No : 01/10/7325/Th. I, 11 Oktober 2016 2016
TINGKAT KEMISKINAN DI LUWU TIMUR KEADAAN MARET TAHUN 2015 RINGKASAN Pengukuran kemiskinan oleh BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk, Poverty Gap Index (P1)/Indeks Kedalaman Kemiskinan (Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan), dan Poverty Severity (P2)/Indeks Keparahan Kemiskinan (Ukuran ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin). Jumlah penduduk miskin di Luwu Timur keadaan Maret 2015 berjumlah 19,67 ribu atau 7,18 persen dari total penduduk. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,49 poin persen atau sebesar 1,11 ribu jiwa jika dibandingkan kondisi September 2014 dengan angka kemiskinan pada tahun tersebut sebesar 7,67 persen Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Luwu Timur pada periode 2011–2015, cenderung berfluktuasi antar tahun. Pada tahun 2011 indek P1 di Kabupaten Luwu Timur sekitar 1,38 dan pada tahun 2012 turun menjadi 1,13. Pada tahun 2013 indeka P1 mengalami peningkatan menjadi 1,37 kemudian pada tahun berikutnya turun menjadi 1,18 di tahun 2014 dan kembali meningkat menjadi 1,28 di tahun 2015. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Luwu Timur pada periode lima tahun terakhir, cenderung meningkat terutama pada periode 2012-2015. Pada tahun 2011 indeks P2 di Kabupaten Luwu Timur sekitar 0,37. Pada tahun 2012 indeks P2 Kabupaten Luwu Timur turun menjadi 0,29. Pada tahun 2013 indeka P2 mengalami peningkatan menjadi 0,32 kemudian pada tahun 2014 indeks P2 menjadi 0,32 sama dengan tahun sebelumnya dan indeks P2 Kabupaten Luwu Timur meningkat menjadi 0,35 pada tahun 2015. Pencapaian penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur sudah semakin baik, hal ini dapat dilihat dari besaran angka kemiskinan Kabupaten Luwu Timur yang mengalami penurunan dan cenderung besarnya selalu dibawah rata-rata angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan. Selama 10 tahun terakhir, angka kemiskinan Kabupaten Luwu Timur terus turun menjadi 7,18 pada Tahun 2015 dan pencapaiannya tetap lebih rendah dari rata-rata Sulawesi Selatan yang sebesar 9,39 persen di tahun yang sama
Berita Resmi Statistik No : 01/10/7325/Th I, 11 Oktober 2016
1
1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Luwu Timur keadaan Maret 2015 berjumlah 19,67 ribu atau 7,18 persen dari total penduduk. Angka ini mengalami penurunan sebesar 0,49 poin persen atau sebesar 1,11 ribu jiwa jika dibandingkan kondisi September 2014 dengan angka kemiskinan pada tahun tersebut sebesar 7,67 persen. Jika dibandingkan selama lima tahun terakhir tahun 2011-2015, jumlah penduduk miskin jumlahnya berfluktuasi antar tahun. Pada tahun 2011 penduduk miskin di Kabupaten Luwu Timur sekitar 20,40 ribu jiwa kemudian pada tahun 2012 turun menjadi 19,93 ribu jiwa. Pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan menjadi 22,17 ribu jiwa, kemudian pada tahun berikutnya turun menjadi 20,78 ribu jiwa di tahun 2014 dan turun lagi menjadi 19,67 ribu jiwa di tahun 2015. Hal sama juga dapat dilihat pada angka kemiskinan Kabupaten Luwu Timur yang juga bervariasi selama lima tahun terakhir. Pada Tahun 2011 persentase penduduk miskin di Kabupaten Luwu Timur sebesar 8,29 persen kemudian turun menjadi 7,72 persen di tahun 2012 dan meningkat menjadi 8,38 persen pada tahun 2013. Pada tahun 2014 angka kemiskinan penduduk kabupaten Luwu Timur turun menjadi 7,67 persen dan kembali mengalami penurunan menjadi 7,18 persen pada tahun 2015. Sekalipun selama kurun waktu lima tahun terakhir angka kemiskinan bervariasi, tetapi ada kecenderungan angka kemiskinan Kabupaten Luwu Timur selama 2011-2015 mengalami penurunan. Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Luwu Timur, Tahun 2011-2015 Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (000 Jiwa)
Persentase Penduduk Miskin (%)
2011
20,40
8,29
2012
19,93
7,72
2013
22,17
8,38
2014
20,78
7,67
2015
19,67
7,18
Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS September 2011 - September 2014 dan Maret 2015
2. Perubahan Garis Kemiskinan 2011-2015 Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Selama 2011–2015, Garis Kemiskinan penduduk Kabupaten Luwu Timur mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 garis kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur sekitar Rp 208.089,- perkapita/bulan, kemudian meningkat 5,62 persen menjadi Rp 219.785,- perkapita/bulan di tahun 2012. Garis kemiskinan Kabupaten Luwu Timur menjadi Rp 231.447,- perkapita/bulan pada tahun 2013, dan kemudian menjadi Rp 240.729,perkapita/bulan di tahun 2014. Pada tahun 2015 garis kemiskinan Kabupaten Luwu Timur naik 5,91 persen menjadi Rp 254.957,- perkapita/bulan.
Berita Resmi Statistik No : 01/10/7325/Th I, 11 Oktober 2016
2
Tabel 2. Perubahan Garis Kemiskinan Kabupaten Luwu Timur, Tahun 2011-2015 Tahun
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Perubahan (%)
2011
208.089
-
2012
219.785
5,62
2013
231.447
5,30
2014
240.729
4,01
2015
254.957
5,91
Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS September 2011 - September 2014 dan Maret 2015
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Keparahan Kemiskinan (P2). Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan tingkat keparahan kemiskinan penduduk. Tingkat kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan sedangkan tingkat keparahan kemiskinan adalah ukuran ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Luwu Timur pada periode 2011–2015, cenderung berfluktuasi antar tahun. Pada tahun 2011 indek P1 di Kabupaten Luwu Timur sekitar 1,38 dan pada tahun 2012 turun menjadi 1,13. Pada tahun 2013 indeka P1 mengalami peningkatan menjadi 1,37 kemudian pada tahun berikutnya turun menjadi 1,18 di tahun 2014 dan kembali meningkat menjadi 1,28 di tahun 2015. Angka ini mengindikasikan bahwa ratarata pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Luwu Timur selama 2011-2015 cenderung bergerak dinamis disekitar garis kemiskinan. Berbeda dengan indeks P1, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Luwu Timur pada periode lima tahun terakhir, cenderung meningkat terutama pada periode 2012-2015. Pada tahun 2011 indeks P2 di Kabupaten Luwu Timur sekitar 0,37. Pada tahun 2012 indeks P2 Kabupaten Luwu Timur turun menjadi 0,29. Pada tahun 2013 indeka P2 mengalami peningkatan menjadi 0,32 kemudian pada tahun 2014 indeks P2 menjadi 0,32 sama dengan tahun sebelumnya dan indeks P2 Kabupaten Luwu Timur meningkat menjadi 0,35 pada tahun 2015. Dari perubahan Angka-angka ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin Kabupaten Luwu Timur semakin bertambah selama periode lima tahun terakhir.
Berita Resmi Statistik No : 01/10/7325/Th I, 11 Oktober 2016
3
Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Di Luwu Timur, Tahun 2011–2015 Tahun
Indeks P1
Indeks P2
2011
1,38
0,37
2012
1,13
0,29
2013
1,37
0,32
2014
1,18
0,32
2015
1,28
0,35
Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS September 2011 - September 2014 dan Maret 2015
4. Perbandingan dengan Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan Besarnya angka kemiskinan suatu daerah dapat menggambarkan tingkat keberhasilan pencapaian pembangunan disuatu daerah, terutama dalam upaya pengurangan tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Dengan penurunan angka kemiskinan, pembangunan suatu wilayah dalam rangka meningkatkan kesejateraan rakyat menuju masyarakat adil dan makmur dapat dengan mudah dan cepat tercapai. Pencapaian penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur sudah semakin baik, hal ini dapat dilihat dari besaran angka kemiskinan Kabupaten Luwu Timur yang mengalami penurunan dan cenderung besarnya selalu dibawah rata-rata angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan. Persentase Penduduk miskin Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2006 sekitar 11,35 persen lebih rendah dari angka kemiskinan rata-rata Sulawesi Selatan yang sekitar 14,57 persen. Kemudian selama 10 tahun terakhir, angka kemiskinan Kabupaten Luwu Timur terus turun menjadi 7,18 pada Tahun 2015 dan pencapaiannya tetap lebih rendah dari rata-rata Sulawesi Selatan yang sebesar 9,39 persen di tahun yang sama. Grafik 1. Persentase Penduduk Miskin Luwu Timur dan Sulawesi Selatan Tahun 2006-2015 (%) 14.57
14.11
13.41 11.93
11.35 10.21
2007
10.27
9.82
10.32
10.98 8.91
Luwu Timur 2006
11.4
9.18
8.29
7.72
8.38
9.54
9.39
7.67
7.18
2014
2015
Sul-Sel 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Susenas 2006-2014 (September) dan Susenas 2015 (Maret)
Berita Resmi Statistik No : 01/10/7325/Th I, 11 Oktober 2016
4
Demikian juga pencapaian dalam mengurangi kesenjangan antara penduduk miskin di Kabupaten Luwu Timur juga lebih baik dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sulawesi Selatan. Indeks P1 Kabupaten Luwu Timur sekitar 1,28 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata indeks P1 Sulawesi Selatan yang mencapai 1,69 di tahun 2015. Hal yang sama juga terjadi pada pencapaian indeks P2 pada tahun 2015 sebesar 0,35 masih lebih rendah dari indeks P2 Sulawesi Selatan yang sekitar 0,45 di tahun yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur sudah lebih baik, terutama dalam menekan jumlah penduduk miskin yang terjebak dalam jurang kemiskinan. Tabel 4. Perbandingan Angka Kemiskinan Luwu Timur dan Sulawesi Selatan, Tahun 2015 Tahun
Luwu Timur
Sulawesi Selatan
Persentase Penduduk Miskin (%)
7,18
9,39
Indeks P1
1,28
1,69
Indeks P2
0,35
0,45
254.957
248.391
Garis Kemiskinan (Rp/Perkapita/Bulan) Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS Maret 2015
Berita Resmi Statistik No : 01/10/7325/Th I, 11 Oktober 2016
5