ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN NASABAH TABUNGAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH AMANAH UMMAH LEUWILIANG
Oleh MUHAMMAD DARUSSALAM H24076082
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN NASABAH TABUNGAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH AMANAH UMMAH LEUWILIANG
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh MUHAMMAD DARUSSALAM H24076082
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010
Judul Skripsi
: Analisis Faktor-Faktor yang Dipentingkan Nasabah Tabungan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah Leuwiliang.
Nama
: Muhammad Darussalam
NIM
: H24076082
Menyetujui Dosen Pembimbing,
(Ir. Mimin Aminah, MM) NIP : 19660907 199103 2 002
Mengetahui Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : 19610123 198601 1 002
Tanggal Lulus :
RINGKASAN MUHAMMAD DARUSSALAM. H24076082. Analisis Faktor-Faktor yang Dipentingkan Nasabah Tabungan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah Leuwiliang. Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH. Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam, berlokasi di Jalan Raya Leuwiliang No. 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor sebagai kantor pusatnya. Izin operasional usaha BPRS Amanah Ummah didapatkan pada tahun 1992 bulan Mei tanggal 18 yang pada kalender Islam yaitu pada tanggal 2 Muharram 1413 Hijriah dan Soft opening dilaksanakan pada tanggal 11 Juli 1992 bersamaan dimulainya operasional, kemudian diresmikan oleh Bupati Bogor pada tanggal 8 Agustus 1992. Amanah Ummah merupakan BPRS yang memiliki jumlah nasabah sebanyak 11.768 orang nasabah, dengan total aset sebesar Rp. 55.824.857.900,pada akhir tahun 2009. Oleh karena itu untuk mempertahankan pelanggan perlunya diketahui faktor yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan tabungan ummah. Penelitian ini bertujuan 1) Mengidentifikasi karakteristik nasabah yang menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah. 2) Menganalisis faktor yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah. Analisis dilakukan dengan analisis deskriptif dan analisis faktor. Penelitian ini dilakukan dari bulan Januari 2010 sampai dengan April 2010. Sebanyak 100 nasabah yang diambil sebagai responden, dengan teknik pengambilan purposive sampling. Nasabah tabungan ummah di BPRS Amanah Ummah pada umumnya berjenis kelamin perempuan sebesar 54 persen, dengan rentang usia 26-35 tahun sebesar 37 persen dan beragama Islam sebesar 100 persen. Status pernikahan responden adalah menikah sebesar 76 persen, dengan jumlah anggota keluarga 3 sampai 4 orang sebesar 39 persen. Responden bekerja sebagai pegawai swasta sebesar 34 persen dengan pendapatan responden pada kisaran kurang dari Rp. 1.000.001,- sebesar 42 persen dan yang tidak memiliki sumber penghasilan lainnya sebesar 35 persen. Latar belakang pendidikan responden yaitu SMA sebesar 43 persen, responden berdomisili di Leuwiliang sebesar 51 persen. Sebanyak tiga faktor terbentuk dalam analisis ini, dari pengelompokkan 28 atribut yang valid memenuhi syarat pada analisis faktor. Faktor pertama yang dipentingkan oleh nasabah BPRS Amanah Ummah dalam menggunakan tabungan ummah berdasarkan nilai Eigenvalues-nya sebesar 9.248 diberi nama faktor pelayanan, dengan atribut yang paling berpengaruh adalah kecepatan proses transaksi yang memiliki factor loadings sebesar 0,797. Pada faktor kedua berdasarkan nilai Eigenvalues-nya sebesar 2.064 diberi nama faktor kondisi bank, dengan atribut yang paling berpengaruh adalah kerapihan dan kebersihan bank yang memiliki factor loadings sebesar 0,772. Pada faktor ketiga berdasarkan nilai Eigenvalues-nya sebesar 1,698 diberi nama faktor keuntungan bank, dengan atribut yang paling berpengaruh adalah keuntungan yang terdapat dalam tabungan yang memiliki factor loadings sebesar 0,703.
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Muhammad Darussalam dilahirkan di Kota Bogor pada tanggal 25 Juli 1986. Penulis adalah anak tunggal dari orang tua yang bernama Ir. Muhammad Billahmar dan Ir. Eulis Retnowati, M.Si. Penulis pada tahun 1992, lulus dari Taman Kanak-Kanak (TK) Nugraha di Bogor. Pada tahun 1998, penulis lulus dari Sekolah Dasar (SD) Bina Insani, di Bogor. Penulis pada tahun 2001, mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Insan Kamil, di Bogor, dan lulus pada tahun 2001. Pada tahun 2004, penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Insan Kamil, di Bogor. Pada tahun 2004 itu, penulis melanjutkan ke Program Diploma Agribisnis Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Setelah menyelesaikan program diplomanya, penulis melanjutkan ke jenjang Sarjana di Institut Pertanian Bogor pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama mengikuti pendidikan pada program diploma di Perguruan Tinggi Negeri tersebut, penulis aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Peternakan periode 2006 - 2007, dan juga aktif dalam kepanitiaan acara-acara yang diadakan di Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Pada program pendidikan sarjana penulis aktif sebagai Direktur pada departemen Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Sosial di Executive of Management (EXOM) Club pada periode 2008 - 2009, sedangkan pada kegiatan ekstrakurikuler lainnya penulis menjadi ketua panitia pelaksana Ujian Kenaikan Tingkat pada perguruan pencak silat Merpati Putih yang diikuti oleh pelajar, mahasiswa dan pegawai kantor di kota Bogor yang dilaksanakan pada bulan Mei 2010. Pengalaman kerja penulis pada Januari 2008 sampai Juni 2009 sebagai asisten penyuluh pertanian pada program tanaman padi unggul di Lembaga Swadaya Masyarakat Desa Cariu, Bogor, Jawa Barat.
iii
KATA PENGANTAR Assalamu‟alaikum Wr.Wb. Alhamdulillahi Rabbil„alamin, puji dan syukur sepantasnya dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat, rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam selalu disampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya yang dengan penuh kecintaan dan pengorbanan serta keikhlasan telah membawa risalah islam ini sampai kepada kita. Sebagai salah satu kewajiban untuk memenuhi tugas akhir mahasiswa program sarjana manajemen maka disusunlah skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Perkembangan perbankan berbasis sistem syariah yang sudah diawali sejak tahun 1992 masih belum mencapai maksimal yang berarti masih pada tahap pertumbuhan. Pertumbuhan perbankan syariah tentunya didukung dengan sifat konsumtif konsumen dalam mengkonsumsi barang dan jasa, yang sifatnya cenderung dinamis sesuai kebutuhan dan pengaruh lingkungan individu itu sendiri. Akhirnya penulis berharap, semoga ini dapat memberikan manfaat yang cukup berarti bagi pihak-pihak yang membutuhkan dan bagi kepentingan penelitian lanjutan dan juga bagi almamater. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan Rahmat dan hidayah-NYA selalu kepada kita semua serta memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada-NYA dan dijadikannya setiap huruf yang tercetak pada lembaran ini sebagai satu amal shaleh yang di ridhoi oleh Allah SWT, Amin. Wassalamu‟alaikum Wr.Wb. Bogor,
November 2010
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis berterimakasih dan berlapang hati untuk menerima segala saran dan masukan guna kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. Selama penulisan skripsi ini penulis tak lupa untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Ungkapan terima kasih khususnya kepada: 1) Ir. Mimin Aminah, MM sebagai dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, motivasi dan arahan kepada penulis hingga skrpsi ini terselesaikan. 2) Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc sebagai Ketua Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB atas dukungan kemudahannya. 3) H. Taufiq Rahman sebagai direktur utama pada PT BPR Syariah Amanah Ummah yang telah memberikan izin dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini. 4) Drs. M. Abduh khalid, M, M.Si sebagai direktur marketing PT BPR Syariah Amanah Ummah yang telah memberikan izin dan bantuan serta masukannya dalam pelaksanaan penelitian ini. 5) Kepada yang tersayang dan dihormati ibunda Ir. Eulis Retnowati M.Si dan ayahanda Ir. Muhammad Billahmar atas segala doa, perhatian kasih sayang, dorongan dan bantuan baik moril maupun materil sejak penulis terlahir ke dunia. 6) Heti Mulyati, S.TP, MT selaku dosen pembimbing akademik terimakasih saya ucapakan atas bimbingannya. 7) Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM, selaku dosen FEM atas bantuannya dalam menyelesaikan studi di FEM IPB. 8) Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Lindawati Kartika, SE, MS, selaku dosen penguji dalam sidang skripsi ini. 9) Azhary Husni SE, M.Si. yang telah banyak memberikan dukungan dan masukannya selama penyusunan skripsi ini. 10) Askaria Milindri SPt. yang memberikan dukungan dan semangatnya. v
11) Seluruh staf pengajar dan karyawan/wati di Manajemen FEM IPB. 12) Rekan-rekan baik kakak dan adik kelas di FEM IPB serta teman-teman satu bimbingan skripsi (Mba Funny, Dwi R. Diah, Tursina, Wulan, Dewi, Oyi, Wahyu, Alay, Windy, mba Novi, Pak Parman, Sagita, Lukman). 13) Rekan-rekan di pengurusan EXOM Club khususnya Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sosial (Wati, Amel, Diki, Gilang, mas Fajar, bang Budi, Dita, Lika, Fika, Fitri, Fini, Rahma, Adit, Aris, Nita, mba Irin, Fuji, Lia, May, Lugi, Zul, Junius, Wahyu, Agus, Penti, Irma, Indah, Anita). 14) Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis dalam proses pendidikan di IPB.
vi
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................ iv UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................
v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1.2. Perumusan Masalah........................................................................ 1.3. Tujuan Penelitian............................................................................ 1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................
1 5 6 6 6
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumen ...................................................................................... 2.2. Perilaku Konsumen ........................................................................ 2.3. Sifat Konsumen Perbankan ............................................................ 2.4. Konsep Jasa Perbankan .................................................................. 2.5. Syariah............................................................................................ 2.6. Pengertian dan Sejarah Bank Syariah ............................................ 2.7. Kegiatan perbankan........................................................................ 2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen................ 2.9. Analisis Faktor ............................................................................... 2.10. Penelitian Terdahulu ......................................................................
7 7 8 9 10 11 13 14 17 19
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian....................................................... 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 3.3. Metode Penelitian ........................................................................... 3.3.1 Jenis Data dan Sumber Data .................................................. 3.3.2 Metode Pengambilan Data .................................................... 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................................... 3.4.1 Uji Validitas........................................................................... 3.4.2 Uji Reabilitas ......................................................................... 3.5. Skala Likert ..................................................................................... 3.6. Analisis Deskriptif .......................................................................... 3.7. Analisis Faktor ................................................................................
26 29 29 29 29 30 30 31 32 33 33
vii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan......................................................... 4.1.1 Lokasi BPRS Amanah Ummah ............................................. 4.1.2 Sejarah BPRS Amanah Ummah .......................................... 4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan..................................................... 4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................... 4.1.5 Produk Tabungan BPRS Amanah Ummah .......................... 4.2. Analisis Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner ............ 4.2.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner .............................................. 4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner .......................................... 4.3. Karakteristik Nasabah BPRS Amanah Ummah .............................. 4.3.1 Jenis Kelamin Nasabah ........................................................ 4.3.2 Usia Nasabah ....................................................................... 4.3.3 Status Pernikahan Nasabah .................................................. 4.3.4 Jumlah Anggota Keluarga Nasabah ..................................... 4.3.5 Agama Nasabah ................................................................... 4.3.6 Pendapatan Nasabah ............................................................ 4.3.7 Pekerjaan Nasabah ............................................................... 4.3.8 Sumber Penghasilan Lainnya ............................................... 4.3.9 Pendidikan Nasabah ............................................................. 4.3.10 Domisili Nasabah ................................................................. 4.4. Analisis Faktor ................................................................................ 4.4.1 Kaiser-Meyer-Olkin ............................................................. 4.4.2 Anti-image Matrices............................................................. 4.4.3 Faktor-faktor yang Terbentuk .............................................. 4.5. Implikasi Manajerial .......................................................................
36 36 37 37 37 38 39 39 40 41 42 42 42 43 43 44 44 45 45 46 46 46 48 50 59
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan .............................................................................................. 61 2. Saran......................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 64 LAMPIRAN ................................................................................................. 65
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
No.
1. Perkembangan jumlah BPRS di Indonesia berdasarkan total aset periode 2005 S/D 2009 ............................................................. 2. Perkembangan jumlah rekening dan nominal tabungan BPRS di Indonesia periode 2005 S/D 2009 ............................................ 3. Perbandingan bank islam dan konvensional ............................................ 4. Variabel yang digunakan dalam analisis faktor yang dipentingkan nasabah tabungan ummah BPRS Amanah Ummah ................................. 5. Ukuran ketepatan Kaiser-Mayer-Olkin .................................................... 6. Atribut yang mempengaruhi nasabah....................................................... 7. Faktor pelayanan (Faktor 1). .................................................................... 8. Faktor kondisi bank (Faktor 2) ................................................................. 9. Faktor keuntungan (Faktor 3)...................................................................
ix
2 2 12 15 18 28 53 55 58
DAFTAR GAMBAR
Halaman
No.
1. Rekapitulasi aset BPRS Amanah Ummah periode 2005 S/D 2009.. ...... 2. Rekapitulasi nominal tabungan BPRS Amanah Ummah periode 2005 S/D 2009 ........................................................................... 3. Rekapitulasi jumlah rekening BPRS Amanah Ummah periode 2005 S/D 2009 ........................................................................... 4. Kegiatan bank sebagai lembaga keuangan .............................................. 5. Penyederhanaan 7 variabel menjadi 3 faktor .......................................... 6. Kerangka pemikiran penelitian ............................................................... 7. Gedung PT. BPRS Amanah Ummah Lw.Liang..................................... 8. Grafik jenis kelamin nasabah BPRS Amanah Ummah ........................... 9. Grafik usia nasabah BPRS Amanah Ummah .......................................... 10. Grafik status pernikahan nasabah BPRS Amanah Ummah .................... 11. Grafik jumlah anggota keluarga nasabah BPRS Amanah Ummah ......... 12. Grafik agama nasabah BPRS Amanah Ummah ...................................... 13. Grafik pendapatan nasabah BPRS Amanah Ummah .............................. 14. Grafik pekerjaan nasabah BPRS Amanah Ummah ................................. 15. Grafik sumber penghasilan lainnya pada nasabah BPRS Amanah Ummah .......................................................................... 16. Grafik pendidikan nasabah BPRS Amanah Ummah .............................. 17. Grafik domisili nasabah BPRS Amanah Ummah ................................... 18. Grafik perkembangan nilai KMO pada analisis faktor ........................... 19. Grafik uji anti-image corelation pada analisis faktor ..............................
x
3 4 5 14 15 27 36 41 42 42 43 43 44 44 45 45 46 47 48
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Kuesioner ............................................................................................... Struktur organisasi BPRS Amanah Ummah .......................................... Hasil perhitungan uji validitas ............................................................... Hasil perhitungan uji reliability statistic ................................................ Analisis deskriptif karakteristik nasabah BPRS Amanah Ummah ......................................................................... Anti-images ............................................................................................ Communalities ....................................................................................... Variance explained ................................................................................. Component matrix.................................................................................. Rotated component matrix .....................................................................
xi
65 72 73 74 75 78 80 81 83 84
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Negara
Indonesia
dalam
membangun
dan
mengembangkan
pertumbuhan ekonominya tidak terlepas dari peranan perbankan yang memiliki peranan penting dalam setiap bentuk kegiatan bisnis yang terjadi, baik pada kalangan masyarakat dapat berfungsi sebagai lembaga yang menyalurkan perkreditan rakyat yang dapat digunakan sebagai modal bagi masyarakat untuk berusaha diberbagai sektor produksi serta penyimpanan aset berharga yang dimiliki masyarakat seperti emas maupun barang lainnya dan tabungan yang berupa simpanan uang. Bank pada umumnya memiliki fungsi sebagai manajer investasi yang mana bank bertindak sebagai pengelola investasi dana nasabah; lalu fungsi bank sebagai investor yang dapat menginvestasi dana yang dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepada bank; fungsi bank sebagai penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran berupa kegiatan bank yang melakukan layanan perbankan sebagaimana lazimnya institusi perbankan sepanjang tidak bertentangan dengan faktor hukum yang berlaku di Indonesia; kemudian fungsi bank sebagai pelaksana kegiatan sosial, fungsi ini biasanya dimiliki oleh bank berlandaskan konsep syariah yang memiliki kewajiban mengeluarkan dan mengelola (menghimpun, mengadministrasikan, dan mendistribusikan) zakat serta dana-dana sosial lainnya (Setiadi dan Wahyu, 2007). Perbankan di Indonesia terdiri dari dua jenis bank yaitu bank konvensional dan bank berbasis syariah. Hal yang paling membedakan kedua jenis bank ini ialah sistem pembagian bunga, pada bank konvensional yang besar bunganya adalah tetap, baik bank sedang rugi atau laba. Pada bank syariah menggunakan kaidah agama islam yaitu tidak berlaku sistem bunga yang dianggap riba, yang berarti pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual beli maupun pinjam meminjam yang bertentangan dengan ajaran agama Islam yang tertulis dalam kitab sucinya Al-qur‟an.
2
Tabel 1. Perkembangan jumlah BPRS di Indonesia berdasarkan total aset periode 2005 S/D 2009. Total Aset
2005
2006
2007
2008
2009
< 1 Miliar 1 - 5 Miliar > 5 - 10 Miliar > 10 Miliar Jumlah BPRS
11 51 17 13 92
7 57 22 19 105
13 46 24 31 114
7 50 34 40 131
8 38 40 52 138
Rata-rata per tahun (1) (3) 6 10 12
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia. (2010)
Pada Tabel 1 jumlah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia berdasarkan asetnya terus bertambah sebanyak 46 bank yang terdaftar di Bank Indonesia sejak tahun 2005 hingga tahun 2009 dengan rata– rata pertambahan BPRS per tahunnya yaitu 12 Bank. Pertambahan jumlah bank terbanyak terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 17 bank yang terdaftar dan paling sedikit terjadi pada tahun 2009 yaitu sebanyak 7 bank, penurunan ini disebabkan oleh pengaruh krisis global yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia seperti melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing yang mulai terjadi pada Oktober 2008 ke posisi tertinggi sebesar Rp. 12.545,- per dollar Amerika hingga kembali menguat ke posisi terendah pada Oktober 2009 menjadi Rp. 9.360,- per dollar Amerika (Sidarta, 2009). Tabel 2. Perkembangan jumlah rekening dan nominal tabungan BPRS di Indonesia periode 2005 S/D 2009. Tahun
Rekening Tabungan
2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata per tahun
214.866 279.046 329.272 423.550 500.414 71.387
Nominal Tabungan Rp Rp Rp Rp Rp Rp
160.906.000.000 231.440.000.000 296.890.000.000 441.291.000.000 553.397.000.000 98.122.750.000
Sumber: Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia. (2010)
Pada Tabel 2 jumlah rekening tabungan BPRS di Indonesia sejak tahun 2005 terus meningkat hingga akhir tahun 2009 sebanyak 285.548
3
rekening tabungan dengan rata-rata peningkatan 71.387 rekening bertambah setiap tahunnya. Pertambahan rekening tabungan terbanyak terjadi pada tahun 2008 yaitu sebanyak 94.278 rekening dan terendah terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar 50.226 rekening yang bertambah, hal ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah bank pada tahun tersebut berdasarkan perkembangan jumlah BPRS pada Tabel 1. Nominal tabungan yang dimiliki BPRS di Indonesia periode 2005 hingga
akhir
tahun
2009
mengalami
peningkatan
sebesar
Rp.
392.491.000.000,- dengan rata-rata pertambahan pertahunnya sebesar Rp. 98.122.750.000,-. Pertambahan nominal tabungan terbesar terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar Rp. 144.401.000.000,- dan terendah di tahun 2007 Rp. 65.450.000.000,- hal ini dipengaruhi oleh pertambahan jumlah rekening pada tahun tersebut.
Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah. (2009)
Gambar 1. Rekapitulasi aset BPRS Amanah Ummah periode 2005 S/D 2009. Berdasarkan data pada Gambar 1 di atas, terlihat jumlah aset selama satu periode yang sejak tahun 2005 BPRS Amanah Ummah mengalami peningkatan sebesar Rp. 32.143.021.974,- hingga tahun 2009 berjumlah sebesar Rp. 55.824.857.900,- yang pada pertengahan periodenya yaitu pada tahun 2007 memiliki aset sebesar Rp. 34.613.797.466,- dengan posisi diawal periodenya yaitu tahun 2005 memiliki aset sebesar Rp. 23.681.835.926,-. Jumlah peningkatan aset tertinggi terjadi pada akhir tahun 2009 yaitu sebesar
4
Rp.11.724.676.060 dan terendah terjadi pada tahun 2006 Rp. 4.414.938.159,dengan rata-rata pertumbuhan per tahun sebesar Rp.8.035.755.494,-. Pada akhir tahun 2005 tercatat nominal tabungan BPRS Amanah Ummah sejumlah Rp. 12.176.620.926,-. Kemudian pada pertengahan periode di tahun 2007 tercatat dengan nominal tabungan Rp. 17.029.123.711,- dan terus meningkat hingga data terakhir yakni pada tahun 2009 tercatat nominal tabungan sejumlah Rp. 30.333.138.347,- di BPRS Amanah Ummah dengan total peningkatan selama satu periode tersebut sebesar Rp. 18.156.517.421,-. Jumlah peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 7.250.204.615,- dan terendahnya terjadi pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp. 3.251.384.127,- dengan rata-rata pertumbuhan per tahunnya sebesar Rp. 4.539.129.355,- Perkembangan nominal tabungan di BPRS Amanah Ummah pada periode 2005 sampai dengan 2009 dapat dilihat pada Gambar 2.
Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah (2009)
Gambar 2. Rekapitulasi nominal tabungan BPRS Amanah Ummah periode 2005 S/D 2009. Jumlah pemilik rekening tabungan di BPRS Amanah Ummah mengalami peningkatan sebanyak 1.662 dalam periode tersebut, dengan ratarata pertumbuhan sebanyak 403 rekening per tahunnya. Pada tahun 2005 tercatat sebanyak 10.156 rekening, kemudian meningkat menjadi 11.113 rekening pada pertengahan periode yaitu tahun 2007 dan terus mengalami peningkatan hingga pada tahun 2009 tercatat sebanyak 11.768 rekening
5
tabungan di BPRS Amanah Ummah. Pertambahan jumlah rekening terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 599 rekening dan peningkatan terendah terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 56 rekening. Grafik Perkembangan jumlah pemilik rekening tabungan di BPRS Amanah Ummah periode 2005 S/D 2009 dapat dilihat pada Gambar 3.
Sumber: Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah (2009)
Gambar 3. Rekapitulasi jumlah rekening BPRS Amanah Ummah periode 2005 S/D 2009. Perkembangan BPRS Amanah Ummah yang dari tahun ke tahunnya terus meningkat perlu dipertahankan karena seiring dengan pertumbuhan BPRS tingkat Indonesia dan terdapat bank pesaing disekitarnya seperti BRI, BII, dan BPR lainnya, salah satu cara untuk mempertahankan pertumbuhan bank yang terus meningkat ialah mengetahui faktor-faktor apa saja yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan jasa tabungan di BPRS Amanah Ummah sehingga faktor tersebut dapat dipertahankan oleh pihak BPRS Amanah Ummah dalam persaingan antar BPRS di Indonesia. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada sub bab diatas, maka rumusan masalah pemasaran yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana karakterisktik nasabah yang menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah pada umumnya?
6
2) Apakah faktor yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan tabungan ummah di BPRS Amanah Ummah? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan penelitian yang akan dicapai adalah: 1) Mengidentifikasi karakteristik nasabah yang menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah pada umumnya. 2) Menganalisis faktor yang dipentingkan nasabah dalam menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1) Bagi pihak perusahaan Penelitian
ini
dapat
bermanfaat
sebagai
bahan
informasi
dan
pertimbangan kepada Perbankan Syariah khususnya BPRS Amanah Ummah, yang dapat membantu pihak bank pada setiap langkahlangkahnya dalam pengambilan keputusan untuk keberlangsungan pertumbuhan dan perkembangan BPRS Amanah Ummah agar bank dapat lebih mengetahui dan dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang preferensinya terus berubah sesuai dinamika pasar. 2) Bagi Pembaca Menambah pengetahuan pembaca dan dapat dijadikan referensi atau perbandingan dalam melakukan kegiatan studi lebih lanjut. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pada penelitian ini adalah: 1) Data yang digunakan adalah data yang didapatkan dari nasabah Amanah Ummah, Leuwiliang - Bogor. 2) Penelitian ini hanya membahas faktor dipentingkan yang mempengaruhi nasabah untuk menggunakan tabungan BPRS Amanah Ummah di Kantor pusat BPRS Amanah Ummah, Leuwiliang - Bogor.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsumen Perorangan atau sekelompok orang yang menggunakan suatu produk dan jasa dapat disebut sebagai konsumen, pada dunia perbankan konsumen atau masyarakat yang mengkonsumsi jasa dari bank biasa disebut sebagai nasabah yang salah satunya dengan menyimpan uangnya di bank. Konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa dipengaruhi oleh (1) Pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi), (2) Perbedaan individu (sumber daya, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup dan demografi), dan (3) Proses Psikologis (pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku), ketiga hal tersebut menjadi pola pengaruh yang mendasari pada tingkah laku konsumen (Engel, et al, 1994). 2.2. Perilaku Konsumen Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Keputusan pembelian suatu produk atau jasa berhubungan dengan pemahaman mengenai perilaku konsumen itu sendiri seperti produk apa yang konsumen beli? Dimana membelinya? Bagaimana kebiasaan membeli? Pada saat kondisi yang bagaimana konsumen membeli barang dan jasa? Ke empat pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan dukungan pemahaman yang baik terhadap perilaku konsumen sehingga perusahaan dapat merancang strategi agar perusahaan memperoleh keberhasilan. Perilaku konsumen selalu berubah sepanjang waktunya yang terkait berbagai alasan dan hasrat yang mempengaruhi atau mengubah perilaku, termasuk mereka yang kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen, serta kebijakan umum, sehingga menjadi sebuah keterbatasan dari daya tahan perilaku konsumen dilihat dari segi waktu, produk, dan individu atau grup tertentu.
8
Melihat hal tersebut perusahaan harus dapat memahami pola pikir, rasa, dan kejadian yang terjadi disekitar konsumen yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Mengerti dan mengadaptasi motivasi dan perilaku konsumen bukanlah pilihan, namun keduanya adalah kebutuhan mutlak untuk kelangsungan hidup kompetitif (Engel, et al. 1994). 2.3. Sifat Konsumen Perbankan Tindakan yang khas secara perseorangan yang langsung terlibat dalam usaha
memperoleh,
menggunakan
produk,
dan
menentukan
proses
pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian produk, termasuk dalam melakukan pembelian ulang merupakan respon psikologis yang kompleks yang muncul dalam bentuk sikap konsumen (Hasan, 2010). Keinginan nasabah dalam menggunakan jasa perbankan tercerminkan kedalam bentuk sifat-sifat yang perlu diperhatikan oleh pihak perbankan, yaitu (Kasmir, 2008): 1. Nasabah dianggap sebagai raja Hal ini berarti pelayanan yang diberikan seperti melayani seorang raja yang tentunya masih dalam batas-batas etika dan moral dengan tidak merendahkan derajat bank dan pegawainya. 2. Mau dipenuhi keinginan dan kebutuhannya Nasabah yang datang ke bank ialah bermaksud agar hasrat atau keinginannya terpenuhi, baik berupa informasi, pengisian aplikasi, atau keluhan-keluhan. 3. Tidak mau didebat dan tidak mau disinggung Nasabah yang pada poin satu dianggap sebagai raja memiliki sifat yang paling tidak suka dibantah atau didebat, sehingga usaha setiap pelayanan dilakukan melalui diskusi yang santai dan rileks dengan cara mengungkapkan pendapat yang cermat sehingga nasabah tidak mudah tersinggung. 4. Nasabah mau diperhatikan Nasabah yang datang ke bank pada hakikatnya ingin memperoleh perhatian, sehingga pihak tidak boleh menyepelekan atau membiarkan nasabah begitu saja tetapi dengan memberikan perhatian secara penuh sehingga nasabah benar-benar merasa diperhatikan.
9
5. Nasabah merupakan sumber pendapatan bank Transaksi yang dilakukan oleh nasabah merupakan sumber utama pendapatan bank, oleh sebab itu jika membiarkan nasabah berarti menghilangkan pendapatan yang artinya nasabah merupakan sumber pendapatan yang harus dijaga. Kondisi lima sifat nasabah tersebut disebabkan oleh latar belakang nasabah yang berbeda seperti daerah asal, agama, pendidikan, pengalaman, dan budaya. Namun secara umum setiap nasabah memiliki keinginan yang sama, yaitu ingin dipenuhi keinginan dan kebutuhannya serta selalu ingin memperoleh perhatian. 2.4.
Konsep Jasa Perbankan Produk merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Pada umumnya produk terbagi dua yaitu produk yang berwujud dan tidak berwujud. Produk berwujud memiliki karakterisktik berupa barang yang dapat dilihat, dipegang dan dirasa sekarang langsung sebelum dibeli dan memiliki daya tahan yang lama. Produk tidak berwujud berupa jasa yang memiliki karakteristik tidak dapat dilihat atau dirasa sebelum dibeli dan tidak tahan lama. Perbankan
tergolongkan
sebagai
produk
jasa
yang
memiliki
karakteristik sebagai berikut (kasmir, 2008): 1. Tidak berwujud Tidak dapat dirasakannya atau dinikmati sebelum jasa tersebut dibeli atau dikonsumsi. 2. Tidak terpisahkan Jasa tidak terpisahkan antara pembeli jasa dengan penjual jasa, karena saling berkaitan sastu sama lainnya, tidak dapat dititipkan melalui orang lain. misalkan pemiliki kartu kredit dengan hotel. 3. Beraneka Ragam Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa dapat diperjualbelikan dalam berbagai bentuk atau wahana seperti tempat, waktu atau sifat.
10
4. Tidak tahan lama Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama, artinya jasa tidak bisa disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi. 2.5.
Syariah Agama merupakan sistem kepercayaan yang menuntun praktisi aksi dan interaksi dengan Allah, sesama manusia, dengan alam dan makhluk lainnya. Kepercayaan terhadap agama akan mempengaruhi, menentukan atau melarang pola perliku, dalam perilaku konsumsi misalnya kelompok religius yang berbeda akan membuat keputusan pembelian yang berbeda berdasarkan identitas religius mereka. Pada agama Islam terdapat tiga inti yang diajarkan, yaitu (Hasan, 2008): 1. Akidah, merupakan simpul atau ikatan berupa peraturan Allah SWT terhadap seseorang yang mengaku dan mengikrarkan bahwa “Tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Utusan Allah” ikrar ini biasa dikenal dengan syahadat. 2. Syariah, senantiasa berubah sesuai dengan kebutuhan dan tingkatan peradaban manusia. Syariah Islam, sebagai syariah yang terakhir, berfungsi meneruskan, melengkapi dan menyempurnakan syariah agama sebelumnya yang dibawa oleh masing-masing rasul kepada pengikutnya. Syariah Islam ini berlandaskan pada kitab suci Al-qur‟an yang dijelaskan pada ayat berikut: “Dan kami Telah turunkan kepadamu Al Qur‟an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang
11
diturunkan sebelumnya) dan batu ujian[421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang Telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu[422], kami berikan aturan dan jalan yang terang. sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang Telah kamu perselisihkan itu” (Q.S.Al-Maidah:48) [421] Maksudnya: Al Qur‟an adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422] Maksudnya: umat nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya. 3. Akhlak, berasal dari kata khalaqa – yahkhluqu – khalaqun yang artinya penciptaan. Sinonimnya adalah fathara – yathuru - fithrah – fathir. Berperilaku yang baik, seperti jujur, dapat dipercaya, berlaku adil, saling tolong menolong, saling menghormati adalah akhlak yang sesuai dengan penciptaan manusia yang suci (fithrah) sehingga akhlak menjadi bagian penting dalam setiap aktivitas manusia sepanjang masa. 2.6.
Pengertian dan Sejarah Bank Syariah Istilah bank secara bahasa diambil dari bahasa Italia, yakni Banco yang berarti meja. Penggunaan istilah ini disebabkan dalam realita bahwa proses kerja bank sejak dulu secara administratif dilaksanakan di atas meja. Sedangkan dalam bahasa Arab, bank biasa disebut dengan mashrif, yang berarti tempat berlangsungnya saling menukar harta, baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan, atau selainnya untuk melaksanakan muamalah (Djazuli dalam Husni, 2008). Bank merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (kasmir, 2008). Pengertian lain mengenai bank Syariah yaitu :
12
1) Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟at Islam. 2) Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur‟an dan Hadits. Gagasan untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia muncul sejak pertengahan tahun 1970-an pada seminar nasional hubungan Indonesia-Timur Tengah pada tahun 1974 dan pada tahun 1976 dalam seminar Internasional yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Ilmu-ilmu Kemasyarakatan (LSIK) dan Yayasan Bhineka Tunggal Ika. Namun ada beberapa alasan yang menghambat terealisasinya ide tersebut (Raharjo dalam Husni, 2008): 1) Operasi Bank Syariah yang menerapkan pinsip bagi hasil belum diatur, karena itu tidak sejalan dengan UU pokok perbankan yang berlaku yakni UU No 14/1967. 2) Konsep Bank Syariah dari segi politis berkonotasi ideologis, bagian dari konsep negara Islam dan karena itu tidak dikehendaki pemerintah. 3) Masih dipertanyakan siapa yang bersedia menaruh modal dalam ventura semacam itu dan pendirian bank baru dari timur tengah masih dicegah, karena pembatasan bank asing di Indonesia. Berdasarkan amanat Munas IV MUI dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Syariah di Indonesia, hingga terbentuknya Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1 November 1991. Perbandingan antara Bank Islam (Syariah) dengan bank konvensional dapat dilihat pada Tabel 3. di bawah ini (Setiadi dan Wahyu, 2007). Tabel 3. Perbandingan bank islam dan konvensional No Perbedaan 1 Operasional
2
Organisasi
Bank Syariah -Dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga) berupa titipan (wadiah) dan investasi (mudharabah) yang baru akan mendapat hasil jika “diusahakan” terlebih dahulu. -Penyaluran dana pada usaha yang halal dan menguntungkan. Harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)
Bank Konvensional -Dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga) berupa titipan simpanan yang harus dibayar bunganya pada saat jatuh tempo. -Penyaluran dana pada sektor yang menguntungkan, aspek halal dalam agama tidak menjadi pertimbangan. Tidak memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS)
13
Lanjutan Tabel 3. No Perbedaan 3 Dasar Hukum 4
Falsafah
5
Aspek Sosial
Bank Syariah Al-Qur‟an dan As-Sunnah, Fatwa Ulama, Bank Indonesia, Pemerintah Tidak berdasarkan bunga (riba), spekulasi (maysir) dan ketidakjelasan (garar) Dinyatakan secara eksplisit dan tegas yang tertuang dalam Visi dan Misi
Bank Konvensional Bank Indonesia dan Pemerintah Berdasarkan atas bunga (riba) Tidak tegas
diketahui
secara
2.7. Kegiatan Perbankan Berdasarkan pengertian perbankan dapat diketahui bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya adalah (Kasmir, 2008): 1.
Menghimpun dana (funding) dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau berinvestasi bagi masyarakat. pada kegiatan ini masyarakat memiliki tujuan seperti kemanan akan uangnya, investasi dengan harapan memperoleh bunga, pembayaran. Secara umum jenis simpanan yang ada di bank adalah giro, tabungan, deposito.
2. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam hal ini bank memberikan pinjaman kepada masyarakat, dengan melakukan penilaian apakah kredit tersebut layak diberikan atau tidak kepada nasabah agar bank terhindar dari kerugian akibat tidak dapat dikembalikannya pinjaman. Secara umum jenis kredit yang ada di bank adalah kredit investasi, kredit modal kerja atau kredit perdagangan. 3. Memberikan jasa-jasa bank lainnya seperti pengiriman uang, penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota (Clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota dan luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposite box, bank garansi, bank notes, travellers cheque. Jasa bank ini merupakan pendukung dari kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dan menyalurkan dana. Secara ringkas kegiatan bank sebagai lembaga keuangan dapat dilihat dalam gambar 4.
14
Bank
Menyalurkan Dana
Menghimpun Dana
Jasa-jasa Lainnya
Gambar 4. kegiatan bank sebagai lembaga keuangan (Kasmir, 2008). 2.8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Kesuksesan dalam persaingan bisnis terletak pada kemampuan menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan cara menghasilkan dan menyampaikan produk yang bersesuaian dengan keinginan dan perilaku konsumen pada harga yang layak sehingga diperlukannya pemahaman perilaku konsumen. Kasmir (2008) mengungkapkan bahwa strategi produk, harga, lokasi dan layout, dan promosi merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah serta lingkungan pemasaran yang mempengaruhinya guna merebut hati nasabah. Hasan
(2010)
mengungkapkan
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam menabung di bank ialah (1) budaya, (2) kelas sosial, (3) kelompok acuan atau pemberi referensi, (4) keluarga. Pada penggunaan jasa bank syariah, faktor pendorong masyarakatnya terdiri dari: 1.
Jasa sesuai kebutuhan.
10. Pelayanan tepat.
2.
Bonafiditas dan keamanan.
11. Setelah membandingkan produk
3.
Variasi produk.
antara satu bank dengan bank
4.
Sikap dan perilaku staf dan
lainnya.
karyawan sesuai syariah.
12. Menjalankan syariat Islam.
Sesuai dengan agama yang
13. Hasil yang halal.
dianut.
14. Rela memberikan bantuan.
6.
Pelayanan cepat.
15. Bagi hasil yang jujur.
7.
Karyawati
5.
berbusana
sesuai
16. Promosi.
syariah.
17. Orang lain.
8.
Tingkat kesehatan bank syariah.
18. Pelayanan.
9.
Lokasinya strategis, dekat dan
19. Transparansi.
terjangkau.
20. Transaksi
15
Faktor-faktor yang bermunculan diatas, banyak berkaitan dengan customer value relationship marketing bank syariah yang terbagi menjadi dua golongan aset, yaitu (Hasan, 2010): 1. Aset yang berwujud, semua yang dapat dilihat dan dipegang, dihitung dan ditimbang, disebut sebagai aktiva fisik yang bentuk wujudnya mencakup tanah, bangunan, peralatan, dan persediaan. 2. Aset tidak berwujud, merupakan segala sesuatu yang terkadang tidak dapat dirasa, dipegang, ditimbang atau dihitung. aset ini terdiri atas: a. Financial assets, seperti kas, tagihan, investasi, utang, dan ekuitas. b. Emloyee and supplier assets, kemampuan, pengetahuan, pengalaman, dan sikap yang baik dalam mencari, dan kontak dan penanganan. Supplier menjadi pemasok layanan produk dan jasa serta mitra usaha lainnya yang mendukung penciptaan nilai bagi stakeholder. c. Consumer assets, seperti konsumen akhir, penyalur. d. Organization assets, aset yang mendukung kemampuan perusahaan untuk bertahan di pasar dan memungkinkan perusahaan merespon tantangan ekonomi yang terus berubah. Aset ini terdiri dari beberapa unsur diantaranya: (1) Leadership, (2) Strategy, (3) Structure, (4) Relationship, (5) Culture, (6) Brand, (7) Innovation, (8) Knowledge, (9) System, (10) Processes, (11) Intellectual, (8) Information. Berdasarkan teori yang dikemukan diatas dan umumnya banyak digunakan dalam penelitian terdahulu maka pada penelitian ini variabel yang digunakan disimpulkan menjadi 9 variabel yang terdiri dari 30 atribut yang dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Variabel yang Digunakan dalam Analisis Faktor yang Dipentingkan Nasabah Tabungan Ummah BPRS Amanah Ummah. No Konsep/Teori
Variabel
Al'qur'an dan hadis; Fatwa MUI
Syariah
1 2
Atribut Tidak menggunakan prinsip bunga bank (riba) Menggunakan prinsip bagi hasil yang terasa lebih adil dan menentramkan
16
Lanjutan Tabel 4. No 3 4 5 6
Teori
Variabel
Kasmir
Produk
Kasmir
Price
Kasmir
Lokasi
Kasmir dan Hasan
Promosi
Hasan
Reputasi (Brand)
7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18
Kasmir dan Hasan
19 20 21 22 23
Hasan
24 25 26 27 28 29 30
Kasmir
Atribut Tabungan yang beragam, menarik Keuntungan yang terdapat dalam produk tabungan. Simpanannya aman. Fasilitas jaringan ATM bank yang memudahkan Fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap Bagi hasil yang menguntungkan Biaya administrasi rendah Lokasinya sangat terjangkau Lokasinya di daerah yang aman Iklan yang dilakukan oleh bank Adanya dorongan dari pihak lain (keluarga, teman, dan lainnya) Nama bank yang sudah terkenal dan terpercaya Pihak manajemen bank yang terdiri dari orangorang yang terpercaya
Pelayanan yang ramah dan sopan dari para karyawan bank Sumberdaya Pelayanan yang cepat dari para karyawan bank Manusia (Customer Pelayanan yang memuaskan dari para karyawan bank Service) Karyawan yang ahli di bidangnya Karyawan yang tanggap terhadap masalah Kecepatan dan kemudahan proses transaksi Prosedur mudah dalam membuka rekening Mengajak nasabah untuk terlibat dalam suatu Proses kegiatan bank Bank menerima saran dan kritik Tidak ada kesalahan dalam transaksi Gedung yang menarik, nyaman dan menyenangkan Kebersihan dan kerapihan bank Fisik Penampilan busana karyawan yang rapi dan (Layout) bersih Kondisi toilet yang bersih Penggunaan hiasan keagamaan di bank (seperti: kaligrafi, dll)
17
2.9. Analisis Faktor Analisis faktor adalah suatu teknik untuk menganalisis tentang saling ketergantungan (interdependence) dari beberapa variabel secara simultan dengan tujuan untuk menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi sejumlah faktor yang lebih sedikit daripada variabel yang diteliti, yang berarti dapat juga menggambarkan tentang struktur data dari suatu penelitian (Suliyanto, 2005). Pada prinsipnya analisis faktor digunakan untuk mengelompokkan beberapa variabel yang memiliki kemiripan untuk dijadikan suatu faktor, sehingga dimungkinkan dari beberapa atribut yang mempengaruhi suatu komponen variabel dapat diringkas menjadi beberapa faktor utama yang jumlahnya lebih sedikit. Sebagai contoh dilakukan penyederhanaan 7 variabel menjadi 3 faktor, yang dapat dijelaskan dengan ilustrasinya yang digambarkan pada Gambar 5.
Gambar 5. Penyederhanaan 7 Variabel Menjadi 3 Faktor (Suliyanto, 2005) Pada Gambar 5. diumpakan terdapat 7 atribut yang dipertimbangkan dalam membeli sabun mandi, yaitu kulit, harum, murah, melembutkan kulit, awet, membunuh kuman, dan menghilangkan gatal. Setelah dilakukan analisis faktor dapat diringkas atau dikelompokkan menjadi 3 faktor utama saja yaitu faktor satu yang terdiri atas murah dan awet, disebut faktor ekonomi, faktor kedua yang terdiri atas memutihkan kulit, menghaluskan kulit, harum disebut dengan faktor estetika, dan faktor ketiga atas membunuh kuman dan menghilangkan gatal disebut dengan faktor kesehatan. Fungsi analisis faktor dapat digunakan untuk (Suliyanto, 2005):
18
1) Mengidentifikasi dimensi-dimensi mendasar yang dapat menjelaskan korelasi dari serangkaian variabel. 2) Mengidentifikasi
variabel-variabel
baru
yang
lebih
kecil,
untuk
menggantikan variabel tidak berkorelasi dari serangkaian variabel asli yang berkorelasi. 3) Mengidentifikasi beberapa variabel kecil dari sejumlah variabel yang banyak untuk dianalisis dengan analisis multivariat lainnya. Menurut Suliyanto (2005), analisis faktor dibagi menjadi lima tahap, yaitu: 1) Merumuskan masalah, dengan menentukan tujuan dari analisis faktor dan variabel yang digunakan harus ditetapkan berdasarkan riset, teori, dan pendapat riset. 2) Membuat matriks korelasi, untuk memperoleh analisis faktor yang variabelnya berkorelasi, untuk pengujian ketepatannya menggunakan uji statistik yaitu Barlet Test Sphericity dan Kaiser-Mayer-olkin (KMO) untuk mengetahui kecukupan sampelnya. Dengan ukuran ketepatan yang dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Ukuran ketepatan kaiser-mayer-olkin Ukuran KMO 0,9 0,71 - 0,8 0,61 - 0,7 0,51 - 0,6 0,5 < 0,5
Rekomendasi Baik Sekali Baik Sedang/agak baik Cukup Kurang Ditolak
3) Penentuan jumlah faktor, dilakukan untuk mewakili variabel-variabel yang akan dianalisis didasarkan pada persentase variannya dan besarnya eigenvalue yang sama atau lebih besar dari 1 (satu) yang dipertahankan dalam model analisis faktor, sedangkan yang lainnya dikeluarkan dari model. 4) Rotasi Faktor, untuk mempermudah menginterprestasikan korelasi antar faktor dan variabel individual melalui rotasi faktor matriks, ke dalam matriks yang lebih sederhana.
19
5) Interprestasi faktor, dilakukan dengan mengklasifikasikan variabel yang memiliki factor loading minimum 0,4 variabel dengan factor loading kurang dari 0,4 dikeluarkan dari model. 6) Model fit (ketepatan model), untuk mengetahui ketepatan dalam memilih teknik analisis faktor dilihat pada principal component analysis, untuk mengetahui dengan melihat jumlah perbedaan antara korelasi yang diamati dengan korelasi yang dihasilkan. Semakin kecil persentasenya, maka semakin tepat penentuan teknik tersebut. 2.10. Penelitian Terdahulu Penelitian Hafidudin (2006) yang tesisnya berjudul “Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Non Muslim untuk Menggunakan Tabungan Bank Internasional Indonesia Syariah (Studi Kasus BII Syariah Cabang MH.Thamrin)”, bertujuan untuk melihat pertama apa sebenarnya faktor dominan yang mempengaruhi keputusan nasabah (responden) untuk menggunakan tabungan BII Syariah, kedua ada hubungan atau tidak antara
karakterisktik
nasabah
(responden)
dengan
faktor-faktor
yang
mempengaruhi keputusannya untuk menggunakan tabungan BII Syariah. Untuk menjawab permasalahan kedua digunakan tekhnik analisis Cross Tabulation Chi Square (X2) pada tingkat signifikan α = 5 persen. Pengambilan sampel dilakukan pada saat nasabah melakukan transaksi perbankan, dengan memberikan kuesioner, yang disebarkan sebanyak 120 dan yang terisi lengkap berjumlah 90 kuesioner sehingga 90 kuesioner inilah yang dianalisis. Metode pengambilan sampel yang digunakan ialah non probability sampling dengan jenisnya yaitu purosive sampling, dikarenakan setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang sama untuk dipilih sebagai sampel. Pada atribut yang digunakan oleh Hafidudin dalam tesisnya, terdapat 30 atribut yang dikelompokkan ke dalam sembilan faktor, yaitu (1) Faktor Syariah, (2) Faktor Produk, (3) Faktor Price, (4) Faktor Lokasi, (5) Faktor Promosi, (6) Faktor Reputasi, (7) Faktor Sumber Daya Insani, (8) Faktor Proses, (9) Faktor Fisik.
20
Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa faktor dominan yang mempengaruhi keputusan responden (nasabah) untuk menggunakan tabungan BII Syariah adalah faktor Produk yang terdiri dari tujuh atribut faktor antara lain: produk-produk perbankan yang beragam, menarik dan inovatif, fitur-fitur pendukung / keuntungan yang terdapat dalam produk, simpanan aman, Brandname produk, fasilitas jaringan ATM bank, fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap. Faktor dominan tersebut ternyata bukan faktor-faktor yang berkaitan prosentase bagi hasil dan return yang lebih tinggi sebagaimana dugaan awal (hypotesis) dalam penelitian. Kemudian Hafidudin menyarankan untuk perlunya dilakukan penelitian serupa di bank syariah lainnya mengingat terbatasnya objek pada penelitianya. Penelitian Basuki (2006) yang memiliki judul tesis “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pengusaha Kecil Menengah Untuk Menabung (Studi Kasus BNI Cabang Cianjur, Jawa Barat)”. Unsur daya tarik pengusaha kecil di Cianjur untuk mau menabung adalah adanya kemudahan dalam memperoleh fasilitas perbankan, diantaranya kemudahan berinteraksi, lokasi dekat dengan usaha, kemudahan memperoleh fasilitas kredit dengan bunga bersaing, dan keamanan menyimpan uang. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengidentifikasi karakteristik pengusaha kecil menengah yang menabung pada bank BNI Cabang Cianjur, menganalisis proses keputusan menabung pada bank BNI yang dilakukan oleh pengusaha kecil menengah, mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan menabung pada bank BNI Cabang Cianjur, dan merumuskan implikasi prilaku konsumen terhadap strategi pemasaran bank BNI cabang Cianjur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif terhadap karakteristik responden dan proses keputusan nasabah, serta dianalisis secara analitik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi proses keputusan menabung dengan analisa regresi linear berganda. Pengumpulan data responden dilakukan secara stratified random sampling (pengambilan sampel acak berstrata) ini populasi dikelompokkan berdasarkan strata jumlah menabung dalam sebulan dan kemudian memilih sampel secara acak pada
21
setiap strata tersebut dimana setiap strata sampel memiliki peluang yang sama untuk dipilih. Responden berjumlah 167 orang, dengan pengolahan data menggunakan aplikasi Microsoft Excel dan SPSS Versi 11.0 yang disajikan dalam bentuk tabulasi. Pada atribut kuesioner yang digunakan terdapat 26 atribut yang dikelompokkan menjadi 5 faktor yaitu (1) Faktor Kepercayaan Nasabah, (2) Faktor Pelayanan, (3) Faktor Lokasi Bank, (4) Faktor Promosi, (5) Faktor Tingkat Suku Bunga. Hasil dari penelitian Basuki ialah diketahuinya karakteristik dominan yang dimiliki responden adalah usia 40-50 tahun, perkerjaan utama dominannya adalah wirausaha/pengusaha, pendidikan terakhir rataan SMA ke atas, status dalam keluarga didominasi bapak/suami dengan jumlah keluarga 4 orang. Secara telaah deskriptif dan analitik keputusan untuk menabung dipengaruhi oleh tujuan menabung yaitu mengantisipasi keperluan mendadak dengan jenis simpanan yang diminati adalah simpanan giro, sedangkan sumber informasi yang utama diperoleh nasabah ialah dari media elektronik, lalu pertimbangan lainnya adalah faktor keamanan uang dan faktor pengambilan keputusan pemilihan produk simpanan ialah karena diri sendiri, kemudian setelah menabung rataan penarikan uang dari tabungan dalam sebulan rataan adalah satu kali sebulan dengan kisaran jumlah Rp 1.000.001 – 3.000.000. Analisis regresi linear berganda, yang menjadi pertimbangan nasabah dalam menabung ialah faktor kepercayaan nasabah dan pelayanan. Sedangkan faktor lokasi bank, promosi dan tingkat suku bunga bukannya tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk menabung, melainkan karena faktor-faktor tersebut memiliki korelasi dengan faktor kepercayaan nasabah dan pelayanan. Dengan nilai koefisien regresinya paling besar yaitu 0,506 pada faktor pelayanan. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan setelah penelitian Basuki ini adalah peningkatan pelayanan terhadap kepentingan nasabah, karena sesuai dengan faktor yang dominan untuk dipertimbangkan nasabah untuk menabung. Saran yang diberikan adalah (1) peningkatan kemampuan pelayanan yang baik, cepat, tepat, ramah dan menyenangkan kepada nasabah; (2) memberikan kepuasan yang lebih tinggi bagi nasabah, dengan tidak membiarkan nasabah
22
menunggu terlalu lama dalam melakukan transaksi perbankan; (3) kemudahan bertransaksi nasabah diperbaiki, dengan memperbaiki sistem komputer guna mengantisipasi kekecewaan nasabah akibat kesalahan sistem. Penelitian selanjutnya adalah penelitian Ziliwu (2008) yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah dalam Menggunakan Tabungan Syariah Plus pada Bank BNI Syariah di Jakarta”. Penelitian ini bertujuan 1) Mengetahui kesesuaian produk Tabungan Syariah Plus yang digunakan Bank Syariah sesuai dengan prinsip syariah Islam, 2) Mengetahui respon masyarakat terhadap adanya produk tabungan Syariah Plus di Bank BNI Syariah, 3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi nasabah dalam menggunakan Tabungan Syariah Plus pada Bank BNI Syariah. Pengambilan sampel yang digunakan Ziliwu, dilakukan secara acak dan sesuai dengan nasabah yang menggunakan tabungan syariah plus pada bank BNI Syariah Jakarta dengan jumlah sampel yang digunakan 144 orang yang benar-benar sesuai dengan kriteria penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) dengan alat bantu E-Views 4.1 dan SPSS 15, merupakan metode survei dan analisis data dengan regresi linear dengan melihat adanya pengaruh faktor ekonomi, faktor pelayanan, faktor motivasi yang mempengaruhi keputusan nasabah. Analisis dan uji yang dilakukan terdiri dari analisis deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas, uji multikolonearitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, uji normalitas, dengan alat ukur kuesioner menggunakan skala likert dengan pengambilan sample yang dilakukan secara acak. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat menabung di bank syariah, khususnya di Bank BNI Syariah Jakarta, dikarenakan Bank BNI Syariah menawarkan produk-produk syariah yang sesuai dengan prinsip syariah Islam. Sebagian besar responden sebanyak 104 orang dari 144 yang memilih menabung di bank BNI Syariah karena menerapkan sisitem bagi hasil yang sesuai syariah Islam. Faktor-faktor yang mempengaruhi respon nasabah menggunakan Tabungan Syariah Plus pada Bank BNI Syariah adalah variabel ekonomi (X1), variabel pelayanan (X2), dan variabel motivasi (X3) ketiga variabel tersebut
23
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah untuk menggunakan produk tabungan syariah plus di Bank Syariah Jakarta. Saran yang diberikan adalah penerapan prinsip syariah dalam kehidupan sehari-hari pada berbagai bidang kemasyarakatan dengan dugaan dapat menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran di Indonesia. Penelitian Hatta (2009) yang berjudul “Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Faktor-Faktor Tabungan Danamon Lebih yang Dipentingkan Nasabah (Studi Kasus Nasabah yang Memiliki Danamon Lebih Cabang Warung Jambu)” memiliki tujuan penelitian yaitu (1) mengidentifikasi karakteristik nasabah Danamon Cabang Warung Jambu, (2) Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen dalam memilih produk tabungan Danamon Lebih, (3) Menganalisis faktor-faktor tabungan Danamon lebih yang dipentingkan nasabah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan alasan kesediaan nasabah dalam mengisi kuesioner, yang disebar sebanyak 100 kuesioner kepada responden, dengan alat uji dan analisis data menggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis deskriptif dan analisis faktor, dengan alat bantu Microsoft Excel dan SPSS versi 15 for windows. Faktor-faktor yang didapat tersusun dari 17 atribut pada kuesioner yang digunakan yaitu (1) Lokasi yang strategis, (2) Keamanan menabung, (3) Bunga yang diperoleh, (4) Fasilitas yang diperoleh, (5) Multiguna produk, (6) Jaringan yang luas, (7) Biaya administrasi, (8) Daya tarik hadiah, (9) kemampuan dan kesigapan petugas, (10) Ketelitian administrasi, (11) Keramahan, kesopanan, dan kerapihan petugas, (12) Kebersihan dan kenyamanan ruang tunggu, (13) Cepat tanggap terhadap keluhan, (14) Promosi yang dilakukan, (15) Kredibilitas Bank, (16) Sistem Antrian, (17) Kemudahan bertransaksi. Hasil pengujian analisis faktor diketahui nilai KMO sebesar 0,875 yang berarti layak untuk dilakukan pengujian selanjutnya. Nilai communalities yang terbesar adalah cepat tanggap terhadap keluhan (0,824), kemampuan dan kesigapan petugas (0,774) serta keramahan, kesopanan dan kerapihan petugas (0,772).
24
Berdasarkan hasil pengolahan data ada empat faktor yang terbentuk dalam analisis ini yaitu (1) atribut yang paling berpengaruh adalah cepat tanggap terhadap keluhan (0,852), (2) fasilitas produk tabungan seperti bebas biaya administrasi dan cash back 5 persen (0,804), (3) bunga yang diperoleh (0,828), (4) promosi yang dilakukan (0,723). Saran yang diberikan oleh Hatta yaitu (1) Promosi yang dilakukan dengan cara mengadakan acara community marketing agar informasi tabungan Danamon Lebih cepat menyebar ke masyarakat; (2) Mempertahankan fasilitas bebas biaya administrasi setiap bulannya; (3) Meningkatkan dan mempertahankan pelayanan cepat tanggap terhadap keluhan. Penelitian di departemen manajemen Akademi Aliansi Bisnis yang dilakukan oleh Dr. S. Prabhakaran dan Prof. Ms. Satya S (2003) dalam jurnalnya yang diterbitkan oleh EBSCO yang berjudul An Insight Into Service Attributes In Banking Sector (Sebuah Wawasan Terhadap Layanan Atribut di Sektor Perbankan), dalam penelitian ini adalah untuk meninjau sektor industri jasa dan mengetahui atribut layanannya, sebagai dasar untuk mengevaluasi kepuasan pelanggan. Karena berbagai layanan yang menyebar dari transportasi, tempat hiburan dan perumahan, manajemen kesehatan hingga sektor perbankan, menjadi bagian dari dimensi pelayanan yang harus dipahami. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi atribut yang terkait dengan sektor perbankan, yang membentuk atribut evaluasi kriteria bagi pelanggan untuk memahami dimensi layanan; untuk mempelajari pengaruh pada setiap atribut dalam menilai kualitas layanan oleh klien; untuk menentukan ada tidaknya atribut tertentu dalam bank yang berada pada masa studi; untuk mempelajari dampak dari atribut terhadap kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan; untuk menyarankan langkah-langkah perbaikan pada bank yang diteliti dengan maksud mempertahankan pelanggan. Produk yang dipilih dalam perbankan adalah kredit perumahan, disebabkan adanya persaingan yang sangat ketat di sektor ini dan menjadi menarik untuk dipelajari bagaimana klien memilih banknya untuk persyaratan kredit perumahan. Kriteria dimensi layanan perbankan dianggap penting dalam membandingkan proses seleksi dan kualitas rendering oleh pihak bank
25
terhadap kepuasan. Eksplorasi penelitian ini digunakan karena peneliti tertarik untuk mengetahui berbagai atribut, yang masuk ke dimensi layanan. Data sekunder yang digunakan untuk memahami bank terdiri dari latar belakang, struktur organisasi dan sistem kerja internal. Data primer diperoleh dari nasabah untuk memahami perspektif mereka dari dimensi layanan, atribut perusahaan dan refleksi terhadap tingkat kepuasan. Penelitian ini dilakukan di kota Bangalore - India, dengan fokus responden yaitu konsumen yang sudah menjadi nasabah kredit perumahan di bank. metode sampling yang digunakan ialah Convenience sampling dengan ukuran sampel dibatasi menjadi tiga puluh responden disebabkan faktor waktu yang membatasi. Kuesioner yang telah disebar dianalis dengan uji statistik. Atribut yang terkumpul digunakan untuk mempelajari hubungan antara kemunculan dan bobot dari atribut dan pengaruhnya terhadap tingkat kepuasan pada pelanggan. Hasil penelitian bahwa hal yang diperhatikan oleh calon nasabah ialah tingkat suku bunga, faktor kemudahan baik itu dalam hal pembayaran, namun responden tidak menganggap bahwa waktu dan biaya proses menjadi kriteria yang dipentingkan termasuk persyaratan yang diajukan. Kemudian hal lainnya yang menjadi perhatian pelanggannya bahwa bank yang dipilih dapat diandalkan ialah tingkat kepercayaan, tingkat akurasi, kenyamanan lokasi, serta faktor empati dari bank. Namun pada kesimpulannya peneliti menganggap adanya tingkat yang wajar dalam hubungan antara kehandalan dan ketanggapan (responsiveness and reliability), keandalan dan berwujud (reliability and tangibility), empati dan daya tanggap (empathy and responsiveness), empati dan berwujud (empathy and tangibility), dan kepastian dan kehandalan (assurance and reliability). Sehingga kualitas jasa dicerminkan melalui dimensi yaitu keandalan,tangibility, tanggap, jaminan dan empati.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitan ini memiliki kerangka berpikir diawali dengan mengetahui pertumbuhan perbankan di Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya yang menunjukkan tingginya persaingan terjadi di dunia perbankan, kemudian mengingat BPRS Amanah Ummah merupakan bagian dari hal tersebut dan menjadi sebuah tantangan terutama di sekitar BPRS Amanah Ummah Leuwiliang yang terdapat bank pesaing. Oleh sebab itu perusahaan harus mengetahui secara mendalam tentang perilaku konsumen yang menjadi sasarannya untuk menghadapi tingginya tingkat persaingan untuk meraih pasar perbankan. Kemudian diketahuinya produk simpanan yang ditawarkan di BPRS Amanah Ummah kepada konsumen maka peneliti memilih produk simpanan Tabungan Ummah sebagai objek yang akan dianalisis karena memiliki jumlah rekening yang tinggi, berdasarkan data pertumbuhan jumlah rekening dan nominalnya yang terdapat di BPRS Amanah Ummah sebagai salah satu produk andalan dalam menyerap dana pihak ketiga (DPK). Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam mempertahankan eksistensinya yang mempengaruhi keberhasilan suatu bank ialah konsumen yang menjadi nasabahnya. Perlu diketahui bagaimana karakteristik dari konsumen tersebut agar perusahaan memperoleh informasi yang akurat tentang gambaran konsumen seperti apa yang menjadi nasabah di BPRS Amanah Ummah, dengan menggunakan analisis deskriptif. Nasabah menilai atribut produk perbankan yang ditawarkan dalam menentukan hal yang dipentingkan terhadap pemenuhan kebutuhannya untuk menabung, memiliki pandangan tersendiri pada setiap nasabahnya. Faktor yang dipentingkan oleh nasabah akan dihasilkan berdasarkan jawaban nasabah pada kuesioner yang disebarkan kemudian diolah secara statistik dengan menggunakan analisis faktor. Faktor yang terbentuk dari hasil analisis faktor tersebut akan membantu perusahaan dalam menentukan langkah-langkah apa saja
yang
harus
dilakukan
untuk
meraih,
meningkatkan
maupun
27
mempertahankan pangsa pasarnya melalui studi ini. Secara ringkas, kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 6. Persaingan Pasar Perbankan
Bank Perkreditan Rakyat Syariah Amanah Ummah
Produk Simpanan
Tabungan Ummah Tabungan Pelajar TAHAROH Deposito Mudharabah ZIS
Nasabah Tabungan Ummah
Atribut yang dipentingkan Nasabah Tabungan Ummah
Analisis Deskriptif
Analisis Faktor
Karakteristik Responden
Faktor yang dipentingkan Nasabah
Rekomendasi
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Penelitian. Nasabah dalam menggunakan suatu produk tabungan dipengaruhi oleh atribut-atribut perbankan yang mempengaruhi penilaian nasabah terhadap penggunaan produk tabungan BPRS Amanah Ummah. Atribut produk perbankan yang telah disesuaikan dengan objek penelitian antara lain dapat dilihat pada Tabel 6.
28
Tabel 6. Atribut yang dipentingkan nasabah. No 1
Atribut Tidak menggunakan bunga bank (riba)
No prinsip 16
Atribut Pelayanan yang ramah dan sopan dari para karyawan bank
2
Menggunakan prinsip bagi hasil yang terasa lebih adil dan menentramkan
17
Pelayanan yang cepat dari para karyawan bank
3
Tabungan yang beragam, menarik
18
Pelayanan yang memuaskan dari para karyawan bank
4
Keuntungan yang terdapat dalam produk tabungan.
19
Karyawan bidangnya
5
Simpanannya aman.
20
Karyawan yang terhadap masalah
6
Fasilitas jaringan ATM bank yang memudahkan
21
Kecepatan dan kemudahan proses transaksi
7
Fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap
22
8
Sistem
bagi menguntungkan
hasil
yang
23
yang
ahli
di
tanggap
Prosedur yang mudah dalam membuka rekening Mengajak nasabah untuk terlibat dalam suatu kegiatan bank Bank menerima saran dan kritik tidak ada kesalahan dalam transaksi Gedung yang menarik, nyaman dan menyenangkan Kebersihan dan kerapihan bank
9
Biaya administrasi rendah
24
10
Lokasinya sangat terjangkau
25
11
Lokasinya di daerah yang aman
26
12
Iklan yang dilakukan oleh bank
27
13
Adanya dorongan dari pihak lain (keluarga, teman, dan lainnya)
28
Penampilan busana karyawan yang rapi dan bersih
29
Kondisi toilet yang bersih
30
penggunaan hiasan keagamaan di bank (seperti: kaligrafi, dll)
14 15
Nama bank yang sudah terkenal dan terpercaya Pihak manajemen bank yang terdiri dari orang-orang yang terpercaya
Atribut yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan teori atau tinjauan pustaka serta penelitian terdahulu yang dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian dan hasil diskusi dengan direksi, karyawan perusahaan dan dosen pembimbing yang kemudian diuji dengan
29
validitas dan reliabilitas yang jika ditemukan nilai atribut yang tidak valid maka atribut tersebut tidak digunakan. Tekhnik analisis faktor yang digunakan yaitu dengan mengelompokkan atribut-atribut menjadi beberapa faktor, menjadi faktor yang dipentingkan oleh nasabah (responden) untuk menggunakan tabungan BPRS Amanah Ummah. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor pusat BPRS Amanah Ummah di Jalan Raya Leuwiliang Nomor 1, Leuwiliang – Bogor. Adapun waktu penelitian dilakukan dari bulan Januari 2010 sampai dengan April 2010. 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Jenis Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Jenis data primer yang digunakan peneliti diperoleh dari tempat penelitian dengan pengumpulan data dari nasabah tabungan BPRS Amanah Ummah menggunakan alat bantu kuesioner (daftar pertanyaan dan pernyataan) serta interview responden. Kuesioner yang diberikan kepada responden berupa pertanyaan tertutup yang alternatif jawabannya telah disediakan, sehingga responden memilih salah satu alternatif jawaban yang menurutnya sesuai dan pertanyaan terbuka yang memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab. Kuesioner yang dibuat merupakan hasil diskusi dengan dosen pembimbing, direksi, karyawan, dan beberapa nasabah dari BPRS Amanah Ummah. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain yang diperoleh dari berbagai bahan pustaka yang berupa literatur, buku, jurnal, media cetak, internet dan data dari BPRS Amanah Ummah. 3.3.2 Metode Pengambilan Data Pengumpulan data atau pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling, dikarenakan setiap responden dalam
30
populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel namun atas kesediaan nasabah tabungan dalam mengisi kuesioner. Pengambilan sampel dilakukan pada saat nasabah melakukan transaksi perbankan, caranya dengan memberikan kuesioner pada nasabah yang datang saat melakukan transaksi perbankan. Pada penelitian ini digunakan 100 responden, hal ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu :
n
N 2 .................................................................................................... (1) 1 Ne
dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = Nilai
kritis
(batas
ketelitian)
yang
digunakan
(persen
kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan populasi) Berdasarkan informasi yang diperoleh dari data perkembangan tabungan BPRS Amanah Ummah 2005 – 2009 diketahui bahwa jumlah Nasabah tabungan BPRS Amanah Ummah Bogor sampai dengan November 2009 adalah sebanyak 11.768 Nasabah (N). Dengan nilai e sebesar 10 % , maka diperoleh nilai sebesar:
n
11768 1 11768 0,1
2
= 99,15 .......................................................................... (2)
Untuk memudahkan perhitungan, maka jumlah responden yang diambil adalah 100 responden dengan pertimbangan bahwa angka tersebut masih mendekati 99,15. 3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas Setelah atribut-atribut yang dipentingkan nasabah bank syariah dalam menggunakan tabungan terbentuk dan diperoleh hasil kuesionernya, maka langkah awal yang dilakukan adalah menguji validitas kuesioner. Uji validitas ini digunakan untuk menghitung nilai korelasi (r) antara data pada masingmasing pertanyaan dengan skor total, validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur (umar, 2003).
31
Kuesioner merupakan daftar dari butir-butir pertanyaan yang saling berhubungan dengan konsep yang diinginkan. Apabila ada pertanyaan yang tidak berhubungan, maka pertanyaan tersebut tidak valid, dan akan dihilangkan atau diganti dengan konsep pertanyaan lain yang lebih sahih (Umar, 2003). Rumus yang digunakan ialah koefisien Korelasi Pearson: r
n XY X Y
…................................................ (3) 2 2 2 2 ( n X (X ) ( n Y (Y ) )
Dimana : rxy = korelasi antara x dan y x
= skor pernyataan
y
= skor total pernyataan
n
= jumlah responden Bila diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel
pada tingkat
signifikansi (α) 0,05 maka pertanyaan pada kuesioner mempunyai validitas atau konsistensi internal dalam pernyataan tersbut dan layak digunakan. Pada uji validitas penelitian ini digunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 16. 3.4.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003). Ada dua manfaat dalam memiliki skala dengan keandalan tinggi (High Reliability), yaitu: 1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan dengan lebih baik daripada skala dengan keandalan rendah. 2. Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan hubungan yang signifikan (sangat berarti) antara variabel yang sebenarnya memang terkait satu sama lain (berkorelasi). Pengujian reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan rumus alpha. Nilai r hitung dibandingkan dengan r tabel, jika r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut reliabel.
32
Rumus yang digunakan adalah :
r 11
k 1 k1
2 b 2 t
.......................................................................... (4)
Keterangan : r11
= reliabilitas instrumen
k
= banyaknya butir pernyataan 2 t
= varians total 2 b
= jumlah varians butir/pernyataan
Dengan rumus varian yang digunakan adalah : 2
X
2
X
n .............................................................................. (5)
2
n Dimana : n
=
jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan/pernyataan). Setelah didapat korelasinya, kemudian dibandingkan dengan korelasi pada tabel r product moment dengan taraf signifikansi lima persen. Jika r yang dihitung lebih besar dari r pada tabel, maka kuesioner tersebut tidak reliabel. 3.5. Skala Likert Bagian atibut-atribut ini merupakan inti dari penelitian yaitu berkaitan dengan atribut apa yang dipentingkan nasabah untuk menggunakan tabungan BPRS Amanah Ummah, sehingga teknik yang digunakan dalam pengukuran ialah skala likert yang merupakan skala pengukuran yang dapat digunakan untuk menunjukkan tanggapan konsumen terhadap karakterisktik suatu produk dengan kategori dari 1 sampai 5, yaitu: 1 = Sangat Tidak Penting 2 = Tidak Penting 3 = Netral/ Ragu-ragu
4 = Penting 5 = Sangat Penting
33
3.6. Analisis Deskriptif Setelah data diperoleh, data digolongkan ke dalam kategori berdasarkan nilai yang diperoleh dengan cara mengalikan besarnya bobot pada kategori tertentu yang telah ditetapkan dengan jumlah responden yang masuk ke dalam kategori yang sama. Selanjutnya dilakukan analisis deskriptif statistik untuk menggambarkan data dalam bentuk kuantitatif dengan tidak meyertakan pengambilan keputusan melalui hipotesis untuk mencari nilai rataannya (median) dan modus (mode) sehingga akan diketahui ukuran pemusatan dan ukuran keragamannya dari tanggapan responden (Sarwono, 2009). Median merupakan nilai tengah dari data. Median dari kumpulan angkaangka ialah angka pertengahan bila angka-angka tersebut disusun secara berurutan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Median digunakan untuk mengambil keputusan atas sikap atau kecenderungan nasabah terhadap variabel faktor-faktor. Modus merupakan data atau angka yang sering muncul. Jika angka muncul satu kali pada suatu angka, maka tidak ada modus. Modus digunakan untuk mengambil keputusan tentang mayoritas dari kecenderungan data. 3.7. Analisis Faktor Analisis Faktor dapat dilakukan dengan jumlah sampel minimal adalah empat sampai lima kali jumlah variabel, namun dapat dilakukan juga ketika jumlah sampel yang diambil telah mewakili suatu populasi (Suliyanto, 2005). Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan menamakannya sebagai faktor. Secara garis besar, tahapan pada analisis faktor adalah sebagai: 1) Memilih variabel yang layak dimasukkan dalam analisis faktor, karena analisis faktor berupaya mengelompokkan sejumlah variabel, maka seharusnya ada korelasi yang cukup kuat di antara variabel, sehingga akan terjadi pengelompokkan. Jika sebuah variabel atau lebih berkorelasi lemah dengan variabel lainnya, maka variabel tersebut akan dikeluarkan dari analisis faktor. Alat analisis seperti Kaiser-Meyer-Oklin Measure of
34
Sampling Adequacy (KMO-MSA) atau Barlett’s Test dapat digunakan untuk keperluan ini. Syarat data dapat dilakukan faktor analisis adalah jika: a. Sebagian besar nilai matrik korelasi mempunyai nilai > 0,5 b. Nilai Kaiser-Meyer-Olkin > 0,5 c. Nilai partial korelasi untuk setiap variabel > 0,5 d. Nilai Barlett test of sphericity besar pada tingkat signifikan yang kecil kurang dari 0.05. 2) Setelah sejumlah variabel dipilih, maka dilakukan ekstraksi variabel tersebut hingga menjadi beberapa faktor. Setelah memproses variabelvariabel yang layak dengan SPSS versi 16, maka nilai hasil statistik yang dijadikan indikator adalah tabel communalities, total variance explained, dan component matrix serta rolated component matrix. Tabel
communalities
merupakan
tabel
yang
menunjukkan
presentase dari tiap variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Nilai yang dilihat adalah nilai extraction, makin kecil nilainya maka semakin lemah hubungan antara variabel dengan faktor yang terbentuk. Tabel total variance explained menunjukkan persentase varians yang dapat dijelaskan oleh faktor secara keseluruhan. Indikatornya adalah nilai eigen values yang telah mengalami proses ekstraksi dengan nilai lebih besar dari satu. Pada tabel ini tercantum nilai extraction sum of square loadings. Hal ini disebabkan nilai eigen values merupakan jumlah kuadrat dari factor loadings dari setiap variabel yang termasuk dalam faktor. Factor loadings
merupakan nilai yang menghubungkan faktor-faktor
dengan variabel-variabel. Variabel yang masuk ke dalam faktor adalah yang nilai absolut factor loadings-nya cukup besar. Tabel component matrix adalah matrik yang berisi nilai korelasi antara variabel dengan faktor yang diekstrak. Nilai korelasi tersebut adalah factor loading, dimana nilai yang lebih besar menunjukkan korelasi yang lebih kuat antara variabel dengan komponen faktor atau dapat dikatakan juga tabel ini menunjukkan distribusi variabel-variabel pada faktor-faktor yang terbentuk.
35
3) Faktor yang terbentuk dari analisisnya berisi koefisien bobot kontribusi suatu variabel terhadap faktor atau yang sering disebut dengan factor loading (Suliyanto, 2005). Pada banyak kasus kurang menggambarkan perbedaan diantara faktor-faktor yang ada, oleh karena itu jika isi faktor masih diragukan atau output yang dihasilkan sulit untuk diinterprestasikan karena satu faktor dapat berkorelasi dengan beberapa variabel. Untuk mempermudah interprestasi dapat dilakukan proses rotasi faktor terhadap nilai component matrix untuk memperjelas apakah faktor yang terbentuk sudah secara signifikan berbeda dengan faktor lainnya atau tidak. Metode rotasi faktor yang digunakan, yaitu Orthogonal Rotation merupakan metode rotasi dengan cara memutar sumbu ke kanan sampai 900. Metode ini menggunakan asumsi bahwa hubungan antar variabel tidak ada atau korelasi faktor adalah nol, sehingga metode ini lebih stabil. Metode ini dapat dibagi lagi menjadi metode quartimax, varimax, dan equimax. Pada penelitian ini digunakan metode varimax yang merotasi faktor awal hasil ekstraksi sehingga diperoleh hasil di suatu kolom nilai mendekati
mendekati
nol.
Metode
ini
digunakan
berdasarkan
perkembangannya sebagai metode yang paling banyak digunakan dan hasil yang lebih stabil (Suliyanto, 2005). Nilai total dari tiap variabel tidak berubah, yang berubah adalah komposisi dari nilai factor loading dari tiap variabel. 4) Setelah proses ekstrasi selesai dilakukan, maka faktor-faktor yang ada benar-benar sudah terbentuk. Selanjutnya adalah menamakan faktor tersebut. Penamaan ini sifatnya subjektif, yaitu sesuai dengan kecenderungan penelititi akan tetapi biasanya penamaan ini didasarkan pada kecenderungan dari nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Lokasi BPRS Amanah Ummah Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah, berkantor pusat di Kabupaten Bogor, tepatnya berlokasi di Jalan Raya Leuwiliang No. 1 Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Di sebelah Barat, Utara dan Timur, BPRS Amanah Ummah ini berbatasan dengan Pasar Leuwiliang, di sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Raya Leuwiliang. Lokasi BPRS Amanah Ummah ini, sangat strategis menjangkau masyarakat sekitar Leuwiliang karena berada ditengah pasar tradisional dan berada di dekat jalan raya Leuwiliang, dengan demikian BPRS Amanah Ummah, mudah dijangkau dengan menggunakan kendaraan umum. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah memiliki satu kantor cabang yang berlokasi di Jalan RE Martadinata No. 2-4 Bogor dan dua kantor kas yang berlokasi di Jalan Raya Dramaga Pasar, Dramaga Bogor dan Jalan KH. Sholeh Iskandar Kampus UIKA - Bogor. Pada jarak 1 sampai 2 kilometer didapati bank pesaing yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Pembiayaan Rakyat Rama Ganda dengan jenis kedua bank tersebut tergolong ke dalam jenis bank konvensional. Gambar gedung kantor pusat PT. BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Gedung PT BPRS Amanah Ummah Lw.Liang.
37
4.1.2 Sejarah BPRS Amanah Ummah Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah
(BPRS)
Amanah Ummah
Leuwiliang Bogor beroperasi berdasarkan prinsip syariah Islam, yang pada tahun 1991 dikumpulkannya para ulama, cendikiawan dan pengusaha muslim untuk membicarakan pendirian lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar syariat Islam sekaligus pembentukan tim untuk menyusun proposal yang kemudian diajukan ke Departemen Keuangan Republik Indonesia. Pada tahun 1992 dibulan mei tanggal 18 yang pada kalender Islam yaitu pada tanggal 2 Muharram 1413 Hijriah, terbitnya izin operasional usaha bank. Soft opening dilaksanakan pada 11 Juli 1992 bersamaan dimulainya operasional BPRS Amanah Ummah, yang kemudian diresmikan oleh Bupati Bogor pada tanggal 8 Agustus 1992. 4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Adapun Visi dan Misi beserta moto dan budaya perusahaan yang ingin dicapai oleh BPRS Amanah ummah yaitu: a) Visi, Menjadi bank syariah pilihan ummat. b) Misi, Membangun kualitas kehidupan ummat melalui perbankan syariah. c) Budaya Perusahaan, Pelayanan cepat, amanah dan ramah. d) Motto, Meraih laba, Menepis riba, Mengundang berkah. 4.1.4. Struktur Organisasi Perusahaan Perseroan terbatas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Ummah, memiliki struktur organisasi dengan pemegang kekuasaan tertinggi terletak pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang membawahi dewan komisaris dan direksi. Direksi memiliki tanggung jawab terhadap tiga bagian dibawahnya, diantaranya bagian operasional, bagian umum dan personalia, dan marketing. Kepala bagian bertanggung jawab kepada pengurus terhadap unit usaha yang dijalankannya, kemudian laporan dari berbagai bagian tersebut dipertanggungjawabkan oleh direktur dan direksi pada saat RUPS. Struktur organisasi PT BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Lampiran 2.
38
4.1.5 Produk BPRS Amanah Ummah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah dalam memberikan pilihan produknya dibagi menjadi dua golongan, yaitu: 1) Produk Penghimpunan Dana: a) Tabungan Ummah, tabungan yang diperuntukkan bagi masyarakat umum, berbentuk tabungan biasa dengan setoran awal minimal Rp. 10.000,- dan untuk setoran selanjutnya minimal Rp. 5000.,-. Sedangkan untuk tabungan perusahaan atau badan usaha, setoran awal minimal Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp. 50.000,-. Tabungan ini dapat diambil kapan saja pada setiap jam kerja. b) Tabungan Pelajar, tabungan yang diperuntukkan bagi pelajar dan santri dengan setoran awal minimal Rp. 10.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp. 5000,-. Pengambilan dan penyetoran tabungan dapat dilakukan kapan saja pada setiap jam kerja. c) Tabungan Haji dan Umroh (TAHAROH), tabungan yang berfungsi untuk investasi dana bagi masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh. Setoran awal tabungan haji dan umroh minimal Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal sebesar Rp. 50.000,- tabungan ini dapat diambil pada saat nasabah hendak membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) atau sesuai kesepakatan antara Bank dengan nasabah. Nasabah akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan dengan bank. d) Deposito Mudharabah, simpanan berupa investasi tidak terikat pihak ketiga pada bank yang penarikkannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah pemilik dana (shahibul maal) dengan bank (mudharib), jangka waktu tersebut adalah satu, tiga, enam dan dua belas bulan dengan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati. e) ZIS (Zakat, Infaq dan Shadaqoh).
39
2) Produk Penyaluran Dana: a) Murabahah~Salam~Istihna (Jual Beli), murabahah merupakan akad jual beli barang antara bank sebagai pemilik barang dengan nasabah seharga pokok barang ditambah dengan marjin keuntungan yang disepakati. Istihna merupakan akad jual beli barang atas dasar pesanan antara nasabah dan bank dengan spesifikasi tertentu yang diminta nasabah. Bank akan meminta produsen atau kontraktor untuk membuatkan barang pesanan sesuai permintaan nasabah dan setelah selesai nasabah akan membeli barang tersebut dari bank dengan harga yang telah disepakati bersama. b) Mudharabah (Bagi Hasil), Akad kerjasama antara bank sebagai pemilik dana (shahibul maal) dengan nasabah sebagai pelaksana usaha (mudharib) dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana atau modal. c) Musyarakah (Bagi Hasil), akad kerjasama antara bank dengan nasabah untuk usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi modal yang disertakan dalam usaha. d) Qardhul Hasan (Dana Kebajikan) dan Qardh (Talangan) akad pinjaman dana oleh nasabah kepada bank syariah tanpa imbalan dengan kewajiban pihak nasabah mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Qardhul Hasan dananya bersumber dari infaq dan shadaqah, sedangkan Qard bersumber dari modal atau laba bank. e) Rahn (Gadai Emas Syariah) akad penyerahan barang (emas) dari nasabah (rahin) kepada bank (murtahin) sebagai jaminan untuk mendapatkan hutang. 4.2. Analisis Data Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner 4.2.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu atribut dengan
40
melihat nilai Corrected Item-Total Correlation (Nugroho, 2009). Pada awal penelitian dilakukan uji coba pengambilan data berupa penyebaran kuesioner sebanyak 30 angket kepada masing-masing orang yang menjadi nasabah BPRS Amanah Ummah di Leuwiliang. Setelah penyebaran kuesioner yang dilakukan kepada 30 orang responden, langkah selanjutnya memasukan jawaban responden ke dalam alat bantu software SPSS versi 16 dengan nilai bobot skala likert untuk menguji keeratan hubungan antara atribut yang dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Perhitungan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan korelasi pearson yang merupakan salah satu alat analisis untuk mengukur kekuatan hubungan dua atribut atau lebih yang berskala interval (parametrik) dimana pada SPSS menyebutnya sebagai scale (Sarwono, 2009). Berdasarkan hasil perhitungan korelasi pearson, pada total korelasi dari setiap atribut faktor dengan nilai positif melebihi 0,374 pada tingkat alpha 5 persen, yang berarti seluruh atribut pertanyaan dapat digunakan dan sah untuk dilakukan penelitian lebih lanjut karena r hitung lebih besar dari pada r tabel. Nilai tertinggi pada uji korelasi ini didapat sebesar 0,758 pada faktor sumber daya manusia dengan atributnya yaitu karyawan atau karyawati yang ahli di bidangnya (kompeten), sedangkan nilai terendah dalam uji validitas ini terdapat pada faktor promosi dengan atributnya yaitu iklan yang dilakukan oleh bank dengan nilai sebesar 0,401. Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada lampiran 3. 4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat keandalan data yang merupakan suatu kestabilan dan konsistensi dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu atribut dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner (Nugroho, 2009). Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh atribut faktor dengan alat bantu software SPSS versi 16 dengan nilai bobot skala likert untuk melihat konstruk atribut mana yang tidak reliabel. Reliabilitas suatu konstruk atribut dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,374.
41
Berdasarkan hasil perhitungan dari uji coba pengambilan data berupa penyebaran kuesioner kepada 30 orang responden yang menjadi nasabah tabungan BPRS Amanah Ummah di Leuwiliang, didapat nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.916 yang artinya bahwa konstruk pertanyaan dari setiap atribut faktor adalah reliabel karena Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60. Tabel hasil perhitungan uji Reliability Statistic dapat dilihat pada Lampiran 4. 4.3. Karakteristik Nasabah BPRS Amanah Ummah Karakteristik nasabah dalam penelitian ini diidentifikasi berdasarkan jenis kelamin, usia, status pernikahan, jumlah anggota keluarga, agama, pendapatan per bulan, pekerjaan, sumber penghasilan lainnya, pendidikan dan domisili untuk menggunakan jasa tabungan ummah BPRS Amanah Ummah. Hal ini dilakukan untuk melihat profil nasabah dari segi sosial ekonomi secara umum sebagai informasi perusahaan. Karakteristik nasabah ini dapat berguna bagi BPRS Amanah Ummah sebagai informasi yang bermanfaat untuk menemukan formulasi strategi pemasaran yang sesuai kedepannya. 4.3.1
Jenis Kelamin Nasabah Pada hasil penelitian ini dengan jumlah responden sebanyak 100 orang diketahui jenis kelamin nasabah BPRS Amanah Ummah bahwa 46,00 persen adalah laki-laki dan 54,00 persen responden adalah perempuan. Grafik jenis kelamin nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8. Grafik Jenis Kelamin Nasabah BPRS Amanah Ummah.
42
4.3.2
Usia Nasabah Usia nasabah BPRS Amanah Ummah pada penelitian ini diketahui bahwa nasabah terbanyak pertama berada pada usia 26 sampai 35 tahun dengan persentase sebesar 37 persen, kemudian nasabah yang berusia 36 sampai 50 tahun yang menjadi terbanyak kedua dengan persentase sebesar 33 persen, lalu yang lainnya yaitu pada nasabah berusia 18 sampai 25 tahun sebesar 22 persen, kemudian nasabah yang lebih dari 51 tahun sebesar 5 persen dan nasabah berusia kurang dari 17 tahun sebesar 3 persen. Grafik usia nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Grafik Usia Nasabah BPRS Amanah Ummah. 4.3.3
Status Pernikahan Nasabah Status pernikahan pada 100 orang responden nasabah BPRS Amanah Ummah teridentifikasi bahwa 76,00 persen memiliki status menikah dan 24,00 persen responden belum menikah. Grafik status pernikahan nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Grafik Status Pernikahan Nasabah BPRS Amanah Ummah.
43
4.3.4
Jumlah Anggota Keluarga Nasabah Nasabah BPRS Amanah Ummah yang menjadi responden pada penelitian ini memiliki jumlah anggota keluarga yang beragam, dan unggul pada jumlah anggota keluarga 3 sampai 4 orang dengan persentase terbanyak yaitu sebesar 39 persen, hal ini dapat disebabkan status pernikahan pada nasabah yang mayoritasnya adalah menikah. Sedangkan lainnya sebesar 17 persen, pada jumlah anggota keluarga 1-2 orang, kemudian 11 persen 5 sampai 6 orang dan 3 persen diatas 6 orang. Grafik pekerjaan nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 11. Grafik Jumlah Anggota Keluarga Nasabah BPRS Amanah Ummah. 4.3.5
Agama Nasabah Berdasarkan hasil kuesioner dalam penelitian ini diperoleh data mengenai agama nasabah BPRS Amanah Ummah mayoritas adalah beragama Islam yang mencapai angka sebesar 100 persen, hal ini dapat disebabkan jenis bank yang tergolong ke dalam bank syariah yang menganut hukum Islam di dalamnya. Grafik agama nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 12. AGAMA
ISLAM
100.0%
Gambar 12. Grafik Agama Nasabah BPRS Amanah Ummah.
44
4.3.6
Pendapatan Nasabah Pendapatan nasabah BPRS Amanah Ummah per bulan diketahui sebesar 42 persen kurang dari Rp. 1.000.001,-, sebesar 39 persen berkisar antara Rp. 1.000.001,- sampai 2.500.000,-, sebesar 14 persen nasabah memiliki pendapatan berkisar antara Rp. 2.500.001,- sampai Rp. 5.000.000,-, dan sebesar 3 persen nasabah memiliki pendapatan berkisar antara Rp. 5.000.001,- sampai Rp. 7.500.000,-. Grafik pendapatan nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Grafik Pendapatan Nasabah BPRS Amanah Ummah 4.3.7
Pekerjaan Nasabah Responden atau nasabah BPRS Amanah Ummah pada penelitian ini memiliki latar belakang pekerjaan yang beragam. Sebesar 19 persen memiliki pekerjaan sebagai pedagang, 34 persen sebagai pegawai swasta, 18 persen sebagai ibu rumah tangga, sebesar 6 persen sebagai pelajar, 13 persen sebagai PNS, lalu 2 persen sebagai petani, 2 persen sebagai TNI dan pekerjaan lainnya sebesar 6 persen. Berdasarkan data perusahaan data pekerjaan nasabah terbanyak diatas 50 persen adalah pedagang yang terdapat pada pasar Leuwiliang, hal ini diakibatkan dari cara perusahaan dalam menghimpun dana menggunakan sistem funding yaitu menjemput dana nasabah ke tempat nasabah berada, yang umumnya berada di dalam pasar yang bersebelahan dengan gedung BPRS Amanah Ummah. Grafik pekerjaan nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 14.
45
Gambar 14. Grafik Pekerjaan Nasabah BPRS Amanah Ummah 4.3.8
Sumber Penghasilan Lainnya Nasabah BPRS Amanah Ummah yang menjadi responden pada penelitian ini sebagian responden tidak memiliki sumber penghasilan lainnya dengan persentase sebesar 35 persen, dan diantaranya memiliki sumber penghasilan lainnya yang bersumber dari orang tua sebesar 11 persen, dari suami sebesar 33 persen, dari istri 15 persen, dan lainnya seperti saudara 6 persen. Grafik sumber penghasilan lainnya pada nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15. Grafik Sumber Penghasilan Lainnya pada Nasabah BPRS Amanah Ummah 4.3.9
Pendidikan Nasabah Responden BPRS Amanah Ummah Leuwiliang memiliki latar pendidikan yang beragam, dalam penelitian ini diketahui yang berlatar pendidikan Sekolah Dasar (SD) sebesar 4 persen, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 17 persen, Sekolah Menengah ke Atas (SMA) 43 persen, kemudian
46
D1/D2/D3 sebesar 12 persen dan S1 sebesar 24 persen. Grafik pendidikan nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 16.
Gambar 16. Grafik Pendidikan Nasabah BPRS Amanah Ummah 4.3.10 Domisili Nasabah Domisili nasabah BPRS Amanah Ummah pada umumnya bertempat tinggal di daerah Leuwiliang dengan nilai persentase sebesar 51 persen, selain itu juga ada yang bertempat tinggal di daerah Ciampea sebesar 12 persen, di Dramaga sebesar 10 persen, di daerah lainnya 27 persen. Grafik domisili nasabah BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Grafik Domisili Nasabah BPRS Amanah Ummah 4.4. Analisis Faktor Pada penelitian ini diketahui faktor yang dipentingkan nasabah tabungan ummah BPRS Amanah Ummah dengan melihat interaksi antara atribut dalam penelitian ini, yang diketahui hasilnya dengan menganalisis setiap atribut yang
47
telah dijawab oleh responden tabungan ummah di BPRS Amanah Ummah dalam analisis faktor. Terdapat
beberapa
faktor-faktor
yang
menjadi
perhatian
yang
dipentingkan oleh nasabah untuk menggunakan tabungan Ummah. Pada penelitian ini atribut yang digunakan sejumlah 30 atribut, kemudian dikelompokkan menjadi 3 faktor yang dipentingkan dan diurutkan berdasarkan nilai kepentingannya. 4.4.1 Kaiser-Meyer-Olkin Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy (MSA), merupakan kesimpulan layak tidaknya analisis faktor dilakukan. Pada uji ini kisaran nilai yang harus diperoleh berkisar antara 0,5 samai 1,0 untuk dikatakan layak melakukan analisis faktor. Pada penelitian ini perhitungan nilai KMO dilakukan hingga tiga kali pengujian, yang hasil dari ketiga pengujiannya memperoleh nilai KMO diatas 0,5 sehingga dapat dilanjutkan untuk perhitungan selanjutnya dalam analisis faktor. Pengujian yang dilakukan sampai tiga kali pengulangan ini disebabkan oleh nilai atribut pada Anti-image Corelation terdapat nilai MSA pada beberapa atribut yang dibawah 0,5 sehingga perlu adanya reduksi atribut satu persatu dan pengujian kembali hingga tidak terdapat nilai MSA dibawah 0,5. Grafik perkembangan nilai analisis KMO pertama hingga ke tiga dapat dilihat pada Gambar 18.
Gambar 18. Grafik Perkembangan Nilai KMO pada Analisis Faktor.
48
Pada Gambar 18. terlihat ke tiga analisis yang dilakukan secara berulang dengan penggunaan data yang sama namun dengan jumlah atribut yang telah direduksi, nilai KMO terus mengalami perubahan ke arah mendekati angka satu yang artinya nilai KMO tersebut semakin baik setelah adanya reduksi atribut. Pada analisis pertama digunakan 30 atribut dalam pengujiannya dan menghasilkan nilai KMO 0,794. Pada analisis kedua dilakukan reduksi satu atribut menjadi 29 atribut yang diujikan dan memperoleh nilai 0,810. Pada analisis ketiga dilakukan reduksi atribut kembali dari 29 atribut yang diujikan menjadi 28 atribut dan memperoleh nilai 0,824. Barlett test merupakan uji statistik untuk melihat apakah benar atributatribut berkorelasi antar atribut. Uji statistik ini menghasilkan nilai Degree of Freedom (df) sebesar 378 dan tingkat signifikansi 0,000 pada uji yang ketiga dalam KMO. Berdasarkan nilai tersebut berarti tolak H0 dan terima Ha maka dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi antara atribut yang digunakan, dengan hipotesis nol (H0) adalah tidak ada korelasi antara atribut dan Hipotesis alternatif (Ha) ada korelasi antara atribut. 4.4.2 Anti-image Matrices Korelasi parsial antara atribut dinyatakan dalam angka-angka pada Antiimage Matrices yang merupakan korelasi yang tidak dipengaruhi oleh atribut lain. Pada bagian ini angka-angka yang dilihat adalah angka yang membentuk garis diagonal yang memiliki tanda “a” yang menandakan nilai MSA sebuah atribut pada tabel bagian Anti-image Corelation. Nilai MSA memiliki arti yang sama dengan KMO, hanya sifatnya saja yang berbeda yaitu pada MSA adalah parsial (setiap item/atribut). Anti-image Corelation yang merupakan nilai-nilai MSA pada setiap atribut yang diidentifikasi oleh peneliti setelah identifikasi awal pada nilai KMO. Pada uji Anti-image Corelation yang dilakukan didapat nilai MSA pada beberapa atribut yang dibawah 0,5 maka perlu dilakukan reduksi secara bertahap satu per satu pada atribut tersebut dimulai dari nilai MSA yang terkecil dan terus dilakukan berulang kali hingga setiap atribut tidak memiliki nilai MSA di bawah 0,5. Grafik hasil uji anti-image corelation dapat dilihat pada Gambar 19.
49
Gambar 19. Grafik uji anti-image corelation pada Analisis Faktor. Pada Gambar 19. menunjukkan analisis anti-image matrices corelation yang dilakukan berulang kali dengan menggunakan data responden yang sama sebanyak tiga kali pengulang. Pada hasil uji pertama (pada Gambar 19. ditandai dengan warna biru berbentuk diamond) MSA pertama kali dari 30 atribut, didapat dua atribut yang memiliki nilai dibawah 0,5 yaitu pada faktor syariah dengan atribut pertama berupa “karena bank tidak menggunakan prinsip bunga bank (riba)” dengan nilai MSA sebesar 0,420 dan atribut ke dua yaitu “bank menggunakan prinsip bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan” dengan nilai MSA 0,479. Maka reduksi pertama yang dilakukan adalah mengeluarkan atribut pertama dan menguji lagi seluruh faktor hasil reduksi. Hasil analisis anti-image matrices corelation pengulangan yang kedua (pada Gambar 19. ditandai dengan warna merah berbentuk persegi empat) dari 29 atribut menunjukkan perubahan nilai dan ditemukan dua atribut yang berada di bawah nilai syarat dalam analisis faktor, atribut yang pertama yaitu “bank menggunakan prinsip bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan” dengan nilai MSA turun menjadi sebesar 0,449. Kemudian atribut yang kedua yang turun nilai MSA-nya ialah atribut “biaya administrasi yang rendah” yang semula nilai MSA adalah 0,577 menjadi 0,459. Mendapati angka yang masih dibawah 0,5 maka perlu dilakukan reduksi atribut dan pengulangan analisis faktor.
50
Hasil pengulangan analisis yang ketiga (pada Gambar 19. ditandai dengan warna hijau berbentuk segita) dalam anti-image matrices corelation setelah mereduksi atribut pertama yang nilainya paling kecil dan di bawah 0,5 pada analisis pengulangan yang ke dua sehingga menjadi 28 atribut yang dianalisis ulang, hasilnya tidak ditemukan nilai MSA yang kurang pada setiap atribut. Pada atribut ke dua dalam analisis pengulangan yang ke dua nilai MSA yang semula 0,459 menjadi 0,523, maka analisis faktor dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya. Tabel Anti-image Matrices dapat dilihat pada lampiran 6. Pada analisis anti-image matrices corelation ini harus dikeluarkan satu variabel agar analisis faktor dapat dilakukan yaitu variabel syariah yang terdiri dari dua atribut yaitu 1)“karena bank tidak menggunakan prinsip bunga bank (riba)” dan 2)“bank menggunakan prinsip bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan”. Berdasarkan variabel yang harus dikeluarkan oleh analisis faktor, menunjukkan pengetahuan akan hukum maupun sistem syariah di lingkup masyarakat khususnya yang menjadi dominan dalam penelitian ini yaitu masyarakat Leuwiliang memiliki pemahaman yang tergolong masih kurang akan pengetahuan hukum maupun sistem syariah. Hasil penelitian yang dilakukan Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor (LPIPB) yang diketuai oleh Dr. Anny Ratnawati memiliki kesimpulan bahwa temuan hasil studi menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat terhadap bank syariah baik yang berkaitan dengan sistem maupun jenis layanan atau jasa, masih dapat dikatakan rendah. Pada analisis model logit menunjukkan bahwa bank syariah ternyata lebih diminati kalangan menengah ke bawah, dikarenakan dengan sistem jemput bola yang merupakan andalan utama dalam melayani nasabah (terutama BPRS) yang sangat diminati masyarakat dari kalangan tersebut (Ratnawati dkk, 2000). 4.4.3 Faktor-faktor yang Terbentuk Analisis faktor yang dilakukan pada penelitian ini menghasilkan tiga faktor yang terbentuk, dengan mengelompokkan 28 atribut hasil reduksi faktor ke dalamnya. Faktor yang terbentuk dalam analisis faktor diperoleh dari nilai kepentingan relatif masing-masing faktor (eignvalue) pada tabel total variance explained, faktor yang memiliki nilai eignvalue lebih besar sama dengan satu
51
maka faktor tersebut dianggap layak untuk di katakan sebagai faktor yang terbentuk dengan menyisihkan nilai eignvalue dibawah angka satu yang dianggap tidak layak untuk dikatakan sebagai faktor yang dapat dibentuk. Setiap faktor yang muncul mewakili atribut-atribut yang dianalisis, dengan kemampuan setiap faktor yang ditunjukkan oleh besarnya varians yang dijelaskan dengan nilai eignvalue. Tabel total variance explained dapat dilihat pada lampiran 8. Setelah didapat eignvalue untuk menentukan faktor yang terbentuk, selanjutnya melihat factor loading yang menunjukkan tingkat keeratan suatu atribut terhadap faktor yang terbentuk, semakin besar nilainya maka semakin nyata atribut tersebut dapat dimasukkan dalam salah satu faktornya. Factor loading diidentifikasi berdasarkan nilai yang berada pada tabel rotated component matrix, yang diekstraksi ke dalam faktor yang terbentuk berdasarkan factor loading-nya. Rotasi atribut dilakukan dengan tujuan untuk mempertajam
perbedaan
factor
loading
setiap
atribut
dan
untuk
mempertahankan keadaan diantara faktor yang diekstrak tidak terdapat korelasi. Rotasi faktor dilakukan dengan metode rotasi varimax dianggap sebagai metode
yang
paling
baik
karena
hasil
yang
lebih
stabil
dalam
mendiferensiasikan factor loadings dibandingkan metode lainya seperti quartimax dan equimax. Tabel rotated component matrix dapat dilihat pada lampiran 10. Ketiga faktor yang terbentuk, masing-masing terdiri dari atribut yang berbeda dengan jumlah yang bervariasi pada setiap faktornya, yaitu: 1) Faktor Pelayanan (Faktor 1) Faktor pelayanan menjadi faktor yang paling dipentingkan dan menjadi faktor dominan terhadap nasabah dengan nilai eignvalue 9,248. Nilai factor loading terbesar diperoleh atribut kecepatan proses transaksi yaitu sebesar 0,797 dan karyawan yang ahli dibidangnya dengan nilai sebesar 0,750. Pengamatan dilapangan dalam kesehariannya, waktu yang diperlukan seorang nasabah yang datang untuk menyimpan atau menarik tabungannya dalam jumlah dibawah lima juta rupiah, rata-rata membutuhkan waktu 10 sampai 15 menit, dimulai dari nasabah datang untuk mengisi formulir penarikan atau
52
penyimpanan, duduk menunggu antrian pendek (berkisar dua sampai lima orang nasabah yang mengantri), hingga selesai menyetor maupun menarik simpanannya. Namun biasanya terjadi kepadatan kunjungan menjelang pergantian bulan, dikarenakan transaksi nasabah untuk pemenuhan kebutuhan mereka sehingga waktu proses transaksi nasabah yang diperlukan dapat lebih lama daripada biasanya. Pada jenis bank syariah lainnya seperti Bank Syariah Mandiri Bogor (BSM), Jl. Kapten Muslihat yang hanya tersedia satu buah teller Syariah Mandiri saja, waktu tunggu antrian yang terjadi tidak berbeda dengan BPRS Amanah Ummah, adapun ketika nasabah datang sudah bisa langsung maju ke meja teller BSM karena tidak ada antrian, Namun lain hal pada BSM di jalan padjajaran yang ketika nasabah datang ditemukan antrian sekitar 3 sampai 6 orang pada kesehariannya. Karyawan yang ahli dibidangnya dalam melayani nasabah akan mempengaruhi kecepatan proses pelayanan. Keahlian karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, seperti pada posisi teller dan customer service dengan tingkat pendidikan terakhirnya yaitu diploma 3 tahun yang bertugas melayani transaksi dan pelayanan langsung dengan nasabah, sedangkan karyawan kantor yang bertugas mengolah data nasabah memiliki tingkat pendidikan akhir yaitu Sarjana. Adapun pelatihan karyawan yang dilakukan oleh BPRS Amanah Ummah pada setiap tahunnya sehingga karyawan memiliki keahlian yang terasah. Jumlah karyawan yang dimiliki oleh BPRS Amanah Ummah Leuwiliang sebanyak 45 orang yang 3 diantaranya bertugas dibagian Teller, 1 orang dibagian customer service dan 1 orang berada dibagian pelayanan transaksi yang melengkapi fasilitas BPRS Amanah Ummah. Sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap pada umumnya, di BPRS Amanah Ummah yang dapat dinikmati nasabah selain menyimpan uang dapat juga melakukan pemindahan saldo (transfer) antar rekening tabungan Amanah Ummah dan antar bank, pembayaran tagihan listrik, telepon rumah, telepon genggam, asuransi Prudential, Air Asia, dan Garuda Indonesia. Prosedur tabungan yang mudah, yang dirasakan konsumen untuk menjadi nasabah BPRS Amanah Ummah yaitu seperti mengisi formulir pendaftaran,
53
membawa kartu tanda penduduk, dan melakukan setoran awal minimal sebesar Rp. 10.000,-, begitupun dengan penarikan dan penyimpanan dana nasabah. Tidak ada kesalahan dalam proses kegiatan yang dilakukan oleh pihak bank menjadi hal yang dirasakan dan diperhatikan oleh nasabah dengan nilai factor loading sebesar 0,461 dengan salah satu dasar pengukuran yaitu zero complain yang merupakan jika tidak terdapat gugatan dari pihak nasabah maka kegiatan transaksi dengan nasabah berjalan dengan baik. Hal tersebut terkait dengan Pihak bank mau menerima saran dan kritik dari nasabah menjadi hal yang cukup diperhatikan oleh responden meskipun dengan nilai factor loading terdapat pada urutan paling rendah pada faktor pertama ini yaitu sebesar 0,394, yang hasil diskusi dengan nasabah mengatakan proses transaksi yang selalu berjalan dengan baik. Namun tetap hal inipun perlu dipertahankan oleh pihak bank untuk mempertahankan nasabah. Tabel 8. Faktor Pelayanan (Faktor 1). Faktor 1
No.
Factor Loading
1
Kecepatan proses transaksi
.797
2
Karyawan yang ahli di bidangnya Karyawan tanggap terhadap masalah nasabah Sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap. Prosedur tabungan yang mudah dalam membuka rekening.
.750
Jaringan ATM yang memudahkan
.654
3 4 5 6 Eigenvalues 9.248
Atribut
7 8
Pelayanan yang cepat dari para karyawan bank Pihak bank mengajak nasabah untuk terlibat dalam suatu kegiatan bank.
.743 .722 .695
.612 .599
9
Pelayanan yang memuaskan dari para karyawan bank.
.556
10
Penggunaan hiasan keagamaan di bank (seperti : kaligrafi, dll)
.488
11
Tidak ada kesalahan dalam transaksi
.461
12
Pihak bank menerima saran dan kritik.
.394
54
Faktor pelayanan ini menjadi faktor utama yang dipentingkan, terdiri dari atribut-atribut pembentuknya yang berhubungan dengan pelayanan dan sumberdaya manusia dari pihak bank. Sehingga dapat dikatakan pengaruh terbesar terhadap nasabah dalam menggunakan jasa tabungan Ummah di BPRS Amanah Ummah disebabkan oleh pelayanan yang dilakukan oleh bank. Menurut Kasmir (2005), customer service memegang peranan sangat penting dalam dunia perbankan yang membidangi usaha jasa dengan menganggap nasabah sebagai raja yang mau dipenuhi keinginan dan kebutuhannya tanpa didebat dan disinggung dan ingin diperhatikan karena nasabah merupakan sumber pendapatan bank, termasuk teller dan security. Pelayanan yang menarik dalam peningkatan jumlah tabungan pada saat ini yang dilakukan oleh BPRS Amanah Ummah ialah strategi “jemput bola”, dimana
pihak
manajemen
bank
membentuk
tim
yang
berfungsi
mengumpulkan DPK dari lingkungan sekitar BPRS Amanah Ummah Leuwiliang. Strategi pelayanan yang dilakukan ini dapat meningkatkan hubungan emosional nasabah terhadap BPRS Amanah Ummah berupa loyalitas terhadap penggunaan tabungan ummah yang dapat berdampak pola marketing mouth to mouth. Kegiatan bank dalam mengajak nasabah yang terdapat dalam faktor yang dipentingkan nasabah, memperoleh nilai factor loading sebesar 0,599. Kegiatan yang dilakukan BPRS Amanah Ummah dalam mengajak nasabah, diantaranya yaitu pengajian rutin setiap satu bulan sekali bersama sekitar 50 orang ulama dan tokoh masyarakat sekitar, pembagian zakat perusahaan pada kaum yang berhak menerimanya dan kegiatan sosial seperti sunatan masal. 2) Faktor Kondisi Bank (Faktor 2) Kondisi atau keadaan bank menjadi faktor ke dua yang muncul dalam analisis ini dengan nilai Eigenvalues 2.064. Hal yang menjadi perhatian utama nasabah pada faktor ke 2 ini ialah kerapihan dan kebersihan bank dengan factor loading sebesar 0,772, kerapihan di dalam bank dinilai bersih dan rapih oleh nasabah (berdasarkan wawancara kepada nasabah sebanyak 30 persen) karena lokasi bank berada ditengah-tengah pasar, namun kebersihan bank tetap terjaga. Kemudian atribut berikutnya ialah kerapihan dan kebersihan
55
penampilan karyawan serta keramahannya sehingga nasabah BPRS Amanah Ummah merasa nyaman dan tenang akan melaksanakan proses kegiatan perbankan dikarenakan gaya komunikasi dan salam yang dilakukan oleh karyawan secara ramah dan dengan senyum. Atribut lain yang dipentingkan nasabah yaitu dorongan dari pihak lain dengan nilai factor loading sebesar 0,561 yang berarti 56,1 persen persen hal yang dipentingkan nasabah pada faktor ini adalah referensi dari orang-orang terdekat karena nasabah lebih mempercayai orang terdekatnya yang sudah memiliki pengalaman atau pengetahuan lebih dalam menabung di BPRS Amanah Ummah. Hal tersebut dapat menjadi keuntungan yang perlu diperhatikan dan dipertahankan oleh pihak bank kepada nasabah yang ada, karena nasabah yang ada menjadi sarana promosi berdasarkan pengalaman mereka menabung di BPRS Amanah Ummah berdasarkan. Atribut faktor kondisi bank (faktor 2) dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Faktor Kondisi Bank (Faktor 2). Faktor 2
Eigenvalues 2.064
No.
Atribut
Factor Loading
1
Kebersihan dan kerapihan bank
.772
2
Penampilan busana karyawan yang rapi dan bersih
.625
3
Kondisi toilet yang bersih
.615
4
Pelayanan yang ramah dan sopan dari para karyawan bank
.611
5
Lokasinya di daerah yang aman
.548
6
Dorongan dari pihak lain (keluarga, teman, dan lainnya)
.516
7
Gedung yang menarik, nyaman, dan menyenangkan
.484
8
Bank yang sudah terkenal dan terpercaya
.456
9
Pihak manajemen bank yang terdiri dari orang-orang yang terpercaya
.449
10
Iklan yang dilakukan oleh bank
.294
Bentuk iklan yang dilakukan oleh pihak BPRS Amanah Ummah ialah memasang papan nama dan spanduk di beberapa lokasi jalan Leuwiliang,
56
logo dan spanduk di area Universitas Ibnu Khaldun atas kerjasama dengan instansi tersebut dalam pembayaran administrasi perkuliahan. Adapun sarana promosi lainnya melalui pemberian hadiah berlogo perusahaan seperti kalendar, jam dinding, payung, mug dan ball point. Hal ini menjadi bagian yang dipentingkan oleh nasabah dalam menggunakan tabungan dengan nilai factor loading 0,294 terhadap iklan yang dilakukan oleh bank. Pada bank syariah lainnya bentuk promosi yang dilakukan memiliki kesamaan dengan BPRS Amanah Ummah namun pada bank seperti BSM, BRI Syariah, dan BNI Syariah mereka sudah mulai menggunakan jasa periklanan yang lebih unggul seperti periklanan di televisi, media cetak, papan nama di area tengah kota dengan ukuran yang besar dan internet. Pada teori Engel (1994), tentang perilaku konsumen mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil belajar yang dapat didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan, yang salah satunya pengetahuan pemakaian terhadap produk yang mencakup bagaimana suatu produk digunakan dan apa yang diperlukan agar benar-benar menggunakan produk tersebut. Berdasarkan visi dan misi BPRS Amanah Ummah maka upaya pemasaran yang dirancang dapat berupa penetrasi pasar yaitu perencanaan yang diarahkan untuk meningkatkan ataupun mempertahankan penjualan saat ini pada pasar yang sudah ada dengan menjaga hubungan baik terhadap nasabahnya seperti pada peningkatan promosi melalui iklan maupun peringatan hari-hari besar Islam dengan mengajak nasabahnya ataupun sosialisasi tentang sistem syariah. Pada tahap selanjutnya dapat dilakukan ekspansi pasar yaitu dengan cara memasuki wilayah atau geografi baru baik secara lokal maupun secara internasional agar dapat menjangkau nasabah secara geografis yang lebih luas (Kasmir, 2005). 3) Faktor Keuntungan (Faktor 3) Pada faktor ke 3 yaitu keuntungan yang terdiri dari 6 atribut pembentuknya ini memiliki nilai eignvalue terkecil dari pada faktor ke satu dan dua yaitu sebesar 1,698. Factor loading terbesar terdapat pada atribut keuntungan yang terdapat dalam tabungan dengan nilai sebesar 0,703.
57
Keuntungan dalam tabungan yang diberikan oleh pihak BPRS Amanah Ummah kepada nasabahnya dalam bentuk nisbah sebesar 4,71 persen per bulan dari saldo nasabah dengan biaya administrasi per bulan Rp. 900,- kemudian dengan menabung, nasabah dapat sekaligus berzakat sesuai syariat islam sebesar 2,5 persen dari nisbah (bagi hasil), adapun pada bank lainnya seperti BRI syariah nisbah yang diberikan sebesar 1,50 persen tanpa biaya administrasi bulanan. Jangkauan bank dalam memasarkan produknya tentunya akan memiliki pengaruh terhadap konsumennya terutama dalam masalah lokasi yang sangat terjangkau oleh nasabah. Atribut ini dipentingkan pada urutan ke tiga pada ini dengan nilai factor loading sebesar 0,619 yang berarti jika semakin terjangkau pelayanan bank dengan nasabah maka nasabah akan semakin terdorong untuk menggunakan tabungan ummah BPRS Amanah Ummah. Lokasi gedung BPRS Amanah Ummah ini cukup strategis karena berdekatan dengan dunia bisnis harian masyarakat yaitu pasar Leuwiliang Liang, namun pada pagi dan sore hari jalan utama menuju lokasi tersebut mengalami kepadatan kendaraan dan aktivitas pasar yang mulai ramai sehingga mengalami kemacetan yang cukup menyita waktu tempuh sekitar setengah hingga satu jam dari arah kampus IPB Dramaga. Pada lokasi BPRS Amanah Ummah ini dapat dijumpai bank pesaing yang menghimpun dana tabungan seperti BRI, BII, dan BPR yang jaraknya kurang dari satu kilometer. Berdasarkan analisis deskriptif pada karakteristik responden, rata – rata nasabah berdomisili di sekitar daerah Leuwiliang yang jaraknya dekat tidak lebih dari 5 kilometer, dan lainnya yang masih tergolong dekat seperti Leuwisadeng, Cipaku, Kesetu, Cibungbulang, Galuga, Cemplang. adapun beberapa yang berdomisili di Ciampea yang jaraknya sampai dengan 5 kilometer. Melihat domisili nasabah yang berdekatan dengan gedung BPRS Amanah Ummah maka menjadi keunggulan bank dalam meraih perhatian nasabah dalam mempertahankan tingkat pertumbuhannya. Atribut faktor Keuntungan (faktor 3) dapat dilihat pada Tabel 10.
58
Tabel 10. Faktor Keuntungan (Faktor 3). Faktor 3
Eigenvalues 1.698
No.
Atribut
Factor Loading
1
Keuntungan yang terdapat dalam tabungan
.703
2
Sistem Bagi hasil yang menguntungkan
.669
3
Lokasinya sangat terjangkau
.619
4
Tabungannya yang beragam dan menarik
.552
5
Biaya administrasi yang rendah
.516
6
Simpanannya Aman
.411
Biaya administrasi bank yang rendah merupakan atribut memiliki nilai factor loading sebesar 0,516 sehingga menjadi salah satu hal yang dipentingkan nasabah. Pada BPRS Amanah Ummah biaya administrasi per bulannya untuk fasilitas non ATM adalah Rp. 900,- untuk saldo dibawah Rp. 2.000.000,- dan Rp. 1.500,- untuk saldo diatas Rp. 2.000.000,-. Sedangkan untuk fasilitas yang dilengkapi ATM yaitu sebesar Rp. 4900,- untuk saldo dibawah Rp. 2.000.000,- dan Rp. 5.500,- untuk saldo diatas Rp. 2.000.000,-. Pada bank syariah lainnya seperti BSM administrasi bulanannya yaitu sebesar Rp. 6000,- sudah dilengkapi dengan fasilitas ATM. Sebagai
gambaran keuntungan
yang diperoleh nasabah yang
dipertimbangkan dengan besarnya biaya administrasi dalam menabung dalam dapat di hitung dengan cara mengalikan nominal tabungan dengan persentase Equivalent Rate (ER) dan dikalikan jumlah hari dalam bulan, kemudian hasilnya dibagi jumlah hari dalam setahun. Sebagai contoh hasil perhitungan dalam BRI Syariah dengan ER sebesar 1,50 persen, saldo sebesar tiga juta rupiah dengan jumlah hari dalam bulan bersangkutan adalah 31 hari, maka hasilnya adalah sebesar Rp. 3.821,918,- yang diperoleh nasabah dalam nisbah tabungan pada satu bulan bersangkutan, kemudian jika dengan ER 4,22 persen pada BPRS Amanah Ummah dengan keterangan yang sama pada perhitungan di atas, maka hasilnya adalah Rp. 10752,33,- yang diperoleh nasabah dalam nisbah tabungan pada satu bulan bersangkutan sehingga jika nisbah dikurangi biaya administrasi sebesar Rp. 1500,- nasabah masih memperoleh keuntungan bersih sebesar Rp. 9252,329,- untuk non ATM dan jika menggunakan ATM
59
maka dikurangi biaya asministrasi sebesar Rp. 5500,- maka perolehan keuntungan bersih nasabah Rp. 5252,329,-. Nasabah pada saat pembukaan rekening ditawari kesediaannya dalam berzakat setiap bulannya secara otomatis oleh pihak bank, jika nasabah bersedia untuk berzakat maka nisbah yang didapat per bulannya dikurangi sebesar 2,5 persen. Faktor keuntungan yang dibentuk diantaranya oleh bagi hasil yang menguntungkan, hal ini menjadi perhatian nasabah yang perlu diperhatikan oleh pihak bank dalam mempertahankan nasabah dimana tujuan penentuan harga dalam hal ini bagi hasil yaitu untuk bertahan hidup, memaksimalkan laba, memperbesar market share, menjaga mutu produk dan persaingan dengan bank lain (kasmir, 2008). Hasan (2010), mengungkapkan dengan beban biaya yang rendah kepada konsumen dapat membuat perusahaan memperoleh pasar yang luas (penetrasi pasar) dalam strategi untuk mencapai pertumbuhan yang dikehendaki oleh pihak manajerial bank. Saluran pasar yang luas-pun menjadi salah satu keuntungan yang diperoleh dan menjadi perhatian nasabah tabungan BPRS Amanah Ummah dikarenakan fasilitas Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang sudah ada dengan bekerja sama Bank Permata yang mendukung penetrasi pasar. Pesaing yang terdapat di daerah sekitar BPRS Amanah Ummah yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Pembiayaan Rakyat Rama Ganda yang merupakan bank berjenis konvensional, sehingga BPRS Amanah Ummah masih memiliki ciri khas tersendiri dalam sistem perbankannya yang menganut sistem syariah. Maka dalam menghadapi pesaing dengan keunggulan yang sudah dimiliki oleh BPRS Amanah Ummah ialah dengan penantang pasar yang memiliki tujuan meningkatkan market share (Kasmir, 2005), sekaligus hal ini sejalan dengan visi dan misi BPRS Amanah Ummah. 4.5. Implikasi Manajerial Pada pembahasan yang telah dikemukakan pada sub bab 4.1. sampai 4.4., dapat disusun suatu implikasi manajerial berdasarkan persepektif pemasaran, keuangan, dan sumber daya manusia.
60
a) Pemasaran Banyaknya jumlah perbankan yang terdapat di Indonesia khususnya daerah Bogor menyebabkan tingginya tingkat persaingan antar bank dalam menarik perhatian konsumen untuk menjadi nasabah tabungan, sehingga perlu ditingkatkannya usaha BPRS Amanah Ummah dalam mensosialisasikan produknya dikalangan masyarakat. Promosi yang dapat dilakukan diantaranya dengan melakukan kegiatan kemasyarakatan, pemberian hadiah atau souvenir dan brosur bagi nasabah atau calon nasabah merupakan salah satu cara yang dapat menimbulkan kesan positif yang berdampak kepada promosi word of mouth atau menjadi referensi dari orang terdekat dari konsumen. b) Keuangan Nisbah atau bagi hasil menjadi keuntungan pendapatan bagi nasabah tabungan yang diperoleh dari pihak bank, perlu dipertahankan persentase bagi hasilnya yang diperoleh nasabah karena tetap dinilai besar, namun biaya ATM
yang dinilai besar dibanding bank BRI Syariah dapat
dikurangi dengan memperhatikan kondisi keuangan BPRS Amanah Ummah. c) Sumber daya Manusia Sumber daya manusia dalam hal ini adalah tenaga kerja atau karyawan dilingkungan BPRS Amanah Ummah memiliki pengaruh besar terhadap kinerja harian perbankan baik dalam hal proses dan kecepatan pelayanan. Kerapihan dan kebersihan karyawan merupakan hal yang pertama kali dilihat oleh nasabah, kemudian perilaku karyawan yang ramah dalam melayani nasabah menjadi hal yang dirasakan langsung oleh nasabah dan minimnya kesalahan yang dilakukan oleh karyawan dalam proses transaksi yang dilakukannya dapat memberikan kepuasan bagi nasabah. Perihal tersebut menjadi kesan yang baik bagi konsumen jika terus dipertahankan, adanya pelatihan bagi karyawan secara berkelanjutan pada hal ini dapat mendukung pelayanan terhadap nasabah.
KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis dan uraian pada bab-bab sebelumnya dalam skripsi ini, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Karakteristik nasabah berdasarkan persentase terbesarnya memiliki ciri-ciri berjenis kelamin perempuan, berusia sekitar 26 – 35 tahun, berstatus menikah, anggota keluarga berjumlah 3 – 4 orang, beragama Islam, memiliki pendapatan berkisar kurang dari satu juta, memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, tidak memiliki sumber penghasilan lainnya, latar belakang pendidikan SMA, dan bertempat tinggal di sekitar Leuwiliang. b) Faktor yang terbentuk sebanyak 3 Faktor dari 28 variabel yang valid memenuhi syarat dari analisis faktor yang pada awalnya terdapat 30 variabel. Faktor yang terbentuk diberi nama yaitu 1) Faktor Pelayanan (9,248), 2) Faktor Kondisi Bank (2.064), 3) Faktor Keuntungan (1.698). c) Variabel yang direduksi adalah variabel syariah karena memiliki nilai MSA di bawah 0,5 menandakan bahwa pemahaman responden yang kurang terhadap sistem perbankan syariah. d) Faktor utama yang dipentingkan oleh nasabah BPRS Amanah Ummah dalam menggunakan tabungan ummah adalah faktor pelayanan, yang terdiri dari dua belas atribut, yaitu: Kecepatan proses transaksi, Karyawan yang ahli di bidangnya, Karyawan tanggap terhadap masalah nasabah, Sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap, Prosedurnya mudah, Jaringan ATM yang memudahkan, Pelayanan yang cepat dari para karyawan bank, Pihak bank mengajak nasabah untuk terlibat dalam suatu kegiatan bank, Pelayanan yang memuaskan dari para karyawan bank, Penggunaan hiasan keagamaan di bank, Tidak ada kesalahan dalam transaksi, Pihak bank menerima saran dan kritik.
62
2. Saran a) Melihat karakteristik nasabah BPRS Amanah Ummah maka peningkatan proses promosi penawaran dapat melalui kegiatan kemasyarakatan, pemberian hadiah langsung, leaflet dan iklan pada media masa untuk lebih dikenal dan papan iklan pada area perkotaan yang aktivitasnya ramai maupun ikut serta dalam acara stand perbankan maupun pameran. Karena dengan pengarahan dan layanan yang baik dari pihak bank akan meningkatkan antusias konsumen sebagai raja untuk mengkonsumsi barang dan jasa. b) Faktor yang dipentingkan nasabah pada analisis faktor ini ialah pelayanan, maka perlunya perhatian secara kontinyu untuk menjaga mutu pelayanan dan perlunya peningkatan pelayanan agar nasabah tetap merasa nyaman, terutama dalam kecepatan proses menggunakan jasa tabungan ummah di BPRS Amanah Ummah seperti tidak perlunya pengisian formulir untuk melakukan setoran tabungan sehingga akan lebih mempersingkat waktu dan proses yang lebih mudah bagi nasabah. c) Variabel syariah yang tereduksi dapat diantisipasi dengan program edukasi tentang produk bank dan sistem perbankan syariah, misal penyuluhan. d) Hal yang bisa diupayakan untuk meningkatkan ataupun mempertahankan tingkat penjualan saat ini pada pasar yang sudah ada dapat berupa penetrasi pasar dengan menjaga hubungan baik dengan nasabah dan dilanjutkan dengan ekspansi pasar dengan cara memasuki wilayah atau geografi baru.
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia Direktorat Perbankan Syariah. 2010. Statistik Perbankan Syariah. (www.bi.go.id). Basuki, A. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pengusaha Kecil Menengah Untuk Menabung (studi Kasus BNI Cabang Cianjur, Jawa Barat). Tesis pada Program Studi Industri Kecil Menengah. Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Engel. J. F. et al. 1994. Perilaku Konsumen (terjemahan). Edisi Keenam Jilid 1. Binaputra. Jakarta. Hafidudin, M. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Non Muslim untuk Menggunakan Tabungan Bank Internasional Indonesia Syariah (Studi Kasus BII Syariah Cabang MH.Thamrin). Tesis pada Program Studi Timur Tengah dan Islam. Pascasarjana. Universitas Indonesia. Jakarta. Hasan, A. 2010. Marketing Bank Syariah. Ghalia Indonesia. Bogor. Hatta, W. 2009. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Faktor-Faktor Tabungan Danamon Lebih yang Dipentingkan Nasabah (Studi Kasus Nasabah yang Memiliki Danamon Lebih Cabang Warung Jambu). Skripsi pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus. Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Husni, A. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Ada Perbankan Syariah di Indonesia Periode Januari 2006 – Desember 2007. Skripsi pada Program Studi Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Yarsi. Jakarta. Kasmir. 2008. Pemasaran Bank. Prenada Media. Jakarta. Nugroho, B,A. 2009. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. ANDI . Yogyakarta. Prabhakaran and Satya, S. 2003. An Insight Into Service Attributes In Banking Sector.EJS-EBSCO.(search.ebscohost.com) Ratnawati, A, dkk. 2000. Bank Syariah Potensi, Preferensi, dan Perilaku Masyarakat di Wilayah Jawa Barat. Lembaga Penelitian IPB. Bogor.
64
Sarwono, J. 2009. Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. ANDI. Yogyakarta. Setiadi, E dan Wahyu, D,A. 2007. Manajemen Lembaga Keuangan. Bank Syariah. Edisi 1. Modul Kuliah Pascasarjana. Universitas Indonesia. Jakarta. Sidarta, W. 2009. Rupiah Kian Perkasa; Sekilas Perjalanan dan Arahnya. (http://www.managementfile.com/column.php?sub=economy&id=1733&pag e=economy&awal=10). Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia indonesia, Jakarta. Umar, H. 2003. Riset Pemasaran Dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Ziliwu, V. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nasabah dalam Menggunakan Tabungan Syariah Plus pada Bank BNI Syariah di Jakarta. Skripsi pada Departemen Ilmu Ekonomi Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
LAMPIRAN
Kepada Yth Bapak/Ibu Responden di Tempat Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, program sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sedang melakukan penelitian di BPRS Amanah Ummah dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPENTINGKAN NASABAH TABUNGAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH AMANAH UMMAH LEUWILIANG”. Saya memohon dengan hormat Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu menjawab pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Saya harapkan Bapak/Ibu mengisi lembar kuesioner sesuai dengan pendapat dan kondisi Bapak/Ibu yang sesungguhnya. Semua informasi dan data yang diterima akan dijaga kerahasiaannya dan Bapak/Ibu tidak perlu menuliskan nama pada lembar kuesioner ini. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu, saya ucapkan banyak terima kasih.
Muhammad Darussalam H24076082
No .....
Lanjutan Lampiran 1.
66
DAFTAR PERTANYAAN Silanglah (X) jawaban-jawaban berikut ini sesuai dengan diri Anda. I.
SCREENING
1. Apakah anda pengguna Tabungan Ummah? a. Ya (Mohon lanjutkan ke pertanyaan berikutnya) b. Tidak (Mohon berhenti sampai disini, Terima Kasih) 2. Sudah berapa lama Anda menabung di BPRS Amanah Ummah ?
3.
a. 3 - 6 bulan
c. 1 – 2 tahun
b. > 6 – 12 bulan
d. > 2 tahun
Berapa kali “kira-kira” Anda melakukan transaksi perbankan (menyetor, mengambil, dan transfer) di BPRS Amanah Ummah (termasuk ATM) ? a. 1 kali dalam sebulan
c. 3 kali dalam sebulan
b. 2 kali dalam sebulan
d. Lain-lain ……….
II. DEMOGRAFI 1. Jenis kelamin anda : a. Laki-laki 2.
3.
4.
5.
6.
7.
b. Perempuan
Status pernikahan: a. Menikah
b. Belum Menikah
Jumlah anggota keluarga: a. 1 – 2 orang b. 3 – 4 orang
c. 5 – 6 orang d. > 6 orang
Agama anda : a. Islam b. Kristen c. Hindu
c. Janda/Duda
d. Budha e. Lainnya, sebutkan ….......
Pendidikan terakhir Anda : a. SD d. D1/D2/D3 b. SMP e. S1 c. SMU f. S2
g. S3
Alamat anda: a. Leuwiliang b. Ciampea
c. Dermaga d. Lainnya, sebutkan ……......
Umur anda : a. ≤ 17 tahun b. 18 – 25 tahun
c. 26 – 35 tahun d. 36 – 50 tahun
e. > 51 tahun
Lanjutan Lampiran 1.
8.
9.
10.
67
Pekerjaan anda : a. Dagang b. Pegawai Swasta c. Ibu Rumah Tangga d. Pelajar/Mahasiswa e. PNS
f. Tani/Nelayan g. BUMN/BUMD h. TNI/POLRI g. Lainnya, sebutkan …………..
Pendapatan/gaji per bulan : a. Rp 0 – Rp 1.000.000 b. Rp 1.000.001 – Rp 2.500.000 c. Rp 2.500.001 – Rp 5.000.000
d. Rp 5.000.001 – Rp 7.500.000 e. Rp 7.500.001 – Rp 100.000.000 f. > Rp 100.000.000
Sumber penghasilan lainnya: a. Tidak Ada b. Orang Tua c. Suami
d. Istri e. Anak f. Lainnya, sebutkan ............
III. FAKTOR-FAKTOR Pada bagian ini Anda diminta untuk menilai pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda (X) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda. Misal : Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena dekat dengan pasar Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
A. FAKTOR SYARIAH 1. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena tidak menggunakan prinsip bunga bank (riba) Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
2. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena menggunakan prinsip bagi hasil yang terasa lebih adil dan menentramkan Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
B. FAKTOR PRODUK 3. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena tabungannya yang beragam dan menarik Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Lanjutan Lampiran 1.
68
4. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena keuntungan yang terdapat dalam produk tabungan Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena simpanannya aman Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
6. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena fasilitas jaringan ATM yang memudahkan Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
7. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
C. FAKTOR PRICE 8. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena sistem Bagi hasil yang menguntungkan Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
9. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena biaya administrasi yang rendah Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
D. FAKTOR LOKASI 10. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena lokasinya sangat terjangkau Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
11. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena lokasinya di daerah yang aman Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Lanjutan Lampiran 1.
69
E. FAKTOR PROMOSI 12. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena Iklan yang dilakukan oleh bank Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
13. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena adanya dorongan dari pihak lain (keluarga, teman, dan lainnya) Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
F. FAKTOR REPUTASI 14. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena nama bank yang sudah terkenal dan terpercaya Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
15. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena pihak manajemen bank yang terdiri dari orang-orang yang terpercaya Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
G. FAKTOR SUMBER DAYA MANUSIA 16. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena pelayanan yang ramah dan sopan dari para karyawan bank Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
17. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena pelayanan yang cepat dari para karyawan bank Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
18. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena pelayanan yang memuaskan dari para karyawan bank Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
19. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena karyawan yang ahli di bidangnya Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Lanjutan Lampiran 1.
70
20. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena karyawan tanggap terhadap masalah nasabah Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
H. FAKTOR PROSES 21. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena kecepatan proses transaksi Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
22. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena prosedurnya mudah
dalam membuka rekening. Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
23. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena pihak bank mengajak nasabah untuk terlibat dalam suatu kegiatan bank. Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
24. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena pihak bank menerima saran dan kritik Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
25. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena tidak ada kesalahan dalam transaksi Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
I. FAKTOR FISIK 26. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena gedung yang menarik, nyaman, dan menyenangkan Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
27. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena kebersihan dan kerapihan bank Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Lanjutan Lampiran 1.
71
28. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena penampilan busana karyawan yang rapi dan bersih Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
29. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena kondisi toilet yang bersih Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
30. Saya memilih menabung di BPRS Amanah Ummah karena penggunaan hiasan keagamaan di bank (seperti : kaligrafi, dll) Sangat Setuju
Setuju
Netral
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
Lanjutan Lampiran 2.
72 STRUKTUR ORGANISASI PT BPR SYARIAH AMANAH UMMAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS)
DEWAN KOMISARIS
DEWAN PENGAWAS SYARIAH
DIREKSI INTERNAL AUDIT
KABID OPERASIONAL
KABAG. SIM
PEMBK
KEPALA KANTOR KAS
Head Teller
Teller
DEPOSITO
CS
KABID UMUM & PERSONALIA
Inventaris & Personalia
Cleaning Service
Satpam
Administrasi & keuangan
Sopir
KABID MARKETING
Sekretariat
SUPERVISOR
Account Officer
ADMP
Remidial
KABAG. GADAI
Gadai
Legal Officer
Funding Officer
Lampiran 3. Hasil perhitungan uji validitas.
No.
1
2
Atribut
Tidak menggunakan prinsip bunga bank (riba) Menggunakan prinsip bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan
Pearson Correlation
No.
0,528
16
Pelayanan yang ramah dan sopan dari para karyawan bank
0,606
0,713
17
Pelayanan yang cepat dari para karyawan bank
0,493
Atribut
Pearson Correlation
3
Tabungan yang beragam, menarik
0,495
18
Pelayanan yang memuaskan dari para karyawan bank
0,590
4
Keuntungan yang terdapat dalam tabungan.
0,442
19
Karyawan yang ahli di bidangnya
0,758
5
Simpanannya aman.
0,503
20
0,677
21
0,680
22
6
7
8 9 10 11 12 13
Fasilitas jaringan ATM bank yang memudahkan Fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap Bagi hasil yang menguntungkan Biaya administrasi rendah Lokasinya sangat terjangkau Lokasinya di daerah yang aman Iklan yang dilakukan oleh bank Adanya dorongan dari pihak lain (keluarga, teman, dan lainnya)
14
Nama bank yang sudah terkenal dan terpercaya
15
Pihak manajemen bank yang terdiri dari orangorang yang terpercaya
Karyawan yang tanggap terhadap masalah Kecepatan dan kemudahan proses transaksi Prosedur yang mudah Mengajak nasabah untuk terlibat dalam suatu kegiatan bank Bank menerima saran dan kritik tidak ada kesalahan dalam transaksi Gedung yang menarik, nyaman dan menyenangkan Kebersihan dan kerapihan bank Penampilan busana karyawan yang rapi dan bersih
0,716 0,597
0,536
0,592
23
0,640
24
0,423
25
0,404
26
0,401
27
0,402
28
0,461
29
Kondisi toilet yang bersih
0,535
30
penggunaan hiasan keagamaan di bank (seperti: kaligrafi, dll)
0,480
0,487
0,693 0,672 0,706 0,431 0,466 0,429
Lampiran 4. Tabel hasil perhitungan uji Reliability Statistic.
Case Processing Summary
N Cases
Valid a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
Lampiran 5. Tabel hasil perhitungan analisis deskriptif karakteristik nasabah BPRS Amanah Ummah.
Frequency Table Jenis Kelamin Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
LAKI-LAKI
46
46.0
46.0
46.0
PEREMPUAN
54
54.0
54.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Status Pernikahan Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Menikah
76
76.0
76.0
76.0
Belum Menikah
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Jumlah Anggota Keluarga Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
1-2 orang
17
17.0
17.0
17.0
3 - 4 orang
69
69.0
69.0
86.0
5 - 6 orang
11
11.0
11.0
97.0
3
3.0
3.0
100.0
100
100.0
100.0
> 6 orang Total
AGAMA Cumulative Frequency Valid
ISLAM
100
Percent 100.0
Valid Percent 100.0
Percent 100.0
Lanjutan Lampiran 5.
76 PENDIDIKAN Cumulative Frequency
Valid
SD
Percent
Valid Percent
Percent
4
4.0
4.0
4.0
SMP
17
17.0
17.0
21.0
SMA
43
43.0
43.0
64.0
D1/D2/D3
12
12.0
12.0
76.0
S1
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
UMUR Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
<= 17 TAHUN
3
3.0
3.0
3.0
18 - 25 TAHUN
22
22.0
22.0
25.0
26 - 35 TAHUN
37
37.0
37.0
62.0
36 - 50 TAHUN
33
33.0
33.0
95.0
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
> 51 TAHUN Total
ALAMAT Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
LEUWILIANG
51
51.0
51.0
51.0
CIAMPEA
12
12.0
12.0
63.0
DERMAGA
10
10.0
10.0
73.0
LAINNYA
27
27.0
27.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Lanjutan Lampiran 5.
77
PEKERJAAN Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
DAGANG
19
19.0
19.0
19.0
PEGAWAI SWASTA
34
34.0
34.0
53.0
IBU RUMAH TANGGA
18
18.0
18.0
71.0
6
6.0
6.0
77.0
13
13.0
13.0
90.0
TANI/NELAYAN
2
2.0
2.0
92.0
TNI/POLRI
2
2.0
2.0
94.0
LAINNYA
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
PELAJAR/MAHASISWA PNS
Total
PENDAPATAN Cumulative Frequency Valid
RP 0 - RP 1.000.000
Valid Percent
42.0
42.0
42.0
39
39.0
39.0
81.0
14
14.0
14.0
95.0
5
5.0
5.0
100.0
100
100.0
100.0
2.500.000 RP 2.500.001 - RP 5.000.000 RP 5.000.001 - RP. 7.500.000
Sumber Penghasilan Lainnya Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Tidak Ada
35
35.0
35.0
35.0
Orang Tua
11
11.0
11.0
46.0
Suami
33
33.0
33.0
79.0
Istri
15
15.0
15.0
94.0
6
6.0
6.0
100.0
100
100.0
100.0
Lainnya Total
Percent
42
RP 1.000.001 - TP
Total
Percent
Lampiran 6. Tabel Anti-images. Anti-image Matrices Correlation No. Atribut Faktor Analisis 1 Analisis 2 Analisis 3 1 2 3 4 5 6 7 8
Tidak menggunakan prinsip bunga bank (riba) Menggunakan prinsip bagi hasil yang lebih adil dan menentramkan tabungan yang beragam, menarik keuntungan yang terdapat dalam tabungan.
0,420
-
-
0,479
0,449
-
0,789
0,790
0,857
0,627
0,702
0,718
Simpanannya aman.
0,784
0,797
0,786
0,829
0,840
0,841
0,893
0,892
0,890
0,836
0,827
0,804
Fasilitas jaringan ATM bank yang memudahkan Fasilitas sarana pelayanan transaksi perbankan yang lengkap Bagi hasil yang menguntungkan
9
Biaya administrasi rendah
0,577
0,459
0,523
10
Lokasinya sangat terjangkau
0,766
0,795
0,790
11
Lokasinya di daerah yang aman
0,825
0,816
0,822
12
Iklan yang dilakukan oleh bank
0,658
0,674
0,668
0,631
0,619
0,659
0,745
0,741
0,764
0,884
0,881
0,893
0,836
0,861
0,580
0,863
0,872
0,871
0,863
0,871
0,880
13 14 15 16 17 18
Adanya dorongan dari pihak lain (keluarga, teman, dan lainnya) Nama bank yang sudah terkenal dan terpercaya Pihak manajemen bank yang terdiri dari orang-orang yang terpercaya Pelayanan yang ramah dan sopan dari para karyawan bank Pelayanan yang cepat dari para karyawan bank Pelayanan yang memuaskan dari para karyawan bank
79
Lanjutan Lampiran 6. No. Atribut Faktor 19 20 21
Karyawan yang ahli di bidangnya Karyawan yang tanggap terhadap masalah Kecepatan dan kemudahan proses transaksi
Analisis 1 Analisis 2 Analisis 3 0,831
0,828
0,827
0,835
0,846
0,844
0,809
0,815
0,812
22
Prosedur yang mudah
0,763
0,759
0,757
23
Mengajak nasabah untuk terlibat dalam suatu kegiatan bank
0,879
0,906
0,919
24
Bank menerima saran dan kritik
0,736
0,724
0,771
0,896
0,889
0,918
0,835
0,842
0,847
25 26
tidak ada kesalahan dalam transaksi Gedung yang menarik, nyaman dan menyenangkan
27
Kebersihan dan kerapihan bank
0,762
0,791
0,783
28
Penampilan busana karyawan yang rapi dan bersih
0,696
0,685
0,673
29
Kondisi toilet yang bersih
0,864
0,866
0,864
30
penggunaan hiasan keagamaan di bank (seperti: kaligrafi, dll)
0,677
0,736
0,760
Lampiran 7. Tabel Communalities Communalities Initial
Extraction
PRODUK1
1.000
.434
PRODUK2
1.000
.531
PRODUK3
1.000
.287
PRODUK4
1.000
.498
PRODUK5
1.000
.637
PRICE1
1.000
.549
PRICE2
1.000
.350
LOKASI1
1.000
.549
LOKASI2
1.000
.573
PROMO1
1.000
.122
PROMO2
1.000
.319
REPUTASI1
1.000
.289
REPUTASI2
1.000
.482
SDM1
1.000
.512
SDM2
1.000
.535
SDM3
1.000
.555
SDM4
1.000
.639
SDM5
1.000
.629
PROSES1
1.000
.699
PROSES2
1.000
.512
PROSES3
1.000
.582
PROSES4
1.000
.262
PROSES5
1.000
.425
FISIK1
1.000
.293
FISIK2
1.000
.613
FISIK3
1.000
.396
FISIK4
1.000
.462
FISIK5
1.000
.278
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Communalities: Nilai ekstrasi yang menunjukkan Kekuatan hubungan dengan faktor yang akan terbentuk.
Lampiran 8. Tabel Total Varince Explained. Total Variance Explained Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
Component Total
% of Variance
Cumulative %
Total
% of Variance
Cumulative %
Total
% of Variance
Cumulative %
1
9.248
33.030
33.030
9.248
33.030
33.030
5.708
20.384
20.384
2
2.065
7.375
40.405
2.065
7.375
40.405
4.212
15.044
35.428
3
1.698
6.064
46.469
1.698
6.064
46.469
3.092
11.041
46.469
4
1.420
5.072
51.541
5
1.406
5.023
56.564
6
1.311
4.681
61.245
7
1.144
4.084
65.329
8
1.095
3.912
69.241
9
.933
3.333
72.574
10
.864
3.085
75.658
11
.805
2.875
78.533
12
.745
2.659
81.192
13
.670
2.395
83.587
14
.658
2.350
85.937
15
.543
1.938
87.875
16
.500
1.786
89.661
Lanjutan Lampiran 8.
82
Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Rotation Sums of Squared Loadings
Component Total
% of Variance
Cumulative %
17
.416
1.487
91.148
18
.377
1.346
92.494
19
.352
1.257
93.750
20
.321
1.147
94.897
21
.255
.912
95.810
22
.225
.803
96.613
23
.215
.769
97.382
24
.195
.696
98.078
25
.170
.608
98.686
26
.158
.564
99.249
27
.106
.379
99.628
28
.104
.372
100.000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Total
% of Variance
Cumulative %
Total
% of Variance
Cumulative %
Lampiran 9. Tabel Component Matrix Component Matrix
a
Component 1
2
3
PROSES3
.748
.060
-.137
PRODUK5
.742
-.248
-.160
SDM3
.728
-.149
.045
SDM4
.728
-.114
-.311
SDM5
.726
-.124
-.295
SDM2
.711
-.159
-.067
LOKASI2
.688
.154
.275
REPUTASI2
.687
.075
.068
PROSES1
.673
-.063
-.491
PROSES5
.651
.018
.008
SDM1
.645
.297
.087
PROSES2
.596
-.293
-.266
PRODUK4
.585
-.357
-.169
FISIK4
.575
.363
.012
PRICE1
.544
-.345
.365
LOKASI1
.542
.024
.505
PRODUK1
.518
-.328
.242
PROSES4
.505
.034
-.070
FISIK5
.487
-.072
-.188
REPUTASI1
.486
.230
.006
FISIK1
.454
.292
-.028
PRODUK3
.421
.058
.327
PROMO1
.308
.160
-.038
FISIK2
.495
.568
.212
PRICE2
.089
-.474
.342
FISIK3
.395
.472
.134
PROMO2
.296
.459
-.144
PRODUK2
.466
-.274
.488
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 3 components extracted.
Lampiran 10. Tabel Rotated Component Matrix Rotated Component Matrix
a
Component 1
2
3
PROSES1
.797
.239
-.083
SDM4
.750
.256
.107
SDM5
.743
.249
.123
PRODUK5
.722
.177
.290
PROSES2
.695
.043
.164
PRODUK4
.654
.001
.265
SDM2
.612
.248
.314
PROSES3
.599
.438
.178
SDM3
.556
.284
.406
FISIK5
.488
.178
.086
PROSES5
.461
.373
.272
PROSES4
.394
.294
.141
FISIK2
.025
.772
.130
FISIK3
.033
.625
.067
FISIK4
.275
.615
.093
SDM1
.307
.611
.211
LOKASI2
.281
.548
.440
PROMO2
.128
.516
-.190
FISIK1
.238
.484
.041
REPUTASI1
.263
.456
.108
REPUTASI2
.430
.449
.309
PROMO1
.186
.294
.029
PRODUK2
.155
.109
.703
PRICE1
.309
.073
.669
LOKASI1
.090
.397
.619
PRODUK1
.355
.053
.552
PRICE2
.041
-.286
.516
PRODUK3
.093
.330
.411
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 6 iterations.