BAB 2 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
3.1 Sejarah SMU Bhinneka Tunggal Ika SMU Bhinneka Tunggal Ika adalah salah satu sekolah menengah atas dari sebuah yayasan pendidikan yang bernama Yayasan Bhinneka Tunggal Ika yang menganut aliran nasionalis. SMU Bhinneka Tunggal Ika didirikan tahun 1968 dengan akte pendirian yang ditandatangani oleh kantor pembuat akte tanah K.M. Soerojo. Pada awal berdirinya SMU Bhinneka Tunggal Ika, yang menjabat sebagai ketua yayasan adalah Bapak Lai Cornelis. Pada saat itu sekolah masuk jam 13.00-17.30, namun karena perkembangan kurikulum yang semakin pesat, sekolah dianjurkan untuk masuk pagi sehingga sore hari dapat digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler. SMU Bhinneka Tunggal Ika sejak berdiri hingga sekarang memiliki ciri khas karena mayoritas muridnya adalah warga keturunan. Namun dalam perjalanannya, hubungan antar siswa dan guru berlangsung harmonis. Walaupun dengan kondisi agama dan suku yang berbeda-beda dan dengan mayoritas warga keturunan, meski berbeda-beda tetapi tetap satu. Sekitar tahun 1998, tampuk pimpinan yayasan diganti oleh putra dari Bapak Lai Cornelis yaitu Bapak G. William Haryono sampai saat sekarang ini.
3.2 Visi dan Misi SMU Bhinneka Tunggal Ika
3.2.1 Visi Sekolah menjadi wadah dalam mencerdaskan manusia yang berbudi luhur, unggul dan bermutu, berprestasi dan memiliki budi pekerti yang tinggi. 52
3.2.2 Misi •
Meningkatkan mutu hasil pendidikan melalui suasana belajar yang tenang dan berdisplin tinggi.
•
Menciptakan lulusan SMU Bhinneka Tunggal Ika yang mampu berkompetisi untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.
3.3 Struktur Organisasi SMU Bhinneka Tunggal Ika Dalam struktur organisasi SMU Bhinneka Tunggal Ika, badan pengurus yayasan diangkat dan diberhentikan oleh badan pendiri yayasan. Struktur organisasi ini berguna untuk mengetahui tugas dan wewenang serta tanggung jawab setiap bagian di dalam sekolah. Komite Sekolah
Kepala Sekolah
KA Laboratorium
KA Tata Usaha Wakil Kepsek
Guru BP/BK
Pembina OSIS
Wali Kelas Guru
Siswa
Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMU Bhinneka Tunggal Ika
53
3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab Pembagian wewenang dan tanggung jawab dalam tiap bagian ditujukan untuk meningkatkan pelaksanaan kerja yang terarah dan terpadu dalam lingkungan Yayasan Pendidikan Bhinneka Tunggal Ika. Berikut adalah penguraian tentang wewenang dan tanggung jawab dari tiap-tiap bagian: a. Kepala Sekolah 1. Bertanggung jawab penuh atas teknis pendidikan serta kemajuan pendidikan, pengajaran dan disiplin di sekolah yang dipimpinnya. 2. Membimbing para guru dalam melaksanakan tugas kewajibannya. 3. Menetapkan buku-buku pelajaran yang akan dipakai. 4. Mengawasi kedisplinan guru-guru/wali kelas dalam melaksanakan tugas sehari-hari. 5. Menegur guru-guru/wali kelas yang tidak bertanggung jawab atas tugasnya. 6. Memelihara ketertiban dan kerjasama yang baik antara guru-guru. 7. Memberi bahan-bahan serta meneliti dan mengurus statistik guru-guru dan murid-murid, termasuk data personal. 8. Melaksanakan kurikulum secara efektif dan efisien. 9. Memberi laporan kepada Kanwil Depdikbud tentang perkembangan sekolah, pendidikan, pengajaran dan rekapitulasi murid-murid. 10. Mengawasi agar segala peraturan dan ketentuan yayasan dapat berjalan lancar dan terlaksana dengan sebaik-baiknya.
54
11. Melakukan supervisi terhadap kinerja guru-guru/wali kelas. 12. Mengadakan rapat guru minimal dua bulan sekali. 13. Berhak memberhentikan murid-murid yang melanggar peraturan sekolah. 14. Berhak untuk memberikan saran kepada pimpinan yayasan. 15. Menjaga kewibawaan guru-guru di hadapan anak didik dan masyarakat umumnya. 16. Membimbing semua guru dan tenaga kerja dalam pimpinannya. 17. Berhak mengarahkan guru-guru, pegawai, dan pesuruh sekolah. b. Wakil Kepala Sekolah •
Bidang Kurikulum/Edukatif 1. Membantu kepala sekolah mengurus kegiatan intra kurikuler. 2. Memproses, merencanakan, dan melaksanakan segala usaha pengembangan pendidikan pengajaran dan kurikulum pada tingkatan TK-SDSMP-SMU-SMK. 3. Mengatur proses belajar mengajar. 4. Menyusun program tahunan dan semester, termasuk pembagian tugas mengajar. 5. Menyusun jadwal pelajaran per-tahun/semester/caturwulan termasuk penetapan jenis mata pelajaran keterampilan (wajib dan pilihan). 6. Mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pelajaran dan alokasi waktu yang digunakan. 7. Mengatur dan mencatat hasil pelaksanaan tes belajar (ujian sub sumatif, sumatif, ujian akhir, EBTA/EBTANAS). 55
8. Menetapkan kriteria penilaian. 9. Menyusun laporan kemajuan belajar siswa. 10. Mengatur usaha-usaha peningkatan/perbaikan mutu pengajaran. 11. Memberi bahan informasi secara obyektif kepada kepala sekolah yang meliputi: a) prestasi belajar mengajar bidang studi/mata pelajaran, b) sikap profesional, c) ketrampilan beradministrasi, d) kewibawaan guru, e) loyalitas, f) dedikasi guru, dan lain-lain. 12. Mengadakan evaluasi bersama kepala sekolah dan guru-guru mengenai rencana kerja. 13. Membantu kepala sekolah mengadakan perhitungan dan evaluasi hasil ujian EBTA. 14. Mengembangkan pendidikan pengajaran dan kurikulum. 15. Memeriksa apakah daftar kumpulan nilai rapor diisi oleh guru kelas pada waktunya. 16. Memberi tuntunan pada guru-guru dalam penyusunan Satuan Pelajaran dengan berpedoman pada kurikulum Depdikbud dan sesuai dengan petunjuk dari kepala sekolah. 17. Mewakili kepala sekolah apabila berhalangan atau sedang melakukan tugas luar.
56
18. Menegur guru dalam kelalaian tugas. 19. Membuat laporan persentasi daya serap dan pencapaian target siswa percaturwulan/semester kepada direksi pendidikan dan pengurus yayasan. •
Bidang Administrasi 1. Mengatur, memproses dan menyimpan seluruh pengadministrasian kegiatan
pendidikan
yang
menunjang
pelaksanaan
kurikulum,
pengembangan pendidikan dan pengajaran mulai dari tingkatan TK sampai dengan tingkatan SMU. 2. Mengatur, mengarahkan dan mengkoordinasi seluruh arus surat menyurat, laporan kerja, laporan bulanan, dan laporan kegiatan pendidikan. 3. Bertanggung jawab atas stempel sekolah. 4. Penghubung secara administrasi antara kepala sekolah dengan wakil-wakil kepala sekolah atau sebaliknya. 5. Dalam pelaksanaannya harus trampil dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan seluruh pekerjaan pegawai administrasi yang berada di bawah naungan dan tanggung jawabnya. 6. Bertindak sebagai notulis pada setiap Rapat Pimpinan (RAPIM), Rapat Koordinasi Pimpinan (RAKORPIM), rapat dewan guru dan rapat yang bersifat umum untuk kegiatan sekolah. •
Bidang Kesiswaaan 1. Membantu
kepala
sekolah,
wali
kelas,
pembentukan/pemeliharaan disiplin sekolah. 57
dan
guru-guru
dalam
2. Membantu kepala sekolah dalam pelaksanaan 5-K. 3. Mengusahakan/memelihara agar murid-murid berdisplin kuat, baik perorangan maupun keseluruhan. 4. Mengadakan hubungan dengan guru-guru kelas mengenai murid yang melanggar disiplin sekolah. 5. Menerima laporan dari guru kelas mengenai murid yang melanggar disiplin sekolah. 6. Mengadakan hubungan langsung dengan para orang tua/wali murid yang melanggar disiplin sekolah. 7. Menyelidiki sebab-sebab yang mengakibatkan seseorang murid melanggar disiplin sekolah. 8. Mendidik murid-murid agar berjiwa disiplin. 9. Menyampaikan kepada kepala sekolah mengenai pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh guru dan murid. 10. Berhak mengambil tindakan pemberhentian murid, harus diketahui dan disetujui kepala sekolah terlebih dahulu. 11. Berhak mengambil tindakan hukum disiplin bagi murid yang melanggar peraturan. 12. Memberi laporan mingguan, bulanan dan semester kepada kepala sekolah mengenai: a) jumlah murid yang melanggar disiplin dengan perincian nama murid, kelas, berikut jenis pelanggaran, b) cara yang dipergunakan untuk memperbaiki disiplin murid tersebut,
58
c) hasil yang dicapai, serta d) keadaan umum disiplin murid-murid. 13. Memeriksa buku harian kelas dan 5-K. 14. Berhak untuk memanggil orang tua/wali murid untuk berkonsultasi tentang kenakalan/pelanggaran disiplin sekolah maupun prestasi siswa. 15. Membantu penyelenggaraan program Bimbingan dan Penyuluhan di bidang pelayanan pribadi siswa. 16. Membantu guru dan staf sekolah lainnya dalam membina pribadi siswa. 17. Menyusun alat-alat penilaian serta membantu penyelenggaraan penilaian siswa. 18. Membantu memberikan penjelasan tentang kebijakan sekolah, situasi dan perkembangan sekolah kepada masyarakat, teristimewa kepada orang tua siswa. 19. Mewujudkan kerjasama yang baik dengan wali kelas dan guru-guru dalam menyukseskan program kerja bidang disiplin dan pembinaan siswa. 20. Bertindak sebagai koordinator bimbingan dan penyuluhan untuk membantu kepala sekolah dalam menyelesaikan kasus-kasus siswa guna kelancaran proses belajar mengajar. 21. Bekerja sama dengan wali kelas dan guru dalam melaksanakan tugastugas bimbingan dan penyuluhan. 22. Mempertanggungjawabkan
pelaksanaan
program
bimbingan
dan
penyuluhan kepada wakil kepala sekolah bidang kurikulum atau kepada kepala sekolah.
59
23. Bertanggung jawab atas semua inventaris sekolah dalam rangka menunjang kegiatan ekstrakurikuler. 24. Berhak menegur/memberikan peringatan kepada siswa yang tidak melaksanakan tugas kurikuler. c. Guru Wali Kelas 1. Mengusahakan agar ketertiban kelas selalu terpelihara. 2. Memberikan bimbingan kepada murid. 3. Mengatur murid-murid dalam pembagian kerja membersihkan kelas setiap hari. 4. Mengawasi pelaksaan 5-K. 5. Memeriksa pengisian daftar absen murid. 6. Menyampaikan kepada wakil kepala sekolah, hal-hal pelanggaran disiplin murid kelasnya, bila dianggap perlu. 7. Memberikan tuntunan/pembinaan kepada murid yang melanggar disiplin. 8. Memberi hukuman disiplin kepada murid yang melanggar disiplin. 9. Mengusulkan kepada wakil kepala sekolah untuk mengeluarkan surat peringatan kepada murid-murid yang absen karena alpa (3 hari dalam 1 bulan). 10. Memeriksa pengisian buku harian kelas dan 5-K. 11. Menyerahkan kepada wakil kepala sekolah, buku harian kelas dan 5-K, untuk diteliti dan diproses. 12. Menentukan angka nilai mengenai kelakuan, kerajinan dan kerapihan dari murid kelasnya. 60
13. Memasukkan angka nilai rapor setelah diterima dari guru bidang studi yang bersangkutan ke dalam daftar kumpulan nilai rapor. 14. Mengisi buku rapor murid kelasnya tepat pada waktu yang sudah ditentukan. 15. Menentukan murid yang naik/tinggal kelas, berdasarkan norma-norma yang sudah ditetapkan. 16. Membantu kelancaran pembayaran uang sekolah dari murid kelasnya. 17. Menyerahkan daftar kumpulan nilai rapor kelasnya pada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah. 18. Guru pengawas harus senantiasa berada pada lingkungan pos tempat dia mengawas/piket. 19. Wajib menjadi guru pengawas pada setiap ujian caturwulan/semester dan ujian EBTA/EBTANAS. d. Guru 1. Berusaha membantu kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dalam melaksanakan pekerjaan perguruan demi kemajuan pendidikan serta perkembangan perguruan pada umumnya. 2. Melaksanakan dengan sebaik-baiknya tugas yang diberikan wakil kepala sekolah. 3. Berusaha membantu guru wali kelas mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran. 4. Mendidik dan membina murid-murid.
61
5. Wajib menegur dan mengoreksi murid-murid yang melanggar peraturan sekolah. 6. Menghadiri rapat sekolah yang diadakan kepala sekolah maupun pengurus yayasan. 7. Ikut serta mengambil bagian dalam aktifitas luar sekolah, seperti: a) perlombaan, b) perayaan, c) dan lain sebagainya, guna memberikan pengawasan dan pertolongan seperlunya. 8. Menyusun program pengajaran per-caturwulan/semester sesuai mata pelajaran dan tingkat kelas yang dipegangnya. 9. Menyerahkan program pengajaran yang telah disusun dan diserahkan kepada kepala sekolah. 10. Membuat Satuan Pelajaran (SP) sesuai dengan program pengajaran yang telah disusun. 11. Menyampaikan laporan hasil ujian sub sumatif dan tugas kurikuler kepada kepala sekolah/wakil kepala sekolah. 12. Memberi ujian susulan/tugas tambahan kepada siswa yang absen karena sakit/izin. 13. Mempunyai buku nilai dan melakukan pengisian nilai-nilai dengan cermat dan teratur, sesuai dengan mata pelajaran dan kelas yang diajar.
62
14. Bekerja sama dalam melaksanakan tugas, terutama dengan guru mata pelajaran kelas paralel, tentang materi pelajaran, penggunaan metode pengajaran serta daya serap siswa yang dicapai. 15. Berusaha mempertinggi mutu dan minat belajar murid-murid. 16. Memberikan kepada siswa pendidikan budi pekerti. e. Kepala Laboratorium 1. Membimbing, mengelola, dan melaksanakan praktikum untuk para anak didik. 2. Menyiapkan dan menyusun buku penuntun praktikum dengan tidak bertentangan dengan pelajaran dan kurikulum bidang studi yang bersangkutan. 3. Memberikan laporan tentang hasil dan kemajuan praktikum dari setiap siswa kepada guru/wali kelas yang bersangkutan. 4. Wajib menghadiri setiap rapat yang diadakan oleh kepala sekolah. 5. Wajib memakai pakaian seragam dinas sekolah tanpa pengecualian, pada saat menjalankan tugas praktikum lab. 6. Turut bertanggung jawab atas maju mundurnya pelajaran yang bersangkutan. 7. Menyampaikan kepada kepala sekolah dengan tembusan kepada pimpinan yayasan tentang program kerja praktikum yang akan dilaksanakan, setelah disetujui baru dapat dilaksanakan. 8. Seluruh komponen bahan-bahan dan alat-alat yang berada di setiap laboratorium menjadi tanggung jawab kepala laboratorium, setiap ada 63
kerusakan harus segera dilaporkan untuk mendapat penggantian seperlunya dengan diikutsertakan alasan dan penjelasan-penjelasannya. 9. Kepala laboratorium diberi wewenang untuk membuat tata tertib acara/peraturan praktikum sesuai dengan kebutuhannya dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari kepala sekolah. 10. Membuat laporan berkala per tiga bulan terhadap unit-unit dan alat-alat lab yang merupakan laporan inventarisasi kepada kepala sekolah dengan tembusan pimpinan yayasan.
64
3.5 Data Flow Diagram 3.5.1 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram DFD yang menjelaskan secara global mengenai aliran data pada sistem yang sedang berjalan. Berikut diagram konteks dari sistem administrasi SMU Bhinneka Tunggal Ika.
Daftar absen murid
Daftar absen guru Laporan absensi kelas Jadwal mengajar Rancangan jadwal
Jadwal pelajaran
Murid
Rapor murid
Guru
Data murid Daftar absen murid terisi Data murid tahun ajaran baru Pembagian kelas Sistem Administrasi Bhinneka Tunggal Ika
Kurikulum
Nilai mata pelajaran Jadwal sementara Daftar absen guru terisi Data guru
Jadwal sementara Jadwal
Staff
Laporan absensi kelas Laporan absensi guru Laporan prestasi murid
Gambar 3.2 Diagram Konteks sistem yang sedang berjalan
65
3.5.2 Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan
3.5.2.1 Flowchart Absensi Murid Tata Usaha
Ketua Kelas
Wali Kelas
Daftar Kelas
Daftar Absensi
Daftar Absensi terisi
Menyusun Daftar Absensi
Mengabsen siswa
Memeriksa Absensi
Daftar Absensi
Daftar Absensi terisi
Daftar Absensi terisi
Guru BP
Daftar Absensi terisi
Membuat rekap
Laporan Absensi Siswa
Laporan Absensi Siswa
Gambar 3.3 Flowchart absensi murid Berikut ini adalah penjelasan mengenai flowchart absensi murid: a. Tata usaha memberikan daftar absensi masing-masing kelas. b. Ketua kelas masing-masing kelas mengabsen siswa yang hadir. c. Daftar absensi diperiksa oleh wali kelas masing-masing kelas untuk diserahkan kepada guru BP. d. Guru BP kemudian membuat rekap untuk diberikan kepada bagian tata usaha sebagai inventaris.
66
3.5.2.2 Flowchart Jadwal
Gambar 3.4 Flowchart jadwal Berikut adalah penjelasan mengenai flowchart penjadwalan: a. Kepala sekolah menyusun rencana jadwal dan kemudian menyerahkan tugas kepada wakil kepala sekolah. b. Wakil kepala sekolah mengumpulkan sekaligus menyusun jadwal dari tiap-tiap guru bidang studi. c. Berdasarkan jadwal tersebut, wakil kepala sekolah menyusun jadwal pelajaran untuk masing-masing kelas.
67
d. Hasilnya berupa dokumen penjadwalan rangkap dua: •
Rangkap pertama berisi jadwal pelajaran murid, dibagikan ke masing-masing kelas.
•
Rangkap kedua berisi jadwal mengajar guru, dibagikan kepada masing-masing guru.
3.5.2.3 Flowchart Penilaian
Gambar 3.5 Flowchart penilaian Berikut adalah penjelasan mengenai flowchart penilaian: a. Guru mengadakan ulangan kemudian mengoreksi hasil ulangan. b. Kemudian hasil ulangan tersebut dimasukkan ke dalam SAS.
68
c. Pada akhir semester, operator SAS akan menyusun kembali hasil ulangan dari masing-masing mata pelajaran untuk mendapatkan laporan nilai akhir untuk diserahkan kepada wali kelas. d. Wali kelas menulis rapor berdasarkan laporan nilai akhir dari SAS.
3.5.3 Diagram Level 1 Diagram level 1 adalah diagram DFD yang menjelaskan lebih detil mengenai proses pertukaran data pada sistem yang sedang berjalan. Diagram level 1 merupakan turunan dari diagram konteks yang telah dibuat sebelumnya. Berikut adalah diagram level 1 dari sistem administrasi SMU Bhinneka Tunggal Ika.
69
Murid
Data murid
1.0 Registrasi Data Guru & Murid
Data guru
Data murid tahun ajaran baru Data murid
Data murid tahun ajaran baru
2.0 Membuka Tahun Ajaran Baru
Pembagian kelas Kurikulum
Murid
Data guru
Guru
Kelas yang dibuka
Mata pelajaran sesuai kurikulum
Guru
Kelas
Data kelas
Mata Pelajaran
Jadwal
Data mata pelajaran
Jadwal
3.0 Jadwal Guru & Murid
Rancangan jadwal Jadwal sementara Jadwal mengajar Jadwal pelajaran
Staff
Jadwal Jadwal sementara
Laporan absensi guru
Murid
Daftar absen murid terisi Daftar absen murid Daftar murid Daftar kelas
Murid
Data kelas
4.0 Absen Guru & Murid
Laporan absensi kelas Daftar absen guru terisi Daftar absen guru Daftar guru
Absensi murid
Absensi guru
Absen Murid
Absen Guru
Guru
Nilai matpel
Kelas 5.0 Simpan Nilai
Data absen murid Mata Pelajaran
Nilai
Data murid Rapor murid
Guru
6.0 Tulis Rapor
Nilai murid
Staff Laporan prestasi murid
Gambar 3.6 Diagram Level 1 sistem yang sedang berjalan
70
3.6 Mission Statement dan Mission Objective Langkah awal dari membangun sebuah aplikasi basisdata adalah mengidentifikasikan tujuan utama dari aplikasi basisdata yang akan dibuat. Setelah mission statement teridentifikasi selanjutnya adalah mengidentifikasi mission objective yang mengidentifikasi tugas-tugas tertentu yang harus dapat didukung aplikasi basisdata.
3.6.1 Mission Statement Untuk memelihara dan mendukung data mengenai kegiatan belajar mengajar serta mempermudah penyampaian informasi kepada murid, guru, dan orang tua.
3.6.2 Mission Objective •
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data murid.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data guru.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data nilai.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data jadwal.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data mata pelajaran.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data absensi murid.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data absensi guru.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data ekstrakurikuler.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data forum.
•
Untuk mengatur (insert, update dan delete) data kelas.
•
Menampilkan pencarian data murid.
71
•
Menampilkan pencarian data guru.
•
Menampilkan pencarian data ekstrakurikuler.
•
Menampilkan pencarian data kelas.
•
Memberikan laporan mengenai nilai.
•
Memberikan laporan mengenai jadwal.
•
Memberikan laporan mengenai absensi guru.
•
Memberikan laporan mengenai absensi murid.
72
3.7 Batasan Sistem Batasan sistem atau system boundary merupakan tahap definisi batasan-batasan dan ruang lingkup dari sistem aplikasi basisdata dilihat dari sudut pandang penggunanya.
Gambar 3.7 Batasan Sistem (system boundary)
73
3.8 User View Mendefinisikan apa yang dibutuhkan oleh aplikasi basisdata dari sudut pandang job role tertentu. Tabel 2.1 Cross reference dari user view Data
User
Murid
Guru
Orang Tua
X
Guru Murid
X
X
Nilai
X
X
Jadwal
X
X
X
Absensi
X
X
X
Forum
X
X
X
Ekstrakurikuler
X
X
X
Dari tabel di atas dapat dilihat persamaan dalam hal kebutuhan data antara user view murid, orang tua dan guru sehingga dapat dikelompokkan menjadi satu user view.
3.9 Analisis Kebutuhan Informasi 3.9.1 Data Requirement Informasi yang dibutuhkan antara lain: •
Guru SMU Bhinneka Tunggal Ika memiliki banyak guru. Data yang
diperlukan pada guru termasuk nomor induk kepegawaian guru, nama, biodata guru, mata pelajaran yang diajar.
74
•
Murid Murid memiliki kelas tempat mereka belajar. Data yang diperlukan
pada murid termasuk nomor induk murid, nama, biodata murid, dll. Selain itu diperlukan juga data mengenai orang tua atau wali dari murid antara lain: nama orang tua atau wali, biodata orang tua, pekerjaan, dll. •
Mata Pelajaran Data yang disimpan pada mata pelajaran adalah data tentang mata
pelajaran yang akan diadakan dan termasuk dalam kurikulum yang berlaku. •
Kelas Data yang disimpan adalah data tentang kelas yang ada di SMU
Bhinneka Tunggal Ika. Juga di dalamnya termasuk data tentang nama kelas, tingkat kelas dan jurusan. •
Jadwal Data yang disimpan pada jadwal adalah jadwal pelajaran. Data
tentang urutan mata pelajaran pada setiap kelas beserta siapa pengajarnya. •
Absensi Ada dua macam absensi yaitu absensi guru dan absensi murid.
Data yang disimpan adalah data kehadiran murid dan guru beserta tanggal absennya. •
Nilai Data yang disimpan pada nilai adalah hasil belajar murid di kelas
pada setiap mata pelajaran yang diberikan oleh guru.
75
•
Ekstrakurikuler Data yang diperlukan termasuk data mengenai ekstrakurikuler
tersebut dan siapa saja yang mengikuti ekstra kurikuler tersebut serta siapa guru yang membimbing. •
Forum Menyimpan diskusi antara murid dan guru.
3.9.2 Transaction Requirement Data entry •
Memasukan detil data untuk jadwal.
•
Memasukan detil data untuk murid baru dan orang tua/wali.
•
Memasukan detil data untuk guru.
•
Memasukan detil data untuk kelas.
•
Memasukan detil data untuk mata pelajaran.
•
Memasukan detil data untuk forum.
•
Memasukan detil data untuk absensi murid dan absensi guru.
•
Memasukan detil data untuk nilai hasil belajar murid.
•
Memasukan detil data untuk ekstrakurikuler.
Data update/deletion •
Update detil data murid dan orang tua/wali.
•
Update detil data guru.
•
Update detil data nilai.
76
•
Update detil data absensi murid dan absensi guru.
•
Update/delete detil data jadwal.
•
Update/delete detil data ekstrakurikuler.
•
Update/delete detil data mata pelajaran.
•
Update/delete detil data kelas.
•
Delete detil data forum.
Data query Beberapa query yang dibutuhkan oleh user (murid dan guru): •
Melihat daftar detil data mengenai murid.
•
Melihat daftar detil data mengenai guru.
•
Melihat daftar detil data mengenai kelas.
•
Melihat daftar detil data jadwal.
•
Melihat detil data nilai pelajaran.
•
Melihat siapa saja yang mengikuti ekstra kurikuler tertentu.
3.9.3 General System Requirement General system requirement merupakan perkiraan dari besarnya sistem basisdata yang dibutuhkan pada saat inisialisasi dan perkiraan perkembangan saat pengimplementasian.
3.9.3.1 Initial Database Size (1) Kira-kira terdapat 30 anggota guru yang mengajar.
77
(2) Kira-kira terdapat 450 data murid dan orang tua yang ada sekarang. (3) Kira-kira terdapat 15 mata pelajaran yang ada sekarang. (4) Kira-kira terdapat 5 ekstrakurikuler yang ada sekarang. (5) Kira-kira terdapat 8 jam pelajaran dalam sehari.
3.9.3.2 Database Rate Growth (1) Kira-kira terdapat 150 murid yang lulus setiap tahunnya. (2) Kira-kira terdapat 150 murid yang masuk setiap tahunnya. (3) Kira-kira terdapat 4 nilai ulangan untuk setiap mata pelajaran setiap semeternya. (4) Setiap hari ada absensi untuk setiap siswa dan guru.
3.9.3.3 The Types and Averages Number of Record Searches (1) Pencarian untuk detil dari jadwal kira-kira 50 kali dalam sehari. (2) Pencarian untuk detil dari nilai kira-kira 100 kali dalam sehari. (3) Pencarian untuk detil dari absensi kira-kira 450 kali dalam sehari.
3.9.3.4 Security (1) Basisdata harus terlindung password. (2) Setiap user harus memiliki hak akses terhadap basisdata sesuai dengan user view-nya seperti murid, orang tua, dan guru. (3) Anggota user hanya melihat data sesuai dengan kebutuhannya.
78
3.9.3.5 Backup dan Recovery Basisdata harus di-backup minimal seminggu sekali.
3.9.3.6 Legal Issue Basisdata sebagai tempat penyimpanan data murid, orang tua dan guru harus sesuai dengan aturan pemerintah setempat. Masalah legalnya harus diselidiki, dipelajari dan diimplementasikan.
3.10 Permasalahan yang Dihadapi Setelah menganalisis sistem yang sedang berjalan pada SMU Bhinneka Tunggal Ika, maka permasalahan yang dihadapi antara lain: 1. Data kurang terorganisir sehingga menyulitkan pihak sekolah untuk memperoleh data operasional yang dibutuhkan.. 2. Dalam jangka panjang, pembukuan secara manual yang digunakan untuk kegiatan operasional dapat mengurangi kinerja sekolah untuk menyediakan data secara cepat dan akurat. 3. Kesulitan dalam penyebaran informasi kepada orang tua murid, murid dan guru secara cepat dan menyeluruh terutama saat liburan panjang. 4. Kurangnya informasi bagi para orang tua murid mengenai perkembangan nilai anaknya. Hal ini dikarenakan hasil nilai ulangan yang dibagikan kepada murid seringkali tidak sampai ke orang tua murid.
79
3.11 Usulan Pemecahan Masalah Berikut adalah beberapa usulan untuk mengatasi permasalahan yang diuraikan diatas: •
Membuat sistem basisdata mengenai data penjadwalan, penilaian, forum, absensi dan ekstrakurikuler dimana sistem yang baru ini dapat membantu mengatasi atau mengurangi kelemahan pada sistem yang sedang berjalan saat ini.
Mengintegrasikan sistem basisdata dengan aplikasi web dinamis yang dapat membantu semua pihak dalam memperoleh data.
80