28
4 KEADAAN UMUM GALANGAN Galangan kapal Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP) terletak di Jalan Mandala Bahari No.1 Muara Angke, Jakarta Utara. Galangan kapal KPNDP berada satu wilayah komplek dengan UPT Balai Teknologi Penangkapan Ikan (BTPI) Muara Angke. Galangan kapal ini merupakan salah satu tempat reparasi kapal ikan di Pangkalan Pendaratan Ikan Muara Angke (PPI Muara Angke). Galangan kapal KPNDP pertama kali didirikan oleh koperasi. Lahan yang sekarang digunakan oleh galangan kapal KPNDP merupakan tanah milik Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan luas kurang lebih sebesar 9000m 2. Jumlah galangan kapal yang terdapat di wilayah ini sebanyak empat galangan kapal. Galangan kapal tersebut yaitu Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan (KPNDP), Balai Teknologi Penangkapan Ikan (BTPI), Karya Teknik Utama (KTU), Fan Marine Shipyard (FMS). Galangan kapal KPNDP aktif melayani kegiatan reparasi kapal. Bagan alir reparasi kapal disajikan pada Gambar 4. Secara umum kegiata reparasi kapal terdiri dari delapan tahap.
Tahapan tersebut ialah persiapan, pemeriksaan,
pembersihan, pergantian kayu yang rusak berat, pemakalan, pembakaran, pendempulan, dan pengecatan. Reparasi kapal berbeda tergantung pada jenis kerusakan kapal.
Jenis kerusakan kapal terdiri dari kerusakan ringan dan
kerusakan berat. Proses reparasi untuk kerusakan ringan adalah penambalan pada bagianbagian yang rusak, penambalan ke rongga antar papan dengan memasukan serat goni (makājun), penggantian paku, pendempulan, pengecatan.
Reparasi berat
biasanya dilakukan untuk mengganti bagian konstruksi kapal yang mengalami kerusakan berat.
Proses-proses dalam reparasi berat diantaranya adalah:
penggantian lunas, gading-gading, papan lambung kapal, linggi haluan, dan linggi buritan (Natapraja 2010).
29
Persiapan
Reparasi ringan
Pemeriksaan
Reparasi berat
Pembersihan
Pembersihan
Pemakalan
Penggantian kayu yang rusak berat (pecah, retak, lapuk)
Pembakaran Pemakalan Pendempulan Pembakaran Pengecatan
Ya Proses Laminasi Pendempulan
Tidak Pelapisan Fiber Pendempulan
Pengecatan Selesai (kapal siap diturunkan)
Sumber : Natapraja 2010 Gambar 4 Alur kegiatan reparasi
30
Pada aktivitas reparasi mulai dari penaikkan kapal, penyekrapan, pengecatan dan penurunan kapal dikerjakan oleh tenaga kerja yang berasal dari galangan kapal KPNDP. Untuk aktivitas lainnya seperti kerusakan kapal, dikerjakan oleh tenaga kerja yang berasal dari luar galangan kapal KPNDP. Tenaga kerja ini biasanya dibawa oleh pemilik kapal. Berdasarkan pengamatan pada ketiga galangan kapal lainnya, galangan kapal KPNDP termasuk ke dalam galangan kapal yang ramai dikunjungi oleh para pemilik kapal. Hal ini, ditunjang dengan fasilitas-fasilitas serta luasnya tempat yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP. Perbedaan tersebut dapat disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Galangan kapal yang berada dilingkungan UPT BTPI Nama galangan
Kapasitas
KPNDP
10 kapal
UPT BTPI
6 kapal
FMS KTU
6 kapal 5 kapal
Fasilitas yang dimiliki Slipway, kantor, mess karyawan, gudang Slipway, kantor las dan bongkar pasang mesin, bengkel bubut Slipway, kantor Slipway, kantor, bongkar pasang mesin, bengkel las, bubut
Jumlah slipway 8 buah 3 buah
4 buah 4 buah
Galangan kapal KPNDP mampu menaikkan kapal dengan bobot maksimal sebesar 200 GT Berdasarkan jumlah slipway yang dimiliki, jumlah kapal yang dapat ditampung di galangan ini sebanyak sepuluh kapal. Fasilitas lain yang dimiliki oleh galangan ini selain slipway yaitu kantor, gudang, mess karyawan dan peralatan-peralatan penunjang reparasi kapal. Jumlah slipway yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP sebanyak delapan buah. Saat ini, dari delapan buah slipway hanya tujuh buah yang aktif digunakan. Hal ini dikarenakan satu buah slipway sedang dalam proses peninggian landasan tarik. Pada tahun 2007 telah dilakukan peninggian landasan tarik untuk ke tujuh slipway untuk mempermudah proses penarikan dan penurunan kapal. Setiap satu jalur slipway memiliki panjang rata-rata sebesar 90 meter. Jumlah tenaga kerja di galangan kapal KPNDP lebih banyak dibandingkan galangan kapal lainnya. Galangan kapal KPNDP memiliki jumlah tenaga kerja langsung sebanyak 15 orang, sedangkan di galangan kapal lainnya paling banyak
31
hanya 6 orang.
Luasnya lahan yang dimiliki galangan kapal KPNDP serta
kondisi landasan tarik yang lebih baik dibandingkan galangan kapal lainnya, membuat para pemilik kapal lebih tertarik untuk mereparasi kapalnya di galangan kapal KPNDP. Peralatan-peralatan lain untuk menunjang kegiatan reparasi terdiri atas peralatan manual, mekanik, dan elektrik.
Peralatan yang digunakan secara
mekanik dan elektrik akan mempermudah para pekerja untuk melakukan kegiatan reparasi. Peralatan yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP (Lampiran 3) serta kegunannya, disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Peralatan yang dimiliki di galangan kapal KPNDP No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Peralatan yang dimiliki Mesin penarik Mesin las Mesin adukan semen Kompresor Rantai Lori Lopper Sling Sekrap
Jenis peralatan Mekanik Mekanik Mekanik Mekanik Mekanik Mekanik Mekanik Mekanik Manual
Kegunaan A B B A A A A A B
Ket : A = penarikan/penurunan kapal B = reparasi kapal Berdasarkan Tabel 4 di atas, peralatan yang dimiliki galangan kapal KPNDP lebih banyak peralatan yang dioperasikan secara mekanik.
Peralatan yang
dimiliki galangan kapal KPNDP lebih banyak untuk kegiatan penaikkan dan penurunan kapal.
Peralatan yang dioperasikan secara mekanik tidak
membutuhkan suatu keahlian khusus sehingga semua para pekerja dapat menggoperasikannya secara bergantian.
Peralatan lain seperti gerinda mesin,
gergaji mesin, bor listrik dan dongkrak hidrolik merupakan peralatan yang dioperasikan secara elektrik, hanya saja peralatan tersebut dibawa langsung oleh pemilik kapal yang akan mereparasi. Sama halnya dengan peralatan elektrik, peralatan manual lainnya seperti pahat, palu, meteran, kapak, kuas cat, gergaji, pahat besi, dan linggis dibawa langsung juga oleh pemilik kapal yang akan mereparasi. Perawatan fasilitas dan peralatan yang ada, harus dilakukan secara rutin untuk menghindari kerusakan pada alat. Perawatan tersebut berbeda untuk setiap alat. Perawatan untuk alat yang digunakan secara manual dapat dilakukan dengan
32
cara membersihkannya setiap selesai menggunakan. Perawatan rutin setiap bulan dilakukan untuk alat-alat yang digunakan secara mekanik. Perawatannya seperti dengan memberikan oli, atau mengganti bagian-bagian yang telah rusak. Galangan kapal KPNDP memiliki gudang sebagai tempat penyimpanan peralatan-peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk reparasi. Selain itu, galangan kapal KPNDP juga memberikan fasilitas untuk para karyawannya, yaitu mess karyawan. Mess karyawan ini digunakan untuk para karyawan galangan kapal KPNDP yang berasal dari daerah luar Jakarta atau yang jauh dari rumah asal. Layout galangan kapal disajikan pada Gambar 5.
Keterangan gambar: 1. Rumah mesin 2. Mesin penarik 3. Tali sling untuk menarik lori 4. Landasan tarik (slipway) 5. Lori 6. Rantai penghubung lori 7. Bantalan kapal 8. Kapal di atas lori
9. Pelataran dok 10 . Kolam galangan 11. Tembok pembatas galangan 12. Gudang 13. Mess karyawan Patok loper Loper (pengatur sling)
Sumber : Galangan Kapal KPNDP Muara Angke, 2010
Gambar 5 Layout galangan kapal KPNDP Muara Angke
33
4.1
Produksi Galangan Galangan kapal KPNDP merupakan galangan kapal yang hanya melayani
reparasi kapal saja, sudah sejak lama galangan kapal ini tidak melayani pembuatan kapal baru. Hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP kurang memadai.
Selain itu, proses
pembuatan kapal baru memakan waktu yang lama sehingga akan membuat penumpukkan kapal-kapal yang akan melakukan proses reparasi.
Kayu yang
merupakan bahan utama pembuatan kapal harus didatangkan dari luar Jakarta, sehingga mengakibatkan harga kayu menjadi lebih mahal. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa galangan kapal KPNDP tidak melayani pembuatan kapal baru. Galangan kapal KPNDP melayani reparasi kapal perikanan serta kapal pengangkut ikan yang terbuat dari kayu. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga melayani reparasi kapal yang terbuat dari fiber atau kapal kayu yang dilaminasi fiber. Kapal-kapal kayu yang berukuran di bawah 30 GT umumnya berasal dari wilayah sekitar PPI Muara Angke. Kapal-kapal yang berasal dari luar PPI Muara Angke umumnya berukuran di atas 30 GT dan terbuat dari fiber. Galangan kapal KPNDP merupakan galangan satu-satunya di wilayah UPT BTPI yang mereparasi kapal-kapal yang berukuran besar. Banyak kapal-kapal yang harus mengantri untuk mendapatkan layanan reparasi di galangan kapal tersebut. Lama antrian untuk dapat mereparasi kapal di galangan ini dapat mencapai satu bulan apabila memasuki musim barat. Jumlah kapal yang melakukan reparasi di galangan kapal KPNDP dari tahun 2007 hingga 2011 disajikan pada Gambar 6. Grafik tersebut diperoleh berdasarkan data produksi galangan pada Lampiran 4 hingga Lampiran 8.
34
400
Jumlah Kapal
350 300 250 200 150 100 50 0 2007
2008 1-10 GT 31-50 GT
2009 11-20 GT >50 GT
2010
2011
21-30 GT Jumlah total
Gambar 6 Grafik produksi reparasi kapal tahun 2007 hingga 2011 di galangan kapal KPNDP Grafik di atas menunjukkan fluktuasi produksi kapal yang melakukan reparasi di galangan kapal KPNDP. Pada tahun 2007 jumlah produksi reparasi kapal lebih kecil dibandingkan di tahun 2008. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2007 dilakukan perbaikan landasan tarik dengan melakukan penimbunan untuk memperkecil kemiringan landasan tarik. Peningkatan produksi terjadi di tahun 2008 hingga 2009.
Pada tahun 2010 hingga 2011 terjadi penurunan
produksi reparasi kapal, dikarenakan satu buah slipway sedang dalam perbaikan. Jadi, dari 8 buah slipway yang ada hanya 7 slipway yang aktif dipergunakan. Selain itu, kapasitas yang biasanya mampu menampung kapal sebanyak 10 buah kapal, kini hanya dapat menampung 8 buah kapal saja. Data produksi galangan kapal KPNDP dengan seluruh galangan kapal yang berada dalam satu komplek wilayah UPT BTPI disajikan pada Tabel 5.
35
Tabel 5 Produksi galangan kapal KPNDP dan produksi seluruh galangan yang ada di lingkungan UPT BTPI pada tahun 2011 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jumlah Rata-rata
1 s/d 10
11 s/d 20
(GT) 1 1 2
(GT) 2 1 1 4
KPNDP 21 31 s/d s/d 30 50 (GT) 14 12 12 20 17 16 11 6 9 8 10 10 145
(GT) 3 1 2 1 3 2 1 2 1 4 20
> 50 (GT) 8 11 10 5 8 8 20 15 18 12 12 11 138
Jumlah 27 24 25 28 29 26 31 22 29 20 23 25 309 26
1 s/d 10 (GT) 1 6 3 1 1 3 4 1 8 4 4 36
Ketiga galangan lainnya 11 21 31 s/d s/d s/d 20 30 50 > 50 (GT) 3 5 5 3 2 8 6 1 3 9 4 49
(GT) 11 12 14 14 16 14 14 11 14 13 16 20 169
(GT) 3 1 1 1 3 3 12
(GT) 1 2 2 1 1 1 2 2 1 13
Jumlah 19 25 25 19 21 23 25 19 19 27 29 28 279 24
Sumber : UPT BTPI Muara Angke, 2011
Berdasarkan Tabel 5, rata-rata jumlah kapal yang dilayani oleh galangan kapal KPNDP setiap bulannya adalah 26 kapal. Jumlah tertinggi pada bulan Juli sebanyak 31 kapal, sedangkan jumlah terendah pada bulan Oktober sebanyak 20 kapal. Kapal yang direparasi di galangan kapal KPNDP didominasi oleh kapalkapal yang berukuran 21 s/d 30 GT dengan jumlah 145 kapal, dan kapal-kapal yang berukuran lebih dari 50 GT dengan jumlah 138 kapal. Galangan kapal KPNDP memiliki nilai produksi lebih tinggi dibandingkan galangan-galangan kapal yang berada di wilayah UPT BTPI. Hal ini dibuktikan pada Tabel 5, jumlah kapal yang direparasi di galangan kapal KPNDP dalam satu tahun sejumlah 309 kapal, sedangkan jumlah kapal yang direparasi seluruh galngan sejumlah 279 kapal. Kapal-kapal yang di reparasi di galangan kapal KPNDP lebih banyak kapal-kapal yang berasal dari daerah Jakarta. Pelayanan reparasi yang diberikan pihak galangan kapal KPNDP adalah hanya menaikkan kapal, menurunkan kapal, sewa lahan dan administrasi. Seluruh kerusakan kapal diperbaiki oleh tenaga kerja yang dibawa oleh pemilik kapal. Dengan demikian, keluhan yang sering terjadi di galangan ini biasanya terkait pelayanan yang diberikan, seperti lamanya menunggu antrian untuk dapat mereparasi kapal di galangan ini. Tingginya jumlah produksi galangan kapal KPNDP disebabkan oleh jumlah slipway serta tenaga kerja yang dimiliki oleh galangan kapal KPNDP. Selain itu juga, para pemilik kapal telah mengetahui kualitas serta pelayanan yang diberikan
36
oleh galangan kapal KPNDP cukup memuaskan. Tidak ada persaingan harga antar galangan yang berada di sekitar wilayah UPT BTPI, karena sebelumnya telah disepakati terlebih dahulu. Waktu yang dibutuhkan untuk mereparasi kapal tergantung jenis kerusakan serta besar dan kecilnya bobot kapal yang diperbaiki. Semakin berat kerusakan dan bobot kapal semakin besar maka lamanya waktu untuk mereparasi kapal tersebut pun memakan waktu yang cukup lama. Pelayanan yang diberikan oleh galangan kapal KPNDP sudah cukup baik, terbukti dengan jarangnya keluhan dari para pemilik kapal.
Galangan kapal
KPNDP tidak terkait dengan pemasok (suplier) manapun untuk memenuhi kebutuhan material.
Hal ini dikarenakan semua kebutuhan material yang
digunakan untuk mereparasi kerusakan kapal dibeli langsung oleh pemilik kapal. Galangan kapal KPNDP hanya menyediakan peralatan doking serta peralatan yang dibutuhkan. Seluruh kebutuhan untuk mereparasi seperti toko suku cadang sudah ada di lingkungan UPT BTPI, sehingga pemilik kapal mudah untuk memenuhi kebutuhan reparasi kapal.
4.2
Struktur Organisasi Galangan kapal KPNDP dipimpin oleh seorang manajer. Manajer tersebut
yang bertanggung jawab kepada Ketua Koperasi Pegawai Negeri Dinas Perikanan DKI Jakarta. Total jumlah tenaga kerja yang bekerja di galangan kapal KPNDP sebanyak 18 orang. Pembagian tenaga kerja di galangan kapal KPNDP terdiri dari manajer galangan, staf administrasi, koordinator lapangan, mandor, juru mesin, juru selam, juru cat, juru las, dan juru alur. Koordinator lapangan bertugas sebagai pencatat dan pengatur apabila ada kapal yang akan di reparasi. Jadi, pemilik kapal yang akan mereparasi kapalnya harus terlebih dahulu melapor kepada koordinator lapang untuk di catat dalam buku antrian, kemudian koordinator lapang mengatur penempatan kapal di atas slipway.
Staf administrasi bertugas menghitung serta melayani terkait
pembayaran. Mandor bertugas mengatur para pekerja lapang apabila ada kapal yang akan di reparasi. Juru mesin bertugas mengoperasikan mesin-mesin yang digunakan untuk kegiatan reparasi, seperti contohnya saat menaikan dan
37
menurunkan kapal yang mengoperasikan mesin winch adalah juru mesin. Juru selam bertugas menyelam ke dasar air apabila terjadi kerusakan pada bagian slipway atau mereparasi bagian kapal yang kerusakannya perlu diperbaiki di dalam air. Juru cat bertugas mengecat kapal apabila kapal telah selesai direparasi. Juru las bertugas mengelas apabila terjadi kerusakan kapal atau kerusakankerusakan lain yang diperbaikinya dengan menggunakan mesin las. Juru alur bertugas untuk menentukan kapal yang dapat naik ke atas galangan sesuai dengan standar ukuran slipway. Para pekerja seperti juru selam, juru cat, juru las, dan juru alur dapat merangkap kerja. Seperti contohnya juru cat dapat merangkap kerja apabila juru las membutuhkan bantuan tenaga, begitu juga sebaliknya. Ketua Koperasi KPNDP Manajer Dok Staf Administrator
Koordinator Lapangan Mandor
Juru Mesin
Juru Selam
Juru Cat
Juru Las
Juru Alur
Gambar 7 Struktur organisai galangan kapal KPNDP
4.3
Sumberdaya Manusia Tenaga kerja tetap adalah pekerja yang berasal dari galangan kapal KPNDP.
Tugas dari pekerja tetap ini adalah menaikkan dan menurunkan kapal dari slipway, tetapi apabila dari pemilik kapal masih membutuhkan tenaga kerja maka tenaga kerja tetap ini dapat merangkap kerja.
Tenaga kerja yang bekerja di
galangan kapal KPNDP terdiri dari tenaga kerja tetap dan tidak tetap. Tenaga kerja tidak tetap adalah pekerja yang berasal dari luar galangan kapal KPNDP. Pekerja tidak tetap ini biasanya dibawa oleh pemilik kapal. Tugas dari pekerja ini lah yang mereparasi kerusakan kapal, sehingga pekerja tidak tetap ini sepenuhnya di tanggung oleh pihak pemilik kapal bukan oleh pihak galangan kapal KPNDP.
38
Latar belakang pendidikan para pekerja di galangan kapal KPNDP terdiri dari berbagai macam.
Latar belakang pendidikan tertinggi adalah manajer
galangan kapal, dengan pendidikan terakhir S2.
Mayoritas pendidikan para
pekerja di galangan kapal KPNDP adalah lulusan SD.
Bervariasinya latar
belakang pendidikan dari para pekerja tidak menjadi halangan untuk tetap terjalinnya suatu komunikasi, kerjasama, dan transfer informasi. Latar belakang pendidikan para pekerja di galangan kapal KPNDP bukan menjadi persyaratan utama, tetapi melihat lamanya pengalaman kerja pada bidangnya masing-masing. Pengalaman kerja para pekerja di galangan kapal KPNDP sudah tidak diragukan lagi, karena para pekerja rata-rata telah bekerja pada bidangnya selama 10 tahun. Tingkat kinerja para pekerja pun sudah terbilang baik, hal ini terbukti dari waktu tempuh untuk menyelesaikan pekerjaan.
Para pekerja mampu menyelesaikan
pekerjan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan soft skill setiap bulan selalu diberikan bagi para pekerja galangan kapal. Pelatihan ini diberikan oleh pihak UPT BTPI. Dengan demikian, pelatihan ini juga tidak hanya untuk para pekerja galangan kapal KPNDP tetapi semua para pekerja yang berada dalam satu komplek wilayah UPT BTPI. Pelatihan ini sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia, terutama para pekerja di galangan kapal KPNDP. Pembagian tenaga kerja di galangan kapal KPNDP disajikan pada Tabel 6.
39
Tabel 6 Pembagian tenaga kerja di galangan kapal KPNDP No.
Nama
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Budijanto Agus M Hardinata Saidi Suratno Sahid Ali Gufron Safin Dana Sutrisno Sukahar Darmanto Rohim Solikhul A Darga Tayana Faizin Abdul G
Jabatan Manajer Administrasi Koordinator lapangan Mandor Juru mesin Juru mesin Juru alur Juru las Juru mesin Juru alur Juru selam Juru selam Juru selam juru selam Juru cat Juru cat Juru selam Juru alur
Pendidikan S2 SMA SMA SD STM SD SMP SD SD SMP SD SD SD SD SD SD SD SD
Pengalaman kerja (tahun) 17 13 17 17 10 16 10 17 15 10 11 13 2 2 11 6 6 2