PENGARUH PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2006-2013 (Studi Kasus pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tasikmalaya)
WINNIE LUSIANA NPM. 103403119
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk (1) Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya, (2) Pengaruh Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara parsial terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmlaya. Dan yang manjadi objek penelitian ini adalah Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset daerah Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang diginakan dalam penelitian ini adalah deskiptif analitis dengan pendekatan studi kasus, Alat analisis yang digunakan adalah uji regresi ganda dengan sekala pengukuran rasio, Analisis Korelasi Ganda, Uji Signifikansi secara simultan menggunakan uji F dan Parsial menggunakan uji t dan Analisis Korelasi Determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian mengenai (1) Pengaruh Pendapatan Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara simultan terhadap PAD Kabupten Tasikmalaya berpengaruh signifikan. (2) Pendapatan Pajak Hotel dan Restoran secara parsial yaitu Pendapatan Pajak Hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD dan Pajak Restoran berpengaruh signifikan terhadap PAD Kabupaten Tasikmalaya. Kata Kunci : Pajak Hotel, Pajak restoran dan Pendapatan Asli Daerah.
ABSTRACT This research aim to know: (1) The influence of the hotel tax and restaurant tax in simultaneously for PAD Kabupaten TAsikmalaya (2) The influence of the hotel tax and restaurant tax in partially for PAD Kabupaten Tasikmalaya. And who be this research object and who be this research object is income department, execution of money, and Departement Asset of Kabupaten Tasikmalaya.The method used in this research is an analytic Deskriptive method with a case study approach. The tool of analyzing used is double regression test
with the scale of ration measurement, analyzing multiple correlation, significant test in simultaneously using by F test and the partially using by t and coefissient determinasi. The result of this research shows that the examination about: (1) The influence of the income of Hotel tax and Restaurant tax simulataneously on PAD Kabupaten Tasikmalaya influential significant.(2)The influence of the Hotel tax and restaurant tax in partiallythat is hotel tax no influential significant to PAD and Restaurant tax significant influential to PAD Kabupaten Tasikmalaya.. Key words : the hotel tax, restaurant tax, ragional original income (PAD).
Pendahuluan Pembangunan Daerah merupakan bagian integral dari pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumber daya Nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pembangunan ekonomi daerah diharapkan terwujud melalui pengelolaan sumber-sumber daerah yang di selengarakan di Negara kita yang tidak mungkin dilaksanakan secara keseluruhan melainkan bertahap. Untuk melaksanakan titik berat pembangunan ekonomi daerah diperlukan otonomi daerah yang merupakan kewenangan daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat daerah setempat, dimana pelaksanaan tugas dan wewenang pemerintah memerlukan dukungan pendanaan.Salah satu indikasi dari kemampuan melaksanakan prinsip otonomi daerah tersebut dengan mengupayakan peningkatan hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD).Yang dimaksud dengan otonomi daerah adalah hak dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan yang ada. Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) sebagai koordinator pengelola PAD mempunyai peran sentral dalam mengkoordinasikan dan melakukan upaya-upaya peningkatan PAD.Dari banyaknya komponen pajak daerah yang dikelola Kabupaten Tasikmalaya, yang menarik untuk diteliti oleh penulis adalah Pajak Hotel dan Pajak Restoran, mengingat semakin banyak hotel dan restoran yang
tumbuh dan tengah mengembangkan usaha di daerah-daerah, maka diperkirakan sumber penerimaan pajak pun cenderung akan mengalami peningkatan.
Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis, dengan pendekatan studi kasus yang bertujuan untuk melukiskan, mencatat, menganalisa dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang saat ini terjadi pada suatu objek penelitian.Menurut Moch. Nazir (2003:63) deskriptif analisis adalah suatu metode dalam meneliti kasus sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang Sedangkan pendekatan studi kasus yaitu penelitian ilmiah yang membahas dan menganalisa masalah berdasarkan kondisi yang sebenarnya terjadi pada perusahaan yang diteliti.Selain itu juga menurut Uma Sekaran (2006:158) Metode Deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variable yang diteliti dalam situasi variasi. Operasionalisasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel independen (bebas) dan dependen (terikat).Variabel independennya adalah Pajak Hotel(X1) dan Pajak restoran(X2).Sedangkan untuk variabel dependennya adalah Pendapatan Asli Daerah (Y). Tabel 1.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Konsep
Indikator
Ukuran
Pajak Hotel (X1)
Pajak Hotel adalah pajak atau Pungutan pajak daerah atas pelayanan hotel. (Perda No 28 Tahun 2009 Kab. Tasikmalaya) Pajak Restoran merupakan pajak atau pungutan pajak daerah atas jasa pelayanan Restoran. (Perda No.28 Tahun 2009 Kab. Tasikmalaya)
Jumlah Penerimaan Pajak Hotel
Rupiah
Rasio
Jumlah penerimaan pajak restoran
Rupiah
Rasio
Pajak Restoran (X2)
Skala
Pendapatan Asli Daerah (Y)
pendapatan asli daerah merupakan semua penerimaan daerah yang diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (UU RI No.33 Tahun 2004)
- Pajak daerah - Retribusi daerah - Laba usaha daerah/BUMD - Lain-lain pendapatan yang sah (UU No. 32 Tahun 2004)
Rupiah
Rasio
Prosedur Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan datanya adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research)Yaitu data yang diperoleh dari objek penelitian secara langsung terjun ke lapangan guna memperoleh data primer yag diperlukan dalam kaitannya dengan penelitian. Sedangkan teknik pengumpulan data primer adalah sebagai berikut :
2. Penelitian
Kepustakaan (Library Research)Yaitu penelitian yang
dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan cara membaca dan mempelajari literatur-literatur atau sumber-sumber bacaan lainnya yang mempunyai kaitannya dengan masalah yang diteliti. Data sekunder ini digunakan sebagai pembanding yang akan mendukung dalam pembahasan hasil penelitian, sehingga penulis dapat menarik kesimpulan yang plogis dari hasil penelitian pada dinas yang bersangkutan.
Paradigma Penelitian
ρ X 1Y
(X1) R
(Y)
ρ Yε
(X2)
ρ X 2Y
є
Gambar 1.1 Paradigma Penelitian Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel penelitian, di mana ada dua variabel bebas (independent variable) yaitu Pendapatan Pajak Hotel (X1) dan Pajak Restoran (X2) dan ada satu variabel terikat (dependent variable) yaitu Pendapatan Asli Daerah (Y). Teknik yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah analisa regresi ganda. Regresi ganda yaitu regresi yang menghubungkan dua variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis ini digunakan apabila ingin mengetahui bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen bila dua variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). 1. Analisis Regresi Ganda DuaAdalah analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya dengan rumus : Y
= a + b1X1 + b2X2
Sedangkan rumus untuk menentukan koefisien a dan b sebagai berikut :
Y
a b1
X1 b 2
X2
X1Y
a
X1 b1
X12
X2Y
a
X2
X1X 2
b1
b2
X1X 2 b2
X 22
(Sugiyono, 2007 : 278) Keterangan : Y
= Variabel dependen (Pendapatan Asli Daerah)
X1
= Variabel independen (Pajak Hotel)
X2
= Variabel independen (Pajak Restoran)
a
= Nilai Y jika X = 0 (Harga Konstan)
b
= Koefisien Regresi
2. Analisis KorelasiAdalah penelitian yang digunakan untuk mengetahui pengaruh Pendapatan Pajak Hotel danPajak Restoran secara bersama-sama terhadap Pendapatan Asli Daerah. Rumus korelasi ganda dua variabel adalah sebagai berikut :
R YX1X 2
rYX X 2 1
2
rYX2 2
2rYX1 rYX2 rX1X 2
1 rX1X 2
(Sugiyono,2007:190) Keterangan : R YX1X 2 =
Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y. (Pengaruh pajak Hotel dan pajak Restoran secara bersama terhadap PAD).
rYX1
=
Korelasi product moment antara X1 dengan Y. (Pengaruh Pajak Hotel terhadap PAD).
rYX 2
=
Korelasi product moment antara X2 dengan Y. (Pengaruh Pajak Restoran terhadap PAD)
rX1X 2 =
Korelasi product moment antara X1 dengan X2. (Pengaruh Pajak Hotel dan pajak Restoran)
Tabel 1.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat Kuat
3. Analisis Koefisien Determinasi Merupakan pengkuadratan dan nilai korelasi (r2). Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh Pendapatan Pajak Hotel terhadap Pendapatan Asli Daerah dan pengaruh Pendapatan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : Kdr = r2 x 100% (Sugiyono, 2007 : 229) Keterangan : Kd = Koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi dikuadratkan 4. Uji SignifikansiUji signifikasi dilakukan dua pengujian: Secara simultan menggunakan uji F Uji signifikasi secara similtan menggunakan rumus :
R2 Fh
1 R
2
k n k 1
Keterangan : R
= Koefisien korelasi ganda
k
= Jumlah variabel independen
n
= Jumlah anggota sampel
Secara parsial menggunakan uji t Uji signifikasi secara parsial menggunakan rumus :
t
r n 2
(Sugiyono, 2007 : 231)
1 r2
Keterangan : r
= Koefisien korelasi
n-2 = Derajat kebebasan r2
= Koefisien determinasi
n
= Periode waktu
Guna mengetahui apakah hubungan antara X dan Y di atas berpengaruh, maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut : a.
Ho :
=0
Tidak terdapat pengaruh Pajak Hotel (X1) dan Pajak
Restoran (X2) secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Ha :
≠ 0 Terdapat pengaruh Pajak Hotel (X1) dan Pajak Restoran (X2)
secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah. b. Ho :
≠ 0 tidak Terdapat pengaruhPajak Hotel (X1) secara parsial terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Ha :
≠ 0 Terdapat pengaruh Pajak Hotel (X1) secara parsial terhadap
Pendapatan Asli Daerah. c.
Ho :
=0
Tidak terdapat pengaruhPajak Restoran (X2) secara parsial
terhadap Pendapatan Asli Daerah. Ha :
≠ 0 Terdapat pengaruhPajak Restoran (X2) secara parsial terhadap
Pendapatan Asli Daerah. Kaidah keputusan : Secara simultan 1.
Terima Ho jika –thitung ≤ F tabel Tolak Ho jika F hitung> F tabel
Secara parsial 2. Terima Ho jika -t ½ α
t½αatau thitung<-t ½ α
Penentuan model keputusan dilakukan dengan menggunakan metode pengujian dua pihak dengan asumsi sebagai berikut: 1.
Tingkat keyakinan (Level Of Significant)
= 0,05.
2.
Derajat kebebasan (Degree of Freedom) n-2. Pada umumnya taraf signifikan yang digunakan dalampenelitian
ilmu-ilmu sosial yaitu 0,05. 5.
Penarikan KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian dan pengujian di
atas, penulis akan melakukan analisa secara kuantitatif dan hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan, apakah hipotesis yang telah ditetapkan ituditerimaatau ditolak. PEMBAHASAN Besarnya Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah Untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab.Tasikmalaya tahun 2006-2013 maka perlu penyajian data yang akan dianalisis dalam penelitian ini. Berikut adalah data realisasi dariPajak Hotel dan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kab.Tasikmalaya tahun 2006-2013 dapat dilihat pada tabel 1.4 sebagai berikut : Realisasi Pendapatan Pajak Hotel pada Pendapatan Asli Daerah Kab. Tasikmalaya Tahun Anggaran 2006 sampai dengan 2013 Dalam Jutaan Rupiah No
Tahun Anggaran
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pendapatan Asli Daerah
1
2006
118.722.568,00
207.797.983,00
35.846.575.080,00
2
2007
257.404.838,00
791.550.757,00
34.725.529.177
3
2008
208.252.000,00
949.679.407,00
47.194.342.024.00
4
2009
301.040.680,00
875.580.759,00
49.657.867.201.00
5
2010
177.410.707,00
811.599.620,00
78.911.968.114.00
6
2011
171.165.651,00
791.881.207,00
55.771.204.716.00
7
2012
211.033.146,00
1.087.791.889,00
65.473.795.748.00
8
2013
238.010.950,00
1.304.734.141,00
77.089.192.106.00
Jumlah
1.795.603.180.00
6.820.615.763,00
444.264.474.161,00
Rata-rata
224.450.397
852.576.970
55.533.059.270,125
(sumber : Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Asset Daerah Kabupaten Tasikmalaya data diolah kembali)
Pengaruh Besarnya Pendapatan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Secara Parsial Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya Dalam perhitungan yang penulis lakukan untuk mengetahui signifikasi dari besarnya pengaruh secara parsial pajak hotel dan pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah dapat dilakukan uji t dihitung dengan menggunakan SPSS versi 16.0. Maka hasil perhitungan pada pajak hotel diperoleh nilai thitungsebesar 2,365 (lampiran 1 halaman 98) kemudian thitung ini dibandingkan dengan ttabel pada degree of freedom (df) n-2 =8-2= 6 dan α = 0,05 diperoleh nilai ttabel sebesar 2,447. Ternyata thitunglebih kecil dari ttabel(-2,365 < -2,447).Karena thitung < tabel atau karena nilai sig 0,064 lebih besar dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa kaidah keputusan Hipotesis Alternatife (Ha) ditolak dan Hipotesis Oprasional (Ho) diterima. Dari perhitungan diatas memberikan makna bahwa pada tingkat keyakinan 95% Pajak Hotel secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Ini artinya penerimaan pajak hotel yang ada pada Kabupaten Tasikmalaya tidak berpengaruh signifikan pada peningkatan penerimaan PAD, hal ini bisa disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Krisna Meilanda Cahyani (2012) yang menyatakan bahwa pajak hotel tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendaptan Asli Daerah. Namun penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian
Eva Mulyawati Nugraha (2010) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial pajak hotel terhadap PAD. Selanjutnya untuk melihat signifikansi dari besarnya pengaruh pajak Restorandiperoleh nilai thitung sebesar3,608. Nilai thitungyang didapat dari uji t adalah sebesar 3,608 jika dibandingkan dengan dk = n-k-1 = 8-2-1 = 5 didapat ttabel sebesar 2,571. Jika dibandingkan dengan ttabel maka diperoleh bahwa thitung (3,608) > ttabel (2,571) atau jika dibandingkan dengan siginifikansi diperoleh hasil uji sig. sebesar 0,015 lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Karena thitung > ttabel atau karena nilai sig 0,015 lebih kecil dari α= 0,05, maka dari hasil pengujian tersebut mengandung makna bahwa kaidah keputusan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% hipotesis alternatif diterima artinya pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Temuan hasil pengujian hipotesis ini memberikan makna bahwa pajak restoran secara parsial berpengaruh signifikan terhadap PAD, meningkatnya penerimaan pajak restoran yang adapada Kabupaten Tasikmalaya akan meningkatkan dan mempengaruhi PAD pada Kabupaten Tasikmalaya. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Mutia Hendayani Asriyawati (2014) bahwa pada penelitiannya menyatakan pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap PAD. Pengaruh Besarnya Pendapatan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Secara Simultan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya Di dalam menentukan seberapa kuat pengaruh Pendapatan Pajak Hotel dan Pajak restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya, maka terlebih dahulu harus diketahui variabel-variabel yang diperlukan untuk diolah dan dianalisis dimana variabe-variabel tersebut terdiri atas dua variabel bebas (Independent Variable) yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain, dalam hal ini yaitu Pendapatan Pajak Hotel dan Pendapatan Pajak restoran, sedangkan yang menjadi variabel terikat (Dependent Variable) yaitu Pendapatan Asli Daerah.
Setelah melakukan penelitian dan memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan pengujian hipotesis yang diajukan.Dalam pengujian hipotesis dilakukan serangkaian langkah-langkah uji statistik yaitu uji regresi ganda dua, analisis korelasi dan analisis koefisien determinasi.Dengan pengujian statistik di atas dapat diketahui penaksiran derajat korelasi pendapatan Pajak Hotel dan pendapatan Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Dari data yang di peroleh dari Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabipaten TAsikmalaya kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS Versi 16.0, maka hasil perhitungan yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : a. Uji Regresi Ganda Untuk mengetahui besarnya pengaruh pendapatan pajak Hotel dan pajak Restoran (variable independent) terhadap PAD (variable dependent), maka digunakan alat analisis regresi ganda sebagai berikut : Y = a + b(X1) + b(X2) Hasil perhitungan regresi ganda dengan menggunakan program SPSS 16.0 diperoleh bahwa : Dari hasil perhitungan tersebut diketahui nilai : a = 4.524 b1= -164,243 b2= 55,456 Maka persamaan regresi adalah Y = 4.524+ -164,243 (X1) + 55,456 (X2) Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat dikatakan bahwa berdasarkan persamaan regresi tersebut didapat nilai dari koefisien a adalah 4.524 ini berarti bahwa untuk PAD penerimaan dari pajak hotel dan pajak restoran menunjukan ada peningkatan dan memberikan kontribusi dalam peningkatan pendapatan Asli Daerah. Dan hasil dari koefisien b1 adalah -164,243 dan b2 adalah 55,45 yang hasilnya negatif dan positif yang dapat diartikan bahwa angka arah atau koefisien regresi tersebut menunjukan ada penurunan dan ada peningkatan,
setiap peningkatan pendapatan pajak hotel dan pajak restoran. Dengan kata lain bahwa setiap pendapatan pajak hotel akan memberikan kontribusi terhadap PAD sebesar -164,243 dan setiap pendapatan pajak restoran akan memberikan kontribusinya terhadap PAD sebesar 55,456 yaitu pajak restoran memberikan kontribusi dalam meningkatkan PAD. Hal ini berarti bahwa pajak hotel berpengaruh tidak signifikan terhadap penerimaaan PAD dan pajak restoran berpengaruh signifikan terhadap penerimaan PAD. b. Analisis Korelasi Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara pendapatan pajak Hotel dan pajak Restoran dengan PAD, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,852. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan yang disebabkan oleh pendapatan pajak hotel dan pajak Restoran terhadap PAD adalah sebesar 0,852. Koefisien korelasi tersebut menghasilkan angka positif, sehingga nilai tersebut berada diantara 0.80-1,000 yang dapat dilihat pada tabel 3.2 bab III dan angka tersebut menunjukkan terjadinya korelasi sangat kuat. c. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa pengaruh pendapatan pajak hotel dan pajak retoran terhadap PAD, maka rumus yang digunakan adalah : Kd = r2 x 100% Berdasarkan program SPSS 16.0 yang terdapat dalam tabel summary diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,852, maka besarnya pengaruh pendapatan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah adalah sebesar 72,5%. Dalam hal ini, pendapatan asli daerah dipengaruhi oleh pendapatan pajak hotel dan pajak restoran sebesar 72,5%, sisanya adalah sebesar 27,5% yang merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis, yaitu seperti : komponen pendapatan pajak daerah lainnya diluar pajak hotel dan pajak restoran, retribusi daerah, laba BUMN dan lain-lain pendapatan asli yang sah.
d. Pengujian Hipotesis Sedangkan untuk menguji pengaruh pendapatan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah secara simultan, maka dapat digunakan uji F dan untuk menguji pengaruh pendapatan pajak hotel dan pajak restoran terhadap pendapatan asli daerah secara parsial menggunakan uji t. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara ketiga variabel yaitu pendapatan pajak hotel dan pajak restoran sebagai variabel independen dengan pendapatan asli daerah sebagai variabel dependen. Berdasarkan program SPSS yang terdapat dalam tabel ANOVAb pada lampiran 1, diperoleh nilai Fhitung sebesar 6,596 kemudian Fhitung ini dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 2 dan dk penyebut = (8 – 2 – 1) = 5 dengan taraf kesalahan 5%, harga Ftabel sebesar 5,79. Ternyata harga Fhitung lebih besar dari Ftabel (6,596>5,79). Karena Fh > Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan hasil perhitungan tersebut memiliki makna bahwa diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% yaitu Pendapatan Pajak Hotel dan Pajak Restoran secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Hal ini berarti meningkatnya pendapatan pajak hotel dan pajak restoran akan menyebabkan meningkatnya Penerimaan Pendapatan Asli Daerah. Dalam hal ini Pajak Hotel dan pajak Restoran merupakan Komponen dari Pajak Kabupaten yang mempunyai andil besar dimana kedua jenis pajak ini sangatlah potensial sekali untuk dikembangkan dan otomatis akan meningkatkan pendapatan pajak daerah. Dengan bertambahnya pajak daerah maka diharapkan pendapatan pajak daerah pun dapat bertambah. Hal ini sesuai dengan yang dipaparkan Sugianto (2005 : 30) Dalam bukunya Pajak dan retribusi daerah yang menyatakan bahwa komponen pendapatan Asli Daerah akan berpengaruh terhadap total Pendapatan Asli daerah yang akan diterima oleh Pemerintah Daerah. Hal ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan Eva Mulyawati Nugraha (2010) yang menyatakan bahwa hasil pajak Hotel dan pajak Restoran berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas, penelitian mengenai Pengaruh Pendapatan Pajak Hotel dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2008-2013 dilakikan penelitian pada Dinas Pendapatan, pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Tasikmalaya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pendapatan Asli Daerah di kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan data-data diatas bahwa pajak hotel tedapat pengaruh yang positif dan peran penting terhadap Pendapatan Asli Daerah, pajak
restoran
mempunyai
peranan
yang
cukup
penting
untuk
meningkatkan pendapatan daerah dan dengan hal tersebut pemerintah harus lebih mengupayakan dan memaksimalkan dalam pemungutan pajak agar tidak ada penyimpangan dan tidak ada wajib pajak yang belum melaksanakan untuk membayar kewajiban pajaknya serta pemungutan pajak pun harus tepat waktu. 2. Terdapat pengaruh antara pajak hotel dan pajak restoran secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Tasikmalaya, pajak hotel dan pajak
restoran
ini
mempunyai
peranan
yang
signifikan
untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah kabupaten tasikmalaya. Pajak hotel dan pajak restoran ini mempunyai peranan yang cukup signifikan untuk meningkatkan pendapatan asli daaerah dan bias membantu dalam meninngkatkan pembangunan yang ada di daerah kabupaten tasikmalaya. 3. Terdapat pengaruh yang negatif antara Pendapatan Pajak Hotel dan Pajak restoran secara terdapat pengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaetn Tasikmalaya. Saran Berdasarkan simpulan yang telah di paparkan di atas, penulis memberikan saran sebagai berikut : Untuk Pajak Daerah yang berasal dari pajak hotel dan pajak restoran sendiri harus lebih di tingkatkan lagi agar bisa meningkatkan pendapatan asli
daerah Kabupaten Tasikmalaya agar lebih maju dan mandiri dan bisa membantu dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga daerah. Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan bagi orang yang akan menulis tentang pendapatan daerah agar bisa meneliti sector lain, diantaranya pajak reklame, pajak hiburan, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C, pajak parkir. Dan bisa mengetahui berapa pajak yang diperoleh dari pajak daerah yang lainnya dan berapa realisasi yang akan diperoleh apakah bisa membantu dalam peningkatan pendapatan asli daerah. Dan masih banyak komponen Pendapatan Asli Daerah yang perlu diteliti yang diantaranya dari komponen pajak Daerah serta komponen pendapatan daerah lainnya seperti dana perimbangan dan Lain-lain Pendapatan daerah yang sah. DAFTAR PUSTAKA Abdul Halim. 2004. Manajamen Keuangan Daerah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Ayim Pradana. 2004. Pengaruh Pajak Reklame dan Penerangan Jalan Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Bandung. Universitas Pasundan. Diaz Priantara. 2013. Perpajakan Indonesia edisi 2 Revisi. Jakarta: Mitra wacana Media. http://www.pajak.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=5006& Itemid=167 http://putra-finance-accounting-taxation.blogspot.com/2007/12/pajak-hotel http://digilib.petra.ac.id/jiunkpe/s1/eakt/2004/jiunkpe-ns-s1-2004-324991639020-pajak_hotel-chapter2.pdf Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Modul Pelatihan Pajak Terapan Brevet A dan B Terpadu. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Undang-Undang Perpajan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia. Krisna Meilanda Cahyani. 2012. Pengaruh Pajak Hotel Dan Pajak Restoran Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Ciamis. Universitas Siliwangi. Mardiasmo. 2003. Perpajakan.Yogyakarta. Andi Mohammad. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mutia Handayani Asriyawati. 2014. Pengaruh Pajak Hotel, Pajak Restoran dan pajak Reklame Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang.Universitas Maritim Raja Ali Haji. Panca Kurniawan&Agus Purwanto. 2006. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Di Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Peraturan Bupati Tasikmalaya No. 16 Tahun 2007.Tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya No. 11 Tahun 2002 Tentang Pajak Hotel. Peraturan Bupati Tasikmalaya No. 42 Tahun 2007 Tentang Petunjuk pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel Kabupaten Tasikmalaya. Peraturan Daerah No. 04 tahun 2011.Tentang Pajak Hotel dan Pajak Restoran. Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2003 pasal 32 tentang Objek Pajak Hotel. Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2003 pasal 33 tentang Subjek Pajak Hotel. Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2003 pasal 35 tentang Tarif Pajak Hotel. Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2003 pasal 37 tentang Objek Pajak Restoran. Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2003 pasal 38 tentang Subjek Pajak Retoran. Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2003 pasal 40 tentang Tarif Pajak Restoran. R. Santoso Brotodiharjo. 2003. Ilmu Hukum Pajak. Bandung. Refika Aditama. Sugianto. 2005. Pajak dan Retribusi Daerah. Jakarta. Cakra Buana. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Bandung ALFABETA. _______. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung ALFABETA. Undang-undang RI No. 34 Tahun 2000. Pengganti Undang-undang RI No. 18 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Uma Sekaran. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis Edisi-4 Jakarta : Salemba Empat.