BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1
Riwayat PT.Hypernet indodata Objek dalam penulisan skripsi ini adalah PT.Hypernet indodata, dimana PT.Hypernet indodata mempunyai 6 router yang ingin dijadikan satu seperti yang terlihat di topologi di bawah ini:
Gambar 3.1 Sistem yang sedang berjalan
49
50 3.1.1 Sejarah Perusahaan Nama HyperNet yang terdiri dari 2 (dua) suku kata Hyper yang berarti sesuatu yang lebih dari biasa, serta Net yang berarti internet ataupun network (jaringan). Berawal dari sebuah warung internet (warnet) beroperasi pertama kali pada tahun 1996 di Jakarta. Saat ini HyperNet telah dikukuhkan menjadi sebuah badan usaha berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang dibentuk pada Oktober 2005. HyperNet bergerak di bidang teknologi informasi khususnya yang berbasis jaringan internet dan komunikasi data. HyperNet juga melayani kebutuhan perusahaan – perusahaan dan institusi pendidikan untuk menyediakan solusi teknologi informasi dalam kegiatan bisnis dan pendidikan. Untuk mendukung peningkatan dan pengembangan bisnis, maka pada Febuari 2008 HyperNet disahkan secara hukum menjadi Internet Service Provider (ISP) dengan nomor ijin 88/DIRJEN/2008 yang mencakup skala nasional. HyperNet juga telah terdaftar sebagai salah satu anggota resmi untuk Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Pihak HyperNet juga telah menjalin hubungan kerjasama dengan pihak Univ.Bina Nusantara untuk pengembangan teknologi jaringan internet dan distribusi layanan internet bagi mahasiswa sekitar serta sejumlah universitas ternama di Jakarta. Selain itu, pihak HyperNet juga menjalin hubungan kerjasama dengan beberapa pihak penyedia jaringan besar di Indonesia seperti Indosat, XL, Telkom dan SingTel sebagai penyedia jasa jaringan internasional.
51 3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 3.1.2.1 Visi Menjadi Internet Service Provider skala Nasional yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan reliabilitas dan kualitas layanan yang memuaskan. 3.1.2.2 Misi
Menyediakan kualitas layanan internet yang terbaik bagi pelanggan serta didukung dengan beragam macam fasilitas dan inovasi solusi internet tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal.
52 3.2
Struktur Organisasi Perusahaan dan Pembagian Tugas, Tanggung Jawab, Wewenang dan hal-hal lain yang menyangkut perusahaan.
PRESIDEN DIREKTUR
WAKIL PRESIDEN DIREKTUR
MANAGER KEUANGAN
STAF
MANAGER MARKETING
STAF
SEKERTARIS
FINANCE DAN ACOUNTING
STAF
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT.Hypernet Indodata 1. Board of Directors Terdiri dari dua orang masing-masing seorang Presiden Direktur, seorang Wakil Presiden Direktur. Presiden Direktur, sebagai pemimpin tertinggi mempunyai tugas dan tanggung jawab : •
Bertanggung jawab menjaga kelancaran seluruh aktifitas perseroan dalam iklim kerja yang kondusif agar tercipta suasana kerja yang aman dan nyaman.
53 •
Bertanggung jawab sehingga dapat mencapai produktifitas kerja yang optimal dalam rangka mewujudkan maksud dan tujuan perseroan, yaitu meraih laba setinggi-tingginya.
Wakil Presiden Direktur, mempunyai tugas dan tanggung jawab: •
Bertanggung jawab terhadap kestabilan produksi serta mencari terobosan baru serta inovasi produk yang mendatangkan nilai tambah.
•
Melaksanakan tanggung jawab sosial dan memastikan aktiltas industri perseroan aman bagi lingkungan sekitar.
2. Corporate Secretary Tugas dan tanggung jawab dari sekretaris perusahaan yaitu: •
Sebagai penghubung antara perseroan dengan lembaga regulator pasar modal yakni Bapepam ( Badan Pengawas Pasar Modal ) dan LK serta BEJ ( Bursa Efek Jakarta ) dimana saham-saham perseroan dicatatkan.
•
Bertugas sebagai tempat untuk mendapakatkan informasi yang dibutuhkan pemegang saham dan seluruh stakeholders berkaitan dengan kondisi perseroan, mengatur penyampaian setiap informasi penting dan akurat berkaitan dengan kegiatan maupun perkembangan usaha perseroan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang cepat kepada masyarakat.
54 •
Berkewajiban memberikan masukan kepada direksi perseroan agar tindakan-tindakan korporat yang dilakukan direksi maupun transaksitransaksi usaha yang dilakukan perseroan tidak bertentangan dan memenuhi peraturan dan perundangan yang berlaku dipasar modal.
•
Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan rapat pemegang saham, rapat direksi, dan rapat komisaris serta melakukan penelaah dari aspek illegal atas dokumen-dokumen transaksi perseroan.
3. Marketing Tugas dan tanggung jawab dari marketing yaitu: •
Bertanggung jawab dalam menghasilkan profit dari penjualan.
•
Menentukan strategi penjualan.
•
Mengadakan pembinaan dan pengembangan jalur pemasaran.
4. Finance & Accounting Tugas dan tanggung jawab dari finance yaitu: •
Menerapkan prinsip-prinsip accounting untuk menganalisa informasi keuangan dalam menyiapkan dan membuat laporan keuangan costumer.
•
Tugasnya lebih cenderung mengarah pada keuangan perusahaan sehari-hari.
•
Pembuatan laporan keuangan dan dokumentasi akuntansi.
55 5. Corporate Finance Tugas dan tanggung jawab dari corporate finance, yaitu: •
Bertugas menangani keuangan perusahaan secara keseluruhan, termasuk investasi.
Gambar 3.2 diatas menjelaskan struktur organisasi perusahaan secara umum. Dan dibawah ini akan dijelaskan struktur IT secara lebih mendetail dan dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut.
ADMINSTRATOR
IT SERVER
NOC
IT NETWORK
TEKNISI
Gambar 3.3 Struktur IT
1.
Aminstrator mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : •
Mengatur pengeluaran biaya-biaya operasional yang dikeluarkan oleh organisasi untuk kebutuhan maintenance.
•
Menyediakan budget yang diperlukan dalam pengembangan sistem dan pemeliharaan sistem.
56 •
Mengontrol perkerjaan yang dilakukan oleh IT server, IT networking, NOC(Network Operation Center)
2.
3.
NOC mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: •
Memberi tugas kepada teknisi yang saedang melakukan perkerjaan.
•
Mengontrol perkerjaan teknisi.
•
Memonitoring jaringan yang telah ada.
•
Menyediakan budget untuk teknisi yang sedang bekerja di lapangan.
•
Menerima keluhan dan membirikan solusi untuk klien.
IT network mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: •
Memberikan solusi untuk pembuatan jaringan.
•
mengontrol jaringan yang telah ada
4.. IT Server mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
5.
•
Mengontrol server-server yang ada.
•
Membuat server yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Teknisi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: •
Memperbaiki ala-alat jaringan di BTS dan klien yang mengalami permasalahan.
•
3.3
Maintenaince alat jaringan yang ada.
Tata Laksana / Prosedur yang Sedang Berjalan Berikut ini adalah gambaran dari sistem yang sedang berjalan pada PT. Hypernet indodata: PT. Hypernet indodata sistemnya masih menggunakan dua media yaitu:
57 1. Jaringan yang masih satu VLAN antara klien yang satu dengan klien yang lain Pada bagian VLAN PT. Hypernet indodata, beberapa klien yang ada dijadikan satu VLAN. PT. Hypernet indodata menggunakan switch D-Link sebagai manageable switch. Disini ada lima klien dijadikan satu VLAN, dan bila ada gangguan pada satu klien maka akan terjadi gangguan pada klien yang lain. 2. Bandwith yang terbagi-bagi tiap router Pada klien
PT. Hypernet indodata terdapat beberapa router yang
jaraknya berjauhan. Klien ini membeli bandwitdh 1 Mbps dan terbagi dalam enam router yang ada. Tidak ada pengaturan bandwidh yang pasti dan setiap pengaturan dilakukan pada tiap-tiap router yang ada. Sehingga tidak ada optimasi pengunaan bandwith yang ada.
3. Pemakain ip public yang boros Pada client PT. Hypernet indodata terdapat enam buah router internet, setiap router internet menggunakan satu ip public, Sehingga pemakain ip public sangat boros.
Pada Gambar dibawah ini akan dijelaskan teknologi-teknologi yang di pergunakan pada PT. Hypernet indodata sekarang ini.
58
Gambar 3.4 Router (RB750)
Spesifikasi Produk •
CPU: AR7240 300MHz (overclock up to 400MHz) CPU
•
Memory: 32MB DDR SDRAM onboard memory
•
Boot loader: RouterBOOT
•
Data storage: 64MB onboard NAND memory chip
•
Ethernet: Five 10/100 ethernet ports (with switch chip)
•
miniPCI: none
•
Extras: Reset switch, Beeper
•
Serial port: no serial port
•
LEDs: Power, NAND activity, 5 Ethernet LEDs
59 •
Power options: Power over Ethernet: 9-28V DC (except power over datalines). Power jack: 9.28V DC
•
Dimensions: 113x89x28mm. Weight without packaging and cables: 130g
•
Power consumption: Up to 3W
•
Operating System: MikroTik RouterOS v3, Level4 license
Gambar 3.5 Router Utama (RB450G)
Spesifikasi RB450G: •
CPU: AR7161 680 MHz Atheros CPU
•
Memory: 256MB DDR onboard memory chip
•
Root loader: RouterBOOT, 1Mbit Flash chip
•
Data storage: 512MB onboard NAND memory chip
60 •
Ethernet ports: 5 buah 10/100/1000 Mbit/s Gigabit Ethernet port supporting Auto-MDI/X
•
Serial ports: One DB9 RS232C asynchronous serial port
•
LEDs: Power, user LED
•
Watchdog: IDT internal SoC hardware watchdog timer
•
Power options: Power over Ethernet: 18..28V DC (except power over datalines); Power jack: 10..28V DC; Overvoltage protection
•
Dimensions: 116mm x 90mm
•
Currently supported OS: RouterOS
Gambar 3.6 Switch Cisco 2950
61
Specifications :
•
24 10/100 ports
•
1 rack unit (RU) standalone switch
•
Wire-speed desktop switches offering Cisco IOS® functionality for basic data, video and voice services at the edge of the network
•
Standard Image (SI) software installed
•
Ideal for desktop connectivity
Gambar 3.7 RB411
62 Spesifikasi Routerboard 411 : •
CPU: Atheros AR7130 300MHz
•
Memory: 32MB DDR onboard memory chip
•
Root loader: RouterBOOT, 1Mbit Flash chip
•
Data storage: 64MB onboard NAND memory chip
•
Ethernet ports: 1 10/100 Mbit/s Fast Ethernet port supporting Auto-MDI/X
•
Serial ports: One DB9 RS232C asynchronous serial port
•
LEDs: Power, user LED
•
Power options: Power over Ethernet: 10..28V DC (except power over datalines);
•
Power jack: 10..28V DC; Overvoltage protection
•
Dimensions: 105mm x 105mm (4.13 in x 4.13 in)
•
Temperature: Operational: -20°C to +70°C (-4°F to 158°F)
•
Humidity: Operational: 70% relative humidity (non-condensing)
•
Currently supported OS: RouterOS 3.0
63
Gambar 3.8 RB433
Spesifikasi RB433: •
CPU: 300MHz Atheros CPU
•
Memory: 64MB DDR onboard memory chip
•
Root loader: RouterBOOT, 1Mbit Flash chip
•
Data storage: 64MB onboard NAND memory chip
•
Ethernet ports: 3 buah 10/100 Mbit/s Fast Ethernet port supporting AutoMDI/X
•
Serial ports: One DB9 RS232C asynchronous serial port
•
LEDs: Power, user LED
•
Watchdog: IDT internal SoC hardware watchdog timer
64 •
Power options: Power over Ethernet: 10..28V DC (except power over datalines); Power jack: 10..28V DC; Overvoltage protection
•
Dimensions: 150mm x 105mm (5.90 in x 4.13 in)
•
Temperature: Operational: -20°C to +70°C (-4°F to 158°F)
•
Humidity: Operational: 70% relative humidity (non-condensing)
•
Currently supported OS: RouterOS
•
Gambar 3.9 Antenna 2.4 Ghz
65
Gambar 3.10 Antenna 5.8 Ghz
3.4
Permasalahan yang Dihadapi Dengan melihat dari latar belakang perusahaan yang bergerak dalam
bidang penyedia layanan internet dan solusi jaringan, kebutuhan akan pengiriman data yang sangat cepat, tepat, dan aman sangatlah dibutuhkan dikarenakan proses kegiatan klien berbasiskan system online, dimana pemenuhan internet yang stabil sangat dibutuhkan. PT. Hypernet indodata memiliki enam buah router yang jaraknya berjauhan antar satu dengan lainnya dan diperlukan pengaturan yang efektif. Karena keenam router ini dipisahkan oleh letak geografis yang cukup jauh serta tidak terhubungkan oleh hanya 1 BTS ( Base Transceiver Station ) yang dimiliki PT. Hypernet, tetapi terhubung oleh lebih dar 1 BTS Hypernet. Hal tersebut membuat PT. Hypernet membatasi bandwidth di tiap router yang terhubung di tiap BTS PT. Hypernet yang berbeda, sehingga
66 memungkinkan
adanya
ketidakefisienan
pemakaian
bandwidth,
karena
bandwidth yang ada di tiap router tidak berada dalam satu kesatuan. PT. Hypernet saat ini menggunakan dua tipe media pengantar yaitu menggunakan kabel dan wireless. Saat ini keenam router itu memiliki VLAN yang tercampur dengan client-client PT. Hypernet indodata, sehingga bila terjadi looping layer 2 pada VLAN tersebut maka semua client pada PT.Hypernet Indodata akan mengalami gangguan juga. Dari gambar 3.1 terlihat jelas adanya masalah yang dihadapi dalam penggunaan jalur jaringan yang bersamaan dengan client-client yang berbeda, dibawah ini akan diuraikan lebih jelas dan detail tentang permasalahannya, yaitu:
1. Pemakaian Bandwidh sebelum kolokasi Pemakain bandwidth sebelum kolokasi router dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Pemakain Bandwidth Gedung
Bandwidth yang ada
Gedung A Gedung B Gedung C Gedung D Gedung E Gedung F
384 Kbps 192 Kbps 192 Kbps 128 Kbps 128 Kbps 256 Kbps
Dari table diatas kita dapat melihat bandwidth yang dipakai setiap building sebelum kolokasi, dari kolokasi router kami akan membuat banwidth setiap building dapat diperbersar sehingga dapat memksimalkan
67 kuota bandwidth yang telah ada. Dengan demikian bandwidth setiap building dapat ditingkatkan samapai dengan 1 Mbps. Dari hasil kolokasi tidak akan terlihat adanya perbedaaan perbedaan secara signifikan. Diharapkan jika sebuah building membutuhkan bandwidth yang besar dapat secara otomatis bertambah dengan cara mengambil sisa bandwith dari building yang lain yang mempunyai trafik pembakaian bandwidth yang kecil.
2. IP publik di setiap Router Pada saat ini PT. Hypernet indodata memberikan ip public ke projek yang akan dibuat yaitu 120.29.156.192/28, untuk IP 120.29.156.193 dijadikan gateway koneksi internet pada setiap building. Untuk menjabarkan IP - IP yang akan di pakai kami akan membuat tabel IP di setiap building. IP yang di pakai adalah sebagai berikut
Tabel 3.2 Penggunaan IP sebelum kolokasi router Gedung
Alamat
A B C D E F
Jl. H. Taisir 19A Jl. Sandang C3 Jl. H. Cholil 4D Jl. Gg.keluarga 39D Jl. Salam 3 no 18A Jl. H.Senen no 76
Sebelum Kolokasi IP Private IP Publik 120.29.156.194 120.29.156.195 120.29.156.196 120.29.156.197 120.29.156.198 120.29.156.199
68
Dari tabel diatas dapat diketahui adanya perbedaan penggunaan IP private dan IP publik. Sebelum adanya kolokasi router semua gedung menggunakan IP publik untuk saling berkomunikasi. Hal ini menyebabkan penggunaan IP publik yang berlebih, karena enam gedung menggunakan enam IP publik. Setelah adanya kolokasi router, komunikasi antar router menggunakan IP private dan untuk selanjutnya menggunakan NAT ( Network Address Translation ) untuk berkomunikasi dengan internet. Hal ini dapat menghemat penggunaan IP publik dikarenakan IP yg digunakan untuk berkomunikasi dengan internet cukup menggunakan 1 IP publik untuk 6 gedung, sehingga IP publik yang tidak digunakan dapat digunakan untuk keperluan lain, seperti untuk Web server, DNS server, ataupun mail server. Mengingat semakin sedikitny IPv4 yang tersedia dewasa ini, memanage IP publik sangatlah perlu.
69
Gambar 3.11 Usulan Pemecahan Masalah
Perusahaan PT. Hypernet indodata yang mempunyai enam router utama yang tiap-tiap router tersebut berada di lokasi dan geografi yang berbeda-beda., sehingga untuk melakukan perubahan sistem tidaklah mudah, banyak faktorfaktor yang harus diperhatikan. Perubahan suatu sistem dimulai dengan cara analisa, perancangan, pengujian, implementasi dan juga maintenance dari sistem tersebut. Dan masih akan dihadapkan pada masalah apakah sistem yang akan dipakai dapat berjalan secara kompatibel dengan sistem yang ada dan dapat bekerja lebih efektif lagi dari sistem yang pernah dipakai.
70 Pengusulan pengaturan bandwidth yang terpusat membuat satu VLAN hanya dapat digunakan untuk satu klien, cara ini dilakukan dengan beberapa pertimbangan yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan saat ini. Adapun beberapa pertimbangan-pertimbangan yang mendukung usulan ini adalah :
1. Efektivitas pengaturan bandwith Hal ini dilakukan agar pengaturan bandwith di keenam sever dapat dilakukan pada salah satu tempat saja sehingga pengaturan setiap router dapat dilakukan dengan lebih efektif. Hal ini dilakukan agar kekurangan bandwith pada salah satu router dapat dikompensasi dengan mengambil bandwith dari router lain yang sedang mempunyai bandwith sisa hanya dengan menggunakan satu tampilan aplikasi saja. Sehingga klien pada salah satu router tidak mengalami kekurangan bandwith, dan masalah pada setiap router dapat diketahui dengan cepat. 2. Meminimalisasi gangguan Hal ini dilakukan untuk mengatasi gangguan pada beberapa jaringan yang sama dalam satu VLAN, sehingga gangguan yang terjadi pada salah satu jaringan yang ada tidak akan menyebar ke jaringan yang lain dalam VLAN yang sama. 3. Jalur Back Up Hal ini dilakukan bila router utama yang telah kami buat sebagai jalur utama untuk mengakses ke internet putus atau mengalami masalah. Sehingga jaringan yang ada dapat tetap mengakses internet melalui router lain yang telah disiapkan sebagai jalur back up untuk mengakses internet.
71 4. Monitoring Hal ini dilakukan untuk memonitoring semua jaringan yang ada tanpa mengakses semua router yang ada, sehingga cukup membuka router utama yang berada di building E untuk melakukan monitoring pada router lainnya.