SI
L IHA
N
M UMU
I
I
HAN
PEM
PEM
LI
UMUM
MI
KO
SUARA KPU
Ok
KOMISI
2011
PEMILUKADA
Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat
tob
er
20
11
Edisi Oktober 2011
Kesinambungan Demokrasi dan Solidaritas ASEAN
Meksiko Tawarkan Kerjasama Dengan KPU-RI Terkait Daftar Pemilih Dan Sistem Pemilu
Pelantikan Pejabat Struktural Eselon II, III, dan IV Sekretariat Jenderal KPU Tahun 2011
Pengumuman Pemenang Lomba Desain Poster Dan Flyer Kpu
KOMISI
Dengan alasan itulah, maka Indonesia melalui kerjasama di bidang politik baru-baru ini sebagai tuan rumah dalam Forum KPU Se-ASEAN yang diselenggarakan oleh KPU bekerja sama dengan Institut Internasional Untuk Demokrasi dan Pendampingan Pemilu (IDEA) yang berlangsung di Jakarta, 3-5 Oktober. Negaranegara ASEAN dan mitranya, serta negara sehaluan duduk bersama di forum ini untuk berbagi pengalaman dan pelajaran terbaik untuk dapat melaksanakan pemilu yang transparan, adil dan memiliki legitimasi. Di samping hal itu, Forum KPU Se-ASEAN diharapkan dapat membangun dan memperkuat kapasitas institusi demokrasi di negara ASEAN, termasuk mengenai praktik pemilu, sehingga mampu menemukan jalan keluar terhadap tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemilu sebagai pendorong demokrasi; meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pemilu, sekaligus meminimalisasi adanya manipulasi, kekerasan serta ketidakjujuran dalam pemilu; dan menumbuhkan pemikiran mengenai pemilu dan demokrasi, yakni tentang rasa kepemilikan dan keikutsertaan di dalam kehidupan berdemokrasi. Dalam forum tersebut telah mencetuskan Deklarasi Jakarta, dimana menurut Ketua Penyelenggara Forum KPU Se-ASEAN Sri Nuryanti “Deklarasi Jakarta” merupakan kesepakatan semua peserta mengenai penyelenggaraan pemilu yang kredibel dan independen di kawasan Asia Tenggara, khususnya, agar dapat diimplementasikan di negara masing-masing. Di sisi yang lain Ketua KPU Abdul Hafiz Anshary mengatakan pihaknya berharap pertemuan Forum Penyelenggara Pemilu se-ASEAN dapat terus berlanjut dan dilaksanakan secara rutin, karena forum tersebut memberikan dampak positif bagi penyelenggara pemilu di negara-negara ASEAN, sebagai wadah untuk bertukar pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan jejaring antar penyelenggara pemilu. Selain itu, ujarnya, forum itu juga mendorong terjadinya dialog dan kerja sama diantara penyelenggara pemilu, untuk dapat melihat apakah prinsip-prinsip yang telah disepakati dalam pertemuan pertama ini diterapkan di masing-masing negara.
M UMU
LI
I
erjasama internasional adalah elemen penting dalam pelaksanaan kebijakan dan politik luar negeri Indonesia. Melalui kerjasama internasional, Indonesia dapat memanfaatkan peluang-peluang guna menunjang dan melaksanakan pembangunan nasionalnya. Kerjasama ASEAN memegang peran kunci dalam pelaksanaan kerjasama internasional Indonesia, karena ASEAN merupakan lingkaran konsentris pertama kawasan terdekat Indonesia dan pilar utama pelaksanaan politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif. Indonesia bersama negara anggota ASEAN lainnya telah merintis pembentukan Komunitas Politik dan Keamanan ASEAN sejak 2003, sebagai bagian dari komunitas ASEAN.
PEM
K
Pengantar Redaksi
HAN
SUARA KPU Komisi Pemilihan Umum Pelindung Suara Rakyat
Pengarah Prof. Dr. H. A. Hafiz Anshary AZ, M.A Sri Nuryanti, S.IP, MA Dra. Endang Sulastri, M.Si I Gusti Putu Artha, SP, M.Si Prof. Dr. Ir. Syamsulbahri, MS Dr. H. Abdul Aziz, MA Saut Hamonangan Sirait, M.Th Penanggung Jawab Drs. Suripto Bambang Setyadi, M.Si Asrudi Trijono, SH Pemimpin Redaksi Drs. Yosmardin, M.A Editor Senior Nur Syafaat, SE, MM, Drs. Faisal Siagian M.Si. Editor Sahruni H.R, SS, M.Si, Eddy Purwanto SH, Dra. Titik PW MP, Andy Firmanda, Dra. Hendrika Ferdinandus, Kadar Setyawan, Andy Prasetyo. Reporter Didi, Satrio, Rita, Dewi, Khaerul Anam, Ika Prasetya, Catursari, Reni Rinjani. Fotografer Dodi H, Sapto. Designer Grafis Arif Priyo. Distribusi/Sirkulasi Dewi Mustikawati, Teddy Irawan. Alamat Redaksi Biro Teknis dan Hupmas Komisi Pemilihan Umum Jl. Imam Bonjol 29, Jakarta Pusat Tlp: (021) 319 37223 www.kpu.go.id
2
Daftar Isi
4 Fokus Utama
Kesinambungan Demokrasi Dan Solidaritas ASEAN
7 News
Character Building KPU dengan ESQ, Leadership Ary Ginanjar
8 News
Pengumuman Pemenang Lomba Desain Poster Dan Flyer Kpu
Pengantar Redaksi................................ 02 Daftar Isi.................................................. 03 News......................................................... 6-11 Seputar Pemilukada.............................. 12 Berita Dalam Gambar........................... 12
11 Seputar Pemilukada
Masyarakat Kampar Coblos Pemimpin Masa Depan 3
Fokus
Utama
Pembukaan Pertemuan penyelenggara pemilu dari negara-negara anggota Asean di Jakarta, 3-5 Oktober 2011, di Istana Negara. (foto:Abror/Sekneg)
P
Kesinambungan Demokrasi Dan Solidaritas ASEAN
ertemuan penyelenggara pemilu dari negaranegara anggota Asean di Jakarta tanggal 3-5 Oktober 2011, merupakan salah satu event kelembagaan yang penting bagi setiap Negara demokrasi di kawasan Asean. Pertemuan yang diprakarsai oleh KPU dengan bekerja sama IDEA, mengambil tajuk, “Inspiring Credible ASEAN Election Management Bodies”. Indonesia tahun ini menjadi Ketua (Chairman) dari Asean. Sebagai Negara-negara yang terhimpun dalam solidaritas Asean, para utusan penyelenggara Pemilu se-Asean yang berkumpul di Jakarta dan dari lembagalembaga pemerhati pemilu, maupun dari para ahli pemilu, ingin menimba pengalaman baru satu dengan yang lain mengenai pengalaman melaksanakan Pemilu dan demokrasi. Ini merupakan trend global sekarang ini. Seperti kita ketahui setiap demokrasi dengan sistem pemilu yang dianut oleh negara-negara Asean mempunyai pengaruh besar bagi kehidupan politik masa depan negara-negara Asean bersangkutan. Dalam kebanyakan kasus, sekali dipilih demokrasi dan sistem Pemilu akan bereaksi secara positif terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Tentu saja baik demokrasi dan sistem pemilu yang dipilih oleh masing-masing negara anggota Asean secara seksama dipengaruhi oleh kondisi sejarah dan sosial tertentu tiap negara Asean. Meskipun keadaan yang mendasari pilihan konsti-
4
tusional di negara-negara demokrasi di kawasan Asean berbeda satu sama lain, tujuan jangka panjang sebagian besar negara-negara demokrasi se-Asean pada umumnya sama yaitu membentuk institusi yang cukup kuat untuk menunjang demokrasi yang stabil, tetapi cukup fleksibel untuk menghadapi perubahan yang terjadi di sekitarnya. Oleh karena itu bila dirinci lebih seksama ada beberapa tujuan pokok dari pertemuan penyelenggara pemilu negara-negara anggota Asean di Jakarta tanggal 3-5 Oktober 2011 . Pertama, saling tukar pengalaman dari sesama KPU Asean tentang bagaimana menata sebuah sistem kelembagaan demokrasi dari penyelenggara Pemilu yang mandiri, akuntabel dan diakui secara internasional kredibilitasnya. Baik negara demokrasi baru maupun yang sudah mapan harus banyak saling tukar pengalaman dari negara lainnya. Kedua, saling tukar menukar informasi pengetahuan sesama KPU Asean dalam bingkai solidaritas Asean. Ketiga, para penyelenggara pemilu di Negara-negara Asean menggunakan pengetahuan mereka mengenai sistem-sistem penyelenggaraan Pemilu yang menurut mereka dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi pihaknya dan pihak Asean. Desain kelembagaan merupakan sebuah proses yang terus berkembang, dan Indonesia membuat pokok kesimpulan atas pelajaran Suara KPU Edisi Oktober 2011
Fokus
yang kami ambil dari contoh tiga kali pelaksanaan Pemilu paling demokratis tahun 1999, 2004 dan 2004. Keempat, pertemuan ini menjadi ajang silaturrahmi di antara penyelenggara Pemilu yang untuk jangka panjang mungkin memberi manfaat bagi masing-masing penyelenggara. Pilihan tersebut akan membawa dampak yang sangat positif bagi kelangsungan demokrasi di negara-negara Asean. Materi yang dibahas dan didiskusikan mencakup: Pemilu di Negara ASEAN, Jender dan Pemilu, Partisipasi Warga dalam Pemilu, Keuangan Kampanye dan Partai Politik, KPU yang mandiri dan Transparan di ASEAN, Pemantauan Pemilu, Keadilan Pemilu, Pencegahan dan Mitigasi Konflik, dan Kekerasan dalam Pemilu, Pro-Kontra Pemilu dan Teknologi, Peluncuran buku Panduan tentang Pemahaman, Ajudikasi, dan Penyelesaian Perselisihan dalam Pemilu, Wacana Pembentukan Komunitas Pemilu ASEAN, serta Deklarasi Komunitas Pemilu Asean. Dari 135 peserta yang diundang, kehadiran peserta mencapai 71 (52,59%), yang terdiri dari: Kementerian/Lembaga; Sekretariat Jenderal ASEAN, Penyelenggara Pemilu ASEAN (Thailand, dan Cambodia, Malaysia, Philipina), Penyelenggara Pemilu Negara Sahabat (Timor Leste, India, USA, Australia, Yordan, dan Fiji); UNDP; Kementerian Negara ASEAN dan Negara Sahabat (Myanmar), Universitas (Monash University dari Malaysia); NGO/LSM (Indonesia, Timor Leste, Malaysia, Thailand, Cambodia, Filipina, Myanmar, dan Yordania); Ketua KPU Provinsi. Selama 3 hari pelaksanaan, forum ini dapat berlangsung dengan lancar, secara umum dapat menghasilkan output yang cukup berarti dan dapat memberikan dampak positif bagi penyelenggara pemilihan umum yang kredibel di ASEAN, sehingga Tujuan dari Forum ini yaitu bertukar pengetahuan dan pengalaman, pengembangan jejaring serta mendorong terjadinya dialog dan prakarsa kerjasama, dapat tercapai dengan maksimal. Suara KPU Edisi Oktober 2011
Utama
Beberapa Deklarasi yang dihasilkan dalam Forum Penyelenggara Pemilihan Umum se-ASEAN ini adalah sebagai berikut: 1. Demokrasi merupakan nilai universal yang berdasarkan kehendak bebas rakyat melalui partisipasi dalam sistem politik, ekonomi, sosial dan budaya mereka. 2. Demokrasi, Pembangunan, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan kebebasan mendasar manusia memiliki ketergantungan dan bersifat saling menguatkan. 3. Sistem hukum dalam kepemiluan yang efektif dan partisipasi masyarakat yang lebih besar merupakan hal yang penting dalam pengamatan dan pelaksanaan pemilu untuk menjamin integritas dan legalitas pemilu. 4. Perhatian yang sangat besar dibutuhkan untuk mempromosikan kesetaraan jender dalam konteks ekonomi, politik dan sosial serta memberdayakan wanita dalam penyelenggaraan dan administrasi pemilu. 5. Penegakan hukum yang berhubungan dengan peraturan tentang partai politik dan pendanaan kampanye perlu ditingkatkan. 6. Mengatasi penyebab utama dan mengurangi potensi terjadinya kekerasan terkait dengan pemilu yang merupakan suatu bentuk dari kekerasan politik. 7. Pertimbangan mendalam diperlukan sebelum menentukan jenis teknologi yang dipergunakan dalam pemilu. 8. Penyelenggaraan Pemilu yang beradab, bermartabat dan berkualitas tinggi. 9. Membangun pondasi komunitas pemilu seASEAN dan mendukung kepemimpinan Lembaga Penyelenggara Pemilu se-ASEAN pada akhir tahun 2012. (red)
5
News
Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas (kiri) memberikan sambutannya dalam acara Lomba Cerdas Cermat Pemilu dan Demokrasi antar SMU/SMK/Sederajat Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan hasil seleksi dari tiap kab/ kota bertempat di Gedung Pola Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan (27 – 28 Oktober 2011).
KPU Sulawesi Selatan Selenggarakan Final Lomba Cerdas Cermat Pemilu Dan Demokrasi Antar Smu/Smk/Sederajat
D
alam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dan peran serta masyarakat terutama peningkatan kemampuan pemilih pemula dalam Pemilihan Umum (Pemilu), KPU Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan sosialisasi dalam bentuk Lomba Cerdas Cermat Pemilu dan Demokrasi antar SMU/SMK/Sederajat Tingkat Provinsi se-Sulsel. Bertempat di gedung Pola Kantor Gubernur Provinsi Sulsel (27 – 28 Oktober 2011) diselenggarakan Lomba Cerdas Cermat Pemilu dan Demokrasi antar SMU/SMK/Sederajat Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang merupakan hasil seleksi dari tiap kab/kota. “Ide utama kegiatan cerdas cermat ini mengedepankan pemilih pemula karena sekitar 65 persen siswa di Sulsel telah masuk usia memiliki hak pilih pada pemilihan umum mendatang”, jelas Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas dalam sambutannya. “Ajang cerdas cermat ini ingin mencari duta pemilu KPU untuk menghadapi Pemilukada 2013 dan Pemilu 2014, pemilih pemula dinilai memiliki kualitas yang lebih baik dalam menentukan hak suara, kalangan pemilih muda yang terpilih menjadi duta nantinya akan mempengaruhi siswa lain untuk menggunakan hak
6
pilih”, ujarnya. Pejabat teras daerah yang hadir yaitu Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Andi Mu’alim. Dalam sambutannya beliau mengatakan memberikan apresiasi tinggi kepada KPU pada acara ini dimana belajar tentang pemilu hendaknya dimulai dari usia sekolah sehingga akan tertanam benih-benih demokrasi yang terwujud dalam sikap dan perilaku siswa dalam pemilihan umum baik itu pemilukada bupati/walikota, pemilukada gubernur, maupun pemilihan umum nasional. Pada acara ini diikuti oleh utusan sekolah dari 23 kabupaten dan 2 dari kota Makassar. Masing-masing kabupaten diwakili satu sekolah yang merupakan juara pertama dari hasil seleksi tiap-tiap kabupaten/kota tersebut. Hari Kamis (27 Oktober 2011) berlangsung babak penyisihan yang diikuti oleh 25 sekolah yang terbagi dalam 5 babak penyisihan. Tim juri pada lomba ini adalah Samsir Rahim dari anggota KPU Sulsel, Pahir dari LSM yang juga mantan anggota KPU Sulsel, dan Ani Aliyani dari diknas Pemerintah Provinsi Sulsel. Pada hari Jumat, 28 Oktober 2011 masih ditempat yang sama berlangsung babak final Lomba Cerdas CerSuara KPU Edisi Oktober 2011
News mat yang diikuti 5 utusan daerah yang lolos ke babak final yaitu yaitu SMUN 2 Bulukumba dari Kabupaten Bulukumba, SMUN 1 Sidrap dari Kabupaten Sidrap, SMUN 1 Benteng dari Kabupaten Selayar, MAN Dampang dari Kabupaten Bantaeng dan SMUN 1 Alla dari Kabupaten Enrekang. Pada acara babak final ini berlangsung seru dan menegangkan. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan cukup berbobot dan berkualitas berkisar tentang pengetahuan pemilu, sistem pemerintahan dan negara. Pada akhirnya yang memenangkan babak final ini adalah perwakilan dari Kabupaten Bantaeng yaitu dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Dampang. Pada akhir acara Ketua KPU Sulsel mengukuhkan seluruh peserta lomba cerdas ini menjadi duta pemilihan umum Propinsi Sulawesi Selatan yang mewakili pemilih pemula
untuk menjadi duta sosialisasi pemilu di sekolah masingmasing. Dalam kesempatan yang lain, Anggota KPU Sulsel Samsir Rahim mengatakan, “pemilih pemula lebih mengetahui dan memahami seluk beluk pemilu bila dibanding elemen masyarakat lain, harapannya kesadaran berpartisipasi dalam pemilu semakin tinggi, lomba cerdas cermat ini bisa mendorong tingkat partisipasi masyarakat lebih tinggi baik itu pemilu gubernur, pemilu bupati/walikota dan pemilu nasional, harapan lain dari ditetapkannya duta pemilu disekolah adalah bisa meminimalisir golput pelajar, oleh karenanya pendidikan pemilih bisa dilakukan oleh KPU dan duta pemilu yang telah dikukuhkan dalam acara lomba cerdas cermat itu”, ujarnya. ( IBN-HM)
Character Building KPU dengan ESQ, Leadership Ary Ginanjar
K
omisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPURI) bekerjasama dengan Ary Ginanjar ESQ Leadership Center menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Emotional and Spiritual Quotient pada tanggal 17-19 Oktober 2011. Kegiatan ini diselenggarakan di Hotel Twin Plaza, Jl. S. Parman, Slipi, Jakarta. Diklat ini dilaksanakan secara Swakelola oleh Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal KPU bekerjasama dengan Ary Ginanjar ESQ Leadership Center. Acara dibuka oleh Ketua KPU Prof. DR. HA. Hafiz Anshary, AZ, MA, sementara itu pihak Ary Ginanjar ESQ Leadership Center diwakili oleh Direktur Public Relation. Narasumber dalam Diklat ini secara keseluruhan adalah 2 (dua) orang Trainer dari Ary Ginanjar ESQ Leadership Center. Menurut Hafiz Anshary dalam sambutannya, Diklat ESQ ini perlu untuk membangun karakter dan moral Staf Sekretariat Jenderal KPU sehingga siap menghadapi perubahan. Hafiz sendiri sudah pernah mengikuti ESQ training pada tahun 2006 di Jakarta. Diklat Emotional and Spiritual Quotient secara substantif diarahkan untuk menggabungkan tiga potensi dasar manusia, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ), sehingga mampu memberikan motivasi dan keyakinan pribadi bagi para pegawai dalam meningkatkan kinerja organisasi. Ruang Lingkup materi diklat ini meliputi: Background, Outer Journey, Inner Journey, CEO Character, Review Cosmic, Zero Mind Process, Star Principle, Angel Principle, Leadership Principle, Well Organized Principle, Learning Principle, Vision Principle, Mission Statement, Character Building, Self Controlling, Strategic Collaboration, dan Total Action. Suara KPU Edisi Oktober 2011
Peserta Diklat ESQ tampak sedang berfoto bersama, Diklat dilaksanakan secara Swakelola oleh Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal KPU bekerjasama dengan Ary Ginanjar ESQ Leadership Center.
Peserta Diklat berjumlah 116 orang yang terdiri dari, komisioner KPU 6 (enam) orang; para pejabat eselon I, II, III dan IV; dan beberapa staf di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU sebanyak 110 orang. Dalam penutupan Diklat ESQ, Wakil Sekretaris Jenderal KPU, Asrudi Trijono, SH mengharapkan setelah training selesai para PNS yang telah mengikuti training dapat mempratekkan dalam kehidupan sehari-hari. Di akhir pelaksanaan diklat, kepada para peserta Diklat diberikan sertifikat telah mengikuti Diklat ESQ Tahun 2011. (wwn)
7
News
Galery foto-foto suasana pengumuman dan pameran Lomba Desain Poster dan Flyer KPU Tahun 2011, bertempat di Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol Nomor 29, Jakarta Pusat. (foto:hupmas)
S
Pengumuman Pemenang Lomba Desain Poster Dan Flyer KPU
etelah dilakukan penilaian oleh Dewan Juri, dan berdasarkan Keputusan KPU Nomor 118/Kpts/KPU/Tahun 2011, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pemenang untuk Lomba Disain Poster dan Flyer KPU Tahun 2011, yang dilangsungkan hari Rabu, 26 Oktober 2011, bertempat di Gedung KPU, Jl. Imam Bonjol Nomor 29, Jakarta Pusat. A. Kategori Poster 1. Pemenang I Judul Karya: “Semua Punya Suara Demi Indonesia Kini dan Nanti” Pengirim: Putut Purnawanto (Sleman, DIY) 2.
Pemenang II Judul Karya: “Ramuan Ampuh Penyehat Pemilu” Pengirim: Onny Kusuma Wahyu Wibowo (Depok, Jawa Barat)
3. Pemenang III Judul Karya: “Bukan Untuk Menang Atau Kalah” Pengirim: Agus Susanto (Solo, Jawa Tengah)
B. 1.
Kategori Flyer Pemenang I Judul Karya: “Mata Hati Bersuara” Pengirim: Aditya Wirabakti (Surabaya, Jawa Timur)
2. Pemenang II Judul Karya: “Pentingnya Pemilu, Demi Masa Depan yang Lebih Baik” Pengirim: Lilik Sugiarti (Bekasi, Jawa Barat) 3. Pemenang III Judul Karya: “Suara Untuk Perubahan Kartiniku Untuk Indonesia” Pengirim: Eustachius Hagni Wardoyo (Bekasi, Jawa Barat)
Untuk mengapresiasi seluruh karya poster dan flyer yang telah KPU terima dalam perlombaan tersebut, selain memberikan tropi, hadiah uang tunai dan sertifikat kepada para pemenang, KPU juga menyelenggarakan “pameran poster dan flyer”, hasil karya putra-putri bangsa. Pameran ini diselenggarakan pada tanggal 26-27 Oktober 2011, yang ditempatkan di Halaman Kantor KPU. Dan, kepada seluruh peserta lomba yang telah mengirimkan karyanya, mereka juga diberi sertifikat oleh KPU.
8
Suara KPU Edisi Oktober 2011
Seputar
Pemilukada
Pelantikan Pejabat Struktural Eselon II, III, dan IV Sekretariat Jenderal KPU Tahun 2011
Sekretaris Jenderal KPU RI, Suripto Bambang Setyadi, melantik pejabat struktural eselon II, III, dan IV di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU tahun 2011. (foto:hupmas)
B
erdasarkan Surat Keputusan Nomor 496-498/ Kpts/Setjen/Tahun 2011, Sekretaris Jenderal (Sekjen) KPU RI, Suripto Bambang Setyadi, Kamis (13/10), melantik pejabat struktural eselon II, III, dan IV di lingkungan Sekretariat Jenderal (Setjen) KPU tahun 2011. Pejabat yang dilantik sebagai eselon II adalah, Drs. Abner Nadeak, M.Si dan Emma Nurochma, S.Sos (Kepala Biro Umum dan Wakil Kepala Biro Umum); Sigit Joyowardono, SH dan Drs. Supriatna, M.Si (Kepala Biro Teknis Hupmas dan Wakil Kepala Biro Teknis Hupmas); Nanik Suwarti, SH dan Teuku Saiful Bahri, SH, M.Si (Kepala Biro Hukum dan Wakil Kepala Biro Hukum); Emil Satria Tarigan, SE (Wakil Kepala Biro Logistik); dan Astari Rizal, SE, M.Si (Inspektur). Dari kedelapan orang itu, terdapat dua nama yang berasal dari ”luar” KPU, yakni Teuku Saiful Bahri dan Astari Rizal. Pejabat yang dilantik sebagai eselon III berjumlah 5 (lima) orang, sedangkan eselon IV sebanyak dua belas orang. Pelantikan dihadiri oleh Ketua dan Anggota KPU, Wakil Sekjen KPU, serta seluruh pejabat dan staf Sekretariat Jenderal. Ketua KPU, Prof. HA. Hafiz Anshary AZ, MA, dalam sambutannya mengatakan, pelantikan dilaksanakan untuk mengisi kekosongan pejabat struktural eselon II, III, dan IV dikarenakan adanya mutasi, memasuki usia pensiun, dan mengundurkan diri dari jabatan/pensiun dini. Selain itu, pelantikan juga dimaksudkan untuk menghindari potensi stagnasi dan kesenjangan operasional dalam pelaksanaan tugas. Pelantikan merupakan bagian dari kehidupan organisasi dalam rangka pemantapan dan peningkatan kapasitas kelembagaan, serta bagian dari pola pembinaan karier pegawai. ”Pelantikan hendaklah dimaknai terutama dari sudut kepentingan organisasi, bukan sekedar penemSuara KPU Edisi Oktober 2011
patan figur-figur pejabat pada jenjang jabatan dan kepentingan tertentu. Pengembangan karir pegawai tidak dilakukan semata-mata untuk kepentingan pegawai yang bersangkutan, melainkan lebih diutamakan untuk melakukan pembenahan dan pemantapan organisasi untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas, wewenang, dan kewajiban di lingkungan Sekretariat Jenderal KPU,” tandas Hafiz Anshary. Hafiz Anshary juga menyegarkan kembali pemahaman mengenai keberadaan Fungsi Lini dan Fungsi Staf dalam sistem organisasi modern, konsep Knowledge Management System, serta pelajaran yang dapat dipetik dari hasil evaluasi penyelenggaraan Pemilu 2009 dan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilkada). ”Sepanjang pengamatan saya, dari hasil penyelenggaraan Pemilu 2009, terdapat 6 (enam) permasalahan yang harus kita cermati, yakni, pemutakhiran data pemilih, pengelolaan logistik, penanganan sengketa hukum, sosialisasi Pemilu, penghitungan suara, serta integritas penyelenggara Pemilu. Sedangkan strategi yang perlu dirumuskan untuk meningkatkan kualitas Pemilukada dititikberatkan pada 3 (tiga) aspek, yaitu, pembelajaran politik kepada rakyat, database pemilih, dan antisipasi aspek hukum/sengketa hasil Pemilukada,” ungkap Hafiz. Kepada para pejabat yang baru dilantik, Ketua KPU berpesan agar dapat membawa perubahan ke arah yang lebih positif, bekerja dengan jujur, profesional, cermat, dan meningkatkan motivasi untuk belajar secara terusmenerus. ”Sebagai langkah awal, kiranya saudara dapat menyusun dan menjabarkan program kerja yang komprehensif, serta mempelajari berbagai ketentuan dan peraturan yang terkait dengan fungsi dan tugas saudara,” pungkas Hafiz Anshary. (dd)
9
Seputar
Pemilukada
Pemilukada Muara Kasimaeru Di Bumi Sikerei: “Konan Kam Ka TPS”
M
asyarakat di Bumi Sikerei, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (10/10) melaksanakan Pemilu untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati yang akan memimpin mereka periode 2011-2016. Muara Kasimaeru atau pemilu dalam damai, menjadi motto Pemilukada di kepulauan yang baru saja mengalami gempa bumi pada 2010 ini. “Konan Kam Ka TPS”, ayo kita datang ke TPS, demikian slogan warga setempat menggambarkan semangat mereka untuk datang ke TPS. Pemilukada ini diikuti oleh 6 (enam) pasangan calon, yakni Hendri Nasrani, S.Sos – H. Rasyidin Syaiful, SH (nomor urut 1/diusung PBB dan PAN); Antonius– Melki (nomor urut 2/diusung oleh Gerindra dan Hanura); Binsar Saleleubaja, SE–Agustinus Sab (nomor urut 3/diusung oleh Demokrat, PDP, Republikan, dan Buruh); Kortanius Sabeleake, S.Pt –Henry Dunan Sirait (nomor urut 4/diusung oleh PDS); Yudas Sabaggalet–Rijel Samaloisa (nomor urut 5/diusung oleh PDIP); dan Aurelius Yan–Jonimar Johannes (nomor urut 6/diusung oleh PDK, Pelopor, PKPI, PPRN, PMB, Pakar Pangan, dan Patriot). Jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebesar 50.484 (26.334 laki-laki, dan 24.150 perempuan), dengan Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 218 buah yang tersebar di sepuluh kecamatan, yaitu Pagai Utara, Pagai Selatan, Sipora Utara, Sipora Selatan, Siberut Utara, Siberut Selatan, Siberut Tengah, Siberut Barat, Siberut Barat Daya, dan Sikakap. Kecamatan Pagai Selatan memiliki jumlah pemilih terbanyak, yakni 6.252 jiwa, sedangkan jumlah TPS terbanyak berada di Kecamatan Sipora Selatan, 30 TPS. Suasana pada saat pencoblosan berlangsung lancar, tertib, dan aman. Masyarakat sangat antusias datang ke TPS untuk menyalurkan hak politiknya. Mereka sengaja tidak pergi ke ladang atau melaut, kecuali para pekerja bongkar muat di pelabuhan, yang baru datang ke TPS setelah pekerjaannya selesai. “Kami kerja dulu di pelabuhan. Mencoblosnya nanti, sekitar jam sembilan,” kata Markus, salah seorang kuli angkut barang ketika ditemui di dermaga Tua Pejat. Kepala Polres Kepulauan Mentawai, AKBP Nasrun Fahmi, menjelaskan, personel kepolisian dari Polres Mentawai yang diturunkan untuk pengamanan Pemilukada Mentawai ada 160 orang lebih, terdiri dari Satuan Intelijen dan Keamanan (Intelkam), Satuan Reserse Kriminal (Reskrim), serta Satuan Sabhara. “Kita sudah mempersiapkan personel pengamanan untuk Pemilukada ini, termasuk dukungan dari Satuan Brimob Polda Sumbar.
10
Anggota Dalmas dan Brimob di tempatkan di setiap kecamatan yang ada di Mentawai yakni masing-masing kecamatan ditempatkan satu peleton,” katanya. Tim dokumentasi dan peliputan KPU-RI bersamasama dengan KPU Provinsi Sumbar melakukan pantauan langsung jalannya pemungutan suara di ibukota kabupaten, Tua Pejat, yang terletak di Pulau Sipora. Hasil perolehan suara sementara pada Rabu (12/10/2011) pukul 12:36:29, pasangan nomor urut 2 memimpin de-ngan 2.818 suara (30,81%), disusul pasangan nomor urut 5 (lima) dengan 2.526 suara (27,62%); pasangan nomor urut 3 (tiga) dengan 2.084 suara
Masyarakat di Bumi Sikerei, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (10/10/2011) melaksanakan Pemilu untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati yang akan memimpin mereka periode 2011-2016. (foto:ilham /hupmas)
(22,79%); pasangan nomor urut 1 (satu) dengan 964 suara (10,54%); dan pasa-ngan nomor urut 6 (enam) dengan 86 suara (0,94%). Rekapitulasi suara secara manual untuk tingkat kabupaten, menurut rencana akan dilakukan sekitar tanggal 14-18 Oktober 2011 di kantor KPU Kabupaten Mentawai, km 2 Tuapejat, Kecamatan Sipora Utara. “Paling lambat tanggal 18 ini, karena kami kan masih harus menunggu suara yang masuk dari setiap TPS. Ada TPS yang sangat sulit dijangkau. Itu di daerah Siberut Barat,” terang Ade Alifiya, plt. Kasubag Teknis dan Humas KPU Kabupaten Kepulauan Mentawai. Suara KPU Edisi Oktober 2011
Seputar
M
Pemilukada
Masyarakat Kampar Coblos Pemimpin Masa Depan
asyarakat Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, senin (10/10/2011), melaksanakan pemungutan suara untuk memilih calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kampar Periode 2011 - 2016 dalam Pemilukada Kabupaten Kampar 2011. Pemungutan suara yang dimulai pukul 07.00 pagi itu berlangsung secara aman, tertib, dan kondusif. Sesuai dengan keputusan KPU Kabupaten Kampar dalam proses tahapan pencalonan, para calon bupati dan wakil bupati kampar terdiri dari 3 (tiga) pasangan calon (paslon), yaitu paslon nomor urut 1 Ir. H. Nasrun Effendi, MT - H. Tengku Muhammad Nizar, SH, M.Hum (PBB, PDK, PDP, Partai Buruh, PNUI, PKNU, PKPI, PDS, PBN, dan PMB); paslon nomor urut 2 Drs. Burhanuddin Husin, MM - Drs. H. Zulher, MS (Golkar, PPP, HANURA, GERINDRA, PDIP, PBR, dan PKB); dan paslon nomor urut 3 H. Jefry Noer - H. Ibrahim, SH (Demokrat, PAN, dan PKS). Sebanyak 486.260 (laki-laki 249.241, perempuan 237.039) warga masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Mereka menggunakan hak pilih di 1.128 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 243 desa atau kelurahan di 21 Kecamatan se-Kabupaten Kampar. Anggota KPU Drs. Endang Sulastri, M.Si, meninjau langsung Pemilukada di Kabupaten yang terkenal sebagai Serambi Mekah Riau tersebut, didamping oleh Ketua KPU Kab. Kampar Drs. Syapril Abdullah, M.Si, dan Anggota KPU Provinsi Riau Lena Farida. Dalam tinjauannya
ke beberapa TPS diantaranya TPS 24 kel. Bangkinang Kec. Bangkinang, TPS 23 dan TPS 27 (TPS lapas) Kel. Langgini Kec. Bangkinang para pemilih terlihat sangat antusias menggunakan hak pemilihnya. KPU Kabupaten Kampar juga menyediakan TPS khusus yaitu di LP Bangkinang. Di TPS lembaga pemasyarakatan (LP) Bangkinang juga terlihat partisipasi pemilih yang cukup tinggi, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pemilih yang telah menggunakan hak suaranya sebanyak 230 dari 290 pemilih yang terdaftar dalam DPT. Menurut Endang Sulastri, terkait dengan TPS khusus di LP Bangkinang, KPU ingin mengakomodir hak-hak politik seluruh masyarakat Kabupaten Kampar tanpa terkecuali. “Seluruh warga masyarakat Kabupaten Kampar diberikan hak politik yang sama, baik untuk kelompok minoritas dan berkebutuhan khusus,” ujar Endang Sulastri dalam kunjungannya ke LP Bangkinang. Endang juga berharap seluruh proses penghitungan sampai proses rekapitulasi dapat berjalan dengan baik. “Semoga seluruh proses rekapitulasi dapat berjalan dengan tertib dan damai, dan seluruh pihak dapat menghormati hasil Pemilu ini (Pemilukada Kab. Kampar),” tambah Endang. Rekapitulasi penghitungan suara secara manual di tingkat Kabupaten, rencananya akan dilaksanakan pada jumat (14/10/2011) atau tepatnya 3 hari setelah hari pencoblosan. (Ook/Ibud/red)
Anggota KPU Drs. Endang Sulastri, M.Si, meninjau langsung Pemilukada Kabupaten Kampar, Riau. (foto:ooks/hupmas)
Suara KPU Edisi Oktober 2011
11
Seputar
Pemilukada
Ratu AtutRano Karno Terpilih Sebagai Gubernur-Wagub Banten
R
ekapitulasi penghitungan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten di tingkat Provinsi telah dilaksanakan pada Minggu (30/10/2011) di Hotel Le Dian Kota Serang, Banten. Melalui surat keputusan nomor: 56/Kpps/KPU-Prov/015/Tahun 2011 tentang Penetapan Pasangan Calon Terpilih Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pemilukada) Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten periode 2012-2017, yang tertuang dalam Berita Acara nomor: 30/BA/X/Tahun 2011, KPU Provinsi Banten menetapkan pasangan nomor urut 1 (satu), Ratu Atut Chosiyah-Rano Karno, sebagai pasangan Gubernur-Wakil Gubernur Banten terpilih periode 2012-2017.
Berita Dalam
Penetapan Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Banten periode 2012-2017 dihadiri oleh 5 anggota KPU Provinsi Banten, 8 KPU Kab/Kota se-Provinsi Banten, serta Panwaslu Provinsi Banten. Hasil perolehan penghitungan suara selengkapnya adalah, Hj. Ratu Atut Chosiyah, SE dan H. Rano Karno (pasangan nomor urut 1) memperoleh 2.136.035 suara 49.65%; Drs. H. Wahidin Halim, M.Si dan Hj. Irna Narulita, SE, MM (pasangan nomor urut 2) memperoleh 1.674.957 suara 38.93%; dan Jazuli Juwaini, MA dan Drs. H. Makmun Muzakki R. (pasangan nomor urut 3) memperoleh 491.432 suara 11.42%. Pemilukada Provinsi Banten diselenggarakan pada Sabtu, 22 Oktober 2011 di 4 (empat) kabupaten dan 4
(empat) kota, yakni Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kota Serang, Kota Cilegon, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Jumlah pemilih yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 7.118.587 jiwa, yang tersebar di 16.805 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 4.433.389 jiwa, sedangkan yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 2.685.198 jiwa. Jumlah suara sah adalah 4.302.424 suara, sedangkan suara tidak sah sebanyak 137.955 suara. Pelantikan dan pengucapan sumpah-janji pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Banten terpilih periode 20122017, menurut KPU Banten, akan dilaksanakan pada 11 Januari 2012. (dod/FS)
Gambar
Kunjungan KPU Sudan ke KPU-RI (21 Oktober 2011) 12 12
Seorang pemilih tampak sedang melihat daftar calon gubernur dan wakil gubernur pada pemilukada Provinsi Banten. (foto:dody/hupmas)
Pemilukada Kabupaten Bengkulu Tengah (15 Oktober 2011)
Forum KPU se-Asean (3 - 5 Oktober 2011)
Suara KPU Edisi Oktober 2011