RENCANA STRATEGIS TAHUN 2011-2015
INSPEKTORAT KOTA DUMAI
Komplek Perkantoran Walikota Dumai Jl. Tuanku Tambusai Bagan Besar – Dumai Telp. (0765) 440502, Fax. (0765) 440501
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya akhirnya kami dapat menyusun Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015. Renstra ini memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan Program Inspektorat Kota Dumai serta merupakan tindak lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011-2015. Dengan disusunnya Renstra Inspektorat Kota Dumai ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai apa yang harus dilakukan oleh seluruh aparatur Inspektorat Kota Dumai, sehingga diperoleh kesamaan pemahaman yang kemudian menghasilkan keserasian kebijakan dan langkah yang mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Inspektorat Kota Dumai. Selain itu Renstra dapat pula memberikan gambaran manfaat nyata yang dapat diberikan Inspektorat kepada masyarakat dan pihak-pihak yang berkepentingan sehingga diperoleh informasi yang akurat, relevan, dan transparan. Akhir kata, kepada pihak-pihak yang terkait dalam penyusuan Renstra ini, kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga Renstra Inspektorat Kota Dumai ini dapat dijadikan bahan acuan untuk kemudian dapat dilaksanakan dan dilaporkan dengan penuh tanggung jawab.
Dumai,
Desember 2011 INSPEKTUR,
Ir. DWI ORISYAWAN. PP Pembina Utama Muda NIP. 19620423198903 1 003
i
DAFTAR ISI
Hal. Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
1.1 Latar Belakang .....................................................................
1
1.2 Landasan Hukum ................................................................
3
1.3 Maksud dan Tujuan .............................................................
5
1.3.1 Maksud .....................................................................
5
1.3.2 Tujuan .......................................................................
6
1.4 Sistematika Penulisan .........................................................
6
GAMBARAN PELAYANAN ..........................................................
8
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ..............................
8
2.2 Sumber Daya .......................................................................
15
2.3 Kinerja Pelayanan ...............................................................
16
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan ..........
19
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ..
21
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ............................................................................
21
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah .....................................................................
22
3.3 Telaahan Renstra ................................................................
23
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis .................................................
24
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis .................................................
25
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN .................................................................................
28
4.1 Visi dan Misi ........................................................................
28
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah ..............................
32
4.3 Strategi dan Kebijakan ........................................................
33
BAB II
BAB III
ii
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ....................................................................................
37
BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT KOTA DUMAI YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD .................
38
BAB VII PENUTUP.....................................................................................
40
LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mendukung terciptanya good governance dan clean government diantaranya melalui peraturan perundang-undangan, yakni di dalam ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang kemudian dilanjutkan dengan ditetapkannya
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Menyusul Ketetapan MPR dan Undang-undang tersebut kemudian direspon oleh Presiden RI dengan dikeluarkannya Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Melalui penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah secara konsisten diseluruh lini kepemerintahan, diharapkan dapat mendorong terwujudnya penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme. Selanjutnya
tekad
pemerintah
tersebut
dipertegas
dengan
ditetapkannya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, yang secara organisatoris dioperasionalkan pada setiap pemerintah daerah dengan menetapkan tugas dan fungsi dalam struktur organisasinya dengan satuan pengawasan internal. Pengawasan Internal adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan,
dan
kegiatan
pengawasan
lain
terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (PP 60/2008, Bab I Psl. 1 butir 3)
1
Apabila disimak mengenai perkembangan peran dari Internal Auditor, dapat dilihat bahwa peran tersebut telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Peran Internal Auditor antara lain meliputi: 1. Consulting
activity,
memperlihatkan
perkembangan
bahwa
praktek
kecenderungan
internal
internal
auditing
auditing
adalah
memberikan jasa-jasa konsultasi, yaitu audit dengan pendekatan pemberian jasa yang konstruktif dibanding dengan hanya memberikan kritikan saja. 2. Governance, di dalam definisi ini internal auditing diberikan suatu pengakuan yang penting sebagai salah satu sumber daya penting bagi pengambilan keputusan, yaitu internal auditor dimaksudkan untuk memberikan
jasa
mengidentifikasi
yang
risiko
berkualitas dan
kepada
menyediakan
manajemen keyakinan
dalam
mengenai
efektivitas struktur pengendalian. Dengan
demikian, secara
singkat dapat
disimpulkan bahwa
perubahan dalam peran dari Internal Auditor adalah selain memberikan keyakinan yang memadai terhadap kualitas pelaksanaan program dan kegiatan juga memberikan jasa-jasa konsultasi dalam rangka meningkatkan pengendalian terhadap risiko dengan memberikan saran-saran terbaik mengenai pelaksanaan proses manajerial yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan atau dengan kata lain arah pengawasan Internal adalah sebagai Quality Assurance yaitu memastikan atau memberikan keyakinan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan oleh instansi pemerintah memenuhi ketentuan kualitas yang dipersyaratkan (memenuhi harapan masyarakat). Oleh karena itu, disusunlah Rencana Strategis Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011- 2015, sehingga Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program yang akan dilaksanakan menjadi jelas dan terprogram dengan baik dengan memasukkan unsur-unsur yang mewakili kedua peran internal auditor yang telah dikemukakan di atas, guna mendukung Visi dan Misi Pemerintah Kota Dumai Tahun 2011-2015 khususnya pada grand strategis Sehat Pemerintahan.
2
1.2
Landasan Hukum Dalam penyusunan Rencana Strategis Inspektorat Kota Dumai, peraturan perundang-undangan yang dipergunakan sebagai rujukan adalah: Landasan Idiil: Dasar Negara RI, yaitu Pancasila Landasan Konstitusional : Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yaitu UndangUndang Dasar 1945 Landasan Operasional : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 50). 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4286). 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4400). 5. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421). 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4437); sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik
3
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4844). 7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438). 8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom. 9. Paraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan
dan
Pengawasan
atas
Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594). 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian urusan Pemerintahan antar Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. 14. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman
Teknis
Organisasi
dan
Tata
Kerja
Inspektorat
Kabupaten/Kota. 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23
4
Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Dumai, (Lembaran Daerah Kota Dumai Tahun 2008 Nomor 8 seri D). 20. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 25 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011 - 2015, (Lembaran Daerah Kota Dumai Tahun 2011 Nomor 7 seri D). Inspektorat Kota Dumai sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan bagian integral dari Pemerintah Kota Dumai sehingga tidak dapat dilepaspisahkan dari Visi dan Misi Pemerintah Kota Dumai secara keseluruhan. Atas dasar itulah, Rencana Strategis Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015 disusun dengan memperhatikan RPJMD Kota Dumai Tahun 2011-2015, atau dengan kata lain Renstra Inspektorat Kota Dumai sebagai dokumen perencanaan lima tahunan yang disusun oleh Inspektorat Kota Dumai merupakan dokumen penjabaran teknis dari RPJMD Kota Dumai Tahun 2011- 2015.
1.3
Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud Penyusunan Renstra Inspektorat Kota Dumai dimaksudkan untuk memberikan acuan bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat untuk kurun waktu lima tahun ke depan atau dengan kata lain dimaksudkan untuk menunjang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang baik di lingkungan Inspektorat Kota Dumai.
5
1.3.2 Tujuan Tujuan Penyusunan Renstra ini adalah untuk memberikan arah yang jelas bagi shareholder maupun stakeholder Inspektorat dalam menentukan hasil akhir yang ingin dicapai oleh Inspektorat dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
1.4
Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi 2.2 Sumber Daya 2.3 Kinerja Pelayanan 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 3.3 Telaahan Renstra 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Lingkungan Hidup Strategis
dan
Kajian
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV VISI, MISI, KEBIJAKAN
TUJUAN,
DAN
SASARAN,
STRATEGI
DAN
4.1 Visi dan Misi 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3 Strategi dan Kebijakan
6
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT KOTA DUMAI YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VII PENUTUP
7
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Inspektorat Kota Dumai berkedudukan di Komplek Perkantoran Walikota Dumai, Jalan Tuanku Tambusai - Kota Dumai. Dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kota Dumai, dan Peraturan Walikota Dumai Nomor 32 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Inspektorat Kota Dumai. Inspektorat
Kota
Dumai
mempunyai
tugas
melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelaksanaan urusan pemerintah kecamatan/kelurahan. Untuk
melaksanakan
tugas
sebagaimana
tersebut
di
atas
Inspektorat Kota Dumai mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Perencanaan program pengawasan. 2. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan. 3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Dalam pelaksanaan otonomi yang luas, nyata, dan bertanggung jawab berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, dimana sebagian besar kewenangan dan urusan pemerintah berada pada pemerintah kabupaten/kota, maka Inspektorat Kota Dumai diharapkan mempunyai kompetensi yang bisa diandalkan untuk mampu menjadi pengawas dalam melaksanakan pembangunan dan pelayanan publik.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
8
Susunan organisasi Inspektorat, terdiri dari : 1. Inspektur 2. Sekretariat 3. Inspektorat Pembantu Wilayah I 4. Inspektorat Pembantu Wilayah II 5. Inspektorat Pembantu Wilayah III 6. Inspektorat Pembantu Wilayah IV 7. Jabatan Fungsional Bagan Struktur Organisasi Inspektorat Kota Dumai dapat dilihat pada Lampiran 1.
Sekretariat Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris. Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugastugas dibidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasikan
penyusunan
program,
pengelolaan
umum
dan
kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya, Sekretaris menjalankan fungsi: a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan; b. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif inspektorat; c. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan; d. Penetapan
rumusan
kebijakan
pengelolaan
kelembagaan
dan
ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat; e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian; f.
Penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan;
g. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas inspektorat;
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
9
h. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas inspektorat; i.
Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian
bahan
pertanggungjawaban
pelaksanaan
tugas
inspektur; j.
Penetapan bahan koordinasi dan pengendalian rencana dan program pengawasan;
k. Penetapan penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengewasan; l.
Penetapan
inventarisasi
dan
koordinasi
dan
pengendalian
penatausahaan proses penanganan pengaduan; m. Penetapan pembinaan administrasi keuangan dan akuntansi anggaran belanja; n. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; o. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; p. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; q. Pelaksanaan
koordinasi/kerjasama
dan
kemitraan
dengan
unit
kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga dibidang kesekretariatan. Sekretaris, membawahi : 1. Subbagian Perencanaan; 2. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan; 3. Subbagian Administrasi dan Umum;
Inspektorat Pembantu Wilayah I Inspektorat Pembantu Wilayah I dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu Wilayah I. Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan pengawasan
dan
terhadap
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
urusan
kebijakan
pemerintahan
teknis daerah,
10
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggara pemerintah daerah dan pelaksanaan urusan pemerintah, kecamatan dan kelurahan. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya, Inspektur Pembantu Wilayah I menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian serta pemeriksaan yang objektif serta kedinamisan Organisasi lingkup Wilayah I (satu) terdiri dari: Sekretariat Daerah, BUMD, Dinas Kesehatan, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Investasi, Satuan Polisi Pamong Praja, Kantor Perpustakaan, Arsip dan Data Elektronik, Kecamatan Dumai Timur, Puskesmas di wilayah Kecamatan Medang Kampai dan Sungai Sembilan dan satuan pengelola pendidikan di wilayah Kecamatan Sungai Sembilan serta kasus-kasus pengaduan yang melingkupinya. Inspektur Pembantu Wilayah I, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah Bidang Kemasyarakatan;
Inspektorat Pembantu Wilayah II Inspektorat Pembantu Wilayah II dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu Wilayah II. Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan pengawasan
dan
terhadap
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
urusan
kebijakan
pemerintahan
teknis daerah,
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggara pemerintah daerah dan pelaksanaan urusan pemerintah, kecamatan dan kelurahan. Dalam pelaksanaan tugas pokoknya, Inspektur Pembantu Wilayah II menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian serta pemeriksaan yang objektif serta kedinamisan Organisasi lingkup Wilayah II (dua) terdiri dari:
Sekretariat
DPRD,
Badan
Kepegawaian
dan
Diklat,
Dinas
Perhubungan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan, Kantor Pelayanan Terpadu, Kantor Pelayanan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
11
Pasar, Kecamatan Medang Kampai, Seluruh Kelurahan di Kecamatan Medang Kampai, Puskesmas di wilayah Dumai Timur, satuan pengelola pendidikan pada Kecamatan Dumai Barat serta kasus-kasus pengaduan yang melingkupinya. Inspektur Pembantu Wilayah II, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Kemasyarakatan;
Inspektorat Pembantu Wilayah III Inspektorat Pembantu Wilayah III dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu Wilayah III. Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan pengawasan
dan
terhadap
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
urusan
kebijakan
pemerintahan
teknis daerah,
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggara pemerintah daerah dan pelaksanaan urusan pemerintah, kecamatan dan kelurahan. Dalam
pelaksanaan
tugas
pokoknya,
Inspektur
Pembantu
Wilayah III menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian serta pemeriksaan yang objektif serta kedinamisan Organisasi lingkup Wilayah III (tiga) terdiri dari: Dinas Pendidikan, Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan, Badan Perencanaan Pembangunan, Kantor Lingkungan Hidup, RSUD, Kecamatan Bukit Kapur, Seluruh Kelurahan di Kecamatan Bukit Kapur, satuan pengelola pendidikan pada Kecamatan Dumai Timur serta kasus-kasus pengaduan yang melingkupinya. Inspektur Pembantu Wilayah III, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Kemasyarakatan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
12
Inspektorat Pembantu Wilayah IV Inspektorat Pembantu Wilayah IV dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu Wilayah IV. Inspektur Pembantu Wilayah IV, mempunyai tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan pengawasan
dan
terhadap
mempertanggungjawabkan pelaksanaan
urusan
kebijakan
pemerintahan
teknis daerah,
pelaksanaan pembinaan atas penyelenggara pemerintah daerah dan pelaksanaan urusan pemerintah, kecamatan dan kelurahan. Dalam
pelaksanaan
tugas
pokoknya,
Inspektur
Pembantu
Wilayah IV menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian serta pemeriksaan yang objektif serta kedinamisan Organisasi lingkup Wilayah IV (empat) terdiri dari: Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Koperasi, UKM dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Sosial, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat, Kecamatan Dumai Barat, Seluruh Kelurahan di wilayah Dumai Barat, Puskesmas di wilayah Bukit Kapur, satuan pengelola pendidikan di wilayah Kecamatan Bukit Kapur, satuan pengelola pendidikan di wilayah Kecamatan Medang Kampai serta kasus-kasus pengaduan yang melingkupinya. Inspektur Pembantu Wilayah IV, membawahi : 1. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Pembangunan; 2. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Pemerintahan; 3. Seksi Pengawas Pemerintah bidang Kemasyarakatan.
Kelompok Jabatan Fungsional Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Pasal 50 ayat (1) menyebutkan bahwa perangkat daerah yang di dukung oleh kelompok jabatan fungsional, dilakukan penyerasian dan rasionalisasi struktur organisasi. Maka salah satu upaya reformasi birokrasi daerah yang bertujuan untuk mewujudkan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
13
good governance, dengan memperhatikan sumber daya, cost efektif agar tujuan tidak hanya terbatas pada output tapi juga outcome dan good governance
serta
mengacu
pada
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kereditnya, maka dipandang perlu Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) atau dengan kata lain kedepan APIP merupakan struktur Jabatan Fungsional dan tidak lagi berupa Jabatan Struktural. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di Kabupaten/Kota adalah instansi pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawasan intern di lingkungan pemerintah daerah yang terdiri dari Inspektorat Kabupaten/Kota dan unit intern pada Badan Hukum Pemerintah lainnya sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan. Kemudian untuk tugas ini telah ditetapkan Jabatan Auditor yang bertugas, bertanggung jawab dan mempunyai wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain yang didalamnya terdapat kepentingan Negara sesuai Undang-Undang yang berlaku. Seorang Auditor yang bertugas melaksanakan seluruh proses kegiatan audit, evaluasi, reviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain, seperti konsultasi, sosialisasi, asistensi, terhadap penyelenggara tugas dan fungsi organisasi
dalam
rangka
memberikan
keyakinan
yang
memadai
(assurance) bawa kegiatan pemerintahan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk mewujudkan tata kelola/kepemerintahan yang baik (good governance). Kemudian melalui Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 15 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya,
Pasal
(1)
menyatakan
bahwa
Jabatan
Pengawas
Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah yang selanjutnya disebut
Pengawas
Pemerintahan
adalah
jabatan
fungsional
yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
14
Melalui Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kepala BKN Nomor 22 dan Nomor 03 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah dan Angka Kreditnya, Pasal 31 ayat (1) “Penyesuaian/inpassing dalam jabatan dan angka kredit Pengawas Pemerintahan di lingkungan instansi pusat dan daerah ditetapkan mulai tanggal 1 Oktober 2010 sampai dengan 30 September 2011” kemudian melalui Surat Kepala BKN Nomor K.26-30/V.284-2920/01
tanggal
30
September
2011
masa
penyesuaian/inpassing diperpanjang mulai tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan 30 September 2012.
2.2
Sumber Daya A. Kepegawaian Susunan/Komposisi Pegawai yang dimiliki Inspektorat Kota Dumai berdasarkan pangkat/golongan dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel II.1, dan tabel II.2 berikut ini:
Tabel II.1.
No. 1. 2. 3.
: Komposisi Pegawai Inspektorat Berdasarkan Pangkat/Golongan Golongan
Golongan IV Golongan III Golongan II Jumlah
Jumlah
%
5 orang 25 orang 16 orang
10,87 54,35 34,78
46 orang
100
Kota
Dumai
Keterangan
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel II.1 di atas, komposisi Pegawai Inspektorat Kota Dumai terdiri dari Pegawai Golongan IV sebanyak 5 orang (10,87%), Golongan III sebanyak 25 orang (54,35%) dan Golongan II sebanyak 16 orang (34,78%).
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
15
Tabel II.2.
: Komposisi Pegawai Inspektorat Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No.
Tingkat Pendidikan
1. 2. 3. 4.
Pasca Sarjana /S.2 Sarjana/S.1 Sarjana Muda/Diploma III SLTA/sederajat Jumlah
Jumlah
%
4 orang 20 orang 11 orang 11 orang
8.70 43.48 23.91 23.91
46 orang
100
Kota
Dumai
Keterangan
Data yang terdapat pada tabel II.2 di atas, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan Pegawai Inspektorat Kota Dumai sangat variatif dan didominasi oleh pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana/S.1 sebanyak 20 orang (43.48%), Sarjana Muda/Diploma III sebanyak 11 orang (23.91%), SLTA/sederajat sebanyak 11 orang (23.91%) dan Pasca Sarjana/S.2 sebanyak 4 orang (8.70%).
B. Sarana dan Prasarana Kerja Perlengkapan kantor berupa sarana dan prasarana yang memadai secara kualitas maupun kuantitas, diperlukan sebagai unsur pendukung bagi kelancaran pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Dumai. Sarana dan prasarana tersebut meliputi bangunan gedung kantor, mebeleur, alat komunikasi, alat transportasi, komputer dan lain-lain. Selain sarana mobilitas darat yang digunakan untuk menunjang kegiatan pemeriksaan reguler/kasus/khusus yang dirasakan masih kurang, secara umum saat ini Inspektorat Kota Dumai telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang cukup memadai. Data peralatan dan perlengkapan kantor yang dimiliki Inspektorat Kota Dumai antara lain dapat dilihat dalam Buku Inventaris. 2.3
Kinerja Pelayanan Inspektorat Kota Dumai merupakan lembaga teknis daerah yang menjalankan fungsi pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
16
pemerintahan
daerah.
Dalam
menjalankan
fungsi
pembinaan
dan
pengawasan tersebut, Inspektorat Kota Dumai melaksanakan dua kegiatan utama yaitu Pelaksanaan
Pengawasan Internal secara berkala dan
Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan, disamping kegiatan penunjang lainnya. Adapun perbandingan jumlah temuan, rekomendasi, jumlah temuan yang selesai ditindaklanjuti, dalam proses dan belum ditindaklanjuti oleh Objek Pemeriksaan pada periode Renstra 2006-2010 dapat digambarkan melalui grafik 1 berikut:
Jumlah
Grafik I. Perbandingan jumlah temuan, rekomendasi, jumlah temuan yang selesai ditindaklanjuti, dalam proses dan belum ditindaklanjuti oleh Objek Pemeriksaan 400 350 300 250 200 150 100 50 0
JUMLAH TEMUAN JUMLAH REKOMENDASI SELESAI DALAM PROSES BELUM DITINDAKLANJUTI
2006
2007
2008
2009
2010
Tahun
Selama rentang tahun 2006 – 2010 terjadi kecenderungan penurunan
jumlah
temuan
dan
diasumsikan
terjadi
peningkatan
pemahaman objek pemeriksaan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku, namun selama rentang waktu tersebut juga terjadi kecenderungan peningkatan jumlah temuan yang belum ditindaklanjuti, hal tersebut tentu saja kontradiktif dengan tujuan untuk menciptakan kepemerintahan yang baik dan bersih.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
17
Persentase
Grafik II. Persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
120,00% 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% 20,00% 0,00%
2006
2007
2008
2009
2010
99,69%
99,32%
94,41%
93,30%
74,50%
Tahun
Dari Grafik II diatas, dapat digambarkan bahwa rata-rata tiap tahunnya Inspektorat Kota Dumai mampu mencapai kinerja penyelesaian atas tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Fungsional (APWASNAL) mendekati 100 % atau diatas 93 % kecuali untuk tahun 2010. Penurunan terjadi pada rentang tahun 2008-2010, hal ini disebabkan adanya beberapa kondisi antara lain : perubahan SOT dan penyelesaian tindak lanjut terkait dengan pihak ketiga. Grafik III. Kasus Keuangan yang merugikan Negara/Daerah (01) 2.000.000.000 1.500.000.000
TEMUAN KEUANGAN (01)
1.000.000.000
DISETOR
500.000.000 -
SISA
Dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 terjadi kecenderungan penurunan
terhadap
temuan
kasus
keuangan
Negara/Daerah (01), walaupun pada tahun 2008
yang
merugikan
terjadi peningkatan
sejumlah Rp320.805.976,- (tiga ratus dua puluh juta delapan ratus lima ribu sembilan ratus tujuh puluh enam rupiah) dari tahun 2007 yang sejumlah
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
18
Rp237.042.118,- (dua ratus tiga puluh tujuh juta empat puluh dua ribu seratus delapan belas rupiah). Namun, pada tahun 2010 terjadi peningkatan yang sangat signifikan dengan jumlah temuan mencapai Rp2.639.342.598,- (dua milyar enam ratus tiga puluh sembilan juta tiga ratus empat puluh dua ribu lima ratus sembilan puluh delapan rupiah) sehingga dapat disimpulkan adanya kelemahan dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Grafik IV. Kewajiban Penyetoran kepada Negara/Daerah (02) 1.500.000.000 1.000.000.000
TEMUAN KEUANGAN (02) DISETOR
500.000.000
SISA
2006 2007 2008 2009 2010
Dari tahun 2006 sampai dengan Tahun 2010 terjadi kecenderungan penurunan terhadap temuan Kewajiban Penyetoran kepada Negara/Daerah (02).
Namun
pada
tahun
2008,
terjadi
peningkatan
sejumlah
Rp189,029,199,- (seratus delapan puluh sembilan juta dua puluh sembilan ribu seratus sembilan puluh sembilan rupiah) dari tahun 2007 yang sejumlah Rp146,824,706- (seratus empat puluh enam juta delapan ratus dua puluh empat ribu tujuh ratus enam rupiah). 2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Secara umum kinerja Inspektorat Kota Dumai sudah berjalan cukup baik namun pengembangan kinerja menuju kearah yang lebih baik perlu untuk dilakukan, guna mewujudkan good governance dimana Inspektorat sebagai institusi yang menjalankan fungsi controlling diharapkan menjadi katalisator perwujudan good governance.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
19
Secara internal Inspektorat harus berbenah diri baik secara structural fungsional organisatoris maupun secara kultural. Pengembangan SDM Aparat Pengawasan harus diproyeksikan dalam pengetahuan umum (general
knowledge),
teknis
spesifik
(technical
knowledge ),
pengorganisasian tugas/pekerjaan (Job Organizing), wawasan administrasi (administrative
concept),
serta
kemauan
untuk
selalu
melakukan
pengenalan diri (self knowledge), dengan begitu diharapkan akan memperoleh SDM Aparat Pengawasan yang memiliki kualitas dan profesional. Berkaitan dengan teknis spesifik (technical knowledge ), maka tenaga Fungsional Auditor memiliki posisi strategis dalam pelaksanaan fungsi audit, untuk itu Pengembangan Tenaga Fungsional Auditor baik dari segi kualitas maupun kuantitas perlu diprioritaskan sehingga pada waktunya
nanti
pengorganisasian
tugas/pekerjaan
(Job
Organizing)
menjadi lebih jelas dan terarah. Selain itu, Perubahan mindset atau paradigma yang berkembang saat ini Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) bukan lagi sebagai Watchdog atau terkesan hanya mencari kesalahan, tetapi ke depan APIP harus mampu berperan sebagai Early Warning System, Quality Assurance, Solution
Maker,
Consultative
Management
dengan
fokus
pada
terselenggaranya manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang handal oleh manajemen.
APIP harus mampu mendorong kinerja
pemerintahan yang excellent, cegah KKN (preventif), sehingga perlu sinergitas antar APIP di dalam melaksanakan peran dan fungsinya.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
20
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Pelaksanaan
pembangunan
daerah
pada
dasarnya
adalah
untuk
menyelesaikan segala permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh daerah. Namun pada perkembangannya tentu akan muncul permasalahan-permasalahan baru sebagai wujud dari dinamika tuntutan masyarakat yang terus berkembang. 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dalam era Otonomi Daerah yang disemangati dengan azaz desentralisasi maka mandat untuk melaksanakan kewenangan Otonomi Daerah di Kabupaten/Kota sebagai pelaksanaan tugas desentralisasi di bidang pengawasan ada pada Inspektorat Kabupaten/Kota, dengan demikian Inspektorat Kota Dumai memiliki posisi yang sangat strategis dalam sistem Pemerintahan Daerah Kota Dumai. Untuk itu, efektivitas pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat memiliki peran yang sangat signifikan bagi keberhasilan Pemerintahan Daerah Kota Dumai. Inspektorat Kota Dumai mempunyai peran besar dalam tujuan mewujudkan good governance dan clean government pada Pemerintah Kota Dumai. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah karena terdapat berbagai permasalahan yang ada dan sering mengemuka, baik dari dalam institusi Inspektorat secara khusus maupun Pemerintah Daerah Kota Dumai secara umum. Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain, masih cukup tingginya tingkat penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian Negara/Daerah, masih sering terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan tugas oleh aparatur sebagai akibat dari rendahnya pengetahuan akan peraturan perundangan yang berlaku, masih rendahnya persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan, serta masih terbatasnya aparatur pengawasan yang berkualifikasi Auditor.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
21
3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi Pemerintah Kota Dumai Tahun 2011-2015 sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 25 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai Tahun 2011 – 2015 yaitu “Terwujudnya Kota Dumai Sebagai Pusat Pelayanan Kepelabuhanan, Perdagangan, Tourism dan Industri (PENGANTIN) yang Berbudaya Melayu dan Agamis Menuju Dumai Sejahtera, Harmonis, Aman dan Tertib (SEHAT) di Kawasan Pantai Timur Sumatera Tahun 2015” Sedangkan Misi Pemerintah Kota Dumai periode Tahun 2011-2015 adalah: 1. Meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi serta memperkuat struktur perekonomian kerakyatan berbasis
kepelabuhanan, perdagangan,
tourism, dan industri. 2. Mewujudkan Dumai sebagai pusat pelayanan yang bermutu pada sektor jasa dan publik. 3. Meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumberdaya manusia yang tangguh dan profesional melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan dan kesempatan kerja yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur yang merata dan berkeadilan. 5. Meningkatkan kualitas dan proporsional serta etos kerja aparatur pemerintah guna mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih. 6. Mengembangkan dan menempatkan budaya melayu sebagai jati diri Kota Dumai serta sebagai perekat budaya daerah lainnya di Kota Dumai serta menyaring masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kaidah dan nilai budaya melayu. Inspektorat
Kota
Dumai
menyadari
bahwa
keberadaannya
diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang berharga bagi Pemerintah Kota
Dumai
khususnya
dan masyarakat
pada
umumnya.
Melalui
pengawasan yang dilakukannya, Inspektorat Kota Dumai berusaha RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
22
memotivasi auditan untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan Pemerintah Kota Dumai sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta berusaha memberikan kontribusi kepada Pemerintah Kota Dumai dan masyarakat. Inspektorat
Kota
Dumai
berperan
menciptakan
manajemen
kepemerintahan yang baik sehingga Pemerintah Kota Dumai dapat memberikan pelayanan prima yang maksimal kepada masyarakat umum secara efektif, efisien, serta responsif. Dalam usaha mendorong terwujudnya kepemerintahan yang baik, Inspektorat Kota Dumai sadar bahwa peran dan kewenangannya di bidang pengawasan memerlukan dukungan aparat yang handal, trampil, beriman dan taqwa. Untuk itu, dengan perkembangan otonomi daerah, aparat pengawasan dituntut agar lebih profesional dalam menjalankan tugasnya. Inspektorat Kota Dumai berusaha mengembangkan kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan tugas dan fungsinya dengan cara melakukan pendidikan/pelatihan, seminar serta workshop di bidang pengawasan. 3.3
Telaahan Renstra Berdasarkan indentifikasi terhadap Renstra periode sebelumnya, beberapa faktor penghambat dalam rangka pengembangan kinerja Inspektorat Kota Dumai adalah: 1. Terbatasnya anggaran untuk menunjang kelancaran tugas bidang pengawasan baik kegiatan-kegiatan operasional pengawasan maupun kegiatan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawasan
dalam
bentuk
pendidikan
dan
pelatihan
Jabatan
Fungsional Auditor maupun pendidikan teknis substantif lainnya. 2. Terbatasnya sarana dan prasarana yang mendukung operasional pengawasan. 3. Masih rendahnya persentase penyelesaian tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
23
4. Terbatasnya
sumber
daya
manusia
aparatur
pengawas
yang
berkualifikasi Auditor. Berdasarkan permasalahan diatas, beberapa hal yang dapat dilakukan guna pengembangan kinerja Inspektorat Kota Dumai kedepan antara lain: 1. Mengusulkan
anggaran
untuk
peningkatan
pembinaan
dan
pengawasan yang dialokasikan untuk pelaksanaan pengawasan dan peningkatan sumber daya manusia aparatur pengawas. 2. Mengoptimalkan anggaran yang ada untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana sesuai skala prioritas. 3. Rekomendasi yang disampaikan oleh Auditor kepada Auditan ditujukan untuk menghilangkan penyebab terjadinya kondisi/temuan sehingga rekomendasi yang disampaikan dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak auditan secara tepat waktu. Sedangkan untuk temuan yang belum ditindaklanjuti, penyelesaiannya diteruskan pada Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tututan Ganti Rugi (MP TP-TGR). 4. Mengirimkan aparat pengawas untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan Jabatan Fungsional Auditor maupun pendidikan dan pelatihan subtantif lainnya baik yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan maupun yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Dumai.
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kotamadya Dumai dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1999 tanggal 20 April 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Dumai. Kota Dumai dengan luas 1.727,38 Km2 terdiri dari 5 (lima) Kecamatan, yaitu Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan Dumai Timur, Kecamatan Bukit Kapur, Kecamatan Sungai Sembilan dan Kecamatan Medang Kampai. Oleh karena luasnya cakupan Objek Pemeriksaan yang meliputi 5 (lima)
kecamatan
diatas,
ketersediaan
sarana
mobilitas
sangat
berpengaruh terhadap rentang waktu pengawasan. Pada saat ini
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
24
Inspektorat hanya memiliki 3 (tiga) kendaraan dinas roda empat dan 2 (dua) kendaraan dinas roda dua yang diperuntukkan bagi kendaraan dinas Inspektur, Sekretaris, dan peruntukan bagi mobilitas kesekretariatan atau dengan kata lain sarana mobilitas yang ada saat ini belum ideal untuk mendukung pengawasan yang dilakukan oleh 4 (empat) Inspektorat Pembantu Wilayah guna memacu pencapaian pengawasan yang optimal.
3.5
Penentuan Isu-isu Strategis A. Isu Pengawasan yang Profesional Isu
pengawasan
yang
profesional
sangat
berkaitan
dengan
ketersedian sarana dan prasarana penunjang kegiatan pengawasan, ketersediaan SDM dan ketepatan waktu pengawasan (pemeriksaan) terhadap obyek pemeriksaan (obrik). Ketersediaan SDM menjadi faktor utama dalam pencapaian pengawasan yang profesional, untuk mencapai hal tersebut Inspektorat dituntut untuk menyediakan sumberdaya manusia yang berkualitas agar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya dapat mencapai hasil yang optimal dan bermanfaat. Usaha-usaha yang telah dilakukan adalah megikutsertakan aparatur Inspektorat untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan struktural seperti Diklat Pim Tingkat IV, III, II dan Diklat Fungsional seperti Diklat Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Terampil, Ahli, Ketua Tim serta Diklat-diklat Lainnya seperti Diklat Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Diklat Jaringan Dokumentasi dan Informasi, Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan lain sebagainya. B. Isu Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pasal 26 ayat (4) disebutkan : “Inspektorat Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap : a. pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah kabupaten/kota; b. pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintah desa; dan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
25
c. pelaksanaan urusan pemerintahan desa. Kemudian dalam pasal 28 ayat (1) disebutkan : “Aparat Pengawas Intern pemerintah melakukan pengawasan sesuai dengan fungsi dan kewenangannya melalui : a. pemeriksaan dalam rangka berakhirnya masa jabatan kepala daerah; b. pemeriksaan berkala atau
sewaktu-waktu
maupun pemeriksaan
terpadu; c. pengujian terhadap laporan berkala dan/atau sewaktu-waktu dari unit/satuan kerja; d. pengusutan atas kebenaran laporan mengenai adanya indikasi terjadinya penyimpangan, korupsi, kolusi dan nepotisme; e. penilaian atas manfaat dan keberhasilan kebijakan, pelaksanaan program dan kegiatan; dan f.
monitoring dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah dan pemerintahan desa. Dari uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup
pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat adalah mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN menuju tercapainya
kepemerintahan
yang
baik
(good
governance)
dan
Pemerintahan yang Bersih (clean government) dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Kota Dumai Tahun 2011-2015. Untuk mencapai hal tersebut Inspektorat berupaya meningkatkan kinerjanya berdasarkan rencana kinerja yang jelas dan sistematis dengan sasaran kinerja yang terukur dan berkelanjutan sebagai realisasi dari Isu Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Kota Dumai, upaya tersebut berupa : a. Perencanaan Kinerja Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) merupakan acuan Inspektorat dalam melakukan pengawasan secara sistematis, di dalam PKPT tersebut dijelaskan lingkup pengawasan terhadap unit/satuan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
26
kerja di lingkungan Pemerintah Kota Dumai, dilaksanakan 1 (satu) tahun
sekali
dan
dikoordinasikan
dengan
Aparat
Pengawasan
Fungsional lainnya seperti Inspektorat Propinsi Riau, Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, BPKP dan BPK-RI. b. Sasaran Kinerja Sasaran kinerja Inspektorat Kota Dumai berdasarkan PKPT meliputi seluruh SKPD/Unit kerja yang ada di lingkup Pemerintah Kota Dumai serta Badan Usaha Milik Daerah.
C. Isu Penyelenggaraan Pemerintahan yang Optimal dan Bermanfaat Isu Penyelenggaraan Pemerintahan yang Optimal dan Bermanfaat berkaitan erat dengan tercapainya Isu Pengawasan yang Profesional dan Isu Peningkatan Akuntabilitas Kinerja. Isu ini juga berkaitan dengan penggunaan anggaran Inspektorat dalam rangka pelaksanaan pengawasan reguler (berdasarkan PKPT) atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari Obyek Pemeriksaan (Obrik) di lingkup Pemerintah Kota Dumai, juga pelaksanaan pengawasan/pemeriksaan kasus/khusus. Produk yang dihasilkan dari pemeriksaan tersebut berupa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang berisikan gambaran pelaksanaan tupoksi obrik dilihat dari aspek pengelolaan keuangan, aspek sumber daya manusia serta aspek sarana dan prasarana yang kemudian dibandingkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pada umumnya gambaran dari pelaksanaan tupoksi tersebut sudah berjalan dengan baik namun tidak menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang dilakukan oleh aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Inspektorat sebagai pengawas internal di daerah dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian penyelenggaraan pemerintahan yang optimal dan bermanfaat berdasarkan hasil pengawasan/pemeriksaan sekaligus menjadi tolok ukur Inspektorat dalam pencapaian kinerjanya.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
27
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
Visi dan Misi Visi adalah cara pandang jauh ke depan dan merupakan gambaran di masa datang yang diinginkan/dicita-citakan. Dalam mengantisipasi tantangan ke depan menuju kondisi yang diinginkan, Inspektorat Kota Dumai secara terus menerus mengembangkan peluang dan inovasi agar tetap eksis dan unggul dengan senantiasa mengupayakan perubahan ke arah perbaikan. Perubahan tersebut harus disusun dalam tahapan yang terencana, konsisten, dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi pada hasil. Mengacu pada konsepsi visi di atas dan mengacu pada visi Pemerintah Kota Dumai, maka untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta menjawab tuntutan yang berkembang, baik di lingkungan pemerintah maupun masyarakat dan didasari analisis lingkungan internal dan eksternal, dirumuskan Visi Inspektorat Kota Dumai yang merupakan kesepakatan bersama untuk mewujudkan kondisi dan kompetensi yang lebih baik di masa yang akan datang, yang dituangkan dalam dokumen Renstra ini. Visi Inspektorat Kota Dumai ditetapkan sebagai berikut:
Terwujudnya Good Governance melalui Pengawasan yang Handal Inspektorat Kota Dumai mempunyai cita-cita luhur agar dalam melaksanakan tugas serta pengabdiannya, senantiasa menatap masa depan dengan optimis, dan menjadikan visi yang telah ditetapkan sebagai acuan dalam menggapai cita-cita dimaksud.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
28
Dalam rangka upaya mewujudkan visi tersebut di atas dan mengarahkan operasionalisasi organisasi maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan manajemen pengawasan yang handal; 2. Mendorong akselerasi penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan; 3. Mewujudkan kualitas dan kuantitas aparatur pengawasan yang Profesional.
Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan adanya kebutuhan ataupun tuntutan yang menginginkan adanya manajemen pengawasan yang handal, mendorong akselerasi penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan dan terwujudnya kualitas dan kuantitas aparatur pengawasan yang profesional di lingkungan Inspektorat Kota Dumai. Inspektorat Kota Dumai mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Walikota di bidang pengawasan serta berfungsi sebagai pengendali sekaligus mengawasai pelaksanaan tugas pemerintahan umum dan pembangunan yang dilaksanakan satuan-satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota Dumai serta meminimalkan praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Inspektorat Kota Dumai dalam melaksanakan tugas senantiasa menjaga integritas dan meningkatkan profesionalisme melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) profesi yang berkelanjutan, pelatihan kantor sendiri (PKS) serta mengikuti berbagai seminar dengan tema pengawasan. Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kualitas kinerja auditor, sehingga mampu mewujudkan hasil pengawasan yang berkualitas serta dapat menumbuhkembangkan budaya pengawasan di lingkungan aparatur pemerintah. Inspektorat Kota Dumai dalam menjalankan tugas pengawasan di semua sektor tetap berusaha meningkatkan mutu pengawasan dan pelaporan yang dapat dipertanggungjawabkan serta turut mendorong
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
29
semua SKPD untuk memperkecil dan atau meniadakan penyimpangan pelaksanaan kegiatan serta temuan-temuan yang dapat merugikan Negara/Daerah. Inspektorat Kota Dumai sebagai bagian integral dari Pemerintah Kota
Dumai
harus
dapat
memberikan
masukan
atas
berbagai
permasalahan yang ditemukan. Masukan ini disampaikan melalui saransaran perbaikan yang membangun dan dituangkan dalam produk hasil pengawasan, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peningkatan akuntabilitas kinerja Pemerintah Kota Dumai yang berorientasi pada pencapaian hasil atau manfaat yang optimal. Nilai-nilai luhur yang berkembang dan hidup dalam suatu organisasi akan memberi motivasi bagi anggota organisasi dalam berkarya dan berkarsa. Nilai-nilai merupakan sesuatu yang luhur dan diyakini sebagai ketinggian jiwa yang harus selalu dihayati dan diamalkan oleh seluruh anggota organisasi dalam melaksanakan misi. Nilai-nilai luhur organisasi yang dirumuskan oleh Inspektorat Kota Dumai adalah sebagai berikut:
1. Kejujuran 2. Kerjasama 3. Profesional 4. Akuntabilitas
KEJUJURAN Untuk kelancaran pelaksanaan misi Inspektorat Kota Dumai, maka sebagai nilai utama dari Inspektorat Kota Dumai adalah Kejujuran. Nilai luhur ini mendorong auditor Inspektorat Kota Dumai bekerja dengan apa adanya. Temuan audit harus didasarkan pada bukti yang ditemukan apa adanya dalam pelaksanaan prosedur auditing yang benar. Kondisi ini diciptakan dan dipertahankan untuk memungkinkan auditor Inspektorat Kota
Dumai
pada
kondisi
kredibilitasnya
dalam
pelaporan
hasil
pengawasan. RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
30
KERJASAMA Untuk mencapai visi dan pelaksanaan misi Inspektorat Kota Dumai yang telah ditetapkan, diperlukan adanya kerjasama yang baik diantara auditor Inspektorat Kota Dumai serta auditan di lingkungan Kota Dumai. Hal ini dilakukan sesuai dengan peran baru internal auditor, yaitu selain memberikan keyakinan yang memadai terhadap kualitas pelaksanaan dari program dan kegiatan, juga memberikan jasa-jasa konsultasi dalam rangka meningkatkan pengendalian terhadap risiko dengan memberikan saransaran terbaik mengenai pelaksanaan proses manajerial yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
PROFESIONAL Dalam rangka mengemban visi dan melaksanakan misi Inspektorat Kota Dumai, nilai utama selanjutnya adalah sumber daya manusia yang profesional. Hal ini dimaksudkan bahwa dalam menjalankan tugasnya, auditor Inspektorat Kota Dumai harus memiliki kapabilitas dan disiplin pada pelaksanaan tugas, berorientasi pada pencapaian hasil, serta memiliki integritas yang tinggi. Perubahan yang sangat cepat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat direspon dengan baik apabila tidak ditunjang dengan adanya kapabilitas dari para pelaksana organisasi. Dengan kapabilitas yang tinggi, pegawai akan terpicu untuk bekerja dengan orientasi pada hasil untuk selanjutnya meningkatkan integritas moral dan etika.
AKUNTABILITAS Nilai utama selanjutnya dari Inspektorat Kota Dumai adalah akuntabel. Nilai luhur ini mencerminkan adanya upaya Inspektorat Kota Dumai untuk memberi ketauladanan kepada satuan kerja lain bahwa sudah seharusnya mampu terlebih dahulu untuk berakuntabel dan berkinerja sebelum mendorong satuan kerja lain untuk melakukan itu. Dengan nilai luhur akuntabel ini, setiap kegiatan dan hasil akhir kegiatan Inspektorat Kota Dumai harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
31
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Segenap jajaran Inspektorat Kota Dumai diharapkan mampu berperan
secara
intensif
untuk
mencermati
dan
mendorong
terselenggaranya tujuan pembangunan dengan tetap berdasarkan pada prinsip-prinsip efisiensi, efektifitas, tranparansi serta akuntabilitas. Dengan adanya peran tersebut diatas, maka tujuan yang ditetapkan diarahkan selain untuk terwujudnya good governace juga meningkatkan profesionalisme aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan. Bertitik tolak dari visi dan misi yang telah ditetapkan, maka disusun tujuan Inspektorat Kota Dumai adalah: ”Meningkatkan Pengawasan terhadap penggunaan sumber daya dan output SKPD
serta pengendalian
pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah”. Sasaran strategis Inspektorat Kota Dumai merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun untuk kurun waktu 5 (lima) tahun. Sasaran strategis Inspektorat Kota Dumai merupakan bagian integral dalam proses perencanaan kinerja Inspektorat Kota Dumai dan menjadi dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Inspektorat Kota Dumai. Sasaran-sasaran yang ditetapkan sepenuhnya mendukung pencapaian tujuan. Dengan demikian, apabila seluruh sasaran yang ditetapkan telah dicapai diharapkan bahwa tujuan Inspektorat Kota Dumai juga telah dapat dicapai.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
32
Adapun Sasaran strategis Inspektorat Kota Dumai yang diharapkan dapat tercapai pada kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang meliputi: 1. Berkurangnya angka penyimpangan; 2. Meningkatnya Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dumai; 3. Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan; 4. Meningkatnya kesadaran Pegawai Negeri Sipil dalam membayar pajakpajak pribadi, dan; 5. Meningkatnya percepatan pemberantasan korupsi. Kemudian, pada masing-masing sasaran ditetapkan program yang akan dijalankan untuk mencapai sasaran terkait. Sama seperti sasaran terhadap
tujuan,
program-program
yang
ditetapkan
sepenuhnya
mendukung pencapaian sasaran yang terkait. Secara keseluruhan Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Inspektorat Kota Dumai dapat dilihat pada Lampiran 2.
4.3
Strategi dan Kebijakan Strategi dan kebijakan Inspektorat Kota Dumai untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah ini menunjukkan bagaimana cara mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah serta target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Inspektorat Kota Dumai. Strategi dan kebijakan dalam Renstra ini selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan bagi setiap program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi Inspektorat Kota Dumai. Kondisi Objektif yang dihadapi dalam kerangka penyiapan strategi dalam pencapaian visi kiranya dapat digambarkan dengan mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Kota Dumai, baik dari lingkungan internal maupun eksternal.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
33
Dalam menganalisis lingkungan strategis, Inspektorat Kota Dumai menggunakan
metode
analisis
SWOT
(Strengths,
Weaknesses,
Opportunities, Threats) dengan mengidentifikasi indikator atau ukuran untuk pencapaian tujuan dengan mempertimbangkan dan memperhitungkan potensi berupa kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan tantangan (threats).
Gambar 1. Matrik SWOT
Faktor Eksternal
Peluang :
Tantangan:
Adanya Peraturan yang mengatur tentang peran, tugas dan fungsi Inspektorat.
1. Pengelolaan Keuangan Kota Dumai belum memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). 2. Penerapan SAKIP dilingkungan Kota Dumai belum sepenuhnya sesuai harapan.
Faktor Internal
3. Pelaksanaan Tindak lanjut hasil pemeriksaan yang belum optimal Kekuatan :
Alternatif Strategi :
Alternatif Strategi :
Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah
Kelemahan:
Alternatif Strategi :
Alternatif Strategi :
Kuantitas dan Kualitas Aparatur Pengawasan yang memiliki kemampuan standar audit
Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan
1. Kuantitas Sumber Daya Manusia yang cukup memadai; 2. Adanya tugas dan fungsi yang jelas;
Dari matriks di atas terlihat 4 (empat) strategi inti Inspektorat Kota Dumai yakni :
Strategi SO : Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
34
Strategi WO: Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
Strategi
ST: Peningkatan
sistem
pengawasan
internal
dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah
Strategi WT : Koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan
VISI
: Terwujudnya Good Governance melalui Pengawasan yang Handal
MISI
: 1. Mewujudkan manajemen pengawasan yang handal 2. Mendorong akselerasi penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan 3. Mewujudkan kualitas dan kuantitas aparatur pengawasan yang Profesional Tujuan
Sasaran
Meningkatkan Pengawasan terhadap penggunaan sumber daya dan output SKPD serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah
1. Berkurangnya angka penyimpangan 2. Meningkatnya Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dumai; 3. Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan; 4. Meningkatnya kesadaran Pegawai Negeri Sipil dalam membayar pajakpajak pribadi, dan; 5. Meningkatnya percepatan pemberantasan korupsi.
Strategi 1. Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan 2. Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 3. Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah 4. Koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan
Kebijakan 1. Meningkatkan kualitas Pemeriksaan reguler, Kasus/ khusus dan pengaduan masyarakat 2. Mengoptimalkan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dumai 3. Monitoring tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan 4. Inventarisasi dan meneliti/ menilai Laporan Pajakpajak Pribadi (LP2P) 5. Evaluasi pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004
Rumusan strategi Inspektorat Kota Dumai dalam lima tahun mendatang, yaitu: 1. Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
35
2. Peningkatan
profesionalisme
tenaga
pemeriksa
dan
aparatur
pengawasan. 3. Peningkatan
sistem
pengawasan
internal
dan
pengendalian
pelaksanaan kebijakan kepala daerah 4. Koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan Dalam dalam mewujudkan visi, tujuan, dan sasaran, maka ditetapkan kebijakan Inspektorat Kota Dumai yang mengarah kepada perwujudan good governace dan clean government, sehingga citra Sumber Daya Manusia dan kinerja Inspektorat Kota Dumai dalam masyarakat menjadi positif. Kebijakan Inspektorat Kota Dumai adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas Pemeriksaan reguler, Kasus/ khusus dan pengaduan masyarakat 2. Mengoptimalkan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dumai 3. Monitoring tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan 4. Inventarisasi dan meneliti/ menilai Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P) 5. Evaluasi pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2004
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
36
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan maka ditetapkan Program Inspektorat Kota Dumai yang mengarah kepada adanya peningkatan pengawasan yang konsisten dan terus menerus dan berkesinambungan didasari atas sistem dan prosedur yang baku, didukung oleh SDM yang berintegritas dan profesional
sehingga
peningkatan
transparansi
dan
akuntabilitas
kinerja
Pemerintah Kota Dumai dapat diwujudkan. Program yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Dumai antara lain: 1. Program pelayanan administrasi perkantoran, 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, 3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, 4. Program peningkatan disiplin aparatur, 5. Program
peningkatan
sistem
pengawasan
internal
dan
pengendalian
pelaksanaan kebijakan kepala daerah, 6. Program
peningkatan
profesionalitas
tenaga
pemeriksa
dan
aparatur
pengawasan, 7. Program penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan Rincian Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif dapat dilihat pada Lampiran 3.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
37
BAB VI INDIKATOR KINERJA INSPEKTORAT KOTA DUMAI YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator kinerja Inspektorat Kota Dumai menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD, adapun rinciannya dapat dilihat pada Tabel VI.1 berikut:
TabelVI.1 Indikator Kinerja Inspektorat Kota Dumai yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
NO
Indikator
3
4
5
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
220
205
190
175
160
150
150
Rp72,000,000
10%
10%
10%
10%
10%
10%/tahun
Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut hasil temuan aparat pengawasan
93
96
97
98
99
99
99
Persentase PNS yang menyampaikan LP2P tepat waktu
94
96
99
99
100
100
100
Jumlah Diktum Inpres No. 5 Tahun 2004 yang telah dilaksanakan
11
11
11
11
11
12
12
(2) Menurunnya : - Jumlah temuan - Nilai penyimpangan Keuangan/kewajiban setor kepada Daerah/Negara
2
Target Capaian Setiap Tahun
Tahun 0
(1) 1
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Keandalan Keuangan Dumai
Laporan Pemko
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
38
Untuk mengukur pencapaian Renstra 2011-2015, Inspektorat Kota Dumai menetapkan beberapa indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut:
NO
1
TARGET/TAHUN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
KET 2011 2012 2013 2014 2015
Menurunnya : - Jumlah temuan
205
190
175
160
150
- Nilai
10%
10%
10%
10%
10%
penyimpangan
Keuangan/
kewajiban
10% per
setor kepada Daerah/
tahun
Negara 2
Meningkatnya persentase Penyelesaian Lanjut
hasil
96%
97%
98%
99%
99%
Tindak temuan
aparat pengawasan
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
39
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015 adalah merupakan suatu kajian yang sesuai perubahan-perubahan lingkungan internal maupun eksternal dan merupakan kelanjutan dari Renstra Inspektorat Kota Dumai periode 2006-2010. Renstra Inspektorat Kota Dumai mengacu sepenuhnya pada RPJMD Kota Dumai Tahun 2011-2015. Keselarasan keduanya senantiasa harus dipelihara secara dinamis. Dengan demikian, pencapaian visi dan pelaksanaan misi Inspektorat akan selaras dengan pencapaian visi Kota Dumai. Renstra Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015 ini diharapkan dapat dikomunikasikan ke seluruh jajaran organisasi Inspektorat dan juga lingkungan Kota Dumai secara keseluruhan. Diseminasi Renstra ini akan memungkinkan seluruh anggota organisasi memiliki kesamaan pandangan mengenai kemana organisasi akan dibawa (tujuan bersama), bagaimana setiap anggota organisasi harus bekerja untuk mencapai tujuan bersama itu, dan bagaimana kemajuan dan tingkat keberhasilan kelak akan diukur. Dengan demikian, seluruh kegiatankegiatan Inspektorat yang direncanakan akan terlaksana, terkoordinasi dengan baik dan dilakukan secara harmonis demi tercapainya tujuan organisasi. Dengan dirumuskannya Renstra Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015 ini, semua kegiatan Inspektorat Kota Dumai diharapkan akan mengacu pada Renstra yang telah disepakati bersama. Setiap awal tahun, Renstra ini dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja Tahunan (Performance Plan) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan pada akhir tahun, pencapaian kinerja dilaporkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kota Dumai.
RENSTRA Inspektorat Kota Dumai Tahun 2011-2015
40
Lampiran 2
MATRIKS RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH (RPJM) INSPEKTORAT KOTA DUMAI TAHUN 2011 - 2015
NO. (1) 1
Grand Strategi
Tujuan Strategi
Sasaran Strategi
(2) (3) (4) SEHAT Meningkatkan Berkurangnya angka PEMERINTAHAN Pengawasan terhadap penyimpangan penggunaan sumber daya dan output SKPD serta pengendalian pelaksanaan kebijakan kepala daerah Meningkatnya Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dumai Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan Meningkatnya kesadaran Pegawai Negeri Sipil dalam membayar Pajakpajak pribadi Meningkatnya percepatan pemberantasan korupsi
Kebijakan
Indikator Kinerja
(5) Meningkatkan kualitas Pemeriksaan reguler, Kasus/ khusus dan pengaduan masyarakat
(6) Menurunnya :
Mengoptimalkan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dumai Monitoring tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan
Keandalan Laporan Keuangan Pemko Dumai
-
Jumlah Temuan Nilai penyimpangan keuangan/ kewajiban setor kepada Daerah/Negara
Kondisi 2010 (7)
Tahun Anggaran 2011 2012 2013 2014 2015 (8) (9) (10) (11) (12)
220 205 190 175 160 150 Rp 72.000.000 10% 10% 10% 10% 10%
Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
WDP WT P
WT P
WT P
WT P
99
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut hasil temuan aparat pengawasan Inventarisasi dan Persentase PNS yang meneliti/ menilai menyampaikan LP2P Laporan Pajak-pajak tepat waktu Pribadi (LP2P)
93
96
97
98
99
94
96
99
99
100 100
Evaluasi Jumlah Diktum Inpres pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004 Nomor 5 Tahun 2004 yang telah dilaksanakan
11
11
11
11
12
12
Lampiran 3
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF INSPEKTORAT KOTA DUMAI
No. (1)
1
Tujuan
Indikator Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
(2) (3) (4) Meningkatkan Persentase Berkurangnya Menurunnya jumlah Pengawasan SKPD yang angka -: Temuan terhadap diawasi penyimpangan - Nilai penggunaan penyimpangan sumber daya dan keuangan/ output SKPD kewajiban setor serta kepada pengendalian Daerah/Negara pelaksanaan kebijakan kepala daerah
1
20
07
20
1
20
07
20
1
1
Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pengawasan
Meningkatnya kesadaran Pegawai Negeri Sipil dalam membayar
Meningkatnya percepatan pemberantasa n korupsi
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut hasil temuan aparat pengawasan
Persentase PNS yang menyampaikan LP2P tepat waktu
Jumlah Diktum Inpres No. 5 Tahun 2004 yang telah dilaksanakan
(6) Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
(5)
1
Meningkatnya Keandalan Laporan Keandalan Keuangan Pemko Laporan Dumai Keuangan Pemerintah Kota Dumai
Program dan Kegiatan
Kode
20
20
20
07
07
07
20
20
01
07
11
21
1
20
07
21
01
1
20
07
21
02
1
20
07
22
1
20
07
22
1
20
07
20
1
20
07
20
01
03
1
20
07
20
1
20
07
20
06
1
20
07
20
08
1
20
07
20
1
20
07
20
1
20
07
20
1
20
07
20
09
10
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output) (7)
Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan (8)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan target (9)
Menurunnya : -
Jumlah temuan :
-
Nilai penyimpangan keuangan/ kewajiban setor kepada Daerah/Negara
Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala
Laporan Hasil Pemeriksaan
Kegiatan Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif Kegiatan Bimbingan Teknis peningkatan SPIP Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa/Pelatihan Teknis Pengawasan & Penilaian Akuntabilitas Kinerja Aparatur Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
Tersusunnya PKPT
Kegiatan Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
sistem dan prosedur pengawasan
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Kegiatan Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH
Tercapainya predikat WTP Laporan Keuangan Pemko Dumai
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Kegiatan Meneliti / menilai laporan wajib LP2P Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Kegiatan Peningkatan Kinerja Instansi Pemerintah
Meningkatnya penyelesaian temuan hasil pengawasan
Jumlah PNS yang mengikuti Bimtek SPIP Meningkatnya profesionalisme aparatur pengawasan Jumlah aparatur - Mengikuti pelatihan pengawasan Jumlah aparatur - Berkualifikasi Auditor
2011
2012
2013
2014
Rp target (10) (11) 2.502.500.000
Rp target (12) (13) 2.432.500.000
Rp target (14) (15) 2.502.500.000
Rp (16) 2.323.117.500
2015 target (17)
Rp (18) 2.555.429.250
Kondisi Kinerja pada target Rp (19) (20) 12.777.146.250
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab (21)
220
205
190
175
160
150
150
Rp 72.000.000
10%
10%
10%
10%
10%
10%/ tahun
34 LHP
34
1.600.000.000
34
1.600.000.000
34
1.600.000.000
34
985.000.000
34
1.083.500.000
34
5.417.500.000
Inspektorat
1
1
120.000.000
1
120.000.000
1
120.000.000
1
145.790.000
1
160.369.000
1
801.845.000
Inspektorat
0
80
70.000.000
0
0
80
70.000.000
40
83.952.500
80
92.347.750
280
461.738.750
Inspektorat
85%
90%
57.500.000
95%
0
5
739.915.000
Inspektorat
2
4
442.115.000
Inspektorat
807.950.000
Inspektorat
1.666.500.000
Inspektorat
1.981.787.500
Inspektorat
618.750.000
Inspektorat
1.021.075.000
Inspektorat
57.500.000
5
60.000.000
60.000.000
98%
5
60.000.000 100%
418.600.000
60.000.000
358.200.000
5
100%
5
408.430.000
204.215.000
100%
25
6 57.500.000
60.000.000
8
60.000.000
10
60.400.000
12
204.215.000
12
Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
WDP
WDP
1
1
93
96
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Laporan Hasil Reviu
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut hasil temuan Terlaksanannya GELAR WAS Meningkatnya persentase jumlah PNS yang menyampaikan LP2P tepat waktu Persentase PNS yang menyampaikan LP2P tepat waktu meningkatnya pelaksanaan Diktum Inpres No. 5 Tahun 2004 Laporan Pelaksanaan Inpres No. 5 Tahun 2004
93
96
3 kali
3 kali
94
96
94
96
11
11
2
2
80.000.000
1
80.000.000
97
210.000.000
97
170.000.000 3 kali
99
210.000.000
2
98
170.000.000 3 kali
112.500.000
99
210.000.000
2
99
170.000.000 3 kali
146.900.000
112.500.000
100
303.000.000
99
360.325.000
3 kali
2
161.590.000
112.500.000
100
333.300.000
2
99
3 396.357.500 kali/tahu n
100
123.750.000
12
185.650.000
1
99
100
11
140.000.000
1
99
100
11
140.000.000
1
99
99
11
140.000.000
80.000.000
98
99
112.500.000
1
100
12
204.215.000
2
Lokasi (22)
INDIKATOR KINERJA UTAMA INSPEKTORAT KOTA DUMAI TAHUN 2011 - 2015
NO. (1) 1
Grand Strategi
Tujuan Strategi
(2) (3) SEHAT Meningkatkan PEMERINTAHAN Pengawasan terhadap (Misi kelima penggunaan sumber RPJMD Kota daya dan output SKPD Dumai: serta pengendalian Meningkatkan pelaksanaan kebijakan kualitas dan kepala daerah proporsional serta etos kerja aparatur pemerintah guna mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih)
Sasaran Strategi
Kebijakan
Indikator Kinerja Utama
Kondisi 2010 (7)
(4) (5) (6) Berkurangnya angka Meningkatkan Menurunnya : penyimpangan kualitas - Jumlah Temuan 220 Pemeriksaan - Nilai Rp 72.000.000 reguler, Kasus/ penyimpangan khusus dan keuangan/ pengaduan kewajiban setor masyarakat kepada Daerah/Negara Meningkatnya Keandalan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dumai
Mengoptimalkan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kota Dumai Meningkatnya Monitoring tindak penyelesaian tindak lanjut hasil temuan lanjut hasil temuan aparat pengawasan pengawasan Meningkatnya Inventarisasi dan kesadaran Pegawai meneliti/ menilai Negeri Sipil dalam Laporan Pajak-pajak membayar Pajak- Pribadi (LP2P) pajak pribadi Meningkatnya Evaluasi percepatan pelaksanaan Inpres pemberantasan Nomor 5 Tahun 2004 korupsi
Keandalan Keuangan Dumai
Laporan Wajar Dengan Pemko Pengecualian (WDP)
2011 (8)
Tahun Anggaran 2012 2013 (9) (10)
2014 (11)
2015 (12)
205 10%
190 10%
175 10%
160 10%
150 10%
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut hasil temuan aparat pengawasan Persentase PNS yang menyampaikan LP2P tepat waktu
93
96
97
98
99
99
94
96
99
99
100
100
Jumlah Diktum Inpres No. 5 Tahun 2004 yang telah dilaksanakan
11
11
11
11
12
12
D u m a i,
Juli 2013
INSPEKTUR
Drs. H. M. NIZAM, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19570610 198303 1 004
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KOTA DUMAI ( DASAR : PERMENDAGRI NOMOR 64 TAHUN 2007 )
LAMPIRAN :
PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 15 TAHUN 2008 TANGGAL 11 SEPTEMBER 2008
INSPEKTUR
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL - AUDITOR - PEJABAT PENGAWAS PENYELENGGARA URUSAN PEMERINTAHAN DI DAERAH
SUB. BAGIAN PERENCANAAN
SUB. BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
SUB. BAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM
(P2UPD)
INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I
INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II
INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III
INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMBANGUNAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMBANGUNAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMBANGUNAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMBANGUNAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMERINTAHAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMERINTAHAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMERINTAHAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG PEMERINTAHAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG KEMASYARAKATAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG KEMASYARAKATAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG KEMASYARAKATAN
SEKSI PENGAWAS PEMERINTAH BIDANG KEMASYARAKATAN
Catatan : Dengan dikukuhkannya Jabatan Fungsional P2UPD, Terhitung mulai 1 Oktober 2013 Jabatan Struktural Pada Inspektur Pembantu Wilayah I s/d IV dihapus.
Tabel 7.5 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Misi Meningkatkan kualitas dan proporsional serta etos kerja aparatur pemerintah guna mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih Tujuan 1
Sasaran 2 Terciptanya Pemerintahan yang bersih dan profesional
Strategi 3 Pengawasan pelaksanaan pemerintahan
Arah Kebijakan
Indikator Kinerja
4 Meningkatkan kualitas Pemeriksaan reguler, Kasus/ khusus dan pengaduan masyarakat Monitoring tindak lanjut hasil temuan aparat pengawasan
5 Persentase Menurunnya Nilai penyimpangan keuangan/ kewajiban setor kepada Daerah/Negara per tahun Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut hasil temuan aparat pengawasan
Capaian Kinerja Kondisi Kondisi Awal Akhir 6 7 Rp 10% 72.000.000
93
99
Program pembangunan 8 Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Bidang Urusan
SKPD penanggungjawab
9 Otonomi Daerah
10 Inspektorat
Otonomi Daerah
Inspektorat
Tabel 8.5 MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD KOTA DUMAI 2011-2015 Provinsi/Kota
:
Riau/Dumai
RPJM Daerah Periode
:
Visi Misi
: :
2011-2015 Terwujudnya Kota DumaiSebagaiPusatPelayananKepelabuhanan, Perdagangan, Tourism danIndustri (PENGANTIN) yang BerbudayaMelayudanAgamisMenujuDumai Sejahtera, Harmonis, AmandanTertib (SEHAT) di KawasanPantaiTimur Sumatera Tahun 2015 Meningkatkan kualitas dan proporsional serta etos kerja aparatur pemerintah guna mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih
Kode
1 2 0
1 2 0
1
0 7
0 7
BidangUrusanPemeri ntahandan Program Prioritas Pembangunan 2 2 Program 1 PeningkatanProfesion alismetenagapemeriks adanaparaturpengawa san 2 Program 0 peningkatansistempe ngawasan internal danpengendalianpela ksanaankebijakan KDH
IndikatorKinerja Program (outcome)
3 Meningkatnyakompetensiapar aturpengawasan
KondisiKinerjaAwal RPJMD Tahun 2010
85%
4
Tahun-1 target 6 90%
2011 Rp. (Jutaan) 7 300.000.000
2.502.500.000
CapaianKinerja Program danKerangkaPendanaan Tahun-3 Tahun-4
Tahun-2 target 8 95%
10%
2012 Rp. (Jutaan) 9 300.000.000
2.432.500.000
target 10 98%
10%
2013 Rp. (Jutaan) 11 300.000.000
2.502.500.000
target 12 100%
10%
2014 Rp. (Jutaan) 13 300.000.000
2.323.117.500
Tahun-5 target 14 100%
10%
2015 Rp. (Jutaan) 15 300.000.000
2.555.429.250
KondisiKinerjapadaakhirperi ode RPJMD Tahun 2015 target Rp. (Jutaan) 16 17 100% 1.500.000.000
10%
SKPD PenanggungJa wab
18 Inspektorat
PersentaseMenurunnyaNilaipe nyimpangankeuangan/ kewajibansetorkepada Daerah/Negara per tahun
Rp 72.000.000
10%
12.316.046.750
Meningkatnyapenyelesaiante muanhasilpengawasan Meningkatnyapersentasejumla h PNS yang menyampaikan LP2P tepatwaktu
93
96
97
98
99
99
99
Inspektorat
94
96
99
99
100
100
100
Inspektorat
Tabel 8.5 MATRIKS PROGRAM LIMA TAHUNAN RPJMD KOTA DUMAI 2011-2015 Provinsi/Kota
:
Riau/Dumai
RPJM Daerah Periode
:
Visi Misi
: :
2011-2015 Terwujudnya Kota DumaiSebagaiPusatPelayananKepelabuhanan, Perdagangan, Tourism danIndustri (PENGANTIN) yang BerbudayaMelayudanAgamisMenujuDumai Sejahtera, Harmonis, AmandanTertib (SEHAT) di KawasanPantaiTimur Sumatera Tahun 2015 Meningkatkan kualitas dan proporsional serta etos kerja aparatur pemerintah guna mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih
Kode
1 2 0
1
1
1
1
2 0
2 0
2 0
2 0
1
0 7
0 7
0 7
0 7
0 7
BidangUrusanPemeri ntahandan Program Prioritas Pembangunan 2 2 Program 1 PeningkatanProfesion alismetenagapemeriks adanaparaturpengawa san
IndikatorKinerja Program (outcome)
3 Meningkatnyaprofesionalisme aparaturpengawasan Jumlahaparatur : - mengikutipelatihanpengaw asan - berkualifikasi Auditor Tercapainyapredikat WTP LaporanKeuanganPemkoDuma ipadaTahun 2012 LaporanHasilReviu
KondisiKinerjaAwal RPJMD Tahun 2010
85%
4
Tahun-1 target 6 90%
2011 Rp. (Jutaan) 7 57.500.000
CapaianKinerja Program danKerangkaPendanaan Tahun-3 Tahun-4
Tahun-2 target 8 95%
60.000.000
target 10 98%
60.000.000
target 12 100%
60.000.000
target 14 100%
60.000.000
1
1
Meningkatnyapenyelesaiante muanhasilpengawasan PersentasePenyelesaianTindak Lanjuthasiltemuanaparatpeng awasan Terlaksanannya GELAR WAS
93
96
93
96
210.000.000
97
210.000.000
98
210.000.000
99
210.000.000
99
210.000.000
99
1.050.000.000
3 kali
3 kali
170.000.000
3 kali
170.000.000
3 kali
170.000.000
3 kali
170.000.000
3 kali
170.000.000
850.000.000
2 Program 0 peningkatansistempe ngawasan internal danpengendalianpela ksanaankebijakan KDH
Meningkatnyapersentasejumla h PNS yang menyampaikan LP2P tepatwaktu Persentase PNS yang menyampaikan LP2P tepatwaktu
94
96
3 kali/tah un 100
94
96
100
562.500.000
2 Program 0 peningkatansistempe ngawasan internal danpengendalianpela ksanaankebijakan KDH
meningkatnyapelaksanaanDikt umInpres No. 5 Tahun 2004 LaporanPelaksanaanInpres No. 5 Tahun 2004
11
11
2
2
80.000.000
1
80.000.000
97
99
112.500.000
2
99
2
80.000.000
112.500.000
100
2
80.000.000
112.500.000
100
112.500.000
12 140.000.000
2
1
400.000.000 Inspektorat
Inspektorat
12 140.000.000
2
18 Inspektorat
Inspektorat
99
100
11 140.000.000
1
12 WTP
99
100
11 140.000.000
1 99
99
11 140.000.000
80.000.000
98
99 112.500.000
1
12 WTP
25
SKPD PenanggungJa wab
297.500.000
4 WDP
10 WTP
5
2015 Rp. (Jutaan) 15
2 WDP
8 WTP
5
2014 Rp. (Jutaan) 13
5
6 WTP
5
2013 Rp. (Jutaan) 11
KondisiKinerjapadaakhirp eriode RPJMD Tahun 2015 target Rp. (Jutaan) 16 17 100%
0
2 Program 0 peningkatansistempe ngawasan internal danpengendalianpela ksanaankebijakan KDH 2 Program 0 peningkatansistempe ngawasan internal danpengendalianpela ksanaankebijakan KDH
5
2012 Rp. (Jutaan) 9
Tahun-5
Inspektorat 700.000.000
Tabel 9.1. Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kota Dumai Tahun 2011-2015 No
Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kota Dumai Tahun 2011 - 2015
1 2 Inspektorat 1 Persentase Menurunnya Nilai penyimpangan keuangan/ kewajiban setor kepada Daerah/Negara per tahun 2 Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut hasil temuan aparat pengawasan
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD 2010 3
Target Capaian Setiap Tahun 2011
2012
2013
2014
2015
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode RPJMD
4
5
6
7
8
9
Rp 72.000.000
10%
10%
10%
10%
10%
10%
93%
96%
97
98
99
99
99
Draft Laporan Akhir Revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Dumai 2011 – 2015
IX -1