PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
No. 07/01/62/Th. XI, 3 Januari 2017
PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016
• Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan, yang diukur menurut garis kemiskinan (makanan & bukan makanan). • Garis Kemiskinan Makanan adalah nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan (setara 2100 kkalori per kapita per hari); sedangkan Garis Kemiskinan Bukan Makanan adalah nilai minimum pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok non makanan lainnya.
• Metode ini dipakai BPS sejak tahun 1998 supaya hasil penghitungan konsisten dan terbanding dari waktu ke waktu (apple to apple).
• Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan.
Headcount Index (P0): Persentase penduduk miskin terhadap total penduduk.
Poverty Gap Index (P1)/Indeks Kedalaman Kemiskinan: Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran dari garis kemiskinan.
Poverty Severity (P2)/Indeks Keparahan Kemiskinan: Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
Formula: Foster-Greer-Thorbecke (FGT) formula.
Penduduk Miskin September 2016
5,36%
137.463 orang
Maret 2014
September 2014
6,03%
6,07%
(146.324 Orang)
(148.825 Orang)
Maret 2015
September 2015
5,94%
5,91%
(147.700 Orang)
(148.129 Orang)
Maret 2016
September 2016
(-0,55%)
5,66% (143.485 Orang)
5,36% (137.463 Orang)
Jumlah Penduduk Miskin
Persentase Penduduk Miskin (%)
Tahun Kota
Desa
K+D
Kota
Desa
K+D
Sept 2015
48.723
99.406
148.129
5,68
6,02
5,91
Sept 2016
40.615
96.848
137.463
4,49
5,83
5,36
Perubahan
-8.108
-2.558
-10.666
-1,19
-0,19
-0,55
Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah, 2011–2016
Jumlah Pend Miskin
148.228 151.989 150.752 145.082
6,55
Mar 11
6,64
Sept 11
6,51
Mar 12
6,19
Sept 12
% Pend Miskin
149.384 146.324 148.825 147.700 148.129 143.485 140.596 137.463
5,93
6,23
Mar 13
Sept 13
6,03
6,07
5,94
5,91
Mar 14
Sept 14
Mar 15
Sept 15
5,66
5,36
Mar 16
Sept 16
Beberapa Faktor yang Diduga Mempengaruhi Penurunan Penduduk Miskin di Kalteng • Inflasi (yoy) pada September 2015 sebesar 5,75 persen mengalami penurunan pada September 2016 yaitu tercacat sebesar 3,18 persen.
• Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah selama September 2016 sebesar 97,67 persen, naik 0,47 persen dibandingkan NTP bulan Agustus 2016.
• Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) sebesar 104,94 persen, naik 0,46 persen dibandingkan Agustus 2016 yang sebesar 104,48 persen.
• Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan III-2016 terhadap triwulan II-2016 tumbuh 3,20 persen (q to q). Dari sisi produksi, kondisi ini didorong oleh Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang tumbuh 8,96 persen dan Industri Pengolahan yang tumbuh 6,63 persen
Garis Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah September 2015 – September 2016
Selama September 2015 – September 2016, Garis Kemiskinan naik sebesar 4,91 persen, yaitu dari Rp 362.729,- per kapita per bulan pada September 2015 menjadi Rp 380.524,- per kapita per bulan pada September 2016. Pada September 2016 peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 79,77 persen, jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan) yang hanya sebesar 20,23 persen.
Garis Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah, September 2015 – September 2016 KOTA
DESA GKM
339.239
5,30% 357.224
374.938
68.463
KOTA + DESA GKBM
4,70% 392.543
362.729
5,50% 72.228 73.510
3,02% 85.734
83.219
4,91% 380.524 4,72% 76.983
320.315 4,52%
271.490
4,95%
303.541
6,04% 306.475
289.219
256.020
Sept 2015
Sept 2016
Sept 2015
Sept 2016
Sept 2015
Sept 2016
Komoditi Makanan yang Memberi Pengaruh Besar pada Kenaikan Garis Kemiskinan, September 2016 (%) Perkotaan Komoditi
Perdesaan Komoditi
%
%
Beras
20,20
Beras
29,35
Rokok kretek filter
14,87
Rokok kretek filter
12,16
Daging ayam ras
5,12
Gula pasir
4,51
Telur ayam ras
3,62
Telur ayam ras
3,97
Daging sapi
3,58
Mie instan
3,41
Gula pasir
2,99
Daging ayam ras
3,22
Kue basah
2,79
Kue basah
2,97
Mie instan
2,67
Bawang merah
2,69
Bawang merah
2,05
Kopi bubuk & kopi instan (sachet)
1,61
Susu kental manis
1,30
Daun ketela pohon
1,18
Komoditi Makanan yang Memberi Pengaruh Besar pada Kenaikan Garis Kemiskinan, September 2016 (%) Kacang panjang Bayam Susu bubuk Cabe rawit Teh bubuk & teh celup (sachet) Kue kering/biskuit Kopi bubuk & kopi instan (sachet) Kembung Tahu Tempe Susu kental manis Bawang merah Mie instan Kue basah Gula pasir Daging sapi Telur ayam ras Daging ayam ras Rokok kretek filter Beras
Perdesaan Perkotaan
0,69 0,72 0,78 0,84 0,92 0,93 1,06 1,18 1,21 1,23 1,30 2,05 2,67 2,79 2,99 3,58 3,62 5,12
0,82 0,72 0,19 1,01 0,84 0,79 1,61 0,99 0,73 0,80 0,59 2,69 3,41 2,97 4,51 1,02 3,97 3,22
14,87
12,16 29,35
20,20
30
20
10
0
10
20
30
Komoditi Bukan Makanan yang Memberi Pengaruh Besar pada Kenaikan Garis Kemiskinan, September 2016 (%)
Perkotaan Komoditi
Perdesaan %
Komoditi
%
Perumahan
8,38
Perumahan
8,71
Bensin
2,74
Bensin
1,54
Listrik
2,27
Pendidikan
1,16
Pendidikan
1,62
Listrik
1,05
Perlengkapan mandi
1,14
Perlengkapan mandi
0,79
Komoditi Bukan Makanan yang Memberi Pengaruh Besar pada Kenaikan Garis Kemiskinan, September 2016 (%) Bahan pemeliharaan pakaian Angkutan Kayu bakar Sabun cuci Obat nyamuk, korek api, baterai, aki, dsb Alas kaki Perawatan kulit, muka, kuku, rambut Air Minyak tanah Pajak kendaraan bermotor Pakaian jadi perempuan dewasa Pakaian jadi anak-anak Barang kecantikan Pakaian jadi laki-laki dewasa Kesehatan Perlengkapan mandi Pendidikan Listrik Bensin Perumahan 8,38
10
0,22 0,29 0,35 Perdesaan 0,36 Perkotaan 0,37 0,38 0,44 0,47 0,49 0,53 0,58 0,60 0,62 0,69 0,88 1,14 1,62 2,27 2,74
0,08 0,36 0,44 0,48 0,27 0,18 0,13 0,13 0,11 0,37 0,39 0,40 0,43 0,34 0,56 0,79 1,16 1,05 1,54 8,71
8
6
4
2
0
2
4
6
8
10
Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah, September 2015 – September 2016
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) turun dari 1,018 pada September 2015 menjadi 0,648 pada September 2016. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) turun dari 0,235 menjadi 0,146 pada periode yang sama. Perubahan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin menyempit.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) di Provinsi Kalimantan Tengah, September 2015 – September 2016
Tahun
Kota
Desa
Kota + Desa
Sept 2015
1,048
1,002
1,018
Sept 2016
0,683
0,629
0,648
Sept 2015
0,245
0,230
0,235
Sept 2016
0,165
0,136
0,146
P1
P2
Perkembangan Indeks Kedalaman dan Indeks Keparahan Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah, 2011 – 2016 Indeks Kedalaman 1,200
1,094 0,988
1,047 1,078
Indeks Keparahan 1,016
1,018 0,968
0,864
0,886
0,859
0,748
0,800
0,648
0,400 0,242
0,285 0,257
0,305
0,266 0,191
0,248 0,165
0,214
0,235
0,196
0,146 0,000 Mar 11 Sept 11 Mar 12 Sept 12 Mar 13 Sept 13 Mar 14 Sept 14 Mar 15 Sept 15 Mar 16 Sept 16
Tingkat Kemiskinan Menurut Provinsi di Pulau Kalimantan, September 2016 Jika dibandingkan antar provinsi yang ada di Pulau Kalimantan pada September 2016 angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 8,00 persen, sedangkan terendah di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 4,52 persen.
Dilihat dari jumlah penduduk, sebagian besar penduduk miskin berada di Provinsi Kalimantan Barat mencapai 390.325 orang, sementara jumlah penduduk miskin terkecil berada di Provinsi Kalimantan Utara berjumlah 47.034 orang.
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi di Pulau Kalimantan, September 2016
Desa
Kota + Desa
Persentase Penduduk Miskin Kota + Kota Desa Desa
Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Kota
Kalbar
75.981
314.344
390.325
4,97
9,38
8,00
Kalteng
40.615
96.848
137.463
4,49
5,83
5,36
Kalsel
60.898
123.262
184.160
3,43
5,37
4,52
Kaltim
89.637
121.604
211.241
3,86
10,15
6,00
Kaltara
17.254
29.780
47.034
4,50
10,29
6,99
10
15
KALTENG (5) 5,36% 22,01
INDONESIA 10,70% 19,26
17,63
17,03
16,43
16,02
14,09
13,86
13,39
13,19
13,10
12,77
11,85
11,19
10,70
10,27
24,88
25
9,24
8,77
8,37
8,20
8,00
7,67
7,14
6,99
6,41
6,00
5,84
5,36
5,36
5,04
20
4,52
4,15
3,75
5
DKI Bali Kalsel Babel Kalteng Banten Kepri Kaltim Malut Kaltara Sumbar Riau Kalbar Sulut Jambi Jabar Sulsel Sumut Indonesia Sulbar Jatim Sultra DIY Jateng Sumsel Lampung Sulteng NTB Aceh Bengkulu Gorontalo Maluku NTT Papbar Papua
30 28,40
Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi, September 2016
0
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TERIMA KASIH Jl. Kapten Piere Tendean No.6 Palangka Raya (0536) 3228105 http://kalteng.bps.go.id
[email protected]
(0536) 3221380