BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Umum 2.1.1 Wawancara Narasumber •
Bapak Sigit Kusumawijaya, Co-Initiator Indonesia Berkebun
Gambar 2.1.2a : Logo Indonesia Berkebun Sumber : indonesiaberkebun.org
Alamat | Address: Ruko Golden Boulevaard Blok H2/36-39, Jl. Pahlawan Seribu, BSD, Tangerang Selatan, INDONESIA Telp | Phone: +62 21 98092057 (Humas / Public Relation) Email:
[email protected] Twitter: @IDberkebun Website: www.indonesiaberkebun.org Facebook Page: www.facebook.com/IDBerkebun Youtube Channel: www.youtube.com/user/IDberkebun
Indonesia Berkebun adalah gerakan komunitas yang bergerak melalui media jejaring sosial (baik itu twitter, facebook, youtube, dll) yang bertujuan untuk menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif yang dilakukan oleh peran masyarakat sekitar. Dengan semangat ini sekarang Indonesia Berkebun sudah berkembang dan menularkan semangat ini 3
4 di 30 kota dan 8 kampus di Indonesia (kota-kota dan kampus-kampus yang bergabung di dalam jejaring Indonesia Berkebun) dengan visi dan tujuan yang sama. Dengan gerakan positif ini, Indonesia Berkebun dianugrahkan penghargaan oleh Google Asia Pacific untuk kategori Web-Heroes pada tahun 2011, Inspiring Movement for Environment 2013 dari Nutrifood, Finalist Ashoka Changemakers 2013 dan apresiasi-apresiasi lainnya baik dari media nasional hingga internasional juga instansi-instansi lainnya. Indonesia
Berkebun
mempunyai
visi
dan
misi
untuk menyebarkan semangat positif kepada seluruh warga untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/perkebunan produktif yang dilakukan oleh peran masyarakat sekitar agar mempunyai ketahanan dan kemandirian pangan secara berkelanjutan di dalam mengantisipasi krisis pangan di masa mendatang.
Konsep “3E” Indonesia Berkebun
Gambar 2.1.2b : Konsep Ekologi Sumber : indonesiaberkebun.org
5
Gambar 2.1.2c : Konsep Ekonomi Sumber : indonesiaberkebun.org
Gambar 2.1.2d : Konsep Edukasi Sumber : indonesiaberkebun.org
6 Kegiatan-Kegiatan Positif Indonesia Berkebun
Gambar 2.1.2e : Kegiatan Indonesia Berkebun Sumber : indonesiaberkebun.org
Gambar 2.1.2f : Kegiatan Indonesia Berkebun Sumber : indonesiaberkebun.org
7
Gambar 2.1.2g : Kegiatan Indonesia Berkebun Sumber : indonesiaberkebun.org
2.1.2 Urban Farming Berdasarkan Jurnal Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota dari AR Hanani (2011: 4-6), pertumbuhan penduduk dan meningkatnya urbanisasi merupakan tantangan pada masa mendatang. Pada tahun 1994
diperkirakan 45 % penduduk dunia
tinggal di kota
dan
diperkirakan pada tahun 2025 meningkat menjadi 65 % (Nugent, 2000).
Keadaan ini akan menimbulkan permasalahan tentang
infrastruktur publik, tempat tinggal, tenaga kerja, kerawanan pangan serta permasalahan
lingkungan dan sanitasi. Oleh karena
itu
pertanian kota perlu dikembangkan yang ditujukan untuk (a) peningkatan
ketahanan
pangan,
(b)
peningkatan
kesehatan
masyarakat,
pengentasan
kemiskinan,
pengendalian
lingkungan
(Baumgartner dan Belevi, 2007). Secara umum, Urban Farming merupakan kegiatan pertanian yang dilakukan dengan memanfaatkan lahan sempit di perkotaan. Perhatian akan manfaat Urban Farming menjadi berkembang ketika
8 masyarakat di berbagai belahan dunia kebutuhan akan makanan bertambah sementara luas lahan pertanian semakin berkurang. Maka mulailah lahan lahan kosong di daerah perkotaan dipakai sebagai tempat untuk bercocok tanam. Mulai dari lahan satu meter persegi di depan rumah hingga atap-atap gedung - gedung pencakar langit kini telah mulai dimanfaatkan sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan Urban Farming. Studi tentang pertanian kota saat ini terus berkembang dalam kaitannya dengan permasalahan kesehatan masyarakat, serta untuk mengantisipasi permasalahan ketahanan pangan, banjir, penurunan panas kota, efisiensi energi, kualitas udara, perubahan iklim, hilangnya habitat,
dan pencegahan kejahatan (Mazeereuw, 2005).
Akibat dari keadaan tersebut definisi pertanian kota terus berkembang dan bervariasi serta banyak dijumpai dalam literatur, namun yang sering diacu adalah yang dikembangkan oleh Aldington, 1997; FAO, 1999; Mougeot, 1999; Nugent, Bailkey and Nasr.
1997; Quon, 1999; Smit, 1996;
2000; Baumgartner dan Belevi, 2007. Secara
sederhana dari berbagai definisi tersebut, pertanian kota agriculture) ditribusi
didefinisikan sebagai
(Urban
usahatani, pengolahan, dan
dari berbagai komoditas pangan, termasuk sayuran dan
peternakan di dalam atau pinggir kota di daerah perkotaan . Berdasarkan Urban Agriculture Network, diperkirakan 800 juta orang
terlibat dalam pertanian kota di dunia,
200 juta
memproduksi untuk dijual ke pasar, 150 juta orang yang bekerja secara penuh Pada tahun
1993 sampai 2005 pertanian kota dapat
meningkatkan pangsa produksi pangan di dunia dari 15% ke 33%, pangsa untuk buah-buahan, daging, ikan, dan susu dari 33% menjadi 50%, dan jumlah
petani kota dari 200
menjadi
400 million
(Baumgartner dan Belevi ,2007). Bakker, et al. (2000) menunjukkan bahwa pertanian kota adalah salah satu pilihan untuk mengatasi ketahanan pangan rumah tangga. Hal ini sejalan pendapat Haletky dan Taylor (2006) bahwa pertanian kota adalah salah satu komponen kunci pembangunan sistem pangan masyarakat yang berkelanjutan
dan jika dirancang
9 secara tepat akan dapat mengentaskan permasalahan kerawanan pangan. Fungsi pertanian kota
telah diidentifikasi secara baik oleh
Mazeereuw (2005), adalah sebagai berikut:
Kesejahteraan • Meningkatkan daya tahan rumah • Mengurangi biaya pendinginan • Meningkatkan kesempatan kerja • Meningkatkan nilai guna ruang
Kelestarian • Meningkankan biodiversitas • Meningkatkan produksi pangan secara lokal • Meningkatnya ketahanan pangan lokal
Ekonomi Kese hatan
Keadilan • Meningkatkan martabat masyarakat miskin • Meningkatkan interaksi antar kultur • Meningkatkan akses pangan masyarakat miskin
Kehidupan • Mengurangi erosi • Mengurangi panas • Perbaikan kualitas udara
Lingkungan
Kemasyarakatan
Kebersamaan • Rasa kebersamaan dalam masyarakat • Menurunkan isolasi sosial • Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan hubungan sosial
Kenyamanan • Mengurangi stres • Meningkatkan aktifitas fisik • Meningkatkan kesehatan • Meperbaiki estetika • Mengurangi kebisingan
Gambar 2.1.3 : Diagram fungsi Pertanian kota Sumber : Mazeereuw (2005). Urban Agriculture report. Region Waterloo. Public Healt.
10 2.1.3 Macam-Macam Pertanian Perkotaan. 1. Vertikultur Lahan yang sempit memang membuat kegiatan berkebun jadi kurang leluasa, namun dengan memanfaatkan ruang secara vertikal, berkebun menjadi lebih menyenangkan dengan kuantitas yang dapat ditingkatkan. Vertikultur adalah pola bercocok tanam yang menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan lahan.
Gambar 2.1.4a : Contoh Vertikultur Sumber : inhabitat.com 2. Akuaponik Akuaponik adalah kombinasi antara Akuakultur dan Hidroponik yang mampu mendaur ulang nutrisi, dengan menggunakan sebagian kecil air daur ulang hingga memungkinnya pertumbuhan ikan dan tanaman secara terpadu. Sistim ini sebenarnya sudah biasa dipakai para petani Indonesia khusunya di Jawa. Yakni apa yang disebut dengan tumpang sari. menanam padi di sawah, sekaligus memelihara ikan di lahan persawahan itu. Hanya saja pada akuaponik media tumbuh tanaman tidak di atas tanah, namun menggunakan media tanam (grow beds) seperti batu kerikil.
11
Gambar 2.1.4b : Contoh Akuaponik Sumber: www.worcesterroots.org 3. Hidroponik Hidroponik (latin; hydro = air; ponos = kerja) adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.
Gambar 2.1.4c : Contoh Hidroponik Sumber: justmyhobby.wordpress.com
12 4. Taman Minimalis Pekarangan Rumah yang sempit bukanlah batasan untuk melahirkan nuansa estetis dan kenyamanan. Taman minimalis menjadi trend perumahan yang menjadi pilihan favorit para konsumen rumah yang menjadi simbol
baru
kehidupan
masyarakat
kosmopolitan,
yang
merupakan refleksi cara hidup – berpikir – dan bekerja masyarakat urban yang serba praktis, ringan, efisien, dan penuh kesederhanaan.
Gambar 2.1.4.d : Contoh Taman Minimalis Sumber: homedecoren.com 5. Roof garden Sistem penanaman tanaman yang dilakukan di ruang terbuka dan terdapat di atap yang tidak memerlukan lahan yang luas. Selain manfaat dekoratif, atap perkebunan dapat menyediakan makanan, suhu kontrol, manfaat hidrologis, arsitektur perangkat tambahan, habitat atau koridor untuk satwa liar, dan rekreasi kesempatan. Roof garden ditemukan Romawi-Byzantium di Kaisarea. Di Mesir abad pertengahan kota Fustat memiliki sejumlah bangunan tinggi bangunan yang Nasir Khusraw pada awal abad ke-11.
13
Gambar 2.1.4e : Contoh Roof Garden Sumber: www.noblerotpdx.com 6. Beternak dan Memelihara Ikan Jika masih ada banyak lahan yang tersisa dan diperbolehkan maka tidak ada salahnya menambah budidaya ternak unggas dan ikan untuk menambah makanan protein hewani bagi keluarga.
2.1.4 Jenis Komoditas yang Cocok untuk Pertanian Kota. Dalam menanami kebun kecil kita sebaiknya memilih beberapa dari jenis / macam tanaman sebagai berikut : A. Kelompok Tanaman Sayuran 1. Pagar Hidup : - Singkong - Kangkung - Pandan 2. Sayuran Daun-Daunan - Bayam - Labu Siam - Sawi Putih - Sawi Hijau - Selada - Petsay (Caisim) 3. Sayuran Buah-Buahan - Wortel - Terong - Pare
14 - Tomat - Labu - Pepaya - Cabe-Cabean / Cabai - Jeruk Nipis 4. Sayuran Kacang-Kacangan / Polong-Polongan - Kacang Kapri - Buncis 5. Sayuran Bunga-Bungaan - Kembang Kol 6. Sayuran Lain-Lain - Jamur-Jamuran yang layak konsumsi B. Kelompok Tanaman Buah - Anggur - Pepaya - Kedondong - Sawo - Jambu Monyet / Jambu Mete - Sirsak - Jambu Biji / Jambu Klutuk - Nanas - Jambu Air - Belimbing - Mangga - Delima
2.1.5 Mengapa Perlu Berkebun di Rumah? Terdapat beberapa manfaat dari bertanam perkotaan terutama pada pekarangan rumah, di antaranya : 1. Dapat mengurangi pengeluaran belanja untuk membeli sayursayuran dan buah-buahan yang harganya semakin meningkat pada masa sekarang. 2. Anda bisa mendapatkan buah-buahan dan sayur-sayuran yang segar dari taman anda sendiri.
15 3. Makanan yang anda tanam adalah makanan sehat dan organic karna tidak mengandung pestisida dan bahan berbahaya lainnya. 4. Menjadi hobi yang mengurangi stress kehidupan kota. 5. Anda akan lebih menghargai nilai makanan dan tidak akan menyianyiakan karena adalah hasil kerja keras sendiri. 6. Hasil tanaman dapat menghijaukan kawasan halaman dan memberikan pemandangan rumah yang indah. 7. Jika menanam dalam jumlah banyak, hasil produksi dapat dibagikan bersama ataupun dijual kembali sehingga mendapatkan penghasilan tambahan bagia keluarga. 8. Anda dapat menikmati hasil pertanian organik murah bila dibandingkan dengan harga sayur organik di pasaran.
2.1.6 Langkah-Langkah Berkebun di Lahan yang Sempit. 1.
Meletakkan tanaman dalam kontainer Hampir semua sayuran bisa ditumbuhkan di dalam kontainer. Jika sudah memiliki kontainer, maka Anda bisa mengisinya dengan tanah yang baik, lokasi yang mendapat sinar matahari yang cukup, dan menyira mnya secara teratur. Dengan begitu, tanaman akan tumbuh dan kebun Anda pun jadi terlihat lebih asri.
2.
Menciptakan kebun vertikal Berkebun tidak harus dilakukan di lahan yang luas. Untuk itu, Anda bisa menciptakan kebun vertikal di rumah. Caranya, menanam tanaman di dalam pot, lalu menggantungnya. Selain itu, Anda juga bisa menanam beberapa tanaman yang bisa merambat sehingga bisa dikembangbiakkan secara vertikal.
3.
Pilih tanaman yang cepat tumbuh Pilihlah tanaman yang cepat tumbuh, seperti sayuran selada. Selain itu, tanam juga beberapa jenis sayuran lainnya yang menyehatkan. Dengan begitu, Anda akan merasa senang dan puas karena bisa menikmati hasil dari kebun sendiri walau lahannya sempit.
16 4.
Memvariasikan tanaman Selain memilih tanaman yang cepat tumbuh, Anda juga harus memvariasikan tanaman dengan menanam tanaman yang panennya cukup lama. Tanaman itu, seperti lobak, cabai, dan tanaman lainnya.
5.
Pilih tanaman kerdil Karena lahan untuk berkebun Anda sempit, maka sebaiknya jangan menanam pohon buah-buahan. Biasanya, pohon buah-buahan itu akan berkembang menjadi besar dan tentunya akan membuat lahan perkebunan Anda menjadi lebih sempit. Untuk itu, pilihlah tanaman yang kerdil agar kebun Anda semakin terlihat menarik.
2.1.7 Sembilan Bahan Pokok (Sembako) Sembako adalah singkatan dari sembilan bahan pokok yang terdiri atas berbagai bahan-bahan makanan dan minuman yang secara umum sangat dibutuhkan masyarakat indonesia secara umum. Tanpa sembako kehidupan rakyat indonesia bisa terganggu karena sembako merupakan kebutuhan pokok utama sehari-hari yang wajib ada dijual bebas di pasar. Di bawah ini adalah daftar nama anggota bahan pokok sembako sesuai dengan keputusan Menteri Industri dan Perdagangan no. 115/mpp/kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998, yaitu antara lain : 1. Beras dan Sagu 2. Jagung 3. Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan 4. Daging (Sapi dan Ayam) 5. Susu 6. Gula Pasir 7. Garam yang Mengandung Yodium / Iodium 8. Minyak Goreng dan Margarin 9. Minyak Tanah atau Gas Elpiji
Dari sisi ekonomi permintaan barang-barang sembako bersifat inelastis, yaitu perubahan harga sembako tidak akan banyak mempengaruhi tingkat permintaan produk oleh konsumen selama
17 tidak terlalu signifikan. Jika harga sembilan bahan pokok tersebut naik secara signifikan, maka sebagian konsumen akan beralih ke produk serupa pengganti (substitusi). Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab dari pemerintah untuk menjaga kestabilan dan keninambungan sembako karena berhubungan erat dengan hajat hidup orang banyak. Pemerintah bisa melakukan operasi pasar, impor, pematokan harga tertinggi atau terendah, serta penindakan hukum kepada pelaku kriminal yang terkait dengan kejahatan sembako.
2.1.8 Makanan Organik Makanan organik adalah makanan yang dihasilkan dari pertanian organik, sebuah metode produksi berdasarkan prinsipprinsip
yang
dimaksudkan
lingkungan mempertahankan
untuk
keanekaragaman
melindungi hayati dan
menghormati siklus alam . Istilah
“organik”
mengacu
pada cara produk
pertanian
dibudidayakan dan diproses. Persyaratan khusus harus dipenuhi dan dipertahankan agar produk dapat diberi label “organik”. Tanaman organik harus dipelihara di tanah yang aman, tidak dimodifikasi secara genetis dan harus selalu terpisah dari produk konvensional. Petani tidak diperbolehkan menggunakanpestisida sintetis, organisme hasil rekayasa genetika (GMO) dan pupuk buatan. Meski demikian, residu pestisida tanaman organik tidak selalu nol karena pestisida masih dapat masuk melalui angin, air atau tanah. Agar mendapatkan label organik, sebuah produk makanan olahan harus mengandung paling sedikit 95% bahan organik bersertifikat. Meskipun belum ada statistik, pertumbuhan konsumsi produk organik di negara kita kelihatannya tidak kalah dengan negaranegara maju seperti Kanada dan Amerika Serikat yang mencapai 20% lebih.
18 Manfaat yang dapat kita peroleh dengan mengkomsumsi sayuran organik, diantaranya adalah : 1. Lebih enak, segar dan tidak cepat busuk Sayuran organik rasanya lebih manis, renyah dan segar. Hal ini disebabkan kandungan air dalam sayur tidak terlalu banyak. Selain itu, kandungan air yang sedikit dibandingkan dengan sayuran non organik membuat sayur organik ini lebih tahan lama dari proses pembusukan. Dan tentu saja alasan utamanya adalah karena makanan itu dihasilkan dengan sarana produksi alami. Makanan organik juga sering dijual secara lokal sehingga masih segar. 2. Lebih bergizi dan sehat Makanan organik tidak dibentuk menggunakan pupuk kimia, pestisida kimia serta bahan kimia lain sehingga tidak merugikan tubuh manusia. Susu organik memiliki 50-80% lebih banyak antioksidan yang mengurangi risiko tumor. Beberapa studi menunjukkan bahwa buah dan sayuran organik (misalnya, beras, tomat, kubis, bawang dan selada organik) mengandung lebih banyak nutrisi seperti vitamin, magnesium, fosfor, zinc dan besi. Sayuran organik memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi seperti kandungan mineral dibandingkan sayuran non organik. Sayuran yang ditanam secara organik memang sangat menyehatkan bagi tubuh. 3. Tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia. Manfaat
sayuran
organik
ini
untuk
mencegah/mengurangi
masuknya zat - zat kimia dari pupuk buatan maupun pestisida dalam sayuran ke tubuh. Residu atau endapan dari zat kimia tadi bisa membahayakan dan menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker. 4. Menjaga kelestarian lingkungan Dengan semakin bertambahnya berbagai pencemaran akhir - akhir ini membuat produksi bahan makanan secara organik telah membantu menjaga dan mengembalikan lingkungan dari polusi tanah, air dan udara sehingga menciptakan dunia yang aman bagi kehidupan generasi mendatang.
19 2.2
Tinjauan Khusus 2.2.1 Landasan Teori 2.2.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Desain adalah suatu disiplin atau mata pelajaran yang tidak hanya mencakup eksplorasi visual, tetapi terkait dan mencakup pula dengan aspek-aspek seperti cultural-sosial, filosofis, teknis dan bisnis. (Safanayong, 2006 : 2) Kata komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin “communis” yang berarti common ; umum ; bersama. (Safanayong, 2006 : 10) Secara singkatnya, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara dua pihak. Bagian-bagian dari komunikasi secara umum,yaitu: 1.
Pengirim (encoder / sender)
2.
Pesan (message)
3.
Medium
4.
Penerima (receiver / decoder)
5.
Umpan balik ( feedback) Pada bukunya, Safanayong, (2006 : 3) menjabarkan
empat fungsi desain komunikasi visual / desain grafis : 1.
Untuk memberitahukan atau memberi informasi (to inform), mencakup : menjelaskan, menerangkan, dan mengenalkan.
2.
Untuk memberi penerangan (to enlighten), mencakup : membuka pikiran dan menguraikan.
3.
Untuk
membujuk
menganjurkan
(to
persuade),
(umumnya
komponen-komponennya
dalam termasuk
mencakup
:
periklanan), kepercayaan,
logika, dan daya tarik. 4.
Untuk melindungi (to protect), fungsi khusus untuk desain kemasan dan kantong belanja.
20 2.2.1.2 Teori Kampanye Safanayong,
(2006
:
71)
menjelaskan
bahwa
“Kampanye adalah suatu kegiatan promosi, komunikasi atau rangkaian pesan terencana yang khususnya spesifik atau untuk memecahkan masalah kritis, bisa masalah komersial, bisa juga masalah non komersial, seperti masalah sosial,budaya, politik, lingkungan hidup / ekologi.” Kriteria kampanye: •
Tujuan utama : diarahkan kepada sasaran yang
ditargetkan, meliputi kesadaran, pengertian, keyakinan, dan bertindak dalam waktu yang singkat. •
Tema terkait : memakai tagline, desain grafis atau
pesan. •
Coordinated Rollout: tergantung pada batas waktu,
semua elemen dapat dimunculkan sekaligus, melibatkan rencana media dan produksi.
2.3.1.3 Teori Ilustrasi Esensi dari sebuah ilustrasi terletak pada pemikiran ide dan konsep yang membentuk sebuah image yang mencoba berkomunikasi. Memberi kehidupan dan bentuk visual pada pesan maupun teks adalah peran seorang illustrator. Ilustrasi adalah kemampuan untuk menciptakan sebuah image yang mempunyai sesuatu untuk diungkapkan dan disampaikan pada audiensnya. Ilustrasi dapat berupa diagram, pemetaan, tabel, kartun dan gambar. Ilustrasi merupakan cara yang efektif untuk menunjukkan ide atau konsep yang abstrak. Ilustrasi dapat bersifat humoris, dekoratif, sesuai kenyataan atau serius. Teori
Otto
Klepner
(1986)
dalam
Advertising
Procedure yang menyebutkan bahwa secara garis besar bentuk penyajian ilustrasi dibagi menjadi beberapa bagian tertentu digunakan, yaitu :
21 •
Illustration of the product in setting Ilustrasi yang menampilkan produk bersama dengan unsur lain sebagai pendukung
•
Illustration of a benefit from the use of product Ilustrasi yang menunjukkan kegunaan dan keunggulan produk tersebut.
•
Dramatization of a single situation Ilustrasi yang mendramatisasi suatu situasi.
Lankow, Crooks, dan Ritchie (2012:19-21), adalah tiga founders sebuah agensi kreatif terkemuka yang mengkhususkan
diri
dalam
desain
infografik,
visualisasi data, dan sosial PR. Infografis dan visualisasi data dapat menyampaikan pesan Anda dalam cara yang ringkas dan menarik. Infografis: Kekuatan Mendongeng Visual menunjukkan Anda bagaimana menggunakan komunikasi visual untuk menarik, menginformasikan, dan bahkan menghibur audiens Anda.
2.2.1.4 Teori Warna Menurut
Morioka
(2006:8,24),
secara
fisika,
sebenarnya tidak ada hal yang bernama warna, yang ada hanyalah
gelombang
cahaya
yang
berbeda
panjang
gelombangnya. Warna adalah pantulan cahaya yang dapat ditangkap oleh mata sehingga disebut visible spectrum (spectrum yang terlihat). Teori warna diperlukan sebagai teori yang menuntun kita untuk bisa menciptakan kombinasi warna yang harmonis. Warna
mempunyai
makna
tersendiri.
Warna
memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi secara mental dan emosional.
22 2.2.1.5 Teori Layout Menurut Rustan, (2009:75-86) dalam bukunya Layout, dasar dan penerapannya, layout merupakan tata letak elemenelemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Prinsip-prinsip layout adalah sebagai berikut: 1. Sequence Istilah lainnya adalah urutan perhatian, atau disebut juga dengan istilah hierarki/ flow/ aliran. Merupakan urutan prioritas dari elemen-elemenyang harus dilihat pertama sampai terakhir. Sequence diperlukan karena bila semua informasi ditampilkan sama kuat, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya sequence, akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pendangan matanya sesuai yang diinginkan desainer. 2. Emphasis Dapat diciptakan melalui beberapa cara, yaitu: • Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen elemen layout lainnya pada halaman tersebut. • Warna yang kontras/ berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya. • Letakkan pada posisi yang menarik perhatian. • Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya. 3. Balance Merupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. 4. Unity Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout. Tidak hanya dalam hal penampilan tetapi juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya.
23 2.2.1.6 Teori Logo Logo adalah sebuah simbol khusus dari sebuah perusahaan, objek, publikasi, jasa, ataupun ide. (Morioka, 2004 : 16). Menurut Morioka (2004 : 15), fungsi sebuah logo yaitu : •
Membedakan dari kompetitor
•
Menyediakan sebuah identifikasi yang jelas
•
Membentuk kepercayaan
•
Mengkomunikasikan pesan
2.2.2 Analisa SWOT Strength (Keunggulan): - Bercocok tanam memberikan banyak manfaat baik dari segi ekonomi, lingkungan, kesehatan, maupun dalam masyarakat. Salah satunya adalah mengurangi biaya pembelanjaan rumah tangga.
Weakness (Kelemahan) : - Bercocok tanam harus mengalokasikan waktu dan tenaga, seperti untuk menunggu sayuran panen.
Opportunities (Faktor pendukung) : - Di luar negeri, cara ini telah sukses dilaksanakan. - Kesadaran masyarakat akan hidup sehat mulai ada.
Threat (Faktor penghambat) : - Gaya hidup masyarakat kota yang sibuk dan tidak sempat melakukan hal yang bukan prioritasnya. - Sifat masyarakat modern yang ingin serba instan.
24