PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 KARANGWUNI KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: WATINI NIM. 11408257
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: WATINI
NIM
: 1140857
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi`
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI PADA SISWA KELAS III SD N 3 KARANGWUNI KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009/2010
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 7 Juli 2010 Pembimbing
Mochlasin, M.Ag NIP.19710923 200604 1 002
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.323706 Fax.323433 Kode Pos.50721 Salatiga http//www.salatiga.ac.id e-mail : akademik@stain salatiga ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudara WATINI dengan NIM 11408257 yang berjudul “ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI PADA KELAS III SD NEGERI 3 KARANGWUNI KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2009/2010 “ telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN ) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai
bagian dari syarat- syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Salatiga, 16 Syawal 1431 H 25 Septembert 2010 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekertaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmad Hariyadi,M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Tri Wahyu Hidayati,M.Ag NIP.19741123 200003 2 002
Fatchurrohman,M.Pd NIP.19710309 200003 1 001 Pembimbing
Mochlasin,M.Ag NIP.19710923 200604 1 002 iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Watini
NIM
: 11408257
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 2 Juli 2010 Yang menyatakan
Watini
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Penyelesaian penulisan skripsi ini tiada lain berkat bantuan dan ketulusan hati serta sumbang saran dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis dalam proses perencanaan, penelitian sampai penulisan skripsi. Oleh sebabitu penulis mengucapkan terima kasih, dengan iringan doa semoga amal ibadah mereka mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada: 1. Direktur Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga yang memberikan izin kepada penulis untuk menyusun skripsi. 2. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Salatiga, yang memberi dorongan untuk segera menyelesaikan skripsi. 3. Mochlasin,M.Ag dosen pembimbing, yang dengan tulus ikhlas membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi. 4. Kepala Sekolah beserta bapak, ibu guru SD N 3 Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung yang telah membantu secara aktif terhadap penyerlesaian penulisan skripsi. 5. Supriyadi, suami tercinta dengan penuh ketulusan dan pengertian telah memberi dorongan moril dan meteriil dalam penyelesaian studi dan skripsi. 6. Werdiningsih dan Astuti, ananda tercinta yang telah ikut mendorong dan memberikan semangat dalam studi lanjut serta penyelesaian skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.
Penulis
ABSTRAK Watini. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Alat Peraga Carta Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Pada Siswa Kelas III SDN 3 Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.Skripsi: Jurusan Tarbiyah, Program studi Pendidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga,Dosen Pembimbing : Mochlasin, M.Ag Kata kunci: Model pembelajaran Jigsaw, alat peraga carta, prestasi belajar. . Masalah penelitian ini adalah: (1) bagaimana pembelajaran model jigsaw dengan menggunakan alat peraga carta dalam pembelajaran PAI ?, (2) apakah pembelajaran model jigsaw dengan menggunakan alat peraga carta dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PAI kelas III SD N 3 Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung?, (3) apakah pembelajaran menggunakan model jigsaw dengan alat peraga carta dapat meningkatkan prestasi belajar PAI kelas III SD N 3 Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung?. Penelitian ini di laksanakan di SD N 3 Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, jumlah peserta didik ada 25 siswa dengan metode penelitian tindakan kelas. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: (1) pada pembelajaran siklus I, ketrampilan guru dalam pembelajaran jigsaw menggunakan alat peraga carta adalah 73,33% ketrampilan guru cukup baik. Pada siklus II dengan hasil 80 % dan siklus III 91,67 % berarti ketrampilan guru sudah baik. (2) pada pembelajaran siklus I aktivitas siswa mencapai 57 % . Pada siklus II 68,6 %, untuk siklus III 80,3 % . (3) dengan menerapankan pembelajaran model pembelajaran jigsaw dengan menggunakan alat peraga carta dapat meningkatkan prestasi belajar PAI siswa kelas III SD N 3 Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Dengan hasil yang diperoleh siswa, pada perbaikan siklus I dari siswa yang mendapat nilai tuntas 32 %, siklus II menjadi 72 % yang tuntas dan siklus III 84 %. Dalam perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh nilai rata-rata kelas 67,7, siklus II ada peningkatan walapun sedikit nilai rata-rata menjadi 75,2, dan pada siklus III juga ada peningkatan menjadi 78,4. Beberapa saran bagi para pendidik yang sedang mengalami permasalahan dalam pembelajaran seperti peneliti alami dapatlah diterapkan beberapa strategi pembelajaran sebagai berikut: (1) menggunakan metode yang bervariasi jangan monoton ceramah, (2) memberikan tugas yang bervariasi dan berbobot, (3) melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.
DAFTAR ISI
Halaman Logo ..................................................................................................... Judul ..................................................................................................... i Persetujuan Pembimbing ........................................................................ ii Pengesahan Kelulusan ........................................................................... iii Pernyataan Keaslian Tulisan ..................................................................... iv Motto dan Pesembahan ................................................................................ v Kata Pengantar ...................................................................................... vi Abstrak ................................................................................................. vii Daftar Isi................................................................................................ ix Daftar Gambar ...................................................................................... xii Daftar Tabel
..................................................................................... xiii
Daftar Grafik ............................................................................................. xv Daftar Lampiran ........................................................................................ xvii BAB I
PENDAHULUAN .................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................. 4 C. Tujuan Penelitian .............................................................. 5 D. Hipotesis Tindakan .......................................................... 5 E. Manfaat Penelitian ............................................................ 6 F. Definisi Operasional .......................................................... 6 G. Metode Penelitian ............................................................. 8
1. Langkah-langkah Penelitian ........................................ 8 2. Rancangan Penelitian ................................................... 8 3. Subyek Penelitian ....................................................... 9 4. Langkah-langkah Penelitian ........................................ 9 5. Instrumen Penelitian ................................................... 16 6. Alat Pengumpul Data .................................................. 16 7. Teknis Analisa Data .................................................... 17 H. Sistematika Penulisan ...................................................... 18 BAB II
KAJIAN PUSTAKA ............................................................ 20 A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ............................... 20 B. Definisi Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw .............. 22 C. Prestasi Belajar ................................................................ 28
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................... 32 A. Deskripsi Siklus I ............................................................. 32 B. Deskripsi Siklus II ............................................................. 37 C. Deskripsi Siklus III ........................................................... 41 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 46 A. Deskripsi Per Siklus .......................................................... 46 B. Pembahasan ...................................................................... 61
BAB V
PENUTUP ............................................................................. 67 A. Kesimpulan ....................................................................... 67 B. Saran ................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ LAMPIRAN - LAMPIRAN ..................................................................
RIWAYAT HIDUP PENULIS .............................................................
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1
: Langkah – langkah PTK.................................................
11
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1
: Rata–rata Hasil Pengamatan Terhadap Ketrampilan Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Jigsaw Menggunakan Carta Siklus I................................................ 46
Tabel 2
: Rata-rata Hasil Pengamatan Terhadap Aktifitas Siswa Dalam Pembelajaran jigsaw Menggunakan Carta Siklus I ............................................................................. 47
Tabel 3
: Hasil Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Kelas III Siklus I ............................................................................. 49
Tabel 4
: Rata–rata Hasil Pengamatan Terhadap Ketrampilan Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Jigsaw Siklus II......... 50
Tabel 5
: Rata-rata Hasil Pengamatan Terhadap Aktifitas Siswa Dalam Pembelajaran jigsaw Siklus II ................................... 51
Tabel 6
: Hasil Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Kelas III Siklus II ...................................................................................
Tabel 7
53
: Rata–rata Hasil Pengamatan Terhadap Ketrampilan Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Jigsaw Siklus III......... 54
Tabel 8
: Rata-rata Hasil Pengamatan Terhadap Aktifitas Siswa Dalam Pembelajaran jigsaw Siklus III.................................. 55
Tabel 9 : Hasil Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Kelas III Siklus III ................................................................................... 57 Tabel 10 : Data Nilai Rata-rata dari Ketuntasan Kelas ............................. 58
Tabel 11 : Daftar Rekapitulasi Nilai-nilai Hasil Belajar ..................... 59
DAFTAR GRAFIK Halaman
Grafik 1 : Rata-rata Pengamatan Terhadap Ketrampilan Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Jigsaw Menggunakan Carta Siklus I ...................................................................... 47 Grafik 2 : Rata – rata Hasil Pengamatan Terhadap Aktivotas Siswa Dalam Pembelajaran Jigsaw Menggunkana Carta Siklua I ...............................................................................
48
Grafik 3 : Hasil Prestasi Belajar PAI Kelas III Siklus I .....................
49
Grafik 4 : Rata-rata Pengamatan Terhadap Ketrampilan Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Jigsaw Menggunakan Carta Siklus II ...................................................................
51
Grafik 5 : Rata – rata Hasil Pengamatan Terhadap Aktivotas Siswa Dalam Pembelajaran Jigsaw Menggunkana Carta Siklua II ............................................................................... 52 Grafik 6 : Hasil Prestasi Belajar PAI Kelas III Siklus II ..................... 53 Grafik 7 : Rata-rata Pengamatan Terhadap Ketrampilan Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran Jigsaw Menggunakan Carta Siklus III ...................................................................
55
Grafik 8 : Rata – rata Hasil Pengamatan Terhadap Aktivotas Siswa Dalam Pembelajaran Jigsaw Menggunkana Carta Siklua III ............................................................................... 56 Grafik 9 : Hasil Prestasi Belajar PAI Kelas III Siklus III ..................... 57
Grafik 10 : Nilai Rata – rata Kelas Siklus I,II dan III ............................ 59 Grafik 11 : Tingkat Ketuntasan Klasikal Siklus I, II, dan III .................. 60
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, II, dan III
Lampiran 2
: Silabus kelas III semester 2
Lampiran 3
: Rekapitulasi Hasil Ketrampilan Guru
Lampiran 4
: Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Lampiran 5
: Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
Lampiran 6
: Foto-foto Pelaksanaan PTK
Lampiran 7
: Riwayat Hidup Peneliti PTK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Berdasarkan Undang–Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37, kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat : pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, ketrampilan/kejuruan dan muatan lokal (Sis Dik Nas,2003:18). Kurikulum pendidikan dasar dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dinas pendidikan dan departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar. Mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) adalah salah satu mata pelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki tugas penting yaitu pembinaan akhlaq, budi pekerti dan usaha untuk memberi dasar iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik (Mansur Muslih, 2007:18). Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Dasar, metode dan model pembelajaran merupakan kemampuan penting dalam menentukan strategi pembelajaran. Dalam hal ini penggunaan model bervariasi sangat membantu keberhasilan proses pembelajaran. Biasanya para guru enggan menggunakan aneka
model pembelajaran hanya yang biasa
digunakan antara lain metode ceramah, tanya jawab, pemberian tugas. Pada hal model pembelajaran yang bervariasi bagi peserta didik sangat menyenangkan juga menambah keberhasilan siswa secara maksimal (Winarno Surakhmat, 1982:24). Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan dengan dikuasainya materi pelajaran oleh siswa. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dinyatakan dalam nilai. Dari hasil ulangan Pendidikan Agama Islam ternyata hanya 8 dari 25 siswa kelas III semester II SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung Tahun 2009/2010 yang memperoleh nilai tuntas di atas 7,5. Adapun nilai rata – rata Pendidikan Agama Islam kelas III adalah 7,0. Rata – rata nilai tersebut belum mencapai nilai ketuntasan klasikal. Pencapaian nilai di bawah target tersebut membuat guru Pendidikan Agama Islam merasa tidak berhasil dalam proses pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan keterampilan para guru Pendidikan Agama Islam khususnya dan umumnya semua guru dalam menentukan juga memilih metode, media pembelajaran. Kondisi seperti ini memerlukan perhatian dari guru untuk melakukan perbaikan pembelajaran. Berdasarkan
hal
tersebut,
supervisor/Kepala
Sekolah
mengindentifikasi kekurangan pembelajaran yang dilaksanakan guru. Dari hasil diskusi dengan supervisor, terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu: a. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). b. Siswa tidak merespon dengan jawaban yang diharapkan guru. c. Siswa tidak tertarik pada penjelasan guru.
d. Guru kurang memberikan contoh kongkret. e. Guru tidak menggunakan alat peraga sebagai wahana dalam memberikan informasi. f. Guru tergesa – gesa memberikan informasi. g. Guru lebih aktif sendiri dengan metode ceramah sangat dominan selama pembelajaran. Berdasarkan temuan tersebut, diasomsikan faktor penyebab rendahnya nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung terletak pada kelemahan model pembelajaran dan kurangnya penggunaan alat peraga. Dalam penelitian ini peneliti berupaya meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam menggunakan dan metode pembelajaran Jigsaw. Tipe Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dimana pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa yang bekerja sama dengan memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu
maupun pengalaman kelompok. Pada
pembelajaran tipe Jigsaw ini setiap siswa menjadi anggota dari 2 kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota kelompok ahli (Widyaiswara,2007). Dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw kegiatan dilakukan ada tiga tahap yaitu: tahap I (kooperatif asal), tahap II (kooperatif ahli), tahap III (kelompok gabungan). Untuk meningkatkan aktivitas siswa perlu ada
motivasi, baik motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Dalan hal ini peneliti meneliti aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Berangkat dari faktor tersebut di atas, peneliti mengganggap perlu diadakan sebuah Penelitian Tindakan Kelas serta menemukan solusi terbaik dari masalah yang telah terjadi. Dengan harapan semua siswa kelas III SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung dapat lebih meningkat, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul ”PENERAPAN
MODEL
PEMBELAJARAN
JIGSAW
UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 3 KARANGWUNI KECAMATAN
PRINGSURAT
KABUPATEN
TEMANGGUNG
TAHUN 2009/2010 ”.
B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan dari latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahannya sebagi berikut: 1.Apakah pembelajaran model jigsaw dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas III SD Negeri 3 Karangwuni,Pringsurat, Temanggung?. 2.Apakah pembelajaran menggunakan model jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam kelas III SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung?. C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Untuk mengetahui pembelajaran model jigsaw dengan menggunakan alat peraga carta dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI ). 2. Untuk mengetahui pembelajaran model jigsaw dengan alat peraga carta dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas III SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung. 3. Untuk mengetahui pembelajaran model jigsaw dengan alat peraga carta dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas III SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung.
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan suat hipotesis tindakan sebagai berikut: 1. Penerapan pembelajaran
model
jigsaw dapat
mengaktifkan belajar
Pendidikan Agama Islam siswa kelas III SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung. 2. Penerapan pembelajaran model jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas III SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa
Bila guru dapat menggunakan metode yang tepat, siswa bisa meningkat prestasi belajarnya, sehingga siswa berkembang daya kreativitasnya, meningkat kemampuan dalam mengerjakan soal Pendidikan Agama Islam dan menemukan hal baru yang positif. 2.
Bagi guru Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan guru agama juga untuk semua guru dalam proses pembelajaran masa kini dan yang akan datang, memberdayakan
guru
untuk
mengambil
prakasa
profesionalisme,
meningkatkan rasa percaya diri dapat membangun pengetahuaan, pengalaman menjadi suatu teori praktek tindakan kelas melatih kemandirian, menyusun program pembelajaran. 3.
Bagi sekolah. Hasil penelitian ini menjadi pendorong untuk selalu mengadakan pembaharuan untuk mengembangkan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik.
F. Definisi Istilah/Operasional Agar tidak salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka perlu didefinisikan hal – hal sebagai berikut: 1. Model pembelajaran jigsaw adalah: Adapun pembelajaran jigsaw (model tim ahli) yang dikembangkan oleh Aronson dkk, sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif, langkah – langkahnya sebagi berikut: (1) siswa dikelompokkan, masingmasing anggotanya 4 orang, (2) tiap siswa dalam tim diberi bagian materi
yang berbeda, (3) tiap siswa dalam tim membaca bagian materi yang berbeda, (4) anggota dari tim yang berbeda telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru ( kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, (5) setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, (6) tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, (7) guru memberi evaluasi, (8) penutup (Widyaiswara,2007;16). Berdasarkan keterangan di atas, model pembelajaran jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif di mana siswa diberi kesempatan
bekerja
pada
kelompok
–
kelompok
kecil
untuk
menyelesaikan atau memecahkan masalah.
2. Prestasi belajar PAI Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari atau dikerjakan. Belajar
adalah
penguasaan
pengetahuan
dan
ketrampilan
yang
dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka pemberian dari guru ( Hasan Alwi, 2002: 895). Belajar adalah usaha siswa membimbing dirinya keperubahan situasi maupun perubahan tingkat kemajuan dalam proses perkembangan intelek pada khususnya dan proses perkembangan jiwa, sikap pribadi, keprigelan pada umumnya ( Soejono, 1980: 12 ).
Belajar adalah suatau proses di mana suatu organisme berubah perilakunya. Sebagai akibat pengalaman menurut Gagne (1985) ( Sri Anitah W, 2008: 1.3). Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki tugas
penting yaitu
pembinaan akhlaq, budi pekerti dan usaha untuk memberi dasar iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik (Mansur Muslih, 2007:18). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar PAI adalah hasil dari tertinggi yang dicapai seseorang untuk pembinaan akhlaq peserta didik melalui usaha maksimal berdasarkan kemampuan atau potensi yang ada pada dirinya.
G. Metode Penelitian 1.Langkah – langkah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK) Langkah – langkah Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yaitu: sebagai berikut a.Planning (perencana), b. Action ( pelaksanaan), c. Observation (pengamatan), d.Reflection ( refleksi). Peneliti menggunakan 4 langkah tersebut digunakan untuk pelaksanaan PTK.
2.Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus secara berkelanjutan, setiap siklus dilaksanakan dengan perbaikan. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana
Pembelajaran ( RPP ),sarana dana prasarana, skenario pembelajaran serta lembar pengamatan untuk memperoleh data. Dalam pelaksanaan tindakan melalui beberapa siklus, setiap siklus meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan / tindakan), observation (pengamatan), dan reflection ( refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan pengamatan dan refleksi. 1.Subyek penelitian a.Mata Pelajaran. Mata pelajaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). a. Kelas Subyek penelitian tindakan ini adalah semua siswa kelas III SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung yang berjumlah 25 siswa, yang terdiri 13 siswa putra dan 12 siswa putri. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung pada bulan April 2010.
2.Langkah – langkah / Siklus Penelitian Sesuai dengan penelitian yang dipilih, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, model pembelajaran jigsaw, dan alat peraga carta.
Langkah–langkahnya sebagai berikut: (1) siswa dikelompokkan, masing–masing anggotanya 5 anak, (2) tiap siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, (3) tiap siswa dalam tim membaca bagian materi yang berbeda, (4) anggota dari tim yang berbeda telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru ( kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, (5) setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap oanggota lainnya mendengarkan dengan sungguh – sungguh, (6) tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi. Adapun langkah-langkah/ siklus-siklus dapat dibuat bagan sebagai berikut: (ada pada halaman selanjutnya)
Gambar langkah-langkat PTK:
Identifikasi masalah
perencanaan Aksi Siklus I refleksi
.
observasi
Perencanaan ulang I
refleksi observasi Aksi Siklus II
Perencanaan ulang II
Refleksi tahap siklus II
Observasi Aksi siklus III
Reflaksi Tahap siklus III
Siklus I a. Tahap rencana 1) Menentukan kompetensi dasar yang akan diajarkan yaitu solat. 2) Menyediakan alat peraga berupa carta. 3) Membuat Rencana Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 4) Membagi kelompok – kelompok kecil sebanyak 5 kelompok dengan tiap kelompok beranggotakan 5 anak. 5) Membuat pedoman observasi. b. Tahap pelaksanaan 1) Memberi apersepsi selanjutnya guru menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw. 2) Dengan metode tanya jawab, guru mengamati pemahaman konsep yang telah dikuasai siswa. Siswa diberi pula waktu untuk bertanya tentang hal yang belum dikuasainya. 3) Membentuk kelompok – kelompok kecil, dengan pemerataan– kemampuan siswa dalam beberapa hal. Misalnya kecerdasan, ketrampilan atau kemampuan berfikir. Dalam hal ini guru kelas membantu pembagian kelompok siswa, sebab guru kelas lebih tahu kemampuan siswa masing-masing. 4) Guru membagikan lembar kerja kelompok, siswa mengerjakan tugas kelompok.
c. Tahap observasi Jika ingin mengetahui kekurangan dan keberhasilan pada tahap implementasi, maka dilakukan pengamatan dan evaluasi. Disamping itu, untuk memperoleh gambaran dan keberhasilan tahapan-tahapan implementasi yang lebih banyak makan dilakukan pula Tanya jawab pelaksanaannya setelah penjelasan mataeri dan latihan sebelum pembelajaran ditutup. d. Tahap refleksi Dengan mengobservasi tahapan implementasi dan mengadakan evaluasi maka hasilnya dapat dianalisa untuk menentukan apakah siklus berikutnya perlu dikaitkan. Siklus II a. Tahap rencana perbaikan 1) Menentukan kompetensi dasar yang akan diajarkan yaitu solat. 2) Menyediakan alat peraga berupa carta. 3) Membuat Rencana Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 4) Membagi kelompok – kelompok kecil sebanyak 5 kelompok, dengan tiap kelompok beranggotakan 5 anak. 5) Membuat pedoman observasi. b. Tahap pelaksanaan Tindakan 1) Memberi appersepsi selanjutnya guru menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw.
2) Dengan metode tanya jawab, guru mengamati pemahaman konsep yang telah dikuasai siswa. Siswa diberi pula waktu untuk bertanya tentang hal yang belum dikuasainya. 3) Membentuk kelompok – kelompok kecil, dengan pemerataan kemampuan siswa dalam beberapa hal. Misalnya kecerdasan, ketrampilan atau kemampuan berfikir. Dalam hal ini guru kelas membantu pembagian kelompok siswa, karena guru kelas lebih mengetahui kemampuan siswanya. 4) Guru membagikan lembar kerja kelompok, siswa mengerjakan tugas kelompok. c. Tahap Observasi Implementasi siklus II tetap perlu diadakan pengamatan, evaluasi, dan Tanya jawab. Sebab dengan melakukan ketiga hal tersebut akan dapat dimulai keterangan, keberhasilan pelaksanaan tahapan perencanaan dan implementasi. d. Tahap Refleksi Seperti pada siklus I juga siklus II tetap dilakukan analisa hasil pengamatan dan evaluasi. Hasil analisa pada siklus II merefleksikan bagaimana hasil dari penelitian tindakan kelas. Siklus III a. Tahap rencana perbaikan 1) Menentukan kompetensi dasar yang akan diajarkan yaitu solat. 2) Menyediakan alat peraga berupa carta.
3) Membuat Rencana Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). 4) Membagi kelompok – kelompok kecil sebanyak 5 kelompok, dengan tiap kelompok beranggotakan 5 anak. 5) Membuat pedoman observasi. b. Tahap pelaksanaan Tindakan 1) Memberi appersepsi selanjutnya guru menggunakan pembelajaran dengan model pembelajaran jigsaw. 2) Dengan metode tanya jawab, guru mengamati pemahaman konsep yang telah dikuasai siswa. Siswa diberi pula waktu untuk bertanya tentang hal yang belum dikuasainya. 3) Membentuk kelompok – kelompok kecil, dengan pemerataan kemampuan siswa dalam beberapa hal. Misalnya kecerdasan, ketrampilan atau kemampuan berfikir. Dalam hal ini guru kelas membantu pembagian kelompok siswa, karena guru kelas lebih mengetahui ke mampuan siswanya. 4) Guru membagikan lembar kerja kelompok, siswa mengerjakan tugas kelompok.
c. Tahap Observasi Implementasi siklus III tetap perlu diadakan pengamatan, evaluasi, dan Tanya jawab. Sebab dengan melakukan ketiga hal tersebut akan dapat dimulai keterangan, keberhasilan pelaksanaan tahapan perencanaan dan implementasi.
d. Tahapan Refleksi Seperti pada siklus I dan siklus II, pada siklus III juga dilakukan analisa hasil pengamatan dan evaluasi. Pada siklus III ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun ada yang masih kurang sempurna dalam proses belajar mengajar, penerapannya menggunakan pembelajaran model jigsaw. Kekurangan-kekurangan pada siklus sebelumnya udah diperbaiki dan ada peningkatan lebih sempurna/ baik. Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan. 2. Instrumen Penelitian a. Tes tertulis : soal berbentuk isian, jumlah soal 20 nomor, nilai pernomer/ pertim betul x 5. b. Observasi : dilaksanakan bersamaan dengan pelaksannaan Kegiatan Belajar Mengajar, baik pengamatan terhadap ketrampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran model jigsaw dengan alat peraga carta, maupun pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran model jigsaw dengan alat peraga carta. 3. Alat Pengumpul Data a. Alat pengumpul data Alat pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Adapun dalam penelitian ini digunakan tes tertulis untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar Pendidikan Agama Islam ( PAI ). Lembar
observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pelaksanaan tindakan kelas. b. Cara mengambil data Di dalam penelitian ini, pengambilan data menggunakan tes di lakukan sebanyak 3 kali yaitu siklus I, siklus II, siklus III. Adapun data tentang proses belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan kelas diambil dengan lembar observasi. 4. Teknik Analisa Data Data yang dikumpulkan dianalisa dengan menggunakan analisis deskriptif. Adapun kriterianya masing – masing adalah sebagai berikut: a. Tes Hasil Belajar Penilaian tes tulis dilakukan secara dikotomi, yaitu dengan memberi skor untuk tiap butir tes yang dijawab benar dan memberi skor 0 untuk setiap butir tes yang dijawab salah. b. Aktivitas siswa selama KBM Kriteria yang digunakan untuk menentukan ketrampilan siswa dalam pengelolaan pembelajaran menggunakan rentangan 1- 4 pada setiap aspek/ kategori yang diamati. Jika pengamat memberi tanda cek pada: Angka 1 berarti aspek yang dilakukan oleh siswa tidak baik. Angka 2 berarti aspek yang dilakukan oleh siswa cukup baik. Angka 3 berarti aspek yang dilakukan oleh siswa baik. Angka 4 berarti aspek yang dilakukan oleh siswa sangat baik. c. Ketrampilan guru dalam pengelolaan pembelajaran
Kriteria yang digunakan untuk menentukan ketrampilan guru dalam Pembelajaran menggunakan rentang 1 – 4 pada setiap aspek/ kategori yang diamati. Jika pengamat memberi tanda cek pada: Angka 1 berarti aspek yang dilakukan oleh siswa tidak baik. Angka 2 berarti aspek yang dilakukan oleh siswa cukup baik. Angka 3 berarti aspek yang dilakukan oleh siswa baik. Angka 4 berarti aspek yang dilakukan oleh siswa sangat baik. Teknik analisa data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan persentasi sederhana. Hal ini untuk mengetahui persentasi penguasaan konsep- konsep pada penelitian. Perhitungan persentasi dalam penelitian ini dibuat dari tiap tes sebelum perbaikan siklus I, perbaikan siklus II, dan perbaikan siklus III, selanjutnya dibuat simpulan secara umum.
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab yang diawali dengan halaman judul, lembar persetujuan, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar lainnya. Bab pertama tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi istilah / operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab kedua tentang kajian pustaka yang terdiri dari pengertian belajar, pembelajaran, difinisi pembelajaran kooperatif model jigsaw, dan prestasi belajar PAI. Bab ketiga tentang pelaksanaan penelitian yang terdiri dari deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III, Bab keempat tentang hasil penelitian dan pembahasan yang terdiri dari dekripsi per siklus (data dari pengamatan, refleksi keberhasilan dan kegagalan) juga pembahasan persiklus. Bab kelima penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran. Kemudian pada bagian akhir skripsi ini penulis sertakan daftar pustaka, lampiran – lampiran, dan riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Pembelajaran Pengertian belajar menurut Sri Anitah W (2008: 2.3)
adalah
menambah dan mengumpulkan pengetahuan, yang diutamakan penguasaan pengetahuan sebanyak–banyaknya untuk menjadi cerdas atau membentuk intelektuan, sedang sikap dan ketrampilan diabaikan. Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf. Belajar adalah penambahan pengetahuan, definisi ini sangat banyak dipraktekkan atau dilaksanakan di sekolah–sekolah dimana guru memberikan ilmu kepada siswa untuk mengumpulkannya. Belajar adalah sebagai perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan ( Nasution, 1998: 29). Belajar diajukan pada (1) pengumpulan pengetahuan, (2) penanaman konsep dan kecekatan, serta (3) pembentukan sikap dan perbuatan. Belajar merupakan proses pertumbuhan yang dihasilkan oleh perhubungan berkondisi antara stimulus dan respons (Winarno Surakhmad, 1982: 65). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dan bersumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkungan belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen atau unsur : tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa dan guru menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 ( Sri Anitah W, 2008: 1.15).
21
Pembelajaran atau kegiatan belajar adalah suatau kombinasi yang tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, material, perlengkapan, dan prosedur yang
saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran
(Hamalik, 1995: 57). Kegiatan mengorganisasi
mengajar atau
atau
mengatur
pembelajaran adalah lingkungan
suatu
aktivitas
sebaik-baiknya
dan
menghubungkannnya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Kegiatan mengajar yaitu suatu usaha dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan sehingga terbentuklah suasana yang sebaik-baiknya bagi anak untuk belajar (Nasution, 1998: 7). Proses pembelajaran (instruction) adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk membantu siswa belajar. Kegiatan pembelajaran di kelas, siswa dianggap telah belajar apabila tujuan pelajaran yang dirumuskan telah dapat dikuasai siswa. Jadi pembelajaran adalah segala kegiatan yang dilakukan guru untuk memudahkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang termasuk ke dalam pembelajaran di antaranya adalah melakukan diagnosa kebutuhan siswa, merencanakan pelajaran, menyajikan informasi, mengajukan pertanyaan, dan menilai siswa belajar (Udin S, 1997:9.8). Pembelajaran berasal dari kata belajar yang mempunyai makna berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman (Hasan-Alwi, 2002: 17). Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran adalah kegiatan mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan siswa dan bahan
pengajaran sehingga dapat menimbulkan terjadinya proses belajar mengajar pada diri siswa.
B. Definisi Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Penelitian pada pembelajaran kooperatif dikenal ada beberapa tipe (model), yaitu: 1) examples non examples, 2) picture and picture, 3) numbered heads together (kepala bernomor), 4) comparative script, 5) kepala bernomor strutur, student teams-achievement divisions (STAD), 7) jigsaw, 8) artikulassi, 9) mind mapping, 10) make-a match (mencari pasangan ), 11) think pair and share, 12) debate, 13) role playing, 14) group investigation, 15) talkingstik, 16) bertukar pasangan, 17) snowball throwing, 18) student facilitator and explaining, 19) demonstration, 20) kooperatif terpadu membaca dan menulis, 21) lingkaran kecil- lingkaran besar ( Widyaiswara,2009:18). Dari 21 tipe ( model ) pembelajaran kooperatif di atas, peneliti lebih tertarik melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model jigsaw. Dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw definisinya adalah teknik pembelajaran kooperatif dimana siswa, bukan guru, yang memiliki tanggung
jawab lebih besar dalam melaksanakan pembelajaran. Tujuan dari
jigsaw ini adalah mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif, dan menguasai pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh apabila mereka mencoba untuk mempelajari semua materi sendirian.
Dalam pembelajaran kooperatif model jigsaw terdapat 3 karakteristik yaitu: (1) kelompok kecil, (2) belajar bersama, (3) pengalaman belajar. Kooperatif
learning adalah tanggung jawab individu sekaligus tanggung
jawab kelompok, sehingga dalam diri siswa terbentuk sikap ketergantungan positif yang menjadikan kerja kelompok optimal. Keadaan ini mendukung siswa dalam kelompoknya belajar bekerja sama dengan sungguh-sungguh samapi suksesnya tugas-tugas
dalam kelompok. Hal ini sesuai dengan
pendapat yang dikemukana oleh Jonson dalam Septiadi (2008:10) yang menyatakan bahwa ”pembelajaran kooperatif jigsaw ialah kegiatan belajar secara kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama sampai kepada pengalaman belajar yang maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompok”. Persiapan dalam pembelajaran kooperatif jigsaw adalah sebagai berikut: 1. Pembentukan Kelompok belajar Pada pembelajaran kooperatif model (tipe) jigsaw siswa dibagi menjadi dua anggota kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli, yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kelompok kooperatif awal (kelompok asal). Siswa dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari 3-5 anggota. Setiap anggota diberi nomor kepala, kelompok harus heterogen terutama di kemampuan akademik
b. Kelompok ahli. Kelompok ahli anggotanya adalah nomor kepala yang sama dari kelompok asal (awal). 2. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model jigsaw Pembelajaran kooperatif model jigsaw ini berbeda dengan kolompok kooperatif lainnya, karena setiap siswa bekerja sama pada dua kelompok secara bergantian, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagi berikut: a. Kegiatan siswa 1) Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok asal, beranggotakan 3-5 orang. Setiap siswa diberi nomor kepala misalnya 1, 2, 3, 4, 5. 2) Dalam kelompok ahli ini siswa ditugaskan belajar bersama untuk menjadi ahli sesuai dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. 3) Semua anggota kelompok ahli ditugaskan untuk memahami dan dapat menyampaikan
informasi tentang hasil tugas yang lebih
dipahami kepada kelompok asal. 4) Apabila tugas telah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli masing-masing siswa kembali ke kelompok asal. 5) Bila kelompok sudah menelesaikan tugasnya secara keseluruhan, masing-masing kelompok menyampaikan hasilnya (Widyaiswara, 2009:14). b. Kegiatan Guru 1) Guru membagi tugas sesuai dengan materi yang diajarkan. Masingmasing siswa dalam kelompok masal mendapat tugas yang
berbeda, nomor kepala yang sama mendapat tugas yang sama pada masing- masing kelompok. 2) Guru mengumpulkan siswa yang memiliki tugas yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok ahli sama dengan jumlah tugas yang telah dipersiapkan oleh guru. 3) Guru memberi kesempatan secara bergiliran masing- masing siswa untuk menyampaikan hasil dari tugas kelompok ahli. 4) Guru membantu siswa membuat kesimpulan (Widyaiswara, 2009:14). Model pembelajaran jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif karena siswa diberi kesempatan bekerja pada kelompok-kelompok
kecil
untuk
menyelesaikan
tugas
dan
memecahkan masalah. Pada siswa juga berkesempatan untuk mendiskusikan strategi pemecahan masalah dengan materi yang sudah dipelajari. Pembelajaran ini juga melatih siswa untuk mendengarkan pendapat orang lain, merangkum pendapat sendiri serta orang lain dalam bentuk tulisan atau lisan. Pembelajaran
kooperatif
telah
lama
digunakan
dalam
pendidikan kita. Pembelajaran kooperatif artinya sebagai pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil yang dapat menumbuhkan kerja sama secara maksimal dan masing-masing siswa belajar satu dengan lainnya. Dalam pembelajaran kooperatif, para siswa mempunyai dua tanggung jawab yaitu belajar konten yang telah dirancang dan
menjadikan
semua
anggota
kelompok
bekerja
sama.
Dalam
pembelajaran kooperatif ini harus ditunjukkan 4 hal yaitu: (1) cooperative behavior (perilaku kerja sama antar anggota kelompok), (2) insentive structure (memberikan suatu insentif kepada semua orang dalam kelompok), (3) cooperative task structure ( terjadinya saling membantu dan kerja sama antara yang kuat dan yang lemah dalam satu kekompok), (4)
cooperative motives (mengembangkan motif atau
budaya kerja sama yang baik). Maka pada hakekatnya cooperative learning itu merupakan system pembelajaran yang memegang teguh filosofi maju bersama dalam suasana kompetetif untuk memberikan yang terbaik bagi kelompok (Asep Heri Hermawan, 2008 : 6.14 ). Model
pembelajaran
kooperatif
merupakan
model
pembelajaran yang mengutamakan kerja sama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri: (1) untuk menuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara kooperatif, (2) kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, (3) jika dalam kelas, terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa berbagai ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka
diupayakan agar dalam tiap
kelompok pun terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang
berbeda pula, dan (4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan ( Widyaiswara, 2009 : 16). Adapun
pembelajaran
jigsaw
(model
tim
ahli)
yang
dikembangkan oleh Aronson dkk, sebagai salah satu model pembelajaran kooperatif, langkah-langkahnya sebagi berikut: (1) siswa dikelompokkan masing-masing anggotanya 4 orang (menyesuaikan keadaan siswa), (2) tiap siswa dalam tim diberi bagian materi yang berbeda, (3) tiap siswa dalam tim membaca bagian materi yang ditugaskan, (4) anggota dari tim yang berbeda juga telah mempelajari bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru ( kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka, (5) setelah selesai diskusi tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dedengan sungguh-sungguh, (6) tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, (7) guru memberi evaluasi, (8) penutup ( Widyaiswara, 2009 : 14). Berdasarkan keterangan di atas, model pembelajaran jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif di mana siswa diberi kesempatan bekerja pada kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah.
C. Prestasi Belajar PAI Prestasi adalah hasil yang dicapai ( Hasan Alwi, 2002 : 895). Prestasi belajar adalah perwujudan perilaku belajar, tampak dalam perubahanperubahan sebagai berikut: kebiasaan, keterampilan, pengamatan, berfikir sosiatif dan daya ingat, berfikir rasional dan kritis, sikap, apresiasi dan tingkah laku efektif (Muhibin Syah, 1995 : 117 ). Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan siswa dalam serangkaian kegiatan jiwa raga untuk menuju perkembangan pribadi-pribadi yang utuh. Sedangakan serangkaian hasil kegiatan belajar yang dicapainya dengan sungguh-sungguh akan melebihi prestasi belajar orang lain (W. S. Winkel, 1991 : 15 ). Prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai melalui proses perubahan perilaku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan penggunaan dalam penelitian tentang pengetahuan, sikap dan nilai serta ketrampilan. Juga dapat diartikan sebagai penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, latihannya yang ditujukan dengan nilai tes. Dengan penilaian itu dapat diperoleh gambaran nyata tentang keberhasilan belajar dalam bentuk penentuan-penentuan indek prestasi (Oemar Hamalik, 1991:153). Menurut Arifin (1998:37) prestasi belajar adalah sebagai berikut: (1) indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa sebagai anak didik, (2) suatau usaha penguasaan hasrat ingin tahu, (3) bahan inovasi dan informasi pendidikan, (4) indikator intern dan ekstern dari institusi pendidikan, (5) indikator daya serap.
Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki tugas penting yaitu pembinaan akhlaq, budi pekerti dan usaha untuk memberi dasar iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik (Mansur Muslih, 2007:18). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar PAI adalah hasil dari tertinggi yang dicapai seseorang untuk pembinaan akhlaq peserta didik melalui usaha maksimal berdasarkan kemampuan atau potensi yang ada pada dirinya. Pengetahuan yang diulang-ulang akan menjadi pengetahuan yang tetap. Dengan ulangan yang teratur hasilnya dapat digunakan sebgai indikator daya serap. Motivasi adalah suatau usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu mau ingin melakukannya, bila ia tidak suka ia akan berusaha mengelakkannya. Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi mungkin gagal karena kekurangan motivasi, hasil baik tercapai dengan motivasi tepat, siswa yang gagal jangan begitu saja dapat disalahkan. Mungkin gurulah yang tak berhasil memberi motivasi yang membangkitkan kegiatan para siswa. Macam-macam motivasi kebutuhan menurut Margon mempunyai kebutuhan-kebutuhan sebagai berikut: (1) kebutuhan untuk berbuat sesuatu sesuai aktivitas, (2) untuk menyenangkan hati orang lain, (3) untuk mencapai hasil, (4) untuk mengawasi kesulitan.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi atau dorongan dari dalam diri pribadi. Motivasi ektrinsik yiatu motivasi dari luar diri pribadi. Motivasi di sekolah, guru menggunakan bermacam- macam motivasi agar siswa giat belajar mencapai hasil yang optimal, (1) memberi angka, (2) hadiah, (3) saingan, (4) minat untuk belajar, (5)
ego ilvolvement, (6) sering memberi
ulangan, (7) mengetahui hasil, (8) kerja sama, (9) tugas, (10) pujian, (11) teguran dan kecaman, (12) celaan, (13) hukuman, (14) standar dan taraf, (15) minat, (16) suasana yang menyenangkan, (17) tujuan yang diakui, (18) petunjuk singkat (Nasution, 1998: 65 ). Peneliti menulis beberapa macam motivasi
tetapi peneliti hanya
menggunakan motivasi yang baik, dikarenakan motivasi ada kekurangannya juga ada kelebihannya. Oemar Hamalik (1995:50) menjelaskan bahwa unsur-unsur dinamis terkait dalam proses belajar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa terdiri dari : (1) motivasi siswa, motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu, (2) bahan belajar, bahan belajar merupakan unsur belajar yang penting, (3) alat bantu belajar, alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efisien dan efektif, (4) suasana belajar, belajar berdasarkan unsur-unsur dinamis dalam proses belajar dipengaruhi secara langsung oleh suasana belajar, misal adanya belajar kelompok atau bimbingan kelompok, (5) kondisi seorang yang
belajar, seorang yang berbadan sehat akan mudah belajar, jika memiliki intelegensi memadai, akan lebih mudah lagi untuk konsentrasi belajar dan memahami bahan pelajaran. Siswa yang kurang sehat, intelegensi rendah, belum siap belajar, tidak berbakat, tidak memiliki pengalaman apersepsi yang memadahi, akan mempengaruhi kelancaran dan konsentrasi belajar serta hasilnya belajar. Keberhasilan belajar seseorang dalam mencapai prestasi belajar maksimal tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhuinya. Faktorfaktor yang mempengaruhi belajar adalah: (1) faktor raw input (bahan baku) yaitu siswa itu sendiri di mana tiap siswa memiliki kondisi fisiologis dan psikologis yang berbeda, (2) faktor inviromental input (lingkungan) yaitu faktor lingkunan sosial dan lingkungan alam. Lingkungan sosial termasuk di dalamnya adalah: manusia, represtasi/wakil manusia dan situasi sekitar aktivitas manusia, (3) faktor instrumental input (sarana prasarana) yaitu alatalat bantu untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, (4) faktor learning process (proses belajar) yaitu proses aktivitas diri siswa yang melibatkan aspek-asapek sosial, psikis, fisik, dan lingkungan dalam menuju tercapainya tujuan belajar (Tabrani, 1989: 66). Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan ada 4 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu raw input, enveronmental input, instrumental input, dan learning process.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Siklus I Observasi awal telah dilakukan oleh peneliti yang berperan sebagai guru pendidikan agama islam sebelum peneliti ini dilaksanakan, maksudnya untuk mendapatkan data–data awal yang ada ditempat penelitian. Data ini yang nantinya akan digunakan oleh peneliti untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan pada langkah-langkah selanjutnya. Bahwa hasil Observasi awal yang telah peneliti lakukan di SD N 3 Karangwuni pada umumnya dan di kelas III pada khususnya bahwa sekolah tersebut berada di Dusun Mlobo, Desa Karangwuni, Kecamatan Pringsurat. Jarak SD N 3 Karangwuni dari kota kecamatan kurang lebih 2 Km. Kondisi sosial ekonomi masyarakat sangat rendah, bekerja sebagai petani dan buruh tani. Perhatian dan kesadaran orang tua terhadap pendidikan anak-anaknya juga sangat rendah bahkan kurang, serta sarana dan prasarana sekolah yang sangat minim sekali. Namun begitu guru-guru tetap bersemangat dalam pengabdiannya demi kemajuan anak didik. Hasil observasi awal yang peneliti lakukan bahwa siswa kelas III SD N 3 Karangwuni diantaranya adalah siswa sering bermain sendiri di dalam kelas sewaktu pembelajaran berlangsung, berjalan-jalan di dalam kelas, kurang memperhatikan guru sewaktu menerangkan suatu materi pelajaran, keluar masuk kelas tanpa seizin guru, kurang memiliki keberanian dalam bertanya maupun dalam mengutarakan pendapatnya baik kepada guru maupun kepada 21
sesama teman waktu proses pembelajaran berlangsung. Itulah kenyataan yang ada di SD N 3 Karangwuni sebagai hasil observasi awal, yang digunakan dasar untuk menentukan tindakan yang peneliti lakukan pada langkah-langkah selanjutnya. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan sarana dan prasarana.
1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP, sarana dan prasarana. Dalam mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran termasuk alat
peraga yang diperlukan dalam
pembelajaran, guru melibatkan siswa, diantaranya dengan meminta siswa membawa alat tulis sendiri dari rumah masing-masing. Namun demikian guru tetap membawa alat peraga khusus dan lain-lainnya yang siswa tidak bisa membawa. Selain RPP,
alat peraga yang dipersiapkan, guru juga
mempersiapkan tema pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa yaitu Pendidikan Agama Islam tentang sholat yang terumus dalam langkahlangkah sebagai berikut: (1) guru memberi salam dan do‟a sebagai awal KBM dan mengajukan pertanyaan kepada siswa untuk apersepsi, (2) guru membimbing siswa membaca do‟a niat sholat magrib bersama-sama, (3) salah satu siswa menjawab pertanyaan guru, (4) guru menerangkan
keserasian
bacaan dan gerakan sholat magrib, (5) guru membimbing siswa menjadi beberapa, kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa yang IQ berbeda, kelompok tersebut disebut kelompok asal, salah satunya menjadi ketua
kelompok asal, (6) guru membagikan soal kepada kelompok asal yang soalnya berbeda anatara siswa satu dengan lainnya, (7) guru membimbing siswa kelompok asal menjadi kelompok ahli yang terdiri dari beberapa kelompok asal nomornya yang sama, (8) kelompok ahli berdiskusi membahas soal yang sudah diterima
pada waktu menjadi kelompok asal, (9) kelompok ahli
kembali kekelompok asal dengan membawa hasil diskusi, (10) ketua kelompok asal mempresentasikan hasil diskusinya, (11) guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil, (12) guru memberi soal evaluasi baik tes tertulis maupun PR. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 19 April 2010 di SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung dengan jumlah 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunkan rumus sebagai berikut: P = ∑ Siswa yang tuntas belajar X 100 % ∑Siswa Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: Tabel: 2.1 Hasil Tes Formatif Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Burhanudin Yusuf Rizki Dwi Andaru Ady Stiawan Bagas Supriyatno Irmala Saputri Yulinda Dwi Astuti Lipna Ochtach Fiansyah Ahmad Mujtaba Fauzan Regi Zamzani Faisal Septiono Rico Dimas Aldi Saputra Vika Dwi Damayanti Ajeng Novita Febriyana Gayuh Fahmi Khumaidi Fauzi Regi Zamzani Dewi Latifa Ponita Ristiyana Febri Estiana Fikri Nurhuda Fais Nuril Anam Herlina Andri Astuti Muhammad Anas Marzuki Novi Setyorini Octavia Rina Fauziah Putri Aulia Diah Kartika
L/P L L L L P p P L L L L P P L L P P P P L p L P P P
Nilai 80 60 70 60 60 60 60 80 60 50 80 60 70 60 50 50 60 60 70 90 90 80 70 80 80
Keterangan tuntas
tuntas
tuntas
tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas
Adapun rekapitulasi prosentase ketuntasan siswa siklus I ada dihalaman selanjutnya adalah sebagai berikut:
No 1. 2. 3.
Uraian Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Presentasi ketuntasan belajar
Hasil siklus I 67,6 8 32 %
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran model jigsaw diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 67,6 dan ketuntasan belajar mencapai 32 % atau 8 siswa dari 25 siswayang sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar, siswa yang memperoleh nilai ≥ 67,6 hanya sebesar 32 % lebih kecil dari presentasi ketuntasan yang dikehendaki yaitu 90 %. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang di maksud juga digunakan guru dengan menerapkan pembelajaran model jigsaw. 3. Pengamatan Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siklus I
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2010 di kelas III SD Negeri 3 Karangwuni, Pringsurat, Temanggung dengan jumlah 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak
sebagai pengajar. Adapun proses belajar
mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Observasi ini dilakukan oleh Observer dilakukan oleh kepala sekolah kelas III dan peneliti untuk mengamati dan mengumpulkan data dari penggunaan metode jigsaw. a.Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Adapun dalam penelitian ini digunakan tes tertulis untuk mengumpulkan data tentang prestasi
belajar
PAI.
Lembar
observasi
digunakan
menguimpulkan data tentang proses pelaksanaan tindakan kelas.
untuk
5) Cara pengambilan data Di dalam penelitian ini, pengambilan data menggunakan tes tertulis pada siklus I. Adapun data tentang proses belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan kelas diambil dengan lembar observasi. 4. Refleksi Berdasarkan hasil analisis data ditemukan kelemahan-kelemahan yang perlu diperbaiki dan direncanakan kembali pada siklus berikutnya, yaitu : a. Guru belum maksimal dalam menggunakan alat peraga. b. Bahasa yang digunakan guru kurang terfokus pada tema. c. Guru masih terbatas dalam menyampaikan materi. d. Guru memberi pertanyaan, jawaban siswa mash kurang sempurna. e. Tidak banyak siswa yang mengajukan pertanyaan. f. Keaktifan siswa dalam diskusi masih kurang, ada siswa yang pasif dalam diskusi. g. Ketuntasan belajar secara klasikal belum mencapai standar ketuntasan, sehingga belum sesuai dengan indikator penelitian dan kriteria ketuntasan belajar.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus II dirancang apabila Siklus I belum berhasil, pada tahap ini pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya tindakannya diperbaiki dan disempurnakan sesuai hasil analisis dan refleksi siklus I.
1. Perencanaan Berdasarkan rekleksi, observasi dan penilaian siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana tindakan siklua II disusun berda sarkan kekurangan yang dijumpai dalam siklus I. Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pembelajaran II, soal tes formatif II, dan alat lainnya yang relevan dan mendukung. Adapun skenario pembelajaran pada siklus II meliputi skenario pembelajaran pada siklus I yang telah direfisi. 1) Guru perlu lebih trampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Guru perlu memanfaatkan waktu secara baik dan perlu diberi catatan. 3) Guru harus lebih semangat memotivasi siswa baik individu maupun kelompok, siswa supaya aktif dalam berfikir yang positif, karena penelitian menggunakan pembelajaran model jigsaw. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 April 2010 di kelas III dengan jumlah siswa 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar (guru). Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran II, sehingga kesalahan dan kekuranagan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II.
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Pada akhir proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) siswa diberi tesformatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut : Hasil tes formatif siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama Burhanudin Yusuf Rizki Dwi Andaru Ady Stiawan Bagas Supriyatno Irmala Saputri Yulinda Dwi Astuti Lipna Ochtach Fiansyah Ahmad Mujtaba Fauzan Regi Zamzani Faisal Septiono Rico Dimas Aldi Saputra Vika Dwi Damayanti Ajeng Novita Febriyana Gayuh Fahmi Khumaidi Fauzi Regi Zamzani Dewi Latifa Ponita Ristiyana Febri Estiana Fikri Nurhuda Fais Nuril Anam Herlina Andri Astuti Muhammad Anas Marzuki Novi Setyorini Octavia Rina Fauziah Putri Aulia Diah Kartika
L/P L L L L P p P L L L L P P L L P P P P L p L P P P
Nilai 80 80 80 90 80 80 60 80 60 80 80 60 80 60 50 60 80 60 80 90 90 80 80 80 80
Keterangan tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas
tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas
Adapun rekapitulasi prosentase ketuntasan siswa siklus II adalah sebagai berikut:
No 1. 2. 3.
Uraian Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Presentasi ketuntasan belajar
Hasil siklus I 75,2 18 72 %
Dari rekapitulasi di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 75,2 dan ketuntasan belajar 72 % atau ada 18 siswa dari 25 siswa juga belum tutas pembelajarannya. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ada peningkatan sedikit dari pada siklus I, ada pada peningkatan nilai rata-rata tetapi ketuntasan belajarnya masih perlu peningkatan. Adanya peningkatan tersebut guru memberi motivasi kepada peserta didik, setiap akhir pelajaran akan diadakan evaluasi tes formatif, sehingga siswa ada kemauan belajar. Selain itu siswa sudah mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan oleh guru dengan menerapkan pembelajaran model jigsaw. 3. Pengumpulan Data a. Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Adapun dalam penelitian ini digunakan tes tertulis untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar PAI. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pelaksanaan tindakan kelas. b. Cara pengambilan data
Di dalam penelitian ini, pengambilan data menggunakan tes tertulis pada siklus II. Adapun data tentang proses belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan kelas diambil dengan lembar observasi 4. Refleksi Berdasarkan analisa data pada siklus II didapatkan peningkatan peran guru dan siswa dalam pembelajaran, namun masih perlu diberikan tindakan lanjutan guna perbaikan pada siklus berikutnya yaitu: a. Guru belum memaksimalkan dalam penggunaan alat peraga. b. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa, namun jawaban siswa masih kurang sempurna. c. Keberanian siswa bertanya kepada guru masih siswa-siswa tertentu. d. Keaktifan siswa dalam belajar kelompok model pembelajaran jigsaw belum bisa merata. e. Guru masih memiliki sifat emosi dalam membimbing siswa berdiskusi untuk menyimpulkan pendapat yang betul dan maksimal. C. Deskripsi Siklus III 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III, soal tes formatif III, dan alat-alat pelajaran yang mendukung demi untuk mencapai ketuntasan yang maksimal.
2. Pelaksanaan Pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2010 di kelas III dengan jumlah siswa 25 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar (guru). Adapun proses belajar mengajar
mengacu pada
rencana pembelajaran III,.
sehingga kesalahan dan kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Pada akhir proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut : Hasil tes formatif siklus III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Burhanudin Yusuf Rizki Dwi Andaru Ady Stiawan Bagas Supriyatno Irmala Saputri Yulinda Dwi Astuti Lipna Ochtach Fiansyah Ahmad Mujtaba Fauzan Regi Zamzani Faisal Septiono Rico Dimas Aldi Saputra Vika Dwi Damayanti Ajeng Novita Febriyana Gayuh Fahmi Khumaidi Fauzi Regi Zamzani Dewi Latifa Ponita Ristiyana
L/P L L L L P p P L L L L P P L L P P
Nilai 80 80 80 90 80 80 80 80 60 80 80 80 80 70 60 60 80
Keterangan tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas
tuntas
18 19 20 21 22 23 24 25
Febri Estiana Fikri Nurhuda Fais Nuril Anam Herlina Andri Astuti Muhammad Anas Marzuki Novi Setyorini Octavia Rina Fauziah Putri Aulia Diah Kartika
P P L p L P P P
80 80 90 90 80 80 80 80
tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas tuntas
Adapun rekapitulasi prosentase ketuntasan siswa siklus III adalah sebagai berikut: No 1.
Uraian Nilai rata-rata tes formatif
Hasil siklus I 78,4
2.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
21
3.
Presentasi ketuntasan belajar
84 %
Dari hasil rekapitulasi nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 78,4 dan ketuntasan belajar mencapai 84 % atau ada 21 siswa dari 25 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus III ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes, sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan oleh guru dengan menerapkan pembelajaran model jigsaw (tim ahli).
3. Pengumpulan Data
a. Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi. Adapun dalam penelitian ini di gunakan tes tertulis untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar PAI. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses pelaksanaan tindakan kelas. b. Cara pengambilan data Di dalam penelitian ini, pengambilan data menggunakan tes tertulis pada siklus II. Adapun data tentang proses belajar mengajar pada saat dilaksanakan tindakan kelas diambil dengan lembar observasi. 4.Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang, baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran model jigsaw, Dari data-data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut: a. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun masih ada aspek yang belum sempurna, tetapi presentasi pelaksanaannya sudah meningkat. b. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa sudah aktif dalam pembelajaran.
c. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah diperbaiki sehingga sudah banyak peningkatan dengan baik. d. Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus 1. Siklus I a. Deskripsi ketrampilan guru dalam pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan alat peraga carta. Dari hasil refleksi siklus I, diketahui bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran Jigsaw menggunakan alat peraga carta telah berjalan cukup baik. Tetapi dalam penerapan metode ini, guru masih sedikit memberikan penguatan positif kepada siswa, terutama dalam melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa, peran guru masih terlihat dominan, terlalu menguasai kelas dan masih sedikit melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Tabel I Rata-rata hasil pengamatan terhadap Ketrampilan Guru Dalam pengelolaan pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus I
No
Aspek yang diamati
Rata-rata
1
Persiapan mengajar
3
2
Proses mengajar
3
3
Pengelolaan kelas/siswa
3
4
Evaluasi pembelajaran
2,5
Grafik 1
21
Rata-rata hasil pengamatan terhadap ketrampilan guru Dalam pengelolaan pembelajaran dengan jigsaw menggunakan carta siklus I 3 2.9 Persiapan mengajar
2.8 2.7
Proses mengajar
2.6 2.5
Pengelolaan kelas/siswa
2.4 Evaluasi pembelajaran
2.3 2.2
b. Deskripsi aktifitas siswa dalam pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan carta. Dari langkah perbaikan siklus I diperoleh temuan pada siswa yaitu motivasi dan minat untuk dalam proses pembelajaran bertambah. Kelemahan dari siklus I ialah siswa masih kurang memperhatikan keterangan guru akhirnya siswa kurang benar menjawab pertanyaan dari guru, mengerjakan soal juga kurang benar, mengambil keputusan diskusi kurang berani. Dari uraian ini dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran siklus I
dengan menggunakan cooperatif learnig
secara garis besar belum berhasil Hasil selengkapnya bisa dilihat pada tabel 2 Tabel 2 Rata-rata hasil pengamatan terhadap Aktivitas Siswa Dalam pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus I
No
Aspek yang dinilai
Rata-rata
1
Memperhatikan materi pelajaran
2,3
2
Menjawab pertanyaan guru
2,1
3
Mengerjakan soal
2,3
4
Mempresentasikan jawaban
2,4
5
Diskusi kelas
2,4
6
Bertukar pendapat kelompok
2,2
7
Merespon jawaban
2,5
8
Menyimpulkan jawaban
2,2 Grafik 2
Rata–rata hasil pengamatan terhadap Aktivitas Siswa dalam pembelajaran dengan jigsaw menggunakan carta siklus I 2.5 2.4 2.3 2.2 2.1 2 1.9
Memperhatikan materi pelajaran Menjawab pertanyaan guru Mengerjakan soal Mempresentasikan jawaban Diskusi kelas Bertukar pendapat kelompok Merespon jawaban Menyimpulkan jawaban
c. Deskripsi prestasi belajar siswa dalam pembelajaran jigsaw dengan menggunakan carta. Dalam kegiatan penelitian tindakan kelasa siklus I, rata-rata hasil belajar PAI adalah 67,6 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 90. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ≥ 70 ada 8
anak atau 32 %. Adapun hasil evaluasi pada akhir siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3 Hasil Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Kelas III Siklus I
No
Nilai
Jumlah
Presentase
Siswa 1
50
3
12 %
2
60
10
40 %
3
70
4
16 %
4
80
6
24 %
5
90
2
8%
Jumlah
25
100 %
Grafik 3 Hasil Prestasi Belajar PAI Kelas III Siklus I 100
Nilai
80 60 40
Jumlah Siswa
20
Presentase
0
Dari tabel tersebut dapat terlihat hasil evaluasi Mata Pelajaran PAI pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, bahwa dari 25 orang siswa yang mendapat nilai 50 sebanyak 3 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 10 siswa, yang mendapat nilai 70 sebanyak 4 siswa, yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 siswa, yang mendapat nilai 90 sebanyak 2 siswa.
Dari hasil refleksi siklus I, diketahui bahwa dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran guru sudah menggunakan alat peraga carta dan pembelajaran model jigsaw dengan baik. Tetapi dalam penerapan alat peraga carta ini, guru masih sedikit memberikan penguatan positif kepada siswa, peran guru masih terlihat dominan, terlalu menguasai kelas dan masih sedikit melibatkan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, yaitu untuk melaksanakan praktek bermusyawarah. Dari langkah perbaikan pada siklus I diperoleh temuan pada siswa yaitu motivasi dan minat siswa dalam proses pembelajaran bertambah, hasil yang dicapai lebih meningkat juga banyak siswa yang mengutarakan pendapatnya. Dengan adanya variasi seperti tugas untuk mendemonstrasikan praktik sholat dalam pembiasaan sehari-hari menjadi bertambah. Dari uraian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran pada siklus I dengan menggunakan alat peraga carta dan pembelajaran model jigsaw belum berhasil.
2. Siklus II a. Deskripsi ketrampilan guru dalam pembelajaran jigsaw dengan menggunakan carta. Dari hasil refleksi
siklus II, diketahui bahwa guru dalam
melaksanakan pembelajaran jigsaw telah berjalan baik. Dalam penerapan metode ini, guru telah menguasai materi pelajaran menggunakan media secara refektif, efisien dan memberi tugas kepada kelompok dengan baik. Peran guru sudah tidak terlihat dominan dan sudah melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil selengkapnya bisa dilihat pada lampiran tabel 4.
Tabel 4 Rata-rata hasil pengamatan terhadap Ketrampilan Guru dalam pengelolaan pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus II
No
Aspek yang diamati
Rata-rata
1
Persiapan mengajar
3,5
2
Proses mengajar
3,6
3
Pengelolaan kelas/siswa
3
4
Evaluasi pembelajaran
2,5
4 3.5
Persiapan mengajar
3 2.5
Proses mengajar
2
Pengelolaan kelas/siswa
1.5 1
Evaluasi
0.5 0
Grafik 4 Rata-rata hasil pengamatan terhadap ketrampilan guru dalam pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus II
b. Deskripsi aktivitas siswa dalam pembelajaran jigsaw dengan mengunakan carta. Dari langkah perbaiakan pada siklus II diperoleh temuan pada siswa yaitu motivasi dan minat siswa dalam proses pembelajaran bertambah. Dalam pembelajaran siklus II siswa lebih bis memperhatikan materi pelajaran
yang
disampaikan oleh
guru
juga
mampu
mempresentasikan jawaban di depan kelas. Siswa masih lemah dalam mengerjakan soal yang diberikan guru, kurang dalam bertukar pendapat dengan teman dalam kelompok, juga belum berani merespon jawaban teman.
Tabel 5 Rata-rata hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa
dalam pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus II
No
Aspek yang dinilai
Rata-rata
1
Memperhatikan materi pelajaran
2,3
2
Menjawab pertanyaan guru
2,1
3
Mengerjakan soal
2,3
4
Mempresentasikan jawaban
2,4
5
Diskusi kelas
2,4
6
Bertukar pendapat kelompok
2,2
7
Merespon jawaban
2,5
8
Menyimpulkan jawaban
2,2
Grafik 5 Rata –rata hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus II
2.5 2.4 2.3
2.2 2.1 2 1.9
Memperhatikan materi pelajaran Menjawab pertanyaan guru Mengerjakan soal Mempresentasikan jawaban Diskusi kelas Bertukar pendapat kelompok Merespon jawaban
c. Deskripsi prestasi belajar siswa dalam pembelajaran jigsaw dengan menggunakan carta Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas siklus II, rata-rata hasil belajar PAI adalah 75,2 dengan nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 90. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ≥ 75 ada 18
siswa atau 72 %. Adapun hasil evaluasi pada akhir siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 6 Hasil Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Kelas III Siklus II
No
Nilai
Jumlah
Presentase
Siswa 1
50
1
4%
2
60
6
24%
3
70
0
0%
4
80
15
60 %
5
90
3
12%
Jumlah
25
100 %
Grafik 6 Hasil Prestasi Belajar PAI Kelas III Siklus II 100
Nilai
80
Jumlah Siswa Presentase
60 40 20 0
Dari tabel tersebut dapat terlihat hasil evaluasi Mata Pelajaran PAI pada perbaikan siklus II, bahwa dari 25 siswa, yang mendapat nilai 50 ada 1 siswa, yang mendapat nilai 60 ada 6 siswa, yang mendapat nilai 70 ada 0 siswa, yang mendapat nilai 80 ada 15 siswa, yang mendapat nilai 90 ada 3 siswa.
Dari refleksi pada siklus I, peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II yang diutamakan pada pembelajaran model jigsaw. Dengan penerapan pembelajaran model jigsaw, peran guru tidak lagi terlalu dominan. Guru sudah banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa lebih bertambah, siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran, banyak siswa yang sudah berani mengemukakan pemdapat dengan kata – katanya sendiri, hasil evaluasi siswa lebih meningkat dengan demikian proses pembelajaran siklus II secara garis besar cukup berhasil.
3. Siklus III a. Deskripsi ketrampilan guru dalam pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan carta. Dari hasil refleksi siklus III, diketahui bahwa guru dalam melaksanakan pembelajaran jigsaw menggunakan alat peraga carta telah berjalan lebih baik. Dalam penerapan metode ini, guru telah melakukan persiapan mengajar dengan baik, proses mengajar berjalan lancar, pengelolaan kelas tertib, dan evaluasi pembelajaran juga berhasil.
Tabel 7 Rata-rata hasil pengamatan terhadap Ketrampilan Guru dalam pengelolaan pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus III
No
Aspek yang diamati
Rata-rata
1
Persiapan mengajar
3,5
2
Proses mengajar
3,6
3
Pengelolaan kelas/siswa
3,8
4
Evaluasi pembelajaran
3,5
Grafik 7 Rata-rata hasil pengamatan terhadap ketrampilan guru dalam pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus III 3.8 3.7 Persiapan Mengajar 3.6
Proses Mengajar Pengelolaan kelas/siswa
3.5
Evaluasi pembelajaran 3.4 3.3
c.
Deskripsi
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran
jigsaw
dengan
mengunakan carta. Dari langkah perbaiakan pada siklus III diperoleh temuan pada siswa yaitu motivasi dan minat siswa dalam proses pembelajaran bertambah. Dalam pembelajaran siklus III siswa lebih memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru juga mampu mempresentasikan jawaban di depan kelas dengan benar. Siswa sudah lancar dalam mendiskusikan masalah kegiatan pembelajaran juga bisa menyimpulkan hasil pembelajaran dengan benar. Hasinya selengkapnya bisa dilihat dalam tabel 8. Tabel 8 Rata-rata hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus III
No 1
Aspek yang dinilai Memperhatikan materi pelajaran
Rata-rata 3,7
2
Menjawab pertanyaan guru
3,4
3
Mengerjakan soal
2,7
4
Mempresentasikan jawaban
3,5
5
Diskusi kelas
3,7
6
Bertukar pendapat kelompok
2,8
7
Merespon jawaban
3,0
8
Menyimpulkan jawaban
3,1
Grafik 8 Rata –rata hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran jigsaw menggunakan carta siklus III Memperhatikan materi pelajaran
4 3.5
Menjawab pertanyaan guru
3 Mengerjakan soal
2.5 2
Mempresentasikan jawaban
1.5 1
Diskusi kelas
0.5 0
Bertukar pendapat kelompok Merespon jawaban
4. Deskripsi prestasi belajar siswa dalam pembelajaran jigsaw dengan menggunakan carta. Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas siklus III, rata-rata hasil belajar PAI adalah 78,4 dengan nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 90. Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar dengan nilai ≥ 75 ada 21 siswa atau 84%. Adapun hasil evaluasi pada akhir siklus III dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 9 Hasil Prestasi Belajar Mata Pelajaran PAI Kelas III
Siklus III
No
Nilai
Jumlah
Presentase
Siswa 1
50
0
0%
2
60
3
12 %
3
70
1
4%
4
80
18
72 %
5
90
3
12%
Jumlah
25
100 %
Grafik 9 Hasil Prestasi Belajar PAI Kelas III Siklus III
90 80 70 60 50 40 30
Nilai Jumlah Siswa Presentase
20 10 0
Dari tabel tersebut dapat terlihat hasil evaluasi Mata Pelajaran PAI pada perbaikan siklus III, bahwa dari 25 siswa, yang mendapat nilai 50 ada 0 siswa,
yang mendapat nilai 60 ada 3 siswa, terdapat 1 siswa yang mendapat nilai 70 yang mendapat nilai 80 ada 18 siswa, yang mendapat nilai 90 ada 3 siswa, masih 4 siswa yang belum tuntas. Dari refleksi pada
siklus II,
peneliti
melaksanakan perbaikan
pembelajaran pada siklus III dengan meningkatkan fungsi pembelajaran model jigsaw. Dengan penerapan pembelajaran model jigsaw, peran guru sudah banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang diberikan guru kepada siswa lebih bertambah siswa terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Hasil evaluasinya siswa lebih meningkat dengan demikian proses pembelajaran siklus III secara garis besar sudah berhasil. Tabel 10 Data nilai rata-rata kelas dan ketuntasan belajar
NO
Uraian
Perbaikan
Perbaikan
Siklus I
Siklus II
Perbaikan Siklus III
1
Jumlah nilai
1650
1880
1960
2
Jumlah siswa
25
25
25
3
Nilai rata-rata
67,6
75,2
78,4
4
Tingkat ketuntasan
32 %
72 %
84 %
Grafik 10 Nilai rata- rata kelas
2000
Jumlah Nilai
1500
Jumlah Siswa
1000
Nilai rata-rata
500
Tingkat Ketuntasan
0 Perbaikan Siklus I
Perbaikan Siklus II
Perbaikan Siklus III
Di samping disajikan data nilai rata- rata kelas dan tingkat ketuntasan klasikal, berikut ini disajikan daftar rekapitulasi niali hasil evaluasi belajar siklus I, II dan III dalam interval nilai yang diperoleh siswa.
Tabel 11 Daftar rekapitulasi nilai hasil belajar
NO
Interval nilai
Siklus I, II dan III Banyaknya siswa Perbaikan Perbaikan Perbaikan Siklus I Siklus II Siklus III 3 1 0
1
Nilai 50
2
Nilai 60
10
6
3
3
Nilai 70
4
0
1
4
Nilai 80
6
15
18
5
Nilai 90
2
3
3
Jumlah
25
25
25
Grafik 11 Tingkat Ketuntasan Klasikal Siklus I, II dan III 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Nilai 50 Nilai 60 Nilai 70 Nilai 80 Nilai 90 3-D Column 7 Perbaikan SiklusPerbaikan SiklusPerbaikan Siklus I II III
3-D Column 8
Grafik 12 Rekapitulasi Nilai hasil belajar Dengan melihat tabel diagram dapat diketahui bahwa pembelajaran siklus I
nilai rata-rata kelas 67,6 dengan tingkat ketuntasan 32 %. Hal ini
menunjukkan bahwa taraf serap masih jauh dari tarjet yang harus dicapai.Setelah perbaikan pembelajaran pada siklus II, diperoleh nilai rata-rata 75,2 dengan tingkat ketuntasan 72 %, berarti sudah ada peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan nilai cukup berhasil. Selanjutnya diadakan perbaikkan siklus III, diperoleh nilai rata-rata kelas 78,4 dengan nilai ketuntasan 84 % ini berarti nilai ada peningkatan nilai ratarata kelas sudah mencapai ketuntasan sehingga menunjukkan taraf serap telah tercapai. Pada tabel 2 dan tabel 3 dapat pula dilihat bahwa banyak siswa yang mendapat nilai 70 - 50 sudah menurun, jumlahnya pada siklus I ada 17 siswa yang harus diperbaiki. Pada siklus II ada 7 siswa dan setelah perbaikan
pembelajaran pada siklus III masih ada 4 siswa tetapi rata-rata kelas sudah menunjukkan nilai tuntas. Demikian sebaliknya siswa yang mendapat nilai 80 ke atas semakin bertambah. pada siklus I perbaikan pembelajaran ada 8 siswa, pada perbaikan siklus II menjadi 18 siswa, pada perbaikan pembelajaran siklus III ada 21 siswa. B. Pembahasan Pelaksanaan
perbaikan
pembelajaran
PAI
Standar
Kompetensi
melakukan sholat fardlu dan Kompetensi Dasar mempraktekkan sholat fardlu, dengan menggunakan alat peraga carta dan pembelajaran model jigsaw pada mata pelajaran PAI kelas III semester II di SD Negeri 3 Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010 ini dapat berhasil karena kerjasam peneliti dengan teman sejawat, konsultasi dengan pembimbing dan dari mengkaji berbagi sumber yang memuat teori belajar mengajar berkaitan dengan tindakan yang peneliti ambil dalam proses pembelajaran. Sedangkan beberapa tindakan perbaikan pembelajaran yang peneliti laksanakan pada tiap siklus terkait dengan teori belajar dari para ahli adalah sebagai berikut: 1.Siklus I Pada
siklus
I
peneliti
memfokuskan
pelaksanaan
perbaikan
pembelajaran dengan pembelajaran model jigsaw dan menggunakan alat peraga carta. Penggunakan model jigsaw dengan alat peraga carta ini ada kaitannya dengan media pendidikan serta model-model belajar. Manfaat dari belajar kooperatif, diantaranya: (a) meningkatkan hasil belajar, (b)
meningkatkan hubungan antar kelompok, belajar kooperatif memberi kesempatan kepad setiap siswa untuk berinteraksi dan beradaptasi denga teman satu tim untuk mencerna materi pelajaran, (c) meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar, belajar kooperatif dapat membina sifat kebersamaan, peduli satu sama lain, tenggang rasa, serta mempunyai rasa andil terhadap keberhasilan tim, (d) menumbuhkan realisasi kebutuhan siswa untuk belajar berfikir, belajar kooperatif dapat diterapkan untuk berbagai materi ajar seperti latihan memecahkan masalah, (e) memadukan dan menerapkan pengetahuan juga ketrampilam, (f) meningkatkan perilaku dan kehadiran di kelas, (g) relatif murah (Sri Anitah W, 2008:3.9). Selain itu dengan adanya alat peraga siswa tidak bosan dan jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ada kaitanya dengan keefektian pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa segi, yang dimulai dari perncanaan guru, perencanaan pembelajaran berkenaan keputusan yang diambil guru dalam mengorganisasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi hasil pembelajaran teori Burden & Byrd 1999 ( Sri Anitah W, 2008: 12.19). Obyek yang menjadi perhatian peserta didik ini antara lain media pembelajaran. Ada beberapa ahli dan asosiasi telah mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran ini, antara lain sebagai berikut: (1) NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagi sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat keras. (2) Wilbur Schramm (1977) mendifinisikan media pembelajaran sebagai tehnologi pembawa pesan
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran. (3) Miarso (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsanag pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Jadi, dapat disimpulkan secara lebih sederhana bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan atau dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. (Asep Herry Hermawan, 2008 : 11.18). Dalam penggunaan model jigasw ini guru juga sudah memberikan tugas pada siswa untukmengerjakannya. Dengan kegiatan tersebut, siswa menjadi aktif dan tambah pengetahuan. Dalam model jigsaw siswa menyajikan pertunjukan proses sholat dari niat sampai salam. Salah satu kebutuhan yang terkait dengan pertunjukan alat bantu pembelajaran, topik dari perhatian dan peniruan dari siswa sehingga timbul ingin untuk menjadi lebih maksimal dan berprestasi.
2.Siklus II Fokus pada penelitian siklus II ada penerapan model pembelajaran Jigsaw. Dalam pelaksanaannya, guru menerapkan metode ini dengan baik, metode ini sejalan dengan pendapat Salvin, yaitu hal ini bermanfaat untuk melatih siswa menerima perbedaan pendapat dan bekerja dengan teman
yang berbeda latar belakangnya. Pada pembelajaran kooperatif diajarkan ketrampilan-ketrampilan khusus agar dapat bekerja sama di dalam kelompoknya, menjadi pendengar yang baik, memberikan penjelasan kepada teman sekelompok dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisikan pertanyaan atau tugas yang di rencanakan untuk diajarkan. Selama kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan (Mansur Muslih, 2007 : 229). Selain manfaat itu menerapkan model jigsaw dengan proses pembelajaran antara lain: a. Meningkatkan prestasi dan kemampuan yang nilainya rendah. b. Kerja kelompok bermanfaat pula untuk menyalurkan kreativitas siswa. c. Melalui kerja kelompok dapat memecahkan masalah dan mebuahkan hasil yang baik. d. Proses dan hasil diperoleh dari kerja kelompok dengan baik juga bevariasi. Dalam melaksanakan proses pembelajaran jigsaw, guru sudah tidak dominan, seorang psikologi bertugas menemukan fakta atau unsur-unsur pokok dari proses belajar, mengenai hubungan dasar-dasar psikologi serta pola-pola yang berlaku di dalam proses itu. Seorang ahli pendidikan lebih mengutamakan metode serta kondisi yang mempertinggi efisien belajar. Untuk ini dia akan memperhatikan tujuan belajar. Belajar diajukan pada:
(1) pengumpulan pengetahuan, (2) penanaman konsep dan kecekatan, serta (3) pembentukan sikap dan perbuatan. (Winarni Surakhmad, 1982 :65).
A. Siklus III Dalam pembelajaran siklus III, terjadi peningkatan prestasi belajar siswa lebih tinggi dan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan bertambah lebih banyak. Apada siklus II rata-rata hasl belajar 75,2 dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan ada 72 %. Pada siklus III, rata-rata hasl belajar 78,4 dengan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan ada 84 %. Keberhasilan pembelajaran siklus III ini tercapai setelah guru mererapkan beberapa prinsip pembelajaran, supaya belajar terjadi secara efektif : (a) motivasi, yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi instrinsik maupun ekstrinik, (b) perhatian atau pemusatan energi psikis terhadap pelajaran erat kaitannya dengan motivasi, (c) aktivitas belajar, (d) balikan di dalam belajar sangat penting, supaya siswa segera mengetahi benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan,(e) perbedaan individu (Sri Anitah,2008:1.17). Penelitian ini telah menerapkan dari pendapat Nana Sudjana sejalan dengan buah pikir Gagne (1984), sebagaimana yang dikutip oleh Ratna Wilis Dahar (1989) bahwa belajar itu suatu proses, dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagi akibat pengalaman. Berdasarkan pengertian ini dapat dikatan bahwa dalam belajar terkandung tiga ciri utama yaitu: (a) belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berfikir
dan merasakan, (b) dari kegiatan belajar tersebut membuahkan hasil berupa perubahan perilaku atau tingkah laku, (c) belajar bisa melalui pengalaman baik pengalaman langsung maupun tidak langsung.
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan Dari hasil perbaikan pembelajaran mulai siklus I sampai siklus III telah dilaksanakan oleh peneliti, maka hal-hal yang dapat disimpulkan oleh peneliti adalah dengan penerapkan pembelajaran model jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PAI siswa kelas III SDN 3 Karangwuni Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung. Hal itu dibuktikan dengan peningkatan ketrampilan guru, aktivitas siswa dan prestasi belajar siswa berikut ini: 1. Pada perbaikan siklus I aktivitas siswa mencapai 57%, pada slikus II ada peningkatan 68,6%, sedang siklus III menjadi 80,3%. Cara melaksanakan perbaikan pada aktivitas siswa yaitu : hasil siklus I diperbaiki pada siklus II hasilnya meningkat, siklus II diperbaiki pada siklus III hasil lebih baik. 2. Pada pembelajaran siklus I prestasi siswa dapat meningkat,
siswa
yang mendapat nilai tuntas 32%, siklus II menjadi 72%, dan siklus III 84%. Dalam perbaikan pembelajaran siklus I memperoleh nilai ratarata 67,6, siklus II memperoleh nilai rata-rata meningkat menjadi75,2, dan siklus III memperoleh nilai rata-rata meningkat menjadi 78,4. Cara memperbaikinya yaitu; dari hasil siklus I diperbaiki pada siklus II
hasilnya lebih baik, untuk siklus II diperbaiki pada siklus III hasilnya ketuntasan kelas meningkat lebih baik dari pada siklus I. B. Saran Para pendidik
lain yang sedang mengalami permasalahan dalam
pembelajaran peneliti alami dapatlah diterapkan strategi pembelajaran sebagai berikut : 1.Menggunakan metode yang bervariasi, diantaranya menggunkan metode jigsaw dengan alat peraga carta, kerja kelompok yang sesuai dengan materi yang diajarkan tidak hanya monotom metode ceramah saja supaya peserta didik tidak bosan. 2. Memberi tugas juga bervariasi. 3. Melibatkan siswa supaya aktif dalam proses pembelajaran. Selain itupeneliti mengharapkan semoga laporan skripsi ini dapat bermanfat sebagai referensi apabila ada teman pendidik sedang mengalami permasalahan yang dihadapi.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Balai Pustaka Anitah, Sri. 2007. Strategi Pembelajaran di SD.Jakarta: Universitas Terbuka. Haryanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Heri, Hermawan , Asep 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Hamalik, Oemar. 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Alumni. Muslih, Mansur.2007 Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual. Jakarta: PT Bumi Aksara. Nasution, 1998. Didaktik azas- azas Mengajar. Bandung: Penerbit Jemmars. Presiden RI. 2003. Sistem Pendidikan Nasional RI. Jakarta. Nurkancana,Wayan. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Rusyan, Tabrani. 1989 Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV Remaja Karya. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Surakhmat, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Belajar-Mengajar. Bandung: Penerbit Tarsito. Soejono,AG. 1980. Pendahuluan Didaktik Metodik Umum.Bandung: Penerbit Bineka Karya. Woyanti, Nenik. 2007. Model Dan Strategi Pembelajaran. Semarang: Undip Winataputra, Udin. S. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas
Terbuka. Widyaiswara. 2007. Pembelajaran Kooperatif. Semarang: LPMP Jawa Tengah.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Kelas / Semester
: III / 2
Tema
: Pendidikan
Standar Kompetensi : 8. Melakukan sholat fardlu Kompetensi Dasar
: 8.2 Mempraktikkan sholat fardlu
Indikator
: 8.2.1 Mempraktikkan gerakan dan bacaan sholat fardlu.
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit.
Tujuan pembelajaran : 1. Siswa dapat menyebutka rukun- rukun sholat. 1.Materi Pembelajaran
: Syarat –syarat sholat
Syarat – syarat sholat: 1.Beragama Islam 2.Baligh dan berakal 3.Suci dari hadast 4.Suci badan, pakaian , dan tempat 5.Menutup aurot. 6.Masuk waktu sholat 7. Menghadap keblat 8. Mengetahui mana rukun dan mana sunat
2. Metode Pembelajaran: a) Ceramah b) Tanya jawab c) Pemberian tugas d) Model jigsaw ( Model tim ahli ) 3 .Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) 1) Guru memberi salam dan do‟a sebagai awal kegiatan belajar
mengajar
2) Guru beserta siswa membaca syarat – syarat sholat 3) Guru memberi pertanyaan kepada salah satu siswa tentang syarat sholat b. Kegiatan inti ( 50 menit ) 1) Guru minta salah satu siswa untuk menghafal bacaan do‟a iftitah. 2).Guru menjelaskan tentang syarat – syarat sholat 3). Guru membimbing siswa untuk dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 5 anak. 4). Guru membagikan soal kepada kelompok asal berjumlah 5 soal yang berbeda. 5) Guru membimbing siswa untuk menjadi kelompok ahli, dari setiap kelompok asal bila nomor yang sama menjadi satu kelompok ahli, berarti kelompok ahli terdiri dari 5 anak yang nomornya sama. 6) Setiap kelompok ahli berdiskusi tetang tugas yang sudah diterima,
setelah selesai diskusi dan sudah berhasil, siswa kembali kekelompok asal, salah satunya siswa dari kelompok asal mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil diskusinya. 7)
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, juga membimbing membuat kesimpulan.
c. Kegiatan penutup ( 10 menit ) 1) Guru memberi soala tertulis, siswa mengerjakannya. 2) Guru memberi tugas PR 3) Guru memberikan penilaian kepada siswa. 4. Sumber Belajar : a. Sumber belajar: 1) Buku Pendidikan Agama Islam ( PAI ) kelas III,Penerbit Cempaka Putih. 2) Buku tuntutan sholat. 3) Buku lainnya yang relevan. b.Alat / bahan : alat peraga dan alat tulis lainnya 5.Penilaian: a. Jenis tes: tes tertulis dan lisan b. Bentuk tes: isian c. Alat / bahan : terlampir Karangwuni, 19 April 2010 Mengetahui Kepala Sekolah Peneliti
SULASTRI,S.Pd NIP.131 514 045
WATINI NIM.11408257
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Kelas / Semester
: III / 2
Tema
: Pendidikan
Standar Kompetensi : 8. Melakukan sholat fardlu Kompetensi Dasar
: 8.2 Mempraktikkan sholat fardlu
Indikator
: 8.2.1 Mempraktikkan gerakan dan bacaan sholat fardlu.
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit.
Tujuan pembelajaran : 1. Siswa dapat menyebutka rukun- rukun sholat. 1.Materi Pembelajaran
: Rukun – rukun sholat
1. Niat 2. Tabiratul ihrom 3. Berdiri bagi yang kuasa, bagi yang sakit boleh duduk atau berbaring. 4.Membaca surat Al Fatihah setiap rekaat 5. Ruku‟ dengan tumakninah 6 I‟tidal dengan tumakninah 7.Sujud dua kali dengan tumakninah 8. Duduk antara dua sujud dengan tumakninah 9. Duduk tasyahud akhir dengan tumaninah 10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca sholawat nabi pada tasyahud akhi 12. Membaca salam yang pertama 13. Tertib. 2. Metode Pembelajaran: a) Ceramah b) Tanya jawab c) Pemberian tugas d) Model jigsaw ( Model tim ahli ) 3 .Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) 1) Guru memberi salam dan do‟a sebagai awal kegiatan belajar mengajar 2) Guru beserta siswa membaca rukun – rukun sholat 3) Guru memberi pertanyaan kepada salah satu siswa rukun sholat. b. Kegiatan inti ( 50 menit ) 1) Guru minta salah satu siswa untuk menghafal bacaan do‟a niat sholat 2).Guru menjelaskan tentang rukun – rukun sholat 3). Guru membimbing siswa untuk dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 5 anak. 4). Guru membagikan soal kepada kelompok asal berjumlah 5 soal yang berbeda. 4) Guru membimbing siswa untuk menjadi kelompok ahli, dari setiap
5) kelompok asal bila nomor yang sama menjadi satu kelompok ahli, berarti kelompok ahli terdiri dari 5 anak yang nomornya sama. 8) Setiap kelompok ahli berdiskusi tetang tugas yang sudah diterima, setelah selesai diskusi dan sudah berhasil, siswa kembali kekelompok asal, salah satunya siswa dari kelompok asal mewakili kelompoknya mempresentasikan hasil diskusinya. 9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, juga membimbing membuat kesimpulan. c. Kegiatan penutup ( 10 menit ) 1) Guru memberi soala tertulis, siswa mengerjakannya. 2) Guru memberi tugas PR 3) Guru memberikan penilaian kepada siswa. 4. Sumber Belajar : a. Sumber belajar: 1) Buku Pendidikan Agama Islam ( PAI ) kelas III,Penerbit Cempaka Putih. 2) Buku tuntutan sholat. 3) Buku lainnya yang relevan. b.Alat / bahan : alat peraga dan alat tulis lainnya
5.Penilaian: a. Jenis tes: tes tertulis dan lisan b. Bentuk tes: isian
c. Alat / bahan : terlampir Karangwuni, 26 April 2010 Mengetahui Kepala Sekolah
Peneliti
SULASTRI,S.Pd
WATINI
NIP.131 514 045
NIM.11408257
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Kelas / Semester
: III / 2
Tema
: Pendidikan
Standar Kompetensi : 8. Melakukan sholat fardlu Kompetensi Dasar
: 8.2 Mempraktikkan sholat fardlu
Indikator
: 8.2.1 Mempraktikkan gerakan dan bacaan sholat fardlu.
Alokasi waktu
: 2 X 35 menit.
Tujuan pembelajaran : 1. Siswa dapat menyebutkan 10 hal sunat-sunat sholat. 1.Materi Pembelajaran : Sunat – sunat sholat Sunat sholat ada 2 macam yaitu : sunat Ab‟ad dan sunat hai‟at. Sunat ab‟ad : 1. Membaca tasahut awal. 2. Membaca shalawt pada tasyahud awal. 3. Membaca sholawat nabi. 4. Membaca doa qunut pada sholat subuh, sholat witir pada tertengahaan puasa sampai akhir puasa. Sunat hai‟at: 1. Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul ihrom, ketia akan ruku‟
dan bangun ruku‟ 2.Meletakkan telapak tangan yang kanan diatas tangan kiri ketika sedekap. 3.Membaca doa iftitah. 4.Membaca ta‟awwud ketika akan membaca surat Al Fatihah dan surat Al Qur‟an lainnya. 5.Membaca amin sesudah membaca surat al fatihah. 6.Membaca surat alaquran pada rekaat ke dua, sehabis membaca surat Al Fatihah. 7.Mengeraskan bacaan surat Al Fatihah pada rekaat ke I dan ke II pada sholat magrib,isyak dan subuh selain ma‟mum. 8.Membaca doa takbir 9.Membaca tasbih ketika ruku‟ dan sujud. 10.Membaca doa iktidal. 11.Duduk iftirosy. 12.Duduk tawaruk 13.Membaca salam 14.Memalingkan kepala ke kanan ke kiri waktu membaca salam 2) Guru menjelaskan keserasian bacaan dan gerakan sholat magrib, membedakan bacaan sunat dan wajib. 3) Guru membimbing siswa untuk dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 5 anak. 4) Guru membagikan soal kepada kelompok asal berjumlah 5 soal
2. Metode Pembelajaran: a) Ceramah b) Tanya jawab c) Pemberian tugas d) Model jigsaw ( Model tim ahli ) 3 .Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit ) 1) Guru memberi salam dan do‟a sebagai awal kegiatan belajar mengajar 2) Guru beserta siswa membaca do‟a niat sholat magrib 3) Guru memberi pertanyaan kepada salah satu siswa tentang gerakan Dan bacaan sholat b. Kegiatan inti ( 50 menit ) 1) Guru minta salah satu siswa untuk menghafal bacaan do‟a niat sholat magrib 2) Guru menjelaskan keserasian bacaan dan gerakan sholat magrib, membedakan antara yang sunat dan wajib. 3). Guru membimbing siswa untuk dibagi menjadi beberapa kelompok, Setiap kelompok 5 anak. 4). Guru membagikan soal kepada kelompok asal berjumlah 5 soal yang berbeda. 5)Guru membimbing siswa untuk menjadi kelompok ahli, dari setiap
6) kelompok asal bila nomor yang sama menjadi satu kelompok ahli, berarti kelompok ahli terdiri dari 5 anak yang nomornya sama. 7) Setiap kelompok ahli berdiskusi tetang tugas yang sudah diterima, setelah selesai diskusi dan sudah berhasil, siswa kembali kekelompok asal, salah satunya siswa dari kelompok asal mewakili kelompoknya memprosentasikan hasil diskusinya. 8) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, juga membimbing membuat kesimpulan. c. Kegiatan penutup ( 10 menit ) 1) Guru memberi soala tertulis, siswa mengerjakannya. 2) Guru memberi tugas PR 3) Guru memberikan penilaian kepada siswa. 4. Sumber Belajar : a. Sumber belajar: 1) Buku Pendidikan Agama Islam ( PAI ) kelas III,Penerbit Cempaka Putih. 2) Buku tuntutan sholat. 3) Buku lainnya yang relevan. b.Alat / bahan : alat peraga dan alat tulis lainnya.
5.Penilaian: a. Jenis tes: tes tertulis dan lisan b. Bentuk tes: isian c. Alat / bahan : terlampir Karangwuni, 10 Mei 2010 Mengetahui Kepala Sekolah
SULASTRI,S.Pd NIP.131 514 045
Peneliti
WATINI NIM.11408257
Lampiran 5 DATA ULANGAN SIKLUS I, II, III PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) KELAS III SD NEGERI 3 KARANGWUNI, PRINGSURAT, TEMANGGUNG. N o
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Nama siswa
INDIKATOR
Burhanudin Yusuf Rizki Dwi Andaru Ady Stiawan Bagas Supriyatno Irmala Saputri Yulinda Dwi Astuti Lipna Ochtach Fiansyah Ahmad Mujtaba Fauzan Regi Zamzani Faisal Septiono Rico Dimas Aldi Saputra Vika Dwi Damayanti Ajeng Novita Febriyana Gayuh Fahmi Khumaidi Fauzi Regi Zamzani Dewi Latifa Ponita Ristiyana Febri Estiana Fikri Nurhuda Fais Nuril Anam Herlina Andri Astuti Muhammad Anas Marzuki Novi Setyorini Octavia Rina Fauziah Putri Aulia Diah Kartika
Siklus I 80 60 70 60 60 60 60 80 60 50 80 60 70 60 50 50 60 60 70 90 90 80 70 80 80
Jumlah nilai Nilai rata-rata Jumlah sisawa yang tuntas Presentase
1690 67,6 8 32 %
Keterangan: T = siswa yang tuntas
Ket T
T
T
T T T T T
Siklus II 80 80 80 90 80 80 60 80 60 80 80 60 80 60 50 60 80 60 80 90 90 80 80 80 80 1880 75,2 18 72 %
Ket T T T T T T T T T T
T T T T T T T T
Siklus III 80 80 80 90 80 80 80 80 60 80 80 80 80 70 60 60 80 80 80 90 90 80 80 80 80 1960 78,4 21 84 %
Ket T T T T T T T T T T T T
T T T T T T T T T
Lampiran 3 Tabel 1 Tabulasi Skor Observasi Ketrampilan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jigsaw No
Indikator
Skor 1
1.
2.
3.
4.
2
Persiapan Mengajar a.Mempersiapkan siswa untuk belajar b.Membentuk kelompok kecil Proses Mengajar a.Menguasai materi pelajaran b.Menyampaikam materi dengan jelas sesuai reharhi belajar dan kararteristik siswa c.Menggunakan media secara efektif dan efisien d.Memberikan tugas kepada kelompok e.Menumbuhkan parstisipasi aktif dalam pembelajaran Pengelolaan kelas / siswa a.Melibatkan siswa dalam pengelolaan media b.Mengorganisasi siswa dalam kelompok c.Memberikan bimbingan kepada setiap kelompok d.Mengajukan pertanyaan kepada kelompok e.Memberi kesempatan kepada kelompok lain menanggapi jawaban teman f.Membimbing siswa menyimpulkan jawaban Evaluasi Pembelajaran a.Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dan tujuan b.Melaksanakan refleksi atau membuat 2 rangkuman dan melibatkan siswa Jumlah 0 2 Total skor Skor mak %
3
Ratarata 4
3 3
3
3 3
3 3 3
3
3 3 3 3 3 3
3
3 2,5 42 0 = 44 = 60 = 73,3
Tabel 2 Tabulasi Skor Observasi Ketrampilan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jigsaw No
Indikator
Skor 1
1.
2.
3.
4.
2
Persiapan Mengajar a.Mempersiapkan siswa untuk belajar b.Membentuk kelompok kecil Proses Mengajar a.Menguasai materi pelajaran b.Menyampaikam materi dengan jelas sesuai reharhi belajar dan kararteristik siswa
3
Ratarata 4
3 4
3,5 4
3
c.Menggunakan media secara efektif dan efisien
4
d.Memberikan tugas kepada kelompok e.Menumbuhkan parstisipasi aktif dalam pembelajaran Pengelolaan kelas / siswa a.Melibatkan siswa dalam pengelolaan media b.Mengorganisasi siswa dalam kelompok c.Memberikan bimbingan kepada setiap kelompok d.Mengajukan pertanyaan kepada kelompok e.Memberi kesempatan kepada kelompok lain menanggapi jawaban teman f.Membimbing siswa menyimpulkan jawaban Evaluasi Pembelajaran a.Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dan tujuan b.Melaksanakan refleksi atau membuat 2 rangkuman dan melibatkan siswa Jumlah 0 2 Total skor Skor mak %
4 3
3,6
3 3 3 3 3 3
3
3 2,5 30 16 = 48 = 60 = 80,0
Tabel 3 Tabulasi Skor Observasi Ketrampilan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Jigsaw No
Indikator
Skor 1
1.
2.
3.
4.
2
Persiapan Mengajar a.Mempersiapkan siswa untuk belajar b.Membentuk kelompok kecil Proses Mengajar a.Menguasai materi pelajaran b.Menyampaikam materi dengan jelas sesuai reharhi belajar dan kararteristik siswa c.Menggunakan media secara efektif dan efisien d.Memberikan tugas kepada kelompok e.Menumbuhkan parstisipasi aktif dalam pembelajaran Pengelolaan kelas / siswa a.Melibatkan siswa dalam pengelolaan media b.Mengorganisasi siswa dalam kelompok c.Memberikan bimbingan kepada setiap kelompok d.Mengajukan pertanyaan kepada kelompok e.Memberi kesempatan kepada kelompok lain menanggapi jawaban teman f.Membimbing siswa menyimpulkan jawaban Evaluasi Pembelajaran a.Melaksanakan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi dan tujuan b.Melaksanakan refleksi atau membuat rangkuman dan melibatkan siswa Jumlah 0 0 Total skor Skor mak %
3
Ratarata 4
3 4
3,5
4 3
4 4 3
3,6
4 4 4 4 4 3
3,8 4
3 15 40 = 55 = 60 = 91,67
2,5
SOAL TES EVALUASI SIKLUS I Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/ Semester
: III/ 2
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!. 1.Sholat sehari semalam ...kali 2.Beragama Islam termasuk ... sholat. 3.Orang gila boleh meninggalkan .... 4.Batas baligh anak yaitu usia .... 5.Batas aurot anak laki-laki yaitu dari pusar sampai .... 6.Syarat sholat yang no 1 yaitu.... 7. Orang wanita boleh meninggalkaan sholat dikarenakan haid dan.... 8. Kita sholat menghadap .... 9. Sholat ingat kepada .... 10.Aurot orang wanita adalah muka dan .... 11. Suci badan, pakaian dan tempat adalah bagian dari salah satu.... 12.Ka‟bah adalah .... 13. Ka‟bah berada di kota .... 14. Tuliskan satu syarat –syarat sholat orang wanita.... 15. Sholat sehari semalam ....rekaat 16.Sholat maghrib dilaksanakan jam .... 17.Sholat isyak,asar dan duhur jumlah rekaatnya.... 18.Sholat yang sedikit rekaatnya sholat.... 19.Sholat termasuk rukun....
20.Rukun islam ke 2 yaitu...
Skor nilai :betul X 5 = 100
KUNCI JAWABAN SIKLUS I
1. 5 2. Syarat 3. Sholat 4. 7 tahun 5. Lutut 6. Beragama islam 7. Nifas 8. Keblat 9. Allah 10. Dua telapak tangan 11. Syarat sholat 12. Arah 13. Mekah 14. Baru haid dan nifas 15. 17 rekaat 16. Jam 6 17. 12 rekaat 18. Subuh 19. Islam 20. sholat
LEMBAR JAWAB EVALUASI SIKLUS I Nama:.......................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas/ Semester : III/ 2 1. ................................................................................................................. 2. ................................................................................................................ 3. ............................................................................................................... 4. ............................................................................................................. 5. .............................................................................................................. 6. ............................................................................................................ 7. ............................................................................................................ 8. ........................................................................................................... 9. ........................................................................................................... 10. ......................................................................................................... 11. ........................................................................................................ 12. ....................................................................................................... 13. ........................................................................................................ 14. ......................................................................................................... 15. ........................................................................................................... 16. ......................................................................................................... 17. ........................................................................................................ 18. ....................................................................................................... 19 ........................................................................................................ 20 .........................................................................................................
SOAL TES EVALUASI SIKLUS II Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/ Semester
: III/ 2
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!.
1.Tiang agama yaitu.... 2.Sholat ingat kepada.... 3.Rukun sholat ada .... 4.Disamping melaksanakan rukun sholat juga tidak ketinggalan ....sholat 5.Rukun sholat kesatu .... 6.Ucapan takbiratul ihrom berbunyi.... 7.Orang sehat melaksanakan sholat dengan cara.... 8.Subkhana rabiyal a‟dimi wabihamdi adalah doa .... 9.Membaca surat al fatihah rukun solat ke.... 10.Mengerjakan sholat subuh membaca surat alfatihah ... kali 11.Setelah mengerjakan rukuk dilanjutkna gerakan .... 12.Doa sami allah huliman khamidah adalah doa.... 13. Doa subkhana robbiyl a‟la adalah doa.... 14. Allah huakbar artinya.... 15. Sholat maghrib sujudnya .... 16. Rukun sholat ke 8 yaitu duduk diantara.... 17. Duduk diantara dua sujud disebut .... 18.Duduk rekaat ke 2 membaca doa takhiyat .... 19.Rukun sholat ke 12 membaca.... 20.Rukun sholat ke 13 yaitu....
KUNCI JAWABAN SIKLUS II 1.sholat 2.Allah 3. 13 4. syarat 5. niat 6. allahhuakbar 7. berdiri 8. rukuk 9. 4 10.2 kali 11. i‟tidal 12. i‟tiidal 13.sujud 14.allah maha besar 15.6 16.2 sujud 17. duduk tumakninah 18.awal 19.salam 20.tertib
LEMBAR JAWAB EVALUASI SIKLUS II Nama:.......................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas/ Semester : III/ 2 1. ................................................................................................................. 2. ................................................................................................................ 3. ............................................................................................................... 4. ............................................................................................................. 5. .............................................................................................................. 6. ............................................................................................................ 7. ............................................................................................................ 8. ........................................................................................................... 9. ........................................................................................................... 10. ......................................................................................................... 11. ........................................................................................................ 12. ....................................................................................................... 13. ........................................................................................................ 14. ......................................................................................................... 15. ........................................................................................................... 16. ......................................................................................................... 17. ........................................................................................................ 18. ....................................................................................................... 19 ........................................................................................................ 20 .........................................................................................................
SOAL TES EVALUASI SIKLUS III Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/ Semester
: III/ 2
Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!.
1.Sunat sholat ada.... 2.Sunat sholat ada 2 yaitu abad dan .... 3.Pekerjaan yang dikerjakan mendapat pahala, apabila ditinggalkan tidak berdosa arti dari.... 4.Membaca takhiyat awal termasuk .... 5. Mmengangkat ke 2 tangan ketika takbiratul ihrom adalah sunat.... 6. Allah huakbar ucapan.... 7.Allah huaakbar artinya.... 8.Setelah mengucapkan allahhuakbar pada rekaat ke I terus membaca doa.... 9.Auudzu bilahhiminas saithonirojim adalah ucapan.... 10.Surat Alfatihah ayat 1 berbunyi... 11.Setelah surat alfatihahdibiasakan mengucapkan kata.... 12.Kata amin artinya .... 13.Setiap rekaat harus mengucapkan.... 14.Sholat subuh,duhur dan maghrib sujudnya .... 15. Doa ketika rukuk dan sujud disebut .... 16.Sami allahhuliman hamidah adalah doa .... 17.Sholat duhur membaca surat alfatihah....kali 18.Subkhana rabiyal a‟dimi wabikhamdi doa.... 19.Sholat subuh membaca doa rukuk ... kali 20.Duduk pada rekaat ke 2 disebut duduk ....
Kunci jawaban siklus III 1.Dua ( 2 ) 2.hai,at 3.sunat 4.ab‟at 5.hai‟at 6.takbiratul ihrom 7. Allah Maha Besar 8. iftitah 9.ta‟awwud 10.bismillahir rohmanirrokhim 11.amin 12.dapat ipercaya 13.alfatihah 14.18 15.tasbih 16 i‟tidal 17.4 kali 18.rukuk 19. 2 kali 20. iftirosy
LEMBAR JAWAB EVALUASI SIKLUS III Nama:..................................... Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI) Kelas/ Semester : III/ 2 1. ................................................................................................................. 2. ................................................................................................................ 3. ............................................................................................................... 4. ............................................................................................................. 5. .............................................................................................................. 6. ............................................................................................................ 7. ............................................................................................................ 8. ........................................................................................................... 9. ........................................................................................................... 10. ......................................................................................................... 11. ........................................................................................................ 12. ....................................................................................................... 13. ........................................................................................................ 14. ......................................................................................................... 15. ........................................................................................................... 16. ......................................................................................................... 17. ........................................................................................................ 18. ....................................................................................................... 19 ........................................................................................................ 20 ........................................................................................................
Bagaimana bunyi ucapan doa niat sholat magrib?. Kabiraw walkhamdulillahi kasiraw wasubkhanallahi bukhrataw waasilah Ini wajahtu wajhiya lilladzi wathorossamawati walardo khanifan muslimaw wama ana minal musrikin, inash sholati wanusuki wamakhkhiyaya wamamati lillahi rabbil alamin lasyarikalhu wabidalika umirtu waana minal muslimin.
Bagaimana bunyi ucapan doa iftitah?. - Subkhana rabiyal a‟dzimi wabikhamdzi 3 X. - Sami allahuliman khamidah rabbana lakhalkhamdu mil ussawati -
wamil ul ardzi wamil uma sikta minsyai in bakdu. Subkhana robbiyal a‟la wabikhamdi 3X. Robikhfirli warkhamni wajiburni warfakni farzukni wahdini wa ‟afini wa ‟afuani
Bagaimana bunyi ucapan doa: rukuk, iktidal ,sujud, dan duduk diantara dua sujud?. usholi fardol magribi salasa raka‟atim mustakbilal kiblati lillahi ta‟ala allahu akbar.
Bagaimana bunyi ucapan doa takhiyat awal?. Kama sholaita „ala syayidina Ibrohim wa‟ala ali syayidina Ibrohim wabarik‟ala syayidina Muhammad wa‟ala ali syayidina Muhammmad kama barakta „ala syayidina Ibrohim wa‟ala ali syayidina Ibrohim fil „alamina innaka khamidummajid Assalamu‟alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Bagaimana bunyi ucapan doa takhiyat akhir?. Attakhiyatul mubarokatush sholawatut thoyiba tullilah assalmu „alaika ayyuhannabaiyu warohmatullahi wabarokatuh assalamu „alaina wa‟ala ibadilahish sholikhin asyhadu anla illaha illah,wasyhadu anna muhammadar rasulullah, allahuma sholi‟ala syayidina Muhammad wa‟ala ali syayidina Muhammad
Lampiran 6 DOKUMENTASI PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN CARTA
Gambar 1. Siklus I : sebelum pembentukan kelompok kecil
Gambar 2 Kepala Sekolah sebagiai Observer
Gambar 3 Siklus II: pembentukan kelompok kecil
Gambar 4 Penjelasan Materi Model Jigsaw menggunakan Carta.
Gambar 5 Siklus III: Model Pembelajaran jigsaw telah Berjalan baik dan Efektif
Gambar 6 Siswa mempresentasikan jawaban di depan kelas
RIWAYAT HIDUP
Nama
: WATINI
Tempat /tanggal lahir : Temanggung,17 Mei 1960 Ibu kandung
: Rodliyah (alm)
Ayah kandung
: Dulmadi (alm)
Pendidikan
: 1. SD
: lulus tahun 1972
2. PGA 6 TH : lulus tahun 1979 3. DII
: lulus tahun 1997
Ibu mertua
: Karsiti
Ayah mertua
: Harjo Sudarmo (alm)
Suami
: Supriyadi pendidikan S 2, tahun 2002
Anak
: 1. Werdiningsih pendidikan S 1, tahun 2010 2.Astuti pendidikan SLTA kelas III