USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS VII MTS INAYATUL MARZUKI TATAH LAYAP KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh Fauzan NIM 0701218725
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI FAKULTAS TARBIYAH PAI/S1 BANJARMASIN 2009 M/ 1430 H
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
:FAUZAN
NIM
: 0701218725
Jurusan/Prodi : PAI/S1 Fakultas
: Tarbiyah
menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain secara keseluruhan atau sebagian besar, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Banjarmasin, 25 Agustus 2009 Yang Membuat Pernyataan,
FAUZAN
ii
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul:USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ALQUR’AN MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS VII MTS INAYATUL MARZUKI TATAH LAYAP KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR Ditulis oleh
:FAUZAN
NIM
: 0701218725
Jurusan/Prodi
: PAI/S1
Fakultas
: Tarbiyah
Setelah diteliti dan diadakan perbaikan seperlunya, kami dapat menyetujuinya untuk dipertahankan di depan Sidang Tim Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin.
Banjarmasin, Pembimbing I,
September 2009 M
Pembimbing II,
Drs. H. Burhanuddin Abdullah, M.Ag. M.Noor Fuady, M.Ag NIP 1920615 197703 1 001 NIP 19740607 200501 1 007
Mengetahui: Ketua Proyek Peningkatan Kualifikasi Tenaga Kependidikan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin,
Dra. Hj. Mudhi’ah, M. Ag NIP 19651030 1991032005
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Usaha Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Melalui Metode Drill Siswa Kelas VII Mts Inayatul Marzuki Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar ,ditulis oleh Fauzan, telah diujikan dalam Sidang Tim Penguji Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin, pada: Hari
: Kamis
Tanggal
: 12 September 2009.
dan dinyatakan LULUS dengan predikat : Baik Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin,
Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M.Ag NIP 19580621 198603 1 001
TIM PENGUJI Nama 1. DRA. HJ. MUDHI’AH. M, AG
Tanda tangan 1
2. TAUFIQURRAHMAN. M. PD 3. SURYA GIRI, M. AG
2 3
4. M. NOOR FUADY. M, AG
4
iv
ABSTRAK
Fauzan. 2009.Usaha Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Melalui Metode Drill Siswa Kelas V11 Mts Inayatul Marzuki Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar, Penelitian Tindakan Kelas, Jurusan PAI, Fakultas Tarbiyah. Pembimbing: (I) Dr. H. Burhanuddin Abdullah M.Ag. pembimbing (II) M. Noor Fuady, M.Ag Penelitian ini berlokasi di Madrasah Tsanawiyah Inayatul Marzuki Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar, tahun pelajaran 2008/2009. Yang menjadi masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah Bagaimana menerapkan pembelajaran model Drill sehingga dapat meningkatkan kemampuan membaca alQur’an dalam mata pelajaran muatan lokal. Tujuan yang ingin dicapai adalah agar guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran membaca al-Qur’an pada siswa kelas V11 Madrasah Tsanawiyah Inayatul Marzuki Tatah Layap dan agar siswa lebih termotivasi serta berperan aktif di dalam mengikuti pembelajaran. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, dan setiap siklus hanya terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus dilaksanakan dengan mengikuti prosedur perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Inayatul Marzuki Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar yang berjumlah 28 orang terdiri dari 14 laki-laki dan 14 perempuan. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes, observasi dan diskusi dengan teman sejawat. Untuk menganalisis data menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil temuan bahwa penerapan pendekatan model pembelajaran muatan lokal menggunakan Metode Drill dapat meningkatkan kemampuan peserta didik di dalam membaca al-Qur’an. Hal ini bisa dilihat dari adanya peningkatan hasil tes belajar siswa dari rata-rata 5,96 pertemuan pertama dan 6,60 pertemuan kedua pada siklus pertama, menjadi rata-rata 7,67 pertemuan pertama dan 8,78 pertemuan kedua pada siklus kedua, Aktivitas siswa pun juga mengalami peningkatan yaitu dari rata-rata 70% pertemuan pertama dan 86 % pertemuan kedua pada siklus pertama, menjadi 92 % pertemuan pertama dan 96 % pertemuan kedua pada siklus kedua.
v
KATA PENGANTAR
الرِحْي ِم َّ الر ْْح ِن َّ ِبِ ْس ِم اهلل ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِّ اَ ْْلم ُد لِلّ ِه ر لى الِه َّ ْي َو َّ الصالَةُ َو َ ْ السالَ ُم َعلَى اَ ْشَرف اْألَنْبِيَاء َوالْ ُم ْر َسل َ ْ ب الْ َعالَم َْ َ َ ْي َسيِّدنَا ُُمَ َّمد َو َع ِ ْي اََّما بَ ْع ُد َ ْ ص ْحبِه اَ ْْجَع َ َو Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis, dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul: USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS VII MTS INAYATUL MARZUKI TATAH LAYAP KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR , yang disusun dalam rangka melengkapi dan memenuhi sebagian dari persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Institut Agama Islam Negeri Antasari Banjarmasin. Salawat dan salam semoga tercurah keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW, juga kepada keluarga, para sahabatnya, dan segenap pengikut beliau hingga akhir zaman. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya, terutama kepada yang terhormat: 1. Bapak Prof. Dr. H. Syaifuddin Sabda, M. Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin yang telah menerima dan menyetujui judul skripsi ini.
vi 2. Dra. Hj. Mudhi’ah, M. Ag., selaku Ketua Pengelola Program Pendidikan S.1 bagi Lulusan D.2/D.3 GPAI yang telah memberikan bimbingan, arahan dan menyediakan sarana prasarana untuk kelancaran perkuliahan hingga selesai. 3. Bapak Dr. H. Burhanuddin Abdullah, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak M. Noor Fuady, M. Ag., selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan serta koreksi dalam penulisan skripsi ini. 4. Para dosen dan asisten dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi penulis. 5. Bapak Drs. Sukarni, M.Ag. selaku Kepala Perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin dan Ibu Yusniah, S.Ag selaku Kepala Perpustakaan Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin beserta seluruh stafnya yang telah memberikan bantuan berupa peminjaman buku-buku yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 6. Ibu Lailatul Fikhiyah, S.Pd selaku Kepala MTs Inayatul Marzuki Tatah Layap, staf tata usaha, seluruh dewan guru yang telah banyak memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. 7. Hairullah, A.Ma. selaku kolaborator yang banyak membantu dan memberikan informasi dalam penelitian ini. 8. Rekan-rekan
mahasiswa
program
S.1
Fakultas
Tarbiyah
IAIN
Antasari
Banjarmasin. 9. Semua pihak yang telah turut memberikan bantuan dorongan untuk kelancaran penelitian skripsi ini.
vii
Semoga Allah SWT. melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada mereka semua dan memberikan mereka pahala yang berlipat ganda. Akhirnya, dengan mengharap ridha dan karunia-Nya semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Amien.
Banjarmasin, 26 Juni 2009 M. 2 Rajab 1430 H.
Penulis,
Viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ PERSETUJUAN ............................................................................................... PENGESAHAN ............................................................................................... ABSTRAK ....................................................................................................... KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTARISI..................................................................................................... DAFTAR TABEL ............................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... BAB I
BAB II
BAB III
Hal. i ii iii iv v vi viii ix x
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul ........................... B. Identifikasi Masalah ................................................................... C. Perumusan Masalah ………………………................................ D. Rencana Tindakan…………………………………………….. E. Hipotesis Tindakan ..................................................................... F. Tujuan Penelitian ........................................................................ G. Manfaat Penelitian ......................................................................
1 3 3 4 4 4 4
KAJIAN TEORITIS A. Pengertian Al-Qur’an……………............................................ B. Ilmu Tajwid……………………………..................................... C. Dasar Pertimbangan pemilihan Metode……………………….. D. Pengertian Baca Tulis dan metode yang digunakan…………… E. Ringkasan Materi………………………………………………
5 10 22 24 30
METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian ...................................................................... B. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas.......................................... C. Subjek Penelitian ..................................................................... D. Sumber Data……………… ....................................................... E. Tekhnik dan Alat Pengumpulan Data ........................................ F. Indikator Kinerja……………………………………………… G. Analisis Data ............................................................................ H. Prosedur Penelitian ...................................................................
33 34 34 34 35 36 36 37
ix
BAB IV
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian ...................................................... B. Hasil Penelitian .........................................................................
41 41
PENUTUP A. Simpulan .................................................................................. B. Saran - Saran.............................................................................
68 69
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL Hal. 1
BACAAN HUKUM NUN MATI /TANWIN DAN ALIF LAM DALAM SURAH AL-ZALZALAH…………………………………………….. 32
I.1
OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA (SIKLUS I )…………………………………………………………… 44
1.2
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM PERTEMUAN PERTAMA (SIKLUS I )………………………………………………
45
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERINDIVIDU (SIKLUS I)…………………………………………..
46
1.4
TES HASIL BELAJAR SISWA PERTEMUAN PERTAMA (SIKLUS I )
47
1.5
OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KEDUA (SIKLUS I )……………………………………………………………
50
1.3
1.6
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM PERTEMUAN KEDUA (SIKLUS I )…………………………………………………………… 51
1.7
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERINDIVIDU (SIKLUS I)………………………………………….
52
1.8
TES HASIL BELAJAR SISWA PERTEMUAN KEDUA (SIKLUS I )
53
1.9
OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN PERTAMA (SIKLUS II )…………………………………………………………..
1.10
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM PERTEMUAN PERTAMA (SIKLUS II )…………………………………………….
1.11
58
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERINDIVIDU (SIKLUS II)…………………………………………
1.12
57
59
TES HASIL BELAJAR SISWA PERTEMUAN PERTAMA (SIKLUS II ) 60 xi
1.13
OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KEDUA (SIKLUS II )…………………………………………………………
1.14
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM PERTEMUAN KEDUA (SIKLUS II )…………………………………………………………
1.15
1.16
63
64
OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERINDIVIDU (SIKLUS II)……………………………………….
65
TES HASIL BELAJAR SISWA PERTEMUAN KEDUA (SIKLUS II )
66
xii
DAFTAR LAMPIRAN Hal. 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I) ............
71
2
FORMAT OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I) 74 PERTEMUAN PERTAMA
3
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM (SIKLUS I) 76 PERTEMUAN PERTAMA.......................
4
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN 77 SECARA INDIVIDU (SIKLUS I) PERTEMUAN PERTAMA ........................
5
FORMAT TES HASIL BELAJAR SISWA PERTEMUAN PERTAMA
6
FORMAT OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I) 80 PERTEMUAN KEDUA……………………………………………….
7
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM (SIKLUS I) 82 PERTEMUAN KEDUA………………….........................
8
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN 83 SECARA INDIVIDU (SIKLUS I) PERTEMUAN KEDUA…………………………………………………........................
9
TES HASIL BELAJAR SISWA PERTEMUAN KEDUA….…............
85
10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS II) ............
86
11
FORMAT OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN (SIKLUS II) 89 PERTEMUAN PERTAMA
12
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM (SIKLUS II) PERTEMUAN PERTAMA.......................
13
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN 92 SECARA INDIVIDU (SIKLUS II) PERTEMUAN PERTAMA ........................
14
TES HASIL BELAJAR SISWA PERTEMUAN PERTAMA.…............
15
FORMAT OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN (SIKLUS II) 95 PERTEMUAN KEDUA……………………………………………….
79
91
94
16
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM KBM (SIKLUS II) PERTEMUAN KEDUA…………………........................ 97
17
FORMAT OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SECARA INDIVIDU (SIKLUS II) PERTEMUAN PERTAMA………… 98
18
TES HASIL BELAJAR SISWA PERTEMUAN KEDUA….…............
100
19
NILAI EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA………………………
101
20
DAFTAR TERJEMAH………………………………………………..
102
21
DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………
104
23
PERSETUJUAN JUDUL………………………………………………
105
24
SURAT KETERANGAN TELAH MELAKSANAKAN SEMINAR…
106
25
SURAT PERINTAH RISET…………………………………………..
107
26
SURAT KETERANGAN TELAH SELESAI MELAKUKAN RISET.
108
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Al-Qur’an adalah kitab suci umat muslim, isi dari al-Qur’an yang disampaikan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw merupakan ajaran yang harus dijadikan pegangan oleh segenap umat manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan, agar memperoleh kebahagian di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu manusia diperintahkan untuk membaca dan mempelajarinya, sebagai mana Firman Allah dalam surah al-Alaq ayat 1-5.
Seiring dengan perubahan dan perkembangan modernisasi serta kemajuan teknologi informasi yang begitu pesat, terjadi perubahan anggapan di masyarakat terhadap nilai-nilai keagamaan. Demikian pula jika kita kita lihat kenyataan dilapangan perilaku dan kepribadian siswa dewasa ini masih jauh dari yang diharapkan. Terutama dalam hal membaca al-Qur’an, masih banyak siswa yang belum bias membaca al-Qur’an pada hal Allah telah memerintahkan untuk mempelajari dan membacanya dengan baik agar dapat memahami isi pesan ajaran dari al-Qur’an itu. Maka dalam hal usaha meningkatkan kemampuan membaca
al-Qur’an
dijadikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini,
memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran yang ada di dalam al-Qur’an tersebut melalui metode Drill diharapkan dapat meningkatkan usaha dalam mengatasi masalah yang dipaparkan diatas. Sejalan dengan konsep diatas, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca
al-Qur’an kepada anak didik guna
meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt, maka penulis akan melaksanakan penelitian dengan judul : “ USAHA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE DRILL SISWA KELAS VII A MTS INAYATUL MARZUKI TATAH LAYAP KECAMATAN TATAH MAKMUR KABUPATEN BANJAR ”. Al-Qur’an adalah kitab suci yang paling banyak dan sering dibaca paling tidak seorang muslim membaca al-Qur’an sebanyak 17 kali untuk surah al-Fatihah, karena membaca surah al-Fatihah merupakan rukun shalat, belum lagi surah lainnya yang sunat dibaca setelah surah al-Fatihah. Allah memerintahkan kepada umatnya untuk banyak membaca al-Qur’an. Orang yang membacanya mendapatkan pahala yang besar. Di dalam kurikulum Madrasah Tsanawiyah, mata pelajaran muatan lokal dalam hal membaca al-Qur’an dirumuskan tujuan yang hendak dicapai antara lain: 1. Siswa terampil dalam membaca, melafalkan bacaan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam ilmu tajwid. 2. Siswa mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar serta terbiasa mengamalkan untuk senantiasa mambacanya baik disekolah maupun dirumah.
Yang dimaksud dengan membaca al-Qur’an disini adalah siswa mampu mengenal huruf-huruf al-Qur’an untuk dibaca sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam ilmu tajwid. Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah usaha untuk mencari jalan keluar guna memacahkan masalah dalam usaha meningkatkan kemampuan membaca al-Qur’an terhadap siswa melalui metode Drill
pada MTs Inayatul
Marzuki Tatah layap. B. Identifikasi Masalah Melihat dan memperhatikan kondisi yang ada saat ini adalah: 1. Masih banyaknya siswa yang belum pandai dalam hal membaca al-Qur’an 2. Belum adanya strategi pembelajaran yang tepat 3. Belum adanya kolaborasi antara guru dan siswa 4. Pembelajaran mata pelajaran muatan lokal dalam hal membaca al-Qur’an masih berjalan monoton C. Perumusan masalah 1. Bagaimana
menerapkan
pembelajaran
metode
Drill
sehingga
dapat
meningkatkan usaha kemampuan membaca al-Qur’an dalam mata pelajaran muatan lokal. D. Cara Pemecahan Masalah Metode pemecahan masalah yang akan digunakan dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) ini adalah: Metode Drill dengan pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca al-Qur’an
E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka hipotesis tindakan dalam PTK ini adalah sebagai berikut: Dengan diterapkannya metode Drill dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam hal membaca al-Qur’an pada MTs Inayatul Marzuki Tatah Layap. F. Tujuan PTK Adapun tujuan PTK ini adalah sebagai berikut: 1. Guru dapat meningkatkan strategi dan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran muatan lokal 2. Siswa terus di berikan bimbingan dan arahan dalam membaca al-Qur’an 3. Siswa terus dimonitor dalam kegiatan membaca al-Qur’an 4. Menumbuhkan kecintaan siswa dalam hal membaca al-Qur’an G. Manfaat PTK Manfaat yang diperoleh dari PTK ini antara lain: 1. Ditemukan strategi yang tepat dalam membaca al-Qur’an pada mata pelajaran Muatan Lokal. 2. Kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an meningkat. 3. Kualitas siswa dalam membaca al-Qur’an pada mata pelajaran muatan lokal meningkat.
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Al-Qur’an Yang paling prinsip dan mutlak tentang pengertian Al-Qur’an ini adalah bahwa Al-Qur’an itu wahyu atau firman Allah SWT untuk menjadi petunjuk dan pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Dan bukanlah AlQur’an itu kitab karangan Muhammad atau ciptaannya, atau pikiran-pikiran serta pendapat Muhammad. Dibawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat ulama tentang pengertian Al-Qur’an: KH.Munawar Khalil, beliau menyatakan: ”Al-Qur‟an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang bersifat mukjizat dengan sebuah surat dari padanya yang beribadat bagi yang membacanya.” Drs.H.M. Khudhari Umar, mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: “AlQur‟an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya (Mukjizat) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan malaikat jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat al-Naas. Prof. Dr. T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy, dia memberikan pengertiannya sebagai berikut: “Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan lagi mutawatir penulisannya.” Imam Fakhrur Razie dan Syekh Mahmud Syaltut, yang menyatakan :”AlQur‟an adalah lafadz Arab yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang dinukilkan kepada kita secara Mutawatir.”
Dengan memperhatikan apa yang sudah disampaikan dan dijelaskan oleh para pakar dan ulama mengenai pengertian al-Qur’an diatas, maka pengertian tersebut dapat dirangkum sebagai berikut: Al-Qur’an adalah: -
Wahyu atau firman Allah SWT.
-
Diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
-
Dengan perantaraan Malaikat Jibril, atau dengan cara lain.
-
Menggunakan Bahasa Arab.
-
Untuk pedoman dan petunjuk bagi manusia.
-
Merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar.
-
Diterima oleh umat Islam secara mutawatir.
1. Keistemewaan Al-Qur’an. Diantara keistimewaan al-Qur’an ialah: a. al-Qur’an memuat ajaran ketuhanaan yang benar yang pernah dimuat di dalam kitab-kitab sebelumnya, namun diantaranya sudah diubah demikian rupa. b. Ajaran yang dibawa al-Qur’an adalah kalimat (keputusan hukum) Allah SWT yang terakhir, oleh sebab itu ia tetap dipelihara dan dijaga. c. Al-Qur’an dikehendaki kekekalannya, sehingga isinya sesuai dengan perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan tidak ada yang kontradiktif dengannya. d. Isi al-Qur’an berdimensi seluruh kehidupan, empat dimensi itu dibicarakan oleh al-Qur’an agar manusia dapat hidup dengan baik, yaitu matinya manusia sebelum hidup, bagaimana menghadapi hidup
sekarang, bagaimana menghadapi kematian dan bagaimana hidup sesudah mati. 2. Tanggung jawab Muslim terhadap Al-Qur’an. Sebagai seorang muslim, kita mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap kitab suci al-Qur’an, wahyu Allah SWT yang berisikan ajaran agama (islam) yang dikehendakiNya untuk diterapkan di dalam hidup dan kehidupan. Hal ini adalah realisasi dari rukun iman, percaya kepada kitab-kitab Allah. Tugas dan Tanggung jawab itu dapat diringkas sebagai berikut: a. Mengenal kitab suci al-Qur’an sebagai wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, terdiri dari 30 juz, 114 surah dan hal-hal lain yang terkait dengannya, sehingga seorang muslim dapat membedakan antara kitab suci al-Qur’an daripada kitab atau buku-buku lainnya, dan apabila dibacakan al-Qur’an ia dapat membedakan daripada bacaan lainnya. b. Menghormati dan memuliakan al-Qur’an atau dengan kata lain memelihara kehormatan al-Qur’an. c. Menghayati al-Qur’an, ialah menelaah ayat-ayat al-Qur’an yang dibaca sehingga dapat disimak kandungan isinya. d. Mengamalkan isi kandungan al-Qur’an. e. Mendakwahkan isi kandungan al-Qur’an kepada semua manusia sehingga hidup dan kehidupan ini selamat dengan nuansa al-Qur’an.
3. Adab membaca al-qur’an. Imam Ghazali di dalam kitabnya yang terkenal “Ihya Ulumiddin “ menguraikan sejelas-jelasnya adab dan tata cara membaca al-Qur’an, baik lahir maupun bathin. Di antara adab lahir: a. Suci dari hadats besar maupun kecil, termasuk bersih mulut. b. Membaca dengan penuh kesopanan, yaitu dengan menghadap kiblat, berdiri jika dalam shalat, lebih utama (afdhal) daripada duduk, kendati dibolehkan dalam posisi duduk atau berbaring. c. Menguraikan air mata (menangis). d. Memelihara hak masing-masing huruf dan ayat, termasuk melaksanakan sujud tilawah pada 14 tempat yang dianjurkan. e. Membaca dimulai dengan bacaan ta’awwuz dan ditutup dengan tashdiq termasuk membaca tasbih,istiqfar dan do’a pada tempat-tempat tertentu. f. Membaca dengan nyaring, minimal didengar oleh diri sendiri (murattal). g. Disunatkan berlagu yang baik (mujawwad) tetapi tidak berlebihan (talhin) karena Nabi SAW menganjurkan agar menghiasi al-Qur’an dengan baiknya suara. Diantara adab bathin ialah: a. Menghadirkan hati, karena yang akan dibaca adalah kalam Allah. Penyair Muhammad Iqbal mengatakan , “jadikanlah Al-Qur’an itu seakan-akan turun buat anda” b. Tadabbur, merenungi dan menyimak makna yang terkandung di dalam ayat-ayat al-Qur’an.
c. Pilihlah waktu-waktu yang baik, diwaktu malam usai shalat magrib dan isya, dan diakhir malam pada waktu fajar. Pada waktu siang yang terbaik sesudah shalat subuh. Juga menggunakan hari yan baik untuk membaca al-Qur’an seperti hari jum’at, senin dan kamis, pada hari arafah, 10 hari pertama bulan zulhijjah, dibulan ramadhan dan sepuluh hari terakhir dibulan ramadhan. 4. Fungsi al-Qur’an. Fungsi al-Qur’an sebagai tersurat dalam nama-namanya adalah sebagai Berikut. a. Al-Huda (petunjuk). Dalam al-Qur’an terdapat tiga kategori tentang posisi al-Qur’an sebagai petunjuk. Pertama petunjuk bagi manusia secara umum terdapat dalam Qur’an surah al-Baqarah [2]:185. Kedua, al-qur’an adalah petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa terdapat dalam Qur’an surah al-Baqarah [2]:2, surah Ali Imran [3]: 138, Ketiga petunjuk bagi orang-orang beriman terdapat dalam Qur’an surah fushshilat [41]:44 dan surah Yunus [10];57. b. Al-furqan (pemisah). Dalam al-qur’an dikatakan bahwa ia adalah ukuran untuk membedakan
dan bahkan memisahkan antara yang hak dan
bathil, atau antara yang benar dan dengan yang salah, terdapat dalam Qur’an surah al-Baqarah [2]:185. c. Al-Syifa (obat). Dalam al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada, terdapat dalam Qur’an surahYunus [10]:57.
d. Al-mau‟izhah (nasihat). Dalam al-Qur’an dikatakan bahwa ia berfungsi sebagai nasihat bagi orang-orang bertaqwa, terdapat dalam Qur’an surah Ali Imran 32]:138.
B. Ilmu Tajwid. 1. Definisi Ilmu Tajwid. Lafadz Tajwid menurut bahasa artinya “membaguskan”. Sedangkan menurut istilah adalah “mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya dengan member hyak dan mustahaknya”. Yang dimaksud dengan hak huruf adalah sifat asli yang selalu bersama dengan huruf tersebut, seperti Al Jahr, Isti’la, istifal dan lain sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan mustahak huruf adalah sifat yang Nampak sewaktu-waktu, seperti tafkhim, tarqiq, ikhfa dan lain sebagainya. Hukum mempelajari ilmu tajwid secara teori adalah fardhu kifayah, sedangkan hokum membaca al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid adalah fardhu’ain. Ilmu tajwid adalah ilmu yang sangat mulia. Hal ini karena keterkaitannya secara langsung dengan al-Qur’an. Diantara keistimewaannya adalah sebagai berikut: a. Mempelajari dan mengajarkan al-Qur’an merupakan tolok ukur kualitas seorang muslim b. Mempelajari al-Qur’an adalah sebaik-baik kesibukan. c. Dengan mempelajari al-Qur’an, maka akan turun sakinah (ketentraman), rahmat, malaikat dan Allah menyebut-nyebut orang yang mempelajari al-Qur’an kepada makhluk yang ada di sisiNya. Sedangkan tingkatan dalam membaca al-Qur’an yang diakui oleh ulama qiroat ada empat yakni:
1) التحقيقAt Tahqiq, yaitu bacaan al-Qur’an yang sangat lambat dan bertajwid, yang lazim digunakan untuk mengajarkan alQur’an dengan sempurna. 2) الترتيلAt Tartil, yaitu bacaan lambat dan bertajwid yang sesuai dengan standar, yakni pertengahan antara At Tahqiq dan At Tadwir. Bacaan ini adalah bacaan yang paling bagus karena sesuai dengan bacaan al-Qur’an saat diturunkan. 3) التدويرAt Tadwir yaitu bacaan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, yakni pertengahan antara Al hard dan At tartil namun masih bertajwid. 4) الحدرAl Hadr, yaitu bacaan yang dilakukan dengan tingkatan paling cepat namun tetap mempraktikkan tajwidnya. 2.Tempat – Tempat keluarnya huruf. Untuk membantu agar lebih cepat dan tepat dalam mempelajari makhroj huruf, ulama Qira’at menuangkan pengucapan setiap huruf dalam bentuk tulisan. Dengan mengetahui makhroj huruf dan ditopang dengan latihan secara terus menerus dalam mengucapkannya, maka akan dapat memperlancar lidah dalam mengucapkan huruf dengan baik dan benar. Sedangkan secara terperinci berjumlah tujuh belas, yaitu: a. الجوفYang keluar dari rongga mulut adalah huruf-huruf mad, yakni: 1). ; وpengucapannya dengan memoyongkan dua bibir ; يpengucapannya dengan menurunkan bibir bagian bawah ; اpengucapannya dengan membuka mulut b. الحلق
yang keluar dari tenggorokan adalah huruf-huruf:
2). ء- ; هkeluar dari tenggorokan bawah 3). ع- ; حkeluar dari tenggorokan tengah 4). غ- ; خkeluar dari tenggorokan atas c. اللسان
huruf-huruf yang keluar dari lidah sebagai berikut
5). ; قkeluar dari pangkal lidah (dekat tenggorokan) dengan mengangkatnya keatas langit-langit. 6). ك: seperti makhruj huruf qof namun pangkal lidah diturunkan. 7). ي- ج – ش
; keluar dari tengah lidah bertemu dengfan langit – langit.
8). ض: keluar dari dua sisi lidah atau salah satunya bertemu dengan gigi geraham. 9). ل
; keluarnya dengan menggerakan semua lidah dan bertemu dengan
ujung langit-langit. 10). ن: keluarnya dari ujung lidah dibawah makhroj huruf lam. 11). ر: keluarnya dari ujung lidah, hampir sama seperti dengan memasukkan punggung lidah. 12). ط- ت – د: keluar dari ujung lidah yang bertemu dengan gigi bagian atas. 13). ظ- ث – ذ: keluar dari ujung lidah, ujung lidahkeluar sedikit dan bertemu dengan ujung gigi depan bagian atas. 14). ص- ز – س
; keluar dari ujung lidah yang hampir bertemu dengan
gigi depan bagian bawah. d. الشفتانyang keluar dari dua bibir. 15). ف: keluar dari bibir bawah bagian dalam yang bertemu dengan ujung gigi seri atas.
16). م- ; و – بhuruf mim dan ba keluar dari dua bibir yang dirapatkan, sedangkan waw dengan memonyongkan bibir. e. الحيشومyang keluar dari rongga hidung adalah huru-huruf ghunnah (dengung). 17).terdapat pada tujuh tempat berikut: a) GhunnahMusyaddah b) idgham bighunnah c) idgham mutajanisain d) idgham mitslain e) iqlab f) ikhfa haqiqi g) ikhfa syafawi 3. Hukum Nun Mati dan Tanwin Dalam membaca al-Qur’an kita akan mendengarkan nun mati atau tanwin yang ada dalam setiap ayat. Pengucapan nun mati atau tanwin ada yang harus jelas, ada yang harus samar, ada yang harus lebor sehingga nun mati atau tanwin tersebut tidak tampak, dan ada pula yang berubah menjadi mim. Untuk itu,maka dalam hal ini akan dibahas satu persatu hukum-hukum tersebut. a. Izh-har (atau lengkapnya izh-har halqy), secara bahasa artinya jelas. Sedangkan menurut ilmu tajwid adalah pembacaan nun mati atau tanwin sesuai dengan makhrojnya tanpa dighunnahkan apabila bertemu dengan salah satu huruf halqiyah (tenggorokan). Huruf-hurufnya adalah: ا – ه – ع غ- – ح – خAlif/Hamzah – ha – ain – ha – ghain - kho
b. Idgham, secara bahasa artinya memasukkan, sedangkan menurut ilmu tajwid adalah pengucapan nun mati atau tanwin secara lebur ketika bertemu huruf- huruf idgham, atau pengucapan dua huruf seperti dua huruf yang ditasydidkan. Pembacaan idgham, ada yang yang harus dighunnahkan yaitu dinamakan dengan idgham bighunnah atau idgham ma’al ghunnah, dan ada pula yang tidak boleh dighunnahkan, yaitu disebut idgham bila ghunnah.Huruf-huruf idgham bi ghunnah: - و – م – ن يwaw – mim – nun – ya Huruf-huruf idgham bila ghunnah: ل – رlam – ra c. Iqlab, secara bahasa artinya merubah, sedangkan menurut istilah adalah pengucapan nun mati atau tanwin yang bertemu dengan huruf ba’ yang berubah menjadi mim dan disertai dengan ghunnah –sebagian ulama’ menambahkan ikhfa’, yakni suara mim tidak terdengar sempurna karena dua bibir tidak merapat dengan sempurna. d. Ikhfa‟( atau lengkapnya ikhfa Haqiqy), secara bahasa artinya menutupi. Sedangkan yang dimaksud disisni adalah pengucapan nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan huruf – huruf ikhfa’ memiliki sifat antara izh-har dan idgham dengan disertai ghunnah. Huruf-hurufnya berjumlah 15: ث- ت – ض- ظ – ز- ش – ق – س – د – ط- ك – ج- ص – ف – ذ 5. Hukum Mim Mati Apabila terdapat mim sakinah, maka hukum bacaannya ada tiga macam, yaitu: a. Ikhfa‟ syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan ba’ cara pengucapannya mim tampak samar disertai dengan ghunnah
b. Idgham mitslain, yaitu apabila mim mati bertemu dengan mim. Cara pengucapannya harus disertai dengan ghunnah. c. izh-har syafawi, yaitu apabila mim mati bertemu dengan selain huruf mim dan ba’. Cara pengucapannya adalah mim harus tampak jelas tanpa ghunnah, terutamaketika bertemu dengan fa’ dan waw. Sedikitpun mim tidak boleh terpengaruh makhroj fa’ dan waw walaupun makhrojnya beredekatan/ sama. 6. Hukum Mim dan Nun Bertasydid Setiap mim dan nun bertasydid wajib dighunnahkan sepanjang dua harokat. Adapun
mengenai
ukuran
lama
ghunnahnya
sebagian
ulama
Qiro’at
menetapkannya dengan cara menutup jari atau membukanya dengan gerakan yang tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. 7. Hukum Alif Laam Berdasarkan cara pembacaannya, alif lam dibagi menjadi dua macam, yaitu: a. ال قمرٌهalif lam Qamariyah, yakni alif lam harus dibaca jelas ketika menghadapi huruf-huruf berikut: – ع- و – ح – ف- ك- ح – ج- ا – ب – غ ه-ق–ي–م b. ال شمسٌهalif lam Syamsiyah, yakni alif lam harus dibaca idghom (masuk ke dalam huruf berikutnya) apabila bertemu dengan hurufhuruf berikut: ل- ظ – ز – ش- ط – ث – ص – ر – ت – ض – ذ – ن – د – س 8. Hukum Mad Arti mad menurut bahasa adalah tambahan . sedangkan menurut istilah adalah memanjangkan suara ketika mengucapkan huruf mad. Huruf mad ada tiga, yaitu:
a. اalif yang huruf sebelumnya berharokat fathah b. وwaw yang huruf sebelumnya berharokat dhommah. c. يYa yang huruf sebelumnya berharokat kasrah. 1). Mad Asli ًمد اصل Mad asli yaitu mad yang tidak dipengaruhi oleh sebab hamzah atau sukun, tetapi di dalamnya terdapat salah satu dari huruf mad diatas. Kadar panjang dari mad ini adalah 2 (dua) harokat. Yang termasuk dalam kategori Mad Asli –dalam riwayat Hafs dari’ Ashim- adalah: a).Mad Thabi‟ii ًمد طبٌع Yaitu mad yang terdiri dari huruf huruf mad, dan tidak terdapat unsure tambahan lainnya seperti hamzah. b).Mad Badal مد بدل Yaitu setiap
hamzah yang dipanjangkan 2 harakat sebagai
pengganti hamzah yang terhilangkan. c).Mad „Iwadh مد عوض Yaiti mad yang terjadi ketika berwaqaf pada huruf yang berakhiran fathatain. d).Mad Tamkiin مد تمكٌن Yaitu mad yang terdapat pada huruf ya yang bertasydid bertemu dengan ya mati. e).Mad Shilah Qashirah مد صلة قصٌرة Yaitu ha’ dhomir yang tidak didahului maupun diikuti oleh huruf sukun bertemu dengan selain hamzah.
2).Mad Far’i مد فر عى Mad far’i merupakan kebalikan dari Mad Asli, yaitu mad yang dipengaruhi oleh sebab hamzah dan sukun. Kadar panjang mad far’I cukup beragam, yaitu 2, 4, 5 dan 6 harakat. Adapun pembagian mad far’I dikelompokkan karena tiga sebab, yaitu mad yang bertemu dengan hamzah, mad yang bertemu dengan sukun murni, dan mad yang bertemu dengan sukun karena waqaf. a) Mad yang bertemu dengan hamzah, terbagi menjadi 3 macam, yaitu: (1). Mad wajib muttashil مد وجب متصل Yaitu mad yang bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Mad ini dibaca panjang 4 dan 5 harakat ketika washal, dan dibaca panjang 4, 5 dan 6 harakat ketika waqaf. (2) Mad jaiz Munfashil مد جا ئز منفصل Yaitu mad yang bertemu dengan hamzah dalam kata yang terpisah. Mad ini dibaca panjang 4 atau 5 harakat ketika washal, dan dibaca panjang 2 harakat ketika waqaf (kembali ke hokum asalnya yaitu mad asli) (3) Mad shilah Thawilah مد صلة طوٌلة yaitu ha dhamir yang bertemu dengan hamzah dalam kata yang terpisah. Mad ini dibaca panjang 4 dan 5 harakat ketika washal, dan berubah menjadi mati ketika waqaf.
b) Mad yang bertemu dengan sukun murni – maksudnya sukun itu sendiri dan tasydid-, terbagi menjadi 5 macam, yang kesemuanya memiliki kadar panjang yang sama yaitu 6 harakat. (1) Mad Farqi مد فرق Yaitu mad badal yang bertemu dengan tasydid. Mad ini hanya terjadi pada dua kata di dalam Al-Qur’an, yakni yang terdapat di dalam surat Al-An’am: 143-144, yunus: 59 dan An-Naml:59. (2) Mad Lazim Mukhaffaf kalimi ًمد الزم محفف كلم Yaitu mad yang bertemu dengan sukun yang terjadi dalam rangkaian kata (kalimat). (3) Mad LazimMutssaqal Kalimi مد الزمثقل كلمى Yaitu mad yang bertemu dengan tasydid yang terjadi dalam rangkaian kata. (4) Mad Lazim Mukhaffaf Harfi مد الزم محفف حرفى Yaitu mad yang bertemu dengan sukun yang terjadi dalam rangkaian huruf muqatha’ah (rangkaian huruf yang terdapat pada awal sebagaian surat atau disebut fawatihus Suwar). Huruf-hurufnya adalah: ن – ق – ص – ع – س – ل – ك – م (5) Mad lazim Mutsaqal Harfi مد الزم مثقل حرفى Yaitu mad yang bertemu dengan tasydid (karena Idgham) yang terjadi didalam rangkaian huruf muqatha’ah.
c) Mad yang bertemu dengan sukun karena waqaf, terbagi menjadi 2 macam yang kesemuanya memiliki kadar panjang sama 2, 4 atau 6 harakat, yaitu: (1) Mad Aridh Lissukun مد عرض للسكون Yaitu mad yang bertemu dengan huruf yang disukunkan karena berwaqaf. (2) Mad Liin مد لٌن Yaitu mad yang terjadi ketika berwaqaf pada huruf yang didahului oleh huiruf liin (waw dan ya mati sebelumnya huruf berharakat fathah) bertemu dengan huruf yang disukunkan karena berwaqaf. 9.Tafkhim dan Tarqiq Di dalam membaca al-Qur’an, kita memerlukan pengetahuan tentang tafkhim dan tarqiq, karena hal ini termasuk bagian dari kesempurnaan tilawah. Tafkhim berarti menebalkan suara, sedangkan tarqiq adalah lawannya yaitu menipiskan suara. Ulama Tajwid menjelaskan kepada kita tiga hal yang harus ditafkhimkan atau ditarqiqkan, yaitu: a.Huruf-huruf isti’la. Semua huruf isti’la harus dibaca tafkhim, dengan dua tingkatan. Pertama, tingkatan tafkhim yang kuat, yakni ketika sedang berharokat fathah atau dhommah, dan ketika sukun jika sebelumnya berharokat fat-hah atau dhommah. Kedua, adalah tingkatan tafkhim yang lebih ringan, yakni ketika berharokat kasroh atau ketika sukun dengan huruf sebelumnya berharokat kasroh.
b.Huruf Ro’ 1). Ro’ dibaca tafkhim apabila keadaannya sebagai berikut: a) Ketika berharokat fat-hah. b) Ketika berharokat dhommah. c) Ro’ sukun sebelumnya berharokat fat-hah d) Ro’ sukun sebelumnya huruf berharokat dhommah. e) Ro’ sukun sebelumnya hamzah washol. f) Ro’ sukun sebelumnya huruf berharokat kasroh dan sesudahnya huruf isti’la’ tidak berharokat kasroh serta berada dalam satu kalimat. g) Ro’ sukun karena waqaf sebelumnya huruf fat-hah. h) Ro’ sukun karena waqof sebelumnya huruf dhommah. i) Ro’ sukun karena waqof sebelumnya alif. j) Ro’ sukun karena waqof sebelumnya waw. k) Ro’ sukun karena waqof sebelumnya huruf yang mati, dan didahului huruf fat-hah atau dhommah. 2). Ro’ dibaca tarqiq apabila keadaannya sebagai berikut: a) Ro’ berharokat kasroh. b) Ro’ sukun sebelumnya berharokat kasroh dan sesudahnya bukan huruf isti’la’, atau bertemu huruf isti’la’ namun dalam kata yang terpisah. c) Ro’ sukun karena waqof sebelumnya huruf kasroh atau ya’ sukun. d) Ro’ sukun karena waqaf sebelumnya bukan huruf
isti’la’ dan sebelumnya didahului oleh kasroh. 3). Ro’ boleh dibaca tafkhim atau tarqiq. a) Ro’ sukun sebelum berharokat kasroh dan sesudahnya huruf isti’la’ berharokat kasroh. b) Ro’ sukun karena waqaf, sebelumnya huruf isti’la’ sukun yang dawali dengan huruf berharokat kasroh. c) Ro’ sukun karena waqof dan setelahnya terdapat ya’ terbuang. c. Lafazh Jalalah. Yang dimaksud dengan lafazh jalalh adalah kalimat Allah. Arti AlJalalah adalah kebesaran atau keagungan. Lafazh ini banyak tercantum dalam al-Qur’an. Cara membacanya ada dua macam yakni tafkhim dan tarqiq. 1). Lafazh Jalalah dibaca tafkhim apabila keadaannya sebagai berikut a) Berada diawal susunan kalimat atau disebut mubtada (istilah Tata bahasa Arab). b) apabila lafazh Jalalah berada setelah huruf berharokat fathah. c) apabila lafazh Jalalah berada setelah huruf berharokat dhommah. 2). Lafazh Jalalah dibaca tarqiq, apabila sebelumnya huruf berharokat kasroh. 10. Idgham Mutamatsilain, Mutajanisain dan Mutaqaribain.
Idgham artinya memasukkan atau melebur huruf, menurut istilah idgham berarti pengucapan dua huruf seperti dua huruf yang ditasydidkan. Berdasarkan tempat-tempat keluarnya huruf dan sifat-sifat yang dimilikinya, idgham dibagi menjadi tiga macam, yaitu: a. Idgham Mutamatsilain, yaitu pertemuan dua huruf yang sama makhroj dan sifatnya. (pembacaan dua huruf yang sama ini dilakukan dengan cara lebur menjadi satu). b. Idgham mutajanisain, yaitu pertemuan dua huruf yang sama makhroj, namun sifatnya berlainan. Di dalam al-Qur’an, pertemuan huruf-huruf yang memiliki kesamaan makhroj namun berlainan sifat tersebut terjadi pada huruf huruf berikut: -
ت–د–ط
-
ظ-ث–ذ
-
ب-م
c. Idgham Mutaqoribain, yaitu pertemuan dua huruf yang makhraj dan sifatnya berdekatan (hampir sama). Huruf-hurufnya yaitu: ك – ق – ل – ر 11.Waqaf dan pembagiannya. a. Pengertian Waqaf Waqaf artinya berhenti disuatu kata ketika membaca al-Qur’an, baik diakhir maupun ditengah ayat yang disertai nafas. Sedangkan berhenti dengan tanpa nafas disebut saktah. Untuk mengetahui tempat-tempat berhenti yang tepat diperlukan pemahaman terhadap ayat-ayat yang dibaca, sehingga setiap pemberhentian member kesan arti yang sempurna. Oleh karena itu, bagi mereka yang sudah memahami al-Qur’an
dengan baik, maka dirinya dapat menentukan pemberhentian yang tepat walaupun tanpa terikat dengan tanda-tanda waqaf. Oleh karena itu, mengikuti tanda-tanda waqaf yang ada dalam al-Qur’an, kedudukannya tidak dihukumi wajib atau haram syar’I bagi yang melanggarnya, kecuali yang dilakukan dengan sengaja untuk mengaburkan makna. Sebagaimana perkataan imam Jazari:
وال حرام غير ماله سبب
× وليس فى القرإن من وقف وجب
“Di dalam al-Qur’an tidak ada waqaf yang berhukum wajib syar’i, juga tidak ada yang berhukum haram syar’i, kecuali karena satu sebab.” b. Pembagian Waqaf Secara umum waqaf dibagi menjadi empat kategori, yaitu: 1) Waqaf ikhtibari اختباري Yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan oleh seorang ustadz dalam proses menguji muridnya, hal ini hukumnya boleh. 2) Waqaf Intizhari انتظا ري Yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan khusus dalam proses belajar mengajar al-Qur’an, hal ini dilakukan dalam rangka untuk menguasai cara membacanya dan hukumnya boleh. 3) Waqaf Idhtirari اضطراري Yaitu berhenti pada ayat yang belum sempurna yang dilakukan dalam keadaan darurat atau terpaksa atau tidak sengaja karena kehabisan nafas, lupa, bersin, batuk, menguap, menjawab salam, dan sebagainya. Hal ini hukumnya boleh. 4) Waqaf ikhtiyari
Waqaf ikhtiyari disebut juga dengan waqaf ijtihadi, yaitu berhenti sesuai dengan pilihan sendiri. Hal ini hanya dapat dikuasai oleh orang yang memahami kaidah bahasa arab. Karena memilih sendiri tempat yanbg dijadikan sebagai tempat berhenti, maka waqaf ikhtiyari bias terjadi empat kemungkinan: a) الوقف التا مyaitu waqaf pada ayat yang sudah sempurna artinya dan tidak ada hubungannya dengan ayat sesudahnya, baik secara lafazh atau arti. Oleh karena itu, sebaiknya seorang pembaca setelah berhenti langsung memulai dengan ayat berikutnya. b) ً الوقف الكفyaitu waqaf pada ayat yang sudah sdempurna artinya, namun ayat selanjutnya masih ada hubungan lafazh. Oleh karena itu, sangat dianjurkan langsung memulai dengan ayat selanjutnya. c) الوقف الحسنyaitu waqaf pada ayat yang sempurna artinya. Namun secara arti dan lafazh masih terdapat hubungan. Oleh karena itu sangat dianjurkan memulai dari ayat sebelumnya, kecuali berhenti diakhir ayat. d) الوقف القبٌحyaitu waqaf pada ayat yang belum sempurna artinya, karena adanya keterkaitan dengan kata berikutnya, baik secara lafazh maupun arti, sehingga menimbulkan kesan arti yang tidak bagus atau yang merusak. c.Tanda – Tada Waqaf Agar waqaf tilawah kita tepat dan terhindar dari kesalahan arti maka ulama menciptakan tanda – tanda waqaf yang disesuaikan dengan arti disetiap ayat. Tanda waqaf yang diletakkan di mush-haf ada yang seragam, ada juga yang tidak. 1) (عالمة الوقف الالزم) مtanda waqaf yang menunjukkan harus berhenti
2) ال
) (عالمة الوقف الممنوعtanda waqaf yang menunjukkan dilarang
berhenti. 3)
صلى
)
(عالمة الوقف الجائز مع كون الوصل اولىtanda waqaf boleh
berhenti, namun meneruskan bacaan lebih utama. 4) (عالمة الوقف الجا ئز لمستوى الطرفٌن ) جTanda waqaf yang menunjukkan waqaf atau washol sama saja, keduanya boleh dilakukan. 5) قلى
)
(عالمة الوقف الجائز مع كون الوقف اولىtanda waqaf yang
menunjukkan lebih bagus berhenti walaupun nafas masih kuat. 6)
^.....^ ) ( معا نقةTanda waqaf agar berhenti pada salah satu kata.
12.Hamzah Qatha’ & washal. Hamzah Qatha dan hamzah Washal merupakan bagian penting yang harus diketahui oleh setiap pembaca al-Qur’an untuk mencapai tilawah yang baik dan benar. Pengetahuan tentang hamzah qatha dan hamzah washal menjadi lebih dibutuhkan karena adanya perbedaan cetakan mush-haf antara satu negeri dengan negeri yang lain. Mush-haf cetakan Indonesia dalam penulisan semua hamzah telah dilengkapi dengan harakat-harakatnya, sedangkan mush-haf cetakan timur tengah, yang juga banyak beredar di masyarakat Indonesia, tidak dilengkapi dengan harokat karena mengikuti kaidah penulisan yang aslinya, sehingga menimbulkan masalah bagi pembaca al-Qur’an yang tidak faham bahasa arab. Oleh karena itu bagi para pembaca hendaknya dapat memahami dan memperhatikan bagaimana tata cara dalam hal mempelajari al-Qur’an. a.
Hamzah Qatha’
Hamzah qatha adalah hamzah yang selamanya dibaca dan di tulis; baik diawal, ditengah maupun diakhir kata ism (kata Benda), fiil (kata kerja) dan Harf (kata sambung). Karena ia bagian dari kalimat tersebut. Adapun cirri – cirri yang terdapat di dalam mush-haf cetakan timur tengah ialah tanda hamzah ()ء. Sedangkan cara membacanya sesuai dengan harakat yang tertulis
(fathah,
kasroh,
dhommah
atau
sukun)
dan
tidak
boleh
menggugurkannya di awal atau di tengah kalimat. b.
Hamzah Washal
Hamzah washal adalah hamzah tambahan yang harus terbaca pada awal kalimat dan tidak dibaca ditengah kalimat atau apabila sebelumnya terdapat huruf hidup. Adapun cirri – cirri yang terdapat di dalam mush-haf timur tengahadalah hamzah ditulis dengan huruf shod diatasnya ()آ. Hamzah washal di awal kalimat dapat dibaca dengan harokat fathah, dhommah dan kasroh sesuai kaidah yang berlaku. 1) Kaidah hamzah washal yang dibaca fathah: a) Ketika berada di isim yang dima’rifatkan dengan alif lam. b) Apabila hamzah istifham (kata Tanya) masuk pada hamzah washal, maka hamzah washal dibuang, sehingga yang ditulis dan yang dibaca hanya hamzah istifham. Adapun yang demikian terdapat pada tujuh tempat dalam al-qur’an: -
QS.Al Baqarah: 80
-
QS.Maryam: 70
-
QS.Saba: 8
-
QS.Ash Shoffat: 153
-
QS Shod: 63
-
QS.Shod: 75
-
QS.Al Munafiqun: 6
c) Apabila hamzah istifham masuk pada hamzah washal yang sesudahnya ada huruf mati, maka hamzah washal diganti mad. 2) Kaidah hamzah washal yang dibaca dhommah. a) Apabila berada di fi’il amr Tsulatsi, sedangkan huruf yang ketiga berharokat dhommah. b) Apabila berada di fi’il mabni majhul. 3) Kaidah hamzah washol yang dibaca kasroh. a) Apabila berada fi’il amr Tsulatsi, sedangkan huruf yang ketiga berharokat kasrah atau fathah. b) Apabila berada di lafazh-lafazh berikut ini: – ابن _ ابنت _ امرؤ _ امرأ ت _ اثنٌن _ اثنتٌن _ اسم c) Apabila hamzah terdapat pada fi’il Madhi, fi’il Amr dan Masdar dari fi’il Khumasi dan sudasi.
D. Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Mengajar. Ada beberapa faktor yang harus dijadikan dasar pertimbangan pemilihan metode mengajar. Dasar pertimbangan itu bertolak dari Faktor-faktor: 1. Berpedoman pada tujuan Tujuan adalah keinginan yang hendak dicapai dalam setiap kegiatan interaksi edukatif. Tujuan dapat memberikan pedoman yang jelas bagi guru dalam mempersiapkan segala sesuatunya dalam rangka pengajaran, termasuk pemilihan metode. Metode mengajar yang guru pilih tidak boleh dipertentangkan dengan tujuan yang telah dirumuskan, tetapi metode mengajar yang dipilih itu harus mendukung kemana kegiatan interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuannya. Ketidak jelasan perumusan tujuan akan menjadi kendala dalam pemilihan metode mengajar. Jadi, kejelasan dan kepastian dalam perumusan tujuan memudahkan bagi guru memilih metode mengajar. 2. Perbedaan Individual Anak Didik. Perbedaan individual anak didik perlu dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. Aspek-aspek perbedaan anak didik yang perlu dipegang adalah asfek biologis, intelektual dan psikologis. 3. Kemampuan Guru Kemampuan guru bermacam-macam, disebabkan latrar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar. Seorang guru dengan latar belakang pendidikan keguruan akan lain kemampuannya bila dibandingkan dengan seseorang dengan latar belakang pendidikan bukan keguruan. Kemampuan guru yang berpengalaman
tentu lebih berkualitas dibandingkan dengan kemampuan guru yang kurang berpengalaman dalam pendidikan dan pengajaran. Dari latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar akan mempengaruhi bagaimana cara pemilihan metode mengajar yang baik dan benar. Jadi, kemampuan guru patut dipertimbangkan dalam pemilihan metode mengajar. 4. Sifat Bahan Pelajaran. Setiap mata pelajaran mempunyai sifat masing-masing. Paling tidak sifat mata pelajaran ini adalah mudah, sedang dan sukar. Ketiga sifat ini tidak bisa diabaikan begitu saja dalam mempertimbangkan pemilihan metode mengajar. Untuk metode tertentu barangkali cocok untuk mata pelajaran tertentu, tetapi belum tentu pas untuk mata pelajaran lain. Adalah penting mengenai sifat mata pelajaran sebelum pemilihan metode dilaksanakan. 5. Situasi Kelas Situasi kelas adalah sisi lain yang patut dipertimbangkan guru ketika akan melakukan pilihan terhadap metrode mengajar. Guru yang berpengalaman tahu benar bahwa kelas dari hari kehari dan dari waktu kewaktu selalu berubah sesuai kondisi psikologis anak didik.Dinamika kelas seperti ini patut diperhitungsan guru dari sudut manapun juga. Ketika guru berusaha membagi anak didik kedalam beberapa kelompok, guru akan menciptakan situasi kelas kepada situasi yang lain. Di sini tergambar metode mengajar mana yang harus dipilih sesuai dengan situasi kelas dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi, situasi kelas mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
6. Kelengkapan Fasilitas Penggunaan metode perlu dukungan Fasilitas. Fasilitas yang dipilih harus sesuaidengan karakteristik metode mengajar yang akan dipergunakan. Ada metode mengajar tertentu yang tidak dapat dipakai, karena ketiadaan fasilitas disuatu sekolah. Sekolah-sekolah yang maju biasanya mempunyai fasilitas belajar yang lengkap sehingga sangat membantu guru dalam melaksanakan pengajaran dalam kelas. Sekolah-sekolah di daerah terpencil pada umumnya kekurangan fasilitas belajar sehingga kegiatan interaksi edukatif berjalan apa adanya secara sederhana. 7. Kelebihan dan Kelemahan Metode. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dua sisi ini perlu diperhatikan guru. Jumlah anak didik dikelas dan kelengkapan fasilitas mempunyai andil
tepat tidaknya suatu metode dipergunakan untuk membantu proses
pengajaran. Metode yang tepat untuk pengajaran tergantung dari kecermatan guru dalam memilihnya. Penggabungan metode pun tidak luput dari pertimbangan berdasarkan kelebihan dan kelemahan metode yang mana pun juga. Pemilihan yang terbaik adalah mencari titik kelemahan suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat menutupi kelemahan metode tersebut. C. pengertian Membaca dan Metode yang digunakan. 1. Pengertian Membaca Dalam kamus besar bahasa Indonesia baca diartikan sebagai : 1) Melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati); 2) Mengeja atau melafalkan apa yang tertulis; 3) Mengucapkan;
4) Mengetahui; meramalkan 5) Menduga; memperhitungkan; memahami 2. Metode yang digunakan 1. Metode Drill (Latihan) Didalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar. Metode latihan-latihan keterampilan. Untuk mencapai sesuatu ketangkasan tertentu atau ketrampilan melakukan sesuatu, diperlukan latihan-latihan yang berulang-ulang. Murid-murid perlu dilatih oleh guru secara praktis untuk melaksanakan sesuatu (pelajaran tertentu), agar mereka dapat melaksanakan secara betul dan lancar. Metode latihan-latihan ini wajar digunakan, diantaranya : a. Untuk kecakapan mental; misalnya: praktek mengajar, praktek dakwah (pidato), praktek shalat jenazah dan lain-lain. b. Untuk ketajaman asosiasi; misalnya: membaca tulisan (ejaan) dalam Bahasa Arab tanpa baris, bahasa inggris, bahasa Indonesia pun juga,bidang umum mengenal lambang (simbol), mengenal peta. c. membaca al-Qur’an, urutan-urutan yang betul (tertib) pelaksanaan wudhu, memandikan mayat dan sebagainya. Dalam penggunaan teknik latihan agar dapat berhasil guna dan berdaya guna perlu ditanamkan pengertian bagi instruktur maupun siswa ialah:
1) Tentang sifat-sifat suatu latihan, bahwa setiap latihan harus selalu berbeda dengan latihan sebelumnya. Hal itu disebabkan karena situasi dan pengaruh latihan yang lalu berbeda juga. Kemudian perlu diperhatikan juga adanya perubahan kondisi/situasi belajar yang menuntut daya tanggap/response yang berbeda pula bila situasi latihan berubah, sehingga timbul tantangan yang dihadapi berlainan dengan situasi sebelumnya, maka memerlukan tanggapan/sambutan yang berbeda pula. 2) Guru perlu memperhatikan dan memahami nilai dari latihan itu sendiri serta kaitannya dengan keseluruhan pelajaran di sekolah. Metode latihan disebut juga metode Training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan – kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan – kebiasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan. Metode ini diakui banyak mempunyai kelebihan, tetapi juga mempunyai beberapa kekurangan. a) Kelebihan Metode Latihan. (1) Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat – alat. (2) Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda – tanda symbol dan sebagainya. (3) Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. b) Kekurangan metode latihan.
(1) Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian. (2) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. (3) Kadang – kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang – ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan. (4) Dapat menimbulkan verbalisme. D. Ringkasan Materi. Ringkasan materi yang akan dijadikan bahan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. membaca, menjelaskan makna ayat dan latihan menghafalkan .
Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha pemurah lagi maha penyayang. 2. Bila bumi digoncangkan dengan goncangan yang dahsyat, 3. Dan bumi mengeluarkan beban-beban beratnya, 4. Dan manusia bertanya “mengapa bumi jadi begini?”
5. Pada hari ityu, bumi memberitakan apa yang terjadi, 6.
karena Tuhanmu telah memberikan kepadanya,
7. Pada hari itu, manusia keluar dari kuburnya dalam berbagai keadaan, untuk diperlihatkan hasil perbuatan mereka, 8. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan walau seberat dzarah, niscaya akan dilihatnya, 9. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarah sekalipun niscaya akan dilihatnya pula. Ringkasan makna; Sebagai tanda bahwa dunia sudah berakhir, detik waktu perhitungan telah tiba. Untuk diperlihatkan kepada manusia akan hasil perbuatan mereka selama di dunia. Sebab dari nuzulnya ayat ini, yaitu di kala Allah menurunkan ayat:
.ويطعمون الطعام على حبه مسكينا ويتيما وأسيرا Salah seorang diantara mereka timbul pertanyaan dalam hatinya. Alangkah sedikit buah-buahan yang dapat saya berikan ini. Hati nuraninya kemudian menjawab dengan bisikan . tidaklah yang saya berikan ini, walau pun sedikit melainkan untuk kuharapkan keridhaan Allah dari apa yang dapat kuberikan, lagi pula saya sangat menyukainya. Orang lain ada juga yang menganggap remeh dosa kecil seperti melihat sesuatu yang terlarang atau mengumpat. Ia mengatakan; Allah hanya menjanjikan neraka kepada perbuatan dosa besar saja. Maka turunlah surat ini. Untuk menggalakkan mereka mengerjakan kebaikan walaupun sedikit. Karena sangat boleh jadi ia akan banyak dan besar. Dan Allah
memperingatkan mereka bahwa dosa kecil sekalipun akan menjadi besar. Dosa kecil dalam pandangan sipelakunya akan menjadi sebesar gunung nantinya di akhirat.
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting penelitian Setting dalam penelitian ini meliputi, tempat penelitian, waktu penelitian, dan siklus penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai berikut: 1. Tempat penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di MTs Inayatul Marzuki Tatah Layap untuk mata pelajaran Muatan Lokal, sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A tahun pelajaran 2008 / 2009 dengan jumlah siswa 28
orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 14 siswa
perempuan . pemilihan sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di MTs Inayatul Marzuki Tatah Layap. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2008/2009 yaitu dari bulan april sampai dengan bulan juni 2009. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender pendidikan sekolah, karena penelitian tindakan kelas (PTK) memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif dikelas. 3. Siklus penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran muatan lokal melalui metode Drill dan Imla. B. Persiapan penelitian tindakan kelas (PTK) Sebelum penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan , dibuat berbagai
Infut instrument yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu rencana pembelajaran yang akan dijadikan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu kompetensi dasar (KD): 1. Siswa dapat menulis huruf al-Qu’an dengan baik dan benar 2. Siswa dapat membaca huruf al-Qur’an sesuai dengan makhrijul huruf 3. Siswa dapat menghapal surah pendek dengan baik dan lancer 4. Siswa dapat menyebutkan hokum-hukum bacaan dalam ilmu tajwid 5. Siswa dapat menyebutkan tanda-tanda waqaf Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran berupa: 1. Lembar kerja siswa untuk hapalan 2. Lembar pengamatan 3. Lembar evaluasi C. Subjek penelitian Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VII A yang terdiri dari 28 siswa dengan komposisi laki-laki 14 orang siswa dan perempuan 14 orang siswi. D. Sumber data Sumber data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah Siswa, guru, teman sejawat serta kolaborator. 1. Siswa Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar. 2. Guru
Untuk melihat tingkat keberhasilan Implementasi pembelajaran peningkatan baca tulis al-Qur’an terhadap siswa melalui metode Drill, dan hasil belajar serta aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. 3. Teman sejawat dan kolaborator Teman sejawat dan kolaborator dimaksudkan sebagai sumber data untuk melihat Implementasi penelitian tindakan kelas secara komprehensif, baik dari sisi siswa maupun guru. E.Tekhnik dan Alat Pengumpulan Data. 1.Tekhnik Tekhnik dalam pengumpulan data penelitian ini adalah Tes, Observasi, Wawancara dan diskusi. 1. Tes : digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. 2. Observasi : dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang partisifasi siswa dalam PBM. 3. Wawancara : di gunakan untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran melalui metode drill dan imla dalam peningkatan baca tulis al-Qur’an. 4. Diskusi antara guru, teman sejawat, kolaborator untuk refleksi hasil belajar pada siklus penelitian tindakan kelas (PTK). 2.Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini meliputi Tes, Observasi, kuesioner dan diskusi sebagaimana berikut ini: 1. Tes : menggunakan butir hapalan dan instrument soal untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Observasi : menggunakan lembaran observasi untuk mengukur tingkat partisifasi siswa dalam mengajar muatan lokal. 3. Kuesioner : untuk mengetahui pendapat atau sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran baca tulis al-Qur’an terhadap siswa melalui metode Drill dan Imla. 4. Diskusi : menggunakan lembar hasil pengamatan. F.Indikator Kinerja Dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yang akan dilihat indicator kinerjanya selain siswa adalah guru, karena guru merupakan fasilitator yang sangat berperan terhadap kinerja siswa. 1. Siswa a.
Tes hapalan
: Rata-rata nilai hapalan
b.
Observasi
: Kreatifan siswa dalam proses belajar muatan lokal
2. Guru a.
Dokumentasi : Kehadiran siswa
b.
Observasi
: Hasil Observasi
G.Analisis Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari peleksanaan siklus penelitian dianalisis secara deskriftif dengan menggunakan teknik persentasi untuk melihat kecendrungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. a.
Hasil belejar : dengan menganalisis nilai rata-rata hapalan, kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
b.
Aktivitas siswa dalam proses belejar mengajar muatan lokal : dengan menganalisis tingkat kreatifan siswa dalam proses belajar mengajar muatan lokal kemudian dikategorikan dalam klasifikasi tinggi, sedang, dan rendah.
c.
Implementasi pembelajaran peningkatan baca tulis al-Qur’an melalui metode drill dan imla kemudian dikategorikan dalam klasifikasi berhasil, kurang berhasil, dan tidak berhasil.
H. Prosedur penelitian. Siklus I (pertama) Siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini terjadi dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi sebagai berikut: 1.perencanaan (Planing) a.
Tim peneliti melakukan analisa untuk mengetahui kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode drill dan imla.
b.
Membuat rencana pembelajaran muatan lokal dengan metode drill dan imla .
c.
Membuat lembar kerja siswa
d.
Membuat instrument yang digunakan dalam siklus penelitian tindakan kelas
e.
Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
2.pelaksanaan (Acting) a.
Menyajikan materi pembelajaran
b.
Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan
c.
Menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis
d.
Melakukan apersepsi untuk mengingatkan siswa tentang pelajaran yang akan dipelajari
e.
Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar.
f.
Guru memberikan pertanyaan
g.
Membuat kesimpulan secara bersama-sama.
h.
Melakukan pengamatan atau observasi.
3.Pengamatan (Observation) a.
Situasi kegiatan belajar mengajar
b.
Kreatifan siswa
c.
Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru
4.Refleksi (Reflecting) Penelitian tindakan kelas (PTK) ini berhasil apabila memenuhi beberapa syarat sebagai berikut: a.
Sebagian besar dari siswa (85 %) mampu dan berani menghapalkan surah yang diberikan guru. Sebagian besar dari siswa (70 %) mampu menuliskan huruf al-Qur’an dengan
b.
baik dan indah. c.
Sebagian besar dari siswa(70 %) berani dan mampu bertanya tentang materi pelajaran pada hari itu.
d.
Sebagian besar dari siswa (80 %) aktif dalam melaksanakan/mengerjakan tugas yang diberikan guru.
e.
Penyelesaian tugas sesuai dengan waktu yang telah disediakan atau ditetapkan.
Siklus 2 (Kedua) Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Perencanaan (Plaining)
Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama. 2. Pelaksanaan (acting) Guru melaksanakan pembelajaran muatan lokal melalui metode driil dan imla berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama. 3. Pengamatan (observasi) Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran muatan lokal. 4. Refleksi (reflection) Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan menyusun rencana (plaining) untuk siklus ketiga. Siklus 3 (ketiga) Siklus ketiga merupakan putaran ketiga dari pembelajaran muatan lokal tentang peningkatan baca tulis Al-Qur’an melalui metode driil dan imla dengan tahapan yang sama seperti pada siklus pertama dan kedua. 1. Perencanaan (plaining) Tim peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus kedua. 2. Pelaksanaan (acting) Guru melaksanakan pembelajaran muatan lokal tentang baca tulis AlQur’an melalui metode driil dan imla berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua. 3. Pengamatan (reflection)
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan menganalisis untuk serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran muatan lokal tentang peningkatan baca tulis Al-Qur’an melalui metode driil dan imla dalam peningkatan aktivasi dan hasil belajar siswa dalam penigkatan muatan lokal.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs Inayatul Marzuki Tatah layap Kecamatan Tatah Makmur (Pemakaran dari Kecamatan Kertak Hanyar). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A yang berjumlah 28 orang. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah kurang terampilnya siswa dalam melafalkan (membaca) dan menulis huruf al-Qur’an secara lisan. Tindakan kelas yang akan dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kemampuan baca tulis al-Qur’an bagi siswa kelas VII A melalui metode Drill pada mata pelajaran Muatan Lokal akan dilakukan melalui dua cara pengamatan sebagai berikut: 1. Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran muatan lokal dengan materi pokok melafalkan (membaca) dan menuliskan (Lisan) Surah adh dhuha, al-Insyirah, at-Tin, al-Alaq, al-Qadar, dan alBayyinah. 2. Pengamatan partisipasi yang dilakukan oleh guru sejawat untuk mengamati kegiatan pembelajaran 2 x (2 x 40 menit) siklus pertama dan siklus kedua sesuai tahapan-tahapan dari proses belajar mengajar dikelas. B. Hasil Penelitian 1. Tindakan kelas Siklus I 1). Pertemuan pertama (2 x 40 menit) a). Persiapan Pada pertemuan pertama tindakan kelas siklus I ini dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:
(1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) muatan lokal dengan kompetensi dasar melafalkan (membaca) dan menuliskan (latihan) Surah adh dhuha, dan alInsyirah dengan indicator siswa mampu mengulang (menghafalkan) dan menuliskan surah tersebut secara baik dan benar. Tujuan pembelajaran : # mengulang (menghafalkan) bacaan surah adh dhuha, al-Insyirah, secara baik dan lancar. # menuliskan (latihan Secara lisan) surah adh dhuha, al-Insyirah, dengan baik dan benar. (2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) (3) Membuat alat Evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi (4) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa dalam KBM. b) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 1. kegiatan Awal (10 menit) (1). Guru member Salam (2). Presensi Siswa (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (4). Guru menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis (5). Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan siswa tentang pelajaran yang akan dipelajari (6). Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar. 2. Kegiatan inti (50 menit)
(1). Guru menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis (2). Guru membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa (3). Masing-masing siswa membaca Surah tersebut secara bergiliran (4). Guru menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut (5). Mebagikan lembar kerja sisw (LKS) kepada masing-masing siswa (6). Guru membacakan ayat tersebut secara lisan (7). siswa menulis ayat tersebut secara baik dan benar (8). Guru bersama – sama siswa membuat kesimpulan akhir. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) (1). Melakukan tes hapalan kepada siswa (2). Memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor tertinggi (3). Memberikan tugas hafalan sebagai bahan remidi / pengayaan (4). Guru menutup pelajaran c). Hasil Tindakan Kelas (1). Observasi Kegiatan Pembelajaran. Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat dalam KBM 2 x 40 menit yang sudah direncanakan (instrument terlampir) pada pertemuan pertama ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel I : Observasi kegiatan pembelajaran pertemuan pertama (siklus I ) NO I 1. 2. 3. 4. 5.
INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI Pra Pembelajaran Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Memeriksa kesiapan siswa Presensi siswa (Absensi) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan Menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di
YA V V V V V
TIDAK
6. 7. II 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. III 26. 27. 28
papan tulis Apersepsi Motivasi Kegiatan inti pembelajaran menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (Tujuan) yang ingin dicapai Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menunjukkan penguasaan materi menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu Menggunakan media Menggunakan metode Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan benar membuat kesimpulan akhir. Kegiatan akhir Memberikan tugas PR sebagai bahan remidi / pengayaan Menutup pelajaran dengan mengucapkan Hamdalah/do’a Mengucapkan salam Jumlah
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
2
Berdasarkan data observasi tersebut diatas dapat dipersentasikan sebagai
berikut: Prosentasi
jumlah jawaban -------------------------- X 100% 28
26 = ------- X 100% = 92,85 % 28
Dari persentase tersebut di atas dapatdisimpulkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru baik sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya, walaupun ada asfek yang belum dapat dilaksanakan, seperti waktu yang digunakan kadang-kadang tergeser dari tahapan-tahapan yang telah direncanakan sebelumnya. Walaupun demikian data observasi yang ada pada Tabel secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara lancer, kondusif, dan tujuan pembalajaran tercapai. Hal ini menunjukkan kemampuan guru mengelola kelas sangat baik. 2). Observasi aktifitas siswa dalam KBM Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill dan Imla dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2 : Observasi Aktivitas siswa dalam KBM pertemuan pertama (siklus I ) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI Mendengarkan bacaan guru Mendengarkan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru Mengajukan pertanyaan Menanggapi / mengerjakan tugas PR yang di berikan guru Aktivitas dalam pembelajaran Disiplin dalam belajar Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Keceriaan siswa dalam pembelajaran Menyimpulkan hasil
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 -
2 2 2 2 2 -
SKOR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 18 35
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 12
5 5 5 5 5 5
Berdasarkan data observasi tersebut diatas dapat dipersentasikan aktivitas siswa dalam KBM sebagai Berikut: Total Skor 35 Nilai ---------------- X 100% = ------- X 100 % = 70,00 % 50 50 Dari persentasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar cukup aktif, walaupun pada aspek-aspek tertentu masih ada yang belum optimal misalnya mengajukan pertanyaan, dan disiplin dalam belajar. Hal ini karena pembelajaran menggunakan metode Drill dan Imla ini baru bagi anak sehingga anak belum terbiasa. 3). Tes hasil belajar siswa Tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 : Tes Hasil belajar Siswa pertemuan pertama (siklus I ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 1 4 3 4 4 2 5 5 28 -
Nilai X Frekuensi 10 36 24 28 24 10 20 15 167 5.96
Persentasi 3,58 % 14,28 % 10,71 % 14,30 % 14,30 % 7,14 % 17,85 % 17,85 %
100 % -
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa rata- rata nilai hasil tes Formatif siswa adalah 5.96. hal ini berarti di bawah persyaratan Tuntas belajar yang ditetapkan
oleh kurikulum muatan lokal yaitu rata-rata 7,00. Oleh karena itu tindakan kelas perlu dilanjutkan pada pertemuan kedua. 2). Pertemuan kedua (2 X 40 menit) a). Persiapan Pada pertemuan kedua tindakan kelas siklus I ini dipersiapkan Perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) muatan lokal dengan kompetensi dasar melafalkan (membaca) dan menuliskan (latihan) Surah adh dhuha, dan alInsyirah dengan indicator siswa mampu mengulang (menghafalkan) dan menuliskan surah tersebut secara baik dan benar. Tujuan pembelajaran : # mengulang (menghafalkan) bacaan surah adh dhuha, al-Insyirah, secara baik dan lancar. # menuliskan (latihan Secara lisan) surah adh dhuha, al-Insyirah, dengan baik dan benar. (2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) (3) Membuat alat Evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi (4) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa dalam KBM. b) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 1. kegiatan Awal (10 menit) (1). Guru memberi Salam (2). Presensi Siswa
(3). Pengumpulan PR (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (4). Guru menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis (5). Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pengetahuan prasyarat bagi siswa dengan metode Tanya jawab (6). Guru member penguatan bila jawaban Benar. Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain bila jawaban salah. (7). Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar. 2. Kegiatan inti (50 menit) (1). Guru menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis (2). Guru membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa (3). Masing-masing siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran (4). Guru menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut (5). Mebagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-masing siswa (6). Guru membacakan ayat tersebut secara lisan (7). siswa menulis ayat tersebut secara baik dan benar (8). Guru bersama – sama siswa membuat kesimpulan akhir. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) (1). Melakukan tes hapalan kepada siswa (2). Memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor tertinggi (3). Memberikan tugas hafalan sebagai bahan remidi / pengayaan (4). Guru menutup pelajaran c). Hasil Tindakan Kelas (1). Observasi Kegiatan Pembelajaran.
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat dalam KBM 2 x 40 menit yang sudah direncanakan (instrument terlampir) pada pertemuan pertama ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 : Observasi kegiatan pembelajaran pertemuan Kedua (siklus I ) NO I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. II 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI Pra Pembelajaran Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Memeriksa kesiapan siswa Presensi siswa (Absensi) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan Menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis Apersepsi Motivasi Kegiatan inti pembelajaran menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (Tujuan) yang ingin dicapai Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menunjukkan penguasaan materi menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu Menggunakan media Menggunakan metode Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan benar
YA
TIDAK
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
25. III 26. 27. 28
membuat kesimpulan akhir. Kegiatan akhir Memberikan tugas PR sebagai bahan remidi / pengayaan Menutup pelajaran dengan mengucapkan Hamdalah/do’a Mengucapkan salam Jumlah
V V V V 27
1
Berdasarkan data observasi tersebut diatas dapat dipersentasikan sebagai berikut: Prosentasi
jumlah jawaban ----------------------- X 100% 28
27 = ----28
X 100% = 96,42 %
Dari persentase tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru baik sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya, pada Tabel secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara lancer, kondusif, dan tujuan pembalajaran tercapai. Hal ini menunjukkan kemampuan guru mengelola kelas sangat baik. 2). Observasi aktifitas siswa dalam KBM Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill dan Imla dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5 : Observasi Aktivitas siswa dalam KBM pertemuan kedua (siklus I ) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI Mendengarkan bacaan guru Mendengarkan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru Mengajukan pertanyaan Menanggapi / mengerjakan tugas PR yang di berikan guru Aktivitas dalam pembelajaran Disiplin dalam belajar Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Keceriaan siswa dalam pembelajaran
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
SKOR 3 3 3 3 3
1 1 1 1
2 2 2 2
3 3 3 3
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
4 4 4 4
5 5 5 5
10
Menyimpulkan hasil Jumlah Total Skor
1 -
2 -
3 3 43
4 20
5 20
Berdasarkan data observasi tersebut diatas dapat dipersentasikan aktivitas siswa dalam KBM sebagai Berikut: Total Skor Nilai -------------- X 100% = 50
43 -------- X 100 % = 86,00 % 50
Dari persentasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar lebih aktif dari pertemuan pertama, Hal ini karena pembelajaran menggunakan metode Drill dan Imla ini sudah mulai dipahami anak sehingga mudah melaksanakan kegiatan pembelajaran 3). Tes hasil belajar siswa Tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6 : Tes Hasil belajar Siswa pertemuan Kedua (siklus I ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 3 4 3 4 5 2 6 1 28 -
Nilai X Frekuensi 30 36 24 28 30 10 24 3 185 6.60
Persentasi 10,71 % 14,29 % 10,71 % 14,29 % 17,85 % 7,14 % 21,42 % 3,60 % 100 % -
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa rata- rata nilai hasil tes Formatif siswa adalah 6.60 hal ini berarti di bawah persyaratan Tuntas belajar yang ditetapkan
oleh kurikulum muatan lokal yaitu rata-rata 7,00. Oleh karena itu tindakan kelas perlu dilanjutkan pada siklus kedua. (4). Refleksi Tindakan kelas Siklus I Berdasarkan Hasil observasi kegiatan Pembelajaran, Observasi aktivitas siswa dalam KBM, dan hasil tes belajar pertemuan pertama dan kedua tindakan kelas siklus I, maka dapat direfleksikan hal-hal sebagai berikut: 4.1. kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Drill dan Imla dinyatakan cukup efektif, tetapi belum mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. 4.2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill dan Imla cukup mendukung dan aktif, hal ini dapat dilihat pada : a.
Hasil tes siswa pada pertemuan pertama rata-rata nilai 5,96 dan pertemuan kedua rata-rata nilai 6.60.
b.
Berdasarkan pada temuan tersebut, maka kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Drill dan Imla masih belum berhasil dan akan dilanjutkan pada siklus II.
2.Tindakan kelas Siklus II 1). Pertemuan pertama (2 x 40 menit ) a). Persiapan Pada pertemuan pertama tindakan kelas siklus I ini dipersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1) Menyusun rencana pembelajaran (RPP) muatan lokal dengan kompetensi dasar melafalkan (membaca) dan menuliskan (latihan) Surah adh dhuha, dan alInsyirah dengan indicator siswa mampu mengulang (menghafalkan) dan menuliskan surah tersebut secara baik dan benar.
Tujuan pembelajaran : # mengulang (Drill) bacaan surah adh dhuha, al-Insyirah, secara baik dan lancar. # menuliskan (Imla) surah adh dhuha, al-Insyirah, dengan baik dan benar. (2) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) (3) Membuat alat Evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi (4) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa dalam KBM. b) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 1. kegiatan Awal (10 menit) (1). Guru member Salam (2). Presensi Siswa (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (4). Guru menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis (5). Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan siswa tentang pelajaran yang akan dipelajari (6). Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar. 2. Kegiatan inti (50 menit) (1). Guru menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis (2). Guru membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa (3). Masing-masing siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran (4). Guru menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut
(5). Mebagikan lembar kerja sisw (LKS) kepada masing-masing siswa (6). Guru membacakan ayat tersebut secara lisan (7). siswa menulis ayat tersebut secara baik dan benar (8). Guru bersama – sama siswa membuat kesimpulan akhir. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) (1). Melakukan tes hapalan kepada siswa (2). Memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor tertinggi (3). Memberikan tugas hafalan sebagai bahan remidi / pengayaan (4). Guru menutup pelajaran c). Hasil Tindakan Kelas (1). Observasi Kegiatan Pembelajaran. Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat dalam KBM 2 x 40 menit yang sudah direncanakan (instrument terlampir) pada pertemuan pertama ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel I : Observasi kegiatan pembelajaran pertemuan pertama (siklus II ) NO I 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. II 8. 9.
INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI Pra Pembelajaran Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Memeriksa kesiapan siswa Presensi siswa (Absensi) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan Menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis Apersepsi Motivasi Kegiatan inti pembelajaran menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan
YA V V V V V V V V V
TIDAK
10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. III 26. 27. 28
oleh siswa siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (Tujuan) yang ingin dicapai Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menunjukkan penguasaan materi menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu Menggunakan media Menggunakan metode Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan benar membuat kesimpulan akhir. Kegiatan akhir Memberikan tugas PR sebagai bahan remidi / pengayaan Menutup pelajaran dengan mengucapkan Hamdalah/do’a Mengucapkan salam Jumlah
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 28
Berdasarkan data observasi tersebut diatas dapat dipersentasikan sebagai berikut: Prosentasi
jumlah jawaban ----------------------28
X 100%
28 = ----28
X 100% = 100 %
Dari persentase tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru baik sesuai dengan apa yang direncanakan
sebelumnya, Walaupun demikian data observasi yang ada pada Tabel secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara lancar, kondusif, dan tujuan pembalajaran tercapai. 2). Observasi aktifitas siswa dalam KBM Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill dan Imla dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2 : Observasi Aktivitas siswa dalam KBM pertemuan pertama (siklus II ) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI Mendengarkan bacaan guru Mendengarkan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru Mengajukan pertanyaan Menanggapi / mengerjakan tugas PR yang di berikan guru Aktivitas dalam pembelajaran Disiplin dalam belajar Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Keceriaan siswa dalam pembelajaran Menyimpulkan hasil
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 -
2 2 2 2 2 -
SKOR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 28
5 5 5 5 5 15
Berdasarkan data observasi tersebut diatas dapat dipersentasikan aktivitas siswa dalam KBM sebagai Berikut: Total Skor Nilai --------------- X 100% = 50
46 -----50
X 100 % = 92,00 %
Dari persentasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar lebih aktif dari siklus pertama, Hal ini karena pembelajaran menggunakan metode Drill dan Imla ini sudah mulai dipahami anak sehingga mudah melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3). Tes hasil belajar siswa Tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3 : Tes Hasil belajar Siswa pertemuan pertama (siklus II ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 6 4 4 5 7 2 28 -
Nilai X Frekuensi 60 36 32 35 42 10 215 7,67
Persentasi 21,42 % 14,29 % 14,29 % 17,86 % 25.00 % 7.14 %
100 % -
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa rata- rata nilai hasil tes Formatif siswa adalah 7,67. hal ini berarti di atas persyaratan Tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum muatan lokal yaitu rata-rata 7,00. Oleh karena itu tindakan kelas perlu dilanjutkan pada pertemuan kedua. 2). Pertemuan kedua (2 X 40 menit) a). Persiapan Pada pertemuan kedua tindakan kelas siklus I ini dipersiapkan Perangkat pembelajaran sebagai berikut: (1). Menyusun rencana pembelajaran (RPP) muatan lokal dengan kompetensi dasar melafalkan (membaca) dan menuliskan (latihan) Surah adh dhuha, dan alInsyirah dengan indicator siswa mampu mengulang (menghafalkan) dan menuliskan surah tersebut secara baik dan benar.
Tujuan pembelajaran : # mengulang (menghafalkan) bacaan surah adh dhuha, al-Insyirah, secara baik dan lancar. # menuliskan (latihan Secara lisan) surah adh dhuha, al-Insyirah, dengan baik dan benar. (2). Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) (3). Membuat alat Evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa dalam penguasaan materi (4). Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa dalam KBM. b) Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 1. kegiatan Awal (10 menit) (1). Guru member Salam (2). Presensi Siswa (3). Pengumpulan Tugas PR (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (4). Guru menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis (5). Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pengetahuan prasyarat bagi siswa dengan metode Tanya jawab (6). Guru member penguatan bila jawaban Benar. Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain bila jawaban salah. (7). Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar. 2. Kegiatan inti (50 menit) (1). Guru menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis
(2). Guru membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa (3). Masing-masing siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran (4). Guru menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut (5). Mebagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-masing siswa (6). Guru membacakan ayat tersebut secara lisan (7). siswa menulis ayat tersebut secara baik dan benar (8). Guru bersama – sama siswa membuat kesimpulan akhir. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) (1). Melakukan tes hapalan kepada siswa (2). Memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor tertinggi (3). Memberikan tugas hafalan sebagai bahan remidi / pengayaan (4). Guru menutup pelajaran c). Hasil Tindakan Kelas (1). Observasi Kegiatan Pembelajaran. Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat dalam KBM 2 x 40 menit yang sudah direncanakan (instrument terlampir) pada pertemuan kedua ini dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 : Observasi kegiatan pembelajaran pertemuan Kedua (siklus I ) NO I 1. 2. 3. 4. 5. 6.
INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI Pra Pembelajaran Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) Memeriksa kesiapan siswa Presensi siswa (Absensi) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan Menuliskan judul materi yang akan dikembangkan di papan tulis Apersepsi
YA V V V V V V
TIDAK
7. II 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. III 26. 27. 28
Motivasi Kegiatan inti pembelajaran menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (Tujuan) yang ingin dicapai Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menunjukkan penguasaan materi menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu Menggunakan media Menggunakan metode Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara jelas, baik dan benar membuat kesimpulan akhir. Kegiatan akhir Memberikan tugas PR sebagai bahan remidi / pengayaan Menutup pelajaran dengan mengucapkan Hamdalah/do’a Mengucapkan salam Jumlah
V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 28
Berdasarkan data observasi tersebut diatas dapat dipersentasikan sebagai berikut: Prosentasi
jumlah jawaban ----------------------- X 100% 28
=
28 ----28
X 100% = 100 %
Dari persentase tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru baik sesuai dengan apa yang direncanakan
sebelumnya, pada Tabel secara keseluruhan menunjukkan bahwa proses belajar mengajar berlangsung secara lancar, kondusif, dan tujuan pembalajaran tercapai. Hal ini menunjukkan kemampuan guru mengelola kelas sangat baik. 2). Observasi aktifitas siswa dalam KBM Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill dan Imla dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 5 : Observasi Aktivitas siswa dalam KBM pertemuan kedua (siklus II ) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
INDIKATOR / ASPEK YANG DIAMATI Mendengarkan bacaan guru Mendengarkan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru Mengajukan pertanyaan Menanggapi / mengerjakan tugas PR yang di berikan guru Aktivitas dalam pembelajaran Disiplin dalam belajar Partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Keceriaan siswa dalam pembelajaran Menyimpulkan hasil Jumlah Total Skor
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 -
2 2 2 2 2 -
SKOR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 48
4 4 4 4 4
5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 20
5 5 5 5 5 25
Berdasarkan data observasi tersebut diatas dapat dipersentasikan aktivitas siswa dalam KBM sebagai Berikut: Total Skor Nilai -------------- X 100% = 50
48 ----- X 100 % = 96,00 % 50
Dari persentasi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar lebih aktif dari pertemuan pertama pada siklus II, Hal ini karena pembelajaran menggunakan metode Drill dan Imla ini sudah mulai dipahami anak sehingga mudah melaksanakan kegiatan pembelajaran. Aspek yang belum optimal
misalnya pada waktu mengajukan pertanyaan masih banyak siswa yang malu untuk bertanya pada pertemuan kedua pada siklus II sudah dapat teratasi. 3). Tes hasil belajar siswa Berdasarkan Tes hasil belajar yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran pertemuan kedua siklus II (instrument terlampir) dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6 : Tes Hasil belajar Siswa pertemuan Kedua (siklus II ) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nilai 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Jumlah Rata-rata
Frekuensi 8 10 6 4
Nilai X Frekuensi 80 90 48 28
Persentasi 28,60 % 35,71 % 21,42 % 14,28 %
28 -
246 8.78
100 % -
Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat nilai tertinggi 10 diperoleh siswa sebanyak 8 orang (17,86 %), nilai 9 diperoleh siswa 10 orang (35,71 %) dan nilai 8 sebanyak 6 orang (21,42 %) dan nilai 7 diperoleh 4 orang siswa (14,28), rata – rata nilai tes formatif siswa adalah 8,78l ini berarti di atas persyaratan Tuntas belajar yang ditetapkan oleh kurikulum muatan lokal yaitu rata-rata 7,00 sudah terpenuhi (4). Refleksi Tindakan kelas Siklus II
Berdasarkan Hasil observasi kegiatan Pembelajaran, Observasi aktivitas siswa dalam KBM, dan hasil tes belajar pertemuan pertama dan kedua tindakan kelas siklus II, maka dapat direfleksikan hal-hal sebagai berikut: 4.1. kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode Drill dan Imla dinyatakan Sangat efektif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 4.2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Drill dan Imla Sangat mendukung dan membantu siswa memahami pelajaran dan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran, hal ini dapat dilihat pada : a. Hasil tes siswa pada pertemuan pertama rata-rata nilai 7,67 dan pertemuan kedua rata-rata nilai 8,78 b. Berdasarkan pada temuan tersebut, maka kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode Drill dan Imla dinyatakan berhasil, karena berada diatas indicator ketuntasan belajar yang ditetapkan kurikul;um muatan lokal rata-rata nilai 7.00.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SIKLUS I) Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: Muatan Lokal :I/2 : 2 x 40 menit (1 x pertemuan) : : 3.2. Membaca dan menghafalkan surah Al-Zalzalah : 3.2.1. Membaca Surah Al-Zalzalah 3.2.2. Menulis Surah Al-Zalzalah Secara Imla 3.2.3. Menghafalkan Surah Al-Zalzalah I.Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berakhir siswa dapat : 1. Membaca dan menulis huruf al-Qur’an yang dikenalkan oleh guru dengan tepat 2. Membaca Surah Al-Zalzalah dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu Tazwid. 3. Menghafalkan surah Al-Zalzalah dengan baik dan benar.
I.
Materi Pokok Surah Al-Zalzalah,Hukum Nun Mati dan Tanwin dan Alif Laam.
II. Kegiatan Belajar Mengajar A. Pendekatan : Model Pembelajaran Tematik B. Metode : Drill, Imla, Ceramah dan Tanya Jawab C. Langkah-langkah Pembelajaran D. 1. kegiatan Awal (10 menit) E. (1). Guru memberi Salam F. (2). Presensi Siswa G. (3). Pengumpulan PR H. (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan
I. (4). Guru menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis J. (5). Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan
kembali pengetahuan
prasyarat K.
bagi siswa dengan metode Tanya jawab
L. (6). Guru member penguatan bila jawaban Benar. Memberikan kesempatan kepada M.
peserta didik yang lain bila jawaban salah.
N. (7). Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar. O. 2. Kegiatan inti (50 menit) P. (1). Guru menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis Q. (2). Guru membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa R. (3). Masing-masing siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran S. (4). Guru menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut T. (5). Mebagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-masing siswa U. (6). Guru membacakan ayat tersebut secara lisan V. (7). siswa menulis ayat tersebut secara baik dan benar W. (8). Guru bersama – sama siswa membuat kesimpulan akhir. X. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) Y. (1). Melakukan tes hapalan kepada siswa Z. (2). Memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor tertinggi AA.
(3). Memberikan tugas hafalan sebagai bahan remidi / pengayaan
BB.
(4). Guru menutup pelajaran
1. kegiatan Awal (10 menit)
(1). Guru memberi Salam (2). Presensi Siswa (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan (4). Guru menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis (5). Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan siswa tentang pelajaran yang akan dipelajari (6). Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar. 2. Kegiatan inti (50 menit) (1). Guru menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis (2). Guru membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa (3). Masing-masing siswa membaca Surah tersebut secara bergiliran (4). Guru menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut (5). Membagikan lembar kerja sisw (LKS) kepada masing-masing siswa (6). Guru membacakan ayat tersebut secara lisan (7). siswa menulis ayat tersebut secara baik dan benar (8). Guru bersama – sama siswa membuat kesimpulan akhir. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) (1). Melakukan tes hapalan kepada siswa (2). Memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor tertinggi (3). Memberikan tugas hafalan sebagai bahan remidi / pengayaan (4). Guru menutup pelajaran III. Sumber Bahan A. Sumber bahan 1. Buku Bahasa Indonesia untuk MI Kelas I,Penerbit Tiga Serangkai
IV. Penilaian A. Prosedur tes: 1. Tes awal 2. Penilaian proses 3. Tes akhir B. Jenis tes : 1. Tertulis 2. Lisan C. Bentuk tes : 10. Hapalan 11. Menulis secara Imla (Dikte) D. Pedoman Pemberian skor 1. Setiap soal/tes yang benar diberi skor 20 2. Skor maksimum 100, skor minimum 0 3. Nilai akhir dihitung dengan rumus : NA = Skor Perolehan x 100 Skor maksimum
Tatah Makmur, Mengetahui: Kepala Sekolah,
Guru Kelas,
Lailatul Fiqhiah, M. Ag, S. pd
Fauzan
April 2009
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (SIKLUS I) Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
: Muatan Lokal :I/2 : 2 x 40 menit (1 x pertemuan) : : 3.2. Membaca dan menghafalkan surah Al-Zalzalah : 3.2.1. Membaca Surah Al-Zalzalah 3.2.2. Menulis Surah Al-Zalzalah Secara Imla 3.2.3. Menghafalkan Surah Al-Zalzalah Tujuan Pembelajaran Setelah pembelajaran berakhir siswa dapat : 4. Membaca dan menulis huruf al-Qur’an yang dikenalkan oleh guru dengan tepat 5. Membaca Surah Al-Zalzalah dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu Tazwid. 6. Menghafalkan surah Al-Zalzalah dengan baik dan benar. Materi Pokok Surah Al-Zalzalah,Hukum Nun Mati dan Tanwin dan Alif Laam. Kegiatan Belajar Mengajar a.Pendekatan : Model Pembelajaran Tematik b.Metode : Drill, Imla, Ceramah dan Tanya Jawab c.Langkah-langkah Pembelajaran
1. kegiatan Awal (10 menit) (1). Guru memberi Salam (2). Presensi Siswa (3). Pengumpulan PR (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan
(5). Guru menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis (6). Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pengetahuan prasyarat bagi siswa dengan metode Tanya jawab (7). Guru memberi penguatan bila jawaban Benar. Memberikan kesempatan kepada peserta didik yang lain bila jawaban salah. (8). Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar. 2. Kegiatan inti (50 menit) (1). Guru menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis (2). Guru membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa (3). Masing-masing siswa membaca ayat-ayat tersebut secara bergiliran (4). Guru menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut (5). Mebagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada masing-masing siswa (6). Guru membacakan ayat tersebut secara lisan (7). siswa menulis ayat tersebut secara baik dan benar (8). Guru bersama – sama siswa membuat kesimpulan akhir. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) (1). Melakukan tes hapalan kepada siswa (2). Memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor tertinggi (3). Memberikan tugas hafalan sebagai bahan remidi / pengayaan (4). Guru menutup pelajaran 1. kegiatan Awal (10 menit) (1). Guru memberi Salam (2). Presensi Siswa (3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan
(4). Guru menuliskan judul materi yang akan di kembangkan di papan tulis (5). Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan siswa tentang pelajaran yang akan dipelajari (6). Siswa menyiapkan buku pelajaran / alat belajar. 2. Kegiatan inti (50 menit) (1). Guru menuliskan Surah adh-dhuha dan al-Insyirah di papan tulis (2). Guru membacakan ayat-ayat tersebut dengan didengarkan oleh siswa (3). Masing-masing siswa membaca Surah tersebut secara bergiliran (4). Guru menjelaskan makna dari ayat – ayat tersebut (5). Membagikan lembar kerja sisw (LKS) kepada masing-masing siswa (6). Guru membacakan ayat tersebut secara lisan (7). siswa menulis ayat tersebut secara baik dan benar (8). Guru bersama – sama siswa membuat kesimpulan akhir. 3. Kegiatan Akhir (20 menit) (1). Melakukan tes hapalan kepada siswa (2). Memberikan penghargaan kepada siswa yang mendapatkan skor tertinggi (3). Memberikan tugas hafalan sebagai bahan remidi / pengayaan (4). Guru menutup pelajaran V.
Sumber Bahan B. Sumber bahan 2. Buku Bahasa Indonesia untuk MI Kelas I,Penerbit Tiga Serangkai
VI. Penilaian E. Prosedur tes: 4. Tes awal
5. Penilaian proses 6. Tes akhir F. Jenis tes : 3. Tertulis 4. Lisan G. Bentuk tes : 12. Hapalan (Drill) 13. Menulis secara Imla (Dikte) H. Pedoman Pemberian skor 4. Setiap soal/tes yang benar diberi skor 20 5. Skor maksimum 100, skor minimum 0 6. Nilai akhir dihitung dengan rumus : NA = Skor Perolehan x 100 Skor maksimum
Tatah Makmur, Mengetahui: Kepala Sekolah,
Guru Kelas,
Lailatul Fiqhiah, M. Ag, S. pd
Fauzan
April 2009