BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
IV.1
Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan Perlakuan Akuntansi SAK ETAP Setelah mendapatkan gambaran detail mengenai objek penelitian, yaitu PT
Aman Investama. Dalam bab ini penulis membandingkan perlakuan akuntansi yang selama ini yang sudah di terapkan ataupun yang akan diterapkan oleh PT Aman Investama dengan perlakuan akuntansi yang tertuang dalam SAK ETAP. Tabel 4.1. Perbandingan antara perlakuan akuntansi PT Aman Investama dengan perlakuan akuntansi berdasarkan SAK ETAP Perlakuan Akuntansi Sediaan
PT Aman Investama -
PT Aman Investama belum tersedianya nilai andal untuk sediaan.
-
Apabila telah adanya sediaan, PT Aman Investama akan mencatatnya dengan menggunakan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP)
-
PT Aman Investama hanya akan mengungkapkan nominal sediaan tercatat beserta klasifikasinya yang terdapat di laporan laba rugi.
SAK ETAP - Jika sediaan dijual, maka jumlah tercatatnya diakui sebagai beban periode dimana pendapatan yang terkait diakui. - Entitas harus menentukan biaya sediaan dengan menggunakan metode MPKP atau rata – rata tertimbang. Metode masuk-terakhir keluarpertama (MTKP) tidak diperkenankan. - Entitas harus mengungkapkan informasi : kebijakan akuntansi sediaan, total jumlah tercatat dan klasifikasinya, jumlah penurunan nilai sediaan, serta jumlah sediaan yang diakui sebagai beban atau agunan selama periode.
45
Dampak Terhadap Informasi di Laporan Keuangan - Belum berdampak pada laporan keuangan perusahaan
- Pengukuran sediaan PT Aman Investama sudah sesuai dengan yang tertuang di SAK ETAP.
- Pengungkapan informasi sediaan yang di prinsipkan oleh PT Aman Investama tidak sesuai dengan yang diwajibkan oleh SAK ETAP.
Properti Investasi
- Tidak atau belum ada nya properti investasi di PT Aman Investama
- Pengukuran setelah pengakuan awal, PT Aman Investama akan memperhitungkan adanya penyusutan terhadap properti investasi yang dimiliki.
- PT Aman Investama belum mengungkapkan properti investasi karena ketidaktersediaannya properti investasi tersebut.
Aset Tetap
- Seluruh aset tetap PT Aman Investama memiliki manfaat ekonomi masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal.
- PT Aman Investama akan memisahkan bangunan dan tanah.
- Pengukuran setelah pengakuan awal memperhitungkan adanya penyusutan terhadap aset tetap yang dimiliki.
- PT Aman Investama hanya mengungkapkan informasi mengenai aset tetap yang dimiliki berupa tahun dan harga perolehan.
- Properti investasi adalah properti yang dikuasai untuk menghasilkan sewa tetapi tidak untuk digunakan dalam menunjang kegiatan usaha sehari – hari.
- Belum berdampak pada laporan keuangan perusahaan
- SAK ETAP mewajibkan bahwa, setelah pengakuan awal aset, seluruh properti investasi harus diukur pada biaya perolehan dikurang akumulasi penyusutan.
- SAK ETAP mewajibkan pengungkapan terkait properti ruko seperti yang disyaratkan pada pengungkapan aset tetap. - SAK ETAP mewajibkan bahwa entitas harus mengakui biaya perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika ada manfaat ekonomi masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal. - Menurut SAK ETAP, tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan dan harus dicatat terpisah, meskipun tanah dan bangunan tersebut diperoleh bersamaan. - SAK ETAP mewajibkan entitas mengukur aset tetap setelah pengakuan awal pada biaya perolehan dikurang akumulasi penyusutan. - SAK ETAP mewajibkan entitas mengungkapkan informasi mengenai aset tetap, sebagai berikut : dasar pengukuran untuk menentukan jumlah tercatat bruto, metode
- Pengakuan aset tetap PT Aman Investama sudah sesuai dengan yang tertuang di SAK ETAP.
- Pengakuan aset tetap PT Aman Investama untuk tanah dan bangunan sesuai dengan yang diwajibkan oleh SAK ETAP.
- Belum dilakukan penyusutan karena aset yang dimaksudkan belum digunakan.
- Tidak berdampak karena aset tersebut belum digunakan dan masih dalam tahap konstruksi.
46
penyusutan yang digunakan, umur manfaat, jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan serta rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode. Sewa
- PT Aman Investama belum adanya aktivitas mengakui dan mengukur sewa.
- SAK ETAP mewajibkan bahwa, pendapatan sewa harus diakui dan diukur berdasarkan metode garis lurus sepanjang masa sewa.
- Belum berdampak pada laporan keuangan PT Aman Investama.
Pendapatan
- Belum adanya pendapatan yang dihasilkan oleh PT Aman Investama.
- Belum berdampak pada laporan keungan perusahaan.
Biaya Pinjaman
- PT Aman Investama belum mengakui adanya pembayaran bunga atas utang bank ataupun pihak ketiga, karena PT Aman Investama belum pernah melakukan pinjaman kepada pihak ketiga untuk modal ataupun yang lainnya.
Imbalan Kerja
- Pembayaran premi asuransi jiwa karyawan kepada PT. Jamsostek diakui sebagai beban Jamsostek di laporan laba rugi. Jumlahnya juga dapat diukur dengan andal.
- SAK ETAP mewajibkan entitas mengakui pendapatan dari penjualan barang jika kondisi berikut terpenuhi : entitas mengalihkan risiko dan manfaat atas kepemilikan barang kepada pembeli, entitas tidak lagi memiliki kontrol atas barang yang telah dijual, jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, serta ada manfaat ekonomi yang mengalir ke entitas melalui penjualan barang tersebut. - SAK ETAP mewajibkan entitas untuk mengakui seluruh biaya pinjaman sebagai beban pada laporan laba rugi di periode terjadinya. SAK ETAP juga mewajibkan entitas untuk mengungkapkan besarnya biaya pinjaman tersebut. - SAK ETAP mewajibkan entitas mengukur iuran imbalan kerja yang terutang sebagai kewajiban (setelah dikurangi dengan jumlah yang telah dibayar) serta sebagai beban.
- PT Aman Investama hanya mengungkapkan informasi mengenai imbalan kerja berupa
- SAK ETAP mewajibkan entitas
- Tidak berdampak pada laporan keuangan perusahaan.
- Pengakuan imbalan kerja PT Aman Investama sudah sesuai dengan yang tertuang di SAK ETAP.
- Pengungkapan informasi imbalan kerja PT Aman Investama tidak
47
nominal beban yang diakui sebagai pengeluaran dalam laporan laba rugi PT Aman investama(diklasifikasi kan sebagai beban Jamsostek).
mengungkapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja, apakah termasuk iuran pasti atau imbalan pasti. Selain itu, entitas juga wajib mengungkapkan beban imbalan kerja yang diakui pada setiap periode berjalan. - SAK ETAP mewajibkan entitas mengakui, mengukur, dan mengungkapkan kewajiban pajak penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar.
sesuai dengan yang diwajibkan oleh SAK ETAP.
Pajak Penghasilan
- PT Aman Investama mengakui dan mengungkapkan besarnya pajak penghasilan di dalam laporan laba rugi.
Penyajian Laporan Keuangan
- Laporan keuangan PT Aman Investama hanya menyajikan laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan ekuitas saja.
- SAK ETAP mensyaratkan bahwa laporan keuangan entitas yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas, serta catatan atas laporan keuangan.
- Pengguna laporan keuangan tidak dapat mengetahui laporan arus kas yang harusnya disajikan dan tidak dapat memahami prinsip yang akuntansi yang dianut oleh PT Aman Investama secara sepeuhnya karena tidak tersedianya catatan atas laporan keuangan.
Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
- Dalam format laporan laba rugi PT Aman Investama, hanya menyajikan seluruh biaya atau beban yang dikeluarkan oleh perusahaan karena belum adanya proses operasi yang menghasilkan pendapatan ataupunpiutang.
- SAK ETAP mewajibkan format laporan laba rugi entitas dengan menggunakan analisa sifat beban atau analisa fungsi beban. Dan, di dalam dua metode analisa tersebut, tidak diperkenankan untuk membandingkan pendapatan dengan piutang usaha dan selisih sediaan akhir bulan berjalan dengan bulan lalu.
- Laporan laba rugi yang disajikan telah sesuai dengan ketentuan SAK ETAP.
- PT Aman Investama menyajikan laporan perubahan ekuitas setiap periodenya.
- SAK ETAP mewajibkan entitas untuk menyajikan informasi sebagai berikut : saldo laba pada awal dan akhir periode serta penyajian kembali laba setelah koreksi kesalahan atau
- Perlakuan akuntansi pajak penghasilan PT Aman Investama sudah sesuai dengan yang tertuang di SAK ETAP.
- Penyajian informasi mengenai perubahan ekuitas PT Aman Investama sesuai dengan yang diwajibkan oleh SAK ETAP.
48
perubahan kebijakan.
IV.2
Manfaat Penerapan SAK ETAP Dengan menerapkan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka PT
Aman Investama akan memperoleh manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri dengan standar akuntansi yang lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK-IFRS. 2. Dapat diaudit dan mendapat opini audit, sehingga dapat menggunakan laporan keuangan untuk kepentingan eksternal. 3. Memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan perusahaan dan informasi atas analisa rasio-rasio dasar untuk menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, dan berbagai ukuran lain bagi kepentingan pengambilan keputusan manajerial lainnya. (Setyonugroho: 2010)
IV.3 Ruang Lingkup SAK ETAP SAK ETAP diperuntukan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik, yakni entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan, dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Pengguna
49
eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelola usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. (IAI: 2010) Laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan SAK ETAP menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, dan arus kas perusahaan, serta aktivitas kinerja perusahaan yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi para pengguna atas kebutuhan mereka atas informasi tertentu, misalnya diberikan kepada pemilik, penyandang dana, dan bank.
IV.4 Penyajian Laporan Keuangan IV.4.1 Neraca Menyajikan aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu. Pos-pos yang terkait minimal mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, persediaan, properti investasi, aset tetap, aset tidak berwujud, utang usaha dan utang lainnya, aset dan kewajiban pajak, kewajiban diestimasi, dan ekuitas. Namun urutan dan format pos tidak ditentukan oleh SAK ETAP. Di dalam neraca PT Aman Investama tidak terdapat pos piutang usaha dan piutang lain-lain, persediaan, dan kewajiban yang diestimasi. Hal ini karena PT Aman Investama merupakan entitas yang masih bersifat pra operasi, sehingga belum menghasilkan dan belum adanya transaksi penjualan yang dilakukan. Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum pasti sehingga memerlukan estimasi. Di dalam neraca PT Aman Investama juga 50
tidak terdapat pos kewajiban diestimasi. Apabila dalam jangka waktu tertentu setelah PT Aman Investama beroperasi dan adanya transaksi penjualan ditemukan kesalahan atau kerusakan, maka PT Aman Investama akan mengecek kesalahan atau kerusakan yang terjadi. Produk yang dihasilkan mengalami kesalahan atau kerusakan bukan akibat kelalaian pembeli atau pemakai akan ditarik kembali dan digantikan dengan produk yang sesuai. Penyajian neraca terdiri dari beberapa klasifikasi, yaitu: 1. Klasifikasi aset lancar dan aset tetap. Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar apabila: a. Diperkirakan akan direalisasi aau dimiliki untuk dijual atau digunakan, dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas; b. Dimiliki untuk diperdagangkan; c. Diharapkan akan direalisasikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau d. Berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir pelaporan. 2. Klasifikasi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Entitas mengklasfikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek apabila: a. Diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi entitas; b. Dimiliki untuk diperdagangkan; 51
c. Kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan; atau d. Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. PT Aman Investama dari mulai di dirikan hingga saat ini dalam pembuatan neracanya menggunakan prinsip dan ketentuan dar PSAK-IFRS, namun tidak secara keseluruhan. Ada sebagian pos-pos dalam neraca yang mereka atur perhitungannya berdasarkan prinsip perhitungan yang telah dirundingkan sebelumnya dalam RUPS, dan bukan murni merupakan standar akuntansi keuangan yang berlaku. Apabila demikian, dikhawatirkan laporan keuangan yang telah dibuat oleh entitas dikhawatirkan tidak dapat di pahami oleh pengguna laporan keuangan yang lainnya untuk pengambilan keputusan. Sehingga PT Aman Investama diharuskan membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan, seperti hal nya yang sesuai dengan SAK ETAP. Berikut adalah neraca PT Aman Investama untuk tahun tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yang telah dibuat berdasarkan ketentuan SAK ETAP.
52
Gambar 4.1 – Neraca PT Aman Investama Tahun 2010 PT AMAN INVESTAMA NERACA Untuk 1 Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR KAS DAN SETARA KAS
Rp13.519.909
PIUTANG USAHA
Rp-
PIUTANG KARYAWAN
Rp-
PERLENGKAPAN TOTAL ASET LANCAR
RpRp13.519.909
ASET TIDAK LANCAR ASET TETAP
Rp1.355.576.400
ASET TIDAK BERWUJUD
Rp866.389.136
TOTAL ASET TIDAK TETAP
Rp2.221.965.536
TOTAL ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR HUTANG USAHA
2.235.485.445
Rp-
Rp-
TOTAL KEWAJIBAN
Rp544.920.859
EKUITAS MODAL AWAL
Rp2.002.000.000
LABA (DEFISIT) TAHUN BERJALAN
Rp (311.435.414)
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp
Rp544.920.859
TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
TOTAL EKUITAS
2.235.485.445
Rp544.920.859
TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Rp
Rp1.690.564.586
53
Gambar 4.2 – Neraca PT Aman Investama Tahun 2011
PT AMAN INVESTAMA NERACA Untuk 1 Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah) ASET ASET LANCAR KAS DAN SETARA KAS
Rp157.963.210
PIUTANG USAHA
Rp-
PIUTANG KARYAWAN
Rp-
PERLENGKAPAN
Rp-
TOTAL ASET LANCAR
Rp157.963.210
ASET TIDAK LANCAR ASET TETAP
Rp1.355.576.400
ASET TIDAK BERWUJUD
Rp1.154.805.091
TOTAL ASET TIDAK TETAP
Rp2.510.381.491
TOTAL ASET
Rp
2.668.344.701
KEWAJIBAN KEWAJIBAN LANCAR HUTANG USAHA
Rp157.584.229
TOTAL KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Rp157.584.229
Rp-
TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Rp-
TOTAL KEWAJIBAN
Rp157.584.229
EKUITAS MODAL AWAL
Rp3.000.000.000
LABA (DEFISIT) TAHUN BERJALAN
Rp(489.239.528)
TOTAL EKUITAS TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Rp2.510.760.472 Rp
2.668.344.701
54
IV.4.2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi suatu periode menunjukkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu. Pos-pos yang terkait minimal mencakup pendapatan, beban, bagian laba atau rugi investasi dengan metode ekuitas, dan laba rugi bersih. Terdapat dua jenis analisa beban, yaitu analisa beban menggunakan sifat beban, serta analisa beban menggunakan fungsi beban. Namun SAK ETAP lebih menunjukkan entitas untuk menggunakan analisa fungsi beban. PT Aman Investama yang merupakan perusahaan yang berstatus pra operasi dalam membuat laporan laba rugi hanya tersedia pos biaya usaha seperti hal nya biaya kantor, biaya bank dan biaya amortisasi, serta belum adanya pendapatan yang dihasilkan. SAK ETAP mewajibkan format laporan keuangan laba rugi entitas dengan menggunakan analisa sifat beban dan analisa fungsi beban. Di dalam kedua metode analisa tersebut, tidak diperkenankan untuk membandingkan pendapatan dengan piutang usaha dan selisih persediaan akhir bulan lalu dengan bulan berjalan. Dalam menerapkan SAK ETAP terhadap laporan laba ruginya, PT Aman Investama menggunakan analisa sifat beban. Analisa sifat beban dipilih karena memerlukan pengungkapan tambahan seperti pada analisa fungsi beban. Berikut adalah laporan laba rugi PT Ama Investama untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan untuk tahun yang beakhir pada 31 Desember 2011 yang telah dibuat berdasarkan ketentuan SAK ETAP.
55
Gambar 4.3 – Laporan Laba Rugi PT Aman Investama Tahun 2010
PT AMAN INVESTAMA LAPORAN LABA RUGI Untuk 1 Tahun Berakhir pada 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah)
PENJUALAN
Rp-
Persediaan Awal
Rp-
Pembelian
Rp-
Upah Produksi
Rp-
Biaya Gaji
Rp-
Biaya Penyusutan Gedung
RpRp-
Harga Pokok Penjualan
RpRp-
Laba Kotor
Rp-
BIAYA USAHA Rp22.941.661 Biaya Kantor Rp1.163.761 Biaya Bank Biaya amortisasi
Rp288.796.379
Total Beban Usaha
Rp312.901.801
Rugi Usaha
Rp(312.901.801)
Penghasilan (Beban) lain-lain Penghasilan Bunga Bank
Rp1.466.387
Total Penghasilan (Beban) lain-lain
Rp1.466.387
Rugi Bersih
Rp(311.435.414)
56
Gambar 4.4 – Laporan Laba Rugi PT Aman Investama Tahun 2011
PT AMAN INVESTAMA LAPORAN LABA RUGI Untuk 1 Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah)
PENJUALAN
Persediaan Awal
Rp-
Pembelian
Rp-
Upah Produksi
Rp-
Biaya Gaji
Rp-
Biaya Penyusutan Gedung
Rp-
Harga Pokok Penjualan
Rp
Biaya Bank Biaya amortisasi Total Beban Usaha
-
Rp
-
Rp
-
-
Laba Kotor
BIAYA USAHA Biaya Kantor
Rp
Rp34.040.622 Rp1.273.414 Rp144.297.150 Rp 179.611.186
Rugi Usaha
Rp(179.611.186)
Penghasilan (Beban) lain-lain Penghasilan Bunga Total Penghasilan (Beban) lain-lain
Rugi Bersih
Rp1.807.072 Rp
1.807.072
Rp(177.804.114)
57
IV.4.3 Laporan Perubahan Ekuitas Laporan perubahan ekuitas menyajikan: laba atau rugi tahun berjalan, pendapatan dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan, dan rekonsiliasi jumlah tercatat awal dan akhir periode dari komponen ekuitas. PT Aman Investama menyajikan laporan perubahan ekuitas tahun berjalan dalam periode tertentu hanya mencatat penambahan modal nya saja. Dalam ketetuan SAK ETAP, entitas mewajibkan untuk menyajikan informasi sebagai berikut dalam laporan perubahan ekuitas: saldo laba pada awal dan akhir periode serta penyajian kembali laba setelah dikoreksi kesalahan atau perubahan kebijakan. Berikut adalah laporan perubahan ekuitas PT Aman Investama untuk tahun 2010 dan 2011 yang telah dibuat berdasarkan ketentuan SAK ETAP.
Gambar 4.5 – Laporan Perubahan Ekuitas PT Aman Investama Tahun 2010
PT AMAN INVESTAMA Laporan Perubahan Ekuitas Untuk 1 Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2010 MODAL AWAL LABA BERSIH SETORAN TAMBAHAN MODAL BERTAMBAH MODAL AKHIR
Rp Rp
-
Rp
Rp Rp
2.002.000.000
2.002.000.000
58
PT AMAN INVESTAMA Laporan Perubahan Ekuitas Untuk 1 Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 MODAL AWAL LABA BERSIH SETORAN TAMBAHAN MODAL BERTAMBAH
Rp
Rp
2.002.000.000
Rp
998.000.000
Rp
3.000.000.000
-
Rp998.000.000
MODAL AKHIR
Gambar 4.6 – Laporan Perubahan Ekuitas PT Aman Investama Tahun 2011
IV.5
Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, aturan dan praktik
tertentu yang diterapkan oleh suatu entitas dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangannya. Jika SAK ETAP mengatur transaksi, kejadian atau keadaan lainnya secara spesifik, maka entitas harus menerapkan sesuai dengan SAK ETAP. Namun, jika dampak yang ditimbulkan tidak material maka entitas diperbolehkan untuk tidak mengikuti persyaratan dalam SAK ETAP. Jika terdapat transaksi, peristiwa yang tidak diatur spesifik dalam SAK ETAP, maka manajemen dapat menggunakan PSAK-IFRS dalam mengembangkan dan menerapkan suatu kebijakan akuntansi agar menghasilkan informasi yang relevan bagi pemakai untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi dan andal yaitu dalam laporan keuangan yang: 1.
Menyajikan laporan keuangan dengan jujur terhadap posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas dari suatu entitas. 59
2.
Netral yaitu bebas dari bias.
3.
Mencerminkan kehati-hatian.
4.
Bersikap lengkap dalam semua hal yang material. Entitas harus menetapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan SAK ETAP.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan harus konsisten. Perubahan kebijakan akuntansi dapat dilakukan jika diminta oleh SAK ETAP dan atau menghasilkan informasi yang andal dan lebih relevan. (Sugiarto: 2010) Perubahan kebijakan akuntansi
dilakukan sesuai
persyaratan
SAK
ETAP
dan
atau
secara
retrospektif. Perubahan retrospektif adalah adalah suatu penerapan kebijakan akuntansi baru untuk transaksi, peristiwa, dan kondisi lain seolah-olah kebijakan tersebut telah diterapkan. Kebijakan akuntansi yang terdapat dalam PT Aman Investama yaitu 1.
Pengakuan Dalam laporan keuangan yang telah dibuat oleh PT Aman Investama
sebelumnya, perusahaan menggunakan kas basis yaitu mencatat transaksitransaksi atau mengakui beban pada saat biaya tersebut dibayarkan. Sedangkan dalam laporan keuangan yang telah dibuat berdasarkan SAK ETAP, PT Aman Investama menggunakan dasar akrual basis yaitu mencatat transaksi-transaksi atau mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya dan bukan pada saat pendapatan tersebut diterima ataupun biaya tersebut dibayarkan. Akuntansi berbasis akrual mencatat transaksi pengeluaran dan penerimaan kas, dan juga mencatat jumlah hutang dan piutang perusahaan. Oleh karena itu, akuntansi dengan dasar akrual basis memberikan gambaran yang lebih akurat atas kondisi 60
keuangan perusahaan daripada akuntansi berbasis kas. Namun penggunaan basis akrual lebih kompleks daripada basis kas. Akrual basis juga mendukung penggunaan anggaran sebagai teknik pengendalian.Pada basis kas, pembayaran hanya dicatat jika telah dibayarkan, sementara pembayaran kewajiban dapat dlakukan dengan jarak waktu tertentu setelah timbulnya kewajiban itu sendiri. Untuk alasan mengikuti ketentaun SAK ETAP, penganggaran dan gambaran kondisi keuangan perusahaan yang lebih akurat, PT Aman Investama wajib menggunakan akuntansi berbasis akrual. 2.
Pengukuran Kas diukur dari saldo tunai yang dimiliki perusahaan per 31 Desember.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan tanpa memperhitungkan nilai residu yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap tersebut. Di PT Aman Investama, aset tetap yang disusutkan hanyalah aset tetap tidak berwujud yang berupa kapitalisasi biaya pra operasi perusahaan yang disusutkan selama 4 tahun. 3.
Penyajian PT Aman Investama yang merupakan perusahaan yang belum beroperasi dan
belum menghasilkan pendapatan, sampai dengan saat ini belum adanya pencatatan untuk piutang. Untuk aset tetap, PT Aman Investama juga belum melakukan penyusutan karena aset tetap yang telah disajikan dalam laporan keuangan sebelum penerapan SAK ETAP dijelaskan bahwa aset tersebut masih dalam tahap konstruksi namun sudah dilakukan pembayaran tetapi belum digunakan, dan berdasarkan ketentuan SAK ETAP, PT Aman Investama akan 61
menyusutkan aset tersebut setelah digunakan dengan menggunakan metode garis lurus. Berdasarkan pencatatan PT Aman Investama dilakukan penyesuaian dan implementasi SAK ETAP, sehingga menghasilkan laporan keuangan PT Aman Investama yang telah sesuai dengan SAK ETAP. Laporan keuangan disusun atas dasar akrual menggunakan konsep biaya historis. Laporan keuangan tersebut disajikan secara relevan untuk kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi oleh pemakai dan andal. Penggunaan biaya historis dipilih karena: 1. Biaya dapat ditelusuri atau diversifikasi kembali dan menggunakan harga transaksi yang sudah direalisasi. 2. Biaya timbul dari transaksi yag wajar, yang disepakati bersama oleh pembeli dan penjual dalam suatu perekonomian bebas, yang merupakan nilai minimum aset bagi pembeli. 3. Nilai minimum merupakan biaya yang mencerminkan nilai aktual aset bagi perusahaan pada saat diperoleh.
IV.6
Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam
produksi atau penyediaan barang atau jasa, atau untuk disewakan ke pihak lain untuk tujuan administratif dan dapat digunakan lebih dari satu periode. Suatu benda diakui sebagai aset jika memenuhi prinsip pengakuan. Pada saat perolehan, aset tetap dicatat sebesar biaya perolehan. Beban penyusutan diakui dalam laporan laba rugi kecuali sebagai bagian 62
perolehan aset. Beban penyusutan dihitung berdasarkan alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan selama umur manfaat. SAK ETAP tidak mengatur tentang nilai sisa. Metode penyusutan yang diperbolehkan oleh SAK ETAP adalah metode garis lurus, saldo menurun dan metode jumlah unit produksi. Metode penyusutan yang digunakan harus mencerminkan ekspektasi pola penggunaan manfaat ekonomi masa depan aset tetap. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomi di masa depan yang diekspektasi
dari
penggunaan
atau
pelepasannya.
Dalam
menghitung
penyusutannya PT Aman Investama menggunakan metode garis lurus karena metode garis lurus diperbolehkan dalam SAK ETAP dan dalam perpajakan serta perhitungan yang mudah. SAK ETAP mewajibkan entitas agar mengakui biaya perolehan aset tetap sebagai aset tetap jika ada manfaat ekonomi masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal. SAK ETAP juga mewajibkan entitas untuk mengukur aset tetap setelah pengakuan awal pada biaya perolehan dikurang akumulasi penyusutan. Informasi mengenai aset tetap yang terdiri dari dasar pengukuran, metode penyusutan, umur manfaat, dan akumulasi penyusutan harus diungkapkan oleh entitas, serta mewajibkan entitas untuk mencatat tanah dan bangunan secara terpisah, meskipun tanah dan bangunan itu diperoleh bersamaan. Karena tanah dan bangunan adalah aset yang dapat dipisahkan. Aset yang ada di PT Aman Investama memiliki manfaat ekonomi masa depan dan nilainya dapat diukur dengan andal, Pengukuran terhadap aset tetap telah dilakukan PT Aman Investama dengan benar. Seluruh informasi yang diwajibkan SAK ETAP telah diungkapkan dengan jelas. Saat ini PT Aman 63
Investama belum memiliki tanah dan hanya memiliki bangunan sebagai aset yang masih dalam pihak kontruksi, maka perusahaan harus mencatat secara terpisah antara tanah dan bangunan. Berdasarkan pengungkapan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pengungkapan aset tetap milik PT Aman Investama telah sesuai dengan SAK ETAP. Berikut adalah daftar aset tetap PT Aman Investama yang telah dibuat berdasarkan ketentuan SAK ETAP.
No 1
Keterangan
Unit
PT Aman Investama Daftar Aset Tetap Untuk 1 Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2011 Kelompok Harta Tahun Harga Perolehan Umur Perolehan (Rp) Ekonomis
Penyusutan
Akumulasi Penyusutan
Berwujud RpRuang Kantor *)
2
1
I
2009
Rp1.355.576.400
20
Rp-
Biaya PraOperasi
-
I
2009
Rp23.322.149
4
Rp5.830.537
Rp11.661.075
Biaya PraOperasi
-
I
2010
Rp530.544.302
4
Rp132.636.076
Rp132.636.076
Biaya PraOperasi
-
I
2011
Rp601.319.064
4
Rp150.329.766
Rp-
Tidak Berwujud
Gambar 4.7 – Daftar Aset Tetap PT Aman Investama
64
IV.7
Pendapatan Pendapatan dapat diperoleh dari penjualan barang, penyedia jasa, kontrak
kontruksi dan penggunan aset oleh pihak lain yang menghasilkan dividen, bunga atau royalti. Pendapatan diukur pada nilai wajar atas pembayaran diterima atau masih harus diterima setelah diskon dan potongan apabila ada. Pertukaran barang atau jasa yang sejenis dan bernilai sama tidak diakui sebagai penapatan. 1.
Penjualan barang diakui apabila: a. Risiko dan manfaat telah dialihkan ke pembeli. b. Jumlah pendapatan dapat terukur. c. Biaya yang sudah atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur dengan andal.
2.
Pendapatan jasa diakui apabila: a. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. b. Tingkat penyelesaian transaksi pemberian jasa pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal. c. Biaya yang terjadi dalam pemberian jasa dan biaya penyelesaian pemberian jasa dapat diukur secara andal. PT Aman Investama hingga saat ini belum mengakui adanya pendapatan
karena status perusahaan yang masih pra operasi, akan tetapi apabila kelak telah beroperasi dan menghasilkan pendapatan PT Aman Investama akan mengakui pendapatan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP yakni mewajibkan entitas mengakui pendapatan dari penjualan barang jika kondisi berikut terpenuhi: entitas mengalihkan risiko dan manfaat atas kepemilikan barang kepada pembeli, ntitas tidak lagi memiliki kekuasaan atas barang yang telah dijual, jumlah 65
pendapatan dapat diukur dengan andal, serta ada manfaat ekonomi yang mengalir kepada entitas melalui penjualan barang tersebut. SAK ETAP juga mewajibkan entitas harus mengukur pendapatan berdasarkan nilai wajar atas pembayaran yang diterima dan masih harus diterima serta entitas harus mengungkapkan akuntansi mengenai pendapatan yang terdiri dari kebijakan akuntansi terkait, pengakuan pendapatan dan jumlah setiap kategori pendapatan yang diakui. Karena status PT Aman Investama yang masih pra operasi dan belum melakukan penjualan, maka tidak adanya pengakuan, pengukuran dan pengungkapan untuk peristiwa tersebut dalam pelaporan. Seumpama setelah PT Aman Investama beroperasi dan adanya penjualan barang, maka PT Aman Investama akan transaksi tersebut sesuai dengan pengukuran dan pengungkapan pendapatan yang telah ditentukan oleh SAK ETAP.
IV. 8 Imbalan Kerja Imbalan kerja adalah semua bentuk imbalan yang diberikan oleh entitas sebagai pertukaran atas jasa yang diberikan oleh pekerja termasuk juga direktur dan manajemen. Imbalan kerja jangka pendek meliputi upah, gaji, iuran jaminan sosial. SAK ETAP mewajibkan entitas mengungkapkan kebijakan akuntansi imbalan kerja apakah termasuk iuran pasti atau imbalan pasti. Selain itu entitas juga wajib mengungkapkan beban imbalan kerja yang diakui setiap periode berjalan. PT Aman Investama telah mengungkapan informasi mengenai imbalan kerja yang diakui setiap periode sesuai dengan ketentuan SAK ETAP.
66
Berikut adalah salah satu contoh dari pembayaran gaji yang dilakukan oleh PT Aman Investama setiap akhir bulan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP:
Tanggal Keterangan 25/10/2011 Beban Gaji Kas
Debet
Kredit
Rp 4.993.640 Rp 4.993.640
Gambar 4.8 – Jurnal Pencatatan Pembayaran Gaji
IV. 9 Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan diakui berdasarkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum dibayar. Jika terdapat kelebihan atas pembayaran pajak maka diakui sebagai aset. SAK ETAP tidak mengatur tentang pajak tangguhan. SAK ETAP mewajibkan entitas mengakui, mengukur, dan mengungkapkan kewajiban pajak periode berjalan dan periode sebelumnya yang belum di bayar di dalam laporan laba rugi perusahaan. PT Aman Investama sampai dengan saat ini belum mengakui dan mengukur akan pajak penghasilan dikarenakan status entitas yang masih pra operasional, akan tetapi PT Aman Investama telah meneguhkan prinsip pengukuran pajak penghasilan yang sesuai dengan ketentuan SAK ETAP.
67
IV.10 Mata Uang Pelaporan Laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah. Namun apabila entitas dapat menggunakan mata uang lain sepanjang memenuhi sebagai mata uang fungsional, hal tersebut diperbolehkan, dengan ketentuan: a.
Mata uang pencatatan harus sama dengan mata uang pelaporan.
b.
Mata uang fungsional harus sesuai dengan indikator arus kas, indikator harga jual, indikator biaya.
Laporan keuangan harus disajikan kembali jika entitas merubah mata uang pelaporan. Sesuai dengan ketentuan SAK ETAP, laporan keuangan PT Aman Investama telah disajikan dengan menggunakan mata uang Rupiah.
68
69