ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN PT. BPRS AMANAH UMMAH CABANG LEUWILIANG BOGOR
Oleh TURSINA APRILIANA H 24076129
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
ABSTRAK Tursina Apriliana. H24076129. Analisis Strategi Bauran Promosi Produk Pembiayaan BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor. Di bawah bimbingan Mimin Aminah. BPRS Amanah Ummah hadir untuk membantu perekonomian masyarakat Islam dengan sistem dan tata operasional berdasarkan prinsip Islam. Bauran promosi terbentuk berdasarkan komunikasi pemasaran yang terdiri dari periklanan, penjualan personal, pemasaran langsung, promosi penjualan, publisitas, dan interaktif media. Penelitian ini bertujuan (1) Mengidentifikasi bentuk bauran promosi produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, (2) Menyusun alternatif bauran promosi produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, (3) Merumuskan prioritas strategi bauran promosi produk pembiayaan dengan Proses Hirarki Analitik (PHA). Metode pengumpulan data diperoleh dari pengisian kuisioner, wawancara pihak manajemen, observasi, dan studi literatur. Pemberian kuisioner dipilih secara sengaja dengan pertimbangan responden mengetahui pelaksanaan bauran promosi BPRS Amanah Ummah di wilayah Bogor. Responden yang dipilih adalah Kepala Cabang, Kepala Bidang Marketing, Account Officer, dan Funding Officer. Data yang diperoleh melalui kuisioner responden diproses dengan menggunakan program komputer Expert Choice 2000. Struktur hirarki terdiri atas lima tingkat yaitu : (1) Fokus : strategi bauran promosi; (2) Faktor : anggaran promosi, sumber daya manusia, komunikasi, persaingan pasar, etika bisnis, produk dan harga, segmentation dan targetting¸ serta faktor agama.; (3) Aktor : Kepala Cabang, Kepala Bidang Marketing, Account Officer, dan Funding Officer; (4) Tujuan : menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya, mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa, dan mendorong masuknya nasabah baru; (5) Alternatif : melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (merchandise), meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi BPRS Amanah Ummah, mengembangkan kegiatan promosi yang lebih menarik dari acara sebelumnya, BPRS Amanah Ummah membuat website sehingga nasabah mengetahui kinerja perusahaan, dan ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan event yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas. Hasil analisis data AHP menunjukkan bahwa faktor prioritas tertinggi adalah faktor agama dengan bobot 0,378. Pada tingkat aktor, prioritas utama adalah Kepala Cabang dengan bobot 0,364. Tujuan yang menjadi prioritas utama adalah mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa dengan bobot 0,677. Pemilihan alternatif strategi bauran promosi dengan bobot terbesar (0,572) adalah ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan event yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas.
ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN PT. BPRS AMANAH UMMAH CABANG LEUWILIANG BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh TURSINA APRILIANA H 24076129
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Nama Mahasiswa
: Tursina Apriliana
Nomor Pokok
: H24076129
Judul
: Analisis Strategi Bauran Promosi Produk Pembiayaan PT. BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor
Bogor, Mei 2010 Menyetujui : Dosen Pembimbing
Ir. Mimin Aminah, MM NIP 19660907 199103 2 002
Mengetahui: Ketua Departermen
Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP 19610123 1986 01 1 002
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di kota Bogor pada tanggal 20 April 1986. Penulis merupakan anak kedelapan dari ke delapan bersaudara dari pasangan Muhidin dan Rohana (Alm). Tahun 1998, penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar Negeri Cibatok 2 Bogor, lalu melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 7 Bogor dan lulus tahun 2001.
Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bogor tahun 2001-2004. Tahun 2004, penulis diterima di Diploma III Fakultas Pertanian dengan Program Studi Manajemen Agribisnis melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Mahasiswa Institut Pertanian Bogor) dan lulus pada tahun 2007. Setelah lulus Diploma III, tahun 2007 penulis melanjutkan ke Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan
Khusus,
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat kasih sayang dan karunia-Nya sehingga laporan skripsi berjudul Analisis Strategi Bauran Promosi PT. BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor dapat diselesaikan. Penelitian ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas akhir di Program Sarjana Penyelenggaraan Khusus Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Perusahaan perbankan perlu merencanakan dan menerapkan strategi
bauran promosi dengan tujuan menarik minat masyarakat Indonesia mengikuti program pembiayaan. Perencanaan strategi bauran promosi di BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor diharapkan dapat memberikan solusi dalam menjual produk pembiayaan kepada masyarakat Bogor. Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Bogor, Mei 2010
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, masukan dan arahan hingga penyelesaian laporan ini. 2. Ir. Abdul Basith, MS dan Farida Ratna Dewi, SE, MM selaku dosen penguji. 3. Deddy Cahyadi Sutarman, STP, MM yang telah memberikan bimbingan, masukan dan arahan. 4. Staf Pengajar dan Administrasi Ekstensi Manajemen yang telah membantu pelaksanaan skripsi penulis. 5. Staf BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor : Bapak Abduh dan seluruh karyawan BPRS Amanah Ummah yang telah memberikan informasi dan membantu penulis dalam melakukan penelitian. 6. Almarhum Ibunda dan Ayahanda tercinta, kakak-kakak, keponakan serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan, semangat dan doanya selama ini. 7. Sahabat : Fie-Fie, Vira, Nay, Ema, dan Puji; teman-teman diploma dan ekstensi : Lukman, Allay, Wulan, Wahyu, Windy, Darus, Taufik, Ule, Pak Jerry, Dinar, Nurul, atas semua dukungan, bantuan serta doa. Sukses untuk kalian semua. 8. Semua pihak yang membantu penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga kebaikan dan bantuan bapak/ibu serta saudara-saudari dibalas dengan kebaikan yang berlipat oleh Allah SWT.
vi
DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................ iii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ........................................................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang Penelitian .........................................................................1 1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................4 1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................4 1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................5 1.5. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................5 II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 6 2.1. Bauran Promosi .........................................................................................6 2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Bauran Promosi ...........13 2.3. Bank Syariah ..........................................................................................15 2.4. Nasabah ...................................................................................................19 2.5. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) .........................................19 2.6. Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................................26 III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 30 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian...............................................................30 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................32 3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................................32 3.4. Metode Pengumpulan Data .....................................................................32 3.5. Metode Pengambilan Sampel .................................................................33 3.6. Metode Pengolahan Data ........................................................................33 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 31 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................................31 4.2. Struktur Organisasi BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor........................................................................................................38 4.3. Perkembangan Kinerja BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor........................................................................................................41 4.4. Program Pembiayaan PT. BPRS Amanah Ummah ................................43 4.5. Bauran Promosi yang telah dilakukan oleh BPRS Amanah Ummah ......45 Cabang Leuwiliang Bogor .......................................................................45 4.6. Rumusan Struktur Hirarki Bauran Promosi .............................................47 4.6.1 Analisis Faktor-Faktor Penyusunan Strategi Bauran Promosi ........ 49 4.6.2 Aktor yang Berpengaruh dalam Penelitian Strategi Bauran Promosi ............................................................................................ 51 4.6.3 Tujuan Strategi Bauran Promosi ..................................................... 51 4.6.4 Alternatif Strategi Bauran Promosi ................................................. 52 4.7. Prioritas Strategi Bauran Promosi dengan Metode PHA ........................53
vii
4.7.1 Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal PHA ............................ 53 4.7.2 Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal dalam PHA ...................... 58 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 59 1. Kesimpulan .................................................................................................59 2. Saran ...........................................................................................................70 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71 LAMPIRAN ......................................................................................................... 74
viii
DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Perkembangan jumlah rekening BPRS di Indonesia ....................................... 2 2. Perkembangan jumlah BPRS di Indonesia ...................................................... 2 3. Perkembangan jumlah BPRS di Jawa Barat .................................................... 3 4. Rincian rekapitulasi jumlah aset BPRS Amanah Ummah ............................... 3 5. Nilai skala banding berpasangan.................................................................... 21 6. Nilai randomindex ......................................................................................... 24 7. Jenis kebutuhan data ...................................................................................... 33 8. Data jumlah nasabah pembiayaan .................................................................. 44 9. Susunan bobot dan hasil pengolahan horizontal antar antar elemen tingkat 3 .................................................................................... 54 10. Susunan bobot dan hasil pengolahan horizontal antar antar elemen tingkat 4 .................................................................................... 58 11. Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusunan strategi bauran promosi pembiayaan .......................................................................... 60 12. Bobot dan prioritas aktor penyusunan strategi bauran promosi pembiayaan .......................................................................... 64 13. Bobot dan prioritas tujuan strategi bauran promosi pembiayaan ...................................................................................... 65 14. Bobot dan prioritas alternatif strategi bauran promosi pembiayaan ...................................................................................... 68
vii
DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Kerangka pemikiran penelitian ....................................................................... 31 2. Struktur hirarki pemilihan strategi promosi pembiayaan ................................ 48
viii
DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran 1. Struktur organisasi ............................................................................................ 74 2. Lokasi BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor ............................. 75 3. Cinderamata (Merchandise) ............................................................................. 76 4. Kuisioner penelitian ......................................................................................... 77
ix
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank syariah adalah bank yang memiliki sistem dan tata operasional yang didasarkan pada prinsip Islam. Bank syariah memiliki sistem yang mengedepankan nilai keadilan, kejujuran, profesioanalisme, kerjasama, dan tanggung jawab. Bank syariah lahir untuk menjawab kebutuhan umat Islam yang menginginkan sebuah lembaga keuangan yang berbasis Islam. Di satu sisi, kesadaran umat Islam akan pentingnya bank syariah merupakan perwujudan keimanan dan ketakwaan yang dimiliki pada Allah SWT. (Antonio,1999). Bank syariah harus sesuai dengan rujukan dalam Al – Quran dan Hadits. Sejak saat itu lahirlah bank Islam atau bank syariah di berbagai negara,
termasuk
di
Indonesia
pada
tahun
1992.
Di
Indonesia
perkembangan bank syariah mengalami kemajuan yang pesat. Menurut KH. Ma’ruf Amin (Ketua Dewan Syariah Nasional), perkembangannya memasuki akhir tahap pemantapan dan akan menuju tahap pengembangan lebih lanjut. Tahap rintisan (tahun 1990 – 1998), sudah dilewati dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia. Pada periode pemantapan tahap kedua (1999 - 2002), Dewan Syariah Nasional dan Biro Perbankan Syariah
di
Bank Indonesia lahir. (Hafidhuddin, 2005). Pada periode pemantapan tahap ketiga (2002 – 2005).
MUI
mengeluarkan fatwa yang menyatakan bahwa bunga bank adalah haram hukumnya.
Pada periode tersebut terbentuklah Direktorat Perbankan
Syariah Bank Indonesia, dua belas bank syariah pada tahun 2003, serta dua puluh bank syariah pada tahun 2004. Di sini lain ternyata aset yang dimiliki oleh bank syariah baru sebesar Rp. 14,04 triliun atau 1,14 persen dari total aset perbankan nasional. (Hafidhuddin, 2005).
2
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Rekening Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Tahun 2005-2009 Jenis
2005
2006
2007
2008
2009
Ratarata/tahun (%)
Dana Pihak Ketiga (Giro, Tabungan,Depo sito)
221.070
287.203
339.914
437.464
517.944
360.719
Pembiayaan
47.627
70.415
110.415
115.050
131.258
94.953
268.697
357.618
450.329
552.514
649.202
435.672
Total
Sumber : Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (2010)
Pada tahun 2005 jumlah dana pihak ketiga dan pembiayaan BPRS mencapai 221.070 rekening sedangkan pada tahun 2009 mencapai 649.202 rekening atau meningkat sebesar 141.61persen dari tahun 2005.
Rata-rata
perkembangan jumlah rekening per tahun pada periode 2005-2009 adalah sebanyak 435.672 rekening. Tabel 2. Perkembangan Jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Berdasarkan Total Aset Tahun 2005-2009 Total Aset (Rp)
2005
2006
2007
2008
2009
< 1 Miliar
11
7
13
7
8
1- 5 Miliar
51
57
46
50
38
> 5 –10 Miliar
17
22
24
34
40
>10 Miliar
13
19
31
40
52
92
105
114
131
138
Total
Sumber : Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (2010)
Berdasarkan total aset yang dimiliki jumlah BPRS di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2005 jumlah BPRS adalah 92 unit sedangkan pada tahun 2009 jumlah BPRS adalah 138 unit atau meningkat sebesar 50 persen dari tahun 2005. Perkembangan rata-rata per tahun pada periode 2005-2009 adalah 116 unit. Dari sisi aset, pada tahun 2005 bank yang mengalami perkembangan pesat adalah bank yang memiliki aset 1-5 miliar yaitu sebanyak 51 unit BPRS (Tabel 2), sedangkan pada tahun 2009 yang mengalami perkembangan pesat yaitu BPRS yang memiliki aset di atas 10 miliar yaitu sebanyak 52 unit BPRS (Tabel 2).
3
Tabel 3. Perkembangan Jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Jawa Barat Tahun 2005-2009 No Tahun Jumlah BPRS (unit) 1
Desember 2005
26
2
Desember 2006
28
3
Desember 2007
28
4
Desember 2008
28
5
Desember 2009
27
Sumber : Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (2010)
Berdasarkan Tabel 3. Jumlah BPRS di propinsi Jawa Barat pada tahun 2005 adalah sebanyak 26 unit. Pada tahun 2009 jumlah BPRS di Jawa Barat adalah sebanyak 27 unit atau mengalami peningkatan sebesar 3,85 persen dibandingkan tahun 2005 . Seiring semakin berkembangnya BPRS di Indonesia, maka dibutuhkan
promosi
(Tjiptono,
1997)
untuk
merebut
pasar
atau
mempertahankan pelanggan. Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran yang dapat berperan dalam memperkenalkan suatu produk dan membuat orang tertarik untuk membelinya.
Promosi dapat
menjadi media yang efektif untuk melakukan untuk melakukan sosialisasi yang tepat dan terpadu kepada masyarakat.
Untuk itu perlu dilakukan
sebuah penelitian mengenai analisis strategi bauran promosi yang dilakukan oleh bank syariah. Tabel 4. Perkembangan Rincian Rekapitulasi Aset BPRS Amanah Ummah Tahun 2005-2009 No Tahun Asset 1
Desember 2005
Rp. 23.681.835.926
2
Desember 2006
Rp. 28.096.774.085
3
Desember 2007
Rp. 34.613.797.466
4
Desember 2008
Rp. 44.100.181.840
5
November 2009
Rp. 55.824.857.900
Sumber : BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor
4
Berdasarkan Tabel 4. BPRS Amanah Ummah merupakan salah satu BPRS yang memiliki aset di atas 10 miliar. Aset terendah yang dimiliki BPRS Amanah Ummah adalah pada Desember 2005 yaitu sekitar 23 miliar 681 juta. Aset terbesar yang dimiliki selama periode Desember 2005-November 2009 adalah pada November 2009 yaitu sekitar 55 miliar 824 juta. Dalam penelitian ini yang menjadi studi kasus adalah di bank pembiayaan rakyat syariah. Penelitian ini mengambil tempat di PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah Leuwiliang Bogor. Alasan pemilihan bank syariah tersebut, antara lain karena BPRS Amanah Ummah memiliki jumlah aset yang besar dan meningkat setiap tahunnya serta telah dinyatakan oleh Bank Indonesia sebagai salah satu bank yang dikategorikan sebagai bank yang sehat selama delapan tahun terakhir, dengan nilai yang sangat baik berada di atas 90 (Laporan tahunan BPRS Amanah Ummah). 1.2. Perumusan Masalah Dari uraian di dalam latar belakang maka dapat dirumuskan permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana
bentuk
bauran
promosi
produk
pembiayaan
yang
dilaksanakan oleh BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor? 2. Alternatif promosi bauran promosi apa saja yang dapat dilakukan untuk produk pembiayaan di BPRS Amanah Ummah? 3. Prioritas strategi bauran promosi produk pembiayaan apakah yang dapat dilaksanakan oleh BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor? 1.3. Tujuan Penelitian Mengacu pada perumusan masalah seperti yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi bentuk bauran promosi produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang. 2. Menyusun alternatif bauran promosi produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang. 3. Merumuskan prioritas strategi bauran promosi produk pembiayaan dengan Proses Hirarki Analitik (PHA).
5
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian, baik manfaat langsung maupun manfaat tidak langsung yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan diharapkan hasil penelitian ini bergina sebagai masukan dan rekomendasi yang patut dipertimbangan nantinya. 2. Bagi peneliti, mendapatkan manfaat praktis berupa tambahan wawasan serta pengetahuan. 3. Bagi pembaca atau pihak lainnya, dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian – penelitian selanjutnya. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan dan kendala, maka penelitian ini dilakukan untuk menganalisis strategi bauran promosi secara menyeluruh. Penelitian ini terbatas hanya pada pembahasan mengenai kegiatan promosi terpadu perusahaan dan bauran promosi yang dilakukan, yaitu periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan masyarakat (publicity and public relation), pemasaran langsung (direct marketing), dan interaktif media. Dari penelitian ini diharapkan mampu melihat peranan promosi dalam menjaga keberlangsungan nasabah di BPRS Amanah Ummah. Dari ruang lingkup tersebut, hasil penelitian yang diharapkan dapat tercapai dan mampu memberikan solusi yang optimal dalam mengembangkan bank syariah di Indonesia, sehingga perkembangannya mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang menginginkan suatu lembaga keuangan yang dapat
menopang pertumbuhan
ekonomi
dan
kesejahteraan
rakyat.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bauran Promosi Menurut Kotler dan Amstrong (2000), promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan yang dilakukan dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya.
Schoell dalam Alma (2002) menambahkan
bahwa promosi sebagai usaha yang dilakukan oleh pemasar, berkomunikasi dengan calon audien. Menurut Tjiptono (1997), kegiatan promosi memiliki dua tujuan utama yaitu (1) menginformasikan keberadaan produk baru, menyampaikan perubahan harga pasar, dan membangun citra perusahaan; (2) membujuk pelanggan sasaran untuk membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, dan mendorong pembeli untuk berbelanja saat itu juga. Faktor-faktor yang menyusun bauran promosi (Kotler dan G. Amstrong, 2000) adalah (1) jenis dasar produk; (2) strategi promosi yang digunakan perusahaan; (3) tahap kesiapan pembeli; (4) tahap siklus hidup produk;
dan
(5)
peringkat
dasar
perusahaan.
Kotler
dan
G.
Amstrong, (2000) mengemukakan bahwa bauran promosi sebagai media komunikasi pemasaran memiliki lima kegiatan utama yaitu periklanan (advertising), penjualan secara personal (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan masyarakat (publicity and public relations), pemasaran langsung (direct marketing). George dan Belch dalam Morisan (2007) menambahkan dua elemen dalam bauran promosi yaitu pemasaran langsung dan interaktif media. Masing – masing elemen tersebut adalah sebagai berikut : 1) Periklanan Periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor ((Kotler dan G. Amstrong, 2000). Iklan digunakan oleh perusahaan guna menginformasikan, menarik, dan mempengaruhi orang.
7
Pemilihan media periklanan yang akan digunakan tergantung kepada (1) daerah yang akan dituju, (2) konsumen yang diharapkan, (3) daya tarik yang digunakan oleh media – media tersebut, dan (4) fasilitas yang diberikan oleh media – media tersebut dalam hal biaya. Menurut Kotler dan G. Amstrong (2000), periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan sponsor tertentu. Kegiatan promosi melalui media periklanan dapat dilakukan dengan lima, yaitu: a) Pemasangan papan nama iklan di jalan-jalan strategis. b) Pencetakan brosur baik disebarkan di setiap cabang atau di pusat perbelanjaan. c) Pemasangan spanduk di lokasi tertentu yang strategis. d) Pemasangan melalui media massa seperti koran atau majalah. e) Pemasangan melalui media elektronik seperti televisi dan radio. Menurut Rewoldt, et al., (2005) empat faktor penting yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan kesempatan iklan konsumen adalah sebagai berikut : a) Iklan mungkin lebih efektif jika perusahaan mengikuti tingkat permintaan primer dan bukan sebaliknya. b) Adanya kesempatan luas untuk diferensiasi produk. Jika produk cukup dapat dideferensiasikan, maka besar kemungkinan iklan itu akan efektif. c) Peranan relatif dari kualitas yang tersembunyi dari produk tersebut terhdap konsumen. Jika kualitas yang tersembunyi itu ada, maka konsumen akan cenderung mempercayai merek itu, dan iklan dapat digunakan untuk mengasosiasikan adanya kualitas tersebut dengan mereknya. d) Motif pembelian emisional yang kuat dapat dipakai dalam himbauan iklan kepada konsumen.
8
Menurut Tjiptono (1997), media periklanan terdiri dari tiga bentuk, yaitu : 1. Media Cetak Menurut Kasali (2007), media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan – pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman putih. Jenis media cetak terdiri atas surat kabar dan majalah. Penyajian media cetak tidak hanya terbatas surat kabar dan majalah, tetapi juga brosur (Tjiptono, 1997). Menurut Tjiptono (1997), terdapat kelebihan dan kekurangan pada surat kabar dan majalah. Kelebihan dan kelemahan kedua media cetak tersebut antara lain : a) Surat kabar memiliki kelebihan karena cakupan pasarnya luas, tepat waktu,
sangat
dipercaya,
dan
memuat
hal
yang
aktual.
Kelemahannya dibaca daam waktu singkat, tata letak yang buruk dapat mengacaukan penglihatan pembaca, dan beberapa kelompok pembaca tidak dapat terjangkau misalnya terdapat perbedaan bahasa. b) Majalah memiliki kelebihan karena menjangkau segmen pasar tertentu yang spesifik, terpecaya, kualitas reproduksi sangat bagus, dapat digunakan sebagai media humas dan promosi penjualan, serta masa terbit sangat panjang. Kelemahannya adalah waktu terbit sangat lambat, biaya mahal, dan pemesanan tempat iklan di majalah memerlukan waktu yang lama. 2. Media Elektronik Menurut Tjiptono (1997), media elektronik adalah media dengan teknologi elektronik dan hanya dapat digunakan jika ada jasa transmisi siaran.
Bentuk-bentuk
iklan dalam
media elektronik
biasanya berupa sponsor, iklan partisipasi dan iklan layanan masyarakat. Jenis media elektronik terdiri dari televisi dan radio. Kelebihan dan kelemahan kedua media elektronik tersebut adalah :
9
a) Televisi memiliki kelebihan yaitu bersifat audio visual, formatnya sangat fleksibel, jangkauan jauh, menimbulkan dampak yang kuat, dan sangat menarik perhatian. Kelemahannya adalah biaya yang dikeluarkan sangat mahal, banyak gangguan, penayangan terlalu cepat, dan khalayak tidak efektif. b) Radio memiliki kelebihan yaitu fleksibel, biaya relatif murah, dan bukan musiman. Kelemahannya adalah hanya menyajikan suara tanpa gambar, iklan harus disesuaikan dengan sumber daya setempat, dan frekuensi iklan yag disiarkan sulit dibuktikan telah sesuai dengan pesanan. 3. Media Luar Ruang Menurut Tjiptono (1997), media luar adalah media iklan yang dipasang di tempat terbuka seperti di pinggir jalan, pusat keramaian, angkutan umum, pagar tembok, di acara-acara yang bekerjasama dengan perusahaan, dan sebagainya. Jenis – jenis media luar ruangan diantaranya poster, papan nama, spanduk, dan balon raksasa. Kelebihan dari media luar adalah murah, penampilannya menarik, persaingan sedikit, dan menayangkan pesan iklan yang sama berkali – kali.
Kelemahannya adalah membahayakan pengemudi, kreatifitas
terbatas, dan hanya efektif jika khalayak menggunakn kendaraan yang memiliki ruang pandang luas, misalnya sepeda, sepeda motor, dan mobil pribadi. 2) Promosi Penjualan (Sales Promotion) Morisan (2007) menyatakan bahwa banyak praktisi pemasaran dan iklan menggunakan istilah promosi yang sebenarnya mengacu kepada promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau unsentif kepada tenaga penjualan, distributor atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh gratis kontes atau undian, potongan harga setelah pembelian, memberikan merchandise, dan lain-lain. Menurut Alma (2000), tujuan promosi penjualan bagi perusahaan yaitu : (1) menarik pembeli, (2) memberi hadiah atau penghargaan
10
kepada konsumen-konsumen/ langganan lama, (3) meningkatkan daya beli ulang dari konsumen lama, (4) meningkatkan loyalitas merek, (4) menghindarkan konsumen lari ke merek lain, dan (6) meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka memperluas pangsa pasar jangka panjang. Menurut
Tjiptono
(1997),
promosi
penjualan
dapat
dikelompokkan menjadi empat, yaitu : 1) Promosi pelanggan, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pelanggan untuk membeli. 2) Promosi dagang, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir, dan importer untuk memperdagangkan barang atau jasa dari sponsor. 3) Promosi tenaga penjual, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan. 4) Promosi bisnis, yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama, dan memndidik pelanggan. 3) Publisitas dan Humas (Publicity and Public Relation) Menurut Tjiptono (1997), publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, dimana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk hal tersebut tetapi pemanfaatan nilai-nilai informasi yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Contohnya yaitu mendukung kegiatan bertemakan sosial atau ikut dalam kegiatan masyarakat. Schoel dalam Alma (2000), public relation adalah kegiatan komunikasi untuk membangun image yang baik terhadap perusahaan, menjaga kepercayaan dari para pemegang saham.
Publikasi adalah
pemuatan berita di media massa tentang perusahaan, produk, pegawai, dan berbagai kegiatannya. Menurut Morisan (2007), publisitas adalah informasi yang berasal dari sumber luar yang digunakan media massa karena informasi itu
11
memiliki nilai berita. Contoh publisitas yang sering digunakan media massa adalah berita pada halaman ekonomi surat kabar dan berita di media massa yang melaporkan kegiatan penghijauan yang dilaksanakan suatu perusahaan. 4) Penjualan Perorangan (Personal Selling) Menurut Morisan (2007), penjulan perorangan merupakan bentuk komunikasi langsung antara seorang penjual dengan calon pembelinya, dengan tujuan membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan. Menurut Alma (2000), teknik penjualan personal adalah strategi yang sudah digunakan pada umumnya. Bentuk penjualan personal yang dikenal secara garis besar adalah : (1) penjualan personal dipertokoan umum, (2) penjual dating langsung ke rumah, (3) penjual yang ditugaskan oleh pedagang besar untuk menghubungi pedagang eceran, (4) penjual yang ditugaskan oleh produsen untuk menghubungi pedagang besar/pedagang eceran, (5) pimpinan perusahaan berkunjung kepada langganan yang penting, dan (6) penjual yang terlatih secara teknis mengunjungi para konsumen industry untuk memberikan nasehat dan bantuan. Menurut Tjiptono (1997), sifat-sifat penjualan perorangan terbagi atas tiga kelompok, yaitu : (1) konfrontasi perorangan, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung, dna interaktif antara dua orang atau lebih; (2) respon, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan, dan menanggapi; (3) perkembangan, yaitu sifat
yang memungkinkan berkembangnya segala macam
hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab. Menurut Kotler A. (1995), personal selling adalah penyampaian informasi secara oral tentang suatu penawaran kepada sasaran (pasar) dengan tujuan mendorong sasaran melakukan transaksi. Menurut Kotler dan G. Amstrong (2000), personal selling mempunyai tiga manfaat yaitu :
12
a. Personal confrontation, penjualan personel mencakup hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih, dimana setiap pihak dapat melihat dari dekat kebutuhan dan karakteristik pihak lain dan dapat melakukan penyesuaian. b. Cultivation (keakraban), memungkinkan perkembangan dari segala macam hubungan yang bermula dari hubungan penjualan sampai kehubungan persahabatan. c. Response (tanggapan), menciptakan suasana untuk membuat pembeli berkewajiban untuk mendengarkan pembicaraan wiraniaga. 5) Pemasaran Langsung Menurut Chandra (2001), pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran interaktif dengan menggunakan media kominukasi untuk meningkatkan
respon
langsung
menggunakan
media
perantara
diantaranya catalog, telepon, dan internet. Menurut Tjiptono (1997), teknik yang digunakan pada penjualan personal adalah presentasi penjualan, pertemuan penjualan, dan program insentif. Sedangkan proses proosi pemasaran langsung menggunakan perantara media komunikasi seperti catalog, surat, surat, telemarketing, radio, majalah, dan surat kabar. Menurut Kotler (1997), pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang bersifat interaktif menggunakan satu atau beberapa media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. 6) Interaktif Media Morisan (2007), menyatakan bahwa tidak ada media yang mampu mengalahkan internet dalam hal pertumbuhan jumlah penggunanya. Interaktif media saat ini digunakan oleh perusahaan dalam rangka mempromosikan produk atau jasa sehingga konsumen bisa mendapatkan informasi yang jelas dan akurat tentang produk atau jasa mereka. Perubahan ini didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi yang memungkinkan dilakukannya komunikasi secara interaktif melalui media massa. Dalam hal ini yang utama adalah internet, khususnya melalui
13
fasilitas yang dikenal World Wide Web (WWW).
Selain berfungsi
sebagai media promosi, internet juga dipandang sebagai suatu instrumen komunikasi pemasarn yang bersifat mandiri. Keuntungan yang diperoleh dalam situs web adalah : a) Pelanggan atau calon pelanggan akan dapat dengan mudah menemukan lokasi usaha atau nomor telepon perusahaan. b) Penyampaian iniformasi yang cepat dan praktis mengenai suatu produk. c) Mengurangi jumlah tenaga pemasaran karena staf penjualan tidak perlu harus membuat janji dengan calon pelanggan sekedar untuk menjelaskan produk. d) Membangun hubungan dengan pelanggan melalui program seperti penawaran khusus, kuis, dan kontes secara online. 2.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Bauran Promosi Menurut Tjiptono (1997), faktor-faktor yang mempengaruhi bauran promosi dikelompokkan menjadi tujuh faktor, yaitu : terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi strategi bauran promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan yaitu : 1) Anggaran Promosi Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan bauran promosi bersifat nasional juga besar. Sebaliknya jika dana yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat memilih penjualan personal, promosi penjualan, atau iklan bersama di dalam wilayah lokal atau regional. 2) Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2005), manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. 3) Komunikasi Menurut Chandra (2001), dalam rangka merancang komunikasi pemasaran yang efektif, setiap pemasar perlu memahami proses komunikasi secara umum. Karakteristik komunikasi yang efektif adalah
14
menyediakan informasi yang praktis, berikan fakta bukan kesan, perjelas dan padatkan informasi, pernyataan tanggung dengan tepat, dan membujuk orang untuk menawarkan rekomendasi (Thill dan Bovee, 2007). 4) Persaingan Pasar Menurut Sutojo (2003), faktor bisnis eksternal yang dapat mempengaruhi jumlah permintaan produk adalah perkembangan suasana persaingan pasar.
Munculnya produk baru yang menjanjikan lebih
banyak manfaat dapat mempengaruhi laju penjualan produk lama. 5) Etika Bisnis Menurut Sutojo (2003). Etika bisnis adalah pedoman moral untuk membedakan tindakan bisnis yang baik dan buruk, benar dan salah, serta moral menjadi hak dan kewajiban. Menurut Sutojo (2003), etika bisnis terbagi atas, yaitu: 1.
Etika terhadap Perusahaan Manajemen bagian penjualan berkewajiban menyimpan rahasia perusahaan. Account Officer harus menjaga rahasia yang terkait dengan data – data perusahaan yang tidak boleh dipublikasikan.
2.
Etika terhadap Anak Buah Manajer penjualan dapat digolongkan kurang sesuai apabila memperlakukan Supervisor penjualan dan Eksekutif penjualan yang mereka bawahi berdasarkan selera atau kepentingan pribadi. Manajer penjualan seperti itu cenderung mengevaluasi kinerja eksekutif penjualan berdasarkan rasa suka dan tidak suka, bukan berdasarkan fakta prestasi kerja mereka.
3.
Etika terhadap Perusahaan Saingan Pedoman moral yang baik dalam menghadapi perusahaan pesaing adalah life and let life, menghidupi perusahaan sendiri dan membiarkan perusahaan saingan hidup.
Apabila semua perusahaan beroperasi
secara profesional, kreatif, efektif, dan efisien manfaatnya.
nasabah akan menkmati
15
6) Produk dan Harga Menurut Tjiptono (1997), produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Menetapkan harga secara tepat
dapat melancarkan proses pemasaran barang atau jasa. Sudut pandang konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. 7) Segmentation dan Targetting (ST) Menurut Suwanto dan Rasto (2003), segmentasi adalah tindakan membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran tersendiri berdasarkan geografis, demografis, psikografis dan atau perilaku. Targeting adalah tindakan mengevaluasi dan menyeleksi satu atau lebih dari segmen-segmen pasar yang akan dimasuki. 2.3. Bank Syariah Bank syariah sering disebut juga bank Islam. Secara akademik, Islam dan syariah mempunyai pengertian yang berbeda. Namun secara teknis, bank islam dan bank syariah mempunyai pengertian yang sama. Berdasarkan rumusan tersebut, bank syariah adalah bank yang tata cara beroperasinya didasarkan kepada tata cara bermualamat secara Islam, yakni mengacu kepada ketentuan Al Qur’an dan Hadits. Dalam kegiatan operasionalnya, bank syariah harus mengikuti atau berpedoman kepada praktek usaha yang dilakukan pada zaman Rasulullah SAW. Bentuk usaha yang telah ada sebelumnya tetapi tidak dilarang atau bentuk usaha baru sebagai hasil ijtihad (pemikiran dan kesepakatan yang didasarkan pada berbagai sumber yang akurat dan sesuai dengan prinsip Islam) para ulama dan cendekiawan muslim yang tidak menyimpang dari ketentuan Al Quran dan Hadits (Sumitro dalam Muhammad Imaduddin 2005).
16
Bank syariah memiliki ciri – ciri yang menjadi landasan dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan usahanya. Perwaatmadja dalam Muhammad Imaduddin (2005) mengemukakan ada tujuh ciri pokok yang melekat, yaitu : 1) Biaya uang (cost of money) disepakati bersama pada waktu dijabarkan dalam bentuk jumlah nominal yang disebut biaya administrasi atau biaya pelayanan untuk pinjaman. 2) Penggunaan persentase untuk pengenaan biaya uang selalu dihindarkan dalam setiap kontrak karena persentase bersifat melekat pengenaannya pada sisa utang walaupun telah melampui batas waktu kontrak. 3) Bahwa hal yang dilarang adalah keuntungan yang pasti (fixed return) yang ditetapkan di muka dalam setiap kontrak pembiayaan proyek. 4) Penyerahan dana oleh masyarakat dianggap oleh penyimpan sebagai titipan yang dimanfaatkan sebagai penyertaan dana pada proyek – proyek yang dibiayai oleh bank syariah.
Jika proyek tersebut
mendapatkan keuntungan, maka penyimpan uang akan memperoleh keuntungan yang mungkin lebih besar dari tingkat bunga. 5) Hal yang tidak dibenarkan bahwa uang dari mata uang yang sama dapat diperjualbelikan, disewakan atau dianggap barang dagangan. 6) Operasi pinjaman bank syariah pada dasarnya tidak memerlukan jaminan hutang, karena barang yang dibelikan oleh bank masih menjadi milik bank selama hutangnya belum lunas. 7) Sebagai bank yang berada di lingkungan masyarakat yang telah lama mengenal bank konvensional, maka bank syariah untuk saat ini tidak dapat menghindarkan diri begitu saja dari transaksi dengan bank konvensional yang tentunya menggunakan bunga. Hasil dari bunga ini ditampung dalam rekening khusus yang disebut “Rekening Pendapatan Non Halal”.
Menurut para ulama jenis rekening tersebut dapat
digunakan untuk kegiatan sosial, seperti menyantuni fakir miskin dan membantu korban bencana alam.
Alokasi hasil dari bungan untuk
kegiatan sosial itu akan sangat bermanfaat bagi masyarakat miskin, karena sangat disayangkan jika uang tersebut menjadi hambur dan
17
sia – sia. Di sisi lain, hal ini diperbolehkan karena mengingat bank syariah belum sepenuhnya mandiri. Terdapat beberapa perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank konvensional itu (Antonio, 1999), yaitu: a)
Akad dan Aspek Legalitas Dalam bank syariah, akad akan dilakukan memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi, karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Seringkali nasabah berani melanggar kesepakatan atau perjanjian yang telah dilakukan bila hukum itu hanya berdasarkan hukum positif saja. Tetapi tidak demikian bila disertai dengan perjanjian yang melibatkan masalah agama. Jika terjadi perselisihan antara nasabah dengan bank, bank syariah dapat merujuk kepada Badan Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI), dimana
penyelesaian
dilakukan
berdasarkan
hukum
Islam.
BAMUI aedalah suatu lembaga otonom dibawah naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan didirikan Kejaksaan Agung RI. b) Struktur Organisasi Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional, misalmnya dalam hal komisaris dan direksi. Unsur yang amat membedakan bank syariah dengan bank konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah, yang bertugas mengawasi operasional bank dan produk – produknya agar sesuai dengan garis – garis syariah. Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakkan pada posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank.
Hal ini untuk
menjamin efektivitas dari setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawas Syariah. Oleh karena itu penetetapan anggota Dewan Pengawas Syariah biasanya dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, setelah para anggota Dewan Pengawas Syariah itu mendapat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional.
18
c) Bisnis dan Usaha yang Dibiayai Pada bak syariah, bisnis dan usaha yang dilaksanakan tidak terlepas dari saringan syariah. Bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang mengandung hal – hal yag diharamkan, seperti minuman keras, makanan yang mengandung alkohol atau babi, pornografi, dan sebagainya. Bisnis dan usaha yang dibiayai juga harus baik, bermanfaat, dan memiliki prospek yang cerah di masa akan datang. d) Lingkungan Kerja dan Corporate Culture Sebuah bank syariah selayaknya memiliki lingkungan kerja yang sejalan dengan syariah. Dalam hal etika, sifat amanah dan shiddiq harus melandasi setiap karyawan sehingga tercipta profesionalisme yang berdasarkan Islam. Demikian pula dalam hal reward and punishment (imbalan dan sangsi), diperlukan prinsip keadilan yang sesuai dengan syariah. Cara berpakaian dan tingkah laku para karyawan merupakan cermin bahwa mereka bekerja dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama Islam, sehingga tidak ada aurat yang terbuka dan tingkah laku yang tidak mencerminkan
akhlaqul
karimah.
Demikian
pula
dalam
menghadapi nasabah, akhlak harus senantiasa terjaga.
Nabi
bersabda senyum adalah shadaqah. Bank syariah di bagi dua menjadi public bank dan rural bank. Public bank merupakan bank umum syariah yang memiliki segmen pasar yang umum dan luas. Sedangkan rural bank merupakan bank yang memiliki segmen pasar pedesaan dan daerah tertentu. Contoh rural bank adalah bank perkreditan rakyat syariah yang menjadi studi kasus data penelitian ini. Pada dasarnya, kedua jenis bank syariah ini memiliki sistem dan produk yang sama, hanya segmentasi pasar saja yang berbeda.
Jadi perbedaan yang
mendasar terletak pada segmen dan target pasarnya, bukan pada sistem operasionalnya ( Mawardi, 2004 ).
19
2.4. Nasabah Konsumen yang kita tuju adalah nasabah di bank syariah. Nasabah merupakan konsumen yang mempercayakan harta yang dimilkinya kepada pihak bank, untuk dijaga dan dikelola dengan baik. Nasabah pun dapat melakukan kerjasama dengan pihak bank untuk melakukan suatu usaha yang halal dan baik. Nasabah juga dapat melakukan transaksi jual beli dengan pihak bank syariah itu sendiri. Oleh karena itu, yang dimaksud konsumen dalam penelitian kali ini adalah nasabah yang bertransaksi dengan bank syariah. Nasabah pada bank syariah dibagi tiga, yaitu nasabah tabungan, nasabah deposito, dan nasabah pembiayaan. Nasabah tabungan merupakan nasabah yang menginvestasikan dananya di bank syariah dalam bentuk tabungan.
Nasabah deposito adalah nasabah yang menginvestasikan
dananya di bank syariah dalam bentuk deposito. Dana yang bersumber dari dari nasabah tabungan dan deposito kemudian digunakan oleh bank syariah sebagai sumber dana untuk dikelola secara profesional, amanah, dan transaparan. Sedangkan nasabah pembiayaan adalah nasabah yang bermitra dengan bank syariah, untuk melakukan suatu usaha yang halal dan prospektif, sehingga sumber bagi hasil pada bank syariah itu berasal dari usaha yang dilakukan oleh nasabah pembiayaan (Mawardi, 2004). 2.5. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Kemampuan suatu alat analisis untuk memahami kompleksitas sistem dapat meningkatkan kualitas prediksi dan keputusan yang diambil. Salah satu alat (metoda) yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan untuk bisa memahami kondisi suatu sistem dan membantu di dalam melakukan prediksi dan pengambilan keputusan adalah Analytical Hierarchy Process (AHP), metode yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty ini bertujuan untuk memodelkan problem-problem tak terstruktur, baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun sains manajemen. Disamping itu, baik pula digunakan dalam memodelkan problema-problema dan pendapat-pendapat sedemikian rupa dimana permasalahan yang ada telah
20
benar-benar dinyatakan secara jelas, dievaluasi, diperbincangkan, dan diprioritaskan untuk dikaji (Fewidarto, 1996). Pada penerapan metode AHP yang diutamakan adalah kualitas data dari responden, dan tidak tergantung pada kuantitasnya (Saaty, 1991). Oleh karena itu, penilaian AHP memerlukan pakar sebagai responden dalam pengambilan keputusan alternatif. Para pakar disini merupakan orang-orang kompeten atau benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan. Dalam penelitian strategi promosi yang tepat bagi perusahaan adalah dengan menggunakan alat analisa AHP (Analytical Hierarchy Process). AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang menggunakan skala rasio, baik dari perbandingan pasangan diskrit maupun kontinyu. Teknik AHP ini digunakan untuk mendapatkan keputusan yang tepat dengan melihat faktor-faktor yang relevan dan berpengaruh dalam menyusun strategi promosi tersebut. Menurut Saaty (1991) AHP dapat digunakan untuk pengambilan keputusan seperti : (1) menetapkan prioritas, (2) menghasilkan seperangkat alternatif, (3) memilih alternatif, (4) memilih alternatif kebijakan yang terbaik, (5) menetapkan berbagai persyaratan, (6) mengalokasikan sumber daya, (7) meramalkan hasil dan menaksir resiko, (8) mengukur prestasi, (9) merancang sistem, (10) merencanakan dan memecahkan konflik. Metode analisis data yang digunakan AHP, yaitu suatu pendekatan yang digunakan berdasarkan masukan yang bertujuan untuk menentukan perencanaan strategi promosi yang dilaksanakan untuk mendapatkan strategi yang tepat dan optimal bagi kemajuan perusahaan. Dalam AHP, penetapan prioritas kebijakan dilakukan dengan mendapatkan strategi yang tepat dan optimal bagi kemajuan perusahaan.
Dalam AHP, penetapan prioritas
kebijakan dilakukan dengan menangkap secara rasional persepsi orang, kemudian mengkonversi faktor – faktor yang intangible (yang tidak terukur) ke dalam ukuran yang biasa, sehingga dapat dibandingkan. Tahapan atau langkah - langkah dalam analisis data menurut Saaty (1991) adalah sebagai berikut:
21
1. Identifikasi Sistem Identifikasi sistem dilakukan dengan cara mempelajari beberapa rujukan untuk memperkaya ide atau berdiskusi dengan para pakar atau orang yang menguasai permasalahan untuk mendapatkan konsep yang relevan dengan permasalahan dan mendefinisikan masalah serta mendapatkan solusi yang diinginkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan menggunakan
AHP dalam
kerangka penentuan perencanaan. Pemecahan masalah dan solusi yang diinginkan adalah mendapatkan skenario optimal dari pengembangan strategi promosi, maka untuk menyusun suatu analisis tersebut, perlu diketahui terlebih dahulu faktor – faktor yang mempengaruhinya. 2. Penyusunan Hirarki Dalam penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan dengan mengelompokkan elemen – elemen sistem alternatif keputusan kedalam suatu abstraksi sistem hirarki keputusan. 3. Komparasi Berpasangan Penentuan tingkat kepentingan pada setiap tingkat hirarki atas pendapat dilakukan dengan teknik komparasi berpasangan (pairwise comparison).
Teknik komparasi berpasangan yang digunakan dalam
AHP dilakukan dengan cara membandingkan antara elemen satu dengan elemen lainnya dalam satu tingkat secara berpasangan, sehingga diperoleh nilai kepentingan dari masing – masing elemen. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot numerik pada setiap elemen yang dibandingkan dengan hasil wawancara langsung dengan responden. terlibat
dan
Responden bias seorang ahli atau bukan, tetapi mengetahui
permasalahan
tersebut.
Untuk
mengkuantitatifkan data yang bersifat kualitatif tersebut digunakan Skala Banding secara Berpasangan yang dikembangkan oleh Saaty (1991) seperti pada Tabel 5.
22
Tabel 5. Nilai skala banding berpasangan Kepentingan 1 3
5
7
Definisi Kedua elemen sama pentingnya
Penjelasan Dua elemen mempunyai pengaruh yang sama besar terhadap tujuan
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen yang lainnya
Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen disbanding elemen lainnya Pengalaman dan penilaian dengan kuat menyokong satu elemen dibanding elemen lainnya Satu elemen yang kuat disokong dan dominant terlihat dalam kenyataan Bukti yang mendukung elemen yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan tertinggi menguatkan Nilai ini diberikan bila ada dua komponen diantara dua pilihan
Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen yang lainnya
9
2,4,6,8
Kebalikan
Nilai – nilai diantara dan pertimbangan yang berdekatan Jika untuk aktifitas I mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j, maka j mempunyai nilai kebalikannya bila disbanding dengan i
Sumber: Saaty, 1991
4. Matrik Pendapat Individu Formulasi matrik individu adalah: ……
Cn
I
……
a1n
A=(aij)= C2
I/12
….
a2n
….
…..
…..
….
…..
Cn
a1n
a2n
….
1
C1 C1
C2
Dalam hal ini C1, C2
,….,
Cn adalah set elemen pada setiap tingkat
keputusan dalam hirarki, kuantifikasi pendapat dari hasil komparasi berpasangan membentuk matrik n x n. Nilai aij merupakan nilai matrik pendapat hasil komparasi yang mencerminkan nilai kepentingan Ci terhadap Cj. 5.
Pengolahan Horisontal Pengolahan horizontal digunakan untuk menyusun prioritas elemen keputusan pada hirarki keputusan dengan empat tahapan, yaitu :
23
a)
Perkalian baris (z) dengan menggunakan rumus : n
zi = VE m πaij (k ),
(1)
j =1
Dimana: zi = vektor eigen m = junlah responden n = jumlah elemen yang dibandingkan b)
Perhitungan vektor prioritas atau vektor Ciri: n
m
πaij j =i
VPi
n
m
πaij
=
j =1
VEi
(2)
m
VEi I =I
Dimana eVPi = elemen vektor prioritas ke-i c)
Perhitungan nilai Eigen maksimum (λmax) dengan rumus VA = aij x VP dengan VA = (v aij) VB =
VA dengan VB = (Vbi) dimana VB adalah nilai Eigen VP n
λmax = 1 ∑ VBi untuk I = 1,2, …,n n i =1 VA = Vektor antara d)
Perhitungan Indeks Konsistensi (CI) Konsistensi logis menunjukkan intensitas relasi antara pendapat yang
didasarkan
pada
suatu
membenarkan secara logis. suatu
pendapat
kriteria
tertentu
dan
saling
Tingkat konsistensi menunjukkan
mempunayi
nilai
yang
sesuai
dengan
pengelompokkan elemen pada hirarki. Tingkat konsistensi juga menunjukkan tingkat akurasi suatu pendapat terhadap elemen – elemen pada suatu tingkat hirarki. Untuk mengetahui konsistensi (CI) digunakan formulasi sebagai berikut : CI =
λmax - n n-1
Dimana λmax = Eigen Value n = jumlah yang dibandingkan
(4)
24
Untuk mengetahui konsistensi secara menyeluruh dari berbagai pertimbangan dapat diukur dari nilai Ratio Konsentrasi (CR). Nilai rasio konsistensi adalah perbandingan antara indeks konsistensi (CI) dengan indeks acak ( RI), di mana nilai RI telah ditentukan seperti terlihat pada Tabel 6: Tabel 6. Nilai randomindex (ri) n
RI
n
RI
N
RI
N
RI
n
RI
1
0,00 2
0,00 3
0,52 4
0,89 5
1,11
6
1,25 7
1,35 8
1,40 9
1,45 10
1,49
Sumber : saaty, 1991
e)
Revisi Pendapat Revisi pendapat dapat dilakukan apabila nilai konsistensi ratio (CR) pendapat cukup tinggi (lebih besar dari 0,1), dengan mencari deviasi RMS (Root Mean Square) dari baris – baris (aij) dan perbandingan nilai bobot baris terhadap bobot kolom (wi/wj) dan merevisi pendapat pada baris yang mempunyai nilai terbesar, yaitu: n
λ max = S (aij − wi / wj )
(5)
j =i
Beberapa ahli berpendapat jika jumlah revisi terlalu besar, sebaiknya responden tersebut dihilangkan. Jadi penggunaan revisi ini sangat terbatas mengingat akan terjadinya penyimpangan dari jawaban yang sebenarnya. f)
Matriks Pendapat Gabungan Matriks pendapat gabungan merupakan matrik baru yang elemen – elemennya (gij) berasal dari rata – rata geometrik elemen matrik pendapatan
individu yang nilai ratio konsistensinya (CR)
memenuhi syarat.
Tujuan dari penyusunan matrik pendapat
gabungan ini adalah untuk membentuk suatu matrik yang mewakili matrik – matrik pendapat individu yang ada. Matrik ini selanjutnya digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi serta vektor prioritas dari elemen – elemen hierarki yang mewakili semua responden. Matrik pendapat gabungan ini menggunakan formulasi berikut:
25
m
gij = m πaij (k )
…………..………..(6)
k =1
Dimana m adalah jumlah responden aij adalah matrik individu g)
Pengolahan Vertikal Pengolahan
vertikal
digunakan
untuk
menyusun
prioritas
pengajuan setiap elemen pada tingkat hirarki keputusan terhadap sasaran utama.
Jika Cvij didefinisikan sebagai nilai prioritas
pengaruh elemen ke-i pada tingkat ke-j terhadap sasaran utama, maka: S
CVij = ∑ CHij (t , i − 1) xVWt (i − 1)t − 1
……………………(7)
Untuk i = 1,2,3,…,p j = 1,2,3,…,r t = 1,2,3,…,s Keterengan : CHij (t,i-1) = Nilai prioritas pengaruh elemen ke-j tingkat ke-1 terhadap elemen ke-t pada tingkat diatasnya (i-1), yang diperoleh dari pengolahan horizontal. VW t(i-1) = Nilai peioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat ke (i=1) terhadap
sasarn
utama,
yang
pengolahan vertikal. P = Jumlah tingkat hirarki keputusan R = Jumlah elemn yang ada pada tingkat ke-i S = Jumlah elemen yang ada pada tingkat kei=1
diperoleh
dari
hasil
26
2.6. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai strategi promosi telah banyak memberikan kesimpulan dalam melakukan strategi pemasaran terhadap suatu produk. Penelitian yang dilakukan oleh Djuranovik (2004) yang berjudul “Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Kunjungan Konsumen (Studi Kasus Pada Toserba X, Bogor)”. Telah memberikan kesimpulan bahwa tingginya tingkat kunjungan konsumen yang dialami oleh Toserba X Bogor pada suatu periode, sebagian besar dipengaruhi oleh kegiatan promosi yang dilakukan pada periode sebelumnya.
Hal ini
dikarenakan porsi kegiatan jangka panjang lebih banyak dilakukan dibandingkan dengan kegiatan promosi jangka pendek, sehingga promosi tidak berpengaruh langsung terhadap tingkat kunjungan konsumen pada periode yang sama.
Hasil lain dari penelitian tersebut yaitu pada saat
promosi dilakukan, maka jumlah kunjungan konsumen dapat mengalami peningkatan, dimana setiap kenaikan biaya promosi satu persen akan meningkatkan kunjungan konsumen satu bulan berikutnya sebanyak 49 (empat puluh sembilan) orang. Alasan utama konsumen berkunjung adalah karena lokasinya yang strategis. Selain itu hampir semua responden dapat mengingat dan menyebutkan bentuk promosi yang pernah dilakukan oleh Toserba X. Bentuk promosi yang paling diingat konsumen adalah diskon. Konsumen ternyata memiliki sikap netral terhadap promosi yang dilakukan oleh Toserba X. Penelitian lain yang pernah dilakukan Ratnawati, et al. (2005) dengan judul
“Bank Syariah : Potensi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat di
Wilayah Jawa Barat”. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis karakteristik serta perilaku masyarakat terhadap bank syariah, dan memberikan informasi yang jelas mengenai potensi pengembangan perbankan syariah pada wilayah Jawa Barat.
Faktor – faktor yang
mempengaruhi masyarakat dalam mempergunakan bank syariah adalah faktor pekerjaan utama, penghasilan, aksesbilitas, keterbukaan terhadap informasi, penerimaan terhadap bank konvensional, pertimbangan memilih bank karena lokasi, pelayanan yang diberikan, kredibilitas dan status.
27
Hasil analisa perbandingan bank syariah dengan bank konvensional di wilayah Jawa Barat dalam hal aktiva umum, penghimpunan dana, simpanan berjangka, tabungan, dan kredit, menunjukkan bahwa pangsa pasar bank syariah terhadap bank konvensional masih di bawah satu persen. Selain itu, profesionalisme dan jenis layanan juga masih berada di bawah bank konvensional. Hal tersebut ditunjukkan dengan belum dapat diterapkannya sistem syariah secara benar. Kenyataan ini memperlihatkan bahwa perbankan syariah di wilayah Jawa Barat belum mampu menggarap pasar potensial dengan baik.
Hasil analisa menunjukkan bahwa bank syariah
lebih diminati di kalangan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Hal ini didukung oleh sistem jemput bola yang merupakan andalan utama dalam melayani nasabah. Penelitian lain pernah dilakukan oleh Mulyadi (2003), dengan judul “Pengaruh Promosi Terhadap Jumlah Nasabah (Studi kasus pada BPRS Amanah Ummah Leuwiliang).
Penelitian ini mengambil data internal
wawancara dan observasi tanpa menggunakan kuisioner.
Penelitian ini
menekankan pada pengaruh biaya promosi terhadap jumlah nasabah saja, tidak melihat efektivitas dan respon konsumen terhadap promosi yang dilakukan. Hasil dari penelitian tersebut yaitu biaya promosi mempunyai hubungan yang positif dan kuat terhadap peningkatan jumlah nasabah. Biaya promosi pun berpengaruh terhadap jumlah nasabah, dan hanya penjualan pribadi saja (mouth to mouth) yang berpengaruh secara nyata terhadap peningkatan jumlah nasabah di BPRS Amanah Ummah. Novadrianto (2006) dalam studi mengenai strategi promosi buku pada PT. Gramedia Pustaka Utama (GPU) menyimpulkan bahwa hasil analisis dari hierarki pertama mengenai faktor penyusun strategi promosi di dapat bahwa tujuan PT. GPU yaitu meningkatkan penjualan perorangan dan pemasaran langsung. Hasil analisis dari hierarki pertama mengenai faktor penyusun strategi promosi di dapat bahwa PT. GPU yaitu anggaran, karakteristik produk, karateristik pasar, daur hidup produk, pesaing, konsumen, dan bauran pemasaran selain promosi.
Hasil pengolahan
menunjukkan faktor yang paling berpengaruh adalah bauran pemasaran
28
selain promosi dan sub faktor yang paling berpengaruh yaitu produk. Pada hierarki kedua dengan fokus pemilihan strategi promosi yang tepat bagi perusahaan diperoleh pemilihan untuk menjalankan strategi perusahaan yaitu pendukung produk dengan prioritas jaringan distribusi, sedangkan untuk strategi promosi yang tepat adalah promosi penjualan. Yuldhastiya (2009) dalam analisis strategi bauran promosi AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi Bogor menyimpulkan alternatif strategi bauran promosi yang menjadi prioritas pertama adalah Agency lebih aktif dalam menjual program asuransi jiwa melalui penjualan personal, kedua adalah Supervisor dan Agency bekerja sama menjalankan pemasaran langsung ke lembaga pemerintahan, pendidikan, dan perusahaan, ketiga yaitu AJB Bumiputera 1912 cabang Siliwangi, Bogor harus merencanakan program periklanan media cetak, elektronik, dan media luar ruang di wilayah Bogor.
Hasil analisis dari hierarki pertama mengenai faktor
penyusun strategi promosi di dapat bahwa AJB Bumiputera yaitu anggaran promosi, SDM, komunikasi, persaingan pasar, etika bisnis, produk dan harga, serta STP. Anhardi (2007), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Strategi Promosi Kartu Kredit Bank Rakyat Indonesia. Aktivitas promosi terpadu kartu kredit yang sejauh ini telah dilaksanakan oleh bank BRI terkelompokkan ke dalam lima bauran promosi, yaitu periklanan, personal selling, promosi penjualan, publisitas dan hubungan masyarakat serta pemasaran langsung. Faktor – faktor yang teridentifikasi sebagai faktor penyusun strategi promosi kartu kredit BRI terdiri dari enma faktor yaitu anggaran promosi, sumber daya manusia, karakteristik pasar, STP, dan persaingan. Hasil pengolahan PHA didapatkan bahwa STP merupakan faktor prioritas utama yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi kartu kredit BRI dengan bobot (0,256). Alternatif yang diprioritaskan bagi kartu kredit BRI adalah meningkatkan frekuensi/intensitas promosi above the line, khususnya iklan pada media elektronik maupun media cetak (0,297).
29
Setyawati (2007), melakukan penelitian tentang kegiatan promosi yang dilakukan oleh Bank Tabungan Negara dan Bank Tabungan Negara Syariah cabang Solo. Analisa terhadap faktor penyusunan strategi promosi KPR untuk BTN cabang Solo mengidentifikasi lima faktor, yaitu : karakteristik pasar, peralatan dan fasilitas, anggaran promosi, tingkat persaingan dan STP perusahaan. Faktor penyusun strategi promosi KPR untuk BTN Syariah cabang Solo terdiri dari tingkat persaingan, aanggaran promosi, karakteristik konsumen, sumber daya manusia, dan bauran pemasaran lainnya selain promosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BTN cabang Solo perlu meningkatkan kegiatan periklanan sebagai alternatif pilihan pertama dengan bobot 0,243.
Alternatif selanjutnya adalah
meningkatkan kegiatan publisitas dan humas (0,227), meningkatkan kegiatan promosi penjualan (0,192), meningkatkan kegiatan personal selling (0,189) dan meningkatkan kegiatan pemasaran dan penjualan langsung. Luther (2009) dalam jurnal mata kuliah Business Strategic Development Program Magister Manajemen Sistem Informasi Universitas Bina Nusantara melakukan penelitian berjudul Penerapan Strategi Promosi Perusahaan Perjalanan. Sebuah operator tour atau agen perjalanan merupakan jenis perusahaan dan ruang lingkup bisnis adalah merencanakan, untuk mengatur dan mengoperasikan beberapa paket wisata. Jenis perusahaan ini juga bertindak sebagai intermediatory untuk berbagai produk yang dihasilkan oleh berbagai jenis industri jasa seperti transportasi perusahaan, hotel, obyek wisata, dan lain-lain. Sebagai sebuah perusahaan, operator tour atau agen perjalanan perlu mempromosikan produk dalam rangka untuk memiliki volume penjualan sesuai dengan target perusahaan. Kegiatan mempromosikan dimaksudkan untuk menjalankan serangkaian kegiatan promosi yang terintegrasi dalam bauran promosi. Bauran promosi strategi terdiri dari periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan publikasi. Ismono (2008) membuat jurnal penelitian berjudul Analisis Pengaruh Strategi Promosi Pariwisata menggunakan Media Film Taman Nasional Way Kambas (tnwk) terhadap Motivasi Kunjungan Wisatawan Ice Lampun.
30
Dalam penelitian ini telah dilakukan studi untuk meneliti pengaruh strategi promosi pariwisata dengan menggunakan media film Taman Nasional Way Kambas (TNWK) terhadap motivasi kunjungan wisatawan ke Way Kambas Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh strategi promosi pariwisata dengan menggunakan media film TNWK terhadap motivasi kunjungan wisatawan ke Way Kambas. Metode yang digunakan adalah pretest kepada responden dan postest setelah melihat film, serta wawancara. media
Hasil penelitian yang diperoleh: (a) Film TNWK sebagai
promosi
pariwisata
telah
memiliki
unsur
atraction
dan
comprehension, (b) Ada motivasi berupa perubahan perilaku pada tahap cognitive dissonance yang disebabkan driving forces-nya belum cukup kuat untuk mempengaruhi restining forces.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Sosialisasi bank syariah mutlak diperlukan saat ini. Setelah dikeluarkannya fatwa MUI yang menyatakan bunga bank adalah haram, maka banyak masyarakat yang bertanya seperti apakah bank syariah itu. Untuk itulah sosialisasi yang terus menerus kepada masyarakat harus digalakkan secara tepat dan terkoordinasi oleh bank syariah. Masyarakat masih banyak yang belum mengetahui tentang sistem dari bank syariah, tetapi sangat berminat untuk bertransaksi dengannya. Penelitian ini didasari oleh semakin berkembang pesatnya bank syariah di Indonesia, termasuk BPRS Amanah Ummah. Kemudian timbul harapan dan persepsi masyarakat terhadap BPRS Amanah Ummah, sehingga perlu dilakukan sosialisasi yang tepat sasaran. Selanjutnya disusun suatu struktur hirarki bauran promosi. Prioritas strategi metode AHP karena metode ini sederhana dan terorganisasi dengan baik mulai dari fokus masalah sampai alternatif yang dihasilkan. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.
Keterangan
Gambar 1. sebagai berikut : (a) tingkat 1: masalah yang difokuskan untuk dipecahkan secara hierarki dengan metode AHP (FOKUS); (b) tingkat 2: faktor-faktor
penyusun
strategi
bauran
promosi
yang
ditetapkan
(FAKTOR), yang terdiri dari : 1) faktor anggaran promosi, 2) faktor sumber daya manusia, 3) faktor komunikasi, 4) faktor persaingan pasar, 5) faktor etika bisnis, 6) faktor produk dan harga, 7) faktor segmentation, targetting, dan 8)faktor agama; (c) tingkat:
penggerak pengambilan
keputusan (AKTOR), yaitu :1) Kepala Cabang (KPC), 2) Kepala Bagian Marketing (KBM), 3) Account Officer (AO), dan 4) Funding Officer (FO); (d) tingkat 4 : penetapan tujuan strategi bauran promosi produk pembiayaan (TUJUAN), yang terdiri dari: 1) menginformasikan kehadiran BPRS Amanah
Ummah
beserta
keunggulan
dari
produknya
(MKP),
2) mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (MMC), dan 3) mendorong masuknya nasabah (MMN); (e) tingkat 5 : hasil perumusan
31
strategi sebagai pilihan yang akan direkomendasikan pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan promosi produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor (ALTERNATIF), terdiri dari : 1) melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (merchandise) (A), 2) meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga – lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi BPRS Amanah Ummah (B), 3) mengembangkan kegiatan promosi baru yang lebih menarik dari event sebelumnya (C), 4) mengembangkan promosi dengan membuat website BPRS Amanah Ummah (D), dan 5) ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan acara yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas (E). BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Visi dan Misi Program BPRS Amanah Ummah Strategi Bauran Promosi Perusahaan Identifikasi Bauran Promosi di PT.Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Analisis Pemilihan Strategi Bauran Promosi Pembiayaan BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang, Bogor
Fokus
Faktor
Aktor
1
2
KP
1
4
5
KB
MKP
Tujuan
Alternatif
3
6
AO
3
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
8
FO
MMC
2
7
MMN
4
5
32
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan saran dan rekomendasi kepada BPRS Amanah Ummah dalam melakukan kegiatan promosinya. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen BPRS Amanah Ummah dalam melakukan pengambilan keputusan program promosi yang dilakukan. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang yang beralamat di Jl. Raya Leuwiliang No. 1 Bogor Barat. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yaitu November 2009 sampai dengan Februari 2010. 3.3. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama, misalnya dari individu/ perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti (Durianto dkk, 2004). Data primer diperoleh dengan cara mewawancarai pihak manajemen perusahaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor dan penyebaran kuisioner kepada Kepala Cabang, Kepala Bidang Marketing, Account Officer, dan Funding Officer. 3.4. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data diperoleh melalui: 1. Pengisian kuisioner yaitu membagikan daftar pertanyaan terhadap permasalahan promosi produk pembiayaan kepada pihak manajemen dan praktisi terkait. 2. Melakukan
wawancara
terhadap
manajemen
perusahaan
Direktur, Kepala Cabang, Kepala Bidang Marketing, dan
seperti Account
Officer. 3. Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap situasi perusahaan khususnya mengenai pemasaran produk pembiayaan di wilayah kabupaten Bogor.
33
4. Studi literatur yang berkaitan dengan bauran promosi seperti mencari penelusuran data, buku, surat kabar, dan internet. Jenis kebutuhan data selama penelitian berdasarkan tujuan yang ditetapkan. Metode pengumpulan data dilakukan sesuai dengan masing – masing tujuan strategi. Hasil metode tersebut, dilakukan analisis secara ststistik desktiptif dan PHA. Jenis kebutuhan data disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Jenis Kebutuhan Data No 1
2
3
Tujuan Penelitian Mengidentifikasi bentuk bauran promosi Menyusun struktur hirarki bauran promosi
Jenis Data • Primer • Sekunder • Primer • Sekunder
Merumuskan prioritas srategi bauran promosi
• • • • • •
Metode Pengumpulan Data Wawancara Observasi Studi Literatur Wawancara Observasi Studi Literatur
• Kuisioner
Analisis Data • Statistiik Deskriptif
• Statistiik •
Deskriptif PHA
• PHA
3.5. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling, yaitu sample diambil berdasarkan ketersediaan dan kemudahan untuk mendapatkannya. Pemberian kuisioner diberikan kepada terdiri dari Kepala Cabang, Kepala Bidang Marketing, Account Oficer, dan Funding Officer. Pemberian kuisioner dipilih secara sengaja dengan mempertimbangkan responden mengetahui pelaksanaan bauran promosi produk pembiayaan di wilayah Bogor. 3.6. Metode Pengolahan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui hasil pengamatan lapangan dan hasil wawancara dengan pihak perusahaan yang memiliki kontribusi terhadap perumusan strategi promosi perusahaan. Wawancara dilakukan dengan empat orang responden dengan menggunakan kuisioner yang cara pengisiannya dipandu oleh peneliti.
Data sekunder diperoleh dari hasil
34
penelusuran literatur baik dari media cetak maupun elektronik, studi pustaka, internet, dan dokumen perusahaan. Pemilihan responden AHP dilakukan berdasarkan teknik pusposive sampling dengan pertimbangan bahwa responden, baik individu atau lembaga yang dianggap mengerti permasalahan yang terjadi dan mempunyai kemampuan dalam pembuatan kebijakan atau memberi masukan dalam proses penentuan strategi. Responden yang dipilih adalah Kepala Cabang, Kepala Bidang Marketing, Account Officer, dan Funding Officer. Metode analisis data yang digunakan yaitu Proses Hierarki Analitik dengan menggunakan bantuan Expert Choice versi 2000. Expert Choice merupakan software komputer untuk menentukan pilihan – pilihan dalam pengambilan keputusan dengan multikriteria yang berdasarkan metodologi pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Saaty. Pendekatan AHP untuk pemilihan alternatif dengan menangkap secara rasional persepsi orang, karena AHP mampu mengkonversi faktor – faktor intangible (yang tidak terukur) ke dalam aturan yang biasa sehingga dapat dibandingkan. Menurut Saaty (1991) dalam menyelesaikan persoalan denan menggunakan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipelajari, yaitu: a) Decomposition Setelah persoalan didefinisikan, maka perlu dilakukan dekomposisis yaitu memecahkan persoalan yang utuh menjadi unsur – unsur, jika ingin mendapatkan hasil yang lebih akurat, pemecahan dan dilakukan terhadap unsur – unsurnya sampai tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan beberapa tingkatkan persoalan tadi. b) Comparative Judgement.
Prinsip ini membuat penilaian tentang
kepentingan relatif dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena berpengaruh terhadap prioritas elemen – elemen. Hasil penilaian lebih baik jika disajikan dalam bentuk matriks (pairwise comparison). c) Synthesis of Priority. Dari setiap matriks pairwise comparison yang kemudian dicari eigen vector untuk mendapatkan local priority. Karena
35
matriks pairwise comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus dilakukan sintesis diantara local priority.
Prosedur melakukan sintesis berbeda bentuk hirarki.
Pengurutan unsur – unsur menurut kepentingan relatif melalui sintesis dinamakan priority setting. d) Logical Consistency. Konsistensi memiliki dua makna, pertama adalah banyak objek – objek yang serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi, kedua adalah tingkat hubungan antara obyek didasarkan pada kriterian tertentu. Penelitian ini menggunakan struktur hierarki multikriteria yang saling mempengaruhi antar tingkatan dimana setiap kriteria pada suatu tingkat mempengaruhi setiap kriteria di bawahnya. Struktur hierarki ini digunakan untuk mendapatkan prioritas dari kriteria - kriteria yang dirumuskan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah adalah salah satu BPRS yang tumbuh di Indonesia, khususnya di wilayah Bogor Barat, yang beroperasi berdasarkan prinsip Islam. Tujuan BPRS Amanah Ummah adalah menumbuhkan ekonomi masyarakat atas dasar syariah Islam, sebagaimana diatur dalam Undang – Undang nomor 10 tahun 1998. Sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maka kehadiran Bank Syari’ah di Indonesia yang diyakini prinsip-prinsip dan operasionalnya sesuai dengan syari’ah Islamiyah adalah suatu kebutuhan sekaligus suatu keharusan. Hal ini didasarkan pada suatu keyakinan umat yang kuat bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang tidak hanya mengatur masalah aqidah dan akhlaq juga mengatur ibadah dan muamalah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial-ekonomi. Akan tetapi dilihat dari realitas kehidupan masyarakatnya yang serba tertinggal baik dilihat dari sisi ekonomi maupun yang lainnya tidak mencerminkan nilainilai syari’ah. Keadaan
ini
menimbulkan
keprihatinan
seorang
ulama
dan
cendekiawan muslim Bogor, yaitu Bapak KH. Soleh Iskandar ( Alm ), yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren (BKSPP) Jawa Barat, beliau mulai merintis pembentukan sebuah lembaga keuangan yang mampu menyentuh sekaligus menolong masyarakat muslim yang hidup di bawah garis kemiskinan. Dalam berbagai kesempatan beliau melontarkan gagasannya dihadapan sejumlah ulama dan cendekiawan muslim dan ternyata mendapatkan tanggapan dan dukungan yang positif. Selanjutnya pada awal Januari 1991 secara resmi beliau mengundang sejumlah ulama, cendekiawan dan pengusaha muslim untuk membicarakan pendirian lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar Syari’ah Islam. Dari pertemuan itu tercapai kesepakatan bahwa sudah saatnya dibentuk lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar Syari’ah Islam yang nantinya
37
dapat membantu masyarakat muslim khususnya pengusaha muslim yang berekonomi lemah. Mengingat pada saat itu belum ada peraturan resmi tentang lembaga keuangan Islam, maka dibentuk Lembaga Swadaya Masyarakat yang berupa gerakan simpan pinjam yang diberi nama Koperasi Ikhwanul Muslimin. Bersamaan dengan hasil evaluasi tersebut, pada pertengahan Januari 1991, pemrakarsa mendapatkan informasi bahwa di Indonesia khususnya di Jawa Barat telah lahir BPR yang beroperasi berdasarkan syari’ah. Pada awal Februari 1991 dibentuk tim untuk menyusun proposal pendirian Bank Syari’ah, pada bulan Juli 1991 proposal diajukan ke Departemen Keuangan Republik Indonesia, pada tanggal 16 Desember 1991 terbit izin prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia, dan pada tanggal 18 Mei 1992 bertepatan dengan tanggal 02 Muharram 1413 H terbit izin operasional usaha Bank, akhirnya pada tanggal 11 Juli 1992 diadakan soft opening sekaligus mulai melakukan operasionalnya. Sedangkan peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1992 oleh Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Bogor. Dengan demikian BPR Syari’ah Amanah Ummah lahir dan beroperasi dengan semangat (ghirah) keagamaan dan keinginan yang kuat untuk memperbaiki kehidupan ekonomi ummat Islam. Adapun visi, misi, motto, dan budaya perusahaan adalah sebagai berikut: (1) Visi : Menjadi bank perkreditan rakyat syariah pilihan umat. (2) Misi : Membangun kualitas kehidupan umat melalui perbankan syariah. (3) Motto : Meraih laba, menepis riba, mengundang berkah. (4) Budaya Perusahaan : Pelayanan cepat, amanah, dan ramah. Motto “Meraih Laba, Menepis Riba, Mengundang Berkah” yang menjadi jargon dalam melakukan kegiatan promosi. Motto ini diharapkan mampu merepresentasikan seluruh aktivitas dan operasional di BPRS Amanah Ummah.
Melalui motto diharapkan mempu menarik perhatian
meningkatkan pasar yang dimilikinya.
Motto ini pun selalu terdapat
merchandise (cinderamata) yang diberikan oleh BPRS Amanah Ummah.
38
4.2. Struktur Organisasi BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor Struktur organisasi BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor menggunakan model fungsional, gambar struktur organisasi perusahan terdapat pada lampiran 3. Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing – masing bagian adalah sebagai berikut: (1) Dewan Komisaris Secara umum Dewan Komisaris terdiri dari tiga orang, dimana salah satunya menjabat sebagai Komisaris Utama.
Dewan ini bertugas
mengawasi serta mengarahkan pelaksanaan yang bertugas untuk mengawasi serta mengarahkan pelaksanaan yang dijalankan oleh direksi akar tetap mengikuti kebijakan dari BPRS Amanah Ummah. (2) Dewan Pengawas Syariah Tugasnya adalah merumuskan produk – produk yang dianggap dapat dilaksanakan dilaksanakan di BPRS Amanah Ummah dan sesuai dengan kaidah Islam. Dewan ini mengontrol serta mengawasi setiap produk yang telah ditetapkan, minimal tiga bulab sekali.
Dewan ini
berkedudukan sejajar dengan Dewan Komisaris. Dewan inilah yang secara
jelas
membedakan
antara
bank
syariah
dengan
bank
konvensional. (3) Direksi Tugasnya adalah memimpin dan bertanggungjawab atas seluruh kegiatan operasional di BPRS Amanah Ummah. Tugas lainnya adalah mewakili direksi atas nama BPRS Amanah Ummah dalam hubungan dengan pihak internal perusahaan. (4) Bidang Marketing a) Kepala Bidang Marketing Tugas utamanya adalah melakukan pembinaan, mengawasi serta mengarahkan aktivitas kerja para Account Officer dan Funding Officer, agar dapat memastikan kualitas pembiayaan yang sehat serta meraih keuntungan yang maksimal dan sesuai dengan target yang diharapkan.
39
b) AO (Account Officer) Tugasnya adalah melaporkan seluruh kegiatan yang dilakukan kepada Kabid Marketing.
Kegiatan tersebut yaitu melakukan
program pembiayaan yang meliputi analisa kelayakan usaha, pengajuan kepada komite pembiayaan, serta melakukan pengawasan agar dapat memastikan tercapainya target pembiayaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. c) FO (Funding Officer) Tugas utamanya adalah melakukan kegiatan pemasaran dalam rangka menghimpun dana masyarakat untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada nasabah dan target penghimpunan dana yang telah ditetapkan. (5) Bidang Operasional a) Kepala Bidang Operasional Tugas utamanya adalah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas di bidang operasional BPRS Amanah Ummah, yang meliputi aspek kuantitatif maupun kualitatif, untuk menjamin pelaksanaan, pengamanan, dan pelayanan jasa perbankan yang dilakukan secara efektif dan efisien berdasarkan sistem dan prosedur operasi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. b) Kepala Bagian Layanan Tugas utamanya adalah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap seluruh kegiatan yang berkenaan dengan pelayanan, serta untuk memastikan pelayanan yang diberikan kepada nasabah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang berlaku Kepala Bagian Layanan melakukan koordinasi dan pelaporan kepada Kepala Bidang Operasional. c) Customer Service Tugas utamanya adalah menawarkan dan memberikan informasi tentang produk BPRS Amanah Ummah kepada nasabah dan calon nasabah. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan agar nasabah atau calon nasabah merasa puas, cepat, dan aman terhadap pelayanan
40
yang diberikan Customer Service melakukan pelaporan kepada Kepala Bagian Layanan. d) Kasir Tugas utamanya adalah melakukan pengawasan dan koordinasi terhadap kegiatan penerimaan setoran dan pengambilan uang nasabah, serta untuk memastikan telah sesuai dengan ketentuan dan prosedur operasional yang telah berlaku. e) Teller Tugas
utamanya
adalah
melayani
penerimaan
setoran
dan
pengambilan uang nasabah, serta memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. f) Jasa Nasabah Tugas utamanya adalah melakukan pengecekan slip transaksi harian dan masukan data pembukaan deposito, serta perhitungan bagi hasilnya, untuk memastikan warkat deposito nasabah diterbitkan tepat waktu dan akurat. g) Kepala Bagian SIM Tugas
utamanya adalah
mengawasi
sistem
kerja computer
perusahaan, serta menangani semua hal yang berkaitan dengan modul, terutama yang berkaitan dengan software. Kepala bagian SIM bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Operasional. h) Staff Administrasi Pembiayaan Tugas utamanya adalah melakukan administrasi data nasabah, melakukan proses pencairan pembiayaan dan membukukan angsuran pembiayaan nasabah guna menjamin data dan angsuran yang teradministrasi secara lengkap dan akurat. i) Staff Pembukuan Tugas
utamanya adalah
melakukan
pemeriksanaan
terhadap
transaksi harian, menyusun dan menyajikan data keuangan BPRS Amanah Ummah kepada pihak manajemen, guna menjamin data disediakan secara tepat waktu dan akurat sebagai bahan pengmbilan keputusan.
41
(6) Bidang Umum dan Personalia a) Kepala Bidang Umum dan Personalia Tugas utamanya adalah mengkoordinasi, merencanakan, dan mengawasi kegiatan pengelolaan sumber daya insani untuk menjamin peningkatan produktivitas dan mutu sumber daya insani perusahaan.
Selain itu juga bertanggung jawab atas kegiatan
promosi perusahaan, baik melalui media maupun langsung kepada konsumen. b) Staff Umum Tugas utamanya adalah melaksanakan pembayaran gaji karyawan, program pelatihan, penerimaan karyawan baru, penyiapan surat-surat kesekretariatan, pengadaan dan pemeliharaan alat-alat kantor, serta melakukan inventarisasi perlengkapan kantor, guna menjamin mutu dan peningkatan produktivitas karyawan. c) Cleaning Service Bertanggung jawab atas kebersihan ruangan kantor, penyediaan konsumsi, serta memelihara lingkunagn kantor secara rapi dan baik. 4.3. Perkembangan Kinerja BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor Pada tahun 2006 BPRS Amanah Ummah telah menunjukkan suatu perkembangan yang cukup baik, hal ini dapat dilihat dari hasil pemeriksaan Bank Indonesia yang dilaksanakan pada bulan Januari 2007 untuk tahun buku 2006, dimana volume usaha Bank menunjukkan peningkatan sebesar 4.414.938.000
(18,64
persen)
atau
dari
23.681.836.000
menjadi
28.096.774.000, sedangkan aktiva produktif Bank mengalami peningkatan, yaitu meningkat sebesar 4.802.979.000 (21,71 persen) yaitu dari 22.125.238.000 menjadi 26.928.217.000 dan perkembangan rentabilitas Bank selama tahun berjalan cukup menggembirakan yang terlihat dari perolehan hasil usaha berupa laba bersih sebesar 679.349.000 atau mengalami peningkatan 143.473.000 (26,77 persen) dimana sebelumnya perolehan laba 535.876.000. Peningkatan perolehan laba tersebut tercermin dari membaiknya rasio BOPO dari 80,49 persen menjadi 79,91persen,
42
peningkatan perolehan hasil usaha Bank disebabkan Bank melakukan ekspansi pembiayaan dalam jumlah yang cukup signifikan serta kemampuan Bank dalam meningkatkan efesiensi operasional yang tercermin dari rasio BOPO, hal ini adalah merupakan hasil kerja keras jajaran direksi dan karyawan Bank. Dari keberhasilan tersebut di atas belum diikuti dengan perbaikan Non Performing Financing (NPF) terhadap sebuah pembiayaan dimana NPF sebelumnya adalah 4 persen menjadi 7,04 persen, oleh karena itu jajaran pengurus, baik Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah dituntut untuk bekerja keras memperbaiki NPF tersebut pada tahun 2007 ini menjadi di bawah 5 persen. Secara keseluruhan dari hasil pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2006 lalu menunjukkan bahwa PT BPR Syariah Amanah Ummah adalah sehat dengan nilai tingkat kesehatan 97,40. Hasil pemeriksaan Bank Indonesia yang dilaksanakan pada bulan Januari 2008 untuk tahun buku 2007 yaitu volume usaha Bank menunjukkan peningkatan sebesar Rp. 6.517.023.000 (23,19 persen) atau dari Rp. 28.096.774.000 menjadi Rp. 34.613.797.000 sedangkan aktiva produktif
Bank
mengalami
peningkatan,
Rp. 5.462.070.000 (28,68 persen) yaitu dari
yaitu
meningkat
sebesar
Rp. 19.046.542.000 menjadi
Rp. 24.508.612.000. Dari sisi Kualitas Aktiva Produktif (KAP) terjadi penurunan yang cukup signifikan, dimana KAP sebelumnya adalah 3,62 persen ditekan menjadi 2,47 persen, sebagaimana direncanakan pada RUPS Tahun Buku 2006 dan unuk tahun 2008 akan diupayakan KAP ditekan hingga angka 2 persen. Secara keseluruhan dari hasil pemeriksaan Bank Indonesia tahun buku 2007 menunjukkan bahwa PT BPRS Amanah Ummah adalah sehat dengan nilai tingkat kesehatan A-1 (Sangat Baik untuk Manajemen dan Rasio Keuangan). Total aktiva per 31 Desember 2008 mencapai Rp 44.100.182.000 meningkat 27,41 persen dari Rp 34.613.797.000 pada akhir Desember 2007. Peningkatan itu terjadi pada sisi aktiva produktif (pembiayaan), yaitu dari Rp 24.508.612.000
pada akhir tahun 2007 menjadi Rp 34.074.962.000
43
pada akhir Desember 2008 dan peningkatan dari dana masyarakat dari Rp 30.296.368.000. Pada akhir Desember 2007 menjadi Rp 38.237.061.000 pada akhir Desember 2008. 4.4. Program Pembiayaan PT. BPRS Amanah Ummah Penyaluran dana dalam istilah perbankan syari’ah disebut dengan pembiayaan. Menurut BPRS Amanah Ummah pembiayaan merupakan kegiatan perbankan syari’ah yang sangat penting dan menjadi penunjang kelangsungan hidup bank syari’ah, jika dikelola dengan baik. Sebaliknya pengelolaan pembiayaan yang tidak baik akan banyak menimbulkan masalah bahkan akan menyebabkan jatuhnya bank syari’ah. Dana yang dimiliki bank baik yang berasal dari simpanan, tabungan, deposito, maupun modal selayaknya disalurkan untuk keperluan pembiayaan yang produktif yaitu dalam bentuk pembiayaan dengan memperhatikan kaidah-kaidah aman, lancar dan menghasilkan. Pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan nasabah, yang mewajibkan pihak nasabah untuk melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan (BPRS Amanah Ummah 2010). Dasar memberikan pembiayaan kepada nasabah adalah kepercayaan bahwa nasabah mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pembiayaan dan bank percaya kepada nasabah pembiayaan akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama (BPRS Amanah Ummah 2010). Tiga jenis produk pembiayan BPRS Amanah Ummah, yaitu: a) Jual Beli Jual beli yaitu nasabah membutuhkan barang kemudian bank menyediakan barang tersebut dan bank menjualnya kepada nasabah dengan harga yang ditambah margin yang telah disepakati. Contohnya rumah, kendaraan bermotor, dan modal kerja. Pembiayaan ini minimal selama satu bulan dan maksimal 3-4 tahun.
44
b) Sewa Sewa yaitu memerlukan manfaat dari suatu barang. Contohnya bank menyewakan toko, rumah, dan pabrik kepada nasabah.
Pembiayaan
sewa minimal selama satu tahun. c) Bagi Hasil Bagi hasil adalah kerjasama usaha antara pihak bank dengan pihak nasabah. Pembiayaan bagi hasil di kelompokkan menjadi dua jenis, yaitu Mudarabah dan Musarakah. Mudarabah yaitu akad kerjasama antara Bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah sebagai pelaksana usaha (mudharib) dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana/modal. Musarakah yaitu akad kerjasama antara Bank dengan nasabah untuk usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi modal yang disertakan dalam usaha. Pada Tabel 8. terlihat peningkatan nasabah pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor setiap tahunnya. Pada tahun 2007 terjadi peningkatan sekitar 16,26 persen dibandingkan tahun 2006 atau sebanyak 201 orang. Pada tahun 2008 terjadi peningkatan sekitar 29,92 persen dibandingkan tahun 2007 atau sebanyak 430 orang. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan sekitar 14,94 persen dibandingkan tahun 2008 atau sebanyak 279 orang. Tabel 8. Data Jumlah Nasabah Pembiayaan tahun 2006-2009 No Tahun Jumlah Nasabah 1
2006
1.236
2
2007
1.437
3
2008
1.867
4
2009
2.146
Sumber : BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor
45
4.5. Bauran Promosi yang telah dilakukan oleh BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor Bentuk bauran promosi yang telah dilakukan oleh BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor adalah sebagai berikut: 1). Periklanan Kegiatan periklanan yang dilakukan oleh BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor merupakan sarana penting dalam mencapai target rencana perusahaan. Kegiatan periklanan yang telah dilakukan BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor adalah menggunakan media luar ruang.
Media luar ruang sebagai penyampaian informasi
produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor sudah dilakukan dengan bekerjasama dengan instansi pendidikan yaitu Universitas Ibn Khaldun (UIKA). Logo dan spanduk BPRS Amanah Ummah terpasang di area kampus dan pembayaran administrasi perkuliahan dilakukan melalui BPRS Amanah Ummah. Selain itu, spanduk BPRS Amanah Ummah terpasang di beberapa lokasi di area jalan Leuwiliang dan kota Bogor. 2). Promosi Penjualan Pihak yang diutamakan dalam promosi penjualan produk pembiayaan adalah Account Officer karena bertindak langsung untuk mencari nasabah pembiayan. Pemberian hadiah (merchandise) berlogo perusahaan berupa kalender, jam dinding, payung, mug, dan ballpoint. Hadiah diberikan kepada nasabah yang loyal, nasabah yang memiliki jumlah deposito di atas 25 (dua puluh lima) juta, dan saldo tabungan mencapai 100 (seratus) juta. Bentuk promosi penjualan lainnya adalah melalui spanduk dan brosur. BPRS Amanah Ummah memasang spanduk di depan kantor serta di beberapa tempat strategis di Leuwiliang dan sekitarnya. Selain itu BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang membagikan brosur kepada konsumen mengenai profil perusahaan dan membuat plang BPRS Amanah Ummah yang jelas dan bagus. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai lokasi BPRS Amanah Ummah yang
46
tepat. Selain itu pun, bentuk ini bertujuan
mengingatkan kepada
konsumen tentang keberadaannya. 3). Publisitas Bentuk publisitas BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang adalah dengan menampilkan profil perusahaan di Harian Umum Republika, koran desa, dan TVRI. Selain itu, BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang ikut serta dalam kegiatan masyarakat, keagamaan, dan lain-lain.
Kerjasama ini berupa sponsorship pada kegiatan
mahasiswa, masyarakat, dan kegiatan keagamaan, serta pemberian beasiswa kepada siswa-siswi SMP, SMA, dan mahasiswa.
Melalui
kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan peranan BPRS Amanah Ummah di tengah masyarakat. Adapun kegiatan rutin yang dilakukan yaitu pengajian rutin setiap satu bulan sekali dilakukan bersama kurang lebih 50 kiayi dan tokoh masyarakat sekitar, pembagian zakat perusahaan kepada kaum yang berhak, dan kegiatan sosial seperti sunatan massal. Pembagian zakat bertujuan untuk menolong kaum masyarakat yang berhak mendapatkan zakat dan melalui kegiatan ini diharapkan agar citra BPRS Amanah Ummah yang baik tetap terjaga di kalangan masyarakat serta agar dapat berbuat baik terhadap sesama. Sunatan massal dilakukan bertujuan untuk membantu masyarakat yang kekurangan. 4). Penjualan Personal Account Officer adalah orang yang melakukan penjualan personal. Syarat-syarat yang baik untuk menjadi Account Officer adalah mempunyai kemampuan untuk menjual produk, mampu menganalisa, independent, objektif, accountable secara moral, dan assetable secara sosial. Promosi dilakukan dengan promosi mulut ke mulut (mouth to mouth promotion).
Bentuk promosi ini dilakukan antar individu
(personal selling), dimana setiap karyawan bank (Account Officer) melakukan penjelasan mengenai BPRS Amanah Ummah langsung kepada konsumen.
47
Bentuk seperti ini memiliki kelebihan pada kejelasan materi atau pesan promosi yang disampaikan. konsumen dapat langsung mengenal
Melalui promosi mulut ke mulut, BPRS Amanah Ummah cabang
Leuwiliang, Bogor secara jelas melalui keterangan yang diberikan oleh karyawan bank. Kelemahannya terletak pada dibutuhkannya waktu yang cukup banyak, sehingga terkadang tidak mampu menjangkau seluruh konsumen yang ada dalam waktu yang cepat. 5). Pemasaran Langsung Strategi pemasaran langsung yang diterapkan oleh BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor khususnya Account Officer adalah dengan datang langsung ke instansi pendidikan dan pasar tradisional. Untuk menindaklanjuti promosi yang telah dilakukan nasabah akan menghubungi pihak perusahaan melalui Account Officer menggunakan media telekomunikasi telepon, telepon genggam, email, dan faksimil. 6). Interaktif Media Media interaktif BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor adalah melalui e-mail
[email protected].
Fasilitas
e-mail dibuat untuk memudahkan nasabah yang tidak memiliki waktu luang untuk datang langsung ke BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang, Bogor dalam hal memenuhi kelengkapan data, dan lain-lain.
4.6. Rumusan Struktur Hirarki Bauran Promosi Penyusunan desain strategi bauran promosi pembiayaan dilakukan dengan menggunakan AHP terdiri dari empat saling terkait dan penting untuk dievaluasi, yaitu (1) faktor penyusunan strategi promosi; (2) aktor yang berperan dalam menyusun strategi bauran promosi; (3) tujuan bauran promosi; (4) alternatif strategi bauran promosi.
Gambar 2. menyajikan
struktur hirarki pemilihan strategi bauran promosi. Penentuan aktor dalam penyusunan strategi bauran promosi BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan yaitu direktur utama.
48
Analisis Pemilihan Strategi Bauran Promosi Pembiayaan BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang, Bogor
Fokus
Faktor
1
2
Aktor
KPC
Tujuan
Alternatif
3
5
KBM
MKP
1
4
6
AO
3
8
FO
MMC
2
7
MMN
4
5
Gambar 2. Struktur Hirarki Pemilihan Strategi Promosi Pembiayaan PT. BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang, Bogor
Keterangan Gambar 2: (a) tingkat 1: masalah yang difokuskan untuk dipecahkan secara hierarki dengan metode AHP (FOKUS); (b) tingkat 2:
faktor-faktor penyusun
strategi bauran promosi yang ditetapkan (FAKTOR), yang terdiri dari : 1) faktor anggaran promosi, 2) faktor sumber daya manusia, 3) faktor komunikasi, 4) faktor persaingan pasar, 5) faktor etika bisnis, 6) faktor produk dan harga, 7) faktor segmentation, targetting, dan 8)faktor agama; (c) tingkat 3 : penggerak pengambilan keputusan (AKTOR), yaitu :1) Kepala Cabang (KPC), 2) Kepala Bagian Marketing (KBM), 3) Account Officer (AO), dan 4) Funding Officer (FO); (d) tingkat 4 : penetapan tujuan strategi bauran promosi produk pembiayaan (TUJUAN), yang terdiri dari : 1) menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya (MKP), 2) mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (MMC), dan 3) mendorong masuknya nasabah (MMN); (e) tingkat 5: hasil
perumusan strategi
sebagai pilihan yang
akan direkomendasikan
pencapaian tujuan penelitian dan pengembangan promosi produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor (ALTERNATIF), terdiri dari : 1) melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan
49
sebelumnya (merchandise) (A), 2) meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga – lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi BPRS Amanah Ummah (B), 3) mengembangkan kegiatan promosi baru yang lebih menarik dari event sebelumnya (C), 4) mengembangkan promosi dengan membuat website BPRS Amanah Ummah (D), dan 5) ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan acara yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas (E). 4.6.1 Analisis Faktor-Faktor Penyusunan Strategi Bauran Promosi Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi bauran promosi pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor, yaitu : a. Faktor Anggaran Promosi Penyusunan strategi bauran promosi tidak terlepas dari anggaran promosi. BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor harus dapat merencanakan anggaran promosi sesuai kemampuan kantor cabang.
Anggaran dana yang besar tidak menjamin keberhasilan
strategi bauran promosi yang akan dilaksanakan.
Untuk mencapai
keberhasilan strategi promosi diperlukan SDM berkompeten untuk dapat melakukan promosi dengan baik. b. Faktor Sumber Daya Manusia Pengembangan bauran promosi produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah tidak terlepas dari peran SDM.
Profesionalisme dan
kompetensi guna mendukung kinerja BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor mulai dari perencanaan aktifitas-aktifitas bauran promosi sampai dengan proses pelaksanaannya. c. Faktor Komunikasi Penyampaian produk pembiayaan kepada calon nasabah harus memiliki teknik komunikasi yang baik. SDM harus memiliki teknik berkomunikasi yang baik karena setiap karakter calon nasabah berbeda, sehingga diperlukan teknik untuk dapat mengerti karakter nasabah.
50
d. Faktor Persaingan Strategi bauran promosi tidak terlepas dari faktor persaingan pasar. Pihak manajemen BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor perlu mengetahui kondisi perusahaan pesaing khususnya yang berkaitan dengan bauran promosi. e. Faktor Etika Bisnis Penerapan etika bisnis sangat penting bagi suatu perusahaan atau lembaga. BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor perlu menerapkan etika bisnis kepada karyawannya karena sikap adalah cermin dari keberhasilan perusahaan. Etika bisnis berkaitan dengan promosi karena apabila kegiatan promosi dilakukan sesuai dengan etika bisnis maka citra perusahaan pun akan menjadi baik. f. Faktor Produk dan Harga Penyampaian informasi produk pembiayaan melalui strategi bauran promosi harus disesuaikan dengan jenis produk. Selain itu, informasi biaya juga diinformasikan karena calon nasabah melihat dari promosi adalah biaya akad dan cicilan yang harus bayar. g. Faktor Segmentation dan Targetting (ST) Landasan yang harus dipertimbangkan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor adalah ST. Manfaat adanya pengetahuan tentang ST, diharapkan program kerja menjadi lebih fokus dan efektif. 1) Segmentation BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor mengharuskan mengklasifikasikan segmen-segmen tertentu. 2) Targetting Penentuan targeting dilakukan setelah proses pemilihan segmentasi telah ditetapkan.
Terkait dengan segmentasi, BPRS Amanah
Ummah cabang Leuwiliang, Bogor memiliki target instansi pemerintahan, lembaga pendidikan, para pedagang, dan masyarakat umum di wilayah Bogor.
51
h. Faktor Agama Faktor agama dimasukan ke dalam hal yang mempengaruhi penyusunan strategi karena menurut pihak manajerial BPRS Amanah Ummah faktor agama merupakan landasan utama nasabah dalam memilih produk di BPRS Amanah Ummah. Pemilihan bank syariah adalah bentuk loyalitas umat terhadap agama. 4.6.2 Aktor yang Berpengaruh dalam Penelitian Strategi Bauran Promosi Manajemen BPRS Amanah Ummah digerakkan oleh SDM yang berkualitas. Dalam hal ini adalah aktor yang membawa BPRS Amanah Ummah menjadi salah satu bank syariah terbaik di Indonesia. Aktor merupakan orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan strategi bauran promosi.
Kantor BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang,
Bogor digerakkan oleh aktor – aktor yang terlibat dalam kegiatan promosi yaitu Kepala Cabang, Kepala Bagian Marketing, Account Officer, dan Funding Officer. 4.6.3 Tujuan Strategi Bauran Promosi Sebelum melakukan perumusan bauran promosi, pihak manajemen perlu menetapkan tujuan strategi yang jelas guna mengarahkan program yang telah direncanakan sesuai yang diharapkan.
Berikut ini tujuan
penetapan strategi bauran promosi pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor : a. Menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor beserta keunggulan dari produknya Jenis produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor adalah sewa, bagi hasil, dan jual beli. Ketiga jenis produkt memiliki margin yang terjangkau serta relatif rendah. Strategi tersebut bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Bogor khususnya mengenai keunggulan produk yang dimiliki. b. Mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa Penetapan
tujuan strategi
bauran promosi BPRS Amanah
Ummah cabang Leuwiliang, Bogor.
Tujuan ini menjadi prioritas
52
utama karena akan berdampak di waktu yang akan datang kepada perkembangan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. c. Mendorong masuknya nasabah baru Tujuan akhir dalam penetapan strategi bauran promosi di BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor adalah mendorong masuknya nasabah baru. Keberadaan nasabah bertujuan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga penjualan produk semakin meningkat dan target perusahaan tercapai sesuai dengan tujuan perusahaan. 4.6.4 Alternatif Strategi Bauran Promosi Rancangan tujuan strategi bauran promosi yang dapat dilaksanakan oleh BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor adalah : 1. Alternatif A : BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor harus tetap melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (merchandise). Hal ini dilakukan untuk mempertahankan nasabah yang sudah ada dan meningkatkan jumlah nasabah baru BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. 2. Alternatif B : BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor harus meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga – lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi BPRS Amanah Ummah. Kerjasama yang terjalin baik dengan lembaga – lembaga atau perusahaan lainnya akan meningkatkan citra yang baik untuk BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. 3. Alternatif C : BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor harus mengembangkan kegiatan promosi baru yang lebih menarik dari event sebelumnya agar nasabah dan calon nasabah tertarik terhadap produk pembiayaan yang ditawarkan. 4. Alternatif D : BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor harus mengembangkan promosi dengan membuat website
BPRS
Amanah Ummah. Sistem informasi merupakan sarana penting bagi kelangsungan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai
53
perusahaan terbaik di Indonesia, BPRS Amanah Ummah diharapkan dapat membangun sistem informasi terpadu yaitu membuat web site. 5. Alternatif E : BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor harus lebih aktif ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan
atau
mengadakan
acara
yang bertemakan
kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas. Dengan adanya
keikutsertaan
dalam
kegiatan
masyarakat
diharapkan
BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor lebih dikenal oleh masyarakat umum, sehingga masyarakat tertarik untuk menjadi nasabah BPRS Amanah Ummah. 4.7. Prioritas Strategi Bauran Promosi dengan Metode PHA Keputusan yang dirancang dari fokus masalah sampai alternatif yang ingin dicapai, disusun ke dalam suatu metode PHA. Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi, aktor yang berkepentingan serta tujuan yang ingin dicapai maka disusunlah struktur hirarki yang terdiri dari 5 (lima) tingkat. Tingkat kesatu adalah fokus atau goal adalah masalah yang harus diselesaikan sesuai dengan kesepakatan bersama; tingkat kedua adalah faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi bauran promosi; tingkat ketiga adalah aktor penting dalam mempromosikan produk pembiayaan; tingkat keempat adalah tujuan yang ingin dicapai; dan tingkatkelima adalah alternatif – alternatif strategi bauran promosi yang dipilih oleh manajemen perusahaan berdasarkan kuisioner dengan tujuan memapu mencapai target promosi yang diharapkan. Pada sub bab berikut, akan dibahas mengenai hasil pengolahan data secara horizontal dan vertikal. 4.7.1 Hasil Pengolahan Data Secara Horizontal PHA Pengolahan data secara horizontal menggunakan metode PHA, menunjukkan hubungan elemen – elemen dalam satu hirarki dengan elemen – elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda.
Hasil
pengolahan dapat terlihat pengaruh antara satu faktor terhadap sejumlah faktor lainnya pada tingkat hirarki di bawahnya.
54
A. Aktor Pada Tabel 9. dapat dilihat bahwa aktor yang berpengaruh terhadap faktor anggaran promosi adalah Kepala Cabang (0,475). Kepala Cabang berhak mengatur kelangsungan promosi program pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor.
Keberlangsungan bauran
promosi pada dasarnya terletak di persediaan anggaran dana.
Sebelum
menyusun rencana strategi bauran promosi, Kepala Cabang sebaiknya melakukan survei atau membentuk tim riset dan pengembangan mengenai anggaran promosi di wilayah Bogor. Tabel 9. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horizontal antar Elemen pada Tingkat 3 (tiga) No
Faktor
Kepala Cabang
1 2 3 4 5 6 7 8
Anggaran Promosi Sumber Daya Manusia Komunikasi Persaingan pasar Etika bisnis Produk dan Harga ST Agama
0,475 0,446 0,346 0,464 0,296 0,484 0,373 0,310
Aktor Kepala Account Bidang Officer Marketing 0,314 0,120 0,363 0,114 0,142 0,390 0,334 0,126 0,365 0,190 0,317 0,127 0,373 0,159 0,335 0,184
Funding Officer 0,091 0.077 0,122 0,077 0,149 0,072 0,096 0,171
Pihak yang berpengaruh terhadap faktor anggaran promosi adalah Kepala Cabang (0,475) karena berperan dalam menentukan ketersediaan dana untuk kegiatan promosi, sehingga perusahaan perlu menentukan alat promosi mana yang akan digunakan sesuai dengan wilayah promosi perusahaan dan jumlah anggaran yang dikeluarkan.
Kepala Bidang
Marketing (0,314) berperan melakukan riset dan pengembangan bauran promosi penjualan, sehingga. dapat mengajukan dana untuk pengembangan promosi.
Account Officer (0,120) berperan dalam pengumpulan nasabah
produk pembiayaan, sehingga dapat mengajukan dana untuk pengembangan penjualan. Funding Officer (0,091) berperan dalam pengumpulan dana dari nasabah. Aktor yang memiliki tingkat kepentingan terbesar pada SDM adalah Kepala Cabang (0,446) karena sebagai pimpinan di kantor cabang,
55
penerapan SDM yang
berkualitas perlu diarahkan oleh Kepala cabang
sehingga motivasi kerja karyawan semakin efektif. Kepala Bidang Marketing (0,363) harus berperan aktif dalam mengembangkan SDM sesuai dengan kemampuan masing – masing sehingga harapan Kepala Cabang terealisasi dengan baik. Account Officer (0,114) perlu mempersiapkan dan mengarahkan pembiayaan. mengarahkan
SDM
yang
terbaik
untuk
mempromosikan
program
Funding Officer (0,077) perlu mempersiapkan dan SDM
yang
terbaik
untuk
mempromosikan
program
pengumpulan dana. Tingkat kepentingan komunikasi terhadap aktor adalah Kepala Bidang Marketing (0,363). Kepala Bidang Marketing berhak membantu Account Officer dalam mengkomunikasikan penjualan program pembiayaan apabila terjadi kendala dalam berkomunikasi.
Kepala Cabang (0,346)
berhak membantu mengkomunikasikan penjualan program pembiayaan melalui bauran promosi seperti media cetak dan elektronik dengan tujuan menarik minat masyarakat Bogor untuk menjadi nasabah pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor.
Hal yang diutamakan
perusahaan dalam program pembiayaan adalah Account Officer (0,142). Pengalaman dalam penyampaian program pembiayaan kepada nasabah dapat dijadikan pembelajaran yang berharga terutama menghadapi nasabah yang berbeda sifat dan watak.
Funding Officer (0,051) membantu
mengkomunikasikan promosi program pembiayaan kepada nasabah secara tidak langsung. Unsur tingkat kepentingan persaingan pasar terhadap aktor dengan nilai terbesar adalah Kepala Cabang (0,464).
Kepala Cabang perlu
mengetahui sejauh mana perusahaan pesaing melakukan bauran promosi khususnya di wilayah Indonesia. Kepala Bidang Marketing (0,334) harus membantu Kepala Cabang dan Account Officer dalam mengikuti perkembangan pembiayaan di wilayah Bogor khususnya dan di wilayah Indonesia pada umumnya tentang persaingan pasar. Account Officer (0,126) harus mengikuti perkembangan pembiayaan di wilayah Bogor khususnya dan di wilayah Indonesia pada umumnya tentang persaingan pasar. Funding
56
Officer (0,077) kurang berperan dalam mengikuti perkembangan persaingan pembiayaan. Persaingan pasar bagi perusahaan pembiayaan adalah hal yang penting. Keputusan perusahaan dalam bauran promosi perlu dilihat juga dari persaingan pasar. Hal ini bertujuan dapat memperhitungan anggaran promosi yang digunakan. Penerapan etika bisnis oleh perusahaan sangat diutamakan karena sebagai cermin keberhasilan perusahaan sehingga nasabah beranggapan apa yang disampaikan melalui promosi sesuai dengan janji.
Pihak yang
memberikan nasehat etika bisnis terhadap bawahannya adalah Kepala Bidang Marketing (0,365) dan Kepala Cabang (0,296). Perhatian Kepala Bidang Marketing terhadap bawahan khususnya pemberian nasehat sudah sangat baik. Nasehat diberikan dalam training berupa tatakrama terhadap calon nasabah khususnya Account Officer (0,190). Dalam hal produk dan harga, pihak yang memiliki tingkat kepentingan terbesar adalah Kepala Cabang (0,484).
Kepala Cabang
mendukung langkah Kepala Bidang Marketing dan Account Officer dalam menjual program pembiayaan dan jika terdapat permasalahan mengenai jenis program dan biaya maka Kepala Cabang turut membantu mengatasi masalah.
Pihak Kepala Bidang Marketing (0,317) berhak menentukan
program pembiayaan mana yang tepat untuk calon nasabah apabila terdapat permasalahan.
Account Officer (0,127) dapat membantu calon nasabah
memilih program pembiayaan yang tepat sesuai dengan kondisi ekonomi dan kebutuhan. Funding Officer (0,072) menyampaikan informasi tersebut kepada calon nasabah program pembiayaan. Pemasaran program pembiayaan tidak terlepas dari ST.
Kepala
Cabang dan Kepala Bidang Marketing (0,373) memiliki tingkat kepentingan yang sama dalam memberikan saran yang terbaik untuk BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor dan merumuskan konsep ST. Kepentingan tersebut dikarenakan Kepala Cabang dan Kepala Bidang Marketing pihak yang merumuskan konsep segmentasi dan targeting program pembiayaan. Peran Account Officer (0,159) sangat dibutuhkan dalam perumusan ST karena Account Officer mengetahui fakta di lapangan
57
khususnya wilayah Bogor. Funding Officer (0,096) mengikuti perumusan ST yang telah ditentukan. Tingkat kepentingan agama terhadap aktor adalah Kepala Bidang Marketing (0,335) karena faktor agama merupakan landasan untuk menentukan bagaimana komunikasi dan promosi harus dilakukan terhadap nasabah. Kepala Cabang memiliki bobot 0,310 terhadap faktor agama dalam menetukan kebijakan-kebijakan terhadap nasabah.
Faktor agama bagi
Account Officer (0,184) dan Funding Officer (0,171) diperlukan untuk menganalisa karakter nasabah, mengetahui usaha yang dijalankan nasabah, dan mengetahui sumber dana yang diperoleh nasabah yang akan dikelola oleh pihak bank. B. Tujuan Pengolahan
data
horisontal
pada
tingkat
selanjutnya
adalah
kepentingan aktor mempengaruhi tujuan yang dibuat. Berdasarkan Tabel 10. Tujuan untuk mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (0,673) menjadi hal dasar utama bagi Kepala Cabang dalam rangka meningkatkan target penjualan program pembiayaan. Tujuan kedua adalah mendorong masuknya nasabah baru (0,244). Tujuan tersebut adalah untuk menarik minat calon nasabah dan mempertahankan nasabah agar tetap menjadi nasabah pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. Tujuan ketiga adalah menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya (0,083). Tujuan tersebut adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat Bogor khususnya mengenai keunggulan produk yang dimiliki, contohnya saja margin bagi hasil yang relatif rendah. Tingkat kepentingan Kepala Bidang Marketing, Account Officer, dan Funding Officer
terhadap tujuan memiliki nilai terbesar terdapat pada
tujuan untuk mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (0,702).
Kepala Bidang Marketing harus memiliki ide kreatif untuk
mendukung rencana kerja bauran promosi sehingga tujuan yang dibentuk oleh manajemen berpengaruh terhadap kualitas produk dan pelayanan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. Semakin baik citra
58
yang dibawa oleh perusahaan maka akan semakin tinggi kemampuan untuk mendorong masuknya nasabah baru. Tujuan ini memiliki bobot 0,253 menurut Kepala Bidang Marketing dan memiliki bobot 0,211 menurut Account Officer, dan Funding Officer yang merupakan menjadi prioritas tujuan kedua. Prioritas tujuan terakhir sama halnya denga Kepala Cabang yaitu menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya dengan nilai terendah 0,088 menurut Kepala Bidang Marketing dan 0,086 menurut Account Officer, dan Funding Officer. Tabel 10. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horizontal antar Elemen pada Tingkat 4 (empat) No
Aktor
Tujuan
1
Kepala Cabang
MKP 0,083
MMC 0,673
MMN 0,244
2
Kepala Bidang Marketing
0,088
0,702
0,253
3
Account Officer
0,086
0,702
0,211
4
Funding Officer
0,086
0,702
0,211
4.7.2 Hasil Pengolahan Data Secara Vertikal dalam PHA Pengolahan data secara vertikal akan menunjukkan besarnya tingkat alternatif strategi bauran promosi. Hasil tersebut kemudian dipilih dengan dasar bobot yang memiliki nilai terbesar.
Hierarki pemilihan
alternatif strategi bauran promosi pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor dapat dilihat Gambar 2.
59
Strategi Bauran Promosi
FAP (0,069)
FSDM (0,127)
Kepala Cabang (0,364)
FK (0,085)
Kepala Bidang Marketing (0,348)
Menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya (0,085)
Melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (merchandise) (0,084)
Meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga – lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi PT. BPRS Amanah Ummah (0,174)
FEB (0,141)
FP (0,051)
Account Officer (0,159)
Mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (0,677)
Mengembangkan kegiatan promosi baru yang lebih menarik dari event sebelumnya (0,097)
FPH (0,059)
FST (0,090)
Funding Officer (0,129)
Mendorong masuknya nasabah baru (0,238)
Mengembangkan promosi dengan membuat website BPRS Amanah Ummah (0,073)
Ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan acara yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas (0,572)
Gambar 2. Hasil Pengolahan Vertikal Pemilihan Alternatif Strategi Bauran Promosi PT.BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor
A. Faktor Berdasarkan Tabel 11. dapat dilihat bahwa faktor yang paling berpengaruh dengan nilai terbesar adalah faktor Agama ( 0,378). Kepala cabang harus menentukan promosi pembiayaan yang bersifat keagamaan dalam merancanakan pengembangan penjualan produk pembiayaan. Pihak manajemen harus meningkatan motivasi calon nasabah dan nasabah pembiayan untuk mengikuti program pembiayaan melalui aspek agama. Nasabah dengan tingkat loyalitas tinggi atau taat terhadap agama Islam akan memilih program pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor apabila sistem dan operasional yang berdasarkan prisnsip Islam.
FA (0,378)
Bank tersebut harus sesuai dengan rujukan dalam
60
Al – Quran dan Hadits.
BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang,
Bogor harus memiliki sistem yang mengedepankan nilai keadilan, kejujuran, profesionalisme, kerjasama, dan tanggung jawab. Tabel 11. Bobot dan Prioritas Faktor-Faktor Penyusunan Strategi Bauran Promosi Pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor Tingkat 2 Agama Etika Bisnis Sumber Daya Manusia Segmentation dan Targeting Komunikasi Anggaran Promosi Produk dan Harga Persaingan
Bobot
Prioritas
0,378 0,141 0,127 0,090 0,085 0,069 0,059 0,051
1 2 3 4 5 6 7 8
Etika Bisnis menjadi prioritas kedua sebagai faktor yang mempengaruhi strategi bauran promosi dengan bobot 0,141. Penerapan etika bisnis oleh perusahaan sangat diutamakan karena sebagai cermin keberhasilan perusahaan sehingga nasabah beranggapan apa yang disampaikan melalui promosi sesuai dengan janji. Etika bisnis mencakup hubungan internal dan eksternal. Etika bisnis internal yaitu dengan dengan sesama karyawan, serta antara atas dan bawahan. Etika bisnis eksternal meliputi etika terhadap nasabah dan etika kepada perusahaan pesaing. Etika dengan sesama karyawan harus saling menghargai dan bersaing secara sehat dalam pencapaian target. Etika antar atasan dan bawahan lebih ke arah nasehat mengenai tatakrama kepada calon nasabah dan nasabah.
Etika kepada nasabah
mengarah kepada sikap dan tatakrama menghadapi nasabah serta memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah berlandaskan prinsip ekonomi Islam yaitu (1) keadilan, (2) kemitraan, (3) keterbukaan, dan (4) universalitas.
Keadilan yaitu prinsip ini tercermin dari penerapan
imblan atas dasar bagi hasil dan pengambilan margin keuntungan yang disepakati bersama antara Bank dan Nasabah.
Kemitraan yaitu Bank
menempatkan nasabah penyimpanan dana, maupun Bank pada kedudukan yang sama dan sederajat dengan mitra usaha. Hal ini tercermin dalam hak,
61
kewajiban, resiko, dan keuntungan yang berimbang di antara nasabah penyimpanan
danan,
nasabah
pengguna
dana
maupun
bank.
Keterbukaa/transparansi yaitu melalui laporan keuangan Bank yang terbuka secara berkesinambungan, nasabah dapat mengetahui tingkat keamanan dana dan kualitas manajemen bank. Universalitas yaitu Bank dalam mendukung operasionalnya tidak membeda-bedakan suku, ras, dan golongan agama dalam masyarakat dengan prinsip islam sebagai rahmatan lil’alamin. Etika terhadap perusahaan pesaing adalah dengan bersaing secara sehat dan tidak menjelek-jelekkan. Sumber daya manusia (0,127) menjadi prioritas ketiga yang berpengaruh dalam penyusunan strategi bauran promosi pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. Kepala Cabang harus menentukan sikap dalam merencanakan pengembangan SDM. Pengadaan tenaga kerja khususnya bagi karyawan yang mampu bersaing dan siap menerima risiko yang berkaitan dengan penjualan pembiayaan. Menurut Samsudin (2005), pelaksanaan fungsi pengadaan tenaga kerja perlu terlebih dahulu ditentukan oleh manajer yaitu (1) kualitas atau mutu tenaga kerja diinginkan sesuai dengan jenis pekerjaan atau jabatan serta persyaratan jabatan yang ada; (2) jumlah dan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan berdasarkan tingkat pendidikan atau keahliannya. Pihak manajemen harus meningkatkan motivasi para karyawan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor dengan pemberian kompensasi berupa gaji dan insentif khususnya Account Officer dan Kepala Bidang Marketing yang menjalankan fungsi perusahaan dan mencapai target perusahaan. Menurut Samsudin (2005), terdapat empat tujuan pemberian kompensasi yaitu (1) pemenuhan kebutuhan ekonomi; (2) meningkatkan produkivitas kerja; (3) memajukan organisasi atau perusahaan; dan (4) menciptakan keseimbangan dan keadilan. Pemberian gaji yang sesuai dengan jabatan mereka, diharapkan motivasi kerja semakin baik dan produktivitas sehingga bauran promosi yang dijalankan semakin menunjukkan hasil.
62
Segmentasi dan targetting menempati posisi keempat dengan bobot 0,090. PT. BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor harus dapat merumuskan secara matang bagaimana strategi bauran promosi yang akan dijalankan, sehingga program pembiayaan
dapat
berjalan secara efisien dan efektif. Dalam menentukan perumusan ST harus berdasarkan kenyataan di lapangan.
Hal ini dilakukan agar
segmentasi produk tepat kepada sasaran dan target pasar tercapai sesuai dengan tujuan Komunikasi menjadi prioritas kelima sebagai faktor yang mempengaruhi strategi bauran promosi dengan bobot 0,085. Berikut ini tata cara komunikasi dalam penyampaian produk pembiayaan: a) Penyampaian Informasi yang Praktis Informasi
yang
mudah
dipahami
oleh
calon
nasabah
merupakan hal yang diharapkan oleh Account Officer untuk menjual produk pembiayaan baik secara maupun secara bertahap. Menurut Morisan (2007), tujuan komunikasi sering dinyatakan dengan sifat – sifat pesan yang akan disampaikan atau efek seperti apa yang diharapkan terjadi diri konsumen.
Peranan komunikasi termasuk
menciptakan kesadaran atau pegetahuan mengenai produk dengan berbagai atributnya, menginformasikan kelebihan produk, dan menciptakan citra produk.
Komunikasi berperansebagai penuntun
dalam mempersiapkan tujuan dan strategi komunikasi pemasaran secara keseluruhan dan juga menjadi tujuan dari masing-masing elemen dalam bauran promosi. b) Pemberian Fakta dan Bukan Kesan Seorang Account Officer dikatakn profesionalisme ketika memberikan informasi bukan kesan tetapi fakta sehingga calon nasabah percaya apa yang dikatakan Account Officer tersebut. Menurut
Morisan
(2007),
pengetahuan
mengenai
bagaimana
konsumen menerima dan menggunakan informasi dari sumber eksternal merupakan hal penting yang perlu diketahui pemasar dalam merancang strategi komunikasinya.
Pihak Account Officer harus
63
megetahui (1) bagaimana konsumen menerima dan merasakan informasi eksternal, (2) bagaimana mereka memilih dan menanggapi berbagai
sumber
informasi,
dan
(3)
bagaimana
informasi
diinterpretasikan dan diberi makna. c) Perjelas dan Informasi Padat Menurut Tjiptono (1997), salah satu material bereaksi atas pemahaman pesan yang disampaikan oleh penerima informasi. Penyampaian informasi pembiayaan lebih difokuskan terhadap dua hal, yaitu kesanggupan membayar dan ketepatan waktu membayar. d) Tanggung Jawab Dasar pertangung jawaban dalam bisnis pembiayan adalah kepercayaan
bahwa
mengembalikan
nasabah
pembiayaan.
mempunyai Bank
kemampuan
percaya
kepada
untuk nasabah
pembiayaan akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama. e) Menawarkan Rekomendasi Penawaran rekomendasi oleh Account Officer kepada nasabah sudah dilakukan guna meningkatkan penjualan produk. Rekomendasi berisi tentang ajakan untuk menggunakan produk pembiayaan. Informasi yang telah diberikan oleh Account Officer kepada nasabah, kemudian disampaikan kembali kepada kerabat atau keluarga nasabah yang berminat mengajukan pembiayaan.
Tujuan pemberian
rekomendasi adalah membantu Account Officer dalam penjualan produk pembiayaan sehingga dapat menghemat waktu kerja Account Officer dalam mencari calon nasabah. Anggaran promosi (0,069) menjadi faktor prioritas keenam yang berpengaruh dalam penyusunan strategi bauran promosi pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. Sebelum menetapkan aggaran promosi pihak manajemen bekerjasama
melakukan riset dan
pengembangan promosi di wilayah Bogor. Bobot anggaran promosi dan komunikasi selisih 0,016, namun faktor komunikasi bagi perusahaan diutamakan daripada faktor anggaran promosi yang terbatas tidak.
64
Bauran promosi tidak terlepas dari faktor produk dan harga yang menjadi prioritas ketujuh dengan nilai 0,059.
Penawaran produk
pembiayaan ditentukan oleh faktor produk dan harga. Calon nasabah harus mengetahui biaya bagi hasil atau margin dan biaya cicilan setiap bulan yang harus dikeluarkan.
Perumusan strategi bauran promosi
sebaiknya melihat persaingan pasar (0,051) produk pembiayaan dengan tujuan sumber daya yang direncanakan semakin efektif dan efisien. B. Aktor Berdasarkan Tabel 12. aktor yang memiliki pengaruh paling besar dalam penyusunan strategi bauran promosi pembiayan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor adalah Kepala Cabang (0,484). Seorang kepala cabang berhak mengatur kinerja operasional PT.
BPRS Amanah
Ummah Cabang Leuwiliang, Bogor termasuk pengembangan strategi bauran promosi di wilayah Bogor.
Pembentukan tim promosi khusus cabang
Leuwiliang diharapkan oleh Account Officer dengan tujuan memudahkan menjual program pembiayaan.
Pembentukan tim promosi oleh Kepala
Cabang, sebaiknya melakukan proses seleksi khusus bagi karyawan yang berprestasi dan aktif dalam berkarya. Perencanaan target penjualan harus direncanakan oleh Kepala Cabang dengan tujuan memotivasi kinerja Kepala Bidang Marketing dan Account Officer. Tabel 12. Bobot dan Prioritas Aktor yang Berperan dalam Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Promosi Tingkat 3 Kepala Cabang Kepala Bidang Marketing Account Officer Funding Officer
Bobot 0,364 0,348 0,159 0,129
Prioritas 1 2 3 4
Selanjutnya aktor yang memiliki pengaruh kedua adalah Kepala Bidang Marketing (0,364). Kepala Bidang Marketing berperan sebagai pemimpin tim Account Officer hendaknya dapat mengoptimalkan rencana kerja yang difokuskan kepada pengembangan strategi bauran promosi. Account Officer memiliki pengaruh ketiga dengan nilai 0,159, sebagai
65
mitra kerja, Account Officer dituntut mengembangkan kinerja sesuai anjuran dari Kepala Cabang dan Kepala Bidang Marketing.
Funding
Officer mendapat prioritas keempat dengan nilai 0,129. Keputusan yang harus diambil Funding Officer adalah merencanakan pengumpulan dana untuk mengembangkan promosi pembiayaan di wilayah Bogor. C.
Tujuan Pada Tabel 13. dapat dilihat bahwa tujuan utama yang harus dicapai oleh BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor adalah mempertahankan dan memperkuat citra merk (0,677) yang dibawa BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. Tujuan ini menjadi prioritas utama karena akan berdampak di waktu yang akan datang kepada perkembangan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. Tujuan kedua adalah mendorong masuknya nasabah baru (0,238). Tujuan ini merupakan tujuan jangka pendek perusahaan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan melalui keberadaan nasabah, sehingga penjualan produk semakin meningkat dan target perusahaan tercapai sesuai dengan tujuan. Tujuan ketiga yaitu menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dan produknya (0,085).
Tujuan menginformasikan kehadiran perusahaan beserta
keunggulan dan produknya akan berdampak di waktu yang akan datang. Tujuan pertama dan ketiga
merupakan tujuan jangka panjang
perusahaan yang berhubungan dengan peningkatan kesadaran. Kesadaran merupakan upaya untuk membuat konsumen agar tidak asing (familiar) terhadap suatu produk atau merek dan akan muncul niatan untuk menggunakan produk atau merek tersebut ketika timbul keinginan di masa yang akan datang (Shimp, 2003). Tabel 13. Bobot dan Prioritas Tujuan Strategis Bauran Promosi Tingkat 4 Bobot Prioritas Mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa Mendorong masuknya nasabah baru dan mempertahankan nasabah Menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dan produknya
0,677
1
0,238
2
0,085
3
66
D. Alternatif Berdasarkan dengan bauran promosi Tabel 14. Dapat dilihat bahwa hasil akhir pengolahan data secara vertikal menunjukkan bahwa alternatif strategi E (0,572) adalah ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan event yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas.
Kegiatan promosi
dengan mendukung kegiatan masyarakat sekitar atau event bertemakan kepedulian akan membuat nama BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor tidak asing lagi di kalangan masyarakat khususnya wilayah Bogor.
Selain itu, dengan adanya kegiatan promosi ini akan
membawa citra yang baik bagi perusahaan dan memberikan kesan positif. Kegiatan bertemakan kepedulian yang saat ini sudah dilakukan oleh BPRS Amanah Ummah adalah pembagian zakat setiap tahun, sunatan massal dilakukan tiap tahun, dan santunan yatim piatu.
Kegiatan bertemakan
kepedulian yang telah dilakukan hendaknya ditingkatkan sebesar 10 persen, kemudian ikut serta dalam kegiatan peduli bencana alam, donor darah dan memberikan sponsor untuk kegiatan masyarakat di daerah Leuwiliang dan sekitarnya seperti kegiatan Maulid Nabi, perayaan HUT RI, buka puasa bersama, dan lain - lain. Prioritas kedua adalah strategi B (0,174) yaitu meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembagalembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi BPRS Amanah Ummah. Kegiatan promosi dengan bantuan kerjasama sponsorship yang telah dilaksanakan sebelumnya dirasakan dapat pembantu perusahaan dalam berpromosi.
Sampai saat ini kegiatan
promosi dengan memberikan sponsorship pada kegiatan mahasiswa di Universitas Ibn Khaldun (UIKA), kegiatan masyarakat dan kegiatan keagamaan masih dilakukan. Dengan kegiatan ini secara langsung logo atau spanduk BPRS Amanah Ummah akan terpasang di setiap kegiatan yang disponsori dan menjadi kesempatan bagi BPRS Amanah Ummah untuk mensosialisasikan produk. Untuk itu sebaiknya perusahaan dapat meningkatkan kerjasama yang lebih baik lagi di masa yang akan datang
67
unuk pengadaan acara-acara lainnya. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan meningkatkan usaha aktif untuk menawarkan kerjasama kepada perusahaan atau instansi lainnya yang sering mengadakan event, seperti Coca-Cola Bottling Indonesia (Frestea), Sosro, instansi pendidikan dan pemerintahan. Kegiatan (event) promosi yang digelar perusahaan dengan menggunakan bantuan sponsor ini diharapkan dapat menarik para nasabah dan mengatasi besarnya anggaran untuk kegiatan promosi. Alternatif strategi prioritas ketiga (C) yaitu mengembangkan kegiatan promosi yang lebih menarik dari acara sebelumnya (0,097). Perusahaan sebaiknya mengadakan kegiatan promosi yang lebih menarik dan megundang perhatian masyarakat khususnya di wilayah Bogor, sehingga masyarakat mengetahui dan lebih mengenal perusahaan beserta keunggulan produk BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. Misalnya dengan mengadakan kegiatan pameran yang dilakukan oleh Account Officer di pusat perbelanjaan untuk menarik nasabah baru dan memberikan door prize yang lebih menarik kepada nasabah. Alternatif strategi yang menduduki prioritas keempat (A) adalah melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (merchandise). Kegiatan promosi penjualan yang menjadi prioritas perusahaan yaitu
memberikan hadiah (merchandise) berlogo
perusahaan kepada nasabah yang loyal.
Kegiatan promosi ini telah
membantu penjualan produk pembiayaan dan nasabah lebih senang menerima hadiah dalam bentuk cinderamata, sehingga diharapkan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor tetap memberikan hadiah berlogo perusahaan agar penjualan terus meningkat. Alternatif strategi kelima (D) yaitu BPRS Amanah Ummah membuat website sehingga nasabah mengetahui kinerja perusahaan (0,073).
Sistem informasi BPRS Amanah Ummah dibutuhkan oleh
nasabah yang ingin mengetahui dan mencari informasi mengenai produk, tagihan, dan kinerja kerja. Kantor cabang sebaiknya bekerja sama dalam sistem informasi dengan tujuan memberikan kemudahan pelayanan bagi
68
nasabah dalam bertransaksi dan bertukar informasi sehingga dalam pelaksanaan bauran promosi semakin tepat sasaran. Tabel 14. Bobot dan Prioritas Alternatif Strategi yang Berperan dalam Pengambilan Keputusan Strategi Bauran Promosi Pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor Tingkat 5 Ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan event yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas (E) Meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi BPRS Amanah Ummah (B) Mengembangkan kegiatan promosi yang lebih menarik dari acara sebelumnya (C) Melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (merchandise) (A) BPRS Amanah Ummah membuat website sehingga nasabah mengetahui kinerja perusahaan (D)
Bobot
Prioritas
0,572
1
0,174
2
0,097
3
0,084
4
0,073
5
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan a) Bentuk bauran promosi di BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor terdiri dari (1) periklanan : media cetak dan media luar ruang; (2)
penjualan penjual : Account Officer; (3)
promosi penjualan :
pemberian hadiah berlogo BPRS Amanah Ummah berupa kalender, jam dinding, payung, mug, dan ballpoint; (4) pemasaran langsung : mendatangi langsung lembaga pendidikan, swasta dan pedagang grosir serta menindaklanjuti promosi melalui telepon, telepon genggam, dan faksimil; (5) publisitas : membuat wadah publisitas di koran Republika dan koran desa
(6)
Interaktif
media
:
email
cabang
Leuwiliang
[email protected]. b) Penyusunan hirarki terdiri dari fokus, aktor, tujuan, dan alternatif. (1) Fokusnya adalah strategi bauran promosi; (2) Faktor yang mempengaruhi bauran promosi pada BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor adalah faktor agama (0,378), faktor etika bisnis (0,141), faktor sumber daya manusia (0,127), faktor segmentation dan targeting (0,090), faktor komunikasi (0,085), faktor anggaran promosi (0,069), faktor produk dan harga (0,059), dan faktor persaingan (0,051); (3) Aktor yang berpengaruh adalah Kepala Cabang (0,364), Kepala Bidang Marketing (0,348), Account Officer (0,159), dan Funding Officer (0,129); (4) Tujuannya terdiri dari : (a) Mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (0,677), (b) Mendorong masuknya nasabah baru (0,238), dan (c) Menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya (0,085); (5) Alternatif strategi yang dipilih yaitu : (a) Ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan acara yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas (0,572), (b) Meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga– lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi
70
BPRS Amanah Ummah (0,174), (c) Mengembangkan kegiatan promosi baru yang lebih menarik dari event sebelumnya (0,097), (d) Melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (merchandise) (0,084), (e) Mengembangkan promosi dengan membuat website BPRS Amanah Ummah (0,073). c) Berdasarkan AHP, alternatif strategi bauran promosi yang menjadi prioritas adalah ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan acara yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas. 2. Saran a) Dalam rangka meningkatkan kegiatan publisitas dan humas perusahaan, beberapa kegiatan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan jumlah pemberian zakat dan jumlah peserta sunatan massal sebesar 10 persen, mengadakan kegiatan donor darah, ikut serta dalam kegiatan peduli bencana alam, dan memberikan sponsor untuk kegiatan masyarakat di daerah Leuwiliang dan sekitarnya seperti kegiatan Maulid Nabi, perayaan HUT RI, buka puasa bersama, dan lain - lain. b) Mengingat promosi merupakan ujung tombak pemasaran, maka pembentukan tim promosi dirasakan sangat diperlukan. Tim promosi dibentuk agar kegiatan promosi dapat lebih berjalan lebih efektif dan fokus dalam menetukan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi terhadap startegi promosi yang dilakukan.
71
DAFTAR PUSTAKA Alma, B. 2000. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Bandung Anhardi, I. 2007. Analisis Strategi Promosi Kartu Kredit Bank Rakyat Indonesia. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Antonio, M. S. 1999. Bank Syariah, Wacana Ulama dan Cendekiawan. Cetakan Tazkia Institute dan BI, Jakarta. Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Gema Insani. Jakarta. Chandra,G. 2001. Strategi dan Program Pemasaran. PT. ANDI. Yogyakarta. Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia. 2010. Statistik Perbankan Syariah. (www.bi.go.id) Djuranovik. 2004. Analis Pengaruh Promosi terhadap Tingkat Kunjungan Konsumen (studi kasus pada Toserba X, Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Durianto,D., Sugiarto, T.Sitinjak. 2004. Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Febrianto, F. 2009. Skripsi Strategi Pengembangan Promosi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarcy Process (Studi Kasus: LPM Chic’s Music, Cabang Condet). Skripsi pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Fewidarto, P.D. 1996. Proses Hirarki Analitik (Analytical Hierarchy Process). Materi Kursus Singkat. Jurusan Teknologi Industri Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Fitriana, N. 2005. Analisis Strategi Promosi Wisata Arung Jeram di PT. Lintas Jeram Nusantara, Jakarta. Skripsi pada Departemen Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan, Fakultas Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Hadi, I. 2008. Analisis Pengaruh Strategi Promosi Pariwisata Menggunakan Media Film Taman Nasional Way Kambas (Tnwk) Terhadap Motivasi Kunjungan Wisatawan Ice Lampung. Laporan penelitian. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. Universitas Lampung. (http://digilib.unila.ac.id/files/disk1/32/laptunilapp-gdl-res-2009ismonohadi-1551-2008_lp_-1.pdf.)
72
Hafidhuddin. 2005. Peluang dan Tantangan Ekonomi Syariah di Indonesia. Makalah, Bogor. Hasibuan, M.S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara. Jakarta Imadudin, M. 2005. Analisis Efektivitas Promosi PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Kasali, R. 2007. Manajemen Periklanan Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. PT. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. Kotler, A. 1995. Strategi Pemasaran untuk Organisasi Nirlaba (Terjemahan). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol (Terjemahan). Prenhallindo. Jakarta. Kotler, P dan G. Amstrong. 2000. Dasar – Dasar Pemasaran (Terjemahan). Intermedia. Jakarta. Luther, R. 2009. Penerapan Strategi Promosi Perusahaan Perjalanan. Jurnal Mata Kuliah Business Strategic Development. Program Magister Manajemen Sistem Informasi. Universitas Bina Nusantara. (http://ramosknowledge.files.wordpress.com/2009/11/penerapan-strategipromosi-perusahaan-perjalanan1.pdf) Mawardi. 2004. Pengantar Perbankan Syariah. Makalah, Bogor. Morissan. 2007. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Ramdian Prakarsa. Jakarta Mulyadi. 2003. Pengaruh Promosi Terhadap Jumlah Nasabah (Studi kasus pada PT. BPRS Amanah Ummah Leuwiliang). Novadrianto, O.M. 2006. Analisis Pengambilan Keputusan Strategi Promosi Buku pada PT. Gramedia Pustaka Utama (Studi Kasus pada Sebuah Buku Kategori Personal Finance). Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rachmanda, Y. 2009. Analisis Strategi Bauran Promosi AJB Bumiputera 1912 Cabang Siliwangi Bogor. Skripsi pada pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
73
Rasto dan Suwanto. 2003. Manajemen Perusahaan suatu Pendekatan Operatif dan Sistem Informasi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Bandung. Ratnawati, A. 2005. Bank Syariah : Poteni, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat di Wilayah Jawa Barat. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rewoldt, S.H, Scott, J.D, Warshaw, M.R. 2005. Strategi Promosi Pemasaran. Ali H. Penerjemah. Jakarta : Rineka Cipta. Terjemah dari : Instroduction to Marketing Management. Saaty. T.L. 1991. Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin. Setiono L. Penerjemah. Jakarta : Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) dan PT. Pustaka Binaman Pressindo. Terjemahan dari: Decision Making for Leaders The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World). Setiyawati, A. 2007. Skripsi Analisis Strategi Promosi Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sistem Konvensional dan Syariah (Studi Kasus : BTN dan BTN Syariah Kantor Cabang Solo). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Shimp, T.A. 2003. Periklanan Promosi. Jilid II. Erlangga. Jakarta Sutojo, S. 2003. Manajemen Penjualan yang Efektif. PT. Damar Mulia Pustaka. Jakarta. Thill, J.V, dan L Bovee. 2007. Komunikasi Bisnis. Ed ke-8 Jilid 1. Prastuti D. Penerjemah. Jakarta : PT. INDEKS. Terjemahan dari : Bussines Comunication. Tjiptono,
F.
1997.
Strategi
Pemasaran.
PT.
ANDI.
Yogyakarta
LAMPIRAN
73
75
Lampiran 2. PT.BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang Bogor
76
Lampiran 3. Cinderamata(merchandise) berlogo PT. BPRS Amanah Ummah
Jam Dinding
Payung
Mug Kalender
KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN
ANALISIS STRATEGI BAURAN PROMOSI PRODUK PEMBIAYAAN
(Studi kasus: PT.BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor)
(Studi kasus : PT. BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang Bogor)
Oleh : Tursina Apriliana H 24076129
PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
A. Petunjuk Umum Kuisioner ini merupakan alat analisis dalam penelitian yang berjudul Analisis Strategi Bauran Promosi Produk Pembiayaan Bank Syariah pada PT. BPRS. Amanah Ummah cabang Leuwiliang-Bogor. Penelitian ini dibuat dalam rangka menyelesaikan studi akhir di Program Sarjana Khusus Ekstensi Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Kuisioner ini dibuat untuk mendukung popses akhir pengolahan data dalam rangka pemecahan masalah strategi bauran promosi produk pembiayaan bank syariah. Pengisian kuisioner memiliki tujuan untuk menentukan sejauh mana pengaruh dan tingkat faktor, aktor, tujuan, dan komponen lain yang memperoleh alternatif strategi pemasaran bagi PT. BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. Landasan utama pengisian kuisioner ini adalah sebuah hierarki (struktur PHA) dengan komponen-komponen lengkap yang disusun sesuai literatur, hasil observasi, dan pendapat pihak terkait dalam perusahaan. Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara dapat mengisi kuisioner berdasarkan pengalaman dan penelitian yang dirasakan selama ini. Kuisioner bersifat rahasia untuk kepentingan penelitian semata dan dianalisis secara gabungan, sehingga isian kuisioner tiak diketahui secara individu. Oleh karena itu, saya berharap Bapak/Ibu/Saudara dapat dapat mengisi kuisioner secara jujur dan objektif terhadap permasalahan yang ada.
Tursina Apriliana H 24076129
B. Petunjuk Khusus 1. Kuisioner ini terdiri dari delapan bagian yang terdiri dari : a. Data Responden Data responden berisi tentang biodata responden yang terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, jabatan, dan lama responden bekerja di PT. BPRS Amanah Ummah Cabang Leuwiliang, Bogor. b. Petunjuk Pengisian Petunjuk pengisian berisi tentang tata cara pengisian kuisioner AHP yang disertai dengan contoh cara menjawab kuisioner. c. Deskripsi Hirarki Proses Deskripsi hirarki proses menjelaskan tentang gambaran proses pengambilan keputusan dari fokus, faktor, aktor, tujuan, dan alternatif. d. Kuisioner Faktor Kuisioner aktor menjelaskan tentang hubungan antara faktor - faktor dengan fokus strategi bauran promosi. e. Kuisioner Aktor Kuisioner akan menjelaskan hubungan pengambilan keputusan oleh aktor terhadap faktor – faktor. f. Kuisioner Tujuan Kuisioner tujuan menjelaskan tentang tingkat kepentingan aktor terhadap tujuan strategi bauran promosi. g. Kuisioner Alternatif Kuisioner alternatif menjelaskan tentang hubungan antara alternatif yang dicapai dengan tujuan strategi bauran promosi. h. Saran Saran responden diisi dengan keinginan responden dalam membangun PT. BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor khususnya mempromosikan produk pembiayaan secara efektif. 2. Kuisioner bersifat tertutup dan terbuka. Responden mengisi kuisioner dengan memberi tanda (X). C. Contact Person Tursina Apriliana (H24076129) : 0586-9100-6784, 0813-1472-7374
I. DATA RESPONDEN 1. Nama 2. Jenis Kelamin 3. Usia
: : Pria/Wanita : a. 21-30 tahun b. 31-40 tahun c. 41-50 tahun d. >51 tahun 4. Pendidikan terakhir : a. SMA/Sederajat b. Diploma/Sarjana Muda c. Sarjana S1 d. S2 atau lebih 5. Jabatan : 6. Lama bekerja di PT.BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor : a. 1-3 tahun b. 4-6 tahun c. 7-9 tahun d. >9 tahun II. PETUNJUK PENGISIAN : 1. 2. 3.
Pada bagian ini Anda diminta untuk membandingkan antara elemen A dan elemen B, lalu memberi tanda X atau √ nilai perbandingannya. Nilai perbandingan yang diberikan mempunyai skala 1-9. Definisi dari skala yang digunakan untuk nilai komparasi ditentukan sebagai berikut: Nilai Komparasi Definisi (A dibandingkan B ) 1 A dan B sama penting 3 A sedikit lebih penting dari B 5 A lebih penting dari B 7 A sangat jelas lebih penting dari B 9 A mutlak lebih penting dari B
2,4,6,8
Nilai – nilai diantara dua pertimbangan
Contoh : Anda diminta untuk membandingkan tingkat kepentingan antara ‘PELAYANAN’ dengan ‘HARGA”. Pilih salah satu angka yang disediakan di kolom dan jangan lebih dari dua. 1. Jika Anda menganggap ‘pelayanan’ sama penting dengan harga,maka : A Nilai Perbandingan B Pelayanan 98765432123456789 Harga Ket : Angka yang di garis bawahi adalah jawabannya yaitu “5” yang berarti pelayanan lebih penting daripada harga. 2. Jika Anda menganggap ‘Harga’ mutlak lebih penting ‘Pelayanann’, maka : A Nilai Perbandingan B Pelayanan 98765432123456789 Harga Ket : Angka yang di garis bawahi adalah jawabannya yaitu “9” yang berarti harga mutlak lebih penting daripada pelayanan. III. DESKRIPSI HIRARKI PROSES Tingkat persaingan dalam perusahaan perbankan syariah di tahun 2009 semakin berkompetensi. Saat ini masyarakat masih belum
banyak yang mempercayakan dana yang dimilikinya pada bank syariah.. Sebagai perusahaan perbankan syariah BPRS Amanah Ummah dihadapkan dengan kondisi persaingan dalam industri yang sama. Selain kualitas sumber daya manusia dan kualitas mutu pendidikan, strategi promosi juga memegang peranan yang cukup signifikan dalam mendukung keberhasilan perusahaan dalam memenangkan persaingan.
A. Faktor 1. Anggaran Promosi (FAP), besarnya biaya yang dianggarkan untuk kegiatan promosi dan darimana anggaran itu berasal. 2. Faktor Sumber Daya Manusia (FSDM). Kegiatan promosi tidak terlepas dari persiapan sumber daya manusia yang terencana dalam menjabarkan strategi bauran promosi. 3. Faktor Komunikasi (FK). Hal yang mendasar dalam promosi adalah komunikasi sehingga jika teknik penyampaian komunikasi baik, maka calon nasabah mudah untuk mengikuti program BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. 4. Faktor Persaingan (FP). Kendala promosi tidak terlepas dari persaingan dengan sesama perusahaan perbankan. Perusahaan dapat melihat bagaimana pesaing melakukan bauran promosi atau bahkan meniru kegiatan bauran promosi oleh pesaing lain. 5. Faktor Etika Bisnis (FEB). Penyampaian informasi penawaran produk pembiayaan hendaknya memiliki etika bisnis yang baik terhadap calon nasabah. 6. Faktor Produk dan Harga (FPH). Produk yang ditawarkan berupa produk pembiayaan harus sesuai dengan kemampuan calon nasabah khususnya mengenai masalah biaya cicilan. 7. Segmentasi dan Targeting (FST). Perusahaan harus memperhatikan dan menyesuaikan ST sebelum melakukan kegiatan promosi produk pembiayaan. 8. Faktor Agama (FA). Agama menentukan calon nasabah dalam memilih produk syariah.
B. Aktor
D. Alternatif 1. Melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (A). 2. Meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga – lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi BPRS Amanah Ummah (B). 3. Mengembangkan kegiatan promosi baru yang lebih menarik dari event sebelumnya (C). 4. Mengembangkan promosi dengan membuat website BPRS Amanah Ummah (D). 5. Ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan acara yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas (E).
Aktor merupakan orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan startegi bauran promosi. Keputusan atas hasil strategi bauran promosi. Keputusan atas hasil strategi bauran promosi tergantung kepda peran aktor tersebut. Berikut aktor yang berperan di BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor: 1. Kepala Cabang (KPC), memiliki kewenangan dalam mengesahkan strategi bauran promosi produk pembiayaan BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang, Bogor. 2. Kepala Bidang Marketing (KBM), tugas utamanya adalah
melakukan pembinaan, mengawasi serta mengarahkan aktivitas kerja para Account Oficer dan Funding Officer, agar dapat memastikan kualitas pembiayaan yang sehat serta meraih keuntungan yang maksimal dan sesuai dengan target yang diharapkan. 3. Account Officer (AO), memiliki tugas untuk melaporkan seluruh kegiatan yang dilakukan kepada Supevisor AO. 4. Funding Officer, melakukan kegiatan pemasaran dalam rangka menghimpun dana masyarakat untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada nasabah dan target penghimpunan dana yang telah ditetapkan. C. Tujuan 1. Menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya (MKP). 2. Mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (MMC). 3. Mendorong dan mempertahankan nasabah (MMN).
IV. KUISIONER FAKTOR Strategi Bauran Promosi
FAP
FK FSDM
FEB FP
FST FPH
FA
Dalam menentukan bobot prioritas alternatif strategi bauran promosi produk pembiayaan terdapat tujuh faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut : 1. Faktor Anggaran Promosi (FAP). 2. Faktor Sumber Daya Manusia (FSDM). 3. Faktor Komunikasi (FK). 4. Faktor Persaingan (FP). 5. Faktor Etika Bisnis (FEB). 6. Faktor Produk dan Harga (FPH). 7. Faktor Segmentasi, Targeting (FST) 8. Faktor Agama (FA). Bandingkan berdasarkan tingkat kepentingan/ pengaruh relatif antara satu faktor dengan faktor lainnya dalam menentukan bobot prioritas alternatif bauran promosi. Pilih salah satu jawaban saja dengan tanda (x) atau menghitamkan.
FAP FAP FAP FAP FAP FAP FAP FSDM FSDM FSDM FSDM
Nilai Perbandingan 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789
FSDM FK FP FEB FPH FST FA FK FP FEB FPH
FSDM FSDM FK FK FK FK FK FP FP FP FP FEB FEB FEB FPH FPH FST
98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789
FST FA FP FEB FPH FST FA FEB FPH FST FA FPH FST FA FST FA FA
V. KUISIONER AKTOR Strategi Bauran Promosi
FAP
FK FSDM
Kepala Cabang
FEB FP
Kepala Bidang Marketing
FST FPH
Account Officer
FA
Funding Officer
Terdapat empat aktor dalam pengambilan keputusan pemilihan strategi bauran promosi adalah Kepala Cabang (KPC), Kepala Bidang Marketing (KBM), Account Officer (AO), dan Funding Officer (FO). a.Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara aktor dengan aktor lainnya dalam pengaruh anggaran promosi (AP) untuk pemilihan strategi promosi. A Nilai Perbandingan B KPC 98765432123456789 KBM KPC 98765432123456789 AO KPC 98765432123456789 FO KBM 98765432123456789 AO KBM 98765432123456789 FO AO 98765432123456789 FO
b.Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya dalam Sumber Daya Manusia untuk pemilihan strategi bauran promosi. A Nilai Perbandingan B KPC 98765432123456789 KBM KPC 98765432123456789 AO KPC 98765432123456789 FO KBM 98765432123456789 AO KBM 98765432123456789 FO AO 98765432123456789 FO c.Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya dalam Komunikasi untuk pemilihan strategi bauran promosi. A KPC KPC KPC KBM KBM AO
Nilai Perbandingan 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789
B KBM AO FO AO FO FO
d.Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya dalam Persaingan untuk pemilihan strategi bauran promosi. A Nilai Perbandingan B KPC 98765432123456789 KBM KPC 98765432123456789 AO KPC 98765432123456789 FO KBM 98765432123456789 AO KBM 98765432123456789 FO AO 98765432123456789 FO e.Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya dalam Etika Bisnis untuk pemilihan strategi bauran promosi. A Nilai Perbandingan B KPC 98765432123456789 KBM KPC 98765432123456789 AO KPC 98765432123456789 FO KBM 98765432123456789 AO KBM 98765432123456789 FO AO 98765432123456789 FO f.Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya dalam Produk dan Harga untuk pemilihan strategi bauran promosi. A KPC KPC KPC
Nilai Perbandingan 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789
B KBM AO FO
KBM KBM AO
98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789
AO FO FO
g. Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya dalam Segmentasi dan Targeting untuk pemilihan strategi bauran promosi. A Nilai Perbandingan B KPC 98765432123456789 KBM KPC 98765432123456789 AO KPC 98765432123456789 FO KBM 98765432123456789 AO KBM 98765432123456789 FO AO 98765432123456789 FO h. Bandingkan tingkat kepentingan/pengaruh relatif antara satu aktor dengan aktor lainnya dalam Faktor Agama untuk pemilihan strategi bauran promosi. A Nilai Perbandingan B KPC 98765432123456789 KBM KPC 98765432123456789 AO KPC 98765432123456789 FO KBM 98765432123456789 AO KBM 98765432123456789 FO AO 98765432123456789 FO
VI. KUISIONER TUJUAN 1. Terhadap kepentingan Kepala Cabang (KPC) A Nilai Perbandingan MKP 98765432123456789 MKP 98765432123456789 MMC 98765432123456789
Strategi Bauran Promosi
FAP
FK
FEB
FSDM
Kepala Cabang
FP
Kepala Bidang Marketing
Menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya
FST FPH
Account Officer
Mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa
FA
Funding Officer
Mendorong masuknya nasabah baru dan mempertahankan nasabah
Terdapat tiga tujuan yang ingin dicapai perusahaan melalui strategi promosi yang dipilih perusahaan yaitu,: 1) Menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya (MKP), 2) Mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (MMC) 3) Mendorong masuknya nasabah (MMN).
B MMC MMN MMN
2. Terhadap kepentingan Kepala Bidang Marketing (KBM) A Nilai Perbandingan B MKP 98765432123456789 MMC MKP 98765432123456789 MMN MMC 98765432123456789 MMN 3. Terhadap kepentingan Account Officer (AO) A Nilai Perbandingan MKP 98765432123456789 MKP 98765432123456789 MMC 98765432123456789
B MMC MMN MMN
4.Terhadap kepentingan Funding Officer (FO) A MKP MKP MMC
Nilai Perbandingan 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789
B MMC MMN MMN
II. KUISIONER ALTERNATIF Strategi Bauran Promosi
FAP
FK
FEB
FSDM
Kepala Cabang
FP
Kepala Bidang Marketing
Menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah beserta keunggulan dari produknya
Alternatif 1
FST
Alternatif 2
FPH
FA
Account Officer
Mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa
Alternatif 3
Funding Officer
Mendorong masuknya nasabah baru
Alternatif 4
Alternatif 5
Terdapat lima alternatif strategi promosi yang akan dipilih, yaitu: 1. Melaksanakan kegiatan promosi yang telah dilaksanakan perusahaan sebelumnya (A). 2. Meningkatkan kegiatan sponsorship dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga atau perusahaan lainnya untuk melakukan kegiatan promosi BPRS Amanah Ummah ( B ). 3. Mengembangkan kegiatan promosi yang lebih menarik dari acara sebelumnya (merchandise) (C). 4. BPRS Amanah Ummah membuat website sehingga nasabah mengetahui kinerja perusahaan (D). 5. Ikut serta untuk mendukung kegiatan masyarakat sekitar perusahaan atau mengadakan event yang bertemakan kepedulian sebagai bentuk dari kegiatan publisitas dan humas (E). a. Jika tujuannya untuk menginformasikan kehadiran BPRS Amanah Ummah cabang Leuwiliang beserta keunggulan dari produknya (MKP). A Nilai Perbandingan B A 98765432123456789 B A 98765432123456789 C A 98765432123456789 D A 98765432123456789 E B 98765432123456789 C B 98765432123456789 D B 98765432123456789 E C 98765432123456789 D C 98765432123456789 E 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 D E
b.Jika tujuannya untuk mempertahankan dan memperkuat citra merk yang dibawa (MMC). A Nilai Perbandingan B A 98765432123456789 B A 98765432123456789 C A 98765432123456789 D A 98765432123456789 E B 98765432123456789 C B 98765432123456789 D B 98765432123456789 E C 98765432123456789 D C 98765432123456789 E 98765432123456789 D E
c.Jika tujuan untukmendorong masuknya nasabah baru (MMN). A A A A A B B B C C
D
Nilai Perbandingan 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789
B B C D E C D E D
E E
SARAN DAN KOMENTAR
..................................................................................................... ..................................................................................................... ..................................................................................................... ..................................................................................................... Terima Kasih Atas Partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara