PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH TENTANG ZAKAT MELALUI METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
NAMA
: JAMIYATI
NIM
: 11409071
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari : Nama
: JAMIYATI
NIM
: 1409071
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENINGKATAN TANTANG
PRESTASI
ZAKAT
MELALUI
BELAJAR
FIQIH
PEMBELAJARAN
ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ISLAM
LESANPURO
KECAMATAN
KAJORAN
KABUPATEN MAGELANG Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 20 Agustus 2011 Pembimbing
BENNI RIDWAN, M.Hum NIP. 19730520 199903 1 006
ii
SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH TANTANG ZAKAT MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG
DISUSUN OLEH JAMIYATI NIM : 1409071
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga, pada tanggal 09 September 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
.
Sekretaris Penguji
: Suwardi, M.Pd
.
Penguji I
: Peni Susapti, M.Si
.
Penguji II
: Siti Rukhayati, M.Ag
.
Penguji III
: Benny Ridwan, M.Hum
.
Salatiga, 12 September 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: JAMIYATI
NIM
: 11409071
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul : “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH TENTANG ZAKAT MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG”
Merupakan karya ilmiah yang saya buat sendiri dan menurut pengamatan serta keyakinan saya. Skripsi ini tidak mengandung bagian skripsi atau karya ilmiah yang pernah diterbitkan atau ditulis oleh orang lain, kecuali kutipan referensi yang dimuat didalam skripsi.
Apabila ternyata dikemudian hari pernyataan saya ini tidak benar, saya sanggup menerima sangksi dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
Magelang, 15 Agustus 2011 Yang menyatakan
JAMIYATI
iv
MOTTO
Hidup adalah sebuah perjuangan, tanpa perjuangan tidak akan berarti apa-apa, setiap perjuangan pasti ada tantangan, karena dengan tantangan akan tercapai sebuah cita-cita
“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman” (QS. Yusuf : 111)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Almamaterku tercinta Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Ayahanda Prawito dan Ibunda Japariyah yang selalu aku cintai dengan segala usahanya demi kesuksesan aku dalam perkuliahan ini. Segenap Dosen dan Ketua STAIN Salatiga yang mendidik aku pengarahan ke jalan yang lurus. Bapak Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Studi PAI yang telah merestui pembahasan skripsi ini. Suamiku dan anakku tercinta yang selalu mendampingiku, memberiku semangat, pertolongan dan do’a dalam perkuliahan hingga terselesainya skripsi ini. Kedua mertuaku yang memberi do’a, dorongan dan pertolongan. Keluarga besarku yang memberi dukungan dalam mencari ilmu pengetahuan. Sahabat-sahabat seperjuangan dari atanah air Patani yang telah bersama-sama merasa pahit dan manis selama kuliah di Indonesia, yang memberi pertolongan disetiap hal.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FIQIH TENTANG ZAKAT MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG” Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai dan tersusun dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan pihak lain. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN. 2. Bapak Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Studi PAI yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 3. Dosen pembimbing Bapak Benni Ridwan, M.Hum, selaku pembimbing yang telah memberikan waktu dan perhatian kepada penulis. 4. Segenap dosen dan staf karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan akademik maupun non akademik kepada penullis. 5. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil dari awal hingga studi ini berhasil. 6. Suami dan anakku yang telah memberikan semangat dan kepercayaan. 7. Ayah dan Ibu Mertua yang telah memberikan dukungan moril. 8. Teman-teman satu kantor di MI Al Islam Lesanpuro atas bantuan dukungannya.
vii
9. Teman-teman STAIN Salatiga yang telah membantu. Penulis menyadari skripsi yang telah disusun ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan, guna perbaikan penulisan dan penyusunan skripsi pada waktu mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah khasanah dalam peningkatan kegiatan belajar.
Magelang, 15 Agustus 2011 Penulis
JAMIYATI
viii
ABSTRAK
Jamiyati, 2011. Peningkatan Prestasi Belajar Fiqih Tentang Zakat Melalui Pembelajaran Active Learning Pada Siswa Kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Benni Ridwan, M. Hum. Kata Kunci : Peningkatan Belajar Melalui Metode Active Learning. Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar bagi siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran Active Learning yang diterapkan? (2) Dan apakah penerapan metode pembelajaran Active Learning dapat meningkatkan prestasi belajar?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan dari Model Kemmis. Dalam penelitian tindakan yang menggunakan Model Kemmis ini yang pertama-tama dilakukan antara lain merencanakan penelitian, tindakan dari siklus pertama sampai siklus tiga, mengadakan observasi dan refleksi pada siswa. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajran Active Learning yang didalamnya meliputi metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab yang diterapkan pada materi zakat dapat meningkatkan hasil prestasi belajar. Peningkatan itu berdasarkan hasil prestasi yang dicapai per siklus. Dari siklus I ke siklus II meningkat 20,5% dan siklus II ke siklus III meningkat 20%. Jadi penggunaan metode pembelajaran Active Learning yang sesuai dengan materi akan sangat membantu kelancaran proses pembelajaran dan dapat menuntaskan KKM.
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL.............................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................
iv
HALAMAN MOTTO ..........................................................................................
v
PERSEMBAHAN .................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................
vii
ABSTRAK ............................................................................................................
ix
DAFTAR ISI .........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .................................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................
1
B. Rumusan Masalah .............................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................
3
D. Hipotesis Tindakan ...........................................................................
4
E. Manfaat Penelitian ............................................................................
4
F. Penegasan Istilah ...............................................................................
5
1. Peningkatan Prestasi Belajar .......................................................
5
x
2. Penerapan Metode Active Learning ...........................................
6
G. Metodologi Penelitian .......................................................................
7
1. Rencana Penelitian .....................................................................
7
2. Subyek Penelitian........................................................................
8
3. Langkah-Langkah Penelitian ......................................................
8
H. Sistematika Penulisan ......................................................................
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................................
13
A. Pengertian Prestasi Belajar ...............................................................
13
1. Pengertian Prestasi Belajar .........................................................
13
2. Faktor-Faktor Sosial dalam Belajar ............................................
14
3. Faktor-Faktor Fisiologis dalam Belajar ......................................
15
4. Faktor-Faktor Psikologis dalam Belajar ....................................
16
5. Cara menguatkan motivasi belajar siswa ....................................
16
6. Belajar Tuntas .............................................................................
18
B. Fiqih ..................................................................................................
20
1. Pengertian Fiqih ..........................................................................
20
2. Tujuan dan Fungsi Fiqih .............................................................
21
3. Ruang Lingkup............................................................................
22
4. Zakat ...........................................................................................
23
C. Metode Pembelajaran Active Learning ............................................
24
1. Metode Resitasi ...........................................................................
25
2. Metode Diskusi ...........................................................................
27
3. Metode Demonstrasi ...................................................................
27
xi
4. Metode Tanya Jawab ..................................................................
28
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...........................................................
30
A. Perencanaan Peneliltian ...................................................................
30
1. Subyek Penelitian........................................................................
30
2. Instrumen Penilaian ....................................................................
35
3. Rancangan Penelitian ..................................................................
35
4. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
38
5. Teknik Analisis Data...................................................................
38
6. Teknik Penilaian .........................................................................
39
B. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................
39
1. Siklus I ........................................................................................
42
2. Siklus II .......................................................................................
46
3. Siklus III......................................................................................
51
BAB IV HASIL PENELITIAN ...........................................................................
57
A. Deskripsi per Siklus ..........................................................................
57
1. Siklus I ........................................................................................
57
2. Siklus II .......................................................................................
60
3. Siklus III......................................................................................
62
B. Pembahasan per Siklus ....................................................................
65
1. Siklus I ........................................................................................
65
2. Siklus II .......................................................................................
67
3. Siklus III......................................................................................
68
xii
BAB V PENUTUP...............................................................................................
70
A. Kesimpulan .......................................................................................
70
B. Saran .................................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
73
LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................
75
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jadwal Rencana Penelitian .................................................................
8
Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas IV di MI Al Islam Lesanpuro .............................
31
Tabel 3.2 Daftar guru MI Al Islam Lesanpuro ...................................................
33
Tabel 3.3 Hasil observasi terhadap guru dalam Siklus I ....................................
34
Tabel 3.4 Hasil observasi keaktifan siswa sebelum dilaksanakan penelitian.....
40
Tabel 3.5 Nilai sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas .........................
41
Tabel 3.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus I ..........................................
43
Tabel 3.7 Hasil Nilai Tes Lesan pada Siklus I ...................................................
44
Tabel 3.8 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ........................................
47
Tabel 3.9 Hasil observasi terhadap guru dalam Siklus II ...................................
48
Tabel 3.10 Hasil Nilai Diskusi Pada Siklus II ......................................................
50
Tabel 3.11 Hasil Observasi Keaktifan Siswa Siklus III .......................................
53
Tabel 3.12 Hasil observasi terhadap guru dalam Siklus III .................................
54
Tabel 3.13 Hasil Nilai Tes Lesan pada Siklus I ...................................................
55
Tabel 4.1 Nilai Hasil Tes Tertulis ......................................................................
63
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1.
RPP Siklus I...................................................................................
75
Lampiran 2.
Lembar Tes Siklus I.......................................................................
78
Lampiran 3.
RPP Siklus II .................................................................................
79
Lampiran 4.
Lembar Tes Siklus II .....................................................................
82
Lampiran 5.
RPP Siklus III ................................................................................
83
Lampiran 6.
Lembar Tes Siklus III ....................................................................
86
Lampiran 7
Surat Keterangan mengadakan Penelitian .....................................
87
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Foto Kegiatan Belajar Mengajar .......................................................
xvi
87
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses penguatan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan latihan. Dengan demikian, “Pendidikan Sebagai Usaha Membina dan Mengembangkan secara bertahap” (Rosyadi, 2004 : 135). Pendidikan agama Islam adalah usaha yang berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikan dapat memahami dan mengamalkan ajaran islam Islam dan menjadikan sebagai pandangan hidup. Dan juga pendidikan Islam sebagai pendidikan yang berdasarkan kepada Al Qur’an dan As Sunnah. Karena islam mendorong setiap pemeluknya untuk memperoleh pendidikan tanpa kenal batas (Arief dkk, Metodologi Pendidikan Islam, 2002 : 30) Untuk menunjang keberhasilan seorang guru dibutuhkan guru yang profesional. Dengan demikian, guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian tanggung jawab dan rasa kesejawatan yang didukung oleh etika profesi yang kuat (Muhammad, 2003 : 28). Ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu proses belajar mengajar tidak efektif dan membosankan bagi peserta didik diantaranya kurangnya waktu jam pelajaran, guru belum sesuai dengan bidangnya, penggunaan media pembelajaran belum sesuai dengan tujuan pendidikan, tentu saja dengan hal
1
tersebut anak didik tidak akan paham apa yang telah disampaikan oleh guru dalam
mewujudkan
keberhasilan.
Seorang
guru
dituntut
untuk
dapat
merencanakan pengajaran yang sistematis, efektif, dan efisien agar pelajaran dapat diterima oleh siswa secara tuntas dan dapat dipahami. Adanya banyak metode yang dikenal dalam dunia pendidikan mungkin guru akan kesulitan dalam memilih metode yang tepat sesuai kondisi siswa, karena setiap siswa mempunyai latar yang berbeda dan kemampuan yang berbeda pula. Suatu metode dapat dikatakan baik dan tepat manakala penerapan atau pemilihan itu sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan media pembelajaran yang ada, baik dari diri siswa, suasana kelas ataupun lainnya. Karena guru merupakan faktor terpenting dalam proses pembelajaran harus dapat menyiapkan trik-trik bagaimana agar pelajaran dapat diterima oleh siswa. Seperti telah disebutkan didalam Al Qur’an Surat Al Mujadalah ayat 11 tentang pembelajaran :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jika diminta supaya bergeser dalam suatu majlis, bergeserlah, Tuhan akan memberi kelapangan kepadamu”. (Q.S Al Mujadalah : 11)
Di Madrasah Ibtidaiyah Al Islam adalah suatu tempat pendidikan tingkat dasar yang didalamnya di kelas IV pada sub bahasan zakat fitrah dengan jumlah siswa 20 anak.
2
Pada pembelajaran ini menggunakan metode pembelajaran Active Learning yang didalamnya mengandung bebrapa metode yang sesuai. Berdasarkan latar belakang diatas dapat dipahami arti penting dari metode pembelajran Active Learning untuk mencapai hasil belajar yang maksimal bagi siswa, maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul : “PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR
FIQIH
TENTANG
ZAKAT
MELALUI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI AL ISLAM LESANPURO KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG, 2010/2011”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana metode pembelajaran Active Learning pada pelajaran Fiqih tentang zakat kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang yang didalamnya meliputi metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab?. 2. Apakah penerapan metode pembelajaran Active Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan standar ketuntasan belajar pada pelajaran Fiqih di MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang?.
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui metode pembelajaran Active Learning yang tapat dalam mata pelajaran Fiqih di MI Al Islam Lesanpuro.
3
2. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih di MI Al Islam Lesanpuro, Kajoran, Magelang sesuai dengan standar ketuntasan belajar.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu teori yang sifatnya dugaan sementara dan kebenarannya masih perlu diuji kembali secara singkat. Hipotesis dapat dikatakan dugaan sementara terhadap hasil penelitian yang masih perlu diuji kebenarannya. Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut : Ada hubungan yang positif dan searah terhadap metode pembelajaran Active Learning dengan prestasi belajar Fiqih pada siswa kelas IV di MI Al Islam Lesanpuro Kajoran Magelang Tahun Ajaran 2010 / 2011.
E. Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa, sekolah, guru dan dalam khasanah keilmuan, terutama pada mata pelajaran Fiqih. Minimal untuk bahan kajian yang mengacu kepada kemajuan diswa dimasa mendatang. 1. Bagi siswa agar dapat mencapai pembelajaran dengan maksimal dan mencapai sasaran. 2. Bagi sekolah dapat memilih dan menerapkan metode serta media yang tepat. 3. Dapat digunakan oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 4. Bagi peneliti akan bertambah wawasan dan pengetahuan.
4
F. Penegasan Istilah Untuk menghindari salah satu tafsir dalam pemahaman jadwal penelitian ini, maka perlu dijelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penulisan yakni : 1. Peningkatan prestasi belajar Fiqih tentang zakat -
Peningkatan adalah proses cara pembuatan meningkatkan (usaha, kegiatan dan sebagainya) (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005 : 1281).
-
Prestasi Belajar Adalah suatu pembahawan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru yang berupa sikap, kebiasaan atau suatu pengertian (HL Wicherington Med : 1985).
-
Fiqih dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, mengahayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (Way of Life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan (Departemen Agama RI, Standar Kompetensi Siswa, 2004 : 48). Mata pelajaran Fiqih Madrasah Ibtidaiyah ini meliputi : Fiqih Ibadah dan Fiqih Muamalah, yang menggambarkan bahwa ruang lingkup Fiqih mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya, maupun lingkungannya (Hablum Minallah Wahablum Minannas).
5
2. Penerapan Metode Active Learning -
Dalam
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
kata
penerapan
adalah
pemasangan, pengenaan, perihal mempraktekkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia : 2005 :1258). -
Metode berarti suatu cara untuk mempermudah menyampaikan suatu materi yang diajarkan atau sebagai alat yang menjadikan mengajar menjadi lebih efektif (Abdul Aziz Wahab, Ed. 2007 : 36).
-
Pembelajran adalah upaya untuk membelajarkan siswa, ini menurut (Hamzah, 2005 : 136)
-
Pembelajaran Active Learning adalah model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dibagi dalam pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya. Selain itu belajar aktif juga memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan analisis dan sintesis serta mampu merumuskan nilai-nilai baru yang diambil dari hasil analisis mereka sendiri. (Khaerudin, 2007 : 208) Dari beberapa pengertian diatas peneliti menyimpulkan bahwa yang dimaksud penerapan metode pembelajaran Active Learning adalah mempraktekkan cara atau prosedur yang kebersihannya adalah didalam belajar dalam upaya untuk membelajarkan siswa yang mempunyai berbagai macam kemampuan.
6
G. Metode Penelitian 1. Rencana Penelitian Pada penelitian ini merupakan penelitian kelas yaitu penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran mata pelajaran Fiqih di MI Al Islam Lesanpuro, Kajoran, Magelang. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti yang telah mempunyai permasalahan setiap siklus. Pada awal pembelajaran peneliti melakukan refleksi terhadap nilai yang dilakukan selama ini. Berdasarkan hasil pada siklus, apabila belum ada perkembangan penguasaan materi, akan dilanjutkan dengan siklus II, siklus III dan seterusnya sampai terjadi perubahan pada prestasi anak. Dalam penelitian ini langkah yang paling tepat untuk meningkatkan efektifitas penggunaan metode Active Learning. Pada materi zakat adalah dengan meningkatkan prestasi dan peran siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka tindakan yang tepat adalah dengan meningkatkan pembelajaran dengan melatih dan mengembangkan metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Dengan pedoman refleksi awal itu, maka prosedur pelaksanaan penelitian observasi (4) refleksi dalam setiap siklus. Adapun jadwal rencana penelitian sebagai berikut :
7
Tabel 1.1 Jadwal Rencana Penelitian Waktu No
Rencana Penelitian
Mei 1
1
2
3
Juni
2
3
4
1
2
3
Persiapan -
Menyusun konsep pelaksanaan
X
-
Menyusun instrument
X
-
Menyepakati jadwal
X
Pelaksanaan -
Menyiapkan kelas dan alat
X
-
Melakukan tindakan siklus I
X
-
Melaksanakan tindakan siklus II
-
Melaksanakan tindakan siklus III
X X
Penyusunan Laporan
X
2. Subyek penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro, Kajoran, Magelang dengan jumlah siswa 20 anak dan guru kelas IV pada sekolah tersebut pada Tahun Ajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian populasi, artinya semua siswa kelas IV yang berjumlah 20 anak menjadi subyek penelitian.
3. Langkah – Langkah Penelitian Dalam
pelaksanaan
penelitian
tindakan
kelas
setiap
tahapan
hendaknya digambarkan menurut materi dan kegiatan dan didalam penelitian
8
3
ini kegiatan itu dibagi dalam siklus dengan uraian pokok kegiatan sebagai berikut : Siklus I a. Perencanaan -
Merencanakan pembelajaran yang akan ditetapkan dalam pelaksanaan belajar mengajar.
-
Menentukan pokok bahasan.
-
Mengembangkan skenario pembelajaran.
-
Mengembangkan format evaluasi.
-
Mengembangkan format observasi pembelajaran.
b. Tindakan -
Menerapkan tindakan yang mengacu pada skenario pembelajaran.
c. Pengamatan -
Melaksanakan observasi dengan memberi format observasi.
-
Menilai hasil tindakan yang menggunakan format penelitian.
d. Refleksi -
Melakukan evaluasi yang telah dilakukan, meliputi evaluasi jumlah, kebenaran dan waktu setiap jenis tindakan.
-
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus selanjutnya.
9
Siklus II a. Perencanaan -
Mengidentifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah.
-
Mengembangkan program tindakan II.
b. Tindakan -
Pelaksanaan tindakan.
c. Pengamatan -
Pengumpulan data tindakan II.
d. Refleksi -
Evaluasi tindakan II dan dilanjutkan siklus-siklus berikutnya apabila siklus II tidak memuaskan.
4. Instrumen Penilaian Instrumen
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan
data
yang
dibutuhkan dalam penelitian adalah lembar pengamatan dan daftar nilai untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengerjakan soal. 5. Pengumpulan Data Teknik yang digunakan mengumpulkan data dalam penilaian ini adalah dengan observasi : 1. Data tentang kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran Active Learning. 2. Data tentang hasil pelaksanaan tindakan didapat dari jawaban siswa.
10
6. Analisis Data Analisa data yang digunakan dalam peneliltian diwakili oleh momen refleksi putaran dari refleksi tindakan putaran pertama akan diperoleh hasil yang kemudian menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk peningkatan pembelajaran, sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan otentik dalam menafsirkan data. Berdasarkan hal tersebut maka teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif, kualitatif dengan prinsip berpikir edukatif yaitu keputusan. Keputusan khusus dari data yang terkumpul kemudian diambil kesimpulannya secara umum.
H. Sistematika Penulisan Penelitian ini akan disistematikan dalam pembahasan sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan, Manfaat Penelitian, Penegasan Istilah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II Kajian Pustaka Pengertian Prestasi Belajar Fiqih Tentang Zakat Fitrah dan Metode Pembelajaran Active Learning yang meliputi Metode Resitasi, Diskusi, Demonstrasi dan Metode Tanya Jawab.
11
BAB III Pelaksanaan Tindakan Perencanaan Penelitian yang meliputi Subyek Penelitian, Instrumen Penelitian, Rencana Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, dan Pelaksanaan Penelitian mulai dari siklus satu sampai siklus tiga. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus (Data Hasil Pengamatan Refleksi Keberhasilan Dan Kegagalan) Dan Pembahasan Tiap Siklus BAB V Penutup Kesimpulan dan Saran
12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Badudu (2001 : 1088) “Prestasi adalah hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah diusahakan. Menurut istilah prestasi adalah merupakan hasil yang telah dicapai sebenarnya. Sedangkan belajar, Muhibbin Syah (1995 : 88) menyatakan sebagai berikut : “Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelengaraan jenis dan jenjang pendidikan, ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun dilingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Belajar menurut Hintzman dalam Muhibbin Syah (1995 : 88) dalam bukunya The Phychology of Learning and Memory berpendapat Learning is a Change in Oranism due to experience which can Affect the Organism’s Behavior, artinya belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Dari dua definisi pengertian diatas, belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap
13
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan yang salah satunya disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi menurut Sumardi Suryabrata (2004 : 233 – 236). Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya, seperti misalnya : keadaan udara, suhu, udara, cuaca, waktu (pagi, atau siang ataupun malam), tempat (letaknya, pergedungannya), alat-alat yang dipakai untuk belajar (seperti alat tulis-menulis, buku-buku, alat-alat peraga dan sebagainya yang biasa kita sebut alat-alat pelajaran). Semua faktor-faktor yang telah disebutkan dan juga faktor-faktor lain yang belum bisa disebutkan harus kita atur sedemikian rupa, sehingga dapat membantu (menguntungkan) proses/pembuatan belajar secara maksimal.
2. Faktor-Faktor Sosial Dalam Belajar Yang dimaksud dengan faktor-faktor sosial disini adalah faktor manusia (sesama manusia), baik manusia itu ada (hadir) maupun kehadirannya itu dapat disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang atau orang-orang lain pada waktu seseorang sedang belajar, banyak kali menggangu belajar itu, misalnya kalau satu kelas murid sedang mengerjakan ujian, lalu terdengar banyak anak-anak lain becakap-cakap disamping kelas dan lain-lain. Mungkin juga orang lain itu hadir tidak langsung atau dapat disimpulkan kehadirannya, misalnya saja potret dapat merupakan representasi dari seseorang, suara nyanyian yang sedang dihidangkan lewat radio dan lain-
14
lain pada umumnya bersifat menganggu proses belajar dan prestasi-prestasi belajar.
3. Faktor-Faktor Fisiologis Dalam Belajar Faktor-faktor fisiologis dalam belajar dapat dibedakan menjadi dua : a. Keadaan Tonus Jasmani Pada Umumnya Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktifitas belajar, keadaan jasmani yang segar dan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar. Keadaan jasmani yang lelah ini lain pengaruhnya daripada yang tidak lelah. Dalam hubungan dengan hal ini ada dua hal yang perlu dikemukakan yaitu : 1. Nutrisi harus cukup 2. Beberapa penyakit yang kronis sangat menganggu belajar misalnya : pilek, influenza, sakit gigi, batuk-batuk dan lain-lain. b. Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera. Baiknya fungsi panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik. Dalam sistem persekolahan dewasa ini diantara panca indera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Karena itu agar panca indera anak didiknya dapat berfungsi dengan baik, baik penjagaan yang bersifat kuratif maupun bersifat preventif, penyediaan alat-alat palajaran serta perlengkapan yang
15
memenuhi syarat dan penempatan murid-murid secara baik dikelas (pada sekolah-sekolah) dan lain-lain.
4. Faktor-Faktor Psikologi Dalam Belajar Menurut Arden N. Frandsen dalam Sumadi Suryabrata (2004 : 236 : 237) mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang untuk belajar itu adalah sebagai berikut : -
Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.
-
Adanya sifat yang kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk selalu maju.
-
Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua dan guru dan teman-temannya.
-
Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha yang baru, baik dengan koperasi maupun dengan kompetisi.
-
Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.
-
Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada belajar.
5. Cara Menggerakkan Motivasi Belajar Siswa Guru dapat menggunakan beberapa cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya. Berkaitan dengan hal tersebut Oemar Hamelik (2004 : 166 – 168) menyatakan sebagai berikut :
16
1. Memberi angka Pada umumnya setiap siswa ingin mengetahui hasil pekerjaannya yakni berapa angka yang diperoleh dari guru, murid yang mendapat angka baik akan mendorong belajarnya untuk lebih giat. Sebaliknya murid yang mendapat angka kurang, mungkin menimbulkan frustasi atau malas belajar atau mungkin dapat juga menjadi pendorong semangat belajar yang lebih baik. 2. Pujian Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil, maka besar manfaatnya sebagai pendorong belajar, karena pujian menimbulkan rasa puas dan senang. 3. Pemberian Hadiah Cara ini juga dapat dilakukan oleh guru dalam batas-batas kewajaran. 4. Kerja Kelompok Dalam kerja kelompok dimana melakukan kerjasama dalam belajar, setiap anggota
kelompok
turutnya,
kadang-kadang
perasaan
untuk
mempertahankan nama baik kelompok menjadi pendorong yang kuat dalam perbuatan belajar. 5. Persaingan Baik kerja kelompok maupun persaingan memberikan motif-motif sosial kepada murid. Hanya saja persaingan individual akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik, seperti : rusaknya hubungan persahabatan, perkelahian, pertentangan, persaingan antar kelompok belajar.
17
6. Penilaian Penilaian secara kontinyu akan mendorong murid-murid belajar, karena setiap anak memiliki kecenderungan untuk memperoleh hasil yang baik, disamping itu, para siswa selalu mendapat tantangan dan masalah yang harus dihadapi dan dipecahkan, sehingga mendorongnya belajar lebih teliti dan seksama. 7. Film Pendidikan Setiap siswa merasa senang menonton film, gambar dan isi cerita lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Para siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit cerita yang bermakna. 8. Belajar melalui Radio Mendengarkan radio lebih menghasilkan daripada mendengarkan ceramah guru. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong motivasi belajar murid, kendatipun demikian, radio tidak mungkin dapat menggantikan kedudukan guru dalam belajar. Masih banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membangkitkan dan memelihara motivasi yang timbul dari dalam diri murid, seperti dongan kebutuhan, kesadaran akan tujuan dan juga pribadi guru sendiri merupakan contoh yang dapat merangsang motivasi mereka.
6. Belajar Tuntas Tujuan proses belajar mengajar secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya oleh semua siswa secara tuntas. Menurut
18
Warji R dalam Mulyati (2005 : 83) bahwa semua siswa dapat menguasai secara tuntas pelajaran yang diajarkan. Berdasarkan pandangan yang maju, suatu strategi belajar mengajar tuntas yang dikenal dengan Mastery Learning. Model belajar tertulis menurut Carol dalam Mulyati (2005 : 84 – 85) mengemukakan bila setiap siswa disediakan waktu yang diperlukan dalam mencapai suatu tingkat penguasaan dan bila ia menghabiskannya, maka kemungkinan besar ia akan mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan. Bagaimanapun, seorang siswa jika tidak disediakan waktu cukup atau tidak menghabiskan waktu yang diperlukan, maka tingkat penguasaan belajarnya tergantung pada waktu yang ia perlukan untuk belajar. Sebagai contoh, apabila seorang siswa memerlukan sepuluh jam untuk mempelajari satu satuan pelajaran, sedangkan waktu yang ia gunakan secara nyata hanya delapan jam, maka pada dasarnya ia belajar hanya 80 % satuan pelajaran. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang sudah diusahakan didalam jenjang pendidikan maupun pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jadi belajar tuntas yang paling pokok adalah ketersediaan waktu untuk belajar, agar tingkat penguasaan suatu ilmu akan lebih maksimal. Untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa dalam penyerapan belajarnya, maka harus dilakukan dengan suatu tes atau dengan tes hasil belajar. Berkaitan dengan hal tersebut Nana Syaodah (2008: 223) menyatakan sebagai berikut : Tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes prestasi belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun waktu tertentu.
19
Menurut waktunya dibedakan dalam rentang satu pertemuan (tes akhir pertemuan), satu pokok bahasan (tes akhir pokok bahasan), satu minggu (tes mingguan) setengah catur wulan / semester (tes tengah cawu / tengah semester), satu cawu atau satu semester (tes akhir cawu / akhir semester) satu jenjang pendidikan (ujian akhir pendidikan) tes hasil belajar juga dibedakan menurut materi yang diukur, sesuai dengan nama-nama pelajaran.
B. Fiqih 1. Pengertian Fiqih Berkaitan dengan hal tersebut, M Suparto dkk (1998 : 4) menyatakan sebagai berikut : Kata „Fiqih” ( ﻓِﻗْﻪ ُ ) adalah bentuk mashdar dari Fa‟il ُ ﻴّﻔْﻗّﻪ, ّ ﻓّﻗِﻪyang artinya “Faham, mengetahui, cerdas, mahir, cakap” dan pengertian-pengertian lain yang sejenis dengan pengertian tersebut kata “Fiqih” berpengertian “Faham” dipergunakan dalam lafadz hadits Nabi SAW yang artinya : “Barang siapa dikehendaki Allah suatu kebaikan niscaya Allah akan menjadikan faham tentang ajaran Islam” Demikianlah arti “Fiqih” menurut pengertian bahasa. Sedangkan secara istilah umum, menurut Suyitno, dkk dalam Mahmud (2005 : 4) menyatakan “Fiqih adalah mengetahui hukum-hukum syara‟ yang bersifat amaliah yang dikaji dari dalil-dalilnya yang terinci.
20
Berdasarkan pendapat diatas fiqih adalah paham yang mendalami tentang hukum-hukum syar‟i yang bersifat Amaliyah dan Syari‟at Islam dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan dan Fungsi Fiqih Berkaitan dengan hal tersebut, Departemen Agama RI (SK) (2004 : 48) menyebutkan : a. Tujuan Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat : 1. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terinci dan menyeluruh, baik berupa Dalil Naqli dan Dalil Aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. 2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar. Pengamalan tersebut diharapkan dapat menimbulkan ketaatan menjalankan hukum islam, dengan disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya. b. Fungsi Mata pelajaran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi : 1. Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan dunia akhirat.
21
2. Membiasakan pengamalan terhadap hukum islam pada peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Madrasah dan masyarakat. 3. Membentuk kedisplinan dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan masyarakat. 4. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta menanamkan akhlaq mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan upaya yang lebih dahulu dilakukan dalam lingkungan keluarga. 5. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri dalam lingkungan fisik dan sosial. 6. Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari. 7. Membekali peserta didik dalam bidang fiqih/hukum islam untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
3. Ruang Lingkup Berkaitan dengan hal tersebut diatas, Departemen Agama RI Standar Kompetensi (2004 : 50) menyatakan sebagai berikut : Ruang lingkup Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi : Keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara : a. Hubungan manusia dengan Allah.
22
b. Hubungan manusia dengan sesama manusia. c. Hubungan manusia dengan alam dan lingkungan. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah terfokus pada aspek : 1. Fiqih Ibadah. 2. Fiqih Muamalah.
4. Zakat 1. Pengertian Zakat Berkaitan dengan hal tersebut, Suyitno dalam Wahhab Az Zuhaili (2005 : 8) menyatakan sebagai berikut : Secara etimologi zakat dari kata zakat yang berarti berkah, tumbuh, bersih, suci, subur dan baik, sebab zakat merupakan upaya mensucikan diri dari kotoran kikir dan dosa, menyuburkan pahala melalui pengaluaran sedikit dari nilai harta pribadi untuk kaum yang memerlukan seperti nilai harta pribadi untuk kaum yang memerlukan, seperti disebutkan dalam Al Qur‟an surat Asy Syams : 9 Hukumnya adalah Fardhu „Ain atas tiap-tiap orang yang cukup syaratsyaratnya, seperti Firman Allah :
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah (zakkaha)” (Q.S Asy Syams : 9)
23
orang
yang
mensucikan
Surat An Najm : 32
Artinya : “Maka janganlah kamu memuji dirimu” (Q.S An Najm : 32) Berkaitan dengan hal tersebut, Mudjahit, dkk (1994 : 238) menyatakan sebagai berikut : “Zakat menurut Syara‟ ialah pemberian sesuatu yang wajib diberikan dari sekumpulan harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan orang tertentu yang berhak menerimanya, secara singkat dapat dikatakan bahwa zakat adalah kadar harta tertentu yang wajib diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu”. Demikian uraian tentang zakat yang telah dikemukakan dan materi zakat diberikan pada Madrasah Ibtidaiyah sejak kelas empat diharapkan sejak anak kelas empat sudah mengetahui dan memahami tentang zakat dalam kehidupan sehari-hari.
C. Metode Pembelajaran Active Learning Dalam pembelajaran Active Learning guru akan menerapkan berbagai metode yang sesuai. Berkaitan dengan hal tersebut, Khaeruddin (2007 : 208) menjelaskan : Pembelajaran Active Learning adalah model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dibagi dalam pembelajaran di kelas, sehingga mereka
24
mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya. Selain itu belajar aktif juga memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan analisis dan sintesis serta mampu merumuskan nilai-nilai baru yang diambil dari hasil analisis mereka sendiri. Dan Syaiful, dkk (1997 : 83) menjelaskan bahwa : dalam mengajar, guru jarang sekali menggunakan satu metode, karena mereka menyadari bahwa semua metode ada kelebihan dan kelemahannya. Penggunaan satu metode lebih membosankan bagi anak didik. Jalan pengajaran pun tampak kaku, anak kurang bergairah dalam belajar. Kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan belajar anak didik. Kondisi seperti ini sangat tidak menguntungkan bagi guru dan anak didik. Ini berarti metode tidak dapat difungsikan oleh guru sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk itu guru akan menggunakan metode bervariasi yang sesuai dengan konsep pembelajaran Active Learning. Metode-metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah : melalui tugas dan resitasi, diskusi, demonstrasi dan metode Tanya jawab. 1. Metode Tugas dan Resitasi Berkaitan dengan hal tersebut, syaiful, dkk (1997 : 96 – 99) menjelaskan : Metode Resitasi (Penguasaan) adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas dan resitasi tidak sama dengan kegiatan belajar. Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah (PR), tetapi lebih luas. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara
25
kelompok. Karena itu tugas dapat diberikan secara individual atau dapat pula secara kelompok. Tugas ini haruslah dapat dipertanggungjawabkan atau yang disebut “Resitasi” metode tugas dan resitasi mempunyai kelebihan dan kekurangan : -
Kelebihan 1. Lebih merangsang siswa dalam melakukan berlajar individu atau kelompok. 2. Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru. 3. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa. 4. Dapat mengembangkan kreatifitas siswa.
-
Kekurangan 1. Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia mengerjakan tugas ataukah orang lain. 2. Untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya oleh anggota tertentu saja, sedangkan anggota yang lain tidak berpartisipasi dengan baik. 3. Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa. 4. Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebebasan sikap.
26
2. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan kapada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematik untuk dibahas dan dipecahkan bersama. -
Kebaikan Metode Diskusi 1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah. 2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain. 3. Memperluas wawasan. 4. Membina
untuk
terbiasa
musyawarah
untuk
mufakat
dalam
pemecahan masalah. -
Kekurangan Metode Diskusi 1. Pembicaraan terkadang menyimpang,sehingga memerlukan waktu yang panjang. 2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar. 3. Peserta mendapat informasi yang terbatas. 4. Mungkin disukai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri.
3. Metode Demonstrasi Berkaitan dengan hal tersebut, Syaiful, dkk (1997 : 102 – 103) menjelaskan : Metode demonstrasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang 27
sering disertai dengan penjelasan lesan, dan juga dapat mengamati dari memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. -
Kebaikan Metode Demonstrasi 1. Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat). 2. Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari. 3. Proses pengajaran lebih menarik. 4. Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan dan mencoba melakukan sendiri.
-
Kekurangan Metode Demonstrasi 1. Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif. 2. Fasililtas seperti peralatan, tempat dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik. 3. Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
4. Metode Tanya Jawab Berkaitan dengan hal ini, Syaiful, dkk (1997 : 107) menjelaskan : Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.
28
Metode Tanya jawab adalah yang tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan baik dilingkungan keluarga, masyarakat maupun di sekolah. Metode Tanya jawab memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : -
Kelebihan Metode Tanya Jawab 1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya. 2. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan. 3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat
-
Kekurangan Metode Tanya Jawab 1. Siswa merasa takut, apalagi bila guru kurang dapat mendorong siwa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang, melainkan akrab. 2. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa. 3. Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang. 4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
29
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Perencanaan Penelitian 1. Subyek Penelitian a. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang, mulai tanggal 02 Mei 2011 sampai 04 Juni 2011. Luas tanah terletak sebelah selatan Dusun Manggoran Desa Lesanpuro dan mendapat wakaf dari Bapak H. Wahyono. Sekolahan tersebut dibawah Yayasan Ma’arif yang didirikan pada tahun 1966. Sampai sekarang bangunan tersebut telah direhabilitasi pada tahun 2006, dan disempurnakan pada tahun 2009. Karena lokasinya yang kurang maka pada rehab tahun 2006 gedung ditingkat, untuk ruang bawah digunakan sebagai kelas 1, 2, 3 juga kantor, dan yang paling ujung, dua lokal dipakai TK. Untuk bangunan atas dijadikan tiga kelas untuk kelas 4, 5 dan kelas 6. Pada rehab tahun 2009 memperbaiki ruang kelas 3 dan ruang TK yang satu Yayasan dengan MI.
b. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi subyek penelitian ini adalah Fiqih. Sesuai dengan Kompetensi Dasar/Silabus pada saat penelitian
30
ini dilaksanakan, maka pokok bahasan yang diambil adalah tentang zakat fitrah dengan standar kompetensi sebagai berikut : melaksanakan zakat menurut ketentuannya dengan memahami ketentuan zakat fitrah.
c. Karateristik Siswa dan Guru Jumlah siswa kelas IV MI Al Islam Lesanpuro, Kajoran, Magelang adalah 20 orang yang terdiri atas anak laki-laki 11 dan anak perempuan 9. Karakteristik siswa kelas IV secara lebih detail dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Usia siswa rata-rata 10 tahun. 2. Latar belakang keluarga / orang tua mayoritas berpendidikan Sekolah Dasar sehingga sebagian besar sebagai petani buruh. 3. Tingkat kemampuan siswa berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar adalah ada siswa cukup pandai, ada siswa berkemampuan sedang dan ada siswa berkemampuan kurang atau lambat. Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas IV di MI Al Islam Lesanpuro No
Nama
Tempat, Tgl. Lahir
Alamat
Umur
Nama Orang Tua
1
Arif P.I
Mgl, 04-05-2000
Tlahap Jurang
10
Muh Istadi
2
A. Chairurrahim
Mgl, 23-10-1999
Tlahap Gunung
11
Arin
3
Ajeng A
Mgl, 20-06-2001
Tlahap Gunung
9
Muh Mahin
31
No
Tempat, Tgl. Lahir
Nama
Alamat
Umur
Nama Orang Tua
4
Faridatul Kh
Mgl, 17-01-2000
Tlahap Jurang
10
Saripan
5
Iin Nasikhah
Mgl, 03-06-2000
Manggoran
10
Abdul Raouf
6
Khairul T.W.S
Mgl, 06-12-1999
Tlahap Jurang
10
Sugiyanto
7
M. Abdurrahman
Mgl, 15-07-2000
Tlahap Jurang
10
Mashuri
8
Nurdianti A
Mgl, 16-02-2000
Sabrang Kidul
10
Musoim
9
Sarah N
Mgl, 11-10-2000
Tlahap Gunung
10
Muhson
10
Wahyu Hi
Mgl, 06-02-2001
Manggoran
9
Marsono
11
Alfin Cahyo
Mgl, 24-02-2000
Manggoran
10
Fauzan
12
Desi Puri S
Mgl, 13-12-1999
Munggang
9
Nurjahid
13
Latifatun N
Mgl, 18-12-2000
Tlahap Gunung
10
Sutopo
14
Lailatun W
Mgl, 06-09-2000
Tlahap Gunung
10
Fadhali
15
Maulana M. S
Mgl, 08-11-1999
Manggoran
9
Salim Alpari
16
Sri Umi N
Mgl, 15-11-2000
Munggang
10
Abdul Majid
17
S.Ngaizah
Mgl, 16-10-2000
Tlahap Jurang
10
Supardi
18
Septian H
Mgl, 07-09-1999
Tlahap Gunung
11
Rohmad
19
Riyadus S
Mgl, 17-10-1999
Tlahap Jurang
11
Purwanto
20
Wisnu T
Mgl, 06-05-1999
Munggang
11
Sabil
Sedangkan jumlah guru di MI Al Islam Lesanpuro, Kajoran, Magelang adalah 8 orang yang terdiri dari 3 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
32
Tabel 3.2 Daftar Guru MI Al Islam Lesanpuro
No
Nama
Tempat, Tgl. Lahir
Jabatan
Pendidikan
1
Sumadi, A.Ma
Mgl, 31-12-1949
Kepala Madrasah
D II
2
Jamiyati, A.Ma
Mgl, 15-04-1968
Guru Kelas V
D II
3
Kharis N.Y, A.Ma
Mgl, 24-04-1978
Guru Kelas VI
D II
4
Shalikhatun
Mgl, 20-09-1968
Guru Kelas IV
D II
5
Fauziah
Mgl, 02-08-1977
Guru Kelas I
D II
6
Siti Muawanah
Mgl, 18-10-1980
Guru Kelas III
D II
7
Handayani
Mgl, 07-12-1989
Guru Kelas II
D II
8
Samsul Ridho
Mgl, 15-09-1991
Guru Penjaskes
SLTA
d. Hasil Observasi 1) Observasi terhadap guru Hasil observasi terhadap guru dalan mengolah proses pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran Active Learning yang sesuai yaitu resitasi dan diskusi.
33
NIP
Tabel 3.3 Hasil observasi terhadap guru dalam siklus I No
Aspek Pengamatan (Indikator)
Nilai (Skor)
1
Memeriksa persiapan (mengabsen, memeriksa alat belajar )
5
2
Apersepsi
5
3
Penjelasan bahan pembelajaran
4
4
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarkhi belajar
3
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
4
6
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4
7
Menguasai kelas
4
8
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
4
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
3
10
Menggunakan media tajwid secara efektif dan efisien
4
11
Menghasilkan pesan yang menarik
4
12
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan pembelajaran tentang zakat fitrah
5
13
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
5
14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
4
15
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
4
16
Memantau kemajuan belajar selama proses
5
17
Penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
4
18
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar
5
19
Melakukan refleksi atau rangkuman proses pembelajaran Fiqih tentang zakat fitrah dengan benar
4
34
20
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas untuk belajar dirumah dengan bimbingan belajar
4
Jumlah Skor
84
Demikian hasil observasi terhadap guru pelaku penelitian di MI Al Islam Lesanpuro Kajoran Kabupaten Magelang, sebagai observer. Nama
: SUMADI, A.Ma
Jabatan
: Kepala Madrasah Lesanpuro, 11 Mei 2011
Guru Kelas IV
Kepala MI Al Islam Lesanpuro
SHALIKHATUN, A.Ma
SUMADI, A.Ma
2. Instrumen Penilaian Instrumen dalam penilaian ini adalah alat-alat bantu seperti Lembar Pengamatan Keaktifan Siswa, Lembar Observasi, Refleksi, dan Lembar Contoh Latihan Soal.
3. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAS) yang bertujuan untuk
35
meningkatkan efektivitas metode mengajar, pemberian tugas kepada siswa, penilaian dan lain-lain (Suharsimi Arikunto, 2006 : 93). Penelitian ini merupakan perkembangan baru yang muncul pada tahun 1940-an sebagai salah satu model penelitian yang muncul ditempat kerja. Tempat dimana peneliti melakukan perkerjaan sehari-hari. Misalnya kelas merupakan tempat penelitian bagi para guru, sekolah menjadi tempat peneliti dan Kepala Sekolah (Sukardi, 2003 : 210). Namanya adalah penelitian tindakan kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut : -
Penelitian adalah Kegiatan mencermati suatu
-
Tindakan adalah Suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus.
-
Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut
segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas (Suharsimi Arikunto, 2006 : 91). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan MC Togart (dalam Sukardi, 2003 : 215) yaitu menggunakan empat penelitian tindakan (Perencanaan, Tindakan, Observasi, dan Refleksi). Dalam suatu sistem
36
spiral yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah berikutnya yang secara singkat akan dapat digambarkan seperti berikut :
Keterangan : Siklus
: 1. Perencanaan I 2. Tindakan I 3. Observasi I 4. Refleksi I
Siklus II : 1. Revisi Rencana I 2. Tindakan II 3. Obswervasi II 4. Refleksi II
Penelitian tindakan model Spiral Kemmis & Tanggart
Penjelasan alur diatas adalah : 1. Rancangan atau rencana awal, sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. 2. Kegiatan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode demonstrasi, diskusi, resitasi dan tanya jawab melalui pembelajaran zakat fitrah pada siswa.
37
3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atas dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. 4. Rancangan, rencana yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dan pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk melaksanakan pada siklus berikutnya. Observasi dibagi dalam tiga putaran yaitu putaran 1, 2 dan 3 dimana masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif diakhir putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.
4. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah dengan observasi. a. Data tentang kegiatan pembelajaran baik siswa maupun guru diperoleh melalui lembar observasi. b. Data tentang hasil pelaksanaan tindakan didapat dari lembar kerja siswa.
5. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan diawali oleh momen refleksi putaran pertama akan diperoleh hasil kemudian
38
menjadi evaluasi pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk peningkatan pembelajaran selanjutnya, sehingga dengan melakukan refleksi tersebut peneliti akan memiliki wawasan autentik dalam menafsirkan data.
6. Teknik Penilaian Untuk mempermudah mengevaluasi terhadap tingkat kemampuan siswa perlu dirumuskan kriteria teknik penilaian atau pedoman penilaian. Ada dua kriteria penilaian yaitu : 1. Teknik yang digunakan pada penilaian pengamatan atau observasi P=
+
𝐹 𝑥 100 = … … … % 𝑆
Keterangan : P : Penilaian F : Banyaknya siswa S : Jumlah seluruh siswa 2. Teknik yang digunakan pada hasil tes belajar dilakukan pada setiap siklus, dari siklus I sampai siklus 3, yaitu : P=
+
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟 𝑥 10 0 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑜𝑎𝑙
B. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan 3 siklus penelitian yang masingmasing dimulai dari Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi
39
dengan setiap siklus menggunakan metode yang berbeda untuk Siklus I menggunakan Metode Resitasi atau Penugasan dan Diskusi, Siklus II menggunakan Metode Diskusi, Tanya Jawab, dan Siklus III menggunakan Metode Resitasi, Demonstrasi, Diskusi dan Tanya Jawab. Dan sebelumnya dilaksanakan penelitian hasil observasi sebagai berikut. Tabel 3.4 Hasil observasi keaktifan siswa sebelum dilaksanakan penelitian
No
Nama Madrasah
: MI Al Islam Lesanpuro
Nama Pelajaran
: Fiqih
Kelas / Semester
: IV / II
Hari / Tanggal
: Rabu, 04 Mei 2011
Aspek Yang Diamati
F
%
1
Perhatian Siswa
7
35
2
Menjawab Pertanyaan
20
100
3
Keseriusan
6
30
Pada tabel 3.4 Menunjukkan kemampuan keaktifan siswa dalam pembelajaran Fiqih pada pelaksanaan sebelum tindakan penelitian. Keaktifan siswa yang diamati antara lain : perhatian siswa, menjawab pertanyaan, keseriusan dalam mendengarkan dan menjawab soal. Pada tabel 3.4 diketahui jumlah rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang aktif.
40
Tabel 3.5 Nilai sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas No. Absen
Nilai Sebelum
Kategori
1
55
Kurang
2
40
Kurang
3
55
Kurang
4
50
Kurang
5
50
Kurang
6
45
Kurang
7
50
Kurang
8
55
Kurang
9
50
Kurang
10
50
Kurang
11
50
Kurang
12
60
Cukup
13
50
Kurang
14
50
Kurang
15
60
Cukup
16
60
Cukup
17
55
Kurang
18
50
Kurang
19
50
Kurang
20
45
Kurang
Jumlah
980
Rata-rata
49,00
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60
41
Pada tabel 3.5 menunjukkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran sebelum dilaksanakan penelitian bahwa anak yang terdapat nilai dibawah KKM ada 17 Siswa dan yang sudah lulus KKM baru ada 3 siswa yang berarti hasil belajar masih kurang sekali. Apabila kurang memuaskan gambaran pelaksanaan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut. 1. Siklus I a. Perencanaan Langkah-langkah yang dilakukan meliputi : 1. Guru menyiapkan buku yang mengacu pada pembelajaran fiqih. 2. Guru menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang digunakan dengan materi zakat, fitrah, lampiran I. 3. Guru menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa. 4. Guru menyiapkan soal tes tanya jawab, lampiran 2. b. Pelaksanaan Tindakan 1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru melakukan apersepsi. 3. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok kecil yang terdiri dari 5 anak setiap kelompoknya. 4. Guru memberi tugas untuk mendiskusikan materi tentang zakat fitrah pada siswa. 5. Guru mengamati proses pembelajaran dan keaktifan siswa.
42
6. Kemudian siswa diberi tugas untuk menjawab pertanyaan dari guru. 7. Guru menuliskan materi yang telah diajarkan dan kesimpulannya. c. Pengamatan atau Observasi Selama pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi untuk mengetahui
pengaruh
kegiatan
pembelajaran
fiqih
dengan
menggunakan beberapa metode dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk mengetahui keaktifan siswa guru mengobservasi siswa secara langsung. Adapun hasil observasi pada siklus I dapat diketahui pada tabel berikut. Tabel 3.6 Hasil Observasi Keaktifan Siswa
No
Nama Madrasah
: MI Al Islam Lesanpuro
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas / Semester
: IV / II
Hari / Tanggal
: Rabu, 11 Mei 2011
Aspek Yang Diamati
F
%
1
Perhatian Siswa
8
40
2
Menjawab Pertanyaan
20
100
3
Keseriusan
8
40
Pada tabel 3.6 menunjukkan kemampuan keaktifan siswa dalam pembelajaran fiqih pada Siklus I. Keaktifan yang diamati antara
43
lain : Perhatian siswa, menjawab pertanyaan, keseriusan dalam mendengarkan dan menjawab soal. Pada tabel 3.6 diketahui jumlah rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang aktif. Tabel 3.7 Hasil Nilai Tes Lesan pada Siklus I Absensi Siswa
Nilai
01
60
Cukup
02
50
Kurang
03
50
Kurang
04
50
Kurang
05
50
Kurang
06
50
Kurang
07
60
Cukup
08
50
Kurang
09
60
Cukup
10
50
Kurang
11
70
Cukup
12
50
Kurang
13
70
Cukup
14
70
Cukup
15
50
Kurang
16
70
Cukup
17
60
Cukup
18
50
Kurang
19
50
Kurang
20
50
Kurang
Jumlah Nilai
1.120
Rata-rata Nilai 56 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60
44
Kategori
Pada tabel 3.7 menunjukkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus I untuk mengakui hasil belajar siswa tes tanya jawab. Tes ini terdiri dari 5 soal essay, dari tes tersebut diperoleh nilai rata-rata siswa secara keseluruhan 56 menurut kategori keberhasilan berarti hasil belajar kurang memuaskan. d. Refleksi 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada Siklus I Dari hasil observasi diperoleh bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang aktif. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan pembelajaran fiqih melalui metode resitasi dan diskusi, siswa mendapatkan nilai yang kurang memuaskan. Terlihat pembelajaran siklus I masih terlihat beberapa siswa yang kurang aktif mengikuti diskusi kelompok dan bahkan tidak serius dalam mengerjakan latihan. Oleh karena itu keaktifan siswa perlu dimunculkan lagi pada sikus II. 2) Tingkat hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus I. Dari hasil observasi diperoleh bahwa hasil belajar siswa pembelajaran fiqih dalam kategori kurang memuaskan, artinya dari 20 siswa 12 siswa mendapat nilai dibawah 60. Data data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kurang menguasai materi pelajaran, sehingga hasil belajar siswa belum
45
memuaskan. Hasil ini dapat digunakan untuk melangkah ke siklus II.
2. Siklus II a. Perencanaan Langkah-langkah yang dilakukan meliputi : 1. Guru menyiapkan buku pelajaran fiqih dengan materi yang sudah dilaksanakan pada siklus I. 2. Guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lampiran 3. 3. Guru menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa. 4. Guru menyiapkan soal tes diskusi lampiran 4. b. Pelaksanaan Tindakan 1. Guru mengucapkan salam dan melakukan absen. 2. Guru menerangkan materi pelajaran dengan materi pokok zakat fitrah. 3. Tanya jawab antar guru dan siswa. 4. Guru memberi tugas kelompok untuk berdiskusi menjawab soal 5. Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan 6. Guru mengamati proses pembelajran dan keaktifan siswa. c. Observasi Selama pembelajaran dilakukan obervasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran fiqih dengan menggunakan beberapa
46
metode dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, untuk mengetahui keaktifan siswa, guru mengobservasi siswa secara langsung. Adapun hasil pada siklus II dapat diketahui pada tabel dibawah ini. Tabel 3.8 Hasil Observasi Keaktifan Siswa
No
Nama Madrasah
: MI Al Islam Lesanpuro
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas / Semester
: IV / II
Hari / Tanggal
: Rabu, 18 Mei 2011
Aspek Yang Diamati
F
%
1
Perhatian Siswa
14
70
2
Menjawab Pertanyaan
14
70
3
Keseriusan
15
75
4
Menjawab tes diskusi
14
70
Jumlah
285
Rata-rata
71,25
Pada tabel 3.8 menunjukkan kemampuan keaktifan siswa dalam pembelajaran fiqih pada Siklus II. Keaktifan yang diamati antara lain : Perhatian siswa, menjawab pertanyaan, keseriusan dalam mendengarkan dan menjawab tes diskusi. Pada tabel 3.8 diketahui jumlah rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran cukup aktif.
47
Hasil observasi terhadap guru dalan mengolah proses pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran CTL yang sesuai yaitu resitasi dan diskusi. Tabel 3.9 Hasil observasi terhadap guru dalam siklus II Nilai (Skor)
No
Aspek Pengamatan (Indikator)
1
Memeriksa persiapan (mengabsen, memeriksa alat belajar )
5
2
Apersepsi
5
3
Penjelasan bahan pembelajaran
5
4
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarkhi belajar
7
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
7
6
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
5
7
Menguasai kelas
7
8
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
7
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
7
10
Menggunakan media tajwid secara efektif dan efisien
7
11
Menghasilkan pesan yang menarik
5
12
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan pembelajaran tentang zakat fitrah
5
13
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
5
14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
4
15
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
4
16
Memantau kemajuan belajar selama proses
5
48
17
Penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
4
18
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar
5
19
Melakukan refleksi atau rangkuman proses pembelajaran Fiqih tentang zakat fitrah dengan benar
4
20
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas untuk belajar dirumah dengan bimbingan belajar
5
Jumlah Skor
90
Demikian hasil observasi terhadap guru pelaku penelitian di MI Al Islam Lesanpuro Kajoran Kabupaten Magelang, sebagai observer. Nama
: SUMADI, A.Ma
Jabatan
: Kepala Madrasah Lesanpuro, 18 Mei 2011
Guru Kelas IV
Kepala MI Al Islam Lesanpuro
SHALIKHATUN, A.Ma
SUMADI, A.Ma
Tabel 3.10 Hasil Nilai Diskusi Pada Siklus II No
Aspek Yang Diamati
Nilai
Kategori
1
Mangga
70
Cukup
2
Jambu
50
Kurang
3
Rambutan
75
Baik
4
Durian
75
Baik
Jumlah
270
Rata-rata
67,5
49
Pada tabel 3.10 menunjukkan hasil belajar yang diperoleh pada Siklus II, setiap kelompok terdapat 5 siswa dengan mengurutkan nama absen, untuk mengukur hasil belajar siswa dilakukan tes diskusi. Tes ini terdiri dari 5 soal essay. Dari tes tersebut diperoleh nilai rataratanya 67,5. Menurut kategori keberhasilan berarti hasil belajar kurang memuaskan. d. Refleksi 1. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada Siklus II. Dari hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II siswa kurang aktif dalam menerima pelajaran. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi dan metode tanya jawab, siswa masih mendapat nilai yang kurang memuaskan. Pada siklus II ada beberapa siswa yang berbicara sendiri, melamun, belum aktif dalam menjawab pertanyaan dan disaat diskusi sebagian siswa mengandalkan dari siswa yang lebih pintar. Oleh karena itu kemampuan tersebut perlu dimunculkan lagi pada siklus III. 2. Tingkat hasil belajar siswa pada pembelajaran siklus II. Dari hasil obervasi siklus II, terlihat hasil belajar siswa pada pembelajaran fiqih kurang memuaskan, karena dari 20 siswa yang nilainya dibawah 60 ada 5 anak.
50
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa masih kurang menguasai pelajaran, hal ini dapat dilanjutkan pada siklus III.
3. Siklus III a. Perencanaan Langkah-langkah yang dilakukan : 1) Guru menyiapkan materi pembelajaran dengan materi pada zakat fitrah. 2) Guru membuat
RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
lampiran 5. 3) Guru menyiapkan lembar keaktifan siswa. 4) Guru menyiapkan buku paket untuk siswa. 5) Guru menyiapkan soal tes tertulis lampiran 6. 6) Guru menyiapkan lembar observasi tes tertulis. b. Pelaksanaan Tindakan 1) Guru mengucapkan salam. 2) Guru mengabsen siswa. 3) Guru menyajikan materi pelajaran dengan materi pokok zakat fitrah dengan metode diskusi, demonstrasi, resitasi dan tanya jawab (latihan). 4) Apersepsi 5) Guru mendemonstrasikan pelaksanaan zakat dengan menunjukkan gambar pelaksanaan pembayaran zakat fitrah dan menjelaskannya.
51
6) Tanya jawab antara guru dan siswa. 7) Guru memberi tugas pada siswa untuk mengerjakan beberapa soal. 8) Guru mengamati proses pembelajaran dan keaktifan siswa. 9) Guru
dan
siswa
bersama-sama
mengoreksi
dan
juga
menyimpulkannya. c. Observasi Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan beberapa metode dalam meningkatkan hasil belajar siswa untuk mengetahui keaktifan siswa guru mengobservasi secara langsung. Adapun observasi pada siklus III dapat diketahui pada tabel berikut ini. Tabel 3.11 Hasil Observasi Keaktifan Siswa
No
Nama Madrasah
: MI Al Islam Lesanpuro
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas / Semester
: IV / II
Hari / Tanggal
: Rabu, 25 Mei 2011
Aspek Yang Diamati
F
%
1
Perhatian Siswa
18
90
2
Menjawab Pertanyaan
18
90
3
Keseriusan
18
90
4
Menjawab tes tertulis
20
100
Jumlah
370
Rata-rata
92,5
52
Pada tabel 3.11 menunjukkan kemampuan keaktifan siswa dalam pembelajaran fiqih pada Siklus III. Keaktifan yang diamati antara lain : Perhatian siswa, menjawab pertanyaan, keseriusan dan menjawab tes tertulis. Pada tabel 3.11 diketahui jumlah rata-rata keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran cukup aktif. Hasil observasi terhadap guru dalan mengolah proses pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran CTL yang sesuai yaitu resitasi dan diskusi. Tabel 3.12 Hasil observasi terhadap guru dalam siklus III Nilai (Skor)
No
Aspek Pengamatan (Indikator)
1
Memeriksa persiapan (mengabsen, memeriksa alat belajar )
5
2
Apersepsi
5
3
Penjelasan bahan pembelajaran
5
4
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarkhi belajar
5
5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai
5
6
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
5
7
Menguasai kelas
5
8
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif
5
9
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
5
10
Menggunakan media tajwid secara efektif dan efisien
5
53
11
Menghasilkan pesan yang menarik
5
12
Melibatkan siswa dalam pemanfaatan pembelajaran tentang zakat fitrah
5
13
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran
5
14
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
4
15
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
5
16
Memantau kemajuan belajar selama proses
5
17
Penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
5
18
Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar
5
19
Melakukan refleksi atau rangkuman proses pembelajaran Fiqih tentang zakat fitrah dengan benar
4
20
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan/kegiatan/tugas untuk belajar dirumah dengan bimbingan belajar
5
Jumlah Skor
96
Demikian hasil observasi terhadap guru pelaku penelitian di MI Al Islam Lesanpuro Kajoran Kabupaten Magelang, sebagai observer. Nama
: SUMADI, A.Ma
Jabatan
: Kepala Madrasah
Lesanpuro, 25 Mei 2011 Gurur Kelas IV
Kepala MI Al Islam Lesanpuro
SHALIKHATUN, A.Ma
SUMADI, A.Ma
54
Tabel 3.13 Hasil Nilai Tes pada Siklus III Absensi Siswa
Nilai
Kategori
01
80
Baik
02
50
Kurang
03
90
Cukup Baik
04
80
Cukup Baik
05
80
Cukup Baik
06
50
Kurang
07
70
Cukup Baik
08
80
Cukup Baik
09
80
Cukup Baik
10
70
Cukup Baik
11
90
Baik
12
80
Cukup Baik
13
90
Baik
14
100
Baik Sekali
15
80
Cukup Baik
16
100
Baik Sekali
17
90
Baik
18
90
Baik
19
80
Cukup Baik
20
90
Baik
Jumlah Nilai
1.620
Rata-rata Nili
81
Pada tabel 3.13 menunjukkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada Siklus III untuk mengukur hasil belajar siswa dilakukan tes tertulis. Tes ini terdiri dari 10 soal Essay, dari tes tersebut diperoleh nilai rata-rata kelas IV
secara keseluruhan 81 menurut kategori
keberhasilan berarti hasil belajar siswa memuaskan.
55
d. Refleksi a. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran pada siklus III. Dari hasil observasi diperoleh bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran fiqih dengan materi zakat fitrah menunjukkan adanya peningkatan. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran di kelas, siswa melaksanakan tugas latihan yang diberikan oleh guru serta serius dalam mengerjakan soal.
56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian mengenai hasil belajar siswa dari pembelajaran yang menggunakan metode pembelajaran Active Learning yaitu resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab. Pembelajran fiqih dilakukan 1 kali dalam seminggu yang kemukakan pada hari Rabu dimulai dari pukul 11.00 WIB Pada jam ke 7 dan ke 8. Akan tetapi pada siklus II dan III jam belajar diganti dari pukul 07.15 WIB Pada jam ke-1 dan ke-2. Pembelajaran ini dilaksanakan dengan mempergunakan waktu belajar di sekolah.
A. Deskripsi Per Siklus 1. Siklus I a. Perencanaan Penelitian 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 11 Mei 2011. Untuk mengamati proses belajar mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran
Active
Learning
yang sesuai
untuk
meningkatkan
kemampuan anak terhadap materi zakat fitrah pada mata pelajaran fiqih. Perencanaan dimulai dengan memperispkan materi dengan pokok bahasan zakat fitrah dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode resitasi dan diskusi. b. Pelaksanaan dan Tindakan Dari hasil pengamatan, hasil tes lesan dan hasil refleksi menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang sesuai akan
57
mengakibatkan siswa terlibat aktif dalam meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan sebagai berikut : 1. Guru mengucapkan salam. 2. Guru melakukan apersepsi. Pada kesempatan ini guru mengabsen siswa, membahas sedikit tentang materi zakat fitrah selama 5 menit. 3. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 5 anak, setiap kelompoknya dengan mempergunakan waktu selama 5 menit. 4. Guru memberi tugas untuk mendiskusikan materi tentang zakat fitrah pada siswa, waktu yang digunakan selama berdiskusi adalah 30 menit. 5. Guru mengamati proses pembelajaran dan keaktifan siswa, waktu yang digunakan selama berlangsungnya proses diskusi siswa. 6. Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal dari guru dengan waktu 10 menit. 7. Guru
bersama-sama
murid
mengoreksi
pekerjaan
siswa
dan
menuliskan kesimpulan materi yang telah diajarkan selama 20 menit. c. Pengamatan Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan belajar dalam menggunakan metode pembelajaran Active Learning dalam proses pembelajaran fiqih. Pada pelaksanaan pembelajaran ini siswa masuk sebanyak 20 anak atau masuk semua.
58
Berdasarkan pengamatan pada tabel 3.7 terlihat data bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran Active Learning yaitu metode resitasi dan diskusi, maka hasil yang dicapai masih kurang memuaskan. Siswa yang mendapat nilai lebih dari 60 ada 8 anak. Sedangkan yang mendapat nilai dibawah 60 ada 12 anak. Pada umumnya nilai anak rendah atau kurang dari KKM karena kurangnya keseriusan dalam mengikuti pembelajaran. d. Refleksi Setelah menganalisa hasil tes tertulis, kamudian penulis melakukan refleksi. Penulis menyadari bahwa penggunaan metode pembelajaran Active Learning yang sesuai akan mengaktifkan dan meningkatkan prestasi belajar. Akan tetapi hasil belajar pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan dan sebagian siswa belum aktif mengikuti pelajaran. Ada beberap siswa yang tidak bisa menjawab soal yang diberikan oleh guru. Selain itu sebagian murid bercanda dengan temannya, tidak ikut aktif dalam berdiskusi kelompok, keterbatasan waktu dalam pembelajaran dan jam pelajaran yang dilakukan pada siang hari atau jam terakhir, maka pada siklus II peneliti menugaskan kembali kepada siswa untuk mempelajari materi zakat fitrah agar pada siklus berikutnya mendapat hasil yang memuaskan.
59
2. Siklus II a. Perencanaan Penelitian siklus II dilaksanaan pada hari rabu 18 Mei 2011dari pukul 07.15 dengan menggunakan metode pembelajaran Active Learning yang standar ketuntasan belajar pada pelajaran fiqih. Perencanaan dimulai dengan menyiapkan beberapa buku fiqih yang menunjang dengan materi zakat fitrah, sub bahasan zakat fitrah dan sub pokok bahasan zakat fitrah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskusi dan tanya jawab. b. Pelaksanaan dan Tindakan Dari hasil pengamatan keaktifan siswa, hasil tes diskusi dan hasil refleksi menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran yang sesuai akan mengakibatkan siswa terlibat aktif dan meningkatkan kemampuan siswa terhadap materi pelajaran. Adapun pelaksanaan tindakan sebagai berikut : 1. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan absensi. 2. Guru menjelaskan kembali tentang materi zakat fitrah selama 10 menit. 3. Guru bertanya jawab lesan dengan siswa selama 20 menit. 4. Guru memberi tugas berupa soal diskusi, kemudian guru sambil mengamati proses pembelajaran dan keaktifan siswa, waktu yang disediakan 25 menit.
60
5. Guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan, waktu yang digunakan selama 15 menit. c. Pengamatan atau Observasi Berdasarkan pengamatan pada tabel 7 terlihat data bahwa setelah menggunakan metode pembelajaran Active Learning yaitu metode diskusi dan tanya jawab, maka hasil yang dicapai masih kurang memuaskan karena masih ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 ada 5 anak atau satu kelompok nilainya kurang dan tiga kelompok yang lain nilainya pun masih pas-pasan. d. Refleksi Setelah
peneliti
menganalisa
hasil
tes
tertulis,
kemudian
melakukan refleksi. Pada dasarnya penggunaan metode diskusi dan tanya jawab akan mengaktifkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Akan tetapi hasil belajar pada siklus II ini masih belum menunjukkn hasil yang memuaskan walaupun nilai dari siswa yang belum aktif mengikuti pelajaran, melamun saat guru menjelaskan dan dalam mengerjakan soal diskusi kelompok tidak semua anggota kelompok terlibat hanya siswa yang pandai yang mengerjakannya. Walaupun jam pelajaran diganti dipagi hari hasilnya masih ada yang dibawah KKM, sehingga pada siklus II peneliti menugaskan kemballi pada siswa untuk lebih giat belajar dirumah dengan bimbingan orang tua dan dilanjutkan ke siklus III.
61
3. Siklus III a. Perencanaan Penelitian pada siklus III dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Mei 2011. Dalam perencanaan, guru menyiapkan beberapa metode yaitu metode (Diskusi, Demonstrasi, Resitasi dan Metode Tanya Jawab), diharapkan pada pembelajaran ini ada peningkatan prestasi belajar siswa di sekolah maupun dirumah. Materi pelajaran yang diajarkan pada siklus III yaitu tentang zakat fitrah. Sebelum pembelajaran guru menyiapkan beberapa soal tertulis. b. Pelaksanaan Tindakan 1. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan salam. 2. Dilanjutkan mengabsen siswa. 3. Guru melakukan apersepsi dengan mengulang pertanyaan pada siklus I selama 5 menit. 4. Guru bersama murid berdiskusi tentang materi zakat fitrah selama 10 menit. 5. Kemudian guru mendemonstrasikan pelaksanaan zakat fitrah dengan menunjukkan gambar pelaksanaan pembayaran fitrah dan menjelaskan nya selama 20 menit. 6. Tanya jawab antara guru dan siswa selama 5 menit. 7. Guru memberi tugas pada siswa untuk mengerjakan soal selama 25 menit.
62
8. Bersama dengan murid mengerjakan soal, guru mengamati proses pembelajaran dan keaktifan siswa. 9. Guru dan murid bersama-sama mengoreksi dan menganalisis hasil tes dilanjutkan guru menyimpulkan materi tentang zakat fitrah selama 15 menit dan guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Observasi Obervasi langsung dilakukan selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui pengaruh kegiatan belajar dalam penggunaan metode pembelajaran diskusi, demonstrasi, resitasi dan tanya jawab pada mata pelajaran fiqih. Pada pembelajaran ini siswa masuk semua sebanyak 20 anak. Data hasil tes tertulis dari siklus I samapi siklus III. Tabel 4.1 Nilai Hasil Tes Tertulis Penelitian Siklus I, Siklus II dan Penelitian Siklus III Hasil Tes No
Nama Siswa
Keterangan Siklus I
Siklus II Siklus III
1
Arif P.I
60
70
80
Meningkat
2
A. Chairurrahim
50
70
50
Turun
3
Ajeng A
60
70
90
Meningkat
4
Faridatul Kh
50
70
80
Meningkat
5
Iin Nasikhah
50
70
80
Meningkat
6
Khairul T. W.S
50
50
50
Tetap
7
M. Abdurrahman
50
50
70
Meningkat
8
Nurdianti A
60
50
80
Meningkat
9
Sarah N
50
50
80
Meningkat
63
Hasil Tes No
Nama Siswa
Keterangan Siklus I
Siklus II Siklus III
10
Wahyu Hi
50
50
70
Meningkat
11
Alfin Cahyo
50
75
90
Meningkat
12
Desi Puri S
70
75
80
Meningkat
13
Latifatun N
50
75
90
Meningkat
14
Lailatun W
50
75
100
Meningkat
15
Maulana M. S
70
75
80
Meningkat
16
Sri Umi N
70
75
100
Meningkat
17
S.Ngaizah
60
75
90
Meningkat
18
Septian H
50
75
90
Meningkat
19
Riyadus S
50
75
80
Meningkat
20
Wisnu T
50
75
90
Meningkat
1.120
1.350
1.620
Nilai Rata-Rata
56
67,5
81
Nilai Tertinggi
70
75
100
Nilai Terendah
50
50
50
Jumlah Nilai
Berdasarkian tabel diatas dapat diketahui bahwa efektivitas penggunaan metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab mengalami peningkatan. Siswa yang mendapat nilai diatas 60 ada 18 anak, sedangkan nilai dibawah 60 ada 2 anak, dalam hasil tes itu maka tingkat keberhasilan dalam pelaksanaan pada siklus III sangat memuaskan. d. Refleksi Hasil dari siklus III dalam meteri zakat fitrah mata pelajaran fiqih dengan menggunakan metode Active Learning yang termasuk didalamnya metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab menunjukkan 64
adanya perubahan, sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran dikelas, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan dikelas, siswa dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru baik, akan tetapi masih ada dua anak yang belum berubah dan tidak mengalami peningkatan dikarenakan pada saat guru menjelaskan anak tersebut masih bermain sendiri dan melamun, saat berdiskusi pun ia tidak aktif berdiskusi. Berdasarkan tindakan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa kegatan belajar mengajar dengan menggunakan pembelajaran Active Learning yang sesuai dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai tes tertulis dengan peran aktif siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah dan keseriusan siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
B. Pembahasan Per Siklus Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang meliputi tas tertulis dan keaktifan siswa yang meliputi perhatian siswa, menjawab pertanyaan dan keseriusan siswa saat belajar setelah pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab. 1. Siklus I Pada pelaksanaan siklus I guru memberikan materi zakat fitrah dengan menggunakan metode pembelajaran Active Learning yang meliputi metode
65
resitasi dan diskusi. Penelitian ini berfokus efektifitas penggunaan metode yang sesuai untuk meningkatkan kemampuan anak terhadap mata pelajaran fiqih. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa penelitian pada siklus I belum mendapat hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari niai ratarata tes siswa sebesar 56 dengan siswa yang berhasil 8 anak mendapat nilai diatas 60, sedangkan 12 siswa mendapat nilai dibawah 60, hal ini yang menunjukkan bahwa hasil belajar belum memuaskan dapat dari perhatian siswa, menjawab pertanyaan dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Mungkin hal tersebut disebabkan karena kurangnya persiapan siswa dalam melaksanakan pembelajaran, kurangnya interaksi antara guru dengan murid, kurangnya waktu jam pelajaran, waktu pembelajaran dilakukan pada waktu siang hari. Sehingga siswa kurang serius menerima materi dari guru. Dari permasalahan ini, maka perlu adanya perbaikan pada kegiatankegiatan mengajar guru agar lebih meningkat. Perbaikan tersebut diantaranya perubahan terhadap penggunaan metode resitasi, diskusi ditambah dengan tanya jawab dengan lebih melakukan keseriusan pada saat proses belajar mengajar dan mengubah waktu jam pelajaran. Siswa diberi tugas untuk membaca materi zakat fitrah dirumah dengan bimbingan orang tua. Berdasarkan pada penelitian I dapat disimpulkan pada pembelajaran dilakukan kembali pada siklus II agar prestasi siswa mengalami peningkatan.
66
2. Siklus II Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II menggunakan metode diskusi dan tanggung jawab. Dengan melibatkan langsung kepada siswa agar lebih ektif ikut berdiskusi didalam kelompoknya, mengganti jam pelajaran lebih awal yaitu mulai pukul 07.15 – 08.15. Berdasarkan pengamatan hasil belajar pada siklus II ini mengalami peningkatan, walaupun masih ada 5 anak dalam satu kelompok yang belum mengalami peningkatan. Pada siklus II nilai rata-rata 67,5 dengan 20 siswa yang sudah berhasil 15 anak sedangkan dibawah 60 ada 5 anak yang berarti belum memenuhi standar ketuntasan belajar. Mungkin hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu siswa melamun pada saat guru menjelaskan, bercanda dengan temannya, kurang kompak dalam mengerjakan soal diskusi, kurangnya perhatian oran tua dalam membimbing belajar di rumah, kurangnya waktu jam pelajaran, tidak serius dalam menerima pelajaran karena menganggap fiqih tidak termasuk pelajaran UN. Dari permasalahan ini, maka perlu adanya perbaikan pada kegiatankegiatan mengajar guru agar lebih memuaskan. Perbaikan yang harus dilakukan guru adalah menambah metode yang sudah ada dan lebih memperhatikan keseriuasn siswa dalam proses belajar mengajar. Siswa lebih aktif dan kreatif belajar dirumah dengan bimbingan orang tua. Berdasarkan pada penelitian II dapat disimpulkan pada pembelajaran dilakukan pada siklus III agar prestasi siswa lebih meningkat.
67
3. Siklus III Pelaksanaan pembelajaran siklus III berfokus pada efektivitas penggunaan metode pembelajaran Active Learning yaitu metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab dengan melakukan bimbingan secara langsung kepada siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pelajaran. Berdasarkan pengamatan hasil belajar pada siklus III telah mengalami peningkatan yang cukup memuaskan. Tingkat tes tertulis siswa mengalami kanaikan. Pada siklus III nilai rata-rata siswa mencapai 8, dengan 20 siswa yang sudah berhasil yaitu 18 siswa mendapat nilai diatas 60, sedangkan 2 siswa mendapat nilai dibawah 60 yang berarti belum memenuhi standar ketuntasan belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dalam penelitian Siklus III tingkat keaktifan siswa juga lebih menunjukkan peningkatan, seperti perhatian siswa, menjawab pertanyaan, dan keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan materi dan aktif mengikuti diskusi. Dari hasil pembelajaran ini, maka peneliti tidak melanjutkan pada penelitian siklus IV, meskipun masih ada 2 siswa yang belum tuntas dalam belajar. Tentunya ada faktor yang mempengaruhinya yaitu waktu yang tersedia untuk penelitian yang dimulai dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang hanya tersedia 1 bulan atau 4 minggu. Dan mungkin dari dalam diri siswa yang mungkin siswa kurang cocok dengan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Metode pembelajaran Active Learning yang didalamnya termasuk metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan
68
tanya jawab tidak sesuai dengan karakter dari dua siswa itu, maka masih mendapat nilai kurang dari KKM yaitu mendapat nilai 50. Dari uraian diatas maka pembelajaran mengenai materi zakat fitrah pada mata pelajaran fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran Active Learning yang didalamnya meliputi metode resitasi, diskusi, demonstrasi, dan tanya jawab berpengaruh pada peningkatan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dengan adanya peningkatan pada nilai rata-rata tertulis dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
69
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
menunjukkan
penggunaan
metode
pembelajaran Active Learning yang meliputi Metode Resitasi, Metode Diskusi, Metode Tanya Jawab, dan Metode Demonstrasi antara lain : 1. Penerapan metode pembelajaran Active Learning pada pelajaran Fiqih tentang zakat pada kelas IV MI Al Islam Lesanpuro Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang sebagai berikut : Pada siklus I menggunakan metode resitasi dan diskusi, siklus II menggunakan metode diskusi dan tanya jawab dan pada pelaksanaan siklus II menggunakan metode resitasi, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi yang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar. 2. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi zakat fitrah mata pelajaran fiqih kelas IV. Peningkatan prestrasi belajar itu dilihat dari meningkatnya hasil nilai rata-rata per siklus, dimulai dari sebelum penelitian yaitu 49 ke Siklus I yaitu 56 meningkat 7 atau 14,3 %, siklus I ke siklus II yaitu 56 meningkat ke 67, 5 yang berarti meningkat 11,5 atau 20,54% dan siklus II ke siklus III yaitu 67,5 meningkat ke 81 yang berarti meningkat 13,5 atau 20%. Untuk menunjang hal tersebut diatas maka seorang guru akan menggunakan sumber belajar, mengulang-ulang pertanyaan juga melakukan diskusi kelompok agar siswa lebih aktif dan kreatif.
70
Tujuan dari penelitian pada mata pelajaran fiqih adalah : 1. Meningkatan prestasi belajar siswa. 2. Cara penggunaan metode pembelajaran Active Learning yang meliputi metode resitasi, diskusi, demonstrasi dan tanya jawab yang dianggap paling tepat. 3. Siswa tidak hanya medengarkan penjelasan dari guru akan tetapi siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka disarankan : a. Bagi Guru -
Sebaiknya guru dapat memiliki metode pengajaran yang sesuai dengan materi agar prestasi belajar lebih meningkat.
-
Penguasaan
materi
dan
persiapan
matang
sebelum
pelaksanaan
pembelajaran. -
Guru dapat mengubah waktu jam pelajaran apabila waktu yang digunakan biasanya tidak meningkatkan prestasi belajar.
b. Bagi Siswa -
Agar siswa mampu memahami dan mempelajari materi yang telah diajarkan.
-
Sebaiknya disaat pembelajaran siswa lebih berperan aktif dibandingkan guru.
-
Memperbanyak belajar dirumah dan lingkungannya.
71
c. Bagi Madrasah -
Semua yang melaksanakan tugas di MI Al Islam Lesanpuro ikut berperan aktif dalam proess pembelajaran walaupun tidak memegang sebagai wali kelas.
72
DAFTAR PUSTAKA
Afief dkk. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Seputar Proses. Jakarta Selatan. 2002 Arikunto Suharsimi, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktis, PT Rineke Cipta. Jakarta. Dicetak oleh PT. Asdi Mahasatya, Jakarta, 2006 Aziz Abdul Wahab, Ed. Metode dan Model-Model Mengajar. Penerbit Alya Beta Bandung. 2007 Djamarah, Syaiful Bahri, dkk. Strategi Belajar Mengajar, PT. Rineka Cipta : Jakarta 1997 Hamalik Oemar. Proses Belajar Mengajar. PT Bumi Aksara, Jakarta. 2001 JS Badudu, dkk, Kursus Umum Bahasa Indonesia. Pustak Sinar Harapan. Jakarta. 2002 Junaidi, Suyitno Heri, dkk. Anatomi Fiqih Zakat. Diterbitkan kerjasama BAS Sumatera Selatan dan Pustaka Belajar Yogyakarta, 2005 Khaeruddin, Junaedi Mahfud. Kurikululm Tingkat Satuan Pendidikan Model Active Learning. Penerbit atau kerjasama MDC Jateng, 2007 M. Suparto, dkk, Materi Fiqih, Pengertian Bidang Studi Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah. Penerbit Development Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama. Jakarta, 1998. Mohammad, Percikan Perjuangan Guru. CV. Aneka Ilmu, Semarang, 2003 Mudjahit, A.C, dkk “Materi Pokok Fiqih” PPG12660. Modul 7-12 : Penerbit Direktorat Jenderal Pembiaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, 1994 Muhibbin Syah, M.Ed. Psikologi Pendidikan, Definisi Belajar. PT Remaja Rosdakarya. Bandung, 1995. Mulyati. Psikologi Pendidikan, Belajar Tuntas, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005 Rosyadi, Pendidikan Profetik. Penerbit Pustaka Belajar, Yogyakarta. 2004 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. PT. Bumi Aksara, Jakarta, 2003.
73
Sukmadinata, Nana Syaodah, Metode Penelitian Pendidikan, Tes Hasil Belajar, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2008 Suryabrata Sumadi, Ed. Psikologi Pendidikan, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
74