RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 - 2018
SO
PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO BADAN LINGKUNGAN HIDUP Jl. MASTRIP NO. 237 Telp (0332) 422394
BONDOWOSO
RENSTRA 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 – 2018 sebagai tolak ukur dasar Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 – 2018. Dokumen Renstra ini dihasilkan melalui suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai sampai dengan tahun 2018 secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin akan timbul. Proses tersebut telah menghasilkan kajian tentang rencana strategis yang akan dilaksanakan secara terarah, terukur dan berkaitan antar kegiatan. Renstra Badan lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2018 merupakan dokumen arahan kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan dari tahun dasar sampai tahun target selama 5 tahunan yang sudah ditentukan. Dokumen Renstra ini merupakan rencana pembangunan jangka menengah
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Bondowoso,
dalam
pelaksanaannya akan dijabarkan dan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Badan Lingkungan Hidup yang akan disusun setiap tahun sebagai Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso. Berkaitan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra ini merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat yang diemban Badan Lingkungan Hidup sebagaimana ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 23 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan tata Kerja Badan Lingkungan Hidup, dan sekaligus langkah awal untuk melakukan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
1
RENSTRA 2014 - 2018 pengukuran kinerja instansi pemerintah sebagaimana ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. B. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 – 2018 adalah : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya pasal 7 ayat (1) : “ Renstra-SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif ” ; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pasal 151 ayat (1) dan (2) yang mengamanatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD yang dirumuskan dalam bentuk Rencana Kerja SKPD yang memuat kebijakan program dan kegiatan pembangunan SKPD ; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Khususnya Pasal 31 Ayat 1 dan 2 yang mengamanatkan Satuan Perangkat Daerah menyusun RENSTRA SKPD yang berpedoman pada RPJMD dan pasal 32 ayat 1 sampai dengan ayat 4 yang mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun Rencana Kinerja Perangkat Daerah (RKPD) yang merupakan penjabaran RPJMD dengan menggunakan bahan dari Renja (Rencana Kerja) SKPD untuk jangka waktu satu tahun yang mengacu kepada RKP (Rencana Kerja Pemerintah) dan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) C. Maksud dan Tujuan Penyusunan Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 – 2018 dimaksudkan agar Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso mampu melaksanakan dan menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, regional, nasional dan global sehingga dalam perencanaan kegiatan maupun pelaksanaan kegiatan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berorientasi pada perlindungan,
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
2
RENSTRA 2014 - 2018 pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan lingkungan yang lebih baik, juga mampu melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada pengembangan serta pemeliharaan lingkungan yang semakin berkembang dalam rangka meningkatkan kinerja profesionalnya. Adapun
tujuan
disusunnya
Renstra
Badan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 – 2018 adalah untuk : (1) menjabarkan arahan RPJMD Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 - 2018 ke dalam rencana instansional ; (2) menjabarkan visi dan misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso 2014 – 2018 ke dalam tujuan, sasaran dan program kerja operasional ; (3) menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagai acuan penyusunan rencana kerja atau rencana kinerja tahunan ; (4) menentukan strategi untuk : pengelolaan keberhasilan, penguatan komitmen yang berorientasi pada masa depan, adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis, peningkatan komunikasi vertikal dan horisontal, peningkatan produktivitas dan menjamin efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.
D. Sistematika Penulisan RENSTRA Dokumen Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 – 2018 disusun dengan tata urut sebagai berikut : 1. Pada bab I berisi uraian pendahuluan, yang secara rinci berisi uraian penjelasan umum latar belakang penyusunan Renstra, maksud dan tujuan disusunnya Renstra, landasan hukum, hubungan , sistematika penulisan Renstra 2. Pada bab II berisi uraian gambaran umum pelayanan SKPD, Tugas dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah, Sumber daya SKPD, Kinerja pelayanan SKPD serta Tantangan dan peluang pengembangan SKPD 3. Pada bab III berisi Isu isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD yang berupa uraian tentang identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi SKPD, Telaahan visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, Telaahan Renstra SKPD, Telaahan RTRW dan KLHS dan penentuan isu-isu strategis
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
3
RENSTRA 2014 - 2018 4. Pada bab IV berisi uraian tentang unsur-unsur visi dan misi, tujuan dan sasaran Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 - 2018 yang terdiri atas kegiatan
yang akan dilaksanakan sampai dengan
akhir tahun renstra yakni tahun 2018, Tujuan sasaran jangka menengah SKPD serta Strategi dan Kebijakan 5. Pada bab V Berisi Rencana Program dan Kegiatan, Indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif 6. Pada bab VI merupakan Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD 7. Pada bab VII Penutup
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
4
RENSTRA 2014 - 2018 BAB II GAMBARANAN PELAYANAN SKPD
A. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi SKPD Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso terdiri dari : Bagan Terlampir ( Lampiran ) 1. Susunan organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso terdiri dari : a. Unsur pimpinan adalah Kepala Badan ; b. Unsur Pembantu pimpinan yaitu Sekretaris; c. Unsur Pelaksana yaitu Kepala Bidang – Bidang. 2. Bagian tata usaha dan Sub Bidang – Sub Bidang masing – masing dipimpin oleh
Sekretaris
dan
Kepala
Bidang
yang
berada
dibawah
dan
bertanggungjawab Kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso. 3. Bagian tata usaha terdiri dari : a. Sub Bagian Program dan Pelaporan; b. Sub Bagian Keuangan ; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 4. Bidang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan Penataan Lingkungan
terdiri dari : a. Sub Bidang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan; b. Sub Bidang Tata Lingkungan dan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan; 5. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Pengelolaan Limbah dan Penegakan Hukum Lingkungan terdiri dari : a. Sub Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Penegakan Hukum Lingkungan; b. Sub Bidang Pengelolaan Limbah Domistik dan B3;
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
5
RENSTRA 2014 - 2018 6. Bidang Pengendalian Kerusakan, Pemulihan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat terdiri dari : a. Sub
Bidang
Pengendalian
Kerusakan
Lingkungan,
Pengendalian
Pemulihan Lingkungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; b. Sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Komunikasi Lingkungan 7. Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Pertamanan a. Sub Bidang Pengelolaan Kebersihan b. Sub Bidang Pengelolaan Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum; Dalam kedudukannya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bondowoso, Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok dan fungsi organik dengan tata kerja sebagai berikut : 1. Tugas Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan hidup. 2. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas diatas Badan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi : a. Perumusan
kebijakan
teknis
pengelolaan
lingkungan
hidup
dan
pengendalian dampak lingkungan hidup; b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang lingkungan hidup; c. Pengkoordinasian dalam menyusun program, pengawasan, pematauan dan evaluasi di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dan pengendalian dampak lingkungan hidup lintas sektor. d. Penyelenggaraan perijinan di bidang lingkungan hidup yang meliputi : ijin pengembangan air limbah ke sumber air, ijin pemanfaatan air limbah untuk aplikasi pada tanah; e. Pemfasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup;
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
6
RENSTRA 2014 - 2018 f. Peningkatan kesadaran masyarakat di bidang lingkungan hidup; g. Pengembangan system informasi lingkungan hidup; h. Pelaksanaan penyidikan tindak pidana lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku; i.
Penyusunan laporan keuangan yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan;
j.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya;
B. Sumber daya SKPD Susunan kepegawaian Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bondowoso Nomor 23 Tahun 2008 di dukung oleh 246 orang pegawai dengan susunan kepegawaian sebagai berikut : Data Keadaan Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2014
No
Golongan
A
b
c
d
e
Jumlah
1
Golongan I
5
66
1
71
143
2
Golongan II
5
62
7
1
75
3
Golongan III
4
8
5
4
21
4
Golongan IV
3
4
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
7
7
RENSTRA 2014 - 2018 Data Keadaan Pegawai Berdasarkan Pendidikan Tahun 2014
No
Pendidikan Terakhir
Jumlah
1
SD
73
2
SLTP
78
3
SLTA
63
4
D1
-
5
D2
-
6
D3
2
7
D4
-
8
S1
23
9
S2
7
10 S3
-
Data Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2014
No
Jenis Kelamin
Jumlah
1
Laki-laki
233
2
Perempuan
13
Data Sarana Pertamanan
No
Jenis Sarana
Jumlah
1
Dump truk
1 Unit
2
Kendaraan roda tiga (Fukuda)
1 Unit
3
Gergaji Chainzo
2 Unit
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
8
RENSTRA 2014 - 2018 4
Sky walker
1 Unit
5
Truck tangki
1 Unit
Data Sarana Pelayanan Bidang Kebersihan dan Persampahan
No
Jenis Sarana
Jumlah
1
Transfer Depo
17 Buah
2
Tempat Pembuangan
2 Buah
Sementara (TPS) 3
Dump Truk
2 Unit
4
Arm Roll
4 Unit
5
Fukuda
4 Unit
6
Pick Up
2 Unit
7
Excavator
1 Unit
8
Zovel Loader (Tidak
1 Unit
Dioperasikan) 9
Gerobak Sampah
65 Unit
10
Becak Sampah
4 Unit
11
Container Sampah
26 Unit
Data Sarana Peralatan Laboratorium
No
Jenis Sarana
Jumlah
1
Mobil Laboratorium
1 Unit
2
Vertical Water Sampler
1 Unit
3
Horizontal Water Sampler
1 Unit
4
PH Meter
1 Unit
5
Conductivitymeter
1 Unit
6
Turbiditymeter
1 Unit
7
Secchi Disk
1 Unit
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
9
RENSTRA 2014 - 2018 8
GPS
1 Unit
9
Current Meter
1 Unit
10
Cool Box / Ice Box
1 Unit
11
Oxygen Meter / DO Meter
1 Unit
12
Stopwatch
1 Unit
13
Spectrofotometer
1 Unit
14
Dessicator
1 Unit
15
Prescission Balance
1 Unit
16
Refrigerator
1 Unit
17
Lemari Asam
1 Unit
18
BOD Inkubator
1 Unit
19
Water Bath
1 Unit
20
Timbangan Analitis
1 Unit
21
Magnetic Stirrer
1 Unit
Dengan
susunan
kepegawaian
tersebut
serta
sarana
pelayanan
persampahan dapatlah dijelaskan bahwa sumber daya manusia yang ada dan sarana prasarana kebersihan masih belum memadai untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso terutama dari segi jumlah staf teknis.
C . Kinerja Pelayanan SKPD. Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso yang merupakan salah satu Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso yang mempunyai Visi “Terwujudnya
Kab.
Bondowoso
sebagai
Kabupaten
Berwawasan
Lingkungan yg Berkualitas dalam Upaya Perlindungan & Pengelolaan LH & SDA
secara
Berkelanjutan
Menuju
Masyarakat
yg
Sejahtera
dan
Bermartabat” maka kegiatan pelayanan masyarakat dan kepuasan masyarakat merupakan tolok ukur dalam pengembangan pelayanan dan keberhasilan pembangunan kabupaten Bondowoso di Bidang Lingkungan Hidup. Dalam rangka mewujudkan pelayanan yang berkesinambungan guna menghadapi tantangan dan peluang maka Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso selalu berinovasi serta berimprovisasi dalam hal pengembangan dan pelaksanaan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
10
RENSTRA 2014 - 2018 kegiatan yang secara filosofis kegiatan Lingkungan Hidup akan berdampak baik secara simultan ataupun jangka panjang yang langsung dinikmati masyarakat. Berdasarkan hasil kinerja pada berbagai kegiatan yang menjadi acuan pada Renstra sebelumnya terjadi kenaikan pada tingkat pelayanan pada urusan wajib SKPD terutama pada kegiatan : 1. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan dengan target sampai tahun 2013 sampah yang tertangani mencapai 52.555 m3 dengan rasio tempat pembuangan sampah sementara per satuan penduduk mencapai 226 m3, secara akumulatif menunjukkan pelayanan persampahan sampai Th yang ditargetkan mencapai 85% dengan rasio TPS yang terlayani mencapai 0.285% 2. Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan dari indikator program terdapat kenaikan pelayanan pada kegiatan pembuatan biogas mencapai 29 unit dari capaian target sebanyak 23 unit, pembuatan komposter mencapai 53 unit dari capaian target sebanyak 23 unit sedangkan untuk kegiatan peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA ( Kalpataru ) mencapai 2 orang dari capaian target 1 orang 3. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam terjadi kenaikan pada pembangunan infrastruktur yang mengacu pada perlindungan serta pemeliharaan
dan
kelestarian
lingkungan
terutama
pada
kegiatan
pemeliharaan sumber mata air 34 lokasi dengan bibit yang ditanam mencapai 43.010 bibit dari capaian target sebesar 18 lokasi dengan penanaman bibit sebanyak 45.800 bibit. Kegiatan ini juga didukung dengan pembangunan talud di sekitar sumber mata, kegiatan peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air pada pembuatan sumur resapan mencapai 266 buah dengan target capaian 280 buah 4. Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup diutamakan pada kegiatan peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan hidup. kegiatan ini merupakan sosialisasi sekolah adiwiyata yang dibina oleh BLH sebagai sekolah yang berwawasan lingkungan dengan capaian kegiatan mencapai 30 sekolah yang dibina dengan capaian target sebanyak 40 sekolah
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
11
RENSTRA 2014 - 2018 5. Peningkatan pengendalian polusi difokuskan pada kegiatan pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair dengan menentukan rata-rata kadar terukur dibagi dengan baku mutu yang ditetapkan antara lain BOD, DO dan FOSFAT yang ditentukan pada 3 titik lokasi pengujian sampel serta peningkatan pada kelengkapan peralatan laboratorium mencapai 41 unit dengan capaian target sebesar 60 unit 6. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ditingkatkan pada kegiatan penataan RTH yaitu pemeliharaan taman mencapai 26 taman, pemeliharaan RTH dititikberatkan pada pelayanan pemeliharaan dan pengadaan penerangan jalan umum pada 23 Kecamatan mencapai 6.972 titik lampu dengan target capaian 5.799 titik sedangkan untuk pengembangan taman rekreasi mencapai 14 monumen dengan target capaian mencapai 18 monumen Dari penjabaran serta penjelasan di atas dapat diakumulasikan serta digambarkan pada tabel berikut :
No
Program/Kegiatan Pengembangan kinerja
1
3
Lokasi
%
Indikator Capaian Program
52.555 M3
Kab. Bondowoso
100
%sampah tertangani
226 M3
226 M3
Kab. Bondowoso
100
Rasio TPS per satuan penduduk
Pengendalian
23 Unit
29 Unit
Kab. Bondowoso
126
Pembuatan Biogas
pencemaran dan
23 Unit
53 Unit
Kab. Bondowoso
230
Pembuatan Komposter
perusakan lingkungan
1 Orang
2 Orang
Kab. Bondowoso
200
Jumlah pemenang kalpataru
Perlindungan dan
18 Sumber
34 Sumber
Kab. Bondowoso
188
Sumber yang terpelihara
konservasi sumber
45.800 Bibit
43.010 Bibit
Kab. Bondowoso
93
Jumlah bibit yang ditanam
daya alam
280 Buah
266 Buah
Kab. Bondowoso
95
Pembuatan sumur resapan
1 paket
1 paket
Kab. Bondowoso
100
40 Sekolah
30 Sekolah
Kab. Bondowoso
75
Peningkatan
14 Titik
3 Titik
Kab. Bondowoso
21.42
pengendalian polusi
60 Unit
41 Unit
Kab. Bondowoso
69
Pengadaan alat laboratorium
Program 4
Realisasi
52.555 M3
pengelolaan persampahan
2
Target
Rehabilitasi
dan
Pemulihan
Cadangan
Sumber
Perencanaan dan Penyusunan program lingkungan hidup
Daya Alam Peningkatan 5
kualitas
dan akses informasi
Sekolah yang dibina/Adiwiyata
SDA dan lingkungan 6
7
Titik sampel yang diuji
30 Buah
26 Buah
Kab. Bondowoso
86
Jumlah taman yang tertangani
Pengelolaan Ruang
23 Kec
23 Kec
Kab. Bondowoso
100
Jumlah Kec. Yang terlayani
Terbuka Hijau
5.799 Titik
6.972 Titik
Kab. Bondowoso
120
Jumlah titik PJU
18 Buah
14 Buah
Kab. Bondowoso
77
Jumlah monumen yang tertangani
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
12
RENSTRA 2014 - 2018 D . Tantangan dan Peluang Pengembangan SKPD Dalam pelaksanaan kegiatan SKPD dituntut untuk lebih meningkatkan kemampuan baik dari segi pelayanan kegiatan serta pelaksanaan kegiatan, dituntutnya
peningkatan
tersebut
disebabkan
semakin
bertambah
dan
berkembangnya pembangunan di setiap sektor prioritas pembangunan. Khusus untuk prioritas pembangunan yang berorientasi pada kelestarian lingkungan dititik beratkan pada penyediaan sarana dan prasarana penunjang kelestarian lingkungan hidup, penyediaan jaringan listrik dan PJU secara merata, peningkatan pengelolaan sampah dan pengolahan limbah. Peningkatan pelayanan pada SKPD diprioritaskan pada bentuk pelayanan : 1. Pengelolaan kebersihan antara lain pelayanan pengangkutan sampah, penyedotan tinja serta penyapuan pada ruas jalan dan pasar 2. Pengelolaan pertamanan dan penerangan jalan umum ( PJU ) antara lain pemeliharaan
dan
penataan
RTH,
rekomendasi
pemakaman,
ijin
penempatan iklan publik serta ijin penggunaan alun-alun 3. Rekomendasi perijinan AMDAL serta UKL/UPL bagi perusahaan 4. Pelayanan uji baku mutu air baik institusi maupun umum 5. Penegakan hukum lingkungan baik berupa pengaduan dari masyarakat ataupun melalui pengkajian dan penyidikan langsung lintas sektor.
Dalam pelaksanaan baik dari segi pelayanan dan kegiatan prioritas pembangunan yang berorientasi pada kelestarian lingkungan hidup yang merupakan tugas wajib bagi SKPD, tantangan dalam pelaksanaan pelayanan dan kegiatan semakin memberikan peluang pada pengembangan tugas dan fungsi serta kelembagaan SKPD kedepannya. Tantangan yang dihadapi SKPD pada pelayanan dan pelaksanaan kegiatan dilihat dari kajian lingkungan hidup strategis ( KLHS ) antara lain : 1. Kurangnya respon terhadap isu-isu global tentang perubahan iklim, pemanasan global dan penipisan ozon 2. Laju pencemaran/kerusakan lingkungan yang semakin meningkat terutama di wilayah Kabupaten Bondowoso
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
13
RENSTRA 2014 - 2018 3. Perlunya peningkatan pada pengelolaan sampah dan RTH serta konservasi sumber daya air dan keanekaragaman hayati agar ketersediaan sumber air dapat terjaga Dari tantangan yang ada tersebut maka dapat menimbulkan dampak strategis bagi kelestarian lingkungan antara lain pengembangan kawasan agropolitan kabupaten, dari dampak strategis tersebut maka berpotensi adanya peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD 5 tahun mendatang. Peluang dari pengembangan kawasan agropolitan bagi SKPD antara lain : 1. Pengembangan kawasan diisyaratkan dapat mengalokasikan Ruang Terbuka Hijau publik minimal 20% dari luasan lahan. 2. Malakukan sosialisasi secara berkelanjutan kepada masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan sampah organik dan pengangkutan sampah anorganik 3. Adanya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan serta pelestarian lingkungan hidup 4. Adanya kebutuhan publik terhadap pelayanan lingkungan hidup 5. Adanya dukungan dari pemerintah daerah dan DPRD dalam penentuan kebijakan.
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
14
RENSTRA 2014 - 2018 BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Konsep pembangunan berkelanjutan timbul dan berkembang karena timbulnya kesadaran bahwa pembangunan ekonomi dan sosial tidak dapat dilepaskan dari kondisi lingkungan hidup. Sebagaimana pembangunan di Kabupaten Bondowoso masih bergantung pada sumber daya alam, yang berupa tanah, air dan udara serta sumber daya alam lain yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan. Namun demikian, sumber daya alam mempunyai keterbatasan di dalam banyak hal baik kuantitas maupun kualitasnya. Untuk itu maka penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan di Bondowoso memerlukan kesepakatan semua pihak untuk memadukan pilar pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara proporsional. Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bondowoso wajib memadukan pilar pembangunan ( ekonomi, sosial dan lingkungan ), karena sumber daya alam, air, tanah dan sumber daya lainnya sangat menentukan aktivitas manusia sehari-hari sesuai dengan visi Kabupaten Bondowoso “ Terwujudnya
Masyarakat
Bondowoso
Yang
Beriman,
Berdaya,
dan
Bermartabat Secara Berkelanjutan “. Khusus di Kabupaten Bondowoso masih terkendala
pada
peningkatan,
pengendalian
serta
kelestarian
lingkungan
disebabkan adanya permasalahan yang mendasar dalam pelaksanaan kegiatan antara lain : 1. Kualitas baku mutu air, hal ini disebabkan kurangnya kepedulian dan kesadaran akan pentingnya SDA bagi kehidupan yang lebih baik, kerusakan SDA banyak ditentukan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran air dikarenakan adanya pembuangan limbah industri dan domestik yang langsung ke aliran sungai tanpa diproses atau diolah lagi sesuai baku mutu yang sudah ditetapkan melalui mekanisme AMDAL, IPAL dan olah pilah sampah basah dan kering. Ruang lingkup pengujian analisis kualitas air yang
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
15
RENSTRA 2014 - 2018 dilakukan oleh Lab. BLH meliputi aliran sungai sampean, kali ko’ong, kali kijing, sungai peh, air limbah industri (ALI) PG. Prajekan, RS Dr. H. Koesnadi dan influent Bonindo dapat disimpulkan “Cemar Sedang” dari hasil pengujian COD, DO dan Fosfat melebihi dari baku mutu yang ditetapkan yang disebabkan oleh kuantitas polutan yang dihasilkan oleh sumber pencemar seperti limbah domestik dan industri.
Untuk kategori cemar berat dari hasil uji lab terdapat pada titik pengujian sungai grujugan I dan II serta sungai daerah tenggarang.
Untuk kategori cemar sedang dari hasil uji lab terdapat pada titik pengujian kali ko’ong, sungai peh dan kali kijing
Sedangkan RS. Dr. H. Koesnadi menunjukkan parameter kualitas air yang diuji tidak melebihi nilai baku mutu karena sebagian limbah sudah diolah / pretreatment terlebih dahulu kemudian dialirkan bersama dengan limbah cair lainnya menuju IPAL dan diolah untuk mengurangi kadar polutan dalam limbah.
2. Khusus untuk tanah dikarenakan banyaknya lahan baik hutan dan pertanian untuk produksi biomassa dijadikan tempat pemukiman atau perumahan yang menyebabkan terjadinya degradasi fungsi lahan yang produktif 3. Pencemaran udara selain disebabkan asap kendaraan bermotor yang ada juga disebabkan oleh polusi udara tidak bergerak contohnya cerobong asap pabrik yang ada serta dunia usaha lainnya yang menimbulkan pencemaran udara seperti pabrik tahu dan rokok. 4. Disamping itu juga luasan lahan Tempat Pembuangan Sampah Akhir ( TPA ) masih belum memadai dikarenakan volume sampah yang semakin bertambah dan masih menggunakan sistem open dumping sedangkan penimbunan sampah dituntut dengan sistem sanitary landfill serta tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yang menyebabkan kondisi TPA selain tidak layak juga menimbulkan bau yang tidak sedap.
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
16
RENSTRA 2014 - 2018 Dari penjelasan dan penjabaran diatas dapat dijelaskan serta dijabarkan pada tabel berikut :
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso Faktor yang mempengaruhi Aspek kajian
1
Prosentase sampah tertangani
Rasio tempat pembuangan per satuan penduduk
Terpilihnya penerimaan kalpataru
Pembuatan Biogas
Pembuatan Komposter
Tingkat pencemaran air berdasarkan
Capaian/Kondisi saat ini
Standar yang digunakan
2
3
52.555
226
1
21
51
Permasalahan pelayanan SKPD
Internal (Kewenangan SKPD)
Eksternal ( Diluar kewenangan SKPD )
4
5
6
Meter Kubik
Pengelolaan serta kebersihan ruas jalan, pasar dan TPA
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah serta kebersihan llingkungan
Terbatasnya sarana dan prasarana serta SDM aparatur
Meter Kubik
Pengelolaan serta pelayanan kebersihan daerah penduduk, kantor, dunia usaha dan TPS
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah serta kebersihan llingkungan
Terbatasnya sarana dan prasarana, SDM aparatur serta pelayanan tempat pembuangan sampah per satuan penduduk yg terlayani
Pemberdayaan masyarakat dan komunikasi lingkungan
Masih kurangnya kesadaran serta pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan dan kelestarian LH
Belum terlaksananya sosialisasi serta penyuluhan yang merata dikarenakan keterbatasan SDM dan anggaran
Pengelolaan limbah domistik dan B3
Masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pengolahan limbah kotoran ternak
Keterbatasan anggaran serta sosialisasi sumber energi terapan alternatif
Orang
Unit
Unit
ppm/ppo
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Pengelolaan limbah domistik dan B3
Pelaporan tingkat pencemaran
Masih kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap pengolahan serta daur ulang sampah Kurangnya kesadaran masyarakat dan dunia usaha dalam pengendalian tingkat pencemaran
Keterbatasan anggaran serta sosialisasi pemanfaatan dan olah pilah sampah
Terbatasnya sarana dan prasarana serta SDM aparatur serta anggaran
17
RENSTRA 2014 - 2018 Status kerusakan lahan dan/tanah untuk produksi biomassa
Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak
0
Hektar
Pengkajian dampak lingkungan
0
Perusahaan
Pengkajian dampak lingkungan
Cakupan pengawasan terhadap AMDAL berdasarkan :
- Jml Perusahaan wajib AMDAL yg diawasi
3
Perusahaan
- Jml Perusahaan yang membuat UKL/UPL
8
Perusahaan
Penegakan hukum lingkungan
3
Kasus
Sumber air yang terpelihara
31
Lokasi
Pembuatan sumur resapan
266
Unit
Pembinaan sekolah berwawasan lingkungan
30
Sekolah
Banyaknya alih fungsi lahan produktif Kurangnya masyarakat dan dunia usaha dalam pencegahan pencemaran udara
Penyelenggaraan perizinan di bidang LH
Banyakanya dunia usaha/perusahaan yg tidak memiliki AMDAL serta izin lingkungan
Memfasilitasi penyelesaian sengketa lingkungan hidup
Masih kurangnya tingkat pengaduan masyarakat
Terbatasnya sarana dan prasarana dan SDM aparatur serta anggaran Terbatasnya sarana dan prasarana dan SDM aparatur serta anggaran Kurangnya kesadaran dunia usaha dalam melaksanakan analisis mengenai dampak lingkungan serta izin lingkungan
Terbatasnya kewenangan dan kemampuan SKPD dalam menangani adanya pengaduan
Terbatasnya lahan yang ada
Sulitnya koordinasi antara pemilik lahan dengan aparatur
Masih banyaknya lahan yang belum terlayani
Terbatasnya anggaran
Pemberdayaan masyarakat dan komunikasi lingkungan
Masih kurangnya kesadaran serta pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan dan kelestarian LH
Belum terlaksananya sosialisasi serta penyuluhan yang merata dikarenakan keterbatasan SDM dan anggaran
Masih banyaknya lingkungan yang tercemar dikarenakan limbah baik padat dan cair
Terbatasnya sarana dan prasarana dan SDM aparatur serta anggaran
Pengendalian kerusakan lingkungan, pemulihan lingkungan dan konservasi SDA Pengendalian kerusakan lingkungan, pemulihan lingkungan dan konservasi SDA
Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
14
Titik
Pengujian sampel pada limbah cair dan padat
Prosentase kelengkapan peralatan laboratorium lingkungan
10
Unit
Pengadaan alat laboratorium lingkungan
Luas taman yang terpelihara
26
Buah
Pengelolaan pertamanan
Terbatasnya lahan yang ada
Terbatasnya anggaran
Jumlah kecamatan yg terlayani PJU
23
Kecamatan
Pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan PJU
Belum meratanya pelayanan PJU pada Kecamatan
Kurangnya sarana dan prasarana
6972
Titik
Pengelolaan, pemeliharaan dan pengadaan PJU
Terbatasnya anggaran
Kurangnya sarana dan prasarana
Jumlah titik PJU
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
Terbatasnya alat laboratorium lingkungan
Terbatasnya sarana dan prasarana dan SDM aparatur serta anggaran
18
RENSTRA 2014 - 2018 Volume monumen yang tertangani
14
Buah
Pengelolaan pertamanan
Terbatasnya lahan yang ada
Terbatasnya anggaran
Oleh karena itu dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik khususnya di bidang lingkungan maka Badan Lingkungan Hidup berusaha melanjutkan program kegiatan prioritas pembangunan guna mendukung misi pembangunan Kabupaten “ Melanjutkan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Dengan Memperhatikan Penataan Ruang Dan Kelestarian Lingkungan “ . Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada, gambaran tentang tingkat kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso, selaku SKPD yang mempunyai wewenang dalam menangani Pembangunan dan pembinaan di bidang lingkungan maka Badan Lingkungan Hidup kabupaten Bondowoso terus berupaya mengatasi kondisi tersebut dengan mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana di bidang persampahan dan pertamanan serta laboratorium. Berikut potensi sarana yang tersedia : A. Pelayanan Bidang Persampahan I.
TRANFER DEPO
:
17
Buah
1. Transfer Depo Tamansari
9. Transfer Depo pasar Tamanan
2. Transfer Depo Stadion
10. Transfer Depo pasar Maesan
3. Transfer Depo Kademangan
11. Transfer Depo pasar Grujugan
( pasar Hewan Kota ) 4. Transfer Depo Blindungan
12. Transfer Depo RSUD 13. T. Depo Perum Pancoran
5. Transfer Depo pasar Kota Kulon 14. Transfer Depo Batalion 514 6. Transfer Depo pasar Nangkaan 15. Transfer Depo Perum Bataan 7. Transfer Depo pasar Induk 8.
16. Transfer Depo Pasar Pujer
Transfer Depo pasar Wonosari 17. Transfer Depo Prajekan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
19
RENSTRA 2014 - 2018 II.
TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA ( TPS ) :
2
Buah
1. TPS Kademangan ( Peum Artha Karya ) 2. TPS Pasar Hewan Kejayan III. Jenis Kendaraan JENIS KENDARAAN I. Dump Truck (2) 1. P 8005 AP
NAMA SOPIR
Untung Sutrisno
LOKASI
1. Transfer Depo Stadion 2. Transfer Depo Blindungan
2. L 9650 CM
Margianto
1. Transfer Depo Tamansari 2. Transfer Depo Kademangan 3. TPS Kademangan ( Peum Artha Karya I )
II. Arm Roll (4) 1. P 8012 AP
Sapiudin
1. Psr Nangkaan 2. Psr Kota Kulon
2. P 9976 A
Supa’ at
1. 2. 3. 4.
Psr Maesan Psr Dadapan Psr Tamanan Perum Pancoran
3. P 9975 A
M. Wasil
1. 2. 3. 4.
Psr Prajekan Psr Wonosari Psr Pujer Perum Bataan
4. P 8011 AP
Hadi Anam
1. Psr Induk 2. RSUD 3. Batalion 514
III. Fukuda (3) 1. P 9833 AB
Moh. Husen
1. Mandor Sutopo 2. Mandor Jamaludin 3. Mandor Abdul Waris
2. P 6068 AP
Didik pujianto
1. Mandor Abdul Waris 2. Mandor Ansar
3. P 6070 AP
Mukaddam
1. Mandor Abdul Waris 2. Mandor Surahman
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
20
RENSTRA 2014 - 2018 3. Mandor Sutopo
JENIS KENDARAAN
NAMA SOPIR
LOKASI
IV. Pick UP ( 2 ) 1. P 9979 B
Abdul Asis
2. P 8696 B
Subadar
1. Operasi Kebersihan
1. Operasi Kebersihan Sampah Kantor / Dinas/Instansi
V. ALAT BERAT (2 ) 1. Excavator ( D-320 )
Hengki Tri P
1. TPA
2. Zovel Loader ( ZL– 300)
Hengki Tri P
1. TPA ( Tidak Dioperasikan)
Keterangan : - Jumlah Gerobak Sampah
:
65
Unit
- Jumlah Becak Sampah
:
4
Unit
- Jumlah Kontainer
:
26
Unit
- Luas lahan TPA
:
1.607
Ha
- Volume sampah
:
52.555
m3 / th 2013
- Tong sampah
:
240
Unit
B. Pelayanan Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum ( PJU ) No
Lokasi Taman
Petugas
1
Taman Jl. A. Yani
Andriyanto
2
Taman Alun-alun
Moch. Untung Sunarto Abdul Azis Hafid Achmad Citro
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
21
RENSTRA 2014 - 2018 Sutaryono Didik Suharto Moch. Untung Sunarto Rahmat Taufiq Sawiyanto 3
Taman Gerbong Maut
Miskari Misgiyanto
4
Taman Pasar induk
Mustafa Budiono
5
Taman Pasar / Jembatan
Sucipto
6
Taman Depan polres
Andriyanto
7
Taman PJKA
Dianto danareksa
8
Taman Depan presiden
Subahri
9
Taman Adipura Nangkaan
Sanito
No
Nama Petugas PJU
1
H. Sutikno
2
Kuswantono
3
Mulyadi
4
Faisol Ansori
5
Arnoko
No
Jenis kendaraan/alat
Jumlah
Petugas
1
Dump Truck
1 Unit
Subahri
2
Fukuda
1 Unit
Didik
3
Gergaji Chainzo
2 Unit
Subahri
4
Sky Walker
1 Unit
Mulyadi
5
Truck Tangki
1 Unit
Moch. Halil
Pelayanan Laboratorium
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
22
RENSTRA 2014 - 2018 No
Petugas Laboratorium
Petugas
1
Widyanti Yuliandari
Kepala UPT Lab
2
Herdiana Suci R
Operator Lab
3
Chansaa Hany Nastita
Operator Lab
4
Herlan Lesbia K. S
Operator Lab
5
Okta Eka Prayudi
Penjaga Malam
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja maka tingkat hasil capaian kinerja Badan Lingkungan Hidup yang bekerja sama dengan instansi yang terkait di Kabupaten Bondowoso pada tahun 2013 dapat disampaikan sebagai berikut : a. Semakin meningkatnya program penghijauan di daerah maka luasan lahan kritis terus menurun. Lahan kritis pada tahun 2012 seluas 13.998 ha yang menunjukkan angka penurunan sebesar 22% atau 3.626 ha dari tahun 2009. b. Pengelolaan persampahan volume sampah yang tertangani dari volume produksi sampah wilayah operasional pada th 2013 mencapai 85.25%. c. Langkah-langkah untuk mencegah penurunan sumber daya air di Kabupaten Bondowoso maka Badan Lingkungan Hidup pada tahun 2013 telah melakukan penanaman bibit sejumlah 11.000 bibit di 2 kecamatan yang tersebar di 4 sumber mata air dari jumlah keseluruhan sumber mata air sebanyak 115 sumber. Jumlah keseluruhan dari th 2008 sampai 2013 mencapai 43.010 bibit pada 34 sumber mata air, selain itu Badan Lingkungan Hidup juga melakukan pembuatan sumur resapan di sekolah-sekolah dan di tempat fasilitas umum sebanyak 20 buah pada tahun 2013. Jumlah keseluruhan pengadaan sumur resapan dari th 2008 sampai 2013 mencapai 246 unit. d. Taman yang dikelola oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso pada tahun 2013 mencapai 26 buah. e. Jumlah titik lampu yang dibebankan kepada Pemerintah daerah melalui Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso pada tahun 2013 mencapai 6.972 titik yang tersebar di 23 kecamatan. Jumlah keseluruhan pengadaan PJU dari
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
23
RENSTRA 2014 - 2018 th 2008 sampai 2013 mencapai 462 titik sedangkan monumen yang dikelola pada tahun 2013 mencapai 14 buah.
B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih Terwujudnya pembangunan yang besar/signifikan terutama yang memiliki pengaruh yang besar terhadap pelayanan publik dalam upaya pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) diperlukan kerjasama secara berkesinambungan antar SKPD maka Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menetapkan visi dan misi pembangunan yang merupakan pedoman serta kerangka acuan kerja dalam jangka waktu 5 tahun kedepan. Untuk Badan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur berusaha untuk menyamakan dengan visi daerah “ Terwujudnya Masyarakat Bondowoso Yang beriman, Berdaya dan Bermartabat Secara Berkelanjutan “. Dalam pelaksanaan kegiatan guna menunjang target baik kinerja SKPD serta RPJMD maka Badan Lingkungan Hidup berupaya melaksanakan kegiatan secara profesional dan proporsional sesuai dengan tupoksi SKPD serta memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan kelestarian lingkungan. Pelaksanaan kegiatan dalam menunjang pembangunan berkelanjutan khususnya di bidang lingkungan hidup merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD.
Didalam pelaksanaannya sesuai dengan misi pembangunan serta
program prioritas pembangunan daerah yaitu “ Program Prioritas Yang Ditetapkan Untuk Melanjutkan Peningkatan kuantitas dan kualitas Infrastruktur dengan memperhatikan penataan ruang dan kelestarian Lingkungan Hidup “. Dalam memproyeksikan prioritas pembangunan tersebut maka khusus untuk kegiatan SKPD diprioritaskan pada kegiatan : 1. Penyediaan sarana prasarana penunjang kelestarian lingkungan hidup berupa pembangunan talud, penanaman bibit/tanaman keras
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
24
RENSTRA 2014 - 2018 di sekitar sumber mata air, pengadaan dan pembangunan sumur resapan. 2. Pembangunan serta renovasi taman serta luasan taman yang terpelihara, pembangunan dan renovasi monumen yang tertangani. 3. Penyediaan jaringan listrik dan PJU secara merata berupa pangadaan PJU pada Kabupaten Bondowoso yang dilaksanakan secara berkelanjutan selama 5 tahun kedepan baik pengadaan menggunakan meterisasi serta solar sell yang diprioritaskan untuk peningkatan
ekonomi
masyarakat
dan
keamanan
serta
kenyamanan lingkungan. 4. Peningkatan pengelolaan sampah dan pengolahan limbah, khusus pada peningkatan pengelolaan sampah diprioritaskan pada kegiatan olah pilah sampah berupa kegiatan pengadaan tong sampah, gerobak sampah, kontainer sampah serta pemberdayaan TPS dan TPA. 5. Untuk pengolahan limbah diprioritaskan pada kegiatan pengadaan biogas, komposter dan IPAL
yang merupakan sumber energi
terapan dan alternatif yang ramah lingkungan. Dalam mewujudkan pencapaian terget tersebut yang telah ditetapkan melalui misi kabupaten maka dianggap perlu bagi SKPD untuk meningkatkan pelayanan agar lebih optimal, pencapaian sasaran secara terukur harus didasarkan pada peningkatan kapasitas dan kemampuan pelayanan terutama dari segi aparatur sebagai pelaksana serta sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai sebagai penunjang dalam pelaksanaan kegiatan dan pelayanan. Beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan kegiatan antara lain 1. Keterbatasan SDM dari aparatur dalam pelaksanaan kegiatan 2. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan sehingga menyebabkan tidak optimalnya pelayanan 3. Kurangnya kerjasama lintas sektor dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
25
RENSTRA 2014 - 2018 4. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan serta pengelolaan lingkungan 5. Terbatasnya anggaran daerah sehingga berpengaruh pada pelaksanaan serta pelayanan kegiatan
C. Telaahan Renstra SKPD Dalam pengelolaan lingkungan hidup BLH Kab. Bondowoso berusaha menjembatani penanganan permasalahan lingkungan yang ada, kendala utama penggunaan energi sumber daya alam ataupun energi alternatif yang melimpah di Kab. Bondowoso lebih banyak disebabkan kurangnya informasi dan alih teknologi yang harus dikembangkan untuk memanfaatkan energi alternatif itu sendiri. Potensi pemanfaatan energi alternatif yang cukup besar meliputi energi air, angin/udara, biogas, biomassa dan energi surya yang sangat melimpah di Kabupaten Bondowoso. Berdasarkan tingkat capaian kinerja dan permasalahan yang dihadapi oleh Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso, maka kondisi yang diinginkan ke depan ( sampai dengan tahun 2018) yang diproyeksikan dalam bentuk sasaran dan tingkat kinerja yang diinginkan untuk dicapai adalah sebagai berikut : 1) Meningkatnya Sampah yang tertangani sampai 53.455 m3 atau 86,71% dari prosentase sampah yang tertangani 2) Jumlah daya tampung TPS sampai 240 m3 dari rasio tempat pembuangan per satuan penduduk 3) Jumlah penerima kalpataru bertambah 2 orang 4) Jumlah pembuatan biogas mencapai 30 unit dan komposting mencapai 200 unit 5) Status kerusakan lahan dan / tanah untuk produksi biomassa mencapai 5 Hektar dari luasan lahan untuk produksi biomassa
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
26
RENSTRA 2014 - 2018 6) Pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak dari jumlah usaha dan kegiatan yang diawasi mencapai 30 perusahaan 7) Jumlah perusahaan yang mempunyai ijin AMDAL mencapai 5 perusahaan sedangkan untuk perusahaan yang wajib membuat UKL/UPL mencapai 26 perusahaan. Untuk penanganan penegakan hukum lingkungan akan terus dilaksanakan dan dipantau secara berkelanjutan serta berkala untuk meningkatkan pelayanan dari proyeksi pengaduan. 8) Meningkatnya jumlah sumber mata air yang dipelihara. Pada tahun 2013 badan lingkungan hidup masih menjaga sumber air sejumlah 4 sumber mata air dan diprediksi pada tahun 2018 akan memelihara sumber mata air sampai 21 sumber. Sedangkan untuk pembuatan sumur resapan pada daerah tangkapan air mencapai 300 unit. 9) Pada kegiatan pembinaan sekolah berwawasan lingkungan atau adiwiyata dari proyeksi jumlah sekolah yg dibina pada tiap tahun berbanding pada jumlah sekolah yg akan dibina pada tahun yg bersangkutan mencapai 40 sekolah. 10) Jumlah taman tertangani mencapai 27 buah dari proyeksi luasan taman yang terpelihara 11) Jumlah titik lampu diprediksi mencapai 7.102 titik dari jumlah titik lampu tahun dasar sebesar 9.269 titik yang tersebar di 23 kecamatan. 12) Pemeliharaan monumen mencapai 14 buah. D. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pelaksanaan kegiatan serta pelayanan SKPD harus memperhatikan rencana tata ruang wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang terkait terhadap tugas dan fungsi SKPD. Rencana tata ruang wilayah dan KLHS merupakan salah satu dasar dalam pelaksanakan kegiatan SKPD yang merupakan acuan dalam melaksanakan kegiatan secara terukur, terencana serta
mempunyai
dampak
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
yang
signifikan
terhadap
pembangunan 27
RENSTRA 2014 - 2018 kedepannya. Rencana tata ruang wilayah yang terkait langsung dengan tugas dan fungsi SKPD adalah 1. Rencana Sistem Jaringan Persampahan yang meliputi Penyelenggaraan pengelolaan sampah sesuai dengan norma, standar, prosedur dan kriteria yang telah ditetapkan pemerintah Menetapkan lokasi TPS, TPS Terpadu, dan TPA Menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah 2. Sistem pengelolaan limbah industri (B3) yang meliputi : Sistem pengelolaan limbah kawasan industri Sistem pengelolaan limbah kawasan sentra industri Pengelolaan limbah kawasan domestik mis : Daerah permukiman penduduk serta limbah yang disebabkan kegiatan medik/rumah sakit. Khusus untuk limbah medis padat yang berasal dari rumah sakit umum dr. Koesnadi, limbah padat B3 banyak yang dibakar dalam incerator, limbah padat rumah sakit berupa limbah radioaktif, infeksius, sitokikis, patologi
serta limbah farmasi.
Limbah ini dikumpulkan dalam tempat pembuangan khusus limbah padat medis sementara. Limbah cairnya diproses kedalam IPAL dengan sistem biologis yaitu metode anaerobic baffle reactor (ABR) dengan kapasitas 91,43 m3/hari Pengelolaan limbah industri yang bukan bahan B3 dapat diolah secara on-site maupun off-site dengan memanfaatkan IPLT 3. Kawasan sekitar mata air yang harus dilindungi kelestariannya yang sebagian besar telah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti air bersih, irigasi, perikanan darat dan pariwisata serta beberapa titik sumber mata air panas yang ada. Pengelolaan kelestarian sumber mata air difokuskan pada penanaman bibit/tanaman keras di sekitar sumber mata air serta didukung dengan pembangunan talud sebagai sarana
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
28
RENSTRA 2014 - 2018 penampungan air yang berfungsi untuk keperluan masyarakat misalnya MCK serta penyaluran air ke lahan persawahan. 4. Ruang terbuka hijau (RTH) yang meliputi : Ruang Terbuka Hijau publik yang dimiliki di kawasan perkotaan yang digunakan untuk kepentingan masyarakat umum contohnya alun-alun kota, taman dan pemakaman di daerah perkotaan, jalur hijau sepanjang jalan dan sungai serta monumen batas kota dengan ketentuan pembagian luasan lahan paling sedikit sebesar 20% dari seluruh luasan lahan RTH serta pemerataan dan pemeliharaan PJU. Ruang terbuka Hijau Privat merupakan daerah/kawasan yang dimiliki masyakat/swasta yang berupa kebun, halaman rumah ataupun gedung dengan ketentuan pembagian luasannya paling sedikit 10% dari seluruh luasan lahan. Pelaksanaan kegiatan serta pelayanan dengan memperhatikan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) merupakan pedoman SKPD dalam pengambilan kebijakan pada pelaksanaan program dan kegiatan yang berimplementasi pada pembangunan wilayah yang sangat berpotensi menimbulkan dampak strategis bagi kelestarian lingkungan yang antara lain : 1. Pengembangan kawasan agropolitan Kabupaten yang mempunyai dampak pada pengurangan lahan kritis serta potensi banjir tetapi juga dapat meningkatkan luasan ruang terbangun yang dapat menyebabkan pemanasan iklim semakin tinggi 2. Pengembangan pertanian yang menggunakan bahan-bahan anorganik secara meluas di seluruh kawasan pertanian 3. Eksploitasi atau pemanfaatan energi panas bumi sebagai pembangkit listrik
di
Kecamatan
Sempol
yang
mempunyai
dampak
pada
ketersediaan sumber energi listrik tetapi berpotensi merusak tata lingkungan dikarenakan lokasinya di pegunungan.
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
29
RENSTRA 2014 - 2018 4. Pembangunan prasarana jalan lingkar perkotaan Bondowoso yang mempunyai dampak mengurangi pencemaran udara yang disebabkan asap kendaraan tetapi berpotensi mengurangi luasan lahan pertanian serta mengancam produksi pangan 5. Pembangunan prasarana embung atau waduk dan DAM pengendali yang mempunyai dampak dapat mengurangi lahan kritis dan potensi banjir tetapi berdampak pada potensi alih fungsi lahan pertanian. 6. Pembangunan perumahan dengan mengalihfungsikan lahan pertanian
E. Penentuan isu-isu strategis Isu-isu strategis dalam pelaksanaan program dan kegiatan SKPD dalam jangka waktu lima tahun kedepan berdasarkan deskripsi kondisi Kabupaten dalam pengelolaan kelestarian lingkungan diantaranya memperhatikan pelayanan SKPD, sasaran jangka menengah RENSTRA serta kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) dan RTRW antara lain dijabarkan sebagai berikut : 1. Perubahan iklim atau pemanasan global menyebabkan kekeringan pada lahan produktif serta sumber-sumber mata air yang ada 2. Penurunan daya dukung dan daya tampung lingkungan disebabkan banyaknya alih fungsi lahan 3. Pengelolaan persampahan dan kebersihan lingkungan masih jauh dari kelayakan sehingga menyebabkan pencemaran pada lingkungan serta diperlukannya pengelolaan sampah mandiri 4. Pengembangan Bio energi dan pelaksanaan 3R (Reuce, Reduce, Recycle) 5. Pemerataan, pengembangan dan pengelolaan secara berkelanjutan pada Ruang Terbuka Hijau khususnya pengadaan dan pemeliharaan PJU 6. Pengelolaan limbah B3 perlu dilakukan dengan memperhatikan dampak pencemaran dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat limbah
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
30
RENSTRA 2014 - 2018 Dari isu-isu strategis tersebut diatas dapat dijelaskan serta dijabarkan dalam tabel berikut ini : No 1
Dinamika Internasional 2
Isu Strategis Lingkungan Hidup Dinamika Nasional 3
Dinamika Regional/Lokal 4 Perubahan iklim (Pemanasan
1
Perubahan iklim (Pemanasan
Perubahan iklim (Pemanasan
Global) menyebabkan
Global)
Global)
kekeringan pada lahan produktif dan air bersih
Penipisan lapisan ozon dampaknya bagi makhluk hidup banyaknya kasus kanker kulit, 2
meningkatnya kasus katarak,
Pencemaran lingkungan akibat
Penurunan daya dukung dan
kanker mata, menghambat daya
kegiatan domestik berupa limbah
daya tampung lingkungan
kebal tubuh (imun), kenaikan
padat dan cair
disebabkan alih fungsi lahan
suhu menyebabkan kematian hewan liar, penurunan produksi tanaman jagung hujan asam merupakan proses revolusi industri mengakibatkan timbulnya zat pencemaran udara sehingga terjadinya air hujan 3
menjadi senyawa asam yg dapat mengakibatkan proses korosi menjadi lebih cepat, iritasi pada
Pemerataan, pengembangan Kerusakan ekosistem meningkat
dan pengelolaan secara
baik di danau, sungai, teluk
berkelanjutan pada Ruang
pesisir dan pantai
Terbuka Hijau ( RTH )
kulit, terganggunya sistem pernafasan, menyebabkan pengawasan pada tanah Instrumen-instrumen lingkungan yang lebih baru telah 4
Pertumbuhan populasi/penduduk dunia
dikembangkan perlu intensif dikomunikasikan antara lain
Pengelolaan sampah mandiri
adaptasi perubahan iklim, penerapan ijin lingkungan dan KLHS
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
31
RENSTRA 2014 - 2018 Desertifikasi merupakan penurunan kemampuan daratan sehingga terjadi proses pengurangan produktifitas yang 5
secara bertahap dan penipisan
Pengembangan bio energi dan
lahan bagian atas karena
pelaksanaan 3R
aktivitas manusia sehingga terjadinya iklim yang bervariasi seperti kekeringan, banjir serta peningkatan lahan kritis 6 7
Penurunan keanekaragaman hayati
Pengelolaan limbah B3
Pencemaran limbah B3
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
32
RENSTRA 2014 - 2018 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi 1. Visi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 1 ayat 12, Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Penetapan visi sebagai bagian dari merupakan
suatu
langkah
penting
proses perencanaan pembangunan dalam
perjalanan
penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di daerah. Pada hakikatnya membentuk visi organisasi adalah menggali gambaran bersama tentang masa depan ideal yang hendak diwujudkan oleh organisasi yang bersangkutan. Visi adalah mental model masa depan, dengan demikian visi harus digali bersama, disusun bersama sekaligus diupayakan perwujudannya secara bersama, sehingga visi menjadi milik bersama yang diyakini oleh seluruh elemen organisasi dan pihak-pihak yang terkait dengan upaya mewujudkan visi tersebut. Visi yang tepat bagi masa depan suatu organisasi diharapkan
akan mampu
menjadi akselerator bagi upaya peningkatan kinerja organisasi. Dengan memperhatikan arti dan makna visi serta melalui pendekatan membangun visi bersama , maka ditetapkan visi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso Tahun 2014-2018 yakni : “
Terwujudnya Kabupaten Bondowoso Sebagai Kabupaten berwawasan
Lingkungan yang berkualitas dalam upaya perlindungan & pengelolaan Lingkungan Hidup & Sumber Daya Alam secara berkelanjutan menuju masyarakat yang sejahtera dan bermartabat “ 2. Misi Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah sebagai satu organisasi instansi pemerintah harus memastikan agar visi yang telah ditetapkan bersama dapat diupayakan perwujudannya. Untuk kepentingan itu harus disusun suatu tahapan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
33
RENSTRA 2014 - 2018 yang secara umum akan terbagi kedalam dua tahapan yakni apa yang hendak dicapai dan bagaimana upaya untuk mencapainya. Salah satu unsur dalam tahapan tersebut adalah penetapan misi organisasi yang dalam hal ini adalah misi SKPD. Dalam rangka mewujudkan visi-nya maka ditetapkan misi yang ditetapkan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso tahun 2014 – 2018 sebagai berikut : 1. Meningkatkan pengendalian pencemaran pengelolaan persampahan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. 2. Meningkatkan prasarana dan sarana publik yang terencana, tertata & berkualitas. 3. Meningkatkan keselarasan, keserasian, keseimbangan antara aktivitas pembangunan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan. 4. Meningkatkan kapasitas SDM aparatur, data dan kelembagaan LH 5. Meningkatkan pengelolaan SDA yang lestari, dunia usaha & investasi yang kondusif untuk mengembangkan perekonomian yang berkeadilan serta mendorong penggunaan standart pengelolaan lingkungan dan limbah yang berorientasi jangka panjang menuju kehidupan sejahtera & mandiri. 6. Meningkatkan diplomasi yg sistematis dalam rangka mendorong tanggung jawab global dalam perlindungan dan pencegahan dari perubahan iklim sehingga Bondowoso memiliki posisi tawar yg tinggi dalam pengelolaan lingkungan.
B. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan organisasi maka dalam kedudukannya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso dalam mewujudkan misinya menetapkan tujuan sebagai berikut : a. Terwujudnya ketaatan, kesadaran masyarakat dalam pengelolaan persampahan serta pelestarian lingkungan
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
34
RENSTRA 2014 - 2018 b. Terwujudnya peningkatan prasarana dan sarana publik yang lebih baik, berkualitas serta berwawasan lingkungan. c. Terwujudnya pembangunan yang berkualitas serta berorientasi pada kelestarian lingkungan. d. Terwujudnya SDM aparatur yang responsive, efisien, efektif, dan akuntabilitas dalam pelayanan. e. Terwujudnya sumber daya alam yang lestari serta iklim dunia usaha dan investasi semakin baik serta meningkat. f. Terwujudnya tanggung jawab bersama dalam perlindungan kelestarian lingkungan serta pencegahan perubahan iklim
2. Sasaran Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari proses perencanaan strategis dengan fokus utama berupa tindakan pengalokasian sumber daya organisasi ke dalam strategi organisasi. Oleh karenanya penetapan sasaran harus memenuhi kriteria specific, measurable, agresive but attainable, result oriented dan time bond. Guna memenuhi kriteria tersebut maka penetapan sasaran harus disertai dengan penetapan indikator sasaran, yakni keterangan, gejala atau penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian sasaran atau dengan kata lain disebut sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran. Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka pada tahun 2014 – 2018, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut : a. Meningkatnya pengetahuan, perilaku, ketaatan dan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan persampahan dengan ditentukan pada indikator capaian
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
35
RENSTRA 2014 - 2018 sasaran prosentase sampah tertangani dan rasio tempat pembuangan sampah per satuan penduduk yang terlayani. b. Meningkatnya pelayanan pertamanan, kenyamanan dan keindahan kota ditentukan pada indikator capaian sasaran pada luasan taman yang terpelihara, jumlah titik serta kecamatan yang terlayani penerangan jalan umum ( PJU ) dan jumlah monumen yang tertangani. c. Meningkatnya pembangunan yang berkualitas serta berorientasi pada kelestarian lingkungan ditentukan pada indikator capaian sasaran sumber mata air yang terpelihara, pembuatan sumur resapan, pembuatan biogas dan komposter serta pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dan penghargaan di bidang lingkungan. d. Meningkatnya SDM aparatur dalam penatausahaan dan analisis serta informasi kepada masyarakat ditentukan pada indikator capaian sasaran pada pelayanan administrasi aparatur dan informasi. e. Meningkatnya ketaatan dunia usaha dalam melaksanakan dokumen AMDAL, UKL/UPL dan DPPL ditentukan pada indikator capaian sasaran pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL bagi dunia usaha. f. Meningkatnya pelaksanaan pengendalian, pemulihan serta penegakan hukum lingkungan ditentukan pada indikator capaian sasaran penegakan hukum lingkungan daerah serta pengujian pada kadar polusi limbah padat dan limbah cair.
C. Strategi Badan Lingkungan Hidup dalam mengemban Visi dan Misinya senantiasa dipengaruhi oleh lingkungan yang bersifat strategis yakni lingkungan yang mengelilingi dan mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi diperlukan strategi dalam melaksanakan program dan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi, strategi dalam pencapian sasaran sangat menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan program dan kegiatan sehingga terwujudnya pelayanan yang optimal bagi masyarakat.
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
36
RENSTRA 2014 - 2018 Penentuan
strategi
dalam
meningkatkan
kinerja
organisasi
dapat
ditentukan melalui analisis lingkungan baik yang bersifat internal maupun eksternal dalam suatu organisasi. Adapun analisis lingkungan yang bersifat internal bagi SKPD dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Tersedianya peraturan perundang-undangan
sehingga adanya kekuatan dan
kepastian hukum dalam pelaksanaan program dan kegiatan 2. Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dalam pelayanan 3. Terselenggaranya koordinasi yang baik antara aparatur dalam organisasi maupun aparatur lintas sektor organisasi 4. Peningkatan dan pengembangan teknologi dan energi alternatif lingkungan yang berorientasi pada kelestarian dan sumber daya alam 5. Peningkatan pendidikan serta pelatihan yang memadai bagi aparatur 6. Adanya anggaran yang cukup dan efisien dalam pelaksanaan kegiatan guna meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik Sedangkan analisis lingkungan eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Adanya dukungan dalam pelaksanaan program dan kegiatan dari Pemerintah Daerah dan DPRD 2. Adanya partisipasi dari masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan kualitas dan kelestarian lingkungan 3. Adanya kebutuhan publik terhadap pelayanan di bidang lingkungan hidup Dengan menggunakan pendekatan analisis lingkungan internal dan eksternal tersebut maka Badan Lingkungan Hidup mempunyai strategi dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sehingga dapat meningkatkan pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan hidup dengan disertai sarana dan prasarana yang optimal agar terwujud Kabupaten Bondowoso sebagai Kabupaten berwawasan lingkungan yang berkualitas dalam upaya
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
37
RENSTRA 2014 - 2018 perlindungan serta pengelolaan lingkungan hidup & sumber daya alam secara berkelanjutan menuju masyarakat yang sejahtera dan bermartabat. Kebijakan. Kebijakan Badan Lingkungan Hidup dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sampai dengan akhir tahun 2018 dirumuskan sebagai berikut : a. Meningkatkan pengetahuan, perilaku, ketaatan dan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan persampahan dan kebersihan lingkungan. b. Meningkatkan pelayanan pertamanan, kenyamanan dan keindahan kota bagi masyarakat. c. Meningkatkan pembangunan yang berkualitas serta berorientasi pada kelestarian lingkungan. d. Meningkatkan SDM aparatur dalam penata usahaan dan analisis di bidang lingkungan dan informasi publik e. Meningkatkan ketaatan dunia usaha dalam melaksanakan dokumen AMDAL, UKL/UPL dan DPPL. f. Meningkatkan pada pelaksanaan pengendalian, pemulihan serta penegakan hukum lingkungan
Dari seluruh penjabaran dan penjelasan tentang visi, misi, sasaran dan kebijakan dapat digambarkan pada tabel IV.3
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
38
RENSTRA 2014 - 2018 BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Badan Lingkungan Hidup sebagai institusi lembaga yang menangani masalah lingkungan hidup sangat berperan dalam mengatasi masalah kebersihan serta pengelolaan persampahan dan pertamanan. Sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat maka Badan Lingkungan Hidup mempunyai program serta kegiatan
yang
sangat
menunjang
sebagai
tolak
ukur
dalam
mencapai
keberhasilan pencapaian sasaran dan pelayanan publik. Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan merupakan urusan rutin di bidang administrasi kelembagaan serta urusan wajib bagi SKPD. Program program yang dilaksanakan mempunyai keterkaitan dengan kegiatan yang akan menunjang pada keberhasilan program yang ditentukan, adapun kegiatan yang akan dilaksanakan mempunyai keterkaitan pula pada hasil yang akan dicapai pada penentuan tujuan dan sasaran kegiatan sehingga terjadi sinkronisasi antara program dan kegiatan sebagai penunjang dalam bentuk pelayanan kepada masyarakat. Adapun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dapat dijelaskan serta dijabarkan sebagai berikut :
Program dan kegiatan urusan rutin SKPD terdiri dari a. Program pelayanan administrasi perkantoran yang terdiri dari kegiatan rutin administrasi perkantoran aparatur b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang terdiri dari kegiatan penunjang bagi pelaksanaan kegiatan dan pelayanan aparatur c. Program peningkatan disiplin aparatur d. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur yang terdiri dari kegiatan pendidikan dan pelatihan formal aparatur e. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan terdiri dari kegiatan pelaporan keuangan serta pelaporan capaian kinerja SKPD
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
37
RENSTRA 2014 - 2018
Program dan kegiatan urusan wajib SKPD terdiri dari a. Program pengembangan kinerja pengelolaan persampahan yang terdiri dari kegiatan penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan kebersihan serta peningkatan pelayanan dan operasional kebersihan b. Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup yang terdiri
dari
kegiatan
pengembangan,
pengawasan
dan
pengkajian
lingkungan hidup c. Program perlindungan dan konservasi sumber daya alam yang terdiri dari kegiatan perlindungan dan kelestarian lingkungan serta pemberdayaan masyarakat dalam mengelola lingkungan d. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam yang terdiri dari kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan serta perencanaan dan penyusunan program dan kegiatan di bidang lingkungan hidup e. Program peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang terdiri dari kegiatan kajian serta edukasi di bidang lingkungan hidup sebagai sarana informasi kepada masyarakat f. Program peningkatan pengendalian polusi yang terdiri dari kegiatan pengujian kadar polusi limbah padat dan cair sebagai tolak ukur pemberdayaan serta peningkatan kualitas lingkungan g. Program pengelolaan ruang terbuka hijau yang terdiri dari kegiatan peningkatan sarana dan prasarana publik agar tercipta kenyamanan dan keamanan lingkungan
Adapun program dan kegiatan untuk strategi pencapaian target sasaran dan indikator sasaran terlampir pada lampiran
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
38
RENSTRA 20014- 2018 BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja pada Badan Lingkungan hidup Kabupaten Bondowoso merupakan acuan dalam melaksanakan kegiatan yang berorientasi pada keberhasilan program kinerja. Hal ini berdampak pada program kegiatan pembangunan yang berkelanjutan terutama pada program prioritas yang ditetapkan untuk melanjutkan peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur dengan memperhatikan penataan ruang dan kelestarian lingkungan hidup, khusus untuk peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang berorientasi pada bidang lingkungan hidup antara lain I.
Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kelestarian lingkungan hidup
II.
Penyediaan jaringan listrik dan PJU secara merata
III.
Peningkatan pengelolaan sampah dan pengolahan limbah.
Penerapan kegiatan serta pelaksanaan program prioritas yang mengacu pada indikator kinerja SKPD sangat menentukan serta menunjang keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan, peningkatan kuantitas pada sektor lingkungan hidup antara lain dimaksudkan perluasan serta pengembangan kegiatan
yang
berdampak pada perluasan lahan serta kegunaan. Sedangkan kualitas pada sektor lingkungan hidup adalah seberapa besar aspek manfaat serta kegunaan kegiatan yang berdampak baik secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat dari segi infrastruktur yang berorientasi pada lingkungan hidup yang dapat dijabarkan sebagai berikut : I.
Pengadaan dan pemeliharaan PJU yang tersebar di 23 Kecamatan akan sangat berdampak pada kegiatan masyarakat guna menunjang dan mendukung perekonomian walaupun belum merata pada setiap kecamatan
II.
Penyediaan sarana dan prasarana penunjang kelestarian lingkungan hidup merupakan kegiatan yang mendorong serta berorientasi pada
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
40
RENSTRA 2009 - 2013 kelestarian lingkungan misalnya kegiatan penanaman pohon di sekitar sumber mata air, pembangunan talud pada sumber mata air, pengadaan dan pembangunan sumur resapan. III.
Serta pengembangan dan rehabilitasi taman, trotoar dalam kota dan hutan kota sebagai paru-paru kota.
IV.
Pada
peningkatan
pengelolaan
persampahan
ditunjang
kegiatan pengadaan gerobak sampah, tong sampah,
dengan
pemeliharaan
container sampah, rehabilitasi tempat pembuangan sampah sementara (TPS) serta perluasan tempat pembuangan akhir (TPA) yang masih jauh dari kelayakan dan memadai. V.
Sedangkan kegiatan pengelolaan limbah difokuskan pada kegiatan pengadaan komposter, biogas serta instalasi pengolahan air limbah (IPAL)
VI.
Badan Lingkungan Hidup secara kontinue dan berjenjang selalu menganalisa serta menguji status baku mutu air di aliran sungai sampean baru, dari hasil pengujian tersebut dapat diinformasikan kelayakan status mutu airnya serta didukung oleh penegakan hukum lingkungannya.
Indikator kegiatan tersebut merupakan penyelenggaraan
suatu urusan
pemerintahan yang mencerminkan tindak lanjut dan keberhasilan kegiatan, dari indikator tersebut maka ditetapkan target kinerja SKPD yang secara keseluruhan kegiatan tersebut mengacu pada standart pelayanan minimal (SPM) dan RPJMD Kabupaten. Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dijabarkan pada tabel IV.1
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
40
RENSTRA 2014 - 2018 BAB VII PENUTUP
Sebagai uraian akhir pada bab penutup Renstra Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso Tahun 2014 – 2018 ini, disampaikan kaidah pelaksanaan renstra dengan rincian penjelasan sebagai berikut : 1. Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka dengan ditetapkannya Renstra Badan Lingkungan Hidup ini selanjutnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan
Rencana
Kerja
atau
Rencana
Kinerja
Tahunan
Badan
Lingkungan Hidup Kabupaten Bondowoso sampai dengan tahun 2018; 2. Dengan ditetapkannya Restra Badan Lingkungan Hidup Tahun 2014 – 2018 ini maka semua pihak dan pemangku kepentingan (stakeholders) yang berkaitan dengan pembangunan bidang Lingkungan Hidup terikat untuk menjadikannya sebagai acuan dan arahan operasionalisasi peran masingmasing dalam pelaksanaan program dan rencana kegiatan tahunan ; 3. Renstra Badan Lingkungan Hidup Tahun 2014 – 2018 ini akan dijadikan dasar pengukuran dan evaluasi kinerja secara kumulatif dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 dan sekaligus sebagai dasar laporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi sampai dengan tahun 2018 ; 4. Diharapkan dengan tersusunnya Renstra Badan Lingkungan Hidup Tahun 2014 – 2018 ini dapat dibangun komitmen bersama dari seluruh jajaran organisasi untuk mematuhi dalam perencanaan kinerja tahunan dan dapat dihindari adanya rencana kerja atau rencana kinerja tahunan yang keluar dari kesepakatan dalam Renstra ini. 5. Kondisi yang diinginkan ke depan yang diproyeksikan dalam bentuk sasaran dan tingkat kinerja akan dapat tercapai, apabila didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai serta anggaran yang cukup.
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
42
RENSTRA 2009 - 2013 6. Untuk
mengantisipasi
kevakuman
perencanaan
sehubungan
dengan
kekosongan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, maka disusunlah perencanaan Tahun 2019 sebagai Perencanaan Masa Transisi.
Bondowoso, september 2013 KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BONDOWOSO
H. SUDIRMAN, SH PEMBINA TK.I NIP. 19600727 199202 1 002
BADAN LINGKUNGAN HIDUP
42
STRUKTUR ORGANISASI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BONDOWOSO KEPALA BADAN H. SUDIRMAN, SH NIP. 19600727 199202 1 002
SEKRETARIS JOKO WAHYUDI, SE, M.Si KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
NIP. 19640103 199303 1 007
KASUBAG PROGRAM & PELAPORAN YUNI DWI SRIHANDAYANI,S.Sos NIP. 19700330 199302 2 001
KASUBAG. KEUANGAN YOYOK HENDRO BIJAKSONO,SH,MM NIP.19760611 199703 1 002
KASUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN YANDRIONO NIP. 19620402 198503 1 021
KABID. ANALISIS
KABID. PENGENDALIAN
KABID. PENGENDALIAN
KABID. PENGELOLAAN
MENGENAI DAMPAK
PENCEMARAN LINGKUNGAN,
KERUSAKAN, PEMULIHAN
KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN
LINGKUNGAN DAN
PENGELOLAAN LIMBAH DAN
LINGKUNGAN DAN PEMBERDAYAAN
Ir. AMIN JAKFAR, MM
PENATAAN LINGKUNGAN Ir. MURJANA, MM 19620402 199103 1 008
PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN BAGYO PURWANTONO,SH NIP. 19601102 198809 1 001
MASYARAKAT Ir. HERU WAHYONO, MMT NIP. 19590309 199303 1 003
NIP. 19631015 199003 1 011
KASUBBID TATA LINGKUNGAN DAN PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN -
KASUBBID ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN -
KASUBBID PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN HERY HARSONO, SH NIP. 19590817 198502 1 001
KASUBBID PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK DAN BAHAN BAHAYA BERACUN BAMBANG KIRNO W, S.Si NIP. 19720525 200501 1 009
KASUBBID. PENGENDALIAN KERUSAKAN DAN PENGENDALIAN PEMULIHAN LINGKUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM SUBOWO KUNCORO, S.Sos NIP. 19700127 199803 1 010
UPT LABORATORIUM WIDYANTI WULANDARI, ST NIP. 19780708 200212 2 006
SUB BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KASUBBID. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KOMUNIKASI LINGKUNGAN -
KASUBBID PENGELOLAAN KEBERSIHAN SUYUD, S.Sos NIP. 19630318 198403 1 006
KASUBBID PENGELOLAAN PERTAMANAN DAN PJU AGUS SUNARTO,S.Sos, MM NIP. 19590307 198509 1 001
RENCANA STRATEGIK TAHUN 2014 - 2018 INSTANSI : BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BONDOWOSO
NO
VISI SKPD
MISI SKPD
TUJUAN
SASARAN
KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
6
PROGRAM Permendagri 13 Tahun 2004
KEGIATAN
7
8 Penyediaan prasarana 1 dan sarana pengelolaan persampahan
1
Terwujudnya Kabupaten Bondowoso sebagai Kabupaten berwawasan lingkungan yang berkualiatas dalam upaya perlindungan,pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam secara berkelanjutan menuju Masyarakat yang sejahtera dan bermartabat
Meningkatkan pengendalian pencemaran, pengelolaan persampahan dan kerusakan lingkungan dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam rangka pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
Peningkatan operasi dan pemeliharaan 2 prasarana dan sarana persampahan Terwujudnya ketaatan dan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan persampahan serta pelestarian lingkungan
Meningkatnya pengetahuan, perilaku, ketaatan dan kepedulian masyarakat dalam pengelolaan persampahan
Meningkatkan pengetahuan, perilaku, ketaatan dan kepedulian pengelolaan persampahan dan kebersihan lingkungan
Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Peningkatan Kinerja Aparatur Dalam 3 Penarikan Retribusi Kebersihan Pengadaan sarana dan 4 prasarana pengangkut sampah
5
2
Meningkatkan prasarana dan sarana publik yang terencana, tertata dan berkualitas
Terwujudnya Meningkatkan Meningkatnya peningkatan prasarana pelayanan pertamanan, pelayanan pertamanan, dan sarana publik yang kenyamanan dan kenyamanan dan lebih baik serta keindahan kota bagi keindahan kota berwawasan lingkungan masyarakat
Kelayakan pengembangan TPA
1 Penataan RTH 2 Pemeliharaan RTH Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau ( RTH )
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
3
Pengembangan taman rekreasi
4
Pemeliharaan trotoar dan saluran perkotaan
1
Koodinasi penilaian kota sehat / Adipura
2
Pemantauan kualitas lingkungan
Pengawasan 3 pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup 4
Pengkajian dampak lingkungan
NO
VISI SKPD
MISI SKPD
TUJUAN
SASARAN
KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
6
PROGRAM Permendagri 13 Tahun 2004
KEGIATAN
7
8 5
3
Meningkatkan keselarasan, keserasian, keseimbangan antara aktivitas pembangunan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan
Terwujudnya pembangunan yang berkualitas serta berorientasi pada kelestarian lingkungan
Meningkatnya pembangunan yang berkualitas serta berorientasi pada kelestarian lingkungan
Penyusunan kebijakan pengendalian 6 pencemaran dan perusakan lingkungan
Meningkatkan pembangunan yang berkualitas serta berorientasi pada kelestarian lingkungan
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hiudp Konservasi sumber daya air dan 1 pengendalian kerusakan sumbersumber air 7
Perlindungan dan konservasi sumber daya alam
Pengendalian dan pencemaran dan perusakan L H
4
Meningkatkan kapasitas SDM aparatur, data dan kelembagaan LH
Terwujudnya SDM Meningkatnya SDM aparatur yang aparatur dalam responsive, efisien, penatausahaan dan efektif dan akuntabilitas analisis serta informasi dalam pelayanan kepada masyarakat
Meningkatkan SDM aparatur dalam penatausahaan dan analisis di bidang lingkungan dan informasi publik
Pengembangan produsi ramah lingkungan
Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
Peningkatan konservasi 2 daerah tangkapan air dan sumber-sumber air Peningkatan peran serta masyarakat dalam 3 perlindungan sumber daya alam Pengembangan kemitraan dalam 4 pengelolaan lingkungan hidup Peningkatan peran 1 serta masyarakat dalam pengelolaan LH
1
2
Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
1
Peningkatan pengendalian polusi
1
Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengendalian SDA dan LH Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
NO
VISI SKPD
MISI SKPD
TUJUAN
SASARAN
KEBIJAKAN
1
2
3
4
5
6
PROGRAM Permendagri 13 Tahun 2004
KEGIATAN
7
5
Meningkatkan pengelolaan SDA yang lestari, dunia usaha dan investasi yang kondusif untuk mengembangkan perekonomian yang berkeadilan serta mendorong penggunaan standart pengelolaan lingkungan dan limbah yang berorientasi jangka panjang menuju kehidupan sejahtera dan mandiri
Terwujudnya ketaatan dunia usaha dalam melaksanakan dokumen AMDAL, UKL/UPL/DPPL
Meningkatnya pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
Meningkatkan ketaatan dunia usaha dalam melaksanakan dokumen AMDAL, UKL/UPL dan DPPL
6
Meningkatkan diplomasi yang sistematis dalam rangka mendorong tanggung jawab global dalam perlindungan dan pencegahan iklim dan pemanasan global sehingga Bondowoso memiliki posisi tawar yang tinggi dalam pengelolaan lingkungan
Terwujudnya tanggung jawab bersama dalam perlindungan kelestarian lingkungan serta pencegahan perubahan iklim
Meningkatnya pelaksanaan pengendalian dan pemulihan serta penegakan hukum lingkungan
Meningkatkan pada pelaksanaan pengendalian dan pemulihan serta penegakan hukum lingkungan
8
Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
1
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
Pengawasan 1 pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
Peningkatan pengendalian polusi
1
Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair
Bondowoso, KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BONDOWOSO
H. SUDIRMAN, SH Pembina Utama Muda NIP. 19600727 199202 1 002