Analisis Hirarki Proses Vendor Pengembang System Informasi STIE Indonesia
Memilih Vendor Pengembang SIAK STIE Indonesia
Kelengkapan modul
Kapabilitas Perusahaan
PT. A
PT. B
PT. C
PT. A
PT. B
Garansi dan Perawatan
Harga yang ditawarkan
PT. C
PT. A
PT. B
PT. C
PT. A
PT. B
Dukungan Teknis
PT. C
PT. A
PT. B
PT. C
Gambar diatas menjelaskan 3 vendor pengembang sistem informasi akademik STIE Indonesia, yang dijadikan vendor untuk proyek tersebut yaitu ; PT. A, PT. B, PT. C. Faktorfaktor yang dijadikan dasar pertimbangan adalah kapabilitas perusahaan, kelengkapan modul, harga penawaran, garansi dan perawatan, dukungan teknis. Hirarki keputusan tersebut memiliki tiga level berbeda. Level teratas menjelaskan keseluruhan keputusan yaitu memilih vendor pengembang sistem informasi akademik STIE Indonesia terbaik. Level menengah yaitu faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan, kapabilitas perusahaan, kelengkapan modul, harga penawaran, garansi dan perawatan, dukungan teknis. Level terendah dari hirarki keputusan menunjukkan alternatif-alternatifnya yaitu PT. A, PT. B, PT. C. Perbandingan berpasangan : 1. Equally preferred 2. Equally to moderately preferred 3. Moderately preferred 4. Moderately to strongly preferred 5. Strongly preferred 6. Strongly to very strongly preferred 7. very strongly preferred 8. very to extremely strongly preferred 9. extremely preferred
Pairwise comparison (perbandingan berpasangan) untuk faktor Kapabilitas Perusahaan Tabel Matriks Perbandingn Berpasangan Untuk Faktor Kapabilitas Perusahaan Kapabilitas Perusahaan PT. A PT. B PT. C PT. A 2 7 PT. B 5 PT. C Dari tabel diatas apabila PT. A dibandingkan dengan PT. B maka PT. A adalah moderately preferred daripada PT. B, maka digunakan angka 3 sebagai representasi. Perbandingan PT. B dan PT. C terkait dengan faktor kapabilitas perusahaan adalah strongly preferred sehingga diberikan angka 5 sebagai representasinya. Dan perbandingan dari segi faktor kapabilitas perusahaan antara PT. A dan PT. C adalah bahwa PT. A very strongly preferred daripada PT. C dan mendapat nilai representasi sebesar 7. Menyelesaikan matriks perbandingan berpasangan Kapabilitas Perusahaan PT. A PT. B PT. C
PT. A 1 1/2 1/7
PT. B 2 1 1/5
PT. C 7 5 1
Untuk perbandingan matriks apa saja, dapat kita tempatkan angka 1 secara diagonal pajak pojok kiri atas sampai dengan pojok kanan bawah, karena itu berarti bahwa perbandingan terhadap dua hal yang sama adalah 1 atau equally preferred. PT. B menerima skor ½ dibandingkan PT.C. Hal ini disebabkan PT.A menerima skor 2 melampaui PT.B dari penilaian awal. Hal yang sama dilakukan pada baris ketiga, PT.C dibandingkan dengan PT. A dengan skor 1/7. Hal ini disebabkan PT. A dibanding PT. C memiliki skor 9pada awal perbandingan berpasangan. Dengan cara yang sama, PT. C dibandingkan dengan PT. B memiliki skor 1/5 pada baris ketiga dan kolom kedua pada tabel tersebut. Hal ini disebabkan ketika membandingkan PT. B dengan PT. C pada awal perbandingan berpasangan, skor yang diberikan 5.
Melakukan Evaluasi Untuk Faktor Kapabilitas Perusahaan PT. A
kapabilitas perusahaan
PT. B
PT. C
PT. A
1,0000
2,0000
7,0000
PT. B
0,5000
1,0000
5,0000
PT. C
0,1429
0,2000
1,0000
Total
1,6429
3,2000
13,0000
kapabilitas perusahaan
PT. A
PT. A
0,6087
0,6250
0,5385
PT. B
0,3043
0,3125
0,3846
PT. C
0,0870
0,0625
0,0769
rata-rata baris/faktor evaluasi
0,5907
0,3338
0,0755
Faktor Evaluasi
PT. A
Kapabilitas Perusahaan
0,5907
0,3338
0,0755
Modul
0.2395
0,6232
0,1373
Harga
0,0683
0,2746
0,6571
Garansi
0,6687
0,2431
0,0882
Teknis
0,5679
0,3339
0,0982
PT. B
PT. B
PT. C
PT. C
Dari tabel di atas, dapat dilihat faktor evaluasi untuk Kapabilitas Perusahaan PT. A adalah 0,5907,
PT. B adalah
0,3338,
dan PT. C adalah
0,0755. Dari faktor Modul , faktor
evaluasinya untuk PT. A adalah 0.2395, PT. B adalah 0,6232 dan PT. C adalah 0,1373. Dari faktor Harga, faktor evaluasi untuk PT. A adalah 0,0683, PT. B adalah 0,2746, dan PT. C adalah 0,6571. Dari faktor Garansi, faktor evaluasi untuk PT . A adalah 0,6687, PT. B adalah 0,2431 dan PT. C adalah 0,0882. Sedangkan dari faktor Teknis,, faktor evaluasi untuk PT. A adalah 0,5679, PT. B adalah 0,3339, dan PT. C adalah 0,0982.
Menentukan Rasio Konsistensi Penentuan rasio konsistensi dimulai dengan menentukan Weighted Sum Vector . Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengalikan angka faktor evaluasi untuk vendor pengembang system informasi pertama dalam hal ini PT. A dengan kolom pertama dari matriks perbandingan berpasangan awal. Kemudian faktor evaluasi kedua dengan kolom kedua, dan faktor evaluasi ketiga dengan kolom ketiga. Kemudian menjumlahkan nilai-nilai atau angka-angka baris per baris.
Weighted Sum Vector Kapabilitas Perusahaan Modul Harga Garansi Teknis
PT. A
PT. B
PT. C
1,7866
1,0065
0,2266
0,7218
1,8908
0,4128
0,2053
0,8349
2,0270
2,0154
0,7306
0,2648
1,7267
1,0106
0,2952
Langkah berikutnya adalah menentukan Consistency Vector. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membagi nilai weighted sum vector dengan nilai faktor evaluasi yang telah didapatkan sebelumnya. Adapun hasil dari consistency vector tiap variabel vendor dapat dilihat pada tabel dibawah ini Consistency Vector Kapabilitas Perusahaan Modul Harga Garansi Teknis
PT. A
PT. B
PT. C
3,0244
3,0150
3,0031
3,0140
3,0340
3,0071
3,0081
3,0405
3,0845
3,0139
3,0054
3,0018
3,0406
3,0264
3,0069
Selanjutnya menentukan Consistency Index (CI), rumusnya :
Dimana ƛ(lambda) merupakan nilai rata-rata consistency vector dan n merupakan jumlah barang atau system yang dibandingkan. Yang terakhir adalah penghitungan Consistency Ratio (CR), rumusnya :
Dimana CI merupakan consistency index dan RI (Random Index) merupakan sebuah fungsi langsung dari jumlah alternatif atau system yang sedang dipertimbangkan ditentukan berdasarkan pada sebuah tabel RI. Tabel RI n 2 3 4 5 6 7 8
RI 0,00 0,58 0,90 1,12 1,24 1,32 1,41
Jika CR > 0,10 perbandingan yang dilakukan kurang konsisten Jika CR ≤ 0,10 perbandingan yang dilakukan konsisten
Consistency Index (CI) Consistency Ratio (CR)
Kapabilitas Perusahaan 0,0071 0,0122
Modul
Harga
Garansi
Teknis
0,0092
0,0222
0,0035
0,0123
0,0158
0,0383
0,0061
0,0213
Dari tabel di atas dapat kita lihat semua faktor yang di perbandingkan memiliki consisitency ratio lebih kecil dari 0,10. Hal ini menunjukkan semua faktor bisa dikatakan konsisten atau dengan kata lain dapat diterima. Selanjutnya penentuan kriteria tiap faktor dengan cara perbandingan berpasangan. Hal ini untuk menentukan faktor evaluasi atau bobot tiap kriteria faktor yang diperbandingkan. Kriteria
Kapabilitas
Modul
Harga
Garansi
Teknis
Kapabilitas
1,0000
0,2000
2,0000
0,2500
0,3333
Modul
5,0000
1,0000
7,0000
2,0000
3,0000
Harga
0,5000
0,1429
1,0000
0,1667
0,2000
Garansi
4,0000
0,5000
6,0000
1,0000
1,0000
Teknis
3,0000
0,3333
5,0000
1,0000
1,0000
13,5000
2,1762
21,0000
4,4167
5,5333
Kriteria
Kapabilitas
Modul
Harga
Garansi
Teknis
Kapabilitas
0,0741
0,0919
0,0952
0,0566
0,0602
Modul
0,3704
0,4595
0,3333
0,4528
0,5422
Harga
0,0370
0,0656
0,0476
0,0377
0,0361
Garansi
0,2963
0,2298
0,2857
0,2264
0,1807
Teknis rata-rata baris/faktor evaluasi/Bobot
0,2222
0,1532
0,2381
0,2264
0,1807
0,0756
0,4316
0,0448
0,2438
0,2041
Hasil akhir Analisis Hirarki Proses Faktors
Bobot
PT A
PT B
PT C
kafabilitas
0,0756
0,5907
0,3338
0,0755
modul
0,4316
0,2395
0,6232
0,1373
harga
0,0448
0,0683
0,2746
0,6571
garansi
0,2438
0,6687
0,2431
0,0882
teknik
0,2041
0,5679 0,4300
0,3339 0,4339
0,0982 0,1359
Dari tabel di atas dapat kita lihat perusahaan atau PT. B dinyatakan lolos menjadi perusahaan terbaik vendor pengembang system informasi untuk dipilih menjadi vendor pengembang system informasi akademik STIE Indonesia dengan nilai tertinggi sebesar 0,4339.