No.21/07/63/Th.XII, 1 Juli 2009
TINGKAT KEMISKINAN DI KALIMANTAN SELATAN MARET 2008 – MARET 2009
RINGKASAN Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan berkurang 42,92 ribu jiwa. Penduduk miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan Selatan keadaan Maret 2009 tercatat sebanyak 175,98 ribu jiwa (5,12 persen). Sedangkan pada periode yang sama setahun yang lalu, penduduk miskin di Kalimantan Selatan tercatat sebanyak 218,9 ribu jiwa (6,48 persen). Persentase penduduk miskin daerah perkotaan sebesar 4,82 persen, sedangkan penduduk miskin di daerah perdesaan sebesar 5,33 persen. Selama periode satu tahun, Indeks kedalaman kemiskinan (P1) dan Indeks keparahan Kemiskinan (P2) di Kalimantan Selatan juga mengalami penurunan, baik di daerah perkotaan maupun di perdesaan. Ini berarti pengentasan kemiskinan di Kalimantan Selatan semakin mudah dilakukan.
1.
PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN TAHUN 2000-2009 Periode 2000-2004 jumlah penduduk miskin cenderung turun yaitu dari 385,40 ribu jiwa
pada tahun 2000 menjadi 231,0 ribu jiwa pada tahun 2004. Secara relatif juga terjadi penurunan persentase penduduk miskin dari 13,05 persen tahun 2000 menjadi 7,19 persen pada tahun 2004.
Sedangkan pada periode 2005-2006,
Selatan mengalami sedikit kenaikan. menaikkan harga jual BBM.
penduduk miskin di Kalimantan
Ini terjadi karena pada tahun 2005,
pemerintah
Dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM ini adalah
jumlah penduduk miskin bertambah. Selanjutnya mulai periode 2007-2009, jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan cenderung turun. Dalam upaya mengentaskan penduduk miskin,
baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah mencanangkan program PRO POOR yaitu program pembangunan yang ditujukan bagi penduduk miskin. Program ini dimulai tahun 2005 dan saat ini masih terus
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.21/07/63/Th.XII, 1 Juli 2009
1
berlangsung.
Pemerintah membagi program pengentasan kemiskinan menjadi tiga kluster
(kelompok) yaitu : 1. Kluster Pertama, adalah ’dikasih ikan’ yaitu program Bantuan dan Perlindungan Sosial Kelompok Sasaran. Program ini hanya diperuntukkan bagi penduduk miskin atau RTS (Rumah Tangga Sasaran) secara langsung/tunai.
Jenis program kluster Pertama ini
adalah BLT, Askeskin/Jamkesmas, Raskin, PKH, dan BOS. 2. Kluster Kedua,
’diajari mancing’ yaitu program pemberdayaan masyarakat.
Jenis
program kluster kedua ini adalah PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat). Ada banyak program PNPM, antara lain PNPM Pedesaan (PPK), PNPM Perkotaan (P2KP), PNPM-IP (PPIP), PNPM-PISEW (RISE),
PNPM-Kelautan (PEMP) dan PNPM-Agribisnis
(PUAP). 3. Kluster Ketiga ’dibantu untuk punya pancing dan perahu sendiri’
yaitu program
Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK). Jenis program kluster ketiga ini adalah Program Kredit UMKM dan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program pemerintah pusat tersebut dikucurkan ke seluruh provinsi termasuk Kalimantan Selatan. program
Selain program dari pusat, pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga memiliki andalan
untuk
pengentasan
kemiskinan
yang
dikemas
dalam
bentuk
Gerbangmastaskin yaitu Gerakan Pembangunan Masyarakat Dan Pengentasan Kemiskinan Gerbangmastaskin diluncurkan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mulai tahun 2007. Nampaknya program-program pembangunan tersebut membuahkan hasil yang cukup positif. Ini terlihat dari persentase penduduk miskin di Kalimantan Selatan yang cenderung turun sejak tahun 2007.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.21/07/63/Th.XII, 1Juli 2009
Tabel 1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2000 - 2009 Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (ribuan)
Persentase Penduduk Miskin
(1)
(2)
(3)
2000
385,40
13,05
2001
357,40
11,92
2002
259,80
8,51
2003
258,90
8,16
2004
231,00
7,19
2005
235,70
7,32
2006
278,50
8,32
2007
233,50
7,01
2008
218,90
6,48
2009
175,98
5,12
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2.
PERKEMBANGAN TINGKAT KEMISKINAN MARET 2008-MARET 2009 Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan berkurang 42,92 ribu jiwa. Penduduk
miskin (penduduk yang berada dibawah Garis Kemiskinan) di Kalimantan Selatan keadaan Maret 2009 tercatat sebanyak 175,98 ribu jiwa (5,12 persen). Sedangkan pada periode yang sama setahun yang lalu, penduduk miskin di Kalimantan Selatan tercatat sebanyak 218,9 ribu jiwa (6,48 persen). Pengurangan jumlah penduduk miskin terjadi baik di daerah perkotaan maupun di perdesaan. Selama periode Maret 2008-Maret 2009, penduduk miskin di perkotaan berkurang sebesar 12,38 ribu jiwa, sementara di perdesaan berkurang sebesar 30,54 ribu jiwa. Banyak sedikitnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan pada suatu daerah.
Semakin tinggi Garis Kemiskinan,
semakin
banyak penduduk yang digolongkan sebagai penduduk miskin. Selama Maret 2008–Maret 2009, Garis Kemiskinan naik sebesar 8,61 persen, yaitu dari Rp.180.263,- per kapita per bulan pada Maret 2008 menjadi Rp.195.787,- per kapita per bulan pada Maret 2009.
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.21/07/63/Th.XII, 1 Juli 2009
3
Tabel 2 Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Klasifikasi Daerah, Maret 2008 – Maret 2009
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Jumlah Penduduk Miskin (000)
Persentase Penduduk Miskin
(3)
(4)
(5)
Maret 2008
199 416
81,15
5,79
Maret 2009
216 538
68,76
4,82
Maret 2008
166 676
137,75
6,97
Maret 2009
181 059
107,21
5,33
Maret 2008
180 263
218,90
6,48
Maret 2009
195 787
175,98
5,12
(1)
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan + Perdesaan
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
3.
INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN(P1) DAN INDEKS KEPARAHAN KEMISKINAN(P2) MARET 2008 – MARET 2009 Selama periode Maret 2008 – Maret 2009, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan turun.
Indeks Kedalaman
Kemiskinan turun dari 1,03 pada keadaan Maret 2008 menjadi 0,73 pada keadaan Maret 2009. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) turun dari 0,27 pada keadaan Maret 2008 menjadi 0,17 pada keadaan Maret 2009 (Tabel 3). Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan sedikit lebih tinggi daripada perkotaan. Pada bulan Maret 2009, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan 0,72 sementara di perdesaan 0,74. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan 0,16 sementara di perdesaan 0,17.
4
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.21/07/63/Th.XII, 1Juli 2009
Tabel 3 Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Kalimantan Selatan Menurut Daerah, Maret 2008 – Maret 2009 Tahun
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan + Perdesaan
(1)
(2)
(3)
(4)
Maret 2008
0,75
1,23
1,03
Maret 2009
0,72
0,74
0,73
Maret 2008
0,16
0,34
0,27
Maret 2009
0,16
0,17
0,17
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 4.
PERBANDINGAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN KAWASAN REGIONAL KALIMANTAN Di kawasan regional Kalimantan persentase penduduk miskin paling tinggi adalah
Provinsi Kalimantan Barat (9,30 persen), sedangkan Kalimantan Selatan berada pada persentase penduduk miskinnya paling kecil (5,12 persen) Tabel 4 Persentase Penduduk Miskin Regional Kalimantan Maret 2009 Provinsi
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan + Perdesaan
(1)
(2)
(3)
(4)
Kalimantan Barat
7,23
10,09
9,30
Kalimantan Tengah
4,45
8,34
7,02
Kalimantan Selatan
4,82
5,33
5,12
Kalimantan Timur
4,00
13,86
7,73
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Selatan No.21/07/63/Th.XII, 1 Juli 2009
5