Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP BUDIPEKERTI SISWA KELAS XI SMK MABA’UL HISAN GANDUSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL PENELITIAN Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Bimbingan dan Konseling pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
FIKKY SEPTA KURNIA NPM. 11.1.01.01.0529
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
[email protected]
Fikky Septa Kurnia | 11.1.01.0529 FKIP –Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Fikky Septa Kurnia | 11.1.01.0529 FKIP –Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Fikky Septa Kurnia | 11.1.01.0529 FKIP –Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA TERHADAP BUDIPEKERTI SISWA KELAS XI SMK MAMBA’UL HISAN GANDUSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 FIKKY SEPTA KURNIA 11.1.01.01.0529 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Prodi Bimbingan Konseling
[email protected] Dra. ENDANG RAGIL W.P, M.Pd dan YOERIN ERNAWATI, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK
Fikky Septa Kurnia : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Budi Pekerti Siswa Kelas Xi Smk Maba’ul Hisan Gandusari Kabupateb Blitar Tahun Pelajaran 2014-2015 .Skripsi, Bimbingan Dan Konseling,Fakultas Keguruan Imu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri, 2015 Kata Kunci: Pola Asuh orang Tua, Budi Pekerti Siswa. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti, bahwa orang tua tidak berfikir panjang mengenai pola asuh orang tua terhadap anak yang baik serta menganggap dengan tercukupinya kebutuhan-kebutuhan materiil menjadi jaminan seorang anak akan bahagia sehingga mereka tidak mautahu kepentingan dan kebutuhan anak secara spritual dan emosional. Namun banyak pula orang tua yang merasa bahwa semua ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru, sehingga diabaikan tugas penting/peran orang tua yang menentukan karakter serta kecedasan anak dimasa depan. Agar sukses sesuai harapan, orang tua harus menerapkan pola asuh yang tepat terhadap anak. Kesalahan yang terjadi dapat berdampak buruk bagi masa depan anak, baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotor (perilaku). Permasalahan penelitian ini adalah Adakah Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Budi Pekerti Siswa Kelas XI SMK Mamba’ul Hisan Gandusari Kabupaten Blitar, Tahun Pelajaran 2014-2015 Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas XI SMK Mamba’ul Hisan Gandusari. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan instrument berupa angket untuk mengumpulkan data pola asuh orang tua dan budi pekerti siswa. Sedangkan dalam menganalisa hasil data yang telah diperoleh dari angket, peneliti menggunakan analisis statistik “Uji t” untuk menguji hipotesis.
Blitar, 13 Agustus 2015
Penulis
Fikky Septa Kurnia | 11.1.01.0529 FKIP –Bimbingan Konseling
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Kata Kunci : POLA ASUH ORANG
masa
depan
TUA, BUDIPEKERTI SISWA
dari segi kognitif, afektif, maupun
nama baik orang tua juga terancam. Keluarga
A. Latar Belakang Masalah.
menganggap tua
itu
tua
yang
bahwa pola asuh orang saja,
dan
tidak
mempengaruhi terciptanya budi pekerti siswa yang baik dan menganggap dengan
tercukupinya
kebutuhan-
kebutuhan materiil menjadi jaminan seorang
anak
akan
bahagia
dan
memiliki budipekerti yang baik pula,
dan
menentukan
Apabila keluarga tidak ikut terlibat dalam menanamkan nilai akan menjadi hambatan bagi perkembangan anak. Oleh karena itu, keluarga juga harus ikut terlibat dan aktif membantu anak dalam mengembangkan nilai kebaikan bahkan keluarga perlu mengerti nilai apa yang diberikan di sekolah dan perlu didukung dalam kehidupan keluarga.
sehingga mereka tidak mau tahu kepentingan
sangat
berhasil atau tidaknya penanaman nilai.
orang
sama
baik
psikomotor (perilaku)., begitupun dengan
PENDAHULUAN
Banyak
anak,
kebutuhan
anak
Sebagaimana telah ditegaskan oleh Syamsul Bachri Thalib (2010: 68),
secara
bahwa pola asuh orang tua adalah
emosional. Namun banyak pula orang
suatu mekanisme yang secara langsung
tua yang merasa bahwa semua ini
membantu
sepenuhnya menjadi tanggung jawab
sosialisasi dan secara tidak langsung
guru, sehingga diabaikan tugas penting
mempengaruhi internalisasi nilai-nilai
yang menentukan masa
sehingga anak lebih tanggap terhadap
anaknya.Maka
Agar
depan anaksukses
sesuai
anak
mencapai
upaya sosilisasi
melalui
tujuan
berbagai
dengan
bentuk kompetensi interaksi sosial.
harapan, orang tua harus menerapkan
Pola
pola asuh yang tepat terhadap anak.
kesempatan
Kesalahan yang terjadi karena salahnya
memperoleh
penerapan pola asuh orangtua kepada
ketrampilan
anak
dorongan dan diskusi serta adanya
dapat berdampak buruk bagi
asuh
orang
tua
kepada
memberikan anak
berbagai melalui
untuk bentuk
eksplanasi,
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pengakuan dari pihak orang tua (Darling
anak dalam menimbang baik buruk
dan Steinberg, dalam Grusec, 1997).
tingkah laku, tabiat, perangai, akhlak,
Menurut Stewart dan Koch (1983: 178)
dan watak seseorang. Dengan budi
terdiri dari tiga kecenderungan pola
pekerti,
asuh orang tua yaitu pola asuh otoriter,
apakah perilaku itu baik atau buruk,
pola asuh demokratis, dan pola asuh
bertentangan atau tidak dengan nilai atau
permisif.
moral yang ada, benar atau salahnya
Orang tua adalah pemegang
seseorang
dapat
menilai
perbuatan seseorang itu.
peranan terpenting dalam membentuk
Dalam
penumbuhkan
akhlak dan budi pekerti anak. Budi
pekerti
pekerti adalah induk dari segala etika,
dengan
tata krama, tata susila, perilaku baik
kehidupan kepada anak sejak dini.
dalam
Pertama adalah nilai tanggung jawab
kehidupan
sehari-hari.
anak,
dapat
budi
dilakukan
menerapkan
Penanaman budi pekerti sangat penting
yang
karena menjadi dasar supaya anak
membiasakan diri dalam menyelesaikan
hingga dewasa dapat membawa diri
tugasnya dengan baik. Kemudian yang
sekaligus nama baik keluarga dan
kedua adalah nilai toleransi yaitu
diterima
di
membiasakan anak untuk menghargai
bersosialisasi,
perbedaan dengan orang lain. Ketiga,
masyarakat,
dalam mampu
pergaulan
mengajarkan
nilai-nilai
mempunyai budaya malu, mempunyai
nilai
sikap mendahulukan kepentingan oang
membiasakan
lain,
dengan
peka
lingkungan,
dan
peduli
kepada
mempunyai kebiasaan
kejujuran
padanya,
yaitu
anak
apa
anak
dengan
bertindak
yang
tidak
untuk
baik
dipercayakan
berbohong
yang
hidup cinta damai, penuh kasih sayang
dapat merugikan diri sendiri dan orang
dan menghormati dalam keluarga dan
lain.
masyarakat.
Namun pada kenyataannya, budi
Hal ini ditegaskan oleh (Nana
pekerti para remaja saat ini sangat
Sudjana dan Ibrahim, 2011:179) bahwa
memprihatinkan. Karena kompleknya
budi pekerti adalah bentuk manifestasi
permasalahan
keluarga
di
negara
2
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kita,begitu juga dengan etika pergaulan
Terhadap Budi Pekerti Siswa Kelas XI
remaja sudah berbeda dengan zaman
SMK Mamba;ul Hisssan Gandusari
dulu, karena sudah terpengaruh etika
Kabupaten
atau kehidupan dari barat, pola asuh
2014-2015”.
yang diterapkan pun tidak dapat disamaratakan
dengan
yang
lain.
Blitar
Tahun
pelajaran
B. Rumusan Masalah
Peran masingmasing keluarga dalam
Berdasarkan pembatasan masalah di
mendidik budi pekerti anak pun
atas, maka dalam penulisan skripsi ini
tidak dapat disamakan satu keluarga
diketengahkan rumusan masalah sebagai
dengan keluaga lain. Oleh karena itu,
berikut:
bentuk pola asuh orang tua masih menjadi masalah di negara ini. Hal ini dapat dilihat dari perilaku anak dalam kehidupan sosial, baik saat berada di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. yang
ada
Dari
berbagai
seperti
“Adakah pengaruh pola asuh orang tua terhadap budi pekerti siswa kelas XI di
Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 20142015.”
kasus
minum-minuman
C. Tujuan Penelitian
keras, mengkonsumsi sabu-sabu, ekstasi dan putau, bahkan banyak remaja yang berani
melakukan
perbuatan
SMK Mamba’ul hisan Gandusari
tidak
senonoh dan tindakan amoral lainnya
Sesuai dengan rumusan masalah yang
akan
diteliti,
maka
tujuan
penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
tanpa rasa malu dan penyesalan yang sangat
menunjukkan
merosotnya
1)
Untuk mengumpulkan data
kesadaran akhlak dan moral di kalangan
mengenai pola asuh orang tua.
remaja (Diknas, 2004: 2)
2)
Untuk mengumpulkan data
mengenai budi pekerti siswa. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik melakukan
penelitian
dengan
judul
“Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pola asuh orang tua terhadap budi pekerti siswa kelas XI di SMK Mamba’ul hisan Gandusari
3
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran
1. Variabel bebas atau variabel yang
2014-201.
mempengaruhi yaitu pola asuh orang tua (x). a) Indikator pola asuh orang tua antara lain:
METODE PENELITIAN
1) Pengasuhan otoriter
A. Variabel Penelitian
2) Pengasuhan otoritatif atau demokratis
Didalam penelitian yang dilaksanakan, istilah
variabel
merupakan
3) Pengasuhan permisif
istilah
yang selalu ada. Variabel adalah gejala-
2. Variabel terikat atau variabel yang
gejala yang menunjukkan variasi, baik
dipengaruhi yaitu budi pekerti siswa (y).
dalam
jenisnya
Gejala-gejala “semua
maupun
yang
objek
yang
tingkatnya.
dimaksud
adalah
menjadi
sasaran
a) Indikator budi pekerti antara lain : 1) Tanggung jawab
penelitian” Sutrisno Hadi, (2000: 224).
2) Toleransi
Pengertian lainnya yang dimaksud variabel adalah
“Objek
penelitian
atau
apa
3) Jujur
saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”
Suharsimi
Arikunto,
(2009:224). Selanjutnya variabel adalah “Konsep yang mengandung atau diberi
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Teknik Penelitian
variasi nilai” LPPM IKIP PGRI Kediri, (2002:13).
Dari
beberapa
Dalam penelitian komparatif, yang
pendapat
diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
dilandasi
dimaksud dengan variabel adalah objek
suatu gejala itu dapat diklasifikasikan, dan
penelitian yang menjadi pusat perhatian dari
hubungan
suatu penelitian.
(sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan dua variabel yang akan diteliti, yaitu :
pada
suatu
gejala
asumsi
bersifat
penelitian
bahwa
kausal
dengan
memfokuskan kepada beberapa variabel saja
pola
hubungan
antara
variabel
yang akan diteliti tersebut selanjutnya 4
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
disebut paradigma penelitian.
untuk
Jadi, paradigma penelitian dalam hal ini
diartikan
yang
sebagai
menunjukkan
pola
pikir
hubungan
antara
variabel yang akan diartikan sebagai pola variabel
yang akan
diteliti
sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
meneliti
pada
populasi
sampel
tertentu
,teknik
sampel
pada
umumnya
secara
atau
pengambilan dilakukan
random pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
penelitian, teori yang digunakan untuk
Karena
data
variabelnya
merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah
menunjukkan kuantitas, maka pendekatan
hipotesis dan teknik analisis statistik yang
yang
digunakan.
kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan
Berdasarkan deskripsi variabel di atas, dapat digambarkan pada gambar di bawah ini:
digunakan
data
Variabel y
Pola asuh
Budi Pekerti
pendekatan
sebanyak-banyaknya
faktor-faktor
mengenai
yang
merupakan
pendukung terhadap pola asuh orang tua, kemudian
Variabel x
adalah
menganalisis
tersebut
untuk
terhadap
budi
mempermudah penafsiran
dicari pekerti dalam atau
faktor-faktor pengaruhnya siswa sehingga memberikan menganalisis
data-data yang diperoleh yakni dengan mengatakan besaran faktor-faktor yang 2. Pendekatan Penelitian
diteliti
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah
pendekatan
kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 15), metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode pada
penelitian filsafat
yang
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
berlandaskan
positivisme, digunakan
Tempat dari penelitian ini adalah di
5
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
SMK MAMBA’UL HISAN Gandusari
yang berjumlah 55 siswa yang terdiri
Kabupaten
Desa
dari kelas XI TKR dan XI Pemasaran
Gandusari
.secara rinci dapat dilihat pada tabel
Blitar.Dusun
Gondang
sanan
Kecamatan
Kabupaten Blitar, Provinsi Jawatimur.
1.1 berikut:
2. Waktu Penelitian
Tabel 1.1
Waktu penelitian ini dilakukan
Populasi penelitian
pada semester genap tahun pelajaran Jumlah siswa
2014-2015
Kelas
Jumlah LK
PR
23
-
23
9
23
32
XI Teknik Kendaraan
D. Populasi dan Sampel
Ringan 1. Populasi
XI
Populasi generalisasi
adalah
wilayah
yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik
ditetapkan oleh dipelajari
Pemasaran
dan
tertentu
2. Sampel
yang
peneliti
untuk
kemudian
ditarik
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Jadi
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:
kesimpulannya populasi adalah jumlah
118). Dalam hal ini Suharsimi Arikunto
keseluruhan yang akan dijadikan untuk
(1989), memberi gambaran bahwa
objek penelitian.
untuk sekedar ancar-ancar dalam pengambilan sampel apabila subjeknya
Berdasarkan populasi
di
atas,
pengertian maka
yang
dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas XI SMK Mamba’ul Hissan Gandusari
kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Selanjutnya, apabila subjeknya lebih dari 100, lebih baik diambil antara 10-15% atau 25% atau lebih.
6
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dalam penelitian ini, sampel
E.
sebagai instrument penelitian. Salah
yang diambil adalah keseluruhan
satu
siswa kelas XI SMK Mamba’ul
melakukan
Hisan Gandusari, karena mengingan
adalah
populasi kurang dari 100.
penelitian
Teknik
Pengumpulan
Data
membuat
angket.
dalam
data
instrumen usaha
Penyusunan
dalam
1. Teknik Pengumpulan Data pengumpulan
pengumpulan
untuk
mengumpulkan data menggunakan
dan
Instrumen Penelitian
Metode
yang dilakukan sebelum
penelitian
instrumen
ini dilakukan
sebagai berikut:
data
dalam
penelitian ini menggunakan metode angket.
a. Menentukan variabel Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu:
Langkah-langkah
pengumpulan
data
XI
dalam penelitian ini adalah:
di
SMK
Mamba’ul
Hissan
Gandusari tahun pelajaran 2014-2015.
a. Persiapan Meminta
izin
kepada
kepala sekolah SMK
terlebih
dahulu
Mamba’ul Hissan untuk melakukan penelitian mengajar,
di
sela-sela karena
jam peneliti
merupakan konselor dari sekolah
2) Budi pekerti siswa kelas XI SMK Mamba’ul
Hissan
Kabupaten Blitar
Gandusari
Tahun pelajaran
2014-2015. Untuk mengumpulan data tentang pola asuh orang tua dan budi
pekerti
siswa
digunakan
instrument angket, yang dibagikan
tersebut.
kepada semua siswa kelas XI SMK
b. Pelaksanaan Pelaksanaan
penelitian
pengumpulan
data dilaksanakan
secara
1) Pola Asuh orang tua siswa kelas
langsung
Kemudian
dan
oleh
peneliti.
dilanjutkan
dengan
pengumpulan data yang merupakan kegiatan yang melancarkan angket
Mamba’ul
Hissan
Kabupaten Blitar
Gandusari
Tahun pelajaran
2014-2015. a. Menentukan indikator Adapun
penentuan
indikator
dan
penjabaran item adalah sebagai berikut :
7
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
bisa menjawab pernyataan dengan jawaban
Tabel 1.2
selalu(S),
kadang-kadang(K)
dan
tidak
pernah(T). N
Varia
Indi
Jenis
o
bel
kator
instrum ah
1
Juml
ent
item
Pola asu 1. Pola
Pernyat
1-10
orang
asuh
aan
tua
otorit
kuesion
11-
(variabl
er
er
20
e bebas)
2. Pola
b. Menentukan skor Pemberian skor untuk tiap jawaban angket item favoreble nilai yang diberikan yaitu untuk jawaban selalu dengan skor 3, kadang-kadang dengan skor 2, dan tidak pernah sesuai dengan skor 1. Untuk jawaban angket item unfavoreble nilai yang diberikan yaitu untuk jawaban selalu
asuh
21-
demo
30
dengan skor 1, kadang-kadang dengan skor 2, dan tidak pernah dengan skor 3.
kratis 3. Pola asuh
Tabel 1.3
permi Pemberian Skor Angket
sif 2
Budipek 1. Tang
Pernyat
erti
gung
aan
siswa
jawab
kuesion
11-
er
20
(variabe l terikat)
2. Toler ansi 3. Jujur
1-10
21-
No kriteria 1
selalu
Favorable Unfavoreble 3
3
2
2
1
1
(S) 2
kadangkadang
30
(K)
Rencana Pengembangan Instrumen 3
Tidak Pernah
a. Menentukan item
(T)
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dimana responden
8
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
anata
2. Instrumen Penelitian
observasi,
wawancara,
diskusi terfokus, dan penyebaran
a. Jenis Data
kuesioner.
1) Data Interval
2) Data Sekunder
Data interval adalah hasil pengukuran
Data sekunder adalah data
yang dapat diurutkan atas dasar kriteria
yang diperoleh dan dikumpulkan
tertentu serta menunjukkan semua sifat
peneliti
yang
ordinal.
yang telah ada (peneliti sebagai
interval
tangan kedua). Data sekunder dapat
ordinal
diperoleh
dimiliki
Kelebihan dibandingkan
oleh
sifat dengan
data data data
dari
berbagai
dari
berbagai
sumber
sumber
adalahh memiliki sifat kesamaan jarak
seperti Biro Pusat Statistik (BPS),
atau memiliki rentang yang sama antara
buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
data yang diurutkan ( Cahya Suryana: 2012) a. Validasi Instrumen dan Reliabilitas
b.Sumber Data
Instrumen Berdasarkan sumbernya, data penelitian
Analisis data merupakan kegiatan
dapat dikelompokkan dalam dua jenis
setelah data dari seluruh responden atau
yaitu data primer dan data sekunder (
sumber data lain terkumpul (Sugiyono
Cahya Suryana: 2012).
2011:147). Adapun langkah-langkah dalam analisis data adalah sebagi berikut :
1) Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
secara
langsung
dari
a) Uji Validitas Sebelum
digunakan
untuk
pengumpulan data, instrumen diuji
sumber datanya. Data primer juga
validitasnya.
disebut data asli atau data baru yang
valid apabila dapat mengungkapkan
memiliki sifat up to date. Untuk
sesuatu yang hendak diukur.
mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulan data primer
Instrumen
dinyatakan
Uji validitas dilakukan untuk
9
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
mengetahui
tingkat
validitas
variabel pola asuh orang tua dan budi
instrument. Instrument dikatakan valid
pekerti yang sesuai dengan indikator-
apabila mampu mengukur apa yang
indikator yang terdapat pada kisi-kisi
diinginkan atau dapat mengungkap
instrument penelitian pola asuh orang tua
data dari variabel yang teliti secara
dan
tepat
kevalidan masing-masing item, hasil r
(Arikunto,
2010:211).
Uji
budi
pekerti.
Untuk
menguji
validitas dalam penelitian ilmiah yang
hitung
merupakan dasar untuk mempercayai
dibandingkan dengan hasil r
bahwa instrument tersebut benar-benar
mengetahui validitas instrumen penelitian
layak digunakan dalam penelitian.
ini peneliti menggunakan siswa kelas XI
Penelitian ini menggunakan validitas konstruk (Construct Validity) dan validitas internal
(Internal
Validity).
Validitas
konstruk digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian variabel pola asuh orang tua dan budi pekerti siswa dengan konstruksi teoritis yang mendasari penyusunan
tes
tersebut.
Sedangkan
validitas internal adalah kesesuaian antara instrument dengan tujuan yang akan diukur. Validitas internal dapat dicapai jika ada kesesuaian antara item pernyataan dengan indikator instrument secara keseluruhan. Peneliti menggunakan validitas internal angket
yang
pernyataan
berisi
karena item-item
yang berhubungan
dengan
pola asuh orang tua dan budi pekerti siswa
dianggap
sudah
mengungkap
yang
berjumlah
20
siswa.
table.
Untuk
Untuk
mengetahui apakah item yang terdapat dalam angket termasuk kategori valid atau tidak, peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.00 for windows. Masrun menyatakan “item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3. Jadi, kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut tidak valid (Sugiyono: 2012). Dari hasil uji validitas angket pola asuh orang tua dapat diketahui bahwa item variabel pola asuh orang tua terdapat 30 item
termasuk dalam kategori valid,
karena skor korelasi setiap item lebih besar dari 0,3. Sedangkan untuk variabel
10
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
budi pekerti siswa juga terdapat 30 item
Dari Hasil uji reliabilitas pola asuh
termasuk dalam kategori valid, karena
orang
tua
menunjukkan
skor korelasi setiap item lebih besar dari
nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,904 dan
0,3 (Sugiyono, 2012: 178). Hasil nilai
budi
validitas secara lebih rinci dapat dilihat
nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,911. Hal ini
pada lampiran 6.
menunjukkan bahwa kedua angket adalah
pekerti
menunjukkan
reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Sufren & Yonathan Natanael, 2013: b) Reliabilitas Instrumen Menurut
Arikunto
61).
(2010:
211) F. Teknik Analisis Data
reliabilitas adalah instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
1. Jenis Analisis
alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak
akan
bersifat
tendensius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.
Metode digunakan
penelitian
adalah
survey komparatif yang berfungsi untuk
orang tua dan budi pekerti siswa kelas XI
yang cukup dapat dipercaya sebagai alat
Gandusari
pengumpul data karena instrument tersebut (Arikunto,
yang
metode
suatu pengertian bahwa sesuatu instrument
baik
dalam
data
menganalisa data tentang pola asuh
Uji reliabilitas menunjukkan pada
sudah
analisa
2010
:
221).
Instrument yang baik tidak akan tendensius mengarahkan responden untuk memilih
di
SMK
Mamba’ul
Hissan
Untuk menguji kebenaran hipotesa dalam penelitian ini menggunakan teknik t-tes yaitu :
jawaban-jawaban tertentu. Uji realibilitas yang digunakan oleh
Keterangan :
peneliti adalah dengan bantuan SPSS 16.00 for windows.
T
: Hasil Analisis
Mx : Rata-rata Nilai Kelompok x 11
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
My : Rata-rata Nilai Kelompok y SDbm: Standart Perbedaan Mean
signifikan , berarti Ho ditolak , Ha diterima. 3. Apabila F-hitung
≤
F-tabel dengan
taraf signifikan 5% maka koefisien F Selanjutnya rumus Teknik Analisis Varians ,
tidak signifikan , berarti gagal menolak Ho.
sebagai berikut :
4. Apabila t-hitung ≥ t-tabel dengan taraf signifikan 1% maka koefisien t sangat signifikan , berarti Ho ditolak , Ha diterima. 5. Apabila t-hitung ≥ t-tabel dengan taraf signifikan
5%
maka
koefisien
t
signifikan , berarti Ho ditolak , Ha
Keterangan :
diterima. V: Variasi
6. Apabila t-hitung < t-tabel dengan taraf signifikan 5% maka koefisien t tidak
A: Antar Kelompok
signifikan , berarti gagal menolak Ho. D: Dalam Kelompok V:KR Kuadrat rata-rata JK: Jumlah Kuadrat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Db: Derajat Kebebasan Norma keputusan 1. Apabila F-hitung ≥ F-tabel dengan taraf
A. Deskripsi Data Variabel
signifikan 1% maka koefisien F sangat signifikan , berarti Ho ditolak , Ha diterima. 2. Apabila F-hitung
≥
F-tabel dengan
Untuk mendiskripsikan data tentang pola
asuh
orang
tua
pengaruhnya
terhadap budi pekerti siswa kelas XI SMK
Mamba;ul
Hissan
Gandusari
taraf signifikan 5% maka koefisien F
12
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kabupaten Blitar Tahun ajaran
2014-
2015, yang berupa hasil angket maka
Tabel 4.1
terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah
Klasifikasi Data Pola Asuh Orang Tua
sebagai berikut: Hasil angket yang telah dianalisis selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel. Setelah
mendiskripsikan
data
Siswa Kelas XI SMK Mamba’ul Hisan Gandusari Kabupaten Blitar Tahun pelajaran 2014-2015
dan
menjelaskannya, maka selanjutnya adalah menganalisa data yang sesuai dengan permasalahan
yang
telah dirumuskan.
Variabel yang menjadi objek penelitian adalah pola asuh orang tua terhadap budi pekerti siswa. Adapun deskripsi data dari kedua variabel itu adalah sebagai berikut:
Inte
Frek
Prosenta Kate Kete
rval
uens
se
Kela
i
Relatif
s
Abs
(1%)
gori
rang an
olut 81-
24
43,6%
Baik
86
Pola Asu h
1. Deskripsi Data Variabel Pola Asuh Orang
Dem
Tua
okrat Data
pola
asuh
orang
tua
is
menunjukkan skor terendah yang dicapai
75-
sebesar
81
85.
69 dan skor tertinggi sebesar
Variabel
pola
asuh
orang
29
52,7%
tua
Sanf
Pola
at
Asu
Baik
h
dibedakan dalam 3 kategori yaitu sangat
Otori
baik, baik, dan rendah. Kategori ini
ter
didasarkan pada besarnya simpangan baku
69-
ideal dan skor rerata tertinggi. Skor setiap
74
individu dapat dilihat dalam lampiran.
2
3,7%
rend
Pola
ah
Asu h Per
13
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Table 4.2
misif N=
Klasifikasi Data Budi pekerti Siswa Kelas
100%
XI SMK Mamba’ul Hisan Gandusari
55
Kabupaten Blitar Tahu Pelajaran 20142015
Dari tabel 4.1 diatas diketahui bahwa pada
interval
frekuensinya 29 Interval
kedua orang
pertama
antar
75
atau 52,7%. antara
Frekuen
-80
81-86
Interva
si
l Kelas
Absolute (t)
rekuensinya 24 orang atau 43,6%. Dengan demikian sebagian besar orang tua kelas XI SMK Mamba’ul Hisan menerapkan pola asuh otoriter.
Prosentas e Relatif
Kategor i
(1%)
Sangat
81-86
12
21,8%
75-80
35
63,7%
Baik
69-74
8
14,5%
Rendah
N = 55
100%
Baik
2. Deskripsi Data Variabel Budi Pekerti
Data tingkat budipekerti siswa menunjukkan skor terendah dicapai sebesar 68 dan skor
Mamba’ul Hisan Gandusari Kabupaten Blitar
tertinggi sebesar 84. Variabel budipekerti
Tahu Pelajaran 2014-2015 adalah baik
dibedakan dalam 3 kategori yaitu : sangat baik, baik dan rendah. Kategori ini didasarkan padabesarnya simpangan baku ideal dan skor rerata tertinggi.Klasifikasi penggolongan data variabel tingkat budipekerti siswa dapat dilihat pada table berikut :
B. Analisis Data Untuk menganalisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif. Selanjutnya diolah dalam bentuk
analisis
kuantitatif
dengan
14
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
maksud untuk membuktikan rumusan
data.
masalah.
analisis
Adapun langkah-langkah
yang
digunakan dalam menganalisa data dari dua variabel yaitu pola asuh orang tua dan budi pekerti siswa adalah sebagai berikut:
ini
diadakan
tabulasi
silang berdasarkan data yang telah ada dalam prosedur analisis data, yaitu antara lain nilai hasil angket tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap budi pekerti siswa kelas XI di
1. Prosedur Analisis Data Dalam prosedur analisis data ini, akan meneliti sebanyak 55 siswa atau
responden,
dengan
mencantumkan nilai hasil angket tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap budi pekerti siswa kelas XI SMK Mamba’ul Hissan Gandusari Kabupaten Blitar tahun ajaran
2014-2015.
Sekaligus
memberikan nilai terhadap data tersebut.
Untuk
lebih
jelasnya
mengenai pemberian nilai pada data
Pada
yang
responden
masuk dapat
dari
para
dilihat
pada
lampiran 9 dan 10.
SMK
Mamba’ul
Gandusari
Kabupaten
Tahun
Pelajaran
Hissan Blitar
2014/2015.
Adapun hipotesis yang diajukan adalah “Adakah pengaruh pola asuh orang tua terhadap budi pekerti siswa kelas XI di SMK Mamba’ul Hissan
Gandusari
Blitar
Tahun
2014/2015.”.
Dimana
Kabupaten Pelajaran semakin
positif pola asuh orang tua, maka akan berpengaruh positif pada budi pekerti siswa, ataupun sebaliknya. Untuk lebih jelasnya mengenai hasil analisis data yang menggunakan tabulasi nilai dan rumus “Uji t” dapat dilihat dalam lampiran. Dari perhitungan
tabel,
kemudian
dimasukkan ke dalam rumus “Uji t”
2. Hasil Analisis Data
sebagai berikut: Analisis
ini
merupakan
kelanjutan dari prosedur analisis
Hasil analisis tentang pengaruh
15
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pola asuh orang tua terhadap budi
diterima.
pekerti siswa kelas XI di SMK Mamba’ul
Hissan
Jadi, dalam hipotesis ini dapat
Gandusari
diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh
Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran
yang positif antara pola asuh orang tua
2014/2015. adalah t = 3,289 (t-
terhadap budi pekerti siswa kelas XI
hitung).
di SMK Mamba’ul Hissan Gandusari Kabupaten
Tahun
Pelajaran
2014 -2015.
3. Interpretasi Hasil Analisis Data
Tabel 4.3
Dari perhitungan dengan rumus uji t di atas, menghasilkan t sebesar 3,289.
Blitar
Hasil Analisis Uji t
Hal ini berarti lebih besar
dari t tabel. Untuk taraf signifikasi 5% sebesar
1,980 maupun pada
taraf signifikasi 1% yaitu 2,576.
t
N db hitun tabe
Hal ini berarti signifikan
C.
t
g 5
11
5
0
3,289
Α=5%
Hipotes is
l 1.98
Siknifik
Meneri
0
an
ma Ha
Pengujian Hipotesis Untuk mencari nilai t tabel dalam
D. Temuan Penelitian
pengujian hipotesis maka db (derajat kebebasan) Nx + Ny = 55 + 55 = 110 2 = 108 dengan demikian db 108 t
Maka,
dalam
penelitian
ini
ditemukan bahwa ada pengaruh yang positif antara pola asuh orang tua
tabel 1% = 2,617 dan 5% = 1,980,
terhadap budi pekerti siswa kelas XI
sehingga t hitung (3,289) ≥ tabel taraf
di SMK Mamba’ul Hissan Gandusari
signifikan 5% = (1,980) maka hasil yang
Kabupaten Blitar Tahun Pelajaran
diperoleh
2014 -2015
adalah
signifikan,
dengan
demikian Ho ditolak, sedangkan H1
16
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
E. Pembahasan Dalam penelitian yang telah dilakukan
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
dengan menggunakan perhitungan rumus uji t diatas menghasilkan t sebesar 3,289 hal ini berarti lebih besar dari t table. Untuk taraf
A. Simpulan
suknifikasi 5% sebesar 1,980 maupun dalam taraf sinifikasi 1% sebesar 2,576 Jadi hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh
pola
asuh
orang
tua
terhadap budi pekerti siswa kelas XI di SMK
Mamba’ul
Hissan
Gandusari
Kabupaten Blitar tahun pelajaran 2014 2015diterima. Sedangkan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil dari pegujian hipotesis yang telah
dianalisis
disimpulkan
tersebut
bahwa
ada
dapat pengaruh
positif antara pola asuh orang tua terhadap budi pekerti siswa kelas XI di SMK Mamba’ul Hissan Gandusari Kabupaten Blitar tahun pelajaran 2014 -
pada
penelitian
2015.
terdahulu yang disusun oleh Khairona Agustina
tahun
2010
yang
berjudul
“Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
B. Implikasi
Akhlak Anak di RT. 003 RW. 04 Kelurahan Bangka, Kemang Utara. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai sampel adalah seluruh penduduk yang berjumlah 342 orang yang terdiri dari 61 keluarga. Hasilnya terdapat pengaruh signifikan antara pola asuh orang tua dan akhlak anak di RT. 003 RW. 04 Kelurahan Bangka, Kemang Utara. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu.
Sesuai dengan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diajukan beberapa kemungkinan atau hal-hal yang dapat diimplikasikan, yaitu: pola asuh orang tua berbanding lurus dengan budi pekerti siswa. Pola asuh orang tua terhadap anak akan berpengaruh
terhadap
sikap
atau
tingkah laku anak tersebut. Model pola
asuh
permisif
yang
diterapkan orang tua mengakibatkan
17
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
budi pekerti anak menjadi rendah,
dengan orang lain. Apabila anak
model pola asuh orang tua otoriter akan
mendapat pola asuh yang baik dari
menyebabkan
orang
cenderung
cara
tidak
berfikir meninggkat
anak dan
tuanya,
kemungkinan
maka anak
kecil untuk
terkadang tumbuh menjadi anak yang
menyimpang pada perilaku sosial
menentang.
yang buruk.
Sedangkan
penerapan
Dengan
model pola asuh otoriter menyebabkan
pola
budi pekerti anak menjadi baik dan
kepada anak, orang tua akan selalu
anak akan menjadi lebih disiplin.
mengetahui sikap dan tingkah laku
Budi pekerti yang baik pada diri anak akan terbentuk apabila anak mendapatkan pola asuh yang
sangat
baik dari orang tuanya. Karena Orang tua dapat membentuk budi pekerti yang sangat baik ataupun sebaliknya
asuh
memberikan yang
sesuai
anak, dalam hal ini mengenai budi pekerti anak. Sehingga orang tua bisa selalu mengontrol perkembangan perilaku anak. Akibatnya, sikap dan perilaku sosial anak yang terbentuk adalah budi pekerti anak yang baik.
pada diri anak. Dan dengan pola asuh demokratis keyakinan anak
akanmenumbuhkan dan
serta
kepercayaan
diri
C. Saran-saran Sehubungan
mendorong tindakan-
tindakan mandiri anak dalam membuat
penelitian
keputusan
menyampaikan
sendiri
yang
akan
berakibat munculnya tingkah laku
dengan
ini,
maka
hasil peneliti
saran-saran
sebagai
berikut :
mandiri yang bertanggung jawab pada diri anak.
Hasilnya
anak-anak
1. Bagi orang tua atau wali murid
menjadi mandiri, mudah bergaul, mampu menghadapi stres, berminat terhadap hal-hal baru dan bisa bekerjasama
Hendaknya orang tua
wali murid
dapat lebih mpeka kepada anak sebagai tanggung
jawabnya
Hal
dapat
ini
dengan
dilakukan
baik. dengan
18
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
memperhatikan tumbuh kembang anak
kejadian yang dialami oleh siswa sekira
baik dari segi fisik, rohani maupun
hal tersebut perlu dicatat, sehingga
hubungan
petugas BK dapat menentukan tindakan
sosialnya
masyarakat.
Sehingga
dengan anak
bisa
lanjutan yang tepat.
tumbuh menjadi
pribadi
yang
baik
dengan DAFTAR PUSTAKA
memiliki budi pekerti yang baik pula. Karena pembentukan kepribadian anak berada penuh ditangan kedua orang tua.
Bachri Thalib, Syamsul. 2010. Psikologi 2. Bagi guru
Pendidikan
Disamping pelajaran
mengajarkan
tertentu,
hendaknya
mata guru
menyisipkan pendidikan budi pekerti disela - sela mengajar, seperti mengingatkan siswa kurang baik,
Berbasis
Analisis
Empiris
Aplikatif. Jakarta: Kencana. Balitbang
Dikbud.
PembelajaranBudi
1995.
Pedoman
Pekerti,.
Jakarta:
Pekerti
Dalam
Pusbang-
yang berceloteh
menegur siswa
kurrandik.
yang Cahyoto,2002.Budi
duduk tidak sopan, dan sebagainya.
Perspektif Pendidikan. Malang : Depdiknas 3. Bagi petugas BK Petugas merupakan
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah BK
atau
pengganti
konselor
orang
tua
kandung di sekolah. Sebab konselor lebih
mengetahui
mengenai
Pusat
Penataran
Guru
IPS
dan
PMP Malang Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001, Yogyakarta: MLPTS.
perkembangan anak didik dibanding guru mata pelajaran. Maka dari itu ,
Oetomo, Hasan. 2012. Pedoman Dasar
konselor harus lebih ekstra hati-hati
Pendidikan Budi Pekerti. Jakarta: Prestasi
dan jeli menghadapi siswa, perhatian
Pustakaraya.
tersebut
dengan
mencatat
suatu
Sufren, Yonathan Natanael. 2013. Mahir
19
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Menggunakan
SPSS
Secara
Otodidak.
Jakarta: Elex Media Komputindo. Sugiyono.
2012.
Metode
Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Zuriah,
Nurul.2011. Pendidikan
Moral
dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi aksara www.google.com
Blitar, 13 Agustus 2015
Pembimbing 1
Pembimbing II
Dra. Endang Ragil W .P , M.Pd
Yoerin Ernawati, M.Pd
NIDN. 1870301002
20
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
21