STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT DI BPRS AMANAH UMMAH LEUWILIANG BOGOR
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh :
INDRA TRI SEPTIANA R NIM: 109053000026
KONSENTRASI MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PROGRAM STUDI JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/ 1436 H
ABSTRAK
Indra Tri Septiana R, 10905300026 “Strategi Penghimpunan Dana Zakat di BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor” PembimbingDr. H. A. Wahib Mu’thi, MA. Ada beberapa strategi penghimpunan yang perlu diperhatikan antara lain : menganalisis peluang, menyusun strategi penghimpunan dana, merencanakan program penghimpunan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan upaya pengumpulan zakat. Hal seperti ini berpengruh besar terhadap jalannya zakat di setiap lembaga. BPRS Amanah Ummah berperan penting dalam menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kepada masyarakat leuwiliang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis datanya menggunakan analisis deskriptif karena pada penelitian ini penulis mendeskripsikan penghimpunan dan penyaluran dana zakat pada BPRS AmanahUmmah di Leuwiliang Bogor. Kegiatan penghimpunan dana yang dilakukan BPRS Amanah Ummah diharapkan dana yang diterima semakin meningkat setiap tahunnya. Maka untuk lebih meningkatkan zakat yang diterima dari masyarakat. Keyword : Strategi penghimpunan dana zakat
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah atas nikmatnya dan dengan nikmatnya kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari. Shalawat dan salam tetap tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat hingga akhir zaman. Amin Dalam melakukan penelitian ini, penulis sangat terbantu oleh partisipasi dari banyak pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dan atas bantuannya, motivasi serta masukan terhadap penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini, terutama untuk kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Ahmad Dimyati AR dan Ibunda Rosidah. Merelah yang telah memberikan doa yang begitu besar, perhatian yang tiada henti, memberikan kasih sayang dengan besar hati mendidik dan menanamkan nilai-nilai kehidupan serta selalu menginspirasikan penulis sehingga dapat menyelesaikan bangku perkuliahan hingga akhir. Dan selebihnya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Suparto. M. ED, selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik, Dr. Jumroni. M.Si selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi, H. Sunandar. MA selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.
ii
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah semoga Allah SWT memudahkan urusannya. 3. H. Mulkannasir, BA, S.Pd, MM selaku Sekretaris Jurusan (sekjur) Manajemen Dakwah, yang telah banyak membantu mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar di kampus. 4. Drs. M. Sungaidi, MA selaku dosen penasehat akademik. 5. Dr. H. A. Wahib Mu’thi, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan serta masukan dalam penulisan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen-Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mengajari penulis banyak ilmu selama di bangku perkuliahan. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 7. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Keduanya telah banyak membantu penulis mendapatkan buku referensi yang penulis perlukan. Ungkapan terima kasih juga penulis tujukan kepada segenap staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi. 8. Kaka dan adikku tercinta Irma, Irvan, Aziz, Putri dan Haikal. Karena doa dan semangat mereka penulis dapat menjalani semua tahapan demi tahapan dalam mencapai gelar Sarjana.
iii
9. Ibu Dian Muslihah Staf Umum Personalia atas kesediannya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat mengadakan penelitian pada BPRS Amanah Ummah yang bersedia menjadi sumber informasi melalui wawancara untuk penelitian skripsi ini. 10. Tidak lupa kepada orang-orang tercinta dan teman-teman yang selalu ada Rosyaih, Novija, Alm. Ilham (dudung), Reza, Kamaludin, Aprijal, Ilham K, Ali bazdawi, dan teman teman yang lain yang tidak bisa saya sebutkan semua saya ucapkan terima kasih banyak atas ide dan masukan kalian. Jika bukan karena kalian siapa saya yang manusia biasa ini. Makasih banyak atas bantuannya selama ini sampai akhirnya saya bisa menyelesaikan skripsi ini hingga akhir. 11. Teman-teman kosan Sabik, Ardi, Yudi, Ucim dan semua yang membantu makasih atas dorongannya selama ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semuanya khususnya bagi Prodi Manajemen Dakwah. Akhir kata sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.
Jakarta, September 2014
Indra Tri Septiana R
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK........................................................................................................i KATA PENGANTAR ......................................................................................ii DAFTAR ISI ....................................................................................................v DAFTAR TABEL ...........................................................................................vii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah .......................................8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..............................................9 D. Metodologi Penelitian ..........................................................10 E. Tinjauan Pustaka ..................................................................12 F. Sistematika Penulisan............................................................13
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT A. Strategi ................................................................................15 1. Pengertian Strategi ..........................................................15 2. Manajemen Strategi ........................................................17 3. Tahapan Strategi .............................................................18 B. Penghimpunan ......................................................................20 1. Pengertian Penghimpunan ................................................20 2. Dasar Hukum Penghimpunan ...........................................21 C. Strategi Penghimpunan Dana ...............................................23 D. Zakat ....................................................................................25 1. Pengertian Zakat .............................................................25 2. Hukum Zakat ..................................................................27 3. Jenis Zakat ......................................................................28 4. Hak Zakat .......................................................................28
v
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG BPRS AMANAH UMMAH DI LEUWILIANG BOGOR A. Profil BPRS Amanah Ummah ..............................................31 B. Visi, Misi dan Tujuan ...........................................................33 C. Struktur Organisasi ..............................................................36 D. Prodak BPRS Amanah Ummah ............................................38
BAB IV
ANALISIS STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT BPRS AMANAH UMMAH LEUWILIANG BOGOR A. Strategi Penghimpunan Dana Zakat Oleh BPRS Amanah Ummah ................................................................................43
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ...........................................................................50 B. Saran.....................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL Tabel 1 Struktur Organisasi ............................................................................................. 36 Tabel 2 Zakat Perusahaan ............................................................................................... 46 Tabel 3 Zakat Keuntungan .............................................................................................. 47 Tabel 4 Zakat Pengurus Karyawan ................................................................................. 48 Tabel 5 Zakat Nasabah Pembiayaan ............................................................................... 49
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan masyarakat lebih diutamakan karena bagaimanapun juga manusia adalah makhluk sosial yang saling membantu antara yang satu dengan yang lainnya. Bantuan itulah yang lebih bisa diterima oleh jiwa dan juga lebih terhormat, bahkan penuh dengan kemuliaan. Karena mereka mendapatkan bagian dari haknya yang telah terukur dan yang telah ditetapkan. Arti zakat dalam syaria'at islam : sebagai harta yang wajib diberikan kepada orang-orang yang tertentu, dengan syarat-syarat yang tertentu pula. Secara teknis, zakat berarti mensucikan harta milik seseorang dengan cara pendistribusian oleh kaum kaya sebagiannya kepada kaum miskin sebagai hak mereka. Dengan membayar zakat, maka seseorang memperoleh penyucian hati dan dirinya serta melakukan tindakan yang benar dan memproleh rahmat selain hartanya selan hartanya yang akan bertambah. Dalam al-qur'an diperintahkan sebagai berikut: " Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan rukunlah beserta orang-orang yang ruku ( albaqorah 43). Dari segi istilah fiqih, zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT yang diserahkan kepada orang-orang yang berhak. Menurut mazhab Imam Syafi'i zakat adalah sebuah ungkapan 1
2
keluarnya harta secara khusus. Sedangkan menurut mazhab Imam Hambali, zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok yang disyaratkan dalam Al-Qur'an. Zakat suatu ibadah yang penting, kerap kali dalam Al-Qur'an menerangkan zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang. Tuhan menyebutkan zakat beriringan dengan urusan shalat. Ini menunjukkan bahwa antara zakat dengan shalat mempunyai perhubungan yang erat sekali dalam hal keutamaannya. Sembahyang dipandang seutama-utama ibadah badaniah dan zakat dipandang seutama-utama ibadah Maaliyah. Zakat itu wajib untuk semua ummat islam, sama dengan wajibnya sholat. Allah SWT telah mewajibkan zakat atas hamba-hambanya. Barang siapa yang menginkari kewajiban zakat, maka ia menjadi kafir. Orang yang mengakui kefardu'annya tapi tidak mau memberi, didesak dan diambil secara paksa. Dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Islam adalah suatu sistem yang menyeluruh dan mencakup semua segi kehidupan manusia. Ia memberi bimbingan dalam segi kehidupan kepada setiap umatnya. Hal ini tidak hanya disimpulkan dari hukum-hukum Islam saja, tetapi juga sumber-sumber Islam itu sendiri menekan.1
1
Syahid Muhammad Baqir Ash-shadr, Keunggulan Ekonomi Islam, Ter. Dari Islam and Schools of Economics, oleh M. Hashem (Jakarta : Pustaka Zahra, 2002), h. 163.
3
Bank adalah lembaga keuangan yang pokok tugasnya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kepada masyarakat. Selain itu Bank juga memberikan jasa-jasa keuangan, pembayaran pembiayaan lainnya. Sebagai lembaga keuangan yang mendapat kepercayaan masyarakat atas dananya. Bank-bank berusaha semaksimal mungkin melakukan dana tarik (insentif) ekonomi berupa bunga tinggi, bonus serta hadiah-hadiah yang menarik. Berbagai langkah dilakukan Bank dengan tujuan menghimpun dana masyarakat, yang salah satunya adalah dengan meningkatkan jumlah nasabah.2 Seiring dengan perputaran waktu, pekembangan bank syariah mengalami peningkatan pada jaman sekarang yang di tandai dengan perubahan UU No. 7 tahun 1992 menjadi UU No.10 tahun 1998 tentang perbankan.3 Dalam undang-undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum jenis-jenis usaha yang dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syariah. Undang-undang tersebut juga memberikan arahan bagi bank konvensional
untuk
membuka
cabang
syariah
atau
bahkan
mengkonversikan dirinya secara total menjadi bank syariah, tampak peluang itu disambut antusias oleh masyarakat perbankan, dimana sejumlah bank memberikan perhatian dalam bidang perbankan syariah, itu terbukti dengan banyaknya bank konvensioanal yang sudah membuka cabang bank syariah. 2
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Praktek, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001), Cet Ke 1, h.129 3 Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskriptif dan Ilustrasi, (Yogyakarta: Ekonesia, 2003) h. 130
4
Sebagai warga negara Indonesia kita harus mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Apabila kita melihat dengan sungguh-sungguh beberapa jalan keluar yang di kemukakan ajaran agama islam yang kita yakini kebenarannya dan ketepatannya, salah satunya adalah penetapan zakat secara benar dan bertanggung jawab untuk meringankan penderitaan masyarakat yang membutuhkan pertolongan dimanapun berada. Islam tumbuh dengan banyak kepedulian terhadap realitas suatu permasalahan, seperti fenomena perekonomian. Zakat merupakan rukun islam ketiga yang dianggap mempunyai peran yang signifikan dalam menghadapi permasalahan ekonomi. Kesejahteraan masyarakat lebih diutamakan karena bagaimanapun juga manusia adalah makhluk sosial yang saling membantu antara yang satu dan yang lainnya. Bantuan inilah yang lebih bisa diterima oleh mereka yang membutuhkan dan juga lebih terhormat, bahkan penuh dengan kemuliaan. Karena mereka mendapatkan bagian dari haknya yang telah terukur dan yang telah ditetapkan. Apabila kesejahteraan masyarakat tercapai dan masyarakat miskin berkurang maka tujuan islam akan tercapai. Bank
adalah
lembaga
keuangan
yang
tugas
pokoknya
mengumpulkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat, selain itu bank juga memberikan jasa-jasa keuangan dan pembayaran pembiayaan lainnya. Berbagai lembaga keuangan yang mendapat kepercayaan masyarakat atas dananya. Bank-bank berusaha
5
semaksimal mungkin melakukan dana tarik (insentif) ekonomi berupa bunga tinggi. Berbagai langkah di lakukan bank dengan meningkatkan jumlah nasabah. 4 Keberhasilan ekonomi dalam suatu masyarakat dapat di capai antara lain melalui perbankan maupun nonperbankan, terutama dalam dunia modern. Sistem perbankan maupun non perbankan telah menjadi bagian dari kegiatan kehidupan perekonomian masyarakat. Selain itu pula kehidupan ekonomi dapat tercapai dengan melalui lembaga-lembaga keuangan syariah baik di bidang perbankan maupun nonperbankan. Perkembangan ekonomi islam pada saat ini tidak lepas dari keberadaan sistem ekonomi syariah dan perkembangan sistem perbankan syariah di suatu lembaga merupakan suatu yang tidak lepas dengan komposisi penduduk yang sebagian besar memeluk agama islam. Keberhasilan pembangunan saat sekarang ini, mencerminkan telah meningkatnya derajat kehidupan perekonomian bangsa secara keseluruhan terlepas dari berbagai kekurangan yang masih ada didalamnya. Kemajuan ekonomi ini tentunya akan mengakibatkan terjadi perubahan diberbagai sektor kehidupan sosial. Terutama pada kebutuhan pendidikan anak yang mesti di perhitungkan secara matang-matang dari dini. Dalam masyarakat yang makin modern, hubungan antar individu pada umumnya lebih
4
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, ( Gema Insani Press, 2001), Cet. Ke-1, h 129
6
bersifat rasional sebagaimana dapat di jumpai pada negara yang telah maju. Oleh karena itu, perlu adanya strategi dan langkah sistematis, sosialisasi penghimpunan dana yang efektif dan efisien terhadap produkproduk bank syariah untuk mengubah potensi pasar yang cukup besar menjadi aktual. Suatu perusahaan yang telah mencapai tujuan di ukur dari bagaimana produk ini sampai kepada masyarakat itu sendiri. Ada beberapa strategi penghimpunan yang perlu di perhatikan antara lain; menganalisis peluang, menyusun strategi penghimpunan dana, merencanakan
program
penghimpunan,
mengorganisasikan,
melaksanakan, mengendalikan upaya pengumpulan zakat. Hal seperti ini berpengruh besar terhadap jalannya zakat disetiap lembaga. Dalam menyusun strategi penghimpunan dana dalam perencanaan bisnis suatu perusahaan merupakan tahapan yang paling penting, hal ini sering kali dilupakan oleh banyak perusahaan. Mereka kurang menyadari bahwa
strategi
adalah
upaya
untuk
memfokuskan
usaha,
mengkordinasikan tindakan agar terarah dan menghindari sumber daya yang terbuang dalam aktivitas yang tidak produktif. Dalam Islam kita dianjurkan untuk mengeluarkan zakatnya. Zakat merupakan rukun islam ke empat dan ini termasuk kewajiban kita sebagai umat
manusia untuk membayar zakat karena ini penting bagi
kesejahteraan sosial ekonomi. Pembayaran zakat ini mencerminkan kita sebagai umat islam. Zakat di bayar oleh aghniya, orang yang dipandang
7
kaya menurut aturan syara’ wajib membayar zakat (muzaki) kepada orangorang miskin sesuai pedoman syar’i (fuqaro) yang di kategorisasikan dalam 8 (delapan) golongan penerima (mustahik). Zakat merupakan sumber dana potensial dalam program pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat level bawah.5 Pada kebiasaan yang sudah ada orang-orang yang biasa mengeluarkan zakat akan terdidik dengan sendirinya sifat-sifat yang baik, tidak mementingkan diri sendiri karena secara tidak sadar dia sudah membiasakan diri untuk peduli dengan kepentingan orang lain dan kebutuhan orang-orang yang memerlukan zakat dari yang mampu membayarnya. Kalau setiap orang memiliki rasa peduli dengan zakat maka secara nilai ekonomi zakat mempunyai potensi untuk pemberdayaan ekonomi dan mampu menciptakan masyarakat yang berjiwa wirausaha. Bila penyaluran dana zakat tidak langsung diberikan secara tunai kepada mustahiq tetapi dikelola oleh lembaga yang profesional maka sangatlah mungkin dana zakat ini bisa menghasilkan usaha-usaha kecil. Potensi dana zakat yang belum tergali masih sangatlah besar di perkirakan hingga mencapai 217 Triliun untuk tahun ini, mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam dan juga masih cukup banyak warga yang belum menunaikan zakatnya karena
5
Muhammad Zen, dkk., Zakat dan Wirausaha (Jakarta : Centre For Entrepreneurship Development, 2005), h. 1.
8
kurang pemahaman dan pengetahuannya terhadap aturan agama Islam. Padahal kalau kita perhatikan dengan seksama masyarakat disekeliling kita banyak yang memiliki harta yang banyak ataupun cukup untuk mengeluarkan zakat, tapi seolah-olah mereka seperti tidak peduli dengan adanya aturan yang telah dianjurkan oleh agama Islam. Alangkah baiknya kita menyisihkan sedikit harta kita untuk orang-orang sekeliling kita, karena itu pun tidak akan membuat orang jatuh miskin dengan mengeluarkan zakatnya. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang “ Strategi Penghimpunan Dana Zakat di BPRS Amanah Ummah Leuwiliang Bogor”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah a). Pembatasan Masalah BPRS Amanah Ummah memiliki peran yang sangat penting bagi masyarakat
leuwiliang guna untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar. Peneliti membatasi masalah terhadap pelayanan produk yang ada di lembaga itu sendiri. Adapun penghimpunan dana zakat ini di mulai dari tingkat sosial masyarakat menengah ke atas. b). Perumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut dapat di rumuskan dalam masalah judul ini, dengan tujuan untuk memudahkan peneliti dalam menulis rumusan masalahnya. Adapun rumusan masalahnya adalah :
9
1. Strategi penghimpunan dana zakat apa yang dipakai oleh BPRS Amanah Ummah? 2. Bagaimana strategi penyaluran dana zakat di BPRS Amanah Ummah? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a.
Untuk mengetahui strategi penghimpunan dana zakat BPRS Amanah Ummah Leuwiliang.
b.
Untuk mengetahui penyaluran dana zakat dari tahun 2012 sampai 2014 di BPRS Amanah Ummah.
2. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : a.
Manfaat teoritis (akademis)
1) Semoga penelitian ini dapat memberikan banyak manfaat bagi mereka yang membaca khususnya kepada mereka yang membutuhkan dalam menyusun strategi penghimpunan dana. 2) Sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya mengenai Strategi Penghimpunan Dana Zakat. b.
Manfaat Praktis
1) Dapat di jadikan acuan untuk memberikan informasi dan sebagai bahan penyempurnaan kebijakan lembaga dalam menyusun strategi.
10
2) Bagi nasabah, sebagai bahan pertimbangan agar lebih paham manfaat mengeluarkan zakatnya di lembaga Bank Amanah Ummah. c.
Rekomendasi Merekomendasikan lembaga BPRS Amanah Ummah untuk
meningkatkan pelayanan dalam pelaksanaan program dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. D. Metodologi Penelitian Dalam menulis skripsi ini, penyusun menggunakan penelitian kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data berupa data-data tertulis dari perilaku dan kegiatan orang yang dapat di amati. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip dari “Metodologi Penelitian Kualitatif” metode kualitatif sebagai prosedur penelitian menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis dan perilaku yang dapat di amati.6 1. Subyek dan Obyektif Subyek penelitian ini adalah produk penghimpunan dana zakat di Bank Amanah Ummah dan sedangkan objek penelitiannya adalah bagaimana strategi penghimpunan dana melalui program zakat.
6
Lexy Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet . 17, h. 3
11
2. Tempat dan Waktu Penelitian PT. BPRS Amanah Ummah Bogor ; Kantor pusat. Jl. Raya Leuwiliang No 1 Leuwiliang Bogor. Sedangkan waktu penelitiannya dilakukan antara juli-agustus 2014. 3. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berkaitan dengan judul skripsi ini. Peneliti mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut : a.
Observasi Agar data lebih mudah di dapat dengan data-data yang kongkrit,
penulis
mengadakan
kunjungan
atas
pengamatan tentang
teknik
penghimpunan dana zakat langsung kepada pihak yang bersangkutan di BPRS Amanah Ummah. b.
Wawancara Wawancara adalah dialog yang di lakukan oleh peneliti kepada
pihak yang mempunyai sumber informasi. Interview dengan Ibu Dian Muslihah selaku Staf Umum Personalia di lakukan oleh peneliti untuk menilai keadaan suatu lembaga. Dalam hal ini peneliti menggunakan sistem wawancara langsung untuk melengkapi pengumpulan data yang di perlukan, penulis mengadakan pertemuan langsung dengan tema yang di teliti.7
7
Ari Kunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis ( Jakarta : Rineka Cipta, 2005), h.24
12
c.
Dokumentasi Catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada
waktu melakukan penelitian. Data-data diperoleh melalui dokumen yang berupa catatan formal, dan juga buku, artikel, koran dan bahan informasi lainnya yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian serta dapat memperkaya dan mempertajam analisa study. Sumber-sumber data yang terdapat dalam penelitian ini berasal dari sumber tertulis. E. Tinjauan Pustaka Dalam menyusun skripsi ini penulis telah melakukan tinjauan pustaka. Penulispun telah mengkaji terlebih dahulu terhadap skripsi-skripsi terdahulu yang akan penulis teliti. Dengan maksud untuk mengkaji apa yang penulis teliti sekarang : 1. Penulis Selamet Fadillah (104053002064) yang berjudul “Strategi Pemasaran Produk Penghimpunan Dana ZIS (Zakat,Infak,Shadaqah) di Lembaga Bank Syariah Amanah Ummah Leuwiliang Bogor, jurusan manajemen dakwah. Judul skripsi ini membahas tentang. Namun tujuan di buat skripsi ini adalah pada strategi penggalangan dana ZIS bank amannah ummah. 2. Penulis Evi Awaliah yang berjudul Administrasi Kantor Penggalangan Dana dan Pendayagunaan Dana Zakat pada Baithulmaa Watamwil, jurusan manajemen dakwah perbedaan terletak pada cara pengalangan dana itu spesifikasi dalam pengalangan dan pendayaguaan dana zakat.
13
F. Sistematika Penulisan Untuk mudah dalam memahami pengertian-pengertian dan memperlajari penuliasan skripsi. Penulisan di susun secara sistematis menjadi lima bab tiap-tiap bab terdiri dari :
BAB I : PENDAHUALUAN o Dalam Bab ini akan mengurangi dan menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, sistmatika penulisan.
BAB II : TINJAUAN TEORITIS Dalam bab ini akan menjelaskan tentang : o Teori strategi, yang menjelaskan tentang : Strategi Penghimpunan dan Penyaluran zakat.
BAB III : GAMBARAN UMUM BPRS AMANAH UMMAH LEUWILIANG BOGOR o Yang meliputi sejarah berdirinya BPRS Amanah Ummah, visi misi BPRS Amanah Ummah, struktur organisasi, dan produk bank Amanah Ummah.
BAB IV : ANALISIS STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT BPRS AMANAH UMMAH o Membahas tentang strategi penghimpunan dana zakat.
BAB V: PENUTUP
14
o Yang memuat hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan dengan permaslahan yang di bahas untuk memperoleh skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT A. Strategi 1. Pengertian Strategi Kata “strategi” berasal dari bahasa yunani yaitu “strategas” (status: Militer dan Ag : memimpin) yang berarti “Generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang. Konsep ini relevan pada zaman dahulu yang sering di warnai perang dimana jendral dibutuhkan untuk memimipin sesuatu angkatan perang.8 Henry Mintsberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu: strategi sebagai Perspektif, strategi sebagai Posisi, strategi sebagai Perencanaan, strategi sebagai Pola kegiatan dan strategi sebagai Penipuan (ploy) yaitu muslihat rahasia. Sebagai perfektif, dimana strategi dalam membentuk misi menggambarkan perfektif kepada semua aktifitas. Sebagai posisi, dimana cari pilihan untuk bersaingan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di dalam perang 8
Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Manajement: Bact To Basic Approach (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003), h. 19.
15
16
dan damai, atau rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.9 Strategi berkaitan dengan arah dan tujuan kegiatan jangka panjang suatu organisasi, karena organisasi tanpa adanya strategi tidak akan berjalan semaksimal mungkin. Langkah pertama dalam menentukan strategi jangka panjang adalah meletakan tujuan-tujuan yang jelas, secara teoritis hal ini dapat dimengerti.10 Strategi juga sangat terkait dalam menentukan bagaimana suatu organisasi menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekeliling, terutama pada pesaingnya. Akan tetapi, pesaing bukanlah suatu halangan yang harus ditakuti atau bahkan dimusuhi. Justru sebaliknya, para kompetitor di rangkul sebagai mitera komplementer yang saling sinergis, diantaranya pesaing akan membuka, menciptakan, dan melebarkan pasar. Pesaing bisa kita jadikan sebagai sumber inspirasi dalam
memperbaiki
kinerja
manajemen
perusahaan
sehingga
menjadikan perusahaan selalu lebih profesional. Pesaing dapat mendorong kita bekerja lebih kreatif dalam menghasilkan produk ataupun jasa dalam bekerja secara efektif dan efisien. 11
9
Hasan Alwi, dkk., Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (jakarta: Balai Pustaka, 2005) h. 1092 10 David Faulkner dan Gerry Johnson, Seri Strategi Manajement, Ter. Dari Strategic Manajement The Challenge Of Strategic Management, oleh Elex Media (Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 1992), h. 5 11 Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, ( Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007 ), h.7-8
17
Strategi juga akan berfungsi untuk mengarahkan tingkah laku organisasi
dalam
lingkungannya,
pemilihan
strategi
tentu
mencerminkan bagaimana rencana memadukan kekuatan, kelemahan organisasi,
kesempatan
dan
hambatan
yang
terdapat
dalam
lingkungannya. Jika disimpulkan dari pengertian-pengertian di atas bahwa strategi adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungan secara efektif yang terbaik, karena strategi merupakan kunci dari terlaksanannya misi yang ada dalam suatu perusahaan atau lembaga untuk mencapai tujuan yang lebih baik. 2. Manajemen Strategi Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk
memformulasi,
mengimplementasi
dan
mengevaluasi
keputusan tingkat fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan. Hadari Nawawi mengatakan bahwa manajemen strategi adalah perencanaan berskala besar (perencanaan strategis) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), yang ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak atau keputusan yang bersifat standar dan prinsipil agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi). Dalam usaha menghasilkan sesuatu perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan jasa serta pelayanan yang berkualitas, dengan di arahkan pada optimalisasi
18
pencapaian tujuan strategi dan berbagai saran (tujuan operasional organisasi).12 3. Tahapan Strategi Strategi juga melalui berbagai tahap dalam prosesnya, secara garis besar strategi melalui tiga tahapan, yaitu :13 a. Perumusan Strategi Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merumuskan strategi yang akan di lakukan. Sudah termasuk di dalamnya adalah pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan kelemahan secara internal, menetapkan suatu objektifitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi untuk dilaksanakan. Dalam perumusan strategi juga di tentukan suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu keputusan dalam proses kegiatan. b. Implementasi Strategi Setelah kita merumuskan dan memilih strategi yang telah di tetapkan, maka langkah berikutnya adalah melaksanakan strategi yang telah di tetapkan tersebut. Dalam tahap pelaksanaan strategi
12
Stainer, George dan John Miller, ManajemenStrategi, Jakarta :Erlangga, 2008). H. 65 13 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, Ter. Dari Strategic Manajement (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h.30
19
yang telah dipilih sangat membutuhkan komitmen dan kerjasama dari seluruh unit, tingkat dan anggota organisasi. c. Evaluasi Strategi Tahap akhir dari strategi ini adalah evaluasi. Strategi ini di perlukan karena keberhasilan yang telah di capai dapat di ukur kembali untuk menetapkan tujuan berikutnya. Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan evaluasi sangat diperlukan untuk memastikan sasaran yang dinyatakan telah di capai. Ada tiga macam kegiatan mendasar untuk mengevaluasi strategi, yakni : 1). Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi. Adanya perubahan yang akan menjadi suatu hambatan dalam pencapaian tujuan, begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya strategi tidak efektif atau hasil implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula bagi hasil yang akan di capai. 2). Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang di harapkan dengan kenyataan). Prosesnya dapat dilakukan dengan menyelidiki penyimpangan dari rencana,
mengevalusasi
prestasi individu dan menyimak kemajuan yang dibuat ke arah pencapai
sasaran
yang
dinyatakan.
Kriteria
untuk
mengevaluasi strategi harus dapat di ukur dan mudah di
20
buktikan. Kriteria untuk meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang terjadi. 3). Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan rencana. Dalam hal ini tidak harus berarti bahwa strategi yang ada di tinggalkan atau harus merumuskan strategi yang baru. Tindakan korektif di perlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai yang di bayangkan semula atau pencapaian yang di harapkan. Dari
tahapan
strategi
di
atas
bahwa
merumuskan,
mengimplementasi dan mengevaluasi suatu strategi itu harus dilakukan untuk kelancaran sebuah kegiatan ataupun program. Karena fungsi merumuskan, mengimplementasi dan mengevaluasi dari sebuah strategi itu dapat mengembangkan sebuah tujuan yang akan di capai oleh organisasi maupun lembaga. Dalam hal ini, suatu perusahaan atau lembaga akan dapat mengukur sejauh mana kegiatan atau program yang sudah di laksanakan dengan baik. B. Penghimpunan 1. Pengertian Penghimpunan Menurut bahasa penghimpunan dana sama seperti penggalangan dana. Sedangkan menurut istilah penghimpunan merupakan suatu upaya atau proses kegiatan dalam rangka menghimpun dana (zakat)
21
serta sumber daya lainnya dari masyarakat baik individu, kelompok, organisasi yang akan disalurkan dan didayagunakan untuk mustahik.14 Dijelaskan pula, penghimpunan adalah proses mempengaruhi masyarakat baik perseorangan maupun individu atau perwakilan masyarakat maupun lembaga agar menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi.15 Penghimpunan juga bisa diartikan sebagai kegiatan dalam rangka menghimpun dana dari masyarakat dan sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, kelompok, organisasi, perusahaan ataupun pemerintah) yang akan digunakan untuk membiayai program dan kegiatan oprasional organisasi sehingga mencapai tujuannya. Penghimpunan dalam pengertian ini memiliki ruang lingkup lebih luas dari pengertian sebelumnya, penghimpunan ini hanya mengumpulkan dana semata, melainkan dalam bentuk barangpun bisa di manfaatkan untuk keperluan lembaga. 2. Dasar Hukum Penghimpunan Dasar hukum berdirinya lembaga pengelola zakat di indonesia merupakan dasar hukum penghimpunan dana, karena penghimpunan sangat berkaitan sekali dengan lembaga pengelola zakat. Lembaga pengelola zakat tanpa adanya dana tidak akan bisa menjalankan 14
Manajemen Pengelolaan Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI 2009, h.65 15 April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Jakarta: TERAS, 2009), h.12
22
programnya. Dasar hukum ini di lihat dengan adanya undang-undang No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, keputusan Menteri Agama No.581 tahun 1999 tentang pelaksanaan UU No.38 1999 dan keputusan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji No. D/291 tahun 2000 tentang pedoman teknis pengelolaan Zakat. Sedangkan dasar hukum lain yang memiliki kaitan erat dengan zakat adalah UU No.17 tahun 2000 tentang pajak penghasilan. Undang-undang ini menjelaskan bahwa zakat merupakan pengurangan penghasilan kena pajak. Pengelolaan zakat sebagaimana tertuang dalam pasal 1 ayat (1) undang-undang No.38 tahun 1999, di definisikan sebagai kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengawasan
terhadap pengumpulan dan pendistribusian serta pendayagunaan zakat. Sedangkan zakat sendiri dalam pasal 1 ayat (2) di artikan sebagai harta yang disisihkan oleh seorang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Organisasi pengelolaan zakat yang diakui pemerintah terdiri atas dua lembaga, yaitu Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat.16
16
Sudirman, Zakat Dalam Puasaran Arus Modernitas, (Malang: UIN Malang Press, 2007), h.94-95
23
Di jelaskan pula dalam Al-qur’an surat At-taubat ayat 103 :
Artinya : Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan
dan
mensucikan
mereka
dan
mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui. (QS. At-taubah/9:103) C. Strategi Penghimpunan Dana Strategi penghimpunan adalah suatu cara kegiatan yang dilakukan dalam mencari suatu dana kepada pihak penyalur yang nantinya akan disalurkan kepada penerima untuk menjalankan fungsinya sebagai penyambung antara pihak penyalur dengan yang menerimanya. Eksistensi perbankan syariah saat ini menempati posisi yang sangat strategis di tengah masyarakat indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam dalam mobilisasi dana dari masyarakat melalui kegiatan funding (pendanaan) dan kegiatan financing (pembiayaan). Dalam Bank Syariah klasifikasi penghimpunan dana yang uatam tidak didasarkan atas nama produk melainkan atas prinsip yang digunakan. Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional prinsip penghimpunan dana yang dilakukan dalam bank syariah ada dua prinsip, yaitu wadiah dan mudharabah.
24
Prinsip wadiah dalam perbankan syariah dapat diterapkan pada kegiatan penghimpunan dana berupa giro dan tabungan. Di indonesia hampir semua Bank Syariah menerapkan prinsip wadiah pada tabungan giro. Giro wadiah adalah titipan ketiga pada pihak pada Bank Syariah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, kartu ATM, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Penghimpunan dana dengan prinsip mudharabah dapat dibagi menjadi dua skema yaitu skema muthlaqah dan skema muqayyadah. 1. Mudharabah muthlaqah Kedudukan Bank Syariah adalah mudharib (pihak yang mengelola dana) sedangkan penabung atau deposan pemilik dana (shahibul maal). Hasil usaha yang diperoleh bank selanjutnya dibagi antara bank denga nasabah pemilik dana sesuai denga porsi nisbah yang disepakati dimuka. 2. Mudharabah Muqayyadah Dalam penghimpunan dengan prinsip mudharabah muqayyadah kedudukan bank hanya sebagai agen saja, karena pemilik dana adalah nasabah pemilik dana mudharabah muqayyadah, sedangkan pengelola
dana
adalah
nasabah
pembiayaan
mudharabah
muqayyadah. Pembagian hasil usaha dilakukan antara nasabah pemilik
dana
mudharabah
muqayyadah
dengan
nasabah
25
pembiayaan muqayyadah. Bank sebagai agen dalam hal ini sebagai penerima fee saja. D. Zakat 1. Pengertian Zakat Pengertian zakat menurut bahasa berasal dari bahasa arab yaitu Alzakat. Jika di tinjau dari segi bahasa, zakat memiliki makna suci, tumbuh, berkah dan terpuji17. Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang di wajibkan oleh Allah SWT untuk di berikan kepada mustahiq (kelompok yang berhak)18. Zakat menurut M. Abdul Mannan adalah poros dan pusat keuangan negara islam. Zakat meliputi bidang moral, sosial dan ekonomi. Dalam bidang moral zakat mengikis habis ketamakan dan keserakahan orang kaya. Dalam bidang sosial zakat bertindak sebagai alat yang khas yang di berikan islam untuk menghapuskan kemiskinan dari masyarakat dengan menyadarkan orang kaya akan tanggung jawab sosial yang mereka miliki. Dalam undang-undang Republik Indonesia No 38 tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat bahwa yang di maksud dengan zakat adalah harta yang wajib di sisihkan oleh seorang muslim atau badan yang di
17
www.zakatsedekah.com, Edisi Senin, 13 Agustus 2012 Nurul Isnaini Lutfiana, Evaluasi Penghimpunan dan Penyaluran Dana Zakat, ( Malang, 2009), h. 20 18
26
miliki oleh seorang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk di berikan kepada yang berhak menerima. Zakat merupakan salah satu rukun islam yang selalu disebutkan sejajar dengan shalat. Di dalam Al-quran perintah menegakan shalat bersama dengan perintah menunaikan zakat, tidak kurang dari tiga puluh tiga ayat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa zakat merupakan rukun islam terpenting setelah shalat. Pelaksanaa shalat melambangkan hubungnan seseorang dengan tuhan, sedangkan pelaksanaan zakat melambangkan hubungan sesama manusia. Firman Allah SWT dalam al-quran :
Artinya : “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat dan yang demikian Itulah agama yang lurus.” (QS. AlBayyinah: 5) Dari ayat tersebut di ketahui bahwasahnya kedudukan zakat juga sama pentingnya dengan shalat. Zakat adalah predikat untuk jenis barang tertentu yang harus dikeluarkan oleh umat islam dan dibagikan kepada golongan yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan syariat, juga merupakan konsekuensi logis dari prinsip harta milik ajaran islam yang fundamental, yakni milik Allah yang dititipkan kepada manusia dalam
27
rangka pemerataan kekayaan karena zakat merupakan ibadah yang tidak hanya berkaitan dengan dimensi ketuhanan saja (ghair mahdhah), tetapi juga mencakup dimensi sosial kemanusiaan yang sering disebut ibadah maliyah ijtima’iyyah. Dalam Al-quran dan Hadits kata shadaqah biasa juga digunakan untuk mengartikan zakat. Namun yang berkembang di masyarakat istilah zakat digunakan untuk shadaqah wajib dan kata shadaqah digunakan untuk shadaqah sunah. Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya seperti fakir, miskin dan sebagainya. Menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara, zakat merupakan rukun ke tiga dari rukun islam. 2. Hukum Zakat Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat islam. Oleh karena itu hukum zakat adalah wajib atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk katagori ibadah seperti shalat, haji dan puasa yang telah di atur secara rinci berdasarkan Al-quran dan sunah. Zakat juga merupakan sebuah kegiatan sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia itu sendiri.
28
3. Jenis Zakat Zakat terbagi ke dalam dua jenis yaitu : a. Zakat Fitrah Zakat yang wajib dikeluarkan umat muslim menjelang idul fitri pada bulan suci ramadhan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,7 kg) makanan pokok yang ada di daerah tersebut. b. Zakat Maal (Harta) Zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan,
emas
dan
perak.
Masing-masing
jenis
memiliki
perhitungannya sendiri. 4. Hak Zakat
Artinya : “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
29
ketetapan
yang
diwajibkan
Allah,
dan
Allah
Maha
mengetahui lagi Maha Bijaksana. Yang berhak menerima zakat Ialah: a. Fakir: Orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi kehidupannya. b. Miskin: Orang yang tidak cukup kehidupannya dan dalam keadaan kekurangan. c. Amil atau Pengurus zakat: Orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. d. Muallaf : Orang kafir yang baru masuk islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. Maka mereka membutuhkan bantuan untuk menyesuainkan diri dengan keadaan barunya. e. Hamba sahaya atau Memerdekakan budak : Mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. f. Gharimin atau Orang berhutang : Orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. g. Fisabilillah. Contoh :
30
1) Perang yaitu mereka yang berjuang untuk pertahanan Islam dan kaum muslimin. 2) Dakwah yaitu orang yang berdakwah menyebarkan ajaran umat islam dan syariatnya agar umat islam sadar akan pentingnya agama yang dianut serta mendirikan masjid, mushala, sekolah, rumah sakit dan lain-lain. h. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya. Yang tidak behak menerima zakat : a. Orang kaya dan masih memiliki tenaga b. Hamba sahaya yang masih mendapatkan nafkah atau tanggungan dari tuannya c. Orang yang dalam tanggungan dari orang yang berzakat misalnya anak istri d. Keturunan Rasulullah (ahlul bait).
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BPRS AMANAH UMMAH DI LEUWILIANG BOGOR. A. Profil BPRS Amanah Ummah Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Amanah Ummah atau disingkat dengan BPRS Amanah Ummah adalah salah satu Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah yang tumbuh di indonesia khususnya wilayah Bogor Barat yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah Islam yang bertujuan diantaranya menumbuhkan ekonomi masyarakat atas dasar syari’ah Islam sebagaimana telah diatur dalam Undang-undang nomor 10 tahun 1998. Bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, maka kehadiran Bank Syari’ah di Indonesia yang diyakini prinsip-prinsip dan operasionalnya sesuai dengan syari’ah Islamiyah adalah suatu kebutuhan sekaligus suatu keharusan. Hal ini didasarkan pada suatu keyakinan ummat yang kuat bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang tidak hanya mengatur masalah aqidah dan akhlaq juga mengatur ibadah dan muamalah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kehidupan social ekonomi. Akan tetapi dilihat dari realitas kehidupan masyarakatnya yang serba
31
32
tertinggal, baik dilihat dari sisi ekonomi maupun yang lainnya tidak mencerminkan nilai-nilai syari’ah.1 Keadaan ini menimbulkan
keprihatinan
seorang
ulama
dan
cendekiawan muslim Bogor, yaitu Bapak KH. Soleh Iskandar ( Alm ), yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren ( BKSPP ) Jawa Barat, beliau mulai merintis pembentukan sebuah lembaga keuangan yang mampu menyentuh sekaligus menolong masyarakat muslim yang hidup dibawah garis kemiskinan. Dalam berbagai kesempatan beliau melontarkan gagasannya dihadapan sejumlah ulama dan cendekiawan muslim dan ternyata mendapatkan tanggapan dan dukungan yang positif. Selanjutnya pada awal Januari 1991 secara resmi beliau mengundang sejumlah ulama, cendekiawan dan pengusaha muslim untuk membicarakan pendirian lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar Syari’ah Islam. Dari pertemuan itu tercapai kesepakatan bahwa sudah saatnya dibentuk lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar Syari’ah Islam yang nantinya dapat membantu masyarakat muslim khususnya pengusaha muslim yang berekonomi lemah. Mengingat pada saat itu belum ada peraturan resmi tentang lembaga keuangan Islam, maka dibentuk Lembaga Swadaya Masyarakat yang berupa gerakan simpan pinjam yang diberi nama Koperasi Ikhwanul Muslimin. Bersamaan dengan hasil evaluasi tersebut, pada pertengahan Januari 1991, pemrakarsa mendapatkan 1
2014.
Hasil Wawancara Dengan Ibu Dian Muslihah, (Staf Umum Personalia). Bogor, 23 Juli
33
informasi bahwa di Indonesia khususnya di Jawa Barat telah lahir BPR yang beroperasi berdasarkan syari’ah.2 Pada
awal
Februari
1991
dibentuk
tim
untuk
menyusun proposal pendirian Bank Syari’ah, pada bulan Juli 1991 proposal diajukan ke Departemen Keuangan Republik Indonesia. Alhamdulillah pada tanggal 16 Desember 1991 terbit izin prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia dan pada tanggal 18 Mei 1992 bertepatan dengan tanggal 02 Muharram 1413 H terbit izin operasional usaha Bank. Akhirnya pada tanggal 11 Juli 1992 diadakan soft opening sekaligus mulai melakukan operasionalnya. Sedangkan peresmiannya dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 1992 oleh Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Bogor. yang saat itu dijabat oleh Bapak Eddi Yoso Martadipura. Dengan demikian BPRS Amanah Ummah lahir dan beroperasi dengan semangat (ghirah) keagamaan dan keinginan yang kuat untuk memperbaiki kehidupan ekonomi ummat Islam. B. Visi Misi dan Tujuan Setiap organisasi, pastinya memiliki tujuan yang ingin di capai, tidak terkecuali juga organisasi bisnis. Seluruh perusahaan yang bergerak di bidang apapun pasti memiliki tujuan yang akan mereka usahakan mencapainya dengan berbagai cara. Berikut adalah visi misi BPRS Amanah Ummah.
2
Hasil Wawancara Dengan Ibu Dian Muslihah, (Staf Umum Personalia).
34
Visi 1. Menjadi BPRS pilihan ummat 2. Menjadi BPRS yang Amanah dan profesional Visi ini bukanlah sekedar pelengkap dan pemanis profile company dari BPRS Amanah Ummah, karena untuk menggapai visi ini, BPRS Amanah Ummah berupaya semaksimal mungkin ingin melaksanakan misinya itu : Misi Membangun kualitas kehidupan ummat melalui perbankan syariah. Misi ini di tetapkan karena BPRS Amanah Ummah meyakini bahwa kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup ummat pastinya memerlukan faktor pendukung yang salah satunya adalah peran aktif lembaga keuangan syariah.3 Peran aktif ini pun harus tetap dalam koridor aturan yang telah ditetapkan Allah SWT, sehingga BPRS Amanah Ummah dalam mencapai tujuan dan melaksanakan misinya memegang suatu prinsip yang dituangkan dalam moto perusahaan BPRS Amanah Ummah, yaitu : “Meraih laba - Menepis Riba - Mengundang Berkah”
3
Buku Pedoman Bank Amanah Ummah
35
Dan untuk menunjang serta memperteguh prinsip kerja tersebut, maka BPRS Amanah Ummah menanamkan budaya dan ciri khas kinerja seluruh sumber daya insaniya yang dituangkan dalam budaya perusahaan BPRS Amanah Ummah, yaitu : “ Pelayanan cepat – Amanah dan Profesional “ Kesuksesan suatu organisasi bisa terwujud dengan adanya kerja sama yang baik dari setiap anggota yang memiliki persamaan tujuan, maka untuk mencapainya, BPRS Amanah Ummah melakukan organizing dalam kebutuhan manajemen.
36
C. Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI PT. BPRS AMANAH UMMAH TAHUN 2014
RAPAT UMUM
DEWAN PENGAWAS
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
KABID OPERASIONAL DAN UMUM
KANTOR
PEMBUKU
TELLER
KANTOR
KABAG
KABID
ADMINISTR ASI
INVENTARIS DAN PERSONALIA
INTERNAL
STAF DIREKSI
KABAG GADAI EMAS
SUPERVISOR
LEGAL OFFICER
FUNDING OFFICER
DEPOSITO SIM
SEKERTARIS
REMEDIAL
STAF GADAI EMAS
CUSTOMER OFFICE BOY
SATPAM
ADMP
SOPIR ACCOUNT OFFICER
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BPRS Amanah Ummah
37
Susunan Pengurus BPRS Amanah Ummah : 1. KH. Sholeh Iskandar Alm (Dewan Pengawas Syariah) 2. Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, M.S ( Ketua ) 3. KH. Khodamul Quddus ( Anggota ) Dewan Komisaris 1. Drs. H. Djufri Djamaluddin, M.Pd. ( Komisaris Utama ) 2. H. Didi Hilman, SH, M.Ag. ( Komisaris ) Dewan Direksi 1. H. Taufiq Rahman, S.HI ( Direktur Utama ) 2. Drs. M. Abduh Khalid.M, M.Si ( Direktur ) Kantor Pusat Jl. Raya Leuwiliang No.1 Leuwiliang Bogor Telp. 0251 8647279 Fax. 0251 8648579 Cabang Bogor Ruko Sentra Air Mancur No.2A Jl. RE Martadinata Air Mancur Bogor Telp 0251 8358826 Fax 0251 8325069
38
Kantor Kas UIKA Jl. Raya KH.Sholeh Iskandar Kampus UIKA Bogor Telp 0251 8385545 D. Prodak BPRS Amanah Ummah Produk – produk Bank syariah muncul karena didasari oleh operasionalisasi fungsi bank syariah (barabara, 2000) dalam menjalankan operasinya bank syariah memiliki 4 fungsi sebagai berikut : 1. Sebagai penerima amanah untuk melakukan infestasi dana-dana yang di percayakan oleh pemegang rekening infestasi 2. Sebagai pengelola infestasi atas dana yang dimiliki pemilik dana dengan arahan infestasi yang kehendaki pemilik dana 3. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya yang tidak bertentangan dengan hukum islam 4. Sebagai pengelola fungsi sosial.4 Dari keempat fungsi operasional tersebut kemudian BPRS Amanah Ummah menurunkannya lagi menjadi produk-produk Bank syariah berupa pendanaan, yang merupakan fungsi operasi bank sebagai penerima amanah untuk melakukan investasi dana titipan nasabah. Produk pendanaan itu adalah sebagai berikut :
4
Ascarya. Akad dan produk bank syariah. (Jakarta: Rajawali press. 2006), h. 112
39
1. Tabungan Wadiah Ummah Tabungan Wadiah Ummah adalah simpanan pihak ketiga pada bank, yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat dan cara-cara tertentu. Produk tabungan yang ada di BPRS Amanah Ummah adalah tabungan Wadiah dengan akad Wadiah yadhomanah, berupa titipan nasabah kepada bank. Bank diberi wewenang untuk mengelola uang dari nasabah tersebut, bila bank mendapatkan keuntungan maka nasasbah akan mendapat athoya atau bonus dari keuntungan yang langsung di bukukan pada rekening tabungan penabung setiap bulan. Adapun besarnya bonus dibagi berdasarkan keuntungan yang didapat dan merupakan kebijakan bank. Tabungan yang diperuntukan bagi masyarakat umum berbentuk tabungan biasa dengan setoran awal minimal Rp. 10.000 dan sedangkan untuk tabungan perusahaan setoran awal minimal Rp.100.000 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 50.000 tabungan ini dapat diambil kapan saja pada setiap jam kerja. 2. Tabungan Mudharabah Tabungan
Mudharabah,
Tabungan
Hajji
dan
Umroh
(TAHAROH). Tabungan Mudharabah adalah tabungan yang berfungsi untuk investasi dana bagi masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji dan umroh. Setoran awal tabungan haji dan umroh minimal Rp. 100.000 dan setoran selanjutnya minimal sebesar Rp. 50.000,
40
tabungan ini dapat diambil pada saat nasabah hendak membayar biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) atau sesuai kesepakatan antara bank dengan nasabh. Nasabh akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan kesepakatan dengan bank. 3. Deposito Mudharabah Deposito Mudarabah adalah simpanan investasi tidak terikat pihak ke tiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarakn perjanian antara nasabah pemilik dana (sahibul maal) dengan bank (mudharib), jangka waktu tersebut adalah satu, tiga, enam dan dua belas bulan, dengan bagi hasil sesua dengan nisbah yang telah di sepakati. 4. Tabungan pelajar Tabungan pelajar adalah tabungan yang di peruntukan bagi pelajar dan santri dengan setoran awal minimal 10.000 dan setoran selanjutnya minimal 5.000, pengambilan dan penyetoran tabungan dapat di lakukan kapan saja. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengelola dana investasi dari nasabah penabung, maka bank melakukan kegiatan pembiayaan dalam perbankan syariah dibagi menjadi 3 ( menurut Al Harran 1999) yaitu :
41
a.
Return Bearing Financing, yaitu bentuk pembiayaan yang secara komersial
menguntungkan,
ketika
pemilik
modal
mau
menanggung resiko kerugian dan nasabah juga memberikan keuntungan. Produk pembiayaan bank syariah, khususnya pada bentuk ini ditunjukan untuk menyalurkan investasi dan simpanan masyarakat ke sektor ril dengan tujuan produktif.5 Maka BPRS Amanah Ummah mengeluarka produk sebagai berikut : 1) Mudharabah Mudharabah (MDA) adalah akad kerjasama antara bank sebagai pemilik dana (sahibul maal) dengan nasabah sebagai pelaksana usaha (mudharib) dimana keuntungan dibagi
sesuai
nisbah
yang
disepakati sebelumnya,
sedangkan kerugian ditanggung pemilik dana atau modal. 2) Ijarah Ijarah adalah akad sewa menyewa atas manfaat suatu barang atau jasa antara pemilik objek sewa dengan penyewa untuk mendapatkan imbalan berupa sewa atau upah bagi pemilik objek sewa. 3) Ijarah multijasa
5
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah.(Jakarta: Rajawali Press. 2006), h. 123
42
Adalah akad pembiayaan dimana bank memberikan pembiayaankepada nasabah dalam rangka memperoleh manfaat suatu jasa. Dalam pembiayaan ijarah multijasa tersebut
bankl dapat
Pembiayaan
ijarah
memperoleh ujrah atau fee.
multijasa
di
peruntukan
untuk
pembiayaan pendidikan dan kesehatan. 4) Musyarakah Musyarakah adalah akad kerjasama antara bank dengan nasabah untuk usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan di bagi berdasarkan nisbah yang di sepakati sebelumnya, sedangkan kerugian ditanggung oleh para pihak sebesar partisipasi modal yang seratkan dalam usaha. 5) Rahn Rahn atau gadai emas syariah adalah akad penyerahan barang dari nasabah kepada bank sebagai jaminan untuk mendapatkan utang. Produk ini di luncurkan pada tahun 2007 dan telah mencapai komposisi 5,10 % dari total pembiayaan.
BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGHIMPUNAN DANA ZAKAT BPRS AMANAH UMMAH LEUWILIANG BOGOR Strategi Penghimpunan Dana Zakat oleh BPRS Amanah Ummah Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi merupakan sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.Strategi ini berfokus terhadap penghimpunan dana zakat di BPRS Amanah Ummah. Secara teknis amanah ummah memiliki cara-cara tersendiri dalam menghimpun dananya. Ada beberapa cara dalam mengumpulkan dana zakatnya seperti : zakat perusahaan, zakat keuntungan, zakat pengurus atau karyawan dan zakat nasabah. Strategi yang di pakai BPRS Amanah Umamah : A. Formulasi Strategi Dalam penyusunannya BPRS Amanah Ummah membuat strategi khusus dalam pengumpulan dana. 1. Strategi Zakat Perusahaan Di tiap tahunnya BPRS Amanah Ummah juga mengeluarkan zakatnya. Itu sudah merupakan suatu kewajiban perusahaan agar anggaran dana itu stabil dan juga melihat dari segi syariat islamnya. Karena perusahaan mempunyai keuntungan yang wajib di zakatkan.
42
43
2. Strategi Zakat Keuntungan Banyak cara dalam pengumpulan zakat yang salah satunya kita ambil dari para nasabah itu sendiri. Perusahaan tidak langsung memotong keuntungan yang ada. Dengan akad kita melakukan pengambilan zakat tabungan. Ada 2 point dari pengambilan keuntungan : a. Deposito Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu dimana uang didalamnya tidak boleh di tarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6 atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena pinalti. Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat di ambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya. b. Tabungan Menurut undang-undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
44
dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.1 3. Strategi Zakat Pengurus Karyawan Semua pengurus atau karyawan yang ada di Bank Amanah Ummah ini wajib mengeluarkan zakatnya disini. Itu sudah ada dalam peraturan pihak pengelola bank. Karena Amanah Ummah ini lembaga yang berbasis syariah islam. Semua keuangan yang berbentuk apapun menggunakan hukum islam dan hukum negara. 4. Strategi Zakat Nasabah Pembiayaan Zakat nasabah pembiayaan ini adalah zakat yang dimintakan sesuai dengan penghasilan. Pihak bank hanya memberi patokan kepada pihak nasabah. Adapun membayarnya itu tergantung nasabah yang memberikan. Bila nasabah merasa tidak sesuai dengan penawaran atau patokan penghasilan dari pihak bank itu tidak akan dikenakan sangsi apapun karena itu hak nasabah yang memberikan.2 B. Implementasi Strategi 1.
Zakat Perusahaan Dilihat dari tahun 2012 samai dengan tahun 2014 penghimpunan
dana yang telah diperoleh oleh amanah ummah zakat perusahaan mengalami kenaikan. Di mulai tahun 2012 yang pengumpulannya 1
Wikipedia Buku Tabungan Postspaarbank Tahun 1939 Hasil Wawancara Dengan Ibu Dian Muslihah, (Staf Umum Personalia). Bogor, 10 Agustus 2014 2
45
sebanyak Rp. 218.750.000 dan mengalami kenaikan ditiap tahunnya. Bisa kita lihat di tahun 2013 yang mencapai Rp. 270.000.000 dan tahun 2014 mencapai Rp. 307.500.000, perubahan yang terjadi kira-kira hingga mencapai 13.89 %. Hal ini membuktikan bahwa potensi zakat di BPRS Amanah leuwiliang sangat baik dan butuh pengelolaan secara khusus agar zakat yang dikeluarkan oleh perusahaan bisa dikelola dengan baik. Berikut adalah tabel zakat perusahaan: 350,000,000 300,000,000 250,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000 50,000,000 0 2012
2013
2014
2. Zakat Keuntungan Didalam suatu perusahaan yang bergerak di bidang keuangan seperti halnya lembaga Bank pasti mengalami keuntungan yang didapat oleh perusahaan. Di tiap tahunnya BPRS Amanah Ummah mengalami keuntungan yang cukup pesat. Dari data yang ada BPRS Amanah Ummah mengalami kenaikan dari zakat keuntungan, dimulai dari tahun 2012 yang
46
mencapai Rp. 32.919.286, tahun 2013 mencapai Rp. 40.450.566 dan tahun 2014 mencapai Rp. 42.376.019. Dilihat dari nasabah yang semakin banyak dari tiap tahunnya maka BPRS Amanah Ummah mengalami keuntungan sebagai berikut : Tabel zakat keuntungan BPRS Amanah Ummah :
45,000,000 40,000,000 35,000,000 30,000,000 25,000,000 20,000,000 15,000,000 10,000,000 5,000,000 0 2012
2013 2014
3. Zakat Pengurus Karyawan Di lembaga BPRS Amanah Ummah ini karyawan diwajibkan mengeluarkan zakat terhadap perusahaan. Karena amanah ummah ini adalah lembaga yang didasarkan oleh syariat islam. Maka dengan itu karyawan diminta mengeluarkan zakatnya sesuai dengan penghasilan mereka dan dipotong sesuai perhitungan yang ada. Zakat
pengeurus
karyawan
sempat
mengalami
penurunan
pengahsilan dari tahun 2012 sampai 2013. Tapi hal itu tidak terjadi di
47
tahun 2014 yang mengalami kenaikan. Di tahun 2012 BPRS Amanah Ummah mendapatkan penghasilan dari zakat pengurus karyawan sebesar Rp. 264.712.500, di tahun 2013 sebanyak Rp. 123.840.927 dan di tahun 2014 mencapai Rp. 170.537.384. Tabel Zakat Pengurus Karyawan
300,000,000 250,000,000 200,000,000 150,000,000 100,000,000 50,000,000 0 2012
2013
2014
4. Zakat Pembiayaan Nasabah Banyak hal yang didapat dari BPRS Amanah Ummah termasuk zakat pembiayaan yang didapat dari zakat nasabah yang ada di amanah ummah. Zakat ini diminta dari semua nasabah sesuai akad dan perjanjian antara pihak Bank dan pihak nasabah. Zakat pembiayaan ini hampir sama dengan zakat pengurus karyawan jika dilihat dari naik turunnya pemasukan dari tahun 2012 sampai
2014.
Dari
tahun
2012
BPRS
48
AmanahUmmahberhasilmengumpulkandananyasebesarRp. 195..100.035, tahun 2013 Rp. 182.694.538 dantahun 2014 sebesarRp. 194.441.775. Tabel Zakat PembiayaanNasabah :
7 6 5 4 3 2 1 0 2012
2013
2013
C. EvaluasiStrategi Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah. Proses manajemen strategis amanah ummah menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai konsekwensi yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya.Oleh karena itu
49
banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat penting untuk kehidupan organisasi. Evaluasi yang tepat waktu dapat memperingatkan manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum menjadi kritis. BPRS Amanah Ummah termasuk lembaga yang mempunyai strategi untuk mengevaluasi kinerja para karyawan dalam memenej suatu proses kerja dan tepat saat mengambil sebuah keputusan. Dari evaluasi ini terdapat kelemahan dan kelebihan tersendiri. Dapat kita lihat didalam penghimpunan zakat di BPRS Amanah Ummah.
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan
pada
bab
sebelumnya, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut : BPRS
Amanah
Ummah
memiliki
tiga
strategi
dalam
penghimpunan dana zakatnya, diantaranya adalah formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Secara teknis strategi ini memiliki cara tersendiri dalam penghimpunannya karena cara ini sangat memiliki peranan yang penting. Strategi juga sangat terkait dalam menentukan bagaimana suatu organisasi menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekeliling, terutama pada pesaingnya. Strategi juga akan berfungsi untuk mengarahkan tingkah laku organisasi dalam lingkungannya, pemilihan strategi tentu mencerminkan bagaimana rencana memadukan kekuatan, kelemahan organisasi, kesempatan dan hambatan yang terdapat dalam lingkungannya.
50
51
B. SARAN Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka penulis memberikan saran dalam upaya peningkatan penghimpunan dan penyaluran dana zakat pada BPRS Amanah Ummah, yaitu : 1.
Menambah jumlah pengurus agar pekerjaannya lebih maksimal dan tidak ada yang berperan ganda
2.
Meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat dalam penghimpunan dana dan menjelaskan betapa pentingnya berzakat.
3.
Meningkatkan kerjasama dengan instansi atau lembaga agar bisa menambah jumlah muzaki.
4.
Meningkatkan
kualitas
penyaluran
atau
pendayagunaan zakat agar lebih bermanfaat.
pendistribusian
dan
DAFTAR PUSTAKA Abdullah Amrin, Strategi Pemasaran Asuransi Syariah, ( Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2007 ) April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Jakarta: TERAS, 2009) Ari Kunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis ( Jakarta : Rineka Cipta, 2005) David Faulkner dan Gerry Johnson, Seri Strategi Manajement, Ter. Dari Strategic Manajement The Challenge Of Strategic Management, oleh Elex Media (Jakarta, PT. Elex Media Komputindo, 1992) Eri Sudewo, Manajemen Zakat : Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar, (Jakarta : IMZ, 2004) Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, Ter. Dari Strategic Manajement (Jakarta: Prenhalindo, 2002) Hasan Alwi, dkk., Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, (jakarta: Balai Pustaka, 2005) Hasil Wawancara Dengan Ibu Dian Muslihah, (Staf Umum Personalia). Bogor, 23 Juli 2014 Hendrawan Supratikno, Advanced Strategic Manajement: Bact To Basic Approach (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2003) Lexy Meleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2002) Lidwa Pusaka i-software, Kitab 9 Imam Hadits, Hadits No 1308 Manajemen Pengelolaan Zakat, Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama RI 2009 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, ( Gema Insani Press, 2001) Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Praktek, (Jakarta : Gema Insani Press, 2001) Nurul Isnaini Lutfiana, ( Malang, 2009) Stainer, George dan John Miller, ManajemenStrategi, Jakarta :Erlangga, 2008) Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Ilustrasi,(Yogyakarta: Ekonesia, 2003)
Syariah
Deskriptif
dan
Sudirman, Zakat Dalam Puasaran Arus Modernitas, (Malang: UIN Malang Press, 2007)
Syahid Muhammad Baqir Ash-shadr, Keunggulan Ekonomi Islam, Ter. Dari Islam and Schools of Economics, oleh M. Hashem (Jakarta : Pustaka Zahra, 2002) www.zakatsedekah.com, Edisi Senin, 13 Agustus 2012 Id.m.wikipedia.org/wiki/Deposito 01 September 2014
PEMBAGIAN ZAKAT DI MASJID AT-TAQWA PADA BULAN RAMADHAN 2014
WAWANCARA DI BPRS AMANAH UMMAH LEUWILIANG