PENGARUH PERAN, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA, DAN PENGETAHUAN INFORMATION TECHNOLOGY ( IT ) AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh : Ratna Andita Dewi NIM (1112082000046)
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M
i
ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Ratna Andita Dewi
2. Tempat Tanggal Lahir
: Jakarta, 09 April 1993
3. Jenis Kelamin
: Perempuan
4. Alamat
: Jl. Jatikramat RT 05 RW 05 No. 19 Jati Asih, Bekasi
5. Nomor HP
: 081315458335
6. Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1. SD Jatibening 10
Tahun 1998-2004
2. SMP Negeri 20 Bekasi
Tahun 2004-2007
3. Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 5
Tahun 2007-2011
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tahun 2012-2016
PENGALAMAN ORGANISASI 1. Koordinator Gerakan Pramuka Gontor Putri 5 sebagai Andalan Koordinator Urusan Kesekretariatan (Tahun 2010) 2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Akuntansi sebagai Divisi Data dan Informasi (Tahun 2012-2013) 3. Anggota UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM UIN Jakarta) sebagai Divisi Penelitian dan Pengembangan (Tahun 2015-2016)
vi
KEPANITIAAN 1. Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) oleh HMJ Akuntansi, FEB UIN Jakarta sebagai anggota divisi atribut, 2013. 2. Recital Swarnagita “Kharisma Indonesia” oleh PSM UIN Jakarta sebagai koordinator divisi acara, 2014. 3. Konser Pra Kompetisi Road To Bali “Magnificent Archipelago” oleh PSM UIN Jakarta sebagai anggota divisi publikasi, 2014. 4. Training Paduan Suara (TRAPARA) oleh PSM UIN Jakarta sebagai anggota divisi tata tertib, 2015. 5. Annual Concert “Bumi Adya” oleh PSM UIN Jakarta sebagai stage manajer, 2015. 6. Tem Building PSM UIN Jakarta oleh Litbang PSM UIN Jakarta sebagai bendahara, 2015. 7. Recital Vokal “Memori Yang Lalu” oleh PSM UIN Jakarta sebagai koordinator divisi konsumsi, 2016. 8. Pimpinan Produksi Training Paduan Suara (TRAPARA) oleh PSM UIN Jakarta sebagai sekretaris, 2016. 9. Konser Pra Kompetisi PSM Goes To Busan “Gita raya” oleh PSM UIN Jakarta sebagai anggota divisi humas, 2016.
vii
SEMINAR DAN WORKSHOP 1. Peserta dalam “Seminar Motivasi & Kewirausahaan” 06 September 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Peserta dalam “Dialog Jurusan & Seminar Konsentrasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi” 03 Oktober 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Peserta dalam “Pakistani Youth Role In Preventing Pro-Violence Ideology” 13 Maret 2013, Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Peserta dalam “Seminar Nasional Pembangunan Ekonomi Berbasis Inovasi & IMTAQ” 13 Desember 2013, Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 5. Peserta dalam “Dialog Kebangsaan Kedaulatan Pangan & Martabat Bangsa” 21 Desember 2013, Auditorium Prof. Dr. Harun Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Peserta dalam “Right Way, Bright Future with Accounting” 09 Oktober 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 7. Peserta dalam “Upaya Akuntan Meminimalisir Fraud” Tahun 2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Heru Ismadi
2. Ibu
: Sumarni
3. Anak ke
: 2 dari 2 bersaudara viii
THE INFLUENCE OF ROLE, PROFESSIONALISM, WORKING EXPERIENCES AND INTERNAL AUDITOR’S INFORMATION TECHNOLOGY (IT) KNOWLEDGE TO ENTERPRISE’S INTERNAL CONTROL SYSTEM EFFECTIVENESS
ABSTRACT This research is to examine empirically the influence of role, professionalism, working experiences and internal auditor’s IT knowledge on enterprise’s internal control system effectiveness based on purposive sampling method, this research used a sample of 71 respondents who work as internal auditors at some private enterprises in DKI Jakarta region. data was analyzed multiple regression analysis with spss 22 processing. The result of this research indicates that professionalism, working experiences and internal auditor’s IT knowledge have an influence on enterprise’s internal control system effectiveness. while the role of internal auditor does not have an influence on enterprise’s internal control system effectiveness.
Keywords: role, professionalism, working experiences, IT knowledge, and internal control system effectiveness
ix
PENGARUH PERAN, PROFESIONALISME, PENGALAMAN KERJA, DAN PENGETAHUAN INFORMATION TECHNOLOGY ( IT ) AUDITOR INTERNAL TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menilai secara empiris pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman kerja dan pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan berdasarkan metode purposive sampling, penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 71 responden yang bekerja sebagai internal auditor di beberapa perusahaan swasta di Wilayah DKI Jakarta yang menerapkan sistem pengendalian internal perusahaan. Data dianalisis menggunakan analisis regresi berganda yang pengolahannya melalui SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Sedangkan peran auditor internal tidak berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Kata kunci : peran, profesionalisme, pengalaman kerja, pengetahuan IT, dan efektivitas sistem pengendalian internal.
x
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Alhamdulillahi Rabbil „Aalamiin, Segala Puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Sayir Hidayatullah Jakarta yang berjudul : “Pengaruh Peran, Profesionalisme, Pengalaman Kerja, Dan Pengetahuan Information Technology ( IT ) Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan”. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah mengajarkan agama Islam dan telah membawa umatnya ke jalan yang benar. Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih atas do‟a, dukungan, bantuan, dan saran yang diberikan terkait dengan penyelesaian skripsi ini. Dengan segala hormat penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Papah dan Mamah tercinta yang selalu memanjatkan do‟a dan restu kepada anaknya, terimakasih telah menjadi motivator dan fasilitator terbesar dalam hidup, terimakasih karena selalu mendukung kegiatan positif dan keputusan apapun yang diambil. 2. Kakak Yushak Aditya Dharma atas do‟a dan dukungannya. 3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, LC, MA selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si., Ak selaku ketua Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Dosen Pembimbing Akademik penulis, terimakasih atas bimbingannya Bu. 5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Bapak Prof. Dr. Azzam Jazin, MBA selaku Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. xi
7. Kakak Wilda Farah, SE., M.Si., Ak., CPA., CA. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberikan pengarahan, bimbingan, motivasi dan semangat dalam penulisan skripsi ini. 8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya serta karyawan dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan bantuan administratif kepada penulis. 9. Mba Ida, Pak Manat Siburian, Mba Karina, Mba Hanum, Mba Intan, Ibu Dina Grenny terimakasih banyak atas segala bentuk bantuan yang diberikan dan responden lain yang terdiri dari auditor internal terimakasih karena telah meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner. 10. Keluarga AKUNTANSI B 2012 Fitri, Fai, Ajay, Dara, Dina, Nisa, Dwi, Fadil, Farid, Hery, Ilman, Ida, Jian, Kia, Mayeda, Rita, Randi, Revan, Seren, Yudhi, terima kasih atas segala bentuk dukungan dan bantuannya kepada penulis, terutama untuk temen-temen KKN Abadi basis FEB Latul, Vivi, dan Galih yang selalu berjuang bersama, memberikan motivasi dan solusi bagi masalah yang selama ini dihadapi oleh penulis. 11. Teman-teman seperjuangan yang sama-sama menyebarkan kuesioner dan menyelesaikan skripsi dan saling bertukar pikiran Fazla, Seren, Latul, Fai, Galih. 12. Kepada seseorang yang pernah menjadi bagian dalam kehidupan penulis Garie Rafsandanie, terimakasih atas pelajaran berharga yang pernah diberikan, yang bisa membuat penulis menjadi pribadi yang lebih kuat dan tegar dalam menghadapi dan menerima kenyataan hidup, mengajarkan arti kehilangan,
arti
sebuah
keikhlasan,
dan
memberi
tanpa
harus
mengaharapkan kembali, terimakasih karena pernah ada dan menjadi seseorang yang sangat berarti bagi penulis. 13. Teman-teman
AKUNTANSI
2012
yang
telah
membantu
dalam
penyelesaian skripsi ini. 14. Keluarga PSM UIN Jakarta, Pengurus PSM UIN Jakarta periode 20152016, Departemen Litbang PSM UIN Jakarta periode 2015-2016, dan xii
angkatan Swarnagita, atas kehadirannya menjadi keluarga yang bisa menghibur dan menghilangkan rasa bosan penulis, terimakasih karena selalu ada saat suka dan duka. Banyak pelajaran yang penulis dapatkan di organisasi ini yang tidak bisa penulis dapatkan di bangku kuliah. 15. Teman Seperjuangan Skripsi di Kost Ibu Jahit Rhapsody, Ka Nayaga, Fajrin dan Nisa semangat skripsiannya. 16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan atas skripsi ini agar dapat memberikan motivasi yang membangun bagi penulis. Dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada pihak lain.
Jakarta, 03 Agustus 2016
(Ratna Andita Dewi)
xiii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................. iii LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................. iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .......................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... vii ABSTRACT ........................................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................. x KATA PENGANTAR ......................................................................................... xii DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xix BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................... 1 A.
Latar Belakang .......................................................................................... 1
B.
Perumusan Masalah ................................................................................ 13
C.
Tujuan Penelitian .................................................................................... 14
D.
Manfaat Penelitian .................................................................................. 15
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 17 A.
Tinjauan Literatur ................................................................................... 17 1. Teori Peran .............................................................................................. 17 2. Internal audit ........................................................................................... 19 3. Tujuan dan Ruang Lingkup Internal Audit ............................................. 20 4. Internal Auditor ....................................................................................... 21 xiv
5. Peran Auditor Internal............................................................................. 23 6. Profesionalisme ....................................................................................... 24 7. Pengalaman Kerja ................................................................................... 26 8. Pengetahuan Information Technology (IT) Auditor Internal .................. 27 9. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal ............................................... 29 B.
Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu .......................................................... 32
C.
Kerangka Pemikiran................................................................................ 38
D.
Perumusan Hipotesis ............................................................................... 40 1. Peran auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan............................................................................................... 40 2. Profesionalisme terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan............................................................................................... 42 3. Pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan............................................................................................... 44 4. Pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan ................................................................................. 45 5. Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan .. 47
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 49 A.
Ruang Lingkup Penelitian....................................................................... 49
B.
Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 49
C.
Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 50
D.
Metode Analisis Data .............................................................................. 51 1. Statistik Deskriptif .................................................................................. 51 2. Uji Kualitas Data..................................................................................... 52 3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 53 4. Uji Koefisien Determinan (R2) ............................................................... 56 5. Uji Hipotesis ........................................................................................... 56
E.
Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran................................... 58 1. Peran (X1)................................................................................................ 58 2. Profesionalisme (X2) ............................................................................... 59 3. Pengalaman Kerja (X3) ........................................................................... 59 xv
4. Pengetahuan IT (X4) ............................................................................... 59 5. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (Y) ......................................... 60 BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................................... 63 A.
Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 63 1. PT. Astra Credit Companies (ACC) ....................................................... 63 2. PT. Astragraphia ..................................................................................... 64 3. PT. Asuransi Sinar Mas .......................................................................... 65 4. PT. Indosat Ooredoo ............................................................................... 66 5. PT. BRIngin Life .................................................................................... 68 6. PT. Telkomsel Mobile ............................................................................ 70 7. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 71 8. Karakteristik Responden Penelitian ........................................................ 73
B.
Hasil Uji Instrumen Penelitian ................................................................ 76 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................... 76 2. Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................... 78 3. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................................... 85 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................................... 90 5. Hasil Uji Hipotesis .................................................................................. 91
BAB V: PENUTUP ........................................................................................... 102 A.
Kesimpulan ........................................................................................... 102
B.
Saran ..................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106 LAMPIRAN ....................................................................................................... 111
xvi
DAFTAR TABEL Tabel 2. 1: Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................ 33 Tabel 3. 1: Operasionalisasi Variabel ................................................................... 62 Tabel 4. 1: Data Distribusi Sampel Penelitian ...................................................... 72 Tabel 4. 2: Data Sampel Penelitian ....................................................................... 73 Tabel 4. 3: Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ............................................. 74 Tabel 4. 4: Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............................. 74 Tabel 4. 5: Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan .................................. 75 Tabel 4. 6: Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja .............................. 76 Tabel 4. 7: Hasil Uji Statistik Deskriptif............................................................... 77 Tabel 4. 8: Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 78 Tabel 4. 9: Hasil Uji Validitas Peran .................................................................... 80 Tabel 4. 10: Hasil Uji Validitas Profesionalisme .................................................. 81 Tabel 4. 11: Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja .............................................. 82 Tabel 4. 12: Hasil Uji Validitas Pengetahuan IT .................................................. 83 Tabel 4. 13: Hasil Uji Validitas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal .......... 84 Tabel 4. 14: Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 85 Tabel 4. 15: Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov ............. 87 Tabel 4. 16: Hasil Uji Koefisien Determinasi ....................................................... 90 Tabel 4. 17: Hasil Uji Statistik t ............................................................................ 91 Tabel 4. 18: Hasil Uji Statistik F........................................................................... 99
xvii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1: Skema Kerangka Pemikiran ............................................................ 39 Gambar 4. 1: Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot ......................... 88 Gambar 4. 2: Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram .................. 88 Gambar 4. 3: Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot ..... 89
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Surat Penelitian Skripsi .................................................................. 111 Lampiran 2: Surat Lampiran ............................................................................... 118 Lampiran 3: Surat Keterangan Dari Perusahaan ................................................. 120 Lampiran 4: Kuesioner Penelitian ....................................................................... 127 Lampiran 5: Jawaban Responden........................................................................ 135 Lampiran 6: Hasil Output SPSS.......................................................................... 148
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman di era globalisasi saat ini menyebabkan tinggi nya tingkat persaingan, persaingan yang ketat dalam praktik bisnis membuat perusahaan bersaing dalam memaksimalkan laba perusahaan. Karena Secara umum perusahaan adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut. Dalam teori ekonomi mikro, tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan, secara teoritis laba adalah kompensasai atau resiko yang ditanggung oleh perusahaan, makin besar resiko semakin besar pula laba yang diperoleh. Namun keberhasilan suatu perusahaan bukan hanya dilihat dari seberapa besar profit yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, tetapi juga bagaimana perusahaan tersebut bergerak mencapai tujuan organisasinya. Pencapaian tujuan dapat dilihat dari kinerja suatu organisasi, seluruh aspek yang ada di dalamnya mengambil peranan penting dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut, dimana semua kegiatan organisasi guna mencapai tujuan organisasi harus di kontrol dan di awasi segala proses 1
yang ada di dalamnya, untuk menjaga agar kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien, maka perlu adanya sebuah pengendalian internal. Agar suatu pengendalian internal dapat dijalankan oleh semua bagian di dalam perusahaan maka perusahaan perlu dengan yang namanya sistem, sistem pengendalian internal yang membuat kegiatan pengendalian internal sejalan dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Menurut B. Lawrence (1998) dalam Hiro Tugiman (2002), pengendalian internal merupakan proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen serta personel lain dalam suatu entitas yang dirancang untuk memberikan jaminan yang layak berkaitan dengan pencapaian berbagai tujuan dengan kategori: (a) efektivitas dan efisiensi operasi, (b) reliabilitas laporan keuangan, dan (c) control activities, (d) information and comuunication, dan (e) monitoring. Pengendalian memiliki peranan penting dalam menjaga stabilitas operasional perusahaan. Hal itu dapat dilihat dari tiga tujuan utama pencapaian pengendalian itu sendiri yang meliputi keseluruhan aspek penting perusahaan. Mengapa sistem pengendalian internal menjadi sangat penting dalam perusahaan, hal ini dikarenakan banyak kasus-kasus kecurangan yang terjadi akibat kurangnya kontrol atau lemahnya pengendalian internal perusahaan, seperti runtuhnya Enron, praktek etika yang dilakukan oleh manajemen senior, anggota dewan, auditor eksternal, dan bahkan auditor internal
yang
lebih
penting
sekarang
daripada
sebelumnya. 2
Memiliki pengendalian internal yang tepat telah dilaksanakan di Enron, perusahaan tidak akan memiliki pertumbuhan insentif pada biaya apapun dan tidak akan menjadi krisis dari begitu banyak kelebihan penilaian yang dibuat. Dot-com bust telah menyebabkan kapitalis ventura dan investor lainnya untuk erat meneliti keterampilan manajemen dan model bisnis perusahaan baru dan yang sudah ada. Perusahaan itu sendiri harus meninjau dengan hati-hati kontrol internal mereka, termasuk kontrol tata kelola perusahaan, untuk membantu memastikan mereka tetap layak melakukan kegiatan bisnis. Auditor harus memainkan peran kunci dalam penilaian ini. Sebuah perusahaan besar yang memiliki internal kontrol yang baik saja rentan dengan risiko terjadi kecurangan, maka disini penting bagi semua perusahaan untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut dengan meningkatkan keefektifan sistem pengendalian internalnya. Menurut Sawyer (2009), Audit Internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah: a. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan, b. Risiko
yang dihadapi
perusahaan telah
diidentifikasi
dan
diminimalisasi, c. Peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti, 3
d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi, e. Sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis, dan f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. Semua itu dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif, seperti pada poin terakhir bahwa adanya audit internal adalah untuk membantu perusahaan dalam menjalankan tujuan organisasi yang ingin di capai secara efektif. Menurut Sawyer (2009), kegiatan audit internal haruslah membantu organisasi menerapkan kontrol yang efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta mendorong perbaikan yang terus menerus. Berdasarkan hasil penentuan risiko, aktivitas audit internal haruslah mengevaluasi kecukupan dan efektivitas kontrol yang mencakup tata kelola, operasi, dan sistem organisasi. Hal tersebut meliputi: 1. Keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional, 2. Efektivitas dan efisiensi operasi, 3. Pengaman aktiva (safe guard assets), dan 4.
Kepatuhan terhadap hukum, regulasi, dan kontrak. IIA menunjukkan transformasi yang telah dialami Internal Audit
dalam beberapa tahun terakhir sehubungan dengan perannya dan bagaimana hal itu dirasakan. Di masa lalu, internal audit dianggap sebagai fungsi pendukung manajemen yang umumnya difokuskan pada masalah financial dan akuntansi. sekarang perannya mungkin termasuk risiko aktif 4
manajemen, yang bersama dengan audit tradisional merupakan bagian integral dari proses tata kelola perusahaan. Internal Audit tidak lagi hanya berfokus pada transaksi yang terjadi di masa lalu untuk menentukan apakah sistem kontrol yang efektif. Auditor internal juga melihat ke depan untuk mengidentifikasi potensi risiko yang mungkin berakibat merugikan organisasi dan untuk mengevaluasi mekanisme kontrol yang akan mencegah atau meminimalkan risiko. Apalagi, kegiatan auditor internal tidak lagi terbatas ketat untuk tugas audit; konsultasi manajemen sekarang dianggap peran penting dan lebih luas untuk auditor internal. Dengan demikian, ketika auditor internal mengidentifikasi area untuk perbaikan dalam proses pekerjaan audit reguler mereka, mereka juga akan menyarankan rekomendasi bagaimana organisasi dapat meningkatkan operasinya. Berdasarkan uraian di atas transformasi peran dan tanggung jawab auditor internal di sebuah perusahaan sudah bukan lagi hanya mengawasi dan mengevaluasi kinerja keuangan, tetapi lebih luas dari itu termasuk kinerja perusahaan secara keseluruhan, serta pengendalian internal perusahaan atas kegiatan operasional perusahaan, dengan demikian auditor internal harus mengevaluasi dan mengawasi keberlangsungan proses operasional perusahaan dalam penelitian ini dimaksudkan sistem pengendalian perusahaan. Kumaat (2011) menyatakan bahwa internal audit sejauh yang dipahami banyak orang bahwa: 5
“internal audit tidak begitu penting dalam perusahaan, tidak ada tidak apa kalaupun ada lebih baik”, selain itu orang juga berpendapat bahwa internal audit adalah kepanjangan tangan finance/accounting, internal audit tidak lebih dari sebuah fungsi operation support, dan yang paling sering kita dengar bahwa internal audit identik sebagai watchdog alias polisi perusahaan. Dimana internal audit dianggap tidak kerja kecuali untuk satu hal, yaitu mewaspadai gelagat “orang dalam” yang berniat usil dan menunggu adanya pengaduan agar mengurusi “oknum bermasalah” (yang berniat melakukan kecurangan serta tindakan yang merugikan perusahaan).” Saat ini internal audit tidak lagi selalu tentang akuntansi tetapi sekarang lebih berorientasi pada manajemen , dari kerabat junior akuntan publik menjadi jasa khusus yang berdisiplin, dan dari musuh manajemen menjadi rekan bermitra dalam pemecahan masalah. Disinilah peran dan tanggung jawab auditor internal sebuah perusahaan cukup berpengaruh dalam terwujudnya pengendalian internal yang baik. Karena pada dasarnya tujuan audit internal adalah untuk membantu semua tingkatan manajemen agar semua fungsi dan tanggung jawab masing-masing departemen di perusahaan dapat dilaksanakan secara efektif. Internal auditor bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan sistem pengendalian internal yang ada di sebuah perusahaan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wardah (2015) yang berjudul Pengaruh Peran dan Kinerja Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal mengatakan bahwa peran auditor internal berpengaruh secara positif terhadap efektivitas sistem pengendalian internal.
6
Miraceti (2011) menyatakan bahwa semakin tinggi peranan auditor internal di dalam internal perusahaan maka akan meningkatkan efektivitas sistem pengendaliannya dan memberikan manfaat yang besar bagi keberlangsungan usaha perusahaan, dengan kata lain peran auditor internal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Pentingnya peranan auditor internal dalam penerapan struktur pengendalian
internal
menuntut
mereka
untuk
memiliki
sikap
profesionalisme. (Grefita, 2011 dalam Dianawati dan Ramantha, 2013). mendefinisikan keahlian profesional adalah tingkat kemahiran profesional auditor internal dalam melakukan pemeriksaan yang dilaksanakan dengan keterampilan dan kecermatan profesionalnya terhadap penerapan struktur pengendalian. Elemenelemen dari keahlian profesional ini adalah ketaatan terhadap kode etik profesional, pengetahuan, ketrampilan, dan disiplin ilmu, hubungan dan komunikasi antar manusia, dan pendidikan berkelanjutan. Dalam perkembangannya, informasi yang diberikan oleh auditor internal selain berguna bagi para pemangku kepentingan di dalam perusahaan itu sendiri juga dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan. Pada faktanya tidak menutup kemungkinan ada pihak yang tidak bertanggung jawab yang memiliki kepentingan memanfaatkan kedekatan personal dengan seorang auditor internal. Dengan demikian seorang auditor internal harus mempunyai profesionalisme dalam bekerja, sehingga tidak dapat 7
dipengaruhi oleh pihak lain, karena seorang auditor dituntut untuk bersikap profesional serta menjunjung tinggi kode etik profesinya. Wijaya, Arifati, dan Suprijanto (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Independensi, Motivasi, Pengalaman Kerja, Profesionalisme, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern menyatakan bahwa profesionalisme seorang auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian internnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Putra, Yuniarta, dan Sinarwati (2015) yang berjudul Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Profesionalisme, dan Gaya Kepemimpinan Badan Pengawas terhadap Efektifitas Sistem Pengendalian Internal juga menyatakan hasil yang sama bahwa profesionalisme sangat mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal. Selain profesionalisme seorang auditor, pengalaman kerja auditor internal juga suatu faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal. Karena pengalaman kerja merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan potensi bertingkah laku, baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah yang lebih tinggi. Variabel pengalaman akan diukur dengan menggunakan indikator lamanya bekerja, frekuensi pekerjaan pemeriksaan yang telah dilakukan,
8
dan banyaknya pelatihan yang telah diikutinya (Elisha dan Icuk (2010) dalam Ramantha (2013)). Pengalaman kerja seorang auditor akan mendukung keterampilan dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas-tugasnya sehingga tingkat kesalahan akan semakin berkurang. Banyaknya pengalaman kerja yang dimiliki pengawas akan memberikan pentunjuk dan pembelajaran dalam menyikapi suatu permasalahan yang ditemui di lapangan saat pengawas melaksanakan tugasnya, (Atmaja, 2015) Begitu pesatnya perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika) merupakan salah satu pemicu perubahan lingkungan dan tuntutan bisnis yang serba dinamis, termasuk kebutuhan akan pengambilan keputusan secara cepat berbasis informasi analitatif. Bersamaan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, saat ini hampir semua perusahaan telah memiliki sistem pengendalian internal yang sudah terkomputerisasi, hal ini untuk memudahkan para pelaksana kegiatan operasional perusahaan dan pengguna informasi dapat dengan mudah mengetahui informasi kinerja perusahaan secara keseluruhan, artinya suatu pengendalian internal yang tersistem dan terkomputerisasi membantu semua pihak dalam memperoleh informasi karena dengan bantuan teknologi dan komputer segalanya menjadi lebih mudah dan cepat. Kompleksnya permasalahan yang dihadapi oleh suatu perusahaan membutuhkan adanya peran satuan pengawas internal atau auditor internal 9
didalamnya yang juga memiliki sikap profesionalisme, pengalaman kera serta pengetahuan tentang information technology dalam menilai efektivitas sistem pengendalian internalnya. Sehingga dengan demikian seorang audit internal selain mampu memecahkan masalah yang ada di perusahaan, juga harus mampu menganalisis dan mengendalikan risiko, serta bersikap profesional dan independen, dengan kata lain tidak dalam pengaruh atau kendali dari pihak lain, karena nantinya segala sesuatu yang ditemukan oleh audit internal selama pelaksanaan audit haruslah dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan serta diberikan rekomendasi agar adanya perbaikan dan tindak lanjut oleh perusahaan. Selain itu dengan berkembangnya teknologi seorang auditor internal lagi-lagi dituntut untuk memiliki keahlian lebih, selain keahlian profesionl seorang auditor internal juga harus paham dan memiliki pengetahuan lebih di bidang IT, untuk hal yang menyangkut penyesuaian, pembelajaran, terhadap teknologi yang diterapkan di perusahaan atau perubahan system features di internal perusahaan, auditor harus lincah mengikutinya. Agar dapat mengevaluasi kekurangan yang ada selama proses operasional perusahaan berlangsung. If auditors are not up to date on IT, they may not even be qualified to serve as business evaluators (Allen, 2000), therefore auditors need to have the requires business skills which include knowledge of IT in performing their work.
10
Singkatnya bagaimana seorang auditor internal dapat mengevaluasi suatu proses bisnis internal jika dirinya sendiri tidak memperbarui dan mengupdate pengetahuan nya tentang IT. In more recent times, businesses have invested considerable resources in information technology (IT). “organisations rely on their IT divisions to collect, maintain, and communicate data to support the achievement of their objectives, and to measure their results both internally and externally” (Tucker, 2001). When developing IT systems, organisations tend to focus on the benefits derived from technology. Richardson (2016), menyatakan bahwa pentingnya pengetahuan IT seorang auditor, karena tidak sedikit perusahaan yang mengganti auditornya karena tidak memiliki keahlian tertentu, khususnya keahlian IT. Dan keahlian IT seorang auditor akan memberikan manfaat diferensial bagi para pengguna. Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait Pengaruh Peran, Profesionalisme, Pengalaman Kerja, Dan Pengetahuan IT auditor internal (Information Technology) terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, dengan alasan: 1. Sistem pengendalian internal perusahaan merupakan hal yang cukup
krusial
dalam
meningkatkan
efektivitas
operasional
perusahaan. Karena dengan sistem pengendalian yang baik maka kegiatan bisnis internal di suatu perusahaan juga dapat berjalan dengan baik sehingga membantu perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya. 2. Salah satu peran dan tanggung jawab auditor internal dalam suatu perusahaan yaitu untuk mengawasi sistem pengendalian internal 11
perusahaan
yang
berhubungan
dengan
proses
operasional
perusahaan dalam pencapaian tujuan dan aktivitas usaha yang efektif dan efisien. 3. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas kerja seorang auditor internal adalah profesionalisme dan pengalaman kerja auditor internal itu sendiri. Dari faktor - faktor tersebut dapat mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal. 4. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi menuntut adanya perubahan dan penyesuaian dalam lingkungan pengendalian internal perusahaan yang harus serba mudah dan cepat. Sehingga dalam
mengevaluasi
sistem
pengendalian
internal
yang
terkomputerisasi menuntut seorang auditor internal untuk memiliki keahlian khusus dan pengetahuan lebih yaitu di bidang IT. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Peran, Profesionalisme, Pengalaman Kerja, Dan Pengetahuan Information Technology (IT) Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan” Penelitian
ini
merupakan
pengembangan
dari
penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang diteliti pada penelitian ini adalah 6 perusahaan yang ada di Jakarta yang dijadikan sampel penelitian, sedangkan
12
penelitian sebelumnya dilaksanakan di PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen. 2. Dalam penelitian ini peneliti mengganti variabel independensi dan menambahkan tiga variabel independen yaitu peran, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal, sedangkan penelitian sebelumnya meneliti pengaruh independensi dan profesionalisme auditor
internal
terhadap
efektivitas
penerapan
struktur
pengendalian internal perusahaan. 3. Objek pada penelitian ini terfokus di Kota Jakarta, sedangkan pada penelitian sebelumnya terfokus di Kota Kebumen. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang hendak di angkat dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh peran auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan? 2. Bagaimana pengaruh profesionalisme terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan? 3. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan? 4. Bagaimana pengaruh pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan?
13
5. Bagaimana pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal secara simultan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis antara lain adalah sebagai berikut : 1. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh peran auditor internal secara parsial terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. 2. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh profesionalisme auditor internal secara parsial terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. 3. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh pengalaman kerja auditor internal secara parsial terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. 4. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh pengetahuan IT auditor internal secara parsial terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. 5. Mendapatkan bukti secara empiris mengenai pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal secara simultan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.
14
D. Manfaat Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini penulis berharap bahwa hasil dari penelitian ini nantinya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti: 1. Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi: a. Mahasiswa Akuntansi, agar dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh
peran,
profesionalisme,
pengalaman
kerja,
dan
pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. b. Bagi perusahaan, dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Serta dapat dijadikan bahan evaluasi bagi perusahaan untuk meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internalnya c. Bagi penulis, dapat menambah pengalaman dalam melakukan penelitian serta menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh
peran,
profesionalisme,
pengalaman
kerja,
dan
pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. d. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai referensi untuk melakukan penelitian dengan topik yang serupa atau tentang peranan, independensi, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan dan aspek lain di dalam perusahaan. Atau 15
mengembangkan penelitian dengan mengubah atau menambah variabel baru dalam penelitian selanjutnya. 2. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk: a. Memperkuat penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan dengan adanya hasil penelitian ini. b. Memberikan kontribusi pada pengembangan terhadap literaturliteratur maupun penelitian di bidang akuntansi khususnya bidang auditing. c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan sumbangan konseptual bagi peneliti sejenis maupun civitas akademika lainnya khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta.
16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Literatur 1. Teori Peran Teori peran (Role Theory) adalah teori yang merupakan perpaduan antara teori, orientasi, maupun disiplin ilmu. Selain dari psikologi, teori peran berawal dari sosiologi dan antropologi (Sarwono, 2002 dalam Hutami 2011). Dalam ketiga ilmu tersebut, istilah “peran” diambil dari dunia teater. Dalam teater, seorang aktor harus bermain sebagai seorang tokoh tertentu dan dalam posisinya sebagai tokoh itu ia diharapkan untuk berperilaku secara tertentu. Posisi aktor dalam teater (sandiwara) itu kemudian dianologikan dengan posisi seseorang dalam masyarakat. Sebagaimana halnya dalam teater, posisi orang dalam masyarakat sama dengan posisi aktor dalam teater, yaitu bahwa perilaku yang diharapkan daripadanya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berada dalam kaitan dengan adanya orang-orang lain yang berhubungan dengan orang atau aktor tersebut. Dari sudut pandang inilah disusun teori-teori peran. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peran ialah perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Linton (1936) dalam Cahyono (2008), seorang antropolog, telah mengembangkan teori peran. Teori Peran menggambarkan interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang 17
bermain sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh budaya.Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran merupakan pemahaman bersama yang menuntun individu untuk berperilaku dalam kehidupan sehari-hari. Menurut teori ini, seseorang yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai dokter, mahasiswa, orang tua, wanita, dan lain sebagainya, diharapkan agar seseorang tadi berperilaku sesuai dengan peran tersebut. Mengapa seseorang mengobati orang lain, karena dia adalah seorang dokter. Jadi karena statusnya adalah dokter maka dia harus mengobati pasien yang datang kepadanya dan perilaku tersebut ditentukan oleh peran sosialnya. Teori peran juga menyatakan bahwa ketika perilaku yang diharapkan oleh individu tidak konsisten, maka mereka dapat mengalami stress, depresi, merasa tidak puas, dan kinerja mereka akan kurang efektif daripada jika pada harapan tersebut tidak mengandung konflik (Ahmad dan Taylor (2009) dalam Hutami (2011)). Jadi, dapat dikatakan bahwa konflik peran dapat memberikan pengaruh negatif terhadap cara berpikir seseorang. Dengan kata lain, konflik peran dapat menurunkan tingkat komitmen independensi seseorang sehingga mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.
18
2. Internal audit Menurut American Accounting Association (Sawyer, 2009), definisi internal audit adalah sebagai berikut: “Proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomis untuk meyakinkan derajat kesesuaian antara asersi ini dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikannya ke pengguna yang berkepentingan.” Institute of Internal auditor (IIA) dalam Sawyer et al. (2009) mendefinisikan internal audit sebagai berikut: “Internal audit sebagai suatu fungsi penilaian independen yang ada dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas organisasi sebagai pemberian jasa kepada organisasi. Internal audit melakukan aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independen dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi.” Menurut Sawyer (2009), Internal audit adalah penilaian yang sistematis dan objektif yang dilakukan oleh auditor internal dalam organisasi untuk menentukahn apakah : a. Informasi keuangan dan operasi telah akurat dan andal. b. Risiko dapat diidentifikasi dan diminimalkan. c. Peraturan eksternal, kebijakan, dan prosedur internal yang bisa diterima bisa diikuti. d. Kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi. e. Sumber daya telah digunakan secara ekonomis dan efisien. f. Tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. Berdasarkan pernyataan di atas maka dapat disimpulkan bahwa internal audit adalah suatu penilai independen di dalam perusahaan 19
yang bertujuan untuk menilai keandalan informasi keuangan dan operasional, risiko yang di hadapi perusahaan telah diidentifikasi dan dapat
diminimalisasi,
peraturan
pemerintah
serta
kebijakan
perusahaan yang dipatuhi dan diterima, kegiatan operasi yang memuaskan, pencapaian ekonomis, efektivitas dan efisiensi sumber daya, serta tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. 3. Tujuan dan Ruang Lingkup Internal Audit Menurut Kagermann (2008), “Audit merupakan bagian dari sistem kontrol secara keseluruhan dari suatu organisasi dan menyediakan beberapa fungsi kontrol penting”. Menurut Moeller (2009), “Tujuan internal audit diidentifikasi tergantung pada tujuan pemeriksaan. Jika manajemen telah meminta review dari biaya dan efisiensi operasi pusat data, misalnya, prosedur internal audit mungkin termasuk bidang-bidang seperti biaya kembali dan sistem pekerjaan-penjadwalan.” Sedangkan ruang lingkup internal audit menurut IIA yang di kutip dalam Pickett (2005), “The internal audit activity should evaluate risk exposures relating to the organization’s governance, operating and information systems regarding the: a. Reliability and integrity of financial and operating information b. Effectiveness and efficiency of operations c. Safeguarding of assets d. Compliance with laws, regulations and contracts.” 20
Menurut Moeller (2009), “Lingkup kerja internal audit mencakup penelaahan prosedur manajemen risiko, pengendalian internal, sistem informasi dan proses tata kelola. Pekerjaan ini juga melibatkan pengujian berkala transaksi, ulasan praktek terbaik, investigasi khusus, penilaian persyaratan hukum dan peraturan, dan langkah-langkah
untuk
membantu
mencegah
dan
mendeteksi
kecurangan. Dengan demikian ruang lingkup internal audit meliputi pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan keefektivan sistem pengendalian
internal
yang
dimiliki
organisasi
dan
kualitas
pelaksanaan tanggungjawab yang diberikan. Tujuan peninjauan terhadap kecukupan suatu sistem pengendalian internal tersebut adalah untuk menentukan apakah sistem yang ditetapkan telah memberikan kepastian yang layak dan masuk akal bahwa tujuan dan sasaran organisasi akan dapat dicapai secara ekonomis dan efisien. 4. Internal Auditor Menurut Mulyadi (2002) Audit intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan (perusahaan negara maupun perusahaan swasta) yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan
21
organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. Menurut Sucipto (2003) dalam Saputra (2009), internal auditor adalah tim yang melaksanakan fungsi auditing di dalam perusahaan, internal auditor mempunyai status sebagai pegawai perusahaan yang melakukan audit. Keberhasilan tugas internal auditor ditentukan dari keahliannya dalam memanfaatkan setiap informasi yang ada, yang berhubungan dengan kegiatannya. Kualifikasi yang baik dari pegawai bagian internal audit tersebut, perlu diperhatikan untuk menjamin hasil kerja dari bagian ini. Istilah internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal (intern) dan auditing (audit). Bila diartikan secara sederhana adalah suatu audit yang dilakukan oleh pihak intern dalam arti oleh perusahaan dengan menggunakan pegawai perusahaan itu sendiri. Ini harus dibedakan dengan eksternal auditing yaitu audit yang dilakukan oleh pihak luar perusahaan atau pihak yang independen dalam hal ini akuntan publik. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seorang auditor internal itu menunjukkan bahwa proses auditing itu dilakukan oleh seorang internal auditor di dalam suatu organisasi. Aktivitas internal audit menunjukkan seluruh aktivitas organisasi yang berada dalam lingkup internal audit dan jasa kepada organisasi.
22
5. Peran Auditor Internal Pada saat ini peran auditor internal sangatlah penting disuatu perusahaan mengingat transformasi peran auditor internal yang dahulu kurang atau bahkan tidak dianggap penting di suatu perusahaan, transformasi peran internal audit yang dulu disebut dengan kepanjangan tangan finance/accounting, operation support, bahkan identik sebagai watchdog. Tatapi lebih dari itu, yakni sebagai penghasil informasi yang tepat dan tidak memihak atau independen serta dapat membantu meningkatkan mutu dan pengendalian internal perusahaan. Internal audit memberikan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawab mereka. Menurut Kagermann (2008), peranan internal audit adalah: “Internal audit dapat terlibat dalam mengidentifikasi dan mengendalikan risiko hanya sebagai bagian dari mandat audit. Internal audit tidak harus bertindak sebagai badan kontrol eksklusif dan dengan demikian menjadi bagian dari proses kontrol operasional.” Menurut Pickett (2005), peran internal audit adalah: “role of internal auditting is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps organizations accomplish their objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governance processes. Internal audit is concerned with controls that ensure: a. Reliability and integrity of financial and operating information b. Effectiveness and efficiency of operations c. Safeguarding of assets d. Compliance with laws, regulations and contracts.”
23
Selain dari pada itu internal audit juga berperan dalam membantu manajemen seperti yang dikemukakan oleh Sawyer (2009), departemen internal audit mampu membantu manajemen dalam: a. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. c. Memvalidasi laporan ke manajemen senior. d. Membantu manajemen pada bidang teknis. Auditor
internal
sangat
membantu
manajemen
dengan
mengevaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan-kelemahan dalam kontrol internal. Tetapi harus diingat bahwa auditor internal membantu manajemen, bukan berperan sebagai manajer itu sendiri (Sawyer‟s, 2009). Berdasarkan uraian di atas peranan internal audit mencakup beberapa aspek yang ada di dalam sebuah perusahaan, seperti: keandalan dan integritas laporan keuangan dan informasi operasional perusahaan, efektivitas dan efisiensi aktivitas operasional perusahaan, pengamanan aset perusahaan, dan kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku. 6. Profesionalisme Secara konseptual, terdapat perbedaan makna antara profesi dan profesional. Profesi merupakan suatu jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria (Lekatompessy, 2003). 24
Menurut Kalbers dan Forgaty (1995) dalam Rohani (2008) profesi dan profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual: “Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan profesi atau tidak”. Menurut Hall (1968) terdapat lima dimensi profesionalisme, yaitu: a. Pengabdian pada profesi, yaitu dicerminkan dari dedikasi profesionalisme
dengan
menggunakan
pengetahuan
dan
kecakapann yang dimiliki. b. Kewajiban sosial, merupakan pandangan tentang pentingnya peranan profesi dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun profesional karena pekerjaan tersebut. c. Kemandirian, merupakan suatu pandangan seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain. d. Keyakinan terhadap peraturan profesi, suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi. e. Hubungan dengan sesama profesi, menggunakan ikatan profesi sebagai acuan termasuk di dalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan.
25
7. Pengalaman Kerja Pengalaman kerja sangat dibutuhkan dalam setiap pekerjaan. Pengalaman kerja akan memberikan kita petunjuk dan pemblajaran tentang bagaimana cara mengatasi setiap permasalahan yang ada. Dalam melakukan kegiatan pengawasan seorang badan pengawas harus memiliki pengalaman kerja dibidang pengawasan sehingga proses pelaksanaan pengawasan akan berjalan dengan maksimal. Desyani dan Ratnadi (2006) menyatakan bahwa pengalaman kerja merupakan lama kerja pengawas intern pada perusahaan. Semakin lama seorang pengawas intern bekerja pada perusahaan tersebut maka akan dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuannya dalam melakukan tugas audit. Menurut pendapat Siagian (1992) dalam Mahmoda (2004) menyatakan pengalaman kerja menunjukkan berapa lama agar supaya pegawai bekerja dengan baik. Disamping itu, pengalaman kerja meliputi banyaknya jenis pekerjaan atau jabatan yang pernah diduduki oleh seseorang dan lamanya mereka bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabatan tersebut. Dengan demikian, masa kerja merupakan faktor individu yang berhubungan dengan perilaku dan persepsi individu yang mempengaruhi pengalaman kerja. Misalnya seseorang yang lebih lama bekerja akan dipertimbangkan lebih dahulu dalam hal promosi, pemindahan hal ini berkaitan erat dengan apa yang disebut senioritas. Oleh karena itu, pengalaman kerja yang didapat 26
seseorang akan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan. Pekerja yang mempunyai pengalaman yang tinggi akan memungkinkan mampu mempertahankan dan mengembangkan karir yang telah diraihnya. Berdasarkan definisi diatas pengalaman kerja adalah menunjukkan lamanya seseorang dalam melaksanakan, mengatasi suatu pekerjaan dari beragam pekerjaan bahkan berulangulang dalam perjalanan hidup. Pengetahuan auditor tentang audit akan semakin berkembang dengan bertambahnya pengalaman bekerja. Pengalaman kerja akan meningkat seiring dengan semakin meningkatnya kompleksitas kerja. Menurut pendapat Tubbs (1992) dalam Putri Noviyani (2002) jika seorang auditor berpengalaman, maka (1) auditor menjadi sadar terhadap lebih banyak kekeliruan, (2) auditor memiliki salah pengertian yang lebih sedikit tentang kekeliruan, (3) auditor menjadi sadar mengenai kekeliruan yang tidak lazim, dan (4) hal-hal yang terkait dengan penyebab kekeliruan departemen tempat terjadinya kekeliruan dan pelanggaran serta tujuan pengendalian internal menjadi relatif lebih menonjol. 8. Pengetahuan Information Technology (IT) Auditor Internal The
International
Federation
of
Accountants
(IFAC)
mendefinisikan IT sebagai: “...hardware and software products, information systems operations and management processes, IT controls frameworks, and the human resources and skills required to develop, use, and control these products and processes to generate the required information.” 27
IT knowledge and skills are areas that auditors have to be knowledgeable about and skilled in. Therefore, to be competitive and to add value in this changing business environment, audit professionals are expected to stay abreast of these technologies by acquiring, to a certain degree, the relevant IT knowledge and skills (Pathank, 2003; Pathak & Lind, 2007). If auditors are not up to date on IT, they may not even be qualified to serve as business evaluators (Allen, 2000), therefore auditors need to have the requires business skills which include knowledge of IT in performing their work. Menurut O‟Brien (2006), Information technology (IT) adalah: “The systematic function and management of hardware and software that enables a business to use computer-based technology by way of telecommunications and information stored and organized in a large database.” Menurut Richards et al. (2005) pengetahuan IT yang harus dimiliki oleh seorang auditor internal adalah sebagai berikut: “business auditors need “category 1” knowledge, which encompasses the following: 1. Basic IT knowledge, such as understanding differences in application software; knowledge of operating systems, systems software, and networks. 2. Knowledge of IT risks and basic IT security and control components such as perimeter defenses, intrusion detection, authentication, and application system controls. 3. Knowledge of business controls and assurance objectives, which can be impacted by vulnerabilities in business operations and the related and supporting systems, networks, and data components”. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa information technology (IT) adalah fungsi sistematis dan manajemen yang berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat digunakan dalam bisnis berbasis teknologi komputer dengan cara telekomunikasi dan menyimpan informasi yang terorganisasi dalam 28
jumlah data yang banyak, dengan demikian pengetahuan auditor internal tentang IT adalah suatu pengetahuan serta keahlian atau kemampuan yang dimiliki oleh seorang auditor internal mengenai perangkat keras atau perangkat lunak yang digunakan dalam bisnis berbasis teknologi baik dengan cara telekomunikasi ataupun penyimpanan informasi database dalam jumlah yang besar yang berupa pengetahuan umum tentang IT, pengetahuan tentang aplikasi dan software IT, serta pengetahuan tentang kontrol IT. Dan pengetahuan IT ini sangat penting untuk dimiliki oleh seorang auditor internal, karena dalam proses bisnis yang teristem dengan teknologi menuntut auditor internal untuk dapat menguasai teknologi tersebut, selain untuk dapat menggunakannya juga agar dapat mengevaluasi pos-pos kelemahan sistem pengendaliannya. 9. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002), “Efektivitas adalah keberhasilan suatu tindakan yang diukur berdasarkan pencapaian tujuan tindakan tersebut.” Menurut Stoner, Freeman, Gilbert (1996) dalam Rapina (2011), mendefinisikan efektivitas sebagai berikut: “Efektivitas adalah kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai: melakukan hal yang tepat”.
29
Pengertian pengendalian intern menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant) dalam Jogiyanto (2000) yaitu: “Pengendalian intern meliputi struktur suatu organisasi dan semua metode-metode yang terkoordinir serta ukuran-ukuran yang ditetapkan di dalam suatu perusahan untuk tujuan menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketepatan dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan”. Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam bukunya “Standar Profesi Akuntan Publik” (2011), pengendalian internal adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: 1) keandalan pelaporan keuangan 2) efektivitas dan efisiensi operasi 3) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Menurut Kumaat (2011), berdasarkan Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission (COSO) memperkenalkan kerangka pengendalian terdiri dari lima unsur, sebagai berikut: 1) Lingkungan pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian meliputi sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian internal organisasi.
30
2) Penilaian Risiko (Risk Assessment) Semua organisasi menghadapi risiko, yaitu dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan nonprofit) maupun nonbisnis, risiko yang telah diidentifikasi dapat dianalisis/dievaluasi sehingga bisa diperkirakan intensitas dan tindakan apa untuk meminimalkannya. 3) Prosedur Pengendalian (Control Procedure) Prosedur pengendalian ditetapkan untuk standardisasi proses kerja, sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan serta kesalahan. 4) Pemantauan (Monitoring) Pemantauan terhadap sistem pengendalian internal akan menemukan
kekurangan
serta
meningkatkan
efektivitas
pengendalian. Pengendalian internal dapat dimonitor secara efektif melalui penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi. 5) Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) Informasi dan komunikasi merupakan unsur-unsur yang penting dari pengendalian internal perusahaan. Informasi 31
tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen, untuk pedoman operasi, dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum serta peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas sistem pengendalian internal menyangkut tingkat keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan sebelumnya (keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku) dengan benar dan sesuai dengan porsi atau kadarnya. Efektivitas sistem pengendalian internal ini menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitas sistem pengendalian internalnya. B. Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian
ini
merupakan
pengembangan
dari
penelitian
sebelumnya yang relevan. Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitianpenelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat di tabel 2.1.
32
Tabel 2. 1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu No.
Peneliti (Tahun)
Metodologi Penelitian Judul Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
1
Ni Made Diah Dianawati & Wayan Ramantha (2013)
Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional Dan Pengalaman Kerja Auditor Internal Terhadap Efektivitas Struktur Pengendalian Internal Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Gianyar
Variabel, keahlian profesional, dan pengalaman kerja terhadap efektivitas pengendalian internal
Variabel independensi, penelitian dilakukan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Gianyar
Independensi, keahlian profesional dan pengalaman kerja auditor internal berpengaruh positif terhadap efektivitas struktur pengendalian internal
2
Gede Suantara, Lucy Sri Musmini & Nyoman Trisna Herawati (2014)
Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional Dan Pengalaman Kerja Auditor Internal Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi
Variadel, keahlian profesional, pengalaman kerja, dan efektivitas sistem pengendalian internal
Variabel motivasi sebagai moderasi, variabel independensi, penelitian pada BPR di Kota Singaraja
Independensi, keahlian profesional, dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Dan motivasi memperkuat pengaruh ketiga variabel independen terhadap variabel dependen
Bersambung ke halaman selanjutnya.
33
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No.
Peneliti (Tahun)
Metodologi Penelitian Judul Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
3
N. Budhi Cyntia Dewi, I Gusti Ayu Purnamawati & Anantawikrama Tungga Atmadja (2015)
Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Keahlian Profesional, Motivasi, Dan Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Pengawas Pada Efektivitas Pengendalian Intern Koperasi
Variabel, pengalaman kerja, keahlian profesional
Variabel independensi, motivasi dan ruang lingkup pekerjaan audit pengawas, penelitian pada koperasi
Terdapat pengaruh independensi, pengalaman kerja, keahlian profesional, motivasi, dan ruang lingkup pekerjaan audit pengawas pada efektivitas pengendalian intern koperasi baik secara parsial maupun secara simultan
4
I Kadek Astana Putra, Gede Adi Yuniarta & Ni Kadek Sinarwati (2015)
Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Profesionalisme Dan Gaya Kepemimpinan Badan Pengawas Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Variabel, pengalaman kerja, profesionalisme terhadap efektivitas sistem pengendalian internal
Variabel, independensi dan gaya kepemimpinan badan pengawas, penelitian dilakukan pada LPD
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara independensi, pengalaman kerja, profesionalisme dan gaya kepemimpinan badan pengawas terhadap efektivitas sistem pengendalian internal pada lembaga perkreditan desa di kecamatan Nusa Penida
Bersambung ke halaman selanjutnya.
34
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No.
Peneliti (Tahun)
Metodologi Penelitian Judul Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
5
Widi Angga Wijaya, Rina Arifati & Agus Suprijanto (2016)
Analisis Pengaruh Independensi, Motivasi, Pengalaman Kerja, Profesionalisme, Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Variabel, pengalaman kerja, profesionalisme, dan efektivitas sistem pengendalian intern
Responden auditor internal di perusahaan pembiayaan seKabupaten Kudus, variabel independensi, motivasi dan gaya kepemimpinan
Independensi, motivasi, pengalaman kerja, profesionalisme, dan gaya kepemimpinan berpengaruh secara positif terhadap efektivitas penerapan sistem pengendalian intern
6
Natalia Evindonta Tarigan, Bobby W Saputra & Tomi Ginting (2013)
Peran Internal Auditor terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Process Credit Granting and Collection
Variabel peran internal auditor dan efektivitas pengendalian internal
Penelitian terhadap pengendalian internal process credit granting and collection
Hasil penelitian menunjukkan peranan internal auditor berpengaruh signifikan terhadap efektifitas pengendalian internal process credit granting and collection di PT.X sebesar 13,9% dan 86,1%
Bersambung ke halaman selanjutnya.
35
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No.
Peneliti (Tahun)
Metodologi Penelitian Judul Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
7
Juarez Pinto, Anisio Candido Pereira, Joshua Onome Imoniana Marcos Reinaldo Severino Peters (2014)
Role of internal audit in managerial practice in organisations
Metode pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner, variabel peran internal audit
Variabel manajerial organisasi secara keseluruhan, metode analisis data dengan analisis deskriptif
Internal Audit adalah alat untuk mendukung manajerial , membantu organisasi mencapai tujuan melalui informasi yang diberikan, berkontribusi ke penilaian berkelanjutan dan mitigasi risiko strategis dan memperkuat sistem pengendalian internal.
8
David L. Henderson, Joshua M. Davis & Michael S. Lapke (2013)
The Effect of Internal Auditors’ Information Technology Knowledge on Integrated Internal Audits
Variabel penelitian adalah pengetahuan internal auditor‟s tentang IT, metode pengumpulan data dengan kuesioner
Variabel penelitian pengetahuan internal audit yang terintegrasi
Manajer audit internal lebiih baik memprioritaskan pelatihan dan pengembangan sumber daya . Daripada mengembangkan generik kompetensi IT , karena auditor bisnis perlu memiliki pengetahuan kontrol risiko dan aplikasi IT.
Bersambung ke halaman selanjutnya
36
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No.
Peneliti (Tahun)
Metodologi Penelitian Judul Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
9
Jacob Z. Haislip Gary F. Peters & Vernon J. Richardson (2016)
The effect of auditor IT expertise on internal controls
Variabel auditor IT expertise dan internal controls
Metode penelitian menggunakan data sekunder
10
Noraini Shamsuddin & Norhanizah Johari (2014)
The Effect Of Internal Audit Towards Internal Control System Effectiveness
Variabel efektivitas Penelitian sistem pengendalian menggunakan internal sekunder
Keahlian auditor di bidang IT sangatlah penting karena akan memberikan manfaat lebih bagi klien, dan peneliti menyarankan kepada perusahaan agar memberikan training tentang IT kepada auditor internalnya untuk meningkatkan kualitas personalnya.
Audit internal akan data mempengaruhi efektivitas pengendalian internal terutama dalam fungsi pengawasan. Kontribusi auditor internal di bagian ini diakui melalui reaksi auditor eksternal yang bersedia untuk mengandalkan laporan auditor internal.
37
C. Kerangka Pemikiran Banyaknya kecurangan yang terjadi akibat kurangnya kontrol dan lemahnya pengendalian internal membuat sistem pengendalian internal menjadi sangat penting dalam suatu perusahaan Salah satu tujuan adanya kegiatan audit internal dalam perusahaan adalah untuk menentukan apakah tujuan organisasi telah dicapai secara efektif. Audit internal sebagai suatu fungsi penilai yang independen dalam organisasi memberikan
untuk suatu
membantu
mencapai
pendekatan
disiplin
tujuan yang
organisasi sistematis
dengan untuk
mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan dan pengendalian risiko, serta proses pengelolaan organisasi maka dilakukan penelitian tentang pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Dengan demikian kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.
38
Gambar 2. 1 Skema Kerangka Pemikiran Banyaknya kasus kecurangan yang terjadi akibat kurangnya kontrol/lemahnya pengendalian internal
Pentingnya Sistem Pengendalian Internal dalam sebuah Perusahaan
Salah satu tujuan kegiatan audit internal adalah untuk menentukan apakah tujuan organisasi telah dicapai secara efektif.
Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal
Peran Auditor Internal (X1) Profesionalisme Auditor Internal (X2) Pengalaman Kerja Auditor Internal (X3)
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (Y)
Pengetahuan IT Auditor Internal (X4)
Metode Analisis: Regresi Berganda
Hasil Pengujian dan pembahasan
Kesimpulan dan Saran 39
D. Perumusan Hipotesis Hubungan atau Keterkaitan antara variabel independen dan dependen dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Peran auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Tujuan pengendalian internal menurut Mulyadi (2002) adalah sebagai berikut: a. Keandalan informasi keuangan Pengendalian bertanggungjawab
intern
ini
menyiapkan
membuat laporan
manajemen
keuangan
untuk
kepentingan pihak intern dan ekstern perusahaan. Laporan yang disajikan harus dapat diandalkan. b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku Pengendalian intern ini dimaksudkan agar organisasi melakukan kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. c. Efektivitas dan efisiensi operasi Pengendalian intern dalam perusahaan merupakan alat untuk mengurangi kegiatan pemborosan dan mengurangi penggunaaan sumber daya yang tidak efektif dan efisien dalam operasi perusahaan. Ketiga tujuan pengendalian internal tersebut dapat dicapai melalui
pengendalian
internal
yang
efektif
dan
unsur-unsur 40
pengendalian internal juga merupakan proses untuk menghasilkan pengendalian internal yang memadai. Oleh karena itu agar tujuan pengendalian dapat tercapai perusahaan harus mempertimbangkan komponen-komponen pengendalian internal. Hal ini berkaitan dengan peran seorang auditor internal perusahaan dimana semakin besar peranan yang dimiliki auditor internal maka semakin baik pula sistem pengendalian internalmnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Miraceti (2011) peran auditor internal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan efektivitas sistem pengendalian internal. Semakin tinggi peranan auditor internal di dalam internal perusahaan maka akan meningkatkan efektivitas sistem pengendaliannya dan memberikan manfaat yang besar bagi keberlangsungan usaha perusahaan. Dalam penelitian
yang dilakukan oleh Wardah (2015)
menunjukkan hasil yang konsisten bahwa peran auditor internal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Miraceti (2011) dan Wardah (2015) dapat dinyatakan bahwa adanya hasil yang konsisten tentang pengaruh peran terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Penelitian ini akan menguji kembali keterkaitan antara variabel peran dan efektivitas sistem pengendalian
41
internal perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H1: Peran auditor internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. 2. Profesionalisme terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Hall (1968) dalam Kalbers dan Fogarty (1995) mengembangkan konsep profesionalisme dari level individual yang digunakan untuk profesionalisme auditor, meliputi lima dimensi: a. Pengabdian pada profesi (dedication), yang tercermin dalam dedikasi profesional melalui penggunaan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki. Sikap ini adalah ekspresi dari penyerahan diri secara total terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan hidup dan bukan sekedar sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penyerahan diri secara total merupakan komitmen pribadi, dan sebagai kompensasi utama yang diharapkan adalah kepuasan rohaniah dan kemudian kepuasan material. b. Kewajiban sosial (social obligation), yaitu pandangan tentang pentingnya peran profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat ataupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut.
42
c. Kemandirian (autonomy demands), yaitu suatu pandangan bahwa seorang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak yang lain. d. Keyakinan terhadap peraturan profesi (belief in self regulation), yaitu suatu keyakinan bahwa yang berwenang untuk menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, dan bukan pihak luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka. e. Hubungan dengan sesama profesi (professional community affiliation), berarti menggunakan ikatan profesi sebagai acuan termasuk organisasi formal dan kelompok-kelompok kolega informal sebagai sumber ide utama pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran profesinya. Dalam penelitian yang dilakukan oleh kasdiarto (2015) menunjukkan bahwa profesionalisme auditor internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penerapan struktur pengendalian
internal
perusahaan.
hal
ini
berarti
apabila
profesionalisme auditor internal semakin baik maka mengakibatkan efektivitas penerapan struktur pengendalian internal semakin baik, begitu pula apabila profesionalisme auditor internal semakin rendah maka efektivitas penerapan struktur pengendalian internal juga menjadi kurang baik begitu pula hasil penelitian yang dilakukan oleh Sinarwati (2015) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif 43
dan signifikan antara profesionalisme badan pengawas terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015) dapat dinyatakan bahwa adanya hasil yang konsisten tentang pengaruh profesionalisme terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Penelitian ini akan menguji kembali keterkaitan antara variabel profesionalisme dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H2: Profesionalisme berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. 3. Pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Menurut Knoers dan Haditono (2007) dalam Rachmawati (2011), pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman, pemahaman dan praktek. Penelitian tentang pengalaman kerja yang dilakukan oleh Rachmawati (2011) menunjukkan bahwa hanya independensi, 44
keahlian profesional, dan program pelatihan pengawasan intern yang berpengaruh secara parsial signifikan positif terhadap kualitas pengendalian internal, sedangkan pengalaman kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas pengendalian internal. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015) dan Sinarwati
(2015) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa
pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2011), Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015) dapat dinyatakan bahwa tidak adanya hasil yang konsisten tentang pengaruh pengalaman kerja terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Penelitian ini akan menguji kembali keterkaitan antara variabel pengalaman kerja dan efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H3: pengalaman kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. 4. Pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Menurut (Allen, 2000) bagaimana seorang auditor internal dapat mengevaluasi suatu proses bisnis internal jika dirinya sendiri tidak memperbarui dan mengupdate pengetahuan nya tentang IT. 45
Dan instrumen yang dapat menggambarkan pengetahuan auditor internal tentang IT menurut penelitian yang dilakukan oleh Kim, Teo, Bhattacherjee, dan Nam (2015) dan Haislip, Peters, dan Richardson (2016) adalah pengetahuan umum tentang pengendalian IT, seperti: sistem operasi, sistem software, network, pendeteksi gangguan, dan IT defense, pengetahuan tentang risiko IT, seperti: pemahaman titik-titik kelemahan IT atau yang mudah terserang virus dan gangguan, pengetahuan pengendalian aplikasi IT, seperti: aplikasi kontrol, dan sistem aplikasi IT, serta pengetahuan tentang produktivitas software audit, seperti: Ms. Office dan software audit yang umum digunakan. Serta pemahaman dan kemampuan dalam menggunakan teknologi sistem informasi seperti Electronic Data Processing (EDP). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Haislip, Peters, dan Richardson (2016) yang berjudul The effect of auditor IT expertise on internal controls menyatakan bahwa pentingnya pengetahuan IT seorang auditor, karena tidak sedikit perusahaan yang mengganti auditornya karena tidak memiliki keahlian tertentu, khususnya keahlian IT. Dan keahlian IT seorang auditor akan memberikan manfaat diferensial bagi para pengguna. Sehingga pengetahuan IT auditor mempengaruhi pengendalian internalnya. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penelitian ini akan menguji kembali keterkaitan antara variabel pengetahuan IT dan
46
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: H4: pengetahuan IT berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. 5. Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Miraceti (2011) dan Wardah (2015) menunjukkan bahwa peran auditor internal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Pada penelitian Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015) menunjukkan bahwa profesionalisme auditor internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal perusahaan. Kasdiarto (2015) dan Sinarwati
(2015) juga menguji
pengalaman kerja dan efektivitas sistem pengendalian internal yang menunjukkan hasil bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Haislip, Peters, dan Richardson (2016) menyatakan bahwa pentingnya pengetahuan IT seorang auditor dan keahlian IT seorang auditor akan memberikan
47
manfaat diferensial bagi para pengguna. Sehingga pengetahuan IT auditor mempengaruhi pengendalian internalnya. Berdasarkan uraian sebelumnya maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H5: Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT
auditor
internal
berpengaruh
terhadap
efektivitas
sistem
pengendalian internal perusahaan.
48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen, yaitu peran (X1), profesionalisme (X2), pengalaman kerja (X3), dan pengetahuan IT (X4) terhadap variabel dependen, yaitu efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan (Y). Dimana populasi penelitian ini adalah perusahaan swasta yang berada di Wilayah DKI Jakarta dimana di dalam perusahaan tersebut memiliki divisi internal audit dan telah menerapkan sistem pengendalian internal. Adapun responden dalam penelitian ini adalah auditor internal di perusahaan tersebut. B. Metode Penentuan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan, dengan kriteria anggota atau tim divisi internal audit. Alasan dipilihnya kriteria responden tersebut karena diharapkan responden memiliki pengetahuan yang lebih tentang sistem pengendalian internal dan proses operasional perusahaan secara keseluruhan. Sehingga diharapkan jawaban atas pertanyaan dalam butir-butir kuesioner yang disebarkan valid dan dapat diandalkan.
49
C. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis yaitu dengan menggunakan data primer yang didapatkan dari sumber-sumber informasi dengan cara sebagai berikut: 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Yaitu dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Penulis dalam mengakumulasikan dan menganalisa data berdasarkan teori-teori yang ada dan dari pengetahuan yang di dapat di bangku kuliah serta literatur-literatur lainnya untuk selanjutnya dibandingkan dengan objek yang diteliti. 2. Studi Lapangan (Field Research) Data utama pada penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, yaitu peneliti memperoleh secara langsung data dari pihak pertama (data primer). Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Menurut Sekaran (2006), kuesioner
adalah
suatu
teknik
pengumpulan
data
dengan
menggunakan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang diberikan kepada responden dengan maksud memperoleh data yang akurat dan valid. Kuesioner yang diberikan dalam penelitian ini berupa pertanyaan tertutup (closed question), yaitu kuesioner yang meminta responden untuk membuat pilihan di antara serangkaian alternatif yang diberikan oleh peneliti. Skala yang digunakan 50
adalah skala likert dengan skala antara 1 sampai dengan 5 atau a five point likert scale. Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah auditor internal yang bekerja pada perusahaan di Wilayah DKI Jakarta. Peneliti memperoleh data dengan mengirim kuesioner kepada perusahaanperusahaan secara langsung ataupun melalui perantara. D. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS (Statistical Package For Sosial Science). Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda (multiple regression analysis) dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen (peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal) terhadap variabel dependen (efektivitas sistem pengendalian internal). Metode analisis data pada penelitian ini dengan analisis statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, uji koefisien determinan, dan uji hipotesis dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013).
51
2. Uji Kualitas Data Pengujian kualitas data terdapat dua macam pengujian, yaitu sebagai berikut: a. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan 2 cara yaitu: 1) Repeated
measure
atau
pengukuran
ulang.
Disini
seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, kemudian dilihat apakah jawabannya tetap konsisten dengan jawabannya. 2) One
shot
atau
pengukuran
sekali
saja,
disini
pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pernyataan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach Alfa (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alfa > 0,70. Sedangkan jika sebaliknya, data tersebut dikatakan tidak reliabel (Ghozali, 2013).
52
b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan nilai signifikan di bawah 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan pada kuesioner valid ketika nilai signifikansinya di bawah 0,05 (Ghozali, 2013). 3. Uji Asumsi Klasik Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2013).
53
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance <0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10, maka dalam model regresi tersebut terdapat multikolonieritas yang tidak dapat ditoleransi dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari model regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias (Ghozali, 2013). b. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2013). Analisis grafik menggunakan grafik histogram dan probability plot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya 54
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun analisis grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-hati secara visual terlihat normal padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini selain menggunakan analisis grafik juga dilengkapi dengan uji statistik menggunakan non-parametik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam uji K-S dilihat dari angka probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal (Ghozali, 2013). c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke
pengamatan
lain
tetap,
maka
disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat jika ada pola tertentu pada grafik scatterplot, seperti titik
yang
membentuk
pola
tertentu
yang
teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit).
55
4. Uji Koefisien Determinan (R2) Koefisien
determinan
(R2)
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinan adalah antara nol sampai satu. Apabila hanya terdapat satu variabel independen maka R2 yang dipakai. Tetapi apabila terdapat dua atau lebih variabel independen maka yang dipakai adalah Adjusted R2. Setiap tambahan variabel independen, R2 akan meningkat tidak peduli variabel tersebut berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen. Sedangkan nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2013). 5. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi berganda. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam persamaan linier. Variabel independen terdiri dari peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan
IT.
Sedangkan
variabel
dependennya
adalah
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Persamaan regresi berganda dirumuskan sebagai berikut:
56
Y = a + β1x1 + β 2x2 + β 3x3 + β 4x4 + e Y
= SPI
a
= Konstanta
β1- β4 = koefisien regresi X1
= Peran
X2
= Profesionalisme
X3
= Pengalaman kerja
X4
= Pengetahuan IT
e
= error
Pengujian hipotesis ini melalui beberapa pengujian, yaitu: a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji Statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu var iabel penjelas dan independen secara individu dalam menerangkan variansi variabel dependen. Apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak (Ghozali, 2013). Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitasnya, yaitu: Jika probabilitas > 0,05, maka model ditolak. Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel 57
dependen atau terkait (Ghozali, 2013). Dalam membandingkan probabilitas dengan taraf nyata kurang dari 0,05. Jika probabilitas > 0,05, maka model ditolak. Jika probabilitas < 0,05 maka model diterima. E. Operasionalisasi Variabel dan Skala Pengukuran Berdasarkan
judul
penelitian
yaitu
“Pengaruh
Peran,
Profesionalisme, Pengalaman Kerja, dan Pengetahuan IT Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal”, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peran (X1) Auditor internal merupakan profesi yang sangat berkembang yang mengantisipasi perubahan dalam lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan dalam struktur organisasi, proses, dan teknologi. Auditor internal bisa sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem kontrol. Peran auditor internal yang bertugas meneliti, mengevaluasi suatu sistem akuntansi serta menilai kebijakan manajemen yang dilaksanakan. Variabel ini di ukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Wardah (2015). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
58
2. Profesionalisme (X2) Menurut Arens et al. (2008) profesionalisme adalah tanggung jawab individu untuk berperilaku lebih baik dari sekedar mematuhi undang-undang dan peraturan masyarakat yang ada. Variabel profesionalisme diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Kasdiarto (2015) yang dibagi menjadi lima instrumen, yaitu pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan dengan sesama profesi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). 3. Pengalaman Kerja (X3) Variabel
pengalaman
kerja
diukur
dengan
mengadopsi
instrumen yang digunakan oleh Saputra (2009) dimana mempunyai empat instrumen, yaitu kemampuan dalam bekerja, kualitas kerja, keandalan, dan pengetahuan yang dimiliki. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). 4. Pengetahuan IT (X4) Faktor yang dapat menggambarkan pengetahuan auditor internal
tentaang
IT
adalah
pengetahuan
umum
tentang
pengendalian IT, seperti: sistem operasi, sistem software, network, 59
pendeteksi gangguan, dan IT defense, pengetahuan tentang risiko IT, seperti: pemahaman titik-titik kelemahan IT atau yang mudah terserang virus dan gangguan, pengetahuan pengendalian aplikasi IT, seperti: aplikasi kontrol, dan sistem aplikasi IT, serta pengetahuan tentang produktivitas software audit, sepserti: Ms. Office dan software audit yang umum digunakan. Serta pemahaman dan kemampuan dalam menggunakan teknologi sistem informasi seperti Electronic Data Processing (EDP). Instrumen untuk mengukur variabel ini di adopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Kim, et.al (2015), Henderson, et.al (2013) dan Haislip, et.al (2016). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5). 5. Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (Y) Sistem pengendalian internal adalah proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian keandalan
informasi
keuangan,
efektivitas
dan
efisiensi
operasional, pengamanan aset perusahaan, dan kepatuhan terhadap hukum dan kebijakan yang berlaku. Efektivitas sistem pengendalian internal adalah variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel independen dalam hal ini adalah
60
peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal. Untuk mengukur variabel ini peneliti mengadopsi instrumen dari penelitian yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015), dimana ada lima instrumen, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas
pengendalian,
informasi
dan
komunikasi,
dan
pemantauan. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin dari sangat tidak setuju (1), tidak setuju (2), cukup setuju (3), setuju (4), dan sangat setuju (5).
61
Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Peran Auditor Internal (X1) (Sumber Wardah (2015))
Indikator
Penggunaan SDM Konsultan manajemen Ketaatan manajemen Data dan informasi Mengukur risiko Mengidentifikasi risiko Mengevaluasi risiko Mendeteksi kecurangan Profesionalisme Pengabdian pada profesi Auditor Internal Kewajiban sosial (X2) (Sumber Kemandirian Kasdiarto (2015)) Keyakinan terhadap profesi Hubungan dengan sesama profesi Pengalaman Kerja Kemampuan dalam bekerja Auditor Internal Kualitas kerja (X3) (Sumber Keandalan Saputra (2009)) Pengetahuan Pengetahuan IT Keahlian profesional auditor internal (X4) Pengetahuan IT secara (Sumber Sari Umum (2009), D. Stoel Pengetahuan tentang et.al (2012), aplikasi dan software IT Modisane (2014)) Pengetahuan tentang kontrol IT Efektivitas Sistem Lingkungan pengendalian Pengendalian Penilaian risiko Internal (Y) Aktivitas pengendalian (Sumber Kasdiarto Informasi dan komunikasi (2015)) Pemantauan
No. Butir Pertanyaan 1 2 3,4,5 6 7 8 9 10 1,2,12,15 4,5,11 3,6,7,8,10 9,16
Skala Pengukuran Interval
Interval
13,14,17 1,2,3,4 5,6,7 8,9 10,11,12 3
Interval
1,2,5 6,8
Interval
4,7,9,10 1,2,3 4,5,6 7,8,9 10,11,12 13,14,15
Interval
62
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. PT. Astra Credit Companies (ACC) Astra
Credit
Companies atau
biasa
di
singkat
dengan ACC adalah perusahaan pembiayaan mobil dan alat berat. Sesuai
dengan
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
No.
29/POJK.05/2015 ACC melakukan perluasan usaha di bidang Pembiayaan Investasi, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan Multiguna dan Sewa Operasi (Operating Lease), baik dengan skema konvensional maupun syariah. PT Astra Sedaya Finance yang merupakan cikal bakal ACC berdiri pada 15 Juli 1982 dengan nama PT Rahardja Sedaya, didirikan guna mendukung bisnis otomotif kelompok Astra. Di tahun 1990, PT Rahardja Sedaya berganti nama menjadi PT Astra Sedaya Finance. Dalam perkembangannya, PT Astra Sedaya Finance memiliki penyertaan saham pada perusahaan asosiasi, yaitu PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Pratama Sedaya Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Astra Auto Finance yang semuanya telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
63
Sejak tahun 1994, PT Astra Sedaya Finance dan perusahaan asosiasinya mengembangkan merek Astra Credit Companies untuk mendukung usahanya. Pada tahun 2000, ACC mulai melakukan penerbitan obligasi dengan rating A- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.Saat ini ACC telah meraih peringkat AAA (idn) Stable Outlook dari PT Fitch Ratings Indonesia dan peringkat id AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.ACC
sebagai
perusahaan
pembiayaan
terbesar
dan
terkemuka di Indonesia, selalu membayarkan nilai pokok hutang dan bunga tepat pada waktunya. 2. PT. Astragraphia Astragraphia mengawali perjalanan bisnis pada tahun 1971 sebagai Divisi Xerox di PT Astra Internasional yang kemudian dipisahkan menjadi badan hukum sendiri pada tahun 1975. Pada tanggal 22 April 1976 Astragraphia ditunjuk secara langsung sebagai distributor eksklusif dari Fuji Xerox Co. Ltd. Jepang di seluruh Indonesia dengan
ruang
lingkup
usaha
sebagai
penyedia
perangkat perkantoran dan pelayanan purna jualnya. Tahun 1989 Astragraphia mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) dengan simbol saham ASGR. Pada saat ini 76,87% saham Astragraphia dimiliki oleh PT Astra International Tbk, dan sisanya dimiliki oleh publik. 64
Sejalan dengan tuntutan kebutuhan pelanggan yang dinamis dan perkembangan
teknologi
khususnya
teknologi informasi
&
komunikasi, sejak tahun 1990-an Astragraphia mulai melakukan transformasi bisnis menjadi penyedia Solusi Teknologi Informasi. 3. PT. Asuransi Sinar Mas PT Asuransi Sinar Mas didirikan pada tanggal 27 Mei 1985 dengan nama PT. Asuransi Kerugian Sinar Mas Dipta dengan surat No. Kep-2562/MD 1986. Pada tahun 1991, Perusahaan berubah nama menjadi PT. Asuransi Sinar Mas. PT. Asuransi Sinar Mas (ASM) merupakan salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia. Sepanjang perjalanannya, ASM menunjukkan pertumbuhan yang berkesinambungan. Premi bruto dan total asset Perusahaan secara konsisten meningkat dari tahun ke tahun, termasuk di tahuntahun dimana terjadi goncangan ekonomi global. Sebagai Perusahaan Asuransi Umum terbesar di Indonesia dari sisi Gross Premium Written, ASM telah membuktikan komitmen pelayanan kepada para nasabahnya melalui pembayaran klaim yang cepat dan tepat untuk berbagai produk yang dipasarkannya. Selain itu Perusahaan juga memberikan kemudahan bagi para nasabah, rekanan dan partner/agen untuk mengakses segala hal yang berhubungan dengan pertanggungan asuransi melalui website, 24 Hour Customer Care, Call Center, dan lain2.
65
Di tahun 2011, ASM melalui produk simas mobil berhasil meraih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 di dua kategori yaitu The Best Customer Choice of Car Insurance dan The Most Popular Brand of Car Insurance. Pada 14 Juni 2011, ASM meraih The Best Insurance Award versi Majalah Media Asuransi dengan ekuitas di atas Rp 750 miliar. Ditahun 2012, ASM meraih Best General Insurance 2012 Dengan Ekuitas Rp750 Miliar Keatas dari Insurance Awards 2012. Di tahun 2013, ASM meraih The Best “General Insurance“ untuk kategori Non Listed Company - Asset > 200 Milyar dari Indonesia Insurance Award 2013. Pada tahun 2014, ASM meraih The Best General Insurance Company dari Indonesia Insurance Consumer Choice Award 2014. Pada tanggal 12 November 2014, Fitch Ratings mengafirmasi posisi Asuransi Sinar Mas dengan perolehan rating rating „AA+ (idn)‟ National Insurer Financial Strength dengan prospek Positif. 4. PT. Indosat Ooredoo Indosat didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit internasional pada tahun 1967. Kemudian Indosat berkembang menjadi perusahaan telekomunikasi internasional pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 1980. Sampai akhirnya pada tahun 1994 PT. Indosat menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan 66
New York Stock Exchange. Pemerintah Indonesia dan publik masingmasing memiliki 65% saham dan 35% saham. Pada 2001 Indosat mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator selular dan SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia. Dan mengambil alih saham mayoritas Satelindo, operator selular dan SLI di Indonesia. Mendirikan PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan multimedia di Indonesia serta bergabung dengan ketiga anak perusahaan yaitu, Satelindo, IM3, dan Bimagraha, untuk menjadi operator selular terkemuka di Indonesia pada tahun 2002 sampai 2003. Indosat meraih lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di Jakarta dan Surabaya pada tahun 2006 dan 2008, dan pada tahun 2009 Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%. Selanjutnya Indosat dimiliki oleh Qatar Telecom (Qtel) Q.S.C. (Qtel) atas nama Ooredoo Asia Pte. Ltd. (dahulu Qtel Asia Pte. Ltd. (65%), pemerintah Indonesia (14,29%) dan publik (20,71%). Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi 3G dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan anak perusahaan, IM2, memenangkan tender untuk lisensi WiMAX yang diadakan pemerintah.
67
Pada tahun 2010 Indosat memulai transformasi menyeluruh untuk menjadi perusahaan yang lebih fokus dan efisien melalui restrukturisasi organisasi, modernisasi dan ekpsi jaringan selular, dan inisiatif-inisiatif mencapai keunggulan operasional. Pada tahun 2012 merupakan momentum untuk maju bagi Indosat sebagai organisasi yang berfokus pada pelanggan yang mencapai 58,5 juta pelanggan didukung oleh peningkatan jaringan serta inovasi produk yang berkelanjutan. Komersialisasi jaringan 3G Indosat di frekuensi 900MHz dimulai pada tahun 2013, di tahun 2014 Indosat memulai peluncuran dan komersialisasi layanan 4G di 900 Mhz dengan kecepatan hingga 42 Mbps di beberapa kota besar di Indonesia. Dan pada tahun 2015 Indosat resmi berganti nama menjadi Indosat Ooredoo sampai sekarang. 5. PT. BRIngin Life PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera dikenal dengan nama Bringin Life, didirikan oleh Dana Pensiun Bank Rakyat Indonesia tanggal 28 Oktober 1987, dengan izin usaha diperoleh dari Menteri Keuangan berdasarkan SK Menteri Keuangan RI tanggal 10 Oktober 1988. Pada awal pendiriannya, Bringin Life dibentuk untuk memenuhi kebutuhan serta melengkapi pelayanan kepada nasabah perbankan BRI, khususnya nasabah kredit kecil Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui perlindungan Asuransi Jiwa Kredit. Dalam 68
perkembangannya, setelah melihat besarnya peluang pengembangan bisnis asuransi seperti : Asuransi Jiwa, Kesehatan, Program Dana Pensiun, Kecelakaan Diri, Anuitas dan Program Kesejahteraan Hari Tua. Bringin Life mulai meluaskan pelayanan dan menambah pasar di luar BRI dengan menawarkan dan layanan asuransi kepada masyarakat luas baik individu maupun kumpulan. Pada Bulan Juni 2013 Bringin Life melakukan pengembangan saluran bisnis dengan kembali menjalin kerjasama dengan PT BRI (Persero) Tbk untuk bisnis Bancassurance dengan menempatkan tenaga penjualan Bancassurance Relationship Officer (BRO) di Bank BRI tersebar di wilayah Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang Surabaya, Malang, Denpasar, Palembang dan Makassar, ditujukan untuk menjangkau nasabah perbankan BRI yang sebelumnya belum tersentuh oleh perlindungan Asuransi secara optimal. Sampai tahun 2014 jumlah kantor penjualan telah mencapai 45 kantor penjualan konvensional dan 11 kantor penjualan syariah tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Setelah memasuki usia 27 Tahun kiprah Bringin Life makin dikenal luas sebagai salah satu Asuransi Jiwa dan Kesehatan Nasional terdepan. Terdapat 1.875 Tenaga Penjualan sebagai konsultan bagi nasabah untuk membantu merencanakan program financial yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Beragam produk asuransi Bringin Life yang
69
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, meliputi produk; AJK, Individu, Korporasi, DPLK, Syariah, Bancassurance dan Mikro. 6. PT. Telkomsel Mobile Sebagai Telekomunikasi Selular yang Menyatukan Bangsa Telkomsel didirikan pada tahun 1995 sebagai wujud semangat inovasi untuk mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang terdepan. Untuk mencapai visi tersebut, Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia secara pesat sekaligus memberdayakan masyarakat. Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi pelopor penggunaan energi terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS). Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di seluruh Indonesia. Memasuki Technology), layanan
di
era
Telkomsel Indonesia
ICT
(Information
and
terus
mengoptimalkan
dengan
memanfaatkan
Communication pengembangan potensi
sinergi
perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus mengembangkan layanan telekomunikasi selular
70
untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia layanan gaya hidup selular, a truly mobile lifestyle. Dari Telkomsel untuk Indonesia - Telkomsel memiliki komitmen untuk menghadirkan layanan mobile lifestyle unggulan sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pelanggan. Telkomsel menghadirkan teknologi agar bangsa Indonesia dapat menikmati kehidupan yang lebih baik di masa mendatang dengan tetap mendukung pelestarian negeri. Untuk itulah, Telkomsel secara aktif mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber energi untuk menara BTS serta menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi remaja dan masyarakat yang kurang mampu. Melalui peningkatan kualitas masyarakat dan pelestarian lingkungan, Telkomsel berpartisipasi aktif untuk masa depan bangsa yang lebih baik. "Telkomsel Paling Indonesia". 7. Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah internal auditor yang bekerja pada perusahaan swasta di Jakarta. Auditor yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner penelitian ini meliputi auditor utama, auditor ahli, financial auditor, spesial auditor, auditor IT, auditor networking systems, dan staff audit lainnya. Penelitian ini dilakukan pada 6 perusahaan swasta di Jakarta, yaitu PT. Astra Credit Company (ACC), PT. Astragraphia, PT. 71
Asuransi Sinarmas, PT. Indosat Ooredoo, PT. BRIngin Life, dan PT. Telkomsel. Ke enam perusahaan tersebut di pilih secara acak berdasarkan daftar perusahaan yang memiliki divisi audit internal. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yaitu auditor internal yang bekerja di perusahaan tersebut. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 27 Mei hingga 30 Juli 2016. Peneliti mengambil sampel sebanyak 6 perusahaan yang terdiri dari perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak pada industri jasa asuransi dan pembiayaan, perusahaan provider, dan perusahaan yang bergerak di document solution, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1. Tabel 4. 1 Data Distribusi Sampel Penelitian
No
Nama Perusahaan
PT. Astra Credit Company (ACC) 2 PT. Astragraphia 3 PT. Asuransi Sinarmas 4 PT. Indosat Ooredoo 5 PT. BRIngin Life 6 PT. Telkomsel 7 PT. Adira Multi Finance 8 PT. Bank Permata Jumlah Sumber: Data Primer 1
Kuesioner di kirim
Kuesioner dikembalikan
Persentase
10
8
80%
10 20 10 15 15 10 10 100
7 20 10 15 15 0 0 75
70% 100% 100% 100% 100% 0% 0% 75%
72
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 100 buah dan jumlah kuesioner yang kembali adalah sebanyak 75 kuesioner atau sebanyak 75%. Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 25 buah atau 25%. Kuesioner yang dapat di olah berjumlah 71 buah atau 71%. Sedangkan kuesioner yang tidak dapat diolah karena tidak di isi dengan lengkap oleh responden sebanyak 4 kuesioner atau 4%. Adapun gambaran mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4. 2 Data Sampel Penelitian No
Keterangan
Jumlah Persentase
1
Jumlah Kuesioner yang di sebar
100
100%
2
Jumlah Kuesioner yang tidak kembali
25
25%
3
Jumlah Kuesioner yang tidak dapat di olah
4
4%
4
Jumlah Kuesioner yang dapat di olah
71
71%
Sumber: Data primer yang di olah, 2016 8. Karakteristik Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja pada beberapa perusahaan swasta di Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama bekerja responden. a. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Berikut ini tabel 4.3 yang menggambarkan hasil uji deskripsi responden berdasarkan usia:
73
Tabel 4. 3 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Valid
Frequency 8 44 10 9 71
< 25 tahun 25 - 35 tahun 36 - 45 tahun > 45 tahun Total
Percent 11,3 62,0 14,1 12,7 100,0
Sumber: Data primer yang di olah, 2016 Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor internal yang berusia antara 25 hingga 35 tahun dengan jumlah 44 responden atau sebesar 62%. Sedangkan responden yang kurang dari 25 tahun berjumlah 8 orang atau 11,3%, responden yang berusia antara 36 hingga 45 tahun berjumlah 10 orang atau 14,1%, dan sisanya sebanyak 9 orang atau 12,7% berusia di atas 45 tahun. b. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berikut ini tabel 4.4 yang menggambarkan hasil uji deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin: Tabel 4. 4 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Valid
Percent
pria
44
62,0
wanita
27
38,0
Total
71
100,0
Sumber: Data primer yang di olah, 2016 Tabel 4.4 tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor internal laki-laki dengan 74
jumlah 44 orang atau sebesar 62% dan sisanya sebanyak 27 orang responden wanita atau sebesar 38%. c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Berikut ini tabel 4.5 yang menggambarkan hasil uji deskripsi responden berdasarkan pendidikan: Tabel 4. 5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Frequency Valid
SMA sederajat
Percent
2
2,8
D3
3
4,2
S1
60
84,5
S2
5
7,0
Lainnya
1
1,4
71
100,0
Total
Sumber: Data primer yang di olah, 2016 Berdasarkan tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor internal yang berpendidikan sarjana strata satu berjumlah 60 orang atau 84,5%. Sedangkan responden yang berpendidikan SMA sederajat berjumlah 2 orang atau 2,8%. Responden yang berpendidikan akademi diploma sebanyak 3 orang atau 4,2%. Responden yang berpendidikan sarjana strata dua sebanyak 5 orang atau 7% dan seorang responden berpendidikan lainnya atau sebanyak 1,4%. d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berikut ini tabel 4.6 yang menggambarkan hasil uji deskripsi responden berdasarkan lama bekerja:
75
Tabel 4. 6 Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Bekerja Frequency Valid
Percent
< 3 tahun
22
31,0
3 - 5 tahun
19
26,8
> 5 tahun
30
42,3
Total
71
100,0
Sumber: Data primer yang di olah, 2016 Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh auditor internal yang telah bekerja selama lebih dari 5 tahun yaitu berjumlah 30 orang atau sebesar 42,3%. Sedangkan responden lain yang bekerja selama kurang dari 3 tahun berjumlah 22 orang atau 31%. Dan responden yang telah bekerja selama antara 3 sampai 5 tahun berjumlah 19 responden atau 26,8%. B. Hasil Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi peran, profesionalisme, pengalaman kerja, pengetahuan IT dan efektivitas sistem pengendalian internal akan di uji secara deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.7.
76
Tabel 4. 7 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Peran Auditor Profesionalisme Pengalaman Kerja Pengetahuan IT Sistem Pengendalian Internal Valid N (listwise)
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
71 71 71 71
30 63 38 22
50 85 60 50
43,17 74,06 51,25 35,49
4,945 7,042 6,042 7,231
71
48
75
63,14
6,623
71
Sumber: Data primer yang di olah, 2016. Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel peran jawaban minimum responden sebesar 30 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total jawaban 43,17 dan standar deviasi 4,945, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel peran adalah setuju. Variabel profesionalisme jawaban minimum responden sebesar 63 dan maksimum sebesar 85, dengan rata-rata total jawaban 74,06 dan standar deviasi 7,042, maka dapat disimpulkan bahwa ratarata jawaban responden untuk variabel profesionalisme adalah cukup setuju. Variabel pengalaman kerja jawaban minimum responden sebesar 38 dan maksimum sebesar 60, dengan rata-rata total jawaban 51,25 dan standar deviasi 6,042, maka dapat disimpulkan bahwa ratarata jawaban responden untuk variabel profesionalisme adalah setuju. Variabel pengetahuan IT jawaban minimum responden sebesar 22 dan maksimum sebesar 50, dengan rata-rata total jawaban 35,49 dan standar deviasi 7,231, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel profesionalisme adalah cukup 77
setuju. Variabel efektivitas sistem pengendalian internal jawaban minimum responden sebesar 48 dan maksimum sebesar 75, dengan rata-rata total jawaban 63,14 dan standar deviasi 6,623, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel profesionalisme adalah setuju. 2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,7 (Ghozali, 2013). Tabel 4.8 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 4. 8 Hasil Uji Reliabilitas Cronbach’s Alpha 0,876
Keterangan
Profesionalisme
0,940
Reliabel
Pengalaman Kerja
0,921
Reliabel
Pengetahuan IT
0,921
Reliabel
Variabel Peran
Reliabel
Efektivitas Sistem 0,925 Reliabel Pengendalian Internal Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Tabel 4.8 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel peran sebesar 0,876, profesionalisme sebesar 0,940, 78
pengalaman kerja sebesar 0,921, pengetahuan IT sebesar 0,921 dan efektivitas sistem pengendalian internal sebesar 0,925. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pertanyaan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya. b. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu pertanyaan pada kuesioner dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 (Ghozali, 2013). Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas dari lima variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu peran (PA), profesionalisme (P), pengalaman kerja (PK), Pengetahuan IT (PIT), dan efektivitas sistem pengendalian internal (SPI), dengan 71 sampel responden.
79
Tabel 4. 9 Hasil Uji Validitas Peran Sig
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
(2-Tailed)
PA1
0,568**
0,000
Valid
PA2
0,741**
0,000
Valid
PA3
0,610**
0,000
Valid
PA4
0,610**
0,000
Valid
PA5
0,610**
0,000
Valid
PA6
0,607**
0,000
Valid
PA7
0,787**
0,000
Valid
PA8
0,787**
0,000
Valid
PA9
0,787**
0,000
Valid
PA10
0,703**
0,000
Valid
Keterangan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Tabel
4.9
menunjukkan
variabel
profesionalisme
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
80
Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Profesionalisme Sig
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
(2-Tailed)
P1
0,708**
0,000
Valid
P2
0,774**
0,000
Valid
P3
0,661**
0,000
Valid
P4
0,773**
0,000
Valid
P5
0,608**
0,000
Valid
P6
0,468**
0,000
Valid
P7
0,667**
0,000
Valid
P8
0,695**
0,000
Valid
P9
0,824**
0,000
Valid
P10
0,759**
0,000
Valid
P11
0,776**
0,000
Valid
P12
0,659**
0,000
Valid
P13
0,732**
0,000
Valid
P14
0,711**
0,000
Valid
P15
0,835**
0,000
Valid
P16
0,764**
0,000
Valid
P17
0,697**
0,000
Valid
Keterangan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Tabel
4.10
menunjukkan
variabel
profesionalisme
mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
81
Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja Sig
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
(2-Tailed)
PK1
0,780**
0,000
Valid
PK2
0,815**
0,000
Valid
PK3
0,731**
0,000
Valid
PK4
0,790**
0,000
Valid
PK5
0,745**
0,000
Valid
PK6
0,830**
0,000
Valid
PK7
0,791**
0,000
Valid
PK8
0,739**
0,000
Valid
PK9
0,670**
0,000
Valid
PK10
0,666**
0,000
Valid
PK11
0,609**
0,000
Valid
PK12
0,597**
0,000
Valid
Keterangan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Tabel 4.11 menunjukkan variabel pengalaman kerja mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
82
Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Pengetahuan IT Sig
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
(2-Tailed)
PIT1
0,676**
0,000
Valid
PIT2
0,671**
0,000
Valid
PIT3
0,830**
0,000
Valid
PIT4
0,718**
0,000
Valid
PIT5
0,804**
0,000
Valid
PIT6
0,864**
0,000
Valid
PIT7
0,794**
0,000
Valid
PIT8
0,547**
0,000
Valid
PIT9
0,880**
0,000
Valid
PIT10
0,860**
0,000
Valid
Keterangan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Tabel 4.12 menunjukkan variabel pengetahuan IT mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
83
Tabel 4. 13 Hasil Uji Validitas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Sig
Nomor Butir Pertanyaan
Pearson Correlation
(2-Tailed)
SPI1
0,570**
0,000
Valid
SPI2
0,788**
0,000
Valid
SPI3
0,775**
0,000
Valid
SPI4
0,815**
0,000
Valid
SPI5
0,728**
0,000
Valid
SPI6
0,776**
0,000
Valid
SPI7
0,703**
0,000
Valid
SPI8
0,736**
0,000
Valid
SPI9
0,676**
0,000
Valid
SPI10
0,656**
0,000
Valid
SPI11
0,693**
0,000
Valid
SPI12
0,609**
0,000
Valid
SPI13
0,706**
0,000
Valid
SPI14
0,549**
0,000
Valid
SPI15
0,672**
0,000
Valid
Keterangan
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Tabel 4.13 menunjukkan variabel efektivitas sistem pengendalian internal mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
84
3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah adanya korelasi antar variabel bebas (independen) dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas dalam penelitian ini dengan menggunakan Nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tabel berikut ini menyajikan hasil uji multikolonieritas dengan menggunakan Nilai Tolerance dan VIF, yaitu: Tabel 4. 14 Hasil Uji Multikolonieritas a
Model 1 (Constant)
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 12,015
5,514
Peran Auditor ,011 ,149 Profesionalisme ,250 ,106 Pengalaman ,504 ,131 Kerja Pengetahuan ,178 ,080 IT a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
T
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
2,179
,033
,008 ,266
,075 2,347
,941 ,022
,466 ,452
2,144 2,210
,459
3,843
,000
,406
2,465
,195
2,231
,029
,760
1,315
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.14 diatas terlihat bahwa nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dibawah angka 10 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance dan VIF untuk peran adalah 0,466 dan 2,144. Variabel profesionalisme memiliki nilai tolerance 0,452 serta VIF 2,210. Kemudian variabel pengalaman kerja dengan 85
nilai tolerance 0,406 dan VIF 2,465. Dan untuk variabel pengetahuan IT memiliki nilai tolerance 0,760 dan VIF 1,315. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko atau tidak ada korelasi antar variabel independen dan dapat digunakan dalam penelitian ini. b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi,
variabel
dependen
dan variabel
independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis grafik (histogram dan probability plot) dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dasar pengambilan keputusan pada uji grafik histogram dan grafik normal p-plot adalah dengan melihat bentuk grafik dan persebaran
titik-titik
residual.
Sedangkan
pengambilan
keputusan dalam uji K-S adalah dengan melihat nilai probabilitas
signifikansi
data
residual.
Apabila
angka
probabilitas lebih dari 0,05 berarti data terdistribusi secara normal. Adapun hasil uji normalitas menggunakan KolmogorovSmirnov (K-S) dapat dilihat dalam tabel 4.15.
86
Tabel 4. 15 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 71 a,b Normal Parameters Mean ,0000000 Std. Deviation 4,09640120 Most Extreme Differences Absolute ,061 Positive ,054 Negative -,061 Test Statistic ,061 c,d Asymp. Sig. (2-tailed) ,200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Menurut tabel 4.12 diatas, hasil uji (K-S) menunjukkan bahwa data terdistribusi normal. Hal ini terlihat dari nilai probabilitas sebesar 0,200 lebih besar dari 0,05. Sehingga model penelitian ini memenuhi uji asumsi klasik normalitas. Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh pengujian menggunakan grafik normal p-plot pada gambar 4.1 dan histogram pada gambar 4.2.
87
Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Gambar 4. 2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Gambar 4.1 dan 4.2 memperlihatkan penyebaran data yang berada di sekitar garis diagonal dan bentuk grafik yang simetris. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. 88
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan analisis grafik scatterplot. Berikut hasil uji heteroskedastisitas menggunakan grafik scatterplot. Gambar 4. 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Berdasarkan gambar 4.3, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. 89
4. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Adapun hasil uji koefisien determinasi untuk variabel peran, profesionalisme, pengalaman kerja, pengetahuan IT dan efektivitas sistem pengendalian internal disajikan dalam tabel 4.16 di bawah ini: Tabel 4. 16 Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary
Model
R
1
R Square
,786
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,617
,594
4,219
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan IT, Peran Auditor, Profesionalisme, Pengalaman Kerja b. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,594.
Hal
ini
menandakan
bahwa
variasi
variabel
peran,
profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal hanya bisa menjelaskan 59,4% variasi variabel efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Sedangkan sisanya, yaitu 40,6% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model baik yang berasal
dari
faktor
internal
maupun
eksternal
yang
dapat
mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan
90
seperti tanggung jawab auditor internal, independensi, latar belakang pendidikan, budaya perusahaan, dan lainnya. 5. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen. Tabel berikut ini menyajikan hasil uji statistik t dalam penelitian ini: Tabel 4. 17 Hasil Uji Statistik t Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
12,015
5,514
Peran Auditor
,011
,149
Profesionalisme
,250
Pengalaman Kerja
,504
Beta
t
Sig.
2,179
,033
,008
,075
,941
,106
,266
2,347
,022
,131
,459
3,843
,000
,195
2,231
,029
Pengetahuan IT ,178 ,080 a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa tiga variabel independen yaitu profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT berpengaruh terhadap variabel dependen efektivitas sistem pengendalian internal. Sedangkan satu variabel
independen
yaitu
peran
auditor
internal
tidak
mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen efektivitas 91
sistem pengendalian internal. Adapun penjelasannya sebagai berikut: Hipotesis 1: Peran berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Berdasarkan hasil pengujian variabel peran mempunyai signifikansi sebesar 0,941 lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa peran tidak memiliki pengaruh yang signifikan, dengan demikian H1 ditolak. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Miraceti (2011) dan Wardah (2015). Tidak adanya pengaruh peran terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan dalam hasil uji signifikansi parameter individual pada penelitian ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti
adanya
perbedaan budaya
perusahaan dan lingkungan kerja yang ada di suatu perusahaan, sebagaimana variabel peran dapat di ukur dengan enam indikator salah satunya adalah penilaian efisiensi penggunaan SDM dimana banyak perusahaan yang berperan dalam penilaian efisiensi penggunaan SDM adalah bagian Human Resource and Development atau HRD dan bukanlah menjadi peranan auditor internal. Perbedaan
karakteristik
responden
juga
dapat
mempengaruhi hasil dari pengujian signifikansi parameter 92
individual pada penelitian ini, seperti: perbedaan jenis kelamin, usia, pendidikan dan lamanya bekerja. Perbedaan usia membuat seseorang memiliki pola pikir, sudut pandang, tanggung jawab, dan prioritas yang berbeda pula, begitu juga lamanya bekerja seseorang akan membedakan tingkat loyalitas dan kesadaran akan peran seseorang yang bekerja sebagai auditor internal, sehingga dapat mengakibatkan hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Menurut Kagermann (2008), “Internal audit dapat terlibat dalam mengidentifikasi dan mengendalikan risiko hanya sebagai bagian dari mandat audit. Internal audit tidak harus bertindak sebagai badan kontrol eksklusif dan dengan demikian menjadi bagian dari proses kontrol operasional.” Dan jika kita kembali kepada pengertian pengendalian internal yaitu suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personal lain entitas yang di desain untuk memberikan keyakinan memadai pencapaian tiga tujuan perusahaan maka yang memiliki peran didalamnya adalah dewan komisaris, manajemen dan personil lain yang bisa berupa pegawai perusahaan atau auditor internal perusahaan, namun perlu diingat berdasarkan yang dinyatakan oleh Sawyer (2009), bahwa “auditor internal sangat membantu manajemen dengan mengevaluasi sistem kontrol dan menunjukkan kelemahan93
kelemahan dalam kontrol internal. Tetapi harus diingat bahwa auditor internal membantu manajemen, bukan berperan sebagai manajer itu sendiri”. Berdasarkan Auditing Standard No. 5 yang dikeluarkan oleh PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) Ukuran dan kompleksitas perusahaan, proses bisnis, dan unit bisnis dapat mempengaruhi cara dimana perusahaan mencapai tujuan pengendalian. Dengan demikian perusahaan yang kurang kompleks dapat mencapai tujuan pengendalian yang berbeda dari perusahaan yang lebih kompleks. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan hasil dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa ukuran dan kompleksitas perusahaan, proses bisnis, dan unit bisnis dapat mempengaruhi hasil dari pengujian signifikansi parameter individual pada penelitian ini karena perbedaan bentuk perusahaan dan industri perusahaan membuat setiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda pula sehingga peranan auditor internal didalamnya terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan pada penelitian ini berbeda dan tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya, mengingat objek yang dijadikan sampel pada penelitian ini terdiri dari perusahaan yang berbeda lini sehingga berbeda pula peranan auditor internal yang diterapkan oleh masing-masing perusahaan pada penelitian ini. 94
Hipotesis
2:
Profesionalisme
berpengaruh
terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Berdasarkan hasil pengujian variabel profesionalisme mempunyai angka signifikansi 0,022 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa profesionalisme berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan, dengan demikian H2 diterima. Nilai beta yang dihasilkan bernilai positif sebesar 0,266. Arah positif pada koefisien variabel profesionalisme menunjukkan bahwa semakin tinggi profesionalisme maka semakin tinggi pula efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015). Profesionalisme
berpengaruh
signifikan
terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan mungkin disebabkan oleh para internal auditor yang mempunyai profesionalisme dalam melakukan pekerjaannya dalam suatu perusahaan sebagai salah satu yang dapat mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal. Dengan demikian, profesionalisme seorang auditor internal dalam penelitian ini mempengaruhi
efektivitas
sistem
pengendalian
internal
perusahaan.
95
Hipotesis 3: Pengalaman Kerja berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Berdasarkan hasil pengujian variabel pengalaman kerja mempunyai angka signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman kerja berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan, dengan demikian H3 diterima. Nilai beta yang dihasilkan bernilai positif sebesar 0,459. Arah positif pada koefisien variabel pengalaman kerja menunjukkan bahwa semakin banyak dan lama pengalaman kerja seorang auditor internal
maka
semakin
tinggi
pula
efektivitas
sistem
pengendalian internal perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herawati (2014) dan Sinarwati (2015). Pengalaman
kerja
berpengaruh
signifikan
terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan mungkin disebabkan oleh para internal auditor yang mayoritas telah berpengalaman dibidangnya dan sudah cukup lama bekerja sebagai auditor internal dan dapat dilihat dari distribusi data responden berdasarkan lama bekerja yang didominasi oleh auditor internal yang telah bekerja lebih dari 5 tahun, sehingga memiliki
banyak
pengalaman
dan
dapat
mempengaruhi
efektivitas sistem pengendalian internal. Dengan demikian, 96
pengalaman kerja seorang auditor internal dalam penelitian ini mempengaruhi
efektivitas
sistem
pengendalian
internal
perusahaan. Hipotesis
4:
Pengetahuan
IT
berpengaruh
terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan Berdasarkan hasil pengujian variabel pengetahuan IT mempunyai angka signifikansi 0,029 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan IT berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan, dengan demikian H4 diterima. Nilai beta yang dihasilkan bernilai positif sebesar 0,195. Arah positif pada koefisien variabel pengetahuan IT menunjukkan bahwa semakin banyak pengetahuan IT yang dimiliki seorang auditor internal maka semakin tinggi pula efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Richardson (2016). Pengetahuan
IT
berpengaruh
signifikan
terhadap
efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan mungkin disebabkan oleh beberapa auditor internal di perusahaan yang dijadikan objek penelitian merupakan auditor internal sebuah perusahaan
provider
yang
dituntut
untuk
mengikuti
perkembangan teknologi sehingga auditor internal harus mampu mengetahui bahkan menguasai IT, serta banyak perusahaan 97
yang sekarang memiliki IT audit di dalam tim internal auditor sehingga memiliki banyak pengetahuan tentang IT. Dengan demikian, pengetahuan IT seorang auditor internal dalam penelitian ini mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.17 maka dapat diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut: Y = 12,015 + 0,011X1 + 0,250X2 + 0,504X3 + 0,178 X4 + 5,514 Keterangan: Y
= SPI
X1
= Peran
X2
= Profesionalisme
X3
= Pengalaman kerja
X4
= Pengetahuan IT
e
= error
98
b. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Tabel berikut ini menyajikan hasil uji statistik F untuk variabel Y, X1, X2, X3 dan X4. Tabel 4. 18 Hasil Uji Statistik F a
ANOVA Model 1
Sum of Squares
df
Mean Square
Regression
1895,956
4
Residual
1174,635
66
Total
3070,592
70
F
473,989 26,632
Sig. ,000
17,798
a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal b. Predictors: (Constant), Pengetahuan IT, Peran Auditor, Profesionalisme, Pengalaman Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2016. Hipotesis 5: Peran, Profesionalisme, pengalaman Kerja, dan Pengetahuan IT Auditor Internal berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Tabel 4.18 menunjukkan nilai F hitung sebesar 26,632 dengan
tingkat
signifikansi
0,000.
Karena
probabilitas
signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor internal secara bersama-sama
berpengaruh
terhadap
efektivitas
sistem
pengendalian internal perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Wardah (2015) yang menyatakan bahwa perusahaan yang memfungsikan internal audit dengan baik secara umum 99
b
memiliki kontrol yang lebih baik, internal audit yang baik tersebut seperti peran auditor yang total dan independen, penilaian atas risiko perusahaan secara tepat, penggunaan teknologi dalam proses audit internal, dan mengutamakan efisiensi. Semakin baik peran auditor internal maka akan semakin baik sistem pengendalian internal yang ada. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Kasdiarto (2015) dan Sinarwati
(2015)
yang menyatakan bahwa
profesionalisme merupakan atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan profesi atau bukan. Profesionalisme sangat diperlukan oleh auditor internal dalam menilai efektivitas penerapan struktur pengendalian internal, penggunaan sikap ini memungkinkan auditor untuk dapat mengumpukan bukti yang akan memberinya dasar yang layak untuk membentuk suatu pendapat dan opini, oleh karena itu jika seseorang mempunyai profesionalisme yang tinggi maka efektifitas struktur pengendalin internal pada perusahaan juga akan semakin baik. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Herawati (2014) dan Sinarwati (2015) yang menyatakan bahwa pengalaman kerja berpengaruh positif terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Semakin lama seseorang bekerja maka semakin banyak ilmu 100
yang akan diperoleh dan akan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugasnya. Demikian pula hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Richardson (2016) yang menyatakan bahwa pengetahuan IT sangatlah penting bagi auditor karna akan menjadi nilai tambah saat seorang auditor memiliki keahlian tersendiri khususnya pengetahuan IT, karena IT memegang peranan penting dalam pelaporan keuangan dan penting bagi mekanisme strategi pengawasan.
101
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran, profesionalisme, pengalaman kerja dan pengetahuan IT auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Responden dalam penelitian ini berjumlah 71 internal auditor yang bekerja di beberapa perusahaan swasta yang berada di Wilayah Jakarta yang sudah menerapkan sistem pengendalian internal. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Peran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,941. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Miraceti (2011) dan Wardah (2015). 2. Profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,022. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kasdiarto (2015) dan Sinarwati (2015).
102
3. Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramantha (2013), Herawati (2014), Atmadja (2015) dan Sinarwati (2015). 4. Pengetahuan IT berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,029. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Richardson (2016). 5. Peran, profesionalisme, pengalaman kerja, dan pengetahuan IT auditor
internal
berpengaruh
terhadap
efektivitas
sistem
pengendalian internal perusahaan.
103
B. Saran Penelitian mengenai sistem pengendalian internal di masa mendatang diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas, dengan mempertimbangkan saran di bawah ini: 1. Bagi Perusahaan: e. Agar memberikan pelatihan bagi auditor internal agar lebih menyadari dan merasakan perannya sebagai seorang auditor internal dalam membantu meningkatkan efektivitas sistem pengendalian internal f. Serta pelatihan lainnya untuk menambahkan kemampuan profesionalnya termasuk pengetahuan IT. 2. Bagi Auditor: a. Lebih menyadari perannya sebagai auditor dalam membantu mengefektifkan sistem pengendalian internal. b. Agar meningkatkan dan menambah wawasannya tentang IT untuk improvment personal auditor internal. 3. Bagi Penelitian Selanjutnya: a. Agar menambah variabel-variabel independen lainnya yang mempengaruhi efektivitas sistem pengendalian internal, seperti budaya organisasi, karakteristik eksternal, latar belakang pendidikan, komitmen organisasi dan lainnya.
104
b. Agar menggunakan variabel moderating atau intervening untuk mengetahui variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi dan memperkuat atau memperlemah variabel dependen. c. Agar memperluas ruang lingkup dan jangkauan penelitian tidak hanya di daerah Jakarta. d. Agar mendapatkan data berupa wawancara dengan responden sehingga dapat mendapatkan data yang lebih nyata atau bahkan dengan observasi secara langsung dan bisa keluar dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. e. Agar melakukan penelitian dengan metode studi kasus pada satu atau lebih perusahaan dan membandingkannya agar dapat mengetahui secara langsung permasalahan di lapangan atau di perusahaan.
105
DAFTAR PUSTAKA Abbas, A Dalia dan Aleqab, M Mahmoud, “Internal Auditors’ Characteristics and Audit Fees: Evidence from Egyptian Firms”, International Business Research; Vol. 6, No. 4, Canadian Center of Science and Education, 2013. Agoes, Sukrisno, “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik”, Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2004. Alzeban, Abdulaziz dan Sawan, Nedal, “The Role of Internal Audit Function in The Public Sector Context in Saudi Arabia”, African Journal of Business Management Vol. 7, 2013. Ambarsari, Dessy, “Peranan Audit Internal dalam Meningkatkan Pengendalian Piutang Lain Lain pada PT Pupuk Kalimantan Timur”, Universitas Brawijaya, Malang, 2014. Anggraini Fitria, “Analisis Pengaruh Peran Auditor Internal terhadap Peningkatan Pengendalian Internal dan Kinerja Perusahaan”, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008. Arens, Alvin , J Elder, Randal., “Auditing & Assurance”, Edition 12, Pearson Education Sout Asia PT Limited, 2009 Carl, Emory, “Internal Auditors’ Qualifications in Auditing ERP Systems: An Exploratory Study”, Dissertation Argosy University, 2012. Champlain, Jack J, “Auditing Information Systems”, 2nd Edition, John Wiley & Sons, Inc, Canada, 2003. Chiang, Hsiang Tsai, Lin, Shu Lin dan He, Li Jen, “Implications of Auditor Characteristics and Directors’ and Officers’ LiabilityInsurance for Going Concern Audit Opinions: Evidence from Taiwan”, International Business Research; Vol. 8, No. 5, Canadian Center of Science and Education, 2015. Dianawati, Ni Made Diah dan Ramantha, Wayan, “Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional dan Pengalaman Kerja Auditor Internal terhadap Efektivitas Struktur Pengendalian Internal Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Gianyar”, Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 2013. Desyanti, Ni Putu Eka, Ratnadi, Ni Made Dwi, “Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional, dan Pengalaman Kerja Pengawas Intern terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Intern Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Bandung”, FE Universitas Udayana, 2008
106
Dewi, N Budhi Cyntia, Purnamawati, Gusti Ayu, Atmadja Anantawikrama Tungga, “Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Keahlian Profesional, Motivasi, dan Ruang Lingkup Pekerjaan Audit Pengawas Pada Efektivitas Pengendalian Intern Koperasi”, Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 2015. Dirmansyah, “Peranan Audit Internal sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan (Studi Kasus pada PT PINDAD Persero Bandung)”, FE Universitas Widyatama, Bandung, 2004. DP, Emrinaldi Nur dan Wiguna, Meilda, “Pengaruh Karakteristik Internal dan Eksternal Auditor Yang Mendorong Dilakukannya Premature Sign Off Dalam Pendekatan Etika”, Media Ekonomi & Teknologi Informasi Vol.21 No. 2, Fakultas Ekonomi Universitas Riau September 2013. Haislip, Jacob Z, Peters, Gary F, Richardson, Vernon J, “The effect of auditor IT expertise on internal controls”, International Journal Accounting Information Systems, 2016. Henderson, L David, Davis, M Joshua dan Lapke, S Michael, “The Effect of Internal Auditors’ Information Technology Knowledge on Integrated Internal Audits”, International Business Research; Vol.6, No. 4, Canadian Center of Science and Education, 2013. Idris, Irmayanti, “Peranan Audit Internal Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Implementasi Manajemen Mutu Perusahaan Pada PT. Telkom 2012”. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Professional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta, 2001. Ikatan Internal Audit, “Standar Internasional Praktik Profesional Audit Intern”, 2013. Imam Ghozali, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006. Kagermann, Henning, et, al, “Internal Audit Handbook”, Springer, Verlag Berlin Heidelburg, 2008. Kasdiarto, Rachmat, “Pengaruh Independensi dan Profesionalisme Auditor Internal terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian Internal Perusahaan”, FE Universitas Negeri Yogyakarta, 2015 Kautsarrahmelia, Tania, “Pengaruh Independensi, Keahlian, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing Serta Skeptisme Profesional Auditor terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit Oleh Akuntan Publik”, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013.
107
Kim, et.al, “IS Auditor Characteristics, Audit Process Variables, and IS Audit Satisfaction: An Empirical Study In South Korea”, Business Media New York, 2015. Lase, Yadiel dan Sutaryo, “Pengaruh Karakteristik Auditor terhadap Audit Delay Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”, Universitas Sebelas Maret, 2014. Miraceti, Karina, “Pengaruh Peran dan Tanggung Jawab Auditor Internal terhadap Peningkatan Efektivitas Sistem Pengendalian Internal”, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Modisane, Cameron, “Professional Skills and Knowledge Requirements of An Information Systems Auditor”, Thesis University of Johannesburg, 2014. Moeller, Robert, “Brink’s Modern Internal Auditing”, 7th Edition, John Wiley & Sons, Inc, 2009. Mohseni, Abdolreza, et, al, “Auditor Style and Comparability of Financial Statements: A Comparison of Audit Style in Iran and U.S.A”., Journal of Natural and Social Sciences, Vol. 3, No. 4, 2014. Mulyadi, “Auditing”, Edisi Keenam, Jilid Satu, Cetakan Keenam, Salemba Empat, Jakarta, 2008. Nurmalasari, Widia Endang, “Pengaruh Audit Internal terhadap Efektivitas Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern Pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Di Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat”, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Parmenter, David, “Key Performance Indicators”, John Wiley & Sons, Inc, Canada, 2007. Pickett, K H, Spencer, “The Essential Handbook of Internal Auditing”, John Wiley & Sons, Ltd, England, 2005. Pinto, Juarez, et, al, “Role of internal audit in managerial practice in organisations”, African Journal of Business Management, Vol. 8, 2014. Protiviti, Risk & Business Consulting, Internal Audit, “Guide to Internal Audit”, 2nd Edition, 2009. Pusdiklatwas BPKP, “Kode Etik dan Standar Audit”, Diklat Pembentukan Auditor Terampil, Edisi Kelima, 2008. Putra, I Kadek Astana, Yuniarta, Gede Adi, Sinarwati, Ni Kadek, “Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Profesionalisme dan Gaya Kepemimpinan Badan Pengawas terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal”, Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 2015. 108
Rachmawati, Rikhi Dewi, “Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional, Pengalaman Kerja, dan Program Pelatihan terhadap Kualitas Pengendalian Intern”, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Rahayuningtyas, Widya, “Peran Audit Internal Sebagai Alat Bantu Manajemen dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal atas Penjualan (Studi Kasus pada PT. Krakatau Steel Persero)”, FE Universitas Negeri Yogyakarta, 2012. Rapina dan Christyanto, Leo, “Peranan Sistem Pengendalian Internal dalam Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Kegiatan Operasional Pada Siklus Persediaan dan Pergudangan (Studi Kasus Pada PT.Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Bandung)”, Univ.Kristen Maranatha, 2011. Russel, J, P, “The Quality Audit Handbook”, 2nd Edition, American Society for Quality, 2000. Saputra, Argo Dwi, “Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman Kerja Internal Auditor terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan Melalui Motivasi Sebagai Variabel Intervening”, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. Saputri, Agustina Dian, “Pengaruh Independensi dan Kompetensi Pengawas Intern terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Pada BPR Di Kota Dan Kabupaten Semarang”, FEB Universitas Kristen Satya Wacana, 2012. Setiawan, Hendra dan Lestari, Dewinda, “Peranan Internal Audit terhadap Pengawasan Sistem Barang Persediaan dan Bahan Instalasi”, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan, Bogor, 2013. Smith, Jeff, “The KPI Book”, Insight Training & Development Limited, England, 2001. Stoel, Dale, Havelka, Douglas, Merhout, Jeffrey W, “An Analysis Of Attributes That Impact Information Technology Audit Quality: A Study Of IT And Financial Audit Practitioners”, International Journal of Accounting Information Systems USA, 2013. Suantara, Gede, Musmini, Lucy Sri, Herawati, Nyoman Trisna, “Pengaruh Independensi, Keahlian Profesional dan Pengalaman Kerja Auditor Internal terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Internal dengan Motivasi Sebagai Variabel Moderasi”, Jurnal Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha, 2014. Susanto, Daniel, “Peranan Audit Internal terhadap Kepatuhan Manajemen Perusahaan (Studi Kasus Pada PT. Otto Parmaceutical Industries, Ltd)”, FE Universitas Widyatama, Bandung, 2007. 109
Wardah, Nurul, “Pengaruh Peran dan Kinerja Auditor Internal terhadap Efektvitas Sistem Pengendalian Internal”, FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Wardoyo, Trimanto S dan Lena, Peranan Auditor Internal dalam Menunjang Pelaksanaan Good Corporate Governance (Studi Kasus pada PT Dirgantara Indonesia)”, Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No.3, 2010. Wedhayanti, Amanda Rendyswara, “Analisis Sistem Pengendalian Intern Pada Organisasi Nirlaba (Studi Kasus Pada Organisasi AIESEC Indonesia)”, Universitas Brawijaya, Malang, 2014. Widyowati, Mutiara Puspa, “Analisis Pengaruh Karakteristik Internal Pada Auditor Eksternal terhadap Praktik Pengurangan Kualitas Audit”, Skripsi Akuntansi, Universitas Jember, 2013. Wijaya, Widi Angga, Arifati, Rina, Suprijanto, Agus, “Analisis Pengaruh Independensi, Motivasi, Pengalaman Kerja, Profesionalisme, dan Gaya Kepemimpinan terhadap Efektivitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern”, Jurnal Akuntansi Universitas Pandanaran Semarang, 2016.
110
Lampiran 1 Surat Penelitian Skripsi
111
112
113
114
115
116
117
Lampiran 2 Surat Lampiran
118
119
Lampiran 3 Surat Keterangan Dari Perusahaan
120
121
122
123
124
125
126
Lampiran 4 Kuesioner Penelitian
127
Nomor: ....... (Di isi oleh peneliti) Petunjuk Pengisian 1. Isilah identitas Bapak/Ibu/Sdra/i dengan lengkap, khusus untuk nama boleh tidak diisi. 2. Isilah semua nomor dalam kuesioner ini dengan memberi tanda silang (X) pada: STS: Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju CS : Cukup Setuju S : Setuju SS : Sangat Setuju 3. Isilah setiap pertanyaan dengan satu jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu/Sdra/i dan jangan sampai ada yang terlewatkan. 4. Dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku 5. Sebelum kuesioner ini dikembalikan, periksalah kembali sampai Bapak/Ibu/Sdra/i yakin bahwa kuesioner sudah dijawab semua. Bagian I : Pernyataan Umum Nama Responden : ………………………………………. Bagian/Jabatan : ……………………/……………………(Wajib diisi) Usia : Di bawah 25 tahun
36-45 tahun
25-35 tahun
Di atas 45 tahun
Jenis Kelamin : Pria
Wanita
Jenjang Pendidikan : SMA sederajat
S1
S3
D3
S2
Lain-lain …….
3-5 tahun
> 5 tahun
Lama Bekerja : < 3 tahun
128
Bagian II : Pernyataan Tentang Peran Auditor Internal (X1) No 1 2 3
4
5 6 7 8 9 10
Pernyataan Auditor internal berperan dalam menilai penggunaan SDM secara ekonomis dan efisien Auditor internal memberikan layanan konsultasi kepada manajemen Auditor internal berperan mengawasi ketaatan terhadap kebijakan perusahaan Auditor internal berperan mengawasi ketaatan terhadap rencana dan prosedur perusahaan
STS
TS
CS
S
SS
Auditor internal berperan mengawasi ketaatan terhadap peraturan, dan perundang-undangan Auditor internal memastikan tingkat keandalan data dan informasi Auditor internal berperan dalam mengukur resiko Auditor internal berperan dalam mengidentifikasi risiko Auditor internal berperan dalam mengevaluasi risiko Auditor internal berperan dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan
Bagian III : Pernyataan Tentang Profesionalisme Auditor Internal (X2) No
Pernyataan Saya menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan, dan 1 pengalaman kerja dalam melaksanakan pengendalian internal Saya berpegang teguh pada peraturan 2 yang berkaitan dengan profesi saya sebagai auditor internal Bersambung ke halaman selanjutnya
STS
TS
CS
S
SS
129
Lanjutan tabel pernyataan tentang profesionalisme auditor internal No
Pernyataan
12
Saya mengembangkan kemampuan teknis melalui pendidikan yang berkelanjutan Kesadaran saya tentang peran profesi saya di masyarakat akan menumbuhkan sikap mental untuk melakukan pekerjaan sebaik mungkin Saya bersikap transparan dalam melakukan audit Saya bekerja sesuai dengan kemampuan diri sendiri Saya melaporkan fakta-fakta yang ada di lapangan sesuai kenyataan yang ada tanpa adanya modifikasi Saya memiliki sikap netral dan tidak bias dalam melakukan audit Saya membantu manajemen untuk melakukan pencegahan sedini mungkin terhadap kelemahan pengendalian internal Saya memiliki sikap objektifitas dalam melakukan tugas pada kondisi apapun Saya bekerja dengan loyalitas yang tinggi Saya melakukan penugasan audit dengan tepat waktu
13
Saya melakukan komunikasi dengan rekan kerja yang lain
14
Saya seharusnya mendukung adanya organisasi ikatan audit internal
15
Saya memiliki komitmen terhadap kompetensi saya
16
Profesi saya sebagai auditor internal merupakan profesi yang menjanjikan
17
Saya menghargai hasil pekerjaan yang dilakukan oleh rekan kerja yang lain di tempat saya bekerja
3
4
5 6 7 8
9
10 11
STS
TS
CS
S
SS
130
Bagian IV : Pernyataan Tentang Pengalaman Kerja Auditor Internal (X3) No 1
2
3
4
5
6
9 10 11 12
Pernyataan Pengalaman kerja yang dimiliki oleh internal auditor sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan Auditor yang berpengalaman akan lebih mudah dalam mendeteksi kekeliruan atau kecurangan yang terjadi Pengalaman kerja yang di dapat oleh auditor akan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan setiap penugasan Auditor yang memiliki banyak pengalaman kerja, maka akan lebih ahli dalam pengungkapan kekeliruan audit Dengan pengalaman kerja yang saya miliki, menyebabkan orang lain menjadi lebih respon terhadap saya Dengam bertambahnya pengalaman kerja yang saya miliki, saya merasa dapat diandalkan di lingkungan kerja saya saat ini Saya selalu melakukan pekerjaan dengan teliti Saya suka akan tantangan untuk menyelesaikan suatu permasalahan Saya selalu berpikir logis dalam setiap melakukan pekerjaan Saya sangat menyukai hasil yang maksimal dalam menyelesaikan suatu tugas
STS
TS
CS
S
SS
131
Bagian V : Pernyataan Tentang Pengetahuan IT Auditor Internal (X4) No 1
2
3 4 5
6 7
8
9
10
Pernyataan Saya menggunakan Information Communication Technology (ICT) dalam penugasan audit Saya mampu menggunakan peralatan teknologi sistem informasi Electronic Data Processing (EDP) dengan baik Saya telah mengikuti pelatihan Information and Communication Technology (ICT) Saya mengetahui tentang pengamanan informasi dan data processing Penguasaan pengetahuan sistem informasi akuntansi merupakan modal pengetahuan yang telah saya miliki Saya memahami sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dalam penerapan teknologi informasi Saya memahami konsep pengamanan infrastruktur seperti Sybase dan Sharepoint Saya memahami cara kerja Operating System (OS) yang umum digunakan seperti microsoft, linux, dll Saya memahami Control Objective for Information and Related Technology COBIT framework Saya memahami tahapan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) Lifecycle dalam pengelolaan layanan IT
STS
TS
CS
S
SS
132
Bagian VI : Pernyataan Tentang Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (Y) No 1
2
3
4
5
6
Pernyataan Pengendalian internal yang terlalu kaku dapat menghambat tindakan dan keputusan yang diambil karyawan
STS
TS
CS
S
SS
Manajemen menggunakan perencanaan sebagai alat manajemen agar perusahaan siap menghadapi perubahan-perubahan yang harus terjadi Pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dilakukan untuk memudahkan pertanggung jawaban Mengidentifikasi perubahan kondisi eksternal dan internal yang terjadi dalam perusahaan merupakan tahapan menaksir risiko Penilaian risiko audit dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap bisnis yang dijalankan oleh perusahaan Perusahaan perlu mengambil tindakan yang tepat terhadap segala risiko yang terjadi dalam perusahaan
7
Perusahaan mengadakan pemisahan tugas antara fungsi otorisasi dan fungsi akuntansi
8
Harta perusahaan seperti uang disimpan dalam tempat yang aman
9
Bagian auditor internal memonitor sistem informasi akuntansi yang ada dalam perusahaan
Setiap transaksi yang terjadi dalam 10 perusahaan dikelompokkan dalam rekening-rekening yang besar Aktiva berwujud (harta berwujud) yang dimiliki perusahaan disusutkan 11 dengan metode yang digunakan secara konsisten Bersambung ke halaman selanjutnya 133
Lanjutan tabel pernyataan tentang efektivitas sistem pengendalian internal No 12 13
14
15
Pernyataan
STS
TS
CS
S
SS
Setiap tahun perusahaan membuat laporan keuangan Perusahaan mengadakan pengawasan dari waktu ke waktu dan secara terusmenerus Auditor internal senantiasa melakukan pemeriksaan secara rutin megenai segala transaksi yang terjadi dalam perusahaan Perusahaan melakukan supervisi atas kinerja para pegawainya
Terimakasih
134
Lampiran 5 Jawaban Responden
135
Identitas Responden No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
U 1 2 2 2 1 1 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4
JK 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 1 1
Pend.
LK
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 6 3 3 3
1 2 3 1 1 1 2 1 3 2 1 1 1 3 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 1 2 1 1 3
No 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
U 3 4 4 3 2 2 2 2 4 3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 4 4 2 4 2
JK Pend. LK 1 3 3 2 1 3 1 3 3 1 2 2 2 3 1 2 3 1 2 3 3 1 4 3 1 3 3 1 2 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 1 4 3 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 1 2 3 3 1 3 3 2 4 3 2 3 3 1 3 1 2 3 3 1 3 3 1 3 2 2 3 1 1 3 1 1 3 3 1 3 3 2 3 1 1 1 3 1 3 3 136
Jawaban Responden Variabel Peran Auditor Internal No PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 T.PA 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 2 4 5 3 3 3 4 5 5 5 4 41 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5 47 5 4 4 3 3 3 3 5 5 5 3 38 6 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 45 7 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 46 8 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 9 3 4 5 5 5 4 3 3 3 4 39 10 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 16 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 18 5 4 4 4 4 5 2 2 2 4 36 19 3 4 5 5 5 3 1 1 1 2 30 20 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 22 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44 23 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 37 24 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 26 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 46 27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 29 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 41 30 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 36 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 33 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 34 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 Bersambung ke halaman selanjutnya. 137
Jawaban Responden Variabel Peran Auditor Internal (lanjutan) No PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10 T.PA 36 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 46 37 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 43 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 39 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 45 40 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 37 41 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 44 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 48 5 5 5 5 5 5 2 2 2 5 41 49 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 51 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 46 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 53 3 5 5 5 5 3 5 5 5 3 44 54 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 46 55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 57 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 37 58 4 5 4 4 4 2 4 4 4 5 40 59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 60 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 49 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 62 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 40 63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 64 2 5 4 4 4 5 4 4 4 4 40 65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 66 3 5 5 5 5 4 2 2 2 5 38 67 3 4 5 5 5 4 3 3 3 4 39 68 4 4 5 5 5 4 3 3 3 3 39 69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 71 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 48 138
Jawaban Responden Variabel Profesionalisme Auditor Internal No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 T.P 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 84 2 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 79 3 4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 80 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 84 5 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 63 6 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 3 5 69 7 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 83 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 66 10 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 65 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 12 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 71 13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 14 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 73 15 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 4 5 5 3 4 73 16 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 74 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 18 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 4 3 4 3 4 69 19 3 5 5 4 5 2 5 5 5 5 4 4 4 3 4 3 3 69 20 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 22 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 74 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 67 24 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 4 3 4 4 4 5 4 74 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 26 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 83 27 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 75 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 29 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 74 30 3 4 4 4 3 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 68 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 34 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 67 35 5 4 4 4 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 1 66 Bersambung ke halaman selanjutnya. 139
Jawaban Responden Variabel Profesionalisme Auditor Internal (lanjutan) No P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 T.P 36 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 78 37 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 38 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 78 39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 66 40 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 65 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 43 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 2 3 3 2 66 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 46 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 64 47 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 82 48 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 71 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 50 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 80 51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 84 52 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 75 53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68 54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 55 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 75 56 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 67 57 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 77 58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 59 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 80 60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 61 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 70 62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 63 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 65 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 81 66 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 75 67 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71 68 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 75 69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 70 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 82 71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 140
Jawaban Responden Variabel Pengalaman Kerja Auditor Internal No PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12 T.PK 1 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 53 2 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 5 5 50 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 56 5 5 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 45 6 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 51 7 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59 8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 9 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 42 10 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 40 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 12 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 53 13 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 54 14 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 5 4 54 15 3 5 5 4 3 4 5 3 5 4 4 4 49 16 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 56 17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 18 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 50 19 4 2 3 1 1 2 4 5 5 4 5 5 41 20 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 54 21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 22 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 50 23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 24 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 52 25 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 46 26 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 59 27 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 57 28 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 55 29 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 52 30 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 46 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 33 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 44 34 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 5 5 48 35 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 55 Bersambung ke halaman selanjutnya. 141
Jawaban Responden Variabel Pengalaman Kerja Auditor Internal (lanjutan) No PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12 T.PK 36 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 45 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 38 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 59 39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 47 40 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 43 41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 43 4 4 5 5 2 3 4 4 5 4 4 5 49 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 46 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 42 47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 48 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 53 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 50 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 59 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 52 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 58 53 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 52 54 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 57 55 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 54 56 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 42 57 2 2 4 1 2 4 2 4 4 4 5 4 38 58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 59 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 58 60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 61 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 48 62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 63 4 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4 46 64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 65 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 55 66 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 43 67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48 68 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 43 69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 54 71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 142
Jawaban Responden Variabel Pengetahuan IT Auditor Internal No PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10 T.PIT 1 5 4 4 4 3 4 2 4 2 2 34 2 5 5 4 4 4 4 3 5 4 3 41 3 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 47 4 5 5 3 3 4 4 2 3 4 4 37 5 3 3 3 3 3 3 2 1 1 1 23 6 4 3 2 3 3 3 2 4 2 2 28 7 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 45 8 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 36 9 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 36 10 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31 11 5 5 1 5 1 1 1 1 1 1 22 12 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 13 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 38 14 3 3 3 4 4 5 3 5 4 3 37 15 4 3 2 3 3 3 3 5 3 3 32 16 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 42 17 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 34 18 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 25 19 2 3 1 3 3 3 2 5 3 2 27 20 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 32 21 4 4 2 4 4 2 2 4 2 2 30 22 4 4 3 2 3 3 2 4 2 2 29 23 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31 24 4 3 2 5 4 4 2 4 4 2 34 25 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 36 26 2 2 2 5 2 2 2 5 2 2 26 27 4 4 2 4 4 4 2 5 2 2 33 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 38 29 4 3 1 2 3 3 2 4 3 2 27 30 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 25 31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 33 4 2 2 4 3 2 2 4 2 2 27 34 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 39 35 4 5 2 4 4 3 2 4 2 2 32 Bersambung ke halaman selanjutnya. 143
Jawaban Responden Variabel Pengetahuan IT Auditor Internalm (lanjutan) No PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10 T.PIT 36 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 35 37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 38 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 33 39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 40 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 24 41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 42 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 24 43 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 22 44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 46 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 23 47 5 5 5 5 5 3 2 3 5 3 41 48 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 25 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 52 4 3 3 3 4 3 3 5 5 4 37 53 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 44 54 5 3 5 5 5 3 5 5 4 4 44 55 5 3 3 4 2 4 2 4 4 4 35 56 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 57 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 42 58 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 43 59 5 5 5 4 4 5 3 3 4 3 41 60 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 43 61 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 38 62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 65 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 40 66 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32 67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39 68 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 70 5 5 4 5 2 4 1 2 4 4 36 71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 144
Jawaban Responden Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan S S S S S S S PI PI PI PI PI PI PI 1 2 3 4 5 6 7 1 4 4 4 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 2 4 3 4 4 4 4 6 5 4 4 4 4 5 4 7 2 5 5 5 5 5 5 8 3 4 4 4 4 4 4 9 4 4 4 4 4 4 4 10 3 4 4 4 4 4 4 11 5 5 5 5 5 5 5 12 4 4 5 4 5 5 5 13 3 4 4 4 4 4 4 14 4 5 4 4 5 5 5 15 4 5 5 5 5 5 5 16 3 4 4 4 4 5 4 17 4 4 4 4 4 4 4 18 3 4 5 4 4 4 5 19 5 4 4 2 3 4 4 20 4 4 4 4 4 4 4 21 2 4 4 4 4 4 4 22 4 4 4 4 4 4 3 23 4 4 4 4 4 4 4 24 2 4 4 4 4 5 4 25 3 4 4 4 4 4 4 26 5 5 5 5 5 5 5 27 2 4 4 4 4 4 5 28 4 4 4 4 4 4 4 29 2 4 5 4 4 4 3 30 4 3 4 4 4 4 4 31 3 4 4 4 4 4 4 Bersambung ke halaman selanjutnya. N o
S PI 8 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 3 4
S PI 9 3 4 5 5 2 3 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4
S PI 10 4 4 5 5 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 3 2
S PI 11 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4
S PI 12 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4
S PI 13 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4
S PI 14 5 3 4 5 2 4 5 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4
S PI 15 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4
T. S PI 66 67 69 70 53 65 70 59 56 60 75 67 61 67 69 59 60 64 55 60 58 61 60 57 59 75 61 60 60 54 57
145
Jawaban Responden Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (lanjutan) S S S S S S S PI PI PI PI PI PI PI 1 2 3 4 5 6 7 32 4 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 4 4 34 4 4 4 4 4 5 5 35 3 4 4 4 2 4 4 36 3 4 4 4 4 5 4 37 4 4 4 4 4 4 4 38 5 5 5 5 5 5 4 39 4 3 4 4 4 4 4 40 3 3 4 3 4 4 3 41 2 3 4 4 4 4 4 42 2 3 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 3 4 3 44 4 4 4 4 4 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 46 3 4 4 3 4 4 3 47 2 5 5 5 5 5 5 48 4 4 4 4 4 4 4 49 4 4 4 4 4 4 4 50 4 4 4 4 4 5 4 51 4 4 4 4 4 4 4 52 5 4 5 5 5 5 5 53 5 5 5 5 5 5 5 54 5 5 5 5 5 5 3 55 5 5 5 5 5 5 5 56 4 4 4 4 4 4 4 57 5 4 4 4 4 4 4 58 4 4 4 4 4 4 4 59 5 5 5 5 5 5 4 60 5 5 5 5 5 5 5 61 4 4 4 4 4 5 4 62 5 5 5 5 5 5 5 Bersambung ke halaman selanjutnya. N o
S PI 8 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 4 5 4 4 2 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5
S PI 9 4 4 5 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 5 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5
S PI 10 4 4 4 4 3 4 5 4 2 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 5 5 1 4 4 4 4 5 5 4 5
S PI 11 4 2 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5
S PI 12 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
S PI 13 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5
S PI 14 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5
S PI 15 4 4 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5
T. S PI 66 67 69 70 53 65 70 59 56 57 57 59 60 60 48 66 63 60 65 60 71 69 67 73 59 64 60 73 75 63 75
146
Jawaban Responden Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Perusahaan (lanjutan)
N o 63 64 65 66 67 68 69 70 71
S PI 1 4 5 4 4 3 4 5 4 5
S PI 2 4 5 5 4 4 4 5 4 5
S PI 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5
S PI 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5
S PI 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5
S PI 6 4 5 5 4 4 4 5 5 5
S PI 7 4 5 5 4 4 4 5 5 5
S PI 8 4 5 5 4 4 4 5 5 5
S PI 9 4 5 5 4 4 4 5 5 5
S PI 10 4 5 5 3 4 4 5 5 5
S PI 11 4 5 5 4 4 3 5 3 5
S PI 12 2 5 5 4 5 4 5 5 5
S PI 13 4 5 5 4 5 4 5 5 5
S PI 14 4 5 3 4 4 2 5 5 5
S PI 15 4 5 5 4 4 4 5 5 5
T. S PI 58 75 72 59 61 57 75 69 75
147
Lampiran 6 Hasil Output SPSS
148
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Peran Auditor Internal Case Processing Summary N % Valid 71 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 71 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items ,869 ,876
N of Items 10
Item Statistics PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10
Mean 4,08 4,45 4,42 4,42 4,42 4,27 4,24 4,24 4,24 4,38
Std. Deviation ,732 ,501 ,601 ,601 ,601 ,675 ,918 ,918 ,918 ,684
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Inter-Item Correlation Matrix PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10
PA1 1,000 ,401 ,242 ,242 ,242 ,474 ,310 ,310 ,310 ,392
PA2 ,401 1,000 ,591 ,591 ,591 ,483 ,414 ,414 ,414 ,493
PA3 ,242 ,591 1,000 1,000 1,000 ,351 ,099 ,099 ,099 ,333
PA4 ,242 ,591 1,000 1,000 1,000 ,351 ,099 ,099 ,099 ,333
PA5 ,242 ,591 1,000 1,000 1,000 ,351 ,099 ,099 ,099 ,333
PA6 ,474 ,483 ,351 ,351 ,351 1,000 ,287 ,287 ,287 ,457
PA7 ,310 ,414 ,099 ,099 ,099 ,287 1,000 1,000 1,000 ,490
PA8 ,310 ,414 ,099 ,099 ,099 ,287 1,000 1,000 1,000 ,490
PA9 ,310 ,414 ,099 ,099 ,099 ,287 1,000 1,000 1,000 ,490
PA10 ,392 ,493 ,333 ,333 ,333 ,457 ,490 ,490 ,490 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya.
149
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Peran Auditor Internal
PA1 PA2 PA3 PA4 PA5 PA6 PA7 PA8 PA9 PA10
Scale Mean if Item Deleted 39,08 38,72 38,75 38,75 38,75 38,90 38,93 38,93 38,93 38,79
Item-Total Statistics Corrected ItemScale Variance Total if Item Deleted Correlation 20,878 ,455 21,034 ,690 21,192 ,524 21,192 ,524 21,192 ,524 20,862 ,509 18,152 ,699 18,152 ,699 18,152 ,699 20,169 ,622
Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,867 ,854 ,862 ,862 ,862 ,863 ,847 ,847 ,847 ,854
Scale Statistics Mean
Variance
Std. Deviation
N of Items
43,17
24,457
4,945
10
150
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme Case Processing Summary N % Valid 71 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 71 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items ,935 ,940
N of Items 17
Item Statistics P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17
Mean 4,39 4,49 4,42 4,38 4,42 4,13 4,55 4,49 4,41 4,44 4,35 4,11 4,46 4,18 4,41 4,08 4,32
Std. Deviation ,597 ,504 ,525 ,594 ,552 ,773 ,501 ,531 ,523 ,527 ,537 ,667 ,502 ,683 ,550 ,671 ,732
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya
151
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme (lanjutan) Inter-Item Correlation Matrix P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17
P1 1,000 ,722 ,600 ,578 ,354 ,354 ,412 ,414 ,575 ,443 ,541 ,353 ,571 ,451 ,503 ,486 ,292
P2 ,722 1,000 ,659 ,653 ,422 ,241 ,497 ,627 ,689 ,577 ,670 ,471 ,550 ,316 ,552 ,509 ,413
P3 ,600 ,659 1,000 ,622 ,410 ,183 ,462 ,369 ,507 ,511 ,427 ,433 ,328 ,339 ,532 ,465 ,307
P4 ,578 ,653 ,622 1,000 ,461 ,298 ,536 ,393 ,550 ,511 ,604 ,467 ,548 ,460 ,567 ,635 ,501
P5 ,354 ,422 ,410 ,461 1,000 ,207 ,543 ,351 ,482 ,486 ,407 ,412 ,570 ,323 ,553 ,249 ,293
P6 ,354 ,241 ,183 ,298 ,207 1,000 ,223 ,159 ,223 ,213 ,304 ,138 ,251 ,334 ,347 ,337 ,481
P7 ,412 ,497 ,462 ,536 ,543 ,223 1,000 ,578 ,549 ,593 ,492 ,368 ,504 ,370 ,522 ,370 ,287
P8 ,414 ,627 ,369 ,393 ,351 ,159 ,578 1,000 ,602 ,649 ,485 ,406 ,521 ,457 ,573 ,523 ,465
P9 ,575 ,689 ,507 ,550 ,482 ,223 ,549 ,602 1,000 ,691 ,752 ,522 ,681 ,588 ,703 ,511 ,507
P10 ,443 ,577 ,511 ,511 ,486 ,213 ,593 ,649 ,691 1,000 ,458 ,346 ,463 ,568 ,707 ,581 ,516
P11 ,541 ,670 ,427 ,604 ,407 ,304 ,492 ,485 ,752 ,458 1,000 ,686 ,550 ,445 ,570 ,590 ,468
P12 ,353 ,471 ,433 ,467 ,412 ,138 ,368 ,406 ,522 ,346 ,686 1,000 ,524 ,425 ,496 ,554 ,363
P13 ,571 ,550 ,328 ,548 ,570 ,251 ,504 ,521 ,681 ,463 ,550 ,524 1,000 ,457 ,596 ,433 ,439
P14 ,451 ,316 ,339 ,460 ,323 ,334 ,370 ,457 ,588 ,568 ,445 ,425 ,457 1,000 ,673 ,621 ,594
P15 ,503 ,552 ,532 ,567 ,553 ,347 ,522 ,573 ,703 ,707 ,570 ,496 ,596 ,673 1,000 ,602 ,625
P16 ,486 ,509 ,465 ,635 ,249 ,337 ,370 ,523 ,511 ,581 ,590 ,554 ,433 ,621 ,602 1,000 ,612
P17 ,292 ,413 ,307 ,501 ,293 ,481 ,287 ,465 ,507 ,516 ,468 ,363 ,439 ,594 ,625 ,612 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya
152
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Profesionalisme (lanjutan)
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17
Scale Mean if Item Deleted 69,66 69,56 69,63 69,68 69,63 69,93 69,51 69,56 69,65 69,62 69,70 69,94 69,59 69,87 69,65 69,97 69,73
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 43,998 ,662 44,364 ,742 44,978 ,616 43,479 ,735 45,178 ,554 45,095 ,376 45,139 ,625 44,678 ,653 43,803 ,797 44,239 ,724 44,011 ,743 43,854 ,600 44,674 ,696 43,227 ,658 43,431 ,809 42,828 ,720 42,942 ,637
Mean 74,06
Scale Statistics Variance Std. Deviation 49,597 7,042
Squared Multiple Correlation . . . . . . . . . . . . . . . . .
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,931 ,929 ,932 ,929 ,933 ,940 ,932 ,931 ,928 ,930 ,929 ,932 ,930 ,931 ,928 ,929 ,932
N of Items 17
153
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Kerja Case Processing Summary N % Valid 71 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 71 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items ,918 ,921
N of Items 12
Item Statistics PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12
Mean 4,42 4,32 4,42 4,10 3,99 4,21 4,35 4,21 4,25 4,21 4,38 4,38
Std. Deviation ,647 ,752 ,577 ,973 ,933 ,715 ,612 ,631 ,626 ,607 ,517 ,594
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
154
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Kerja (lanjutan) Inter-Item Correlation Matrix PK1 PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12
1,000 ,625 ,548 ,613 ,601 ,545 ,737 ,513 ,437 ,424 ,367 ,393
PK2 ,625 1,000 ,767 ,815 ,638 ,615 ,680 ,396 ,400 ,411 ,303 ,296
PK3 ,548 ,767 1,000 ,688 ,435 ,542 ,584 ,340 ,450 ,394 ,315 ,316
PK4 ,613 ,815 ,688 1,000 ,631 ,565 ,613 ,385 ,404 ,327 ,293 ,305
PK5 ,601 ,638 ,435 ,631 1,000 ,775 ,559 ,466 ,300 ,282 ,337 ,190
PK6 ,545 ,615 ,542 ,565 ,775 1,000 ,611 ,660 ,485 ,520 ,513 ,379
PK7 ,737 ,680 ,584 ,613 ,559 ,611 1,000 ,508 ,510 ,412 ,293 ,412
PK8 ,513 ,396 ,340 ,385 ,466 ,660 ,508 1,000 ,622 ,590 ,670 ,545
PK9 ,437 ,400 ,450 ,404 ,300 ,485 ,510 ,622 1,000 ,496 ,580 ,428
PK10 ,424 ,411 ,394 ,327 ,282 ,520 ,412 ,590 ,496 1,000 ,468 ,803
PK11 ,367 ,303 ,315 ,293 ,337 ,513 ,293 ,670 ,580 ,468 1,000 ,499
PK12 ,393 ,296 ,316 ,305 ,190 ,379 ,412 ,545 ,428 ,803 ,499 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya.
155
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengalaman Kerja (lanjutan)
PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 PK8 PK9 PK10 PK11 PK12
Scale Mean if Item Deleted 46,83 46,93 46,83 47,15 47,27 47,04 46,90 47,04 47,00 47,04 46,87 46,87
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 30,828 ,732 29,666 ,766 31,742 ,681 28,161 ,716 28,970 ,663 29,841 ,787 31,033 ,748 31,270 ,686 31,829 ,607 31,984 ,604 32,969 ,550 32,569 ,528
Mean 51,25
Scale Statistics Variance Std. Deviation 36,506 6,042
Squared Multiple Cronbach's Alpha Correlation if Item Deleted ,652 ,908 ,801 ,906 ,664 ,911 ,722 ,910 ,741 ,913 ,785 ,905 ,708 ,908 ,677 ,910 ,549 ,913 ,750 ,913 ,571 ,915 ,722 ,916
N of Items 12
156
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan IT Case Processing Summary N % Valid 71 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 71 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's Standardized Alpha Items ,923 ,921
N of Items 10
Item Statistics PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10
Mean 3,99 3,79 3,27 3,77 3,62 3,54 3,10 3,83 3,42 3,17
Std. Deviation ,802 ,860 1,068 ,913 ,868 ,939 1,016 ,878 1,037 1,000
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Inter-Item Correlation Matrix PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10
PIT1 1,000 ,720 ,555 ,581 ,464 ,523 ,282 ,200 ,488 ,484
PIT2 ,720 1,000 ,575 ,557 ,446 ,567 ,335 ,103 ,454 ,474
PIT3 ,555 ,575 1,000 ,546 ,589 ,696 ,659 ,247 ,709 ,706
PIT4 ,581 ,557 ,546 1,000 ,503 ,559 ,424 ,344 ,539 ,496
PIT5 ,464 ,446 ,589 ,503 1,000 ,674 ,691 ,514 ,689 ,602
PIT6 ,523 ,567 ,696 ,559 ,674 1,000 ,663 ,441 ,762 ,709
PIT7 ,282 ,335 ,659 ,424 ,691 ,663 1,000 ,467 ,705 ,757
PIT8 ,200 ,103 ,247 ,344 ,514 ,441 ,467 1,000 ,472 ,424
PIT9 ,488 ,454 ,709 ,539 ,689 ,762 ,705 ,472 1,000 ,853
PIT10 ,484 ,474 ,706 ,496 ,602 ,709 ,757 ,424 ,853 1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya.
157
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Pengetahuan IT (lanjutan) Item-Total Statistics
PIT1 PIT2 PIT3 PIT4 PIT5 PIT6 PIT7 PIT8 PIT9 PIT10
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation 31,51 45,082 ,609 ,618 31,70 44,668 ,598 ,616 32,23 40,606 ,774 ,672 31,72 43,634 ,648 ,479 31,87 42,941 ,755 ,645 31,96 41,441 ,824 ,696 32,39 41,642 ,732 ,724 31,66 46,113 ,453 ,392 32,07 40,152 ,841 ,807 32,32 40,851 ,816 ,800
Mean 35,49
Scale Statistics Variance Std. Deviation 52,282 7,231
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,920 ,920 ,911 ,918 ,912 ,908 ,913 ,927 ,907 ,908
N of Items 10
158
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Case Processing Summary N % Valid 71 100,0 a Excluded 0 ,0 Total 71 100,0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Cases
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Cronbach's Alpha Items ,913 ,925
N of Items 15
Item Statistics SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI10 SPI11 SPI12 SPI13 SPI14 SPI15
Mean 3,82 4,18 4,30 4,21 4,27 4,44 4,24 4,39 4,00 3,93 4,06 4,52 4,38 4,08 4,32
Std. Deviation ,946 ,543 ,490 ,558 ,585 ,499 ,597 ,665 ,756 ,867 ,674 ,629 ,544 ,751 ,555
N 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
159
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (lanjutan) Inter-Item Correlation Matrix SPI1
SPI2
SPI1
1,000
,428
SPI2
,428
SPI3
,396
SPI4
SPI3
SPI4
SPI5
SPI6
SPI7
SPI8
SPI9
SPI10
SPI11
SPI12
SPI13
SPI14
SPI15
,396
,345
,374
,383
,231
,344
,320
,402
,129
,307
,304
,404
,169
1,000
,707
,719
,654
,649
,524
,549
,453
,331
,557
,428
,631
,242
,607
,707
1,000
,761
,718
,633
,487
,514
,540
,319
,555
,466
,430
,319
,484
,345
,719
,761
1,000
,743
,638
,532
,503
,609
,444
,613
,414
,484
,331
,560
SPI5
,374
,654
,718
,743
1,000
,719
,592
,386
,485
,376
,433
,276
,394
,208
,478
SPI6
,383
,649
,633
,638
,719
1,000
,603
,592
,416
,336
,435
,584
,537
,281
,565
SPI7
,231
,524
,487
,532
,592
,603
1,000
,623
,475
,585
,499
,348
,419
,145
,366
SPI8
,344
,549
,514
,503
,386
,592
,623
1,000
,398
,420
,524
,594
,527
,276
,501
SPI9
,320
,453
,540
,609
,485
,416
,475
,398
1,000
,501
,421
,300
,243
,403
,341
SPI10
,402
,331
,319
,444
,376
,336
,585
,420
,501
1,000
,471
,278
,330
,404
,256
SPI11
,129
,557
,555
,613
,433
,435
,499
,524
,421
,471
1,000
,435
,525
,273
,486
SPI12
,307
,428
,466
,414
,276
,584
,348
,594
,300
,278
,435
1,000
,498
,208
,328
SPI13
,304
,631
,430
,484
,394
,537
,419
,527
,243
,330
,525
,498
1,000
,514
,722
SPI14
,404
,242
,319
,331
,208
,281
,145
,276
,403
,404
,273
,208
,514
1,000
,448
SPI15
,169
,607
,484
,560
,478
,565
,366
,501
,341
,256
,486
,328
,722
,448
1,000
Bersambung ke halaman selanjutnya.
160
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (lanjutan)
SPI1 SPI2 SPI3 SPI4 SPI5 SPI6 SPI7 SPI8 SPI9 SPI10 SPI11 SPI12 SPI13 SPI14 SPI15
Scale Mean if Item Deleted 59,32 58,96 58,85 58,93 58,87 58,70 58,90 58,75 59,14 59,21 59,08 58,62 58,76 59,06 58,82
Item-Total Statistics Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted Total Correlation 37,622 ,461 38,498 ,753 39,076 ,743 38,152 ,783 38,569 ,682 38,983 ,743 38,662 ,653 37,821 ,685 37,666 ,607 37,083 ,571 38,136 ,634 39,182 ,544 39,070 ,661 38,968 ,462 39,237 ,622
Squared Multiple Correlation ,488 ,741 ,728 ,754 ,766 ,742 ,693 ,636 ,534 ,580 ,576 ,595 ,743 ,575 ,670
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,917 ,904 ,905 ,903 ,906 ,905 ,907 ,905 ,908 ,911 ,907 ,910 ,907 ,914 ,908
Scale Statistics Mean 63,14
Variance 43,866
Std. Deviation 6,623
N of Items 15
161
Hasil Uji Validitas Variabel Peran Anuditor Internal Correlations PA1 PA1
PA2
PA3
PA4
PA5
PA6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PA2 1
71 ,401
**
,001 71 ,242
*
PA3
,401
**
,242
*
,242
*
*
,474
**
,310
PA8 **
,310
PA9 **
,310
Peran Auditor
PA10 **
,392
**
,568
**
,042
,000
,009
,009
,009
,001
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1
**
**
**
**
**
**
**
**
71 ,591
**
**
,591
,591
,000 71 1
71 1,000
**
,042 71
,000 71
,000 71
*
**
**
,591
1,000
,591
,000 71 1,000
**
,000 71 1
71 1,000
**
,042 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
,000 71
,242
PA7
,042
*
,474
PA6
,042
,000 71
,242
PA5
,001
,042 71 ,242
PA4
,483
,000 71
,351
,003 71
,351
,003 71
,591
,000 71 1,000
**
,000 71 1,000
**
,000 71 1
71 ,351
**
,003 71
,483
,414
,414
,414
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
,099
,099
,099
,003 71
,412 71
,412 71
,412 71
**
,099
,099
,099
,003 71
,412 71
,412 71
,412 71
**
,099
,099
,099
,003 71
,412 71
,412 71
,412 71
1
,287
71
,015 71
,351
,351
,351
*
,287
*
,015 71
,287
*
,015 71
,493
,000 71 ,333
**
,005 71 ,333
**
,005 71 ,333
**
,005 71 ,457
**
,000 71
,741
**
,000 71 ,610
**
,000 71 ,610
**
,000 71 ,610
**
,000 71 ,607
**
,000 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
162
Hasil Uji Validitas Variabel Peran Anuditor Internal (lanjutan) PA7
PA8
PA9
PA10
Peran Auditor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
**
,099
,099
,099
,287
,009 71
,000 71
,412 71
,412 71
,412 71
,015 71
**
**
,099
,099
,099
,287
*
,000 71
,412 71
,412 71
,412 71
,015 71
**
,099
,099
,099
,287
,000 71
,412 71
,412 71
,412 71
,015 71
,310
,310
**
,009 71 ,310
**
,009 71 ,392
**
,001 71 ,568
**
,000
,414
,414
,414
,493
**
,000 71 ,741
**
,333
**
,005 71 ,610
**
,333
**
,005 71 ,610
**
,333
**
,005 71 ,610
**
,457
*
*
**
,000 71 ,607
**
1
71 1,000
**
,000 71 1,000
**
,000 71 ,490
**
,000 71 ,787
**
1,000
**
,000 71 1
71 1,000
**
,000 71 ,490
**
,000 71 ,787
**
1,000
**
,000 71 1,000
**
,000 71 1
71 ,490
**
,000 71 ,787
**
,490
**
,000 71 ,490
**
,000 71 ,490
**
,000 71 1
71 ,703
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
N 71 71 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
71
71
71
71
71
71
71
71
,787
**
,000 71 ,787
**
,000 71 ,787
**
,000 71 ,703
**
,000 71 1
71
163
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme Correlations P1 P1 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N P2 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N P3 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N P4 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N P5 Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
P2
P3
1 ,722
71 ,722
**
**
,600
,578
,354
,354
P7 **
,412
P8 **
,414
P9 **
,575
P10 **
,443
**
P11 ,541
**
P12 ,353
**
P13 ,571
**
P14 ,451
**
P15 ,503
**
P16 ,486
P17
**
,292
Profesionalisme *
,708
**
,000
,002
,002
,000
,000
,000
,000
,000
,003
,000
,000
,000
,000
,014
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1 ,659
71
**
**
,659
,241
,497
,627
,689
,577
,670
,471
,550
,316
,552
,509
,413
,774
**
,000
,043
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,007
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1 ,622
71
71
71
**
**
**
,622
,183 ,462
,369
,507
,511
,427
,433
,328
,339
,532
,465
,307
,661
**
,000
,127
,000
,002
,000
,000
,000
,000
,005
,004
,000
,000
,009
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1 ,461
,000
,000
71
71
71
71
**
**
**
**
,410
,410
,000
,000
,422
,422
,000
,000
,653
,653
,000
,000
,354
P6 **
,000
71
,578
P5 **
,000
,000
,600
P4 **
,461
,002
,000
,000
,000
71
71
71
71
,298
,536
,393
,550
,511
,604
,467
,548
,460
,567
,635
,501
,773
**
,000
,012
,000
,001
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
*
1
71
,207 ,543
,351
,482
,486
,407
,412
,570
,323
,553
,249
,293
,608
**
,083
,000
,003
,000
,000
,000
,000
,000
,006
,000
,036
,013
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
164
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme (lanjutan) P6
P7
P8
P9
P10
P11
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
*
,183
,298
*
,207
,002
,043
,127
,012
,083
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
,223
,354
,412
**
,241
,497
,462
,536
,543
1
71
,000
,000
,000
,000
,000
,061
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
,414
,627
,369
,393
,351
,223
,159
,223
,213
,304
*
,138
,251
,061
,186
,061
,075
,010
,250
,035
,004
,003
,004
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
1 ,578
71
,159 ,578
**
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1 ,602
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
,602
**
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
1 ,691
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
,691
,522
,681
,588
,703
,511
,507
,824
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
1 ,458
,000
,000
,000
,000
,075
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
*
**
**
**
**
,752
,752
,000
,000
,485
,695
,000
71
,492
,465
,000
,000
,304
,523
,000
,000
,407
,573
,000
,061
,604
,457
,000
,000
,427
,521
,000
,000
,670
,406
,000
,000
,541
,485
,000
,000
,649
,649
,000
,000
,213 ,593
**
,000
**
,486
,667
**
,015
71
,511
,287
,468
,001
**
,511
**
,000
71
,577
,370
,481
,001
,000
,443
,522
**
,000
,186
,223 ,549
,370
,337
,002
,003
,482
,504
**
,000
,001
,550
,368
,347
,000
,002
,507
,492
**
,000
,000
,689
,593
,334
,000
,000
,575
,549
*
,458
,000
,000
,000
,000
,000
,010
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
,346
,463
,568
,707
,581
,516
,759
**
,000
,003
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
1 ,686
71
,550
,445
,570
,590
,468
,776
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
Bersambung ke halaman selanjutnya 165
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme (lanjutan) P12
P13
P14
P15
P16
P17
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
,353
**
,471
**
,433
**
,467
**
,412
**
,138 ,368
**
,406
**
,522
**
,346
**
,686
**
1 ,524
,003
,000
,000
,000
,000
,250
,002
,000
,000
,003
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
*
**
**
**
**
**
**
,571
,550
,328
,548
,570
,251
,504
,521
,681
,463
,550
,524
**
71
71
71
71
**
**
**
1 ,457
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
,568
,445
,425
,457
71
71
71
71
71
**
**
**
1 ,673
,004
,001
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
,347
,522
,573
,703
,707
,570
,496
,596
,673
71
71
71
71
**
**
1 ,602
,000
,003
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
*
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
,249
,337
,370
,523
,511
,581
,590
,554
,433
,621
,602
,000
,000
,000
,000
,036
,004
,001
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
*
**
**
**
*
**
*
**
**
**
**
**
**
**
**
,292
,413
,307
,501
,293
,481
,287
,465
,507
,516
,468
,363
,439
,594
**
,000
,000
,635
,711
,000
,000
,465
,594
,000
,000
,509
,621
,000
,000
,486
**
,000
,006
,553
,732
,000
,000
,567
,439
,000
,004
,532
,433
,000
,007
,552
,596
,000
,000
,503
**
**
,000
,588
,659
71
,000
,457
**
71
,000
,370
,363
,000
,035
,334
**
,002
,000
,323
,554
,000
,000
,460
**
,000
,005
,339
,496
,000
,000
,316
**
,000
,000
,451
,425
,625
,625
,835
**
,000
,000
,000
71
71
71
1 ,612
**
,764
**
,000
,000
71
71
71
**
1
,612
,014
,000
,009
,000
,013
,000
,015
,000
,000
,000
,000
,002
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
,697
**
,000 71
71
Bersambung ke halaman selanjutnya. 166
Hasil Uji Validitas Variabel Profesionalisme (lanjutan) Profesionalism Pearson e Correlatio n Sig. (2tailed) N
,708* ,774* * *
,661* ,773* ,608* ,468* ,667* ,695* ,824* ,759* ,776* ,659* ,732* ,711* ,835* ,764* ,697* * * * * * * * * * * * * * * *
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1
7 1
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
167
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Kerja Correlations PK1 PK1
PK2
PK3
PK4
PK5
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PK2 1
71 ,625
**
,000 71 ,548
**
PK3
,625
**
,548
**
**
,601
**
,545
PK7 **
,737
PK8 **
,513
PK9 **
,437
PK10 **
,424
PK11
**
,367
Pengalaman Kerja
PK12
**
,393
**
,780
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,002
,001
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1
**
**
**
**
**
**
**
**
*
*
71 ,767
**
**
**
,815
,767
,000 71 1
71 ,688
**
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
,000 71
,613
PK6
,000
,000 71
,601
PK5
,000
,000 71 ,613
PK4
,638
,000 71
,435
,000 71
,815
,000 71 ,688
**
,000 71 1
71 ,631
**
,000 71
,638
,000 71 ,435
**
,000 71 ,631
**
,000 71 1
71
,615
,000 71 ,542
**
,000 71 ,565
**
,000 71 ,775
**
,000 71
,680
,000 71 ,584
**
,000 71 ,613
**
,000 71 ,559
**
,000 71
,396
,001 71 ,340
**
,004 71 ,385
**
,001 71 ,466
**
,000 71
,400
,001 71 ,450
**
,000 71 ,404
**
,000 71 ,300
*
,011 71
,411
,000 71 ,394
**
,001 71 ,327
**
,005 71 ,282
*
,017 71
,303
,010 71 ,315
**
,007 71 ,293
*
,296
,012 71 ,316
**
,007 71 ,305
**
,013 71
,010 71
**
,190
,004 71
,112 71
,337
,815
**
,000 71 ,731
**
,000 71 ,790
**
,000 71 ,745
**
,000 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
168
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Kerja (lanjutan) PK6
PK7
PK8
PK9
PK10
PK11
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
,545
**
,615
**
,542
**
,565
**
,775
**
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
**
,737
,680
,584
,613
,559
1
71 ,611
**
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
**
**
,513
,396
,340
,385
,466
,660
,611
**
,000 71 1
71 ,508
**
,000 71
,001 71
,004 71
,001 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
*
**
**
,437
,400
,450
,404
,300
,485
,510
,660
**
,000 71 ,508
**
,000 71 1
71 ,622
**
,000 71
,001 71
,000 71
,000 71
,011 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
*
**
**
**
,424
,000 71 ,367
**
,002 71
,411
,000 71 ,303
*
,010 71
,394
,001 71 ,315
**
,007 71
,327
,005 71 ,293
*
,013 71
,282
,017 71 ,337
**
,004 71
,520
,000 71 ,513
**
,000 71
,412
,000 71 ,293
*
,013 71
,590
,000 71 ,670
**
,000 71
,485
**
,000 71 ,510
**
,000 71 ,622
**
,000 71 1
71 ,496
**
,000 71 ,580
**
,000 71
,520
**
,000 71 ,412
**
,000 71 ,590
**
,000 71 ,496
**
,000 71 1
71 ,468
**
,000 71
,513
**
,000 71 ,293
*
,013 71 ,670
**
,000 71 ,580
**
,000 71 ,468
**
,000 71 1
71
,379
**
,001 71 ,412
**
,000 71 ,545
**
,000 71 ,428
**
,000 71 ,803
**
,000 71 ,499
**
,000 71
,830
**
,000 71 ,791
**
,000 71 ,739
**
,000 71 ,670
**
,000 71 ,666
**
,000 71 ,609
**
,000 71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
169
Hasil Uji Validitas Variabel Pengalaman Kerja (lanjutan) PK12
Pengalaman Kerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
,393
**
,296
*
,316
**
,305
**
,190
,379
**
,412
**
,545
**
,428
**
,803
**
,499
**
,001 71
,012 71
,007 71
,010 71
,112 71
,001 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
,780
,000
,815
,000
N 71 71 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
,731
,790
,745
,830
,791
,739
,670
,666
,609
1
71 ,597
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
,597
**
,000 71 1
71
170
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan IT Correlations PIT1 PIT1
PIT2
PIT3
PIT4
PIT5
PIT6
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
PIT2 1
71 ,720
**
,000 71 ,555
**
PIT3
,720
**
,555
**
,581
**
**
,523
**
PIT8
,282
PIT9
*
,200
,488
Pengetahuan IT
PIT10 **
,484
**
,676
**
,000
,000
,017
,095
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1
**
**
**
**
**
,103
**
**
,004 71
,391 71
71 ,575
**
**
,557
,575
,000 71 1
71 ,546
**
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
,446
,589
,557
,000 71 ,546
**
,000 71 1
71 ,503
**
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
,000 71
,464
PIT7
,000
**
,523
PIT6
,000
,000 71
,464
PIT5
,000
,000 71 ,581
PIT4
,567
,000 71
,696
,000 71
,559
,000 71
,446
,000 71 ,589
**
,000 71 ,503
**
,000 71 1
71 ,674
**
,000 71
,567
,000 71 ,696
**
,000 71 ,559
**
,000 71 ,674
**
,000 71 1
71
,335
,659
**
,000 71 ,424
**
,000 71 ,691
**
,000 71 ,663
**
,000 71
,247
*
,038 71 ,344
**
,003 71 ,514
**
,000 71 ,441
**
,000 71
,454
,000 71 ,709
**
,000 71 ,539
**
,000 71 ,689
**
,000 71 ,762
**
,000 71
,474
,000 71 ,706
**
,000 71 ,496
**
,000 71 ,602
**
,000 71 ,709
**
,000 71
,671
**
,000 71 ,830
**
,000 71 ,718
**
,000 71 ,804
**
,000 71 ,864
**
,000 71
Bersambung ke halaman selanjutnya. 171
Hasil Uji Validitas Variabel Pengetahuan IT (lanjutan) PIT7
PIT8
PIT9
PIT10
Pengetahuan IT
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
,282
*
,017 71
,335
**
,659
**
,424
**
,691
**
,663
**
1
,004 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,200
,103
,247
*
**
**
**
,095 71
,391 71
,038 71
,003 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
**
**
**
,488
,454
,709
,344
,539
,514
,689
,441
,762
71 ,467
,705
**
,467
**
,000 71 1
71 ,472
**
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
**
**
**
**
,484
,474
,706
,496
,602
,709
,757
,424
,705
**
,000 71 ,472
**
,000 71 1
71 ,853
**
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
,000 71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
,676
,000
,671
,830
,718
,804
,864
,794
,547
,880
,757
**
,000 71 ,424
**
,000 71 ,853
**
,000 71 1
71 ,860
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
N 71 71 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
71
71
71
71
71
71
71
71
,794
**
,000 71 ,547
**
,000 71 ,880
**
,000 71 ,860
**
,000 71 1
71
172
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Correlations
SPI1 SPI1
SPI2
SPI3
SPI4
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
SPI2
SPI3
SPI4
SPI5
SPI6
**
**
**
**
**
1 ,428
71 ,428
**
,374
,383
,231 ,344
**
,320
**
,402
**
,129
,307
**
,304
*
,404
**
,169
,570
**
,001
,003
,001
,001
,053
,003
,007
,001
,285
,009
,010
,000
,159
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
*
**
1 ,707
71
71
**
**
,707
,654
,649
,524
,549
,453
,331
,557
,428
,631
,242
,607
,788
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,005
,000
,000
,000
,042
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1 ,761
,000
71
71
71
**
**
**
,719
,719
,000
,001
,345
,345
SPI8
,000
,000
,396
,396
SPI7
Sistem Pengendalian SPI9 SPI10 SPI11 SPI12 SPI13 SPI14 SPI15 Internal
,761
,003
,000
,000
71
71
71
,718
,633
,487
,514
,540
,319
,555
,466
,430
,319
,484
,775
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,007
,000
,000
,000
,007
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1 ,743
71
,638
,532
,503
,609
,444
,613
,414
,484
,331
,560
,815
**
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,005
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
Bersambung ke halaman selanjutnya.
173
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (lanjutan) SPI5
SPI6
SPI7
SPI8
SPI9
SPI10
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
,374
**
,654
**
,718
**
,743
**
1 ,719
,001
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
,383
,649
,633
,638
,719
**
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
*
**
1 ,603
,603
,584
,537
,281
,565
,776
**
,000
,000
,000
,018
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1
**
**
**
**
**
**
,000
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
,623
,623
,499
,348
,419
,145 ,366
,703
**
,000
,000
,003
,000
,226
,002
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
1
**
**
**
**
**
*
**
,000
,000
,001
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
,398
,398
,524
,594
,527
,276
,501
,736
**
,000
,000
,000
,000
,020
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
*
*
**
**
1 ,501
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,001
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
,420
,420
,001
,007
,585
,585
,000
,000
,475
,475
**
,000
,003
,336
,435
,004
,000
,376
,336
,000
,000
,416
,416
,000
,000
,592
,592
,000
,000
,444
**
71
,053
,319
,728
**
**
,331
**
71
71
,402
,208 ,478
**
**
,485
**
71
71
,609
,394
71
**
,540
*
,000
71
,453
,276
,000
**
,320
**
,082
71
,386
,433
,001
**
,503
**
,020
71
,514
,376
,000
71
,549
**
,001
,000
,344
,485
,000
,000
,592
**
,001
,000
,532
,386
,000
,000
,487
**
,000
,001
,231 ,524
,592
,501
,001
,005
,007
,000
,001
,004
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
,421
,300
,243
,403
,341
,676
**
,000
,000
,011
,041
,001
,004
,000
71
71
71
71
71
71
71
1
**
*
**
**
*
71
,471
,278
,330
,404
,256
,656
**
,000
,019
,005
,000
,031
,000
71
71
71
71
71
71
Bersambung ke halaman selanjutnya. 174
Hasil Uji Validitas Variabel Efektivitas Sistem Pengendalian Internal (lanjutan) SPI11
Pearson ** ** ,129 ,557 ,555 Correlation Sig. (2,285 ,000 ,000 tailed) N 71 71 71 SPI12 Pearson ** ** ** ,307 ,428 ,466 Correlation Sig. (2,009 ,000 ,000 tailed) N 71 71 71 SPI13 Pearson * ** ** ,304 ,631 ,430 Correlation Sig. (2,010 ,000 ,000 tailed) N 71 71 71 SPI14 Pearson ** * ** ,404 ,242 ,319 Correlation Sig. (2,000 ,042 ,007 tailed) N 71 71 71 SPI15 Pearson ** ** ,169 ,607 ,484 Correlation Sig. (2,159 ,000 ,000 tailed) N 71 71 71 Sistem Pearson ** ** ** ,570 ,788 ,775 Pengendalian Correlation Internal Sig. (2,000 ,000 ,000 tailed) N 71 71 71 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). level (2-tailed).
,613
**
,433
**
,435
**
,499
**
,524
**
,421
**
,471
**
1
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
**
*
**
**
**
*
*
**
,414
,276
,584
,348
,594
,300
,278
,435
,435
**
71
71
71
1
**
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
*
**
**
**
,525
,498
,000
,001
,000
,000
,000
,041
,005
,000
,000
71
71
,498
,000
71
71
71
71
1
**
**
71
71
71
71
71
,208
,281
*
,145
,276
*
**
**
*
,005
,082
,018
,226
,020
,001
,000
,021
,082
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
*
**
**
**
,560
,478
,565
,366
,501
,341
,256
,273
,486
71
,208 ,514
,328
**
,005
71
,404
,609
,082
71
,403
,208 ,328
**
,000
**
,331
**
71
,019
,330
,693
71
,011
,243
**
,000
,000
,527
,486
,000
,003
,419
*
,021
,000
,537
,273
,000
,020
,394
**
,000
,000
,484
,525
,722
**
,514
,722
,706
**
,000
,000
,000
71
71
71
1 ,448
**
,549
**
,000
,000
71
71
71
**
1
,448
,672
**
,000
,000
,000
,002
,000
,004
,031
,000
,005
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
1
,815
,728
,776
,703
,736
,676
,656
,693
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
71
71
71
71
71
71
71
71
,609
,000
,706
,000
,549
,000
,000
,672
,000
71 71 71 71 71 *. Correlation is significant at the 0.05
175
Hasil Uji Multikolonieritas a
Model 1 (Constant)
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta 12,015
5,514
Peran Auditor ,011 ,149 Profesionalisme ,250 ,106 Pengalaman ,504 ,131 Kerja Pengetahuan ,178 ,080 IT a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
T
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
2,179
,033
,008 ,266
,075 2,347
,941 ,022
,466 ,452
2,144 2,210
,459
3,843
,000
,406
2,465
,195
2,231
,029
,760
1,315
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 71 a,b Normal Parameters Mean ,0000000 Std. Deviation 4,09640120 Most Extreme Differences Absolute ,061 Positive ,054 Negative -,061 Test Statistic ,061 c,d Asymp. Sig. (2-tailed) ,200 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Bersambung ke halaman selanjutnya. 176
Hasil Uji Normalitas (lanjutan)
Hasil Uji Heteroskedastisitas
177
Hasil Uji Regresi Berganda
Hasil Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate a 1 ,786 ,617 ,594 4,219 a. Predictors: (Constant), Pengetahuan IT, Peran Auditor, Profesionalisme, Pengalaman Kerja b. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
Hasil Uji Statistik t Coefficients
Model 1 (Constant)
a
Unstandardized Coefficients B Std. Error 12,015
Standardized Coefficients Beta
5,514
Peran Auditor ,011 ,149 Profesionalisme ,250 ,106 Pengalaman Kerja ,504 ,131 Pengetahuan IT ,178 ,080 a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal
,008 ,266 ,459 ,195
t
Sig.
2,179
,033
,075 2,347 3,843 2,231
,941 ,022 ,000 ,029
Hasil Uji Statistik F a
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 1895,956
ANOVA df
4
Mean Square 473,989
1174,635
66
17,798
3070,592
70
F 26,632
Sig. b ,000
a. Dependent Variable: Sistem Pengendalian Internal b. Predictors: (Constant), Pengetahuan IT, Peran Auditor, Profesionalisme, Pengalaman Kerja
178