AKTIVITAS MARKETING PR PT KINGS VISTA PADA PRODUK STUDIO FOTOGRAFI PERIODE JANUARI – DESEMBER 2007
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
Disusun Oleh :
Nama
: Mariska Anggreani Sinaga
NIM
: 44206110043
Jurusan
: Public Relations
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 2008
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI
Nama
: Mariska Anggreani Sinaga
NIM
: 442 0611 0043
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: AKTIVITAS MARKETING PUBLIC RELATIONS PT. KINGS VISTA (KING FOTO STUDIO) PERIODE JANUARI – DESEMBER 2007
Jakarta, 08 November 2008 Mengetahui, Pembimbing Skripsi
Ponco Budi Sulistyo, M. Comn
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama
: Mariska Anggreani Sinaga
NIM
: 442 0611 0043
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: Aktivitas Marketing Public Relations PT. Kings Vista (King Foto Studio) Periode Januari - Desember 2007. Mengetahui, Jakarta, 27 November 2008
1. Ketua Sidang Nama : Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.SI
(
)
2. Penguji Ahli Nama : Farid Hamid, S.Sos, M.SI,
(
)
(
)
3. Pembimbing Nama : Ponco Budi Sulistyo M.Comn
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama
: Mariska Anggreani Sinaga
NIM
: 442 0611 0043
Fakultas
: Ilmu Komunikasi
Bidang Studi
: Public Relations
Judul Skripsi
: Aktivitas Marketing Public Relations PT. Kings Vista (King Foto Studio) Periode Januari - Desember 2007. Jakarta, 27 November 2008 Disetujui dan diterima oleh: Pembimbing
(Ponco Budi Sulistyo M.Comn) Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
( Dra. Diah Wardhani, M.Si)
Ketua Bidang Studi Humas
( Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si )
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI BIDANG STUDI PUBLIC RELATIONS
ABSTRAKSI MARISKA ANGGREANI SINAGA (442 0611 0043) Aktivitas Marketing Public Relations PT. Kings Vista (King Foto Studio) Periode Januari – Desember 2007 Bibliografi Buku : 1977-2008 ix + 81 halaman + 14 lampiran Marketing Public Relations sebagai pengembang sinergi dari fungsi perpaduan pemasaran dan Public Relations, cukup efektif dalam membangun brand awareness dan knowledge, khususnya pada bidang promosi. Dengan demikian, Marketing Public Relations akan menghasilkan dampak positif yaitu daya yang lebih kuat dalam meyakinkan manfaat suatu produk kepada masyarakat, sebagai target khalayaknya. Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah tentang bagaimana aktivitas Marketing Public Relations PT. Kings Vista (King Foto Studio) Periode Januari – Desember 2007? Konsep penelitian yang digunakan mengacu pada konsep Aktivitas Marketing Public Relations yang dikemukakan oleh Thomas L. Harris dalam bukunya yang berjudul The Marketer`s Guide to Public Relations yaitu MPR adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian program-program yang merangsang pembelian dan kepuasan pelanggan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yang hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Penelitian tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi, melainkan hanya membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat hubungan antara fenomena yang diselidiki. Data diperoleh dari hasil wawancara dengan nara sumber serta data-data di lapangan. Dari hasil penelitian, aktivitas Marketing Public Relations PT. Kings Vista dilakukan oleh divisi Marketing Communications, yang mengacu kepada indikatorindikator strategi Marketing Public Relations yaitu Exhibition dan Publikasi media massa serta media elektronik. Kendala yang dihadapi yaitu pelaksanaan promosi yang belum maksimal karena dana operasional yang terbatas sehingga tidak menjangkau seluruh target konsumen. Untuk itu, pemecahan masalah diantaranya dilakukan dengan sistem kerjasama barter atau sponsorship.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas setiap berkat, penyertaan dan pemeliharaan-Nya dalam penulisan skripsi yang berjudul ”Aktivitas Marketing Public Relations PT. Kings Vista (King Foto Studio) periode Januari – Desember 2007.” ini dengan baik, serta kepada setiap pihak yang telah turut membantu penulis menyelesaikan tulisan ini. Penulisan ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar derajat strata satu dalam menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Komunikasi Universitas Mercu Buana. Arti pentingnya skripsi ini dalam konteks ilmu komunikasi paling tidak memberikan informasi yang cukup dan dapat membuka wawasan pembaca mengenai Marketing Public Relations pada sebuah perusahaan. Tulisan ini juga tidak terlepas dari ketidaksempurnaan penulis dalam menyusun tulisan skripsi.
Untuk itu, penulis mengharapkan saran, kritik dan masukan demi
perbaikan pemikiran dan penyusunan yang lebih baik lagi. Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang banyak memberikan sumbangan yang sangat berarti, baik moril maupun materil. Untuk itu dengan segala ketulusan hati, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Bapak Ponco Budi Sulistyo M.Comn, selaku pembimbing yang telah sabar memberikan bimbingan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 2. Ibu Marhaeni F. Kurniawati, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fakultas Komunikasi Universitas Mercu Buana dan dosen riset PR dan atas kesediaannya menjadi pimpinan sidang.
3. Bapak Farid Hamid, S.Sos, M.Si, atas kesediaan waktunya menjadi penguji ahli. 4. Para Dosen dan Staf Universitas Mercu Buana yang tidak bisa disebutkan satupersatu, terima kasih untuk setiap didikan dan bantuan yang telah diberikan. 5. Ibu Y. Sutarni, Ibu Endang, Lita, Virlin dan rekan-rekan King Foto yang telah bersedia memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Kedua orang tua, J. Sinaga dan E. Situmorang, kepada Octavia dan Tris Natalia sebagai saudara penulis, serta keluarga Percetakan Negara, terima kasih untuk setiap dukungan dan untuk setiap hal yang diajarkan yang semakin mendewasakan pemikiran penulis. 7. Yoyo Lukasa, selaku sahabat penulis yang telah sabar memberikan masukan serta semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 8. Teman-teman seperjuangan, Artis Menteng angkatan IX Fakultas Komunikasi Universitas Mercu Buana, semoga semuanya cepat lulus ya, Amin. 9. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu secara langsung. Akhir kata, dengan tidak melupakan keterbatasan dalam penulisan skripsi ini, peneliti memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan yang ada.
Semoga
penulisan skripsi ini dapat dijadikan bahan acuan bagi pengembangan selanjutnya, agar hasil yang telah dan akan diperoleh menjadi lebih sempurna dan berguna bagi pembaca. Jakarta, November 2008
Peneliti
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
i
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Rumusan Masalah
9
1.3 Tujuan Penelitian
9
1.4 Manfaat Penelitian
9
1.4.1 Manfaat Akademis
10
1.4.2 Manfaat Praktis
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi 2.2 Public Relations (PR)
11 11 14
2.2.1 Pengertian Public Relations
15
2.2.2 Unsur-unsur Utama Public Relations (PR)
18
2.2.3 Fungsi, Tujuan, Peranan, Ruang Lingkup Tugas, Sasaran Kegiatan dan Strategi Public Relations (PR)
19
2.2.3.1 Fungsi Utama Public Relations (PR)
19
2.2.3.2 Tujuan Public Relations (PR)
19
2.2.3.3 Peranan Public Relations (PR)
24
2.2.3.4 Aktivitas Public Relations (PR)
26
2.2.3.5 Sasaran Kegiatan Public Relations (PR)
27
2.2.3.6 Strategi Public Relations (PR)
28
2.3 Marketing Public Relations
30
2.3.1 Pengertian Marketing Public Relations
30
2.3.2 Peranan dan Manfaat Marketing Public Relations (MPR)
33
2.3.3 Kegiatan Marketing Public Relations
36
2.3.4 Publisitas Dalam Marketing Public Relations
38
2.3.4.1 Pengertian Publikasi
38
2.3.4.2 Jenis-Jenis Publikasi
41
2.3.4.3 Media Publikasi Public Relations
43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian
47
3.2 Metode Penelitian
47
3.3 Nara Sumber/ Key Informan
48
3.4 Teknik Pengumpulan Data
49
3.4.1 Data primer
49
3.4.2 Data sekunder
50
3.5 Definisi Konsep
50
3.6 Fokus Penelitian
51
3.7 Teknik Analisis Data
53
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum PT. Kings Vista (King Foto Studio)
54
4.1.1 Visi dan Misi King Foto
56
4.1.2 Produk PT. King`s Vista (King Foto)
56
4.1.3 Struktur dan Manajemen PT. King`s Vista
58
4.2 Hasil Penelitian
58
4.2.1 Identifikasi Masalah (Penemuan Fakta/ Fact Finding)
59
4.2.2 Tahap Perencanaan (Planning for programm)
64
4.2.3 Target Market Publik
66
4.2.4 Media Komunikasi yang digunakan Marcomm dalam Mempublikasikan King Foto 4.2.5 Tahap Pelaksanaan 4.3 Pembahasan
66 69 75
BABV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
81
5.2. Saran
82
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
84
DAFTAR TABEL
Table 4.1 Uraian Pekerjaan Divisi Marketing Communications PT. KINGS VISTA Tabel 4.2 Aktifitas MPR King Foto Melalui Majalah Periode Jan – Des 2007 Tabel 4.3 Aktifitas MPR King Foto Melalui Surat Kabar Periode Jan – Des 2007 Tabel 4.4 Aktifitas MPR King Foto Melalui MediaTelevisi Periode Jan – Des 2007 Tabel 4.5 Aktifitas MPR King Foto Periode Jan – Des 2007 Tabel 4.6 PROGRAM KEGIATAN MarComm 2007
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Transkrip Hasil Wawancara Lampiran 2 : Struktur Organisasi Kings Vista Lampiran 3 : Struktur Organisasi Maketing Communications Lampiran 4 : Work Plan 2007 Lampiran 5 : Foto-foto kegiatan Lampiran 6 : Tellop RCTI Lampiran 7 : Advetorial Lampiran 8 : Iklan Surat Kabar Lampiran 9 : Iklan Majalah Lampiran 10: Surat Keterangan Bukti Penelitian Lampiran 11: Daftar Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Manusia selalu mencoba berkomunikasi dan membuat dirinya mengerti
perihal segala sesuatu. Dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun organisasi, komunikasi merupakan media keberhasilan dalam menciptakan dan membangun hubungan. Setiap manusia, yang diyakini memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam hidupnya baik itu tujuan pribadi dan pekerjaan, berusaha untuk mencapai tujuan tersebut dengan menggunakan komunikasi sebagai instrument. Seperti dikatakan oleh beberapa ahli komunikasi diantaranya Gerald R.Miller, yang mengatakan bahwa “komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.”1 Serta masih banyak lagi dfinisi komunikasi lainnya, membuat kita mengerti bahwa komunikasi merupakan satu-satunya jalan kita untuk membuktikan keberadaan kita sebagai manusia dalam seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan organisasi atau perusahaan, terlebih perusahaan yang bergerak di bidang jasa, komunikasi yang baik dengan customer merupakan kunci 1
Dedy Mulyana,Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005, hal 62
utama keberhasilan mereka menarik dan membina hubungan yang baik dengan para custormer. Apalagi bagi perusahaan jasa, penilaian tertinggi terdapat pada kualitas pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggannya. Bidang yang memegang peranan penting tersebut adalah Public Relations. Public Relations adalah salah satu bidang yang sangat luas yang menyangkut hubungan dengan berbagai pihak.
Keberadaan Public Relations merupakan
keharusan bagi suatu organisasi atau perusahaan milik pemerintahan maupun milik swasta sekalipun. Baik secara fungsional maupun operasional, yang manfaatnya sebagai
public
information
dan
public
communications
dalam
upaya
menyebarluaskan informasi tentang kebijakan program dan kegiatan public relations pada instansi bersangkutan, baik yang ditujukan kepada pihak public internal maupun public eksternal (khalayak). Pada dasarnya Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yaitu organizing and actuating yang berkesinambungan secara terus menerus dengan tujuan utama menciptakan pengertian antara organisasi perusahaan dengan public komunikasi.
Public Relations berlangsung secara timbal balik (feedback) antara
public dan substansi lainnya.
Aktivitas Public Relations harus mampu
menumbuhkan komunikasi aktif secara timbal balik antara organisasi dan public sehingga tercipta hubungan baik.
Public Relations bukan sekedar menjalin hubungan, tetapi sudah berkembang dan berkaitan dengan bidang pemasaran produk atau jasa.
Banyak pengelola
marketing menerapkan Public Relations sebagai pendukung unsur promosi dalam bauran pemasaran (Marketing Mix).
Begitu erat dan pentingnya kerjasama antara
bidang Marketing dan Public Relations, sehingga ada istilah untuk menggabungkan aktivitas keduanya. Dalam dunia komersial, pemasaran merupakan salah satu fungsi utama dari kegiatan bisnis, sedangkan Public Relations memiliki hubungan kuat dengan fungsifungsi financial dan produksi. Arti penting dari Public Relations itu sendiri terletak pada kemampuannya dalam mendidik pasar (market education), yakni menjadikan khalayak mengetahui keberadaan serta kegunaan produk-produk dari perusahaan yang bersangkutan, dan hal ini ternyata sangat ditentukan oleh keberhasilan upayaupaya periklanan yang dijalankan oleh perusahaan.2 Dalam kegiatan bisnis yang bertumpu pada kegiatan komunikasi pemasaran dan pelayanan, sering ditemui kenyataan bahwa selain khalayak sasaran perusahaan juga terdapat khalayak yang bukan sasaran perusahaan (stakeholders bukan pasar) seperti pemegang saham, competitor, supplier, pemerintah dan sebagainya, yang harus diluruskan persepsinya terlebih dahulu menyangkut citra perusahaan dan produknya. Hal inilah yang perlu digarap oleh Public Relations, dan sebagai pihak 2
Frank Jefkins, Public Relations (edisi kelima), Jakarta, Erlangga, 2004, hal.15
ketiga menyandang kredibilitas dan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan opini, persepsi dan tanggapan public menyangkut
penilaian perusahaan dan
produknya. Dari sisi peran dan fungsinya, pemasaran (Marketing) bertanggung jawab untuk mengembangkan tim pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran, sedangkan PR melakukan fungsi komunikasi dua arah untuk membangun citra dan reputasi perusahaan. Pengembangan sinergi dari fungsi pemasaran dan PR yang kemudian mencapai titik temu dan dikenal dengan istilah MPR, yang merupakan perpaduan (sinergi) antara pelaksanaan program dan strategi pemasaran (Marketing Strategy Implementation) dengan aktivitas program kerja Humas dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumennya (customer satisfaction). Istilah “MPR
tersebut cukup efektif dalam membangun brand awareness
(pengenalan merk) dan brand knowledge (pengetahuan merk). Pengembangan tersebut juga berpotensi untuk memasuki, dan bahkan mendukung bauran pemasaran (marketing mix), khususnya unsur “promosi” dalam bauran tersebut. Hal ini menyebabkan dibutuhkannya taktik dan strategi MPR dalam tatanan baru organisasi dan perusahaan, khususnya dalam era kompetitif dan krisis moneter sekarang ini.
Ruang lingkup kegiatan MPR selalu berkaitan dengan perluasan
pengaruh, informatif, persuasive dan edukatif, baik atas suatu produk barang atau jasa
yang diluncurkan, maupun berkaitan dengan “perluasan” suatu pengaruh tertentu dari suatu kekuatan (power) lembaga terkait dengan citra dan identitas suatu perusahaan. Dalam dunia bisnis sekarang ini, MPR cukup berperan penting, karena MPR dapat menggarap persepsi khalayak sasaran yang tidak bisa dijangkau oleh kekuatan promosi iklan. Menunjukkan adanya lalu lintas informasi dua arah mengenai produk dan atau organisasi.3 Disamping itu, MPR dapat membuat pesan lebih efektif dan efisien serta dapat membangun kesadaran produk dan kepercayaan produk yang dipasarkan. Hal ini juga berlaku dalam bisnis industri studio fotografi di Indonesia. Adanya globalisasi ekonomi dengan berbagai implikasinya yang luas, mendorong terjadinya persaingan yang semakin tajam.
Apalagi produk fotografi merupakan
kebutuhan secondary yang tidak selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini menjadi semakin menarik, ditambah dengan semakin banyaknya perusahaan sejenis dengan persaingan yang sangat kompetitif. Namun tidak dapat dipungkiri, masyarakat kini telah memandang kebutuhan yang berkaitan dengan sifat immaterial seperti kebutuhan akan kenyamanan, kesenangan, ketentraman, dan sebagainya sebagai kebutuhan yang tak kalah pentingnya dengan kebutuhan lainnya.4
3
4
Iman Mulyana, Marketing Public Relations, www.e-iman.uni.cc
Nirwana, Service Marketing Strategy, Malang, Dioma (Anggota IKAPI), 2006, hal.11
Dalam mencapai persaingan, industri studio fotografi di Indonesia harus semakin berorientasi pada keunggulan kompetitif dengan menggunakan teknologi yang makin canggih dan produktif, meningkatkan kualitas pelayanan konsumen dan mampu menjamin keunggulan mutu produknya. Bersamaan dengan itu, industri tersebut harus mampu mengembangkan strategi pemasaran dan teknik komunikasi yang tepat untuk mengantisipasi persaingan yang semakin terbuka dan menjaring konsumen yang seluas-luasnya. Peneliti memilih judul tersebut di atas karena melihat pada fenomena bisnis fotografi yang kompetitif dan persaingan yang kian menajam sekarang ini, bagaimana suatu perusahaan di bidang ini mempertahankan usahanya melalui aktivitas-aktivitas MPR yang dilakukan di tengah-tengah sulitnya perekonomian dan banyaknya kompetitor. Sedangkan fotografi itu sendiri adalah bukan suatu produk yang mudah untuk dipasarkan, mengingat foto merupakan kebutuhan secondary (tambahan) dalam kehidupan kita sehari-hari. Pemilihan PT. Kings Vista (King Foto Studio) sebagai objek penelitian berdasarkan pada perjalanan sejarah PT. Kings Vista yang sudah berusia lebih dari lima puluh tahun, dan merupakan satu-satunya foto studio yang menerima penghargaan Superbrands di Indonesia. Dan sesuai dengan marketing strategy yang diterapkan di PT Kings Vista (King Foto Studio), yakni perusahaan menempatkan kegiatan marketing sebagai prioritas utama dan akan memberikan keseluruhan image
positif kepada customers.
Kegunaan seluruh program marketing merupakan
kombinasi dari advertising (periklanan), promosi, poin penjualan, insentif dan Public Relations.5 Masing-masing bidang marketing dan aktivitas Public Relations ini sangat penting, jika perusahaan ingin memaksimalkan potensi dalam industri pelayanan dan penjualan sebaik perusahaan produk barang. rangkaian
aktivitas
Public
Relations
Di PT. Kings Vista, pelaksanaan
dibawahi
oleh
divisi
Marketing
Communications. Dikenal dengan branded Kingfoto, merupakan bisnis Studio Fotografi terkemuka di Indonesia yang sudah lebih dari separuh abad telah mengabdikan peristiwa-peristiwa yang mendatangkan ilham dari orang-orang di Indonesia. Memiliki visi
Asian pacific region leader in studio photography
dan misi We
need(s) to be better; Quality service & product, Quality human resources development and Quality system. Keberadaan PT Kings Vista sendiri sudah ada di Jakarta sejak tahun 1956. Dalam kurun waktu lima puluh dua tahun ini, Kings Vista dapat dikatakan berkembang pesat, bila dilihat dari perluasan business unit yang dilakukan, mulai dari hanya satu gerai foto studio biasa dengan karyawan yang tidak lebih dari sepuluh
5
King Foto Group of Companies, Company Profile, 2005, hal.10
orang, sampai memiliki empat studio foto yang besar dengan jumlah karyawan hampir enam ratus orang. Hal ini berarti bahwa, strategi Marketing PR yang dilakukan dalam hal pembentukan dan pemeliharaan kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk dan perusahaan,
dapat
dikatakan
cukup
berhasil.
mempertahankan suatu perusahaan dengan
Tidaklah
gampang
untuk
jenis produk secondary (kebutuhan
tambahan), apalagi di jaman sekarang dimana situasi perekonomian sedang sulitnya. Kingfoto khusus menangani foto Keluarga, Perusahaan, Anak-anak, Perkawinan, Glamour dan Commercial Photography. Memiliki sembilan bisnis unit yang terdiri dari : King Foto, Bridal Image, Lifestyle, Freeze Frame, gloss, Dgra, Neep`s Art Institute, KG Vista Trading, dan Leonardi Portraiture.
Dalam
memasarkan produknya, PT Kings Vista harus bersaing dengan perusahaanperusahaan studio foto sejenis, seperti Tarzan foto, Ricky L, Indo foto, Cucu foto, I Studio, Catherine, dan sebagainya. Dalam menghadapi persaingan tersebut, PT Kings Vista selalu berorientasi kepada keunggulan kompetitif dan menjamin keunggulan mutu produkya. Kegiatan tersebut diarahkan dalam rangka meningkatkan citra produk dan perusahaan, khususnya menggarap persepsi konsumen agar tetap loyal dan menarik konsumenkonsumen baru melalui kualitas produk yang dihasilkan dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Sejak tahun 1998, Kingfoto telah memenangkan banyak penghargaan dari organisasi terkemuka, termasuk 12 Loan Awards dan 126 General Collection Awards. Sampai akhirnya, pada tahun 2005 Kingfoto telah dianugerahi penghargaan Superbrands, dimana penilainnya berdasarkan dominasi pasar (market dominance) di dalam suatu industri, kesuksesan dan sustainability dalam waktu lama (longevity); kemampuan membangun kepercayaan di kalangan pelanggannya (goodwill); serta kemampuan dalam membangun loyalitas pelanggan (overall customer acceptance).6 Selain itu, King foto merupakan satu-satunya studio photography yang menerima penghargaan Superbrands dalam bidangnya. Pada periode tahun 2007, situasi perekonomian Indonesia mengalami goncangan karena kenaikan harga BBM dan bahan pokok lainnya, yang membuat market produk secondary termasuk bisnis studio foto menjadi sulit.
Hal-hal tersebut di atas, membuat penulis ingin
mengetahui lebih banyak apa saja rangkaian aktivitas Marketing Public Relations yang dilakukan PT. Kings Vista (King Foto Studio) pada periode tersebut untuk mencapai visi misi perusahaan. 1.2 Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas oleh Penulis adalah : Bagaimana aktivitas Marketing Public Relations (MPR) yang dilakukan Humas PT. Kings Vista (King Foto Studio) pada masa periode Januari – Desember 2007? 6
King Foto Group of Companies, Superbrands (edisi Special II), 2006, hal.2
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas Marketing Public Relations PT. Kings Vista (King Foto Studio).
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para mahasiswa khususnya Ilmu Hubungan Masyarakat.
Secara garis besar kegunaan penelitian ini dapat dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :
1.4.1 Manfaat Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam memberikan sumbangan dan sebagai bahan masukan bagi perkembangan study Ilmu Komunikasi, khususnya kegiatan MPR.
1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap penerapan Ilmu Hubungan Masyarakat, khususnya dalam mengimplementasikan praktik praktik dan program kerja MPR dalam bidang industri fotografi khususnya pada PT. Kings Vista.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi 2.1.1
Pengertian Komunikasi Kata atau istilah Komunikasi berasal dari Bahasa Latin
yang berarti “berbagi” atau “menjadi milik bersama”.
communicatus
Istilah komunikasi dari
bahasa Inggris berarti communication, diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
Dengan demikian,
berkomunikasi adalah berusaha mengadakan kebersamaan kengan seseorang atau lebih. 7 Guna dapat mengembangkan atau mengimplementasikan informasi maupun aktivitas promosinya.
Karena peran dasar kita berpromosi adalah komunikasi,
maka kita atau perusahaan perlu menganalis arti komunikasi dan bagaimana proses komunikasi bekerja.
Menurut Onong Uchjana Effendy, pengertian komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang, bermakna sebagai paduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, imbauan dan sebagainya 7
Stephen P. Robins, Management Concept and Practice, (Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliff, New Jersey, 184), hal.359
yang dilakukan seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak langsung, melalui media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan, atau perilaku.8
Menurut S-O-R (Stimulus ditimbulkan adalah
reaksi
Organism
terhadap
stimulus,
Response) teori, efek yang sehingga
seseorang
dapat
mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Dalam proses komunikasi berkenaan dengan perubahan sikap adalah how bukan why . Jelasnya, how to communicate, dalam hal ini how to change the attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.9 Seperti yang dikatakan oleh Everett M. Rogers dalam
bukunya
Communications of Innovations, bahwa kegiatan komunikasi akan berjalan efektif apabila memenuhi kelima unsur komunikasi S-M-C-R-E yang dijabarkan sebagai berikut : a.
Sumber (source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator (communicator), pembicara (speaker) atau originator. Dapat merupakan individu atau kelompok masyarakat yang berupa organisasi, lembaga ataupun badan usaha.
Sumber adalah pihak yang pertama kali
meluncurkan pesan.
8
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,1995, hal.40 9 Warner J.Severin & James W. tankard Jr, Teori Komunikasi, Kencana, Jakarta, edisi5, hal.254
b.
Pesan (message), adalah stimulus yang disampaikan oleh sumber kepada penerima melalui saluran.
c.
Saluran atau media, merupakan tempat berlakunya atau mengalirnya pesan dari sumber kepada penerima. Saluran ini yang memungkinkan bagi sumber untuk menjangkau khalayak lebih banyak.
d.
Penerima (receiver), adalah pihak yang menerima pesan dan dapat juga yang memberikan respon.
e.
Akibat (effect) komunikasi merupakan akibat dari hasil penyampaian pesan.10
Menurut Rogers, kelima unsur dalam proses komunikasi di atas mutlak adanya untuk dapat menghasilkan komunikasi yang efektif. Sama halnya dengan Rogers, Schramm juga mengungkapakan bahwa tujuan komunikasi adalah mencapai sumber antar sumber dan sasaran.
Antara keduanya ada persamaan
kepentingan. Komunikasi efektif paling sedikit harus memenuhi unsur sumber, media, saluran, dan penerima. Jadi antara sember dan penerima ada pertautan minat.11
10
Everett M.Rogers & floid Shoemaker, Communications of Innovations, 2nd editions (The Free Press, Collier, Mac Millan, New York, 1971), hal.8 11 Ibid, hal.8
Proses yang mendasar dalam komunikasi adalah penggunaan bersama atau dengan kata lain ada yang memberi informasi (mengirim) dan ada yang menerima informasi. Penggunaan bersama di sini tidak harus yang memberi dan yang menerima harus saling berhadapan secara langsung akan tetapi bisa melalui media lain, seperti tulisan, isyarat, maupun yang berupa kode-kode tertentu yang bisa dipahami.
Proses komunikasi tersebut, tentunya digunakan oleh Humas dalam
rangka menyampaikan informasi dari perusahaan.
Hal ini menjelaskan bahwa Humas merupakan jembatan komunikasi antara manajemen dan karyawan, dan dengan khalayak orang yang harus selalu dihubunginya. Untuk itu, Humas perlu untuk menciptakan komunikasi yang efektif agar tidak terjadi ketimpangan dan kesalahan informasi yang menyebabkan kesalahpahaman.
2.2 Public Relations (PR)
Public Relations (PR) dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan istilah Hubungan Masyarakat atau disingkat Humas. Merupakan salah satu bagian dari tiga bagian besar Ilmu Komunikasi yaitu Jurnalistik, Hubungan Masyarakat dan Periklanan.
2.2.1
Pengertian Public Relations Public Relations (PR) senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan
pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian, kunci sukses PR adalah melalui komunikasi.
Artinya, keberhasilan PR untuk mencapai tujuannya bergantung kepada sejauh mana PR itu dapat menjalin hubungan dengan masyarakatnya, baik khalayak internal maupun eksternal. 12
Definisi Public Relations menurut Frank Jefkins adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun keluar antara suatu organisasi dengan semua khalayak, dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.13 Definisi ini mempunyai pengertian bahwa kegiatan Public Relations adalah suatu kegiatan di dalam bidang komunikasi, baik itu komunikasi internal seperti hubungan karyawan di dalam suatu organisasi maupun komunikasi eksternal, yaitu hubungan antar organisasi dengan masyarakat.
12
M. Linggar Anggoro,Teori & Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, Bumi Aksara, 2001,hal.46 13 Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, 2004, hal.10
Komunikasi ini terencana untuk mencapai tujuan yang spesifik, seperti penanggulangan masalah-masalah komunikasi yang memerlukan suatu perubahan tertentu, seperti perubahan sikap negative menjadi positif yang dilandaskan pada sikap saling pengertian.
Seperti yang dikutip oleh John E. Marston, bahwa
Public Relations is
planned, persuasive communication designed to influence significant public. kunci dari definisi ini adalah significant public.
14
planned ,
persuasive communication
Kata dan
Bahwa kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini
komunikasi dalam PR, sangatlah tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi yang efektif. Dalam kaitan dengan prinsip komunikasi yang efektif, hal-hal yang diperhatikan adalah :
1.
Jenis publik yang menjadi sasaran;
2.
Susunan pesan bagaimana yang paling tepat dan mudah dipahami; dan
3.
Saluran apa yang paling sesuai dengan sifat publik yang dituju.
Sedangkan definisi Public Relations menurut Cutlip dan Center adalah “Fungsi manajemen yang menilai sikap public, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan public serta
14
John E. Marston, Modern Public Relations, 1979, hal.56
merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan public.”15
Pengertian dari definisi ini menjelaskan bahwa kegiatan Public Relations di berbagai organisasi adalah untuk menunjang manajemen untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien, untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut, Public Relations adalah penyelenggara kegiatan komunikasi antara suatu lembaga dengan publiknya, yaitu menciptakan dan memelihara saling pengertian. Hal ini sangat penting sekali karena publik juga akan mempengaruhi sukses tidaknya suatu lembaga tersebut.
Dengan beberapa definisi tersebut, Public Relations dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis baik kedalam, membina hubungan antara atasan dan staffnya, mengusahakan agar mereka bekerja dengan senang dan merasa puas, memahami kesulitan dan keinginan para karyawan. Hubungan ke luar, membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik eksternal, memperkenalkan produk, menjaga image perusahaan, meningkatkan jumlah pelanggan, dan sebagainya. Karena itu, PR dapat dianggap sebagai alat atau media untuk menciptakan hubungan dengan siapa saja yang dapat membawa keuntungan dan kemajuan bagi organisasi atau perusahaan. 15
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations dalam Management, (Mondar Maju, Bandung, 1989) hal.116
2.2.2
Unsur-unsur Utama Public Relations (PR) Menurut Rex Harlow dan John E. Marston, maupun John Marston –
1978, unsur-unsur Public Relations (PR) adalah : 1. Fungsi manajemen yang melekat, menggunakan penelitian dan perencanaan yang mengikuti standar-standar etis. 2. Suatu proses yang mencakup hubungan timbal balik antara organisasi dan publiknya. 3. Analisis dan evaluasi melalui penelitian lapangan terhadap sikap, opini dan kecenderungan
sosial,
serta
mengkomunikasikannya
kepada
pihak
manajemen/ pimpinan. 4. Konseling manajemen untuk dapat memastikan kebijakan dan tata cara kegiatan dapat dipertanggungjawabkan secara sosial dalam konteks demi kepentingan bersama bagi kedua belah pihak. 5. Pelaksanaan program aktivitas yang di dalamnya terdapat perencanaan, pengkomunikasian, dan pengevaluasian. 6. Perencanaan dengan itikad yang baik, saling pengertian dan penerimaan dari pihak publiknya (internal dan eksternal) sebagai hasil akhir dari aktifitas public relations.16
16
Rosady, Ruslan, SH, MM, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, 1998, Hal. 17
2.2.3
Fungsi, Tujuan, Peranan, Ruang Lingkup Tugas, Sasaran Kegiatan ``dan Strategi Public Relations (PR) Dalam rangkaian aktivitasnya, Public Relations mempunyai fungsi,
tujuan, tugas, kegiatan dan strategi dalam pelaksanaannya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai berbagai hal tersebut: 2.2.3.1 Fungsi Utama Public Relations (PR) Menurut Edward L. Bernay, fungsi utama PR yaitu : 1. Memberikan penerangan kepada masyarakat. 2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.17
2.2.3.2 Tujuan Public Relations (PR) Tujuan diadakannya public relations adalah untuk membina hubungan baik dengan publiknya. Hubungan tersebut secara internal atau eksternal. 17
Ibid 18
Istilah publik dalam Public Relations merupakan khalayak sasaran dari kegiatan Public Relations. Publik itu disebut juga stakeholders, yakni kumpulan dari orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.18
Unsur-unsur dalam internal stakeholders antara lain : a. Pemegang Saham Pemegang saham atau pemilik perusahaan di kebanyakan negara yang baru mulai melakukan pembangunan industrinya ternyata mempunyai kekuasaan yang sangat besar. Hal ini disebabkan oleh karena masih mudanya usia perusahaan dan seluruh karyawan mengidentikkan pemilik sebagai pemimpin spiritual perusahaan. Kalaupun perusahaan mengangkat manajer profesional, bobot keputusan masih tetap berada di tangan pemilik selama pemilik itu adalah pendiri. Hal ini akan berubah bila perusahaan telah melakukan go public dan tidak ada lagi konsentrasi kepemilikan saham pada pihak tertentu. Dalam keadaan yang demikian manajemen akan tampak lebih berkuasa. b. Manajer dan Top Executives
18
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations, 2008, Hal. 10
Seperti dijelaskan pada pembahasan tentang pemilik, di perusahaanperusahaan muda, manajer perusahaan berada di bawah kendali pemilik. Hanya dengan kapasitas yang memadailah seorang manajer dapat tampil secara otonom dalam mengelola perusahaan. Belakangan ini pada posisi menengah perusahaan mulai tampak eksekutif muda yang mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai. Para eksekutif muda ini umumnya lebih mudah memahami ruang lingkup pekerjaan-pekerjaan PR. c. Karyawan Karyawan adalah orang-orang di dalam perusahaan yang tidak memegang jabatan struktural. Karyawan biasa di bawah komando supervisor atau kepala seksi/kepala subseksi. d. Keluarga Karyawan Keluarga karyawan termasuk internal stakeholders, karena keluarga karyawan menaruh minat yang besar terhadap perusahaan tempat anggota keluarganya bekerja. Unsur-unsur dalam external stakeholders antara lain : a. Konsumen Pasar dewasa ini amat tergantung kepada konsumen, yakni pria atau wanita yang membeli produk suatu perusahaan.
Cabang ilmu Public
Relations yang diarahkan pada konsumen disebut Marketing Public Relations.
Marketing Public Relations adalah proses yang terdiri atas
perencanaan, implementasi dan evolusi program yang merangsang pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang dapat dipercaya dan menarik minat, khususnya dari perusahaan yang memenuhi kebutuhan, keinginan, kehendak dan perhatian konsumen. b. Bank Bank adalah lembaga komersial yang tidak hanya mengandalkan bunga yang diterima, melainkan juga jaminan atas pengambilan pinjaman pokok debitur. Oleh karena itu, selain melihat kelayakan usaha, bank juga akan terus memantau kredibilitas perusahaan, tingkat likuiditas dan jaminan yang dimiliki. c. Pemerintah Di Indonesia, peranan pemerintah dibutuhkan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, menyediakan modal, melindungi para karyawan, melindungi sumber alam, mengatur hukum, mengatur dan merangsang minat investasi modal asing dan sebagainya. d. Pesaing
Suatu sistem ekonomi yang sehat, selalu memperkenankan timbulnya perasingan. Dengan adanya persaingan, timbul dorongan untuk memperbaiki kualitas produk, pelayanan, harga dan sebagainya. e. Komunitas Masyarakat yang tinggal, hidup dan berusaha di sekitar lokasi pabrik atau kantor suatu perusahaan adalah salah satu faktor yang turut mendukung kegiatan PR.19 Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah stakeholders adalah kelompok-kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peranan dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Unsur itu dibedakan menjadi dua yaitu : internal stakeholders dan external stakeholders. Keberhasilan perusahaan untuk memperoleh kepuasan stakeholders dapat dijadikan indikator keberhasilan perusahaan. Perusahaan yang gagal umumnya mengalami kehilangan kepercayaan dari konsumen, pemerintah, komunitas, karyawan dan dari pada unsur stakeholders lainnya. Oleh karena itu, tugas PR di sini adalah merawat dan mengembangkan kepercayaan unsur-unsur tadi.
19
Rhenald Kasali, Op.Cit. 66-80
Di lain pihak, seorang praktisi PR perlu mengetahui, bahwa semakin stabil lingkungan eksternal, semakin besar kemungkinan bagi perusahaan untuk membuat organisasinya mekanistik atau birokratis.
Artinya
perusahaan cenderung menggantungkan diri pada aturan, prosedur dan job description yang jelas. Sebaliknya, semakin tidak stabil (labil), perusahaan akan didesain organik atau fleksibel. Organisasi yang demikian cenderung datar, tidak banyak hierarki dan amat responsif terhadap perubahan lingkungan. 2.2.3.3 Peranan Public Relations (PR) Menurut Dozier dan Broom (1995), peranan Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori, yaitu : a. Penasehat Ahli (Expert Prescriber) Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya (public relationship). Hubungan praktisi pakar PR dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dengan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pakar PR (expert prescriber) tersebut dalam memecahkan dan mengatasi
persoalan Public Relations
yang
tengah dihadapi oleh organisasi
bersangkutan. b.
Fasilitator Komunikasi (Communication Facilitator) Dalam hal ini, praktisi PR bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Di pihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. c. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) Peranan praktisi PR dalam proses pemecahan persoalan public relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Biasanya dalam menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu tim posko yang dikoordinir praktisi ahli PR dengan melibatkan berbagai departemen
dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu. d. Teknisi Komunikasi (Communication Techinician) Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR profesional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan communication technician ini menjadikan praktisi PR sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan method of communication.20 2.2.3.4 Aktivitas Public Relations (PR) Aktivitas PR sehari-hari adalah menjembatani komunikasi timbal balik antara sebuah organisasi atau perusahaan dengan pihak public yang menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya tujuan yang diinginkan untuk mendapatkan image dan reputasi positif bagi organisasi atau perusahaan yang dinaunginya. Pada garis besarnya, seperti yang dikemukakan oleh Effendy, kegiatan PR dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu : hubungan ke dalam (internal
20
Rosady Ruslan, Op.Cit.21
relations) dan hubungan ke luar (eksternal relations).
Untuk itu, mutlak
diperlukan komunikasi.21 Ruang lingkup tugas Public Relations (PR) dalam sebuah organisasi lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut : a. Membina hubungan ke dalam (public internal) Yang dimaksud dengan public internal adalah publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri. Seorang PR harus mampu mengidentifikasi atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat, sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. b. Membina hubungan keluar (publik eksternal) Yang
dimaksud
(masyarakat).
publik
eksternal
adalah
publik
umum
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran
publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Dengan demikian, seperti yang dijelaskan di atas, peran Public Relations (PR) tersebut bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking) dan ke luar (outward looking).
21
Onong Uchjana Effendy, Humas Suatu Studi Komunikologis, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hal.18
2.2.3.5 Sasaran Kegiatan Public Relations (PR) Dalam pelaksanaan rangkaian kegiatannya, PR terlebih dahulu harus mencari tahu dan mengetahui apa yang menjadi sasaran kegiatannya, agar kegiatan yang dilaksanakan tepat sasaran dan efektif. Menurut H. Fayol beberapa sasaran kegiatan Public Relations (PR), adalah sebagai berikut : a. Membangun identitas dan citra perusahaan (building corporate identity and image) -
Menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif.
-
Mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.
b.
Menghadapi krisis (facing of crisis) Menangani keluhan (complaint) dan menghadapi krisis yang terjadi dengan membentuk manajemen krisis dan Public Relations (PR) recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage.
c.
Mempromosikan aspek kemasyarakatan (promotion public causes) - Mempromosikan yang menyangkut kepentingan Publik. - Mendukung kegiatan kampanye sosial anti merokok, serta menghindari obat-obatan terlarang, dan sebagainya.
2.2.3.6 Strategi Public Relations (PR) Berikut adalah strategi PR dalam melaksanakan kegiatan PR dalam suatu perusahaan : a. Publication (Publikasi) adalah cara PR dalam menyebarkan informasi, gagasan atau ide kepada khalayaknya. b. Event (Acara) adalah setiap bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PR dalam proses penyebaran informasi kepada khalayak, contoh : kampanye PR, seminar, pameran, launching, CSR (Corporate Social Responsibility), charity, dan lain-lain. c. News (Pesan/Berita) adalah informasi yang dikomunikasikan kepada khalayak yang dapat disampaikan secara langsung maupun tidak langsung.
Informasi yang disampaikan bertujuan agar dapat
diterima oleh khalayak dan mendapatkan respons yang positif. d. Corporate Identity (Citra Perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan terhadap segala aktifitas usaha yang dilakukan. Citra yang terbentuk dapat berupa citra positif maupun negatif, tergantung dari upaya apa saja yang dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan citra positif, demi keberlangsungan sebuah perusahaan.
e. Community Involvement (Hubungan dengan Khalayak) adalah sebuah relasi yang dibangun dengan khalayak (stakeholder, stock holder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lain-lain). f. Lobbying and Negotiation (Teknik Lobby dan Negosiasi) adalah sebuah rencana baik jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh PR dalam rangka penyusunan budget yang dibutuhkan. Dengan perencanaan yang matang akan membuat kegiatan yang sudah direncanakan berjalan dengan baik dan dapat meminimalisasi kegagalan. g. Speak (Komunikasi) adalah cara berkomunikasi yang dilakukan oleh PR dalam penyebaran informasi. 22 2.3 Marketing Public Relations 2.3.1 Pengertian Marketing Public Relations Marketing Public Relations (MPR) adalah suatu proses perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan, yang dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dengan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian
22
Rosady Ruslan, Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, 2001,hal.133
pelanggan. 23
Marketing Public Relations merupakan perpaduan antara
pelaksanaan program dan strategi pemasaran dengan aktivitas program kerja Humas dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumen. Bila dalam pemasaran kita mengenal istilah Marketing Mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari 4P yakni: Product, Price, Place, Promotion, maka MPR adalah opsi promotional yang menambah nilai terhadap kampanye iklan. Walaupun MPR tidak dapat menggantikan iklan, MPR dapat membuat pesan iklan yang lebih efektif dan efisien dalam penyebaran informasi atau pesan, selain mempunyai kemampuan dalam hal membujuk sekaligus dapat mendidik masyarakat atau publiknya dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek. Menurut Thomas L. Harris melalui bukunya yang berjudul The Marketer`s Guide to Public Relations mengatakan : MPR is the process of planning and evaluating programs, the encourage purchase of information and impression that identify companies and their product with the needs, concerns of customer.24 Bahwa MPR adalah sebuah proses perencanaan dan pengevaluasian programprogram yang merangsang pembelian dan kepuasan pelanggan. 23
Hal tersebut
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT. Raja Grafindo Persada, 2007, hal.245 24 Rosady Ruslan, Op.Cit.227
dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan pelanggan. Ada dua frase kunci dari definisi tersebut : 2
Merangsang pembelian dan kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat mendasar dari sasaran pemasaran.
3
Melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesankesan kita dapat dipercaya mengandung konsep publisitas media dan Public Relations. Konsep MPR tersebut tidak jauh berbeda dengan pengertian yang didefinisikan oleh Philip Kotler yaitu: MPR works because it adds value to product through it unique to lend credibility to product message. Bila dalam pemasaran kita mengenal istilah Marketing Mix atau bauran pemasaran yang terdiri dari 4P, maka sekarang sudah menjadi 6P (Product, Price, Place, Promotion, People, Power dan PR).25 MPR diharapkan dapat menjembatani kesenjangan hambatan yang terjadi dalam penyampaian pesan atau informasi mengenai produk atau perusahaannya
25
Elvinaro Ardiyanto, Public Relations Suatu Pendekatan Praktis, Bandung, Pustaka Bani Quraisy,2004, Hal.53.
kepada publiknya, sehingga target atau sasaran MPR lebih diarahkan kepada kepentingan konsumen dan agar tercapai kepuasan pelanggannya.
Dengan
demikian, kerjasama tersebut akan menambah daya saing yang lebih kuat dalam menarik perhatian dan meyakinkan konsumen terhadap produk yang dipasarkan. Ruang lingkup pekerjaan Marketing Public Relations meliputi beberapa hal diantaranya adalah : 1. Membangun kepercayaan konsumen. 2. Memperkenalkan produk. 3. Memperluas jangkauan iklan. 4. Menyebarkan berita sebelum iklan. 5. Mempromosikan perusahaan sebagai leader atau expert.26 Dalam beberapa hal MPR dapat dianggap lebih hemat biaya dalam proses publikasi untuk mencapai publisitas tinggi, jika dibandingkan melalui iklan komersil yang biayanya cukup mahal dan jangka waktunya relatif pendek. 2.3.2 Peranan dan Manfaat Marketing Public Relations (MPR) Adapun peranan Marketing Public Relations dalam upaya mencapai tujuan utama perusahaan, atau perusahaan dalam berkompetisi, secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
26
Rhenald Kasali, Op.cit, Hal.13
1. Menumbuhkembangkan kesadaran konsumen terhadap produk yang sedang diluncurkan. 2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan/ digunakan. 3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advetorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk. 4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya. 5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan-keluhan (complaint handling) dan sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggannya. 6. Membantu mengkampanyekan produk-produk yang sudah dewasa (mature) 7. Mengkomunikasikan terus-menerus melalui media PR (house jounal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian social dan lingkungan hidup, agar tercapai publikasi yang positif dimata masyarakat/ public. 8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan/ produk barang atau jasa, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang, misalnya terjadinya krisis kepercayaan, menurunnya citra perusahaan serta resiko terjadinya krisis manajemen, krisis moneter, krisis multidimensional dan lainnya. 27 Dalam pelaksanaannya, Marketing Public Relations juga memiliki beberapa manfaat, diantaranya : 1. Dapat lebih efektif dan efisien dalam penggunaan pembiayaan publikasi, dan disamping itu biaya promosi di media massa semakin tinggi (komersial). 2. Saling melengkapi (komplementer) dengan promosi periklanan. 3. Dapat meningkatkan kredibilitas (kepercayaan) dari pesan-pesan yang disampaikan melalui jalur public relations, sehingga dapat menembus situasi yang relative sulit dijangkau oleh iklan atau mampu menjembatani kesenjangan informasi jika disampaikan melalui teknik periklanan serba terbatas itu. 4. Kampanye melalui iklan mempunyai keterbatasan pada ruang (space) dan waktu (timely) yang tersedia di media elektronik dan media cetak, oleh karena itu penggunakan promosi tersebut harus membeli ruang dan waktu siarnya agar pesan/ informasi dapat dimuat atau ditayangkan oleh media bersangkutan. Sedangkan kampanye melalui Public Relations tidak membeli 27
Rosady Ruslan, Op.Cit..254-255
space media agar dapat dimuat/ ditayangkan, tetapi pesan-pesan atau informasi PR tersebut diolah dan dikemas sedemikian rupa (rekayasa) kedalam bentuk suatu berita (news) atau feature dan advetorial sehingga mampu menarik perhatian bagi khalayaknya. 28 2.3.3 Kegiatan Marketing Public Relations Dalam rencana Marketing Public Relations juga perlu dituangkan kegiatankegiatan yang berkaitan dengan taktik yang merupakan pelaksanaan dari strategi yang ada beserta anggarannya.
Pengungkapan taktik kegiatan MPR sangat
penting, mengingat hal ini merupakan dasar dari setiap keberhasilan dari penetapan MPR. Taktik kegiatan MPR yang biasanya dijalankan oleh teknik-teknik Public Relations adalah : 1. Pemberian penghargaan (Award) 2. Penerbitan buku/ booklets/ majalah. Isi buku ini bisa bermacam-macam, misalnya saja mengenai seluk beluk organisasi, atau bisa juga mengenai keterangan tentang berbagai aspek yang berkenaan dengan produk atau organisasi itu sendiri. 3. Penyiapan kontes, dan event-event yang menarik.
28
Rosady Ruslan,Op.Cit.251
4. Demonstrasi. Biasanya dilakukan di toko-toko, shopping mall. 5. Exhibits/ pameran. Bisa dilaksanakan bersamaan dengan kongres, seminar dan lain-lain. 6. Jangkets. Dapat membawa media untuk membuat suatu cerita. Termasuk disini plant visit atau tour ke fasilitas riset/ pelatihan. 7. Sponsor. Seminar/ symposio, teleconference yang membahas perkembangan yang ada, diskusi atau hasil-hasil riset dan dapat dipakai oleh MPR untuk menstimulasi diskusi mengenai produk perusahaan. 8. Newsletter. Berisi berita dan menjaga terus daya ingat konsumen atas perusahaan/ produk. 9. Produk Placement. Terutama dalam kaitan dengan film dan televise, termasuk upaya Public Service Announcement (PSA). 10. Program untuk anak muda. Kontes seni sampai dengan kompetisi olahraga.29
29
Saka Abadi, Seminar Public Relations, (LM-FEUI,1994), Hal 61-63
2.3.4 Publisitas Dalam Marketing Public Relations Salah satu bentuk Marketing Public Relations menurut Rhenald Kasali adalah publisitas.
Publisitas merupakan suatu rangsangan yang tidak bersifat
pribadi/perorangan dan permintaan untuk barang, jasa atau unit usaha dengan memasang berita yang mempunyai nilai komersial di radio, TV atau panggung, tanpa dibayar oleh perusahaan sponsor atau perusahaan yang mendapatkan keuntungan dari publisitas tersebut. Kegiatan publisitas ini berbeda dengan ketiga kegiatan promosi lainnya, karena tidak seluruhnya diawasi oleh perusahaan. Semua perusahaan berusaha menciptakan hubungan masyarakat yang baik, sehingga dapat menerima publisitas yang baik. Akan tetapi pengaruh perusahaan terbatas terhadap hubungan masyarakat yang buruk dan publisitas yang jelek yang didapatkannya, sehingga adalah sama pentingnya bagi perusahaan untuk mengurangi publisitas yang jelek dengan menciptakan publisitas yang baik. 2.3.4.1 Pengertian Publikasi Publikasi adalah bentuk penyebaran informasi baik berupa berita, laporan, pendapat, opini mengenai suatu produk atau jasa yang disebarluaskan secara sistematis dalam press release melalui media massa yang biasanya menggunakan media cetak berupa majalah dan koran agar masyarakat
menjadi tahu tentang keadaan sebuah perusahaan. Publikasi ini dilakukan oleh PR untuk kepentingan perusahaannya. Pengertian publikasi dapat dilihat dari beberapa definisi berikut ini : Menurut Rhenald Kasali, publikasi merupakan kegiatan komunikasi untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran mencakup laporan tahunan, brosur, artikel, audio visual, majalah perusahaan. Philip Leslay dan Herbert M. Baus dalam bukunya Preparations for communications , seperti yang dikutip oleh Ton Kertapati yang menyatakan bahwa : “Publikasi
merupakan
tugas
seorang
public
relations
(PR)
dalam
menceritakan atau menyampaikan informasi sebanyak mungkin mengenai kegiatan perusahaan kepada masyarakat luas, dengan kata lain publikasi merupakan bagian terbesar dan terpenting atau ujung tombak dari pada PR.”30 Merujuk pada pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa publikasi adalah bentuk penyebaran informasi baik berita, laporan, pendapat, opini mengenai suatu produk atau jasa yang disebarluaskan secara sistematis dalam press release melalui media massa yang biasanya menggunakan media cetak berupa majalah dan koran agar masyarakat luas menjadi tahu tentang keadaan
30
Ton Kertapati, Bunga Rampai Azas-Azas Penerangan dan Komunikasi, Jakarta, PT. Bina Aksara, 1998, Hal. 2
suatu perusahaan. Publikasi ini dilakukan oleh humas untuk kepentingan perusahaannya. Publikasi terdiri dari beberapa bentuk, umumnya yaitu pada beritaberita atau artikel yang dipublikasikan atau disiarkan secara rutin.
Hal
tersebut bisa dalam bentuk : pengumuman, pertemuan, konferensi pers, pameran seni (art exhibits), kursus singkat dan banyak lagi. Publikasi dapat pula menjadi pernyataan atau statement yang menguntungkan seperti : pergantian identitas perusahaan atau logo, pergantian personil perusahaan, kegiatan amal (kegiatan rutin dari suatu perusahaan). Tujuan dari publikasi itu sendiri adalah untuk menyampaikan idea atau gagasan dari suatu sumber kepada khalayak tertentu. Oleh karena itu, setiap upaya publikasi harus berfokus pada idea atau gagasan yang akan disampaikan.
Dalam setiap hal publikasi haruslah jujur, akurat dan dapat
dimengerti. Aturan ini berlaku untuk publikasi baik yang bersifat positif maupun negatif. Untuk mencapai suatu publikasi yang efektif, beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : 1. Publikasi haruslah benar-benar jujur dan sesuai dengan fakta. Publikasi hanya dapat memberikan informasi dan membujuk dan harus
berdasarkan pada kebaikan, dan apa saja yang dipublikasikan harus sesuatu yang dapat diterima oleh khalayak luas. 2. Publikasi harus dapat dipercaya (credible) dan khalayak luas harus dapat mempercayainya. 3. Publikasi haruslah tepat.
Apa yang dipublikasikan haruslah sesuai
dengan persepsi khalayak (public).31
2.3.4.2 Jenis-Jenis Publikasi Jenis publikasi yang digunakan dalam teknik-teknik untuk mendukung kegiatan atau strategi MPR melalui media komunikasi massa terdapat empat macam publikasi, yaitu: 1. Pure publicity Pemanfaatan ruang untuk publikasi dalam peliputan peristiwa biasa yang mempunyai nilai berita. 2. Paid Publicity Menyampaikan publikasi dalam bentuk berita atau sejenisnya dalam media massa dengan cara membayar atau menyewa waktu siaran atau ruangan dalam media elektronik atau cetak. 31
Lawrence W. Noulte and Dennis L. Wilcox, Effective Publicity How To Reach The Public By John E. Wille and Sons, Inc, 1998, Hal.12
3. Free Ride Publicity Kegiatan publikasi yang berkepentingan tidak banyak usaha tetapi sudah dapat perhatian dari media massa. 4. Tie-In Publicity Kegiatan publikasi yang mempergunakan suatu peristiwa penting yang menggambarkan masyarakat luas atau sesuatu yang berkembanga popular dikalangan masyarakat.32
Dari semua jenis publikasi di atas, dapat dikatakan bahwa PR dalam menyampaikan informasinya dapat menggunakan salah satu dari jenis publikasi diatas, dimana salah satu diantaranya ada publikasi yang dibayar, publikasi tersebut dilakukan oleh PR dalam memperoleh ruang dan waktu di media massa guna menyampaikan informasi yang diinginkannya. Dan pada akhirnya, seorang PR memang harus melakukan publikasi tentang suatu perusahaan tersebut agar dapat diterima oleh khalayaknya yang membutuhkan media massa sebagai media penyampaian informasi. Maka dapat disimpulkan bahwa publikasi adalah bentuk penyebaran informasi baik berita, laporan, pendapat atau opini mengenai suatu kegiatan, produk atau jasa yang disebarluaskan melalui media massa berupa surat 32
Imam Slamet, Diktat Azas-Azas Publicity, Grafika Bandung, Hal.38
kabar, majalah, brosur, serta media elektronik berupa televise, radio dan internet.
2.3.4.3 Media Publikasi Public Relations Media merupakan sarana atau alat untuk menyampaikan pesan atau sebagai mediator antara komunikator dengan komunikan.
Sementara itu,
media-media yang digunakan sebagai alat untuk keperluan publikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat dikatakan cukup banyak. Diantaranya dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Media Komunikasi Internal Sarana komunikasi yang sering digunakan oleh praktisi humas untuk menyampaikan publikasi ke internal perusahaan untuk kalangan terbatas dan non komersial, diantaranya : a. Media internal yang dipergunakan oleh humas untuk keperluan publikasi yang ditujukan kepada kalangan terbatas seperti karyawan, relasi bisnis. Biasanya berbentuk: 1. News letter
4. Bulletin
2. Magazine
5. Company Profile
3. Tabloid
6. Annual Report
7. Prospectus b. Printed materials yaitu barang cetakan yang merupakan media yang dipergunakan oleh humas dalam menyampaikan pesan dari publikasi yang berbentuk : 1. Booklets
4.
Kop Surat
2. Pamplets
5.
Kartu Nama
3. Leaflet
6.
Kalender
c. Media Penemuan Seperti : 1. Seminar 2. Rapat 3. Forum Komunikasi 4. Dialog dengan opini Leader d. Spoken and Visual word, seperti : 1. Audio Visual 2. Video recorder 3. Tape recorder 4. Slide Film 2. Media Publikasi Eksternal
Media publikasi eksternal yaitu media yang dipergunakan untuk public eksternal yang berkepentingan terhadap perusahaan yang berada diluar perusahaan. Media yang lazim digunakan publikasi diantaranya : a. Media Massa seperti : 1. Media cetak berupa : surat kabar dan majalah. 2. Media elektronik seperti : televisi dan radio b. Printed Materials yaitu barang cetak yang merupakan media eksternal yang dipergunakan oleh humas dalam menyampaikan publikasi kepada eksternal yang berbentuk : 1. Kalender 2. Agenda 3. Poster 4. Spanduk c. Literatur, pembuatan literatur-literatur pada perusahaan dapat menciptakan pengenalan tersendiri terhadap identitas perusahaan seperti pada : 1. Company Profile 2. Annual Report 3. Katalog
d. Media Advertising, iklan pada media massa adalah salah satu bentuk yang lebih jelas dalam mengkomunikasikan serta mempublikasikan positioning perusahaan dan iklan pada billboard.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, tipe yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat
deskriptif atau penelitian yang memberikan gambaran dari suatu gejala social tertentu secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu secara factual dan cermat. Penelitian deskriptif ini tanpa pengujian terhadap suatu hipotesa. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Kualitatif lebih
menekankan pada pencarian struktur hubungan yang ada pada masyarakat. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan analisis yang sifatnya mendalam.39
3.2
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif,
Muhamad Najir mendefinisikan metode deskriptif sebagai suatu metode dalam penelitian status kelompok manusia, suatu objek suatu kondisi suatu system 39
Vandenberg, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Gramedia, 1987, hal.9
pemikiran ataupun peristiwa pada masa sekarang.
Yang bertujuan adalah untuk
membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai faktor-faktor, sifat-sifat hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian ini, dilakukan di PT. Kings Vista (King Foto Studio) pada bulan Januari – Desember 2007.
3.3
Nara Sumber/ Key Informan Pada penelitian ini dilakukan wawancara mendalam (Indepth interview)
dengan beberapa nara sumber/ key informan sebagai berikut : 1. Ibu Y. Sutarni selaku Marketing Communications Manager PT. Kings Vista. Adapun job description beliau yaitu : Memberikan laporan/ report kepada Managing Director, menetapkan strategi PR, merencanakan, melaksanakan dan mendukung segala tugas dan aktivitas divisi Marketing Communications, pada ruang lingkup hubungan komunikasi kedalam dan keluar organisasi/ perusahaan, hubungan media (media relations), perencanaan promosi dan marketing, manajemen publikasi, perencanaan iklan yang menunjang tujuan perusahaan, serta menciptakan dan memelihara citra positif perusahaan terhadap public internal maupun eksternal.
2. Ibu Virlinda selaku Asst. Marketing Communications Manager PT. Kings Vista, dengan job description sebagai berikut : Memberikan laporan/ report kepada Marketing Communication Manager, membantu dalam perencanaan dan pelaksanaan program dan strategi PR, melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap semua kegiatan iklan, promosi, aktivitas public relations dan manajemen event yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan serta membina hubungan baik dengan media partner.
3. Ibu Yulita selaku Marketing Communication Administration Staff PT. Kings Vista, dengan job description sebagai berikut : Mendukung segala kegiatan administrasi divisi Marketing Communications dan hubungan eksternal perusahaan dengan menyiapkan segala keperluan presentasi, memelihara dan mengupdate dokumen-dokumen yang dibutuhkan, menyiapkan surat, kontrak kerjasama, mengatur jadwal meeting termasuk mempersiapkan segala material yang berhubungan dengan rencana kegiatan.
Alasan peneliti memilih ketiga nara sumber tersebut di atas adalah karena di PT. Kings Vista, seluruh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan MPR dilaksanakan
oleh divisi Marketing Communications, yang dikepalai oleh Ibu Y. Sutarni selaku Manager dan Ibu Virlinda serta Ibu Yulita sebagai assistant dan karyawan pada divisi tersebut. Jadi diharapkan data-data dan informasi yang diperoleh lebih mendalam, karena didapat dari team pelaksana langsung. 3.4
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan adalah: 3.4.1 Data primer Data primer dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (Indepth interview).
Wawancara mendalam ini dilakukan janya jawab langsung
dengan Manager Marketing Communications, Assisten dan Staff Marketing Communications dari PT. Kings Vista serta data perusahaan, yakni data dari kegiatan yang bersifat internal maupun eksternal seperti media internal, press release, website dan data-data lainnya. 3.4.2 Data sekunder Data sekunder dilakukan dengan cara studi kepustakaan yaitu mengadakan pengumpulan, pencarian data-data yang terkait, dengan penelitian terhadap buku-buku, majalah-majalah, literature-literatur dan referensi tertulis lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.
3.5
Definisi Konsep Dalam penelitian ini, konsep yang didefinisikan adalah sebagai berikut: 1. Aktifitas Public Relations adalah kegiatan sehari-hari atau kegiatan rutin yang dilakukan oleh Public Relations. 2. Marketing
Public
Relations
adalah
suatu
proses
perencanaan
dan
pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan yang dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel melalui media massa dengan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan. 3. Publikasi merupakan bentuk teknik-teknik PR dalam penyebaran informasi baik berita, publisitas, pendapat atau opini mengenai suatu kegiatan, produk atau jasa yang disebarluaskan melalui baik media cetak maupun elektronik serta beberapa jenis media internal perusahaan. Dengan kata lain, publikasi merupakan variable promosi yang memiliki nilai pemberitaan dari suatu produk yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan ataupun pihak eksternal perusahaan.
3.6
Fokus Penelitian Fokus penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui aktivitas Marketing
Public Relations, yang dapat dilihat dari strategi PR yang dilakukan, diantaranya : a. Penemuan fakta (Fact Finding) Merupakan
tahap pengumpulan fakta atau informasi yang berisi
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dalam pembentukan image perusahaan di mata masyarakat dan bagaimana pengenalan masyarakat luas terhadap PT. Kings Vista (King Foto Studio). b. Perencanaan dan Program Merupakan tahap perencanaan MPR yang dibuat oleh PT. Kings Vista, termasuk di dalamnya adalah dilakukannya monitoring. c. Aksi dan Komunikasi Merupakan tahap pelaksanaan dari perencanaan yang sudah dibuat oleh PT. Kings Vista, apakah pada pelaksanaan ini sudah sesuai dengan perencanaan dan monitoringnya. d. Evaluasi Merupakan hasil pelaksanaan program dari MPR, apakah sudah sesuai dengan target sasarannya dan bagaimana rekomendasi atas aktivitas dari kegiatan tersebut.
Selain melalui strategi PR yang dilakukan, fokus penelitian pada skripsi ini juga melihat kepada analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) PT. Kings Vista, sebagai berikut : a. Strength (kekuatan) Merupakan aspek-aspek yang menjadi kelebihan dan kekuatan PT. Kings Vista. (bersifat internal). b. Weakness (kelemahan) Merupakan aspek-aspek yang menjadi kelemahan dan kekurangan PT. Kings Vista (bersifat internal) c. Opportunity (peluang) Merupakan peluang atau kesempatan yang dimiliki oleh PT. Kings Vista dalam menjalankan bisnisnya di bidang fotografi. d. Threat (ancaman) Threat atau ancaman merupakan faktor-faktor situasional yang terdapat di luar PT. Kings Vista, namun membawa pengaruh besar terhadap kelangsungan perusahaan. 3.7
Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah dengan menyederhanakan data ke dalam
bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Tujuan analisis di dalam
penelitian ini menyempit dan membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi data yang teratur serta tersusun dan lebih berarti. Proses analisa merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan perihal rumusan-rumusan dan pelajaran-pelajaran atau hal-hal yang kita peroleh dalam proyek penelitian.40 Setelah memperoleh data yang dikumpulkan dengan cara melakukan wawancara dengan nara sumber, pengumpulan data melalui buku-buku, majalahmajalah, literature-literatur dan referensi tertulis lain yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti, maka akan disajikan suatu analisis kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menggambarkan aktivitas Marketing Public Relations dan disederhanakan sehingga mudah dimengerti.
40
Marzuki, Metode Riset, Jogjakarta, BPFE.UI, 2000, hal 87
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dan analisa data. Data yang diperoleh, berupa data-data tertulis dari perusahaan serta dari hasil wawancara secara mendalam dengan Marketing Communications Manager dari PT. Kings Vista, yakni Ibu Y. Sutarni, Ibu Virlinda selaku Asst. Marketing Communications dan Ibu Yulita selaku Marketing Communications Staff. Secara berurutan sebagai berikut : 4.1 Gambaran Umum PT. Kings Vista (King Foto Studio) Menjadi pemimpin dalam bisnis foto studio, King Foto Group memiliki lebih dari empat belas outlet di Jakarta dan Surabaya. Dengan laboratorium dengan proses komputerisasi dan dilengkapi dengan perlengkapan digital milik sendiri, King Foto Group merupakan satu-satunya foto studio yang menyediakan produk dan pelayanan foto yang paling lengkap. Berawal dari seseorang bernama Gunawan Leonardi, yang menemukan dan mendirikan bisnis tersebut lima puluh delapan tahun yang lalu. Pada usia tujuh belas tahun, Gunawan sudah memiliki obsesi untuk membawa bisnis fotografi ke posisi yang lebih terpandang.
Gunawan membuka studio foto pertamanya, Hollywood
Photo di Pematang Siantar. Kemudian dia pindah ke Medan, ibukota dari Sumatera
Utara dan membuka Cathay Photo. Selanjutnya, karena perkembangan bisnis, dia mengubah namanya menjadi Karya Photo. Percaya bahwa bisnis foto ini akan berkembang dan lebih sukses di kota besar, Gunawan pindah ke Jakarta pada tahun 1971, dimana dia mendirikan King`s Photo.
Nama ini kemudian terus digunakan sampai tahun 1995 sampai ketika
peraturan pemerintah mengharuskan untuk mengubah nama brand luar dengan nama lokal, King`s Photo menjadi King Foto. Impian Gunawan terhadap fotografi kemudian diteruskan oleh kedua putranya, yang merupakan pemegang kunci dalam bisnis tersebut sejak tahun 1987, yaitu Michael Leonardi sebagai Managing Director dan Indra Leonardi sebagai Director. Setelah melewati setengah abad lebih, melalui komitmen yang serius, konsistensi dan tujuan yang fokus serta kerja keras, impian Gunawan Leonardi kini menjadi kenyataan. Sekarang, berdasarkan filosofi corporate
We need(s) to be
better , perusahaan tetap terus meningkatkan dan menanam investasinya pada sumber daya manusia dan perlengkapan teknologinya.41 Secara struktural dalam struktur organisasi, kedudukan Humas di PT.Kings Vista tidak memiliki divisi khusus tersendiri. Segala pelaksanaan program dan fungsi
41
King Foto Group of Companies, Loc.cit. hal.6
Humas tersebut dilakukan oleh divisi Marketing Communications yang bertanggung jawab langsung kepada Managing Director untuk setiap pelaksanaan kegiatannya.
4.1.1 Visi dan Misi King Foto Adapun visi dan misi King Foto adalah Asian pacific region leader in studio photography (Menjadi pemimpin di wilayah Asia Pasific dalam dunia fotografi studio) dan misi “We need(s) to be better; Quality service & product, Quality human resources development and Quality system.
(Kita harus
menjadi lebih baik, dalam kualitas produk dan pelayanan, system dan sumber daya manusia).
4.1.2 Produk PT. King`s Vista (King Foto) PT.
King`s Vista
merupakan perusahaan
jasa
fotografi yang
menawarkan multibrands dan meliputi banyak cakupan jasa fotografi yang terdiri dari : a. Bridal Image Divisi bridal dari King Foto yang memproduksi sendiri produk-produk gaun pengantin dengan menggunakan bahan-bahan yang unik, seperti Renda Perancis dan Kain Sutera untuk membuat gaun tampak hidup. b. Cymbeline
Sejak 1996, Bridal Image telah menjadi distributor tunggal Cymbeline, perusahaan pakaian terkemuka di Perancis yang mendesain gaun-gaun Paris. Gaun-gaun Cymbeline ini diimpor langsung dari Paris untuk persediaan produknya.
Cymbeline merupakan satu-satunya usaha franchise yang
dikelola oleh PT. Kings Vista. c.Lifestyle Divisi videografi King Foto, didirikan pada tahun 2000, difokuskan pada pengambilan moment-moment khusus dari hari pernikahan melalui state of ther art videografi dan fotografi. d. Leonardi Portraiture Divisi high end dari King Foto yang didirikan pada tahun 1987 dan khusus memproduksi foto-foto yang terbaik. e. Gloss Fashion Photography Perusahaan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang ikut serta dalam pertunjukan high fashion digitalised photography. f. Freeze Frame Spesialisasi pada fotografi Glamor. Freeze Frame International memberikan Master Franchise kepada King Foto pada tahun 1992. Seluruh staff Freeze Frame mendapat training khusus, langsung dari pusat Freeze Frame Amerika.
g. Neeps Art Institute Merupakan sekolah fotografi King Foto yang dibuka untuk kursus mengenai tekhnik-tekhnik fotografi yang baik. h. Upperground Merupakan bisnis unit King Foto yang bergerak di bidang kontraktor event. i.
Dgra Divisi pemrosesan laboratorium dari King Foto yang dilengkapi dengan alat-alat scan dan printer kualitas tinggi untuk hasil cetak secara digital dan memiliki nilai jual.42
4.1.3 Struktur dan Manajemen PT. King`s Vista Dalam kegiatan operasionalisasi terstrukturnya, King Foto dipimpin oleh Managing Director. Managing Director ini bertanggung jawab kepada Dewan Direksi dan membawahi seluruh bisnis unit dan fungsional unit, yang masing-masing dikepalai oleh Senior Manager di divisinya masing-masing. Dalam struktur organisasinya, fungsi dan aktivitas Public Relations (PR) dilaksanakan oleh fungsional unit divisi Marketing Communications. Manager dari divisi Marketing Communications ini bertanggung jawab kepada Managing Director. 42
Superbrands, Loc.Cit, 1
4.2
Hasil Penelitian Untuk mendapatkan data dan informasi yang terkait dengan tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas Marketing Public Relations di King Foto, maka Penulis menggunakan tehnik pengumpulan data dengan wawancara mendalam (depth interview) kepada pihak-pihak yang terkait, yaitu Ibu Y. Sutarni selaku Marketing Communications Manager PT. Kings Vista, Ibu Virlinda selaku Asst. Marketing Communications Manager dan Ibu Yulita selaku Marketing Communications staff. Adapun hasil penelitiannya dapat dilihat sebagai berikut :
4.2.1 Identifikasi Masalah (Penemuan Fakta/ Fact Finding) a. Melalui analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) Selain hasil penelitian tersebut di atas, peneliti mencoba menggali data lebih dalam lagi mengenai PT. Kings Vista menurut analisa SWOT sebagai berikut : a) Strength (kekuatan) Kekuatan dan kelebihan King Foto dilihat dari segi produk dan kualitas hasilnya, merupakan produk fotografi yang memiliki ketajaman tinggi dan kualitas yang bersaing di pasaran dengan gaya khas hasil foto yang lebih terkesan formal, rapi, mapan dan elegan.
Dan King Foto memiliki digital lab untuk pencetakan hasil-hasil foto karyanya, yang memudahkan proses pelayanan terhadap customer. Selain itu, brand King Foto menjadi lebih unggul daripada kompetitornya, yang ditandai dengan satu-satunya Foto Studio yang menerima penghargaan Superbrands dibidangnya. b) Weakness (kelemahan) Kelemahan yang dimiliki dapat dilihat dari harga yang dimiliki cukup tinggi di atas kompetitor-kompetitornya, sehingga cenderung membuat customer mencari produk yang lain. Dalam artian, customer yang benar-benar mengerti foto dan memiliki uang baru dapat menggunakan produk King Foto. c) Opportunity (peluang) Peluang yang dimiliki King Foto adalah dengan mempertahankan kualitas dan terus berinovasi dalam produk serta promosi, sehingga King Foto tetap berada pada posisi yang lebih unggul dari kompetitornya. d) Threat (ancaman) Ancaman yang dirasakan dari segi persaingan usaha adalah semakin banyaknya pesaing dengan usaha sejenis baik besar maupun kecil, yang berpengaruh terhadap pendapatan perusahaan. Disamping
itu, pertumbuhan ekonomi negara yang saat ini sedang tidak stabil karena resesi dan kenaikan BBM, akan berpengaruh besar terhadap kenaikan harga bahan baku produksi dan promosi yang mau tidak mau akan diikuti oleh kenaikan harga produk King Foto.
b. Kedudukan Marketing Public Relations Dalam suatu perusahaan atau organisasi, kedudukan Marketing Public Relations sangat berpengaruh terhadap efisiensi kerja dari MPR tersebut. Semakin tinggi letak kedudukan MPR, maka pelaksanaan kegiatan dan program kerja akan semakin mudah. Apabila kita melihat kepada struktur organisasi PT. Kings Vista, kedudukan Marketing Public Relations terletak pada Fungsional Unit, di bawah Managing Director.
Seluruh rangkaian aktivitas MPR PT. Kings Vista
dilaksanakan oleh divisi ini, yaitu divisi Marketing Communications. Dalam melaksanakan segala aktivitasnya, Marketing Communications bertanggung jawab langsung pada Managing Director. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Virlinda selaku Asst. Marketing Communications Manager PT. Kings Vista, bahwa : Salah satu pengaruh terpenting dalam pelaksanaan segala program MPR kita adalah kedudukan MarComm secara structural, sehingga pada
proses perencanaan maupun pelaksanaan program tidak terlalu berbelit-belit dalam prosedurnya. 43 Job Deskripsi Marketing Communications PT. Kings Vista secara garis besar berdasarkan data yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut : Bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan program internal dan eksternal komunikasi, media relations, marketing dan perencanaan promosi, publikasi produk/ management, event management serta evaluasi dari seluruh pelaksanaan kegiatan dan memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Managing Director. Bila dipilah secara terperinci, uraian pekerjaannya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Uraian Pekerjaan Divisi Marketing Communications PT. KINGS VISTA
NO 1 2
3
43
AKTIVITAS PR Special Event Membina hubungan baik dengan pihak internal & eksternal perusahaan Publikasi produk/ management
AKTIVITAS MARKETING Sales call Perencanaan strategi penjualan produk Menentukan promo harga atau diskon yang akan diberikan pada saat event.
Hasil wawancara dengan Ibu Virlinda tanggal 18 Juli 2008.
4
media relations
5 6 7
Press Release Perencanaan media Dokumentasi kegiatan
Melakukan survey pasar mengenai tren pose atau gaya yang sedang `in`
c. Kendala-kendala Menurut hasil wawancara dengan Ibu Y. Sutarni selaku Marketing Communications Manager PT. Kings Vista mengenai kendala-kendala MPR produk yang dihadapi adalah sebagai berikut : Tantangan terbesar yang dihadapi dalam bisnis fotografi adalah kita harus menyadari bahwa foto merupakan kebutuhan secondary yang mungkin tidak selalu dicari dan dibutuhkan oleh orang. Jadi lebih kearah bagaimana cara kita untuk mencari dan meyakinkan costumer untuk menggunakan produk kita tanpa ragu, yang tentu saja harus ditunjang oleh kualitas pelayanan yang diberikan dan hasil foto yang dihasilkan. 44
Ada beberapa hal yang menjadikan suatu kendala pada Marketing Public Relations PT. Kings Vista, yakni sebagai berikut : 1. Konsumen yang terbatas. Foto merupakan kebutuhan sekunder yang tidak selalu dicari dan dibutuhkan.
Dikatakan kebutuhan sekunder karena foto umumnya
dibutuhkan pada peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi mungkin hanya sekali dalam hidup dan ingin mengabadikannya. 44
Hasil wawancara dengan Ibu Y. Sutarni tanggal 17 Juli 2008.
Ketika
konsumen membutuhkan produk foto, mereka akan mencari produk yang sesuai dengan selera dan dana yang mereka miliki. Hal ini yang membuat konsumen King Foto menjadi terbatas hanya untuk konsumen menengah ke atas, yang memiliki dana untuk memenuhi kebutuhan tersebut karena harga produk yang ditawarkan cukup tinggi. 2. Dana operasional yang terbatas. Dalam pelaksanaan program MPR tahun 2007 yang sudah terencana untuk satu tahun, tidak dapat direalisasikan secara optimal karena masalah dana operasional yang terbatas untuk pelaksanaan setiap program-program MPR. Hal ini dikarenakan oleh kondisi perekonomian negara yang pada tahun 2007 tersebut kurang stabil karena kenaikan harga BBM, yang menyebabkan meningkatnya segala biaya produksi dan promosi, sehingga mempengaruhi biaya operasional pada setiap pelaksanaan program MPR. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut di atas,
MarComm
melakukan beberapa upaya sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan yang lebih maksimal, seperti kartu member (b2card) untuk konsumen King Foto yang mana kartu member tersebut memberikan banyak keuntungan berupa fasilitas diskon dan hadiah-
hadiah kepada anggotanya, sehingga diharapkan konsumen dapat menjadi pelanggan tetap atau setia menggunakan produk King Foto. 2. Membuat paket produk yang harganya dapat dijangkau oleh konsumen menengah ke bawah, sehingga dapat meningkatkan target konsumen. 3. Menggunakan strategi kerjasama dengan sistem barter atau sponsorship.
4.2.2 Tahap Perencanaan (Perencanaan dan Program/ Planning for Program) Perencanaan adalah penyusunan suatu program kegiatan yang akan dilaksanakan.
Penyusunan kegiatan tersebut haruslah berdasarkan data dan
fakta yang ada. Pada tahap ini perencanaan dilakukan oleh divisi MarComm, yang perencanaanya adalah melakukan publikasi produk. Adapun perencanaan publikasi produk tersebut melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memanfaatkan media advertising. Iklan di media massa (media advertising) adalah suatu bentuk yang lebih jelas dalam mengkomunikasikan tujuan perusahaan kepada khalayak luas. Media advertising ini dilakukan pada pemasangan iklan di majalah-majalah, diantaranya : Cosmopolitan, Bazaar, Weddingku
Catalogue, Dewi, ELLE, Femina, Mahligai, Indonesia Tatler, dan Free Magazine Le Mariage dan yang lainnya. 2. Menggunakan media Televisi. Penggunaan media televisi sebagai salah satu media komunikasi adalah untuk mencapai target komunikasi yang seluas-luasnya, karena melalui televisi kegiatan iklan akan lebih mengena kepada masyarakat karena tampilan visualnya yang menarik. 3. Meningkatkan sumber daya manusia (SDM), agar lebih berpotensial. Kegiatan yang dilaksanakan adalah dengan mengadakan program training karyawan, mengenai tipe-tipe pelanggan dan kreativitas fotografer. 4. Melakukan kegiatan pameran. Pameran ini akan dilaksanakan di mal-mal, pusat perbelanjaan, kampuskampus dan sekolah-sekolah. 5. Evaluasi Pelaksanaan evaluasi dari setiap program dilakukan setiap akhir tahun, secara keseluruhan, yang melibatkan divisi MarComm, Kepala bagian dari masing-masing divisi yang terlibat dalam pelaksanaan setiap program, serta Managing Director.
Terkait dengan perencanaan di atas maka perusahaan juga melakukan beberapa tahap-tahap perencanaan lain yaitu : 1. Pembukaan cabang di beberapa Mal terkemuka. 2. Menerbitkan majalah yang memuat tentang Lifestyle dan event-event King Foto untuk public awareness.
4.2.3 Target Market Publik Perlu diketahui bahwa target market King Foto adalah untuk kalangan menengah ke atas, maka PT. Kings Vista yakin bahwa dalam mempublikasikan produknya, akan berjalan lancar di setiap wilayahnya. Apabila melihat tujuan-tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, dapat dipahami bahwa dalam membuat suatu perencanaan ini aktivitas khususnya aktivitas MPR King Foto sangat mempedulikan sekali hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan memberikan pelayanan-pelayanan terbaik mereka untuk konsumennya. Sebab menurut Ibu Sutarni : Konsumen sudah cukup cerdas untuk memilih produk mana yang mereka anggap baik dan layak untuk digunakan. Untuk itulah PT. Kings Vista sedapat mungkin memberikan pelayanan terbaik untuk konsumennya, baik dari segi variasi produk, kualitas hasil, maupun pelayanan yang diberikan oleh perusahaan .45
45
Hasil wawancara dengan Ibu Y. Sutarni tanggal 17 Juli 2008.
4.2.4 Media
Komunikasi
yang
digunakan
Marcomm
dalam
Mempublikasikan King Foto. Tujuan dari komunikasi pada PT. Kings Vista ini dimaksudkan agar konsumen yang menjadi sasaran penjualan mengetahui tentang produk King Foto dan serangkaian event yang diadakan. Menurut hasil wawancara dengan ibu Virlinda selaku yang menangani marketing dan promosi produk mengatakan, ada beberapa tujuan yang diharapkan oleh perusahaan yaitu:
1. Menginformasikan (informating). Menginformasikan atau memberitahukan sekaligus mengenalkan kepada khalayak tentang King Foto, agar mereka mengetahui dan menyadari keberadaan King Foto di industri fotografi dan juga memberikan informasi tentang King Foto itu sendiri. 2. Membujuk (persuade). Dengan membujuk sasaran komunikasi melalui berbagai cara yang ditempuh merupakan bentuk strategi komunikasi pemasaran yang harus dilakukan oleh perusahaan. 3. Mengingatkan (remind). Salah satu tujuan utama dilakukannya promosi ini adalah untuk selalu mengingatkan khalayak bahwa King Foto selalu ada dan
supaya konsumen selalu punya ingatan tentang produk di dalam benak mereka. Tujuan mengingatkan konsumen dapat digunakan apabila pelanggan sasaran perusahaan telah mencapai sikap yang positif
terhadap
penawaran perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting walaupun pelanggan telah tertarik dan produk telah terjual. Namun mereka masih menjadi sasaran empuk dari promosi pesaing. Media komunikasi yang digunakan dan dimanfaatkan PT. Kings Vista dalam mempublikasikan produk King Foto terdiri dari media cetak dan media elektronik.
Menurut
Ibu
Yulita
selaku
Marketing
Communication
Administration Staff PT. Kings Vista mengatakan : Kegiatan komunikasi perencanaan MPR haruslah diketahui oleh pihak internal dan eksternal perusahaan, agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 46 Secara terperinci tentang media yang digunakan oleh Marcomm adalah sebagai berikut : 1. Media cetak. Media cetak yang digunakan dalam mempublikasikan produk dan event King foto secara terperinci adalah sebagai berikut :
46
Hasil wawancara dengan Ibu Yulita tanggal 18 Juli 2008.
a) Surat kabar : Kompas, Suara Pembaruan, Indopos, Seputar Indonesia, Media Indonesia dan Republika. b) Majalah : Harpers Bazaar, Pesona, Network, Bisnis Indonesia, Laras, Esquire, Femina, Ultimate, Her World Brides, Indonesia Tatler, dan Le Mariage, Readers Digest, Belladona The Wedding, Wedding Indonesia, Great Ideas for Wedding, Networking, Cleo, dan Chic. c) Pencetakan brosur, flyer, banner, umbul-umbul, X-banner, spanduk, poster, billboard, giant banner dan newsletter. 2. Media elektronik. Media elektronik yang digunakan dalam mempublikasikan produk dan event King Foto adalah sebagai berikut : a) Televisi : RCTI, O Channel, Jak TV b) Internet:
www.kingfoto.com,
www.weddingku.com,
dan
www.weddingindonesia.com c) SMS broadcast.
4.2.5 Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan adalah tahap pengerjaan dari seluruh rangkaian perencanaan kegiatan MPR yang telah disusun, dimana pada tahap ini seluruh
proses pelaksanaan dilaksanakan oleh divisi MarComm bersama dengan pihakpihak yang terkait dengan program tersebut. Menurut ibu Y. Sutarni selaku yang menangani kegiatan marketing King Foto mengatakan bahwa : Untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan pameran dalam rangka penyampaian pesan informasi yang gunanya untuk publikasi dan penjula produk King Foto, PT. Kings Vista memiliki aktivitas-aktivitas komunikasi media. 47 a) Penggunaan media massa. Penggunaan media massa ini dilakukan dengan pemasangan iklan di surat kabar dan majalah , diantaranya dapat dilihat pada tabel-tabel sebagai berikut :
TABEL 4.2 Aktifitas MPR King Foto Melalui Majalah Periode Jan – Des 2007 NO.
47
MEDIA
JADWAL
1
Le Mariage
Jan
Des
2
Indonesia Tatler
Feb
3
Belladona
Mar & Jun
4
Wedding Indonesia
Maret
5
Bisnis Indonesia
Apr
6
Network
Mei
7
Esquire
Mei
Hasil wawancara dengan Ibu Y. Sutarni tanggal 17 Juli 2008.
KETERANGAN
8
Laras
Juni
9
Chic
Juni
10
Her World Brides
Juni
11
Femina
Agustus
12
Pesona
Agt & Okt
13
Ultimate
Okt- Des
14
Cleo
Des
Display King Foto
TABEL 4.3 Aktifitas MPR King Foto Melalui Surat Kabar Periode Jan – Des 2007 NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
MEDIA Kompas Kompas Kompas Kompas Kompas Kompas Kompas Kompas Indopos Seputar Indonesia Media Indonesia Republika Suara Pembaruan Suara Pembaruan Kompas
Suara Pembaruan Kompas
JADWAL
EVENT
KETERANGAN
02/01/07 05/01/07 10/02/07 11/02//07 25/03/07 26/03/07 27/03/07 08/04/07 24/03/07 25/03/07 25/03/07 25/03/07 22/03/07 26/03/07 13/03/07 20/03/07 22/03/07 23/03/07 21/03/07 28/03/07 08/05/07 11/05/07
Cashback
Iklan kavling Iklan display
Indonesian Portraits
Expo 2007
In House
Iklan kavling Iklan kavling iklan display iklan display Iklan kavling Iklan kavling Iklan kavling iklan display
23
Suara Pembaruan
24 25 26 27 28 29 30
Kompas Kompas Suara Pembaruan Kompas
09/05/07 16/05/07 16/06/07 24/07/07 27/07/07 25/05/07 23/10/07 26/10/07 24/10/07
Iklan kavling Mid Year Promo
Iklan display Iklan kavling iklan display Iklan kavling Iklan kavling iklan display Iklan kavling
In House
In House
b) Menggunakan iklan di media eletronik sebagai berikut :
TABEL 4.4 Aktifitas MPR King Foto Melalui MediaTelevisi Periode Jan – Des 2007
NO.
MEDIA
TANGGAL 17/03/07 18/03/07
1
RCTI
20/03/07 21-24/03/07 25/03/07
2
JAK TV
3
RCTI
10/03/07 11/03/07 19/03/07 20/03/07
PROGRAM Nuansa Pagi Go Spot Nikah Gratis Go Spot Desas desus Nuansa Pagi Go Spot Nuansa Pagi Go Spot Go Spot Desas desus Wedding Channel Wedding Channel Buletin Siang Buletin Malam Nuansa Pagi Buletin Siang
EVENT
KETERANGAN
Expo 2007
TELOP 15
Indonesian Portraits
TELOP 15
Buletin Malam Nuansa Pagi Seputar Indonesia Buletin Malam Nuansa Pagi Buletin Malam Nuansa Pagi Buletin Malam Nuansa Pagi Urban Nuansa Pagi Buletin Malam Nuansa Pagi Buletin Malam Rosalinda Nuansa Pagi Nuansa Pagi Buletin Malam Nuansa Pagi Buletin Malam Profil Niaga Sore
21/03/07 22/03/07 23/03/07 24/03/07 25/03/07 26/03/07 27/03/07 28/03/07 29/03/07 30/03/07 4
RCTI
07/04/07
Liputan
c) Melakukan kegiatan pameran. Pameran ini dilaksanakan di mal-mal, kampus-kampus dan sekolah maupun In House. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
TABEL 4.5 Aktifitas MPR King Foto Periode Jan – Des 2007 NO.
TANGGAL DARI
LOKASI
SAMPAI
*
INHOUSE
1
6-Jan-07
-
NOVOTEL
2
12-Apr-07
13-Apr-07
IN HOUSE
3
27-Jul-07
28-Jul-07
IN HOUSE
4
27-Oct-07
28-Oct-07
IN HOUSE
25-Feb-07
PANORAMA - JHCC
*
JHCC
1
23-Feb-07
2
8-Jun-07
10-Jun-07
PANORAMA - JHCC
3
17-Aug-07
17-Aug-07
DYANDRA - JHCC
4
23-Nov-07
25-Nov-07
DYANDRA - JHCC
*
EXPO
1
22-Mar-07
25-Mar-07
MAL TAMAN ANGGREK
*
KHUSUS
1
31-Mar-07
1-Apr-07
4 SEASON HOTEL
2
5-Apr-07
-
RSIA BUNDA
3
8-Jun-07
-
4
1-Sep-07
2-Sep-07
BELLADONA - INTERCONTINENTAL HTL
DHARMAWANGSA HOTEL
5
9-Dec-07
10-Dec-07
RITZ CARLTON HOTEL
*
SEKOLAH
1
27-Jan-07
-
RAFFLES INT. CHRISTIAN SCHOOL
2
10-Feb-07
-
MONTESSORI SCHOOL
3
7-Apr-07
-
UNTAR - JHCC
4
25-Apr-07
-
RAFFLES INT. CHRISTIAN SCHOOL
5
10-May-07
-
GS FAME
6
7-Jul-07
-
BINUS - JHCC
7
16-Sep-07
-
UNTAR - JHCC
8
15-Nov-08
-
STBA LIA
9
24-Nov-07
-
BINUS - JHCC (MINI STUDIO)
10
24-Nov-07
-
BINUS - JHCC (PROSESI)
Secara umum, seluruh rangkaian program dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Tabel 4.6 PROGRAM KEGIATAN MarComm 2007 NO 1
URAIAN PEKERJAAN Cash Back
TANGGAL PELAKSANAAN 06 Jan
TEMPAT PELAKSANAAN Novotel – Mangga Dua
PIC Ibu Cindy, MarComm,
KETERANGAN Program transaksi dengan hadiah uang
Operasional Ibu Sanny, MarComm, Operasional
2
Panorama Convex Exhibition
23-25 Feb
JCC
3
Bridal Expo
22-25 Mar
Mal Taman Anggrek
4
Indonesian Portrait
23-30 Mar
Galeri Nasional
5
Cymbeline Show
31 Mar – 01 Apr
Four Season Hotel
6
Wisuda Untar
07 Apr
JCC
7
In House
12-13 Mei
King Foto Roxy & Arteri
8
Lifestyle Exhibition
12-13 Mei
Dharmawangsa Hotel
9
Panorama Convex Exhibition
08-10 Jun
JCC
Ibu Sanny, MarComm, Operasional
10
Wisuda Binus
07 Jul
JCC
11
In House
27-28 Jul
King Foto Roxy & Arteri
12
Dyandra Exhibition
17-19 Agst
JCC
Ibu Lenny, MarComm, Operasional Ibu Sutarni, MarComm, Operasional Ibu Sanny, MarComm, Operasional
13
Cymbeline Show
01-02 Sept
Kempinsky
Ibu Mira & MarComm
14
Wisuda Untar
16 Sept
JCC
15
In House
27-28 Okt
King Foto Roxy & Arteri
16
Dyandra Exhibition
23-25 Nov
JCC
Ibu Lenny, MarComm, Operasional Ibu Sutarni, MarComm, Operasional Ibu Sanny, MarComm, Operasional
17
Santa Photo
25 Nov- 25 Des
Mal Taman
Ibu Sutarni, MarComm, Operasional Bpk. Indra & MarComm Ibu Mira & MarComm Ibu Lenny, MarComm, Operasional Ibu Sutarni, MarComm, Operasional Ibu Lily, MarComm
Ibu Sutarni,
tunai. Membuka stand pameran yang diselenggarakan oleh Panorama Convex Stan tunggal King di MTA Pameran foto tokohtokoh Indonesia. Bridal Show koleksi gaun-gaun Cymbeline. Membuka studio foto tunggal di wisuda Untar Pameran di gerai King Foto Membuka stand pameran di Hotel Dharmawangsa Membuka stand pameran yang diselenggarakan oleh Panorama Convex Membuka studio mini dan foto prosesi di acara wisuda. Pameran di gerai King Foto Membuka stand pameran yang diselenggarakan oleh Dyandra Bridal Show koleksi gaun-gaun Cymbeline.
Membuka studio mini dan foto prosesi di acara wisuda Pameran di gerai King Foto Membuka stand pameran yang diselenggarakan oleh Dyandra Membuka studio
Session
Anggrek
MarComm, Operasional
mini untuk foto session di MT.A
d) Evaluasi Pelaksanaan evaluasi setiap program dilakukan pada setiap akhir tahun, secara keseluruhan, yang dilakukan oleh divisi MarComm bersama dengan kepala bagian dari masing-masing divisi dan Managing Director. Bentuk pelaksanaan evaluasi dilihat dari besar kecilnya hasil penjualan yang diperoleh dari setiap kegiatan. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk rangkaian perencanaan tahun berikutnya.
4.3.
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara mendalam
pada nara sumber yaitu dengan Ibu Y. Sutarni selaku Marketing Communication Manager, Ibu Virlinda selaku Asst. Marketing Communication Manager dan Ibu Yulita selaku staff Marketing Communication PT. Kings Vista, serta dengan pengumpulan data-data dari perusahaan, peneliti akan menjelaskan secara rinci pembahasan yang menjadi objek penelitian dan menganalisa semua data penelitian sesuai dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai aktivitas Marketing Public Relations PT. Kings Vista.
Marketing
Public
Relations
adalah
suatu
proses
perencanaan
dan
pengevaluasian program yang merangsang penjualan dan pelanggan yang dilakukan melalui pengkomunikasian informasi yang kredibel dengan kesan-kesan yang dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan serta perhatian pelanggan. Marketing Public Relations merupakan perpaduan antara pelaksanaan dan strategi pemasaran dengan aktivitas program kerja humas (pada PT.Kings Vista disebut MarComm) dalam upaya meluaskan pemasaran dan demi mencapai kepuasan konsumen.48 Untuk itulah sebelum melakukan kegiatan Marketing PR, PT. Kings Vista menganalisa semua faktor-faktor penting yang digunakan untuk membuat perencanaan dari aktivitas komunikasi pemasaran yakni tujuan dari kegiatan aktivitas Marketing PR, pelaksanaan Marketing PR, yang meliputi promosi penjualan, pameran, publikasi, serta kendala dari aktivitas Marketing PR PT. Kings Vista. Dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan salah satu kunci dari hasil aktivitas Marketing PR itu sendiri. Peran MarComm disini sangat berperan penting dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya. Informasi atau pesan tertentu tentang produk dan kegiatan usaha sangat berperan terutama dalam dunia bisnis, khususnya pada perusahaan yang bergerak di bidang fotografi. Informasi
48
Rosady Ruslan, Konsep dan Aplikasi Marketing Public Relations, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 1998, hal.8
yang diberikan biasanya menjelaskan tentang aktivitas atau program special events yang akan ditampilkan dalam promosi atau publikasi. Menurut MarComm Manager PT. Kings Vista, penginformasian dan pemasaran produk melalui special events merupakan cara yang jitu, dimana pada pelaksanaan events ini kegiatan promosi atau publikasi dapat dilakukan secara optimal. Hal dapat disetujui, karena dalam pelaksanaan special event, konsumen cenderung lebih fokus terhadap hal-hal yang berhubungan dengan event tersebut sehingga pemasaran produk lebih tepat sasaran. Dan dari sisi internal perusahaan, akan memberikan fasililitas-fasilitas khusus seperti discount atau penciptaan harga promo pada saat event tersebut, sehingga menambah daya jual dari produk. MarComm PT. Kings Vista secara konseptual, operasional dan professional membuat suatu rancangan dalam pelaksanaan aktivitas Marketing Public Relations untuk tujuan memasarkan,
memperkenalkan dan menyampaikan informasi yang
berkenaan dengan produk atau program acara tertentu, untuk mencapai tujuan atau sasaran dan manfaat dari Marketing Public Relations. Pada hasil
penelitian yang diperoleh dalam penelitian ini sebelumnya
menjelaskan dan membahas mengenai aktivitas Marketing Public Relations yang dilakukan oleh PT. Kings Vista dalam memasarkan dan mempromosikan King Foto yang mengacu pada indikator-indikator strategi Marketing PR dalam penelitian ini
yaitu : Strategi untuk menarik perhatian calon konsumen akan produk King Foto melalui media komunikasi yang digunakan antara lain : 1. Exhibition 2. Publikasi, memanfaatkan media advertising
Pelaksanaan exhibition dan serangkaian kegiatan publikasi memang merupakan point penting dalam memasarkan dan menginformasikan produk kepada konsumen. Tetapi hal itu belumlah cukup, mengingat konsumen saat ini sudah sangat jeli memilih produk yang akan mereka gunakan. Oleh karena itu dibutukan strategi lain untuk menambah keyakinan konsumen tersebut terhadap produk King Foto, seperti melalui program Special events, Profil niaga dan bentuk kegiatan lainnya. a) Special events. Berbagai peristiwa istimewa yang diselenggarakan oleh suatu lembaga atau perusahaan.
Biasanya special event ini dilakukan oleh instansi-
instansi, perusahaan-perusahaan dan kampus-kampus dimana King Foto ikut berpartisipasi untuk kebutuhan fotonya atau menjadi salah satu sponsorship dari kegiatan tersebut. b) Profil Niaga Merupakan suatu program televisi yang meliput tentang suatu usaha atau biasanya menyorot tentang proses pelaksanaan usaha dan lokasi
perusahaan tersebut. Pada profil niaga ini King Foto menampilkan lokasi studio
foto,
proses
pelaksanaan
foto
sampai
hasil
jadinya.
Penginformasian mengenai visi dan misi dari King Foto serta keunggulankeunggulan yang dimilikinya melalui wawancara dengan Managing Director dari King Foto. Kesemuanya itu dikemas dalam suatu bentuk liputan untuk ditayangkan di stasiun televisi tertentu.
Dalam penelitian yang dilakukan, ditemukan beberapa kendala dalam pelaksanaan rangkaian aktivitas Marketing PR yakni kendala pemasaran yang belum menjangkau seluruh target market King Foto, karena dana promosi yang terbatas. Jadi kegiatan promosi yang dilakukan belum menjangkau seluruh media. Hal ini tidak dapat dipungkiri, mengingat pada masa tersebut situasi perekonomian negara yang tidak stabil mempengaruhi seluruh biaya produksi dan promosi, sehingga pelaksanaan pemasaran tidak berjalan secara optimal. Untuk mengatasi kendala dalam pelaksanaan aktivitas Marketing Public Relations tersebut, PT. Kings Vista melakukan langkah sebagai berikut : 1. Bekerja sama dengan pihak manajemen untuk melakukan sosialisasi pelaksanan event kepada seluruh karyawan, dan membentuk team pendukung/ support khusus untuk membantu pelaksanaan event di lapangan. 2. Menekan biaya operasional, dengan menggunakan sistem kerjasama barter.
Untuk mengatasi keterbatasan dana promosi, maka divisi MarComm menggunakan sistem kerjasama sponsorship atau barter dengan pihak vendor yang terkait dalam pelaksanaan setiap programnya. Penggunaan team support dari karyawan sendiri, merupakan salah satu cara untuk membantu kekurangan tenaga operasional saat pelaksanaan event. Hal ini juga membantu dalam hal efisiensi dana. Begitu juga dengan penerapan sistem barter, yang merupakan salah satu cara untuk tetap melakukan kegiatan promosi tanpa khawatir akan masalah dana yang dibutuhkan untuk beriklan. Pada akhir dari pelakasanaan seluruh aktivitas MPR, dilakukan proses evaluasi kegiatan yang melibatkan divisi MarComm, kepala bagian dari seluruh divisi yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan serta Managing Director.
Evaluasi
tersebut dilakukan dengan melihat dan membahas hasil penjualan yang diperoleh dari setiap event, melalui laporan pendapatan dari pihak keuangan, apakah hasil penjualan yang diperoleh memenuhi target penjualan yang telah ditentukan atau tidak. Evaluasi ini dilakukan setiap akhir tahun secara keseluruhan, untuk membuat rangkaian perencanaan MPR di tahun berikutnya. Pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh PT.Kings Vista bertujuan sebagai dasar perencanaan kegiatan MPR selanjutnya. Namun apabila kita melihat waktu pelaksanaan evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir tahun program, membuat hasil evaluasi tersebut kurang tergali dengan maksimal, karena pelaksanaan evaluasi yang
sudah terlalu jauh dari waktu pelaksanaan kegiatan. Hal ini sangat disayangkan, karena pemecahan atau penanggulangan atas masalah yang dihadapi ketika pelaksanaan kegiatan tidak dapat langsung dipecahkan. Apabila memungkinkan, pelaksanaan evaluasi sebaiknya dilakukan secara periodik dengan penetapan waktu yang tidak terlalu jauh dari pelaksanaan kegiatan. Sehingga pada akhirnya, setiap kendala program dapat diatasi sesegera mungkin.
yang
dihadapi di setiap pelaksanaan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan Setelah melihat hasil penelitian dan pembahasan mengenai bab-bab sebelumnya, maka penulis mencoba untuk menyimpulkan apa yang telah diuraikan mengenai pembahasan dari aktivitas Marketing Public Relations yang dilakukan oleh divisi Marcomm PT. Kings Vista. Pada bab ini Penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan yang didapat berkaitan dengan hasil penelitian yaitu : 1. Perencanaan aktivitas Marketing Public Relations yang dilakukan oleh PT. Kings Vista adalah mempublikasikan produk King Foto yang mengacu kepada indikator-indikator strategi Marketing Public Relations yaitu : Exhibition dan Publikasi media massa dan media elektronik. 2. Dalam proses pelaksanaanya, Marcomm PT. Kings Vista tidak terlepas dari masalah-masalah yang harus dihadapi, yaitu promosi yang belum maksimal karena dana operasional yang terbatas, sehingga tidak menjangkau seluruh target market King Foto. Dan bagaimana pemecahannya, diantaranya adalah
dengan melakukan strategi kerjasama melalui sistem sponsorship atau barter dalam pelaksanaan setiap programnya. 3. Pelaksanaan proses evaluasi dari setiap pelaksanaan aktivitas MPR dilakukan pada setiap akhir tahun, yang dilakukan dengan cara evaluasi hasil penjualan yang diperoleh dari setiap program. Evaluasi melibatkan divisi MarComm, Kepala Bagian dari setiap divisi yang terkait serta Managing Director. Hasil evaluasi digunakan sebagai dasar untuk perencanaan aktivitas MPR tahun selanjutnya.
5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya dalam proses perencanaan aktivitas Marketing Public Relations yang dilakukan oleh PT. Kings Vista tidak hanya melibatkan Top Manager saja, tetapi melibatkan seluruh pihak atau divisi yang terkait bagian operasional yang berhubungan langsung dengan konsumen, agar dalam proses perencanaan kegiatan yang direncanakan yang lebih beragam dan berbeda dari sebelumnya.
2. Sebaiknya diadakan satu divisi PR yang fokus menjalankan seluruh aktivitas Public Relations, untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pelaksanaan program-program yang terkait dengan fungsi Public Relations. 3. Perusahaan harus lebih sering melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan aktivitas MPR, dengan pelaksanaan evaluasi secara periodik empat bulan atau enam bulan sekali, sehingga masalah dapat teridentifikasi dan terselesaikan dalam waktu yang lebih cepat.
DAFTAR PUSAKA
Christovita Wiloto, The Power of Public Relations. Power PR Global Publishing, 2006 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005 Elvinaro Ardiyanto. Public Relations Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004 Everett M.Rogers and floid Shoemaker. Communications of Innovations. New York : 2nd editions The Free Press, Collier, Mac Millan,1971 Frank Jefkins. Public Relations (edisi kelima). Jakarta: Erlangga, 2004 Imam Slamet. Diktat Azas-Azas Publicity. Bandung: Grafika John E. Marston. Modern Public Relations. 1979 King Foto Group of Companies. Company Profile. Jakarta: 2005 ----------. Superbrands (edisi Special II). Jakarta: 2006 Kustadi Suhandang. Public Relations Perusahaan. Yayasan Nuansa Cendekia, 2004 Lawrence W. Noulte and Dennis L. Wilcox. Effective Publicity How To Reach The Public. John E. Wille and Sons, Inc, 1998
M. Linggar Anggoro.Teori & Profesi Kehumasan
Serta Aplikasinya di Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara, 2001. Marzuki. Metode Riset. Jogjakarta: BPFE.UI, 2000. Nirwana. Service Marketing Strategy. Malang: Dioma (Anggota IKAPI), 2006 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1995 ----------. Human Relations dan Public Relations dalam Management. Bandung: Mondar Maju, 1989 ----------. Humas Suatu Studi Komunikologis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1992 Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1985 Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations. 2008 Rosady Ruslan. Konsep dan Aplikasi Marketing Public Relations. Jakarta: PT. Raja Graffindo Persada,1998 ----------. Manajemen Humas & Manajemen Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001 ----------. Management Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perasada, 2007 Saka Abadi. Seminar Public Relations. Jakarta: LM-FEUI, 1994
Sehramm, D. Lawrence Kincaid dan Wilbul. Asas-asas Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: LP3ES, Penerjemah Agus Setiadi, 1977. Shadily, Hasan. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Inchisar Baru van Hoeve, 1982. Stephen P. Robins. Management Concept and Practice. New Jersey: Prentice-Hall, Inc, Englewood Cliff, 1984 Ton Kertapati. Bunga Rampai Azas-Azas Penerangan dan Komunikasi. Jakarta: PT. Bina Aksara,1998 Vandenberg. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia, 1987 Warner J.Severin & James W. tankard Jr. Teori Komunikasi, Kencana. Jakarta: edisi5
Sumber Lainnya : Iman Mulyana. Marketing Public Relations, www.e-iman.uni.cc Website King Foto, www.kingfoto.com
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
Bagaimana langkah dan proses pada kegiatan Aktivitas marketing PR PT. Kings Vista dalam mempublikasikan King Foto Studio berdasarkan 4 tahap dalam melaksanakan manajemen aktivitas humas yang meliputi : a. Pengumpulan data (Fact Finding): 1.
Bagaimanakah sejarah PT. Kings Vista secara umum? Jawab : Awalnya, King Foto adalah sebuah studio foto biasa yang kemudian berkembang pesat menjadi studio foto yang memiliki laboratorium dengan proses komputerisasi dan dilengkapi dengan perlengkapan digital milik sendiri.
Saat ini, PT. Kings Vista
berkembang pesat dengan memiliki sembilan bisnis unit, yaitu : Bridal Image, Cymbeline, Lifestyle, Leonardi Portraiture, Gloss Fashion Photography, Freeze Frame, Neeps Art Institute, Upperground, Dgra. 2.
Apa yang menjadi visi misi serta moto PT. Kings Vista? Jawab : Visi dan misi Kings Vista adalah Asian pacific region leader in studio photography (Menjadi pemimpin di wilayah Asia Pasific dalam dunia fotografi studio) dan misi “We need(s) to be better; Quality service & product, Quality human resources development and Quality system.
(Kita harus menjadi lebih baik, dalam kualitas produk dan pelayanan, system dan sumber daya manusia).
3.
Bagaimana kedudukan Humas dalam struktur organisasi? Jawab : Salah satu pengaruh terpenting dalam pelaksanaan segala program MPR kita adalah kedudukan MarComm secara structural, sehingga pada proses perencanaan maupun pelaksanaan program tidak terlalu berbelit-belit dalam prosedurnya. Kedudukan Humas dalam organisasi tidak memiliki atau mempunyai divisi khusus, tetapi segala kegiatan, aktivitas dan fungsinya dilaksanakan oleh divisi Marketing Communications.
4. Apa saja rencana Humas yang dilakukan menurut analisis S.W.O.T yang meliputi : a. Kekuatan apa yang dimiliki PT. Kings Vista? Ø Dari segi produk bagaimana? Kualitas hasil? Jawab : Bila dilihat dari sisi produk, disini kita katakan produknya adalah foto studio, dimana hasil foto yang dihasilkan memiliki ketajaman tinggi dan kualitas yang bersaing di pasaran. King Foto memiliki gaya khas dalam
setiap sentuhan hasil-hasil fotonya yang lebih berkesan formal, rapi, mapan dan elegan. Ø Dari sisi harga apakah kompetitif? Jawab : Mmm...bila berbicara masalah harga, King Foto memiliki harga yang ”tidak biasa”, dalam artian tergolong lumayan mahal dari foto studio lainnya, sehingga tidak dapat dikatakan kompetitif. Namun dari hasil foto yang didapat, maka harga tersebut tidak akan terlalu dipermasalahkan oleh customer. b. Faktor kelemahan apa yang dimilikinya, apabila dilihat dari sisi produk, harga? Jawab : Bila dilihat dari produk, orang akan mudah meniru produk mungkin dari background, wardrobe atau pose yang digunakan.
Untuk harga, King Foto memiliki harga di atas
pesaingnya, sehingga cenderung membuat client mencari yang lain. Sehingga hanya client yang benar-benar mengerti foto dan memiliki uang baru bisa menggunakan King Foto. c. Peluang apa yang dimiliki oleh PT. Kings Vista, dilihat dari pasar dan peluang bisnis ke depannya?
Jawab : Jika dapat mempertahankan kualitas dan terus berinovasi dalam produk serta promosi, maka King Foto akan tetap berada pada posisi yang lebih unggul dari kompetitornya. d. Ancaman apa yang diterima oleh PT. Kings Vista? ØDari persaingan usaha? Jawab : Sekarang ini semakin banyak pesaing baik besar maupun kecil pada bidang usaha yang sama, hal ini akan berpengaruh pada pendapatan perusahaan. Ø Berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi negara? Jawab : Berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi negara, apalagi saat ini pada kenaikan BBM dan resesi, maka akan berpengaruh pada kenaikan harga bahan baku untuk produksi dan harga produk juga. b. Perencanaan (Planning): 1.
Program MPR apa yang akan dijalankan oleh MarComm PT. Kings Vista pada periode tahun 2007? Jawab : Program yang akan dilaksanakan oleh MarComm adalah pameran tunggal, partisipasi pada pameran wedding besar, In House serta special event lain seperti wisuda dan bridal show.
2.
Siapa saja yang ikut berperan dalam perencanaan kegiatan MPR?
Jawab : Yang ikut berperan dalam perencanaan kegiatan MPR adalah divisi MarComm dan disetujui oleh Managing Director. 3.
Bagaimana menentukan siapa saja segmen pasar King Foto Studio? Apa yang menjadi pertimbangannya? Jawab
:
Menentukan
segmen
King
Foto
adalah
dengan
membandingkan harga produk King Foto dengan pendapatan ratarata konsumen. Karena harga produk yang tinggi, maka konsumen yang bisa menggunakan adalah konsumen middle high. Hal ini dilihat melalui survey pasar, pameran-pameran dan In House.
Dan tidak
dapat dipungkiri, saat ini konsumen sudah cukup cerdas untuk memilih produk mana yang mereka anggap baik dan layak untuk digunakan.
Untuk itulah PT. Kings Vista sedapat mungkin
memberikan pelayanan terbaik untuk konsumennya, baik dari segi variasi produk, kualitas hasil, maupun pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.
4.
Khalayak siapa saja yang menjadi target strategi dalam mempublikasikan King Foto Studio?
Jawab
:
Middle
high,
universitas,
sekolah
international
dan
perusahaan-perusahaan. 5. Bagaimana menentukan target profit yang ingin dicapai? Apa yang menjadi dasar penentuan target tersebut? Jawab : Dengan menggunakan rumus : harga bahan baku + biaya operasional + presentasi profit = price. Besarnya profit ditentukan berdasarkan laju inflasi perekonomian negara dan suku bunga bank. 6. Perencanaan strategi apa saja yang dilakukan atau yang ditetapkan MPR dalam meningkatkan promosi dan publikasi King Foto Studio? Jawab : Strategi yang direncanakan adalah dengan memperbanyak kerjasama
dengan
pihak-pihak
eksternal
untuk
promosi
dan
melakukan iklan melalui media. 7. Bagaimana cara pelaksanaan rencana strategi tersebut? Jawab : Penyusunan action plan dan sosialisasi program ke seluruh devisi yang terkait yang dilakukan oleh divisi MarComm 8. Siapa saja yang melaksanakan perencanaan strategi tersebut? Jawab : Perencanaan strategi dilaksanakan oleh divisi MarComm. 9. Apakah ada perencanaan media yang dilakukan? Jawab : Tentu saja ada, yaitu perencanaan media yang berkaitan dengan event atau program yang akan dilaksanakan.
10. Apabila ada, bagaimana perencanaan media tersebut dilakukan? Jawab : Perencanaan media dilakukan dengan memilih media mana saja yang akan digunakan untuk berpromosi atau iklan. 11. Apa saja media yang dipilih dalam penyebaran informasi? Jawab : Media yang dipilih adalah surat kabar; Kompas, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Indopos. Majalah seperti; Le Mariage, Belladonna, Bazaar, dll. dan televisi, RCTI dan JakTV. Kemudian media promosi seperti banner, umbul-umbul, spanduk, brosur, website, dan sms client. 12. Apa yang menjadi pertimbangan pemilihan media tersebut? Jawab : Pemilihan media dilakukan dengan melihat segmentasi dari masing-masing media mana yang sesuai dengan segmentasi kita, dan dari banyaknya minat dari media yang digunakan. 13. Bagaimana perencanaan anggaran biaya promosi yang digunakan pada saat mempromosikan King Foto Studio? Jawab : Perencanaan keseluruhan anggaran biaya disusun pada saat perencanaan program MarComm, dan diajukan kembali kepada Managing Director pada saat event akan dilaksanakan. 14. Darimana saja anggaran biaya promosi tersebut didapat?
Jawab : Anggaran biaya promosi didapat dari budget divisi MarComm dan juga dari kerjasama dengan vendor lain, baik itu berupa penjualan booth maupun barter.
c.
Komunikasi (Communication): 1. Bagaimana mengomunikasikan perencanaan publikasi yang akan dilakukan oleh Marketing Communications PT. Kings Vista? Jawab : Menmggunakan media2 untuk melakukan publikasi, seperti media cetak, media elektronik maupun media internet. Untuk kalangan internal biasanya MarComm menginformasikan melalui internal memo maupun pengumuman tertulis pada tempat yang telah disediakan. 2.
Siapa saja target khalayak yang perlu dikomunikasikan mengenai perencanaan MPR tersebut? Jawab : Kegiatan komunikasi perencanaan MPR haruslah diketahui oleh pihak internal dan eksternal perusahaan, agar setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Diantaranya semua devisi dan pihak-pihak yang terkait dengan perencanaan,
seluruh Client King Foto Group dan masyarakat luas
yang menjadi sasaran market perusahaan.
3. Bagaimana bagian Marketing Communications membina hubungan dengan media yang menjadi target publikasi? Jawab : Melakukan pendekatan dengan cara menghadiri event yang mereka selenggarakan, memaintain komunikasi share informasi melalui
email,
makan
siang,
saling
memperkenalkan
produk
perusahaan ke perusahaan lain secara free (voucher dll), dan dengan cara mengadakan kerjasama2 yang menguntungkan kedua belah pihak. 4. Apakah penggunaan media sudah sesuai dengan yang direncanakan? Jika ya, bagaimana? Jika tidak, bagaimana? Jawab : Ya, terutama untuk media – media yang banyak dibaca oleh masyarakat. Publikasi berupa iklan baik media cetak maupun elektronik dinilai secara efektif mampu memberikan informasi kepada masyarakat/konsumen mengenai setiap event atau hal2 yang ingin disampaikan oleh PR. 5. Bagaimana bagian Marketing Communications membina hubungan dengan konsumen yang menjadi target publikasi? Jawab : Cara yang digunakan adalah dengan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada konsumen maupun dengan tenant2 yang terkait dalam kerjasama yang dilakukan
6. Pesan apa yang akan disampaikan pada khalayak internal maupun eksternal dalam strategi tersebut? Jawab : pesan yang bersifat informatif mengenai event maupun promosi yang sedang dilaksanakan oleh perusahaan, yang berisikan nama event, waktu, promo dan hadiah yang diberikan saat event.
d. Evaluasi (evaluating): 1. Apakah ada evaluasi dalam pelaksanaan strategi dan kegiatan-kegiatan MPR? Jika ya, bagaimana? Jika tidak, bagaimana? Jawab : Ada, tapi lebih pelaksanaannya evaluasi terhadap program unstruktur (secara global, pendekatannya lebih informal, dan lebih menekankan pada hasil akhir), tidak secara spesifik pada masingmasing item. 2. Kapan evaluasi tersebut dilakukan? Jawab : Evaluasi dilakukan pada setiap akhir tahun, untuk merencanakan program MPR selanjutnya. 3. Untuk apa evaluasi tersebut dilakukan? Jawab : Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari strategi yang dilakukan, apakah sesuai atau tidak dengan target yang ingin dicapai, apakah strategi atau event ini dapat dilakukan lagi untuk selanjutnya.
4. Apakah ada kendala dalam pelaksanaan strategi tersebut? Jawab : Ada, keterbatasan di dana promosi serta support internal. Tantangan terbesar yang dihadapi dalam bisnis fotografi adalah kita harus menyadari bahwa foto merupakan kebutuhan secondary yang mungkin tidak selalu dicari dan dibutuhkan oleh orang. Jadi lebih kearah bagaimana cara kita untuk mencari dan meyakinkan costumer untuk menggunakan produk kita tanpa ragu, yang tentu saja harus ditunjang oleh kualitas pelayanan yang diberikan dan hasil foto yang dihasilkan 5. Jika ya, bagaimana mengatasi kendala tersebut? Jawab : Untuk mengatasi keterbatasan dana, kerjasama dilakukan dengan sistem barter atau sponsorship untuk mengurangi biaya promosi.
Sedangkan untuk kendala internal, dilakukan dengan
sosialisasi dan support dari peraturan perusahaan. 6. Siapa saja pihak yang bertanggung jawab? Mengapa? Jawab : Divisi Marcom dan bisnis unit yang terkait, karena perencanaan strategi dilakukan oleh divisi marcom dan perencanaan tersebut berhubungan dengan peningkatan sales dari bisnis unit yang terkait.
7. Adakah hubungan rencana periode 2007 dengan periode selanjutnya? Yang mana saja? Jawab : Tentu saja yaa... karena perencanaan dibuat secara berkesinambungan, dan semua hal-hal kurang dalam pelaksanaan yang sebelumnya diperbaiki di perencanaan tahun yang selanjutnya.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Mariska Anggreani Sinaga
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat & Tgl lahir
: Pangkalpinang, 22 Mei 1984
Alamat
: Jl. Percetakan Negara Gg. Kabel Atas No.19 RT 03/ RW 09, Rawasari, Jakarta Pusat 10570
Telp/ HP
: 021 – 4226462/ 0815 13817111
Email
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan : 1. Fakultas Komunikasi Universitas Mercu Buana Jakarta, 2006-2008 2. Akademi Sekretari & Management Don Bosco Jakarta, 2002-2005 3. SMUN 3 Pangkalpinang - Bangka Belitung, 1999-2002 4. SMP Budi Mulia Pangkalpinang - Bangka Belitung, 1996-1999 5. SD Budi Mulia Pangkalpinang - Bangka Belitung, 1990-1996 Riwayat Pekerjaan : Nama Perusahaan Jabatan Periode
: PT Kings Vista (King Foto Group) : Advertising & Promotions : Maret 2007 – sekarang
Nama Perusahaan Jabatan Periode
: PT Bali Nuansa Sukses Pratama : Secretary : July 2005 – February 2007