“WAWANCARA TIM VENICE BIENNALE INDONESIA DENGAN MARCO KUSUMAWIJAYA & ANDES”
[130925_Wawancara Marco Kusumawijaya] MARCO KUSUMAWIJAYA
Ok..pertama yang kami bangun di Bumi Pemuda Rahayu tidak semuanya dari bambu ya..karena saya harus memperhitungkan resiko karena itu uang Negara, ada jadwal dan sebagainya dan memang kenyataannya, kemudian bangunan yang pertama kita bikin harus diperbaiki secara agak dramatis..haha.. AVIANTI ARMAND Kenapa?
MARCO KUSUMAWIJAYA
dengan biaya tambahan sekitar 32 juta..karena struktur bambunya harus ditambah nah oke jadi pertama kembali dulu bahwa tidak semua dari bambu karena memang ada pertimbangan resiko waktu dan ketidakpastian soal bambu kemudian AVIANTI ARMAND
Ketidakpastian itu maksudnya ketersediaan materialnya? MARCO KUSUMAWIJAYA
Nah..saya terus terang ragu kepada kemampuan craft dan kemampuan arsitektur kita yang memang ternyata salah di awalnya. Kemudian, kedua karena fungsi karena ada satu bangunan yang dua lantai untuk hunian. Saya merasa dua lantai dengan bambu itu masih agak riskan. Tentu saja segala mungkin dan sebab kalau kita punya cukup waktu yang panjang. Nah, akhirnya kita bikin dengan bambu sepenuhnya..itupun tidak sepenuhnya karena kakinya kan tetap dari beton. Jadi kita itu membuat struktur lengkung yang ditaruh di atas kaki beton. Nah, mengapa bangunan itu saya bisa buat bambu karena saya pikir itu tidak ada resiko karena itu kan bangunannya kosong gitu, apa namanya suatu hall gitu kan..paling gampang deh. Meskipun rencana semulanya mau ada ruangan di dalamnya. Jadi tadi ada rencana bikin dua lantai di dalamnya untuk kantor, tapi akhirnya sesudah jadi wah enakan kosong nih, yaudah deh kosong aja begitu. Nah, yang terlibat sebenarnya ada tiga lapisan atau empat lapisan kerjaan di situ. Saya sebetulnya terlibat sama Indra kemudian sama Andes. Kita kan cuma menentukan letak bangunan bambunya pertama itu, kedua bahwa bambu itu harus sedikit melengkung karena sitenya dan karena panjangnya. Jadi dia agak melengkung sedikit karena sitenya begitu. Jadi pas di perbatasan kontur kemudian saya merasa bahwa ini terlalu panjang, lurus gitu lalu kalau dilengkungkan juga lalu penampang itu kan kelihatan ya. Kemudian kita cuma menentukan ukuran kemudian kakinya kita yang nentuin sih. Kita bilang kakinya beton, terus tinggi 1,2. Pedestal, karena supaya orang tidak memegang bambu itu, supaya bambu itu tidak basah. Karena syarat bambu tidak basah, tidak terkena exposure cahaya matahari secara langsung dan saya pikir juga lebih aman lagi kalau tidak terlalu disenderi orang dan sebagainya. Jadi jadilah melengkung di atas. Nah, struktur lengkung itu sebenarnya Evan ya, yang mengatakan atau kita yang bilang harus melengkung gitu? Saya lupa..Ga, Evan kok..Evan…yakin saya. AVIANTI ARMAND
Karena dia punya pengalaman di Green School, kan?
2
MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi belum ada struktur lengkung seperti itu, kalau struktur lengkung kan sebenarnya bukan lengkung tapi dia kan tetap begini ya..jadi pengertian melengkung itu bukan struktur lengkung. AVIANTI ARMAND
Bukan. Ini kan Green School? MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya, udah di bongkar dipindahin udah tahu ya? Udah dipindahin itu letaknya. Nanti untuk menjadi tempat hajatannya para pemimpin APEC..ya sebentar lagi 8 Oktober. Ya kan juga karena si .. bangkrut, bambunya sih 20ribu, ternyata 20ribu dollar, ketipu deh AVIANTI ARMAND
Tapi ngak apa-apa. Ini membuktikan bahwa rumah ini rumah yang hidup kan bisa dipindah-pindah MARCO KUSUMAWIJAYA
Nah itu kemudian Evan yang merancang pelengkungnya ini, oh saya ingat saya minta melengkung tapi dia minta atasnya masih ada atap yang diangkat untuk cahaya. Terus kita juga minta atapnya genteng awalnya, karena saya merasa awalnya meskipun genteng tentu saja apa carbon footprintnya lebih tinggi, tapi sebetulnya kalau dihitung belum tentu ya…karena carbon footprint pembuatannya jadi embodied energi atau entropi energinya lebih lama, tapi kan dia tahan lama, meskipun dia tidak tumbuh lagi dalam pengertian dia itu menyebabkan unsustainability di tempat lain, begitu.
Kemudian dibuatlah struktur lengkungnya ini. Dan sesudah kita taruh genteng yang mahal, ternyata langsung berat, diganti lagi dengan genteng yang tipis, terus tetap turun dan patah. Kemudian, sebenarnya baru bulan lalu, belum sampai sebulan juga selesai, kita ganti, bukan ganti, kita tambah pelengkungnya. Jadi ada tambahan. Nah, ini hubungan dengan animal laborans, homo.., ini saya rasa menarik, karena waktu bikinnya itu kan kita datang, pertama dua orang Bali kita datangin ya untuk ngajarin tukang. Evan mengawasi langsung. AVIANTI ARMAND
Dua orang ini tukang?
MARCO KUSUMAWIJAYA Tukang ahli
AVIANTI ARMAND
Oke. Menarik sekali, terus? MARCO KUSUMAWIJAYA
Dari Bali mengajari tukang-tukang setempat karena kita punya prinsip mungkin sekitar 95% yang bangun itu tukang dari masyarakat gitu. Jadi mereka sebenarnya skillnya sangat rendah kecuali 1-2 orang. Karena ini kan petani dan lain sebagainya yang harus dilatih. Karena itu awal. Karena di sekeliling itu mereka bikin kusen pintu dan jendela, jadi karya mereka itu. Kita latih mereka. Nah
3
yang mengawasi sehari-hari di lapangan adalah Yuli Kusworo. Kita dating sekali-sekali, selalu mengingatkan, tapi selalu ada yang loss ya..mesti begitu deh. AVIANTI ARMAND
Ini sistem kerjanya menarik ya, karena ini kan bukan strukturnya terus bukan jadi struktur manajemen konstruksi modern, terus-terus..? MARCO KUSUMAWIJAYA
Haha..habis kita nggak punya duit ANDES
Manajemen paguyuban
MARCO KUSUMAWIJAYA
Jadi, untungnya kita boleh membangun sendiri karena sifat hibahnya begitu. Yang gawat itu kan kalau kita dikasih uang harus dipakai kontraktor. Ini kita boleh membangun sendiri. Kalau dihitung-hitung akhirnya sama aja ya saya rasa tetapi kan kelebihannya kita menghasilkan sesuatu yang lain yaitu keterampilan yang sekarang ada di sekeliling bangunan kita. Itu memang tujuan dari awal begitu meskipun terjadi beberapa kali insiden juga, misalnya ini kan masyarakatnya dikumpulin semua orang setuju oke kita bagi rata kerjaan ini. Jadi setiap pemuda begitu, bukan hanya pemuda sih, pokoknya masih mampu kerja, dapat jatah dua minggu. Ada 1-2 orang tidak puas, jadi ingin kerja lebih banyak. Pas saya ada di sana, ada tiang yang dihancurin. ANDES
Ada kecemburuan
MARCO KUSUMAWIJAYA
Sebenarnya bukan kecemburuan juga sih, ga bener juga kalau pake kata kecemburuan. Mereka sebenarnya tidak berhak cemburu karena itu sudah kesepakatan mereka gitu loh. Tapi, mereka tetap bersikukuh dengan prinsip itu kita ini mau membuat mereka meningkat sedikit keahliannya, maka mendatangkan ahli dari Bali. Tapi sesudah dipakai itu tetap patah-patah. Akhirnya saya bilang ke Evan, awalnya mereka selalu bilang kuat ya dan konsultasi dengan ahli struktur bambu, kan sudah ada itu. Ahli struktur bambu dan ahli pengawetan bambu, apa namanya? Sahabat bambu. Mereka semua bilang kuat. Kuat nih okee.. ANDES
Karena sederhana sistemnya. MARCO KUSUMAWIJAYA
Bla..bla..bla..begitu..ternyata akhirnya nggak kuat. Sebetulnya tidak sampai hancur, cuma seringkali ada yang patah, dan itu juga tidak sulit sih kalau ada yang pecah itu tinggal dipotong, disambung bisa. Sambungnya itu ada bambu yang kecil di dalamnya, lalu dilaurnya bambu yang seperti itu lagi, kayak sambung tulang, gampang lah. Tapi saya pikir-pikir lama-lama, sekarang gini ya kita udah pengalaman nih kalian bilang kuat..kuat..kuat, tapi ternyata pecah-pecah terus. Ini sebenarnya perlu perubahan drastis atau tidak, kalau perlu jangan ragu,kita cariin uangnya. Akhirnya memang
4
diputuskan dtambah pelengkungnya dan kemudian alang..haha..total aku kehilangan sekitar 40-an juta loh ya. ANDES
atapnya
kemudian
diganti
alang-
Tapi pertimbangannya dulu kan alang-alang memang lebih ringan tapi dalam kondisi hujan ada kemungkinan dia lebih berat daripada genteng. Kalau genteng lebih stabil, beratnya segitu-gitu aja. Kalau alang-alang kan.. MARCO KUSUMAWIJAYA
Dan tidak seimbang, matahari dan lebih lama basah dan cepat kering karena itu bebannya akan berbeda dna akan bergerak sebetulnya. Kalau genteng kan air langsung turun, tapi ternyata akhirnya.. ANDES
Tapi ternyata hasilnya lebih baik alang-alang ya.. AVIANTI ARMAND
Kenapa lebih baik?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Hahaha…kan lebih enteng itu, tetap lebih ringan. AVIANTI ARMAND
Dan sebenarnya kalau kemiringan nya cukup kan sebenarnya nggak apa-apa juga kan..
MARCO KUSUMAWIJAYA Iya..
AVIANTI ARMAND
(mengangkat telepon)Dengan kemiringan tertentu juga sebenarnya alang-alang juga ini kan…tetap jatuhnya tetap bisa bagus.
5
MARCO KUSUMAWIJAYA
Sebenarnya dengan pertimbangan gini: saya nggak mau tiap sekian tahun harus ganti itu, karena saya tahu ini uang Negara kita cuma dapet sekali jadi saya nggak mau pusing gimana ini tiap lima tahun mesti cari uang buat ganti itu. Lebih ke pertimbangan itu sih. AVIANTI ARMAND
Tapi bangunan apapun kan sebenarnya harus ada maintainancenya memang kalaupun cuma ngecet atau… MARCO KUSUMAWIJAYA
Iya, tapi tidak sering. Cuma ternyata daun ini juga kan tidak perlu diganti sekaligus semuanya, sedikit-sedikit, jadi akhirnya bisa. Ya begitu. AVIANTI ARMAND
(mengangkat telepon)
MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi bagi orang Eropa Barat, yang istimewa adalah batas antara yang ke lautnya itu. Jadi bangunan yang di sungai Eta, itu marmer karera semuanya. Semuanya ini marmer karera masuk ke dalam situ. Tapi saya juga nggak ngeh tapi baru saya ketemu siapa orang Eropa Barat, keistimewaan mereka orang Norwegia dan mungkin Skandinavia disini itu nggak ada pagae. Juga dia bilang di Kenya, ya…lalu saya ingat memang di dermaga-dermaga itu nggak ada pagar. Jadi mereka beda dengan kekhawatiran orang Eropa Barat dengan Jepang yah..oh kalau ada air mesti dikasih pagar segala macam, mereka nggak loh. Bener, saya baru ngeh, saya kan baru jalan-jalan juga di dermaga itu, orang kecebur-kecebur aja..Ya pendidikan anak beda itu, anak bukan dicegah. Tapi anehnya yang terakhir malah minta pagar ya si kepala desa. Kehilangan karena modernitas membawa insecurity yang baru. AVIANTI ARMAND
Padahal kalau saya dengar ceritanya anak yang baru dilahirin itu anak suku Bajo dicemplungin kan, kalau dia nongol dari sebelah sini oh berarti dia selamat gitu. Rata-rata nongol. MARCO KUSUMAWIJAYA
Umur 4 tahun mereka udah berperahu sendiri. Eh, sama kamu ga yang kita lihat anak kecil mendayung, kita pulang pergi suatu ketika itu udah melaut gitu, kok ada anak kecil sendirian di perahu. ROBIN HARTANTO
Bajo ini Labuhan Bajo? Bukan Bajau? ANDES
Suku Bajau juga mereka kan. Sebagian Bajau, sebagian Bugis, Bima
6
MARCO KUSUMAWIJAYA
Anakku yang udah SMA sendirian di laut, itu aja aku panik pasti. Yuli aja panik tiap kali naik perahu. Yuli kan nggak bisa berenang. Itu pahlawan baru Arsitek Komunitas soalnya, jadi harus dijaga nama baik.Hehe.. ROBIN HARTANTO
Sebut inisial aja…YK
MARCO KUSUMAWIJAYA
Haha..Nah di bangunan lain kita menggunakan bambu sepasnya menurut kita baik, misalnya di ujung-ujung sopi-sopi kita pakai ya, terus dinding di bawah jendela, di lantai atas itu kita pakai anyaman bambu. Kemudian, langit-langit kamar kita pakai anyaman bambu. Dan itu yang saya agak puas jadi mereka bisa satu kamar itu dan ada kamar mandi kan jadi kan sebenarnya begini kan dia bentuknya: L kan langit-langitnya. Kamar mandi tertutup terpisah, itu nggak ada kelihatan sambungannya loh.. AVIANTI ARMAND
Hmm itu mesti lihat..
MARCO KUSUMAWIJAYA
Nah disini terjadi animal laborans menasehati kita. Kita waktu desain kita bagi 3 memanjang, maksimum 1x2 m, kita kasih pembagi.
ANDES
Kata dia satu aja ini sih bisa.. MARCO KUSUMAWIJAYA Haha nggak usah
AVIANTI ARMAND
Kita nggak kebayang sih, kita nggak kebayang, tapi nanti kita harus lihat MARCO KUSUMAWIJAYA
Mungkin kalau kalian masih sempat, ada waktu yang baik tanggal 15 Oktober. AVIANTI ARMAND
Kita tanggal berapa ya kita ya? MARCO KUSUMAWIJAYA
Kalian kapan punya uang buat jalan-jalan? haha
AVIANTI ARMAND
How do you know that we haven’t receive any money?
7
MARCO KUSUMAWIJAYA I know alot.hhaha
AVIANTI ARMAND
Sampai sekarang kita memang belum menerima duit sama sekali dan untuk research kita memang keluarin duit dulu. Sekarang kita lagi dalam usaha reimburse, tapi untuk rencana ke depan kita udah mulai minta duitnya gitu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Saya rasa memang harus siap keluar uang sendiri, tapi tetap harus hati-hati ya, reimburse nya pasti akan ada, tapi hati-hati dengan jumlah yang dijanjikan. Jadi, berusaha sehemat mungkin, kalau bisa hematlah 30% dari yang dianggarkan, kalau nggak pasti jebol. Masalahnya kalau kalian akan jebol, bukan apa-apa nanti kita juga akan repot pasti, ujung-ujungnya sampai ke kita-kita juga repotnya. Anyway, karena tanggal 15 itu karena kita akan mulai program residence itu 5 orang, ada 2 orang penulis, jadi kalau kamu bisa kesana sekalian saya memanfaatkan kalian untuk diskusi dengan mereka. Ada satu penulis yang cita-citanya mau menyelesaikan novelnya: Frater Alex apa gitu yang sebelumnya ikut workshop di tempat Hanafi, dan karena itu Hanafi sangat mendorong dia untuk dapat residensi di BPR. Mereka kan tinggal 2 bulan di sana. Kita akan customize jadi kalau mereka perlu apa kita layani begitu. Satu lagi namanya itu Wiwi dari Ambon. Nih 2 ini aja yang kita harus beli tiket mahal, 4 juta-an, yang lainnya dari Bandung, ada fotografer yang akan membuat foto keluarga dari orang-orang kampung. AVIANTI ARMAND Lucu banget!
MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya bisa ada 2 metode ya datang ke rumah atau kita bikin studio kecil di bambu kita, lucu ya…aku bilang dua-duanya aja nanti. Trus ada yang mau ngelakuin intervensi video. Penting kata intervensi karena menurut Abdu, jangan hanya video dokumenter karena eksotik, tapi video sebagai alat intervensi. Itu ada empat. Satu lagi pembuat alat musik dari bambu dan composer. Saat ini sekarang ada pembuat alat musik dari Jepang yang sedang ke sana, tapi dia cuma tinggal malam ini kalau nggak salah, besok ketemu. Tapi tanggal 15 itu 5 orang ini akan datang dan saya pasti di sana. Antariksa akan di sana, Abdu mungkin akan, Kristi… AVIANTI ARMAND
Wah kita udah nggak kebagian kamar dong? Kecuali kalau kita ngampar pake kelambu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Kalau mau gratis tinggalnya di rumah saya, kalau nginep di BPR harus bayar meskipun nggak seberapa. Saya mau menjaga disiplin supaya orang tidak tinggal gratis di situ. Tapi itu nggak ada kamar ya terbuka aja begitu..limasan terbuka, kamar mandi dan dapur di belakang terpisah, dengan saya juga nanti rame-rame. Saya juga nggak mau gratis tinggal di situ, kecuali ada anggaran untuk saya tinggal di situ misalnya ada penugasan atau apa gitu. Saya mungkin tanggal 12-an ada di sana. Tapi tanggal 15 itu kita menerima mereka datang.
8
AVIANTI ARMAND
Kita itu mungkin ke Jogja, Solo, Semarang mungkin sekitar tanggal 10, jadi mungkin justru sebelum mereka datang. MARCO KUSUMAWIJAYA
Kalau ke Semarang Solo dulu lihat perumahan murah Karsten ya, di situ craftnya masih kelihatan sekali AVIANTI ARMAND
Kita juga mau ke Pika, Semarang sekolah kerajinan kayu MARCO KUSUMAWIJAYA
Saya nggak mengerti kenapa perumahan Karsten dulu bisa ngerjain rumah-rumah itu kerjaannya masih baik ,di Melaten, masih kelihatan loh pemilihan kayunya bagus.
AVIANTI ARMAND
Perumahan yang dibuat Karsten MARCO KUSUMAWIJAYA
Di Semarang, perumahan murah, perumahan mahal kan kita nggak bisa ngukurnya. Kalau perumahan murah kan kita bisa lihat. AVIANTI ARMAND Dimana?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Itulah saya lupa tempatnya di mana. Bukan Melaten, ada satu lagi sebenarnya tidak semiskin yang ada di Melaten, yang di Melaten kan betul-betul 3x6 m, tapi atapnya tetep keren. Ada satu lagi di belakang hotel apa, nanti saya tanyain deh..itu lebih besar mungkin ukurannya 6x9 m, 60an, 54 m2 terus ada halamannya. Nah itu masih kelihatan hubungan atap, tembok, hubungan kayu, masih kelihatan. Jadi tidak bisa juga tidak melihat konteks ya, craft yang tampil pada perumahan murah itu yang istimewa, bukan craft yang tampil pada perumahan mewah ya, terlepas dari anggaran apapun orang bisa bikin apapun, kalau jelek tetap jelek ya keterlaluan toh..?Ya itu aja sih..perumahan BPR. Des, da yang mau ditambahin , Des? AVIANTI ARMAND
Balik lagi ke Bumi Pemuda Rahayu, kan kalau misalnya memang tujuan nya untuk menaikkan taraf keterampilan tukang setempat yang tadinya nggak bisa bikin konstruksi bambu, kalau misalnya tidak ada pembangunan yang menerus gitu, kan itu akan hilang juga keterampilannya dan maksudnya waktu bekerja nya yang dua minggu itu juga sebetulnya apa sudah cukup untuk membuat mereka kemudian menjadi terampil dan itu kayak embedded di badan mereka, gitu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Kita tidak tahu, tapi ya itu yang bisa kita lakukan gitu. Yang bambu menerus, jadi ada setidaknya 2
9
orang yang kemudian dikirim sampai ke Gujarat ya untuk belajarnya.. AVIANTI ARMAND
Waw..itu siapa yang ngirim? MARCO KUSUMAWIJAYA
Ini jaringan anu kita..ACHR, Gujarat sih teman-teman kita yang dulu waktu membangun Aceh. Sesudah Aceh atau pada saat di Aceh, Sandikh dan Khiran, dua orang tokohnya ini merintis yang namanya Pusat Keterampilan Nanoteknologi Vernakular, jadi mereka… AVIANTI ARMAND Dimana?
MARCO KUSUMAWIJAYA Di Gujarat
AVIANTI ARMAND Oh kirain di Aceh.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Nggak, tadinya mau kita bangun di sini, sebenarnya salah satu cita-cita BPR sebenarnya itu, tapi kita selalu menyimpan visi di kepala dan menuliskan apa yang mungkin kita lakukan berdasarkan apa yang mungkin kita dapatkan. Cita-cita jangka panjang BPR itu, bagaimana menjadi suatu pusat dimana orang belajar kembali pertukangan, karena pertukangan itu sebenarnya mendukung sustainability. Jadi, BPR sebenarnya mission statementnya jelas itu. Karena itu, saya bukan hanya bambu ya tapi juga kita menggunakan batu bata yang terbaik, menyesalnya mahal jadinya tapi nggak apa-apalah ya. ANDES
Yang bagus justru kualitasnya yang lebih rendah MARCO KUSUMAWIJAYA
Teksturnya..kalau yang mahal itu halus dan rata ANDES
Rapi, tahan lama
MARCO KUSUMAWIJAYA
Nah kita semua bangunannya kan nggak ada yang disemen dindingnya, lantainya disemen, dindingnya semuanyan bata yang diekspos. Sebagian terskpos air, misalnya dindingnya membatasi teater dengan gudang, ya nggak apa-apa jadi ada lumut segala macem. Jadi bukan hanya bambu. Kayu kelihatan. Saya merasa bahkan antar generasi saya dan Yuli, itu ada banyak yang hilang. Jelek sekali, kalau kalian lihat satu-satu konstruski kayu banyak yang nggak logis gitu. Menurut yang saya belajar dulu di Unpar. Di Unpar itu kita belajar kayu ada laboratoriumnya gitu loh. Nah saya pernah
10
jadi Asisten Laboratorium Konstruksi Kayu gitu, jadi saya tahu banget gitu, susah, saya nggak ada waktu buat menerangkan ya. Jadi antar saya dengan Yuli aja udah ada gap ya, belum lagi Yuli dengan yang lebih, saya nggak tahu kalian masih tahu hubungan kayu atau gimana. ANDES
Laboratorium kayu udah nggak ada di kampus Trisakti AVIANTI ARMAND
Dulu nggak ada, sekarang udah nggak ada juga,haha.. MARCO KUSUMAWIJAYA
Itu menyedihkan itu. Unpar ada. Unpar topnya karena itu. Trus apa lagi ya..hmm jadi yang penting mengapa kita memilih menampilkan craft sebetulnya karena tujuan sustainability, dalam pengertian menurunkan carbon footprint ya..kalau kita menggunakan semen, carbon footprintnya naik itu. Kita nggak menggunakan semen, karena itu masang batu bata harus baik dong gitu. ANDES
Dan ini…sharing dari Mas Yuli juga waktu itu kan tentang prosesnya, bahwa gimana caranya supaya tukang yang sebelumnya tidak punya keahlian yang cukup baik misalnya masang bata, mereka kan selama ini mindsetnya selalu bikin rumah pasang bata untuk diplester, sehingga ketika memasang bata menjadi tidak perlu rapih lagi, nah ketika kita menuntut mereka untuk rapih, itu pengawasannya harus sangat ketat. Jadi, kalau mereka udah naik 2 atau 3 bata sudah tidak rapih, kita harus beri penjelasan sama mereka bahwa bongkar jadi harus dibongkar…Jadi kita tidak bisa membiarkan yaudah kita biarin aja tapi selanjutnya harus rapih, karena ketegasan itu penting. Cuma sebelumnya kita harus buat mock-up nya dulu yang disepakati bersama. Jadi kita buat mockup, ini batanya nanti kaya gini, tiap dua bata itu pasangnya, jadi gini nih oke contohnya gini ya. Tiap kali mereka buat kesalahan mereka tahu ini kan mock-up nya gini, yang Bapak bikin tidak seperti ini, jadi kita bongkar ya..ya dibongkar. AVIANTI ARMAND
Hmm..menarik ya menarik. MARCO KUSUMAWIJAYA
Sebenarnya tradisi ini udah mulai di Aceh dan menurut saya kasus pasca tsunami Aceh sebenarnya penting juga sebagai konteks lalu lihat hasilnya apa. Tetap dalam pandangan ketukangan ya. Jadi intinya apa yang dihasilkan oleh ketukangan kita dalam konteks pasca bencana. Kami menerapkan itu banget. Saya orang yang pertama kali membongkar tembok itu. Saya bilang ini salah, saya dorong, rubuhkan gitu. Temen-temen pada ngeri dikeroyok atau apalah. Kita berani. Ya biasalah sebenarnya kita bukan berani-berani banget, kita berani terukur gitu loh. Ini kan uangnya uang kita, apa salahnya gitu. Sebelumnya sudah saya bilang ke Warda: Warda, ini gua bongkar, lu tambahin anggarannya ya..hahaha..jadi suatu show off diperlukan untuk mendidik. ANDES
Sesudahnya akan jauh lebih baik karena mereka tahu kalau mereka membuat kesalahan, dampaknya ya akan sia-sia ya akan dibongkar, jadi lebih hati-hati.
11
MARCO KUSUMAWIJAYA
Dan dampak dalam kasuspasca bencana kan kekuatan. Orang kuatir akan kekuatan. Ketahanan terhadap gempa itu kan bukan hanya soal perhitungan tapi soal pengerjaan. Jadi, sama seperti bambu kan, tetap di kasus BPR tetap ada perdebatan antara yang mengatakan sebenarnya ini strukturnya kuat, tapi pengerjaannya kurang rapi. Tapi akhirnya saya kurang percaya tuh, saya pikir memang desainnya salah tuh. Nggak mungkin sampai sedramatis itu salahnya gitu loh. Meskipun, di perbaikannya itu memang lebih ketat quality control dalam hal pengerjaan, tapi menurut saya tetap bisa. Tapi, anyway, kekuatan tetap tergantung pada pengerjaan kan, kita tahu dong bata tu disusun selang seling supaya kuat, kemudian siarnya harus tertentu kalau siarnya terlalu besar ya nggak kuat. Itu semua di Aceh karena kondisi pasca gempa tsunami, lebih mudah meyakinkan orang: Eh kalau kamu nggak kayak gini, kita nggak jamin rumah kau kuat, kita bilang kekuatan ini sudah dihitung, tapi kalau kalian bikin nggak benar ya maaf kalau runtuh. Sekarang, awalnya kan banyak rumah yang ditolak, yang dari panggung, sekarang bahkan ada yang menjadikan dua rumah panggung menjadi satu. Dari foto terakhir, dari si Chakcak gitu gila jadi orang kaya gitu… AVIANTI ARMAND
Dua rumah panggung jadi satu? MARCO KUSUMAWIJAYA
Iya digabungin. Lucu banget. Haha. AVIANTI ARMAND
Oke, itu pada waktu di Aceh gitu, kalau di Jawa kita masih gampang dapat tukang terampil MARCO KUSUMAWIJAYA Iya, emang..haha
AVIANTI ARMAND
Kalau di Aceh, kondisinya kayak apa? MARCO KUSUMAWIJAYA
Kita latih. Kan saya udah pernah cerita di Salihara. Jadi kan dikelompokkan, setiap 10 rumah dikelompokkan jadi satu dikasih training sederhana yang disebut 10 perintah Allah. Pokoknya kita jadi-jadinya 10 lah gitu. Mulai dari nyambungin besi yang bener, masang bata yang bener, terus sambungan di sudut bagaimana, nyampurin semen. AVIANTI ARMAND
Siapa yang ngasih training dan ditraining siapa? MARCO KUSUMAWIJAYA
Yang ngasih training ya Yuli, Dodi, saya sempet ga ya saya sih nggak ya,
12
AVIANTI ARMAND Faisal
MARCO KUSUMAWIJAYA
Faisal sempet nggak? lebih ke orang-orang sipilnya, tapi saya rasa para arsitek juga ada yang ikut ada yang nggak, lebih bergerak kemana-mana. AVIANTI ARMAND
Dan yang ditraining?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Para pemilik rumah dan para tukang AVIANTI ARMAND
Oh jadi tukangnya juga ada MARCO KUSUMAWIJAYA
Nggak selalu ada, ya, jadi ada pemilik rumah yang jadi tukang, dia membangun sendiri, ada yang tidak. Yang membangun sendiri juga ada yang sama sekali belum punya pengalaman membangun rumah. Suami istri, istrinya umur 19 tahun, suaminya umur 22. Mereka membangun satu rumah ukuran 6x6 toh, lebih dikit-dikit, terasnya itu, dengan tembok satu batu, jadi spesifikasi tahan gempa yang sangat meyakinkan. Dalam waktu tiga bulan bangun sendiri. Wah, saya waktu melihat itu udah jadi udah berdiri gitu ya cuma belum dicat, saya terharu sekali.
AVIANTI ARMAND
Hanya mereka berdua?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Bertiga, sama dibantu seseorang. Nah, kalau mereka ngerjainnya sendiri ya uang tukangnya kita bayar ke mereka. Jadi, deal begitu aja. Jadi mereka nggak kehilangan, jadi mereka nggak harus mikir kerja yang lain kan. Bangun rumah, ya lu dapat hidup dari situ. Sangat mengharukan loh peristiwa itu, pengantin muda..kayaknya mereka baru kawin sebelum tsunami itu loh..haaduuh..dan mungkin karena itu semangat hidupnya ya..Ya itu kasus menarik itu, pasca gempa. Ya, ada kasus misalnya rumah-rumah yang didesain Eko Prawoto kan sangat bagus konstruksi kayu ya, ya kalau bikin gitu di Aceh, nggak jadi-jadi. Dan terjadi juga memang, karena si GTZ waktu itu bangun rumah yang sangat bagus.. AVIANTI ARMAND GTZ itu apa?
MARCO KUSUMAWIJAYA
German Technische Zusammewerken itu. Mereka sebetulnya terinspirasi oleh kita, rumah panggung. Tapi mereka bikin lebih baik. Jadi, ibaratnya kalau kita bikin kijang, dia bikin mercedez. Udah dikasih panggung, terus atasnya dikasih hiasan begini nih apa itu kuda-kuda itu, knocknya itu
13
ah udahlah ada ukiran…ga kelar-kelar dan itu kasus..haha.. karena begini tahun 2006-2007 kan saya dikirim UN Habitat untuk mengevaluasi semua perumahan, jadi saya kunjungi semua jadi saya bisa bandingin, saya tanyain selesainya kapan, mulainya kapan, betul-betul itu menurut saya karena specsnya, ya orang minta kijang, lu ngasih mercedez, ya nggak jadi-jadi lah gitu loh. Ya itu persoalan ketepatan ini ya tukangnya nggak ada, tukang banyak datang dari luar. AVIANTI ARMAND
Nah ini yang menarik nih. Mungkin juga kan kalau kita bicara soal modernitas kan kemudian ada prinsip kerja mesin yang diterapkan di situ, dimana kepresisian itu menjadi satu hal yang penting, sementara, kalau kita melihat bagaimana tukang kita bekerja, sebenarnya bukan tukang kita bekerja, tapi ini hanya tembakan aja, yang terjadi di Bumi Pemuda Rahayu, yang tadi saya bilang adalah animal laboran yang membimbing menjadi guide MARCO KUSUMAWIJAYA
Tidak sepenuhnya saya bilang ya..apa kayak tukar balik
AVIANTI ARMAND
Betul, tidak sepenuhnya, banyak diskusi terjadi, kemudian banyak penyesuaian, dimana kepresisian itu tidak jadi satu faktor yang penting gitu..tapi justru hmmm kalau di dalam tradisi membangun Jawa itu ada yang disebut ubah ingsut, jadi satu kekeliruan atau satu keterbatasan itu tidak dianggap sebagai sesuatu yang sebagai suatu deviasi atau suatu ini, tapi justru jadi variasi. MARCO KUSUMAWIJAYA
Untuk itu, saya anjurkan kalian bicara dengan Singgih Kartono, yang bikin radio itu. Karena, disitu dia berhadapan persis dengan masalah yang sama. Dia memperkerjakan orang-orang yang sama sekali tidak punya keterampilan kayu. Dan dia bilang ternyata kuncinya bukan di pertukangan.. AVIANTI ARMAND Tapi?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi di kejujuran. Haha.. jadi kalau anda bikin salah ya kasih tahu, karena dia bilang salah di satu tahap, itu kan setiap orang bekerja, ada tahapnya, dan sebenarnya menggunakan alat-alat modern ya, bukan mengukir. Memotong semua pakai mesin, kayu dikeringkan dengan oven, jadi mesin maksimal sekali, jadi sebenarnya tidak diperlukan keterampilan apapun, karena mesinnya cukup canggih, tetapi perlu ketelitian dan kejujuran. Kalau salah, lapor. Sedikit pun nggak boleh. Jadi, kesalahan satu mengakibatkan kesalahan yang lain. Si Singgih tuh, saya rasa relevan juga. Kamu pameran radio magno gitu kan, karena disitu issue modern skill dengan menggunakan mesin, itu sangat Bauhaus gitu loh. AVIANTI ARMAND
Itu mungkin bisa kita jadikan salah satu invent MARCO KUSUMAWIJAYA
Dan objeknya kan juga menarik ya, objeknya radio gitu. Dibongkar aja komponennya, dipamerkan
14
aja mungkin ada satu radio utuh, satu dibongkar, gitu kan. Tapi, dipamerkan juga dengan alat yang dipakai. Jadi di pameran di sini mereka memamerkan alat, jadi mereka mengerti messagenya, bukan barang jadi tapi proses. Jadi, misalnya mereka memamerkan persoalan keracunan tanah, tanah yang rusak, yang dipamerin sepatu boot orang dan pakaian kerja dengan masker..haha…tapi kalau nggak salah itu suatu historis yang dalam kasus kita sesuatu yang berasal dari Lapindo. Misalnya memamerkan lumpur Lapindo gitu kan, atau memamerkan sisa-sisa rumah dari Lapindo. Memamerkan juga rumah Kudus misalnya, sebagian dari..Singgih kalau soal itu. Tapi yang betul memang jadi bukan soal keterampilan tapi juga soal mentalitas ya, soal kejujuran, soal ethic kerja. AVIANTI ARMAND
Tapi sebenarnya kalau melihat kasus di Bumi Rahayu maupun di Aceh, sebenarnya kan ya memang tidak dituntut untuk jadi Marcedez seperti yang dilakukan oleh..ok MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya saya tidak mau, karena saya tahu kita tidak mampu dan hmm bukan prioritasnya, itu yang saya rasa itu bukan suatu keputusan yang arsitektural tapi bagi saya itu keputusan yang tepat untuk merumahkan orang bagi kasus yang di Aceh. Kalau saya mengambil keputusan membuat proyek IAI kan nggak jadi-jadi yang di sana membangun 100 rumah..haha.. AVIANTI ARMAND Dan kalian bikin?
MARCO KUSUMAWIJAYA
3300 rumah.. IAI itu cuma bikin 100 rumah, kita udah kelar kayaknya dia belum kelar..aduh segala macam konflik terjadi disitu, karena tidak ada yang kerja fulltime di sana, terus yang mengawasi si Wicaksono Sarosa, padahal Wicaksono Sarosa itu adiknya adalah pejabat di Badan Rekonstruksi Aceh. Apa Sarosa gitu namanya. Sama siapa lagi pengurus IAI itu? Mereka nggak mengawasi betul, yang ditaruh di sana anak yang baru lulus yang nggak berpengalaman. Saya dari awal memutuskan saya tidak akan merekrut orang yang baru lulus, dan orang-orang kan saya sempat dimarahi kan di Aceh itu kamu kok nggak memberi kesempatan buat orang-orang yang baru lulus? Kita itu menolong 3000 orang, emangnya ini kesempatan buat orang belajar apa? Tapi di tahun kedua, mulai direkrut yang masih baru karena sistem sudah berjalan, direkrut, Yuli kan saya tinggal, mereka kan merekrut yang muda-muda.Tapi kan di awal saya cuma merekrut Yuli, Yuli waktu itu masih pelanga-pelongo gitu..tapi itupun dia udah lulus 3-4 tahun ya.. kemudian Chakchak udah lulus 5 tahun kan satu angkatan sama David tuh, kemudian David saya aja, dia nggak bisa. Jadi, minimal tiga-lima tahun, saya dapatnya tiga, Faisal mungkin yang paling muda. Tapi karena dia cerdas jadi nggak apa-apa kan dengan pengawasan. Memang, ini bukan kesempatan..
AVIANTI ARMAND
Cerdas dan besar. Bisa buat nakut-nakutin..haha..
MARCO KUSUMAWIJAYA
Padahal di sana yang paling penting tugasnya adalah memasak. AVIANTI ARMAND
Ohgitu ya, oh dia jago masak, orang Makassar
15
MARCO KUSUMAWIJAYA
Masak… Jadi waktu itu kita lihat ke dapur dia mau bergerak ke dapur, titip Sal, berapa orang, haha AVIANTI ARMAND
Itu dikos-kosan dia juga begitu, tugas memasak diberikan kepada Mr. Big.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Dan dia kalau masak cuma satu tangan, biasa kan orang yang pintar masak tangannya satu begini, santai begitu lo, timingnya pas kapan ngasih kecap. Kalau kita panik.. AVIANTI ARMAND
Effortless ya..Udah gitu berantakan, kalau dia rapih, kalau kita udah gitu ga enak lagi, haha.. apa lagi Bin yang mau ditanyain? Ohya, ada kontaknya Evan dan Singgih Kartono tidak? MARCO KUSUMAWIJAYA
Ada dong, sebentar. Hp saya lagi di-charge. Kamu punya?
ANDES
Evan? Singgih Kartono nggak punya, Evan ada di email sih, wah nggak ada.. Evan Labuhan Bajo.
AVIANTI ARMAND
Di Labuhan Bajo ada proyek apa? ANDES
Sudah tidak ada, kayaknya udah nggak. ROBIN HARTANTO
Tapi itu jalan nggak sih jadinya, maksudnya direalisasikan nggak? ANDES
Sebagian direalisasikan, perbaikan kampung kaya gitu tetap jalan. Cuma kan kita bikin kan desain seperti RT/RW tapi dalam skala yang jauh lebih kecil, jadi hanya pusat kotanya aja. MARCO KUSUMAWIJAYA Desa gitu kok.. ANDES
RT/RW, tapi kecil, Nah itu ada yang jangka panjang, memang pelaksanaannya belum bisa sepenuhnya. Tapi, kalau perbaikan jalan, itu sudah. MARCO KUSUMAWIJAYA
Itu yang anu udah jadi, board walk udah belum? Belum juga. Kita tuh mau buat board work dari
16
kayu besi gitu sepanjang berapa total? 1,5 km ya?
ANDES
Ya, itu yang Komodo
MARCO KUSUMAWIJAYA
Di hadapan kampung itu, ohya itu di Komodo itu, di hadapan kampung.. ANDES
Kayunya belum datang..
MARCO KUSUMAWIJAYA
Katanya udah dapat kayunya. Kita nggak tahu gimana tapi yang ngurus kan NIHV, orang hutan kan harusnya, udah ada kita dapat kayunya lebih murah katanya dari Sulawesi, AVIANTI ARMAND EMIWWF, eh?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Dulu Green Peace, sebelumnya lagi Walhid, Yayasan Komodo. AVIANTI ARMAND
Oh, nomor hpnya nggak ada ya? MARCO KUSUMAWIJAYA
Lagi dicharge hpnya nanti saya sms. AVIANTI ARMAND
Oh yaudah. Nih balik lagi ke Bumi Pemuda Rahayu, kalau misalnya memang pertama keterampilan tukangnya untuk mengerjakan bambu di sana nggak ada gitu, dan tukang-tukangnya di sana terampilnya membuat kusen, kenapa nggak mengambil maksudnya menyesuaikan dengan keterampilan yang ada misalnya… MARCO KUSUMAWIJAYA
Membuat kusen…? Kusen memang mereka yang bikin AVIANTI ARMAND
Bukan, misalnya menggunakan struktur kayu atau… MARCO KUSUMAWIJAYA
Mahal dong..mahal dan tidak sustainable kan
17
AVIANTI ARMAND
Hmm..lebih karena harga ANDES
Juga kan sebenarnya ada niat kita memberikan ada added valuenya, mungkin kalau mereka kayu sudah menguasai, bambu belum. MARCO KUSUMAWIJAYA
Kayu juga sama aja, mereka belum tentu bisa bikin rumah dari kayu, karena mereka bikinnya kusen, beda dengan konstruksi kayu dari rumah ya. Tapi tentu saja jauh lebih murah. Ya tidak mungkin lah bikin lantai dari kayu segala macam kan. AVIANTI ARMAND
Tapi memang material bambunya di sana tersedia cukup banyak atau mesti bawa dari daerah lain? MARCO KUSUMAWIJAYA
Oh tetep bawa dari daerah lain, tapi kan tidak jauh ya hanya antar kabupaten, kabupaten sebelah kan. Itu termasuk dalam perhitungan penting sekarang untuk sustainability, mengambil bahan dari lingkungan sekitar. AVIANTI ARMAND
Terus pengajaran atau pelatihan dari yang tenaga ahli tadi juga termasuk ke pengawetannya segala macam itu? MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya, akhirnya mereka belajar pengawetan. Tapi, sebetulnya kita beli bambu yang sudah diawetkan, tapi kemudian ada orang-orang yang diajarkan mengawetkan. Karena ARKOM pernah beberapa kali ikut kursus pengawetan bambu, jadi kalau mereka mau, mereka bisa, gitu, mengawetkan bambu. Cuma karena dulu belum ada tempat dan alat, jadi kita beli dari sahabat bambu. Sahabat bambu kan di Jogja juga dan mereka professional ya. AVIANTI ARMAND
Hmm..sekalian kontaknya kalau ada..hehe MARCO KUSUMAWIJAYA Di Yuli aja.. ANDES
Dari Mas Yuli aja karena dia orang lapangan. Mas Yuli ada kan? AVIANTI ARMAND Ada
18
ROBIN HARTANTO
Perhitungannya kayak gitu bertahan untuk berapa lama Mas Marco, bangunan bambu? MARCO KUSUMAWIJAYA
Sebetulnya, kalau tidak kena hujan dan matahari sih bisa… AVIANTI ARMAND Selama-lamanya..
MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya, tapi untuk kehati-hatian mereka selalu bilang 20 tahun begitu. AVIANTI ARMAND
Itu hampir kayak kayu kelapa ya? Dia hampir tidak boleh terekspos ke cuaca.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Sebenarnya sebagian besar kayu ya begitu.Dan itu kearifan arsitektur vernacular kita kan? ANDES
Sesuatu yang lemah dilindungi oleh yang lebih kuat. Kayak di Bali, kan, dindingnya dibikin dari tanah tapi pas atasnya dia kasih batu, pada dasarnya kan kalau tanahnya kuat kalau begini, tapi kalau dari atas ada air dia hancur. Prinsip itu sih yang mungkin.. MARCO KUSUMAWIJAYA
Rammed earth itu sekarang sangat popular di kalangan gerakan sustainability. Bahkan ada manifesto: We have the right to build with earth, earth is our only material. Rammed earth artinya tanah yang cuma dipadati jadi tidak dibakar. AVIANTI ARMAND
Tapi di daerah tropis susah ya dengan curah hujan yang begitu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Nggak juga, atasnya harus ditutup AVIANTI ARMAND Iya.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Bali punya tradisi itu yang orang tidak tahu banyak, Bali itu punya tradisi membuat rammed earth, masih bisa dilihat kalau kamu pergi ke Tenganan
19
ANDES
Panglipuran masih ada sebagian. MARCO KUSUMAWIJAYA
Orang kan tahunya batu bata kan Majapahit. Rammed earth yang asli banget. ANDES
Aslinya tanah, bata dugaan kita sih dari Majapahit ya.. MARCO KUSUMAWIJAYA
Tanah segini gini loh ..berapa 40-30 gitu ya.. ANDES
Sampai kita temuin bangunan yang baru dibangun kan, oh berarti ini masih berlangsung jadi bukan sesuatu yang antik, klasik. MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya memang lalu akhirnya karena modernisasi itu diderajatkan turun, sekarang rammed earth dipakai hanya untuk pawon ya, pembangunan dapur dan ..
ANDES
Rumah tinggal akhirnya pakai bata, batako, ada yang keramik AVIANTI ARMAND
Tapi mungkin juga kalau ngomong soal ketersediaan bahan untuk rammed earth itu kan memang materialnya kan harus, tanahnya harus lempung kan, nggak bisa sekedar kita ambil tanah dari kebun gitu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Dia harus mengandung teras sedikit. Kalau terasnya kurang karena itu harus dicampur semen sedikit. Tapi kalau untuk kasus Bali, terasnya itu banyak, karena letusan Gunung Agung, ya. Jadi sebenarnya memang tergantung alam. Bali sangat baik, Bandung juga sangat baik.
AVIANTI ARMAND
Bandung? Tapi tidak pernah ada tradisi.. MARCO KUSUMAWIJAYA
Iya. Orang bikin batako dulu di Bandung , ngambil tanah di dekat Padalarang segala itu
AVIANTI ARMAND
Tapi maksudnya tidak digunakan sebagai dinding apa adanya gitu kan?
20
MARCO KUSUMAWIJAYA
Karena di Bandung lebih banyak kayu dulu ya..sampai sekarang juga Jawa Barat masih punya lebih banyak hutan daripada Jawa Timur dan Jawa Tengah, meskipun Jawa Timur dan Jawa Tengah meningkat tutupan hutannya. Sampai sekarang biodiversitynya Jawa Barat itu paling tinggi, ya, makin ke timur makin turun biodiversitynya. Kenapa? Karena di timur kerajaan besar terakhir kan, Majapahit. Jawa Tengah sudah sempat mengalami recovery/pemulihan kan, karena Borobudur hancur, Mataram Hindu tutup buku, orang pindah ke Jawa Timur, Jawa Tengah sempat terabaikan ya mungkin sekitar tiga ratus/lima ratus tahun gitu kan baru kembali Mataram Islam. Jadi ada proses recovery sebetulnya, ya tapi kembali ke itu biodiversity Jawa Barat itu tinggi, termasuk anggrek. Anggrek Jawa Barat lebih banyak spesiesnya daripada Jawa Tengah, Jawa Timur. Dan anehnya begitu, makin ke timur makin turun. Tapi mungkin seribu tahun lagi nggak akan kembali.. AVIANTI ARMAND
Biasanya di tempat yang tersedia materialnya banyak keterampilan tukangnya cukup baik yang berkaitan dengan material tersebut kayak misalnya di Jawa Barat, batu Padalarang itu kan tukangtukang batunya juga bagus gitu. Terus, kalau di Jawa Tengah gitu banyak kayu jati, di Jepara tukangtukangnya sangat terampil. MARCO KUSUMAWIJAYA
Di Jawa bisa pake apa aja, bisa pake batu, bisa pake …memang kaya aja gitu ya. Kalau bambu sebenarnya paling tinggi di Toraja ya. AVIANTI ARMAND
Tapi malah nggak ada rumah yang dari bambu ya, mereka bikinnnya dari kayu kan?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Rumah tradisionalnya atapnya aja yang dari bambu. AVIANTI ARMAND Bambu ya?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Atapnya bambu dong..pengikat-pengikatnya. Setidak-tidaknya mulai dari kasau itu bambu kalau tidak salah. AVIANTI ARMAND
Beberapa limasan di Jawa juga dari bambu atapnya
MARCO KUSUMAWIJAYA Ya itu biasanya murah AVIANTI ARMAND
Ya, yang murah, yang kita kalau beli, belinya langsung lima puluh juta gitu udah sama temboktemboknya
21
MARCO KUSUMAWIJAYA
Rumah saya itu lima puluh juta itu limasan. Pindahin. Kalian merasa bersalah nggak kalau nanti tinggal disitu? haha AVIANTI ARMAND
Ohya? Ada orang yang terusir dari … tapi biasanya mereka jual rumah kan karena mereka terus bikin rumah dari bata kan? Rumah batu kan? MARCO KUSUMAWIJAYA
Iya, kalau nggak, nggak mereka jual per keeping-keping ya. Ya, kalau jarak pemindahannya masih cukup dekat ya nggak apa-apa, yang gawat itu yang di salah satu yang dipamerkan di…
ANDES
Yang dari Thailand ya? Ada di sini. MARCO KUSUMAWIJAYA Ada gambarnya kan? AVIANTI ARMAND
Kok kamu bisa tiba-tiba datang ke Oslo Architecture Triannale? MARCO KUSUMAWIJAYA
Diundang kedutaannya aja. ANDES
Ini dan tiga halaman sesudahnya MARCO KUSUMAWIJAYA
Diukur, dibeli, terus jadi itu..haha, di Amerika, belinya cuma lima puluh ribu dollar.
AVIANTI ARMAND
Setara dengan lima ratus juta. Bagusan waktu masih begini ya. Gila, ini keren banget. MARCO KUSUMAWIJAYA
Iya jelas. Ini proses modernisasi ini, warnanya jadi tone down, ya dimake-up in, dipupurin, dicoating
AVIANTI ARMAND
Kenapa mereka mau beli ini MARCO KUSUMAWIJAYA
Gaya dong, kayu..Eksotisme, furnishnya antik
22
ANDES
Arsitek kan kalau ngasih specs kan kita nggak tahu sumbernya darimana. AVIANTI ARMAND
Ini sebenarnya pameran itu temanya sustainability ya? Bagus sekali ‘Behind the Green Door’ MARCO KUSUMAWIJAYA
Tahu nggak ini hati-hati, ini judul film porno klasik pada tahun 1974 atau 1976, saya lupa nanya mereka sengaja atau tidak gitu. AVIANTI ARMAND
Kenapa harus hati-hati?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Saya dikasih tahu sama si seniman yang di Bandung, yang kerja untuk kami sekarang, si Kristi. Behind the Green Door. Bisa disearch itu ada, tapi ketutup aja semuanya. Ini arsip ya dome ya..ini orang ada yang diwawancarai di pameran di tempat lain itu, orangnya masih hidup tinggal di sini
AVIANTI ARMAND
Gila..keren pamerannya. Training Center for Energy Experts. Ya memang arsitek seharusnya sudah mulai bekerja sama dengan energy expert. MARCO KUSUMAWIJAYA
Itu ada pameran di sekolah arstektur Oslo, ini. Simple banget, alam dibagi dalam tiga: Nature as it is, Nature…apa yang kedua? Nature customize? Judulnya Customate, custom dalam pengertian dua: custom, customate, atau custom dalam pengertian tradisi. Jadi, issuenya di sini adalah bagaimana alam diproduksi dan direproduksi dalam hubungannya dengan arsitektur, oh: Nature is found, Nature instrumentalized, Nature Imagined. AVIANTI ARMAND
Hmm ini kan sebenarnya modernisasi paling punya pengaruh di situ. Segala sesuatunya menjadi instrument. MARCO KUSUMAWIJAYA
Ada perumpamaan yang bagus dari seniman Itali itu, namanya Michaelangelo Pistoletto, umurnya mungkin udah delapan puluh tahun ya. Dia udah ikut Venice Biennale lima belas kali. Karya terakhirnya itu yang terkenal: cermin. Jadi dia selalu menggambar di cermin. Cerminnya bisa logam, bisa kaca, dan naruhnya di lantai setinggi manusia. Jadi kalau melihat cermin itu seperti melihat diri kita sendiri, diulang-ulang terus dia bikin. Dia bilang kisah Kitab-kitab suci itu adalah paradise pertama. Kemudian, modernisasi atau urbanisasi, sebenarnya modernisasi dan urbanisasi itu sangat dekat, mendorong manusia membuat Firdaus kedua, yang seolah-olah lepas dari alam. Firdaus pertama adalah kita hidup dalam alam, kita menjadi satu dengan alam. Firdaus kedua, kita membuat dunia sendiri, seolah-olah mau menjauhkan diri dari alam.
23
AVIANTI ARMAND
Menaklukkan alam.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya itu analog dengan Adam dan Hawa yang diusir dari alam. Diusir dari paradisenya itu sebenarnya diusir dari alam. Dalam pengertian dia nggak bisa cuma memetik, dia harus labor. Jadi hidup. Tapi sekarang kata Michaelangelo Pistoletto, kita harus membuat Firdaus ketiga, tantangan dari kesenian yaitu bagaimana merekonstruksi kembali hubungan manusia dengan alam. Kita tidak bisa kembali ke paradise yang pertama. Memang satu-satunya pilihan nostalgic adalah ya memulihkan alam sepulih-pulihnya, setidak-tidaknya 250 tahun yang lalu, sebelum revolusi industri, tapi juga tidak ada yang bisa memastikan itu bisa tercapai atau itu memang satu-satunya jalan. Ada juga yang bilang satu-satunya jalan adalah tidak kembali ke situ. Itu kampanye nya Margaret Tatcher kan? There is no alternative; there is only liberal capitalism. Tapi sekarang ternyata kita tahu ya modernisasi dan liberal kapitaisme adalah satu-satunya bukan alternatif karena gagal juga. Ya kita hidup di dunia fana, tidak pernah tahu pasti apa yang berhasil apa yang gagal. AVIANTI ARMAND
Hmm..Tapi ternyata in iya ternyata memang belakangan ini kondisi dunia yang sudah semakin tidak, bukan, tidak tertanggungkan. Ehm..the end is near gitu. Orang makin punya kesadaran tentang itu. Sehingga, semua perhatiannya kesitu. Kalau kita ngomong soal craftsmanship mungkin di Indonesia ini, maksudnya begini, wacana ini seolah-olah baru di kita, tapi memang paling betul, bukan paling betul, hmm tapi sudah banyak wacana mengenai craftsmanship yang pada akhirnya dihubungkan dengan sustainability di luar. MARCO KUSUMAWIJAYA
Meskipun memang tidak harus berhubungan dengan sustainability ya.
AVIANTI ARMAND
Iya, tapi itu adalah salah satu cara yang tidak cuma bicara bagaimana kita menghadapi masalah kita hari ini, tapi itu masa depan kita, gitu. Ya. MARCO KUSUMAWIJAYA
Sementara banyak sekali orang yang bahkan tidak punya kuasa untuk memikirkan masa depan ya. Itu yang sedang dilakukan di Jatiwangi itu. Kamu jadi ikut besok lusa? ANDES
Ketemu Emil.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Ketemu siapa? Emil Walikota? Tadi saya ditelpon oleh satu nomor dari Bandung, jangan-jangan dari kantor walikota ya.. ANDES
Jangan-jangan…itu di Kartika Sari, belum bayar..haha
24
MARCO KUSUMAWIJAYA
Haha..Kita di Jatiwangi itu membuat yang kita sebut festival masa depan. Dua bagian sudah selesai. Dua bagian itu adalah festival visi dan festival realitas, realitas sebenarnya mematahkan. AVIANTI ARMAND
Itu siapa aja yang ikut?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya warga, tapi jumlahnya berganti-ganti lah. Nah, nanti akhir pekan ini kita bikin bagian terakhir: festival perubahan yaitu bagaimana mencapai visi dari realitas sekarang. Ada dua latar belakang teori: teori tentang masa depan, sekarang ada yang namanya Future Studies, sebagai sesuatu yang serius. Karena masa depan dilihat sebagai sumber daya yang harus dikuasai. Karena kenyataanya begitu sebetulnya. Kapitalisme itu tumbuh kembang karena menguasai masa depan dengan treat forwarding dengan teori-teori investasi kan. Kan, sebenarnya berkaitan dengan masa depan kan, atau bertaruh dengan masa depan. Kan orang Belanda di abad ke 15 sudah menemukan investasi. Kalau kapal mau berlayar ke Ambon, mau beli nutmeg. Itu dijual sahamnya sebelum berangkat. Eh, saya mau ekspedisi ini ke sana, siapa mau nanam? Biasanya itu sekian persen sekian persen, biasanya itu 50% untuk pemegang saham, 50% buat awak kapal. ANDES
Tapi ya itu gambling ya..
MARCO KUSUMAWIJAYA
Gambling, karena itu mereka akan berperang untuk itu. Cuma harganya nutmeg satu dari ambon sampai Amsterdam itu menjadi 60 atau 6000 kali itu harganya. Jadi orang bertauh atas harga yang berlipat-lipat. Tapi kan itu taruhan terhadap masa depan. Jadi masa depan orang Ambon di abad ke 15 dipertaruhkan di Amsterdam, dijudikan di Amsterdam. Karena judi itu, maka mereka akan berusaha untuk menguasai masa depan orang Ambon. Sebenarnya orang Ambon tidak ngerti kenapa sih tiba-tiba gua diserang ini? Kenapa pada datang? Barang yang cuma gua petik dan makan sehari-hari tiba-tiba mereka akan membunuh dan usir-usir. Ngeri, karena masa depan. Saya terakhir ke Singapur itu, saya baru sadar Singapur itu hanya punya masa depan, tidak punya masa lalu, tidak punya masa kini. Karena mereka selalu nervous, didorong untuk berpikir masa depan. Masa depan itu dimonopoli oleh pemerintah. Saya ngomong mungkin nggak begitu ya setahu saya kan Singapur aman, didepan Wiliam Lim segala, yaa..di Singapur itu ada kelas kritisnya itu mungkin kalian bisa lihat websitenya Alex Au, nama websitenya Bread Yawn atau Yawn Bread. Dia gay terbuka, tapi nulis soal politik. Ada sejumlah 5-6 orang yang sangat kritis, tapi dibiarin oleh pemerintah. Ya juga ya mereka nggak punya masa lalu. Masa lalunyapun seperti kita lihat sekarang heritagenya dipelihara dalam perhitungan untuk dijual ke masa depan kan. Heritage dipelihara untuk mendapat future income. Future kan? Tentu saja not for the sake of the past. Nah sekarang kita harus melihat gerakan konservasi kita kemana, kemarin ada Lauren Yap yang lagi studi Dia bilang bosan, saya stuju juga kita ngobrol akhirnya kenapa orang konservasi bangunan ini bangunan itu, kenapa nggak ada konservasi rel kreta atau pintu air, insfrastruktur, ya saya bilang lebih jauh lagi ya perumahan kaum miskin Karsten, dan sebagainya. Karena gerakan konservasi kita ini, nah ini sekarang tercermin di BPPI yang menyingkirkan kaum muda dengan cara yang sangat kasar oleh orang-orang tua. Saya sedih banget loh.
25
AVIANTI ARMAND BPPI itu apa?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Badan Pelestari Pustaka Indonesia. Prof.Sita dan sebagainya. Mereka menyingkirkan Elanto Wijoyono. Gerakan konservasi kita sangat digerakkan oleh the rising of borjuasi kan? Rising middle class dan sangat cool karena itu. Sangat cool dan menarik anak muda kelas menengah yang baru muncul. AVIANTI ARMAND
Sebenarnya pameran Rem Koolhas yang terakhir, di mana ya? Yang tentang itu..jadi dia justru mengkritik upaya konservasi karena pada akhirnya dia memang betul-betul membuat area atau bangunan itu mati gitu..kalau nggak salah dia bikin satu pameran di satu area yang memang rencananya mau dilindungi gitu. ANDES
Danny pasti tahu
AVIANTI ARMAND
Danny pasti tahu, tapi kita bisa lihat kok…waktu itu saya juga lihat pamerannya MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi itu kritik yang dari tahun 70-an sudah ada. Tapi, sebaliknya juga menjadi aneh. Sekarang itu kalau orang mengimajinasikan yang mereka sebut adaptable reuse bangunan tua, yang terbayang ya bolak balik itu kan: museum, galeri, café, kenapa tidak ada perumahan, itu imajinasi yang sangat pleasure, leisure, stressing middle class. Nah kita akan mengulangi itu dengan Jakarta Kota Tua dengan gedung pos menjadi museum of contemporary art, dan café dan nanti ada seni pertunjukan dengan video. Memang itu yang mungkin. ANDES
Kenapa nggak jadi kos-kosan..
MARCO KUSUMAWIJAYA
Iya kenapa nggak jadi kos-kosan. Jadi shared space.
ROBIN HARTANTO
Saya daftar kalau gitu, tempatnya strategsi ada stasiun kereta, ada bus trans.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Iya itu orang ‘hidup’ kan. Ya tapi begitulah ini bukan sinisme ya..ini hanya menyatakan mungkn hanya itu yang mungkin sementara itu, karena itu kritik yang lebih fundamental dari Manfredo Tafuri yang mengatakan kalau arsitek itu gagal menghadapi kapitalisme, menghadapi Negara, dan menghadapi selera. Kita gagal menghadapi tiga hal sehingga arsitektur tidak memperbaiki apapun.haha..
26
AVIANTI ARMAND
Sementara kalau baca bukunya Abidin Kusno, itukan pandangan yang optimistic sekali terhadap profesi arsitek kan. Zaman baru generasi modernis dimana disitu arsitek digambarkan sebagai agen. MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi Abidin Kusno itu kalau kamu ajak diskusi lama dan mandalam, dengan cepat dia akan berubah posisi. Karena dia tidak mendalami kenyataan, dia sangat teoritis, membaca buku dan menghadapkannya kepada kenyataan. Pertama kali saya mempertemukan dia dengan Abdul Malik Simon di Bali berhadapan konfrontasinya dengan kaum miskin kota dengan Wardah Hafidz, dan Nenek Dela. Kamu kenal Nenek Dela kan? Apalagi dengan Awi dari Sulawesi diskusi. Jadi, yang diundang waktu itu Abdul Malik Simon karena Wardah nanya: Marco, kamu ada orang baru nggak nih yang bisa kita ajak? Malik, saya bilang. Dia pernah ke Indonesia tahun 1980-an, itu pertama kali lagi dia ke Bali. Lalu, Thamrin Tomagola sama Abidin Kusno. Masing-masing keluar teorinya. Tapi yang paling cepat gugur si Abidin Kusno. Dengan segera dia: Oh jadi kalau begini..begitu dong ya. Jadi, tiba-tiba bangunan teoritisnya itu runtuh gitu loh. Sementara Abdul Malik tetap. Jadi, apapun yang dikatakan orang selalu bisa dia diserap ke kerangka teoritisnya. Thamrin diantaranya. Dari situ kita bisa langsung menilai kualitas pemikiran dan akademik gitu.
AVIANTI ARMAND
Ya..ya benar benar..naif sekali sih kalau kita lihat baca bukunya MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi dia rajin menulis, baik juga, orangnya tidak hitam putih 100% AVIANTI ARMAND
Sebagai catatan lumayan sih kita dapat banyak informasi, tapi lebih baik dia tidak memberikan pandangan karena pandangannya naïf sekali. ANDES
Untuk memotifasi bisa sih AVIANTI ARMAND
Tapi nggak usah dimotifasi sebenarnya kita tahu kalau arsitek-arsitek kita memandang dirinya mereka sendiri itu overrated. MARCO KUSUMAWIJAYA Ohgitu ya? Masa sih? ANDES
Super hero syndrome MARCO KUSUMAWIJAYA
Super hero syndrome kita?
27
ROBIN HARTANTO Wakil Tuhan , kita
AVIANTI ARMAND
Arsitek itu sesuatu yang penting MARCO KUSUMAWIJAYA
Ohya waktu itu saya baca Cung yang ngetwit kalau arsitek itu wakil Tuhan, lalu Tuhannya kayak apa?hahaha AVIANTI ARMAND
Itu yang ngomong kayak itu si Muniji MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi memang ada enam doktrin Islam yang sekarang ditafsirkan untuk sustainability. Salah satu: kekhilafahan artinya wakil Tuhan, ketauhidan, tauhid artinya menyatunya alam semesta. Sebenarnya pengertian dalam Islam hanya Tuhan pencipta, semuanya ciptaan Tuhan, karena itu di antara sesama pencipta kita tidak boleh saling merusak. Itu pengertian. Terhadap Tuhan jadi etap hirarkis. Nah, ada dua orang Norwegia yang penting dalam lingkungan: Dr. Gro Brundtland, Arne Naess yang sudah mati lebih tua 10 tahun, yang mereka sebut Deep Ecology. Ada 8 doktrin yang saya taruh di facebook itu: 1. Semua spesies yang hidup maupun tidak hidup di dunia ini mempunyai nilainya sendiri tidak tergantung pada kegunaanya bagi manusia. Tapi dari situ kemudian semua menjadi jelas.
AVIANTI ARMAND
Anti modernitas, terus?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Anti instrumentalisasi. Ya kalau kita lihat kita hubungkan pandangan kita yang mistik terhadap alam, sebenarnya tidak menjadi mistik-mistik amat kan? Kita bilang pohon itu ada rohnya. Orang Jepang sangat percaya. Bahkan sebenarnya yang sudah sangat modern misalnya Aigoto San itu lulusan Harvard. Tapi dia memahami bukan dalam pengertian mistik gitu. Misalnya kita kemarin ngomongin bambu saya bilang saya memerlukan bantuan God saya bilang untuk meneruskan program bambu kita bikin anyaman bambu juga disana. Lalu dia cerita sendiri You have found the God in the bambu. Aigoto masih muda sudah bilang gitu. Karena kita membuat workshop anyaman bambu yang sangat sukses. Kita juga sebenarnya ingin melakukan segala sesuatu dengan bambu termasuk juga membuat anyaman, mereka juga menganyam bambu kita datangin orang Jepang kan? Dua minggu lagu. Shimitzu yang orang craftnya. Prinsipnya Jepang itu menggunakan bambu hanya kulitnya jadi dia lebih awet dan berwarna . Dia menemukan bambu hitam dan bambu kuning. Apalagi ya khas Indonesia, satu lagi bambu batik yang bertotol-totol, pakai itu aja bikin sesuatu. Terus di hari ke-4. Kita tinggalin dan kita ke Jogja ada acara di Jogja, pas pulang saya pulang, saya capek dan cuci muka ke limasan. Dia langsung ke workshop dan tiba-tiba dia lari ke saya dan bilang: Marco San , you have to see this. Mereka sudah memilih warna dan memilih pattern. Dia bawain buku primbon anyaman bambunya Jepang. Disitu semua pattern dan cara-caranya ada setebal ini. Buku ini saya fotokopi sekali dan saya pesan tidak boleh difotokopi lagi.
28
AVIANTI ARMAND
Yah terus kita gimana dong? Haha..difoto MARCO KUSUMAWIJAYA
Jadi udah jadi orang-orang disana diajarin. Sekarang sudah ada yang pesan, $20 sebiji, pesan 50 biji. Saya minta ijin dia boleh nggak diproduks, jangan dia bilang belum sempurna. Ya itu saya harus mendatangkan dia lagi. Dia saya rasa jujur dia bukan karena mau datang lagi bukan meneyebabkan supaya kita bergantung dengan dia, tapi karena memang belum sempurna. Cuma kalau difoto kelihatan bagus. AVIANTI ARMAND Bikin apa? ANDES
Kayak tampah, tatakan
MARCO KUSUMAWIJAYA
Tampah sederhana 30 cm ANDES
Jadi ke Jogja?
AVIANTI ARMAND
Ke Jogja mungkin tanggal 10 tinggal nunggu duitnya. ANDES
Cuma kalau ke Imogirinya transportasinya biasanya sewa motor atau mobil, jauh lumayan..tapi jauhnya Jogja itu beda ya skalanya sama jauhnya sini…40 menit perjalanan dari pusat kota Jogja. Lebih ke arah tenggara. MARCO KUSUMAWIJAYA
Ini bambu hitam. Berani beli berapa? Berani beli 200 ribu? AVIANTI ARMAND Nggak. 50 ribu.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Rata-rata memang 50 ribu. Yang 200 ribu hanya Lin Chi Wei. AVIANTI ARMAND Lin Chi Wei.
29
MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi dia bilang lu jangan jual lebih murah ya. Tapi ada teman-teman yang kasih solusi:lu jual aja special edition, kasih gantungan cincin atau kalung yang dibuat dari bambu juga. Jadi dia nggak bisa nuntut karena beda kemasannya. Tapi kami harus melihat lagi sekarang warnanya berubah menjadi lebih kusam. Bambu itu berubahnya 1 bulan, sesudah itu dia stabil, kata si Shimitzu. Ini yang bambu totol itu, bambu batik. Mungkin ada gunanya juga kalian bicara craft sampai ke sini ya, karena saya nggak tahu, saya pikir berhubungan ya..antara arsitektur dengan apa yang ada di dalam arsitektur. Ini foto biasa loh, bukan foto yang saya taruh di lantai. AVIANTI ARMAND
Bisa buat hadiah nyokap. AVIANTI ARMAND
Bisa buat tempat perhiasan MARCO KUSUMAWIJAYA
Saya lagi minta Sari buat mikirin pattern yang batk. Dari pattern batik diubah menjadi pattern anyaman gitu. Dia lagi mengerahkan seluruh mahasiswanya. AVIANTI ARMAND Sari itu siapa?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Sari di Binus ya. Pokoknya kerjaan saya itu minta tolong kiri kanan untuk membantu orang-orang ini. AVIANTI ARMAND
Bagusnya itu karena ini ya bukan karena rapat jadi ada bayangannya gitu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Itu tipuan fotografi. Haha..bayangkan kalau Yori yang motret oh itu bisa jadi $4 harganya. AVIANTI ARMAND Kok Yori?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Udah bukan fotografer ya dia ya? Bayangkan ini bisa jadi tas yang bentuknya seperti Louis Vutton AVIANTI ARMAND
Ini bisa jadi Tote bag.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Tote bag terlalu besar, berat.
30
AVIANTI ARMAND
Nggak apa-apa.bagus
MARCO KUSUMAWIJAYA
Bukan, berat jadinya. Ini bambu,man. AVIANTI ARMAND
Oh clutch. bikinnya black on black, tapi bikin yang mengkilat sama yang dove, langsung jadi clutch bag. MARCO KUSUMAWIJAYA Gitu ya..
AVIANTI ARMAND
Kalau clutch bag kamu bisa jual 250 ribu. ROBIN HARTANTO Pembeli pertama
AVIANTI ARMAND
Nggak, gue marketing.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Wah kalau kita jual tas nggak bisa 200ribu. AVIANTI ARMAND Kenapa?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Kalau tas minimal mesti 500ribu. Serius, bahannya. AVIANTI ARMAND
Nggak lah, itu kan sebenarnya kamu tinggal bikin lapisan aja di dalamnya. MARCO KUSUMAWIJAYA
Dikasih lapisan jadi 800ribu. Satu hari itu cuma bisa bikin satu kalau begini. AVIANTI ARMAND
Yah nggak laku kalau 800ribu, orang bikin dari manik-manik aja 400ribu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Ngambil bambu sendiri. Wah Shimitzu dari pagi sampai sore dia workshop sama pengrajin bambu,
31
malam dia workshop dengan peserta workshop yang disaster dan creativity, bikin cincin, gelang, konde, lucu banget, popular banget dia. AVIANTI ARMAND
Terus dia motong sendiri bambunya. MARCO KUSUMAWIJAYA
Ohya, motongnya harus benar ANDES
Alatnya kan ada, alat buat craftsmanship bambu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Setiap bilah itu harus sama. Itu mereka punya alatnya, kita nggak punya. Kemudian sesudah bilah itu sama, yang ini mesti dipapah supaya nggak tajam. Jadi kelihatan nanti kalau dia warna hitam, ini ada lining gitu. Jadi kembali ke disiplin. Tapi disiplin itu juga tidak bisa kita bilang modern ya. Disiplin craft Jepang atau mungkin dari dulu juga mereka udah begitu kali. Setiap bilah itu harus sama, ia demonstrasikan. Bilahnya 6,2 mm diubah jadi 6 mm. Diukur pakai besi, masih 6,1 ya..belum ya.. Cuma saya mau kasih tahu kalau sebelumnya kita udah gagal, karena workshop dengan dosen ITB saya nggak tahu. Pakai lem, ngikatnya pakai tali plastic, terus pakai paku. AVIANTI ARMAND Bikin apa?
MARCO KUSUMAWIJAYA
Macam-macam. Terus pengrajinnya juga bilang mereka juga nggak bisa cuma nyuruh kita. Jadi ini desainer, design produk ITB. Aduh, saya kecewa sekali. Ini dong bener, kalau ini nurut orang-orang sama dia. Dia itu kan kidal, kalau Jepang gergajinya itu tarik kalau kita kan tekan. Pertama saya megang gergaji itu begini, tapi dia begini, salah. Tapi dalam hanya waktu sebentar dikasih tahu dia sudah bisa. Memang orang craft ya, tangannya sangat..Gergaji itu motongnya harus sambil diputar supaya nggak pecah kan, karena dipakai kulitnya. Kalau kita pakai isinya ya pecah nggak apa-apa. Hanya karena beda prinsipnya, pakai kulit, seluruh prosedurnya beda. Tapi, pengrajinnya puas karena dia memang bisa gitu, sementara yang lain itu cuma nyuruh. AVIANTI ARMAND
Tapi memang tradisi membangun di Jepang beda sekali bahkan tradisi arsitekturnya pun berasal dari craftsmanship memang sehingga dari ya..
MARCO KUSUMAWIJAYA
Sebenarnya Bauhaus pun. Tahu nggak Bauhaus kenapa didirikan di Dessau, itu karena disekelilingnya itu ada craft. Saya tahu karena tahun 2003 saya nonton pameran furniturenya Bauhaus di Berlin, di Museum Bauhaus. Museum itu dibuka hanya untuk saya pada hari Senin karena yang ngundang Goethe Institute bilang orang ini cuma punya waktu hari Senin. Kuratornya sama direkturnya bawa saya keliling hanya saya sendiri, karena Senin kan tutup. Disitu dia cerita karena para tokoh itu, Grophius, Mies Van de Rohe, bisa bikin begini. Itu semua kursi yang gagal
32
dan berhasil dipamerkan. Mereka bisa bikin begini karena disekelilingnya ada craft, ada artisan sebetulnya yang ngerjain. Jadi, artisan itu penting. Sekarang kan juga muncul issue itu antara seniman dan artisan. Artisan kurang dihargai padahal mereka yang ngerjain. ANDES
Desainer mengambil kredit semuanya. Arsitek sama. MARCO KUSUMAWIJAYA
Cita-cita kita belum terlaksana loh. Kita ingin pasang semua nama tukang di nomor pintu. Jadi pintu itu ada gapnya, kita mau tutup sekaligus buat nama tukang. Lucu-lucu namanya: Sukimin,.. AVIANTI ARMAND
Itu kalau bicara soal tadi future investment, di bukunya Richard Sennet tentang Craftmanship, dia jelaskan secara elaborate kenapa kok pekerjaan designer atau pekerjaan arsitek atau pekerjaan artis yang lebih berhubungan dengan ide itu kemudian menjadi lebih penting daripada pekerjaan yang berkaitan dengan tangan yang dilakukan oleh artisan maupun labor ini. Karena, ya itu tadi, orang lebih menghargai sesuatu yang kekal, kalau kita bicara soal itu kan kita bicara soal masa depan. Idea itu dianggap lebih berharga ketimbang benda tangible yang bisa hancur begitu. MARCO KUSUMAWIJAYA
So, it is really important also to know bahwa modernism dalam pengertian yang klasik: Bauhaus. Itu juga hadir karena artisan. Si tukangnya ini cerita bahwa benar animal laborans mengajarkan mereka dan memang itu benar ada bukti bukti sejarah. Tentu saja waktu dia cerita tidak bisa ditunjukkan. Tapi, kurator Jerman itu loh masa kita mau mempertanyakan, itu sudah jelas. Terus, karya-karya Mies Van der Rohe meja kursi segala macam yang dipamerin di situ, semuanya dipinjam dari pembeli pertama. Tidak ada orang yang menjual kembali karya-karya Mies Van der Rohe, dan itu 70 tahun. Yang kamu lihat begitu aja, wah ini lebih modern dibandingkan sekarang yang dipamerkan di Vinoti itu, wuiih gila…yang mejanya itu ya..Lalu kursinya kelihatannya tidak nyaman karena bentuknya sangat bersih, begitu didudukin enak. Karena kalau Mies betul dia diperhitungkan, dia ukur betul. Dia studi kan ada kursi untuk nunggu di rumah sakit, yang kadangkadang orang harus tiduran kan gitu, ya ranjang rumah sakit, Mies rancang yang seperti itu, karena dia paham betul anatomi. Luar biasa. Yang menarik dia cerita, meja makan Mies ditaruhnya di rumah existence minimum, tapi si kuratornya bilang ini bohong tidak mungkin orang Eropa miskin bisa makan di meja sekecil itu. Karena kalau orang miskin makan semuanya ditaruh di meja, hanya orang kaya yang cuma perlu segini karean ada server, ada pelayan, begitu ininya udah selesai, diangkat, kemudian diserving lagi. Jadi meja yang kecil itu untuk serving, bukan untuk kayak kita, makan-makan rame, makanya kalau kita makan rame gitu penuh ditaruh semuanya di atas meja. Rising borjuasi itu..haha. Dan craft yang berkembang di Bauhaus itu bukan hanya artisan kayu ya, artisan besi dan Jerman sudah punya tradisi itu sebelumnya. AVIANTI ARMAND
Di Bauhaus itu arsitektur malah nggak ada ya sebenarnya ya awalnya. ANDES
Product.
33
AVIANTI ARMAND
Ya product kan, dia nggak ngomong soal arsitektur MARCO KUSUMAWIJAYA
Rekannya si Grophius juga. AVIANTI ARMAND
Ohya no.Evan, Singgih Kartono, sahabat bambu. MARCO KUSUMAWIJAYA
Sahabat bambu ada Jajang Sonjaya, Dewa bambu mau? Ada nomornya, keluarnya Shimitzu. AVIANTI ARMAND
Kalau mau ke.., tanggal berapa kamu ke sana? ANDES
Tanggal 12.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Saya itu ada kemungkinan ada undangan tanggal 12 Okt di Solo, kemungkinan diundur jadi 19, jadi saya belum tahu tanggal 12 atau tidak. Tapi yang jelas tanggal 15 saya ada karena saya menyambut kedatangan para presiden itu. Kalau tanggal 12 acara di Solo jadi saya mungkin tanggal 13 sudah ada di sana, jadi dari Solo saya ke sana. AVIANTI ARMAND
Oke nanti kita kontak, karena tanggal 10 sih kita, cuma ke beberapa tempat gitu, mudah-mudahan baliknya ke Jogja lagi. ANDES
Cuma ya itu nggak ada angkutan umum ke sana ya, mesti sewa AVIANTI ARMAND Ya nggak apa-apa.
MARCO KUSUMAWIJAYA
Kalau mau pakai vespa saya boleh, kamu bisa pakai vespa nggak? AVIANTI ARMAND
Nggak bisa. Vespanya vespa metic atau? MARCO KUSUMAWIJAYA Metic.
34
MARCO KUSUMAWIJAYA
Warna biru tua, kursinya coklat, itu Italinya. Dia ada waktu saya beli.
35
[130925_Wawancara Marco Kusumawijaya 2] MARCO KUSUMAWIJAYA
Jadi sudah diputuskan artinya antara Evan, Yuli dan kemudian saya setuju, oke ditambah arc. Tapi kan saya tahunya cuma ditambah arc. Sampai di lapangan Yuli kasih tahu saya: Pak, tadinya itu menurut Evan cuma dua bambu sama tukang ditambahin aja jadi tiga..hahaha… AVIANTI ARMAND
Karena tukangnya lebih percaya pada hitungannya MARCO KUSUMAWIJAYA
Jadi terus kamu nurut aja? Ya habis gimana Pak. Terus kamu tahu itu artinya kita nambah biaya sekian juta? Iya, Pak. Haha.. AVIANTI ARMAND
Itu tukang memutuskan tuh.. ANDES
Punya insting sendiri ROBIN HARTANTO Intuisi tukang ANDES
Kata desainernya dua cukup, masa dua ah yang bener aja (kata tukangnya) MARCO KUSUMAWIJAYA
Tapi akhirnya kita mikir-mikir ya kalau kita lihat memang ada yang nggak benar antara jumlah masa dengan yang sebelumnya dengan yang sekarang. Sekarang antara jumlah masa dengan ukuran pas gtu, tapi yang sebelumnya ringkih gitu. Jadi lucu banget itu pengalamannya. Lu udah lihat belum? ANDES
Belum aslinya, baru lihat fotonya aja MARCO KUSUMAWIJAYA
Lu pergi lihat, tanggal 15 loh..hehe AVIANTI ARMAND
Ada ini memang ya..ada hal yang kita tanpa kita ukurpun kita percaya gitu kan.. MARCO KUSUMAWIJAYA
Ya..ya..ya..dan itu arsitek lebih peka daripada si insinyur-insinyur sipil itu, tapi kadang-kadang
36
insinyur sipil bisa membuat bagus juga karena dia yakin ya dengan perhitungannya, seperti melar jembatan, beton itu kecil sekali ANDES
Cuma kadang parameter yang luput kalau kita lihat diperhitungkan tukang di ahli struktur: dia kan ngitung kondisi ideal kan, cuma si error-error ini kadang nggak masuk ke parameter gitu. Padahal kenyataannya ketika tukang membuat, itukan ada ketidak presisian. MARCO KUSUMAWIJAYA
Trus mereka salahkan tukang. Evan kan juga menyalahkan tukang, dia bilang pekerjaannya kurang rapi. ANDES
Nah, seharusnya kondisi itu udah disadari sebelumnya dan disadari bahwa kemampuan tukang segini, jadi kemungkinan bahwa dia melakukan kesalahan itu seharusnya masuk ke perhitungan sehingga bambunya udah di…Kita kan suka hitungan ideal misalnya dua batang bambu bikin tiga, atau kita beli keramik juga gitu kan AVIANTI ARMAND
Kalau orang beton udah begitu ANDES
Kalau orang beton, besinya tambahin AVIANTI ARMAND
Dengan asumsi juga bahwa nih tukang bakal nyolong-nyolong gitu kan?
ANDES
Atau kita nggak percaya sama kualitas yang ada di pasaran MARCO KUSUMAWIJAYA
Nah ini waktu kita di Bali, kita punya poster ditaruh di Mesjid, kita punya foto orang shalat di depan gambar kita, lucu banget. Ini bambu Jepang. Tahu nggak kenapa bambu Jepang gelangnya ada dua? AVIANTI ARMAND
Itu untuk apa?untuk menghindari crack ya? MARCO KUSUMAWIJAYA
Nggak, dari bambunya memang itu, spesies bambu Jepang ada dua garisnya. Terus tumbuhnya sendiri-sendiri.
AVIANTI ARMAND
[menerima telepon]
37