BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1
Sejarah Organisasi Awal
sejarah
dari
lembaga
yang
mengurusi
pembangunan
kepemudaan dan keolahragaan sudah ada sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Sebagaimana sejarah pengelolaan kegiatan olahraga dan pemuda oleh negara diketahui pada susunan kabinet pertama yang dibentuk pada tanggal 19 Agustus 1945. Kabinet yang bersifat Presidensial memiliki Kementerian Pengajaran yang dipimpin oleh Menteri Ki Hajar Dewantoro. Kegiatan olahraga dan pendidikan jasmani dipergunakan dalam lingkungan sekolah, sedangkan istilah olahraga digunakan untuk kegiatan olahraga di masyarakat yang berupa cabang-cabang olahraga. Usia kabinet pertama yang kurang dari tiga bulan kemudian diganti dengan Kabinet II yang berbentuk parlementer di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Sultan Sjahrir yang dilantik pada tanggal 14 Nopember 1945. Kementerian Pemuda dan Olahraga sempat ditiadakan pada era pemerintahan mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur) dan digantikan dengan Dinas Olahraga yang masih berada dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional. Namun, seiring bergantinya pemerintahan dan kebutuhan akan suatu lembaga yang mampu menangani masalah kepemudaan dan olahraga di Indonesia, maka pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kementerian Pemuda dan Olahraga dibentuk kembali.
41
42
Lahirnya kembali Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam pemerintahan Indonesia Bersatu merupakan sinyal kuat adanya keseriusan Pemerintah dalam pengembangan dan peningkatan peran pemuda dan olahraga sebagai dua pilar bangsa dalam menunjang pembangunan nasional. Dalam rangka pelaksanaan pembangunan tersebut, Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah penyelenggara pembangunan bidang pemuda dan olahraga. Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai sebuah kementerian baru yang dimunculkan kembali dari likuidasi pada pemerintahan sebelumnya. Dihadapi pada banyak kendala, baik teknis maupun non teknis. Hal utama yang menjadi perhatian adalah penataan kelembagaan yang akan menopang kerja kementerian. Pembentukan dan pengesahan struktur kelembagaan memerlukan waktu yang tidak singkat dan melalui berbagai pembahasan yang bertahap dan terpadu, guna menghasilkan struktur yang efektif dan efisien. Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah kementerian yang bertugas dalam membantu presiden dan menjalankan juga merumuskan kebijakan koordinasi di bidang olahraga yang pada tahun 2013 dipimpin oleh Bapak Dr. Roy Suryo. Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga : Jalan Gerbang Pemuda No. 3 Senayan, Jakarta 10270 Phone: (62-21)5738155, 5738318 Website : http://www.kemenpora.go.id
43
Arti dan Lambang Logo Kementerian Pemuda dan Olahraga
Gambar 3.1
Logo Kemenpora
Adapun arti dari logo Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut:
1.
Tangan Kanan Mengepal Merupakan wujud Tekad, Semangat, Kokoh, Teguh, Kemauan kuat Pemuda untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta Bhinneka Tunggal Ika.
2.
Tiga Pilar Pada Tangan Mengepal Mempunyai makna ketiga peristiwa sejarah yaitu Kebangkitan Nasional 1908, Sumpah Pemuda 1928 dan Kemerdekaan Indonesia 1945 yang Pelaku utamanya adalah Pemuda.
44
3.
Warna Biru Pada Tangan Mengepal Lambang atau simbolik Keliasan Pandangan dan Pikiran, Smart, Bergerak Maju, Inovatif dan Inspiratif, Kedewasaan, Kematangan, Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Dinamis.
4.
Api Obor Api obor merupakan perwujudan semangat/spirit Nasionalisme yang tak pernah padam sejak dikobarkan oleh Boedi Oetomo tahun 1908 yang menjadi momentum Kebangkitan Indonesia sebagai Bangsa (Nation).
5.
Tiga Cincin Warna Merah Melambangkan
semangat
Kesatupaduan
untuk
mengembangkan ruang lingkup bidang Olahraga yaitu Olahraga Pendidikan, Olahraga Rekreasi dan Olahraga Prestasi
serta
semangat
memperjuangkan mendorong
untuk
kehormatan
Keolahragaan
mengharumkan
Bangsa Nasional
Indonesia yang
dan dan
bertujuan
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan membina Persatuan dan Kesatuan Bangsa, memperkukuh Ketahanan Nasional, serta mengangkat harkat dan martabat dan kehormatan bangsa.
45
6.
Lingkaran Oval Lingkaran adalah bentuk bidang yang sempurna, ini menggambarkan bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah Lembaga Negara yang Solid, Kokoh, Kuat, Smart, Bernurani, Berdedikasi Tinggi yang membidangi Pemuda dan Olahraga yang dilandasi oleh rasa cinta dan tanggung jawab demi bakti kepada Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7.
Warna Merah Pada Lingkaran Oval Warna
merah
mempunyai
makna
kekuatan,
kemampuan dan semangat yang tidak pernah pudar untuk terus
memperjuangkan,
menumbuhkembangkan
Potensi
mempertahankan Pemuda
dan
serta semangat
Olahraga Indonesia untuk terus mengukur prestasi dalam bidang-bidang
pembangunan
dan
prestasi
di
bidang
keolahragaan.
8.
Warna Putih Pada Lingkaran Oval Warna putih memiliki arti niat suci tulus ikhlas sebagai landasan pijak dalam semua gerak langkah Kemenpora untuk berkarya nyata dalam mengemban amanah Bangsa Indonesia untuk menjadi Bangsa yang Besar, Bermartabat, Berbudaya dan Disegani di Dunia.
46
Dasar Hukum Kementerian Pemuda dan Olahraga Beberapa dasar hukum Kementerian Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut: 1.
Amandemen UUD 1945, BAB V Pasal 17
2.
UU No. 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3.
UU No. 23 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
4.
UU No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional
5.
Keppres RI No. 187/M Tahun 2004 tentang Kabinet Indonesia Bersatu
6.
Perpres RI No. 07 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009
7.
Pepres RI No. 09 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia.
8.
Perpres RI No. 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga
9.
Perpres RI No. 11 Tahun 2005 tentang Perubahan Kelima atas Keppres No. 103 Tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen.
47
3.2
Visi Terwujudnya kualitas sumber daya pemuda dan olahraga dalam upaya meningkatkan manusia Indonesia yang memiliki wawasan kebangsaan, kepemimpinan yang berakhlak mulia, mandiri, sehat, cerdas, terampil, berprestasi dan berdaya saing yang dilandasi iman dan taqwa.
3.3.
Misi 1.
Meningkatkan kualitas kepemudaan secara sistematik dan menyatu dalam sistem pembangunan nasional dalam rangka menciptakan kader pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa, mandiri, unggul, peka terhadap aspirasi rakyat dan berjiwa kewirausahaan.
2.
Meningkatkan potensi ekonomi pemuda melalui pemanfaatan sumber daya alam dengan sinergitas antar lembaga/departemen.
3.
Menata sistem pembinaan dan pembangunan olahraga nasional yang menjamin kesinambungan interkoneksitas antar lembaga-lembaga terkait di atas landasan pembinaan yang kuat.
4.
Mengembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan partisipasi pemuda dan olahraga dalam pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing global yang dilandasi iman dan taqwa.
5.
Mempersiapkan kader pemimpin bangsa yang berakhlak mulia yang didasarkan pada pendidikan berkualitas agar memiliki wawasan kebangsaan serta peduli terhadap lingkungan.
48
6.
Meningkatkan budaya olahraga dan prestasi olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan dan mengembangkan IPTEK keolahragaan dalam upaya mendukung peningkatan mutu pembinaan dan pembangunan olahraga.
3.4
Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi Kemenpora sebagai berikut :
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga
49
Gambar 3.3 Struktur Organisasi Sekretaris Kementrian pada Kemenpora
50
Unit-Unit Organisasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Tugas dan tanggung jawab beberapa bagan diatas adalah sebagai berikut: 1.
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pemuda dan olahraga dalam pemerintahan untuk
membantu Presiden dalam
menyelenggarakan pemerintah negara. 2.
Sekretaris Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga dipimpin oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Negara Pemuda dan Olahraga.
3.
Biro Perencanaan dan Organisasi Biro Perencanaan dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana dan program kementerian, penyelenggaraan organisasi dan tata laksana kerja sama.
4.
Biro Keuangan dan Rumah Tangga Biro Keuangan dan Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan, perlengkapan rumah tangga dan tata usaha.
5.
Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kepegawaian Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan hubungan masyarakat,
51
system informasi dan perpustakaan, penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum, serta administrasi kepegawaian. 6.
Inspektorat a.
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
b.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Inspektorat secara administrative dikoordinasikan oleh Sekretaris Kementerian.
7.
Staf Ahli Bidang Pengarusutamaan Pemuda dan Olahraga Staf ahli Bidang Pengarusutamaan Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas memberikan telaah kepada Menteri Negara
Pemuda
dan
Olahraga
mengenai
masalah
pengarusutamaan pemuda dan olahraga. 8.
Staf Ahli Bidang Revitalisasi Gerakan Pramuka Staf Ahli Bidang Revitalisasi Gerakan Pramuka mempunyai tugas memberikan telaah kepada Menteri Pemuda dan Olahraga mengenai revitalisasi gerakan pramuka.
9.
Staf Ahli Bidang Sumber Daya Keolahragaan Staf Bidang Sumber Daya Keolahragaan mempunyai tugas memberikan telaah kepada Meteri Pemuda dan Olahraga mengenai masalah sumber daya keolahragaan.
52
10. Staf Khusus Bidang Informasi dan Komunikasi Pemuda dan Olahraga Staf Khusus Bidang Informasi dan Komunikasi Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas memberikan telaah kepada Menteri Pemuda dan Olahraga mengenai masalah informasi dan komunikasi.
3.5.
Kegiatan Organisasi Kegiatan yang dilakukan Kemenpora antara lain : 1. Perumusan kebijakan pemerintah di bidang Pemuda dan Olahraga yang
meliputi
pemberdayaan
pemuda,
pengembangan
kepemimpinan dan kaderisasi pemuda, kewirausahaan pemuda dan industri olahraga, pemberdayaan pemuda, peningkatan prestasi dan IPTEK olahraga. 2. Penetapan kebijakan di bidang Pemuda dan Olahraga dalam kegiatan pemerintahan negara. 3. Pengkoordinasian pelaksana kebijakan di bidang Pemuda dan Olahraga dalam kegiatan pemerintahan negara. 4. Peningkatan keterpaduan rencana dan program, identifikasi, ujicoba, perintisan, pelayanan administrasi, advokasi, penyuluhan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang pemuda dan olahraga. 5. Sosialisasi, perintisan, ujicoba, dan pengndalian pelaksanaan kebijakan.
53
6. Peningkatan peran serta masyarakat di bidang pemuda dan olahraga. 7. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan fungsinya kepada Presiden. 3.6.
Hardware yang digunakan Perangkat–perangkat yang digunakan pada Kemenpora untuk membangun jaringan komputer yang ada dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 3.1 Perangkat Server yang Sedang Digunakan Kemenpora No
Nama Server
Jenis
Jumlah Server
Pengelola
1
Server portal Kemenpora
HTTP
3 server
Kemenpora
2
Aplikasi GIS
Database
1 server
Kemenpora
3
Aplikasi Evaluasi
Database
1 server
Kemenpora
4
Aplikasi Lelang
Database
1 server
Kemenpora
5
Aplikasi Kepegawaian
Database
1 server
Kemenpora
6
Aplikasi EIS
Database
1 server
Kemenpora
7
Aplikasi GIS Bid.Sarana dan Prasarana
Database
1 server
Kemenpora
8
Aplikasi Proxy Server
Proxy
1 server
Kemenpora
9
Aplikasi e-mail
e-mail
1 server
Kemenpora
10
Aplikasi Router
Aplikasi
1 server
Kemenpora
11
Aplikasi SILK
Database
1 server
Kemenpora
12
Aplikasi WILK
Database
1 server
Kemenpora
13
Aplikasi SIFA
Database
1 server
Kemenpora
54
Tabel 3.2 Perangkat Hardware yang Digunakan Kemenpora No
Nama Hardware
Jumlah
1
Modem ISP ( PT. Telkom Tbk)
3
2
Cisco 2851 Router
1
3
Router Cisco 800 series. Graha Pemuda dan Olahraga
4
4
Switch Linksys SR2048. Graha Pemuda dan Olahraga
8
5
Cisco SFS 7024P. Switch Server
1
6
Cisco Linksys E2000. Wi-fi Graha Pemuda dan Olahraga
33
Sementara pada sisi User, perangkat komputer yang digunakan bervariasi. Berikut spesifikasi salah satu komputer dari user pada kantor Kemenpora : •
HP Pavilion a62301 Home PC
•
Intel Core i3 3.3 GHz
•
Memori 1.5 BG dan Hardisk 500Gb
•
Sistem Operasi Windows 7 Ultimate
•
LCD monitor 19” HP
55
3.7.
Topologi Jaringan yang Sedang Berjalan Topologi yang digunakan Kemenpora adalah topologi tree atau yang bisa disebut jaringan bertingkat. Topologi jenis ini merupakan gabungan dari topologi bus dan topologi star, topologi ini terdiri dari kumpulan topologi star yang dihubungkan dengan satu topologi bus sebagai jalur backbone. Komputer-komputer user dihubungkan ke hub atau switch, sedangkan hub atau switch tersebut dihubungkan ke hub atau switch lain baru dihubungkan langsung ke jalur backbone atau melalui router terlebih dahulu. Topologi tree ini digunakan untuk interkoneksi antarsentral dengan hierarki berbeda. Hierarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas hierarki semakin tinggi. Pada topologi tree terdapat beberapa tingkatan simpul atau node, pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya dapat mengatur node lain yang lebih rendah tingkatannya sehingga data yang dikirm perlu melewati node pusat terlebih dahulu. Dengan adanya topologi tree ini akan terbentuk suatu kelompok baru yang dibutuhkan. Dalam suatu perusahaan yang menggunakan topologi ini dapat terbentuk divisi yang terpisah dengan divisi lain. Sehingga memudahkan maintenance jika ada masalah. Topologi tree yang menggunakan simpul atau node dimana semua pengaturan dapat diatur oleh node yang paling tinggi akan tidak berfungsi jika node yang paling atas terjadi masalah maka node yang yang berada dibawah akan tidak berfungsi dengan baik.
56
Berikut sistem jaringan komputer yang ada pada Kemenpora dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.4 Topologi Jaringan Kemenpora yang Sedang Berjalan
57
Jaringan komputer pada gambar 3.4 merupakan jaringan utama yang digunakan Kemenpora dalam menjalankan proses kerjanya. Bagan jaringan kantor Kemenpora terdiri dari 13 server untuk menunjang kegiatannya yang dikategorikan menjadi 5 jenis server, yaitu server HTTP, server Database, Server proxy, Server e-mail dan Server Aplikasi, Kemenpora sendiri terdiri dari 8 lantai dengan divisi yang berbeda pada setiap lantainya yang kesemuanya terhubung oleh satu jaringan komputer. Semua lantai terhubung satu dengan yang lain karena merupakan satu kesatuan proses alur kerja pada Kemenpora. Setiap divisi
pada masing-
masing lantai memiliki divisi–divisi bawahannya dan divisi lain lagi yang memiliki tugasnya masing-masing sesuai dengan bidang kerjanya. Sesuai dengan gambar 3.4, setiap lantai terwakili oleh 11 hingga 2 divisi dengan job desk nya masing-masing. beberapa divisi tersebut dengan subdivisi nya terhubung dengan 1 switch. Di dalam jaringan Kemenpora terdapat 4 router yang berguna menghubungkan antar switch yang ada, dan sebuah main router digunakan untuk menggabungkan router dengan switch yang mengakses ke server dan ke cloud (internet). Disetiap lantai pun terdapat wi-fi yang berguna sebagai cadangan jalur akses ketika jalur lain bermasalah. Semua lantai yang ada pada Kemenpora terhubung dengan server yang berada pada lantai 2, server-server tersebut digunakan untuk membantu kerja Kemenpora diantaranya untuk keperluan database arsip Kemenpora, akses ke web Kemenpora sampai penggunaan e-mail untuk kirim-kiriman data. Semua lalu lintas data yang ada pada tiap lantai dihubungkan oleh kabel unshielded twisted-pair (UTP) yang terpasang pada tiap-tiap switch antar
58
lantai. Sedangkan untuk koneksi internet di Kemenpora menggunakan 3 modem internet service provider (ISP) yang kesemuanya dari PT. Telkom Tbk.
3.8.
Analisis Permasalahan yang Dihadapi Dengan melihat topologi jaringan komputer yang ada, Kemenpora kadang mengalami kendala dalam menjalankan proses alur kerja. Kendala tersebut muncul pada saat yang tidak terduga, karena kegiatan maintenance jaringan komputer yang bermasalah hanya akan dilakukan jika sudah terjadi masalah. Selebihnya jika jaringan komputer yang ada berjalan normal, monitoring perangkat pada jaringan dilakukan dengan melihat IP address apakah sedang dalam kondisi up atau down. Berdasarkan pada data-data diatas dan hasil wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi Kemenpora adalah sebagai berikut : 1.
Pada jaringan di Kemenpora (gambar 3.4) beberapa port switch yang aktif akan meneruskan frame broadcast yang dikirim dari source ke destination. Sehingga membuat traffic jaringan semakin besar.
2.
Tidak adanya jalur cadangan pada jaringan kabel yang ada pada jaringan komputer kantor Kemenpora(gambar 3.4). Contohnya pada bagian switch salah satu user.
3.
Tidak ada nya fasilitas sharing data pada jaringan Kemenpora, selama ini untuk pertukaran data dilakukan melalui media e-mail, instant messaging
59
bahkan jika ada gangguan teknis dikirm melalui print out document secara langsung.
3.9.
Simulasi Jaringan Komputer yang Sedang Berjalan Untuk melihat seberapa baik kinerja dan performa jaringan yang sedang berjalan di Kemenpora, akan dilakukan simulasi jaringan komputer tersebut melalui software network simulator.
Gambar 3.5 Simulasi Topologi yang Sedang Berjalan di Kemenpora
60
Setelah simulasi jaringan yang sedang berjalan di buat pada software network simulator. Akan dilakukan tes melalui utility ping untuk melihat seberapa besar kecepatan, delay koneksi antar perangkat yang saling terhubung dan berkomunikasi hingga mengetahui jalur yang mana suatu paket akan lewat. Berikut hasil tes ping dari divisi Humas yang mengakses ke server :
Gambar 3.6 Hasil tes ping divisi Humas Ke Server Gambar 3.6 menunjukkan bahwa proses ping dan traceroute yang terjadi saat pengiriman paket dari salah satu divisi, yaitu divisi Hukum ke Server, dimana memiliki perjalanan waktu paket data minimum 125 milisecond dan maksimum 156 milisecond sehingga memiliki latency ratarata 136 milisecond. Nilai yang didapat pun masih sedikit besar untuk jaringan Kemenpora yang membutuhkan akses cepat dalam menunjang semua kegiatan operasionalnya
61
3.10
Usulan Pemecahan Masalah Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada masalah yang dihadapi oleh Kemenpora, maka diajukan usulan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan membuat sebuah jaringan baru pada Kemenpora dengan menggunakan VLAN ( Virtual Local Area Network) yang ditambah dengan penggunaan MLS (Multi layer Switch) CISCO sebagai core jaringan dan melakukan perubahan topologi yang ada mengikuti Hierarkial Network yang terdiri dari 3 layer yaitu : core layer, distribution layer dan access layer. Topologi yang akan digunakan pada rancangan jaringan yang baru adalah Hierarkial Network. Alasan memilih topologi ini adalah untuk dapat mendukung penerapan VLAN dan penggunaan MLS. Didalam rancangan topologi yang baru nanti pembagian user yang ada akan sama dengan sebelumnya hanya ada beberapa divisi yang digabung dikarenakan memiliki bidang kerja yang hampir sama dan saling tergantung satu dengan yang lain. Selain itu juga ada penambahan divisi Sesmen dan divisi Keamanan. Pembagian divisi ini berguna untuk membagi bandwidth yang ada secara merata dan mencegah traffic data yang menyebabkan kinerja jaringan menjadi berat dan menurunkan performa jaringan. Pembagian grup yang baru ini akan lebih otimal dan efektif dengan menggunakan VLAN (Virtual Local Area Network). Sebab akan menghemat pengeluaran biaya, jika menggunakan metode LAN tradisional maka harus menambah device baru karena keterbatasan area dan tempat fisik. Sementara itu dengan menggunakan VLAN maka akan lebih mudah mengelompokkan user karena tidak bergantung pada tempat fisiknya.
62
Untuk mencegah masalah ketersediaan jaringan maka topologi yang baru nanti akan menggunakan redundant link, selain memakai STP pada topologi jaringan yang baru. Penggunaan redundant link ini memberikan opsi pilihan penggunaan jalur pada jaringan, ketika jalur utama mengalami masalah seperti koneksi terputus maka jalur redundant yang telah dibuat bisa menggantikan jalur utama tersebut dengan performa yang sama seperti jalur utama. Redundant link ini nantinya akan dibuat pada access layer, layer distribution dan core layer pada topologi jaringan yang baru. Solusi berikutnya dengan menggunakan MLS (Multi Layer Switch) CISCO, MLS ini digunakan karena sudah mendukung penerapan VLAN agar berjalan lebih optimal dan efektif. MLS nantinya akan difungsikan sebagai core jaringan pada Hierarkial Network topologi jaringan yang baru, alasan ditempatkannya MLS pada core layer karena MLS memiliki kemampuan forwarding rate yang tinggi dibanding device jaringan yang lain. Kemudian penambahan fasilitas FTP server, yang digunakan untuk sharing data antar divisi yang ada guna menunjang kegiatan operasional Kemenpora.
Alasan
dibuatnya
FTP
server
dimaksudkan
untuk
mempermudah pertukaran data di semua divisi yang ada dengan menggunakan username dan password yang beda. Kesemua proses tersebut harus melewati server terlebih dahulu. Dengan melewati server akan ada history siapa saja yang mengambil file maupun menempatkan file tersebut.