Profil Kesehatan 2015 Provinsi Kalimantan Tengah
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Jalan Yos Sudarso No. 09 Palangka Raya Kode Pos 73111 Telp/Fax (0536) 3228825/E-mail :
[email protected]
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 dapat diselesaikan. Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 ini dapat diselesaikan berkat bantuan banyak pihak yang terlibat di dalamnya khususnya dalam pengisian data-data yang diperlukan dalam profil ini. Sumber data dalam penyusunan buku profil ini dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah, BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah, Biro pemerintahan
Setda
Provinsi
Kalimantan
Tengah
dan
Buku
Profil
Kesehatan
Kabupaten/Kota Tahun 2015 serta data dari bidang-bidang di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah. Hasil Pembangunan kesehatan pada tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah menunjukan hasil yang cukup bagus. Namun beberapa indikator MDGs dan Renstra yang belum mencapai target seperti AKI, AKB dan AKABA, prevalensi masalah gizi serta penanganan masalah TB, Malaria dan HIV/AIDS. Selain itu masalah penyehatan lingkungan seperti rumah sehat, MTBS, sumber air minum yang layak perlu mendapatkan perhatian yang serius dari semua komponen yang terlibat, hal ini mengindikasikan perlu adanya kerja keras dari semua pemangku kebijakan di bidang kesehatan. Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 ini bertujuan memberikan informasi dan gambaran tentang derajat kesehatan dan upaya kesehatan serta hasil-hasil yang telah dicapai dalam pembangunan kesehatan kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan gender yang tergambar dalam data tabel, grafik, peta dan indikator dan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Data kesehatan yang terpilah menurut
jenis
kelamin
dapat
dijadikan
data
pembuka
wawasan
yang
dapat
menggambarkan kondisi, kebutuhan dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan. Data yang responsif gender ini juga akan membantu dalam proses penyusunan rencana dan penganggaran program pembangunan kesehatan di pusat dan daerah. Buku Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 ini disajikan dalam bentuk
cetakan
dan
soft
copy
(CD)
serta
dapat
diunduh
di
website
www.dinkeskalteng.go.id Semoga publikasi ini dapat berguna bagi semua pihak, baik pemerintah, organisasi profesi, akademisi, sektor swasta dan masyarakat serta
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
i
berkontribusi secara positif bagi pembangunan kesehatan di Indonesia. Kritik dan saran kami harapkan sebagai penyempurnaan profil yang akan datang. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan buku ini, oleh karena ini saran, kritik serta masukan pemikiran sangat kami harapkan guna meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Kalimantan Tengah di masa mendatang. Kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan buku profil ini, diucapkan terima kasih. Harapan kami, semoga profil ini dapat bermanfaat bagi khalayak yang memerlukan informasi dan dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan acuan untuk mendukung perencanaan kesehatan yang berdasarkan fakta (evidance based) serta bahan masukan dalam penyusunan kebijakan program maupun pengambilan keputusan. Palangka Raya, September 2016 Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
dr. Suprastija Budi NIP. 19580802 198803 1 010
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
ii
DAFTAR ISI 1.
KATA PENGANTAR
2.
DAFTAR ISI
iii
3.
DAFTAR GAMBAR
Vi
4.
DAFTAR TABEL
ix
5.
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Sistematika Penyajian
1 1 3
6.
BAB II
GAMBARAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH A. Visi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 B. Misi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 (Bidang Kesehatan) C. Visi Dan Misi Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 D. Keadaan Geografis E. Kependudukan F. Pendidikan SARANA KESEHATAN DAN JAMINAN KESEHATAN A. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) B. Rumah Sakit 1. Jumlah dan Jenis Rumah Sakit 2. Rasio Jumlah Tempat Tidur di Rumah Sakit C. Sarana Kefarmasian Dan Alat Kesehatan 1. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 2. Ketersediaan Obat dan Vaksin D. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat 1. Posyandu menurut Strata 2. Pos Kesehatan Desa 3. Desa Siaga E. Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk F. Pemanfaatan Sarana Puskesmas dan Rumah Sakit 1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan 2. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS/Gross Death Rate (GDR) 3. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat < 48 Jam / Net Death Rate (NDR) 4. Pemakaian Tempat Tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) 5. Rata-rata Lama Rawat Seorang Pasien/Average Length of Stay (ALOS) 6. Rata-rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati / Turn Of Interval (TOI) PEMBIAYAAN KESEHATAN
4 4 4
. 7.
8.
BAB III
BAB IV
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
i
4 5 7 9 11 11 16 16 17 17 17 18 19 19 20 21 22 23 23 24 24 25 26 26 27
iii
9.
BAB V
10. BAB VI
11. BAB VII
KESEHATAN IBU DAN ANAK A. Kesehatan Ibu 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 3. Cakupan Pelayanan Nifas 4. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas 5. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe 6. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 7. Angka Kematian Ibu (AKI) 8. Pelayanan Keluarga Berencana B. Kesehatan Anak 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 2. Penanganan Komplikasi Neonatal 3. Kunjungan Neonatus 4. Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif 5. Pelayanan Kesehatan Bayi 6. Imunisasi 7. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi 8. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita 9. Cakupan Penimbangan Baduta di Posyandu (D/S) 10. Pelayanan Kesehatan Anak Balita 11. Penjaringan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat 12. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 13. Pelayanan Kesehataan Usia Lanjut 14. Angka Kematian Bayi (AKB) C. Status Gizi 1. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 2. Balita Bawah Garis Merah (BGM) PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN A. Pengendalian Penyakit 1. Penyakit Menular 2. Penyakit Tidak Menular B. Kesehatan Lingkungan 1. Persentase Rumah Sehat 2. Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak 3. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat) 4. Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 5. Persentase Tempat-tempat Umum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat TENAGA KESEHATAN A. Jumlah Tenaga Kesehatan 1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
29 29 30 34 37 38 39 40 41 44 47 48 49 50 53 54 56 60 61 63 65 66 68 69 70 72 73 75 78 78 78 94 97 97 98 102 104 106 107 108 109 109
iv
2.
Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit
B. Rasio Tenaga Kesehatan 1. Dokter spesialis 2. Dokter Umum 3. Dokter Gigi 4. Bidan 5. Perawat 6. Apoteker 7. Sarjana Kesehatan Masyarakat 8. Tenaga Sanitarian 9. Tenaga Gizi 10. Keterapian Fisik 11. Keterapian Medis 12. BAB VII PENUTUP 13. LAMPIRAN
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
110 111 111 111 111 112 112 112 112 112 113 113 113 114
v
DAFTAR GAMBAR 1 2
Gambar 2.1 Gambar 2.2
3
Gambar 3.1
4
Gambar 3.2
5
Gambar 3.3
6
Gambar 3.4
7
Gambar 3.5
8
Gambar 5.1
9
Gambar 5.2
10
Gambar 5.3
11
Gambar 5.4
12
Gambar 5.5
13
Gambar 5.6
14.
Gambar 5.7
15.
Gambar 5.8
16. 17.
Gambar 5.9 Gambar 5.10
18.
Gambar 5.11
19.
Gambar 5.12
20
Gambar 5.13
21
Gambar 5.14
Peta Provinsi Kalimantan Tengah Persentase Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Penduduk Berumur 10 Tahun keatas Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Puskesmas Tahun 2009 – 2015
7 10
Rasio Puskesmas Per 30.000 Penduduk Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap Tahun 2011 – 2015 Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Distribusi Desa/Kelurahan dan Desa Siaga di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 Dan K4 Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K1 Dan K4 Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008 – 2015 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 – 2015 Cakupan Linakes tahun 2015 di Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Cakupan Pemberian Vitamin A pada ibu nifas di Provinsi Kalimantan tahun 2010 – 2015 Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe di Provinsi Kalimantan tahun 2010 – 2015 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani di Provinsi Kalimantan tahun 2010 – 2015 Jumlah Kematian Ibu Maternal di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2008 – 2015 Penyebab Kematian Ibu di Prov. Kalteng Tahun 2015 Peta Jumlah Kematian ibu bersalin di Bandingkan Jumlah Lahir Hidup di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Peserta KB Aktif Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2009 – 2015 Perkembangan Kasus BBLR Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008 s.d 2015
14
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
13
15 21 22 32 33 35 36 38 39 41 42 43 44 45 46 47 49
vi
22
Gambar 5.15
23
Gambar 5.16
24
Gambar 5.17
25
Gambar 5.18
26
Gambar 5.19
27
Gambar 5.20
28
Gambar 5.21
29
Gambar 5.22
30
Gambar 5.23
31
Gambar 5.24
32
Gambar 5.25
33
Gambar 5.26
34
Gambar 5.27
35
Gambar 5.28
36
Gambar 5.29
37
Gambar 5.30
38
Gambar 5.31
39
Gambar 5.32
40
Gambar 5.33
41
Gambar 6.1
42
Gambar 6.2
43
Gambar 6.3
44
Gambar 6.4
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut Kabupaten/ Kota Tahun 2015 Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (Kn1) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif Pada Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Pada Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 2010 – 2015 Persentase Cakupan Imunisasi Campak Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Pemberian Kapsul Vit. A pada Balita di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010–2015 Persentase Baduta di timbang D/S Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tahun 2015 Cakupan Sekolah Dasar/Setingkat Yang Melaksanakan Penjaringan Siswa SD/Setingkat Kelas 1 Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015 Tren data angka kematian bayi (AKB) Provinsi Kalimantan Tengah 2003 – 2015 Berdasarkan SDKI dan SUPAS 2015 Jumlah Kasus Kematian Bayi di Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan tahun 2010 – 2015 Peta Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk dibandingkan dengan Jumlah Balita Yang Dilaporkan Tahun 2015 Balita dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah Proporsi Pasien Baru BTA Positif Diantara Semua Kasus TB Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Proporsi Pasien Baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium Diantara Terduga TB Di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Peta Persentase Keberhasilan Pengobatan di Bandingkan Jumlah Seluruh Kasus TB dan di Provinsi Kalimantan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
50 51 52 53 55 57 58 59 60 62 64 66 67 68 71 72 74 75 76 79 80 81 82
vii
45
Gambar 6.5
46
Gambar 6.6
47
Gambar 6.7
48 49
Gambar 6.8 Gambar 6.9
50
Gambar 6.10
51
Gambar 6.11
52
Gambar 6.12
53
Gambar 6.13
54
Gambar 6.14
55
Gambar 6.15
56
Gambar 6.16
57
Gambar 6.17
58
Gambar 6.18
59
Gambar 6.19
Tengah tahun 2015 Kasus HIV, AIDS dan Syphilis/Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Penderita Pnemonia Balita Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 – 2015 Kasus Diare yang Ditangani di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Peta Jumlah Kematian Akibat DBD Dibandingkan Jumlah Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Angka Kesakitan Malaria (Annual Paracite Incidence/API) Per 1.000 Penduduk Berisiko di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008 – 2015 Situasi Rabies di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 – 2015 Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalinatan Tengah Tahun 2015 Jumlah Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 Persentase Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas Per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 Persentase Kualitas air minum di Penyelenggaraan air minum Syarat Kesehatan per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 Jumlah Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat) Berdasarkan Jenis Sarana Jamban Per Kabupaten/Kota Tahun 2015 Persentase Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat) Per Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 Jumlah Desa Melaksanakan STBM Per Kabupaten Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Provinsi KalimantanTengah Tahun 2009 s/d 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
83 84 85 90 90 92 93 98 99 100 101 103 104 105 107
viii
DAFTAR TABEL 1 2
Tabel 2.1 Tabel 2.2
3
Tabel 2.3
4
Tabel 6.1
5
Tabel 6.2
Tabel 1. Wilayah Fisiografi di Provinsi Kalimantan Tengah Nama Kabupaten/Kota, Ibukota, dan Luas Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah 2015
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Dan Puskesmas dengan Pelayanan PTM Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Produk Hukum Tentang Kawasan Tanpa Rokok Provinsi Kalimantan Tengah
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
6 6 8 94
95
ix
DAFTAR LAMPIRAN 1 2
Tabel 1
3
Tabel 2
4
Tabel 3
5
Tabel 4
6
Tabel 5
7
Tabel 6
8
Tabel 7
9
Tabel 8
10
Tabel 9
10
Tabel 10
11
Tabel 11
12
Tabel 12
Resume Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kabupatenn/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan kelompok Umur Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kematian Neonatal, Bayi, Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Kasus TB, Kasus TB Pada Anak, Dan Case Notification Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kabupatebn/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru TBA+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kasus HIV, AIDS, Dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Donor Darah di Skrining Terhadap HIV Menurut Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
x
13
Tabel 13
14
Tabel 14
15
Tabel 15
16
Tabel 16
17
Tabel 17
18
Tabel 18
19
Tabel 19
20
Tabel 20
21
Tabel 21
22
Tabel 22
23
Tabel 23
24
Tabel 23
25
Tabel 24
26
Tabel 25
27
Tabel 26
Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis, Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat (Release From Treatment/RFT) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Provinsi Kalimantan Tengah 2015 Jumlah Kasus Penyakit Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah 2015 Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin Dan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Pengukuran Tekanan darah Penduduk ≥ 18 Tahun Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Deteksi Dini kanker Leher Rahim dengan Metode IVA Dan Kanker payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
xi
28
Tabel 27
29
Tabel 28
30
Tabel 29
31
Tabel 30
32
Tabel 31
33
Tabel 32
34
Tabel 33
35
Tabel 34
36
Tabel 35
37
Tabel 36
38
Tabel 37
39
Tabel 38
40
Tabel 39
41
Tabel 40
42
Tabel 41
Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Kejadian Luar Biasa (KLB) Di Desa/Kelurahan Yang Ditangani < 24 Jam Provinsi Kalimantan Tengah 2015 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Provinsi Kalimantan Tengah 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
xii
43
Tabel 42
44
Tabel 43
45
Tabel 44
46
Tabel 45
47
Tabel 46
48
Tabel 47
49
Tabel 48
50
Tabel 49
51
Tabel 50
52
Tabel 51
53
Tabel 52
54
Tabel 53
55
Tabel 54
56
Tabel 55
57
Tabel 56
Cakupan Imunisasi Hepatitis B < 7 Hari dan BCG Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Imunisasi DPT-HB/DPT-HB-Hib, Polio, Campak Dan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi Dan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Kasus Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Pusksmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Cakupan Jaminan Kesehtan Penduduk Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Kelamin Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Angka Kematian Pasien Di rumah Sakit Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
xiii
58
Tabel 57
Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat (Ber-PHBS) Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tenngah Tahun 2015
59
Tabel 58
60
Tabel 59
61
Tabel 60
62
Tabel 61
63
Tabel 62
64
Tabel 63
65
Tabel 64
66
Tabel 65
67
Tabel 66
68
Tabel 67
69
Tabel 68
70
Tabel 69
71
Tabel 70
72
Tabel 71
73
Tabel 72
74
Tabel 73
75
Tabel 74
Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Kualitas Air Minum Di Penyelenggara Air Minum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Penduduk Dengan Akses Terhadapa Fasilitas Sanitasi Yang Layak (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan Dan Puskesmas Kavbupaten/Kota Provinsi KalimantanTengah Tahun 2015 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higienis sanitasi Kabupaten/Kota Provinsi Kalimanta Tenmgah Tahun 2015 Tempat Penglolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Ketersediaan Obat Dan Vaksin Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kepemilikan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level I Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantahn Tengah Tahun 2015 Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
xiv
76
Tabel 75
77
Tabel 76
78
Tabel 77
79
Tabel 78
80
Tabel 79
81
Tabel 80
82
Tabel 81
kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Keteknisian Medis Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan Di Fasilitas Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk pencapaian sasaran pembangunan kesehatan yang meliputi: meningkatnya umur harapan hidup; menurunnya Angka Kematian Bayi; menurunnya Angka Kematian Ibu; dan menurunnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita, meningkatkan status gizi, dan menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Prioritas pembangunan kesehatan ini ditindaklanjuti dengan upaya yang bersifat reformatif dan akseleratif untuk menjamin terlaksananya pencapaian berbagai upaya kesehatan. Pencapaian sasaran pembangunan kesehatan ini menjadi perhatian serius dari seluruh jajaran kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 17 ayat 1 menyebutkan bahwa pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Selain itu pada pasal 168 menyebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan yang dilakukan melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas sektor dengan ketentuan lebih lanjut akan diatur dengan Peraturan Pemerintah. Sedangkan pada pasal 169 disebutkan
pemerintah
memberikan
kemudahan
kepada
masyarakat
untuk
memperoleh akses terhadap informasi kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sehingga untuk melaksanakan ketentuan pasal 168 ayat 3, UU no 36 thn 2009 tentang kesehatan, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Sistem Informasi Kesehatan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI no 46 tahun 2015. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam bidang kesehatan lebih menitikberatkan kepada aksestabilitas dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan baik di tingkat Puskesmas dan jaringannya (Pustu, Polindes, Poskesdes) maupun rumah sakit. Pandangan kedepan Pemerintah Daerah provinsi Kalimantan Tengah di bidang kesehatan untuk mencapai tujuan menjadikan masyarakat Kalimantan Tengah
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
1
yang sehat dimanifestasikan kedalam Program Pembangunan Kesehatan yang oleh Gubernur Kalimantan Tengah digagas dan dinamai sebagai “KALTENG BARIGAS” Untuk mendukung keberhasilan pembangunan tersebut dibutuhkan adanya ketersediaan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang evidence based diarahkan untuk penyediaan data dan informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Menyikapi serta merespon tujuan mulia untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat Kalimantan Tengah yang baik melalui Program Kalteng Barigas tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah melakukan langkah-langkah nyata dengan melakukan Koordinasi, Konsolidasi dan Komunikasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan di Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan berkeadilan serta berbasis bukti diperlukan data kesehatan yang baik yang berbasis fasilitas maupun komunitas yang dikumpulkan secara berkesinambungan. Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu produk Sistem Informasi Kesehatan di Provinsi, yang berisikan gambaran situasi kesehatan di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang diterbitkan satu tahun sekali didalamnya memuat berbagai data tentang kesehatan
dan data pendukung yang lain yang
berhubungan dengan program kesehatan, adapun
dasar acuan pembuatan Profil
Kesehatan adalah Indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator Millenium Development Goals (MDGs). Pembuatan Profil Kesehatan Provinsi, dimaksudkan untuk menyediakan data dan informasi kesehatan dari cakupan pelaksanakan program kesehatan yang lengkap, akurat dan up to date sebagai dasar perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan kegiatan atau program serta sebagai acuan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi dari berbagai program. Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya buku Profil Kesehatan Provinsi adalah sebagai wahana penilaian (evaluasi) dari program maupun permasalahan kesehatan yang ada juga sarana evaluasi keberhasilan program kesehatan secara menyeluruh di masyarakat sebagai upaya pengendalian, monitoring dan evaluasi program kesehatan masyarakat, diharapkan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bagi stake holder.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
2
Dengan kedudukan yang cukup strategis, maka penyusunan Profil Kesehatan perlu mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang terlibat didalamnya dan diharapkan agar data dan informasi yang terkandung didalamnya konsisten, valid, reliabel dan dapat dipertanggung jawabkan. B. Sistematika Penyajian Sistematika penyajian Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 adalah sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya.
BAB II
: GAMBARAN UMUM Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Kalimantan Tengah meliputi keadaan geografis, data kependudukan dan informasi umum lainnya.
BAB III
: SARANA DAN JAMINAN KESEHATAN
BAB IV
: PEMBIAYAAN KESEHATAN
BAB V
: KESEHATAN IBU DAN ANAK
BAB VI
: PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
BAB VII
: SUMBER DAYA KESEHATAN
BAB VIII
: PENUTUP Berisi sajian
garis
besar
hasil-hasil
cakupan
program/kegiatan
berdasarkan indikator-indikator bidang kesehatan untuk dapat ditelaah lebih jauh dan untuk bahan perencanaan pembangunan kesehatan serta pengambilan keputusan di Provinsi Kalimantan Tengah. Lampiran
: Berisi 81 tabel data/angka pencapaian kabupaten/kota, sebagian diantaranya merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
3
BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH A. Visi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 Meneruskan dan Menuntaskan Pembangunan Kalimantan Tengah Agar Rakyat Lebih Sejahtera dan Bermartabat Demi Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) B. Misi Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 (Bidang Kesehatan) Menjamin Kesehatan Masyarakat Yang Merata dan Mudah Dijangkau C. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah Tahun 2011-2015 Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah sebagai salah satu
dari pelaku
pembangunan kesehatan mempunyai Visi : Terwujudnya Kesehatan Dasar Masyarakat yang Merata dan Terjangkau di Kalimantan Tengah. Melalui Misi : 1. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu. 2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengupayakan kesehatan. 3. Menjamin ketersediaan, pemerataan dan kualitas sumber daya kesehatan yang berkesinambungan. 4. Meningkatkan
kualitas
manajemen
dan
pengembangan
Sistem
Informasi
Kesehatan secara menyeluruh dan terpadu. Dalam penyelenggaraan pembangunan nasional, Sistem Kesehatan Nasional dapat bersinergis secara dinamis dengan berbagai sistem nasional lainnya, seperti Sistem Pendidikan Nasional, Sistem Perekonomian Nasional, Sistem Ketahanan Pengan Nasional, Sistem Pertahanan dan Keamanan Nasional, Sistem Ketanagakerjaan dan Transmigrasi, serta sistem-sistem nasional lainnya. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya semata-mata hasil kerja keras sektor kesehatan tetapi sangat dipengaruhi juga oleh hasil kerja serta kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Pembangunan kesehatan ini diselenggarakan untuk mencapai Visi Kalimantan Tengah. Visi tersebut dimaksudkan agar Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah mampu mewujudkan kesehatan masyarakat dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Tengah serta mendorong masyarakat untuk mandiri dan berperan serta secara aktif dalam mengupayakan/menyelenggarakan kesehatan guna memperoleh
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
4
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, sebagai perwujudan hak asasi manusia dibidang kesehatan. D. KEADAAN GEOGRAFIS Secara geografis, Provinsi Kalimantan Tengah terletak di daerah lintasan katulistiwa yaitu pada posisi 00° 44’ 54” Lintang Utara – 03° 47’ 07” Lintang Selatan dan 110° 43’ 19” – 115° 47’ 36” Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, sebelah Utara berbatasan dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat, sebelah Timur berbatasan dengan Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa, dan sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Barat. Dengan sebelas sungai besar dan tidak kurang dari 33 sungai kecil/anak sungai, keberadaannya menjadi salah satu ciri khas Provinsi Kalimantan Teng ah. Sungai Barito dengan panjang mencapai 900 km dengan rata-rata kedalaman 8 m merupakan sungai terpanjang dan dapat dilayari hingga 700 km. Berdasarkan
klasifikasi
iklim
Schmid
dan
Ferguson,
wilayah
Provinsi
Kalimantan Tengah termasuk tipe iklim A, hal ini ditandai dengan adanya jumlah bulan basah lebih banyak dari bulan kering dan pola penyebaran curah hujan hampir merata pada semua wilayah. Agroklimat Kalimantan Tengah terdiri dari 4 klas, yaitu: Klas A di bagian Utara, Klas B1 di Bagian Tengah, Klas C1 dan C2 di Bagian Selatan. Semakin ke bagian Utara curah hujan semakin tinggi. Karakteristik iklim, tropis lembab dan panas yang tergolong ke dalam tipe iklim A dengan suhu udara relatif konstan sepanjang tahun, yang dapat mencapai 23°C pada malam hari dan 33°C pada siang hari, dengan penyinaran matahari mencapai 60% per tahun. Curah hujan rata-rata 200 mm/bulan dengan kecepatan angin rata-rata 4 knot/Km. Curah hujan rata-rata sebesar 2.732 mm/tahun dengan rata-rata hari hujan 120 hari. Sebagian besar daerah pedalaman yang berbukit, bercurah hujan antara 2,000 - 4.000 mm per tahun. Musim penghujan biasanya dimulai pada bulan September sampai bulan Mei, dan puncaknya pada bulan November dan April. Iklim yang relatif lebih kering dimulai dari bulan Juni sampai Agustus. Kondisi fisik wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, terdiri atas daerah pantai dan rawa yang terdapat di wilayah Bagian Selatan sepanjang ± 750 km pantai Laut Jawa, yang membentang dari Timur ke Barat dengan ketinggian antara 0 – 50 m diatas permukaan laut (dpl) dan tingkat kemiringan 0%-8%. Sementara itu wilayah daratan dan perbukitan berada bagian tengah, sedangkan pegunungan berada di
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
5
bagian Utara dan Barat Daya dengan ketinggian 50 – 100 mdpl dan tingkat kemiringan rata-rata sebesar 25%. Provinsi Kalimantan Tengah terdiri atas 6 wilayah fisiografi, tetapi didominasi oleh daratan dan perbukitan pedalaman. Selengkapnya disajikan pada tabel berikut : No 1
Tabel 2.1. Wilayah Fisiografi di Provinsi Kalimantan Tengah Wilayah Luas (Km2) Daratan rendah pesisir 36.870
2
Undak-undak pedalaman
37.310
3
Daratan dan perbukitan pedalaman
57.124
4
Pegunungan Schwaner
9.000
5
Pegunungan Muller
11.000
6
Pegunungan Meratus
2.300
Sumber : Bappeda Provinsi Kalteng Tahun 2014 Berdasarkan UU No. 5 Tahun 2002 luas wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yaitu 153.564 km2 atau 15.356.400 hektar (ha). Dengan jumlah kabupaten/kota yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah saat ini sebanyak 13 (tiga belas) kabupaten dan 1 (satu) kota. Selengkapnya disajikan pada tabel berikut.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Tabel 2.2. Nama Kabupaten/Kota, Ibukota, dan Luas Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah. Luas Wilayah Nama Kabupaten/Kota Ibu Kota (Km2) Kotawaringin Barat Pangkalan Bun 10.759 Lamandau Nanga Bulik 6.414 Sukamara Sukamara 3.827 Kotawaringin Timur Sampit 16.796 Seruyan Kuala Pembuang 16.404 Katingan Kasongan 17.500 Kapuas Kuala Kapuas 14.999 Pulang Pisau Pulang Pisau 8.997 Gunung Mas Kuala Kurun 10.804 Barito Selatan Buntok 8.830 Barito Timur Tamiang Layang 3.834 Barito Utara Muara Teweh 8.300 Murung Raya Pruk Cahu 23.700 Palangka Raya Palangka Raya 2.400
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
(%) 7,01 4,18 2,49 10,94 10,68 11,40 9,77 5,86 7,04 5,75 2,50 5,40 15,43 1,56
6
Gambar 2.1. Peta Provinsi Kalimantan Tengah
Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 E.
KEPENDUDUKAN Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2000-2010 adalah sebesar 1,79 persen per tahun. Sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) 2010-2015 diperkirakan sebesar 2,36 persen. Hasil estimasi jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 2.495.035 jiwa, yang terdiri atas 1.302.796 jiwa penduduk laki-laki dan 1.192.239 jiwa penduduk perempuan. Angka tersebut merupakan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kamatan Tengah dengan menggunakan metode geometrik. Metode ini menggunakan prinsip bahwa parameter dasar demografi yaitu parameter fertilitas, mortalitas, dan migrasi per tahun tumbuh konstan. Ada peningkatan jumlah penduduk bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 55.177 jiwa atau laju pertumbuhan penduduk pada tahun 2015 sebesar 2.26 persen.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
7
Tabel 2.3. Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah 2015 No
Kabupaten/Kota
1
Kotawaringin Barat
2
Jumlah Penduduk
Penduduk Laki-Laki
Perempuan
Rasio Jenis Kelamin
Kepadatan Penduduk Per km2
278,141
147,292
130,849
112.57
25.85
Lamandau
73,975
39,480
34,495
114.45
11.53
3
Sukamara
55,321
29,404
25,917
113.45
14.46
4
Kotawaringin Timur
426,176
225,087
201,089
111.93
25.37
5
Seruyan
174,859
94,068
80,791
116.43
10.66
6
Katingan
160,305
83,964
76,341
109.99
9.16
7
Kapuas
348,049
177,648
170,401
104.25
23.20
8
Pulang Pisau
124,845
64,939
59,906
108.4
13.88
9
Gunung Mas
109,947
58,444
51,503
113.48
10.18
10
Barito Selatan
131,987
67,358
64,629
104.22
14.95
11
Barito Timur
113,696
58,539
55,157
106.13
29.65
12
Barito Utara
127,479
66,211
61,268
108.07
15.36
13
Murung Raya
110,390
57,382
53,008
108.25
4.66
14
Palangka Raya
259,865
132,980
126,885
104.8
108.30
2,495,035
1,302,796
1,192,239
109.27
16
Jumlah Provinsi
Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Dengan luas wilayah Kalimantan Tengah sekitar 153.564 kilo meter persegi yang didiami oleh 2,495,035 jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kalimantan Tengah adalah sebanyak 16 jiwa per kilo meter persegi. Kota Palangka Raya sebagai ibukota provinsi memiliki tingkat kepadatan penduduk paling tinggi, yakni sebanyak 108.30 jiwa per kilo meter persegi sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Murung Raya yakni sebanyak 5 jiwa per kilo meter persegi. Data Sex ratio berguna untuk pengembangan perencanaan pembangunan yang
berwawasan
gender,
terutama
yang
berkaitan
dengan
perimbangan
pembangunan laki-laki dan perempuan secara adil. Hasil berdasarkan data kependudukan dari BPS tahun 2015 menunjukkan bahwa sex ratio penduduk Kalimantan Tengah adalah sebesar 109,27 yang artinya adalah jumlah penduduk lakilaki di provinsi ini 9,27 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuannya. Bila dilihat menurut kelompok umur, penduduk usia 0-4 tahun paling banyak jumlahnya di provinsi ini, yaitu sebesar 250.690 jiwa atau lebih dari 10 persen total
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
8
penduduk Kalimantan Tengah. Penduduk usia produktif (15-64 tahun) berjumlah 1.706.440, penduduk usia muda (14 tahun ke bawah) berjumlah 713.020 jiwa sedangkan penduduk usia tua (65 tahun ke atas) sebanyak 75.590 jiwa, sehingga rasio ketergantungan penduduk sebesar 46 persen lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 49 persen. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 2. Jumlah rumah tangga di Kalimantan Tengah berdasarkan hasil proyeksi adalah 646.780 rumah tangga. Ini berarti bahwa banyaknya penduduk yang menempati satu rumah tangga rata - rata sebanyak 3-4 orang. F.
Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu indikator yang kerap ditelaah dalam mengukur tingkat pembangunan manusia suatu negara. Pendidikan berkontribusi terhadap perubahan perilaku masyarakat. Pendidikan menjadi pelopor utama dalam rangka penyiapan sumber daya manusia dan merupakan salah satu aspek pembangunan
yang
merupakan
syarat
mutlak
untuk
mewujudkan
tujuan
pembangunan nasional. Untuk peningkatan peran pendidikan dalam pembangunan, maka kualitas pendidikan harus ditingkatkan salah satunya dengan meningkatkan rata-rata lama sekolah. Kemampuan baca tulis penduduk merupakan ukuran dasar untuk menilai tingkat keberhasilan pembangunan pendidikan. Semakin tinggi tingkat melek huruf penduduk,maka semakin berhasil pembangunan pendidikan di suatu wilayah. Berdasarkan data profil kesehatan tahun 2015 diketahui bahwa angka melek huruf penduduk usia 10 tahun ke atas di Provinsi Kalimantan Tengah hanya mencapai 75.79 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 69.63 persen. Jika dirinci menurut jenis kelamin terlihat tidak ada perbedaan yang cukup besar kemampuan baca tulis antara laki-laki dan perempuan. Kemampuan baca tulis jenis kelamin perempuan usia 10 tahun ke atas di Provinsi Kalimantan Tengah adalah sama dengan nilai masing-masing 75.97 persen berbanding 76.29 persen untuk lakilaki. Dengan kata lain akses pendidikan pada laki-laki dan perempuan adalah sama (Lampiran tabel 3). Namun persentase penduduk usia 10 ke atas yang melek huruf di Provinsi Kalimantan Tengah belum mencermin angka yang sebenarnya karena ada beberapa kabupaten yang tidak ada angka melek hurup penduduk usia 10 tahun ke atas. Selain itu semua kabupaten kota tidak mencantumkan jumlah penduduk yang telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang S2 dan S3.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
9
Gambar 2.2 Persentase Ijazah Tertinggi yang Diperoleh Penduduk Berumur 10 Tahun keatas Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 26,01
SD/MI SMP/ MTs
15,27
SMA/ MA
14,80 14,03
TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 3,00
UNIVERSITAS/DIPLOMA IV SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AKADEMI/DIPLOMA III DIPLOMA I/DIPLOMA II S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
2,32 1,53 0,57 0,00
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Gambar diatas memperlihatkan persentase penduduk 10 tahun keatas terkait dengan pendidikan tertinggi yang ditamatkan, persentase tertinggi pendidikan yang ditamatkan adalah SD/MI yang mencapai 26.01 persen. sedangkan yang terendah adalah pendidikan master dan doktoral yang hanya mencapai 0.00 persen. Namun angka diatas belum mencerminkan angka yang sebenarnya, hal ini disebabkan karena data profil yang dari kabupaten/kota belum mengacu pada data yang bersumber dari leading sektor dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Tingkat pendidikan berkaitan dengan kemampuan menyerap dan menerima informasi termasuk informasi kesehatan serta kemampuan dalam berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Masyarakat yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, pada umumnya mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih luas sehingga lebih mudah menyerap dan menerima informasi, serta dapat ikut berperan serta aktif dalam mengatasi masalah kesehatan dirinya dan keluarganya.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
10
BAB III SARANA KESEHATAN DAN JAMINAN KESEHATAN Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat pada suatu wilayah dipengaruhi oleh keberadaan sarana kesehatan. Sarana kesehatan yang diulas pada pada bagian ini terdiri dari fasilitas pelayanan kesehatan1. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dibahas pada bagian ini terdiri dari: puskesmas, Rumah Sakit, dan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan selama ini telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara bermakna walaupun masih dijumpai berbagai
masalah
dan
hambatan.
Pembangunan
kesehatan
masyarakat
sangat
memerlukan sumber daya kesehatan yang merupakan semua perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan sebagai pendukung penyelenggaraan upaya kesehatan. A. PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) Pada pasal satu ayat 2 Peraturan Menteri Kesehatan 75 tahun 2014 tentang Puskesmas menyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang: a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu c. Hidup dalam lingkungan sehat; dan d. Hemiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya sebagai pusat kesehatan masyarakat pada pasal 6 Permenkes no 75 tahun 2014 puskesmas berwenang untuk:
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
11
a. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan; b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan; c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan; d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain terkait; e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat; f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Puskesmas; g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan; h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan; dan i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit. i. Menyelenggarakan
Pelayanan
Kesehatan
dasar
secara
komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu; j. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif; k. Menyelenggarakan
Pelayanan
Kesehatan
yang
berorientasi
pada
individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat; l. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung; m. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi; n. Melaksanakan rekam medis; o. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan; p. Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan; q. Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan r. Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan Sistem Rujukan.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
12
Jumlah puskesmas di Provinsi Kalimantan Tengah sampai dengan Desember 2015 sebanyak 195 unit jumlah tersebut sama dengan jumlah pada tahun sebelumnya. Jumlah tersebut terdiri dari 77 unit puskesmas rawat inap dan 118 unit puskesmas non rawat inap. Jumlah puskesmas yang di hitung adalah jumlah puskesmas yang telah memeliki nomor registrasi yang telah di keluarkan oleh Pusdatin Kemkes RI. Dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, jumlah puskesmas memang mengalami peningkatan seperti yang terdapat pada gambar berikut. Gambar 3.1 Jumlah Puskesmas Tahun 2009 – 2015
Jml Puskesmas 200 193
195
195
195
195
2013
2014
2015
190 183
185 180
179 174
175 170 165 160 2009
2010
2011
2012
Sumber: Data Profil Kabupaten/Kota dan Bidang Jaminan Sarana Kes Tahun 2015 Gambar di atas menunjukkan peningkatan jumlah puskesmas dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2015. Peningkatan jumlah puskesmas tidak mengindikasikan secara langsung seberapa baik keberadaan puskesmas mampu memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan primer di masyarakat. Indikator yang mampu menggambarkan secara kasar tercukupinya kebutuhan pelayanan kesehatan primer oleh puskesmas adalah rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk. Rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 2,34 puskesmas per 30.000 penduduk. Rasio puskesmas terhadap 30.000 penduduk per kabupaten/kota tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
13
Gambar 3.2 Jumlah Puskesmas dan Rasio Puskesmas Per 30.000 Penduduk Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 1,15
Palangka Raya Murung Raya
3,80
Barito Utara
3,77
Barito Timur
2,90
Barito Selatan
2,73
10 14 16 11 12
4,09
Gunung Mas Pulang Pisau
2,64
Kapuas
2,24
15 11
2,99
Katingan
12
1,41
Kotawaringin Timur
20
2,715 4,46
Sukamara Lamandau
11
1,73
Kotawaringin Barat 0
JML PKM
16
2,06
Seruyan
Rasio PKM
26
16 10
20
30
Sumber: Data Profil Kabupaten/Kota Tahun 2015 Dari gambar di atas nampak bahwa Kota Palangka Raya adalah wilayah yang memiliki rasio puskesmas yang paling rendah yaitu 1.15, di ikuti oleh Kabupaten Kotawaringin Timur yang memiliki rasio 1.41 per 30.000 penduduk. Hal ini disebabkan karena jumlah dan kepadatan populasi yang tinggi. Sedang kabupaten yang memiliki rasio puskesmas yang tertinggi adalah Kabupaten Lamandau dan Gunung Mas masing-masing 4.46 dan 4.09, kemudian Kabupaten Murung Raya dengan rasio 3,80. Jika dilihat dari rasio terhadap jumlah penduduk, memang seluruh kabupaten/ kota sudah sesuai dengan target, namun jika dilihat dari kondisi geografis jumlah puskesmas belum memadai untuk memberikan kemudahan aksetabilitas bagi penduduk yang berada di daerah terpencil. Kondisi ini harus diperhatikan, karena kebutuhan pelayanan kesehatan dasar harus dapat dipenuhi oleh pemerintah dan sektor swasta. Dalam menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan dasar, puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
14
kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan perorangan yang diberikan terdiri dari pelayanan rawat jalan dan rawat inap untuk puskesmas tertentu jika dianggap diperlukan. Meskipun pelayanan kesehatan masyarakat merupakan inti dari puskesmas,
pelayanan
kesehatan
perorangan
juga
menjadi
perhatian
dari
Pemerintah. Berikut ini disajikan perkembangan jumlah puskesmas rawat inap dan non rawat inap dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Gambar 3.3 Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap Tahun 2011 – 2015 Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Jumlah Puskesmas Rawat Inap dan Non Rawat Inap Tahun 2011 - 2015 Rawat Inap
123
115
Non Rawat Inap
122
118
118
68
70
73
77
77
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Data Profil Kabupaten/Kota Tahun 2015 Pada gambar di atas diketahui bahwa jumlah puskesmas non rawat inap menurun dari 122 unit pada tahun 2013 menjadi 118 unit pada tahun 2014 dan 2015. Meskipun demikian, terjadinya tersebut disebabkan karena adanya perubahan status dari puskesmas non rawat inap menjadi puskesmas rawat inap. Peningkatan jumlah juga terjadi pada puskesmas rawat inap yaitu dari 73 unit pada tahun 2013 menjadi 77 unit pada tahun 2014 dan 2015. Antara tahun 2014 dan 2015 tidak ada perubahan jumlah puskesmas rawat inap maupun puskesmas non rawat inap. Seperti yang termaktub pada pasal 5 Permenkes no 75 tahun 2014 tentang puskesmas disebutkan fungsi puskesmas adalah menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Selain upaya kesehatan wajib yang harus diberikan, puskesmas juga menyelenggarakan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat berupa berupa pelayanan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
15
obstetrik dan neonatal emergensi dasar (PONED), pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR), upaya kesehatan kerja, upaya kesehatan olahraga, dan tatalaksana kasus Kekerasan terhadap Anak (KTA). Upaya kesehatan pengembangan diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan yang ada di wilayah kerja. Sebagai contoh upaya kesehatan kerja dibutuhkan pada puskesmas dengan wilayah kerja yang memiliki banyak pusat industri. B. RUMAH SAKIT Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat juga diperlukan upaya kuratif dan rehabilitatif selain upaya promotif dan preventif. Upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif dapat diperoleh melalui rumah sakit yang juga berfungsi sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 54 tahun 2014 tentang klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit mengelompokkan rumah sakit berdasarkan kepemilikan, yaitu rumah sakit publik dan rumah sakit privat. Rumah sakit publik adalah rumah sakit yang dikelola Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Badan Hukum yang bersifat nirlaba. Sedangkan rumah sakit privat adalah rumah sakit yang dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk perseroan terbatas atau persero. 1. Jumlah dan Jenis Rumah Sakit Rumah Sakit merupakan sarana kesehatan Strata dua dan strata 3. Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah Sakit dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk. Setiap Kabupaten memiliki rumah sakit dan jumlah seluruh Rumah Sakit di Propinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 yaitu sebanyak 21 buah dengan rincian kepemilikan sebagai berikut : Pemerintah Kab/Prov : 16 unit; TNI/Polri : 2 unit; rumah sakit jiwa 1 unit dan Swasta 1 unit dan rumah sakit ibu dan anak 1 unit. (Lampiran Tabel 67). Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit mengelompokkan rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan menjadi rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit. Adapun rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
16
Jumlah kumah sakit khusus yang ada di Provinsi kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebanyak 2 unit yang terdiri dari rumah sakit jiwa dan rumah sakit khusus ibu dan anak. 2. Rasio Jumlah Tempat Tidur di Rumah Sakit Terpenuhi
atau
tidaknya
kebutuhan
masyarakat
terhadap
pelayanan
kesehatan rujukan dan perorangan di suatu wilayah dapat dilihat dari rasio tempat tidur terhadap 1.000 penduduk. Rasio tempat tidur di rumah sakit di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 0.75 per 1.000 penduduk.
Rasio ini
lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 sebesar 0.69 per 1.000 penduduk dan 0,66 per 1.000 penduduk pada tahun 2013. Jumlah tempat tidur rumah sakit se Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah 1870 TT lebih banyak bila dibandingka dengan jumlah TT pada tahun 2014 yang berjumlah 1686 TT jumlah. Jika di lihat dari rasio tempat tidur maka di Provinsi Kalimantan Tengah perlu di tingkat jumlah tempat tidur agar kebutuhan 1 tempat tidur bisa melayanan 1000 orang penduduk dapat terpenuhi lebih jelasnya lihat pda lampiran 55. C. SARANA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 1. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Ketersediaan farmasi dan alat kesehatan memiliki peran yang signifikan dalam pelayanan kesehatan. Akses masyarakat terhadap obat khususnya obat esensial merupakan salah satu hak asasi manusia. Dengan demikian penyediaan obat esensial merupakan kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik publik maupun privat. Sebagai komoditi khusus, semua obat yang beredar harus terjamin keamanan, khasiat dan mutunya agar dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan untuk menjamin mutu obat hingga diterima konsumen adalah menyediakan sarana penyimpanan obat dan alat kesehatan yang dapat menjaga keamanan secara fisik serta dapat mempertahankan kualitas obat di samping tenaga pengelola yang terlatih. Salah satu kebijakan pelaksanaan dalam Program Obat dan Perbekalan Kesehatan adalah pengendalian obat dan perbekalan kesehatan diarahkan untuk menjamin keamanan, khasiat dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan. Hal ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penyalahgunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan atau penggunaan yang
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
17
salah/tidak tepat serta tidak memenuhi mutu keamanan dan pemanfaatan yang dilakukan sejak proses produksi, distribusi hingga penggunaannya dimasyarakat. Cakupan sarana produksi bidang kefarmasian dan alat kesehatan menggambarkan tingkat ketersediaan sarana pelayanan kesehatan yang melakukan upaya produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan. Yang termasuk sarana produksi di bidang kefarmasian dan alat kesehatan antara lain Industri Farmasi, Industri Obat Tradisional (IOT), Industri Ekstrak Bahan Alam (IEBA), Industri Kosmetika, Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT), Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT), Produksi Alat Kesehatan Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT), dan Industri Kosmetika. Sarana distribusi kefarmasian dan alat kesehatan yang dipantau jumlahnya oleh Bidang Jamsarkes Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah yaitu: Industri Farmasi , Industri Obat Tradisional, Usaha Kecil Obat Tradisioanal, Produksi Alat Kesehatan, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Apotek, Toko Obat dan Penyalur Alat Kesehatan (PAK). Berdasarkan ketersediaan sarana distribusi kefarmasian dan alat kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebagai berikut: Usaha kecil obat tradisional berjumlah 1 unit, Pedagang besar farmasi 2 unit, apotek 279 unit, toko obat 197 unit dan Penyalur Alat Kesehatan berjumlah 1 unit. 2. Ketersediaan Obat dan Vaksin Dalam upaya pelayanan kesehatan, ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup, terjamin khasiatnya, aman, efektif dan bermutu dengan harga terjangkau serta mudah diakses adalah sasaran yang harus dicapai. Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator rencana strategis tahun 2010-2015 terkait program kefarmasian dan alat kesehatan, yaitu meningkatnya sediaan farmasi dan alat kesehatan yang memenuhi standar dan terjangkau oleh masyarakat. Indikator tercapainya sasaran hasil tersebut pada tahun 2015 yaitu persentase ketersediaan obat dan vaksin sebesar 100%. Dalam rangka mencapai target tersebut, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah peningkatan ketersediaan obat esensial generik di sarana pelayanan kesehatan dasar. Pemantauan ketersediaan obat digunakan untuk mengetahui kondisi tingkat ketersediaan obat di berbagai unit sarana kesehatan seperti Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota (IFK) dan puskesmas. Kegiatan ini dilakukan untuk
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
18
mendukung pemerintah pusat dan daerah dalam rangka menentukan langkahlangkah kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang. Di era otonomi daerah, pengelolaan obat merupakan salah satu kewenangan yang diserahkan ke kabupaten/kota, akibatnya sulit bagi pemerintah pusat untuk mengetahui kondisi ketersediaan obat di seluruh Indonesia. Dengan tidak adanya laporan secara periodik yang dikirim oleh provinsi, maka relatif sulit bagi pemerintah pusat untuk menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan. Adanya data ketersediaan obat di provinsi atau kabupaten/kota akan mempermudah penyusunan prioritas bantuan maupun intervensi program di masa yang akan datang. Untuk mendapatkan gambaran ketersediaan obat dan vaksin di Provinsi Kalimantan Tengah, dilakukan pemantauan ketersediaan obat dan vaksin. Obat yang dipantau ketersediaannya merupakan obat indikator yang digunakan untuk pelayanan kesehatan dasar dan obat yang mendukung pelaksanaan program kesehatan. Jumlah item obat yang dipantau adalah 20 item obat dan vaksin yang digunakan untuk imunisasi dasar. Indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin tahun 2015 memiliki target sebesar 95%, dari data dan perhitungan yang dilakukan oleh Bina Jaminan dan Sarana Kesehatan Provinsi Kalimanrtan Tengah tahun 2015 didapatkan persentase ketersediaan rata-rata provinsi sebesar 118.59%. Dengan demikian apabila dibandingkan dengan target tahun 2015, maka capaian kinerja indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin telah melebihi target yang telah ditetapkan. Data dan informasi lebih rinci mengenai ketersediaan obat dan vaksin terdapat pada Tabel lampiran 66. D. SARANA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT Pembangunan kesehatan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya juga memerlukan peran masyarakat. Melalui konsep Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM), masyarakat berperan serta aktif dalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Bentuk UKBM antara lain Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan desa/kelurahan siaga aktif. 1. Posyandu menurut Strata Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
19
penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya posyandu dikelompokan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Jumlah posyandu di Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah 2340 unit lebih banyak bila dibandingkan dengan dengan tahun 2014 sebanyak 1965 unit. Rincian posyandu berdasarkan stratanya pada tahun 2015 adalah sebagai berikut; Posyandu Pratama 808 unit (34.53%), Posyandu Madya 1115 unit (47.65%), Posyandu Purnama 340 unit (14.53%) dan Posyandu Mandiri 77 unit (3.29%). Sedangkan Posyandu yang masuk kategori aktif sebanyak 417 unit (17,82) (43.46%). Ada peningkatan yang cukup signifikan jumlah posyandu yang aktif bila dibandingkan dengan jumlah posyandu aktif pada tahun 2014 yang berjumlah 279 unit (12.62%). Kedepannya pengembangan Posyandu adalah dengan revitalisasi posyandu dan diharapkan jumlah posyandu aktif terus meningkat. (Lampiran Tabel 69). 2. Pos Kesehatan Desa Di samping Posyandu keberadaan Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) juga sangat penting dalam rangka mendukung program desa siaga, yaitu suatu bentuk pemberdayaan masyarakat di tingkat desa yang disertai dengan pengembangan kesiagaan dan kesiapan masyarakat untuk memelihara kesehatannya secara mandiri khususnya kesehatan ibu dan anak. Fungsi poskesdes adalah Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan, meliputi : sebagai wahana kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah kesehatan, sebagai wahana pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta untuk meningkatkan jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan, sebagai wahana pembentukan jejaring berbagai UKBM yang ada di desa. Adapun manfaatnya antara lain : Permasalahan kesehatan di desa dapat dideteksi secara dini, sehingga bisa ditangani dengan cepat dan diselesaikan, sesuai kondisi , potensi dan kemampuan yang ada.; Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan kesehatan dasar yang dapat dijangkau ( secara geografis ); Bagi Kader Kesehatan mendapatkan informasi awal di bidang kesehatan; Memperluas jangkauan pelayanan Puskesmas dengan mengoptimalkan segala sumberdaya secara efektif dan efesien; mengoptimalkan fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
20
Jumlah poskesdes pada tahun 2015 sebanyak 469 buah. Ada peningkatan jumlah poskesdes yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan jumlah poskesdes pada tahun 2014 yang berjumlah 381 buah poskesdes. Jumlah poskesdes di setiap kabupaten/kota tahun 2015 terlihat pada gambar berikut. Gambar 3.4 Jumlah Poskesdes dan Desa/Kelurahan di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Poskesdes Barito Selatan Barito Timur Barito Utara Gunung Mas Kapuas Katingan Kotawaringin Barat Kotawaringin Timur Lamandau Murung Raya Palangka Raya Pulang Pisau Seruyan Sukamara
Desa/Kel 69
93
8
105 103
19 29
127
60
233
18 53 50 51 1 5
161 95 185 83 125
30 37 41 28 32
99 100
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 3. Desa Siaga Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana, dan kegawatdaruratan kesehatan secara mandiri. Sebuah desa dikatakan menjadi desa siaga apabila desa tersebut telah memiliki sekurangkurangnya sebuah Pos Kesehatan Desa (Poskesdes). Pada tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 945 desa siaga dari 1.569 desa/kelurahan yang ada (60,2%). Desa Siaga aktif adalah desa yang mempunyai Poskesdes atau UKBM lainnya yang buka setiap hari dan berfungsi sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar, penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan, surveilance berbasis masyarakat yang meliputi gizi, penyakit, lingkungan dan perilaku sehingga masyarakatnya menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Distribusi Desa Siaga dan Desa Siaga Aktif di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 terlihat pada gambar berikut.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
21
Gambar 3.5 Distribusi Desa/Kelurahan dan Desa Siaga di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Desa/Kel Siaga Sukamara Seruyan Pulang Pisau Palangka Raya Murung Raya Lamandau Kotawaringin Timur Kotawaringin Barat Katingan Kapuas Gunung Mas Barito Utara Barito Timur Barito Selatan
12
Desa/Kel
22 32 100 99
46 5
30
98 66 83 65 82
161 151
50
233
127
81
0
185 185
95
17 35 28
125
103 105 93
100
150
200
250
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Dari digambar diatas diketahui bahwa semua kabupaten telah memiliki data desa siaga, yang paling banyak memiliki desa siaga adalah Kabupaten Kotawaringin Timur yaitu 185 desa kemudian Kabupaten Kapuas 151 desa siaga dan Kabupaten Murung Raya dengan 98 desa. Sedangkan Kabupaten yang palin sedikit desa siaganya adalah Kabupaten Gunung Mas dengan jumlah desa siaga sebanyak 17 desa, kemudian kabupaten Seruyan dengan 12 desa siaga dan Kota Palangka Raya dengan 5 Kelurahan siaga. Sedangkan jumlah total desa/kelurahan siaga se Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 893 desa/kelurahan siaga dari total 1571 desa/kelurahan. Keberadaan Desa/Kelurahan siaga menunjukkan peran pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatan kabupaten/kota sebagai leading sektor bidang kesehatan sebagai upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam menangani masalah kesehatan yang terjadi di daerah atau wilayah masing-masing. E.
Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah telah berupaya mengembangkan berbagai upaya kesehatan, salah satunya adalah dengan mengembangkan suatu upaya kesehatan melalui program jaminan kesehatan. Program ini dikembangkan dengan tujuan merubah pola pembayaran langsung (out
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
22
of
pocket)
yang
biasanya
dibayar
setelah
pelayanan
diberikan
menjadi
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan yang paripurna berdasarkan asas usaha bersama dan kekeluargaan, yang berkesinambungan dan dengan mutu terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan pra upaya. Jaminan Kesehatan Nasional yang di selenggarakan oleh BPJS bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Jamkesmas diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurunkan angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di samping dapat terlayaninya kasus-kasus kesehatan bagi masyarakat miskin. Program ini telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di puskesmas dan jaringannya, pelayanan kesehatan di rumah sakit serta memberikan perlindungan finansial dari pengeluaran kesehatan akibat sakit. Perkembangan peserta jaminan kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah cukup positif. Kepesertaan jaminan kesehatan tahun 2015 sebanyak 52.97 persen lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 55,7 dari total penduduk. Bila dirinci adalah sebagai berikut: 52,97 persen Jaminan Kesehatan Nasional, 18,01 persen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN, 5,41 persen PBI APBD, 18,04 persen Pekerja Penerima Upah (PPU), 4,64 persen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/Mandiri, 1,53 persen Bukan Pekerja (BP) dan 5,32 persen Jamkesda. Data terinci di setiap kabupaten/kota dapat dilihat di lampiran (tabel 53). F.
Pemanfaatan Sarana Puskesmas dan Rumah Sakit 1. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan Pemanfaatan Sarana Puskesmas dan Rumah Sakit oleh masyarakat dapat dilihat dari cakupan kunjungan rawat jalan dan rawat inap di masing-masing sarana kesehatan. Pemanfaatan ini mencakup kunjungan rawat jalan dan rawat inap serta kunjungan gangguan jiwa. Cakupan kunjungan Rawat Jalan di puskesmas dan rumah sakit pada tahun 2015 adalah
55,76% lebih tinggi bila dibandingkan tahun 2014 sebesar 45,7%.
Sedangkan cakupan kunjungan rawat inap pada tahun 2015 sebesar 14.66% ada peningkatan yang cukup besar bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2014 sebesar 4%. Sedangkan bila dilihat dari jenis kelaminnya persentase terbanyak
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
23
adalah perempuan yaitu 54.43% dan laki-laki sebanyak 43.42%, ini berarti pemanfaatan
sarana
kesehatan
sudah
lebih
banyak
oleh
perempuan
bila
dibandingkan laki-laki. Kunjungan Rawat Jalan terbanyak ke Puksesmas dibandingkan ke rumah sakit sedangkan Kunjungan Rawat Inap terbanyak di Rumah Sakit dari pada di Puskesmas. Pada tahun 2015 jumlah kunjungan gangguan jiwa sebanyak 8.128 orang, meningkat tajam bila dibandingkan dengan jumlah penderita gangguan jiwa pada tahun 2014 sebanyak 4820 orang, distribusi paling banyak di rumah sakit bila dibandingkan dengan kunjungan pada puskesams. (Lampiran Tabel 54). 2. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS / Gross Death Rate (GDR) Angka kematian umum penderita yang dirawat di RS/GDR (Gross Death Rate) berguna untuk mengetahui mutu pelayanan/perawatan di Rumah Sakit. Semakin rendah GDR, berarti mutu pelayanan rumah sakit semakin baik. Angka yang dapat ditolerir untuk GDR ini maksimum 45. GDR rata-rata di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 24.3 lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 25,8, berarti kurang dari angka yang dapat ditolerir, ini menunjukan bahwa sistem pelayanan di rumah sakit sudah semakin lama semakin membaik. Dari 21 rumah sakit yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah rumah sakit yang memiliki angka GDR paling tinggi adalah Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangka Raya 44.4, diikuti oleh Rumah Sakit Dr Murdjani Sampit sebesar 37,7 dan Rumah Sakit Dr. St. Imanuddin sebesar 34,8. Sedangkan rumah sakit dengan angka GDR yang paling rendah adalah Rumah Sakit Kasongan sebesar dengan GDR sebesar 1.1, diikuti oleh Rumah Sakit Puruk Cahu sebesar 2,7 dan Rumah Sakit Kuala Kurun sebesar 3,7. Sedangkan rumah sakit tidak memiliki data GDR yaitu RSUD Lamandau, Rumah Sakit Hanau dan Rumah Sakit Yasmin dan Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei. Rendahnya angka GDR di provinsi Kalimantan Tengah menunjukan mutu pelayanan/perawatan di RS sudah cukup baik. 3. Angka Kematian Penderita Yang Dirawat < 48 Jam / Net Death Rate (NDR) Angka Net Death Rate (NDR) adalah untuk mengetahui mutu pelayanan atau perawatan rumah sakit. Semakin rendah NDR suatu rumah sakit, berarti bahwa mutu pelayanan/perawatan rumah sakit tersebut makin baik. Nilai NDR yang dapat ditolerir adalah 25 per 1.000 penderita keluar. Rata-rata NDR di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah 10,9, ada peningkatan yang cukup besar bila dibandingkann dengan NDR pada tahun 2014 adalah sebesar 1,0. Data ini mengindikasikan adanya
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
24
sedikit penurunan kualitas pelayanan di rumah sakit rumah sakit di Provinsi Kalimantan Tengah. Data NDR yang ada menunjukan ada 1 rumah sakit yang memiliki NDR yang melebihi angka yang dapat ditoleransi yaitu Rumah Sakit Buntok Kabupaten Barito Selatan sebesar 27,5 ini menunjukan tingkat pelayanan atau mutu pelayanan dirumah sakit masih rendah. Ada 5 rumah sakit yang tidak memiliki data angka NDR yaitu Rumah Sakit Lamandau, Rumah sakit Hanau, RSJ Kalawa Atei, RS TNI Denkesyah,
dan RSIA Yasmin Palangka Raya, ke 5 rumah sakit tersebut perlu
memperhatikan sistem pencatat dan pelaporanya sehingga akan dapat memberikan data yang lebih baik lagi. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit dapat dilihat dari
BOR (Bed
Occupancy Rate), ALOS (Average Length of Stay) rata-rata lama dirawat (dalam satuan hari) seorang pasien dan TOI (Turn Over Interval). BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu; LOS adalah rata-rata lama perawatan (dalam satuan hari) seorang pasien; dan TOI adalah lamanya pemakaian tempat tidur oleh pasien (dalam satuan hari). 4. Pemakaian Tempat Tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) BOR merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indikator ini dipergunakan untuk menilai kinerja rumah sakit dengan melihat persentase pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau Bed Occupation Rate (BOR). Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Angka BOR yang tinggi (>85%) menunjukan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi, sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur. BOR yang ideal untuk suatu rumah sakit adalah antara 60% sampai dengan 80%. BOR untuk seluruh rumah sakit yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 47,2% lebih rendah bila dibandingkan dengan BOR tahun 2014 sebesar 65,3%. Data BOR ini minus dua rumah sakit yaitu Rumah Sakit Hanau dan Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei. Angka BOR ini tidak berada pada range ideal terkait dengan pemakaian tempat tidur. Dari 21 rumah sakit ada 4 rumah sakit mempunyai tingkat pemanfaatan bed occupancy rate yang dianggap cukup ideal yaitu Rumah Sakit Buntok sebesar 65,4%, Rumah Sakit Pulang Pisau sebesar 69,6%, , Rumah Sakit Dr Murdjani Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 72,3%%, dan Rumah Sakit Dr. St. Imanuddin Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 77,0%. Ada 14 RS dengan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
25
tingkat pemanfaatannya masih kurang, dan 2 RS tidak mengirimkan data laporan terkait BOR. Data lengkap dapat dilihat pada tabel lampirang no 56 5. Rata-rata Lama Rawat Seorang Pasien/Average Length of Stay (ALOS) Rata-rata lama rawat seorang pasien yang secara umum/Average Length of
Stay (ALOS) yang ideal adalah antara 6 – 9 hari. Rata-rata lama rawat seorang pasien di RS di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebesar 2,9 hari lebih besar bila dibandingkan dengan ALOS pada tahun 2014 sebesar 2.8 hari. Jumlah
ALOS ini lebih rendah dari ALOS
ideal. Dari 21 RS yang ada terdapat 19 RS
mempunyai angka ALOS sedang dua RS tidak ada melapor yaitu RSJ Kalawa Atei dan RSUD Lamandau. Semua RS mempunyai nilai ALOS dibawah angka ideal. Data lengkap dapat dilihat pada tabel lampirang no 56 6. Rata-rata Hari Tempat Tidur Tidak Ditempati / Turn Of Interval (TOI) TOI dan ALOS merupakan indikator tentang efisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka efisiensi penggunaan tempat tidur semakin jelek. Angka ideal untuk TOI adalah 1 – 3 hari. Rata-rata TOI di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebesar 3.3 hari, lebih besar bila dibandingkan dengan TOI 2014 adalah sebesar 2.53 hari. Data ini lebih tinggi dari kisaran TOI ideal dan mengalami penurunan efisiensi penggunaan tempat tidur dari tahun 2014. Ini menunjukkan penggunaan jumlah tempat tidur sedikit berkurang efisien dan efektif nya. Dari 21 RS yang ada, 6 RS mempunyai nilai TOI yang masuk kategori ideal yaitu Rumah Sakit Dr. St. Imanuddin Kabupaten Kotawaringin Barat, Rumah Sakit Dr Murdjani Kabupaten Kotawaringin Timur, Rumah Sakit Kuala Kurun Gunung Mas, Rumah Sakit Buntok Barito Selatan, Rumah Sakit Muara Teweh Kabupaten Barito Utara dan Rumah Sakit Bhayangkara Palangka Raya. Sedangkan ada 2 rumah sakit yang tidak memiliki data TOI yaitu Rumah Sakit Hanau dan Rumah Sakit Jiwa Kalawa Atei.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
26
BAB IV PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan sendiri merupakan besarnya dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakarat. Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 menyebutkan bahwa pembiayaan kesehatan bertujuan untuk penyediaan pembiayaan kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan. Secara umum, sumber biaya kesehatan dapat dibedakan menjadi pembiayaan yang bersumber dari anggaran pemerintah dan pembiayaan yang bersumber dari anggaran masyarakat. Dewasa ini beban pembiayaan kesehatan semakin berat karena berkaitan dengan pertambahan penduduk, transisi pola penyakit yang menimbulkan beban ganda, inflasi biaya kesehatan serta inflasi ekonomi secara keseluruhan. Pembiayaan kesehatan selain relatif kecil juga efektivitas dan efisiensi penggunaannya belum optimal. Efektivitas dan efisiensi yang rendah tersebut disinyalir berkaitan dengan jumlahnya yang kurang, alokasinya yang tidak sesuai dengan prioritas kesehatan dan pola belanja yang cenderung pada investasi barang dan kegiatan tidak langsung. Sehingg biaya operasional dan biaya untuk kegiatan langsung menjadi kurang. Dalam teori dan pengalaman empiris kinerja suatu program kesehatan sangat ditentukan oleh kecukupan anggaran operasional dan anggaran kegiatan langsung. Komitmen nasional maupun daerah kota dan Provinsi harus mengalokasikan 10% anggaran untuk kesehatan dari Total APBD, untuk pembiayaan kesehatan bagi keluarga miskin
perlu diprioritaskan dan pada tahun 2009 alokasi dari pusat relatif meningkat
dibanding tahun sebelumnya. Kebijakan nasional
membebaskan biaya pengobatan di
rawat jalan dan perawatan di kelas III rumah sakit serta di puskesmas. Pembiayaan untuk Dinas Kesehatan maupun UPT diperoleh dari APBD maupun APBN, PLN/BLN dan lainnya yang sah. Pembiayaan kesehatan harus mampu menjamin kesinambungan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna sehingga pembangunan kesehatan demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya dapat terlaksana. Sumber pembiayaan kesehatan berasal dari pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, swasta dan sumber lain. Sesuai Undang-Undang Kesehatan No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, anggaran kesehatan pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota memiliki alokasi minimal sepuluh persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di luar gaji (belanja pegawai).
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
27
Pembiayaan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 bersumber dari dana APBD Kabupaten/Kota, APBD Provinsi, APBN (DAK, Dekon, TP) dan Pinjaman/Hibah Luar Negeri (GF). Total pembiayaan kesehatan bersumber pemerintah baik pemerintah daerah maupun pusat untuk tahun 2015 adalah 1.924.854.465.989, lebih tinggi daripada alokasi
anggaran pada tahun 2014 yang berjumlah Rp. 881,239,728,709,- (Catatan:
Tahun 2014 alokasi anggaran minus dari RSUD). Rincian alokasi anggaran kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebagai berikut: a.
APBD kabupaten/kota dan RSUD Kabupaten/Kota baik belanja langsung maupun belanja tidak langsung sebesar Rp. 1.388.130.248.886,-.
b.
APBD Provinsi (Belanja langsung, Belanja Tidak langsung, RSUD Doris Sylvanus, RSJ Kalawa Atei dan DAK Kalteng Barigas) sebesar Rp. 338.542.389.088,-.
c.
APBN (Tugas Pembantuan Provinsi, Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota, Dana Dekonsentrasi,
DAK
Provinsi
dan
DAK
Kabupaten/Kota)
sebesar
Rp.
194.252.817.000,-. d.
Pinjaman/Hibah luar negeri (PHLN) sebesar Rp. 3.929.011.015,-. Secara keseluruhan persen APBD kesehatan terhadap APBD kabupaten/kota dan
dan APBD Provinsi sebesar 9.78% sedikit lebih rendah dari seharusnya yaitu 10% per tahun dari Total APBD diluar biaya gaji (UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan), sedangkan anggaran kesehatan perkapita pada tahun 2015 sebesar Rp. 771.473,93,lebih besar bila dibandingkan dengan anggaran kesehatan perkapita pada tahun 2014 sebesar Rp. 361.184,84. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada lampiran Tabel 81.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
28
BAB V KESEHATAN IBU DAN ANAK Keluarga memilikifungsi yang sangat strategis dalam mempengaruhi status kesehatan diantara anggotanya.Diantara fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat yaitu memenuhi kebutuhan gizi danmerawat serta melindungi kesehatan para anggotanya. Anak dan ibu merupakan dua anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritasdalam penyelenggaraan upaya kesehatan. Penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan. Hal tersebut disebabkan Angka Kematian Ibu dan Anak merupakan dua indikator yang peka terhadap kualitas fasilitaspelayanan kesehatan. Kualitas fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud termasukaksesibilitas terhadap fasilitas pelayanan kesehatan itu sendiri. Keadaan kesehatan sangat penting dalam menggambarkan profil kesehatan masyarakat di suatu daerah. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, digunakan indikator Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI). Faktor-faktor yang memengaruhi derajat kesehatan masyarakat tidak hanya berasal dari sektor kesehatan melainkan juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat antara lain dari angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Pada bagian ini, derajat kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah digambarkan melalui Angka Harapan Hidup (AHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka kematian Ibu (AKI), angka morbiditas beberapa penyakit dan status gizi. Upaya kesehatan di Propinsi Kalimantan Tengah telah diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas hidup dan pelayanan kesehatan yang makin terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Disamping itu dalam penanganan masalah kesehatan harus dilakukan secara terarah dan terpadu dengan memperhatikan kondisi sosial, ekonomi dan budaya. A. KESEHATAN IBU Pelayanan kesehatan ibu meliputi pelayanan antenatal, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan, pelayanan terhadap ibu hamil risiko tinggi dirujuk, kunjungan neonatus dan kunjungan bayi. Berikut sasaran program Ibu dan Anak yang dijalankan yaitu Meningkatnya pelayanan antenatal terpadu berkualitas; Meningkatnya persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkatpertama; Penanganan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas di tingkat pertama dalam mendukung rujukan ke tingkat lanjutan; Meningkatnya Pelayanan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
29
KB berkualitas, terutama KB pasca persalinan; Meningkatnya pelayanan kesehatan reproduksi terpadu yang responsif gender; Penguatan manajemen program kesehatan ibu dan reproduksi. Dengan sasaran pelayanan adalah sebagai berikut : Ibu Hamil, bersalin dan nifas; Wanita Usia Subur; Pasangan Usia Subur; Pengelola program kesehatan ibu dan reproduksi; lintas program dan lintas sektor terkait serta Unsur organisasi profesi. Sejak tahun 1990 upaya strategis yang dilakukan dalam upaya menekan AngkaKematian Ibu (AKI) adalah dengan pendekatan safe motherhood, dengan menganggap bahwa setiap kehamilan mengandung risiko, walaupun kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan dalam keadaan baik. Di Indonesia Safe Motherhood
initiative ditindaklanjuti dengan peluncuran Gerakan Sayang Ibu di tahun 1996 oleh Presiden yang melibatkan berbagi sektor pemerintahan di samping sektor kesehatan. Salah satu program utama yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu adalah penempatan bidan di tingkat desa secara besar-besaran yang bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahirke masyarakat. Di tahun 2000, Kementerian Kesehatan RI memperkuat strategi intervensi sektor kesehatan untuk mengatasi kematian ibu dengan mencanangkan strategi Making Pregnancy Safer. Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and
Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu danneonatal sebesar 25%. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi apalagi jika dibandingkan dengan negara–negara tetangga. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil Pelayanan kesehatan ibu hamil diwujudkan melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kalipada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu - lahir). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan dini komplikasi kehamilan. Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil yang telah
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
30
memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan Cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja padakurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatanterhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan. Pelayanan antenatal care ini untuk memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik mental dan sosial ibu dan bayi, mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk
riwayat
penyakit
secara
umum,
kebidanan
dan
pembedahan,
mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif dan mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal Pada tahun 2015 cakupan pelayanan K4 sebesar 82,8% ada penurunan bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 86.5%. Secara umum hampir semua kabupaten kota belum mencapai target sebesar 95%. Dari semua kabupaten capaian K4 yang paling tinggi adalah Kabupaten Barito Selatan sebesar 92,4%, selanjutnya adalah Kabupaten Barito Utara sebesar 92,2% dan Kabupaten Pulang Pisau sebesar 89,7%. Sedangkan Kabupaten yang paling rendah cakupan K4 nya adalah Kabupaten Barito Timur sebesar 48,2%, diikuti oleh Kabupaten Kapuas 74,9% dan Kabupaten Katingan 82,4%. Sedangkan untuk K1 ada beberapa kabupaten/kota yang telah mencapai cakupan lebih dari 95% seperti
Kabupaten Barito Selatan,
Barito Utara, Pulang Pisau, Gunung Mas, dan Kotawaringin Barat. Sedangkan kabupaten yang belum mencapai target 95%, yaitu Kabupaten Murung Raya 91,5%, Kota Palangka Raya 94,8%, Barito Timur 51,8%, Kapuas 91.8%, Seruyan 91,8%, Katingan 82,4%, Kotawaringin Timur 94,3% Lamandau 94,0% dan Sukamara 93.6%. Distribusi cakupan kunjungan ibu hamil K1 dan K4 tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat pada gambar 5.1 dibawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
31
Gambar 5.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 Dan K4 Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah Kalteng Palangka Raya Murung Raya Barito Utara Barito Timur Barito Selatan Gunung Mas Pulang Pisau Kapuas Katingan Seruyan Kotawaringin Timur Sukamara Lamandau Kotawaringin Barat
82,890,6 82,3 94,8 82,3 91,5 92,2 97,8
48,2 51,8
92,498,4 89,195,5 89,7 95,4
79,4 91,8 82,4 82,4 83,1 91,8 86,894,2 88,2 93,6 86,194,0 87,4 95,5 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
K4 K1
100,0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Kesenjangan antara cakupan K1 dan K4 tidak terlalu besar yang berarti banyak ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama pelayanan antenatal meneruskan hingga kunjungan ke-4 pada triwulan 3 kehamilannya. Kondisi tersebut menutup peluang terjadinya kematian pada ibu melahirkan dan bayi yang dikandungnya.
Kondisi
tersebut
harus
ditingkatkan
dengan
penyuluhan
ke
masyarakat serta melakukan komunikasi dan edukasi yang intensif kepada ibu hamil dan keluarganya agar memeriksakan kehamilannya sesuai standar. Upaya meningkatkan cakupan K4 juga makin diperkuat dengan telah dikembangkannya Kelas Ibu Hamil. Sampai saat ini telah terdapat beberapa Puskesmas maupun klinik dan rumah sakit yang melaksanakan dan mengembangkan Kelas Ibu Hamil di wilayah kerjanya. Kelas Ibu Hamil akan meningkatkan demand
creation di kalangan ibu hamil dan keluarganya, dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil dan keluarganya dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu secara paripurna. Gambaran kecenderungan cakupan K1 dan K4 sejak tahun 2008 hingga tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 5.2 dibawah ini
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
32
Gambar 5.2. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil K1 Dan K4 Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008 – 2015 100 95
96,1 92
94 91,8
96
93
94,3 90,6
89,6 90 85
85,6 81,6
85,8
87,4
86,5 82,8
80,7
K1 K4
80 75 70 2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Pada gambar 5.2 di atas terlihat bahwa secara umum cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4 mengalami trend sedikit penurunan. Cakupan K1 dan K4 yang secara umum mengalami penurunan tersebut menunjukkan semakin berkurangnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Dari gambar tersebut juga dapat dilihat bahwa kenaikan cakupan K1 dan K4 dalam dua tahun terakhir sedikit mengalami penurunan. Hal ini menjadi tugas semua element kesehatan bagaimana meningkatkan akses ibu hamil kesarana kesehatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang di harapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi yang merupakan masalah utama yang belum terselesaikan. Secara nasional, indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K4 pada tahun 2015 belum dapat mencapai target Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan tahun yang sama, yakni sebesar 93%. Hasil Riskesdas untuk Provinsi Kalimantan Tengah memperlihatkan perbedaan antara hasil pencatatan rutin dan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Untuk cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 ideal, data menurut pencatatan rutin adalah 90,5%, sedangkan menurut Riskesdas 69.7%. Untuk cakupan K4 idealnya, menurut pencatatan rutin adalah sebesar 71.6%, sedangkan menurut Riskesdas adalah 54%. Perbedaan ini dikarenakan pada Riskesdas 2013, sampel penelitian adalah ibu yang pernah hamil anak terakhir sejak 1 Januari 2010 hingga pada saat wawancara dilakukan. Selain itu,
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
33
masih terdapat perbedaan persepsi di daerah mengenai definisi operasional dari cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4. 2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Upaya kesehatan ibu bersalin diwujudkandalam upaya mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih (Cakupan Pn). Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan, serta diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I sampai dengan kala IV persalinan. Indikator ini memperlihatkan diantaranya tingkat kemampuan pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih. Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan
oleh
tenaga
kesehatan
yang
mempunyai
kompetensi
kebidanan
(profesional). Pesan kunci MPS yaitu persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih (APN, Afiksia dan sejenisnya), keadaan ini belum sepenuhnya dapat dilakukan di Kalimantan Tengah, karena itu dilakukan kemitraan antara bidan dan dukun di mana dukun tidak lagi melayani persalinan tetapi sebagai pendamping bidan dalam melayani persalinan, sehingga dengan kondisi tersebut diharapkan mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan yang memeliki komptensi kebidanan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 79,05%, ada penurunan yang cukup besar bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 86.7%, dan tahun 2013 sebesar 89,6%. Data cakupan mulai tahun 2010 sampai dengan 2015 secara keseluruhan di Provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat pada gambar 5.3 berikut ini:
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
34
Gambar 5.3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 – 2015
Persalinan oleh Tenaga Kesehatan 2010 - 2015 92 90 88
89,8
86
87,4
84 82
86,7
84 82,49
80 78
79,05
76 74 72 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa secara umum cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami kenaikan setiap tahunnya namun pada dua tahun terakhir yaitu 2014 dan tahun 2015 sedikit mengalami penurunan. Cakupan secara provinsi pada tahun 2015 adalah sebesar 79.05%, dimana angka ini belum dapat memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015 yakni sebesar 89%. Penurunan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan bisa di sebabkan oleh berbagai hal salah satunya adalah pelayanan tenaga kesehatan yang masih kurang, kelengkapan sarana dan prasarana kesehatan di daerah yang kurang memadai, pengetahuan ibu hamil yang masih kurang dan kenyamanan ibu hamil untuk melahirkan disarana kesehatan yang masih kurang sehingga ibu hamil lebih nyaman untuk melahirkan di rumah dan di tolong oleh dukun beranak. Penurunan persalinan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun berturut-turut perlu mendapatkan perhatian yang serius oleh pemerintah daerah baik di Kabupaten maupun di provinsi, hal ini mengindikasikan adanya permasalahan di level puskesmas dan jaringannya maupun di rumah sakit dan klinik swasta. Persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan merupakan salah satu program yang di harapkan bisa mengurangi AKI dan AKB yang masih menjadi masalah utama kesehatan di Indonesia.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
35
Sedangkan cakupan Linakes tahun 2015 di kabupaten kota di Provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.4. Cakupan Linakes tahun 2015 di Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah
120,00 100,00 80,00
Cakupan Linakes Per Kabupaten/Kota Tahun 2015 100,00 87,20
93,64
80,86
83,63
75,09 72,29
80,97 79,64
86,86 90,48
89,59 75,26
79,05
60,00 33,37
40,00 20,00 0,00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Sebagian besar kabupaten (10 kabupaten) belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 89% untuk linakes, dan selebihnya yakni sebanyak 4 kabupaten kota telah dapat mencapai target. Empat Kabupaten kota tersebut adalah adalah Kota Palangka Raya (100%), Barito Selatan (90,48%), Barito Utara (89,59%), Dan Kabupaten Sukamara (93,64%). Sedangkan tiga kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Barito Timur (33.37%), selanjutnya Kabupaten Katingan (72,29%), dan Kabupaten Seruyan (75,09%). Analisis kematian ibu yang dilakukan Direktorat Bina Kesehatan Ibu pada tahun 2010 membuktikan bahwa kematian ibu terkait erat dengan penolong persalinan dan tempat/fasilitas persalinan. Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan terbukti berkontribusi terhadap turunnya risiko kematian ibu. Demikian pula dengan tempat/fasilitas, jika persalinan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, juga akan semakin menekan risiko kematian ibu. Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan tetap konsisten dalam menerapkan kebijakan bahwa seluruh persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan dan didorong untuk dilakukan difasilitas pelayanan kesehatan. Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kesehatan menggariskan bahwa pembangunan Puskesmas harus satu paket dengan rumah dinas tenaga kesehatan. Demikian pula dengan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
36
pembangunan Poskesdes yang harus bisa sekaligus menjadi rumah tinggal bagi bidan di desa. Dengan disediakan rumah tinggal, maka tenaga kesehatan termasuk bidan akan siaga di tempat tugasnya dan dapat memberikan pertolongan persalinan setiap saat. Bagi ibu hamil yang di daerah tempat tinggalnya tidak ada bidan atau jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan, maka menjelang hari taksiran persalinan diupayakan sudah berada didekat fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu di Rumah Tunggu Kelahiran. Rumah Tunggu Kelahiran tersebut dapat berupa rumah tunggu khusus maupun di rumah sanak saudara yang dekat dengan fasilitas pelayanan kesehatan. 3. Cakupan Pelayanan Nifas Nifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6 jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke-4 sampai dengan hari ke-28 pasca persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan. Pasca persalinan (masa nifas) berpeluang untuk terjadinya kematian ibu maternal, sehingga perlu mendapatkan pelayanan kesehatan masa nifas dengan dikunjungi oleh tenaga kesehatan minimal 3 (tiga) kali sejak persalinan. Pelayanan Ibu Nifas meliputi pemberian Vitamin A dosis tinggi ibu nifas yang kedua dan pemeriksaan
kesehatan
paska
persalinan
untuk
mengetahui
apakan
terjadi
perdarahan paska persalinan, keluar cairan berbau dari jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua) hari, payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit dan lain-lain. Kunjungan terhadap ibu nifas yang dilakukan petugas kesehatan biasanya bersamaan dengan kunjungan neonatus. Cakupan pelayanan pada ibu nifas pada tahun 2015 adalah 79.5% ada penurunan yang cukup signifikan dalam dua periode tahunan dimana pada tahun 2014 capaiannya sebesar 84.5% sedangkan pada tahun 2013 capaiannya sebesar 90%. dan sudah mencapai target SPM sebesar 90%. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian
serius
dari
dinas
kesehatan
provinsi
maupun
dinas
kesehatan
kabupaten/kota karena masa ibu nifas masih tergolong masa kritis yang bisa menyebabkan kematian bayi dan ibu. Pada tahun 2015 ini hampir semua kabupaten kota belum mencapai target SPM sebesar 90%. Adapun Kabupaten yang telah
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
37
mencapai target 90% adalah Kota Palangka Raya sebesar 99,6% dan Kabupaten Sukamara sebesar 94.4%. Sedangkan Kabupaten yang terendah capaiannya adalah Kabupaten Katingan (76.9%), Pulang Pisau (79.5%) dan Kabupaten Lamandau (80.6%) lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran lampiran 29. 4. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas Ibu nifas adalah ibu yang baru melahirkan bayi baik di rumah dan atau rumah bersalin dengan pertolongan dukun bayi dan atau tenaga kesehatan. Suplementasi vitamin A pada ibu nifas merupakan salah satu program penanggulangan kekurangan vitamin A. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A adalah cakupan ibu nifas yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi (200.000 SI) pada periode sebelum 40 hari setelah melahirkan. Cakupan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A tahun 2015 sebesar 79.3% mengalami penurunan bila dibandingkan dengan cakupan ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A tahun 2014 sebesar 85.4% dan lebih rendah lagi bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2013 sebesar 88,32%. Cakupan tertinggi dicapai oleh Kabupaten Sukamara (98.8%), Kota Palangka Raya sebesar (97,3%), dan Kabupaten Barito Selatan sebesar (90,1%). Sementara cakupan terendah adalah
Kabupaten Barito Timur sebesar (33.1%), Kabupaten Seruyan
(69.8%) dan Kabupaten Katingan sebesar (75.4%). Cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas di Provinsi Kalimantan tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.5. Cakupan Pemberian Vitamin A pada ibu nifas di Provinsi Kalimantan tahun 2010 – 2015
Cakupan Vit A 2010 - 2015 88,32
85,27
2010
71,7
71,2
2011
2012
2013
85,4
2014
79,3
2015
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
38
Program pemberian vitamin A pada ibu nifas dalam kurun waktu dua tahun terakhir terus mengalami penurunan pada tahun 2013 cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas mencapai 88,32% kemudian mengalami penurunan pada tahun 2014 dengan cakupan sebesar 85.4%, terakhir tahun 2015 kembali mengalami penurunan dengan cakupan sebesar 79,3%. Ini menjadi pekerjaan rumah semua jajaran di dinas kesehatan provinsi dan dinas kesehatan kabupaten kota dalam meningkatkan cakupan pemberian vitamin A pada ibu nifas. 5. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe Penanggulangan anemi pada ibu hamil dilaksanakan dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang mendapatkan minimal 90 tablet Fe (Fe3) di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 80,33% lebih rendah bila dibandingkan dengan cakupan Fe 90 tablet pada tahun 2014 sebesar 87%. Cakupan tertinggi dicapai Kabupaten Pulang Pisau sebesar 89,74%, diikuti oleh Kabupaten Barito Utara sebesar 89.30% dan Kabupaten Gunung Mas sebesar 88.94%. Sedangkan Cakupan Fe3 yang terendah adalah Kabupaten Barito Timur sebesar 49,11%, diikuti oleh Kabupaten Barito Selatan sebesar 69,03% dan Kabupaten Katingan sebesar 75,45%. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran 32). Trend Cakupan Ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe di Provinsi Kalimantan Tengah dari Tahun 2010 – 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.6. Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2010 – 2015
Cakupan pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Bumil Tahun 2010 - 2015 100,0
Persentase
95,0
90,3
90,0
84,3
85,0
91,7 84,6
91,3
94,0
93,3
88,0
87,0
83,0
87,0 80,3
80,0 75,0 70,0
2010
2011
2012
2013
2014
2015
FE 1
90,3
91,7
91,3
94,0
93,3
87,0
FE 3
84,3
84,6
83,0
88,0
87,0
80,3
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
39
Dari gambar diatas terlihat bahwa trend cakupan pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil mengalami penurunan dalam dua tahun terakhir yaitu tahun 2014 dan tahun 2015. Ini akan memberikan implikasi pada peningkatan resiko kematian pada ibu dan anak serta terjadinya komplikasi kehamilan pada ibu hamil dan ibu nifas. 6. Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Dalam masa kehamilan sering ditemui komplikasi kebidanan yaitu kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Berdasarkan perhitungan bahwa jumlah ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama: dihitung berdasarkan angka estimasi 20% dari total ibu hamil disuatu wilayah pada kurun waktu yang sama. Komplikasi kebidanan merupakan kesakitan pada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas yang dapat mengancam jiwa ibu dan/atau bayi. Komplikasi dalam kehamilan diantaranya (a) Abortus, (b) Hiperemesis Gravidarum, (c) Perdarahan per vaginam, (d) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia), (e) Kehamilan lewat waktu, (f) ketuban pecah dini. Komplikasi dalam persalinan diantaranya (a) Kelainan letak/presentasi janin, (b) Partus macet/distosia, (c) Hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia, eklampsia) (d) Perdarahan pasca persalinan, (e) Infeksi berat/sepsis, (f) Kontraksi dini/persalinan premature, (g) Kehamilan ganda. Cakupan penanganan ibu hamil dengan komplikasi pada tahun 2015 hanya mencapai 31.99%, capaian ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2014 sebesar 45.1%. Kemudian lebih rendah lagi bila dibandingkan dengan capaian penanganan ibu hamil dengan komplikasi pada tahun 2013 sebanyak 53,2%. Penurunan capaian penanganan ibu hamil dengan komplikasi dalam dua tahun terakhir menunjukkan adanya permasalahan yang mendasar pada pelayanan ibu hamil di bidan-bidan dan sarana pelayanan primer. Selain itu ada kemungkinan karena pencatatan dan pelaporan yang kurang baik pada sarana kesehatan baik di tingkat primer maupun sekunder. Kemudian adanya pemahaman yang berbeda terkait dengan definisi operasional mengenai komplikasi kebidanan sehingga dalam pencatatan dan pelaporan sering kali tidak tercover. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 33.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
40
Gambar 5.7. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani di Provinsi Kalimantan tahun 2010 – 2015 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani 2010 - 2015 53,2
60 50
42,2
45,1
42
40
31,99
30 20
13,3
10 0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 7. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Penurunan AKI juga merupakan salah satu target MDGs yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dengan mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian seorang ibu yang disebabkan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan 100.000 kelahiran hidup. Setiap periode kehamilan hingga masa nifas berisiko mengalami kematian maternal apabila mengalami komplikasi. AKI mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan pada sektor kesehatan. Untuk
mengurangi
AKI
telah
dilakukan
berbagai
upaya
diantaranya
meningkatkan kesehatan ibu dimasyarakat dengan : (1) Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi; (2) Kelas ibu hamil; (3) Program kemitraan bidan dan dukun serta (4) Rumah tunggu kelahiran. Disamping itu juga dengan meningkatkan kesehatan ibu di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan rujukan dengan : (1) Pelayanan Antenatal terpadu ( HIV-AIDS, TB dan Malaria, Gizi dan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
41
Penyakit tidak menular ); (2) Pelayanan KB berkualitas dan berkesinambungan; (3) Pertolongan persalinan, nifas dan KB oleh tenaga kesehatan. AKI Kalimantan Tengah masih mengikuti angka nasional yaitu hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007 sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup kemudian meningkat lagi angkakematian ibu (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per100.000 kelahiran hidup berdaarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Jumlah kasus kematian ibu yang dilaporkan di Provinsi Kalimantan Tengah pada Tahun 2015 sebanyak 80 kasus. Jumlahnya jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah kasus kematian ibu pada tahun 2014 sebanyak 101 kasus. Trend kasus kematian ibu dalam beberapa tahun terakhir sedikit mengalami sedikit fluktuasi, ini menjadi tantangan bagi seluruh stakeholder yang berkecimpung di bidang kesehatan. Jumlah kematian terbanyak pada masa ibu bersalin dan penyebab terbanyak akibat komplikasi dalam persalinan seperti perdarahan dan kelahiran yang sulit. Jumlah kematian ibu maternal tertinggi di Kabupaten Katingan sebanyak 14 kasus, diikuti oleh Kapuas sebanyak 13
kasus dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 11
kasus. Lebih jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran, Tabel: 6). Trend jumlah kematian ibu maternal dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.8. Jumlah Kematian Ibu Maternal di ProvinsiKalimantan Tengah tahun 2010 – 2015
Jumlah Kematian Ibu 120 100
101 80
80
73
80
73 62
60 40 20 0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Dari gambar diatas jumlah kasus kematian ibu maternal secara umum mengalami sedikit penurunan jumlah kasus kematian. Perlu adanya upaya-upaya
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
42
yang inovatif untuk menurunkan AKI tersebut, salah satunya adalah Program Perencanaan
Persalinan
dan
Pencegahan
Komplikasi
(P4K).
Program
ini
menitikberatkan pada upaya perencanaan persalinan untuk mencegah terjadinya komplikasi di tingkat masyarakat. Penguatan primary health care (UKP dan UKM); beberapa aspek yang saling berinteraksi dalam kematian ibu perlu mendapat perhatian, antara lain aspek klinis, aspek pelayanan kesehatan dan faktor non kesehatan. Diperlukan kesamaan persepsi dan pengertian semua pihak mengenai pentingnya peran aspek klinik, aspek pelayanan kesehatan dan faktor non kesehatan dalam penangananan masalah kematian ibu sehingga strategi untuk mengatasinya harus merupakan integrasi yang menyeluruh dari berbagai aspek tersebut. Adapun rincian penyebab langsung kematian ibu di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebagai berikut : 44 kasus (55%) Perdarahan, Lain-lain, 12 kasus (15%), Gangguan Sistem Peredaran Darah (Jantung,Stroke) 10 kasus (13%), Hipertensi Dalam Kehamilan, 9 kasus (13 %), Infeksi 4 kasus (5 %) dan Gangguan Metabolik 1 kasus (1%). Proporsi dari penyebab Kematian dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 5.9. Penyebab Kematian Ibu di Prov. KaltengTahun 2015
Penyebab Kematian Ibu Maternal Tahun 2015 Ggn Metabolik 1%
Lain-lain 15%
Perdarahan 55% Hipertensi dlm Kehamilan 11%
Ggn Sistem Peredaran Darah (Jantung, Stroke) 13% Infeksi 5%
Sumber : PWS – KIA Kab/ Kota Tahun 2015 Penyebaran kasus kematian ibu melahirkan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 terjadi pada hampir semua kabupaten kota yang ada, kecuali Kabupaten Sukamara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada peta berikut ini.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
43
Gambar 5.10 Peta Jumlah Kematian ibu bersalin di Bandingkan Jumlah Lahir Hidup di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Kota dan Bidang Yandas tahun 2015 Dari gambar diatas terlihat bahwa penyebaran kasus kematian ibu bersalin paling banyak terjadi di Kabupaten Katingan sebanyak 14 kasus, diikuti oleh Kabupaten Kapuas sebesar 13 kasus, dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 11 kasus. Sedangkan kabupaten dengan jumlah kasus kematian ibu bersalin yang paling sedikit terjadi di Kabupaten Sukamara 0 kasus, Barito Utara 1 kasus dan Barito Selatan 2 kasus. 8. Pelayanan Keluarga Berencana Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu strategi untuk mengurangikematian ibu khususnya ibu dengan kondisi 4T; terlalu muda melahirkan (di bawah usia 20 tahun), terlalu sering melahirkan, terlalu dekat jarak melahirkan, dan terlalu tua melahirkan (diatas usia 35 tahun). Keluarga berencana (KB) merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan keluarga, kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan. Pelayanan KB menyediakan informasi, pendidikan, dan cara-cara bagi laki-laki dan perempuan untuk dapat merencanakan kapan akan mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan berhenti mempunyai anak. Baik suami maupun istri memiliki hak yang sama untuk menetapkan berapa jumlahanak yang akan dimiliki dan kapan akan memiliki anak. Melalui tahapan konseling pelayanan KB, pasangan usia subur (PUS) dapat menentukan pilihan kontrasepsi sesuai dengan kondisidan kebutuhannya berdasarkan informasi yang
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
44
telah mereka pahami, termasuk keuntungan dan kerugian, risiko metode kontrasepsi dari petugas kesehatan. a. Peserta Keluarga Berencana Baru Peserta Keluarga Berencana (KB) baru adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru pertama kali menggunakan salah satu cara/alat dan/atau PUS yang menggunakan kembali salah satu cara/alat kontrasepsi setelah mereka berakhir masa kehamilannya. Jumlah PUS Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 483.661 lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah PUS pada tahun 2014 sebanyak 525.164. Peserta KB baru pada tahun 2015 sebesar 12.9% lebih sedikit bila dibandingkan dengan peserta KB baru pada tahun 2014 sebesar 17,3. Peserta KB baru tersebut menggunakan kontrasepsi sebagai berikut: 1) MKJP: Tahun 2015 IUD (1,5%), MOP (0,04%), MOW (1.1%) dan Implant (6.2%) 2) NON MKJP: Tahun 2015 Suntik (55,5%), PIL (33,2%) dan Kondom (2.4%). Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar 5.11 Persentase Pemakaian Kontrasepsi Peserta KB Baru Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Alat Kontrasepsi MOP IUD 0% MOW 2% 1%
KONDOM 2%
IMPLAN 6%
PIL 33% SUNTIK 56%
Sumber : BKKBN Provinsi kalimantan Tengah Tahun 2015 Sebagian besar peserta KB baru mempergunakan kontrasepsi non MKJP yang membutuhkan pembinaan secara rutin dan berkelanjutan untuk menjaga kelangsungan pemakaian kontrasepsi. Proporsi pemakai kontrasepsi suntikan cukup besar yaitu 56,0% dan terendah adalah MOP yang hanya 0.04%, hal tersebut dapat difahami karena akses untuk memperoleh pelayanan suntikan relatif lebih mudah,
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
45
sebagai akibat tersedianya jaringan pelayanan sampai di tingkat desa/kelurahan sehingga dekat dengan tempat tinggal peserta KB. Partisipasi
pria
(bapak)
untuk
menjadi
peserta
KB
baru
dengan
mempergunakan kontrasepsi MOP (hanya 0,04%) dan kondom (hanya 2%), karena terbatasnya pilihan kontrasepsi yang disediakan bagi pria, dan sebagian pria masih beranggapan bahwa KB merupakan urusan ibu (istri), sehingga ibu (istri) yang menjadi sasaran. b. Peserta KB Aktif Peserta KB aktif adalah akseptor yang pada saat ini memakai kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau mengakhiri kesuburan. Cakupan peserta KB aktif adalah perbandingan antara jumlah peserta KB aktif dengan PUS di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan peserta KB aktif menunjukkan tingkat pemanfaatan kontrasepsi di antara PUS. Cakupan peserta KB aktif Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 2014 sebesar 77.9% lebih banyak bila dibandingkan dengan persentase KB aktif pada tahun 2014 sebesar 54,5%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.12 Persentase Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 84,4 84,1 82,1 82,1 80,5 78,5 78,3 78,2 77,9 77,3 76,7 76,4 76,3 69,9 68,7
Barito Timur Palangka Raya Pulang Pisau Barito Selatan Gunung Mas Murung Raya Katingan Kotawaringin Timur Kalteng Lamandau Barito Utara Kapuas Seruyan Kotawaringin Barat Sukamara 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
Sumber : BKKBN Provinsi kalimantan Tengah Tahun 2015 Gambar di atas menunjukkan bahwa Kabupaten dengan persentase peserta KB aktif tertinggi ialah Kabupaten Barito Timur sebesar 84,4%, kemudian Kota Palangka Raya 84,1%, dan Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Pulang Pisau
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
46
dengan nilai masing-masing sebesar 82,1%. Sedangkan Kabupaten dengan persentase peserta KB aktif terendah ialah Kabupaten Sukamara sebesar 68.7%, kemudian Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 69,9% dan Kabupaten Seruyan sebesar 76,3%. Perkembangan peserta KB aktif di Provinsi Kalimantan Tengah dalam beberapa tahun terakhir memperlihat angka yang berfluktuasi, namun dalam dua tahun terakhir sedikit mengalami penurunan yaitu tahun 2013 dan tahun 2014. Tingkat prevalensi Peserta KB Aktif adalah perbandingan antara jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Peserta KB Aktif, dibandingkan dengan jumlah seluruh Pasangan Usia Subur (PUS) yang terdapat di suatu daerah/wilayah dalam suatu periode yang sama. Trend peserta KB aktif dari tahun 2009 s.d 2015 dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 5.13 Cakupan Peserta KB Aktif Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2009 – 2015
Persentase KB Tahun 2009 - 2015 90% 80%
85%
70% 60%
74%
78,20%
79,30%
77,90%
77%
50%
54,50%
40% 30% 20% 10% 0% 2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Kota tahun 2009 – 2015 B. KESEHATAN ANAK Upaya
pemeliharaan
kesehatan
bayi
dan
anak
harus
ditujukan
untuk
mempersiapkan generasi yang akan datang yang sehat, cerdas, dan berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan, dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
47
Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan untuk mampu menurunkan angka kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan anak adalah Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka Kematian Neonatus (AKN) pada tahun 2012 sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup menurun dari 20 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2007 dan 23 per 1000 kelahiran hidup berdasarkan hasil SDKI 2002. Perhatian terhadap upaya penurunan angka kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal memberi kontribusi terhadap 56% kematian bayi. Untuk mencapai target penurunan AKB pada MDG 2015 yaitu sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup maka peningkatan akses dan kualitas pelayanan bagi bayi baru lahir (neonatal) menjadi prioritas utama. Komitmen global dalam MDGs menetapkan target terkait kematian anak yaitu menurunkan angka kematian anak hingga dua per tiga dalam kurun waktu 1990-2015. Data dan informasi yang akan disajikan berikut ini menerangkan berbagai indikator kesehatan anak yang meliputi prevalensi berat badan lahir rendah (BBLR), penanganan komplikasi neonatal, kunjungan neonatal, pelayanan kesehatan bayi, inisiasi menyusu dini, pemberian ASI eksklusif, pemberian vitamin A, penimbangan balita di Posyandu, imunisasi dasar, pelayanan kesehatan balita, pelayanan kesehatan pada siswa SD/setingkat, pelayanan kesehatan peduli remaja, pelayanan kesehatan pada kasus kekerasan anak, dan pelayanan kesehatan anak terlantar dan anak jalanan di panti. 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) BBLR terjadi karena ibu berstatus gizi tidak baik seperti KEK, anemia, malaria dan menderita penyakit menular sexual (PMS) sebelum konsepsi atau pada saat kehamilan. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram yang ditimbang pada saat lahir sampai dengan 24 jam pertama setelah lahir. Bayi yang lahir BBLR merupakan manifestasi dari keadaan kurang gizi pada janin saat dalam kandungan. Bayi yang lahir BBLR kemungkinan meninggal dunia sebelum berumur satu tahun 10-17 kali lebih besar dari bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal. Jadi, untuk menuju kualitas sumber daya manusia dalam arti kemampuan intelektual yang tinggi, maka BBLR harus dicegah. Jumlah kasus BBLR Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebanyak 556 kasus atau 1.2% dari jumlah kelahiran hidup, jumlah ini ada peningkatan sedikit bila dibandingkan dengan jumlah kasus BBLR pada tahun 2014 sebanyak 535 kasus atau
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
48
1,6% dari jumlah kelahiran hidup. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (Lampiran Tabel 37). Kabupaten yang paling banyak kasus BBLR adalah Kabupaten Kapuas dengan 95 kasus, diikuti oleh Kabupaten Katingan dengan 69 kasus dan Kabupaten Sukamara dengan 59 kasus. Sedangkan Kabupaten yang paling sedikit jumlah kasus BBLR nya adalah Kabupaten Murung Raya dengan jumlah kasus 0, diikuti oleh Kabupaten Seruyan dengan jumlah 6 kasus dan Kabupaten Gunung Mas dengan 9 kasus. Perkembangan kasus BBLR dari tahun 2008 s/d tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.14 Perkembangan Kasus BBLR Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008 s.d 2015
Kasus BBLR 710
800
747
746 674
700 600 500 400
484
535
556
2014
2015
369
300 200 100 0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 2. Penanganan Komplikasi Neonatal Neonatal dengan komplikasi adalah neonatal dengan penyakit dan atau kelainan yangdapat menyebabkan kecacatan dan atau kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR (berat lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan kongenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning dan merah pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). Penanganan neonatal dengan komplikasi adalah penanganan terhadap neonatal sakitdan atau neonatal dengan kelainan atau komplikasi/kegawatdaruratan yang mendapat pelayanan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat) terlatih baik dirumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain sesuai dengan standar MTBM, manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir, manajemen Bayi Berat Lahir
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
49
Rendah, pedoman pelayanan neonatal essensial ditingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK atau standar operasional pelayanan lainnya. Pada gambar berikut ini disajikan gambaran cakupan penanganan neonatal dengan komplikasi menurut Kabupaten/Kota tahun 2015. Gambar 5.15 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatal Menurut Kabupaten/ Kota Tahun 2015
Penanganan Komplikasi Neonatus 2015 0,0 1,4 3,5
Seruyan Palangka Raya Barito Timur Katingan Barito Selatan Lamandau Sukamara Kotawaringin Timur KALTENG Gunung Mas Kapuas Murung Raya Barito Utara Kotawaringin Barat Pulang Pisau 0,0
10,0
15,7 17,0 19,5 21,1
20,0
28,5 28,6 28,8
30,0
37,7 40,0 42,8
40,0
50,0
57,2 60,0
75,4 70,0
80,0
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Capaian penanganan neonatal dengan komplikasi pada tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah hanya sebesar 28.8% lebih kecil bila dibandingkan capaian penanganan komplikasi neonatus pada tahun 33%. Capaian ini masih jauh dari target yang telah ditetapkan. Namun masih terdapat disparitas yang cukup besar antar kabupaten/kota. Capaian tertinggi diperoleh Kabupaten Pulang Pisau dengan angka sebesar 75.4% diikuti oleh Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 57.2% dan Kabupaten Barito Utara sebesar 42.8%. Capaian terendah terdapat di Kabupaten Seruyan sebesar 0,0%, diikuti oleh Kota Palangka Raya sebesar 1.4%, dan Kabupaten Barito Timur sebesar 3.5%. 3. Kunjungan Neonatus Kunjungan Neonatus (KN) adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan ke rumah ibu bersalin, untuk memantau dan memberi pelayanan kesehatan untuk ibu dan bayinya. Pada Permenkes 741/Th. 2008 tentang Standar
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
50
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (SPM-BK), KN dibagi menjadi 3, yaitu: KN1 adalah kunjungan pada 0-2 hari KN2 adalah kunjungan 2-7 hari dan KN3 adalah kunjungan setelah 7-28 hari. Pelayanan
kesehatan
neonatus
adalah
pelayanan
kesehatan
sesuai
standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan setelah bayi lahir. Kunjungan Neonatus merupakan kunjungan bayi hingga usia kurang dari satu bulan. Perlunya bayi usia kurang dari 1 bulan untuk melakukan pemeriksaan karena bayi usia <1 bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan di samping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Gambar 5.16 Cakupan Kunjungan Neonatal Pertama (Kn1) Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Barito Selatan
75,9
Kotawaringin Timur
90,2
Barito Timur
91,3
Barito Utara
92,7
Kalteng
95,7
Palangka Raya
95,7
Gunung Mas
98,4
Seruyan
98,6
Murung Raya
98,7
Katingan
99,1
Kotawaringin Barat
99,5
Pulang Pisau
100,0
Kapuas
100,0
Sukamara
100,0
Lamandau
100,0 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Dari gambar diatas diketahui capaian KN1 untuk Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 95.7% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
51
tahun 2014 sebesar 90.6%. Capaian tertinggi adalah Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kapuas dan Kabupaten Pulang Pisau dengan capaian masingmasing 100%. Sedangkan Kabupaten yang capaian yang paling rendah adalah Kabupaten Barito Selatan sebesar 75.9%, diikuti oleh Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 90.2% dan Kabupaten Barito Timur sebesar 91.3%. Secara umum capaian semua kabuapaten kota telah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan dengan tahun sebelumnya. Perlu ada upaya yang lebih baik lagi agar semua kabupaten bisa mencapai 100%. Cakupan kunjungan KN lengkap merupakan gambaran pelayanan kesehatan pada neonatal bulan pertama setelah kelahiran. Pelayanan kesehatan neonatal dilaksanakan oleh dokter spesialis anak/dokter//bidan/perawat terlatih, baik difasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan rumah. Setiap neonatal harus diberikan pelayanan kesehatan sedikitnya dua kali pada minggu pertama, dan satu kali pada minggu kedua setelah lahir. Gambaran cakupan kunjungan KN lengkap menurut Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5.17 Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 70,6
Barito Selatan Kotawaringin Timur Seruyan Barito Timur Kalteng Barito Utara Murung Raya Palangka Raya Sukamara Kapuas Katingan Gunung Mas Kotawaringin Barat Pulang Pisau Lamandau
81,9 87,3 90,5 92,3 93,2 93,3 94,6 95,5 96,2 97,4 97,9 99,4 100,0 100,0 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Pada gambar di atas terlihat bahwa pencapaian indikator KN lengkap cukup baik di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 92.3% lebih tinggi bila
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
52
dibandingkan dengan capaian KN lengkap pada tahun 2014 sebesar 86%. Capai ini harus ditingkat pada kabuten yang capaian masing dibawah target. Bila dilihat secara keseluruhan hanya ada dua kabupaten yang masih belum mencapai target sebesar 85% yaitu Kabupaten Barito Selatan 70.6% dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 81.9. Informasi lebih lanjut mengenai kunjungan neonatal dapat dilihat pada lampiran 38. 4. Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif ASI adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan kepada bayi, dalam keadaan miskin mungkin merupakan hadiah satu-satunya, dalam keadaan sakit mungkin merupakan hadiah yang menyelamatkan jiwanya (UNICEF). Oleh sebab itu pemberian ASI perlu diberikan secara eksklusif sampai umur 6 (enam) bulan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping sampai usia 2 (dua) tahun. Peningkatan pengetahuan tentang pemberian ASI ekslusif kepada masyarakat terutama kepada ibu mulai sejak hamil sampai melahirkan. Konseling ASI ekslusif dilakukan bertujuan peningkatan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Cakupan pemberian ASI ekslusif di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2014 terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 5.18 Persentase Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif Pada Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah Seruyan Sukamara Barito Selatan Katingan Lamandau Barito Timur Kotawaringin Barat Barito Utara KALTENG Murung Raya Gunung Mas Kotawaringin Timur Palangka Raya Pulang Pisau Kapuas 0,00
2,58 10,17 13,25 15,84 18,97 22,13 22,67 24,12 27,58 33,54 35,19 40,42 41,94 44,68 60,07 10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
53
Gambar diatas memperlihatkan bahwa cakupan pemberian ASI Ekslusif pada bayi rata-rata di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 mencapai 27.58% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian ASI ekslusif pada tahun 2014 yang hanya mencapai 15.7%. Cakupan pemberian ASI ekslusif di Kalimantan Tengah paling tinggi di Kabupaten Kapuas yang mencapai 60.07% diikuti oleh Kabupaten Pulang Pisau 44.68% dan Kota Palangka Raya yang mencapai 41.94%. Sedangkan yang paling rendah adalah Kabupaten Seruyan sebesar 2.58% persen diikuti oleh Kabupaten Sukamara 10,17% dan Kabupaten Barito Selatan sebesar 13.25%. Beberapa hal yang menghambat pemberian ASI eksklusif diantaranya adalah: 1). Rendahnya pengetahuan ibu dan keluarga lainnya mengenai manfaat ASI dan cara menyusui yang benar. 2). Kurangnya pelayanan konseling laktasi dan dukungan dari petugas kesehatan. 3). Faktor sosial budaya. 4). Kondisi yang kurang memadai bagi para ibu yang bekerja. 5). Gencarnya pemasaran susu formula. 5. Pelayanan Kesehatan Bayi Bayi juga merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap gangguan kesehatan maupun serangan penyakit. Kesehatan bayi dan balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan mereka selalu dalam kondisi optimal. Pelayanan kesehatan bayi termasuk salah satu dari beberapa indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita. Pelayanan kesehatan pada bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari sampai dengan11 bulan dengan memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter, bidan, dan perawat) minimal 4kali, yaitu pada 29 hari – 2 bulan, 3 – 5 bulan, 6 – 8 bulan dan 9 – 12 bulan sesuai standar di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pelayanan ini terdiri dari penimbangan berat badan, pemberian imunisasi dasar (BCG,DPT/ HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) bayi, pemberian vitamin A pada bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayiserta penyuluhan ASI Eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) dan lain-lain. Cakupan pelayanan kesehatan bayi dapat menggambarkan upaya pemerintah dalam meningkatan akses bayi untuk memperoleh pelayanan kesehatan dasar,
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
54
mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bayi diperlukan peran serta masyarakat dan kader sehingga bagi ibu-ibu yang memiliki bayi secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke sarana kesehatan baik sarana kesehatan pemerintah maupun swasta. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat diperlukan kerjasama lintas sektoral seperti BPM Des, PKK dan lintas sektor terkait. Selain itu untuk meningkatkan kunjungan bayi perlu mengaktifkan kembali pokjanal posyandu, desa siaga, penyuluhan serta inovasi kegiatan di posyandu Gambaran capaian pelayanan kesehatan bayi menurut kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5.19 Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Pada Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah 54,6
Katingan Lamandau Seruyan KALTENG Kotawaringin Timur Barito Selatan Sukamara Pulang Pisau Gunung Mas Kapuas Murung Raya Palangka Raya Kotawaringin Barat Barito Utara Barito Timur
64,8 70,8 81,9 81,9 82,2 83,8 86,3 87,0 88,2 89,9 91,4 92,7 94,0 100,0 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2015 Dari gambar diatas diketahui bahwa cakupan pelayanan kesehatan bayi pada tahun 2015 untuk Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 81.9% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 79.9%. Kabupaten dengan capaian tertinggi adalah Kabupaten Barito Timur sebesar 100%, diikuti oleh Kabupaten Barito Utara sebesar 94% dan Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 92.7%. Sedangkan capaian terendah adalah Kabupaten Katingan sebesar 54.6%,
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
55
kemudian Kabupaten Lamandau sebesar 64.8% dan Kabupaten Seruyan sebesar 70.8%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 40. 6. Imunisasi Berbagai penyakit yang sesungguhnya dapat dicegah dengan imunisasi. Beberapa penyakit menular yang termasuk kedalam Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) antara lain : Difteri, Tetanus,Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis, dan polio. Anak yang telah diberiimunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapatmenimbulkan kecacatan atau kematian. Secara alamiah sistem kekebalan tubuhakan membentuk zat anti yang disebut antibodi untuk melumpuhkan antigen. Pada saat pertama kali antibodi “berinteraksi” dengan antigen, respon yang diberikan tidak terlalu kuat. Hal ini disebabkan antibodi belum “mengenali” antigen. Pada interaksi antibodi-antigen yangke-2 dan seterusnya, sistem kekebalan tubuh sudah memiliki “memori” untuk mengenaliantigen yang masuk ke dalam tubuh, sehingga antibodi yang terbentuk lebih banyak dan dalam waktu yang lebih cepat. Proses pembentukan antibodi untuk melawan antigen secara alamiah disebut imunisasi alamiah. Sedangkan program imunisasi melalui pemberian vaksin adalah upaya stimulasi terhadap sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi dalam upaya melawan penyakit dengan melumpuhkan “antigen” yang telah dilemahkan yang
berasal
dari
vaksin.
Imunisasi
adalah
suatu
cara
untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan. Program imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi penduduk terhadap penyakit tertentu. Program imunisasi diberikan kepada populasi yang dianggap rentan terjangkit penyakit menular, yaitu bayi, anak usia sekolah, wanita usia subur, dan ibu hamil. a. Cakupan Desa/Kelurahan UCI Pemerintah telah menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs), khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 – 11 bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah terserang berbagai
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
56
penyakit, kecacatan dan kematian. Indikator keberhasilan pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian Universal Child Immunization (UCI) desa/ kelurahan, yaitu minimal 80% bayi didesa/ kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Sebagai salah satu indikator untuk menilai keberhasilan pelaksanaan imunisasi adalah Universal Child Immunization atau yang biasa disingkat UCI. UCI adalah gambaran suatu desa/kelurahan dimana ≥ 80% dari jumlah bayi (0-11 bulan) yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap. Target UCI pada Renstra adalah sebesar 95%. Indikator keberhasilan GAIN UCI mengacu pada RPJMN Tahun 2010-2014 dengan target tahun 2012 mencapai UCI 90% dan 85% bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap yaitu BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan campak. Pencapaian UCI desa/kelurahan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 terlihat pada gambar berikut. Gambar 5.20 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 41,60 45,06 46,67 48,00
Murung Raya Kapuas Palangka Raya Seruyan Sukamara KALTENG Pulang Pisau Katingan Lamandau Kotawaringin Timur Barito Timur Gunung Mas Barito Utara Barito Selatan Kotawaringin Barat 0,00
65,63 68,75 69,70 70,19 73,49 76,76 80,00 81,89 91,26 91,40 92,63 20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Gambar diatas menunjukan bahwa capaian UCI untuk Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 adalah 68.75% lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian UCI pada tahun 2014 sebesar 70.1%. Ada 5 kabupaten dengan cakupan UCI Desa/Kelurahan diatas 80% yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Barito Utara, Gunung Mas, dan Barito Timur. Sedangkan capaian UCI terendah adalah Kabupaten Murung Raya sebesar 41.60%, diikuti oleh Kabupaten Kapuas 45,06% dan Kota Palangka Raya 46.67%.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
57
Masih banyak kabupaten kota yang belum mencapai target yang telah ditetapkan. Kurangnya dana operasional untuk imunisasi baik rutin maupun tambahan, dan tidak tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Selain itu juga kurangnya koordinasi lintas sektor termasuk pelayanan kesehatan swasta, kurang sumber daya yang memadai serta kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program dan manfaat imunisasi. Indikator UCI akan memberikan gambar sejauh mana keterlibatan semua pemangku kepentingan di daerah. Perkembangan UCI di Provinsi Kalimantan Tengah dari tahun 2010 s.d 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.21 Perkembangan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 2010 – 2015
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 2010 – 2015 78
76,5
77,3
76 72,8
74
73,9 70,1
72
68,75
70 68 66 64 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Gambar diatas memperlihatkan bahwa pencapaian UCI desa/kelurahan ratarata di Provinsi Kalimantan Tengah tahun dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 capaian UCI-nya mencapai 73.9% kemudian mengalami penurunan menjadi 70.1% pada tahun 2014 dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi 68.75%. Ini memberikan gambaran bahwa kinerja kita dalam penanganan masalah imunisasi memerlukan inovasi yang lebih efektif agar capaian UCI akan menjadi lebih baik di masa yang akan datang. b. Imunisasi Dasar Lengkap pada Bayi Sasaran imunisasi yang dilaksanakan melalui program pemerintah adalah: imunisasi rutin (bayi, WUS, Catin dan anak usia SD) dan imunisasi tambahan (bayi dan anak). Sebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran program imunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan lima imunisasi dasar lengkap (LIL) yang terdiri dari : 1
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
58
dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis hepatitis B, dan 1 dosis campak. Dari kelima imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang mendapat perhatian lebih yang dibuktikan dengan komitmen Indonesia pada lingkup ASEAN dan SEARO untuk mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Hal ini terkait bahwa campak adalah salah satu penyebab utama kematian pada balita. Dengan demikian pencegahan campak memiliki peran signifikan dalam penurunan angka kematian balita. Cakupan imunisasi campak Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 74.94% jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 85,66%. Pada tingkat kabupaten/kota cakupan imunisasi campak yang mencapai > 90% adalah 3 kabupaten, sedangkan 4 kabupaten masih < 79%. Gambar 5.22 Persentase Cakupan Imunisasi Campak Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 35,43
Katingan Lamandau Kapuas Sukamara KALTENG Palangka Raya Pulang Pisau Murung Raya Gunung Mas Barito Timur Seruyan Kotawaringin Timur Barito Selatan Barito Utara Kotawaringin Barat 0,00
53,62 66,34 71,37 74,94 79,70 80,42 80,95 81,20 81,26 84,02 89,82 90,99 94,03 98,32 20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Pada gambar di atas dapat diketahui bahwa Kabupaten yang paling tinggi capaiannya adalah Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 98.32% diikuti oleh Kabupaten Barito Utara sebesar 94.03% dan Kabupaten Barito Selatan sebesar 90.99%. Sedangkan Kabupaten dengan cakupan terendah adalah Kabupaten Katingan sebesar 35,43%, diikuti oleh Lamandau sebesar 53,62% dan Kabupaten Kapuas sebesar 66,34%. Program imunisasi pada bayi mengharapkan agar setiap bayi mendapatkan kelima jenis imunisasi dasar lengkap. Keberhasilan seorang bayi dalam mendapatkan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
59
5 jenis imunisasi dasar tersebut diukur melalui indikator imunisasi dasar lengkap. Capaian indikator ini di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 64.76%. Lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 68.6%. Angka ini belum memenuhi target SPM yang telah ditetapkan sebesar 90%. Sebanyak satu kabupaten dengan cakupan imunisasi dasar lengkap > 90%, yaitu Barito Utara. Gambar 5.23 Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Imunisasi Lengkap 2015 23,04
Katingan Lamandau Kapuas Palangka Raya KALTENG Seruyan Kotawaringin Timur Sukamara Pulang Pisau Murung Raya Barito Timur Barito Selatan Gunung Mas Kotawaringin Barat Barito Utara
0,00
49,50 56,60 61,04 64,76 67,27 68,35 71,37 76,07 77,65 82,12 84,97 86,56 89,65 91,47 20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota tahun 2015 Gambar diatas ada tiga kabupaten/kota dengan capaian imunisasi dasar lengkap pada bayi yang tertinggi pada tahun 2015 adalah di Kabupaten Barito Utara sebesar 99,6% diikuti oleh Kotawaringin Barat sebesar 89.65%, dan Kabupaten Gunung Mas 86.56%. Sedangkan tiga kabupaten dengan capaian terendah adalah Kabupaten Katingan sebesar 23.04%, diikuti oleh Kabupaten Lamandau sebesar 49.50%, dan Kabupaten Kapuas sebesar 56.60%. Untuk lebih lengkap mengenai data dan informasi terkait imunisasi dasar pada bayi yang menurut kabupaten/kota tahun 2015 terdapat pada lampiran 43. 7. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi Kurang Vitamin A (KVA) masih merupakan masalah yang tersebar diseluruh dunia terutama di negara berkembang dan dapat terjadi pada semua umur terutama pada masa pertumbuhan. KVA dalam tubuh dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit yang merupakan “Nutrition Related Diseases” yang dapat mengenai
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
60
berbagai macam anatomi dan fungsi dari organ tubuh seperti menurunkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan epitelisme sel-sel kulit. Salah satu dampak kurang Vitamin A adalah kelainan pada mata yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan – 4 tahun yang menjadi penyebab utama kebutaan di negara berkembang. Pemberian kapsul vitamin A dilakukan terhadap bayi (6-11 bulan) dengan dosis 100.000 SI, anak balita (12-59 bulan) dengan dosis 200.000 SI, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pemberian Kapsul Vitamin A diberikan secara serentak setiap bulan Februari dan Agustus padabalita usia 6-59 bulan. Cakupan Pemberian vitamin A pada bayi di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 48.74% jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 87,09%. Data cakupan pemberian vitamin A pada bayi menunjukan bahwa ada 3 kabupaten/kota yang capaiannya sudah diatas 80% atau lebih yaitu Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Kotawaringin Timur. 8. Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita dan Balita Salah satu program penanggulangan KVA yang telah dijalankan adalah dengan suplementasi kapsul Vitamin A dosis tinggi 2 kali pertahun pada Balita dan ibu nifas untuk mempertahankan bebas buta karena KVA dan mencegah berkembangnya kembali masalah Xerofthalmia dengan segala manifestasinya (gangguan penglihatan, buta senja dan bahkan kebutaan sampai kematian). Disamping itu pemantapan program distribusi kapsul Vitamin A dosis tinggi juga dapat mendorong tumbuh kembang anak serta meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit infeksi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak. Balita yang dimaksud dalam program distribusi kapsul Vitamin A adalah anak umur 12–59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A dosis tinggi. Kapsul Vitamin A dosis tinggi terdiri dari kapsul vitamin A berwarna merah dengan dosis 200.000 SI yang diberikan pada anak umur 12-59 bulan dan diberikan pada bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita tahun 2015 adalah sebesar 78.62% lebih sedikit bila dibandingkan dengan cakupan pemberian vitamin A pada anak balita pada tahun 2014 sebesar 81,32%. Ada lima kabupaten kota yang memiliki cakupan tertinggi yang lebih dari 90% yaitu Kabupaten Gunung Mas sebesar
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
61
98.65%, kemudian Kabupaten Lamandau sebesar 95.06%, Kota Palangka Raya sebesar 93.62%, Kabupaten Pulang Pisau sebesar 93.58% dan terakhir adalah Kabupaten Barito Timur sebesar 90,73%. Sedangkan yang cakupannya terendah adalah Kabupaten Sukamara sebesar 54,52% diikuti oleh Kabupaten Katingan sebesar 59.24% dan Kabupaten Barito Utara sebesar 63.31%. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 44. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada Balita tahun 2015 adalah sebesar 76.24%. Capaian tertinggi pemberian vitamin A pada balita adalah Kabupaten Pulang Pisau sebesar 93.95%, diikuti oleh Kabupaten Barito Selatan sebesar 90.16% dan Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 89.68%. Sedangkan yang cakupannya terendah adalah Kabupaten Katingan sebesar 41,65% diikuti oleh Kabupaten Seruyan sebesar 66.59% dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 67%. Lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran tabel 44. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita selama 6 tahun terakhir (2010-2015) dapat dilihat dalam gambar berikut ini: Gambar 5.24 Cakupan Pemberian Kapsul Vit. A pada Balita di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010–2015
81,32 78,89 76,24 75,16 73,75 71,32
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Dari grafik diatas secara umum terlihat perkembangan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada balita dari tahun ke tahun terus mengalami fluktuasi dan cenderung naik turun. Masih diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan cakupan pemberian kapsul vitamin A pada Balita. Upaya tersebut antara lain melalui peningkatan integrasi pelayanan kesehatan anak, sweeping pada daerah yang
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
62
cakupannya masih rendah dan memaksimalkan kampanye pemberian kapsul vitamin A. Lebih jelasnya mengenai data pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita dapat dilihat pada lampiran tabel 44. 9. Cakupan Penimbangan Baduta di Posyandu (D/S) Penimbangan terhadap bayi dan balita yang dilakukan di posyandu merupakan upaya masyarakat memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita yang dintegrasikan dengan pelayanan kesehatan dasar lain (KIA, Imunisasi, Pemberantasan Penyakit). Partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu tersebut digambarkan dalam perbandingan jumlah baduta yang ditimbang (D) dengan jumlah balita seluruhnya (S). Semakin tinggi partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu maka semakin baik pula data yang dapat menggambarkan status gizi balita. Hasil penimbangan, dapat mengetahui apakah seorang anak terlalu cepat bertambahberat badannya dibandingkan usianya atau tidak bertambah berat badannya. Untuk itumemerlukan pemeriksaan berat badan anak lebih lanjut terkait dengan tinggi badannya, yangdapat menentukan apakah seorang anak mempunyai berat badan berlebih/kurang. Kegiatan penimbangan anak baduta di Posyandu (D/S) menjadi salah satu indikator yang ditetapkan pada Renstra Kementerian Kesehatan. Indikator ini berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Dengan cakupan D/S yang tinggi, diharapkan semakin tinggi pula cakupan vitamin A, cakupan
imunisasi
dan
semakin
rendah
prevalensi
masalah
gizi.
Cakupan
penimbangan Baduta di posyandu (D/S) di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
63
Gambar 5.25. Persentase Baduta di timbang D/S Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah 36,63
Kotawaringin Timur Barito Selatan Katingan Kapuas KALTENG Barito Utara Kotawaringin Barat Sukamara Palangka Raya Seruyan Murung Raya Barito Timur Gunung Mas Pulang Pisau Lamandau 0,00
50,04 54,83 57,11 59,69 62,47 64,53 66,40 67,05 68,04 70,93 74,41 76,17 87,04 88,65 20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Pada gambar diatas diketahui bahwa cakupan penimbangan pada tingkat provinsi
pada tahun 2015 sebesar 59.69% lebih tinggi bila dibandingkan dengan
capaian pada tahun 2014 yang hanya mencapai 57.6%. Capaian ini masih jauh dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 80%. Kabupaten yang memiliki capaian tertinggi adalah Kabupaten Lamandau sebesar 88.65%, diikuti oleh Kabupaten Pulang Pisau sebesar 87,04%, dan Kabupaten Gunung Mas sebesar 76,17%. Sedangkan capaian terendah adalah Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 36.63% diikuti oleh Kabupaten Barito Selatan sebesar 50.05% dan Kabupaten Katingan 54.83%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel no 45. Banyak hal dapat mampengaruhi tingkat pencapaian partisipasi masyarakat dalam penimbangan di posyandu antara lain tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan dan gizi, faktor ekonomi dan sosial budaya. Dari data yang ada menggambarkan bahwa pedesaan dan perkotaan tidak memperlihatkan perbedaan yang menyolok dalam partisipasi masyarakat tetapi yang sangat berpengaruh adalah faktor ekonomi dan sosial budaya.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
64
10. Pelayanan Kesehatan Anak Balita Kesehatan bayi dan balita harus dipantau untuk memastikan kesehatan mereka selalu dalam kondisi optimal. Untuk itu dipakai indikator-indikator yang bisa menjadi ukuran keberhasilan upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita, salah satu diantaranya adalahpelayanan kesehatan anak balita. Adapun batasan anak balita adalah setiap anak yang beradapada kisaran umur 12 sampai dengan 59 bulan. Setiap tahapan perkembangan anak adalah masa penting dan setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Pemantauan pertumbuhan dan mengalami tumbuh kembang yang cepat. Pemantauain pertumbuhan balita meliputi perkembangan anak bawah lima tahun (balita) perlu dilakukan karena sedang pengukuran berat badan pertinggi/panjang badan (BB/TB). Ditingkat masyarakat pemanatauan pertumbuhan adalah pengukuran berat badan per umur (BB/U) setiap bulan di Posyandu, Taman Bermain, Pos PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Taman Penitipan Anak dan Taman Kanak-Kanak serta raudhatul athfal dll. Pelayanan kesehatan pada anak balita dilakukan oleh tenaga kesehatan dan memperoleh: a. Pelayanan Pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun (Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan minimal 8 kali dalam setahun). b. Pemberian vitamin A dua kali dalam setahun yakni setiap bulan Februari danAgustus c. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang balita minimal 2 kali dalam setahun. c. Pelayanan Anak Balita Sakit sesuai standar menggunakan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Cakupan pelayanan anak balita (12-59 Bulan) yang mendapat pelayanan kesehatan (minimal 8 kali) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 sebesar 68.26% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capai pada tahun 2014 sebesar 59,3%. Peningkatan ini merupakan hasil telah dicapai oleh dinas kesehatan Kabupaten/Kota dan puskesmas beserta jaringannya dalam memberikan pelayanan kesehatan pada balita, walaupun belum mencapai target yang telah ditentukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
65
Gambar 5.26 Cakupan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tahun 2015 23,23
Sukamara Barito Timur Seruyan Murung Raya Pulang Pisau Katingan Barito Utara KALTENG Kotawaringin Timur Palangka Raya Barito Selatan Gunung Mas Kapuas Kotawaringin Barat Lamandau 0,00
42,74 52,95 56,38 58,37 63,53 68,21 68,26 68,86 70,91 74,66 79,67 86,90 92,34 103,01 20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Dari gambar diatas terlihat Kabupaten yang memiliki capai capaiannya melebihi 80% yaitu Kabupaten Lamandau yang memiliki capaian tertinggi yaitu sebesar 103,01%, diikuti oleh Kotawaringin Barat sebesar 92,34%, dan Kabupaten Kapuas sebesar 86.90%. Sedangkan Kabupaten dengan capaian terendah adalah Kabupaten Sukamara sebesar 23.23%, diikuti oleh Kabupaten Barito Timur sebesar 42.74% dan abupaten Seruyan sebesar 52.95%. Data lengkap terkait pelayanan kesehatan anak balita disajikan pada lampiran 46. 11. Penjaringan Kesehatan Pada Siswa SD dan Setingkat Mulai masuk sekolah merupakan hal penting bagi tahap perkembangan anak. Banyakmasalah kesehatan terjadi pada anak usia sekolah, seperti misalnya pelaksanaan Perilaku HidupBersih dan Sehat (PHBS) seperti menggosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tanganmenggunakan sabun, karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi/ketajaman penglihatan danmasalah gizi. Pelayanan kesehatan pada anak termasuk pula intervensi pada anak usia sekolah. Anak usia sekolah merupakan sasaran yang strategis untuk pelaksanaan programkesehatan, karena selain jumlahnya yang besar, mereka juga merupakan sasaran yang mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik. Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini diutamakan untuk siswa SD/sederajat kelas 1. Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan oleh tenaga kesehatan bersama tenaga lainnya yang terlatih
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
66
(guru UKS/UKSG dan dokter kecil). Tenaga kesehatan disini adalah tenaga medis, tenaga keperawatan atau petugas puskesmas lainnya yang telah dilatih sebagai tenaga pelaksana UKS/UKGS. Guru UKS/UKGS adalah guru kelas atau guru yangditunjuk sebagai pembina UKS/UKGS di sekolah dan telah dilatih tentang UKS/UKGS. Dokterkecil adalah kader kesehatan sekolah yang biasanya berasal dari murid kelas 4 dan 5 SD dansetingkat yang telah mendapatkan pelatihan dokter kecil. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran tentang kebersihan dan kesehatan gigi bisa dilaksanakan sedini mungkin. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut pada khususnya dan kesehatan tubuh serta lingkungan pada umumnya. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat yang mendapat pelayanan kesehatan pada tahun 2015 sebesar 67.7%, lebih rendah bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 68,2%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran pada tabel 49. Gambar 5.27 Cakupan Sekolah Dasar/Setingkat Yang Melaksanakan Penjaringan Siswa SD/Setingkat Kelas 1 Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015 Kapuas Kotawaringin Timur KALTENG Pulang Pisau Lamandau Sukamara Barito Utara Gunung Mas Murung Raya Palangka Raya Kotawaringin Barat Katingan Barito Timur Barito Selatan Seruyan
37,91 50,29 67,73 69,90 72,80 74,87 76,51 78,85 89,40 92,76 96,34 99,97 100,00 100,00 0,00
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Dari gambar diatas diketahui bahwa sebagian besar kabupaten kota belum memenuhi target 94%, hanya 6 kabupaten yang telah mencapai target yaitu Kabupaten
Barito
Selatan,
Barito
Timur,
Kabupaten
Katingan,
Kabupaten
Kotawaringin Barat, Kota Palangka Raya dan Kabupaten Murung Raya. Sedangkan capaian terendah terdapat di Kabupaten Seruyan 0%, selanjutnya adalah Kabupaten Kapuas sebesar 37.91% dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 50.29%.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
67
12. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut a. Rasio Tambal Cabut Gigi Tetap Pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas meliputi kegiatan pelayanan dasar gigi dan upaya kesehatan gigi sekolah. Kegiatan pelayanan dasar gigi adalah tumpatan (penambalan) gigi tetap dan pencabutan gigi tetap. Indikasi dari perhatian masyarakat adalah bila tumpatan gigi tetap semakin bertambah banyak berarti masyarakat lebih memperhatikan kesehatan gigi yang merupakan tindakan preventif, sebelum gigi tetap betul betul rusak dan harus dicabut. Pencabutan gigi tetap adalah tindakan kuratif dan rehabilitatif yang merupakan tindakan terakhir yang harus diambil oleh seorang pasien. Jumlah tumpatan gigi tetap tahun 2015 sebanyak 10.839 lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 5933, sementara jumlah pencabutan gigi tetap pada tahun 2015 sebanyak 11.927 jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 6326. Data tersebut menandakan bahwa motivasi masyarakat dalam mempertahankan gigi geliginya belum maksimal, selain itu sudah semakin banyak masyarakat yang sadar dan melakukan pemeriksaan gigi geligi. Walaupun sudah ada peningkatan namun harus tetap diperlukan penyuluhan yang terus menerus agar masyarakat memeriksakan giginya secara teratur. Sementara itu rasio tumpatan dan pencabutan gigi tetap tahun 2015 adalah 0.9 sama dengan rasio tumpatan pada tahun 2014 sebesar 0,9. Hal tersebut menunjukan bahwa masih banyak masyarakat yang melakukan pencabutan gigi dibandingkan melakukan tumpatan gigi tetap. Gambar 5.28 Trend Cakupan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015
Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut Tumpatan Gigi Tetap
7802
4521 2010
8729
4684 2011
Pencabutan Gigi Tetap
8474
5943
2012
6372
6326
6372
5933
2013
2014
11927
10839
2015
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
68
Gambar diatas menunjukan bahwa trend jumlah pencabutan giginya jauh lebih banyak dibandingkan tumpatan gigi tetapnya (rasio rendah), menandakan bahwa masyarakat di kabupaten yang bersangkutan masih kurang memperhatikan kesehatan gigi dan mulut dan kemungkinan frekuensi penyuluhan kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan oleh petugas kesehatan di setiap lini, baik yang dilakukan didalam maupun diluar gedung masih sangat minim. b. Murid SD/MI Mendapat Pemeriksaan Gigi dan Mulut Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk upaya promotif, preventif, dan kuratif sederhana seperti pencabutan gigi sulung, pengobatan, dan penambalan sementara gigi sulung dan gigi tetap, yang dilakukan baik di sekolah maupun dirujuk ke puskesmas minimal 2 kali dalam setahun. Mulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. Bila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita. Murid SD/MI diperiksa kesehatan giginya pada 2015 sebanyak 43.6% jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan persentase pada tahun 2014 sebanyak 25.2%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran Tabel 51. Beberapa kabupaten mempunyai cakupan yang cukup tinggi seperti Kabupaten Barito Selatan sebesar 100%, diikuti oleh Kabupaten Gunung Mas sebesar 91,8% dan Kabupaten Lamandau sebesar 98.8%. Sedangkan kabupaten yang tidak memiliki data adalah Kabupaten Barito Timur, Kotawaringin Barat dan Kabupaten Murung Raya. Jumlah Murid SD/MI diperiksa dan memerlukan perawatan pada tahun 2015 sebanyak 13.574 lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak 14.280 anak. Cakupan perawatan gigi dan mulut murid SD/MI di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 31.1% lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 50%. Masih rendahnya cakupan pelayanan kesehatan gigi dan mulut disebabkan masih kurangnya tenaga kesehatan gigi baik itu dokter gigi maupun perawat gigi. Sehingga perlu ada upaya peningkatan tenaga kesehatan gigi di Kalimantan Tengah baik yang bersumber dari pusat maupun dari daerah, sehingga Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dapat dioptimalkan. 13. Pelayanan Kesehataan Usia Lanjut Usia Lanjut adalah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas. Penduduk usia lanjut perlu diberi perhatian karena biasanya pada usia lanjut akan timbul banyak keluhan/masalah kesehatan karena turunnya fungsi organ tubuh, oleh karena itu baik
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
69
pelayanan maupun fasilitas kesehatan juga harus memperhatikan kebutuhan usia lanjut. Pada tahun 2015 jumlah penduduk usila sebanyak 103.905 orang, jumlah tersebut lebih kecil bila dibandingkan dengan jumlah usila pada tahun 2014 sebanyak 122.845 orang. Dari jumlah tersebut yang mendapat pelayanan kesehatan pada tahun 2015 sebanyak 53.82%, lebih besar bila dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 37%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 52. 14. Angka Kematian Bayi (AKB) Keberhasilan program pembangunan kesehatan dan perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari angka kematian pada suatu wilayah yang dipantau dari waktu ke waktu. Angka kematian di komunitas pada umumnya diperoleh melalui data survey sedangkan data kematian yang ada di fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infan Mortality rate adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup (KH). Sedangkan Angka Kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum usia 5 tahun. AKB dan AKABA dapat digunakan untuk menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan anak termasuk status gizi, sanitasi dan angka kesakitan lainnya. AKB dapat menggambarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, karena bayi adalah kelompok usia yang paling rentan terkena dampak dari perubahan lingkungan maupun sosial ekonomi. Indikator AKB terkait langsung dengan target kelangsungan hidup anak dan merefleksikan kondisi sosial-ekonomi, lingkungan tempat tinggal dan kesehatannya. Pneumonia dan diare merupakan penyakit infeksi yang menjadi penyebab utama kematian bayi di Indonesia dengan lebih dari 50 ribu balita meninggal per tahun akibat penyakit tersebut. Bayi dan Balita merupakan golongan masyarakat yang dianggap paling rawan dari aspek kesehatan. Indikator yang berkaitan dengan kesakitan dan kematian bayi merupakan indikator penting dan sering dipakai untuk mengukur kemajuan suatu daerah, khususnya kemajuan dibidang kesehatan. Hal ini dimaksudkan bahwa kesejahteraan bayi/balita sangat berkaitan dengan kondisi lingkungan dimana orang tuanya bertempat tingga serta tingkat sosial ekonomi orang tua tersebut. AKB Provinsi Kalimantan Tengah mengalami fluktuasi dari dalam kurun waktu 2003-2013. Menurut data dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) yang dikeluarkan oleh BPS menunjukkan bahwa di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2003 terdapat AKB sebesar 40/1000 kelahiran hidup kemudian mengalami
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
70
penurunan pada tahun 2007 sebesar 30/1000 kelahiran hidup dan kembali mengalami penurunan yang signifikan pada tahun 2010 sebesar 23/1000 kelahiran hidup. Namun berdasarkan hasil SDKI tahun 2012 angka kematian bayi mengalami peningkatan cukup besar menjadi 49/1000 kelahiran hidup, dan terakhir berdasarkan hasil SUPAS tahun 2015 menunjukan angka kematian bayi mengalami penurunan menjadi 24.6 (25)/1000 kelahiran hidup. Tren data angka kematian bayi (AKB) Provinsi Kalimantan Tengah 2003 – 2015 terlihat pada grafik berikut. Gambar 5.29 Tren data angka kematian bayi (AKB) ProvinsiKalimantan Tengah 2003 – 2015 Berdasarkan SDKI dan SUPAS 2015
Trend Angka Kematian Bayi 60 50
49 40
40
30
25
30 20 10 0 2003
2007
2012
2015
Sumber: SDKI Tahun 2012 dan SUPAS 2015 Penurunan angka kematian bayi menunjukan sudah semakin baiknya status kesehatan ibu dan bayi baru lahir; Semakin mudahnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak; Peningkatan pengetahuan serta perilaku ibu hamil, keluarga, serta masyarakat yang belum mendukung perilaku hidup bersih dan sehat. Gambar diatas memperlihatkan bahwa Angka Kematian Bayi Provinsi Kalimantan Tengah menunjukan penurunan yang cukup tinggi, namun diperlukan upaya yang sangat keras lagi untuk menurunkan AKB sehingga mencapai target. Berdasarkan perhitungan target yang ingin dicapai maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah telah menetapkan target AKB yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2010-2014 turun menjadi 30/1000 kelahiran hidup. Disamping itu pemerintah pusat juga telah menetapkan target yang ingin dicapai sesuai MDGs ke-4 pada tahun 2015 yaitu AKB turun menjadi 23/1000 kelahiran hidup.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
71
Gambar 5.30 Jumlah Kasus Kematian Bayi di Kalimantan Tengah Tahun 2015
80
Jumlah Kematian bayi Per Kabupaten/Kota Di Prov. KaltengTahun 2015
73
70 58
60
55 49
50 40
34
30
21
20
20
19
19
18
14
14 7
10
6
0
Sumber: Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Gambar diatas memperlihatkan gambaran kasus kematian bayi di Provinsi Kalimantan Tengah. Pada tahun 2015 total kematian bayi berjumlah 407 kasus kematian, jumlah tersebut lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah kasus kematian pad tahun 2014 yang berjumlah 477 kasus. Kabupaten dengan jumlah kematian bayi paling sedikit adalah Kabupaten Katingan sebanyak 6 kasus, diikuti oleh Kabupaten Pulang Pisau sebanyak 7 kasus dan Kabupayten Barito Selatan sebanyak 14 kasus. Sedangkan Kabupaten dengan jumlah kasus kematian paling banyak adalah Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 73 kasus, diikuti oleh Kabupaten Kapuas sebanyak 58 kasus, dan Kabupaten Murung Raya sebanyak 55 kasus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada (lampiran 5). Jumlah kasus kematian bayi pada tahun 2014 berbanding lurus dengan hasil laporan SDKI tahun 2012 Yang mengalami peningkatan angka kematian dari 30/1000 kelahiran menjadi 49/1000 kelahiran. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi data terkait jumlah kasus kematian bayi yang berasal dari kabupaten/kota. C. STATUS GIZI Isu status gizi masyarakat masih menjadiperhatian serius pemerintah. Dampak gizi padaibu hamil, bayi, balita, dan anak merupakan investasi besar bagi pembangunan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
72
nasional.Peningkatan status gizi masyarakat dilakukandengan meningkatkan akses masyarakatpada pelayanan gizi. Upaya perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat, antara lain yaitu melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi, dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi. Upaya perbaikan gizi dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan pentahapan prioritas pembangunan nasional. Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan sumberdaya manusia yang sehat dan berkualitas. Jika ditelusuri, masalah gizi terjadi disetiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa, dan usia lanjut. Status gizi seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan permasalahan kesehatan secara umum, disamping merupakan
faktor predisposisi yang dapat
memperparah penyakit infeksi secara langsung juga dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan individu. Status gizi pada janin/bayi sangat ditentukan oleh status gizi ibu hamil atau ibu menyusui. 1. Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Kementerian Kesehatan mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi. Gerakan Nasional ini adalah upaya penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinir. Tujuan utamanya adalah untuk mempercepat perbaikan gizi, khususnya pada periode usia 1000 hari pertama kehidupan atau sejak masa janin sampai usia 2 tahun. Kekurangan gizi terutama pada anak-anak balita dapat menyebabkan meningkatnya risiko kematian, terganggunya pertumbuhan fisik dan perkembangan mental serta kecerdasan bila tidak ditangani dengan segera. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan pada tahun 2010 (100%), tahun 2011 (100%), tahun 2012 (100%), tahun 2013 (100 %), tahun 2014 (100%) dan tahun 2015 adalah 100 %. Jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2015 berjumlah 88 kasus jumlah tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada 2014 berjumlah 83 kasus. Semua kasus gizi buruk yang terlacak, maupun yang datang sendiri ke petugas kesehatan dan sarana pelayanan kesehatan mendapat
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
73
perawatan dengan pemberian bantuan MP-ASI selama perawatan/penanganan. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5.31 Cakupan balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan tahun 2010 - 2015
Cakupan Gizi Buruk Mendapatkan Perawatan tahun 2010 s.d 2015 120 100 80
100
100
100
100
100
100
2010
2011
2012
2013
2014
2015
60 40 20 0
Sumber: Bidang Yankesdas Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Dalam upaya untuk terus menekan terjadinya gizi buruk dan gizi kurang pada balita perlu dilakukan kegiatan yang efektif dalam rangka penanggulangan gizi buruk dan gizi kurang berupa menyediakan materi-materi penunjang berupa buku-buku pedoman, brosur-brosur maupun leaflet-leaflet, melakukan pelacakan balita gizi buruk, memperbaiki sistem rujukan dan pasca rujukan sehingga mengurangi risiko jatuh kembali balita ke dalam status gizi buruk, peningkatan kegiatan pemantauan pertumbuhan diPosyandu, menyediakan buffer stock PMT untuk balita, serta PMT pemulihan melalui dana BOK maupun dana lain. Selain pelatihan tata laksana gizi buruk, dilakukan juga pengembangan Pusat Pemulihan Gizi Therapeutic Feeding Centre (TFC) dan Community Feeding Centre/ Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (CFC/PGBM) yang merupakan bentuk upaya untuk memulihkan gizi buruk di masyarakat. Fasilitas ini berfungsi sebagai tempat perawatan dan pengobatan anak gizi buruk (tanpa penyakit penyerta) secara intensif, dan melibatkan keluarga dalam perawatan anak tersebut. Penyebaran kasus gizi buruk pada balita menyebar ke hampir di semua kabupaten Kota yang ada di Kalimantan Tengah kecuali Kabupaten Lamandau yang
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
74
tidak memiliki kasus gizi buruk. Peta penyebaran kasus gizi buruk pada balita di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 5.32Peta Jumlah Kasus Balita Gizi Buruk dibandingkan dengan Jumlah Balita Yang Dilaporkan Tahun 2015
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Kota Tahun 2015 Dari gambar di atas menggambark jumlah kasus gizi buruk di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 dengan jumlah kasus sebanyak 88 kasus. Jumlah kasus gizi buruk paling banyak terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 30 kasus diikuti oleh Kabupaten Kapuas sebanyak 13 kasus dan Kabupaten Murung Raya sebanyak 10 kasus. Sedangkan jumlah kasus paling sedikit terdapat di Kabupaten Lamandau sebanyak 0 kasus, dan Kabupaten Katingan, Barito Selatan dan Kota Palangka Raya dengan jumlah kasus masing-masing 2 kasus. 2. Balita Bawah Garis Merah (BGM) Aspek tumbuh kembang pada masa balita juga merupakan suatu hal yang sangat penting, yang sering diabaikan oleh tenaga kesehatan khususnya di lapangan. Biasanya penanganan yang dilakukan lebih banyak difokuskan pada mengatasi penyakitnya, sementara tumbuh kembangnya diabaikan. Adapun salah satu masalah pada pertumbuhan balita yakni balita dengan Berat Badan (BB) di Bawah Garis Merah (BGM). Balita BGM adalah balita yang saat ditimbang berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS).KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat atau tinggi badan menurut umur, mencatat pemberian kapsul vitamin A serta vaksinasi.Balita dengan BGM (Bawah
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
75
Garis Merah) adalah balita dengan berat badan menurut umur (BB/U) berada dibawah garis merah pada KMS. Jika anak berada pada BGM maka diperlukan tindakan kewaspadaan “warning” agar anak tidak mengalami menderita gangguan pertumbuhan dan penyakit infeksi serta perhatian pada pola asuh agar lebih ditingkatkan. Berat Badan BGMbukan menunjukkan keadaan gizi buruk tetapi sebagaiperingatan untuk konfirmasi dan tindak lanjut. Persentase kasus BGM di Kabupaten/Kota pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini. (Lampiran 47). Gambar 5.33 Balita dengan Berat Badan di Bawah Garis Merah (BGM) Tahun 2015 di Provinsi Kalimantan Tengah
0,72 0,76 0,82 0,98 1,05 1,20 1,36 1,46 1,47 1,47 1,62 1,73 1,89
Gunung Mas Kotawaringin Barat Barito Utara Pulang Pisau Barito Timur Seruyan Lamandau KALTENG Murung Raya Palangka Raya Kotawaringin Timur Kapuas Barito Selatan Sukamara Katingan
2,44 4,61 0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Kota Tahun 2015 Dari gambar diatas diketahui bahwa persentase balita yang mengalami BGM di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebesar 1.46% lebih tinggi bila dibandingkan dengan persentase Balita yang BGM pada tahun 2014 sebesar 0,9% dari total balita yang ada. Kabupaten dengan persentase terendah adalah Kabupaten Gunung Mas sebesar 0.72% diikuti oleh Kotawaringin Barat sebesar 0.76% dan Kabupaten Barito Utara sebesar 0,82%. Sedangkan Kabupaten dengan persetase BGM pada balita tertinggi adalah Kabupaten Katingan sebesar 4.61%, diikuti oleh Sukamara sebesar 2.44% dan Kabupaten Barito Selatan sebesar 1.89%.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
76
Seorang balita BGM dapat disebabkan oleh karena pola asuh anak yang tidak baik dan sosial ekonomi keluarga yang rendah. Apabila balita BGM diberikan perhatian yang lebih dan diberikan asupan gizi yang baik, balita tersebut tidak akan mengalami gizi kurang maupun gizi buruk. Namun, apabila pola asuh pada balita BGM tidak baik, akan menyebabkan anak menderita gizi kurang atau bahkan gizi buruk. Pola asuh anak sangat berperan penting dalam menentukan status gizi balita.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
77
BAB VI PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN A. Pengendalian Penyakit 1. Penyakit Menular a. Tuberkolusis (TB) Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Dengan berbagai upaya pengendalian yang dilakukan, insidens dan kematian akibat tuberkulosis telah menurun, namun tuberkulosis diperkirakan masih menyerang 9,6 juta orang dan menyebabkan 1,2 juta kematian pada tahun 2014. India, Indonesia dan China merupakan negara dengan penderita tuberkulosis terbanyak yaitu berturut-turut 23%, 10% dan 10% dari seluruh penderita di dunia (WHO, Global Tuberculosis Report, 2015). Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA (bakteri tahan asam) positif melalui percik renik dahak yang dikeluarkannya. TB dengan BTA negatif juga masih memiliki kemungkinan menularkan penyakit TB meskipun dengan tingkat penularan yang kecil. Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat
diukur
dengan
Case
Notification
Rate
(CNR),
prevalensi,
dan
mortalitas/kematian. 1). Kasus baru BTA (+) Pada tahun 2015 ditemukan jumlah kasus baru tuberkulosis sebanyak 1.423 kasus, menurun bila dibandingkan semua kasus tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 yang sebesar 1.691 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat di Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 324 kasus, diikuti oleh Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 200 kasus dan Kabupaten Kapuas dengan jumlah kasus sebanyak 196 kasus. Menurut jenis kelamin, jumlah kasus pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan yaitu 1,85 kali dibandingkan pada perempuan. Pada masing-masing Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Kalimantan Tengah kasus lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. 2). Proporsi Pasien Baru BTA Positif diantara semua kasus TB Persentase pasien tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis di antara semua pasien tuberkulosis paru tercatat (bakteriologis dan klinis), merupakan indikator yang menggambarkan prioritas penemuan pasien tuberkulosis yang menular
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
78
di antara seluruh pasien tuberkulosis yang diobati. Angka ini minimal 70%, bila jauh lebih rendah, berarti diagnosis kurang memberikan prioritas untuk menemukan pasien yang menular. Di Provinsi Kalimantan Tengah proporsi pasien baru BTA (+) diantara semua kasus adalah 72,1%. Hal ini menunjukan bahwa secara nasional target telah terpenuhi. Beberapa kabupaten yang telah mencapai target adalah
Kotawaringin
Timur (74,90%), Katingan (75,54%), Kotawaringin Barat (77,12%), Sukamara (79,17%), Barito Selatan ( 89,90 %), dan Murung Raya (120,9%),
sebagaimana
terlihat pada gambar berikut : Gambar 6.1 memperlihatkan bahwa tahun 2015, proporsi pasien tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis di antara semua pasien tuberkulosis paru tercatat/diobati belum mencapai target yang diharapkan karena hanya mencapai 50%. Hal itu mengindikasikan diagnosis kurang memberikan prioritas untuk menemukan pasien yang menular di Provinsi Kalimantan Tengah. Namun ada 4 Kabupaten telah mencapai target tersebut yaitu Kabupaten Gunung Mas 89%, Kabupaten Barito Selatan 83%, Kabupaten Sukamara 81% dan Kabupaten Katingan 70%. Sedangkan Kabupaten dengan proporsi pasien tuberkulosis paru terkonfirmasi bakteriologis di antara semua pasien tuberkulosis paru tercatat/diobati yang terendah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 25%, Kabupaten Barito Utara 35% dan Kabupaten Seruyan 44%. Gambar 6.1 Proporsi Pasien Baru BTA Positif Diantara Semua Kasus TB Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 25
Kotawaringin Barat Barito Utara Seruyan Pulang Pisau Palangka Raya KALTENG Lamandau Murung Raya Barito Timur Kapuas Kotawaringin Timur Katingan Sukamara Barito Selatan Gunung Mas
35 44 48 48 50 51 52 59 62 69 70 81 83 89 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Sumber Data : Profil Kesehatan Kabupaten Kota dan Bidang PMK Tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
79
3). Proporsi Pasien Baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium diantara terduga TB Proporsi pasien baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium diantara terduga TB menggambarkan mutu dari proses penemuan, diagnosis serta kepekaan menetapkan kriteria terduga. Angka ini sekitar 5 – 15%. Jika angka < 5% menunjukan bahwa penjaringan terlalu longgar dan adanya masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Jika angka >15% kemungkinan disebabkan penjaringan terlalu ketat atau masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Di Provinsi Kalimantan Tengah, proporsi pasien baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium diantara terduga TB pada tahun 2015 adalah 13.1% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 12,1%. Kabupaten dengan proporsi antara 5-15% sebanyak enam kabupaten, yaitu Kabupaten Sukamara (6,7%), Pulang Pisau (9,2%), Barito Utara (11,5%), Barito Timur (13.4%), Barito Selatan (13.4%), dan Kabupaten Kapuas (13,5%). Untuk Lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.2 Proporsi Pasien Baru TB Paru Terkonfirmasi Laboratorium Diantara Terduga TB Di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 2,9
Lamandau Sukamara Pulang Pisau Barito Utara KALTENG Barito Timur Barito Selatan Kapuas Kotawaringin Timur Murung Raya Gunung Mas Katingan Kotawaringin Barat Palangka Raya Seruyan
6,7 9,2 11,5 13,1 13,4 13,4 13,5
Target 5 - 15% 16,7 16,7 18,0 20,1 20,9 24,7 32,7
0,0
5,0
10,0
15,0
20,0
25,0
30,0
35,0
Sumber Data : Program P2 TB Bidang PMK Tahun 2015 4). Angka Notifikasi Kasus atau Case Notification Rate (CNR) Angka notifikasi kasus adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan dan tercatat di antara 100.000 penduduk di suatu wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan menggambarkan kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun di wilayah tersebut. Angka ini berguna untuk
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
80
menunjukkan kecenderungan (tren) meningkat atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut. Setiap tahun diharapkan terjadi peningkatan penemuan kasus sebesar 5%. Angka CNR kasus baru TB BTA+ per 100.000 penduduk adalah 57.03% sedangkan CNR seluruh kasus pada tahun 2015 sebesar 114.51% sedangkan CNR seluruh kasus pada 2014 sebesar 96,97%. 5). Angka Keberhasilan Pengobatan Salah satu upaya untuk mengendalikan TB yaitu dengan pengobatan. Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu angka keberhasilan pengobatan (success rate). Angka keberhasilan pengobatan ini dibentuk dari angka kesembuhan dan angka pengobatan lengkap. Pada tahun 2015 angka keberhasilan pengobatan adalah sebesar 57.41% jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan angka keberhasilan pengobatan pada tahun 2014 sebesar 76,24%. Angka ini masih dibawah target nasional sebesar 85%. Gambar 6.3 Angka Keberhasilan Pengobatan (Succes Rate) TB Paru Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 0,0
Sukamara Kotawaringin Timur Katingan Palangka Raya Lamandau KALTENG Seruyan Gunung Mas Barito Utara Kapuas Pulang Pisau Murung Raya Barito Timur Barito Selatan Kotawaringin Barat
13,0 18,3 19,3 23,3 57,4 59,0 65,3 69,1 71,1 76,9 81,7 91,9 100,0 143,9 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
120,0
140,0
160,0
Sumber Data : Program P2 TB Bidang PMK Tahun 2015 Dari gambar di atas diketahui bahwa terdapat 3 kabupaten yang telah mencapai target nasional (≥ 85%) yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat sebesar 143.9%, Kabupaten Barito Selatan sebesar 100% dan Kabupaten Barito Timur sebesar 91.9%. Keberhasilan pengobatan kasus TB yang belum dicapai oleh semua kabupaten/kota, merupakan masalah yang perlu kita pecahkan bersama baik Dinas
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
81
Kesehatan Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah dan juga peran serta seluruh masyarakat serta para stakeholder yang berkepentingan terkait penanggulangan masalah TB paru. Pemetaan keberhasilan pengobatan kasus TB di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 dapat dilihat pada peta dibawah ini: Gambar 6.4 Peta Persentase Keberhasilan Pengobatan di Bandingkan Jumlah Seluruh Kasus TB dan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
Sumber Data : Program P2 TB Bidang PMK Tahun 2015 b. HIV, AIDS DAN SYPHILIS HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing(VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Jumlah kasus HIV positif yang dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 167 kasus ada peningkatan jumlah kasus bila dibandingkan dengan jumlah kasus tahun 2014 yang berjumlah 121 orang dengan proporsi kelompok umur yang paling banyak adalah 25 – 49 tahun sebesar 66.47%, diikuti oleh kelompok umur 20 – 24 tahun sebesar 28.14% dan kelompok umur ≥ 50 tahun serta ≤ 4 tahun dengan proporsi masing-masing 2.40%. Sedangkan penderita AIDS pada tahun 2015 berjumlah 47 orang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada pada tahun
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
82
2014 yang hanya berjumlah 15 orang, proporsi kelompok umur yang paling banyak adalah 25 – 49 tahun sebesar 61.70%, diikuti oleh kelompok umur 20 – 24 tahun sebesar 25.53% dan kelompok umur ≥ 50 tahun sebesar 8.51% serta ≤ 4 tahun dengan proporsi sebesar 4.26%. Jumlah kematian akibat Kematian akibat AIDS pada tahun 2015 berjumlah 18 orang jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah kematian pada tahun 2014 yang berjumlah 5 orang. Sedangkan proporsi berdasarkan jenis kelamin 66.67% kematian pada kelompok laki-laki sedangkan pada kelompok perempuan sebesar 33.33%. Penderita syphilis yang dilaporkan berjumlah 25 orang, dengan penderita perempuan sebanyak 14 orang (56%) dan
penderita laki-laki
sebanyak 11 orang (44%). Gambar 6.5 Kasus HIV, AIDS dan Syphilis/Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 MATI 180
KASUS
160 140 120 100
167
80 18
60 40
47 25
20 0 HIV
AIDS
SYPHILIS
Sumber data : Profil Kabupenten/Kota dan Bidang PMK, Tahun 2015 c. Pnemonia Pneumonia merupakan infeksi akut yang menyerang jaringan paru (alveoli) yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, atau terhirup udara yang tercemar. Kelompok rentan terserang pneumonia adalah balita, usia lanjut dan yang memiliki masalah kesehatan seperti gangguan malnutrisi dan gangguan imunologi. Penyakit ini merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian bayi dan balita. Namun perhatian dunia selama ini terhadap pneumonia sangat sedikit sehingga ISPA dikenal sebagai the forgotten pandemic. Oleh karena itu dunia memasukan pneumonia kedalam komitmen global MDGs untuk ditanggulangi bersama. Diperkirakan 10% dari seluruh balita pernah menderita pneumonia.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
83
Secara nasional penderita pnemonia balita yang ditemukan dan diobati ditargetkan sebesar 80%. Cakupan penemuan pneumonia balita yang ditemukan dan diobati sesuai dengan standar di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebanyak 455 balita (1.93%) lebih sedikit bila dibandingkan dengan jum;ah pneumonia pada balita tahun 2014 sebesar 462 balita (1,9%). Berbagai kendala yang ditemui dalam penanggulangan ISPA pneumonia adalah cara penularannya yang lintas udara (air borne desease), sulitnya mengidentifikasi gejala pneumonia oleh masyarakat serta masih minimnya pelatihan tenaga kesehatan dalam tatalaksana penderita pneumonia balita (MTBS). Gambar 6.6 Jumlah Penderita Pnemonia BalitaProvinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 – 2015
Jumlah Kasus Pneumonia pada Balita 900 800 700
735
600
771
681
500 400
460
300
455
200 100 0 2011
2012
2013
2014
2015
Sumber Data : Bidang PMK Tahun 2015 Dari gambar diatas diketahui perkembangan jumlah kasus penderita pnemonia pada balita Provinsi Kalimantan Tengah terus mengalami penurunan mulai dari tahun 2012 sebanyak 771 kasus kemudian turun lagi menjadi 681 kasus kemudian turun lagi pada tahun 2014 menjadi 462 kasus dan terakhir pada tahun 2015 menjadi 455 kasus. Perkembangan posistif ini agar terus ditingkatkan hingga jumlah kasus menjadi nol. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran tabel 10. d. Diare Diare merupakan penyakit ketika terjadi perubahan konsistensi feses dan peningkatan frekuensi buang air besar. Diare merupakan penyakit yang potensial menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Kejadian diare dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : faktor lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial ekonomi dan perilaku masyarakat.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
84
Tahun 2015, KLB Diare dilaporkan terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kota Palangka Raya dengan 3 jumlah kematian. Penderita Diare yang berobat dan ditangani di faslitas pelayanan kesehatan dasar pada tahun 2015 sebanyak 53.662 penderita (100.5%), lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penderita pada tahun 2014 sebanyak 46.751 penderita (89,5%) dari target penemuan penderita. Sebaran persentase diare yang ditangani di Kabupaten Kota pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.7. Persentase Kasus Diare yang Ditangani di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dasar Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 57,2 58,9 64,3 74,8 81,6
Kotawaringin Timur Palangka Raya Gunung Mas Kapuas Lamandau KALTENG Pulang Pisau Barito Utara Sukamara Kotawaringin Barat Murung Raya Barito Timur Seruyan Barito Selatan Katingan
100,5 104,5 113,9 120,9 124,0 127,3 127,5 131,1 159,1 191,8 0,0
50,0
100,0
150,0
200,0
Sumber data : Profil Kabupenten/Kota dan Bidang PMK, Tahun 2015 e. Kusta Penyebab kusta adalah Mycobacterium leprae, yang ditemukan oleh warganegara Norwegia, G.A Armauer Hansen pada tahun 1873 dan sampai sekarang belum dapat dibiakkan dalam media buatan. Keberadaan Kusta terdapat dimanamana, terutama di Asia, Afrika, Amerika Latin, daerah tropis dan subtropis, serta masyarakat sosial ekonomi rendah, selain penyakit menyeramkan dan ditakuti oleh karena dapat terjadi ulserasi, mutilasi dan deformitas. Penderita kusta bukan menderita penyakitnya saja, tetapi juga karena dikucilkan masyarakat sekitarnya, hal ini diakibatkan kerusakan saraf besar yang irreversible diwajah dan ekstremitas, motorik dan sensoris, serta dengan adanya kerusakan yang berulang-ulang pada daerah yang anastetik disertai paralisis dan atropi otot.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
85
1). Prevalensi dan Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR/New Case Detection Rate) Pada ta hun 2015 jumlah kasus baru kusta baik yang bertipe Pausi Basiler (PB) maupun Multi Basiler (MB) berjumlah 76 kasus lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah kasus baru pada tahun 2014 kasus baru tipe Pausi Basiler dan Multi Basiler sebanyak 61 kasus. Sedangkan New Case Detection Rate (NDCR) pada tahun 2015 sebesar 3,05/100.000 penduduk. Sedangkan angka prevalensi kusta adalah 0,39 per 10.000 penduduk dan telah memenuhi target < 1 per 10.000 penduduk (< 10 per 100.000 penduduk). Berdasarkan status eliminasi, kusta dibagi menjadi 2 kelompok yaitu provinsi yang belum eliminasi dan provinsi yang sudah mencapai eliminasi. Provinsi yang belum mencapai eliminasi jika angka prevalensi > 1 per 10.000 penduduk, sedangkan provinsi yang sudah mencapai eliminasi jika angka prevalensi < 1 per 10.000 penduduk. Provinsi Kalimantan Tengah sudah termasuk ke dalam Provinsi yang telah mencapai eliminasi. 2). Penderita Kusta Pada Anak dan Cacat Tingkat 2 Tingkat penularan di masyarakat menggunakan indikator proporsi anak (0-14 tahun) diantara pederita baru. Dilaporkan bahwa proporsi anak yang menderita kusta pada tahun 2015 adalah 3.95% lebih tinggi bila dibandingkan dengan proporsi kasus pada tahun 2014 yang berjumlah 3,28%. Pengendalian kasus kusta antara lain dengan meningkatkan deteksi kasus sejak dini. Indikator yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan dalam mendeteksi kasus baru kusta yaitu angka cacat tingkat 2. Proporsi cacat tingkat 2 yang tercatat pada tahun 2015 sebesar 2.63%, sedangkan Angka cacat tingkat 2 pada tahun 2015 sebesar 0.1 per 100.000 penduduk. Jumlah Release From
Treatment / RFT PB 40%, sedangkan RFT MB adalah 51%. f. PD3I Penyakit menular yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi di Indonesia ada 7 (tujuh) jenis penyakit, yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis, TBC, Polio dan Campak. Di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2014 penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang dilaporkan adalah : 1) Tetanus Neonatorum Penyakit tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani, masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini umumnya menginfeksi bayi baru lahir pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril atau perawatan tali pusat dengan ramuan tradisional
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
86
yang terkontaminasi. Dapat menyebabkan kematian jika penderita terlambat mendapat pertolongan. Kasus Tetanus Neonatorum dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 1 kasus dari Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Case Fatality Rate sebesar 100%. 2) Pertusis Pertusis adalah infeksi saluran pernapasan akut berupa batuk yang sangat berat atau batuk intensif. Tersebar ditempat tempat yang padat penduduknya dan dapat berupa endemic pada anak. Merupakan penyakit paling menular dengan attack rate 80-100 % pada penduduk yang rentan. Bersifat endemic dengan siklus 3-4 tahun antara juli sampai oktober sesudah akumulasi kelompok rentan, Menyerang semua golongan umur yang terbanyak anak umur
< 1 tahun, perempuan lebih
sering dari laki laki, makin muda yang terkena pertusis makin berbahaya. Kabupaten yang melaporkan kasus pertusis pada tahun 2015 adalah Kabupaten Kotawaringin Timur dengan jumlah kasus 10 orang, Kemudian kabupaten Pulang Pisau 1 kasus dan Kabupaten Kapuas serta Kabupaten Murung Raya dengan masing-masing 1 kasus. 3) Difteri Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae yang menyerang sistem pernapasan bagian atas. Penyakit difteri pada umumnya menyerang anak-anak usia 1-10 tahun. Jumlah kasus difteri pada tahun 2015 sebanyak 1 kasus dengan jumlah kasus meninggal sebanyak 1 kasus sehingga CFR difteri sebesar 100%. Seluruh kasus dengan jenis kelamin laki-laki (100%). Kasus berasal dari Kota Palangka Raya Dari seluruh kasus tersebut, penderita mendapatkan vaksin DPT pada saat masih bayi. 4) Campak Penyakit Campak disebabkan oleh virus campak atau biasa disebut virus measles. Virus campak termasuk genus Morbilivirus familia Paramyxoviridae. Penyakit ini sangat menular dan akut. Sebagian besar menyerang anak-anak. Bila mengenai balita terutama dengan gizi buruk maka dapat terjadi komplikasi. Komplikasi yang sering adalah bronchopneumonia, gastroenteritis, dan otitis media; ensefalitis jarang terjadi tetapi dapat berakibat fatal, yaitu kematian. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Penegakan kasus campak melalui pemeriksaan darah penderita.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
87
Pada tahun 2015 jumlah kasus campak yang dilaporkan berjumlah 474 kasus, lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2014 yang berjumlah sebanyak 283 kasus. Kasus campak berasal dari 7 kabuapeten yaitu Kabupaten Murung Raya sebanyak 197 kasus, Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 109 kasus, Kotawaringin Barat sebanyak 44 kasus, Kabupaten Seruyan sebanyak 85 kasus, Kabupaten Katingan sebanyak 20 kasus, Kabupaten Barito Utara sebanyak 15 kasus dan Kabupaten Sukamara sebanyak 4 kasus. 5) Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis/Lumpuh Layu Akut) Dalam rangka eradikasi polio, seluruh negara (global) melaksanakan surveilans AFP. AFP berbeda dengan polio, Polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system syaraf sehingga penderita mengalami kelumpuhan. Umumnya menyerang anak-anak yang ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku leher dan saki ditungkai dan lengan. Sedangkan AFP (Acute Flaccid
Paralysis)merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas dan berakibat pada kelumpuhan. AFP merupakan sekumpulan penyakit yang ditandai dengan lumpuh layuh akut. Survailans AFP difokuskan
pada penyakit-penyakit yang sifatnya akut -dan layuh
(flaccid) seperti pada kasus polio. Sebagian besar kasus polio non paralitik tidak disertai manifestasi klinis yang jelas. Ditemukannya kasus polio paralitik menunjukan adanya penyebaran virus polio liar di wilayah tersebut. Surveilans AFP merupakan salah satu upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio. Kelompok rentan terhadap kasus polio adalah anak-anak sehingga pelaksanaan program Surveilans AFP difokuskan pada anak usia < 15 tahun yang menderita kelumpuhan mirip polio (lumpuh layuh akut). Indicator surveilans AFP yaitu ditemukannya Non Polio AFP minimal sebesar 2/100.000 anak usia < 15 tahun. Target ini telah terpenuhi oleh Provinsi Kalimantan Tengah dengan jumlah penemuan 11 orang dengan Non Polio AFP Rate sebesar 1.54/100.000 penduduk usia < 15 tahun. 6) Hepatitis B Hepatitis B adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi VHB dan reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahanbahan kimia yang memberikan gejala yang khas yaitu badan lemah, kencing berwarna seperti air the pekat, mata dan seluruh tubuh menjadi kuning.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
88
Virus hepatitis B umumnya tinggal dalam tubuh selama kira-kira 30-90 hari. Inilah yang dikenal sebagai hepatitis B akut. Infeksi akut ini umumnya dialami orang dewasa. Jika mengalami hepatitis B akut, sistem kekebalan tubuh Anda biasanya dapat melenyapkan virus dari tubuh dan Anda akan sembuh dalam beberapa bulan. Sedangkan hepatitis B kronis terjadi saat virus tinggal dalam tubuh selama lebih dari enam bulan. Jenis hepatitis B ini lebih sering terjadi pada bayi dan anakanak. Anak-anak yang terinfeksi virus pada saat lahir berisiko empat sampai lima kali lebih besar untuk menderita hepatitis B kronis dibanding anak-anak yang terinfeksi pada masa balita. Sementara untuk orang dewasa, 20% dari mereka yang terpapar virus ini akan berujung pada diagnosis hepatitis B kronis. Kasus Hepatitis B yang dilaporkan pada tahun 2015 sebanyak 13 kasus. Kasus tersebut berasal dari Kabupaten Murung Raya sebanyak 7 kasus dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 6 kasus. g. DBD Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aepyty. Penyakit DBD cenderung meningkat dan menyebar luas dan seringkali disertai kejadian luar biasa (KLB), sehingga menimbulkan keresahan di masyarakat karena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit DBD dapat muncul sepanjang tahun dan dapat menyerang seluruh kelompok umur. Penyakit ini berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Pada tahun 2015, di Provinsi Kalimantan Tengah dilaporkan terdapat 1658 kasus, dengan jumlah kematian sebanyak 24 orang. Insidens Rate/Angka Kesakitan sebesar 66,5 per 100.000 penduduk dan CFR/angka kematian sebesar 1.4%. 32,7 per 100.000 penduduk) dengan 11 kematian (CFR: 1,4%). Target Renstra Kementerian Kesehatan untuk angka kesakitan DBD tahun 2015 sebesar < 49 per 100.000 penduduk, dengan demikian Provinsi Kalimantan Tengah belum mencapai target yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan. Berikut ini gambaran Incidence Rate masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015. Informasi rinci masing-masing Kabupaten/Kota terkait dengan penyakit DBD dapat dilihat pada lampiran tabel 21.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
89
Gambar 6.8 Incidence Rate Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 3,8
Barito Selatan Gunung Mas Seruyan Pulang Pisau Katingan Barito Timur Lamandau Kotawaringin Timur KALTENG Sukamara Kapuas Palangka Raya Kotawaringin Barat Murung Raya Barito Utara
14,6 22,3 27,2 28,7 31,7 32,4 41,5 66,5 68,7 72,1 103,5 113,3 155,8 185,1 0,0
50,0
100,0
150,0
200,0
Sumber : Program P2 DBD Bidang PMK Tahun 2016 Penyebaran kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2014 dibagi dalam lima kategori yaitu : 0 – 10 kasus, 10 – 18 kasus, 18 – 50 kasus, 50 – 99 kasus dan 99 – 268 kasus, dan juga penyebaran kasus kematian akibat DBD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini: Gambar. 6.9 Peta Jumlah Kematian Akibat DBD Dibandingkan Jumlah Kasus DBD di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Sumber: Bidang PMK Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
90
Dari gambar diatas diketahui bahwa ada 4 Kabupaten yang ada kasus kematian akibat penyakit DBD yaitu Kabupaten Kotawaringin Barat sebanyak 14 kasus, Kota Palangka Raya sebanyak 3 kasus, Kabupaten Kapuas sebanyak 4 kasus dan Kabupaten Barito Utara sebanyak 3 kasus. h. Chikungunya Demam chikungunya (demam chik) adalah suatu penyakit menular dengan gejala utama demam mendadak, nyeri pada persendian, terutama pada sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang, serta ruam pada kulit. Demam chik ditularkan oleh nyamuk Aedes albopictus dan Aedes aegypty yang juga merupakan nyamuk penular penyakit demam berdarah Dengue (DBD).
Beberapa
faktor yang mempengaruhi munculnya demam chik yaitu rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat dan kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang biasanya terjadi pada musim penghujan. Pada tahun 2015 terdapat dua kabupaten yang melaporkan terjadinya KLB Chikungunya yaitu Kabupaten Lamandau yaitu dimana bulan Januari 2015 dengan jumlah penderita 16 orang dan Bulan November 2015 dengan jumlah kasus sebanyak 31 orang dan jumlah kematian 2 orang dengan CFR 4.25%. Kabupaten Kotawaringin Timur terjadi pada bulan Januari 2015 dengan jumlah penderita 24 orang. i. Malaria
Millennium Development Goals (MDGs) menetapkan Malaria sebagai salah satu komitmen global untuk diperangi. Hingga saat ini Malaria masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat karena mempengaruhi angka kesakitan dan kematian pada bayi dan ibu hamil serta dapat menurunkan produktifitas kerja dan biaya untuk pengobatan. Malaria disebabkan parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia yang ditularkan
oleh nyamuk
malaria (Anopheles) betina. Menyerang semua golongan umur (bayi hingga dewasa) dan semua jenis kelamin. Angka kesakitan malaria selama tahun 2008 - 2014 cenderung menurun dari 3,53 per 1.000 penduduk berisiko pada tahun 2008 menjadi 0.55 per 1.000 pada tahun 2014, kemudian pada tahun 2015 nilai API sama dengan API tahun sebelumnya yaitu 0.55. Perkembangan nilai API dari tahun 2008 – 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
91
Gambar 6.10. Angka Kesakitan Malaria (Annual Paracite Incidence/API) Per 1.000 Penduduk Berisiko di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2008 – 2015
API Per 1.000 Penduduk
API TAHUN 2015 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
4,47
4,08
3,53
3,95
2,88 2,38
2008
2009
2010
2011
2012
2013
0,55
0,55
2014
2015
Sumber data : Profil Kabupaten Kota dan Bidang PMK, Tahun 2015 j. Filariasis Filariasis atau elephantiasis atau penyakit kaki gajah, adalah penyakit yang disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk dari tiga spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori.. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, payudara, lengan dan organ genital. Penyakit ini tersebar luas di pedesaan dan perkotaan. Dapat dan menyerang semua golongan tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Jumlah kasus filariasis pada tahun 2015 sebanyak 25 kasus sedikit meningkat bila dibandingkan dengan jumlah kasus pada tahun 2014 dengan jumlah kasus filariasis sebanyak 16 kasus dengan angka kesakitan per 100.000 penduduk sebesar 1. Penyebaran kasus filariasis terjadi di Kabupaten Kapuas sebanyak 15 kasus, kemudian Kabupaten Lamandau dan Kotawaringin Timur dengan jumlah kasus masing-masing 4 kasus, dan Kabupaten Barito Selatan dengan jumlah kasus sebanyak 2 kasus. Informasi rinci terkait kasus filariasis dapat dilihat pada lampiran 23. k.
Rabies Rabies merupakan penyakit mematikan baik pada manusia maupun hewan
yang disebabkan oleh infeksi virus (golongan Rhabdovirus) yang ditularkan melalui gigitan hewan seperti anjing, kucing, kelelawar, kera, musang dan serigala yang di dalam tubuhnya mengandung virus.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
92
Rabies merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan oleh hewan berdarah panas penular rabies seperti anjing, kucing dan monyet. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosa yang terpenting di Indonesia karena bila sudah menunjukan gejala klinis
pada manusia ataupun hewan selalu berakhir dengan
kematian, sehingga menimbulkan rasa cemas dan ketakutan bagi orang-orang yang terkena gigitan dan kekhawatiran serta keresahan bagi masyarakat pada umumnya. Suatu daerah dapat bebas rabies melalui
surveilans penyakit yang efektif, tidak
adanya kasus Rabies pada hewan dan manusia (indigenous), serta tidak ada kasus rabies pada hewan karnivora diluar karantina dalam 6 bulan terakhir. Pada tahun 2015 semua kabupaten kota terdapat kasus GHPR dengan total kasus sebanyak 1907 kasus yang PET 1386 kasus dan lyssa sebanyak 8 kasus. Kasus Lyssa terjadi di Kabupaten Seruyan sebanyak 3 kasus, Kabupaten Kotawaringin Barat dan Sukamara masing-masing 2 kasus dan Kabupaten Gunung Mas sebanyak 1 kasus. Perkembangan situasi rabies di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2011 – 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 6.11. Situasi Rabies di Provinsi Kalimantan TengahTahun 2011 – 2015 GHPR
PET
Lyssa
5 2
8 2
1429 0
1098
1386
1292
1016
1535
2011
1940 1307
2012
2013
1539
2014
1907
2015
Sumber data : Bidang PMK, Tahun 2015 Gambar 6.11 diatas menunjukan bahwa tahun 2012 terjadi peningkatan gigitan serta kematian akibat GHPR. Pada tahun 2013 kasus gigitan menurun yang disertai penurunan kematian. Tahun 2014 GHPR kembali meningkat dengan kematian 2 orang kemudian pada tahun 2015 meningkat kembali jumlah GHPR 1907 kasus dan jumlah kematiannya menjadi 8 orang.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
93
2. Penyakit Tidak Menular Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan yang selaras dengan perubahan perilaku masyarakat, transisi demografi, sosial ekonomi dan sosial budaya. Berbagai faktor risiko PTM antara lain ialah: merokok dan keterpaparan terhadap asap rokok, minum minuman beralkohol, diet/pola makan, gaya hidup, kegemukan, obat-obatan, dan riwayat keluarga (keturunan). Prinsip upaya pencegahan tetap lebih baik dari pengobatan. Upaya pencegahan penyakit tidak menular lebih ditujukan kepada faktor risiko yang telah diidentifikasi. Upaya pengendalian PTM tidak akan berhasil tanpa dukungan seluruh jajaran lintas sektor, baik pemerintah, swasta, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, bahkan seluruh lapisan masyarakat. Beberapa kegiatan dalam upaya untuk mengendalikan penyakit tidak menular pada tahun 2015 adalah sebagai berikut. a. Posbindu PTM dan Upaya Pengendalian PTM di Puskesmas Pos Pembinaan terpadu (Posbindu) merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksi dini, monitoring dan tindak lanjut dini terhadap faktor risiko PTM secara terpadu dan terintegrasi dengan kegiatan rutin di masyarakat. Setiap kabupaten / kota diharapkan memiliki satu Puskesmas dengan program pelayanan PTM. Tahun 2015 jumlah posbindu sebanyak 115 posbindu dan 27 puskesmas yang memberikan pelayanan PTM , sebagaimana tabel 6.1 berikut Tabel 6. 1 Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Dan Puskesmas dengan Pelayanan PTM Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 No Kabupaten / Kota Posbindu Pusk Pelayanan PTM 1. Sukamara 2 1 2 Lamandau 3 1 3 Kotawaringin Barat 17 2 4 Kotawaringin Timur 15 2 5 Seruyan 12 2 6 Katingan 5 2 7 Gunung Mas 4 2 8 Pulang Pisau 6 1 9 Kapuas 19 3 10 Barito Timur 2 2 11 Barito Selatan 5 2 12 Barito Utara 4 3 13 Murung Raya 5 3 14 Palangka Raya 16 1 JUMLAH 115 27 Sumber : Bidang PMK, Tahun 2016
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
94
b. Pengendalian Tembakau Pengendalian tembakau merupakan salah satu upaya pengendalian faktor risiko PTM, guna menurunkan prevalensi penyakit tidak menular. Beberapa upaya yang telah dikembangkan adalah Pengembangan kawasan tanpa rokok melalui peraturan daerah ataupun peraturan Bupati. Kabupaten / kota yang telah memiliki peraturan tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sebanyak 9 kabupaten/kota (64,3%), sebagaimana tabel 6.2 berikut: Tabel 6.2 Produk Hukum Tentang Kawasan Tanpa Rokok Provinsi Kalimantan Tengah No Kab/Kota Nomor Tentang 1 Palangka Raya Perda no 3 Tahun 2014 KTR 2 Lamandau Perda no 22 Tahun KTR 2015 3 Barito selatan Perda no 12 Tahun KTR 2015 4 Seruyan Perbup Tahun 2014 KTR 5 Kotawaringin Barat Perbup Tahun KTR 6 Kapuas Instruksi Bupati No. 24 KTR di Tempat Th 2013 Kerja di Lingk. Kabupaten Kapuas 7 Barito Utara Peraturan Bupati No. KTR 64/2014 8 Sukamara Peraturan Bupati No. KTR 19/2014 9 Gunung Mas KTR di Tempat Instruksi Bupati No. 3 Kerja di Lingk. Tahun 2015 kab. Gunung Mas 10 Katingan 11 Kotawaringin Timur 12 Murung Raya 13 Barito Timur 14 Pulang Pisau Sumber : Bidang PMK, Tahun 2016 c. Pelayanan PTM :
Ket
1). Pengukuran Tekanan Darah pada penduduk ≥ 18 tahun Prioritas pengendalian penyakit jantung dan pembuluh darah adalah: hipertensi, penyakit jantung koroner dan stroke. Risiko penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat sejalan peningkatan tekanan darah. Hipertensi merupakan penyebab tersering penyakit jantung koroner dan stroke, serta faktor utama gagal jantung kongestif.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
95
Data Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 terdapat 10 Kabupaten/Kota yang melaporkan hasil pengukuran tekanan darah pada kelompok Umur ≥ 18 tahun yaitu Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Timur, Katingan, Kapuas, Pulang Pisau Gunung Mas, Barito Selatan, Barito Utara, Murung Raya dan Kota Palangka Raya. Total jumlah yang diukur adalah 293.752 orang (41.51%). Dari hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk yang berusia ≥ 18 tahun terdapat 68.922 orang (23,20%) yang menderita hipertensi 2). Deteksi Dini Penyakit Kanker Saat ini program pengedalian penyakit kanker diprioritaskan pada dua kanker tertinggi di Indonesia yaitu kanker leher rahim dan kanker payudara. Kegiatan yang dilakukan meliputi pencegahan primer, sekunder, dan tersier. Pencegahan primer dilakukan melalui pengendalian faktor risiko dan peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi. Pencegahan sekunder dilakukan melalui deteksi dini dan tatalaksana yang dilakukan di Puskesmas dan rujukan ke rumah sakit. Deteksi dini kanker leher rahim menggunakan metode Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi untuk IVA (lesi pra kanker leher rahim) positif, sedangkan deteksi dini kanker payudara menggunakan metode Clinical
Breast Examiniation (CBE). Pencegahan tersier dilakukan melalui perawatan paliatif dan rehabilitatif di unit-unit pelayanan kesehatan yang menangani kanker dan pembentukan kelompok survivor kanker di masyarakat. Kegiatan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara dilaporkan dari 7 kabupaten/kota yaitu Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan, Pulang Pisau, Kapuas, Murung Raya dan Kota Palangka Raya. Pemeriksaan payudara dilakukan pada tahun 2015 sebanyak 1679 (1%) WUS yang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah WUS pada tahun 2014 yang berjumlah 847 (0,3%). Dari WUS yang diperiksa pada tahun 2015 diketahui IVA positif berjumlah 71 orang (4.23%) lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah IVA positif pada tahun 2014 yang berjumlah 42 orang (4,96%), sedangkan tumor/benjolan pada payudara sebesar 26 orang (1.55%) jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah tumor/benjolan yang ditemukan pada tahun 2014 yang hanya berjumlah 1 orang (0,17%). Data yang disampaikan pada profil kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 tentang cakupan deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA dan kanker payudara dengan pemeriksaan klinis (CBE) belum menggambarkan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
96
secara keseluruhan perkembangan dan epidemiologi penyakit kanker pada masyarakat, hal ini karena pemeriksaan pada masyarakat belum bisa dilakukan secara keseluruhan. B. KESEHATAN LINGKUNGAN Kegiatan
penyehatan
untukmendukung
upaya
lingkungan
pengendalian
sangatpenting
dan
penyakitMenurut
tidak
WHO
terpisahkan
(World
Health
Organization), kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia
dan
lingkungan
agar
dapat
menjamin
keadaan
sehat
dari
manusia.Lingkungan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan, disamping perilaku dan pelayanan kesehatan. Program Lingkungan Sehat bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan. Adapun kegiatan pokok untuk mencapai tujuan tersebut meliputi: (1) Penyediaan Sarana Air Bersih dan Sanitasi Dasar, (2) Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan, (3) Pengendalian Dampak Risiko Lingkungan, (4) Pengembangan Wilayah Sehat. Berdasarkan hal tersebut, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan mengadakan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 (Riskesdas 2013). Tujuan dari Riskesdas 2013 topik kesehatan lingkungan adalah mengevaluasi program yang sudah ada, menindaklanjuti upaya perbaikan yang akan dijalankan, dan mengidentifikasi faktor risiko lingkungan berbagai jenis penyakit dan gangguan kesehatan. 1. Persentase Rumah Sehat Rumah Tangga yang sehat adalah rumah tangga yang telah menjalankan 10 indikator PHBS yaitu persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi bayi ASI eksklusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Selain itu jenis bahan bangunan, lokasi rumah, dan kondisi ruang rumah berkaitan dengan rumah sehat dideskripsikan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Pencapaian persentase rumah tangga sehat yaitu yang diwakili oleh rumah tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna pad tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
97
mencapai 42.03%, lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 yang telah mencapai 40,38%. Kabupaten dengan capai paling tinggi adalah Kota Palangka Raya sebesar 86.99%, diikuti oleh Kabupaten Pulang Pisau sebesar 84,08% dan Kabupaten Gunung Mas sebesar 57.48%. Sedangkan Kabupaten kota dengan capaian terendah adalah Kabupaten Kapuas sebesar 13,97% diikuti oleh Kabupaten Seruyan sebesar 19,54% dan Kabupaten Kotawaringin Timur sebesar 21.34%. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 6.12 Persentase Rumah Sehat Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimatan Tengah Tahun 2015 14,0
Kapuas Seruyan Kotawaringin Timur Sukamara Murung Raya Katingan KALTENG Lamandau Barito Selatan Kotawaringin Barat Barito Timur Barito Utara Gunung Mas Pulang Pisau Palangka Raya
19,5 21,3 27,8 34,4 35,9 42,1 44,9 45,6 46,1 50,4 51,5 57,5 84,1 87,0 0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015 2. Penduduk Yang Memiliki Akses Air Minum Yang Layak Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentangPersyaratan Kualitas Air Minum, air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atautanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.Penyelenggara air minum dapat berasal dari badan usaha milik negara/badan usaha milikdaerah, koperasi, badan usaha swasta, usaha perorangan,
kelompok
masyarakat,
dan/atauindividual
yang
melakukan
penyelenggaraan penyediaan air minum. Tidak semua air dapatdiminum, syaratsyarat kualitas air minum sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatandimaksud, diantaranya adalah sebagai berikut: a.
Syarat Fisik : Tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna;
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
98
b.
Parameter Mikrobiologi E Coli dan total Bakteri Kolifrom, kadar maksimum yang di perbolehkan 0 jumlah per 100 ml sampel;
c.
Syarat Kimia : Kadar Besi : maksimum yang diperbolehkan 0,3 mg/l, Kesadahan (maks 500 mg/l), pH 6,5-8,5;
d.
Syarat Mikrobiologis : Koliform tinja/total koliform (maks 0 per 100 ml air);
e.
Dan parameter tambahan lainnya. Jumlahpenduduk berdasarkan jenis sumber air minumyang berkualitas yang
memenuhi syarat baik secara kimiawi, fisik maupun biologis yang memiliki akses berkelanjutan terhadap sumber air minum berdasarkan kriteria JMP WHO-INICEF 2006 di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.13 Jumlah Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
48145 49344
7309 866
Perpipaan (PDAM, BPSPAM) 207879
104997
Sumur Galian Terlindung Sumur Bor Dengan Pompa
140725
Penampung Air Hujan Sumur Galian dengan Pompa Mata Air Terlindung Terminal Air
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015 Gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang dapat mengakses air minum yang layak di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 adalah sebagai berikut terbesar pada perpipaan (PDAM, BPSPAM) sebanyak 207.879 orang, kemudian sumur gali terlindung sebanyak 140.725 orang, Sumur bor dengan pompa sebanyak 104.997 orang, Penampung Air hujan sebanyak 49.344 orang, kemudian sumur galian dengan pompa sebanyak 48.145 orang, Mata air terlindung 7309 dan Terminal air sebanyak 866 orang. Data yang ditampilkan diprofil kesehatan belum mencermin jumlah penduduk dengan akses air minum yang layak, hal ini disebabkan karena belum semua penduduk tercover dalam pemetaan akses berkelanjutan
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
99
terhadap air minum berkualitas (layak). Rincian lengkap penduduk dengan akses air minum berkualitas (layak) berdasarkan jenis sumber air minum perkabupaten kota dapat dilihat pada Lampiran 59. Persentase penduduk terhadap akses berkelanjutan terhadap air minum layak per kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.14 Persentase Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas Per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengahtahun 2015
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Layak Tahun 2015 Kapuas
6,31
Kotawaringin Timur
6,39
Lamandau
6,73
Murung Raya Barito Utara Gunung Mas Sukamara KALTENG Palangka Raya Kotawaringin Barat Barito Selatan
7,49 10,77 13,06 14,87 22,41 28,13 32,09 35,09
Katingan Seruyan Barito Timur
37,82 42,18 46,31
Pulang Pisau
52,28
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015 Gambar diatas menunjukkan hasil Persentase Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas Per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 22.41% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 15,4%. Persentase terbesar penduduk Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas terdapat di Kabupaten Pulang Pisau sebesar 52.28%, diikuti oleh Kabupaten Barito Timur sebesar 46.31% dan Kabupaten Seruyan sebesar 42.18%. Sedangkan Persentase terendah Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas terdapat di Kabupaten Kapuas sebesar 6.31%, diikuti oleh Kabupaten Kotawaringn Timur besar 6,39% dan Kabupaten Lamandau sebesar 6.73%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 59.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
100
Persentase kualitas air minum di penyelenggara air minum yang memenuhi syarat kesehatan (fisik, bakteriologi dan kimia) per kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 80,90% dari 801 sampel yang diperiksa. Capaian paling tinggi adalah Kabupaten Lamandau sebesar 100%, diikuti oleh Kabupaten Gunung Mkas sebesar 97.5% dan Kotawaringin Barat sebesar 96.8%. Sedangkan kabupaten dengan capaian paling sedikit adalah Kabupaten Murung Raya sebesar 0.0%, diiukuti oleh Kabupaten Barito Timur 46.2% dan Kabupaten Barito Selatan sebesar 57.8%. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini. Gambar 6.15 Persentase Kualitas air minum di Penyelenggaraan air minum Syarat Kesehatan per Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 0,0
Murung Raya Barito Timur Barito Selatan Pulang Pisau Kotawaringin Timur Katingan Kapuas KALTENG Seruyan Sukamara Palangka Raya Barito Utara Kotawaringin Barat Gunung Mas Lamandau
46,2 57,8 57,9 63,3 67,4 69,6 80,9 82,8 82,8 92,7 96,8 96,8 97,5 100,0 0,0
20,0
40,0
60,0
80,0
100,0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015 Upaya untuk dapat meningkatkan akses air minum dan kualitas air minum yang layaksecara nasional terus menerus dilakukan, akan tetapi masih banyak kendala dalampencapaiannya. Kendala tersebut antara lain : a. Adanya kecenderungan meningkatnya penggunaan air kemasan dan isi ulang sebagaisumber air minum, sementara itu air kemasan dan isi ulang tidak termasuk sebagai sumber air minum layak. Hal ini terjadi disebabkan oleh pendataan yang dilakukan saat ini hanya memotret akses terhadap sumber air yang digunakan untuk minum, belum memperhitungkan kondisi rumah tangga yang memiliki lebih dari satu sumber air yang layak untuk diminum. b. Penyediaan infrastruktur air minum yang ada belum dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk, maupun faktor urbanisasi dan peningkatan konsumsi.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
101
c. Untuk penyediaan air minum perpipaan, beberapa permasalahan pada tingkat operator air minum yaitu minimnya biaya operasional dan pemeliharaan, rendahnya tarif, terbatasnyaSDM yang kompeten dan pengelolaan yang kurang efisien. d. Terdapat kerusakan di berbagai sarana air minum yang dipakai di masyarakat, termasuk sumber air minum bukan jaringan perpipaan (BJP) yang tidak terlindungi. 3. Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat) Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan disamping faktor perilaku dan pelayanan kesehatan. Upaya penyehatan lingkungan dilakukan untuk mewujudkan mutu lingkungan yang lebih sehat, antara lain melalui pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan air bersih dan sanitasi di sarana pemeliharaan dan pengawasan
kualitas
lingkungan,
pengendalian
dampak
resiko
pencemaran
lingkungan dan pengembangan wilayah sehat. Akses terhadap sanitasi layak merupakan salah satu fondasi inti dari masyarakat yangsehat. Sanitasi yang baik merupakan elemen penting yang menunjang kesehatan manusia.Sanitasi berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatanmasyarakat. Buruknya kondisi sanitasi akan berdampak negatif di banyak aspek kehidupan,mulai dari turunnya kualitas lingkungan hidup masyarakat, tercemarnya sumber air minumbagi masyarakat, meningkatnya jumlah kejadian diare dan munculnya beberapa penyakit. Jumlah penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) menurut jenis tempat buang air besar yang digunakan per kabupaten/kota pada tahun 2015 sebagian besar penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah menggunakan kloset berjenis leher angsa sebanyak 369,009 orang, komunal sebanyak 57,359 orang, cemplung/cubluk sebanyak 70.028 orang, dan plengsengan sebanyak 29.641 orang. Rincian lengkap penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) 2015 menurut kabupaten/kota dapat dilihat pada Lampiran 61.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
102
Gambar 6.16 Jumlah Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi Layak (jamban sehat) Berdasarkan Jenis Sarana Jamban Per Kabupaten/Kota Tahun 2015 Komunal; 57359
Cemplung; 70028
Plengseng; 29641
Leher Angsa; 369009
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015 Berdasarkan konsep dan definisi MDGs, akses sanitasi layak apabila penggunaan fasilitas tempat buang air besar milik sendiri atau bersama, jenis kloset yang digunakan jenis leher angsa dan tempat pembuangan akhir tinjanya menggunakan tangki septik atau Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL). Metode pembuangan tinja yang baik yaitu dengan jamban dengan syarat sebagai berikut: a. Tanah permukaan tidak boleh terjadi kontaminasi. b. Tidak boleh terjadi kontaminasi pada air tanah yang mungkin memasuki mata air atau sumur. c. Tidak boleh terkontaminasi air permukaan. d. Tinja tidak boleh terjangkau oleh lalat dan hewan lain. e. Tidak boleh terjadi penanganan tinja segar, atau bila memang benar-benar diperlukan, harus dibatasi seminimal mungkin. f. Jamban harus bebas dari bau atau kondisi yang tidak sedap dipandang. g. Metode pembuatan dan pengoperasian harus sederhana dan tidak mahal.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
103
Gambar 6.17 Persentase Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat) Per Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
Persentase Akses Jamban Sehat 2015 6,85
Murung Raya Barito Utara Seruyan Kotawaringin Timur Gunung Mas Sukamara Katingan Lamandau Kapuas Kotawaringin Barat KALTENG Barito Timur Pulang Pisau Barito Selatan Palangka Raya
13,12 14,16 20,88 23,38 24,43 25,39 26,48 27,20 30,64 32,33 47,36 52,23 55,09 76,44 0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
70,00
80,00
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dan Bidang PMK tahun 2015 Pada Gambar diatas terlihat bahwa Persentase Penduduk dengan Akses Sanitasi Layak (Jamban Sehat) Per Kabupaten Kota di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebesar 32.33% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 24,6%. Persentase tertinggi terdapat di Kota Palangka Raya sebesar 76.44% diikuti oleh Kabupaten Barito Selatan sebesar 55.09% dan Kabupaten Pulang Pisau sebesar 52.23%. Persentase terendah terdapat di Kabupaten Murung Raya sebesar 6.85%, diikuti oleh Kabupaten Barito Utara sebesar 13.12% dan Kabupaten Seruyan sebesar 14.16%. Upaya untuk dapat meningkatkan sanitasi yang layak dilakukan penguatan Kemitraan Pemerintah–Swasta (KPS) yakni melibatkan LSM Lokal / Nasional / Internasional, CSR (Corporate Social Responsibility), donor agency internasional, seperti World Bank, ADB yang diimplementasikan melalui kegiatan Pamsimas dan ICWRMIP, serta kegiatan lain yang berorientasi pada pembinaan, penyediaan sarana air minum dan sanitasi dasar yang layak serta terbangunnya perilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat dengan menggunakan pendekatan STBM. 4. Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Desa STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) adalah desa yang sudah stop BABSminimal 1 dusun, mempunyai tim kerja STBM atau natural leader, dan telah mempunyairencana kerja STBM atau rencana tindak lanjut. STBM menjadi ujung
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
104
tombak keberhasilan pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan secara keseluruhan. Sanitasi total berbasis masyarakat sebagai pilihan pendekatan, strategi dan program untuk mengubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan metode pemicuan dalam rangka mencapai target MDGs. Dalam pelaksanaan STBM mencakup 5 (lima)pilar yaitu: a. Stop buang air besar sembarangan, b. Cuci tangan pakai sabun, c. Pengelolaan air minum dan makanan yang aman di rumah tangga, d. Pengelolaan sampah dengan benar, dan e. Pengelolaan limbah cair rumah tangga dengan aman. Pada tahun 2015 tidak ada desa STBM di Provinsi Kalimantan Tengah, persis seperti yang terjadi pada tahun 2014. Sedangkan jumlah desa yang melaksanakan STBM pada tahun 2015 adalah 662 (42.1%) desa/kelurahan, lebih banyak bila dibandingkan dengan desa yang melaksanakan STBM pada tahun 2014 sebanyak 611 desa/kelurahan. Jika dilihat jumlah desanya, maka yang terbanyak adalah di Kabupaten Kapuas yaitu 100 (42.9%) desa, diikuti oleh Barito Timur sebesar 96 (91.4%) desa
dan Kabupaten Katingan 77 (47.8%) sebanyak 73 desa. Kegiatan
untuk mempercepat pelaksanaan STBM dilakukan bersama penyediaan air minum dalam satu kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (PAM STBM). Gambar 6.18 Persentase dan Jumlah Desa Melaksanakan STBM Per Kabupaten Kota Di Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Desa Melaksanakan STBM
Persentase
100
96 91,4
77 64 49 51,6 34,9 29
40,6 13
67 65,0
63 63,6 47,8
34,6
42,9
48 51,6 35 27,6
8 8,0
13 10,4 0 0,0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten dan Bidang PMK Tahun 2015.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
105
5. Persentase Tempat-tempat Umum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Tempat-tempat umum dan Pengelolaan Makanan adalah kegiatan bagi umum yang dilakukan oleh badan pemerintah, swasta atau perorangan yang langsung digunakan oleh masyarakat yang mempunyai tempat dan kegiatan tetap serta memiliki fasilitas. Pengawasan sanitasi tempat umum bertujuan untuk mewujudkan kondisi yang memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat di sekitarnya. Risiko dari pengelolaan makanan mempunyai peluang yang besar dalam penularan penyakit karena jumlah konsumen relatif banyak dalam waktu yang bersamaan. Tempat-tempat umum meliputi sarana pendidikan, Sarana kesehatan dan hotel. Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan tahun 2015 meliputi sarana pendidikan SD sebesar 76.8% lebih besar bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 61.3%. Pada SMP sebesar 82.3% lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 84.5% dan SMA sebesar 70.8% jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 87,4%. Kemudian untuk sarana kesehatan yang meliputi puskesmas dan jaringannya pada tahun 2015 sebesar 79.3% jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 87,6% dan rumah sakit sebesar 100 lebih besar capaiannya bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 94,7%. Dan terakhir capaian hotel berbintang pada tahun 2015 sebesar 75% lebih tinggi bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 70,6% dan non bintang sebesar 52.8% jauh lebih kecil bila dibandin glkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 77,9%. Secara keseluruhan cakupan tempat-tempat umum yang memenuhi persyaratan kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 76.16% lebih besar bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2014 sebesar 69,9%. Lebih rincinya dapat dilihat pada lampiran tabel 63. Sedangkan untuk TPM (tempat pengelolaan makanan) yang meliputi jasa boga, rumah makan/restoran, depot air minum (DAM) dan makanan jajanan yang memenuhi syarat pada tahun 2015 adalah 3663 buah (57.5%) dari 6367 TPM yang diperiksa lebih tinggi daripada capaian tahun 2014 sebesar 48,61%.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran tabel (64).
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
106
C. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga merupakan upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar sadar, mau dan mampu melakukan PHBS dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mencegah risiko terjadinya penyakit dan melindungi diri dari ancaman penyakit serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Jumlah rumah tangga yang ada pada tahun 2015 adalah 646.780 rumah tangga dengan jumlah rumah tangga yang dipantau sebanyak 113.220 buah. Hasil pemantauan rumah tangga pada tahun 2015 menunjukan bahwa 44.6% rumah tangga telah ber PHBS lebih sedikit bila dibandingkan dengan Rumah Tangga yang Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tahun 2014 sebanyak 51,1%. Cakupan Rumah Tangga Ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Provinsi Kalimantan Tengah dari tahun 2010 - 2015 terlihat pada gambar berikut. Gambar 6.19 Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Provinsi KalimantanTengah Tahun 2010 s/d 2015 60 50
51,1 45,7
40
41,7
44,6
37
30
30,4 20 10 0 2010
2011
2012
2013
2014
2015
Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota Tahun 2015 Gambar diatas memperlihatkan bahwa cakupan rumah tangga yang berPHBS di Privinsi Kalimantan Tengah mengalami fluktuasi, dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 mengalami penurunan cakupan ber-PHBS namun ada peningkatan dari tahun 2012 sampai dengan 2014 kemudian mengalami penurunan lagi pada tahun 2015. Sedang gambaran cakupan PHBS per Kabupaten Kota pada tahun 2015 dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
107
BAB VII TENAGA KESEHATAN Sumber daya manusia kesehatan (SDMK) merupakan salah satu sub sistem dalam sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya dan pelayanan kesehatan. Upaya dan pelayanan kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, memiliki etik dan moral tinggi, keahlian, dan berwenang. Menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi beberapa rumpun dan sub rumpun. Rumpun tenaga kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 11 adalah tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain. Gambaran mengenai jumlah, jenis, dan kualitas, serta penyebaran tenaga kesehatan di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dilakukan dengan cara pengumpulan data pada sarana pelayanan kesehatan baik di wilayah dinas kesehatan kabupaten/kota maupun dinas kesehatan provinsi. Pengumpulan data tenaga kesehatan meliputi tenaga kesehatan yang berstatus PNS pusat, PNS daerah, Pegawai Tidak Tetap (PTT), TNI/POLRI, dan swasta. Metode pengumpulan data yang digunakan melalui mekanisme
pemutakhiran
data
secara
berjenjang
mulai
dari
dinas
kesehatan
kabupaten/kota, dinas kesehatan provinsi dan dikelola oleh Bidang Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) Dinas Kesehatan Privinsi Kalimantan Tengah melalui Sistem Informasi SDMK. Peningkatan jumlah tenaga kesehatan berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang semakin tinggi. Kebutuhan tenaga kesehatan belum dapat terpenuhi secara memadai, khususnya di tingkat kabupaten/kota dikarenakan beban terhadap penganggaran pegawai serta belum berjalannya kegiatan mobilisasi tenaga kesehatan
yang
sesuai
dengan
penempatan
tugas
tenaga
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
tersebut.
Sehingga
108
menyebabkan sulitnya dalam menentukan kebutuhan tenaga kesehatan di tingkat kabupaten/kota. Untuk mencukupi kebutuhan tenaga kesehatan tersebut, pemerintah membuka penerimaan CPNS baru baik secara swakelola maupun tenaga pusat yang ditempatkan di daerah. Untuk mencukupi kekurangan tenaga tersebut dilakukan pengangkatan Dokter Tidak Tetap, Bidan Tidak Tetap dan diupayakan dapat mengangkat tenaga kesehatan lain sebagai pegawai tidak tetap. A. JUMLAH TENAGA KESEHATAN Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan dikelompokkan menjadi beberapa rumpun dan sub rumpun. Rumpun tenaga kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Pasal 11 adalah tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional, dan tenaga kesehatan lain. Pada tahun 2015, jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 10.077 orang (86.17%) dan tenaga penunjang kesehatan sebanyak 1617 orang (13.82%). Tenaga kesehatan dengan jumlah terbanyak pada tahun 2015 yaitu perawat sebanyak 4652 orang atau 46.16% dari total tenaga kesehatan, sedangkan tenaga kesehatan dengan jumlah paling sedikit yaitu tenaga kesehatan keterapian fisik sebanyak 50 orang atau 0,49% dari total tenaga kesehatan. Rincian lengkap mengenai rekapitulasi tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah dapat dilihat pada lampiran 72 – 80. 1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Untuk mendukung fungsi dan tujuan Puskesmas diperlukan sumber daya manusia kesehatan baik tenaga kesehatan maupun tenaga penunjang kesehatan. Pada peraturan yang sama di Pasal 16 Ayat 3 disebutkan bahwa minimal tenaga kesehatan di Puskesmas terdiri dari dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
109
teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga kefarmasian. Sedangkan tenaga penunjang kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lainnya. Total SDMK di Puskesmas di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 7119 orang yang terdiri dari 6180 orang tenaga kesehatan (86,81%) dan 939 orang tenaga penunjang kesehatan (13,19%). Proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas terbanyak yaitu bidan sebanyak 2562 orang (35.98%) sedangkan proporsi tenaga kesehatan di Puskesmas yang paling sedikit yaitu dokter spesialis gigi sebanyak 1 orang (0.016%). Jumlah dan jenis tenaga kesehatan Puskesmas dihitung berdasarkan analisis beban kerja dengan mempertimbangkan beberapa hal, yaitu jumlah pelayanan yang diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerjanya, dan pembagian waktu kerja. 2. Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit dapat didirikan dan diselenggarakan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta. Sedangkan menurut pelayanan yang diberikan, rumah sakit terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus. Total SDMK di rumah sakit di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebanyak 4.575 orang yang terdiri dari 3.897 orang tenaga kesehatan (65,32%) dan 678 orang tenaga penunjang kesehatan (34,68%). Jumlah tenaga kesehatan terbanyak yaitu perawat sebanyak 2.090 orang (53,63%) sedangkan jumlah tenaga kesehatan paling sedikit yaitu dokter spesialis gigi sebanyak 5 orang (0,12%). Pelayanan spesialis yang ada di rumah sakit di antaranya pelayanan spesialis dasar, spesialis penunjang, spesialis lain, subspesialis, dan spesialis gigi dan mulut. Pelayanan spesialis dasar meliputi pelayanan panyakit dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi. Pelayanan spesialis penunjang meliputi pelayanan anestesiologi, radiologi, patologi klinik, patologi anatomi, dan rehabilitasi medik. Pelayanan spesialis lain meliputi pelayanan mata, telinga hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
110
darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan kedokteran forensik. B. RASIO TENAGA KESEHATAN Rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk merupakan indikator untuk mengukur ketersediaan tenaga kesehatan untuk mencapai target pembangunan kesehatan tertentu. Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan Tahun 2011 – 2025, terget rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk pada tahun 2019 di antaranya rasio dokter umum 45 per 100.000 penduduk, rasio dokter gigi 13 per 100.000 penduduk, rasio perawat 180 per 100.000 penduduk, rasio bidan 120 per 100.000 penduduk, rasio perawat gigi 18 per 100.000 penduduk, rasio Apoteker 12 per 100.000 penduduk, rasio Ass Apotekes 24 per 100.000 penduduk, rasio SKM 16 per 100.000 penduduk, rasio Sanitarian 18 per 100.000 penduduk, rasio Nutrisionis/Ahli Gizi 14 per 100.000 penduduk, rasio keterapian fisik 5 per 100.000 penduduk dan rasio Keterapian Medis 16 per 100.000 penduduk. 1. Dokter Spesialis Jumlah tenaga dokter spesialis yang bekerja di sarana kesehatan tahun 2015 sebanyak 182 orang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah dokter spesialis pada tahun 2014 sebanyak 171. Sedangkan rasio dokter spesialis pada tahun 2015 per 100.000 penduduk Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 7,3 meningkat bila dibandingkan dengan rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2014 sebesar 7.0. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 11 dokter spesialis per 100.000 penduduk. 2. Dokter Umum Pada tahun 2015 jumlah tenaga dokter umum yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan sebanyak 483 orang, lebih banyak bila dibandingkan dengan tahun 2014 yang berjumlah 479 orang. Berdasarkan jumlah dokter umum dan jumlah penduduk disusun rasio dokter umum per 100.000 penduduk. Rasio dokter umum di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 19,358 dokter umum per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 45 dokter umum per 100.000 penduduk. 3. Dokter Gigi Jumlah dokter gigi yang bekerja di sarana kesehatan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 118 orang. Berdasarkan jumlah dokter gigi dan jumlah
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
111
penduduk disusun rasio dokter gigi per 100.000 penduduk. Rasio dokter gigi di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 5 dokter gigi per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 13 dokter gigi per 100.000 penduduk. 4. Bidan Jumlah Tenaga Bidan di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 2505 orang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah bidan pada tahun 2014 sebanyak 2.478 orang. Rasio Tenaga Bidan per 100.000 penduduk tahun 2015 adalah 100.40 per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 120 bidan per 100.000 penduduk. 5. Perawat Tenaga perawat di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 4652 orang lebih banyak bila di bandingkan dengan jumlah perawat pada 2014 sebanyak 4608 orang, sedangkan rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk pada tahun 2015 adalah 186,45 per 100.000 penduduk. Rasio tersebut sudah diatas target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 180 bidan per 100.000 penduduk. Namun perlu diperhatikan penyebaran tenaga perawat di Provinsi Kalimantan Tengah masih belum merata, tenaga perawat banyak terkonsentrasi di daerah perkotaan saja. 6. Apoteker Jumlah tenaga Apoteker di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 adalah 128 orang. Berdasarkan jumlah apoteker dan jumlah penduduk disusun rasio apoteker per 100.000 penduduk. Rasio apoteker di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 5 apoteker per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 12 apoteker per 100.000 penduduk. 7. Sarjana Kesehatan Masyarakat Jumlah tenaga kesehatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 berjumlah 248 kurang lebih sama dengan jumlah tenaga kesehatan mayarakat pada tahun 2014 yang berjumlah 248 orang. Rasio tenaga kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk pada tahun 2015 sebesar 9.9 per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 16 Sarjana Kesehatan Masyarakat per 100.000 penduduk. 8. Tenaga Sanitasi Tenaga sanitasi terdiri dari Sarjana kesehatan lingkungan, D-III sanitasi dan D-I sanitasi. Jumlah Tenaga Sanitasi di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
112
sebanyak 191 orang, lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah sanitarian yang bekerja pada sarana kesehatan pada tahun lebih 2014 sebanyak 202 orang. Rasio tenaga sanitarian per 100.000 penduduk tahun 2015 adalah 8,0 lebih sedikit bila dibandingkan dengan rasio sanitarian pada tahun 2014 sebesar 8.27. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 18 Sanitarian per 100.000 penduduk. 9. Tenaga Gizi Tenaga gizi terdiri dari nutrisionis dan dietisen. Jumlah Tenaga gizi di Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 sebanyak 340 orang lebih sedikit bila dibandingkan dengan jumlah tenaga gizi pada tahun 2014 sebanyak 347 orang. Rasio tenaga gizi per 100.000 penduduk tahun 2015 adalah 13.6 per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 14 tenaga gizi per 100.000 penduduk. 10. Keterapian Fisik Pada tahun 2015 jumlah tenaga keterapian fisik yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan sebanyak 50 orang. Berdasarkan jumlah tenaga keterapian fisik dan jumlah penduduk disusun rasio tenaga keterapian fisik per 100.000 penduduk. Rasio tenaga keterapian fisik di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 2 tenaga keterapian fisik per 100.000 penduduk. Rasio tersebut masih dibawah target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 5 tenaga keterapian fisik per 100.000 penduduk. 11. Keterapian Medis Pada tahun 2015 jumlah tenaga keterapian medis yang bekerja di sarana pelayanan kesehatan sebanyak 446 orang. Berdasarkan jumlah tenaga keterapian medis dan jumlah penduduk disusun rasio tenaga keterapian medis per 100.000 penduduk. Rasio tenaga keterapian medis di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2015 sebesar 18 tenaga keterapian medis per 100.000 penduduk. Rasio tersebut sudah diatas target yang ditetapkan untuk tahun 2019 yaitu 16 tenaga keterapian medis per 100.000 penduduk.
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
113
BAB VIII PENUTUP Keberadaan data dan informasi tentang situasi pembangunan kesehatan di suatu daerah sangat penting bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen. Penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan baik yang dikembangkan oleh pusat maupun yang dikembangkan oleh masing-masing daerah. Salah satu luaran utama dari penyelenggaraan dari sistem informasi kesehatan sejak tahun 1998, telah dikembangkan paket sajian informasi
data dan
oleh Pusat Data Kesehatan RI yaitu berupa buku profil kesehatan yang
merupakan kumpulan informasi yang sangat penting tentang gambaran kesehatan di suatu daerah. Untuk itu buku profil ini sangat dibutuhkan baik oleh jajaran kesehatan, lintas sektor maupun masyarakat. Profil Kesehatan Provinsi diharapkan dapat memberikan gambaran secara garis besar dan menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai oleh Provinsi Kalimantan Tengah baik secara umum maupun berdasarkan gender sepanjang tahun 2015. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan Provinsi, perlu terobosan dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat, tepat dan akurat khususnya yang bersumber dari Kabupaten/Kota dan pusat-pusat pelayanan kesehatan lainnya.
Palangka Raya, September 2016
Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
114
RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 NO A. 1 2 3 4 5 6
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
Satuan
No. Lampiran
GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2
Rasio Beban Tanggungan 7 Rasio Jenis Kelamin 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi a. SMP/ MTs b. SMA/ SMK/ MA c. Sekolah menengah kejuruan d. Diploma I/Diploma II e. Akademi/Diploma III f. Universitas/Diploma IV g. S2/S3 (Master/Doktor) B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 12 Jumlah Kematian Neonatal 13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan)
1.302.796
1.192.239
Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 per 100 penduduk 46,2 produktif 109,3 75,97 %
153.565 1565 2.495.035 3,9 16,2
76,29
75,62
92.004,00 96.365,00 13.377,00 3.224,00 8.989,00 16.921,00 0,00
78.751,00 69.055,00 12.572,00 3.163,00 8.160,00 16.670,00 0,00
170.755,00 165.420,00 25.949,00 6.387,00 17.149,00 33.591,00 0,00
17.221
15.980
44.048
5 113
5 103
6 321
14 Jumlah Bayi Mati
7 140
6 121
7 407
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 16 Jumlah Balita Mati
8 147
8 124
9 458
9
8
10
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan)
% % % % % % %
Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1 Tabel 1
Tabel 2 Tabel 2 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3 Tabel 3
Tabel 4
per 1.000 Kelahiran neonatal per 1.000 Kelahiran bayi per 1.000 Kelahiran Balita per 1.000 Kelahiran
Tabel 4 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5 Tabel 5
NO
INDIKATOR
L
P
18 Kematian Ibu Jumlah Kematian Ibu
ANGKA/NILAI L+P 80
Angka Kematian Ibu (dilaporkan)
182
B.2 Angka Kesakitan 19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ Proporsi kasus baru TB BTA+
848 59,59
458 32,19
CNR kasus baru BTA+ Jumlah seluruh kasus TB
65,09 1.596
38,42 1.037
122,51
86,98
CNR seluruh kasus TB Kasus TB anak 0-14 tahun Persentase BTA+ terhadap suspek Angka kesembuhan BTA+ Angka pengobatan lengkap BTA+ Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+
20 21 22 23 24 25 26 27
Angka kematian selama pengobatan Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS Jumlah Kematian karena AIDS Jumlah Kasus Syphilis Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta
22,36 31,11 25,89 57,00
14,73 28,98 32,44 61,42
31 3,10 2 2 12 11 0,43 0,00
14 2,75 3 0 6 14 0,56 0,00
54
22
4,14
1,85
Satuan
No. Lampiran
Ibu per 100.000 Kelahiran
Tabel 6
1423 Kasus % per 100.000 57,03 penduduk 2.857 Kasus per 100.000 114,51 penduduk 3,78 % 13,14 % 28,99 % 28,41 % 57,41 % per 100.000 45 penduduk 1,93 % 167 Kasus 47 Kasus 18 Jiwa 25 Kasus 0,44 % 0,00 %
Tabel 7 Tabel 7
76 Kasus per 100.000 3,05 penduduk 3,95 % 2,63 % per 100.000 0,08 penduduk
Tabel 6
Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 15 Tabel 15
NO
INDIKATOR
Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B 29 Incidence Rate DBD 30 Case Fatality Rate DBD 31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 32 Case Fatality Rate Malaria 33 Angka Kesakitan Filariasis 34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 35 Persentase obesitas 36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam C. C.1 39 40
UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4)
L
P 0,51 28,57 56,67
ANGKA/NILAI L+P 0,26 66,67 39,29
Satuan per 10.000 0,39 Penduduk 40,00 % 51,14 % per 100.000 penduduk <15 1,54 tahun
1
0
7 1
6 0
1
0
232
202
0 4
0 2
1 100 14 6 0 1 100 474 0 0 13
68,54
64,16
66,45
1,57
1,31
1,45
0,49
0,16
0,55
0,00
0,00
0,07
1 23,22 104,91
1 23,18 99,59 4,23 1,55
1 23,20 102,11
71,70
91 82,80
Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % per 1.000 penduduk berisiko % per 100.000 penduduk % % % % %
% %
No. Lampiran Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17
Tabel 18 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21
Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 24 Tabel 25 Tabel 26 Tabel 26 Tabel 28
Tabel 29 Tabel 29
NO 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
INDIKATOR Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Penanganan komplikasi kebidanan Penanganan komplikasi Neonatal Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pelayanan kesehatan bayi Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi Imunisasi dasar lengkap pada bayi Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Baduta ditimbang Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) Pelayanan kesehatan anak balita Balita ditimbang (D/S) Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS)
Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase 75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
L
18,16
91 1,41 76,74 73,78 24,93 64,49 99,03 84,90 41,78 60,84 56,65 2,36 46,85 45,89 1,79 100,00 107,21
40,00 32,67
ANGKA/NILAI P L+P 79,05 79,45 79,32 59,98 80,33 31,99 17,90 28,59 12,94 77,93 90 102 1,21 1,24 78,33 95,67 75,88 92,32 21,78 27,58 64,68 81,86 68,75 94,06 74,94 81,93 64,76 38,25 49,35 50,97 78,62 57,21 59,69 2,22 1,75 44,30 68,26 51,35 49,54 1,94 1,46 100,00 100,00 104,01 67,73 0,91 40,41 56,12 40,51 43,60 27,72 31,09
Satuan % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % % sekolah sekolah % %
No. Lampiran Tabel 29 Tabel 29 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 32 Tabel 33 Tabel 33 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 38 Tabel 39 Tabel 40 Tabel 41 Tabel 43 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 45 Tabel 46 Tabel 47 Tabel 47 Tabel 48 Tabel 49 Tabel 50 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51 Tabel 51
32,67 47,38
27,72 59,69
31,09 % 53,82 %
Tabel 51 Tabel 52
-
-
52.979 %
Tabel 53
NO
INDIKATOR
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 81 Bed Turn Over (BTO) di RS 82 Turn of Interval (TOI) di RS 83 Average Length of Stay (ALOS) di RS C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 87 Rumah Tangga ber-PHBS
L 43,24 14,24 25,50 12,14
ANGKA/NILAI P L+P Satuan 54,43 55,77 % 14,81 14,66 % per 100.000 20,10 24,30 pasien keluar per 100.000 10,62 10,90 pasien keluar 47,16 % 54,65 Kali 3,53 Hari 2,89 Hari
No. Lampiran Tabel 54 Tabel 54 Tabel 55 Tabel 55 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56 Tabel 56
44,63 %
Tabel 57
Persentase rumah sehat Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) Desa STBM Tempat-tempat umum memenuhi syarat TPM memenuhi syarat higiene sanitasi TPM tidak memenuhi syarat dibina TPM memenuhi syarat diuji petik
42,06 22,41 80,90 32,33 76,16 57,53 67,62 12,64
% % % % % % % % %
Tabel 58 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 61 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 64 Tabel 65 Tabel 65
SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Rawat Inap Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap Jumlah Puskesmas Keliling Jumlah Puskesmas pembantu Jumlah Apotek RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 Jumlah Posyandu Posyandu Aktif
20 1 77 118 126 1.063 279 100 2.340 17,82
RS RS
Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 67 Tabel 68 Tabel 69 Tabel 69
C.4 Keadaan Lingkungan 88 89 90 91 92 93
D. D.1 94 95 96 97
98 99 100 101
% Posyandu %
NO
INDIKATOR
L
P
ANGKA/NILAI L+P
102 Rasio posyandu per 100 balita 103 UKBM Poskesdes Polindes Posbindu 104 Jumlah Desa Siaga 105 Persentase Desa Siaga D.2 Tenaga Kesehatan 106 Jumlah Dokter Spesialis 107 Jumlah Dokter Umum 108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis 110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 111 Jumlah Bidan 112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 113 Jumlah Perawat 114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 115 Jumlah Perawat Gigi 116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 118 Jumlah Tenaga Sanitasi 119 Jumlah Tenaga Gizi D.3 120 121 122
Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita
Satuan 0,93 per 100 balita 469 212 153 1.041 66,26
100 214
76 245
35
85
2.505 100,40 1.643
2.441
63 82 107 96 58
196 322 125 88 273
Poskesdes Polindes Posbindu Desa %
No. Lampiran Tabel 69 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71
176 Orang Tabel 72 483 Orang Tabel 72 26,41 per 100.000 penduduk Tabel 72 124 Orang Tabel 72 4,97 per 100.000 penduduk Orang Tabel 73 per 100.000 penduduk Tabel 73 4.652 Orang Tabel 73 186,45 per 100.000 penduduk Tabel 73 277 Orang Tabel 73 404 Orang Tabel 74 248 Orang Tabel 75 191 Orang Tabel 75 340 Orang Tabel 76
1.924.854.465.989 Rp
9,87 % 771.473,93 Rp
Tabel 81 Tabel 81 Tabel 81
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO KABUPATEN/KOTA 1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
LUAS WILAYAH (km 2) 3
10.759,0 6.414,0 3.827,0 16.796,0 16.404,0 17.500,0 14.999,0 8.997,0 10.805,0 8.830,0 3.834,0 8.300,0 23.700,0 2.399,5 153.564,5
JUMLAH DESA
KELURAHAN
DESA + KELURAHAN
4
5
6
81 168 214 86 93 29 80 97 154 95 115 100 115 0 1427
Sumber: a. Biro Adpum Setda Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 b. BPS Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
13 17 17 7 10 3 3 3 7 4 12 3 9 30 138
94 185 231 93 103 32 83 100 161 99 127 103 124 30 1565
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH RUMAH TANGGA
7
8
278.141 73.975 55.321 426.176 174.859 160.305 348.049 124.845 109.947 131.987 113.696 127.479 110.390 259.865 2.495.035
72.886 20.230 14.790 111.955 49.262 40.780 89.067 31.892 26.026 33.594 29.900 31.928 26.001 68.469 646.780
RATA-RATA KEPADATAN JIWA/RUMAH PENDUDUK TANGGA per km 2 9
10
3,82 3,66 3,74 3,81 3,55 3,93 3,91 3,91 4,22 3,93 3,80 3,99 4,25 3,80 3,86
25,85 11,53 14,46 25,37 10,66 9,16 23,20 13,88 10,18 14,95 29,65 15,36 4,66 108,30 16
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 JUMLAH PENDUDUK
NO
KELOMPOK UMUR (TAHUN)
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
1
2
3
4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 JUMLAH
0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65+
127.419 121.007 116.292 112.879 115.654 119.614 118.434 114.817 101.332 81.395 62.106 44.804 29.287 37.756 1.302.796
LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN 5
123.266 114.049 110.976 107.402 107.560 108.595 109.136 103.254 86.894 68.662 52.340 37.515 24.756 37.834 1.192.239
ANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO) Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
6
250.685 235.056 227.268 220.281 223.214 228.209 227.570 218.071 188.226 150.057 114.446 82.319 54.043 75.590 2.495.035 46
103 106 105 105 108 110 109 111 117 119 119 119 118 100 109
TABEL 3 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 JUMLAH NO
VARIABEL
1
2
PERSENTASE
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI+ PEREMPUAN
3
4
5
6
7
8
1
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS
580.467
537.531
1.117.998
2
PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
442.822
406.507
849.329
76,29
75,62
75,97
3
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN: 77.081
79.736
156.817
13,28
14,83
14,03
b. SD/MI
152.268
138.541
290.809
26,23
25,77
26,01
c. SMP/ MTs
92.004
78.751
170.755
15,85
14,65
15,27
d. SMA/ MA
96.365
69.055
165.420
16,60
12,85
14,80
e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
13.377
12.572
25.949
2,30
2,34
2,32
f. DIPLOMA I/DIPLOMA II
3.224
3.163
6.387
0,56
0,59
0,57
g. AKADEMI/DIPLOMA III
8.989
8.160
17.149
1,55
1,52
1,53
h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV
16.921
16.670
0
0
33.591 0
2,92 0,00
3,10 0,00
3,00 0,00
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD
i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR)
TABEL 4 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 JUMLAH KELAHIRAN NO
LAKI-LAKI
KABUPATEN/KOTA HIDUP
1
2
4
5
6
HIDUP 7
10
11
12
5.389
22
5.411
653
1.336
19
1.355
1.169
5
1.174
6.788
44
6.832
1.269
2.631
25
2.656
1.394
2.892
41
2.933
5.768
49
5.817
2.042
5
2.047
Sukamara Kotawaringin Timur
3.566
24
3.590
3.222
20
3.242
5
Seruyan
1.375
12
1.387
1.256
13
6
Katingan
1.517
22
1.539
1.375
19
7
Kapuas
8
Pulang Pisau
9
Gunung Mas
NA NA
NA 4 NA
1.049
10
11 Barito Timur
964
0
12 Barito Utara
1.158
8
13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
NA 2.852 ###### ###
NA
NA
NA 1.095 NA 1.059
NA
NA 951 NA
10 NA
NA 1 NA
NA 952
1.891
16
1.907
2.076
18
2.094
0
959
1.923
0
1.923
4
1.309
2.463
12
2.475
8
964
959
1.166
1.305
NA
NA
2.019
28
2.047
2
2.854
2.809
2
2.811
5.661
4
5.665
91
17.312
15.980
77
16.057
44.048
288
44.336
ANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)5,3
NA
NA
1.035
1.027
NA
HIDUP + MATI
9
4
1.091
643
N/A
MATI
2.433
3
NA
702
8
Lamandau
NA
2.433
HIDUP
HIDUP + MATI
2
9
2.956
MATI
Kotawaringin Barat
693
N/A
HIDUP + MATI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
1
10 Barito Selatan
2.956
MATI
PEREMPUAN
NA
4,8
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
6,5
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 JUMLAH KEMATIAN NO
LAKI - LAKI
KABUPATEN/KOTA NEONATAL
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
PEREMPUAN
BAYIa
ANAK BALITA
5
6
4
BALITA 7
22
26
2
9 NA 37 19 2 NA 5 0 6 5 6 0 2 113
10 NA 37 19 2 NA 6 0 7 7 13 0 13 140
0 NA 0 0 3 NA 0 0 0 0 1 0 1 7
ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 7
8
0
NEONATAL 8
28 10 NA 37 19 5 NA 6 0 7 7 14 0 14 147
23 10 NA 36 15 0 NA 1 0 5 8 3 0 2 103 9
BAYIa 9
10
23 11 NA 36 15 4 NA 1 0 7 11 7 0 6 121 6
LAKI - LAKI + PEREMPUAN
ANAK BALITA
11
0 0 NA 0 0 0 NA 0 0 1 0 2 0 0 3 8
BALITA 23 11 NA 36 15 4 NA 1 0 8 11 9 0 6 124
0
NEONATAL
BAYIa
ANAK BALITA
BALITA
12
13
14
15
45 19 11 73 34 2 52 6 14 11 13 9 28 4 321 8
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi
49 21 14 73 34 6 58 7 19 14 18 20 55 19 407 7
2 0 3 0 0 3 3 0 3 1 0 3 4 1 23 9
51 21 17 73 34 9 61 7 22 15 18 23 87 20 458 1
10
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH LAHIR HIDUP
KEMATIAN IBU JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL < 20 tahun
20-34 tahun
≥35 tahun
5
6
7
4
JUMLAH
JUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
8
9
10
11
JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS < 20 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun tahun
12
13
14
15
< 20 tahun
16
JUMLAH KEMATIAN IBU 20-34 ≥35 tahun JUMLAH tahun
17
18
19
20
1
Kotawaringin Barat
##### ####
0
0
0
0
0
0
0
5
0
0
0
0
0
0
0
5
2
Lamandau
##### ####
0
0
0
0
1
4
0
5
0
0
0
0
1
4
0
5
3
Sukamara
##### ####
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Kotawaringin Timur
##### ####
0
0
0
0
0
6
4
10
0
0
1
1
0
6
5
11
5
Seruyan
##### ####
0
0
0
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
6
Katingan
##### ####
0
2
0
2
0
10
0
10
0
2
0
2
0
14
0
14
7
Kapuas
##### ####
0
0
1
1
0
7
4
11
0
1
0
1
0
8
5
13
8
Pulang Pisau
##### ####
0
0
0
0
0
5
1
6
0
0
0
0
0
5
1
6
9
Gunung Mas
##### ####
0
1
0
1
0
2
0
2
0
0
0
0
0
3
0
3
10 Barito Selatan
##### ####
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
2
2
0
0
2
11 Barito Timur
##### ####
0
0
0
0
0
4
0
4
0
0
0
0
0
4
0
4
12 Barito Utara
##### ####
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
13 Murung Raya
##### ####
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
7
14 Palangka Raya
##### ####
0
0
0
0
0
3
0
3
0
0
0
0
0
3
0
3
JUMLAH (KAB/KOTA)
###### ###
0
3
1
10
1
41
9
56
2
3
2
7
3
47
12
80
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
182
TABEL 7 KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN
1
2
JUMLAH SELURUH KASUS TB P
JUMLAH KASUS BARU TB BTA+
JUMLAH PENDUDUK
L
P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
L
KASUS TB ANAK 0-14 TAHUN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
12
13
14
15
L+P 16
JUMLAH
%
17
18
1
Kotawaringin Barat
147.292
130.849
278.141
133
66,50
67
33,50
200
441
54,71
365
45,29
806
11
1,36
2
Lamandau
39.480
34.495
73.975
43
78,18
12
21,82
55
77
71,30
31
28,70
108
2
1,85
3
Sukamara
29.404
25.917
55.321
18
81,82
4
18,18
22
21
77,78
6
22,22
27
1
3,70
4
Kotawaringin Timur
225.087
201.089
426.176
211
65,12
113
34,88
324
303
64,19
169
35,81
472
33
6,99
5
Seruyan
94.068
80.791
174.859
21
63,64
12
36,36
33
49
65,33
26
34,67
75
8
10,67
6
Katingan
83.964
76.341
160.305
60
61,86
37
38,14
97
87
63,04
51
36,96
138
4
2,90
7
Kapuas
177.648
170.401
348.049
125
63,78
71
36,22
196
203
63,84
115
36,16
318
4
8
Pulang Pisau
64.939
59.906
124.845
26
59,09
18
40,91
44
50
54,35
42
45,65
92
1
1,09
9
Gunung Mas
58.444
51.503
109.947
40
62,50
24
37,50
64
46
63,89
26
36,11
72
22
30,56
10 Barito Selatan
67.358
64.629
131.987
48
67,61
23
32,39
71
58
67,44
28
32,56
86
1
1,16
11 Barito Timur
58.539
55.157
113.696
31
60,78
20
39,22
51
53
61,63
33
38,37
86
3
3,49
12 Barito Utara
66.211
61.268
127.479
30
55,56
24
44,44
54
91
58,71
64
41,29
155
1
0,65
13 Murung Raya
57.382
53.008
110.390
NA
117
NA
NA
NA
224
4
1,79
132.980
126.885
259.865
62
34,74
95
117
81
40,91
198
13
6,57
1.302.796
1.192.239
2.495.035
32,19
1.423
36,30
2.857
14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK
848 65,09
NA 65,26 59,59
NA 33 458 38,42
NA
1.596
NA 59,09 55,86
1.037
57,03 122,51
86,98
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 2.495.035
114,51
108
1,26
3,78
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 TB PARU NO
KABUPATEN
1
2
SUSPEK L
P
L+P
L
P
L+P
L
% BTA (+) TERHADAP SUSPEK P
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BTA (+)
L+P
1
Kotawaringin Barat
518
440
958
133
67
200
26
15
21
2
Lamandau
687
539
1.226
24
12
36
3
2
3
3
Sukamara
192
135
327
18
4
22
9
3
7
4
Kotawaringin Timur
1.119
823
1.942
211
113
324
19
14
17
5
Seruyan
65
36
101
21
12
33
32
33
33
6
Katingan
NA
NA
482
60
37
97
NA
NA
20
7
Kapuas
NA
NA
1.301
125
50
175
NA
NA
13
8
Pulang Pisau
NA
NA
479
26
18
44
NA
NA
9
9
Gunung Mas
230
125
355
40
24
64
17
19
18
10 Barito Selatan
261
269
530
48
23
71
18
9
13
11 Barito Timur
188
193
381
31
20
51
16
10
13
12 Barito Utara
242
228
470
30
24
54
12
11
11
NA
NA
701
NA
NA
117
NA
NA
17
205
179
384
62
33
95
30
18
25
1.266
22
15
13
13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
3.707
2.967
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
9.637
829
437
TABEL 9 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 ANGKA PENGOBATAN LENGKAP (COMPLETE RATE)
ANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE) BTA (+) DIOBATI NO
KABUPATEN
1
2
L
P
L+P
L
P
ANGKA KEBERHASILAN JUMLAH KEMATIAN PENGOBATAN SELAMA PENGOBATAN (SUCCESS RATE/SR)
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
1
Kotawaringin Barat
83
65
148
48
58
36
55
84
56,76
65
78
64
98
129
87,16
113
100
143,92
0
0
0
2
Lamandau
101
45
146
15
15
4
9
19
13,01
7
7
8
18
15
10,27
22
12
23,29
3
0
3
3
Sukamara
18
4
22
0
0
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0,00
0
0
0,00
0
0
0
4
Kotawaringin Timur
211
113
324
27
5
16
14
20
6,17
11
5
9
8
22
6,79
10
22
12,96
6
2
8
5
Seruyan
92
69
161
23
25
12
17
35
21,74
33
36
27
39
60
37,27
61
57
59,01
2
0
2
6
Katingan
56
37
93
5
9
9
24
14
15,05
2
4
1
3
3
3,23
13
27
18,28
1
1
2
7
Kapuas
175
112
287
54
31
40
36
94
32,75
66
38
44
39
110
38,33
69
75
71,08
13
8
21
8
Pulang Pisau
37
15
52
28
76
11
73
39
75,00
1
3
0
0
1
1,92
78
73
76,92
1
2
3
9
Gunung Mas
47
25
72
2
4
1
4
3
4,17
31
66
13
52
44
61,11
70
56
65,28
3
0
3
10 Barito Selatan
48
23
71
40
83
18
78
58
81,69
8
17
5
22
13
18,31
100
100
100,00
1
0
1
11 Barito Timur
53
33
86
43
81
19
58
62
72,09
10
19
7
21
17
19,77
100
79
91,86
0
1
1
12 Barito Utara
69
54
123
20
29
14
26
34
27,64
33
48
18
33
51
41,46
77
59
69,11
0
0
0
13 Murung Raya
45
15
60
23
51
4
27
27
45,00
14
31
8
53
22
36,67
82
80
81,67
1
0
1
14 Palangka Raya
58
25
83
12
21
0
0
12
14,46
2
3
2
8
4
4,82
24
8
19,28
0
0
501
28,99
283
491
28,41
57
61
57,41
JUMLAH (KAB/KOTA) 1.093 635 1.728 ANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
340
31
184
29
26
206
32
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan: Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan, rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
31 2
0 14 1
45 2
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH BALITA L
P
L+P
4
5
6
JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P 7
8
9
PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 10
11
12
13
14
15
1
Kotawaringin Barat
NA
NA
27.108
NA
NA
2.711
63
NA
77
NA
140
5,2
2
Lamandau
2.008
2.252
4.260
201
225
426
1
NA
0
NA
1
0,2
3
Sukamara
3.012
2.895
5.907
301
290
591
19
6,3
16
5,5
35
5,9
4
Kotawaringin Timur
24.502
44.570
2.007
2.450
4.457
16
0,8
28
1,1
44
1,0
5
Seruyan
16.068
NA
NA
1.607
0
0
0,0
6
Katingan
11.480
827
321
1.148
16
25
2,2
7
Kapuas
8
Pulang Pisau
9
Gunung Mas
20.068 NA 8.272 NA 6.494 NA
NA 3.208 NA 5.991 NA
NA 1,9
9
2,8
NA
NA
3.079
10
3
0,3
12.485
649
599
1.248
8
1,2
10
1,7
18
1,4
872
4
0,0
4
0,0
8
0,9
NA
NA
0
NA
30.786 8.723
NA
0
NA
10 Barito Selatan
6.515
6.573
13.088
652
657
1.309
1
0,2
2
0,3
3
0,2
11 Barito Timur
4.923
5.176
10.099
492
518
1.010
44
8,9
24
4,6
68
6,7
12 Barito Utara
6.637
6.164
12.801
664
616
1.280
3
0,5
3
0,5
6
0,5
13 Murung Raya
5.767
5.325
11.092
577
533
1.109
NA
15
1,4
14 Palangka Raya
13.845
13.304
27.149
1.385
1.330
2.715
55
4,0
NA
34
2,6
89
3,3
JUMLAH (KAB/KOTA)
77.541
75.390
235.616
7.754
7.539
23.562
240
3,10
207
2,75
455
1,93
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
NA
NA
TABEL 11 JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 HIV NO
AIDS
KELOMPOK UMUR L
P
5
L
6
7
P
L+P
L
10
11
9
P
L+P 13
P
14
PROPORSI KELOMPOK UMUR
L+P
2
1
3
4
2,40
2
0
2
4,26
1
0
1
1
0
1
4,00
2
5 - 14 TAHUN
NA
NA
0
0,00
0
0
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0,00
3
15 - 19 TAHUN
1
0
1
0,60
0
0
0
0,00
0
0
0
2
0
2
8,00
4
20 - 24 TAHUN
NA
NA
47
28,14
0
0
12
25,53
3
2
5
2
4
6
24,00
5
25 - 49 TAHUN
NA
NA
111
66,47
0
0
29
61,70
6
4
10
6
10
16
64,00
6
≥ 50 TAHUN
NA
NA
4
2,40
NA
NA
4
8,51
0,00
2
3
2
0
47
1,20
1,80
4,26
0,00
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
12
L
≤ 4 TAHUN
167
8
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
PROPORSI JENIS KELAMIN
4
PROPORSI KELOMPOK UMUR
1
JUMLAH (KAB/KOTA)
3
L+P
SYPHILIS
JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
15
16
17
2
0
2
0
0
0
12
6
18
11
14
25
66,67
33,33
44,00
56,00
TABEL 12 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 DONOR DARAH NO
1
UNIT TRANSFUSI DARAH
2
1 UTD Kotawaringin Barat 2 UTD Lamandau 3 UTD RSUD Sukamara 4 PMI Cabang Sampit 5 UTD Seruyan 6 RSUD Kasongan 7 RSUD dr. Soemarno S. 8 UTD Pulang Pisau 9 UTD Gunung Mas 10 RS Jaraga Sasameh Buntok 11 UTD Barito Timur 12 PMI dan Laboratorium RSUD Muara Teweh 13 PMI dan Laboratorium RSUD Puruk Cahu 14 UDD PMI Kota Palangka Raya JUMLAH Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
JUMLAH PENDONOR L
P
L+P
3
4
5
NA NA 289 3.163 NA NA 1.268 NA NA NA NA 1.043 517 8.737 15.017
NA NA 38 329 NA NA 175 NA NA NA NA 32 0 848 1.422
NA NA 327 3.492 NA 206 1.443 NA NA NA NA 1.075 517 9.585 16.645
SAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRINING TERHADAP HIV L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % 6
NA NA 289 3.163 NA 0 1.266 NA NA NA NA 1.043 0 8.737 14.498
7
NA NA 100,0 100,0 NA 0,0 99,8 NA NA NA NA 100,0 0,0 100,0 96,54
8
NA NA 38 329 NA 0 175 NA NA NA NA 32 0 848 1.422
9
NA NA 100,0 100,0 NA 0,0 100,0 NA NA NA NA 100,0 0,0 100,0 100,0
10
NA NA 327 3.492 NA 0 1.441 NA NA NA NA 1.075 0 9.585 15.920
11
NA NA 100,0 100,0 NA 0,0 99,9 NA NA NA NA 100,0 0,0 100,0 95,64
POSITIF HIV L JUMLAH
%
12
13
NA NA 0 0 NA 0 2 NA NA NA NA 1 0 59 62
NA NA 0,0 0,0 NA 0,0 0,2 NA NA NA NA 0,1 0,0 0,7 0,43
P JUMLAH 14
L+P JUMLAH %
% 15
NA NA 0 0 NA 0 0 NA NA NA NA 0 0 8 8
16
NA NA 0,0 0,0 NA 0,0 0,0 NA NA NA NA 0,0 0,0 0,9 1
17
NA NA 0 0 NA 0 2 NA NA NA NA 1 0 67 70
NA NA 0,0 0,0 NA 0,0 0,1 NA NA NA NA 0,1 0,0 0,7 0,44
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 DIARE NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH PENDUDUK
JUMLAH TARGET PENEMUAN
DIARE DITANGANI P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
147.292 39.480 29.404 225.087 94.068 83.964 177.648 64.939 58.444 67.358 58.539 66.211 57.382 132.980 1.302.796
130.849 34.495 25.917 201.089 80.791 76.341 170.401 59.906 51.503 64.629 55.157 61.268 53.008 126.885 1.192.239
278.141 73.975 55.321 426.176 174.859 160.305 348.049 124.845 109.947 131.987 113.696 127.479 110.390 259.865 2.495.035
ANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
3.152 845 629 4.817 2.013 1.797 3.802 1.390 1.251 1.441 1.253 1.417 1.228 2.846 27.880
2.800 738 555 4.303 1.729 1.634 3.647 1.282 1.102 1.383 1.180 1.311 1.134 2.715 25.514
5.952 1.583 1.184 9.120 3.742 3.431 7.448 2.672 2.353 2.825 2.433 2.728 2.362 5.561 53.394 214
3.721 732 762 2.799 2.480 4.360 976 NA 807 2.272 1.628 1.593 1.740 1.576 25.446
118 87 121 58 123 243 26 NA 65 158 130 112 142 55 91,3
3.658 560 669 2.415 2.424 2.220 4.594 NA 706 2.221 1.474 1.515 1.268 1.699 25.423
131 76 121 56 140 136 126 NA 64 161 125 116 112 63 99,6
7.379 1.292 1.431 5.214 4.904 6.580 5.570 2.793 1.513 4.493 3.102 3.108 3.008 3.275 53.662
124,0 81,6 120,9 57,2 131,1 191,8 74,8 104,5 64,3 159,1 127,5 113,9 127,3 58,9 100,5
TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 KASUS BARU NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering
Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah
PB + MB
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1
Kotawaringin Barat
3
0
3
10
0
10
13
0
13
2
Lamandau
0
0
0
1
0
1
1
0
1
3
Sukamara
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Kotawaringin Timur
0
0
0
11
3
14
11
3
14
5
Seruyan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Katingan
1
0
1
1
0
1
2
0
2
7
Kapuas
2
1
3
5
4
9
7
5
12
8
Pulang Pisau
0
1
1
2
0
2
2
1
3
9
Gunung Mas
2
3
5
0
0
0
2
3
5
10 Barito Selatan
0
0
0
5
3
8
5
3
8
11 Barito Timur
0
0
0
5
4
9
5
4
9
12 Barito Utara
1
0
1
0
0
0
1
0
1
13 Murung Raya
0
0
0
1
0
1
1
0
1
14 Palangka Raya
0
0
0
4
3
7
4
3
7
JUMLAH (KAB/KOTA)
9
5
14
45
17
62
54
22
76
64,29
35,71
72,58
27,42
71,05
28,95
PROPORSI JENIS KELAMIN
ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
4,14
1,85
3,05
TABEL 15 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
PENDERITA KUSTA
1
2
4
1
Kotawaringin Barat
2
KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN JUMLAH % 5
6
CACAT TINGKAT 2 JUMLAH
%
7
8
13
-
0,00
0
0
Lamandau
1
-
0,00
0
0
3
Sukamara
-
-
0,00
0
0
4
Kotawaringin Timur
14
-
0,00
1
7,14
5
Seruyan
-
-
0,00
0
0
6
Katingan
2
-
0,00
0
0
7
Kapuas
12
1
8,33
1
8,33
8
Pulang Pisau
3
-
0,00
0
0
9
Gunung Mas
5
-
0,00
0
0
10 Barito Selatan
8
1
12,50
0
0
11 Barito Timur
9
1
11,11
0
0
12 Barito Utara
1
-
0,00
0
0
13 Murung Raya
1
-
0,00
0
0
14 Palangka Raya
7
-
0,00
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
76
3
3,95
2
2,63
ANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
0,1
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 KASUS TERCATAT NO 1
Pausi Basiler/Kusta kering
KABUPATEN/KOTA 2
L
P
4
5
1 Kotawaringin Barat 2 2 Lamandau 0 3 Sukamara 0 4 Kotawaringin Timur 0 5 Seruyan 0 6 Katingan 1 7 Kapuas 2 8 Pulang Pisau 1 9 Gunung Mas 0 10 Barito Selatan 0 11 Barito Timur 0 12 Barito Utara 1 13 Murung Raya 0 14 Palangka Raya 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 7 ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK
Multi Basiler/Kusta Basah
L+P
L
6
0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3
P
7
2 0 0 1 0 1 3 2 0 0 0 1 0 0 10
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
L+P
8
2 1 0 31 0 1 3 6 2 5 4 0 1 4 60
JUMLAH L
9
2 0 0 9 0 0 4 0 2 3 5 0 0 3 28
P
10
4 1 0 40 0 1 7 6 4 8 9 0 1 7 88
L+P
11
4 1 0 31 0 2 5 7 2 5 4 1 1 4 67 0,51
12
2 0 0 10 0 0 5 1 2 3 5 0 0 3 31 0,26
6 1 0 41 0 2 10 8 4 8 9 1 1 7 98 0,39
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 KUSTA (PB) NO
1
PENDERITA PBa
KABUPATEN/KOTA
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
KUSTA (MB) RFT PB P
L
PENDERITA MBa
L+P
RFT MB P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
2 0 0 0 0 1 2 1 0 0 0 1 0 0 7
0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 3
2 0 0 1 0 1 3 2 0 0 0 1 0 0 10
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 28,6
0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
0 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 66,7
0 0 0 1 0 1 0 2 0 0 0 0 0 0 4
0 0 0 100 0 0 0 100 0 0 0 0 0 0 40,0
2 1 0 31 0 1 3 6 2 5 4 0 1 4 60
2 0 0 9 0 0 4 0 2 3 5 0 0 3 28
4 1 0 40 0 1 7 6 4 8 9 0 1 7 88
5 1 0 12 0 1 3 3 2 5 0 0 1 1 34
250 100 0 39 0 100 100 50 50 100 0 0 100 25 57
0 0 0 2 0 0 3 0 2 3 1 0 0 0 11
0 0 0 22 0 0 75 0 0 100 0 0 0 0 39
5 1 0 14 0 1 6 3 4 8 1 0 1 1 45
100 100 0 35 0 100 86 50 25 100 11 0 100 14 51
TABEL 18 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO)
1
2
4
5
1 Kotawaringin Barat 75.312 2 Lamandau 20.036 3 Sukamara 16.022 4 Kotawaringin Timur 119.905 5 Seruyan 48.217 6 Katingan 48.136 7 Kapuas 104.485 8 Pulang Pisau 34.881 9 Gunung Mas 34.509 10 Barito Selatan 40.038 11 Barito Timur 31.176 12 Barito Utara 39.403 13 Murung Raya 36.056 14 Palangka Raya 65.488 JUMLAH (KAB/KOTA) 713.664 AFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan:
0 0 0 1 0 0 2 7 0 0 0 0 0 1 11 1,54
Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
Catatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk 713.009 < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH KASUS L
1
2
JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) PERTUSIS JUMLAH KASUS MENINGGAL P L+P L P L+P
DIFTERI P
4
MENINGGAL
L+P
5
6
7
L 8
9
10
11
12
13
14
TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS L
P
15
MENINGGAL
L+P
16
17
18
1
Kotawaringin Barat
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
Lamandau
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Sukamara
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
Kotawaringin Timur
0
0
0
0
5
5
10
1
0
1
0
1
0
1
1
5
Seruyan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6
Katingan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Kapuas
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Pulang Pisau
0
0
0
0
2
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Gunung Mas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 Barito Selatan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 Barito Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12 Barito Utara
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
13 Murung Raya
0
0
0
0
NA
NA
1
NA
NA
5
0
0
0
0
0
14 Palangka Raya
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
1
0
1
1
7
6
14
1
0
6
0
1
0
1
1
CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
100,00
0,00
100,00
TABEL 20 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 JUMLAH KASUS PD3I NO
KABUPATEN/KOTA L
1
2
1
Kotawaringin Barat
2
CAMPAK JUMLAH KASUS P L+P
4
5
POLIO MENINGGAL
6
7
HEPATITIS B
L
P
L+P
L
P
L+P
8
9
10
11
12
13
27
17
44
0
0
0
0
0
0
0
Lamandau
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3
Sukamara
2
2
4
0
0
0
0
0
0
0
4
Kotawaringin Timur
54
55
109
0
0
0
0
4
2
6
5
Seruyan
40
45
85
0
0
0
0
0
0
0
6
Katingan
12
8
20
0
0
0
0
0
0
0
7
Kapuas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
8
Pulang Pisau
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Gunung Mas
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
10 Barito Selatan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11 Barito Timur
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
12 Barito Utara
9
6
15
0
0
0
0
0
0
0
88
69
197
0
0
0
0
NA
NA
7
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
232
202
474
0
0
0
0
4
2
13
13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%)
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
0,0
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
JUMLAH KASUS
MENINGGAL
CFR (%)
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
9
10
11
183 10 25 94 22 27 126 16 6 4 18 119 95 148 893 68,5
132 14 13 83 17 19 125 18 10 1 18 117 77 121 765 64,2
315 24 38 177 39 46 251 34 16 5 36 236 172 269 1.658 66,5
10 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 14
4 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 1 10
14 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 3 0 3 24
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 b. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
5,5 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,4 1,6
L+P 12
3,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 2,6 0,0 0,8 1,3
4,4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 1,6 0,0 0,0 0,0 0,0 1,3 0,0 1,1 1,4
TABEL 22 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 MALARIA NO
SUSPEK
KABUPATEN/KOTA
1
2
SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
L
P
L+P
4
5
6
1.996
L+P
7
8
9
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
P
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
3
Sukamara
809
764
1.573
1
0,12
1
4
Kotawaringin Timur
NA
NA
NA
1.285
1.207
2.492
24
1,87
6
5
Seruyan
NA
NA
NA
NA
NA
512
1
NA
6
Katingan
NA
NA
1.651
NA
NA
2.155
NA
NA
7
Kapuas
NA
NA
2.505
NA
NA
2.504
369
NA
8
Pulang Pisau
NA
NA
1.282
423
191
614
155
36,64
9
Gunung Mas
NA
NA
1.355
NA
NA
1.024
NA
0,00
809
764
1.573
NA
3.217
L
Lamandau
NA
1.221
CFR
10
2
241
1.996
MENINGGAL
POSITIF
Kotawaringin Barat
NA
3.217
P
1
NA
1.221
L
-
241
0,00 NA
NA
1
0
1
NA
NA
NA
NA
21
0
0
0
0,00
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
2
0,13
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0,50
30
1,20
0
0
0
0,00
0,00
0,00
NA
1
0,20
0
0
0
0,00
0,00
0,00
NA
NA
367
17,01
0
0
0
0,00
0,00
0,00
69
NA
438
17,49
0
0
0
0,00
0,00
0,00
14
7
169
27,52
0
0
0
0,00
0,00
0,00
170
25,43
0
0
0
0,00
0,00
0,00
-
-
0,13
0,03
L+P
-
10 Barito Selatan
914
947
1.861
914
947
1.861
12
1,31
11
1
23
1,24
0
0
0
0,00
0,00
0,00
11 Barito Timur
339
342
681
339
344
683
18
5,31
6
2
24
3,51
0
0
0
0,00
0,00
0,00
1.952
1.847
3.799
20
1,02
52
3
72
1,90
0
0
0
0,00
0,00
0,00
2.036
NA
NA
2.036
0,00
10
10
0,49
NA
NA
1
0,00
10,00
10,00
12 Barito Utara
NA
NA
13 Murung Raya
NA
NA
NA
-
-
14 Palangka Raya
1.068
642
2.036
1.068
642
1.710
39
3,65
23
4
62
3,63
0
0
0
0,00
0,00
0,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
5.126
3.916
18.438
8.786
7.163
15.949
639
7,27
193
3
1.369
8,58
0
0
1
0
0
0,07
JUMLAH PENDUDUK BERISIKO ANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
1.302.796 0,49
1.192.239 0,16
2.495.035 0,55
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 PENDERITA FILARIASIS NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
KASUS BARU DITEMUKAN
JUMLAH SELURUH KASUS
L
P
L+P
L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
1
Kotawaringin Barat
0
0
0
0
0
0
2
Lamandau
4
0
4
4
0
4
3
Sukamara
0
0
0
0
0
0
4
Kotawaringin Timur
0
0
0
3
1
4
5
Seruyan
0
0
0
0
0
0
6
Katingan
0
0
0
0
0
0
7
Kapuas
0
0
0
10
5
15
8
Pulang Pisau
0
0
0
0
0
0
9
Gunung Mas
0
0
0
0
0
0
10 Barito Selatan
2
0
2
2
0
2
11 Barito Timur
0
0
0
0
0
0
12 Barito Utara
0
0
0
0
0
0
13 Murung Raya
0
0
0
0
0
0
14 Palangka Raya
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
6
0
6
19
6
25
1
1
1
ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA)
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 DILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN NO
LAKI-LAKI
KABUPATEN/KOTA
1
2
HIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Kotawaringin Barat
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
2
Lamandau
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
3
Sukamara
11,08
1.751
9,88
2.957
10,34
4
Kotawaringin Timur
5
Seruyan
6
Katingan
31.624
30.612
62.236
NA
NA
NA
NA
NA
NA
7
Kapuas
2.303
2.278
4.581
1.607
69,78
2.810
123,35
4.417
96,42
523
32,55
812
28,90
1.335
30,22
8
Pulang Pisau
43.393
39.814
83.207
7.542
17,38
9.173
23,04
16.715
20,09
1823
24,17
2992
32,62
4.815
28,81
9
Gunung Mas
5.422
4.903
10.325
NA
NA
NA
NA
NA
NA
40.728
39.020
79.748
10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya
NA
19.766
16.791
36.557
10.884
55,06
17.715
105,50
28.599
78,23
1.206
134.356
116.717
251.073
33.184
24,70
44.710
38,31
77.894
31,02
1.704
5,14
2.410
5,39
4.114
5,28
1814
61,26
2623
71,45
4.437
66,90
NA
NA 9.344 NA
NA
NA 9.631 NA
NA
NA 18.975 NA
2.961 NA
NA 36.157 1.675 1.975 1.584
NA NA
NA 88,78 NA 21,14 NA
3.671 NA
NA 35.564 1.670 3.740 1.630
NA NA
NA 105,50 NA 38,83 NA
6.632 NA
NA 71.721 3.345 5.715 3.214
NA NA
NA NA
19.404
53,67
18.685
52,54
38.089
53,11
NA
1.675
100,00
1.670
30,12 NA
14 Palangka Raya
86.553
74.356
160.909
40.211
46,46
38.634
51,96
78.845
49,00
JUMLAH (KAB/KOTA)
373.489
334.122
707.611
137.780
36,89
159.317
47,68
297.097
41,99
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
100,00
3.345
100,00
486
24,61
737
19,71
1.223
21,40
107
6,76
98
6,01
205
6,38
3.250
8,08
5.152
13,34
8.402
10,66
31.992
23,22
36.930
23,18
68.922
23,20
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DAN JARINGANNYA BERUSIA ≥ 15 TAHUN LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
4
5
6
DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
OBESITAS
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Kotawaringin Barat
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
2
Lamandau
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
3
Sukamara
NA
NA
NA
50
0,00
100
103
100
153
100
4
Kotawaringin Timur
333
0,22
5
Seruyan
6
Katingan
24.314
23.722
48.036
NA
7
Kapuas
5.197
5.563
10.760
81
1,56
276
4,96
357
3,32
8
Pulang Pisau
1.564
2.032
3.596
93
5,95
175
8,61
268
7,45
9
Gunung Mas
5.422
4.903
10.325
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
10 Barito Selatan 11 Barito Timur
153.460 NA
NA 38.232
134.560 NA
NA 38.197
288.020 NA
NA 76.429
1.519
38.232
NA NA
100
12 Barito Utara
NA
NA
NA
NA
NA
13 Murung Raya
NA
NA
NA
87
NA
14 Palangka Raya
103.152
83.465
186.617
JUMLAH (KAB/KOTA)
331.341
292.442
623.783
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
NA 40.395
NA 12,19
103
0,00
430
0,32
5.600 NA
38.197 NA 152 NA 44.933
NA NA
100 NA NA NA 15,36
153
0,00
50
763
0,26
7.119 NA
76.429 NA 239 NA 85.328
NA
333
100
430
100
763
100
NA
456
30,02
2072
37
2528
35,51
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
2
2,47
4
1,45
6
1,68
19
20,43
15
8,57
34
12,69
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
38.232
100
38.197
100
76429
100
100,00 NA
3238
0
3864
0
7102
0
NA
7
8,05
5
3,29
12
5,02
NA 13,68
42 42.379
0,00 104,91
60 44.750
0 99,59
102 87.129
0,00 102,11
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
PEREMPUA N USIA 30-50 TAHUN
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DAN PAYUDARA
IVA POSITIF
TUMOR/BENJOLAN
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
4
1
Kotawaringin Barat
2
Lamandau
3
Sukamara
4
Kotawaringin Timur
55.757
5
Seruyan
NA
6
Katingan
21.794
7
Kapuas
4.576
8
Pulang Pisau
18.587
9
Gunung Mas
34.824
NA
NA
NA
NA
NA
NA
22.162
NA
NA
NA
NA
NA
NA
10 Barito Selatan
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
710
1
50
7,04
19
283
NA
9
3,18
NA
NA
NA
NA
NA
NA
148
3
1
0,68
0
0,00
11
0,1
1
9,09
0
0,00
8.233
NA
NA
2,68
11 Barito Timur
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
12 Barito Utara
NA
141
0
6
4,26
5
3,55
13 Murung Raya
NA
77
0
0
0,00
0
0,00
14 Palangka Raya
51.644
309
1
4
1,29
2
0,65
JUMLAH (KAB/KOTA)
217.577
1.679
1
71
4,23
26
1,55
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Ket: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetat CBE: Clinical Breast Examination
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 YANG TERSERANG NO
JENIS KEJADIAN LUAR BIASA
1
2
WAKTU KEJADIAN (TANGGAL)
JUMLAH PENDERITA
KELOMPOK UMUR PENDERITA
JUMLAH KEMATIAN
JUMLAH KEC
JUMLAH DESA/KE L
DIKETAHUI
DITANGGULANGI
AKHIR
L
P
L+P
0-7 HARI
8-28 HARI
1-11 BLN
1-4 THN
5-9 THN
10-14 THN
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 THN THN THN THN THN
JUMLAH PENDUDUK TERANCAM
ATTACK RATE (%)
CFR (%)
70+ THN
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
L+P 34
1
Suspek Chikungunya
1
1
14/01/2015
14/01/2015
02/09/2015
11
5
16
0
0
0
0
0
2
2
6
6
0
0
0
NA
NA
2
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
2
Keracunan Makanan
1
1
22/01/2015
22/01/2015
29/01/2015
14
18
32
0
0
0
1
2
7
1
19
2
0
0
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
3
DBD
1
1
01/01/2015
01/01/2015
27/02/2015
72
75
147
0
0
5
26
50
34
4
21
6
1
0
0
NA
NA
2
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
4
Suspek Chikungunya
1
1
01/01/2015
01/01/2015
25/02/2015
13
11
24
0
0
0
1
2
1
1
14
2
2
1
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
5
Pertusis
1
1
02/05/2015
02/05/2015
03/06/2015
0
1
1
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
6
Tetanus Neonatorum
1
1
26/02/2015
26/02/2015
03/12/2015
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
1
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
7
Keracunan Makanan
-
-
8
12,50 1,36 100,00
1
1
03/12/2015
03/12/2015
19/03/2015
12
7
19
0
0
0
1
1
2
0
10
3
1
1
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
Rabies
1
1
02/03/2015
02/03/2015
NA
11
9
20
0
0
0
2
2
1
2
7
6
0
0
0
NA
NA
1
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
9
Keracunan Makanan
1
1
03/09/2015
03/09/2015
15/03/2015
13
11
24
0
0
0
2
10
9
1
2
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
10
Rabies
1
1
28/01/2015
28/01/2015
NA
11
14
25
0
0
0
4
4
3
1
3
4
6
0
0
NA
NA
4
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
11
Tetanus Neonatorum
1
1
05/02/2015
05/02/2015
03/12/2015
1
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
-
12
Suspek Pertussis
1
1
23/04/2015
23/04/2015
29/04/2015
1
1
2
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
-
13
Suspek Campak
1
1
16/04/2015
16/04/2015
06/04/2015
8
15
23
0
0
1
14
5
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
-
14
Keracunan Makanan
1
1
06/06/2015
06/06/2015
13/06/2015
10
2
12
0
0
0
0
2
0
2
8
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
-
15
Suspek Pertussis
1
1
06/11/2015
06/11/2015
07/02/2015
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
16
Diare
1
1
10/01/2015
10/01/2015
10/03/2015
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
1
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
100,00
17
Diare
1
1
10/09/2015
10/09/2015
10/12/2015
1
1
2
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
NA
NA
2
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
100,00
18
Dugaan Mers-Cov
1
1
18/10/2015
18/10/2015
26/10/2015
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
-
19
Dugaan Mers-Cov
1
1
18/10/2015
18/10/2015
26/10/2015
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
-
20
Dugaan Mers-Cov
1
1
23/10/2015
23/10/2015
30/10/2015
1
1
2
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
-
21
Suspek Chikungunya
1
1
11/04/2015
11/04/2015
12/04/2015
19
12
31
0
0
0
3
3
5
1
13
4
0
1
1
0
0
0
NA
NA
NA
NA
NA
NA
-
-
22
DBD
1
1
29/11/2015
29/11/2015
31/12/2015
NA
NA
94
0
0
4
20
31
13
26
0
0
0
0
0
NA
NA
2
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
Sumber: Bidang PMK dan Data Profil Kabupaten Kota Tahun 2015
5,00 16,00
-
2,13
TABEL 28 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
KLB DI DESA/KELURAHAN JUMLAH DITANGANI 4
5
2 0 0 3 0 46 15 1 9 0 0 0 0 30 106
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
% 6
2 0 0 3 0 46 15 1 9 0 0 0 0 0 76
100 0 0 100 0 100 100 100 100 0 0 0 0 0 72
TABEL 29 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 IBU HAMIL NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
K1
JUMLAH 4
6488 1.682 1385 8166 3534 4.040 7.712 2.738 2.224 3.468 3.952 2.860 2.441 6.725 57.415
K4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
6195 1.581 1297 7689 3243 3.328 7.081 2.612 2.124 3.413 2.048 2.798 2.234 6.376 52.019
95,5 94,0 93,6 94,2 91,8 82,4 91,8 95,4 95,5 98,4 51,8 97,8 91,5 94,8 90,6
5671 1.448 1222 7087 2935 3.328 6.126 2.457 1.981 3.204 1.904 2.636 2.008 5.532 47.539
87,4 86,1 88,2 86,8 83,1 82,4 79,4 89,7 89,1 92,4 48,2 92,2 82,3 82,3 82,8
IBU BERSALIN/NIFAS PERSALINAN MENDAPAT JUMLAH DITOLONG NAKES YANKES NIFAS JUMLAH % JUMLAH % 9
6196 1.682 1179 7794 3372 3.858 6.926 2.613 2.123 2.354 5.712 2.728 2.348 5.525 54.410
10
5403 1.360 1104 6518 2532 2.789 5.608 2.081 1.844 2.130 1.906 2.444 1.767 5.525 43.011
11
87,2 80,9 93,6 83,6 75,1 72,3 81,0 79,6 86,9 90,5 33,4 89,6 75,3 100,0 79,05
12
5.397 1.355 1.113 6.490 2.357 2.968 5.709 2.077 1.859 2.103 1.913 2.436 1.950 5.504 43.231
13
87,1 80,6 94,4 83,3 69,9 76,9 82,4 79,5 87,6 89,3 33,5 89,3 83,0 99,6 79,5
IBU NIFAS MENDAPAT VIT A JUMLAH % 14
5.403 1.355 1.165 6.774 2.354 2.908 5.459 2.077 1.858 2.122 1.893 2.449 1.964 5.377 43.158
15
87,2 80,6 98,8 86,9 69,8 75,4 78,8 79,5 87,5 90,1 33,1 89,8 83,6 97,3 79,3
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KABUPATEN/KOTA 2
Kotawaringin Barat Lamandau Sukamara Kotawaringin Timur Seruyan Katingan Kapuas Pulang Pisau Gunung Mas Barito Selatan Barito Timur Barito Utara Murung Raya Palangka Raya
JUMLAH (KAB/KOTA)
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH IBU HAMIL 4
TT-1
TT-2
TT-3
TT-4
TT-5
TT2+
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
6.488 1.682 1.385 8.166 3.534 4.040 7.712 2.738 2.224 3.468 3.952 2.860 2.477 6.725
3.506 627 812 2.652 2.213 2.447 3.235 2.043 1.169 1.109 1.451 2.477 1.936 4.499
54,0 37,3 58,6 32,5 62,6 60,6 41,9 74,6 52,6 32,0 36,7 86,6 78,2 66,9
3.299 573 767 2.598 1.861 2.170 2.139 1.857 879 799 1.502 2.026 1.701 2.836
50,8 34,1 55,4 31,8 52,7 53,7 27,7 67,8 39,5 23,0 38,0 70,8 68,7 42,2
0 295 0 1.039 400 268 1.251 98 86 64 44 13 0 488
0 17,5 0 12,7 11,3 6,6 16,2 3,6 3,9 1,8 1,1 0,5 0 7,3
57.451
30.176
52,5
25.007
43,5
4.046
7,0
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
0 226 0 579 155 91 699 37 56 38 48 14 0 427 2.370
0 13,4 0 7,1 4,4 2,3 9,1 1,4 2,5 1,1 1,2 0,5 0 6,3 4,1
640 159 0 493 79 130 663 430 53 80 29 0 0 278 3.034
9,9 9,5 0 6,0 2,2 3,2 8,6 15,7 2,4 2,3 0,7 0 0 4,1
3.939 1.253 767 4.709 2.495 2.659 4.752 2.422 1.074 981 1.623 2.053 1.701 4.029
60,7 74,5 55,4 57,7 70,6 65,8 61,6 88,5 48,3 28,3 41,1 71,8 68,7 59,9
5,3
34.457
60,0
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
KABUPATEN/KOTA 2
Kotawaringin Barat Lamandau Sukamara Kotawaringin Timur Seruyan Katingan Kapuas Pulang Pisau Gunung Mas Barito Selatan Barito Timur Barito Utara Murung Raya Palangka Raya
JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH WUS (15-39 TAHUN)
JUMLAH
%
4
5
6
71.212 22.576 12.099 91.572 34.873 38.735 29.101 24.454 47.608 22.667 28.969 43.153 22.947 60.826 550.792
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS TT-1
232 688 NA 3.130 1.832 58 492 1.374 36 640 1.451 2.241 1.990 1.425 15.589
TT-2
0,3 3,0 NA 3,4 5,3 0,1 1,7 5,6 0,1 2,8 5,0 5,2 8,7 2,3 2,8
TT-3
TT-4
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
170 620 NA 2.914 1.352 12 209 992 29 446 1.502 1.825 1.407 1.005
0,24 2,7 NA 3,2 3,9 0,0 0,7 4,1 0,1 2,0 5,2 4,2 6,1 1,7
66 405 NA 1.266 479 0 205 87 15 63 44 2 42 372
0,1 1,8 NA 1,4 1,4 0,7 0,4 0,0 0,3 0,2 0,0 0,2 0,6
2,3
3.046
0,6
12.483
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TT-5
JUMLAH
%
11
12
156 363 NA 645 169 0 180 33 14 40 48 2 7 235 1.892
0,2 1,6 NA 0,7 0,5 0,6 0,1 0,0 0,2 0,2 0,0 0,0 0,4 0,3
JUMLAH
%
13
14
101 254 NA 554 73 3 101 261 10 11 29 0 5 195 1.597
0,1 1,1 NA 0,6 0,2 0,0 0,3 1,1 0,0 0,0 0,1 0,0 0,3 0,3
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 FE1 (30 TABLET)
FE3 (90 TABLET)
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH IBU HAMIL
JUMLAH
%
JUMLAH
%
1
2
4
5
6
7
8
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
6.488 1.682 1.385 8.166 3.534 4.040 7.712 2.738 2.224 3.468 3.952 2.860 2.441 6.725 57.415
6.195 1.581 1.264 7.209 3.109 3.312 6.877 2.612 2.124 2.631 1.976 2.772 2.171 6.157 49.990
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
95,48 94,00 91,26 88,28 87,97 81,98 89,17 95,40 95,50 75,87 50,00 96,92 88,94 91,55 87,07
5.671 1.448 1.225 6.807 2.838 3.048 6.257 2.457 1.978 2.394 1.941 2.554 1.900 5.602 46.120
87,41 86,09 88,45 83,36 80,31 75,45 81,13 89,74 88,94 69,03 49,11 89,30 77,84 83,30 80,33
TABEL 33 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
JUMLAH IBU HAMIL 4
PERKIRAAN BUMIL DENGAN KOMPLIKASI KEBIDANAN 5
PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN
JUMLAH LAHIR HIDUP
S
%
L
P
L+P
L
P
L+P
6
7
8
9
10
11
12
13
2.956 693 NA 3.566 1.375 1.517 NA 1.091 NA 1.049 964 1.158 NA 2.852 17.221
2.433 643 NA 3.222 1.256 1.375 NA 951 NA 1.027 959 1.305 NA 2.809 15.980
1 Kotawaringin Barat 6.488 1.298 805 62,04 2 Lamandau 1.682 336 180 53,51 3 Sukamara 1.385 277 96 34,66 4 Kotawaringin Timur 8.166 1.633 461 28,23 5 Seruyan 3.534 707 173 24,48 6 Katingan 4.040 808 224 27,72 7 Kapuas 7.712 1.542 170 11,02 8 Pulang Pisau 2.738 548 307 56,06 9 Gunung Mas 2.224 445 157 35,30 10 Barito Selatan 3.468 694 203 29,27 11 Barito Timur 3.952 790 123 15,56 12 Barito Utara 2.860 572 395 69,06 13 Murung Raya 2.441 488 160 32,77 14 Palangka Raya 6.725 1.345 219 16,28 JUMLAH (KAB/KOTA) 57.415 11483 3673 31,99 Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATAL
PERKIRAAN NEONATAL KOMPLIKASI
L
5.389 1.336 1.169 6.788 2.631 2.892 5.768 2.042 1.891 2.076 1.923 2.463 2.019 5.661 44.048
443 104 NA 535 206 228 NA 164 NA 157 145 174 NA 428 2.583
365 96 NA 483 188 206 NA 143 NA 154 144 196 NA 421 2.397
808 200 175 1.018 395 434 865 306 326 311 288 369 303 849 6.650
P
S
%
14
15
NA 21 21 148 NA 33 NA 133 NA 26 79 NA 8 469
NA 20,2 NA 27,7 NA 14,5 NA 81,3 NA 16,5 0,0 45,5 NA 1,9 18,2
L+P
S
%
S
%
16
17
18
19
NA 18 16 142 NA 35 NA 98 NA 27 10 79 NA 4 429
NA 18,7 NA 29,4 NA 17,0 NA 68,7 NA 17,5 7,0 40,4 NA 0,9 17,9
462 39 37 290 NA 68 326 231 94 53 10 158 121 12 1.901
57,2 19,5 21,1 28,5 NA 15,7 37,7 75,4 28,8 17,0 3,5 42,8 40,0 1,4 28,6
TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 PESERTA KB AKTIF NO
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
NON MKJP
MKJP
KABUPATEN IUD
%
4
5
1.015 178 1.011 1.133 1.079 271 942 711 69 193 241 244 143 3.715 10.945
3,0 1,6 9,4 1,8 5,8 1,0 1,6 5,4 0,3 0,9 1,6 1,3 0,8 8,5 2,9
MOP
%
6
7
140 64 1 144 18 16 124 30 5 8 4 32 10 22 618
Sumber: BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah 2016 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
0,4 0,6 0,0 0,2 0,1 0,1 0,2 0,2 0,0 0,0 0,0 0,2 0,1 0,1 0,2
MOW
%
8
9
758 90 21 1.037 51 86 758 361 15 139 187 90 75 477 4.145
2,2 0,8 0,2 1,6 0,3 0,3 1,3 2,7 0,1 0,6 1,2 0,5 0,4 1,1 1,1
IM PLAN
%
10
11
3.175 1.087 571 8.933 3.020 3.115 9.532 1.281 2.504 2.605 1.086 1.410 1.034 2.008 41.361
9,4 10,0 5,3 14,0 16,2 11,1 16,1 9,7 12,1 12,0 7,2 7,3 5,8 4,6 11,0
JUMLAH
%
12
13
5.088 1.419 1.604 11.247 4.168 3.488 11.356 2.383 2.593 2.945 1.518 1.776 1.262 6.222 57.069
15,0 13,0 14,9 17,6 22,3 12,5 19,2 18,0 12,5 13,5 10,0 9,2 7,1 14,2 15,1
KON DOM
%
14
15
1.044 82 99 1.660 828 1.242 1.313 971 522 192 188 280 325 1.404 10.150
SUNTIK
%
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
16
17
18
19
20
21
22
23
3,1 19.174 0,8 7.082 0,9 7.194 2,6 29.200 4,4 8.234 4,4 13.829 2,2 26.173 7,3 6.280 2,5 11.331 0,9 8.811 1,2 5.995 1,4 8.536 1,8 9.671 3,2 19.613 2,7 181.123
56,5 8.610 2.297 65,1 66,7 1.892 45,6 21.889 44,1 5.421 49,5 9.391 44,3 20.280 47,3 3.640 54,7 6.252 40,5 9.788 39,6 7.438 44,1 8.767 54,7 6.438 44,9 16.467 48,1 128.570
25,4 21,1 17,5 34,2 29,1 33,6 34,3 27,4 30,2 45,0 49,1 45,3 36,4 37,7 34,1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH
%
24
25
28.828 9.461 9.185 52.749 14.483 24.462 47.766 10.891 18.105 18.791 13.621 17.583 16.434 37.484 319.843
85,0 87,0 85,1 82,4 77,7 87,5 80,8 82,0 87,5 86,5 90,0 90,8 92,9 85,8 84,9
MKJP + NON MKJP
% MKJP + NON MKJP
26
27
33.916 10.880 10.789 63.996 18.651 27.950 59.122 13.274 20.698 21.736 15.139 19.359 17.696 43.706 376.912
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 35 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 PESERTA KB BARU NO
IUD 1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
NON MKJP
MKJP
KABUPATEN/KOTA
4
120 31 49 74 23 9 149 10 10 28 34 64 51 300 952
%
MOP
5
6
2,2 1,2 3,0 0,6 0,9 0,2 1,1 0,8 0,5 1,8 1,8 2,0 1,6 4,7 1,5
Sumber: BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah 2016 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
% 7
1 11 0 3 0 1 4 1 0 1 0 5 0 0 27
0,0 0,4 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,1 0,0 0,1 0,0 0,2 0,0 0,0 0,04
MOW
%
IMPLAN
%
JUMLAH
%
KONDOM
%
8
9
10
11
12
13
14
15
170 0 3 103 23 11 65 31 23 52 15 24 8 165 693
3,1 0,0 0,2 0,8 0,9 0,3 0,5 2,6 1,1 3,3 0,8 0,8 0,3 2,6 1,1
249 183 34 744 125 343 777 53 186 191 157 176 281 357 3.856
4,6 7,0 2,1 6,0 4,6 8,0 5,5 4,4 8,7 12,2 8,1 5,6 9,1 5,6 6,2
540 225 86 924 171 364 995 95 219 272 206 269 340 822 5.528
9,9 8,6 5,3 7,4 6,3 8,5 7,1 8,0 10,2 17,4 10,7 8,5 11,0 13,0 8,8
87 53 45 281 77 76 258 35 51 4 37 99 72 334 1.509
1,6 2,0 2,8 2,3 2,8 1,8 1,8 2,9 2,4 0,3 1,9 3,1 2,3 5,3 2,4
SUNTIK
%
16
17
4.062 1.149 1.137 6.699 1.524 2.588 7.186 696 1.513 763 849 1.602 1.662 3.308 34.738
74,8 43,9 69,6 53,8 56,4 60,7 51,2 58,4 70,7 48,7 43,9 50,5 53,7 52,3 55,5
PIL
%
OBAT VAGINA
%
LAIN NYA
%
18
19
20
21
22
23
745 1.193 365 4.549 931 1.238 5.607 366 358 527 841 1.200 1.021 1.867 20.808
13,7 45,5 22,4 36,5 34,4 29,0 39,9 30,7 16,7 33,7 43,5 37,9 33,0 29,5 33,2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
JUMLAH
%
24
25
4.894 2.395 1.547 11.529 2.532 3.902 13.051 1.097 1.922 1.294 1.727 2.901 2.755 5.509 57.055
90,1 91,4 94,7 92,6 93,7 91,5 92,9 92,0 89,8 82,6 89,3 91,5 89,0 87,0 91,2
MKJP + % MKJP NON + NON MKJP MKJP 26
5.434 2.620 1.633 12.453 2.703 4.266 14.046 1.192 2.141 1.566 1.933 3.170 3.095 6.331 62.583
27
100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
PESERTA KB AKTIF
PESERTA KB BARU
JUMLAH PUS
JUMLAH
%
4
5
6
48.505 14.081 15.713 81.786 24.452 35.704 77.373 16.162 25.700 26.484 17.938 25.255 22.541 51.967 483.661
Sumber: BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah 2016
5.434 2.620 1.633 12.453 2.703 4.266 14.046 1.192 2.141 1.566 1.933 3.170 3.095 6.331 62.583
11,2 18,6 10,4 15,2 11,1 11,9 18,2 7,4 8,3 5,9 10,8 12,6 13,7 12,2 12,9
JUMLAH
%
7
8
33.916 10.880 10.789 63.996 18.651 27.950 59.122 13.274 20.698 21.736 15.139 19.359 17.696 43.706 376.912
69,9 77,3 68,7 78,2 76,3 78,3 76,4 82,1 80,5 82,1 84,4 76,7 78,5 84,1 77,9
TABEL 37 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
JUMLAH LAHIR HIDUP
KABUPATEN/KOTA
1
2
L+P
BBLR P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
2.447
100,6
5.403
100,3
NA
92
1,7
643
100,0
1.336
100,0
3
0,4
4
0,6
7
0,5
565
21
1.166
99,7
32
5,3
27
4,8
59
5,1
3.222
100,0
6.788
100,0
27
0,8
28
0,9
55
0,8
4.092
155,5
NA
NA
NA
NA
6
0,1
2.789
96,4
34
NA
35
NA
69
2,5
5.768
100,0
20
2,4
10
1,4
95
1,6
2.041
100,0
20
1,8
17
1,8
37
1,8
1.891
100,0
9
0,0
0
0,0
9
0,5
1
Kotawaringin Barat
2
Lamandau
3
Sukamara
4
Kotawaringin Timur
3.566
5
Seruyan
6
Katingan
7
Kapuas
8
Pulang Pisau
9
Gunung Mas
10 Barito Selatan
BAYI BARU LAHIR DITIMBANG P
L
2.956
2.433
5.389
2.956
693
643
1.336
693
1.169
601
3.222
6.788
3.566
1.375
1.256
2.631
NA
1.517
1.375
2.892
0
5.768
833
2.042
1.090
NA
NA 1.091 NA
NA
NA 951 NA
1.891
NA
100 100,0 NA 100,0 NA 0,0 NA 99,9 NA
NA 0 709 951 NA
NA 0,0 NA 100,0 NA
NA
NA
NA
1.049
1.027
2.076
946
90,2
929
90,5
1.875
90,3
23
2,4
24
2,6
47
2,5
11 Barito Timur
964
959
1.923
964
100,0
959
100,0
1.923
100,0
9
0,9
9
0,9
18
0,9
12 Barito Utara
1.158
1.305
2.463
1.151
99,4
1.298
99,5
2.449
99,4
27
2,3
10
0,8
37
1,5
1.992
98,7
0
0,0
0
0,0
0
0,0
13 Murung Raya
NA
NA
2.019
NA
NA
NA
NA
14 Palangka Raya
2.852
2.809
5.661
2.805
98,4
2.613
93,0
5.418
95,7
16
0,6
9
0,3
25
0,5
JUMLAH (KAB/KOTA)
17.221
15.980
44.048
15.605
90,6
14.336
89,7
44.931
102,0
220
1,4
173
1,2
556
1,2
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP) L P L+P
L
P
L +P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1
Kotawaringin Barat
2
Lamandau
3
Sukamara
4
Kotawaringin Timur
3.566
5
Seruyan
1.375
6
Katingan
1.517
7
Kapuas
8
Pulang Pisau
9
Gunung Mas
10 Barito Selatan
KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1) L P L+P
JUMLAH LAHIR HIDUP
2.956
2.433
5.389
693
643
1.336
693
1.169
614
3.222
6.788
3.215
1.256
2.631
1.375
2.892
1.374
5.768
635
2.042
1.091
NA
NA 1.091 NA
NA
NA 951 NA
1.891
NA
NA
NA
NA 100,0 NA 90,2 NA 90,6 NA 100,0 NA
NA 643 555 2.905 NA 1.492 533 951 NA
NA 100,0 NA 90,2 NA 108,5 NA 100,0 NA
5.362
99,5
1.336
100,0
693
NA
1.169
100,0
582
6.120
90,2
2.866
2.595
98,6
2.866
99,1
1.351
5.768
100,0
603
2.042
100,0
1.090
1.860
98,4
NA
NA
NA 100,0 NA 80,4 NA 89,1 NA 99,9 NA
NA 643 534 2.691 NA 1.465 503 951 NA
NA 100,0 NA 83,5 NA 106,5 NA 100,0 NA
5.358
99,4
1.336
100,0
1.116
95,5
5.557
81,9
2.297
87,3
2.816
97,4
5.550
96,2
2.041
100,0
1.852
97,9
1.049
1.027
2.076
796
75,9
779
75,9
1.575
75,9
756
72,1
709
69,0
1.465
70,6
11 Barito Timur
964
959
1.923
881
91,4
874
91,1
1.755
91,3
873
90,6
868
90,5
1.741
90,5
12 Barito Utara
1.158
1.305
2.463
1.112
96,0
1.172
89,8
2.284
92,7
1.113
96,1
1.183
90,7
2.296
93,2
1.992
98,7
1.883
93,3
13 Murung Raya
NA
NA
2.019
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
NA
14 Palangka Raya
2.852
2.809
5.661
2.805
98,4
2.613
93,0
5.418
95,7
2.778
97,4
2.578
91,8
5.356
94,6
JUMLAH (KAB/KOTA)
17.221
15.980
44.048
13.216
76,7
12.517
78,3
42.142
95,7
12.705
73,8
12.125
75,9
40.664
92,3
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 39 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF USIA 0-6 BULAN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % %
JUMLAH BAYI 0-6 BULAN L
P
L+P
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Kotawaringin Barat
2.974
2.735
5.709
NA
NA
NA
NA
2 Lamandau
1.350
1.470
2.820
274
20,3
261
3 Sukamara
633
586
1.219
69
10,9
1.953
1.758
3.711
806
5 Seruyan
NA
NA
1.630
6 Katingan
1.517
1.375
7 Kapuas
153
8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas
12
1.294
22,7
17,8
535
19,0
55
9,4
124
10,2
41,3
694
39,5
1.500
40,4
NA
NA
NA
NA
42
2,6
2.892
222
14,6
236
17,2
458
15,8
1.039
1.192
354
231,4
362
34,8
716
60,1
NA
NA
1.513
NA
NA
NA
NA
676
44,7
NA
NA
665
NA
NA
NA
NA
234
35,2
10 Barito Selatan
1.049
1.027
2.076
138
13,2
137
13,3
275
13,2
11 Barito Timur
1.257
1.305
2.562
268
21,3
299
22,9
567
22,1
12 Barito Utara
1.158
1.305
2.463
315
27,2
279
21,4
594
24,1
156
160
316
NA
NA
NA
NA
106
33,5
14 Palangka Raya
2.852
2.809
5.661
1.306
45,8
1.068
38,0
2.374
41,9
JUMLAH (KAB/KOTA)
15.052
15.569
34.429
3.752
24,9
3.391
21,8
9.495
27,6
4 Kotawaringin Timur
13 Murung Raya
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO 1
2
PELAYANAN KESEHATAN BAYI
JUMLAH BAYI
KABUPATEN/KOTA
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
Kotawaringin Barat
2.974
2.735
5.709
NA
NA
NA
NA
5.290
92,7
2
Lamandau
1.350
1.470
2.820
NA
NA
NA
NA
1.826
64,8
3
Sukamara
633
586
1.219
536
84,7
485
82,8
1.021
83,8
4
Kotawaringin Timur
3.918
3.509
7.427
3.214
82,0
2.871
81,8
6.085
81,9
5
Seruyan
2.462
70,8
6
Katingan
3.868
54,6
7
Kapuas
5.816
88,2
8
Pulang Pisau
2.041
86,3
9
Gunung Mas
NA 2.974 NA 1.266 NA
NA 4.108 NA 1.099 NA
3.477 7.082 6.595 2.365 2.021
NA 1.625 NA 1.090 NA
NA 54,6 NA 86,1 NA
NA 2.243 NA 951 NA
NA 54,6 NA 86,5
1.759
87,0
10 Barito Selatan
1.049
1.027
2.076
847
80,7
860
83,7
NA
1.707
82,2
11 Barito Timur
1.257
1.305
2.562
1.257
100,0
1.305
100,0
2.562
100,0
12 Barito Utara
1.158
1.305
2.463
1.039
89,7
1.276
97,8
2.315
94,0
13 Murung Raya
1.122
1.035
2.157
977
87,1
962
92,9
1.939
89,9
14 Palangka Raya
3.119
2.993
6.112
2.842
91,1
2.742
91,6
5.584
91,4
JUMLAH (KAB/KOTA)
20.820
21.172
54.085
13.427
64,5
13.695
65
44.275
81,9
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
TABEL 41 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
% JUMLAH DESA/KELURAHAN DESA/KELURAH DESA/KELUR UCI AN AHAN UCI 4
5
95 83 32 185 100 161 233 99 127 93 105 103 125 30 1.571
6
88 61 21 142 48 113 105 69 104 85 84 94 52 14 1.080
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang PMK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
92,6 73,5 65,6 76,8 48,0 70,2 45,1 69,7 81,9 91,4 80,0 91,3 41,6 46,7 68,7
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 BAYI DIIMUNISASI JUMLAH LAHIR HIDUP
NO KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
Hb < 7 hari P
L
L+P
BCG P
L
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
2956 693 NA 3566 1375 1517 NA 1091 NA 1049 964 1158 NA 2852 17221
2433 643 NA 3222 1256 1375 NA 951 NA 1027 959 1305 NA 2809 15980
5389 1336 1169 6788 2631 2892 5768 2042 1891 2076 1923 2463 2019 5661 44048
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang PMK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
2555 782 366 2730 1081 1021 1901 900 583 608 855 1032 565 2.467 17446
86,43 112,84 NA 76,56 78,62 67,30 NA 82,49 63,51 57,96 88,69 89,12 NA 86,50 101,31
2375 774 326 2783 949 989 1838 800 538 592 905 1039 471 2.438 16817
97,62 120,37 NA 86,37 75,56 71,93 NA 84,12 63,07 57,64 94,37 79,62 NA 86,79 105,24
4930 1556 692 5513 2030 2014 3739 1700 1121 1200 1760 2071 1036 4.905 34267
91,48 116,47 59,20 81,22 77,16 69,64 64,82 83,25 59,28 57,80 91,52 84,08 51,31 86,65 77,79
2814 742 481 3489 1342 1464 2423 1199 856 989 971 1207 977 2.738 21692
95,20 107,07 NA 97,84 97,60 96,51 NA 109,90 93,25 94,28 100,73 104,23 NA 96,00 125,96
2579 749 428 3148 1314 1371 2406 1060 831 961 1009 1187 962 2.649 20654
106,00 116,49 NA 97,70 104,62 99,71 NA 111,46 97,42 93,57 105,21 90,96 NA 94,30 129,25
5393 1491 909 6637 2658 2804 4829 2259 1687 1950 1980 2394 1939 5387 42317
100,07 111,60 77,76 97,78 101,03 96,96 83,72 110,63 89,21 93,93 102,96 97,20 96,04 95,16 96,07
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 BAYI DIIMUNISASI NO
JUMLAH BAYI (SURVIVING INFANT)
KABUPATEN/KOTA
1
2
POLIO 4a P
DPT-HB3/DPT-HB-Hib3 L
P
L+P
L
CAMPAK L+P
L
IMUNISASI DASAR LENGKAP
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
1 Kotawaringin Barat
2.974
2.735
5.709
2.753
93
2.606
95
5.359
94
2.659
89,4082
2.577
94,223
5.236
91,7148
2.874
96,6375
2.739
100,146
5.613
98,3184
2.690
90,4506
2.428
88,7751
5.118
89,6479
2 Lamandau
1.350
1.470
2.820
766
57
764
52
1.530
54
768
56,8889
737
50,1361
1.505
53,3688
784
58,07
728
49,52
1.512
53,62
704
52,15
692
47,07
1.396
49,50
3 Sukamara
633
586
1.219
461
73
410
70
871
71
473
74,72
420
71,67
893
73,26
462
72,99
408
69,62
870
71,37
462
72,99
408
69,62
870
71,37
3.918
3.509
7.427
3.798
97
3.467
99
7.265
98
3.493
89,15
3.438
97,98
6.931
93,32
3.383
86,35
3.288
93,70
6.671
89,82
2.567
65,52
2.509
71,50
5.076
68,35
3.477
1.255
72
1.196
79
2.451
70
1.308
74,79
1.235
81,73
2.543
78,01
1.408
80,50
1.331
88,09
2.739
84,02
1.182
67,58
1.157
76,57
2.339
67,27
7.082
1.309
44
1.309
32
2.349
33
1.220
41,02
1.199
29,19
2.165
30,57
1.286
43,24
1.223
29,77
2.509
35,43
822
27,64
810
19,72
1.632
23,04
6.595
2.086
62
2.225
69
4.311
65
2.095
62,59
2.206
67,92
4.301
65,22
2.191
65,4616
2.184
67,2414
4.375
66,3381
1.871
55,9008
1.862
57,33
3.733
56,60
2.365
1.056
83
1.034
94
2.090
88
1.070
84,52
1.061
96,54
2.131
90,11
1.006
79,4629
896
81,5287
1.902
80,4228
931
73,5387
868
78,98
1.799
76,07
2.021
760
83
688
81
1.448
82
658
71,68
656
76,91
1.314
74,20
752
81,9172
686
80,422
1.438
81,1971
669
72,8758
864
101,29
1.533
86,56 84,97
4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas
NA 2.974 NA 1.266 NA
NA 4.108 NA 1.099 NA
10 Barito Selatan
1.049
1.027
2.076
1.032
98
969
94
2.001
96
929
88,56
893
86,95
1.822
87,76
980
93,4223
909
88,5102
1.889
90,9923
908
86,5586
856
83,35
1.764
11 Barito Timur
1.257
1.305
2.562
860
68
877
67
1.737
68
984
78,28
980
75,10
1.964
76,66
1.018
80,9865
1.064
81,5326
2.082
81,2646
1.029
81,8616
1.075
82,38
2.104
12 Barito Utara
1.158
1.305
2.463
1.163
100
1.185
91
2.348
95
1.176
101,55
1.214
93,03
2.390
97,04
1.135
98,0138
1.181
90,4981
2.316
94,0317
1.151
99,3955
1.102
84,44
2253
91,47
13 Murung Raya
1.122
1.035
2.157
936
83
871
84
1.807
84
932
83,07
876
84,64
1.808
83,8201
919
81,9073
827
79,9034
1.746
80,9458
874
77,8966
801
77,39
1675
77,6541
14 Palangka Raya
3.119
2.993
6.112
2.559
82
2.479
83
5.038
82
2.479
79,48
2.334
77,98
4.813
78,7467
2.420
77,589
2.451
81,8911
4.871
79,6957
1.817
58,2559
1.914
63,95
3731
61,0438
JUMLAH (KAB/KOTA)
20.820
21.172
54.085
20.794
100
20.080
95
40.605
75
20.244
97,23
19.826
93,64
39.816
73,6175
20.618
99,0298
19.915
94,0629
40.533
74,9431
17.677
84,9039
17.346
81,929
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 Sumber: …………….. b. Bidang (sebutkan) PMK Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
35.023
82,12
64,7555
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 BAYI 6-11 BULAN NO KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH BAYI
L
L
P
L+P
4
5
9 5.709 2.820 1.219 7.427 3.260 7.082 6.595 2.365 2.021 2.076 2.562 2.463 2.157 5.661 53.417
2.974 1.350 633 3.918 1.749 2.974 NA 1.266 NA 1.049 1.257 1.158 1.122 2.852 22.302
2.735 1.470 586 3.509 1.511 4.108 NA 1.099 NA 1.027 1.305 1.305 1.035 2.809 22.499
MENDAPAT VIT A P % S
SƷ
%
7
8
NA 375 516 3.198 NA NA NA 1.156 NA 812 445 603 511 1.701 9.317
NA 27,78 81,52 81,62 NA NA NA 91,31 NA 77,41 35,40 52,07 45,54 59,64 41,78
9
NA 503 518 2.932 NA NA NA 1.125 NA 768 482 608 526 1.143 8.605
10
NA 34,22 88,40 83,56 NA NA NA 102,37 NA 74,78 36,93 46,59 50,82 40,69 38,25
JUMLAH
L+P
ANAK BALITA (12-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P L+P % % S S
S
%
L
P
11
12
13
14
15
16
17
18
10.761 2.299 2.309 20.793 9.601 9.735 7.415 7.757 NA 5.189 8.599 6.164 1.962 8.962 101.546
21.966 4.252 4.688 37.143 12.808 16.774 12.088 15.848 7.798 10.306 17.175 12.801 3.771 18.336 195.754
NA 1.889 1.277 11.130 NA NA 2.761 7.578 NA 4.455 7.717 3.901 1.571 10.295 52.574
NA 96,72 53,68 68,07 NA NA 59,08 93,66 NA 87,06 89,98 58,78 86,84 109,83 60,84
NA 2.153 1.279 12.694 NA NA 3.214 7.252 NA 4.467 7.866 4.203 1.761 6.871 51.760
2.745 878 1.034 6.130 1.304 1.955 1.489 2.281 945 1.580 927 1.211 1.037 2.844 26.360
48,08 31,13 84,82 82,54 40,00 27,61 22,58 96,45 46,76 76,11 36,18 49,17 48,08 50,24 49,35
11.205 1.953 2.379 16.350 3.207 7.039 4.673 8.091 NA 5.117 8.576 6.637 1.809 9.374 86.410
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015 Keterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
19
NA 93,65 55,39 61,05 NA NA 43,34 93,49 NA 86,09 91,48 68,19 89,76 76,67 50,97
JUMLAH
L+P S
%
L
P
L+P
20
21
22
23
24
14.179 3.303 3.012 20.268 4.956 10.013 4.673 9.357 NA 6.166 9.833 7.795 2.931 12.493 108.979
13.496 3.769 2.895 24.302 11.112 13.843 7.415 8.856 NA 6.216 9.904 7.469 2.997 11.955 124.229
27.675 7.072 5.907 44.570 16.068 23.856 12.088 18.213 8.782 12.382 19.737 15.264 5.928 24.448 241.990
19.666 4.042 2.556 23.824 9.395 9.937 8.853 14.830 7.693 8.922 15.583 8.104 3.332 17.166 153.903
89,53 95,06 54,52 64,14 73,35 59,24 73,24 93,58 98,65 86,57 90,73 63,31 88,36 93,62 78,62
BALITA (6-59 BULAN) MENDAPAT VIT A L P % % S S 25
26
2.328 2.895 19.548 3.207 NA 4.673 8.734 NA 5.929 9.021 7.240 2.320 11.075 76.970
0,00 70,48 96,12 71,00 64,71 NA 100,00 93,34 NA 96,16 91,74 92,88 79,15 88,65 70,63
27
2.656 1.797 15.626 7.492 NA 3.657 8.377 NA 5.235 8.348 4.811 2.287 8.014 68.300
28
L+P S 29
0,00 24.818 70,47 4.984 62,07 4.692 64,00 29.954 0,00 10.699 NA 9.937 49,32 10.342 94,59 17.111 NA 7.665 84,22 11.164 84,29 17.369 64,41 12.051 76,31 4.607 67,03 19.089 54,98 184.482
% 30
89,68 70,48 79,43 67,00 66,59 41,65 85,56 93,95 87,28 90,16 88,00 78,95 77,72 78,08 76,24
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
1
KABUPATEN/KOTA JUMLAH BADUTA DILAPORKAN (S)
2
JUMLAH (D)
ANAK 0-23 BULAN (BADUTA) DITIMBANG % (D/S)
BGM P
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
1 Kotawaringin Barat NA NA 11.068 NA NA 2 Lamandau 693 840 1.533 596 763 3 Sukamara 831 946 1.777 614 566 4 Kotawaringin Timur 9.916 8.858 18.774 3.632 3.244 5 Seruyan NA NA 6.467 NA NA 6 Katingan 14.546 20.086 34.632 8.224 10.765 7 Kapuas 4.171 4.434 8.605 2.150 2.764 8 Pulang Pisau 2.505 2.209 4.714 2.068 2.035 9 Gunung Mas NA NA 5.849 NA NA 10 Barito Selatan 2.490 2.540 5.030 1.247 1.270 11 Barito Timur 4.923 5.176 10.099 3.637 3.878 12 Barito Utara 2.758 2.774 5.532 1.702 1.754 13 Murung Raya NA NA 5.751 NA NA 14 Palangka Raya 3.720 3.607 7.327 2.504 2.409 JUMLAH (KAB/KOTA) 46.553 51.470 127.158 26.374 29.448 Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
7.142 1.359 1.180 6.876 4.400 18.989 4.914 4.103 4.455 2.517 7.515 3.456 4.079 4.913 75.898
NA 86,0 73,9 36,6 NA 56,5 51,5 82,6 NA 50,1 73,9 61,7 NA 67,3 56,7
NA 91 60 37 NA 54 62 92 NA 50 75 63 NA 67 57
64,5 88,6 66,4 36,6 68,0 54,8 57,1 87,0 76,2 50,0 74,4 62,5 70,9 67,1 59,7
0 17 43 59 NA 36 179 152 NA 64 38 3 12 19 622
0,0 2,9 7,0 1,6 NA 0,4 8,3 7,4 NA 5,1 1,0 0,2 NA 0,8 2,4
0 22 29 46 NA 63 148 190 NA 66 41 3 7 39 654
0,0 2,9 5,1 1,4 NA 0,6 5,4 9,3 NA 5,2 1,1 0,2 NA 1,6 2,2
0 39 72 105 10 99 327 342 39 130 79 6 19 58 1.325
0,0 2,9 6,1 1,5 0,2 0,5 6,7 8,3 0,9 5,2 1,1 0,2 0,5 1,2 1,7
TABEL 46 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
11.205 1.953 2.379 16.350 3.207 7.039 4.673 8.091 NA 5.117 8.576 6.637 1.809 9.374 86.410
10.761 2.299 2.309 20.793 9.601 9.735 7.415 7.757 NA 5.189 8.599 6.164 1.962 8.962 101.546
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
21.966 4.252 4.688 37.143 12.808 16.774 12.088 15.848 7.798 10.306 17.175 12.801 3.771 18.336 195.754
NA NA 556 11.251 NA 4.633 NA 4.966 NA 3.857 3.508 4.216 923 6.575 40.485
NA NA 23,4 68,8 NA 65,8 NA 61,4 NA 75,4 40,9 63,5 51,0 70,1 46,9
NA NA 533 14.326 NA 6.024 NA 4.285 NA 3.837 3.833 4.516 1.203 6.427 44.984
NA NA 23,1 68,9 NA 61,9 NA 55,2 NA 73,9 44,6 73,3 61,3 71,7 44,3
20.283 4.380 1.089 25.577 6.782 10.657 10.504 9.251 6.213 7.694 7.341 8.732 2.126 13.002 133.631
92,3 103,0 23,2 68,9 53,0 63,5 86,9 58,4 79,7 74,7 42,7 68,2 56,4 70,9 68,3
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 BALITA NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
BGM P
DITIMBANG
JUMLAH BALITA DILAPORKAN (S)
JUMLAH (D)
% (D/S)
L
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
NA 2.008 3.012 20.068 NA 8.272 NA 6.494 NA 6.515 4.923 6.637 5.767 13.845 77.541
NA 2.252 2.895 24.502 NA 3.208 NA 5.991 NA 6.573 5.176 6.164 5.325 13.304 75.390
27.108 4.260 5.907 44.570 16.068 11.480 30.786 12.485 8.723 13.088 10.099 12.801 11.092 27.149 235.616
NA NA 1.473 6.876 NA 2.322 6.756 3.609 NA 3.454 3.637 3.454 NA 4.003 35.584
NA 15.840 NA 2.722 1.475 2.948 7.459 14.335 NA 8.965 3.208 5.530 7.489 14.245 3.544 7.153 NA 6.531 3.430 6.884 3.878 7.515 3.990 7.444 NA 8.377 4.237 8.240 38.710 116.729
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
NA NA 48,9 34,3 NA 28,1 NA 55,6 NA 53,0 73,9 52,0 NA 28,9 45,9
NA NA 51 30 NA 100 NA 59 NA 52 75 65 NA 32 51
58,4 63,9 49,9 32,2 55,8 48,2 46,3 57,3 74,9 52,6 74,4 58,2 75,5 30,4 49,5
62 0 34 106 NA 107 116 34 NA 64 38 28 NA 47 636
0,0 0,0 2,3 1,5 NA 4,6 1,7 0,9 NA 1,9 1,0 0,8 NA 1,2 1,8
59 0 38 126 NA 148 131 36 NA 66 41 33 NA 74 752
0,0 0,0 2,6 1,7 NA 4,6 1,7 1,0 NA 1,9 1,1 0,8 NA 1,7 1,9
121 37 72 232 108 255 247 70 47 130 79 61 123 121 1.703
0,8 1,4 2,4 1,6 1,2 4,6 1,7 1,0 0,7 1,9 1,1 0,8 1,5 1,5 1,5
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
1
KABUPATEN/KOTA
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN L P
JUMLAH DITEMUKAN
L+P
L
P
L+P
S
%
S
%
S
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2 0 2 14 2 1 6 5 2 1 3 2 3 2 45
1 0 2 16 2 1 7 2 1 1 1 2 7 0 43
3 0 4 30 4 2 13 7 3 2 4 4 10 2 88
2 0 2 14 2 1 6 5 2 1 3 2 3 2 45
100,0 0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Pelayanan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
1 0 2 16 2 1 7 2 1 1 1 2 7 0 43
100,0 0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 0,0 100,0
3 0 4 30 4 2 13 7 3 2 4 4 10 2 88
100,0 0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0
TABEL 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
1
JUMLAH
KABUPATEN/KOTA
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) L
P
SD DAN SETINGKAT
L
P
L+P
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
NA 1.073 541 6.265 913 1.692 NA 946 NA 1.689 1.342 1.644 1.386 2.687 20.178
5.785 2.305 1.114 12.805 1.642 3.563 14.560 2.033 2.908 3.519 2.760 3.457 2.822 5.511 64.784
2.903 871 436 3.288 NA 1.863 2.942 759 1.208 1.830 1.418 1.429 1.288 2.657 22.892
NA 70,7 76,1 50,3 NA 99,6 NA 69,8 NA 100,0 100,0 78,8 89,7 94,1 107,2
NA 1.232 573 6.540 729 1.871 NA 1.087 NA 1.830 1.418 1.813 1.436 2.824 21.353
CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
107,2
2.670 807 398 3.151 NA 1.699 2.578 662 1.085 1.689 1.342 1.216 1.235 2.455 20.987
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)
13
14
L+P
NA 75,2 73,6 50,3 NA 100,4 NA 70,0 NA 100,0 100,0 74,0 89,1 91,4 104,0 104,0
5.573 1.678 834 6.439 NA 3.562 5.520 1.421 2.293 3.519 2.760 2.645 2.523 5.112 43.879
96,3 72,8 74,9 50,3 NA 100,0 37,9 69,9 78,9 100,0 100,0 76,5 89,4 92,8 67,7 67,7
200 88 35 388 54 207 722 201 162 168 121 1.601 2.523 133 6.603
% 15
196 88 34 209 54 186 716 86 153 168 121 1.503 2.523 133 6.170
98,00 100,00 97,14 53,87 100,00 89,86 99,17 42,79 94,44 100,00 100,00 93,88 100,00 100,00 93,44
TABEL 50 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/ KOTA)
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT TUMPATAN GIGI PENCABUTAN GIGI RASIO TUMPATAN/ TETAP TETAP PENCABUTAN 4
5
757 872 231 2.936 46 340 298 92 26 560 327 510 113 3.731 10.839
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
6
2.146 591 421 1.203 422 424 567 963 183 218 440 481 859 3.009 11.927
0,4 1,5 0,5 2,4 0,1 0,8 0,5 0,1 0,1 2,6 0,7 1,1 0,1 1,2 0,9
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAH NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH SD/MI
JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL
1
2
4
5
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/ KOTA)
NA 117 50 388 135 209 158 201 169 168 131 190 133 2.049
NA 84 0 0 0 183 24 73 117 126 28 69 NA 124 828
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI
%
6
7
8
NA 71,8 0,0 0,0 0,0 87,6 15,2 36,3 69,2 75,0 21,4 36,3 NA 93,2 40,4
NA 84 34 209 0 183 88 73 107 168 28 52 NA 124 1.150
MURID SD/MI DIPERIKSA
JUMLAH MURID SD/MI
%
NA 71,8 68,0 53,9 0,0 87,6 55,7 36,3 63,3 100,0 21,4 27,4 NA 93,2 56,1
PERLU PERAWATAN
MENDAPAT PERAWATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
NA 871 3.277 6.540 729 9.644 4.700 1.577 NA 1.830 NA 1.899 NA 4.387 35.454
NA 807 2.965 6.265 913 8.675 4.219 1.415 NA 1.689 NA 1.881 NA 5.392 34.221
NA 1.678 6.242 12.805 1.642 18.319 8.919 2.992 3.351 3.519 NA 3.780 NA 9.779 73.026
NA 851 436 3.288 NA 2.257 2.399 824 NA 1.830 NA 1.375 NA 920 14.180
NA 97,7 13,3 50,3 NA 23,4 51,0 52,3 NA 100,0 NA 72,4 NA 21,0 40,0
NA 807 398 3.151 NA 2.228 2.060 709 NA 1.689 NA 1.351 NA 1.470 13.863
NA 100,0 13,4 50,3 NA 25,7 48,8 50,1 NA 100,0 NA 71,8 NA 27,3 40,5
NA 1.658 834 6.439 724 4.485 4.459 1.533 3.075 3.519 NA 2.726 NA 2.390 31.842
NA 98,8 13,4 50,3 10,0 24,5 50,0 51,2 91,8 100,0 NA 72,1 NA 24,4 43,6
NA 275 NA 1.814 NA 1.699 296 539 NA NA NA 831 NA 465 5.919
NA 193 NA 1.784 NA 1.694 263 439 NA NA NA 838 NA 539 5.750
NA 468 NA 3.598 732 3.393 559 978 505 NA NA 1.669 668 1.004 13.574
NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA NA 695 40,9 711 42,0 213 72,0 145 55,1 45 8,3 62 14,1 430 0,0 35 0,0 NA NA NA NA NA NA NA NA 122 14,7 137 16,3 NA NA NA NA 429 92,3 504 93,5 1.934 32,7 1.594 27,7
NA NA NA NA 451 1.406 358 187 465 NA NA 259 161 933 4.220
NA 0,0 0,0 0,0 61,6 41,4 64,0 19,1 92,1 NA NA 15,5 24,1 92,9 31,1
TABEL 52 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 USILA (60TAHUN+) NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH
MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN
L
P
L+P
L
%
P
%
L+P
%
4
5
6
7
8
9
10
11
12
9.802 715 1.366 8.745 NA 3.738 1.157 5.199 NA 4.381 5.096 2.283 NA 5.614 48.096
9.502 626 1.218 8.258 NA 5.168 1.240 4.552 NA 7.522 5.546 2.480 NA 5.363 51.475
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
19.304 1.341 2.584 17.003 1.266 8.906 2.397 9.751 1.852 11.903 10.642 4.763 1.216 10.977 103.905
4.162 715 514 476 NA 1.395 842 1.501 NA 4.381 5.096 1.989 NA 1.718 22.789
42,46 100,00 37,63 5,44 NA 37,32 72,77 28,87 NA 100,00 100 87 NA 31 47,38
7.239 626 471 984 NA 2.100 1.095 2.453 NA 7.522 5.546 2.069 NA 620 30.725
76,18 100,00 38,67 11,92 NA 40,63 88,31 53,89 NA 100,00 100 83 NA 12 59,69
11.401 1.341 985 1.460 1.343 3.495 1.937 3.954 777 11.903 10.642 4.058 286 2.338 55.920
59,06 100,00 38,12 8,59 106,08 39,24 80,81 40,55 41,95 100,00 100,00 85,20 23,52 21,30 53,82
TABEL 54 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO 1
SARANA PELAYANAN KESEHATAN 2
JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN
JUMLAH
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
1 Kotawaringin Barat 46 28 74 2 Lamandau NA NA 13.659 3 Sukamara 13.577 12.671 26.248 4 Kotawaringin Timur 87.079 93.077 180.156 5 Seruyan NA NA 98.501 6 Katingan NA NA 4.058 7 Kapuas 17.614 22.724 40.338 8 Pulang Pisau 22.385 26.849 49.234 9 Gunung Mas 19.853 28.008 47.861 10 Barito Selatan 12.805 19.756 32.561 11 Barito Timur 12.797 15.146 27.943 12 Barito Utara 30.706 38.238 68.944 13 Murung Raya NA NA 38.086 14 Palangka Raya 54.537 82.329 136.866 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)271.399 338.826 764.529 1 Dr. St. Imanuddin 142.742 126.887 269.629 2 Lamandau NA NA 6.510 3 Sukamara 6.150 5.824 11.974 4 Dr. Murjani 24.502 46.769 71.271 5 Kuala Pembuang 2.203 3.217 5.420 6 Hanau NA NA NA 7 Kasongan NA NA 13.168 8 Dr. Soemarno SA 22.878 25.545 48.423 9 Pulang Pisau NA NA 5.178 10 Kuala Kurun 3.436 5.155 8.591 11 Buntok 11.870 12.070 23.940 12 Tamiang Layang 3.484 4.095 7.579 13 Muara Teweh 7.223 7.503 14.726 14 Puruk Cahu NA NA NA 15 RS Bhayangkara 13.703 14.500 28.203 16 RS TNI - AD 978 327 1.305 17 RS Ibu dan Anak Yasmin 231 1.206 1.437 18 RS Muhammadiyah 4.332 4.361 8.693 19 RS Doris Sylvanus 48.200 52.695 100.895 20 RSJ Kelawa Atei NA NA NA SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 291.932 310.154 626.942 1 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 SUB JUMLAH III (SARANA KESEHATAN 0 LAINNYA)0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) 563.331 648.980 1.391.471 JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1.302.796 CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA RAWAT INAP
43,2
0 0 11.834 1.698 NA NA NA 307 553 217 40 185 NA 114 14.948 142.742
0 0 11.613 2.257 NA NA NA 342 828 220 30 119 NA 368 15.777 126.887
1.144 2.389 725 NA NA 3.621 NA 907 3.203 1.528 2.644 NA 1.560 421 263 1.056 8.321 NA 170.524
1.388 2.821 886 NA NA 4.326 NA 981 3.280 1.895 2.711 NA 1.600 403 1.491 1.308 10.802 NA 160.779
0 185.472
0 176.556
0 10 23.447 0 639 70 NA 649 1.381 437 70 304 226 482 27.715 269.629 2.522 2.532 5.210 1.611 NA 3.105 7.947 1.205 1.888 6.483 3.423 5.355 NA 3.160 824 1.754 2.364 19.123 NA 338.135 0 0 365.850
1.192.239
2.495.035
1.302.796
1.192.239
2.495.035
54,4
55,8
14,2
14,8
14,7
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Catatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
0 0 103 348 NA 175 44 32 94 66 25 83 NA 440 1.410 0
0 0 73 248 NA 94 10 15 39 34 0 135 NA 425 1.073 0
0 798 0 NA NA 1.139 0 0 23 0 0 NA 0 0 0 0 1.050 NA 3.010
0 432 0 NA NA 540 0 0 17 0 0 NA 0 0 0 0 1.930 NA 2.919
0 4.420
0 3.992
0 0 176 0 172 269 54 47 133 100 25 218 140 865 2.199 0 0 0 1.230 0 NA NA 1.679 0 0 40 0 0 NA 0 0 0 0 2.980 NA 5.929 0 0 8.128
TABEL 53 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMIN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 PESERTA JAMINAN KESEHATAN NO
JENIS JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH P
L 1
L
% P
L+P
5
6
7
8
3
4
NA
NA
1.321.852
NA
NA
52.979
1.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN
NA
NA
449.376
NA
NA
18.011
1.2 PBI APBD
NA
NA
135.170
NA
NA
5.418
1.3 Pekerja penerima upah (PPU)
NA
NA
450.193
NA
NA
18.043
1.4 Pekerja bukan penerima upah (PBPU)/mandiri
NA
NA
115.879
NA
NA
4.644
1.5 Bukan pekerja (BP)
NA
NA
38.321
NA
NA
1.536
2
Jamkesda
NA
NA
132.913
NA
NA
5.327
3
Asuransi Swasta
NA
NA
0
NA
NA
0,00
4
Asuransi Perusahaan
NA
NA
0
NA
NA
0,00
1
2
L+P
Jaminan Kesehatan Nasional
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
0
0
1.321.852
0,00
0,00
52.979
TABEL 55 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
272 NA 28 NA 17 NA NA 123 NA 25 26 25 68 NA 239 14 3 0 2 NA 842
269 NA 23 NA 16 NA NA 79 NA 14 38 15 67 NA 265 10 1 0 11 NA 808
1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 RS Doris Silvanus 16 RS Bhayangkara 17 RS TNI AD 18 RS Yasmin 19 RS Muhammadiyah 20 RSJ Kalawa Atei KABUPATEN/KOTA
196 66 53 220 54 22 90 145 99 62 121 64 83 84 306 51 19 41 49 45 1.870
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
7.827 NA 1.144 NA 725 NA NA 3.621 NA 4.257 2.889 1.724 2.644 NA 4.576 1.560 564 437 1.056 NA 33.024
PASIEN KELUAR MATI
7.724 15.551 NA 2.522 1.355 2.499 NA 16.415 886 1.611 NA NA NA 3.105 4.326 7.947 NA 3.338 6.257 10.514 3.954 6.843 1.706 3.430 2.711 5.355 NA 3.597 6.779 11.355 1.600 3.160 260 824 1.325 1.762 1.308 2.364 NA NA 40.191 102.192
Sumber: a. Bidang Bina Yankes Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015 b. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
541 9 51 619 33 NA 35 202 73 39 64 40 135 97 504 24 4 0 13 NA 2.483
PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT
116 NA 9 NA 13 NA NA 43 NA 25 79 4 24 NA 74 4 0 0 10 NA 401
115 NA 7 NA 9 NA NA 23 NA 14 109 4 21 NA 118 0 0 0 7 NA 427
231 NA 16 202 22 NA 14 66 23 39 188 8 45 47 192 4 0 0 17 NA 1.114
GDR
34,8 NA 24,5 NA 23,4 NA NA 34,0 NA 5,9 9,0 14,5 25,7 NA 52,2 9,0 5,3 0 1,9 NA 25,5
34,8 NA 17,0 NA 18,1 NA NA 18,3 NA 2,2 9,6 8,8 24,7 NA 39,1 6,3 3,8 0 8,4 NA 20,1
NDR
34,8 NA 20,4 37,7 20,5 NA 1,1 25,4 21,9 3,7 9,4 11,7 25,2 2,7 44,4 7,6 4,9 0 5,5 NA 24,3
14,8 NA 7,9 NA 17,9 NA NA 11,9 NA 5,9 27,3 2,3 9,1 NA 16,2 2,6 0 0 9,5 NA 12,1
14,9 NA 5,2 NA 10,2 NA NA 5,3 NA 2,2 27,6 2,3 7,7 NA 17,4 0 0 0 5,4 NA 10,6
14,9 NA 6,4 12,3 13,7 NA 0,5 8,3 6,9 3,7 27,5 2,3 8,4 1,3 16,9 1,3 0 0 7,2 NA 10,9
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
NAMA RUMAH SAKITa
JUMLAH TEMPAT TIDUR
PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI)
JUMLAH HARI PERAWATAN
JUMLAH LAMA DIRAWAT
BOR (%)
BTO (KALI)
TOI (HARI)
ALOS (HARI)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 RS Doris Silvanus 16 RS Bhayangkara 17 RS TNI AD 18 RS Yasmin 19 RS Muhammadiyah 20 RSJ Kalawa Atei KABUPATEN/KOTA
196 66 53 220 54 22 90 145 99 62 121 64 83 84 306 51 19 41 49 45 1870
15.551 2.522 2.499 16.415 1.611 NA 3.105 7.947 3.338 10.514 6.843 3.430 5.355 3.597 11.355 3.160 824 1.762 2.364 NA 102192
Sumber: a. Bidang Bina Yankes Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015 b. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015 Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
55.085 7.133 9.464 58.040 5.697 NA 11.781 25.964 25.138 2.633 28.900 6.972 14.123 9.376 44.831 9.132 2.636 4.861 118 NA 321.884
54.330 6.532 7.048 57.048 0 NA 8.890 18.468 21.489 5.024 26.500 8.249 14.873 9.389 42.508 8.058 1.841 5.101 396 NA 295.744
77,0 29,6 48,9 72,3 28,9 NA 35,9 49,1 69,6 11,6 65,4 29,8 46,6 30,6 40,1 49,1 38,0 32,5 0,7 NA 47,2
79,34 38,21 47,15 74,61 29,83 NA 34,5 54,81 33,72 169,58 56,55 53,59 64,52 42,82 37,11 61,96 43,37 42,98 48,24 NA 54,65
1,06 6,7 4,0 1,36 8,7 NA 6,8 3,4 3,29 1,9 2,2 4,8 3,0 5,9 5,9 3,0 5,2 5,7 7,5 NA 3,5
3,5 2,6 2,8 3,5 0,0 NA 2,9 2,3 6,4 0,5 3,9 2,4 2,8 2,6 3,7 2,6 2,2 2,9 0,2 NA 2,9
TABEL 57 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 RUMAH TANGGA NO
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
3
JUMLAH DIPANTAU 4
72.886 20.230 14.790 111.955 49.262 40.780 89.067 31.892 26.026 33.594 29.900 31.928 26.001 68.469 646.780
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
14.969 631 4954 3.780 155 17.615 7313 26.700 1.607 16.572 NA 3.360 14.382 1.182 113.220
% DIPANTAU
JUMLAH BER- PHBS
% BER- PHBS
5
6
7
20,5 3,1 33,5 3,4 0,3 43,2 8,2 83,7 6,2 43,9 NA 10,5 55,3 1,7 17,5
6.247 399 2296 847 94 9.072 7.313 6.954 69 7.675 NA 2.057 7.243 269 50.535
41,7 63,2 46,3 22,4 60,6 51,5 100,0 26,0 4,3 46,3 NA 61,2 50,4 22,8 44,6
TABEL 58 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 2014 JUMLAH NO KABUPATEN/KOTA SELURUH RUMAH 1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
4
52.154 21504 11525 70302 38236 44760 87226 31.980 35769 34454 28200 33658 14224 55004 558.996
2015
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT) JUMLAH
%
5
6
19.871 5.563 1.171 11.062 1.279 13.863 9.288 26.827 13.402 15.280 8.988 14.195 3.554 47.561 191.904
Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015 b. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
38,10 25,87 10,16 15,73 3,35 30,97 10,57 83,89 37,47 44,35 31,87 42,17 24,99 86,47 34,33
JUMLAH RUMAH YANG BELUM MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA MEMENUHI SYARAT
RUMAH DIBINA
RUMAH MEMENUHI SYARAT (RUMAH SEHAT)
JUMLAH
%
JUMLAH
%
JUMLAH
%
7
8
9
10
11
12
13
32283,00 16201,00 9876,00 15953 32044 30.897 11982,00 4791 22367 19174 3916 19463 14951 6590 240.488
9.213 6.362 5.255 16.434 6.192 3.200 6.258 288 31.257 6.658 11.066 4.396 3.835 307 110.721
28,54 39,27 53,21 103,02 19,32 10,36 52,23 6,01 139,75 34,72 282,58 22,59 25,65 4,66 46,04
4172 5563 2033 3942 6192 2206 2903 63 31257 445 5238 3153 1340 289 68796
45,28 87,44 38,69 23,99 100,00 68,94 46,39 21,88 100,00 6,68 47,33 71,72 34,94 94,14 62,13
24.043 9.663 3.204 15.004 7.471 16.069 12.186 26.890 20.559 15.725 14.226 17.348 4.894 47.850 235.132
46,10 44,94 27,80 21,34 19,54 35,90 13,97 84,08 57,48 45,64 50,45 51,54 34,41 86,99 42,06
TABEL 59 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 BUKAN JARINGAN PERPIPAAN PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM) SUMUR GALI TERLINDUNG
TERMINAL AIR
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
37514
10.272
32937
4768
21146,00
9587
12.599
4315
16937
0
0
2571,00
2.416
0
2610
0,00
NA
NA
NA
NA
NA
3 Sukamara
55.321
1.547
1547
1547
1547,00
1.964
1964
1964
1964,00
4241
4.241
4241
4241,00
0
4 Kotawaringin Timur
426.176
1.592
6094
454
1937,00
226
1229
183
961,00
1018
5.265
1006
5216,00
9
5 Seruyan
174.859
10.682
42728
10587
42348,00
314
314
236
236,00
4112
16.448
4112
16448,00
0,00
0,00
6 Katingan
160.305
3.087
12115
3079
12084,00
782
3113
590
2208,00
8365
30.715
7799
30245,00
0,00
0,00
7 Kapuas
348.049
9.096
18192
4548
9096,00
4.014
4014
3011
3011,00
4014
4.014
3011
3011,00
0,00
8 Pulang Pisau
124.845
442
2879
379
2465,00
1.939
5782
384
1668
5166
22.109
3774
17550
15
9 Gunung Mas
109.947
24
120
15
75,00
1.071
5355
626
3129,00
4071
4.071
3053
3053,00
0
10 Barito Selatan
131.987
1.283
8822
918
3979,00
228
3295
13
34,00
459
4.871
213
2058,00
0
11 Barito Timur
113.696
14.745
21668
5112
20866,00
14.957
25341
8342
13587,00
503
1.242
114
645,00
0,00
12 Barito Utara
127.479
2.491
5886
2298
5643,00
149
149
112
112,00
205
193
139
271,00
0,00
0,00
13 Murung Raya
110.390
800
800
600
600,00
16
89
16
89,00
52
261
6
70,00
13
14 Palangka Raya
259.865
302
1020
0
0,00
0
0
0
0,00
41789
149.394
1296
5252,00
0
0
2.495.035
60.204
167143
37941
140725
38348
83582
22855
48145
83582
33079
104997
37
926
Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015 b. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2015
255423
0
27
29
30
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
28
31
32
%
26
JUMLAH SARANA
25
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
24
MEMENUHI SYARAT JUMLAH
23
JUMLAH SARANA
22
JUMLAH SARANA
21
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
20
MEMENUHI SYARAT
33
34
0,00
18
802
28
725
821
3291
671
3291,00
16
10966
14
9642,00
89255
NA
2263
NA
1717
1.366
2263
NA
198
NA
22663
NA
1659
1042,00
4979
6,73
0,00
0
0
0
0
9
9
9
9,00
465
465
465
465,00
8226
14,87
42,00
0
0
0
0
1938
7031
2163
9235,00
2507
9894
2507
9854,00
27245
6,39
0,00
0,00
55
237
55
237
96
441
96
441,00
4
14287
4
14287,00
73761
42,18
0,00
0,00
4
105
4
105
3337
10001
2744
10001,00
1431
5986
1429
5979,00
60622
37,82
0,00
0,00
0,00
584
15
NA 0 42
0
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
8404
0
JUMLAH SARANA
18
45272
2.416
JUMLAH SARANA
17
11.697
73.975
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
278.141
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
15
JUMLAH SARANA
14
JUMLAH SARANA
13
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
12
MEMENUHI SYARAT
2 Lamandau
JUMLAH (KAB/KOTA)
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
11
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
10
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
JUMLAH SARANA
8
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
7
JUMLAH SARANA
6
MEMENUHI SYARAT JUMLAH SARANA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
1 Kotawaringin Barat
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
1
SUMUR BOR DENGAN POMPA
PENDUDUK
JUMLAH SARANA
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH SARANA
NO
SUMUR GALI DENGAN POMPA
NA 0 9
32,09
10
40
10
40
3277
3277
2458
2458,00
2264
4340
2264
4340,00
21956
6,31
584
6
696
6
696
3202
25895
1673
20304
3322
16923
3322
22003
65270
52,28
0
0
0
0
0
825
4125
495
2475,00
1875
9375
1125
5625,00
14357
13,06
0
0
0,00
73
2445
73
2.445
87
656
16,00
14
37066
14
37066,00
45598
35,09
0,00
0,00
0,00
25
591
1
35
12
191
6
36,00
4172
17903
3964
17480,00
52649
46,31
0,00
0,00
271
3289
30
30
257
677
248
668,00
693
7009
6
7009,00
13733
10,77
240,00
30
1891
5
1.630
316
1814
77
410,00
990
9133
135
5226,00
8265
7,49
0
0,00
0
0
0
0
0
0
0
0,00
17464
67861
17464
67861
73113
28,13
27
866
2755
10096
1929
7309
16440
57408
10842
49344
57880
211208
34372
207879
559029
22,41
0
300
3
0
4
TABEL 60 PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH PENYELEN GGARA AIR MINUM
1
2
4
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
242 53 29 112 39 56 141 110 1729 88 5422 107 8 16011 24147
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
222 43 29 49 29 46 23 38 40 147 13 63 4 55 801
Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH
%
6
7
215 43 24 31 24 31 16 22 39 85 6 61 0 51 648
96,85 100 82,76 63,27 82,76 67,39 69,57 57,89 97,50 57,82 46,15 96,83 0,00 92,73 80,90
TABEL 61 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 JENIS SARANA JAMBAN
JUMLAH (KAB/KOTA)
94 121 542 3 130 274 5.023 332 1.447 148 62 1.583 865 10
3.383 605 13.516 30 180 4.956 15.069 1.022 4.341 975 660 4.749 7.503 370
100 9,51 100 60 100 100 100 90,28 100,00 21,14 87,07 100 100 13,71
30.313 2.062 5.789 17.634 5.913 10.641 31.052 21.202 7.287 14.185 16.305 5.993 3.275 49.849
94.041 2.062 5.789 39.692 5.913 10.641 31.052 68.118 7.287 56.740 32.024 9.365 8.420 198.632
2.495.035
12.519
69.310
10.634
57.359
82,76
221.500
569.776
Sumber: Sumber: ………………… a. Bidang PMK (sebutkan) Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015
12
28.087 2.062 5.479 13.980 5.913 10.641 31052,0 17.278 8.798 14.185 14.265 4.486 1.081 1.478 158.785
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
15
MEMENUHI SYARAT
PENDUDUK DENGAN AKSES SANITASI LAYAK (JAMBAN SEHAT)
22
23
24
25
693 264 NA 201 NA 3 4.204 1.217 NA 3.458 40 135 120 NA
1.315 264 NA 1.005 NA 8 6.846 4.456 NA 13.772 158 1.225 592 NA
59,37 4,15 NA 84,4538 NA 100 100 69,65 NA 100,731 14,9763 100 42,71 NA
5.658 NA 71 12.230 62 1.422 854 2.600 NA NA 1.241 982 568 NA
13.636 NA 71 38.947 375 9.488 3.908 8.662 NA NA 2.345 755 4.154 NA
3.964 NA 36 11.648 62 1.229 365 1.049 NA NA 247 609 58 NA
7.087 NA 36 42.711 375 9.488 1.825 3.362 NA NA 1.951 2.949 244 NA
51,97 NA 50,70 109,66 100,00 100,00 46,70 38,81 NA NA 83,1983 390,596 5,87 NA
369.009
64,76
12.634
40.357
10.335
29.641
73,45
25.688
82.341
19.267
70.028
85,05
16
17
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
21
2.215 6.362 NA 1.190 NA 8 6.846 6.398 NA 13.672 1.055 1.225 1.386 NA
JUMLAH SARANA
20
818 264 NA 238 NA 3 5.565 1.330 NA 3.458 252 470 236 NA
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
77,7087 100 94,645 113,94 100 100 100 82,75 120,74 100 158,28 123,91 64,30 2,99
JUMLAH SARANA
18
73.078 2.062 5.479 45.225 5.913 10.641 31.052 56.370 8.798 56.740 50.687 11.604 5.414 5.946
13
% PENDUDUK PENGGUNA
14
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARANA
11
3.383 6.362 13.516 50 180 4.956 15.069 1.132 4.341 4.613 758 4.749 7.503 2.698
% PENDUDUK PENGGUNA
10
94 121 542 5 130 274 5.023 354 1.447 1.044 84 1.583 1.174 644
CEMPLUNG
JUMLAH
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
9
278.141 73.975 55.321 426.176 174.859 160.305 348.049 124.845 109.947 131.987 113.696 127.479 110.390 259.865
JUMLAH SARANA
8
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
7
JUMLAH SARANA
6
% PENDUDUK PENGGUNA
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
JUMLAH SARANA
2
Kotawaringin Barat Lamandau Sukamara Kotawaringin Timur Seruyan Katingan Kapuas Pulang Pisau Gunung Mas Barito Selatan Barito Timur Barito Utara Murung Raya Palangka Raya
PLENGSENGAN
% PENDUDUK PENGGUNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
LEHER ANGSA
MEMENUHI SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
1
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH SARANA
NO
JUMLAH PENDUDUK
KOMUNAL
85211 19585 13516 88971 24752 40698 94662 65210 25707 71585 53850 16727 7567 198632 806.673
%
26
30,6 26,5 24,4 20,9 14,2 25,4 27,2 52,2 23,4 55,1 47,4 13,1 6,9 76,4 32,3
TABEL 62 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 JUMLAH DESA/ NO KABUPATEN/KOTA KELURAHA N 1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
4
95 83 32 185 100 161 233 99 127 93 105 103 125 30 1.571
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DESA MELAKSANAKAN STBM JUMLAH
%
5
6
49 29 13 64 8 77 100 63 35 48 96 67 13 0 662
51,6 34,9 40,6 34,6 8,0 47,8 42,9 63,6 27,6 51,6 91,4 65,0 10,4 0,0 42,1
Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015
DESA STOP BABS (SBS) JUMLAH
%
7
8
38 0,0 7,0 13,0 0,0 0,0 17,0 25,0 12,0 6,0 22,0 0,0 0,0 0,0 140
DESA STBM JUMLAH
%
9
0,00 0,00 21,88 7,03 0,00 0,00 7,30 25,25 9,45 6,45 20,95 0,00 0,00 0,00 8,91
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TABEL 63 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 TEMPAT-TEMPAT UMUM
2
2 Lamandau
97
37
11
11
1
3 Sukamara
46
25
14
31
1
4 Kotawaringin Timur
186
46
15
61
1
5 Seruyan
156
50
10
12
2
6 Katingan
190
50
24
110
1
7 Kapuas
161
37
21
23
1
8 Pulang Pisau
201
46
26
11
1
9 Gunung Mas
169
65
35
17
1
10 Barito Selatan
186
62
33
12
1
11 Barito Timur
121
45
35
11
1
12 Barito Utara
189
34
20
16
1
13 Murung Raya
167
45
16
15
14 Palangka Raya
133
49
42
2.140
643
332
JUMLAH (KAB/KOTA)
22
108,7
51
98,1
29
96,7
17
30,4
2
100,0
2
0
7
164
88
90,7
36
97,3
10
90,9
11
100,0
1
100,0
0
0
4
121
34
73,9
21
84,0
10
71,4
29
93,5
1
100,0
25
335
97
52,2
26
56,5
12
80,0
31
50,8
1
21
251
106
67,9
47
94,0
10
100,0
12
100,0
1
20
396
166
87,4
46
92,0
23
95,8
102
1
6
250
79
49,1
18
48,6
7
33,3
285
134
66,7
40
87,0
23
13
302
169
100,0
65
100,0
0
21
315
117
62,9
40
0
15
228
121
100,0
45
3
10
273
173
91,5
33
1
2
5
251
167
100,0
10
3
4
28
269
42
396
18
16
218
3.763
1.643
Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015
1 0
0 2
0
23
24
100,0
%
21
150
TEMPAT-TEMPAT UMUM
JUMLAH
20
323
JUMLAH
19
43
NON BINTANG
%
18
JUMLAH
17
BINTANG
%
16
JUMLAH
15
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
%
14
JUMLAH
13
PUSKESMAS
%
12
JUMLAH
11
SLTA
%
10
2
JUMLAH
9
56
SARANA KESEHATAN
SLTP
%
8
30
SD JUMLAH
7
52
JUMLAH TTU
6
138
NON BINTANG
5
BINTANG
4
HOTEL
RUMAH SAKIT UMUM
2
1 Kotawaringin Barat
PUSKESMAS
1
SLTA
KABUPATEN/KOTA
SLTP
NO
SARANA PENDIDIKAN
SARANA KESEHATAN
SD
SARANA PENDIDIKAN
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
%
YANG ADA
25
26
27
42
97,7
293
90,7
0
7
100,0
153
93,3
0
0
3
75,0
98
81,0
100,0
0
0
2
8,0
169
50,4
2
100,0
0
0
9
42,9
186
74,1
92,7
1
100,0
1
100,0
3
15,0
342
86,4
21
91,3
1
100,0
1
100,0
6
100,0
133
53,2
88,5
11
100,0
1
100,0
0
35
100,0
17
100,0
1
100,0
2
64,5
20
60,6
12
100,0
1
100,0
0
0
100,0
7
20,0
11
100,0
1
100,0
0
0
97,1
17
85,0
16
100,0
1
100,0
1
33,3
45
100,0
16
100,0
14
93,3
1
100,0
1
50,0
31,6
16
32,7
16
38,1
10
100,0
3
100,0
4
100,0
76,8
529
82,3
235
70,8
314
79,3
18
100,0
12
75,0
0 100,0
0
209
73,3
100,0
302
100,0
5
23,8
195
61,9
15
100,0
200
87,7
5
50,0
246
90,1
5
100,0
249
99,2
13
0 115
0
0 52,8
91 2.866
33,8 76,16264
TABEL 64 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI NO KABUPATEN/KOTA 1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
JUMLAH TPM 4
RUMAH DEPOT AIR JASA BOGA MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 5
1080 152 324 683 148 514 178 376 9 574 514 529 168 1118 6367
6
140 0 19 15 0 30 11 15 0 2 9 27 17 15 300
7
267 56 85 81 148 13 19 89 0 13 54 119 10 39 993
Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015
232 43 32 91 39 34 32 90 0 85 41 80 7 90 896
TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
JASA BOGA
8
9
10
11
330 0 30 237 0 19 137 143 0 88 59 227 146 58 1474
969 99 166 424 187 96 199 337 0 188 163 453 180 202 3663
90 65 51 62 126 19 112 90 0 33 32 86 107 18 58
RUMAH DEPOT AIR MAKAN/ MINUM RESTORAN (DAM) 12
39 0 1 26 0 0 3 0 0 7 1 1 17 2 97
13
96 31 69 42 0 16 48 20 4 103 27 78 0 2 536
90 5 3 29 0 22 50 3 2 62 42 15 0 4 327
MAKANAN JAJANAN
TOTAL
%
14
15
16
100 0 109 153 0 174 31 16 3 214 277 22 0 25 1124
325 36 182 250 0 212 132 39 9 386 347 116 17 33 2084
30 24 56 37 0 41 74 10 100 67 68 22 10 3 33
TABEL 65
206 36 104 183 148 241 57 23 NA 260 155 116 17 33 1.579
930 99 166 456 187 96 199 337 NA 188 163 453 180 202 3.656
12
13
14
15
16
0 0 38 0 0 0 0 0 NA 0 3 0 0 0 41
0 0 61 0 0 7 0 7 NA 28 0 0 0 11 114
5 0 26 46 40 36 7 6 NA 79 0 0 0 0 245
0 0 20 0 0 28 4 7 NA 0 0 0 0 3 62
5 0 145 46 40 71 11 20 NA 107 3 0 0 14 462
PERSENTASE TPM DIUJI PETIK
11
53 100 57 70 100 100 43 59 NA 67 45 100 100 100 68
TOTAL
10
MAKANAN JAJANAN
9
60 0 48 111 0 174 27 3 NA 260 60 275 46 25 1.089
DEPOT AIR MINUM (DAM)
8
49 43 1 25 39 22 16 4 NA 0 83 86 4 4 376
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
7
JUMLAH TPM DIUJI PETIK JASA BOGA
6
JUMLAH TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI
5
1 Kotawaringin Barat 388 16 81 2 Lamandau 36 0 0 3 Sukamara 182 1 54 4 Kotawaringin Timur 261 18 29 5 Seruyan 148 0 148 6 Katingan 241 29 16 7 Kapuas 132 5 9 8 Pulang Pisau 39 0 16 9 Gunung Mas 9 NA NA 10 Barito Selatan 386 0 0 11 Barito Timur 347 5 7 12 Barito Utara 116 28 140 13 Murung Raya 17 48 0 14 Palangka Raya 33 2 2 2.335 152 502 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: a. Bidang PMK Dinkes Provinsi Kalimantan Tengah 2015
PERSENTASE TPM DIBINA
TOTAL
4
MAKANAN JAJANAN
2
DEPOT AIR MINUM (DAM)
1
RUMAH MAKAN/ RESTORAN
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH TPM DIBINA JASA BOGA
NO
JUMLAH TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
17
0,54 0,00 87,35 10,09 21,39 73,96 5,53 5,93 NA 56,91 1,84 0,00 0,00 6,93 13
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NAMA OBAT 2
Albendazol Amoxicillin 500 mg Amoxicillin Deksametason Diazepam 5 mg/mL Epinefrin (Adrenalin) 0,1% (sebagai HCL) Fitomenadion (Vitamin K) Furosemid 40 mg Garam oralit Glibenklamid Kaptopril Magnesium Sulfat 20 % Metilergometrin Maleat 0,200 mg-1 ml Obat Anti Tuberculosis dewasa Oksitosin Parasetamol 500 mg Tablet Tambah Darah Vaksin BCG Vaksin TT Vaksin DPT/ DPT-HB/ DPT-HB-Hib
PERSENTASE JUMLAH KETERSEDIAAN OBAT/VAKSIN OBAT/VAKSIN
SATUAN TERKECIL
KEBUTUHAN
TOTAL PENGGUNAAN
SISA STOK
3
4
5
6
7
249.326 134.900 0 0 0 0 0 0 244.308 19.900 0 520
0
0
158800,00 2817,00 19500,00 2339,00 1380,00 0 6400,00 494516,00 0 0 0 1020,00
664,44 100,00 100,00 100,00 100,00 0 100,00 197,64 0 0 0 204,00
750,00 427780,00 4300,00 4.000 Ketrsediaan 1.870
100,00 143,69 100,00 461,97
Tablet Tablet Syrup Tablet Injeksi Injeksi Injeksi Tablet Serbuk Tablet Tablet Injeksi Injeksi Tablet Injeksi Tablet Tablet Injeksi Injeksi Injeksi
Sumber: Bidang Jamsarkes Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah 2015
1032764 23.900 2.817 19.500 2.339 1.380 6.400 250.208 7.200
1032764 23.900 2.817 19.500 2.339 1.380 6.400 250.208 7.200
500 1.928 750 297.700 4.300 25.090 17.440
500 1.928 750 297.700 4.300 25.090 17.440
130.080
8
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 PEMILIKAN/PENGELOLA NO
FASILITAS KESEHATAN
1
KEMENKES
PEM.PROV
PEM.KAB/KOTA
TNI/POLRI
BUMN
SWASTA
JUMLAH
3
4
5
6
7
8
9
2
RUMAH SAKIT 1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS
1
15
1
0
2
0
2
20
0
1
PUSKESMAS DAN JARINGANNYA 1 PUSKESMAS RAWAT INAP - JUMLAH TEMPAT TIDUR 2 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 3 PUSKESMAS KELILING 4 PUSKESMAS PEMBANTU
77
77
605
605
118
118
126
126
1063
1.063
SARANA PELAYANAN LAIN 1 RUMAH BERSALIN 2 BALAI PENGOBATAN/KLINIK
0 1
3 PRAKTIK DOKTER BERSAMA
6
2
10
10
105
114
0
25
25
4 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 5 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 6 BANK DARAH RUMAH SAKIT 7 UNIT TRANSFUSI DARAH SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
20 3 1 4
375 11 0 0
395 14 1 5
1 INDUSTRI FARMASI 2 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 3 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 4 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 5 PEDAGANG BESAR FARMASI 6 APOTEK 7 TOKO OBAT 8 PENYALUR ALAT KESEHATAN Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Jaminan Sarana Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
0 0 0 0 0 11 0 0
1
5
2 0 3 0 1 263 197 1
2 3 1 279 197 1
TABEL 68 PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
SARANA KESEHATAN
JUMLAH SARANA
1
2
3
1 RUMAH SAKIT UMUM 2 RUMAH SAKIT KHUSUS
JUMLAH (KAB/KOTA)
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH
%
4
5
19
19
100,00
1
1
100,00
20
20
100,00
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 b. Bidang Jaminan Sarana Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
TABEL 69 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
1
2
PRATAMA JUMLAH % 4
1 Kotawaringin Barat 5 2 Lamandau 12 3 Sukamara 3 4 Kotawaringin Timur 197 5 Seruyan 71 6 Katingan 51 7 Kapuas 118 8 Pulang Pisau 40 9 Gunung Mas 49 10 Barito Selatan 57 11 Barito Timur 31 12 Barito Utara 20 13 Murung Raya 140 14 Palangka Raya 14 JUMLAH (KAB/KOTA) 808 RASIO POSYANDU PER 100 BALITA
5
2,91 12,77 6,00 66,55 51,45 25,63 41,26 23,81 35,00 35,40 18,45 11,83 86,42 10,22 34,53
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
STRATA POSYANDU MADYA PURNAMA JUMLAH % JUMLAH % 6
100 34 47 79 55 91 121 98 86 78 86 105 22 113 1115
7
58,14 36,17 94,00 26,69 39,86 45,73 42,31 58,33 61,43 48,45 51,19 62,13 13,58 82,48 47,65
8
9
51 33 0 19 3 57 45 25 5 24 42 34 0 2 340
29,65 35,11 0,00 6,42 2,17 28,64 15,73 14,88 3,57 14,91 25,00 20,12 0,00 1,46 14,53
MANDIRI JUMLAH % 10
11
16 15 0 1 9 0 2 5 0 2 9 10 0 8 77
9,30 15,96 0,00 0,34 6,52 0,00 0,70 2,98 0,00 1,24 5,36 5,92 0,00 5,84 3,29
POSYANDU AKTIF JUMLAH 12
172 94 50 296 138 199 286 168 140 161 168 169 162 137 2340 1
JUMLAH
%
13
14
67 48 0 20 12 57 47 30 5 26 51 44 0 10 417
38,95 51,06 0,00 6,76 8,70 28,64 16,43 17,86 3,57 16,15 30,36 26,04 0,00 7,30 17,82
TABEL 70 JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
DESA/ KELURAHA N
1
2
4
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
95 83 32 185 100 161 233 99 127 93 105 103 125 30 1.571
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) POSKESDES
POLINDES
POSBINDU
5
6
7
53 51 28 50 41 18 60 37 29 69 8 19 1 5 469
14 0 0 38 19 30 17 7 3 5 60 10 3 6 212
37 0 29 27 14 0 8 0 0 0 0 9 7 22 153
TABEL 71 JUMLAH DESA SIAGA MENURUT KECAMATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
KABUPATEN/KOTA
JUMLAH DESA/ KELURAHA N
1
2
4
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya JUMLAH (KAB/KOTA)
DESA/KELURAHAN SIAGA PRATAMA
MADYA
PURNAMA
MANDIRI
JUMLAH
%
5
6
7
8
9
10
95 83 32 185 100 161 233 99 127 93 105 103 125 30 1.571
Sumber: a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
34 63 22 185 95 23 130 40 17 10 15 66 95 5 800
19 3 0 0 36 40 21 6 0 9 9 15 3 0 161
6 0 0 0 21 19 0 0 0 9 7 0 0 0 62
6 0 0 0 8 0 0 0 0 0 4 0 0 0 18
65 66 22 185 160 82 151 46 17 28 35 81 98 5 1.041
68,42 79,52 68,75 100 160 50,93 64,81 46,46 13,39 30,11 33,33 78,64 78,4 16,67 66,26
TABEL 72 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
DR SPESIALIS a
UNIT KERJA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 Dr. Doris Sylvanus 16 RS Polri Bhayangkara 17 RS TNI Denkesyah 18 RS PKU Muhammadiyah 19 RSIA Yasmin 20 RSJ Kelawa Atei SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
TOTAL
DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 2 3 12 3 1 4 8 4 3 6 4 5 5 24 0 1 2 1 0 100
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 1 3 12 0 0 3 4 1 1 3 1 5 5 20 0 0 0 2 1 76
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 26 3 6 24 3 1 7 12 5 4 9 5 10 10 44 0 1 2 3 1 176
10 9 5 15 6 5 16 10 6 8 7 14 NA 15 126 7 6 1 5 3 4 5 7 4 8 5 4 4 5 10 3 1 3 1 2 88
20 6 5 24 9 17 12 10 8 7 9 9 NA 24 160 7 5 3 6 1 4 5 6 2 1 3 3 4 2 15 3 0 9 3 3 85
30 15 10 39 15 22 28 20 14 15 16 23 24 39 310 14 11 4 11 4 8 10 13 6 9 8 7 8 7 25 6 1 12 4 5 173
10 9 5 15 6 5 16 10 6 8 7 14 NA 15 126 19 8 4 17 6 5 9 15 8 11 11 8 9 10 34 3 2 5 2 2 188
20 6 5 24 9 17 12 10 8 7 9 9 NA 24 160 21 6 6 18 1 4 8 10 3 2 6 4 9 7 35 3 0 9 5 4 161
30 15 10 39 15 22 28 20 14 15 16 23 24 39 310 40 14 10 35 7 9 17 25 11 13 17 12 18 17 69 6 2 14 7 6 349
0
0
0
0
0
0 176 7
0 245 483 19,358
0 314
0 321
0 659 26
4 0 2 3 0 2 2 0 1 1 1 2 NA 1 19 1 0 0 0 1 0 2 0 0 2 1 1 2 1 1 1 0 0 0 0 13
6 2 2 7 3 2 6 4 3 5 3 6 NA 11 60 1 1 0 2 0 0 0 2 1 0 1 1 0 0 8 1 1 1 2 0 22
10 2 4 10 3 4 8 4 4 6 4 8 4 12 83 2 1 0 2 1 0 2 2 1 2 2 2 2 1 9 2 1 1 2 0 35
DOKTER GIGI SPESIALIS L P L+P
L
P
15
18
19
16
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 3
TOTAL
17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
L+P 20
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 5
4 0 2 3 0 2 2 0 1 1 1 2 NA 1 19 2 0 0 0 1 0 2 0 0 2 1 1 2 3 1 1 0 0 0 0 16
6 2 2 7 3 2 6 4 3 5 3 6 NA 12 61 1 1 0 2 0 0 0 2 1 0 1 1 0 0 10 1 1 1 2 0 24
10 2 4 10 3 4 8 4 4 6 4 8 4 13 84 3 1 0 2 1 0 2 2 1 2 2 2 2 3 11 2 1 1 2 0 40
0
0
0
0
0
0 118 5
0 6 0,24
0 35
0 85
0 124 5
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 Keterangan :
a
termasuk S3
100
76
214
32
82
3
3
TABEL 73 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 NO
UNIT KERJA
BIDAN
1
2
3
1 Kotawaringin Barat Lamandau Sukamara Kotawaringin Timur Seruyan Katingan Kapuas Pulang Pisau Gunung Mas Barito Selatan Barito Timur Barito Utara Murung Raya Palangka Raya SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 Dr. Doris Sylvanus 16 RS Polri Bhayangkara 17 RS TNI Denkesyah 18 RS PKU Muhammadiyah 19 RSIA Yasmin 20 RSJ Kelawa Atei SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
PERAWATa P
L+P
L
P
4
5
6
7
8
PERAWAT GIGI L+P 9
135 91 64 148 111 191 292 148 124 139 106 145 198 163 2055 37 26 28 40 36 20 20 39 17 16 31 15 14 21 49 15 2 11 13 0 450
103 87 39 152 59 105 111 34 98 72 76 N/A N/A N/A 936 51 39 36 97 12 6 39 78 13 34 49 29 23 50 81 18 14 19 7 12 707
103 65 36 189 79 134 109 54 105 110 74 N/A N/A N/A 1058 117 56 40 128 50 19 61 142 30 33 136 64 52 56 286 37 6 47 13 10 1383
206 152 75 341 138 239 220 88 203 182 150 180 223 165 2562 168 95 76 225 62 25 100 220 43 67 185 93 75 106 367 55 20 66 20 22 2090
6 2 2 4 0 5 7 3 2 6 3 7 N/A 6 53 0 0 2 0 2 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 10
9 8 4 19 5 12 18 9 7 12 8 10 N/A 29 150 1 2 2 3 2 0 3 3 2 2 4 3 5 2 3 5 1 0 2 1 46
15 10 6 23 5 17 25 12 9 18 11 17 18 35 221 1 2 4 3 4 0 3 4 3 3 4 3 5 2 4 7 1 0 2 1 56
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
2505
1643
2441
4652
63
196
277
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
100,40
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 Keterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
186,45
11,10
TABEL 74 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 TENAGA KEFARMASIAN NO
UNIT KERJA
1
2
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa
TOTAL
APOTEKER
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
1 Kotawaringin Barat
3
16
19
0
4
4
3
20
23
2 Lamandau
2
1
3
1
1
2
3
2
5
3 Sukamara
2
0
2
1
5
6
3
5
8
4 Kotawaringin Timur
2
9
11
1
4
5
3
13
16
5 Seruyan
0
5
5
3
5
8
3
10
13
6 Katingan
5
9
14
1
1
2
6
10
16
7 Kapuas
1
4
5
0
2
2
1
6
7
8 Pulang Pisau
3
6
9
0
0
0
3
6
9
9 Gunung Mas
3
4
7
0
0
0
3
4
7
10 Barito Selatan
3
12
15
0
2
2
3
14
17
11 Barito Timur
2
9
11
2
4
6
4
13
17
12 Barito Utara
4
5
9
1
4
5
5
9
14
13 Murung Raya
3
5
8
0
0
0
3
5
8
14 Palangka Raya
0
12
12
0
4
4
0
16
16
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
33
97
130
10
36
46
43
133
176
1 Dr. St. Imanuddin
1
14
15
0
4
4
1
18
19
2 Lamandau
0
1
1
2
4
6
2
5
7
3 Sukamara
3
8
11
0
4
4
3
12
15
4 Dr. Murjani
2
10
12
1
4
5
3
14
17
5 Kuala Pembuang
0
2
2
0
2
2
0
4
4
6 Hanau
0
1
1
0
1
1
0
2
2
7 Kasongan
3
10
13
0
4
4
3
14
17
8 Dr. Soemarno SA
0
8
8
1
2
3
1
10
11
9 Pulang Pisau
0
5
5
0
3
3
0
8
8
10 Kuala Kurun
1
1
2
2
2
4
3
3
6
11 Buntok
1
0
1
0
5
5
1
5
6
12 Tamiang Layang
0
2
2
0
5
5
0
7
7
13 Muara Teweh
0
2
2
1
3
4
1
5
6
14 Puruk Cahu
4
6
10
0
3
3
4
9
13
15 Dr. Doris Sylvanus
6
31
37
7
12
19
13
43
56
16 RS Polri Bhayangkara
0
9
9
0
1
1
0
10
10
17 RS TNI Denkesyah
0
1
1
0
1
1
0
2
2
18 RS PKU Muhammadiyah
3
5
8
0
3
3
3
8
11
19 RSIA Yasmin
0
4
4
0
3
3
0
7
7
20 RSJ Kelawa Atei
0
2
2
1
1
2
1
3
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
24
122
146
15
67
82
39
189
4 228
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
57
219
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 Keterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasi
276 11
25
103
128 5
82
322
0 404 16
TABEL 75 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 NO
UNIT KERJA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 Dr. Doris Sylvanus 16 RS Polri Bhayangkara 17 RS TNI Denkesyah 18 RS PKU Muhammadiyah 19 RSIA Yasmin 20 RSJ Kelawa Atei SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
L
KESEHATAN MASYARAKATa P L+P
3
4
L
5
KESEHATAN LINGKUNGANb P L+P
6
7
8
3 6 2 6 9 6 16 6 5 2 2 8 NA 2 73 0 2 3 9 1 1 1 7 0 0 2 1 3 NA 2 0 0 0 0 2 34
11 3 2 4 7 11 11 5 0 8 4 6 NA 10 82 0 2 4 9 1 0 5 5 2 2 2 1 1 NA 5 1 0 0 1 2 43
14 9 4 10 16 17 27 11 5 10 6 14 8 12 163 0 4 7 18 2 1 6 12 2 2 4 2 4 8 7 1 0 0 1 4 85
6 4 4 10 3 6 15 5 1 7 10 7 NA 2 80 1 1 0 2 0 0 1 1 1 0 0 2 0 2 5 0 0 0 0 0 16
6 1 3 8 3 3 9 3 3 6 9 12 NA 7 73 0 0 2 2 1 0 0 2 0 0 3 0 2 0 3 0 0 0 0 0 15
12 5 7 18 6 9 24 8 4 13 19 19 7 9 160 1 1 2 4 1 0 1 3 1 0 3 2 2 2 8 0 0 0 0 0 31
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
96
88
191
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
107
125
248 9,9
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015 Keterangan : a
termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatan b termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
8
TABEL 76 JUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
UNIT KERJA
1
2
NUTRISIONIS L
P
3
TOTAL
DIETISIEN L+P
4
340
L
5
P
6
L+P
7
L
8
P
9
L+P
10
11
1 Kotawaringin Barat
1
12
13
0
0
0
1
12
13
2 Lamandau
6
15
21
0
0
0
6
15
21
3 Sukamara
4
6
10
0
0
0
4
6
10
4 Kotawaringin Timur
4
14
18
0
0
0
4
14
18
5 Seruyan
3
11
14
0
0
0
3
11
14
6 Katingan
2
19
21
0
0
0
2
19
21
7 Kapuas
5
17
22
0
0
0
5
17
22
8 Pulang Pisau
3
8
11
0
0
0
3
8
11
9 Gunung Mas
2
7
9
2
3
5
4
10
14
10 Barito Selatan
2
8
10
0
0
0
2
8
10
11 Barito Timur
1
16
17
2
1
3
3
17
20
12 Barito Utara
2
19
21
0
2
2
2
21
23
0
0
0
9
13 Murung Raya 14 Palangka Raya SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
9 2
19
21
0
0
0
2
19
21 227
37
171
217
4
6
10
41
177
1 Dr. St. Imanuddin
1
7
8
0
0
0
1
7
8
2 Lamandau
4
8
12
0
0
0
4
8
12
3 Sukamara
0
3
3
0
0
0
0
3
3
4 Dr. Murjani
0
13
13
0
0
0
0
13
13
5 Kuala Pembuang
1
1
2
0
0
0
1
1
2
6 Hanau
0
2
2
0
0
0
0
2
2
7 Kasongan
0
4
4
0
0
0
0
4
4
8 Dr. Soemarno SA
2
9
11
0
0
0
2
9
11
9 Pulang Pisau
0
5
5
0
0
0
0
5
5
10 Kuala Kurun
1
4
5
0
0
0
1
4
5
11 Buntok
5
2
7
0
0
0
5
2
7
12 Tamiang Layang
3
5
8
0
0
0
3
5
8
13 Muara Teweh
0
3
3
0
2
2
0
5
5
4
4
0
0
4
4
14 Puruk Cahu 15 Dr. Doris Sylvanus
0
16
16
0
0
0
0
16
16
16 RS Polri Bhayangkara
0
4
4
0
0
0
0
4
4
17 RS TNI Denkesyah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
18 RS PKU Muhammadiyah
0
2
2
0
0
0
0
2
2
19 RSIA Yasmin
0
1
1
0
0
0
0
1
1
20 RSJ Kelawa Atei
0
1
1
0
0
0
0
1
1
17
94
111
0
2
2
17
96
113
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
54
265
328
4
8
12
58
273
0 340 13,6
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
UNIT KERJA 2 Kotawaringin Barat Lamandau Sukamara Kotawaringin Timur Seruyan Katingan Kapuas Pulang Pisau Gunung Mas Barito Selatan Barito Timur Barito Utara Murung Raya Palangka Raya
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 Dr. Doris Sylvanus 16 RS Polri Bhayangkara 17 RS TNI Denkesyah 18 RS PKU Muhammadiyah 19 RSIA Yasmin 20 RSJ Kelawa Atei SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
FISIOTERAPIS L P L+P
TENAGA KETERAPIAN FISIK OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA L P L+P L P L+P
3
6
4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 3 1 0 0 3 1 1 1 0 1 0 3 1 0 0 1 0 18
5
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 2 2 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 4 1 0 0 0 0 24
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 4 2 3 5 2 1 1 5 2 1 2 1 2 1 7 2 0 0 1 0 42
7
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
8
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
9
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 3
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
11
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
L
AKUPUNKTUR P L+P
12
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2
13
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
14
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
TOTAL L
P
L+P
15
16
17
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 3 1 0 0 3 1 1 1 0 1 0 4 1 0 0 1 0 19
-
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 4 3 2 2 1 1 1 2 1 0 1 1 1 1 6 1 0 0 0 0 28
0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 5 3 3 5 2 1 1 5 2 1 2 1 2 1 10 2 0 0 1 0 47
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
-
-
-
-
-
-
-
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
-
-
-
-
-
-
JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
19
24
43
1
4
5
-
2
2
-
-
-
20
30
50 2
TABEL 78 JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 TENAGA KETEKNISIAN MEDIS NO
UNIT KERJA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 Dr. Doris Sylvanus 16 RS Polri Bhayangkara 17 RS TNI Denkesyah 18 RS PKU Muhammadiyah 19 RSIA Yasmin 20 RSJ Kelawa Atei SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
RADIOGRAFER
RADIOTERAPIS
TEKNISI ELEKTROMEDIS
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
15 3 4 10 7 5 2 7 0 8 5 7 3 11 87 13 4 6 9 2 1 4 9 4 0 7 4 1 4 18 4 1 10 0
42
101
21 3 4 14 9 7 4 13 0 10 6 8 3 13 115 18 6 10 12 3 2 5 13 4 3 8 5 3 9 21 6 2 13 0 0 143
2
1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0 3
0
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14
4 0 1 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 7 6 2 2 3 0 0 0 0 3 0 0 1 0 1 0 0 1 2 0 1 22
7 0 3 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 14 8 2 4 3 0 0 1 0 3 2 2 1 0 2 0 1 1 5 0 1 36
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
11
5
16
5
22
27
70
188
258
2
2
4
0
0
0
21
29
50
8
4
12
0
0
0
172
274
446
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 0 0 0 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 8
4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 3 0 0 0 0 0 3 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 12
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 0 0
35
0
-
3 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 7 2 0 2 0 0 0 1 0 0 2 2 0 0 1 0 1 0 3 0
34
0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
33
0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
32
0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
L+P
31
0
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0
P
30
0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
5
-
6 0 0 4 2 2 2 6 0 2 1 1 0 2 28 5 2 4 3 1 1 1 4 0 3 1 1 2 5 3 2 1 3 0
29
0
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
0
0 10 6 0 0 0 1 3 0 0 0 0 0 2 22 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 5
-
0 8 4 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 2 17 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
28
L
0
-
0 2 2 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27
L+P
0
1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3 0 2 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 5 1 0 0 0 1 15
26
P
0
76
10
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 5
25
JUMLAH
L
0
22
2
-
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 4 1 0 0 0
24
TEKNISI KARDIOVASKULER
0
54
0
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 2
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0
REKAM MEDIS DAN TEKNISI TRANSFUSI INFORMASI DARAH KESEHATAN L P L+P L P L+P
0
22
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ORTETIK PROSTETIK
0
53
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 6 2 5 5 2 2 3 3 5 5 4 3 3 4 14 4 1 4 0 0 75
REFRAKSIONIS OPTISIEN
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 2 1 1 1 0 3 0 1 0 0 2 6 1 0 1 0
TEKNISI GIGI
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH (KAB/KOTA)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 6 2 2 3 1 1 2 3 2 5 3 3 3 2 8 3 1 3 0
ANALISIS KESEHATAN
-
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 -
0
9 2 4 4 2 2 5 7 1 2 2 1 0 2 43 16 4 9 8 2 2 5 7 2 13 9 4 5 9 16 7 2 9 0 0 129
19 11 9 10 7 5 5 9 0 8 6 7 3 13 112 20 7 12 15 3 2 6 9 10 0 11 7 1 7 30 5 2 13 0 2 162
28 13 13 14 9 7 10 16 1 10 8 8 3 15 155 36 11 21 23 5 4 11 16 12 13 20 11 6 16 46 12 4 22 0 2 291
18
TABEL 79 JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 TENAGA KESEHATAN LAIN NO
UNIT KERJA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 Dr. Doris Sylvanus 16 RS Polri Bhayangkara 17 RS TNI Denkesyah 18 RS PKU Muhammadiyah 19 RSIA Yasmin 20 RSJ Kelawa Atei SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PENGELOLA PROGRAM KESEHATAN
TOTAL
TENAGA KESEHATAN LAINNYA
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
3
4
5
6
7
8
9
10
L+P 11
0 0 1 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 4 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 4
0 0 1 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 0 11 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 6
0 1 0 0 7 3 3 6 0 0 1 0 N/A 0 21 0 0 0 0 3 10 20 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37
0 0 0 0 2 6 7 3 0 0 2 0 N/A 0 20 1 0 0 0 1 15 55 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 74
0 1 0 0 9 9 10 9 0 0 3 0 12 0 53 1 0 0 0 4 25 75 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 111
0 1 1 0 7 3 3 12 0 0 1 0 N/A 0 28 0 0 0 0 3 10 20 0 4 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 39
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
0
0
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
0
0
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
9
8
17
58
94
164
67
0 0 0 0 2 6 7 7 0 0 2 0 N/A 0 , 24 1 1 0 0 1 15 56 0 2 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 78
102
0 1 1 0 9 9 10 19 0 0 3 0 12 64 1 1 0 0 4 25 76 0 6 0 0 1 0 0 0 0 3 0 0 0 117
0 181
TABEL 80 JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015 TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN NO
UNIT KERJA
1
2
1 Kotawaringin Barat 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Kotawaringin Timur 5 Seruyan 6 Katingan 7 Kapuas 8 Pulang Pisau 9 Gunung Mas 10 Barito Selatan 11 Barito Timur 12 Barito Utara 13 Murung Raya 14 Palangka Raya SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 Dr. St. Imanuddin 2 Lamandau 3 Sukamara 4 Dr. Murjani 5 Kuala Pembuang 6 Hanau 7 Kasongan 8 Dr. Soemarno SA 9 Pulang Pisau 10 Kuala Kurun 11 Buntok 12 Tamiang Layang 13 Muara Teweh 14 Puruk Cahu 15 Dr. Doris Sylvanus 16 RS Polri Bhayangkara 17 RS TNI Denkesyah 18 RS PKU Muhammadiyah 19 RSIA Yasmin 20 RSJ Kelawa Atei SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
PEJABAT STRUKTURAL
STAF PENUNJANG ADMINISTRASI
TENAGA PENDIDIK
TENAGA KEPENDIDIKAN
JURU
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
L
P
L+P
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
31 6 1 7 0 3 3 2 5 8 6 0 0 6 78 55 1 11 29 0 0 4 NA 5 NA 10 16 13 1 0 8 0 18 0 NA 171
19 2 0 6 0 4 0 4 6 4 13 0 0 27 85 36 7 9 39 0 0 14 NA 5 NA 14 23 9 1 0 18 0 17 0 NA 192
50 8 1 13 0 7 3 6 11 12 19 0 0 33 163 91 8 20 68 0 0 18 NA 10 NA 24 39 22 2 0 26 0 35 0 NA 363
0 1 3 6 2 10 5 3 0 9 8 7 3 6 63 5 4 2 7 0 0 4
NA
NA
7
5
NA
NA
10 3 12 8 16 7 0 6 0 NA 112
4 1 2 5 15 2 1 2 0 NA 59
0 13 8 37 17 28 43 10 0 25 19 31 28 19 278 14 5 4 23 3 3 13 NA 12 NA 14 4 14 13 31 9 1 8 0 NA 171
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
0
0
0
0
0
INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT
0
0
0
0
DINAS KESEHATAN KAB/KOTA
0
0
0
0
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten/Kota 2015
STAF PENUNJANG PERENCANAAN
L 0 12 5 31 15 18 38 7 0 16 11 24 25 13 215 9 1 2 16 3 3 9
JUMLAH (KAB/KOTA)
STAF PENUNJANG TEKNOLOGI
327
122
449
249
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0
NA
NA
0
0
NA
NA
0 0 0 0 0 0 0 6 0 NA 16
0
0 0 277
0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA 2
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 12 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 6 0 NA 18
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 0 1 0 0 0 1 NA 2 NA 0 0 0 0 0 2 0 7 6 NA 21
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 9 21 NA 32
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3 0 2 0 0 0 1 NA 2 NA 0 0 0 0 0 2 0 16 27 NA 53
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
526
17
2
19
22
32
54
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA -
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA -
0 0 0 0 0 0 1 0 15 0 0 0 0 0 16 32 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 10 0 0 0 0 0 10 32 0 0 0 0 0 0
NA
NA
0
0
NA
NA
NA
NA
0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA
0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
-
TENAGA PENUNJANG KESEHATAN LAINNYA L P L+P
L
P
L+P
24
25
26
27
28
29
0 0 0 0 0 0 1 0 140 3 0 0 0 0 144 0 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA -
0 0 0 0 0 0 1 0 323 2 0 0 0 0 326 0 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA -
0 0 0 0 0 0 2 0 463 5 0 0 0 0 470 0 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA -
31 18 6 39 15 21 43 10 160 27 17 24 25 19 455 108 2 14 45 3 3 14 NA 14 NA 20 19 25 9 16 17 37 6 NA 352
19 3 3 12 2 14 6 7 339 15 21 7 3 33 484 76 11 12 46 0 0 18 NA 10 NA 18 24 11 7 15 28 1 28 21 NA 326
50 21 9 51 17 35 49 17 499 42 38 31 28 52 939 184 13 26 91 3 3 32 NA 24 NA 38 43 36 16 31 45 1 65 27 NA 678
TOTAL
0
0
NA
NA
0 0 0 0 0 0 0 0 0 NA 32
0 0 0 1 0 8 0 0 0 NA 41
0 0 0 0 0 0 1 0 25 0 0 0 0 0 26 64 0 0 0 0 0 0 NA 0 NA 0 0 0 1 0 8 0 0 0 NA 73
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
48
51
99
144
326
470
807
810
0 1.617
TABEL 81 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KABUPATEN/KOTA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2015
NO
SUMBER BIAYA
1
2
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah
%
3
4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA
1.388.130.248.886
a. Belanja Langsung
814.450.602.767
b. Belanja Tidak Langsung
573.679.646.119
2 APBD PROVINSI
338.542.389.088
a. Belanja Langsung
72,12
17,59
211.171.210.000
b. Belanja Tidak Langsung
87.371.179.088
c. DAK Kalteng Barigas
40.000.000.000
3 APBN :
194.252.817.000
10,09
-. Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi
22.000.000.000
1,14
- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten/Kota
83.646.110.000
4,35
- Dana Dekonsentrasi
24.838.187.000
1,29
5.273.210.000
0,27
58.495.310.000
3,04
3.929.011.015
0,20
- DAK Provinsi - DAK Kabupaten/Kota 4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - GF Malaria
1.623.847.525
- GF TB
1.602.909.597
- GF AIDS
702.253.893
5 SUMBER PEMERINTAH LAIN
-
TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
1.924.854.465.989
TOTAL APBD KAB/KOTA
17.490.683.076.433
% APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: Sub Bagian Penyusunan Program Dinkes Prov. Kalteng 2015
0,00
9,87 771.473,93