RENCANA STRATEGIS (REVIEW 2) TAHUN 2011 – 2015 BERDASAR PERDA KABUPATEN BANTUL NOMOR 05 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA KABUPATEN BANTUL NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2011-2015
DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI KABUPATEN BANTUL Alamat : Prof. Dr. Soepomo, SH. Bantul, Telp. 367407 www.perindagkop.bantulkab.go.id
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Allah SWT kami panjatkan atas limpahan Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun Perubahan Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Tahun 2011 – 2015 berdasarkan Perda Nomor 05 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2011 2015
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kabupaten Bantul yang menjadi dasar Penyusunan Rencana Kerja Tahunan (Renja) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA). Didalam Renstra ini merumuskan Visi, Misi, Strategi, Arah Kebijakan, dan langkah-langkah capaian kegiatan dalam upaya mendukung visi Kabupaten Bantul “Projotamansari, Sejahtera, Demokratis dan Agamis”.
Semoga dokumen Renstra ini dapat berguna sebagai pedoman dalam pengembangan serta pembangunan di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal di Kabupaten Bantul sampai dengan lima tahun ke depan.
Bantul,
ii
DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel BAB I
................................................................................................................. ................................................................................................................. ................................................................................................................. .................................................................................................................
i ii iii iv
PENDAHULUAN............................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1 1.2. Tujuan........................................................................................................ 2 1.3. Landasan Hukum....................................................................................... 2 1.4. Hubungan Renstra Disperindagkop dengan Dokumen Perencanaan
Lainnya
........................................................................................................................... 3 1.5. Sistematika Penulisan................................................................................ 3
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Gambaran Umum...................................................................................... 5 2.2. Capaian Kinerja s/d Tahun 2010............................................................... 9 2.3. Permasalahan-Permasalahan …………………………………… .......... 12
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS...................................................................................... 14 3.1. Isu - isu Strategis...................................................................................... 14
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN................................. 21 4.1. Visi............................................................................................................. 21 4.2. Misi............................................................................................................ 21 4.3. Tujuan Misi................................................................................................ 21 4.4. Sasaran Misi.............................................................................................. 22 4.5. Indikator Sasaran....................................................................................... 22 4.6. Strategi....................................................................................................... 24 4.7. Kebijakan................................................................................................... 24
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF......................... 27 5.1. Rencana Program dan Kegiatan................................................................ 27 5.2. Indikator Kinerja SKPD............................................................................ 31 5.3. Program Lintas SKPD............................................................................... 32 5.4. Pagu Indikatif dan Sumber Pendanaan...................................................... 35
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN
DAN SASARAN RPJMD .................................................................................................. 37 BAB VII PENUTUP......................................................................................................... 44
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan.................................
8
Tabel 2.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan......................................
9
Tabel 2.3. Sarana dan Prasarana.........................................................................................
10
Tabel 2.4. Perkembangan IKM...........................................................................................
11
Tabel 2.5. Perkembangan Perdagangan..............................................................................
12
Tabel 2.6. Data PEngunjung Omset Pasar Seni..................................................................
14
Tabel 2.7. Perkembangan Koperasi....................................................................................
11
Tabel 2.8. Perkembangan Investasi....................................................................................
11
Tabel 4.1. Keterkaitan Visi, Misi, tujuan dan Sasaran Renstra Disperindagkop Bantul....
26
Tabel 5.1. Rencana Strategis..............................................................................................
33
Tabel 5.2. Program, Pagu Indikatif, Sumber Dana, Penanggung Jawab Program.............
35
Tabel 6.1. Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.......
41
Tabel 6.2. Tabel Keterkaitan dan Indikator Kinerja Yang Mengacu pada Tujuan RPJMD..............................................................................................................
38
Tabel 6.2. Indikator Kinerja Utama....................................................................................
43
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Undang-udang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali dirubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang memberi kesempatan dan kewenangan
yang
lebih
luas
pada
daerah
untuk
mengatur
dan
menyelenggarakan urusan pemerintahan dan urusan kepentingan masyarakat menurut prakara dan kreatifitas sendiri. Hal ini dilakukan Pemerintah Daerah berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai kewenangan yang dimiliki dan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pemberian kewenangan pada daerah dimaksudkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat, melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat, serta meningkatkan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip demokrasi dan pemerataan keadilan, keistimewaan dan kekhususan daerah. Untuk mewujudkan hal-hal sebagaimana tesebut diatas, maka diperlukan rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah,terpadu dan tanggap terhadap perubahan dengan jenjang perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan dengan berpedoman pada Perda Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya secara lebih spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai.
Renstra Disperindagkop 2011--2015
1
Rencana Strategis Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, kabupaten Bantul adalah dokumen Perencanaan Pembangunan yang selama rentang waktu 5 (lima) tahun kedepan akan dijadikan pedoman dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Hal ini memiliki konsekuensi bahwa program dan kegiatan yang termuat dalam Rencana Strategis (RENSTRA) bersifat secara lebih spesifik dan terukur dengan disertai sasaran yang akan dicapai dan indikatif untuk dapat dilaksanakan. 1.2. Tujuan Adapun
disusunnya
Rencana
Strategis
(RENSTRA)
Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul adalah ; 1. Menetapkan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan yang menjadi tolak ukur penilaian kinerja dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. 2. Untuk panduan dan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) setiap tahunnya agar lebih terarah, fokus dan sesuai dengan perencanaan sebelumnya. 3. Bahan evaluasi agar perencanaan dapat berjalan sistematis,komprehensip dan tetap fokus pada pemecahan masalah yang mendasar.
1.3. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah : 1. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan undang-undang nomor 12 Tahun 2008; 4. Undang-undang nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat;
Renstra Disperindagkop 2011--2015
2
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian; 6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaga Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan Kabupaten Bantul;. 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 67 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kabupaten Bantul; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pengesahan Akta Pendirian, Pengesahan Perubahan Anggaran Dasar, dan Pembubaran Koperasi; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 20032 tentang Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Ijin Usaha Perdagangan (SIUP); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2002 dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 7 Tahun 2008 teantang Ijin Usaha industri; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2002 dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 37 Tahun 2007 tentang Wajib Daftar Perusahaan; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor
505 Tahun 200i tentang
Pelayanan Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 15 Tahun 2003 dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pergudangan.
Renstra Disperindagkop 2011--2015
3
1.4. Hubungan Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dengan Dokumen Perencanaan Lainnya. Hubungan Dokumen Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi tahun
2011-2015
dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul adalah bahwa Renstra Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi Kabupaten Bantul merupakan salah satu dokumen teknis operasional dan merupakan jabaran teknis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2015 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, srategi, kebijakan rencana program 5 (lima) tahun kedepan.
1.5. Sistematika Penulisan Rencana Strategi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi kabupaten Bantul Tahun 2011-2015 disusun menurut sistematika sbb : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Landasan Hukum D. Hubungan Renstra Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Dengan Perencanaan Dokumen Lainnya. BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD. A. Gambaran Umum B . Capaian Kinerja s/d 2010 C. Permasalahan-Permasalahan BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASAAN, STRATEGI & KEBIJAKAN A. Visi B. Misi C. Tujuan D. Sasaran
Renstra Disperindagkop 2011--2015
4
E. Strategi F. Kebijakan BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN & PENDANAAN INDIKATIF.
BAB VI
INDIKATOR
KINERJA
YANG
MENGACU
PADA
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII
PENUTUP
Renstra Disperindagkop 2011--2015
5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Gambar Umum
Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dalam bagian kedua pasal 6 ayai 1 dan 2 menyebutkan bahwa urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dibagi menjadi dua urusan terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar meliputi 26 urusan, sedangkan urusan Pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata dan berpotensi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan
yang penentuannya
diserahkan kepada daerah masing-masing sesuai dengan kebutuhannya. Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul
untuk urusan wajib
menangani urusan penanaman modal dan urusan koperasi & usaha kecil dan menengah sedangkan untuk urusan pilihan menangani urusan industri dan perdagangan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Dinas-dinas di Lingkungan Kabupaten Bantul dan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 67 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi, Tata Kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul. Dalam Perda Nomor 16 Tahun 2007 tentang Pembentukan Dinasdinas di Lingkungan Kabupaten Bantul
susunan organisasi Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi terdiri atas : a.
Kepala Dinas;
b.
Sekretariat terdiri atas :
Renstra Disperindagkop 2011--2015
6
1. Sub Bagian Umum; 2. Sub Bagian Program; 3. Sub Bagian Keuangan; c.
Bidang Perindustrian terdiri atas : 1. Seksi Sarana dan Usaha Industri; 2. Seksi Pengembangan Produksi Industri;
d.
Bidang Perdagangan, terdiri atas; 1. Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan; 2. Seksi Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri;
e.
Bidang Koperasi, terdiri atas: 1. Seksi Pembedayaan Koperasi dan UKM; 2. Seksi Faslitasi Pembiayaan dan Simpan Pinjam; f. Bidang Penanaman Modal, terdiri atas: 1. Seksi Promosi dan Kerjasama Investasi; 2. Seksi Sarana dan Pengendalian Investasi; g. Unit Pelaksana Teknis; h. Kelompok Jabatan Fungsional
Berdasarkan Peraturan Daerah sebagaimana tersebut diatas, pasal 25 maka kedudukan dan tugaspokok
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan
Koperasi diatur bahwa : 1. unsur Pelaksana Pemerintah Daerah di bidang Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dan berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. 2. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah tangga Pemerintah Daerah dan tugas pembantuan
di
bidang Perindustrian,
Perdagangan,
Koperasi
dan
Penanaman Modal. Sedangkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 67 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi, Tata Kerja Dinas Perindustrian,
Renstra Disperindagkop 2011--2015
7
Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul diatur fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi sebagai berikut: 1. Perumusan kebijakan teknis bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan penanaman modal. 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan penanaman modal. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan penanaman modal.; 4. Melaksanakan kesekretariatan Dinas; 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Susunan Komposisi pegawai yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian, perdagangan dan koperasi Kabupaten Bantul berdasarkan pangkat/golongan dan tingkat pendididikan dapat dilihat pada table 2.1 dan table 2.2 sebagai berikut :
Tabel 2.I : Komposisi Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul berdasarkan pangkat/Golongan No Pangkat/Golongan
Jumlah
1
Golongan IV
5 orang
2
Golongan III
45 orang
3
Golongan II
7 orang
4
Golongan I
3 orang
Jumlah
Keterangan
60 orang
Sumber : Disperindagkop Laporan Triwulan III tahun 2011 Berdasarkan tabel diatas, komposisi pegawai terdiri dari pegawai golongan 1 sebanyak 3 orang ( 5% ), golongan II sebanyak 7 orang ( 11,66), golongan III sebanyak 45 orang ( 75% ), golongan IV sebanyak 5 orang ( 8,34% ).
Renstra Disperindagkop 2011--2015
8
Tabel 2.2 : Komposisi Pegawai Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul berdasarkan Tingkat Pendidikan No
Pangkat/Golongan
Jumlah
1
Pasca Sarjana/S2
2
Sarjana/S1
3
Sarjana Muda/Diploma III
4
SLTA
23 orang
5
SLTP
1 orang
6
SD
2 orang Jumlah
Keterangan
5 orang 26 orang 2 orang
60 orang
Sumber : Disperindagkop Laporan Triwulan III tahun 2011
Data pada tabel diatas, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pegawai Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi didominasi sarjana 26 orang ( 44,06%), SLTA sebanyak 23 orang ( 38,98%), Pasca Sarjana sebanyak 5 orang ( 8,48%), Sarjana Muda/Diploma III sebanyak 2 orang ( 3,39% ), SD sebanyak 2 orang ( 3,39%), SLTP sebanyak 1 orang ( 1,70%). Pegawai/Aparatur Pemerintah merupakan nukleus organisasi yang menempati posisi strategis dan peran dominan dalam membawa Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi untuk mencapai tujuannya. Tujuan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi hanya akan terwujud apabila didukung oleh aparatur yang andal dan professional (Sarjana sebanyak 44,06%). Demikian penting dan strategisnya peran pegawai/aparatur ini menuntut diselenggarakannya manajemen sumber daya manusia secara baik, tepat dan terarah, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dan efektifitas Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Tanpa itu semua pegawai justru dapat menjadi sumber penyebab terjadinya pemborosan dan inefisiensi, dan sangat sulit untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perlengkapan kantor berupa sarana dan prasarana yang memadai secara kualitas maupun kuantitas, diperlukan sebagai unsur pendukung bagi
Renstra Disperindagkop 2011--2015
9
kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, sarana dan prasarana itu meliputi bangunan gedung kantor, mebeleur, alat komunikasi, alat transportasi, computer dan lain-lain. Saat ini Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Data peralatan dan perlengkapan kantoryang dimiliki Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dapat dilihat tabel 2.3. Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi No
Nama Barang
1
2
Jumlah (Unit) 3
4
1
Tanah
2
Kendaraan Roda 4
3 buah
3
Kendaraan roda 2
18 buah
4
Almari
36 buah
5
Rak Kayu
16 buah
6
Filing Kabinet
23 buah
7
Meja
70 buah
8
Kursi
46 buah
9
Mesin Ketik
15 Buah
10
Kipas Angin
20 buah
11
Jam Dinding
9 buah
12
AC
2 Buah
13
Brankas
5 Buah
14
Komputer
2 bidang
18 buah
15
Laptop
9 buah
16
Printer
2 buah
17
UPS
1 Buah
18
Kamera
2 buah
19
Handycame
1 buah
Renstra Disperindagkop 2011--2015
Keterangan
10
20
Telepon
3 Buah
21
Televisi
1 buah
22
Faksimrl
1 buah
23
Aipon (PABX)
1 buah
25
Pompa Air
4 buah
25
Horm
1 buah
26
Mik
1 buah
27
VSD Player
1 buah
28
Radio Tip
1 buah
30
Mesin Pemangkas Rumput
2 buah
31
DLL Barang Kecil Lainnya
Sumber : Dinas Disperindagkop Kartu Inventaris Barang Tahun 2011
2.2. Capaian Kinerja s/d Tahun 2010 1. Bidang Industri Tahun 2007, unit usaha mengalami peningkatan 9,8 %, penyerapan tenaga kerja 9,8
%, nilai tambah 7,6 %, nilai investasi 7,1 %. Unit
Pelaksana Teknis (UPT) hingga tahun 2009 tetap berjumlah 3(tiga) unit. UPT yang masih aktif adalah UPT Kasongan, sedangkan UPT PIK Gunung Sempu dan UPT Kulit Manding tidak aktif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini. Tabel. 2.4. Perkembangan IKM Uraian
2007
2008
2009
2010
Unit Usaha
17.911
17.937
18.014
18.119
Tenaga Kerja
79.904
80.468
80.968
81.705
Nilai Produksi (000)
643.626.570
721.321.400
783.503.680
799.540.000
Nilai Tambah (000)
388.845.320
450.130.730
494.735.020
509.261.000
Nilai Investasi (000)
349.813.930
358.501.270
365.087.700
488.675,000
73
73
73
73
3
3
3
3
Sentra IK UPT
Renstra Disperindagkop 2011--2015
11
2. Bidang Perdagangan Perdagangan Pasar Kabupaten tetap sampai dengan tahun 2010 sebanyak 29 dan Pasar Desa masih tetap 27,.Jumlah eksportir selama kurun 2007 – 2009 cenderung menurun, tapi pada tahun 2010 mengalami kenaikan sebanyak 80 eksportir atau setara dengan 8,75 % dari tahun 2007 sebanyak 70 eksportir dan tahun 2008 sebanyak 68 eksportir dan tahun 2009 sebanyak 67 eksportir.
Nilai ekspor pada tahun 2007-2010 mengalami kenaikan
sebesar 60 % dengan ekspor sebesar 20.152.747,86 US$ Tahun 2007 dan tahun 2010 sebesar 33.479.635,96US$ setelah turun akibat adanya gempa bumi pada tahun 2006. Distributor pupuk, tahun 2007 hingga 2008 tetap, sedangkan pada tahun 2010 mengalami kenaikan 1 distributor sehingga jumlahnya 5 distributor. Dengan adanya kebijakan pemerintah dalam hal konversi minyak tanah ke gas, maka yang sebelumnya agen minyak tanah berganti menjadi agen LPG 3 kg. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel. 2.5. Perkembangan Perdagangan
Uraian
2007
2008
2009
2010
Pasar Kabupaten
29
29
29
29
Pasar Desa
27
27
27
27
Eksportir
70
68
67
80
20.152.747,86
20.548.229,1
24.041.480,4
33.479.635,96
2
7
Ekspor (US $)
Distributor pupuk
4
4
4
5
Agen Minyak LPG 3 kg
6
7
8
8
a. Pengelolaan Gudang dengan Sistem Resi Gudang Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi melakukan pengelolaan Gudang dengan system resi gudang.
Renstra Disperindagkop 2011--2015
12
Gudang ini ditujukan untuk menyimpan hasil gabah dari petani disaat panen raya supaya petani tidak menjual gabah dengan harga murah. Adapun beberapa keuntungan yang diperoleh petani adalah sebagai berikut : 1. Fasilitas dalam bentuk gudang penyimpanan 2. Fasilitas peminjaman uang dengan bunga rendah (6%/tahun) Data
Laporan Pencatatan Penerbitan Resi Gudang dan Pembebanan
Jaminan Resi Gudang terlampir. b. Pasar Seni Gabusan Pasar Seni Gabusan didirikan sebagai ruang pamer sepanjang masa bagi perajin di Kabupaten Bantul. Aneka kerajinan dari berbagai wilayah di Kabupaten Bantul terpajang dan dijual di Pasar Seni Gabusan. Pasar Seni Gabusan Memiliki Manajeman yang menjadi mitra Pemerintah kabupaten Bantul dalam pengelolaan dan pembinaan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang bernaung dibawahnya. Pasar Seni Gabusan mampu menampung 444 perajin menempati area seluas 4,5 hektare dan terdiri dari 16 los dilengkapi berbagai fasilitas diantaranya hot spot, lafatory, tempat parkir, arena bermain, kuliner khas Bantul dsb. Pasar Seni Gabusan terletak dikawasan strategis berada jalur wisata utama pantai Parangtritis. Selain itu kawasan Pasar Seni Gabusan bersama Desa Wisata Tembi, dan Desa Manding sebagai pusat kerajinan kulit yang berada dalam satu jalur dikembangkan menjadi kawasan terintegrasi yang disebut GMT (Gabusan Manding Tembi). Desa Wisata Tembi diarahkan untuk kawasan budaya, Desa Manding sebagai pusat kerajinan kulit, Pasar Seni Gabusan untuk tujuan rekreasi, belanja dan pendidikan. Desa Wisata Tembi dan Desa Manding diharapkan mampu menopang keberadaan Pasar seni Gabusan. Perkembangan Pasar Seni Gabusan dan berbagai even yang diadakan dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Renstra Disperindagkop 2011--2015
13
Tabel. 2.6 Data Pengunjung, transportasi,Omset dan event Pasar Seni Gabusan Tahun 2007 s/d Tahun 2010 N
Tahun
o
Jumlah Pengunjung
Roda 2
Roda 4
Bus
omset
Event
1
2007
142.346
12.023
3.047
287
2.050.560.850,-
34
2
2008
204.066
66.137
4.056
394
1.332.383.950,-
28
3
2009
198.893
72.896
4.023
738
1.220.333.550,-
23
4
2010
73.884
11.227
6.444
357
1.545.171.400,-
16
Sumber : Manajemen PSG 2011
3. Bidang Koperasi Koperasi Jumlah koperasi pada tahun 2010 mengalami kenaikan sejumlah 113 koperasi dilihat dari jumlah koperasi pada tahun 2007. Koperasi aktif meningkat menjadi 354 dan koperasi kurang aktif menjadi 85. Jumlah anggota koperasi mengalami kenaikan sebesar 16.501 orang atau sebesar 9%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel di bawah ini. Tabel 2.7. Perkembangan Koperasi Uraian
2007
2008
2009
2010
Jumlah Koperasi
320
378
407
433
Koperasi Aktif
246
278
322
354
103
100
85
85
164.267
184.175
180.772
180.768
Koperasi
Kurang
Aktif Anggota Koperasi
4. Bidang Penanaman Modal Dalam era otonomi daerah ini, kurun waktu tahun 2007 – 2010. Untuk tahun 2007 perusahaan yang berfasilitas PMA sebanyak 48 perusahaan, dengan tenaga kerja WNI sejumlah 8.333 orang dan WNA sejumlah 112
Renstra Disperindagkop 2011--2015
14
orang
dan menanamkan modalnya, dengan nilai investasi sebesar US$
27.525.328,-
atau setara dengan Rp.266,278.885.773 dan Untuk PMDN,
sebanyak 17 perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja WNI sejumlah 4635 orang dan WNA sejumlah 5 orang dan menanamkan modalnya dengan nilai investasi Rp. 141.368.575.800,-
Untuk tahun 2010 perusahaan yang
berfasilitas PMA sebanyak 44 perusahaan, dengan tenaga kerja WNI sejumlah 8.606 orang dan WNA sejumlah 106 orang
dan menanamkan
modalnya, dengan nilai investasi sebesar US$ 19.398.062,-
atau setara
dengan Rp.850,000.000,- dan Untuk PMDN, sebanyak 16 perusahaan, dengan jumlah tenaga kerja WNI sejumlah 3755 orang dan WNA sejumlah 5 orang dan menanamkan modalnya dengan nilai infestasi ebear RP. 133.176.575.800,- Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel I . Tabel. 2.8. Perkembangan Invetasi NO TAHU N 1 2
2007 2008
3
2009
4
2010
JENIS
JUMLAH
TENAGA KERJA WNI WNA
NILAI INVESTASI
INVESTASI
INVESTOR
PMA
48
8.333
112
8.445
PMDN
17
4635
5
4.640
PMA
53
9.451
121
9.572
PMDN
17
4635
5
4.640
PMA
54
9.615
123
9.738
PMDN
18
4835
5
4.840
PMA
44
8.606
106
8.716
PMDN
16
3755
5
3.760
JUMLAH
US$ 27.525.328
Rp 266.278.885.773 141.368.575.800
29.575.328
266.278.885.773 141.368.575.800
30.625.328
266.278.885.773 201.868.575.800
19.398.062
850.000.000 133.176.575.800
2.3. Permasalahan - Permasalahan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, sebagai instansi teknis dalam menjalankan tugas dan fungsinya di bidang perindustrian, perdagangan , penanaman modal dan koperasi mengalami permasalahan-permasalahan antara lain : 1. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi melalui bidang industri banyak menerima proposal permohonan bantuan, baik bantuan berupa peralatan dan bantuan modal, maka diperlukan data yang valid untuk
Renstra Disperindagkop 2011--2015
15
menyalurkan, agar tidak terjadi ketidakseimbanganan/ketidakadilan, supaya tidak terjadi permasalahan yang ada dimasyarakat yang tidak menerima bantuan. 2. Kegiatan-kegiatan pembinaan pada IKM (Industri Kecil Menengah) yang dilakukan oleh pusat, banyak dilakukan dengan metode sharing, antara pusat dan daerah tetapi ternyata dana untuk sharing dari APBD Bantul sangat terbatas sekali sehingga pembinaan yang dilakukan oleh pusat juga sedikit, sesuai dengan sharing yang disediakan oleh daerah. 3. Sementara ini pembinaan IKM hanya diperuntukkan kepada sentra yang potensial sedangkan sentra-sentra yang belum potensial belum mendapat pembinaan. Hal ini berdampak sentra
yang potensial semakin
maju/berkembang sedangkan sentra yang belum potensial belum bisa berkembang secara optimal karena kurangnya pembinaan. 4. Banyaknya pengusaha yang kurang memahami regulasi tentang cara import dan eksport
yang benar, sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap pelanggaran yang
dilakukan oleh pelaku usaha dan perkembangan perusahaan tersebut. 5. Banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh para pelaku usaha dalam distribusi penjualan barang dan jasa dan banyaknya perusahaan yang tidak mengurus perijinan untuk melakukan usaha. 6. Banyaknya UKM yang belum diikutsertakan dalam pameran yang difasilitasi oleh pemerintah daerah dan sebetulnya banyak sekali undangan untuk mengadakan pameran yang dilaksanakan di luar pulau Jawa seperti Bali atau Batam, yang sebetulnya berdampak pada omset penjualan/pemesanan produk tetapi tidak dapat terlaksana karena keterbatasan dana untuk mengikuti pameran tersebut. 7. Pemanfaatan Gudang SRG yang belum optimal karena masih banyak petani yang belum mau menyimpan padi/memanfaatkan gudang tersebut, disamping itu juga terbatasnya palet. 8. Rendahnya SDM pengurus koperasi, dalam hal manajemen keuangan, pemasaran, pencarian bahan produk dan menjadi pengurus koperasi
Renstra Disperindagkop 2011--2015
16
bukan sebagai pekerjaan utama tetapi hanya sebagai pekerjaan sambilan saja, sehingga koperasi tidak bisa berkembang secara maksimal. 9. Sulitnya hasil produk dari UMKM untuk dipasarkan baik melalui pameran atau melalui penjualan dengan system kemitraan, sehingga diperlukan terobosan/inovasi dalam hal memasarkan produk UMKM dengan memanfaatkan teknologi informatika. 10. Kurangnya pengembangan unit usaha di koperasi untuk melayani nasabah koperasi yang semakin berkembang menyebabkan pangsa pasar yang seharusnya bias ditangkat koperasi menjadi terbuang. 11. Dalam bidang penanaman modal ada perbedaan persepsi kelembagaan antara pusat dan dan daerah lemahnya kepastian hukum, masih terbatasnya peta investasi, tata ruang kabupaten Bantul yang belum sesuai sesuai dengan keinginan rencana lokasi usaha calon investor. 12. Terbatasnya promosi dan infestasi dan fasilitas sehingga diperlukan regulasi dalam rangka melayani investor dengan memberikan intensif bagi calon investor di bidang fiscal dan non fiscal nasional. 13. Terlambatnya sosialisasi perijinan dari Pusat ke daerah mengingat Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi mempunya peran yang besar dalam bidang fasilitasi perijinan yang ada di kabupaten Bantul. 14. Kurangnya koordinasi antara provinsi dengan daerah, sehingga sering terjadi provinsi melakukan kegiatan yang melibatkan perusahaan yang ada di kabupaten Bantul tanpa pemberitahuan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul. 15. Terlambanya monitoring yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdaganga dan Koperasi karena terlambatnya penyampaian informasi PMA yang masuk ke kabupaten Bantul dari BKPM. 16. Dalam bidang pengendalian infestasi
Investor dalam menyampaikan
laporan masih terbatas, dan ada beberapa investor yang pindah lokasi, investor yang bidang usahanya tidak sesuai dengan perijinan yang dimiliki tanpa pemberitahuan dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul
Renstra Disperindagkop 2011--2015
17
BAB III ISU-ISU STRATEGIS
3.1. Isu Strategis Isu –isu strategis selama rentang waktu antara tahun 2011-2015 Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi antara lain : 1. Membuat data yang valid untuk penerima bantuan baik bantuan berupa dana maupun bantuan berupa peralatan supaya tepat sasaran dan tidak terjadi permasalahan bagi yang tidak menerima bantuan baik dana maupun peralatan yang ada di masyarakat. 2. Dengan tersedianya data yang valid untuk kelompok sasaran penerima bantuan dan kelompok sasaran pembinaan IKM maka kita akan mempunyai dasar yang kuat ketika akan mengajukan rencana anggaran melalui APBD Bantul untuk kegiatan pembinaan IKM, yang dilakukan oleh pusat dengan metode sharing, sehingga pembinaan dapat dilakukan kepada IKM lebih banyak. 3. IKM yang sudah dibina pusat adalah IKM-IKM yang potensial maka kita harus menyiapkan embrio IKM yang nantinya akan dibina oleh pusat yaitu berupa IKM-IKM yang belum potensial supaya IKM ini dpat berkembang juga secara optimal, yang selama ini kurang mendapat pembinaan dari pusat. 4. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul harus terus-menerus mengadakan komunikasi/koordinasi dengan pusat terkait dengan keluarnya regulasi baru untuk dapat disosialisasikan dengan pengusaha supaya memahami cara import dan eksport sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Sosialisasi kepada pelaku usaha agar mereka dapat melakukan distribusi penjualan barang dan jasa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kunjungan ketempat pelaku usaha untuk memberikan
Renstra Disperindagkop 2011--2015
18
pembinaan bagi pelaku uaha yang belum mempunyai ijin untuk usaha baik itu berupa TDI, SIUP,TDP, IUI, dll 6. Fasilitasi kepada UMKM tentang adanya pameran-pameran, hal ini sangat pentng sekali untuk meningkatkan omset penjualan bagi UMKM, baik pameran yang diadakan di pulau Jawa maupun pameran yang diladakan di luar pulau Jawa seperti di Bali atau Batam. Pameran yang dilakukan di pulau Jawa sudah dapat diakomodir sedangkan pameran yang dilakukan di luar pulau Jawa seperti Bali dan Batam belum samasekali terakomodir. 7. Sosialisasi kepada petani kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Bantul untuk dapat memanfaatkan gudang SRG supaya dapat berfungsi secara optimal dengan melengkapi sarana dan prasarana pendukung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Dalam rangka untuk meningkatkan SDM pengurus koperasi supaya Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi dapat melakukan pelatihan, bimbingan teknis, diklat bidang perkoperasian kepada pengurus supaya koperasi dapat berkembang secara optimal. 9.
Diadakan pembinaan yang terus menerus kepada koperasi untuk dapat dibuka unit usaha koperasi, yang mendampingi unit usaha pokok dalam rangka melayani nasabah koperasi yang semakin berkembang.
10.
Membuat peta investasi yang disesuaikan dengan rencana lokasi usaha calon investor, hal ini terkait dengan Peraturan Daerat tentang Tata ruang dan Wilayah yang ada di Kabupaten Bantul.
11.
Membuat Peraturan Daerah yang terkait dengan pemberian intensif dan fasilitas berupa kemudahan ijin, pelayanan yang ramah kepada investor yang masuk ke Bantul, sebab dengan masuknya investor ke Bantul akan mempunyai multi efek antara lain terbukanya lapangan pekerjaan, bergeraknya sector riil di lokasi keberadaan perusahaan tersebut.
12.
Koordinasi yang terus menerus dapat dilakukan dengan propinsi supaya arus informasi baik berupa regulasi maupun data dapat dengan mudah
Renstra Disperindagkop 2011--2015
19
diterima oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi sehingga dapat dimanfaatkan sesuai peruntukkannya. 13.
Monitoring dan evaluasi harus terus menerus dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian, perdagangan dan Koperasi sehingga perkembangan PMA dapat dimonitor. Juga dilakukan koordinasi BKPM supaya BKPM tidak terlambat menyampaikan informasi PMA yang masuk ke kabupaten Bantul
14.
Dilakukan promosi investasi melalui media cetak dan elektronik atau dapat juga dilakukan optimalisasi pemanfaatan website yang dimiliki oleh kabupaten Bantul.
15.
Melakukan sosialisasi supaya pengusaha dapat menyampaikan laporan ke Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi serta memberikan citra positif kepada investor yang akan masuk ke kabupaten Bantul, supaya investor tetap bertahan di kabupatten Bantul.
Renstra Disperindagkop 2011--2015
20
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.VISI Visi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul adalah : “TERWUJUDNYA USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI YANG KUAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, SERTA PERTUMBUHAN
INVESTASI
YANG
TERARAH
SEBAGAI
PENDUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH.”
4.2.MISI Misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul adalah : 1. Mewujudkan peningkatan daya saing dengan meningkatkan produksi dan nilai tambah, serta pemanfaatan hasil potensi daerah yang berkelanjutan
yang
berwawasan
lingkungan
demi
terwujudnya
kesejahteraan KUKM 2. Mewujudkan peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor. 3. Mewujudkan peningkatan perdagangan dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah, dan perlindungan konsumen.
4.3.Tujuan Misi 1. Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui, pemberdayaan, peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan
mengacu
pada
pembangunan
yang
berkelanjutan
dan
berwawasan lingkungan.
Renstra Disperindagkop 2011--2015
21
2. peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor. 3. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik 4. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan.
4.4.Sasaran Misi
1. Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan
kapasitas
IPTEK,
SDM,
sistem
produksi
serta
mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan. 2. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta pertumbuhan investasi daerah. 3. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik. 4. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
4.5.Indikator Sasaran 1. Cakupan Pelayanan administrasi perkantoran 2. presentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya 3. cakupan layanan sarana prasarana aparatur 4. Cakupan perencanaan, monitoring palaporan capaian kinerja 5. Monitoring evaluasi dan pelaporan pameran produk KUKM 6. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber TDI 7. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber IUI 8. Pertumbuhan IKM 9. Jumlah pelatihan teknologi industri 10. Peningkatan Kapasitas Produksi
Renstra Disperindagkop 2011--2015
22
11. Peningkatan nilai tambah 12. persentase koperasi aktif 13. Fasilitasi peningkatan koperasi ber Badan Hukum 14. pemberian fasilitasi kemudahan akses perbankan bagi UKM 15. Jumlah UKM penerima bantuan modal perbankan 16. Pengujian limbah industri dan produk industri 17. Peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi 18. Pengembangan database informasi potensi unggulan 19. Pertumbuhan investasi riil 20. tersedianya regulasi dan kajian investasi 21. Pertumbuhan investasi KUKM 22. Fasilitasi peningkatan IRT 23. pembinaan OVOP 24. Penyelanggaraan promosi produk UMKM 25. Peningkatan kapasitas SDM UKM 26. Peningkatan penyerapan modal KUKM 27. penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 28. jumlah wira usaha baru 29. peningkatan nilai ekspor 30. Peningkatan ketrampilan pelaku usaha eksport/pemasok produk eksport. 31. Peningkatan Promosi melalui pameran 32. persentase peningkatan omset penjualan 33. Peningkatan kualitas pasar tradisional 34. kawasan perdagangan PKL yang tertata 35. presentase penurunan barang tidak layak edar 36. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber SIUP 37. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber TDG 38. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber TDP
Renstra Disperindagkop 2011--2015
23
4.6.Strategi 1. Meningkatkan kapasitas aparatur dan pelayanan prima 2. tersedianya laporan perencanaan, pelaporan capaian kinerja dan keuangan 3. Fasilitasi perijinan dan pelatihan UKM 4. Fasilitasi, revitalisasi dan pembinaan KUKM 5. Terselenggaranya temu bisnis 6. Terselenggaranya pemantauan lingkungan 7. Fasilitasi FGD dan pemanfaatan IPTEK 8. Penyusunan kajian potensi sentra 9. promosi dan kerjasama investasi 10. sosialisasi, koordinasi kepada masyarakat dan pelaku usaha 11. meningkatkan pemberdayaan dan fasilitasi terhadap KUKM 12. Fasilitasi kemitraan dan pelatihan kelembagaan 13. Fasilitasi pelatihan tentang kewirausahaan 14. Meningkatkan promosi perdagangan serta kapasitas SDM pelaku eksport 15. fasilitasi promosi serta pengaturan distribusi dan lembaga usaha yang baik 16. pembangunan pasar tradisional 17. penataan dan pembinaan PKL 18. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa serta sosialisasi perlindungan konsumen
4.7.Kebijakan 1. Meningkatkan Kinerja dan Pelayanan 2. Pelaksanaan pemerintahan yang akuntabel dan transparan serta terukur 3. Pemberdayaan dan peningkatan kapasitas produksi, nilai tambah melalui fasilitasi terhadap KUKM 4. Peningkatan kemitraan pelaku ekonomi.
Renstra Disperindagkop 2011--2015
24
5. pengembangan sentra sentra industri 6. penciptaan iklim investasi yang kondusif 7. meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung usaha bagi UKM 8. penguatan kelembagaan KUKM 9. meningkatkan wirausaha baru dan daya saing KUKM 10. meningkatkan ekspor 11. peningkatan kualitas pasar tradisional 12. pembinaan dan penataan PKL 13. Peningkatan Pengamanan perdagangan dan perlindungan konsumen 4.7. Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan Misi dan Sasaran Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi adalah sebagai beikut :
Renstra Disperindagkop 2011--2015
25
Tabel 4.1. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Disperindagkop Bantul VISI : TERWUJUDNYA USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI YANG KUAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, SERTA PERTUMBUHAN INVESTASI YANG TERARAH SEBAGAI PENDUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH.
Misi Tujuan 1. Mewujudkan 1. Meningkatkan daya peningkatan daya saing saing pada era dengan meningkatkan globalisasi dengan produksi dan nilai meningkatkan produksi, tambah, serta nilai tambah serta pemanfaatan hasil pemanfaatan hasil potensi daerah yang potensi daerah melalui, berkelanjutan yang pemberdayaan, berwawasan lingkungan peningkatan kapasitas demi terwujudnya IPTEK, SDM, sistem kesejahteraan KUKM produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. 2. Mewujudkan 2. peningkatan peningkatan pertumbuhan investasi pertumbuhan investasi daerah yang terarah daerah yang terarah melalui pengembangan melalui pengembangan sistem pendukung usaha sistem pendukung usaha bagi KUKM serta bagi KUKM serta peningkatan nilai peningkatan nilai investasi dan investor. investasi dan investor.
Sasaran a. Peningkatan produksi, dan nilai tambah melalui pemberdayaan, peningkatkan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi serta mewujudkan peningkatan pemanfaatan hasil potensi daerah dan teknologi yang tepat serta berwawasan lingkungan.
a. Meningkatkan dan mengembangkan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta pertumbuhan investasi daerah.
3. Mewujudkan 3. Peningkatan sistem a. Peningkatan sistem peningkatan distribusi dan lembaga distribusi dan lembaga perdagangan dalam usaha perdagangan yang usaha perdagangan rangka menggerakkan baik yang baik. perekonomian daerah, dan perlindungan konsumen. 4. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen
Renstra Disperindagkop 2011--2015
A. Peningkatan perlindungan konsumen pengamanan
26
dan
serta pengamanan perdagangan. BAB V
perdagangan.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1. Rencana Program dan Kegiatan A. Program Pelayanan Administrasi perkantoran Kegiatan : a. Penyediaan jasa surat –menyurat b. Penyediaan jasa komunikasi,sumberdaya air dan listrik c. Penyediaan
jasa
pemeliharaan
dan
perijinan
kendaraan
Dinas/Operasional d. Penyediaan jasa Administrasi keuangan e. Penyediaan jasa kebersihan kantor f. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kantor g. Penyediaan alat tulis kantor h. Pengadaan barang cetakan dan penggandaan i. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor j. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor k. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang – undangan l. Penyediaan bahan logistik kantor m. Penyediaan makanan dan minuman n. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah o. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah
B. Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur Kegiatan : a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung Kantor b. Pemeliharaan Rutin/Berkala kendaraan Dinas Operasional c. Pemeliharaan Rutin /Berkala Mebelair
Renstra Disperindagkop 2011--2015
27
C. Program pengembangan Kapasitas Sumeberdaya Aparatur Kegiatan : a. Pengembangan kapasitas sumberdaya aparatur
D. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan : a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD E. Program penciptaan iklim usaha yang kondusif Kegiatan : a. Fasilitasi pengembangan UKM b. Perencanaan, Koordinasi, dan pengembangan UKM
F. Program Pengembangan Kewirausahaan dan keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Kegiatan : a. Peningkatan Industri kerajinan Batik b. Pelatihan ketrampilan Bambu c. Pelatihan kewirausahaan d. Pengembangan usaha kerajinan e. Pelatihan kewirausahaan
G. Program pengembangan sistim pendukung usaha bagi UMKM Kegiatan : a. Pemantauan pengelolaan penggunaan Dana Pemerintah bagi UKM b. Pengembangan sarana produk UMKM c. Penyelenggaraan pembinaan Industri Rumah Tangga ,IKM d. Penyelenggaraan promosi produk usaha Mikro ,kecil, menengah
Renstra Disperindagkop 2011--2015
28
H. Program peningkatan kualitas kelembagaan Koperasi Kegiatan : a. Peningkatan
sarana
dan
prasarana
pendidikan
dan
pelatihan
perkoperasian b. Pembinaan ,pengawasan dan penghargaan Koperasi berprestasi c. Penyebaran model - model pola pengembangan Koperasi d. Pelatihan manajemen Koperasi e. Sosialisasi pendirian koperasi f. Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman koperasi
I. Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi. Kegiatan : a. Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian pelaksanaan investasi PMDN/PMA b. Penyelenggaraan pameran investasi c. Misi Investasi d. Work Shop potensi Investasi e. Pengembangan
potensi
unggulan
daerah
(penyusunan
data
lokasi/peluang investasi di kabupaten Bantul) J. Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi Kegiatan : a. sosialisasi penyamaan persepsi investasi di Kabupaten Bantul. K. Program Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan Kegiatan : a. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa b. Sosialisasi undang-undang tentang perlindungan konsumen L. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Kegiatan :
Renstra Disperindagkop 2011--2015
29
a. Pengembangan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri b. Pelatihan manejemen perdagangan luar negeri M. Program Peningkatan efisiensi Perdagangan dalam Negeri Kegiatan : a. Fasilitasi kemudahan perijinan pengembangan usaha b. Pengembangan kelembagaan kerjasama dan kemitraan c. Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan d. Pengembangan Pengelolaan Gudang dengan sistem resi gudang N. Pembinaan PKL dan Asongan Kegiatan : a. Pembinaan organisasi pedagang kakilima dan asongan O. Program peningkatan kapasitas IPTEK sistem produksi. Kegiatan : a. Pengembangan kapasitas pranata pengukuran,standarisasi,pengujian dan kualitas P. Program pengembangan Industri Kecil dan Menengah Kegiatan : a. Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumberdaya b. Penyusunan kebijakan Industri terkait dan Industri penunjang IKM c. Pemberdayaan IKM dilokasi sekitar perusahaan rokok d. Peningkatan kualitas produk keajinan e. Fasilitasi bagi IKM terhadap pemanfaatan sumberdaya
Q. Program Penataan Struktur Industri Kegiatan : a. Pemberian fasilitasi kerjasama industri dengan swasta
R. Pengembangan Sentra sentra Industri potensial
Renstra Disperindagkop 2011--2015
30
Kegiatan : a. Pengembangan Produk Andalan Setempat
S. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Kegiatan : a. pembangunan pasar pedesaan
5.2. Indikator Kinerja SKPD Indikator kinerja berdasarkan kegiatan dalam setiap programnya adalah sebagai berikut : 1.
Cakupan Pelayanan administrasi perkantoran
2.
presentase aparatur yang mempunyai kompetensi dibidangnya
3.
cakupan layanan sarana prasarana aparatur
4.
Cakupan perencanaan, monitoring palaporan capaian kinerja
5. Pertumbuhan IKM 6. Persentase Koperasi Aktif 7. Jumlah UKM penerima bantuan modal perbankan 8. Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi 9. Pengembangan database informasi potensi Unggulan 10. Pertumbuhan investasi riil 11. Tersedianya regulasi dan kajian investasi 12. Pertumbuhan investasi KUKM 13. peningkatan penyerapan modal KUKM 14. Jumlah Wirausaha Baru 15. Peningkatan Nilai Ekspor 16. Peningkatan Omset 17. Peningkatan Kualitas Pasar Tradisional 18. Kawasan perdagangan PKL yang tertata 19. Persentase penurunan barang tidak layak edar
Renstra Disperindagkop 2011--2015
31
5.3. Program lintas SKPD 1.
Program Pengembangan sistem pendukung usaha bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
2.
Program Peningkatan dan Pengembangan ekspor
3.
Program pengembangan industri kecil dan menengah
4.
Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi
5.
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
6.
Program penciptaan iklim usaha yang kondusif
Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program, Kebijakan dan Strategi dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
Renstra Disperindagkop 2011--2015
32
Renstra Disperindagkop 2011--2015
33
Tabel 5.2 Rencana Strategis 2011 2015 No
Tujuan
1
Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui pemberdayaan, peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
Peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistempendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta peningkatan nilai investasi dan investor
2
Renstra Disperindagkop 2011--2015
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM)
Peningkatan nilai produksi
persen
Target Per Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 3 3 3 3 3
Persentase pertumbuhan Koperasi ber Badan hukum
persen
7
7
7
7
7
Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) serta pertumbuhan investasi daerah
Jumlah KUKM yang mendapatkan permodalan
unit usaha
100
100
100
100
100
Pertumbuhan investasi riil daerah (PMA/PMDN/KUKM)
persen
5
5
5
5
5
Jumlah Wirausaha Baru
Orang
200
200
200
200
200
33
3
4
Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik
Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan
Peningkatan nilai ekspor
persen
6
6
6
6
6
Persentase peningkatan omset perdagangan
persen
6
6
6
6
6
Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan
Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
Persentase penurunan barang tidak layak edar
persen
5
5
5
5
5
Renstra Disperindagkop 2011--2015
34
5.4. Pagu Indikatif dan Sumber Pendanaan Pagu indikatf Program dan kegiatan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Tahun 2011 – 2015 berasal dari dana APBD dan APBN (dapat dilihat dalam tabel dibawah ini) Tabel 5.2. Program, Pagu Indikatif, Sumber Dana, Penanggung Jawab program Pagu Indikatif (Jutaan Rupiah) Program
1 1. Pelayanan administrasi perkantoran 2. Peningkatan Kapasitas Sumber daya Aparatur 3. Peningkatan sarana & prasarana Aparatur 4. peningkatan, pengemb, sist pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5. program pengembangan
Sumber
Penanggung jawab
2011
2012
2013
2014
2015
Dana
program
2
3
4
5
6
7
8
120
130
135
140
145
APBD
Sekretariat
6
7
8
9
10
APBD
Sekretariat
40
45
50
55
60
APBD
Sekretariat
15
15
20
20
25
APBD
Sekretariat
279
316
353
389
426
APBD, APBN
Bid. Koperasi
150
180
210
240
270
APBD, APBN
Bid. Koperasi
293
333
373
413
453
APBD, APBN
Bid. Koperasi
0
123
153
183
213
APBD, APBN
Bid. Industri
1000
1100
1200
1300
1400
APBD
Bid. Perdagangan
31
61
91
121
151
APBD
Bid. Perdagangan
kewirausahaan dan keung gulan kompetitif usaha kecil menengah 6. Program pengembangan sistem pendukung usaha bagi UKM 7. peningkatan kualitas kelembagaan koperasi 8. penataan struktur industri 9. peningkatan efisiensi perdagangan dalam nege ri 10. Pembinaan PKL dan Pedagang Asongan
Bid. Perdagangan
11. pengembangan infra struktur Pedesaan 12. perlindungan konsumen
58
75
92
109
126
APBD
Bid. Perdagangan
dan pengamanan perda gangan
35 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
13. peningkatan kapasitas
30
70
110
150
190
APBD
Bid. Industri
IPTEK sistem Produksi 14. Peningkatan kemampuan teknologi industri
45
59
74
88
103
APBD
Bid. Industri
0
123
153
183
213
APBD
Bid. Industri
219
275
307
341
377
APBD, APBN
Bid. Industri
29
94
110
125
150
APBD
Bid. Penanaman M
250
290
330
370
410
APBD
Bid.. Penanaman M
10
20
30
40
50
APBD
Bid. Koperasi
15. pengembangan sentra sentra industri 16. pengembangan IKM 17. Peningatan pro mosi dan kerjasa ma investasi 18. peningkatan iklim investasi dan re alisasi investasi 19. penciptaan iklim usaha yang kondusif
36 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
6.1. Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Indikator Kinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bantul dapat dilihat dalam tabel dibawah ini : Tabel 6.1. Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD VISI KABUPATEN : PROJOTAMANSARI SEJAHTERA DEMOKRATIS AGAMIS MISI 3 : Meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan berbasis pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat yang responsif gender
Tujuan
RPJMD Sasaran
1. Tujuan I : Pencapaian Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas dan berkesinambungan
a. Meningkatnya ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan
2. Tujuan 4 :Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasaran pendukung ekonomi 3. Tujuan 5 : Meningkatkan pemberdayaan Industri kecil, Koperasi dan Perdagangan
a. meningkatnya sarana dan prasarana ekonmi
a. meningkatnya unit-unit usaha industri kecil dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku lokal, inovasi produk, akses permodalan serta perluasan jangkauan pemasaran
SKPD Indikator Kinerja SKPD 1. Pertumbuhan investasi KUKM 2. Pertumbuhan Investasi riil (PMA/PMDN) 3. Presentase pertumbuhan nilai ekspor 4. Presentase peningkatan omset 1. peningkatan kualitas pasar tradisional 2. Tersedianya regulasi dan kajian investasi 1. Pertumbuhan IKM 2. Peningkatan nilai tambah 3. Peningkatan nilai produksi 4. Persentase koperasi aktif 5. Jumlah UKM penerima Bantuan Permodalan perbankan
37 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
Tabel 6.2 Tabel keterkaitan Visi, Misi, tujuan, Sasaran, Indikator, Strategi, Kebijakan dan program kegiatan dengan indicator dalam RPJMD VISI
: TERWUJUDNYA USAHA KECIL MENENGAH DAN KOPERASI YANG KUAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, SERTA PERTUMBUHAN INVESTASI YANG TERARAH SEBAGAI PENDUKUNG PEREKONOMIAN DAERAH.” : 1. Mewujudkan peningkatan daya saing dengan meningkatkan produksi dan nilai tambah, serta pemanfaatan hasil potensi daerah yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan demi terwujudnya kesejahteraan KUKM
Misi
Tujuan Misi 1 1. Meningkatkan daya saing pada era globalisasi dengan meningkatkan produksi, nilai tambah serta pemanfaatan hasil potensi daerah melalui, pemberdayaan, peningkatan kapasitas IPTEK, SDM, sistem produksi dengan mengacu pada pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
2.
Mewujudkan peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.
3.
Mewujudkan peningkatan perdagangan dalam rangka menggerakkan perekonomian daerah, dan perlindungan konsumen. Target yang ingin kondisi realisasi dicapai akhir Sasaran Indikator sasaran Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 2015 2 10 3 4 5 6 7 8 9
1. Peningkatan Kinerja dan Pelayanan
1. cakupan pelayanan administrasiperkanto ran 2. persentase aparatur yang mempunya kompetensi dibidangnya 3. cakupan layanan sarana prasarana aparatur
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
4. Indeks Kepuasan MAsyarakat %
84
84
84
84
84
84
Strategi 11 1. meningkatkan kapasitas aparatur dan pelayanan prima
1. tersedianya laporan perencanaan, pelaporan, capaian kinerja keuangan
Kebijakan 12 1. meningkatkan kapasitas aparatur dan pelayanan prima
1. pelaksanaan pemerintahan yang akuntabel dan transparan serta terukur
Program 13 1. Pelayanan administrasi perkantoran
2. Peningkatan Kapasitas sumberdaya aparatur 3. Peningkatan sarana & prasarana aparatur 4. peningkatan, pengemb, sist pelaporan capaian kinerja dan keuangan
38 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
2. Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas KUKM
5.Monitoring evaluasi dan pelaporan pameran produk umkm
kegiata n
6. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber TDI
unit usaha
7. Fasilitasi dan pembinaan unit usaha ber IUI
unit usaha
8. Pertumbuhan IKM
16
4
4
4
4
20
61
45
50
55
60
60
12
15
18
20
22
22
7
7
7
5
5
5
5
5
7
3
3
3
7
7
7
5
5
5
7
7
7
5
5
5
1. fasilitasi perijinan dan pelatihan IKM
1. pemberdayaan dan peningkatan kapasitas produksi, nilai tambah melalui fasilitasi terhadap IKM
5.Pengembangan Industri Kecil Menengah
1. fasilitasi, revitalisasi dan pembinaan KUKM
1. revitalisasi koperasi
6. Penigkatan Kualitas kelembagaan Koperasi
1. peningkatan kapasitas dan mutu industri
7. Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
% 9. Jumlah pelatihan Teknologi Industri
kali
10. Peningkatan kapasitas produksi
%
11. Peningkatan Nilai Tambah 12. Persentase Koperasi Aktif
%
%
82
84
87
83
84
84
13. fasilitasi koperasi ber-Badan Hukum
unit
15
18
11
12
13
13
16.Jumlah uji limbah
kali
4
4
10
13
15
15
1. pemantauan lingkungan
39 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
17. Peningkatan kapasitas IPTEK sistem Produksi 2.peningkatan pertumbuhan investasi daerah yang terarah melalui pengembangan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta peningkatan nilai investasi dan investor.
1.Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta pertumbuhan investasi daerah
1. Pengembangan database informasi potensi unggulan 2. Pertumbuhan investasi riil (PMA/PMDN) 3. Tersedianya regulasi dan kajian investasi
sentra
kec
1
-
1
5 kec
1
-
1
-
1
17
1
17 kec
2. fasilitasi FGD dan pemanfaatn IPTEK 1. penyusunan kajian potensi sentra
1. pengembanga n sentra sentra industri
%
10
10
10
10
10
10
1.promosi dan kerjasama investasi
kajian
0
1
1
1
1
4
1.sosialisasi,koo rdinasi kepada masyarakat dan pelaku usaha
1. penciptaan iklim investasi yang kondusif bagi investasi
1. meningkatkan pemberdayaan & fasilitasi terhadap KUKM
1.meningkatka n dan mengembangk an sistem pendukung usaha bagi KUKM
1. fasilitasi kemitraan dan pelatihan kelembagaan
1. penguatan kelembagaan KUKM
4. Pertumbuhan investasi KUKM
%
1
1
1
1
1
1
5.Fasilitasi peningkatan IRT
unit
55
85
180
200
100
100
6. Pembinaan OVOP
kel
-
-
13
4
14
14
7.Penyelenggaraan promosi produk UMKM
kali
18
3
3
3
3
15
8. Peningkatan kapasitas SDM UKM
orang
24
340
270
285
300
300
9.Peningkatan penyerapan modal KUKM
unit
120
100
92
95
100
100
1.Peningkatan peryumbuhan Investasi
1. Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial 1. Peningatan promosi dan kerjasama investasi 2. peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi 3. Program Pengembangan Sitem Pendukung usaha bagi UKM
1. Penciptaan Ilim Usaha yang Kondusif
40 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
10.Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan 11. Jumlah Wirausaha Baru
3. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik
1. Peningkatan sistem distribusi dan lembaga usaha perdagangan .
kali
9
9
9
9
orang
25
25
25
25
25
100
12. Pemberian fasilitasi kemudahan akses perbankan bagi industri kecil menengah
keg
2
2
2
2
3
3
13. Jumlah UKM penerima bantuan modal perbankan
unit
1. Peningkatan Nilai Ekspor
2. Peningkatan ketrampilan pelaku usaha ekspor/pemasok produk eksport
%
211
7%
198
4%
198
22%
100
5%
100
6%
1. fasilitasi pelatihan tentang kewirausahaan
1. temu bisnis
1. meningkatkan wirausaha baru dan daya saing KUKM
peningkatan kemitraan pelaku usaha
1.Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
4. Program penataan struktur industri
100
6%
unit usaha
40
40
50
60
70
70
3. Peningkatan promosi melalui pameran
kali
8
8
8
8
8
8
4. Peningkatan omset penjualan
%
3%
6%
7%
5%
6%
6%
1. meningkatkan promosi perdagangan serta kapasitas SDM pelaku usaha eksport
1. fasilitasi promosi serta pengaturan distribusi dan lembaga usaha perdagangan yang baik
1.meningkatk an nilai eksport
1. peningkatan omset
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 1. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
41 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
6. peningkatan kualitas pasar tradisional
7. kawasan perdagangan PKL yang tertata
4. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa demi terwujudnya perlindungan konsumen serta pengamanan perdagangan.
1. Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
unit
lokasi
2
-
2
-
1
-
1
1
1
1
5
2
1. Persentase penurunan barang tidak layak edar
%
32
31
27
25
20
20
1.pembanguna n pasar tradisional
1. peningkatan kualitas pasar tradisional
1. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
1. penataan dan pembinaan PKL
1. pembinaan dan penataan PKL
1. Pembnaan PKL dan Asongan
1. peningkatan pengawasan barang dan jasa serta sosialisasi perlindungan konsumen
1. mewujudkan perlindungan terhadap konsumen
1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
42 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
6.3.
Indikator Kinerja Utama Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Tabel. 6.2 Indikator Kinerja Utama
No 1
Sasaran Peningkatan kualitas kelembagaan dan kapasitas KUKM.
Indikator Kinerja a. Presentase peningkatan Koperasi ber - Badan Hukum
b. Presentase peningkatan nilai produksi
Keterangan Presentase dari Selisih Koperasi ber Badan Hukum tahun ini dengan Koperasi ber - Badan Hukum tahun lalu di bagi Koperasi ber - Badan Hukum tahun lalu (sumber data : Disperindagkop Kab.Bantul) Presentase dari Selisih kapasitas produksi tahun ini dengan kapasitas produksi tahun lalu di bagi kapasitas produksi tahun lalu (sumber data : Bidang Perindustrian)
2
Meningkatkan sistem pendukung usaha bagi KUKM serta pertumbuhan investasi daerah
a. Pertumbuhan investasi Daerah (KUKM/PMA/PMDN)
Presentase dari Selisih investasi Daerah tahun ini dengan investasi Daerah tahun lalu di bagi investasi Daerah tahun lalu (sumber data : Disperindagkop Kab.Bantul)
3
Peningkatan sistem distribusi dan lembaga perdagangan
a. Presentase pertumbuhan nilai ekspor
Presentase dari Selisih Nilai Ekspor tahun ini dengan Nilai Ekspor tahun lalu dibagi Nilai Ekspor tahun lalu (sumber: bid. Perdagangan)
4
Peningkatan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
b. Presentase peningkatan omset
Presentase dari Selisih Omset tahun ini dengan omset tahun lalu dibagi omset tahun lalu (sumber: bid. Perdagangan) Presentase dari Selisih penemuan barang tidak layak edar tahun ini dengan penemuan barang tidak layak edar tahun lalu dibagi penemuan barang tidak layak edar tahun lalu (sumber: bid. Perdagangan)
a. Presentase penurunan penemuan barang tidak layak edar
43 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015
BAB VII PENUTUP
Demikian Rencana Strategis (Renstra ) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul Tahun 2011 – 2015 disusun sebagai implementasi komitmen seluruh Aparatur Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi untuk mewujudkan Visi dan Misi pembangunan di bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal secara bertahap sesuai skala prioritas dan kemampuan anggaran. Apabila dalam perjalanan terjadi perubahan situasi atau kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan Renstra Dinas dapat ditinjau kembali dan dilakukan penyesuaian seperlunya. Segala sesuatu yang tertuang dalam Renstra ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para pelaku usaha di Kabupaten Bantul dengan meningkatnya pendapatan dan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan serta mendukung Visi Bantul Projotamansari, Sejahtera, Demokratis dan Agamis .
44 Renstra DISPERINDAGKOP 2011-2015