BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1
AREA BERISIKO TINGGI DAN PERMASALAHAN UTAMANYA Peta area sanitasi beresiko Kota Cirebon dapat diklasifikasikan berdasarkan nilai skoring grade 1-4 dengan rincian sebagai-berikut : Skor 4 : Resiko Tinggi berwarna merah; Skor 3 : Resiko Sedang berwarna biru; Skor 2 : Resiko Menengah berwarna kuning; Skor 1 : Resiko Rendah berwarna hijau. Hasil akhir penilaian terhadap area beresiko untuk Kota Cirebon telah ditetapkan oleh kelompok kerja sanitasi setelah membandingkan skor penilaian terhadap data sekunder, data EHRA, dan persepsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menjadi anggota Pokja Sanitasi serta melakukan serangkaian observasi atau kunjungan lapangan diseluruh kelurahan. Hasil kesepakatan sebagaimana terlihat pada Tabel 5.1., menetapkan 3 kelurahan yang mempunyai resiko tinggi. Kelurahan-kelurahan tersebut adalah: Kelurahan Lemahwungkuk, Kelurahan Panjunan dan Kelurahan Argasunya. Area beresiko sedang terdapat di wilayah Kelurahan Kasepuhan dan Kelurahan Kalijaga. Area beresiko menengah terjadi di Kelurahan Kesenden, Kelurahan Kebon Baru, Kelurahan Sukapura, Kelurahan Pekalipan, Kelurahan Jagasatru, Kelurahan Pegambiran, Kelurahan Kesambi, Kelurahan Drajat, Kelurahan Pekiringan, Kelurahan Karyamulya, Kelurahan Harjamukti, Kelurahan Kecapi dan Kelurahan Larangan. Sedangkan area beresiko dengan tingkat rendah terdapat pada Kelurahan Kejaksan,
Kelurahan
Pekalangan,
Kelurahan
Pulasaren
dan
Kelurahan
Sunyaragi.
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V-1
Tabel 5.1. PEMBOBOTAN AREA BERESIKO KOTA CIREBON
Kecamatan/ Kelurahan
Skor berdasarkan persepsi SKPD
Skor berdasarkan data sekunder
Skor berdasarkan data EHRA
Kejaksan Kejaksan Kesenden Kebon Baru Sukapura
1 2 2 1
1 2 1 2
2 2 2 2
1,3 2 1,6 1,6
1 2 2 2
1 2 2 2
Pekalipan Pekalipan Pekalangan Pulasaren Jagasatru
2 1 1 3
1 1 1 1
3 2 2 2
2 1,3 1,3 2
2 1 1 2
2 1 1 2
Lemahwungkuk Lemahwungkuk Panjunan Kasepuhan Pegambiran
4 4 3 2
3 3 2 2
2 2 2 2
3 3 2,3 2
4 4 3 2
4 4 3 2
Kesambi Kesambi Drajat Pekiringan Sunyaragi Karyamulya
1 1 1 1 2
2 2 2 1 2
2 2 2 2 2
1,6 1,6 1,6 1,3 2
2 2 2 1 2
2 2 2 1 2
Harjamukti Harjamukti Kalijaga Argasunya Kecapi Larangan
2 3 4 1 1
2 2 3 2 2
2 2 3 2 2
2 2,3 3,3 1,6 1,6
2 3 4 2 2
2 3 4 2 2
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
Skor yang disepakati
Skor berdasarkan kunjungan lapangan
V-2
Gambar 5.1 PETA AREA BERESIKO KOTA CIREBON
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V-3
5.2
Kajian dan Opsi Partisipasi Masyarakat dan Jender di Area Prioritas Masyarakat merupakan komponen dalam suatu komunitas dan mempunyai posisi penting dalam pengelolaan sanitasi. Berkaitan dengan hal tersebut perlu ditingkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal, melalui terciptanya masyarakat yang ditandai dengan penduduknya yang hidup dengan perilaku sehat dan dalam lingkungan sehat. Salah satu upayanya adalah memberdayakan individu dan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri dan lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif. Dengan demikian untuk menunjang tujuan di atas, Dinas Kesehatan memiliki beberapa program diantaranya sebagai berikut : 1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat, diantaranya adalah Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) dan penyelenggaraan penyehatan lingkungan. 2. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 2.1.
Penyehatan lingkungan
2.2.
Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
2.3.
Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
3. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 3.1.
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
3.2.
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
3.3.
Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
3.4.
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
4. Program Perbaikan Sanitasi Lingkungan melalui pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kegiatan penyuluhan sosialisasi lingkungan sehat yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan mempunyai tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat, pada tahun 2008 telah dilaksanakan di 11 lokasi dan pada tahun 2009 dilaksanakan di 22 lokasi di Kota Cirebon.
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V-4
Tabel 5.2 Pelaksanaan Penyuluhan Sosialisasi Lingkungan Sehat Tahun 2008 No
Lokasi
Hari / Tanggal
1
Darma Wanita Disperindag Kota Cirebon
Rabu / 14 Mei 2008
2
Pondok Pesantren Madinatunnajah
Rabu / 18 Juni 2008
3
Pondok Pesantren Ulumudin
Kamis / 19 Juni 2008
4
Pondok Pesantren Darul Masholeh
Rabu / 25 Juni 2008
5
Pondok Pesantren Siti Fatimah
Senin / 30 Juni 2008
6
Pondok Pesantren Istiqomah
Selasa / 1 Juli 2008
7
Pondok Pesantren Manarussalam
Senin / 18 September 2008
8
Pondok Pesantren Benda kiayi Miftah
Rabu / 29 Oktober 2008
9
Pondok Pesantren Jagasatru
Jum’at / 21 Nopember 2008
10
Pondok Pesantren Az-Ziyadah
Senin / 24 Nopember 2008
11
Pondok Pesantren Tuhfaturrogibin
Minggu / 30 Nopember 2008
Tabel 5.3 Pelaksanaan Penyuluhan Sosialisasi Lingkungan Sehat Tahun 2009 No
Tanggal Pelaksanaan
Kelurahan
Lokasi Pelaksanaan
Sasaran
1
05-Okt-09
Kesenden
Baperkam RW 10 Samadikun Selatan
Masyarakat RW 10
2
05-Okt-09
Kebon Baru
Baperkam RW 06 Tanda Barat
Masyarakat RW 06
3
05-Okt-09
Kejaksan
Baperkam RW 05
Masyarakat RW 05
4
28-Mei-09
Sukapura
Baperkam RW 07
Masyarakat RW 07
5
08-Okt-09
Drajat
Baperkam RW 01
Masyarakat RW 01
6
10-Okt-09
Karyamulya
UPTD Puskesmas Majasem
Masyarakat RW 08
7
12-Okt-09
Kesambi
Baperkam RW 03 Sigendeng
Masyarakat RW 03
8
12-Okt-09
Pekiringan
Ruang Pertemuan Pusk. Gunung Sari
Masyarakat RW 07
9
13-Okt-09
Sunyaragi
Baperkam RW 06 Karang Jalak
Masyarakat RW 06
10 13-Okt-09
Jagasatru
Baperkam RW 09 Karang Anyar
Masyarakat RW 09
11 14-Okt-09
Pulasaren
Baperkam RW 06 Pulobaru Utara
Masyarakat RW 06
12 30-Jul-09
Pekalangan
Baperkam RW 05 Pekalangan Selatan
Masyarakat RW 05
13 15-Okt-09
Pekalipan
Ruang Pertemuan Pusk. Astanagarib
Masyarakat RW 10
14 17-Okt-09
Kesepuhan
Ruang Pertemuan Pusk. Kesunean
Masyarakat RW 09
15 20-Mei-09
Lemahwungkuk
Ruang Pertemuan Pusk. Cangkol
Masyarakat
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V-5
No
Tanggal
Kelurahan
Lokasi Pelaksanaan
Sasaran
16 07-Okt-09
Panjunan
Ruang Pertemuan Pusk. Pesisir
Masyarakat RW 10
17 17-Jun-09
Pegambiran
Baperkam RW 03 Karangdawa Barat
Masyarakat RW 03
18 19-Okt-09
Argasunya
Baperkam RW 06 Kedung Krisik Selatan
Masyarakat RW 06
19 19-Okt-09
Harjamukti
Baperkam RW 09 Katiasa
Masyarakat RW 09
20 20-Okt-09
Kalijaga
Baperkam RW 03
Masyarakat RW 03
21 21-Okt-09
Kecapi
Baperkam RW 15 Galungan Asih
Masyarakat RW 15
22 20-Jun-09
Larangan
Baperkam RW 08 Merbabu Asih
Masyarakat RW 08
Pelaksanaan
Program pengembangan lingkungan sehat dari Dinas Kesehatan mempunyai tujuan memberdayakan masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan untuk menurunkan angka penyakit berbasis lingkungan dan masalahmasalah lingkungan. Pada tahun 2008 sasaran diarahkan kepada : 1. Perbaikan Sarsandas Tempat-tempat Umum : a. Masjid Jami Al-Lijamutaqwa Kelurahan Argasunya b. Masjid Baiturahman Kelurahan Kalijaga Dengan kegiatan pembangunan dan perbaikan tempat wudlu dan MCK. 2. Perbaikan Sarsandas Perumahan bagi rumah penderita penyakit berbasis lingkungan sebanyak 20 rumah di Kelurahan Kesenden. Dengan kegiatan pembangunan jamban dan septik tank, perbaikan ventilasi dan pencahayaan, pembangunan septik tank dan plesterisasi Selain program-program di atas, dilakukan juga inspeksi sarana sanitasi dasar perumahan dengan hasil sebagai berikut :
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V-6
Tabel 5.4 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH KK
JUMLAH KK DIPERIKSA
JUMLAH KK MEMILIKI
JUMLAH SEHAT
% KK MEMILIKI
% SEHAT
JAMBAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
Kejaksan
2,993
2,920
2,920
2,813
100.00
96.34
2
Jl.Kembang
3,658
3,658
3,575
3,360
97.73
93.99
3 4
Nelayan Pamitran
1,932 2,348
1,883 2,348
1,883 2,130
1,763 1,973
100.00 90.72
93.63 92.63
10,931
10,809
10,508
9,909
97.22
94.30
KEC.KEJAKSAN 5
Kesambi
2,492
2,492
2,492
2,430
100.00
97.51
6 7 8 9
Gunung Sari Sunyaragi Majasem Drajat
2,676 2,643 5,194 3,985
2,676 2,643 5,194 3,985
2,676 2,636 5,132 3,985
2,667 2,492 5,031 2,628
100.00 99.74 98.81 100.00
99.66 94.54 98.03 65.95
16,990
16,990
16,921
15,248
99.59
90.11
4,627 1,670 1,508
4,627 1,670 1,508
4,599 1,559 1,388
3,699 1,559 1,140
99.39 93.35 92.04
80.43 100.00 82.13
7,805
7,805
7,546
6,398
96.68
84.79
KEC.KESAMBI 10 11 12
Jagasatru Astanagarib Pekalangan
KEC.PEKALIPAN 13 14
Kesunean Pegambiran
2,958 4,269
2,285 4,269
2,285 3,509
1,927 2,807
100.00 82.20
84.33 79.99
15 16
Pesisir Cangkol
2,529 2,187
1,861 2,187
1,744 1,599
1,609 1,526
93.71 73.11
92.26 95.43
KEC.LEMAH WUNGKUK
11,943
10,602
9,137
7,869
86.18
86.12
17 18 19 20 21
4,565 5,153 3,719 3,407 6,782
4,565 5,153 3,719 3,407 6,782
4,380 5,058 3,708 2,182 6,326
4,303 5,058 3,708 2,182 6,326
95.95 98.16 99.70 64.04 93.28
98.24 100.00 100.00 100.00 100.00
23,626
23,626
21,654
21,577
91.65
99.64
Kalitanjung Larangan Perumnas Utara Sitopeng Kalijaga
KEC.HARJA MUKTI JUMLAH KOTA
2009
71,295
69,832
65,766
61,001
94.18
92.75
CIREBON
2008
68,023
65,254
63,229
59,271
96.90
93.74
2007
68,023
67,030
63,229
60,854
94.33
96.24
Sumber: Bidang pengendalian masalah penyakit, DINKES
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V-7
Tabel 5.4 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN (LANJUTAN)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH KK
JUMLAH KK DIPERIKSA
JUMLAH KK MEMILIKI
JUMLAH SEHAT
% KK MEMILIKI
% SEHAT
TEMPAT SAMPAH
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
Kejaksan
2,993
2,772
2,772
2,297
100.00
82.86
2
Jl.Kembang
3,658
3,658
3,658
3,535
100.00
96.64
3 4
Nelayan Pamitran
1,932 2,348
1,883 2,348
1,883 2,348
1,517 2,244
100.00 100.00
80.56 95.57
10,931
10,661
10,661
9,593
100.00
89.98
KEC.KEJAKSAN 5
Kesambi
2,492
2,492
2,492
2,386
100.00
95.75
6 7 8 9
Gunung Sari Sunyaragi Majasem Drajat
2,676 2,643 5,194 3,985
2,676 2,643 5,194 3,985
2,676 2,591 5,194 3,985
2,676 1,778 5,045 2,476
100.00 98.03 100.00 100.00
100.00 68.62 97.13 62.13
16,990
16,990
16,938
14,361
99.69
84.79
4,627 1,670 1,508
4,627 1,209 1,508
4,254 1,131 1,195
3,840 826 887
91.94 93.55 79.24
90.27 73.03 74.23
7,805
7,344
6,580
5,553
89.60
84.39
KEC.KESAMBI 10 11 12
Jagasatru Astanagarib Pekalangan
KEC.PEKALIPAN 13 14
Kesunean Pegambiran
2,958 4,269
2,285 4,269
2,285 3,700
1,927 2,999
100.00 86.67
84.33 81.05
15 16
Pesisir Cangkol
2,529 2,187
1,861 2,187
1,327 1,599
1,073 1,010
71.31 73.11
80.86 63.16
KEC.LEMAH WUNGKUK
11,943
10,602
8,911
7,009
84.05
78.66
17 18 19 20 21
4,565 5,153 3,719 3,407 6,782
4,565 5,153 3,719 3,407 6,782
4,565 5,153 3,719 790 6,265
4,254 4,283 3,557 790 6,265
100.00 100.00 100.00 23.19 92.38
93.19 83.12 95.64 100.00 100.00
23,626
23,626
20,492
19,149
86.73
93.45
Kalitanjung Larangan Perumnas Utara Sitopeng Kalijaga
KEC.HARJA MUKTI JUMLAH KOTA
2009
71,295
69,223
63,582
55,665
91.85
87.55
CIREBON
2008
68,023
67,068
61,049
47,834
91.03
78.35
2007
68,023
67,068
61,049
47,834
91.03
78.35
Sumber: Bidang pengendalian masalah penyakit, DINKES
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V-8
Tabel 5.4 KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN (LANJUTAN)
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH KK
JUMLAH KK DIPERIKSA
JUMLAH KK MEMILIKI
JUMLAH SEHAT
% KK MEMILIKI
% SEHAT
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
1
2
3
4
15
16
17
18
19
1
Kejaksan
2,993
2,986
2,986
2,642
100.00
88.48
2
Jl.Kembang
3,658
3,658
3,575
3,409
97.73
95.36
3 4
Nelayan Pamitran
1,932 2,348
1,883 2,348
1,883 2,204
1,753 2,065
100.00 93.87
93.10 93.69
10,931
10,875
10,648
9,869
97.91
92.68
KEC.KEJAKSAN 5
Kesambi
2,492
2,492
2,492
2,471
100.00
99.16
6 7 8 9
Gunung Sari Sunyaragi Majasem Drajat
2,676 2,643 5,194 3,985
2,676 2,643 5,194 3,985
2,162 2,643 5,194 3,985
1,990 1,515 5,083 2,703
80.79 100.00 100.00 100.00
92.04 57.32 97.86 67.83
16,990
16,990
16,476
13,762
96.97
83.53
4,627 1,670 1,508
4,627 1,670 1,508
4,627 1,670 1,508
3,874 1,594 1,084
100.00 100.00 100.00
83.73 95.45 71.88
7,805
7,805
7,805
6,552
100.00
83.95
KEC.KESAMBI 10 11 12
Jagasatru Astanagarib Pekalangan
KEC.PEKALIPAN 13 14
Kesunean Pegambiran
2,958 4,269
2,285 4,269
2,285 3,059
1,927 2,886
100.00 71.66
84.33 94.34
15 16
Pesisir Cangkol
2,529 2,187
1,861 2,187
1,519 1,595
1,176 818
81.62 72.93
77.42 51.29
KEC.LEMAH WUNGKUK
11,943
10,602
8,458
6,807
79.78
80.48
17 18 19 20 21
4,565 5,153 3,719 3,407 6,782
4,565 5,153 3,719 3,407 6,782
4,565 5,061 3,719 790 6,782
4,406 5,058 3,707 790 6,265
100.00 98.21 100.00 23.19 100.00
96.52 99.94 99.68 100.00 92.38
23,626
23,626
20,917
20,226
88.53
96.70
Kalitanjung Larangan Perumnas Utara Sitopeng Kalijaga
KEC.HARJA MUKTI JUMLAH KOTA
2009
71,295
69,898
64,304
57,216
92.00
88.98
CIREBON
2008
68,023
22,922
65,705
19,294
286.65
29.36
2007
68,023
67,934
65,705
60,007
96.72
91.33
Sumber: Bidang pengendalian masalah penyakit, DINKES
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V-9
Selain Dinas Kesehatan, PKK juga mempunyai Program-program layanan yang berkaitan dengan sanitasi berbasis masyarakat di antaranya : 1. Penyuluhan tentang rumah layak huni dengan azas Tri Bina 2. Penyuluhan rumah sehat dan lingkungan sehat 3. Mengikuti sosialisasi tentang pembuatan biopori dan kompos 4. Program kelestarian lingkungan hidup Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan yang diadakan melalui forumforum rutin seperti posyandu dan pertemuan lainnya dengan materi : a. Menanamkan kesadaran tentang kebersihan dan pengelolaan jamban keluarga, MCK, SPAL b. Perlindungan mata air dari pencemaran c. Pembuangan dan pengelolaan sampah d. Pemakaian air bersih e. Perilaku hidup bersih dan sehat f. Pembuatan kompos dan biopori PKK memiliki kader-kader yang bergerak di bidang kesehatan, dimana fungsinya adalah menyampaikan materi penyuluhan mengenai lingkungan sehat kepada masyarakat. Tabel 5.5 Kader-kader PKK NO
NAMA WILAYAH
KESEHATAN JUMLAH KADER KESEHATAN PENYULUHAN POSYANDU GIZI KESLING NARKOBA 1 2 3 4 5 6 1 KEJAKSAN 312 49 65 6 2 KESAMBI 381 381 165 6 3 PEKALIPAN 212 87 73 42 4 LEMAHWUNGKUK 310 238 119 9 5 HARJAMUKTI 440 440 440 5 JUMLAH 1655 1195 862 68
LAINLAIN 7 1 2 39
42
Sumber : TP PKK Kota Cirebon
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 10
Kantor Lingkungan Hidup juga memiliki program pelatihan pengelolaan limbah padat domestik anorganik sebagai upaya mereduksi total timbulan sampah yang ada. Berdasarkan studi primer EHRA, berikut mengenai kebiasaan cuci tangan masyarakat terutama pada 5 waktu kritis, dengan sampel 40 responden tiap kelurahan. Tabel 5.6 DATA EHRA MENGENAI KEBIASAAN CUCI TANGAN MASYARAKAT
Desa/Kelurahan Ya
Jawaban Tidak
10 Kejaksan 1 Kesenden 0 Kebon Baru 26 Sukapura 12 Pekiringan 11 Kesambi 36 Sunyaragi 35 Karyamulya 12 Drajat 25 Jagasatru 26 Pulasaren 0 Pekalipan 22 Pekalangan 15 Kesepuhan 25 Lemahwungkuk 30 Panjunan 0 Pegambiran 1 Harjamukti 18 Larangan 40 Kecapi 5 Argasunya 34 Kalijaga TOTAL 384 CTPS : Cuci Tangan Pakai sabun
5.3
Jawaban Tidak
Ya
30 39 40 14 28 29 4 5 28 15 14 40 18 25 15 10 40 39 22 0 35 6
CTPS sebelum menyiapkan makanan
CTPS sebelum menyuapi anak
CTPS sesudah BAB
8 0 0 7 0 1 4 18 3 9 3 0 10 7 2 8 2 0 3 7 2 24
496
32 40 40 32 40 39 36 22 37 31 37 40 30 33 38 32 38 40 37 33 38 16
118
Jawaban Tidak
Ya 7 0 0 2 0 1 7 8 3 4 3 0 15 3 0 24 0 0 1 5 0 28
761
Jawaban Tidak
Ya
33 40 40 38 40 39 33 32 37 36 37 40 25 37 40 16 40 40 39 35 40 12
111
CTPS setelah menceboki anak
CTPS sebelum makan
11 0 0 0 0 36 39 36 18 14 4 0 33 25 40 24 37 0 21 30 8 34
769
29 40 40 40 40 4 1 4 22 26 36 40 7 15 0 16 3 40 19 10 32 6
410
Jawaban Tidak
Ya 6 13 11 20 8 11 9 17 18 29 10 9 10 6 34 5 10 23 7 19 22 8
470
34 27 29 20 32 29 31 23 22 11 30 31 30 34 6 35 30 17 33 21 18 32
305
Komunikasi untuk Peningkatan Kepedulian Sanitasi Studi media merupakan salah satu studi yang dilakukan oleh pokja sanitasi Kota Cirebon dalam rangka melengkapi data untuk buku putih. Buku Putih Sanitasi Kota Cirebon yang merupakan rangkuman kondisi eksisting kota diharapkan dapat menyediakan semua informasi mengenai kota termasuk mengenai media yang terdapat di kota termasuk di dalamnya preferensi media masyarakat. Studi media dilakukan dengan tujuan:
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 11
575
1. Mengetahui pengalaman-pengalaman dan kapasitas pemerintah kota dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan pemasaran sosial termasuk di sini adalah media yang digunakan, jenis kegiatan, isu-isu yang diangkat, khalayak sasaran dan catatan pembelajarannya 2. Mengetahui pandangan media massa terhadap isu-isu sanitasi yang akan diangkat oleh pemkot dan ISSDP dan peluang-peluang kerjasama dengan media massa 3. Mengetahui pola pencarian informasi rumah tangga terkait dengan isu-isu kesehatan dan isu sosial lainnya 4. Mendapatkan informasi mengenai konsumsi dan preferensi media dan kegiatan-kegiatan kemasayarakatan khalayak yang potensial menjadi saluran komunikasi isu-isu sanitasi Adapun hasil dari studi ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut: 1. Sebagai salah satu bahan untuk menyusun strategi kampanye kepedulian sanitasi. 2. Digunakan sebagai dasar perencanaan media untuk kampanye kepedulian sanitasi. 3. Media belajar bersama, khususnya bagi pokja sanitasi untuk kegiatan sejenis di masa mendatang. Selain itu manfaat lain dari studi ini adalah terinformasikannya program pembangunan sanitasi kota, ISSDP dan pokja sanitasi kota kepada nara sumber yang diwawancarai (instansi pemerintah dan media massa) Mengingat studi media memerlukan update sebelum kampanye dilakukan, metode yang digunakan adalah metode pemantauan cepat (rapid appraisal methods). Metode ini merupakan cara yang cepat dan murah untuk mengumpulkan informasi mengenai pandangan dan masukan dari populasi sasaran dan stakeholders lainnya mengenai media komunikasi. Metode yang dipergunakan meliputi: 1. Wawancara informan kunci (key informant interview). Wawancara ini terdiri serangkaian pertanyaan terbuka yang dilakukan terhadap individu-individu tertentu yang sudah diseleksi karena dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai topik atau keadaan di wilayahnya. Wawancara bersifat kualitatif, mendalam dan semi-terstruktur. BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 12
2. Pengamatan langsung (direct observation). Melakukan kunjungan lapangan atau pengamatan langsung terhadap media komunikasi. Data yang dikumpulkan dapat berupa informasi mengenai sumber-sumber informasi yang tersedia, kegiatan program pemasaran sosial yang sedang dan telah berlangsung, pemanfaatan media formal dan informal, kerjasama dengan media massa dll. 3. Survey kecil (mini-survey). Penerapan kuesioner terstruktur (daftar pertanyaan tertutup) terhadap sejumlah kecil sample (antara 50-75 orang). Narasumber menggunakan random sampling yaitu sampel acak. Di Kota Cirebon, sampel merupakan penduduk di semua kelurahan (22 kelurahan) yang terpilih secara random. Adapun informasi yang ingin diketahui dari survey ini adalah: 1. Isu-isu yang menarik bagi masyarakat miskin 2. Preferensi media massa sehari-hari, frekuensi terpaan dan waktu 3. Kegiatan kemasyarakatan sehubungan dengan sanitasi yang ada di lingkungan Berikut hasil pemetaan yang dilakukan oleh pokja A. Hasil Pengumpulan Data dari OPD Pengumpulan data dari OPD dilakukan dengan mewawancarai narasumber di masing-masing OPD yang berhubungan dengan sanitasi. Adapun pertanyaan yang diajukan pada narasumber yaitu: 1. Apa saja kegiatan komunikasi untuk masyarakat serta kegiatan pemasaran social lainnya yang pernah dilakukan? 2. Isu apa saja yang diangkat? 3. Siapa khalayak sasaran yang dituju? 4. Media apa saja yang digunakan? (media massa, luar ruang, alternatif) 5. Kalau media massa lokal yang digunakan, media massa yang mana saja yang diajak kerjasama? Dan bagaimana bentuk kerjasamanya? 6. Apa yang menarik yang bisa dijadikan pelajaran dari kegiatan-kegiatan OPD/Dinas Hasil Pemetaan Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Tupoksi Utama adalah untuk mengkoordinasikan merumuskan sasaran, mengarahkan, membina, mengendalikan, mengerahkan penyelenggaraan BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 13
urusan pemerintah daerah dalam menyusun melaksanakan kebijakan daerah bidang pmberdayaan masyarakat dan kelurahan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak serta bidang KB dan KS berdasarkan kebijakan Walikota atau sekda serta tugas pembantuan yang ditugaska Pemerintah kepada Pemerintah Kota. Kegiatan komunikasi untuk masyarakat serta kegiatan pemasaran sosial lainnya yang pernah dilakukan adalah Sosial UU Pencegahan Kekerasan dalam rumah tangga, Sosialisasi UU tentang perlindungan anak dan sosialisasi bantuan permodalan bagi KUBE. Isu yang diangkat diantaranya kekerasan terhadap perempuan dan anak, trafficking (perdagangan manusia), Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Khalayak Sasaran yang dituju adalah masyarakat secara luas di setiap kelurajan yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita, pengurus LPM, RW dan RT. Media yang digunakan yaitu media sendiri berupa bahan-bahan sosialisasi dalam bentuk powerpoint. Hal yang menarik yang bisa menjadi pelajaran dari kegiatan-kegiatan pemasaran social yang pernah dilakukan adalah masyarakat bertambah informasi tentang program-program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah khususnya di bidang pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan perempuan, administrasi kelurahan, penguatan kelembagaan, KB dan KS Besarnya anggaran sosialisasi dan komunikasi kegiatan (sanitasi) adalah variatif. OPD/Dinas Hasil Pemetaan Kantor Lingkungan Hidup Tupoksi utama adalah melaksanakan urusan pemerintah daerah dalam menyusun dan melaksanakan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup. Fungsinya adalah : -
Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugas bidang lingkungan hidup
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 14
-
Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah sesuai dengan lingkup bidang lingkungan hidup
-
Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugas bidang lingkungan hidup
-
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Kegiatan komunikasi untuk masyarakat serta kegiatan pemasaran sosial lainnya yang pernah dilakukan adalah sosialisasi global warming (pemilahan sampah, pengolahan sampah, biopori, penanaman pohon dan penghijauan. Isu yang diangkat yaitu pemanasan global dan pengelolaan sampah perkotaan Khalayak sasaran yang dituju adalah seluruh stakeholder Media yang digunakan yaitu media sendiri seperti standing banner, poster, leaflet, spanduk dan media massa berupa koran. Media massa lokal yang digunakan adalah Radar Cirebon dan Kabar Cirebon sedangkan bentuk kerjasama berupa pemberitaan Hal yang menarik yang bisa menjadi pelajaran dari kegiatan-kegiatan pemasaran social yang pernah dilakukan adalah antusias masyarakat terhadap upaya perbaikan sanitasi dalam pengelolaan lingkungan sangat tinggi tetapi implementasinya belum sesuai harapan. Besarnya anggaran sosialisasi dan komunikasi kegiatan (sanitasi) berupa pengadaan alat komposter sebesar Rp95.000.000,-, pengadaan alat biopori dan sosialisasi pembuatan lubang resapan biopori sebesar Rp60.000.000,dan pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik sebesar Rp55.000.000,-. OPD/Dinas Hasil Pemetaan Dinas Kesehatan •
Dinas
kesehatan
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan
urusan
pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas pembantuan. •
Bidang pengendalian masalah kesehatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang penyehatan lingkungan, meliputi : penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan, pengawasan dan registrasi
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 15
makanan minuman produksi rumah tangga, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi dibidang penyehatan lingkungan. •
Kegiatan komunikasinya menggunakan media penyuluhan, sosialisasi, survey dan pemetaan. Bekerjasama dengan PKK.
•
Alat yang dipakai adalah leaflet dan hand out yang disebar di penyuluhan dan sosialisasi, poster, spanduk, materi dalam bentuk presentasi, radio spot, dialog interaktif di radio lokal.
•
Mempunyai hubungan baik dengan media massa lokal. Wartawan seringkali datang ke kantor untuk menanyakan isu terbaru ataupun mencari tahu lebih dalam tentang isu yang sedang berkembang.
•
Menggunakan
kegiatan
sosialisasi
dan
penyuluhan
sebagai
media
komunikasi. Alat bantu yang digunakan berupa fotokopi materi. Berdasarkan pengalaman, sosialisasi dengan menggunakan media LCD (ada bahan tayang) lebih menarik masyarakat dibandingkan sosialisasi biasa tanpa alat bantu. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa narasumber dari OPD/dinas dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Setiap OPD/dinas memiliki anggaran untuk melakukan kegiatan komunikasi (termasuk di dalamnya membuat materi komunikasi yang biasanya berbentuk leaflet, spanduk maupun spot di radio). Untuk produksi materi komukasi, OPD/dinas membuat sendiri dan juga bisa bekerja sama dengan kantor Infomas. 2. Semua OPD/dinas yang menjadi narasumber menggunakan media sosialisasi dan penyuluhan dalam mengkomunikasikan isu tertentu. Alat yang digunakan masih berupa leaflet, paparan presentasi dan copy hand out yang disebarkan saat sosialisasi. Belum maksimal dalam memanfaatkan media massa lokal seperti koran dan radio. 3. Isu yang diangkat oleh OPD/dinas tergantung dari tupoksi masing-masing. Untuk
isu
tertentu,
beberapa
OPD/dinas
bersama-sama
dalam
pengerjaannya. 4. Tiap OPD/dinas cukup dekat dengan media massa lokal namun masih berdasar
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 16
B. Hasil pengumpulan data dari media massa lokal Di Cirebon cukup banyak media lokal baik media cetak maupun media elektronik. Berikut daftar media massa di Kota Cirebon. Tabel 5.7 RADIO FM DI KOTA CIREBON
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Radio Radio Maritim Rassonia Radio Swara Prima Sonata Radio Kita Radio Is FM Radio Kisi FM Radio MM Radio Dairy Radio Cirebon FM Radio Nuansa FM Radio DB FM Radio Citra
Alamat Jl. Raya Kesambi Kampung Melati 04 Cirebon Jl. Gunung Kelud Cirebon Jl. Kartini Cirebon Jl. Ciremai Raya Cirebon Jl. Karang Jalak Cirebon Jl. Karang Jalak Cirebon Jl. Kesatria Kesambi Cirebon Jl. Sliwangi Cirebon Jl. Cipto Mangunkusumo Cirebon Jl. Cipto Mangunkusumo Cirebon Jl. Perumnas Cirebon Tabel 5.8
HARIAN SURAT KABAR CIREBON
No 1
Nama Surat Kabar Harian Radar Cirebon
Alamat Jl. Perjuangan No. 9 Cirebon Telp 0231-483531/483533
2
Harian Kabar Cirebon
Jl. Kartini Cirebon Tabel 5.9 TELEVISI CIREBON
No 1
Nama Surat TV Radar Cirebon TV
Alamat Jl. Perjuangan No. 9 Cirebon Telp 0231-483531/483533
2
Cirebon TV
Jl. Pronggol Cirebon
Untuk media massa lokal, wawancara dilakukan oleh pokja sanitasi. Ada 15 media massa lokal yang dikunjungi dan diwawancara yaitu 1 media cetak : Radar Cirebon, 3 radio yaitu: Radio Maritim Rassonia, Radio Cirebon FM dan Radio Swara Prima Sonata dan 1 televisi yaitu Radar Cirebon Televisi (RCTV). Penentuan media massa dilakukan oleh pokja. Selain untuk memperoleh data terbaru mengenai media massa bersangkutan, kunjungan ke media juga dimaksudkan untuk menjalin hubungan yang baik antara pokja dan media massa tersebut. BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 17
C. Harian Radar Cirebon Kunjungan pertama dilakukan ke Radar Cirebon yang beralamat di Graha Pena Cirebon Jalan Perjuangan 9 Kota Cirebon, terbit perdana pada 20 Desember 1999 dikelola oleh manajemen professional dibawah naungan PT. Wahana Semesta Cirebon (Group Jawa Post). Manajemen ini telah terbukti berhasil mengelola lebih dari 120 perusahaan pers di seluruh Indonesia. Koran yang mempunyai slogan “Harian Pertama dan Terutama di Pantura Jawa Barat” ini tampil sebagai koran umum dan menampilkan berbagai informasi tentang kegiatan ekonomi dan bisnis, finansial, lokal maupun nasional. Sajian Radar Cirebon mengutamakan berita-berita lokal (65%) dan nasional (35%). Rubrikasinya antara lain: Cirebon metropolis, Kotabaru Cirebon, WTC dan WBC, Radar bisnis, Metro bisnis, Komunitas bisnis, Radar Sport, Politika, Wacana, Prootomi, Selebritis, Goyang Pantura, Budaya, Visite, Sosok, Wanita dan Keluarga, Komunitas Cirebon, Puber, Radar Yunior, Ecogreen, dll. Wilayah edar adalah Ciayumajakuning : Kota/Kabupaten Cirebon (40%), Indaramayu (27,9%), Kuningan (23%), Majalengka (9,1%) Adapun sasaran pembacanya adalah (data 2010): Jenis kelamin: - pria: 65% - wanita: 35% Usia pembaca: - di bawah 20th : 15% - 20 - 29 th: 16% - 30 - 39 th: 27% - 40 - 49 th: 30% - 50 th ke atas: 12% Pendidikan: - SMP: 5% - SLTA/sederajat: 45% - Akademi: 30% - Sarjana: 20% Pekerjaan: - Pelajar/mahasiswa: 7% BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 18
- Kary. swasta, pns: 18% - Pengusaha/wiraswasta: 45% - Ibu rumah tangga: 25% - lain-lain: 5% Pengeluaran per bulan: - di bawah Rp. 250rb: 10% - Rp.250rb – Rp. 500rb: 17,9% - Rp. 500rb – Rp. 750rb: 12,7% - Rp. 750rb – Rp 1 juta: 19,3% - Rp 1 juta – Rp 1,5 juta: 24,9% - Rp. 1,5 juta ke atas: 15% Koran ini belum memiliki rubrik khusus mengenai sanitasi namun sering mengangkat berita sehubungan dengan sanitasi di Cirebon termasuk didalamnya persampahan, banjir yang disebabkan oleh saluran drainase yang tidak berfungsi maksimal, air bersih dan lain lain. Tetapi beberapa edisi ini Radar Cirebon mempunyai Rubrik bernama Ecogreen yang berisi tentang lingkungan hidup. Berdasarkan pemantauan Radar Cirebon, cara yang paling cocok untuk berkomunikasi dengan masyarakat Cirebon adalah melalui kegiatan kemasyarakatan. Kegiatan ini dapat berbentuk lomba ataupun event lainnya. Berdasarkan pengalaman dalam menyelenggarakan kegiatan kemasyarakatan, antusiasme masyarakat akan lebih tinggi untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan seperti lomba dibandingkan sosialisasi biasa dengan media pertemuan warga. Antusiasme masyarakat juga dapat diraih dengan cara memberikan stimulan berupa hadiah. E. Radio Maritim Rassonia Radio Maritim
FM berdiri pada tahun 1965 sebagai penganggung jawab
adalah Nisfu S dan Direkturnya bernama Ismir OS, SE. Radio yang beralamat di Jalan Raya Kesambi Kampung Melati No. 04 Cirebon berada pada frekuensi 102.6 MHz dengan radius pancar ± 100 Km dan radius jangkauan Cirebon, Kuningan, Indramayu, Majalengka, Brebes dan Sumedang Timur. Dengan jam siar yang cukup panjang yaitu dari pukul 05.30 sampai 23.51. BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 19
Maritim FM membidik kalangan professional muda. Maritim FM mempunyai format siaran yaitu berita yang up to date, konseptual dari sudut pandang jurnalistik, mencari mengolah lalu menyebar luaskan informasi yang layak kepada publik dan sprit edukasi, sebuah program yang kami bangun untuk saling berbagi informasi dan pemikiran, berbagai persoalan serta solusinya. Isu yang dibawakan disesuaikan dengan keadaan Cirebon pada saat tersebut. Respon pendengar cukup bagus untuk acara sosialisasi namun peningkatan yang signifikan akan terjadi ketika ada stimulan berupa hadiah bagi penanya. Waktu sosialisasi disesuaikan dengan karakterisik pendengar. Umumnya di pagi hari ibu-ibu lebih banyak, siang menjelang sore bapak-bapak yang lebih banyak. setelah jam 3 sore lebih banyak anak muda. untuk itu waktu yang paling tepat untuk acara sosialisasi adalah antara jam 10.00-17.00 sore. Radio Maritim FM pernah menjalin kerjasama dengan OPD Dinas Kesehatan dan BKKBN Propinsi Jawa Barat. Jenis-jenis informasi / acara di Radio Maritim Fm antara lain Berita 25%, Pendidikan 10%, Entertainment 50% dan Commercial 15%. Adapun sasaran pendengar adalah (data 2010): Jenis kelamin: - pria: 50% - wanita: 50% Usia pembaca: - di bawah 20th : 35% - 20 - 29 th: 35% - 30 - 39 th: 25% - 40 - 49 th: 5% - 50 th ke atas: 0% Pendidikan: - SMP: 35% - SLTA/sederajat: 23% - Akademi: 29% - Sarjana: 13%
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 20
F. Radio Cirebon FM Radio Labamba dikelola oleh PT Radio Swara Cirebon yang berlamat di Jalan Siliwangi Gang Kramat IV No. 134 Cirebon berdiri semenjak tahun 2001 oleh Biem T Benjamin. Radio Cirebon FM merupakan radio yang berbahasa pengantar bahasa Cirebon karena mempunyai konsep mengangkat Cirebon dimata masyarakat Cirebon.
Radio Cirebon FM sangat peduli dengan
perkembangan dan pembangunan di Kota Cirebon sehingga konsep dari acaranya sangat berorientasi kepada perkembangan Kota Cirebon. Adapun jenis-jenis informasi/acara di Radio Cirebon FM antara lain : Intip Cirebon, Dedomelan, Sintren, Srengongo Sore, Kanoman, Midang dan Kasepuhan. Sasaran pendengar Radio Cirebon FM : Jenis kelamin: - pria: 45% - wanita: 55% Usia pembaca: - di bawah 20th : 30% - 20 - 29 th: 35% - 30 - 39 th: 20% - 40 - 49 th: 5% - 50 th ke atas: 10% Pendidikan: - SD : 5% - SMP: 15% - SLTA/sederajat: 25% - Akademi: 25% - Sarjana: 25% F. Radio Swara Prima Sonata Radio Swara Prima Sonata berdiri pada tahun 1968 sebagai pengelola adalah H. Dasuki. Radio yang beralamat di Jalan Gunung Salak II No. 111 Cirebon. Radio Swara Prima Sonata belum pernah menjalin kerjasama dengan OPD. Jenis-jenis informasi / acara di Radio Swara Prima Sonata antara lain Hiburan dan Informasi 80% dan Lain-lain 20%.
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 21
Adapun sasaran pendengar adalah (data 2010): Jenis kelamin: - pria: 43% - wanita: 57% Usia pembaca: - di bawah 20th : 19% - 20 - 29 th: 43% - 30 - 39 th: 31% - 40 - 49 th: 4% - 50 th ke atas: 3% Pendidikan: - SD :34% - SMP: 26% - SLTA/sederajat: 33% - Akademi: 4% - Sarjana: 3% G. Radar Cirebon TV Radar Cirebon Televisi (RCTV) yang beralamat di Garaha Pena Radar Cirebon Jalan Perjuangan No. 9 Cirebon berdiri pada tanggal 1 September 2008 yang dikelola oleh PT. Wahana Televisi Cirebon. RCTV berada pada 25 UHF dengan cakupan area Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Indramayu, Brebes, Tegal dan Pemalang. Jumlah penonton RCTV diperkirakan sebanyak 2 juta orang (20 dari jumlah penduduk) dengan waktu siaran dari jam 09.00 wib sampai dengan jam 24.00 wib
atau selama 15 jam. Jenis-jenis
informasi/acara RCTV antara lain : Berita (30%), Hiburan (40%), Religius (10%) dan Talkshow (20%). Adapun sasaran pendengar adalah (data 2010): Jenis kelamin: - pria: 45% - wanita: 55% Usia pembaca: - di bawah 20th : 10% BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 22
- 20 - 29 th: 25% - 30 - 39 th: 50% - 40 - 50 th keatas: 15% Pendidikan: - SD :5% - SMP: 15% - SLTA/sederajat: 30% - Akademi/Sarjana: 45% 5.4
Keterlibatan Sektor Swasta Dalam Layanan Sanitasi Di Kota Cirebon, inisiatif pihak swasta dalam persampahan sudah bermunculan dengan sendirinya karena mereka melihat adanya peluang bisnis. Mereka mengumpulkan sampah non organik baik yang bersumber dari rumah tangga maupun dari fasilitas umum dan kawasan bisnis (hotel, restoran dan sebagainya) yang memiliki nilai jual. Sejauh ini belum ada interaksi formal antara Dinas Kebersihan dan Pertamanan dengan para pelaku bisnis terkait pengelolaan sampah tersebut.
Sektor swasta yang terlibat dari usaha pendaur ulangan sampah adalah : 1. Peran Pengusaha Daur Ulang Sampah Organik Pihak swasta yang berbadan usaha dan terlibat dalam usaha pendaur ulangan sampah yaitu PT KPM (Khatulitiswa Putra Mandiri) yang dalam proses pembuatannya bekerja sama dengan PT SAI (Sarana Argo Internusa) dengan produksi berupa pupuk organik berbentuk granule dengan komposisi bahan terdiri dari kompos 30% dan sisanya menggunakan campuran dari kotoran hewan (kohe), kotoran ayam (Koyam), bahan kapur (Kaptain) dan ampas tebu (blotong putih) setelah itu dilakukan proses pencampuran sampai dengan jadi produk dibutuhkan waktu proses 40 hari dengan total produksi sebesar 500 ton/bulan dengan nama produk Elang Biru yang dalam pendistribusiannya bekerjasama dengan Petro Kimia Gresik, PT Shang Hyang Sri. Perjanjian kerjasama antara pemerintah Kota Cirebon dengan PT Khatulistiwa Putra Mandiri tercantum dalam Nota Kerjasama Nomor : 137.1/Perj.11DKP/2007
;
18/KPM/IX/2007
tentang
Kerjasama
Pemberdayaan,
Pemanfaatan dan Pengelolaan Pabrik Kompos Pemerintah Kota Cirebon pada tanggal 5 September 2007. Perjanjian kerjasama antara PT Khatulistiwa
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 23
Putra Mandiri dengan PT Sarana Agro Internusa tercantum dalam Nota Kerjasama Nomor : 21.1/Perj.01/2008 tentang Pengolahan Sampah menjadi Pupuk Organik di TPA Kopiluhur Cirebon pada tanggal 15 November 2008. Adapun data umum perusahaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5.10 DATA UMUM PERUSAHAAN DAUR ULANG SAMPAH ORGANIK
1. 2. 3. 4.
Bidang Usaha Nama Perusahaan (bila berbadan hukum) Nama Penanggung Jawab / Direktur Alamat
5. Telepon 6. Mulai menjalankan usaha 7. Jumlah Personel a. Tenaga langsung b. Tenaga tidak langsung 8. Lingkup usaha (bisa dipilih lebih dari satu)
Pengolah kompos menjadi POG PT. Khatulistiwa Putra Mandiri Ir. Rahmanizan Saputra Jl. Pramuka No.10 Argasunya Kota Cirebon 2007 24 4 20 Pengolahan Kompos di TPA Kopi Luhur menjadi Pupuk Organik Granul
2. Peran Pengusaha Penampung dari jenis sampah anorganic (Pengepul) dan Pengusaha Produksi Daur Ulang Barang Bekas Keterlibatan sektor swasta dalam proses pendaur ulangan hanya sebatas pengepul dari bahan sampah yang diterima dari pemulung yang sebagian besar berada di TPA Kopi Luhur dengan total jumlah pemulung sekitar 157 orang yang kemudian dikirim ke tempat daur ulang, proses pengumpulan barang terdiri dari sampah non organik, adapun beberapa pengusaha daur ulang yang berhasil diidentifikasi dan diwawancarai adalah sebagai berikut: a. Nama pengusaha pengepul Bapak Jasana, alamat kegiatan Desa Banjar Wangunan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, dengan modal investasi awal pada tahun 1998 sebesar Rp50.000.000,- dan nilai kekayaan
perusahaan
hingga
tahun
2009
mencapai
sekitar
Rp200.000.000,-untuk informasi mengenai data umum perusahaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 24
Tabel 5.11 DATA UMUM PENGEPUL
1) Bidang Usaha 2) Nama Perusahaan (bila berbadan hukum) 3) Nama Penanggung Jawab / Direktur 4) Alamat 5) Telepon 6) Mulai menjalankan usaha 7) Jumlah Personel a. Tenaga langsung b. Tenaga tidak langsung 8) Lingkup usaha (bisa dipilih lebih dari satu)
Pengepul Limbah Plastik Jasana Banjar Wangunan Rt 02 RW 04 Kec. Mundu 1998 8 8 Pengepul Limbah Plastik (kresek) dari pemulung
Adapun untuk jenis barang bekas yang ditampung serta volume rata-rata dari masing-masing jenis barang bekas yang dikumpulkan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.12 JENIS BARANG BEKAS YANG DITAMPUNG
No
Jenis Barang Bekas
1 Plastik kresek 2 Karung 3 PE dan PP
Volume rata-rata per Harga Beli per Harga Jual (Rp/Kg) minggu (kg) minggu (Rp/kg) 9000 300 350 1000 400 500 3000 300 400
Kota tujuan penjualan barang di Kota Surabaya, sedangkan kendala dalam mengembangkan usaha adalah modal usaha dan pemasaran/ harga yang tidak stabil. b. Nama pengusaha pengepul Bapak Pili, alamat kegiatan Perumahan Gerbang Permai Kabupaten Cirebon, usaha berdiri sejak tahun 2000, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 10 orang, untuk jenis dan volume barang rongsok yang ditampung seperti dapat terlihat pada tabel di bawah ini:
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 25
Tabel 5.13 JENIS BARANG RONGSOK YANG DITAMPUNG
No
Jenis Barang Bekas
1 Kertas 2 Beling 3 Kaleng
Volume rata-rata per Harga Beli per Harga Jual (Rp/Kg) minggu (kg) minggu (Rp/kg) 4000 300 350 5000 200 225 1000 1,200 1300
c. Nama pengusaha pengepul Bapak Udini, alamat kegiatan Kopi Luhur Kelurahan Argasunya Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon, usaha berdiri sejak tahun 2002 dengan jumlah tenaga kerja sebanyak tujuh orang, untuk jenis dan volume barang rongsok yang ditampung seperti dapat terlihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.14 JENIS BARANG BEKAS YANG DITAMPUNG
No
Jenis Barang Bekas
1 Botol/ Cup Air Kemasan 2 Botol Bekas Shampo 3 Emberan
Volume rata-rata per Harga Beli per Harga Jual (Rp/Kg) minggu (kg) minggu (Rp/kg) 1000 2,500 2600 500 2,500 2600 1000 1,700 1750
Sektor lembaga pendidikan yang berupaya dalam proses daur ulang sampah yang berhasil diwawancarai adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri Delapan (SMPN 8) sebagai pelopor Sekolah Berbasis Lingkungan, pihak sekolah memasukan kegiatan ini dalam bentuk muatan lokal yakni mata pelajaran lingkungan hidup (PLH) yang anggotanya terdiri dari seluruh siswa yang ada di SMPN 8 Kota Cirebon, yaitu sekitar 805 siswa. Setelah SMPN 8 mendapat gelar sekolah asri di tahun 2005 dan sekolah berbasis lingkungan (SBL) di tahun 2006 sampai dengan 2008, sampai pada akhirnya mendapat gelar Sekolah Adiwiyata di tahun 2008. Kondisi lingkungannya terlihat sangat asri karena banyak di tanami dengan tumbuh-tumbuhan dan ditambah lagi dengan adanya hutan sekolah yang ditanami pohon-pohon dengan model tumpang sari. Terkait dengan proses pendaur ulangan sampah, sekolah ini telah memiliki alat komposting yang bertujuan untuk mengolah sampah yang berasal dari organik dalam bentuk produk berupa pupuk kompos tanaman yang dilakukan proses produksi 2 minggu sekali dengan bahan baku sampah organik yang dihasilkan sebanyak 100 kg/minggu dan menghasilkan 50 kg/minggu pupuk kompos BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 26
tanaman. Selain mengolah dari sampah organik, sekolah ini juga mengolah bahan an organik menjadi kerajinan tangan berupa taplak meja, tatakan gelas, tas, gantungan kunci, patung miniatur dan lain-lain. Dengan demikian hasil produksi dari kreatifitas siswa tersebut sering diikutsertakan dalam acara pameran dan dijual yang uangnya digunakan untuk biaya proses selanjutnya, karena Pemerintah Daerah Kota Cirebon yang dalam hal ini Dinas Pendidikan tidak mengalokasikan anggaran yang menunjang proses pendaur ulangan tersebut. Dengan demikian SMPN 8 mampu mereduksi jumlah timbulan sampah di TPS karena secara keseluruhan karena semua jenis sampah yang dihasilkan dapat sepenuhnya termanfaatkan, sehingga sekolah ini mendapat julukan sebagai sekolah pelopor untuk kategori sekolah berbasisi lingkungan. Gambar 5.2 HASIL DAUR ULANG SAMPAH
3. Peran Pengusaha Pelaksana Reuse, Reduce dan Recycle (3R) Keterlibatan pihak swasta selain mendaur ulang limbah padat atau sampah, ada beberapa perusahaan yang melakukan pengolahan reuse, reduce dan recycle (3R) air limbah dan komposting, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah.
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 27
Tabel 5.15 DAFTAR PERUSAHAAN PENGOLAHAN LINGKUNGAN HIDUP (REUSE, REDUCE DAN RECYCLE)
NO
PERUSAHAAN
1 PT.ARIDA
PT.INDONESIA 2 POWER
ALAMAT
Jl.Dukuh Duwur
Jl.Brigjen H.R Dharsono,Bypass
DOKUMEN YANG KETERANGAN DIMILIKI (AMDAL/UKL/UPL) UKL-UPL Reuse dan Recycle air Limbah untuk produksi
UKL-UPL
Komposting
4. Pengusaha Sedot Tanki Septic Sistem penanganan limbah cair di Kota Cirebon menggunakan sistem on site dan sistem offsite adapun penanganan pengelolaannya dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum dan pihak swata. Pengelolaan oleh pihak perorangan yang menggunakan sistem on site yakni menggunakan jasa mobil sedot tinja yang dalam hal ini sektor swasta tidak berbadan usaha yang terlibat dan ada di Kota Cirebon hanya baru ada satu dengan jumlah armada yang dimiliki tiga buah unit untuk satu unit kendaraa terdiri dari 3 orang personil dengan kapasitas angkut mobil 3m 3 untuk tiap unitnya, dengan ketentuan biaya sebesar Rp.50.000,-/m3. Order yang diterima untuk setiap harinya sekitar 10 rit atau apabila dikalikan dengan satu unit mobil dengan kapasitas 3m3 setara dengan 30m3 limbah cair yang bisa diangkut mobil sedot tinja untuk dibuang ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) yang awalnya dibuang ke IPAL kesenden yang terletak di Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksan namun karena suatu hal sehingga pada saat ini dibuang ke IPAL Ade Irma yang tepatnya terletak di Kelurahan Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk, namun terkadang adanya sektor usaha lain yang terlibat (sektor pertanian, peternakan ikan) yang mau memanfaatkan limbah sedot tinja sebagai pupuk tanaman ataupun makanan ikan, karena belum ada pihak swasta yang secara resmi mau mengolah dan memanfaatkan pembuangan limbah tinja. Total keuntungan yang didapat setelah dikurangi dengan biaya operasional dan pemeliharaan sebesar 50% dari total pendapatan kotor, selain jasa BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 28
penyedotan tinja usaha lain yang terkait dalam bentuk pembuatan septic tank dan perbaikan saluran yang menuju septic tank. Untuk informasi data umum mengenai profil pengusaha sedot tinja dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.16 PROFIL PENGUSAHA SEDOT TINJA
1) 2) 3) 4)
Bidang Usaha Nama Perusahaan (bila berbadan hukum) Nama Penanggung Jawab / Direktur Alamat
5) Telepon 6) Mulai menjalankan usaha 7) Jumlah Personel a. Tenaga langsung b. Tenaga tidak langsung 8) Lingkup usaha (bisa dipilih lebih dari satu)
Usaha Sedot Limbah Tinja GSP Dadang Suryadarma Jl. Mahoni F 37 Kosambi – Cirebon 0231-483447 / 081320656718 1999 11 orang 9 orang 2 orang Usaha Sedot LImbah tinja
Beberapa BUMN juga telah memberikan bantuan melalui CSR di antaranya ada yang diperuntukkan bidang sanitasi , seperti PT PELINDO II memberikan bantuan untuk pembuatan TPS Harjamukti, daftar BUMN yang memberikan bantuan melalui CSR dapat dilihat pada tabel berikut.
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
V - 29
Tabel 5.17 REKAPITULASI PROGRAM DANA CSR DARI BUMN UNTUK KOTA CIREBON TAHUN 2009 NO
BUMN
1 BANK JABAR BANTEN 2 PT KERETA API 3 PT BAT INDONESIA Tbk
PROGRAM
TELAH DILAKSANAKAN
program CSR tidak ditentukan namun disesuaikan berdasarkan usulan atau kebutuhan daerah 1. Pelayanan Kesehatan a. Bantuan Posyandu
b. Bantuan Pengobatan Gratis c. Donor Darah 2. Pendidikan a. Pelatihan Guru
b. Guru favorit dikirim untuk studi perbandingan 3. Tempat umum dan Pelayanan Lainnya a. Perbaikan Taman Kebumen b. Papan pemberitahuan berkendaraan c. Menanam 1000 pohon
RENCANA CSR TAHUN 2009
JUMLAH DANA CSR TAHUN LALU TAHUN 2009 disesuaikan berdasarkan usulan atau Rp. 0 Rp. 79.517.346 kebutuhan daerah Rp. 70.950.000 Rp. 0
KETERANGAN berdasarkan usulan atau disesuaikan kebutuhan daerah telah disalurkan
4 posyandu di kelurahan Lemahwungkuk dan Pegambiran tahun 2007
dilaksanakan setiap bulan sekali sejak tahun 2007
150 - 200 orang tahun 2007
setiap 2 (dua) kali dalam setahun dilaksanakan setiap 3 (tiga) bulan sekali sejak tahun 2007
kerjasama dengan Universitas Swadaya Gunung Jati tahun 2007, untuk meningkatkan kualitas guru di sekitar pabrik BAT : SMP 13, 14, 15 dan 16
tahun 2007 - 2008 Kesenden awal Desember tahun 2008
d. Sosialisasi Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan 4 BANK INDONESIA
5 PT PELINDO II
6 BTN SYARIAH
1. Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy)
2. Pelaksanaan CSR tahun 2009 lebih diarahkan pada bantuan pendidikan dan pengembangan Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy)
Pemberian bantuan langsung (CSR Philantrophy)
BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON
Bantuan sumbangan banjir, kegiatan sosial dan keagamaan di wilayah Kab/Kota Cirebon Pemberian sumbangan buku kepada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Karya Mulya Nelayan dan SD Sukasari Cirebon
Rp. 33.900.000
Rp. 0
Rp. 15.548.423
Rp. 0
Pemberian sumbangan buku untuk SMA Bantuan pendidikan dan Negeri 8 pengembangan UMKM Pemberian bantuan untuk pembuatan TPS Harjamukti Pemberian Bantuan untuk penataan penerangan jalan umum di Wilayah Pantau Pemberian Bantuan untuk pembuatan Sarana Olahraga
Rp. 0
Rp. 50.000.000
Rp. 0
Rp. 237.679.000
Rp. 0
Rp. 197.982.000
Rp. 0
Rp. 100.000.000
Telah dilaksanakan melalui DKP Kota Cirebon Telah dilaksanakan melalui Dinas Perhubungan Kota Cirebon Telah dilaksanakan melalui Kecamatan Lemahwungkuk
V - 30