoordinasi bawahannya dengan baik. 13. Bell Captain Seorang bell captain bertugas untuk mengatur bawahannya terhadap tugas dan tanggung jawab seorang bell captain. Selain itu, tugas dan tanggung jawab yang lain adalah dapat mengkoordinasi bawahannya dengan baik. 14. Bell Boy Beberapa tugas dari seorang Bell Man adalah : 1. Menerima dan membantu membawa barang bawaan para tamu yang baru saja tiba di hotel 2. Mengantar tamu serta membawakan barang tamu kedalam kamar 3. Membantu tamu yang akan check-out
4. Menjelaskan fasilitas – fasilitas hotel ketika mengantar tamu kedalam kamar 15. Door Man Seorang doorman ditugaskan untuk stand-by di depan lobby dan melakukan tugasnya untuk membukakan pintu mobil setiap tamu yang akan pergi dari hotel maupun tamu yang datang ke hotel. Selain itu, seorang doorman juga diharapkan dapat menggantikan posisi bell captain staff apabila diperlukan. 16. Airport Reff 1. Penanganan kedatangan tamu dengan mengambil permintaan, dan mengatur transportasi. 2. Membantu dengan tamu bagasi jika diperlukan. 3. Berikan semua informasi fasilitas hotel untuk tamu dan membantu mereka dalam ke mobil. 4. Menginformasikan
manajer
penerimaan,
concierge
atau
petugas
hubungan tamu ketika VIP dalam perjalanan mereka ke hotel. 5. Stand by di terminal kedatangan untuk setiap kedatangan penerbangan. 6. Tuliskan semua instruksi tambahan untuk tamu atau informasi tentang kedatangan tamu atau keberangkatan di buku catatan dan harus ditransfer ke daftar kedatangan diharapkan dari setiap rep bandara. 7. Jika pickup tidak diatur oleh hotel kemudian, Tamu harus ditampilkan hanya untuk taksi yang direkomendasikan atau limusin. 8. Mengawal tamu untuk penyewaan mobil resmi dan penawaran dengan staf yang berwenang sewa mobil. 9. Setiap perubahan pada kedatangan dan keberangkatan penerbangan harus dilaporkan kepada manajer Front Office dan kepala concierge. 10. Jika ada masalah saat bertugas tanpa pengawas, harus dibicarakan dan melaporkan kepada manajer kantor depan. 11. Bertanggung jawab untuk pelayanan yang baik dan memelihara hubungan dekat dengan semua sektor resmi di bandara dan kebanyakan dari semua, mempertahankan semangat kerja tim di antara personil hotel. Kirim nama dan nomor penerbangan kedatangan untuk memenuhi staf layanan. 12. Menjamin rapi penampilan dan perawatan dari petugas perwakilan bandara.
13. Segala sesuatu yang terkait dengan operasi serta kasus-kasus khusus meninggalkan harus mencatat di buku catatan, dan juga harus memiliki persetujuan tertulis dari Hospitality Manager atau Kepala Concierge. 14. Harus mengikuti jadwal bekerja dengan baik. Setiap perubahan harus dilaporkan dan disetujui oleh manajer kantor depan, manajer kantor depan asisten dan asisten manajer. 15. Driver Tugas dan Tanggung jawab 1. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepala bagian. 2. Bertanggung jawab kepada Ketua Bagian Umum dan Personalia. 3. Mengemudikan dan merawat kendaraan bank.
4.2 Penyajian Data Penelitian Dalam penelitian ini penulis menyebarkan kuesioner kepada karyawan guest relation officer di front office department InterContinental Bali Resort yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, jumlah populasi yang juga merupakan sampel berjumlah 14 orang. Setelah pengumpulan data kuesioner, penulis kemudian melakukan transformasi data terhadap data kuesioner dengan menggunakan SPSS versi 21. Penulis akan menguji validitas dan reliabilitas, tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian regresi untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada guest relation officer di front office department InterContinental Bali Resort.
4.3 Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah karyawan guest relation officer di front office department InterContinental Bali Resort, jumlah karyawan pada Guest Relation Officer memiliki jumlah populasi sebanyak 14 orang, maka peneliti mengambil seluruh populasi untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Berikut profil responden yang dibagi berdasarkan jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, serta lamanya bekerja.
4.3.1 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin responden, didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut:
21,4%
78,6%
Gambar 4. 2 Diagram Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014 Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan dari responden sebanyak 14 orang, menunjukan bahwa presentase responden pria sebesar 21,4% yang berjumlah 3 orang, sedangkan wanita sebesar 78,6% dengan jumlah 11 orang .
4.3.2 Profil Responden berdasarkan Usia Berdasarkan usia responden, didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut :
7,1%
92,9%
Gambar 4. 3 Diagram Profil Responden berdasarkan Usia Sumber : Hasil Pengolahan Penulis, 2014
Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan dari responden sebanyak 14 orang, menunjukan bahwa presentase responden yang berusia 20–35 tahun sebesar 92,9% yang berjumlah 13 orang, responden yang berusia 31-50 tahun sebesar 7,1% yang berjumlah 1 orang.
4.3.3 Profil Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan, didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut :
14,3%
21,4%
14,3% 50%
Gambar 4. 4 Diagram Profil Responden berdasarkan Tingkat pendidikan Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014 Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan dari responden sebanyak 14 orang, menunjukan persentase jumlah responden SMA sebesar 21,4% (3 orang), jumlah responden D3 sebesar 14,3% (2 orang), jumlah responden S1 sebesar 50% (7 orang) dan selain tingkat pendidikan diatas jumlah responden sebesar 14,3% (2 orang)
4.3.4 Profil Responden berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan lama bekerja, didapatkan hasil pengolahan data sebagai berikut :
42,9%
42,9%
14,3%
Gambar 4.5 Diagram Profil Responden berdasarkan Lama Berkerja Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014 Berdasarkan diagram diatas dapat disimpulkan dari responden sebanyak 14 orang, menunjukan persentase responden yang bekerja selama <5 tahun berjumlah 42,9% (6 orang), responden yang bekerja selama 5-10 tahun berjumlah 14,3% (2 orang), responden yang bekerja selama 11-20 tahun berjumlah 42,9% (6 orang)
4.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 14 responden dengan menggunakan software SPSS versi 21 Uji validitas menggunakan ketentuan Dasar pengambilan keputusan pada uji validitas adalah sebagai berikut : 1. Jika rhitung > 0,3 maka butir pertanyaan tersebut valid 2. Jika rhitung < 0,3 maka butir pertanyaan tersebut tidak valid Sedangkan, dasar pengambilan keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut : • Jika Cronbach Alpha > 0,6 maka data reliabel • Jika Cronbach Alpha < 0,6 maka data tidak reliabel Pada penyebaran kuesioner uji coba terhadap 14 populasi dan sampel, diperoleh hasil bahwa semua butir pertanyaan valid. Sehingga semua butir tersebut akan terus digunakan dalam penelitian selanjutnya terhadap 14 responden.
4.4.1 Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja Variabel disiplin kerja (X) diukur melalui butir pernyataan 1,2, dan 3. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21 diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Validitas Variabel Disiplin Kerja Butir Pertanyaan
Rtabel
r hitung
Keterangan
1
0,3
0,745
Valid
2
0,3
0,925
Valid
3
0,3
0,849
Valid
Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2014 Kesimpulan dari hasil perhitungan SPSS 21, diperoleh hasil pernyataan 1,2, dan 3 adalah valid. Karena setiap butir pernyataan telah > 0,3 sesuai dengan standar uji validitas yang telah disebutkan.
4.4.2 Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan Variabel Kinerja Karyawan (Y) diukur melalui butir pernyataan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, dan 12. Dengan menggunakan bantuan program SPSS 21 diperoleh hasil sebagai berikut dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2 Validitas Variabel Kinerja Karyawan Butir Pertanyaan
Keterangan Rtabel
r hitung
1
0,3
0,629
Valid
2
0,3
0,614
Valid
3
0,3
0,820
Valid
4
0,3
0,831
Valid
5
0,3
0,646
Valid
6
0,3
0,576
Valid
7
0,3
0,642
Valid
8
0,3
0,657
Valid
9
0,3
0,563
Valid
10
0,3
0,568
Valid
11
0,3
0,559
Valid
12
0,3
0,582
Valid
Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2014
Kesimpulan dari hasil perhitungan SPSS 21, diperoleh hasil pernyataan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11, dan 12 adalah valid. Karena setiap butir pernyataan telah > 0,3 sesuai dengan standar uji validitas yang telah disebutkan.
4.4.3 Uji Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan Tabel 4.3 Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan Variabel
Cronbach’s
(rtabel)
Keterangan
0,792
0.6
Reliabel
0,806
0,6
Reliabel
Alpha Disiplin Kerja Kinerja Karyawan
Sumber : Hasil Output SPSS 21, 2014 Kesimpulan dari hasil perhitungan SPSS 21, diperoleh nilai Cronbach Alpha variabel disiplin kerja = 0,792 > 0,6. Maka data disiplin kerja reliabel , selanjutnya diperoleh nilai Cronbach Alpha variabel kinerja karyawan = 0,806 > 0,6. Maka data Kinerja Karyawan reliabel.
4.5 Analisis Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif dimaksudkan untuk menjawab rumusan masalah deskriptif yang ada pada penelitian ini, analisis statistik deskriptif dilakukan untuk menjelaskan masing-masing variabel yaitu variabel disiplin kerja dan kinerja karyawan. Dibawah ini terdapat tabel statistik deskriptif pada masing-masing pernyataan untuk variabel disiplin kerja dan variabel kinerja karyawan. Pengolahan statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 21.
4.5.1 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Disiplin Kerja Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Variabel Disiplin Kerja Statistics N Valid Missing Mean Minimum Maximum 1.Saya selalu datang dan
14
0 4,1429
3,00
5,00
14
0 4,3571
3,00
5,00
14
0 4,3571
4,00
5,00
pulang tepat pada waktunya 2.Saya selalu mengerjakan semua pekerjaan dengan baik 3.Saya selalu mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma yang berlaku Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014
Dari hasil pengolahan data melalui SPSS 21, dapat dilihat pada Tabel 4.4 bahwa nilai mean tertinggi pada peryataan variabel disiplin kerja adalah pertanyaan nomor 3 dan 2 yaitu dengan mean 4,3571 yang menyatakan bahwa karyawan selalu mengerjakan semua pekerjaan dengan baik dan selalu mematuhi semua peraturan organisasi dan norma-norma yang berlaku, kemudian adalah pernyataan nomor 1 yang juga merupakan indikator masalah dalam penelitian ini dengan mean terendah 4,1429 yang menyatakan bahwa karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya. Oleh karena itu, para karyawan harus meningkatkan disiplin kerja dengan datang dan pulang tepat waktunya untuk meningkatkan kinerja yang ada pada guest relation officer di front office department InterContinental Bali Resort.
4.5.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Karyawan Statistics N Valid Missing Mean MinimumMaximum 1. Saya memiliki kemampuan dan keahlian yang mampu menunjang saya dalam mencapai hasil kerja yang maksimal
14
0 4,2143
4,00
5,00
2.Saya sangat nyaman dengan kondisi kerja saat ini sehingga saya tidak menginginkan adanya perubahan
14
0 3,2143
2,00
4,00
3.Saya dapat menyelesaikan semua pekerjaan dengan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal.
14
0 4,2857
4,00
5,00
4.Saya selalu berusaha membantu rekan kerja saya ketika mereka mengalami kesulitan dalam pekerjaan
14
0 4,1429
3,00
5,00
5.Saya memiliki etika yang baik dalam bekerja dan berinteraksi dengan karyawan lainnya
14
0 4,3571
4,00
5,00
6.Saya memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja 7.Saya tidak suka menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cepat
14
0 4,3571
4,00
5,00
14
0 4,4286
4,00
5,00
8.Saya mendapatkan dukungan dari manajemen dan rekan kerja untuk membantu saya dalam mencapai hasil kerja yang maksimal
14
0 4,0000
3,00
5,00
9.Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh para pemimpin mampu memacu saya untuk mencapai hasil kerja yang baik
14
0 4,0000
3,00
5,00
10.Lingkungan kerja yang baik mendukung saya dalam mencapai hasil kerja yang baik.
14
0 4,2857
3,00
5,00
11.Manajemen perusahaan berjalan dengan baik sehingga karyawan dapat berkerja dengan maksimal
14
0 4,0714
3,00
5,00
12.Efisiensi waktu saya dalam bekerja melebihi standar yang ditetapkan
14
0 3,9286
3,00
5,00
Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014
Dari hasil pengolahan data melalui SPSS 21, dapat dilihat melalui Tabel 4.5 bahwa nilai mean tertinggi pada peryataan kinerja karyawan adalah pertanyaan nomor 7 dengan mean 4,4286 yang menyatakan bahwa karyawan memiliki kemampuan dan keahlian yang mampu menunjangnya dalam mencapai hasil kerja yang maksimal, kemudian adalah pernyataan nomor 5 dan 6 dengan mean 4,3571 yang menyatakan bahwa karyawan harus memiliki etika yang baik dalam bekerja dan berinteraksi dengan karyawan lainnya serta memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, selanjutnya adalah pernyataan nomor 3 dan 10 dengan mean 4,2857 yang menyatakan bahwa karyawan harus menyelesaikan semua pekerjaan dengan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal dan lingkungan kerja yang baik mendukungnya dalam mencapai hasil kerja yang baik, pernyataan nomor 1 dengan mean 4,2143 yang menyatakan bahwa
karayawan
memiliki
kemampuan
dan
keahlian
yang
mampu
menunjangnya dalam mencapai hasil kerja yang maksimal, pernyataan nomor 4 dengan mean 4,1429 yang menyatakan bahwa karyawan selalu berusaha membantu rekan kerjanya ketika mereka mengalami kesulitan dalam pekerjaan, pernyataan nomor 11 dengan mean 4,0714 yang menyatakan bahwa manajemen perusahaan berjalan dengan baik sehingga karyawan dapat berkerja dengan maksimal, pernyataan nomor 8 dan 9 dengan mean 4,0000 yang menyatakan bahwa karyawan mendapatkan dukungan dari manajemen dan rekan kerja untuk membantunya dalam mencapai hasil kerja yang maksimal serta gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh para pemimpin mampu memacu karyawan untuk mencapai hasil kerja yang baik, pernyataan nomor 12 dengan mean 3,9286 yang menyatakan bahwa Efisiensi waktu karyawan dalam bekerja melebihi standar yang ditetapkan, kemudian adalah pernyataan nomor 2 dengan mean terendah 3,2143 yang menyatakan bahwa karyawan sangat nyaman dengan kondisi kerja saat ini sehingga karyawan tidak menginginkan adanya perubahan, hal ini menyatakan bahwa karyawan ingin adanya perubahan pada kondisi kerja agar mendapatkan kenyamanan dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan.
4.6 Analisis Regresi antara Disiplin Kerja dan Kinerja Karyawan Tabel 4.6 Model Summary Model Summary Adjusted R
Std. Error of the
Model
R
R Square
Square
Estimate
1
,728a
,530
,491
3,16396
a. Predictors: (Constant), Disiplin kerja b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014
Kesimpulan melalui Tabel 4.6 model summary diatas, R menunjukan bahwa hubungan (korelasi) antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan adalah 0,728. Menurut Siregar (2013:337), tingkat korelasi dan kekuatan hubungan apabila nilai korelasi 0,60-0,799 maka dikatakan kuat. Untuk angka R square pada tabel 4.11 model summary variabel XY adalah 0,530. Hal ini berarti variabel disiplin kerja dipengaruhi oleh variabel kinerja karyawan sebesar 53%, sedangkan sisanya sebesar 47% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 4.7 Coefficients Coefficientsa
Model 1 (Constant) Disiplin kerja
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
20,000
8,067
2,294
,624
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014
Beta
t
,728
Sig.
2,479
,029
3,677
,003
Kesimpulan melalui Tabel 4.7 Coefficients variabel XY menggambarkan persamaan regresi : Y= a + bX 20,00 + 2,294 X Dimana: Y= Kinerja Karyawan X= Disiplin Kerja. Dari persamaan regresi diatas dapat disimpulkan : 1. Konstanta sebesar 2,294 menyatakan bahwa jika nilai dari variabel Disiplin Kerja (X) sama dengan nol (0), maka nilai Kinerja karyawan (Y) sebesar 2,294 bahwa nilai variabel (Y) tidak mengalami perubahan, apa bila nilai Disiplin kerja (X) ditingkatkan maka nilai variabel kinerja karyawan (Y) akan mengalami perubahan. 2. Koefisien regresi disiplin karyawan (X) sebesar 2,294 yaitu positif yang artinya jika disiplin kerja mengalami kenaikan, maka kinerja karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 2,294. Ini berarti jika disiplin kerjanya ditingkatkan maka kinerja karyawan akan mengalami peningkatan.
4.7 Analisis Uji Hipotesis 4.7.1 Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh signifikansi satu variabel independen (X)
secara individual (disiplin kerja)
dalam menerangkan variabel dependen (Y) ( kinerja karyawan). Juga menambahkan bahwa dasar pengambilan
keputusan dengan
menggunakan
angka probabilitas signifikansi 5% (0,05) yaitu: a. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b.
Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.8 Uji Hipotesis Statistik T Coefficientsa
Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
1 (Constant) Disiplin kerja
Std. Error
20,000
8,067
2,294
,624
Beta
t
,728
Sig.
2,479
,029
3,677
,003
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014
Nilai α (Sig), pada tabel coefficients adalah 0,003. Karena diuji dua sisi nilai α adalah 0,5. Sehingga kesimpulan dari nilai signifikan yaitu sig = 0,003 < 0,5 maka Ho ditolak. Yang artinya, adanya pengaruh secara signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Guest Relation Officer di Front Office Department InterContinental Bali Resort.
Dari hasil pengolahan data, maka dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Olah Data Hubungan Variabel X →Y
Uji Signifikan Korelasi 0,728 (kuat)
Pengaruh
Persamaan Regresi
53%
Y= 20,00 + 2,294 X
Signifikan
Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014. Hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 21 yaitu regresi linier sederhana. Dimana hasilnya dapat disimpulkan pada gambar 4.6 dibawah ini
53% Disiplin Kerja
Kinerja Karyawan
Gambar 4.6 Diagram Regresi X dan Y Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014.
4.8 Impilikasi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 21, mengenai seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada Guest Relation Officer di Front Office Department InterContinental Bali Resort, diketahui seberapa besar pengaruh variable Disiplin kerja terhadap variable Kinerja karyawan. Implikasi tersebut antara lain sebagai berikut :
4.8.1 Pengaruh Disiplin kerja terhadap Kinerja Karyawan(XY) Dari hasil analisis di peroleh bahwa terdapat hubungan dan pengaruh yang kuat dan signifikan
antara disiplin kerja terhadap Kinerja karyawan
sebesar 53% Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan relatif cukup besar, sehingga perusahaan perlu mempertahankan disiplin kerja yang sudah ada agar dapat terus meningkatkan kinerja karyawan.