RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2014 - 2018 BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan
perencanaan
Daerah
pembangunan
mengamanatkan daerah.
adanya
Dokumen
dokumen
perencanaan
pembangunan daerah sebagai pedoman dalam pengalokasian program dan anggaran sesuai dengan target sasaran dan kebijakan pembangunan daerah. Salah satu dokumen yang harus disusun oleh pemerintah kabupaten adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah. Berkaitan
dengan
hal
tersebut,
RPJMD
Tahun
2014-2018
merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Jombang periode tahun 2013-2018 yang telah dilantik pada 24 September 2013.
Dokumen
RPJMD
Tahun
2014-2018
merupakan
rencana
pembangunan jangka menengah periodesasi ketiga dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025. Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati dalam penyusunannya diselaraskan dengan sasaran prioritas pembangunan nasional sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, arah kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Timur dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 dan RPJPD Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 merupakan salah satu
upaya
Pemerintah
Kabupaten
Jombang
untuk
meningkatkan
efektifitas dan efisiensi arah pembangunan yang ingin dicapai daerah RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-1
dalam kurun waktu masa bakti kepala daerah. Dengan dilantiknya Drs. Ec. H. Nyono Suherli Wihandoko sebagai Bupati Jombang dan Hj. Mundjidah Wahab sebagai Wakil Bupati Jombang pada 24 September 2013,
maka
Pemerintah
Kabupaten
Jombang
menyusun
RPJMD
Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 yang nantinya akan menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) pada setiap tahun dan juga dijadikan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Hal ini sejalan dengan Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 Pasal 25 Ayat (1) dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Pasal 69 Ayat (2). RPJMD sebagai suatu bentuk perencanaan strategis yang disusun melalui proses yang dilakukan dengan memperhatikan pendekatan dalam penyusunan perencanaan, penelaahan kondisi dan permasalahan daerah serta identifikasi potensi sumberdaya yang ada agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis dengan tetap berada dalam tatanan sistem manajemen pembangunan nasional. Dengan demikian, RPJMD Tahun 2014-2018 merupakan dokumentasi rencana pemenuhan kebutuhan nyata serta untuk mengantisipasi berbagai persoalan aktual yang akan dihadapi oleh seluruh masyarakat Kabupaten Jombang. 1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN Landasan hukum penyusunan RPJMD Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421); 3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4437),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-2
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 5. Undang-undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 6. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembar Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 Tentang
Tata
Cara
Pelaksanaan
Tugas
Dan
Wewenang
Serta
Kedudukan Keuangan Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Di Wilayah Provinsi; 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-3
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 14. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010; Nomor: 0199/ MPPN/04/2010; Nomor: PMK 95/PMK07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 20102014; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Propinsi Jawa Timur tahun 2005-2025; 16. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014; 17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang tahun 2005–2025; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 21 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 14 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kediri Tahun 20102030; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kediri Tahun 2011-2015; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
Kabupaten
Lamongan Tahun 2011-2015; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Nganjuk Tahun 2011-2031;
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-4
24. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
Kabupaten
Mojokerto Tahun 2011-2015; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2031; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 9 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mojokerto Tahun 2012-2032; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Nganjuk Nomor 9 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Nganjuk Tahun 2013-2017; 1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Sebagai konsekuensi dari landasan hukum pada penyusunan RPJMD, maka dokumen RPJMD Tahun 2014-2018 memiliki keterkaitan dengan dokumen-dokumen perencanaan pembangunan lainnya. Adapun penjelasan keterkaitan dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Hirarki perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-undang
Perencanaan
Nomor
Pembangunan
25
Tahun
Nasional
2004
tentang
Sistem
menjadi
dasar
dalam
penyusunan perencanaan pembangunan daerah. Oleh karena itu, RPJMD merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan pembangunan nasional yang bertujuan untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. RPJMD harus sinkron dan sinergi antar daerah, antarwaktu, antarruang dan antarfungsi pemerintah, serta menjamin
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi pembangunan daerah; 2. Substansi RPJP Nasional Tahun 2005-2025, RPJM Nasional Tahun 2009-2013, RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014, dan RPJPD Kabupaten
Jombang
Tahun
2005-2025
menjadi
acuan
dalam
penyusunan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018. Secara lebih lanjut bahwa RPJMD membentuk keterkaitan secara hirarkis dengan penyusunan RKPD setiap tahunnya; 3. Penyusunan RPJMD juga memperhatikan RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, terutama dari sisi pola dan struktur tata ruang,
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-5
sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang di Kabupaten Jombang; 4. Selain
berpedoman
dan
memperhatikan
ketentuan
dimaksud,
penyusunan RPJMD juga memperhatikan: (1) Rencana Aksi Daerah (RAD) Millenium Development Goals (MDGs) Tahun 2011-2015; 2) RAD Pangan dan Gizi (PG) Tahun 2013-2015; (3) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI); (4) Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan (MP3KI); (5) Pelingkupan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); (6) Standar Pelayanan Minimal (SPM); (9) RPJMD dan RTRW kabupaten sekitar; 5. RKPD yang merupakan penjabaran RPJMD akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Pemerintah Kabupaten Jombang untuk program/ kegiatan yang akan didanai dari APBD. Sementara program/kegiatan yang direncanakan untuk dibiayai dana APBN akan diserasikan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) melalui proses musrenbang nasional. RKP akan menjadi pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (RAPBN). 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN RPJMD Tahun 2014-2018 secara teknis disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah dengan sistematika penulisan sesuai dengan Peraturan
Menteri
Pelaksanaan
Dalam
Peraturan
Negeri
Nomor
Pemerintah
Nomor
54
tahun
2010
tentang
8
tahun
2008
tentang
Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Sistematika penulisan RPJMD adalah sebagai berikut: BAB I.
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan RPJMD, maksud
dan
tujuan
penyusunan,
landasan
normatif
penyusunan, hubungan dengan dokumen perencanaan lainnya dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 1.4 Sistematika Penulisan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-6
1.5 Maksud dan Tujuan BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Bab ini menguraikan statistik dan gambaran umum kondisi daerah saat ini, dengan maksud mengetahui keadaan daerah pada berbagai bidang dan aspek kehidupan sosial ekonomi daerah yang akan diintervensi melalui berbagai kebijakan dan program daerah dalam jangka waktu lima tahun. Bab ini diperjelas dan diperinci ke dalam sub bab-sub bab sebagai berikut: 2.1 Aspek Geografi dan Demografi; 2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat; 2.3 Aspek Pelayanan Umum; 2.4 Aspek Daya Saing Daerah BAB III. GAMBARAN UMUM KEUANGAN DAERAH DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Bab ini menjelaskan gambaran umum keuangan daerah dan pembiayaan pembangunan yang pada akhirnya akan diketahui kemampuan
daerah
dalam
membiayai
program-program
pembangunan. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah: 3.1 Kinerja Keuangan Masa Lalu; 3.2 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu; 3.3 Kerangka Pendanaan. BAB IV. ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Bab ini berisi uraian tentang permasalahan pembangunan yang akan dianalisa, sehingga menghasilkan isu-isu strategis dengan tujuan untuk memudahkan proses perumusan arah kebijakan, strategi dan skala prioritas. 4.1 Permasalahan Pembangunan; 4.2 Isu Strategis; BAB V.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini menguraikan rumusan visi dan misi Jombang
Tahun
2014-2018,
serta
tujuan
Kabupaten
dan
sasaran
pembangunan dalam kurun waktu tahun 2014-2018. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah: 5.1 Visi; 5.2 Misi;
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-7
5.3 Tujuan dan Sasaran. BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam bagian ini diuraikan strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya serta arah kebijakan yang menjadi pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. BAB VII. KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Dalam bagian ini diuraikan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan sasarana
daerah
yang
dengan
menjadi
rumusan
acuan
indikator
penyusunan
kinerja program
pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang telah di tetapkan. BAB VIII. INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Bab ini menguraikan hubungan urusan pemerintah daerah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD. Pada bagian ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja dan pagu indikatif masing-masing program pembangunan daerah serta pagu indikatif untuk programprogram
yang
berhubungan
dengan
pemenuhan
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah. Terdapat pula penjelasan target capaian pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. BAB IX. PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Bab ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukkan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. BAB X.
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini berisi pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan RPJMD.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-8
Bab ini bertujuan untuk tetap menjaga keberlangsungan dan kesinambungan
proses
pembangunan
daerah
yang
sudah
dilaksankan dengan masa yang akan datang. Adapun struktur sub bab dalam bab ini adalah: 10.1 Pedoman Transisi 10.2 Kaidah Pelaksanaan 1.5 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud penyusunan dokumen RPJMD Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut: 1. Memberikan arah pembangunan daerah jangka menengah, sebagai pedoman penyusunan Renstra SKPD dan rencana pembangunan tahunan (RKPD); 2. Menjadi tolok ukur kinerja Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta instrumen bagi DPRD dalam melaksanakan fungsi pengawasan; 3. Menjadi acuan dalam melaksanakan pembangunan bagi seluruh pemangku kepentingan Adapun tujuan penyusunan dokumen RPJMD Tahun 2014-2018 adalah sebagai berikut: 1. Merupakan bagian dari RPJPD Tahun 2005-2025, yang berkedudukan sebagai dokumen perencanaan induk dengan wawasan waktu 20 tahunan; 2. Merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu Bupati/Wakil Bupati Jombang 2014 periode 2013-2018; 3. Menyediakan standar untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap SKPD; 4. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pememerintah daerah dan DPRD dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur; 5. Memudahkan seluruh jajaran aparatur pemerintah daerah dan DPRD untuk memahami dan menilai arah kebijakan dan program serta kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I-9
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1 ASPEK GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI A. Karakteristik Lokasi Wilayah 1) Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas wilayah Kabupaten Jombang adalah 1.159,50 km², atau menempati sekitar 2,5% luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif, Kabupaten Jombang terdiri dari 21 kecamatan, yang meliputi 302 desa dan 4 kelurahan, serta 1.258 dusun/lingkungan. Dalam skenario pengembangan sistem perwilayahan Jawa Timur, Kabupaten Jombang termasuk Wilayah Pengembangan Germakertosusila Plus, yang secara struktur maupun pola ruang lebih banyak diarahkan untuk mendukung percepatan pembangunan kawasan metropolitan sebagai pusat pertumbuhan utama di Jawa Timur. Disamping itu, untuk pengembangan sistem perdesaan diarahkan pada penguatan
hubungan
desa-kota
melalui
pemantapan
sistem
agropolitan. Peta wilayah administrasi Kabupaten Jombang tersaji dalam gambar berikut: Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Jombang
Sumber: Bappeda, Tahun 2012 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 1
Batas wilayah administrasi Kabupaten Jombang adalah: a. Sebelah Utara
: Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro
b. Sebelah Timur
: Kabupaten Mojokerto
c. Sebelah Selatan : Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang d. Sebelah Barat
: Kabupaten Nganjuk
Luasan wilayah kecamatan dan jumlah desa/dusun pada masingmasing kecamatan tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.1. Letak Geografis, Luas Wilayah, dan Batas Administrasi No.
Kecamatan
Luas (Km²)
Jumlah Desa/ Kelurahan
Jumlah Dusun
1
Bandarkedungmulyo
32,50
11
42
2
Perak
29,05
13
36
3
Gudo
34,39
18
75
4
Diwek
47,70
20
100
5
Ngoro
49,86
13
82
6
Mojowarno
78,62
19
68
7
Bareng
94,27
13
50
8
Wonosalam
9
48
9
Mojoagung
60,18
18
60
10
Sumobito
47,64
21
76
11
Jogoroto
28,28
11
46
12
Peterongan
29,47
14
56
13
Jombang
36,40
20
72
14
Megaluh
28,41
13
41
15
Tembelang
32,94
15
65
16
Kesamben
51,72
14
61
17
Kudu
77,75
11
47
18
Ngusikan
34,98
11
39
19
Ploso
25,96
13
50
20
Kabuh
97,35
16
87
21
Plandaan
120,40
13
57
306
1.258
121,63
Jumlah
1.159,50
Sumber data: Bappeda, Tahun 2013
Berdasarkan data tersebut Kecamatan Wonosalam merupakan kecamatan yang memiliki wilayah terluas dengan luas 121,63 Km² dan memiliki
9
desa
dan
48
dusun.
Sedangkan
Kecamatan
Ploso
merupakan kecamatan dengan wilayah yang terkecil dengan luas 25,96 Km² dan memiliki 13 Desa dan 50 Dusun.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 2
B. Letak dan Kondisi Geografis 1) Posisi Geografis Secara geografis, Kabupaten Jombang memiliki letak yang sangat strategis, karena berada pada perlintasan jalur arteri primer SurabayaMadiun-Yogyakarta dan jalan provinsi Malang-Jombang-Babat, serta dilintasi ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono yang kini sedang dalam tahap pembangunan. Ibukota Kabupaten Jombang berjarak 79 km dari Surabaya, Ibukota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jombang terletak antara 7°20’48,60”-7°46’41,26” Lintang Selatan serta antara 112°03’46,57”-112°27’21,26” Bujur Timur. 2) Kondisi Kawasan Kabupaten Jombang Berdasarkan ciri-ciri fisik tanahnya, Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi 3 kawasan utama yaitu: a) Kawasan
Utara,
berada
di
sebelah
utara
Sungai
Brantas,
merupakan bagian dari pegunungan kapur yang mempunyai fisiologi
mendatar
dan
berbukit-bukit,
meliputi
Kecamatan
Plandaan, Kabuh, Ploso, Kudu, dan Ngusikan. b) Kawasan Tengah, berada di sebelah selatan Sungai Brantas, sebagian besar merupakan tanah pertanian yang cocok untuk tanaman padi dan palawija karena memiliki sistem irigasi yang cukup bagus, meliputi Kecamatan Bandarkedungmulyo, Perak, Gudo,
Diwek,
Mojoagung,
Sumobito,
Jogoroto,
Peterongan,
Jombang, Megaluh, Tembelang, dan Kesamben. c) Kawasan Selatan, berada di sebelah tenggara Kabupaten Jombang, merupakan
tanah
pegunungan
yang
cocok
untuk
tanaman
perkebunan, meliputi Kecamatan Ngoro, Bareng, Mojowarno, dan Wonosalam. 3) Topografi Berdasarkan pola relief topografi, Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi tiga satuan morfologi, yaitu: a) Bagian Selatan, merupakan morfologi perbukitan vulkanik, yang meliputi sebagian Kecamatan Mojoagung, sebagian Kecamatan Bareng, serta Kecamatan Wonosalam, dengan puncaknya antara lain G. Gede-1 (1.629 m), G. Gentonggowok (1.942 m), G. Gede-2 (1.868 m), G. Watujuwadah (1.629 m), dan G. Tambakmerang (1.360 m);
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 3
b) Bagian Tengah, merupakan morfologi dataran aluvial. Satuan ini menempati sebagaian besar wilayah Kabupaten Jombang, yang dicirikan oleh topografi datar dengan elevasi 21-100 meter dpal dan kemiringan lereng 0-2%, dimana terdapat aliran sungai besar yang permanen (perenial) seperti Sungai Brantas beserta anak-anak sungainya. Kawasan ini telah berkembang sebagai pemukiman dan perkotaan yang pesat, terbentuk tanah-tanah yang tebal dan subur, serta terdapat lahan pertanian beririgasi teknis. Pada satuan ini elevasi berkisar antara 21 hingga 100 meter dpal; c) Bagian Utara, merupakan perbukitan struktural lipatan, meliputi sebagian Kecamatan Kabuh, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Kudu, dan Kecamatan Plandaan. Satuan morfologi ini dicirikan oleh adanya pola kontur yang kasar, dengan kemiringan lereng 16-40%. Pola kontur tidak teratur, karena pengaruh proses erosi dan banyaknya puncak-puncak bukit rendah, seperti G. Selolanang (261 m), G. Guwo (231 m), G. Wadon (220 m), G. Resek (164 m), dan G. Pucangan (168 m). Sebagian besar wilayah Kabupaten Jombang terdiri dari dataran rendah, yakni 95% wilayahnya memiliki ketinggian kurang dari 500 meter, sementara 4,38% memiliki ketinggian 500-700 meter, dan 0,62% memiliki ketinggian >700 meter. Sedangkan secara morfometri, Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi 4 (empat) kelas kemiringan lereng, yaitu: a) Kelas kemiringan 0–2%, meliputi seluruh kecamatan di Kabupaten Jombang, kecuali Kecamatan Wonosalam, Kudu dan Ngusikan; b) Kelas kemiringan 2–5%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Mojowarno, Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Jombang, Kudu, Ngusikan, Kabuh dan Plandaan; c) Kelas kemiringan 15–40%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Kudu, Ngusikan, Kabuh dan Plandaan; d) Kelas kemiringan >40%, meliputi sebagian wilayah Kecamatan Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Ngusikan dan Plandaan. Penyebaran kemiringan lahan di Kabupaten Jombang tersaji dalam gambar berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 4
Gambar 2.2. Peta Penyebaran Ketinggian di Kabupaten Jombang
Sumber: Bappeda, Tahun 2012
4) Geologi a) Struktur dan Karakteristik Geologi wilayah Kabupaten Jombang secara umum tersusun atas batuan dan endapan berumur kuarter. Struktur geologi yang kompleks terdapat di kawasan utara Sungai Brantas, sedangkan kawasan selatan
Sungai
Brantas
lebih
didominasi
oleh
hasil
aktivitas
vulkanisme. Stratigrafi daerah Kabupaten Jombang bagian utara merupakan bagian dari stratigrafi Mandala Kendeng yang umumnya terdiri dari endapan turbidit klastik, karbonat dan vulkaniklastik yang merupakan endapan laut dalam, kemudian endapan laut menjadi semakin dangkal, sehingga terbentuk endapan non laut. Urutan stratigrafi Kabupaten Jombang dari yang tertua sampai termuda adalah (1) Formasi Kalibeng Bawah; (2) Formasi Kalibeng Atas; (3) Formasi Pucangan; (4)Formasi Kabuh; (5) Formasi Notopuro; (6) Endapan Vulkanik Tua; (7) Endapan Vulkanik Muda; serta (8) Aluvium. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 5
Satuan Aluvium mendominasi sebagian besar wilayah Kabupaten Jombang, yang meliputi Kecamatan Jombang, Megaluh, Kesamben, Diwek, Peterongan, Tembelang, Sumobito, Gudo, Jogoroto, Perak dan Bandarkedungmulyo. Litologi satuan ini berupa endapan aluvial dan endapan sungai berupa material lepas dominan berukuran lempung sampai kerikil. Penyebaran geologi di Kabupaten Jombang tersaji dalam gambar berikut: Gambar 2.3. Peta Penyebaran Geologi di Kabupaten Jombang
Sumber: Bappeda, Tahun 2012
b) Potensi Jenis struktur geologi yang paling luas adalah 56.042,8 Ha, yaitu alluvium. Tanah tersebut bercirikan warnanya kelabu dan bersifat subur. Tanah aluvium cocok bagi tanaman padi, palawija, tembakau, tebu, kelapa dan buah-buahan. Dengan demikian, sebagian besar wilayah kabupaten jombang sangat berpotensi untuk lahan pertanian dan perkebunan. Sedangkan jenis tanah di Kabupaten Jombang didominasi oleh asosiasi mediteran coklat dan grumosol kelabu, kompleks andosol coklat, andosol coklat kekuningan dan litosol, grumosol kelabu tua, RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 6
alluvial kelabu, dan asosiasi litosol dan mediteran merah. Adapun sebaran jenis tanah yang mendominasi di wilayah Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut: 1. Asosiasi mediteran coklat dan grumosol kelabu tersebar di wilayah Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Perak, Gudo, Diwek, Mojowarno, Bareng, Mojoagung, Sumobito, Jogoroto, Peterongan, Jombang dan Ngoro; 2. Kompleks andosol coklat, andosol coklat kekuningan, dan litosol tersebar di wilayah kecamatan Bandar Kedungmulyo, Perak, Gudo, Diwek, Sumobito, Peterongan, Jombang, Megaluh, Tembelang, Kesamben, Kudu, Ngusikan, Ploso, Kabuh dan Plandaan; 3. Tanah grumosol kelabu tua di wilayah Kecamatan Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu dan Ngusikan; 4. Alluvial kelabu terletak di Mojowarno, Bareng dan Mojoagung; 5. Asosiasi latosol dan mediteran merah tersebar di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Perak, Jombang, Megaluh, Kudu, Ngusikan dan Plandaan. 5) Hidrologi Hidrogeologi wilayah Kabupaten Jombang sangat dipengaruhi oleh sebaran litologi, topografi dan struktur geologi. Pembagian wilayah hidrogeologi secara umum tercermin dari kondisi satuan-satuan morfologinya. Kondisi topografi yang khas, dimana daerah Jombang secara umum merupakan lembah antar bukit (intermountain basin) yang dapat digunakan sebagai dasar perkiraan, bahwa aliran air bawah tanah akan mengalir dari perbukitan vulkan ke arah utara dan dari perbukitan struktural ke arah selatan. Berdasarkan kondisi geologi dan hidrogeologinya, Kabupaten Jombang termasuk dalam wilayah Sub Cekungan Air Bawah Tanah Mojokerto. Sub Cekungan Air Bawah Tanah Mojokerto merupakan bagian dari Cekungan Air Bawah Tanah Brantas yang sebarannya berada di wilayah Sungai Brantas dengan luas sekitar 6.186 Km². Hampir seluruh wilayah Kabupaten Jombang termasuk dalam DAS Brantas (99,2%), dan hanya sebagian kecil saja yang masuk DAS Bengawan Solo (0,8%). Sungai-sungai utama yang melintasi wilayah Kabupaten Jombang antara lain, Sungai Brantas, Sungai Konto, Sungai Jarak, Sungai Pakel, dan Sungai Gunting. Luasan wilayah DAS dan Sub DAS di Kabupaten Jombang tersaji dalam tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 7
Tabel 2.2. Luas DAS dan Sub DAS di Kabupaten Jombang DAS
Sub DAS
Brantas
Luas Ha
%
Beng
7.923
6,8
Konto
14.402
12,4
Marmoyo
23.166
20,0
Ngotok-Ringkanal
43.352
37,4
Gunting
26.204
22,6
Solo Hilir
21
0,0
Lamongan
882
0,8
115.950
100,0
Bengawan Solo Jumlah
Sumber: BPDAS Brantas Tahun 2013
Kabupaten Jombang memiliki potensi sumber daya air untuk keperluan irigasi, yaitu sungai sepanjang 394,30 Km, saluran induk sepanjang 62,90 Km, saluran sekunder sepanjang 434,44 Km, saluran suplesi sepanjang 4,33 Km, serta saluran pembuang sepanjang 187,08 Km. Di samping itu, untuk memenuhi ketersediaan air, terdapat 20 embung dan 84 bendung. 6) Klimatologi Keadaan iklim pada suatu wilayah sangat dipengaruhi oleh faktor hujan. Wilayah Kabupaten Jombang dipengaruhi oleh iklim tropis dengan angka curah hujan rata-rata berkisar 1.800 mm/tahun dan temperatur antara 20 C - 32 C. Menurut
klasifikasi
Schmidt-Ferguson,
Kabupaten
Jombang
termasuk memiliki tipe iklim B (basah). Curah hujan rata-rata per tahun adalah 1.800 mm. Berdasarkan peluang curah hujan tahunan, wilayah Kabupaten Jombang tergolong beriklim sedang sampai basah. Di bagian tenggara dan timur, curah hujan sedikit lebih besar. Wilayah Kabupaten Jombang merupakan daerah hilir dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas, serta dilalui juga oleh dua aliran sungai besar yang merupakan sub DAS Brantas, yaitu Sungai Konto dan Sungai Gunting. 7) Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Jombang meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 8
Berdasarkan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Jombang, kawasan lindung di Kabupaten Jombang meliputi kawasan hutan lindung (2.864,70 Ha), sempadan sungai (6.514,42 Ha), kawasan sekitar waduk (32,26 Ha), kawasan sekitar mata air (34,60 Ha), serta hutan kota (1.307,97 Ha). Adapun kawasan budidaya yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan. Kawasan budidaya ini meliputi kawasan pertanian lahan basah (33.149,58 Ha), kawasan pertanian lahan kering (4.770,17 Ha), kawasan perkebunan (5.431,62 Ha), kawasan hutan produksi (20.580,80 Ha), kawasan permukiman (27.445,0 Ha), serta kawasan peruntukan industri (1.235,77 Ha). C. Potensi Pengembangan Wilayah Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Jombang diarahkan pada penguatan 5 (lima) sektor unggulan, yaitu: pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan, serta pengembangan kawasan strategis
cepat
tumbuh
yang
meliputi:
Mojowarno,
Mojoagung,
Bandarkedungmulyo, Perak, Tembelang, dan Ploso. 1) Pertanian Pada
kawasan
budidaya
pertanian,
penggunaan
lahan
di
Kabupaten Jombang secara umum terdiri atas 2 bagian besar, yaitu lahan sawah dan lahan tegalan. Berdasarkan data pengolahan data yang bersumber dari dokumen RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, bahwa penggunaan lahan terbesar adalah untuk kegiatan budidaya pertanian dengan kisaran mencapai 43,21% dari luas wilayah Kabupaten Jombang. Berdasarkan data luas lahan sawah yang ada dan jenis pengairannya, maka dapat dikelompokkan bahwa 92,04% sawah berpengairan teknis, 2,70% sawah berpengairan ½ teknis, 4,08% sawah berpengairan tadah hujan, 1,19% sawah berpengairan non teknis. Jumlah perwilayahan komoditas unggulan pada tahun 2013 telah mencapai pada 9 lokasi kecamatan sesuai dengan jenis komoditas unggulan masing-masing. Jumlah kemitraan agrobisnis yang telah terbentuk sampai dengan tahun 2013 mencapai 188 unit. Untuk menjamin keberlangsungan produksi pertanian serta melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 9
Lahan Pertanian Abadi, Pemerintah Kabupaten Jombang sebagaimana tercantum dalam RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029 membentuk kawasan strategis yang diwujudkan dalam Kawasan Agropolitan Kabupaten Jombang. Kawasan tersebut selain sebagai sentra produksi pertanian juga diarahkan untuk mengamankan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan. Tahapan identifikasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) sudah dilaksanakan dan direncanakan alokasi lahan seluas 33.149,58 Ha sebagai lahan pertanian abadi, dengan luasan minimal yang harus dipertahankan seluas 31.569,36 Ha. 2) Perkebunan Kawasan
perkebunan
yang
ada
di
Kabupaten
Jombang
dikembangkan berdasarkan potensi yang ada di wilayah masingmasing berdasarkan prospek ekonomi yang dimiliki. Pengembangan kawasan perkebunan diarahkan untuk meningkatkan peran serta, efisiensi, produktivitas dan keberlanjutan, dengan mengembangkan kawasan industri masyarakat perkebunan yang selanjutnya disebut Kimbun.
Berdasarkan
komoditasnya,
pengembangan
perkebunan
dibagi dalam dua kelompok, yakni perkebunan tanaman tahunan seperti cengkeh, kopi, coklat, karet, dan perkebunan tanaman semusim, antara lain berupa tebu, panili, dan tembakau. Pengembangan perkebunan rakyat di Kabupaten Jombang masih di
dominasi
oleh
komoditas
tebu
yang
pada
tahun
2013
ini
produksinya sebesar 978.023,80 ton. Selain komoditas tebu, masih terdapat beberapa potensi perkebunan yang berada di Kabupaten Jombang, antara lain tembakau yang produksinya di tahun 2013 ini sebesar 47.402,47 ton, kakao dimana bentuk produksinya dalam bentuk biji kering dan mampu berproduksi hingga 141,3 ton. 3) Kehutanan Menurut fungsinya, hutan dibagi menjadi hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi. Hutan produksi yang ada di wilayah Kabupaten Jombang dikelola oleh Perum Perhutani KPH Jombang dan KPH Mojokerto. Hutan konservasi yang ada berbentuk hutan wisata dan taman hutan raya. Sedangkan hutan lindung lebih diarahkan untuk fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan dalam upaya mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, dan memelihara kesuburan tanah. Selain ketiga fungsi hutan tersebut, juga
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 10
terdapat hutan rakyat yang pengelolaan dan pemeliharaannya berada di lahan milik masyarakat. Berdasarkan data dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang tahun 2012, bahwa kawasan hutan produksi di wilayah administrasi Kabupaten Jombang seluas 18.754,9 Ha, yang terbagi atas KPH Jombang seluas 14.900,7 Ha dan KPH Mojokerto seluas 3.854,2 Ha, Hutan lindung seluas 873,1 Ha. Sedangkan kawasan konservasi yang berbentuk hutan wisata seluas 11,4 Ha dan Taman Nasional (Tahura) seluas 2.864,70 Ha. Perkembangan produksi hasil hutan, khususnya yang berasal dari hutan rakyat pada tahun 2013 mencapai 2.209 m³. Produksi hasil hutan rakyat yang berbentuk kayu mengalami perkembangan yang fluktuatif. Dalam pembangunan
upaya bidang
konservasi kehutanan
hutan
dan
dilaksanakan
lahan,
kegiatan
melalui
kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan yang berupa kegiatan penanaman vegetatif serta pembangunan sipil teknis. Pada tahun 2012, realisasi kegiatan vegetatif sudah terlaksana dengan capaian seluas 2.465,82 Ha dan kegiatan sipil teknis yang dilaksanakan berupa pembangunan dam penahan, dam pengendali, biopori, gully plug dan penyelamat tebing. 4) Peternakan dan Perikanan Penyebaran pengembangan kawasan peternakan yang ada di Kabupaten Jombang, yaitu: 1) Pengembangan ternak besar jenis sapi potong di Kecamatan Kudu, Kabuh, Bareng dan Plandaan. Sedangkan jenis sapi perah di Kecamatan Wonosalam, Ngoro, Diwek dan Mojoagung; 2) Ternak kecil (kambing dan domba) diarahkan di sisi utara Kabupaten
Jombang,
yang
meliputi
Kecamatan
Kesamben,
Tembelang, Kudu, Plandaan, dan Ngusikan. Sedangkan di wilayah Selatan dikembangkan di Kecamatan Wonosalam; 3) Unggas (ayam petelur, ayam potong, itik) diarahkan tidak terlalu berdekatan dengan permukiman, yakni di Kecamatan Plandaan, Kudu, Ngusikan dan Kabuh. Untuk pengembangan perikanan, yang dikembangkan di wilayah Kabupaten Jombang adalah perikanan budidaya. Pengembangan kawasan perikanan budidaya di Kabupaten Jombang dialokasikan pada
kawasan
sekitar
sungai-sungai
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
besar.
Sementara
ini
II - 11
perkembangan perikanan budidaya, khususnya kolam, sebagian besar berada di Kecamatan Diwek dan Kecamatan Ngoro. Dalam upaya pengembangan perikanan budidaya, pembentukan kawasan perikanan diarahkan di wilayah Kecamatan Perak dan Bandarkedungmulyo. 5) Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Kawasan strategis cepat tumbuh merupakan daerah yang mempunyai pertumbuhan melebihi dari daerah-daerah yang lain, baik dari segi sosial maupun ekonomi. Kawasan strategis menjadi fokus pengembangan wilayah dalam RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029.
Berdasarkan
RTRW
Tahun
2009-2009,
beberapa
kecamatan yang masuk dalam pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh,
diantaranya
Kecamatan
Mojoagung,
Kecamatan
Ploso,
Kecamatan Bandarkedungmulyo dan Kecamatan Mojowaro. Daerahdaerah tersebut dalam rencana pengembangannya secara fungsi pemanfaatan
maupun
penggunaan
lahannya
diarahkan
untuk
memberikan pelayanan kepada wilayah yang ada disekitarnya dengan segala aspek potensi yang telah dimiiki. Rencana pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh di dalam RTRW, yaitu: 1. Kawasan Ekonomi Khusus Mojowarno a) Merupakan
wilayah
pengembangan
kegiatan
agrobisnis
kabupaten. Agrobisnis tersebut mencakup sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan agrowisata. b) Didukung
dengan
pengembangan
fasilitas
pergudangan,
perbankan, pusat penelitian dan pelatihan pengembangan SDA khususnya disektor agrobisnis, dan pasar agribisnis Kabupaten Jombang. 2. Kawasan Ekonomi Terpadu Mojoagung Merupakan kawasan untuk kegiatan ekonomi perdagangan, berupa pasar induk yang terpadu dengan keberadaanterminal penumpang, terminal cargo dan rest area. 3. Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Bandarkedungmulyo dan Perak Keberadaan kawasan ini sebagai respon keberadaan ruas Jalan Tol Surabaya-Bandarkedungmulyo,
dimana
interchange
(simpang
susun) pintu tol terletak di Kecamatan Bandarkedungmulyo dan Tembelang.
Pengembangan
pengembangan
industri
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
kawasan manufaktur
ini
diarahkan
yang
non
untuk polutif.
II - 12
Pengembangan kegiatan industri menengah dan manufaktur akan didukung dengan kegiatan perdagangan, hotel dan restoran yang dikembangkan di Perkotaan Perak dan Bandarkedungmulyo. 4. Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Tembelang Keberadaan exit tol yang berada di wilayah Kecamatan Tembelang akan memberikan dukungan terhadap pengembangan wilayah Kecamatan
Tembelang
kecamatan
disekitarnya.
Tembelang
dan
merupakan
tarikan
Kawasan Kawasan
pada
beberapa
strategis
Strategis
wilayah
cepat
tumbuh
Kabupaten
(KSK).
Pengembangan Kecamatan Tembelang pada masa mendatang dapat berfungsi
sebagai
merupakan
pusat
pintu
masuk
koleksi
dan
Kabupaten distribusi
Jombang barang.
yang
Dengan
pengembangan Perkotaan Tembelang sebagai kawasan strategis cepat tumbuh, maka Perkotaan Tembelang dapat dikembangkan sebagai
salah
satu
pusat
pengembangan
wilayah
perkotaan
Jombang yang fungsi utamanya adalah pusat kegiatan perumahan, perdagangan dan pemerintahan. 5. Kawasan Strategis dan Cepat Tumbuh Ploso Peran dan fungsi utama perkotaan Ploso merupakan kawasan pertumbuhan baru di bagian utara Kabupaten Jombang. Oleh karena
itu
Kecamatan
Ploso
direncanakan
sebagai
Kawasan
Strategis Kabupaten (KSK). Perkotaan Ploso merupakan wilayah pengembangan kegiatan industri skala besar di Kabupaten Jombang dan pusat distribusi hasil perkebunan dan kehutanan. Lokasi Perkotaan Ploso yang terdapat pada lahan yang kurang subur dan berdekatan dengan pusat kegiatan industri di Lamongan dan Tuban. Arahan pengembangan kawasan strategis cepat tumbuh Ploso
adalah
kawasan
industri
yang
dilengkapi
dengan
pergudangan, permukiman industri, green belt dan ruang publik, pusat pengolahan limbah industri, frontage road untuk kawasan industri dan kegiatan perdagangan. Untuk memperlancar akses pada jalan kolektor primer direncanakan akan dibangun jembatan baru Ploso yang dapat membantu aksesibilitas distribusi barang dan jasa.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 13
D. Wilayah Rawan Bencana 1) Banjir Kawasan rawan bencana banjir berikut adalah wilayah yang secara historis merupakan wilayah banjir atau genangan yang ada di Kabupaten Jombang: 1. Kecamatan Sumberjo,
Plandaan,
meliputi
Jipurapah,
Pojoklitih,
Desa
Plandaan,
Bangsri,
Tondowulan,
Gebangbunder
dan
Kampungbaru; 2. Kecamatan Ngusikan, meliputi Desa Kedungbogo, Ketapangkuning, dan Keboan yang berasal dari luapan sungai Marmoyo; 3. Kecamatan
Kudu,
meliputi
Desa
Katemas,
Sidokaton,
Bakalanrayung, Made, Kepuhrejo, Sumberteguh dan Kudubanjar yang berasal dari luapan sungai. Marmoyo dan menimbulkan tanah longsor; 4. Kecamatan Ploso, meliputi Desa Ploso, Rejoagung, Jatigedong, Gedongombo,
Losari,
Tanggungkramat
Pagertanjung,
Bawangan,
dan
akibat luapan sungai Marmoyo dan sungai
Brantas; 5. Kecamatan Kesamben, meliputi desa Pojokrejo, Jombok, Carangrejo, Watudakon, Kedungmlati, Podoroto, Jombatan, Kedungbetik, dan Pojokkulon; 6. Kecamatan Tembelang, meliputi Desa Kalikejambon, Kedunglosari, Kedungotok,
Mojokrapak,
Pesantren,
Tembelang,
Sentul
dan
Gabusbanaran serta pernah terjadi angin puyuh/puting beliung; 7. Kecamatan Megaluh, meliputi Desa Balongsari, Sumbersari, Ngogri dan Sidomulyo; 8. Kecamatan
Peterongan,
Tengaran,
meliputi
Sumberagung,
Desa
Ngrandulor,
Dukuhklopo,
Bongkot,
Kebontemu,
Morosunggingan, Tugusumberjo, dan Peterongan; 9. Kecamatan
Jombang,
meliputi
Desa
Jombang,
Sumberjo,
Banjardowo, Plosogeneng, Pulolor dan Dapurkejambon; 10. Kecamatan Bandarkedungmulyo, meliputi Desa Karangdagangan, Tinggar, Banjarsari, Gondangmanis, dan Barongsawahan; 11. Kecamatan Sumobito, meliputi Desa Brudu, Badas, Nglele, Sebani, Segodorejo, Kedungpapar, Sumobito, Budug, Kendalsari, Talunkidul dan Madiopuro;
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 14
12. Kecamatan Mojoagung, meliputi Desa Kademangan, Mancilan, Miagan,
Betek,
Karobelah,
Mojotrisno,
Janti,
Gambiran
Dan
Kedunglumpang, 13. Kecamatan
Gudo,
meliputi
Desa
Gudo,
Pucangro,
Bugasur
Kedaleman, Plumbon Gambang, Godong dan Krembangan; 14. Kecamatan Jogoroto, meliputi Desa Jogoroto, Ngumpul, Jarakkulon, Sawiji dan Mayangan; 15. Kecamatan Mojowarno, meliputi Desa Karanglo, Gondek, Mojojejer, Selorejo, Catakgayam dan Grobogan. 16. Kecamatan Diwek di Desa Keras. 2) Tanah Longsor Kawasan rawan bencana yang berupa gerakan tanah/tanah longsor/erosi berada di wilayah Kecamatan Bareng, Wonosalam, Mojoagung, Ngusikan dan Kecamatan Plandaan. Beberapa bagian wilayah di kecamatan tersebut
mempunyai
kelerengan diatas 40%
dengan luas sekitar 7.753,6 Ha. 3) Puting Beliung Wilayah di Kabupaten Jombang yang secara historis merupakan wilayah yang pernah terkena bahaya angin puting beliung adalah: 1. Kecamatan
Bandarkedungmulyo,
meliputi
Desa
Mojokambang
(Dusun Mojotengah, Kemendung, Krembung, Wonorejo) 2. Kecamatan Perak, meliputi Desa Plosogenuk (Dusun Sukorejo), Desa Kalangsemanding dan Desa Glagahan. 3. Kecamatan Ngoro, meliputi Desa Genukwatu (Dusun Genukwatu dan Godong), Desa Sugihwaras (Dusun Cermenan ), Desa Gajah (Dusun Gandan), Desa Ngoro (Dusun Pandean dan Ngoro Kidul), Desa Kauman (Dusun Kauman dan Genggeng), Desa Rejoagung (Dusun Genggeng. 4. Kecamatan Tembelang, meliputi Desa Gabusbanaran, Desa Sentul dan Desa Pesantren. 4) Gempa Bumi Kawasan rawan bencana berupa gempa tektonik terjadi akibat adanya patahan Ploso yang walaupun sudah lama tidak aktif, namun perlu diwaspadai berada di wilayah Kecamatan Plandaan, Kabuh, Ngusikan, sebagian Kecamatan Megaluh dan Bandarkedungmulyo.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 15
E. Demografi Kondisi
demografi
Kabupaten
Jombang
berdasarkan
perkembangan jumlah penduduk yang tercatat sepanjang tahun 20092012 menunjukkan adanya peningkatan sebanyak 226.165 jiwa. Kenaikan penduduk tertinggi terjadi pada periode tahun 2011-2012 yang sebanyak 104.444 jiwa atau mengalami pertumbuhan sebesar 7,62% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penduduk Kabupaten
Jombang
rata-rata
berada
pada
kisaran
4-5%.
Perkembangan jumlah penduduk secara detail disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2.3. Perkembangan Jumlah Penduduk di Kabupaten Jombang No
Tahun
Jumlah Laki-laki
Jumlah Perempuan
Jumlah Penduduk
1
2009
611.765
601.342
1.213.107
2
2010
636.773
625.962
1.262.735
3
2011
671.563
659.804
1.331.367
4
2012
722.832
709.979
1.432.811
5
2013
726.118
713.154
1.419.137
Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Tahun 2013 *. Tribulan I 2013
2.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat A. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1) Pertumbuhan PDRB Pertumbuhan PDRB Kabupaten Jombang pada kurun waktu 2009-2013 selalu dalam trend yang positif dan terus naik, baik berdasarkan Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) maupun Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Pertumbuhan PDRB ADHK pada tahun 2009 sebesar 5,962,262,390.000 meningkat menjadi 6,327,278,130,000 pada
tahun
2010,
6,759,495,410,000, 7,226,418,360,000,
pada pada
dan
tahun tahun
pada
2011 2012
tahun
2013
meningkat
menjadi
meningkat
menjadi
meningkat
menjadi
7,746,278,090,000. PDRB ADHB juga mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2009 sebesar 12,519,634,460,000, pada tahun 2010 meningkat menjadi sebesar 14,060,872,140,000, pada tahun 2011 meningkat menjadi sebesar 15,945,609,060,000, pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar 18,045,848,600,000, dan pada tahun 2013 meningkat menjadi sebesar 20,770,318.25. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 16
Peningkatan PDRB terbesar berada ada periode tahun 20122013, yaitu sebesar 519,859,730,000 untuk ADHB dan sebesar 2,724,469.65 untuk ADHK. Perkembangan PDRB ADHB dan ADHK tersaji dalam grafik berikut: Grafik 2.1. Perkembangan PDRB ADHK dan ADHB Tahun 2009-2013 30000,000.00 20770,318.25 18045,848.60
25000,000.00 15945,609.06 14060,872.14
20000,000.00 12519,634.46 15000,000.00 10000,000.00
7226,418.36
6327,278.13
5000,000.00
7746,278.09
6759,495.41
5962,262.39
,0.00 2009
2010
2011
2012* ADHB
2013**
ADHK
Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013 * Angka sementara ** Angka sangat sementara
Capaian PDRB ADHB secara lebih rinci didukung oleh 9 sektor lapangan usaha,yaitu: pertanian, pertambangan, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan,perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan
dan
perusahaan,serta
komunikasi,
jasa-jasa
keuangan,
lainnya.
persewaan
Capaian
PDRB
dan
jasa
Kabupaten
merupakan agregat dari kontribusi sektor-sektor lapangan usaha. Sumbangan atau kontribusi dari masing-masing sektor lapangan usaha berdasarkan PDRB ADHB tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.4. Kontribusi PDRB ADHB Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 No.
Sektor / Sub Sektor
2009
2010
2011
2012*
2013**
29,91
28,87
28,36
28,08
27,47
1,42
1,41
1,32
1,24
1,15
12,14
11,85
11,64
11,60
11,58
1.
Pertanian
2.
Pertambangan dan Penggalian
3.
Industri Pengolahan
4.
Listrik, Gas dan Air Bersih
1,03
0,97
0,94
0,91
0,88
5.
Bangunan
2,55
2,50
2,54
2,48
2,45
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 17
No.
Sektor / Sub Sektor
2009
2010
2011
2012*
2013**
34,29
35,92
36,91
37,54
38,41
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3,76
3,82
3,79
3,77
3,81
8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
3,69
3,85
3,95
4,11
4,22
9.
Jasa-Jasa
11,21
10,81
10,55
10,29
10,04
Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013
Sektor yang memiliki kontribusi tertinggi terhadap PDRB ADHB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan persentase kontribusi 34,29 pada tahun 2009, 35,92 pada tahun 2010, 36,91 pada tahun 2011, 37,54 pada tahun 2012 dan 38,41 pada tahun 2013. Sedangkan sektor yang memiliki kontribusi paling rendah adalah listrik, gas dan air bersih dengan persentase kontribusi sebesar 1,03 pada tahun 2009, 0,97 pada tahun 2010, 0,94 pada tahun 2011, 0,91 pada tahun 2012 dan 0,88 pada tahun 2013. Dalam perkembangan kontribusi sektor lapangan usaha dalam PDRB ADHB terlihat bahwa sektor pertanian kontribusinya mengalami penurunan. Secara besaran/nilai capaian dari sektor pertanian pada periode tahun 2009 sampai tahun 2013 menunjukkan peningkatan, namun secara kontribusi mengalami penurunan. Data tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian peningkatannya lebih lambat dibanding sektor lapangan usaha lainnya, sehingga kontribusinya juga mengalami
penurunan.
Namun
demikian,
pada
tahun
2013
pertumbuhan sektor pertanian menguat, demikian juga tiga sektor besar lainnya (Industri Pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran serta Jasa-Jasa). Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran selalu tumbuh subur, sehingga dapat dikatakan bahwa keyakinan sebagian pakar bahwa sektor ini yang paling luwes sekaligus paling cepat berubah, terutama untuk yang kecil dan informal, makin menemukan buktinya. Mudah sekali orang masuk pasar sektor ini, sehingga banyak pakar yang memuji perdagangan kecil informal merupakan bumper ketika terjadi krisis ekonomi yang baru lalu karena keluwesannya menyerap pengangguran dan tenaga kerja tak terdidik. Andil penting sektor ini dalam
perekonomian
Kabupaten
Jombang
tak
dapat
diingkari
siapapun. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 18
2) Perkembangan PDRB Perkapita Indikator PDRB perkapita dapat digunakan untuk melihat kondisi kesejahteraan masyarakat suatu daerah. PDRB Perkapita adalah indikator makro yang secara agregat dihitung dari PDRB (ADHB) dibagi jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Hal ini penting untuk mengetahui pertumbuhan pendapatan masyarakat dalam
hubungannya dengan kemajuan
sektor
ekonomi. PDRB
Perkapita pada umumnya selain dipengaruhi oleh faktor produksi juga sangat dipengaruhi oleh harga barang dan jasa yang berlaku dipasar. Dengan demikian, maka pengaruh inflasi menjadi cukup dominan dalam pembentukan pendapatan regional suatu daerah. Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Jombang pada tahun 2011 dan 2012 tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.5. PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Jombang Tahun 2011-2012 No.
Tahun 2011*) (Rp. 000)
Tahun 2012**) (Rp. 000)
16.007.787.360
18.045.848.60 0
1.209.501
1.217.560
13.235,034
14.821,321
1.102,920
1.235,110
13,18
11,98
Uraian
1.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB)
2.
Penduduk Pertengahan Tahun
3.
PDRB Per Kapita
4.
Rata-Rata PDRB Perkapita per bulan
5.
Pertumbuhan (%)
Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013, diolah *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
Sedangkan
perkembangan
pendapatan
per
kapita
dengan
pendekatan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Jombang selama 5 tahun terakhir tersaji dalam grafik berikut: Grafik 2.2. Perkembangan PDRB Perkapita ADHB Kabupaten Jombang Tahun 2008-2012
9497,677
2008
10411,474
2009
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
11693,937
2010
13235,034
2011 *)
14821,321
2012 **)
II - 19
Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013 diolah
*) 2011 adalah angka sementara **) 2012 adalah angka sangat sementara Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa selama lima tahun terakhir ini, PDRB Perkapita ADHB mengalami peningkatan yang cukup berarti. Pada tahun 2008, PDRB Perkapita ADHB sebesar Rp.9.497.677,- meningkat menjadi Rp.10.411.474,- pada tahun 2009, tahun
2010
menjadi
Rp.11.693.937,-
dan
meningkat
menjadi
Rp.13.235.034,- pada tahun 2011. Tahun 2012, pendapatan per kapita telah mencapai Rp.14.821.321 atau meningkat sebesar 11,98%. 3) Laju Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara umum. Laju inflasi
yang tidak terkendali dapat memicu penurunan daya beli
masyarakat, terutama oleh masyarakat miskin yang tidak memiliki tabungan. Selain itu, tingginya laju inflasi juga memberikan dampak semakin melebarnya tingkat distribusi pendapatan di masyarakat. Inflasi yang tinggi juga berpotensi menghambat investasi produktif. Hal ini karena tingginya tingkat ketidakpastian (mendorong investasi jangka pendek) dan tingginya bunga. Secara makro, dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi terhambat. Laju
inflasi
harus
dikendalikan
agar
tercipta
kondisi
perekonomian yang stabil dan mendorong pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dalam kurum waktu 2009-2013 secara terperinci adalah sebesar 5,21% pada tahun 2009, sebesar 5,83% pada tahun 2010, sebesar 6,15% pada tahun 2011, sebesar 5,92% pada tahun 2012 (angka sementara) dan sebesar 7, 31% pada tahun 2013 (angka sangat sementara). Secara rinci disajikan dalam tabel sebagai berikut: Grafik 2.3. Laju Inflasi Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 8 6
5.21
6.81
6.15
5.83
5.92
4 2 0 2009
2010
2011
2012*
2013**
Sumber: BPS Kabupaten Jombang, Tahun 2013 * Angka sementara ** Angka sangat sementara RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 20
Beberapa sektor yang menyebabkan menguatnya inflasi pada tahun 2012, diantaranya: 1. Naiknya
kontribusi
sektor
pertanian,
industri
pengolahan,
pengangkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan terhadap PDRB; 2. Turunnya kontribusi sektor pertambangan dan penggalian, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor jasa-jasa. Sedangkan pada tahun 2013, inflasi mengalami lonjakan cukup signifikan yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM, depresiasi nilai rupiah, kenaikan suku bunga bank, kenaikan tarif dasar listrik, serta momentum tahunan, seperti hari raya, pergantian musim, yang memicu lonjakan permintaan akan barang dan jasa sehingga harga mengalami kenaikan. Lonjakan
yang
cukup
signifikan
membutuhkan
regulasi
kebijakan moneter yang cukup kuat dan efektif. Penguatan harga komoditas pokok yang dipengaruhi supply dari luar negeri sangat dipengaruhi keberhasilan dalam penguatan nilai rupiah. Selain itu, kemampuan dasar untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan
pasar
merupakan
upaya
prioritas
dalam
rangka
pengendalian dan stabilisasi inflasi. B. Fokus Kesejahteraan Sosial 1) Urusan Pendidikan a) Angka Melek Huruf Angka Melek Huruf
(AMH) merupakan salah satu bagian dari
Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yakni pada komponen indeks pendidikan bersama dengan angka rata-rata lama sekolah. IPM adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam meningkatkan kesejahteraan penduduknya. Angka melek huruf (AMH) adalah angka yang menunjukkan tingkat kemampuan baca tulis penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. AMH Kabupaten Jombang mengalami peningkatan dari 92,86 pada tahun 2009 menjadi 94,35 pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,49. Perkembangan AMH Kabupaten Jombang tahun 2009 sampai tahun 2013 tersaji dalam grafik berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 21
Grafik 2.4. Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) Kabupaten Jombang Tahun 2010-2012
94.35
94.5 93.79
94 93.5 92.92
92.89
92.86 93 92.5 92 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Pertumbuhan AMH pada periode tahun 2009-2011 menunjukkan peningkatan
linier
dan
mengalami
lonjakan
pada
tahun
2012.
Perkembangan yang signifikan pada tahun 2012 merupakan suatu indikasi bahwa program dalam upaya peningkatan angka melek huruf yang dilaksanakan pada tahun sebelumnya, berjalan cukup efektif. Capaian AMH kabupaten merupakan agregat capaian AMH kecamatan. Perkembangan capaian AMH sampai dengan tahun 2012 untuk masing-masing kecamatan tersaji pade grafik berikut: Grafik 2.5 Angka Melek Huruf per Kecamatan Tahun 2012
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Grafik di atas menunjukkan bahwa angka melek huruf tertinggi secara
berurutan
terdapat
di
Kecamatan
Gudo,
Jombang
dan
Peterongan, sedangkan untuk yang terendah mulai dari Kecamatan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 22
Kabuh, Ngusikan dan Megaluh. Bila dilihat angka melek huruf kabupaten yang sebesar 93,79, maka terdapat jarak yang cukup besar dengan angka yang ada di kecamatan terendah, yakni Kabuh. Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah cepat dan tepat untuk memacu peningkatan angka melek huruf khususnya di kecamatan-kecamatan yang angkanya masih di bawah 90,00. b) Angka Rata-rata Lama Sekolah Komponen lainnya dari indeks pendidikan adalah rata-rata lama sekolah atau mean years of schooling (MYS). Rata-rata lama sekolah adalah
sebuah
seseorang
dari
angka
yang
menunjukkan
masuk
sekolah
dasar
lamanya
sampai
bersekolah
dengan
Tingkat
Pendidikan Terakhir (TPT). Angka rata-rata lama sekolah (MYS) di Kabupaten Jombang dalam tiga tahun terakhir ada peningkatan. Pada tahun 2010 angka rata-rata lama sekolah adalah sebesar 7,40 tahun, sedangkan pada tahun
2011
sebesar
7,40
tahun
berarti
tidak
ada
kenaikan.
Selanjutnya pada tahun 2012 meningkat menjadi sebesar 7,47 atau mengalami peningkatan sebesar 0,95 % dari tahun 2010, dan menjadi 7,67 pada tahun 2013. Peningkatan angka rata-rata lama sekolah di tahun 2013 menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Namun demikian peningkatan ini perlu dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kuantitas, baik sarana prasarana
maupun
mutu
pendidikan
di
Kabupaten
Jombang.
Perkembangan angka-angka rata-rata lama sekolah untuk masingmasing kecamatan, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.6. Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Jombang Tahun 2010-2013 No.
Kecamatan
Tahun 2010
2011
2012
2013
1
Perak
8,73
8,73
7,77
8,96
2
Gudo
8,85
8,85
8,93
8,93
3
Ngoro
6,36
6,36
7,22
7,32
4
Bareng
6,58
6,68
6,53
6,72
5
Wonosalam
5,47
5,47
5,61
6,18
6
Mojoagung
7,32
7,32
6,67
7,41
7
Mojowarno
7,40
7,40
7,39
7,45
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 23
No.
Tahun
Kecamatan
8
Diwek
9
Jombang
2010
2011
2012
2013
7,70
7,70
7,23
7,98
10,26
10,26
10,35
10,32
10 Peterongan
8,09
8,09
8,81
9,21
11 Sumobito
7,17
7,17
7,82
8,24
12 Kesamben
6,31
6,31
7,47
7,20
13 Tembelang
6,47
6,47
6,64
6,52
14 Ploso
6,71
6,71
6,07
6,71
15 Plandaan
6,02
6,02
6,82
6,03
16 Kabuh
4,65
5,56
5,52
6,92
17 Kudu
5,56
5,56
6,41
6,12
18 Bandarkedungmulyo
6,76
6,76
6,77
7,21
19 Jogoroto
7,75
7,75
8,16
7,96
20 Megaluh
7,15
7,15
5,61
7,42
21 Ngusikan
6,61
6,61
6,37
6,66
7,40
7,40
7,47
7,67
Kabupaten Jombang Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui perkembangan angka rata-rata lama sekolah untuk masing-masing kecamatan selama periode 3 (tiga) tahun
terakhir.
Dari
21
kecamatan
di
Kabupaten
Jombang,
perkembangan angka rata-rata lama sekolah pada semua keamatan mengalami
peningkatan.
Sedangkan
kecamatan
yang
mengalami
fluktuasi capaian adalah Kecamatan Perak, Bareng, Mojoagung, Mojowarno, Diwek, Jombang, Kesamben, Tembelang, Ploso, Plandaan, Kabuh, Kudu, Jogoroto, Megaluh dan Ngusikan. Pencapaian rata-rata lama sekolah yang belum begitu besar diantaranya disebabkan karena masih cukup besarnya penduduk yang tingkat pendidikannya tidak tamat SD maupun yang tidak sekolah. Perlu kiranya disusun intervensi strategis dalam upaya menaikkan kualitas SDM ini. Program pendidikan dasar 9 tahun masih perlu dipacu disamping terus digalakkan pendidikan luar sekolah (PLS) seperti, program Paket A, B dan C. c) Angka Partisipasi Kasar (APK) Indikator pendidikan selanjutnya yang juga sangat mendukung tingkat pencapaian indeks pendidikan adalah Angka Partisipasi Kasar (APK). APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 24
SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu. APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK Kabupaten Jombang dalam kurun waktu tahun 2009-2012 tidak banyak mengalami perubahan dan cenderung stabil dan untuk tingkat SD dan SMP, sedangkan untuk
tingkat
SMA
secara
konsisten
mengalami
peningkatan.
Perkembangan APK tahun 2009-2012 tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.7. Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) KabupatenJombang Tahun 2009-2012 No. 1
Jenjang Pendidikan
2009
2010
2011
2012
SD/MI
1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn bersekolah di SD/MI
124.810 125.712 126.653 127.556
1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
120.260 119.760 119.610 120.460
1.3. APK SD/MI
103,78
104,97
105,89
105,89
2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn bersekolah di SMP/MTS
66.028
65.231
64.220
67.445
2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
64.377
63.877
63.377
65.322
2.3. APK SMP/MTs
102,56
102,12
101,33
103,25
3.1 Jumlah siswa usia 16-18 thn bersekolah di SMA/SMK/MA
54.155
54.662
56.595
60.588
3.2 Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
58.197
57.697
57.197
61.046
93,05
94,74
98,95
99,25
2
3
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
3.3 APK SMA/MA/SMK Sumber: Dinas Pendidikan,Tahun 2013
Meskipun terjadi stagnasi APK pada tingkat SD, namun APK pada tingkat SMP dan SMA masih secara kontinyu dan signifikan. Hal ini mencerminkan semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 25
akan pentingnya arti pendidikan. Jika ditinjau per kecamatan, APK per kecamatan di Kabupaten Jombang tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.8. Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Jombang Tahun 2012 Menurut Kecamatan SD/MI No. Kecamatan
Jumlah Jumlah murid penddk usia 7- usia 712 th 12 th
SMP/MTs Jumlah Jumlah murid penddk usia usia 1313-15 15 th th
APK
SMA/MA/SMK
APK
Jumlah Jumlah murid penddk usia usia 1616-18 18 th th
1
Bandarkdm
4.524
5.075
89,14
1.404
1.736
80,88
815
2
Perak
5.328
4.969 107,22
3.476
3.414 101,82
4.694
3
Gudo
5.060
5.452
92,81
1.412
2.168
65,13
741
4
Diwek
10.723
9.795 109,47
7.206
5.763 125,04
6.594
4.761 138,50
5
Ngoro
11.198
7.976 140,40
3.832
4.181
91,65
3.089
3.708
83,31
6
Mojowarno
9.125
9.294
98,18
3.154
3.350
94,15
849
4.458
19,04
7
Bareng
4.713
5.690
82,83
2.139
2.221
96,31
674
2.845
23,69
8
Wonosalam
3.238
3.487
92,86
1.293
1.496
86,43
415
1.786
23,24
9
Mojoagung
8.282
8.271 100,13
4.259
4.243 100,38
5.407
3.948 136,96
10 Somobito
7.690
8.075
95,23
3.198
3.436
93,07
1.465
3.796
38,59
11 Jogo Roto
7.085
6.909 102,55
3.876
3.968
97,68
2.097
2.699
77,70
12 Peterongan
6.284
5.768 108,95
4.623
3.774 122,50
4.593
2.867 160,20
15.174
8.862 171,23
11.405
9.009 126,60
21.621
6.447 335,37
14 Megaluh
3.538
3.510 100,80
1.737
1.839
94,45
339
1.530
22,16
15 Tembelang
5.230
4.914 106,43
2.838
3.457
82,09
1.160
1.927
60,20
16 Kesamben
5.858
6.302
92,95
3.928
2.339 167,94
924
3.115
29,66
17 Kudu
2.678
2.916
91,84
1.426
1.498
95,19
1.167
1.715
68,05
18 Ploso
3.443
3.850
89,43
1.647
2.166
76,04
2.711
2.353 115,21
19 Kabuh
3.335
3.719
89,67
1.417
1.681
84,30
631
2.204
28,63
20 Plandaan
3.057
3.429
89,15
1.461
1.773
82,40
362
2.045
17,70
21 Ngusikan
1.993
2.197
90,71
1.714
1.810
94,70
240
1.222
19,64
127.556 120.460 105,89
67.445
65.322 103,25
60.588
61.046
99,25
13 Jombang
Jumlah
2.248
APK
2.723 172,38 2.649
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013
d) Angka Pendidikan yang Ditamatkan Perkembangan
angka
pendidikan
yang
ditamatkan
sampai
dengan akhir tahun 2012, menunjukkan bahwa untuk tingkat pendidikan TK/RA sebesar 87.920 orang, tingkat pendidikan SD/MI sebesar 490.618 orang, tingkat pendidikan SMP/MTs sebesar 259.742 orang, tingkat pendidikan SMA/MA sebesar 261.186 orang, tingkat pendidikan Perguruan Tinggi sebesar 43,646 orang dan untuk yang lain-lain sebesar 32,950 orang. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
36,25
II - 26
27,97
e) Angka Partisipasi Murni Indikator pendidikan lainnya yang sangat mempengaruhi tingkat pencapaian indeks pendidikan adalah Angka Partisipasi Murni (APM). APM adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. APM Kabupaten Jombang pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 terus mengalami peningkatan, di tingkat SD (usia 7-12 tahun)
pada 2009 sebesar 92,39, baru kemudian pada tahun 2010
naik menjadi 94,16, dan pada tahun 2011 mengalami kenaikan menjadi 95,37, sedangkan di tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 95,57. Sedangkan untuk tingkat SMP (usia 13-15 tahun) pada tahun 2009 sebesar 78,74 meskipun di tahun 2008 sebesar 83,95, sehingga mengalami penurunan. Akan tetapi di tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 80,75, dan pada tahun 2011 turun menjadi 78,03, sedangkan pada tahun 2012 mengalami kenaikan menjadi 85,04. Untuk tingkat SMA (usia 16-18 tahun) menunjukkan tren yang menggembirakan
karena
secara
terus
menerus
mengalami
peningkatan. Tahun 2009 sebesar 68,18 sedangkan pada tahun 2010, naik lagi menjadi sebesar 69,85, dan meningkat lagi menjadi 73,27 pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 75,27. Peningkatan APM pada tingkat SMA ini mencerminkan semakin tingginya
tingkat
kesadaran
masyarakat
akan
pentingnya
arti
pendidikan disamping juga peran aktif pemerintah dalam menyediakan fasilitas sekolah yang memadai, baik kualitas maupun kuantitasnya. Perkembangan APM tahun 2009 sampai dengan 2012 sebagaimana tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.9. Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 No. 1
Jenjang Pendidikan
2009
2010
2011
2012
SD/MI
1.1. Jumlah siswa usia 7-12 thn bersekolah di SD/MI
111.113 112.761 114.078 115.124
1.2. Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
120.260 119.760 119.610 120.460
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 27
No.
Jenjang Pendidikan
2009
1.3. APM SD/MI 2
2011
2012
92,39
94,16
95,37
95,57
50.688
51.581
49.456
55.551
64.377
63.877
63.377
65.322
78,74
80,75
78,03
85,04
SMP/MTs
2.1. Jumlah siswa usia 13-15 thn bersekolah di SMP/MTs 2.2. Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun 2.3. APM SMP/MTs 3
2010
SMA/MA/SMK
3.1
Jumlah siswa usia 16-18 thn bersekolah di SMA/SMK/MA
39.677
40.301
41.909
45.947
3.2
Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
58.197
57.697
57.197
61.046
3.3
APM SMA/MA/SMK
68,18
69,85
73,27
75,27
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013
Jika
ditinjau
per
kecamatan,
perkembangan
APM
di
KabupatenJombang pada tahun 2012 sebagaimana tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.10. Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2012 Menurut Kecamatan Di Kabupaten Jombang SD/MI No.
Kecamatan
Jumlah murid usia 712 th
Jumlah penddk usia 712 th
SMP/MTs
APM
Jumlah Jumlah penddk murid usia usia 1313-15 15 th th
SMA/MA/SMK
APM
Jumlah murid usia 1618 th
Jumlah penddk usia 1618 th 2.248
APM
1
Bandarkdm
4.113
5.075
81,04
1.344
1.736
77,42
805
2
Perak
4.823
4.969
97,06
2.615
3.414
76,60
4.036
3
Gudo
4.600
5.452
84,37
1.403
2.168
64,71
737
2.649
27,82
4
Diwek
9.624
9.795
98,25
5.639
5.763
97,85
2.928
4.761
61,50
5
Ngoro
10.114
7.976 126,81
3.272
4.181
78,26
1.932
3.708
52,10
6
Mojowarno
8.031
9.294
86,41
2.555
3.350
76,27
773
4.458
17,34
7
Bareng
4.251
5.690
74,71
1.833
2.221
82,53
626
2.845
22,00
8
Wonosalam
2.946
3.487
84,49
1.299
1.496
86,83
546
1.786
30,57
9
Mojoagung
7.476
8.271
90,39
3.392
4.243
79,94
4.030
3.948 102,08
10
Somobito
6.984
8.075
86,49
2.548
3.436
74,16
1.165
3.796
30,69
11
Jogoroto
6.430
6.909
93,07
3.282
3.968
82,71
1.613
2.699
59,76
12
Peterongan
5.622
5.768
97,47
3.524
3.774
93,38
3.321
2.867 115,84
13
Jombang
13.588
8.862 153,33
9.057
9.009
100,53
16.261
6.447 252,23
14
Megaluh
3.236
3.510
92,19
1.471
1.839
79,99
402
1.530
26,27
15
Tembelang
4.821
4.914
98,11
2.293
3.457
66,33
1.082
1.927
56,15
16
Kesamben
5.369
6.302
85,20
3.151
2.339
134,72
776
3.115
24,91
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
35,81
2.723 148,22
II - 28
No.
Kecamatan
SD/MI Jumlah Jumlah murid 2.421 penddk 2.916 usia 7usia 7123.092 th 123.850 th
SMP/MTs APM
17
Kudu
18
Ploso
19
Kabuh
3.004
3.719
80,77
20
Plandaan
2.810
3.429
81,95
1.433
21
Ngusikan
1.769
2.197
80,52
115.124 120.460
95,57
Jumlah
83,02
Jumlah Jumlah murid 1.098 penddk 1.498 usia 13usia 2.166 151.509 th 13-15 th 1.323 1.681
80,31
SMA/MA/SMK APM 73,30 69,67
Jumlah Jumlah APM murid penddk 1.057 1.715 61,63 usia 16- usia 16103,10 182.426 th 182.353 th
78,70
680
2.204
30,85
1.773
80,82
440
2.045
21,52
1.510
1.810
83,43
311
1.222
25,45
55.551
65.322
85,04
45.947
61.046
75,27
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2013
2) Urusan Kesehatan a) Angka Harapan Hidup Angka harapan hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka Harapan Hidup (AHH) merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Perkembangan angka harapan hidup selama 3 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 0,75 tahun, dari sebesar 71,18 tahun pada 2010 menjadi 71,29 tahun pada 2011 kemudian meningkat lagi menjadi 71,93 tahun pada 2012. Capaian pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 0,01 pada tahun 2013, sehingga menjadi 71,92. Peningkatan tersebut bisa merupakan dampak dari peningkatan kesejahteraan masyarakat serta meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Perkembangan angka harapan hidup tahun 2010-2012 seperti digambarkan pada grafik sebagai berikut: Grafik 2.7. Perkembangan Angka Harapan Hidup Kabupaten Jombang Tahun 2010-2012 72
71.93
71.5 71.18
71.29
71 70.5 2010
2011
2012
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Jika dilihat masing-masing kecamatan, maka AHH tertinggi tahun 2013 adalah di Kecamatan Jombang sebesar 74,35 tahun disusul Kecamatan Kudu sebesar 74,20 dan Ploso sebesar 73,40. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 29
Sedangkan AHH terendah terdapat di Kecamatan Wonosalam sebesar 64,88 diikuti Megaluh sebesar 67,31 dan Ngusikan sebesar 67,67. Hal ini bisa menjadi sebuah indikasi bahwa akses menuju layanan kesehatan yang lebih mudah terjangkau berdampak terhadap Angka Harapan Hidup. Kecamatan Jombang, Kecamatan Gudo, Kecamatan Peterongan dan Kecamatan Mojoagung, yang secara kewilayahan termasuk di kawasan perkotaan, tentunya akses hingga sarana kesehatan lebih terjangkau daripada kecamatan-kecamatan yang memiliki Angka Harapan Hidup lebih rendah. Untuk lebih lengkapnya berikut ditampilkan data AHH di setiap Kecamatan di Kabupaten Jombang: Grafik 2.8. Angka Harapan Hidup per Kecamatan di Kabupaten Jombang Tahun 2012 Jombang 69.94 69.45
Diwek
72.13 73.22 72.32 73.12
Sumobito Mojowarno 64.88
Wonosalam
69.22 69.32
Gudo Bandarkedungmulyo
67.91
Kesamben
74.35
71.16
71.27
72.54
71.19
67.31
Ploso
71.78
Kudu
67.67 62
64
66
68
74.2 73.2
Plandaan 60
73.4
70
72
74
76
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
b) Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan banyaknya kematian bayi berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu. Perkembangan angka kematian bayi di Kabupaten Jombang menunjukkan angka yang kurang stabil setiap tahunnya. Dari data yang tersedia pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan dari tahun 2009 yaitu sebesar 10,2. Kekhawatiran mulai muncul ketika memasuki tahun 2011 terjadi peningkatan kematian bayi yang RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 30
signifikan di Kabupaten Jombang. Peningkatan tersebut di tunjukkan dengan data yang tersedia yang mencapai angka 14,5 pada tahun 2011. Peningkatan drastis tersebut memberikan tekanan tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Jombang pada umumnya dan Dinas Kesehatan pada khususnya. Dengan berbagai langkah strategis akhirnya pada tahun 2012 angka kematian bayi akhirnya dapat diturunkan kembali pada angka 12,11. Namun capaian pada tahun 2013 mengalami tekanan menjadi 14,25. Upaya
menekan
angka
kematian
bayi
ditempuh
melalui
peningkatan pelayanan terhadap kesehatan bayi. Upaya tersebut dilaksanakan dengan pemeriksaan kesehatan dan penimbangan berat badan secara rutin, dan pemberian makanan tambahan di Posyandu. Keberhasilan dalam penurunan angka kematian bayi seharusnya terus dijaga agar angka kematian bayi dapat terus ditekan pada tahun-tahun berikutnya. Berikut grafik angka kematian bayi kabupaten Jombang dibandingkan dengan pencapaian Provinsi Jawa Timur: Grafik 2.9. Perkembangan Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013
Chart Title 35 30
Axis Title
25 20 15 10 5 0
2009
2010
2011
2012
2013
Jombang
10.3
10.2
14.5
12.11
14.25
Jawa Timur
31.41
29.99
29.24
26.95
#REF!
1
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang Tahun 2013
c) Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran Hidup Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Jombang dari tahun 2009-2012 cenderung fluktuatif, hal itu bisa dilihat dari angka kematian ibu pada tahun 2009 sebesar 69 meningkat menjadi 78,8 pada tahun 2010 dan di tahun 2011 juga mengalami peningkatan sebesar 128,5 dan mengalami penurunan di tahun 2012 sebesar RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 31
102,99. Hal itu terjadi karena sebagian besar penyebab kematian berasal dari penyakit penyerta, misalnya jantung, gagal ginjal, sesak dan lain-lain, hanya sebagian kecil akibat langsung dari proses kehamilan dan persalinan. Upaya yang dapat dilakukan untuk menekan AKI, diantaranya melalui peningkatan monitoring selama kehamilan (ANC) yang lebih optimal dan melakukan konsultasi sedini mungkin setiap kelainan yang ditemukan di luar kasus Obgyn kepada dokter spesialis terkait, serta minimal satu kali konsultasi ke dokter umum selama kehamilan. Lebih lengkapnya berikut data angka kematian ibu Kabupaten Jombang di bandingkan dengan Provinsi jawa Timur. Grafik 2.10 Perkembangan Angka Kematian Ibu (AKI) Kabupaten Jombang dibanding Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2012
Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013
d) Status Gizi Masyarakat Status
gizi
menggambarkan
balita tingkat
merupakan status
salah
gizi
satu
masyarakat.
indikator
yang
Perkembangan
prosentasebalita gizi buruk di Kabupaten Jombang selama tiga tahun terakhir menunjukkan tren yang menurun, yakni pada tahun 2010 sebesar 0,04%, tahun 2011 sebesar 0,04%, tahun 2012 sebesar 0,03%, dan tahun 2013 sebesar 0,02%. Perkembangan persentase balita gizi buruk sebagaimana tersaji pada grafik berikut: Grafik 2.11 Persentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Jombang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 32
Tahun 2010-2012 0.04
0.04
0.04
0.03
0.03 0.02 0.01 0 2010
2011
2012
Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013
e) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga Miskin Sesuai dengan semangat otonomi daerah dimana berusaha mendekatkan pelayanan kepada masyarakat. Begitu juga dalam urusan kesehatan, pemerintah daerah berupaya mempermudah dan meningkatkan akses pelayanan dan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat, tidak terkecuali warga miskin. Pemerintah Pusat maupun pemerintah provinsi berupaya memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat,
begitu
juga
halnya
yang
dilaksanakan
Pemerintah Kabupaten Jombang. Berikut data kepesertaan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat di Kabupaten Jombang: Tabel2.11 Perkembangan Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Warga Miskin Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Jumlah Kepesertaan Kategori
2013
2009
2010
2011
2012
255.130
255.130
255.130
255.130
517.348
57.332
57.332
57.332
57.332
57.332
SPM
-
4.064
8.329
9.600
2.081
Total
312.462
316.526
320.791
322.062
576.761
Jamkesmas Jamkesda
(Tribulan I)
Sumber: Dinas Kesehatan, Tahun 2013
C. Fokus Seni Budaya dan Olahraga 1) Urusan Seni Budaya a) Jumlah Grup Kesenian Untuk menopang pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan adanya upaya untuk menjaga eksistensi kelompok seni dan budaya yang ada di masyarakat. Kelompok seni dan budaya yang berperan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 33
sebagai
penyelenggara
kesenian
memberikan
dukungan
dalam
pelestarian seni dan budaya. Perkembangan jumlah kelompok kesenian pada kurun 4 tahun terakhir terus mengalami penurunan. Pada tahun 2008 jumlah grup kesenian ada di Kabupaten Jombang sebanyak 458 kelompok, pada tahun 2009 menurun menjadi sebanyak 457 kelompok, tahun 2010 sebanyak 440 kelompok, tahun 2011 sebanyak 391 kelompok, tahun 2012 sebanyak 490 kelompok, dan tahun 2013 meningkat menjadi 503 kelompok. Perkembangan kelompok seni dan budaya secara rinci dapat disampaikan bahwa pada tahun 2009 menurun sejumlah 1 kelompok, menurun 17 kelompok pada tahun 2010, menurun drastis sejumlah 49 kelompok pada tahun 2011, naik drastis di tahun 2012 sebanyak 99 kelompok, dan naik sebanyak 13 kelompok pada tahun 2013. b) Jumlah Gedung Kesenian Jumlah gedung kesenian saat ini di Kabupaten Jombang masih belum tersedia, sehingga perlu adanya pengadaan gedung kesenian untuk menjaga dan melestarikan kesenian daerah. Keberadaan gedung kesenian diharapkan dapat menjadi media segenap lapisan masyarakat dalam mengaktualisasi kebudayaan daerah dan sekaligus menjadi sarana dalam pengenalan maupun pelestarian seni dan budaya daerah. Berdasarkan Kabupaten
data
Jombang,
peningkatan
seharusnya
jumlah
kedepan
grup mampu
kesenian
di
mendukung
peningkatan dan eksistensi grup kesenian dengan memfasilitasi sarana dan prasarana pendukung, salah satunya adalah penyediaan gedung kesenian. Dengan tersedianya gedung kesenian diharapkan pelestarian kesenian dan kebudayaan lokal dapat berkembang dengan baik. c) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya Sampai dengan tahun 2012, penyelenggaraan festival seni dan budaya dilaksanakan di 4 tempat, yaitu GOR Kabupaten Jombang, stadion, alun-alun, dan pendopo kabupaten. Dengan dukungan tempat penyelenggaraan tersebut diharapkan akan semakin meningkatkan jumlah kegiatan seni dan budaya yang dilaksanakan. Untuk menopang pelestarian seni dan budaya perlu upaya menjaga eksistensi kelompok seni dan budaya yang ada di masyarakat. d) Benda Budaya Daerah di Kabupaten Jombang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 34
Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang memiliki banyak peninggalan arkeologi (purbakala). Hal ini dikarenakan Kabupaten Jombang pada masa lalu memiliki peranan yang penting sebagai daerah pemukiman, pusat keagamaan, pusat pemerintahan dan pusat perekonomian dari masa ke masa. Letak Kabupaten Jombang yang berada di daerah aliran Sungai Brantas dan ujung timur Pegunungan Kendeng membawa Kabupaten Jombang sebagai tempat hunian manusia purba masa prasejarah. Pada masa selanjutnya, peninggalan-peninggalan penguasa seperti Mpu Sindok dan Airlangga ada di Jombang. Pada masa Majapahit Kabupaten Jombang merupakan bagian dari ibukota Majapahit, sebagai salah satu pintu masuk ibukota Majapahit. Upaya
pelestarian
yang
telah
dilakukan
oleh
Kabupaten
Jombang sebagai langkah awal dalam perlindungan secara fisik adalah dengan melakukan inventarisasi dan registrasi benda budaya yang ada bekerjasama dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Timur pada tahun 2010. Hasil inventarisasi dan registrasi benda budaya tercatat terdapat 21 buah benda budaya tidak bergerak dan 159 benda budaya bergerak, tersebar di 15 kecamatan, yaitu Kecamatan Jombang, Kecamatan Diwek, Kecamatan Peterongan, Kecamatan
Mojoagung,
Kecamatan
Ngoro,
Kecamatan
Ngusikan,
Kecamatan Kabuh, Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Tembelang, Kecamatan Jogoroto, Kecamatan Perak, Kecamatan Bareng, Kecamatan Sumobito, Kecamatan Ploso dan Kecamatan Kesamben. Benda budaya tidak bergerak terdiri dari 1 buah Lapas (Jombang), 3 buah Menara air (Ringin Contong, Peteongan dan Mojoagung), 4 buah Candi (Pundong, Sumber Boto, Ngrimbi dan Tampingmojo), 2 buah Gereja (Kristen Jawi Wetan Ngoro dan Kristen Jawi wetan Mojowarno), 1 buah Gua (Made), 5 buah Situs (Jladri, Grobogan, watumiring, Watukucur, Mbah Hadi Mulyo, 2 buah Pabrik Gula (Tjoekir dan Djombang Baru), 1 buah Rumah Sakit Kristen (Mojowarno), 1 buah Gardu (Papak) dan 1 buah Stasiun KA (Jombang). Sedangkan benda budaya bergerak terdiri atas arca (batu dan terakota), anak timbangan batu, basi porselin, bata, cermin kuningan, cupu porselin, fosil kerang, Fr. arca batu, Fr. pipisan, Fr. pipisan batu, Fr. yoni batu, gelang tangan, perunggu, genta perunggu, guci porselin,
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 35
kelat bahu perunggu, kepala arca logam, kowi terakota, lampu perunggu, lemari buku kayu, lonceng besi, lumping batu, mangkuk porselin, mata tombak besi, meja kenap kayu dan meja mimbar kayu, piring porselin, tangkai cermin logam, tombak besi, topeng, topeng perunggu, tugu (batu dan menturo), tutup cupu porselin, umpak batu, yoni batu dan tempat lampu (blencong). 2) Urusan Kepemudaan dan Olah Raga a) Jumlah Pemuda Berprestasi Pada Berbagai Bidang di Tingkat Nasional Jumlah pemuda berprestasi pada berbagai bidang di tingkat nasional
dari
Kabupaten
tribulan I sebanyak
Jombang
sepanjang
tahun
2009-2013
120 orang, yaitu pada tahun 2009 sebanyak 5
orang, 2010 sebanyak 10 orang, 2011 sebanyak 40 orang, 2012 sebanyak 65 orang, dan tahun 2013 sebanyak 101 orang. Untuk lebih meningkatkan prestasi pemuda di masa datang diperlukan upaya pembinaan
yang
lebih
terfokus
pada
bidang
unggulan
yang
teridentifikasi berpotensi meraih prestasi di tingkat nasional. Perkembangan jumlah pemuda berprestasi pada berbagai bidang di tingkat nasional selama periode 2009 sampai dengan tahun 2012 tersaji dalam grafik berikut: Grafik 2.12 Jumlah Pemuda Berprestasi pada Berbagai Bidang di Tingkat Nasional Tahun 2009-2012
65
80 60
40
40 5
20
10
0 2009
2010
2011
2012
Sumber: Disporabudpar, Tahun 2013
b) Jumlah
Cabang
Olahraga
yang
Berprestasi
di
Tingkat
Provinsi/Nasional Indikator ini mengukur tingkat keberhasilan pembinaan olahraga di Kabupaten Jombang dengan menghitung jumlah cabang olahraga yang berprestasi di tingkat provinsi/nasional. Perkembangan prestasi RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 36
cabang olahraga yang dibina oleh Pemerintah Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut : Grafik 2.13 Jumlah Cabang Olahraga Berprestasi Tingkat Provinsi/Nasional Tahun 2009-2013 11
12 10 8 6
6
5
4
4
4 2 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber: Disporabudpar, Tahun 2013
b) Lapangan Olahraga Sampai dengan tahun 2012, jumlah lapangan olahraga sebanyak 932 buah terdiri dari lapangan volley sebanyak 388 buah, lapangan sepak bola sebanyak 349 buah, lapangan basket sebanyak 91 buah, lapangan bulutangkis sebanyak 79 buah dan kolam renang sebanyak 25 buah. Dengan
ketersediaan jumlah lapangan olahraga
yang ada
tersebut, maka yang perlu untuk ditingkatkan adalah peningkatan kualitas
lapangan
olah
raga
sesuai
standar
nasional,
serta
pemanfaatan dan pemeliharaannya. Dengan tersedianya lapangan olahraga
yang
memenuhi
standar,
maka
diharapkan
mampu
mendukung peningkatan potensi dan prestasi olahraga di Kabupaten Jombang. 2.3 Aspek Pelayanan Umum A. Fokus Layanan Urusan Wajib 1) Urusan Pendidikan a) Angka Partisipasi Sekolah APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan dasar (7-12 tahun dan 13-15 tahun) yang masih menempuh pendidikan dasar per jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Perkembangan APS di Kabupaten Jombang dapat dilihat dalam dua tabel sebagai berikut: RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 37
Tabel 2.12 Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) KabupatenJombangTahun 2009-2012 No.
Jenjang Pendidikan
1
2009
2010
2011
2012
SD/MI
1.1.
Jumlah siswa usia 7-12 thn bersekolah di SD/MI
123.252 123.144 121.239 122.192
1.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
120.260 119.760 119.610 120.460
1.3.
APS SD/MI
102,49
2
102,83
101,36
101,44
SMP/MTs
2.1.
Jumlah siswa usia 13-15 thn bersekolah di SMP/MTS
64.953
66.196
63.920
66.139
2.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
64.377
63.877
63.377
65.322
2.3.
APS SMP/MTs
3
SMA/MA/SMK
100,89
103,63
100,86
101,22
3.1
Jumlah siswa usia 16-18 thn bersekolah di SMA/SMK/MA
42.344
43.490
46.686
50.516
3.2
Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
58.197
57.697
57.197
61.046
3.3
APS SMA/MA/SMK
72,76
75,38
81,62
82,75
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat perkembangan angka partisipasi sekolah
pendidikan
dasar
untuk
SD/MI
cenderung
fluktuasi.
Memperhatikan perkembangan mulai tahun 2009 yang sebesar 102,49, tahun 2010 sebesar 102,83 dan menjadi 101,36 tahun 2011, akan tetapi di tahun 2012 ada kenaikan meski tidak signifikan menjadi 101,44. Untuk tingkat SMP/MTs juga mengalami perkembangan yang fluktuasi, yakni dari sebesar 100,89 pada tahun 2009, turun menjadi sebesar 103,63 pada tahun 2010 dan pada tahun 2011 mengalami penurunan kenaikan
menjadi menjadi
sebesar 101,22
100,86, pada
tapi
kemudian
mengalami
tahun
2012.
Selanjutnya
perkembangan angka partisipasi sekolah tingkat SMA/MA/SMK setiap tahun mengalami kenaikan yang signifikan menjadi 82,75 di tahun 2012. Sedangkan
perkembangan
APS
menurut
kecamatan
di
Kabupaten Jombang pada tahun 2012 tersaji dalam tabel berikut: Tabel2.13 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 38
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kecamatan di Kabupaten JombangTahun 2012 SD/MI No. Kecamatan
Jumlah Jumlah murid penddk usia 7- usia 712 th 12 th
SMP/MTs
APS
Jumlah Jumlah murid penddk usia usia 1313-15 15 th th
SMA/MA/SMK
APS
Jumlah Jumlah murid penddk usia usia 1616-18 18 th th
APS
1
Bandarkdm
4.269
5.075
84,12
1.342
1.736
77,30
1.333
2.248
2
Perak
5.073
4.969 102,09
3.414
3.414 100,00
3.114
2.723 114,36
3
Gudo
4.805
5.452
88,13
1.350
2.168
62,27
806
4
Diwek
10.468
9.795 106,87
7.144
5.763 123,96
4.794
4.761 100,69
5
Ngoro
10.943
7.976 137,20
3.770
4.181
90,17
3.035
3.708
81,85
6
Mojowarno
8.870
9.294
95,44
3.092
3.350
92,30
1.140
4.458
25,57
7
Bareng
4.458
5.690
78,35
2.077
2.221
93,52
625
2.845
21,97
8
Wonosalam
2.983
3.487
85,55
1.231
1.496
82,29
315
1.786
17,64
9
Mojoagung
8.027
8.271
97,05
4.197
4.243
98,92
1.992
3.948
50,46
10 Somobito
7.435
8.075
92,07
3.136
3.436
91,27
2.913
3.796
76,74
11 Jogoroto
6.830
6.909
98,86
3.814
3.968
96,12
2.510
2.699
93,00
12 Peterongan
6.029
5.768 104,52
4.561
3.774 120,85
3.018
2.867 105,27
13 Jombang
14.910
8.862 168,25
11.339
9.009 125,86
8.790
6.447 136,34
14 Megaluh
3.283
3.510
93,53
1.675
1.839
91,08
563
15 Tembelang
4.975
4.914 101,24
2.776
3.457
80,30
8.898
1.927 461,75
16 Kesamben
5.603
6.302
88,91
3.866
2.339 165,28
1.251
3.115
40,16
17 Kudu
2.423
2.916
83,09
1.364
1.498
91,05
785
1.715
45,77
18 Ploso
3.188
3.850
82,81
1.585
2.166
73,18
2.907
19 Kabuh
3.080
3.719
82,82
1.355
1.681
80,61
572
2.204
25,95
20 Plandaan
2.802
3.429
81,71
1.399
1.773
78,91
617
2.045
30,17
21 Ngusikan
1.738
2.197
79,11
1.652
1.810
91,27
538
1.222
44,03
122.192 120.460 101,44
66.139
65.322 101,22
50.516
61.046
82,75
Jumlah
2.649
1.530
30,43
36,80
2.353 123,54
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012
Jika dilihat per kecamatan, APS cenderung tinggi untuk kecamatan-kecamatan di wilayah perkotaan, dan sebaliknya untuk wilayah kecamatan yang pinggiran cenderung rendah. Hal ini bisa dipahami dengan banyaknya fasilitas pendidikan di wilayah perkotaan baik secara jumlah maupun mutu. b) Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
59,30
II - 39
Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan SD/Mi, SMP/Mts dan SMA/MA.SMK per jumlah penduduk usia
pendidikanSD/Mi,
SMP/Mts
dan
SMA/MA.SMK.
Rasio
ini
mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia
pendidikan
SD/Mi,
SMP/Mts
dan
SMA/MA.SMK.
Untuk
mengetahui rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah tersaji pada tabel sebagai berikut: Tabel 2.14 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 No. 1
Jenjang Pendidikan
2010
2011
2012
834
832
822
824
SD/MI
1.1.
Jumlah gedung sekolah
1.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun
1.3.
Rasio
2
2009
120.260
119.760 119.610 120,460
144,20
143,94
145,51
146,00
240
243
237
241
SMP/MTs
2.1.
Jumlah gedung sekolah
2.2.
Jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun
64.377
63.877
63.377
65,322
2.3.
Rasio
268,24
262,87
267,41
271
176
181
178
181
3
SMA/MA/SMK
3.1
Jumlah gedung sekolah
3.2
Jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun
58.197
57.697
57.197
61,046
3.3
Rasio
330,66
318,77
321,33
337
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012
Dari tabel di atas dapat dilihat kecenderungan rasio ketersediaan sekolah menunjukkan tren yang semakin menurun, utamanya tahun 2011, akan tetapi pada tahun 2012 mengalami kenaikan disemua jenjang
pendidikan.
terfasilitasinya
Hal
kegiatan
ini
menunjukkan
pendidikan
melalui
bahwa
peningkatan
semakin jumlah
sarana gedung sekolah di Kabupaten Jombang. Jika dibandingkan dengan standar nasional, maka pada tahun 2012 rasio ketersediaan sekolah untuk tingkat SD sebesar 1:146 atau masih dibawah standar nasional yang sebesar 1:170. Untuk tingkat SMP rasio ketersediaan sekolah sebesar 1:271 atau masih dibawah standar nasional yakni RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 40
sebesar 1:306. Sedangkan untuk tingkat SMA rasio ketersediaan sekolah sebesar 1:337 Memperhatikan kecamatan,
rasio
perkembangan
ketersediaan
kecamatan-kecamatan
di
ketersediaan
sekolah
wilayah
sekolah
cenderung
perkotaan,
per
kecil
untuk
sebaliknya
untuk
kecamatan di wilayah pinggiran cenderung besar. Hal ini menunjukkan masih terpusatnya sarana pendidikan di wilayah perkotaan, terutama dalam
hal
kuantitasnya.
Rasio
ketersediaan
sekolah
menurut
kecamatan sebagaimana tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.15 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2012 Menurut Kecamatan di Kabupaten Jombang SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah penddk No. Kecamatan penddk penddk gedung Rasio gedung Rasio gedung usia Rasio usia 7usia 13sekolah sekolah sekolah 16-18 12 th 15 th th 1 Bandarkdm 32 5.075 159 1.736 2.248 1.124 6 289 2 2
Perak
36
4.969
138
10
3.414
341
10
3
Gudo
32
5.452
170
5
2.168
434
2
4
Diwek
71
9.795
138
30
5.763
192
29
4.761
164
5
Ngoro
53
7.976
150
17
4.181
246
16
3.708
232
6
Mojowarno
52
9.294
179
18
3.350
186
10
4.458
446
7
Bareng
43
5.690
132
6
2.221
370
3
2.845
948
8
Wonosalam
27
3.487
129
6
1.496
249
3
1.786
595
9
Mojoagung
47
8.271
176
18
4.243
236
13
3.948
304
10 Somobito
50
8.075
162
13
3.436
264
5
3.796
759
11 Jogo Roto
37
6.909
187
18
3.968
220
9
2.699
300
12 Peterongan
36
5.768
160
14
3.774
270
14
2.867
205
13 Jombang
75
8.862
118
30
9.009
300
36
6.447
179
14 Megaluh
32
3.510
110
6
1.839
307
5
1.530
306
15 Tembelang
37
4.914
133
9
3.457
384
6
1.927
321
16 Kesamben
41
6.302
154
10
2.339
234
3
3.115 1.038
17 Kudu
21
2.916
139
4
1.498
375
5
1.715
343
18 Ploso
24
3.850
160
5
2.166
433
5
2.353
471
19 Kabuh
30
3.719
124
6
1.681
280
2
2.204 1.102
20 Plandaan
29
3.429
118
6
1.773
296
1
2.045 2.045
21 Ngusikan
19
2.197
116
4
1.810
453
2
1.222
611
120.460
146
241
65.322
271
181
61.046
337
Jumlah
824
2.723
2.649 1.325
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012
c) Rasio Guru/Murid Rasio
guru
terhadap
murid
adalah
jumlah
guru
tingkat
pendidikan SD/Mi, SMP/Mts dan SMA/MA.SMK per jumlah murid pendidikan
SD/Mi,
SMP/Mts
dan
SMA/MA.SMK.
Rasio
ini
mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar, disamping juga untuk RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
272
II - 41
mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Untuk mengetahui rasio guru terhadap murid dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.16 Rasio Guru dan Murid Semua Jenjang Pendidikan Tahun 2009-2012 No. 1
Jenjang Pendidikan
2010
2011
2012
SD/MI
1.1.
Jumlah Guru
1.2.
Jumlah Murid
1.3.
Rasio
2
2009
8.941
9.101
9.018
9,179
124.709 125.718 126.653 127.556 13,95
13,81
14,04
14,00
SMP/MTs
2.1.
Jumlah Guru
5.714
5.742
5.645
5724
2.2.
Jumlah Murid
65.555
65.245
64.220
67.445
2.3.
Rasio
11,47
11,36
11,38
12,00
3
SMA/MA/SMK
3.1
Jumlah Guru
3.2 3.3
5.271
5.333
5.371
5.369
Jumlah Murid
53.435
54.664
56.595
60.588
Rasio
10,14
10,25
10,54
11,00
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012
Dari tabel diatas dapat dilihat kecenderungan rasio jumlah guru dan murid menunjukkan tren yang stabil dalam periode 4 tahun terakhir, baik untuk tingkat SD maupun SMP. Hal ini menunjukkan tetap terjaganya perbandingan jumlah ideal antara guru dan murid di Kabupaten Jombang, sehingga mutu pengajaran tetap terjaga. Rasio jumlah guru dan murid tidak terpengaruh oleh kondisi wilayah kecamatan di perkotaan ataupun di pinggiran, karena bisa jadi yang di pinggiran lebih rendah rasionya. Sedangkan jika dibandingkan dengan standar nasional, maka pada tahun 2012 rasio jumlah guru dan murid sebesar 1:14 masih di bawah standar nasional sebesar 1:23. Demikian juga pada tingkat SMP rasio jumlah guru dan murid sebesar 1:12 masih di bawah standar nasional yang sebesar 1:16. Sedangkan rasio jumlah guru dan murid sebesar 1:11. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah guru untuk jenjang pendidikan
dasar,
baik
SD
maupun
SMP,
telah
mencukupi
perbandingan ideal yang ditetapkan secara nasional. Rasio jumlah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 42
guru dan murid tingkat SD/Mi, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK menurut kecamatan tersaji dalam tabel berikut: Tabel 2.17 Rasio Guru dan Murid Semua Jenjang Pendidikan Tahun 2012 Menurut Kecamatan di Kabupaten Jombang SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/SMK
No. Kecamatan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Rasio Rasio Rasio Guru Murid Guru Murid Guru Murid 1
Bandarkdm
359
4.524
13
111
1.404
13
69
815
12
2
Perak
368
5.328
14
261
3.476
13
250
4.694
19
3
Gudo
334
5.060
15
116
1.412
12
61
741
12
4
Diwek
803
10.723
13
714
7.206
10
713
6.594
9
5
Ngoro
851
11.198
13
341
3.832
11
345
3.089
9
6
Mojowarno
640
9.125
14
348
3.154
9
160
849
5
7
Bareng
346
4.713
14
143
2.139
15
61
674
11
8
Wonosalam
245
3.238
13
96
1.293
13
61
415
7
9
Mojoagung
493
8.282
17
357
4.259
12
370
5.407
15
10 Somobito
515
7.690
15
260
3.198
12
151
1.465
10
11 Jogo Roto
553
7.085
13
399
3.876
10
389
2.097
5
12 Peterongan
419
6.284
15
369
4.623
13
611
4.593
8
13 Jombang
1.002
15.174
15
897
11.405
13
1.343
21.621
16
14 Megaluh
316
3.538
11
152
1.737
11
125
339
3
15 Tembelang
385
5.230
14
225
2.838
13
171
1.160
7
16 Kesamben
399
5.858
15
315
3.928
12
76
924
12
17 Kudu
193
2.678
14
127
1.426
11
155
1.167
8
18 Ploso
251
3.443
14
127
1.647
13
128
2.711
21
19 Kabuh
248
3.335
13
113
1.417
13
55
631
11
20 Plandaan
296
3.057
10
121
1.461
12
36
362
10
21 Ngusikan
163
1.993
12
132
1.714
13
39
240
6
9.179 127.556
14
5.724
67.445
12
5.369
60.588
11
Jumlah
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2012
d) Fasilitas Pendidikan Dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan terbaik kepada masyarakat diperlukan sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Untuk
itu
Pemerintah
Kabupaten
Jombang
bersama
seluruh
stakeholder yang ada berupaya menjamin ketersediaan bangunan sekolah dalam kondisi baik. Perkembangan jumlah bangunan sekolah dalam kondisi baik selama dua tahun terakhir menunjukan tren yang naik. Untuk SD/MI mengalami kenaikan yang cukup signifikan pada tahun 2011 yakni
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 43
dari 63% meningkat menjadi 81,98%. Demikian pula untuk SMP/MTs menunjukan tren yang meningkat, dari 76,61% pada tahun 2009 naik menjadi 97,68% pada tahun 2012. Adapun untuk SMA/SMK/MA cenderung stabil yakni dari 91,95% pada tahun 2009 turun sedikit menjadi 90,21% pada tahun 2010, kemudian pada tahun 2011 naik lagi menjadi 91,25% dan di tahun 2012 tetap 91,25%. Perkembangan jumlah bangunan sekolah kondisi baik tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 tersaji pada grafik berikut: Grafik 2.14 Perkembangan Bangunan Sekolah Kondisi Baik di Kabupaten Jombang Tahun 2010-2012 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00
SD/MI
SMP/MTS
SMA/SMK/MA
2010
63.00
82.58
90.21
2011
57.47
83.99
91.25
2012
81.98
97.68
91.25
Sumber: Dinas Pendidikan, Tahun 2010-2012
Terjadinya kenaikan signifikan atas prosentase bangunan sekolah kondisi baik pada SD/MI pada tahun 2012 lebih dipengaruhi oleh terealisasinya rehabilitasi gedung SD dan SMP yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). 2) Urusan Pekerjaan Umum a) Sanitasi Salah satu aspek yang penting dalam menjaga kualitas lingkungan adalah dengan menjaga kondisi sanitasi masyarakat. Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Jombang rumah tangga dengan akses sanitasi layak, yang ditinjau dari kepemilikan jamban sehat sehat, mengalami peningkatan dari 60,28% pada tahun 2009, menjadi 84,19% pada tahun 2012. Jika ditinjau dari tingkat timbulan sampah pada tahun 2012 mencapai 116,71 ton/hari, sedangkan sampah yang terangkut mencapai 67,69 ton/hari atau sebesar 58%. Memperhatikan hal tersebut dari total timbulan sampah per hari selain yang terangkut RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 44
untuk sampah yang diolah per harinya sebesar 14,23% atau 16,61 ton/hari, dari total sampah yang diolah tersebut yang diolah untuk dijadikan kompos sebesar 10,96% atau 12,79 ton/hari dan untuk di daur ulang sebesar 3,84% atau 3,82 ton/hari. Selain itu dari total timbulan sampah per harinya, masih terdapat yang tidak terangkut maupun diolah yaitu sebesar 27,77% atau 32,41 ton/hari. Meninjau dari tingkat pelayanan persampahan mencapai 83,22%, hal ini mengandung makna bahwa dari total wilayah yang harus dilayani yaitu seluas 3.479 Ha baru dapat direalisasikan di wilayah perkotaan saja yaitu seluas 2.895 Ha. Sedangkan untuk jumlah penduduk yang harus terlayani sampai dengan tahun 2012 mencapai 58%, atau dari total jumlah penduduk di wilayah perkotaan sebesar 96.704 jiwa baru bisa melayani penduduk sebesar 56.088 jiwa. Terkait dengan penanganan sanitasi lingkungan khususnya drainase lingkungan untuk wilayah perkotaan Jombang, bahwa dengan semakin meningkatnya perkembangan kawasan pemukiman mengakibatkan sering terjadinya genangan di beberapa lokasi dengan luasan mencapai 7.111 m² pada tahun 2013. b) Air Bersih Untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari masyarakat di Kabupaten Jombang memperoleh air dari berbagai sumber baik dengan
menggunakan
sistem
perpipaan
maupun
sistem
non
perpipaan. Sarana air bersih perpipaan diperoleh dari PDAM dan non PDAM yang dikelola masyarakat. Sistem air minum non perpipaan menggunakan sumur gali, penangkap air hujan serta dari mobil tangki. Penggunaan penangkap air hujan sebagai sumber air bersih terutama dilakukan oleh masyarakat yang kesulitan mendapatkan sumber air minum, dimana alternatif sumber air lainnya baik sistem perpipaan maupun sistem lain tidak memungkinkan. Di Kabupaten Jombang penduduk dengan akses air minum ”Aman” sebesar 73,845% penduduk. Prosentase penggunaan sumber air minum penduduk kategori ”Aman” masing-masing jenis sumber di Kabupaten Jombang. Tabel 2.18. Prosentase Penduduk Dengan Akses Air Minum “Aman” No
Sumber air
1
PDAM
2
SGL
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Prosentase 7,84% 38,71% II - 45
3
SPT
26,95%
4
Lainnya
0,00%
5
HIPPAM
2,23%
Total Sumber : Hasil Analisa
Menurut
hasil
proyeksi
73,845%
menunjukkan
jumlah
penduduk
Kabupaten Jombang secara berturut-turut adalah 1.261.051 jiwa (tahun 2013), 1.365.215 jiwa (tahun 2017), 1.477.984 jiwa (tahun 2022) dan 1.600.067 (tahun 2027). Penduduk sejumlah tersebut harus semuanya (100%) terlayani oleh air minum yang aman. Di
wilayah-wilayah
khususnya
perkotaan
atau
kecamatan
dengan jumlah penduduk besar harus mendapat prioritas yang lebih besar dalam pemenuhan air minum, dilihat dari data proyeksi jumlah penduduk menunjukkan bahwa Kecamatan Jombang memiliki jumlah penduduk paling besar yaitu 143.926 jiwa (tahun 2013), 155.815 jiwa (tahun 2017), 168.685 jiwa (tahun 2022) dan 182.619 (tahun 2027). Kedua adalah Kecamatan Diwek, secara berturut-turut yaitu 105.893 jiwa (tahun 2013), 114.640 jiwa (tahun 2017), 124.110 jiwa (tahun 2022) dan 134.361 (tahun 2027). Di Kabupaten Jombang secara garis besar, terdapat 2 jenis kebutuhan air yaitu untuk memenuhi kebutuhan domestik (rumah tangga) dan kebutuhan non domestik (memenuhi kebutuhan non rumah tangga), kebutuhan air bersih untuk kebutuhan domestik (rumah tangga) merupakan kebutuhan penduduk untuk masak, mandi, cuci dan kakus. Besarnya pemakaian untuk keperluan ini bervariasi untuk setiap wilayah. Standart yang biasa digunakan sebagai dasar perkiraan adalah “Kategori Kota dan Standar
kebutuhan
Air
Bersih
Untuk
Rumah
Tangga”
yang
dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya. Selain dari standar tersebut, kebutuhan air bersih juga dapat
diambil berdasar
pemakaian
konsumen yang tercatat dalam rekening bulanan PDAM. Berdasar data pemakaian air dan data jumlah rekening yang ada di PDAM Kabupaten Jombang Bulan Juni tahun 2013 dari data jumlah
pemakaian
air
dan
jumlah
rekening
diketahui
bahwa
pemakaian air rata-rata di PDAM sebesar 122 L/orang/hari dengan asumsi
satu
sambungan
digunakan
oleh
enam
jiwa.
Jumlah
pemakaian ini bervariasi di masing - masing unit yang berkisar antara 81 – 115 L/orang/hari. Pemakaian air tertinggi berada di BNA Jombang dan IKK Diwek yaitu 115 L/orang/hari dan konsumsi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 46
terendah
di
IKK
Kabuh
sebesar
81
L/orang/hari.
Sedangkan
kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan non rumah tangga, yaitu untuk kegiatan ekonomi dan perkotaan misalnya untuk industri, perkantoran, pertokoan, hotel, penginapan, rumah makan, rumah sakit, puskesmas, sekolah, rumah ibadah, dan lain-lain. Perhitungan secara pasti untuk mengetahui kebutuhan air jenis ini sangat sulit dilakukan, karena beragamnya jenis fasilitas serta setiap sambungan akan memerlukan air yang berbeda
dengan
sambungan
lainnya.
Untuk
memperkirakan
kebutuhan non domestik, dilakukan dengan mengambil prosentase dari kebutuhan domestik. Berdasar data pemakaian air di PDAM Kabupaten Jombang, jumlah pemakaian air non domestik Kabupaten Jombang pada bulan Agustus 2012 sebanyak 25.237 m3 sedang pemakaian total pada bulan yang sama sebesar 257.328 m3. Jika dibandingkan dengan jumlah pemakaian total, Konsumsi air non domestik ini sekitar 8,26% dari total konsumsi air di Kabupaten Jombang. Dalam penyusunan Rencana Induk ini direncanakan kebutuhan air non domestik dialokasikan sebesar 15 % dari kebutuhan domestik. Angka 15% ini tetap sampai dengan akhir perencanaan dengan asumsi bahwa perkembangan
kebutuhan
air
non
domestik
sebanding
dengan
peningkatan kebutuhan air domestik. Disamping itu untuk pembangunan dan penyediaan air bersih diarahkan pada daerah-daerah yang masuk kategori rawan air bersih, dengan harapan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan air bersih yang cukup sesuai baku mutu air dan memenuhi syarat kesehatan, karena dengan semakin banyak masyarakat yang memperoleh air bersih
maka
akan
semakin
baik
kondisi
kesehatannya,
memperhatikan hal tersebut ukuran air bersih dikatakan sehat apabila memenuhi kelayakan secara fisik, kimia dan bakteriologis. Merujuk dari ketentuan tersebut maka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan
air
bersih
khususnya
pada
wilayah
yang
dikategorikan sering mengalami kerawanan ketersediaan air bersih bagi wilayah perdesaan dan wilayah sekitar hutan, berdasarkan data di wilayah Kabupaten Jombang terdapat 48 desa pada 9 kecamatan. Realisasi yang telah dicapai sampai dengan tahun 2013 adalah dengan melakukan kegiatan penyusunan studi geolistrik pada 23 titik lokasi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 47
dan pengeboran air bersih pada 35 lokasi pada daerah rawan air bersih. 3) Urusan Perumahan Kabupaten Jombang sesuai arahan RTRW Provinsi Jawa Timur bahwasannya berdasarkan rencana struktur ruang khususnya dalam rencana sistem perkotaan adalah sebagai Pengembangan Kegiatan Lokal, atau masuk dalam bagian Wilayah Pengembangan dari Germakertasusila Plus yang diarahkan untuk pengembangan tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, perdagangan, jasa, pendidikan, kesehatan, pariwisata, transportasi, dan industri. Disamping hal itu Kabupaten Jombang juga dilewati jalur jalan tol trans jawa yang memungkinkan Kabupaten Jombang akan menjadi daerah tujuan investasi di Jawa Timur, memperhatikan hal tersebut Kabupaten Jombang dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan perlu mempersiapkan prasarana, sarana serta utilitas
yang
diselenggarakan
salah secara
satunya mandiri
adalah oleh
perumahan masyarakat
baik
maupun
yang oleh
pengembang. Jika ditinjau dari data yang ada saat ini yaitu sampai dengan tahun 2013 jumlah rumah sebanyak 394.202 unit, dengan rata-rata pertambahan rumah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sebesar 7,5%. Dari kondisi tersebut apabila dikaitkan dengan jumlah backlog rumah yang ada di Kabupaten Jombang dengan asumsi 1 Kepala Keluarga menempati 1 Rumah dimana sampai dengan akhir tahun 2013 jumlah Kepala Keluarga sebanyak 442.054 KK, maka pada tahun 2013 masih terdapat adanya kekurangan hunian sebesar 47.852 unit. Dalam rencana penataan kawasan permukiman di wilayah Kabupaten Jombang, disamping hal-hal sebagaimana tersebut diatas, maka yang dipandang perlu untuk menjadi perhatian adalah berkenaan dengan keberadaan kawasan permukiman yang tertata maupun yang tidak tertata. Makna dari kawasan permukiman yang tertata disini adalah kawasan permukiman yang tertib baik konfigurasi tapaknya yaitu kondisi bangunan, kondisi jaringan jalan dan lahan yang tidak melanggar aturan dan kaidah tata ruang dan ketentuan zonasi serta memiliki legalitas. Dari data yang ada saat ini kawasan permukiman di Kabupaten Jombang seluas 27.862,05 Ha, berdasarkan total luasan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 48
permukiman tersebut dari 21 kecamatan maka prosentase luas permukiman tertata yang paling kecil berada di kecamatan jombang yaitu
mencapai
54,30%
atau
seluas
1.049,98
Ha
dari
total
keseluruhan luas permukiman yaitu 1.933,81 Ha, sehingga masih terdapat 45,7% atau seluas 883,83 Ha pada kondisi belum tertata yaitu yang berada di desa Jombang, desa Sambong Dukuh dan desa Candimulyo. Disamping itu berdasarkan hasil pendataan terhadap kondisi rumah masyarakat di Kabupaten Jombang, masih terdapat 11.400 rumah dari total rumah tangga miskin di Kabupaten Jombang sebesar 74.300 rumah tangga. Untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan rumah yang layak huni dan lingkungan permukiman yang sehat, Pemerintah Kabupaten Jombang melaksanakan kegiatan rehabilitasi rumah yang tidak layak huni maupun peningkatan lingkungan permukiman, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Realisasi Pelaksanaan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2009 – 2013 Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013 Total
APBD 400 190 448 119 381
APBN 50 50 605 708 2.000
1.538
3.413
KODAM
CSR
1.000 100 1.000 2.000
100
4) Urusan Penanaman Modal Pada tahun 2013 Kabupaten Jombang mampu mengukir prestasi untuk urusan penanaman modal dengan diperolehnya penghargaan Investment Award peringkat 3 se-Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jombang menjadi sasaran lokasi investasi PMA dan PMDN peringkat ke 7 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Berdasarkan ijin prinsip yang
dikeluarkan
Pemerintah
Propinsi
Jawa
Timur,
Kabupaten
Jombang memberikan kontribusi investasi sebesar 2,79% dari seluruh nilai investasi di Jawa Timur. Hal ini berarti Kabupaten Jombang merupakan Kabupaten yang kondusif untuk berinvestasi. Berikut ini indikator yang bisa menjadi acuan terhadap iklim investasi dan penanaman modal di Kabupaten Jombang: a) Jumlah Investor Berskala Nasional (PMDN/PMA)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 49
Perkembangan jumlah PMA dan PMDN di Kabupaten Jombang dalam periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 tribulan pertama menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Jumlah PMA dan PMDN yang tercatat di Kantor Penanaman Modal Kabupaten Jombang pada tahun 2009 sebanyak 9 perusahaan dan meningkat menjadi
sebanyak
19
perusahaan
pada
tahun
2012.
Capaian
peningkatan jumlah investor pada kurun waktu lima tahun mencapai 111,11% Untuk lebih meningkatkan investasi di daerah, maka perlu dilakukan peningkatan upaya promosi potensi daerah secara efektif serta memberikan kepastian perizinan kepada investor, baik dalam maupun
luar
negeri,
yang
akan
menginvestasikan
dananya
di
Kabupaten Jombang. Peningkatan investasi dan usaha di Kabupaten Jombang akan menambah perluasan dan penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat Jombang. Grafik 2.15
Jumlah Perusahaan
Perkembangan Jumlah PMA dan PMDN Tahun 2009–2013
2009
2010
2011
2012
2013*)
Jumlah PMDN
,1
,1
,5
,6
,6
Jumlah PMA
8
9
10
11
11
Jumlah PMA/PMDN
,9
,10
,15
,17
,17
Sumber: Kantor Penanaman Modal, Tahun 2013 * Tribulan 1 - 2013
b) Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA) Perkembangan
investasi
di
daerah
yang
bersumber
dari
PMA/PMDN pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 tribulan pertama menunjukkan tren peningkatan namun dengan pertumbuhan yang fluktuatif. Nilai investasi PMA/ PMDN pada tahun 2009
sebesar
Rp.275.050.499.000,-
meningkat
menjadi
Rp.
10.665.767.195.712,- atau naik sebesar Rp. 10.390.716.696.712,Grafik 2.16 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 50
Perkembangan Kinerja Penanaman Modal/Investasi Tahun 2009-2013 10000000000,000 9000000000,000 8000000000,000 7000000000,000 6000000000,000 5000000000,000 4000000000,000 3000000000,000 2000000000,000 1000000000,000 Realisasi Investasi PMA/PMDN 2009
2010
Investasi PMA/PMDN
2011
2012
2013*)
Sumber: Kantor Penanaman Modal, Tahun 2013 * Tribulan 1 – 2013
Dari grafik di atas terlihat bahwa perkembangan nilai investasi daerah
secara
akumulatif
menunjukkan
peningkatan.
Lonjakan
investasi terjadi pada tahun 2010 dan pada tahun-tahun berikutnya. Rencana pembangunan infrastruktur strategis nasional di Kabupaten Jombang serta kesiapan Kabupaten Jombang dalam memfasilitasi pembangunan
kawasan
industri
akan
dapat
mendongkrak
pertumbuhan investasi di masa mendatang. 5) Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Dan Menengah a) Meningkatnya persentase koperasi sehat Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
badan
hukum
yang
kekeluargaan
guna
kesejahteraan
anggota
kegiatannya
mencapai pada
berdasarkan
tujuan
khususnya
untuk dan
atas
asas
meningkatkan
masyarakat
pada
umumnya. Pada dasarnya koperasi merupakan organisasi yang menyisyaratkan kemandirian yaitu koperasi akan berkembang dalam suasana kemandirian. Artinya, berkembang atau tidaknya koperasi sangat tergantung seberapa kuat fundamen internal mendukung ketercapaian tujuan berkoperasi. Adanya kesamaan kepentingan ekonomi
dari
para
anggota-anggotanya,
adanya
pengurus
yang
memiliki motivasi kuat dan sanggup amanah serta tersedianya manajemen
yang
profesional
merupakan
kunci
keberhasilan
pembangunan koperasi.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 51
Pengelolaan koperasi sebaiknya berpedoman pada Tiga Sehat, yaitu sehat organisasi, sehat usaha, dan sehat mental. Pembinaan koperasi dengan berpedoman pada Tiga Sehat tersebut diharapkan jumlah koperasi sehat di Kabupaten Jombang meningkatkan dan memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM menunjukkan bahwa dalam 5 (lima) tahun terakhir terjadi peningkatan baik jumlah koperasi maupun prosentase koperasi sehat di Kabupaten Jombang. Hasil pengembangan kinerja koperasi di Kabupaten Jombang tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.18 Perkembangan Kelembagaan Koperasi Tahun 2009–Tahun 2013 Uraian
2009
2010
2011
2012
2013
205
235
265
294
325
12,22
33,94
29,16
32,48
35,94
39,59
4,53
57
58
55
55
55
-0,86
547
748
761
763
766
9,79
5) % Koperasi Aktif
90,56
92,80
93,26
93,28
93,30
0,75
6) Jumlah Koperasi
604
806
816
818
821
8,83
1) Koperasi Sehat 2) % Koperasi sehat 3) Koperasi Tidak Aktif 4) Koperasi Aktif
R%
Sumber data : Dinas Koperasi, UMKM Grafik 2.17 Perkembangan Kinerja Peningkatan Kualitas Kelembagaan KoperasiTahun 2009-2013 100 90 80 70
2009
60
2010
50
2011
40
2012
30
2013
20 10 0 % Koperasi sehat
% Koperasi Aktif
Sumber Data : Dinas Koperasi UMKM
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa perkembangan jumlah koperasi
tahun
2009
sampai
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
dengan
tahun
2013
mengalami II - 52
peningkatan sebanyak 217 unit dari sebanyak 604 unit pada tahun 2009 menjadi sebanyak 821 unit pada tahun 2013. Perkembangan jumlah koperasi selama lima tahun terakhir dapat tumbuh rata-rata 8,83% per tahun. Sedangkan prosentase Koperasi sehat mengalami peningkatan rata-rata 4,53% per tahun dari sebesar 33,94% pada tahun 2009 meningkat menjadi 39,59% pada tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat koperasi dalam menunjang aktivitas perekonomian masyarakat
melalui
usaha
ekonomi
produktif.
Diharapkan
perkembangan jumlah koperasi tersebut mempunyai korelasi positif terhadap peningkatan kesejahteraan anggota koperasi khususnya dan masyarakat secara umum. Sedangkan untuk prosentase koperasi aktif rata-rata meningkat 0,75% per tahun dari sebesar 90,56% pada tahun 2009 meningkat menjadi
93,30%
pada
tahun
2013.
Masih
rendahnya
progres
peningkatan prosentase koperasi aktif tersebut menunjukan masih banyak koperasi yang membutuhkan pendampingan baik dari segi manajerial,
pengelolaan
keuangan,
hingga
penyusunan
laporan
pembukuan menuju terlaksanana Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang tepat waktu. b) Persentase Koperasi wanita aktif Dari jumlah koperasi sebanyak 821 unit di Kabupaten Jombang tersebut terdapat 312 unit Koperasi Wanita di 306 desa/kelurahan sebagai bentuk revitalisasi lembaga keuangan mikro di tingkat desa/kelurahan dan diharapkan dapat menjadi wadah pengembangan ekonomi lokal berbasis pada usaha rumah tangga yang banyak dikelola oleh kaum wanita. Selain itu, juga sebagai upaya mengurangi ketergantungan masyarakat perdesaan khususnya pelaku usaha mikro terhadap rentenir dan atau Usaha Simpan Pinjam/Koperasi Simpan Pinjam liar. Berkembangnya koperasi wanita tersebut diharapkan bukan saja memotong jalur kemiskinan di lingkungan wanita saja, namun juga untuk menanamkan jiwa wirausaha dan nilai-nilai berkoperasi di lingkungan generasi yang akan datang melalui media keluarga. 6) Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil a) Cakupan Penerbitan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 53
Pelayanan kependudukan yang telah dilakukan sepanjang tahun 2009 – 2013 tribulan I meliputi pelayanan KTP, KK, dan mutasi kependudukan. Sampai dengan tahun 2013 tribulan I telah dilakukan pelayanan sebanyak 969.486 lembar yaitu untuk pelayanan KTP sebanyak 445.066 lembar, pelayanan KK sebanyak 309.835 lembar, dan pelayanan mutasi sebanyak 214.585 lembar. Sampai dengan akhir tahun 2012, jumlah warga yang wajib memiliki KTP sebanyak 1.058.322 orang. Dari jumlah tersebut 991.263 orang atau 93,66% telah memiliki KTP dan sisanya hanya sebanyak 67.059 orang atau 6,34% belum memiliki KTP. Capaian ini didorong oleh meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya
tertib
administrasi
kependudukan
dan
banyaknya kemudahan bagi masyarakat yang mengurus KTP dan KK. Selain pelayanan KTP dan KK, Pemerintah Kabupaten Jombang juga
telah
penduduk
melayani yang
administrasi
memerlukan
mutasi
perubahan
kependudukan data
bagi
kependudukan.
Pelayanan mutasi kependudukan sampai dengan tahun 2013 tribulan I sebanyak 1639 orang Keberhasilan pelayanan di bidang kependudukan ini ditunjang oleh
terbentuknya
Tim
Penyuluhan
Pengurusan
Kartu
Tanda
Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) di Kabupaten Jombang. Perkembangan pelayanan kependudukan di Kabupaten Jombang sebagaimana grafik berikut : Grafik 2.18 Pelayanan Kependudukan Tahun 2009-2013 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 KTP
2010 85,453
2011 71,424
2012 211,788
2013 50,310
KK
74,579
59,708
101,129
41,892
Mutasi
23,359
106,397
19,683
23,835
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 54
b) Cakupan Penerbitan Akte Pencatatan Sipil Akta Kelahiran adalah Bukti Sah mengenai Status dan Peristiwa Kelahiran Seseorang yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Bayi yang dilaporkan kelahirannya akan terdaftar dalam Kartu Keluarga dan diberi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai dasar untuk memperoleh pelayanan masyarakat Lainnya. Pelayanan akta pencatatan sipil bertujuan untuk memberikan kepastian hukum terhadap setiap warga negara khususnya yang berada di wilayah Kabupaten Jombang. Jumlah pelayanan akta pencatatan sipil yang diberikan sampai dengan tahun 2013 tribulan I sebanyak 207.807 lembar akta. Pelayanan terbanyak terjadi pada tahun 2010 dimana dalam satu tahun telah diterbitkan sebanyak 100.892 akta yang terdiri dari 100.386 akta kelahiran dan sisanya adalah akta catatan sipil lainnya. Melonjaknya jumlah pelayanan akta kelahiran ini disebabkan oleh berakhirnya program pelayanan akta melalui program dispensasi berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2009 tanggal 24 Juli 2009 pada Desember 2010, sehingga masyarakat berduyun-duyun untuk mendapatkan akte kelahiran gratis pada tahun tersebut. Perkembangan pelayanan akta pencatatan sipil selama 5 tahun terakhir sebagaimana tergambar dalam grafik berikut : Grafik 2.19 Perkembangan Pelayanan Akta Pencatatan Sipil Tahun 2009-2013 Tribulan Pertama
Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
7) Urusan Ketenagakerjaan a) Tingkat Pengangguran Terbuka
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 55
Pengangguran Terbuka merupakan bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah berkerja), atau sedang mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak
mencari
pekerjaan
karena
merasa
tidak
mungkin
untuk
mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Proporsi atau jumlah pengangguran terbuka dari angkatan kerja berguna sebagai acuan pemerintah bagi pembukaan lapangan kerja baru. Disamping itu, trend indikator ini akan menunjukkan keberhasilan progam ketenagakerjaan dari tahun ke tahun. Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2009 – 2012 mengalami tren turun naik, turun pada tahun 2010 kemudian naik pada tahun 2011 dan turun lagi pada tahun 2012. Secara akumulasi, selama 5 tahun terakhir jumlah angkatan kerja mengalami penurunan sebanyak 91.373 orang atau turun sebesar 13,18%. Penduduk yang bekerja di Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2009 – 2012 mengalami tren turun naik. Secara keseluruhan terjadi penurunan sebanyak 88.738 orang, yaitu dari sebanyak 650.361 orang pada tahun 2009 menjadi sebanyak 561.623 orang pada tahun 2012 atau turun sebanyak 13,64%. Jumlah penganggur di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 – 2012
mengalami
pengangguran
tren
selama
turun 5
naik.
tahun
Secara
terakhir
akumulatif
mengalami
jumlah
penurunan
sebanyak 2.635 orang, yaitu dari sebanyak 42.926 orang pada tahun 2009 menjadi sebanyak 40.291 orang pada tahun 2012 atau turun sebesar 6,14%. Grafik 2.20 Perkembangan Angkatan Kerja Kabupaten Jombang Tahun 2009 - 2012
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 56
Sumber : Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional, diolah Tingkat pengangguran terbuka selama tahun 2009 – 2011 mengalami tren menurun yang sangat signifikan, yaitu dari sebesar 6,19% pada tahun 2009, kemudian menurun menjadi 5,27% pada tahun 2010, dan menurun menjadi 4,24% pada tahun 2011. Namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan jumlah pengangguran yang signifikan, sehingga mengakibatkan peningkatan TPT menjadi sebesar 6,69%. Jika dilihat bahwa jumlah pengangguran terbesar pada tahun 2012 didominasi oleh penduduk golongan umur 15 – 19 tahun (sebesar 9.984 orang atau 24,78%) dan golongan umur 20 – 24 tahun (sebesar 12.520 orang atau 31,07%) maka peningkatan TPT pada tahun 2012 ini diduga disebabkan oleh anak-anak usia sekolah SMA dan lulusan SMA yang tidak sekolah lagi dan mencari pekerjaan. Pada tahun 2012 jumlah pencari kerja yang terdaftar mencapai 5.648, sementara lowongan pekerjaan yang tersedia mencapai 5.306 orang, akan tetapi pencari kerja yang berhasil ditempatkan hanya mencapai 2.147 orang, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas tenaga kerja belum mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja yang ada. Grafik 2.21 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 57
7 5.6
6.69
6 6.19 5
5.27
4.24
2010
2011
4 3 2 1 2009
2012
2013
Sumber : Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional, diolah 8) Ketahanan Pangan a) Kecukupan protein per kapita Protein adalah suatu senyawa organik yang digunakan oleh tubuh sebagai zat pembangun atau pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh seperti pengatur serta mempertahankan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. Oleh karena itu, kecukupan protein cukup berpengaruh terhadap tingkat kualitas kesehatan masyarakat.Selain itu, protein juga sebagai cadangan energi jika karbohidrat dan lemak sudah habis. Karena adanya fungsi inilah maka penentuan kecukupan protein dilakukan pada saat kecukupan energi terpenuhi. Ketersediaan energi dan protein penduduk Kabupaten Jombang selama tahun 2009 – 2013 telah melampaui angka kecukupan energi dan
protein
yang
ditetapkan
pada
Standar
Pelayanan
Minimal
ketahanan pangan yaitu angka kecukupan energi sebesar 2200 kalori/kapita/hr dan protein sebesar 57 gr/kapita/hr (Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi Tahun 2004). Perkembangan Ketersediaan dan Angka Kecukupan Protein (AKP) sebagaimana dapat dilihat pada grafik berikut: Grafik 2.22 Perkembangan Ketersediaan dan Angka Kecukupan Protein Tahun 2009-2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 58
300 275.08 SPM AKP
250
150
Ketersediaa n Protein
210.82
200
AKP Hewani 140.92 115.1 101.47
100
50
58.77 45.47
101.46
46.1
44.2
0 2009
2010
2011
2012
2013
SPM AKP 57 gr/kap/hr
Sumber data : Kantor Ketahanan Pangan Pemenuhan kecukupan protein hewani tiga tahun terakhir masih kurang dari SPM Ketahanan Pangan sebesar 57 gram/kapita/hari walaupun jika dilihat dari ketersediaan protein sudah jauh melampaui SPM AKP. Hal ini antara lain disebabkan mahalnya harga bahan pangan asal ternak khususnya daging sehingga tidak terjangkau oleh sebagian besar penduduk. Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah. Perkembangan ketersediaan Energi dan Angka Kecukupan Energi (AKE) selama lima tahun terakhir sebagaimana grafik berikut:
Grafik 2.24 Perkembangan Ketersediaan dan Angka Kecukupan Energi Tahun 2009-2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 59
7000 6000
5918.27
5000
4852.9814 4907
4000
SPM AKE
4023.74
4000
3520.26
3280
3000
AKE
4293
4000
3280
Ketersediaan Energi
2000
SPM AKE 2.200 kal/kap/hr
1000 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber data: Kantor Ketahanan Pangan
Baik ketersediaan energi maupun Angka Kecukupan Energi (AKE) masyarakat di Kabupaten Jombang selama 5 (lima) tahun terakhir sudah jauh melampaui SPM AKE sebesar 2.200 kalori/kapita/hari. Ke depan perlu lebih digiatkan lagi aplikasi program diversifikasi pangan dan pola pangan yang bergizi, beragam, berimbang dan aman. b) Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH) Penyelenggaraan urusan pangan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 pengganti UndangUndang Pangan Nomor 7 Tahun 1996. Dalam Undang-Undang Pangan ini ditekankan pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat perorangan, dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara bermanfaat. Dewasa ini situasi kualitas konsumsi pangan masyarakat masih dirasakan kurang beragam dan bergizi seimbang. Padahal konsumsi pangan dengan gizi cukup dan seimbang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan intelegensia manusia. Volume dan kualitas komsumsi pangan dan gizi di dalam rumah tangga juga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, pengetahuan dan budaya masyarakat. Indikator kualitas komsumsi pangan ditunjukan oleh
skor
Pola
Pangan
Harapan
(PPH)
yang
dipengaruhi
oleh
keragaman dan keseimbangan konsumsi antar kelompok makanan. Skor Pola Pangan Harapan (PPH) adalah komposisi kelompok pangan utama yang bila dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan energi
dan
zat
gizi
lainnya
dan
menggambarkan
keragaman
ketersediaan pangan untuk dikonsumsi penduduk. Semakin tinggi RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 60
skor PPH semakin beragam pangan yang dikonsumsi dan semakin baik zat gizi yang diperoleh. PPH biasanya digunakan untuk perencanaan konsumsi, kebutuhan dan penyediaan pangan yang ideal di suatu wilayah. Menurut Susenas 2011, Tingkat Pola Pangan Harapan (PPH) di Indonesia pada periode tahun 2009-2011 mengalami fluktuasi mulai dari 75,7 pada tahun 2009 naik menjadi 77,5 pada tahun 2010, kemudian turun lagi pada tahun 2011 menjadi 77,3 dan tingkat PPH pada tahun 2012 bahkan cenderung mengalami penurunan lagi. Perkembangan capaian indikator diversifikasi pangan di Kabupaten Jombang yang ditunjukan dengan skor PPH selama tahun 2009 - 2012 menunjukan adanya penurunan rata-rata 3,16% per tahun. Realisasi pencapaian skor Pola Pangan Harapan tahun 2012 sebesar 81,7% lebih rendah dari standart pelayanan minimal 90%. Dari trend skor pola pangan harapan tersebut maka mutu dan keragaman pangan serta keseimbangan gizi sudah cukup baik, namun ada beberapa kelompok pangan yang belum mencapai target skor maksimal yaitu kelompok pangan umbi-umbian, pangan hewani, buah/biji berminyak, kacangkacangan, gula, buah dan sayur. Selanjutnya upaya diversifikasi pangan non beras harus lebih diintensifkan dan terintegrasi dengan program-program lainnya. Perkembangan skor Pola Pangan Harapan (PPH) selama tahun 2009 - 2012 sebagaimana grafik berikut: Grafik 2.25 Perkembangan Skor Pola Pangan Harapan Tahun 2009-2012 92.00% 90.00%
Axis Title
88.00%
SPM PPH 90%
86.00% 84.00% 82.00% 80.00% 78.00% 76.00% Skor PPH
2009
2010
2011
2012
90.20%
90.40%
89.50%
81.70%
Sumber data: Kantor Ketahanan Pangan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 61
Diversifikasi pangan menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan. Diversifikasi konsumsi pangan tidak hanya sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada beras tetapi juga upaya peningkatan perbaikan gizi untuk mendapatkan manusia yang berkualitas dan mampu berdaya saing dalam percaturan globalisasi. c) Menurunnya jumlah daerah rawan pangan Penanganan
kerawanan
pangan
adalah
penanganan
kondisi
ketidakcukupan pangan yang dialami daerah, masyarakat, atau rumah tangga, pada waktu tertentu untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologi bagi pertumbuhan dan kesehatan masyarakat. Kerawanan pangan sangat dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang ditentukan oleh
tingkat
pendapatannya,
rendahnya
tingkat
pendapatan
memperburuk konsumsi energi dan protein. Di Kabupaten Jombang tidak terdapat daerah rawan pangan, namun masih ditemukan 8 Desa di 4 Kecamatan yang hampir rawan pangan yaitu Desa Mundusewu dan Desa Ngrimbi Kecamatan Bareng, Desa Jipurapah dan Desa Gebangbunder Kecamatan Plandaan, Desa Pandan Blole dan Desa Gedongombo Kecamatan Ploso serta Desa Munungkerep dan Desa Genengan Jasem Kecamatan Kabuh. Kebijakan urusan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam rangka meningkatkan pengamanan ketahanan pangan diarahkan untuk: a. Mempertahankan tingkat produksi beras dengan ketersediaan minimal yang cukup untuk mendukung kemandirian pangan; b. Meningkatkan ketersediaan pangan ternak dan ikan dari dalam negeri, melalui peningkatan populasi hewan dan produksi pangan hewani dari produksi dalam negeri agar ketersediaan dan keamanan
pangan
hewani
dapat
lebih
terjamin
untuk
mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia; c. Melakukan
diversifikasi
pangan
untuk
menurunkan
ketergantungan pada beras, dengan konsumsi pangan alternatif berbahan lokal. Diversifikasi pangan saat ini adalah kunci keberhasilan dalam mempertahankan ketahanan pangan. Program Diversifikasi Pangan ini
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 62
merupakan langkah jitu untuk meredam gejolak pangan dunia dan nasional ditengah ancaman perubahan iklim. Selain itu, diversifikasi pangan
menjadi
cara
mengembangkan
kearifan
lokal
melalui
pengoptimalan sumber daya yang ada. Implementasi diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal memerlukan strategi dan komitmen yang kuat dari pemerintah, petani, pengusaha, dan masyarakat. Keberhasilan program ini memerlukan kerjasama dan koordinasi yang dikuat dari berbagai pemangku kepentingan. Dimana pemerintah memegang peranan penting dalam membuat kebijakan yang pro pertanian lokal. 9) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a) Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, selama kurun waktu 2009-2013 sebagaimana table berikut : Tabel 2.20 Kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 CAPAIAN NO
1.
INDIKATOR
Jumlah kejadian
SAT 2009
2010
2011
2012
71
92
70
65
Kasus
Sumber : BPPKB Masih banyaknya kejadian kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk melaporkan tindak kekerasan yang terjadi semakin meningkat. Selain itu juga menunjukkan bahwa lembaga P2TP2A yang dibentuk telah menjadi lembaga rujukan yang mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat. 10)
Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera
a) Laju Pertumbuhan Penduduk Laju
pertumbuhan
penduduk
(LPP)
adalah
Angka
yang
menunjukan tingkat pertambahan penduduk pertahun dalam jangka waktu tertentu. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2009 – 2012 mengalami penurunan yang sangat
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 63
signifikan, yaitu dari sebesar 0,94% pada tahun 2009 menjadi sebesar 0,69% pada tahun 2012. Dengan capaian ini, maka target LPP yang ditetapkan secara nasional pertumbuhan penduduk 1,1% pada tahun 2014, telah terlampaui. Perkembangan
LPP
Kabupaten
Jombang
sebagaimana
grafik
berikut : Grafik 2.24 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012
Sumber : BPPKB, 2013
11)
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi
Keuangan
Daerah,
Perangkat
Daerah,
Kepegawaian,
dan
Persandian a) Indeks Kepuasan Masyarakat Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah dewasa ini masih banyak dijumpai kelemahan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan masyarakat yang disampaikan melalui media massa, sehingga dapat menimbulkan citra yang kurang baik terhadap aparatur pemerintah. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani
masyarakat
maka
pemerintah
perlu
terus
berupaya
meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan masyarakat sebagai tolok
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 64
ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Di samping itu data indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perfu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Kinerja masyarakat
pelayanan dinilai
pemerintah
Kabupaten
menggunakan
indikator
Jombang Indeks
kepada
Kepuasan
Masyarakat (IKM). IKM diukur pada SKPD penyelenggara pelayanan masyarakat dan urusan pemerintahan yang penilaiannya berdasarkan 14 unsur pelayanan. Semakin tinggi IKM menunjukkan semakin baiknya pencapaian sasaran meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan pemerintah daerah. Realisasi selama 5 tahun terakhir pada kelompok dinas dan kelompok kecamatan menunjukkan trend naik, sementara pada kelompok
badan
menunjukkan
kecenderungan
turun.
Hasil
pengukuran IKM sampai dengan tahun 2012 pada semua kelompok termasuk dalam kategori BAIK, dengan nilai
rata-rata IKM pada
kelompok Badan Daerah sebesar 75,55; kelompok Dinas Daerah sebesar 76,42; dan kelompok kecamatan sebesar 74,33. Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2009 – 2012 terdapat peningkatan ratarata IKM sebesar 0,87. Artinya pelayanan yang diberikan pada masyarakat pada dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan. Perkembangan IKM Kabupaten Jombang sepanjang tahun 2009 – 2012 sebagaimana grafik berikut : Grafik 2.25 IKM Kabupaten JombangTahun 2009 - 2012
Sumber : Bagian Organisasi Sekretariat Daerah RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 65
12)
Urusan Sosial
a) Jumlah Penyandang Masalah Sosial dan Kesejahteraan Jumlah PMKS di Kabupaten Jombang yang terdiri dari 28 jenis PMKS selama tahun 2009 – 2012 mengalami penurunan sebanyak 90 orang yaitu dari sebanyak 107.026 orang pada tahun 2009 menjadi sebanyak 106.936 orang pada tahun 2012. Untuk lebih jelasnya berikut
gambaran
jumlah
PMKS
di
Kabupaten
Jombang
yang
tergambar dalam grafik: Grafik 2.26 Jumlah PMKS Kabupaten Jombang Tahun 2009 – 2012
Sumber : Dinsosnakertrans Kabupaten Jombang
13)
Urusan Kebudayaan
a) Jumlah Prestasi Seni dan Budaya Pada
tahun
2012
Kabupaten
Jombang
telah
memiliki
490
kelompok seni dan budaya dan telah melahirkan banyak prestasi. Sepanjang tahun 2009-2013 Pemerintah Kabupaten Jombang telah melakukan upaya-upaya pembinaan terhadap seluruh potensi budaya yang ada. Hal ini di lakukan dalam rangka memelihara nilai-nilai kearifan lokal yang sudah tumbuh dan berkembang di masyarakat. Hasil dari pembinaan seluruh potensi budaya yang ada, selama 5 tahun terakhir telah tercapai prestasi budaya sebanyak 38 prestasi pada 20 event. Perkembangan jumlah prestasi Budaya di Kabupaten Jombang sebagaimana grafik berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 66
Grafik 2.27 Perkembangan Jumlah Prestasi Budaya Tahun 2009-2013 13
14 12
9
10
7
8
5
6
4
4 2 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Disporabudpar, diolah
14)
Urusan Kearsipan
a) Meningkatnya
persentase
instansi
yang
telah
menerapkan
pengelolaan arsip secara baku Untuk
lebih
meningkatkan
informasi
pembangunan
yang
berkualitas maka salah satu perangkat yang dibutuhkan adalah sistem kearsipan yang baik. Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Jombang melaksanakan pengadaan sarana pengolahan dan penyimpanan arsip berupa boks arsip, mesin penghancur kertas, rak arsip, yang dibutuhkan oleh seluruh SKPD se-Kabupaten Jombang serta
melakukan
pelaksanaan,
pembinaan
pertanggungjawaban,
(perencanaan, pelaporan,
penganggaran, monitoring
dan
evaluasi) kepada arsiparis (pengelola arsip) terutama di desa. Sampai
dengan
tahun
2012
seluruh
SKPD
telah
dapat
melaksanakan tertib administrasi kearsipan sesuai standar Peraturan Bupati Nomor 15 Tahun 2012 tentang Tata Naskah Dinas. Capaian ini didorong oleh telah meningkatnya kapasitas pengelola kearsipan dan meningkatnya pemahaman tentang pentingnya nilai arsip bagi SKPD tersebut. Pengelolaan Sistem kearsipan yang baik ini ditunjang oleh kelengkapan alat kearsipan yang memadai di seluruh SKPD serta dukungan Tim Pemilah Arsip yang telah dibentuk.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 67
Aspek
daya
dukung
pengelolaan
arsip
di
Kecamatan
mempengaruhi kinerja Kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
Pemerintah
Kabupaten
Jombang
menaruh
perhatian khusus atas aspek tersebut. Dari jumlah seluruh Kecamatan yang ada, pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, seluruhnya sebanyak 21 Kecamatan telah memenuhi ketentuan penyimpanan arsip daerah secara baik atau 100%. 15)
Urusan Perpustakaan
a) Jumlah pengunjung perpustakaan Kabupaten Jombang Pada zaman global sekarang, pendidikan merupakan sesuatu hal yang penting. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar bisa menjawab tantangan kehidupan. Untuk memperoleh pendidikan, banyak cara yang dapat tercapai, diantaranya melalui perpustakaan. Karena di perpustakaan berbagai sumber informasi bisa diperoleh, selain itu banyak juga manfaat lain yang dapat diperoleh melalui perpustakaan. Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri. Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia. Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer). Keberadaan Perpustakaan tentunya sangat bermanfaat unutk perkembangan keilmuan di suatu daerah. Dengan semboyan buku adalah jendela dunia tentunya sudah sewajarnya perpustakaan menjadi
tempat
yang
menarik
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
untuk
di
kunjungi.
Pengunjung II - 68
perpustakaan adalah pemakai perpustakaan yang berkunjung ke perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam satu (1) tahun. Selama
kurun
waktu
tahun
2009-2012
perkembangan
jumlah
pengunjung perpustakaan milik Pemerintah Kabupaten Jombang sangat
menggembirakan.
mencapai
19.614
Pada
tahun
pengunjung,
2009
tahun
jumlah
2010
pengunjung
mencapai
44.900
pengunjung, tahun 2011 mencapai 86.666 pengunjung, tahun 2012 mencapai 73.230 pengunjung, dan pada tahun 2013 mencapai 87.355 pengunjung. Perkembangan pengunjung perpustakaan selama 5 tahun terakhir
mengalami
peningkatan
pengunjung
sebesar
273,26%.
Perkembangan jumlah pengunjung perpustakaan pemda selama 5 tahun terakhir sebagaimana terlihat pada grafik berikut: Grafik 2.27 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 100000 80000
86.666 73.230
60000
87.355
44.900
40000 20000
19.614
0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber data : Kantor Arsip, PDE dan Perpustakaan
Dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan masyarakat ke Perpustakaan Daerah maupun untuk memperluas akses informasi bacaan telah dilakukan beberapa upaya, beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut : 1. Peningkatan jumlah sarana dan prasarana perpustakaan daerah yaitu berupa penambahan buku setiap tahun yang dilakukan melalui dana APBD Kab. Jombang dan bantuan buku dari Pemerintah Pusat. Peningkatan tersebut yakni dari sebanyak 8.236
judul
buku
dengan
jumlah
buku
sebanyak
15.063
eksemplar pada tahun 2009, menjadi sebanyak 12.430 judul buku dengan jumlah buku sebanyak 24.775 eksemplar. Peningkatan judul buku ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 69
buku untuk peningkatan usaha/kewirausahaan, serta buku yang dikarang oleh putra Jombang. 2. Pengembangan
perpustakaan
keliling
yang
menjangkau
masyarakat hingga ke pelosok desa sehingga meningkatkan akses masyarakat untuk mendapatkan informasi melalui buku bacaan. 3. Penambahan jam pelayanan perpustakaan yang sebelumnya pukul 10.00 pagi sampai dengan pukul 15.00 sore selama 5 hari kerja, diperpanjang menjadi 6 hari kerja mulai pukul 7.00 pagi sampai dengan pukul 20.00 malam. 4. Pameran buku yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. 5. Peningkatan
kapasitas
pustakawan
dengan
memfasilitasi
Musyawarah Pustakawan Sekolah (MPS) 6. Peningkatan kapasitas Perpustakaan Umum dengan adanya ruang baca anak. 7. Peningkatan rasa aman dan nyaman dengan terbangunnya tempat parkir beserta peralatan pengamanannya (CCTV). B. Fokus Layanan Urusan Pilihan 1. Urusan Kelautan dan Perikanan a) Peningkatan Produksi dan Produktifitas Hasil Perikanan Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan atau disebut sebagai
usaha
agribisnis.
Pada
umumnya
usaha
perikanan
dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. Di Kabupaten Jombang yang tidak memiliki wilayah perairan laut hanya
mengandalkan hasil perikanan
capaian
kinerja
menunjukan
produksi
trend
perikanan
meningkat
air tawar. Perkembangan selama
sebagaimana
tahun
terlihat
2009–2013 pada
grafik
berikut:
Grafik 2.28 Perkembangan Jumlah Produksi Perikanan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 70
Tahun 2010-2013 18,000.00 15,746.60
15,945.95
16,000.00 15,747.90
14,000.00 12,000.00 10,000.00 9,158.60 8,000.00
9,060.40
6,000.00 4,000.00 2,000.00 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber data: Dinas Peternakan dan Perikanan
Perkembangan
produksi
perikanan
tahun
2009
–
2013
meningkat rata-rata 18,57% per tahun dari sebesar 9.060,4 ton pada tahun
2009
menjdi
sebesar
15.945,95
ton
pada
tahun
2013.
Pencapaian target produksi tersebut antara lain ditentukan oleh keberhasilan
intensifikasi
program
perikanan
budidaya,
adanya
program restocking ikan yaitu penebaran benih ikan di perairan umum seperti embung, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani ikan dalam teknis budidaya ikan sehingga kematian ikan dapat ditekan dan akhirnya produksi dapat meningkat. 2. Urusan Pertanian a) Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Subsektor tanaman pangan sebagai bagian dari sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting dalam ketahanan nasional, baik dikala kondisi ekonomi normal maupun saat menghadapi krisis. Tanaman pangan sangat relevan untuk di jadikan pilar ekonomi di daerah, mengingat sumber daya ekonomi yang dimiliki setiap daerah yang siap didayagunakan untuk membangun ekonomi adalah sumber daya pertanian tanaman pangan. Begitu juga halnya di Kabupaten Jombang, dengan produksi tanaman pangan dijadikan andalan daerah, sehingga peningkatan produksi dan produktifitas tanaman pangan harus menjadi prioritas utama.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 71
Secara umum produksi tanaman pangan utama (padi, jagung dan kedelai) di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2013 dapat dikatakan
mengalami
peningkatan
jika
dibandingkan
produksi
tanaman pangan utama pada tahun 2009. Perkembangan produksi tanaman pangan utama (padi, jagung dan kedelai) sebagaimana grafik berikut: Grafik 2.29 Perkembangan Produksi Tanaman Pangan Utama di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013
Ton
Produksi Tanaman Pangan Utama (Ton) 500,000 450,000 400,000 350,000 300,000 250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 2009
Padi 426,092
Jagung 180,820
Kedelai 7,070
2010
464,833
188,392
8,886
2011
382,588
186,873
8,707
2012
462,385
242,666
13,000
2013
418,050
193,842
9,017
Sumber: Dinas Pertanian
Berdasarkan data tersebut di atas diketahui bahwa produksi padi selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 0,67% per tahun dari sebanyak 426.092 ton pada tahun 2009 menjadi sebanyak 418.050 ton pada tahun 2013. Namun pada tahun 2011 mengalami penurunan akibat serangan organisme pengganggu tanaman karena dampak anomali iklim pada tahun 2010. Produksi beras tahun 2012 mengalami peningkatan cukup besar yaitu 20,86% dari produksi tahun 2011, keberhasilan ini mendapatkan apresiasi dari Presiden sebagai Kabupaten yang berhasil meningkatkan produksi beras di atas 5%. Perkembangan produksi jagung selama lima tahun terakhir dapat dikatakan meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 3,28% per tahun dari sebesar sebesar 180.820 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 193.842 ton pada tahun 2013. Sedangkan perkembangan produksi
kedelai
selama
lima
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
tahun
terakhir
dapat
dikatakan II - 72
meningkat dengan pertumbuhan rata-rata 10,59% per tahun dari sebesar sebesar 7.070 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 9.017 ton pada tahun 2013. Produksi tanaman pangan utama baik padi, jagung maupun kedelai tahun 2013 mengalami menurunan jika dibandingkan produksi tahun 2012. Hal ini disebabkan selain turunnya luas panen juga disebabkan adanya perubahan iklim (anomali iklim) dimana terjadi kemarau basah yaitu masih terjadi hujan pada musim kemarau. Hal ini berakibat berkurangnya intensitas penyinaran matahari yang dibutuhkan untuk proses fotosintesis / pengisian bulir padi, jagung maupun kedelai. Satu yang tidak bisa luput ketika membahas usaha tani tanaman pangan (padi, jagung dan kedelai) adalah produktivitas tanaman. Produktivitas adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan suatu tanaman yang sedang diusahakan dengan system pengelolaan tertentu. Produktivitas disebut juga dalam faktor produksi, karena dapat menunjang pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Produktivitas tanaman biasa dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan usaha tani. Suatu daerah yang rata-rata produktivitas tanamannya tinggi dipersepsikan telah berhasil dalam menerapkan teknologi usaha taninya atau dianggap teknik budidayanya lebih maju daripada daerah lain yang memiliki produktivitas lebih rendah. Secara umum produktivitas tanaman pangan utama (padi, jagung dan kedelai) di Kabupaten Jombang tahun 2013 menunjukan adanya peningkatan jika dibandingkan tahun 2009. Perkembangan produktivitas tanaman pangan utama selama 5 (lima) tahun terakhir sebagaimana terlihat pada grafik berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 73
Produktivitas (Kw/Ha)
Grafik 2.32 Perkembangan Produtivitas Tanaman Pangan Utama (Padi, Jagung dan Kedelai) di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012
2009
padi ,61.44
jagung ,48.15
kedelai ,10.12
2010
,64.78
,58.87
,11.45
2011
,53.85
,67.59
,13.83
2012
,65.33
,79.03
,19.21
2013
,57.97
,68.23
,17.67
Sumber: Dinas Pertanian
Produktivitas padi selama kurun waktu lima tahun terakhir turun rata-rata 0,35% per tahun dari sebesar 61,44 kw/Ha pada tahun 2009 menjadi 57,97 kw/Ha pada tahun 2013. Untuk komoditi jagung meningkat rata-rata 10,08% per tahun dari sebesar 48,15 kw/Ha pada tahun 2009 menjadi 68,23 kw/Ha pada tahun 2013. Sedang untuk komoditi kedelai meningkat rata-rata 16,2% dari sebesar 10,12 kw/Ha pada
tahun
2009
menjadi
17,67
Kw/Ha
pada
tahun
2013.
Produktivitas tanaman pangan utama baik padi, jagung maupun kedelai tahun 2013 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan produktivitas tahun 2012, disebabkan perubahan iklim yaitu terjadi kemarau basah. b) Produksi dan Produktivitas Tanaman Hortikultura Tanaman hortikultura utama di kabupaten Jombang adalah Cabai,
Durian
dan
Mangga.
Secara
umum
produksi
tanaman
holtikultura utama di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 – 2013 cenderung mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada grafik berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 74
Grafik 2.33 Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura Utama (Cabai, Durian dan Mangga) di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013
Produksi (ton)
Perkembangan Produksi Hortikultura Tahun 2009 - 2013
2009
Cabai 1,135.90
Durian 10,881.40
Mangga 5,092.60
2010
,665.00
7,879.00
7,543.00
2011
1,936.00
11,409.00
39,451.00
2012
2,943.00
7,332.00
32,520.00
2013
4,569.00
10,197.00
23,985.00
Sumber: Dinas Pertanian Produksi tanaman hortikultura (cabai, durian dan mangga) selama tahun 2009 - 2013 menunjukkan trend yang meningkat, dengan peningkatan produksi cabai rata-rata 64,23% per tahun dari sebesar 1.135,9 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 4.569 ton pada tahun 2013. Untuk komoditi durian terjadi peningkatan rata-rata 5,14% per tahun dari sebesar 10.881,4 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 10.197 ton pada tahun 2013. Sedangkan untuk komoditi mangga meningkat rata-rata 106,83% per tahun dari sebesar 5.092,6 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 23.985 ton pada tahun 2013. Namun Produksi mangga pada tahun 2013 terjadi penurunan jika dibandingka tahun 2012, hal ini disebabkan karena pada saat tanaman berbunga terjadi hujan dan angin yang menyebabkan bunga gugur dan gagal menjadi buah. Secara umum produktivitas tanaman hortikultura utama (Cabai, Durian dan Mangga) di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 2013menunjukan trend yang meningkat. Perkembangan produktivitas tanaman hortikultura utama di Kabupaten Jombang sebagaimana grafik berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 75
Grafik 2.34 Perkembangan Produktivitas Hortikurkura Utama (Cabai, Durian dan Mangga) di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 Produktivitas Hortikultura Tahun 2009 - 2013
2009
Cabai (Kw/Ha) ,20.95
Durian (Kg/pohon) ,127.34
Mangga (Kg/pohon) ,25.00
2010
,19.62
,122.20
,24.35
2011
,20.36
,124.20
,62.34
2012
,69.87
,105.60
,83.40
2013
,25.15
,108.00
,65.00
Sumber: Dinas Pertanian Produktivitas tanaman Cabai selama tahun 2009
- 2013
menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 44,15% per tahun dari sebesar 20,95 kw/Ha pada tahun 2009 menjadi sebesar 25,15 Kw/Ha pada tahun 2013. Untuk komoditi mangga meningkat rata-rata 41,28% per tahun dari sebesar 25 Kg/pohon pada tahun 2009 menjadi sebesar 65 Kg/pohon pada tahun 2013. Sedang produktivitas durian mengalami penurunan rata-rata 3,78% per tahun dari sebesar 127,34 Kg/pohon pada tahun 2009 menjadi sebesar 108 Kg/pohon pada tahun 2013. Sebenarnya
upaya
untuk
meningkatkan
produksi
dan
produktivitas tanaman pangan dan hortikultura tahun 2013 sudah banyak dilaksanakan antara lain melalui upaya-upaya intensifikasi dan ekstensifikasi usaha tani, penyediaan sarana prasarana produksi serta emanfaatan teknologi tepat guna dalam sistem usaha tani namun hal tersebut belum mampu meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 76
c) Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Perkebunan
adalah
segala
kegiatan
yang
mengusahakan
tanaman tertentu pada tanah dan/atau media tumbuh lainnya dalam ekosistem yang sesuai meliputi mengolah, memasarkan barang dan jasa hasil tanaman tersebut dengan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
permodalan
kesejahteraan
bagi
serta pelaku
manajemen
untuk
usaha
mewujudkan
perkebunan
dan
masyarakat.Tanaman yang ditanam bukanlah tanaman yang menjadi makanan pokok maupun sayuran melainkan tanaman yang umumnya berukuran besar dengan waktu penanaman yang relatif lama. Tanaman perkebunan di Kabupaten Jombang yang utama adalah Tebu, Tembakau dan Cengkeh. Secara umum perkembangan produksi tanaman perkebunan selama lima tahun terakhir dapat dikatakan mengalami peningkatan sebagaimana terlihat pada grafik berikut: Grafik 2.34 Perkembangan Produksi Tanaman Perkebunan (Tebu, Tembakau dan Cengkeh) di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013 Produksi Tanaman Perkebunan (ton) 1200,000.00 1000,000.00 Ton
800,000.00 600,000.00 400,000.00 200,000.00 -
Tebu
2009
1008,056.25
Tembakau (daun basah) 20,012.83
Kakao
2010
1038,943.30
5,775.64
,134.82
2011
787,974.53
47,509.00
,136.47
2012
974,115.80
66,896.78
,141.30
2013
1137,084.30
47,402.47
,141.30
,177.83
Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Perkembangan produksi tebu selama lima tahun terakhir meningkat rata-rata 4,82% per tahun dari sebesar 1.008.056,25 ton tahun 2009 menjadi sebesar 1.137.084,3 ton pada tahun 2013. Untuk produksi tembakau meningkat rata-rata 165,78% per tahun dari
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 77
sebesar 20.012,83 ton pada tahun 2009 menjadi sebesar 47.402,47 ton pada tahun 2013. Sedangkan untuk produksi kakao mengalami penurunan rata-rata 4,86% per tahun dari sebesar 177,83 ton pada tahun 2009 menjadi 141,3 ton pada tahun 2013. Sedangkan
gambaran
produktivitas
tanaman
perkebunan
selama lima tahun terakhir sebagaimana grafik berikut: Grafik 2.34 Perkembangan Produktivitas Tanaman Perkebunan (Tebu, Tembakau dan Cengkeh) di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013
Kg/Ha
Produktivitas tanaman perkebunan (Kg/Ha) 16,000.00 14,000.00 12,000.00 10,000.00 8,000.00 6,000.00 4,000.00 2,000.00 -
Tebu
2009
,886.24
Tembakau (daun basah) 5,199.80
Kakao
2010
,883.00
1,290.00
,174.86
2011
,692.59
11,500.00
,177.00
2012
,795.92
14,100.00
,183.27
2013
,871.02
11,116.00
,183.27
,186.25
Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Perkembangan produktivitas tebu selama lima tahun terakhir meningkat rata-rata 0,61% per tahun dari sebesar 886,24 Kg/Ha tahun 2009 menjadi sebesar 871,02 Kg/Ha pada tahun 2013. Untuk produktivitas tembakau meningkat rata-rata 179,43% per tahun dari sebesar 5.199,8 Kg/Ha pada tahun 2009 menjadi sebesar 11.116 Kg/Ha pada tahun 2013. Sedangkan untuk produktivitas kakao mengalami penurunan rata-rata 0,34% per tahun dari sebesar 186,25 Kg/Ha pada tahun 2009 menjadi 183,27 Kg/Ha pada tahun 2013. d) Populasi dan Produksi Hasil Peternakan Peternakan
adalah
kegiatan
mengembangbiakan
dan
membudidayakan hewan ternak untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 78
dengan
penerapan
prinsip-prinsip
manajemen
pada
faktor-faktor
produksi yang telah dikombinasikan secara optimal. Kegiatan di bidang peternakan dapat dibagi atas dua golongan, yaitu peternakan ternak ruminansia seperti sapi, kerbau, kuda, babi, kambing dan dombadan ternak unggas yaitu ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras dan itik. Secara umum populasi ternak ruminansia dan unggas di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2013 sebagaimana grafik berikut: Grafik 2.36 Perkembangan Populasi Ternak Kabupaten Jombang
Populasi (ekor)
Tahun 2009-2013
2009
Ternak ruminansia 217,291.00
Ternak unggas 7910,135.00
2010
245,512.00
8175,214.00
2011
262,029.00
7884,475.00
2012
302,632.00
8065,500.00
2013
315,170.00
8390,564.00
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Perkembangan populasi ternak ruminansia selama tahun 2009 – 2013 menunjukkan trend yang terus meningkat dengan peningkatan rata-rata 9,84% per tahun dari sebanyak 217.291 ekor pada tahun 2009 menjadi sebanyak 315.170 ekor pada tahun 2013. Untuk populasi ternak unggas mengalami peningkatan rata-rata 1,53% per tahun dari sebanyak 7.910.135 ekor pada tahun 2009 menjadi sebanyak 8.390.564 ekor pada tahun 2013. e) Produksi Hasil Peternakan (Daging, telur dan susu) Perkembangan produksi daging, telur dan susu di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2012 secara umum mengalami peningkatan sebagaimana grafik 2.37 Grafik 2.37 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 79
Perkembangan Produksi Daging, Telur dan Susu Di Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013
Produksi
Perkembangan Produksi Daging, Telur dan Susu Tahun 2009 - 2012 18,000 16,000 14,000 12,000 10,000 8,000 6,000 4,000 2,000 2009
Daging (ton) 15,851
Telur (ton) 14,600
Susu (000 liter) 5,104.46
2010
16,311
11,931
5,824.85
2011
17,640
12,207
5,591.61
2012
17,222
13,116
6,452.00
Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Perkembangan produksi daging selama tahun 2009 – 2012 meningkat rata-rata 2,89% per tahun dari sebanyak 15.851 ton pada tahun 2009 menjadi sebanyak 17.222 ton pada tahun 2012. Sedang untuk produksi telur mengalami penurunan rata-rata 2,84% per tahun dari sebesar 14.600 ton pada tahun 2009 menjadi sebanyak 13.116 ton pada tahun 2012 hal ini disebabkan karena adanya penurunan populasi ternak ayam ras petelur rata-rata 2,79% per tahun. Untuk produksi susu meningkat rata-rata 8,5% dari sebanyak 5.104.460 liter pada tahun 2009 menjadi sebanyak 6.452.000 liter pada tahun 2012. 3. Urusan Kehutanan a) Produksi dan Produktivitas Kehutanan a) Produksi dan Produktivitas Kehutanan Kehutanan adalah suatu praktik untuk membuat, mengelola, menggunakan dan melestarikan hutan untuk kepentingan manusia. Pengelolaan hutan sebaiknya diselaraskan dengan pengelolaan sumber daya alam yang lainnya, sehingga pemanfaatan sumber daya hutan dapat terjalin dengan baik dan menguntungkan.Kehutanan bukan hanya berfungsi sebagai pelestari ekosistem, tetapi juga menghasilkan sesuatu hal yang produktif. Perkembangan produksi hasil hutan di Kabupaten Jombang selama tahun 2009 - 2012 secara umum terlihat pada grafik berikut: Grafik 2.38 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 80
Perkembangan Produksi hasil hutan Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 Perkembangan Produksi Hasil Hutan Kayu Tahun 2009 - 2013 4,918.77 5,000.00 4,500.00
3,609.95
4,000.00 3,500.00
3,173.05
m3
3,000.00
2,209.18
2,500.00
1,762.28
2,000.00
Produksi Hasil hutan Kayu
1,500.00 1,000.00 ,500.00 2009
2010
2011
2012
2013
Produksi Hasil Hutan Kayu
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Perkembangan produksi hasil hutan kayu tahun 2009 – 2013 meningkat rata-rata 2,8% per tahun dari sebesar 3.173,05 m3 pada tahun 2009 menjadi sebesar 2.209,18 m3 pada tahun 2013. Produksi hasil hutan kayu tahun 2012 mengalami penurunan dibandingkan produksi tahun 2011 yaitu hanya tercapai 1.762,28 m3 disebabkan karena rata-rata kepemilikan kayu rakyat belum mencapai umur layak untuk ditebang (sudah masa tebang) pada jenis tanaman keras berumur pendek. Selain itu penurunan produksi hasil hutan secara tidak langsung didukung oleh adanya peningkatan kemampuan sumber
daya
manusia
secara
administratif
dan
teknis
dari
pelaksanaan Diklat tenaga teknis pengelolaan hutan produksi lestari (Ganis PHPL) di Kabupaten Jombang dan prioritas pengembangan hutan
rakyat
diarahkan
pada
upaya-upaya
pelestarian
dan
perlindungan sumber daya alam dengan penekanan implementasi pada tahapan mewujudkan sertifikasi hutan rakyat. Pencapaian target produksi hasil hutan rakyat ditempuh dengan tetap memperhatikan aspek kelestarian hutan, dengan cara: 1. Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan dengan penanaman pohon pada lahan kritis, lahan kosong dan lahan kurang produktif;
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 81
2. Meningkatkan teknik budidaya tanaman kayu-kayuan dan tanaman bawah tegakan yang berumur panjang dan pendek serta Multi Purphose Trees Species (MPTS) sesuai dengan fungsi alam karakteristik masing-masing wilayah. 3. Penguatan
kelembagaan
kelompok
hutan
rakyat
melalui
sertifikasi (ecolabelling) hutan rakyat 4. Penguatan SDM melalui Diklat tenaga teknis pengelolaan hutan produksi lestari (Ganis PHPL) b) Luas Lahan Kritis Lahan kritis adalah lahan yang tidak produktif, bersifat tandus, gundul, tidak dapat digunakan untuk usaha pertanian, karena tingkat kesuburannya sangat rendah meskipun dikelola, produktivitasnya sangat rendah. Bahkan, dapat terjadi jumlah produksi yang diterima jauh lebih sedikit daripada biaya pengelolaannya. Faktor-Faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis, antara lain sebagai berikut: a. Kekeringan, biasanya terjadi di daerah-daerah bayangan hujan. b. Genangan air yang terus-menerus. c. Erosi tanah dan masswasting yaitu gerakan masa tanah menuruni lereng yang biasanya terjadi di daerah dataran tinggi, pegunungan, dan daerah yang miring. d. Pengolahan
lahan
yang
kurang
memperhatikan
aspek-aspek
kelestarian lingkungan. e. Masuknya material yang tak dapat diuraikan oleh bakteri (misalnya plastik)dan dapat bertahan lama masuk ke lahan pertanian sehingga sangat mengganggu kelestarian kesuburan tanah. Lahan kritis memiliki kondisi lingkungan yang sangat beragam tergantung pada penyebab kerusakan lahan. Secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi lahan kritis menyebabkan tanaman tidak cukup mendapatkan air dan unsur hara, kondisi fisik tanah yang tidak memungkinkan akar berkembang dan proses infiltrasi air hujan, kandungan garam yang tinggi akibat akumulasi garam sekunder atau tanaman keracunan oleh unsur toksik yang tinggi. Lahan kritis ditandai oleh rusaknya struktur tanah, menurunnya kualitas dan kuantitas bahan organik, defisiensi hara dan terganggunya siklus hidrologi, perlu direhabilitasi dan ditingkatkan produktivitasnya agar
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 82
lahan dapat kembali berfungsi sebagai suatu ekosistem yang baik atau menghasilkan sesuatu yang bersifat ekonomis bagi manusia. Lahan
Kritis
yang
tidak
memberikan
atau
meningkatkan
produktifitas lahan seharusnya di rehabilitasi agar menjadi lahan potensial. Perkembangan luasan rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupaten
Jombang
selama
tahun
2009-2012
secara
umum
menunjukan trend meningkat. Secara umum produksi hasil hutan sebagaimana terlihat pada grafik berikut: Grafik 2.35 Perkembangan Luasan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2009-2012
3,138.77
3,500.00
2,748.87
3,000.00 2,500.00
2,465.82
2,066.50
2,000.00 1,500.00
1,097.03
Rehabilitasi hutan dan lahan
1,000.00 ,500.00 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber data: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Perkembangan luasan rehabilitasi hutan dan lahan selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 mengalami penurunan ratarata 6,59% per tahun dari sebesar 2.066,5 Ha pada tahun 2009 menjadi sebesar 1.097,03 Ha pada tahun 2013 disebabkan oleh prioritas rehabilitasi hutan dan lahan tidak hanya pada aspek penanaman vegetatif namun juga kepada pembangunan bangunan sipil teknis berupa dam penahan, dam pengendali, gully plug, penyelamat tebing, sumur resapan, biopori, dan rorak. 4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral a. Energi Listrik Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007
tentang
Energi,
salah
satu
tujuannya
adalah
untuk
meningkatkan akses masyarakat yang tidak mampu dan atau RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 83
masyarakat yang tinggal di daerah terpencil terhadap energi untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan
merata
meningkatkan
dengan
cara
ketersediaan
menyediakan energi
kepada
bantuan
untuk
masyarakat
tidak
mampuserta membangun infrastruktur energi untuk daerah belum berkembang sehingga dapat mengurangi disparitas antar daerah. Dalam upaya mewujudkan peningkatan akses masyarakat yang tidak mampu dan/atau terpencil terhadap energi, maka Pemerintah Kabupaten Jombang mengembangkan jaringan listrik pedesaan, yang dilakukan untuk: (1) Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar bagi masyarakat yang kurang mampu; (2) Menurunkan pengeluaran keluarga miskin dalam penggunaan minyak
tanah
untuk
lampu
penerangan;
(3)
Memperkecil
pembiayaan pembangunan dalam rangka pengembangan energi listrik bagi daerah-daerah terpencil. Dalam kurun waktu 2 tahun, telah terealisasi penyambungan Listrik Perdesaan untuk 197 Rumah Tangga Miskin. Tabel 2.21. Perkembangan Pemasangan Listrik Perdesaan Bagi RTM Tahun 2011-2012 No 1 2 3
Lokasi Kecamatan Bareng Wonosalam Kabuh
Realisasi (RTM)
Desa
Dusun
2011
Jenisgelaran
Ngadirejo
Pakel
Curahparas
Wonosalam
Ampelgading
25
Pengampon
Pucangrejo Jatirajah Lor
33 19
Mangunan
Jatirajah Kidul
43
57
Tanjungwadung Tanjungbaru 4
5
Plandaan
Ngusikan
2012
23
Jipurapah
Tambak Kulon
11
Klitih
Tambak Wetan
8
Sumbernongko
Papringan
32
Candilor
15
TOTAL
127
139
Sumber data: Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
b. Potensi Pertambangan Berdasarkan
hasil
kajian,
bahwa
Kabupaten
Jombang
memiliki cadangan sumber daya mineral, yang terdiri atas bahan galian tanah urug, lempung, pasir batu, dan andesit. Berdasarkan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 84
hasil kajian dimaksud, didapatkan data bahwa potensi tambang yang layak untuk dilakukan eksplorasi dengan memperhatikan situs budaya, RTRW, dan lingkungan, terdapat empat jenis bahan galian, yakni: (1) Lempung, dengan volume 510.078 m³ yang tersebar di Kecamatan Tembelang, Kesamben, Sumobito, Jogoroto, Ngoro,
Diwek,
dan
Gudo;
(2)
Pasir
batu,
dengan
volume
1.690.050m³ yang tersebar di Kecamatan Ngoro dan Mojowarno; (3) Andesit, dengan volume 1.369.722 m³ yang tersebar di Kecamatan Bareng dan Wonosalam; (4) Tanah urug, dengan volume 9.642.696 m³
yang
tersebar
di
Kecamatan
Jombang,
Ngoro,
Bareng,
Wonosalam, Perak, Plandaan, Kabuh, dan Ngusikan. 5. Urusan Perindustrian a) Volume Usaha Industri Kecil dan Menengah Sebagian besar kegiatan industri kecil berlokasi di daerah pedesaan dengan sifat dan metode pengusahaan yang tradisional, dan masih sangat tergantung pada pasaran lokal. Jenis industri kecil, menengah serta industri kerajinan rumah tangga mendapatkan perhatian yang cukup besar dari pemerintah sebagai salah satu alternative dalam mengupayakan penciptaan dan perluasan tenaga kerja,
serta
meningkatkan
pendapatan
seluruh
rakyat,
guna
mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur. Penciptaan dan perluasan tenaga kerja melalui peningkatan persentase
volume
usaha
industri
kecil
dan
menengah
mulai
digalakkan di Kabupaten Jombang. Hal tersebut tergambar jelas dari data
Dinas
Perindustrian,
Perdagangan
dan
Pasar
yang
menggambarkan trend positif perkembangan volume usaha industri kecil dan menengah. Berikut ini adalah grafik perkembangan volume usaha industri kecil dan menengah selama 5 tahun terakhir: Grafik 2.37 Perkembangan Volume Usaha Industri Kecil dan Menengah Tahun 2009-2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 85
Volume Usaha IKM (Rp.) 415436911,000 384693807,300 271714351,000
298885786,100
2009
315752080,000
2010
2011
2012
2013
Sumber data : Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Berdasarkan
grafik
tersebut
di
atas
diketahui
bahwa
perkembangan pencapaian volume usaha industri kecil dan menengah selama
tahun
2009
sampai
dengan
2013
meningkat
sebesar
Rp.143.722.560.000,00 atau tumbuh rata-rata 11,37% per tahun dari volume usaha IKM tahun 2009 sebesar Rp.271.714.351.000,00 menjadi
Rp.415.436.911.000,00
pada
tahun
2013.
Hal
ini
menunjukan adanya peningkatan kapasitas usaha industri kecil dan menengah karena iklim usaha yang kondusif dan industri yang berdaya saing, sehingga diharapkan dapat mewujudkan jejaring agribisnis yang kuat dan kokoh serta mampu menyumbang PDRB Kabupaten Jombang tahun 2012 dari sektor industri pengolahan sebesar 11,6% dengan sumbangan terbesar dari sub sektor makanan, minuman dan tembakau, diikuti sub sektor tekstil, barang kayu dan hasil hutan lainnya serta barang kulit dan alas kaki. Jumlah industri yang memiliki izin selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 meningkat sebanyak 37 industri atau tumbuh rata-rata 18,14% per tahun dari sebanyak 210 industri pada tahun 2009 menjadi sebanyak 407 industri pada tahun 2013. Industri yang diterbitkan izin usahanya selama tahun 2013 tersebut terdiri dari 20 industri dengan permodalan antara Rp.6.000.000,00 sampai dengan Rp.200.000.000,00, sebanyak 16 industri dengan permodalan antara Rp.201.000.000,00 sampai dengan
Rp.10.000.000.000,00 dan 1
industri dengan permodalan lebih besar dari Rp.10.000.000.000,00. Perkembangan jumlah industri yang memiliki izin selama tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 sebagaimana terlihat pada grafik berikut: Grafik 2.38 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 86
Perkembangan Jumlah Industri yang memiliki Izin Selama tahun 2009 - 2013
Jumlah IKM yg memiliki izin (Kumulatif) 407
450 370
400 322
350 262
300 210
250
Jumlah IKM yg memiliki izin (Kumulatif)
200 150 100 50 0 2009
2010
2011
2012
2013
Sumber data: Badan Pelayanan Perizinan 6. Urusan Pariwisata b) Jumlah Kunjungan Wisata Wisata Religi merupakan salah satu jenis wisata yang menjadi andalan
di
Kabupaten
Jombang.
Keberadaan
makam
Presiden
Abdurahman Wahid pahlawan Nasional turut andil memberikan dampak signifikan terhadap jumlah wisatawan yang mengunjungi Kabupaten
Jombang.
Jumlah
kunjungan
wisata
ke
Kabupaten
Jombang sepanjang tahun 2009 – 2012 mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu dari sebanyak 146.548 orang pada tahun 2009, menjadi sebanyak 1.424.404
orang wisatawan pada tahun 2012.
Perkembangan kunjungan wisata ke Kabupaten Jombang selama 5 tahun terakhir sebagaimana grafik berikut : Grafik 2.39 Capaian Indikator Kinerja Urusan Pariwisata Tahun 2009-2013 Tribulan I
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 87
Sumber : Disporabudpar Kabupaten Jombang 2.4 Aspek Daya Saing Daerah A. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 1) Urusan Pertanian a) Nilai Tukar Petani Salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur hasil pembangunan sektor pertanian adalah Nilai Tukar Petani (NTP). Nilai Tukar Petani (NTP) merupakan rasio indeks harga yang diterima oleh petani dengan indeks harga yang dibayar oleh petani. Tahun dasar yang digunakan di dalam perhitungan NTP ini adalah tahun 2007. Perkembangan realisasi capaian NTP sampai dengan tahun 2012 adalah sebesar 104,16 atau naik dari NTP tahun 2011 yang hanya sebesar 97,87. Perkembangan capaian nilai NTP pada periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 tersaji dalam grafik berikut: Grafik 2.40 Perkembangan Nilai Tukar Petani Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 88
105 104 103 102 101 100 99 98 97 96 95 94
104.16 103.29
NTP minimal
98.12
2009
97.87
2010
2011 Nilai Tukar Petani NTP Kabupaten Jombang 2009 - 2012
2012
Sumber: Bappeda, Tahun 2013
Secara umum, capaian indikator tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesejahteraan petani pada tahun 2012 lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2007 sebagai tahun dasar maupun dibandingkan dengan tahun 2011. Jika ditinjau lebih mendalam, ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan petani pada tahun 2012 mampu mencukupi kebutuhan petani baik untuk proses produksi ataupun untuk mencukupi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Meskipun NTP tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Jombang masih terus berupaya meningkatkan NTP hingga mencapai 115 di akhir tahun 2018 sebagaimana tertuang dalam
dokumen
RPJMD
tahun
2014-2018.
Upaya
tersebut
dilaksanakan melalui kebijakan-kebijakan sektor pertanian yang terintegrasi dengan sektor lainnya. Salah satu upaya dalam rangka mendorong
peningkatan
NTP
antara
lain
melalui
peningkatan
efektifitas dan efisiensi sistem usaha tani, penumbuhan dan penguatan peran lembaga pertanian di perdesaan sekaligus peningkatan kapasitas sumber daya manusia petani serta upaya perlindungan kepada petani terhadap persaingan usaha yang tidak sehat. Secara umum, kebijakan Pemerintah Kabupaten Jombang yang telah diupayakan dalam rangka peningkatan NTP pada periode tersebut antara lain: 1) Dari sisi indeks yang diterima, upaya yang dilakukan antara lain: a) Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian; b) Peningkatan efektifitas dan efisiensi sistem usaha tani sehingga dapat menurunkan biaya produksi;
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 89
c) Penumbuhan perdesaan
dan
penguatan
sekaligus
peran
peningkatan
lembaga
kapasitas
pertanian sumber
di
daya
manusia petani; d) Perlindungan kepada petani terhadap persaingan usaha yang tidak sehat; e) Stabilisasi harga produk pertanian; 2) Dari sisi indeks yang dibayar, upaya yang dilakukan antara lain melalui penurunan biaya produksi dengan subsidi pupuk dan penurunan pengeluaran konsumsi dengan kebijakan-kebijakan antara lain biaya pendidikan murah, biaya kesehatan murah serta stabilisasi harga pangan. B. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur 1) Urusan Pekerjaan Umum a) Ketaatan Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Berdasarkan data hasil evaluasi pemanfaatan lahan yang telah dilakukan pada tahun 2013, bahwasannya rencana penggunaan lahan yang direncanakan dalam dokumen Rencana Tatat Ruang Wilayah Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, penggunaan lahan terbesar adalah untuk kegiatan budidaya pertanian dengan kisaran mencapai 32,70% dari luas wilayah Kabupaten Jombang. Berdasarkan data luas lahan sawah yang ada, berdasarkan jenis pengairannya, maka 92,04% berpengairan teknis, 2,70% sawah ½ teknis, 4,08% sawah tadah hujan, 1,19% sawah non teknis. Untuk menjamin keberlangsungan produksi pertanian, maka Pemerintah
Kabupaten
Jombang
sebagaimana
tercantum
dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah membentuk kawasan strategis yang diwujudkan dalam Kawasan Agropolitan Kabupaten Jombang. Langkah lain yang ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Jombang untuk mengamankan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, yaitu dengan mulai menginvetarisir lahan pertanian tanaman pangan untuk selanjutnya ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). Hal ini selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat yang menerbitkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Lahan Pertanian Abadi. Untuk mewujudkan kebijakan tersebut, Kabupaten Jombang berencana mengalokasikan lahan seluas 40.676 Ha sebagai
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 90
lahan
pertanian
abadi,
dengan
luasan
minimal
yang
harus
dipertahankan seluas 31.569,36 Ha. b) Luas wilayah produktif (Ha) Penggunaan lahan di Kabupaten Jombang meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan. Berdasarkan pola ruang dalam RTRW Kabupaten Jombang, kawasan lindung di Kabupaten Jombang meliputi kawasan hutan lindung (2.864,70 Ha), sempadan sungai (1.212 Ha), kawasan sekitar waduk (26,0 Ha), kawasan sekitar mata air (34,60 Ha), serta hutan kota (1.271,97 Ha). Adapun kawasan budidaya yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan. Kawasan budidaya ini meliputi
kawasan pertanian lahan basah (40.676 Ha),
kawasan pertanian lahan kering (14.284,90 Ha), kawasan perkebunan (5.431,62 Ha), kawasan hutan produksi (20.580,80 Ha), kawasan permukiman (27.445,0 Ha), serta kawasan peruntukan industri (2.122,30 Ha). c) Luas Wilayah Industri Kawasan berkembang dimohonkan
peruntukan
cukup untuk
pesat
industri dimana
kegiatan
di
pada
industri
Kabupaten
Jombang
beberapa
lokasi
terutama
di
telah
Wilayah
Pengembangan Ploso. Kawasan peruntukan industri di Wilayah Pengembangan Ploso pada tahun 2029 direncanakan seluas 899,87 Ha. Di Wilayah Pengebangan Ploso telah berdiri industri dengan luasan 60 Ha di Desa Jatigedong Kecamatan Ploso yang dimiliki oleh PT. Plant Cheil Jedang Indonesia (CJI) Sedangkan potensi pengembangan lahan untuk kegiatan industri yang telah direncanakan oleh 2 (dua) perusahaan yaitu PT. Java Fortis Corporindo dan PT. Kawasan Jombang luasnya mencapai 2.000 Ha. Kawasan yang telah dibebaskan untuk kegiatan industri pada Wilayah Pengembangan Ploso ini luasnya mencapai 800 Ha dimana masing-masing perusahaan mengajukan ijin seluas 400 Ha untuk tahap pertama. Gambaran
kawasan
industri
dan
potensi
pengembangan
kawasan industri yang berada di WP Ploso adalah sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 91
1) Rencana Pengembangan Kawasan Industri oleh PT. Java Fortis Corporindo: o
Rencana pengembangan 1.200 Ha;
o
Izin tahap pertama seluas 400 Ha, meliputi: Kecamatan Ploso dan Kabuh;
o
Gambaran lokasi yang telah dibebaskan, yaitu: Kecamatan Ploso (Desa Jatigedong); Kecamatan Kabuh (Desa Karangpakis, Desa Sumberingin, Desa Sumbergondang, Desa Genengan Jasem)
2) Rencana Pengembangan Kawasan Industri oleh PT. Kawasan Jombang: o
Rencana Pengembangan 800 Ha
o
Izin tahap pertama seluas 400 Ha meliputi wilayah Kec. Kabuh dan Kudu
o
Gambaran lokasi yang telah dibebaskan berada di : Kecamatan
Kabuh
(Desa
Munungkerep,
Desa
Genengan
Jasem, Desa Kauman); Kecamatan Kudu (Desa Katemas, Desa Sidokaton dan Desa Bendungan) d) Luas Wilayah Kebanjiran Pada umumnya banjir disebabkan oleh curah hujan yang tinggi di atas normal, sehingga sistim pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal penampung banjir buatan yang ada tidak mampu menampung akumulasi air hujan tersebut dan terjadi luapan. Kemampuan/daya tampung sistem pengaliran air dimaksud tidak selamanya sama, tetapi berubah akibat sedimentasi, penyempitan sungai akibat phenomena alam dan ulah manusia, tersumbat sampah serta hambatan lainnya. Penggundulan hutan di daerah tangkapan air hujan (catchment area) juga menyebabkan peningkatan debit banjir karena debit/pasokan air yang masuk ke dalam sistem aliran menjadi tinggi sehingga melampaui kapasitas pengaliran dan menjadi pemicu terjadinya erosi pada lahan curam yang menyebabkan terjadinya sedimentasi di sistem pengaliran air dan wadah air lainnya. Wilayah yang paling berpotensi terjadi banjir di Kabupaten Jombang terdapat di Kecamatan Mojoagung, karena wilayah tersebut menjadi pertemuan tiga sungai, yaitu S. Gunting, S. Catakgayam dan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 92
S. Jiken. Secara historis, hampir 50% dari jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang pernah mengalami banjir. e) Luas Wilayah Perkotaan Kabupaten Jombang memiliki letak yang sangat strategis, karena berada pada perlintasan jalan arteri primer Surabaya-Solo-Jakarta dan jalan kolektor primer Malang-Jombang-Babat. Selain itu, Kabupaten Jombang juga dilintasi ruas jalan tol Surabaya-Mojokerto-Kertosono yang kini sedang dalam tahap konstruksi, sebagai bagian dari jalan tol Trans Jawa. Dalam skenario pengembangan sistem perwilayahan Jawa Timur,
Kabupaten
Pengembangan ditetapkan
Jombang
termasuk
Germakertosusila
sebagai
Pusat
Plus,
Kegiatan
dalam dan
Lokal
kawasan
Wilayah
Perkotaan
Jombang
(PKL),yakni
kawasan
perkotaan yang memiliki fungsi pelayanan dalam lingkup lokal (skala kabupaten atau beberapa kecamatan) Luas
wilayah
Kabupaten
Jombang
1.159,50
km²,
atau
menempati sekitar 2,5% luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif, Kabupaten Jombang terdiri dari 21 kecamatan, yang meliputi 302 desa dan 4 kelurahan, serta 1.258 dusun/lingkungan. Dari 21 Kecamatan tersebut terdapat beberapa kecamatan dengan wilayah perkotaan, yaitu: Kecamatan Jombang (36,40 Km²), Kecamatan Diwek
(47,70
Peterongan
Km²)
(29,47
Kecamatan Km²),
Perak
Kecamatan
(29,05
Km²),
Mojoagung
Kecamatan
(60,18
Km²),
Kecamatan Tembelang (32,94 Km²) dan Kecamatan Ploso (25,96 Km²).
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
II - 93
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Keuangan
daerah
merupakan
faktor
strategis
yang
turut
menentukan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat kemampuannya mencerminkan daya dukung manajemen pemerintahan daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya. Tingkat kemampuan keuangan daerah dapat diukur dari kapasitas pendapatan asli daerah, rasio pendapatan asli daerah terhadap jumlah penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Untuk memahami tingkat kemampuan keuangan daerah, maka perlu dicermati kondisi kinerja keuangan daerah, baik kinerja keuangan masa lalu maupun kebijakan yang melandasi pengelolaannya. Seperti yang tersebut dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, bahwa kabupaten mempunyai kewenangan yang didasarkan pada azas otonomi dalam wujud otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab, serta azas tugas pembantuan yang merupakan penugasan daerah untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan. Otonomi daerah yang
diwujudkan
dalam
bentuk
desentralisasi,
diharapkan
akan
menghasilkan dua manfaat nyata, yaitu: 1. Mendorong
peningkatan
partisipasi,
prakarsa,
dan
kreativitas
masyarakat dalam pembangunan, serta mendorong pemerataan hasil– hasil
pembangunan
(keadilan)
di
seluruh
daerah
dengan
memanfaatkan sumber daya dan potensi yang tersedia di masing – masing daerah 2. Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang paling lengkap. Pelaksanaan otonomi daerah secara langsung akan berpengaruh terhadap sistem pembiayaan, pengelolaan, dan pengawasan keuangan daerah. Daerah diharapkan dapat meningkatkan kapasitas fiskal (fiscal capacity) agar mampu mencukupi kebutuhan fiskalnya (fiscal need) RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 1
sehingga tidak mengalami defisit fiskal (fiscal gap). Salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah tersebut adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sumber pembiayaan lainnya dari masyarakat atau swasta. Sinergi dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pada pasal 2, maka prinsip desentralisasi fiskal adalah: 1. Desentralisasi fiskal harus memperhatikan dan merupakan bagian pengaturan yang tidak terpisahkan dari sistem keuangan negara sebagai konsekuensi pembagian tugas antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah; 2. Pemberian sumber keuangan negara kepada pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi didasarkan atas penyerahan tugas pemerintah daerah dengan memperhatikan stabilitas perekonomian nasional dan keseimbangan fiskal antara pusat dengan daerah dan antar daerah; 3. Perimbangan
keuangan
negara
antara
pemerintah
pusat
dan
pemerintah daerah merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam rangka pendanaan penyelenggaraan atas desentralisasi, dekonsentrasi, dan tugas pembantuan. Sehubungan dengan hal tersebut, pengelolaan keuangan daerah merupakan pelaksanaan,
keseluruhan
kegiatan
penatausahaan,
yang
pelaporan,
meliputi
perencanaan,
pertanggungjawaban
dan
pengawasan keuangan daerah. Pada 5 (lima) tahun terakhir, pengelolaan keuangan daerah telah mengalami perubahan yang sangat mendasar. Ini terkait diberlakukannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara serta Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Dari undang-undang keuangan negara tersebut, kemudian diterbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, yang implementasinya diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah keduakalinya
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 2
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 55 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penatausahaan
dan
Penyusunan
Laporan
Pertanggungjawaban
Bendahara serta Penyampaiannya. Dengan memperhatikan hal tersebut, maka dalam penyusunan RPJMD
2014–2018
harus
meningkatkan
penerapan
penganggaran
berbasis kinerja (Performance Based Budgeting), berjangka menengah (Medium Term Expenditure Framework) dan terpadu (Unified Budgeting) serta penyusunan anggaran yang berbasis data. A. KINERJA KEUANGAN MASA LALU Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kinerja keuangan pemerintah daerah sangat terkait dengan aspek kinerja pelaksanaan APBD dan aspek kondisi neraca daerah. Kinerja pelaksanaan APBD tidak terlepas dari perkembangan struktur APBD yang terdiri dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Sementara itu, neraca daerah akan mencerminkan perkembangan dari kondisi asset pemerintah daerah, kondisi kewajiban pemerintah daerah serta kondisi ekuitas dana yang tersedia. 1. Kinerja Pelaksanaan APBD Pada seluruh komponen pendapatan yang meliputi pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, perbandingan anggaran dan realisasi selalu mencapai di atas 100%. Ini menggambarkan
kinerja pemerintah daerah yang baik dalam rangka
merealisasikan target pendapatannya. Dari tahun ke tahun Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Kabupaten Jombang selalu mengalami peningkatan. Namun peningkatan pendapatan tersebut tidak diiringi dengan pertumbuhan yang stabil, sehingga nampak bahwa secara besaran menunjukkan peningkatan, tetapi secara pertumbuhan mengalami penurunan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam skenario perencanaan pendapatan daerah. Perkembangan rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan daerah dari tahun 2009-2012 tersaji dalam tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 3
Tabel 3.1 Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 No.
Uraian
1
PENDAPATAN
1.1.
Pendapatan Asli Daerah
1.1.1.
2009
2010
882.158.477.743
2011
2012
1.019.280.049.808 1.212.775.368.903 1.439.221.547.803
Rata-rata Pertumbuhan (%) 17,73
90.214.137.927
109.154.035.428
124.799.217.856
164.389.353.735
22,35
Pajak daerah
17.784.228.520
19.023.022.752
24.705.170.574
31.887.920.746
21,97
1.1.2.
Retribusi daerah
61.399.604.458
18.311.819.028
21.945.014.078
25.495.452.458
(11,39)
1.1.3.
Hasil pengelolaan keuangan daerah yang dipisahkan
1.161.751.135
1.608.669.797
2.191.500.008
2.322.379.159
26,89
1.1.4.
Lain-lain PAD yang sah
9.868.553.815
70.210.523.850
75.957.533.196
104.683.601.371
166,44
1.2.
Dana Perimbangan
712.635.849.237
729.721.735.088
783.742.826.668
997.447.923.900
12,36
1.2.1.
Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak
61.877.483.237
72.499.335.088
76.207.639.668
93.684.408.900
15,07
1.2.2.
Dana alokasi umum
601.450.366.000
606.942.500.000
664.465.787.000
809.295.635.000
10,73
1.2.3.
Dana alokasi khusus
49.308.000.000
50.279.900.000
43.069.400.000
94.467.880.000
35,66
1.3.
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
79.308.490.579
180.404.279.292
304.233.324.379
277.384.270.168
62,43
1.3.1
Hibah
-
1.000.000.000
5.999.311.000
1.137.805.600
209,45
1.3.3
Dana bagi hasil pajak dari provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya
46.242.165.579
58.140.920.288
68.189.780.233
66.214.842.515
13,37
1.3.4
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
16.368.225.000
79.343.720.073
185.658.353.640
175.386.824.000
171,07
1.3.5
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
16.698.100.000
17.907.380.000
44.205.880.000
34.517.420.000
44,06
1.3.6
Bantuan Keuangan Dari Pemerintah Pusat
1.3.7
Pendapatan Bagi Hasil Lainnya dari Propinsi
179.999.506
127.378.053
(35,28)
23.705.454.000 306.804.931
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 4
Berdasarkan
tabel
diatas
rata-rata
pertumbuhan
pendapatan
tertinggi ada pada komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah, yang tumbuh sebesar 62,43%, diikuti oleh pendapatan asli daerah tumbuh sebesar 22,35 % dan dana perimbangan tumbuh sebesar 12,36%. Pertumbuhan yang cukup tinggi pada komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah selama kurun waktu tiga tahun tersebut disebabkan oleh perubahan kebijakan pemerintah pusat terkait pengalokasian tunjangan penghasilan dan profesi guru PNSD yang pembayarannya melalui daerah, Belanja operasional sekolah (BOS) yang pembayarannya dilakukan daerah (pada tahun 2011), adanya alokasi dana insentif daerah, dana penunjang pembangunan infrastruktur daerah, dan bantuan keuangan daerah dari propinsi. Pertumbuhan realisasi Pendapatan Asli Daerah selama kurun waktu yang sama, menunjukkan kenaikan rata-rata sebesar 22,35%. Selain itu, rata-rata realisasi pendapatan yang dicapai melampaui ratarata target yang telah ditetapkan dengan rasio efektivitas PAD mencapai kisaran 107,65% sampai 117,75%. Perkembangan PAD pada periode tahun 2009-2012 tersaji dalam tabel dan gambar berikut: Tabel 3.2 Realisasi dan Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Tahun 2009-2012 Target Tahun
PAD
Realisasi
Pertumbuhan (%)
PAD
Pertumbuhan (%)
2009
83.553.261.780
2010
101.264.900.929
21,20
109.154.035.428
20,99
107,79
2011
115.926.490.812
14,48
124.799.217.856
14,33
107,65
2012
139.612.120.593
20,43
164.389.353.735
31,72
117,75
22,35
110,29
Rata-rata Per Tahun
90.214.137.927
Rasio Efektivitas
18,70
107,97
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013.
Sedangkan perkembangan realisasi dan target pendapatan asli daerah dalam APBD Kabupaten Jombang pada periode tahun 2009-2012 yang ditampilkan dalam grafik tersaji pada grafik berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 5
Grafik 3.1 Grafik Realisasi dan Target Pendapatan Asli Daerah Tahun 2009-2013
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
Dari tabel dan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa realisasi capaian PAD mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 berada di atas target. Pemerintah Kabupaten Jombang sudah efektif dalam melakukan penggalian sumber-sumber pendapatan daerah. Selain itu, sumbersumber potensi pendapatan daerah masih cukup banyak yang dapat digali dan dikembangkan sebagai sumber pendanaan bagi pembangunan daerah dengan tetap mengacu pada UU No 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Hal intensifikasi
dan
penyederhanaan
yang perlu terus ditingkatkan adalah
ekstensifikasi prosedur
pendapatan
pemungutan
yang
asli
daerah
dipadukan
serta dengan
penerapan sanksi yang efektif serta pengendalian dan pengawasan. Peningkatan
laba
asset
daerah
berkorelasi
positif
terhadap
peningkatan PAD dari unsur pemakaian kekayaan daerah, sehingga kedepan PAD tidak lagi dipungut dari pelayanan kesehatan ataupun pengurusan hak kewarganegaraan seperti Akte dan KTP. PAD meningkat apabila pemerintah daerah dikelola dengan jiwa entrepreneurship. Perlu diketahui bahwa kinerja peningkatan Peneriman Daerah yang berkualitas indikatornya bukan dari kontribusi pendayagunaan cash idle seperti terlihat pada penerimaan laba deposito atau yang dicerminkan dari silpa riil yang terus meningkat tetapi dari hasil perencanaan yang baik dari sisi penentuan target pendapatan dan efisiensi serta efektivitas belanja. Perkembangan kinerja kapasitas fiskal daerah Kabupaten Jombang dapat dilihat kinerjanya dengan pendekatan rasio PAD terhadap DAU dalam APBD. Perkembangan rasio PAD terhadap DAU pada APBD TA. 2004-2014 tersaji pada tabel dan grafik berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 6
Tabel 3.3 Rasio PAD Terhadap DAU Dalam APBD TA. 2004-2014 Perbandingan DAU dan PAD Tahun Anggaran
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Dana Alokasi Umum (DAU)
Rasio PAD terhadap DAU
2004
44.534.969.610,13
292.095.000.000
15,25
2005
48.990.312.932,06
328.521.000.000
14,91
2006
66.303.981.352,24
465.429.000.000
14,25
2007
80.438.355.306,38
537.081.999.400
14,98
2008
97.601.053.792,45
591.773.863.400
16,49
2009
90.214.137.927,09
601.450.366.000
15,00
2010
109.154.035.427,00
606.942.500.000
17,98
2011
115.654.150.812,00
664.825.242.000
17,40
2012
139.612.120.593,18
809.295.635.000
17,25
2013
173.214.032.229,00
920.097.938.000
18,83
2014
199.570.361.830,00
1.007.166.193.000
19,82
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
Grafik 3.2 Perbandingan DAU Terhadap PAD Pada APBD TA. 2004-2014
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
Melihat data trend kenaikan DAU dan PAD dapat dilihat bahwa gapnya sangat lebar, artinya bahwa prosentase kenaikan PAD masih belum sebesar prosentase kenaikan DAU.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 7
2. Neraca Daerah Sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntasi Pemerintah, Neraca Daerah merupakan salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini sangat penting bagi manajemen pemerintah daerah, tidak hanya
dalam
undangan
rangka
yang
memenuhi
berlaku
saja,
kewajiban
tetapi
juga
peraturan sebagai
perundang-
dasar
untuk
pengambilan keputusan yang terarah dalam rangka pengelolaan sumbersumber daya ekonomi yang dimiliki oleh daerah secara efisien dan efektif. Kinerja Neraca Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang selama kurun waktu 2009-2012 mengalami tingkat pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun seperti terlihat pada Tabel III.2 dan dapat dijelaskan secara rinci, sebagai berikut: Tabel 3.4 Rata-rata Pertumbuhan Neraca Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2009-2012 No.
Rata-rata Pertumbuhan (%)
Uraian
1.
ASET
4,87
1.1.
ASET LANCAR
33,21
1.1.1.
Kas
37,61
1.1.2.
Piutang
1.1.3.
Persediaan
1.2.
ASET TETAP
3,10
1.2.1.
Tanah
0,14
1.2.2.
Peralatan dan mesin
1.2.3.
Gedung dan bangunan
6,13
1.2.4.
Jalan, irigasi, dan jaringan
1,55
1.2.5.
Aset tetap lainnya
(1,29)
1.2.6.
Konstruksi dalam pengerjaan
1.3.
ASET LAINNYA
1.3.1.
Tagihan penjualan angsuran
1.3.2.
Tagihan daerah
1.3.3.
Kemitraandengan pihak kedua
1.3.4.
Aset tak berwujud
471,41
1.3.5.
Aset Lain-lain
(72,41)
5,97
tuntutan
37,66
12,51
ganti
JUMLAH ASET DAERAH 2.
KEWAJIBAN
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
kerugian
5.772,64
32,54 -
4,87 60,09 III - 8
No.
Rata-rata Pertumbuhan (%)
Uraian
2.1.
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
60,09
2.1.1.
Utang perhitungan pihak ketiga
376,13
2.1.2.
Uang muka dari kas daerah
-
2.1.3.
Pendapatan diterima di muka
-
2.1.4.
Utang Jangka Pendek Lainnya
80,04
3.
EKUITAS DANA
3.1.
EKUITAS DANA LANCAR
33,42
3.1.1.
SILPA
38,70
3.1.2.
Cadangan piutang
3.1.3.
Cadangan persediaan
37,66
3.1.4.
Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangka pendek
80,04
3.1.5
Pendapatan yang ditangguhkan
2,24
3.2.
EKUITAS DANA INVESTASI
3,50
3.2.1.
Diinvestasikan dalam asset tetap
3,10
3.2.2.
Diinvestasikan dalam asset lainnya
3.2.3.
Diinvestasikan Jangka Panjang
4,84
5,97
Dalam
Investasi
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
1.663,75 19,98 4,87
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012
Aset daerah merupakan aset yang memberikan informasi tentang sumber daya ekonomi yang dimiliki dan dikuasai pemerintah daerah, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi pemerintah daerah maupun masyarakat di masa mendatang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu, serta dapat diukur dalam uang. Selama kurun waktu 2009-2012, pertumbuhan rata-rata jumlah aset daerah Pemerintah Kabupaten Jombang mencapai 4,87% yang berarti bahwa jumlah aset Pemerintah Kabupaten Jombang meningkat sebesar 4,87% setiap tahun. Aset daerah terdiri dari aset lancar, aset tetap dan aset lainnya. Pertumbuhan
rata-rata
pertumbuhan
aset
aset
lancar
ini
lancar
mencapai
menunjukkan
33,21%. bahwa
Tingginya
kondisi
aset
Pemerintah Kabupaten Jombang berada pada kondisi yang sehat. Sedangkan untuk aset tetap, rata-rata pertumbuhannya mencapai 3,10%. Aset tetap tersebut berupa tanah, gedung dan bangunan serta sarana mobilitas dan peralatan kantor yang
dipergunakan untuk pelayanan
kepada masyarakat dan menunjang kelancaran tugas pemerintahan. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 9
Kinerja peningkatan asset daerah tidak hanya dari penambahan atau mutasi asset hasil pembelian tiap tahun, tetapi juga dari hasil identifikasi aset daerah yang belum memiliki legalitas, sehingga belum dapat dimasukkan dalam neraca daerah. Kewajiban,
baik
jangka
pendek
maupun
jangka
panjang,
memberikan informasi tentang utang pemerintah daerah kepada pihak ketiga atau klaim pihak ketiga terhadap arus kas pemerintah daerah. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. Kewajiban Pemerintah Kabupaten Jombang dalam kurun waktu 3 tahun (2010-2012) dengan rata-rata sebesar 60,09% yang didominasi oleh utang perhitungan pada pihak ketiga. Tingginya rata-rata kewajiban ini menunjukan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang selama kurun waktu tersebut belum optimal dalam melaksanakan kewajiban finansial jangka pendek yang cukup tinggi. Ekuitas dana yang
meliputi ekuitas dana lancar, ekuitas dana
investasi, dan ekuitas dana cadangan, merupakan selisih antara aset dengan
kewajiban
Kabupaten
pemerintah
Jombang
selama
daerah. kurun
Ekuitas
waktu
3
Dana
Pemerintah
tahun
mengalami
pertumbuhan rata-rata sebesar 4,84%, yang berarti bahwa ekuitas dananya terbilang cukup. Berdasarkan data tersebut, maka dapat digambarkan analisis rasio keuangan Kabupaten Jombang sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.5 Analisis Rasio Keuangan Kabupaten Jombang Tahun 2011-2012 No.
2011
Uraian
2012
1.
Rasio lancar (current ratio)
16,42
32,06
2.
Rasio quick (quick ratio)
15,41
30,28
3.
Rasio total hutang terhadap total asset
0,003
0,002
4.
Rasio hutang terhadap modal
0,003
0,002
5.
Rata-rata umur piutang
3,01
3,00
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012
Selanjutnya, tingkat kualitas pengelolaan keuangan daerah dapat diketahui
berdasarkan
analisis
rasio
atau
perbandingan
antara
kelompok/elemen laporan keuangan yang satu dengan kelompok yang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 10
lain. Beberapa rasio yang dapat diterapkan di sektor publik adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio utang. Rasio likuiditas terdiri rasio lancar (current ratio), rasio kas (cash ratio) dan rasio cepat (quick ratio). Sedangkan rasio lancar (current ratio) adalah rasio standar untuk menilai kesehatan organisasi. Rasio ini menunjukkan apakah pemerintah daerah memiliki aset yang cukup untuk melunasi kewajiban yang jatuh tempo. Kualitas pengelolaan keuangan daerah dikategorikan baik apabila nilai rasio lebih dari satu. Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa rasio lancar Kabupaten Jombang selama kurun waktu tahun 2010-2012 mempunyai nilai lebih dari 1 (satu), yang berarti bahwa pemerintah daerah Kabupaten Jombang dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Rasio lancar pada tahun 2011 mencapai 16,42 yang berarti bahwa aset lancar pemerintah Kabupaten Jombang adalah 16,42 kali lipat bila dibandingkan dengan kewajiban yang jatuh tempo dan naik mencapai 32,06 pada tahun 2012. ini
berarti
setiap
Rp.1
hutang,
pemerintah
Pemerintah
Daerah
mempunyai Rp. 16,42 aktiva lancar pada tahun 2011 dan Rp.32,06 pada tahun
2012.
Kondisi
ini
menunjukkan
bahwa
kondisi
keuangan
Pemerintah Daerah sangat likuid. Sama
seperti
halnya
rasio
lancar,
rasio
quick
(quick
ratio)
Pemerintah Kabupaten Jombang juga mempunyai nilai yang baik, yaitu mencapai 15,41 pada tahun 2011 dan menjadi 30,28 pada tahun 2012. Rasio quick merupakan salah satu ukuran likuiditas terbaik, karena mengindikasikan
apakah
pemerintah
daerah
dapat
membayar
kewajibannya dalam waktu dekat yang mengurangkan persediaan pada total aset lancar.
Meskipun
Persediaan masuk dalam kategori aset
lancar, namun memerlukan tahap untuk menjadi kas. Apalagi persediaan di pemerintah daerah bukan merupakan barang dagangan, sehingga sebagai faktor pengurang dalam aset lancar pada saat penghitungan quick ratio. Rasio solvabilitas, yaitu perbandingan total aset dengan total utang, dapat digunakan untuk melihat kemampuan pemerintah daerah dalam memenuhi seluruh kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Pada tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata rasio total kewajiban terhadap total aset dan rasio kewajiban terhadap modal adalah 0,003 pada tahun 2011 dan 0,002 pada tahun 2012. Hal ini menunjukan bahwa total kewajiban Pemerintah Kabupaten Jombang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 11
dapat ditutupi oleh total aset ataupun oleh modal Pemerintah Kabupaten Jombang. Rata-rata
umur
piutang
Pemerintah
Kabupaten
Jombang
menunjukkan penurunan, yaitu dari 3,01 hari pada tahun 2011 menjadi 3 hari pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang semakin baik karena mampu melunasi piutang atau merubah piutang menjadi kas hanya dalam waktu 3 hari pada tahun 2012. 3. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Kebijakan pengelolaan keuangan daerah, secara garis besar akan tercermin pada kebijakan pendapatan, belanja serta pembiayaan APBD. Pengelolaan keuangan daerah yang baik menghasilkan keseimbangan antara optimalisasi pendapatan daerah, efisiensi dan efektivitas belanja daerah serta ketepatan dalam memanfaatkan potensi pembiayaan daerah. Berdasarkan ketentuan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, mencantumkan bahwa sumber penerimaan daerah terdiri atas: (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; (2) Dana Perimbangan yang meliputi Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak yang terdiri dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Pajak Penghasilan (PPh) Perorangan, Sumber Daya Alam (SDA); Dana Alokasi Umum; dan Dana Alokasi Khusus; dan (3) Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Pendapatan Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah Kab/Kota, Dana Penyesuaian dan Dana Otonomi Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan peneriman pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA), Penerimaan Pinjaman Daerah, Dana Cadangan Daerah (DCD), dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. Pengelolaan
pendapatan
daerah
diarahkan
pada
peningkatan
penerimaan daerah melalui: (1) Optimalisasi pendapatan daerah sesuai peraturan yang berlaku dan kondisi daerah; (2) Peningkatan kemampuan dan keterampilan SDM Pengelola Pendapatan Daerah; (3) Peningkatan intensitas
hubungan perimbangan keuangan pusat dan daerah secara
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 12
adil dan proporsional berdasarkan potensi dan Peningkatan kesadaran
masyarakat
Untuk itu digariskan sejumlah
untuk
kebijakan
pemerataan; dan (4)
memenuhi kewajibannya. yang
terkait
dengan
pengelolaan pendapatan daerah, yaitu: a. Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah, melalui: o
Koordinasi yang intensif dengan SKPD dan instansi terkait, peningkatan sosialisasi dan penyuluhan, peningkatan pelayanan kepada
masyarakat,
peningkatan
pengawasan
serta
penyederhanaan proses administrasi pemungutan. Beberapa upaya tersebut ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian target pendapatan daerah; o
Meningkatkan kualitas layanan publik yang lebih efektif dan maksimal, sehingga masyarakat merespon secara positif produk layanan publik yang ditawarkan ke masyarakat;
o
Meningkatkan
dan
memperbaiki
infrastruktur
prasarana
dan
sarana umum yang mampu menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi yang dapat memberikan dampak terhadap peningkatan pendapatan daerah, khususnya PAD; o
Melakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin dan berjenjang, mulai dari tingkat bawah sampai atas, dalam pemungutan terhadap wajib pajak dan wajib retribusi, serta penerapan sanksi yang efektif bagi wajib pajak maupun wajib retribusi yang melanggar aturan;
o
Meningkatkan pengendalian terhadap data base potensi pajak dan retribusi dengan melakukan pembentukan tim intensifikasi PAD, melakukan pemeliharaan dan update data wajib pajak/retribusi daerah dan pendataan bagi wajib pajak/wajib retribusi baru, dan Memperluas basis pajak daerah dan retribusi daerah
o
Mengoptimalkan
kinerja
BUMD/Perusahaan
Daerah
untuk
memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pendapatan daerah; o
Mengevaluasi Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi Daerah, disesuaikan seiring dengan perkembangan peraturan dan pembangunan, agar dalam pelaksanaannya lebih efisien dan efektif, serta sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan dan memperhatikan kemampuan masyarakat wajib pajak daerah maupun wajib retribusi daerah;
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 13
o
Memberikan insentif kepada instansi pemungut pajak dan retribusi daerah
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku; o
Melakukan penertiban atau penegakan Peraturan Daerah tentang Pajak dan Retribusi Daerah dengan memberikan teguran secara lisan dan tertulis pada wajib pajak atau wajib retribusi yang tidak kooperatif;
o
Melakukan secara intensif pendataan aset daerah dan legalisasi kepemilikan aset daerah, guna tertib administrasi aset daerah dan sebagai dasar pemanfaatan aset daerah;
o
Mengintensifkan dimanfaatkan
pemanfaatan secara
optimal
kekayaan (idle)
daerah untuk
yang dikelola
belum atau
dikerjasamakan dengan pihak ketiga; b. Melakukan persiapan secara bertahap, baik dari sisi sarana dan prasarana, sumberdaya manusia maupun kelembagaan, terkait dengan pendaerahan pajak bumi dan bangunan pedesaan dan perkotaan pada tahun 2014; c. Meningkatkan koordinasi, informasi dan pelaporan pendapatan daerah kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi dengan memberikan dukungan data yang cepat, tepat dan akurat, sehingga diperoleh dana perimbangan maupun dana lain sesuai kebutuhan daerah; d. Melakukan kerjasama dengan investor sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dalam rangka membuka lapangan kerja yang mampu mendorong peningkatan pendapatan daerah. Selanjutnya,
dengan
berpedoman
pada
prinsip-prinsip
penganggaran, belanja daerah disusun melalui pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam program dan kegiatan. Sesuai Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa setiap penganggaran harus berbasis kinerja (Performance Based Budgeting). Kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada pemenuhan belanja belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung dipergunakan untuk belanja gaji dan tunjangan,
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 14
belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Sedangkan belanja langsung diarahkan pada: a. Menopang proses pembangunan daerah yang berkelanjutan sesuai dengan visi dan misi daerah; b. Menjamin ketersediaan pendanaan pelayanan dasar secara memadai bagi kesejahteraan masyarakat, dengan memberikan fokus pembiayaan secara proporsional; c. Menjamin ketersediaan pendanaan, khususnya untuk membiayai program pembangunan yang memiliki potensi besar bagi penyerapan tenaga kerja dan pengurangan kemiskinan; d. Meminimalkan resiko fiskal, sehingga kesinambungan anggaran daerah dapat terjamin; e. Peningkatan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan perencanaan dan penganggaran. 4. Proporsi Penggunaan Anggaran Dengan semakin bertambahnya jumlah pegawai di Kabupaten Jombang, maka berakibat pada proporsi belanja tidak langsung yang semakin besar apabila dibandingkan dengan belanja langsung. Proporsi belanja pemenuhan aparatur tersaji dalam tabel berikut: Tabel 3.6 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Jombang
No.
Uraian
Total belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur (Rp)
Total pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran) (Rp)
Prosentase
(a)
(b)
(a)/(b) x 100%
1
Tahun 2010
654,434,877,974
1,005,454,919,162
65,09
2
Tahun 2011
717,799,586,658
1,146,937,496,234
62,58
3
Tahun 2012
802,547,495,510
1,386,166,896,546
57,90
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012
Selama
periode
tahun
2010-2012,
rata-rata
belanja
untuk
memenuhi kebutuhan belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur adalah sebesar 61,85%. Hal ini menunjukkan bahwa alokasi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur relatif besar persentasenya apabila dibandingkan dengan belanja untuk pelayanan publik. RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 15
Apabila dianalis lebih lanjut dari sisi jenis belanja, kontribusi ratarata terbesar belanja daerah selama tahun anggaran 2009 sampai dengan tahun 2012 masih ada pada belanja tidak langsung. Trend proporsi belanja
langsung
menunjukkan
terhadap
peningkatan
belanja positif,
daerah akan
secara
tetapi
penganggaran
secara
realisasi
menunjukkan penurunan. Proporsi belanja langsung pada tahun 2009 yang mencapai 35,54% mengalami penurunan pada tahun 2012 menjadi sebesar 35,44%. Hal ini menunjukkan komposisi yang kurang ideal, mengingat belanja tidak langsung masih menempati porsi yang cukup besar jika dibandingkan dengan belanja langsung. Kondisi ideal yang diharapkan adalah belanja langsung (terutama yang bermanfaat langsung bagi publik) yang lebih besar dari belanja tidak langsung. Meskipun dalam komponen belanja tidak langsung, selain belanja pegawai terdapat belanja hibah dan belanja bantuan sosial yang merupakan kerangka regulasi daerah dalam mendukung
pencapaian
tujuan
pembangunan
daerah,
namun
prosentasenya tetap jauh lebih kecil dibandingkan dengan belanja pegawai. Pelaksanaan kegiatan dalam belanja hibah dan belanja bantuan sosial adalah oleh kelompok masyarakat, sehingga kemanfaatan atas hasil kegiatan tentunya secara langsung dirasakan oleh masyarakat. Untuk mengetahui porsi DAU yang digunakan untuk membiayai selain belanja pegawai setiap tahunnya, bisa dilihat dari rasio antara DAU dengan belanja pegawai sebagaimana tabel berkut ini: Tabel 3.7 Tren Realisasi DAU dengan Gaji dan Tunjangan PNSD No.
Tahun Anggaran
1
2007
537,081,999,400
315,999,265,797
2
2008
591,773,863,400
436,080,773,176
3
2009
601,450,366,000
472,813,342,353
4
2010
606,942,500,000
493,802,074,118
5
2011
664,825,242,000
550,064,134,051
6
2012
809,295,635,000
618,707,667,330
7
2013
920,097,938,000
646,272,344,488
8
2014
1,007,166,193,000
670,870,214,052
DAU
Gaji Pegawai
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 16
Adapun untuk grafik tren kenaikan DAU dan Belanja Gaji dan Tunjangan PNSD bisa kita lihat pada grafik berikut ini: Grafik 3.3 Tren Kenaikan DAU dengan Belanja Gaji dan Tunjangan PNSD
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa selisih DAU yang digunakan untuk membiayai belanja langsung mulai tahun 2012 sudah mulai melebar, hal itu bisa dilihat dari celah grafik garis di atas. Apabila tren kedua garis ternyata masih sejajar, artinya kenikan belanja gaji selalu diikuti kenaikan DAU minimal sama. Apabila tren kedua garis di atas mengarah pada satu titik, maka artinya suatu saat bertemu berarti semua DAU digunakan untuk belanja gaji pegawai. Apabila diteruskan suatu saat dalam waktu yang tidak terlalu lama, pemerintah kabupaten akan kesulitan dalam pembiayaan pembangunan. Perkembangan proporsi realisasi belanja langsung dan belanja tidak langsung terhadap total belanja pada periode tahun 2009-2012 serta rencana tahun 2013 tersaji dalam grafik berikut: Grafik 3.4 Proporsi Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Tahun 2009-2012 dan Rencana Tahun 2013 100 80
35.54
28.82
31.34
35.44
41.05
60 40
64.45
71.18
68.66
20
64.56
58.95
0 2009
2010
2011 Belanja Tidak Langsung
2012 2013*) Belanja Langsung
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 17
Pada komponen belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Adapun rata-rata proporsi masing-masing komponen belanja langsung terhadap total belanja langsung dapat dilihat pada tabel berikut: Grafik 3.5 Proporsi Komponen Belanja Langsung Tahun 2009-2012 dan Rencana Tahun 2013
Sumber: DPPKAD, Tahun 2012
Pada komponen belanja tidak langsung, terdiri dari belanja pegawai, hibah, bantuan sosial, bantuan keuangan dan belanja tidak terduga. Proporsi belanja terbesar adalah untuk gaji pegawai, dimana pada tahun 2009 proporsinya sebesar 77,96% menjadi sebesar 85,42% pada tahun 2012. Urutan rata-rata proporsi komponen lainnya yang ada di belanja tidak langsung adalah belanja bantuan keuangan kepada Provinsi/ Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa sebesar 7,01%, belanja hibah sebesar 5,83% belanja bantuan sosial sebesar 4,38% dan belanja tidak terduga sebesar 0,03% (DPPKAD Kab. Jombang 2009-2013). Sedangkan untuk perkembangan defisit APBD setiap tahunnya dari tahun 2009-2012 bisa kita lihat pada table berikut: Tabel 3.8 Perkembangan Defisit APBD dan Realisasinya Tahun 2009-2012 Tahun
Surplus (Defisit) APBD
Realisasi Surplus (Defisit) APBD
2009
(124.580.156.852)
(41.859.369.924)
2010
(79.883.914.771)
17.325.130.646
2011
(93.752.130.667)
69.337.022.029
2012
(138.196.419.653)
75.839.156.056
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 18
Dengan demikian, kebijakan pengelolaan keuangan daerah akan difokuskan untuk pembiayaan pembangunan yang berorientasi kepada masyarakat,
sedangkan
pembiayaan
dalam
rangka
pemenuhan
kebutuhan aparatur lebih pada fungsi-fungsi pemerintah yaitu sebagai fasilitator
pembangunan.
Adapun
beberapa
langkah
yang
perlu
diupayakan diantaranya adalah: o
Mensinergikan alokasi belanja dari berbagai sumberdana pembiayaan program dan kegiatan, agar semaksimal mungkin dapat mendukung pencapaian target yang ditetapkan pemerintah pusat pada masingmasing urusan;
o
Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan belanja hibah agar kemampuan keuangan yang ada semaksimal mungkin dapat dimanfaatkan untuk pembangunan;
o
Penyusunan anggaran belanja daerah yang dituangkan dalam program dan kegiatan harus didasarkan pada asas manfaat dan data capaian kinerja
B. ANALISIS PEMBIAYAAN Kondisi
pembiayaan
daerah
dalam
kurun
tahun
2010-2012
menunjukkan bahwa defisit riil anggaran Pemerintah kabupaten Jombang pada tahun 2011 mencapai Rp.65.837.872.669,00, kemudian turun menjadi Rp.53.054.651.256,00 pada tahun 2012. Untuk menutup defisit riil anggaran tersebut, pada kurun tahun yang sama dialokasikan Silpa tahun anggaran sebelumnya. Perkembangan kondisi defisit riil APBD Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2011-2012 dan komposisi penutupnya tersaji dalam tabel berikut: Tabel 3.8 Defisit Riil APBD Kabupaten Jombang Tahun 2011-2012 No. 1.
2011 (Rp)
2012 (Rp)
1.212.775.368.903
1.439.221547.803
Uraian Realisasi Pendapatan Daerah Dikurangi realisasi:
2.
Belanja Daerah
3.
Pengeluaran Pembiayaan Daerah
1.143.438.346.874 1.363.382.391.746
Defisit riil*
3.499.149.361
22.784.504.800
65.837.872.669
53.054.651.256
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013 * Pembiayaan dalam kondisi surplus pada tahun 2011 dan 2012 RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 19
Tabel 3.9 Komposisi Penutup Defisit Riil APBD Kabupaten Jombang Proporsi dari total defisit riil No.
Uraian
1.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya
2.
Pencairan Dana Cadangan
-
-
3.
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
-
-
4.
Penerimaan Pinjaman Daerah
-
-
5.
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
314,446,050
182,141,239
6.
Penerimaan Piutang Daerah
-
-
7.
Penerimaan Kembali Investasi Non Permanen
51,573,500
-
2011 (%)
2012 (%)
94,627,032,234 160,830,924,453
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
Selama tahun anggaran 2011 dan 2012, realisasi APBD mengalami surplus anggaran yang digunakan sebagai pembiayaan tahun berikutnya. Untuk realisasi sisa lebih perhitungan APBD Kabupaten Jombang dengan kurun waktu yang sama pada tahun 2010-2012, gambarannya tersaji dalam pada tabel berikut: Tabel 3.10 Realisasi Sisa Lebih Perhitungan APBD TA. 2011 dan 2012 2011 No.
Uraian
2012
Rp.
% dari SiLPA
Rp.
% dari SiLPA
160,830,924,453
100.00
214,067,716,949
100.00
8,872,727,044
5.52
24,777,233,142
11.57
1.
Jumlah SiLPA
2.
Pelampauan penerimaan PAD
3.
Pelampauan penerimaan dana perimbangan
13,666,650,996
8.50
14,989,855,407
7.00
4.
Pelampauan penerimaan lain-lain pendapatan daerah yang sah
14,989,178,511
9.32
2,004,027,652
0.94
5.
Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya
123,302,367,902
76.67
172,296,600,748
80.49
6.
Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan
-
-
-
-
7.
Kegiatan lanjutan
-
-
-
-
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 20
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa selama 3 tahun terakhir (2010-2012), terlihat adanya kecenderungan peningkatan SiLPA (Sisa Lebih Hasil Perhitungan Anggaran) pada setiap tahunnya. Merujuk pada ketentuan pasal 62 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Kondisi ini, sumber terjadinya SiLPA berasal dari pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan
daerah
yang
sah,
pelampauan
penerimaan
pembiayaan, penghematan belanja, kewajiban kepada fihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan, dan sisa dana kegiatan lanjutan. Dari uraian SiLPA yang ada, dari 7 (tujuh) item terdapat 4 (empat) item yang berkontribusi terhadap bertambahnya penerimaan SiLPA selama tahun 2011-2012, yakni dari: a. Pelampauan penerimaan PAD yang secara keseluruhannya jika dirataratakan mengalami kenaikan konstribusinya sebesar 8,54 %. Namun jika diperbandingan terhadap kondisi SiLPA tahun bersangkutan, pelampauan penerimaan PAD paling besar kontribusinya terjadi pada tahun
anggaran
2012
yang
mencapai
11,57
%.
Lonjakan
ini
merupakan reaksi atas pemulihan kondisi ekonomi nasional terutama imbas industri manufaktur kendaraan bermotor, yang berdampak pada penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Namanya. b. Pelampauan
penerimaan Dana Perimbangan pada SiLPA mengalami
penurunan dengan
rata-rata
kontribusinya sebesar 7,75 %.
Penerimaan dana perimbangan terhadap jumlah keseluruhan SiLPA, baik nilai konstribusi maupun proporsi tahunannya, mengalami penurunan. Penurunan ini dapat disimpulkan bahwa perencanaan alokasi dana perimbangan oleh pemerintah daerah yang dituangkan dalam RAPBD Tahun berkenaan semakin cermat dengan realisasi penetapannya oleh pemerintah pusat. c. Pelampauan dengan
penerimaan
rata-rata
lain-lain
konstribusinya
pendapatan sebesar
5%;
daerah Jika
yang
dilihat
sah nilai
nominalnya, kontribusi terbesar terhadap SiLPA diperoleh pada tahun anggaran 2011 yaitu
14,989,178,511 dengan kontribusi 9,32%
terhadap SILPA. d. Sisa penghematan belanja atau akibat lainnya dengan rata-rata kenaikan
konstribusinya
sebesar
78,5%.
Dari
pertumbuhan
kontribusinya secara nominal terus meningkat, bahkan untuk tahun
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 21
2012, baik nominal maupun proporsinya memberi kontribusi yang meningkat besar dan cenderung menjadi dominan. Kondisi ini, merupakan perencanaan
fakta
yang
kurang
pembangunan
yang
relevan harus
dengan makin
pendekatan
akurat
dalam
perencanaan alokasi kegiatan. C. KERANGKA PENDANAAN Pada bagian ini akan dijelaskan berkaitan dengan pengeluaran keuangan yang harus dilakukan pemerintah daerah, baik terkait dengan pembelanjaan
pada
katagori
kewajiban
maupun
pengeluaraan
pembiayaan. Pengeluaran keuangan pemerintah daerah sepenuhnya mengacu pada pedoman pengelolaan keuangan daerah, sebagaimana ketentuan normatifnya telah disampaikan dalam uraian sebelumnya. Selanjutnya, pada bagian ini dijelaskan gambaran kerangka pendanaan dari hasil analisis yang mencakup: 1. Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Dalam penyelenggaraan pemerintahan, dibutuhkan kemampuan pendanaan untuk memenuhi pengeluaran daerah, baik berupa belanja maupun pembiayaan. Untuk mengetahui perkembangan pengeluaran periodik yang wajib dan mengikat, serta pengeluaran periodik prioritas utama dapat tersaji pada tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 22
Tabel 3.11 Pengeluaran Periodik, Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Dalam APBD KabupatenJombang TA. 2009-2012 No.
Uraian
A
Belanja Tidak Langsung
1
Belanja Gaji dan Tunjangan
2
2009
2010
2011
2012
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Rata-rata pertumbuhan
505.646.388.120
544.351.934.031
609.086.810.229
662.092.331.111
38,87
458.935.825.627
496.572.200.415
552.556.904.362
594.091.170.712
9,00
2.747.400.000
2.893.600.000
2.890.200.000
4.154.400.000
3
Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH Belanja Bunga
22.658.706
-
-
-
4
Belanja bagi hasil (bantuan keu pemerintah desa)
43.940.503.787
44.886.133.616
53.639.705.867
63.846.760.399
13,56
B
Belanja Langsung
20.797.158.197
18.516.152.415
18.611.414.637
17.626.620.875
26,50
1
Belanja honorarium PNS khusus untuk guru dan tenaga medis.
7.734.460.000
2.884.075.000
2.973.077.000
1.694.920.000
(34,21)
2
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
30.578.000
96.712.000
60.904.000
49.591.000
53,56
3
Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)
13.032.120.197
15.535.365.415
15.577.433.637
15.882.109.875
4
Belanja sewa gedung kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
-
-
-
-
-
5
Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
-
-
-
-
-
C
PembiayaanPengeluaran
278.987.930
-
2.500.000.000
15.000.000.000
400,00
1
Pembentukan Dana Cadangan
-
-
2.500.000.000
15.000.000.000
500,00
2
Pembayaran pokok utang
278.987.930
-
526.722.534.247
562.868.086.446
TOTAL (A+B+C)
16,31 -
7,14
(100,00) 630.198.224.866
694.718.951.986
465,37
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
III - 23
2. Penghitungan Kerangka Pendanaan Perhitungan
kerangka
pendanaan
berpedoman
pada
analisa
penerimaan dan pengeluaran APBD pada tahun-tahun sebelumnya dengan memperhatikan kebijakan pembangunan pemerintah pusat dan pemerintah propinsi. Analisa tersebut digunakan sebagai acuan untuk proyeksi target pendapatan dan proyeksi belanja ke depan. Rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah selama tahun 2009-2012 sebesar 17,73% dengan sisa lebih perhitungan anggaran tahun sebelumnya selalu mengalami kenaikan sebesar 16,21%. Untuk tahun 2014-2018, pendapatan daerah diproyeksikan naik sebesar 5%-7% tiap tahunnya dari pendapatan tahun 2013 dengan memperhatikan
APBD
tahun
2014.
Pendapatan
tahun
2014-2018
diproyeksikan naik hanya pada kisaran tersebut, meskipun rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah sebesar 17,73% pada empat tahun terakhir.
Hal
ini
disebabkan
karena
sumbangan
pertumbuhan
pendapatan yang paling besar ada pada komponen lain-lain pendapatan daerah
yang
sah,
dimana
dengan
adanya
perubahan
kebijakan
Pemerintah Pusat terkait pembayaran dana tunjangan profesi guru PNSD melalui APBD
dan dana Belanja Operaional Sekolah
(BOS) yang
disalurkan melalui kas daerah. Penentuan besaran proyeksi pendapatan tersebut juga mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan pada APBD Tahun Anggaran 2014 yang hanya sebesar 5,02% dan diproyeksikan sebesar 6,9% pada P-APBD Tahun Anggaran 2014 jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk sisa lebih perhitungan anggaran tahun anggaran sebelumnya diproyeksikan menurun sebesar 5% tiap tahunnya, karena diharapkan perencanaan dan penganggaran yang telah dilakukan dapat dilaksanakan. Dari rata-rata pertumbuhan belanja daerah, maka belanja daerah pada tahun 2014-2018 diproyeksikan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 5%-8%. Komposisi besaran kenaikan belanja tidak langsung dan belanja langsung memperhatikan kebijakan belanja pemerintah daerah tiap tahunnya. Realisasi pendapatan daerah dan silpa tahun 2009-2012, proyeksi kerangka pendapatan APBD tahun 2014-2018, pertumbuhan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung tahun 2009-2012 serta proyeksi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Tahun 2014-2018 tersaji dalam tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 24
Tabel 3.12 Pertumbuhan Pendapatan dan Silpa Tahun 2009-2012 Uraian
2009
PENDAPATAN
882.158.477.743
Pertumbuhan
2010 1.019.280.049.808 15,54
SILPA
128.709.144.782
Pertumbuhan
82.733.914.771 (35,72)
2011
Rata-rata Pertumbuhan
2012
1.212.775.368.903
1.439.221.547.803
18,98
18,67
94.627.032.234
17,73
160.830.924.453
14,38
69,96
16,21
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
Tabel 3.13 Proyeksi Pendapatan dan Silpa Tahun 2014-2018* Uraian
Rata-rata Pertumbuhan
Tahun Dasar (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
PENDAPATAN
17,73 1.567.596.757.747 1.676.352.219.466 1.781.124.233.183 1.895.116.184.106 2.020.193.852.257 2.155.546.840.359
SILPA
16,21
214.000.000.000
235.468.644.157
223.695.211.949
212.510.451.351
201.884.928.784
191.790.682.345
Sumber: DPPKAD, Data Diolah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 25
Tabel 3.14 Pertumbuhan Belanja Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2009-2012 Pertumbuhan Belanja Belanja Langsung
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
328.415.263.917
288.760.922.054
358.389.968.642
483.218.896.445
Pertumbuhan Belanja Tidak Langsung
(12,07)% 595.602.583.749
Pertumbuhan
24,11%
713.193.997.107
34,83%
785.048.378.231
19,74 %
Rata-rata
15,62%
880.163.495.301
10,08 %
12,12 %
13,98 %
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013 Tabel 3.15 Proyeksi Belanja Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2014-2018 Uraian Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung
tahun dasar (2013)
rata-rata pertumbuhan
681.838.260.482 1.115.226.420.414
15,62
2014 835.599.808.173
2015 820.986.842.025
2016 858.958.239.181
2017 879.428.200.217
2018 916.858.630.892
13,98 1.069.721.055.450 1.178.832.603.106 1.243.668.396.277 1.312.650.580.824 1.450.478.891.810
Sumber Data : DPPKAD, Data diolah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 26
3. Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah Setelah menganalisis kondisi pengelolaan keuangan daerah masa lalu sebagai kerangka keuangan yang telah dimasukkan dalam laporan keuangan daerah, selanjutnya akan digambarkan kapasitas riil keuangan daerah untuk mendanai kebutuhan pembangunan daerah tahun 2014-2018 sebagaimana tersaji dalam tabel berikut: Tabel 3.16 Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 No.
Uraian
2014 (Rp)
1.
Pendapatan
2.
Pencairan dana cadangan (sesuai Perda)
3.
Sisa Lebih Anggaran
2015 (Rp)
Proyeksi 2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018 (Rp)
1.676.352.219.466 1.781.124.233.183 1.895.116.184.106 2.020.193.852.257 2.155.546.840.359
Riil
Perhitungan
Total penerimaan
25.000.000.000 235.468.644.157
223.695.211.949
212.510.451.351
201.884.928.784
191.790.682.345
1.911.820.863.623 2.004.819.445.131 2.107.626.635.458 2.222.078.781.041 2.372.337.522.703
Dikurangi: 4.
Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
967.285.645.084 1.018.239.680.751 1.074.891.244.224 1.161.075.440.352 1.202.154.314.906
Kapasitas keuangan
944.535.218.538
riil
kemampuan
986.579.764.380 1.032.735.391.234 1.061.003.340.690 1.170.183.207.797
Sumber: DPPKAD, Data Diolah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 27
Dengan melihat proyeksi kapasitas riil kemampuan keuangan daerah di atas, maka dalam mengalokasikan anggaran harus benar-benar sesuai prioritas daerah agar keterbatasan kemampuan keuangan daerah tersebut dapat dimanfaatkan seefektif mungkin. Pada tabel berikut disajikan rencana penggunaan kapasitas riil kemampuan keuangan daerah selama 5 (lima) tahun kedepan (2014-2018). Tabel 3.17 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 No. I
Uraian Kapasitas riil kemampuan keuangan
2014 (Rp)
2015 (Rp)
Proyeksi 2016 (Rp)
2017 (Rp)
2018 (Rp)
944.535.218.538
986.579.764.380 1.032.735.391.234 1.061.003.340.690 1.170.183.207.797
835.599.808.173
820.986.842.025
858.958.239.181
879.428.200.217
916.858.630.892
6.500.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
30.000.000.000
5.000.000.000
Rencana alokasi pengeluaran prioritas I II.a
Belanja Langsung
II.b
Pembentukan dana cadangan dan penyertaan modal Dikurangi:
II.c
Belanja langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
18.666.020.316
19.790.578.834
21.006.306.985
22.319.800.965
23.738.317.201
II.d
Pengeluaran pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama
6.500.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
30.000.000.000
5.000.000.000
II
Total rencana pengeluaran prioritas I (II.a+II.bII.c-II.d)
816.933.787.857
801.196.263.191
837.951.932.196
857.108.399.252
893.120.313.692
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 28
No.
Uraian Sisa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung alokasi pengeluaran prioritas I (I-II)
2014 (Rp)
Proyeksi 2016 (Rp)
2015 (Rp)
127.601.430.682
185.383.501.189
2017 (Rp)
194.783.459.038
2018 (Rp)
203.894.941.438
277.062.894.106
Rencana alokasi pengeluaran prioritas II III.a Belanja Tidak Langsung
1.069.721.055.450 1.178.832.603.106 1.243.668.396.277 1.312.650.580.824 1.450.478.891.810
Dikurangi: III.b Belanja tidak langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
942.119.624.768
993.449.101.917 1.048.884.937.239 1.108.755.639.386 1.173.415.997.705
III
127.601.430.682
185.383.501.188
194.783.459.038
203.894.941.438
277.062.894.105
0
0
0
0
0
Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b) Surplus anggaran riil atau Berimbang (I-II-III)*
Sumber: DPPKAD, Data Diolah
Dari tabel di atas dapat diproyeksikan bahwa kapasitas riil kemampuan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Jombang untuk 5 Tahun ke depan hingga berakhirnya masa berlaku RPJMD 2014-2018, yaitu : 1. Proyeksi Tahun 2014 sebesar Rp. 944.535.218.538,00 atau sebesar 56,34% dari total penerimaan; 2. Proyeksi Tahun 2015 sebesar Rp. 986.579.764.380,00 atau sebesar 55,39% dari total penerimaan; 3. Proyeksi Tahun 2016 sebesar Rp. 1.032.735.391.234,00 atau sebesar 54,49% dari total penerimaan; 4. Proyeksi Tahun 2017 sebesar Rp.1.061.003.340.690,00 atau sebesar 52,52% dari total penerimaan; 5. Proyeksi Tahun 2018 sebesar Rp. 1.170.183.207.797,00 atau sebesar 54,29% dari total penerimaan.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 29
Jumlah kapasitas riil kemampuan keuangan yang ada tersebut merupakan modal pemerintah daerah dalam membiayai: a. Rencana alokasi pengeluaran prioritas I, digunakan untuk membiayai program
peningkatan infrastruktur jalan kabupaten dan jalan desa,
alokasi percepatan pembangunan desa 500 juta per desa yang dialokasikan melalui belanja langsung, serta untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan bidang pendidikan minimal 20% (duapuluh persen) dan pelayanan kesehatan sebesar 10% (sepuluh persen) serta pembiayaan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Disamping itu juga untuk membiayai program prioritas SKPD yang merupakan penjabaran pelaksanaan masing-masing urusan yang berdampak luas pada masing-masing segmentasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD termasuk peningkatan kapasitas kelembagaannya. Program prioritas tersebut diantaranya adalah: o Pembangunan pasar cukir; o Pengadaan tanah untuk sport center dalam rangka penyiapan penyelenggaraan Pekan Olah Raga Provinsi Jawa Timur Tahun 2017; o Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana pelayanan pemerintah daerah; o Pemenuhan proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH); o Pengurangan gas emisi rumah kaca melalui pengelolaan TPA yang sesuai ketentuan; o Pengadaan tanah untuk Jembatan Ploso Baru; o Penyelesaian pembangunan pergudangan Tunggorono; b. Rencana
alokasi
pengeluaran
prioritas
II,
direncanakan
untuk
membiayai alokasi percepatan pembangunan desa 500 juta per desa yang dialokasikan melalui belanja tidak langsung yakni berupa alokasi dana desa dan program penguatan produk unggulan desa. Adapun
perhitungan
pemenuhan
fungsi
pendidikan
sebagaimana
diamanatkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2003 bahwa proporsi untuk fungsi pendidikan minimal 20%. Pemenuhan proporsi tersebut dalam APBD Kabupaten Jombang mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 telah terpenuhi. Perkembangan perhitungan proporsi fungsi pendidikan dalam APBD Kabupaten Jombang tersaji dalam tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 30
Tabel 3.18 Perhitungan Proporsi Fungsi Pendidikan Dalam APBD Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2012-2014 No.
Komponen Perhitungan
P-APBD 2012
P-APBD 2013
APBD 2014
1
Belanja Langsung Pada Dinas Pendidikan
182,345,542,664.00
144,746,703,108.00
111,742,332,612.00
2
A. Belanja Tidak Langsung pada Dinas Pendidikan
577,098,073,556.00
693,770,641,494.00
686,557,090,787.00
16,707,934,490.00
18,221,648,594.00
19,251,648.00
560,390,139,066.00
675,558,992,900.00
667,305,442,243.00
47,293,805,000.00
29,011,285,400.00
18,637,209,483.00
44,586,805,000.00
28,811,285,400.00
18,437,209,483.00
2,707,000,000.00
200,000,000.00
200,000,000.00
Jumlah A+B
624,391,878,556.00
722,781,926,894.00
705,194,300,270.00
3
Anggaran Fungsi Pendidikan termasuk Gaji Pendidik (1+2)
806,737,421,220.00
867,528,630,002.00
816,936,632,882.00
4
Total Belanja Daerah
1) Gaji PNS Dinas Pendidikan 2) Gaji PNS Tenaga Kependidikan B. Belanja Tidak Langsung pada SKPD 1) Bantuan keuangan kabupaten untuk fungsi pendidikan 2) Hibah untuk fungsi pendidikan 3) Bantuan sosial (beasiswa untuk masyarakat)
1,535,646,851,255.47
1,797,064,680,896.77 1,800,547,786,879.00
Pekerjaan lanjutan 5
Rasio Anggaran Pendidikan
52.53
48.27
45.37
14.95
9.67
7.24
Butir 3/Butir 4 x 100% 6
Rasio Anggaran Pendidikan Tanpa Belanja Gaji
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 31
Sedangkan perhitungan pemenuhan fungsi kesehatan sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 proporsi Belanja untuk fungsi kesehatan minimal 10%, di mana di Kabupaten Jombang sudah mencapai 10,09% sebagaimana perhitungan berikut : Tabel 3.19 Perhitungan Proporsi Fungsi Kesehatan Dalam APBD Kabupaten Jombang Tahun Anggaran 2012-2014 No.
Komponen Perhitungan
1
Belanja Langsung pada Dinas Kesehatan dan RSUD
2
P-APBD 2012
P-APBD 2013
APBD 2014
131,064,635,370.99
154,274,993,793.73
176,921,147,670.00
Belanja Tidak Langsung pada SKPD
5,439,521,000.00
5,103,849,000.00
4,750,936,000.00
1) Bantuan keuangan kabupaten untuk fungsi kesehatan
3,706,600,000.00
2,506,600,000.00
2,506,600,000.00
2) Hibah untuk fungsi kesehatan
1,399,421,000.00
2,262,249,000.00
1,909,336,000.00
333,500,000.00
335,000,000.00
335,000,000.00
136,504,156,370.99
159,378,842,793.73
181,672,083,670.00
1,535,646,851,255.47
1,797,064,680,896.77
1,800,547,786,879.00
8.89
8.87
10.09
3) Bantuan sosial 3
Anggaran fungsi kesehatan tidak termasuk Gaji PNS Dinas Kesehatan dan RSUD (UU Nomor 36 Tahun 2009) (1+2)
4
Total Belanja Daerah
5
Rasio Anggaran Kesehatan (butir 3/butir 4 x100%)
Sumber: DPPKAD, Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
I - 32
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS
4.1 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN KABUPATEN JOMBANG Tujuan pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kondisi perekonomian pelindungan kemampuan
daerah, nilai-nilai dan
kesejahteraan budaya
masyarakat,
daerah,
penguatan
keamanan
kelembagaan
pelestarian dan
untuk
dan
ketertiban, mewujudkan
kemandirian. Dalam konteks nasional, pembangunan daerah merupakan upaya untuk mendukung pemerintah pusat dalam mempertahankan, memelihara, meningkatkan persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Jombang melalui serangkaian kebijakan dan program serta sumber pendanaan secara sinergis dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat berbagai aspek pembangunan yang telah mengalami kemajuan atau keberhasilan, namun di sisi lain terdapat pula berbagai permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi dan perlu ditangani melalui serangkaian kebijakan dan program secara terencana, sinergis, dan berkelanjutan. Pesatnya kemajuan teknoogi informasi dan interaksi kerjasama internasional
telah
mendukung
komitmen
internasional
untuk
mewujudkan perdagangan yang lebih luas. Perjanjian internasional seperti Asean Economy Community, Konvensi Rio De Jenairo, dan Tujuan Pembangunan Millenium (Millenium Development Goals/ MDG’s, adalah ratifikasi internasional yang disepakati pada tingkat nasional dan harus diimplementasikan di tingkat daerah. Keberagaman
kondisi
daerah
tentunya
akan
mempengaruhi
responsivitas daerah terhadap dampak ratifikasi tersebut. Kondisi daerah yang belum memiliki daya saing produk berskala internasional serta daya saing sumberdaya manusia bersertifikasi internasional harus bersaing dan berkompetisi dalam perdagangan bebas lintas negara. Keberadaan ini tentunya akan menjadi salah satu pemicu permasalahan di daerah. Permasalahan pembangunan daerah yang ada di Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 1
A. Kemiskinan Angka penduduk miskin di Kabupaten Jombang dari tahun ke tahun cenderung turun. Banyak program bantuan untuk warga miskin yang
telah
kemiskinan
diimplementasikan merupakan
salah
di satu
masyarakat. prioritas
Penanggulangan
pembangunan
yang
dicanangkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. Berbagai program dan strategi dalam upaya penanggulangan kemiskinan telah dilaksanakan. Pemerintah Pusat melalui program PNPM, PKH, serta program bantuan sosial. Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengupayakan berbagai program, diantaranya Gerdutaskin, Jalinkesra, BKSM, serta program bantuan sosial. Pemerintah Kabupaten Jombang turut mendukung pelaksanaan program pusat maupun provinsi melalui sharing pendanaan maupun fasilitasi implementasi program. Berdasarkan evaluasi pelaksanaan program, menunjukkan bahwa penanggulangan kemiskinan yang telah diupayakan masih belum efektif dalam mengurangi angka kemiskinan. Memperhatikan kondisi tersebut, merupakan tantangan terbesar bagi Kabupaten Jombang untuk dapatnya menekan angka kemiskinan melalui program yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. B. Belum Meratanya Akses dan Kualitas Pendidikan Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam memberikan sumbangan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Manakala kualitas pendidikan bagus, maka kualitas SDM akan sekaligus bagus. Pendidikan menjadi bagian penting dari sasran pembangunan dalam MDG’s, sehingga negara dan pemerintah daerah menaruh perhatian yang serius terhadap permasalahan pendidikan. Di Kabupaten Jombang, kualitas SDM masih menjadi permasalahan yang cukup serius. Salah satu pendekatan untuk mengukur kinerja pembangunan pendidikan melalui pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Kabupaten Jombang secara agregat berada di atas IPM Jawa Timur, namun pertumbuhan indeks pendidikan mengalami perlambatan. Untuk meningkatkan kualitas SDM, masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan harus diatasi. Secara umum, permasalahan dalam pembangunan pendidikan adalah belum meratanya akses dan kualitas pendidian. Pemerataan akses dan kualitas pendidikan belum maksimal karena ketersediaan sarana dan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 2
prasana pendidikan serta kualitas mutu pendidikan yang belum seimbang antar kecamatan di Kabupaten Jombang. Hal ini ditunjukkan dengan APM pada setiap jenjang pendidikan yang tinggi pada wilayah kecamatan yang berdekatan dengan wilayah perkotaan, yakni Kecamatan Jombang, Peterongan, Mojoagung, Ploso dan Ngoro. Sedangkan kecamatan yang tidak berdekatan dengan pusat pendidikan, seperti Plandaan, Ngusikan dan Wonosalam, capaian APM lebih rendah. Disamping indikator APM, hampir seluruh indikator pendidikan seperti angka melek huruf, angka rata-rata lama sekolah, angka partisipasi sekolah (APS), serta rasio guru dan murid pada semua jenjang pendidikan di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Wonosalam, Ngusikan, Kudu, dan Kabuh, menunjukkan angka yang cenderung rendah jika dibandingkan dengan kecamatan di wilayah perkotaan. C. Masih tingginya AKB dan AKI Pondasi lainnya dalam memberikan sumbangan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah kesehatan. Permasalahan kesehatan di Kabupaten Jombang adalah: o Tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI); o Belum terkendalinya penyakit menular; o Angka kesakitan dan kematian penyakit tidak menular dan degeneratif (diabetes, jantung, kanker) cenderung meningkat. Penyebab utama AKB di Kabupaten Jombang secara umum adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), asfiksia neonatal, trauma lahir, infeksi, kelainan bawaan. Kondisi tersebut lebih disebabkan karena masih rendahnya pengetahuan ibu mengenai upaya menjaga kesehatan bayi, penanganan proses persalinan yang dilakukan bukan oleh tenaga medis dan rendahnya konsumsi suplemen pada masa kehamilan. Penyebab kematian ibu sebagian besar berasal dari penyakit penyerta, misalnya jantung, gagal ginjal, sesak nafas dan lain-lain, hanya sebagian kecil akibat langsung dari proses kehamilan dan persalinan. Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Jombang sepanjang tahun 20092012 juga meningkat sebesar 33,99 per 100.000 kelahiran hidup atau naik sebesar 49,26%. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2011 dimana pada tahun tersebut Angka Kematian Ibu mencapai 128,5 per 100.000 kelahiran hidup.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 3
D. Kerusakan Infratruktur Penunjang Pertumbuhan Ekonomi Panjang jaringan jalan yang berada di wilayah Kabupaten Jombang, terdiri dari status Jalan Nasional (38,98km), Jalan Provinsi (60,35 Km), serta Jalan Kabupaten (1.193,400 Km). Dari keseluruhan total panjang jalan yang menjadi kewenangan kabupaten, terbagi atas: 1. Jalan kabupaten sepanjang 664,794, dengan kondisi: a. Jalan dengan kondisi baik sebesar 55,20% atau 366,942 Km; b. Jalan dengan kondisi sedang sebesar 17,76% atau 118,09 Km; c. Jalan dengan kondisi rusak ringan sebesar 11,62% atau 77,22 Km; d. Jalan dengan kondisi rusak berat sebesar 15,42% atau 102,54 Km; 2. Untuk jalan desa sepanjang 528,606 Km, dengan kondisi: a. Jalan dengan kondisi baik sebesar 41,89% atau 221,427 Km; b. Jalan dengan kondisi sedang sebesar 20,73% atau 109,554 Km; c. Jalan dengan kondisi rusak ringan sebesar 16,60% atau 87,755 Km; d. Jalan dengan kondisi rusak berat sebesar 20,78% atau 109,870 Km. Dalam menunjang kelayakan pengoperasian jaringan jalan perlu didukung dengan adanya bangunan pelengkap jalan, berupa jembatan yang layak dan memadai sebagai satu kesatuan sistem transportasi. Guna mewujudkan
kelayakan
transportasi
tersebut,
bahwa
total
jumlah
jembatan yang ada di Kabupaten Jombang sampai dengan tahun 2013 sebanyak 934 buah dengan kondisi rusak 7 buah. Infrastruktur
merupakan
faktor
kunci
dalam
mendukung
pembangunan Kabupaten Jombang yang berperan vital tidak hanya sebagai penggerak roda ekonomi di daerah, namun turut membentuk perkembangan
wilayah
serta
melayani
masyarakat
dalam
mengartikulasikan kehidupan sosial masyarakat Kondisi infratruktur jalan yang mengalami kerusakan hampir mencapai 50% menghambat kelancaran arus distribusi barang dan jasa. Kondisi jalan yang rusak juga mempengaruhi ongkos angkut maupun pemeliharaan kendaraan. E. Revitalisasi Pertanian Sektor pertanian merupakan sektor penyumbang terbesar dalam PDRB Kabupaten Jombang. Dalam perkembangannya sektor pertanian mengalami perlambatan pertumbuhan. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar dalam hal penyerapan angatan kerja, karena sektor industri olahan belum berkembang secara optimal. Sektor pertanian di Kabupaten Jombang menghadapi tantangantantangan yang tidak ringan. Para petani menghadapi turunnya kualitas
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 4
kesuburan
tanah,
banyaknya
hama
dan
penyakit
tanaman,
dan
perubahan iklim yang tidak menentu. Selain itu, para petani belum mampu mengoah hasilnya untuk mendapatkan nilai tambah. Sebagian besar, produk pertanian dijual dalam bentuk bahan mentah. Produkproduk pertanian belum dimanfaatkan secara lebih baik menjadi produkproduk olahan, baik setengah jadi maupun jadi. Dalam pengelolaan budidaya, sektor pertanian masih belum mampu menggunakan sistem pertanian secara profesional atau modern. Hampir sebagian besar sektor pertanian di Kabupaten Jombang dikerjakan secara tradisional. Oleh karena itu, perlu adanya revitalisasi sektor pertanian, dengan harapan sektor ini mampu untuk menjawab permasalahan pertanian yang diakibatkan oleh permasalahan ekonomi. F. Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Infrastruktur Dasar Total panjang jaringan drainase di wilayah perkotaan Jombang adalah sepanjang 60,52 Km dengan luas Daerah Aliran Sungai 520,01 Km2. Intensitas genangan di wilayah perkotaan Jombang masih terdapat beberapa lokasi yang apabila ditinjau dari standart pelayanan yang harus dipenuhi, belum dapat mengatasi genangan secara optimal.
Lama
genangan di 12 lokasi masih di atas 3 jam dengan tinggi genangan antara 30-50 Cm. Masih terdapat beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa lemahnya kualitas infrastruktur mengindikasikan penanganan sektor sanitasi dipandang masih rendah. Hal tersebut terlihat dari: a. Tingginya Angka kesakitan (Morbidity Rate) yang disebabkan oleh penyakit yang bersarang di air kotor; b. Masih terdapat masyarakat yang memanfaatkan sungai sebagai tempat buang air besar, pembuangan sampah rumah tangga, bahkan sebagai sumber air untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari; c. Masih banyak masyarakat menggunakan sanitasi dengan pilihan teknologi yang tidak sesuai dengan standart dan kualitas yang memadai. G. Belum Stabilnya Tingkat Pengangguran Terbuka Tingkat pengangguran terbuka (TPT) selama tahun 2009-2011 mengalami tren menurun yang sangat signifikan, yaitu dari sebesar 6,19% pada tahun 2009, kemudian menurun menjadi 5,27% pada tahun 2010, dan menurun menjadi 4,24% pada tahun 2011. Namun pada tahun 2012
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 5
terjadi peningkatan jumlah pengangguran yang signifikan, sehingga mengakibatkan peningkatan TPT menjadi sebesar 6,69%. Jika dilihat bahwa jumlah pengangguran terbesar pada tahun 2012 didominasi oleh penduduk golongan umur 15-19 tahun (sebesar 9.984 orang atau 24,78%) dan golongan umur 20-24 tahun (sebesar 12.520 orang atau 31,07%), maka peningkatan TPT pada tahun 2012 ini diduga disebabkan oleh anak-anak usia sekolah SMA dan lulusan SMA yang tidak sekolah lagi dan mencari pekerjaan. Trend
TPT
yang
fluktuatif
menunjukkan
ketenagakerjaan
di
Kabupaten
Jombang
Ketidakstabilan
TPT
disebabkan
diantaranya
masih oleh
bahwa
kondisi
belum
stabil.
ketidaksesuaian
keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan lapangan pekerjaan serta belum adanya intervensi yang nyata oleh pemerintah terhadap pasar kerja dan investor di Kabupaten Jombang untuk bisa lebih membuka peluang dan kesempatan bekerja ataupun berusaha. 4.2 ISU-ISU STRATEGIS Untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas dan mampu mengakomodir dinamika yang berkembang, analisa SWOT dapat menjadi dasar guna menghasilkan isu-isu strategis Kabupaten Jombang. Jika melihat pemahaman di atas, diperlukan analisa terhadap lingkungan
eksternal
dan
lingkungan
internal.
Langkah
ini
perlu
mendapat perhatian sebagai pertimbangan untuk mempertajam arah kebijakan pembangunan ke depan. Berikut analisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal di Kabupaten Jombang: 1. Internal a) Kekuatan 1) Tingginya Produksi Pertanian Berdasarkan data RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, penggunaan lahan terbesar adalah untuk kegiatan budidaya pertanian dengan kisaran mencapai 43,21% dari luas wilayah Kabupaten Jombang. Berdasarkan data luas lahan sawah yang ada serta jenis pengairannya, teridentifikasi bahwa 92,04% sawah berpengairan teknis, 2,70% sawah ½ teknis, 4,08% sawah tadah hujan, 1,19% sawah non teknis. Dengan kondisi tersebut, potensi produksi dan produktivitas sektor pertanian Kabupaten Jombang cukup tinggi.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 6
2) Posisi Strategis dan Pembangunan Jalan tol Kertosono-Mojokerto Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam menggerakkan
roda
perekonomian
mempersingkat
waktu
tempuh
dan
masyarakat.
Selain
memindahkan
suatu
untuk objek,
transportasi juga berfungsi untuk melancarkan hubungan antara satu lokasi dengan lokasi yang lain dan kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi di Indonesia dilihat dari tahun ke tahun mengalami fase perkembangan
dan
peningkatan.
Untuk
mendukung
peningkatan
kebutuhan sarana dan prasarana dalam akses transportasi tersebut, jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu tujuan daerah yang ingin dicapai. Proyek Pembangunan Jalan Tol Kertosono - Mojokerto memberi dampak positif terhadap pengembangan Kabupaten Jombang, khususnya terhadap perkembangan ekonomi Kabupaten Jombang. Dengan posisi strategis di wilayah transit jalur Surabaya-Solo, Kabupaten Jombang memiliki fungsi penghubung yang sangat besar pengaruhnya.Dengan kelebihan tersebut tentunya menjadi sebuah kelebihan tersendiri bagi Kabupaten Jombang untuk dapat lebih maju dan lebih berdaya saing daripada daerah sekitar. b) Kelemahan 1) Tidak terkendalinya Inflasi Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang secara umum. Laju inflasi
yang tidak terkendali dapat memicu penurunan daya beli
masyarakat,
terutama oleh masyarakat miskin yang tidak memiliki
tabungan. Selain itu, tingginya laju inflasi juga memberikan dampak semakin melebarnya tingkat distribusi pendapatan di masyarakat. Inflasi yang tinggi juga berpotensi menghambat investasi produktif. Hal ini karena tingginya tingkat ketidakpastian (mendorong investasi jangka pendek) dan tingginya bunga. Dan secara makro, dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi terhambat. Laju inflasi harus dikendalikan agar tercipta kondisi perekonomian yang stabil dan mendorong pertumbuhan ekonomi, laju inflasi dalam kurum waktu 2009-2013 secara terperinci adalah sebesar 5,21% pada tahun 2009, sebesar 5,83% pada tahun 2010, sebesar 6,15% pada tahun
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 7
2011, sebesar 5,92% pada tahun 2012 (angka sementara) dan sebesar 7, 31% pada tahun 2013 (angka sangat sementara). 2. Eksternal a) Peluang 1) Jaminan Kesehatan Nasional Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN), dirancang untuk memberikan landasan mewujudkan amanat UUD 1945. Didalamnya, terkandung semangat untuk mengakui jaminan sosial sebagai hak seluruh warga negara, untuk memperoleh " rasa aman" sosial, sejak lahir hingga meninggal dunia, sebagaimana prinsip sistem jaminan sosial yang dikenal.Bahkan awal tahun 2014 Pemerintah meluncurkan Jaminan Kesehatan bagi seluruh warga Negara melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Program jaminan kesehatan nasional (JKN) sebagai implementasi dari amanah UndangUndang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan implementasi nyata keinginan pemerintah pusat untuk mewujudkan jaminan kesehatan bagi setiap warganya. Dengan adanya jaminan sosial dan jaminan kesehatan tentunya memberikan motivasi bagi warga Negara untuk mampu meningkatkan kualitas pembangunan manusia dan berperan aktif dalam pembangunan daerah.Jaminan tersebut memberikan keamanan untuk meningkatkan kualitas SDM serta derajat kesehatan masyarakat. 2) Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perkembangan
IPTEK
mampu
membantu
manusia
dalam
beraktifitas. Terutama yang berhubungan dengan kegiatan perindustrian dan telekomunikasi. Namun, dampak dari perkembangan IPTEK juga berdampak ke berbagai hal seperti kegiatan pertanian, yang dulunya membajak sawah dengan menggunakan alat tradisional, kini sudah menggunakan peralatan mesin.sehingga aktifitas penanaman dapat lebih cepat di laksanakan tanpa memakan waktu yang lama dan tidak pula terlalu membutuhkan tenaga yang banyak. b) Ancaman 1) Terbukanya Persaingan Ekonomi Global Era Global saat ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang begitu ketat dari berbagai bidang didalamnya.Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur kebutuhan ummat manusia yang selalu berkembang setiap detiknya.Disini sangatlah jelas harus adanya upaya
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 8
reformasi untuk sebuah perubahan yang dapat menjawab semua tantangan perkembangan era global, terlebih bagi Indonesia wajib untuk melakukannya. Era Globalisasi ini sungguh memiliki banyak tantangan yang harus siap dan sigap dilakukan oleh segenap umat manusia untuk bisa berbenah
diri
dalam
peningkatan
SDM
(Sumber
Daya
Manusia)
didalamnya, termasuk pula ada upaya meningkatan kualitas dan kuantitas ekonomi.Ekonomi abad ke-21, yang ditandai dengan globalisasi ekonomi, merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, di mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.Hal ini menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi perekonomian dalam negeri khususnya perekonomian lokal. Jika tidak siap dan tidak mampu bersaing dapat di pastikan kedepan perekonomian lokal akan lumpuh dan di kuasai oleh asing. 2) Pengaruh perubahan iklim terhadap sektor Pertanian Sektor pertanian merupakan sektor penting dalam menyediakan bahan pangan dan menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Perubahan
iklim
memberikan
dampak
pada
kenaikan
suhu
dan
perubahan curah hujan sehingga membawa dampak negatif bagi sektor pertanian. Output sektor pertanian turun seiring dengan adanya dampak perubahan iklim. Selain itu, pengaruh kenaikan harga output pertanian di luar negeri sebagai dampak dari adanya perubahan iklim di luar negeri, juga memberi dampak pada sektor pertanian di Indonesia. Diperkirakan
produktivitas
pertanian
di
daerah
tropis
akan
mengalami penurunan bila terjadi kenaikan suhu rata-rata global antara 1-20 C sehingga meningkatkan risiko bencana kelaparan. Meningkatnya frekuensi kekeringan dan banjir diperkirakan akan memberikan dampak negatif pada produksi lokal, terutama pada sektor penyediaan pangan di daerah subtropis dan tropis. Terjadinya perubahan musim di mana musim kemarau menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan gagal panen, krisis air bersih dan kebakaran hutan. Terjadinya pergeseran musim dan perubahan pola hujan, akibatnya Indonesia harus mengimpor beras.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 9
Berdasarkan permasalahan pembangunan dan analisa SWOT tersebut
maka
berpengaruh
selanjutnya
terhadap
disajikan
perencanaan
Isu-isu
strategis
pembangunan
yang
Kabupaten
Jombang. A. Isu Internasional 1. 12 Tujuan Pembangunan Pasca MDG’s Menjelang berakhirnya masa berlaku MDGs, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon menunjuk Panel Tingkat Tinggi yang dipimpin bersama oleh Presiden Yudhoyono, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk menyusun agenda pembangunan global menggantikan MDGs. Rancangan Agenda Pembangunan
Pasca
MDGs
tersebut
berisikan
12
butir
target
penghapusan kemiskinan ekstrim. Ke-12 tujuan pembangunan itu adalah : a) Mengakhiri kemiskinan b) Pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender c) Pendidikan yang berkualitas dan pembelajaran seumur hidup d) Memastikan kehidupan yang sehat. e) Menjamin ketahanan pangan dan gizi yang baik f) Akses universal terhadap air dan sanitasi g) Perlunya ketahanan energi secara berkelanjutan. h) Menciptakan lapangan kerja, penghidupan yang berkelanjutan, dan pertumbuhan yang adil i) Mengelola aset sumber daya alam secara berkelanjutan j) Memastikan tata kelola pemerintahan dan institusi yang efektif k) Memastikan masyarakat yang stabil dan damai l) Menciptakan lingkungan hidup dan katalisator pembiayaan jangka panjang secara global. Kedua
belas
tujuan
pembangunan
tersebut
merupakan
sebuah keberlanjutan dari program internasional MDGs yang berisi delapan
tujuan
untuk
mencapai
kesejahteraan
rakyat
yaitu
menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender, menurunkan angka kematian anak,
dan
meningkatkan
kesehatan
ibu.
Kemudian
memerangi
HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya. Lalu, memastikan kelestarian
lingkungan
hidup
dan
mengembangkan
kemitraan
global.Tentunya dalam perjalanannya ke-12 tujuan pembangunan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 10
pasca
MDG’s
ini
berimplikasi
terhadap
pembangunan
jangka
menengah maupun jangka panjang di Kabupaten Jombang. Urusan kesejahteraan tetap menjadi poin utama dalam pembahasannya dan hal tersebut sesuai dengan upaya yang dilakukan oleh Kabupaten Jombang
5
tahun
kedepan
dimana
mengupayakan
pemerataan
kesejahteraan sesuai dengan visi misi Bupati Jombang. 2. AEC (Asean Economy Community) Komunitas ekonomi asean (AEC) akan menjadi tujuan dari integrasi ekonomi regional pada 2015. Adapun berikut karakteristik kunci dari perwujudan Komunitas Ekonomi ASEAN 2015: a) Pasar tunggal dan produksi dasar, b) Sebuah ekonomi yang sangat kompetitif wilayah, c) Sebuah wilayah ekonomi yang adil pengembangan, dan d) Sebuah wilayah sepenuhnya terintegrasi ke dalam perekonomian global. Bidang kerjasama AEC meliputi pengembangan sumber daya manusia dan kapasitas; pengakuan kualifikasi profesional; konsultasi mengenai kebijakan makroekonomi dan keuangan; langkah-langkah pembiayaan
dalam
perdagangan;
peningkatan
infrastruktur
dan
konektivitas komunikasi; perkembangan elektronik transaksi melalui eASEAN;
mengintegrasikan
industri
di
seluruh
wilayah
untuk
mempromosikan sumber di daerah; dan meningkatkan keterlibatan sektor swasta untuk bangunan AEC. Singkatnya, AEC akan mengubah ASEAN ke wilayah dengan pergerakan bebas dari barang, Jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan lebih bebas aliran modal. Asean economy community ini menjadi sebuah jalan baru untuk Kabupaten
Jombang
membuka
arus
investasi.
Sesuai
dengan
pernyataan Bupati Jombang yang menginginkan Jombang menjadi Kabupaten yang ramah terhadap investor. Penguatan pasar lokal dan regional menjadi perhatian utama guna mempersiapkan pasar bebas yang berimplikasi pada eksistensi pengusaha lokal untuk dapat berdaya saing dengan pengusaha asing. B. Isu Nasional dan Regional 1. Pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia
(MP3EI)
diluncurkan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
oleh
Presiden
Susilo
Bambang
IV - 11
Yudhoyono pada 27 Mei 2011. MP3EI merupakan langkah awal untuk mendorong Indonesia menjadi Negara maju dan termasuk sepuluh besar Negara di dunia pada tahun 2025. Selain itu, MP3EI merupakan perwujudan transformasi ekonomi nasional dengan orientasi berbasis pada
pertumbuhan
berkualitas mampu
dan
yang
berkelanjutan.
menjadi
penciptaan
ekonomi
mesin
lapangan
inklusif,
Pelaksanaan
penggerak
kerja,
tinggi,
MP3EI
pertumbuhan
sekaligus
berkeadilan, diharapkan
ekonomi
mendorong
dan
pemerataan
pembangunan wilayah di seluruh wilayah tanah air. Dalam kurun waktu 15 tahun ke depan akan dikembangkan klaster-klaster industry, baik untuk meningkatkan keterkaitan antara industry hulu dan hilir maupun antara pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah penyangganya. Industri unggulan di berbagai wilayah di bangun untuk memperkuat struktur perekonomian domestic. Dalam kaitan itu ditawarkan insentif yang tepat kepada dunia usaha dan dengan memperbaiki iklim investasi di daerah-daerah. Tujuan dari pelaksanaan MP3EI adalah untuk mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi melalui pengembangan delapan program utama yang meliputi sektor manufaktur, pertambangan, pertanian,
kelautan,
pariwisata,
telekomunikasi,
energy
dan
pengembangan kawasan strategis nasional. Sementara focus dari delapan program utama tersebut mencakup 22 kegiatan ekonomi utama, yaitu industry besi baja, makanan-minuman, tekstil, peralatan transportasi, perkapalan, perkayuan, nikel, tembaga, bauksit, kelapa sawit, karet, kakao, peternakan, perikanan, food estate, pariwisata, telematika,
batubara,
alutsista,
minyak
dan
gas
bumi,
serta
pengembangan metropolitan Jabodetabek dan pembangunan kawasan selat Sunda. 2. Masterplan Percepatan dan Perluasan Penurunan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) Dokumen MP3EI bertujuan mempercepat dan memperluas pembangunan investasi sedangkan
yang
ekonomi
mendorong
MP3KI
pembangunan
Indonesia
yang
melalui
pertumbuhan
bertujuan inklusif
untuk dan
peningkatan ekonomi
memastikan
berkeadilan,
beragam
yang
tinggi,
terwujudnya
khususnya
bagi
masyarakat miskin dan marjinal untuk dapat terlibat secara langsung dan menerima manfaat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kedua
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 12
dokumen ini dirancang sebagai dokumen kebijakan afirmatif dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi yang pro-growth, propoor, pro-job dan pro-environment. MP3KI merupakan dokumen perencanaan yang menjabarkan konsep
dan
kemiskinan,
desain,
arah
kebijakan,
strategi
Rencana
Kerja
Pemerintah
dan
penanggulangan
sebagainya.
MP3KI
menitikberatkan pada pengembangan livelihood melalui berbagai kebijakan peningkatan kapasitas masyarakat untuk mewujudkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik. Transformasi program-program penanggulangan kemiskinan yang ada saat ini dilakukan dengan tiga strategi utama, yaitu: pengembangan sistem perlindungan social secara menyeluruh, peningkatan pelayanan dasar kepada masyarakat miskin dan rentan, dan pengembangan penghidupan (sustainable livelihood) masyarakat miskin dan rentan. 3. Pembangunan Jalan tol Kertosono-Jombang-Mojokerto Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Selain untuk mempersingkat
waktu
tempuh
dan
memindahkan
suatu
objek,
transportasi juga berfungsi untuk melancarkan hubungan antara satu lokasi dengan lokasi yang lain dan kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi di Indonesia dilihat dari tahun ke tahun mengalami fase perkembangan dan peningkatan. Untuk mendukung peningkatan
kebutuhan
sarana
dan
prasarana
dalam
akses
transportasi tersebut. Jalan raya merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan kemajuan teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karenanya jalan merupakan fasilitas penting bagi manusia supaya dapat mencapai suatu tujuan daerah yang ingin dicapai. Proyek
Pembangunan
Jalan
Tol
Kertosono
-
Mojokerto
merupakan rangkaian dari program Trans Java Tollway System, Yaitu Jalan Tol yang dimulai dari Merak, Jawa Barat sampai dengan bagian timur Pulau Jawa yaitu Banyuwangi, Jawa Timur. Ada 10 ruas jaringan jalan tol di jawa timur diantaranya Tol Waru – Juanda (13,6 km), Jalan Tol Surabaya – Mojokerto (37 km) dan Jalan tol Kertosono – Mojokerto ini (41 km) dan masih ada 7 ruas jalan tol lainnya yang masih berkendala. Pembangunan Tol Kertosono - Mojokerto ini ditangani pihak seperti PT. Marga Harjaya Infrastruktur selaku investor
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 13
(Owner), PT. Tata Guna Patria selaku Konsultan Perencana, PT. Virama Karya sebagai Konsultan Pengawas dan PT. Hutama Karya sebagai Kontraktor Pelaksana. Panjang total tol Kertosono - Mojokerto adalah 40,5 km dengan nilai investasi mencapai Rp 2,3 Triliun. Diperkirakan Tol Kertosono - Mojokerto ini akan beroperasi pada tahun 2013. Jika di kaji dari segi ekonomi, dengan adanya jalan tol ini tentunya mempercepat arus perpindahan barang dan jasa. Dengan begitu arus perputaran uang juga akan lebih cepat dan berdampak positif bukan hanya bagi para pengusaha tapi juga bagi masyarakat sebagai konsumen dan pemerintah sebagai regulator. Jalan Tol Kertosono – Mojokerto ini merupakan jalan arteri primer yang merupakan Jalan Nasional dimana fungsinya sangat penting sebagai jalan alternatif yang menghubungkan Kertosono – Mojokerto. Sehingga diharapkan transportasi akan lebih cepat dan efisien. 4. Jaminan Kesehatan Nasional dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 di tegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan social.Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan kesehatan Nasional (JKN) bagi kesehatan perorangan. Undang-Undang nomor 24 tahun 2011 juga menetapkan, jaminan Sosial Nasional akan di selenggarakan oleh BPJS yang terdiri atas
BPJS
kesehatan
dan
BPJS
Ketenagakerjaan.
Mendukung
pelaksanaan tersebut, Kementrian Kesehatan memberikan prioritas kepada jaminan kesehatan dalam reformasi kesehatan. Kementrian Kesehatan tengah mengupayakan suatu regulasi berupa Peraturan Menteri, yang akan menjadi payung hukum untuk mengatur antara lain pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tingkat pertama dan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Peraturan Menteri juga akan mengatur jenis dan plafon harga alat bantu kesehatan dan pelayanan obat dan bahan medis habis pakai untuk Peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 14
5. Undang-Undang Desa Substansi isi Undang-Undang Desa, yaitu dianggarkannya dana alokasi desa (DAD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Undang-Undang Desa menginginkan adanya pembangunan di mulai dari Desa, atau dengan kata lain Undang-undang tersebut merupakan titik awal pelaksanaan otonomi desa. Poin penting lain dalam Undang-Undang Desa yaitu soal penghasilan kepala desa dan perangkat desa. Di dalam UndangUndang Desa diatur penganggaran penghasilan tetap kades dan perangkat desa di APBN.Bahkan mekanisme atau standar nilainya mengacu pegawai negeri sipil (PNS).Namun di dalam Undang-Undang Desa
belum
bisa
menjelaskan
detail
yang
dimaksud
dengan
penghasilan mengacu PNS.Yang tidak kalah penting ketentuan yang mengatur masa maksimal jabatan kades selama tiga periode.Masa satu periode ditetapkan selama enam tahun.Setelah Undang-Undang Desa ditetapkan,
selanjutnya
pemerintah
tinggal
membuat
peraturan
pemerintah (PP).Tahap selanjutnya yaitu setiap kabupaten harus membuat peraturan daerah (perda) tentang ketentuan tersebut. 6. Undang-undang Nomor 24 tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-undang
Nomor
23
tahun
2006
tentang
Administrasi
Kependudukan Diterapkannya undang-undang sistem kependudukan baru yaitu Undang-Undang Nomor 24 tahun 2013 tentang perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, membuat Pendapatan Asli Daerah setiap daerah akan berkurang karena aturan UU baru tersebut, seluruh Dinas Dukcapil di Indonesia tidak boleh lagi memungut
retribusi
untuk
semua
pembuatan
administrasi
kependudukan. Retribusi yang dihapuskan di antaranya pembuatan KTP baru, perpanjangan KTP, pembuatan kartu keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian. C. Isu Kabupaten Jombang 1. Peningkatan Akses dan Kualitas Layanan Pendidikan Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas pendidik merupakan solusi untuk mengurangi ketimpangan akses dan kualitas pendidikan antar wilayah kecamatan di Kabupaten Jombang. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kualitas pendidik akan menjadi pemicu
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 15
peningkatan capaian indikator-indikator pendidikan di seluruh wilayah kecamatan
Kabupaten
perbatasan seperti
Jombang
khususnya
wilayah
kecamatan
Kecamatan Bandarkedung Mulyo, Kecamatan
Wonosalam, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Kudu, Kecamatan Ploso dan Kecamatan Kabuh. 2. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik adalah melalui penyediaan berbagai fasilitas kesehatan dan penyuluhan kesehatan agar masyarakat dapat berperilaku hidup sehat. Adapun upaya untuk menilai keberhasilan pembangunan dibidang kesehatan salah satunya adalah dengan berdasarkan situasi derajat kesehatan. Oleh karena itu derajat kesehatan merupakan keharusan guna menilai hasil pelaksanaan program kesehatan yang dijalankan.
Guna
menilai
keberhasilan
pembangunan
kesehatan
maupun sebagai dasar dalam menyusun rencana untuk masa yang akan datang mutlak diperlukan analisa situasi derajat kesehatan tersebut. Upaya peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui program pembinaan kesehatan keluarga yang meliputi upaya peningkatan kesehatan Ibu dan Bayi, Anak Pra Sekolah dan Anak Usia Sekolah, Kesehatan Reproduksi Remaja, dan Kesehatan Usia Subur 3. Peningkatan Kesempatan Kerja Meningkatnya
tingkat
pengangguran
terbuka
berpotensi
menimbulkan berbagai permasalahan sosial. Kerja merupakan fitrah manusia yang asasi. Ekspresi diri diwujudnyatakan dalam bekerja. Apabila dicermati
pergolakan dan ketidakamanan yang timbul di
berbagai daerah dan tempat sering bersumber dari sulitnya mencari kerja bagi suatu kehidupan yang layak. Peningkatan kesempatan kerja harus
dilakukan
dengan
berbagai
upaya
dan
inovasi
sehingga
pemerintah kabupaten jombang mampu memberikan informasi dan kesempatan kerja kepada masyarakat semaksimal mungkin. 4. Pengoptimalan Penanggulangan Kemiskinan Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan, antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 16
Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi,
tetapi
juga
perbedaan perlakuan
kegagalan
memenuhi
hak-hak
dasar
dan
bagi seseorang atau sekelompok orang dalam
menjalani kehidupan secara bermartabat. Hak-hak dasar yang diakui secara umum meliputi terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan,
pekerjaan,
perumahan,
air
bersih,
pertanahan,
sumberdaya alam, dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakukan atau ancaman tindak kekerasan dan hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial-politik, baik bagi perempuan maupun laki-laki. Upaya
yang
dapat
ditempuh
untuk
mengoptimalkan
penganggulangan kemiskinan adalah: Pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat perdesaan dalam pemanfaatan sumber daya setempat; Pengembangan industri perdesaan yang didukung oleh pembinaan fasilitasi
kemampuan,
akses
pasar;
regulasi
yang
Pengembangan
tidak pusat
menghambat, layanan
dan
informasi
perdesaan berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat miskin; dan Revitalisasi kelembagaan koperasi perdesaan
yang berbasis
masyarakat. 5. Peningkatan Infrastruktur Dasar Pertanian Isu strategis yang dihadapi pertanian di kabupaten jombang saat ini adalah masalah menurunnya tingkat kesuburan tanah yang disebabkan oleh penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. Dari masalah tersebut kemudian mengakibatkan terjadinya penurunan tingkat produktivitas tanaman. Dari kasus tersebut, Dinas Pertanian Kabupaten Jombang mencoba menyusun visi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah tersebut, yakni “Menuju Budaya Pertanian Organik
2013”
membiasakan
yang
para
berusaha
petani
dengan
untuk
membudayakan
budidaya
pertanian
atau
berbasis
organik. Visi yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Jombang tersebut adalah bertujuan untuk menyelesaikan isu strategis yang ada, yaitu masalah penurunan tingkat kesuburan tanah. Kabupaten Jombang sebagai salah satu kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km² dari tahun ke tahun didominasi di peruntukan lahan pertanian sebesar 43,21
%
dari
luas
wilayah
Kabupaten
Jombang
keseluruhan.
Kabupaten Jombang memiliki keunggulan dalam sektor pertanian
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 17
sehingga perekonomiannya masih dititikberatkan pada kegiatan pada sektor pertanian. Oleh karena itu perlu adanya revitalisasi sector pertanian, dengan harapan sector ini mampu untuk menjawab permasalahan pertanian yang diakibatkan oleh permasalahan ekonomi. Revitalisasi sector pertanian meliputi pembangunan infrastruktur pertanian, Pembangunan akses jalan kelahan pertanian, Kontrol laju degradasi lahan pertanian produktif, Modernisasi system pertanian, serta Pembukaan sekolah kejuruan pertanian. 6. Implementasi Kartu Jombang Sehat Kartu Jombang Sehat merupakan sebuah terobosan baru Bupati dan Wakil Bupati dalam upaya mempermudah aksesibilitas dan keterjangkauan
masyarakat
Kabupaten
Jombang
mendapatkan
pelayanan kesehatan yang layak. Format Kartu Jombang sehat nantinya akan di sesuaikan dengan Sistem Jaminan kesehatan Nasional yaitu pelayanan berjenjang. Pelayanan berjenjang memiliki makna Pelayanan Kuratif dan Pemulihan (UKP)
sedangkan UKM
dilakukan secara terencana, terarah dan azas prioritas atau vulnerable group. Selain itu juga mulai di galakkan kembali system dokter keluarga guna mempermudah kontroling pemerintah atas kualitas kesehatan
masyarakat
Jombang
sebelum
memanfaatkan
kartu
Jombang Sehat. Perlu dipahami bersama Kartu Jombang Sehat memiliki pemahaman dimana masyarakat mendapatkan hak untuk Upaya Pelayanan Medis/Perorangan (UKP) dan Upaya Pelayanan Kesehatan (UKM) secara berimbang. Sekaligus menjadi indikator keterjangkauan pelayanan kesehatan kepada kelompok beresiko tinggi. Kartu Jombang Sehat nantinya di khususkan kepada para ibu hamil, bayi, balita, lansia atau penyandang resiko tinggi yang lain. 7. Penyelenggaraan
Pelayanan
Administrasi
Terpadu
Kecamatan
(PATEN) Modal awal dalam implementasi pelayanan administrasi terpadu kecamatan adalah pelimpahan wewenang dari Bupati/Walikota kepada camat untuk menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan dan pembangunan. Dengan adanya pelimpahan wewenang ini diharapkan beberapa pelayanan publik seperti pemberian ijin dan pelayanan non perijinan dapat diselesaikan secara langsung di kecamatan. Hal ini jelas akan memberikan semangat yang cukup kuat kepada pemerintah kecamatan untuk meningkatkan kinerjanya terutama dalam pemberian
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 18
pelayanan kepada masyarakat dan memudahkan warga masyarakat untuk memperoleh pelayanan yang murah, cepat dan berkualitas. Hal ini sejalan juga dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu
Kecamatan
meningkatkan
yang
kualitas
mengamanatkan
dan
mendekatkan
bahwa
untuk
pelayanan
kepada
masyarakat serta memperhatikan kondisi geografis daerah, perlu mengoptimalkan peran kecamatan sebagai perangkat daerah terdepan dalam memberikan pelayanan publik. Secara substantif penempatan kecamatan sebagai unit layanan terdepan atau pusat pelayanan masyarakat
harus
didasari
oleh
adanya
pelimpahan
sebagian
wewenang bupati kepada camat. 8. Percepatan penanganan infrastruktur jalan kabupaten dan jalan desa Infrastruktur di setiap kabupaten merupakan hal yang sangat penting guna meningkatkan kesejahteraan rakyat, begitu pula di Kabupaten Jombang, sebagai contoh: tersedianya jalan-jalan (baik jalan biasa maupun jalan tol) akan sangat membantu berkembangnya masyarakat di suatu wilayah, kegiatan bisnis atau usaha di suatu wilayah akan semakin berkembang seiring dengan semakin baiknya ketersediaan infrastruktur jalan yang merupakan akses ke wilayah tersebut. Begitu pula jenis-jenis infrastruktur lain seperti stasiun kereta api, infrastruktur tenaga listrik, penyediaan air minum, infrastruktur persampahan, dan juga infrastruktur telekomunikasi. Memperhatikan kondisi infrastruktur jalan khususnya jalan kabupaten dan jalan desa yang saat ini membutuhkan adanya prioritas penanganan secara optimal, karena menjadi kebutuhan mendesak untuk
mendukung
meningkatkan
pelaksanaan
kinerja
pembangunan
pemerintahan
daerah,
dalam
rangka
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dan wilayah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal itu perlu untuk dilakukan mengingat berdasarkan kondisi pelayanan jaringan jalan yang ada saat ini untuk jalan kabupaten yang dalam kondisi sedang sampai dengan rusak berat mencapai 44,80% atau sepanjang 297,852 Km dari total jalan kabupaten saat ini sepanjang 664,794 Km, sedangkan untuk jalan desa yang dalam kondisi sedang sampai dengan rusak berat mencapai 58,11% atau sepanjang 307,179 Km dari total jalan desa saat ini
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 19
sepanjang 528,606 Km. guna memenuhi kualitas pelayanan kondisi jalan sebagaimana dimaksud, maka dari jaringan jalan yang saat ini dalam kondisi sedang sampai dengan rusak berat akan dilakukan peningkatan yang ditargetkan tuntas untuk periode 2 (dua) tahun kedepan.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IV - 20
BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
5.1 V I S I Visi dalam RPJMD merupakan visi Bupati/Wakil Bupati terpilih, sebagaimana yang telah disampaikan pada saat penyampaian visi dan misi calon Bupati/Wakil Bupati di sidang DPRD, yang diintegrasikan dengan arah kebijakan pembangunan daerah, sebagaimana tahapan ketiga dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025, RTRW Kabupaten Jombang Tahun 2009-2029, RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2014 serta RPJM Nasional Tahun 2010-2014. Dari hasil integrasi dan harmonisasi beberapa kebijakan tersebut ditetapkan visi Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018, yaitu: ” Jombang Sejahtera Untuk Semua ” Makna dari visi tersebut: ” JOMBANG ” adalah mewakili seluruh masyarakat/kelompok orang yang hidup bersama di Kabupaten Jombang dalam satu komunitas yang teratur. ” SEJAHTERA UNTUK SEMUA ” adalah tatanan kehidupan masyarakat Jombang yang terpenuhi kebutuhan dasarnya meliputi antara lain pemenuhan kecukupan energi dan protein, terpenuhinya rumah yang layak huni, tersedianya jaminan pemerliharaan kesehatan masyarakat, terwujudnya
keamanan
dan
ketertiban
masyarakat,
terpenuhinya
kebutuhan pendidikan, meningkatnya kemampuan daya beli masyarakat secara berkelanjutan. 5.2 MISI Sesuai dengan harapan dari visi “Jombang Sejahtera Untuk Semua”, maka ditetapkan misi pembangunan Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 sebagai upaya yang ditempuh dalam mewujudkan visi, antara lain dijelaskan sebagaimana berikut: Misi 1 Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama, dengan penjelasan sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-1
Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan karakter masyarakat yang
agamis,
masyarakat
bermoral
yang
pemerintahan,
dan
aman,
politik
berbudi
tertib
dan
dan
sosial
luhur
dalam
damai
budaya.
tatanan
didukung
Dengan
sosial
stabilitas
latar
belakang
masyarakat Jombang yang egaliter dan memiliki kedewasaan dalam menyikapi setiap dinamika yang terjadi serta dukungan pondok pesantren yang ada, maka memungkinkan terwujudnya peningkatan kualitas kehidupan sosial dan beragama. Misi 2 Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau, dengan penjelasan: Misi ini dimaksudkan untuk memenuhi hak-hak dasar masyarakat, diantaranya
hak
dasar
untuk
memperoleh
pelayanan
kesehatan,
pendidikan, dan hak atas pangan. Pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya mewujudkan keluarga sejahtera. Sedangkan
pelayanan
pendidikan
bertujuan
untuk
mencapai
pemerataan, perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan. Pemerataan kesempatan belajar lebih ditekankan pada akses masyarakat untuk memperoleh pendidikan, sedangkan peningkatan kualitas pendidikan mengarah pada kualitas anak didik. Pemerataan kesempatan belajar dapat dicapai melalui peningkatan dan pemeliharaan gedung sekolah, peningkatan pelayanan pendidikan luar sekolah serta bantuan biaya pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan kualitas guru serta peningkatan sarana penunjang belajar. Kebutuhan atas kecukupan pangan merupakan kebutuhan dasar masyarakat
untuk
kesejahteraan.
dapat
Pemenuhan
terus hak
tumbuh atas
dan
berkembang
pangan
bertujuan
menuju untuk
mewujudkan ketahanan pangan daerah. Misi 3 Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata, dengan penjelasan: Misi ini dimaksudkan untuk mencapai peningkatan perekonomian daerah
untuk
mewujudkan
stabilitas
perekonomian
daerah.
Ketidakstabilan perekonomian daerah akan menyebabkan ekonomi biaya
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-2
tinggi
yang
pada
akhirnya
memberikan
efek
terhadap
tingginya
pengangguran dan kemampuan daya beli masyarakat. Misi 4 Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan, dengan penjelasan: Misi ini dimaksudkan untuk penyediaan infrastruktur dasar permukiman serta sarana penunjang produksi barang dan jasa yang berupa jalan, jembatan, informasi dan komunikasi yang keseluruhannya akan menunjang akses perekonomian. Penyediaan infrastruktur dasar dimaksud dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan melalui peningkatan kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Misi 5 Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik dan Bersih, dengan penjelasan: Misi
ini
pemerintahan
dimaksudkan dan
untuk
pembangunan,
menjamin
mulai
dari
penyelenggaraan
proses
perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan sesuai dengan prinsipprinsip
good
governance,
sehingga
mampu
meningkatkan
kualitas
pelayanan kepada masyarakat secara berkelanjutan. 5.3 Tujuan dan sasaran Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang
menunjukkan
tingkat
prioritas
tertinggi
dalam
perencanaan
pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar
penyusunan
arsitektur
kinerja
pembangunan
daerah
secara
keseluruhan yang mencakup strategi, arah kebijakan, kebijakan umum, program dan kegiatan prioritas. Penyusunan tujuan pembangunan daerah diselaraskan dengan tujuan pebangunan nasional dan provinsi. Untuk merealisasikan pelaksanaan misi Pemerintah Kabupaten Jombang, perlu ditetapkan tujuan pembangunan daerah (goals) yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan adalah untuk memberikan arah terhadap program pembangunan kabupaten secara umum. Sementara, sasaran merupakan hasil yang diharapkan dari suatu tujuan (goals) yang telah ditetapkan.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-3
Dalam
rangka
memberikan
kepastian
operasionalisasi
dan
keterkaitan terhadap peran visi, misi, sampai dengan tujuan dan sasaran yang ditargetkan, berikut dijelaskan secara lebih detail keterkaitan misi, tujuan dan sasaran. Misi 1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial Dan Beragama, memiliki tujuan: 1. Memperbaiki sikap dan perilaku masyarakat sesuai dengan norma yang berlaku dalam kehidupan beragama dan bernegara. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Terwujudnya toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat, dengan indikator terjaganya kondisi tidak pernah terjadi konflik SARA di Jombang; b. Terpeliharanya keamanan dan ketertiban umum, dengan indikator menurunnya angka kriminalitas; c. Meningkatnya kesadaran politik masyarakat, dengan indikator meningkatnya partisipasi politik masyarakat. 2. Meningkatkan ketahanan sosial masyarakat dalam mencegah dan menangani
masalah
kesejahteraan
sosial.
Sasaran
dari
tujuan
dimaksud adalah: a. Memulihkan
fungsi
sosial
masyarakat
penyandang
masalah
kesejahteraan masyarakat, dengan indikator menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS); b. Menurunnya dampak bencana, dengan indikator menurunnya persentase
ancaman
bencana
dan
meningkatnya
pemenuhan
kebutuhan bagi korban bencana; 3. Meningkatkan kapasitas pemuda dan olah raga. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya
prestasi
kepemudaan
dan
olah
raga,
dengan
indikator meningkatnya jumlah pemuda pelopor dan jumlah
atlit
berprestasi di tingkat provinsi dan nasional; 4. Melestarikan seni dan budaya daerah. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya pengembangan seni dan budaya daerah, dengan indikator meningkatnya persentase prestasi seni dan budaya; 5. Meningkatkan pemberdayaan, kualitas hidup, serta perlindungan perempuan dan anak. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-4
a. Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender, dengan indikator meningkatnya Indeks Pembangunan Gender dan menurunnya jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Misi 2. Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau, memiliki tujuan: 1. Meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan bagi masyarakat Jombang. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Terwujudnya pelayanan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat, dengan indikator APK seluruh jenjang pendidikan dan APM seluruh jenjang pendidikan; b. Meningkatnya kualitas pendidikan, dengan indikator meningkatnya persentase sekolah terakreditasi A di semua jenjang pendidikan; c. Meningkatnya minat baca masyarakat, dengan indikator persentase pengunjung perpustakaan pemerintah kabupaten; 2. Meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Jombang. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya
Usia
Harapan Hidup, dengan indikator
Angka
Harapan Hidup (AHH); 3. Mengendalikan
pertumbuhan
penduduk.
Sasaran
dari
tujuan
dimaksud adalah: a. Terkendalinya pertumbuhan penduduk, dengan indikator laju pertumbuhan penduduk; 4. Mewujudkan ketahanan pangan daerah. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Terwujudnya ketersediaan dan cadangan pangan daerah, dengan indikator kecukupan energi dan protein per kapita; b. Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah, dengan indikator ketersediaan informasi pasokan, harga, dan akses pangan di daerah; c. Terwujudnya penganekaragaman dan keamanan pangan daerah, dengan indikator pencapaian skor pola pangan harapan dan tertanganinya kasus keamanan pangan; d. Penanganan kerawanan pangan, dengan indikator menurunnya luasan daerah rawan pangan. Misi 3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata, memiliki tujuan: 1. Menjadikan
agribisnis
sebagai
penyangga
perekonomian
daerah.
Sasaran dari tujuan dimaksud adalah:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-5
a. Meningkatkan
produktivitas
pertanian
untuk
mendukung
perekonomian daerah, dengan indikator terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan, tanaman perkebunan, hasil perikanan, serta peningkatan populasi dan produksi hasil peternakan; b. Memantapkan kawasan agropolitan, dengan indikator meningkatnya produksi
dan
produktifitas
komoditas
unggulan
di
kawasan
agropolitan, meningkatnya kinerja layanan pemenuhan kebutuhan air irigasi, meningkatnya ketersediaan infrastruktur penunjang agropolitan,
tersedianya
kelembagaan
penunjang
agribisnis,
tersedianya pasar pengumpul distribusi, terbangunnya jaringan pemasaran, dan meningkatnya nilai tambah produk agribisnis; c. Meningkatkan kesejahteraan petani, dengan indikator NTP (indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani); 2. Meningkatkan pertumbuhan wilayah di kawasan strategis cepat tumbuh. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Terwujudnya penataan kawasan strategis cepat tumbuh, dengan indikator tersedianya sarana dan prasarana penunjang pada kawasan prioritas, tersedianya kawasan siap bangun (kasiba) pada kawasan
Industri
Ploso
dan
terkendalinya
kawasan
sekitar
interchange tol; 3. Mewujudkan sentra-sentra industri. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Tumbuhkembangnya
sentra-sentra
industri
olahan,
dengan
indikator terwujudnya sentra industri olahan dan meningkatnya persentase volume usaha industri kecil dan menengah; b. Meningkatnya
jaringan
pemasaran
industri,
dengan
Indikator
terwujudnya kemitraan usaha pemasaran industri; 4. Mengembangkan pariwisata daerah. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya potensi wisata, dengan indikator meningkatnya jumlah kunjungan wisata; 5. Penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat desa. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat desa, dengan indikator pembentukan dan pengembangan BUMDes; 6. Memperluas kesempatan kerja. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-6
a. Menurunnya jumlah pengangguran, dengan indikator menurunnya tingkat Pengangguran Terbuka (TPT); 7. Meningkatnya kesempatan berusaha. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Peningkatan kesempatan dalam berwirausaha, dengan indikator meningkatnya akses permodalan wirausaha, terwujudnya one village one product, dan meningkatnya persentase koperasi sehat; b. Mewujudkan kemandirian perempuan dalam perekonomian, dengan indikator persentase koperasi wanita aktif; c. Terwujudnya kerjasama, promosi, dan pelayanan penanaman modal dengan indikator terselenggaranya promosi potensi penanaman modal dan tercapainya nilai investasi (PMDN/PMA). Misi 4. Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan, memiliki tujuan: 1. Terwujudnya infrastruktur dasar yang memadai. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya kualitas infrastruktur yang andal, dengan indikator persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dan persentase rumah tangga miskin yang menggunakan listrik sebagai sumber penerangan; b. Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman, dengan indikator meningkatnya panjang jalan lingkungan yang dibangun, jumlah lokasi perumahan yang tertata, meningkatnya jumlah sarana sanitasi komunal, meningkatnya fasilitas sarana penyediaan air minum pada desa rawan air bersih, rasio layanan persampahan, tertanganinya daerah rawan genangan, rasio rumah layak huni, rasio makam yang tertata dan rasio permukiman kawasan kumuh; c. Terwujudnya
pembinaan
dan
pengawasan
di
bidang
jasa
konstruksi, dengan indikator indeks pembinaan jasa konstruksi; 2. Mewujudkan pelayanan transportasi yang handal. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing, dan
memberikan
nilai
tambah,
dengan
indikator
tingkat
keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat luas, tingkat kelayakan (representatif, kapasitas, kesesuaian fungsi) terminal
penumpang,
tingkat
ketersediaan
halte
dan
shelter
penumpang angkutan umum;
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-7
3. Meningkatkan kualitas pelaksanaan penataan ruang yang mendorong keterpaduan pembangunan infrastruktur wilayah. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Terwujudnya
kesesuaian
pembangunan
yang
dan
keterpaduan
berkelanjutan,
dengan
perwujudkan
indikator
jumlah
dokumen rencana tata ruang dan rencana rinci tata ruang yang ditetapkan
dalam
produk
hukum
daerah
dan
meningkatnya
proporsi ruang terbuka hijau kawasan perkotaan; 4. Mewujudkan pengelolaan komunikasi dan informatika yang akuntabel. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Terselenggaranya informatika
pengelolaan
yang
optimal,
sumber dengan
daya
komunikasi
indikator
dan
meningkatnya
pengelolaan sumber daya komunikasi dan informatika yang optimal; 5. Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,
dengan
indikator
menurunnya
tingkat
pencemaran
lingkungan, meningkatnya jumlah kader lingkungan, menurunnya luasan lahan kritis; 6. Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya
sistem
pengelolaan
sumber
daya
alam
dan
lingkungan hidup, dengan indikator meningkatnya produksi dan produktivitas kehutanan serta meningkatnya persentase industri hasil hutan yang bersertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu. Misi 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih, memiliki tujuan: 1. Menciptakan
tata
kelola
penyelenggaraan
pemerintahan
yang
profesional. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Mewujudkan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran, dengan indikator berkurangnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi antar SKPD; b. Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif, dengan indikator menurunnya jumlah regulasi yang tumpang tindih. c. Sumberdaya aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera, dengan indikator
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-8
persentase aparatur mempunyai sasaran kerja pegawai (SKP) berkategori baik; d. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, dengan indikator
menurunnya
penyimpangan
korupsi,
meningkatnya
jumlah dan kompetensi auditor, dan meningkatnya jumlah instansi yang menerapkan tata kelola kearsipan secara baku; e. Mewujdkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang handal, dengan
indikator
peningkatan
opini
BPK
terhadap
Laporan
Keuangan Daerah, penetapan Perda APBD dan penyampaian laporan keuangan daerah tepat waktu, dan meningkatnya kapasitas fiskal daerah setiap tahunnya; f. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi, dengan indikator
persentase
capaian
kinerja
program
dan
kegiatan
pembangunan; g. Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat, dengan indikator meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat dan meningkatnya persentase dokumentasi dan visualisasi kegiatan pembangunan; h. Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi, dengan indikator persentase realisasi capaian kinerja dengan kategori baik; 2. Meningkatkan
kualitas
layanan
perijinan.
Sasaran
dari
tujuan
dimaksud adalah: a. Terwujudnya kepastian pelayanan perizinan bidang usaha, dengan indikator persentase layanan perizinan tepat waktu, tersedianya akses
informasi
pelayanan
perijinan
bidang
usaha
serta
terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal; 3. Peningkatan kualitas layanan kependudukan. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya
cakupan
layanan
administrasi
kependudukan,
dengan indikator cakupan penerbitan kartu keluarga dan akte kelahiran; 4. Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintahan desa. Sasaran dari tujuan dimaksud adalah: a. Meningkatnya kapasitas aparatur pemerintahan desa, dengan indikator peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat Desa terhadap pelayanan pemerintah desa.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V-9
Dari uraian di atas, keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran secara sistematis disajikan dalam tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V - 10
Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran VISI: “JOMBANG SEJAHTERA UNTUK SEMUA” Misi 1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial Dan Beragama Tujuan
Sasaran
1 Memperbaiki sikap 1 Terwujudnya dan perilaku toleransi di dalam masyarakat sesuai kehidupan dengan norma bermasyarakat yang berlaku dalam kehidupan 2 Terpeliharanya beragama & keamanan dan bernegara ketertiban umum 3 Meningkatnya kesadaran politik masyarakat
Indikator (Uraian)
Target 2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
SKPD
1 Terjaga kondisi tidak pernah terjadi konflik SARA di Jombang
0 (tidak pernah terjadi konflik SARA)
-
-
-
-
-
0 (tidak pernah terjadi konflik SARA)
Bag. Adm. Kesra
1 Menurunnya angka kriminalitas (kasus)
8.377
8.361
8.345
8.329
8.313
8.313
8.313
Bakesbang pollinmas
81
83
85
87
89
90
90
Bakesbang pollinmas
58.142
57.705
57.268
56.831
56.394
55.957
55.957
Dinsos Nakertrans
59,12
54,12
49,12
44,12
39,12
34,0
34,0
BPBD
83
83
85
87
89
90
90
BPBD
1 Meningkatnya partisipasi politik masyarakat (%)
2 Meningkatkan 1 Memulihkan fungsi 1 Menurunnya ketahanan sosial sosial masyarakat jumlah Penyandang masyarakat dalam penyandang masalah Masalah mencegah dan kesejahteraan Kesejahteraan menangani masyarakat Sosial (orang) masalah 2 Menurunnya 1 Menurunnya kesejahteraan dampak bencana persentase sosial ancaman bencana (%) 2 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan bagi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi Awal (2013)
V - 11
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian)
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
-
16
34
50
67
84
84
Dispora budpar
40
72
104
136
168
200
200
Dispora budpar
9
9
10
12
12
13
13
Dispora budpar
65,22
68
71
73
74
75
75
BPPKB
65
63
60
56
53
50
50
BPPKB
Target
SKPD
korban bencana (%) 3 Meningkatkan 1 Meningkatnya kapasitas pemuda prestasi dan olah raga kepemudaan dan olah raga
1 Meningkatnya jumlah pemuda pelopor (orang)
4 Melestarikan seni dan budaya daerah
1 Meningkatnya prestasi seni dan budaya (prestasi)
1 Meningkatnya pengembangan seni dan budaya daerah
5 Meningkatkan 1 Meningkatnya pemberdayaan, kesetaraan dan kualitas hidup, keadilan gender serta perlindungan perempuan dan anak
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2 Meningkatnya jumlah atlit berprestasi di tingkat provinsi dan nasional (atlit)
1 Meningkatnya Indeks pembangunan gender 2 Menurunnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (kasus)
V - 12
Misi 2. Mewujudkan Layanan Dasar yang Terjangkau Tujuan 1 Meningkatkan akses dan mutu layanan pendidikan bagi masyarakat jombang
Sasaran 1 Terwujudnya pelayanan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat
Indikator (Uraian) 1 APK seluruh jenjang pendidikan -. PAUD (%) -. SD (%) -. SMP (%) -. SMA (%) 2 APM seluruh jenjang pendidikan -. SD (%) -. SMP (%) -. SMA (%)
2 Meningkatnya kualitas pendidikan
1 Meningkatnya persentase sekolah terakreditasi A di semua jenjang (%)
3 Meningkatnya minat 1 Meningkatnya baca masyarakat jumlah pengunjung perpustakaan pemkab (orang)
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
95,51 105,89 103,25 99,25
95,90 105.90 103,25 99,35
96,30 105.91 103,30 99,45
96,70 105.92 103,35 99,50
96,80 105.92 103,40 99,60
97,01 105,93 103,45 99,65
97,01 105,93 103,45 99,65
Target
SKPD
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan 95,37 85,04 75,27
95,70 85,30 75,37
96,00 85,50 75,50
96,30 85,70 75,60
96,50 85,90 75,65
96,57 86,04 75,77
96,57 86,04 75,77
12,58
14,60
16,60
18,60
20,60
22,58
22,58
73.230
74.630
76.030
77.430
78.830
80.230
80.230
Dinas Pendidikan
Kantor Perpustakaa n dan PDE
2 Meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Jombang
1 Meningkatnya Angka 1 Angka Harapan Harapan Hidup Hidup (tahun)
70,32
70,65
70,99
71,33
71,66
72,00
72,00
Dinas Kesehatan
3 Mengendalikan pertumbuhan penduduk
1 Terkendalinya pertumbuhan penduduk
1 Laju pertumbuhan penduduk (%)
0,587
0,567
0,547
0,527
0,500
0,489
0,489
BPPKB
4 Mewujudkan
1 Terwujudnya
1 Tercukupinya
4.100
4.150
4.200
4.250
4.300
4.350
4.350
Kantor
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V - 13
Tujuan ketahanan pangan daerah
Sasaran ketersediaan dan cadangan pangan daerah
Indikator (Uraian)
Kondisi Awal (2013)
Target 2014
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2017
2018
SKPD Ketahanan Pangan
110
110
3 Tercukupinya 100 dan 250 100 dan cadangan pangan 250 pemerintah (ton/th) dan masyarakat (kg/tribulan)
3 Terwujudnya penganekaragaman dan keamanan pangan daerah
2016
ketersediaan energi perkapita per hari (kal/kap/hr) 2 Tercukupinya ketersediaan protein per kapita perhari (gr/kap/hr)
2 Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah
2015
Kondisi Akhir (2018)
110
100 dan 250
110
100 dan 250
110
100 dan 250
110
100 dan 250
110
100 dan 250
Kantor Ketahanan Pangan Kantor Ketahanan Pangan
1 Meningkatnya persentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan (%)
80
85
90
90
95
95
95
Kantor Ketahanan Pangan
2 Menurunnya prosentase fluktuasi harga dan pasokan pangan (%)
15
15
15
10
10
10
10
Kantor Ketahanan Pangan
1 Pencapaian skor pola pangan harapan (PPH)
80
82
84
86
88
90
90
Kantor Ketahanan Pangan
1.804
1.875
1.945
2.015
2.085
2.150
2.150
Kantor Ketahanan Pangan
2 Tercukupinya konsumsi energi perkapita per hari (kal/kap/hr)
V - 14
Tujuan
Sasaran
4 Penanganan kerawanan pangan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
3 Tercukupinya konsumsi protein perkapita perhari (gr/kap/hr)
44,2
47,0
50,0
53,0
55,0
57,0
57,0
Kantor Ketahanan Pangan
4 Tertanganinya kasus keamanan pangan (%)
50
85
85
90
90
90
90
Kantor Ketahanan Pangan
- (tidak ada)
-
-
-
-
-
- (tidak ada)
Kantor Ketahanan Pangan
Indikator (Uraian)
1 Menurunnya luasan daerah rawan pangan
Target
SKPD
V - 15
Misi 3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya Saing dan Merata Tujuan 1 Menjadikan agribisnis sebagai penyangga perekonomian daerah
Sasaran 1 Meningkatkan produktivitas pertanian untuk mendukung perekonomian daerah
Indikator (Uraian) 1 Terwujudnya peningkatan produksi: -. Padi (ton) -. Jagung (ton) -. Kedelai (ton) produktivitas tanaman pangan -. Padi (kw/ha) -. Jagung (kw/ha) -. Kedelai (kw/ha) 2 Terwujudnya peningkatan produksi: Tebu (ton) Tembakau (ton daun basah) Kopi (ton ose kering) Cengkeh (ton bunga kering) Kakao (ton biji kering) dan produktivitas tanaman perkebunan: Tebu (kg/ha/th/batang tebu) Kopi (kg/ha/th
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi Awal (2013)
Target 2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
SKPD Dinas Pertanian
415.560 197.353 8.258
57,62 69,47 16,18
425.567 201.300 8.341
58,00 70,00 16,50
436.207 205.326 8.424
59,00 70,50 17,00
444.931 207.379 8.508
60,00 71,00 17,50
453.829 209.453 8.593
61,00 71,50 18,00
462.906 211.548 8.679
62,00 72,00 18,50
2.223.440 982.949 46.643
62,00 72,00 18,50
978.023,8 47.402,47
924.467 47.403
961.446 52.142
970.000 54.750
977.000 56.400
990.000 57.000
990.000 57.000
474,79
475
520
541
562
565
565
765,82
766
842
880
850
853
853
141,3
139
153
161
165
167
167
82.600
82.600
82.650
83.000
85.000
85.600
85.600
404
404
635
636
637
640
640
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
V - 16
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian) ose kering) Cengkeh (kg/ha/th bunga kering) Kakao (kg/ha/th biji kering) 3 Terwujudnya peningkatan populasi dan produksi hasil peternakan: Daging (ton) Telur (ton) Susu (ton) Tercapainya populasi ternak ruminansia (ekor) Tercapainya populasi unggas (ekor)
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
400
400
418
430
443
450
450
528,45
528,45
567
583
601
619
619
SKPD
Dinas Peternakan dan Perikanan 17.459 12.641 6.502
17.695 13.484 6.632
17.951 13.712 6.708
18.275 13.875 6.943
18.533 14.069 7.105
18.878 14.263 7.248
18.878 14.263 7.248
276.619
285.044
291.934
297.143
304.215
312.025
312.025
8.143.389
4 Terwujudnya 15.551,4 peningkatan dan 15,20 produksi hasil perikanan (ton) dan kecukupan konsumsi makan ikan (kg/kap/th)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Target
8.344.000 8.499.000 8.694.000 8.848.000 9.058.000 9.058.000
15.758 dan 16,6
15.769 dan 16,7
15.759 dan 16,8
15.760,5 dan 16,9
15.761 dan 17,0
15.761 dan 17,0
Dinas Peternakan dan Perikanan
V - 17
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian) 5 Meningkatnya kinerja layanan pemenuhan air irigasi (%)
2 Memantapkan 1 Meningkatnya kawasan agropolitan produksi di kawasan agropolitan: Padi (ton) Jagung (ton) Kedelai (ton) Cabe (ton) Tomat (ton) Durian (ton) Kopi (ton) Cengkeh (ton) Kakao (ton)
Daging (ton) Telur (ton) Susu (ton) Populasi Ruminansia (ekor) Unggas (ekor) Ikan (ton)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
100
100
100
100
100
100
100
103.568 50.221 431
106.885 57.486 432
108.712 57.893 445
110.540 58.301 457
112.367 58.709 470
114.194 59.117 483
114.194 59.117 483
Dinas Pertanian
181 51 553
185 52 564
189 53 569
191 54 575
191 54 575
Dinas Pertanian
Target
174 49 531
SKPD Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
474,79 765 141,3
500 942 140
520 979 145
541 1.018 151
562 1.059 157
585 1.102 163
585 1.102 163
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
3.393 152 5.562 458.227
3.585 163 5.835 463.920
3.710 170 6.121 466.794
3.860 178 6.423 474.859
4.010 186 6.793 476.135
4.167 195 7.701 481.640
49.332 892 32.873 481.640
Dinas Peternakan dan Perikanan
1.776.700 7.930
1.862.434 1.952.447 2.046.958 2.146.192 2.250.388 2.250.388 7.930
7.930,5
7.931,5
7.932
7.933,5
7.933,5
Dinas Peternakan dan Perikanan
V - 18
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian) dan produktifitas komoditas unggulan di kawasan agropolitan: Padi (kw/ha) Jagung (kw/ha) Kedelai (kw/ha) Cabe (ku/ha) Tomat (ku/ha) Durian (kg/pohon)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
57,62 69,47 16,18
58,5 70,5 17,0
59,5 71,0 17,5
60,5 71,5 18,0
61,5 72,0 18,5
62,5 72,5 19,0
62,5 72,5 19,0
Dinas Pertanian
40,32 31,67 53,09
41,13 32,30 54,16
41,95 32,62 54,70
42,37 32,95 55,24
42,37 32,95 55,24
Dinas Pertanian
Target
38,76 30,44 51,03
SKPD
Kopi (kg/ha/th) Cengkeh (kg/ha/th) Kakao (kg/ha/th)
404 400 528,45
-
635 418 567
636 430 583
637 443 601
640 456 619
640 456 619
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Ikan (ton)
233,56
233.56
233.56
233.62
233.65
233.68
233,68
Dinas Peternakan dan Perikanan
-
12
5
4
-
10
31
2 Meningkatnya ketersediaan infrastruktur penunjang kawasan agropolitan a. Ruas jalan kabupaten yang dilaksanakan pemeliharaan/pe ningkatan (ruas)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi Awal (2013)
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
V - 19
Tujuan
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
b. Ruas jalan desa yang dilaksanakan pemeliharaan/ peningkatan (ruas)
-
52
2
22
20
35
131
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan dan Dinas PU Cipta Karya
3 Tersediannya kelembagaan penunjang agribisnis (lembaga)
121
121
121
121
121
121
121
Dinas Koperasi dan UMKM
4 Tersedianya pasar pengumpul distribusi (pasar)
-
-
-
-
-
1
1
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar
5 Terbangunnya jaringan pemasaran (pola kemitraan)
1
2
4
6
8
10
10
Dinas Pertanian
6 Meningkatnya nilai tambah produk agribisnis (ton)
100
500
1.000
1.500
2.000
2.000
Dinas Pertanian
3 Meningkatkan 1 NTP (indeks harga kesejahteraan petani yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani)
108
110,8
112,2
113,6
115
115
Sasaran
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Indikator (Uraian)
Target
109,4
SKPD
Dinas Pertanian; Dinas Kehutanan dan Perkebunan; Dinas Peternakan dan Perikanan
V - 20
Tujuan 2 Meningkatkan pertumbuhan wilayah di kawasan strategis cepat tumbuh
Sasaran 1 Terwujudnya penataan kawasan strategis cepat tumbuh
Indikator (Uraian) 1 Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pada kawasan prioritas Jumlah dokumen Konstruksi (%) 2 Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pada Kawasan Industri Ploso (%) 3 Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pada kawasan sekitar interchange tol: Infrastruktur penunjang (%) Tertatanya manajemen transportasi di wilayah interchange tol (%)
3 Mewujudkan sentra-sentra industri
1 Tumbuh1 Terwujudnya sentra kembangnya sentraindustri olahan sentra industri (sentra IKM) olahan 2 Meningkatnya volume usaha
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi Awal (2013)
Target 2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
SKPD Dinas PU Cipta Karya
0 0
0 0
2 0
3 0
3 10
2 50
10 50
0
0
0
10
40
50
50
Dinas PU Cipta Karya
0
0
0
10
40
50
50
0
10
20
30
40
50
50
Dinas PU Cipta Karya Dinas Hubinkom
145
149
154
159
164
169
169
415.436.911 415.436. 911
432.054. 387
449.336. 562
467.310. 024
486.002. 424
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar
1.314.801. Dinas 322 Perindustrian,
V - 21
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian)
Kondisi Awal (2013)
Target 2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
industri kecil dan menengah (Rp. 000)
SKPD Perdagangan dan Pasar
3 Meningkatnya persentase volume usaha industri kecil dan menengah (%)
2
2
4
4
4
4
4
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar
2 Meningkatnya jaringan pemasaran industri
1 Terwujudnya kemitraan usaha pemasaran industri (kemitraan)
2
3
4
5
6
7
7
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar
4 Mengembangkan pariwisata daerah
1 Meningkatnya potensi wisata daerah
1 Meningkatnya jumlah kunjungan wisata (orang)
1.425.000
5 Penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat desa
1 Meningkatnya 1 Pembentukan dan keberdayaan pengembangan ekonomi masyarakat BUMdes desa
0
0
306
306
306
306
306
BPMPD
6 Memperluas kesempatan kerja
1 Menurunnya jumlah 1 Menurunnya pengangguran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%)
5,60
5,30
5,00
4,60
4,30
4,04
4,04
Dins Nakertrans
7 Meningkatnya kesempatan berusaha
1 Peningkatan kesempatan dalam berwirausaha
1 Meningkatnya akses permodalan wirausaha (WUB)
75
96
128
128
128
128
128
Dinas Koperasi dan UMKM
2 Terwujudnya one village one product (jenis)
10
10
10
10
10
10
10
Dinas Koperasi dan UMKM
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2.665.000 3.905.000 5.145.000 6.385.000 7.625.000 7.625.000 Dispora budpar
V - 22
Tujuan
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
3 Meningkatnya persentase koperasi sehat (%)
1
-
1,25
1,50
1,75
2
2
Dinas Koperasi dan UMKM
2 Mewujudkan kemandirian perempuan dalam perekonomian
1 Persentase koperasi wanita aktif (%) dari 319 koperasi wanita
99,69
99,75
99,81
99,87
99,94
100
100
Dinas Koperasi dan UMKM
3 Terwujudnya kerjasama, promosi, dan pelayanan penanaman modal
1 Terselenggaranya promosi potensi penanaman modal PMA (buah) PMDN (buah)
Sasaran
Indikator (Uraian)
2 Tercapainya nilai investasi (PMDN/ PMA) (Rp. 000)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Target
11 6
12 8
13 9
14 10
15 11
17 11
17 11
11.260.185. 021
12.010. 185.021
12.760. 185.021
13.510. 185.021
14.260. 185.021
15.010. 185.021
15.010. 185.021
SKPD
Kantor Penanaman Modal dan PPD Kantor Penanaman Modal dan PPD
V - 23
Misi 4. Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas dan Berwawasan Lingkungan Tujuan 1 Terwujudnya infrastruktur dasar yang memadai
Sasaran 1 Meningkatnya kualitas infrastruktur yang andal
2 Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
1 Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik (%)
55,2
58
67
76
85
88
88
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
2 Rasio panjang jalan desa dalam kondisi baik (%)
41,9
45
55
65
75
80
80
Dinas PU Cipta Karya
3 Rumah tangga miskin yang menggunakan listrik sebagai sumber penerangan (RTM)
98
202
105
105
105
105
622
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 Meningkatnya ruas jalan lingkungan yang dibangun (ruas)
-
77
126
69
10
5
288
Dinas PU Cipta Karya
2 Meningkatnya ruas jalan lingkungan yang direhabilitasi
-
93
60
15
5
9
149
Dinas PU Cipta Karya
3 Jumlah lokasi perumahan yang tertata (lokasi)
-
2
2
2
2
2
10
Dinas PU Cipta Karya
Indikator (Uraian)
4 Meningkatnya jumlah sarana sanitasi komunal: a. MCK Komunal (unit) b. IPAL Komunal
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Target
SKPD
Dinas PU Cipta Karya 76
53
14
6
3
20
92
13
9
1
1
1
1
13
V - 24
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian)
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
24
9
6
6
6
9
36
Target
SKPD
(unit) 5 Meningkatnya fasilitas sarana penyediaan air minum pada desa rawan air bersih (unit) 6 Meningkatnya layanan persampahan: a. Terwujudnya sanitary landfill yang optimal b. Meningkatnya layanan pengelolaan persampahan (lokasi) 7 Tertanganinya daerah rawan genangan: a Tertatanya saluran drainase/ trotoar di perkotaan dan perdesaan (lokasi) b Optimalisasi fungsi drainase/ trotoar di perkotaan dan perdesaan (lokasi)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Dinas PU Cipta Karya
Dinas PU Cipta Karya -
DED
37
38
Pembang Operasion Operasion Operasion Operasion unan fisik al 30% al 70% al 100% al 100% 100% 39 40 41 42 42
Dinas PU Cipta Karya 20
40
87
50
16
35
229
12
8
25
8
10
15
57
V - 25
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian) 8 Penanganan rumah layak huni (rumah) 9 Meningkatnya pengelolaan areal pemakaman a. Lokasi pemakaman yang tertata (lokasi) b. Penyediaan makam milik daerah
2 Mewujudkan pelayanan transportasi yang handal
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
5.740
120
250
250
250
250
1.120
Target
5
5
-
-
DED
1 Rasio permukiman 0 kawasan kumuh (kawasan)
-
1
1
1
3 Terwujudnya pembinaan dan pengawasan di bidang jasa konstruksi
1 Indeks pembinaan jasa konstruksi (penyedia)
20
20
20
1 Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah
1 Tingkat keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat luas (trayek)
25
25
25
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Dinas PU Cipta Karya Dinas PU Cipta Karya
5
2 Tingkat kelayakan (representatif, kapasitas, kesesuaian fungsi) terminal penumpang:
SKPD
5
5
5
25
-
Pembang unan 100%
1
1
5
Dinas PU Cipta Karya
20
20
20
100
Dinas PU Cipta Karya
25
25
25
25
Pembebas Pembang an tanah unan 100%
Dishub inkom
Dishub inkom
V - 26
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian) a. Jumlah halte yang dibangun/ dikembangkan b. Terminal direhabilitasi/ dipelihara c. Halte yang direhabilitasi/dip elihara 3 Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana transportasi a. Jumlah rambu yang disediakan (rambu) b. Traffic light yang dibangun (unit) c. Jumlah ZOSS yang disediakan (unit) d. Jumlah rambu elektronik yang dibangun (unit)
3 Meningkatkan kualitas pelaksanaan penataan ruang yang mendorong keterpaduan pembangunan
1 Terwujudnya kesesuaian dan keterpaduan perwujudkan pembangunan yang berkelanjutan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Jumlah dokumen rencana tata ruang dan rencana rinci tata ruang yang ditetapkan dalam produk hukum daerah (perda)
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
10
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
10
10
12
14
16
18
18
Target
SKPD
Dishub inkom
1.500
160
160
160
160
160
800
20
3
1
1
1
1
7
6
3
3
3
3
3
15
29
2
6
6
6
6
26
1
-
1
-
1
-
2
Bappeda
V - 27
Tujuan
Sasaran
infrastruktur wilayah
Indikator (Uraian) 2 Meningkatnya proporsi ruang terbuka hijau kawasan perkotaan: a. Meningkatnya proporsi ruang terbuka hijau kawasan perkotaan yang dikembangkan (ha) b. Meningkatnya proporsi ruang terbuka hijau kawasan perkotaan yang dikelola (ha)
4 Mewujudkan pengelolaan komunikasi dan informatika yang akuntabel
1 Terselenggaranya pengelolaan sumber daya komunikasi dan informatika yang optimal
1 Meningkatnya pengelolaan sumber daya komunikasi dan informatika yang optimal (kelompok)
5 Meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup
1 Meningkatnya kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
1 Menurunnya tingkat pencemaran lingkungan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
a. Pengawasan kegiatan industri yang telah memiliki dokumen
Target
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
SKPD Dinas PU Cipta Karya
106,27
-
1
0,5
-
-
4
6,25
7,25
7,25
8,25
8,75
8,75
9,75
1
2
3
3
3
12
Dishub inkom
BLH
-
10
10
10
10
10
10
V - 28
Tujuan
Sasaran
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
b. Fasilitasi penyusunan dokumen UKL/ UPL bagi kegiatan usaha kecil/ menengah (dokumen)
-
5
5
5
5
5
25
c. Beban pencemaran air sungai di 18 titik pantau sesuai baku mutu parameter kunci (%)
39
50
61
72
83
94
94
d. Kualitas udara ambien di 10 titik pantau sesuai baku mutu (titik)
10
10
10
10
10
10
10
e. Meningkatnya kualitas emisi dari sumber bergerak (kendaraan dinas operasional) (%)
-
60
70
70
80
90
90
f. Prosentase ketaatan penyampaian laporan periodik bagi 50 pemegang
20
30
40
60
80
100
100
Indikator (Uraian)
Target
SKPD
lingkungan hidup (industri)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V - 29
Tujuan
Sasaran
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
3
4
5
6
7
8
8
h.Tersusunnya dokumen kajian lingkungan hidup (dokumen)
10
1
1
1
1
2
2
i. Tersusunnya naskah akademis dan draft raperda pengelolaan lingkungan hidup (dokumen)
8
1
1
1
1
2
2
Indikator (Uraian)
Target
SKPD
dokumen lingkungan (%) g. Meningkatnya jenis parameter uji laboratorium lingkungan (parameter)
2 Meningkatnya jumlah kader lingkungan: - Jumlah pokmas - Jmlah kader 3 Terwujudnya desa mandiri energi berbasis biogas (desa) 4 Terlaksananya kawasan pertambangan yang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
BLH 4 40
5 50
6 60
7 70
8 80
9 90
9 90
8 desa berpotensi sebagai Desa Mandiri Energi
1
-
-
-
1
2
BLH
-
4
4
4
4
4
4
BLH
V - 30
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian)
Kondisi Awal (2013)
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
1.200
850
500
500
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Target 2014
2015
SKPD
diawasi (laporan) 5 Luas lahan kritis (ha)
6 Meningkatkan 1 Meningkatnya sistem 1 Meningkatnya pengelolaan pengelolaan sumber produksi dan sumber daya alam daya alam dan produktivitas dan lingkungan lingkungan hidup kehutanan (m3) hidup 2 Meningkatnya jumlah industri hasil hutan bersertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (industri)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1.600
2.209,18
2.200
2.200
2.200
2.200
2.200
11.000
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
-
1
1
1
1
1
5
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
V - 31
Misi 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih Tujuan 1 Menciptakan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang profesional
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
1 Mewujudkan 1 Berkurangnya organisasi yang tepat tumpang tindih fungsi dan tepat tugas pokok dan ukuran fungsi antar SKPD (SKPD)
6
-
6
-
-
-
6
Bag. Organisasi
2 Tersusunnya sistem, 1 Tersusunnya SOP proses dan prosedur seluruh SKPD kerja (SKPD)
14
-
20
30
40
44
44
Bag. Organisasi
-
-
-
-
-
-
-
90
90
90
90
90
90
90
4.400
4.365
4.330
4.295
4.260
4.226
4.226
Inspektorat
22
26
30
34
38
40
40
Inspektorat
-
111
132
153
174
195
195
Sasaran
3 Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif
Indikator (Uraian)
1 Menurunnya jumlah regulasi yang tumpang tindih
4 SDM aparatur yang 1 Persentase aparatur berintegritas, netral, mempunyai kompeten, capable, sasaran kerja profesional, pegawai (SKP) berkinerja tinggi dan berkategori baik (%) sejahtera 5 Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
1 Menurunnya penyimpangan korupsi (temuan) 2 Meningkatnya jumlah dan kompetensi auditor (auditor) 3 Meningkatnya jumlah instansi yang menerapkan tata kelola
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Target
SKPD
Bag. Hukum
BKD
Kantor Arsip PDE dan Perpustakaan
V - 32
Tujuan
Sasaran
Indikator (Uraian)
Kondisi Awal (2013)
Target 2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Akhir (2018)
SKPD
kearsipan secara baku (instansi) 6 Mewujdkan pengelolaan keuangan dan aset daerah yang handal
1 Peningkatan opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah
Wajar Wajar Wajar Wajar Wajar Wajar Wajar DPPKAD Dengan Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa Pengecualian Pengecual Pengecual Pengecual Pengecual Pengecual Pengecual ian ian ian ian ian ian
2 Penetapan Perda APBD dan penyampaian laporan keuangan daerah tepat waktu
Tepat waktu
3 Meningkatnya kapasitas fiskal daerah setiap tahunnya (Rp.)
143.932.387 205.761.1 158.325.6 226.337.2 174.158.1 248.971.0 191.574.0 DPPKAD .639 58.411 26.403 74.252 89.043 01.677 07.948
7 Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi
1 Persentase capaian kinerja program dan kegiatan pembangunan (%)
8 Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
1 Meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat
9 Birokrasi dengan integritas dan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
Tepat waktu
DPPKAD
70
70
75
80
90
90
90
Bappeda
74,41
75,20
76,00
76,80
77,60
78,50
78,50
Kecamatan
2 Meningkatnya persentase dokumentasi dan visualisasi kegiatan pembangunan
69
75,2
81,4
87,6
93,8
100
100
Bag. Humas
1 Persentase realisasi capaian kinerja (%)
75
80
83
85
87
90
90
Bappeda
V - 33
Tujuan
Sasaran kinerja yang tinggi
2 Meningkatkan kualitas layanan perijinan
3 Peningkatan kualitas layanan kependudukan
Indikator (Uraian)
Kondisi Awal (2013)
4 Meningkatkan 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kapasitas aparatur pemerintahan pemerintahan desa desa
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2015
2016
2017
2018
88
91
94
97
100
100
SKPD
dengan kategori baik
1 Terwujudnya 1 Persentase layanan 85 kepastian pelayanan perizinan tepat perizinan bidang waktu (%) usaha 2 Tersedianya akses 1 aplikasi informasi simyanis pelayanan perijinan bidang usaha
1 Meningkatnya cakupan layanan administrasi kependudukan
2014
Kondisi Akhir (2018)
Target
BPP
1 aplikasi 1 aplikasi 1 aplikasi 1 aplikasi 1 aplikasi 1 aplikasi BPP simyanis simyanis simyanis simyanis simyanis simyanis
3 Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal (izin)
1.000
-
1.200
1.300
1.400
1.500
1.500
1 Cakupan penerbitan KK (%)
80
90
100
100
100
100
100
Dispenduk Capil
64,18
76
79
82
85
88
88
Dispenduk Capil
-
-
-
-
-
-
-
2 Cakupan penerbitan Akte Kelahiran (%) 1 Peningkatan Indeks Kepuasan Masyarakat Desa terhadap pelayanan pemdes
BPP
BPMPD
V - 34
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan pendekatan yang komprehensif, strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, reformasi, dan perbaikan kinerja birokrasi. Perencanaan stratejik selain mengagendakan aktivitas pembangunan, juga mengakomodasi segala program yang mendukung dan menciptakan layanan masyarakat yang dapat dilakukan dengan baik, termasuk di dalamnya upaya memberbaiki kinerja dan kapasitas birokrasi, sistem manajemen, dan pemanfaatan teknologi informasi. Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan programprogram indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi menjadi salah satu rujukan penting dalam perencanaan pembangunan daerah (strategy focussed-management). Sedangkan arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu kewaktu selama 5 (lima) tahun. Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan pelaksanaannya. Dapat
disimpulkan
bahwa
strategi
dan
arah
kebijakan
pembangunan merupakan rumusan perencanaan komprehensif dalam mencapai tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 20142018 dengan efektif dan efisien. Untuk mewujudkan visi pembangunan jangka
menengah
Kabupaten
Jombang
Tahun
2014-2018,
yang
dilaksanakan melalui 5 (lima) misi, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran, maka dirumuskan strategi dan arah kebijakan kurun waktu 2014-2018 per Misi, adalah sebagai berikut
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VI - 1
MISI 1. MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL DAN BERAGAMA Tujuan
Sasaran
1 Memperbaiki sikap 1 Terwujudnya dan perilaku toleransi di dalam masyarakat sesuai kehidupan dengan norma yang bermasyarakat berlaku dalam kehidupan beragama dan bernegara
2 Terpeliharanya keamanan dan ketertiban umum
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD
1 Peningkatan kualitas 1 Fasilitasi peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan sarana dan prasarana ibadah dan agama masyarakat lembaga keagamaan
V
V
V
V
V Kesra
2 Peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga kondusifitas daerah
V
V
V
V
V Linmas
1 Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan 2 Melestarikan nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan
1 Peningkatan kualitas SDM Linmas dan Satpol PP
Bag. Adm.
Bakesbangpol
Bakesbangpol Linmas, Dinsosnakertrans
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan kapasitas aparat dalam rangka pelaksanaan siskamswakarsa di daerah
V
V
V
V
V Linmas
2 Meningkatkan kemampuan aparatur satpol PP
V
V
V
V
V
2 Peningkatan pemberdayaan 1 Meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat masyarakat terhadap peraturan dalam pemeliharaan perundangan yang berlaku keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum
3 Meningkatnya kesadaran politik
2014 2015 2016 2017 2018
Bakesbangpol
Satpol PP Bakesbangpol Linmas
V
V
V
V
V
3 Peningkatan kepatuhan 1 Memantau pelanggaran dan masyarakat terhadap penegakan perda dan perkada peraturan perundangan yang 2 Meningkatkan kewaspadaan dini berlaku dan pengendalian gangguan dan ketentraman umum
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V Linmas
1 Peningkatan kesadaran politik dan berdemokrasi
V
V
V
V
V Linmas
1 Meningkatkan peran partai politik dan organisasi kemasyarakatan
Satpol PP Bakesbangpol
Bakesbangpol
VI - 2
Tujuan
Sasaran masyarakat
Arah Kebijakan bagi masyarakat
2 Meningkatkan 1 Memulihkan fungsi 1 Peningkatan upaya ketahanan sosial sosial masyarakat pencegahan permasalahan masyarakat dalam penyandang sosial mencegah dan masalah 2 Peningkatan aksesibilas menangani masalah kesejahteraan PMKS dalam memperoleh kesejahteraan sosial masyarakat pelayanan dan rehabilitasi
2 Menurunnya dampak bencana
3 Meningkatkan kapasitas pemuda dan olah raga
1 Meningkatnya prestasi kepemudaan dan olah raga
1 Peningkatan kapasitas kelembagaan dan masyarakat dalam penanggulangan bencana
1 Peningkatan budaya dan prestasi olah raga
2 Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam pembangunan 4 Melestarikan seni 1 Meningkatnya 1 Pelestarian dan dan budaya daerah pengembangan seni pengembangan seni dan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
dalam kehidupan berdemokrasi 1 Meningkatkan kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
V
V
V
V
V Nakertrans
Dinsos
1 Meningkatkan kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana pelayanan sosial
V
V
V
V
V Nakertrans
2 Meningkatkan pemberdayaan, rehabilitasi, pemberian jaminan dan perlindungan PMKS
V
V
V
V
V Nakertrans
1 Penyusunan data dan informasi dalam rangka identifikasi daerah potensi bencana
V
V
V
V
V
Dinsos
Dinsos
BPBD
2 Meningkatkan kapasitas manajemen penanggulangan bencana (mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi)
BPBD
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan pembinaan olah raga prestasi dan olahraga rekreasi
V
V
V
V
V Porabudpar
2 Meningkatkan sarana dan prasarana olah raga
V
V
V
V
V Porabudpar
1 Pembinaan pemuda dan organisasi kepemudaan
V
V
V
V
V Porabudpar
1 Penguatan terhadap kelompok dan pelaku seni budaya lokal
V
V
V
V
V Porabudpar
Dinas
Dinas Dinas
Dinas
VI - 3
Tujuan
Sasaran dan budaya daerah
5 Meningkatkan pemberdayaan, kualitas hidup, serta perlindungan perempuan dan anak
1 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Arah Kebijakan budaya daerah
1 Peningkatan kualitas hidup serta penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
2 Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya lokal
V
V
V
V
V
3 Peningkatan sarana dan prasarana kesenian
V
V
V
V
V Porabudpar
1 Meningkatkan KIE tentang pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak 2 Pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak
Dinas Porabudpar Dinas
BPPKB
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
3 Fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak
V
V
V
V
V
4 Pembinaan dan pemberdayaan organisasi perempuan
V
V
V
V
V
BPPKB
BPPKB
BPPKB
VI - 4
MISI 2. MEWUJUDKAN LAYANAN DASAR YANG TERJANGKAU Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
1 Meningkatkan 1 Terwujudnya 1 Peningkatan akses layanan akses dan mutu pelayanan pendidikan anak usia dini, layanan pendidikan pendidikan yang pendidikan dasar, dan bagi masyarakat terjangkau bagi pendidikan menengah Jombang seluruh masyarakat
Strategi Pernyataan 1 Meningkatkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 2 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah dalam jumlah dan kualitas yang memadai 3 Menyelenggarakan pendidikan non formal yang bermutu bagi masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan mengikuti pendidikan formal 4 Menyediakan beasiswa pendidikan dasar dan menengah bagi siswa dari keluarga tidak mampu
2 Meningkatnya 1 Peningkatan kualitas lulusan 1 Meningkatkan kompetensi kualitas pendidikan pendidikan dasar dan pendidik dan tenaga menengah kependidikan 2 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang mutu pendidikan dalam jumlah dan kualitas yang memadai 3 Mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan global, nasional,
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
SKPD Dinas
V Pendidikan V
V
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V Pendidikan
V
V
V
V
V
V
V
V
Dinas
V
V
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
VI - 5
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
regional, maupun lokal 4 Penataan manajemen pelayanan pendidikan 5 Mengembangkan jiwa kewirausahaan di lembagalembaga pendidikan baik formal maupun non formal
2 Meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Jombang
3 Meningkatnya minat baca masyarakat
1 Peningkatan kualitas dan kapasitas perpustakaan
1 Meningkatkan jumlah dan koleksi buku perpustakaan daerah serta Pembinaan perpustakaan yang dikelola oleh masyarakat
1 Meningkatnya angka Harapan Hidup
1 Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
1 Meningkatkan kesehatan ibu, bayi dan balita, perbaikan status gizi masyarakat, pengendalian penyakit menular dan penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan, pengembangan sumber daya manusia kesehatan 2 Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan 3 Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan masalah kesehatan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V V
V
V V
V
V V
V
V V
V
Dinas
V Pendidikan V
V
Dinas Pendidikan
Kantor Perpustakaan dan KPDE
Dinas Kesehatan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
VI - 6
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan 4 Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
3 Mengendalikan pertumbuhan penduduk
4 Mewujudkan ketahanan pangan daerah
1 Terkendalinya pertumbuhan penduduk
1 Terwujudnya ketersediaan dan cadangan pangan daerah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
2 Meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian penduduk
V
V
V
V
V
3 Meningkatkan pembinaan ketahanan keluarga
V
V
V
V
V
4 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan
V
V
V
V
V
1 Pengendalian pertumbuhan 1 Meningkatkan pembinaan, penduduk tumbuh seimbang kepesertaan, dan kemandirian ber-KB
1 Penguatan pasokan pangan 1 Penyusunan dan pembuatan untuk memenuhi kebutuhan peta ketersediaan pangan seluruh penduduk, dari segi daerah, sentra produksi pangan kuantitas, kualitas, lokal spesifik daerah; keragaman dan 2 Pembinaan dan pelatihan dalam keamanannya rangka peningkatan ketersediaan pangan berbahan baku lokal;
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
SKPD Dinas Kesehatan, RSUD Jombang, RSUD Ploso BPPKB
BPPKB
BPPKB BPPKB
Kantor Ketahanan Pangan Kantor Ketahanan Pangan
3 Pengembangan cadangan pangan pemerintah daerah kabupaten dan cadangan pangan masyarakat;
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
4 Penguatan kelembagaan cadangan pangan pemerintah
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan
VI - 7
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
desa dan masyarakat 2 Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah
1 Penyediaan informasi harga, 1 Pengumpulan, pemantauan dan pasokan, akses pangan serta pengolahan data/informasi terjaminnya Stabilisasi harga pasokan, ketersediaan, harga dan pasokan pangan di pangan di tingkat produsen dan daerah konsumen di pasar besar dan menengah, distribusi dan akses pangan 2 Mengidentifikasi wilayah yang sering mengalami kelangkaan pasokan pangan dan daerah yang masyarakatnya mengalami kesulitan akses pangan (rawan pangan) 3 Menyediakan sarana dan prasarana (alat transportasi, gudang, cold storage) untuk dapat mengangkut dan menyimpan bahan pangan
3 Terwujudnya 1 Mewujudkan pola konsumsi penganekaragaman dan pemanfaatan pangan dan keamanan yang memenuhi kaidah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD Pangan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
4 Penguatan peran dan fungsi kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan dalam merumuskan kebijaksanaan intervensi jika terjadi kelangkaan pasokan, gejolak harga, gangguan distribusi dan akses pangan
V
V
V
V
V
1 Penyediaan data pendukung konsumsi pangan (data dan peta Pola Konsumsi Pangan)
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
VI - 8
Tujuan
Sasaran pangan daerah
Arah Kebijakan mutu, keanekaragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalan
2 Meningkatkan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
Strategi Pernyataan 2 Peningkatan PKS (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) konsumsi pangan pada masyarakat
V
V
V
V
V
SKPD Kantor Ketahanan Pangan
3 Penyuluhan, Pembinaan dan pengembangan penganekaragaman konsumsi pangan
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
1 Penyusunan petunjuk teknis operasional informasi tentang keamanan pangan
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
2 Pemantauan, pengawasan dan pengendalian peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan
V
V
V
V
V
3 Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
V
Kantor Ketahanan Pangan
4 Pembinaan dan pengawasan keamanan pangan segar
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
V
V
V
V
5 Penyuluhan/pembinaan/pelatihan keamanan pangan di sekolah dalam rangka peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan bagi murid sekolah dasar dan penjual jajanan anak sekolah
V
V
V
V
V
6 Pembinaan dan pelatihan keamanan produk pabrikan skala kecil/rumah tangga pada
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
VI - 9
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
kelompok produsen
4 Penanganan 1 Peningkatan Sistem kerawanan pangan Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) di daerah
7 Pembinaan penerapan standar Batas Minimum Residu (BMR)
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
8 Pengembangan kelembagaan sertifikasi produk pangan
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
9 Pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan kabupaten
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
1 Fasilitasi sertifikasi dan 0 pelabelan prima wilayah kabupaten
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
1 Pengembangan sistem isyarat dini 2 Penguatan kelembagaan untuk Pencegahan dan penanganan rawan pangan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
3 Penangulangan kerawanan pangan;
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
4 Peningkatan dan pengembangan desa mandiri pangan
V
V
V
V
V
Kantor Ketahanan Pangan
VI - 10
MISI 3. MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG BERDAYA SAING DAN MERATA Tujuan 1 Menjadikan agribisnis sebagai penyangga perekonomian daerah
Sasaran 1 Meningkatkan produktivitas pertanian untuk mendukung perekonomian daerah
Arah Kebijakan 1 Meningkatkan daya dukung lahan dan lingkungan bagi usahatani
Strategi Pernyataan
SKPD
1 Peningkatan penambahan bahan organik ke lahan pertanian melalui pengembalian limbah pertanian
V
V
V
V
V
2 Peningkatan pemanfaatan tanaman pupuk hijau dan agen hayati oleh petani
V
V
V
V
V Pertanian
3 Peningkatan populasi musuh alami
V
V
V
V
V Pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
2 Meningkatkan efisiensi usaha 1 Substitusi tanaman tembakau tani yang kurang produktif dengan tanaman hortikultura 2 Diseminasi pemanfaatan teknik budidaya dengan produktivitas tinggi yang berkelanjutan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
Dinas Pertanian
Dinas
Dinas Dinas
Dinas
3 Fasilitasi permodalan dan sarana produksi pertanian serta pembinaan penanganan pasca panen
Dinas Pertanian
V
V
V
V
V
4 Pendampingan dan pengawasan distribusi pupuk dan pestisida
V
V
V
V
V Pertanian
5 Membangun dan merehabilitasi prasarana pertanian
V
-
-
-
-
6 Fasilitasi alat mesin pertanian penunjang penerapan teknologi tepat guna spesifik lokasi
V
V
V
V
V Pertanian
Dinas
Dinas Pertanian Dinas
VI - 11
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
SKPD
7 Membangun dan merehabilitasi infratruktur lahan pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
3 Meningkatkan efisiensi usaha 1 Diseminasi pemanfaatan teknik tani perkebunan budidaya produktivitas tinggi yang berkelanjutan
V
V
V
V
V
2 Menggali dan mengoptimalkan potensi perkebunan
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun
3 Fasilitasi sarana dan prasarana produksi perkebunan
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun
4 Fasilitasi alat mesin perkebunan penunjang penerapan teknologi tepat guna spesifik lokasi
V
V
V
V
V
5 Membangun dan merehabilitasi sarana prasarana infratruktur lahan perkebunan
V
V
V
V
V
6 Pembinaan, pelatihan dan fasilitasi permodalan, sarana prasarana usaha untuk meningkatkan kualitas bahan baku komoditi tembakau dan cengkeh 4 Meningkatkan produksi dan 1 Optimalisasi penerapan teknologi produktivitas sub sektor peningkatan produksi peternakan peternakan berbasis teknologi 2 Peningkatan kerjasama dengan dan keunggulan sumberdaya balai penelitian dalam rangka lokal tranfer teknologi untuk peningkatan produktivitas hasil ternak
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
Dinas
Dinas Hutbun
Dinas Hutbun
Dinas Hutbun
Dinas Hutbun
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Dinas Nakkan Dinas Nakkan
V
V
V
V
V
VI - 12
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan 3 Penggalian potensi sumberdaya lokal yang dapat dikembangkan melalui teknologi terapan
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
3 Peningkatan pengetahuan dan keterampilan usaha budiday ternak
V
V
V
V
V
4 Penerapan standarisasi untuk produk peternakan
V
V
V
V
V
5 Fasilitasi akses jaringan pemasaran produk peternakan di dalam dan luar daerah
V
V
V
V
V
5 Mengembangkan usaha 1 Penyediaan sarana produksi peternakan sebagai usaha peternakan komoditas ekonomi produktif 2 Peningkatan posisi tawar dan yang mandiri dan berdaya daya saing produk unggulan saing berbasis agribisnis peternakan
6 Meningkatkan kesehatan hewan dan kualitas produk peternakan
7 Meningkatkan produksi dan produktivitas sub sektor
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
6 Pembinaan, pelatihan dan fasilitasi akses permodalan, sarana prasarana usaha budidaya ternak/ikan
V
V
V
V
V
1 Pengawasan, pencegahan, dan pengendalian penyakit hewan menular
V
V
V
V
V
SKPD Dinas Nakkan
Dinas Nakkan Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
Dinas Nakkan Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
2 Pengawasan, pengendalian, peredaran dan peningkatan kualitas produk hasil ternak (kesehatan masyarakat veteriner)
V
V
V
V
V
1 Optimalisasi penerapan teknologi peningkatan produksi,
V
V
V
V
V
Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
VI - 13
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan perikanan berbasis teknologi dan keunggulan sumberdaya lokal
8 Peningkatan dan pengembangan parasarana dan sarana ketersediaan air irigasi serta kondisi jaringan irigasi
Strategi Pernyataan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Meningkatkan fungsi dan peran kawasan agropolitan sebagai sentra produksi, pemasaran dan kunjungan agrowisata
SKPD
produktivitas perikanan dan pengolahan pasca panen 2 Penggalian potensi sumberdaya lokal yang dapat dikembangkan melalui teknologi terapan
V
V
V
V
V
3 Penyediaan sarana dan prasarana usaha perikanan dan pembenihan ikan
V
V
V
V
V
4 Penggunaan dan produksi induk/benih unggul untuk usaha budidaya perikanan
V
V
V
V
V
5 Optimalisasi akses pemasaran dan informasi pasar produk perikanan
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan irigasi secara berkelanjutan
2 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi partisipatif 2 Memantapkan kawasan agropolitan
2014 2015 2016 2017 2018
1 Peningkatan fungsi dan peran cluster perikanan di kawasan agropolitan
V
V
V
V
V
V
V
V
Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
V
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan, Dinas Pertanian, Dinas Hutbun
V
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan, Dinas Pertanian Dinas Nakkan
V
V
V
V
V
VI - 14
Tujuan
Sasaran
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
2 Peningkatan fungsi dan peran cluster tanaman pangan di kawasan agropolitan
V
V
V
V
V Pertanian
Dinas
3 Peningkatan fungsi dan peran cluster holtikultura di kawasan agropolitan
V
V
V
V
V Pertanian
Dinas
4 Peningkatan fungsi dan peran cluster perkebunan di kawasan agropolitan
V
V
V
V
V
5 Peningkatan fungsi dan peran cluster Peternakan di Kawasan agropolitan
V
V
V
V
V
6 Pemberdayaan lembaga ekonomi masyarakat di Kawasan agropolitan
V
V
V
V
V dan UMKM
2 Peningkatan dan pengembangan prasarana dan sarana ketersediaan air irigasi serta kondisi jaringan irigasi
1 Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan irigasi secara berkelanjutan di kawasan agropolitan
3 Peningkatan kualitas dan kapasitas penanganan jalan dan jembatan sebagai infrastruktur penunjang di kawasan agropolitan
1 Meningkatkan struktur, rehabilitasi, pemeliharaan, dan penanganan bangunan pelengkap jalan di kawasan agropolitan
4 Revitalisasi kelembagaan koperasi 5 Meningkatkan perencanaan
V
V
V
V
Dinas Hutbun
Dinas Nakkan
Dinas Koperasi
V
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan, Dinas Pertanian Dinas PU Bina Marga dan Pengairan, Dinas PU Cipta Karya
V
V
V
V
V
1 Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan koperasi di kawasan agropolitan
V
V
V
V
V dan UMKM
1 Penyediaan sarana dan prasarana
V
V
V
V
V Dinas
Dinas Koperasi
VI - 15
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan pembangunan dan pengembangan pasar pengumpul distribusi
3 Meningkatkan kesejahteraan petani
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
penunjang pasar pengumpul distribusi serta akses informasi pasar, ketersediaan produk, dan jadwal panen komoditas/produk
SKPD Perindagpas
6 Membangun dan memperkuat 1 Fasilitasi pola kemitraan antara pola kemitraan dan akses pelaku utama dan pelaku usaha pasar produk pertanian serta penyediaan informasi pasar dan pasokan
V
V
V
V
V
7 Mengembangkan produk turunan/olahan komoditas pertanian
1 Peningkatan penerapan teknologi pengolahan hasil pasca panen pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
2 Fasilitasi akses informasi pengolahan hasil pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
3 Fasilitasi sarana prasarana pengolahan hasil produksi pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
1 Aktualisasi data kelembagaan petani tanaman pangan
V
V
V
V
V Pertanian
2 Pembinaan kelembagaan petani tanaman pangan
V
V
V
V
V Pertanian
3 Bimbingan teknis bagi petani tanaman pangan
V
V
V
V
V Pertanian
4 Aktualisasi data kelembagaan petani tanaman perkebunan
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun
5 Pembinaan kelembagaan petani tanaman perkebunan
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun
6 Bimbingan teknis bagi petani tanaman perkebunan
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun
1 Menjadikan kelembagaan petani sebagai basis penyuluhan
Dinas Pertanian, Dinas Nakkan Dinas
Dinas Dinas
Dinas Dinas Dinas
VI - 16
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan 2 Mengoptimalkan kegiatan penyuluhan pertanian
2 Meningkatkan 1 Terwujudnya pertumbuhan penataan kawasan wilayah di kawasan strategis cepat
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Penyediaan infrastruktur penunjang pada kawasan prioritas
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
1 Peningkatan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sub sektor perkebunan
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun
2 Pelaksanaan pembinaan teknis bagi petugas penyuluh pertanian lapangan sub sektor perkebunan
V
V
V
V
V
3 Penyediaan prasarana dan sarana penyuluhan tanaman perkebunan
V
V
V
V
V
4 Peningkatan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sub sektor pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
5 Pelaksanaan pembinaan teknis bagi petugas penyuluh pertanian lapangan sub sektor pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
6 Penyediaan prasarana dan sarana penyuluhan sub sektor pertanian
V
V
V
V
V Pertanian
7 Peningkatan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sub sektor peternakan perikanan
V
V
V
V
V
8 Pelaksanaan pembinaan teknis bagi petugas penyuluh lapangan peternakan/perikanan
V
V
V
V
V
9 Penyediaan prasarana dan sarana penyuluhan peternakan/ perikanan
V
V
V
V
V
1 Pengembangan prasarana dan sarana penunjang pada kawasan prioritas
V
V
V
V
V Karya
Dinas Hutbun
Dinas Hutbun Dinas
Dinas
Dinas
Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
Dinas Nakkan
Dinas PU Cipta
VI - 17
Tujuan strategis cepat tumbuh
Sasaran tumbuh
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
1 Tumbuhkembangnya sentra-sentra industri olahan
1 Penataan dan pengembangan infrastruktur penunjang pada Kawasan Industri Ploso
V
V
V
V
V Karya
3 Penyediaan infrastruktur penunjang kawasan pada sekitar interchange tol
1 Penataan dan pengembangan infrastruktur penunjang pada kawasan sekitar interchange tol
V
V
V
V
V Karya
1 Membangun dan memperkuat sentra-sentra industri
1 Meningkatnya potensi wisata daerah
Dinas PU Cipta
Dinas Hubkom
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
2 Membangun jaringan dan sentra industri
V
V
V
V
V Perindagpas
V
V
V
V
V Perindagpas
2 Penyediaan informasi pasar dan pasokan bagi industri kecil menengah (IKM)
V
V
V
V
V Perindagpas
1 Meningkatkan potensi wisata 1 Mengembangkan dan daerah membangun pusat-pusat wisata unggulan
V
V
V
V
V Porabudpar
V
Dinas Porabudpar
2 Meningkatkan pemasaran dan jaringan pariwisata serta kerjasama antar daerah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Dinas PU Cipta
1 Peningkatan daya saing (kualitas dan keberagaman produk) serta penyediaan sarana dan prasarana produksi industri kecil menengah (IKM)
2 Meningkatnya 1 Membangun dan memperkuat 1 Fasilitasi pola kemitraan antara jaringan pemasaran pola kemitraan dan akses pelaku utama dan pelaku industri industri pasar produk kecil menengah (IKM)
4 Mengembangkan pariwisata daerah
SKPD
2 Penyediaan infrastruktur penunjang Kawasan Industri Ploso
2 Penataan dan pengembangan manajemen sistem transportasi pada kawasan sekitar interchange tol 3 Mewujudkan sentra-sentra industri
2014 2015 2016 2017 2018
V
V
V
Dinas Perindagpas
Dinas Dinas
Dinas
Dinas
V
VI - 18
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan 3 Menguatkan SDM pariwisata melalui pelatihan yang relevan dan berkelanjutan
V
V
V Porabudpar
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V Sosnakertrans
2 Mengembangkan kewirausahaan
V
V
V
V
V Sosnakertrans
2 Meningkatkan hubungan industrial
1 Meningkatkan kondisi dan mekanisme hubungan industrial
V
V
V
V
V Sosnakertrans
3 Meningkatkan kapasitas, ketrampilan, dan sikap perilaku pencari kerja
1 Pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja
V
V
V
V
V Sosnakertrans
2 Meningkatkan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan
V
V
V
V
V Sosnakertrans
1 Menciptakan iklim kelembagaan dan usaha UMKM yang kompetitif dan kondusif
1 Penguatan kelembagaan dan peningkatan daya saing produk UMKM
V
V
V
V
V dan UMKM
2 Fasilitasi sarana dan prasarana pengembangan UMKM
V
V
V
V
V dan UMKM
3 Fasilitasi peluang pangsa pasar dan kemitraan UMKM
V
V
V
V
V dan UMKM
1 Peningkatan sosialisasi peran dan fungsi kelembagaan koperasi
V
V
V
V
V dan UMKM
1 Meningkatkan pemberdayaan 1 Penguatan perekonomian desa dan penguatan lembaga melalui BUMDes dan lembaga ekonomi desa dan lembaga ekonomi desa kemasyarakatan desa 2 Peningkatan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan desa
6 Memperluas kesempatan kerja
1 Menurunnya jumlah pengangguran
1 Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang seluas-luasnya
2 Revitalisasi kelembagaan koperasi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Dinas
V
1 Meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat desa
1 Peningkatan kesempatan dalam berwirausaha
SKPD
V
5 Penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat desa
7 Meningkatnya kesempatan berusaha
2014 2015 2016 2017 2018
1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi ketenagakerjaan
BPMPD
BPMPD Dinas
Dinas Dinas Dinas Dinas
Dinas Koperasi
Dinas Koperasi Dinas Koperasi Dinas Koperasi
VI - 19
Tujuan
Sasaran
2 Mewujudkan kemandirian perempuan dalam perekonomian
3 Terwujudnya kerjasama, promosi, dan pelayanan penanaman modal
Arah Kebijakan
1 Penguatan kelembagaan dan pemberdayaan koperasi wanita
1 Meningkatkan efektivitas promosi potensi penanaman modal daerah
2 Meningkatkan iklim investasidan realisasi investasi di daerah
Strategi Pernyataan
SKPD
2 Peningkatan kapasitas dan volume usaha Koperasi
V
V
V
V
V dan UMKM
3 Fasilitasi akses permodalan dan pasar bagi koperasi
V
V
V
V
V dan UMKM
1 Peningkatan sosialisasi peran dan fungsi kelembagaan koperasi wanita
V
V
V
V
V dan UMKM
2 Peningkatan kapasitas dan volume usaha koperasi wanita
V
V
V
V
V dan UMKM
3 Fasilitasi akses permodalan dan pasar bagi koperasi wanita
V
V
V
V
V dan UMKM
Dinas Koperasi
Kantor Penanaman Modal
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
Dinas Koperasi Dinas Koperasi
1 Peningkatan kuantitas dan kualitas promosi potensi penanaman modal daerah (gelar potensi daerah, gathering, dsb)
V
V
V
V
V
2 Penyediaan informasi dan akses informasi potensi penanaman modal daerah
V
V
V
V
V Penanaman Kantor Penanaman Modal
1 Peningkatan pelayanan bidang penanaman modal yang kualitas dan kuantitasnya memadai 2 Fasilitasi diklat aparatur bidang penanaman modal 3 Peningkatan akses berinvestasi di daerah 4 Pemberian kemudahan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
Kantor Modal
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V Penanaman
V
V
V
V
V Penanaman
V
V
V
V
V Kantor
Kantor Modal
Kantor Modal
VI - 20
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
berinvestasi aman dan nyaman di daerah 5 Penyediaan sistem investasi yang handal di daerah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD Penanaman Modal
V
V
V
V
Kantor
V Penanaman Modal
VI - 21
MISI 4. MENYEDIAKAN INFRASTRUKTUR DASAR YANG BERKUALITAS DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Tujuan
Sasaran
1 Terwujudnya 1 Meningkatnya infrastruktur dasar kualitas yang memadai infrastruktur yang andal
Arah Kebijakan
Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
1 Peningkatan penanganan 1 Mengoptimalkan percepatan kondisi jalan kabupaten dan rehabilitasi jalan, peningkatan jalan desa yang mengalami struktur jalan strategis dan rusak ringan dan rusak berat pemeliharan berkala
V
V
V
V
V
2 Peningkatan kondisi jalan 1 Meningkatkan struktur jalan yang menghubungkan pusatstrategis kabupaten melalui pusat pertumbuhan pelebaran dan overlay
V
V
V
V
V Marga dan
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Dinas PU Bina Pengairan
3 Peningkatan keberlangsungan 1 Meningkatkan pembangunan pengoperasian fungsi jalan bangunan pelengkap jalan serta kabupaten pemeliharaan jalan kabupaten untuk menambah umur manfaat dan umur ekonomis jalan
V
V
V
V
V
4 Peningkatan ketersediaan prasarana dan sarana kebinamargaan
1 Meningkatkan ketersediaan peralatan dan perbekalan penunjang fungsi kebinamargaan
V
V
V
V
V Marga dan
5 Peningkatan kecukupan dan kelayakan atribut persandangan jalan
1 Meningkatkan pengawasan kondisi struktur jalan dan pengendalian pemanfaatan aset jalan mellalui sistem informasi manajemen jalan
V
V
V
V
V
2 Meningkatkan rehabilitasi dan pemeliharaan lampu penerangan jalan
V
V
V
V
V Marga dan
1 Meningkatkan penyediaan energi listrik bagi masyarakat miskin di wilayah desa sekitar hutan
V
V
V
V
V Marga dan
1 Meningkatkan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan
V
V
V
V
V Karya
6 Peningkatan pengembangan energi listrik perdesaan 2 Meningkatnya 1 Peningkatan prasarana dan kualitas lingkungan sarana permukiman yang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Strategi
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Dinas PU Bina Pengairan
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Dinas PU Bina Pengairan
Dinas PU Bina Pengairan
Dinas PU Cipta
VI - 22
Tujuan
Sasaran permukiman
Arah Kebijakan berkualitas
Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
sarana di lingkungan permukiman perkotaan
2 Peningkatan penataan 1 Meningkatkan rehabilitasi dan Prasarana dan Sarana Utilitas pemeliharaan PSU pada (PSU) perumahan formal perumahan formal
V
V
V
V
V Karya
3 Peningkatan ketersediaan sarana sanitasi komunal di wilayah rawan akses sanitasi
1 Meningkatkan penyediaan MCK komunal di kawasan perkotaan dan perdesaan
V
V
V
V
V Karya
2 Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat miskin
V
V
V
V
V Karya
3 Mendorong terwujudnya sistem pengelolaan air limbah terpusat di kawasan perkotaan
V
V
V
V
V Karya
4 Peningkatan cakupan pelayanan air minum di daerah rawan air bersih
5 Peningkatan cakupan layanan persampahan dan penanganan limbah cair domestik
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Strategi
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
1 Meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi air bersih di daerah rawan air bersih serta pemeliharaan sambungan distribusi air bersih perdesaan
Dinas PU Cipta Karya
V
V
V
V
V
2 Meningkatkan pembinaan dan pengembangan kelembagaan pengelolah air bersih perdesaan
V
V
V
V
V Karya
1 Meningkatkan pengelolaan persampahan dari control landfill menjadi sanitary landfill
V
V
V
V
V Karya
2 Meningkatkan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan
V
V
V
V
V Karya
3 Meningkatkan volume sampah
V
V
V
V
V Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
VI - 23
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
yang tereduksi
6 Peningkatan penataan drainase perkotaan
V
V
V
V
V Karya
1 Meningkatkan penataan serta operasi dan pemeliharaan drainase perkotaan
V
V
V
V
V Karya
2 Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan drainase
V
V
V
V
V Karya
V
V
V
V
V Karya
V
V
V
V
V Karya
V
V
V
V
V Karya
7 Peningkatan kuantitas dan kualitas rumah yang layak huni
1 Meningkatkan hunian yang layak bagi masyarakat miskin
8 Peningkatan penyediaan pemakaman umum daerah
1 Meningkatkan jumlah serta luasan pemakaman umum daerah
3 Terwujudnya pembinaan dan pengawasan di bidang jasa konstruksi
1 Peningkatan kapasitas jasa konstruksi daerah
1 Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya
1 Pengembangan manajemen 1 Meningkatakan pengembangan tranportasi massal yang angkutan masal menuju ke terintegrasi antar pusat-pusat pusat-pusat pendidikan dan layanan daerah terpencil
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Karya
4 Meningkatkan cakupan daerah layanan penanganan persampahan
9 Peningkatan penataan 1 Meningkatkan perencanaan dan kawasan permukiman kumuh revitalisasi kawasan kumuh perkotaan perkotaan
2 Mewujudkan pelayanan transportasi yang handal
SKPD
1 Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bagi pengusaha jasa konstruksi
V
V
V
V
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
V
Dinas PU Cipta Karya
Dinas Hubkom
V
V
V
V
V
VI - 24
Tujuan
Sasaran saing, dan memberikan nilai tambah
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
2 Peningkatan kualitas prasarana penunjang transportasi daerah
1 Meningkatkan penyediaan prasarana transportasi yang layak bagi pengguna angkutan massal
V
V
V
V
V
3 Peningkatan sarana penunjangan keamanan dan keselamatan pengguna jalan
1 Meningkatkan pemasangan fasilitas dan rambu jalan pada ruas-ruas jalan kabupaten
V
V
V
V
V
2 Meningkatkan penataan dan penertiban sempadan jalan yang digunakan untuk fasilitas parkir
3 Meningkatkan kualitas pelaksanaan penataan ruang
1 Terwujudnya kesesuaian dan keterpaduan perwujudkan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
4 Peningkatan prasarana dan sarana penunjang uji kir kendaraan
1 Meningkatkan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana di tempat uji kir kendaraan
5 Peningkatan pembinaan dan pengawasan teknis bagi operator dan pengusaha transportasi daerah
1 Meningkatkan koordinasi dan singkronisasi penyelenggaraan manajemen transportasi di daerah
6 Peningkatan kemudahan aksesibilitas bagi pengguna transportasi umum massal
1 Meningkatkan pengembangan transportasi yang berkelanjutan, bagi pengguna transportasi umum masal di perkotaan yang padat dan terjangkau serta efisien, berbasis masyarakat dan terpadu dengan rencana pengembangan wilayah
1 Peningkatan penyelenggaraan 1 Meningkatkan perencanaan, pemanfaatan ruang dalam pengendalian dan pengawasan rangka menunjang dalam pemanfaatan pengunaan pembangunan yang lahan sesuai dengan arahan pola
SKPD Dinas Hubkom
V
V
V
V
V
Dinas Hubkom
Dinas Hubkom
Dinas Hubkom
V
V
V
V
V Dinas Hubkom
V
V
V
V
V Dinas Hubkom
V
V
V
V
V
Bappeda
V
V
V
V
V VI - 25
Tujuan yang mendorong keterpaduan pembangunan infrastruktur wilayah
Sasaran pembangunan yang berkelanjutan
Arah Kebijakan berkelanjutan
Strategi Pernyataan
3 Meningkatkan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana detail tata ruang
4 Mewujudkan pengelolaan komunikasi dan informatika yang akuntabel
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Bappeda
Dinas PU Cipta Karya
4 Meningkatkan kualitas dokumen rencana detil tata ruang sesuai dengan rencana pedoman pemanfaatan ruang
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan penyedian ruang terbuka hijau publik di kawasan perkotaan
V
V
V
V
V Karya
2 Meningkatkan operasi dan pemeliharaan ruag terbuka hijau publik di kawasan perkotaan
V
V
V
V
V Karya
1 Terselenggaranya 1 Peningkatan manajemen 1 Meningkatkan pembinaan dan pengelolaan sumber penyelenggaraan komunikasi pengawasan bagi pengguna daya komunikasi dan informasi yang terpadu di komunikasi dan informatika serta dan informatika seluruh wilayah kabupaten partisipasi aktif kelompok yang optimal informasi masyarakat
5 Meningkatnya daya 1 Meningkatnya dukung dan daya kualitas tampung perlindungan dan lingkungan hidup pengelolaan lingkungan hidup
SKPD
maupun struktur ruang 2 Meningkatkan koordinasi dalam perencanaan dan pengawasan pemanfaatan ruang
2 Peningkatan kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
2014 2015 2016 2017 2018
1 Peningkatan penerapan 1 Meningkatkan pengendalian prinsip-prinsip pembangunan pencemaran dan perusakan yang berkelanjutan lingkungan pada air serta udara di wilayah saluran irigasi primer dan sekunder serta simpulsimpul kepadatan transportasi
Dinas PU Cipta Karya
Dinas PU Cipta
Dinas PU Cipta
Dinas Hubkom
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Badan Lingkungan Hidup
VI - 26
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
maupun perusahaan 2 Meningkatkan upaya penegakan hukum lingkungan melalui pembinaan dan pengawasan yang konsisten 3 Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi sumberdaya alam untuk pembangunan berkelanjutan 2 Peningkatan peran serta lembaga dan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
1 Meningkatkan pemberdayaan dan pelatihan bagi lembaga serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup
V
V
V
V
V
3 Peningkatan kemandirian 1 Penyediaan saran dan prasarana desa dalam penyediaan energi pengembangan energi terbarukan terbarukan
V
V
V
V
V Lingkungan
4 Peningkatan pengawasan dan 1 Penyiapan regulasi serta pengendalian kegiatan usaha penerapan insentif bagi kegiatan pertambangan usaha pertambangan
V
V
V
V
V Lingkungan
V
V
V
V
V
5 Penurunan luas lahan kritis
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
V
Badan Lingkungan Hidup
1 Penetapan lokasi prioritas rehabilitasi hutan dan lahan serta dengan model pelaksanaannya
Badan Hidup
Badan Hidup
2 Optimalisasi rehabilitasi hutan dan lahan kritis di luar kawasan hutan dan lahan rawan bencana serta lahan hutan rakyat dengan fungsi penyangga
V
V
V
V
V
3 Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun
Dinas Hutbun
Dinas Hutbun
VI - 27
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan 4 Penguatan kelembagaan petani hutan rakyat 5 Pelatihan dan pendampingan pada kelompok tani hutan tentang penanaman dan pengelolaan hutan
6 Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
1 Meningkatnya 1 Optimalisasi pemanfaatan 1 Pelatihan dan pendampingan sistem pengelolaan hasil hutan penerapan teknik agroforestry sumber daya alam 2 Optimalisasi dan pengawasan 1 Pelatihan dan pendampingan dan lingkungan industri hasil hutan kemampuan manajerial dan hidup teknis pelaku usaha industri hasil huan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
V
V
V
V
V
SKPD Dinas Hutbun Dinas Hutbun
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun Dinas Hutbun
V
V
V
V
V
2 Penyediaan dan diseminasi data potensi bahan baku kayu dan hasil hutan non kayu
V
V
V
V
V
3 Fasilitasi perijinan dan kepastian usaha bidang industri hasil hutan kayu
V
V
V
V
V
4 Pengawasan dan pemantauan illegal logging
V
V
V
V
V
5 Penguatan kapasitas dan Koordinasi instansi terkait, baik pemerintah maupun nonpemerintah yang terlibat dalam SVLK
V
V
V
V
V
6 Fasilitasi persiapan SVLK bagi industri hasil hutan
V
V
V
V
V
Dinas Hutbun
Dinas Hutbun
Dinas Hutbun Dinas Hutbun
Dinas Hutbun
VI - 28
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi Pernyataan 7 Transparansi Penguatan Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu /SVLK
V
V
V
V
V
8 Fasilitasi penilaian SVLK bagi industri hasil hutan
V
V
V
V
V
9 membangun dan memperkuat jaringan pasar baik regional maupun internasional komoditas hasil hutan ber SVLK
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD Dinas Hutbun
Dinas Hutbun Dinas Hutbun
V
V
V
V
V
VI - 29
MISI 5. MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH Tujuan
Sasaran
1 Menciptakan tata 1 Mewujudkan kelola organisasi yang penyelenggaraan tepat fungsi dan pemerintahan yang tepat ukuran profesional
Arah Kebijakan
Strategis Pernyataan
1 Penataan sistem dan kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran
1 Penataan kelembagaan sesuai dengan kebutuhan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang ada
2 Penyusunan SOP SKPD
2 Standarisasi sistem tata kerja SKPD
2 Regulasi yang lebih 1 Penataan regulasi daerah dan 1 Meningkatkan ketersediaan tertib, tidak produk hukum daerah produk hukum yang tumpang tindih dan implementatif kondusif 2 Meningkatkan komunikasi dan sinkronisasi antara Pemerintah Daerah, DPRD, dan masyarakat 3 SDM aparatur yang 1 Meningkatkan kualitas berintegritas, manajemen SDM aparatur netral, kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
1 Mengembangkan sistem pengangkatan, penempatan dan pemberhentian sesuai dengan kompetensi, dengan menggunakan pendekatan merit sistem 2 Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan daerah melalui pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan jenjang pendidikan pegawai yang disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja 3 Peningkatan disiplin aparatur
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD Bagian Organisasi
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V Organisasi
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V DPRD
V
V
V
V
Bagian
Bagian Hukum
Sekretariat
V
Badan Kepegawaian Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V Kepegawaian
Badan
Daerah
VI - 30
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
4 Meningkatkan 1 Meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan keuangan dan kinerja pemerintahan yang pemerintah daerah bersih
2 Meningkatkan tata kelola kearsipan
5 Mewujdkan 1 Meningkatkan efisiensi dan pengelolaan efektivitas penggunaan keuangan dan aset anggaran yang seimbang daerah yang handal
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Strategis Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD
1 Meningkatkan pengawasan akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah
V
V
V
V
V
Inspektorat
2 Meningkatkan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
V
V
V
V
V PDE dan
2 Meningkatkan pembinaan dan ketersediaan sarana dan prasarana kearsipan
V
V
V
V
V PDE dan
Inspektorat
Kantor Arsip, Perpustakaan Kantor Arsip, Perpustakaan
1 Peningkatan pelayanan perbendaharaan dengan terbitnya SPD dan SP2D sesuai perencanaan anggaran kas SKPD
DPPKAD
V
V
V
V
V
2 Pengendalian tingkat liquiditas kas daerah minimal 1 bulan gaji ditambah 10%
V
V
V
V
V
DPPKAD
3 Penyusunan laporan keuangan daerah yang akurat dan memenuhi standar serta penyampaian laporan keuangan daerah yang tepat waktu setiap tahunnya
DPPKAD
V
V
V
V
V
4 Peningkatan prosentase pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
V
V
V
V
V
5 Standarisasi harga satuan barang
V
V
V
V
V Bagian
DPPKAD
VI - 31
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategis Pernyataan
2014 2015 2016 2017 2018
SKPD Perlengkapan
2 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset daerah yang berorientasi pada kepentingan publik
6 Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kinerja birokrasi
1 Peningkatan kualitas monitoring, evaluasi dalam implementasi program dan kegiatan
6 Penetapan Perda APBD tepat waktu
V
V
V
V
V
DPPKAD
7 Peningkatan PAD, khususnya pajak daerah
V
V
V
V
V
DPPKAD
1 Peningkatan prosentase keakuratan data neraca aset
V
V
V
V
V
DPPKAD
2 Peningkatan jumlah tanah asset daerah yang telah bersertifikat
V
V
V
V
V
DPPKAD
3 Peningkatan jumlah pemanfaatan asset daerah guna peningkatan PAD
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah
V
V
V
V
V
2 Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang lengkap, akurat, dan tepat waktu
V
V
V
V
V Bagian
4 Meningkatkan fasilitasi penyelenggaraan peringatan hari besar agama dan nasional
Bappeda
Bappeda, Pembangunan
3 Meningkatkan koordinasi administrasi pemerintahan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
DPPKAD
Bagian Adm. Pemerintahan, Bagian Adm. Perekonomian, Bagian Humas, Bagian Adm. SDA
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V Kesra
Bagian Adm.
VI - 32
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategis Pernyataan 5 Meningkatkan fasilitasi pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah secara elektronik 6 Membangun komunikasi dan kerjasama dengan berbagai kekuatan yang ada di masyarakat
7 Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
1 Peningkatan kualitas layanan 1 Fasilitasi dan koordinasi dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan penyelenggaraan pemerintahan 2 Meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi pembangunan daerah
8 Birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas dan aspiratif
2014 2015 2016 2017 2018
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
SKPD Bagian Perlengkapan
Bagian Umum
Semua SKPD
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan kerjasama informasi dengan mass media dan lembaga lainnya
V
V
V
V
V
2 Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi
V
V
V
V
V
3 Mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi dalam penyebarluasan informasi pembangunan daerah
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah
V
V
V
V
V
2 Meningkatkan ketersediaan dokumen perencanan pembangunan daerah
V
V
V
V
V
Bagian Humas
Bagian Humas
Kantor Arsip, PDE dan Perpustakaan Bappeda
Bappeda
VI - 33
Tujuan
2 Meningkatkan kualitas layanan perijinan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategis Pernyataan 3 Meningkatkan ketersediaan dokumen kajian pendukung perencanaan pembangunan daerah
V
V
V
V
V
2 Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan
1 Peningkatan partisipasi masyarakat dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa
V
V
V
V
V
3 Meningkatkan kinerja SKPD
1 Melaksanakan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja SKPD
V
V
V
V
V Organisasi
1 Peningkatan mutu perijinan dan validasi dokumen perijinan
V
V
V
V
V
1 Terwujudnya 1 Meningkatkan efektivitas kepastian pelayanan perizinan pelayanan perizinan bidang usaha
2 Penyusunan dan pemanfaatan sistem informasi layanan publik, aplikasi perijinan dan meningkatkan SDM pelayanan perizinan 3 Pengawasan perijinan, penyelesaian pengaduan masyarakat dan pendataan, sosialisasi dan kajian peraturan perizinan 4 Peningkatan tertib administrasi perizinan dan meningkatan partisipasi masyarakat di bidang perizinan
3 Peningkatan kualitas layanan kependudukan
1 Meningkatnya cakupan layanan administrasi kependudukan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD
2014 2015 2016 2017 2018
1 Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
1 Mengembangkan sistem pemeliharaan data kependudukan dan pencatatan sipil
Bappeda
BPMPD
Bagian BPP BPP
V
V
V
V
V BPP
V
V
V
V
V BPP
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Dinas Kependudukan dan Capil
VI - 34
Tujuan
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategis Pernyataan 2 Meningkatkan ketersediaan sarana prasarana pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil
4 Meningkatkan 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kapasitas aparatur pemerintahan desa pemerintahan desa
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah desa
2014 2015 2016 2017 2018
V
V
V
V
SKPD
V
Dinas Kependudukan dan Capil Dinas Kependudukan dan Capil
3 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan dan pencatatan sipil
V
V
V
V
V
1 Meningkatkan kapasitas aparatur pemerintahan desa
V
V
V
V
V
2 Fasilitasi penyerahan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten ke desa.
V
V
V
V
V
BPMPD BPMPD
VI - 35
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
7.1 KEBIJAKAN UMUM Perumusan kebijakan umum dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh kesinambungan strategi serta programprogram yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Melalui rumusan kebijakan umum, diperoleh sarana untuk menghasilkan atau diperolehnya berbagai program yang paling efektif mencapai sasaran. Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam menentukan program prioritas yang tepat, kebijakan umum dibuat dalam empat perspektif sesuai strateginya, yaitu: 1. Kebijakan pada perspektif masyarakat/layanan adalah kebijakan yang dapat mengarahkan kejelasan segmentasi masyarakat yang akan dilayani, kebutuhan dan aspirasi mereka dan layanan apa yang harus diberikan. Kebijakan pada persepektif masyarakat ini di arahkan pada: memberikan
jaminan
pelayanan
dasar
kesehatan
dengan
mengutamakan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, lansia dan berkebutuhan khusus; Meningkatkan efisiensi usaha tani; serta Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang seluas-luasnya. 2. Kebijakan pada perspektif proses internal adalah kebijakan bagi operasionalisasi birokrat dan lembaga pemerintahan yang mendorong proses penciptaan nilai dari proses inovasi, pengembangan barang/jasa publik, dan penyerahan layanan pada segmentasi masyarakat yang sesuai. Kebijakan pada perspektif proses internal ini di arahkan pada: pelaksanaan reformasi birokrasi berbasis kompetensi; meningkatkan sistem pelayanan publik yang prima; Peningkatan kualitas monitoring, evaluasi dalam implementasi program dan kegiatan; serta Mewujudkan perencanaan pembangunan yang berkualitas dan aspiratif. 3. Kebijakan
pada
perspektif
kelembagaan
yaitu
kebijakan
yang
mendorong upaya-upaya yang mengungkit kinerja masa depan berupa RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 1
investasi pada perbaikan SDM, sistem, dan pemanfaatan teknologi informasi bagi peningkatan kinerja operasional pemerintahan daerah. Kebijakan pada perspektif kelembagaan ini di arahkan pada: Penataan sistem dan kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran; Meningkatkan kualitas manajemen SDM aparatur; serta Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi. 4. Kebijakan pada perspektif keuangan yaitu kebijakan yang memberi jalan bagi upaya untuk mengefektifkan alokasi anggaran, efisiensi belanja, dan upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas keuangan daerah demi mendukung strategi pembangunan daerah. Kebijakan pada
perspektif
keuangan
ini
diarahkan
pada:
Meningkatkan
akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah daerah; Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran yang seimbang; serta Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset daerah yang berorientasi pada kepentingan publik. Agar kebijakan umum dapat dijadikan pedoman dalam menentukan program prioritas yang tepat, maka dipermudah dengan penentuan tema kebijakan umum per tahun. Tema kebijakan umum per tahun tersebut disusun guna memudahkan pemerintah kabupaten dalam menentukan titik berat prioritas pemerintah kabupaten dalam menjalankan strategistrategi yang telah disusun. Tema kebijakan umum Kabupaten Jombang per tahun adalah: 1. Pemantapan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik, merupakan tema kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Jombang di tahun pertama (2014); 2. Pemantapan kualitas infrastruktur dasar dan infrastruktur penunjang pertumbuhan kawasan, merupakan tema kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Jombang di tahun kedua (2015); 3. Pemantapan kualitas sumber daya manusia dan daya saing daerah, merupakan tema kebijakan umum pemerintah Kabupaten Jombang di tahun Ketiga (2016); 4. Pemantapan kawasan strategis dan kemandirian pangan, merupakan tema kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Jombang di tahun keempat (2017); 5. Perwujudan
jombang
sejahtera
untuk
semua,
merupakan
tema
kebijakan umum Pemerintah Kabupaten Jombang di tahun kelima (2018).
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 2
5.2 Program Pembangunan Daerah Suatu program pembangunan daerah merupakan sekumpulan program prioritas yang secara khusus berhubungan dengan capaian sasaran pembangunan daerah. Program pembangunan daerah dapat berupa
pernyataan
yang
disamakan
atau
sekurang-kurangnya
mengandung program kepala daerah terpilih yang didalamnya berisi program prioritas yang bersifat strategis. Kesinambungan sasaran sampai dengan program dan SKPD penanggungjawabnya tersaji dalam tabel berikut.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 3
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Kabupaten Jombang MISI 1. MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL DAN BERAGAMA Sasaran 1 Terwujudnya toleransi di dalam kehidupan bermasyarakat
Arah Kebijakan
Strategi
1 Peningkatan 1 Fasilitasi kualitas peningkatan pemahaman dan kualitas sarana dan pengamalan prasarana ibadah agama masyarakat dan lembaga keagamaan
Program Pembangunan
Peningkatan sarana 1 Persentase sarana prasarana ibadah, yang dibantu lembaga dan kegiatan keagamaan 2 Persentase lembaga dan kegiatan keagamaan yang difasilitasi
2 Peningkatan peran 1 Meningkatkan Pengembangan serta masyarakat pemahaman wawasan dalam menjaga masyarakat tentang kebangsaan kondusifitas wawasan daerah kebangsaan 2 Melestarikan nilainilai kepahlawanan dan keperintisan
2 Terpeliharanya keamanan dan ketertiban umum
1 Peningkatan 1 Meningkatkan kualitas SDM kapasitas aparat Linmas dan Satpol dalam rangka PP pelaksanaan siskamswakarsa di daerah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Program
1 Tidak terjadi konflik SARA di Jombang
Kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan
1 Jumlah kenakalan remaja
Partisipasi sosial masyarakat
Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
80%
92%
Otonomi Daerah
Bag. Adm. Kesra
86,97%
92,00%
Otonomi Daerah
Bag. Adm. Kesra
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
Sosial
Dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi
Tidak terjadi konflik SARA
Tidak terjadi konflik SARA
Data belum tersedia
Menurun 5%
1 Jumlah tokoh perintis kepahlawanan yang teridentifikasi
Belum terdapat tokoh yang teridentifikasi
Terdapat 2 tokoh pahlawan yang diakui
1 Jumlah linmas terlatih
841 total anggota terlatih
1.971 anggota Kesatuan terlatih Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
VII - 4
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi 2 Meningkatkan kemampuan aparatur satpol PP
Program Pembangunan Peningkatan SDM aparatur satuan polisi pamong praja
Indikator Kinerja Program 1 Persentase polisi pamong praja terlatih
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
31 latsar, 20 jambore, 6 ppns dari 194 personil
95%
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Satpol PP
2 Peningkatan 1 Meningkatkan pemberdayaan dan pemahaman partisipasi masyarakat masyarakat dalam terhadap peraturan pemeliharaan perundangan yang keamanan, berlaku ketentraman, dan ketertiban umum
Peningkatan 1 Angka kriminalitas pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
8,38
8,33
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
Peningkatan 1 Kasus pelanggaran pemahaman HAM aparatur pemerintah dan masyarakat terhadap peraturan perundangundangan
117 pelanggaran
78 Pelanggaran
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
3 Peningkatan 1 Memantau kepatuhan pelanggaran dan masyarakat penegakan perda terhadap dan perkada peraturan perundangan yang berlaku
Peningkatan 1 Tingkat kepatuhan terhadap penyelesaian Peraturan Daerah pelanggaran perda dan Peraturan dan peraturan Kepala Daerah kepala daerah
10%
40%
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Satpol PP
2 Meningkatkan kewaspadaan dini dan pengendalian gangguan dan ketentraman umum
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Peningkatan ketentraman dan ketertiban umum
1 Persentase penyelesaian gangguan ketentraman dan ketertiban umum
_
90%
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Satpol PP
Pemeliharaan kamtribmas dan pencegahan tindak kriminal
1 Tidak terjadi kerawanan daerah
Tidak terjadi
Tidak terjadi
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
Pemeliharaan keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat
1 Tidak terjadi AGHT
-
Tidak terjadi AGHT
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
VII - 5
Sasaran 3 Meningkatnya kesadaran politik masyarakat
4 Memulihkan fungsi sosial masyarakat penyandang masalah kesejahteraan masyarakat
Arah Kebijakan 1 Peningkatan kesadaran politik dan berdemokrasi bagi masyarakat
Strategi 1 Meningkatkan peran partai politik dan organisasi kemasyarakatan dalam kehidupan berdemokrasi
Program Pembangunan Pendidikan politik masyarakat
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1 Persentase pemilih 70.26% menggunakan hak menggunakan pilihnya hak pilih
85%
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
2 Organisasi kemasyarakatan yang aktif
-
44%
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Bakesbangpol Linmas
1 Persentase PMKS yang mendapatkan pemberdayaan
10%
50%
Sosial
Dinsos Nakertrans
1 Peningkatan upaya 1 Meningkatkan pencegahan kapasitas Potensi permasalahan Sumber sosial Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Penanganan PMKS
2 Peningkatan 1 Meningkatkan aksesibilas PMKS kuantitas dan dalam memperoleh kualitas prasarana pelayanan dan dan sarana rehabilitasi pelayanan sosial
Penyediaan sarana 1 Kapasitas dan prasarana sosial pelayanan kesejahteraan sosial
1.540 orang yang mendapatkan pelayanan
2.575 orang Sosial yang mendapatkan pelayanan
Dinsos Nakertrans
Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
1 Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial akftif melakukan pelayanan kesejahteraan sosial
59% dari 100 LKS
75% dari 100 Sosial LKS
Dinsos Nakertrans
Pembinaan lingkungan sosial bidang sosial
1 Persentase PMKS yang mendapatkan pemberdayaan dari anggaran DBHCHT
2 Meningkatkan pemberdayaan, rehabilitasi, pemberian jaminan dan perlindungan PMKS
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
-
3,27
Sosial
Dinsos Nakertrans
VII - 6
Sasaran 5 Menurunnya dampak bencana
6 Meningkatnya prestasi kepemudaan dan olah raga
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
1 Peningkatan 1 Penyusunan data kapasitas dan informasi kelembagaan dan dalam rangka masyarakat dalam identifikasi daerah penanggulangan potensi bencana bencana 2 Meningkatkan kapasitas manajemen penanggulangan bencana (mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi)
Pencegahan dini dan 1 Persentase kesiapsiagaan ancaman bencana penanggulangan bencana dan kebakaran
1 Peningkatan budaya dan prestasi olah raga
2 Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam pembangunan
1 Meningkatkan pembinaan olah raga prestasi dan olahraga rekreasi
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
34,12%
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
BPBD
BPBD
1 Pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana
80%
100%
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Rehabilitasi dan rekonstruksi daerah terdampak bencana
1 Persentase kerusakan yang terehabilitasi (struktural/nonstruktural) dan terekonstruksi (struktural)
20% daerah terdampak bencana rekonstruksi
100% daerah terdampak bencana rekonstruksi
Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindugan Masyarakat
Pembinaan dan pemasyarakatan olah raga
1 Jumlah atlit berprestasi olah raga
40 atlit
40 atlit
1 Jumlah sarana dan prasarana OR
1 Pembinaan pemuda Peningkatan peran dan organisasi serta kepemudaan kepemudaan
1 Persentase organisasi pemuda yang mendapatkan pembinaan
SKPD Penanggung Jawab
59,12%
Tanggap darurat penanggulangan bencana
2 Meningkatkan Peningkatan sarana sarana dan dan prasarana olah prasarana olah raga raga
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
Kepemudaan dan Dispora budpar Olahraga
1 stadion 1 stadion Kepemudaan dan Dispora budpar belum representatif, Olahraga representatif, 1 GOR, 1 1 GOR, 1 kolam renang kolam renang memenuhi belum standar, 1 memenuhi lapangan tenis standar indoor 40%
48%
Kepemudaan dan Dispora budpar Olahraga
VII - 7
Sasaran 7 Meningkatnya pengembangan seni dan budaya daerah
8 Meningkatnya kesetaraan dan keadilan gender
Arah Kebijakan 1 Pelestarian dan pengembangan seni dan budaya daerah
1 Peningkatan kualitas hidup serta penguatan perlindungan terhadap perempuan dan anak
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1 Penguatan terhadap Pengembangan nilai kelompok dan budaya pelaku seni dan budaya lokal
1 Persentase kelompok seni dan budaya yang mendapatkan fasilitasi
5%
8%
kebudayaan dan pariwisata
Dispora budpar
2 Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya lokal
1 Jumlah event seni dan budaya
50 event
250 event
kebudayaan dan pariwisata
Dispora budpar
3 unit sarpras kebudayaan dan kesenian dan pariwisata 8 kali kerjasama budaya
Dispora budpar
Pengelolaan keragaman budaya
3 Peningkatan sarana Pengembangan dan prasarana kerjasama kesenian pengelolaan kekayaan budaya
1 Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya, serta kerjasama budaya
Belum ada data
1 Meningkatkan KIE tentang pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
Keserasian kebijakan peningkatan kualitas anak dan perempuan
1 Persentase SKPD yang teradvokasi gender
-
100%
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
BPPKB
2 Pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak
Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
1 Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan dan jumlah lembaga pemerhati perempuan dan anak
72,4%
100%
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
BPPKB
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 8
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
3 Fasilitasi kelembagaan pengarusutamaan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak
Peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan
4 Pembinaan dan pemberdayaan organisasi perempuan
Peningkatan peran 1 Persentase serta dan kesetaraan organisasi jender dalam perempuan yang pembangunan dibina
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Cakupan SPM layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
-
8 layanan
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
BPPKB
100%
100%
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
BPPKB
VII - 9
MISI 2. MEWUJUDKAN LAYANAN DASAR YANG TERJANGKAU Sasaran 1 Terwujudnya pelayanan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh masyarakat
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1 Peningkatan akses 1 Meningkatkan layanan Pendidikan Anak pendidikan anak Usia Dini (PAUD) usia dini, 2 Meningkatkan pendidikan dasar, ketersediaan dan pendidikan sarana dan menengah prasarana pendidikan dasar dan menengah dalam jumlah dan kualitas yang memadai
Pendidikan Anak Usia Dini
1 APK PAUD
95,25%
96,25%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Pendidikan Non Formal
1 Angka Melek Huruf
94,35%
97,35%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
3 Menyelenggarakan pendidikan non formal yang bermutu bagi masyarakat yang tidak mempunyai kesempatan mengikuti pendidikan formal
Pendidikan Luar Biasa
1 Persentase SLB mendapatkan fasilitasi
100%
100%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
4 Menyediakan beasiswa pendidikan dasar dan menengah bagi siswa dari keluarga tidak mampu
Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 tahun (rehabilitasi ringan)
1 Persentase jumlah sekolah dasar yang dilakukan rehabilitasi ringan
90,00%
92,50%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Pembangunan/peningkatan lapangan olah raga sekolah dasar
1 Meningkatnya sarana dan prasarana sekolah dasar
-
200
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 tahun (rehabilitasi sedang/berat)
1 Persentase sekolah dasar dalam kondisi baik
90%
92,39%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 10
Sasaran
2 Meningkatnya kualitas pendidikan
Arah kebijakan
1 Peningkatan kualitas lulusan pendidikan dasar dan menengah
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 Tahun (Pembangunan)
1 Rasio kelas per siswa
Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 9 tahun
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1:28
1:28
Pendidikan
Dinas Pendidikan
1 Persentase sekolah SMP dalam kondisi baik
97,68%
97,84%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Peningkatan akses layanan pendidikan menengah
1 Persentase SMA dalam kondisi baik
91,25%
96,75%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Pengembangan pendidikan inklusi
1 Persentase anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pendidikan
69,75%
79,25
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Peningkatan prasarana penunjang sekolah dasar
1 Rasio bangku per siswa
1:2
1:2
Pendidikan
Dinas Pendidikan
14,20%
39,20%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
50,13
75,13
Pendidikan
Dinas Pendidikan
1 Meningkatkan Peningkatan mutu 1 Persentase guru kompetensi pendidik dan tenaga PAUD yang pendidik dan tenaga kependidikan bersertifikasi kependidikan 2 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang mutu pendidikan dalam jumlah dan kualitas yang memadai
Capaian Kinerja
2 Persentase guru SD yang bersertifikasi
VII - 11
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
3 Mengembangkan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan global, nasional, regional, maupun lokal
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
3 Persentase guru SMP yang bersertifikasi
59,47
80,47
Pendidikan
Dinas Pendidikan
4 Persentase guru SMA/SMK yang bersertifikasi
40,99
74,29
Pendidikan
Dinas Pendidikan
4 Penataan manajemen pelayanan pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan dasar 6 tahun
1 Angka kelulusan SD
99,89%
99,89%
5 Mengembangkan jiwa kewirausahaan di lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal
Peningkatan mutu pendidikan dasar 9 tahun
1 Angka kelulusan SMP
98,02%
98,02%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan menengah
1 Angka kelulusan SMA
98,62%
98,62%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
7,91
7,85
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Manajemen pelayanan pendidikan
1 Persentase sekolah yang terakreditasi A
12,58%
22,58%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
2 Persentase sekolah yang terakreditasi B
67,14
77,14%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
3 Persentase sekolah yang terakreditasi C
20,28
0,28%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
48,39%
68,39%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Pembangunan/ peningkatan perpustakaan sekolah dasar
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2 Rata-rata Nilai UAN/UAS
1 Persentase SD mempunyai perpustakaan
Pendidikan
Dinas Pendidikan
VII - 12
Sasaran
3 Meningkatnya minat baca masyarakat
Arah kebijakan
1 Peningkatan kualitas dan kapasitas perpustakaan
Strategi
1 Meningkatkan jumlah dan koleksi buku perpustakaan daerah serta pembinaan perpustakaan yang dikelola oleh masyarakat
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
1 Peningkatan akses 1 Meningkatkan dan kualitas kesehatan ibu, bayi pelayanan dan balita, kesehatan perbaikan status gizi masyarakat, Pengendalian penyakit menular
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Peningkatan sarana penunjang mutu pendidikan dasar 6 tahun
1 Rata-rata Nilai UASBN/UAS SD
7,56
7,67
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Peningkatan prasarana penunjang mutu pendidikan dasar 9 tahun
1 Persentase SMP yang memenuhi standar sarpras
60,68%
75,84%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Peningkatan sarana penunjang mutu pendidikan dasar 9 tahun
1 Rata-rata Nilai UAN/UAS
7,12
7,50
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Peningkatan prasarana penunjang mutu pendidikan menengah
1 Persentase sekolah SMA memenuhi standar sarpras
55,25%
71,75%
Pendidikan
Dinas Pendidikan
Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
1 Jumlah pengunjung perpustakaan daerah
78.730 orang
94.230 orang Perpustakaan
Kantor Perpustakaan dan KPDE
2 Jumlah buku perpustakaan perpustakaan daerah
12.180 judul buku
17.180 judul buku
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan dan KPDE
24.307 eksemplar
42.775 eksemplar
Perpustakaan
Kantor Perpustakaan dan KPDE
1 Kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan
75,98%
80%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 Persentase puskesmas yang terakreditasi
0%
100%
3 Jumlah koleksi perpustakaan daerah 4 Meningkatnya Angka Harapan Hidup
Capaian Kinerja
Standarisasi pelayanan kesehatan
VII - 13
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
dan penyakit tidak menular serta penyehatan lingkungan, Pengembangan sumber daya manusia kesehatan
Indikator Kinerja Program
90%
4 Cakupan rawat inap
0,8%
15%
0%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Dokter yang mempunyai kompetensi kegawatdaruratan PPGD/GELS/ATLS /ACLS
18 org
59 org
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 Perawat yang mempunyai kompetensi kegawatdaruratan PPGD/GELS/ATLS /ACLS
18 orang
102 org
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Terpenuhinya kebutuhan tenaga administrasi perkantoran
4 Org
64 org
Kesehatan
Dinas Kesehatan
85,29%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
25,6%
20%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan masalah kesehatan
Peningkatan aparatur kesehatan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD Penanggung Jawab
42,64%
Pengadaan, 1 Persentase peningkatan dan puskesmas perbaikan sarana memenuhi standar dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Obat dan perbekalan 1 Tersedianya obat kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar Pengawasan obat dan makanan
Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
3 Cakupan rawat jalan
2 Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
4 Peningkatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
Capaian Kinerja
1 Menurunnya penyalahggunaan
VII - 14
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
bahan berbahaya pada makanan Upaya kesehatan masyarakat
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (non maskin)
53,1%
75%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
81,3%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
0,37%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
4 Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh nakes, tenaga terlatih/guru UKS/ dokter kecil
95,86%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
5 Cakupan pelayanan kesehatan remaja
82,18%
85%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
6 Persentase pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum
2,09%
4%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
7 Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
3,28%
50%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
VII - 15
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Perbaikan gizi masyarakat
Indikator Kinerja Program 1 Cakupan desa siaga aktif
Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 Cakupan Posyandu Purnama
70%
75%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Cakupan penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan
5,57%
23%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
4 Cakupan rumah tangga sehat
47,8%
58%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 Menurunkan prevalensi bumil KEK
4,06
2,00
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Menurunkan prevalensi balita stunting
10,6
7,5
Kesehatan
Dinas Kesehatan
4 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
5 Menurunkan prevalensi gizi kurang
5,87
1,8
Kesehatan
Dinas Kesehatan
6 Menurunkan prevalensi gizi buruk
0,58
0,2
Kesehatan
Dinas Kesehatan
91,05%
95%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
7 Cakupan balita mendapat kapsul Vit A 2 kali per tahun
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
VII - 16
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program 8 Cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD Penanggung Jawab
92%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
71,9%
85%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
83,37%
88%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
0%
30%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 Cakupan rumah sehat
71,41%
76%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Angka kesakitan (Insindens Rate) DBD
38,71/ 100.000 pddk
36,00/ Kesehatan 100.000 pddk
Dinas Kesehatan
2 Persentase angka kematian (CFR) kasus DBD
1,59%
< 1%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Persentase rumah/bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides
86,47%
95%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
4 Persentase penemuan dan penanganan penderita DBD
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
5 Persentase penemuan baru penderita TB paru (BTA +)
49,8%
60%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
6 Persentase angka kesembuhan TB paru (BTA +)
90,40%
92%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
7 Persentase suspek penderita TB MDR yang mendapat pengobatan
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Cakupan Kadarzi 0
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
70,43%
9 Cakupan ASI Eksklusif
Pengembangan lingkungan sehat
Capaian Kinerja
1 Penerapan tatanan desa sehat
VII - 17
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
8 Menurunnya prevalensi kasus HIV
0,012
< 0,5
Kesehatan
Dinas Kesehatan
9 Persentase penderita HIV/AIDS yang mendapat pengobatan
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Persentase 0 penderita malaria yang mendapat pengobatan
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Persentase 1 penderita kusta PB yang selesai berobat (RFT rate)
100%
> 90%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Persentase 2 penderita kusta MB yang selesai berobat (RFT rate)
88,9%
> 90%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Persentase 3 pemeriksaan kontak insentif kusta
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Persentase 4 penemuan penderita pneumonia balita
8,35%
20%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
75,10%
80%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
100%
> 90%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Persentase 5 penemuan dan penanganan anak balita dengan diare 1 Persentase 6 pencegahan dan pemberantasan filariasis
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
VII - 18
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1 Meningkatnya 7 pengobatan penyakit infeksi menular seksual
-
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Cakupan desa/ 8 kelurahan UCI
89,87%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Cakupan desa/kel 9 mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 AFP rate per 0 100.000 penduduk usia < 15th
1,98
≥ 2
Kesehatan
Dinas Kesehatan
8 per 1000 KH Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Angka kematian anak balita
15,22 per 1000 KH
2 Cakupan pelayanan anak balita
72,95%
90%
3 Cakupan deteksi dini tumbuh anak balita
69,65%
74%
4 Cakupan deteksi dini tumbuh prasekolah
67,67%
73%
Peningkatan pelayanan kesehatan lansia
1 Cakupan pelayanan kesehatan pra lansia dan lansia
21,13%
70%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan
1 Jumlah industri rumah tangga pangan (IRTP) yang mempunyai sertifikat penyuluhan keamanan pangan (SPKP) sebanyak
1.160
1.556
Kesehatan
Dinas Kesehatan
VII - 19
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
816 IRTP pada akhir tahun 2018
Peningkatan kesehatan dan keselamatan ibu
Peningkatan kesehatan dan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
2 Persentase TPM yang diawasi
62%
80%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Persentase TPM yang memenuhi syarat
50%
70%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
4 Pengawasan bahan berbahaya pada makanan
2 kali
2 kali
Kesehatan
Dinas Kesehatan
96,72 per 100.000 KH
88 per 100.000 KH
Kesehatan
Dinas Kesehatan
2 Cakupan kunjungan ibu hamil K4
86%
95%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
94%
95%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
4 Cakupan pelayanan nifas
90%
95%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
5 Cakupan ibu hamil resti/komplikasi yang ditangani
88,31%
95%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
6 Cakupan persalinan oleh bidan/nakes yang memiliki kompetensi kebidanan
90%
95%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
7 Cakupan peserta KB aktif
79%
80%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Angka kematian bayi
14,25 per 1000 KH
11,50 per 1000 KH
Kesehatan
Dinas Kesehatan
1 Angka kematian ibu
VII - 20
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan keselamatan anak
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
2 Cakupan kunjungan bayi
97%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
3 Cakupan BBLR yang ditangani
100%
100%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
4 Cakupan neonatus resiko tinggi/ komplikasi yang ditangani dan dirujuk
78%
83%
Kesehatan
Dinas Kesehatan
Program peningkatan kualitas layanan kesehatan rujukan RSUD Jombang
1 Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan RSUD Jombang
75%
100%
Kesehatan
RSUD Jombang
Pengadaan, peningkat sarana dan prasarana RSUD Jombang
1 Persentase capaian Standar Minimal Sarana Prasarana Penunjang layanan rujukan di RSUD Jombang
70%
95%
Kesehatan
RSUD Jombang
Pembinaan lingkungan sosial pada RSUD Jombang
1 Persentase capaian standard sarana dan prasarana kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok
75%
100%
Kesehatan
RSUD Jombang
Program Jaminan Kesehatan Daerah bagi masyarakat
1 Persentase capaian pelayanan kesehatan rujukan bagi pasien KJS di RSUD Jombang
100%
100%
Kesehatan
RSUD Jombang
Pelayanan kesehatan RSUD Ploso
1 Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso
60%
100%
Kesehatan
RSUD Ploso
VII - 21
Sasaran
5 Terkendalinya pertumbuhan penduduk
Arah kebijakan
Strategi
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
1 Persentase capaian jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap RSUD Ploso
kunjungan rawat inap 4.157 dan rawat jalan 34.850
kunjungan rawat inap 9.233 dan rawat jalan 12.257
Kesehatan
RSUD Ploso
Pengadaan, peningkat sarana dan prasarana RSUD Ploso
1 Persentase capaian Standar Minimal Sarana Prasarana Penunjang layanan rujukan di RSUD Ploso
90%
100%
Kesehatan
RSUD Ploso
1 Rasio peserta KB dengan pasangan usia subur
76,60%
77,10%
Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
BPPKB
1 Rasio persentase perkawinan pertama wanita < 20 tahun
100,00%
100,00%
Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
BPPKB
3 Meningkatkan Pembinaan peran 1 Persentase anggota pembinaan serta masyarakat keluarga tribina ketahanan keluarga dalam pelayanan dan UPPKS yang KB/KR yang mandiri ber-KB
100%
100%
Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
BPPKB
4 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan
1 Pengendalian 1 Meningkatkan Program Keluarga pertumbuhan pembinaan, Berencana penduduk tumbuh kepesertaan, dan seimbang kemandirian ber-KB
1 Penguatan pasokan pangan
Indikator Kinerja Program
Pendukung pelayanan kesehatan RSUD Ploso
2 Meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi pengendalian penduduk
6 Terwujudnya ketersediaan dan
Program Pembangunan
1 Penyusunan dan pembuatan peta
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Pengembangan model operasional Bina Keluarga Balita-PosyanduPendidikan Anak Dini Usia
1 Persentase Bina Keluarga BalitaPosyanduPendidikan Anak Dini Usia
100%
100%
Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
BPPKB
Pengendalian penduduk
1 Rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga
1,74%
1,70%
Keluarga berencana dan keluarga sejahtera
BPPKB
Penguatan ketersediaan dan
1 Tercukupinya ketersediaan energi
4.100 kal/kap/hr
4.350 kal/kap/hr
Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
VII - 22
Sasaran cadangan pangan daerah
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
dan cadangan ketersediaan cadangan pangan pangan pangan daerah, pemerintah dan sentra produksi masyarakat untuk pangan lokal memenuhi spesifik daerah; kebutuhan 2 Pembinaan dan seluruh penduduk pelatihan dalam baik kuantitas, rangka peningkatan kualitas dan ketersediaan keamanannya pangan berbahan baku lokal;
perkapita per hari
Arah kebijakan
Strategi
3 Pengembangan cadangan pangan pemerintah daerah kabupaten dan cadangan pangan masyarakat;
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
2 Tercukupinya ketersediaan protein per kapita perhari
110 gr/kap/hr
110 gr/kap/hr
Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
3 Tercukupinya cadangan pangan pemerintah dan masyarakat
100 ton/th dan 250 kg/tri bulan
100 ton/th dan 250 kg/tri bulan
Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
80%
95%
Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
4 Penguatan kelembagaan cadangan pangan pemerintah desa dan masyarakat 7 Terjaminnya distribusi dan akses pangan daerah
1 Penyediaan informasi harga, pasokan, akses pangan serta terjaminnya Stabilisasi harga dan pasokan pangan di daerah
1 Pengumpulan, Peningkatan pemantauan dan distribusi dan akses pengolahan pangan data/informasi pasokan, ketersediaan, harga pangan di tingkat produsen dan konsumen di pasar besar dan menengah, distribusi dan akses pangan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Persentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan
VII - 23
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
2 Mengidentifikasi wilayah yang sering mengalami kelangkaan pasokan pangan dan daerah yang masyarakatnya mengalami kesulitan akses pangan (rawan pangan);
Indikator Kinerja Program 2 Persentase fluktuasi harga harga dan pasokan pangan
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
15%
10%
Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
80
90
Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
3 Menyediakan sarana dan prasarana (alat transportasi, gudang, cold storage) untuk dapat mengangkut dan menyimpan bahan pangan; 4 Penguatan peran dan fungsi kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan dalam merumuskan kebijaksanaan intervensi jika terjadi kelangkaan pasokan, gejolak harga, gangguan distribusi dan akses pangan 8 Terwujudnya penganekaragama n dan keamanan pangan daerah
1 Mewujudkan pola konsumsi dan pemanfaatan pangan yang memenuhi kaidah
1 Penyediaan data pendukung konsumsi pangan (Data dan peta Pola Konsumsi Pangan)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Penganekaragaman Pangan
1 Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
VII - 24
Sasaran
Arah kebijakan mutu, keanekaragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
2 Peningkatan PKS (Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap) konsumsi pangan pada masyarakat
2 Tercukupinya konsumsi energi per kapita per hari
1.804 Kal/kap/hr
2.150 Kal/kap/hr
3 Penyuluhan, Pembinaan dan pengembangan penganekaragam-an konsumsi pangan
3 Tercukupinya konsumsi protein per kapita perhari
44,2 gr/kap/hr
57,0 gr/kap/hr
1 Persentase pengawasan dan pembinaan keamanan pangan
50%
90%
2 Meningkatkan 1 Penyusunan pengawasan dan petunjuk teknis pembinaan operasional keamanan pangan informasi tentang keamanan pangan
Peningkatan Keamanan Pangan
Bidang Urusan
Ketahanan Pangan
SKPD Penanggung Jawab
Kantor Ketahanan Pangan
2 Pemantauan, pengawasan dan pengendalian peredaran bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan untuk pangan; 3 Analisis mutu, gizi dan keamanan produk pangan masyarakat; 4 Pembinaan dan pengawasan keamanan pangan segar 5 Penyuluhan / Pembinaan / Pelatihan keamanan pangan di sekolah dalam rangka
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 25
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan bagi murid sekolah dasar dan penjual jajanan anak sekolah; 6 Pembinaan dan pelatihan keamanan produk pabrikan skala kecil/rumah tangga pada kelompok produsen; 7 Pembinaan penerapan standar Batas Minimum Residu (BMR); 8 Pengembangan kelembagaan sertifikasi produk pangan 9 Pembinaan sistem manajemen laboratorium uji mutu dan keamanan pangan kabupaten 1 Fasilitasi sertifikasi 0 dan pelabelan prima wilayah kabupaten 9 Penanganan 1 Peningkatan kerawanan pangan Sistem
1 Pengembangan sistem isyarat dini
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Penanganan Kerawanan Pangan
1 Persentase penanganan
50%
80%
Ketahanan Pangan
Kantor Ketahanan Pangan
VII - 26
Sasaran
Arah kebijakan
Strategi
Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) di daerah
2 Penguatan kelembagaan untuk Pencegahan dan penanganan rawan pangan
Program Pembangunan
Indikator Kinerja Program
Capaian Kinerja Kondisi awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
daerah rawan pangan
3 Penangulangan kerawanan pangan 4 Peningkatan dan pengembangan desa mandiri pangan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 27
MISI 3. MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAERAH YANG BERDAYA SAING DAN MERATA Sasaran 1 Meningkatkan produktivitas pertanian untuk mendukung perekonomian daerah
Arah Kebijakan 1 Meningkatkan daya dukung lahan dan lingkungan bagi usahatani
Strategi 1 Peningkatan penambahan bahan organik ke lahan pertanian melalui pengembalian limbah pertanian
Program Peningkatan daya dukung lahan, air dan lingkungan pertanian
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
1 Luas sawah yang ditingkatkan kadar BO 1%
-
40 Ha
Pertanian
Dinas Pertanian
1 Substitusi tanaman Pembinaan tembakauyang lingkungan sosial kurang produktif bidang pertanian dengan tanaman hortikultura
1 Luas lahan tembakau yang disubstitusi menjadi lahan holtikultura
-
200 ha
Pertanian
Dinas Pertanian
2 Diseminasi Peningkatan pemanfaatan teknik produksi pertanian budidaya dengan produktivitas tinggi yg berkelanjutan
1 Produksi pertanian tanaman pangan
Padi 415.560 padi Pertanian ton; jagung 2.223.440 ton; 197.353 ton; jagung kedelai 8.258 982.949 ton; ton kedelai 46.643 ton
Dinas Pertanian
2 Peningkatan pemanfaatan tanaman pupuk hijau dan agen hayati oleh petani 3 Peningkatan populasi musuh alami 2 Meningkatkan efisiensi usaha tani
3 Fasilitasi permodalan dan sarana produksi pertanian serta pembinaan penanganan pasca panen 4 Pendampingan dan pengawasan distribusi pupuk dan pestisida
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 28
Sasaran
Arah Kebijakan
3 Meningkatkan efisiensi usaha tani Perkebunan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Tercapainya Indeks pertanaman
6 Fasilitasi alat mesin Peningkatan pertanian penerapan teknologi penunjang pertanian penerapan teknologi tepat guna spesifik lokasi
1 Produktivitas tanaman pangan
7 Membangun dan merehabilitasi infrastruktur lahan pertanian
Pengelolaan lahan tanaman pertanian
1 Peningkatan jalan usaha tani dalam kondisi baik
8%
11,75%
Pertanian
Dinas Pertanian
Pengelolaan lahan tanaman perkebunan
1 Peningkatan panjang jalan usaha tani dalam kondisi baik
2 km
46 km
Kehutanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014)
1 Produksi tanaman perkebunan
Peningkatan 1 Tercapainya produksi pertanian/ produksi benih perkebunan tanaman perkebunan 2 Menggali dan Peningkatan mengoptimalkan penerapan teknologi potensi perkebunan perkebunan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Produktivitas tanaman perkebunan
210
SKPD Penanggung jawab
5 Membangun dan Pengelolaan lahan merehabilitasi dan air tanaman prasarana pertanian pangan
1 Diseminasi Peningkatan pemanfaatan teknik produksi budidaya dengan perkebunan produktivitas tinggi yg berkelanjutan
205
Bidang Urusan Pertanian
Dinas Pertanian (2014)
padi 57,62 padi 62 Pertanian ku/Ha; jagung ku/Ha; jagung 69,47 Ku/Ha; 72 Ku/Ha; kedelai 16,18 kedelai 18,5 Ku/Ha Ku/Ha
Dinas Pertanian
Tebu tebu 990.000 Pertanian 978.023,8 ton; ton; tembakau tembakau 57.000 ton; 47.402,47 ton kopi 565 ton; daun basah; cengkeh 853 kopi 474,79 ton; kakao ton ose 167 ton kering; cengkeh 765,82 ton bunga kering; kakao 141,3 ton biji kering
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kelapa 8.000 btg, Nilam 50.000 stek
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014)
Tebu 82.600 kg/ha/tahun batang tebu;
Kakao 10.000 Pertanian btg, kelapa 10.000 btg, pala 1.400 btg tebu 85.600 kg/ha/th; kopi 640
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
VII - 29
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
3 Fasilitasi sarana dan prasarana produksi perkebunan 4 Fasilitasi alat mesin perkebunan penunjang penerapan teknologi tepat guna spesifik lokasi
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
Kopi 404 kg/ha/thn ose kering, Cengkeh 400 kg/ha/th bunga kering, Kakao 528,45 kg/ha/thn biji kering
kg/ha/th; cengkeh 450 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th
2 Km
156 km
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
6 Membangun dan merehabilitasi sarana prasarana infrastruktur lahan Perkebunan
Pengelolaan lahan tanaman perkebunan
1 Peningkatan panjang jalan usaha tani dalam kondisi baik di kawasan perkebunan
7 Pembinaan, pelatihan dan fasilitasi permodalan, sarana prasarana usaha untuk meningkatkan kualitas bahan baku komoditi tembakau dan cengkeh
Pembinaan lingkungan sosial bidang perkebunan
1 Jumlah petani yang meningkat pendapatannya melalui usaha tani tembakau dan cengkeh
260 petani
750 petani
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Pembinaan lingkungan sosial
1 Jumlah petani yang meningkat pendapatannya melalui usaha tani tembakau dan cengkeh
260 petani
150 petani
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014)
11.116 kg/ha/tahun daun basah
15.628 kg/ha/th
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
2.000 ekor
2.500 ekor
Pertanian
Dinas Peternakan dan Perikanan
Peningkatan 1 Produktivitas kualitas bahan baku . tembakau yang berkualitas 4 Meningkatkan produksi dan produktivitas sub sektor peternakan berbasis teknologi
Capaian Kinerja
1 Optimalisasi Peningkatan penerapan teknologi penerapan teknologi peningkatan peternakan produksi peternakan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
1 Jumlah sapi potong yang teregister/KTP ternak
VII - 30
Sasaran
Arah Kebijakan dan keunggulan sumberdaya lokal
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
2 Peningkatan kerjasama dengan balai penelitian dalam rangka tranfer teknologi untuk peningkatan produktivitas hasil ternak
2 Kualitas pelayanan inseminasi buatan SC (Service Per Conception)
1,5 ekor
1,48 ekor
3 Kelahiran Hasil IB
21.333 ekor
28.675 ekor
17 bulan
15 bulan
3 Penggalian potensi sumberdaya lokal yang dapat dikembangkan melalui teknologi terapan
5 Pelayanan IB
40.000 straw
55.000 straw
6 Akseptor
26.600 ekor
37.000 ekor
5 Mengembangkan 1 Penyediaan sarana usaha peternakan produksi usaha sebagai komoditas peternakan ekonomi produktif 2 Peningkatan posisi yang mandiri dan tawar dan daya berdaya saing saing produk berbasis agribisnis unggulan peternakan 3 Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan usaha budidaya ternak 4 Penerapan standarisasi untuk produk peternakan 5 Fasilitasi akses jaringan pemasaran produk peternakan di dalam dan luar daerah
4 Calving Interval (jarak kelahiran)
Peningkatan produksi hasil peternakan
1 Produksi hasil ternak: a. Daging b. Telur c. Susu d. Populasi ternak ruminansia e. Populasi unggas f. Kecukupan protein hewani dari bahan asal hewan g. Nilai tukar petani sub sektor peternakan h. Konsumsi hasil peternakan: -. Daging: -. Telur: -. Susu:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Bidang Urusan
Pertanian 17.459 ton 12.641 ton 6.502 ton 276.619 ekor
18.878 ton 14.263 ton 7.248 ton 312.025 ekor
8.143.389 ekor 7,17 gr/kap/hr
9.058.000 ekor 7,95 gr/kap/hr
141,74
172,93
11,57 kg/kap/th 8,46 kg/kap/th 3,94
12,20 kg/kap/th 9,11 kg/kap/th 3,00
SKPD Penanggung jawab
Dinas Peternakan dan Perikanan
VII - 31
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir kg/kap/th
6 Meningkatkan kesehatan hewan dan kualitas produk peternakan
7 Meningkatkan produksi dan produktivitas sub sektor perikanan berbasis teknologi dan keunggulan sumberdaya lokal
SKPD Penanggung jawab
kg/kap/th
6 Pembinaan, pelatihan dan fasilitasi akses permodalan, sarana prasarana usaha budidaya ternak/ ikan
Pembinaan lingkungan sosial bidang peternakan dan perikanan
1 Terciptanya lapangan usaha baru melalui pembinaan kemampuan dan keterampilan usaha budidaya ternak dan bantuan sarana produksi
160 petani
1 Pengawasan, pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular
Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
1 Angka kejadian penyakit ternak
35%
18%
2 Angka kematian ternak
12%
5%;
2 Pengawasan, pengendalian peredaran dan peningkatan kualitas produk hasil ternak (kesehatan masyarakat veteriner)
3 Tercapainya peningkatan prosentase daging berkualitas yang beredar di masyarakat
70%
85%
1 Optimalisasi Pengembangan penerapan teknologi budidaya perikanan peningkatan produksi, produktivitas perikanan dan pengolahan pasca panen
1 Tercapainya produksi ikan budidaya
15.551,4 ton
15.761 ton
74
84
2 NTP sub sektor perikanan
Bidang Urusan
800 peternak Pertanian
Dinas Peternakan dan Perikanan
Pertanian
Dinas Peternakan dan Perikanan
Kelautan dan Perikanan
Dinas Peternakan dan Perikanan
2 Penggalian potensi sumberdaya lokal yang dapat dikembangkan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 32
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
melalui teknologi terapan 3 Penyediaan sarana dan prasarana usaha budidaya perikanan dan pembenihan ikan 4 Penggunaan dan produksi induk/ benih unggul untuk usaha budidaya perikanan
8 Peningkatan dan pengembangan prasarana dan sarana ketersediaan air irigasi serta kondisi jaringan irigasi
5 Optimalisasi akses pemasaran dan informasi pasar produk perikanan
Optimalisasi 1 Tercapainya pengelolaan dan konsumsi makan pemasaran produksi ikan perikanan
15,20 kg/kap/thn
17,00 kg/kap/th
1 Meningkatkan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana jaringan irigasi secara berkelanjutan
Perencanaan umum jaringan irigasi
15 dokumen
15 dokumen
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pengelolaan jaringan 1 Persentase air irigasi irigasi untuk pertanian pada sistem irigasi
100%
100%
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pemeliharaan berkala jaringan irigasi
1 dam
5 dam
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
2 Jumlah embung yang dipelihara
1 embung
1 embung
3 Jumlah saluran irigasi yang dipelihara
90 saluran irigasi
73 saluran irigasi
18 dam
10 dam
1 Tersediannya dokumen perencanaan jaringan irigasi
1 Jumlah bangunan irigasi yang dipelihara
Rehabilitasi jaringan 1 Jumlah bangunan irigasi irigasi yang direhabilitasi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kelautan dan Perikanan
Dinas Peternakan dan Perikanan
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
VII - 33
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Pengembangan, pengelolaan, dan konservasi sumber daya air
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
2 Jumlah embung yang direhabilitasi
1 embung
7 embung
3 Jumlah saluran irigasi yang direhabilitasi
21 saluran irigasi
69 saluran irigasi
1 Jumlah embung yang dibangun
-
4 embung
2 Jumlah waduk yang dibangun
-
1 waduk
3 Tersedianya tanah untuk pembangunan embung/waduk
-
3,45 ha
4 Tersusunnya dokumen studi kelayakan
-
1 dokumen
5 Tersusunnya dokumen DED
-
1 dokumen
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pembangunan infrastruktur pengelolaan air tanaman pertanian
1 Tercapainya Indeks pertanaman
205
230
Pertanian
Dinas Pertanian
Pembangunan infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan
1 Tercapainya Indeks pertanaman
205
210
Pertanian
Dinas Pertanian (2014)
Rehabilitasi infrastruktur pengelolaan air tanaman pertanian
1 Persentase jaringan irigasi yang ditingkatkan kualitasnya
-
40%
Pertanian
Dinas Pertanian
Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana sumur dangkal pertanian
1 Peningkatan sarana prasarana air (sumur dangkal)
5 unit
306 unit
Pertanian
Dinas Pertanian
VII - 34
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Program
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana sumur dangkal pertanian/ perkebunan
1 Peningkatan sarana prasarana air (sumur dangkal)
5 unit
18 unit
Pertanian
Dinas Pertanian (2014)
Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana sumur dalam pertanian/ perkebunan
1 Terbangunnya sumur dalam
3 unit
4 unit
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014)
Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana sumur dalam pertanian
1 Peningkatan sarana prasarana air (sumur dalam)
-
5 unit
Pertanian
Dinas Pertanian
Pembangunan/reha 1 Jumlah dam parit bilitasi sarana dan yang terbangun/ prasarana dam parit terehabilitasi pertanian
_
3 unit
Pertanian
Dinas Pertanian
Pembangunan/reha bilitasi sarana dan prasarana embung pertanian
_
1 unit
Pertanian
Dinas Pertanian
Pembangunan/ 1 Peningkatan rehabilitasi sarana sarana prasarana dan prasarana air (sumur sumur dangkal dangkal) pertanian/perkebun an
23 unit
102
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014)
Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana sumur dangkal perkebunan
23 unit
103 unit
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
1 Tercapainya jumlah embung dalam kondisi baik
1 Peningkatan sarana prasarana air (sumur dangkal)
VII - 35
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
2 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi partisipatif
2 Memantapkan kawasan agropolitan
1 Meningkatkan fungsi dan peran kawasan agropolitan sebagai sentra produksi, pemasaran dan kunjungan agrowisata
Pembangunan infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan
1 Panjang saluran irigasi tersier yang dibangun
-
7 km
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Rehabilitasi infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan
1 Panjang JITUT yang terehabilitasi
-
137 m
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Pembangunan/ rehabilitasi sarana prasarana sumur dalam perkebunan
1 Terbangunnya sumur dalam
3 unit
3 unit
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya air
1 GHIPPA yang mendapatkan pembinaan
20 lembaga
79 lembaga
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Peningkatan pengelolaan irigasi partisipatif
1 Kelembagaan P3A yang mampu mengelola irigasi secara partisipatif
30 lembaga
84 lembaga
Pertanian
Pengembangan 1 Persentase Kawasan Agropolitan produksi dan cluster Perikanan produktivitas ikan di kawasan agropolitan
2 Peningkatan fungsi dan peran cluster Tanaman Pangan di Kawasan agropolitan
Pengembangan 1 Produksi dan Kawasan Agropolitan produktivitas Cluster Tanaman tanaman pangan Pangan di kawasan agropolitan
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
Indikator Kinerja
1 Peningkatan fungsi dan peran cluster perikanan di kawasan agropolitan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
Program
produksi ikan produksi ikan Kelautan dan 7.930 ton; 7.933,5 ton; Perikanan produktivitas produktivitas 233,56 ton/ha 233,68 ton/ha padi 103.568 ton ; jagung 50.221 Ton ; kedelai 431 Ton;
padi 114.194 ton ; jagung 59.117 Ton ; kedelai 483 Ton;
Pertanian
Dinas Pertanian
Dinas Peternakan dan Perikanan
Dinas Pertanian
VII - 36
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja 2 Produktivitas tanaman pangan di kawasan agropolitan
3 Peningkatan fungsi dan peran cluster Holtikultura di Kawasan agropolitan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kondisi Awal Kondisi Akhir padi 57,62 ku/Ha; jagung 69,47 Ku/Ha; kedelai 16,18 Ku/Ha
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
padi 62,5 ku/Ha; jagung 72,5 Ku/Ha; kedelai 19 Ku/Ha
Pengembangan 1 Produksi tanaman padi 103.568 Kawasan Agropolitan pangan di kawasan ton; jagung Cluster Tanaman agropolitan 50.221 ton; Pangan di kedelai 431 Mojowarno, Bareng, ton dan Ngoro 2 Produktivitas padi 57,62 tanaman pangan ku/Ha; jagung di kawasan 69,47 ku/Ha; agropolitan kedelai 16,18 ku/Ha
padi 106.885 ton; jagung 57.486 ton; kedelai 432 ton;
Pertanian
Dinas pertanian (2014)
Pengembangan 1 Produktivitas kawasan agropolitan hortikultura di cluster hortikultura kawasan agropolitan
Cabe 42,37 Pertanian ku/ha, tomat 32,95 ku/Ha; durian 55,24 kg/pohon
Dinas Pertanian
2 Produksi hortikultura di kawasan agropolitan 4 Peningkatan fungsi dan peran cluster Perkebunan di Kawasan agropolitan
Capaian Kinerja
Pengembangan 1 Produksi dan Kawasan Agropolitan produktivitas Cluster Perkebunan tanaman di wonosalam, perkebunan di bareng, ngoro dan kawasan mojowarno agropolitan
Cabe 38,76 ku/ha, tomat 30,44 ku/Ha; durian 51,03 kg/pohon
padi 58,5 ku/Ha; jagung 70,5 Ku/Ha; kedelai 17 Ku/Ha
Cabe 174 ton; Cabe 191 ton; tomat 49 ton, tomat 54 ton, Durian 531 Durian 575 ton ton kopi 404 kg/ha/th; cengkeh 400 kg/ha/th; kakao 528,45 kg/ha/th
kopi 634 kg/ha/th; cengkeh 406 kg/ha/th; kakao 550 kg/ha/th
kopi 474,79 ton; cengkeh 765 ton; kakao 141,3 ton
kopi 500 ton; cengkeh 942 ton; kakao 140 ton
Kehutanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
VII - 37
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Pengembangan 1 Produksi dan Kawasan Agropolitan produktivitas Cluster Perkebunan tanaman perkebunan di kawasan agropolitan
5 Peningkatan fungsi dan peran cluster Peternakan di Kawasan agropolitan
Pengembangan 1 Populasi dan Kawasan Agropolitan produksi hasil cluster Peternakan ternak dan unggas di kawasan agropolitan
6 Pemberdayaan lembaga ekonomi masyarakat di Kawasan agropolitan
Pemberdayaan 1 Jumlah koperasi di lembaga ekonomi wilayah masyarakat di agropolitan kawasan agropolitan 2 Jumlah koperasi aktif di wilayah agropolitan;
2 Peningkatan dan 1 Meningkatkan pengembangan kualitas dan prasarana dan kapasitas prasarana sarana dan sarana jaringan ketersediaan air irigasi secara irgasi serta kondisi berkelanjutan di jaringan irigasi kawasan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Pemeliharaan berkala jaringan irigasi di kawasan agropolitan
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir kopi 404 kg/ha/th; cengkeh 400 kg/ha/th; kakao 528,45 kg/ha/th
kopi 634 kg/ha/th; cengkeh 406 kg/ha/th; kakao 550 kg/ha/th
kopi 474,79 ton; cengkeh 765 ton; kakao 141,3 ton
kopi 500 ton; cengkeh 942 ton; kakao 140 ton
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
daging 3.393 daging 49.332 Pertanian ton; telur 152 ton; telur 892 ton; susu ton; susu 5.562 ton; 32.873 ton; populasi populasi ruminansia ruminansia 458.227 ekor; 481.640 ekor; unggas unggas 1.776.700 2.250.388 ekor ekor
Dinas peternakan dan perikanan
123
121
121
121
3 Jumlah koperasi sehat
1 Kop
10 Kop
1 Jumlah bangunan irigasi yang dilaksanakan operasi dan pemeliharaan di kawasan agropolitan
5 dam
4 dam
Koperasi dan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
VII - 38
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi agropolitan
Program
Indikator Kinerja 2 Panjang saluran irigasi yang dilaksanakan operasi dan pemeliharaan di kawasan agropolitan
7 dam
5 dam
5 saluran irigasi
41 saluran irigasi
0%
25%
Pertanian
Dinas Pertanian
Pembangunan 1 Peningkatan infrastruktur infrastruktur kawasan agropolitan pertanian di cluster tanaman kawasan pangan agropolitan dalam kondisi baik
10%
35%
Pertanian
Dinas Pertanian
Pemeliharaan 1 Panjang jalan berkala jalan di yang dipelihara di kawasan agropolitan kawasan agropolitan
13 ruas
21 ruas
Rehabilitasi 1 Persentase infrastruktur infrastruktur kawasan agropolitan pertanian yang cluster tanaman ditingkatkan pangan kualitasnya di kawasan agropolitan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD Penanggung jawab
28 saluran irigasi
2 Panjang saluran irigasi yang direhabilitasi/ dipelihara di kawasan agropolitan
1 Meningkatkan struktur, rehabilitasi, pemeliharaan, dan
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
5 saluran
Rehabilitasi jaringan 1 Jumlah bangunan irigasi di kawasan irigasi yang agropolitan direhabilitasi/ dipelihara di kawasan agropolitan
3 Peningkatan kuaitas dan kapasitas penanganan jalan
Capaian Kinerja
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
VII - 39
Sasaran
Arah Kebijakan dan jembatan sebagai infrastruktur penunjang di kawasan agropolitan
Strategi penanganan bangunan pelengkap jalan di kawasan agropolitan
Program
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
SKPD Penanggung jawab
Rehabilitasi jalan di 1 Panjang jalan kawasan agropolitan yang direhabilitasi di kawasan agropolitan
-
10 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Rekonstruksi/ 1 Panjang jalan yang peningkatan ditingkatkan di struktur jalan di kaawasan kawasan agropolitan agropolitan
1 ruas
61 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
3 duiker
1 duiker
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
2 ruas
8 ruas tembok penahan jalan
-
8 buah
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 buah
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
12 ruas
7 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
-
3 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Penanganan 1 Jumlah Duiker bangunan pelengkap yang dibangun di jalan di kawasan kawasan agropolitan agropolitan 2 Panjang tembok penahan jalan yang dibangun di kawasan agropolitan Pembangunan 1 Panjang jembatan jembatan di dibangun di kawasan agropolitan kawasan agropolitan Rehabilitasi/ 1 Panjang jembatan pemeliharaan direhabilitasi di jembatan di kawasan kawasan agropolitan agropolitan Pemeliharaan 1 Panjang jalan desa berkala jalan desa di yang dilakukan kawasan agropolitan pemeliharaan berkala di kawasan agropolitan Rekonstruksi/ peningkatan struktur jalan desa di kawasan agropolitan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Bidang Urusan
1 Panjang jalan desa yang dilakukan peningkatan berkala di kawasan agropolitan
VII - 40
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
Penanganan 1 Panjang jalan desa bangunan pelengkap yang dibangun jalan desa di pelengkapnya di kawasan agropolitan kawasan agropolitan
-
Pemeliharaan 1 Ruas jalan desa berkala jalan desa yang dilakukan penghubung antar pemeliharaan permukiman di berkala di kawasan kawasan agropolitan agropolitan
19 ruas
15 ruas
Pekerjaan umum Dinas PU Cipta Karya
0
8 ruas
Pekerjaan umum Dinas PU Cipta Karya
Rekonstruksi/ 1 Ruas jalan desa peningkatan yang dilakukan struktur jalan desa peningkatan di penghubung antar kawasan permukiman di agropolitan kawasan agropolitan
3 ruas
31 ruas
Pekerjaan umum Dinas PU Cipta Karya
Penanganan 1 Ruas jalan desa bangunan pelengkap yang dibangun jalan desa perlengkapannya penghubung antar di kawasan permukiman di agropolitan kawasan agropolitan
8 ruas
4 ruas
Pekerjaan umum Dinas PU Cipta Karya
Pembangunan jalan 1 Ruas jalan dan jembatan di lingkungan yang lingkungan terbangun di permukiman kawasan kawasan agropolitan agropolitan
0
40 ruas
Pekerjaan umum Dinas PU Cipta Karya
Rehabilitasi jalan desa penghubung antar permukiman di kawasan agropolitan
1 Ruas jalan desa yang dilakukan rehabilitasi di kawasan agropolitan
2 Jumlah jembatan yang dibangun di kawasan agropolitan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
8 ruas tembok Pekerjaan Umum Dinas PU Bina penahan jalan Marga dan Pengairan
1 unit
VII - 41
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Rehabilitasi/pemelih 1 Ruas jalan yang araan jalan dan direhabilitasi di jembatan di kawasan lingkungan agropolitan permukiman kawasan agropolitan 4 Revitalisasi kelembagaan koperasi
1 Peningkatan peran dan fungsi kelembagaan koperasi di Kawasan Agropolitan
Revitalisasi koperasi berbasis agribisnis di kawasan agropolitan SKPP I
1 Jumlah koperasi . aktif di wilayah agropolitan;
5 Meningkatkan 1 Penyediaan sarana perencanaan dan prasarana pembangunan dan penunjang pasar pengembangan pengumpul pasar pengumpul distribusi serta distribusi akses informasi pasar, ketersediaan produk, dan jadwal panen komoditas/ produk
Sistem resi gudang
1 Berfungsinya program sistem resi gudang
6 Membangun dan memperkuat Pola kemitraan dan akses pasar produk pertanian
1 Fasilitasi pola kemitraan antara pelaku utama dan pelaku usaha serta Penyediaan informasi pasar dan pasokan
Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian
7 Mengembangkan produk turunan/ olahan komoditas pertanian
1 Peningkatan Penerapan teknologi pengolahan hasil pasca panen pertanian
Pengembangan produk hasil agribisnis menjadi bahan jadi atau setengah jadi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Penataan dan 1 Rasio produk penyediaan pasar agropolitan yang pengumpul didistribusikan distribusi di Kawasan Agropolitan 1 Jumlah pola kemitraan jaringan pemasaran hasil produksi pertanian
Peningkatan 1 Jumlah kemitraan pemasaran hasil jaringan produksi peternakan pemasaran hasil produksi peternakan 1 Terwujudnya produk beras oleh kelompok tani
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
0
11 ruas
Pekerjaan umum Dinas PU Cipta Karya
121
-
Koperasi dan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
_
1 SRG
Perdagangan
Dinas Perindagpas
0%
26 : 26
Perdagangan
Dinas Perindagpas
1 Pola kemitraan
10 pola
Pertanian
Dinas Pertanian
5 inti dan 100 5 inti dan 130 Pertanian plasma plasma
100 ton
2.000 ton
Pertanian
Dinas Peternakan dan Perikanan
Dinas Pertanian
VII - 42
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
2 Fasilitasi akses informasi pengolahan hasil pertanian 3 Fasilitasi sarana prasarana pengolahan hasil produksi pertanian 3 Meningkatkan kesejahteraan petani
1 Menjadikan kelembagaan petani sebagai basis penyuluhan
1 Aktualisasi data Peningkatan 1 NTP subsektor kelembagaan petani kesejahteraan petani Tanaman Pangan tanaman pangan tanaman pangan
108
115
Pertanian
Dinas Pertanian
106,45
108,5
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
2 Pembinaan kelembagaan petani tanaman pangan 3 Bimbingan teknis bagi petani tanaman pangan 4 Aktualisasi data Peningkatan 1 NTP Subsektor kelembagaan petani kesejahteraan petani Perkebunan tanaman perkebunan perkebunan 5 Pembinaan kelembagaan petani tanaman perkebunan 6 Bimbingan teknis bagi petani tanaman perkebunan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 43
Sasaran
Arah Kebijakan 2 Mengoptimalkan kegiatan penyuluhan pertanian
Strategi 1 Peningkatan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sub sektor Perkebunan
Program
Indikator Kinerja
Pemberdayaan penyuluh perkebunan lapangan
1 Jumlah kelompok binaan yang bermitra 2 Peningkatan status kelompok binaan: Kel. Lanjut Kel. Mandiri
2 Pelaksanaan pembinaan teknis bagi petugas penyuluh pertanian lapangan sub sektor perkebunan 3 Penyediaan prasarana dan sarana penyuluhan tanaman perkebunan
Pemberdayaan 1 Jumlah kelompok penyuluh pertanian/ binaan yang perkebunan bermitra lapangan 2 Peningkatan status kelompok binaan: -. Klp. lanjut: -. Klp. mandiri: Pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan
4 Peningkatan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sub sektor pertanian 5 Pelaksanaan pembinaan teknis bagi petugas penyuluh pertanian lapangan sub sektor pertanian 6 Penyediaan prasarana dan sarana penyuluhan sub sektor pertanian
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Pemberdayaan penyuluh peternakan/ perikanan lapangan
1 Rasio penyuluh pertanian yang mendapatkan pelatihan : Pelatihan 1 kali Pelatihan 2 kali Pelatihan > 3 kali
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 32 kelompok
16 kelp
1.096 kelompok 32 kelompok
1.101 Kelompok 27 Kelompok
32 kelompok
34 kelompok
1.096 klp 32 klp
1.093 klp 35 klp
40% 30% 30%
15% 30% 55%
1 Jumlah kelompok ternak/ikan binaan
9 kelompok
21 kelompok
2 Jumlah kelompok binaan yang bermitra
20%
20%
201 klp 4 klp 1 klp
206 klp 14 klp 4 klp
3 Klasifikasi kelompok ternak: a. Pemula b. Madya c. Mandiri
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Pertanian
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014)
Pertanian
Dinas Pertanian
Pertanian
Dinas Peternakan dan Perikanan
VII - 44
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
7 Peningkatan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sub sektor peternakan/ perikanan
Indikator Kinerja 4 Tercapainya klasifikasi kelompok ikan: a. Pemula b. Madya c. Mandiri
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
41 klp 11 klp 1 klp
86 klp 20 klp 3 klp
1 Terfasilitasinya dokumen penunjang percepatan penanganan infrastruktur jalan desa
-
10 dokumen
2 Terfasilitasinya sarana dan prasarana pada kawasan perbatasan antar daerah
-
Pembangunan Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta 50% Karya
1 Terwujudnya optimalisasi pengembangan infrastruktur penunjang pada Kawasan Industri Ploso
-
Pembangunan Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta 50% Karya
8 Pelaksanaan pembinaan teknis bagi petugas penyuluh lapangan peternakan/ perikanan 9 Penyediaan prasarana dan sarana penyuluhan peternakan/ perikanan 4 Terwujudnya 1 Penyediaan penataan kawasan infrastruktur strategis cepat penunjang pada tumbuh Kawasan Prioritas
2 Penyediaan infrastruktur penunjang pada kawasan industri ploso
1 Pengembangan prasarana dan sarana penunjang pada kawasan prioritas
1 Penataan dan pengembangan infrastruktur penunjang pada Kawasan Industri Ploso
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Pengembangan kawasan prioritas
Pengembangan infrastruktur penunjang pada kawasan industri ploso
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
VII - 45
Sasaran
Arah Kebijakan 3 Penyediaan infrastruktur penunjang kawasan pada sekitar interchange tol
5 Tumbuhkembangnya sentra-sentra industri olahan
1 Membangun dan memperkuat sentra-sentra industri
Strategi
Program
Indikator Kinerja
SKPD Penanggung jawab
Pengembangan infrastruktur penunjang pada kawasan sekitar interchange tol
1 Terwujudnya optimalisasi pengembangan infrastruktur penunjang pada Kawasan Sekitar Interchange Tol
-
2 Penataan dan pengembangan manajemen sistem transportasi pada kawasan sekitar interchange tol
Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan pada kawasan sekitar interchange tol
1 Tertatanya manajemen transportasi di wilayah interchange tol
-
50%
Perhubungan
Dishubkom
1 Peningkatan daya saing (kualitas dan keberagaman produk) ; serta penyediaan sarana dan prasarana produksi IKM
Peningkatan kapasitas iptek sistem produksi
1 Meningkatnya kapasitas iptek sistem produksi
145 sentra IKM
169 sentra IKM
Perindustrian
Dinas Perindagpas
Pengembangan industri kecil dan menengah
1 Volume usaha industri kecil dan menengah
415.436.911. 486.002.424. 000 000
Perindustrian
Dinas Perindagpas
2 Membangun Pengembangan jaringan dan sentra sentra-sentra industri industri potensial
1 Pengembangan sentra-sentra industri potensial
4 sentra
24 sentra
Perindustrian
Dinas Perindagpas
1 Penataan struktur industri yang baik
88 IKM
100 IKM
Perindustrian
Dinas Perindagpas
158.329.464 Perindustrian batang (5 PR)
Dinas Perindagpas
Pembinaan industri 1 Jumlah produksi rokok dan industri hasil tembakau yang berproduksi 1 Membangun dan memperkuat Pola kemitraan dan akses pasar produk
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
1 Penataan dan pengembangan infrastruktur penunjang pada Kawasan Sekitar Interchange Tol
Penataan struktur industri
6 Meningkatnya jaringan pemasaran industri
Capaian Kinerja
1 Fasilitasi pola kemitraan antara pelaku utama dan pelaku IKM
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
1 Persentase kualitas barang yang berdar di masyarakat sesuai standar yang berlaku
37.713.600 batang (7 PR)
65%
Pembangunan Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta 50% Karya
95%
Perdagangan
Dinas Perindagpas
VII - 46
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja 2 Persentase akurasi alat ukur/ timbangan melalui tera ulang UTTP
Pembinaan 1 Jumlah IKM yang lingkungan sosial mendapatkan bidang perindustrian pembinaan/ dan perdagangan bantuan di lingkungan IHT/ daerah penghasil bahan baku IHT 2 Penyediaan Peningkatan dan informasi pasar dan pengembangan pasokan bagi IKM ekspor
7 Meningkatnya potensi wisata daerah
1 Meningkatkan potensi
1 Tercapainya nilai ekspor
Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri
1 Tercapainya volume perdagangan
Pembinaan pedagang kakilima dan asongan
1 Jumlah PKL dan asongan yang terbina
Pengelolaan Pasar Daerah
1 Tercapainya PAD pasar daerah
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
66%
80%
125 IKM
700 IKM IHT
Perdagangan
Dinas Perindagpas
US$ 94.351.272
US$ 110.361.924
Perdagangan
Dinas Perindagpas
US$ 231.713.339
US$ 397.136.826
Perdagangan
Dinas Perindagpas
835 PKL
1015 PKL
Perdagangan
Dinas Perindagpas
3.487.126.950 3.641.155.000 Perdagangan
Dinas Perindagpas
2 Jumlah pedagang dalam pasar daerah
8.998 pedagang
9.331 pedagang
1.425.000 Orang
1.525.000 Orang
Kebudayaan dan pariwisata
Dispora budpar
1 lokasi (tirta wisata)
3 lokasi (tirta wisata, air terjun tretes, air terjun sekar pudaksari,
Kebudayaan dan pariwisata
Dispora budpar
1 Mengembangkan dan membangun pusat-pusat wisata unggulan
Pengembangan pemasaran pariwisata
1 Meningkatnya jumlah kunjungan wisata
2 Meningkatkan pemasaran dan jaringan pariwisata serta kerjasama antar daerah
Pengembangan destinasi pariwisata
1 Meningkatnya jumlah obyek wisata
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
VII - 47
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
kedung cinet 3 Menguatkan SDM pariwisata melalui pelatihan yang relevan dan berkelanjutan 8 Meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat desa
9 Menurunnya jumlah pengangguran
Pengembangan Kemitraan
1 Meningkatnya jumlah media promosi pariwisata
3 media (cetak, elektronik, dan event)
3 media (cetak, elektronik, dan event)
Pembentukan/ pengembangan BUMdes
1 Persentase desa memiliki BUMDes
0
100%
Pemberdayaan BPMPD Masyarakat Desa
Pengembangan lembaga ekonomi masyarakat desa
1 Persentase LKM yang mendapat pelatihan, meningkatnya persentase LKM yang mendapatkan bantuan permodalan
75%
100%
Pemberdayaan BPMPD Masyarakat Desa
2 Peningkatan pemberdayaan lembaga kemasyarakatan desa
Peningkatan Keberdayaan lembaga kemasyarakatan desa
1 Pengurus LPMD yang terlatih, jumlah posyandu aktif
75
80%
Pemberdayaan BPMPD Masyarakat Desa
1 Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi ketenagakerjaan
Peningkatan 1 Persentase peserta kualitas dan pelatihan yang produktivitas tenaga mendapatkan kerja pekerjaan
70%
100%
2 Mengembangkan kewirausahaan
Peningkatan kesempatan kerja
1 Persentase pencari kerja yang ditempatkan
31%
38%
Ketenagakerjaan Dinsos dan transmigrasi Nakertrans
2 Meningkatkan hubungan industrial
1 Meningkatkan kondisi dan mekanisme hubungan industrial
Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan
1 Jumlah kasus perselisihan hubungan industrial
10 kasus
5 kasus
Ketenagakerjaan Dinsos dan transmigrasi Nakertrans
3 Meningkatkan
1 Pelatihan
Pembinaan
1 Persentase pencari
1%
5%
1 Meningkatkan 1 Penguatan pemberdayaan dan perekonomian desa penguatan melalui BUMDes lembaga ekonomi dan lembaga desa dan lembaga ekonomi desa kemasyarakatan desa
1 Mendorong terciptanya kesempatan kerja yang seluasluasnya
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Kebudayaan dan pariwisata
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
Dispora budpar
Dinsos Nakertrans
Dinsos
VII - 48
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
kapasitas, keterampilan, dan sikap perilaku pencari kerja
keterampilan bagi pencari kerja
2 Meningkatkan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan 1 Peningkatan 1 Menciptakan iklim 1 Penguatan 0 Kesempatan dalam kelembagaan dan kelembagaan dan berwirausaha usaha UMKM yang peningkatan daya kompetitif dan saing produk kondusif UMKM
2 Fasilitasi sarana dan prasarana pengembangan UMKM 3 Fasilitasi peluang pangsa pasar dan kemitraan UMKM 2 Revitalisasi kelembagaan koperasi
1 Peningkatan sosialisasi peran dan fungsi kelembagaan koperasi
Program lingkungan sosial bidang tenaga kerja
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
kerja yang mendapatkan pemberdayaan dari anggaran DBHCHT
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
dan transmigrasi Nakertrans
Pengembangan kerjasama dengan wilayah pengiriman transmigran
1 Meningkatnya jumlah transmigran yang ditempatkan
35 org
160 org
Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil menengah
1 Meningkatnya jumlah wirausaha baru
75 WUB
608 WUB
Koperasi dan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
Penciptaan iklim UMKM yang kondusif
1 Terwujudnya produk UMKM berdaya saing
10 produk UMKM
10 produk UMKM
Koperasi dan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
Pengembangan sistem pendukung usaha bagi usaha mikro kecil menengah
1 Tersedianya jaringan pemasaran hasil (kemitrran usaha)
0 UMKM
25 UMKM
Koperasi dan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
1 Tercapainya jumlah koperasi aktif
766 kop aktif
526 kop aktif
Koperasi dan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
2 Tercapainya jumlah koperasi sehat
7 Kop
26 Kop
1 Meningkatnya jumlah koperasi sehat
150 Kop
230 Kop
Koperasi dan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
2 Peningkatan kapasitas dan volume usaha koperasi 3 Fasilitasi akses permodalan dan pasar bagi koperasi
Indikator Kinerja
Peningkatan Kualitas Usaha Koperasi
Ketenagakerjaan Dinsos dan Transmigrasi Nakertrans
VII - 49
Sasaran 1 Mewujudkan 1 kemandirian perempuan dalam perekonomian
Arah Kebijakan 1 Penguatan kelembagaan dan pemberdayaan koperasi wanita
Strategi 1 Peningkatan sosialisasi peran dan fungsi kelembagaan koperasi wanita
Program Pemberdayaan perempuan melalui koperasi wanita
Indikator Kinerja 1 Persentase koperasi wanita yang diberdayakan
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung jawab
319 Kopwan
319 Kopwan
Koperasi dan UMKM
Dinas Koperasi dan UMKM
17 PMA dan PMDN (11 PMA dan 6 PMDN)
28 PMA/PMDN
Penanaman Modal
Kantor Penanaman Modal
2 Peningkatan kapasitas dan volume usaha koperasi wanita 3 Fasilitasi akses permodalan dan pasar bagi koperasi wanita 1 Terwujudnya 1 Meningkatkan 1 Peningkatan Peningkatan Promosi 1 Meningkatnya 2 kerjasama, efektivitas promosi kuantitas dan dan Kerjasama jumlah investor promosi, dan potensi kualitas promosi Investasi yang masuk pelayanan penanaman modal potensi penanaman (PMDN/PMA) penanaman modal daerah modal daerah (Gelar 2 Tercapainya nilai potensi daerah, Investasi (PMDN gathering) dan PMA) 2 Penyediaan informasi dan akses informasi potensi penanaman modal daerah
3 Persentase tenaga kerja yang terserap di sektor industri
5% (14.104 pekerja)
5,05% (total tambahan orang yang bekerja sejumlah 14.814 orang)
4 Rasio daya serap tenaga kerja
38,98
48,00
5 Tersedianya potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah
_
100%
6 Tercapainya Nilai Investasi (PMDN dan PMA)
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Rp. Rp. 11.260.185.02 15.010.185.02 1.678 1.678
Rp. Rp. 11.260.185.02 15.010.185.02 1.678 1.678
VII - 50
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
2 Meningkatkan 1 Peningkatan iklim investasi pelayanan bidang dan realisasi penanaman modal investasi di daerah yang kualitas dan kuantitas memadai
Program Peningkatan iklim Investasi dan Realisasi Investasi
Indikator Kinerja 1 Meningkatnya jumlah investor yang masuk (PMDN/PMA)
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 17 PMA dan PMDN (11 PMA dan 6 PMDN)
28 PMA/PMDN
Bidang Urusan Penanaman Modal
SKPD Penanggung jawab Kantor Penanaman Modal
2 Fasilitasi diklat aparatur bidang penanaman modal 3 Peningkatan akses berinvestasi di daerah 4 Pemberian kemudahan berinvestasi aman dan nyaman di daerah 5 Penyediaan sistem investasi yang handal di daerah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 51
MISI 4. MENYEDIAKAN INFRASTRUKTUR DASAR YANG BERKUALITAS DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN Sasaran
Arah Kebijakan
1 Meningkatnya kualitas infrastruktur yang andal
1 Peningkatan penanganan kondisi jalan yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan serta peningkatan keberlangsungan pengoperasian fungsi jalan kabupaten
Strategi 1 Mengoptimalkan percepatan rehabilitasi jalan, peningkatan struktur jalan strategis, dan pemeliharaan berkala jalan
Program Pembangunan Perencanaan umum jalan dan jembatan
Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
1 Jumlah dokumen perencanaan teknis yang disusun
9 dokumen
5 dokumen
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
2 Tersedianya kebutuhan aspal
800 drum
6.396 drum
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
3 Terwujudnya pembebasan lahan untuk pembangunan jalan
0,4962 Ha
0,25 ha
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
4 Jumlah dokumen studi kelayakan dan kajian lingkungan yang disusun
-
10 dokumen
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
20 ruas
104 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pemeliharaan rutin 1 Panjang jalan jalan kabupaten yang dilakukan pemeliharaan rutin Rekontruksi/ peningkatan struktur jalan
1 Panjang jalan kabupaten yang dilakukan peningkatan
4 ruas
209 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Penanganan bangunan pelengkap jalan
1 Panjang jalan kabupaten yang dengan patok ruang milik jalan
112.500 m rumija
20.450 m rumija
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
-
12 duiker
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
2 Jumlah duiker yang dibangun pada jalan kabupaten
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
VII - 52
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
3 Volume tembok penahan yang dibangun pada jalan kabupaten
4 ruas
28 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 Jumlah jembatan yang dibangun
4 buah
18 buah
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Rehabilitasi/pemeli 1 Jumlah jembatan haraan jembatan yang direhabilitasi/ dipelihara
3 buah
5 buah
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pembangunan jalan desa
1 Panjang jalan desa yang dilakukan pembangunan
20 ruas
3 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pemeliharaan berkala jalan desa
1 Panjang jalan desa yang dilakukan pemeliharaan berkala
20 ruas
43 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
-
9 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pembangunan jembatan
Rekonstruksi/peni 1 Panjang jalan desa ngkatan struktur yang dilakukan jalan desa rehabilitasi Penanganan bangunan pelengkap jalan desa
1 Volume tembok penahan yang dibangun pada jalan desa
4 ruas
24 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pembangunan jalan desa penghubung antar pemukiman
1 Ruas jalan desa yang dilakukan pembangunan
23 ruas
3 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
-
10 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
63 ruas
77 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Pemeliharaan rutin 1 Ruas jalan desa jalan desa yang dilakukan penghubung antar pemeliharaan rutin pemukiman Pemeliharaan berkala jalan desa penghubung antar
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
1 Ruas jalan desa yang dilakukan pemeliharaan
VII - 53
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan pemukiman
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
berkala
Rehabilitasi jalan 1 Ruas jalan desa desa penguhubung yang dilakukan antar pemukiman rehabilitasi
0
4 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Rekonstruksi/peni 1 Ruas jalan desa ngkatan struktur yang dilakukan jalan desa peningkatan/ penghubung antar rekonstruksi pemukiman struktur
7 ruas
145 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 Ruas jalan desa yang dibangun tembok penahan
24 ruas
5 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
Penanganan bangunan pelengkap jalan desa penghubung antar pemikiman 2 Peningkatan kondisi jalan yang menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan
1 Meningkatkan Pemeliharaan struktur jalan berkala jalan strategis kabupaten melalui pelebaran dan overlay
1 Panjang jalan kabupaten yang dilakukan pemeliharaan berkala
25 ruas
102 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
3 Peningkatan keberlangsungan pengoperasian fungsi jalan kabupaten
1 Meningkatkan pembangunan bangunan pelengkap jalan serta pemeliharaan jalan kabupaten untuk menambah umur manfaat dan umur ekonomis jalan
Rehabilitasi jalan
1 Panjang jalan kabupaten yang dilakukan rehabilitasi
-
32 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
4 Peningkatan ketersediaan prasarana dan sarana kebinamargaan
1 Meningkatkan ketersediaan peralatan dan perbekalan penunjang fungsi kebinamargaan
Penyelenggaraan laboratorium kebinamargaan
1 Terwujudnya pelayanan laboratorium kebinamargaan yang optimal
100%
100%
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 54
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan Peningkatan peralatan dan perbekalan
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
1 Tersedianya peralatan dan perbekalan yang optimal
100%
100%
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 Meningkatkan Pengawasan dan pengawasan kondisi pengendalian struktur jalan dan pengendalian pemanfaatan aset jalan melalui sistem informasi manajemen jalan
1 Tersusunnya dokumen laporan pengawasan dan pengendalian
1 dokumen
5 dokumen
Pekerjaan Umum Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
2 Meningkatkan rehabilitasi dan pemeliharaan lampu penerangan jalan
Penerangan jalan umum
1 Jumlah penerangan jalan umum yang terpasang
465 titik
742 titik
Perhubungan
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
2 Jumlah penerangan jalan umum yang diperbaiki/ berfungsi kembali
795 titik
4.041 titik
Perhubungan
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
6 Peningkatan pengembangan energi listrik perdesaan
1 Meningkatkan penyediaan energi listrik bagi masyarakat miskin di wilayah desa sekitar hutan
Pembangunan, pengembangan dan pengelolaan energi tidak terbarukan
1 Jumlah rumah tangga yang mendapatkan layanan sambungan listrik
98 RTM
622 RTM
ESDM
Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 Peningkatan prasarana dan sarana permukiman yang berkualitas
1 Meningkatkan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana di lingkungan permukiman perkotaan
Pembangunan 1 Ruas jalan jalan dan jembatan lingkungan di lingkungan permukiman yang permukiman dibangun
-
288 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
5 Peningkatan kecukupan dan kelayakan atribut persandangan jalan
2 Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman
Indikator Kinerja
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 55
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
2 Ruas jembatan di lingkungan permukiman yang dibangun
-
2 unit
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
Rehabilitasi/ 1 Ruas jalan pemeliharaan jalan lingkungan dan jembatan di permukiman yang lingkungan dilakukan permukiman pemeliharaan
-
109 ruas
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
8 lokasi
Perumahan
-
2 lokasi
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
78 lokasi
92 lokasi
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
13 unit
26 unit
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
3 lokasi
24 lokasi
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
2 Peningkatan penataan Prasarana dan Sarana Utilitas (PSU) perumahan formal
1 Meningkatkan rehabilitasi dan pemeliharaan Prasarana dan Sarana Utilitas (PSU) pada perumahan formal
Pengembangan dan pengelolaan perumahan
1 Jumlah lokasi pengembangan prasarana, sarana dan utilitas perumahan formal
Pengembangan perumahan
1 Jumlah lokasi pengembangan prasarana, sarana dan utilitas perumahan (PSU)
3 Peningkatan ketersediaan sarana sanitasi komunal di wilayah rawan akses sanitasi
1 (a) Meningkatkan penyediaan MCK komunal di kawasan perkotaan dan pedesaan; (b) Meningkatkan penyediaan prasarana dan sarana sanitasi dasar bagi masyarakat miskin; (c) Mendorong terwujudnya sistem pengelolaan air limbah terpusat di kawasan perkotaan
Pengembangan 1 Jumlah MCK kinerja pengelolaan komunal yang air limbah dibangun domestik 2 Jumlah IPAL komunal yang dibangun
4 Peningkatan cakupan
1 (a) Meningkatkan eksplorasi dan
Pengembangan 1 Tereksplorasinya kinerja pengelolaan sumber air di
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
-
Dinas PU Cipta Karya
VII - 56
Sasaran
Arah Kebijakan pelayanan air minum di daerah rawan air bersih
5 Peningkatan cakupan layanan persampahan dan pelayanan air limah domestik
Strategi
Program Pembangunan
eksploitasi air air minum/air bersih di daerah bersih rawan air bersih serta pemeliharaan sambungan distribusi air bersih perdesaan; (b) Meningkatkan pembinaan dan pengembangan kelembagaan pengelola air bersih perdesaan
1 (a) Meningkatkan pengelolaan persampahan dari control landfill menjadi sanitary landfill; (b) Meningkatkan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan; (c) Meningkatkan volume sampah yang tereduksi; (d) Meningkatkan cakupan daerah layanan penanganan persampahan
6 Peningkatan 1 (a) Meningkatkan penataan drainase penataan serta perkotaan operasi dan pemeliharaan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
kawasan rawan air bersih 2 Tereksploitasinya sumber air di kawasan rawan air bersih
24 lokasi
36 lokasi
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
3 Terpeliharanya sarana dan prasarana air bersih
8 lokasi
22 lokasi
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
4 Terfasilitasinya kelembagaan pengelolaan air bersih
0
2 lembaga
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
-
Operasional 85%
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
35 unit
4 unit
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
5 ton
7 ton
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
4 Cakupan layanan pengelolaan persampahan
37 lokasi
42 lokasi
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
1 Tertatanya saluran drainase/trotoar diperkotaan dan pedesaan
20 lokasi
229 lokasi
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
Pengembangan 1 Terwujudnya TPA kinerja pengelolaan sanitary landfill persampahan yang optimal 2 Jumlah TPS/TPST yang dibangun 3 Volume sampah yang tereduksi
Pembangunan drainase/trotoar
Capaian Kinerja
VII - 57
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
drainase perkotaan; Rehabilitasi/ (b) Meningkatkan pemeliharaan partisipasi drainase/ trotoar masyarakat dalam pengelolaan drainase
4 Terwujudnya pelayanan transportasi yang handal, berdaya saing, dan memberikan nilai tambah
1 Pengembangan 1 Meningkatakan manajemen pengembangan tranportasi massal angkutan masal yang terintegrasi menuju ke pusatantar pusat-pusat pusat pendidikan layanan dan daerah terpencil
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
Rehabilitasi rumah 1 Jumlah RTLH yang tidak layak huni direhabilitasi
5.740 rtlh
1.120 rtlh
Perumahan
Dinas PU Cipta Karya
5 lokasi
25 lokasi
Perumahan
Dinas PU Cipta Karya
2 Luasan makam milik daerah
-
1 ha
Perumahan
Dinas PU Cipta Karya
Pengembangan kinerja penataan bangunan dan lingkungan permukiman
1 Permukiman kawasan kumuh yang dilakukan penataan
-
5 kawasan
2 Terfasilitasinya pelayanan di bidang penataan bangunan dan lingkungan
-
21 kecamatan Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
Pengembangan jasa konstruksi
1 Jumlah penyedia jasa konstruksi yang dilakukan pembinaan
20 penyedia
100 penyedia Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
Peningkatan pelayanan angkutan
1 Pengembangan/ peremajaan trayek angkutan masal
1 Meningkatkan Pengelolaan areal jumlah serta luasan pemakaman pemakaman umum daerah
1 Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bagi pengusaha jasa konstruksi
Bidang Urusan
57 lokasi
8 Peningkatan penyediaan pemakaman umum daerah
1 Peningkatan kapasitas jasa konstruksi daerah
Kondisi Awal Kondisi Akhir 12 lokasi
1 Meningkatkan hunian yang layak bagi masyarakat miskin
3 Terwujudnya pembinaan dan pengawasan di bidang jasa konstruksi
Capaian Kinerja
1 Optimalisasi fungsi drainase/trotoar di perkotaan dan pedesaan
7 Peningkatan kuantitas dan kualitas rumah layak huni
9 Peningkatan 1 Meningkatkan penataan kawasan perencanaan dan permukiman revitalisasi kawasan kumuh perkotaan kumuh perkotaan
Indikator Kinerja
1 Jumlah lokasi pemakaman yang tertata
25 trayek
25 trayek
Pekerjaan Umum Dinas PU Cipta Karya
Perhubungan
Dishubkom
VII - 58
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
2 Peningkatan 1 Meningkatkan kualitas prasarana penyediaan penunjang prasarana transportasi transportasi yang daerah layak bagi pengguna angkutan massal
Peningkatan prasarana dan fasilitas transportasi LLAJ
3 Peningkatan sarana penunjang keamanan dan keselamatan pengguna jalan
Pengendalian, 1 Prosentase fasilitas pengamanan lalu perlengkapan jalan lintas dan yang terpasang peningkatan - Jumlah rambufasilitas rambu dan RPPJ perlengkapan jalan yang disediakan
1 Meningkatkan pemasangan fasilitas dan rambu jalan pada ruasruas jalan kabupaten
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
1 Jumlah terminal/ subterminal/halte yang dibangun/ dikembangkan
10 unit halte
20 unit halte
Perhubungan
Dishubkom
2 Jumlah terminal/ subterminal/ halte yang rehabilitasi/ dipelihara
4 unit terminal dan 10 unit halte
4 unit terminal dan 18 unit halte
Perhubungan
Dishubkom
30%
60%
Perhubungan
Dishubkom
1.500 rambu lalin dan 96 RPPJ
160 rambu lalin dan 12 RPPJ
- Marka jalan yang tersedia
8.000 m2
10.000 m²
- Traffic Light yang dibangun
20 unit
7 unit traffic light
- Panjang guardrail yang dipasang
200 m
500 m
47 flashing
19 flashing
- Jumlah ZOSS yang disediakan
6 unit ZOSS
15 Unit ZOSS
- Jumlah traffic light dan flashing yang direhabilitasi
2 Unit Traffic Light
20 unit traffic light dan 25 Flasing
- Jumlah rambu yang direhabilitasi
1.500 buah
250 buah
- Jumlah Zona Selamat sekolah yang direhabilitasi
6 unit ZOSS
42 Unit ZOSS
8.000 m2
14.200 m2
- Flashing yang dibangun
- Jumlah Marka Jalan yang direhabilitasi
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
VII - 59
Sasaran
Arah Kebijakan
4 Peningkatan prasarana dan sarana penunjang uji kir kendaraan
Strategi
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
- Jumlah Rambu Elektronik yang dibangun
29 unit Countdown Timer
26 unit Countdown Timer
- Jumlah Rambu Elektronik yang direhabilitasi
29 unit Countdown Timer
45 unit Countdown Timer
Bidang Urusan
SKPD
2 Meningkatkan Pengelolaan penataan dan perparkiran penertiban sempadan jalan yang digunakan untuk fasilitas parkir
1 Tertatanya ruang parkir yang memadai bagi pengguna jalan
Perkotaan Jombang
Perkotaan Jombang
Perhubungan
Dishubkom
1 Meningkatkan rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan sarana di tempat uji kir kendaraan
Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
1 Kendaraan yang dilayani pengujian kendaraan bermotor tepat waktu
100%
100%
Perhubungan
Dishubkom
Peningkatan kesadaran dan keselamatan lalu lintas
1 Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Pengelolaan Kebijakan Transportasi
-
100%
Perhubungan
Dishubkom
-
5 dokumen
Perhubungan
Dishubkom
5 Peningkatan 1 Meningkatkan pembinaan dan koordinasi dan pengawasan teknis sinkronisasi bagi operator dan penyelenggaraan pengusaha manajemen transportasi daerah transportasi di daerah 6 Peningkatan kemudahan aksesibilitas bagi pengguna transportasi umum massal
Program Pembangunan
1 Meningkatkan Pembinaan dan 1 Terciptanya sistem pengembangan pengelolaan sistem dan manajemen transportasi yang transportasi darat pelayanan berkelanjutan, bagi transportasi yang pengguna memadai transportasi umum masal di perkotaan dan terjangkau serta efisien, berbasis masyarakat dan terpadu dengan rencana
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 60
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
pengembangan wilayah 7 Optimalisasi penataan, pengembangan, dan pengelolaan terminal barang
5 Terwujudnya kesesuaian dan keterpaduan perwujudkan pembangunan yang berkelanjutan
1 Penataan dan pengembangan terminal barang
1 Peningkatan 1 Meningkatkan penyelenggaraan perencanaan, pemanfaatan pengendalian dan ruang dalam pengawasan dalam rangka menunjang pemanfaatan pembangunan pengunaan lahan yang sesuai dengan berkelanjutan arahan pola maupun struktur ruang
Pengelolaan dan 1 Terkelolanya pengembangan fasilitasi bongkar sarana dan muat barang prasarana terminal sesuai fungsinya barang 2 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana bongkar muat barang
1 terminal angkutan barang -
1 terminal angkutan barang
Perhubungan
Dishubkom
1 unit Perhubungan jembatan, 2 unit Forklift dan peralatan pendukung, pembebasan lahan dan pembangunan gudang
Dishubkom
Perencanaan tata ruang
1 Terkendalinya 21 kecamatan 21 kecamatan Penataan Ruang pemanfaatan ruang sesuai rencana tata ruang
Bappeda
2 Meningkatkan koordinasi dalam perencanaan dan pengawasan pemanfaatan ruang
Pengendalian pemanfaatan ruang
1 Tersedianya pedoman dalam kebijakan penataan ruang wilayah
3 Meningkatkan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang sesuai dengan arahan rencana detail tata ruang
Pemanfaatan ruang
1 Rekomendasi keterangan rencana kota yang diterbitkan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
70%
80%
Penataan Ruang
Bappeda
842 berkas
1.250 berkas
Penataan Ruang
Dinas PU Cipta Karya
VII - 61
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi 4 Meningkatkan kualitas dokumen rencana detil tata ruang sesuai dengan rencana pedoman pemanfaatan ruang
2 Peningkatan kuantitas dan kualitas ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Program Pembangunan Pengendalian rencana rinci tata ruang
1 a) Meningkatkan Pengelolaan ruang penyedian ruang terbuka hijau terbuka hijau publik di kawasan perkotaan; (b) Meningkatkan operasi dan pemeliharaan ruang terbuka hijau publik di kawasan perkotaan
6 Terselenggaranya pengelolaan sumber daya komunikasi dan informatika yang optimal
1 Peningkatan 1 Meningkakan manajemen pembinaan dan penyelenggaraan pengawasan bagi komunikasi dan pengguna informasi yang komunikasi dan terpadu di seluruh informatika serta wilayah kabupaten partisipasi aktif kelompok informasi masyarakat
Pengembangan komunikasi dan informatika
7 Meningkatnya kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
1 Peningkatan 1 Meningkatkan penerapan prinsippengendalian prinsip pencemaran dan pembangunanyang perusakan berkelanjutan lingkungan pada air serta simpul-simpul
Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
1 Sarana dan prasarana informasi rencana pemanfaatan ruang
24 desa/peta
96 desa/peta
Penataan Ruang
Dinas PU Cipta Karya
2 Teridentifikasinya jumlah dan fungsi peruntukan bangunan kawasan perkotaan
-
6 Kel/Desa
Penataan Ruang
Dinas PU Cipta Karya
1 Luasan RTH yang dikembangkan
106,27 ha
4 ha
Penataan Ruang
Dinas PU Cipta Karya
2 Luasan RTH yang dikelola
6,25 ha
9,75 ha
Penataan Ruang
Dinas PU Cipta Karya
1 Pengembangan komunikasi dan informatika
-
1 dokumen
Komunikasi & Informatika
Dishubkom
2 Kelompok KIM dilombakan dalam Pekan KIM Jawa Timur
-
12 kelompok
Komunikasi & Informatika
Dishubkom
1 Dokumen informasi lingkungan hidup yang disusun
10 dokumen
11 dokumen
Lingkungan Hidup
BLH
VII - 62
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
kepadatan transportasi maupun perusahaan 2 Meningkatkan upaya penegakan hukum lingkungan melalui pembinaan dan pengawasan yang konsisten
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup
1 Persentase kegiatan usaha yang memiliki rekomendasi izin lingkungan
0%
100%
Lingkungan Hidup
BLH
2 Pengawasan kegiatan industri yang telah memiliki dokumen lingkungan hidup
0%
10 industri
Lingkungan Hidup
BLH
3 Pengelolaan limbah industri hasil tembakau yang berwawasan lingkungan
0%
0%
Lingkungan Hidup
BLH
4 Fasilitasi penyusunan dokumen UKL/ UPL bagi kegiatan usaha kecil/ menengah
0%
25 dokumen
Lingkungan Hidup
BLH
5 Pelayanan penceahan pencemaran air dalam rangka memenuhi SPM bidang LH
0%
100%
Lingkungan Hidup
BLH
6 Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak dalam rangka memenuhi SPM bidang LH
0%
100%
Lingkungan Hidup
BLH
VII - 63
Sasaran
Arah Kebijakan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
7 Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa dalam rangka memenuhi SPM bidang LH
0%
100%
Lingkungan Hidup
BLH
8 Pelayanan tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/ atau perusakan lingkungan hidup
0%
100%
Lingkungan Hidup
BLH
9 Menurunnya beban pencemaran air sungai di 18 titik pantau berdasarkan baku mutu parameter kunci
39%
94%
Lingkungan Hidup
BLH
1 Terkendalinya 0 kualitas udara ambien di 10 titik pantau sesuai baku mutu
10 titik
10 titik
Lingkungan Hidup
BLH
1 Kualitas emisi dari 1 sumber bergerak (kendaraan dinas operasional)
0%
90%
Lingkungan Hidup
BLH
1 Persentase 2 ketaatan penyampaian laporan periodik bagi 50 pemegang
20%
100%
Lingkungan Hidup
BLH
VII - 64
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
dokumen lingkungan 1 Tersedianya 3 sarana dan prasarana pengelolaan persampahan untuk menunjang program adipura, adiwiyata dan desa berseri
0%
100%
Lingkungan Hidup
BLH
1 Jenis parameter uji 4 laboratorium lingkungan
3 parameter
8 parameter
Lingkungan Hidup
BLH
-
5 kegiatan
Lingkungan Hidup
BLH
1 Dokumen kajian 6 lingkungan hidup
10 dokumen
6 dokumen
Lingkungan Hidup
BLH
1 Naskah akademis 7 dan draft raperda pengelolaan lingkungan hidup
8 dokumen
6 dokumen
Lingkungan Hidup
BLH
1 Monitoring dan 8 evaluasi kegiatan DAK bidang Lingkungan Hidup
0%
100%
Lingkungan Hidup
BLH
0
100%
Lingkungan Hidup
BLH
0
15 sumur resapan dan 4000 lubang biopori
Lingkungan Hidup
BLH
1 Sosialisasi 5 penurunan gas rumah kaca
3 Meningkatkan Perlindungan dan 1 Rasio ketaatan upaya perlindungan konservasi sumber pemegang izin dan konservasi daya alam SIPA sumber daya alam untuk 2 Imbuhan air tanah pembangunan berkelanjutan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 65
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Penataan Lingkungan
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir 0
1 dokumen
Lingkungan Hidup
BLH
4 Dokumen profil Kehati
0
3 dokumen
Lingkungan Hidup
BLH
5 Sarana dan prasarana serta pengelolaan taman kehati
0
1 lokasi
Lingkungan Hidup
BLH
6 Perlindungan sumber mata air
10 lokasi
8 lokasi
Lingkungan Hidup
BLH
1 Keikutsertaan Kabupaten Jombang dalam program adipura
10 lokasi
10 lokasi
Lingkungan Hidup
BLH
2 Sekolah yang mengikuti program adiwiyata
48 sekolah
223 sekolah
Lingkungan Hidup
BLH
3 Dokumen standar gedung kantor yang berwawasan lingkungan
0
4 SKPD
Lingkungan Hidup
BLH
4 Failitasi sarana penunjang ruang terbuka hijau
0
1 lokasi
Lingkungan Hidup
BLH
9 pokmas; 90 Lingkungan kader Hidup
BLH
Peningkatan peran 1 Kelompok serta masyarakat masyarakat yang bidang lingkungan berperan serta hidup dalam pengelolaan lingkungan hidup
4 pokmas; 40 kader
3 Peningkatan kemandirian desa dalam penyediaan energi terbarukan
Pembangunan, pengembangan energi terbarukan
8 desa memiliki potensi sebagai Desa
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD
3 Pedoman pengelolaan taman Kehati
2 Peningkatan peran 1 Meningkatkan serta lembaga dan pemberdayaan dan masyarakat dalam pelatihan bagi pengelolaan lembaga serta lingkungan hidup masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup 1 Penyediaan sarana dan prasarana pengembangan energi terbarukan
Bidang Urusan
1 Terwujudnya desa mandiri energi berbasis biogas
2 desa
Energi SDM
BLH
VII - 66
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
Mandiri Energi 4 Peningkatan pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha pertambangan
1 Penyiapan regulasi serta penerapan insentif bagi kegiatan usaha pertambangan
Peningkatan pengelolaan lingkungan pertambangan
1 Dokumen hasil pengawasan PETI
-
4 laporan
Energi SDM
BLH
5 Penurunan Luas Lahan Kritis
1 Penetapan lokasi prioritas rehabilitasi hutan dan lahan serta design model pelaksanaannya
Rehabilitasi hutan dan lahan
1 Berkurangnya lahan kritis
1.600 Ha
1.100 Ha
Kehutanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Rehabilitasi hutan dan lahan (tebing)
1 Tercapainya penyelamatan tebing
7 tebing
11 tebing
Kehutanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Rehabilitasi hutan dan lahan (resapan)
1 Tersedianya Sumur Resapan (unit)
115 sumur resapan
50 suur resapan
Kehutanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
2 Optimalisasi Perlindungan dan 1 Rehabilitasi hutan dam penahan rehabilitasi hutan konservasi sumber dan lahan dengan 7 unit, gully dan Lahan Kritis di daya hutan pembangunan sipil plug 2 unit, luar kawasan hutan teknis dan vegetatif pembgn dan Lahan rawan vegetatif 400 bencana serta ha Lahan hutan rakyat dengan fungsi penyangga
dam penahan Kehutanan 20 unit, gully plug 20 unit, vegetatif 800 ha
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
3 Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)
10 kelompok
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
4 Penguatan kelembagaan petani hutan rakyat
Pembinaan dan peningkatan kelembagaan kelompok tani hutan rakyat (KTHR)
1 Kapasitas pengelola kelembagaan kelompok
1 kelompok
Kehutanan
5 Pelatihan dan pendampingan pada kelompok tani hutan tentang
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 67
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
penanaman dan pengelolaan hutan 8 Meningkatnya 1 Optimalisasi 1 Pelatihan dan sistem pengelolaan pemanfaatan hasil pendampingan sumber daya alam hutan penerapan teknik dan lingkungan agroforestry hidup 2 Optimalisasi dan 1 Pelatihan dan Pengawasan pendampingan Industri Hasil kemampuan Hutan manajerial dan teknis pelaku usaha industri hasil hutan 2 Penyediaan dan diseminasi data potensi bahan baku kayu dan hasil hutan non kayu
Pemanfaatan potensi sumber daya hutan
1 Produksi hasil hutan kayu
Pembinaan dan 1 Terwujudnya penertiban industri industri hasil hasil hutan hutan yang berkelanjutan
2 Industri hasil hutan bersertifikat SVLK
2.209,18 m3
11.000,00 m3 Kehutanan
53 industri
5 unit
1 industri
3 industri
Kehutanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
3 Fasilitasi perijinan dan kepastian usaha bidang industri hasil hutan kayu 4 Pengawasan dan pemantauan illegal logging 5 Penguatan kapasitas dan koordinasi instansi terkait, baik pemerintah maupun nonpemerintah yang terlibat dalam SVLK 6 Fasilitasi persiapan SVLK bagi industri hasil hutan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 68
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Indikator Kinerja
Capaian Kinerja Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD
7 Transparansi Penguatan Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu / SVLK 8 Fasilitasi penilaian SVLK bagi industri hasil hutan 9 Membangun dan memperkuat jaringan pasar baik regional maupun internasional komoditas hasil hutan ber SVLK
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 69
MISI 5. MEWUJUDKAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH Sasaran 1 Mewujudkan organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran
2 Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindiih dan kondusif
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
1 Penataan sistem dan kelembagaan yang tepat fungsi dan tepat ukuran
1 Penataan Pembinaan dan kelembagaan sesuai penataan dengan kebutuhan kelembagaan dengan berpedoman pada peraturan perundangundangan yang ada
1 Persentase hasil evaluasi kelembagaan yang ditindaklanjuti
2 Penyusunan SOP SKPD
2 Standarisasi sistem tata kerja SKPD
2 Jumlah SKPD yang memiliki SOP
1 Penataan regulasi 1 Meningkatkan daerah dan produk ketersediaan hukum daerah produk hukum yang implementatif
Penataan peraturan perundangundangan
3 SDM aparatur 1 Meningkatkan yang berintegritas, kualitas netral, kompeten, manajemen SDM capable, aparatur profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera
1 Mengembangkan Pembinaan sistem aparatur pengangkatan, penempatan dan pemberhentian sesuai dengan kompetensi, dengan menggunakan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
SKPD Penanggung Jawab
100%
100%
Otonomi Daerah
Bagian Organisasi
19 SKPD
65 SOP SKPD
Otonomi Daerah
Bagian Organisasi
90%
90%
Otonomi Daerah
Bag. Hukum
-
100%
Otonomi Daerah
Setwan
1 Rasio perda yang ditetapkan terhadap program legislasi daerah
75%
100%
Otonomi Daerah
Setwan
1 Persentase aparatur mempunyai sasaran kerja pegawai (SKP) berkategori baik
80%
90%
Kepegawaian
BKD
1 Persentase ketersediaan produk hukum yang ditetapkan
2 Meningkatkan Fasilitasi 1 Persentase kajian komunikasi dan perumusan produk naskah akademik sinkronisasi antara hukum DPRD terhadap Pemerintah Daerah, rancangan DPRD, dan peraturan daerah masyarakat inisiatif Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
VII - 70
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
pendekatan merit system 2 Meningkatkan Pengembangan kapasitas aparatur aparatur pemerintahan daerah melalui pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan jenjang pendidikan pegawai yang disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja
1 Persentase ketersediaan pegawai berdasarkan analisis beban kerja
80%
90%
Kepegawaian
BKD
3 Peningkatan disiplin aparatur 4 Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih
1 Meningkatkan 1 Meningkatkan akuntabilitas pengawasan keuangan dan akuntabilitas kinerja pemerintah keuangan dan daerah kinerja pemerintah daerah 2 Meningkatkan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
1 Meningkatkan tata 1 Meningkatkan kelola kearsipan penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Peningkatan 1 Bobot dan sistem pengawasan jumlah temuan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
4.400 temuan 4.190 temuan Otonomi Daerah
Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
1 Pejabat fungsional auditor yang jenjang kariernya meningkat berdasar sertifikasi keahlian
22 Org Auditor
38 Org Auditor
Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
1 Persentase instansi yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku
90 instansi
195 instnsi
Inspektorat
Otonomi Daerah
Inspektorat
Kearsipan
Kantor Arsip PDE Perpustakaan
VII - 71
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
2 Meningkatkan pembinaan dan ketersediaan sarana dan prasarana kearsipan 5 Mewujdkan pengelolaan keuangan & aset daerah yang handal
1 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran yang seimbang
1 Peningkatan pelayanan perbendaharaan dengan terbitnya SPD dan SP2D sesuai perencanaan anggaran kas SKPD
Peningkatan dan pengembangan pengelolaan manajemen perbendaharaan daerah
2 Pengendalian tingkat liquiditas kas daerah minimal 1 bulan gaji ditambah 10%
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
2 Persentase sarpras kearsipan dalam kondisi baik
5%
100%
1 Pelayanan perbendaharaan dengan terbitnya SPD dan SP2D sesuai perencanaan anggaran kas SKPD
70%
95%
2 Terkendalinya tingkat liquiditas kas daerah minimal 1 bulan gaji ditambah 10%
70%
95%
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kearsipan
Kantor Arsip PDE Perpustakaan
Otonomi Daerah
DPPKAD
3 Penyusunan Laporan keuangan daerah yang akurat dan memenuhi standar serta Penyampaian laporan keuangan daerah yang tepat waktu setiap tahunnya.
Peningkatan dan pengembangan pelaporan keuangan daerah
1 Laporan Tersusunnya Tersusunnya Otonomi Daerah keuangan daerah Laporan Laporan yang akurat dan Keuangan Keuangan memenuhi Daerah Tahun Daerah Tahun standar serta 2012 2017 Penyampaian laporan keuangan daerah yang tepat waktu setiap tahunnya.
DPPKAD
4 Peningkatan persentase pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
1 Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
DPPKAD
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
302 Desa
302 Desa
Otonomi Daerah
VII - 72
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi 5 Standarisasi harga satuan barang
2 Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan aset daerah yang berorientasi pada kepentingan publik
Program Pembangunan Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
Capaian Kinerja Indikator Kinerja 1 Standarisasi harga
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
90%
90%
Otonomi Daerah
Bag. Perlengkapan
6 Penetapan Perda Peningkatan dan APBD Tepat Waktu; pengembangan perencanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD)
1 Penetapan Perda APBD Tepat Waktu;
Tepat waktu (5 Bulan dari awal proses sampai disahkan)
Tepat waktu (5 bulan dari awal proses sampai disahkan)
Otonomi Daerah
DPPKAD
7 Peningkatan PAD khususnya pajak daerah
Peningkatan dan pengembangan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah
1 PAD khususnya pajak daerah
Rp. 143.932.387. 639
Rp. Otonomi Daerah 301.254.912. 030
DPPKAD
1 Peningkatan Prosentase keakuratan data neraca aset
Peningkatan dan pengembangan pengelolaan aset/ barang milik daerah
1 Persentase keakuratan data neraca aset
65%
90%
Otonomi Daerah
DPPKAD
Pengendalian dan evaluasi kinerja program
1 Persentase kesesuaian rencana program dengan realisasi program
70%
90%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
2 Peningkatan jumlah tanah asset daerah yang telah bersertifikat 3 Peningkatan jumlah pemanfaatan asset daerah guna peningkatan PAD
6 Meningkatkan 1 Peningkatan kapasitas dan kualitas kapabilitas kinerja monitoring, birokrasi evaluasi dalam implementasi program dan
1 Meningkatkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 73
Sasaran
Arah Kebijakan kegiatan
Strategi
Program Pembangunan
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
2 Meningkatkan ketersediaan data dan informasi statistik yang lengkap, akurat, dan tepat waktu
Program pengembangan data/informasi/ statistik daerah
1 Tersedianya data statistik untuk perencanaan daerah
_
90%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Fasilitasi/ koordinasi bidang administrasi pembangunan
1 Persentase tertib administrasi pembangunan
80%
90%
Otonomi Daerah
Bag. Adm. Pembangun-an
3 Meningkatkan koordinasi administrasi pemerintahan
Peningkatan Fasilitasi/ Koordinasi Administrasi Pemerintahan
1 Presentase kecamatan yang berkinerja baik
90%
Otonomi Daerah
Bag. Adm. Pemerintahan
Otonomi Daerah
Bag. Adm. Perekonomian
Otonomi Daerah
Bag. Adm. Perekonomian
Peningkatan dan 1 Total capaian pengembangan laba BUMD pengelolaan BUMD 2 Capaian laba PDAM Jombang
Koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi kebijakan pemerintah dan pembangunan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Rp 5.799.022.747
Rp 15.699.419. 738
Rp Rp 1.639.664.000 1.113.132.302
3 Capaian laba PD. Aneka Usaha Seger
Rp 507.767.500
Rp 1.491.581.902
4 Capaian laba PD. BPR Bank Jombang
Rp 3.293.000. 000
Rp 12.226.678. 000
5 Capaian laba PD. Perkebunan Panglungan
Rp 358.591.246
Rp 868.027.534
1 Terkendalinya tingkat inflasi daerah
4,0% – 5,0%
5,0% - 6,0%
VII - 74
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
Pemberantasan barang kena cukai ilegal
1 Persentase rokok yang dilekati atau tidak dilekati cukai ilegal
Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai
1 Informasi ketentuan di bidang cukai
Fasilitasi/ koordinasi pengembangan dan pengelolaan bidang sumber daya alam
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Otonomi Daerah
Bag. Adm. Perekonomian
30 media
30 media
Otonomi Daerah
Bag. Humas
1 Persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang sumber daya alam
80%
100%
Otonomi Daerah
Bag. Adm. SDA
Fasilitasi/ koordinasi pengembangan dan pengelolaan bidang energi
1 Persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang energi
80%
100%
Otonomi Daerah
Bag. Adm. SDA
Fasilitasi/ koordinasi pengembangan dan pengelolaan bidang pertanian
1 Persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang pertanian
80%
100%
Otonomi Daerah
Bag. Adm. SDA
4 Meningkatkan fasilitasi penyelenggaraan peringatan hari besar agama dan nasional
Fasilitasi administrasi kesejahteraan masyarakat
1 Fasilitasi penyelenggaraan hari besar agama dan nasional
80%
100%
Otonomi Daerah
Bag. Adm. Kesejahteraan Rakyat
5 Meningkatkan fasilitasi pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah
Pengadaan barang dan jasa melalui ULP
1 Realisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah secara
97%
97%
Otonomi Daerah
Bag. Perlengkapan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 75
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
secara elektronik
7 Pelayanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat
1 Peningkatan kualitas layanan dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
elektronik
6 Membangun komunikasi dan kerjasama dengan berbagai kekuatan yang ada di masyarakat
Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
1 Persentase tingkat pelayanan kedinasan KDH/ WKDH
80%
90%
Otonomi Daerah
Bag Umum
1 Fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan
Fasilitasi dan 1 Persentase koordinasi ketersediaan penyelenggaraan laporan pemerintahan pelaksanaan wilayah kecamatan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan wilayah kecamatan
90%
100%
Otonomi Daerah
Kecamatan
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Pelayanan administrasi perkantoran
Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
100%
100%
Semua Urusan
Semua SKPD
Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
Semua Urusan
Semua SKPD
Peningkatan disiplin aparatur
Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
Semua Urusan
Semua SKPD
Perencanaan strategis dan pelaporan capaian kinerja serta keuangan SKPD
Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
Semua Urusan
Semua SKPD
VII - 76
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
1 Meningkatkan 1 Meningkatkan akses masyarakat kerjasama informasi terhadap informasi dengan mass media pembangunan dan lembaga daerah lainnya
8 Birokrasi dengan 1 Mewujudkan integritas dan perencanaan kinerja yang tinggi pembangunan yang berkualitas dan aspiratif
Program Pembangunan
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
1 Persentase dokumentasi dan visualisasi kegiatan pembangunan
69,4%
100%
Komunikasi dan Informatika
Bag. Humas
2 Pembinaan dan pengembangan jaringan komunikasi dan informasi
Kerjasama informasi dengan mass media
1 Persentase kerjasama informasi dengan mass media
11 media
12 media
Komunikasi dan Informatika
Bag. Humas
3 Mengembangkan teknologi komunikasi dan informasi dalam penyebarluasan informasi pembangunan daerah
Peningkatan Jaringan Komunikasi dan Informasi
1 Persentase instansi terkoneksi internet
_
500 instansi
Komunikasi dan Informatika
Kantor Arsip PDE Perpustakaan
Pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi
1 Persentase kajian koneksi internet
276 Titik Koneksi
500 Titik Koneksi
Komunikasi dan Informatika
Kantor Arsip PDE Perpustakaan
1 Meningkatkan koordinasi perencanaan pembangunan daerah
Perencanaan pembangunan daerah
1 Dokumen pedoman perencanaan daerah (RPJMD, RKPD, dan KUA/PPAS)
70%
90%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
2 Meningkatkan ketersedian dokumen perencanan pembangunan daerah
Perencanaan pembangunan ekonomi
1 Persentase ketersediaan laporan koordinasi perencanaan bidang ekonomi
90%
90%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
3 Meningkatkan ketersediaan dokumen kajian pendukung
Perencanaan pembangunan sosial budaya
1 Persentase ketersediaan laporan koordinasi
90%
90%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 77
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
perencanaan pembangunan daerah
2 Meningkatkan 1 Peningkatan keterlibatan partisipasi masyarakat dalam masyarakat dalam pembangunan musyawarah perencanaan pembangunan desa
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
perencanaan bidang sosial budaya Perencanaan prasarana sarana wilayah dan sumber daya alam
1 Persentase ketersediaan laporan koordinasi perencanaan bidang fisik prasarana
80%
90%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Penelitian dan pengembangan
1 Persentase ketersediaan dokumen penelitian yang dihasilkan
70%
90%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
1 Persentase ketersediaan laporan hasil peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan
80%
93%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Kerjasama Pembangunan
1 Persentase kerjasama pembangunan
80%
93%
Perencanaan Pembangunan
Bappeda
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
1 Persentase desa menetapkan RPJMDes dan RKPDes
85%
85%
Pemberdayaan BPMPD Masyarakat Desa
VII - 78
Sasaran
9 Terwujudnya kepastian pelayanan perizinan bidang usaha
Arah Kebijakan
Strategi
Program Pembangunan
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
3 Meningkatkan kinerja SKPD
1 Melaksanakan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja SKPD
Peningkatan 1 Indeks Kepuasan kinerja pemerintah Masyarakat daerah
1 Meningkatkan efektivitas pelayanan perizinan
1 Peningkatan mutu perijinan dan validasi dokumen perizinan
Peningkatan mutu pelayanan perizinan
1 Teraplikasinya ISO 9001 2008 dalam peningkatan mutu perizinan
Validasi dokumen perizinan
Pelayanan perizinan penanaman modal
Kondisi Awal Kondisi Akhir
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
76,59
78,5
Otonomi Daerah
Bag. Organisasi
sertifikasi ISO 9001 2008
5 monev
Otonomi Daerah
BPP
1 Tingkat akurasi persyaratan yang diajukan pemohon
75%
100%
Otonomi Daerah
BPP
1 Penyelesaian izin penanaman modal
1.000 izin
5.300 izin
Otonomi Daerah
BPP
Teraksesnya 1 Teraksesnya 1 Otonomi Daerah aplikasi aplikasi SimYaniz SimYaniz
BPP
2 Penyusunan dan Optimalisasi 1 Tersusunnya pemanfaatan sistem pemanfaatan sistem informasi informasi layanan teknologi informasi perzinan publik, aplikasi 2 Rata-rata perizinan dan penyelesaian izin meningkatkan SDM 20 hari kerja pelayanan perizinan
30 hari kerja
20 hari
3 Pengawasan perijinan, penyelesaian pengaduan masyarakat dan pendataan, sosialisasi dan kajian peraturan perizinan
Peningkatan tertib administrasi perizinan
1 Tertibnya administrasi perizinan
70%
100%
Otonomi Daerah
BPP
4 Peningkatan tertib
Peningkatan
1 Partisipasi
65%
90%
Otonomi Daerah
BPP
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
VII - 79
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi administrasi perizinan dan meningkatan partisipasi masyarakat di bidang perizinan
1 Meningkatnya 0 cakupan layanan administrasi kependudukan
1 Meningkatkan 1 Mengembangkan kualitas pelayanan sistem administrasi pemeliharaan data kependudukan kependudukan dan dan pencatatan pencatatan sipil sipil
Indikator Kinerja
partisipasi masyarakat di bidang perizinan
masyarakat untuk mengajukan izin
Penataan administrasi kependudukan
2 Meningkatkan Penataan ketersediaan sarana administrasi prasarana pencatatan sipil pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil 3 Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya dokumen kependudukan dan pencatatan sipil 1 Meningkatnya 1 Meningkatkan 1 Meningkatkan 1 kapasitas aparatur kualitas pelayanan kapasitas aparatur pemerintahan desa pemerintah desa pemerintahan desa
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Capaian Kinerja
Program Pembangunan
Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Cakupan Penerbitan KK,
80%
100%
2 Cakupan penerbitan KTP,
93%
100%
3 Cakupan Penerbitan Surat Keterangan Kependudukan
100%
100%
1 Cakupan Penerbitan AktaAkta Pencatatan Sipil, yang meliputi: Akta kelahiran: Akte Kematian: Akte Perkawinan: Akte Perceraian: Akte Pengakuan Anak:
Peningkatan 1 Persentase kapasitas aparatur aparatur desa pemerintah desa yang terlatih
18,70% 2,20% 100% 100% 100%
80% 60% 100% 100% 100%
80%
80%
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dispendukcapil
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Dispendukcapil
Pemberdayaan BPMPD Masyarakat Desa
VII - 80
Sasaran
Arah Kebijakan
Strategi 2 Fasilitasi penyerahan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten ke Desa.
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Program Pembangunan
Capaian Kinerja Indikator Kinerja
Penyerahan 1 Fasilitasi urusan penyerahan pemerintahan yang urusan menjadi pemerintahan kewenangan yang menjadi Kabupaten ke Desa kewenangan Kabupaten ke Desa
Kondisi Awal Kondisi Akhir 80%
80%
Bidang Urusan
SKPD Penanggung Jawab
Pemberdayaan BPMPD Masyarakat Desa
VII - 81
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Indikasi rencana program prioritas Kabupaten Jombang berisi program-program
prioritas
baik
untuk
mencapai
visi
dan
misi
pembangunan jangka menengah maupun untuk pemenuhan layanan SKPD dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah. Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan untuk memenuhi kebutuhan program prioritas dalam 5 (lima) tahun kedepan. Programprogram prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif
selanjutnya
dijadikan
sebagai
acuan
bagi
SKPD
dalam
penyusunan Rencana Strategis SKPD,termasuk dalam menjabarkannya ke dalam kegiatan prioritas beserta kebutuhan pendanaannya. Dalam bagian ini diuraikan hubungan urusan pemerintah dengan SKPD terkait beserta program yang menjadi tanggung jawab SKPD. Pada bagian ini, disajikan pula pencapaian target indikator kinerja pada akhir periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian indikator kinerja pada awal periode perencanaan. Program-program
yang
akan
dilaksanakan
oleh
pemerintah
Kabupaten Jombang dalam jangka waktu 2014-2018 secara teperinci dapat dilihat pada tabel berikut ini:
VIII - 1
PROGRAM, INDIKATOR SERTA TARGET DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2014-2018
Kode
1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
2
3
4
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
URUSAN PENDIDIKAN 1.01.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.01.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.01.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.01.05
1.01.07
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
5,540,519,000
100%
5,540,519,000
100%
5,540,519,000
100%
5,540,519,000
100%
5,540,519,000
100%
100%
1,182,036,000
100%
1,182,036,000
100%
1,182,036,000
100%
1,182,036,000
100%
1,182,036,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
38,000,000
100%
38,000,000
100%
38,000,000
100%
38,000,000
100%
38,000,000
1 Tercapainya dukungan aparatur dalam pelayanan
100%
100%
140,000,000
100%
140,000,000
100%
140,000,000
100%
140,000,000
100%
140,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
1.01.15
Program pendidikan anak usia dini
1 APK PAUD
95.25%
95.25%
480,000,000
95.51%
408,000,000
95.75%
408,000,000
96.00%
387,600,000
96.25%
436,050,000
1.01.18
Program pendidikan non formal
1 Angka Melek Huruf
94.35%
95.35%
632,000,000
95.85%
537,200,000
96.35%
537,200,000
96.85%
510,340,000
97.35%
574,132,500
1.01.19
Program pendidikan luar biasa
100%
100%
327,949,500
100%
278,757,075
100%
278,757,075
100%
264,819,221
100%
297,921,624
1.01.29
Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 tahun (rehabilitasi ringan)
1 Persentase SLB mendapatkan fasilitasi 1 Peningkatan jumlah sekolah dasar yang dilakukan rehabilitasi ringan
90.00%
92.50%
110,000,000
-
1.01.30
Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 tahun (rehabilitasi sedang/berat) Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 Tahun (Pembangunan) Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 tahun (rehabilitasi ringan)
1 Persentase sekolah dasar dalam kondisi baik
90.00%
92.39%
9,260,859,000
1:28
1:28
15,874,917,800
1 Peningkatan jumlah sekolah dasar yang dilakukan rehabilitasi ringan
90.00%
92.00%
110,000,000
93.00%
110,000,000
94.00%
300,000,000
95.00%
337,500,000
Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 tahun (rehabilitasi sedang/berat) Peningkatan akses layanan pendidikan dasar 6 Tahun (Pembangunan) Program peningkatan akses layanan pendidikan dasar 9 tahun Program peningkatan akses layanan pendidikan menengah Program Pembangunan/penin gkatan lapangan olah raga sekolah dasar
1 Persentase sekolah dasar dalam kondisi baik
90.00%
93.00%
3,171,200,000
93.50%
3,171,200,000
94.00%
3,012,640,000
95.00%
3,389,220,000
1:28
1:28
8,277,876,300
1:28
8,277,876,300
1:28
7,863,982,485
1:28
8,846,980,296
1.01.31
1.01.43
1.01.44
1.01.45
1.01.25
1.01.27
1.01.34
1 Rasio kelas per siswa
1 Rasio kelas per siswa
-
-
-
-
-
-
-
1 Persentase sekolah SMP dalam kondisi baik
97.68%
97.75%
30,194,583,180
97.78%
27,694,583,180
97.80%
27,694,583,180
97.82%
30,090,995,671
97.84%
33,852,370,130
1 Meningkatnya prosentase SMA dalam kondisi baik
94.72%
94.75%
8,589,415,700
95.25%
8,429,415,700
95.75%
8,589,415,700
96.25%
8,159,944,915
96.75
9,179,938,029
1 Meningkatnya sarana dan prasarana sekolah dasar
-
50 lembaga
2,500,000,000
50 lembaga
2,500,000,000
50 lembaga
2,500,000,000
50 lembaga
2,500,000,000
1
Kode
1 1.01.40
1.01.41
1.01.20
1.01.24
1.01.26
1.01.28
1.01.22
1.01.33
1.01.35
1.01.36
1.01.37
1.01.38
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program pengembangan pendidikan inklusi
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Persentase anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pendidikan 1 Rasio bangku per siswa
4 69.75%
71.7
30,000,000
75.75
20,000,000
76.5
1:2
1:2
900,000,000
1:2
460,000,000
1:2
14.20%
19.20%
2 Meningkatnya presentase guru SD yang bersertifikasi
50.13
55.13
60.31
65.13
70.31
75.13
3 Meningkatnya presentase guru SMP yang bersertifikasi 4 Meningkatnya presentase guru SMA/SMK yang bersertifikasi 1 Meningkatnya angka kelulusan SD
59.47
70.11
72.47
74.47
77.47
80.47
40.99
54.29
59.29
64.29
69.29
74.29
99.89%
99.89%
7,292,137,310
99.89%
7,292,137,310
99.89%
7,248,676,510
99.89%
7,427,635,616
99.89%
8,356,090,068
1 Meningkatnya angka kelulusan SMP
98.02%
98.02%
8,687,428,062
98.02%
9,287,428,062
98.02%
9,287,428,062
98.02%
11,574,910,078
98.02%
13,021,773,837
1 Meningkatnya angka kelulusan SMA
98.62%
98.62%
2,714,982,200
98.62%
2,834,982,200
98.62%
2,714,982,200
98.62%
2,667,483,090
98.62%
3,000,918,476
2 Rata-rata Nilai UAN/UAS 1 Persentase sekolah yang terakreditasi A
7.91
7.83
Program manajemen pelayanan pendidikan
12.58%
14.58%
2 Persentase sekolah yang terakreditasi B
67.14%
69.14%
71.14%
73.14%
75.14%
77.14%
3 Persentase sekolah yang terakreditasi C
20.28%
16.28%
12.28%
8.28%
4.28%
0.28%
Program pembangunan/ peningkatan perpustakaan sekolah dasar Program peningkatan sarana penunjang mutu pendidikan dasar 6 tahun Program peningkatan prasarana penunjang mutu pendidikan dasar 9 tahun Program peningkatan sarana penunjang mutu pendidikan dasar 9 tahun Program peningkatan prasarana penunjang mutu pendidikan menengah
1 Persentase SD mempunyai perpustakaan
48.39%
48.39%
1,391,745,180
54.39%
1 Meningkatnya ratarata Nilai UASBN/ UAS SD
7.56
7.6
6,455,995,200
7.60
1 Jumlah sekolah SMP yang memenuhi standar sarpras/ jumlah seluruh sekolah SMP 1 Rata-rata Nilai UAN/UAS
60.68%
63.75%
66.78%
7.12
7.2
7,114,000,000
7.25
7,414,000,000
7.3
7,414,000,000
7.35
7,088,300,000
7.50
7,974,337,500
1 Persentase sekolah SMA memenuhi standar sarpras
55.25%
58.55%
1,490,170,680
62.60%
1,790,170,680
65.25%
1,820,170,680
68.75%
1,778,662,146
71.75%
1,951,306,636
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Program peningkatan prasarana penunjang sekolah dasar Program 1 Meningkatnya peningkatan mutu presentase guru pendidik dan tenaga PAUD yang kependidikan bersertifikasi
Program peningkatan mutu pendidikan dasar 6 tahun Program peningkatan mutu pendidikan dasar 9 tahun Program peningkatan mutu pendidikan menengah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Rp
Target
5
Tahun 2016
2,308,075,200
24.20%
2,408,075,200
410,516,600
16.58%
29.20%
225,000,000
900,000,000
2,408,075,200
1,391,363,213
18.58%
77.3
1:2
34.20%
9 250,000,000
855,000,000
2,287,671,440
7.85 1,067,090,000
20.58%
Rp
Target
8
7.85 1,067,090,000
Tahun 2018 Rp
Target
7
7.85 1,067,090,000
Rp
Target
6
Tahun 2017
79.25
25,000,000
1:2
866,400,000
39.20%
2,402,055,012
7.85 1,013,735,500
22.58%
1,013,735,500
59.39%
1,391,363,213
65.39%
1,321,795,052
68.39%
1,487,019,434
150,000,000
7.60
6,049,456,000
7.60
6,620,995,200
7.67
7,448,619,600
119,088,600
69.80%
119,088,600
72.82%
113,134,170
75.84%
127,275,941
2
Kode
1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
2
3
4
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
URUSAN KESEHATAN 1.02.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
2,565,808,885
100%
2,565,808,885
100%
2,565,808,885
100%
2,565,808,885
100%
2,565,808,885
1.02.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
100%
100%
247,890,000
100%
247,890,000
100%
247,890,000
100%
247,890,000
100%
247,890,000
1.02.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
27,825,000
100%
27,825,000
100%
27,825,000
100%
27,825,000
100%
27,825,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
1.02.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
1,275,425,700
100%
1,275,425,700
100%
1,275,425,700
100%
1,275,425,700
100%
1,275,425,700
1.02.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
146,675,000
100%
146,675,000
100%
146,675,000
100%
146,675,000
100%
146,675,000
1.02.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
33,675,000
100%
33,675,000
100%
33,675,000
100%
33,675,000
100%
33,675,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
1 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan 2 Meningkatnya jumlah puskesmas yang terakreditasi 3 Meningkatnya cakupan rawat jalan
75,98%
77
523,378,850
78
569,000,000
79
610,000,000
80
737,000,000
80
370,000,000
0%
14
35
60
76
100
42,64%
50
60
70
80
90
4 Meningkatnya cakupan rawat inap
0,8%
3
6
9
12
15
1 Meningkatnya persentase puskesmas memenuhi standar
0%
14
6,023,737,900
35
1,100,000,000
60
700,000,000
76
800,000,000
100
1,750,000,000
1 Jumlah tenaga dokter yang mempunyai kompetensi kegawatdaruratan PPGD/GELS/ATLS/ ACLS 2 Jumlah tenaga perawat yang mempunyai kompetensi kegawatdaruratan PPGD/GELS/ATLS/ ACLS
18 org
10
285,235,000
20
252,000,000
30
262,000,000
40
279,000,000
59
392,500,000
18 orang
20
1.02.07
1.02.07
1.02.23
1.02.25
1.02.43
Program standarisasi pelayanan kesehatan
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya Program peningkatan aparatur kesehatan
40
60
80
102
3
Kode
1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
1.02.17
1.02.16
Program obat dan perbekalan kesehatan Program pengawasan obat dan makanan
1
Program upaya kesehatan masyarakat
1
Rp
Target
6 18
Rp
Target
7
Tahun 2018
34
Rp
Target
8
9
50
64
100
6,045,287,430
100
6,243,833,750
100
6,402,380,069
100
6,545,000,000
25,6%
25
29,918,800
24
29,918,800
23
29,918,800
22
29,918,800
20
29,918,800
53,1%
55
22,999,741,000
60
24,417,925,400
65
26,924,908,199
70
28,103,635,064
75
30,647,373,840
81,3%
100
100
100
100
100
0,37%
100
100
100
100
100
95,86%
100
100
100
100
100
82,18%
83
83,5
84
84,5
85
2,09%
2
2.5
3
3.5
4
3,28%
10
20
30
40
50
1 Cakupan desa siaga aktif
100%
100
2 Meningkatnya cakupan Posyandu Purnama 3 Meningkatnya cakupan penyuluhan P3 Napza oleh petugas kesehatan
70%
71
72
73
74
75
5,57%
15
17
19
21
23
47,8%
50
52
54
56
58
100%
100
4,06
4
3,5
3
2,5
2
10,6
9,5
9
8,5
8
7,5
100%
100
1
5
6
7
Program perbaikan gizi masyarakat
Rp
Target
Tahun 2017
7,215,926,389
4
1.02.20
Rp 5
4 4 Org
Tahun 2016
100
3
Program promosi dan pemberdayaan masyarakat
3 Terpenuhinya kebutuhan tenaga administrasi perkantoran Tersedianya Obat untuk pelayanan kesehatan dasar Menurunnya penyalahggunaan bahan berbahaya pada makanan Meningkatnya cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (non maskin) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Meningkatnya cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh nakes, tenaga terlatih/ guru UKS/ dokter kecil Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan remaja Pelayanan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan umum Cakupan pelayanan kesehatan kerja pada pekerja formal
Tahun 2015
85,29%
2
1.02.19
Tahun 2014 Target
2 3
1.02.15
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
4 Meningkatnya cakupan rumah tangga sehat 1 Balita gizi buruk yang mendapat perawatan 2 Menurunkan prevalensi bumil KEK 3 Menurunkan prevalensi balita stunting 4 Meningkatnya cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 – 24 bulan
1,006,000,000
454,000,050
100
781,203,000
100
334,580,000
100
100
808,113,700
100
457,561,201
100
100
807,525,070
100
540,080,000
100
100
888,277,577
100
440,920,000
100
4
Kode
1
1.02.21
1.02.22
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Program pengembangan lingkungan sehat
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 5 Menurunkan Prevalensi Gizi Kurang 6 Menurunkan Prevalensi Gizi Buruk 7 Cakupan Balita mendapat kapsul Vit A 2 kali per tahun
4 5.87
5
0.58
0,5
91,05%
91
92.0
93
94
95
8 Meningkatkan cakupan Bumil mendapat 90 tablet Fe 9 Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif 10 Meningkatnya Cakupan Kadarzi 1 Penerapan tatanan desa sehat
70,43%
88
89
90
91
92
71,9%
73
76
79
82
85
83,37%
84
85
86
87
88
0%
10%
2 Meningkatnya cakupan rumah sehat 1 Menurunnya angka kesakitan (Insindens Rate) DBD
71,41%
72%
38,71/100.000 pddk
38
1,59%
<1
<1
<1
<1
<1
86,47%
88
90
92
93
95
100%
100
100
100
100
100
49,8%
51
53
55
57
60
90.40%
91%
92%
92%
92%
92%
7 Persentase suspek penderita TB MDR yang mendapat pengobatan 8 Menurunnya prevalensi kasus HIV 9 Persentase penderita HIV/AIDS yang mendapat pengobatan
100%
100
100
100
100
100
0.012
< 0,5
< 0,5
< 0,5
< 0,5
< 0,5
100%
100
100
100
100
100
10 Persentase penderita malaria yang mendapat pengobatan 11 Meningkatnya penderita kusta PB yang selesai berobat (RFT rate) 12 Meningkatnya penderita kusta MB yang selesai berobat (RFT rate) 13 Meningkatnya pemeriksaan kontak insentif kusta
100%
100
100
100
100
100
100%
> 90
> 90
> 90
> 90
> 90
88,9%
> 90
> 90
> 90
> 90
> 90
100%
100
100
100
100
100
Tahun 2014 Rp
Target
2 Menurunkan angka kematian (CFR) kasus DBD 3 Meningkatnya rumah/ bangunan yang bebas jentik nyamuk Aides 4 Meningkatnya penemuan dan penanganan penderita DBD 5 Meningkatnya penemuan baru penderita TB paru (BTA +) 6 Meningkatnya angka kesembuhan TB paru (BTA +)
Tahun 2015
Tahun 2016 Rp
Target
5
61,260,000
73%
1,324,932,000
38/100.000 pddk
20%
74%
2,046,101,893
37/100.000 pddk
9 1.8
0,25
76,200,000
25%
0,2
91,970,000
75%
1,957,602,688
37/100.000 pddk
Rp
Target
8 2.6
0,35
15%
Tahun 2018 Rp
Target
7 3.4
0,45
389,634,500
Rp
Target
6 4.2
Tahun 2017
30%
112,700,000
76%
2,435,666,866
36/100.000 pddk
2,485,822,029
5
Kode
1
1.02.29
1.02.30
1.02.31
1.02.34
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 14 Meningkatnya penemuan penderita pneumonia balita
4 8,35%
10
12
14
16
20
15 Meningkatnya penemuan dan penanganan anak balita dengan diare 16 Meningkatnya pencegahan dan pemberantasan filariasis 17 Meningkatnya pengobatan penyakit infeksi menular seksual 18 Cakupan desa/ kelurahan UCI 19 Cakupan desa/kel mengalami KLB yang dilakukan PE < 24 jam 20 Meningkatnya AFP rate per 100.000 penduduk usia<15th
75,10%
75
75
80
80
80
100%
> 90
> 90
> 90
> 90
> 90
100
100
100
100
100
89,87%
100
100
100
100
100
100%
100
100
100
100
100
1,98 %
≥ 2
≥ 2
≥ 2
≥ 2
≥ 2
1 Menurunkan angka kematian anak balita
15,22 per 1000 KH
12 per 1000 KH
2 Meningkatnya cakupan pelayanan anak balita 3 Meningkatnya cakupan deteksi dini tumbuh anak balita
72,95%
75%
80%
85%
90%
90%
69,65%
70
71
72
73
74
4 Meningkatnya cakupan deteksi dini tumbuh prasekolah
67,67%
69
70
71
72
73
Program 1 Cakupan pelayanan peningkatan kesehatan pra pelayanan lansia dan lansia kesehatan lansia Program 1 Meningkatnya pengawasan dan jumlah industri pengendalian rumah tangga kesehatan makanan pangan (IRTP) yang mempunyai sertifikat penyuluhan keamanan pangan (SPKP) sebanyak 816 IRTP pada akhir tahun 2018
21,13%
30
1160 IRTP
1,236
62%
63
65
70
75
80
50%
52
55
60
65
70
2 kali
2
2
2
2
2
96,72 per 100.000 KH
92
2
Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita
Program peningkatan kesehatan dan keselamatan ibu
Tahun 2014 Rp
Target
2 Meningkatnya TPM yang diawasi 3 Meningkatnya TPM yang memenuhi syarat 4 Meningkatnya Pengawasan bahan Berbahaya pada makanan 1 Menurunnya angka kematian ibu 2 Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil K4 3 Meningkatkan cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
Tahun 2015 Rp
Target
5
Tahun 2016
-
-
63,375,600
68,754,000
11 per 1000 KH
Rp
Target
6
Tahun 2017
55,378,000
10 per 1000 KH
Rp
Target
7
Tahun 2018
63,720,000
9 per 1000 KH
Rp
Target
8
9
85,920,000
8 per 1000 KH
96,380,000
40
53,900,000
50
54,950,000
60
55,750,000
70
61,200,000
1316
66,400,000
1396
68,100,000
1476
69,200,000
1556
71,200,000
91
137,560,000
90
149,675,000
89
162,225,000
88
178,992,000
86%
87
88
89
90
95
94%
95
95
95
95
95
6
Kode
1
1.02.35
1.02.45
1.02.39
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Program peningkatan kesehatan dan keselamatan anak
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 4 Meningkatnya cakupan pelayanan nifas 5 Meningkatnya cakupan ibu hamil resti/komplikasi yang ditangani 6 Meningkatnya cakupan persalinan oleh bidan/nakes yang memiliki kompetensi kebidanan
4 90%
5 92
6 93
7 94
8 95
9 95
88,31%
90
91
93
94
95
90%
95
95
95
95
95
Tahun 2014 Rp
Target
7 Meningkatnya Cakupan Peserta KB aktif 1 Menurunnya angka kematian bayi
2 Meningkatnya cakupan kunjungan bayi 3 Meningkatnya cakupan BBLR yang ditangani 4 Meningkatnya cakupan neonatus resiko tinggi/ komplikasi yang ditangani dan dirujuk Program 1 Persentase capaian peningkatan kualitas SPM layanan layanan kesehatan kesehatan rujukan rujukan RSUD RSUD Jombang Jombang Program Persentase capaian pengadaan, Standar Minimal peningkat sarana Sarana Prasarana dan prasarana Penunjang layanan RSUD Jombang rujukan di RSUD Jombang
Tahun 2015
Tahun 2016 Rp
Target
80
Tahun 2017 Rp
Target
Rp
Target
80
14,25 per 1000 KH
12
97%
98
99
100
100
100
100%
100
100
100
100
100
78%
79
80
81
82
83
75%
80%
107,017,248,000
85%
114,000,000,000
90%
122,000,000,000
95%
130,000,000,000
100%
138,000,000,000
70%
75%
7,500,000,000
80%
10,000,000,000
85%
12,500,000,000
90%
12,500,000,000
95%
12,500,000,000
11.9
79,905,000
11.7
80
Rp
Target
79%
-
80
Tahun 2018
87,650,000
11.6
80
96,775,000
11.5
117,035,000
1.02.40
Program pembinaan 1 Persentase capaian lingkungan sosial standard sarana dan pada RSUD prasarana Jombang kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok
75%
80%
3,726,297,000
85%
4,000,000,000
90%
4,000,000,000
95%
5,000,000,000
100%
1.02.44
Program Jaminan Kesehatan Daerah bagi masyarakat
100%
100%
6,000,000,000
100%
4,000,000,000
100%
3,000,000,000
100%
2,000,000,000
0%
1.02.36
Program pelayanan kesehatan RSUD Ploso
60%
70%
10,048,167,785
80%
9,591,305,820
90%
10,368,145,232
100%
10,449,163,135
100%
10,156,163,135
1.02.37
Program pendukung 1 Persentase capaian pelayanan jumlah kunjungan kesehatan RSUD rawat jalan dan Ploso rawat inap RSUD Ploso Program 1 Persentase capaian pengadaan, Standar Minimal peningkatan sarana Sarana Prasarana dan prasarana Penunjang layanan RSUD Ploso rujukan di RSUD Ploso
kunjungan rawat inap 4.157 dan rawat jalan 34.850
kunjungan rawat inap 5.280 dan rawat jalan 8.372
2,721,935,500
kunjungan rawat inap 6.072 dan rawat jalan 9.209
2,127,073,000
kunjungan rawat inap 6.982 dan rawat jalan 10.130
1,942,073,000
kunjungan rawat inap 8.029 dan rawat jalan 11.143
2,220,940,250
kunjungan rawat inap 9.233 dan rawat jalan 12.257
2,613,940,150
90%
100%
1.02.46
1 Persentase capaian pelayanan kesehatan rujukan bagi pasien KJS di RSUD Jombang 1 Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso
-
100%
4,500,000
100%
4,950,000
100%
5,445,000
100%
5,000,000,000
-
5,989,500
URUSAN PEKERJAAN UMUM
7
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 1.03.01
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.03.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.03.03
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
4 100%
100%
14,319,584,000
100%
14,319,584,000
100%
14,319,584,000
100%
14,319,584,000
100%
14,319,584,000
100%
100%
573,500,000
100%
573,500,000
100%
573,500,000
100%
573,500,000
100%
573,500,000
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
110,900,000
100%
110,900,000
100%
110,900,000
100%
110,900,000
100%
110,900,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
45,000,000
100%
45,000,000
100%
45,000,000
100%
45,000,000
100%
45,000,000
1.03.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
1,684,292,000
100%
1,684,292,000
100%
1,684,292,000
100%
1,684,292,000
100%
1,684,292,000
1.03.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
3,362,250,000
100%
3,362,250,000
100%
3,362,250,000
100%
3,362,250,000
100%
3,362,250,000
1.03.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
159,250,000
100%
159,250,000
100%
159,250,000
100%
159,250,000
100%
159,250,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
90,000,000
100%
90,000,000
100%
90,000,000
100%
90,000,000
100%
90,000,000
15 dokumen
3 dokumen
155,000,000
3 dokumen
155,000,000
3 dokumen
155,000,000
3 dokumen
155,000,000
3 dokumen
178,250,000
100%
100%
2,661,000,000
100%
1,661,000,000
100%
1,661,000,000
100%
2,661,000,000
100%
3,060,150,000
1 dam
1 dam;
4,520,853,000
1 dam;
3,035,253,000
1 dam;
3,050,853,000
1 dam;
5,549,805,090
1 dam;
6,228,980,950
1 embung
1 embung;
-
-
-
-
90 saluran irigasi
29 saluran irigasi
12 saluran irigasi
11 saluran irigasi
13 saluran irigasi
11 saluran irigasi
18 dam
7 dam;
1 embung
1 embung;
2 embung;
2 embung;
1 embung;
1 embung;
21 saluran
19 saluran irigasi
9 saluran irigasi
9 saluran irigasi
12 saluran irigasi
20 saluran irigasi
20 lembaga
10 Lembaga
1,139,557,500
15 Lembaga
1,139,557,500
20 Lembaga
1,139,557,500
20 Lembaga
1,139,557,500
5 dam
4 dam
1,375,000,000
1 dam
1,575,000,000
-
1,375,000,000
-
1,375,000,000
1.03.07
1.03.07
1.03.72
1.03.75
1.03.76
1.03.77
1.03.42
1.03.96
Program 1 Tersediannya Perencanaan Umum dokumen Jaringan Irigasi perencanaan jaringan irigasi Program 1 Persentase air Pengelolaan irigasi untuk Jaringan Irigasi pertanian pada sistem irigasi Program 1 Jumlah bangunan Pemeliharaan irigasi yang Berkala Jaringan dipelihara Irigasi 2 Jumlah embung yang dipelihara 3 jumlah saluran irigasi yang dipelihara Program 1 jumlah bangunan Rehabilitasi irigasi yang Jaringan Irigasi direhabilitasi 2 jumlah embung yang direhabilitasi 3 jumlah saluran irigasi yang direhabilitasi Program 1 Jumlah GHIPPA Peningkatan yang dilakukan Partisipasi pembinaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Program 1 Jumlah bangunan Pemeliharaan irigasi yang Berkala Jaringan dilaksanakan Irigasi di Kawasan operasi dan Agropolitan pemeliharaan di kawasan agropolitan
10,711,054,000
2 dam;
4,680,516,700
4,002,373,100
1 dam
9,611,054,000
1 dam;
14 Lembaga
12,862,655,600
1,310,491,125
1,581,250,000
8
Kode
1
1.03.97
1.03.89
1.03.98
1.03.90
1.03.91
1.03.92
1.03.99
1.03.93
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Program Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Kawasan Agropolitan
Program Pemeliharaan Berkala Jalan di Kawasan Agropolitan Program Rehabilitasi Jalan di Kawasan Agropolitan Program Rekonstruksi/Pening katan Struktur Jalan di Kawasan Agropolitan Program Penanganan Bangunan Pelengkap Jalan di Kawasan Agropolitan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 2 Panjang saluran irigasi yang dilaksanakan operasi dan pemeliharaan di kawasan agropolitan
4 5 saluran
4 saluran irigasi
1 Jumlah bangunan irigasi yang direhabilitasi/ dipelihara di kawasan agropolitan
7 dam
3 dam;
2 Panjang saluran irigasi yang direhabilitasi/ dipelihara di kawasan agropolitan
5 saluran irigasi
9 saluran irigasi
1 Panjang jalan yang dipelihara di kawasan agropolitan
13 ruas
11 ruas
4,641,632,000
1 Panjang jalan yang direhabilitasi di kawasan agropolitan
-
1 ruas
42,000,000
1 ruas
17 ruas
9,236,745,000
1 Jumlah Duiker yang dibangun di kawasan agropolitan
3 duiker
-
2 Panjang tembok penahan jalan yang dibangun di kawasan agropolitan
2 ruas
2 ruas tembok penahan jalan
-
7 buah
Tahun 2014 Rp
Target
1 Panjang jalan yang ditingkatkan di kaawasan agropolitan
Program 1 Panjang jembatan Pembangunan dibangun di Jembatan di kawasan agropolitan Kawasan Agropolitan Program 1 Panjang jembatan Rehabilitasi/Pemelih direhabilitasi di araan Jembatan di kawasan agropolitan Kawasan Agropolitan Program 1 Panjang jalan desa Pemeliharaan yang dilakukan Berkala Jalan Desa pemeliharaan di Kawasan berkala di kawasan Agropolitan agropolitan
Tahun 2015
358,681,000
2,338,728,000
12 ruas
7 ruas
1,761,362,000
876,963,000
Program 1 Panjang jalan desa Rekonstruksi/Pening yang dilakukan katan Struktur Jalan peningkatan berkala Desa di Kawasan di kawasan Agropolitan agropolitan
-
3 ruas
1.03.95
Program 1 Panjang jalan desa Penanganan yang dibangun Bangunan pelengkapnya di Pelengkap Jalan kawasan agropolitan Desa di Kawasan Agropolitan Program 1 Jumlah dokumen Perencanaan Umum perencanaan teknis Jalan dan Jembatan yang disusun
-
9 ruas tembok penahan jalan
1,498,864,000
9 buah
1 dokumen
14,850,000,000
800 drum
1196 drum
2 Tersedianya kebutuhan aspal
1 dam;
9
6 saluran irigasi
2,000,335,010
1 dam;
3 saluran irigasi
4,023,335,010
5,316,835,300
7 saluran irigasi
7 saluran irigasi
8 saluran irigasi
10 saluran irigasi
-
-
-
10 ruas
-
5 ruas
2,335,738,000
4 ruas
7,519,938,000
-
17 ruas
39,721,904,500
11 ruas
22,174,190,000
6 ruas
-
180,000,000
-
100,000,000
-
Rp
Target
8
7 saluran irigasi
2,443,019,820
Tahun 2018 Rp
Target
7
7 saluran irigasi
4,623,335,010
Tahun 2017 Rp
Target
6
1.03.94
1.03.43
Rp
Target
5
Tahun 2016
6,034,121,600
25,221,965,500
10 ruas
11,321,173,500
100,000,000
1 duiker;
412,483,150
1 ruas tembok penahan jalan
1 ruas tembok penahan jalan
1 ruas tembok penahan jalan
3 ruas tembok penahan jalan
-
-
-
1 buah
2,689,537,200
1 buah
1,200,000,000
1 dokumen
2,350,000,000
1 dokumen
1300 drum
2,350,000,000
1 dokumen
1300 drum
2,350,000,000
1 dokumen
1300 drum
2,350,000,000
1300 drum
9
Kode
1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 3 Terwujudnya pembebasan lahan untuk pembangunan jalan
4 0,4962 Ha
1.03.60
1.03.61
1.03.62
1.03.63
1.03.64
1.03.65
1.03.66
1.03.68
1.03.70
1.03.71
1.03.78
1.03.79
Tahun 2014
Program Pemeliharaan Rutin Jalan
1 Panjang jalan kabupaten yang dilakukan pemeliharaan rutin Program 1 Panjang jalan Pemeliharaan kabupaten yang Berkala Jalan dilakukan pemeliharaan berkala Program 1 Panjang jalan Rehabilitasi Jalan kabupaten yang dilakukan rehabilitasi Program 1 Panjang jalan Rekonstruksi/Pening kabupaten yang katan Struktur Jalan dilakukan peningkatan Program 1 Panjang jalan Penanganan kabupaten yang Bangunan dengan patok ruang Pelengkap Jalan milik jalan 2 Jumlah duiker yang dibangun pada jalan kabupaten 3 Volume tembok penahan yang dibangun pada jalan kabupaten Program 1 Jumlah jembatan Pembangunan yang dibangun Jembatan Program 1 Jumlah jembatan Rehabilitasi/Pemelih yang direhabilitasi/ araan Jembatan dipelihara Program 1 Panjang jalan desa Pembangunan Jalan yang dilakukan Desa pembangunan Program 1 Panjang jalan desa Pemeliharaan yang dilakukan Berkala Jalan Desa pemeliharaan berkala Program 1 Panjang jalan desa Rekonstruksi/Pening yang dilakukan katan Struktur Jalan rehabilitasi Desa Program 1 Volume tembok Penanganan penahan yang Bangunan dibangun pada jalan Pelengkap Jalan desa Desa Program 1 Terwujudnya Penyelenggaraan pelayanan Laboratorium laboratorium Kebinamargaan kebinamargaan yang optimal Program 1 Jumlah embung Pengembangan, yang dibangun 2 Jumlah wadukyang Pengelolaan, dan dibangun Konservasi Sumber 3 Tersedianya tanah Daya Air untuk pembangunan embung/waduk 4 Tersusunnya dokumen Studi Kelayakan 5 Tersusunnya dokumen DED
Tahun 2015 Rp
Target
4 Jumlah dokumen studi kelayakan dan kajian lingkungan yang disusun 1.03.59
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Rp
Target
5
Tahun 2016
0,25 Ha
Rp
Target
6
Tahun 2017
-
Rp
Target
7
Tahun 2018
-
Rp
Target
8
9
-
-
10 dokumen
20 ruas
47 ruas
2,790,000,000
14 ruas
25 ruas
20 ruas
11,689,474,000
-
-
4 ruas
154,350,000
16 ruas
10,568,924,000
12 ruas
38,146,835,750
-
4 ruas
67 ruas
31,858,507,800
45 ruas
124,282,373,509
42 ruas
92,606,953,750
24 ruas
112.500 m rumija
20.000 m Rumija;
2,801,982,000
-
-
-
3 duiker
3 duiker
3 duiker
3 duiker
4 ruas
16 ruas tembok penahan jalan
3 ruas tembok penahan jalan
3 ruas tembok penahan jalan
3 ruas tembok penahan jalan
3 ruas tembok penahan jalan
4 buah
15 buah
7,525,000,000
-
-
-
3 buah
9,782,500,000
3 buah
3 buah
1,700,000,000
-
-
-
2 buah
1,955,000,000
20 ruas
3 ruas
988,889,000
20 ruas
43 ruas
11,764,712,200
-
9 ruas
6,049,192,000
4 ruas
24 ruas tembok penahan jalan
3,916,522,000
100%
100%
100%
99,417,500
-
3,900,000,000
14 ruas
2,750,000,000
-
580,000,000
-
14 ruas
2,750,000,000
-
300,000,000
-
86,450,000
100%
86,450,000
100%
86,450,000
100%
400,000,000
1 embung
700,000,000
1 embung
800,000,000
1 embung
-
109,695,743,000
300,000,000
86,450,000
5,500,000,000
15 ruas
3,162,500,000
81 ruas
15,196,316,200
-
-
31 ruas
39,086,042,562
450 m rumija;
3,222,279,300
1 embung
6,500,000,000
1 waduk 0,25 ha
3,2 ha
1 dokumen
1 dokumen
10
Kode
1 1.03.45
1.03.38
1.03.39
1.03.40
1.03.41
1.03.49
1.03.55
1.03.58
1.03.74
1.03.46
1.03.47
1.03.87
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014 Rp
Target 3 1 Tersedianya peralatan dan perbekalan yang optimal 1 Ruas jalan desa yang dilakukan pemeliharaan berkala
Program Peningkatan Peralatan dan Perbekalan Program Pemeliharaan Berkala Jalan Desa Penghubung antar permukiman Program 1 Ruas jalan desa Rehabilitasi Jalan yang dilakukan Desa Penghubung rehabilitasi antar permukiman Program 1 Ruas jalan desa Rekonstruksi/Pening yang dilakukan katan Struktur Jalan peningkatan Desa Penghubung /rekonstruksi Antar Permukiman struktur
4 100%
Tahun 2015
100%
Rp
Target
5
Tahun 2016
715,664,000
63 ruas
100%
4,800,000,000
-
100%
22 ruas
2 ruas
101,145,830
2 ruas
3,476,473,695
-
7 ruas
17 ruas
670,347,267
73 ruas
20,807,070,961
122 ruas
1 Ruas jalan desa yang dibangun tembok penahan
24 ruas
-
-
-
-
-
1 Ruas jalan desa yang dilakukan pemeliharaan berkala di kawasan agropolitan
19 ruas
-
-
-
-
3 ruas
1 Ruas jalan desa yang dilakukan rehabilitasi di kawasan agropolitan
0
-
-
-
-
-
1 Ruas jalan desa yang dilakukan peningkatan di kawasan agropolitan
3 ruas
5 ruas
Program 1 Ruas jalan desa Penanganan yang dibangun Bangunan perlengkapannya di Pelengkap Jalan kawasan agropolitan Desa Penghubung Antar Permukiman di Kawasan Agropolitan Program 1 Ruas jalan Pembangunan Jalan lingkungan dan Jembatan Di permukiman yang Lingkungan dibangun Permukiman
8 ruas
-
0
77 ruas
2 Ruas jembatan di lingkungan permukiman yang dibangun Program 1 Ruas jalan Rehabilitasi/Pemelih lingkungan araan Jalan dan permukiman yang Jembatan Di dilakukan Lingkungan pemeliharaan Permukiman Program 1 Ruas jalan Pembangunan Jalan lingkungan yang dan Jembatan Di terbangun di Lingkungan kawasan agropolitan Permukiman Kawasan Agropolitan
213,625,320
-
14,516,182,442
16 ruas
-
126 ruas
6,994,758,795
-
14,026,245,000
23 ruas
-
69 ruas
Tahun 2018 Rp
Target
7
0
Program Penanganan Bangunan Pelengkap Jalan Desa Penghubung Antar Permukiman Program Pemeliharaan Berkala Jalan Desa Penghubung Antar Permukiman di Kawasan Agropolitan Program Rehabilitasi Jalan Desa Penghubung Antar Permukiman di Kawasan Agropolitan Program Rekonstruksi/Pening katan Struktur Jalan Desa Penghubung Antar Permukiman di Kawasan Agropolitan
Rp
Target
6
Tahun 2017
715,664,000
5,448,524,169
100%
20 ruas
9 715,664,000
4,746,059,535
-
750,000,000
-
11,762,794,951
-
6,985,800,886
1 unit
66 ruas
-
4 ruas
-
12 ruas
-
10 ruas
100%
823,013,600
35 ruas
10,512,907,116
2 ruas
3,529,368,960
33 ruas
6,500,000,000
5 ruas
1,000,000,000
8 ruas
2,000,000,000
3 ruas
1,000,000,000
3 ruas
1,000,000,000
4 ruas
1,600,000,000
1,014,917,129
5 ruas
500,000,000
-
68,282,153,249
Rp
Target
8
93,156,757,206
-
1,000,000,000
-
14,036,348,735
-
1 unit
0
71 ruas
14,156,219,950
50 ruas
4,701,050,000
11 ruas
2,274,769,018
2 ruas
330,484,948
3 ruas
500,000,000
0
22 ruas
3,680,192,402
5 ruas
428,000,000
4 ruas
213,928,904
3 ruas
201,080,203
6 ruas
500,000,000
11
Kode
1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
1.03.88
Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Di Lingkungan Permukiman Kawasan Agropolitan
1.03.35
Program Pengembangan Perumahan
1.03.48
1.03.51
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 2 Jumlah jembatan yang dibangun di kawasan agropolitan
4
1 Ruas jalan yang direhabilitasi di kawasan agropolitan
0
0
-
2 lokasi
500,000,000
78 lokasi
52 lokasi
2,420,000,000
13 unit
9 unit
3 lokasi
5 lokasi
24 lokasi
9 lokasi
6 lokasi
6 lokasi
6 lokasi
9 lokasi
8 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
4 lokasi
6 lokasi
0
-
1 lembaga
-
DED
35 unit
-
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
5 ton
5,2 ton
5,525 ton
5,85 ton
6,365 ton
7 ton
37 lokasi
37 lokasi
38 lokasi
39 lokasi
40 lokasi
41 lokasi
1.03.80
20 lokasi
40 lokasi
9,215,873,122
87 lokasi
8,309,200,000
50 lokasi
7,227,395,096
16 lokasi
1,614,168,048
35 lokasi
4,000,000,000
1.03.81
12 lokasi
8 lokasi
2,773,808,160
25 lokasi
4,604,978,082
8 lokasi
1,656,444,342
10 lokasi
1,095,370,111
15 lokasi
2,500,000,000
1.03.52
-
1 kawasan
-
21 kecamatan
Tahun 2014
1 Jumlah lokasi pengembangan prasarana, sarana dan utilitas perumahan (PSU) Program 1 Jumlah MCK Pengembangan komunal yang Kinerja Pengelolaan dibangun Air Limbah Domestik 2 Jumlah IPAL komunal yang dibangun Program 1 Tereksplorasinya Pengembangan sumber air di Kinerja Pengelolaan kawasan rawan air Air Minum/Air Bersih bersih
4 Terfasilitasinya kelembagaan pengelolaan air bersih Program 1 Terwujudnya TPA Pengembangan sanitary landfill Kinerja Pengelolaan yang optimal Persampahan 2 Jumlah TPS/TPST yang dibangun 3 Meningkatnya volume sampah yang tereduksi 4 Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan Program 1 Tertatanya saluran Pembangunan drainase/trotoar Drainase/Trotoar diperkotaan dan pedesaan Program 1 Optimalisasi fungsi Rehabilitasi/Pemelih drainase/trotoar di araan perkotaan dan Drainase/Trotoar pedesaan Program 1 Permukiman Pengembangan kawasan kumuh Kinerja Penataan yang dilakukan Bangunan dan penataan Lingkungan Permukiman 2 Terfasilitasinya Pelayanan di bidang penataan bangunan dan lingkungan
Tahun 2015 Rp
Target
2 Tereksploitasinya sumber air di kawasan rawan air bersih 3 Terpeliharanya sarana dan prasarana air bersih
1.03.50
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Rp
Target
5
Tahun 2016
-
2 ruas
14 lokasi
1,330,000,000
1 unit
3,111,971,800
6 lokasi
10,598,420,000 Pembangunan Fisik 100 %
205,000,000
1 kawasan
21 kecamatan
2,701,500,000
9
1 unit
-
2 ruas
211,088,082
2 ruas
216,139,194
5 ruas
6 lokasi
614,911,961
3 lokasi
388,487,167
20 lokasi
1 unit
4 lokasi
1 unit
3,643,471,800
4 lokasi
Rp
Target
8 -
222,250,000
Tahun 2018 Rp
Target
7 -
1,240,000,000
Rp
Target
6
Tahun 2017
500,000,000
2,420,000,000
1 unit
3,189,189,640
4 lokasi
3,111,971,800
1 lembaga
10,598,420,000
555,000,000
Operasional 30%
1 kawasan
21 kecamatan
10,598,420,000
205,000,000
Operasional 75%
1 kawasan
21 kecamatan
10,598,420,000
205,000,000
Operasional 85%
1 kawasan
11,598,420,000
205,000,000
21 kecamatan
12
Kode
1 1.03.54
1.03.82
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program Pengembangan Jasa Konstruksi Program Pengembangan Kawasan Prioritas
1.03.85
Program Pengembangan Infrastruktur Penunjang pada Kawasan Industri Ploso
1.03.84
Program Pengembangan Infrastruktur Penunjang pada Kawasan Sekitar Interchange Tol
URUSAN PERUMAHAN 1.04.21
1.04.23
1.04.22
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Jumlah penyedia jasa konstruksi yang dilakukan pembinaan 1 Terfasilitasinya dokumen penunjang percepatan penanganan infrastruktur jalan desa
4 20 penyedia
20 penyedia
50,000,000
-
10 dokumen
500,000,000
2 Terfasilitasinya sarana dan prasarana pada kawasan perbatasan antar daerah
-
1 Terwujudnya optimalisasi pengembangan infrastruktur penunjang pada Kawasan Industri Ploso 1 Terwujudnya optimalisasi pengembangan infrastruktur penunjang pada Kawasan Sekitar Interchange Tol
-
-
DED
250,000,000
Pembebasan Tanah
1,000,000,000
Pembangunan 50%
1,000,000,000
Pembebasan Tanah
1,000,000,000
-
-
DED
250,000,000
Pembebasan Tanah
1,000,000,000
Pembangunan 50%
1,000,000,000
Pembebasan Tanah
1,000,000,000
Tahun 2014
1 Jumlah lokasi pemakaman yang tertata 2 Luasan Makam Milik Daerah
Tahun 2015 Rp
Target
Program 1 Jumlah lokasi Pengembangan dan pengembangan Pengelolaan prasarana, sarana Perumahan dan utilitas perumahan formal Program 1 Jumlah RTLH yang Rehabilitasi Rumah direhabilitasi Tidak Layak Huni Program Pengelolaan Areal Pemakaman
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Rp
Target
5
Tahun 2016
20 penyedia
Rp
Target
6
Tahun 2017
50,000,000
20 penyedia
50,000,000
Studi Kelayakan
Rp
Target
7
Tahun 2018
50,000,000
20 penyedia
100,000,000
DED
Rp
Target
8
9 50,000,000
20 penyedia
1,500,000,000
Pembebasan Tanah
50,000,000
2,000,000,000
Pembangunan 50%
DED
50,000,000
2 lokasi
550,000,000
2 lokasi
550,000,000
2 lokasi
550,000,000
2 lokasi
550,000,000
5740 rtlh
120 rtlh
250,000,000
250 rtlh
250,000,000
250 rtlh
250,000,000
250 rtlh
250,000,000
250 rtlh
250,000,000
5 lokasi
5 lokasi
300,000,000
5 lokasi
300,000,000
5 lokasi
2,750,000,000
5 lokasi
460,000,000
5 lokasi
250,000,000
-
DED
Pembebasan Tanah 1 ha
Pembangunan 100%
URUSAN PENATAAN RUANG 1.05.17
Program pengendalian pemanfaatan ruang
1.05.18
Program perencanaan tata ruang
1.05.19
Program 1 Rekomendasi Pemanfaatan Ruang keterangan rencana kota yang diterbitkan
1.05.21
Program Pengendalian Rencana Rinci Tata Ruang
1.05.22
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
1 Terkendalinya pemanfaatan ruang sesuai rencana tata ruang 1 Tersedianya pedoman dalam kebijakan penataan ruang wilayah
1 Meningkatnya sarana dan prasarana informasi rencana pemanfaatan ruang 2 Teridentifikasinya jumlah dan fungsi peruntukan bangunan kawasan perkotaan 1 Luasan RTH yang dikembangkan 2 Luasan RTH yang dikelola
21 kecamatan
21 kecamatan
75,000,000
21 kecamatan
75,000,000
21 kecamatan
75,000,000
21 kecamatan
75,000,000
21 kecamatan
75,000,000
70%
75%
750,000,000
78%
500,000,000
80%
500,000,000
80%
500,000,000
80%
500,000,000
842 berkas
250 berkas
75,000,000
250 berkas
75,000,000
250 berkas
75,000,000
250 berkas
75,000,000
250 berkas
75,000,000
61,580,000
24 desa/ peta
261,580,000
24 desa/ peta
261,580,000
24 desa/ peta
261,580,000
24 desa/ peta
261,580,000
24 desa/peta
-
2 Kel/Desa
106,27 ha
6,25 ha
1 Kel/Desa
3,575,000,000
7,25 ha
1 ha
7,25 ha
1 Kel/Desa
11,075,000,000
0,5 ha
8,25 ha
1 Kel/Desa
8,575,000,000
1 Kel/Desa
3,575,000,000
8,75 ha
3,575,000,000
8,75 ha
URUSAN PERENCANAAN
13
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 1.06.01
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.06.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.06.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.06.07
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
4 100%
100%
580,713,500
100%
580,713,500
100%
580,713,500
100%
580,713,500
100%
580,713,500
100%
100%
122,100,000
100%
122,100,000
100%
122,100,000
100%
122,100,000
100%
122,100,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
7,200,000
100%
7,200,000
100%
7,200,000
100%
7,200,000
100%
7,200,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
1.06.21
Program perencanaan pembangunan daerah
1 Tersediannya dokumen pedoman perencanaan daerah (RPJMD, RKPD, dan KUA/PPAS)
70%
70%
871,256,000
75%
614,823,360
80%
620,971,594
90%
627,181,310
90%
827,252,741
1.06.22
Program perencanaan pembangunan ekonomi
90%
90%
984,700,000
90%
1,020,000,000
90%
975,000,000
90%
700,000,000
90%
725,000,000
1.06.23
Program perencanaan pembangunan sosial budaya
1 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan koordinasi perencanaan bidang ekonomi 1 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan koordinasi perencanaan bidang sosial budaya
90%
90%
920,000,000
90%
960,000,000
90%
995,000,000
90%
1,030,000,000
90%
1,065,000,000
1.06.31
Program perencanaan prasarana sarana wilayah dan sumber daya alam
1 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan koordinasi perencanaan bidang fisik prasarana
80%
80%
848,760,000
90%
1,020,000,000
90%
975,000,000
90%
700,000,000
90%
725,000,000
1.06.32
Program pengendalian evaluasi kinerja program
1 Persentase kesesuaian rencana program dengan realisasi program
70%
70%
248,500,000
75%
614,823,360
80%
620,971,594
90%
627,181,310
90%
827,252,741
1.06.26
Program penelitian dan pengembangan
1 Meningkatnya persentase ketersediaan dokumen penelitian yang dihasilkan
70%
70%
762,043,500
75%
49,500,000
80%
54,450,000
90%
59,995,000
90%
65,994,500
1.06.20
Program peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah
80%
80%
246,050,000
82.5%
62,500,000
85%
72,000,000
87.5%
83,000,000
90%
95,000,000
1.06.16
Program kerjasama pembangunan
1 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan hasil peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan 1 Meningkatnya persentase kerjasama pembangunan
80%
80%
50,000,000
82.5%
62,500,000
85%
72,000,000
87.5%
83,000,000
90%
95,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
100%
100%
1,889,506,000
100%
1,889,506,000
100%
1,889,506,000
100%
1,889,506,000
100%
1,889,506,000
URUSAN PERHUBUNGAN 1.07.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
14
Kode
1 1.07.02
1.07.03
1.07.05
1.07.07
1.07.27
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD Program Penerangan Jalan Umum
Indikator Kinerja Program (outcome)
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
4 100%
100%
845,980,000
100%
845,980,000
100%
845,980,000
100%
845,980,000
100%
845,980,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
105,255,000
100%
105,255,000
100%
105,255,000
100%
105,255,000
100%
105,255,000
1 Tercapainya dukungan aparatur dalam pelayanan
100%
100%
35,000,000
100%
35,000,000
100%
35,000,000
100%
35,000,000
100%
35,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
19,160,000
100%
19,160,000
100%
19,160,000
100%
19,160,000
100%
19,160,000
1 Jumlah penerangan jalan umum yang terpasang
465 titik
47 titik
5,638,000,000
2 Jumlah penerangan jalan umum yang diperbaiki/ berfungsi kembali
795 titik
476 titik
25 trayek
25 trayek
270,890,000
25 trayek
410,000,000
25 trayek
410,000,000
25 trayek
425,000,000
25 trayek
455,000,000
10 unit halte
2 Halte
671,000,000
2 Halte
710,000,000
2 Halte
780,000,000
2 Halte
641,000,000
2 Halte
641,000,000
4 unit terminal dan 10 unit halte
4 unit terminal dan 10 unit halte
30%
40%
Program 1 Pengembangan/ Peningkatan peremajaan trayek Pelayanan Angkutan angkutan masal
1.07.22
Program Peningkatan Prasarana dan Fasilitas Transportasi LLAJ
Program Pengendalian, Pengamanan Lalu Lintas dan Peningkatan Fasilitas Perlengkapan Jalan
Tahun 2014
3 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
1.07.21
1.07.23
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
1 Jumlah terminal/ subterminal/ halte yang dibangun/ dikembangkan 2 Jumlah terminal/ subterminal/ halte yang rehabilitasi/ dipelihara 1 Prosentase fasilitas perlengkapan jalan yang terpasang
120 titik
2,185,000,000
600 titik
45%
2,835,986,318
865 titik
4 unit terminal dan 12 unit halte 2,075,520,000
150 titik
50%
3,935,000,000
1000 titik
4 unit terminal dan 14 unit halte 2,080,000,000
200 titik
55%
4 unit terminal dan 18 unit halte 2,080,000,000
60%
- Jumlah rambu1500 rambu lalin dan 96 160 rambu lalin dan 12 rambu dan RPPJ RPPJ RPPJ yang disediakan - Marka jalan yang 8000 m2 2000 m² tersedia - Traffic Light yang 20 unit 3 Unit traffict light dibangun - Panjang guardrail 200 m 100 m yang dipasang - Flashing yang 47 flashing 3 flashing dibangun - Jumlah ZOSS yang 6 unit ZOSS 3 Unit ZOSS disediakan - Jumlah traffic light 2 Unit Traffic Light 4 unit traffic light dan 5 dan flashing yang Flasing direhabilitasi - Jumlah Rambu yang 1500 buah 50 buah direhabilitasi - Jumlah Zona 6 unit ZOSS 6 unit ZOSS Selamat sekolah yang direhabilitasi - Jumlah Marka Jalan 8000 m2 200 m2 yang direhabilitasi
160 rambu lalin dan 12 RPPJ
160 rambu lalin dan 12 RPPJ
160 rambu lalin dan 12 RPPJ
160 rambu lalin dan 12 RPPJ
2000 m²
2000 m²
2000 m²
2000 m²
1 unit traffic light
1 unit traffic light
1 unit traffic light
1 unit traffic light
100 m
100 m
100 m
100 m
4 flashing
4 flashing
4 flashing
4 flashing
3 Unit ZOSS
3 Unit ZOSS
3 Unit ZOSS
3 Unit ZOSS
4 unit traffic light dan 5 Flasing
4 unit traffic light dan 5 Flasing
4 unit traffic light dan 5 Flasing
4 unit traffic light dan 5 Flasing
50 buah
50 buah
50 buah
50 buah
9 unit ZOSS
9 unit ZOSS
9 unit ZOSS
9 Unit ZOSS
3500 m2
3500 m2
3500 m2
3500 m2
- Jumlah Rambu Elektronik yang dibangun
6 unit Countdown Timer
6 unit Countdown Timer
6 unit Countdown Timer
6 unit Countdown Timer
29 unit Countdown Timer 2 unit Countdown Timer
4,525,250,000
1100 titik
4 unit terminal dan 16 unit halte 2,080,000,000
225 titik
2,080,000,000
15
Kode
1
1.07.25
1.07.20
1.07.28
1.07.29
1.07.30
1.07.32
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Target 5 3 4 - Jumlah Rambu 29 unit Countdown Timer 5 unit Countdown Timer Elektronik yang direhabilitasi Program 1 Tertatanya ruang Perkotaan Jombang Perkotaan Jombang Pengelolaan parkir yang Perparkiran memadai bagi pengguna jalan Program 1 Jumlah Kendaraan 100% 100% peningkatan yang dilayani kelaikan pengujian pengoperasian kendaraan bermotor kendaraan bermotor tepat waktu
Tahun 2015 Rp
1 Terlaksananya Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Pengelolaan Kebijakan Transportasi Program Pembinaan 1 Terciptanya sistem dan Pengelolaan dan manajemen Sistem Transportasi pelayanan Darat transportasi yang memadai Program 1 Tertatanya manajen Pembangunan transportasi Sarana dan diwilayah Prasarana interchange tol Perhubungan pada Kawasan Sekitar Interchange Tol Program 1 Terkelolanya Pengelolaan dan fasilitasi bongkar Pengembangan muat barang sesuai Sarana dan fungsinya Prasarana Terminal Barang 2 Terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana bongkar muat barang
Rp
Target 6
2
Program Peningkatan Kesadaran dan Keselamatan Lalu Lintas
Tahun 2016
Perkotaan Jombang
Rp
7 10 unit Countdown Timer
10 unit Countdown Timer 1,178,600,000
Target
Tahun 2017
1,700,000,000
Perkotaan Jombang
Target
Tahun 2018 Rp
8 10 unit Countdown Timer
1,800,000,000
Perkotaan Jombang
Target
Rp
9 10 unit Countdown Timer
1,980,000,000
Perkotaan Jombang
2,150,000,000
847,000,000
100%
450,000,000
100%
475,000,000
100%
500,000,000
100%
475,000,000
-
100%
130,000,000
100%
130,000,000
100%
160,000,000
100%
160,000,000
100%
160,000,000
-
1 dokumen tatralok
200,000,000
1 dokumen evaluasi
50,000,000
1 dokumen evaluasi
50,000,000
1 dokumen evaluasi
50,000,000
1 dokumen evaluasi
50,000,000
-
10%
325,000,000
20%
375,000,000
30%
300,000,000
40%
50,000,000
50%
50,000,000
1 terminal angkutan barang
1 terminal angkutan barang
400,000,000
1 terminal angkutan barang
1 terminal angkutan barang
450,000,000
1unit Forklift dan peralatan pendukung
1,300,000,000
- 1 unit Jembatan, 1 unit Forklift dan peralatan pendukung
1 terminal angkutan barang
5,350,000,000
pembebasan lahan
1 terminal angkutan barang
3,650,000,000
pembangunan gudang
URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 1.08.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.08.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.08.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.08.07
1.08.27
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
495,335,900
100%
495,335,900
100%
495,335,900
100%
495,335,900
100%
495,335,900
100%
100%
304,504,000
100%
304,504,000
100%
304,504,000
100%
304,504,000
100%
304,504,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
5,250,000
100%
5,250,000
100%
5,250,000
100%
5,250,000
100%
5,250,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
1 Persentasi kegiatan usaha yang memiliki rekomendasi izin lingkungan
0%
0%
1,235,643,300
100%
634,000,000
100%
697,830,000
100%
729,498,070
100%
971,490,000
2 Terlaksananya pengawasan kegiatan industri yang telah memiliki dokumen lingkungan hidup
0%
10 industri
10 industri
10 industri
10 industri
10 industri
16
Kode
1
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 3 Terlaksananya pengelolaan limbah industri hasil tembakau yang berwawasan lingkungan 4 Fasilitasi penyusunan dokumen UKL/UPL bagi kegiatan usaha kecil/menengah
4 0%
1 paket
0%
0%
0%
0%
0%
5 dokumen
5 dokumen
5 dokumen
5 dokumen
5 dokumen
5 Terlaksananya pelayanan penceahan pencemaran air dalam rangka memenuhi SPM bidang LH 6 Terlaksananya pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak dalam rangka memenuhi SPM bidang LH 7 Terlaksananya pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa dalam rangka memenuhi SPM bidang LH 8 Terlaksananya pelayanan tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
9 Menurunnya beban pencemaran air sungai di 18 titik pantau berdasarkan baku mutu parameter kunci
39%
50%
61%
72%
83%
94%
10 Terkendalinya kualitas udara ambien di 10 titik pantau sesuai baku mutu 11 Meningkatnya kualitas emisi dari sumber bergerak (kendaraan dinas operasional) 12 Prosentase ketaatan penyampaian laporan periodik bagi 50 pemegang dokumen lingkungan
10 titik
10 titik
10 titik
10 titik
10 titik
10 titik
0%
50%
60%
70%
80%
90%
20%
30%
40%
60%
80%
100%
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
17
Kode
1
1.08.26
1.08.28
1.08.25
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi dan Sumber Daya Alam
Program Penataan Lingkungan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 13 Tersedianya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan untuk menunjang program adipura, adiwiyata dan desa berseri
4 0%
100%
0%
0%
0%
0%
14 Meningkatnya jenis parameter uji laboratorium lingkungan 15 Terlaksananya sosialisasi penurunan gas rumah kaca 16 Tersusunnya dokumen kajian lingkungan hidup 17 Tersusunnya naskah akademis dan draft raperda pengelolaan lingkungan hidup 18 Terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan DAK bidang Lingkungan Hidup 1 Jumlah dokumen informasi lingkungan hidup yang disusun
3 parameter
4 parameter
5 parameter
6 parameter
7 parameter
8 parameter
-
2 kegiatan
2 kegiatan
3 kegiatan
3 kegiatan
5 kegiatan
10 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
2 dokumen
8 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
2 dokumen
0%
100%
100%
100%
100%
100%
10 dokumen
3 dokumen
1 Meningkatnya rasio ketaatan pemegang izin SIPA
0
20%
40%
60%
80%
100%
2 Meningkatnya imbuhan air tanah 3 Tersusunnya pedoman pengelolaan taman Kehati 4 Tersusunnya dokuemn profil Kehati 5 Tersedianya sarana dan prasarana serta pengelolaan taman kehati
0
0
0
0
0
0
15 sumur resapan dan 4000 lubang biopori 1 dokumen
0
0
0
0
0
1 dokumen
0
0
0
1 dokumen
0
1 lokasi
1 lokasi
1 lokasi
1 lokasi
1 lokasi
6 Terlaksananya perlindungan sumber mata air 1 Terlaksananya keikutsertaan kabupaten jombang dalam program adipura 2 Jumlah sekolah yang mengikuti program adiwiyata 3 Tersusunnya dokumen standart gedung kantor yang berwawasan lingkungan 4 Failitasi sarana penunjang ruang terbuka hijau
10 lokasi
8 lokasi
8 lokasi
8 lokasi
8 lokasi
8 lokasi
10 lokasi
10 lokasi
48 sekolah
75 sekolah
100 sekolah
125 sekolah
150 sekolah
175 sekolah
0
1 dokumen
1 SKPD
1 SKPD
1 SKPD
1 SKPD
0
1 lokasi
0
0
0
0
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016
1,085,110,100
969,000,000
2 dokumen
10 lokasi
Rp
Target
6
Tahun 2017
236,000,000
525,000,000
2 dokumen
10 lokasi
Rp
Target
7
Tahun 2018
265,000,000
600,000,000
2 dokumen
10 lokasi
Rp
Target
8
9
272,500,000
640,000,000
2 dokumen
10 lokasi
352,000,000
700,000,000
18
Kode
1 1.08.30
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program Peningkatan Peranserta Masyarakat Bidang Lingkungan Hidup
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Jumlah kelompok masyarakat yang berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup
4 4 pokmas; 40 kader
5 5 pokmas; 50 kader
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
Tahun 2014 Target
Tahun 2015 Rp
Target
365,000,000
6 6 pokmas; 60 kader
100%
795,287,000
100%
100%
Tahun 2016 Rp
Target
303,500,000
7 7 pokmas; 70 kader
100%
795,287,000
762,685,000
100%
Tahun 2017 Rp
Target
310,000,000
8 8 pokmas; 80 kader
100%
795,287,000
762,685,000
100%
Tahun 2018 Rp
Target
Rp
322,000,000
9 9 pokmas; 90 kader
337,000,000
100%
795,287,000
100%
795,287,000
762,685,000
100%
762,685,000
100%
762,685,000
URUSAN KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL 1.10.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.10.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.10.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
9,275,000
100%
9,275,000
100%
9,275,000
100%
9,275,000
100%
9,275,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
Program penataan administrasi kependudukan
1 Cakupan Penerbitan KK,
80%
90%
931,751,200
100%
665,926,000
100%
741,449,510
100%
981,751,200
100%
981,751,200
2 Cakupan penerbitan KTP, 3 Cakupan Penerbitan Surat Keterangan Kependudukan
93%
95%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1.10.07
1.10.15
1.10.15 1.10.15
1.10.16
Program penataan administrasi pencatatan sipil
1.10.16 1.10.16 1.10.16 1.10.16 1.10.16
1 Cakupan Penerbitan Akta-Akta Pencatatan Sipil, yang meliputi : Akta kelahiran; Akta kematian; Akta perkawinan; Akta perceraian; Akta pengakuan anak.
642,000,000
19% 2% 100% 100% 100%
60% 20% 100% 100% 100%
345,500,000
65% 30% 100% 100% 100%
458,000,000
70% 40% 100% 100% 100%
462,175,695
75% 50% 100% 100% 100%
462,175,695
80% 60% 100% 100% 100%
URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK 1.11.15
Program keserasian 1 Persentase SKPD kebijakan yang teradvokasi peningkatan kualitas gender anak dan perempuan
1.11.16
Program penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak
1.11.17
Program peningkatan kualitas layanan terpadu hidup dan bagi perempuan dan perlindungan anak korban perempuan kekerasan Program 1 Meningkatknya peningkatan peran persentase serta dan organisasi kesetaraan jender perempuan yang dalam dibina pembangunan
1.11.18
1 Meningkatnya persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan dan jumlah lembaga pemerhati perempuan dan 1 anak Cakupan SPM
-
-
-
85%
42,500,000
90%
38,250,000
95%
40,375,000
100%
42,500,000
72.4%
100%
813,700,000
100%
751,645,000
100%
772,330,000
100%
793,015,000
100%
813,700,000
-
8 layanan
60,000,000
8 layanan
51,000,000
8 layanan
54,000,000
8 layanan
57,000,000
8 layanan
60,000,000
100%
100%
140,000,000
100%
119,000,000
100%
127,400,000
100%
142,500,000
100%
140,000,000
URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
19
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 1.12.01
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.12.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.12.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.12.07
1.12.15
Program keluarga berencana
1.12.16
Program kesehatan reproduksi remaja
1.12.18
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
4 100%
100%
508,500,000
100%
508,500,000
100%
508,500,000
100%
508,500,000
100%
508,500,000
100%
100%
137,000,000
100%
137,000,000
100%
137,000,000
100%
137,000,000
100%
137,000,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
24,500,000
100%
24,500,000
100%
24,500,000
100%
24,500,000
100%
24,500,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
39,999,900
100%
39,999,900
100%
39,999,900
100%
39,999,900
100%
39,999,900
1 Meningkatnya rasio peserta KB dengan pasangan usia subur 1 Menurunnya rasio persentase perkawinan pertama wanita < 20 tahun
76.60%
76.70
1,922,506,000
76,80%
1,634,130,100
76,90%
1,732,005,400
77.00%
1,826,381,000
77,10%
1,852,576,000
100.00%
234,224,450
100.00%
227,700,000
100.00%
240,350,000
100%
259,519,150
100.00%
100%
253,000,000
Program pembinaan 1 Persentase anggota peran serta keluarga tribina dan masyarakat dalam UPPKS yang ber-KB pelayanan KB/KR yang mandiri
100%
100%
1,660,497,500
100%
1,645,497,500
100%
1,650,497,500
100%
1,655,497,500
100%
1,664,997,500
1.12.24
Program pengembangan model operasional BKB-PosyanduPADU
100%
100%
39,000,000
100%
35,150,000
100%
30,510,000
100%
32,205,200
100%
35,425,720
1.12.25
Program pengendalian penduduk
1.74%
1.74%
374,988,500
1.73%
318,800,000
1.72%
337,093,140
1.71%
356,403,870
1.70%
374,988,500
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
299,990,000
100%
299,990,000
100%
299,990,000
100%
299,990,000
100%
299,990,000
100%
100%
304,810,000
100%
304,810,000
100%
304,810,000
100%
304,810,000
100%
304,810,000
1 Meningkatnya persentase Bina Keluarga BalitaPosyanduPendidikan Anak Dini Usia 1 Menurunnya ratarata jumlah jiwa dalam keluarga
URUSAN SOSIAL 1.13.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.13.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.13.03
Program peningkatan disiplin aparatur
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
8,500,000
100%
8,500,000
100%
8,500,000
100%
8,500,000
100%
8,500,000
1.13.07
Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
30,000,000
100%
30,000,000
100%
30,000,000
100%
30,000,000
100%
30,000,000
1.13.22
Program partisipasi sosial masyarakat
Belum terdapat tokoh yang teridentifikasi
Kajian sejarah dan semminar
30,000,000
Sosialisasi terhadap nama tokoh
30,000,000
Peningkatan sarana prasarana makan pahlawan
100,000,000
1.13.23
Program penanganan PMKS
10%
10%
877,500,000
10%
926,000,000
10%
975,000,000
1 Jumlah tokoh perintis kepahlawanan yang teridentifikasi 1 Meningkatnya persentase PMKS yang mendapatkan pemberdayaan
100,000,000 Pengusulan nama tokoh
975,000,000
10%
25,000,000 Munculnya 2 nama tokoh pahlawan 728,000,000
10%
20
Kode
1 1.13.24
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program penyediaan sarana dan prasarana sosial
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014 Rp
Target 3 4 1 Meningkatnya 1540 orang yang kapasitas pelayanan mendapatkan pelayanan kesejahteraan sosial
Tahun 2015 Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
265 orang yang mendapatkan pelayanan
95,000,000
390 orang yang mendapatkan pelayanan
556,250,000
515 orang yang mendapatkan pelayanan
593,000,000
640 orang yang mendapatkan pelayanan
647,750,000
765 orang yang mendapatkan pelayanan
95,000,000
60%
290,250,000
65%
293,000,000
70%
325,250,000
75%
535,000,000
1.13.25
Program 1 Meningkatnya pemberdayaan persentase kelembagaan Lembaga kesejahteraan sosial Kesejahteraan Sosial akftif melakukan pelayanan kesejahteraan sosial
59% dari 100 LKS
60%
535,000,000
1.13.26
Program pembinaan 1 Persentase PMKS lingkungan sosial yang mendapatkan bidang sosial pemberdayaan dari anggaran DBHCHT
-
3%
250,000,000
URUSAN KETENAGAKERJAAN 1.14.15
Program 1 Persentase peserta peningkatan kualitas pelatihan yang dan produktivitas mendapatkan tenaga kerja pekerjaan
70%
80%
165,000,000
85%
90,750,000
87%
99,000,000
90%
102,250,000
100%
165,000,000
1.14.16
Program peningkatan kesempatan kerja
31%
31%
165,000,000
31%
240,750,000
34%
199,000,000
38%
235,250,000
38%
165,000,000
1.14.17
Program perlindungan dan pengembangan lembaga ketenagakerjaan Program pembinaan 1 Meningkatnya lingkungan sosial persentase pencari bidang tenaga kerja kerja yang mendapatkan pemberdayaan dari anggaran DBHCHT
10 kasus
9 kasus
480,000,000
9 kasus
414,000,000
7 kasus
448,000,000
5 kasus
462,000,000
5 kasus
480,000,000
1%
1%
500,000,000
1%
500,000,000
1%
500,000,000
1%
500,000,000
1%
500,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
504,976,000
100%
504,976,000
100%
504,976,000
100%
504,976,000
100%
504,976,000
100%
100%
191,250,000
100%
191,250,000
100%
191,250,000
100%
191,250,000
100%
191,250,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
8,750,000
100%
8,750,000
100%
8,750,000
100%
8,750,000
100%
8,750,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
75 WUB
96 WUB
128 WUB
633,413,800
128 WUB
599,873,800
128 WUB
634,073,800
128 WUB
832,976,000
10 produk UMKM
2 produk UMKM
2 produk UMKM
281,959,500
2 produk UMKM
326,019,500
2 produk UMKM
326,019,500
2 produk UMKM
412,740,000
1.14.18
1 Meningkatnya persentase pencari kerja yang ditempatkan 1 menurunnya jumlah kasus perselisihan hubungan industrial
URUSAN KOPERASI dan USAHA KECIL dan MENENGAH 1.15.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.15.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.15.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.15.07
1.15.16
1.15.15
Program 1 Meningkatnya Pengembangan jumlah wirausaha Kewirausahaan dan baru Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program penciptaan Terwujudnya produk iklim usaha Usaha UMKM berdaya Kecil Menengah saing yang kondusif
1,032,431,000
412,740,000
21
Kode
1 1.15.17
1.15.18
1.15.20
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Pemberdayaan Lembaga Ekonomi Masyarakat di Kawasan Agropolitan
1.15.21
Revitalisasi Koperasi berbasis Agribisnis di Kawasan Agropolitan SKPP I
1.15.23
Peningkatan Kualitas Usaha Koperasi Pemberdayaan perempuan melalui koperasi wanita
1.15.22
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Tersedianya jaringan pemasaran hasil (kemitrran usaha)
4 0 UMKM
1 Tercapainya jumlah Koperasi aktif;
766 kop aktif
2 Tercapainya jumlah Koperasi sehat 1 Jumlah koperasi di wilayah agropolitan
7 Kop
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Tahun 2014 Rp
Target
2
Jumlah koperasi aktif di wilayah agropolitan; 3 Jumlah koperasi sehat 1. Jumlah koperasi aktif di wilayah agropolitan;
1 Meningkatnya jumlah koperasi sehat 1 persentase Koperasi wanita yang diberdayakan
Tahun 2015
5 UMKM
686/0 kop aktif; kop berkualitas
Rp
Target
5
Tahun 2016
624,935,000
1,099,660,000
121
121
121
1 Kop
2 Kop
121
121
150 Kop
-
319 Kopwan
Rp
Target
8
9
5 UMKM
528,662,500
5 UMKM
588,362,500
5 UMKM
528,662,500
5 UMKM
653,630,000
686 kop aktif
598,347,500
606 kop aktif
598,347,500
606 kop aktif
598,347,500
526 kop aktif
669,025,000
11,500,000
18 Kop 121
40,000,000
121
4 Kop 6,000,000
Tahun 2018 Rp
Target
7
14 Kop
123
Rp
Target
6
Tahun 2017
-
-
121
22 Kop 54,047,500
121
26 Kop 79,547,500
121
121
121
121
6 Kop
8 Kop
10 Kop
-
-
-
-
-
79,547,500
-
-
50 Kop
322,000,000
50 Kop
322,000,000
50 Kop
322,000,000
50 Kop
374,697,500
-
319 Kopwan
99,770,000
319 Kopwan
196,762,500
319 Kopwan
196,762,500
319 Kopwan
155,770,000
URUSAN PENANAMAN MODAL 1.15.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.15.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.15.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.15.07
1.16.15
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
165,343,500
100%
165,343,500
100%
165,343,500
100%
165,343,500
100%
165,343,500
100%
100%
189,844,000
100%
189,844,000
100%
189,844,000
100%
189,844,000
100%
189,844,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
2,100,000
100%
2,100,000
100%
2,100,000
100%
2,100,000
100%
2,100,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
37,666,500
100%
37,666,500
100%
37,666,500
100%
37,666,500
100%
37,666,500
Program 1 Meningkatnya 17 PMA dan PMDN (11 Peningkatan jumlah investor yang PMA dan 6 PMDN) Promosi dan masuk (PMDN/PMA) Kerjasama Investasi 2 Tercapainya nilai Investasi (PMDN dan PMA) 3 Meningkatnya persentase tenaga kerja yang terserap di sektor industri 4 Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja
20 PMA dan PMDN (12 PMA dan 8 PMDN)
1,030,938,500 22 PMA dan PMDN (13 PMA dan 9 PMDN)
856,514,525 24 PMA dan PMDN (14 PMA dan 10 PMDN)
892,502,025 26 PMA dan PMDN (15 PMA dan 11 PMDN)
892,502,025 28 PMA dan PMDN (17 PMA dan 11 PMDN)
Rp. 11.260.185.021.678 Rp. 12.010.185.021.678
Rp. 12.760.185.021.678
Rp. 13.510.185.021.678
Rp. 14.260.185.021.678
Rp. 15.010.185.021.678
0,01% (terdapat tambahan 142 orang yang bekerja, total pekerja pada tahun 2014 sejumlah 14.388 orang) 42.59
0,01% (terdapat tambahan 142 orang yang bekerja, total pekerja pada tahun 2014 sejumlah 14.530 orang)
0,01% (terdapat tambahan 142 orang yang bekerja, total pekerja pada tahun 2014 sejumlah 14.672 orang)
0,01% (terdapat tambahan 142 orang yang bekerja, total pekerja pada tahun 2014 sejumlah 14.814 orang)
44.39
46.2
48.00
5% (14.104 pekerja)
38.98
0,01% (terdapat tambahan 142 orang yang bekerja, total pekerja pada tahun 2014 sejumlah 14.246 orang) 40.79
1,025,925,000
22
Kode
1
1.16.16
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Program peningkatan Iklim investasi dan realisasi investasi
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 5 Tersedianya potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah
4 _
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Tahun 2014 Rp
Target
Tercapainya Nilai Investasi (PMDN dan PMA)
Tahun 2015
100%
62,854,000
Rp. 12.760.185.021.678
Tahun 2017 Rp
Target
6
100%
Rp. 11.260.185.021.678 Rp. 12.010.185.021.678
Rp
Target
5
Tahun 2016
45,000,000
100%
78,750,000 Rp. 13.510.185.021.678
Rp
Target
7
Tahun 2018
47,500,000
100%
Rp
Target
8
9 48,000,000
100%
49,500,000
117,199,825 Rp. 14.260.185.021.678
117,199,825 Rp. 15.010.185.021.678
239,761,025
URUSAN KEBUDAYAAN 1.17.15
1.17.17
1.17.18
Program 1 Meningkatnya pengembangan nilai persentase budaya kelompok seni dan budaya yang mendapatkan fasilitasi Program 1 Meningkatnya pengelolaan jumlah event seni keragaman budaya dan budaya Program 1 Meningkatnya pengembangan jumlah sarana kerjasama penyelenggaraan pengelolaan seni dan budaya, kekayaan budaya serta kerjasama budaya
5%
5%
455,000,000
6%
376,000,000
8%
362,000,000
8%
396,000,000
8%
430,000,000
50 event
50 event
495,000,000
50 event
450,000,000
50 event
780,000,000
50 event
480,000,000
50 event
520,000,000
Belum ada data
1 unit sarpras dan 2 kali kerjasama udaya
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
782,400,000
100%
782,400,000
100%
782,400,000
100%
100%
475,800,000
100%
475,800,000
100%
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
15,000,000
100%
15,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40 atlit
40 atlit
632,415,000
40 atlit
1 stadion belum representatif, 1 GOR, 1 kolam renang belum memenuhi standar
1 lapangan tenis
40%
40%
350,000,000
40%
350,000,000
43%
350,000,000
45%
360,000,000
48%
375,000,000
130,000,000 2 kali kerjasama budaya
60,000,000 1 kali kerjasama budaya
50,000,000 1 unit sarpras kesenian dan 1 kali kerjasama budaya
130,000,000 1 unit sarpras kesenian dan 2 kali kerjasama budaya
145,000,000
100%
782,400,000
100%
782,400,000
475,800,000
100%
475,800,000
100%
475,800,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
610,500,000
40 atlit
470,000,000
40 atlit
756,000,000
40 atlit
540,000,000
URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA 1.18.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.18.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.18.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.18.07
1.18.20
1.18.21
1.18.16
Program pembinaan 1 Meningkatnya dan Jumlah atlit pemasyarakatan berprestasi olah olah raga raga Program 1 Meningkatnya peningkatan sarana jumlah sarana dan dan prasarana olah prasarana OR raga Program peningkatan peran serta kepemudaan
1 Meningkatnya persentase organisasi pemuda yang mendapatkan pembinaan
1,939,500,000
4 sarana cabor
2,195,000,000
4 sarana cabor
174,000,000 4 sarana cabor + 1 paket DED Stadion + 1 paket lahan stadion
25,807,000,000
4 sarana cabor + 1 stadion
19,235,000,000
URUSAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI 1.19.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.19.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.19.03
Program peningkatan disiplin aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
372,051,000
100%
372,051,000
100%
372,051,000
100%
372,051,000
100%
372,051,000
100%
100%
76,950,000
100%
76,950,000
100%
76,950,000
100%
76,950,000
100%
76,950,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,500,000
100%
3,500,000
100%
3,500,000
100%
3,500,000
100%
3,500,000
23
Kode
1 1.19.07
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
4 100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
386,344,400
100%
386,344,400
100%
386,344,400
100%
386,344,400
100%
386,344,400
100%
100%
119,600,000
100%
119,600,000
100%
119,600,000
100%
119,600,000
100%
119,600,000
1.19.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.19.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.19.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
208,835,000
100%
208,835,000
100%
208,835,000
100%
208,835,000
100%
208,835,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
1.19.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
462,303,500
100%
462,303,500
100%
462,303,500
100%
462,303,500
100%
462,303,500
1.19.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
147,730,000
100%
147,730,000
100%
147,730,000
100%
147,730,000
100%
147,730,000
1.19.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
25,250,000
100%
25,250,000
100%
25,250,000
100%
25,250,000
100%
25,250,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
39,996,000
100%
39,996,000
100%
39,996,000
100%
39,996,000
100%
39,996,000
Program pengembangan wawasan kebangsaan Program kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Program peningkatan sdm aparatur satuan polisi pamong praja
1 Tidak terjadi konflik SARA di Jombang
Tidak terjadi konflik SARA di Jombang
Tidak ada kasus SARA
1 Menurunnya jumlah kenakalan remaja
Data belum tersedia
menurun 1%
1 Meningkatnya jumlah linmas terlatih
841 total anggota terlatih
150 orang
1 Meningkatnya persentase polisi pamong praja terlatih
31 latsar, 20 jambore, 6 ppns dari 194 personil
45%
8.38
8.37
1.19.07
1.19.07
1.19.17
1.19.18
1.19.15
1.19.28
1.19.20
Program 1 Menurunnya angka peningkatan kriminalitas pemberantasan penyakit masyarakat (pekat)
143,408,000 Tidak ada kasus SARA
65,000,000
180,000,000 Tidak ada kasus SARA
195,000,000 Tidak ada kasus SARA
195,000,000 Tidak ada kasus SARA
285,000,000
menurun 1%
30,000,000
menurun 1%
64,000,000
menurun 1%
65,000,000
menurun 1%
140 orang
145,000,000
200 orang
225,000,000
240 orang
265,000,000
400 orang
101,500,000
55%
104,400,000
65%
110,940,000
75%
118,134,000
95%
133,847,400
175,000,000
8.36
165,000,000
8.35
175,000,000
8.34
180,000,000
8.33
400,000,000
4,622,832,500
80,000,000
5,256,767,500
24
Kode
1 1.19.25
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program peningkatan pemahaman aparatur pemerintah dan masyarakat terhadap peraturan perundangundangan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Menurunnya kasus pelanggaran HAM
4 117 pelanggaran
109 pelanggaran
123,000,000
101 pelanggaran
120,000,000
93 pelanggaran
125,000,000
85 pelanggaran
126,000,000
78 pelanggaran
130,000,000
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
1.19.26
Program peningkatan kepatuhan terhadap peraturan daerah dan peraturan kepala daerah
1 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran Perda dan Peraturan Kepala Daerah
10%
20%
68,250,000
25%
64,482,500
30%
71,680,000
35%
73,977,500
40%
125,011,000
1.19.27
Program peningkatan ketentraman dan ketertiban umum
_
70%
516,500,000
75%
485,255,000
80%
485,870,000
85%
486,485,000
90%
634,520,000
1.19.16
Program pemeliharaan kamtribmas dan pencegahan tindak kriminal Program pemeliharaan keamanan, ketentraman, dan ketertiban masyarakat Program pendidikan politik masyarakat
1 Persentase penyelesaian gangguan ketentraman dan ketertiban umum 1 Tidak terjadi kerawanan daerah
1.19.24
1.19.21
1.19.21
1.19.29
Program pencegahan dini dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan kebakaran
1.19.30
Program tanggap darurat penanggulangan bencana dan kebakaran Program rehabilitasi dan rekonstruksi daerah terdampak bencana
1.19.31
Tidak terjadi kerawanan Tidak terjadi kerawanan daerah daerah
636,376,000 Tidak terjadi kerawanan daerah
625,000,000 Tidak terjadi kerawanan daerah
635,000,000 Tidak terjadi kerawanan daerah
635,000,000 Tidak terjadi kerawanan daerah
642,000,000
332,500,000
195,000,000
198,000,000
Tidak terjadi AGHT
210,000,000
390,000,000
85%
630,000,000
1 Tidak terjadi AGHT
0
Tidak terjadi AGHT
289,064,000
1 Meningkatnya persentase pemilih menggunakan hak pilihnya 2 Prosentase organisasi kemayarakatan yang aktif 1 Menurunnya persentase ancaman bencana (Jumlah Kejadian bencana/Desa rawan bencana) > 103/175= 58,86% 1 Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban bencana 1 Meningkatnya prosentase kerusakan yang terehabilitasi (struktural/nonstruktural) dan terekonstruksi (struktural)
70.26% menggunakan hak pilih
60 % menggunakan hak pilih
553,292,000
15%
Tidak terjadi AGHT
Tidak terjadi AGHT
265,000,000
22%
Tidak terjadi AGHT
330,000,000
30%
37%
44%
59.12%
54%
1,494,009,500
49%
1,095,269,000
44%
1,285,000,000
39%
1,117,000,000
34%
850,000,000
80%
80%
780,780,000
90%
885,000,000
100%
888,000,000
100%
890,000,000
100%
945,000,000
20% daerah terdampak bencana rekonstruksi
50% daerah terdampak bencana rekonstruksi
34,470,000 60% daerah terdampak bencana rekonstruksi
35,000,000 75% daerah terdampak bencana rekonstruksi
35,000,000 90% daerah terdampak bencana rekonstruksi
35,000,000 100% daerah terdampak bencana rekonstruksi
40,000,000
URUSAN OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN 1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
1.20.05
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
3,345,657,460
100%
3,345,657,460
100%
3,345,657,460
100%
3,345,657,460
100%
3,345,657,460
100%
100%
2,986,201,488
100%
2,986,201,488
100%
2,986,201,488
100%
2,986,201,488
100%
2,986,201,488
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
503,100,000
100%
503,100,000
100%
503,100,000
100%
503,100,000
100%
503,100,000
1 Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
100%
100%
56,045,000
100%
56,045,000
100%
56,045,000
100%
56,045,000
100%
56,045,000
25
Kode
1 1.20.07
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
4 100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
262,000,000
100%
262,000,000
100%
262,000,000
100%
262,000,000
100%
262,000,000
100%
100%
28,500,000
100%
28,500,000
100%
28,500,000
100%
28,500,000
100%
28,500,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
2,975,000
100%
2,975,000
100%
2,975,000
100%
2,975,000
100%
2,975,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
132,500,000
100%
132,500,000
100%
132,500,000
100%
132,500,000
100%
132,500,000
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
31,500,000
100%
31,500,000
100%
31,500,000
100%
31,500,000
100%
31,500,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
2,625,000
100%
2,625,000
100%
2,625,000
100%
2,625,000
100%
2,625,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
190,454,055
100%
190,454,055
100%
190,454,055
100%
190,454,055
100%
190,454,055
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
18,850,000
100%
18,850,000
100%
18,850,000
100%
18,850,000
100%
18,850,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
2,700,000
100%
2,700,000
100%
2,700,000
100%
2,700,000
100%
2,700,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
128,205,520
100%
128,205,520
100%
128,205,520
100%
128,205,520
100%
128,205,520
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
51,000,000
100%
51,000,000
100%
51,000,000
100%
51,000,000
100%
51,000,000
1.20.07
1.20.07
1.20.07
26
Kode
1 1.20.03
1.20.07
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Tercapainya disiplin aparatur
4 100%
100%
2,800,000
100%
2,800,000
100%
2,800,000
100%
2,800,000
100%
2,800,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
269,096,000
100%
269,096,000
100%
269,096,000
100%
269,096,000
100%
269,096,000
100%
100%
39,000,000
100%
39,000,000
100%
39,000,000
100%
39,000,000
100%
39,000,000
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
1,750,000
100%
1,750,000
100%
1,750,000
100%
1,750,000
100%
1,750,000
1.20.07
Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
13,875,000
100%
13,875,000
100%
13,875,000
100%
13,875,000
100%
13,875,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
218,619,700
100%
218,619,700
100%
218,619,700
100%
218,619,700
100%
218,619,700
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
32,300,000
100%
32,300,000
100%
32,300,000
100%
32,300,000
100%
32,300,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
1,750,000
100%
1,750,000
100%
1,750,000
100%
1,750,000
100%
1,750,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
10,000,000
100%
10,000,000
100%
10,000,000
100%
10,000,000
100%
10,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
358,142,600
100%
358,142,600
100%
358,142,600
100%
358,142,600
100%
358,142,600
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
99,450,000
100%
99,450,000
100%
99,450,000
100%
99,450,000
100%
99,450,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
9,150,000
100%
9,150,000
100%
9,150,000
100%
9,150,000
100%
9,150,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
100%
100%
82,180,000
100%
82,180,000
100%
82,180,000
100%
82,180,000
100%
82,180,000
1.20.07
1.20.07
1.20.01
27
Kode
1 1.20.02
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
4 100%
100%
26,210,000
100%
26,210,000
100%
26,210,000
100%
26,210,000
100%
26,210,000
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
1,575,000
100%
1,575,000
100%
1,575,000
100%
1,575,000
100%
1,575,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
1,941,170,000
100%
1,941,170,000
100%
1,941,170,000
100%
1,941,170,000
100%
1,941,170,000
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
60,413,050,000
100%
5,413,050,000
100%
5,413,050,000
100%
5,413,050,000
100%
5,413,050,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
2,061,275,000
100%
2,061,275,000
100%
2,061,275,000
100%
2,061,275,000
100%
2,061,275,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
6,476,000
100%
6,476,000
100%
6,476,000
100%
6,476,000
100%
6,476,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
6,417,125,000
100%
6,417,125,000
100%
6,417,125,000
100%
6,417,125,000
100%
6,417,125,000
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
3,093,000,000
100%
3,093,000,000
100%
3,093,000,000
100%
3,093,000,000
100%
3,093,000,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
73,875,000
100%
73,875,000
100%
73,875,000
100%
73,875,000
100%
73,875,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
625,500,000
100%
625,500,000
100%
625,500,000
100%
625,500,000
100%
625,500,000
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
3,972,525,000
100%
3,972,525,000
100%
3,972,525,000
100%
3,972,525,000
100%
3,972,525,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
10,000,000
100%
10,000,000
100%
10,000,000
100%
10,000,000
100%
10,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
25,864,500
100%
25,864,500
100%
25,864,500
100%
25,864,500
100%
25,864,500
1.20.03
1.20.07
1.20.07
1.20.07
1.20.07
2
Indikator Kinerja Program (outcome)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
28
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 1.20.01
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
4 100%
100%
542,939,900
100%
542,939,900
100%
542,939,900
100%
542,939,900
100%
542,939,900
100%
100%
183,271,000
100%
183,271,000
100%
183,271,000
100%
183,271,000
100%
183,271,000
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
44,125,000
100%
44,125,000
100%
44,125,000
100%
44,125,000
100%
44,125,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
467,520,000
100%
467,520,000
100%
467,520,000
100%
467,520,000
100%
467,520,000
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
387,852,000
100%
387,852,000
100%
387,852,000
100%
387,852,000
100%
387,852,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
23,625,000
100%
23,625,000
100%
23,625,000
100%
23,625,000
100%
23,625,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
34,200,000
100%
34,200,000
100%
34,200,000
100%
34,200,000
100%
34,200,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
2,227,088,700
100%
2,227,088,700
100%
2,227,088,700
100%
2,227,088,700
100%
2,227,088,700
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
489,285,000
100%
489,285,000
100%
489,285,000
100%
489,285,000
100%
489,285,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
30,850,000
100%
30,850,000
100%
30,850,000
100%
30,850,000
100%
30,850,000
1 Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
169,858,000
100%
169,858,000
100%
169,858,000
100%
169,858,000
100%
169,858,000
100%
100%
68,000,000
100%
68,000,000
100%
68,000,000
100%
68,000,000
100%
68,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
89,765,014
100%
89,765,014
100%
89,765,014
100%
89,765,014
100%
89,765,014
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
54,945,000
100%
54,945,000
100%
54,945,000
100%
54,945,000
100%
54,945,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
4,500,000
100%
4,500,000
100%
4,500,000
100%
4,500,000
100%
4,500,000
1.20.07
1.20.07
1.20.05
1.20.07
29
Kode
1 1.20.07
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
4 100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
114,819,399
100%
114,819,399
100%
114,819,399
100%
114,819,399
100%
114,819,399
100%
100%
43,500,000
100%
43,500,000
100%
43,500,000
100%
43,500,000
100%
43,500,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,600,000
100%
3,600,000
100%
3,600,000
100%
3,600,000
100%
3,600,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
113,330,079
100%
113,330,079
100%
113,330,079
100%
113,330,079
100%
113,330,079
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
60,942,500
100%
60,942,500
100%
60,942,500
100%
60,942,500
100%
60,942,500
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
118,887,264
100%
118,887,264
100%
118,887,264
100%
118,887,264
100%
118,887,264
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
51,600,000
100%
51,600,000
100%
51,600,000
100%
51,600,000
100%
51,600,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,150,000
100%
3,150,000
100%
3,150,000
100%
3,150,000
100%
3,150,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
107,144,800
100%
107,144,800
100%
107,144,800
100%
107,144,800
100%
107,144,800
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
48,481,000
100%
48,481,000
100%
48,481,000
100%
48,481,000
100%
48,481,000
1.20.07
1.20.07
1.20.07
30
Kode
1 1.20.03
1.20.07
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Tercapainya disiplin aparatur
4 100%
100%
2,850,000
100%
2,850,000
100%
2,850,000
100%
2,850,000
100%
2,850,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
112,361,000
100%
112,361,000
100%
112,361,000
100%
112,361,000
100%
112,361,000
100%
100%
116,842,500
100%
116,842,500
100%
116,842,500
100%
116,842,500
100%
116,842,500
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
5,000,000
100%
5,000,000
100%
5,000,000
100%
5,000,000
100%
5,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
98,267,729
100%
98,267,729
100%
98,267,729
100%
98,267,729
100%
98,267,729
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
456,979,918
100%
456,979,918
100%
456,979,918
100%
456,979,918
100%
456,979,918
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
110,052,272
100%
110,052,272
100%
110,052,272
100%
110,052,272
100%
110,052,272
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
23,453,895
100%
23,453,895
100%
23,453,895
100%
23,453,895
100%
23,453,895
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,600,000
100%
3,600,000
100%
3,600,000
100%
3,600,000
100%
3,600,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran
100%
100%
88,614,000
100%
88,614,000
100%
88,614,000
100%
88,614,000
100%
88,614,000
1.20.07
1.20.07
1.20.07
1.20.01
31
Kode
1 1.20.02
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
4 100%
100%
50,970,000
100%
50,970,000
100%
50,970,000
100%
50,970,000
100%
50,970,000
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,325,000
100%
3,325,000
100%
3,325,000
100%
3,325,000
100%
3,325,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
91,489,287
100%
91,489,287
100%
91,489,287
100%
91,489,287
100%
91,489,287
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
50,700,000
100%
50,700,000
100%
50,700,000
100%
50,700,000
100%
50,700,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,150,000
100%
3,150,000
100%
3,150,000
100%
3,150,000
100%
3,150,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
105,077,618
100%
105,077,618
100%
105,077,618
100%
105,077,618
100%
105,077,618
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
61,500,000
100%
61,500,000
100%
61,500,000
100%
61,500,000
100%
61,500,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
4,025,000
100%
4,025,000
100%
4,025,000
100%
4,025,000
100%
4,025,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
117,816,533
100%
117,816,533
100%
117,816,533
100%
117,816,533
100%
117,816,533
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
55,110,000
100%
55,110,000
100%
55,110,000
100%
55,110,000
100%
55,110,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.03
1.20.07
1.20.07
1.20.07
1.20.07
2
Indikator Kinerja Program (outcome)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
32
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 1.20.01
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
4 100%
100%
114,656,000
100%
114,656,000
100%
114,656,000
100%
114,656,000
100%
114,656,000
100%
100%
54,940,057
100%
54,940,057
100%
54,940,057
100%
54,940,057
100%
54,940,057
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
87,695,000
100%
87,695,000
100%
87,695,000
100%
87,695,000
100%
87,695,000
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
49,199,651
100%
49,199,651
100%
49,199,651
100%
49,199,651
100%
49,199,651
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
2,700,000
100%
2,700,000
100%
2,700,000
100%
2,700,000
100%
2,700,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
99,957,930
100%
99,957,930
100%
99,957,930
100%
99,957,930
100%
99,957,930
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
42,792,000
100%
42,792,000
100%
42,792,000
100%
42,792,000
100%
42,792,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
97,740,000
100%
97,740,000
100%
97,740,000
100%
97,740,000
100%
97,740,000
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
34,100,000
100%
34,100,000
100%
34,100,000
100%
34,100,000
100%
34,100,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
1.20.07
1.20.07
1.20.07
33
Kode
1 1.20.07
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
3 1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
4 100%
100%
16,407,000
100%
16,407,000
100%
16,407,000
100%
16,407,000
100%
16,407,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
101,555,000
100%
101,555,000
100%
101,555,000
100%
101,555,000
100%
101,555,000
100%
100%
51,844,000
100%
51,844,000
100%
51,844,000
100%
51,844,000
100%
51,844,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
2,850,000
100%
2,850,000
100%
2,850,000
100%
2,850,000
100%
2,850,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
100,818,246
100%
100,818,246
100%
100,818,246
100%
100,818,246
100%
100,818,246
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
42,150,000
100%
42,150,000
100%
42,150,000
100%
42,150,000
100%
42,150,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,300,000
100%
3,300,000
100%
3,300,000
100%
3,300,000
100%
3,300,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
110,396,168
100%
110,396,168
100%
110,396,168
100%
110,396,168
100%
110,396,168
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
58,900,000
100%
58,900,000
100%
58,900,000
100%
58,900,000
100%
58,900,000
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
100%
3,450,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100%
100%
108,134,000
100%
108,134,000
100%
108,134,000
100%
108,134,000
100%
108,134,000
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
46,000,000
100%
46,000,000
100%
46,000,000
100%
46,000,000
100%
46,000,000
1.20.07
1.20.07
1.20.07
34
Kode
1 1.20.03
1.20.07
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Tercapainya disiplin aparatur
4 100%
100%
3,300,000
100%
3,300,000
100%
3,300,000
100%
3,300,000
100%
3,300,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
96,379,850
100%
96,379,850
100%
96,379,850
100%
96,379,850
100%
96,379,850
100%
100%
49,397,000
100%
49,397,000
100%
49,397,000
100%
49,397,000
100%
49,397,000
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
1.20.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.20.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.20.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
Program peningkatan sarana prasarana ibadah, lembaga dan kegiatan keagamaan
1 Meningkatnya persentase sarana yang dibantu 2 Meningkatnya persentase lembaga dan kegiatan keagamaan yang difasilitasi
1.20.55
Program penyediaan beasiswa perguruan tinggi bagi keluarga tidak mampu yang berprestasi
1 Meningkatnya persentase fasilitasi penyaluran beasiswa
1.20.69
Program pembinaan 1 Persentase hasil dan penataan evaluasi kelembagaan kelembagaan yang ditindaklanjuti 2 Jumlah SKPD yang memiliki SOP Program penataan 1 Meningkatnya peraturan persentase perundangketersediaan undangan produk hukum yang ditetapkan Program fasilitasi 1 Meningkatnya perumusan produk persentase kajian hukum DPRD naskah akademik terhadap rancangan peraturan daerah inisiatif
1.20.07
1.20.70
1.20.69 1.20.26
1.20.51
1.20.15
1.20.57
Program 1 Meningkatnya rasio peningkatan perda yang kapasitas lembaga ditetapkan terhadap perwakilan rakyat program legislasi daerah daerah Program pembinaan 1 persentase aparatur aparatur mempunyai sasaran kerja pegawai (SKP) berkategori baik
80%
-
86.97%
83%
44,625,000
83%
0%
0%
100%
100%
19 SKPD 90%
31 SOP SKPD 90%
-
80%
75%
80%
85%
47,250,000
85%
87%
47,250,000
87%
90%
52,500,000
90%
-
70%
44,625,000
80%
47,250,000
85%
47,250,000
90%
52,500,000
320,311,000
100%
296,000,000
100%
304,000,000
100%
306,000,000
100%
320,311,000
38 SOP SKPD 90%
716,019,430
47 SOP SKPD 90%
758,138,220
56 SOP SKPD 90%
800,257,010
65 SOP SKPD 90%
842,375,800
438,528,000
85%
325,125,440
90%
321,110,000
95%
391,896,000
100%
438,528,000
80%
20,361,199,200
85%
20,361,199,200
90%
20,361,199,200
95%
20,361,199,200
100%
20,361,199,200
90%
563,790,500
90%
479,221,925
90%
507,411,450
90%
507,411,450
90%
917,190,931
842,375,800
35
Kode
1 1.20.58
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program pengembangan aparatur
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Meningkatnya persentase ketersediaan pegawai berdasarkan analisis beban kerja
4 80%
90%
4,310,322,000
90%
3,663,773,700
90%
3,879,289,800
90%
3,879,289,800
90%
6,939,099,900
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
1.20.20
Program 1 Menurunnya bobot peningkatan sistem dan jumlah temuan pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
4.400 temuan
4.365 temuan
1,707,905,000
4.320 temuan
1,356,050,000
4.275 temuan
1,460,000,000
4.235 temuan
1,582,000,000
4.190 temuan
1,657,000,000
1.20.21
Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
1 Bertambahnya jumlah pejabat fungsional auditor yang jenjang kariernya meningkat berdasar sertifikasi kealian, sehingga meningkatkan kualitas pengawasan
22 Org Auditor
25 Org Auditor
240,000,000
28 Org Auditor
203,000,000
31 Org Auditor
225,000,000
34 Org Auditor
230,000,000
38 Org Auditor
235,000,000
1.20.17
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah Program peningkatan fasilitasi/koordinasi administrasi pemerintahan Program fasilitasi administrasi kesejahteraan rakyat
1 Meningkatnya standarisasi harga
90%
90%
27,450,000
90%
20,900,000
90%
21,350,000
90%
21,800,000
90%
22,250,000
1 Presentase kecamatan yang berkinerja baik
90%
90%
1,555,586,250
90%
405,504,000
90%
440,055,000
90%
487,061,000
90%
526,769,000
1 Meningkatnya fasilitasi penyelenggaraan hari besar agama dan nasional Program Pengadaan 1 Meningkatnya barang dan jasa realisasi pengadaan melalui ULP barang dan jasa pemerintah daerah secara elektronik
80%
90%
3,125,500,000
90%
2,590,800,000
100%
2,743,200,000
100%
2,743,200,000
100%
3,048,000,000
97%
97%
657,619,000
97%
843,319,000
97%
843,769,000
97%
844,219,000
97%
844,669,000
Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah Program fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan wilayah kecamatan
80%
90%
1,750,000,000
90%
1,750,000,000
90%
1,820,000,000
90%
1,950,000,000
90%
1,950,000,000
90%
90%
2,757,492,000
90%
2,757,492,000
90%
2,757,492,000
100%
2,757,492,000
100%
2,757,492,000
30 media
30 media
150,000,000
30 media
150,000,000
30 media
150,000,000
30 media
150,000,000
30 media
150,000,000
76.59
76.97
705,627,500
77.35
571,300,000
77.73
615,500,000
78.12
665,500,000
78.5
705,626,500
1.20.49
1.20.37
1.20.54
1.20.16
1.20.50
1.20.52
Program sosialisasi ketentuan di bidang cukai
1.20.48
Program peningkatan kinerja pemerintah daerah
1 Meningkatnya persentase tingkat pelayanan kedinasan KDH/ WKDH 1 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan wilayah kecamatan 1 Meningkatnya informasi ketentuan di bidang cukai 1 Indeks Kepuasan Masyarakat
36
Kode
1 1.20.62
1.20.62
1.20.63
1.20.19
1.20.60
1.20.59
1.20.61
1.20.38
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Manajemen Perbendaharaan Daerah
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014 Rp
Target 75%
2 Terkendalinya Terkendalinya tingkat 75% tingkat liquiditas kas liquiditas kas daerah daerah minimal 1 minimal 1 bulan gaji bulan gaji ditambah ditambah 10% 10% Program 1 Tersusunnya Tersusunnya Laporan Tersusunnya Laporan peningkatan dan Laporan keuangan Keuangan Daerah Tahun Keuangan Daerah pengembangan daerah yang akurat 2012 Tahun 2013 Pelaporan keuangan dan memenuhi daerah standar serta Penyampaian laporan keuangan daerah yang tepat waktu setiap tahunnya. Program pembinaan 1 Meningkatnya 302 Desa 302 Desa dan fasilitasi prosentase pengelolaan pembinaan dan keuangan desa fasilitasi pengelolaan keuangan desa Program 1 Penetapan Perda Tepat waktu (5 Bulan Tepat waktu (5 Bulan Peningkatan dan APBD Tepat Waktu; dari awal proses sampai dari awal proses sampai Pengembangan disahkan) disahkan) Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Program 1 Meningkatnya PAD 143,932,387,639 205,761,158,411 Peningkatan dan khususnya pajak Pengembangan daerah Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah Program 1 Meningkatnya 65% 70% Peningkatan dan Prosentase Pengembangan keakuratan data Pengelolaan neraca aset Aset/Barang Milik Daerah Program 1 Total capaian laba Rp5,799,022,747.20 Rp5,534,617,464.41 peningkatan dan BUMD pengembangan pengelolaan BUMD
3 Capaian labaPD. Aneka Usaha Seger
1.20.43
Program koordinasi, sinkronisasi dan evaluasi kebijakan pemerintah dan pembangunan
1.20.53
Program pemberantasan barang kena cukai ilegal
Rp1,639,664,000.00
Rp
4 Capaian laba PD. BPR Bank Jombang
Rp3,293,000,000
5 Capaian laba PD. Perkebunan Panglungan 1 terkendalinya tingkat inflasi daerah
Rp358,591,246.61
Prosentase rokok yang dilekati atau tidak dilekati cukai ilegal
4 - 5 pada tahun 2013
215,000,000
80%
85%
205,500,000
85%
90%
Rp
Target
8
9 200,600,000
90%
95%
763,659,952
Tersusunnya Laporan Keuangan Daerah Tahun 2015
892,527,662
Tersusunnya Laporan Keuangan Daerah Tahun 2016
881,782,127
Tersusunnya Laporan Keuangan Daerah Tahun 2017
291,541,100
305,000,000
302 Desa
294,428,284
302 Desa
323,871,111
302 Desa
302 Desa
204,000,000
95%
794,386,300 Tersusunnya Laporan Keuangan Daerah Tahun 2014
1,079,788,470
356,258,222
1,358,990,275 Tepat waktu (5 Bulan dari awal proses sampai disahkan)
1,134,753,576 Tepat waktu (5 Bulan dari awal proses sampai disahkan)
1,309,196,492 Tepat waktu (5 Bulan dari awal proses sampai disahkan)
1,321,329,016 Tepat waktu (5 Bulan dari awal proses sampai disahkan)
1,537,290,503
3,790,000,000
226,337,274,252
3,447,600,000
3,612,656,715
3,675,075,000
4,150,119,886
1,015,780,000
75%
542,200,000
Rp7,140,030,925.40
70,820,000
79,820,000
354022284.21
651,031,505.70
Rp
839,049,404.55
50,000,000
5,0 - 6,0
80%
Rp
9,884,911,949.05
Rp
1,045,104,194.25
50,000,000
5,0 - 6,0
301,254,912,030
80%
544,000,000
90%
571,837,500
79,820,000
Rp12,621,694,416.19
79,820,000
Rp15,517,419,739.09
83,990,000
477,236,546
266,075,000
273,868,101,845
544,000,000
Rp7,234,721,000
381,789,237
278,715,000
248,971,001,677
1,127,850,209
5,565,170,000
331,990,640.56
4,5 - 5,5
203,600,000
Tahun 2018 Rp
Target
7
80%
Rp420,900,000
Rp
Tahun 2017 Rp
Target
6
270,695,318.15
507,767,500.59 Rp
Tahun 2016 Rp
Target
5
3 4 1 Peningkatan Peningkatan Pelayanan pelayanan Perbendaharaan dengan perbendaharaan terbitnya SPD dan SP2D dengan terbitnya sesuai perencanaan SPD dan SP2D anggaran kas sesuai perencanaan anggaran kas SKPD
2 Capaian laba PDAM Kab Jombang
Tahun 2015
278,075,000
50,000,000
Rp1,370,707,647.52
Rp1,113,132,302.34
Rp1,297,027,741
Rp1,491,581,902.17
9,405,137,000
12,226,678,000
548,822,028
686,027,535
5,0 - 6,0
278,075,000
50,000,000
5,0 - 6,0
316,355,000
50,000,000
37
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
2 Program validasi dokumen perizinan
1.20.65
Program peningkatan mutu pelayanan perizinan
1.20.67
Program Peningkatan Tertib Administrasi Perizinan Program 1 Meningkatnya Peningkatan partisipasi Partisipasi masyarakat untuk masyarakat dibidang mengajukan izin perizinan Program 1 Tersusunnya sistem optimalisasi informasi perzinan pemanfaatan teknologi informasi 2 Rata-rata penyelesaian izin 20 hari kerja Program pelayanan 1 Penyelesaian izin perizinan penanaman modal penanaman modal
1.20.23
1.20.66
Tahun 2014
3 4 1 Tercapainya tingkat 75% akurasi persyaratan yang diajukan pemohon 1 Teraplikasinya ISO sertifikasi ISO 9001 2008 9001 2008 dalam peningkatan mutu perizinan 1 Tertibnya 70% administrasi perizinan
Tahun 2015 Rp
Target
1 1.20.64
1.20.68
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
0.75
137,500,000
80%
137,500,000
85%
137,500,000
95%
137,500,000
100%
137,500,000
1 monev
263,500,000
1 monev
273,500,000
1 monev
273,500,000
1 monev
273,500,000
1 monev
285,000,000
75%
150,000,000
80%
130,000,000
85%
130,000,000
90%
135,000,000
95%
150,000,000
65%
70%
100,000,000
75%
100,000,000
80%
100,000,000
85%
125,000,000
90%
125,000,000
Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz
Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz
30 hari kerja
30 hari
285,229,500 Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz
180,000,000 Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz
25 hari
1000 izin
-
235,000,000 Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz
25 hari
240,000,000 Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz
20 hari
250,000,000
20hari
1200 izin
50,000,000
1300 izin
50,000,000
1400 izin
50,000,000
1500 izin
50,000,000
1.20.44.
Program fasilitasi/ koordinasi pengembangan dan pengelolaan bidang sumber daya alam
1 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang sumber daya alam
80%
90%
103,275,000
90%
106,160,000
90%
109,320,000
100%
109,310,000
100%
103,885,000
1.20.45.
Program fasilitasi/ koordinasi pengembangan dan pengelolaan bidang energi
80%
90%
22,825,000
90%
21,552,000
90%
22,650,000
100%
24,350,000
100%
25,360,000
1.20.46.
Program fasilitasi/ koordinasi pengembangan dan pengelolaan bidang pertanian
80%
90%
15,028,600
90%
16,230,000
90%
17,550,000
100%
19,250,000
100%
21,360,000
1.20.47.
Program Fasilitasi/Koordinasi Bidang Administrasi Pembangunan
1 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang energi 1 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang pertanian 1 Meningkatnya persentase tertib administrasi pembangunan
80%
80%
702,000,000
85%
702,000,000
85%
702,000,000
85%
702,000,000
90%
702,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
217,312,000
100%
217,312,000
100%
217,312,000
100%
217,312,000
100%
217,312,000
100%
100%
81,500,000
100%
81,500,000
100%
81,500,000
100%
81,500,000
100%
81,500,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
100%
3,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
33,750,000
100%
33,750,000
100%
33,750,000
100%
33,750,000
100%
33,750,000
4100 kal/kap/hr
4150 kal/kap/hr
4250 kal/kap/hr
1,891,768,900
4300 kal/kap/hr
1,891,768,900
4350 kal/kap/hr
1,903,600,000
URUSAN KETAHANAN PANGAN 1.21.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.21.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.21.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.21.07
1.21.16
Penguatan ketersediaan dan cadangan pangan
1 Tercukupinya Ketersediaan energi perkapita per hari
3,863,569,000
4200 kakl/kap/hr
1,767,600,000
38
Kode
1 1.21.16
1.21.16
1.21.17
1.21.17
1.21.18
1.21.18
1.21.18
1.21.20
1.21.19
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 2 Tercukupinya Ketersediaan protein per kapita perhari
4 110 gr/kap/hr
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Tahun 2014 Rp
Target
Tahun 2016 Rp
Target
5
25,000,000
Tahun 2018 Rp
Target
7
Rp
Target
8
9
110 gr/kap/hr
110 gr/kap/hr
110 gr/kap/hr
110 gr/kap/hr
100 ton/th dan 250 kg/tri bulan
100 ton/th dan 250 kg/tri bulan
100 ton/th dan 250 kg/tri bulan
100 ton/th dan 250 kg/tri bulan
90%
216,500,000
15%
234,250,000
Tahun 2017 Rp
Target
6
110 gr/kap/hr
3 Tercukupinya 100 ton/th dan 250 kg/tri 100 ton/th dan 250 kg/tri cadangan pangan bulan bulan pemerintah dan masyarakat Program 1 Meningkatnya 80% 85% Peningkatan persentase Distribusi dan Akses ketersediaan Pangan informasi pasokan, harga dan akses pangan 2 Menurunnya 15% 15% prosentase fluktuasi harga harga dan pasokan pangan Program 1 Meningkatnya Penganekaragaman persentase Skor Pangan Pola Pangan Harapan (PPH) 2 Tercukupinya konsumsi energi per kapita per hari 3 Tercukupinya konsumsi protein per kapita perhari Program 1 Meningkatnya Peningkatan persentase Keamanan Pangan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan Program 1 Meningkatnya Penanganan persentase Kerawanan Pangan penanganan daerah rawan pangan
Tahun 2015
84
90%
145,000,000
10%
227,597,200
86
95%
145,000,000
10%
265,000,000
88
95%
150,000,000
10%
80
82
265,000,000
90
285,000,000
1804 Kal/kap/hr
1875 Kal/kap/hr
1945 Kal/kap/hr
2015 Kal/kap/hr
2085 Kal/kap/hr
2150 Kal/kap/hr
44,2 gr/kap/hr
47 gr/kap/hr
50 gr/kap/hr
53 gr/kap/hr
55 gr/kap/hr
57 gr/kap/hr
50%
85%
335,450,000
85%
290,000,000
90%
320,000,000
90%
320,000,000
90%
330,000,000
50%
60%
215,700,000
65%
258,000,000
70%
190,000,000
75%
190,000,000
80%
280,000,000
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
382,782,000
100%
382,782,000
100%
382,782,000
100%
382,782,000
100%
382,782,000
100%
100%
82,180,000
100%
82,180,000
100%
82,180,000
100%
82,180,000
100%
82,180,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
6,300,000
100%
6,300,000
100%
6,300,000
100%
6,300,000
100%
6,300,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
1 Persentase desa memiliki BUMDes
0
100%
21,000,000
100%
42,500,000
100%
42,500,000
100%
40,375,000
100%
21,000,000
75%
100%
23,200,000
100%
29,750,000
100%
26,775,000
100%
22,040,000
100%
23,200,000
URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA 1.22.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.22.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.22.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.22.07
1.22.20
1.22.21
Program pembentukan/ pengembangan BUMDes Program pengembangan lembaga ekonomi masyarakat desa
1 Meningkatnya persentase LKM yang mendapat pelatihan, meningkatnya persentase LKM yang mendapatkan bantuan permodalan
39
Kode
1 1.22.23
1.22.17
1.22.18
1.22.25
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program peningkatan keberdayaan lembaga kemasyarakatan desa Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Program penyerahan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Kabupaten ke Desa
URUSAN STATISTIK 1.23.15 Program pengembangan data/ informasi/statistik daerah
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Pengurus LPMD yang terlatih, jumlah posyandu aktif (meningkatnya persentase partisipasi masyarakat dalam aktifitas sosial) 1 Meningkatnya persentase desa menetapkan RPJMDes dan RKPDes 1 Meningkatnya persentase aparatur desa yang terlatih
4 75
80%
457,650,000
80%
390,000,000
80%
493,200,000
80%
468,540,000
80%
457,650,000
85%
85%
626,400,000
85%
641,750,000
85%
598,460,000
85%
604,995,000
85%
626,400,000
80%
80%
1,590,609,000
80%
1,417,868,000
80%
1,564,272,000
80%
1,527,768,650
80%
1,590,609,000
Tahun 2014
Tahun 2015 Rp
Target
1 Fasilitasi penyerahan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten ke Desa
80%
1 Tersedianya data statistik untuk perencanaan daerah
_
90%
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
80%
75,000,000
80%
75,000,000
80%
75,000,000
80%
75,000,000
743,100,000
90%
610,000,000
90%
610,000,000
90%
610,000,000
90%
760,000,000
100%
1,096,930,982
100%
1,096,930,982
100%
1,096,930,982
100%
1,096,930,982
100%
1,096,930,982
100%
100%
209,000,004
100%
209,000,004
100%
209,000,004
100%
209,000,004
100%
209,000,004
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
15,050,000
100%
15,050,000
100%
15,050,000
100%
15,050,000
100%
15,050,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
100%
20,000,000
1 Meningkatnya persentase instansi yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku 2 Persentase sarpras kearsipan dalam kondisi baik
90 instansi
111 instansi
216,654,494
132 instansi
226,940,000
153 instansi
226,940,000
174 instansi
226,940,000
195 instnsi
226,940,000
5%
10%
69.4%
75.72%
877,380,000
81.00%
URUSAN KEARSIPAN 1.24.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.24.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
1.24.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1.24.07
1.24.16
Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
25%
50%
75%
100%
URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1.25.15
Program 1 Meningkatnya pengembangan persentase komunikasi, dokumentasi dan informasi dan media visualisasi kegiatan massa pembangunan
1.25.18
Program kerjasama informasi dengan mas media
1 Meningkatnya persentase kerjasama informasi dengan mass media
11 media
12 media
953,104,000
12 media
1.25.20
Program peningkatan jaringan komunikasi dan informasi
1 Meningkatnya persentase instansi terkoneksi internet
_
276 instansi
351,062,532
332 instansi
658,966,000
1,069,434,000
357,225,660
87.00%
12 media
388 instansi
728,650,000
1,118,434,000
423,186,160
93.00%
791,218,000
100.00%
869,450,000
12 media
113,634,000
12 media
1,131,634,000
444 instansi
489,146,660
500 instansi
555,107,160
40
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014 Rp
Target
1 1.25.16
2 Program pengkajian dan penelitian bidang informasi dan komunikasi
3 1 Meningkatnya persentase kajian koneksi internet
1.25.19
Program Pengembangan Komunikasi dan Informatika
Tahun 2015 Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
4 276 Titik Koneksi
332 Titik Koneksi
1 Pengembangan komunikasi dan informatika
-
1 dokumen
2 Jumlah kelompok KIM dilombakan dalam Pekan KIM Jawa Timur
-
1 kelompok KIM
1 Meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan daerah
78.730 orang
80.230 Orang
12.180 judul buku
13.180 judul buku
14.180 judul buku
15.180 judul buku
16.180 judul buku
17.180 judul buku
24.307 eksemplar
30.775 eksemplar
33.775 eksemplar
36.775 eksemplar
39.775 eksemplar
42.775 eksemplar
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
1,048,347,000
100%
1,048,347,000
100%
1,048,347,000
100%
1,048,347,000
100%
1,048,347,000
100%
100%
223,592,500
100%
223,592,500
100%
223,592,500
100%
223,592,500
100%
223,592,500
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
38,850,000
100%
38,850,000
100%
38,850,000
100%
38,850,000
100%
38,850,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
_
338 Titik Koneksi
215,000,000
50,000,000
444 Titik Koneksi
480,000,000
2 kelompok KIM
50,000,000
500 Titik Koneksi
210,000,000
3 kelompok KIM
50,000,000
500 Titik Koneksi
475,000,000
3 kelompok KIM
50,000,000
210,000,000
3 kelompok KIM
URUSAN PERPUSTAKAAN 1.26.15
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
2 Meningkatnya Jumlah buku perpustakaan perpustakaan daerah 3 Meningkatnya Jumlah Koleksi perpustakaan daerah
280,001,100
83.730 Orang
295,100,000
87.230 orang
301,500,000
90.730 orang
313,700,000
94.230 orang
324,700,000
URUSAN PILIHAN URUSAN PERTANIAN 2.01.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.01.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.01.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
2.01.07
2.01.68
2.01.59
2.01.47
2.01.50
2.01.60
Program peningkatan produksi pertanian Program Pengelolaan Lahan Tanaman Pertanian Program Pengelolaan Lahan dan Air Tanaman Pangan Program Pembangunan Infrastruktur Pengelolan Air Tanaman Perkebunan Program Pembangunan Infrastruktur Pengeloaan Air Tanaman Pertanian
1 Meningkatnya Padi 415.560 ton; jagung produksi pertanian 197.353 ton; kedelai tanaman pangan 8.258 ton Tercapainya 8% peningkatan jalan usaha tani dalam kondisi baik 1 Tercapainya Indeks 205 pertanaman 1 Tercapainya Indeks pertanaman
205
1 Tercapainya Indeks pertanaman
205
padi 425.567 ton ; jagung 201.300 Ton ; kedelai 8.341 Ton -
-
5,066,786,773
-
210
61,650,240
210
3,993,240,000
-
padi 436.207 ton ; jagung 205.326 Ton ; kedelai 8.424 Ton 2.76%
5,249,500,000
3,245,000,000
8,419,480,000
padi 444.931 ton ; jagung 207.379 Ton ; kedelai 8.508 Ton 5.31%
215
3,245,000,000
7,369,480,000
padi 453.829 ton ; jagung 209.453 Ton ; kedelai 8.593 Ton 4.97%
6,335,210,000
220
3,700,000,000
6,889,480,000
padi 462.906 ton ; jagung 211.548 Ton ; kedelai 8.679 Ton 4.81%
5,975,210,000
225
5,990,210,000
230
4,905,210,000
6,679,480,000
41
Kode
1 2.01.70
2.01.55
2.01.62
2.01.64
2.01.71
2.01.72
2.01.85
2.01.86
2.01.87
2.01.67
2.01.52
2.01.37
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
3 1 Tercapainya Prosentase jaringan irigasi yang ditingkatkan kualitasnya
4 0%
Pembangunan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sumur Dangkal Pertanian / Perkebunan Pembangunan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sumur Dangkal Pertanian Pembangunan / Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sumur Dalam Pertanian Pembangunan / Rehabilitasi sarana dan prasarana dam parit Pertanian
1 Tercapainya peningkatan sarana prasarana air (sumur dangkal)
5 unit
18 unit
1 Tercapainya peningkatan sarana prasarana air (sumur dangkal)
5 unit
-
Tercapainya peningkatan sarana prasarana air (sumur dalam)
0
_
Jumlah Dam parit yang terbangun/terehabilit asi
_
3 unit
311,047,000
Pembangunan / Rehabilitasi sarana dan prasarana Embung Pertanian Program Peningkatan Pengelolaan Irigasi Partisipatif
Tercapainya jumlah embung dalam kondisi baik
_
1 unit
203,517,000
21 lembaga
236,250,000
21 lembaga
236,250,000
21 lembaga
252,000,000
21 lembaga
252,000,000
40 Ha naik 0,25%
225,000,000
40 Ha naik 0,5%
225,000,000
40 Ha Naik 0,75%
260,974,000
40 Ha naik 1%
444,725,000
50 ha
600,000,000
100 ha
650,000,000
150 ha
700,000,000
200 ha
750,000,000
500,000,000 padi 60 ku/Ha; jagung 71 Ku/Ha; kedelai 17,5 Ku/Ha
510,000,000
padi 61 ku/Ha; jagung 71,5 Ku/Ha; kedelai 18 Ku/Ha
200,000,000
185,000,000
padi 112.367 ton ; jagung 58.709 Ton ; kedelai 470 Ton ;
2 Program Rehabilitasi Infrastruktur Pengelolaan Air Tanaman Pertanian
Peningkatan daya dukung lahan, air dan lingkungan pertanian Pembinaan lingkungan sosial bidang pertanian
Tahun 2014
Meningkatnya jumlah kelembagaan P3A yang mampu mengelola irigasi secara partisipatif 1 Luas sawah yang ditingkatkan kadar BO 1% 1 Luas lahan tembakau yang disubstitusi menjadi lahan holtikultura
30 lembaga
Pembangunan Infrastruktur Kawasan Agropolitan cluster tanaman pangan
Tahun 2015 Rp
Target
2 Tercapainya padi 57,62 ku/Ha; jagung produktivitas 69,47 Ku/Ha; kedelai tanaman pangan 16,18 Ku/Ha Tercapainya 10% peningkatan infrastruktur pertanian di kawasan agropolitan dalam kondisi baik
-
13 unit
1,336,000,000
_
-
-
810,880,000 padi 59 ku/Ha; jagung 70,5 Ku/Ha; kedelai 17 Ku/Ha
10%
960,000,000
Rp
Target
8
9
20%
1,860,000,000
10%
960,000,000
26 unit
2,080,000,000
25 unit
2,000,000,000
12 unit
960,000
1,750,000,000
_
_
5 unit
_
_
_
510,000,000 padi 62 ku/Ha; jagung 72 Ku/Ha; kedelai 18,5 Ku/Ha
895,000,000
185,000,000
325,000,000
2,586,182,300
-
-
-
884,600,000
Rp
Target
7
Tahun 2018
1,273,657,000
0%
0%
Tahun 2017 Rp
Target
6 5%
-
Tahun 2016 Rp
Target
5
Program 1 Tercapainya padi 57,62 ku/Ha; jagung padi 58 ku/Ha; jagung peningkatan produktivitas 69,47 Ku/Ha; kedelai 70 Ku/Ha; kedelai 16,5 penerapan teknologi tanaman pangan 16,18 Ku/Ha Ku/Ha pertanian Pengembangan 1 Tercapainya padi 103.568 ton ; padi 106.885 ton ; Kawasan produksi dan jagung 50.221 Ton ; jagung 57.486 Ton ; Agropolitan cluster produktivitas kedelai 431 Ton; kedelai 432 Ton; tanaman pangan di tanaman pangan di Mojowarno, Bareng kawasan agropolitan dan Ngoro 2 Tercapainya padi 57,62 ku/Ha; jagung padi 58,5 ku/Ha; jagung produktivitas 69,47 Ku/Ha; kedelai 70,5 Ku/Ha; kedelai 17 tanaman pangan 16,18 Ku/Ha Ku/Ha Pengembangan 1 Tercapainya padi 103.568 ton ; Kawasan produksi dan jagung 50.221 Ton ; Agropolitan cluster produktivitas kedelai 431 Ton; tanaman pangan tanaman pangan di kawasan agropolitan
2.01.37
2.01.61
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Indikator Kinerja Program (outcome)
-
padi 108.712 ton ; jagung 57.893 Ton ; kedelai 445 Ton ;
padi 59,5 ku/Ha; jagung 71 Ku/Ha; kedelai 17,5 Ku/Ha 20%
padi 110.540 ton ; jagung 58.301 Ton ; kedelai 457 Ton ;
padi 60,5 ku/Ha; jagung 71,5 Ku/Ha; kedelai 18 Ku/Ha 2,656,000,000 25%
padi 61,5 ku/Ha; jagung 72 Ku/Ha; kedelai 18,5 Ku/Ha 1,910,000,000 30%
padi 114.194 ton ; jagung 59.117 Ton ; kedelai 483 Ton;
padi 62,5 ku/Ha; jagung 72,5 Ku/Ha; kedelai 19 Ku/Ha 1,130,000,000 35%
2,250,000,000
42
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
1 2.01.53
2 Rehabilitasi Infrastruktur Kawasan Agropolitan cluster tanaman pangan
2.01.88
Pengembangan kawasan agropolitan cluster hortikultura
2.01.88
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian
2.01.26
Peningkatan Kesejahteraan Petani Tanaman Pangan Program pemberdayaan penyuluh pertanian lapangan
2.01.89
2.01.36
2.01.54
2.01.45
2.01.74
2.01.55
2.01.63
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014 Rp
Target 3 Tercapainya Prosentase infrastruktur pertanian yang ditingkatkan kualitasnya di kawasan agropolitan
4 0%
Tahun 2015
-
1 Rasio penyuluh pertanian yang mendapatkan pelatihan : Pelatihan 1 kali Pelatihan 2 kali Pelatihan > 3 kali Terwujudnya produk beras oleh kelompok tani
Tahun 2017 Rp
Target
6
1 Tercapainya Cabe 38,76 ku/ha, tomat produktivitas 30,44 ku/Ha; durian hortikultura di 51,03 kg/pohon kawasan agropolitan
1 Tercapainya jumlah pola kemitraan jaringan pemasaran hasil produksi pertanian 1 Tercapainya NTP Subsektor Tanaman Pangan
Tahun 2016 Rp
Target
5
453,500,000
15%
Rp
Target
7
Tahun 2018
380,000,000
20%
Rp
Target
8
9
-
10%
-
Cabe 40,32 ku/ha, tomat 31,67 ku/Ha; durian 53,09 kg/pohon
195,000,000 Cabe 41,13 ku/ha, tomat 32,30 ku/Ha; durian 54,16 kg/pohon
215,000,000 Cabe 41,95 ku/ha, tomat 32,62 ku/Ha; durian 54,70 kg/pohon
215,000,000 Cabe 42,37 ku/ha, tomat 32,95 ku/Ha; durian 55,24 kg/pohon
Cabe 181 ton; tomat 51 ton, Durian 553 ton
Cabe 185 ton; tomat 52 ton, Durian 564 ton
Cabe 189 ton; tomat 53 ton, Durian 569 ton
Cabe 191 ton; tomat 54 ton, Durian 575 ton
2 Tercapainya Cabe 174 ton; tomat 49 produksi hortikultura ton, Durian 531 ton di kawasan agropolitan
2.01.90
2.01.30
Indikator Kinerja Program (outcome)
320,000,000
25%
990,000,000
755,000,000
1 Pola kemitraan
2 pola kemitraan
214,780,000
4 pola kemitraan
145,000,000
6 pola kemitraan
145,000,000
8 pola kemitraan
145,000,000
10 pola kemitraan
190,000,000
108
109
212,238,000
110
500,000,000
111
500,000,000
113
500,000,000
115
724,500,000
2,486,155,534
40% 30% 30% 100 ton
Pengembangan produk hasil agribisnis menjadi bahan jadi atau setengah jadi Peningkatan 1. Tercapainya 11.116 Kg/ha/tahun daun kualitas bahan baku peningkatan basah produktivitas tembakau yang berkualitas Pembinaan Tercapainya jumlah 260 petani lingkungan sosial petani yang meningkat pendapatannya melalui usaha tani tembakau dan cengkeh Pembinaan Tercapainya jumlah 260 petani lingkungan sosial petani yang bidang Perkebunan meningkat pendapatannya melalui usaha tani tembakau dan cengkeh Program 1 Meningkatnya Tebu 82.600 peningkatan produktivitas Kg/ha/Tahun batang penerapan teknologi tanaman tebu; Kopi 404 perkebunan perkebunan Kg/Ha/Thn ose kering, Cengkeh 400 Kg/Ha/Th bunga kering, Kakao 528,45 Kg/Ha/Thn biji kering Pembangunan / 1 Tercapainya 23 unit Rehabilitasi Sarana peningkatan sarana dan prasarana prasarana air Sumur Dangkal (sumur dangkal) Pertanian / Perkebunan Pembangunan / 1 Tercapainya 23 unit Rehabilitasi Sarana peningkatan sarana dan prasarana prasarana air Sumur Dangkal (sumur dangkal) Perkebunan
35% 30% 35% _
_
12.500 kg/ha/th
3,618,043,000
150 petani
3,264,225,000
-
-
-
102 unit
-
1,075,000,000
30% 30% 40% 500 ton
100,000,000
1,075,000,000
25% 30% 45% 1000 ton
100,000,000
1,075,000,000
20% 30% 50% 1500 ton
100,000,000
1,337,500,000
15% 30% 55% 2000 ton
150,000,000
13.500 kg/ha/th
3,591,223,000
14.175 kg/ha/th
3,618,043,000
14.884 kg/ha/th
3,618,043,000
15.628 kg/ha/th
3,618,043,000
150 petani
3,291,045,000
150 petani
3,291,045,000
150 petani
3,291,045,000
150 petani
3,291,045,000
tebu 82.650 kg/ha/th; kopi 635 kg/ha/th; cengkeh 418 kg/ha/th; kakao 567 kg/ha/th
370,583,000
tebu 83.000 kg/ha/th; kopi 636 kg/ha/th; cengkeh 430 kg/ha/th; kakao 583 kg/ha/th
4 unit
171,000,000
34 unit
300,000,000
tebu 85.000 kg/ha/th; kopi 637 kg/ha/th; cengkeh 443 kg/ha/th; kakao 601 kg/ha/th
300,000,000
tebu 85.600 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 450 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th
370,583,000
3,274,200,000
-
1,275,000,000
33 unit
1,275,000,000
32 unit
1,275,000,000
43
Kode
1 2.01.19
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
2 Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebun an Peningkatan produksi perkebunan
3 Tercapainya produksi benih tanaman perkebunan 1 Meningkatnya produksi tanaman perkebunan
2.01.49
Program Pengelolaan Lahan Tanaman Perkebunan
1 Tercapainya peningkatan panjang jalan usaha tani dalam kondisi baik di kawasan perkebunan
2.01.50
pembangunan infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan Rehabilitasi infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan pembangunan/ rehabilitasi sarana prasarana sumur dalam pertanian / perkebunan pembangunan/ rehabilitasi sarana prasarana sumur dalam perkebunan Pengembangan Kawasan Agropolitan Cluster Perkebunan
1 Panjang saluran irigasi tersier yang dibangun
2.01.34
2.01.84
2.01.56
2.01.65
2.01.83
2.01.83
2.01.40
Pengembangan Kawasan Agropolitan cluster Peternakan
2.01.20
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan
2.01.35
2.01.21
Program Pemberdayaan Penyuluh Perkebunan Lapangan
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
1 Panjang JITUT yang terehabilitasi
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Target 5 4 Kelapa 8.000 btg, Nilam Kakao 10.000 btg, 50.000 stek kelapa 10.000 btg, pala 1.400 btg tebu 978.023,8 ton; tembakau 47.402,47 ton daun basah; kopi 474,79 ton ose kering; cengkeh 765,82 ton bunga kering; kakao 141,3 ton biji kering 2 Km
tebu 924.467,65 ton; tembakau 47.402,47 ton; kopi 474,49 ton; cengkeh 765,82 ton; kakao 139,67 ton 46 km
Tahun 2015 Rp
Rp
Target
601,500,000
1,662,618,250
_
-
tebu 961.446 ton; tembakau 52.142,72 ton; kopi 520 ton; cengkeh 842,4 ton; kakao 153,64 ton
3,586,575,000
2 km
400,000,000
2 km
500,000,000
1 km
550,000,000
-
-
kopi 635 kg/ha/th; cengkeh 418 kg/ha/th; kakao 567 kg/ha/th
137 m
_
-
1,370,000,000
1 unit
kopi 636 kg/ha/th; cengkeh 430 kg/ha/th; kakao 583 kg/ha/th
kopi 520 ton; cengkeh 979 ton; kakao 145 ton
kopi 541 ton; cengkeh 1.018 ton; kakao 151 ton
- daging 3.710 ton; telur 170 ton; susu 6.121 ton; populasi ruminansia 466.794 ekor; unggas 1.952.447 ekor
105,000,000 daging 3.860 ton; telur 178 ton; susu 6.423 ton; populasi ruminansia 474.859 ekor; unggas 2.046.958 ekor
-
_
-
_
-
360,000,000
1,692,789,030
1 unit
kopi 637 kg/ha/th; cengkeh 443 kg/ha/th; kakao 601 kg/ha/th
365,000,000
1,875,068,000
kopi 562 ton; cengkeh 1.059 ton; kakao 157 ton 110,000,000
daging 4.010 ton; telur 186 ton; susu 6.793 ton; populasi ruminansia 476.135 ekor; unggas 2.146.192 ekor
1 unit
kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th
370,000,000
2,052,374,700
kopi 585 ton; cengkeh 1.102 ton; kakao 163 ton 117,000,000
daging 4.167 ton; telur 195 ton; susu 7.701 ton; populasi ruminansia 481.640 ekor; unggas 2.250.388 ekor
125,000,000
560,804,600
2 Kelompok
10%;
59,400,000
1,059,300,000
kopi 474,79 ton; kopi 500 ton; cengkeh cengkeh 765 ton; kakao 942 ton; kakao 140 ton 141,3 ton 1 Meningkatnya daging 3.393 ton; telur daging 3.585 ton; telur populasi dan 152 ton; susu 5.562 ton; 163 ton; susu 5.835 ton; produksi hasil ternak populasi ruminansia populasi ruminansia dan unggas di 458.227 ekor; unggas 463.920 ekor; unggas kawasan agropolitan 1.776.700 ekor 1.862.434 ekor
12%
671,625,000
4,13 km
kopi 404 kg/ha/th; cengkeh 400 kg/ha/th; kakao 528,45 kg/ha/th
2 Angka kematian ternak;
tebu 990.000 ton; tembakau 57.000 ton; kopi 565 ton; cengkeh 853 ton; kakao 167 ton
4,240,000,000
_
30%
549,000,000
34 km
-
1.096 kelompok 32 kelompok 35%
tebu 977.000 ton; tembakau 56.400 ton; kopi 562 ton; cengkeh 850 ton; kakao 165 ton
4,240,000,000
-
2. Peningkatan status kelompok binaan: Kel. Lanjut Kel. Mandiri 1 Angka kejadian penyakit ternak
549,000,000
35 km
3 unit
1.093 kelompok 35 kelompok
tebu 970.000 ton; tembakau 54.750 ton; kopi 541 ton; cengkeh 880 ton; kakao 161 ton
4,240,000,000
1 Terbangunnya sumur dalam
1.096 kelompok 32 kelompok 32 kelompok
317,000,500
35 km
4 unit
2. Peningkatan status kelompok binaan: Kel. Lanjut Kel. Mandiri 1. Jumlah kelompok binaan yang bermitra
9
1,834,000,000
3 unit
2 Kelompok
Rp
Target
8
23 km
1 Terbangunnya sumur dalam
32 kelompok
Rp
Target
7
Tahun 2018
278,243,500
_
1. Jumlah kelompok binaan yang bermitra
Tahun 2017 Rp
Target
6
-
1 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan di kawasan agropolitan
Tahun 2016
413,539,000
1.090 kelompok 38 kelompok 25%
8%;
200,000,000
2 Kelompok
297,440,000
-
1087 kelompok 41 kelompok 23%
7%;
235,000,000
2 Kelompok
468,088,800
-
1086 kelompok 42 kelompok 21%
6%;
235,000,000
2 Kelompok
468,546,576
-
1085 kelompok 43 kelompok 18%
5%;
250,000,000
469,013,507
-
44
Kode
1
2.01.22
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Indikator Kinerja Program (outcome)
e f
g
h
2.01.46
2.01.23
2.01.31
2.01.25
2.01.25
2.01.25
Program 1 peningkatan penerapan teknologi peternakan
Daging Telur Susu Tercapainya populasi ternak ruminansia Tercapainya populasi unggas Tercapainya kecukupan protein hewani dari bahan asal hewan Tercapinya nilai tukar petani sub sektor peternakan Konsumsi hasil peternakan: a) daging b) telur c) susu Tercapainya jumlah sapi potong yang teregister/KTP ternak
2 Meningkatnya kualitas pelayanan inseminasi buatan SC (Service Per Conception) 3 Kelahiran Hasil IB 4 Calving Interval (jarak kelahiran) 5 Pelayanan IB 6 Akseptor Program Pembinaan 1 Terciptanya Lingkungan Sosial lapangan usaha Bidang Peternakan baru melalui dan Perikanan pembinaan kemampuan dan keterampilan usaha budidaya ternak dan bantuan sarana produksi Program 1 Tercapainya jumlah peningkatan kemitraan jaringan pemasaran hasil pemasaran hasil produksi peternakan produksi peternakan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Perkebunan Pemberdayaan Penyuluh Peternakan/Perikan an Lapangan
Tahun 2014
1 NTP Subsektor Perkebunan 1 Tercapinya jumlah kelompok ternak/ ikan binaan
4 70%
Tahun 2015 Rp
Target 3 3 Tercapainya peningkatan prosentase daging berkualitas yang beredar di masyarakat 1 Meningkatnya Capaian produksi hasil ternak: a b c d
2.01.24
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Rp
Target
5
Tahun 2016
75%
78%
3,154,540,760
_
Rp
Target
6
Tahun 2017
-
900,000,000
80%
_
Rp
Target
7
Tahun 2018
-
832,020,000
82%
_
Rp
Target
8
9 -
1,828,445,000
85%
_
-
2,559,337,058
17.459 ton 12.641 ton 6502 ton 276.619 ekor
17.695 ton 13.484 ton 6.632 ton 285.044 ekor
17.951 ton 13.712 ton 6.708 ton 291.934 ekor
18.275 ton 13.875 ton 6.943 ton 297.143 ekor
18.533 ton 14.069 ton 7.105 ton 304.215 ekor
18.878 ton 14.263 ton 7.248 ton 312.025 ekor
8.143.389 ekor
8.344.000 ekor
8.499.000 ekor
8.694.000 ekor
8.848.000 ekor
9.058.000 ekor
7,17 gr/kap/hr
7,76 gr/kap/hr
7,79 gr/kap/hr
7,89 gr/kap/hr
7,95 gr/kap/hr
7,95 gr/kap/hr
141.74
158.15
162.93
165.38
170.37
172.93
11,57 kg/kap/th 8,46 kg/kap/th 3,94 kg/kap/th 2000 ekor
11,62 kg/kap/th 8,96 kg/kap/th 2,82 kg/kap/th 2100 ekor
11,92 kg/kap/th 9,02 kg/kap/th 2,85 kg/kap/th 2200 ekor
12,02 kg/kap/th 9,04 kg/kap/th 2,91 kg/kap/th 2300 ekor
12,08 kg/kap/th 9,08 kg/kap/th 2,94 kg/kap/th 2400 ekor
12,20 kg/kap/th 9,11 kg/kap/th 3 kg/kap/th 2500 ekor
1,5 ekor
1.5
1.5
1.48
1.48
1.48
21.333 ekor 17 bulan
22.864 ekor 16 bulan
22.864 ekor 16 bulan
22.864 ekor 16 bulan
25.038 ekor 15 bulan
28.675 ekor 15 bulan
40.000 straw 26.600 ekor 160 petani
50.000 straw 33.000 ekor 160 petani
2,559,084,006
50.000 straw 33.000 ekor 160 petani
2,559,084,006
52.000 straw 33.000ekor 160 petani
2,559,084,006
52.000 straw 35.000 ekor 160 petani
55.000 straw 37.000 ekor 160 petani
2,559,084,006
5 inti dan 100 plasma
5 inti dan 110 plasma
2,638,564,000
5 inti dan 115 plasma
1,488,789,700
5 inti dan 120 plasma
1,488,789,700
5 inti dan 125 plasma
310,000,000
5 inti dan 130 plasma
1,888,789,700
106.45
106.5
120,000,000
107.0
80,000,000
107.5
68,000,000
108.0
68,000,000
108.5
9 kelompok
10 kelompok
165,650,000
11 kelompok
40,000,000
14 kelompok
84,118,835
18 kelompok
85,022,175
21 kelompok
2 Tercapinya jumlah 20% 20% kelompok binaan yang bermitra 3 Tercapainya 201 kelompok pemula, 4 202 kelompok Pemula, klasifikasi kelompok kelompok Madya dan 1 6 kelompok Madya dan ternak: a. Pemula b. kelompok Mandiri 2 kelompok Mandiri Madya c. Mandiri
1,097,600,000
3,922,589,780
3,850,000,000
4,000,000,000
2,559,084,006
20%
20%
20%
20%
203 kelompok Pemula, 8 kelompok Madya dan 2 kelompok Mandiri
204 kelompok Pemula, 10 kelompok Madya dan 3 kelompok Mandiri
205 kelompok Pemula, 12 kelompok Madya dan 3 kelompok Mandiri
206 kelompok Pemula, 14 kelompok Madya dan 4 kelompok Mandiri
1,182,445,668
78,200,000
1,573,730,197
45
Kode
1 2.01.25
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
Target 5 3 4 Tercapainya 41 kelompok Pemula, 11 50 kelompok Pemula, klasifikasi kelompok kelompok Madya dan 1 12 kelompok Madya ikan: a. Pemula b. kelompok Mandiri dan 1 kelompok Mandiri Madya c. Mandiri
2 4
Tahun 2015 Rp
Target
Tahun 2016 Rp
6 59 kelompok Pemula, 14 kelompok Madya dan 2 kelompok Mandiri
Target
Tahun 2017 Rp
7 68 kelompok Pemula, 16 kelompok Madya dan 2 kelompok Mandiri
Target
Tahun 2018 Rp
8 77 kelompok Pemula, 18 kelompok Madya dan 3 kelompok Mandiri
Target
Rp
9 86 kelompok Pemula, 20 kelompok Madya dan 3 kelompok Mandiri
URUSAN KEHUTANAN 2.02.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
486,600,000
100%
486,600,000
100%
486,600,000
100%
486,600,000
100%
486,600,000
2.02.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
100%
100%
342,910,000
100%
342,910,000
100%
342,910,000
100%
342,910,000
100%
342,910,000
2.02.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
100%
15,000,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
100%
40,000,000
2.02.31
Program Pengelolan Lahan Tanaman Perkebunan
2 km
46 km
5,632,730,580
2.02.29
Pengembangan Kawasan Agropolitan cluster Perkebunan di Wonosalam, Bareng, Ngoro dan Mojowarno
Peningkatan panjang jalan usaha tani dalam kondisi baik Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan di kawasan agropolitan
kopi 404 kg/ha/th; cengkeh 400 kg/ha/th; kakao 528,45 kg/ha/th
kopi 634 kg/ha/th; cengkeh 406 kg/ha/th; kakao 550 kg/ha/th
1,176,966,000
2.02.07
2.02.29
kopi 474,79 ton; cengkeh 765 ton; kakao 141,3 ton 1 Berkurangnya lahan 1.600 Ha lahan kritis kritis
2.02 .16
Program rehabilitasi hutan dan lahan
2.02.23
Program rehabilitasi hutan dan lahan (TEBING)
Tercapainya penyelamatan tebing
2.02.24
Program rehabilitasi hutan dan lahan (RESAPAN)
Terseianya Sumur Resapan (unit)
2.02.34
Pembinaan dan 1 peningkatan kelembagaan kelompok tani hutan rakyat (KTHR)
Meningkatnya kapasitas pengelola kelembagaan kelompok
2.02.17
Program 1 perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Program 1 pemanfaatan potensi sumber daya hutan Program pembinaan 1 dan penertiban industri hasil hutan
Rehabilitasi hutan dam penahan 7 unit, dan lahan dengan gully plug 2 unit, pembgn pembangunan sipil vegetatif 400 ha teknis dan vegetatif Produksi hasil hutan 2.209,18 m3 kayu
2.02.15
2.02.19
2.02.19
1,350,231,750
kopi 500 ton; cengkeh 942 ton; kakao 140 ton 0
1,155,976,000
-
784,882,500
400 ha
7 tebing
2
232,000,000
2
200,000,000
2
200,000,000
2
200,000,000
3
250,000,000
115 sumur resapan
10
317,544,000
10
270,000,000
10
270,000,000
10
270,000,000
10
270,000,000
-
2 kelompok
50,000,000
2 kelompok
50,000,000
2 kelompok
50,000,000
2 kelompok
60,000,000
-
dam penahan 5 unit, gully plug 5 unit, vegetatif 200 ha
1 kelompok
Terwujudnya industri hasil hutan yang berkelanjutan
53 industri
2 Jumlah industri hasil hutan bersertifikat SVLK
1 industri
0
1,500,000,000
dam penahan 5 unit, gully plug 5 unit, vegetatif 200 ha
350 Ha
1,500,000,000 dam penahan 5 unit, gully plug 5 unit, vegetatif 200 ha
1,176,966,000
350 Ha
1,500,000,000 dam penahan 5 unit, gully plug 5 unit, vegetatif 200 ha
1,359,967,500
1,500,000,000
2.200 m3
685,690,000
2.200 m3
601,337,500
2.200 m3
673,249,375
2.200 m3
673,249,375
2.200 m3
617,977,000
1 unit
300,000,000
1 unit
255,000,000
1 unit
216,750,000
1 unit
216,750,000
1 unit
249,262,500
1 industri
1 industri
1 industri
URUSAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL 2.03.18
Program Peningkatan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan
1 Tersusunnya dokumen hasil pengawasan PETI
-
4 Laporan
20,000,000
4 laporan
42,000,000
4 laporan
50,000,000
4 laporan
70,000,000
4 laporan
105,000,000
46
Kode
1 2.03.19
2.03.20
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014 Rp
Target
2
3 Program 1 Terwujudnya desa Pembangunan, mandiri energi Pengembangan dan berbasis biogas Pengelolaan Energi Terbarukan Program 1 Jumlah rumah Pembangunan, tangga yang Pengembangan dan mendapatkan Pengelolaan Energi layanan sambungan Tidak Terbarukan listrik
4 8 desa memiliki potensi sebagai Desa Mandiri Energi
Tahun 2015 Rp
Target
5
Tahun 2016 Rp
Target
6
Tahun 2017
-
-
Rp
Target
7
Tahun 2018
-
-
Rp
Target
8
9
1 desa
468,000,000
-
-
1 desa
-
98 RTM
202 RTM
880,000,000
105 RTM
700,000,000
105 RTM
700,000,000
105 RTM
700,000,000
105 RTM
805,000,000
1.425.000 Orang
1.425.000 Orang
150,000,000
1,430,000 orang
130,000,000
1.435.000 orang
145,000,000
1.450.000 Orang
160,000,000
1.525.000 Orang
200,000,000
140,000,000
URUSAN PARIWISATA 2.04.15
2.04.16
2.04.17
Program pengembangan pemasaran pariwisata Program pengembangan destinasi pariwisata
1 Meningkatnya jumlah kunjungan wisata 1 Meningkatnya jumlah obyek wisata
1 lokasi (tirta wisata)
1 lokasi (tirta wisata)
150,000,000
1 lokasi (tirta wisata)
145,000,000
1 lokasi (tirta wisata)
135,000,000
1 lokasi (tirta wisata)
Program pengembangan kemitraan
1 Meningkatnya jumlah media promosi pariwisata
3 media (cetak, elektronik, dan event)
3 media (cetak, elektronik, dan event)
200,000,000
3 media (cetak, elektronik, dan event)
205,000,000
3 media (cetak, elektronik, dan event)
190,000,000
3 media (cetak, elektronik, dan event)
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
586,229,500
100%
586,229,500
100%
586,229,500
100%
100%
463,920,000
100%
463,920,000
100%
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
24,600,000
100%
24,600,000
1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
100%
100%
37,570,000
100%
15,20 kg/kap/thn
16,6 Kg/kap/thn
97,000,000
15.551,4 ton
15.758 ton
3 lokasi (tirta wisata, air terjun tretes, air terjun sekar pudaksari, kedung cinet-plandaan) 195,000,000 3 media (cetak, elektronik, dan event)
280,000,000
100%
586,229,500
100%
586,229,500
463,920,000
100%
463,920,000
100%
463,920,000
100%
24,600,000
100%
24,600,000
100%
24,600,000
37,570,000
100%
37,570,000
100%
37,570,000
100%
37,570,000
16,7 kg/kap/th
80,000,000
16,8 kg/kap/th
80,000,000
16,9 kg/kap/th
80,000,000
17 kg/kap/th
80,000,000
15.769 ton
484,672,500
15.759 ton ikan
889,980,678
15.760,5 ton ikan
816,623,300
15.761 ton
235,000,000
URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2.05.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.05.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.05.03
Program peningkatan disiplin aparatur Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
2.05.07
2.05.23
2.05.20
2.05.26
Program 1 Tercapainya Optimalisasi konsumsi makan pengelolaan dan ikan pemasaran produksi perikanan Program 1 Tercapainya pengembangan produksi ikan budidaya perikanan budidaya
Pengembangan Kawasan Agropolitan cluster Perikanan
2 Tercapainya 74 80 peningkatan NTP Tercapainya Produksi ikan 7.930 ton; Produksi ikan 7.930 ton; persentase produksi produktivitas 233,56 Produktivitas 233.56 dan produktivitas ton/ha ton/ha ikan di kawasan agropolitan
1,568,791,306
81 - Produksi ikan 7.930,5 ton; Produktivitas 233.56 ton/ha
82 105,000,000
Produksi ikan 7.931,5 ton; Produktivitas 233.62 ton/ha
83 30,000,000 Produksi ikan 7.932 ton; Produktivitas 233.65 ton/ha
1,089,492,198
84 117,000,000
Produksi ikan 7.933,5 ton; Produktivitas 233.68 ton/ha
125,000,000
URUSAN PERDAGANGAN 2.06.01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.06.02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.06.03
Program peningkatan disiplin aparatur
1 Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran 1 Tercapainya dukungan sarana dan prasarana pelayanan
100%
100%
957,957,000
100%
957,957,000
100%
957,957,000
100%
957,957,000
100%
957,957,000
100%
100%
292,370,000
100%
292,370,000
100%
292,370,000
100%
292,370,000
100%
292,370,000
1 Tercapainya disiplin aparatur
100%
100%
19,775,000
100%
19,775,000
100%
19,775,000
100%
19,775,000
100%
19,775,000
47
Kode
1 2.06.07
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014
3 1 Tercapainya perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan
Program perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD
_
2.06.23
Penataan dan 1 Meningkatnya rasio penyediaan pasar produk agropolitan pengumpul distribusi yang didistribusikan di Kawasan Agropolitan
0%
_
2.06.15
Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
1 Meningkatnya persentase kualitas barang yang berdar di masyarakat sesuai standar yang berlaku
65%
70%
2 Meningkatnya prosentase akurasi alat ukur / timbangan melalui tera ulang UTTP 1 Tercapainya nilai ekspor
66%
68%
$94,351,272
88.326.922 (US$)
2.06.18
2.06.19
2.06.20
Berfungsinya program sistem resi gudang
_
Program Sistem Resi Gudang
2.06.17
1
100%
Program peningkatan dan pengembangan ekspor Program 1 Tercapainya volume peningkatan perdagangan efisiensi perdagangan dalam negeri Program pembinaan 1 Peningkatan jumlah pedagang kakilima PKL dan asongan dan asongan yang terbina Program Pengelolaan Pasar Daerah
2.06.20
1 Tercapainya PAD pasar daerah
$231,713,339
835 PKL
3,487,126,950
$
326,725,451.00
835 PKL
3,499,080,000
2 Jumlah Pedagang dalam pasar daerah
8.998 pedagang
9.152 pedagang
1 Meningkatnya kapasitas iptek sistem produksi
145 sentra IKM
149 sentra IKM
Tahun 2016 Rp
Target
5
4 100%
2.06.24
2.06.15
Rp
Target
2
Tahun 2015
39,999,600
Rp
Target
6
Tahun 2017 Rp
Target
7
Tahun 2018 Rp
Target
8
9
100%
39,999,600
100%
39,999,600
100%
39,999,600
100%
39,999,600
3 kali
50,000,000
3 kali
52,500,000
3 kali
57,750,000
3 kali
63,525,000
-
26%
209,000,000
31%
229,900,000
19%
252,890,000
23%
254,189,000
63,500,000
75%
67,199,000
80%
70,008,000
85%
73,516,500
95%
77,191,000
70%
-
74%
-
76%
-
80%
55,425,000
92.743.268 (US$)
355,301,500 $
44,930,000
5,732,899,350
343,061,723.00
876 PKL
3,534,070,000
58,196,250
97.380.431 (US$)
393,066,600 $
47,176,500
3,941,146,682
9.196 pedagang
360,214,809.00
920 PKL
3,569,410,000
61,106,500
102.249.452 (US$)
413,720,700 $
49,353,000
10,548,667,607
9.234 pedagang
378,225,549.00
966 PKL
3,605,104,000
64,161,825
435,308,000 $
51,012,000
11,404,289,695
9.278 pedagang
110.361.924 (US$)
397,136,826.00
1015 PKL
3,641,155,000
68,369,900
457,872,500
53,742,000
11,133,802,831
9.331 pedagang
URUSAN INDUSTRI 2.07 .15
2.07.16
2.07.18
2.07.19
2.07.21
Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Program pengembangan industri kecil dan menengah Program penataan struktur industri
1 Tercapainya volume usaha industri kecil dan menengah 1 Tercapainya penataan struktur industri yang baik
Program 1 Tercapainya pengembangan pengembangan sentra-sentra sentra-sentra industri potensial industri potensial Program Pembinaan 1 Tercapainya jumlah Industri produksi rokok dan industri hasil tembakau yang berproduksi
415,436,911,000
415,436,911,000
279,100,000
458,559,000
154 sentra IKM
432,054,387,000
293,055,000
481,486,950
159 sentra IKM
449,336,562,000
307,707,750
505,563,000
164 sentra IKM
467,310,024,000
323,437,000
531,205,250
169 sentra IKM
486,002,424,000
339,609,000
557,765,250
88 IKM
88 IKM
74,500,000
100 IKM
78,225,000
100 IKM
82,136,250
100 IKM
86,245,000
100 IKM
90,557,250
4 sentra
4 sentra
147,150,000
5 Sentra IKM
154,508,000
5 Sentra IKM
162,234,000
5 Sentra IKM
170,345,700
5 Sentra IKM
178,863,000
37.713.600 batang (7 PR)
26.769.600 batang (5 PR)
567,232,500
29.446.560 batang (5 PR)
595,594,125
32.391.216 batang (5 PR)
625,374,125
34.010.772 batang (S)
656,634,000 35.711.316 batang (5 PR)
689,466,000
48
Kode
1 2.07.22
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan 2 Program Pembinaan Lingkungan Sosial bidang Perindustrian dan Perdagangan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja Awal RPJMD (Tahun 2013)
Tahun 2014 Rp
Target 3 Tercapainya jumlah IKM yang mendapatkan pembinaan / bantuan di lingkungan IHT/daerah penghasil bahan baku IHT
Tahun 2015
140 IKM IHT
35 org
40 org
Rp
Target
5
4 125 IKM
Tahun 2016
1,094,760,000
140 IKM IHT
Rp
Target
6
Tahun 2017
1,193,983,500
140 IKM IHT
Rp
Target
7
Tahun 2018
1,264,447,750
140 IKM IHT
Rp
Target
8
9 1,327,670,138
140 IKM IHT
1,406,487,326
URUSAN KETRANSMIGRASIAN 2.08.18
Pengembangan kerjasama dengan wilayah pengiriman transmigran
1 meningkatnya jumlah Transmigran yang ditempatkan TOTAL
100,000,000
835,599,808,173
40 org
55,000,000
820,986,842,025
40 org
60,000,000
858,958,239,181
40 org
65,000,000
879,428,200,217
40 org
100,000,000
916,858,630,892
49
RGET DAN KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2014-2018 Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10
SKPD Penanggung Jawab 11
100%
27,702,595,000 Dinas Pendidikan
100%
5,910,180,000 Dinas Pendidikan
100%
190,000,000 Dinas Pendidikan
100%
700,000,000 Dinas Pendidikan
100%
200,000,000 Dinas Pendidikan
96.25%
2,119,650,000 Dinas Pendidikan
97.35%
2,790,872,500 Dinas Pendidikan
100%
1,448,204,495 Dinas Pendidikan
92.50%
110,000,000 Dinas Pendidikan
92.39%
9,260,859,000 Dinas Pendidikan
6.11%
15,874,917,800 Dinas Pendidikan
95.00%
857,500,000 Dinas Pendidikan
95.00%
12,744,260,000 Dinas Pendidikan
1:28
33,266,715,381 Dinas Pendidikan
97.84%
149,527,115,341 Dinas Pendidikan
96.75%
42,948,130,044 Dinas Pendidikan
200 lembaga
10,000,000,000 Dinas Pendidikan
50
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 79.25 550,000,000 Dinas Pendidikan
1:2
3,981,400,000 Dinas Pendidikan
39.20%
11,813,952,052 Dinas Pendidikan
75.13
80.47
74.29
99.89%
37,616,676,814 Dinas Pendidikan
98.02%
51,858,968,101 Dinas Pendidikan
98.62%
13,933,348,166 Dinas Pendidikan
7.85
Dinas Pendidikan 5,228,741,000 Dinas Pendidikan
22.58%
77.14%
0.28%
68.39%
6,983,286,092 Dinas Pendidikan
7.67
26,725,066,000 Dinas Pendidikan
75.84%
889,103,911 Dinas Pendidikan
7.50
37,004,637,500 Dinas Pendidikan
71.75%
8,830,480,822 Dinas Pendidikan
51
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10
SKPD Penanggung Jawab 11
100%
12,829,044,425 Dinas Kesehatan
100%
1,239,450,000 Dinas Kesehatan
100%
139,125,000 Dinas Kesehatan
100%
200,000,000 Dinas Kesehatan
100%
6,377,128,500 RSUD PLOSO
100%
733,375,000 RSUD PLOSO
100%
168,375,000 RSUD PLOSO
100%
200,000,000 RSUD PLOSO
80
2,809,378,850 Dinas Kesehatan
100
90
15
100
10,373,737,900 Dinas Kesehatan
59
1,470,735,000 Dinas Kesehatan
102
52
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 64
11
100
32,452,427,638 Dinas Kesehatan
20
149,594,000 Dinas Kesehatan
75
133,093,583,503 Dinas Kesehatan
100
100
100
-
85
-
4
50
100
4,291,119,347 Dinas Kesehatan
75
23
-
58
100
2,227,141,251 Dinas Kesehatan
2
7,5
100
53
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 1.8 -
SKPD Penanggung Jawab 11
0,2
95
92
85
-
88 30%
731,764,500 Dinas Kesehatan
76%
36/100.000 pddk
10,250,125,476 Dinas Kesehatan
<1
95
100
60
-
92%
100
< 0,5
-
100
100
> 90
-
> 90
100
54
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 20
80
11
-
> 90
100
100 100
-
≥ 2
8 per 1000 KH
301,398,000 Dinas Kesehatan
90%
74
73
70
225,800,000 Dinas Kesehatan
1556
338,275,600 Dinas Kesehatan
80 70
2
88
697,206,000 Dinas Kesehatan
95
Dinas Kesehatan
95
Dinas Kesehatan
55
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 95 Dinas Kesehatan
95
Dinas Kesehatan
95
Dinas Kesehatan
80
11.5
Dinas Kesehatan
381,365,000 Dinas Kesehatan
100
100
83
100%
611,017,248,000 RSUD Jombang
95%
55,000,000,000 RSUD Jombang
100%
21,726,297,000 RSUD Jombang
100%
15,000,000,000 RSUD Jombang
100%
50,612,945,107 RSUD Ploso
kunjungan rawat inap 9.233 dan rawat jalan 12.257
11,625,961,900 RSUD Ploso
100%
20,884,500
RSUD Ploso
56
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 71,597,920,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 100%
2,867,500,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
100%
554,500,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 225,000,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
100%
100%
8,421,460,000 Dinas PU Cipta Karya
100%
16,811,250,000 Dinas PU Cipta Karya
100%
796,250,000 Dinas PU Cipta Karya
100%
450,000,000 Dinas PU Cipta Karya
15 dokumen
798,250,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
100%
11,704,150,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
5 dam
22,401,345,040 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 embung 73 saluran irigasi
10 dam
41,867,653,400 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
7 embung 69 saluran irigasi
79 lembaga
5,868,721,125 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
4 dam
7,281,250,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
57
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 28 saluran irigasi
5 dam
SKPD Penanggung Jawab 11
18,406,860,150 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
41 saluran irigasi
21 ruas
10,675,753,600 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
10 ruas
9,897,676,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
61 ruas
107,675,978,500 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 duiker
1,151,164,150 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
8 ruas tembok penahan jalan
8 buah
5,028,265,200 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1 buah
1,200,000,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
7 ruas
1,761,362,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
3 ruas
876,963,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
8 ruas tembok penahan jalan
1,498,864,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
5 dokumen
24,250,000,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
6.396 drum
58
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 0,25 ha
SKPD Penanggung Jawab 11
10 dokumen
104 ruas
15,352,500,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
102 ruas
26,885,790,200 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
32 ruas
48,870,109,750 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
209 ruas
397,529,620,621 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
20.450 m rumija
7,204,261,300 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
12 duiker
28 ruas tembok penahan jalan 18 buah
5 buah
3 ruas
43 ruas
17,307,500,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 3,655,000,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 988,889,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 11,764,712,200 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
9 ruas
6,049,192,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
24 ruas tembok penahan jalan
3,916,522,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
100%
4 embung 1 waduk
445,217,500 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 13,900,000,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
3,45 ha
1 dokumen
1 dokumen
59
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 7,770,005,600 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan 77 ruas
20,707,490,820 Dinas PU Cipta Karya
4 ruas
7,106,988,485 Dinas PU Cipta Karya
145 ruas
189,416,328,683 Dinas PU Cipta Karya
5 ruas
1,000,000,000 Dinas PU Cipta Karya
15 ruas
3,750,000,000 Dinas PU Cipta Karya
8 ruas
1,000,000,000 Dinas PU Cipta Karya
31 ruas
34,007,527,800 Dinas PU Cipta Karya
4 ruas
1,600,000,000 Dinas PU Cipta Karya
288 ruas
37,043,145,456 Dinas PU Cipta Karya
2 unit
-
109 ruas
21,962,523,916 Dinas PU Cipta Karya
40 ruas
5,023,201,509 Dinas PU Cipta Karya
60
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 1 unit
SKPD Penanggung Jawab 11
11 ruas
1,149,477,276 Dinas PU Cipta Karya
2 lokasi
500,000,000 Dinas PU Cipta Karya
92 lokasi
7,173,399,128 Dinas PU Cipta Karya
26 unit
24 lokasi
15,758,105,040 Dinas PU Cipta Karya
36 lokasi
22 lokasi
2 lembaga
Operasional 85%
53,992,100,000 Dinas PU Cipta Karya
4 unit 7 ton
42 lokasi
229 lokasi
30,366,636,266 Dinas PU Cipta Karya
57 lokasi
12,630,600,695 Dinas PU Cipta Karya
5 kawasan
1,375,000,000 Dinas PU Cipta Karya
21 kecamatan
61
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100 penyedia 250,000,000 Dinas PU Cipta Karya 10 dokumen
4,150,000,000 Dinas PU Cipta Karya
Pembangunan 50%
Pembangunan 50%
3,250,000,000 Dinas PU Cipta Karya
Pembangunan 50%
3,250,000,000 Dinas PU Cipta Karya
8 lokasi
2,250,000,000 Dinas PU Cipta Karya
1120 rtlh
1,250,000,000 Dinas PU Cipta Karya
25 lokasi
4,060,000,000 Dinas PU Cipta Karya
1 ha
21 kecamatan
80%
375,000,000
Bappeda
2,750,000,000
Bappeda
1250 berkas
375,000,000 Dinas PU Cipta Karya
96 desa/peta
1,107,900,000 Dinas PU Cipta Karya
6 Kel/Desa
4 ha
Dinas PU Cipta Karya
30,375,000,000 Dinas PU Cipta Karya
9,75 ha
62
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 2,903,567,500 Bappeda
100%
610,500,000 Bappeda
100%
36,000,000 Bappeda
100%
200,000,000 Bappeda
90%
3,561,485,004 Bappeda
90%
4,404,700,000 Bappeda
90%
4,970,000,000 Bappeda
90%
4,268,760,000 Bappeda
90%
2,938,729,004 Bappeda
90%
991,983,000 Bappeda
93%
558,550,000 Bappeda
93%
362,500,000 Bappeda
100%
9,447,530,000
Dishubkom
63
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 100% 4,229,900,000
SKPD Penanggung Jawab 11 Dishubkom
100%
526,275,000
Dishubkom
100%
175,000,000
Dishubkom
100%
95,800,000
Dishubkom
742 titik
19,119,236,318 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
4.041 titik
25 trayek
1,970,890,000
Dishubkom
20Halte
3,443,000,000
Dishubkom
4 unit terminal dan 18 unit halte 60%
-
10,395,520,000
160 rambu lalin dan 12 RPPJ
-
10000 m²
-
7 unit traffic light
-
500 m
-
19 flashing
-
15 Unit ZOSS
-
20 unit traffic light dan 25 Flasing
-
250 buah
-
42 Unit ZOSS
-
14200 m2
-
26 unit Countdown Timer
-
Dishubkom
64
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 45 unit Countdown Timer -
SKPD Penanggung Jawab 11
Perkotaan Jombang
8,808,600,000
Dishubkom
100%
2,747,000,000
Dishubkom
100%
740,000,000
Dishubkom
5 dokumen
400,000,000
Dishubkom
50%
1,100,000,000
Dishubkom
1 terminal angkutan barang
11,150,000,000
Dishubkom
100%
2,476,679,500
BLH
100%
1,522,520,000
BLH
100%
26,250,000
BLH
100%
75,000,000
BLH
100%
8,398,922,740
BLH
1 unit Jembatan, 2 unit Forklift dan peralatan pendukung, pembebasan lahan dan pembangunan gudang
10 industri
BLH
65
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 0%
SKPD Penanggung Jawab 11 BLH
25 dokumen
BLH
100%
BLH
100%
BLH
100%
BLH
100%
BLH
94%
BLH
10 titik
BLH
90%
BLH
100%
BLH
66
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 100%
SKPD Penanggung Jawab 11 BLH
8 parameter
BLH
5 kegiatan
BLH
6 dokumen
BLH
6 dokumen
BLH
100%
BLH
11 dokumen
2,210,610,100
BLH
100%
BLH
15 sumur resapan dan 4000 lubang biopori 1 dokumen
BLH
3 dokumen
BLH
1 lokasi
BLH
8 lokasi
BLH
10 lokasi
BLH
3,434,000,000
BLH
223 sekolah
BLH
4 SKPD
BLH
1 lokasi
BLH
67
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 9 pokmas; 90 kader 1,637,500,000
SKPD Penanggung Jawab 11 BLH
100%
3,976,435,000 Dispenduk-capil
100%
3,813,425,000 Dispenduk-capil
100%
46,375,000 Dispenduk-capil
100%
200,000,000 Dispenduk-capil
100%
4,302,629,110 Dispenduk-capil
100%
Dispenduk-capil
100%
2,369,851,390 Dispenduk-capil
80% 60% 100% 100% 100%
-
100%
163,625,000 BPPKB
100%
3,944,390,000 BPPKB
8 layanan
222,060,000 BPPKB
100%
668,900,000 BPPKB
68
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 2,542,500,000 BPPKB
100%
685,000,000 BPPKB
100%
122,500,000 BPPKB
100%
199,999,500 BPPKB
77,10%
7,047,015,006 BPPKB
100.00%
962,046,600 BPPKB
100%
8,276,987,500 BPPKB
100%
172,290,920 BPPKB
1.70%
1,762,274,010 BPPKB
100%
1,499,950,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
100%
1,524,050,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
100%
42,500,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 150,000,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
100%
Terdapat 2 tokoh pahlawan yang diakui 50%
285,000,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4,481,500,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
69
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 2575 orang yang 1,987,000,000 Dinas Sosial, mendapatkan pelayanan Tenaga Kerja dan Transmigrasi 75% dari 100 LKS
1,978,500,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3.27%
250,000,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
100%
622,000,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
38%
1,005,000,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2,284,000,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
5 kasus
5%
2,500,000,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
100%
2,524,880,000 Dinas Koperasi dan UMKM
100%
956,250,000 Dinas Koperasi dan UMKM
100%
43,750,000 Dinas Koperasi dan UMKM
100%
200,000,000 Dinas Koperasi dan UMKM
608 WUB
3,732,768,400 Dinas Koperasi dan UMKM
10 produk UMKM
1,759,478,500 Dinas Koperasi dan UMKM
70
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 25 UMKM 2,924,252,500 Dinas Koperasi dan UMKM
526 kop aktif
26 Kop 121
3,563,727,500 Dinas Koperasi dan UMKM
264,642,500 Dinas Koperasi dan UMKM
121
10 Kop -
230 Kop
319 Kopwan
- Dinas Koperasi dan UMKM
1,340,697,500 Dinas Koperasi dan UMKM 649,065,000 Dinas Koperasi dan UMKM
100%
826,717,500 Kantor Penanaman Modal
100%
949,220,000 Kantor Penanaman Modal
100%
10,500,000 Kantor Penanaman Modal 188,332,500 Kantor Penanaman Modal
100%
28 PMA/PMDN
Rp. 15.010.185.021.678
5,05% (total tambahan orang yang bekerja sejumlah 14.814 orang)
48.00
4,698,382,075 Kantor Penanaman Modal Kantor Penanaman Modal Kantor Penanaman Modal
Kantor Penanaman Modal
71
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 190,000,000 Kantor Penanaman Modal Rp. 15.010.185.021.678
615,764,675 Kantor Penanaman Modal
8%
2,019,000,000 Dispora budpar
250 event
2,725,000,000 Dispora budpar
3 unit sarpras kesenian dan 8 kali kerjasama budaya
515,000,000 Dispora budpar
100%
3,912,000,000 Dispora budpar
100%
2,379,000,000 Dispora budpar
100%
75,000,000 Dispora budpar
100%
200,000,000 Dispora budpar
40 atlit
3,008,915,000 Dispora budpar
1 stadion representatif, 1 GOR, 1 kolam renang memenuhi standar, 1 lapangan tenis indoor
49,350,500,000 Dispora budpar
48%
1,785,000,000 Dispora budpar
100%
1,860,255,000 Bakesbangpol Linmas
100%
384,750,000 Bakesbangpol Linmas
100%
17,500,000 Bakesbangpol Linmas
72
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 200,000,000 Bakesbangpol Linmas
100%
1,931,722,000 Satuan Polisi Pamong Praja
100%
598,000,000 Satuan Polisi Pamong Praja
100%
1,044,175,000 Satuan Polisi Pamong Praja
100%
200,000,000 Satuan Polisi Pamong Praja
100%
2,311,517,500 BPBD
100%
738,650,000 BPBD
100%
126,250,000 BPBD
100%
199,980,000 BPBD
Tidak ada kasus SARA
998,408,000 Bakesbangpol Linmas
Menurun 5%
304,000,000 Bakesbangpol Linmas
1971 anggota linmas terlatih
10,514,600,000 Bakesbangpol Linmas
95%
568,821,400 Satuan Polisi Pamong Praja
8.33
1,095,000,000 Bakesbangpol Linmas
73
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 78 Pelanggaran 624,000,000 Bakesbangpol Linmas
40%
403,401,000 Satuan Polisi Pamong Praja
90%
2,608,630,000 Satuan Polisi Pamong Praja
Tidak terjadi kerawanan daerah
3,173,376,000 Bakesbangpol Linmas
Tidak terjadi AGHT
1,224,564,000 Bakesbangpol Linmas
85%
2,168,292,000 Bakesbangpol Linmas
44%
34.12%
5,841,278,500 BPBD
100%
4,388,780,000 BPBD
100% daerah terdampak bencana rekonstruksi
179,470,000 BPBD
100%
16,728,287,300 Sekretariat Dewan
100%
14,931,007,440 Sekretariat Dewan
100%
2,515,500,000 Sekretariat Dewan
100%
280,225,000 Sekretariat Dewan
74
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 200,000,000 Sekretariat Dewan
100%
1,310,000,000 Bag. Adm. Kesra
100%
142,500,000 Bag. Adm. Kesra
100%
14,875,000 Bag. Adm. Kesra
100%
100,000,000 Bag. Adm. Kesra
100%
662,500,000 Bag. Adm. Pembangunan
100%
157,500,000 Bag. Adm. Pembangunan
100%
13,125,000 Bag. Adm. Pembangunan
100%
75,000,000 Bag. Adm. Pembangunan
100%
952,270,275 Bag. Adm. Pememerintahan
100%
94,250,000 Bag. Adm. Pememerintahan
100%
13,500,000 Bag. Adm. Pememerintahan
100%
100,000,000 Bag. Adm. Pememerintahan
100%
641,027,600 Bag. Adm. Perekonomian
100%
255,000,000 Bag. Adm. Perekonomian
75
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 14,000,000 Bag. Adm. Perekonomian 100%
75,000,000 Bag. Adm. Perekonomian
100%
1,345,480,000 Bag. Adm. SDA & Ketahanan pangan
100%
195,000,000 Bag. Adm. SDA & Ketahanan pangan
100%
8,750,000 Bag. Adm. SDA & Ketahanan pangan
100%
69,375,000 Bag. Adm. SDA & Ketahanan pangan
100%
1,093,098,500 Bag. Hukum
100%
161,500,000 Bag. Hukum
100%
8,750,000 Bag. Hukum
100%
50,000,000 Bag. Hukum
100%
1,790,713,000 Bag. Humas
100%
497,250,000 Bag. Humas
100%
45,750,000 Bag. Humas
100%
100,000,000 Bag. Humas
100%
410,900,000 Bag. Organisasi
76
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 131,050,000 Bag. Organisasi
100%
7,875,000 Bag. Organisasi
100%
100,000,000 Bag. Organisasi
100%
9,705,850,000 Bag. Perlengkapan
100%
82,065,250,000 Bag. Perlengkapan
100%
10,306,375,000 Bag. Perlengkapan
100%
32,380,000 Bag. Perlengkapan
100%
32,085,625,000 Bag. Umum
100%
15,465,000,000 Bag. Umum
100%
369,375,000 Bag. Umum
100%
100,000,000 Bag. Umum
100%
3,127,500,000
Inspektorat
100%
19,862,625,000
Inspektorat
100%
50,000,000
Inspektorat
100%
129,322,500
Inspektorat
77
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 100% 2,714,699,500
SKPD Penanggung Jawab 11 BKD
100%
916,355,000
BKD
100%
100,000,000
BKD
100%
220,625,000
BKD
100%
2,337,600,000
BPP
100%
1,939,260,000
BPP
100%
118,125,000
BPP
100%
171,000,000
BPP
100%
11,135,443,500
DPPKAD
100%
2,446,425,000
DPPKAD
100%
154,250,000
DPPKAD
100%
849,290,000
DPPKAD
100%
340,000,000
DPPKAD
100%
448,825,070 Kec. Bandar KM
100%
274,725,000 Kec. Bandar KM
100%
22,500,000 Kec. Bandar KM
78
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 100,000,000 Kec. Bandar KM
100%
574,096,995
Kec. Bareng
100%
217,500,000
Kec. Bareng
100%
18,000,000
Kec. Bareng
100%
100,000,000
Kec. Bareng
100%
566,650,395
Kec. Diwek
100%
304,712,500
Kec. Diwek
100%
17,250,000
Kec. Diwek
100%
100,000,000
Kec. Diwek
100%
594,436,320
Kec. Gudo
100%
258,000,000
Kec. Gudo
100%
15,750,000
Kec. Gudo
100%
100,000,000
Kec. Gudo
100%
535,724,000
Kec. Diwek
100%
242,405,000
Kec. Diwek
79
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 100% 14,250,000
SKPD Penanggung Jawab 11 Kec. Diwek
100%
100,000,000
Kec. Diwek
100%
561,805,000
Kec. Jombang
100%
584,212,500
Kec. Jombang
100%
25,000,000
Kec. Jombang
100%
100,000,000
Kec. Jombang
100%
491,338,645
Kec. Kabuh
100%
2,284,899,590
Kec. Kabuh
100%
15,000,000
Kec. Kabuh
100%
100,000,000
Kec. Kabuh
100%
550,261,360 Kec. Kesamben
100%
117,269,475 Kec. Kesamben
100%
18,000,000 Kec. Kesamben
100%
100,000,000 Kec. Kesamben
100%
443,070,000
Kec. Kudu
80
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 100% 254,850,000
SKPD Penanggung Jawab 11 Kec. Kudu
100%
16,625,000
Kec. Kudu
100%
100,000,000
Kec. Kudu
100%
457,446,435
Kec. Megaluh
100%
253,500,000
Kec. Megaluh
100%
15,750,000
Kec. Megaluh
100%
100,000,000
Kec. Megaluh
100%
525,388,090 Kec. Mojoagung
100%
307,500,000 Kec. Mojoagung
100%
20,125,000 Kec. Mojoagung
100%
100,000,000 Kec. Mojoagung
100%
589,082,665 Kec. Mojowarno
100%
275,550,000 Kec. Mojowarno
100%
15,000,000 Kec. Mojowarno
100%
100,000,000 Kec. Mojowarno
81
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 100% 573,280,000
SKPD Penanggung Jawab 11 Kec. Ngoro
100%
274,700,285
Kec. Ngoro
100%
17,250,000
Kec. Ngoro
100%
100,000,000
Kec. Ngoro
100%
438,475,000
Kec. Ngusikan
100%
245,998,255
Kec. Ngusikan
100%
13,500,000
Kec. Ngusikan
100%
100,000,000
Kec. Ngusikan
100%
499,789,650
Kec. Perak
100%
213,960,000
Kec. Perak
100%
17,250,000
Kec. Perak
100%
100,000,000
Kec. Perak
100%
488,700,000 Kec. Peterongan
100%
170,500,000 Kec. Peterongan
100%
17,250,000 Kec. Peterongan
82
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 82,035,000 Kec. Peterongan
100%
507,775,000
Kec. Plandaan
100%
259,220,000
Kec. Plandaan
100%
14,250,000
Kec. Plandaan
100%
100,000,000
Kec. Plandaan
100%
504,091,230
Kec. Plloso
100%
210,750,000
Kec. Plloso
100%
16,500,000
Kec. Plloso
100%
100,000,000
Kec. Plloso
100%
551,980,840
Kec. Sumobito
100%
294,500,000
Kec. Sumobito
100%
17,250,000
Kec. Sumobito
100%
100,000,000
Kec. Sumobito
100%
540,670,000 Kec. Tembelang
100%
230,000,000 Kec. Tembelang
83
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 16,500,000 Kec. Tembelang
100%
100,000,000 Kec. Tembelang
100%
481,899,250 Kec. Wonosalam
100%
246,985,000 Kec. Wonosalam
100%
15,000,000 Kec. Wonosalam
100%
100,000,000 Kec. Wonosalam
92%
191,625,000 Bag. Adm. Kesra
92%
90%
100%
65 SOP SKPD 90%
-
191,625,000 Bag. Adm. Kesra
1,546,622,000 Bagian Organisasi - Bagian Organisasi 3,959,166,260 Bag. Hukum
100%
1,915,187,440 Sekretariat Dewan
100%
101,805,996,000 Sekretariat Dewan
90%
2,975,026,256 BKD
84
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 90% 22,671,775,200 BKD
11
4.190 temuan
7,762,955,000 Inspektorat
38 Org Auditor
1,133,000,000 Inspektorat
90%
113,750,000 Bag Perlengkapan
3,414,975,250 Bag. Adm. Pemerintahan
100%
14,250,700,000 Bag. Adm. Kesra
97%
4,033,595,000 Bag Perlengkapan
90%
9,220,000,000 Bag Umum
100%
13,787,460,000 Kecamatan
30 media
78.5
750,000,000 Bag. Humas
3,263,554,000 Bagian Organisasi
85
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 95% 1,028,700,000 DPPKAD
95%
Tersusunnya Laporan Keuangan Daerah Tahun 2017
4,412,144,511 DPPKAD
302 Desa
1,571,098,717 DPPKAD
Tepat waktu (5 bulan dari awal proses sampai disahkan)
6,661,559,862 DPPKAD
301,254,912,030
18,675,451,601 DPPKAD
90%
3,217,817,500 DPPKAD
Rp15,699,419,738.00
Rp1,113,132,302
394,270,000 Bag. Adm. Perekonomian
Bag. Adm. Perekonomian
Rp
1,491,581,902
Bag. Adm. Perekonomian
Rp
12,226,678,000
Bag. Adm. Perekonomian
Rp
868,027,534.00
Bag. Adm. Perekonomian
5,0 - 6,0
1,417,295,000 Bag. Adm. Perekonomian
250,000,000 Bag. Adm. Perekonomian
86
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 100% 687,500,000 BPP
5 monev
1,369,000,000 BPP
100%
695,000,000 BPP
90%
550,000,000 BPP
Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz
1,190,229,500 BPP
20 hari
5.300 izin
11
BPP
200,000,000 BPP
100%
531,950,000 Bag. Adm. SDA
100%
116,737,000 Bag. Adm. SDA
100%
89,418,600 Bag. Adm. SDA
90%
3,510,000,000
Bag. Adm. Pembangunan
100%
1,086,560,000 Kantor Ketahanan Pangan
100%
407,500,000 Kantor Ketahanan Pangan
100%
15,000,000 Kantor Ketahanan Pangan 168,750,000 Kantor Ketahanan Pangan
100%
4350 kal/kap/hr
11,318,306,800 Kantor Ketahanan Pangan
87
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 110 gr/kap/hr
SKPD Penanggung Jawab 11
100 ton/th dan 250 kg/tri bulan 95%
681,500,000 Kantor Ketahanan Pangan
10%
90
1,276,847,200 Kantor Ketahanan Pangan
2150 Kal/kap/hr
57 gr/kap/hr
90%
1,595,450,000 Kantor Ketahanan Pangan
80%
1,133,700,000 Kantor Ketahanan Pangan
100%
1,913,910,000 BPMPD
100%
410,900,000 BPMPD
100%
31,500,000 BPMPD
100%
200,000,000 BPMPD
100%
167,375,000 BPMPD
100%
124,965,000 BPMPD
88
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 80% 2,267,040,000 BPMPD
85%
3,098,005,000 BPMPD
80%
7,691,126,650 BPMPD
80%
300,000,000 BPMPD
90%
3,333,100,000 Bappeda
100%
5,484,654,910 Kantor Arsip PDE Perpustakaan
100%
1,045,000,020 Kantor Arsip PDE Perpustakaan
100%
75,250,000 Kantor Arsip PDE Perpustakaan 100,000,000 Kantor Arsip PDE Perpustakaan
100%
195 instnsi
100%
1,124,414,494 Kantor Arsip PDE Perpustakaan
Kantor Arsip PDE Perpustakaan
100%
3,925,664,000 Bag. Humas
12 media
4,386,240,000 Bag. Humas
500 instansi
2,175,728,172 Kantor Arsip PDE Perpustakaan
89
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 500 Titik Koneksi 200,000,000 Kantor Arsip PDE Perpustakaan 1 dokumen
1,590,000,000
Dishubkom
12 kelompok
94.230 orang
1,515,001,100 Kantor Arsip, PDE,dan Perpustakaan
17.180 judul buku
Kantor Arsip, PDE,dan Perpustakaan
42.775 eksemplar
Kantor Arsip, PDE,dan Perpustakaan
100%
5,241,735,000 Dinas Pertanian
100%
1,117,962,500 Dinas Pertanian
100%
194,250,000 Dinas Pertanian
100%
200,000,000 Dinas Pertanian
padi 2.223.440 ton ; jagung 982.949 Ton ; kedelai 46.643 Ton 11.75%
210
20,506,286,773 Dinas Pertanian
29,357,920,000 Dinas Pertanian
Dinas Pertanian
210
Dinas Pertanian
230
27,199,080,000 Dinas Pertanian
90
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 40% 4,664,600,000 Dinas Pertanian
18 unit
1,273,657,000 Dinas Pertanian
306 unit
5,416,960,000 Dinas Pertanian
5 unit
1,750,000,000 Dinas Pertanian
3 unit
311,047,000 Dinas Pertanian
1 unit
203,517,000 Dinas Pertanian
84 lembaga
976,500,000 Dinas Pertanian
40 Ha naik 1%
1,155,699,000 Dinas Pertanian
200 ha
2,700,000,000 Dinas Pertanian
padi 62 ku/Ha; jagung 72 Ku/Ha; kedelai 18,5 Ku/Ha
3,225,880,000 Dinas Pertanian
padi 106.885 ton ; jagung 57.486 Ton ; kedelai 432 Ton;
2,586,182,300 Dinas Pertanian
padi 58,5 ku/Ha; jagung 70,5 Ku/Ha; kedelai 17 Ku/Ha padi 114.194 ton ; jagung 59.117 Ton ; kedelai 483 Ton;
padi 62,5 ku/Ha; jagung 72,5 Ku/Ha; kedelai 19 Ku/Ha 35%
- Dinas Pertanian
895,000,000 Dinas Pertanian
Dinas Pertanian
7,946,000,000 Dinas Pertanian
91
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 25% 2,143,500,000 Dinas Pertanian
Cabe 42,37 ku/ha, tomat 32,95 ku/Ha; durian 55,24 kg/pohon
1,380,000,000 Dinas Pertanian
Cabe 191 ton; tomat 54 ton, Durian 575 ton
Dinas Pertanian
10 pola
115
839,780,000 Dinas Pertanian
2,436,738,000 Dinas Pertanian
7,048,655,534 Dinas Pertanian
15% 30% 55% 2.000 ton
15.628 kg/ha/th
450,000,000 Dinas Pertanian
18,063,395,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014)
750 petani
13,164,180,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
tebu 85.600 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 450 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th
1,341,166,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
102 unit
3,274,200,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
103 unit
3,996,000,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
92
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 278,243,500 Dinas Kehutanan dan Perkebunan tebu 990.000 ton; tembakau 57.000 ton; kopi 565 ton; cengkeh 853 ton; kakao 167 ton
2,688,125,500 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
156 km
16,216,618,250 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
7 km
5,036,575,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
137 m
59,400,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
4 unit
1,059,300,000
3 unit
1,095,000,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th
6,990,231,730 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
kopi 585 ton; cengkeh 1.102 ton; kakao 163 ton daging 49.332 ton; telur 892 ton; susu 32.873 ton; populasi ruminansia 481.640 ekor; unggas 2.250.388 ekor 34 kelompok
1.093 kelompok 35 kelompok 16 kelp
1.101 Kelompok 27 Kelompok 18%
5%;
- Dinas Kehutanan dan Perkebunan 457,000,000 Dinas peternakan dan perikanan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
920,000,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
2,116,627,883 Dinas peternakan dan perikanan - Dinas peternakan dan perikanan
93
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 85% - Dinas peternakan dan perikanan
_
9,274,342,818 Dinas peternakan dan perikanan
18.878 ton 14.263 ton 7.248 ton 312.025 ekor
-
9.058.000 ekor
-
7,95 gr/kap/hr
-
172.93
-
12,20 kg/kap/th 9,11 kg/kap/th 3 kg/kap/th 2500ekor
14,052,635,448 Dinas peternakan dan perikanan
1.48
-
28.675 ekor 15 bulan
-
55.000 straw 37.000 ekor 800 peternak
12,795,420,030 Dinas peternakan dan perikanan
5 inti dan 130 plasma
7,814,933,100 Dinas peternakan dan perikanan
108.5
21 kelompok
20%
206 kelompok Pemula, 14 kelompok Madya dan 4 kelompok Mandiri
414,200,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1,948,521,207 Dinas peternakan dan perikanan Dinas peternakan dan perikanan Dinas peternakan dan perikanan
94
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 86 kelompok Pemula, 20 Dinas kelompok Madya dan 3 peternakan dan kelompok Mandiri perikanan
100%
2,433,000,000 Dinas Pertanian
100%
1,714,550,000 Dinas Pertanian
100%
75,000,000 Dinas Pertanian
100%
200,000,000 Dinas Pertanian
kopi 634 kg/ha/th; cengkeh 406 kg/ha/th; kakao 550 kg/ha/th
kopi 500 ton; cengkeh 942 ton; kakao 140 ton 1100 Ha
11
50
10 kelompok
Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014) 1,350,231,750 Dinas Kehutanan dan Perkebunan (2014)
-
5,654,758,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1,082,000,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1,397,544,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 210,000,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
dam penahan 20 unit, gully plug 20 unit, vegetatif 800 ha
6,000,000,000 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
11.000 m3
3,251,503,250 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
5 unit
1,237,762,500 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
3 industri
4 laporan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan 287,000,000
BLH
95
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014 Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 2 desa 468,000,000
SKPD Penanggung Jawab 11 BLH
622 RTM
3,785,000,000 Dinas PU Bina Marga dan Pengairan
1.525.000 Orang
785,000,000 Dispora budpar
3 lokasi (tirta wisata, air terjun tretes, air terjun sekar pudaksari, kedung cinet-plandaan) 3 media (cetak, elektronik, dan event)
850,000,000 Dispora budpar
1,025,000,000 Dispora budpar
100%
2,931,147,500 Dinas peternakan dan perikanan
100%
2,319,600,000 Dinas peternakan dan perikanan
100%
123,000,000 Dinas peternakan dan perikanan 187,850,000 Dinas peternakan dan perikanan
100%
17 kg/kap/th
15.761 ton
produksi ikan 7.933,5 ton; produktivitas 233,68 ton/ha
417,000,000 Dinas peternakan dan perikanan 4,849,559,982 Dinas peternakan dan perikanan
377,000,000 Dinas peternakan dan perikanan
100%
4,789,785,000 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
100%
1,461,850,000 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
100%
98,875,000 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
96
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 100% 199,998,000 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
1 SRG
223,775,000 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 945,979,000 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
26 : 26
95%
351,414,500 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
80%
Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
110.361.924 (US$)
$
397,136,826.00
1015 PKL
3,641,155,000
9.331 pedagang
169 sentra IKM
486,002,424,000
100 IKM
24
158.329.464 batang (5 PR)
307,259,475 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 2,055,269,300 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 246,213,500 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 42,760,806,165 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 1,542,908,750 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 2,534,579,450 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 411,663,500 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 813,100,700 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar 3,134,300,750 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
97
SKPD Penanggung Jawab
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2014
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Rp Target 10 11 700 IKM IHT 6,287,348,714 Dinas perindustrian, perdagangan dan pasar
160 org
380,000,000 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4,311,831,720,488
98
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Bupati/Wakil
Bupati
pada
akhir
periode
masa
jabatan
dari
sisi
penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun, sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. lndikator
kinerja
daerah
secara
teknis
dirumuskan
dengan
mengambil indikator dari program prioritas yang telah ditetapkan. Suatu indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan setelah program dan kegiatan prioritas ditetapkan. Indikator kinerja daerah dibuat untuk menjadi panduan bagi kinerja SKPD
dalam
menjalankan
program-programnya.
Dengan
demikian,
indikator kinerja daerah merupakan akumulasi kinerja SKPD. Indikator kinerja daerah merupakan target Bupati/Wakil Bupati periode tahun 2014-2018 yang harus diwujudkan dan didukung SKPD. Indikator kinerja daerah merupakan target selama lima tahun yang dicapai secara bertahap setiap tahunnya, sehingga untuk kesinambungan dan evaluasi pencapaian target, maka ditetapkan target tahunan. Memperhatikan kondisi tersebut, indikator kinerja daerah memiliki karakter yang berbeda sesuai aspek, fokus dan urusannya. Pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan merupakan keberhasilan dari tujuan dan sasaran pembangunan daerah periode 20142018. Ukuran keberhasilan/pencapaian suatu daerah membutuhkan indikator yang mampu menggambarkan kemajuan daerah tersebut. Selanjutnya, indikator kinerja daerah dibagi menjadi 3 (tiga) aspek, yaitu: aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek daya saing daerah. Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro yang
merupakan
indikator
gabungan
dari
berbagai
kegiatan
pembangunan ekonomi sosial, seperti laju pertumbuhan ekonomi, inflasi, RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IX - 1
indeks pembangunan manusia, indeks kesenjangan wilayah, tingkat pengangguran terbuka, dan nilai tukar petani. Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah. Indikator kinerja aspek pelayanan umum tersaji dalam indikator kinerja per kelompok urusan pemerintah daerah. Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang meningkat dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain produktivitas total daerah, fasilitas infrastruktur wilayah, pelayanan investasi, dan penguatan sumberdaya manusia. Indikator kinerja daerah sebagian bersifat dampak langsung, tetapi sebagian lainnya bersifat dampak tidak langsung dari program-program yang dilaksanakan SKPD. Karakter indikator yang berbeda tersebut menjadikan sejumlah indikator memiliki tingkat validitas yang berbeda pula sesuai dengan tingkat kedekatan indikator kinerja tersebut dengan tujuannya. Tingkat validitas indikator kinerja dimaksud, terdiri atas: a. Langsung, artinya indikator secara langsung untuk mengukur hasil pencapaian sasaran strategis yang diharapkan; b. Pendekatan, artinya indikator yang mengukur hasil tidak secara langsung, tetapi sesuatu yang mewakili hasil tersebut; c. Aktivitas, artinya indikator kinerja yang mengukur jumlah, biaya, dan waktu dari kegiatan-kegiatan yang berdampak pada sasaran strategis yang bersangkutan. Disadari
bahwa
penentuan
indikator
kinerja
RPJMD
dengan
sejumlah target tertentu bukanlah hal yang mudah, karena dipengaruhi keterpaduan capaian program dan sasaran tertentu yang dilaksanakan SKPD maupun lintas SKPD. Selain itu, penyusunan capaian indikator bersifat timbal balik, dimana meski menjadi acuan SKPD tetapi penentuan indikator kinerja RPJMD juga memperhatikan kemampuan sumberdaya aparatur,
ketersediaan
anggaran,
dukungan/partisipasi
masyarakat,
dinamika tantangan dan hambatan yang ada, serta dukungan DPRD. Penetapan indikator kinerja daerah RPJMD Tahun 2013-2018 tersaji dalam tabel berikut:
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
IX - 2
Tabel 9.1
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten J ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1 Pertumbuhan PDRB/Laju pertumbuhan ekonomi 2 Laju inflasi 3 Indeks ketimpangan Williamson
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
6, 98
7.05
7.12
7.15
7.22
4,5 - 5,5
4,5 - 5,5
4-5
4-5
3,4 - 4,5
0.42
0.41
0.40
0.40
0.39
Target Capaian Setiap Tahun
4 Laju pertumbuhan penduduk
0.59%
5 Paritas Daya Beli
67.60
68.28
68.96
69.65
70.34
6 ICOR
5,0
5,0
4,5
4,0
3,2
7 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
3,2
3,0
2,9
2,9
2,8
99.48
99.50
99.52
99.54
99.56
95.01%
95.51%
96.01%
96.51%
97.01%
100%
100%
100%
100%
100%
7.8
7.83
7.85
7.9
7.94
Fokus Kesejahteraan Masyarakat Pendidikan 1 Angka melek huruf 2 Angka Melek Huruf 3 Angka partisipasi kasar APK PAUD
105.89%
APK SD
103.25%
APK SMP
99.25%
APK SMA 4 Angka Partisipasi Murni
95.37%
APM SD APM SMP
85.04%
APM SMA
75.27%
5 Persentase SLB mendapatkan fasilitasi 6 Rata-rata Nilai UAN/UAS
IX - 3
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH 7 Meningkatnya persentase sekolah terakreditasi A di semua jenjang
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
12, 58 %
Persentase sekolah yang terakreditasi A
12.58
14.58
16.58
18.58
20.58
Persentase sekolah yang terakreditasi B
67.14
69.14
71.14
73.14
75.14
Persentase sekolah yang terakreditasi C
20.28
16.28
12.28
8.28
4.28
48.39
50.39
54.39
59.39
65.39
8 Persentase SD mempunyai perpustakaan 9 Rata-rata Nilai UASBN/UAS
50
50
50
50
10 Jumlah bangku per kelas
50
50
50
50
11 Meningkatnya rata-rata Nilai UASBN/UAS SD
7.65
7.7
7.75
7.80
7.85
12 Persentase sekolah memenuhi standar sarpras
97.68
97.75
97.78
97.8
97.82
13 Rata-rata Nilai UAN/UAS
97.68
97.75
97.78
97.8
97.82
14 Meningkatnya angka kelulusan SMA
99.98
99.98
99.98
99.99
99.99
15 Persentase sekolah memenuhi standar sarpras
91.25
91.55
91.6
92.25
92.75
42/100.000 pddk
42
42
41
41
2 Menurunkan angka kematian (CFR) kasus DBD
<1
<1
<1
<1
3 Meningkatnya angka kesembuhan paru (BTA+)
100
100
100
100
4 Menurunnya prevalensi kasus HIV
100
100
100
100
70
72
74
75
75
75
75
75
75
1178
1236
1316
1396
1476
100.2
100
99.2
98.2
12
11.9
11.7
11.6
16 Rata-rata Nilai UAN/UAS Kesehatan 1 Menurunnya Angka kesakitan (Insindens Rate) DBD
5 Menurunnya angka kematian anak balita 6 Meningkatnya cakupan pelayanan anak balita 7 Cakupan kesehatan lansia 8 Meningkatnya persentase Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) yang mempunyai Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (SPKP) 9 persentase Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) yang memenuhi syarat kesehatan 10 Menurunnya angka kematian ibu 11 Menurunnya angka kematian bayi
IX - 4
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
pembentukan 1 organisasi dengan perbaikan 1 sarana kesenian 5%
pembentukan 1 organisasi dengan perbaikan 1 sarana kesenian 5%
pembentukan 1 organisasi dengan perbaikan 1 sarana kesenian 6%
pembentukan 1 organisasi dengan perbaikan 1 sarana kesenian 8%
pembentukan 1 organisasi dengan perbaikan 1 sarana kesenian 8%
4 Meningkatnya persentase organisasi pemuda yang dibina
40%
40%
40%
43%
45%
5 Meningkatnya persentase tenaga keolahragaan yang bersertifikat
13%
13%
13%
13%
13%
1 ; 19
1 ; 19
1 ; 19
1 ; 19
1 ; 19
3 Meningkatnya presentase guru PAUD yang bersertifikasi
31.52
36.52
41.52
46.52
51.52
4 Meningkatnya presentase guru SD yang bersertifikasi
50.31
55.31
60.31
65.31
70.31
5 Meningkatnya presentase guru SMP yang bersertifikasi
59.47
64.47
69.47
74.47
79.47
6 Meningkatnya presentase guru SMA/SMK yang bersertifikasi
35.99
40.99
45.99
50.99
55.99
Persentase sekolah SMP dalam kondisi baik
97.68
97.75
97.78
97.8
97.82
Meningkatnya prosentase SMA dalam kondisi baik
91.25
91.55
91.6
92.25
92.75
Peningkatan jumlah sekolah dasar yang dilakukan rehabilitasi ringan
90
91
92
93
94
12 13 Angka usia harapan hidup
70,32 tahun
Fokus Seni Budaya dan Olahraga Kebudayaan 1 Meningkatnya persentase sarana penyelenggaraan seni dan budaya, jumlah kerjasama budaya
2 Meningkatnya persentase kelompok seni dan budaya yang mendapatkan fasilitasi 3 Pemuda dan Olahraga
6 Meningkatnya jumlah pemuda pelopor
0 Pemuda
ASPEK PELAYANAN UMUM Fokus Layanan Urusan Wajib Pendidikan 1 Rasio kelas per siswa 2 Rasio bangku per siswa
7 Fasilitas Pendidikan:
IX - 5
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
90
91
92
93
94
Meningkatnya angka kelulusan SD
99.99
99.99
99.99
99.99
99.99
Meningkatnya angka kelulusan SMP
99.9
99.92
99.94
99.96
99.98
Meningkatnya angka kelulusan SMA
99.98
99.98
99.98
99.99
99.99
150
200
150
200
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH Persentase sekolah dasar dalam kondisi baik
Target Capaian Setiap Tahun
8 AngkaKelulusan:
Kesehatan 1 Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas 2 Tersedianya dokumen perkembangan pembangunan bidang kesehatan 3 Meningkatnya persentase puskesmas memenuhi standar kemenkes 4 Persentase capaian layanan kesehatan rujukan RSUD Jombang
75%
80%
85%
90%
95%
5 Persentase capaian standard minimal sarana dan prasarana penunjang layanan rujukan di RSUD Jombang
70%
75%
80%
85%
90%
6 Persentase capaian standard sarana dan prasarana kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok
75%
80%
85%
90%
95%
7 Persentase capaian SPM layanan kesehatan rujukan di RSUD Ploso
60%
70%
80%
90%
100%
8 Jumlah kunjungan rawat Inap 9 Jumlah Kunjungan rawat jalan
Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap Kunjungan rawat inap 4.157 5.280 6.072 6.982 8.029 rawat jalan 34.850
rawat jalan 11.220
rawat jalan 12.903
rawat jalan 12.903
rawat jalan 17.063
90%
100%
100%
100%
100%
12 Persentase ketersediaan obat layanan kesehatan dasar
100%
100%
100%
100%
100%
13 Menurunnya penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan dan makanan
27
26
25
24
22
34,31%
40
50
60
70
10 Persentase capaian SPM sarana dan prasarana pendukung pelayanan RSUD Ploso 11 Jumlah tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi khusus
14 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin
IX - 6
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
15 Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
72,36%
100
100
100
100
16 Terpenuhinya sarana, prasarana Puskesmas dan jaringannya
21,71%
100
100
100
100
100%
100
100
100
100
18 Meningkatnya cakupan Posyandu Purnama
62,38%
65
67
69
71
19 Menurunkan prevalensi gizi buruk
0,58%
0,5
0,45
0,35
0,25
10,6
9,5
9
8,5
8
40
60
70
80
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
17 Cakupan Desa Siaga Aktif
20 Menurunkan prevalensi balita stunting 21 Jumlah Desa Sehat
Target Capaian Setiap Tahun
Pekerjaan Umum 1 Tersediannya dokumen perencanaan umum jaringan irigasi
_
3 dokumen
3 dokumen
3 dokumen
3 dokumen
2 Jumlah embung/ waduk yang dibangun
_
_
_
_
_
3 Panjang saluran irigasi yang dibangun
_
_
_
_
_
4 Persentase air irigasi untuk pertanian pada sistem irigasi yang sudah ada
_
100%
100%
100%
100%
5 Jumlah bangunan irigasi yang dipelihara
_
1 dam; 2 embung; 7105 saluran irigasi
1 dam; 4140 saluran irigasi
2930 saluran irigasi
4090 saluran irigasi
6 Jumlah embung yang dipelihara
_
_
_
_
_
7 Jumlah saluran irigasi yang dipelihara
_
_
_
_
_
8 Jumlah bangunan irigasi yang direhabilitasi
_
7 dam; 1 embung; 7530 saluran irigasi
3 dam; 2 embung; 9110 saluran irigasi
2 embung; 6550 saluran irigasi
1 dam;1 embung; 4600 saluran irigasi
9 Jumlah embung yang direhabilitasi
_
_
_
_
_
10 Jumlah saluran irigasi yang direhabilitasi
_
_
_
_
_
11 Meningkatnya GHIPPA yang dibina
_
10 Lembaga
15 Lembaga
20 Lembaga
20 Lembaga
12 Jumlah bangunan irigasi yang dilaksanakan operasi dan pemeliharaan di kawasan agropolitan
_
3 dam; 1085 saluran irigasi
1 dam; 2150 saluran irigasi
2050 saluran irigasi
1820 saluran irigasi
13 Panjang saluran irigasi yang dilaksanakan operasi dan pemeliharaan di kawasan agropolitan
_
_
_
_
_
14 Jumlah bangunan irigasi yang direhabilitasi/dipelihara di kawasan agropolitan
_
3 dam; 4850 saluran irigasi
3490 saluran irigasi
2930 saluran irigasi
1 dam; 2650 saluran irigasi
IX - 7
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
15 Panjang saluran irigasi yang direhabilitasi/dipelihara di kawasan agropolitan
_
_
_
_
_
16 Panjang jalan yang dipelihara di kawasan agropolitan
_
18.75
42.8
45.86
33.8
17 Panjang jalan yang ditingkatkan di kawasan agropolitan
_
7.6
13.65
13.35
9.5
18 Jumlah Duiker yang dibangun di kawasan agropolitan
_
525 m tembok penahan jalan
19 Panjang tembok penahan jalan yang dibangun di kawasan agropolitan
_
_
_
_
_
20 Panjang jembatan dibangun di kawasan agropolitan
_
7
3
1
1
21 Panjang jalan dilaksanakan operasi dan pemeliharaan di kawasan agropolitan
_
4.1
22 Panjang jalan desa yang direkonstruksi di kawasan agropolitan
_
2.35
25.181
35.2335
17.7025
23 Panjang jalan desa yang dibangun pelengkapnya di kawasan agropolitan
_
1,600
_
_
_
403.343 meter
40%
25 Jumlah jembatan yang dibangun di kawasan agropolitan
0
_
_
_
_
26 Panjang jalan yang direhabilitasi di kawasan agropolitan
201.670 meter
10%
10%
10%
10%
27 Meningkatnya persentase fasilitasi kawasan strategis cepat tumbuh
_
60%
70%
80%
90%
28 Tersedianya dokumen perencanaan teknis kawasan industri ploso
_
_
_
_
_
5,467.5
5,467.5
9,083.5
8,683.5
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
24 Panjang jalan lingkungan yang terbangun di kawasan agropolitan
29 Terwujudnya pembangunan infrastruktur penunjang pada kawasan industri ploso
1,233,930,807
Target Capaian Setiap Tahun
3 duiker; 650 m 1 duiker; 650 m 3 duiker; 600 m tembok penahan jalan tembok penahan jalan tembok penahan jalan
30 Tersediannya dokumen perencanaan teknis kawasan sekitar interchange tol
_
1 Dokumen
1 Dokumen
31 Terwujudnya penunjang infrastruktur kawasan sekitar interchange tol
_
_
_
30%
30%
32 Tersedianya jaringan jalan yang menghubungkan akses interchange Tol
_
_
1 dokumen FS
_
_
33 Meningkatnya umur manfaat jalan
_
69,620
69,620
69,620
69,620
IX - 8
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
34 Meningkatnya umur manfaat jalan
_
33.095
123.36
88.715
54.6
35 Meningkatnya umur manfaat jalan
_
8
4.2
36 Meningkatnya kapasitas daya tampung jalan
_
45
37
41.31
31.65
37 Meningkatnya jumlah jembatan yang dibangun
_
15
4
6
3
38 Meningkatnya jembatan yang dilaksankan rehabilitasi/ pemeliharaan
_
3
39 Meningkatnya panjang jalan yang sudah memiliki patok rumija
_
20 km Rumija; 1800 m tembok penahan jalan
40 Meningkatnya jumlah diuker yang dibangun
_
_
41 Meningkatnya panjang tembok penahan jalan yang dibangun
_
_
_
_
_
42 Meningkatnya panjang jalan desa yang dibangun
_
2,800
_
_
_
43 Meningkatnya panjang jalan desa yang dipelihara rutin
_
69,620
69,620
69,620
69,620
44 Meningkatnya panjang jalan desa yang dipelihara berkala 45 Panjang jalan desa yang ditingkatkan struktur perkerasannya 46 Meningkatnya penanganan bangunan pelengkap jalan desa (tembok penahan)
_
28.702
1.93
2.05
0.89
_
6.3
129.7245
116.3625
84.3545
_
4.020 m
_
_
_
47 Tersusunnya dokumen perencanaan umum, jalan dan jembatan
_
1196 drum, 1 buah, 0,25 Ha
1300 drum, 1 buah
1300 drum, 1 buah
1300 drum, 1 buah
48 Tersedianya kebutuhan aspal
_
_
_
_
_
49 Terwujudnya pembebasan lahan seluas
_
_
_
_
_
50 Tersusunnya dokumen laporan pengawasan dan pengendalian
_
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
51 Optimalnya pelayanan laboratorium kebinamargaan
_
100%
100%
100%
100%
52 Tersedianya peralatan dan perbekalan
_
1 tahun
1 tahun
1 tahun
1 tahun
53 Meningkatnya panjang jalan lingkungan yang dibangun
_
48,221 m'
50000 m'
50000 m'
50000 m'
unit
1
1
1
1
30.925 m'
40,000
40,000
40,000
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
54 Meningkatnya jumlah jembatan yang dibangun di lingkungan permukiman dalam kondisi baik 55 Meningkatnya panjang jalan lingkungan yang dipelihara
Target Capaian Setiap Tahun
2
-
-
450 m rumija; 3 450 m rumija; 4 450 m rumija; 1 duiker; 1200 m duiker; 950 m tembok duiker;1100 m tembok penahan jalan penahan jalan tembok penahan jalan _ _ _
IX - 9
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
unit
1
1
1
1
2 lokasi perum
2 lokasi perum
2 lokasi perum
2 lokasi perum
2 lokasi perum
58 Meningkatnya MCK komunal yang dibangun
unit
51
46
32
30
59 Meningkatnya IPAL Komunal yang dibangun
unit
8 unit
8 unit
8 unit
6 unit
60 Tereksplorasinya sumber air di kawasan rawan air bersih
lokasi
0
3
2
2
61 Tereksploitasinya sumber air di kawasan rawan air bersih
lokasi
9
6
7
7
62 Terpeliharanya sarana dan prasarana air bersih
lokasi
4
4
4
4
63 Terfasilitasinya kelembagaan pengelolaan air bersih
lokasi
0
3
3
3
unit
DED
FISIK
OPERASIONAL 25 %
OPERASIONAL 75 %
65 Meningkatnya jumlah TPST yang dibangun
38 unit
0
1
1
1
66 Meningkatnya volume sampah yang tereduksi
5 TON
5.2
5.525
5.85
6.365
38 TPS di 6 Kecamatan
38
39
40
41
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH 56 Terpeliharanya jumlah jembatan di lingkungan permukiman 57 Meningkatnya pengembangan prasarana, sarana dan utilitas perumahan
64 terwujudnya TPA Sanitary Landfill yang dibangun
67 Meningkatnya cakupan layanan pengelolaan persampahan
Target Capaian Setiap Tahun
68 Meningkatnya Panjang saluran drainase/trotoar yang dibangun
m'
58,313
69 Meningkatnya Panjang saluran drainase/trotoar yang dipelihara
lokasi
70 Menurunnya luas permukiman kawasan kumuh
200 ha
40 ha
40 ha
40 ha
40 ha
71 Meningkatnya persentase penyedia jasa konstruksi yang dilakukan pembinaan
20
20
40
60
80
72 Meningkatnya rasio pemenuhan kebutuhan air irigagasi
76%
_
_
_
85%
73 Meningkatnya ketersediaan infrastruktur penunjang agribisnis
_
_
_
_
1 kawasan
74 Tersedianya sarana dan prasarana penunjang pada kawasan prioritas
_
_
_
_
Terwujudnya kawasan prioritas
75 Tersedianya kawasan siap bangun (kasiba) pada kawasan industri Ploso
_
_
_
_
Terwujudnya Kasiba
76 Terkendalinya kawasan sekitar interchange tol
_
_
_
_
1 kawasan
-
3
3
3
IX - 10
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
77 Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
485,94 km
_
_
_
_
78 Meningkatnya panjang jalan yang dibangun di permukiman
988.150 m
_
_
_
_
35
_
_
_
_
83,22%
_
_
_
_
40%
_
_
_
_
-
_
_
_
_
_
_
_
1849
500
500
500
500
5 lokasi
5 lokasi
5 lokasi
5 lokasi
5 lokasi
0
_
2 ha
_
_
2 perumahan
_
_
_
_
5 Rasio rumah layak huni
0,966
_
_
_
_
6 Rasio makam yang tertata
14%
_
_
_
_
200/115000
_
_
_
_
1 Tersusunnya perumusan kebijakan rencana tata ruang wilayah dan rencana detail tata ruang bagian wilayah 2 perkotaan Rekomendasi ijin pemanfaatan ruang yang tepat waktu
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
3 Rekomendasi keterangan rencana kota yang diterbitkan
250 buah
250 buah
250 buah
250 buah
250 buah
4 Tersusunnya perumusan kebijakan rencana rinci tata ruang
_
_
_
_
_
5 Meningkatnya sarana dan prasarana informasi rencana pemanfaatan ruang
_
24 desa/ peta
6 desa/ peta
17 desa/ peta
13 desa/ peta
107.27
108.27
109.27
79 Meningkatnya fasilitas sarana penyediaan air minum pada desa rawan air bersih 80 Rasio layanan persampahan 81 Tertanganinya daerah rawan genangan 82 Indeks pembinaan jasa konstruksi Perumahan 1 Meningkatnya jumlah rumah layak huni bagi Masyarakat berpenghasilan rendah 2 Meningkatnya sarana dan prasarana pemakaman 3 meningkatnya jumlah lokasi pemakaman 4 Jumlah lokasi perumahan yang tertata
7 Rasio permukiman kawasan kumuh
Target Capaian Setiap Tahun
Penataan Ruang
6 Meningkatnya persentase RTH yang dikembangkan
106.27
7 Meningkatnya persentase RTH yang dikelola
6.25
7.25
8.25
9.25
10.25
8 Meningkatnya proporsi ruang terbuka hijau kawasan perkotaan
30%
_
_
_
_
Perencanaan Pembangunan
IX - 11
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
1 Tersediannya dokumen RPJMD, RKPD, dan KUA/PPAS yang disusun
100%
100%
100%
100%
100%
2 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan koordinasi perencanaan bidang ekonomi
100%
100%
100%
100%
100%
3 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan koordinasi perencanaan bidang sosial budaya
100%
100%
100%
100%
100%
4 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan koordinasi perencanaan bidang fisik prasarana
100%
100%
100%
100%
100%
5 Meningkatnya persentase ketersediaan dokumen penelitian yang dihasilkan
100%
100%
100%
100%
100%
6 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan hasil peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan 7 pembangunan Meningkatnya persentase kerjasama pembangunan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
8 Persentase kesesuaian rencana program dengan realisasi program
100%
100%
100%
100%
100%
9 Meningkatnya Persentase dokumentasi dan visualisasi Kegiatan pembangunan
69%
100%
100%
100%
100%
1 Jumlah penerangan jalan umum yang terpasang
_
248 titik
1 tahun
1800 titik
1 tahun
2 Jumlah penerangan jalan umum yang diperbaiki/ berfungsi kembali
_
3 Pengembangan/ peremajaan trayek angkutan massal
_
20%
40%
60%
80%
4 Meningkatnya persentase fasilitas perlengkapan jalan yang terpasang
_
60%
70%
80%
90%
5 Persentase ruang parkir yang tersedia (diperoleh dari akumulasi jumlah kendaraan pada selang waktu tertentu : ruang parkir tersedia) 6 Terlaksananya Koordinasi Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan Pengelolaan Kebijakan Transportasi
_
12 bulan
_
100%
100%
100%
100%
7 Pengembangan/ peremajaan trayek angkutan massal
_
1 dokumen
1 dokumen evaluasi
1 dokumen evaluasi
1 dokumen evaluasi
8 Tingkat keterjangkauan pelayanan transportasi umum bagi masyarakat luas
20%
_
_
_
_
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Target Capaian Setiap Tahun
Perhubungan
IX - 12
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
9 Tingkat kelayakan (representatif, kapasitas, kesesuaian fungsi) terminal penumpang
75%
_
_
_
_
10 Tingkat ketersediaan halte dan shelter penumpang angkutan umum
60%
_
_
_
_
_
_
_
_
75%
70%
65%
60%
55%
10 lokasi
15 lokasi
20 lokasi
25 lokasi
30 lokasi
3 Meningkatnya kualitas emisi dari sumber bergerak
50%
50%
60%
70%
80%
4 Terlaksananya pelayanan pencegahan pencemaran air dalam rangka memenuhi SPM Bidang LH
20%
20%
40%
60%
100%
5 Terlaksananya pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak dalam rangka memenuhi SPM Bidang LH 6 Terlaksananya pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa dalam rangka memenuhi SPM Bidang LH 7 Terlaksananya pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup dalam rangka memenuhi SPM Bidang LH 8 Persentase ketaatan penyampaian laporan periodik bagi pemegang rekomendasi/ izin lingkungan
50%
100%
100%
100%
100%
10%
20%
40%
80%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
20%
30%
40%
50%
60%
0%
60%
75%
80%
85%
2 kegiatan/ usaha
7 kegiatan/ usaha
7 kegiatan/ usaha
7 kegiatan/ usaha
7 kegiatan/ usaha
3 parameter
5 parameter
6 parameter
7 parameter
8 parameter
2 dokumen
3 dokumen
3 dokumen
2 dokumen
2 dokumen
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Lingkungan Hidup 1 Menurunnya beban pencemar air sungai berdasarkan parameter kunci 2 Terpantaunya kualitas udara ambien
9 Persentase kegiatan usaha yang memiliki izin lingkungan 10 Jumlah kegiatan/ usaha yang mendapat fasilitasi penyusunan dokumen lingkungan 11 Terlaksananya jenis analisis parameter yang dapat dilakukan oleh laboratorium lingkungan dengan mengacu pada dokumen sistem mutu laboratorium lingkungan 12 Dokumen Status Lingkungan Hiudp Daerah, Menuju Indonesia Hijau, dan Inventarisasi Potensi Sumber Daya Alam
Target Capaian Setiap Tahun
IX - 13
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
7 lokasi
7 lokasi
7 lokasi
7 lokasi
8 lokasi
8 lokasi
8 lokasi
8 lokasi
3 dokumen
2 dokumen
1 dokumen
1 dokumen
_
3
_
_
_
4 perusahaan
6 perusahaan
8 perusahaan
10 perusahaan
12 perusahaan
70 sekolah
80 sekolah
90 sekolah
100 sekolah
13 Meningkatnya sarana imbuhan air tanah 14 Meningkatnya upaya konservasi dan perlindungan pada sumber-sumber mata air
104 mata air
15 Dokumen kajian lingkungan hidup 16 Terselenggaranya pengelolaan Kehati secara optimal 17 Jumlah perusahaan mengikuti program penilaian peringkat kinerja perusahaan 18 Jumlah sekolah yang mengikuti program adiwiyata 19 Jumlah kelompok masyarakat yang berperan serta dalam pengelolaan lingkungan hidup 20 Menurunnya tingkat pencemaran lingkungan 21 Meningkatnya jumlah kader lingkungan
Target Capaian Setiap Tahun
4 pokmas & 40 kader 4 pokmas & 50 kader 4 pokmas & 50 kader 4 pokmas & 60 kader 70%
_
_
_
_
40 kader
_
_
_
_
_
_
_
Kependudukan dan Catatan Sipil 1 Cakupan Penerbitan KK,
80%
90%
100%
100%
100%
2 Cakupan Penerbitan Akta-Akta Pencatatan Sipil, yang meliputi :
_
_
_
_
_
3 Akta kelahiran;
_
60%
65%
70%
75%
4 Akta kematian;
2%
20%
30%
40%
50%
5 Akta perkawinan;
100%
70%
72%
75%
78%
6 Akta perceraian;
100%
100%
100%
100%
100%
7 Akta pengakuan anak.
100%
100%
100%
100%
100%
_
_
85%
90%
95%
100%
100%
100%
100%
100%
3 Meningkatnya persentase Cakupan SPM layanan terpadu bagi perempuan dan anak korban kekerasan
100%
100%
100%
100%
100%
4 Meningkatknya persentase organisasi perempuan yang dibina
100%
100%
100%
100%
100%
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 Meningkatnya jumlah peraturan terkait kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak 2 Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
IX - 14
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
5 Meningkatnya persentase perempuan mendapatkan bimbingan usaha
_
13 klp
14 klp
15 klp
16 klp
6 Meningkatnya jumlah lembaga pemerhati perempuan dan anak
_
100%
100%
100%
100%
65.22
_
_
_
_
65 Kasus
_
_
_
_
1 Meningkatnya rasio peserta KB dengan pasangan usia subur
76.60%
80%
76.80%
76.90%
77%
2 Menurunnya rasio persentase perkawinan pertama wanita < 20 tahun
8.84%
8.50%
8%
7.50%
7%
3 Persentase anggota keluarga tribina dan UPPKS yang berKB
41.60%
100%
_
_
_
_
_
_
0.563%
0.551%
0.534%
0.512%
1 Jumlah tokoh perintis kepahlawanan yang teridentifikasi Belum terdapat tokoh yang teridentifikasi
Kajian sejarah dan semminar
Pengusulan nama tokoh
Munculnya 2 nama tokoh pahlawan
Sosialisasi terhadap nama tokoh
2 Meningkatnya persentase PMKS yang mendapatkan 10% pemberdayaankapasitas pelayanan kesejahteraan sosial 1540 orang yang baru 3 Meningkatnya terbedayakan
10%
10%
10%
10%
265 orang yang mendapatkan pelayanan 60%
390 orang yang mendapatkan pelayanan 60%
515 orang yang mendapatkan pelayanan 65%
640 orang yang mendapatkan pelayanan 70%
3.27%
3.27%
3.27%
3.27%
_
_
_
_
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
7 Meningkatnya Indeks pembangunan gender 8 Menurunnya jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak
Target Capaian Setiap Tahun
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
4 Meningkatnya persentase Bina Keluarga Balita-PosyanduPendidikan Anak Dini Usia 5 Menurunnya rata-rata jumlah jiwa dalam keluarga
0.569%
Sosial
4 Meningkatnya persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial akftif melakukan pelayanan kesejahteraan sosial
59% dari 100 LKS
5 Persentase PMKS yang mendapatkan pemberdayaandari anggaran DBHCHT
3825 PMKS yang mendapatkan pemberdayaan dari 58.142 orang
6 Menurunnya jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Ketenagakerjaan
IX - 15
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
1 Persentase peserta pelatihan yang mendapatkan pekerjaan
70%
80%
85%
87%
90%
2 Meningkatnya persentase pencari kerja yang ditempatkan
31%
31%
31%
34%
38%
10 kasus
9 kasus
9 kasus
7 kasus
5 kasus
8.240 pencari kerja
1%
1%
1%
1%
1 Tercapainya jumlah koperasi di kawasan agropolitan
123 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
2 Tercapainya jumlah koperasi aktif di kawasan agropolitan
121 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
1 Kop
2 Kop
4 Kop
6 Kop
8 Kop
4 Jumlah koperasi di wilayah agropolitan
123 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
5 Jumlah koperasi aktif di wilayah agropolitan;
121 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
1 Kop
2 Kop
4 Kop
6 Kop
8 Kop
7 Terwujudnya produk UMKM berdaya saing
10 produk UMKM
2 produk UMKM
2 produk UMKM
2 produk UMKM
2 produk UMKM
8 Meningkatnya jumlah wirausaha baru
75 wirausaha baru
96 wirausaha baru
128 wirausaha baru
128 wirausaha baru
128 wirausaha baru
0
5 UMKM
5 UMKM
5 UMKM
5 UMKM
766 Kop
686 Kop
686 Kop
606 Kop
606 Kop
3 Kop
3 Kop
3 Kop
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
3 Menurunnya jumlah kasus perselisihan hubungan industrial 4 Meningkatnya persentase pencari kerja yang mendapatkan pemberdayaan dari anggaran DBHCHT
Target Capaian Setiap Tahun
Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
3 Tercapaianya jumlah koperasi sehat di kawasan agropolitan
6 Jumlah koperasi sehat
9 Tersedianya jaringan pemasaran hasil (kemitrran usaha) 10 Meningkatnya persentase koperasi aktif 11 Meningkatnya persentase koperasi berkualitas
0 Kop
12 Meningkatnya persentase jumlah koperasi sehat
7 Kop
10 Kop
14 Kop
18 Kop
22 Kop
13 Persentase koperasi wanita yang diberdayakan
319 Kopwan
319 Kopwan
319 Kopwan
319 Kopwan
319 Kopwan
14 Tersediannya Kelembagaan penunjang agribisnis
121 koperasi 75 wirausaha baru
_
_
_
_
10 jenis produk unggulan
_
_
_
_
1%
_
_
_
_
99.69%
_
_
_
_
15 Meningkatnya akses permodalan wirausaha 16 Terwujudnya one village one product 17 Meningkatnya persentase koperasi sehat 18 Persentase koperasi wanita aktif Penanaman Modal
IX - 16
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH 1 Meningkatnya jumlah investor yang masuk (PMDN/PMA)
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
17 PMA dan PMDN 20 PMA dan PMDN 22 PMA dan PMDN (11 PMA dan 6 PMDN) (12 PMA dan 8 PMDN) (13 PMA dan 9 PMDN)
2 Tercapainya nilai Investasi (PMDN dan PMA)
11,260,185,021,678
3 Meningkatnya persentase tenaga kerja yang terserap di sektor industri
5% (14.104 pekerja)
12,010,185,021,678
12,760,185,021,678
2016
2017
24 PMA dan PMDN (14 PMA dan 10 PMDN) 13,510,185,021,678
26 PMA dan PMDN (15 PMA dan 11 PMDN) 14,260,185,021,678
0,01% (terdapat 0,01% (terdapat 0,01% (terdapat 0,01% (terdapat tambahan 142 orang tambahan 142 orang tambahan 142 orang tambahan 142 orang yang bekerja, total yang bekerja, total yang bekerja, total yang bekerja, total pekerja pada tahun pekerja pada tahun pekerja pada tahun pekerja pada tahun 2014 sejumlah 14.246 2014 sejumlah 14.388 2014 sejumlah 14.530 2014 sejumlah 14.672 orang) orang) orang) orang) _ _ _ _
4 Meningkatnya rasio daya serap tenaga kerja
_
5 Tersedianya potensi sumberdaya, sarana dan prasarana daerah
_
100%
100%
100%
100%
6 Terselenggaranya promosi potensi penanaman modal
17 PMDN/PMA
_
_
_
_
50 event
50 event
50 event
50 event
50 event
8 lapangan
1 lapangan
Perbaikan Stadion dan Gor Kabupaten
DED pembangunan kolam renang
Paket Kolam renang
Kebudayaan 1 Meningkatnya jumlah event seni dan budaya Kepemudaan dan Olahraga 1 Meningkatnya jumlah sarana dan prasarana OR
Kesatuan Bangsadan Politik Dalam Negeri 1 Tidak terjadi konflik SARA di Jombang
Tidak terjadi konflik SARA di Jombang
2 Menurunnya jumlah kenakalan remaja
Data belum tersedia
80%
85%
90%
95%
841 total anggota terlatih
150 orang
300 orang
450 orang
600 orang
31 latsar, 20 jambore, 6 ppns dari 194 personil Belum ada data
50
60 Linmas
70 Linmas
80 Linmas
125 orang
150 orang
200 orang
250 orang
3 Meningkatnya persentase linmas terlatih 4 Meningkatnya persentase polisi pamong praja terlatih 5 Menurunnya angka kriminalitas
Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA
tersedia 6 Menurunnya kasus pelanggaran HAM
96 pelanggaran
turun 8 kasus
88 pelanggaran
80 pelanggaran
72 pelanggaran
7 Tingkat Penyelesaian Pelanggaran Perda dan Peraturan Kepala Daerah
belum ada data
70%
75%
80%
85%
IX - 17
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
Belum ada data tersedia
20%
25%
30%
3500%
701.741 Pemilih / 81%
60 % menggunakan hak pilih
70%
80%
90%
11 Menurunnya persentase ancaman bencana
59%
54%
49%
44%
39%
12 Meningkatkan pemenuhan kebutuhan bagi korban bencana
80%
80%
90%
100%
100%
13 Meningkatnya persentase kerusakan yang terehabilitasi dan terekonstruksi
80%
80%
90%
100%
100%
14 Meningkatnya partisipasi politik masyarakat
81%
_
_
_
_
100%
100%
100%
100%
100%
0
44 SOP SKPD
13 SOP SKPD
13 SOP SKPD
13 SOP SKPD
3 Meningkatnya persentase ketersediaan produk hukum yang ditetapkan
90%
90%
90%
90%
90%
4 Meningkatnya persentase kajian naskah akademik terhadap rancangan peraturan daerah inisiatif
80%
80%
85%
90%
95%
5 Meningkatnya rasio perda yang ditetapkan terhadap program legislasi daerah
70%
80%
85%
90%
95%
6 Meningkatnya prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan/aset daerah ; Pembangunan Proyek fisik ; serta disiplin kepegawaian, sesuai sesuai peraturan yang berlaku. (Menurunnya bobot dan jumlah temuan) 7 Bertambahnya jumlah pejabat fungsional auditor yang jenjang kariernya meningkat berdasar sertifikasi keahlian 8 Peningkatan pelayanan perbendaharaan dengan terbitnya SPD dan SP2D sesuai perencanaan anggaran kas SKPD
4400
4365
4320
4275
4235
22 Org Auditor
25 Org Auditor
28 Org Auditor
32 Org Auditor
36 Org Auditor
SKPD
75%
80%
85%
90%
8 Persentase peningkatan penyelesaian gangguan ketentraman dan ketertiban umum 9 Meningkatnya persentase pemilih menggunakan hak pilihnya 10 Prosentase orkesmas yang aktif
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1 Persentase hasil evaluasi kelembagaan yang ditindaklanjuti 2 Persentase SKPD yang memiliki SOP
IX - 18
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH 9 Terkendalinya tingkat liquiditas kas daerah minimal 1 bulan gaji ditambah 10% 10 Tersusunnya laporan keuangan daerah yang akurat dan memenuhi standar serta penyampaian laporan keuangan daerah yang tepat waktu setiap tahunnya 11 Meningkatnya prosentase pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Tersusunnya laporan keuangan daerah Tahun 2012 302 Desa
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
75%
80%
85%
90%
Tersusunnya laporan keuangan daerah Tahun 2013 302 Desa
Tersusunnya laporan keuangan daerah Tahun 2014 302 Desa
Tersusunnya laporan keuangan daerah Tahun 2015 302 Desa
Tersusunnya laporan keuangan daerah Tahun 2016 302 Desa
12 Penetapan Perda APBD Tepat Waktu;
Tepat Tepat waktu waktu(5 (5 BulanTepat dari awal waktu proses (5 sampai BulanTepat dari disahkan) awal waktu proses (5 sampai BulanTepat dari disahkan) awal waktu proses (5 sampai Bulan dari disahkan) awal proses sampai disahkan) Bulan dari awal proses sampai disahkan) 13 Meningkatnya prosentase keakuratan data neraca aset 65% 70% 75% 80% 85% 14 Meningkatnya jumlah pemanfaatan asset daerah guna peningkatan PAD
65%
70%
75%
80%
85%
15 Meningkatnya persentase capaian kinerja program dan kegiatan pembangunan
90%
100%
100%
100%
100%
16 Meningkatnya persentase kecamatan mempunyai kinerja yang baik
90%
90%
90%
90%
100%
4 - 5 pada tahun 2013
4,5 - 5,5
5,0 - 6,0
5,0 - 6,0
5,0 - 6,0
18 Menurunya persentase rokok cukai ilegal
4%
4%
3%
3%
2%
19 Terfasilitasinya penyelenggaraan hari besar, agama dan nasional
4%
4%
3%
3%
2%
20 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang sumber daya alam
80%
90%
90%
90%
100%
21 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang energi
80%
90%
90%
90%
100%
22 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan rekomendasi bidang pertanian
80%
90%
90%
90%
100%
210 paket
220 paket
230 paket
240 paket
250 paket
80%
90%
90%
90%
90%
17 terkendalinya tingkat inflasi daerah
23 Meningkatnya realisasi pengadaan barang dan jasa pemerintah daerah secara elektronik 24 Meningkatnya persentase tingkat pelayanan kedinasan KDH/WKDH
IX - 19
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
25 Meningkatnya persentase ketersediaan laporan pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan wilayah kecamatan 26 Meningkatnya prasarana pelayanan kecamatan
90%
90%
90%
90%
100%
_
_
4 kecamatan
4 kecamatan
4 kecamatan
27 Meningkatnya persentase sarana yang dibantu
80%
90%
90%
100%
100%
86.97%
90%
90%
100%
100%
29 Tercapainya tingkat akurasi persyaratan yang diajukan pemohon
75%
0.75
80%
85%
95%
30 Teraplikasinya ISO 9001 2008 dalam peningkatan mutu perizinan
sertifikasi ISO 9001 2008
1 monev
1 monev
1 monev
1 monev
31 Tertibnya administrasi perizinan
sertifikasi ISO 9001 2008
1 monev
1 monev
1 monev
1 monev
1000 izin
2.500 izin
1300 izin
1400 izin
1500 izin
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
28 Meningkatnya persentase lembaga keagamaan yang difasilitasi
32 Meningkatnya jumlah izin yang diajukan masyarakat 33 Tersusunnya sistem informasi perizinan 34 Rata-rata penyelesaian izin 20 hari kerja
Target Capaian Setiap Tahun
Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz SimYaniz SimYaniz SimYaniz SimYaniz 30 hari kerja
30 hari
25 hari
25 hari
20 hari
35 Penyelesaian izin penanaman modal
1000 izin
2.500 izin
1300 izin
1400 izin
1500 izin
36 Meningkatnya jumlah izin yang diajukan masyarakat
1000 izin
2.500 izin
1300 izin
1400 izin
1500 izin
76.59%
76.97%
77.35%
77.73%
78.12%
38 persentase aparatur mempunyai sasaran kerja pegawai (SKP) berkategori baik
80%
90%
90%
90%
90%
39 Meningkatnya persentase ketersediaan pegawai berdasarkan analisis beban kerja
80%
90%
90%
90%
90%
40 Berkurangnya tumpang tindih tugas pokok dan fungsi antar SKPD
6 SKPD
_
_
_
_
41 Tersusunya SOP seluruh SKPD
14 SKPD
_
_
_
_
90%
_
_
_
_
Jumlah temuan 4.400 Kasus
_
_
_
_
37 Indeks Kepuasan Masyarakat
42 Persentase aparatur mempunyai sasaran kerja pegawai ( SKP) berkategori baik 43 Menurunnya Penyimpangan Korupsi
IX - 20
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
Wajar Dengan Pengecualian
_
_
_
_
1 Meningkatnya persentase ketersediaan energi per kapita per hari
4.300 Kal/kap/hr
4.245 Kal/kap/hr
4.265 Kal/kap/hr
4.245 Kal/kap/hr
4.225 Kal/kap/hr
2 Meningkatnya persentase ketersediaan protein per kapita per hari
110 gr/kap/hr
112 gr/kap/hr
114 gr/kap/hr
116 gr/kap/hr
118 gr/kap/hr
100 ton/th dan 250 kg/tri bulan
100 ton/th dan 300 kg/tri bulan
100 ton/th dan 350 kg/tribulan
100 ton/th dan 400 kg/tri bulan
100 ton/th dan 450 kg/tri bulan
4 Meningkatnya persentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan
85%
85%
90%
90%
95%
5 Menurunnya prosentase fluktuasi harga harga dan pasokan pangan
15%
15%
15%
10%
10%
6 Meningkatnya persentase Skor Pola Pangan Harapan (PPH)
80%
82%
84%
86%
88%
7 Meningkatnya persentase penanganan daerah rawan pangan
55%
60%
65%
70%
75%
8 Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah
80%
_
_
_
_
9 Tertanganinya kasus keamanan pangan
50%
_
_
_
_
0 (tidak ada daerah rawan pangan)
0 (tidak ada daerah rawan pangan)
0 (tidak ada daerah rawan pangan)
0 (tidak ada daerah rawan pangan)
0 (tidak ada daerah rawan pangan)
1 Persentase desa memiliki BUMDes
_
20%
40%
60%
80%
2 Meningkatnya persentase lembaga usaha ekonomi masyarakat yang mendapatkan pemberdayaan
_
20%
40%
60%
80%
3 Meningkatnya persentase Pengurus LPMD yang terlatih
_
80%
80%
80%
80%
4 Meningkatnya persentase desa menetapkan RPJMDes dan RKPDes
80%
80%
80%
80%
80%
5 Meningkatnya persentase aparatur desa yang terlatih
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
44 Peningkatan Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Daerah serta mempertahankan opini baik yang telah dicapai Ketahanan Pangan
3 Meningkatnya persentase cadangan pangan pemerintah dan masyarakat
10 Menurunnya luasan daerah rawan pangan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
6 Persentase penyerahan urusan pemerintah daerah kepada desa
IX - 21
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH 7 Pembentukan dan pengembangan BUMdes
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
28 BUMDes
_
_
_
306 BUMDes
100%
100%
100%
100%
100%
90 instansi
111 instansi
132 instansi
153 instansi
174 instansi
belum berjalan dengan baik
10%
25%
50%
75%
1 dokumen
3 kelompok KIM
76
2 kelompok KIM; dilombakan pekan KIM JATIM 81
87%
3 kelompok KIM; dilombakan pekan KIM JATIM 93
11
13
16
19
Target Capaian Setiap Tahun
Statistik 1 Tersedianya data statistik untuk perencanaan daerah Kearsipan 1 Meningkatnya persentase instansi yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku 2 Persentase sarpras kearsipan dalam kondisi baik Meningkatnya jumlah instansi yang menerapkan tata kelola kearsipan secara baku Komunikasi dan Informatika 1 Meningkatnya persentase pengembangan komunikasi dan informatika 2 Meningkatnya persentase dokumentasi dan visualisasi kegiatan pembangunan
69%
3 Meningkatnya persentase kerjasama informasi dengan mass media 4 Meningkatnya persentase instansi terkoneksi internet
Belum diketahui
276 instansi
332 instansi
388 instansi
444 instansi
5 Meningkatnya persentase kajian koneksi internet
276 Titik Koneksi
332 Titik Koneksi
338 Titik Koneksi
444 Titik Koneksi
500 Titik Koneksi
70%
_
_
_
_
1 Meningkatnya jumlah pengunjung perpustakaan daerah
78.730 orang
80.230 Orang
83.730 Orang
87.230 orang
90.730 orang
2 Meningkatnya Jumlah buku perpustakaan perpustakaan daerah
12.180 judul buku
13.180 judul buku
14.180 judul buku
15.180 judul buku
16.180 judul buku
3 Meningkatnya jumlah koleksi perpustakaan daerah
24.307 eksemplar
30.775 eksemplar
33.775 eksemplar
36.775 eksemplar
39.775 eksemplar
4 Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Fokus Layanan Urusan Pilihan Pertanian 1 Meningkatnya produksi pertanian tanaman pangan
_
6 Meningkatnya pengelolaan sumber daya komunikasi dan informatika yang optimal Perpustakaan
padi 425.567 ton ; padi 436.207 ton ; padi 444.931 ton ; padi 453.829 ton ; jagung 175.459 Ton ; jagung 185.987 Ton ; jagung 197.146 Ton ; jagung 207.003 Ton ; kedelai 7.640 Ton kedelai 8.404 Ton kedelai 9.244 Ton kedelai 10.169 Ton
IX - 22
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
2 Tercapainya indeks pertanaman
_
2.3
2.3
2.3
2.3
3 Panjang jalan usaha tani yang terbangun/terehabilitasi
_
20.000 m
32.800 m
60.400 m
59.200 m
4 Panjang JIDES tanaman pangan yang dibangun
_
_
600 m
600 m
600 m
5 Panjang JITUT tanaman pangan yang dibangun
_
_
8.400 m
16.800 m
16.800 m
6 Panjang JIDES tanaman pangan yang direhabilitasi
_
_
_
_
_
7 Panjang JITUT tanaman pangan yang direhabilitasi
_
_
_
12.600 m
25.200 m
8 Jumlah sumur dangkal yang terbangun/terehabilitasi
_
18 unit
45 unit
99 unit
96 unit
9 Jumlah sumur dalam yang terbangun/terehabilitasi
_
_
_
_
_
10 Jumlah dam parit yang terbangun/terehabilitasi
_
3 unit
_
_
_
11 Jumlah embung yang terbangun/terehabilitasi
_
1 unit
_
_
12 Luas sawah yang ditingkatkan kadar BO 1%
_
10 ha
10 ha
10 ha
13 Luas lahan tembakau yang disubstitusi menjadi lahan holtikultura 14 Tercapainya produktivitas tanaman pangan
_
50 ha
100 ha
150 ha
padi 62,76 ku/Ha; jagung 58,04 Ku/Ha; kedelai 13.62 Ku/Ha tebu 82,5 kg/ha/th; tembakau 13,5 kg/ha/th; kopi 635 kg/ha/th; cengkeh 418 kg/ha/th; kakao 567 kg/ha/th 40 unit
padi 63,07 ku/Ha; jagung 60,91 Ku/Ha; kedelai 14,27 Ku/Ha tebu 85 kg/ha/th; tembakau 14,175 kg/ha/th; kopi 636 kg/ha/th; cengkeh 430 kg/ha/th; kakao 583 kg/ha/th 30 unit
padi 63,69 ku/Ha; jagung 63,32 Ku/Ha; kedelai 14,95 Ku/Ha tebu 87,5 kg/ha/th; tembakau 14,884 kg/ha/th; kopi 637 kg/ha/th; cengkeh 443 kg/ha/th; kakao 601 kg/ha/th 10 unit
1 unit
1 unit
1 unit
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
16 Terbangun/ terehabilitasinya sumur dangkal
_
padi 62,45 ku/Ha; jagung 55,30 Ku/Ha; kedelai 13.00 Ku/Ha tebu 80 kg/ha/th; tembakau 12,5 kg/ha/th; kopi 634 kg/ha/th; cengkeh 406 kg/ha/th; kakao 550 kg/ha/th 40 unit
17 Terbangun/ terehabilitasinya embung
_
0 unit
18 Meningkatnya produksi dan produktivitas tembakau
_
tembakau 66.000 ton tembakau 66.660 ton tembakau 67.327 ton tembakau 68.000 ton dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th
19 Meningkatnya produksi dan produktivitas cengkeh
_
cengkeh 942 ton dan cengkeh 979 ton dan 456 kg/ha/th 456 kg/ha/th
20 Meningkatnya produksi tanaman perkebunan
_
tebu 924.468 ton; tebu 961.446 ton; tebu 999.904 ton; tembakau 66.000 ton; tembakau 66.660 ton; tembakau 67.327 ton; kopi 500 ton; cengkeh kopi 520 ton; cengkeh kopi 541 ton; cengkeh 942 ton; kakao 140 979 ton; kakao 145 1.018 ton; kakao 151 ton ton ton
15 Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan
_
Target Capaian Setiap Tahun
Tebu 79,592 Kg/ha/Tahun batang tebu; tembakau 15,628 Kg/ha/tahun daun basah
cengkeh 1.018 ton dan 456 kg/ha/th
cengkeh 1.059 ton dan 456 kg/ha/th tebu 1.039.900 ton; tembakau 68.000 ton; kopi 562 ton; cengkeh 1.059 ton; kakao 157 ton
IX - 23
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
21 Panjang jalan usaha tani yang dibangun di kawasan perkebunan
_
46 km
46 km
35 km
15 km
22 Panjang saluran irigasi tersier yang dibangun
_
0
2 km
2 km
2 km
23 Panjang JITUT yang terehabilitasi
_
500 m
_
_
24 Terbangunnya sumur dalam
_
4 unit
_
_
_
populasi ternak ruminansia 276.619 ekor 2.12%
285.044 ekor
291.934 ekor
297.143 ekor
304.215 ekor
10%;
8%;
7%;
6%;
3. 70%
75%
78%
80%
82%
28 Tercapainya jumlah bibit sapi unggul bersertifikat
350 ekor
500 ekor
500 ekor
600 ekor
600 ekor
29 Meningkatnya kualitas pelayanan inseminasi buatan SC (Service Per Conception)
1,5 ekor
1.5
1.5
1.48
1.48
21.333 ekor
19.800 ekor
19.800 ekor
22.750 ekor
22,750
17 bulan
16 bulan
16 bulan
16 bulan
15 bulan
32 Pelayanan IB
40.000 straw
50.000 straw
50.000 straw
52.000 straw
52.000 straw
33 Akseptor
26.600 ekor
33.000 ekor
33.000 ekor
33.000ekor
35.000 ekor
_
_
_
_
_
35 Daging
17.459 ton
17.695 ton
17.951 ton
18.275 ton
18.533 ton
36 Telur
12.641 ton
13.484 ton
13.712 ton
13.875 ton
14.069 ton
37 Susu
7.206 ton
5.362 ton
5.468 ton
5.632 ton
5.749 ton
314.909 ekor
357.200 ekor
364.200 ekor
371.400 ekor
379.500 ekor
39 Tercapainya populasi unggas
8.143.389 ekor
8.344.000 ekor
8.499.000 ekor
8.694.000 ekor
8.848.000 ekor
40 Tercapainya kecukupan protein hewani dari bahan asal hewan
7,73 gr/kap/hr
17,2 gr/kap/hr
17,7 gr/kap/hr
18,3 gr/kap/hr
18,8 gr/kap/hr
141.74
158.15
162.93
165.38
170.37
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
25 Angka kejadian penyakit ternak
26 Angka kematian ternak 27 Tercapainya peningkatan prosentase daging berkualitas yang beredar di masyarakat
30 Kelahiran Hasil IB 31 Calving Interval (jarak kelahiran)
34 Meningkatnya Capaian produksi hasil ternak:
38 Tercapainya populasi ternak ruminansia
41 Tercapinya nilai tukar petani sub sektor peternakan 42 Konsumsi hasil peternakan a) daging b) telur c) susu
Target Capaian Setiap Tahun
a) 11,57 kg/kap/th b) a) 11,62 kg/kap/th b) a) 11,92 kg/kap/th b) a) 12,02 kg/kap/th b) a) 12,08 kg/kap/th b) 8,46 kg/kap/th c) 8,96 kg/kap/th c) 2,82 9,02 kg/kap/th c) 2,85 9,04 kg/kap/th c) 2,91 9,08 kg/kap/th c) 2,94 3,94 kg/kap/th kg/kap/th kg/kap/th kg/kap/th kg/kap/th
IX - 24
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
43 Terciptanya lapangan usaha baru melalui pembinaan kemampuan dan keterampilan usaha budidaya ternak dan bantuan sarana produksi 44 Tercapainya produksi dan produktivitas tanaman pangan di kawasan agropolitan
160 petani
160 petani
160 petani
160 petani
160 petani
_
45 Tercapaina produktivitas hortikultura di kawasan 46 agropolitan Konservasi pohon induk tanaman unggul
20 kw/ha
padi 127.670 ton ; jagung 52.638 Ton ; kedelai 2.292 Ton; padi 62,45 ku/Ha; jagung 55,30 Ku/Ha; kedelai 13.00 Ku/Ha 20,02 ku/ha
padi 130.862 ton ; jagung 55.796 Ton ; kedelai 2.521 Ton ; padi 62,76 ku/Ha; jagung 58,04 Ku/Ha; kedelai 13.62 Ku/Ha 20,04 ku/ha
padi 133.479 ton ; jagung 59.144 Ton ; kedelai 2.773 Ton ; padi 63,07 ku/Ha; jagung 60,91 Ku/Ha; kedelai 14,27 Ku/Ha 20,06 ku/ha
padi 136.149 ton ; jagung 62.101 Ton ; kedelai 3.051 Ton ; padi 63,69 ku/Ha; jagung 63,32 Ku/Ha; kedelai 14,95 Ku/Ha 20,08 ku/ha
_
_
_
_
_
47 Perbanyakan populasi Durian Bido
_
_
_
_
_
48 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan di kawasan agropolitan
_
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
49
Target Capaian Setiap Tahun
kopi 634 kg/ha/th; kopi 635 kg/ha/th; cengkeh 406 cengkeh 418 kg/ha/th; kakao 550 kg/ha/th; kakao 567 kg/ha/th kg/ha/th kopi 500 ton; kopi 520 ton; cengkeh cengkeh 942 ton; 979 ton; kakao 145 kakao hasil 140 ton Produksi hutan Produksiton hasil hutan 3 kayu 450 m kayu 450 m3 500 kg 500 kg
kopi 636 kg/ha/th; kopi 637 kg/ha/th; cengkeh 430 cengkeh 443 kg/ha/th; kakao 583 kg/ha/th; kakao 601 kg/ha/th kg/ha/th kopi 541 ton; cengkeh kopi 562 ton; 1.018 ton; kakao 151 cengkeh 1.059 ton; kakao hasil 157 ton Produksiton hasil hutan Produksi hutan 3 kayu 450 m kayu 450 m3 500 kg 500 kg
50 Meningkatnya persentase produksi dan produktivitas hasil hutan kayu dan non kayu di kawasan agropolitan
_
51 Produksi madu
_
52 Produksi bambu
_
5.000 btng
5.000 btng
5.000 btng
5.000 btng
daging 3.393 ton; telur 152 ton; susu 5.562 ton; populasi ruminansia 458.227 ekor; unggas 1.776.700 ekor _
daging 3.585 ton; telur 163 ton; susu 5.835 ton; populasi ruminansia 463.920 ekor; unggas 1.862.434 ekor 4 pola kemitraan
daging 3.710 ton; telur 170 ton; susu 6.121 ton; populasi ruminansia 466.794 ekor; unggas 1.952.447 ekor 4 pola kemitraan
daging 3.860 ton; telur 178 ton; susu 6.423 ton; populasi ruminansia 474.859 ekor; unggas 2.046.958 ekor 4 pola kemitraan
daging 4.010 ton; telur 186 ton; susu 6.793 ton; populasi ruminansia 476.135 ekor; unggas 2.146.192 ekor 4 pola kemitraan
53 Meningkatnya populasi dan produksi hasil ternak dan unggas di kawasan agropolitan
54 Tercapainya pola kemitraan jaringan pemasaran hasil produksi pertanian 55 Tercapainya pola kemitraan jaringan pemasaran hasil produksi perkebunan 56 Tercapainya pola kemitraan jaringan pemasaran hasil produksi peternakan 57 Terwujudnya produk beras oleh kelompok tani
_
1 1 1 1 kemitraan/kelompok kemitraan/kelompok kemitraan/kelompok kemitraan/kelompok
5 inti dan 100 plasma 5 inti dan 110 plasma 5 inti dan 115 plasma 5 inti dan 120 plasma 5 inti dan 125 plasma _
_
1 produk
1 produk
1 produk
IX - 25
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
58 NTP Subektor Tanaman Pangan
_
103
106
109
112
59 Rasio penyuluh pertanian yang mendapatkan pelatihan
_
11%
11%
11%
11%
60 NTP Subsektor Perkebunan
_
106.5
107.0
107.5
108.0
61 Jumlah kelompok binaan yang bermitra
_
1 kelompok
1 kelompok
1 kelompok
1 kelompok
62 Meningkatnya kapasitas pengelola kelembagaan kelompok
_
2 kelompok
2 kelompok
2 kelompok
2 kelompok
padi 396.980 ton dan 57,60 ku/Ha
_
_
_
_
jagung 207 193 Ton dan 63,41 Ku/Ha
_
_
_
_
kedelai 10.359 Ton dan 15,64 Ku/Ha
_
_
_
_
Tebu 974.115,8 ton dan 795,92 Ku/ha/th
_
_
_
_
tembakau 66.896,8 ton daun basah dan 156,28 Ku/ha/tahun daun basah populasi ternak ruminansia 276.619 ekor Populasi ternak unggas 8.143.389 Ekordaging Produksi 17.459 ton Produksi susu 7.206 ton Produksi telur 12.641 ton Produksi ikan (ton), produktifitas ikan..(ton/Ha)
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
63 Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan
64 Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan
64 Terwujudnya peningkatan populasi dan produksi hasil peternakan
67 Meningkatnya produksi & produktifitas komoditas unggulan di kawasan agropolitan
Target Capaian Setiap Tahun
IX - 26
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
68 Meningkatnya nilai tambah produk agribisnis
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
Produksi Padi…. (ton), produktifitas padi.....(Kw/Ha), Produksi Jagung..(ton), produktifitas jagung…(Kw/Ha), Produksi Kedelai…(ton), produktifitas Produksi Cabai…. (ton), produktifitas cabai.....(Kw/Ha), Produksi Durian..(ton), produktifitas Durian…(pKw/pohon) kopi .........kg/ha/th; cengkeh ..... kg/ha/th; kakao ........ kg/ha/th kopi .......... ton; cengkeh ......... ton; kakao ......... ton Produksi hasil hutan kayu...m3 Produksi madu 200 Kg
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
_
Produksi bambu 5.000 btng
_
_
_
_
500 ton Beras
_
_
_
_
IX - 27
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
daging 3.393 ton; telur 152 ton; susu 5.562 ton; populasi ruminansia 458.227 ekor; unggas 1.776.700 ekor
_
_
_
_
108.2
_
_
_
_
1 Produksi hasil hutan kayu
_
1,500
1,500
1,500
1,500
2 Jumlah industri yang terbina
_
10
10
10
10
1 industri
_
1 industri
1 industri
4 Luas lahan kritis yang terehabilitasi
_
0
0
400 ha
350 Ha
5 Penurunan luas lahan kritis
_
_
_
400 ha
350 Ha
1.600 Ha
_
_
_
_
1.500 m3 belum ada
_
_
_
_
_
_
_
_
122 RTM
105 RTM
105 RTM
105 RTM
29 lokasi PETI
20%
60%
100%
8 desa memiliki potensi sebagai DME
1 desa
1 desa
1 desa
1 desa
364
_
_
_
_
1.425.000 wisatawan
1.425.000 Orang
1.450.000 Orang
1.475.000 Orang
1.500.000 Orang
69 NTP (indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani) Kehutanan
3 Jumlah industri hasil hutan bersertifikat SVLK
6 Luas lahan kritis 7 Meningkatnya produksi dan produktivitas kehutanan 8 Meningkatnya persentase industri hasil hutan bersertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu Energi dan Sumber Daya Mineral 1 Meningkatnya persentase KK yang mendapatkan layanan sambungan listrik 2 Persentase kawasan pertambangan yang diawasi 3 Meningkatnya persentase desa mandiri energi 4 Rumah tangga miskin yang menggunakan listrik sebagai sumber penerangan Pariwisata 1 Meningkatnya jumlah kunjungan wisata
IX - 28
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
2 Meningkatnya jumlah obyek wisata
3 lokasi (tirta wisata., 3 lokasi (tirta wisata., 4 lokasi (tirta wisata., 5 lokasi (tirta wisata., 6 lokasi (tirta wisata., air terjun tretes, air air terjun tretes, air air terjun tretes, air air terjun tretes, air air terjun tretes, air terjun sekar terjun sekar terjun sekar terjun sekar terjun sekar pudaksari) pudaksari) pudaksari, kedung pudaksari, kedung pudaksari, kedung cinet-plandaan) cinet-plandaan, cinet-plandaan, Gusdur) Gusdur, makam sayid Sulaiman)
3 Meningkatnya jumlah media promosi pariwisata
3 media (cetak, 3 media (cetak, 3 media (cetak, 3 media (cetak, 3 media (cetak, elektronik, dan event) elektronik, dan event) elektronik, dan event) elektronik, dan event) elektronik, dan event)
Kelautan dan Perikanan 1 Meningkatnya persentase konsumsi ikan 2 Meningkatnya persentase produksi ikan budidaya
3 Meningkatnya persentase produksi dan produktivitas ikan di kawasan agropolitan 4 Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas hasil perikanan
16,6 Kg/kap/thn
16,7 kg/kap/th
16,8 kg/kap/th
16,9 kg/kap/th
NTP =74, 18 KELOMPOK , 1 ANGKATAN
15.758 ton ikan; 2.280 15.769 ton ikan; 2285 15.759 ton ikan; 2290 15.760,5 ton ikan; petani ikan, angka petani ikan, angka petani ikan, angka 2295 petani ikan, NTP 80, 15 kelompok, NTP 81, 15 kelompok, NTP 82, 15 kelompok, angka NTP 83, 20 1 angkatan 1 angkatan 1 angkatan kelompok, 1 angkatan _ Produksi ikan 7.929 Produksi ikan 7.930 Produksi ikan 7.931 Produksi ikan 7.932 ton; Produktivitas ton; Produktivitas ton; Produktivitas ton; Produktivitas 233.56 ton/ha 233.56 ton/ha 233.62 ton/ha 233.65 ton/ha Tercapainya produksi _ _ _ _ ikan 15.551,4 ton Tercapainya produktivitas budidaya ikan 255,36 ton/Ha
_
_
_
_
1 Berfungsinya program sistem resi gudang
_
_
_
_
_
2 Meningkatnya rasio produk agropolitan yang didistribusikan
_
_
_
10%
10%
3 Meningkatnya persentase kualitas barang yang berdar di masyarakat sesuai standar yang berlaku
65%
70%
75%
80%
85%
4 Meningkatnya prosentase akurasi alat ukur / timbangan melalui tera ulang UTTP
66%
68%
70%
74%
76%
86,396,294,290
90,716,109,000
95,251,914,450
100,014,510,100
Perdagangan
5 Tercapainya nilai ekspor
IX - 29
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH 6 Meningkatnya persentase volume perdagangan dalam negeri 7 Peningkatan jumlah PKL dan asongan yang terbina 8 Tersedianya sarana dan prasarana pasar daerah
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
60%
60%
70%
80%
90%
835 PKL
835 PKL
876 PKL
920 PKL
966 PKL
18 pasar daerah
18 pasar daerah
18 pasar daerah
18 pasar daerah
18 pasar daerah
9 Tercapainya PAD pasar daerah 10 Tersedianya pasar pengumpul distribusi
Target Capaian Setiap Tahun
3,499,080,000
3,534,070,000
3,569,410,000
3,605,104,000
0 (Tidak ada pasar pengumpul) 25 Kemitraan (inti)
_
_
_
_
_
_
_
_
18 sentra IKM menjadi 37 sentra IKM 4%
90%
90%
90%
90%
4%
4%
5%
5%
3 Meningkatnya persentase penataan struktur industri yang baik
70%
80%
80%
80%
80%
4 Meningkatnya pengembangan sentra-sentra industri potensial
80%
90%
90%
90%
90%
5 Meningkatnya persentase kualitas industri hasil tembakau/bahan baku industri hasil tembakau
60%
60%
65%
70%
75%
145 sentra IKM
_
_
_
_
4%
_
_
_
_
2 Kemitraan
_
_
_
_
35 org
40 org
40 org
40 org
40 org
143,932,387,639
199,570,361,830
229,505,916,105
263,931,803,502
303,521,574,048
11 Terbangunnya jaringan pemasaran Perindustrian 1 Meningkatnya kapasitas iptek sistem produksi 2 Meningkatnya persentase volume usaha industri kecil dan menengah
6 Terwujudnya sentra industri olahan 7 Meningkatnya persentase volume usaha industri kecil dan menengah 8 Terwujudnya kemitraan usaha pemasaran industri Ketransmigrasian 1 Meningkatnya jumlah transmigran yang ditempatkan ASPEK DAYA SAING DAERAH Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1 Meningkatnya PAD khususnya pajak daerah
IX - 30
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH 2 Peningkatan jumlah tanah asset daerah yang telah bersertifikat
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013) Tanah Pemkab Jombang sejumlah 1218 Bidang. Sudah sertifikat 407 bidang. Masih dalam Proses 161 Bidang. Belum sertifikat 650 Bidang
Target Capaian Setiap Tahun 2014
2015
2016
2017
98 Sertifikat
200 Sertifikat
150 Sertifikat
125 Sertifikat
3 Capaian laba BUMD 4 PDAM Kab Jombang 5 PD. Aneka Usaha Seger 6 PD. BPR Bank Jombang 7 PD. Perkebunan Panglungan
Rata-rata pertumbuhan Laba: Rp. Laba: Rp. 270.695.318,15 Laba: Rp. 354.022.284,21 Laba: Rp. 1.045.104.194,25 Laba: Rp. 1.370.707.647,52 1.639.664.000,00 Rata-rata pertumbuhan Laba: Rp. 507.767.500,59
Laba: Rp. 651.031.505,70 Laba: Rp. 839.049.404,55 Laba: Rp. 1.127.850.209 Laba: Rp. 1.297.027.741,00
Pertanian 1 Nilai tukar petani
108.0
109.0
110.0
110.5
111.0
1 Tertatanya manajemen transportasi di wilayah tolterminal kargo dan sub terminal 2 interchange Terbangunnya
_
20%
40%
60%
80%
_
_
_
_
_
3 Meningkatnya persentase terminal/subterminal/halte yang dibangun/dikembangkan
_
75%
80%
85%
90%
4 Jumlah kendaraan yang dilayani pengujian kendaraan bermotor tepat waktu
_
100%
100%
100%
100%
8,377
_
_
_
_
85%
_
_
_
_
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur Perhubungan
Fokus Iklim Berinvestasi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 2 Menurunnya angka kriminalitas 3 Persentase layanan perizinan tepat waktu
IX - 31
Kondisi kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
4 Tersedianya akses informasi pelayanan perijinan bidang usaha
1 aplikasi simyanis
_
_
_
_
5 Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal
20 izin bidang penanaman modal (berlaku sejak Oktober 2013 sesuai
_
_
_
_
40 atlit
40 atlit
40 atlit
40 atlit
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA No. PEMBANGUNAN DAERAH
Fokus Sumber Daya Manusia 1 Meningkatnya persentase prestasi seni dan budaya 2 Meningkatnya jumlah atlet berprestasi
Target Capaian Setiap Tahun
9 Prestasi 40 atlit
IX - 32
merintahan Kabupaten Jombang
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
_
_
_
_
_
_ 0.49%
_
_
_
_
_
_
99.56
99.56
97.01%
95.51% 105.93% 103.45% 99, 65 % 96.57% 86.04% 75.77%
100%
100%
7.99
7.99%
IX - 33
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 22, 58 %
22.58
22.58%
77.14
77.14%
0.28
0.28%
68.39
68.39%
50
50
50
50
7.90
7.90
97.84
97.84%
97.84
97.84
99.99
99.99
93.00
93.00 7.99
40
40
<1
<1
100
> 85
100
< 0,5
75
75
75
75%
1556
1.556 IRTP
70% 98
98
11.5
11.5
IX - 34
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
72 tahun
pembentukan 1 organisasi dengan perbaikan 1 sarana kesenian 8%
pembentukan 5 organisasi dan perbaikan 5 sarana kesenian 8%
48%
48%
13%
66%
84 Pemuda
84 Pemuda
1 ; 19
1:19 1:1
56.52
56.52
100%
100%
92.75
92.75%
95
95 lembaga
IX - 35
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
95
95%
99.99
99.99%
99.98
99.98%
99.99
99.99% 80%
250
34 Puskesmas 100%
100%
100%
95%
95%
100%
100%
100.000
100%
Kunjungan rawat inap 9.233
9.233 kunjungan
rawat jalan 19.622
19.622 kunjungan
100%
100%
28
257 orang
100%
100%
20
20%
80
100%
IX - 36
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
100
100%
100
100%
100
90%
73
60%
0,2
0.2
7,5
25.8
100
30 desa
3 dokumen
15 dokumen
_
2 embung
_
500 m
100%
100%
3660 saluran irigasi
2 dam
_
2 embung
_
21970 saluran irigasi
1 embung; 1950 saluran irigasi
11 dam
_
7 embung
_
29740 saluran irigasi
14 Lembaga
79 lembaga
750 saluran irigasi
4 dam
_
7.855 m saluran irigasi
400 saluran irigasi
4 dam
IX - 37
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
_
14.320 m saluran irigasi
28.7
161,71 km
4.7
48,8 km
1 duiker; 400 m tembok penahan jalan
8 duiker
_
2825 m tembok penahan jalan
1
13 4,1 km
13.755
94,222 km
_
1.600 m 564.600 m
_
4 unit
10%
301.670 m
100%
100%
_
1 dokumen
28,702.0
28.702 m 2 dokumen
30%
75%
1 dokumen perencanaan
1 dokumen perencanaan
69,620
69.620 m
IX - 38
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
62.72
362.040 m 12.200 m
1
155.960 m
3
31 unit -
5
450 m rumija; 3 duiker; 200 m tembok penahan jalan _
21.000 m rumija
_
5250 m tembok penahan jalan
_
2.800 m
69,620
69.620 m
2.62
36.192 m
93.8495
430.591 m
_
4.020 m tembok penahan jalan
1300 drum, 1 buah
5 dokumen
_
6.396 drum
_
0,25 ha
1 dokumen
5 dokumen
100%
100%
1 tahun
100%
50000 m'
248.221 m'
1
5 unit
40,000
190.925 m'
11 duiker
IX - 39
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
1
5
2 lokasi perum
10 lokasi perum
22
22
6 unit
36
0
7
7
36
4
20
3
12
OPERASIONAL 100 %
100%
1
5
7
7
42
42 58,313 3
12
40 ha
200 ha
100
100
85% 1 kawasan Terwujudnya kawasan prioritas Terwujudnya Kasiba 1 kawasan
IX - 40
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
1.058,492 km
1.058,492 km
1.236.371 m
1.236.371 m
42
42
90%
90%
60%
60%
300
300
500
2.500 rumah
5 lokasi
25 lokasi
2 ha
4ha
10 perumahan
10 perumahan
0,980
0,980
19%
19%
150/115000
150/115000
_
…..Dokumen
_
100%
250 buah
1250 buah
_
4 dokumen
4 desa/ peta
54 peta
110.27
110,27 ha
11.25
11,25 ha
100%
100%
IX - 41
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
100%
85%
100%
100%
1 tahun
1.250 titik 6.000 titik
100%
100%
100%
100% 100%
100%
100%
1 dokumen evaluasi
5 dokumen
100%
100%
IX - 42
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
95%
95%
100%
100%
50%
50%
35 lokasi
35 lokasi
90%
90%
120%
120%
100%
100%
120%
120%
100%
100%
70%
70%
90%
90%
7 kegiatan/ usaha
7 kegiatan/ usaha
9 parameter
9 parameter
2 dokumen
12 dokumen
IX - 43
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
7 lokasi
7 titik
8 lokasi
40 lokasi
1 dokumen
9 dokumen
_
5 dokumen
15 perusahaan
15 perusahaan
110 sekolah
110 sekolah
4 pokmas & 60 kader
20 pokmas dan 260 kader
100%
100%
260 kader
260 kader
100%
100%
_
_
80%
80%
60%
60%
80%
80%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
IX - 44
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
17 klp
75 klp
100%
100%
75
75
50 Kasus
50 Kasus
77.10%
84%
7%
6.50% 100% 100%
0.489%
1.45
Peningkatan sarana prasarana makan pahlawan 10%
2 tokoh
765 orang yang mendapatkan pelayanan 75%
2.575 orang yang mendapatkan pelayanan 75%
3.27%
16.4%
55.957 orang
55.957 orang
50%
IX - 45
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
100%
100%
38%
38%
5 kasus
5 kasus
1%
5%
121 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
10 Kop
10 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
121 Kop
10 Kop
10 Kop
2 produk UMKM
10 produk UMKM
128 wirausaha baru
608 wirausaha baru
5 UMKM
25 UMKM
526 Kop
526 Kop
3 Kop
12 Kop
26 Kop
K26 op
319 Kopwan
319 Kopwan
121 koperasi
121 koperasi
608 wirausaha baru
608 wirausaha baru
10 jenis produk unggulan
10 jenis produk unggulan
2%
2%
100%
100%
IX - 46
2018 28 PMA dan PMDN (17 PMA dan 11 PMDN) 15,010,185,021,678
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD 28 PMA/PMDN 15,010,185,021,678
0,01% (terdapat 5,05% (total tambahan 142 orang tambahan orang yang yang bekerja, total bekerja sejumlah pekerja pada tahun 14.814 orang) 2014 sejumlah 14.814 orang) _ _ 100%
100%
28 PMDN/PMA
28 PMDN/PMA
50 Kali
250 event
Terdapatnya penambahan sapras layak pakai
Penambahan sapras olah raga
Tidak ada kasus SARA Tidak ada kasus SARA 100%
Menurun 5%
750 orang
17.68%
80 Linmas
70.62%
350 orang
8.31
64 pelanggaran
64 Pelanggaran
90%
90%
IX - 47
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
40%
40%
100%
90%
34%
34%
100%
90%
100%
90%
90%
90%
100%
100%
13 SOP SKPD
13 SOP SKPD
90%
90%
100%
100%
100%
100%
4190
4190
40 Org Auditor
40 Org Auditor
95%
1
IX - 48
epat waktu
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
95%
95%
Tersusunnya laporan Tersusunnya Laporan keuangan daerah Keuangan Daerah Tahun 2017 Tahun 2017 302 Desa 302 Desa (5 Bulan dari awal proses sampai Tepat waktu disahkan) (5 bulan dari awal proses sampai disahkan) 90% 90% 90%
90%
100%
100%
100%
100%
5,0 - 6,0
5,0 - 6,0
2%
2%
2%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
260 paket
260 paket
90%
90%
IX - 49
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
100%
100%
4 kecamatan
16 kecamatan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
1 monev
5 monev
1 monev
100%
1600 izin
10.000 izin
Teraksesnya 1 aplikasi Teraksesnya 1 aplikasi SimYaniz SimYaniz 20hari
20 hari
1600 izin
5800 izin
1600 izin
10.000 izin
78.50%
78.50%
90%
90%
90%
90%
Tidak ada
Tidak ada
44 SKPD
44 SKPD
90%
90%
Jumlah Temuan 4.226 Jumlah Temuan 4.226 Kasus Kasus
IX - 50
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Wajar Tanpa Pengecualian
Wajar Tanpa Pengecualian
4.200 kal/kap/hr
4.200 kal/kap/hr
120 gr/kap/hr
120 gr/kap/hr
100 ton/th dan 500 kg 100 ton/th dan 500 kg 95%
95%
10%
10%
90%
90%
80%
80%
_
95%
_
80%
0 (tidak ada daerah rawan pangan)
0 (tidak ada daerah rawan pangan)
100%
100%
100%
100%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
80%
IX - 51
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
306 BUMDes 100%
80%
195 instnsi
195 instnsi
100%
100%
195 instansi
195 instansi
3 kelompok KIM
100
12 Kelompok KIM; 2 kali Lomba Pekan KIM Jatim 100%
21
21 media massa
500 instansi
500 instansi
500 Titik Koneksi
500 Titik Koneksi
100%
100%
94.230 orang
94.230 orang
17.180 judul buku
17.180 judulbuku
42.775 eksemplar
42.775 eksemplar
padi 462.906 ton ; padi 2.223.440 ton ; jagung 217.354 Ton ; jagung 982.949 Ton ; kedelai 11.186 Ton kedelai 46.643 Ton
IX - 52
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2.3
2.3
29.600 m
202.000 m
400 m
2.200 m
8.400 m
50.400 m
_
_
12.600 m
50.400 m
48 unit
306 unit
5 unit
5 unit
_
3 unit%
_
1 unit
10 ha
40 ha
200 ha
200 ha
padi 64,32 ku/Ha; jagung 65,83 Ku/Ha; kedelai 15,66 Ku/Ha tebu 88 kg/ha/th; tembakau 15,628 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th 10 unit
padi 64,32 ku/Ha; jagung 65,83 Ku/Ha; kedelai 15,66 Ku/Ha tebu 88 kg/ha/th; tembakau 15,628 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th 130 unit
1 unit
4 unit
tembakau 68.680 ton tembakau 68.680 ton dan 15,628 kg/ha/th dan 15,628 kg/ha/th cengkeh 1.102 ton dan 456 kg/ha/th
cengkeh 1.102 ton dan 456 kg/ha/th
tebu 1.081.496 ton; tembakau 68.680 ton; kopi 585 ton; cengkeh 1.102 ton; kakao 163 ton
tebu 1.081.496 ton; tembakau 68.680 ton; kopi 585 ton; cengkeh 1.102 ton; kakao 163 ton
IX - 53
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
14 km
156 km
1 km
7 km
_
500 m
_
4 unit
312.025 ekor
5%;
populasi ternak ruminansia 312.025 ekor 5%;
85%
85%
750 ekor
750 ekor
1.48
1.48
23,680
23,680
15 bulan
15 bulan
55.000 straw
55.000 straw
7.000 ekor
37.000 ekor
_
_
18.878 ton
18.878 ton
14.263 ton
14.263 ton
5.918 ton
5.918 ton
388.700 ekor
388.700 ekor
9.058.000 ekor
9.058.000 ekor
19,4 gr/kap/hr
19,4 gr/kap/hr
172.93
172.93
a) 12,20 kg/kap/th b) a) 12,20 kg/kap/th b) 9,11 kg/kap/th c) 3 9,11 kg/kap/ th c) 3 kg/kap/th kg/ kap/th
IX - 54
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
160 petani
800 peternak
padi 138.872 ton ; padi 667.032 ton ; jagung 65.206 Ton ; jagung 294.885 Ton ; kedelai 3.356 Ton; kedelai 13.993 Ton; padi 64,32 ku/Ha; padi 64,32 ku/Ha; jagung 65,83 Ku/Ha; jagung 65,83 Ku/Ha; kedelai 15,66 Ku/Ha kedelai 15,66 Ku/Ha Cabai 21 ku/ha Cabai 21 ku/ha _
8 pohon induk
_
20.000 tanaman
kopi 640 kg/ha/th; kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 456 cengkeh 456 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th kg/ha/th kopi 585 ton; cengkeh kopi 585 ton; 1.102 ton; kakao 163 cengkeh 1.102 ton; 3 kakao 163 Produksiton hasil hutan 2.250 mton kayu 450 m3 500 kg 2.500 kg 5.000 btng
25.000 btng
daging 4.167 ton; daging 49.332 ton; telur 195 ton; susu telur 892 ton; susu 7.701 ton; populasi 32.873 ton; populasi ruminansia 4.481.640 ruminansia 481.640 ekor; unggas ekor; unggas 2.250.388 ekor 2.250.388 ekor 4 pola kemitraan 20 pola 1 kemitraan/kelompok
5 kemitraan/ kelompok
5 inti dan 130 plasma 5 inti dan 130 plasma 1 produk
4 produk/2.000 ton
IX - 55
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
115
115
11%
55%
108.5
108.5
1 kelompok
5 kelompok
2 kelompok
10 kelompok
padi 462.906 ton dan padi 462.906 ton dan 64,32 ku/Ha 64,32 ku/Ha jagung 217.354 Ton dan 65,83 Ku/Ha
jagung 217.354 Ton dan 65,83 Ku/Ha
kedelai 11.186 Ton dan 15,66 Ku/Ha
kedelai 11.186 Ton dan 15,66 Ku/Ha
Tebu 1.081.496,4 ton Tebu 1.081.496,4 ton dan 880 Ku/ha/th dan 880 Ku/ha/th tembakau 68.679,9 ton daun basah dan 149 Ku/ha/tahun daun basah Populasi ternak ruminansia 312.025 Ekor Populasi ternak unggas 9.058.000 Ekordaging Produksi 18.878 ton Produksi susu 5.918 ton Produksi telur 14.263 ton Produksi ikan 39.657 ton, produktifitas ikan 233,68 ton/Ha
tembakau 68.679,9 ton daun basah dan 149 Ku/ha/tahun daun basah Populasi ternak ruminansia 312.025 Ekor Populasi ternak unggas 9.058.000 Ekordaging Produksi 18.878 ton Produksi susu 5.918 ton Produksi telur 14.263 ton Produksi ikan 39.657 ton, produktifitas ikan 233,68 ton/Ha
IX - 56
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Produksi Padi…. (ton), produktifitas padi 64,82 Kw/Ha, Produksi Jagung..(ton), produktifitas jagung 66 Kw/Ha, Produksi Kedelai...(ton), produktifitas kedelai 15,86 Kw/Ha. Produksi Cabai…. (ton), produktifitas cabai 21 Kw/Ha, Produksi Durian..(ton), produktifitas Durian…(pKw/pohon) kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th kopi 585 ton; cengkeh 1.102 ton; kakao 163 ton Produksi hasil hutan kayu 2.250 m3 Produksi madu 2.500 Kg
Produksi Padi…. (ton), produktifitas padi 64,82 Kw/Ha, Produksi Jagung..(ton), produktifitas jagung 66 Kw/Ha, Produksi Kedelai...(ton), produktifitas kedelai 15,86 Kw/Ha. Produksi Cabai…. (ton), produktifitas cabai 21 Kw/Ha, Produksi Durian..(ton), produktifitas Durian…(pKw/pohon) kopi 640 kg/ha/th; cengkeh 456 kg/ha/th; kakao 619 kg/ha/th kopi 585 ton; cengkeh 1.102 ton; kakao 163 ton Produksi hasil hutan kayu 2.250 m3 Produksi madu 2.500 Kg
Produksi bambu 25.000 btng
Produksi bambu 25.000 btng
_
2.000 ton
IX - 57
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
daging 49.332 ton; telur 892 ton; susu 32.873 ton; populasi ruminansia 481.640 ekor; unggas 2.250.388 ekor
daging 49.332 ton; telur 892 ton; susu 32.873 ton; populasi ruminansia 481.640 ekor; unggas 2.250.388 ekor
115
115
1,500 10
1.500 m3 10 unit
1 industri
3 industri
350 Ha
1100 Ha
350 Ha
1100 Ha
500 Ha
500 Ha
_ _
7.500 m3 5 unit
105 RTM
542 RTM 100%
1 desa
1 desa
906
906
1.525.000 Orang
7.625.000.000 Wisatawan
IX - 58
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
7 lokasi (tirta wisata., 7 lokasi (tirta wisata., air terjun tretes, air air terjun tretes, air terjun sekar terjun sekar pudaksari, kedung pudaksari, kedung cinet-plandaan, cinet-plandaan, Gusdur, makam sayid Gusdur, makam sayid Sulaiman, sendang Sulaiman, sendang made) made) 3 media (cetak, 3 media (cetak, elektronik, dan event) elektronik, dan event) 17 kg/kap/th
17 kg/kap/th
15761 ton ikan; 2300 petani ikan, angka NTP 84, 20 kelompok, 1 angkatan Produksi ikan 7.933,5 ton; Produktivitas 233.68 ton/ha Tercapainya produksi ikan 15.799 ton
15761 ton ikan; 2300 petani ikan, angka NTP 84, 20 kelompok, 1 angkatan produksi ikan 39657 ton; produktivitas 233,68 ton/ha Tercapainya produksi ikan 15.799 ton
Tercapainya Tercapainya produktivitas produktivitas budidaya ikan 260,10 budidaya ikan 260,10 ton/Ha ton/Ha 1 SRG
1 SRG
10%
30%
95%
95%
80%
80%
105,015,235,600
105,015,235,600
IX - 59
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
100%
100% (160 milyar)
1015 PKL
1.015 PKL
18 pasar daerah
18 pasar daerah
3,641,155,000
17,848,819,000
Terbangunnya pasar Terbangunnya pasar pengumpul distribusi pengumpul distribusi _ 125 kemitraan (20 Mitra/tahun) 90%
164 IKM
6%
6%
80%
80%
90%
164 sentra IKM
80%
80%
164 sentra IKM
164 sentra IKM
6%
6%
7 Kemitraan
7 Kemitraan
40 org
160 org
349,049,810,155
Rp. 22.948.000. 000
IX - 60
2018 100 Sertifikat
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD Pensertifikat- an tanah pemkab sejumlah 138 bidang
Rp. 15.517.419. 738 Rp. 1.113.132. 302 Laba: Rp. 1.113.132.302,34Rp. 1.491.581. 902 Rp. 12.226.678. 000 Laba: Rp. 1.491.581,902,17 Rp. 868.027. 534
_
_
100%
2 dokumen
_ 95%
1 unit terminal cargo, 1 unit subterminal 95%
100%
100%
8,313
8,313
100%
100%
IX - 61
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
1 aplikasi simyanis
1 aplikasi simyanis
_
1.250 Izin bidang penanaman modal
13 Prestasi
13 Prestasi
40 atlit
200 atlit
IX - 62
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
RPJMD Tahun 2014-2018 merupakan dokumen yang strategis bagi pembangunan daerah lima tahun ke depan. Dokumen RPJMD merupakan dokumen yang menerjemahkan visi dan misi Bupati/Wakil Bupati Jombang
periode
2013-2018
yang
dipadukan
dengan
tahapan
pembangunan jangka panjang daerah serta kebijakan pembangunan nasional maupun provinsi. Keterpaduan langkah dalam mencapai tujuan, upaya-upaya yang akan dilakukan serta penentuan keterlibatan berbagai pihak serta pemangku kepentingan dijabarkan dalam dokumen RPJMD. Pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan dari RPJMD Tahun 20142018, antara lain sebagai berikut: 9.1 PEDOMAN TRANSISI Dokumen RPJMD Tahun 2014-2018 menjadi panduan dalam merencanakan dan mewujudkan pembangunan yang dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) untuk tahun 2014 hingga tahun 2018. Setelah berakhirnya RPJMD Tahun 2014-2018, perlu disusun RPJMD Tahun 2019-2023 yang menjadi acuan bagi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan lima tahun berikutnya. Pada masa transisi tersebut, diperlukan sebuah acuan bagi penyusunan perencanaan pembangunan
tahun
2019.
Acuan
penyusunan
perencanaan
pembangunan tahun 2019 akan mendasarkan pada RPJPD Kabupaten Jombang Tahun 2005-2025 dan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019. 9.2 KAIDAH PELAKSANAAN RPJMD Tahun 2014-2018 ini merupakan panduan bagi Pemerintah Kabupaten
Jombang
serta
pemangku
kepentingan
lainnya
dalam
melakukan pembangunan 5 (lima) tahun ke depan. Oleh karena itu, konsistensi, kerjasama, transparansi dan inovasi serta rasa tanggung jawab tinggi diperlukan guna pencapaian target-target
yang telah
ditetapkan dalam RPJMD Tahun 2014-2018 dengan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut: a) Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten
Jombang,
Pemerintah
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
Desa
dan
seluruh
pemangku
X-1
kepentingan agar mendukung pencapaian target-target sebagaimana yang telah ditetapkan RPJMD Tahun 2014-2018; b) Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten
Jombang,
Pemerintah
Desa
dan
seluruh
pemangku
kepentingan agar melaksanakan program-program yang tercantum di dalam RPJMD Tahun 2014-2018 dengan sebaik-baiknya; c) Seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lingkup Pemerintah Kabupaten
Jombang
agar
segera
menyusun
Rencana
Strategis
(Renstra) SKPD dengan berpedoman pada RPJMD Tahun 2014-2018; d) Seluruh Pemerintah Desa dalam menyusun RPJM Desa harus mempedomani RPJMD Tahun 2014-2018; e) Penyusunan RPJMD telah dilakukan melalui penjaringan aspirasi dan konsultasi publik, dengan harapan program-program yang tertuang dalam RPJMD sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Diharapkan kerjasama dan peran serta para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan target-target RPJMD Tahun 2014-2018. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) selaku institusi yang memiliki tugas pokok dan fungsi dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah, bertugas untuk melakukan fasilitasi, monitoring dan evaluasi terhadap SKPD lingkup Pemerintah Kabupaten Jombang dalam implementasi RPJMD Tahun 2014-2018.
BUPATI JOMBANG,
NYONO SUHERLI WIHANDOKO
RPJMD Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018
X-2