5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Analisis Kebutuhan Analisis ini diperlukan untuk menentukan jenis informasi yang disajikan dari data yang diinput dan merupakan awal pembangunan sistem informasi yang berorientasi objek. Hasil analisis ini diperoleh dari pelaku sistem berdasarkan kebutuhan. Berikut pelaku sistem serta kebutuhannya dijabarkan dalam tabel. Tabel 1. Pelaku sistem informasi agribisnis perikanan tangkap Pelaku sistem Nelayan Pemilik kapal
Kebutuhan pelaku sistem Informasi daerah penangkapan ikan Informasi analisis usaha Informasi pengambilan keputusan Informasi aset investasi kapal
Tempat Pelelangan Ikan
Kemudahan
(pihak pengelola lelang)
transakasi lelang
dalam
pendataan
Kemudahan dalam pendataan buku lelang Pendataan bakul Kemudahan dalam menjumlahkan produksi dan nilai produksi menjadi data tahunan Syahbandar Perikanan
Kemudahan pendataan izin berlayar
(pihak yang mengeluarkan SIB) Pos Pelayanan Terpadu (pencatatan kapal keluar masuk
Kemudahan dalam pengadministrasian kapal keluar masuk pelabuhan
pelabuhan) Kantor Pelabuhan Perikanan (petugas kantor PPN Pekalongan)
Kemudahan
pendataan
kapal
penangkapan ikan Informasi produksi dan nilai produksi tahunan Pengambilan keputusan
29
Kemudahan pendataan pemilik kapal dan nelayan kapal Kemudahan
dalam
pendataan
pengolah ikan Pengolah ikan dan bakul
Informasi harga ikan
Pengguna tingkat akhir
Kemudahan
(akademisi, pemerintah,konsumen akhir atau pemerintah)
dalam
pencarian
informasi sistem informasi agribisnis Pengambilan keputusan
5.2 Formulasi Masalah Permasalahan dari pelaku sistem dan sistem yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan yaitu : 1.
Nelayan mencari daerah penangkapan ikan berdasarkan pengalaman sehingga diperlukan proses pencarian daerah penangkapan yang baru.
2.
Pemilik kapal kesulitan dalam menganalisa usahanya untuk dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan, informasi aset investasi kapal untuk dijadikan sebagai pertimbangan ketika membeli dan menjual armada penangkapan ikan dari pemilik kapal lainnya serta kelayakan usahanya.
3.
Pihak lelang kesulitan dalam menjumlahkan data produksi dan nilai produksi harian menjadi data tahunan dalam waktu yang cepat, serta pendataan terhadap buku lelang yang cepat dan akurat.
4.
Belum tersediannya secara terkomputerisasi dalam pendataan kapal keluar masuk pelabuhan di Pos Pelayanan Terpadu (pencatatan kapal keluar masuk pelabuhan) dan izin berlayar kapal penangkap ikan
di Syahbandar
Perikanan (pihak yang mengeluarkan SIB). 5.
Keterlambatan pihak petugas kantor PPN Pekalongan dalam memperoleh data kegiatan penangkapan ikan dalam waktu cepat yang akan dilaporkan ke bagian pusat.
6.
Pengolah ikan dan bakul kesulitan untuk mengetahui informasi jenis dan harga ikan yang dilelang untuk dijadikan patokan harga standar ikan jual.
30
5.3 Indentifikasi Sistem 5.3.1 Diagram lingkar sebabakibat Keterkaitan antara elemen dalam kegiatan agribisnis perikanan tangkap dapat diketahui dengan identifikasi sistem dengan diagram lingkar sebab akibat (causal loop). Penjelasan dari skema diagram lingkar sebab akibat dapat dilihat dari Gambar 13.
Gambar 13. Diagram lingkar sebabakibat sistem informasi agribisnis perikanan tangkap. Gambar 13 menggambarkan data yang masuk ke sistem informasi melalui kegiatan proses penangkapan ikan,prose perhitungan analisis usaha pemilik kapal dan transaksi lelang yang diproses menjadi data agribisnis perikanan tangkap sehingga menjadi informasi agribisnis perikanan tangkap.Sistem memberikan keuntungan dalam kemudahan dan kecepatan penyajian informasi berupa informasi transaksi lelang, hasil tangkapan harian yang dikalkukasikan menjadi informasi produksi dan nilai produksi tahunan, pengelompokan dan jumlah kapal berdasarkan jenis dan ukuran muatan kapal, data analisis usaha pemilik kapal,
31
kapal keluar masuk pelabuhan, surat izin berlayar, serta jumlah pengolah ikan yang terlibat transaksi lelang. Selain itu, sistem yang tidak kompatibel dengan sistem operasi akan menyebabkan munculnya bug (error) pada sistem informasi sehingga aplikasi sistem tidak bisa dijalankan sehingga terjadi gagalnya informasi yang diperoleh dalam pengambilan keputusan. 5.3.2 Diagram inputoutput Diagram inputoutput merupakan bagian dari identifikasi sistem. Gambaran dari diagram inputoutput “sistem informasi agribisnis perikanan tangkap” dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Input Tak Terkendali : Virus Komputer Musim Ikan Listrik Komputer
Input Kebijakan/Lingkungan: Undangundang No.31 Th 2004 tentang fungsi Pelabuhan Keputusan Mentri Kelautan dan Perikanan No. PER.06/MEN/2007
Output yang dikehendaki: Kemudahan pencarian data kecepatan proses perhitungan dan analisis usaha Kecepatan dan keakuratan penyajian data
Sistem Informasi Agribisnis Perikanan Tangkap
Output yang tidak dikehendaki: Kegagalan dalam proses penghitungan,pencarian dan penyajian data akibat bug sistem Sistem komputer tidak kompatibel
Input Terkendali : Fasilitas pengolahan data Kualitas SDM
Manajemen Pengendalian
Gambar 14. Diagram inputoutput sistem informasi agribisnis perikanan tangkap. Gambar 14 menjelaskan bahwa sistem informasi agribisinis perikanan tangkap ditujukan untuk menyediakan fasilitas pengolahan data dan informasi yang lengkap, cepat, tepat akurat sesuai dengan sasaran. Pada diagram input output terdiri input terkendali, input tak terkendali, lingkungan, manajemen
32
pengendalian, output yang dikehendaki serta ouput yang tidak dikehendaki. Input terkendali terdiri dari fasilitas pengolah data dan informasi merupakan suatu masukan yang dapat dikontrol. Mengenai fasilitas pengolahan data dan informasi sarana dan prasarana dapat disediakan oleh pihak PPN Pekalongan. Kualitas SDM (sumber daya manusia) dapat dilakukan melalui proses pelatihan penggunaan dan pengelolaan sistem informasi. Input tak terkendali adalah virus komputer, karena terdapat virus komputer yang dapat merusak file eksekusi sistem informasi sehingga sistem informasi tidak bisa dijalankan. Listrik komputer sangat berpengaruh terhadap aktivitas pendataan, ketika listrik mati maka sistem tidak dapat bekerja dan kejadian tersebut dapat terjadi kapan saja. Musim ikan dapat mempengaruhi masukan data terhadap sistem informasi karena keberadaan musim ikan selalu berubahubah. Output yang dikehendaki merupakan tujuan dari perancangan sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan pelaku sistem. Output yang dikehendaki pada sistem informasi agribisnis perikanan tangkap adalah kemudahan pencarian data, kecepatan proses perhitungan dan analisis usaha serta kecepatan dalam penyajian data. Output yang tidak dikehendaki adalah kegagalan dalam proses penghitungan, pencarian dan penyajian data akibat bug sistem. Hal ini tidak bisa dihindari karena akibat ketidakstabilan sistem operasi. 5.4 Perancangan Sistem Informasi 5.4.1 Pemodelan sistem Model yang digunakan dalam perancangan sistem informasi agribisnis perikanan tangkap adalah menggunakan model fungsional. Model fungsional menggambarkan bagaimana masukan diproses oleh sistem menjadi keluaran yang diharapkan oleh pengguna sistem (Nugroho, 2002). Model fungsional yang digunakan adalah DAD (diagram aliran data). Melalui pemodelan ini maka dapat diketahui masukan dan keluarannya. Masukan dan keluaran yang dimaksud merupakan parameter antara sistem dengan dunia luar.
33
Syahbandar Perikanan
Pemilik Kapal
L
E
F
Nelayan
C
TPI
A
D
B
Sistem Informasi Agribisnis Perikanan Tangkap G
J
K Pos Pelayanan Terpadu
I
H
Kantor Pelabuhan Perikanan
Pengolah Ikan dan Bakul
Gambar 15. Diagram konteks sistem informasi agribisnis perikanan tangkap. Keterangan : A : Pendataan tansaksi lelang, pendataan harga ikan, pendataan bakul. B : Data bakul, data transaksi lelang (SPU nelayan) dan data pemilik kapal. C : Data spesifikasi kapal penangkap ikan. D : Pendataan SIB. E :Data analisis usaha pemilik kapal, data pemilik kapal, data spesifikasi kapal penangkap ikan, biaya kebutuhan melaut, harga ikan, trip. F : DPI. G : Harga ikan. H :Pendataan nelayan, pemilik kapal, data kapal penangkap ikan, biaya kebutuhan melaut, menghitung analisis usaha pemilik kapal, data produksi dan nilai produksi tahunan, dan pendataan pengolah ikan. I :Data nelayan, data pemilik kapal, data kapal penangkapan ikan, perbekalan melaut dan DPI ,data produksi dan nilai produksi tahunan, pengolah ikan data hasil analisis usaha pemilik kapal, harga ikan, trip, biaya kebutuhan melaut. J :Pendataan kegiatan kapal keluar masuk pelabuhan, perbekalan melaut nelayan dan DPI. K :Data izin berlayar, data spesifikasi kapal penangkapan ikan, data kapal keluar pelabuhan.
34
L :Penghitungan data analisis usaha.
Nelayan 2.0 Perhitungan ratarata nilai produksi dan produksi kapal pertahun
2.0 Pengadministrasi an Kegiatan Keluar Masuk Kapal,Izin
3.0 Pendataan Fishing ground
2.0 Pendataan perbekalan melaut
Pos Pelayanan Terpadu
Kantor Pelabuhan Perikanan 1.0 Pendataan Produksi dan Nilai Produksi Tahunan
Syahbandar Perikanan
1.0 Pendataan Kapal Penangkap
2.0 Perhitungan
Pemilik Kapal
analisis
2.0 Pendataan Nelayan atau Pemilik kapal
1.0 Pendataan industri
2.0 Pendataan Transaksi Lelang
Pengolah Ikan dan Bakul
1.0 Pendataan Bakul
TPI 1.0 Pendataan Harga Ikan
1.0 Pendataan Biaya Kebutuhan Melaut Nelayan
Gambar 16. DAD level 0 (nol) untuk sistem informasi agribisnis perikanan tangkap.
35
Spesifikasi proses untuk setiap subsistem adalah : 1. Subsistem pendataan kapal penangkap ikan, yaitu mendata spesifikasi kapal penangkap ikan serta mengelompokan jumlah kapal penangkap ikan berdasarkan jenis alat tangkap dan ukuran gross tonage, mengirimkan data tersebut ke kantor Pelabuhan Perikanan (petugas kantor PPN), Pos Pelayanan Terpadu (pencatatan kapal keluar masuk pelabuhan), Syahbandar Perikanan (pihak yang mengeluarkan SIB), dan pemilik kapal penangkap ikan. Kantor Pelabuhan Perikanan (petugas kantor PPN) menerima data kapal penangkap ikan sebagai informasi statistik kapal, Pos Pelayanan Terpadu (pencatatan kapal keluar masuk pelabuhan) dan Syahbandar Perikanan (pihak yang mengeluarkan SIB) menerima data kapal penangkap ikan sebagai pengecekan apakah kapal yang keluar atau masuk serta yang akan izin berlayar sudah terdaftar di PPN Pekalongan. 2. Subsistem pendataan nelayan dan pemilik kapal, yaitu mendata nelayan dan pemilik kapal berdasarkan no ID kapal. Kantor pelabuhan perikanan nusantara (petugas kantor PPN) memasukan dan menerima data nelayan dan pemilik kapal untuk dijadikan laporan tahunan jumlah nelayan dan pemilik kapal, TPI (pihak pengelola lelang) menerima hasil pendataan pemilik kapal untuk dijadikan pengecekan ketika transaksi lelang dalam menentukan apakah pemilik kapal sudah terdaftar atau belum. 3. Subsistem pendataan biaya kebutuhan melaut nelayan, yaitu mendata jenis kebutuhan melaut nelayan beserta harganya. Kantor pelabuhan perikanan (petugas kantor PPN), pemilik kapal menerima data untuk sebagai pertimbangan bahan analisis usaha pada biaya tidak tetap pada bagian harga persatuan. 4. Subsistem perhitungan ratarata nilai produksi kapal setiap tahun, yaitu memanggil data nilai produsi, menghitung ratarata nilai produksi dan produksi kapal penangkap ikan pertahun, dapat memanggil data jumlah kapal jenis alat tangkap mengirimkan informasi ratarata nilai produksi dan produksi kapal setiap tahun untuk dijadikan laporan tahunan ke kantor PPN (petugas kantor PPN).
36
5. Subsistem pendataan harga ikan, yaitu mendata jenis dan harga ikan per kilogram yang dilelang, menghitung harga ratarata ikan, mengirimkan informasinya ke pengolah ikan, sebagai bahan informasi pada harga ratarata ikan dan kantor PPN (petugas kantor PPN), pemilik kapal memerima data tersebut untuk bahan analisis usaha pemilik kapal pada penerimaaan kotor di variabel harga ratarata ikan. 6. Subsitem perbekalan melaut kapal, yaitu memanggil data spesifikasi kapal, mendata perbekalan melaut, mengirimkan informasi ke kantor PPN (petugas kantor PPN) sebagai laporan tahunan perbekalan melaut nelayan. 7. Subsistem pengadministrasian kapal keluar masuk pelabuhan, yaitu mendata kapal yang akan izin berlayar, mendata kapal keluar masuk pelabuhan, memanggil data spesifikasi kapal penangkap ikan, memanggil kembali data izin berlayar dan data kapal keluar pelabuhan, mengirimkan data administrasi kapal keluar masuk pelabuhan ke kantor PPN (petugas kantor PPN) dan pemilik kapal sebagai data trip untuk dijadikan bahan analisis usaha pada data biaya tidak tetap dan data penerimaan kotor, Syahbandar Perikanan (pihak yang mengeluarkan izin berlayar) mendata izin berlayar, kemudian data izin berlayar dikirimkan ke Pos Pelayanan Terpadu untuk pengecekan sebelum penyimpanan didatabase, apakah kapal yang ingin keluar pelabuhan ada pada data SIB Syahbandar Perikanan atau belum, kemudian kapal yang masuk atau keluar apakah sudah terdaftar pada database spesifikasi kapal penangkap ikan atau belum. 8. Subsistem pendataan fishing ground, yaitu mendata informasi fishing ground berdasarkan no operasi pada perbekalan melaut kapal. Pos Pelayanan Terpadu (pencatatan kapal keluar masuk pelabuhan) mendata fishing ground dan mengirimkan informasi ke nelayan dan kantor PPN (petugas kantor PPN) sebagai informasi berat hasil tangkapan berdasarkan no operasi pada posisi lintang dan bujur. 9. Subsistem transaksi lelang, yaitu memanggil data pemilik kapal, mendata bakul, mendata penerimaan uang nelayan, mendata pembayaran bakul, memanggil kembali data penerimaan uang nelayan, mendata buku lelang, menghitung total harga ikan dan berat ikan dari harian menjadi tahunan,
37
mengirimkan data produksi dan nilai produksi ke kantor pelabuhan perikanan (petugas kantor PPN). 10. Subsistem pendataan produksi dan nilai produksi, mendata produksi dan nilai produksi tahunan atau memanggil kembali data produksi dan nilai produksi dari transaksi lelang untuk sebagai laporan tahunan ke kantor PPN (petugas kantor PPN). 11. Subsistem perhitungan analisis usaha, memanggil data spesifikasi kapal penangkap ikan, memanggil data pemilik kapal, pendataan varibel analisis usaha serta proses perhitungan, dapat memanggil data kebutuhan melaut nelayan, trip dan harga ikan. Kantor pelabuhan perikanan (petugas kantor PPN), pemilik kapal menghitung dan menyimpan data biaya aset investasi kapal, penerimaan kotor, biaya tetap, biaya tidak tetap, serta data hasil akhir analisis berupa Payback Periode, BEP kg, BEP Rp, sistem bagi hasil nelayan, R/C dan total biaya produksi. 12. Subsistem pendataan bakul yaitu, mendata bakul dan mengirimkan data tersebut ke TPI (pihak pengelola lelang) yang bertujuan untuk pengecekan apakah bakul ikut lelang sudah terdata di TPI (pihak pengelola lelang) atau belum. 13. Subsistem pendataan pengolah ikan yaitu mendata pengolah ikan yang terlibat di PPN Pekalongan dan mengembalikan data tersebut ke kantor PPN (petugas kantor PPN) untuk dijadikan laporan jumlah tahunan. 5.4.2 Perancangan database Database pada perancangan sistem informasi dibuat menggunakan tool visual data manager yang sudah terintegrasi di Microsoft Visual Basic 6 Enterprises Edition. Database yang digunakan dibagi menjadi empat database yaitu database admin log, informasi, perikanan tangkap dan system login. Database dibagi empat bagian yang bertujuan untuk mempermudah pengelompokan bagi perancang sistem dan berpengaruh juga terhadap kecepatan akses dan pencarian data. Berdasarkan pengujian, semakin banyak tabel dan data maka semakin lama waktu yang diperlukan dalam proses data.
38
Tabel 2. Database admin log pada tabel log Name
Type
Size
User
Text
50
Password
Text
50
Index List
Keterangan Pencatatan nama administrator Sistem (Pengelola Sistem) Pencatatan password Administrator Sistem (Pengelola Sistem)
Datelogin
Date/Time
8
idxdate
tanggal login
Timelogin
Date/Time
8
idxtime (Primaty Key)
waktu login
Timelogout
Date/Time
8
waktu logout
Statuslogin
Date/Time
8
info status login
Tabel 3. Database admin log pada tabel pesan log Name
Type
Size
Index List
Keterangan
Waktu
Date/Time
8
Waku pengiriman pesan
tgl
Date/Time
8
Tanggal pengiriman pesan
pesan
Memo
0
Isi pesan
Tabel 4. Database admin log pada tabel user log Name pengguna
Type Text
Size
Index List
Keterangan Pencatatan info user
50
waktu
Date/Time
8
Pencatatan info waktu
tanggal
Date/Time
8
Pencatatan tanggal
Tabel 5. Database informasi pada tabel harga Name
Type
Size
Index List
Keterangan
JenisIkan
Text
50
Jenis Ikan
Harga
Text
50
Harga Ikan per Kiligram
Binary
0
Gambar
Data gambar ikan
Tabel 6. Database informasi pada tabel info gambar Name Gambar infogambar
Type
Size
Binary Memo
Index List
Keterangan
0
Foto gallery kegiatan di PPN
0
Keterangan mengenai foto kegiatan
Tabel 7. Database informasi pada tabel informasi terbaru Name Informasi
Type Memo
Size
Index List 0
Keterangan Informasu yang dikirim administrator
39
Tabel 8. Database informasi pada tabel jumlah ukuran kapal Name
Type
Size
Index List
Keterangan
Tahun
Double
8
Tahun data ukuran kapal
<10GT
Double
8
Ukuran kapal <10GT
1130GT
Double
8
Ukuran kapal 1130GT
3150GT
Double
8
Ukuran kapal 3150GT
5170GT
Double
8
Ukuran kapal 5170GT
71100GT
Double
8
Ukuran kapal 71100GT
101130GT
Double
8
Ukuran kapal 101130GT
>130GT
Double
8
Ukuran kapal >130GT
Tabel 9. Database informasi pada tabel nilai produksi Name
Type
Size
Index List
Keterangan Tahun data produksi dan nilai produksi
Tahun
Double
8
Produksi
Double
8
Produksi ikan per tahun
nilaiproduksi
Currency
8
Nilai produksi ikan dalam setahun
hargarata2
Currency
8
Harga ratarata ikan per tahun
idxtahun(Primary key)
Tabel 10. Database informasi pada tabel perbekalan Name
Type
Jenikebutuhan
Text
Harga
Currency
Size
Index List
50
Keterangan
idxbekal(Primary key)
Nama Kebutuhan Nelaya
8
Biaya kebutuhan nelayan
Tabel 11. Database informasi pada tabel produksi kapal Name
Type
Size
Index List
Keterangan
Tahun
Integer
2
Tahun data produksi dan pendapatan
nilaiproduksi
Currency
8
Nilai produksi ikan
jumpurseine
Text
50
Jumlah purseine dalam setahun
jumminipursenie
Text
50
Jumlah mini purseine dalam setahun
Jumgilnet
Text
50
totalkapal
Text
50
pendapatankapal
Currency
prodperkapa
Text
Jumlah gillnet dalam setahun Jumlah kapal penangkap ikan dalam setahun Pendapatan yang diperoleh kapal penangkap ikan Produksi yang diperoleh kapal penangkap ikan
8 50
Tabel 12. Database sistemlogin pada tabel administrator Name
Type
Size
User
Text
50
Password
Text
50
Index List idxuser (Primary key)
Keterangan Nama administrator Password administrator
40
fotoadmin
Binary
tingkatakses
Text
Data foto administrator
0
tingkat akses administrator
50
Tabel 13. Database perikanan tangkap pada tabel aset investasi Name
Type
Size
Index List
Keterangan
Kapal
Currency
8
Harga kapal
alattangkap
Currency
8
Harga alat tangkap
mesinutama
Currency
8
harga kekuatan mesin utama
Jummesin
Text
Garden
Currency
8
Harga gardan(Alat penarik jaring)
lampugalaksi
Currency
8
Harga lampu galaksi
jumlampugalaksi
Text
50
Bangkra
Currency
50
Jumlah lampu galaksi Harga alat bantu penangkap ikan (lampu bangkra)
jumlahbangkra
Text
50
Jumlah lampu bantu penangkap ikan
Gps
Currency
8
Harga GPS
Vms
Currency
8
Harga VMS
Siup
Currency
8
Harga Surat Izin Usaha Penangkapan
IDKAPAL
Text
50
50
Jumlah mesin utama
idxaset (Primary key)
No ID Kapal
Tabel 14. Database perikanan tangkap pada tabel bakul Name
Type
Size
Index List
Keterangan
Bakul
Text
50
Nama bakul
Alamat
Text
50
Alamat bakul
Pendidikan
Text
50
Tingkat pendidikan bakul
StatusUsaha
Text
50
Status usaha (Contoh :Pedagang)
Gambar
Binary
Id_Bakul
Text
0 50
Data foto bakul idxbakul (Primary key)
No ID Bakul
Tabel 15. Database perikanan tangkap pada tabel buku lelang Name
Type
Size
Index List
Keterangan
NoKarcisLelang
Text
50
No Id karcis lelang
NamaKapal
Text
50
Nama kapal penangkap ikan
JenisIkan
Text
50
Jenis ikan
Berat
Double
8
Berat Ikan
Harga
Currency
8
Harga ikan
NamaNelayan
Text
Taggal
Date/Time
8
indextahun
Double
8
50
idxbakul (Primary key)
Nama nelayan pemilik Tanggal transaksi lelang Tahun (Tahun yang akan dikelompokan dan dijumlahkan)
41
Tabel 16. Database perikanan tangkap pada tabel daftar pemilik kapal Name
Type
Size
Index List
Keterangan
Id_Nelayan
Text
50
Nama
Text
50
Nama kapal penangkap ikan
NamaKapal
Text
50
Jenis ikan
GT
Text
50
Berat Ikan
Alamat
Text
50
Harga ikan
pendidikan
Text
50
Nama nelayan pemilik
alattangkap
Text
50
Tanggal transaksi lelang
idxpemilikl (Primary key)
No Id karcis lelang
Tabel 17. Database perikanan tangkap pada tabel DPI Name
Type
Size
Index List
Keterangan
NamaFishingGround
Text
Lderajat
Single
4
Lintang Derajat
Lmenit
Single
4
Lintang Menit
Ldetik
Single
4
Lintang Detik
BDerajat
Single
4
Bujur Derajata
BMenit
Single
4
Bujur Menit
BDetik
Single
4
Bujur Detik
BeratHT
Single
4
Berat HT
KodeDPI
Single
4
50
Nama daerah penangkapan ikan
idxdpi (Primary key)
Kode DPI
Tabel 18. Database perikanan tangkap pada tabel industri pengolah ikan Name
Type
Size
Index List
Keterangan
Nama
Text
50
Nama Pemilik/karyawan/buruh
Alamat
Text
50
Pendidikan
Text
50
Alamat pemilik/karyawan /buruh Pendidikan pemilik /karyawan/buruh
Jabatan
Text
50
jabatan di industri perikanan
Gambar
Binary
0
Foto pemilik,karyaan/buruh
NamaPerusahaan
Memo
0
JenisPerusahann
Text
50
Nama perusahaan Jenis perusahaan (pemindangan,..)
JenisUsaha
Text
50
Jenis usaha(Tradisional,..)
BentukUsaha
Text
50
Bentuk usaha
Tabel 19. Database perikanan tangkap pada tabel izin syahbandar Name
Type
NamaKapal
Text
UkuranGT
Integer
Bendera
Text
Size 50 2 50
Index List
Keterangan Nama kapal yang izin berlayar ukuran kapal peangkap ikan Bendera kapal
42
AlatPenangkapIkan
Text
50
Nama alat tangkap
Tujuan
Text
50
Diberkandi
Text
50
Tujuan berlayar (Tempat) Tempat diberikan Surat Izin Berlayar
Jam
Text
50
Nakhoda
Text
50
Nosyah
Text
50
IDKapal
Text
50
Tanggal
Date/Time
Jam izin berlayar Nama nakhoda kapal penangkap ikan idxsyahbandar (Primary Key)
No surat izin berlayar No id kapal penangkap ikan
8
Tanggal izin berlayar
Tabel 20. Database perikanan tangkap pada tabel kapal penangkap ikan Name
Type
Size
Index List
Keterangan
IdKapal
Text
50
NamaKapal
Text
50
Nama kapal
JenisAlatTangkap
Text
50
Jenis alat tangkap
JenisBahanKapal
Text
50
Nama alat tangkap
Panjang
Long
4
Panjang kapal
Lebar
Integer
2
Lebar kapal
Depth
Integer
2
Kedalaman kapal
MesinUtama
Text
50
Merk mesin utama
UkuranMesinUtama
Text
50
Ukuran kekuatan mesin utama
MesinGardan
Text
50
Merk mesin bantu (gardan)
UkuranMesinGardan
Text
50
Ukuran kekuatan mesin bantu
Dayalampu
Text
50
Daya lampu galaksi
Gambar
Binary
0
GT
Double
8
idxkapal (Primary Key)
Kode ID kapal penangkap ikan
Foto kapal Ukuran muatan kapal (Gross Tonnage)
Tabel 21. Database perikanan tangkap pada tabel kegiatan kapal keluar Name
Type
Size
Index List
Keterangan
Nox
Text
50
NamaKapal
Text
50
Nama kapal
Ukuran
Text
50
Ukuran GT
JenisAlatTangkap
Text
50
Jenis alat tangkap
JumlahAbk
Text
50
Jumlah ABK kapal
Status
Text
50
Status kapal(keluar/belum)
IdKapal
Text
50
idxkeluar (Primary Key)
idxkapalkeluar
No Kode Keluar
Kode ID kapal
43
Tabel 22. Database perikanan tangkap pada tabel kegiatan kapal masuk Name
Type
Size
Index List idxmsk (Primary Key)
Keterangan
NoMasuk
Text
50
NamaKapal
Text
50
Nama kapal
AlatPenangkapIkan
Text
50
Ukuran
Text
50
Jenis alat tangkap Ukuran muatan kapal (Gross Tonnage)
BeratIkan
Text
50
Berat hasil tangkapan
JumlahABK
Text
50
Jumlah ABK
Tanggal
Date/Time
NoIDKapal
Text
biayatambat
Currency
8
No Kode masuk
Tanggal masuk pelabuhan
50
Kode ID kapal
8
Biaya tambat
Tabel 23. Database perikanan tangkap pada tabel nelayan Name
Type
Size
Index List
Keterangan
IdNelayan
Text
50
NamaNelayan
Text
50
Nama nelayan
Alamat
Text
50
Alamat nelayan
Pendidikan
Text
50
Pendidikan nelayan
NamaKapal
Text
50
Ukuran
Text
50
Nama kapal Ukuran muatan kapal (Gross Tone)
alattangkap
Text
8
IdNelayank (Primary Key)
Kode nelayan
Jenis alat tangkap
Tabel 24. Database perikanan tangkap pada tabel operasi penangkapan Name
Type
Size
Index List idxoperasi (Primary Key)
Keterangan
NoOperasi
Text
50
NamaKapal
Text
50
Tanggal
Date/Time
8
tanggal operasi penangkapan
Solar
Single
4
muatan solar (liter)
Pelumas
Single
4
muatan pelumas (liter)
EsBalok
Single
4
muatan es (balok)
AirTawar
Single
4
muatan aur (liter)
Rumpon
Single
4
jumlah rumpon
Kode operasi penangkapan Nama kapal
Tabel 25. Database perikanan tangkap pada tabel SP bakul Name
Type
Size
Index List
NoKarcis
Integer
NamaBakul
Text
50
Nama Bakul
Alamat
Text
50
Alamat bakul
Tanggal
Date/Time
2
8
idkarcisl (Primary Key)
Keterangan No karcis pembayaran bakul
Tanggal transaksi
44
BeratIkan
Integer
2
Berat ikan yang dijual
BanyaknyaUang
Currency
8
Uang yang diterima
TerimaBersih
Currency
8
Uang setelah retribusi
Retribusi
Currency
8
retribusi 2 %
Tabel 26. Database perikanan tangkap pada tabel SPU nelayan Name
Type
Size
Index List
NoKarcis
Integer
NamaPemilikKapal
Text
50
Nama Nelayan
Alamat
Text
50
AlamatNelayan
Tanggal
Date/Time
8
Tanggal transaksi
BeratIkan
Integer
2
Berat ikan yang dijual
BanyaknyaUang
Currency
8
Uang yang diterima
TerimaBersih
Currency
8
Uang setelah retribusi
Retribusi
Currency
8
retribusi 3 %
idPemilikKapal
Text
2
idxspunelayan (Primary Key)
Keterangan No karcis penerimaan uang nelayan
50
Kode pemilik kapal
Tabel 27. Database perikanan tangkap pada tabel hasil akhir Name
Type
Size
Index List
Keterangan
TBP
Currency
8
Total Biaya Produksi
KEUNTUNGAN
Currency
8
Keuntungan yang diperoleh
HASILBERSIH
Currency
8
Hasil Bersih
BEPRP
Currency
8
Break Even Point Rupiah
BEPKG
Double
8
Break Event Kilogram
RC
Double
8
Ratio/Cost
PP
Text
PEJURUMUDI
Currency
8
Penerimaan Juru Mudi
PEJURUMESIN
Currency
8
Penerimaan Juru Mesin
PEPEMBERSIH
Currency
8
Penerimaan Juru Bersih
PEABK
Currency
8
Penerimaan ABK Lainnya
IDKAPAL
Text
50
JUMJURUMUDI
Text
50
Jumlah Juru Mudi
JUMJURUMESIN
Text
50
Jumlah Juru Mesin
JUMPEMBERSIH
Text
50
Jumlah Juru Bersih
JUMABK
Text
50
Jumlah ABK
BAGJURUMUDI
Text
50
Bagian Juru Mesin
BAGJURUMESIN
Text
50
Bagian Juru Mesin
BAGPEMBERSIH
Text
50
Bagian Juru Bersih
BAGABK
Text
50
Bagian ABK Lainnya
Kesimpulan
Memo
50
0
Payback Periode
idxhasilakhir (Primary Key)
No ID Kapal
Decission Support System
45
Tabel pada suatu database berfungsi sebagai tempat menampung data atau informasi atau disebut juga sebagai kamus data. Tabel mempunyai suatu tema tertentu yang terkait dengan form pada perancangan desain interface yang tediri dari field dan record. Untuk mengetahui hubungan setiap tabel maka dibuat diagram hubungan entitas. Sebelum pembuatan aplikasi sistem informasi maka dibuat dulu model keterhubungan antar entitas Dibawah ini penjelasan ERD pada sebagian basisdata. 1
Bakul
N
Pembayaran Uang
1
1
Pencatatan
Buku lelang
N
1
1
1
N
1
1 Perizinan berlayar
Kapal Keluar Pelabuhan
Status Masuk
Kapal Masuk Pelabuhan
Kepemilikan
Kapal Penangkap Ikan
Pekerja/ Buruh
1
1
Penerimaan Uang
SPUNelayan
N Nelayan
SPBakul
1
Pemilik Kapal
N
1
Izin Syahbandar Perikanan
Status Keluar
1 Analisis Usaha
Proses Perhitungan
Gambar 17. ERD sistem informasi agribisnis perikanan tangkap.
Primary key dan atribut pada Entity Relationship Diagram tidak digambarkan, tetapi Entity Relationship Diagram tersebut hanya menjelaskan hubungan antar entitas satu dengan yang lainnya. Hal ini untuk mempersingkat gambar ERD. Hubungan diagram entitas (Entity Relationship Diagram) pada sistem informasi agribisnis perikanan tangkap diketahui bahwa entitas nelayan memiliki hubungan terhadap entitas kapal penangkap ikan (form spesifikasi kapal
46
penangkap ikan) sebagai pekerja atau buruh yang artinya pada setiap kapal penangkap ikan dapat memiliki lebih dari satu pekerja nelayan sedangkan setiap nelayan hanya dapat bekerja di satu kapal penangkap ikan, setiap nelayan dapat bekerja lebih dari satu kapal penangkap ikan syaratnya memiliki lebih dari satu no ID nelayan. Entitas pada kapal penangkap ikan memiliki hubungan kepemilikan terhadap entitas pemilik kapal, setiap kapal penangkap ikan dapat dimiliki oleh lebih dari setiap pemilik kapal. Aktual di PPN Pekalongan, ada sebagian kapal penangkap ikan dimiliki oleh beberapa pemilik kapal melalui modal milik keluarga, biasanya sudah membentuk suatu perusahaan tetapi mengatas namakan salah satu pemiliknya. Setiap pemilik kapal hanya dapat memiliki satu no ID kapal, tetapi setiap pemilik kapal dapat memiliki lebih dari satu kapal penangkap ikan dengan ID kapal dan ID pemilik yang berbeda. Hubungan entitas kapal penangkap ikan dengan entitas izin Syahbandar Perikanan memiliki relationship dengan nama surat perizinan berlayar. Setiap kapal penangkap ikan dapat melakukan lebih dari satu izin berlayar pada waktu yang berbeda sedangkan no izin berlayar pada entitas izin Syahbandar Perikanan hanya dapat dimiliki oleh satu kapal penangkap ikan artinya setiap surat izin berlayar hanya dapat mencatatat satu no ID kapal. Entitas izin Syahbandar Perikanan memiliki hubungan pencatatan status keluar terhadap entitas kapal keluar pelabuhan, setiap no izin berlayar pada entitas izin Syahbandar Perikanan hanya dapat dicatat satu status keluar pada entitas kapal keluar pelabuhan sebaliknya entitas kapal keluar pelabuhan hanya dapat menerima satu no izin berlayar, setiap no izin berlayar dan no keluar tidak bisa memilki no yang sama. Entitas kapal keluar pelabuhan memiliki hubungan pencatatan status masuk terhadap entitas kapal masuk pelabuhan. No izin keluar hanya dapat dicatat satu status masuk oleh kapal masuk pelabuhan, artinya pada entitas kapal masuk pelabuhan hanya dapat memiliki no masuk yang berbeda dengan no keluar yang berbeda. Pada pendataan kapal masuk pelabuhan no keluar dan no masuk tidak bisa sama pada setiap record. Hubungan entitas pemilik kapal dengan entitas SPU nelayan (Surat Penerimaan Uang Nelayan) terjadi pada transaksi lelang, dengan hubungan penerimaan uang. Setiap pemilik kapal dapat melakukan lebih dari satu
47
penerimaan uang terhadap entitas SPU nelayan (Surat Penerimaan Uang Nelayan) sebaliknya pada entitas SPU nelayan (Surat Penerimaan Uang Nelayan) hanya dapat mencatat penerimaan uang untuk satu no ID pemilik kapal. No karcis pada entitas SPU nelayan (Surat Penerimaan Uang Nelayan) hanya dapat dilakukan satu pencatatan oleh entitas buku lelang sebaliknya no karcis pada buku lelang hanya dapat mencatat satu no karcis SPU nelayan (Surat Penerimaan Uang Nelayan). No karcis SPU nelayan (Surat Penerimaan Uang Nelayan) dan no karcis buku lelang bersifat unique, artinya setiap record memiliki no yang berbeda. Hubungan entitas SPU nelayan (Surat Penerimaan Uang Nelayan) dan entitas buku lelang adalah pencatatan. Entitas bakul memiliki hubungan pembayaran uang terhadap entitas SPBakul (Surat Pembayaran Bakul). Bakul dapat melakukan transaksi pembayaran lebih dari satu kali dengan no karcis yang berbeda, maka form SPBakul dapat dilihat dengan no karcis yang akan selalu berbeda tetapi nama bakul pada SPBakul (Surat Pembayaran Bakul) boleh sama. Perhitungan analisis usaha terjadi pada hubungan entitas kapal penangkap ikan terhadap entitas analisis usaha dengan nama relationship sebagai proses perhitungan. Kapal penangkap ikan hanya dapat melakukan satu kali pencatatan perhitungan analisis usaha sebaliknya entitas analisis usaha hanya dapat menerima satu kapal penangkap ikan, dapat dilihat pada form analisis usaha, pada setiap no ID pada analisis usaha akan memiliki no berbeda pada setiap record dan memiliki no ID kapal yang berbeda, jika no ID kapal yang sudah dimasukan ada maka tidak terjadi proses penyimpanan melainkan proses update. 5.4.3 Desain interface sistem informasi Desain interface berfungsi untuk mempermudah pengguna mencari informasi. Selain itu juga, sebagai pengelompokan menu dan submenu berdasarkan kategori serta mempermudah pengelola sistem informasi dalam pengelolaan update data, Berikut ini adalah desain interface pada sistem informasi agribisnis perikanan tangkap : 1)
Form login Form ini digabung dengan tampilan animasi flash yang terdiri dari form
pengguna dan pengelola. Form login pengelola dirancang untuk mengantisipasi
48
terjadinya penyalahgunaan penggunaan input data sehingga berperan sebagai pengaman sistem. Sebelum masuk ke menu utama pengelola, form login pengelola menyediakan masukan nama pengelola dan kata sandi. Nama pengelola dan kata sandi sudah tersedia di dalam database sehingga, setelah kita melakukan proses pemasukan nama pengelola dan kata sandi maka terjadi proses selanjutnya yaitu pencarian data di database. Fasilitas tombol yang tersedia ada tombol pengguna, untuk kembali ke form login pengguna, tombol masuk berfungsi untuk melanjutkan ke proses verifikasi masukan dan tombol keluar untuk keluar dari sistem. Sedangkan untuk form login pengguna, untuk masuk ke menu utama pengguna langsung mengklik tombol pengguna, tombol pengelola untuk masuk ke menu form login pengelola dan tombol keluar untuk keluar dari form login.
Gambar 18. Form login pengguna (user).
Gambar 19. Form login pengelola (administrator).
49
2)
Form validasi pengelola Validasi pengelola berfungsi memberikan informasi nama pengelola dan
kata sandi yang dimasukan valid atau tidak ketika proses pencarian di database. Form ini terdiri dari tiga informasi yang disajikan pada tabel berikut: Tabel 28. Keterangan validasi pengelola Nama Form
Nama Pengelola
Cek 1
Benar
Kata Sandi Benar
Keterangan Masuk ke menu pengelola
Cek 2
Benar
Salah
Keluar sistem
Cek 3
Salah
Salah
Keluar Sistem
Cek 4
Salah
Benar
Keluar Sistem
Gambar 20. Form cek 1.
Gambar 21. Form cek 2.
Gambar 22 .Form cek 3.
Gambar 23. Form cek 4.
50
3)
Form splashscreen Form ini dibangun dengan penggabungan animasi flash. Splashscreen
merupakan ciri khas tampilan pembuka sebelum masuk ke menu utama sistem informasi agribisnis perikanan tangkap. .
Gambar 24. Form splashscreen.
4)
Form menu utama Menu utama pada aplikasi sistem informasi agribisnis perikanan tangkap
untuk memudahkan pengguna dan pengelola dalam menjalankan submenu yang sudah dikelompokan. Form menu utama terdiri dari back end untuk pihak pengelola sistem informasi dan fron end untuk pengguna (end user). Perbedaan antara menu utama pengguna dan pengelola sistem disajikan pada tabel berikut : Tabel 29. Perbedaan menu utama pengelola (administrator) dan pengguna (user) Menu Utama Pengelola 1. Panel kontrol terdiri dari
Menu Utama Pengguna 1.Fitur pengiriman pesan untuk
a) Atur pengelola berfungsi untuk
pengelola berupa komentar atau
menambah, menghapus dan
kritikan sehingga sebagai feed
mengedit
back pada sistem informasi.
informasi.
pengelola
sistem
2.Gambar keadaan di Pelabuhan
51
b) Aktivitas pengelola berfungsi
Perikanan Nusantara Pekalongan
untuk melihat nama pengelola,
yang disajikan dalam bentuk
jumlah pengelola yang sudah
animasi
melakukan akses ke menu 3.Informasi keadaan di Pelabuhan pengelola
serta
informasi
Perikanan Nusantara Pekalongan
status waktu akses dan tanggal
saat
akses.
informasi yang disajikan dalam
c) Aktivitas pengguna berfungsi untuk
melihat
pengguna
ini
beserta
keterangan
bentuk gambar.
jumlah 4.Submenu yang disajikan pada
yang
telah
menu pengguna tidak memiliki
mengakses menu pengguna
fitur manipulasi data sehingga
serta informasi status tanggal,
tidak
dan waktunya.
untuk menambah,menghapus dan
mengizinkan
pengguna
d) Kotak pesan berfungsi untuk
mengedit data tetapi sebatas
melihat pesan kritik, komentar
pencarian data, pengelompokan
dari pengguna berdasarkan
data serta melihat informasi yang
waktu dan tanggal
disajikan dalam bentuk grafik
e) Atur gallery berfungsi untuk menambahkan,
menghapus
foto kegiatan, sarana dan prasarana Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan beserta keterangan gambarnya. 2. Informasi pengelola sistem terdiri dari foto pengelola sistem, tingkat akses yang membatasi hak akses, nama pengelola, tanggal masuk dan waktu masuk. 3. Animasi dalam bentuk jam 4. Kirim informasi terbaru berfungsi sebagai update informasi ke menu pengguna
52
5. Submenu yang disediakan oleh menu utama pengelola sistem adalah manipulasi data seperti penambahan, proses perhitungan pengeditan dan penghapusan data sehingga mempermudah dalam update informasi.
Gambar 25. Form menu utama pengguna (user).
53
Gambar 26. Form menu utama pengelola (administrator). 5)
Form submenu kondisi geografis Form ini memuat mengenai informasi statis mengenai kondisi geografis
kota pekalongan. Fasilitas ini terdapat pada bagian menu pengelola maupun pengguna sistem
Gambar 27. Form submenu kondisi geografis.
54
6)
Form submenu map info PPN Pekalongan Submenu map info PPN Pekalongan menjelaskan letak lokasi dari sarana
dan prasarana Pelabuhan. Form ini terdiri dari tiga bagian yang saling berhubungan yang ditujukan untuk pihak pengelola sistem dan pengguna dengan mendeskripsikan lokasi dalam bentuk gambar. Pengelola sistem dan pengguna sistem cukup mengklik sebuah denah pada lokasi yang sudah disediakan pada map info, kemudian akan muncul gambar bangunan yang lebih jelas. Informasi nama denah dapat diperoleh ketika kursor berada diatas gambar denah. Ketika pengguna maupun pengelola sistem menekan tombol down maka muncul map info berikutnya yang merupakan lanjutan dari map info sebelumnya.
Gambar 28. Form submenu map info PPN Pekalongan bagian 1.
55
Gambar 29. Form submenu map info PPN Pekalongan bagian 2.
Gambar 30. Form submenu map info PPN Pekalongan bagian 3.
56
7)
Form submenu data produksi dan nilai produksi Data produksi dan nilai produksi setiap tahun disajikan pada form ini.
Terdapat perbedaan fungsi untuk interface pengelola sistem dan pengguna. Perbedaannya, interface untuk pengelola sistem menyediakan fitur manipulasi data sedangkan untuk pengguna hanya penyajian data, grafik serta pencarian data cepat dan tepat. Data produksi dan nilai produksi diperoleh dari buku lelang melalui masukan data harian sehimgga terkumpul menjadi data tahunan. Submenu data produksi dan nilai produksi terdiri dari dua tampilan yaitu tampilan pertama data produksi perkg (kilogram), nilai produksi serta harga ratarata produksi dalam setahun. Tampilan kedua mengenai grafik dari hasil tampilan pertama, ketika pengelola sistem menambahkan suatu record maka akan bertambah juga record pada grafik. Grafik yang disajikan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian pertama mengenai grafik data produksi dalam setahun, bagian kedua grafik nilai produksi dalam setahun dan grafik harga ratarata produksi dalam setahun.
Gambar 31. Form submenu pengguna data produksi dan nilai produksi.
57
Gambar 32. Form submenu pengguna grafik data produksi dan nilai produksi.
Gambar 33. Form submenu pengelola sistem data produksi dan nilai produksi.
58
Gambar 34. Form submenu pengelola sistem grafik data produksi dan nilai produksi. 8)
Form submenu pendapatan dan produksi kapal Submenu pendapatan dan produksi kapal berisikan data jumlah armada
penangkap ikan, jumlah kapal berdasarkan alat tangkap, ratarata pendapatan dan produksi armada penangkap ikan dalam setahun. Ratarata pendapatan kapal dalam setahun bisa diproses ketika data jumlah kapal berdasarkan jenis alat tangkap sudah dijumlahkan setahun dan sudah memasukan data nilai produksi setiap tahun dalam tahun yang sama. Selain itu juga data jumlah kapal bisa diperoleh dari submenu data spesifikasi kapal penangkap ikan sedangkan data nilai produksi bisa diperoleh dari submenu produksi dan nilai produksi atau submenu buku lelang. Data pada menu ini dapat diakses oleh pengelola sistem maupun pengguna. Perbedaan hak akses pengelola sistem dan pengguna yaitu dari segi fungsi manipulasi data pada penyajian data ratarata pendapatan maupun produksi kapal sedangkan pada tampilan grafik memilki persamaan fungsi yaitu menampilkan grafik berdasarkan data yang sudah dimasukan, yang membedakan pengguna dan pengelola sistem hanya dari segi interface.
59
Gambar 35. Form submenu pengelola sistem pendapatan dan produksi kapal.
Gambar 36. Form submenu pengelola sistem grafik pendapatan dan produksi kapal.
60
Gambar 37. Form submenu pengguna ratarata pendapatan kapal setiap tahun.
Gambar 38. Form submenu pengguna tampilan grafik pendapatan dan produksi kapal. 9)
Form submenu biaya kebutuhan nelayan Informasi mengenai biaya kebutuhan nelayan dapat di akses oleh pengelola
sistem maupun pengguna sistem pengelola sistem dapat melakukan update data
61
kebutuhan nelayan sehingga pengguna sistem dari pihak nelayan akan mengetahui biaya kebutuhan nelayan pada saat ini. Untuk mengetahui biaya kebutuhan nelayan yang memiliki biaya tinggi maupun biaya rendah, dapat dilihat cepat, tepat dan akurat pada tampilan grafik biaya kebutuhan nelayan. Tampilan grafik untuk pengelola sistem dan pengguna memiliki data yang sama yang membedakan pada bagian interface.
Gambar 39. Form submenu pengguna biaya kebutuhan nelayan.
Gambar 40. Form submenu pengguna grafik biaya kebutuhan nelayan.
62
Gambar 41. Form submenu pengelola sistem biaya kebutuhan nelayan.
Gambar 42. Form submenu pengelola grafik biaya kebutuhan nelayan. 10) Form submenu harga ikan Informasi harga ikan pada sistem informasi agribisnis perikanan tangkap memiliki kemungkinan terjadinya fluktuasi dari hari ke hari sehingga harga ikan mengalami perubahan harga baik dari lelang maupun bakul. Pada form submenu harga ikan ini, menyajikan informasi harga ikan perkilogram yang dijual oleh
63
bakul. Konsumen dapat mengakses menu ini sebagai pengguna sistem. Pengelola sistem akan selalu melakukan update record apabila terjadi perubahan harga. Harga ikan tertinggi maupun terendah dapat dilihat secara cepat pada tampilan grafik. Harga ikan yang disajikan berdasarkan jenis ikan.
Gambar 43. Form submenu pengelola sistem harga ikan.
Gambar 44. Form submenu pengguna harga ikan.
64
Gambar 45. Form submenu pengguna grafik harga ikan. 11) Form submenu Syahbandar Perikanan Submenu Syahbandar Perikanan berfungsi untuk mempermudah pendataan kapal yang melakukan izin berlayar. Form ini merupakan gabungan dari pendataan izin berlayar dan pendataan kapal keluar. Untuk melakukan pendataan izin berlayar, kapal yang mau izin harus sudah terdaftar pada data spesifikasi kapal penangkap ikan, jika belum terdaftar maka pendataan tidak bisa diproses. Submenu ini hanya disajikan untuk pihak pengelola sistem. Data kapal yang sudah disimpan pada database Syahbandar Perikanan dapat dilanjutkan pada proses kegiatan kapal keluar pelabuhan, apabila belum melakukan izin berlayar pendataan kapal keluar pelabuhan tidak bisa diproses. Data pada kapal kegiatan kapal keluar pelabuhan berfungsi untuk menentukan jumlah kapal penangkap ikan yang melakukan kegiatan kapal keluar. Data yang dipegunakan pada submenu ini terdiri dari data izin berlayar untuk Syahbandar Perikanan dan data kapal keluar pelabuhan yang ditujukan untuk pihak Pos Pelayanan Terpadu pada bagian Syahbandar Perikanan. Tampilan kegiatan kapal keluar pelabuhan dapat diakses oleh pengguna sistem pada submenu yang berbeda.
65
Gambar 46. Form submenu Syahbandar Perikanan. 12) Form submenu kapal keluar pelabuhan Submenu kapal keluar pelabuhan merupakan data yang sama pada form Syahbandar Perikanan pada bagian kapal keluar pelabuhan tetapi submenu ini khusus untuk pengguna sistem. Data kapal keluar pelabuhan diperoleh dari data submenu Syahbandar Perikanan. Submenu kapal keluar pelabuhan terdapat pada bagian menu utama pengguna dengan maksud untuk memantau nama kapal yang keluar dari pelabuhan. Pengguna sistem dapat melakukan pencarian nama kapal yang sudah keluar pelabuhan melalui no ID kapal keluar pelabuhan. Fasilitas yang disediakan pada submenu ini hanya berupa data kapal dan pencarian datanya. Pengguna sistem tidak memiliki hak untuk melakukan penambahan, penghapusan dan pengeditan record sehingga keamanan akan tetap terjaga.
66
Gambar 47. Form submenu kapal keluar pelabuhan. 13) Form submenu kapal masuk pelabuhan Pendataan kapal masuk pelabuhan disajikan pada submenu pengelola dan pengguna sistem. Fasilitas yang tersedia untuk pengelola sistem yaitu manipulasi record. Sebelum melakukan pendataan, kapal yang akan didata harus melakukan validasi data pada submenu kapal keluar pelabuhan, kemudian no ID kapal yang di data akan mencocokan no ID submenu data kapal keluar pelabuhan. Submenu kapal masuk pelabuhan berfungsi untuk mendata kapal yang masuk serta log book hasil tangkapan bagi kapal yang memiliki trip waktu yang lama. Hasil tangkapan yang didata dapat dijumlahkan sehingga akan diketahui secara otomatis melalui tombol update data log book hasil tangkapan setahun. Log book ini merupakan catatan nelayan yang hasil tangkapannya tidak dijual dilelang tetapi dijual di laut. Ketika mendata kapal yang masuk, no ID yang diketik pada no keluar pelabuhan akan otomatis sama dengan no masuk sehingga akan mempercepat pendataan. Pengguna sistem hanya memiliki tampilan data
67
kapal masuk pelabuhan yang memiliki pencarian data kapal berdasarkan no masuk.
Gambar 48. Form submenu pengelola sistem kapal masuk pelabuhan.
Gambar 49. Form submenu pengguna sistem kapal masuk pelabuhan.
68
14) Form submenu data bakul Bakul yang akan melakukan transaksi lelang harus sudah terdaftar di database bakul. Form ini memuat pendataan bakul. Pengguna dapat mengakses maupun melakukan pencarian data bakul tetapi tidak bisa melakukan penambahan, penghapusan dan pengeditan data bakul. Apabila ada bakul yang belum terdaftar, maka harus melakukan registrasi ke pihak pengelola sistem pendataan bakul yaitu dari pihak lelang. Ketika melakukan pendataan pada bagian submenu SP bakul maka nama bakulnya tergantung pada nama yang sudah input pada data bakul sehingga transaksi lelang akan lebih terorganisir.
Gambar 50. Form submenu pengguna data bakul.
69
Gambar 51. Form submenu pengelola sistem data bakul. 15) Form submenu SPU nelayan Pendataan penerimaan uang nelayan disajikan pada submenu transaksi lelang pada submenu SPU (Surat Penerimaan Uang) nelayan. Form ini memuat kegiatan nelayan setelah menjual hasil tangkapannya di Tempat Pelelangan Ikan. Setelah menjual hasil tangkapannya nelayan memperoleh karcis penerimaan uang. Karcis inilah yang akan diinput ke submenu SPU (Surat Penerimaan Uang) nelayan oleh pihak pengelola sistem. Fitur yang tersedia terdiri dari manipulasi data, dan input data berat ikan yang dapat menghitung retribusi nelayan secara otomatis. Sebelum melakukan pendataan SPU (Surat Penerimaan Uang) nelayan, nelayan pemilik kapal harus sudah terdaftar di database pemilik kapal apabila belum terdaftar pendataan tidak bisa diproses.
70
Gambar 52. Form submenu SPU nelayan. 16) Form submenu SP bakul Desain interface ini berfungsi untuk mempermudah pengelola sistem untuk pendataan karcis pembayaran bakul. Akses yang diperbolehkan pada submenu ini adalah pihak pengelola sistem. Sebelum melakukan pendataan karcis bakul , maka bakul harus memiliki no ID bakul serta digunakan ketika melakukan transaksi lelang, kemudian pengelola sistem akan memasukan no ID bakul untuk melihat apakah bakul tersebut sudah terdaftar atau belum. Data ini akan digunakan oleh pihak pengelola lelang di TPI sebagai arsip pendataan karcis . Fitur yang diberikan pada form SP (Surat Pembayaran) bakul, yaitu pengecekan no ID bakul, penambahan, penghapusan dan pengeditan data karcis pembayaran bakul. Ketika pihak pengelola sistem memasukan data berat ikan dan nilai harganya maka otomatis akan memproses nilai pembayaran dan retribusi sehingga pendataan akan menjadi lebih cepat, tepat dan akurat.
71
Gambar 53. Form submenu SP bakul. 17) Form submenu buku lelang Submenu buku lelang memuat pendataan yang diambil dari data karcis penerimaan uang nelayan. Form ini memiliki fungsi utama untuk menghitung data produksi dan nilai produksi dalam waktu setahun dari data berat ikan dan terima bersih dari nelayan. Pengelola sistem dapat melakukan pengelompokan data berdasarkan tahun. Untuk menghitung produksi dan nilai produksi setiap tahun yang sudah ditentukan, pengelola sistem harus memasukan angka pada input tahun kemudian lakukan proses hitung data setahun, kemudian nilai produksi dan produksi berdasarkan angka tahun yang dimasukan langsung otomatis dijumlahkan. Nilai produksi dan produksi berdasarkan angka tahun yang dimasukan harus sudah ada di database. Pengelola sistem yang melakukan pendataan, harus melakukan update data setahun sehingga informasi tahun, produksi dan nilai produksi menjadi data yang terbaru. Form ini hanya disajikan untuk pengelola sistem.
72
Gambar 54. Form submenu buku lelang. 18)
Form submenu data nelayan dan pemilik kapal Submenu data nelayan dan pemilik kapal berfungsi untuk mendata dan
mencari informasi nelayan kapal dan pemilik kapal. Akses yang diperbolehkan adalah untuk pengelola dan pengguna sistem. Nelayan atau pemilik kapal yang mendaftar harus memiliki ID kapal yang artinya nelayan tersebut ada pada kapal mana, atau pemilik kapal memiliki kapal yang mana, kemudian pengelola sistem yang mendata nelayan dan pemilik kapal tersebut. Pengguna sistem dapat melakukan pencarian informasi nelayan dan pemilik kapal secara cepat berdasarkan no ID nelayan atau pemilik kapal.Tetapi tidak bisa melakukan manipulasi data. Pencarian data yang dimuat untuk pengguna sistem dibagi kedalam beberapa kelompok pencarian yaitu berdasakan nama kapal, ukuran GT dan jenis alat tangkap.
73
Gambar 55. Form submenu pengguna data nelayan dan pemilik kapal.
Gambar 56. Form submenu pengelola sistem data nelayan dan pemilik kapal.
74
19) Form submenu kapal berdasarkan GT setiap tahun Data spesifikasi kapal penangkap ikan yang terkumpul dalam setahun akan dimasukan oleh pihak pengelola sistem ke sub submenu kapal berdasarkan ukuran GT (Gross Tonage). Form ini memuat informasi tahunan data jumlah kapal berdasarkan kriteria ukuranukuran tertentu yaitu < 10 GT,1130 GT,3150 GT, 5170 GT, 71100 GT, 101130 GT dan >130 GT. Pengelola sistem dapat melakukan manipulasi data sedangkan pengguna sistem hanya dapat melihat data kapal serta pencrian data berdasarkan angka tahunnya. Fasilitas grafik tersedia baik itu untuk pihak pengelola sistem maupun pengguna sehingga dapat diketahui fluktuasi data kapal berdasarkan ukuran GT dalam setahun.
Gambar 57. Form submenu pengguna kapal berdasarkan GT setiap tahun.
75
Gambar 58. Grafik submenu pengguna kapal berdasarkan GT setiap tahun.
Gambar 59. Form submenu pengelola kapal berdasarkan GT setiap tahun.
76
Gambar 60.Grafik submenu pengelola sistem kapal berdasarkan GT setiap tahun. 20) Form submenu spesifikasi kapal Kapal yang akan melakukan setiap kegiatan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan wajib memiliki no ID kapal, melaui form ini kapal penangkap ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan di data oleh pihak pengelola sistem. Setelah pendataan selesai dalam setahun maka data jumlah kapal keseluruhan. Berdasarkan jenis alat tangkap maupun ukuran GT akan dihitung secara otomatis melalui fasilitas statistik kapal. Supaya infomasi statistik kapal update, form ini menyediakan fasilitas tombol update data. Hasil dan penjumlahan data spesifikasi kapal dapat digunakan untuk mendata kapal berdasarkan GT maupun pendapatan dan produksi kapal penangkapan ikan. Dari keseluruhan data spesifikasi kapal, dapat dilihat secara cepat mana ukuran kapal yang tertinggi maupun terendah melalui fasilitas grafik. Pengguna sistem dapat mengakses data spesifikasi kapal serta mengelompokan kapal berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan yaitu ukuran GT, ukuran mesin, alat tangkap dan ID kapal.
77
Gambar 61. Form submenu pengguna spesifikasi kapal penangkap ikan.
Gambar 62. Form submenu pengelola sistem spesifikasi kapal penangkap ikan.
78
Gambar 63. Grafik submenu pengguna dan pengelola sistem spesifikasi kapal penangkap ikan. 21) Form submenu perbekalan melaut dan fishing ground Form ini memuat dua tabel yaitu tabel perbekalan melaut dan tabel fishing ground . Data perbekalan melaut berfungsi untuk mendata informasi mengenai kebutuhan melaut ketika kapal mau berangkat dari pelabuhan. Sedangkan data fishing ground bermanfaat untuk mendata berat hasil tangkapan berdasarkan nama daerah penangkapan beserta posisi lintang dan bujur. Ketika kapal penangkap ikan mau melaut, nelayan atau pemilik kapal harus mendata kebutuhan melaut, kemudian nelayan melaporkan ke pihak pengelola sistem dengan memberikan no ID kapal. Pengelola sistem harus memasukan no ID kapal untuk mendata pada bagian form submenu perbekalan melaut dan fishing ground. Submenu ini dapat diakses oleh pengelola sistem maupun pengguna sistem. Untuk mengetahui data berat hasil tangkapan berdasarkan daerah penangkapan ikan, dapat disajikan melalui fasilitas grafik.
79
Gambar 64. Submenu pengguna perbekalan melaut dan fishing ground.
Gambar 65. Form submenu grafik pengguna perbekalan melaut dan fishing ground.
80
Gambar 66. Form submenu pengelola sistem perbekalan melaut dan fishing ground. 22)
Form submenu industri pengolah ikan Submenu ini memuat informasi mengenai industri perikanan. Industri
perikanan yang ada sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan didata oleh pihak pengelola sistem untuk dijadikan arsip dan indikator perkembangan industri pengolah ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan dalam setahun. Pengguna sistem dapat mengakses menu ini sehingga dapat diketahui informasi jenis usaha, nama perusahaan serta pemilik perusahaan sehingga diketahui jumlah pengolah ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan.
81
Gambar 67. Form submenu pengelola sisten industri pengolah ikan.
Gambar 68. Form submenu pengguna industri pengolah ikan.
82
23) Form submenu aset investasi kapal penangkap ikan Data aset investasi kapal penangkap ikan diperoleh dari form analisis usaha. Submenu ini dapat diakses oleh pengelola sistem maupun pengguna sistem. Form ini menyangkut perkiraan biaya investasi pemilik kapal penangkap ikan. Pengelola sistem dapat mengedit data aset investasi kapal sedangkan pengguna tidak dizinkan mengubah data aset investasi, hal ini peran sebagai pengelola sistem untuk memperbaiki nilai yang dimasukan ketika menganalisis usaha pemilik kapal. Selain itu pengguna maupun pengelola sistem dapat mencari informasi aset investasi kapal berdasarkan no ID kapal, sehingga dapat diketahui siapa pemiliknya beserta informasi kapal.
Gambar 69. Form submenu aset investasi kapal penangkap ikan.
83
24) Form Submenu penerimaan kotor Form ini memuat data penerimaan kotor yang diperoleh dari form analisis usaha pemilik kapal. Pengelola sistem dan pengguna dapat mengakses submenu ini, tetapi yang membedakan dari segi hak aksesnya saja.
Gambar 70. Form submenu penerimaan kotor. 25) Form submenu biaya tetap Submenu biaya tetap menyajikan informasi mengenai biaya penyusutan kapal dan biaya perawatan kapal penangkap ikan dalam setahun. Informasi ini diperoleh dari form analisis usaha. Pengelola sistem dapat memperbaiki serta menghapus data, sedangkan pengguna hanya dapat melihat informasi mengenai umur penyusutan serta biaya penyusutannya, periode perawatan serta total biaya perawatan dalam waktu satu tahun.
84
Gambar 71. Form submenu biaya tetap bagian biaya perawatan.
Gambar 72. Form submenu biaya tetap bagian biaya penyusutan.
85
26)
Form submenu biaya tidak tetap Submenu biaya tidak tetap berisikan data kebutuhan melaut, jumlah trip,
retribusi, upah ABK 50 % dan nilai total biaya tidak tetap. Semua data ini diperoleh dari form hasil analisis usaha. Interface untuk pengguna dan pengelola sistem memiliki tampilan yang sama, tetapi yang membedakan adalah dari fungsinya. Apabila terjadi kesalahan dalam pemasukan data ketika menganalisa usaha, pengelola sistem dapat melakukan perbaikan dan penghapusan data pada submenu ini, tetapi tidak dapat menambahkan data. Form pengguna hanya menyajikan informasi tetapi tidak dapat melakukan perubahan data.
Gambar 73. Form submenu biaya tidak tetap. 27)
Form submenu hasil akhir analisis usaha Informasi pada form ini diperoleh dari proses hasil perhitungan data
analisis usaha. Sebelum memperoleh hasil tersebut, data aset investasi pemilik kapal, penerimaan kotor, biaya tetap dan biaya tidak tetap harus diproses terlebih dahulu. Pengelola sistem dapat menghapus dan memperbaiki data pada form ini,
86
sedangkan pengguna sistem hanya dapat memperoleh hasil akhir analisis berdasarkan no ID kapal dan tidak dapat melakukan perubahan data. Interface yang disajikan untuk pengelola sistem dan pengguna memiliki tampilan sama hanya pada submenu untuk pengguna tidak memiliki fitur penghapusan data.
Gambar 74. Form submenu hasil akhir analisis. 28)
Form submenu analisis usaha Submenu analisis usaha merupakan form yang berisi perhitungan analisis
usaha secara step by step melalui pendataan aset investasi kapal, penerimaan kotor, biaya tetap dan biaya tidak tetap sehingga diperoleh suatu hasil akhir analisis usaha pemilik kapal berupa total biaya produksi, keuntungan, hasil bersih, BEP (Break Event Point) kilogram dan rupiah, R/C, Payback Periode dan pembagian bersih ABK sebesar 50%. Sebelum melakukan pendataan analisis usaha dari pemilik kapal maka informasi kapal yang akan dianalisis harus sudah terdaftar di bagian submenu data spesifikasi kapal penangkap ikan serta informasi data pemilik pada kapal yang akan dianalisis harus sudah didaftar terlebih dahulu di bagian submenu nelayan dan pemilik kapal.
87
Kapal yang sudah terdaftar dapat langsung melanjutkan ke proses analisis usahanya dengan cara memasukan no ID kapal, kemudian setelah dimasukan no ID kapal maka muncul informasi kapal penangkap ikan berdasarkan pendataan ketika kapal tersebut di daftar. Apabila no ID kapal yang dimasukan sudah dianalisis usahanya maka otomatis, proses yang diberikan oleh sistem hanya dapat mengedit nilai yang sudah dimasukan, sedangkan no ID yang belum di analisis, maka sistem otomatis menambahkan data yang baru pada proses analisis usaha. Setiap step by step pada proses perhitungan data yang dimasukan akan otomatis disimpan pada tabel masingmasing di database. Form ini hanya dapat digunakan oleh pengelola sistem. Pengelola sistem pada form ini hanya melayani pemilik kapal yang ingin dianalisis usahanya berdasarkan data kegiatan kapalnya dalam waktu satu tahun. Melalui form ini baik pihak pengelola sistem maupun pemilik kapal dapat mempermudah menganalisis kesimpulan yang diambil serta keputusan dan tindakan apa yang harus dilakukan berdasarkan data hasil proses analisis usaha.
Gambar 75. Form submenu analisis usaha.
88
29) Form cetak laporan Form ini merupakan laporan dari database yang di input yang kemudian hasilnya dicetak sebagai arsip atau laporan. Form cetak laporan terdiri dari laporan usaha, laporan kegiatan kapal, laporan transaksi lelang, laporan unit penangkapan ikan dan laporan tahunan. Laporan ini dapat dicetak oleh user maupun administrator sistem sehingga mempermudah dalam mengetahui dan mencari informasi.
Gambar 76. Form cetak laporan usaha.
Gambar 77. Form cetak laporan kegiatan kapal.
89
Gambar 78. Form cetak laporan transaksi lelang.
Gambar 79. Form cetak laporan unit penangkap ikan.
90
Gambar 80. Form cetak laporan tahunan. 5.5 Kekurangan dan Kelebihan Sistem Informasi Agribisnis Perikanan Tangkap 5.5.1 Kekurangan 1.
Database yang digunakan belum memiliki sifat availability data artinya, ketersediaan data belum bisa diakses oleh cabang lain dalam bentuk teknologi jaringan komputer serta belum memiliki fasilitas backup.
2.
Membutuhkan keahlian yang khusus dibidang pengelola sistem (kurang user friendly), karena setiap pendataan memiliki aturan tersendiri .
3.
System Requirment dalam pengoperasian membutuhkan spesifikasi cukup tinggi artinya semakin tinggi spesifikasi komputer semakin cepat akses dan manipulasi data.
4.
Sistem informasi agribisnis perikanan tangkap hanya dapat bekerja di sistem operasi 32 bit ke bawah pada platform Windows artinya sistem operasi yang menampung sistem 32 bit adalah Microsoft Windows XP sedangkan sistem operasi dibawah 32 bit yaitu 16 bit seperti Microsoft Windows 95 atau 98 dan tidak dapat bekerja pada sistem operasi Macintosh, Windows Vista 64 Bit (Windows Vista 32 Bit belum diuji coba), maupun Linux.
5.
Password pengelola dan nama pengelola dalam database belum dilakukan enkripsi database sehingga nama pengelola dan password pengelola dapat dilihat secara utuh.
91
5.5.2 Kelebihan 1.
Menggunakan sistem informasi agribisnis perikanan tangkap akan mudah dan cepat dalam menghitung analisis usaha pemilik kapal dibandingkan menggunakan Microsoft Office Excel.
1.
Sistem yang dibangun sudah memiliki feature back end dan front end sehingga mempermudah dalam pengelolaan update database.
2.
Memiliki feature sistem pengenalan no ID atau kode yang bersifat unique sehingga mempermudah dalam pengelolaan administrasi kapal penangkap ikan, bakul, nelayan dan pemilik kapal.
3.
Terdapat fasilitas pengelompokan data berdasarkan kriteria yang sudah disediakan pada kapal penangkap ikan, nelayan dan pemilik kapal dan sistem akan otomatis menghitung jumlah total kapal dan jumlah berdasarkan pengelompokan kriteria ukuran muatan kapal.
4.
Mempermudah dalam pendataan transaksi lelang.
5.
Mempermudah dalam pembuatan laporan yang didata dalam setahun.
6.
Terdapat feature input data yang dapat menghasilkan grafik sehingga baik pengelola sistem maupun pengguna sistem dapat mengambil suatu kesimpulan atau intepretasi berdasarkan grafik yang ditampilkan.
7.
Penyimpanan gambar disimpan secara langsung pada database, sistem tidak menggunakan path folder, sehingga gambar tidak mudah dimanipulasi diluar penggunaan sistem informasi agribisnis perikanan tangkap dan hanya dapat dimanipulasi pada back end sistem.