perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPERCAYAAN pada PEMIMPIN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi Pada Karyawan PDAM Surakarta)
Skripsi Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh:
ADNAN BUDI SUSANTO F1204001
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan , memberi bantuan kepada kerabat. Dan Dia melarang( melakukan) perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. (QS. An Nahl: 90) ”Keunggulan dan kerja keras tidak mengenal garis keturunan, gelar, mata pencaharian, ataupun jenjang pendidikan. Siapa saja yang memiliki semangat tinggi, jiwa yang selalu ingin tahu, dan tingkat kesabaran yang baik, akan masuk kedalam tingkatan orang-orang yang tinggi”. (La Tahzan) ”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Allah kamu berharap”. (QS. Al Insyirah: 6-8) ”Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihatnya dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrahpun, niscaya dia akan melihatnya”. (QS. Al Zilzal: 7-8) ”Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan di senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya”. ( QS. Al Kahfi: 28) ”Wahai Tuhanku, berilah saya ilham untuk mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada orang tuaku, dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai dan masukkanlah saya dengan Rahmat Mu ke dalam golongan hamba-hambaMu yang saleh”. (QS. An Naml: 19)
PERSEMBAHAN
commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kupersembahkan karyaku ini untuk: 1. Ayahnda tercinta (alm) Drs. H. Arief Sunartoyo, ST,MM,MSi 2. Ibunda tercinta Retno Budiningsih, BSc 3. Eyang tercinta Hj. Sastrosoepadmo 4. Adikku tersayang Diah Ayu Setya Yuningsih 5. Keluarga Trah Sastrowikraman I 6. Keluarga Trah Somosoediro
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum w.w
commit to user 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Alhamdulillahi Rabbil ’alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya. Akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENGARUH
KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL
TERHADAP KINERJA DENGAN KEPERCAYAAN pada PEMIMPIN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi Pada PDAM Surakarta)” Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Skripsi ini tidak akan selesai tanpa doa, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.com, Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Dr. Asri Laksmi Riani, MS, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberi saran dan masukan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini. 3. Dra. Endang Suhari, MSi, selaku ketua Jurusan Manajemen dan Drs.Wiyono, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen. 4. Dra. Mahastuti Agung, MSi, selaku pembimbing akademis. 5. Seluruh dosen dan staff administrasi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 6. Bapak Agus Saryono selaku
pimpinan
PDAM
yang
berkenan
mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian di PDAM Surakarta. 7. Seluruh staff dan karyawan PDAM Surakarta yang telah memberikan bantuan
commit to user 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepada penulis selama penelitian. 8. (alm) Bapak Drs.H.Arief Sunartoyo, ST,MM,MSi , Ibu Retno Budiningsih, BSc, Bapak Ek.H. Soedarmono, Bapak Soedarmanto, Bapak H. Soedarmoro, Seluruh Keluarga dan adikku
Diah
Ayu
tercinta terima kasih atas
doa, kasih sayang dan dukungannya yang selalu mengiringi setiap langkahku. 9. Andiyas Miawan, SE, Mba’ Ariani, Hendro, Anhar,SE, Heri Supriyadi, Cahyono,SE, Eko Aris,SE dan teman-teman Manajemen Non-Reg angkatan 2004. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari, skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Terima Kasih. Wassalamu’alaikum w.w
Surakarta, Februari 2011
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………....
ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………….……………... iii HALAMAN MOTTO ……………………………….…….……………....... iv
commit to user 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………….…………..... v KATA PENGANTAR …………………………………………………......... vi DAFTAR ISI ……………………………………………………………........ viii DAFTAR TABEL ……………………………………………………............ x DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………...... xii ABSTRAK ABSTRACT BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .…………………………………………......
1
B. Perumusan Masalah ..………………………………………
6
C. Pembatasan Masalah ………………………………………
7
D. Tujuan Penelitian ………………………………………….
7
E. Manfaat Penelitian ………………………………………...
7
TELAAH PUSTAKA A. Teori Kepemimpinan ...... ………………………….............
9
B. KepemimpinanTransformasional .……………………......... 14 C. Kinerja ………………………………………….................. 15 D. Kepercayaan Pada Pemimpin ...............................................
20
E. Penelitian Terdahulu………………………………………...
22
F. Kerangka Pemikiran................................................................
28
G. Hipotesis ……………………................................................ 28 BAB III
METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………………….....
32
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling …….......................
32
C. Sumber Data ..………………………………......................... 35 D.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ….....................
35
E. Pengukuran Variabel .………………………………............. 37 F. Metode Pengujian Hipotesis.……………………………….... 39 BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PDAM .……………………...................... 46 1. Sejarah Berdirinya PDAM Surakarta ………………….... 46 2. Landasan Hukum ..……………………….......................... 48
commit to user 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Tugas, Fungsi, Visi, Misi dan Motto …………................ 49 4. Struktur Organisasi ...................………………………..... 51 5. Perkembangan Perusahaan ....………………………........ 79 B. Analisis Deskriptif ................................................................. 84 1. Karakteristik Responden .................................................... 84 2. Tanggapan Responden ........................................................ 87 C. Uji Validitas ............................................................................. 94 D. Uji Reliabilitas ......................................................................... 95 E. Uji Asumsi Model .................................................................... 96 1. Multikolinieritas .................................................................... 96 2. Autokorelasi .......................................................................... 97 3. Heteroskedastisitas ............................................................... 97 4. Normalitas ............................................................................. 99 F. Uji Hipotesis ............................................................................. 100 G. Pembahasan ............................................................................. 104 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………… 109 B. Saran dan Implikasi ……………………………………........ 110 C. Keterbatasan Penelitian …………………………………….. 110
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel II.1
Hasil-hasil Penelitian Terdahulu ......................................... 24
Tabel III.1
Jumlah Karyawan PDAM .……………………..................
Tabel IV.1
Jumlah Karyawan dan Bagian-Bagiannya ………………… 80
Tabel IV.2
Tarif Air PDAM kota Surakarta …………........................... 83
Tabel IV.3
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin ..................... 85
commit to user 9
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.4
Distribusi Responden Menurut Usia .. . . . .............................. 85
Tabel IV.5
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan .............. 86
Tabel IV.6
Distribusi Responden Menurut Masa Kerja ........................... 86
Tabel IV.7
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepemimpinan Transformasional .................................................................... 87
Tabel IV.8
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepercayaan Pada Pemimpin........................................................................ 91
Tabel IV.9
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja .............. 93
Tabel IV.10 Hasil Uji Validitas .................................................................. 95 Tabel IV. 11 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 96 Tabel IV.12 Uji Multikolinieritas ............................................................... 97 Tabel IV. 13 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson .................................. 97 Tabel IV.14 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ............................................... 99 Tabel IV.15 Hasil Regresi Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepercayaan pada Pemimpin ................................................ 101 Tabel IV.16 Hasil
Regresi
Kepemimpinan Transformasional dan
Kepercayaan pada Pemimpin terhadap Kinerja .................... 101 Tabel IV.17 Pengujian Koefisien Path Analysis ........................................ 102 Tabel IV.18 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Path Analysis ...... 103
commit to user 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 Struktur Organisasi PDAM kota Surakarta………………….. 52 Gambar IV.2 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas .............………………... 98 Gambar IV.3 Hasil Path Analysis ………………………………………….. 103
commit to user 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPERCAYAAN pada PEMIMPIN SEBAGAI VARIABEL PEMEDIASI (Studi Pada Karyawan PDAM Surakarta)
ADNAN BUDI SUSANTO F1204001 Maksud penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional pada kinerja dengan kepercayaan pada pemimpin sebagai variabel pemediasi yang dilakukan di PDAM Surakarta. Berdasarkan pada rumusan masalah dan tujuan penelitian maka diajukan hipotesis sebagai berikut :
commit to user 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kepercayaan pada pemimpin, kepercayaan pada pemimpin berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, kepercayaan pada pemimpin memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey. Data primer diperoleh dengan penyebaran kuesioner kepada 213 karyawan, namun yang kembali 129 kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Proportional Random Sampling, pengambilan sampel dilakukan dengan membagi populasi ke dalam sub populasi. Alat analisis yang digunakan untuk pengujian hipothesis dalam penelitian ini menggunakan Path Regresion Analysis dengan menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Pada Uji Path analisis model pertama Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan pada Kepercayaan Pada Pemimpin. Pada Uji Path analisis model kedua Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan Pada Pemimpin diregresikan dengan Kinerja. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh secara signifikan pada Kinerja dan Kepercayaan Pada Pemimpin juga berpengaruh signifikan pada Kinerja . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepercayaan pada pemimpin, kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja, kepercayaan pada pemimpin berpengaruh terhadap kinerja. Dari uji path analisis, variabel pemediasi kepercayaan pada pemimpin berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Kata kunci : Kepemimpinan transformasional, Kinerja karyawan
Kepercayaan pada pemimpin,
ABSTRACT EFFECT OF TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP ON THE PERFORMANCE OF EMPLOYEES WITH CONFIDENCE THE LEADER AS THE MEDIATION VARIABLES (Studies in Surakarta PDAM Employees) By: ADNAN BUDI SUSANTO F1204001
The purpose of this study is to investigate the influence of transformational leadership on performance with the confidence in the leader as mediation variables conducted in PDAM Surakarta. Based on the formulation of the problem and research objectives, the proposed hypothesis are as follows: transformational leadership has positive influence on employee performance, transformational leadership has positive influence on trust in leaders, trust in leaders has positive influence on employee performance, confidence in the leader mediates the influence of transformational leadership on employee performance.
commit to user 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
This research was conducted by survey method. Primary data were collected by distributing questionnaires to 213 employees, but who returned 129 questionnaires. Sampling technique using proportional random sampling method, sampling is done by dividing the population into sub populations. The analytical tool used to test hypothesis in this study using Regresion Path Analysis using SPSS 15.0 for Windows. In the first model Test Path analysis Transformational Leadership significant effect on the Trust In Leaders. In the second model analyzes Test Path Transformational Leadership and Trust In Leaders the regres with Performance. Transformational Leadership significant influence on performance, and Trust In Leaders also have a significant effect on performance. The results of this study indicate that transformational leadership influence on trust in leadership, transformational leadership affects performance, trust in leaders influence performance. From the test path analysis, reliance on the leader mediation variables have a significant effect on performance. The amount of the direct effect is, while the indirect effect must calculate the total effect of transformational leadership to performance. Keywords:
Transformational leadership, Employee Performance
Trust
in
leaders,
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Sumber daya manusia (SDM) penting dalam organisasi karena peranannya dalam pencapaian keberhasilan suatu perusahaan. Sumber daya manusia merupakan faktor utama bagi kelancaran dan kelangsungan hidup sebuah perusahaan. Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang sangat dibutuhkan dalam organisasi atau perusahaan, peranannya sangat menunjang
commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam beroperasinya organisasi atau perusahaan. Betapapun sempurnanya suatu teknologi dan manajemen, tanpa adanya sumber daya manusia yang handal sulit kiranya tujuan organisasi tercapai. Pada kenyataannya memang mengelola manusia dengan segala aspek kehidupannya lebih sulit dibandingkan dengan mengelola sumber daya lainnya, hal ini dikarenakan daya pemikiran manusia yang selalu berkembang seiring perkembangan jaman Terlebih dalam era globalisasi saat ini seiring dengan perkembangannya organisasi akan menghadapi permasalahan sumber daya manusia atau tenaga kerja yang kompleks sehingga harus dikelola seoptimal mungkin. Pimpinan harus mampu untuk meningkatkan kinerja, dengan cara memberikan motivasi kepada bawahan agar lebih semangat dan optimal dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya. Keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan tidak lepas dari peran kepemimpinan, karena kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan berperan sebagai penggerak segala sumber daya manusia dan sumber daya lain yang ada dalam organisasi, dan juga sebagai faktor kunci dalam aspek manajerial. Seorang
pemimpin
dalam
menjalankan
kepemimpinannya
bebas
menentukan gaya kepemimpinan yang akan dipakai dalam memimpin perusahaan. Gaya yang digunakan seorang pemimpin yang penting adalah bahwa setiap pemimpin mempunyai kewajiban untuk mencapai tujuan perusahaan bersama
commit to user 15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan para karyawannya, memberikan perhatian terhadap kebutuhan para karyawannya. Gaya
kepemimpinan
yang
tepat
dapat
menimbulkan
motivasi
karyawannya untuk berprestasi karena sukses dan tidaknya karyawan dalam kinerjanya dapat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan atasannya, dalam Hardini (2001). Pemimpin yang efektif akan dapat menjalankan fungsinya tidak hanya ditunjukkan dari kekuasaan yang dimiliki, namun juga ditunjukkan oleh sikap untuk memotivasi karyawan dalam menjalankan tugasnya. Kepemimpinan yang efektif akan memotivasi karyawan untuk bertindak mencapai kinerja yang baik. Ada beberapa gaya kepemimpinan yang muncul saat ini. Salah satu gaya kepemimpinan yang berkembang adalah gaya kepemimpinan transformasional. Robbins (2008: 90) menyebutkan kepemimpinan transformasional adalah pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka demi kebaikan organisasi dan memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya. Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang dapat digunakan dalam meningkatkan kinerja bawahannya. Kepemimpinan ini memadukan serta memotivasi pengikut mereka ke arah tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan memperjelas peranan dan tuntutan tugas. Dengan adanya penerapan gaya kepemimpinan transformasional, pemimpin mencurahkan perhatian pada hal-hal dan kebutuhan pengembangan dari pengikut individual. Esensi nyata dari kepemimpinan transformasional adalah bahwa pemimpin ini menyebabkan pengikut melakukan lebih dari yang diharapkan, dan pengikut itu mengetahui serta percaya bahwa pemimpin tidak akan mengambil keuntungan
commit to user 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari mereka. Seseorang yang memiliki kepercayaan yang lebih pada orang lain akan bertindak sesuai dengan apa yang seharusnya mereka lakukan, sehingga standar kerja yang diharapkan dapat tercapai. Shamir et. al (dalam Jung & Avolio, 2000) menyebutkan bahwa salah satu alasan
utama
kepemimpinan
transformasional
meningkatkan
motivasi
pendukungnya untuk berkinerja melebihi harapan awal, karena para pendukung mereka mulai menerima dan menginternalisasi nilai-nilai yang diutarakan oleh para pemimpin. Dengan kata lain, pemimpin memberikan penjelasan ideologi yang menghubungkan identitas bersama kelompok atau organisasi mereka. Para pemimpin transformasional ini bekerja untuk meningkatkan kepercayaan pengikutnya dan memperluas kebutuhan mereka selaras dengan apa yang telah mereka identifikasi dalam kaitannya dengan misi kelompoknya (Avolio & Bass, dalam Jung & Avolio, 2000). Podsakoff
(dalam
Jung
&
Avolio,
2000)
menjelaskan
bahwa
kepemimpinan transformasional mempengaruhi perilaku-perilaku organisasi pengikut hanya secara tidak langsung, dimana hal itu dimediasi oleh tingkat kepercayaan pengikut kepada pemimpinnya. Dalam penelitian yang dilakukan Kouzes dan Posner; Kotter; serta Kirkpatric dan Lock (Jung & Avolio, 2000) menyebutkan bahwa pemimpin yang efektif mengubah nilai dasar, kepercayaan, sikap dan bawahan akan dapat meningkatkan kinerja melebihi level minimum organisasi. Para pemimpin transformasional menambah tingkat kepercayaan pengikutnya dengan menunjukkan perhatian terhadap kebutuhan bawahannya, menunjukkan kemampuan dan ketekunan untuk mencapai visi dan misi dengan berkorban demi kepentingan kelompok. Dari literatur tersebut maka dapat
commit to user 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
disimpulkan bahwa kemungkinan bawahan memiliki kinerja melebihi apa yang seharusnya atau melebihi level minimum organisasi tergantung pada gaya kepemimpinan dari seorang pemimpin serta rasa kepercayaan yang tinggi pada pemimpin mereka. Menurut Robbins (2008: 97) kepercayaan merupakan suatu harapan positif bahwa orang lain tidak akan bertindak secara opportunistic. Jika dalam suatu perusahaan kepercayaan bawahan pada pimpinan tinggi maka bawahan akan bersedia berkorban demi pemimpin dan perusahaan. Dengan kepercayaan tersebut bawahan juga yakin dan percaya bahwa hak dan kepentingan mereka tidak disalah gunakan. Dengan adanya kepercayaan yang tinggi menuntut bawahan dan pemimpin untuk selalu berusaha keras demi kelangsungan hidup perusahaannya. Casimir (2006) menyebutkan bahwa bawahan yang percaya pada atasan akan mempunyai usaha ekstra dan memperoleh tingkat kepuasan yang tinggi. Dengan adanya kepercayaan pada pemimpin, dapat memberikan rasa nyaman serta dapat menginspirasikan dan mendorong bawahan untuk dapat berusaha lebih maju dengan meningkatkan kinerja dan kesetiaan pada pimpinan dan perusahaan. Avolio dan Bass (dalam Jung dan Avolio, 2000) menyebutkan bahwa pemberdayaan dan dorongan dari pemimpin transformasional terhadap para pengikutnya untuk membuat keputusan sendiri juga dapat membangun kepercayaan terhadap pemimpin mereka. Dengan menjadi model peran dan menunjukkan rasa hormat terhadap pengikutnya, para pemimpin transformasional menjadi lebih teruji, dihormati dan dipercayai dari waktu ke waktu. Avolio dan Bass (dalam Jung & Avolio, 2000) juga berpendapat bahwa peran kharismatik
commit to user 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memberi pengikut dengan berbagai pembelajaran dimana para pengikut mulai berusaha
menyamai
atau
melebihi
kesuksesan,
nilai
dan
kepercayaan
pemimpinnya. Penelitian yang dilakukan oleh Jung dan Avolio (2000) serta Ambar Rubyanto tahun 2007 menguji tentang pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja yang dimediasi oleh kepercayaan pada pemimpin, hasilnya samasama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Sedangkan penelitian sejenis yang dilakukan Casimir dan Waldman (2006) pada budaya yang berbeda yakni di Australia dan China, hasilnya berbeda dimana di Australia penelitian tentang kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh terhadap kinerja dengan dimediasi oleh kepercayaan terhadap pemimpin, namun di China kepemimpinan transformasional tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja dengan dimediasi oleh kepercayaan terhadap pemimpin. PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang mana perlu dikelola secara maksimal agar bisa memberikan keuntungan bagi daerah. Undang-undang No.32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah bahwa daerah berusaha mengelola wilayahnya sendiri sehingga dibutuhkan manajemen yang baik. Saat ini PDAM dituntut oleh masyarakat untuk memberikan pelayanan yang memuaskan. Hal itu disebabkan banyak terjadi keluhan atau permasalahan misalnya beban atau tarif pajak yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan kualitas pelayanan yang baik, semisal kualitas air maupun kelancaran distribusi air. Sehingga dari permasalahan tersebut dibutuhkan seorang pemimpin yang transformasional yang dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerja. Di samping itu selain dibutuhkan kepemimpinan transformasional para karyawan
commit to user 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
diharapkan mampu untuk mendukung pimpinan dalam bekerja menyelesaikan permasalahan dan menghasilkan keuntungan yang tinggi sehingga karyawan harus percaya dan yakin terhadap program-program pimpinan. Dengan kata lain dibutuhkan kualitas kinerja yang lebih baik dari para karyawan PDAM. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mencoba membahas masalah yang berhubungan dengan kepemimpinan transformasional kaitannya dengan kinerja karyawan dalam sebuah penelitian yang berjudul ”Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepercayaan Pada Pemimpin Sebagai Variabel Pemediasi (Studi Pada Karyawan PDAM Surakarta) ”. B. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah
kepemimpinan transformasional berpengaruh
pada
kinerja
karyawan? 2. Apakah kepemimpinan transformasional berpengaruh pada kepercayaan pada pemimpin? 3. Apakah
kepercayaan
pada
pemimpin berpengaruh pada
kinerja
karyawan? 4. Apakah kepercayaan pada pemimpin memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional pada kinerja karyawan ? C. PEMBATASAN MASALAH Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka perlu adanya batasan masalah sebagai berikut : D. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah :
commit to user 20
perpustakaan.uns.ac.id
1. Untuk
digilib.uns.ac.id
menganalisis
pengaruh
kepemimpinan transformasional pada
pengaruh
kepemimpinan
kinerja karyawan. 2. Untuk
menganalisis
transformasional pada
kepercayaan pada pemimpin. 3. Untuk
menganalisis
pengaruh
kepercayaan pada
pemimpin pada
kinerja karyawan. 4. Untuk menganalisis pengaruh
peran mediasi kepercayaan pada pemimpin pada
kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan.
E. MANFAAT PENELITIAN Adapun Manfaat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi PDAM Surakarta dapat digunakan oleh pimpinan sebagai bahan pertimbangan
dalam
rangka
menentukan
kebijakan
dalam hal
kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja karyawan. 2. Bagi
peneliti
untuk
mengetahui
pengaruh
kepemimpinan
transformasional pada kinerja karyawan. 3. Bagi
peneliti
lain
dalam melakukan
diharapkan
penelitian ini dapat dijadikan acuan
penelitian lanjutan pada permasalahan yang sejenis
di masa yang akan datang.
commit to user 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TELAAH PUSTAKA
A. TEORI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu
kelompok guna mencapai sebuah visi atau serangkaian tujuan yang ditetapkan (Robbins, 2008: 49). Menurut
Gibson, Ivancevich, Donnelly (2000: 272)
kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan memotivasi bawahan
untuk mencapai
Management: mengemukakan
a Guide pendapat
to
beberapa
tujuan. Black
Executive
Command (Samsudin, 2006: 287)
bahwa
kepemimpinan
commit to user 22
dalam
merupakan
bukunya
kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
meyakinkan dan menggerakkan orang lain agar mau bekerja sama di bawah kepemimpinannya sebagai suatu tim untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Gaya
kepemimpinan
seorang pemimpin adalah unik dan tidak
dapat diwariskan secara otomatis. Setiap pemimpin memiliki karakteristik tertentu yang timbul pada situasi yang berbeda. Menurut Robbins (2008: 49-70) ada beberapa macam studi teori kepemimpinan diantaranya adalah: 1. Teori Sifat Teori sifat ini mempertimbangkan berbagai sifat dan karakteristik pribadi yang membedakan para pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin serta memiliki asumsi bahwa seorang pemimpin dan sifat kepemimpinan itu dibawa sejak lahir dan bukan dipelajari. Ada enam karakter yang cenderung membedakan pemimpin dari bukan pemimpin adalah ambisi dan energi, hasrat untuk memimpin, kejujuran dan integritas, percaya diri, kecerdasan, dan pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan. 2. Teori Perilaku Teori perilaku
adalah
teori-teori yang mengemukakan bahwa
beberapa perilaku tertentu membedakan pemimpin dari mereka yang bukan pemimpin. Ada berbagai aliran dalam teori perilaku: a. Kajian dari Ohio State University Studi
ini
mengidentifikasi dimensi-dimensi independen dari
perilaku pemimpin.Dimulai dengan lebih dari seribu dimensi, yang akhirnya mempersempit menjadi dua kategori yang pada dasarnya
commit to user 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menjelaskan sebagian besar perilaku kepemimpinan sebagaimana dideskripsikan para karyawan. Kedua dimensi ini yaitu: Struktur awal (initiating structure), merujuk pada tingkat sampai mana seorang pemimpin akan menetapkan serta menyusun perannya dan peran anak buahnya dalam usaha mencapai tujuan. Tenggang rasa
(consideration), dideskripsikan sebagai tingkat
sampai mana seorang pemimpin akan memiliki hubungan-hubungan pekerjaan
yang
ditandai oleh kesalingpercayaan, rasa hormat
terhadap ide-ide anak buah, dan rasa hormat terhadap perasaanperasaan mereka. b. Kajian dari University of Michigan Kelompok
Michigan
menghasilkan
kepemimpinan yang dinamai oriented) pemimpin
dua
dimensi
perilaku
berorientasi karyawan (employee-
dan berorientasi produksi (production-oriented). Para yang
berorientasi
pemimpin-pemimpin
yang
karyawan
dideskripsikan
menekankan hubungan
sebagai
antarpersonal;
mementingkan kebutuhan para karyawan dan menerima perbedaan individual di antara para anggota. Sebaliknya, para pemimpin yang berorientasi produksi cenderung menekankan aspek-aspek teknis atau tugas dari pekerjaan, perhatian utama mereka adalah penyelesaian tugas-tugas kelompok, dan anggota kelompok adalah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut. c. Tabel Manajerial Suatu
gambar
grafis
mengenai gaya kepemimpinan dua
commit to user 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dimensional dikembangkan
oleh
Blake dan Mouton. Mereka
menampilkan suatu tabel manajerial (managerial grid), yang kadang disebut juga tabel kepemimpinan, didasarkan pada gaya ”perhatian pada manusia” dan perhatian pada produksi, yang pada dasarnya merepresentasikan dimensi tenggang diperkenalkan oleh
rasa dan struktur awal yang
Ohio State University
atau
dimensi yang
berorientasi karyawan dan yang berorientasi produksi dari University of Michigan. 3. Teori Kemungkinan Dalam teori kemungkinan terdapat lima pendekatan yaitu: a. Model Fiedler Model
kemungkinan
Fiedler
(Fiedler
Contingency Model)
menyatakan bahwa kinerja kelompok yang efektif bergantung pada kesesuaian antara gaya pemimpin dan sejauh mana situasi tersebut memberikan faktor
kendali
kondisi
atau
kepada dimensi
pemimpin
tersebut. Ada tiga
kemungkinan yang dikenalkan
Fiedler antara lain: Hubungan pemimpin anggota. Tingkat kepatuhan, kepercayaan, dan rasa hormat yang dimiliki oleh para bawahan terhadap pemimpin mereka. Struktur tugas.
Tingkat sejauh
mana
penentuan
pekerjaan
di proseduralkan ( yaitu, terstruktur atau tidak terstruktur). Kekuatan posisi. Tingkat pengaruh yang dimiliki oleh seorang pemimpin atas variabel-variabel kuasa seperti perekrutan, pemecatan,
commit to user 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pendisiplinan, promosi, dan kenaikan gaji. b. Teori Situasional Hersey dan Blanchard Teori ini merupakan teori kemungkinan yang berfokus pada para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan cara memilih gaya kepemimpinan yang benar, yang menurut Hersey dan Blanchard bergantung pada tingkat kesiapan para pengikut. c. Teori Pertukaran Pemimpin -Anggota Teori pertukaran pemimpin anggota (leader-member exchange LMX- theory) menyatakan bahwa karena tekanan waktu, pemimpin membangun suatu hubungan khusus dengan suatu kelompok kecil dari para pengikutnya. Mereka
membentuk
kelompok
orang dalam-
mereka dipercaya, memperoleh perhatian yang lebih besar dari pemimpin, dan kemungkinan besar juga menerima hak istimewa tertentu. Pengikut-pengikut yang lain tidak masuk dalam kelompok tersebut. Mereka mendapatkan lebih sedikit waktu dari pemimpin, lebih sedikit penghargaan darinya, dan memiliki hubungan pemimpinpengikut yang didasarkan pada interaksi otoritas formal. d. Teori Jalan- Tujuan Dikembangkan oleh Robert House, teori jalan- tujuan mengambil elemen-elemen University
dari
tentang
penelitian
kepemimpinan
Ohio
State
struktur awal dan tenggang rasa dan teori
pengharapan motivasi. Inti dari teori jalan- tujuan (path- goal theory) adalah bahwa merupakan
tugas pemimpin untuk memberikan
informasi, dukungan atau sumber- sumber daya lain yang dibutuhkan
commit to user 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kepada para pengikut agar mereka bisa mencapai berbagai tujuan mereka. Istilah jalan- tujuan berasal dari keyakinan bahwa
para
pemimpin yang efektif semestinya bisa menunjukkan jalan guna membantu
pengikut-pengikut
mereka mendapatkan hal-hal yang
mereka butuhkan demi pencapaian tujuan kerja dan mempermudah perjalanan serta menghilangkan berbagai rintangannya. e. Model Pemimpin- Partisipasi Victor Vroom dan Philip Yetton mengembangkan sebuah model pemimpin- partisipasi (leader- participation model) yang mengaitkan perilaku kepemimpinan dan partisipasi dalam pembuatan keputusan. Menyadari bahwa struktur tugas memiliki beraneka tuntutan untuk aktivitas-aktivitas rutin dan nonrutin, kedua peneliti ini mengatakan bahwa perilaku pemimpin harus disesuaikan untuk mencerminkan struktur tugas tersebut. Model yang dikembangkan Vroom dan Yetton tersebut bersifat normatif- model
itu
menyediakan serangkaian
peraturan yang harus diikuti ketika menentukan bentuk dan besarnya partisipasi dalam pembuatan keputusan, seperti ditentukan dari berbagai situasi yang berbeda. B. KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Robbins (2008: 90) menyebutkan kepemimpinan transformasional adalah kepemimpinan mengenyampingkan
yang
menginspirasi
kepentingan
pribadi
para pengikutnya untuk mereka
demi
kebaikan
organisasi dan mereka mampu memiliki pengaruh yang luar biasa pada diri para pengikutnya.
commit to user 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Bass dan Avolio dalam Putri ( 2007) mengemukakan bahwa kepemimpinan transformasional terdapat empat dimensi : 1. Charismatic
(memberikan visi
dan misi, menanamkan kebanggaan,
inspirasi dan kepercayaan kepada pengikut serta tindakannya lebih mendahulukan kepentingan
organisasi dan kepentingan orang lain
daripada kepentingan pribadi). 2. Intellectual Stimulation (tingkat perhatian dan dukungan yang diberikan pemimpin pada bawahan). 3. Inspirational Motivation
(memperluas
wawasan
bawahan
dengan
mengkaji kembali permasalahan lama dengan cara baru). 4. Individualized Consideration (memperlakukan secara berbeda-beda namun adil dan menyediakan prasarana dalam rangka pencapaian tujuan serta memberikan
pekerjaan
menantang bagi bawahan yang menyukai
tantangan). Pemimpin
transformasional
merupakan
model pemimpin yang
cenderung untuk mengkomunikasikan visi dan tujuan organisasi secara lebih jelas sehingga bawahan dapat mengidentifikasi dan cenderung menimbulkan pengaruh yang kuat pada pengikut, memberikan motivasi pada bawahannya serta merangsang kreativitas untuk berkinerja lebih baik demi tercapainya tujuan organisasi.
C. KINERJA 1. Pengertian Kinerja Dalam
pencapaian
dibutuhkan kinerja yang
tujuan
suatu perusahaan
atau organisasi
baik . Kinerja perusahaan erat kaitannya dengan
commit to user 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kinerja karyawan. Jika kinerja karyawan baik tentunya akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Kinerja (performance) adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang
dan tanggung jawab
masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika (Sentono,1999:2). Menurut Mangkunegara (2001: 67)
kinerja
(prestasi kerja)
merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Hasibuan (2003), kinerja adalah rasio kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan karyawan. Kinerja pada dasarnya merupakan nilai keberhasilan
pelaksanaan realisasi tugas nyata dengan
standar. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, keunggulan waktu. 2. Penilaian Kinerja Penilaian
kinerja
merupakan faktor kunci
atas
adanya
sumber daya
kebijakan
dasarnya
organisasi
secara
bermanfaat
keseluruhan,
commit to user 29
atau
program yang
manusia yang ada dalam organisasi.
Penilaian kinerja individu sangat pertumbuhan
pada
guna mengembangkan suatu organisasi secara
efektif dan efisien, karena lebih baik
(performance appraisal)
bagi
dinamika
melalui
penilaian
perpustakaan.uns.ac.id
tersebut
digilib.uns.ac.id
maka
dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana
kinerja karyawan. Penilaian kinerja adalah proses mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan
pekerjaan
mereka
ketika dibandingkan dengan satu set
standart, dan
kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut (Mathis
dan Jackson, 2002:81). Menurut Henry Simamora (2004: 338) penilaian kinerja adalah proses
yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi
pelaksanaan kerja individu karyawan. Tujuan
penilaian
kerja
merupakan
pedoman dalam
bidang
personalia untuk mengetahui serta menilai hasil kerja karyawan selama periode tertentu. Tujuan penilaian kinerja menurut Rucky (2003: 209) adalah: a. Untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan setinggi-tingginya. b. Merangsang minat dalam pengembangan pribadi. c. Sebagai instrumen utama atau tulang punggung bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia. d. Mengeratkan hubungan antara atasan dengan bawahan. e. Tiap perusahaan atau organisasi tentu mempunyai tujuan yang hendak dicapai Menurut Dessler (dalam Mangku prawira, 2003: 225) ada lima faktor dalam penilaian kinerja yang paling sederhana dan paling popular, yaitu: a. Kualitas
pekerjaan,
meliputi:
akurasi, ketelitian, penampilan dan
penerimaan keluaran. b. Kuantitas pekerjaan, meliputi: volume keluaran dan kontribusi. c. Supervisi yang diperlukan, meliputi: membutuhkan saran, arahan atau
commit to user 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perbaikan. d. Kehadiran meliputi: regularitas, dapat dipercaya atau diandalkan, ketepatan waktu e. Konservasi meliputi: pencegahan, pemborosan, kerusakan, pemeliharaan peralatan. 3. Unsur- Unsur Penilaian Kinerja Pegawai Tolak ukur atau ukuran penilaian kinerja pegawai berbeda tergantung dari tujuan penilaian itu sendiri. Sejalan dengan hal tersebut faktor-faktor pembentuk prestasi kerja dapat dijabarkan dalam beberapa unsur yang selanjutnya dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk penilaian kinerja. Menurut Rivai (2005: 324) unsur-unsur penilaian kinerja adalah: a. Kemampuan teknis yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode, teknik dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan tugas serta pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya. b. Kemampuan konseptual yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke dalam bidang operasional perusahaan secara menyeluruh yang pada intinya individual memahami tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai seorang karyawan. c. Kemampuan
hubungan
untuk bekerja sama
interpersonal yaitu antara lain kemampuan dengan orang lain,
memotivasi karyawan,
melaksanakan negoisasi dan lain-lain. 4. Manfaat Penilaian Kinerja Setiap karyawan dalam melaksanakan kewajiban atau tugas merasa
commit to user 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bahwa hasil kerja mereka tidak terlepas dari penilaian atasan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Penilaian kinerja digunakan untuk
mengetahui kinerja seorang karyawan. Menurut Rivai (2005: 55) manfaat penilaian kinerja adalah: a. Manfaat bagi karyawan yang dinilai antara lain: y Meningkatkan motivasi y Meningkatkan kepuasan kerja y Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan y Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas y Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi b. Manfaat bagi penilai (supervisor, manajer dan penyelia): y Peningkatan kepuasan kerja y Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan kinerja karyawan y Meningkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer ataupun karyawan y Sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan y Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi karyawan c. Manfaat bagi perusahaan: y Perbaikan seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan y Meningkatkan kualitas komunikasi y Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan y Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan untuk masing-masing karyawan 5. Pelaku Penilaian Kinerja
commit to user 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Robbins (2006: 687) dalam penelitian kinerja terdapat beberapa pilihan dalam penentuan mengenai yang sebaiknya melakukan penilaian tersebut antara lain: a. Atasan langsung Semua hasil evaluasi kinerja pada tingkat bawah dan menengah pada umumnya dilakukan oleh atasan langsung karyawan tersebut. b. Rekan sekerja Evaluasi ini merupakan salah satu sumber paling handal dari penilaian. Alasannya rekan sekerja dekat dengan tindakan dimana interaksi seharihari
memberi
pandangan
menyeluruh
terhadap
kinerja dalam
pekerjaannya. c. Pengevaluasian diri sendiri Mengevaluasi kinerja mereka sendiri apakah sudah konsisten dengan nilai-nilai, dengan sukarela dan pemberian kuasa. d. Bawahan langsung Evaluasi ini dapat memberikan informasi yang tepat dan rinci. e. Pendekatan menyeluruh
D. KEPERCAYAAN KEPADA PEMIMPIN Menurut Podsakoff pemimpin diartikan
dalam Casimir (2006) kepercayaan pada
sebagai keyakinan dan
loyalitas pada pemimpin.
Tingkat kepercayaan pada pemimpin yang rendah tidak mungkin akan membuat
pengikutnya rela untuk
untuk kepentingan kelompok atau
mengorbankan kepentingan pribadi tujuan organisasi.
Menurut Robbins (2008 : 97) kepercayaan adalah ekspektasi atau
commit to user 33
perpustakaan.uns.ac.id
pengharapan
digilib.uns.ac.id
positif bahwa orang
lain
tidak akan bertindak secara
oportunistik. Ada lima dimensi kepercayaan: 1. Integritas (merujuk pada kejujuran dan kebenaran). 2. Kompetensi (meliputi pengetahuan serta keahlian teknis dan antar personal individu). 3. Konsistensi (berkaitan dengan keandalan, prediktabilitas, dan penilaian yang baik pada diri seseorang dalam menangani situasi). 4. Kesetiaan (kesediaan untuk melindungi dan menyelamatkan muka orang lain). 5. Keterbukaan (keinginan untuk membagi ide dan informasi dengan bebas dan terbuka). Ada
tiga
jenis
kepercayaan
dalam
hubungan
organisasi
(Robbins,2008), yaitu: 1. Kepercayaan
berbasis
terdapat dalam pelanggaran kepercayaan
pencegahan. Hubungan yang paling rapuh
kepercayaan
berbasis
atau inkonsistensi seperti
akan
ini didasarkan
pencegahan.
Satu
merusak
hubungan.
pada
kekhawatiran
saja, Bentuk akan
terjadinya pembalasan dendam jika kepercayaan dikhianati. Orangorang yang memiliki hubungan seperti ini melakukan apa yang mereka katakan karena mereka takut akan konsekuensi dari tidak melaksanakan kewajibannya. 2. Kepercayaan berbasis pengetahuan. Artinya kepercayaan didasarkan pada
kemampuan
memprediksi
perilaku
commit to user 34
yang
bersumber dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengalaman berinteraksi. Kepercayaan ini terbentuk jika Anda memiliki informasi yang memadai tentang seseorang sehingga Anda mengenal mereka secara cukup baik dan bisa memperkirakan dengan tepat perilaku mereka. Kepercayaan berbasis pengetahuan mengandalkan informasi dan bukan pencegahan. 3. Kepercayaan berbasis identifikasi. Tingkat kepercayaan tertinggi dicapai bila terjalin
hubungan
emosional antar pihak yang ada. Hal ini
memungkinkan satu pihak bertindak sebagai seorang agen bagi yang lain dan menggantikan orang tersebut Ini disebut kepercayaan berbasis
dalam transaksi
antar personal.
identifikasi. Kepercayaan
muncul
karena pihak-pihak saling memahami niat dan menghargai keinginan yang lain. Pemahaman mutual ini dibangun
sampai ke titik tertentu
sehingga masing-masing bisa bertindak secara efektif demi pihak lain. E. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian yang dilakukan oleh Jung dan Avolio (2000) menguji tentang
analisis pengaruh mediasi kepercayaan dan value congruence pada
kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan transformasional. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan transformasional
bahwa perilaku kepemimpinan
mempunyai pengaruh yang sangat kuat dan positif
terhadap kinerja yang dimediasi oleh kepercayaan dan value congruence. Casimir dan Waldman et al., (2006) menguji tentang pengaruh kepemimpinan
transaksional
dan
transformasional
terhadap
kinerja
bawahan dengan memasukkan kepercayaan terhadap pemimpin sebagai variabel pemediasi. Pengujian dilakukan pada perusahaan yang berbeda
commit to user 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan cultur yang berbeda, yaitu Australia dan China. Hasilnya di Australia adalah bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja bawahan
dengan
dimediasi oleh
kepercayaan
terhadap
pimpinan.
Sedangkan di China mediasi kepercayaan tidak berpengaruh terhadap kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan. Ambar Rubyanto (2007) dengan judul Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepercayaan Pada Pemimpin Sebagai
Variabel Pemediasi (Studi Pada PT. Jamu Air Mancur
Palur Karanganyar).
Tujuan
dari
penelitian
ini untuk mengetahui
pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh kepercayaan pada pemimpin. Hasilnya kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan yang dimediasi oleh kepercayaan terhadap pemimpin. Bartram dan Casimir (2007) menguji tentang analisis pengaruh mediasi
kepercayaan
pada
pemimpin
dan
kekuasaan
pada
kepemimpinan transformasional. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa yang
perilaku positif
kepemimpinan transformasional mempunyai hubungan
terhadap
kinerja
yang dimediasi oleh kepercayaan pada
pemimpin dan kekuasaan. Podsakoff kepemimpinan Behavior
(OCB)
dan MacKenzie (1990) menguji tentang
pengaruh
transformasional terhadap Organizational Citizenship dengan
kepercayaan
variabel pemediasi, hasilnya kepemimpinan hubungan yang positif terhadap
pada
pemimpin
sebagai
transformasional mempunyai
Organizational Citizenship Behavior
commit to user 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan dimediasi oleh kepercayaan pada pemimpin. Hal tersebut di atas dapat dilihat pada Tabel II.1 :
Tabel II.1 Hasil-hasil Penelitian Terdahulu No
Judul,
Variabel- Variabel
Metode,
Pengarang
Responden
dan Tahun
dan Objek
Hasil
Penelitian 1
Judul :
Variabel
Metode :
Hasil :
”Opening the
independen :
Menggunakan
Kepemimpinan
black box: an
Kepemimpinan
Path analisis
Transformasional
experimental
transformasional
Responden :
mempunyai
investigation
dan Kepemimpinan
194 mahasiswa
pengaruh yang
of the
transaksional
Objek
sangat kuat dan
mediating
Variabel dependen : penelitian :
positif terhadap
effects of trust
Kinerja
kinerja yang
and value
Variabel mediasi :
congruence on
Kepercayaan dan
kepercayaan dan
transformatio-
Value congruence
value congruence
Universitas di Northeastern US
commit to user 37
dimediasi oleh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nal and transactional leadership” Peneliti : Jung dan Avolio Tahun : 2000
2
Judul :
Variabel
Metode :
Hasil :
”Trust and the
independen :
Structural
- di Australia :
Relationship
Kepemimpinan
Equation
Kepemimpinan
Between
transaksional dan
Modeling
transformasional
Leadership and Kepemimpinan
(SEM)
berpengaruh
Follower
transformasional
Responden :
terhadap kinerja
Performance:
Variabel dependen : Australia : 119
Opening the
Kinerja
karyawan
kepercayaan
Black Box in
Variabel mediasi :
China : 122
terhadap
Australia and
Kepercayaan
karyawan
pimpinan
China”
terhadap pemimpin
Objek
- di China :
penelitian :
Mediasi
Australia dan
kepercayaan tidak
China
berpengaruh
Peneliti : Casimir dan Waldman Tahun : 2006
dengan dimediasi
terhadap kepemimpinan transformasional dengan kinerja
3
Judul :
Variabel
Metode :
Hasil :
”Pengaruh
independen :
Menggunakan
Kepemimpinan
Kepemimpinan Kepemimpinan
analisis regresi
transformasional
Transformasio- transformasional
sederhana dan
mempunyai
commit to user 38
perpustakaan.uns.ac.id
nal terhadap
digilib.uns.ac.id
Variabel dependen : analisis regresi
Kinerja dengan Kinerja
pengaruh positif
berganda
dan signifikan
Kepercayaan
Variabel mediasi :
Responden :
terhadap kinerja
pada
Kepercayaan pada
125 karyawan
karyawan yang
Pemimpin
pemimpin
Objek
dimediasi oleh
sebagai
penelitian :
kepercayaan pada
variabel
PT Jamu Air
pemimpin
Pemediasi
Mancur Palur
(Studi pada
Karanganyar
PT. Jamu Air Mancur Palur Karanganyar)” Peniliti : Ambar Rubyanto Tahun : 2007 4
Judul :
Variabel
Metode :
Hasil :
”The
independen :
Structural
Kepercayaan
relationship
Kepemimpinan
Equation
pada pemimpin
between
transformasional
Modeling
dan kekuasaan
leadership and
Variabel dependen : (SEM)
follower in-
Kinerja dan
Responden :
kepemimpinan
role
kepuasan
150 karyawan
transformasional
performance
Variabel mediasi :
Objek
terhadap kinerja
and
Kepercayaan pada
penelitian :
satisfaction
pemimpin dan
Customer
with the
kekuasaan
service
leader”
operators in an
Peneliti :
Australian call-
Bartram dan
centre
commit to user 39
positif memediasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Casimir Tahun : 2007 5
Judul :
Metode :
Hasil :
”Transformatio independen :
Structural
Kepemimpinan
nal Leader
Perilaku
Equation
transformasional
Behaviors and
kepemimpinan
Modeling
berpengaruh
Their Effects
transformasional
(SEM)
positif terhadap
On Followers’
Variabel dependen : Responden :
Organizational
Trust in
Organizational
988 karyawan
Citizenship
Leader,
Citizenship
Objek
Behavior yang
Satisfaction,
Behavior (OCB)
penelitian :
dimediasi oleh
and
Variabel mediasi :
Petrochemical
kepercayaan pada
Organizational
Kepercayaan pada
company in the
pemimpin
Citizenship
pemimpin dan
Midwest
Behaviors”
kepuasan
Variabel
Peneliti : Podsakoff dan MacKenzie Tahun : 1990 Dari penelitian di atas terdapat research gap, misalnya hasil penelitian yang dilakukan oleh Gian Casimir dan David Waldman. Di sana ada dua obyek penelitian yang pertama di Australia, hasil penelitiannya kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja dengan dimediasi kepercayaan terhadap pimpinan, yang kedua di China hasil penelitian menunjukkan kepercayaan tidak memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional
commit to user 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terhadap kinerja. Kemudian pada penelitian yang dilakukan oleh Jung dan Avolio dengan
obyek
penelitian di
Universitas
Northeastern US di sana
menunjukkan hasil kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja yang dimediasi oleh kepercayaan pada pemimpin. Dari hal tersebut penulis mencoba meneliti pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja dengan dimediasi oleh kepercayaan pada pemimpin di PDAM Surakarta. Adapun jurnal utama yang digunakan adalah penelitian yang dilakukan oleh Jung dan Avolio tahun 2000 dengan judul ” Opening the black box: an experimental investigation of the mediating effects of trust and value congruence on transformational and transactional leadership”.
F. KERANGKA PEMIKIRAN Untuk mempermudah arah dalam penyusunan penelitian ini maka diperlukan suatu kerangka pemikiran. Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Kepemimpinan Transformasional
Kepercayaan Terhadap Pemimpin
Keterangan : Variabel independen : Kepemimpinan Transformasional
commit to user 41
Kinerja Karyawan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Variabel dependen
: Kinerja
Variabel mediasi
: Kepercayaan Pada Pemimpin
Penelitian ini mencoba menguji pengaruh langsung dan tidak langsung antara
kepemimpinan
transformasional terhadap kinerja karyawan dengan
memasukkan variabel kepercayaan sebagai variabel pemediasi.
G. HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara atau jawaban teoritis atas masalah penelitian berupa pernyataan sementara tentang pengaruh antara dua variabel atau lebih. Hipotesis –hipotesis yang dibentuk dalam penelitian ini sebagian besar didasarkan pada beberapa penelitian terdahulu, sehingga diharapkan hipotesis tersebut cukup valid untuk diuji. Untuk lebih membatasi penelitian, maka obyek penelitian dimasukkan dalam hipotesis penelitian. Pencantuman obyek penelitian tersebut dimungkinkan dapat lebih menjelaskan bahwa kasus yang diteliti adalah karyawan PDAM Surakarta dan mungkin akan berbeda jika diterapkan pada obyek penelitian lain. Literatur yang dikumpulkan pada pengujian teori kepemimpinan transformasional telah memberikan dukungan umum bagi hipotesis mengenai hubungan antara kepemimpinan transformasional dan kinerja. Penelitian Jung dan Avolio (2000) menyebutkan adanya pengaruh langsung dan tidak langsung antara kepemimpinan transformasional pada kinerja karyawan. Semakin baik diterapkannya kepemimpinan transformasional maka
commit to user 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kinerja karyawan akan meningkat pula. Dari uraian di atas, maka dapat dimunculkan hipotesis pertama. H1 : Kepemimpinan
Transformasional
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja Kepemimpinan transformasional melibatkan pengembangan hubungan yang lebih dekat antara pemimpin dan bawahan. Dengan kedekatan tersebut memungkinkan dapat meningkatkan kepercayaan bawahan pada atasan, karena bawahan secara lebih jauh dapat mengenal karakteristik pemimpin mereka. Dengan begitu bawahan juga merasa bahwa mereka juga dibutuhkan oleh pemimpin mereka. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Jung dan Avolio (2000) menyebutkan bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai
pengaruh
langsung
terhadap
kepercayaan
pada
pemimpin.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis kedua. H2 : Kepemimpinan
Transformasional
berpengaruh
positif
terhadap kepercayaan pada pemimpin Kepercayaan pada pemimpin merupakan salah satu yang dapat meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya kepercayaan maka bawahan dalam bekerja akan merasa nyaman, dan mampu bekerja sama dengan pemimpin tanpa adanya rasa curiga, karena bawahan yakin bahwa hak dan kewajiban mereka sebagai bawahan tidak akan disalah gunakan oleh pemimpin. Penelitian Jung dan Avolio (2000) menyebutkan bahwa kepercayaan pada pemimpin berpengaruh terhadap kinerja bawahan. Casimir (2006) juga menjelaskan bahwa kepercayaan pada pemimpin berpengaruh signifikan dan
commit to user 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
positif pada kinerja karyawan. Dari uraian tersebut dapat dirumuskan hipotesis ketiga. H3 : Kepercayaan
pada
pemimpin
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja Podsakoff
dalam Casimir (2006) menjelaskan bahwa kepercayaan
pada pemimpin merupakan salah satu variabel yang penting dalam memediasi efektifitas kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan. Ia juga menyebutkan bahwa kepemimpinan transformasional mempengaruhi perilakuperilaku organisasi pengikut secara tidak langsung, dimana hal itu dimediasi oleh tingkat kepercayaan pengikut terhadap pemimpinnya. Penelitian yang dilakukan Casimir (2006) menjelaskan bahwa dengan adanya mediasi kepercayaan pada pemimpin dapat memperkuat pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan. Jung dan Avolio (2000) menjelaskan bahwa dengan dimediasi oleh kepercayaan pada pemimpin terdapat pengaruh yang kuat antara kepemimpinan transformasional
dengan
kinerja karyawan. Hal ini memunculkan hipotesis
keempat. H4 : Kepercayaan
pada
pemimpin
kepemimpinan transformasional pada kinerja
commit to user 44
memediasi
pengaruh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hipotesis tentang adanya pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan dengan kepercayaan pada pemimpin sebagai variabel pemediasi. Penelitian ini dilakukan dengan kuesioner yang diberikan kepada para karyawan di PDAM Surakarta. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Menurut Margono (2004: 118), populasi adalah seluruh data yang
commit to user 45
perpustakaan.uns.ac.id
menjadi
digilib.uns.ac.id
perhatian
kita
dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang
ditentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Arikunto (2006) Sehingga dimana
Menurut
populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.
metode subjeknya
populasi merupakan mencakup
cara
keseluruhan
penentuan
subjek
dalam
populasi.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan di PDAM Surakarta yang berjumlah 455 orang . 2. Sampel Sampel anggota yang
adalah bagian dari populasi yang mencakup beberapa
telah
diseleksi
sampel yang lebih besar dari
dari
populasi (Sekaran, 2003). Ukuran
30
dan
lebih kecil dari 500 layak
digunakan untuk penelitian (Sekaran, 2000). Sampel hendak
adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya
diteliti
keseluruhan
atau
diselidiki
dan
dianggap
bisa mewakili
populasi, jumlahnya lebih sedikit dari jumlah populasi
(Djarwanto, 1998). Sampel
dalam penelitian
ini
adalah sebanyak 213 orang
karyawan. Penentuan sampel didasarkan pada rumus Slovin sebagai berikut N n = (1+ Ne2) (Umar, 2005:141) Keterangan :
commit to user 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 455 orang karyawan
PDAM
Surakarta.
Dengan
toleransi kesalahan pengambilan
persen
kelonggaran
atau
sampel diharapkan tidak lebih dari
5% dengan hasil perhitungan sebagai berikut : N n = (1+ Ne2)
455
n = (1+ 455 * 0,052) n = 212,86 Berdasarkan diambil dibulatkan
perhitungan di atas, menjadi
maka jumlah sampel yang
213 orang dari semua karyawan yang
berstatus sebagai karyawan PDAM Surakarta Dengan demikian ukuran sampel dalam penelitian ini adalah : Tabel III.1 Jumlah Karyawan PDAM Yang Digunakan Sebagai Sampel NO 1 2
BAGIAN Staf Ahli Perusahaan Langganan
POPULASI KARYAWAN 2 54
commit to user 47
JUMLAH SAMPEL (2/455)*213 = 1 (54/455)*213 = 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Keuangan Aset Produksi Distribusi Limbah Cair Inspektorat Perusahaan Sekretariat Perusahaan Litbang Perusahaan Hukum, Kelembagaan, Kerjasama Teknik Sistem Informasi Laborat JUMLAH Sumber : Data diolah
80 80 81 84 20 8 23 5 5 4 6 455
(80/455)*213 = 38 (80/455)*213 = 38 (81/455)*213 = 39 (84/455)*213 = 39 (20/455)*213 = 9 (8/455)*213 = 4 (23/455)*213 = 11 (5/455)*213 = 2 (5/455)*213 = 2 (4/455)*213 = 2 (6/455)*213 = 2 213
3. Teknik Sampling Teknik sampling
adalah proses menyeleksi sejumlah elemen
dari populasi. Dengan mempelajari sampel, dan memahami karakteristik dari
sampel
pokok,
akan
memungkinkan untuk
menggeneralisasi
karakteristik untuk elemen populasi (Sekaran, 2003:267). Metode yang digunakan adalah proportional random sampling, yaitu suatu
cara pengambilan sampel dengan membagi populasi ke
dalam beberapa sub populasi, dari setiap sub populasi diambil sejumlah individu dengan jumlah yang
sebanding dengan ukuran tiap-tiap sub
populasi dan pengambilannya dilakukan secara random. C. Sumber Data 1. Data Primer Data
primer
adalah
data
yang diperoleh
langsung dari lokasi
penelitian. Data tersebut diperoleh dengan cara mengumpulkan jawaban kuesioner dari para responden. 2. Data
Sekunder
adalah
data
yang
diperoleh dengan
cara
melakukan studi kepustakaan yang berasal dari PDAM maupun literatur
commit to user 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lain yang berhubungan dengan penelitian. D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian a. Variabel Independen Variabel
Independen
mempengaruhi positif
atau
penelitian ini
(variabel bebas)
variabel
dependen
adalah
variabel yang
(variabel terikat), baik
secara
negatif (Sekaran, 2006). Variabel independen dalam adalah kepemimpinan transformasional.
b. Variabel Dependen Variabel
Dependen
(variabel terikat)
dipengaruhi oleh variabel
adalah
variabel yang
lain (Sekaran, 2006). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah kinerja. c. Variabel Pemediasi (intervening) Variabel pemediasi (intervening)
adalah
variabel
yang secara
teorotis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. (Tuckman, 1988)
Variabel
pemediasi dalam penelitian
ini adalah kepercayaan kepada pemimpin. 2. Definisi Operasional Definisi operasional
adalah
suatu Variabel dengan
definisi yang dengan jelas mengartikan
menetapkan kegiatan-kegiatan
atau tindakan-
tindakan yang perlu untuk mengukur variabel tersebut. a. Kepemimpinan Transformasional Kepemimpinan
transformasional
adalah
commit to user 49
model
kemampuan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemimpin
memberi
mengutamakan
inspirasi
bawahannya
untuk
lebih
kemajuan organisasi daripada kepentingan pribadi,
memberikan perhatian yang baik terhadap karyawan dan mampu merubah kesadaran bawahannya dalam melihat permasalahan lama dengan cara baru. Indikator dalam penelitian ini adalah atasan memiliki pemahaman yang jelas, memberikan gambaran yang menarik, memiliki komitmen, menekankan pada tindakan, memberikan contoh yang baik, pendorong
karyawan, menekankan kinerja yang baik, mengajukan
pertanyaan untuk berfikir (Podsakoff, 1990). b. Kepercayaan terhadap Pemimpin Kepercayaan adalah pengharapan positif bahwa yang lain tidak akan bertindak
secara oportunistik.
diartikan sebagai
keyakinan
Kepercayaan pada pemimpin juga dan loyalitas pada pemimpin. Tingkat
kepercayaan pada pemimpin yang rendah tidak mungkin akan membuat pengikutnya rela untuk mengorbankan
kepentingan pribadi untuk
kepentingan kelompok atau tujuan organisasi. Indikator yang digunakan dalam penelitian
ini
adalah percaya pada atasan dalam membuat
kebijakan, atasan melakukan pekerjaan efisien, atasan dapat diandalkan, atasan dapat berbuat curang, atasan berlaku adil (Podsakoff, 1990). c. Kinerja Kinerja yang
dimaksud
adalah hasil kerja yang dicapai karyawan
selama suatu
periode tertentu dibandingkan dengan harapan hasil
kerja yang telah ditetapkan sebelumnya. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah mampu
menyelesaikan
commit to user 50
pekerjaan
tepat
perpustakaan.uns.ac.id
waktu,
digilib.uns.ac.id
mampu
bekerja
keras, menghasilkan
pekerjaan
standar
tinggi serta mampu menggunakan waktu kerja dengan baik (Casimir, 2006) E. Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likert . Skala Likert merupakan metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. (Indriantoro dan Supomo, 1999: 104).
Skala Likert menggunakan lima
angka penilaian, yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) setuju, (5) sangat setuju.
Variabel kepemimpinan transformasional diukur dengan menggunakan 9 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Podsakof mencakup dimensi
(1990)
yang
karisma, pemberi inspirasi, rangsangan intelektual dan
pertimbangan pribadi. Kuesioner
tentang
5 item pertanyaan
kepercayaan
yang
Casimir, 2006). Kuesioner mana
tingkat
terhadap
dikembangkan ini
bermaksud
pemimpin diambil dari
oleh
Podsakoff (dalam
untuk
mengukur
sejauh
kepercayaan karyawan PDAM Surakarta terhadap atasan
mereka. Kuesioner yang digunakan peneliti untuk mengukur kinerja individu diambil dari 4 item pertanyaan yang dikembangkan oleh Casimir (2007).
commit to user 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk menguji instrumen yang digunakan, maka dilakukan Uji Validitas dan Uji Reliabilitas. 1. Uji Validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak meyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Pengujian valid tidaknya daftar pertanyaan yang diajukan adalah dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA). Tinggi rendahnya validitas suatu angket dengan melihat factor loading dengan bantuan
program komputer SPSS 11.5. for windows. Factor loading
adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya. Menurut Hair et al ( 1998 ), factor loading lebih besar = 0,30 dianggap memenuhi level minimal, sangat disarankan besarnya factor loading adalah = 0,40, jika factor loading suatu item pertanyaan mencapai = 0,50 atau
lebih
besar
maka
item
tersebut
sangat
penting
dalam
mengintepretasikan konstruk yang diukurnya. Berdasarkan pedoman tersebut, peneliti menetapkan nilai factor loading yang signifikan adalah lebih dari = 0,50. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama ( Sekaran, 2000 ).
commit to user 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil tersebut menunjukkan seberapa jauh alat ukur dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas alat pengukuran, teknik yang digunakan adalah Alpha Cronbach. Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran ( 2000 ) yang membagi tingkat reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut : Jika alpha atau r hitung : 1. 0,8 – 1,0
= Realibilitas baik
2. 0,6 – 0,799
= Reliabilitas diterima
3. Kurang dari 0,6
= Reliabilitas kurang baik
F. Metode Pengujian Hipotesis 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dapat dikatakan sebagai uji kriteria ekonomi untuk mengetahui bahwa hasil estimasi memenuhi asumsi dasar linier klasik. Dengan terpenuhinya asumsi-asumsi ini, maka diharapkan koefisien-koefisien yang diperoleh menjadi penaksir mempunyai sifat efisiensi, linier, dan tidak bias. a) Normalitas Pengujian normalitas dengan menggunakan uji KolmogorofSmirnov. Dengan uji ini dapat mengetahui apakah nilai sampel yang diamati sesusai dengan distribusi tertentu. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah yaitu dengan membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf signifikasi yang telah ditentukan yaitu 0,05. Apabila nilai p>0,05 maka data berdistribusi normal. b) Multikolinieritas
commit to user 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengujian adanya multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas tidak saling berkorelasi atau ada hubungan linier antara variabel-variabel bebas dalam model regresi menyatakan bahwa nilai toleransi atau VIF dapat digunakan untuk menentukan ada atau tidak hubungan multikolinieritas. Kriteria pengujian yang dilakukan : 1) Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF = 1 / tolerance, jika VIF = 10 maka tolerance 1 / 10 = 0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. 2) Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel kurang dari
0,7
maka
model
dapat
dikatakan
terbebas
dari
multikolinieritas, jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas. 3) Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R² maupun Adjusted R Square diatas 0,6 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen, maka ditengarahi model terkena multikolinieritas. c) Heteroskedastisitas Asumsi ini adalah varian residual yang bersifat homokedastis atau bersifat konstan (disebut heteros) dan apabila model yang mengandung heteros diestimasi, varian estimasi tidak lagi minimum, kendatipun estimator itu sendiri tidak bias. Ghozali dalam Permadi (2007)
commit to user 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menerangkan cara mendeteksi gangguan heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar residual. Ada dua keputusan : 1) Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur, maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2) Jika diagram pencar tidak membentuk pola-pola atau acak serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat dikatakan regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. d) Autokorelasi Autokorelasi sering disebut dengan korelasi serial, dan sering ditemukan pada data serial waktu (time series). Regresi yang terdeteksi autokorelasi dapat berakibat pada biasnya interval kepercayaan dan ketidaktepatan penerapan uji F dan uji t. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin-Watson. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin – Watson ini dilakukan dengan ketentuan Gujarati (2006), sebagai berikut : 1. Bila angka dw < dL, berarti ada autokorelasi positif. 2. Bila angka dw terletak antara dL ≤ dw ≤ du, berarti tidak ada kesimpulan. 3. Bila angka dw terletak antara du ≤ dw ≤ 4 – du, berarti tidak ada autokorelasi (korelasi positif atau negatif).
commit to user 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Bila angka dw terletak antara 4 – du ≤ dw ≤ dL, berarti tidak ada kesimpulan. 5. Bila angka dw > 4 – dL, berarti ada auto korelasi negatif. 2. Uji t - test Uji t – tes ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan α < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen secara individu. Sebaliknya jika nilai signifikan
α > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan (Santosa, 2000: 168). Sedangkan untuk perhitungan nilai t adalah :
t=
Beta(b ) Sb(b )
Keterangan : Beta (b)
: Kemiringan β
Sb(b)
: Kesalahan baku β
3. Uji F - test Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen,
commit to user 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Santosa, 2000: 169). Sedangkan perhitungan nilai F adalah :
Freg =
R 2 (N − m − 1) m 1− R2
(
)
Dimana : Freg
= harga F garis regresi
N
= cacah kasus
M
= cacah prediktor
R
= koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktorprediktor
4. Uji R2 (Koefisien Determinan)
Uji Koefisien Determinasi (R2) (ketepatan pikiran) dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan pengaruh dari semua variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan variabel dependen. Hal ini ditunjukkan oleh besarnya koefisien 2 determinan (R2) yang besarnya antara 0 sampai 1 atau 0 ≤ R ≤ 1 .
Jika R2 mendekati 1, berarti bahwa variabel bebas sangat mampu menjelaskan variasi variabel dependen dengan baik sehingga model yang digunakan dapat dikatakan baik. Sedangkan bila nilai R2
commit to user 57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mendekati 0, berarti bahwa variabel bebas sama sekali tidak mampu menjelaskan variasi perubahan variabel terkait maka model yang digunakan semakin kurang baik atau tepat. (Supranto, 1994:288). Rumusan Koefisien Determinan (R2), yaitu :
∑ ei ∑ yi
R2 = 1−
2 2
Dimana : R2 = koefisien determinan Ei2 = nilai kuadrat regresi Yi2 = nilai kuadrat variabel residual 5. Uji Path Analysis (Analisis Jalur)
Untuk menguji kepercayaan pada pemimpin sebagai variabel mediasi pada pengaruh kepemimpinan transfomasional terhadap kinerja pada PDAM Surakarta di uji dengan menggunakan metode ”Path Analysis”. Analysis jalur ini merupakan perluasan dari analisis regresi untuk mengukur hubungan kausalitas antar variabel (Imam Ghozali;2005). Dalam metode ”Path Analysis” ini terdapat 2 langkah yang digunakan, yaitu : Z = a0 + a1X + e1
..................... Model 1
Y = b0 + b1X + b2Z + e4
……………. Model 2
a0
= konstanta
a1
= koefisien regresi X
commit to user 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b0
= konstanta
b1
= koefisien regresi X
b2
= koefisien regresi Z
X
= variabel kepemimpinan transformasional
Y
= variabel kinerja
Z
= variabel kepercayaan pada pemimpin
e
= error
Perhitungan dilakukan dengan analisis regresi yang dihitung dengan bantuan Program SPSS for Windows Release 15.0
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum PDAM 1. Sejarah Berdirinya PDAM Surakarta
Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1929 mengadakan pembicaraan dengan pihak Keraton Kasunanan Surakarta mengenai pemanfaatan air yang terdapat di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, dimana daerah tersebut banyak terdapat sumber air, yaitu antara lain : Umbul Cokro, Nilo dan
commit to user 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Nganten. Dari sekian banyak sumber air diambil yang terbesar dan memenuhi persyaratan yaitu Umbul Ingas Cokro. Untuk mempersiapkan pembangunan fasilitas air minum tersebut diadakan perjanjian kerja sama antara dua pemerintah, yaitu Swapraja Kasunanan dan Mangkunegaran dengan pemerintah Nederlandsch Indie. Bertindak sebagai wakil Sri Paduka Kanjeng Susuhunan Paku Buwono X dalam perjanjian adalah Raden Adipati Djoyo Negoro pepatih di Surakarta, sedangkan dari Government Hindia Belanda adalah Max Betner Van Der Jogi. Hoofplaats Soerakarta En Omsteken. Pemegang dari perusahaan ini adalah Pemerintah Swapraja Nederlandsch. Pada masa itu, pimpinanan perusahaan ini adalah dari Belanda yaitu Ir.JC. Doomberg. Dengan adanya perang Asia Timur, tentara Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia dari pemerintah Belanda. Dengan demikian Perusahaan Daerah Air Minum di Surakarta ini secara tidak langsung telah diambil alih oleh pemerintah Jepang yaitu dengan nama ”SOLO SUIDO SYO”. Pada waktu dibawah kekuasaan Jepang ini pemeliharaan dan perluasan Perusahaan Air Minum sama sekali tidak diadakan. Pemerintah Jepang tidak mempunyai perhatian sama sekali mengenai air minum, sehingga proses kerusakan jaringan perpipaan semakin cepat, disamping itu perusahaan, sehingga perusahaan tidak dapat berkembang. Dengan
berhasilnya
bangsa
Indonesia
memproklamasikan
kemerdekaanya, maka Pemerintah Republik Indonesia segera mengambil alih
commit to user 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perusahaan Air Minum dari kekuasaan Jepang. Nama ”SOLO SUIDO SYO” diganti dengan ’Kantor Air Minum Surakarta’. Pada tahun 1960, Air Minum Surakarta dikelola oleh Seksi Air Minum dinas Penghasilan Daerah Kota Tingkat II Surakarta. Adapun beberapa peristiwa yang perlu dicatat oleh seksi air minum adalah : 1. Tahun 1974 Rehabilitasi pipa sepanjang 12.500 m dari Pasar Gedhe sampai Panggung, jebres. 2. Tahun 1975 Pipa transmisi yang
melewati
sungai
Tulung telah putus
dan
penyambungnya dilakukan oleh Dinas Pekerjaaan Umum Kota Dati II Surakarta. 3. Tahun 1975 Atas bantuan colombo Plan dengan pelaksanaa tenaga ahli dari Selandia baru telah mengadakan ” Teec Proses ” yaitu suatu proses perlakuan terhadap pipa dengan cara mengoroki pipa lama yang kemudian dilapisi semen. Status air minum sebagai suatu seksi dalam dinas Penghasilan Daerah mengalami kesulitan dalam mendapatkan tambahan modal untuk perluasan, karena itu, didirikanlah Perusahaan Daerah Air Minum Dati II Kota Surakarta pada tanggal 21 Mei 1977 melalui Perda No. 3 Tahun 1977. Pendirian PDAM ini juga disebabkan oleh tuntutan profesionalitis yang mendesak dalam pengelolaan pelayanan air minum kepada masyarakat.
commit to user 61
perpustakaan.uns.ac.id
Sebelum
digilib.uns.ac.id
dikeluarkannya Perda tersebut, terlebih dahulu telah
dikeluarkannya Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Tingkat II Surakarta, sambil menunggu penetapan peraturan daerah. Surat keputusan ini dikeluarkan pada tanggal 16 Februari 1976 dan mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya. Langkah tersebut sekaligus merupakan ketaatan atas Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 31 Juli 1973 No. EKBANG B/3/11 dan tanggal 11 Juli 1974 No. EKBANG
B/3/43
yang
pada
pokoknya
mengharapkan
dengan
segera
pembentukan Daerah Air Minum. 2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang penting dalam peningkatan status dari Seksi air
minum pada Dinas penghasilan daerah kotamadya daerah tingkat II
Surakarta menjadi salah satu Perusahaan daerah adalah sebagai berikut : a. Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 11 Juli 1974 nomor : Ekbang /13/ 2 / 43 tentang PDAM yang ditujukan kepada semua Gubernur kepala daerah di seluruh Indonesia yang berisi tentang penegasan-penegasan tentang : 1). Perlunya segera melaksanakan pembentukan PDAM. 2). Pemberian wewenang pembentukan perusahaan daerah sesuai dengan Ketentuan UU No.5 Th 1962 sesuai dengan kebijakan yang ada. 3). Diharapkan dalam proses pembentukan PDAM dapat dilaksanakan dalam waktu singkat. b. Instruksi Mendagri No. 26 tahun 1975 tanggal 3 November 1975 berisi agar segera menetapkan dan menyatukan pendirian perusahaan daerah. c. Surat Keputusan
Walikota madya kepala daerah tingkat II Surakarta
tanggal 16 Februari 1975 nomor 23/ Kep/ 13.4/ 1976 tentang pendirian
commit to user 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PDAM kota madya daerah tingkat II Surakarta. d. Perda No 3 tahun 1977 dikeluarkan tanggal 21 Mei 1977 tentang pendirian PDAM kota madya daerah tingkat II Surakarta. e. Keputusan Walikota madya kepala daerah tingkat II Surakarta No: 061.1 / 247 /1 /1982 tanggal 30 Desember 1982 tentang susunan organisasi dan tata kerja PDAM kota madya daerah tingkat II Surakarta. f. Surat Keputusan Walikota madya kepala daerah tingkat II Surakarta No: 821.2 tanggal 17 Desember 1985 tentang pengangkatan direksi PDAM kota madya daerah tingkat II Surakarta. 3. Tugas, Fungsi, Visi, Misi, dan Motto
PDAM Kota Surakarta mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan air minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mencakup aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum, sedangkan fungsinya adalah sebagai berikut : a. Pelayanan umum b. Menyelenggarakan pemanfaatan umum c. Memupuk pendapatan Pelayanan air minum kepada masyarakat dan pemakaian air minum lainnya, dilakukan dengan cara : a. Melalui sambungan langsung ke rumah-rumah b. Melalui sarana kran umum c. Melalui sarana terminal air dan truk tangki untuk alokasi yang belum terjangkau oleh jaringan pipa distribusi
commit to user 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam rangka pelayanan air minum bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan tidak tetap, PDAM menyediakan fasilitas Hydrant umum dengan tujuan : a. Mencukupi kebutuhan pokok masyarakat akan air minum dengan harga murah b. Pemerataan dan kemudahan pemenuhan kebutuhan akan air minum yang memenuhi syarat kesehatan Visi, Misi dan Motto dari PDAM Surakarta adalah :
a. Visi PDAM Surakarta adalah : menjadi salah satu PDAM terbaik di bidang pelayanan air minum dan air limbah melalui pengelolaan yang berwawasan lingkungan. b. Misi PDAM Surakarta adalah : 1). Memberikan layanan air minum dan air limbah kepada masyarakat secara berkesinambungan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan 2). Meningkatkan kontribusi perusahaan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3). Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia. c. Motto PDAM Surakarta adalah : ” Bersama kami memulihkan alam ” adalah perwujudan dan keinginan PDAM kota Surakarta untuk mengelola dan melestarikan alam secara baik dan benar. Sedangkan ” Taqwa Ilmu Karya dan Pengabdian ” merupakan pedoman dalam peningkatan sdm sesuai dengan tujuan perusahaan dalam aspek organisasi yang kaya fungsi dan mampu melayani perubahan sifat masyarakat. 4. Struktur Organisasi
commit to user 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setiap perusahaan dalam menjalankan fungsinya harus mempunyai susunan organisasi yang jelas, agar tidak terjadi kesimpangsiuran atau kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan maupun pemberian tugas dan perintah. Bentuk struktur organisasi PDAM kota Surakarta adalah garis dan staf. Dimana bawahan bertanggung jawab kepada pimpinan. Struktur organisasi PDAM kota Surakarta dapat dilihat pada gambar IV.1 :
commit to user 65
52 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan struktur organisasi yang telah dibuat dapat dijabarkan tugas dan wewenang masing – masing bagian. a). Direktur Utama
(1) Mengadakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi semua unit kerja perusahaan. (2) Memimpin dan mengendalikan perusahaan secara menyeluruh. (3) Menyusun rancangan dan rumusan program pengembangan perusahaan (4) Mengadakan
rapat
dan pertemuan
membahas
secara
menyeluruh penyelenggaraan tugas. (5) Menyelenggarakan pembinaan seluruh unsur perusahaan. (6) Mengevaluasi
dan
menganalisa
pelaksanaan
kegiatan
perusahaan. (7) Menandatangani Keputusan Direksi. Adapun departemen – departemen yang dibawahinya meliputi : a.1). Staf Ahli Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan
(1) Melaksanakan analisa, evaluasi, kajian dan telaah bidang administrasi dan keuangan perusahaan. (2) Memberikan
pertimbangan,
pandangan,
pendapat,
masukan dan saran bidang administrasi dan keuangan perusahaan. (3) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a.2). Staf Ahli Perusahaan BidangTeknik
(1) Melaksanakan analisa, evaluasi, kajian dan telaah bidang teknik perusahaan. (2) Memberikan
pertimbangan,
pandangan,
pendapat,
masukan dan saran bidang teknik perusahaan. (3) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. a.3). Inspektorat Perusahaan
(1) Melaksanakan administrasi Inspektorat Perusahaan. (2) Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Inspektorat Perusahaan. (3) Melaksanakan Inspektorat Keuangan
pembinaan organisasi dan tata laksana
Perusahaan
Bidang
Administrasi dan
dan Inspektorat Perusahaan Bidang Teknik.
(4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Inspektorat Keuangan
Perusahaan Bidang
dan
dan Inspektorat Perusahaan Bidang Teknik.
(5) Mengawasi dan Perusahaan
Administrasi
mengevaluasi kegiatan Inspektorat
Bidang Administrasi dan Keuangan dan
Inspektorat Perusahaan Bidang Teknik. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Inspektorat Perusahaan terdiri dari : a.3.1). Inspektorat Perusahaan Bidang Administrasi dan
commit to user lxviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keuangan
(1) Melaksanakan
administrasi
Inspektorat
Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan. (2) Menyusun program dan rencana kerja Inspektorat Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan. (3) Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan tata kerja, prosedur, operasional dan hasil kerja bidang administrasi dan keuangan. (4) Memberikan pertimbangan, pandangan, pendapat, masukan
dan
saran
hasil pengawasan dan
pemeriksaan bidang administrasi dan keuangan. (5) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. a.3.2). Inspektorat Perusahaan Bidang Teknik
(1) Melaksanakan
administrasi
Inspektorat
Perusahaan Bidang Teknik. (2) Menyusun program dan rencana kerja Inspektorat Perusahaan Bidang Teknik. (3) Melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan tata kerja, prosedur, operasional dan hasil kerja bidang teknik. (4) Memberikan pertimbangan, pandangan, pendapat, masukan
dan
saran
hasil pengawasan dan
pemeriksaan bidang teknik.
commit to user lxix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(5) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
a.4). Sekretariat Perusahaan
(1) Melaksanakan administrasi Sekretariat Perusahaan. (2) Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Sekretariat Perusahaan. (3) Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Sub Bagian Administrasi, Sub Bagian Rumah Tangga dan Sub Bagian Kepegawaian. (4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Sub Bagian Administrasi, Sub Bagian Rumah Tangga dan Sub Bagian Kepegawaian. (5) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Sub Bagian Administrasi, Sub Bagian Rumah Tangga dan Sub Bagian Kepegawaian. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Sekretariat Perusahaan terdiri dari : a.4.1). Sub Bagian Administrasi
(1) Melaksanakan
administrasi
Sub
Bagian
Administrasi. (2) Menyusun program dan rencana kerja Sub Bagian Administrasi.
commit to user lxx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(3) Melaksanakan administrasi perusahaan. (4) Melaksanakan administrasi perjalanan dinas. (5) Membuat, menyusun dan menghimpun laporan bulanan dan tahunan. (6) Melaksanakan
pemantauan
dan
pengecekan
administrasi perusahaan. (7) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. a.4.2). Sub Bagian Rumah Tangga
(1) Melaksanakan administrasi Sub Bagian Rumah Tangga. (2) Menyusun program dan rencana kerja Sub Bagian Rumah Tangga. (3) Mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan acara rapat perusahaan. (4) Mempersiapkan segala hal yang berhubungan dengan adanya tamu perusahaan. (5) Melaksanakan pembelian kebutuhan kerumahtanggaan perusahaan. (6) Melaksanakan
pemantauan
dan
pengecekan
kebutuhan rumah tangga perusahaan. (7) Melaksanakan pengelolaan perlengkapan
dan
peralatan rumah tangga. (8) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
commit to user lxxi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a.4.3). Sub Bagian Kepegawaian
(1) Melaksanakan
administrasi
Sub
Bagian
Kepegawaian. (2) Menyusun program dan rencana kerja Sub Bagian Kepegawaian. (3) Melaksanakan administrasi data pegawai. (4) Melaksanakan
pembinaan,
bimbingan
dan
penyuluhan pegawai. (5) Melaksanakan proses mutasi pegawai. (6) Melaksanakan pemberian penghargaan dan tanda jasa pegawai yang berprestasi dan pensiun. (7) Menyusun, mengevaluasi dan menganalisa daftar penilaian pegawai. (8) Melaksanakan proses penggajian pegawai. (9) Melaksanakan
proses
pengangkatan
dan
pemberhentian pegawai. (10)Mengajukan usulan kenaikan gaji dan pangkat pegawai. (11)Melaksanakan penerapan disiplin pegawai. (12)Melaksanakan pemberian kesejahteraan pegawai. (13)Melaksanakan
pemantauan
dan pengecekan
pegawai. (14)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
commit to user lxxii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a.5). Penelitian dan Pengembangan Perusahaan
(1) Melaksanakan administrasi Penelitian dan Pengembangan Perusahaan. (2) Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Penelitian dan Pengembangan Perusahaan. (3) Melaksanakan Penelitian Administrasi
pembinaan organisasi dan tata laksana
dan Pengembangan dan
Keuangan
Perusahaan
Bidang
dan Penelitian dan
Pengembangan Perusahaan Bidang Teknik. (4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Penelitian Administrasi
dan Pengembangan dan
Keuangan
Perusahaan
Bidang
dan Penelitian dan
Pengembangan Perusahaan Bidang Teknik. (5) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Penelitian dan Pengembangan Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan
dan
Penelitian
dan
Pengembangan
Perusahaan Bidang Teknik. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Penelitian dan Pengembangan Perusahaan terdiri dari : a.5.1). Penelitian dan Pengembangan Perusahaan Bidang Administrasi dan Keuangan
(1) Melaksanakan
administrasi
Penelitian
dan
Pengembangan Perusahaan Bidang Administrasi
commit to user lxxiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan Keuangan. (2) Menyusun program dan rencana kerja Penelitian dan
Pengembangan
Perusahaan
Bidang
Administrasi dan Keuangan. (3) Melaksanakan
penelitian
dan pengembangan
bidang administrasi dan keuangan. (4) Melaksanakan analisa, evaluasi dan kajian bidang administrasi dan keuangan. (5) Memberikan pertimbangan, pandangan, pendapat, masukan
dan
saran
hasil penelitian dan
pengembangan bidang administrasi dan keuangan. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. a.5.2). Penelitian dan Pengembangan Perusahaan Bidang Teknik
(1) Melaksanakan
administrasi
Penelitian
dan
Pengembangan Perusahaan Bidang Teknik. (2) Menyusun program dan rencana kerja Penelitian dan Pengembangan Perusahaan Bidang Teknik. (3) Melaksanakan penelitian
dan pengembangan
bidang teknik. (4) Melaksanakan analisa, evaluasi dan kajian bidang teknik. (5) Memberikan pertimbangan, pandangan, pendapat,
commit to user lxxiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
masukan
dan
saran hasil penelitian dan
pengembangan bidang teknik. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Serta terdapat unit-unit : a.6). Unit Hukum, Kelembagaan dan Kerjasama
(1) Melaksanakan administrasi Unit Hukum, Kelembagaan dan Kerjasama. (2) Menyusun
program dan rencana kerja Unit Hukum,
Kelembagaan dan Kerjasama (3) Melaksanakan kegiatan hukum. (4) Melaksanakan kegiatan kelembagaan. (5) Melaksanakan kegiatan kerjasama. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. a.7). Unit Teknologi Sistem Informasi
(1) Melaksanakan
administrasi Unit
Teknologi
Sistem
Informasi. (2) Menyusun program dan rencana kerja Unit Teknologi Sistem Informasi. (3) Melaksanakan teknologi sistem informasi. (4) Melaksanakan evaluasi dan analisa terhadap teknologi sistem informasi. (5) Melaksanakan
pusat
perusahaan.
commit to user lxxv
pengolahan
data
elektronik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(6) Melaksanakan pembaharuan teknologi sistem informasi. (7) Melaksanakan pemantauan dan pengecekan teknologi sistem informasi. (8) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. a.8). Unit Laboratorium
(1) Melaksanakan administrasi Unit Laboratorium. (2) Menyusun program dan rencana kerja Unit Laboratorium. (3) Melaksanakan pemantauan dan pengecekan kualitas air minum dan limbah cair. (4) Melaksanakan pemeriksaan pencemaran air minum dan limbah cair. (5) Melaksanakan analisa terhadap air minum dan limbah cair. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b). Direktur Umum
(1) Melaksanakan kordinasi penyusunan program kerja dan rencana kerja Bidang Langganan, Bidang Keuangan dan Bidang Aset. (2) Melaksanakan koordinasi dan membina organisasi dan tata laksana Bidang Langganan, Bidang Keuangan dan Bidang Aset. (3) Melaksanakan koordinasi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Bidang Langganan, Bidang Keuangan dan Bidang Aset.
commit to user lxxvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(4) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Bidang Langganan, Bidang Keuangan dan Bidang Aset. (5) Melaksanakan kegiatan administrasi dan keuangan perusahaan. Adapun departemen – departemen yang dibawahinya meliputi : b.1). Bidang Langganan
(1) Melaksanakan administrasi Bidang Langganan. (2) Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Bidang Langganan. (3) Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Seksi Hubungan Langganan, Seksi Data Langganan dan Seksi Rekening Langganan. (4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Seksi Hubungan Langganan, Seksi Data Langganan dan Seksi Rekening Langganan. (5) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Seksi Hubungan Langganan, Seksi Data Langganan dan Seksi Rekening Langganan. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Bidang Langganan terdiri dari : b.1.1). Seksi Hubungan Langganan
(1) Melaksanakan
administrasi Seksi Hubungan
Langganan. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi
commit to user lxxvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hubungan Langganan. (3) Melaksanakan kegiatan informasi dan komunikasi pelanggan. (4) Melaksanakan kegiatan pelayanan pelanggan. (5) Melaksanakan kegiatan penertiban pelanggan. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b.1.2). Seksi Data Langganan
(1) Melaksanakan
administrasi
Seksi
Data
Langganan. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Data Langganan. (3) Melaksanakan administrasi data langganan. (4) Mengkoordinasikan pembacaan meter air beserta hasilnya. (5) Menerima dan mengolah data hasil pembacaan meter air sebelum dibuatkan rekening langganan. (6) Melaksanakan perubahan dan penyesuaian data langganan. (7) Melaksanakan pemantauan dan pengecekan data langganan. (8) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b.1.3). Seksi Rekening Langganan
(1) Melaksanakan
administrasi
commit to user lxxviii
Seksi Rekening
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Langganan. (2) Menyusun
program dan rencana kerja Seksi
Rekening Langganan. (3) Melaksanakan administrasi rekening langganan (4) Menerima dan mengolah data hasil pembacaan meter air sebagai bahan pembuatan rekening langganan. (5) Membuat, mencetak, mengelola dan mengatur rekening langganan. (6) Melakukan
koreksi dan
perubahan terhadap
kesalahan pencetakan rekening langganan.
(7) Melaksanakan
pemantauan
dan
pengecekan
rekening langganan. (8) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b.2). Bidang Keuangan
(1) Melaksanakan administrasi Bidang Keuangan. (2) Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Bidang Keuangan. (3) Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Seksi Anggaran, Seksi Pembukuan dan Seksi Kas. (4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Seksi Anggaran, Seksi Pembukuan dan Seksi Kas.
commit to user lxxix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(5) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Seksi Anggaran, Seksi Pembukuan dan Seksi Kas. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Bidang Keuangan terdiri dari : b.2.1). Seksi Anggaran
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Anggaran. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Anggaran. (3) Melaksanakan penyusunan anggaran. (4) Melaksanakan pengelolaan anggaran yang dimulai dari penggunaan, perubahan dan pengendalian. (5) Melaksanakan evaluasi dan analisa anggaran.
(6) Melaksanakan
pemantauan
dan
pengecekan
anggaran. (7) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b.2.2). Seksi Pembukuan
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Pembukuan. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Pembukuan. (3) Melaksanakan kegiatan pelaporan keuangan. (4) Melaksanakan kegiatan verifikasi keuangan. (5) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
commit to user lxxx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b.2.3). Seksi Kas
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Kas. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Kas. (3) Menerima dan meneliti kebenaran dokumentasi pembayaran dan pengeluaran keuangan lainnya. (4) Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan operasional perusahaan. (5) Menerima pembayaran biaya sambungan baru langganan,
rekening
langganan,
pelanggaran
beserta dendanya dan pembayaran pelanggan lainnya. (6) Membuat dan menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran. (7) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b.3). Bidang Aset
(1) Melaksanakan administrasi Bidang Aset. (2) Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Bidang Aset. (3) Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Seksi Perawatan Aset, Seksi Pengendalian Aset dan Seksi Kolam Renang Tirtomoyo. (4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Seksi Perawatan Aset, Seksi Pengendalian Aset dan Seksi
commit to user lxxxi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kolam Renang Tirtomoyo. (5) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Seksi Perawatan Aset, Seksi Pengendalian Aset dan Seksi Kolam Renang Tirtomoyo. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Bidang Aset terdiri dari : b.3.1). Seksi Perawatan Aset
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Perawatan Aset. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Perawatan Aset. (3) Melaksanakan
pemeliharaan
dan perbaikan
kendaraan, tanah dan bangunan serta hydrant umum. (4) Menjamin
kelancaran
dan
berfungsinya
operasional kendaraan dan hydrant umum. (5) Melaksanakan administrasi kendaraan, tanah dan bangunan serta hydrant umum. (6) Melaksanakan
pemantauan
dan
pengecekan
kendaraan, tanah dan bangunan serta hydrant umum. (7) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b.3.2). Seksi Pengendalian Aset
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Pengendalian
commit to user lxxxii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Aset. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Pengendalian Aset. (3) Melaksanakan kegiatan penyimpanan aset. (4) Melaksanakan kegiatan pengamanan aset. (5) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. b.3.3). Seksi Kolam Renang Tirtomoyo
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Kolam Renang Tirtomoyo. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Kolam Renang Tirtomoyo. (3) Melaksanakan promosi dan pemasaran Kolam Renang Tirtomoyo. (4) Menyewakan peralatan dan perlengkapan renang. (5) Menjaga keamanan, ketertiban. kenyamanan, dan
kebersihan
Kolam Renang Tirtomoyo dan
lingkungan. (6) Melaksanakan
pemeliharaan
dan
perbaikan
kerusakan bangunan Kolam Renang Tirtomoyo dan lingkungan beserta fasilitas Kolam Renang Tirtomoyo. (7) Menjaga keselamatan perenang.
commit to user lxxxiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(8) Menjaga kondisi dan kualitas air Kolam Renang Tirtomoyo. (9) Mempersiapkan tenaga dan peralatan pertolongan kecelakaan. (10)Membuat, menyusun, dan memberikan laporan pendapatan
dan
pengeluaran Kolam Renang
Tirtomoyo. (11)Melaksanakan
pemantauan
dan pengecekan
Kolam Renang Tirtomoyo. (12)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. c). Direktur Teknik
(1) Melaksanakan koordinasi penyusunan program kerja dan rencana
kerja Bidang Produksi,
Bidang
Distribusi,
dan
Bidang Limbah Cair. (2) Melaksanakan koordinasi dan membina organisasi dan tata laksana Bidang Produksi, Bidang Distribusi, dan Bidang Limbah Cair. (3) Melaksanakan
koordinasi
penyusunan
petunjuk teknis Bidang Produksi,
Bidang
pedoman
dan
Distribusi,
dan
Bidang Limbah Cair. (4) Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Bidang Produksi, Bidang Distribusi, dan Bidang Limbah Cair. (5) Melaksanakan kegiatan teknik perusahaan.
commit to user lxxxiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adapun departemen – departemen yang dibawahinya meliputi : c.1). Bidang Produksi
(1) Melaksanakan administrasi Bidang Produksi. (2) Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Bidang Produksi. (3) Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Seksi Perencanaan Produksi, Seksi Instalasi Produksi, dan Seksi Sumber Air. (4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Seksi Perencanaan Produksi, Seksi Instalasi Produksi, dan Seksi Sumber Air. (5) Mengawasi
dan
mengevaluasi
kegiatan Seksi
Perencanaan Produksi, Seksi Instalasi Produksi, dan Seksi Sumber Air. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Bidang Produksi terdiri dari : c.1.1). Seksi Perencanaan Produksi
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Perencanaan Produksi. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Perencanaan Produksi. (3) Mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahan perencanaan produksi.
commit to user lxxxv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(4) Melaksanakan survey dan pengukuran dalam rangka perencanaan produksi. (5) Menyusun anggaran biaya dan jadwal pelaksanaan dalam rangka perencanaan produksi. (6) Menentukan penggunaan peralatan yang paling sesuai ditinjau dari segi kualitas standard dan harga dalam rangka perencanaan produksi. (7) Membuat,
memelihara,
menyimpan
dan
menggandakan gambar perencanaan produksi. (8) Merencanakan
pembuatan,
penggantian,
penambahan, dan perluasan instalasi produksi. (9) Merencanakan penambahan kapasitas produksi. (10)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja yang lain. c.1.2). Seksi Instalasi Produksi
(1) Melaksanakan
administrasi
Seksi
Instalasi
Produksi. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Instalasi Produksi. (3) Melaksanakan
pemeliharaan
dan
perbaikan
kerusakan atau gangguan instalasi produksi. (4) Melaksanakan pengoperasian serta menjamin kelancaran dan berfungsinya operasional instalasi
commit to user lxxxvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
produksi. (5) Melaksanakan
pemantauan
dan
pengecekan
instalasi produksi. (6) Melaksanakan penggunaan
upaya
peningkatan
efisiensi
bahan kimia, listrik, bahan bakar
minyak dan lain-lain yang berkaitan dengan pengoperasian instalasi produksi. (7) Melaksanakan pengendalian kebocoran air pada instalasi produksi. (8) Melaksanakan pengelolaan perlengkapan dan peralatan teknik produksi. (9) Melaksanakan
pembuatan,
penggantian,
penambahan dan perluasan instalasi produksi. (10)Menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi air minum. (11)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja yang lain. c.1.3). Seksi Sumber Air
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Sumber Air. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Sumber Air. (3) Menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas air baku dari sumber air.
commit to user lxxxvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(4) Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar sumber air. (5) Melaksanakan
pemeliharaan
dan
perbaikan
kerusakan atau gangguan sumber air. (6) Melaksanakan
pemantauan dan
pengecekan
sumber air. (7) Mengendalikan pencemaran sumber air. (8) Melaksanakan pengoperasian serta menjamin kelancaran dan berfungsinya operasional sumber air. (9) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. c.2). Bidang Distribusi
(1) Melaksanakan administrasi Bidang Distribusi. (2) Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja Bidang Distribusi. (3) Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Seksi Perencanaan Distribusi, Seksi Instalasi Distribusi dan Seksi Meter Air. (4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Seksi Perencanaan Distribusi, Seksi Instalasi Distribusi dan Seksi Meter Air. (5) Mengawasi Perencanaan
dan
mengevaluasi
kegiatan
Seksi
Distribusi, Seksi Instalasi Distribusi dan
commit to user lxxxviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Seksi Meter Air. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Bidang Distribusi terdiri dari : c.2.1). Seksi Perencanaan Distribusi
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Perencanaan Distribusi. (2) Menyusun program
dan rencana kerja Seksi
Perencanaan Distribusi. (3) Mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahan perencanaan distribusi. (4) Melaksanakan survey dan pengukuran dalam rangka perencanaan distribusi. (5) Menyusun anggaran biaya dan jadwal pelaksanaan dalam rangka perencanaan distribusi. (6) Menentukan penggunaan peralatan yang paling sesuai ditinjau dari segi kualitas standard dan harga dalam rangka perencanaan distribusi. (7) Membuat,
memelihara,
menyimpan
dan
menggandakan gambar perencanaan distribusi. (8) Merencanakan
pembuatan,
penggantian,
penambahan dan perluasan instalasi distribusi. (9) Melaksanakan
perencanaan
sambungan baru air minum.
commit to user lxxxix
pemasangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(10)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. c.2.2). Seksi Instalasi Distribusi
(1) Melaksanakan
administrasi
Seksi
Instalasi
Distribusi. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Instalasi Distribusi. (3) Melaksanakan
penyambungan dan pemutusan
instalasi distribusi. (4) Melaksanakan
pemeliharaan
dan
perbaikan
kerusakan atau gangguan instalasi distribusi. (5) Melaksanakan pengoperasian serta menjamin kelancaran dan berfungsinya operasional instalasi distribusi. (6) Melaksanakan
pemantauan dan
pengecekan
instalasi distribusi. (7) Melaksanakan
pembuatan,
penggantian,
penambahan dan perluasan instalasi distribusi. (8) Melaksanakan pengendalian kebocoran air pada instalasi distribusi. (9) Melaksanakan
pengelolaan perlengkapan dan
peralatan teknik distribusi. (10)Melaksanakan pemasangan sambungan baru air minum.
commit to user xc
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(11)Menjamin kualitas, kuantitas dan kontinuitas distribusi air minum. (12)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. c.2.3). Seksi Meter Air
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Meter Air. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Meter Air. (3) Melaksanakan administrasi meter air. (4) Melaksanakan kegiatan rotasi meter air. (5) Melaksanakan kegiatan segel meter air. (6) Melaksanakan kegiatan bengkel meter. (7) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. c.3). Bidang Limbah Cair
(1) Melaksanakan administrasi Bidang Limbah Cair. (2) Melaksanakan
penyusunan program dan rencana kerja
Bidang Limbah Cair. (3) Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana Seksi Perencanaan Limbah Cair, Seksi Instalasi Limbah Cair dan Seksi Pengolahan Limbah Cair. (4) Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis Seksi Perencanaan Limbah Cair, Seksi Instalasi Limbah Cair dan Seksi Pengolahan Limbah Cair.
commit to user xci
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(5) Mengawasi
dan
mengevaluasi
kegiatan
Seksi
Perencanaan Limbah Cair, Seksi Instalasi Limbah Cair dan Seksi Pengolahan Limbah Cair. (6) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. c.3.1). Seksi Perencanaan Limbah Cair
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Perencanaan Limbah Cair. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Perencanaan Limbah Cair. (3) Mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahan perencanaan limbah cair. (4) Melaksanakan survey dan pengukuran dalam rangka perencanaan limbah cair. (5) Menyusun anggaran biaya dan jadwal pelaksanaan dalam rangka perencanaan limbah cair. (6) Menentukan penggunaan peralatan yang paling sesuai ditinjau dari segi kualitas standard dan harga dalam rangka perencanaan limbah cair. (7) Membuat,
memelihara,
menyimpan
dan
menggandakan gambar perencanaan limbah cair. (8) Merencanakan
pembuatan,
penggantian,
penambahan dan perluasan instalasi limbah cair. (9) Melaksanakan
commit to user xcii
perencanaan
pemasangan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sambungan baru limbah cair. (10)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
c.3.2). Seksi Instalasi Limbah Cair
(1) Melaksanakan administrasi Seksi Instalasi Limbah Cair. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Instalasi Limbah Cair. (3) Melaksanakan penyambungan dan pemutusan instalasi limbah cair. (4) Melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan
kerusakan atau gangguan instalasi limbah cair. (5) Melaksanakan lelancaran
pengoperasian serta menjamin dan
berfungsinya
operasional
instalasi limbah cair. (6) Melaksanakan
pemantauan
dan
pengecekan
instalasi limbah cair. (7) Melaksanakan
pembuatan,
penggantian,
penambahan dan perluasan instalasi limbah cair. (8) Melaksanakan
pemasangan
sambungan baru
limbah cair. (9) Melaksanakan
pengelolaan perlengkapan dan
peralatan teknik limbah cair.
commit to user xciii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(10)Melaksanakan pengendalian
kebocoran pada
instalasi linbah cair. (11)Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
c.3.3). Seksi Pengolahan Limbah Cair
(1) Melaksanakan
administrasi Seksi Pengolahan
Limbah Cair. (2) Menyusun program dan rencana kerja Seksi Pengolahan Limbah Cair. (3) Menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sekitar pengolahan limbah cair. (4) Melaksanakan
pemantauan
dan
pengecekan
terhadap proses dan hasil pengolahan limbah cair. (5) Melaksanakan pengoperasian serta menjamin kelancaran
dan
berfungsinya
operasional
pengolahan limbah cair. (6) Mengendalikan pencemaran limbah cair. (7) Menjamin kualitas hasil pengolahan limbah cair. (8) Melaksanakan
pemeliharaan
dan
perbaikan
kerusakan atau gangguan pengolahan limbah cair. (9) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
5. Perkembangan Perusahaan
commit to user xciv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Karyawan 1) Status karyawan Status karyawan PDAM kota Surakarta dibedakan menjadi : a) Pegawai Tetap:
mereka adalah pegawai tetap PDAM kota
Surakarta. Mereka merupakan Pegawai Negeri Sipil dan telah memiliki NPP ( Nomor Pokok Perusahaan ). Sampai dengan bulan Maret 2010 jumlahnya adalah 386 orang. b) Pegawai Kontrak: mereka adalah pegawai PDAM kota Surakarta yang terikat kontrak dengan jangka waktu 1 tahun dan dapat diperpanjang selama 2 tahun dan mereka mempunyai kesempatan untuk menjadi pegawai tetap. Sampai bulan Maret 2010 jumlahnya adalah 69 orang. 2) Jumlah karyawan Pada
saat
penelitian ini dilakukan di PDAM kota Surakarta
mempunyai pegawai tetap dan kontrak sebanyak 455 orang. Susunan karyawan berdasarkan bagian dapat dilihat pada tabel IV.2 berikut : Tabel IV.1 Jumlah Karyawan dan Bagian-bagiannya No Bagian
Jumlah
1
Direksi
3 orang
2
Staf Ahli Perusahaan
2 orang
3
Langganan
54 orang
4
Keuangan
80 orang
5
Aset
80 orang
6
Produksi
81 orang
7
Distribusi
84 orang
commit to user xcv
perpustakaan.uns.ac.id
3)
digilib.uns.ac.id
8
Limbah Cair
20 orang
9
Inspektorat Perusahaan
8 orang
10
Sekretariat Perusahaan
23 orang
11
Litbang Perusahaan
5 orang
12
Hukum, Kelembagaan, Kerjasama
5 orang
13
Teknik Sistem Informasi
4 orang
14
Laborat
6 orang
Sumber : PDAM Surakarta Per Maret 2010 Penggajian, Tunjangan, dan Jaminan Sosial
Aturan penggajian yang diberlakukan di PDAM kota Surakarta mengacu pada peraturan pemerintah tentang gaji pokok Pegawai Negeri Sipil yaitu Peraturan No 6 tahun 1977, dimana gaji diberikan atas dasar masa kerja dan golongan. Sedangkan untuk tunjangan dan jaminan sosial yang diberikan perusahaan kepada pegawai PDAM kota Surakarta berupa tunjangan jabatan, kesehatan, tunjangan air dan JAMSOSTEK. b. Sumber Air dan Kapasitas Produksi Sumber air baku PDAM kota Surakarta berasal dari tiga (3) jenis sumber air baku : 1) Mata air Cokrotulung dengan kapasitas terpasang 387 lt/ dtk 2) 27 buah Sumur Dalam dengan kapasitas total 708 lt/ dtk yang dilengkapi 5 Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Fe, Mn 3) Instalasi Pengolahan Air kapasitas terpasang 100 lt/ dtk (air baku sungai Bengawan Solo c. Pelanggan
commit to user xcvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jumlah pelanggan sampai dengan bulan Maret 2010 untuk PDAM kota Surakarta adalah sebanyak 61.232 pelanggan yang terdiri dari 54.708 pelanggan aktif dan 6.524 pelanggan pasif (tutupan) dengan komposisi pelanggan aktif berdasarkan tarif sebagai berikut : 1) Sosial - Sosial umum
:
481 pelanggan
- Sosial khusus
:
530 pelanggan
- Rumah tangga 1
:
494 pelanggan
- Rumah tangga 2
: 34.861 pelanggan
- Rumah tangga 3
:
5.903 pelanggan
- Rumah tangga 4
:
6.494 pelanggan
3) Pemerintahan
:
262 pelanggan
4) Sekolahan
:
350 pelanggan
- Niaga 1
:
5.026 pelanggan
- Niaga 2
:
307 pelanggan
2) Non niaga
5) Niaga
PDAM kota Surakarta memiliki daerah pelayanan sebanyak 5 kecamatan meliputi : kecamatan Laweyan, kecamatan Serengan, kecamatan Pasar Kliwon, kecamatan Jebres, dan kecamatan Banjarsari. Di samping itu PDAM kota Surakarta juga melayani daerah lain di luar kota Surakarta yang terjangkau oleh jaringan pipa-pipa distribusi seperti kabupaten Klaten, kabupaten Sukoharjo, kabupaten Karanganyar dan kabupaten
commit to user xcvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Boyolali. d. Tarif Air Tarif merupakan hal yang penting baik bagi pihak PDAM kota Surakarta maupun bagi pelanggan. Penetapan tarif sebisa mungkin tidak terlalu memberatkan bagi pelanggan tetapi juga kelangsungan hidup perusahaan dapat terus terjaga. Besarnya tarif dapat dilihat dalam tabel IV.3 di bawah ini :
Tabel IV.2 Tarif Air PDAM kota Surakarta
Tarif Air (Rp/ m3) Pemakaian Air (m3)
NO Pelanggan 0-10 I
11-20
21-30
> 30 m3
Sosial Umum
550
550
550
1650
Khusus
750
1250
1850
2350
Rumah Tangga 1
1500
2000
2700
3350
Rumah Tangga 2
1850
2650
3350
3700
Rumah Tangga 3
2750
3350
4050
4700
Rumah Tangga 4
3250
4050
4700
5050
III
Sekolahan
2850
3350
4050
4550
IV
Pemerintahan
4450
5100
5900
6500
II
Non Niaga
commit to user xcviii
perpustakaan.uns.ac.id
V
digilib.uns.ac.id
Niaga Niaga 1
5050
6050
7000
7940
Niaga 2
5550
6500
7400
10450
(Sumber : PDAM kota Surakarta, 2010 e. Rencana Pengembangan s/d tahun 2015 Rencana pembangunan yang akan dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1) Program mendesak (2009) : Redeveloping 3 buah sumur dalam, Up Rating IPA Jurug menjadi 150 lt/ dtk 2) Penambahan kapasitas produksi dengan pembuatan IPA Jebres 150 lt/ dtk (tahap I : 100 liter/ detik) dari sungai Bengawan Solo untuk kawasan Utara (direncanakan tahun 2010 dengan dana APBN) 3) Penambahan kapasitas produksi dengan membuat IPA dari sungai Bengawan Solo 400 liter/ detik (tahap I 300 lt/ dtk) untuk kawasan Selatan (APBN/ PPP maksimal tahun 2012) B. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dan tanggapan
responden
terhadap item-item pertanyaan dalam kuesioner.
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PDAM Surakarta. Pada penelitian
ini kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak
213 kuesioner. Kuesioner ini disebarkan dalam waktu 2 minggu, pada jam kerja karyawan. Kuesioner tersebut dapat dibawa pulang oleh responden, sehingga
tidak
menyita
waktu
kerja.
commit to user xcix
Jumlah kuesioner yang bisa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikumpulkan kembali oleh peneliti adalah sejumlah 129 kuesioner (respon rate 60%) dan tidak ada kuesioner yang rusak. Jumlah sampel data yang terkumpul telah memenuhi ukuran sampel minimum yang disyaratkan. 1. Karakteristik Responden
Gambaran tentang karakteristik responden diperoleh dari data diri yang terdapat pada bagian depan kuesioner yaitu identitas responden. Data yang telah dikumpulkan antara lain meliputi : jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan masa kerja.
Tabel IV.3 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Laki-laki
91
70,5
Perempuan
38
29,5
Jumlah
129
100
(Sumber : Data primer yang diolah, 2010) Berdasarkan tabel IV.3 di atas dapat diketahui responden yang diamati lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dengan jumlah 91 responden atau dengan
persentase 70,5 % dibanding responden berjenis kelamin
perempuan yang hanya berjumlah 38 responden atau dengan persentase 29,5 % . Tabel IV.4 Distribusi Responden Menurut Usia
commit to user c
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Usia
Jumlah
Persentase
25-40 tahun
62
48,1
41-50 tahun
56
43,4
> 50 tahun
11
8,5
Jumlah
129
100
(Sumber : Data primer yang diolah, 2010) Berdasarkan tabel IV.4 di atas dapat diketahui responden yang berusia 25-40 tahun paling
banyak
jumlahnya yaitu 62 responden atau
48,1 % , kemudian responden yang berusia 41-50 tahun dengan jumlah 56 atau 43,4 % dan yang paling sedikit adakah responden yang berusia > 50 tahun dengan jumlah 11 responden atau 8,5% .
Tabel IV.5 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Pendidikan
Jumlah
Persentase
SLTA
58
45
Akademi (D3)
28
21,7
Sarjana (S1)
43
33,3
129
100
Jumlah
(Sumber : Data primer yang diolah, 2010) Berdasarkan tabel IV.5 di atas dapat diketahui dari 129 responden yang mengisi kuesioner, responden dengan tingkat pendidikan terakhir SLTA paling banyak dengan jumlah 58 responden atau 45% kemudian responden dengan pendidikan Sarjana (S1) dengan jumlah 43 responden
commit to user ci
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
atau 33,3 % dan yang paling sedikit responden dengan tingkat pendidikan Akademi (D3) dengan jumlah 28 responden atau 21,7 %. Tabel IV.6 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja Masa Kerja
Jumlah
Persentase
< 10 tahun
22
17,1
10-20 tahun
72
55,8
> 20 tahun
35
27,1
Jumlah
129
100
(Sumber : Data primer yang diolah, 2010) Berdasarkan
tabel IV.6 di atas dapat diketahui dari 129 responden
yang mengisi kuesioner, responden dengan tingkat masa kerja 10-20 tahun paling banyak dengan jumlah 72 responden atau 55,9 % kemudian responden dengan tingkat masa kerja > 20 tahun dengan jumlah 35 responden atau 27,1 % dan yang paling sedikit responden dengan tingkat masa kerja < 10 tahun dengan jumlah 22 responden atau 17 % . 2. Tanggapan Responden
Tanggapan responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti nampak pada jawaban responden. Dalam analisis ini akan diuraikan mengenai kecenderungan pendapat dan tanggapan dari karyawan PDAM Surakarta selaku responden dalam penelitian ini. Pernyataan-pernyataan responden mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan peneliti. a. Tanggapan
Responden
Mengenai
Transformasional
commit to user cii
Kepemimpinan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 129 orang terhadap item pertanyaan kepemimpinan transformasional yang terdiri dari 9 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut : Tabel IV.7 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepemimpinan Transformasional
No 1
Jumlah Jawaban Responden
Pertanyaan Atasan
saya
pemahaman
STS
TS
N
S
SS
0
13
21
81
14
0
5
17
71
36
5
18
40
62
4
0
23
24
60
14
0
18
29
66
16
7
9
29
73
11
6
13
32
65
13
memberikan
yang jelas tentang
tujuan organisasi 2
Atasan
saya
memberikan
gambaran
yang menarik tentang
masa depan perusahaan 3
Atasan
saya mampu mencari
peluang baru untuk organisasi 4
Atasan saya mampu membuat orang
lain untuk berkomitmen
terhadap tujuannya 5
Atasan saya lebih menekankan ”tindakan”
daripada
hanya
”mengatakan” 6
Atasan saya memberi contoh yang baik untuk saya ikuti
7
Atasan saya mendorong bawahan untuk dapat bekerja dalam tim
commit to user ciii
perpustakaan.uns.ac.id
8
digilib.uns.ac.id
Atasan saya menekankan pada kinerja yang baik
9
Atasan
saya
0
19
27
73
10
0
17
32
70
10
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
mendorong saya untuk berpikir Sumber : Data primer yang diolah, 2010 1. Berdasarkan
data dari Tabel IV.7 di atas menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 81 orang atau 62,8 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya memberikan pemahaman yang jelas tentang tujuan organisasi. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa pemahaman tentang tujuan organisasi yang diberikan atasan sudah jelas. 2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 71 orang atau 55 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya
memberikan gambaran yang menarik
tentang masa depan perusahaan. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa gambaran masa depan perusahaan yang diberikan atasan menarik. 3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 62 orang atau 48 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya mampu mencari peluang baru untuk organisasi.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden
percaya pada kemampuan atasan dalam mencari peluang baru untuk organisasi. 4. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas
commit to user civ
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
responden sebanyak 60 orang atau 46,5 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya mampu membuat orang lain untuk berkomitmen terhadap tujuannya. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden percaya pada
kemampuan
atasan untuk
membuat orang lain komitmen terhadap tujuan. 5. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 66 orang atau 51 % menjawab setuju atas item pertanyaan
atasan saya lebih menekankan ”tindakan”
daripada hanya ”mengatakan”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa atasan lebih
menekankan ”tindakan”
daripada hanya ”mengatakan”. 6. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 73 orang atau 56,6 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya memberi contoh yang baik untuk saya ikuti. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa atasan memberi contoh yang baik untuk diikuti.
7. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 65 orang atau 50 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya mendorong bawahan untuk dapat bekerja dalam tim. responden merasa
Hal ini berarti bahwa sebagian besar
atasan mendorong bawahan untuk bekerja
dalam tim.
commit to user cv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 73 orang atau 56,6 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya menekankan pada kinerja yang baik Hal ini
berarti bahwa sebagian besar responden
merasa
atasan menekankan kinerja yang baik. 9. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 70 orang atau 54,2 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mendorong saya untuk berpikir. Hal ini berarti bahwa
sebagian besar responden merasa atasan mengajukan pertanyaan yang mendorong untuk berpikir.
b. Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan Pada Pemimpin
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 129 orang terhadap item pertanyaan kepercayaan pada pemimpin yang terdiri dari 5 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut :
Tabel IV.8 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepercayaan Pada Pemimpin
No 1
Jumlah Jawaban Responden STS TS N S SS
Pertanyaan Saya dapat mempercayai atasan saya dalam membuat
kebijakan
2
commit to user cvi
35
26
39
27
perpustakaan.uns.ac.id
untuk 2
Atasan
digilib.uns.ac.id
masa
depan perusahaan
saya melakukan
pekerjaan dengan efisien 3
0
20
19
76
14
0
12
25
75
17
0
28
3
73
25
0
30
28
34
37
Atasan saya dapat diandalkan untuk memenuhi keinginan terbaik saya (dalam hal pekerjaan)
4
Atasan saya dapat berbuat curang pada saya demi keuntungannya sendiri
5
Saya percaya bahwa atasan saya akan selalu mencoba memperlakukan saya dengan adil
Sumber : Data primer yang diolah, 2010 1. Berdasarkan
data dari Tabel IV.8 di atas menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 39 orang atau 31,2 % menjawab setuju atas item pertanyaan saya dapat saya
dalam
membuat
kebijakan
mempercayai atasan untuk
masa
depan
perusahaan. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden percaya
kepada
atasan
mengenai kebijakan
masa depan
perusahaan. 2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 76 orang atau 59 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan efisien.
saya
melakukan pekerjaan dengan
Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden
percaya bahwa atasan melakukan pekerjaan dengan efisien.
commit to user cvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 75 orang atau 58 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya dapat diandalkan untuk memenuhi keinginan terbaik saya (dalam hal pekerjaan). Hal ini bahwa sebagian besar
berarti
responden percaya bahwa atasan dapat
diandalkan untuk memenuhi keinginan terbaik bawahan (dalam hal pekerjaan). 4. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 73 orang atau 56,5 % menjawab setuju atas item pertanyaan atasan saya dapat berbuat curang pada saya demi keuntungannya sendiri. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa atasan dapat berbuat curang terhadap bawahan demi keuntungannya sendiri. 5. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 37 orang atau 28,7 % menjawab sangat setuju atas item pertanyaan saya percaya bahwa atasan saya akan selalu mencoba memperlakukan saya dengan adil. Hal ini
berarti
bahwa sebagian besar responden percaya bahwa atasan akan selalu mencoba memperlakukan bawahan dengan adil.
c. Tanggapan Responden Mengenai Kinerja
commit to user cviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Deskripsi tanggapan responden sebanyak 129 orang terhadap item pertanyaan kinerja yang terdiri dari 4 item. Dari data kuesioner yang terdapat pada
lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan
responden pada setiap item pertanyaan adalah sebagai berikut : Tabel IV.9 Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja
No 1
Jumlah Jawaban Responden
Pertanyaan
STS
TS
N
S
SS
0
10
14
64
41
0
9
19
53
48
0
7
16
56
50
0
8
22
54
45
Saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan
2
Saya mampu untuk bekerja keras
3
Saya mampu menghasilkan pekerjaan dengan standar yang tinggi
4
Saya mampu menggunakan waktu kerja dengan baik
Sumber : Data primer yang diolah, 2010 1. Berdasarkan
data dari Tabel IV.9 di atas menunjukkan bahwa
mayoritas responden sebanyak 64 orang atau 49,6 % menjawab setuju atas item pertanyaan saya mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Hal ini berarti bahwa sebagian
besar
responden
merasa
mampu
menyelesaikan
pekerjaan sesuai waktu yang telah ditetapkan. 2. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 53 orang atau 41 % menjawab setuju atas
commit to user cix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
item pertanyaan saya mampu untuk bekerja keras. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa mampu bekerja keras. 3. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 56 orang atau 43 % menjawab setuju atas item pertanyaan saya mampu menghasilkan pekerjaan dengan standar yang tinggi. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden
merasa
mampu
menghasilkan pekerjaan dengan
standar yang tinggi. 4. Berdasarkan data dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden sebanyak 54 orang atau 41,8 % menjawab setuju atas item pertanyaan saya mampu menggunakan waktu kerja dengan baik. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa mampu menggunakan waktu kerja dengan baik.
C. Uji Validitas
Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004). Dikarenakan konstruk yang hendak diuji merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana pada penelitian sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang membentuk konstruk maka dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), dengan bantuan paket perangkat lunak program SPSS 11.5 for Windows.
commit to user cx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.10 Hasil Uji Validitas Rotated Component Matrix a Component 2 ,684 ,146 ,617 ,110 ,451 ,155 ,874 -,038 ,827 IV.10,148 Tabel ,058 Hasil ,904 Faktor Analisis ,866 ,109 ,814 ,135 ,695 ,086 ,049 ,849 ,246 ,783 ,272 ,615 ,026 ,817 ,059 ,781 ,291 ,230 ,094 ,060 ,083 ,209 ,125 ,064 1
kt1 kt2 kt3 kt4 kt5 kt6 kt7 kt8 kt9 kp1 kp2 kp3 kp4 kp5 kk1 kk2 kk3 kk4
3 ,198 ,181 -,129 ,075 ,162 ,062 ,125 ,218 ,080 ,094 ,251 ,105 ,272 -,063 ,720 ,887 ,839 ,910
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 5 iterations.
Tabel IV.10 di atas menunjukkan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid, karena setiap item pertanyaan yang menjadi indikator masing-masing variabel telah ekstrak secara sempurna dan mempunyai factor loading ≥ 0,50. D. Uji Reliabilitas
Setelah pengujian validitas, maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan. Untuk mengukur reliabilitas dari instrument penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha.
commit to user cxi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach Alpha masingmasing variabel sebagai berikut: Tabel IV.11 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
Keterangan
Kepemimpinan Transformasional
0,913
Diterima
Kepercayaan Pada Pemimpin
0,849
Diterima Diterima
Variabel
Kinerja 0,891 Sumber: Data primer yang diolah, 2010
Dari Tabel IV.11 dapat diketahui bahwa semua variabel utama yang digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas yang dapat diterima, ditunjukkan dengan nilai Cronbach’s alpha lebih dari 0,60. E. Uji Asumsi Model 1. Multikolinieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk menganalisis derajat multikolinieritas dengan mengevaluasi nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Regresi yang bebas multikolinieritas ditandai dengan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2005). Uji multikolinearitas pada penelitian ini yang diuji hanya model regresi 2, karena hanya model regresi 2 yang mempunyai independen lebih dari 1.
commit to user cxii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.12 Uji Multikolinearitas Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan Pada PemimpinTerhadap Kinerja Variabel
Tolerance
VIF
Kepemimpinan Transformasional
0,842
1,188
Kepercayaan Pada Pemimpin
0,842
1,188
Sumber: data primer diolah, 2010
Dari Tabel IV.12 terlihat nilai Tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF dari masing-masing variabel kurang dari 10. Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. 2. Autokorelasi
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson ini, yaitu jika nilai du < d < 4 – du, maka tidak terdapat autokorelasi positif atau negative pada model regresi (Ghozali, 2005). Tabel IV.13 Hasil Uji Autokorelasi Berdasar Durbin-Watson Nilai d Hitung 2,249
Nilai du Tabel
Nilai 4 – du
1,634
2,366
Sumber: data primer diolah, 2010
Tabel IV.13 menjelaskan bahwa nilai d hitung lebih besar dari du tabel dan kurang dari 4 – du. Hal ini menunjukan bahwa autokorelasi dalam model regresi tersebut. 3. Heteroskedastisitas
commit to user cxiii
tidak ada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut (Ghozali, 2009). Ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scaterplot model tersebut. Hasil pengujian heteroskedastisitas terhadap model pada penelitian ini dapat ditunjukan melalui gambar Scatterplot seperti berikut: Gambar IV.2 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Berdasarkan output SPSS terkait dengan pengujian asumsi klasik heterokedastisitas menunjukkan bahwa penyebaran titik-titik data baik pada persamaan satu dan persamaan kedua mempunyai sebaran sebagai berikut: a.
Titik-titik data menyebar diatas dan di bawah atau sekitar angka 0
commit to user cxiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b.
Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
c.
Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola tertentu seperti bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar lagi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model regresi linier
berganda dalam model penelitian ini baik pada persamaan regresi pertama maupun persamaan regresi kedua terbebas dari asumsi klasik berupa heteroskedastisitas sehingga model regresi berganda layak digunakan dalam penelitian. 4. Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Penelitian ini untuk menguji normalitas residual menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S). Tabel IV.14 HASIL UJI KOLMOGOROV – SMIRNOV Variabel
Nilai sig (p-value)
Kesimpulan
Kepemimpinan
0,058
Berdistribusi Normal
Kepercayaan
0,209
Berdistribusi Normal
Kinerja
0,067
Berdistribusi Normal
Transformasional
Sumber: data primer diolah, 2010
Dari tabel IV.14 diperoleh nilai signifikansi variabel Kepemimpinan Transformasional, Kepercayaan dan Kinerja lebih besar dari 0,05. Jadi variabel tersebut telah berdistribusi normal.
commit to user cxv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Uji Hipotesis
a. Path Analysis Pengujian hipotesis selanjutnya dalam penelitian ini menggunakan path analysis. Hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian ini dituliskan dalam model sebagai berikut Z = a0 + a1X + e1
..................... Model 1
Y = b0 + b1X + b2Z + e4
……………. Model 2
a0
= konstanta
a1
= koefisien regresi X
b0
= konstanta
b1
= koefisien regresi X
b2
= koefisien regresi Z
X
= variabel kepemimpinan transformasional
Y
= variabel kinerja
Z
= variabel kepercayaan pada pemimpin
e
= error
Perhitungan dilakukan dengan analisis regresi yang dihitung dengan bantuan Program SPSS for Windows Release 15.0 dan perhitungan
commit to user cxvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran. Adapun hasilnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel IV.15. Hasil regresi Kepemimpinan Transformasional terhadap Kepercayaan pada Pemimpin Unstandardized Coefficients
Model
1
(Constant)
Kepemimpinan Transformasional R square : 0,158 Adj. Rsquare : 0,152 F hitung : 23,908 Sig. F : 0,000
Standardized Coefficients
B 2,139
Std. Error ,309
,409
,084
t
Beta ,398
B 6,932
Sig. Std. Error ,000
4,890
,000
Tabel IV.16 Hasil regresi Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan pada Pemimpin terhadap Kinerja Unstandardized Coefficients
Model
B 2
(Constant)
Kepemimpinan Transformasional Kepercayaan Terhadap Pemimpin R square : 0,164 Adj. Rsquare : 0,151 F hitung : 12,391 Sig. F : 0,000
Standardized Coefficients
t
Beta
B
Std. Error
2,171
,392
,239
,099
,291
,096
commit to user cxvii
Sig. Std. Error
5,541
,000
,215
2,419
,017
,269
3,029
,003
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel IV.15 dapat dilihat bahwa pada model 1, Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan pada Kepercayaan Terhadap Pemimpin (p<0.05). Nilai adjusted R2 sebesar 0,152; artinya bahwa 15,2% variasi perubahan (Kepercayaan Terhadap Pemimpin) dapat dijelaskan oleh variabel independennya (Kepemimpinan Transformasional). Sisanya sebesar 84,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Tabel IV.15 dapat dilihat bahwa pada model 2, Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan Terhadap Pemimpin diregresikan dengan Kinerja. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh secara signifikan pada Kinerja (p<0.05) dan Kepercayaan Terhadap Pemimpin juga berpengaruh signifikan pada Kinerja (p<0.05). Nilai adjusted R2 sebesar 0,151; artinya bahwa 15,1% variasi perubahan (Kinerja) dapat dijelaskan oleh variabelvariabel independennya (Kepemimpinan Transformasional dan Kepercayaan Terhadap Pemimpin). Sisanya sebesar 84,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis kedua dengan Path Analysis. Berdasarkan hasil analisis, maka dipeoleh nilai koefisien beta yang dapat disusun sebagai berikut: Tabel IV.17 Pengujian Koefisien Path Analysis
Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional → Kepercayaan Terhadap Pemimpin
Standardized Koefisien Beta
thitung
Sign
0,398
4,890
0,000*
commit to user cxviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kepercayaan Pemimpin →Kinerja Kepemimpinan Transformasional → Kinerja
0,269
3,029
0,003*
0,215
2,419
0,017*
Berdasarkan hasil-hasil analisis regresi di atas, maka hasil path analysis dapat dinterpretasikan dengan gambar sebagai berikut:
0,398
Kepemimpinan Transformasional
Kepercayaan Terhadap Pemimpin
0,215
0,269
d = 0,107
Kinerja
Gambar IV.3 Hasil Path Analysis
Berdasarkan gambar IV.3 maka dapat ditabulasikan hubungan langsung dan tidak langsung dalam tabel IV.17 sebagai berikut : Tabel IV.18 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Path Analysis Uraian Pengaruh Langsung
commit to user cxix
Nilai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kepemimpinan Transformasional Æ Kinerja
0,215
Pengaruh Tidak Langsung
Kepemimpinan Transformasional Æ Kepercayaan
0,107
Terhadap PemimpinÆ Kinerja (0,398 x 0,269) Total Pengaruh
0,322
Tabel IV.17 menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan transformasional pada kinerja melalui kepercayaan terhadap pemimpin sebagai variabel mediasi sebesar 0,107 dan signifikan pada taraf signifikansi 5% (p<0,05). Pengaruh langsung kepemimpinan transformasional terhadap kinerja memiliki nilai koefisien beta sebesar 0,215. Pengaruh tidak langsung kepemimpinan transformasional terhadap kinerja melalui kepercayaan terhadap pemimpin sebagai variabel intervening memiliki nilai koefisien sebesar 0,107. Hal ini berarti pengaruh tidak langsung kepemimpinan transformasional terhadap kinerja lebih besar daripada pengaruh tidak langsung kepercayaan pemimpin terhadap kinerja.
G.
Pembahasan
Berikut adalah pembahasan untuk setiap hipotesis dalam penelitian ini:
commit to user cxx
perpustakaan.uns.ac.id
a.
digilib.uns.ac.id
Hipotesis 1
H1 : Kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
positif
terhadap kinerja. Berdasar hasil uji hipotesis sebagaimana tampak pada tabel IV.15 model 2 dapat diketahui bahwa β kepemimpinan transformasional pada kinerja signifikan pada p<0.05, maka hipotesis satu 1 yang menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kinerja didukung.
Artinya,
kepemimpinan
secara
statistik
transformasional
dapat
memang
ditunjukkan mempunyai
bahwa
pengaruh
signifikan pada kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, ini menunjukkan bahwa semakin kuat kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pemimpin, maka kinerja karyawan akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Jung
&
Avolio
(2000)
yang
menyebutkan
bahwa
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. b.
Hipotesis 2
H2 : Kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
positif
dan
signifikan terhadap kepercayaan pada pemimpin Berdasar hasil uji hipotesis sebagaimana tampak Tabel IV.15 model 1, dimana nilai β kepemimpinan transformasional pada kepercayaan
pemimpin signifikan pada p<0.05. Maka hipotesis 2
commit to user cxxi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pada pemimpin didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional memang mempunyai pengaruh signifikan pada kepercayaan
pemimpin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pada pemimpin., ini menunjukkan bahwa semakin kuat kepemimpinan transformasional yang diterapkan oleh pemimpin, maka kepercayaan pada pemimpin akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jung & Avolio (2000) yang menyebutkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan pada pemimpin. c.
Hipotesis 3
H3 : Kepercayaan pada pemimpin berpengaruh signifikan terhadap kinerja Berdasar hasil uji hipotesis sebagaimana tampak pada Tabel IV.15 model 2, dapat diketahui bahwa nilai β kepercayaan pada pemimpin terhadap kinerja signifikan pada p<0.05, maka hipotesis 3 yang menyatakan kepercayaan pada pemimpin berpengaruh signifikan terhadap kinerja didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa kepercayaan pada pemimpin memang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja.
commit to user cxxii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan pada pemimpin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja, ini menunjukkan jika kepercayaan pada pemimpin semakin tinggi maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jung & Avolio (2000) dan Casimir (2006) yang menyebutkan bahwa kepercayaan pada pemimpin berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. d.
Hipotesis 4
H4 : Kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja dengan kepercayaan pada pemimpin sebagai variabel pemediasi. Berdasar hasil uji hipotesis sebagaimana tampak pada Tabel IV.15 dapat diketahui bahwa
nilai β kepemimpinan transformasional pada
kepercayaan pemimpin signifikan pada p<0.05, pada Tabel IV.14 nilai β kepercayaan pemimpin pada kinerja signifikan pada p<0.05 dan nilai β kepemimpinan transformasional pada kinerja signifikan pada p<0.05, maka dapat diketahui
bahwa hipotesis 4 didukung. Artinya, secara
statistik dapat ditunjukkan bahwa kepercayaan pada pemimpin memediasi pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan setelah adanya mediasi dari kepercayaan pada pemimpin adalah positif dan signifikan. Hal ini mengindikasikan munculnya rasa percaya yang dirasakan oleh karyawan
commit to user cxxiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang disebabkan oleh adanya kepemimpinan transformasional yang dinilai baik di mata mereka, dapat mempengaruhi terbentuknya kinerja yang meningkat. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Jung & Avolio (2000) dan Casimir (2006) yang menyebutkan bahwa dengan dimediasi oleh kepercayaan pada pemimpin terdapat pengaruh yang kuat antara kepemimpinan transformasional dengan kinerja karyawan. Hasil analisis path menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional dapat berpengaruh langsung ke kinerja dan dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu dari kepemimpinan transformasional ke kepercayaan pada pemimpin lalu ke kinerja. Besarnya pengaruh langsung adalah 0,215 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung harus menghitung total pengaruh kepemimpinan transformasional ke kinerja, yaitu : (0,398 x 0,269) = 0,107
commit to user cxxiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan menguraikan tentang hal-hal yang terkait dengan kesimpulan hasil penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perusahaan serta keterbatasan penelitian.
A. Kesimpulan
1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja, ini menunjukkan bahwa semakin baik atau
commit to user cxxv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tingginya kepemimpinan transformasional yang diterapkan pemimpin akan meningkatkan kinerja karyawan. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kepercayaan pada pemimpin, ini menunjukkan bahwa semakin baik atau tingginya kepemimpinan transformasional yang diterapkan pemimpin akan meningkatkan kepercayaan karyawan pada pemimpin 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepercayaan pada pemimpin berpengaruh terhadap kinerja, ini menunjukkan bahwa semakin baik atau tingginya kepercayaan pada pemimpin akan
meningkatkan kinerja
karyawan. 4. Dari uji path analisis, variabel pemediasi kepercayaan pada pemimpin berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Hasil ini mendukung hipotesis 4 bahwa kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja dengan kepercayaan pada pemimpin sebagai variabel pemediasi. Dari hasil ini diketahui bahwa kepercayaan pada pemimpin memegang peranan sebagai mediator dari pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja.
B. Saran dan Implikasi
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih variatif mengembangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja
tidak
sebatas
pada
kepemimpinan transformasional saja, tetapi dapat mengembangkan faktor
commit to user cxxvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lainnya seperti motivasi, kondisi lingkungan kerja, upah dan lain sebagainya. 2. Dalam usaha peningkatan kinerja serta kepercayaan terhadap pemimpin hendaknya
atasan atau pimpinan
PDAM Surakarta
memberikan
pemahaman yang jelas tentang tujuan organisasi serta memberikan gambaran yang menarik tentang masa depan perusahaan. C. Keterbatasan Penelitian
Walaupun penelitian yang dilaksanakan ini memberikan gambaran terhadap kepemimpinan transformasional, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang harus diperhatikan, antara lain: 1. Penelitian ini difokuskan terhadap kepemimpinan transformasional yang dilakukan di satu perusahaan daerah yang dalam hal ini adalah PDAM Surakarta. Pada perusahaan lain jika dilakukan penelitian yang sama mungkin akan mengalami perbedaan hasil penelitian, sehingga penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam generalisasi temuannya. Dengan kata lain, hasil penelitian ini masih sulit untuk digeneralisasi ke dalam jenisjenis perusahaan lain. 2. Terbatasnya variabel yang digunakan, dalam penelitian ini hanya variabel kepemimpinan
transformasional
sehingga
menyebabkan
tidak
terdeteksinya pengaruh kinerja yang mungkin disebabkan oleh variabel lain seperti motivasi, kondisi lingkungan kerja, upah dan lain sebagainya.
commit to user cxxvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user cxxviii