PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
V. INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1 . Area Berisiko Tinggi dan Permasalahan Utamanya. Berdasarkan penggabungan data sekunder SKPD, persepsi SKPD-SKPD yang membidangi sanitasi dan data study EHRA (data primer) untuk 3 Kecamatan yang menjadi prioritas, diperoleh gambaran area beresiko sanitasi untuk 42 desa seperti terlampir pada tabel 5.1. Tabel 5.1 Area Beresiko Kabupaten Tabanan Kecamatan
Accessed
Desa
EHRA
majority
Agreed
data
Score
Secondary Data
score
Weighted
SKPD's
Total
Average
score
Score
TABANAN Tabanan Sudimara
2
4
2
8
2.67
3
Bongan
2
3
2
7
2.33
2
Gubug
2
3
2
7
2.33
2
Dauh Peken
4
4
2
10
3.33
4
Delod Peken
4
3
3
10
3.33
4
Dajan peken
4
4
2
10
3.33
4
Subamia
2
3
2
7
2.33
2
Denbantas
2
4
2
8
2.67
3
Buahan
2
2
3
7
2.33
2
Tunjuk
2
4
2
8
2.67
3
Wanasari
2
2
2
6
2.00
2
Sesandan
2
4
3
9
3.00
3
Pangkung Tibah
2
2
4
8
2.67
3
Belalang
2
4
3
9
3.00
3
Beraban
2
2
1
5
1.67
1
Buwit
2
3
2
7
2.33
2
Cepaka
2
2
1
5
1.67
1
Kaba-kaba
2
2
4
8
2.67
3
Pandak Gede
2
2
2
6
2.00
2
Bengkel
2
2
2
6
2.00
2
Pejaten
4
4
3
11
3.67
4
Nyitdah
2
2
2
6
2.00
2
Pandak Bandung
3
3
3
9
3.00
3
Kediri
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
115
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
Nyambu
2
2
3
7
2.33
2
Kediri
4
4
2
10
3.33
4
Abian Tuwung
4
4
3
11
3.67
4
Banjar Anyar
3
2
2
7
2.33
2
Tibubiu
2
2
2
6
2.00
2
Kelating
2
2
1
5
1.67
1
Penarukan
2
2
3
7
2.33
2
Belumbang
2
2
1
5
1.67
1
Tista
2
3
4
9
3.00
3
Kerambitan
3
3
2
8
2.67
3
Pangk.Karung
2
2
1
5
1.67
1
Kukuh
2
1
3
6
2.00
2
Baturiti
2
1
1
4
1.33
1
Meliling
3
1
1
5
1.67
1
Semb. Gede
2
3
1
6
2.00
2
Samsam
2
2
1
5
1.67
1
Batuaji
2
2
1
5
1.67
1
Kesiut
2
1
1
4
1.33
1
Timpag
2
2
1
5
1.67
1
Kerambitan
Keterangan : score majority =4; berarti : resiko tinggi, sebanyak 6 desa score majority =3; berarti : resiko sedang, sebanyak 10 desa score majority =2; berarti : resiko rendah, sebanyak 15 desa score majority =1; berarti : resiko rendah/tidak beresiko, sebanyak 11 desa Untuk Peta area beresiko dapat dilihat pada lampiran.
Permasalahan Utama di Area Sanitasi Beresiko Tinggi Dari 6 desa yang masuk dalam kategori dengan desa resiko sanitasi tinggi umumnya permalahan yang terjadi hampir mirip. Permasalahan utama yang ditemukan yakni persampahan dalam hal ini pengelolaan sampah rumah tangga. Study primier menunjukkan bahwa masih banyak rumah tangga yang melakukan pembuangan sampah ke sungai maupun drainase karene belum mendapatkan layanan persampahan dari pemerintah kabupaten. Buangan limbah cair baik dari UKM ( usaha tahu tempe, pengerajin genteng, potong ayam dsbnya) maupun limbah cair domestik merupakan permasalahan yang juga ditemukan di wilayah area beresiko tinggi seperti di Desa Dauh Peken dan Pejaten.
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
116
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
5.2 Kajian dan Opsi Partisipasi Masyarakat dan Jender di Area Prioritas. Masyarakat yang merupakan komponen dalam suatu komunitas dan mempunyai posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Namun sejauh ini partisipasi mereka belum mendapat perhatian yang proporsional dari pihak pemerintah. Oleh karena itu perlu disusun suatu studi penilaian mengenai partisipasi masyarakat dan peran jender dalam pengelolaan sanitasi, baik dalam skala kota maupun dalam skala nasional. Studi ini melibatkan masyarakat sebagai subyek secara langsung dan partisipatif akan sangat berguna dalam menyusun strategi pembangunan sistem sanitasi. Untuk mendapatkan sebuah penilaian yang kredibel dibutuhkan data dan informasi yang valid dan kredibel pula. Untuk itu diperlukan serangkaian survey dan observasi langsung yang terencana dan komprehensif terhadap kondisi partisipasi masyarakat dan jender dalam penanganan sistem sanitasi dalam skala kota beserta prospek pengembangannya di masa depan. Masyarakat diharapkan mampu mengenali permasalahan terkait dengan sanitasi rumah tinggal dan lingkungan mereka, merencanakan kegiatan, melaksanakan melalui kerjasama dengan berbagai pihak, serta melakukan evaluasi dan pengembangan kegiatan program secara mandiri. Sementara itu pelaksanaan program sanitasi juga diharapkan dapat secara partisipatif, tanpa harus menunggu “perintah” dari pemerintah. Untuk memampukan masyarakat agar memiliki kemampuan seperti di atas, penilaian tentang kondisi sanitasi masyarakat dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif .
Metodologi survey yang dilakukan mengadopsi Methodology for Participatory Assessment (MPA). MPA merupakan metodologi yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam berpartisipasi yang dikembangkan dari metodologi partisipatif yang sudah ada sebelumnya Participatory Rural Assessment (PRA) yang dapat digunakan untuk tujuan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program, termasuk di dalamnya program air bersih dan sanitasi, di tingkat komunitas. MPA terbukti sangat bermanfaat untuk pembangunan di berbagai sektor, yang mengaitkan keberlanjutan pelayanan program dengan kegiatan peka jender, berpihak pada kaum miskin, pendekatan tanggap kebutuhan (Demand Responsive Approach = DRA), menyatakan pola asosiasi antara pelayanan yang baik bisa dimanfaatkan dan berkelanjutan, hingga munculnya berbagai institusi dan pengambil kebijakan mendukung pendekatan ini. Alasan penggunaan metode ini adalah: 1) pendekatan ini memposisikan masyarakat sebagai subyek;
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
117
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
2) pendekatan ini lebih dapat memberikan “ruang” kepada masyarakat dari berbagai satus social untuk menyampaikan aspirasi dan keinginannya, meskipun memiliki kemampuan artikuasi yang berbeda; 3) oleh karena itu, pendekatan ini juga sekaligus merupakan salah satu media pemberdayaan masyarakat pada tingkat bawah Studi tentang Partisipasi Masyarakat dan Jender (PMJ) dilakukan dengan tujuan: a. Terkumpulnya informasi sanitasi secara kuantitatif-sistematis dengan menggunakan alatalat partisipatori, untuk menilai kesinambungan dan ketanggapan terhadap kebutuhan; b. Teridentifikasinya pengalaman masyarakat dalam kegiatan/proyek perbaikan sanitasi, baik yang dilakukan secara swadaya atau gotong royong maupun bantuan dari instansi lain; c. Teridentifikasinya kebutuhan dan kesanggupan masyarakat untuk berkontribusi dalam perbaikan sanitasi; d. Teridentifikasinya peran perempuan pada tahap perencanaan pembangunan sarana sanitasi dan beberapa perubahan tugas antara perempuan dan laki-laki; e.
Teridentifikasi keberadaan, manfaat, peranan dan hubungan berbagai lembaga yang ada di desa.
Sementara itu, hasil yang diharapkan dari studi PMJ adalah: •
Peningkatan kesadaran masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah kota baik laki-laki dan perempuan mengenai kondisi dan seriusnya masalah sanitasi dan kebersihan.
•
Munculnya kebutuhan masyarakat laki-laki dan perempuan disertai dengan kemauan untuk berkontribusi dalam pelaksanaan program sanitasi.
•
Teridentifikasinya daerah setingkat desa yang berpotensi untuk pelaksanaan program program sanitasi berbasis masyarakat secara berkelanjutan.
Data survey PMJK ini diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tabanan yang kemudian akan dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program-program sanitasi kota. Selain itu, data pun dapat dimanfaatkan sebagai benchmark pencapaian pembangunan sanitasi ke depan, baik di tingkat kota sampai di tingkat desa (indikatif). Dari kegiatan Observasi & Survei PMJK di desa yang termasuk area
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
118
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
beresiko tinggi dengan melibatkan masyarakat secara langsung diperoleh hasil seperti yang tercantum pada Tabel berikut Hasil analisa data dapat digunakan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK).
Tabel 5.2 Hasil Temuan dan Analisa Data Survei Partisipasi Masyarakat & Jender di Area Beresiko
No 1
Topik Alur Sejarah Pembangunan dan Kemauan Berkontribusi
Hasil Pembangunan berhasil penuh dan memberikan manfaat penuh Pernah dilakukan, masyarakat berkontribusi tenaga kerja, material lokal dan uang tunai, serta panitia pembangunan dan pengelola yang dibentuk saat itu masih ada sampai sekarang
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
Temuan dan Analisis 1. Masyarakat sudah terbiasa dengan system swadaya sehingga rasa kepemilikan itu ada dan hasil pembangunan masih dapat dinikmati sampai saat ini 2. Untuk kegiatan/proyek yang sumber dananya murni dari APBD masyarakat (laki-laki dan perempuan) tidak terlibat pada pelaksanaan pembangunan, hal ini disebabkan pelaksana pekerjaan sudah menyediakan tukang sendiri 3. Masyarakat laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin sudah terbiasa melakukan gotong royong dalam membangun sarana umum di lingkungan tempat tinggalnya 4. Masyarakat mempunyai tingkat kemauan untuk berkontribusi yang cukup tinggi material lokal, tenaga kerja, konsumsi (makanan & minuman) dan uang tunai & membayar iuran/urunan untuk pembangunan sarana di lingkungan mereka 5.Sarana yang terbangun dimanfaatkan dan terpelihara dengan baik sampai saat ini 6. Hal ini menunjukkan adanya potensi positif bilamana di lokasi ini akan diberikan bantuan pembangunan sarana sanitasi yang bersifat umum ataupun individual 119
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
2
Siapa Melakukan Apa dan Pembagian jenis Pekerjaan Berdasarkan Gender
Pekerjaan dengan keterampilan ataupun tanpa keterampilan dibagi secara seimbang antara laki-laki dan perempuan dari semua tingkatan sosio-ekonomi Pekerjaan yang dibayar hanya dilakukan oleh lakilaki (kaya dan miskin), perempuan hanya melakukan pekerjaan yang sifatnya sukarela.
1. Sudah ada pembagian tugas dan bertukar peran antara laki-laki dan perempuan untuk banyak jenis pekerjaan/kegiatan di rumah tangga yang dilakukan bersama oleh laki-laki dan perempuan. Pembagian tugas tetap ada walaupun fungsi laki-laki lebih dominan dalam perencanaan dan pembangunan fisik sanitasi 2.Keadaan seperti di atas perlu dipertahankan, tetapi tetap diperlukan penguatan melalui penyuluhan dan media-media kampanye yang berhubungan dengan kesetaraan jender pada masyarakat dengan topik Pentingnya bagi peran dan bertukar peran diantara laki-laki dan perempuan baik kaya maupun miskin dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 3.Sudah ada keseimbangan dalam pembagian beban kerja antara lakilaki (kaya dan miskin) dan perempuan (kaya dan miskin) meski perlu ditingkatkan karena semua pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan hanya dikerjakan oleh laki-laki baik kaya & miskin, dan perempuan (kaya dan miskin) hanya melakukan pekerjaan yang tidak membutuhkan ketrampilan seperti menyiapkan makanan dan minuman 4.Sudah ada keseimbangan diantara laki-laki kaya dan miskin dalam pembagian beban kerja baik yang perlu ketrampilan maupun yang tidak perlu ketrampilan 5.Laki-laki kaya & miskin akan dibayar untuk pekerjaan yang memerlukan ketrampilan/keahlian. Mereka juga tidak dibayar untuk pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian termasuk pekerjaan yang bersifat sukarela atau gotong royong 6.Perempuan (kaya dan miskin) tidak dibayar dan hanya melakukan pekerjaan yang bersifat sukarela dan tidak membutuhkan suatu keahlian
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
120
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
3
Klasifikasi kesejahteraan dan Pemetaan Sosial
Semua rumah tangga memiliki jamban
Lebih dari ¾ pada semua tingkatan masyarakat memiliki akses terhadap sarana drainase lingkungan Lebih dari ¾ pada semua tingkatan masyarakat memiliki akses terhadap pengelolaan/pengumpulan sampah
4 Kesiapan Kelembagaan Saat Ini
Ada lembaga lokal yang penting/bermanfaat untuk sebagian besar warga, rutin berinteraksi dengan masyarakat, dan memperoleh pengakuan resmi dari Pemerintah
1. Ciri-ciri yang sangat membedakan diantar masyarakat yang termasuk golongan Kaya, Sedang dan Miskin dalam hal penghasilan, kepemilikan asset, kondisi rumah, jenis pekerjaan dan pola makan 2. Rumah tangga dari golongan menengah/sedang dan miskin masih ada yang belum tersambung SANIMAS mengingat lokasi mereka yang lebih rendah dari IPAL 3. Semua Rumah Tangga telah memiliki jamban keluarga 4. Kondisi drainase mengalir lancar karena didukung letak geografis yang memiliki kemiringan lebih dari 1 persen. 5. Pengangkutan dilakukan secara rutin oleh truk DKP meski belum semua KK dapat terlayani 6. Namun demikian masih ditemukan keberdaan sampah di saluran drainase Ada beberapa lembaga di tingkat masyarakat yang mempunyai manfaat sangat besar bagi masyarakat dan mempunyai hubungan sangat dekat dengan masyarakat serta ada pengakuan resmi dari pemerintah seperti Banjar Tunggal Sari dan KSM. Namun ada lembaga lainnya yang juga mempunyai manfaat sangat besar dan mempunyai hubungan sangat dekat pula dengan masyarakat, tetapi tidak mempunyai pengakuan resmi dari pemerintah yaitu Yayasan dan Pengajian
5.3 Komunikasi untuk Peningkatan Kepedulian Sanitasi. Dari data sekunder Humas Kab Tabanan kegiatan terkait sanitasi pada 2010 dapat diidentifikasikan sesuai Tabel 5.3.
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
121
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
Tabel 5.3 Kegiatan Terkait Komunikasi Sanitasi NO
IMPLEMENTOR
PESAN
MEDIA
1
Bupati/ Wakil Bupati Tabanan
Pembangunan Sanitasi yang meliputi - Pengelolaan Sampah - Limbah - Drainase dan - Air Minum sangat sejalan dalam mewujudkan Visi kabupaten Tabanan 2011-2015, yakni terwujudnya Tabanan Serasi (Sejahtera Aman dan Berprestasi )
Tatap Muka / Lisan
2
Bapedda Kab Tabanan
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan Sanitasi akan mempercepat terwujudnya Visi Kab. Tabanan
Tatap Muka / Lisan
TARGET AUDIENCE Tokoh Masyarakat, Para Cendikiawan dan Pimpinan SKPD
Tokoh Masyarakat, Para Cendikiawan dan Pimpinan SKPD
3
Dinas Kesehatan Kab. Tabanan
Usaha Kesehatan Sekolah yang meliputi - Sampah - Kebersihan - Saluran Got - P3K
Tatap Muka / Lisan
Guru, Komite Sekolah, Anak murid
4
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kab. Tabanan
- Pengelolaan sampah yang baik dan benar menuju kabupaten Tabanan yang bersih - Gerakan kebersihan
Tatap Muka / Lisan
Masyarakat umum
- Pembangunan Drainase dan Sanimas amat berguna bagi Masyarakat
Tatap Muka / Lisan
Masyarakat umum
Tatap Muka / Lisan
Ibu-ibu rumah tangga
5
Dinas PU Kab. Tabanan
PNS dan masyarakat kota Tabanan
- Air bersih menjadi kebutuhan vital bagi kehidupan 6
BPMD Kab. Tabanan
Melalui kegiatan Ibu-ibu agar dapat menciptakan lingkungan desa yang bersih
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
122
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
7
Dinas Koperasi, UKM dan Perindag
- Dalam mewujudkan lingkungan yang bersih, para pedagang agar menyiapkan tempat/ sampah baik organik maupun non organik
Tatap Muka / Lisan
Pedagang
8
Kantor Lingkungan Hidup
Kebersihan dan kelestarian lingkungan
Papan Informasi/ papan pengumuman
Masyarakat umum
9
Bagian Humas dan Protokol Setda Kab. Tabanan
Makna penting pembangunan lingkungan yang lestari bagi kehidupan masyarakat
Media cetak media elektronika
Masyarakat umum
10
Ketua tim penggerak PKK Kab. Tabanan
Kebersihan lingkungan yang meliputi : sampah saluran pembuangan air limbah , dan air bersih agar menjadi perhatian ibu-ibu PKK dalam mewujudkan kesejahteraan hidup keluarga
Tatap Muka / Lisan
Ibu ibu PKK
11
LSM Kunti Bakti Tabanan
Pembangunan sanitasi amat penting bagi kehidupan masyarakat
- Tatap Muka / Lisan
Guru, Murid SMPN I Tabanan Masyarakat Umum
- Radio
Sumber: Humas dan Protokol Bagian Setda Kab.Tabanan Dari study primer EHRA dari pertanyaan terkait sumber media komunikasi, diperoleh gambaran bahwa 86,7% masyarakat Tabanan memperoleh informasi dari Televisi, 24,6% dari radio dan 12,2 % dari Koran. Untuk statisun TV lokal yang paling sering ditonton adalah Bali TV (81,8%) dan Dewata TV (18,25). Sedangkan untuk radio lokal yang paling sering didengarkan Global FM sebanyak 30,6%. Dari survey lapangan juga diperoleh gambaran, untuk Sumber Informasi (orang) sebanyak 69% responden menjawab informasi sanitasi diperoleh dari Kelihan Banjar (RT). Dan prosentase tingkat kepercayaan informasi dari Kelihan Banjar ini sebanyak 51,6% Untuk jenis sosialisasi yang pernah diikuti oleh responden, sebanyak 45,3 % menjawab sosialisasi yang diikuti terkait masalah sampah dan kebersihan lingkungan, air bersih 13,2%, air limbah/jamban keluarga 9,8%, drainase 5% dan lainnya 22,6%. Dari survey terhadap jenis kesenian tradisional yang paling sering ditonton, 34,9% responden menjawab drama gong,
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
123
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
sebanyak 32,4% menjawab seni tari dan nyanyi, kesenian bondres 23, 7%, wayang kulit 18,2% dan lainnya 23,2%. 5.4 Keterlibatan Sektor Swasta dalam Layanan Sanitasi A. Pengusaha Penampung (Pengepul) Dan/ Atau Pengusaha Produksi Daur Ulang Barang Bekas Sebagaimana di kota-kota lain, inisiatif pihak swasta dalam persampahan sudah bermunculan dengan sendirinya karena mereka melihat adanya peluang bisnis. Mereka mengumpulkan sampah non organik baik yang bersumber dari rumah tangga maupun dari fasilitas umum dan kawasan bisnis (hotel, restoran dll) yang memiliki nilai jual. Sejauh ini belum ada interaksi formal antara DKP Tabanan dengan para pelaku bisnis terkait pengelolaan sampah tersebut. Beberapa pengusaha daur ulang sampah yang berhasil diidentifikasi dan diwawancarai adalah sebagai berikut: 1. Nama Pengusaha Daur Ulang: Sumber Jaya Mulai berusaha sejak tahun 2005 Nama Penanggung Jawab; Bapak Roykah Alamat: Jalan Pulau Nias No.19 Tabanan Memiliki 10 karyawan, terdiri dari karyawan tetap (tenaga transportasi dan teknisi) dan tenaga borongan (pemilah dan pencacah plastik) Membeli barang bekas dari sekitar Tabanan dengan pemasok tetap (pengepul lebih kecil) Penjualan: diambil oleh pembeli dari kota/ kabupten Banyuwangi dan Surabaya Perkiraan volume usaha saat ini: Tabel 5.4 Volume Barang Lapak yang dikelola Bapak Rokyah No.
Jenis Barang Bekas
Volume rata2 per
Harga Beli
bulan (Kg)
Rp/Kg
Harga Jual Rp/Kg
1.
Plastik (cacahan)
3 ton
1,500
2,000
2.
Kertas
1 ton
300-1,000
700-1200
3.
Logam: Besi
15 ton
1,200-2,500
2,000-3000
Non Besi 4.
Lainnya .......
Kendala dalam mengembangkan usaha: o
Tidak ada patokan harga, harga bahan naik turun tidak menentu
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
124
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
o
Belum ada pelatihan khusus yang diberikan kepada karyawan terkait pengelolaan usaha ini
o
Belum ada organisasi sesama pengusaha sejenis sehingga jarang bisa saling sharing pengetahuan maupun update informasi
o
Belum ada aturan khusus dari pemda untuk menjalankan usaha ini, hanya ada himbauan agar lokasi harus bersih dan tidak kumuh sehingga tidak mengganggu tetangga lainnya
Ada beberapa perusahaan lain yang memiliki usaha sejenis yang berlokasi di Desa Subamia, Gerogak dan pasar hewan Meski ada persaingan dengan pengusaha lain tetapi tetap sehat.
Gambar 5.1 Kegiatan pemilahan sampah plastik dan logam di Sumber Jaya 2. Nama Pengusaha Daur Ulang: Hari Jaya Mulai berusaha sejak tahun 2006 Nama Penanggung Jawab; Bapak Yusuf Anhari Alamat: Tegal Belodan, Tabanan Memiliki 9 karyawan, terdiri dari karyawan tetap (tenaga transportasi dan teknisi) dan tenaga borongan (pemilah dan pencacah plastik)
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
125
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
Membeli barang bekas dari sekitar .Tabanan dengan pemasok tetap (pengepul lebih kecil) Penjualan: diambil oleh pembeli dari Kota Surabaya Perkiraan volume usaha saat ini: Tabel 5.5 Volume Barang Lapak yang dikelola Bapak Yusuf Anhari No.
Jenis Barang Bekas
A.
Plastik (cacahan)
B.
Kertas
C.
Logam:
Volume rata2 per
Harga Beli
Harga Jual
bulan (Kg)
Rp/Kg
Rp/Kg
Besi
2 ton
1,000-1,500
2,000
28 ton
1000
1500
7 ton
1,500-2,000
2,700
Non Besi D.
Lainnya .......
Kendala dalam mengembangkan usaha: o
Hambatan terkait harga jual dari pengepul Surabaya yang naik turun
o
Belum ada pelatihan khusus untuk manajemen maupun karyawan terkait bidang usaha ini
o
Belum ada organisasi untuk usaha sejenis
o
Belum ada aturan khusus dari Pemda , biasanya hanya himbuan agar tempat usaha rapi dan memadai
Gambar 5.2 Kegiatan pemilahan di Bapak Yusuf Ahari
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
126
PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN
KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN TABANAN Jl. Pahlawan No 19. Tabanan
B. Perusahan Kuras Tangki Septik 1) Di Kabupaten Tabanan ada beberapa perusahaan swasta yang bergerak dalam pengurasan tangki septik seperti UD Tin Jaya, UD Eka Wina, UD Kedap Sari. 2) Tarif layanan jasa kuras WC di Tabanan bervariasi tergantung jarak dan tingkat kesulitan penyedotan. Harga yang dipatok berkisar Rp 275,000 – 350,000 per tangki (kapasitas 6 m3). 3) Rata-rata order per minggu yang ditangani 3-5 kali trip. 4) Setelah berapa bulan kalau ada pelanggan yang sama meminta jasa pengurasan? 5) Pendapatan total per bulan umumnya Rp 4,400,000 dengan keuntungan minimun perbulan Rp 1,000,000. 6) Tempat Pembuangan tinja ke IPLT Mandung, Kecamatan Kerambitan. 7) Ada pihak lain yang memanfaatkan pembuangan limbah tinja untuk dijadikan pupuk.
Gambar 5.3 Armada Jasa Kuras di Tabanan
LAPORAN FINAL BUKU PUTIH SANITASI TABANAN
127