Nomor : 39/07/63/Th. XVII, 01 Juli 2013
PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN SELATANKEADAAN MARET 2013
Penduduk miskin Provinsi Kalimantan Selatan pada Maret 2013 mencapai 181.739 orang (4,77 persen), berkurang 7.475 orang (3,95 persen) dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2012 yang sebesar 189.214 orang (5,01 persen). Selama periode September 2012– Maret 2013, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang sebanyak 4.491 orang (dari 56.539orang pada September 2012 menjadi 52.048 orang pada Maret 2013), sementara di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 2.984 orang (dari 132.675 orang pada September 2012 menjadi 129.691 orang pada Maret 2013). Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2012 sebesar 3,56 persen, menurun menjadi 3,25 persen pada Maret 2013. Demikianjugadenganpersentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalamipenurunan, yaitudari 6,07 persen pada September 2012 menjadi 5,88 persen pada Maret 2013. Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada Maret 2013, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan (GKM) terhadap Garis Kemiskinan (GK) sebesar 71,68 persen, tidak jauh berbeda denganSeptember 2012 yang sebesar 71,59 persen Pada periode September 2012 – Maret 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) baik di daerah perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan.
1
1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Maret 2012 – Maret 2013 Jumlah penduduk miskin Provinsi Kalimantan Selatan pada bulan Maret 2013 mencapai 181.739 orang (4,77persen), berkurang 7.475orang (3,95 persen) dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2012 yang sebesar 189.214orang (5,01 persen). Bila dibandingkan dengan periode yang sama satu tahun yang lalu yaitu keadaan Maret 2012, maka jumlah penduduk miskin di Kalimantan Selatan berkurang sebesar 8.136 orang (4,28 persen). Selanjutnya, bila diamati berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode September 2012 – Maret 2013, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 4.491 orang (7,94 persen), sedangkan di daerah perdesaan mengalami penurunan sebanyak 2.984 orang (2,25 persen). Tabel 1 Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Daerah Tempat Tinggal Miskin di Kalimantan Selatan Maret 2012, September 2012, dan Maret 2013 Daerah/Periode
Penduduk Miskin (Orang)
Persentase Penduduk Miskin
(1)
(2)
(3)
Maret 2012
58.173
3,68
September 2012
56.539
3,56
Maret 2013
52.048
3,25
Maret 2012
131.702
6,07
September 2012
132.675
6,07
Maret 2013
129.691
5,88
Maret 2012
189.875
5,06
September 2012
189.214
5,01
Maret 2013
181.739
4,77
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan+Perdesaan
2
2. Perubahan Garis Kemiskinan (GK) September 2012 – Maret 2013 Garis Kemiskinandipergunakan sebagai suatu batas untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan (Rp/Kapita/Bulan) di bawah Garis Kemiskinan. Tabel 2 Garis Kemiskinan dan Perubahannya Menurut Daerah September 2012 – Maret 2013 Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) Daerah/Tahun (1)
Makanan
Bukan Makanan
Total
(2)
(3)
(4)
Perkotaan September 2012
185.848
100.995
286.844
Maret 2013
192.717
105.802
298.518
3,70
4,76
4,07
September 2012
198.344
58.937
257.282
Maret 2013
210.850
61.764
272.614
6,31
4,80
5,96
September 2012
193.089
76.625
269.714
Maret 2013
203.219
80.297
283.515
5,25
4,79
5,12
Perubahan Sept 12 – Mar 13 (%) Perdesaan
Perubahan Sept 12 – Mar 13 (%) Perkotaan+Perdesaan
Perubahan Sept 12 – Mar 13 (%)
Selama September 2012 – Maret 2013, garis kemiskinan naik sebesar 5,12persen, yaitu dari Rp.269.714,- perkapita perbulan pada September 2012 menjadi Rp. 283.515,- perkapita perbulan pada Maret 2013. Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2012 sumbangan GKM terhadap GK sebesar 71,59 persen, dan pada Maret 2013 sebesar 71,68persen.
3
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Selain upaya memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan penanggulangankemiskinan juga terkait dengan bagaimana mengurangi kesenjangan diantara penduduk miskin. Pada periode September 2012 – Maret 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) baik di daerah perkotaaan dan perdesaan mengalami penurunan. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 0,759 pada September 2012 menjadi 0,529 pada Maret 2013. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan turun dari 0,173 menjadi 0,112 pada periode yang sama (Tabel 3). Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di daerah perdesaan masih tetap lebih tinggi dibandingkan dengan di perkotaan.Pada Maret 2013, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) untuk perkotaan hanya 0,356 sedangkan di daerah perdesaan mencapai 0,655. Nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) untuk perkotaan hanya 0,070 sedangkan di daerah perdesaan mencapai 0,142. Selama periode September 2012 – Maret 2013 ada kecenderungan kesenjangan antar penduduk miskin semakin berkurang. Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kalimantan Selatan Menurut Daerah, September 2012 - Maret 2013 Tahun/Indikator
Perkotaan
Perdesaan
Perkotaan+Perdesaan
(1)
(2)
(3)
(4)
September 2012
0,465
0,972
0,759
Maret 2013
0,356
0,655
0,529
September 2012
0,100
0,225
0,173
Maret 2013
0,070
0,142
0,112
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
4
4. Tingkat Kemiskinan Kawasan Regional Kalimantan dan Nasional Penduduk miskin provinsi-provinsi di regional Kalimantan dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia termasuk yang paling sedikit. Pada periode Maret 2013, terdapat tiga provinsi di Kalimantan yang masuk kedalam kelompok 10 besar terendah. Ini menggambarkan bahwa penduduk di Pulau Kalimantan lebih sejahtera dibandingkan penduduk lainnya di Indonesia. Kondisi ini diharapkan terus membaik dari tahun ke tahun. Kekayaan alam di Pulau Kalimantan yang melimpah menjadi modal utama pembangunan di wilayah ini. Provinsi Kalimantan Selatan memiliki persentase penduduk miskin yang paling sedikit untuk regional Kalimantan(4,77 persen), diikuti oleh Provinsi Kalimantan Tengah (5,93 persen), Kalimantan Timur (6,06 persen) dan Kalimantan Barat (8,24 persen). Persentase penduduk miskin provinsi-provinsi di regional Kalimantan pada Maret 2013 mengalami penurunan dibandingkan September 2012 kecuali Provinsi Kalimantan Barat. Meskipun demikian persentase penduduk miskin provinsi-provinsi di regional Kalimantan Selatan baik September 2012 maupun Maret 2013 masih jauh dibawah persentase penduduk miskin rata-rata nasional. Tabel 4 Persentase Penduduk Miskin Regional Kalimantan dan Nasional Keadaan September 2012 - Maret 2013
Provinsi
Persentase Penduduk Miskin
Peringkat Nasional
Sept 2012
Maret 2013
Sept 2012
Maret 2013
(2)
(3)
(4)
(5)
Kalimantan Barat
7,96
8,24
10
14
Kalimantan Tengah
6,19
5,93
6
6
Kalimantan Selatan
5,01
4,77
3
3
Kalimantan Timur
6,38
6,06
7
7
Nasional
11,66
11,37
-
-
(1)
5