HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh RINI RIFTIYANI NIM 111 11 059
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Oleh RINI RIFTIYANI NIM 111 11 059
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015
MOTTO
”Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah hanya orangorang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orangorang yang mendapat petunjuk” (QS. At-Taubah: 18)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis persembahkan skripsi ini kepada: 1. Bapak dan Ibundaku tercinta, Bapak H. Jumadi dan Ibu Hartinah yang telah banyak berkorban tanpa letih dan pamrih demi kesuksesan putrinya.Terimakasih atas cinta, kasih sayang, doa, bimbingan, dukungan, dan nasihat dalam kehidupan ini. Semoga selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, keberkahan, dan mendapat limpahan kasih sayang Allah SWT dunia akhirat. 2. Kakak-kakakku tersayang, Mas Budiyanto, Mbak Titik Kurniyawati, Mbak Fiska Sulistyaningsih, yang selalu memberi dukungan, arahan, motivasi, doa dan sumber inspirasi dalam hidupku. Semoga sehat selalu, dimudahkan rezekinya dan selalu dalam kebahagiaan dan lindungan Allah SWT. 3. Sahabatku Mbak Lasmi yang selalu memberikan motivasi, dukungan, nasehat, dan doa. Semoga selalu diberikan kesehatan, keberkahan, dan lindungan Allah SWT.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah Swt. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Skripsi ini peneliti susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Skripsi ini adalah “HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID (REMAS) DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN LOPAIT KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2015”. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga. 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) IAIN Salatiga. 4. Bapak Achmad Maimun, M.Ag. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan,
pengarahan,
dan
sumbangan
pemikiran
terbaiknya dalam masa bimbingan hingga selesainya penulisan skripsi ini.
5. Ibu Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan selama masa kuliah. 6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. 7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan. 8. Ayah dan Ibuku tercinta Bapak H. Jumadi dan Ibu Hartinah yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta dengan tulus dan ikhlas mendoakan untuk kelancaran dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini. 9. Kakak-kakakku tersayang Budiyanto dan Titik Kurniyawati yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada penulis. 10. Para pustakawan di IAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan kepada penulis dalam menggali wacana. 11. Sahabat-sahabatku Mbak Lasmi, Mbak Evi, Mbak Rif‟ah, Mbak Ziaul, Mbak Vita, Mbak Ute, Mbak Tina, Mbak Ayu yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 12. Teman-temanku di Organisasi Remaja Masjid Al-Muttaqin yang telah memberikan semangat, dukungan, bantuan, dan doanya. 13. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu. Terimaksih atas segala bantuan dan doanya. Akhirnya penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan kebaikan yang berlipat ganda kepada semua pihak. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kajian yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal „alamiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 25 Agustus 2015 Penulis,
Rini Riftiyani NIM.11111059
ABSTRAK Riftiyani. Rini. 2015. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun 2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK). Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Achmad Maimun, M.Ag. Kata kunci: Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) dan Perilaku Sosial Remaja. Pokok masalah dalam skripsi ini adalah hubungan keaktifan dalam mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Tahun 2015. Adapun rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan remaja masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang?; 2) Bagaimana perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang?; 3) Apakah ada hubungan antara mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang?. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan remaja masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.; 2) Untuk mengetahui perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.; 3)Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitian sebanyak 22 responden diambil 20% dari jumlah populasi yang berjumlah 110 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner yang berbentuk angket untuk menjaring data aktif mengikuti kegiatan remaja masjid dan perilaku sosial remaja. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan product moment. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) mempunyai hubungan yang positif dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Tahun 2015. Hal ini dapat dilihat dari: 1) Keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) tergolong pada kategori tinggi dengan pesrsentase 54,55%, kategori sedang 36,36%, dan kategori rendah 9,09%. 2) Persentase perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait tergolong pada kategori tinggi 36,36%, kategori sedang 36,36%, dan kategori rendah 27,28%. Analisis selanjutnya dengan menggunakan rumus product moment diperoleh rxy 0,702 yang lebih besar dari nilai rtabel 0,537 pada taraf signifikansi 1%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2015.
DAFTAR ISI SAMPUL....................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii JUDUL .......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v DEKLARASI ................................................................................................ vi MOTTO......................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix ABSTRAK .................................................................................................... xii DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 A. B. C. D. E. F.
Latar Belakang ............................................................................ Rumusan Masalah ....................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................ Rumusan Hipotesis...................................................................... Manfaat Penelitian ...................................................................... Definisi Operasional.................................................................... 1. Hubungan .............................................................................. 2. Keaktifan ............................................................................... 3. Kegiatan Remaja Masjid (Remas) ........................................ 4. Perilaku Sosial....................................................................... G. Metode Penelitian........................................................................ 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian .................................. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 3. Populasi dan Sampel ............................................................. 4. Metode Pengumpulan Data ................................................... 5. Instrumen Penelitian.............................................................. 6. Analisis Data ......................................................................... H. Sistematika Penulisan..................................................................
1 5 5 6 7 8 8 8 9 9 10 10 10 10 12 13 18 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................... 21 A. Organisasi Remaja Masjid (Remas) ............................................ 1. Pengertian Organisasi Remaja Masjid (Remas) .................... 2. Tujuan, Visi, dan Misi Remaja Masjid (Remas) ................... 3. Fungsi Organisasi Remaja Masjid ........................................ 4. Metode Dakwah Remaja Masjid ........................................... B. Perilaku Sosial Remaja ............................................................... 1. Pengertian Perilaku Sosial Remaja ....................................... 2. Bentuk-bentuk Perilaku Sosial .............................................. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sosial .............. C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) dengan Perilaku Sosial Remaja ....................................
21 21 25 26 27 30 30 31 34 40
BAB III HASIL PENELITIAN ................................................................. 43 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 1. Keadaan Geografis Dusun Lopait Desa Lopait ..................... 2. Monografi Dusun Lopait Desa Lopait .................................. 3. Struktur Organisasi Dusun Lopait Desa Lopait .................... B. Gambaran Umum Remaja Masjid Al-Muttaqin.......................... 1. Pengertian Takmir Masjid dan Remaja Masjid AlMuttaqin ................................................................................ 2. Pengertian Kegiatan Remaja Masjid Al-Muttaqin ................ 3. Kegiatan-kegiatan Remaja Masjid Al-Muttaqin ................... 4. Struktur Organisasi Takmir Masjid dan Remaja Masjid....... 5. Daftar Anggota Remaja Masjid Al-Muttaqin ....................... 6. Data Responden .................................................................... C. Penyajian data Hasil Penelitian ................................................... 1. Hasil Data Mentah Angket Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015. ...................................................................................... 2. Hasil Data Mentah Angket Perilaku Sosial Remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 ........................................
43 43 44 47 49
BAB IV ANALISIS DATA ......................................................................... A. Analisis Deskriptif ...................................................................... 1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) ................................................................................. 2. Perilaku Sosial Remaja ......................................................... B. Pengujian Hipotesis .....................................................................
59 59
49 49 50 51 54 56 57
57
58
59 65 71
C. Pembahasan ................................................................................. 1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) di Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang Kab. Semarang ...................................................................... 2. Perilaku Sosial Remaja ......................................................... 3. Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang Kab. Semarang ......................................................................
75
75 76
76
BAB V PENUTUP ....................................................................................... 78 A. Kesimpulan ................................................................................. 78 B. Saran-saran .................................................................................. 79 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 81 LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Butir Soal Angket Kegiatan Remaja Masjid ................................. 14 Tabel 1.2 Butir Soal Angket Perilaku Sosial Remaja ................................... 16 Tabel 3.1 Mata Pencaharian Penduduk Dsn.Lopait Ds.Lopait ..................... 45 Tabel 3.2 Keagamaan Penduduk Dsn.Lopait Ds.Lopait .............................. 46 Tabel 3.3 Struktur Organisasi Pemerintahan Dsn.Lopait Ds.Lopait ............. 48 Tabel 3.4 Kegiatan-kegiatan Remaja Masjid Al-Muttaqin ........................... 51 Tabel 3.5 Struktur Kepengurusan Takmir Masjid Al-Muttaqin.................... 52 Tabel 3.6 Struktur Organisasi Remaja Masjid Al-Muttaqin ......................... 53 Tabel 3.7 Daftar Anggota Remaja Masjid Al-Muttaqin .............................. 54 Tabel 3.8 Data Responden ............................................................................ 56 Tabel 3.9 Hasil Data Mentah Angket Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid ............................................................................... 57 Tabel 3.10 Hasil Data Mentah Angket Perilaku Sosial Remaja ................... 58 Tabel 4.1 Kriteria pada Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid ............................................................................... 60 Tabel 4.2 Hasil Skor Angket dan Klasifikasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid ................................................................ 62 Tabel 4.3 Interval Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid............................................................................................. 63 Tabel 4.4 Persentase Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiata Remaja Masjid............................................................................................. 65 Tabel 4.5 Kriteria pada Perilaku Sosial Remaja ........................................... 66 Tabel 4.6 Hasil Skor Angket dan Klasifikasi Perilaku Sosial Remaja............................................................................................ 68 Tabel 4.7 Interval Perilaku Sosial Remaja .................................................... 69 Tabel 4.8 Persentase Perilaku Sosial Remaja ............................................... 70 Tabel 4.9 Koefisien Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid dengan Perilaku Sosial Remaja ...................................................... 73
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak-kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab.Masa remaja ditandai dengan pengalaman-pengalaman baru yang sebelumnya belum pernah terbayangkan dan dialami. Masyarakat yang berkembang begitu pesat baik dalam perubahan materi maupun pergeseran nilai-nilai kehidupan ternyata dampaknya bukan saja terhadap orang-orang tua dan dewasa tetapi juga terhadap kaum remaja (Basri, 2004: 4-5). Dilihat dari perkembangan mental, sikap remaja sering kali rentan (lemah) dan mudah menyerah terkadang juga ada yang mempunyai keinginan untuk mencoba atau mengambil resiko. Hal tersebut sering terjadi karena emosi remaja belum stabil dan mudah terpengaruh dengan adanya informasiinformasi baru yang seharusnya cermat dalam memilah informasi tersebut. Banyak orang tua yang berkonsultasi kepada psikolog mengenai perubahan tingkah laku anaknya yang telah beranjak dewasa dan berbagai masalahmasalah yang menyelimuti remaja tersebut. Hal tersebut dipengaruhi oleh masalah mental atau kejiwaan yang dapat dilihat dari sikap yang selalu merasa tersisih, kehilangan kepercayaan diri, kehilangan masa depan, merasa selalu sial dan cepat putus asa, gelisah, bimbang, bingung dan merasa melakukan hal-hal yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Apabila segala masalah yang dihadapi remaja itu tidak mendapatkan penyelesaian yang sehat dan wajar,
maka masalah-masalah tersebut akan menghantuinya hingga mereka dewasa dan masalah-masalah tersebut akan menjadi bahaya yang mengancam kebahagiaan hidupnya dan mengganggu kejiwaannya. Remaja di daerah perkotaan tentu berbeda dengan remaja yang berada di kawasan pedesaan. Lingkungan sangat berperan penting dalam membentuk sikap maupun perilaku remaja itu sendiri. Di zaman yang semakin modern ini para remaja berlomba-lomba dalam hal apa saja asalkan mereka tidak ketinggalan zaman dengan remaja yang lain. Tak jarang jika banyak remaja yang kebablasan dan membiarkan waktunya terlewatkan begitu saja, karena kurangnya perhatian dari orang tua dan orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan fenomena inilah dapat disimpulkan bahwa tugas pendidikan formal sangatlah besar karena aktivitas lembaga pendidikan tidak hanya dalam bidang pendidikan, tetapi lebih ditekankan kepada pembinaan dan mempersiapkan generasi muda yang mampu membangun masa depan yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan tujuan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang berbudi luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan, menjadi pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. Pendidikan merupakan proses pembinaan yang dilakukan secara terus menerus kepada anak dalam upaya membentuk manusia yang bertaqwa, berbudi luhur, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut tentu tidak cukup dengan pendidikan formal saja, tetapi juga dengan bimbingan terarah di luar jam sekolah. Selain itu suatu kegiatan di lingkungan tempat
tinggal juga sangat mempengaruhi perilaku para remaja. Banyak remaja yang memiliki berbagai bakat dan potensi, namun banyak di antaranyatidak berkembang karena di lingkungan tempat tinggalnya tidak ada yang mengarahkan dan membimbingnya, serta tidak ada kesempatan untuk mengembangkan potensi- potensi tersebut. Masa remaja adalah masa pencarian pedoman hidup, anak remaja sudah mulai aktif dan menerima akan norma-norma susila (etis) juga norma agama, estetika. Tetapi bentuk pengakuan tersebut masih terbatas pada kondisi dirinya. Dalam kegiatan ke luar masih menggantungkan orang lain (Sholeh, 2005: 124).Anak remaja sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh dari keadaan masyarakat dan lingkungan baik langsung maupun tidak langsung (Sudarsono, 2004: 131). Kondisi lingkungan yang memberikan dampak positif, maka akan membentuk kepribadian seseorang dengan karakter baik, dan kondisi lingkungan yang memberikan dampak negatif akan membentuk kepribadian seseorang dengan karakter kurang baik. Kondisi lingkungan pedesaan yang cenderung religius, tidak lepas dari kegiatan- kegiatan yang bersifat agamis, dan wadah yang diberikan kepada remaja dalam suatu wilayah adalah organisasi remaja masjid (Remas). Remaja masjid adalah perkumpulan remaja yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan masjid. Dengan adanya kegiatan Remas maka para remaja akan berkumpul dalam suatu komunitas yang menjaga normanorma agama dan sosial. Sehingga perilaku remaja yang berkumpul dalam
suatu komunitas tersebut akan membentuk karakter yang baik dan perilaku sosial di masyarakat. Kegiatan Remas di antaranya pertemuan rutin, tahlilan, gema ramadhan setiap tahun, dan latihan berwirausaha. Selain itu para remaja dididik dan dibina dengan ilmu-ilmu agama yang berlandaskan Al-Qur‟an dengan kegiatan-kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), para remaja terlibat dalam kepanitiaan suatu acara tersebut dan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan keterikatannya dengan masjid
(penanaman norma
agama) serta perilaku sosial remaja di masyarakat. Keberadaan Remas tentu saja memberikan dampak yang positif karena mereka terjun langsung dan dapat membaur dengan masyarakat serta berdampak positif terhadap perilaku sosial para remaja di masyarakat. Keaktifan para remaja dalam mengikuti kegiatan-kegiatan Remas tentu berbeda-beda. Ada yang hanya aktif ketika ada acara PHBI saja, ada yang aktif hanya saat kumpul bermusyawarah, serta ada juga yang aktif dalam segala hal berkaitan dengan kegiatan Remas tersebut. Dengan adanya kegiatan Remas maka perilaku- perilaku sosial remaja pun ikut terpengaruh, seperti sikap mereka akan semakin toleran, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapatnya, menerima perbedaan pendapat,, meningkatkan kepedulian terhadap orang lain, aktif di masyarakat, dan dapat bekerja sama dengan baik. Berdasarkan gambaran serta paparan dari latar belakang masalah di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan mengangkat judul
“HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID (REMAS) DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN
LOPAIT
DESA
LOPAIT
KECAMATAN
TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan remaja masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015? 2. Bagaimana perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015? 3. Apakah ada hubungan antara mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015?
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan remaja masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015. 2. Untuk mengetahui perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015.
3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015.
D. Rumusan Hipotesis Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu maka hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran (Arikunto, 2005: 55). Hipotesis adalah suatu kesimpulan tetapi masih bersifat sementara yang akan dibuktikan setelah ada bukti atau data yang membenarkannya. Sehingga perlu diadakan pembuktian secara jelas kebenarannya yang dapat teramati dan terukur empiris pada analisis data untuk mengetahui diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki kemanfaatan, baik bagi pihak penulis maupun bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan secara akademik. Secara lebih rinci penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan sosial b. Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan ilmu bagi pihak-pihak yang berkepentingan guna menjadikan penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya yang belum tercakup dalam penelitian ini. 2. Manfaat Praktis a. Remaja Masjid Remaja diharapkan menambah pengetahuannya baik ilmu agama maupun sosial, menambah jiwa bermasyarakat yang lebih baik, meningkatkan motivasi remaja dalam mengikuti kegiatan Remas, serta menambah kecintaannya kepada masjid dan segala aktifitas dalam masjid. b. Masyarakat
Masyarakat diharapkan memberikan ruang seluas-luasnya untuk remaja dalam berkarya, dan memberikan perhatian yang penuh agar para remaja mendapat arahan yang benar dan dapat menggunakan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat.
F. Definisi Operasional Untuk mengetahui secara jelas dan untuk menghindari kesalahan pahaman pengertian terhadap judul skripsi yang penulis teliti, maka akan penulis jelaskan beberapa istilah yamng terdapat pada judul, yaitu : 1. Hubungan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998: 179) hubungan adalah korelasi timbal balik atau sebab akibat.Sedangkan pengertian hubungan dalam sebuah penelitian kuantitatif adalah salah satu teknik statistik yang digunakan untuk mencari korelasi antara dua variable atau lebih (Arikunto, 1998: 55). 2. Keaktifan Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat (bekerja, berusaha), keaktifan adalah kegiatan atau kesibukan.Keaktifan berarti usaha yang dilandasi ketekunan untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Depdikbud, 1998: 19).Dalam hal ini keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan dalam mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) hubungannya dengan perilaku sosial remaja.
3. Kegiatan remaja masjid (Remas) Remaja masjid (Remas) adalah perkumpulan remajamasjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkungan masjid dan menggunakan masjid sebagai pusat aktivitas (Siswanto, 2005: 48). Kegiatan remaja masjid (Remas) adalah suatu kegiatan yang melibatkan para remaja yang tentunya berhubungan dengan masjid maupun lingkungan sekitar masjid dalam rangka membentuk remaja yang religius, dan berperilaku sosial yang baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat. Kegiatan Remas di antaranya pertemuan rutin, tahlilan, gema ramadhan setiap tahun, latihan berwirausaha, dan ikut serta dalam kepanitiaan peringatan hari-hari besar islam dan kegiatan di masyarakat. 4. Perilaku Sosial Perilaku sosial adalah suasana saling ketergantungan yang merupakan keharusan untuk menjamin keberadaan manusia. Sebagai bukti bahwa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup sebagai diri pribadi tidak dapat melakukannya sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain (http://sekaragengpratiwi.wordpress.com) diakses pada tanggal 15 Mei 2015 pukul 10.42.
G. Metode Penelitian Untuk mempermudah penelitian ini dalam pengumpulan dan menganalisis data, maka penulis menggunakan metode dan pendekatan sebagai berikut: 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi korelasional karena penelitian ini meneliti tentang hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu hubungan keaktifan mengikuti kegiatan Remas sebagai variabel pertama dan perilaku sosial remaja sebagai variabel kedua. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten
Semarang
Tahun
2015.
Waktu
Penelitian
dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Agustus 2015. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian (Margono, 2005: 118).
Adapun yang menjadi populasi atau objek dalam penelitian ini adalah seluruh remaja masjid di Dusun lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang keseluruhannya 110 orang. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Pengambilan sampel jika subyek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya lebih besar, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% (Arikunto, 2006: 134). Jumlah populasi dalam penelitian ini lebih dari 100 responden, maka peneliti mengambil sampel 20% dari populasi tersebut, yaitu sebanyak 22 responden. Sampel diambil dari populasi yang terdiri dari beberapa rumpun (kelompok). Rumpun tersebut berdasarkan jumlah RT yang ada dalam wilayah penelitian, yang terdiri dari 11 RT. Untuk itu peneliti mengambil sampel disetiap kelompok (RT) dengan cararandom (acak).Dari setiap kelompok terkumpul beberapa sampel untuk diteliti.Dengan kata lain, peneliti menggunakan cluster random sampling.Adapun cluster random samplingyaitu pengambilan sampel secara acak dan berumpun. Anggota sampel dalam teknik ini adalah rumpun-rumpun, kemudian dari setiap rumpun diambil hingga menjadi rumpun kecil (Darmawan, 2014: 148).
4. Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data di lapangan, penulis menerapkan metode sebagai berikut: a. Metode Angket Angket adalah kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis kepada seseorang (responden), dan cara menjawabnya juga dengan tertulis (Arikunto, 2005: 101). Metode angket ini penulis gunakan untuk mengumpulkan informasi/data dari responden. Cara yang ditempuh ialah penulis membagikan angket kepada remaja masjid yang berupa pertanyaanpertanyaan mengenai tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dan perilaku sosial remaja berdasarkan indikator masingmasing variabel. b. Metode Observasi Observasi disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.Jadi, observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap (Arikunto, 2006: 156). Dalam penelitian ini penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian, data yang penulis dapatkan adalah gambaran umum mengenai obyek penelitian serta hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.
c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan
metode pengumpulan
data
dengan menggunakan dokumen yang ada. Dengan metode ini dapat diperoleh catatan atau arsip yang berhubungan dengan penelitian (Rumidi, 2004: 131). Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi dan keadaan objek penelitian. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2006: 149). Penelitian ini menggunakan instrumen berupa angket yang terdiri dari dua yaitu angket tentang tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dan perilaku sosial remaja. a. Variabel 1 : Tingkat keaktifan remaja dalam mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) sebagai berikut : 1) Rapat bulanan 2) Tahlilan 3) Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) 4) Gema ramadhan 5) Wirausaha b. Variabel 2 : Perilaku sosial remaja dengan indikator sebagai berikut : 1) Dimensi aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan a) Hadir dalam setiap kerja bakti
b) Menghadiri undangan 2) Dimensi kepedulian sosial a) Kesediaan membantu orang lain yang mempunyai hajat (keperluan) b) Membantu orang yang kurang mampu c) Bersedia memberikan sumbangan materi atau tenaga d) Memberikan bantuan kepada orang yang sakit 3) Dimensi toleransi a) Memberikan
kesempatan
kepada
orang
lain
untuk
menyampaikan pendapat b) Menerima pendapat orang lain 4) Dimensi hormat menghormati sesama anggota masyarakat a) Hubungan yang baik antar personal b) Memberikan sapaan kepada orang lain Instrument yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan angket. Berikut adalah butir-butir soal yang penulis ajukan dalam bentuk angket :
Tabel 1.1 Butir Soal Angket Kegiatan Remaja Masjid No 1
Indikator Pertemuan rutin
No Soal 1
Butir-butir Soal Apakah
Saudara
sering
pertemuan rutin remaja masjid?
mengikuti
2
Apakah dalam mengikuti pertemuan rutin Saudara mengikutinya sejak awal hingga akhir acara?
3
Pada saat pertemuan rutin berlangsung, apakah
Saudara
turut
menyampaikan
pendapat? 2
Tahlilan
4
Apakah Saudara selalu mengikuti kegiatan tahlilan remaja masjid?
5
Apakah
Saudara
mengikuti
kegiatan
tahlilan dari awal sampai akhir? 6
Ketika mengikuti kegiatan tahlilan, apakah Saudara selalu konsentrasi dalam kegiatan tahlilan tersebut?
3
Kegiatan
7
Apakah
Saudara
sering
berpartisipasi
Peringatan Hari
dalam kegiatan Peringatan Hari Besar
Besar Islam
Islam di masyarakat?
(PBHI)
8
Apakah Saudara turut menjadi panitia dalam kegiatan Peringatan Hari Besar Islam?
4
Gema ramadhan
9
Apakah
Saudara
mengikuti
kegiatan
tarawih keliling bersama remaja masjid? 10
Apakah Saudara ikut berpartisipasi dalam buka bersama remaja masjid?
11
Apakah Saudara ikut dalam program tabungan ramadhan?
12
Apakah Saudara ikut andil dalam kegiatan bingkisan lebaran?
5
Wirausaha
13
Apakah Saudara ikut serta dalam kegiatan budidaya ikan nila/lele?
14
Apakah Saudara ikut mendistribusikan hasil
budidaya
ikan nila/lele
kepada
masyarakat? 15
Jika ada kendala/masalah dalam kegiatan budidaya nila/lele, apakah Saudara ikut menyelesaikan kendala/masalah tersebut?
Tabel 1.2 Butir Soal Angket Perilaku Sosial Remaja No 1.
Indikator Dimensi aktif di
No Soal 1
kegiatan sosial kemasyarakatan
Butir-butir Soal Apakah
Saudara
hadir
dalam
setiap
kegiatan kerja bakti? 2
Apabila hadir dalam kegiatan kerja bakti, apakah Saudara juga ikut serta dalam kegiatan kerja bakti tersebut?
3
Apakah Saudara mengikuti kegiatan kerja bakti dari awal hingga akhir?
4
Apabila Saudara diundang dalam suatu pertemuan, apakah Saudara memenuhi undangan tersebut?
2
Dimensi
5
kepedulian sosial
Apakah
Saudara
sering
membantu
tetangga yang mempunyai hajat? 6
Apabila datang
ada ke
pengemis/peminta-minta rumah,
apakah
Saudara
memberikan
bantuan
kepada
pengemis/peminta-minta tersebut? 7
Apabila ada tetangga yang kurang mampu, apakah Saudara ikut memberikan bantuan?
8
Apakah
Saudara
turut
berpartisipasi
memberikan sumbangan materi/ tenaga untuk kegiatan kemasyarakatan? 9
Apakah
Saudara
turut
andil
dalam
penggalangan dana untuk membantu orang yang sakit? 10
Apakah Saudara ikut menjenguk apabila ada orang yang sedang sakit?
3
Dimensi toleransi
11
Apabila dalam pertemuan, apakah Saudara memberi kesempatan kepada orang lain untuk
berbicara
menyampaikan
pendapatnya? 12
Ketika dalam pertemuan apabila ada orang lain memberikan pendapatnya, apakah Saudara dapat menerima pendapat orang lain tersebut?
4
Dimensi hormat
13
menghormati sesama anggota
Apakah Saudara menggunakan bahasa krama ketika berbicara dengan orang tua?
14
masyarakat
Apakah Saudara mendahului menyapa/ tersenyum apabila bertemu dengan orang lain?
15
Apabila Saudara berjalan di hadapan orang yang lebih tua/ sekelompok orang, apakah
Saudara mengucapkan salam/kata permisi/ yang sejenisnya kepada mereka?
6. Analisis Data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data statistik. Adapun tahap analisis serta rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut: a. Analisis Pendahuluan
Analisis data yang berfungsi untuk mengetahui persentase skor keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dan perilaku sosial remaja. Untuk mengetahui prosentase skor masing-masing dari kedua variabel tersebut adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan: P = Persentase perolehan F = Frekuensi N = Jumlah sampel
b. Analisis Pengolahan Data
Adapun untuk mengetahui tentang hubungan yang signifikan dari keaktifan mengikuti kegiatan reamaja masjid dengan perilaku sosial
remaja dilakukan dengan menggunakan rumus product moment, yaitu sebagai berikut: (
rxy= √{
(
)
)(
}{
) (
)
}
Keterangan: rxy : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y X : Jumlah variabel X Y : Jumlah variabel Y ∑X2: Kuadrat dari varibel X ∑Y2:Kuadrat dari variabel Y N : Banyaknya sample penelitian XY : Product dari variabel X dan Y ∑ : Jumlah
H. Sistematika Penulisan Untuk memperoleh penulisan penelitian yang sistematis dan konsisten, penulisan penelitian ini dirangkai dalam lima bab, yang mana masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Pada bab ini dijelaskan gambaran umum mengenai sistematika penulisan secara menyeluruh. Dimulai dengan penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
definisi operasional, metode penelitian, analisis data, serta sistematika penulisan skripsi. BAB II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian agar dapat gambaran yang jelas mengenai hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja. Adapun sumber teori-teori adalah berasal dari berbagai buku referensi, internet, dan sumber lain yang dianggap representative sebagai pengayaan teori penelitian. BAB III Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum lokasi dan subyek penelitian, meliputi: letak geografis, keadaan remaja masjid, struktur organisasi, kegiatan remaja masjid. penyajian data meliputi: data responden, jawaban angket keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dan jawaban angket perilaku sosial remaja. BAB IV Analisis Data Bab ini menyajikan analisis data, terdiri dari analisis deskriptif, pengujian hipotesis dan pembahasan hubungan keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja. BAB V Penutup Bab ini menguraikan kesimpulan hasil penelitian berdasarkan analisis data dan pembahasan yang ada, saran-saran, daftar pustaka, riwayat hidup penulis, dan lampiran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Organisasi Remaja Masjid (Remas) 1. Pengertian Organisasi Remaja Masjid (Remas) Setiap manusia memiliki naluri bertuhan. Tetapi naluri bertuhan yang terdapat dalam diri seseorang, mungkin akan hilang jika tidak dipupuk dan dipelihara. Apalagi jika memang sengaja untuk dihilangkan atau dimatikan dengan jalan melepaskan diri dari pengaruh-pengaruh kebendaan sebagai sikap hidup yang sekuler atau anti agama. Terlebih pada masa sekarang ini dimana dunia pada umumnya telah dilanda dekaderisasi moral terutama pada generasi muda. Selain itu, remaja sebagai pribadi muslim memiliki tanggung jawab dalam memperkuat jiwanya dan mensucikan hatinya yaitu dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang yang jujur, saling menasehati mengenai kebenaran dan kesabaran dan secara berkala mengikuti perkumpulan/ diskusi materi keislaman (pendidikan dan perkembangan) untuk kemajuan individu, keluarga maupun komunitas (Hasyimi, 2004: 65). Anak remaja sebagai anggota masyarakat selalu mendapat pengaruh dari keadaan masyarakat dan lingkungan baik langsung maupun tidak langsung (Sudarsono, 2004: 131). Dalam pembentukan kepribadian seseorang, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah kondisi lingkungan. Kondisi lingkungan yang memberikan dampak positif, maka
akan membentuk kepribadian seseorang dengan karakter baik, dan kondisi lingkungan
yang memberikan
dampak
negatif akan
membentuk
kepribadian seseorang dengan karakter yang kurang baik. Kondisi lingkungan pedesaan yang cenderung religius, tidak lepas dari kegiatankegiatan yang bersifat agamis, dan wadah yang diberikan kepada remaja dalam suatu wilayah adalah organisasi remaja masjid (Remas). Organisasi merupakan sarana dimana individu yang terhimpun didalamnya saling menyatupadukan potensi untuk mencapai tujuan seoptimal mungkin. Adapun remaja masjid adalah perkumpulan pemuda masjid yang melakukan aktivitas sosial dan ibadah di lingkunganmasjid dan masyarakat sekitarnya. Remaja masjid merupakan salah satu alternatif pembinaan remaja yang baik. Melalui organisasi tersebut, mereka memperoleh lingkungan yang islami serta dapat mengembangkan kreativitas. Para remaja yang ikut dalam kegiatan-kegiatan yang ada didalam masjid maupun sekitarnya secara tidak langsung ikut berpartisipasi dalam meramaikan masjid dan juga membantu dalam berbagai hal yang berkaitan dengan masjid, maka perilaku sosial remaja tersebut juga akan terpengaruh karena di dalamnya terdapat banyak kegiatan yang berhubungan dengan orang lain sehingga jiwa sosial para remaja pun ikut tergugah dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan remaja masjid tersebut, dan orangorang yang berjuang di jalan Allah adalah kaum yang beruntung. Di antara
perjuangan di jalan Allah adalah aktivitas memakmurkan masjid. Allah SWT berfirman dalam QS. At-Taubah ayat 18:
Artinya: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah hanya orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk” (Departemen Agama RI, 2005: 189).
Dalam dunia pendidikan Islam tidak bisa dipisahkan dari keberadaan sebuah masjid. Hal ini dikarenakan masjid menjadi sentral tempat pensyiaran pendidikan agama Islam yang sudah berlaku mulai dari zaman Nabi Muhammad SAW. Hingga saat ini, para umat muslim tetap memanfaatkan masjid sebagai tempat beribadah sekaligus sebagai lembaga pendidikan keagamaan seperti: membentuk TPQ, remaja masjid, ta‟mir masjid dan juga disertai dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang mendukung seperti yasin, tahlil, istighosah dan pengajian rutin. Organisasi remaja masjid berada dibawah binaan takmir masjid. Secara struktural kepengurusan, takmir masjid adalah penasehat organisasi remaja masjid. Adapun takmir masjid adalah pengurus seluruh kegiatan
yang ada kaitannya dengan masjid, baik dalam membangun, merawat, maupun memakmurkannya, termasuk usaha-usaha pembinaan remaja muslim di sekitar masjid. Dibagi dalam struktur kepengurusan meliputi ketua, sekretaris, bendahara, seksi-seksi yang terdiri dari kegiatan, keagamaan, humas, keamanan, dana usaha, kesenian, dan olah raga. Dari keseluruhan itu saling bekerja sama antar pengurus yang merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan. Jadi organisasi remaja masjid adalah wadah yang menampung para remaja muslim yang memiliki tujuan tertentu dalam rangka mensyi‟arkan ajaran Islam. Peran remaja sangatlah penting dalam rangka mengembangkan masjid sebagai pusat keagamaan sekaligus sosial kemasyarakatan. Dalam konteks kemasjidan, generasi muda menjadi tulang punggung dan harapan besar bagi kemakmuran masjid pada masa kini dan mendatang. Remaja masjid adalah organisasi dakwah Islam yang mengambil spesialisasi dalam pembinaan remaja muslim melalui masjid. Organisasi ini berpartisipasi secara aktif dalam mendakwahkan Islam secara luas, disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang melingkupinya yang dapat diselenggarakan dengan baik oleh pengurus maupun anggotanya. Meskipun diselenggarakan oleh remaja, remaja masjid tidak membatasi hanya beraktivitas di bidang keremajaan saja, tetapi juga melaksanakan aktivitas yang menyentuh masyarakat luas. Remaja masjid juga dapat bekerja sama dengan ta‟mir masjid atau majelis ta‟lim ibu-ibu dalam merealisasikan kegiatan kemasyarakatan tersebut (Siswanto, 2005: 71).
2. Tujuan, Visi, Misi Remaja Masjid (Remas) Tujuan remaja masjid sangat penting karena memberi arah untuk aktifitas yang dilakukan. Tujuan Remas tidak hanya berorientasi duniawi saja, tetapi juga ukhrowi. Statement tujuan di nafasi dengan nilai-nilai islami yaitu: “Terbinanya umat Islam yang beriman, berilmu, dan beramal shalih dalam rangka mengabdi kepada Allah untuk mencapai keridhoanNya”. Organisasi remaja masjid (Remas) bertujuan untuk mewujudkan remaja yang mendukung dan mempelopori tegaknya nilai-nilai kebenaran, dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Dengan wadah organisasi remaja masjid (Remas) diharapkan remaja mampu menciptakan kegiatankegiatan positif baik berupa kegiatan keagamaan maupun kegiatan sosial kemasyarakatan untuk mewujudkan generasi muda yang berakhlak mulia, berjiwa sosial yang tinggi. Melalui wadah tersebut pula diharapkan remaja memiliki kesamaan cara pandang, visi dan misi, sehingga memiliki tujuan yang sama dalam gerak langkahnya untuk membangun generasi muda yang lebih baik. Visi akan memberikan gambaran di masa depan. Visi diharapkan dapat menjadi bagian cita-cita yang akan dicapai. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Arif Nuryanto selaku Ketua Remas AlMuttaqin dusun Lopait pada sabtu 20 Juni 2015, visi Remas adalah “Menjadikan remaja masjid yang mandiri, berjiwa sosial tinggi, berakhlak
mulia, serta berguna bagi masyarakat”. Visi Remas perlu dinyatakan dengan jelas, mudah dipahami dan realistis. Maka akan menjadi organisasi remaja yang handal, kreatif, bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat. Misi merupakan jalan yang harus ditempuh dalam mencapai tujuan atau visi. Misi Remas adalah: a. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan remaja b. Membangun jiwa remaja yang mandiri dan berjiwa sosial tinggi c. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sosial masyarakat d. Mewujudkan masyarakat yang rukun dan damai Implementasi tujuan, visi, dan misi dinyatakan dalam bentuk rencana atau program kerja yang disusun tiap tahun, dan ditindak lanjuti dalam kegiatan yang diselenggarakan sesuai waktu yang telah ditentukan. Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan, visi, dan misi Remas harus terencana, rapi, terarah, jelas, dan mudah dipahami sehingga tujuan, visi, dan misi Remas dapat tercapai.
3. Fungsi Organisasi Remaja Masjid Keberadaan remaja masjid sangat berpengaruh bagi kehidupan umat islam di sekitar masjid tersebut karena remaja masjid berfungsi sebagai:
a. Pelopor kegiatan religi Remaja masjid berperan mengkoordinasi kegiatan rohani masyarakat
b. Memajukan kualitas iman masyarakat mengadakan kegiatan rohani yang dapat meningkatkan kualitas iman masyarakat sekitar c. Sarana dakwah dan syiar islam kepada masyarakat Mengajak masyarakat untuk selalu beriman dan bertakwa pada Allah SWT
(http://catatankecilrund.blogspot.com./2012/03/analisis-fungsi-
manajemen-organisasi.html diakses pada tanggal 22 Juni 2015 pukul 21.19.
4. Metode Dakwah Remaja Masjid Metode dakwah remaja masjid adalah suatu cara yang dipakai dalam menyampaikan ajaran materi dakwah islam. Metode sangat penting perannya, karena suatu pesan yang baik apabila disampaikan melalui metode yang tidak benar/kurang pas akan menimbulkan penolakan dari penerima-penerima pesan. Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nahl ayat 125:
Artinya: ”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (Departemen Agama RI, 2005: 281).
Melalui ayat tersebut Allah memberikan penjelasan bahwa dakwah dapat disampaikan melalui berbagai cara, diantaranya: a. Bi Al-Hikmah Kata hikmah sering kali diterjemahkan dalam pengertian bijaksana, yaitu suatu pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemauannya sendiri, tidak merasa ada paksaan, konflik, maupun tertekan (Amin, 2009: 98). Begitu juga dengan remaja yang ada di masyarakat, cara yang digunakan dalam mengajak para remaja juga dengan cara yang baik tanpa adanya unsur memaksa. Siti Muriah dalam Amin (2009: 99) mengemukakan bahwa hikmah mengajak manusia menuju jalan Allah tidak terbatas pada perkataan lembut, memberi semangat, sabar, ramah, dan lapang dada, tetapi juga tidak melakukan sesuatu melebihi ukurannya , dengan kata lain menempatkan sesuatu pada tempatnya. b. Mau’idzah Hasanah Mau’idzah Hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya adalah memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik yaitu
petunjuk-petunjuk ke arah kebaikan dengan bahasa yang baik, dapat diterima, berkenan di hati, menyentuh perasaan, menghindari sikap kasar, dan tidak mencari atau menyebut kesalahan orang lain, sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati atas kesadarannya dapat mengikuti ajaran yang disampaikan oleh pihak subjek dakwah (Amin, 2009: 100). c. Mujadalah Siti Muriah dalam Amin (2009: 100) Mujadalah adalah berdiskusi dengan cara yang baik dari cara-cara berdiskusi yang ada. Dakwah dengan cara bertukar fikiran dan saling menyampaikan pendapat dengan cara yang sebaik-baiknya tanpa memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah. Menghormati semua anggota remaja masjid baik pengurus maupun anggota.
Menghargai
pendapat
orang
lain
baik
yang
menyampaikannya adalah pengurus maupun anggota remaja masjid.
B. Perilaku Sosial Remaja 1. Pengertian perilaku sosial remaja Perilaku
adalah
tanggapan
atau
reaksi
individu
terhadap
rangsangan atau lingkungan (Depdiknas, 2007: 859).Sedangkan sosial
berarti berkenaan dengan orang lain atau masyarakat (Depdiknas, 2007: 1085). Perilaku sosial adalah aktivitas fisik atau psikis seseorang terhadap orang lain sebagai pemenuhan kebutuhan diri atau orang lain sesuai tuntutan sosial (Hurlock, 1999: 362). Jadi perilaku sosial dapat diartikan sebagai perbuatan dan tingkah laku yang dimiliki seseorang dalam berinteraksi dengan masyarakat yang sifatnya berulang-ulang terhadap obyek sosial. Tingkah laku ini disebabkan banyak hal diantaranya ada faktor internal dan eksternal. Internal dari dalam diri seseorang, dan eksternal adalah pengaruh dari bagaimana kondisi lingkungan tempat ia tinggal. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh pertumbuhan fisik cepat. Pertumbuhan cepat yang terjadi pada tubuh remaja, luar dan dalam itu membawa akibat yang tidak sedikit terhadap perilaku, sikap, kesehatan, serta kepribadian remaja. Hal inilah yang membawa pakar pendidikan dan psikologi condong kepada menanamkan tahap peralihan tersebut dalam kelompok tersendiri, yaitu remaja yang merupakan tahap peralihan dari kanak-kanak, serta persiapan untuk memasuki masa dewasa (Daradjat, 1995: 8). Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku sosial remaja adalah perbuatan dan tingkah laku remaja dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan masyarakat. Maka dapat diartikan juga bahwa manusia sebagai pelaku dari perilaku sosial yang tidak bisa hidup tanpa
orang lain. Artinya manusia memiliki kebutuhan dan kemampuan serta kebiasaan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku sosial juga identik dengan reaksi seseorang terhadap orang lain. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Perilaku sosial seseorang merupakan sifat relatif untuk menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda. Misalnya dalam melakukan kerja sama, ada orang yang melakukannya dengan tekun, sabar dan selalu mementingkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadinya. Sementara di pihak lain, ada orang yang bermalas-malasan, tidak sabaran dan hanya ingin mencari untung sendiri (Makruf, 2012: 43). Sesungguhnya yang menjadi dasar dari uraian di atas adalah bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari orang lain.
2. Bentuk-bentuk perilaku sosial Secara hakiki, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak tahan hidup sendiri dan ingin berhubungan dengan orang lain secara positif. Sejak dilahirkan manusia membutuhkan pergaulan dengan orang laindan perhatian dari seorang ibu untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, makanan, minuman, dan sebagainya (Gerungan, 1996: 24).
Pada dasarnya pribadi manusia tidak sanggup hidup sendiri tanpa lingkungan psikis atau rohaninya, manusia membutuhkan perlindungan dan dorongan dari orang lain atau lingkungan. Kehidupan manusia memerlukan perilaku sosial yang melekat dalam dirinya. Adapun bentukbentuk perilaku sosial dalam masyarakat atas beberapa dimensi, meliputi dimensi aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan, dimensi kepedulian sosial, dimensi toleransi, dimensi hormat menghormati sesama anggota masyarakat, sebagaimana berikut: a. Rasa kasih sayang terhadap sesama Tujuan digariskannya interaksi antar manusia tiada lain supaya hubungan antar manusia semakin terjalin dengan baik. Dengan begitu rasa kasih sayang, kedekatan, dan keakraban akan semakin terpancar (Salamulloh, 2008: 106). Meliputi bergaul dan berhubungan dengan orang lain di lingkungan keluarga maupun masyarakat dengan saling menyayangi,
saling
tolong
menolong.
Contohnya:
Kesediaan
membantu orang lain yang mempunyai hajat (keperluan), memberikan bantuan kepada orang yang sakit. b. Menghormati dan menghargai orang lain Menghormati dan menghargai orang lain dalam arti memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya baik dalam forum formal maupun non formal, serta bertingkah laku yang baik sehingga tidak mengganggu orang lain.
Contohnya: Hubungan yang baik antar personal, memberikan sapaan kepada orang lain. c. Menumbuhkan rasa aman terhadap sesama Menjadikan orang lain yang berada didekat kita merasa tentram, tidak terdapat ancaman dan kerugian terhadap orang lain, berusaha selalu membuat keadaan menjadi damai dan nyaman (Salamulloh, 2008: 86). d. Kerja sama Merupakan bentuk perilaku sosial yang positif dari seseorang yang didalamnya terdapat keinginan untuk saling membantu satu dengan yang lain untuk melakukan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan bersama. e. Mau memberi dan menerima saran Hidup bermasyarakat tidak selalu sesuai yang diinginkan, apa yang menjadi kehendak belum tentu baik dan diterima oleh orang lain. Saling mengingatkan dan menerima saran dari orang lain akan menumbuhkan suasana yang lebih harmonis. Contohnya: Memberikan kesempatan kepada orang lain untuk menyampaikan pendapat, dan menerima pendapat orang lain. f. Memiliki rasa tolong-menolong Sebagai makhluk, manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia membutuhkan pertolongan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya.tolong menolong untuk kebaikan dan takwa kepada Allah adalah perintah
yang dapat ditarik hukum wajib kepada setiap kaum muslimin dengan cara yang sesuai dengan keadaan orang yang bersangkutan. (Djatnika, 1996: 247).Contohnya: membantu orang yang kurang mampu, bersedia memberikan sumbangan materi atau tenaga untuk kegiatan kemasyarakatan. g. Aktif kegiatan kemasyarakatan Agar remaja masjid dikenal oleh masyarakat, maka mesti aktif melakukan berbagai kegiatan yang menyangkut kebutuhan masyarakat, baik untuk kalangan remaja, maupun masyarakat pada umumnya. Citra remaja akan positif manakala para remaja melakukan kegiatankegiatan yang positif dan bermanfaat dalam masyarakat, bahkan masyarakat pun tidak segan-segan akan membantu dan memberikan dukungan atas kegiatan-kegiatan positif yang dilaksanakan oleh remaja masjid (Ayub, 1996: 149). Kegiatan kemasyarakatan dilakukan sebagai perekat kerukunan dan kebersamaan di lingkungan, contohnya: Hadir dalam setiap kerja bakti, menghadiri undangan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sosial Perilaku ada dua jenis, yang pertama yaitu perilaku yang alami atau refleksif dan yang kedua yaitu perilaku operan atau bentukan. Perilaku yang alami yaitu perilaku yang terjadi sebagai reaksi secara spontan terhadap rangsangan yang mengenai organisme yang bersangkutan.
Perilaku ini merupakan perilaku yang dibawa sejak manusia lahir. Sedangkan perilaku operan atau bentukan yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar, latihan, pembentukan dam pembiasaan. Perilaku operan atau bentukan ini dapat berubah-ubah sesuai dengan bagaimana latihan dan pembiasaan yang dilakukan. Setiap tindakan dan perbuatan ada faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendorong manusia untuk melakukan sesuatu. Ada dua jenis faktor yang mempengaruhi perilaku sosial, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang bisa datang dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan faktor eksternal yaitu faktor dari luar atau pengaruh yang berasal dari luar diri manusia dan dapat dilihat dari lingkungan seseorang itu hidup. a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang. Faktor-faktor tersebut dapat berupa insting, motif dari dalam dirinya, sikap, serta nafsu. Faktor internal ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor biologis dan faktor sosio psikologis. 1) Faktor biologis Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia. Warisan biologis manusia akan menentukan perilakunya, dapat diawali dari struktur DNA yang menyimpan seluruh memori tentang warisan biologis yang diterima dari orang tuanya. Begitu
pula dengan struktur biologis manusia, genetika, sistem syaraf, dan sistem hormonal sangat berpengaruh terhadap perilaku manusia. Faktor biologis yang mendorong perilaku manusia biasa disebut motif biologis. Adapun yang terpenting dalam motif-motif biologis ini adalah kebutuhan akan makan, minum, istirahat, kebutuhan seksual, dan kebutuhan memelihara kelangsungan hidup dari rasa sakit dan bahaya (Jalaludin, 1994: 35). 2) Faktor sosiopsikologis Manusia sebagai makhluk sosial, maka memperoleh beberapa karakteristik
yang
mempengaruhi
perilaku
sosialnya
yang
kemudian diklasifikasikan dalam tiga komponen, yaitu komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen konatif. a) Komponen afektif, meliputi: 1. Motif sosiogenesis Suatu keinginan mengenai rasa ingin tau, tentang kompetensi, kebutuhan untuk mencari identitas diri, dan kebutuhan untuk pemenuhan diri. 2. Sikap Kecenderungan untuk bertindak, berekspresi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi obyek, ide, ataupun nilai. Sikap bukanlah suatu perilaku, akan tetapi suatu kecenderungan yang akan membentuk perilaku dengan cara-cara tertentu. 3. Emosi
Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai oleh gejala-gejala kesadaran dan keperilakuan. b) Komponen kognitif, seperti: Rasa kepercayaan, yaitu keyakinan bahwa sesuatu itu benar dan salah atas dasar bukti, sugesti, dan pengalaman.Kepercayaan juga dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan, dan kepentingan. c) Komponen konatif, seperti: Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap dan berlangsung secara otomatis dan tidak direncanakan.Setiap orang memiliki kebiasaan yang berbeda dalam menanggapi sesuatu. b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri manusia yang dipengaruhi dan dapat dilihat dari lingkungan seseorang itu tinggal. Lingkungan dibagi menjadi tiga, yaitu: 1) Lingkungan keluarga Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga juga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia yang belajar yang menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Di dalam keluarga manusia pertama-tama belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar bekerja sama, dan saling membantu. Dengan kata lain pertama-tama
belajar memegang peranan sebagai makhluk sosial yang memiliki norma-norma
dan
kecakapan-kecakapan
tertentu
dalam
pergaulannya dengan orang lain. Keluarga sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan remaja. Kasih sayang orang tua dan anggota keluarga yang lain akan memberi dampak dalam kehidupan mereka. Demikian pula cara mendidik dan contoh tauladan dalam keluarga khususnya orang tua akan sangat memberi kesan yang luar biasa. Dalam keluarga yang bahagia dan sejahtera serta memiliki tauladan keislaman yang baik dari orang tua, remaja akan tumbuh dengan rasa aman, berakhlak mulia, sopan santun, dan taat melaksanakan ajaran agamanya. Sedangkan dalam keluarga yang kurang harmonis, keteladanan orang tua tidak ada, dan kering dari kehidupan yang islami, maka anak remaja akan semakin mudah untuk tumbuh menyimpang (Siswanto, 2005: 44). Pengalaman interaksi sosial di dalam keluarga, turut menentukan pula cara-cara tingkah lakunya terhadap orang lain. Apabila interaksi sosialnya di dalam keluarga lidak lancar, maka besar
kemungkinannya
bahwa
interaksi
sosialnya
dengan
masyarakat juga berlangsung dengan tidak lancar. Jadi selain keluarga itu berperan sebagai tempat manusia berkembang dan sebagai manusia sosial, terdapat pula peranan-peranan tertentu di
dalam keluarga yang dapat mempengaruhi perkembangan individu sebagai makhluk sosial (Ahmadi, 1999: 255-256). 2) Lingkungan institusional Lingkungan institusi ini ikut mempengaruhi pekembangan perilaku sosial yang dapat berupa institusi formal seperti sekolah maupun non formal seperti suatu perkumpulan atau organisasi.Jadi tidak hanya pendidikan formal saja yang mempengaruhi perilaku sosial seseorang, tetapi pendidikan non formal juga ikut mempengaruhi dalam perkembangan perilaku sosial seseorang. 3) Lingkungan masyarakat Setelah menginjak usia sekolah, sebagian waktu dihabiskan di sekolah dan di masyarakat. pergaulan di masyarakat kurang menekankan pada kesisiplinan. Kehidupan dalam bermasyarakat dibatasi dengan berbagai norma-norma aturan yang didukung oleh warga. Oleh sebab itu setiap warga berusaha untuk menyesuaikan sikap dan perilaku sesuai dengan norma-norma yang ada. Lingkungan masyarakat bukanlah merupakan lingkungan yang mengandung unsur bertanggung jawab, melainkan hanya merupakan unsur yang mempengaruhi, akan tetapi norma dan tata nilai yang ada lebih mengikat sifatnya. Terkadang di lingkungan masyarakat juga memiliki pengaruh besar dalam perkembangan perilaku sosial baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif (Barnadib, 1987: 117).
C. Hubungan Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) dengan Perilaku Sosial Remaja Masa remaja adalah masa pembinaan dan persiapan terakhir sebelum memasuki masa dewasa yang penuh tanggung jawab, para remaja selalu ingin dianggap berguna dalam lingkungannya.Oleh karena itu, harus senantiasa dibina dan diarahkan dalam mengembangkan bakat dan minatnya dalam berbagai bidang. Selain itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah pembinaan sikap dan mental remaja agar agar mampu menjadi pribadi yang seimbang antara jasmani dan rohani sesuai dengan tujuan pendidikan islam (Bahri, 2004: 74). Masa remaja adalah masa dimana timbulnya berbagai kebutuhan dan emosi serta tumbuhnya kekuatan dan kemampuan fisik yang lebih jelas dan daya pikir menjadi matang. Namun masa remaja penuh dengan berbagai perasaan yang tidak menentu, cemas, dan bimbang, dimana berkecambuk harapan dan tantangan, kesenangan, dan kesengsaraan semuanya harus dilalui dengan perjuangan yang berat, menuju hari depan dan dewasa yang matang (Daradjat, 1995: 13) Dengan demikian para remaja membutuhkan suatu tempat atau komunitas dimana disana bisa mengekspresikan perasaan yang dirasakannya tentunya berkumpul dengan para remaja muslim yang saling berbagi pengalaman dan memberikan masukan serta nasehat agar selalu berada di jalan yang benar, tidak terjerumus pada pergaulan yang salah.
Remaja yang mendapat didikan agama dengan cara yang tidak memberikan kesempatan untuk berpikir logis dan mengkritik pendapatpendapat yang tidak masuk akal, disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua yang juga menganut agama yang sama, maka kebimbangan pada masa remaja tentu agak kurang. (Daradjat, 1995: 37) Dengan adanya organisasi remaja masjid, para remaja akan lebih peka terhadap perilaku-perilaku sosial, karena didalam kegiatan remaja masjid itu terdapat berbagai macam kegiatan yang bernafaskan islami dan sosial sehingga perilaku sosial remaja akan tergerak kearah yang lebih baik yaitu hubungannya yang lebih dekat dengan masyarakat dan sekitarnya. Adapun berbagai macam kegiatan yang bernuansa sosial dalam kegiatan remaja masjid salah satu diantaranya adalah program dana sosial, dimana ketika ada orang yang sakit baik itu anak-anak, remaja, maupun orang tua, para remaja berkumpul dan mengumpulkan uang seikhlasnya untuk diberikan kepada orang yang sakit dengan datang bersama-sama kerumah atau tempat dimana orang yang sakit sedang dirawat, berdoa bersama-sama untuk kesembuhan orang yang sakit tersebut. Dengan begitu juga mengingatkan akan berharganya nikmat kesehatan yang Allah berikan kepada kita, sehingga yang masih diberikan kesehatan, selalu menjaganya sebaik-baiknya. Dengan demikian jiwa sosial remaja akan semakin tergugah karena ikut serta dalam kegiatan dana usaha yang merupakan salah satu kegiatan dari remaja masjid dan masih banyak kegiatan lainnya.
Disamping itu organisasi remaja masjid juga melatih para remaja untuk tampil percaya diri didepan orang lain, menumbuhkan kreatifitas antar anggota, diberikan kesempatan mengungkapkan pendapatnya sehingga melatih orang lain juga dalam hal menghargai pendapat dan menumbuhkan sikap toleran apabila terjadinya perbedaan pendapat. Maka dari itu, dengan aktif mengikuti kegiatan remaja masjid, perilaku sosial akan terpengaruh kearah yang lebih baik. Dimana kegiatannya berhubungan langsung dengan masyarakat dan sekitarnya khususnya yang berhubungan dengan masjid. Menumbuhkan jiwa sosial yang tinggi untuk membantu orang lain dan menjadikan diri agar bermanfaat untuk orang lain. Jadi akan nampak hubungan yang logis antara keaktifan mengikuti kegiatan Remas dengan perilaku sosial remaja, tidak hanya berkenaan dengan kehidupan dunia saja, akan tetapi juga berkenaan dengan kehidupan akhirat kelak.
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada bagian ini penulis akan memaparkan gambaran umum tentang keadaan geografi dan monografi masyarakat Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, untuk mengetahui secara global lokasi penelitian dan juga sebagai data pendukung dalam pembuatan laporan penelitian lebih lanjut skripsi ini. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, maka secara umum Dusun Lopait dapat digambarkan sebagai berikut. 1. Keadaan Geografis Dusun Lopait Desa Lopait Dusun Lopait merupakan sebuah Dusun yang terletak di Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Kantor kelurahan Desa Lopait berada di Dusun Gudang yang jaraknya ± 1 km dari Dusun Lopait. Adapun jarak dengan Kecamatan ± 3 km, dan jarak dengan Kabupaten ± 30 km (Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait). a. Batas wilayah Dusun Lopait Dusun Lopait berbatasan dengan Dusun lainnya yaitu: -
Sebelah utara
: Dusun Delik Tuntang
-
Sebelah timur
: Dusun Celengan
-
Sebelah selatan
: Dusun Gudang
-
Sebelah barat
: Dusun Calombo
b. Luas wilayah Luas wilayah Dusun Lopait ± 50 Ha yang terdiri atas: -
Pemukiman
: 16 %
-
Perkebunan
: 60 %
-
Persawahan
: 20%
-
Pemakaman
: 4%
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait).
2. Monografi Dusun Lopait Desa Lopait a. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Dusun Lopait ± 1847 jiwa, yang terdiri atas 916 laki-laki dan 931 perempuan terbagi dalam 600 Kepala Keluarga. (Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait).
b. Mata Pencaharian Berdasarkan data Dusun Lopait Desa Lopait diperoleh perincian mata pencaharian penduduk sebagai berikut:
Tabel 3.1 Mata Pencaharian Penduduk Dusun Lopait Desa Lopait NO
PEKERJAAN
JUMLAH PENDUDUK
1
Petani
32 Orang
2
Buruh tani
46 Orang
3
Pedagang
45 Orang
4
PNS
11 Orang
5
Wiraswasta
296 Orang
6
Pegawai swasta
368 Orang
7
Buruh industri
8 Orang
8
Penjahit
3 Orang
9
Dosen
2 Orang
10
Buruh bangunan
50 Orang
11
Guru swasta
18 Orang
12
Pensiunan
13 Orang
13
Polisi
5 Orang
14
Dokter
1 Orang
15
TNI
4 Orang
16
Lain-Lain
5 Orang
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait).
lxi
c. Kondisi Agama Mayoritas penduduk Dusun Lopait Desa Lopait menganut agama Islam. Berdasarkan data yang diperoleh tentang kondisi keagamaan Dusun Lopait adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Keagamaan Penduduk Dusun Lopait Desa Lopait
JUMLAH NO
KELOMPOK AGAMA PENDUDUK
1
Islam
1734
2
Kristen
87
3
Katolik
25
4
Hindu
1
5
Budha
-
6
Lain-lain
-
Jumlah
1847
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait).
d. Sarana dan Lembaga Pendidikan 1) Sarana Ibadah Di Dusun Lopait terdapat sarana-sarana ibadah antara lain: 1 masjid dan 8 mushola.
lxii
2) Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada di Dusun Lopait antara lain 2 TK, 2 PAUD, dan 1 MI. 3) Sarana Kesehatan Sarana kesehatan satu-satunya yang ada di Dusun Lopait adalah Klinik yang berada di Dusun Lopait bertempat di lingkungan RT 9 (Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait).
3. Struktur Organisasi Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Dusun Lopait di pimpin oleh seorang Kepala Dusun yang dipilih oleh masyarakat dan dalam bekerjanya dibantu oleh perangkatnya dengan struktur organisasi sebagai berikut:
lxiii
TABEL 3.3 Struktur Organisasi Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kepala Dusun SURIPTO
Ketua RW
Kesejahteraan Masyarakat
RIYADI
SUPRIYADI
Ketua RT 01
Ketua RT 02
HARIYAWAN
SARWO
Ketua RT 03
Ketua RT 04
ANWAR KHOLIL
SARATA
Ketua RT 05
Ketua RT 06
SUWARTONO
MUHSINUN
Ketua RT 07
Ketua RT 08
SUKAMTO
AMIN NURYANTO
RIYADI
RIYADI
Ketua RT 09
Ketua RT 10
IRNAWADI
SISWANTO
RIYADI
RIYADI Ketua RT 11 YOSEP ARIYANTO RIYADI MASYARAKAT
(Sumber: Dokumen Tata Usaha Pemerintahan Dusun Lopait Desa Lopait).
lxiv
B. Gambaran Umum Remaja Masjid Al-Muttaqin 1. Pengertian Takmir Masjid dan Remaja Masjid Takmir masjid adalah organisasi yang mengurus seluruh kegiatan yang ada kaitannya dengan masjid, baik dalam membangun, merawat maupun memakmurkannya, termasuk usaha-usaha pembinaan remaja muslim di sekitar masjid. Pengurus takmir masjid berupaya untuk membentuk remaja masjid sebagai wadah aktivitas bagi remaja muslim. Takmir masjid melalui bidang pembinaan remaja masjid, memberi kesempatan dan arahan kepada remaja masjid untuk tumbuh dan berkembang, serta mampu beraktivitas sesuai dengan nilai-nilai Islam. Remaja masjid merupakan anak organisasi takmir masjid karena itu, dalam aktivitasnya perlu menyelaraskan dengan aktivitas takmir masjid sehingga terjadi sinergi yang saling menguatkan. Meskipun demikian, remaja masjid adalah organisasi otonom yang relatif independen dalam membina anggotanya.Remaja masjid dapat menyusun program, menentukan bagan dan struktur organisasi serta memilih pengurusnya sendiri.Para
aktivisnya
memiliki
kesempatan
untuk
berkreasi,
mengembangkan potensi dan kemampuannya serta beraktivitas secara mandiri.
2. Pengertian Kegiatan Remaja Masjid Kegiatan remaja masjid adalah suatu kegiatan remaja yang dilaksanakan dalam wadah organisasi remaja masjid dibawah arahan
lxv
takmir masjid, meliputi kegiatan menampung serta menyalurkan minat bakat, kegemaran, sosial, pendidikan, ketrampilan, kepemimpinan, mengembangkan ajaran agama Islam, meningkatkan dan mengembangkan kreatifitas, kerukunan, serta kekompakan remaja di suatu wilayah tertentu. Remaja masjid Al-Muttaqin adalah organisasi remaja masjid AlMuttaqin yang berkedudukan di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang melakukan aktivitas keagamaan dan sosial di lingkungan masjid dan sekitarnya guna menjadi estafet makmurnya masjid sehingga fungsi dinamika masjid Al-Muttaqin dapat di pertahankan kelangengannya. Pembagian tugas dan wewenang dalam remaja masjid Al-Muttaqin termasuk dalam golongan organisasi yang menggunakan konsep Islam dengan menerapkan asas musyawarah,mufakat dan gotong-royong dalam segenap aktivitasnya. Melalui kegiatan-kegiatan yang positif dalam organisasi tersebut, diharapkan remaja dapat memiliki akhlak mulia yang terimplementasi melalui akhlak secara vertikal (hubungan dengan Allah) dan juga akhlak secara horisontal (dalam hubungan sosial masyarakat).
3. Kegiatan-kegiatan Remaja Masjid Berikut adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh organisasi remaja masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang:
lxvi
Tabel 3.4 Kegiatan-kegiatan Remaja Masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait Kec. Tuntang No
Nama Kegiatan
Pelaksanaan Setiap hari sabtu pada minggu
1
Pertemuan Rutin Bulanan pertama
2
Tahlilan
1 bulan sekali
Kegiatan Peringatan Hari Besar Islam 3
Kondisional (Isra‟ Mi‟raj, Maulid Nabi)
4
Akhirusanah TPQ
Dua tahun sekali
5
Gema Ramadhan : Tarawih Keliling
Seminggu 2x di bulan Ramadhan 6
Buka Puasa Bersama
Kondisioal
7
Tabungan Ramadhan
Kondisional
8
Pembagian Bingkisan Lebaran
Kondisional
9
Wirausaha Budidaya Ikan Nila dan Lele
Setiap hari
10
Kerja Bakti
Kondisional
11
Menjenguk Orang Sakit
Kondisional
4. Struktur Organisasi Takmir Masjid dan Remaja Masjid Berikut adalah struktur kepengurusan takmir masjid dan remaja masjid Al Muttaqin Dusun LopaitDesa Lopait Kecamatan Tuntang :
lxvii
Tabel 3.5 Struktur Kepengurusan Takmir Masjid “AL-MUTTAQIN” Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang PELINDUNG Kepala Desa Budiyono
PENASEHAT 1. 2. 3. 4.
H. Saparoh, S.Ag H. Ali Haidar, S.Ag KH. Rifa‟i Al-Hafidz Nur Hidayatullah
KETUA 1. 2.
H. Mashuri Fathurrohman
SEKRETARIS Ernawadi
BENDAHARA Ahmari SEKSI-SEKSI
1. 2.
1. 2.
PENDIDIKAN 1. Rofin Nawawi 2. Nyamin
PERIBADATAN M. Soleh Murtaqi
HUMAS Badawi Hariyawan
1. 2.
PERLEGKAPAN Siswanto Agus Istiyadi
PEMBANGUNAN 1. Riyadi 2. Basiroh
REMAS 1. Irfani 2. Arif Nur
(Sumber: Data takmir masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang). Tabel 3.6 Struktur Organisasi Remaja Masjid “AL-MUTTAQIN”
lxviii
Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang PENASEHAT Takmir Masjid
KETUA Arif Nuryanto
1. 2.
SEKRETARIS Dyah Novita Sari Titik Kutniawati
1. 2.
BENDAHARA Rini Riftiyani Tri Utami
SEKSI-SEKSI
Sie. Kegiatan
Sie. Keagamaan
1. M. Arifin 2. Dyah Ayu 3. Lintang 4. Aprilia Sindi
1. 2. 3. 4.
Sie Keamanan M. Ifran Miftahuddin Ragil Dwi S
1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Eko Nugroho Fakhrul H Tri Oktaviani Totok
Dana Usaha Agus Istiyadi Dewi Ratna Dewi Solehah Hanifah
1. 2. 3. 4.
Kesenian Lasmi Anik Rahayu Yoga Adi S Rizky Ilham
Sie. Humas 1. Sulistiawan 2. Yunita Ananda 3. Winarno 4. Siti Fauziyah
1. 2. 3. 4.
Olah Raga Muhsinun Dwi Jatmiko Ferishandy Zumrotun
(Sumber: Data remaja masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang).
5. Daftar Anggota Remaja Masjid Al-Muttaqin Tabel 3.7 Daftar Anggota Remaja Masjid “AL-MUTTAQIN” Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
lxix
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Nama Aditya Arga P Putra Agung Ragil Setyawan Lintang Endarti Adi Lukito Ahmad Sanny Tri Edi Miftahuddin Hafizh Ana N Ambar Sari Dewi Fitriyani Anita A Oki Saputra Dwi Harjanto Tia Indriyani M. Amin Wahyudi Ziaul Haq Agus Istiyadi Rosalina Dwi Aji Saputra Aprilia Sindi Bella Ririn Dwi Irmawati Nuryanto Edi Istanto Khalif Yusrifal Khoiri azizi Anita Dian Carolina Yunita Ananda Safrina Ila Neni Maftuhah Dwi Hantoro Fajar Diki Candra Luki Andriyanto Zainal Arifin Linda W Indriyani Sofi Handayani Vina Yulia N Fahmi Fahri Arif Nuryanto Budi Wahyono
Jenis Kelamin Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki
lxx
Alamat
RT 01
RT 02
RT 03
RT 04
RT 05
RT 06
46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91
Dewi Ratnasari Dwi Puji Risky Ahmad M M. Ifran Ulva Hanifah Eko Nugroho Fahrul Hidayat Tarina Rizkiyana Tri Utami Supriyanto Tri Nurul A Taufik Iskandar Fahmi Oki Tri Oktaviani Arum Setia Siti Fauziyah Tina Octaviani Arum Sekar Dewi Mega Ulin Nuha Winarno Rokim Heru H Totok Sujatmiko Mahmud Arifin Ferishandy Bagaskara Robby Setyawan Yuni Widayanti Dewi Purnamasari Anisa F Wawan Siti Zumrotun Roikhatul Hanifah Triyantomo Sulistiawan Dyah Novita Sari Lasmi Dyah Ayu Puspaningtyas Titik Kurniyawati Ivaq Mursalina Khoirul Izza Novia Listiyana Dewi Sholelah Muhsinun Yoga Adi Saputra
Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki
lxxi
RT 07
RT 08
RT 09
RT 10
92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110
Rini Riftiyani Vicky Agung Pratama Rizky Ilham Maulana Lukman Adi Nugroho Sarmadi Andri Prasetyo Eka Septia Sari Putri W. S Nurantika Ragil Dima Arnindia Dava A M. Rizky Safitri Rama Alim Budhi Wahyu Isnan Rifqi R Kevin Safitra Nur W
Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Laki-Laki Perempuan
RT 11
(Sumber: Data remaja masjid Al-Muttaqin Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang) 6. Data Responden Tabel 3.8 Data Responden NO
NAMA
JENIS KELAMIN Laki-Laki
NO RESPONDEN 1
1
Arif Nuryanto
2
Muhammad Amin Wahyudi
Laki-Laki
2
3
Agus Istiyadi
Laki-Laki
3
4
Winarno
Laki-Laki
4
5
Yoga Adi Saputro
Laki-Laki
5
6
Muhsinun
Laki-Laki
6
7
Mustaqim
Laki-Laki
7
8
Sulistiawan
Laki-Laki
8
9
Mahmud Arifin
Laki-Laki
9
10
Fahrul Hidayat
Laki-Laki
10
11
Dyah Novita Sari
Perempuan
11
12
Lasmi
Perempuan
12
13
Ziaul Haq
Perempuan
13
lxxii
14
Dyah Ayu Puspaningtyas
Perempuan
14
15
Tri Utami
Perempuan
15
16
Titik Kurniyawati
Perempuan
16
17
Hafidz Ana Nafiah
Perempuan
17
18
Fauziyah
Perempuan
18
19
Dewi RatnasarI
Perempuan
19
20
Yuni Widayanti
Perempuan
20
21
Tina Octavia
Perempuan
21
22
Anita Dian Carollina
Perempuan
22
C. Penyajian Data Hasil Penelitian 1. Hasil Data Mentah Angket Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Tabel 3.9 Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) Variabel X No. Jawaban Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 A A A A A A A A A A A A 2 A A A A A A A A B A A A 3 A A A A A A A A A A A A 4 A A A A A A A A A A A A 5 A A B A A B B B B A A B 6 A A A A A A B C B A A B 7 A A A A A B A B C A A A 8 A A B A A A A A A A A A 9 A A A A A B A B B A A A 10 A A B A A B B B B B B A 11 A A B A A B A B A A A B 12 A A A A A A A A B A A A 13 A A B A A A A A A A A A 14 B A B B A B A B B B B B 15 A A B A A B A B B A A A 16 A A B A A B B B A A A A 17 A A B B A A B C C C A B 18 A A B A A B B A A A A B 19 A A B B B A A A C B B A 20 B B C B B B B C B C B B
lxxiii
13 A A A A A A A A B B A B A B A B B B B C
14 A A A A B B A A C B B B A B A B C C B C
15 A B A A B B A A B B B B A B A B B C B B
21 22
21 22
A A
A A
B B
A A
A A
B B
A A
B A
B B
A A
A A
B A
A A
A B
B C
2. Hasil Data Mentah Angket Perilaku Sosial Remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 A A A A A B A A B B A B A B B B B B B B B B
2 A A A A B B A A A B A A A A B A B A B A A A
3 A A A A A A A A A A B A A B B B B B B A B A
Tabel 3.10 Perilaku Sosial Remaja Variabel Y Jawaban 4 5 6 7 8 9 A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A A B B B B A A A B A A A B B B A B B A B B A B B B B B B B B B B B B B A A A B B A A B A B A A A A A B A A B B A B B B A A A B A A A B A B B A B B A B B B B B A B B A B B B B B B B B A A B B B A B B B B B A A B B A
BAB IV ANALISIS DATA
lxxiv
10 A A A A A A A A B B B A A B B A B B B B B A
11 A A A A B A A A A A A A A A A A A A B A A A
12 A B B A B A B B B A B B B B B B B B B B B B
13 B B B B B B B B B B A B B B A B B B B B B B
14 A A A A A A B B B B A A A B A B A B B B A A
15 A A A A B A B A B B A A A A A A A B B A A A
Setelah data terkumpul, maka yang penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data.Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban dari pokok permasalahan yang dirumuskan. Analisis data terdiri dari 3 bagian yaitu: Analisis masing-masing variabel, pengujian hipotesis dan pembahasan. Analisis tiap variabel di sini yaitu tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Analisis masing-masing variabel dapat dilakukan dengan teknik statistik deskriptif. Sedangkan uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pembahasan terhadap hasil uji hipotesis yang telah dilakukan.
A. Analisis Deskriptif Setelah melakukan penggalian data, maka selanjutnya akan dilakukan analisis data dari tiap variabel. Adapun analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) Data tentang tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid diperoleh dari angket yang diberikan kepada responden yang terdiri dari lima belas pertanyaan, masing-masing pertanyaan tersedia tiga pilihan jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut: a. Responden yang menjawab A memiliki bobot nilai 3 b. Responden yang menjawab B memiliki bobot nilai 2 c. Responden yang menjawab C memiliki bobot nilai 1
lxxv
Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para responden, nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria pada tingkat keaktifan responden mengikuti kegiatan remaja masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang dapat dilihat tabel berikut: TABEL 4.1 Kriteria Pada Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Frekuensi Jawaban A B C 15 0 0 13 2 0 15 0 0 15 0 0 7 8 0 9 5 1 12 2 1 14 1 0 9 5 1 5 10 0 9 6 0 11 4 0 14 1 0 5 10 0 11 4 0 8 7 0 5 6 4 8 5 2 6 8 1 0 10 5 9 6 0 10 5 0
A 45 39 45 45 21 27 36 42 27 15 27 33 42 15 33 24 15 24 18 0 27 30
Skor B 0 4 0 0 16 10 4 2 10 20 12 8 2 20 8 14 12 10 16 20 12 10
C 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 2 1 5 0 0
Jumlah 45 43 45 45 37 38 41 44 38 35 39 41 44 35 41 38 31 36 35 25 39 40
Untuk mencari lebar interval atau untuk mengkategorikan tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid, maka penulis bagi menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah dengan menggunakan rumus:
lxxvi
Keterangan: : Interval kelas R
: Range
K
: Jumlah kelas
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus: H─L+1
R
Keterangan: R
: Total Range
H
: Highest Score (Nilai Tertinggi)
L
: Lower Score (Nilai Terendah)
1
: Bilangan Konstan Berdasarkan data pada tabel di atas, maka diketahui nilai
tertinggi (H) 45 dan nilai terendah (L) 25 oleh karena itu dapat dicari nilai rangenya dengan menggunakan rumus: H─L+1
R
45─25+1 21 Setelah diperoleh nilai R, selanjutnya dicari interval (i) dengan rumus:
lxxvii
7
Dari data yang dihasilkan dapat ditetapkan atau dikategorikan sebagai beikut: 39-45
: Kategori nilai keaktifan tinggi (A)
32-38
: Kategori nilai keaktifan sedang (B)
25-31
: Kategori nilai keaktifan rendah (C)
Tabel 4.2 Hasil Skor Angket dan Klasifikasi Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid (Remas) Skor
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
A 45 39 45 45 21 27 36 42 27 15 27 33 42 15 33 24 15 24 18 0 27 30
B 0 4 0 0 16 10 4 2 10 20 12 8 2 20 8 14 12 10 16 20 12 10
Total Skor
Kategori
45 43 45 45 37 38 41 44 38 35 39 41 44 35 41 38 31 36 35 25 39 40
A A A A B B A A B B A A A B A B C B B C A A
C 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 2 1 5 0 0
lxxviii
Dari data di atas kemudian dimasukkan ke dalam tabel untuk mengetahui tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid sebagai berikut:
Tabel 4.3 Interval Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
No 1 2 3
Interval 39-45 32-38 25-31 Jumlah
Jumlah Responden 12 8 2
Kategori A (Tinggi) B (Sedang) C (Rendah)
Demikian dapat diketahui bahwa: a. Untuk tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid yang mendapat klasifikasi tinggi dengan interval 39-45 sebanyak 12 orang. b. Untuk tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid yang mendapat klasifikasi sedang dengan interval 32-38 sebanyak 8 orang c. Untuk tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid yang mendapat klasifikasi rendah dengan interval 25-31sebanyak 2 orang.
Kemudian untuk mengetahui persentase dari frekuensi skor tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid, penulis mencarinya dengan menggunakan rumus prosentase. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan:
lxxix
P = Persentase perolehan F = Frekuensi N = Jumlah sampel a. Kategori A (tinggi)
b. Kategori B (sedang)
c. Kategori C (rendah)
Tabel 4.4 Persentase Tingkat Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid
Kategori
Interval
Frekuensi
lxxx
Prosentase
Tinggi Sedang Rendah
39-45 32-38 25-31 Jumlah
12 8 2 22
54,55 % 36,36 % 9,09 % 100 %
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa: a. Remaja yang mendapat nilai A pada tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid ada 12 orang dengan persentase 54,55 % b. Remaja yang mendapat nilai B pada tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid ada 8 orang dengan persentase 36,36 % c. Remaja yang mendapat nilai C pada tingkat keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid ada 2 orang dengan persentase 9,09 %
2. Perilaku Sosial Remaja Data tentang perilaku sosial remaja diperoleh dari angket yang diberikan kepada responden yang terdiri dari lima belas pertanyaan, masing-masing pertanyaan tersedia tiga pilihan jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut: a. Responden yang menjawab A memiliki bobot nilai 3 b. Responden yang menjawab B memiliki bobot nilai 2 c. Responden yang menjawab C memiliki bobot nilai 1 Selanjutnya untuk mencari nominasi didasarkan pada jumlah nilai yang diperoleh dari hasil angket untuk para responden, nilai yang diperoleh kemudian diklasifikasikan sekaligus memberi kriteria pada perilaku sosial remaja, dapat dilihat tabel berikut:
lxxxi
TABEL 4.5 Kriteria Pada Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Frekuensi Jawaban A B C 14 1 0 13 2 0 12 3 0 14 1 0 6 9 0 11 4 0 7 8 0 8 7 0 3 12 0 3 12 0 10 5 0 10 5 0 12 3 0 4 11 0 9 6 0 7 8 0 4 11 0 4 11 0 0 15 0 6 9 0 5 10 0 9 6 0
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
A 42 39 36 42 18 33 21 24 9 9 30 30 36 12 27 21 12 12 0 18 15 27
Skor B 2 4 6 2 18 8 16 14 24 24 10 10 6 22 12 16 22 22 30 18 20 12
C 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 44 43 42 44 36 41 37 38 33 33 40 40 42 34 39 37 34 34 30 36 35 39
Untuk mencari lebar interval atau untuk mengkategorikan perilaku sosial remaja, maka penulis bagi menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah dengan menggunakan rumus:
Keterangan: : Interval kelas R
: Range
K
: Jumlah kelas
lxxxii
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus: H─L+1
R
Keterangan: R
: Total Range
H
: Highest Score (Nilai Tertinggi)
L
: Lower Score (Nilai Terendah)
1
: Bilangan Konstan
Berdasarkan data pada tabel di atas, maka diketahui nilai tertinggi (H) 44 dan nilai terendah (L) 30 oleh karena itu dapat dicari nilai rangenya dengan menggunakan rumus: H─L+1
R
44─30+1 15 Setelah diperoleh nilai R, selanjutnya dicari interval (i) dengan rumus:
5 Dari data yang dihasilkan dapat ditetapkan atau dikategorikan sebagai beikut: 40-44
: Kategori nilai perilaku sosial tinggi (A)
lxxxiii
35-39
: Kategori nilai perilaku sosial sedang (B)
30-34
: Kategori nilai perilaku sosial rendah (C)
Tabel 4.6 Hasil Skor Angket dan Klasifikasi Perilaku Sosial Remaja No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
A 42 39 36 42 18 33 21 24 9 9 30 30 36 12 27 21 12 12 0 18 15 27
Skor B 2 4 6 2 18 8 16 14 24 24 10 10 6 22 12 16 22 22 30 18 20 12
C 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total Skor
Kategori
44 43 42 44 36 41 37 38 33 33 40 40 42 34 39 37 34 34 30 36 35 39
A A A A B A B B C C A A A C B B C C C B B B
Dari data di atas kemudian dimasukkan ke dalam table untuk mengetahui perilaku sosial remaja sebagai berikut:
Tabel 4.7 Interval Perilaku Sosial Remaja
No 1 2
Interval 40-44 35-39
Jumlah Responden 8 8
lxxxiv
Kategori A (Tinggi) B (Sedang)
3
30-34 Jumlah
6
C (Rendah)
Demikian dapat diketahui bahwa: a. Untuk perilaku sosial remaja yang mendapat klasifikasi tinggi dengan interval 40-44 sebanyak 8 orang. b. Untuk perilaku sosial remaja yang mendapat klasifikasi sedang dengan interval 35-39 sebanyak 8 orang c. Untuk perilaku sosial remaja yang mendapat klasifikasi rendah dengan interval 30-34 sebanyak 6 orang.
Kemudian untuk mengetahui persentase dari frekuensi skor perilaku sosial remaja, penulis mencarinya dengan menggunakan rumus prosentase. Adapun rumusnya sebagai berikut:
Keterangan: P = Persentase perolehan F = Frekuensi N = Jumlah sampel a. Kategori A (tinggi)
lxxxv
d. Kategori B (sedang)
e. Kategori C (rendah)
Tabel 4.8 Persentase Perilaku Sosial Remaja
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Interval 40-44 35-39 30-34 Jumlah
Frekuensi 8 8 6 22
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa:
lxxxvi
Prosentase 36,36 % 36,36 % 27,28 % 100 %
a. Remaja yang mendapat nilai A pada perilaku sosial remaja ada 8 orang dengan persentase 36,36 % b. Remaja yang mendapat nilai B pada perilaku sosial remaja ada 8 orang dengan persentase 36,36 % c. Remaja yang mendapat nilai C pada perilaku sosial remaja ada 6 orang dengan persentase 27,28 %
B. Pengujian Hipotesis Pada bagian ini peneliti melakukan analisis data untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang peneliti ajukan sebelumnya yaitu: hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarangn Tahun 2015. Terlebih dahulu penulis mencari ada tidaknya hubungan antara variabel yaitu keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (variabel X) dan perilaku sosial remaja (variabel Y) dengan menggunakan rumus product moment.Hasil perhitungan menghasilkan nilai r. Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan dengan rtabel.Nilai r tabel untuk sampel 22 dengan taraf signifikansi 1% yaitu 0,537.Jika rhitung> rtabel maka terdapat pengaruh positif antara variabel x dan y. Jika rhitung < rtabel maka terdapat pengaruh negatif antara variabel x dan y. Sedangkan perhitungan menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
lxxxvii
(
rxy= √{
(
)
)(
) (
}{
)
}
Keterangan: rxy
: Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y
X
: Jumlah variabel X
Y
: Jumlah variabel Y
∑X2
: Kuadrat dari varibel X
∑Y2
: Kuadrat dari variabel Y
N
: Banyaknya sample penelitian
XY
: Product dari variabel X dan Y
∑
: Jumlah
Maka sebelum melakukan perhitungan, penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 2. Mencari X, Y, X2, Y2 dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus product moment angka kasar.
lxxxviii
Tabel 4.9 Koefisien Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015
No Responden
X
Y
X2
Y2
XY
1
45
44
2025
1936
1980
2
43
43
1849
1849
1849
3
45
42
2025
1764
1890
4
45
44
2025
1936
1980
5
37
36
1369
1296
1332
6
38
41
1444
1681
1558
7
41
37
1681
1369
1517
8
44
38
1936
1444
1672
9
38
33
1444
1089
1254
10
35
33
1225
1089
1155
11
39
40
1521
1600
1560
12
41
40
1681
1600
1640
13
44
42
1936
1764
1848
14
35
34
1225
1156
1190
15
41
39
1681
1521
1599
16
38
37
1444
1369
1406
17
31
34
961
1156
1054
18
36
34
1296
1156
1224
19
35
30
1225
900
1050
20
25
36
625
1296
900
21
39
35
1521
1225
1365
22
40
39
1600
1521
1560
Jumlah
855
831
33739
31717
32583
lxxxix
Dari tabel di atas diketahui: ∑X : 855 ∑Y: 831 ∑X2: 33739 ∑Y2: 31717 ∑XY: 32583 N: 22
Data-data yang telah diketahui tersebut kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment: (
rxy= √{
(
)
)(
(
}{ (
rxy= √{
(
)
)
)(
)
) (
}{
}
)
}
rxy= √{
rxy= rxy= rxy=
}{
√*
√*
}
+*
+*
+
√
xc
+
rxy= rxy 0,702
C. Pembahasan Di sini penulis akan memaparkan pembahasan masalah-masalah yang ditanyakan pada bab sebelumnya yaitu: 1. Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 Berdasarkan hasil analisis deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa kategori variabel keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2015 berturt-turut adalah sebagai berikut: kategori rendah 9,09% terletak pada interval 25-31 dengan jumlah responden 2 orang, sedang 36,36% terletak pada interval 32-38 dengan jumlah responden 8 orang, dan tinggi 54,55% terletak pada interval 39-45 dengan jumlah responden 12 orang. Dari uraian diatas tentang persentasi masing-masing kategori, terlihat bahwa mayoritas responden berada pada kategori tinggi yakni 12 responden (54,55%) terletak pada interval 39-45. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid berada pada kategori tinggi.
xci
2. Perilaku Sosial Remaja Berdasarkan analisis deskriptif diatas, dapat diketahui bahwa kategori variabel Perilaku Sosial Remaja adalah sebagai berikut: kategori rendah 27,28% terletak pada interval 30-34 dengan jumlah responden 6 orang, sedang 36,36% terletak pada interval 35-39 dengan jumlah responden 8 orang dan tinggi 36,36% terletak pada interval 40-44 dengan jumlah responden 8 orang.
3. Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 Telah ditentukan sebelumnya bahwa nialai (rxy) hasil perhitungan selanjutnya akan dikonsultasikan dengan rtabel. Jika rhitung >rtabel, berarti hasil perhitungan antara variabel X dan Y ada hubungan yang signifikan antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015. Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Jika rhitung < rtabel berarti hasil perhitungan antara variabel X dan Y berarti tidak signifikan antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Remaja Masjid dengan Perilaku Sosial Remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015.Dengan demikian
xcii
hipotesis yang peneliti ajukan ditolak. Dengan demikian, karena nilai rxy 0,702 > rtabel
0,537 pada
taraf signifikansi 1%, maka dengan ini dapat disimpulkan bahwa Ho (hipotesis kerja) diterima.Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015.
xciii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan yang juga merupakan jawaban dari tiga pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini.ketiga kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dapat diketahui bahwa variabel keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid Al-Muttaqin berturut-turut adalah sebagai berikut : tinggi (54,55%) terletak pada interval 39-45 dengan jumlah responden sebanyak 12 orang, sedang (36,36%) terletak pada interval 32-38 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang, rendah (9,09%) terletak pada interval 25-31 dengan jumlah responden sebanyak 2 orang. Dari uraian di atas tentang prosentase masing-masing kategori, terlihat bahwa mayoritas responden berada dalam kategori tinggi yaitu 54,55%. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 berada dalam kategori tinggi.
xciv
2. Mengenai kategori perilaku sosial remaja Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 berturut-turut adalah sebagai berikut: tinggi (36,36%) terletak pada interval 40-44 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang, sedang (36,36%) terletak pada interval 35-39 dengan jumlah responden sebanyak 8 orang, rendah (27,28%) terletak pada interval 30-34 dengan jumlah responden sebanyak 6 orang. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden berada dalam kategori tinggi dan sedang yaitu 36,36% atau sama-sama sebanyak 8 responden. Ini berarti bahwa perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015 dapat disimpulkan berada dalam kategori seimbang antara tinggi dan sedang.
3. Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2015. Dengan demikian, hipotesis yang berbunyi “ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) dengan perilaku sosial remaja di Dusun Lopait Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2015” dapat diterima. Hal ini dibuktikan dengan nilai rxyhitung>rxytabel pada taraf signifikansi 1% yaitu nilai rxy 0,702> rtabel 0,537.
xcv
B. Saran-saran Sehubungan dengan adanya pembahasan masalah dalam skripsi ini, maka peneliti memandang perlu untuk menyampaikan saran-saran antara lain: 1. Saran untuk remaja a. Untuk menguatkan karakter akhlak mulia pada remaja, terutama dalam organisasi remas, hendaknya diadakan kajian yang sifatnya rutin. Baik seminggu sekali ataupun dua minggu sekali. Dengan mendatangkan pemateri dari luar daerah, agar tidak terkesan kaku. Selain membentuk akhlak yang baik, juga sebagai perekat sosial antara individu satu dengan yang lain. sehingga terjalin kesolidan dalam kepengurusan organisasi menjalankan kegiatan-kegiatannya. b. Untuk terus menjaga keistiqamahan dalam mengikuti kegiatan remaja masjid dan kegiatan-kegiatan di masyarakat. 2. Saran untuk masyarakat a. Untuk memberikan ruang dan fasilitas kepada remaja masjid dalam mengembangkan potensi yang dimiliki remaja baik melalui kesenian, kepemimpinan maupun kemandirian. b. Untuk turut memberikan dukungan kepada generasi muda dalam menjalankan kegiatan syiar Islam sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian generasi turun menurun. c. Untuk terus memberikan masukan dan saran yang membangun guna mencapai visi misi remaja masjid sesuai yang diharapkan.
xcvi
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. MunawarSholeh. 2005. PsikologiPerkembangan. Jakarta: PT RinekaCipta Ahmadi, Abu. 1999. PsikologiSosial. Jakarta: PT RinekaCipta Ali, Hasyimi. 2004. Muslim Ideal. Yogyakarta: MitraPustaka Amin, SamsulMunir. 2009. IlmuDakwah. Jakarta: Amzah Arikunto, Suharsimi. 1998. ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktis. Jakarta: RinekaCipta 2005. ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta 2006. ProsedurPenelitian. Jakarta: PT RinekaCipta Ayub.Moh. E. 1996. Manajemen Masjid. Jakarta: GemaInsani Press Barnadib, Imam. 1987. Pendidikan Perbandingan: Buku Dua Persekolahan dan Perkembangan Masyarakat. Yogyakarta: Andi Offset Basri, Hasan. 2004. RemajaBerkualitas. Yogyakarta: PustakaPelajar Daradjat, Zakiyah. 1995. RemajaHarapandanTantangan. Jakarta: Ruhama Darmawan, Deni. 2014. RemajaRosdakarya
MetodePenelitianKuantitatif.
Bandung:
PT
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’anulKarimdanterjemahannya. Jakarta: Sygma DepartemenPendidikan Nasional.2007.KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: BalaiPustaka
xcvii
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004.Pola Komunikasi Tua&AnakDalamKeluarga. Jakarta: PT RinekaCipta. Djatnika, Rachmat. 1996. PustakaPanjimas
SistemEtikaIslami
Orang
(AkhlakMulia).
Jakarta:
Gerungan. 1996. PsikologiSosial. Bandung: PT Eresco Hurlock, Elizabeth. 1999. PsikologiPerkembangan. Jakarta: Erlangga Jalaludin. 1994. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada Makruf, Kholid. 2012. HubunganKeaktifanMengikutiPengajianDenganPerilakuSosial (StudiPadaJama’ah Masjid An-Nida’ DesaKlumpitKecamatanKaranggedeKabupatenBoyolali Tahun 2012).Skripsitidakditerbitkan. Salatiga: JurusanTarbiyah STAIN Salatiga Margono. 2005. MetodologiPenelitianPendidikan. Jakarta: RinekaCipta Rumidi.2004. MetodologiPenelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press Salamulloh, Alaika. 2008. PustakaInsanMadani.
AkhlakHubungan
Horizontal.
Yogyakarta:
Siswanto.2005. PanduanPraktisOrganisasiRemaja Masjid. Jakarta: Pustaka AlKautsar Sudarsono. 2004. KenakalanRemaja. Jakarta: RinekaCipta http://catatankecilrund.blogspot.com./2012/03/analisis-fungsi-manajemenorganisasi.html http://sekaragengpratiwi.wordpress.com
xcviii
Lampiran-Lampiran
xcix
c
ci
INSTRUMEN PENELITIAN ANGKET PENILAIAN MENGENAI HUBUNGANKEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN REMAJA MASJID (REMAS) DENGAN PERILAKU SOSIAL REMAJA DI DUSUN LOPAIT DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015
IdentitasResponden Nama
: ....................................................................
JenisKelamin : ....................................................................
PetunjukMengerjakan
Sebelummenjawabterlebihdahuluisiidentitasanda.
Pilihlahsalahsatujawaban di bawahinidengantandasilang (X) padahuruf a, b, atau c.
Pilihlahjawabandenganjujurdansesuaidenganapa yang andalakukan.
Kerahasiaan data andadijaminpeneliti.
A. AngketKeaktifanMengikutiKegiatanRemaja Masjid
1. Apakah Saudara sering mengikuti pertemuan rutin remaja masjid? a. Sering mengikuti b. Kadang-kadang mengikuti c. Tidak pernah mengikuti 2. ApakahdalammengikutipertemuanrutinSaudaramengikutinyasejakawalhin ggaakhiracara? a. Selalumengikutidariawalhinggaakhir b. Kadang-kadang
cii
c. Tidakpernah 3. Padasaatpertemuanrutinberlangsung, apakahSaudaraturutmenyampaikanpendapat? a. selalumenyampaikanpendapat b. Kadang-kadangmenyampaikanpendapat c. Tidakpernahmenyampaikanpendapat 4. Apakah Saudara selalu mengikuti kegiatan tahlilan remaja masjid? a. Selalu mengikuti b. Kadang-kadang mengikuti c. Tidak pernah mengikuti 5. ApakahSaudaramengikutikegiatantahlilandariawalsampaiakhir? a. Selalumengikutidariawalhinggaakhir b. Kadang-kadang c. Tidakpernah 6. Ketika mengikuti kegiatan tahlilan, apakah Saudara selalu konsentrasi dalam kegiatan tahlilan tersebut? a. Selalu konsentrasi b. Kadang-kadang konsentrasi c. Tidak pernah konsentrasi 7. Apakah Saudara sering berpartisipasi dalam kegiatan Peringatan Hari Besar Islam di masyarakat? a. Sering berpartisipasi b. Kadang-kadang berpartisipasi c. Tidak pernah berpartisipasi 8. Apakah Saudara turut menjadi panitia dalam kegiatan Peringatan Hari Besar Islam? a. Selalu menjadi panitia b. Kadang-kadang menjadi panitia c. Tidak pernahmenjadi panitia 9. ApakahSaudaramengikutikegiatantarawihkelilingbersamaremaja masjid?
ciii
a. Selalumegikuti b. Kadang-kadangmegikuti c. Tidakpernahmengikuti 10. ApakahSaudaraikutberpartisipasidalambukabersamaremaja masjid? a. Selaluberpartisipasi b. Kadang-kadangberpartisipasi c. Tidakpernahberpartisipasi 11. Apakah Saudara ikut dalam program tabungan ramadhan? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 12. Apakah Saudara ikut andil dalam kegiatan bingkisan lebaran? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 13. ApakahSaudaraikutsertadalamkegiatanbudidayaikannila/lele? a. Selaluikutserta b. Kadang-kadangikutserta c. Tidakpernahikutserta 14. ApakahSaudaraikutmendistribusikanhasilbudidayaikannila/lelekepadamas yarakat? a. Selaluikutmendistribusikan b. Kadang-kadangikutmendistribusikan c. Tidakpernahikutmendistribusikan 15. Jikaadakendala/masalahdalamkegiatanbudidayanila/lele, apakahSaudaraikutmenyelesaikankendala/masalahtersebut? a. Selaluikutmenyelesaikan b. Kadang-kadangikutmenyelesaikan c. Tidakpernahikutmenyelesaikan
civ
B. AngketPerilakuSosialRemaja 1. Apakah Saudara hadir dalam setiap kegiatan kerja bakti? a. Selalu hadir b. Kadang-kadang hadir c. Tidak pernah hadir 2. Apabilahadirdalamkegiatankerjabakti, apakahSaudarajugaikutsertadalamkegiatankerjabaktitersebut? a. Selaluikutserta b. Kadang-kadangikutserta c. Tidakpernahikutserta 3. ApakahSaudaramengikutikegiatankerjabaktidariawalhinggaakhir? a. Selalumengikutidariawalhinggaakhir b. Kadang-kadang c. Tidakpernah 4. Apabila Saudara diundang dalam suatu pertemuan, apakah Saudara memenuhi undangan tersebut? a. Selalu memenuhi undangan b. Kadang-kadang memenuhi undangan c. Tidak pernah memenuhi undangan 5. ApakahSaudaraseringmembantutetangga yang mempunyaihajat? a. Seringmembantu b. Kadang-kadangmembantu c. Tidakpernahmembantu 6. Apabila ada pengemis/peminta-minta datang ke rumah, apakah Saudara memberikan bantuan kepada pengemis/peminta-minta tersebut? a. Selalu memberi b. Kadang-kadang memberi c. Tidak pernah memberi 7. Apabila ada tetangga yang kurang mampu, apakah Saudara ikut memberikan bantuan?
cv
a. Selalu ikut memberikan bantuan b. Kadang-kadang ikut memberikan bantuan c. Tidak pernah ikut memberikan bantuan 8. Apakah Saudara turut berpartisipasi memberikan sumbangan materi/ tenaga untuk kegiatan kemasyarakatan? a. Selalu berpartisipasi b. Kadang-kadang berpatisipasi c. Tidak pernah berpatisipasi 9. Apakah Saudara turut andil dalam penggalangan dana untuk membantu orang yang sakit? a. Selalu turut andil dalam penggalangan dana b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 10. Apabila ada tetangga yang sakit, apakah Saudara menjenguk? a. Selalu ikut menjenguk b. Kadang-kadang ikut menjenguk c. Tidak pernah ikut menjenguk 11. Apabiladalampertemuan, apakahSaudaramemberikesempatankepada orang lainuntukberbicaramenyampaikanpendapatnya? a. Selalumemberikesempatan b. Kadang-kadangmemberikesempatan c. Tidakpernahmemberikesempatan 12. Ketika dalam pertemuan apabila ada orang lain memberikan pendapatnya, apakah Saudara dapat menerima pendapat orang lain tersebut? a. Selalu menerima b. Kadang-kadang menerima c. Tidak dapat menerima 13. Apakah Saudara menggunakan bahasa krama ketika berbicara dengan orang tua? a. Selalu
cvi
b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 14. Apakah Saudara mendahului menyapa/ tersenyum apabila bertemu dengan orang lain? a. Selalu mendahului menyapa/tersenyum b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
15. ApabilaSaudaraberjalan di hadapan orang yang lebihtua/ sekelompok orang,
apakah
Saudaramengucapkansalam/kata
sejenisnyakepadamereka? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidakpernah
cvii
permisi/
yang
cviii
cix
cx
cxi
cxii
cxiii
cxiv
cxv
cxvi
Foto Kegiatan
Pertemuan Rutin Remaja Masjid
Tahlilan
Bingkisan Lebaran
cxvii
Tabungan Ramadhan
Tarawih Keliling
cxviii
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
cxix
Budidaya Ikan Nila/Lele
cxx
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Rini Riftiyani
Tempat Tanggal Lahir
: Kab. Semarang, 5 Mei 1994
Alamat
: Lopait RT 10 RW 01 Kec.Tuntang Kab.Semarang
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Riwayat Pendidikan: RA Miftahul Huda Lopait Lulus Tahun 1999 MI Miftahul Huda Lopait Lulus Tahun 2005 SMP Negeri 2 Tuntang Lulus Tahun 2008 SMK Diponegoro Salatiga Lulus Tahun 2011 IAIN Salatiga Lulus Tahun 2015
cxxi