perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI E-LIBRARY
DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011
SKRIPSI
Oleh : SEPTIAN DWI RAHARJO K7407132
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI E-LIBRARY DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011
Oleh : SEPTIAN DWI RAHARJO K7407132
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Septian Dwi Raharjo. K7407132. ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI E-LIBRARY DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap penggunaan e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2011. 2) Mengetahui pengaruh kealitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan terhadap kepuasan pemakai e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2011. 3) Mengetahui pengaruh penggunaan e-library dan kepuasan pemakai e-library terhadap kesuksesan e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan e-library. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan (SEM). Teknik pengambilan sampel yang
Structural Equation Modeling
digunakan adalah accidental sampling dikolaborasikan dengan cluster sampling. Untuk memenuhi asumsi kecukupan sampel dalam analisis SEM, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 170. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kuesioner dengan skala likert. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dengan memberikan angket kepada responden. Uji prasyarat analisis SEM yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: uji asumsi kecukupan sampel, uji normalitas dan evaluasi outlier. Uji kebaikan model digunakan alat uji absolute fit indices, incremental fit indices dan parsimony fit indices. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis koefisien jalur untuk mengetahui hubungan antar variabel penelitian. Berdasarkan hasil analisis SEM dapat disimpulkan: 1) Kesuksesan elibrary di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan oleh faktor penggunaan dan kepuasan pemakai. Variabel penggunaan menentukan secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan e-library sebesar 0,046, variabel kepuasan pemakai menentukan secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan e-library
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebesar 0,001. 2) Penggunaan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan oleh faktor kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan. Variabel kualitas sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem sebesar 0,009, variabel kualitas informasi menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan e-library sebesar 0,001, variabel kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan elibrary sebesar 0,001. 3) Kepuasan pemakai e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan oleh kualitas sistem, kualitas informasi kualitas layanan dan penggunaan. Variabel kualitas sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna sebesar 0,001, variabel kualitas informasi menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna sebesar 0,002, variabel kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna sebesar 0,044, dan variabel penggunaan menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna sebesar 0,001.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Septian Dwi Raharjo. K740&132. THE ANALYSIS SUCCESS INFORMATION SYSTEM OF E-LIBRARY AT SEBELAS MARET UNIVERSITY OF SURAKARTA IN 2011. Thesis.Surakarta: Teacher Training and Educational Faculty, Sebelas Maret University of Surakarta, Juli 2011. The aims of the research are as follow, 1) To know the system quality, the information quality, and the service quality influence e-library use at Sebelas Maret University of Surakarta in 2011. 2) To know if the system quality, the information quality, the service quality and use influence e-library user satisfaction at Sebelas Maret University of Surakarta in 2011. 3) To know if the use and the user satisfaction determining the success of e-library at Sebelas Maret University of Surakarta in 2011. The research used descriptive-quantitative method. The population of the research was the whole students of Sebelas Maret University of Surakarta using e-library. The data analysis technique which was used was Structural Equation Modelling (SEM). The taking sample technique which was used was accidental sampling in collaboration with cluster sampling. For fulfilling the asumtion of adequacying sample in SEM analysis, the number of sample were 170. The techniques for collecting data were questionare and likert scale. The data used in the research was primary data that was gained by giving questionare to the respondends. The pre-requirment test of SEM analysis which was used in the research included: the asumtion of adequacying sample test, the normality test, and
the outlier evaluation. The good model test used the
equipment of absolute fit indices, incremental fit indices and parsimony fit indices test. The hypotesis examine in the research used the coefficient-line analysis for knowing the relationship inter the research variable. According to the result of SEM analysis, it can be concluded that: 1) The variable of use had positive and significant effect in the advantages reached 0,046; the variable of the user satisfaction had positive and significant effect for the advantages reached 0,001. 2) the variable of system quality had positive and significant effect for the use reached 0,009, the variable of information quality had positive and significant effect for the use reached 0,001, the variable of service
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
quality had positive and significant effect for the use reached 0,001. 3) The variable of system quality had positive and significant effect for the user satisfaction reached 0,001, the variable of information quality had positive and significant effect for the user satisfaction reached 0,002, the variable of service quality had positive and significant effect for the user satisfaction reached 0,044, the variable of use had positive and significant effect for the user satisfaction reached 0,001.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
“Dan carilah apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akherat, dan jangan kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” ( Al-Qashash: 77 )
“Orang sukses akan memetik manfaat dari kesalahannya dan mencoba lagi dengan cara lain” (Dale Carnegy) “Jangan pernah takut untuk mencoba, karena segala sesuatu hal berawal dari mencoba sampai akhirnya anda sendiri yang menilai apakah anda sudah mampu dalam bidang tersebut atau belum.” (Mario Teguh)
“Tidak ada yang tidak mungkin dalam memulai sesuatu yang baru, yang ada hanya kesulitan dan dimana ada kemauan, kesulitan akan menjadi kemudahan.” (Penulis)
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih dan terima kasih penulis kepada: Allah SWT yang selalu memberikan kekuatan pada setiap hambanya yang berusaha dan berdoa Bapak dan Ibu tersayang yang selalu mendoakan agar menjadi anak yang sholeh untuk selalu berbakti kepada orang tua dan keluarga. Kakakku Mas Wawan yang selalu mensuport dan selalu mendukungku baik moral maupun material. Adik-adikku Kiki, Aris, Ayu yang sama-sama berjuang untuk hidup yang lebih baik. Taufik, Sakim, Dhanar, Tri, Supra, Ribut yang selalu memberi bantuan, Dadang, Heri yang masih menjaga tali silaturahhim. Teman-teman PTN angkatan 2007 Almamater UNS
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur atas segala rahmat dan hidayah-Nya, Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: ”ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI
E-LIBRARY
DI
UNIVERSITAS
SEBELAS
MARET
SURAKARTA TAHUN 2011”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga. Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari peran serta dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi. 2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin menyusun skripsi. 3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin menyusun skripsi. 4. Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan ijin menyusun skripsi 5. Salman Alfarisy Totalia, S.Pd. M.Si. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan. 6. Drs. Sunarto, M.M. selaku Pembimbing I yang penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. M. Sabandi, SE, M.Si selaku pembimbing II yang telah membimbing dan mengarahkan peneliti sehingga memperlancar penyusunan skripsi. 8. Drs. Widodo, M.Soc. Sc. selaku Kepala Perpustakan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian di Perpustakaan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan informasi-informasi yang sangat berguna dalam penulisan skripsi ini dan bersedia meluangkan waktunya sebagai responden. 10. Semua pihak yang telah memberikan semangat, dukungan dan bantuan yang tidak
dapat disebutkan
satu
persatu
yang telah
mambantu
dalam
menyelesaikan penyusunan skripsi. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan bagi peneliti. Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2011
Peneliti
commit to user xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN .....................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
iv
HALAMAN ABSTRAK ......................................................................
v
HALAMAN MOTTO ..........................................................................
xi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...........................................................
x
KATA PENGANTAR ...........................................................................
xi
DAFTAR ISI ........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ...........................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .........................................................................
7
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................
9
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................
9
1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa Perpustakaan......................
9
2. Tinjauan Tentang E-Library.....................................................
14
3. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi......................
19
B. Hasil Penelitian yang Relevan........................................................
27
C. Kerangka Berpikir ..........................................................................
27
D. Hipotesis Penelitian........................................................................
29
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................
30
A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................
30
B. Populasi dan Sampel ......................................................................
31
C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
32
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
D. Rancangan Penelitian .....................................................................
37
E. Teknik Analisis Data .....................................................................
39
BAB IV HASIL PENELITIAN………………….………..……………
48
A. Deskripsi Data.....................................................…………………
48
B. Uji Persyaratan Analisis..................................................................
51
C. PengujianHipotesis.........................................................................
62
D. Pembahasan Hasil Analisis Data....................................................
72
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................
76
A. Simpulan ........................................................................................
76
B. Implikasi ........................................................................................
77
C. Saran ..............................................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
80
LAMPIRAN
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1. Peringkat webometrics UNS ………………………………………………. 4 2. Statistik pengunjung digilib.uns.ac.id. .……………………………………. 4 3. Waktu Penelitian ………………………………………………….………. 30 4. Goodness-of-fit……………………………………………………….……. 47 5. Hasil Pengumpulan Data……………………………………….………….. 48 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin……………………….. 49 7. Karakteristik responden berdasarkan Fakultas …………................…….. 50 8. Standardized Regression Weights KS……………………………………... 52 9. Standardized Regression Weights KI…………………………………....... 53 10. Standardized Regression Weights KL……………………………………... 54 11. Standardized Regression Weights P……………………………………….. 55 12. Standardized Regression Weights KP……………………………….…….. 56 13. Standardized Regression Weights NB…………………………………….. 58 14. Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian………………..……… 59 15. Hasil Uji Normalitas…………………………………………….….……… 60 16. Hasil Pengujian Outlier…………………………………………….……… 62 17. Goodness-of-fit-index……………………………………………….…….. 64 18. Goodness-of-fit-index setelah dihapus yang tidak valid………….………. 66 19. Perbandingan goodness-of-fit-index……………………………………… 67 20. Regression Weights………………………………………………….……. 69 21. Standardized Regression Weights…………………………….…………… 70
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Model kesuksesan sistem informasi Delone & McLean………………..
20
2. Model kesuksesan sistem informasi D&M yang telah diperbarui………
22
3. Kerangka Berpikir……………………………………………………….
28
4. Path diagram Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M……………… 41 5. Measurement model variabel Kualitas Sistem ……………………….… 42 6. Structural model …………………………………………………………. 42 7. Konstruk Kualitas Sistem………………………………………………..
51
8. Konstruk Kualitas Informasi……………………………………………..
53
9. Konstruk Kualitas Layanan………………………………………………
54
10. Konstruk Penggunaan Sistem……………………………………………
55
11. Konstruk Kepuasan Pemakai…………………………………………….
56
12. Konstruk Manfaat Bersih………………………………………………..
57
13. Model e-library…………………………………………………………
63
14. Model e-library setelah dihapus yang tidak valid……………………...
65
15. Hasil analisis data……………………………………………………….
68
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Matriks Kuisioner
Lampiran 2
Surat Pengantar
Lampiran 3
Daftar Pertanyaan
Lampiran 4
Tabulasi Data Try Out
Lampiran 5
Uji Validitas
Lampiran 6
Uji Reliabilitas
Lampiran 7
Matriks Kuisioner Penelitian
Lampiran 8
Daftar Pertanyaan Penelitian
Lampiran 9
Tabulasi Data Penelitian
Lampiran 10
Uji Validitas Konstruk
Lampiran 11
Uji Reliabilitas Penelitian
Lampiran 12
Evaluasi Outlier
Lampiran 13
Model E-Library Setelah Evaluasi Outlier
Lampiran 14
Model E-Library Setelah Hapus Yang Tidak Valid
Lampiran 15
Hasil Uji Normalitas
Lampiran 16
Surat Permohonan Ijin
commit to user xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat dan selalu menciptakan manfaat baru, menjadikan sebuah kemudahan bagi peradaban umat manusia. Integrasi teknologi informasi ke dalam dunia pendidikan telah menciptakan pengaruh besar. Memanfaatkan kecanggihan teknologi, informasi, mutu dan efisiensi, dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu produk integrasi teknologi informasi dalam bidang pendidikan adalah e-library atau perpustakaan elektronik yang sekarang dikenal dengan sebutan
perpustakaan
digital.
Sismanto
(2008)
mengungkapkan
bahwa
perpustakaan digital ini digagas oleh Kantor Kementerian Riset dan Teknologi dengan program perpustakaan digital yang diarahkan memberi kemudahan akses dokumentasi data ilmiah dan teknologi dalam bentuk digital secara terpadu dan lebih dinamis. Upaya ini dilaksanakan untuk mendokumentasikan berbagai produk intelektual seperti skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, dan juga publikasi kebijakan. Impian tentang kehidupan ilmiah dalam dunia digital ini sudah lama muncul. Sejak dahulu sudah ada orang-orang yang miliki visi dan bayangan masa depan tentang sebuah dunia yang akademik dan ilmiah yang serba digital. Menurut Tedd dan Large dalam Pendit, Putu Laxman (2007: 17), “setidaknya ada empat tokoh dari dunia perpustakaan dan informatika yang merupakan pionir bagi impian-impian digital. Mereka adalah Vannevar Bush, Doughlas Engelbart, Ted Nelson, dan Tim Berners-Lee”. Dari empat orang yang telah disebutkan sebelumnya, dapat ditambahkan lagi nama J.C.R. Licklider. Pada tahun 1960an Licklider sudah mempelajari bagaimana teknologi komputer akan megubah perpustakaan. Dia pun menulis sebuah buku yang berjudul Libraries of the Future pada tahun 1965. Pada waktu itu, komputer sudah mulai memasuki masa perkembangan awal yang pesat. Di dalam bukunya, Licklider mengajukan beberapa ramalan tentang kondisi
commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 2
perpustakaan 30 tahun setelah buku itu terbit. Apa yang ditulisnya ternyata akurat, karena kini kita mengenal perpustakaan digital sebagaimana yang dia bayangkan di tahun 60an itu, walaupun dia tidak mengangka komputer akan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perpustakaan
digital
secara
ekonomis
lebih
menguntungkan
dibandingkan dengan perpustakaan tradisional. Chapman dan Kenney (dalam Sismanto, 2008), mengemukakan empat alasan yaitu: institusi dapat berbagi koleksi digital, koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal, penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik, dan nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya berkaitan dengan pemeliharaan dan penyampaiannya. Perbedaan perpustakaan biasa dengan perpustakaan digital terlihat pada keberadaan koleksi. Koleksi digital tidak harus berada di sebuah tempat fisik, sedangkan koleksi biasa terletak pada sebuah tempat yang menetap, yaitu perpustakaan. Perbedaan kedua terlihat dari konsepnya. Konsep perpustakaan digital identik dengan internet atau kompoter, sedangkan konsep perpustakaan biasa adalah buku-buku yang terletak pada suatu tempat. Perbedaan ketiga, perpustakaan digital bisa dinikmati pengguna dimana saja dan kapan saja, sedangkan
pada
perpustakaan
biasa,
pengguna
hanya
bisa
menikmati
perpustakaan dengan jam-jam yang telah diatur oleh kebijakan organisasi perpusakaan. Usaha untuk mewujudkan e-library yang ideal bukanlah pekerjaan mudah, karena pemanfaatan teknologi baru di perpustakaan bukanlah sekedar mengganti buku dengan komputer. Selain itu, biaya yang diperlukannya pun sangat besar. Maka muncul semacam kehati-hatian dalam program-program pengembangan perpustakaan elektronik atau digital, mengingat dana dan sumberdaya yang sudah diinvestasikan untuk sumberdaya non-digital juga sudah sangat besar. Apabila proyek perpustakaan digital sampai melebihi dana yang selama ini dihabiskan untuk perpustakaan konvensional, maka manfaat perpustakaan digital seharusnya jauh lebih tinggi dibandingkan perpustakaan konvensional. Pada kenyataannya, manfaat perpustakaan konvensional tidak dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 3
terhapus sama sekali, seberapa pun maju teknologi informasi yang deterapkan di sebuah mayarakat. Tujuan utama perpustakaan digital adalah mempermudah pengaturan dan penyimpanan dokumen atau data skripsi penelitian serta menyediakan akses bebas dan terbatas atas sumber-sumber pengetahuan. Perpustakaan merupakan lembaga edukatif, informatif, preservatif dan rekreatif yang diterjemahkan sebagai bagian aktivitas ilmiah, tempat penelitian, tempat pencarian data maupun informasi yang otentik, tempat menyimpan, tempat penyelenggaraan seminar dan diskusi ilmiah, tempat rekreasi edukatif, dan kontemplatif bagi masyarakat luas. Maka perlu didukung dengan sistem teknologi informasi masa kini dan masa yang akan datang yang sesuai dengan kebutuhan untuk mengakomodir aktivitas tersebut, sehingga informasi dari seluruh koleksi yang ada dapat diakses oleh berbagai pihak yang membutuhkannya dari dalam maupun luar negeri. Banyak manfaat yang diberikan melalui sistem informasi, namun terdapat pula beberapa hambatan yang dihadapi pengguna perpustakaan digital. Bila para pengguna sistem tidak bersedia untuk menerima sistem informasi tersebut, sistem tersebut tidak akan memberikan manfaat penuh bagi suatu organisasi. Dengan demikian, penggunaan suatu sistem dapat merupakan suatu indikator keberhasilan sistem informasi. Oleh karena itu, merupakan suatu hal yang penting untuk mengevaluasi bagaimana efektivitas dan efisiensi dari sistem informasi tersebut. Universitas Sebelas Maret memiliki perpustakaan digital yang dapat menyimpan koleksi dokumen, data maupun skripsi sebagai acuan untuk menulis karya ilmiah. Civitas akademia UNS sendiri sebagian besar sudah mengetahui keberadaan dari digilib.uns.ac.id tersebut dan dengan mudah dapat diakses melalui internet. Internet pun dapat dengan mudah diakses melalui area hotspot yang telah dibangun di berbagai titik wilayah universitas sebagai akselerasi UNS menuju World Class University. Melihat peringkat webometrics UNS yang naik pesat pada posisi 2.159 (Januari 2009), dari posisi 4.685 (Juli 2008) dunia dan sekarang bahkan sudah menduduki peringkat 1253 dunia merupakan suatu presatasi tersendiri. Hal ini
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 4
tidak terlepas dari peran perpustakaan, dimana keberadaan Perpustakaan Perguruan Tinggi sebagai suatu lembaga edukatif wajib menyebarkan informasi (educatif content) secara tepat dan cepat. Pada Mei - Juni 2009 UPT Perpustakaan UNS melakukan kegiatan redesign dan rebranding digilib.uns.ac.id dengan tujuan memaksimalkan Search Engine Optimation (SEO) agar keseluruahn content dapat terindex oleh search engine seperti google.com, yahoo.com, dan masih banyak lagi. Melalui kegiatan ini diharapkan pengunjung digilib.uns.ac.id dapat meningkat dan berpengaruh terhadap kuantitas visibility maupun size dalam penilaian webomatrics. Dari tahun ke tahun peringkat webometrics website UNS selalu naik. Berikut adalah data peringkat UNS versi webometrics: Tabel1. Peringkat webometrics UNS. Periode
Size
Visibility
Rich Files
Scholar
Ranking
Juli 2008
2993
5851
4501
5693
4681
Januari 2009
1540
2227
3188
4099
2159
Juli 2009
1237
932
2882
3793
1617
Januari 2010
1336
1224
3070
2479
1585
Juli 2010
1408
1472
1736
2346
1520
Januari 2011
875
1621
1509
1628
1253
Dari hasil perankingan webometrics terakhir untuk bulan Januari 2011 UNS menempati ranking 1253 dunia. Sementara untuk pengunjung situs digilib.uns.ac.id sendiri yaitu: Tabel 2. Statistik pengunjung digilib.uns.ac.id.
No. Nama
Status
Jumlah Login
1 Lasyana wahab
Dosen UNS
323
2 Santi Rahayu
Mahasiswa UNS
285
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 5
3 Ir. Samanhudi, MSi
Dosen UNS
278
4 Iwan Susanto
Mahasiswa UNS
233
5 Annisa Nur Putri
Karyawan Luar UNS
230
6 Mochamad Adrianto
Mahasiswa UNS
213
7 Dwi Hartanto
Mahasiswa UNS
191
8 Surya Sejahtera
Mahasiswa Luar UNS
187
9 PartTime Perpustakaan Karyawan UNS
179
10 Edi Hartato
146
Mahasiswa UNS
Meskipun demikian, banyak mahasiswa yang belum mengetahui keberadaan digilib.uns.ac.id, bahkan beberapa mahasiswa hingga lulus kuliah pun belum pernah menggunakan situs tersebut. Fenomena seperti ini menimbulkan pertanyaan apakah fasilitas yang diberikan dari UPT Perpustakan UNS tersebut sudah memberikan manfaat atau masih banyak kekurangan yang harus diberikan dalam pelayanannya. Perangkat
lunak
yang
digunakan
untuk
membangun
situs
digilib.uns.ac.id adalah perangkat lunak Open Source yang dapat diambil secara gratis dari internet. Perangkat-perangkat lunak tersebut diantaranya adalah FreeBSD 5.1, Apache, Web Server, PHP, dan MySQL. Studi ini diarahkan untuk mengukur tingkat kesuksesan e-library dalam memberikan sistem informasi untuk meningkatkan kinerja mahasiswa, dosen, karyawan maupun masyarakat luas. Melalui studi ini diharapkan agar faktorfaktor yang mempengaruhi kesuksesan teknologi sistem informasi dapat diketahui. Secara spesifik objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesuksesan sistem informasi e-library Universitas Sebelas Maret. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: “ANALISIS KESUKSESAN SISTEM INFORMASI E-LIBRARY DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 6
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu: 1. Apakah kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), dan kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap penggunaan (use) e-library? 2. Apakah kualitas sistem (system quality), kualitas informasi (information quality), dan kualitas layanan (service quality) berpengaruh terhadap kepuasan pemakai (user satisfaction) e-library? 3. Apakah penggunaan (use) dan kepuasan pemakai (user satisfaction) berpengaruh terhadap kesuksesan e-library atau net benefit? C. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan termasuk penelitian pada dasarnya selalu mempunyai maksud dan tujuan tertentu yang dijadikan pedoman dan arahan. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 58) “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”. Oleh karena itu dalam penelitian ini terdapat tujuan penelitian yang ingin dicapai. Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan maka tujuan masalah adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap penggunaan e-library. 2. Mengetahui pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan terhadap kepuasan pemakai e-library. 3. Mengetahui pengaruh penggunaan e-library dan kepuasan pemakai e-library terhadap kesuksesan e-library.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis a. Bagi ilmu pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknologi informasi yang disajikan dalam e-library yang diantaranya adalah sebagai berikut: 1) Pembangunan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembangunan
terutama bagi
Universitas Sebelas Maret. Dalam hal ini informasi, sistem, dan pelayanan yang diberikan dapat mempermudah mahasiswa untuk mengakses sehingga dapat menambah pengetahuan. 2) Pengembangan IPTEK Karena tema dalam penelitian ini masih sangat sedikit, maka dapat menambah liteatur yang digunakan dalam penulisan penelitian ini. Dalam ukuran-ukuran yang digunakan tidak hanya model kesuksesan dari DeLone dan McLean saja tetapi ada literatur lain seperti modifikasi model dari Vikram Raj Vidya Sagar yang mengembangkan beberapa model terdahulu dalam penelitian e-library. b. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti di bidang teknologi inforrmasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan e-library. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi organisasi khususnya mahasiswa, dosen, dan karyawan Universitas Sebelas Maret untuk meningkatkan kinerja sebagai bagian dari organisasi Universitas Sebelas Maret melalui sistem informasi e-library UNS. Dengan bertambahnya pengguna e-library UNS karena sistem yang mudah digunakan, maka dapat menambah volume file dan jumlah tulisan atau karya ilmiah yang meningkatkan peringkat webomatric UNS di dunia. Dengan demikian diharapkan universitas dapat menyesuaikan standar sistem e-library
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 8
yang digunakan sehingga dapat lebih memudahkan dan memberikan manfaat dalam penyaluran atau transfer pengetahuan yang efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan keunggulan kompetitif bagi perguruan tinggi yang bersangkutan dibidang inovasi proses pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Pemasaran Jasa Perpustakaan a. Pengertian Pemasaran Selama ini, istilah pemasaran sering kali dirancukan dengan penjualan dan periklanan. Contoh yang paling jelas dapat dijumpai pada departemen pemasaran yang ada di banyak di perusahaan. Padahal, pengertian pemasaran sesungguhnya jauh lebih luas dibandingkan penjualan maupun periklanan. Pengertian pemasaran, menurut Kotler dalam Fandy Tjiptono, Chandra, dan Dadi (2008:2) yaitu ”pemasaran terdiri atas semua aktivitas yang dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan konsumen”. Pemasaran adalah suatu usaha menawarkan dan mendekatkan produk kepada konsumen yang terjadi berdasarkan asas pertukaran. Pemasaran umumnya berkaitan erat dengan produk nyata seperti barang dan bersifat profit oriented. Pemasaran tidak terbatas pada dunia bisnis saja, namun juga penting bagi lembaga, instansi, atau organisasi yang bersifat non-profit oriented termasuk perpustakaan. Pemasaran di perpustakaan tidak memasarkan produk barang, tapi produk jasa informasi guna kepentingan pemakai. Agar perpustakaan dapat optimal dalam layanannya bagi pemakai, perlu kiat-kiat tertentu yang berkaitan dengan pemasaran jasa informasi. Dengan demikian bentuk layanan jasa dan tugas layanan yang diberikan dapat terorganisasi dengan baik. Membicarakan pemasaran informasi, terlebih dulu harus kita ketahui batasan pemasaran. Ada beberapa pendapat mengenai hakekat pemasaran. Kotler dalam Elisha (2006) dalam Principles of Marketing mengungkapkan bahwa pemasaran adalah suatu orientasi pengelolaan yang menganut pandangan bahwa tugas atau kunci organisasi adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi sasaran dengan tujuan memberikan kepuasan yang diinginkan.
commit to user 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 10
b. Pemasaran Jasa Informasi Perpustakaan Menurut Kotler dalam Elisha (2006), pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan serta keinginan konsumen, atau menawarkan keuntungan yang bisa dirasakan oleh konsumen melalui proses pertukaran. Pertukaran adalah prinsip dasar pemasaran. Pemasaran sangat relevan dengan masalah-masalah dan tantangan-tantangan organisasi nir-laba. Kehidupan semua organisasi tergantung pada hubungan pertukaran untuk memperoleh sumberdaya yang diperlukan, kemudian mengubah sumberdaya itu menjadi produk dan jasa dan mendistribusikannya secara efisien kepada pasar target. Ada perbedaan dasar dalam fungsi pemasaran pada perusahaan dan organisasi nir-laba. Perbedaan nyata terletak pada sumber dana dan dampaknya terhadap organisasi. Perusahaan memperoleh modal utamanya dari investor dan pemodal. Jika perusahaan telah berjalan, dana operasional perusahaan terutama diperoleh dari hasil penjualan produk, jasa atau yang dihasilkan oleh perusahaan itu. Dalam hal ini perusahaan hanya menghadapi satu unsur pokok yaitu konsumen. Jika produk jasa yang dihasilkan perusahaan dapat memuaskan konsumennya, maka transaksi akan terjadi dan perusahaan mempunyai dana untuk melanjutkan aktivitasnya. Sebaliknya, organisasi nir-laba memperoleh dana dari donor atau lembaga induknya. Dengan anggaran yang diperolehnya itu, organisasi menghasilkan produk atau jasa yang kemudian ditawarkan kepada konsumennya. Berbeda dengan perusahaan, apabila produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi nir-laba itu ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, pihak donor masih mungkin akan memberikan dana lagi, apalagi kalau pihak donor masih menganggap organisasi itu baik. Sebaliknya juga mungkin terjadi, meskipun produk dan jasa yang dihasilkan itu sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, belum menjamin bahwa anggaran dari donor untuk organisasi nir-laba itu akan ditingkatkan. Perpustakaan adalah organisasi yang dibentuk untuk melayani kebutuhan informasi sekelompok yang telah ditentukan. Konsep pertukaran berlaku untuk perpustakaan. Dengan dukungan dana yang diberikan oleh perguruan tinggi,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 11
perpustakaan menyediakan koleksi dan jasa layanan yang kemudian ditawarkan kepada civitas akademia. Perpustakaan menerima anggaran dari lembaga induknya yang sebagian besar berasal dari biaya pendidikan yang diterima dari para mahasiswa. Penting bagi perpustakaan menetapkan tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran setiap program yang akan diselenggarakan. Tujuan dan sasaran itu harus berorientasi kepada pengguna, untuk itu masukan-masukan dari mahasiswa, dosen maupun karyawan harus dipertimbangkan dalam menetapkan sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan itu. c. Strategi Pemasaran Perpustakaan Menurut Elisa (2006), struktur pemasaran dalam suatu organisasi terdiri dari sederet panjang keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan yang dapat dibedakan kedalam dua kelompok, yaitu kelompok analisis pemasaran dan kelompok bauran pemasaran atau marketing mix. 1) Analisis Pemasaran Analisis pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh organisasi untuk memperoleh informasi guna menganalisa keputusan-keputusan mengenai struktur khusus program pemasaran, sehingga tercipta pemasaran yang efektif. Yang terpenting dari analisa pasar adalah membagi pasar ke dalam segmen-segmen yang relatif homogen, yaitu memiliki keutuhan, keinginan dan sifat yang sama. Perpustakaan perguruan tinggi sebetulnya sudah bisa membuat segmen pasar berdasarkan status, misalnya tingkat sarjana, pascasarjana, dosen, pegawai, dan sebagainya atau berdasarkan kegiatan fungsional pengguna, misalnya: pendidikan, penelitian, administrasi dan sebagainya atau berdasarkan disiplin ilmu yang digeluti. 2) Bauran Pemasaran Bauran pemasaran atau marketing mix adalah seperangkat pemasaran yang dapat dikendalikan oleh organisasi. Organisasi memanfaatkan bauran untuk mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 12
oleh organisasi itu. Menurut Stanton dalam Elisha (2006), unsur-unsur bauran pemasaran adalah: (1) Perancangan produk atau jasa, (2) Penetapan harga, (3) Distribusi, (4) Komunikasi promosi, (5) Orang atau staf, (6) Penampilan fisik, dan (7) Proses. Ketujuh bauran pemasaran di atas harus dipandang sebagai satu kesatuan integral dan tidak dapat diperlakukan secara terpisah-pisah. Menjadi tugas utama manajer pemasaranlah untuk memadukan elemen-elemen bauran pemasaran ini sedemikian rupa sehingga produk dan jasa yang ditawarkan dapat memenuhi kebutuhan pasar target tertentu. Penjelasan untuk setiap unsur bauran pemasaran dalam hubungannya dengan perpustakaan adalah sebagai berikut: a. Perancangan produk atau jasa Perancangan produk atau jasa berkaitan dengan penentuan jenis-jenis produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar target untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan konsumen. Penentuan produk dan jasa ini penting untuk perpustakaan karena akan menjelaskan bagaimana informasi yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna akan dipenuhi. Produk dan jasa yang disediakan dan diberikan perpustakaan misalnya: koleksi perpustakaan, peminjaman, perujukan, bantuan
kepada
pengguna
dan
lain-lain.
Perpustakaan
harus
mendaftarkan semua produk dan jasanya agar sesuai dengan sebanyak mungkin segmen pasar yang diinginkan. b. Penentuan harga atau pricing Penentuan harga merupakan unsur kedua bauran pemasaran. Dalam unsur ini tercakup terutama keputusan-keputusan tentang:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 13
(1) Penentuan biaya produksi yang harus ditanggung organisasi untuk menghasilkan produk atau jasa. (2) Penentuan harga pertukaran antara organisasi dan konsumen untuk produk dan jasa yang ditawarkan. Secara tradisional, perpustakaan selalu memberikan produk atau jasa kepada pengguna secara cuma-cuma. Tetapi, dengan tersedianya jasajasa khusus dengan teknologi tinggi dan mahal biayanya, telah mulai banyak produk dan jasa perpustakaan yang harus dibayar langsung oleh pengguna salah satunya perpustakaan digital yang dalam penggunaannya melalui internet. Kecenderungan ini mulai meningkat dengan bertambah besarnya otonomi yang diberikan oleh pemerintah kepada perguruan tinggi. Meskipun demikian, harga produk dan jasa yang ditetapkan oleh perpustakaan beragam. Ada yang menetapkan sama dengan biaya produksi, atau sebagian biaya produksi ditanggung oleh perpustakaan dan sebagian lainnya oleh pengguna, atau ada juga yang menambahkan sedikit keuntungan sehingga harga yang ditetapkan diatas biaya produksi. c. Produksi Unsur ini mencakup keputusan-keputusan mengenai proses perjalanan produk dari tangan organisasi sampai kepada konsumen. Masalahmasalah utama biasanya menyangkut penetapan tempat penyimpanan yang memuaskan, sistem distribusi, dan sistem pengiriman dan penyebarluasan. Hal-hal itu dirancang demi kesenangan dan keuntungan konsumen, akan tetapi tetap dijaga agar masih dalam batas-batas biaya yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam bidang perpustakaan, unsur ketiga bauran pemasaran ini dapat berarti penyebarluasan dari atau jalur ke produk dan jasa informasi perpustakaan. Kesenangan dan kepraktisan bagi pengguna penting untuk menjadi bahan pertimbangan. d. Penampilan fisik Fitur yang menarik dan mudah dipahami dalam informasi perpustakaan digital mengesankan efisien dan stabilitas organisasi serta merupakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 14
penghargaan kepada konsumen. Dalam hal ini banyak perpustakaan masih harus bekerja keras. e. Proses Pada industri manufacturing, proses “tersembunyi” di pabrik dan konsumen hanya menerima hasil akhir yang merupakan luaran dari proes itu. Di dalam industri jasa, proses tidak dapat “disembunyikan” karena justru proses itulah yang dijual. Bagaimana keseluruhan sistem berlangsung, kebijakan dan prosedur yang dipilih, keleluasan yang dimiliki staf, keterlibatan konsumen dengan penyelenggaraan jasa, aliran informasi dan jasa, merupakan beberapa hal yang menentukan mutu dan kelancaran proses. f.
Staf atau orang Orang yang mengerjakan proses dan mengahasilkan performance merupakan unsur bauran pemasaran yang terpenting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari jasa yang dijual. Kegesitan, kejelian, ketelitian, keramahan dan sikap-sikap lain yang melekat pada jasa yang dijual. Kepribadian dan pelatihan bagi staf yang menyelenggarakan pelayanan kepada konsumen, karenanya sangat penting. 2. Tinjauan Tentang E-Library
a. Sejarah E-Library Koleksi digital sebuah perpustakaan diawali dengan digitalisasi isi katalog sehingga katalog dapat diakses dari jarak jauh. Isinya dapat diunduh (download) oleh pemakai atau pengguna. Sesudah isi katalog menyusul ke indeks majalah, lalu jasa pengabstrakan. Tahap berikutnya digitalisasi berubah ke koleksi majalah sehingga menghasilkan majalah dalam digital, isinya lazim dijual oleh penjaja (vendor). Tahap berikutnya, menghinggapi buku referens, sehingga banyak bentuk buku referens yang tersedia dalam bentuk digital serta dapat diakses pemakai melalui internet. Contoh yang popular adalah Wikipedia. Tahap berikutnya ialah penerbitan buku elektronik, dikenal dengan nama e-book atau e-book publishing.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 15
Banyak perpustakaan yang mengidamkan penerapan perpustakaan digital dalam pengelolaannya. Namun demikian tidak semudah yang dibayangkan. Dana yang terbatas dan SDM yang rendah menjadi faktor dominan ketidakberdayaan mewujudkan sebuah perpustakaan digital. Lepas dari semua itu, lahirnya perpustakaan digital di Indonesia ini disambut baik para pengelola informasi atau pustakawan. Kebanyakan pustakawan terbuka terhadap perubahan teknologi, tetapi juga masih mengingat fungsi tradisional mereka, yaitu membantu orang untuk mencari informasi, baik dalam
bentuk digital atau tercetak. Sosialisasi program perpustakaan digital
terhadap para anggota jaringan dan para pengguna itu penting. Dalam hal ini, perlu peningkatan kesadaran akan fungsi utama mereka, yaitu memberikan kemudahan akses pengguna terhadap informasi. Untuk mempermudah akses, pustakawan perlu mendorong pengguna perpustakaan digital untuk melek informasi (information literate). Pengguna perpustakaan yang seperti ini adalah mereka yang sadar kapan memerlukan informasi dan mampu menemukan informasi, mengevaluasinya, dan menggunakan informasi yang dibutuhkannya itu secara efektif dan beretika. Sulistyo (2002) mengatakan bahwa perpustakaan digital mulai muncul di Indonesia sekitar tahun 1992 dimulai di ITB (Institut Teknologi Bandung) yang melibatkan
berbagai komponen.
Usaha
itu kemudian
dilanjutkan
oleh
perpustakaan perguruan tinggi sehingga muncullah berbagai perpustakaan digital di Indonesia, terutama di lingkungan perpustakaan perguruan tinggi dan khusus. b. Pengertian E-Library Karena definisi yang diberikan sangat luas, maka dapat memungkinkan keanekaragaman definisi. Seperti the Digital Library Federation (DLF) memberikan
definisi
perpustakaan
elektronik
sebagai
organisasi
yang
menyediakan sumber, tersmasuk staf khusus untuk memilih, menstruktur, memberikan akses intelektual ke menafsirkan, mendistribusikan, melestarikan integritas serta menjamin persistence sepanjang waktu, menyangkut koleksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 16
digital sehingga koleksi tersebut tersedia dan dapat digunakan secara ekonomis bagi komunitas tertentu. Dengan definisi yang diberikan oleh US National Science Foundation Digital Library Initiative, maka definisi perpustakaan digital yang ditemukan itu merupakan lonceng kematian bagi definisi perpustakaan elekronik (electronic library). Perpustakaan elektronik yang mencakup informasi yang tersedia dalam bentuk analog elektronik maupun digital seperti videodisc awal. Maka sekitar tahun 1995 an, istilah perpustakaan elektronik sudah tidak ditemukan lagi dalam literatur kepustakawanan AS, diganti sepenuhnya dengan istilah perpustakaan digital atau digital library. Fransisco-Revilla et al (2001) mengatakan bahwa konsep perpustakaan digital kini semakin sering dikaitkan dengan organisasi yang mengoleksi rujukan ke sumberdaya yang berbasis web di internet, dan bukan sumberdaya itu sendiri. Perpustakaan seperti ini biasanya tidak mempunyai lokasi fisik yang dikunjungi oleh para pemakainya. Lesk dalam Laxman (2007: 29) memandang “perpustakaan digital secara sangat umum sebagai semata-mata kumpulan informasi digital yang tertata”.
Arms
dalam
Laxman
(2007)
memperluasnya
sedikit
dengan
menambahkan bahwa koleksi tersebut disediakan sebagai jasa dengan memanfaatkan jaringan informasi. Jaringan informasi dalam hal ini adalah internet. Menurut Gatot Subrata (2009), kebutuhan dalam perpustakaan digital adalah perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan komputer sebagai elemenelemen penting infrastruktur sebuah perpustakaan digital. Namun, perangkat utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital adalah komputer personal (PC), internet (inter-networking), dan world wide web (WWW). Ketiga hal tersebut memungkinkan adanya perpustakaan digital. Dengan perpustakaan digital, konsep berbagi sumber daya yang selama ini terbentur oleh berbagai hal (seperti birokrasi, politik, dan sebagainya), benarbenar bisa dilaksanakan dengan lebih mudah. Seluruh koleksi yang ada dalam perpustakaan digital bisa diakses dari komputer mana saja baik di rumah, di kantin, di taman, dan sebagainya dengan catatan terhubung dengan koneksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 17
internet. Pengguna juga tidak terbatasi oleh durasi jam kantor karena komputer menyimpanan koleksi perpustakaan digital bersifat 24 jam dan bisa diakses kapan saja. Istilah perpustakaan digital atau digital library muncul dengan semakin maraknya aplikasi TI di perpustakaan. Perpustakaan saat ini sebagian besar koleksinya dalam bentuk digital. Konsep koleksi digital tersebut berlawanan dengan koleksi perpustakaan sebelumnya, yang hanya mengenai materi tercetak kemudian menyusul materi dalam bentuk mikro, selanjutnya audio-visual. Istilah perpustakaan digital selalu dikaitkan dengan jaringan komputer lalu diasosiasikan dengan internet. Pendapat itu tidak salah tetapi tidak selalu benar, karena ada perpustakaan yang koleksinya dalam bentuk digital namun tidak selalu dapat diakses internet. Theng dalam Sulistiyo dan Basuki (2007) mengatakan bahwa hal tersebut memang ada namun lebih merupakan pengecualian. Maka tidaklah salah bila makna perpustakaan digital akan berlainan bagi orang yang berbeda-beda. Digital library atau perpustakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan obyek informasi yang mendukung akses obyek informasi tesebut melalui perangkat digital (Sismanto, 2008). Menurut Wahyu Supriyanto dan Ahmad Muhsin (2008: 31) “perputakaan digital adalah sebuah sistem yang memiliki berbagai layanan dan objek informasi yang mendukung akses objek informasi tersebut melalui perangkat digital”. Digital library menjadi trend baru dalam model layanan perpustakaan modern, apalagi perpustakaan perguruan tinggi. Hampir semua perpustakaan berlomba-lomba untuk mewujudkannya. c. Karakteristik E-Library Ketika teknologi dalam bentuk komputer dan jaringan telematika sudah semakin berkembang, maka konsep, perpustakaan digital pun semakin hebat, atau dapat dikatakan ambisius. Misalnya sebagaimana diulas Tedd dan Large dalam Putu Laxman Pendit (2007: 30), National Science Foundation mendaftar tiga karakteristik utama perpustakaan digital, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
1) Memakai teknologi yang mengintegrasikan kemampuan menciptakan, mencari, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk di dalam sebuah jaringan digital yang tersebar luas. 2) Memiliki koleksi yang mencakup data dan metadata yang saling mengaitkan berbagai data, baik di lingkungan internal maupun eksternal. 3) Merupakan kegiatan mengoleksi dan mengatur sumberdaya digital yang dikembangkan bersama-sama komunitas tersebut. Oleh sebab itu, perpustakaan digital merupakan integrasi berbagai institusi, seperti perpustakaan, museum, arsip, dan sekolah yang memilih, mengoleksi, mengelola, merawat, dan menyediakan informasi secara luas. Deskriptif tentang karakteristik terakhir, yakni yang menyebut-nyebut integrasi berbagai bentuk institusi informasi untuk melayai berbagai komunitas, merupakan salah satu deskripsi yang paling ambisius dalam konsep perpustakaan digital. Dengan menggunakan pendekatan karakteristik, Sulistyo dan Basuki (2007) mengatakan bahwa perpustakaan digital memiliki ciri-ciri sebagi berikut: 1) Perpustakaan digital bukan merupakan entitas (maujud) tunggal; 2) Perpustakaan digital mensyaratkan teknologi untuk mengaitkan sumber informasi yang banyak jenisnya; 3) Kaitan antara banyakya perpustakaan digital dengan jasa informasi bersifat transparan bagi pemakai; 4) Akses universal ke perpustakaan digital serta jasa informasi merupakan tujuan; 5) Koleksi perpustakaan digital tidak dibatasi pada jumlah dokumen; koleksinya meluas hingga ke artefak digital yang tidak dapat serta tidak akan diwakili atau didistribusikan dalam format tercetak. d. Kelebihan dan Kekurangan E-Library Chapman dan Kenney dalam Sismanto (2008), berpendapat bahwa perpustakaan digital lebih menguntungkan karena memiliki empat alasan yaitu: 1) Institusi dapat berbagi koleksi digital, 2) Koleksi digital dapat mengurangi kebutuhan terhadap bahan cetak pada tingkat lokal, 3) Penggunaannya akan meningkatkan akses elektronik, 4) Nilai jangka panjang koleksi digital akan mengurangi biaya yang berkaitan dengan pemeliharaannya dan penyampaiannya. Selain itu, Gatot Subrata (2009) mengatakan keunggulan perpustakaan digital yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
1) Long distance sercice, artinya dengan perpustakaan digital, pengguna bisa menikmati layanan sepuasnya, kapanpun dan dimanapun, 2) Akses yang mudah. Akses perpustakaan Akses pepustakaan digital lebih mudah dibanding dengan perpustakaan konvensional, karena pengguna tidak perlu dipusingkan dengan mencari di katalog dengan waktu yang lama, 3) Murah (cost efective). Perpustakan digital tidak memerlukan banyak biaya. Mendigitalkan koleksi perpustakaan lebih murah dibandingkan dengan membeli buku. 4) Mencegah duplikasi dan plagiat. Perpustakaan digital lebih aman, sehingga tidak akan mudah untuk diplagiat. Bila penyimpanan koleksi perpustakaan menggunakan format PDF, koleksi perpustakaan hanya bisa dibaca oleh pengguna, tanpa bisa mengeditnya. 5) Publikasi karya secara global. Dengan adanya perpustakaan digital, karya-karya dapat dipublikasikan secara global ke seluruh dunia dengan bantuan internet. Gatot Subrata (2009) menambahkan bahwa bukan hanya kelebihan ataupun keunggulan yang dimiliki oleh perpustakaan digital, namun perpustakaan digital juga memiliki kelemahan, yaitu: 1) Tidak semua pengarang mengizinkan karyanya didigitalkan. Pastinya, pengarang akan berpikir-pikir tentang royalti yang akan diterima bila karyanya didigitalkan. 2) Masih banyak masyarakat Indonesia yang buta akan teknologi. Apalagi, bila perpustakaan digital ini dikembangkan dalam perpustakaan di pedesaan. 3) Masih sedikit pustakawan yang belum mengerti tentang tata cara mendigitalkan perpustakaan. Itu artinya butuh sosialisasi dan penyuluhan tentang perpustakaan digital. 3. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi a. Model Dasar Kesuksesan Sistem Informasi Menurut Jogiyanto (2008: 2) “model yang baik adalah model yang lengkap tetapi sederhana”. Bedasarkan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang telah dikaji, Delone dan McLean (1992) kemudian mengembangkan suatu model parsimoni yang mereka sebut dengan nama model kesuksesan sistem informasi DeLone & McLean (D & M IS Succes Model) sebagai berikut ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
Kualitas informasi (Information quality)
Kualitas sistem (System quality)
Penggunaan (Use)
Kepuasan Pemakai (User satisfaction)
Dampak individual (Individual impact)
Dampak organisasional (Organizational Impact)
Gambar 1. Model kesuksesan sistem informasi Delone & McLean Sumber : Jogiyanto HM 2008 Model yang diusulkan ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi. Keenam elemen atau faktor atau komponen atau pengukuran dari model ini adalah: 1) Kualitas sistem (system quality) 2) Kualitas informasi (information quality) 3) Penggunaan (use) 4) Kepuasan pemakai (user satisfaction) 5) Dampak individual (individual impact) 6) Dampak organisasi (organization impact) Model kesuksesan ini didasarkan pada proses dan hubungan kausal dari dimensi-dimensi yang ada pada model. Model ini tidak mengukur keenam dimensi pengukuran kesuksesan sistem informasi secara independen tetapi mengukurnya secara keseluruhan. Pertimbangan proses berargumentasi bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa proses, yaitu proses mengikuti proses lainya. Suatu model proses mengusulkan bahwa suatu sistem informasi terdiri dari beberapa proses sebagai berikut: 1) Suatu sistem informasi mula-mula dibuat berisi dengan banyak fitur yang dapat memmperlihatkan beberapa tingkat kualitas sistem dan kualitas informasinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
2) Pemakai dan manajer mempunyai pengalaman dengan fitur-fitur tersebut dengan menggunakan sistemnya. 3) Penggunaan dari sistem dan produk informasinya kemudian mempunyai dampak atau pengaruh pada pemakai individual dalam melakukan pekerjaanya dan dampak individu ini secara kolektif akan berakibat pada dampak-dampak organisasional. Berbeda dengan model proses, model kausal atau disebut juga dengan model varian berusaha untuk menjelaskan kovarian dari elemen-elemen model untuk menentukan apakah variansi dari satu elemen dapat dijelaskan oleh variansi dari elemen-elemen lainya atau dengan kata lain untuk menentukan apakah terjadi hubungan kausal diantara mereka. Misalnya, semakin tinggi kualitas sistem, diharapkan akan menyebabkan kepuasaan pemakai dan penggunaan yang lebih tinggi yang selanjutnya akan mempengaruhi secara positif produktivitas individual dengan hasil peningkatan produktivitas organisasional. Model kausal ini menunjukan bagaimana arah hubungan satu elemen dengan elemen lainya apakah menyebabkan lebih besar (mempunyai pengaruh positif) atau lebih kecil (mempunyai pengaruh negatif). b. Model Kesuksesan Sistem Informasi E-Library Model D&M ini dikembangkan dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan oleh Shanon and Whever (1949) & Mason (1978), serta penelitianpenelitian sistem informasi lainnya. Sebenarnya penelitian Shanon & Wheaver merupakan penelitian dibidang komunikasi. Mereka mengelompokan proses informasi kedalam tiga tingkatan teknis
yaitu tingkatan teknikal, tingkatan
semantik, dan informasi efektivitas. Model D&M ini merefleksikan ketergantungan dari enam pengukuran kesuksesan sistem informasi, yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, penggunaan, kepuasaan pemakai, dan manfaat-manfaat bersih. Berikut adalah model kesuksesan sistem informasi yang telah diperbaruhi:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
Kualitas informasi (information quality)
Penggunaan (Use)
Kualitas sistem (system quality)
Kepuasan pemakai (User satisfaction)
Kualitas pelayanan (Service quality)
Manfaat-manfaat bersih (Net benefit)
Gambar 2. Model kesuksesan sistem informasi D&M yang telah diperbarui Sumber: DeLone & McLean (2004) 1) Kualitas sistem Kualitas sistem (system quality) digunakan untuk mengukur kualitas sistem teknologi informasinya sendiri. Beberapa peneliti telah mengembangkan beberapa pengukuran untuk mempromosikan kualitas sistem. Swanson dalam Jogiyanto (2008: 12) menggunakan pengukuran apresiasi terhadap SIM oleh para pemakai manajer untuk mengukur kualitas sistem. Sementara Emery dalam Jogiyanto (2008: 13) menggunakan konsep karakteristik sistem untuk mengukur kualitas sistem informasi. Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas sistem tentang e-library dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: a) E-library dapat digunakan kapan saja. b) E-library mudah digunakan. c) E-library mudah di dalam pengoperasiannya. d) E-library menyediakan fasilitas-fasilitas yang memudahkan pengguna berhubungan dengan bagian penyedia e-learning. e) E-library menyediakan tampilan informasi yang bisa diatur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
f) E-library memiliki fasilitas-fasilitas yang membuat pengguna tertarik untuk menggunakannya. g) E-library menyediakan akses informasi yang cepat. 2) Kualitas informasi Kualitas informasi (information quality) mengukur kualitas keluaran dari sistem
informasi.
Larcker
and
Lessig
dalam
Jogiyanto
(2008:
15)
mengembangkan 6 item pertanyaan untuk mengukur kepentingan persepsi dan kegunaan informasi dari informasi yang disajikan di laporan-laporan yang mengahasillkan oleh sistem informasi. Peneliti lain, Ahituv (1980) menggunakan lima macam karakteristik informasi untuk mengukur nilai dari informasi, akurasi, ketepatan waktu, relevan, agregasi dan pemformatan. Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas informasi tentang e-library dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: a) E-library memberikan informasi yang di perlukan pengguna. b) E-library memberikan informasi tepat waktu. c) E-library memberikan informasi yang sesuai dengan pekerjaaan/tugas dan profesi pengguna. d) E-library memberikan informasi yang cukup. e) E-library memberikan informasi yang mudah dipahami. f) E-library memberikan informasi yang terbaru (up-to-date). 3) Kualitas pelayanan Jasa yang diberikan sistem teknologi informasi juga berkembang, tidak hanya menjadi penyedia informasi (information provider) saja, tetapi juga penyedia pelayanan (service provider). Untuk mengukur jasa pelayanan ini maka DeLone & McLean (2003) mengusulkan menambah suatu variable baru, yaitu variable kualitas pelayanan. Pengukuran kualitas pelayanan (service quality) awalnya digunakan di penelitian pemasaran (marketing). Penelitian-penelitian sistem informasi yang memasukkan pengukuran kualitas pelayanan (service quality) kedalam model D&M.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
Walaupun kualitas pelayanan dapat dimasukkan sebagai komponen baru dalam model D&M, tetapi bobotnya berbeda dengan kualitas informasi dan kualitas sistem, tergantung dari tingkat analisisnya. DeLone & McLean dalam Jogiyanto (2008: 98) mengatakan bahwa untuk mengukur kesuksesan suatu sistem tunggal, kualitas informasi dan kualitas sistem mungkin merupakan komponen kualitas yang paling penting. Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kualitas layanan tentang e-library dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: a) E-library menyediakan layanan berupa bantuan dan penjelasan secara on-line. b) Bagian IT sekolah berinteraksi baik dengan pengguna selama pengguna menggunakan e-library. c) Bagian IT sekolah menyediakan waktu untuk konsultasi tentang elibrary. d) Bagian IT sekolah merespon dengan baik setiap saran yang diberikan pengguna untuk perbaikan e-library di masa mendatang. e) Bagian IT sekolah memperlengkapi sarana yang mendukung pengguna untuk menggunakan e-library. 4) Penggunaan informasi Menurut Jogiyanto (2008: 19), “penggunaan informasi (use) adalah penggunaan keluaran suatu sistem informasi oleh penerima”. Banyak penelitian yang menggunakan proksi penggunaan laporan dari sistem informasi. Selain itu beberapa peneliti
juga menggunakan pengukuran penggunaan sistem sebagai
pengukur kesuksesan SIM. Konsep penggunaan dari suatu sistem, dapat dipandang dari beberapa prespektif yaitu penggunaan nyata (actual use), penggunaan prespektif (perceived use) dan penggunaan yang dilaporkan (reprted use). Beberapa penelitian menggunakan penggunaan nyata dengan mengukur banyaknya permintaan informasi dari manajer atau dengan mencatat jumlah banyaknya waktu koneksi dari pemakai atau jumlah penggunaaan fungsi-fungsi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
komputer, jumlah catatan klien yang diproses atau aktual biaya yang dibebankan untuk penggunaan komputer. Disamping penggunaaan yang dilaporkan sendiri, juga banyak digunakan untuk penggunaan persepsi ini dilakuakan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dijawab oleh manajer pemakai tentang penggunaan sistem informasi yang dianggap dilakukan olehnya. Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) penggunaan e-library dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: a) Frekuensi menggunakan e-library tinggi. b) Penggunaan e-library dengan sukarela. c) Ketergantungan terhadap e-library. 5) Kepuasan pemakai Menurut Jogiyanto (2008: 23), “Kepuasan pemakaian (user satisfaction) adalah respon pemakai terhadap pengguanan keluaran sistem informasi”. Beberapa peneliti seperti Hamilton and Cherverany (1981) mengusulkan untuk menggunakan kepusaan pemakai sebagai pengukur dari keberhasilan penggunaan sistem informasi. Peneliti ini mengusulkan penggunaan kepuasaan pemakai digunakan sebagai pengukur keberhasilan sistem informasi hanya untuk sistem informasi tertentu saja yang digunakan oleh pemakai. Lucas (1981) menggunakan kepuasan di penelitian eksperimen laboratorium tentang kepuasaan menggunakan sistem informasi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan
pengambilan
keputusan
permasalahan
pemesanaan
persediaan. Swanson dalam Jogiyanto (2008: 23) menggunakan 16 item pertanyaan untuk mengukur apresiasi terhadap sistem informasi. Beberapa penelitian menemukan bahwa kepuasaan pemakai berhubungan erat dengan sikap (attitude) dari pemakai terhadap pemakaian sistem informasi. Untuk itu peneliti yang menggunakan pengukuran kepuasaan pemakai sebaiknya juga memasukan sikap pemakai untuk mengontrol sikap yang bias dari pemakai. Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) kepuasan pemakai e-library dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
a) Kebanyakan dari pengguna e-library menanggapi secara positif terhadap fungsi e-library. b) E-library mempunyai banyak manfaat. c) Pengguna puas menggunakan e-library. 6) Manfaat-manfaat Bersih. Dampak dari sistem informasi sudah meningkat tidak hanya berdampak pada pemakai individual dan organisasi saja, tetapi dampaknya sudah ke grup pemakai, ke antar organisasi, consumer, pemasok, sosial bahkan ke negara. DeLone dan McLean (2003) mengusulkan untuk menamakan semua manfaat menjadi satu yaitu manfaat-manfaat bersih (net benefit). Manfaat-manfaat bersih (net benefit) ini mengukur dimensi kesuksesan yang paling penting karena menangkap nilai bersih dampak positif dan negatif dari e-commerce pada pelanggan-pelanggan pemasok-pemasok, pekerja-pekerja, organisasi-organisasi, industri-industri, ekonomi-ekonomi dan bahkan masyarakat secara keseluruhan. Pengukuran-pengukuran manfaat bersih ditentukan oleh konteks dan sasaran spesifik dari investasi pada penelitian e-commerce. Menurut Yi-Shun Wang et al (2005) manfaat-manfaat bersih e-library dapat diukur dengan indokator-indikator sebagai berikut: a) E-library
yang disediakan sekolah membantu pengguna dalam
mengerjakan pekerjaan/tugasnya. b) E-library yang disediakan sekolah membantu pengguna memecahkan masalah. c) E-library meningkatkan daya saing sekolah. d) E-library membantu sekolah untuk merespon lebih cepat terhadap perubahan. e) E-library membantu sekolah untuk menyediakan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna. f) E-library membantu sekolah untuk menyediakan pelayanan yang baru kepada pengguna. g) E-library membantu sekolah menghemat biaya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
h) E-library mendukung tercapainya tujuan sekolah. B. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. DeLone and McLean (2003) memperbarui model yang mereka kembangkan di tahun 1992 berdasar evaluasi mereka terhadap kontribusi dari penelitian lain yang menerapkan model D&M. Berdasar pengamatan mereka di tahun 2002, sebanyak 285 jurnal mengacu pada model D&M selama kurun waktu 1993 hingga pertengahan 2002. Namun beberapa penelitian dirasakan gagal karena kurangnya kehati-hatian, mereka menggunakan model D&M untuk mendukung variabel kesuksesan yang mereka pilih tetapi tidak menginformasikan pengembangan konstruk yang lebih komprehensif. Peneliti-peneliti tersebut mengabaikan kesimpulan utama dan artikel bahwa kesuksesan sistem informasi merupakan konstruk yang multidimensional dan interdependen, dengan demikian perlu mempelajari interrelationship diantara ke enam dimensi tersebut, DeLone dan McLean menyempurnakan model yang mereka kembangkan sebelumnya. Tidak sedikit kritik yang dilanyangkan kepada DeLone & McLean dari model yang ia buat sebelumnya. Untuk itu ia memperbarui model sebagai jawaban atas kritik yang telah ia dapat selama 1993-2002. 2. Anita Lee-Post dengan judul “E-learning: success model: an information systems perspectif”. Dalam penelitiannya, Anita meneliti tentang model kesuksesan
e-learning.
Hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Anita
menunjukkan bahwa keenam konstruksi yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan, kepuasan pemakai dan manfaat bersih memperlihatkan alpha sebesar 0,7 yang menandakan bahwa sistem tersebut telah sukses walaupun ada yang berpendapat jika > 0,5 sudah mencukupi. C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan arahan penalaran untuk sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir berguna untuk mewadahi teori–teori yang kadang terlepas satu sama lain menjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
suatu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara. Penelitian ini akan dilakukan penelitian tentang model kesuksesan e-library oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan menggunakan model kesuksesan sistem informasi D&M yang diadopsi dari teori DeLone & McLean (2003). Kerangka berpikir penelitian dapat digambarkan seperti pada gambar 3. Kualitas sistem (system quality)
H1
(X1)
Penggunaan (use)
H4 Kualitas informasi (information quality) (X2)
(X4)
H9
H2 H5
Kualitas Layanan
Kesuksesan e-library
H7
(Y)
Kepuasan Pemakai
H3
(service quality)
(user satisfaction)
H6
H8
(X5)
(X3)
Gambar3. Kerangka berpikir. Dari model proses dan kausal di atas, maka dapat dijelaskan bahwa kesuksesan e-library dipengaruhi oleh kepuasan pemakai karena manfaat yang diberikan e-library sangat tinggi. Kesuksesan e-library juga dipengaruhi frekuensi penggunaan yang tinggi. Kepuasan pemakai (user satisfaction) dipengaruhi oleh kualitas sistem yang memberikan kemudahan dalam mengakses e-library tersebut, kualitas informasi yang up to date dan memberikan informasi yang dibutuhkan, serta kepuasan pemakai dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak pembuat sites e-library sehingga para pengguna puas dengan apa yang diberikan. Penggunaan (use) dengan frekuensi tinggi dipengaruhi oleh kualitas sistem yang mudah, informasi yang dibutuhkan dan up to date, dan kualitas pelayanan yang diberikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
D. Hipotesis Masalah
Menurut Sugiyono (2008: 93), ” hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2009: 35) “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori dan masih harus diuji kebenarannya”. Dengan demikian, hakekat hipotesis adalah sebuah keputusan atau kesimpulan yang masih bersifat sementara, karena masih harus diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1) Kualitas sistem (X1) diduga berpengaruh terhadap penggunaan e-library (X4). 2) Kualitas informasi (X2) diduga berpengaruh terhadap penggunaan e-library (X4). 3) Kualitas layanan (X3) diduga berpengaruh terhadap penggunaan e-library (X4). 4) Kualitas sistem (X1) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai e-library (X5). 5) Kualitas informasi (X2) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai e-library (X5). 6) Kualitas layanan (X3) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai e-library (X5). 7) Penggunaan e-library (X4) diduga berpengaruh terhadap kepuasan pemakai e-library (X5). 8) Kepuasan pemakai (X5) diduga berpengaruh terhadap kesuksesan e-library (Y). 9) Penggunaan e-library (X4) diduga berpengaruh terhadap kesuksesan e-library (Y).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang dijadikan objek untuk memperoleh data, informasi dan keterangan yang diperlukan sehubungan dengan kepentingan penelitian. Tempat yang akan di gunakan sebagai penelitian ini adalah Universitas Sebelas Maret Surakarta yang bertempat di Jl. Ir. Sutami No. 36A, Kentingan, Jebres, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian akan dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui oleh dosen pembimbing dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang dan direncanakan pada bulan Februari 2011 sampai bulan Juni 2011. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal pada Tabel 3 berikut: Tabel 3. Waktu penelitian.
Jenis Kegiatan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
2011
2011
2011
2011
2011
1. Persiapan Penelitian
a. Penyusunan Judul
b.Penyusunan Proposal
c. Perijinan
2. Perencanaan penelitian
3. Pelaksanaan Penelitian
4. Penyusunan Laporan
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi diberi makna yang cukup beragam, diantaranya adalah menurut Sugiyono (2009: 115) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan Riduwan (2009: 55) mengatakan bahwa, “populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Berdasarkan konsep-konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan memenuhi ketentuan untuk diteliti. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan fasilitas e-library. 2. Sampel Dalam suatu penelitian tidaklah harus meneliti semua individu dalam populasi, karena membutuhkan banyak waktu dan biaya, kecuali jika jumlah populasi yang akan diteliti sedikit. Dengan demikian, karena populasi dalam penelitian ini jumlahnya banyak, maka dalam penelitian ini menggunakan sampel. Riduwan (2009: 56) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Kesimpulan suatu sampel akan diberlakukan untuk populasi, sehingga sampel yang diambil dari populasi harus representatif atau dapat mewakili. Ding et al dalam Ghozali dan Fuad (2008: 13) yang berpendapat bahwa “ukuran sampel minimum untuk menggunakan model struktur kovarians adalah 100 sampai 150 sampel”. Sedangkan Boomsma dalam Ghozali dan Fuad (2008: 13) “menganjurkan jumlah sampel paling tidak berjumlah 200 sampel jika berjumlah kurang dari 100 maka akan menghasilkan kesimpulan yang tidak tepat”. Pendapat lain dari Hair et al (1995) dalam Ghozali dan Fuad (2008: 13) menganjurkan bahwa “sampel minimum adalah 5 kali jumlah variabel manifest
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
(indikator)”. Berdasarkan pendapat tersebut, karena jumlah indikator dalam penelitian ini adalah 34 maka jumlah sampel pada penelitian ini adalah 5 x 34 indikator = 170 orang. Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 170 orang, yaitu mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan fasilitas e-library. 3. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling dikolaborasikan dengan cluster sampling. Menurut Riduwan (2009: 62), ”Sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik (ciri-cirinya), maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel (responden)”. Sedangkan cluster sampling menurut Cholid N. dan Abu Achmadi (1999: 117), “adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan sampel berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada dalam polulasi.” Jadi, populasi dipandang berkelompok-kelompok, kemudian kelompok tersebut tercermin dalam sampel. Karena Universitas Sebelas Maret terdiri dari sembilan fakultas, maka dari jumlah sampel harus terdapat sembilan fakultas yang ada. Untuk jenis kelamin, karena jumlah pengunjung sebagian besar perempuan yaitu 60%, maka margin pengambilan sampel perempuan 60 % dan laki-laki 40 %. Selain itu, kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang mudah ditemui peneliti di perpustakaan dan yang pernah menggunakan e-library atau digilib.uns.ac.id yang akan dijadikan responden. C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian harus tepat karena akan berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam sebuah penelitian diperlukan data yang obyektif karena merupakan suatu hal yang sangat mendasar yang akan menentukan hasil penelitian. Apabila keliru dalam meniliti teknik pengumpulan datanya, maka mengakibatkan hasil penelitian tidak tepat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
1. Atribut data Atribut X merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam pengadopsian e-library dan atribut Y merupakan kesuksesan penggunaan e-library. 2. Jenis dan Sumber data a. Jenis Data Menurut Dwi Priyatno (2008) mengelompokkan jenis data menjadi dua, yang pertama adalah data kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, tetapi berbentuk kata, kalimat, gambar atau bagan. Data yang kedua adalah data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis data kuantitatif. b. Sumber data Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini sumber datanya adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Sugiyono (2009: 402) mengatakan bahwa sumber data primer adalah “sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data”. Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta melalui daftar pertanyaan berupa angket untuk memperoleh data mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan e-library oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Skala pengukuran data Skala
pengukuran
menurut
Sugiyono
(2009:
132)
merupakan
“kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif ”. Pengukuran jawaban responden menggunakan skala lima Likert, dengan kategori jawaban : sangat setuju, setuju, antara setuju dan tidak setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Bobot nilai masing-masing kategori adalah sebesar 1 s/d 5, dengan rincian sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Untuk menyatakan sikap Sangat Setuju
bobot 5
Setuju
bobot 4
Antara Setuju dan Tidak Setuju
bobot 3
Tidak Setuju
bobot 2
Sangat Tidak Setuju
bobot 1 4. Metode pengukuran data
Di dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data dikenal sebagai metode atau teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa angket atau kuesioner. a. Angket atau Kuesioner 1) Pengertian kuesioner Menurut Sugiyono (2009: 199) mengatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Riduwan (2009: 99) berpendapat bahwa “Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab dan dijadikan sarana untuk mendapatkan keterangan dari responden dengan jawaban tanpa ada pengaruh dari pihak lain. 2) Macam kuesioner Jenis-jenis kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) adalah: a) Dari cara menjawab (1) Kuesioner terbuka, yaitu memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. (2) Kuesioner tertutup, kuesioner yang sudah disediakan jawabanya. b) Dari jawaban yang diberikan (1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
(2) Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. c) Dari bentuknya (1) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. (2) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka. (3) Check list, daftar dimana responden tinggal memberi tanda chek (√). (4) Rating-scale, yaitu sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju. Pada penelitian ini digunakan angket jenis angket langsung dan tertutup dengan rating-scale (sebuah pertanyaan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan misalnya dimulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju). Responden tinggal memilih jawaban yang sesuai pada kolom yang tersedia. 3) Langkah-langkah penyususnan angket Sebelum angket dibuat, maka perlu disusun langkah-langkah pembuatan angket penelitian. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut: a. Menetapkan tujuan angket b. Menyusun matrik spesifik data/indikator c. Menyusun kisi-kisi angket d. Merumuskan item angket e. Uji coba angket (try out angket) f. Revisi angket g. Memperbanyak angket h. Menarik angket dan menganalisis Untuk memperoleh informasi yang cukup relevan dan cukup tinggi kesahihannya, maka angket yang digunakan perlu di uji terlebih dahulu. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) mengatakan bahwa, “Instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yang penting yaitu valid dan reliabel”. Untuk lebih jelasnya akan peneliti jabarkan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
1) Uji Validitas Menurut Duwi Priyatno (2010: 90) “Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data yang diteliti dengan tepat. Untuk mengukur ketepatan butir-butir pertanyaan tersebut dalam penelitian ini digunakan teknik uji validitas dengan program SPSS dengan metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Produk Momen Pearson). Pearson correlation digunakan untuk data berskala interval atau rasio. Menurut Dwi Priyatno (2010: 90), kriteria pengujian validitas adalah: a) Jika r hitung ≥ r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid). b) Jika r hitung < r tabel ( uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). Jika ada pertanyaan dari angket yang tidak valid maka akan dihapus atau dieliminasi karena sudah dapat terwakili oleh pertanyaanpertanyaan lain yang valid. 2) Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Uji signifikansi dilakukan program SPSS pada taraf signifikansi 0,05. Sekaran dalam (Duwi Priyatno, 2010) mengatakan bahwa reliabilitas dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
b. Observasi Menurut Nasution dalam Sugiyono (2009: 403) mengemukakan bahwa “Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006: 156) menjelaskan ”Observasi merupakan kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh indra”. Observasi dalam penelitian ini sebagai metode bantu untuk mendapatkan data tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan e-library oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. Rancangan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui kesuksesan e-library maka akan disusun rancangan penelitian. Atribut faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan dalam penelitian ini adalah atribut X dan kesuksesan e-library yang dinilai dengan manfaat-manfaat bersih adalah atribut Y. Untuk mengetahui faktor apa yang paling berpengaruh terhadap kesuksesan, maka peneliti menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan bantuan software statistik AMOS 18. Penelitian ini mempunyai 2 jenis variabel yaitu: variabel eksogen dan variabel endogen. Definisi operasional penelitian ini adalah: 1) Variabel eksogen Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah kualitas informasi, kualitas sistem, dan kualitas pelayanan. a) Kualitas sistem (X1) Kualitas sistem diukur dengan indikator-indikator: Memberi banyak informasi, mudah digunakan, menyesuaikan dengan keinginan pengguna, memberi layanan interaktif antara pengguna dengan penyedia sistem, memberi informasi secara personal, mempunyai fitur yang menarik untuk merangsang penggunanya, dan memberikan akses informasi dengan cepat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
b) Kualitas informasi (X2) Kualitas informasi diukur dengan indikator-indikator: Memberi informasi yang dibutuhkan pengguna, memberi informasi yang dibutuhkan pengguna disaat yang tepat, memberi informasi yang sesuai dengan pekerjaan pengguna, memberi cukup informasi, memberi informasi yang mudah dimengerti, dan memberi informasi yang up to date. c) Kualitas layanan (X3) Kualitas layanan diukur dengan indikator-indikator: Memberi tingkatan yang sesuai dalam bantuan on-line dan penjelasan, berinteraksi dengan baik dengan pengguna selama pengembangan sistem, memberikan ketersediaannya untuk konsultasi, merespon dengan baik setiap saran, dan memberikan alat pendukung untuk kepuasan pengguna. 2) Variabel endogen dalam penelitian ini adalah penggunaan, kepuasan pemakai, dan net benefit atau manfaat bersih. a) Penggunaan (X4) Penggunaan informasi dapat diukur dengan indikator-indikator: Frekuensi penggunaan, pemakaian sistem dengan sengaja, dan ketergantungan dengan sistem. b) Kepuasan pemakai (X5) Kepuasan pemakai dapat diukur dengan indikator-indikator: Pengguna membawa sikap positif atau evaluasi, manfaat
sistem, dan kepuasan
penggunaan sistem. c) Net benefit atau manfaat-manfaat bersih dapat diukur dengan indicatorindikator: Meningkatkan kinerja pekerjaan, membantu memecahkan masalah, meningkatkan daya saing atau dalam menciptakan keuntungan strategis, merespon lebih cepat kepada perubahan, memberi pelayanan yang lebih baik, memberi produk atau jasa yang baru kepada pengguna, menghemat biaya, mempercepat transaksi, meningkatkan pendapatan, dan membantu mencapai tujuannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam mengolah serta menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Analisis yang digunakan yaitu Structural Equation Modeling. Langkah-langkah dalam analisis ini yaitu: 1. Analisis Deskriptif Menurut Sugiyono (2010: 206) “statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisa
data
dengan cara
mendeskripsikan
atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generaliasasi”. Pada analisis deskriptif akan dijelaskan hubungan antar variabel dari hipotesis yang telah dibuat melalui kerangka berpikir. Di dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis profil responden dan tanggapan responden terhadap setiap item pertanyaan yang diajukan untuk mendukung penelitian ini. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang masih aktif kuliah dan belum lulus dari program sarjana atau S1 yang terdiri dari sembilan fakultas yaitu Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Kedokteran, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Pertanian. Jenis kelamin mahasiswa terdiri dari laki-laki dan perempuan. 2. Analisis Kuantitatif a. Analisis SEM “Model persamaan struktural (Structural Equation Modeling) adalah teknik analisis multivariate yang memungkinkan peneliti menguji hubungan antara variabel yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model” (Ghozali dan Fuad, 2008: 3). Berikut adalah konsep dasar mengenai analisis SEM (Sturctural Equation Modeling): 1) Variabel laten dan variabel manifest Jika ada sebuah variabel laten, pastilah akan ada dua atau lebih variabel manifest. Menurut Singgih (2007: 5), “variabel laten adalah variabel yang tidak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
dapat diukur secara langsung kecuali diukur dengan satu atau lebih variabel manifest”. Variabel laten disebut juga dengan istilah unobserved variabel, konstruk atau konstruk laten. Sedangkan variabel manifest menurut Singgih (2007: 5) adalah “variabel yang digunakan untuk menjelaskan atau mengukur sebuah variabel laten”. Variabel manifest disebut juga dengan istilah observed variabel, measured variabel atau indikator. Cara untuk mengetahui variabel laten dalam sebuah model SEM yaitu dengan menguji apakan variabel tersebut dapat langsung diukur atau tidak. Jika tidak, maka dapat dikategorikan sebagai variabel laten yang membutuhkan variabel manifest. Dalam konvensi SEM variabel laten digambarkan dengan bulat oval atau elips dan variabel manifest digambarkan dengan kotak. Dalam model kesuksesan sistem informasi yang digunakan dalam penelitian ini, memiliki enam variabel laten dan 34 variabel manifest. Salah satu variabel laten adalah kualitas sistem (system quality). Dalam hal ini variabel kualitas sistem tidak dapat diukur langsung karena variabel ini harus diukur melalui seperangkat pertanyaan yang intinya mengukur seberapa besar kualitas sistem yang ada pada digilib.uns.ac.id. Ukuran tersebut didapat dari tujuh indikator pada variabel kualitas sistem dalam hal ini adalah variabel manifest yaitu: provides, easy, friendly, interactive, personal, attractive, dan high speed. 2) Variabel laten eksogen dan endogen Dalam sebuah model SEM, sebuah variabel laten dapat berfungsi sebagai variabel eksogen atau variabel endogen. Menurut Singgih (2007: 6) “variabel eksogen adalah variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen”. Pada model SEM, variabel eksogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut menuju variabel endogen. Sedangkan variabel endogen menurut Singgih (2007: 7) adalah “variabel dependen yang dipengaruhi oleh variabel independen (eksogen)”. Pada model SEM, variabel endogen ditunjukkan dengan adanya anak panah (→) yang menuju variabel tersebut. Pada model kesuksesan sistem informasi D&M, yang termasuk kedalam variabel eksogen yaitu kualitas sistem (system quality), kualitas informasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
(information quality), dan kualitas layanan (service quality). Sedangkan yang variabel endogen adalah penggunaan (use), kepuasan pemakai (user satisfaction), dan manfaat bersih (net benefit). Berikut adalah gambar model kesuksesan sistem informasi D&M dengan menggunakan bantuan software AMOS:
Gambar 4. Path diagram Model Kesuksesan Sistem Informasi D&M. 3) Measurement model dan structural model Sebelumnya telah dijelaskan bahwa variabel laten harus dijelaskan oleh sejumlah variabel manivest. Menurut Singgih (2007: 8), “measurement model adalah bagian dari SEM yangmenggambarkan hubungan antara variabel laten dengan indikator-indikatornya”. Sebagai contoh pada model kesuksesan D&M di atas terdapat variabel manifest yang memiliki tujuh indikatornya yaitu KS1, KS2, KS3, KS4, KS5, KS6, KS7, KS8, dan KS9.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
Gambar 5. Measurement model variabel Kualitas Sistem
Jika measurement model menggambarkan hubungan variabel laten dengan indikatornya, maka structural model menggambarkan hubungan antar variabel. Berikut adalah structural model pada model kesuksesan sistem informasi: system quality
use
information quality
net benefit
user satisfaction service quality
Gambar 6. Structural model pada model kesuksesan sistem informasi D&M 4) Error pada pengukuran (measurement) dan error pada struktural (structural) Pada sebuah model SEM, khususnya pada pengukuran indikator atau sebuah variabel laten, akan terdapat variabel error yang ditampilkan dalam sebuah lingkaran. Pada model kesuksesan di atas, variabel error ditampilkan dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
bentuk lingkaran kecil yang ada di setiap indikator. Variabel error diberikan pada setiap indikator karena tidak semua item pertanyaan dapat mengukur secara tepat. Bisa saja jawaban seseorang akan berbeda dengan yang lainnya atau sebab lainnya. Sehingga pada indikator selalu akan ada kesalahan (error) dalam pengukuran yang disebut dengan measurement error. Error pada struktural model sering disebut dengan residual error yang merefleksikan varians yang tidak dapat dijelaskan dalam variabel endogen (dependen) yang disebabkan semua faktor yang tidak dapat diukur. Seperti pada measurement error, variabel independen tidaklah dapat menjelaskan semua hal pada variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa akan ada kesalahan (error) saat melakukan prediksi pada variabel dependen.
b. Uji Asumsi Model 1) Asumsi Kecukupan Sampel Sampel yang harus dipenuhi dalam permodelan ini berjumlah 100 hingga 200 sampel atau 5 kali parameter variabel laten yang digunakan (Hair et al, 2006). Maximum Likelihood (ML) akan menghasilkan estimasi parameter yang valid, efisien dan reliable apabila data yang digunakan adalah Multivariate normaly dan akan robust (tidak terpengaruh) terhadap penyimpangan Multivariate normaly yang sedans/moderate (Ghozali dan Fuad,2005). 2) Uji Normalitas Asumsi normalitas adalah bentuk suatu distribusi data pada suatu variabel dalam menghasilkan distribusi nominal (Ghozali dan Fuad, 2005). Normalitas dibagi menjadi 2, yaitu: a) Univariate normality (normalitas univariat). b) Multivariate normality (normalitas multivariat). Apabila data memiliki multivariate normality, maka data tersebut pasti juga memiliki univariate normality. Sebaliknya, apabila data univariate normality belum tentu data tersebut juga memiliki multivariate normality. Curran et al (Ghozali dan Fuad, 2005) membagi jenis distribusi data menjadi tiga bagian, yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
a) Normal, bila nilai skewness < 2 dan nilai kurtosis < 7. b) Moderately non-normal, besarnya data yang tidak normal adalah moderat (sedang). Nilai skewness antara 2 sampai 3 dan nilai kurtosis antara 7 sampai 21. c) Extremely non-normal, yaitu distribusi data sangat tidak normal. Nilai skewness diatas 3 dan nilai kurtosis diatas 21. Dalam SEM terutama bila diestimasi dengan teknik Maximum Likelihood (ML) mensyaratkan sebaiknya asumsi normalitas pada data terpenuhi. 3) Asumsi Outliers Menurut Hair et al. dalam (Ghozali, 2008: 227) “Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang sangat terlihat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya yang muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variabel tunggal ataupun variabelvariabel kombinasi”. Deteksi terhadap multivariate outliers dilakukan dengan memperhatikan nilai mahalanobis distance. Kriteria, yang digunakan adalah berdasarkan nilai chi-squares (Χ2) pada derajat kebebasan (degree of freedom) yaitu jumlah observed variables pada output AMOS 18, dengan tingkat signifikansi p < 0,001.
c. Pengujian Hipotesis Langkah selanjutnya setelah model dinyatakan fit, atau diterima secara statistik adalah melakukan pengujian hipotesis dengan bantuan AMOS 18 dengan menganalisis hubungan diantara variabel-variabel laten. SEM juga dapat mengestimasi nilai-nilai path dari setiap hubungan variabel. Dengan menggunakan analisis SEM maka semua hipotesis dalam studi ini dapat diuji dengan melihat nilai probability yang ditunjukkan oleh output AMOS 18. Pengujian yang dilakukan meliputi : 1) Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-fit) Dalam analisis SEM, tidak ada alat uji statistik tunggal untuk menguji hipotesis mengenai model (Hair et all, 2006). Tetapi berbagai fit index
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian antara model yang disajikan dan data yang disajikan. Fit index yang digunakan meliputi: a) Chi Square (Χ2) Tujuan analisis ini adalah mengembangkan dan menguji sebuah model yang sesuai dengan data. Chi square sangat bersifat sensitif terhadap sampel yang terlalu kecil maupun yang terlalu besar. Oleh karenanya pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya. “Nilai Chisquares merupakan ukuran mengenai buruknya fit suatu model” (Ghozali dan Fuad, 2005: 29). Nilai chi-square yang tinggi relatif terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas (p) lebih kecil dari tingkat signifikansi
(α). Sebaliknya nilai
chi square yang kecil akan
menghasilkan nilai probabilitas (p) yang lebih besar dari tingkat signifikansi (α), dan ini menunjukkan bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan (Ghozali, 2005). Tingkat signifikansi penerimaan yang direkomendasikan adalah apabila p > 0,05 (Hair et al., 1998), yang berarti matriks input yang sebenarnya dengan matriks input yang diprediksi secara statistik tidak berbeda. b) Goodness Of Fit Index (GFI) Indeks yang menggambarkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai GFI ≥ 0,90 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian yang baik (Diamantopaulus dan Siguaw dalam Ghozali dan Fuad, 2005: 31). c) Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA adalah ukuran yang mencoba memperbaiki kecenderungan statistik Chi-squares menolak model dengan jumlah sampel yang besar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
(Ghozali, 2008: 67). Nilai RMSEA ≤ 0,08 mengindikasikan indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model. d) Adjusted Goodness Fit of Index (AGFI) Indeks ini merupakan pengembangan dari Goodness Fit Of Index (GFI) yang telah disesuaikan dengan ratio dari degree of freedom model (Ghozali dan Fuad, 2005: 31). Nilai yang direkomendasikan adalah AGFI ≥ 0,90, semakin besar nilai AGFI maka semakin baik kesesuaian modelnya. e) Tucker Lewis Index (TLI) TLI digunakan untuk mengatasi permasalahan yang timbul akibat kompleksitas model. TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Nilai penerimaan yang direkomendasikan adalah nilai TLI ≥ 0,90. TLI merupakan indeks yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. f) Normal Fit Index (NFI) Indeks ini juga merupakan indeks kesesuaian incremental dan dapat dijadikan alternatif untuk menentukan model fit. Nilai yang direkomendasikan adalah NFI ≥ 0,90. g) Normed Chi Square ( CMIN/DF) Menurut Ghozali (2005: 67) “CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi square dibagi dengan degree of freedom”. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang diharapkan
untuk
mencapai
tingkat
kesesuaian.
Nilai
direkomendasikan untuk menerima adalah CMIN/DF < 2,0.
commit to user
yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
Berikut ini adalah tabel Goodness-of-fit Indices menurut Ghozali (2005): Tabel 4. Goodness-of-fit-indices.
Goodness-of-fit Indices
Cut of value
Significance Probability (p)
≥ 0,05
CMIN/DF
< 2,0 / < 3,0
GFI
≥ 0,90
AGFI
≥ 0,90
TLI
≥ 0,90
NFI
≥ 0,90
RMSEA
≤ 0,08
2) Analisis Koefisien Jalur Analisis koefisien jalur bertujuan untuk melihat signifikansi besaran koefisien path (regression weights estimate) untuk membuktikan hipotesis yang ada. Pada pengujian dua arah (two tailed), hipotesis diterima (Ha diterima dan H0 ditolak) jika dengan tingkat signifikansi 0,05 nilai critical ratio adalah > 1,96. Kesesuaian arah hubungan path dengan arah
hubungan yang telah dihipotesiskan sebelumnya juga diperhatikan, jika arah hubungan (positif atau negatif) sesuai dengan yang dihipotesiskan dan nilai critical ratio-nya juga memenuhi syarat, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang diuji memperoleh dukungan yang kuat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Penelitian
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakuan dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menggunakan digilib.uns.ac.id atau e-library. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 170 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Penelitian ini menggunakan 3 variabel eksogen dan 3 variabel endogen. Variabel eksogen tersebut adalah kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan. Sedangkan variabel endogen adalah penggunaan, kepuasan pemakai, dan net benefit. Hasil pengumpulan kuesioner yang berhasil di himpun dan layak untuk di analisis dapat ditunjukkan pada tabel 5 berikut: Tabel 5. Hasil Pengumpulan Data Keterangan
Kuesioner yang terkumpul
Kuesioner yang pengisiannya tidak lengkap
Kuesioner yang memenuhi syarat
Jumlah
%
190
100
8
4,21
182
95,79
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Dari tabel 5 ditunjukkan bahwa jumlah kuesioner yang terkumpul dan terisi oleh responden sebanyak 190 (100%), kuesioner yang memenuhi syarat sebanyak 182 (95,79%) dan kuesioner yang pengisiannya tidak lengkap sebanyak 8 (4,21%).
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
2. Deskripsi Responden
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik tanggapan responden terhadap item-item pernyataan dalam kuesioner. a. Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, responden di kategorikan menjadi 2 (dua) yaitu: laki-laki dan perempuan. Data deskriptif jenis kelamin responden dapat dijelaskan dengan tabel 6 berikut: Tabel 6. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
%
Laki-laki
78
41,05
Perempuan
112
58,95
Total
190
100
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 6 ditunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 78 (41,05%) responden dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 112 (58,95%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang menggunakan e-library adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 58%. b. Berdasarkan Status Berdasarkan status, responden adalah mahasiswa yang terdiri dari 9 fakultas yang ada di Universitas Sebelas Maret Surakarta, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan, Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Sastra dan Seni Rupa dan Fakultas Teknik. Tabel 7. Persentase responden berdasarkan fakultas Fakultas
Jumlah Pertanian 23 MIPA 26 Kedokteran 10 Keguruan dan Ilmu Pendidikan 38 Hukum 15 Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 18 Ekonomi 23 Teknik 22 Sastra dan Seni Rupa 15 Total 190 Sumber: Data primer yang diolah, 2011
% 12,11 13,68 5,26 20 7,89 9,47 12,11 11,58 7,89 100
Berdasarkan tabel 7 ditunjukkan bahwa persentase responden dari Fakultas Pertanian sebanyak 23 mahasiswa atau sebesar 12,11 %, Fakultas MIPA sebanyak 26 mahasiswa atau sebesar 13,68 %, Fakultas Kedokteran sebanyak 10 mahasiswa atau sebesar 5,26 %, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak 38 mahasiswa atau sebesar 20 %, Fakultas Hukum sebanyak 15 mahasiswa atau sebesar 7,89 %, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebanyak 18 mahasiswa atau sebesar 9,47 %, Fakultas Ekonomi sebanyak 23 mahasiswa atau sebesar 12,11 %, Fakultas Teknik sebanyak 22 mahasiswa atau sebesar 11,58 %, dan Fakultas Seni dan Seni Rupa sebanyak 15 mahasiswa atau sebesar 7,89 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
B. Uji Persyaratan Analisis
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Konstruk Kualitas Sistem (KS) Konstruk kualitas sistem (unobserved/latent variabel) diukur dengan menggunakan 9 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: sistem e-library yang disediakan memberi banyak informasi (KS1), sistem e-library yang disediakan mudah digunakan (KS2), sistem e-library yang disediakan sesuai dengan keinginan (KS3), sistem e-library yang disediakan memberi informasi secara personal (KS4), sistem e-library yang disediakan mempunyai fitur-fitur menarik dan merangsang untuk menggunakannya (KS5), sistem e-library yang disediakan memberikan akses informasi dengan cepat (KS6), pertama kali menggunakan e-library, langsung dapat dengan mudah menggunakannya (KS7), halaman utama e-library dapat diakses dengan cepat (KS8), serta teks dan gambar pada tiap halaman e-library dapat diakses dengan cepat (KS9). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA), terlihat seperti dibawah ini:
Gambar 7. Konstruk Kualitas Sistem
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Tabel 8. Standardized Regression Weights KS: (Group number 1 - Default model) Estimate
KS1 <--- KS
0,681
KS2 <--- KS
0,606
KS3 <--- KS
0,635
KS4 <--- KS
0,577
KS5 <--- KS
0,713
KS6 <--- KS
0,712
KS7 <--- KS
0,805
KS8 <--- KS
0,702
KS9 <--- KS
0,648
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasaran table 8 di atas , dapat diketahui bahwa KS1, KS2, KS3, KS4, KS5, KS6, KS7, KS8 dan KS9 yang merupakan indikator pada variabel kualitas sistem dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading ( Estimate) di atas 0,5 (λ=0,5). b. Uji Validitas Konstruk Kualitas Informasi Konstruk kualitas informasi (unobserved/latent variabel) diukur dengan menggunakan 6 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang dibutuhkan (KI1), sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang dibutuhkan disaat yang tepat (KI2), sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang sesuai dengan bidangnya masingmasing (KI3), sistem e-library yang disediakan memberi cukup informasi (KI4), sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang up to date (KI5), dan pengguna merasa bahwa e-library dapat memberikan informasi bagi penelitian (KI6). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA), terlihat seperti dibawah ini: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
Gambar 8. Konstruk Kualitas Informasi Tabel 9. Standardized Regression Weights KI: (Group number 1 - Default model) Estimate
KI6 <--- KI
0,684
KI5 <--- KI
0,765
KI4 <--- KI
0,803
KI3 <--- KI
0,747
KI2 <--- KI
0,735
KI1 <--- KI
0,736
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 9 diatas, dapat diketahui bahwa KI1, KI2, KI3, KI4, KI5, dan KI6 yang merupakan indikator pada variabel Kualitas Informasi dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
c. Uji Validitas Konstruk Kualitas Layanan Konstruk Kualitas Layanan (unobserved/latent variabel) diukur dengan menggunakan 5 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: sistem e-library yang disediakan memberi bantuan on-line dan penjelasan yang dibutuhkan (KL1), bagian penyedia sistem e-library dapat berinteraksi dengan baik selama pengembangan sistem (KL2), bagian penyedia sistem e-library menyediakan waktu untuk melayani konsultasi tentang sistem e-library (KL3), bagian penyedia sistem e-library merespon dengan baik setiap saran untuk perbaikan sistem di masa depan (KL4), dan bagian penyedia sistem e-library memberikan sarana pendukung untuk kepuasan pengguna (KL5). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA) seperti terlihat dibawah ini:
Gambar 9. Konstruk Kualitas Layanan. Tabel 10. Standardized Regression Weights KL: (Group number 1 - Default model) Estimate
KL5 <--- KL
0,605
KL4 <--- KL
0,725
KL3 <--- KL
0,776
KL2 <--- KL
0,660
KL1 <--- KL
0,725
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
Berdasarkan Tabel 10 diatas, dapat diketahui bahwa KL1, KL2, KL3, KL4, KL5, dan KL6 yang merupakan indikator pada variabel Kualitas Informasi dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading (estimate) di atas 0,5 (λ=0,5). d. Uji Validitas Konstruk Penggunaan Konstruk Penggunaan Sistem (unobserved/latent variabel) diukur dengan menggunakan 3 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: frekuensi dalam menggunakan e-library tinggi (P1), menggunakan sistem e-library secara sukarela (P2), dan memiliki ketergantungan dengan sistem e-library (P3). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA), terlihat seperti dibawah ini:
Gambar 10. Konstruk Penggunaan. Tabel 11. Standardized Regression Weights P: (Group number 1 - Default model) Estimate
P1 <--- P
0,784
P2 <--- P
0,762
P3 <--- P
0,748
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
Berdasarkan Tabel 11 diatas, dapat diketahui bahwa P1, P2 dan P3 yang merupakan indikator pada variabel penggunaan sistem dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading ( estimate) di atas 0,5 (λ=0,5). e. Uji Validitas Konstruk Kepuasan Pemakai Konstruk Kepuasan Pemakai (unobserved/latent variabel) diukur dengan menggunakan 4 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: pengguna lain menanggapi secara positif terhadap fungsi sistem e-library (KP1), manfaat sistem e-library sangat tinggi (KP2), kepuasan terhadap sistem e-library yang disediakan (KP3), dan akan merekomendasikan e-library kepada orang lain (KP4). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA) terlihat seperti dibawah ini:
Gambar 11. Konstruk Kepuasan Pemakai. Tabel 12. Standardized Regression Weights KP: (Group number 1 - Default model) Estimate
KP4 <--- KP
0,628
KP3 <--- KP
0,763
KP2 <--- KP
0,674
KP1 <--- KP
0,710
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 57
Berdasarkan Tabel 12 diatas, dapat diketahui bahwa KP1, KP2, KP3 dan KP4 yang merupakan indikator pada variabel Kepuasan Pemakai dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading ( estimate) di atas 0,5 (λ=0,5). f. Uji Validitas Konstruk Net Benefit Konstruk
Net
Benefit
(unobserved/latent
variabel)
diukur
dengan
menggunakan 7 indikator (observed/manifest variabel), yaitu: sistem e-library yang disediakan membantu meningkatkan kinerja (NB1), sistem e-library yang disediakan membantu dalam memecahkan masalah (NB2), sistem e-library yang disediakan membuat universitas dapat merespon lebih cepat terhadap perubahan (NB3), sistem e-library yang disediakan membantu universitas
memberi pelayanan yang baru
kepada mahasiswa (NB4), sistem e-library yang disediakan mempercepat atau memperpendek birokrasi (NB5), sistem e-library yang disediakan membantu universitas meningkatkan pendapatan (NB6), dan sistem e-library yang disediakan telah mencapai tujuannya (NB7). Dari hasil analisis confirmatory factor analysis (CFA) seperti terlihat dibawah ini:
Gambar 12. Konstruk Net Benefit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 58
Tabel 13. Standardized Regression Weights NB: (Group number 1 - Default model) Estimate
NB1 <--- NB
0,708
NB2 <--- NB
0,621
NB3 <--- NB
0,312
NB4 <--- NB
0,399
NB5 <--- NB
0,658
NB6 <--- NB
0,724
NB7 <--- NB
0,755
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa NB1, NB2, NB5, NB6 dan NB7 yang merupakan indikator pada variabel manfaat bersih dinyatakan valid, karena memiliki nilai factor loading ( estimate) di atas 0,5 (λ=0,5). Sedangkan NB3 dan NB4 dinyatakan tidak valid, karena memiliki factor loading (estimate) dibawah 0,5 ( λ=0,5) yang berarti NB3 dan NB4 mungkin tidak konvergen mengukur suatu konstruk, sehingga belum dapat dijadikan sebagai standar indikator untuk direkomendasikan dalam mendukung variabel manfaat bersih. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama. Peneliti melakukan uji reliabilitas dengan menghitung Cronbach’s Alpha dari masing-masing item dalam suatu variabel, instrumen yang dipakai akan dianggap reliabel apabila Cronbach’s Alpha > 0,60. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 59
Tabel 14. Ringkasan Hasil Uji Reabilitas Variabel Penelitian No
Nama Variabel
Cronbach’s Alpha
Keterangan
1
Kualitas sistem (KS)
0,885
Reliabel
2
Kualitas informasi (KI)
0,885
Reliabel
3
Kualitas layanan (KL)
0,823
Reliabel
4
Penggunaan sistem (P)
0,803
Reliabel
5
Kepuasan pemakai (KP)
0,786
Reliabel
6
Manfaat bersih (NB)
0,792
Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Berdasarkan tabel 14, semua konstruk reliabel karena menunjukkan Cronbach’s Alpha > 0,60, yaitu Kualitas Sistem sebesar 0,885, Kualitas Informasi sebesar 0,885, Kualitas Layanan sebesar 0,823, Penggunaan sebesar 0,803, Kepuasan Pemakai sebesar 0,786 dan Manfaat Bersih atau net benefit sebesar 0,792. 3. Uji Asumsi Model a. Asumsi Kecukupan Sampel Jumlah responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 170 responden. Jumlah sampel tersebut merupakan responden yang memenuhi syarat dalam menjawab kuesioner yang diberikan. Jumlah tersebut juga dinilai memenuhi, karena jumlah sampel minimal bagi penelitian yang menggunakan alat statistik Structural Equation Modeling (SEM) dengan prosedur Maximum Likehood Estimation (MLE) yaitu sebesar 5-10 observasi untuk setiap parameter yang diestimasi atau 100-200 responden. Jumlah parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah 34, sehingga jumlah minimal sampel yang direkomendasikan adalah 34 x 5 = 170 sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 180.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 60
b. Normalitas Data Nilai statistik untuk menguji normalitas menggunakan z-value (Critical Ratio atau C.R pada output Amos 18.0) dari nilai skewness dan kurtosis sebaran data. Bila nilai C.R lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data tidak normal. Nilai kritis untuk C.R dari skewness dan nilai C.R kurtosis di bawah ± 2,58. Normalitas univariate dan multivariate terhadap data yang digunakan dalam analisis ini diuji dengan menggunakan AMOS 18.0. Hasilnya adalah seperti yang ditampilkan pada tabel 15 berikut ini:
Variabel NB7 NB6 NB5 NB4 NB3 NB2 NB1 KL1 KL2 KL3 KL4 KL5 KI1 KI2 KI3 KI4 KI5 KI6 KP1 KP2 KP3 KP4 P3 P2
Tabel 15. Hasil Uji Normalitas min max skew c.r. kurtosis 1.000 5.000 -1.153 -6.317 1.447 2.000 5.000 -.540 -2.959 .043 2.000 5.000 -.455 -2.493 -.019 2.000 5.000 -.593 -3.247 .151 2.000 5.000 -.438 -2.401 -.021 2.000 5.000 -.602 -3.299 .429 1.000 5.000 -.921 -5.045 .858 1.000 5.000 -.785 -4.301 .736 2.000 5.000 -.437 -2.393 .329 1.000 5.000 -.902 -4.940 1.346 1.000 5.000 -.746 -4.088 1.129 1.000 5.000 -.669 -3.666 1.171 1.000 5.000 -.926 -5.071 1.276 1.000 5.000 -1.005 -5.504 1.718 1.000 5.000 -.638 -3.496 .408 1.000 5.000 -1.180 -6.464 2.216 1.000 5.000 -.960 -5.260 1.660 1.000 5.000 -1.049 -5.743 1.998 1.000 5.000 -1.078 -5.906 1.914 1.000 5.000 -.939 -5.141 1.887 1.000 5.000 -.810 -4.437 1.671 1.000 5.000 -.712 -3.900 1.346 1.000 5.000 -1.046 -5.731 1.673 1.000 5.000 -.639 -3.502 .285
commit to user
c.r. 3.963 .118 -.053 .412 -.058 1.175 2.351 2.015 .902 3.686 3.091 3.207 3.494 4.706 1.118 6.070 4.545 5.472 5.243 5.169 4.576 3.685 4.582 .780
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 61
Variabel P1 KS9 KS8 KS7 KS6 KS5 KS4 KS3 KS2 KS1 Multivariate
min 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 2.000 1.000 2.000 1.000
max 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
skew -.872 -.860 -.695 -.905 -.713 -.714 -.245 -.822 -.194 -.824
c.r. -4.775 -4.710 -3.808 -4.954 -3.907 -3.912 -1.340 -4.500 -1.062 -4.513
kurtosis 1.095 1.158 .604 1.454 1.192 .873 -.146 1.283 -.331 .946 30.418 Sumber : Data primer yang diolah, 2011.
c.r. 2.999 3.172 1.655 3.982 3.264 2.391 -.399 3.514 -.907 2.590 4.124
Berdasarkan tabel 15 terlihat hasil pengujian normalitas data dalam penelitian ini. Evaluasi normalitas diidentifikasi baik secara univariate maupun multivariate. Secara univariate untuk nilai-nilai dalam C.R kurtosis, sebagian item memiliki nilai diantara ± 2,58 dan sebagian tidak yang berarti bahwa secara univariate sebaran data dapat dianggap normal, sehingga dapat digunakan untuk estimasi pada analisis selanjutnya. Data dalam penelitian ini terdistribusi moderat atau normalitas sedang secara multivariate dengan nilai C.R kurtosis 4,400 < 7 menurut Curran et al. Dikarenakan data secara univariate dapat dikatakan sudah normal, begitupun secara multivariate, sehingga pengujian outlier dalam penelitian ini tidak diperlukan, akan tetapi agar memberikan gambaran yang jelas mengenai sebaran data observasi maka dalam penelitian ini tetap dilakukan pengujian outlier. Dalam studi ini data yang berjumlah 170 diperkirakan sulit memenuhi distribusi normal secara univariate, sehingga studi dimasa mendatang diharapkan meningkatkan jumlah sampel penelitian untuk mendapatkan hasil pengujian berdasarkan kriteria normalitas data. Adapun hasil pengujian outlier akan dibahas selanjutnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 62
c. Evaluasi Outlier “Outlier adalah kondisi observasi dari suatu data yang memiliki karakteristik unik yang sangat terlihat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya yang muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik untuk sebuah variable tunggal ataupun variabelvariabel kombinasi”, Hair et al, dalam (Ghozali, 2008: 227). Dalam analisis multivariate, adanya outlier dapat diuji dengan statisic chi square (χ2) terhadap nilai mahalanobis distance squared pada tingkat signifikansi 0,001 dengan degree of freedom sejumlah variabel yang digunakan dalam penelitian. Tabel 16. Hasil Pengujian Outlier Observation number
Mahalanobis d-squared
p1
p2
31
72,900
0,000
0,021
24
64,144
0,001
0,025
Sumber : Data primer yang diolah, 2011. Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui terdapat indikasi 2 nilai observasi yang mengalami outlier karena nilai p1 < 0,05 dan p2 < 0,05. C. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Kesesuaian Model (Goodness-of-fit) Untuk mengetahui kriteria model yang baik (Goodness of Fit) digunakan: Absolute Fit Measured (pengukuran indeks mutlak), Incremental Fit Measured (pengukuran tambahan indeks) dan Parsimonious Fit Measured (pengukuran kesederhanaan indeks). Gambar 10 berikut ini, merupakan model struktural (Path Diagram).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 63
Model e-library setelah outlier dihapus
Gambar 13. Model e-library
commit to user
goodness of fit chi square=1103,862 probability=.000 CMIN/DF=2.131 RMSEA=.080 GFI=.764 AGFI=.729 NFI=.700 TLI=.796 CFI=.812 PNFI=.646
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 64
Tabel 17. Goodness-of-fit-index Goodness-of-fit-index
Hasil
Cut-off value
Evaluasi model
Absolute Fit Measured
LikeliHood Chi square
1103,862 Diharapkan kecil
-
CMIN/DF
2.131
≤ 2,00 / ≤ 3,00
Baik
RMSEA
0,080
0,05-0,08
Baik
GFI
0,764
≥ 0,90
Marginal
TLI
0,796
≥ 0,90
Marginal
NFI
0,700
≥ 0,90
Marginal
CFI
0,812
≥ 0,90
Marginal
0,646
0,60-0,90
Baik
Incremental fit measured
Parsimonious fit measured
PNFI
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Notes for Model (Default model) Computation of degrees of freedom (Default model) Number of distinct sample moments:
595
Number of distinct parameters to be estimated:
77
Degrees of freedom (595 - 77):
518
Result (Default model) Minimum was achieved Chi-square = 1103,862 Degrees of freedom = 518 Probability level = .000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 65
Model e-library setelah di hapus yang tidak valid
goodness of fit chi square=984,481 probability=.000 CMIN/DF=2.164 RMSEA=.081 GFI=.773 AGFI=.737 NFI=.720 TLI=.809 CFI=.825 PNFI=.661
Gambar 14. Model e-library setelah dihapus yang tidak valid
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 66
Tabel 18. Goodness-of-fit-index setelah dihapus yang tidak valid Goodness-of-fit-index
Hasil
Cut-off value
Evaluasi model
LikeliH0od Chi square
984,481
Diharapkan kecil
-
CMIN/DF
2,164
≤ 2,00 / ≤ 3,00
Baik
RMSEA
0.081
0,05-0,08
Baik
GFI
0,773
≥ 0,90
Marginal
TLI
0,809
≥ 0,90
Marginal
NFI
0,720
≥ 0,90
Marginal
CFI
0,825
≥ 0,90
Marginal
0,661
0,60-0,90
Baik
Absolute Fit Measured
Incremental fit measured
Parsimonious fit measured
PNFI
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Computation of degrees of freedom (Default model) Number of distinct sample moments:
528
Number of distinct parameters to be estimated:
73
Degrees of freedom (528 - 73):
455
Result (Default model) Minimum was achieved Chi-square = 984,481 Degrees of freedom = 455 Probability level = .000 Pada tabel 18 terlihat terjadi perubahan pada pengukuran goodness-of-fit. Dari keseluruhan pengukuran goodness-of-fit tersebut di atas menunjukkan bahwa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
model sudah fit dan dapat diterima karena mengalami peningkatan setelah beberapa item dihapus karena tidak valid. 2. Analisis Koefisien Jalur
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini terdiri dari 9 hipotesis. Semua hipotesis penelitian dilakukan uji satu sisi sebelah kanan, karena semua hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen dihipotesiskan berpengaruh positif. Untuk mengetahui apakah hipotesis didukung oleh data atau tidak, maka nilai probabilitas dari critical ratio (C.R) dibandingkan dengan nilai α= 5%. Apabila standardized Koefisien parameter bernilai positif dan nilai probabilitas kurang dari α= 5%, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian didukung oleh data (terbukti secara signifikan). Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan program AMOS versi 18, diperoleh hasil uji hipotesis yang merupakan uji hubungan kausalitas dari masing-masing variabel penelitian sebagaimana disajikan pada tabel 21.
Tabel 20. Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate S.E. C.R. P Label
P
<--- KS
0,221 0,085
2,619 0,009
par_23
P
<--- KI
0,464 0,092
5,065
***
par_25
P
<--- KL
0,390 0,108
3,600
***
par_27
KP
<--- KS
0,207 0,054
3,861
***
par_24
KP
<--- KI
0,285 0,066
4,344
***
par_26
KP
<--- KL
0,123 0,061
2,013
0,044
par_28
KP
<--- P
0,279 0,077
3,615
***
par_31
NB
<--- KP
0,881 0,244
3,614
***
par_29
NB
<--- P
0,279 0,140
1,993
0,046
par_30
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
Tabel 21. Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model) Estimate
P
<--- KS
0,217
P
<--- KI
0,470
P
<--- KL
0,329
KP
<--- KS
0,320
KP
<--- KI
0,456
KP
<--- KL
0,165
KP
<--- P
0,439
NB
<--- KP
0,629
NB
<--- P
0,314
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2011
Kualitas sistem (system quality) (X1)
0,217 P=0,009
0,320 P=0,001
Kualitas informasi (information quality) (X2)
0,470 P=0,001
Penggunaan (use) (X4)
Kesuksesan e-library
0,439 P=0,001
(Y)
0,456 P=0,001
Kepuasan Pemakai 0,329 P=0,001
Kualitas Layanan
0,314 P=0,046
0,165 P=0,044
(user satisfaction)
(X5)
(service quality) (X3)
Gambar 15. Hasil analisis data
commit to user
0,629 P=0,001
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
Berdasarkan analisis data di atas maka dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Variabel kualitas sistem menentukan secara positif terhadap penggunaan sebesar 0,217 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,009 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan bahwa kualitas sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem didukung oleh data, artinya hipotesis 1 (H1) diterima. 2. Variabel kualitas informasi menentukan secara positif terhadap penggunaan sistem sebesar 0,470 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 2 yang menyatakan bahwa kualitas informasi menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan didukung oleh data, artinya hipotesis 2 (H2) diterima. 3. Variabel kualitas layanan menentukan secara positif terhadap penggunaan sebesar 0,329 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 3 yang menyatakan bahwa kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem didukung oleh data, artinya hipotesis 3 (H3) diterima. 4. Variabel kualitas sistem menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai sebesar 0,320 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%) hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 4 yang menyatakan bahwa kualitas sistem menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pemakai didukung oleh data, artinya hipotesis 4 (H4) diterima. 5. Variabel kualitas informasi menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai sebesar 0,456 dan signifikan karena tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%) hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 5 yang menyatakan bahwa kualitas informasi menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pemakai didukung oleh data, artinya hipotesis 5 (H5) diterima. 6. Variabel kualitas layanan menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai sebesar 0,165 dan signifikan karena tingkat signifikansi 0,044 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 6 yang menyatakan bahwa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pemakai didukung oleh data, artinya hipotesis 6 (H6) diterima. 7. Variabel penggunaan sistem menentukan secara positif terhadap kepuasan pemakai sebesar 0,439 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%) hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 7 yang menyatakan bahwa penggunaan menentukan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan pemakai didukung oleh data, artinya hipotesis 7 (H7) diterima. 8. Variabel kepuasan pemakai menentukan secara positif terhadap net benefit sebesar 0,629 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,001 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 8 yang menyatakan bahwa kepuasan pemakai menentukan secara positif dan signifikan terhadap net benefit didukung oleh data, artinya hipotesis 8 (H8) diterima. 9. Variabel penggunaan menentukan secara positif terhadap net benefit sebesar 0,314 dan signifikan dengan tingkat signifikansi 0,046 yaitu kurang dari 0,05 (p<5%), hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 9 yang menyatakan bahwa penggunaan menentukan secara positif dan signifikan terhadap net benefit didukung oleh data, artinya hipotesis 9 (H9) diterima. D. Pembahasan Hasil Analisis Data
1. Hubungan variabel kualitas sistem dengan variabel penggunaan Hasil penelitian ini menemukan bahwa semakin tinggi kualitas sistem e-library yang disediakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta akan menyebabkan semakin tinggi pula tingkat penggunaan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan e-library akan semakin meningkat ketika sistem e-library yang disediakan memberi banyak informasi, sistem e-library yang disediakan mudah digunakan, sistem e-library yang disediakan sesuai dengan keinginan, sistem e-library yang disediakan memberi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
informasi secara personal, sistem e-library yang disediakan mempunyai fitur-fitur menarik dan merangsang untuk menggunakannya, sistem e-library yang disediakan memberikan akses informasi dengan cepat, pertama kali menggunakan e-library langsung dapat dengan mudah menggunakannya, halaman utama e-library dapat diakses dengan cepat, serta teks dan gambar pada tiap halama e-library dapat diakses dengan cepat. 2. Hubungan variabel kualitas informasi dengan variabel penggunaan Penelitian ini menemukan bahwa kualitas informasi yang disediakan e-library mempunyai hubungan yang positif dengan penggunaan e-library. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Hasil penelitian mengindikasikan bahwa penggunaan akan semakin meningkat ketika e-library yang disediakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta memberi informasi yang dibutuhkan, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang dibutuhkan disaat yang tepat, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan, sistem e-library yang disediakan memberikan cukup informasi, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang up to date, dan pengguna merasa e-library dapat memberikan informasi bagi penelitiannya. 3. Hubungan variabel kualitas layanan dengan variabel penggunaan Penelitian ini mengindikasikan bahwa kualitas layanan yang disediakan mempunyai hubungan yang positif dengan penggunaan e-library. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan e-library seseorang akan meningkat ketika sistem yang disediakan memberi bantuan on-line dan penjelasan yang dibutuhkan, bagian penyedia sistem e-library dapat berinteraksi dengan baik dengan pengguna selama pengembangan sistem, bagian penyedia sistem e-library menyediakan waktu untuk melayani konsultasi tentang sistem e-library, bagian penyedia sistem e-library merespon dengan baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
setiap saran untuk perbaikan sistem di masa depan, dan bagian penyedia sistem e-library memberikan sarana pendukung untuk kepuasan pengguna. 4. Hubungan antara variabel kualitas sistem dengan variabel kepuasan pemakai Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas sistem e-library yang disediakan semakin tinggi pula kepuasan pemakai sistem e-library. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menemukan bahwa pengguna e-library akan merasa puas jika sistem e-library yang disediakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta mempunyai kualitas yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna akan merasa puas apabila sistem e-library yang disediakan memberi banyak informasi, sistem e-library yang disediakan mudah digunakan, sistem e-library yang disediakan sesuai dengan keinginan saya, sistem e-library yang disediakan memberi informasi secara personal, sistem e-library yang disediakan mempunyai fitur-fitur menarik dan merangsang saya untuk menggunakannya, sistem e-library yang disediakan memberikan akses informasi dengan cepat, pertama kali menggunakan e-library, saya langsung dapat dengan mudah menggunakannya, halaman utama e-library dapat diakses dengan cepat, serta teks dan gambar pada tiap halaman e-library dapat diakses dengan cepat. 5. Hubungan variabel kualitas informasi dengan variabel kepuasan pemakai Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas informasi yang disediakan oleh sistem e-learning semakin tinggi pula kepuasan pemakai
e-library. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu
yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menemukan bahwa pengguna e-library akan merasa puas ketika e-library yang disediakan oleh Universitas Sebelas Maret Surakarta memberi informasi yang dibutuhkan, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang dibutuhkan disaat yang tepat, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang sesuai dengan bidang yang dibutuhkan, sistem e-library yang disediakan memberikan cukup informasi, sistem e-library yang disediakan memberi informasi yang up to commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
date, dan pengguna merasa bahwa e-library dapat memberikan informasi bagi penelitiannya. 6. Hubungan antara variabel kualitas layanan dengan variabel kepuasan pemakai Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas layanan yang disediakan e-library semakin tinggi pula kepuasan pemakai sistem e-library. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menemukan bahwa pengguna e-library akan merasa puas ketika layanan yang disediakan oleh penyedia jasa e-library berkualitas. Pengguna akan merasa puas dengan e-library yang disediakan ketika sistem yang disediakan memberi bantuan on-line dan penjelasan yang dibutuhkan, bagian penyedia sistem e-library dapat berinteraksi dengan baik dengan pengguna selama pengembangan sistem, bagian penyedia sistem e-library menyediakan waktu untuk melayani konsultasi tentang sistem e-library, bagian penyedia sistem e-library merespon dengan baik setiap saran untuk perbaikan sistem di masa depan, dan bagian penyedia sistem e-library memberikan sarana pendukung untuk kepuasan pengguna. 7. Hubungan variabel penggunaan sistem dengan kepuasan pemakai Penelitian ini menemukan bahwa semakin tinggi tingkat penggunaan sistem e-library semakin tinggi pula tingkat kepuasan pemakai yang akan dirasakan para pengguna. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengguna e-library akan merasa puas ketika frekuensi dalam menggunakan e-library tinggi, menggunakan sistem e-library secara sukarela, dan memiliki ketergantungan dengan sistem e-library. 8. Hubungan variabel kepuasan pemakai dengan variabel net benefit Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan pemakai yang disediakan e-library semakin tinggi pula manfaat yang dirasakan oleh seseorang ketika menggunakan sistem e-library. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
dan Anita Lee (2006). Berdasarkan hasil analisis menyimpulkan bahwa manfaat dari e-library akan dirasakan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret jika menganggap dapat merasakan manfaat sistem e-library yang sangat tinggi, puas dengan sistem e-library yang disediakan, dan akan merekomendasikan e-library kepada orang lain. 9. Hubungan variabel penggunaan dengan variable net benefit atau manfaat bersih Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan pemakai yang disediakan e-library semakin tinggi pula manfaat yang dirasakan oleh seseorang ketika menggunakan sistem e-library. Hasil pengujian ini mengonfirmasi temuan studi terdahulu yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006). Berdasarkan hasil analisis menyimpulkan bahwa manfaat dari e-library akan dirasakan oleh mahasiswa Universitas Sebelas Maret jika frekuensi dalam menggunakan e-library tinggi, menggunakan sistem e-library secara sukarela, dan memiliki ketergantungan dengan sistem e-library.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan, implikasi, dan saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan sebagai bagian akhir dari penelitian yang telah dilakukan penulis. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dilakukan dan akan menjawab permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya sesuai dengan tujuan penelitian ini. Selain kesimpulan, akan disertakan saran-saran yang diharapkan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan. A. Simpulan Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Clyde W. Holsapple dan Anita Lee (2006) berdasarkan model kesuksesan sistem informasi yang diperkenalkan oleh DeLone and McLean (2003). Hasil pengujian goodness-offit atas model yang diajukan menunjukkan model yang baik. Maka penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Universitas Sebelas Maret mengenai pengujian Model Kesuksesan Sistem Informasi E-Library dapat disimpulkan. Kesuksesan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan oleh faktor penggunaan dan kepuasan pemakai. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat penggunaan dan kepuasan pemakai maka kesuksesan e-library akan semakin tinggi pula. Penggunaan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan oleh faktor
kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan. Hal ini
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan maka penggunaan e-library akan semakin tinggi pula. Kepuasan pemakai e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta ditentukan oleh kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan dan penggunaan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas sistem, kualitas informasi kualitas layanan dan penggunaan maka pengguna e-library akan semakin tinggi pula. commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
B. Implikasi Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disajikan implikasi hasil penelitian sebagai berikut : 1. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan dan kepuasan pemakai menentukan secara positif dan signifikan terhadap kesuksesan e-library. Untuk itu agar kesuksesan e-library yang diperoleh semakin besar maka pihak universitas maupun UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret perlu meningkatkan sikap positif mahasiswa terhadap e-library. 2. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi dan kualitas layanan menentukan secara positif dan signifikan terhadap penggunaan e-library dan kepuasan pemakai e-library. Hal ini dapat dijadikan evaluasi bagi pihak UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret untuk meningkatkan kualitas informasi sehingga penggunaan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta meningkat. Dengan meningkatkan kualitas informasi yang ada maka e-library yang disediakan memberikan cukup informasi yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang menggunakan e-library di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Ketika mahasiswa merasa apa yang mereka butuhkan disediakan dalam e-library Universitas Sebelas Maret Surakarta maka mereka akan semakin sering menggunakan e-library. Selain itu, pihak UPT Perpustakaan sebaiknya juga melakukan evaluasi untuk meningkatkan kualitas sistem yang ada agar e-library yang disediakan bisa digunakan kapan saja, mudah dalam pengoperasiannya, memberikan akses informasi yang cepat, dan memberikan fasilitas-fasilitas yang menarik sehingga pengguna akan merasa tertarik, dengan demikian frekuensi penggunaan e-library akan semakin meningkat dan pengguna e-library juga akan merasa puas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
C. Saran 1. Bagi mahasiswa Melihat adanya manfaat yang diberikan e-library, peneliti menyarankan kepada mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk menggunakan e-library. 2. Bagi Universitas a. Untuk meningkatkan frekuensi dan jumlah pengguna dan membuat pengguna merasa puas e-library , maka pihak universitas khususnya UPT Perpustakaan harus meningkatkan kualitas sistem, kualitas informasi, dan kualitas layanan. Kualitas sistem dapat berupa sistem yang mudah digunakan oleh pengguna, terdapat fasilitas yang menarik dan menyediakan akses yang cepat. Kualitas informasi dapat berupa informasi yang up to date maupun informasi yang berhubungan bidang mahasiswa masing-masing. Kualitas layanan dapat berupa menyediakan pelayanan berupa bantuan on line yang lebih baik dan dapat merespon dengan baik setiap saran yang diberikan pengguna untuk perbaikan e-library di masa mendatang. Memberikan sistem yang mudah juga bisa dilakukan dengan menambah fasilitas seperti area hotspot atau maupun internet dengan biaya yang murah untuk mengakses e-library agar jumlah pengguna e-library bertambah. b. Mengadakan sosialisasi kepada mahasiswa berkaitan dengan penggunaan e-library. Ketika mahasiswa menyadari adanya manfaat e-library, maka mareka akan menanggapi secara positif terhadap fungsi e-library, dengan demikian e-library akan semakin bermanfaat karena dalam penelitian ini ditemukan bahwa kepuasan pemakai berpengaruh positif dan signifikan terhadap manfaat bersih (Net Benefit). c. Menambah banyak materi dan up date informasi terutama yang berkaitaan dengan karya ilmiah maupun tugas dari mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun mahasiswa berada. Dengan demikian e-library akan semakin sering digunakan dan akan semakin tinggi pula kepuasan pengguna karena ditemukan bahwa kualitas informasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
berpengaruh positif dan signifikan terhadap penggunaan dan kepuasan pemakai. 3. Bagi penelitian selanjutnya a.
Dalam penelitian ini hanya dikemukakan tentang faktor yang mempengaruhi e-library dengan variabel kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas layanan, penggunaan, kepuasan pemakai dan manfaat bersih. Selanjutnya peneliti menyarankan untuk memasukkan atau menambah variabel lain yang dapat mempengaruhi kesuksesan e-library agar dapat memberikan hasil yang lebih baik lagi berdasarkan teori-teori dan penelitian terdahulu.
b.
Penelitian ini memiliki cakupan populasi yaitu hanya mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan jumlah sampel yang sedikit yaitu 170, penelitian lain disarankan untuk menambah jumlah sampel dengan cakupan populasi yang lebih luas lagi. Populasi yang digunakan sebagai sumber data bukan hanya mahasiswa saja tetapi dosen, karyawan maupun masyarakat yang menggunakan e-library khususnya di lingkup Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user