Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) TAHUN 2011-2016
PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I-1
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
DAFTAR ISI BUKU I RPJMD KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2016 Halaman DAFTAR ISI............................................................................................... Bab I PENDAHULUAN ........................................................................ 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
Bab II
Bab III
i I-1
Latar Belakang ........................................................................ Dasar Hukum Penyusunan ..................................................... Hubungan Antar Dokumen ...................................................... Sistematika Penulisan .............................................................. Maksud dan Tujuan ................................................................
I-1 I-2 I-4 I-8 I - 10
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH .....................................
II - 1
2.1
Aspek Geografi dan Demografi ................................................ 2.1.1 Wilayah Admnistrasi .................................................... 2.1.2 Kondisi Geografis ......................................................... 2.1.3 Topografi ................................................................... 2.1.4 Jenis Tanah ................................................................. 2.1.5 Klimatologi ................................................................... 2.1.6 Hidrologi .................................................................... 2.1.7 Geologi ....................................................................... 2.1.8 Penggunaan Lahan ...................................................... 2.1.9 Kawasan Rawan Bencana Alam ..................................... 2.1.10 Demografi ..................................................................
II - 1 II - 1 II - 3 II - 4 II - 4 II - 4 II - 5 II - 6 II - 7 II - 8 II - 9
2.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat ............................................ 2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia ..................................... 2.2.2 Angka Kemiskinan ........................................................
II - 13 II - 13 II - 15
2.3
Aspek Pelayanan Umum ......................................................... 2.3.1 Layanan Urusan Wajib .................................................. 2.3.2 Layanan Urusan Pilihan ................................................
II – 17 II – 18 II – 30
2.4
Aspek 2.4.1 2.4.2 2.4.3 2.4.4
Daya Saing Daerah ....................................................... Kemampuan Ekonomi Daerah ........................................ Fasilitas Wilayah / Infrastruktur ................................... Iklim Berinvestasi ........................................................ Sumber Daya Manusia .................................................
II – 34 II - 34 II - 42 II - 59 II - 59
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH ....................
III - 1
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I-2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3.1
3.2
3.3
Bab IV
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS ............................................... 4.1 4.2
Bab V
Kinerja Keuangan Masa Lalu Periode 2006-2010 ....................... III - 1 3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ......................................................................... III - 2 3.1.2 Neraca Daerah ............................................................. III - 3 Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa lalu Periode 2006 -2010 ............................................................................. III - 14 3.2.1 Proporsi Penggunaan Anggaran .................................... III - 14 Kerangka Pendanaan .............................................................. III - 16 3.3.1 Penghitungan Kerangka Pendanaan ............................... III - 16 IV - 1
Permasalahan Pembangunan Daerah ...................................... IV - 1 Isu Strategis .......................................................................... IV - 5 4.2.1 Pertumbuhan Ekonomi Daerah .................................... IV - 5 4.2.2 Ketertinggalan, Kemiskinan, Ketahanan Pangan dan Tngkat Pendidikan Masyarakat ................................................ IV - 10 4.2.3 Penataan Ruang, Pengelolaan Sumber Daya dan Pelestrarian Lingkungan ................................................................ IV - 17 4.2.4 Tata Kelola Pemerintahan Daerah ................................. IV - 27
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN ........................................
V-1
5.1 5.2 5.3
Visi ......................................................................................... Misi......................................................................................... Tujuan dan Sasaran................................................................. 5.3.1 Tujuan ....................................................................... 5.3.2 Sasaran ......................................................................
V-1 V-2 V-3 V-3 V-4
Bab VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN .........................................
VI – 1
Bab VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH .. VII – 1
Bab VIII
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH ........................... VIII - 1
Bab IX
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN ..................
IX - 1
7.1 7.2
VII - 1 VII - 2
Program Transisi ..................................................................... Kaidah Pelaksanaan .................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I-3
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
1.1 Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun
2011-2016
disusun
komprehensif lima tahunan,
dengan
maksud
menyediakan
dokumen
perencanaan
yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Selanjutnya, sebagai dokumen perencanaan lima tahunan, RPJM Daerah ini juga merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah yang berkedudukan sebagai dokumen perencanaan induk dengan wawasan waktu 20 tahunan. Acuan utama yang digunakan dalam menyusun RPJM Daerah ini adalah rumusan Visi, Misi, dan Program Indikatif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, yang telah disampaikan kepada masyarakat pemilih dalam Sidang Paripurna DPRD pada tahapan kampanye pemilihan pasangan Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah secara langsung. Disamping itu, penyusunan RPJM Daerah ini juga mengacu pada RPJP dan RPJM Nasional, RPJP dan RPJM Provinsi serta berbagai kebijakan dan prioritas program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Selain itu, RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 ini telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Tujuan merujuk semua dokumen perencanaan dimaksud adalah untuk menjamin terciptanya sinergi kebijakan dan sinkronisasi program secara vertikal antar tingkat pemerintahan yang berbeda. RPJM Daerah disusun berdasarkan statistik regional dan lokal, dengan memperhatikan statistik dari berbagai fungsi pemerintahan yaitu bidang ekonomi, bidang sosial budaya, bidang pemerintahan umum, bidang fisik prasarana dan keuangan daerah. RPJM Daerah berfungsi sebagai dokumen publik yang merangkum daftar rencana Program dan Kegiatan lima tahunan, maka proses penyusunan RPJM Daerah ini juga dilakukan melalui forum musyawarah perencanaan partisipatif, dengan melibatkan unsur pelaku pembangunan (stakeholder) di Kabupaten
Pandeglang. Karena pertimbangan itu, walaupun
RPJM Daerah ini bermula dari rumusan Visi, Misi, dan Rencana Indikatif Program pasangan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah terpilih, maka matriks rencana program dan kegiatan lima tahunan yang
diuraikan di dalam dokumen ini adalah hasil kesepakatan seluruh unsur
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I-4
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
stakeholder, dengan tetap memperhatikan kebijakan dan program strategis Nasional dan Provinsi.
1.2 Dasar Hukum Penyusunan Dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Pandeglang ini, peraturan-peraturan yang digunakan sebagai landasan hukum (rujukan), antara lain: 1.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010);
2.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
3.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
4.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundangundangan (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
5.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggung jawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
6.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);
8.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
9.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005 -2025 (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4585);
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I-5
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 16. Peraturan Presiden Replubik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Daerah Provinsi Banten Nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Banten Tahun 2007 – 2012 (Lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 2, Tambahan lembaran Daerah Provinsi Banten Tahun 2010 Nomor 27); 20. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 10, Seri E.5); 21. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 4 Tahun 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 4).
1.3 Hubungan Antar Dokumen Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun RPJP Daerah untuk jangka waktu 20 tahunan, RPJM Daerah untuk jangka waktu 5 tahunan dan RKPD sebagai rencana tahunan. Hal ini berimplikasi kepada adanya penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran, baik dari aspek proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan di tingkat Pusat dan Daerah.
Sehubungan dengan itu dan dalam rangka memenuhi semua ketentuan normatif aturan perundangan mengenai perencanaan nasional dan daerah, perlu disusun rangkaian dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai berikut: a.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berwawasan dua puluh tahun dan memuat Visi, Misi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM Daerah setiap lima tahun sekali;
b.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah, berfungsi sebagai penjabaran dari RPJP Daerah dan memuat Visi, Misi, Gambaran Umum Kondisi Masa Kini, Gambaran Umum Kondisi yang diharapkan, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal, Arah Kebijakan, Strategi dan Indikasi Rencana Program Lima Tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik pembiayaan atas indikasi rencana program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten Pandeglang;
c.
Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah untuk setiap unit kerja daerah, yang memuat Visi, Misi, Arah Kebijakan Teknis dan Indikasi Rencana Program setiap Bidang Kewenangan dan atau Fungsi Pemerintahan untuk jangka waktu lima tahunan dan disusun oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di bawah koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pandeglang;
d.
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD),
merupakan dokumen
perencanaan tahunan setiap unit kerja daerah dan disusun sebagai penurunan Renstra SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya, yang dilengkapi dengan formulir kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta indikasi pembiayaan dua tahun ke depan; e.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), disusun sebagai dokumen perencanaan tahunan dan merupakan kompilasi kritis atas Renja SKPD setiap tahun anggaran dan merupakan bahan utama pelaksanaan Musrenbang yang dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I-7
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Guna memudahkan pemahaman terhadap substansi dasar dari RPJM Daerah ini serta arah kebijakan yang ditempuh dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi, maka disusun Pola Pikir dan Proses Penyusunan RPJM Daerah sebagaimana Gambar 1.1, sedangkan untuk melihat keterkaitan dokumen perencanaan nasional dan daerah dapat dilihat pada Gambar 1.2, adapun alur proses penyusunan dan penetapan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada Gambar 1.3.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I-8
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambar 1.1 Pola Pikir dan Proses Penyusunan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016
Persiapan Awal
Komitmen KDh Kesepakatan Eksternal Kesepakatan Internal
Penentuan Stakeholdersi
Analisis Kekuatan dan Kelemahan (SW)
Komitmen Stakeholders & Mandat
Isu Strategis
Dukungan Perguruan Tinggii
Analisis Peluang dan Ancaman (OT)
VISI-MISI
Program Prioritas
STRATEGI & KEBIJAKAN UMUM Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Strategic Plan (RPJM-Daerah)
I-9
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Rencana Tindak
Action Plan (Renja SKPD/RKPD)
Implementasi (RKPD)
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Pelaksanaan Tahunan RPJM Daerah
I - 10
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambar 1.2 Keterkaitan Dokumen Perencanaan Nasional dan Daerah
Pedoman
Pedoman
RPJP Nasional Diacu
RPJP Daerah
Pedoman
RPJM
Pedoman
Renja - KL
Dijabar
Diserasikan melalui Musrenbang Dijabar
RKP Daerah
kan
Pedoman APBD
RKA SKPD
Rincian APBD
Pemerintah Daerah
RAPBD
Diacu Pedoman
UU No. 25/2004 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pemerintah Kabupaten Pandeglang
APBN
kan
Pedoman
Renstra SKPD
RAPBN
Pedoman
RKP
Diperhatikan
RPJM Daerah
Rincian APBN
Diacu
Nasional
Pedoman
RKA-KL
Pemerintah Pusat
Renstra KL
Renja SKPD
Pedoman
UU No. 17/2003 Keuangan Negara I - 11
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
I - 12
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambar 1.3 Alur Proses Penyusunan dan Penetapan RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016
(1)
Visi, Misi, Program KDh Terpilih
Bappeda menyusun Rancangan Awal RPJM Daerah a) b) c) d)
Visi,Misi KDh terpilih Strategi Pembangunan Daerah Kebijakan Umum Kerangka Ekonomi Makro
(2)
Renstra SKPD
(3)
(4)
e) Program SKPD
Visi, Misi KDh terpilih Strategi Pembangunan Daerah Kebijakan Umum Kerangka Ekonomi Makro Program SKPD
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Program SKPD
Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Menengah
(5)
Bappeda menyusun Rancangan Akhir RPJM Daerah a) b) c) d) e)
SKPDSKPD Menyususn Menyusun Rancangan Renstra SKPD
Penetapan RPJM Daerah (6) (7) Digunakan sebagai Digunakan sebagai Pedoman Penyusunan SKPD dan PedomanRenstra Penyusunan bahan Penjabaran RKPD Rancangan RKPD
II - 13
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
1.4
Sistematika Penulisan RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, sistematika penulisan, serta maksud dan tujuan.
BAB II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Bab ini menguraikan mengenai aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masarakat, aspek pelayanan umum, serta aspek daya saing daerah.
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Bab ini berisi tentang kinerja keuangan masa lalu periode 2006-2010, kebijakan pengelolaan keuangan masa lalu periode 2006-2010, dan kerangka Pendanaan. BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Bab ini berisi permasalahan pembangunan daerah dan isu-isu strategis. Isu strategis meliputi pertumbuhan ekonomi, ketertinggalan, kemiskinan, ketahanan pangan, tingkat pendidikan masyarakat, penataan ruang, pengelolaan sumberdaya dan pelestarian lingkungan, tata kelola pemerintahan daerah. BAB V
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Bab ini menguraikan mengenai visi, misi, tujuan dan sararan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016.
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Bab ini menguraikan mengenai strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan Rencana Pembangnan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang tahun 2011-2016. BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Bab ini berisi uraian mengenai hubungan antara kebijakan umum yang berisi arah kebijakan pembangunan berdasarkan strategi yang dipilih dengan target capaian indikator kinerja. Dan juga bab ini menyajikan tentang hubungan antara program pembangunan daerah dengan indikator kinerja yang dipilih.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 14
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Bab ini berisi target indikator outcome untuk memberikan gambaran keberhasilan pencapaian visi dan misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016.
BAB IX PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Bab ini menguraikan masa transisi tahun pertama dan satu tahun setelah akhir periode RPJMD ini, serta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih hasil pemilukada pada periode berikutnya. Bab ini juga menguraikan kaidah pelaksanaan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
1.5 Maksud dan Tujuan RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 ini disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut : 1.
Menyediakan satu acuan resmi bagi seluruh Satuan Kerja pada lingkup Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam menyusun Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) sekaligus merupakan acuan Pemerintah Daerah dalam penentuan pilihan-pilihan program dan kegiatan tahunan secara lintas sumber pembiayaan, baik APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten yang akan dibahas dalam rangkaian forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) secara berjenjang;
2.
Menyediakan satu tolok ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
3.
Menjabarkan gambaran tentang kondisi umum daerah sekarang dalam konstelasi regional dan nasional sekaligus memahami arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi;
4.
Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan dengan cara menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;
5.
Memudahkan seluruh jajaran aparatur Pemerintah Daerah untuk memahami, menilai arah
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 15
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
kebijakan, program dan kegiatan operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan.
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1
Wilayah Administrasi Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu dari 8 Kabupaten/Kota di Propinsi Banten yang
berada di ujung Barat Pulau Jawa. Secara geografis terletak antara 6º21’- 7º10’ Lintang Selatan dan 104º48’- 106º11’ Bujur Timur, memiliki luas wilayah 2.747 Km2 (274.689,91 ha), atau sebesar 29,98% dari luas Provinsi Banten dengan panjang pantai mencapai 307 km. Secara administratif dibagi menjadi 335 Desa/Kelurahan dan 35 Kecamatan, dengan batas-batas administrasi: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang; 2. Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Sunda; 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia; 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak. Wilayah administrasi Kabupaten Pandeglang terbagi ke dalam 35 kecamatan, 335 Desa/Kelurahan. Secara rinci luas wilayah setiap kecamatan di Kabupaten Pandeglang tersaji pada Tabel 2.1 Tabel 2.1 Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang NO.
KECAMATAN
IBU KOTA
LUAS WILAYAH
PERSENTASE
JARAK DARI KEC.KE IBUKOTA
(KM2)
LUAS (%)
KAB. (KM)
1
Sumur
Sumberjaya
258,54
9,41
106,00
2
Cimanggu
Waringinkurung
259,73
9,46
100,00
3
Cibaliung
Sukajadi
221,88
8,08
86,50
4
Cibitung
Cikadu
180,72
6,58
96,50
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 16
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
5
Cikeusik
Cikeusik
322,76
11,75
72,00
6
Cigeulis
Cigeulis
176,21
6,41
68,00
7
Panimbang
Panimbangjaya
132,84
4,84
54,00
8
Sobang
Sobang
138,88
5,06
53,00
9
Munjul
Pasanggrahan
75,25
2,74
54,00
10
Angsana
Angsana
64,84
2,36
61,00
Tabel 2.1 Luas Wilayah Admnistrasi Kecamatan se-Kabupaten Pandeglang (Lanjutan..)
NO.
KECAMATAN
IBU KOTA
LUAS WILAYAH
PERSENTASE
JARAK DARI KEC.KE IBUKOTA
(KM2)
LUAS (%)
KAB. (KM)
11
Sindangresmi
Sindangresmi
65,20
2,37
54,00
12
Picung
Kadupandak
56,74
2,07
36,00
13
Bojong
Citumenggung
50,72
1,85
30,00
14
Saketi
Kadudampit
54,13
1,97
19,00
15
Cisata
Pasireurih
32,65
1,19
27,00
16
Pagelaran
Pagelaran
42,72
1,56
39,50
17
Patia
Patia
45,48
1,66
45,00
18
Sukaresmi
Sukaresmi
57,30
2,09
45,00
19
Labuan
Kalanganyar
15,66
0,57
41,00
20
Carita
Sukarame
41,87
1,52
51,00
21
Jiput
Sukacai
53,04
1,93
27,50
22
Cikedal
Dahu
26,00
0,95
35,00
23
Menes
Purwaraja
22,41
0,82
29,00
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 17
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
24
Pulosari
Koranji
31,33
1,14
27,00
25
Mandalawangi
Mandalawangi
80,19
2,92
15,50
26
Cimanuk
Batubantar
23,64
0,86
10,00
27
Cipeucang
Kadugadung
21,16
0,77
15,00
28
Banjar
Banjar
30,50
1,11
7,50
29
Kaduhejo
Sukasari
33,57
1,22
7,00
30
Mekarjaya
Mekarjaya
31,34
1,14
7,00
31
Pandeglang
Pandeglang
16,85
0,61
1,00
32
Majasari
Saruni
19,57
0,71
2,00
33
Cadasari
Cadasari
26,20
0,95
7,00
34
Karangtanjung
Pagadungan
19,07
0,69
4,00
35
Koroncong
17,86
0,65
10,00
2.746,85
100,00
-
Jumlah Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
2.1.2
Kondisi Geografis Secara geologi, wilayah Kabupaten Pandeglang termasuk kedalam zona Bogor yang merupakan
jalur perbukitan. Sedangkan jika dilihat dari topografi daerah Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 1.778 m di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m).
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 18
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa jenis bebatuan, diantaranya : 1. Alluvium, terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai; 2. Undiefierentiated (bahan erupsi gunung berapi), terdapat di daerah bagian utara tepatnya di daerah Kecamatan Labuan, Jiput, Mandalawangi, Cimanuk, Menes, Banjar, Pandeglang dan Cadasari; 3. Diocena, terdapat di daerah bagian Barat, tepatnya di kecamatan Cimanggu dan Cigeulis; 4. Piocena Sedimen, di bagian Selatan di daerah kecamatan Bojong, Munjul, Cikeusik, Cigeulis, Cibaliung dan Cimanggu; 5. Miocene Limestone, disekitar Kecamatan Cimanggu bagian utara; 6. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu : a.
Belerang dan sumber air panas di Kecamatan Banjar ;
b.
Kapur/karang darat dan laut di Kecamatan Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik dan Cadasari. Serat batu (gift) terdapat di Kecamatan Cigeulis.
2.1.3
Topografi Kabupaten Pandeglang memiliki variasi ketinggian antara 0 - 1.778 m di atas permukaan laut
(dpl). Sebagian besar topografi daerah Kabupaten Pandeglang adalah dataran rendah yang berada di daerah Tengah dan Selatan yang memiliki luas 85,07% dari luas keseluruhan Kabupaten Pandeglang. Kedua daerah ini ditandai dengan karakteristik utamanya adalah ketinggian gunung-gunungnya yang relatif rendah, seperti Gunung Payung (480 m), Gunung Honje (620 m), Gunung Tilu (562 m) dan Gunung Raksa (320 m). Daerah Utara memiliki luas 14,93 % dari luas Kabupaten Pandeglang yang merupakan dataran tinggi, yang ditandai dengan karekteristik utamanya adalah ketinggian gunung yang relatif tinggi, seperti Gunung Karang (1.778 m), Gunung Pulosari (1.346 m) dan Gunung Aseupan (1.174 m).
2.1.4
Jenis Tanah Jenis tanah yang ada di Kabupaten Pandeglang dapat dikelompokan dalam beberapa jenis dengan
tingkat kesuburan dari rendah sampai dengan sedang. Diantara jenis tanah tersebut adalah : 1. Alluvial, terdapat di Kecamatan Panimbang, Sumur, Cikeusik, Pagelaran, Picung, Labuan dan Munjul; 2. Grumosol, yang tersebar di Kecamatan Sumur dan Cimanggu;
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 19
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3. Regosol, terdapat di Kecamatan Sumur, Labuan, Pagelaran, Cikeusik dan Cimanggu; 4. Latosol, terdapat di sekitar Gunung Karang, Kecamatan Pandeglang, Saketi, Cadasari, Banjar, Cimanuk, Mandalawangi, Bojong, Menes, Jiput, Labuan dan Sumur; 5. Podsolik, terdapat di Kecamatan Labuan, Menes, Saketi, Bojong, Munjul, Cikeusik, Cibaliung, Cimanggu, Cigeulis, Sumur, Panimbang dan Angsana.
2.1.5 Klimatologi Berdasarkan studi, iklim di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh angin Monson (Monson Trade) dan Gelombang La Nina (El Nino). Bila saat musim penghujan tiba (November s.d Maret) cuaca didominasi oleh angin barat (dari samudra Hindia sebelah Selatan India) yang bergabung dengan angin dari Asia yang melewati Laut Cina Selatan. Sedangkan Musim kemarau (Juni s.d Agustus cuaca didominasi oleh angin timur yang menyebabkan Kabupaten Pandeglang mengalami kekeringan terutama di wilayah bagian utara terlebih lagi bila berlangsung El Nino. Suhu udara di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 22,5 0C – 27,9 0C. Pada daerah pantai, suhu udara bisa mencapai 22 0C – 32 0C, sedangkan di daerah pegunungan dengan ketinggian 400 – 1.350m suhu dapat mencapai hingga 18 0C – 29 0C. Kabupaten Pandeglang memiliki curah hujan antara 2.000 – 4.000 mm per tahun dengan rata-rata curah hujan 3.274 mm dan mempunyai 152 hari hujan per tahun serta memiliki tekanan udara rata-rata 1.010 milibar.
2.1.6 Hidrologi Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai yang memiliki panjang total 835 km, sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS) yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Kabupaten Pandeglang dialiri oleh 18 aliran sungai dengan panjang total 835 km. Sungai-sungai tersebut dikelompokan ke dalam 2 (dua) Satuan Wilayah Sungai (SWS), yaitu SWS Ciujung dan SWS Ciliman. Sementara itu Kabupaten Pandeglang terbagi menjadi 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) terdiri dari DAS tidak prioritas, prioritas 1, 2, 3 dan prioritas 4.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 20
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.2 Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berada di Kabupaten Pandeglang Berdasarkan Prioritas Pengelolaan. DAS/SUB DAS
NO.
PRIORITAS DAS
1
DAS Cibaliung
2
2
DAS Cibungur
3
3
DAS Cidanau
0
4
DAS Ciliman
2
5
DAS Ciujung
1
6
DAS Ujung Kulon
0
Sumber
: Departemen Kehutanan, Kebijakan Penyusunan Master Plan RHL, 2003
Keterangan : DAS Prioritas (Berdasarkan SK Menhut Nomor 284/Kpts/II/1999, tanggal 7 Mei 1999). Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, Prioritas 1
:
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas tertinggi untuk di Rehabilitasi;
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, Prioritas 2
:
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai prioritas kedua untuk di Rehabilitasi;
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut mempunyai Prioritas 3
:
prioritas ketiga untuk di Rehabilitasi;
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 21
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Wilayah DAS yang berdasarkan lahan, hidrologi, sosial ekonomi, Prioritas 4
:
investasi dan kebijakan pembangunan wilayah tersebut tidak perlu diberikan prioritas dalam penanganannya.
2.1.7 Geologi Secara geologi wilayah Kab. Pandeglang termasuk ke dalam Zona Bogor yang mana merupakan jalur perbukitan. Berdasarkan
sudut geologinya Kabupaten Pandeglang memiliki
beberapa jenis bebatuan diantaranya; 1. Batu Alluvium terdapat di daerah gunung dan pinggiran pantai; 2. Batu bahan erupsi gunung merapi, terdapat di darah bagian utara Pandeglang tepatnya di daerah Labuan, Jiput, Mandalangi, Cimanuk, Menes, Banjar, Cadasari dan Pandeglang; 3. Batu Diocena, terdapat di darah bagian barat Pandeglang tepatnya di Kecamatan Cimanggu dan Cigeulis; 4. Batu Piocenna Sedimen, dibagian selatan tepatnya berada di Kec. Bojong, Kec. Munjul, Cikeusik. Cibaliung dan Cimanggu; 5. Mineral Deposit, yang terbagi atas beberapa mineral, yaitu; -
Belerang dan sumber air panas di Kec. Banjar;
-
Kapur/karang darat dan laut di Kec. Labuan, Cigeulis, Cimanggu, Cibaliung, Cikeusik, dan Cadasari;
-
Serat batu gift terdapat di Kecamatan Cigeulis.
2.1.8 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang didominasi oleh lahan kehutanan, pesawahan dan perkebunan besar. Pada tahun 2006 luas kehutanan sebesar 98.322 hektar, terdiri dari hutan rakyat dan hutan negara . Luas hutan rakyat sebesar 12.600 hektar (4,59% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas hutan negara sebesar 85.732 hektar (31,21% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang).
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Pada tahun 2010, luas hutan rakyat berkurang
II - 22
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
menjadi 4,34% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas hutan negara berkurang menjadi 30,95% dari luas Kabupaten Pandeglang. Luas pesawahan pada tahun 2006
sebesar 52.596 hektar, terdiri dari pesawahan
irigasi dan non irigasi. Luas pesawahan irigasi sebesar 26.184 hektar (9,53% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang) dan luas pesawahan non irigasi luas lahan Kabupaten Pandeglang).
sebesar 26.412 hektar (9,62% dari
Pada tahun 2010, luas pesawahan irigasi
berkurang
menjadi 9,20% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang dan luas pesawahan non irigasi bertambah menjadi 11,77 % dari luas Kabupaten Pandeglang. Sementara luas perkebunan besar pada tahun 2006 sebesar 15.219 hektar (5,54% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang). Sedangkan Pada tahun 2010, perkebunan
berkurang
menjadi 5,46% dari luas lahan Kabupaten Pandeglang. Untuk lebih jelasnya gambaran penggunaan lahan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.3.
Tabel 2.4 Penggunaan Lahan Luas Lahan (Ha) Jenis Lahan 2006
2007
2008
2009
2010
Irigasi
26.184
24.046
25.234
25.234
25.273
Non Irigasi
26.412
28.550
28.717
28.717
32.327
Ladang/Huma
25.482
24.722
24.178
24.178
24.178
Tegal/Kebun
47.903
48.341
48.213
48.213
48.213
Kolam/Tabat/Empang
886
945
958
958
958
Tambak
539
539
539
539
539
3.438
3.438
3.443
3.443
3.443
Perkebunan Besar
15.219
15.157
15.005
15.005
15.005
Hutan Rakyat
12.600
12.574
11.925
11.925
11.925
Lain-lain
11.087
11.242
11.345
11.345
7.696
Bangunan dan Halaman
13.542
13.626
14.088
14.088
14.088
5.594
5.591
6.011
6.011
6.011
85.732
85.847
84.962
84.962
84.962
Pengembalaan/Padang Rumput
Sementara Tidak Diusahakan Hutan Negara
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 23
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Rawa Tidak Ditanami Jumlah
72
72
72
72
72
274.690
274.690
274.690
274.690
274.690
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
2.1.9 Kawasan Rawan Bencana Alam Berdasarkan faktor penyebab terjadinya bencana dapat dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu bencana alam, bencana non-alam dan bencanan sosial. Bencana yang disebabkan oleh faktor alam (Bencana Alam) antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor. Berdasarkan kondisi geografis, geologi, hidrologis dan demografi bahwa wilayah Kabupaten Pandeglang memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya bencana alam yang dapat berakibat timbulnya korban jiwa, timbulnya kerusakan lingkungan dan dampak psikologis bagi Pemerintah Daerah Kab. Pandeglang yaitu dapat menghambat estafet pembangunan yang akan dilaksanakan. Secara geologis daerah Kab. Pandeglang merupakan salah satu wilayah di Banten yang rawan terhadap bencana alam, potensi bencana alam yang berkaitan dengan bahaya geologi dimaksud yaitu: a. Bahaya bencana alam Gunung Merapi yang bisa meletus kapan saja dan mengancam wilayah Kab. Pandeglang wilayah barat dan selatan; b. Bahaya gerakan tanah/batuan dan erosi yang mana dapat berpotensi terjadi pada lereng-lereng pegunungan Gunung Karang yang bisa mengancam
diwilayah Kab.
Pandeglang; c. Bahaya kekeringan, umumnya biasa terjadi wilayah Kec. Sumur yang berakibat lahan petani sulit mendapatkan air; d. Bahaya Tsunami juga mungkin saja bisa terjadi, dikhawatirkan Tsunami terjadi di wilayah carita Labuan, dan wilayah Panimbang; e. Bahaya banjir, umumnya terjadi pada saat musim hujan tiba dan klimaksnya biasanya pada awal bulan desember dimana hujan biasanya terus menerus, terjadi di daerah yang menjadi langganan banjir yaitu wilayah Jiput, Labuan, Cilemer, Patia.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 24
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2.1.10 Demografi
Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2006 sebesar 1,12
juta jiwa
(penduduk laki-laki sebesar 0,57 juta jiwa dan perempuan sebesar 0,55 juta jiwa). Pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang sebesar 1,15 juta jiwa (penduduk laki-laki sebesar 0,58 juta jiwa dan perempuan sebesar 0,56 juta jiwa) atau meningkat sebesar 2,23 % dari Tahun 2006 dengan rata rata laju pertumbuhan pada tahun 2006 -2010 sebesar 0,55 % per tahun. Gambaran lebih lanjut mengenai jumlah penduduk sebagaimana Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Penduduk Kabupaten Pandeglang 2006
2007
2008
2009
2010
Rata-rata laju Petumbuhan 2006-2010
Laki-Laki
577.244
578.375
584.503
588.126
589.056
0,51
Perempuan
547.253
552.139
561.564
560.938
560.554
0,60
1.124.497
1.130.514
1.146.067
1.149.064
1.149.610
0,55
Uraian
Jumlah
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1961-1971 sebesar 2,71 persen, periode 1971-1980 sebesar 2,15 persen, periode 1980-1990 sebesar 2,14 persen, dan periode 1990-2000 sebesar 1,64 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2006 sampai dengan 2010 mencapai 0,55 persen.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 25
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambar 2.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pandeglang
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
Penyebaran penduduk pada tiap-tiap kecamatan cenderung tidak merata. Penduduk dengan jumlah terpadat terdapat di Kecamatan Labuan yaitu mencapai pada tahun 2006 sebesar 3.297,00 jiwa/Km2 dan pada tahun 2010 sebesar 3.439,40 jiwa/Km2 . Sedangkan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk yang paling rendah adalah Kecamatan Sumur yaitu pada tahun 2006 sebesar 84,00 jiwa/Km2 dan pada tahun 2010 sebesar 88,01 jiwa/Km2. Gambaran lebih lanjut mengenai penyebaran/kepadatan penduduk tiap-tipa kecamatan dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.6.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, tahun 20005– 2010 2006 NO.
KECAMATAN
2007
2008
2009
2010
Luas
Kepadatan
Luas
Kepadatan
Luas
Kepadatan
Luas
Kepadatan
Luas
Kepadatan
(Km2)
(Jiwa/Km2)
(Km2)
(Jiwa/Km2)
(Km2)
(Jiwa/Km2)
(Km2)
(Jiwa/Km2)
(Km2)
(Jiwa/Km2)
1
Sumur
258,54
84,00
258,54
84,00
258,54
85,76
258,54
87,98
258,54
88,01
2
Cimanggu
259,73
142,00
259,73
143,00
259,73
144,37
259,73
141,47
259,73
141,05
3
Cibaliung
221,88
117,00
221,88
117,00
221,88
118,72
221,88
130,14
221,88
129,71
4
Cikeusik
180,72
110,00
180,72
110,00
180,72
111,57
180,72
117,46
180,72
117,20
5
Cibitung
322,76
153,00
322,76
154,00
323
155,53
322,76
158,70
322,76
158,05
6
Cigeulis
199,65
193,00
176,21
189,00
176,21
191,37
176,21
192,51
176,21
192,13
7
Panimbang
248,28
316,00
132,84
351,00
132,84
355,94
132,84
369,05
132,84
368,19
8
Sobang
-
-
138,88
272,00
138,88
274,46
138,88
252,92
138,88
252,26
9
Munjul
75,25
302,00
75,25
303,00
75,25
308,07
75,25
294,84
75,25
294,70
10
Angsana
64,84
416,00
64,84
418,00
64,84
424,46
64,84
395,33
64,84
394,48
11
Sindangresmi
65,20
328,00
65,20
330,00
65,20
335,32
65,20
328,25
65,20
326,06
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 27
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
12
Picung
56,74
596,00
56,74
600,00
56,74
608,27
56,74
620,62
56,74
618,96
13
Bojong
50,72
663,00
50,72
666,00
50,72
674,47
50,72
666,11
50,72
662,26
14
Saketi
54,13
744,00
54,13
748,00
54,13
758,47
54,13
795,44
54,13
793,55
15
Cisata
44,81
703,00
32,65
678,00
32,65
688,55
32,65
716,78
32,65
715,80
16
Pagelaran
42,76
788,00
42,76
792,00
42,76
805,45
42,76
795,07
42,76
793,80
17
Patia
45,48
604,00
45,48
607,00
45,48
618,65
45,48
601,54
45,48
598,99
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 28
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Pandeglang Menurut Kecamatan, tahun 20005– 2010 (Lanjutan…) 2006 NO.
KECAMATAN
2007
2008
2009
2010
Luas
Kepadatan
Luas
Kepadatan
Luas
Kepadatan
Luas
Kepadatan
Luas
Kepadatan
(Km2)
(Jiwa/Km2)
(Km2)
(Jiwa/Km2)
(Km2)
(Jiwa/Km2)
(Km2)
(Jiwa/Km2)
(Km2)
(Jiwa/Km2)
18
Sukaresmi
57,30
585,00
57,30
588,00
57,30
596,53
57,30
591,01
57,30
590,17
19
Labuan
15,66
3.297,00
15,66
3,31
15,66
3.370,75
15,66
3.482,38
15,66
3.439,40
20
Carita
41,87
762,00
41,87
766,00
41,87
774,11
41,87
766,73
41,87
765,11
21
Jiput
59,73
557,00
53,04
562,00
53,04
569,12
53,04
536,80
53,04
535,35
22
Cikedal
26,00
1.175,00
26,00
1,18
26,00
1.192,19
26,00
1.173,92
26,00
1.169,04
23
Menes
34,89
1.400,00
22,41
1,59
22,41
1.610,17
22,41
1.580,68
22,41
1.574,03
24
Pulosari
-
-
31,33
849,00
31,33
860,52
31,33
880,72
31,33
877,31
25
Mandalawangi
80,19
557,00
80,19
560,00
80,19
565,44
80,19
571,78
80,19
583,68
26
Cimanuk
23,64
1.588,00
23,64
1,60
23,64
1.617,39
23,64
1.620,52
23,64
1.617,89
27
Cipeucang
21,16
1.321,00
21,16
1,33
21,16
1.341,54
21,16
1.321,12
21,16
1.324,81
28
Banjar
30,50
994,00
30,50
999,00
30,50
1.014,00
30,50
978,85
30,50
976,39
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 29
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
29
Kaduhejo
33,57
1.004,00
33,57
1,01
33,57
1.027,85
33,57
1.031,46
33,57
1.026,93
30
Mekarjaya
31,34
659,00
31,34
663,00
31,34
674,28
31,34
604,91
31,34
606,76
31
Pandeglang
42,58
2.033,00
16,85
2,29
16,85
2.331,81
16,85
2.359,58
16,85
2.435,55
32
Majasari
-
-
19,57
2,15
19,57
2.183,90
19,57
2.284,82
19,57
2.356,97
33
Cadasari
29,20
1.140,00
26,20
1,18
26,20
1.197,60
26,20
1.198,97
26,20
1.199,43
34
Karangtanjung
27,77
1.363,00
19,07
1,56
19,07
1.588,10
19,07
1.700,00
19,07
1.697,12
35
Koroncong
-
-
17,86
956,00
18
972,79
17,86
995
17,86
987,85
2.746,89
409,00
2.746,89
412,00
2.746,89
417,23
2.746,89
418,31
2.746,89
418,51
JUMLAH
Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 30
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.2.1 Indeks Pembangunan Manusia Pada sub bab sosial lainnya membahas mengenai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Kemiskinan. IPM dipakai untuk mengukur tingkat pencapaian manusia yang merupakan indeks gabungan dari komponen pendidikan, kesehatan dan ekonomi. Nilai IPM Kabupaten Pandeglang terus mengalami peningkatan selama kurun waktu Tahun 2005-2010. Pada tahun 2005 IPM Kabupaten Pandeglang adalah 66,80, angka ini termasuk pada golongan IPM menengah atas yang memiliki nilai batas 65-80, sehingga dibutuhkan beberapa peningkatan di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk menuju IPM tinggi yang memiliki nilai batas 80-100. Pada tahun 2010, IPM Kabupaten Pandeglang mencapai 68,29 atau mengalami kenaikan sebesar 2,33 persen dari IPM tahun 2005. Kenaikan ini terjadi akibat peningkatan komponen IPM pada tahun 2010 yaitu Indeks Angka Harapan Hidup sebesar 2,87 persen dari 62,8 (pada tahun 2005), Indeks pendidikan sebesar 0,90 persen dari 77,9 (pada tahun 2005) serta kenaikan indeks daya beli sebesar 3,18 persen dari 59,7 (pada tahun 2005). Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Banten, IPM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 lebih rendah sebesar 2,27, dan IPM Kabupaten Pandeglang mempunyai ratarata laju pertumbuhan lebih rendah sebesar 0,33 persen dibanding rata rata pertumbuhan IPM Provinsi Banten. Gambaran Umum mengenai IPM dan Komponenya dapat terlihat pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3 serta Tabel 2.7 berikut ini.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 31
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambar 2.2 IPM Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Gambar 2.3 Komponen IPM Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 32
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.7 IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya Laju Pertumbuhan No
Uraian 2005
1
2
Rata-rata Pertumbuhan Th 2005-2009 (%)
2006
2007
2008
2009
2010
IPM Kabupaten Pandeglang
66,80
66,90
67,40
67,75
67,99
68,29
0,44
Indeks Angka Harapan Hidup
62,80
63,00
63,50
63,80
64,20
64,60
0,57
Indeks pendidikan
77,90
77,80
78,40
78,40
78,50
78,60
0,18
Indeks Tingkat Daya Beli
59,70
59,90
60,30
61,10
61,30
61,60
0,63
IPM Provinsi Banten
67,90
68,80
69,29
69,70
70,05
70,56
0,77
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2009 indeks angka harapan hidup sebesar 64,20 dengan rata-rata pertumbuhan dari tahun 2005-2009 sebsar 0,55 persen per tahun. Sementara dalam tahun yang sama indeks pendidikan sebesar 78,50 dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,19 persen per tahun, serta indeks tingkat daya beli sebesar 60,70 dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,66 persen per tahun. Berdasarkan trend dan laju pertumbuhan indeks angka harapan hidup, indeks pendidikan dan indeks daya beli, maka pada tahun 2010 samapai dengan 2015, IPM Kabupaten Pandeglang beserta komponennya dapat diperkirakan sebagaimana Tabel 2.8 berikut.
Tabel 2.8 Prakiraan/Proyeksi IPM Kabupaten Pandeglang beserta Komponennya Tahun No
1
2
Uraian 2010
2011
2012
2013
2014
2015
IPM Kabupaten Pandeglang
69,14
69,87
70,59
71,31
72,03
72,75
a. Indeks Angka Harapan Hidup
65,35
66,10
66,85
67,60
68,35
69,11
b. Indeks pendidikan
79,64
80,29
80,94
81,58
82,22
82,86
c. Indeks Tingkat Daya Beli
62,44
63,21
63,98
64,75
65,52
66,29
IPM Provinsi Banten
71,19
71,65
72,11
72,57
73,03
73,50
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 33
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2.2.2 Angka Kemiskinan Perkembangan kesejahteraan masyarakat dapat tercermin juga dalam angka kemiskinan yang merupakan salah satu persoalan serius dan tidak diharapkan oleh semua orang. Ukuran kemiskinan dapat dilihat dari jumlah penduduk miskin atau prosentase penduduk miskin/angka garis kemiskinan. Selama kurun waktu tahun 2005-2010 prosentase penduduk miskin di Kabupaten Pandeglang cenderung mengalami penurunan, hal ini menunjukkan ada keberhasilan pemerintah dalam penanganan kemiskinan. Pada tahun 2005 persentasi penduduk miskin sebesar 13,89 persen dan pada tahun 2010 menjadi 11,14 persen atau secara persentasi berkurang 2,75 persen. Untuk lebih jelasnya gambaran umum mengenai angka kemiskinan di kabupaten pandeglang dapat terlihat sebagaimana Gambar 2.4, Tabel 2.9 dan Tabel 2.10.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 34
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambar 2.4 Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Susenas
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 35
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.9 Persentasi Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang No
Uraian
Tahun 2005
1
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2
Jumlah Rumah Tangga (KK)
3
Angka Kemiskinan (%)
4
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
2006
2007
2008
2009
2010
1.106.788
1.124.497
1.130.514
1.146.067
1.149.064
1.149.610
296.958
301.709
303.044
305.815
301.417
272.937
13,89
15,82
15,64
14,49
12,01
11,14
135.943
144.543
151.763
162.059
190.256
202.483
Sumber : Hasil Analisis dan Susenas
Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang Laju Pertumbuhan No
Uraian
1
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2
Jumlah Rumah Tangga (KK)
3
Jumlah Penduduk Miskin (%)
2006
2007
2008
2009
2010
Rata-rata Pertumbuhan Th 2005-2009
1,60
0,54
1,38
0,26
0,55
0,76
1,6
0,44
0,91
-1,44
-9,45
-1,67
15,72
-0,61
-6,54
-16,48
-7,39
-3,63
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
2.3
Aspek Pelayanan Umum
Kinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran dan hasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisi pelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah Kabupaten Pandeglang dapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 36
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2.3.1 Layanan Urusan Wajib Layanan urusan wajib pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2006-2010 terdiri dari 32 (tiga puluh dua) urusan, di antaranya yaitu : a. Urusan Pendidikan Urusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pembangunan dan perkembangan Urusan Pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut :
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah Angka. Partiipasi sekolah tingkat SD sederajat di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 92,13 persen dan pada tahun 2010 sebesar 96,42 persen atau meningkat sebesar 4,29% dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,91 persen per tahun. Angka partisipasi sekolah tingkat SMP sederajat pada tahun 2005 sebesar 61,89 persen dan pada tahun 2010 sebesar 70,54 persen atau meningkat sebesar 8,65 persen. Semetara angka partisipasi sekolah tingkat SMA sederajat pada tahun 2005 sebesar 26,85 persen dan pada tahun 2010 sebesar 31,34 persen atau meningkat sebesar 14,49 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 9,01 persen per tahun.
Angka Melek Huruf Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf Partiipasi di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 95,50 persen dan pada tahun 2010 menjadi 96,35 persen atau meningkat sebesar 0,18 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,85 persen per tahun.
Angka rata-rata lama sekolah Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 6,40 tahun dan pada tahun 2010 menjadi 6,47 tahun atau meningkat sebesar 0,07 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,22 persen per tahun.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 37
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambaran lebih lanjut mengenai indikator kinerja urusan pendidikan dapat terlihat pada Tabel 2.11.
Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan
NO
Indikator
1 Angka Partisipasi Sekolah (%) a. SD Sederajat b. SMP Sederajat c. SMU Sederajat 2 Angka Partisipasi Murni a. SD Sederajat b. SMP Sederajat c. SMU Sederajat 3 Angka Partisipasi Kasar (%) a. SD Sederajat b. SMP Sederajat c. SMU Sederajat 4 Angka Melek Huruf (%) 5 Angka rata-rata lama sekolah (tahun) 6 (1) Meningkatnya angka partisipasi pendidikan usia dini; (2) Tersedianya sarana dan prasarana anak usia dini; (3) Tersedianya kurikulum dan bahan ajar serta perintisan model-model pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); (1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) jenjang SD, SDLB, MI dan Paket A; (2) Meningkatnya angka melanjutkan SD/SDLB/MI dan Paket A ke jenjang SMP/ MTs/Paket B dan Paket A; (3) Meningkatnya angka penyelesaian pendidikan dengan menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SD/SDLB/MI; (4) Menurunnya ratarata lama penyelesaian pendidikan pada jenjang SD/SDLB/MI dan Paket A; (5) Meningkatnya angka partisipasi sekolah (APS) penduduk usia 7-12 tahun (%)
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 2005-2010 (%)
92,13 61,89 26,85
96,80 80,07 36,34
98,00 74,78 33,74
97,95 74,94 32,28
98,36 77,72 37,49
96,42 70,54 41,34
0,91 2,65 9,01
91,48 42,51 19,90
96,12 55,00 25,90
95,61 58,55 25,94
97,10 46,08 21,55
97,21 48,49 24,93
93,18 53,51 34,02
0,37 4,71 11,32
103,75 51,56 22,20 95,50 6,40 -
109,01 66,83 28,89 95,50 6,80 -
112,54 68,43 28,80 95,61 6,50 -
114,71 54,64 29,86 96,50 6,40 81,50
114,96 57,07 33,04 96,30 6,44 84,00
109,37 63,28 53,27 96,35 6,47 90,00
1,06 4,18 19,13 0,18 0,22 -
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 38
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.11 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan (Lanjutan…)
NO
Indikator
7
(1) Meningkatnya angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan menengah (SMA/MA/Paket C); (2) Meningkatnya angka melanjutkan lulusan SMP/MTs/Paket B ke jenjang Pendidikan menengah; (3) Menurunnya rata-rata lama penyelesaian pendidikan pada jenjang SMP/MT s/Paket B (%) 8 T erstandarisasi, terakreditasi dan tersertifikasinya lembaga kursus, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, serta pendidikan non- formal lainnya (%) 9 Meningkatnya jumlah dan distribusi tenaga kependidikan (%) 10 Bertambahnya koleksi perpustakaan dan taman bacaan dan Meningkatnya kemampuan pengelola perpustakaan dan taman bacaan (%) 12 T erwujudnya sistem manajemen pendidikan secara terpadu (%)
Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 2005-2010 (%)
2005
2006
2007
2008
2009
2010
0,00
0,00
70,00
72,00
80,00
95,00
-
-
-
75,00
77,00
80,00
95,00
-
-
-
75,00
77,00
80,00
95,00
-
-
-
70,00
74,00
80,00
70,00
-
-
-
75,00
77,00
82,00
95,00
-
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang.
b. Urusan Kesehatan Capain kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada beberapa inikator berikut ini : Angka kelangsungan hidup bayi adalah adalah probabilitas bayi hidup sampai dengan usia 1 tahun, dalam kurun waktu setahun per 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Angka kelangsungan hidup bayi di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar 942 orang per 1000 Kelahiran Hidup dan pada tahun 2010 menjadi 948 orang per 1000 Kelahiran Hidup atau meningkat sebesar 0,01 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,13 persen per tahun. Angka harapan hidup adalah adalah peluang lama hidup atau umur seseorang pada waktu dilahirkan. Angka harapan hidup di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 39
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
sebesar 62,7 tahun dan pada tahun 2010 menjadi 63,77 tahun atau meningkat sebesar 1,07 tahun dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,34 persen per tahun. Persentasi balita gizi buruk di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2006 sebesar 2,21 persen (2.208 balita dari 99.465 balita) dan pada tahun 2010 menjadi 1,62 persen. Gambaran lebih lanjut mengenai capaian indikator kinerja Urusan Kesehatan dapat terlihat pada Tabel 2.12.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 40
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.12 Capaian Kinerja Urusan Kesehatan NO
Indikator
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 2005-2009 (%)
1
Angka Kelangsungan Hidup Bayi (1000KH) Angka Harapan Hidup (tahun) Angka Kesakitan (%) Rata-rata lama sakit (hari) Persentasi Balita Gizi Buruk (%) (1) Ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan; (2) Obat generik berlogo dalam persediaan obat (%) (1) Rumah yang dibina menjadi rumah sehat; (2) Sarana air bersih yang memenuhi syarat kesehatan (%). (1) Pembinaan dan pengawasan IRTpangan ; (2) Pembinaan dan pengawasan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta(%) Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (%). (1) Persentase kematian Ibu dan bayi menurun; (2) AKI : 300/100.000 KH; (3) AKB: <50/1000 KH (%) Tersedianya sarana dan prasarana kesehatan yang memadai (%) Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang memadai bagi lansia (%) (1) Balita gizi buruk mendapat perawatan; (2) Ratio dokter puskesmas per 100.000 penduduk; (3) Ratio dokter gigi puskesmas per 100.000 penduduk; (4) Ratio apoteker puskesmas per 100.000 penduduk; (5) Ratio bidan puskesmas per 100.000 penduduk; (6) Ratio perawat puskesmas per 100.000 penduduk; (7) Ratio ahli gizi puskesmas per 100.000 penduduk; (8) Ratio ahli sanitasi puskesmas per 100.000 penduduk; (9) Ratio ahli kesehatan masyarakat per 100.000 penduduk; (10) Fungsional penyuluh puskesmas (%)
942 62,70 16,61 7,56
943 62,80 12,16 4,95
944 62,90 22,50 6,98
945 63,30 19,28 6,87
947 63,52 22,74 6,86
948 63,77 48,06 5,02
0,13 0,34 23,68 -7,86
-
2,21 -
2,14 78,00
1,91 87,00
1,77 89,00
1,62 97,00
-7,47
-
-
65,00
70,00
72,00
80,00
-
-
-
48,00
50,00
65,00
87,00
-
-
-
35,00
38,00
45,00
61,00
-
-
-
35,00
40,00
60,00
87,00
-
-
-
27,50
40,00
51,67
75,00
-
-
-
47,50
64,50
70,00
100,00
-
-
-
75,75
69,17
72,33
99,00
-
2 3 4 5 6
7
8
9
10
11 12
13
-
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang.
c. Urusan Pemuda dan Olah Raga
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemuda Dan Olah Raga terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.13 berikut.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 41
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.13. Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olah Raga
No
Indikator
Satuan
1 Meningkatnya kreatifitas, produktifitas, dan daya saing pemuda 2 Berkembangnya karya, kreasi dan inovasi pemuda dalam seni, budaya dan iptek. 3 Meningkatnya Jumlah sarana olahraga yang mendukung budaya berolah raga; 4 Tumbuhnya bibit atlet berprestasi di kalangan pelajar dan pemuda.
%
Tahun 2007 2008 2009 2010 75 80 90 78
%
45
48
65
94
%
75
78
84
90
%
78
80
85
90
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010
d. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.14 berikut. Tabel 2.14 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
No
Tahun
Indikator
1 Sehat kelembagaan dan Usaha Koperasi; 2 Terjalinnya kemitraan antar Koperasi, Koperasi
2007
2008 35 40
2009
2010
50
74
55
74
55
74
46
74
45
74
%
-
%
30
dengan Lembaga lainnya; 3 Terciptanya keterampilan kerja pengelola KUKM
%
30
4 Terciptanya fasilitasi pembiayaan pemerintah,
%
-
40 35
lembaga perbankan dan keuangan lainnya 5 Tersedianya data pelaporan keuangan ahir tahun
%
20
30
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 42
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
e. Urusan Penanaman Modal Daerah
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Penanaman Modal Daerah terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.15 berikut. Tabel 2.15 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Daerah
No
Tahun
Indikator
1 Meningkatnya promosi potensi daerah 2 Tersedianya data dan informasi sarana dan
2007 %
25
%
-
2008 40 -
2009
2010
55
83
55
65
prasarana daerah Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010
f.
Urusan Ketenagakerjaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Ketenagakerjaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.16 berikut.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 43
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.16 Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan No
Indikator
1
Terlaksananya pelatihan dan produktivitas untuk 1.200 orang pencari kerja (1) Tersedianya laporan informasi pasar kerja dan bursa kerja sebanyak 60 laporan; (2) Terciptanya usaha mandiri sebanyak 300 orang; (3) Terselenggaranya pembinaan bagi LLS sebanyak 50 lembaga; (4) 'Terselenggaranya peningkatan produktivitas sebanyak 100 orang; (5) Penempatan tenaga kerja keluar dan dalam negeri sebanyak 1000 orang; (6) Perluasan tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur di pedesaan sebanyak 2.500 orang (1) Terwujudnya pembinaan hubungan industrial dan 'syarat kerja kepada 250 orang dari unsur tripartit; (2) Terlaksananya bimbingan pembuatan perjanjian kerja peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama kepada 250 orang; (3) Terwujudnya pengesahan dan pencatatan PP/PKB sebanyak 100 buah; (4) Terwujudnya pembinaan dan pembentukan lembaga kerja sama bipartit (LKS bipartit) pada 80 perusahaan; (5) Terlaksananya penyuluhan PPHI kepada 50 perusahaan; (6) Terlaksananya penyelesaian perselisihan hubungan industrial diluar pengadilan sebanyak 50 kasus '(7) Terwujudnya peningkatan penerapan sistem K3 pada 30 perusahaan; (8) Terbentuknya dewan pengupahan kabupaten; (9) Terlaksananya sistem pengupahan pada 100 'perusahaan; (10)Terwujudnya pengembangan koperasi pekerja pada 80 perusahaan
2
2
Tahun 2010
30
2008 50
2009
%
2007
70
86
%
25
45
65
97,78
%
30
50
72
87
Terselenggaranya pemeriksaan ketenagakerjaan yang independen, adil dan tidak memihak pada 300 perusahaan
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 44
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
g. Urusan Perhubungan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perhubungan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.17 berikut.
Tabel 2.17 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan
No
Tahun
Indikator
2007
1 (1) Meningkatnya kualitas kondisi jalan; (2) 2 3
Bertambahnya panjang jalan; (3) Tersedianya Pelabuhan Terpeliharanya prasarana dan fasilitas LLAJ yang telah ada Meningkatnya kinerja aparatur dinas perhubungan
%
20
2008 45
2009
2010
75
90
%
23
43
59
70
%
-
-
65
90
h. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.18 berikut.
Tabel 2.18 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
No
1 Terciptanya pemberdayaan masyarakat desa 2 3 4 5
Tahun
Indikator dibidang pembangunan Meningkatnya tingkat partisipasi masyarakat dalam membangun desa Terciptanya lembaga ekonomi pedesaan yang berkualitas Terciptanya aparatur pemerintah desa yang berkualitas Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2007
2008
2009
2010
%
20
35
45
87
%
70
80
85
87
%
20
30
45
70
%
50
60
75
90
%
20
35
45
70
II - 45
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
i.
Urusan Kebudayaan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kebudayaan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.19 berikut.
Tabel 2.19 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan
No
Tahun
Indikator
2007
1 Lestarinya nilai-nilai budaya dan kesenian daerah
j.
%
25
2008 35
2009
2010
55
68
Urusan Perencanaan Pembangunan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Perencanaan Pembangunan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.20 berikut.
Tabel 2.20 Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan
No
1 Tersusunnya Dokumen Perencanaan 2 3 4 5
Tahun
Indikator Pembangunan Daerah yang ditunjang oleh data base yang up to date Terciptanya kerjasama yang mendukung proses pembangunan (1) Berkurangnya jumlah desa tertinggal; (2) Berkembangnya desa potensial; (3) Terbentuknya pusat-pusat perekonomian baru Terciptanya lembaga perencana yang profesional dan berkualitas (1) Tersedianya data dan dokumen perencanaan pembangunan; (2) Tersusunnya program dan kegiatan pembangunan berdasarkan skala prioritas; (3) Terlaksananya monitoring dan evaluasi program pembangunan secara berkala
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2007 %
40
2008 60
2009
2010
70
90
%
-
56
56
70
%
42
60
70
80
%
-
50
68
90
%
53
65
69
90
II - 46
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
k. Urusan Pemerintahan Umum
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Pemerintahan Umum terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.21 berikut.
Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum
Tahun
No
Indikator
1
Meningkatnya fasilitasi yang mendukung kegiatan DPRD Meningkatnya fasilitasi yang mendukung kegiatan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah Meningkatnya pendapatan daerah yang didukung oleh pengelolaan keuangan daerah yang semakin baik Terciptanya desa mandiri dan terwujudnya pelayanan yang cepat dan tepat (1) Terlaksananya kegiatan penanganan kasus atas pengaduan masyarakat; (2) Jumlah tindak lanjut temuan; (3) Jumlah kasus dan pengaduan dari masyarakat; (4) Kegiatan pembangunan; (5) Pelatihan/bimbingan tekhnis/in house training (1) Pegawai bawasda dapat mengikuti kegiatan diklat/kursus/pelatihan; (2) Meningkatnya kualitas aparatur/ pegawai Bawasda; (3) Terlaksananya Bintek pengawasan terhadap kinerja aparatur Penyusunan standar kebijakan sistem dan prosedur pengawasan, terwujudnya pengawasan sesuai dengan sistem dan prosedur yang lebih baik
%
Meningkatnya kesadaran, kepatuhan hukum dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kepastian, ketentraman dan ketertiban hukum di daerah Berkurangnya jumlah desa tertinggal
2 3 4 5
6
7
8
9 10 meningkatnya peran dan fungsi pemerintahan
desa, BPD dan lembaga-lembaga yang ada di desa 11 Terlaksananya pelayanan pemerintahan umum yang baik 12 Terlaksananya administrasi pembangunan yang efektif Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2007
2009
2010
50
2008 70
70
85
%
50
56
75
90
%
60
61
63
88
%
-
-
55
55
%
15
77
50
68
%
15
65
45
65
%
-
23
45
65
%
44
46
55
78
%
60
68
75
%
-
63 57
75
80
%
54
65
70
87
%
55
80
85
87
II - 47
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.21 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Umum (Lanjutan…)
No
Tahun
Indikator
2007
13 Terselenggaranya tugas pokok dan fungsi dengan % baik 14 Terlaksananya kegiatan syiar Islam
15 Meningkatnya ekonomi lokal 16 Terlaksananya kegiatan kepemudaan dan olah raga 17 Terlaksananya kegiatan dengan efektif dan efisien
l.
-
2008 -
2009
2010
60
75
75
84
80
93
65
75
60
75
%
60
%
60
%
52
70 70 58
%
-
60
Urusan Kepegawaian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kepegawaian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.22 berikut.
Tabel 2.22 Capaian Kinerja Urusan Kepegawaian
No
1 (1) Meningkatnya jumlah pegawai yang mengikuti
2
Tahun
Indikator pendidikan kedinasan; (2) Terlaksananya standar pendidikan kedinasan sesuai dengan standar profesi; (3) Meningkatnya kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas terlaksananya pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemerintah
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2007 %
15,00
2008 22,5
%
28,00
35
2009
2010
32,5
75
50
75
II - 48
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
m. Urusan Kearsipan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kearsipan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.23 berikut.
Tabel 2.23 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan
No
Tahun
Indikator
2007
1 Terkelolanya arsip daerah secara profesional 2 Terpeliharanya keselamatan dan kelestarian arsip/dokumen/tata naskah daerah Terpeliharanya sarana/prasarana kearsipan
3 4 Terlaksananya peningkatan kapasitas/kemampuan
%
-
%
-
%
27
%
-
2008 25 -
2009
2010
60
80
50
76
35 25
50
75
54
75
pengelola kearsipan
n. Urusan Komunikasi dan Informatika
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Komunikasi dan Informatika terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.24 berikut.
Tabel 2.24 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika
No
Tahun
Indikator
2007
2008 30
2009
2010
40
65
50
71
50
65
40
65
1 Tersebarnya informasi secara cepat, transparan
%
25
dan dapat dipertanggungjawabkan Terlaksananya penggunaan tekhologi informasi
%
-
%
-
-
%
26
30
2 3 Bertambahnya SDM yang mampu di bidang 4
komunikasi dan informasi Meningkatnya sarana dan prasarana penyebaran informasi
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 49
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
o. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2. 25 berikut.
Tabel 2.25 Capaian Kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
No
Tahun
Indikator
1 T erciptanya lingkungan yang tertib, aman dan nyaman 2 Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam sistem keamanan lingkungan. 4 T erciptanya kerukunan beragama 5 Menurunnya penyakit masyarakat 6 Meningkatnya kesadaran berpolitik masyarakat 7 T ertanggulanginya bencana secara cepat dan tepat sasaran sesuai prosedur. 8 T ertanganinya secara cepat dan efektif penanggulangan bahaya kebakaran
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
%
2007 40
2008 70
2009 70
2010 100
%
28
50
55
100
% % %
40 40 40
70 75 70
70 75 70
80 85 80
%
15
30
40
93
%
40
70
70
89
II - 50
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
p. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.26
berikut. Tabel 2.26 Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
No 1 2 3 4
Tahun
Indikator Meningkatnya mutu pelayanan KB
%
40
Meningkatnya kesehatan reproduksi dan menurunkan pertumbuhan penduduk Meningkatnya ketahanan dan pemberdayaan keluarga Menurunnya jumlah fakir miskin, anak jalanan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya
%
35
2008 50 45
%
75
75
75
78
%
75
75
75
78
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2007
2009
2010
60
98
55
98
II - 51
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2.3.2 Layanan Urusan Pilihan Layanan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2006-2009 terdiri dari 8 (delapan) urusan, yaitu: a. Pertanian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pertanian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.27 berikut. Tabel 2.27 Capaian Kinerja Urusan Pertanian No
Indikator
1 Meningkatnya kesejahteraan petani/peternak 2 (a) Meningkatnya efisiensi dan aktifitas pemasaran hasil pertanian, peternakan dan perkebunan baik di pasar tradisional, regional dan bahkan luar negeri dan tersedianya sarana promosi
3
4 5
6 7 8
9
(b) Berkembangnya jaringan pemasaran (c) Berkembangnya komoditas unggulan daerah berdasarkan potensi wilayah (a) Meningkatnya kualitas dan kuantitas produk perkebunan (b) Meningkatnya usaha di bidang agribisnis (a) Meningkatnya keamanan hasil ternak (b) Menurunnya penularan penyakit hewan (a) Meningkatnya keamanan pangan hewani (b) Tersedianya pelayanan terhadap masyarakat veteriner Meningkatnya hasil produksi pertanian tanaman pangan dan hortikultura Meningkatnya produksi pertanian, peternakan dan perkebunan unggulan Tersedianya sarana pertanian, perkebunan dan peternakan tepat guna dan memasyarakatnya penerapan teknologi tepat guna Meningkatnya kualitas penyuluhan pertanian, peternakan dan perkebunan
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Satuan
Tahun 2008 2009 75 90 75 90
% %
2007 80 -
%
-
83
92
95
%
66
75
90
95
%
-
-
83
85
%
80
83
88
85
%
88
90
92
95
%
-
-
83
85
%
86
88
91
95
II - 52
2010 95 95
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
b. Kehutanan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan kehutanan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.28 berikut. Tabel 2.28 Capaian Kinerja Urusan Kehutanan
No
Indikator
Satuan
1 Penurunan aktivitas pemanfaatan hutan secara ilegal 2 Tertanganinya rehabilitasi lahan kritis serta sumber mata air 3 Tersedianya hasil hutan dan kayu dan terciptanya pengembangan hutan kemasyarakatan 4 Tersusun dan tersosialisasikannya Perda Pengelolaan Industri Hasil Hutan 5 Terciptanya pendampingan kelompok usaha perhutanan dan pendampingan SPKP
Tahun 2008 2009 87 87
%
2007 85
2010 100
%
78
87
87
100
%
-
87
87
100
%
-
87
87
100
%
-
87
87
90
c. Energi dan Sumber Daya Mineral
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan energi dan sumber daya mineral terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.29 berikut. Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral No
Indikator
Satuan
Tahun 2008 2009 90 91
1 Terlaksananya pembinaan dan pengawasan terhadap pengusahaan bidang pertambangan, baik itu pengusahaan di bidang pertambangan maupun pengusahaan migas di Kabupaten Pandeglang
%
2007 75
2 Terpenuhinya kebutuhan listrik bagi masyarakat yang belum menikmati listrik dan meningkatnya kualitas sistem ketenagalistrikan di Kabupaten Pandeglang 3 Terukurnya posisi keberadaan dan volume bahan tambang dan tersedianya database bidang pertambangan dan energi di Kabupaten Pandeglang
%
75
90
91
95
%
-
80
91
95
4 Terciptanya sistem pengelolaan air tanah yang berwawasan lingkungan 5 Tersedianya sarana dan prasarana untuk kegiatan bidang pertambangan dalam pengelolaan bahan galian seperti batu mulia, andesit, tanah liat dan pasir
%
-
90
91
95
%
-
90
91
93
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 53
2010 95
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
d. Pariwisata
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan pariwisata terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.30 berikut. Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Pariwisata No
Indikator
Satuan
1 Terlaksananya Sapta Pesona Wisata 2 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan 3 Meningkatnya jumlah dan kualitas objek serta atraksi wisata 4 Meningkatnya promosi produk wisata daerah melalui media massa dan teknologi yang berbasiskan website
% % %
2007 62 50 -
%
50
Tahun 2008 2009 70 91 57 87 66 85 50
2010 98 98 98
87
98
e. Kelautan dan Perikanan f. Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan Kelautan dan Perikanan
terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.31 berikut. Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Kelautan dan Perikanan No
Indikator
1 Jumlah pembinaan 2 Jumlah sarana dan prasarana yang mendukung pengelolaan dan pemanfaatan SD kelautan dan perikanan 3 Jumlah usaha agribisnis di sektor kelautan dan perikanan 4 Menurunnya kerusakan dan meningkatnya daya dukung lingkungan
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Satuan
Tahun 2008 2009 80 92 91 93
% %
2007 50 -
2010 100 100
%
-
83
93
95
%
-
83
93
93
II - 54
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
g. Urusan Perdagangan
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan perdagangan terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.32 berikut. Tabel 2.32 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan No
Indikator
Satuan
1 Terciptanya suasana aman dalam perekonomian pasar 2 Terciptanya suasana pasar yang kondusif
%
2007 80
%
80
Tahun 2008 2009 83 93 83
93
2010 95 95
h. Urusan Industri
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan industri terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.33 berikut.
Tabel 2.33 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan No
Indikator
1 Meningkatnya industri kecil dan menengah 2 Terciptanya sinkronisasi produksi industri hulu dan hilir
Satuan % %
2007 90 -
Tahun 2008 2009 91 93 91 93
2010 99 100
i. Urusan Ketransmigrasian
Kinerja pembangunan pada pelayanan urusan ketransmigrasian terlihat pada beberapa indikator kinerja sebagaimana Tabel 2.34 berikut.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 55
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.34 Capaian Kinerja Urusan Ketransmigrasian No
Indikator
1 Terlaksananya kerjasama antar daerah melalui 6 MoU 2 Terlaksananya pengiriman transmigrasi keluar Jawa sebanyak 150 KK 3 Terlaksananya pembinaan kepada transmigrasi sebanyak 150 KK pada lokasi transmigrasi di luar Jawa
Satuan %
2007 75
Tahun 2008 2009 90 92
Sumber : Bappeda, Evaluasi RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010
2.4.
Aspek Daya Saing Daerah
Daya saing daerah merupakan salah satu tujuan penyelenggaraan pemerintah daerah yang didasarkan pada potensi, kekhasan dan keunggulan suatu daerah. Suatu daya saing (competitiveness) merupakan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan pembangunan ekonomi dalam mencapai tingkat kesejahteraan dan keberlanjutan. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan aspek daya saing daerah dapat dilihat dari beberapa aspek diantaranya kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestsai dan sumber daya manusia.
2.4.1 Kemampuan Ekonomi Daerah Kemampuan ekonomi daerah atau kapasitas ekonomi daerah harus memeiliki daya tarik (attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang akan masuk dan telah berada pada suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saiang daerah. Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan kemampuan ekonomi daerah di antaranya dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), Tingkat Inflasi Sektoral.
a.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adhb Perekonomian Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 dapat dilihat pada
perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 56
2010 98
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
merupakan cerminan perolehan nilai tambah atas proses produksi atau jasa di wilayah Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2010. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Pandeglang atas dasar harga berlaku Tahun 2010 sebesar 8,424 triliun rupiah (atau senilai 8.424.068 juta rupiah), nilai ini meningkat sebesar 72,36 persen dari PDRB adhb pada Tahun 2005 yang nilainya 4,887 triliun rupiah. Sektor dominan yang memberi andil dalam perkembangan nilai PDRB adhb Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 berturutturut adalah Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran, serta Sektor Jasajasa (seperti terlihat pada Tabel 2.35 dan Gambar 2.5).
Tabel 2.35 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku & Kontribusi PDRB Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005 – 2010 PDRB ADHB (Jutaan Rupiah)
Kontribusi (%)
2005
2010
2005
2010
Rata-rata Pertumbuha Th 2005-2010 (%)
1.737.068
2.553.805
35,54
30,32
8,01
5.374
6.240
0,11
0,07
3,03
Industri Pengolahan
556.527
881.858
11,39
10,47
9,64
Listrik, Gas dan Air Bersih
39.822
224.330
0,81
2,66
41,30
Bangunan
211.013
406.589
4,32
4,83
14,02
1.118.747
1.978.450
22,89
23,49
12,08
Pengangkutan dan Komunikasi
307.591
665.576
6,29
7,90
16,69
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
211.309
489.751
4,32
5,81
18,31
Jasa-jasa
699.955
1.217.469
14,32
14,45
11,71
KABUPATEN
4.887.405
8.424.068
100,00
100,00
11,50
BANTEN
84.622.288
148.976.220
5,78
5,65
11,98
LAPANGAN USAHA
Pertanian Pertambangan & Penggalian
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 57
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambar 2.5 Grafik Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005, 2010
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Dari Grafik di atas, tergambar bahwa perekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 didominasi oleh Sektor Pertanian dengan kontribusi 30,32 persen (atau menyumbang sebesar 2,55 triliun rupiah) yang berarti bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor andalan dalam menggerakan perekonomian di wilayah Kabupaten Pandeglang. Sektor lainnya yang memberikan kontribusi menonjol bagi perekonomian daerah adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 23,49 persen serta Sektor Jasa-jasa sebesar 14,45 persen. Sembilan kelompok sektor PDRB adhb menurut lapangan usaha seperti tersebut di atas, menggambarkan struktur perekonomian di suatu wilayah. Struktur perekonomian tersebut dikelompokan ke dalam tiga sektoral, yaitu Sektor Primer (meliputi Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian), Sektor Sekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Listrik Gas dan Air, serta Sektor Bangunan), dan Sektor
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 58
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tersier (meliputi Sektor Perdagangan, hotel dan restoran, Sektor Angkutan dan komunikasi, Sektor Keuangan, serta Sektor Jasa-jasa). Apabila dilihat ke dalam tiga kelompok tersebut, terlihat bahwa Sektor Tersier memberikan andil terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang dalam kurun waktu Tahun 2005-2010, disusul oleh Sektor Primer dan Sektor Sekunder (Gambar 2.6). Gambar 2.6 Grafik Perkembangan Kontribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Pandeglang Secara Sektoral, Tahun 2005-2010
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata-rata laju pertumbuhan sektor PDRB adhb, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 41,30 persen per tahun, kemudian diikuti oleh Bank & Lembaga Keuangan lainnya sebesar 18,31 persen per tahun, Pengangkutan dan Komunikasi 16,69 persen per tahun, Bangunan 14,02 persen per tahun, Perdagangan Hotel dan Restoran sebesar 12,08 persen per tahun serta jasa-jasa sebesar Rp. 11,71 persen per tahun. Dengan demikian laju pertumbuhan total PDRB adhb Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar 11,50 persen per tahun dengan nilai PDRB adhb tahun 2010 sebesar Rp.8,42 Trilyun.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 59
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Adhk Produk domestik Regional Bruto Kabupaten Pandeglang pada tahun 2005 sebesar Rp. 3,40 trilyun dan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp. 0,86 trilyun. Kontribusi PDRB adhk terbesar disumbang oleh sektor pertanian yaitu sebesar 36,07 persen pada tahun 2005 dan 32,18 persen pada tahun 2010, kemudian diikuti oleh sektor perdagangan hotel dan restoran, jasa-jasa dan industri pengolahan. Gambaran PDRB adhk lebih lanjut sebagaimana Tabel 2.36 dan Gambar 2.7.
Tabel 2.36 PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2005-2010 PDRB adhk Rata-rata Kontribusi (%) (Jutaan Rupiah) Pertumbuhan LAPANGAN USAHA Th 2005-2010 2005 2010 2005 2010 (%) Pertanian
1.225.999
1.369.416
36,07
32,18
2,24
3.835
3.272
0,11
0,08
(3,12)
398.818
473.164
11,73
11,12
3,48
23.628
106.695
0,70
2,51
35,19
Bangunan
150.426
210.512
4,43
4,95
6,95
Perdagangan, Hotel dan Restoran
822.060
1.055.110
24,19
24,79
5,12
Pengangkutan dan Komunikasi
188.665
268.795
5,55
6,32
7,34
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
162.874
225.188
4,79
5,29
Jasa-jasa
422.284
543.452
12,43
12,77
5,17
3.398.590
4.255.603
100,00
100,00
4,60
58.106.948
76.307.360
5,85
5,58
5,56
Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih
KABUPATEN BANTEN
6,69
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 60
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Gambar 2.7 Grafik PDRB adhk & Kontribusi PDRB adhk Tahun 2000 Kabupaten Pandeglang Menurut Lapangan Usaha Tahun 2005-2010
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Sementara dalam periode tahun 2005-2010, jika dilihat berdasarkan rata- rata laju pertumbuhan PDRB adhk, Listrik, Gas dan Air Bersih mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu 35,19 persen per tahun, kemudian diikuti oleh Pengangkutan dan Komunikasi 7,34 persen per tahun, Bangunan sebesar 6,95 persen per tahun, Bank & Lembaga Keuangan lainnya 6,69 persen per tahun, serta Jasa-jasa sebesar 5,17 persen per tahun. Laju pertumbuhan PDRB adhk Kabupaten Pandeglang selama kurun waktu 2005-2010 sebesar 4,60 persen per tahun dengan nilai PDRB adhk tahun 2010 sebesar Rp.4,26 Trilyun.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 61
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)
Perkembangan nilai PDRB atas dasar harga konstan menunjukan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di suatu wilayah. Rata-rata LPE Kabupaten Pandeglang pada Tahun 2005-2010 sebesar 4,60 persen. Pada tahun 2005, LPE Kabupaten Pandeglang mencapai 5,33 persen dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 6,77 persen. Untuk lebih lengkapnya perkembangan LPE Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada Gambar 2.8 berikut ini.
Gambar 2.8 Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Berdasarkan pengelompokan lapangan usaha, Sektor Sekunder (meliputi Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih, serta Sektor Bangunan) mempunyai rata-rata laju pertumbuhan ekonomi tahun 2006-2010 paling besar yaitu sebesar 6,65 persen per tahun dibandingkan dengan sektor tersier dan primer masingmasing sebesar 5,57 persen per tahun dan 2,22 persen per tahun. Rata-rata laju
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 62
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
pertumbuhan sektor sekunder tersebut meliputi laju pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan sebesar 3,48 persen per tahun, Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih sebesar 35,19 persen per tahun, serta Sektor Sektor Bangunan sebesar 6,95 persen per tahun. Sementara Sektor Tersier yang meliputi Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Bank dan Lembaga Keuangan lainnya, serta sektor Jasa-jasa masing-masing dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 5,12 persen per tahun, 7,34 persen per tahun, 6,69 persen per tahun, dan 5,17 persen per tahun. Sedangkan Sektor Primer yang meliputi Pertanian, serta Pertambangan dan Penggalian masing-masing sebesar 2,24 persen per tahun dan -3,12 persen per tahun. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat sebagaimana Tabel 2.37 berikut ini dan Gambar 2.9 berikut ini. Tabel 2.37 Laju Pertumbuhan Ekonomi per Lapangan Usaha LPE (%) Sektor/Lapangan Usaha 2006
2007
2008
2009
2010
Rata-rata Laju Pertumbuhan Tahun 20052010
Primer
2,24
0,76
2,84
1,64
3,65
2,22
Pertanian
2,24
0,74
1,93
2,2
4,11
2,24
Pertambangan & Penggalian
3,94
5,51
227,58
-43,66
-63,42
-3,12
Sekunder
3,86
3,96
4,57
6,17
15,09
6,65
Industri Pengolahan
3,41
3,16
3,05
4,06
3,7
3,48
Listrik, Gas dan Air Bersih
4,41
1,09
-2,77
37,66
219,64
35,19
Bangunan
4,97
6,5
9,5
7,05
6,08
6,95
Tersier
5,46
5,88
5,22
5,32
5,97
5,57
5,1
4,24
5,39
4,97
5,91
5,12
Pengangkutan dan Komunikasi
5,41
9,59
7,62
7,15
6,95
7,34
Bank & Lembaga Keuangan lainnya
9,36
7
5,45
5,93
5,78
6,69
Jasa-jasa
4,67
6,98
3,68
4,89
5,69
5,17
Total
4,03
3,74
4,29
4,21
6,77
4,60
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 63
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Gambar 2.9 Laju Pertumbuhan Ekonomi per Kelompok Lapangan Usaha
Sumber : Hasil Analisis dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
d. Inflasi Sektoral Inflasi merupakan ukuran yang menunjukkan kenaikan harga. Inflasi merupakan hal penting karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat yang berimplikasi langsung terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin tinggi tingkat inflasi semakin berkurang daya beli masyarakat sehingga akan mengurangi tingkat kesejahteraan masyarakat. Tingkat inflasi di suatu wilayah pada suatu tahun selain dihitung dengan metode IHK (Indeks Harga Konsumen), dapat juga dilihat dari besarnya perubahan Indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya. Inflasi ini merupakan perubahan harga yang terjadi dari sudut produsen atau yang lebih dikenal dengan Inflasi Sektoral. Inflasi tersebut digambarkan oleh masing-masing sektor dan bersumber dari perbandingan antara PDRB adhb dengan PDRB adhk. Indeks harga yang diturunkan dari
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 64
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
perhitungan PDRB disebut sebagai “PDRB Deflator” atau yang dikenal dengan Indeks Implisit (Indeks Harga Produsen). Seberapa jauh terjadinya perubahan harga secara makro dari masing-masing sektor dapat digambarkan melalui besaran Inflasi Sektoral. Dengan menggunakan berbagai jenis input disertai harga yang berbeda pada suatu sektor, maka harga tertimbangnya digambarkan oleh perubahan indeks implisit setiap tahunnya. Tabel 2.38 Indeks Implisit dan Inflasi Sektoral Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2009 2005
2006
2007
2008
2009
2010
Rata-rata laju pertumbuhan 2005-2006 (%)
PDRB adhb (Milyar Rp)
4.887.405
5.633.527
6.122.594
6.939.119
7.472.785
8.424.068
11,50
PDRB adhk (Milyar)
3.398.590
3.535.392
3.667.467
3.824.712
3.985.777
4.255.603
4,60
143,81
159,35
166,94
181,43
187,49
197,95
6,60
8,20
10,81
4,77
8,68
3,34
5,58
-7,40
Sektor
Indeks Implisit/Deflator PDRB Inflasi di Tingkat Produsen
Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang dan Hasil Analisis
Pada Tabel 2.38 di atas terlihat bahwa inflasi sektoral berfluktuasi. Inflasi sektoral tahun 2005 sebesar 8,20 persen, dan tahun 2007 menjadi 4,77 persen sedangkan pada tahun 2008 menjadi 8,68 persen. Hal tersebut terjadi seiring dengan meningkatnya harga BBM yang berpengaruh terhadap kenaikan harga barang lainnya. Sementara pada tahun 2009, dan 2010 mengalami penurunaan kembali masing-masing sebesar 3,34 persen dan 5,58 persen. Sementara rata-rata laju petumbuhan inflasi sektoral tahun 2005 -2010 sebesar minus -7,40 persen per tahun.
2.4.2 Fasilitas Wilayah / Infratruktur Fasilitas wilayah/Infrastruktur merupakan penunjang daya saing daerah dalam ketersediaan (availability) fasilitas untuk mendukung aktivitas ekonomi di berbagai sektor pada suatu daerah atau antar-daerah (wilayah). Semakin lengkap ketersediaan fasilitas wilayah/infrastruktur, maka semakin kuat daya saing daerah. Gambaran umum kondisi
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 65
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
daya saing daerah terkait dengan fasilitas wilayah/infrastruktur diantaranya dapat dilihat dari fasilitas perhubungan, pengairan/irigasi, air bersih serta energy dan telekomunikasi.
a.
Fasilitas Perhubungan Darat Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Tersedianya jalan yang berkualitas akan memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar arus lalu lintas barang dan jasa dari satu daerah ke daerah lain, terutama komoditas hasil pertanian dari pedesaaan.
Kondisi Jaringan Jalan dan Kereta Api Panjang jalan di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 mencapai 1.043,48 kilometer. Panjang jalan yang berada di bawah wewenang negara 169,27 kilometer dan wewenang Pemerintah Provinsi Banten 151,18 kilometer. Sedangkan sepanjang 723,03 kilometer di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Tahun 2010 jumlah panjang jalan ini meningkat dan Tahun 2008 juga meningkat sepanjang 434,6 km. Penambahan ini disebabkan oleh adanya peningkatan status jalan yang menghubungi antar kecamatan maupun antar desa di Kabupaten Pandeglang sepanjang tahun 2010. Dari seluruh panjang jalan di bawah wewenang Pemerintah Kabupaten Pandeglang tahun 2010, berupa aspal 536,23 kilometer, batu/kerikil 121,10 kilometer dan tanah 65,70 kilometer. Sedangkan berdasarkan kondisinya, hanya 14,97 persen dalam kondisi baik, 37,58 persen dalam kondisi sedang, sementara selebihnya dalam keadaan rusak dan rusak berat. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.39 dan Tabel 2.40. Provinsi Banten dilalui jalur kereta api Jakarta – Merak yang melewati wilayah DKI Jakarta – Kabupaten Tangerang – Serang – Kota Cilegon dan Kabupaten Lebak. Berdasarkan data operasional kereta api di Provinsi Banten, dapat diketahui hal-hal berikut :
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 66
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Panjang lintasan kereta adalah 305,90 Km, dengan perincian :
Lintas operasi Lintas Tanah Abang – Merak : 129,30 Km Lintas Duri – Merak : 6,80 Km
Lintas tak operasi Lintas Rangkas Bitung – Labuan : 56,50 Km Lintas Cilegon – Anyer Kidul : 17,30 Km Lintas Saketi – Bayah : 96,00 Km
Rencana pengembangan Jalur Kereta Api di Provinsi Banten Meliputi :
Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serpong – Maja;
Rencana pembangunan jalur kereta api Bandara Soekarno – Hatta;
Rencana tata letak Stasiun Lintas Tonjongbaru/ Cilegon – Bojonegara;
Pengoperasian kembali jalur-jalur kereta api yang saat ini tidak aktif:
Rangkasbitung – Labuan (66 Km)
Saketi – Bayah (86,40 Km)
Cilegon – Anyer Kidul (17 Km)
Rencana pengembangan jalur kereta api Lintas Serang – Cikande – Cikupa – Serpong;
Rencana pengembangan Double Track Lintas Rangkasbitung – Merak.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 67
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.39 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan Keadaan I.
Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci II. Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat III. Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II c. Kelas III d. Kelas III A e. Kelas III B f. Kelas III C g. Tidak Diperinci
Status Jalan Tahun 2005 Negara Propinsi Kabupaten 169,260 85,900 531,300 169,260 85,900 433,250 80,780 17,270 169,260 85,900 531,300 101,725 49,011 102,919 45,929 36,197 250,224 21,606 0,692 90,950 87,207 169,260 85,900 531,300 17,900 3,610 151,360 82,290 531,300 -
Jumlah 786,460 688,410 80,780 17,270 786,460 253,655 332,350 113,248 87,207 786,460 21,510 764,950 -
Negara 169,270 169,270 169,270 50,865 67,394 51,011 169,270 169,270 -
Status Jalan Tahun 2006 Propinsi Kabupaten 151,267 434,600 151,267 371,200 21,700 41,700 151,267 434,600 114,377 86,920 36,200 260,760 65,190 0,690 21,730 151,267 434,600 151,267 434,600 -
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 68
Jumlah 755,137 691,737 21,700 41,700 755,137 252,162 364,354 116,201 22,420 755,137 320,537 434,600 -
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.39 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan (Lanjutan…) Keadaan I.
Jenis Permukaan a. Diaspal b. Kerikil c. Tanah d. Tidak Diperinci II. Kondisi Jalan a. Baik b. Sedang c. Rusak d. Rusak Berat III. Kelas Jalan a. Kelas I b. Kelas II c. Kelas III d. Kelas III A e. Kelas III B f. Kelas III C g. Tidak Diperinci
Status Jalan Tahun 2007 Negara Propinsi Kabupaten Jumlah 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 371,200 691,737 21,700 21,700 41,700 41,700 169,270 151,267 434,600 755,137 50,865 114,377 86,920 252,162 67,394 36,200 260,760 364,354 51,011 65,190 116,201 0,690 21,730 22,420 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 320,537 434,600 434,600 -
Status Jalan Tahun 2008 Negara Propinsi Kabupaten Jumlah 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 371,200 691,737 21,700 21,700 41,700 41,700 169,270 151,267 434,600 755,137 50,865 114,377 86,920 252,162 67,394 36,200 260,760 364,354 51,011 65,190 116,201 0,690 21,730 22,420 169,270 151,267 434,600 755,137 169,270 151,267 320,537 434,600 434,600 -
Status Jalan Tahun 2009 Negara Propinsi Kabupaten Jumlah 169,270 151,180 723,030 1.043,480 169,270 151,180 526,630 847,080 128,600 128,600 67,800 67,800 169,270 151,180 723,030 1.043,480 50,870 56,530 80,700 188,100 67,390 42,050 268,760 378,200 51,010 52,600 151,160 254,770 222,410 222,410 169,270 151,180 723,030 1.043,480 169,270 151,180 320,450 723,030 723,030 -
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
II - 69
Negara 169,270 169,270 118,400 50,87 67,390 51,010 169,270 169,270 -
Status Jalan Tahun 2010 Propinsi Kabupaten Jumlah 151,180 723,030 1043,480 151,180 536,230 856,680 121,100 121,100 65,700 65,700 0,000 151,180 723,030 992,610 56,530 108,210 164,740 42,050 271,680 381,120 52,600 133,580 237,190 209,560 209,560 151,180 723,030 1043,480 0,000 0,000 0,000 0,000 151,180 320,450 723,030 723,030 -
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.40 Persentasi Kondisi Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan Keadaan II. Kondisi Jalan
Status Jalan Tahun 2005
Status Jalan Tahun 2008
Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
a. Baik
60,10
57,06
19,37
32,25
30,05
75,61
20,00
33,39
b. Sedang
27,14
42,14
47,10
42,26
39,81
23,93
60,00
48,25
c. Rusak
12,76
0,81
17,12
14,40
30,14
0,00
15,00
15,39
0,00
0,00
16,41
11,09
0,00
0,46
5,00
2,97
d. Rusak Berat Keadaan II. Kondisi Jalan
Status Jalan Tahun 2006
Status Jalan Tahun 2009
Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah 100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
a. Baik
30,05
75,61
20,00
33,39
30,05
37,39
11,16
18,03
b. Sedang
39,81
23,93
60,00
48,25
39,81
27,81
37,17
36,24
c. Rusak
30,14
0,00
15,00
15,39
30,14
34,79
20,91
24,42
0,00
0,46
5,00
2,97
0,00
0,00
30,76
21,31
d. Rusak Berat Keadaan II. Kondisi Jalan
Status Jalan Tahun 2007
Status Jalan Tahun 2010
Negara Propinsi Kabupaten Jumlah Negara Propinsi Kabupaten Jumlah 100,01
176,10
81,80
97,35
100,00
100,00
100,00
100,00
a. Baik
30,05
133,15
16,36
33,39
30,05
37,39
14,97
18,03
b. Sedang
39,82
42,14
49,08
46,33
39,81
27,81
37,58
36,24
c. Rusak
30,14
0,00
12,27
14,78
30,14
34,79
18,48
24,42
0,00
0,80
4,09
2,85
0,00
0,00
28,98
21,31
d. Rusak Berat
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab. Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 70
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.41 Panjang Jalan Kabupaten Menurut Jenis Permukaan Jalan dan Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010 Jenis Permukaan No
Kecamatan
Jumlah Diaspal
Batu Kerikil
Tanah
1
Sumur
10,00
2,00
12,70
24,70
2
Cimanggu
18,10
4,00
14,00
36,10
3
Cibaliung
11,50
-
7,00
18,50
4
Cibitung
4,90
14,10
-
19,00
5
Cikeusik
9,20
13,10
4,60
26,90
6
Cigeulis
9,70
7,70
-
17,40
7
Panimbang
8
18,40
-
15,00
33,40
Sobang
6,00
-
-
6,00
9
Munjul
8,20
13,50
6,00
28,20
10
Angsana
4,40
6,70
-
11,10
11
Sindangresmi
6,30
11,60
-
17,90
12
Picung
19,50
-
-
19,50
13
Bojong
6,58
1,00
-
7,58
14
Saketi
19,70
12,70
-
32,40
15
Cisata
17,30
5,20
-
22,50
16
Pagelaran
30,50
-
-
30,50
17
Patia
0,60
-
6,40
18
Sukaresmi
9,90
14,40
-
24,30
19
Labuan
5,90
-
-
5,90
20
Carita
18,55
-
-
18,55
21
Jiput
22,10
-
-
22,10
22
Cikedal
19,50
-
-
19,50
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
7,00
III - 71
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
23
Menes
17,70
-
-
17,70
24
Pulosari
15,90
0,30
-
16,20
25
Mandalawangi
30,30
30,80
3,80
34,60
26
Cimanuk
22,70
-
-
22,70
27
Cipeucang
28
6,00
5,00
-
11,00
Banjar
23,05
0,50
-
23,55
29
Kaduhejo
31,00
5,50
-
36,50
30
Mekarjaya
18,55
-
-
18,55
31
Pandeglang
19,40
-
-
19,40
32
Majasari
20,30
-
-
20,30
33
Cadasari
20,50
-
-
20,50
34
Karangtanjung
28,50
28,50
-
-
35
Koroncong
-
-
4,50
4,50 2010
536,23
121,10
65,70
723,03
2009
526,63
128,60
67,80
723,03
JUMLAH Sumber : Dinas PU Bidang Bina Marga Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 72
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.42 Panjang Jalan Menurut Keadaan dan Status Jalan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010 (Km) Status No 1
2
3
Keadaan
Jumlah Negara
Provinsi
Jenis Permukaan
169,27
151,18
723,03
1.043,48
a. Aspal
169,27
151,18
536,23
856,68
b. Kerikil
-
-
121,10
121,10
c. Tanah
-
-
65,70
65,70
d. Tidak Diperinci
-
-
-
-
Kondisi Jalan
Kabupaten
169,27
151,18
723,03
1.043,48
a. Baik
50,87
56,53
80,7
188,1
b. Sedang
67,39
42,05
268,76
378,2
c. Rusak
51,01
52,6
151,16
254,77
-
222,41
222,41
723,03
1.043,48
d. Rusak Berat
-
KELAS JALAN
169,27
151,18
a. Kelas I
-
-
-
-
b. Kelas II
-
-
-
-
c. Kelas III
-
-
-
-
d. Kelas III A
-
-
-
-
e. Kelas III B
169,27
f Kelas III C
-
g. Tidak Diperinci
-
151,18
-
320,45
-
723,03
723,03
-
-
-
Sumber : Dinas PU Bidang Bina Marga Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 73
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.43 Jumlah Kendaraan Yang Diuji Menurut Jenis dan Bahan Bakar di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010 (Unit) Jumlah No
Jenis Kendaraan
Bensin U
1
2
Solar
TU
U
TU
Mobil Bis
35
-
94
-
Angkot
34
-
34
-
Mini Bis
1
-
10
-
Micro Bis
-
-
2
-
Oto Bis
-
-
48
-
Mobil Barang
-
138
-
320
Pick Up
-
135
-
175
Truck
-
-
-
130
Box
-
-
12
Tanki
-
-
-
3
35
138
94
JUMLAH
3
320
Sumber : Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 74
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.44 Jumlah Alokasi dan Realisasi Angkutan Umum Menurut Kode dan Trayek di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010 (Unit) Realisasi Kode
Trayek
Alokasi
Tidak Aktif
Aktif
Jumlah
A.1
Artabuana - Tarogong
51
43
94
150
A.2
Artabuana - Mengger - Pari Mandalawangi
86
82
168
150
A.3
Artabuana- Cibaliung
4
11
15
60
A.4
Artabuana - Batubantar
66
77
143
125
A.5
Artabuana - Maja - Banjar
76
55
131
120
A.6
Artabuana - Kadubanen Kadomas
1
1
2
20
A.7
Artabuana - Cikoromoy
29
31
60
100
A.8
Artabuana - Wates Carangpulang - Kadomas
-
-
0
10
A.9
Cigadung - Artabuana
-
-
A.10
Kadubanen - Artabuana
-
-
B.1
-
20 0
20
7
11
18
20
46
40
85
50
Anten - Pagadungan - Nanggor B.2
Anten- Cadasari - Rego
C.1
Tarogong - Cibaliung
3
29
32
75
C.2
Tarogong - Pagelaran
8
8
16
50
C.3
Tarogong - Sobang
20
20
40
50
C.4
Tarogong - Panimbang
12
10
22
50
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 75
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
C.5
Tarogong - Menes
52
56
108
100
D.1
Labuan - Caringin - Pasauran
51
52
103
120
D.2
Labuan - Caringin - Jiput
12
11
23
50
E.1
Saketi - Bojong - Picung
39
13
52
50
Sumber : Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Pandeglang
Tabel 2.45 Jumlah Alokasi dan Realisasi Angkutan Umum Menurut Kode dan Trayek di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010 (Lanjutan…) (Unit) Realisasi Kode
Trayek
Alokasi
Tidak Aktif
Aktif E.2
Saketi - Batubantar
F.1
Menes - Saketi
F.2
Menes - Jiput
G.1
Panimbang - Cigeulis
G.2
Panimbang - Tanjunglesung
-
H.1
Picung - Munjul
-
J.1
Jiput - Mandalawangi
-
-
-
10
K.1
Cibaliung - Cikeusik
-
-
-
10
K.2
-
-
Jumlah
49 -
35
16
84 -
4 -
-
3
100 20
20
5
1
20
20 20
5
10
4
20
1226
1620
Cibaliung - Cimanggu – Sumur JUMLAH
629
597
Sumber : Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 76
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
b. Perhubungan Laut Sistem transportasi laut di Kabupaten Pandeglang memiliki peranan penting dalam mendukung pergerakan orang dan barang. Kondisi eksisting transportasi laut di Kabupaten Pandeglang digunakan untuk kegiatan penangkapan ikan, perjalanan wisata, dan pemanfaatan patroli keamanan dan pengamanan laut serta penelitian. Sarana perhubungan laut yang ada berupa Pelabuhan Khusus PLTU Labuan, Pelabuhan perikanan regional di Teluk Labuan, Pelabuhan Ikan di Panimbang, Labuan, dan Pelabuhan Pendaratan ikan di Sukanegara, Sidamukti, Citeureup, Sumur, dan Tamanjaya, juga terdapat beberapa dermaga di hotel di pantai barat Kabupaten Pandeglang. Untuk transportasi laut di wilayah selatan memanfaatkan muara Cibinuangeun, Cikiruh Wetan untuk menangkap ikan dan memancing sampai ke Pulau Tinjil dan Pulau Deli.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 77
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.46 Jumlah Nelayan, Perahu Motor/ Layar, dan Alat Tangkap di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010
Uraian
TPI Labuan
TPI Carita
TPI Sukanegara
TPI Panimbang
TPI Citeu reup
TPI Sumur
TPI Taman jaya
TPI Sida mukti
TPI (8TPI)
Jumlah Nelayan
2.291
470
144
651
198
548
98
833
5.233
1
Pemilik
240
82
34
145
48
120
40
96
805
2
Tetap
1.430
388
110
504
150
406
58
721
3.769
3
Sambilan
236
-
-
-
-
-
-
-
236
4
Pendatang
385
-
-
-
-
22
-
16
423
334
170
28
109
57
115
60
175
1048
Jumlah Perahu Motor 1
Jukung
-
-
-
8
10
43
21
-
82
2
Kecil
20
12
8
8
5
5
7
8
73
3
Sedang
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Besar
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Tempel
6
72
18
6
-
10
8
-
120
6
Kapal Motor
308
86
2
87
42
57
24
167
773
Jumlah Alat Tangkap
464
158
18
266
105
153
67
298
1529
1
Payang
81
49
10
17
21
-
-
11
189
2
Dogol
61
-
-
33
-
19
-
35
148
3
Arad
60
-
-
13
-
-
-
10
83
4
Pukat Pantai/ Bondet
-
-
-
6
5
-
-
-
11
5
Purse Seine
20
-
-
-
-
2
-
8
30
6
Gill Net
51
1
-
20
-
-
-
36
108
7
Jaring Rampus
74
-
-
44
-
-
-
107
225
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 78
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
8
Jaring Klitik
-
-
-
-
-
-
-
18
18
9
Bagan Tancap
10
18
-
30
25
35
2
-
120
10
Bagan Rakit
32
25
-
60
25
65
50
7
264
11
Pancing
75
65
8
30
29
32
15
39
293
12
Gorek
-
-
-
13
-
-
-
27
40
13
Serok
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten PAndeglang
c. Perhubungan Udara Perhubungan udara di Kabupaten Pandeglang saat ini belum ada, tetapi berdasrkan perkembangannya sejak tahun 2005 dilakukan kajian/ penyusunan Visibility rencana Bandara Banten Selatan yang dilanjutkan dengan penyusunan Masterplan dan Detil Engineering pada tahun 2008, 2009, dan 2010 dengan lokasi di Kecamatan Panimbang dan Sobang yang diperkirakan akan beroperasi tahun 2016 mendatang dengan fungsi lapangan udara perintis sebagai penunjang Bandara Soekarno Hatta. Untuk mendukung rencana pembangunan Bandara Banten Selatan tersebut, beberapa pengembangan infrastruktur diperlukan sebagai basis kegiatan ekonomi di wilayah sekitar bandara yang akan dikembangkan sebagai pusat bisnis dan sekaligus meningkatkan kinerja operasi bandara secara keseluruhan. Persiapan awal dalam mengantisipasi pelaksanaan pembangunannya, di sekitar lokasi yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan Komunikasi dan Informasi perlu penataan wilayah sekitar bandara khususnya dalam mengantisipasi Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) dan Area Bebas Bangunan serta Kawasan Ambang Kebisingan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 79
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
d. Pengairan/Irigasi Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari 274.690 hektar luas Pandeglang, 243.380 hektar (88,60 persen) diantaranya digunakan untuk usaha pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, empang, kolam tambak, kolam/tebat/empang, lahan untuk tanaman, hutan rakyat dan negara. Sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan/lahan, untuk bangunan dan halaman sekitarnya, padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan dan lain sebagainya. Data rinci untuk penggunaan lahan ini dapat dilihat pada Tabel 2.47 dan Tabel 2.48. Kabupaten Pandeglang mendapat bantuan dari pemerintah pusat dalam bentuk Program Irrigation Sector Project (PISP). Program ini dikhususkan mengoptimalkan sistem pertanian di Kabupaten Pandeglang yang meliputi kelembagaan serta pendampingan Petani Pemakai Air yang mencakup daerah-daerah irigasi.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 80
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.47 Luas Lahan Sawah dan Lahan Kering di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010
Jenis Lahan A Lahan Sawah 1 Irigasi Teknis 1/2 Teknis Sederhana PU Desa 2 Non Irigasi Tadah Hujan Pasang Surut 3 Tidak Diusahakan B Lahan Kering 1 Ladang/ Huma 2 Tegal/ Kebun 3 Kolam/ Tebat/ Empang 4 Tambak 5 Penggembalaan/ Padang Rumput 6 Perkebunan Besar 7 Hutan Rakyat 8 Lain-lain 9 Bangunan dan Halaman 10 Sementara Tidak Diusahakan 11 Hutan Negara 12 Rawa tidak Ditanami JUMLAH
Luas Lahan (Ha) 57.600 25.273 4.501 4.533 7.322 8.917 32.327 32.327 220.739 24.178 48.123 958 539 3.443 15.005 11.925 7.696 14.088 6.011 84.962 72 274.690
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 81
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.48 Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan dan Jenis Pengairan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010
Jenis Pengairan No
Kecamatan Teknis
1/2 Teknis
Irigasi Desa
Sederhana PU
1 Sumur
-
-
993
-
2 Cimanggu
-
265
1.581
1.031
3 Cibaliung
-
-
-
353
4 Cibitung
-
-
-
465
5 Cikeusik
1.772
-
-
-
6 Cigeulis
-
-
-
306
7 Panimbang
-
-
-
-
8 Sobang
-
-
-
-
9 Munjul
276
-
-
-
10 Angsana
-
-
-
-
11 Sindangresmi
-
134
-
-
12 Picung
1.467
-
-
-
13 Bojong
50
57
-
250
14 Saketi
-
216
61
956
15 Cisata
-
105
90
724
16 Pagelaran
-
-
90
249
17 Patia
-
-
-
-
18 Sukaresmi
-
-
55
98
19 Labuan
142
29
-
108
20 Carita
90
116
-
269
-
1.040
549
-
21 Jiput Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 82
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
22 Cikedal
-
507
135
239
23 Menes
-
331
333
839
24 Pulosari
-
140
60
400
25 Mandalawangi
196
94
991
-
26 Cimanuk
313
668
-
877
27 Cipeucang
-
-
807
-
28 Banjar
-
60
249
195
29 Kaduhejo
-
234
296
-
95
200
-
436
-
147
303
-
32 Majasari
25
-
415
-
33 Cadasari
-
-
137
222
34 Karangtanjung
-
-
323
432
35 Koroncong
-
-
-
468
4.526
4.323
7.468
8.917
30 Mekarjaya 31 Pandeglang
JUMLAH
Sumber : Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 83
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
e. Air Bersih Ketersediaan air bersih sangat dibutuhkan masyarakat. Jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 tercatat sebanyak 12.165 pelanggan, atau meningkat dibanding tahun 2009 yang tercatat sebanyak 11.653 pelanggan. Jumlah pelanggan terbanyak masih didominasi oleh rumah tangga biasa/ tempat tinggal, yaitu sebanyak 11.102 pelanggan pada tahun 2010.
Tabel 2.49 Jumlah Konsumen Air dan Tenaga Kerja Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tahun 2008, 2009 dan 2010 No
Uraian
2008
2009
2010
10.967
11.653
12.165
10.045
10.656
11.102
2. Instansi Pemerintah
166
185
196
3. Masjid, Tempat Peribadatan dan Badan Sosial
275
289
294
16
14
561
465
509
101
101
1 KONSUMEN AIR MINUM 1. Ruta Biasa / Tempat Tinggal
4. U m u m 5. Perusahaan, Perdagangan dan Industri 2 JUMLAH TENAGA KERJA
103
Sumber : PDAM Kabupaten Pandeglang Cat : Tahun 2008 Berubah karena hasil Audit Independen BPKP
f. Energi dan Telekomunikasi Sistem kelistrikan di wilayah Kabupaten Pandeglang merupakan bagian dari sistem interkoneksi tenaga listrik Jawa-Madura-Bali (Jamali) Banten, dengan pembangkit utama PLTU Suralaya yang selanjutnya ditransmisi ke beberapa Gardu Induk (GI) diantaranya GI Rangkasbitung, GI Menes dan GI Saketi. Wilayah Kabupaten Pandeglang sendiri dipasok dari GI Menes, GI Saketi dan sebagian dari GI Rangkasbitung. Rencananya pasokan listrik di
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 84
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
wilayah Kabupaten Pandeglang dan wilayah Banten pada umumnya akan ditambah melalui PLTU Labuan seiring dengan pengoperasiannya pada akhir tahun 2009. Selain itu, penggunaan listrik di wilayah Kabupaten Pandeglang juga menggunakan pemanfaatan pembangkit listrik lainnya seperti pembangkit listrik tenaga mikro hidro dan panas matahari yang digunakan oleh beberapa penduduk/rumah tangga yang wilayahnya belum teraliri listrik oleh PLN.
Berdasarkan susenas tahun 2010 sebagian besar
penduduk/rumah tangga Kabupaten Pandeglang yaitu sebesar
69,08 % persen telah
menggunakan listrik, baik listrik PLN maupun listrik Non PLN. Tabel 2.50 Hasil Kegiatan Perusahan Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 No
Uraian
Satuan
Jumlah/ Nilai
1 IKHTISAR PENJUALAN a. Jumlah Pelanggan
Pelanggan
173.281
b. Jumlah KWH terjual
KWH
121.182.743
c. Jumlah VA tersambung
KVA
53.028.498
d. Nilai KWH terjual
Rupiah
63.872.925.619
2 KEADAAN LISTRIK TERPASANG a. Panjang Route SUTM
Meter
1.182
b. Panjang Route SUTR
Meter
3.287
c. Jumlah gardu distribusi
Unit
989
d. Jumlah daya terpasang
KVA
37.870
3 PERSENTASE PERLISTRIKAN a. Wilayah Kecamatan
%
91
b. Wilayah Kelurahan
%
88
c. Wilayah Desa
%
53
4 TUNGGAKAN REKENING
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 85
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
a. Jumlah Pelanggan
Pelanggan
31.292
b. Lembar Tunggakan
Lembar
43.348
c. Rupiah Tunggakan
Rupiah
2.605.673.284
Sumber : PT PLN UPJ Pandeglang dan Labuan
Pada tahun 2010 jumlah pelanggan PLN di Kabupaten Pandeglang tercatat sebanyak 173.281 pelanggan, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 156.081 pelanggan. Namun demikian, jumlah daya listrik terjual meningkat dari 133.658,41 MWH pada tahun 2009 menjadi 121.182,74 MWH pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 10,29 persen . Tabel 2.51 Jumlah Pelanggan, Daya Tersambung dan Energi Listrik Terjual Menurut Jenis Tarif di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010
No
Klasifikasi
Jumlah Pelanggan (Konsumen)
1 Sosial 2 Rumahtangga 3 Bisnis
Energi Terjual
Pendapatan Penjualan
(KVA)
(KWh)
(Juta Rp)
5.427
4.035
5.617.723
2.922.748.539
159.524
84.532
98.152.311
51.029.090.708
2.352
16.227
11.208.700
6.556.899.596
14
1.434
2.147.582
1.139.115.994
474
2.294
4.034.192
2.147.098.968
167.791
108.522
121.160.508
63.794.953.805
4 Industri 5 Pemerintah JUMLAH
Daya Tersambung
Sumber : PT PLN UPJ Pandeglang dan Labuan
Pos dan telekomunikasi merupakan sektor yang berkembang pesat dalam satu dekade terakhir. Pertumbuhan sektor ini selain memberikan kemudahan masyarakat dalam melakukan komunikasi dan memperlancar arus lalu lintas barang, juga telah mendorong berkembangnya beberapa sektor lain, terutama sektor perdagangan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 86
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Pertumbuhan sektor pos dan telekomunikasi dapat dilihat melalui perkembangan beberapa indikator seperti Jumlah jumlah paket pos, surat pos dan wesel pos yang dikirim dan diterima kantor pos, jumlah menara BTS (Base Transciever Station) perusahaan telekomunikasi, jumlah pengguna Handphone dan telepon tetap, dan jumlah pulsa terjual. Data menara BTS perusahaan telekomunikasi bersumber dari PT. Pos Pandeglang. Pada Tahun 2010, jumlah pengiriman surat/wesel pos ke dalam negeri dan ke luar negeri sebanyak 139.431 buah. Perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan semakin mudahnya melakukan komunikasi melalui telepon seluler dan internet menjadi penyebab turunnya aktifitas komunikasi melalui surat. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.52.
Tabel 2.52 Jumlah Perizinan Tower Komunikasi yang Dikeluarkan Menurut Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010 No
Kecamatan
Telepon Seluler
Lainnya
Jumlah
1
Sumur
14
-
14
2
Cimanggu
14
-
14
3
Cibaliung
11
-
11
4
Cibitung
3
-
3
5
Cikeusik
19
-
19
6
Cigeulis
11
-
11
7
Panimbang
23
-
23
8
Sobang
-
-
9
Munjul
7
-
7
10
Angsana
4
-
4
11
Sindangresmi
3
-
3
12
Picung
3
-
3
13
Bojong
7
-
7
14
Saketi
9
-
9
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
-
III - 87
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
15
Cisata
1
-
1
16
Pagelaran
15
-
15
17
Patia
4
-
4
18
Sukaresmi
4
-
4
19
Labuan
9
20
Carita
6
-
6
21
Jiput
5
-
5
22
Cikedal
2
-
2
23
Menes
5
-
5
24
Pulosari
2
-
2
25
Mandalawangi
1
-
1
26
Cimanuk
8
-
8
27
Cipeucang
1
-
1
28
Banjar
3
-
3
29
Kaduhejo
6
-
6
30
Mekarjaya
-
-
31
Pandeglang
32
-
1
10
18
4
22
Majasari
5
1
6
33
Cadasari
7
-
7
34
Karangtanjung
3
-
3
35
Koroncong
1
-
1
JUMLAH
232
6
238
Sumber : Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 88
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2.4.3
Iklim Berinvestsai
Gambaran investasi yang ada di Kabupaten Pandeglang dapat dicerminkan dari nilai Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). PMTB merupakan besarnya investasi fisik yang sudah direalisasikan pada suatu waktu tertentu. PMTB di Kabupaten Pandeglang tahun 2005 sebesar Rp. 633,28 milyar dan pada tahun 2010 meningkat sebesar 11,52 persen atau menjadi Rp. 706,22 milyar dengan rata-rata laju pertumbuhan 2005-2009 sebesar 2,22% per tahun. Uraian PMTB Kabupaten Pandeglang lebih lanjut dapat dilihat pada Tabel 2.53.
Tabel 2.53 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Kabupaten Pandeglang 2005 PMTB (dalam Milyar Rupiah)
2006
2007
2008
2009
633,28 520,43 586,24 662,34 703,94
2010
Laju Pertumbuhan rata-rata Tahun 2005-2009 (%)
706,22
2,20
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
2.4.4 Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci keberhasilan pembangunan. Oleh karena itu pembangunan SDM harus benar-benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang kratif, terampil, kreatif, disiplin, produktif dan professional serta mampu memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka melaksanakan pembangunan. Gambaran mengenai SDM dapat terlihat di antaranya melalui kualitas tenaga kerja (rasio lulusan SLTP, SLTA, Universitas/Perguruan Tinggi) dan tingkat ketergantungan penduduk.
a.
Kualitas Tenaga Kerja (rasio Lulusan SLTP, SLTA, Universitas/Perguruan Tinggi) Kualitas SDM berkaitan erat dengan kualitas tenaga kerja yang tersedia untuk mengisi
kesempatan kerja. Kualitas tenaga kerja dapat ditentukan melalui tingkat pendidikan. Artinya semakin Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 89
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
tinggi tingkat pendidikan penduduk suatu daerah, maka semakin baik kualitas tenaga kerjanya. Pada tahun 2007 penduduk Kabupaten Pandeglang yang tidak/belum tamat SD sederajat sebanyak 278,14 ribu jiwa (31,99 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun), tamat SMA sederjat sebanyak 72,07 ribu jiwa (8,23 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun) serta tamat universitas sebanyak 19,21 ribu jiwa (2,20 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun). Sementara pada tahun 2010, penduduk Kabupaten Pandeglang yang tidak/belum tamat SD sederajat sebanyak 262,12 ribu jiwa (29,22 % dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun), tamat SMA sederjat sebanyak 98,60 ribu jiwa (10,99 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun) serta tamat universitas sebanyak 28,37 ribu jiwa (3,16 % dari dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun) atau meningkat sebesar 47,64. Gambaran umum mengenai rasio lulusan tingkat pendidikan di Kabupaten Pandeglang dapat terlihat sebagaimana Tabel 2.54 dan Tabel 2.55.
Tabel 2.54 Persentase Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan (Persen) 2007 NO
Tingkat Pendidikan
2008
2009
2010
Lakilaki
Perempuan
Total
Lakilaki
Perempuan
Total
Laki-laki
Perempu an
Total
Laki-laki
Perempuan
Total
1
Tidak/Belum Tamat SD Sederajat
27,89
36,10
31,99
38,48
44,83
41,57
31,70
34,86
33,22
28,1
30,4
29,22
2
SD Sederajat
43,36
43,54
43,45
36,96
35,73
36,36
39,77
41,41
40,56
39,6
43,4
41,46
3
SMP Sederajat
16,46
11,80
14,13
14,39
12,10
13,27
15,45
13,40
14,47
15,8
14,5
15,17
4
SMA Sederajat
9,94
6,51
8,23
8,55
6,30
7,46
9,84
7,75
8,83
12,8
9,1
10,99
5
Universitas
2,35
2,05
2,20
1,62
1,04
1,34
3,24
2,58
2,92
3,7
2,6
3,16
Jumlah
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 90
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.55 Persentase Penduduk 10 Tahun ke atas Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan (Jiwa) NO
Tingkat Pendidikan
2007
2008
2009
2010
Laki-laki
Perempuan
Total
Laki-laki
Perempuan
Total
Laki-laki
Perempuan
Total
Laki-laki
Perempuan
Total
1
Tidak/Belum Tamat SD Sederajat
124.450
153.697
278.146
173.905
194.725
368.631
146.173
152.354
298.526
128.932
133.180
262.112
2
SD Sederajat
193.479
185.373
378.852
167.036
155.198
322.234
183.385
180.980
364.365
181.698
190.131
371.830
3
SMP Sederajat
73.447
50.239
123.686
65.034
52.558
117.592
71.242
58.564
129.806
72.496
63.523
136.019
4
SMA Sederajat
44.354
27.717
72.070
38.641
27.365
66.006
45.374
33.871
79.244
58.731
39.866
98.597
5
Universitas
10.486
8.728
19.214
7.321
4.517
11.839
14.940
11.276
26.216
16.977
11.390
28.367
446.216
425.753
871.969
451.937
434.364
886.301
461.113
437.044
898.157
458.834
438.091
896.925
Jumlah
Sumber : Dinas Pendidikan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang
b. Rasio Ketergantungan Penduduk Rasio ketergantungan penduduka (dependency ratio) digunakan untuk melihat besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk berusia tidak produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk yang berusia 15 samapai dengan 65 tahun, sedangkan penduduk berusia tidak produktif adalah penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan penduduk yang berusia di atas 65 tahun. Semakin tinggi persentasi dependency ratio maka semakin tinggi beban yang harus ditanggung penduduk usia produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan semakin rendah dependency ratio menunjukkan semakain rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Pada tahun 2006 rasio ketergantungan ketergantungan di Kabupaten Pandeglang sebesar 36,29 persen. Sedangkan pada tahun 2010 berkurang sebesar 1,76 persen dibandingkan tahun 2006 atau mencapai 35,65 persen. Gambaran lebih jelas mengenai rasio ketergantungan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada Tabel 2.56.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 91
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 2.56 Rasio Ketergantungan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 No
Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
1
Jumlah Penduduk Usia < 15 Tahun
257.087
258.547
259.766
250.907
252.685
2
Jumlah Penduduk Usia > 65 Tahun
42.330
42.490
42.932
43.841
49.452
3
Jumlah Penduduk Usia Tidak Produktif (1) & (2)
299.417
301.037
302.698
294.748
302.137
4
Jumlah Penduduk Usia Produktif, Usia 15-64 Tahun
825.080
829.477
843.369
854.316
847.473
5
Rasio Ketergantungan
36,29
36,29
35,89
34,50
35,65
Sumber : Hasil analisis dan BPS Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 92
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
Keuangan Kabupaten Pandeglang dikelola berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku diantaranya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta peraturan perundang-undangan lain yang terkait. Secara spesifik pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Pandeglang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. 3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Periode 2006-2010 Kinerja keuangan daerah Kabupaten Pandeglang periode 2006-2010 dapat diukur dari perkembangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam periode dimaksud. Berdasarkan data yang ada, menunjukan bahwa terjadi trend positif yang ditandai oleh semakin meningkatnya realisasi penerimaan pendapatan daerah dan realisasi belanja daerah. Namun apabila dicermati lebih mendalam, trend positif yang ditunjukan oleh kinerja pendapatan daerah didominasi oleh semakin meningkatnya perolehan pendapatan daerah yang berasal dari dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah, sementara untuk pendapatan daerah yang berasal dari komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) angkanya menunujkan tren yang tidak stabil atau fluktuatif. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kinerja daerah dalam pengelolaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum optimal. Kinerja pengelolaan belanja daerah Kabupaten Pandeglang periode 2006-2010 yang terdiri atas belanja langsung dan tidak langsung, apabila dilihat dari perkembangan realisasi target belanja menunjukan kinerja yang semakin baik. Akan tetapi apabila dilihat dari sisi penilaian laporan keuangan daerah menunjukan kinerja yang belum baik menurut hasil penilaian Badan Pemeriksa Keuangan pada tahun anggaran 2009.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 93
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3.1.1 Kinerja Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah A.
Pendapatan Daerah Dalam struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, kelompok pendapatan terdiri atas beberapa
komponen yaitu : 1.
2.
3.
Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri atas: a.
Pajak daerah;
b.
Retribusi daerah;
c.
Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan; dan
d.
Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah
Dana Perimbangan, terdiri atas : a.
Dana bagi hasil;
b.
Dana alokasi umum; dan
c.
Dana alokasi khusus.
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, terdiri atas : a.
Hibah berasal dari pemerintah, pemerintah daerah lainnya, badan/lembaga/ organisasi swasta dalam negeri, kelompok masyarakat/perorangan, dan lembaga luar negeri yang tidak mengikat;
b.
Dana darurat dari pemerintah dalam rangka penanggulangan korban/kerusakan akibat bencana alam;
c.
Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kabupaten/kota;
d.
Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus yang ditetapkan oleh pemerintah; dan
e.
Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya
Berdasarkan data yang ada, Perkembangan keuangan daerah Kabupaten Pandeglang dalam kurun waktu tahun 2006-2010 dari sisi realisasi pendapatan daerah cenderung mengalami kenaikan, akan tetapi kenaikan ini hampir seluruhnya disumbang oleh naiknya penerimaan komponen dana perimbangan yang diterima dari Pemerintah Pusat dan komponen Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah yang diterima dari Pemerintah Provinsi. Sementara untuk realisasi pendapatan daerah yang berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) menunjukan trend yang fluktuatif dan cenderung mengalami penurunan Kondisi ini menunjukan bahwa Kabupaten Pandeglang belum mampu untuk mandiri dan masih memiliki tingkat ketergantungan yang besar terhadap pemerintah provinsi dan pusat. Perkembangan realisasi pendapatan daerah tahun 2006-2010 tergambar dalam tabel berikut ini
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 94
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel. 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun 2006 s/d Tahun 2010 Kabupaten Pandeglang N O
TAHUN URAIAN 2006
2007
PENDAPATAN DAERAH
596.889.630.16 1
694.454.620.054
PENDAPATAN ASLI DAERAH
19.256.374.470
41.840.679.158
2008
2009
770.574.956.072
33.480.446.171
2010
821.800.000.026
936.796.136.406
31.921.009.780
32.420.964.851
Rata-Rata Pertumbuh an (%) 11,93
13,91
1 Hasil Pajak Daerah
3.524.402.126
4.293.807.767
4.383.591.633
4.649.629.051
4.597.906.407
6,87
2 Hasil Retribusi Daerah
7.427.000.087
22.521.127.859
17.371.808.850
18.024.364.151
17.032.467.402
23,06
3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
2.306.724.243
4.307.956.822
5.551.997.122
6.548.523.228
7.974.116.334
36,36
10.717.786.710
6.173.048.566
2.698.493.350
2.816.474.708
-17,22
614.238.879.480
697.532.647.336
737.819.451.735
832.302.075.070
11,37
38.775.879.480
42.546.437.736
47.874.016.270
47.874.016.270
11,21
4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
DANA PERIMBANGAN
5.998.248.014
540.993.895.10 5
1 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 95
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Bukan Pajak
31.294.895.105
2 Dana Alokasi Umum
480.679.000.00 0
524.411.000.000
593.423.209.600
695.077.858.800
695.077.858.800
9,66
3 Dana Alokasi Khusus
29.020.000.000
51.052.000.000
61.563.000.000
89.350.200.000
89.350.200.000
32,46
Sumber : Dinas Pengelolaan, Keuangan dan Aset Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 96
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
N O
TAHUN URAIAN 2006
2007
2008
2009
2010
Rata-Rata Pertumbuh an (%)
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
36.639.360.586
38.375.061.416
39.561.862.565
52.059.538.511
72.073.096.485
18,43
1 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
13.916.790.586
18.375.061.416
19.561.862.565
18.963.163.511
22.185.096.485
12,36
18.096.375.000
38.158.000.000
110,86
15.000.000.000
11.730.000.000
-15,24
2 Dana Penyesuaian Otonomi Khusus* 3 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
22.722.570.000
20.000.000.000
20.000.000.000
Sumber : Dinas Pengelolaan, Keuangan dan Aset Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 97
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
B. Belanja Daerah Perkembangan realisasi belanja daerah dalam kurun waktu tahun 2006-2010 cenderung mengalami peningkatan. Tabel 3.2 Rata-Rata Pertumbuhan Relaisasi Belanja Daerah Tahun 2006 - 2010 Kabupaten Pandeglang TAHUN NO
Rata-Rata Pertumbuhan (%)
URAIAN 2006
2007
2008
2009
2010
BELANJA
601.844.520.201
807.365.913.882
703.366.207.635
726.569.164.940
932.811.194.285
11,58
BELANJA OPERASI
430.658.597.667
545.870.274.913
629.034.693.182
622.767.389.765
857.375.060.073
18,78
1
Belanja Pegawai
293.024.515.601
374.619.614.771
468.307.429.782
517.502.895.579
694.163.277.898
24,06
2
Belanja Barang
82.519.411.963
81.720.489.950
73.332.328.123
77.530.960.338
90.944.182.068
2,46
3
Belanja Bunga
1.892.204.353
27.558.828.312
16.838.911.977
1.953.263.878
-
-
4
Belanja Subsidi
5.525.579.000
16.749.461.500
-
-
-
-
5
Belanja Hibah
18.478.233.550
1.186.500.000
34.488.887.500
2.340.282.500
54.351.847.000
-
6
Belanja Bantuan Sosial
29.218.653.200
44.035.380.380
36.067.135.800
1.036.250.000
1.520.220.000
-
Belanja Bagi Hasil Kepada Pemerintah Desa*
-
3.138.881.112
7 8
Belanja Bantuan Keuangan **
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
22.403.737.470
III - 98
13.256.651.995
-
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BELANJA MODAL 1
Belanja Modal
171.185.922.534
261.243.138.969
74.234.119.453
103.549.275.175
75.197.259.212
-18,59
171.185.922.534
261.243.138.969
74.234.119.453
103.549.275.175
75.197.259.212
-18,59
-
252.500.000
97.395.000
252.500.000
238.875.000
-
-
252.500.000
97.395.000
252.500.000
238.875.000
-
BELANJA TIDAK TERDUGA 1
Belanja Tidak Terduga***
Sumber : Dinas Pengelolaan, Keuangan dan Aset Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 99
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
C. Pembiayaan Daerah
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pembiayaan Daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. 1. Penerimaan pembiayaan, meliputi : a.
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA);
b.
Pencairan Dana Cadangan;
c.
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan;
d.
Penerimaan Pinjaman Daerah;
e.
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman;
f.
Penerimaan Piutang Daerah. Pada tahun 2006 penerimaan pembiayaan daerah Kabupaten Pandeglang
menyentuh angka Rp. 227.289.733.143,- yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) tahun 2005 sejumlah Rp. 15.289.733.143,dan hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp. 12.000.000.000,- dan penerimaan pinjaman daerah sebesar Rp. 200.000.000.000,-. Tahun 2007 penerimaan pembiayaan sejumlah Rp. 192.984.843.103 yang berasal dari SiLPA tahun 2006, sementara pada tahun 2008-2010 penerimaan pembiayaan daerah cenderung menurun dan hanya bersumber dari komponen SiLPA. 2. Pengeluaran pembiayaan, meliputi : a. Pembentukan Dana Cadangan; b. Penyeretaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah; c. Pembayaran Pokok Utang; d. Pemberian Pinjaman Daerah.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 100
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Pengeluaran pembiayaan Kabupaten Pandeglang dalam kurun waktu 2006 -2010 digunakan untuk Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah dan pembayaran pokok utang. Rincian realisasi penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 tersaji dalam tabel berikut ini :
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 101
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 3.3. Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun 2006 - 2010 Kabupaten Pandeglang
NO
URAIAN
2006
2007
2008
2009
Rata-Rata Pertumbu han (%)
2010
PEMBIAYAAN DAERAH
197.939.733.143
126.318.176.103
(57.259.784.725)
(57.079.865.382)
38.150.969.704
-33,74
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
227.289.733.143
192.984.843.103
9.406.882.275
9.852.823.776
38.150.969.704
-35,99
15.289.733.143
192.984.843.103
9.406.882.275
9.852.823.776
38.150.969.704
25,68
1
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (Silpa)
2
Pencairan Dana Cadangan
3
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
4
Penerimaan Pinjaman Daerah
5
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
6
Penerimaan Piutang Daerah.
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
12.000.000.000
-
200.000.000.000
-
29.350.000.000
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
66.666.667.000
66.666.667.000
III - 102
66.932.689.158
-
-
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
1
Pembentukan Dana Cadangan
2
Penyeretaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
3
Pembayaran Pokok Utang*
4
Pemberian Pinjaman Daerah.
29.350.000.000
66.666.667.000
66.666.667.000
Sumber : Dinas Pengelolaan, Keuangan dan Aset Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 103
66.932.689.158
-
-
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3.1.2 Neraca Daerah Perkembangan kondisi aset Kabupaten Pandeglang dari tahun 2006-2010 terus mengalami fluktuasi, hal ini disebabkan dimana kondisi aset tertinggi Kabupaten Pandeglang dicapai pada tahun 2009. Gambaran lengkap perkembangan kondisi aset Kabupaten Pandeglang tahun 2005-2010 tertuang dalam tabel berikut : Tabel 3.4. Neraca daerah Kabupaten PAndeglang Tahun 2006-2010 URAIAN
2006
2007
2008
2009
2010
ASET ASET LANCAR Kas di Kas Daerah
192.401.307.122
9.223.927.441
9.783.942.629
38.150.699.704
41.494.277.128
Kas di Bendahara Pengeluaran
583.535.981
182.954.834
165.021.082
95.112.882
52.626.304
Kas di Bendahara Penerimaan
0
85.561.312
188.770.023
9.520.066
505.411
3.328.900.047
2.297.606.194
628.290.596
1.072.407.764
1.080.403.740
502.321.955
0
622.392.458
925.358.745
261.500.000
1.149.344.391
47.393.308
45.902.611
135.763.338
83.690.706
Piutang Pajak Piutang Retribusi Bagian Lancar Piutang Tuntutan Perbendaharaan / TGR
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 104
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
URAIAN
2006
2007
Piutang Lainnya
5.131.590.222
893.633.400
500.000.000
513.317.333
508.335.281
Persediaan
9.233.430.029
8.611.610.997
7.749.717.697
6.971.027.230
11.661.334.826
212.330.429.747
21.342.687.486
19.684.037.096
47.873.207.062
55.142.673.396
Investasi Nonpermanen Lainnya
1.522.008.500
1.933.651.500
1.474.383.500
1.362.950.500
1.456.950.500
Jumlah Investasi Nonpermanen
1.522.008.500
1.933.651.500
1.474.383.500
1.362.950.500
1.456.950.500
29.132.453.815
33.132.453.815
33.277.467.427
33.277.467.427
33.277.467.427
0
0
0
0
0
29.132.453.815
33.132.453.815
33.277.467.427
33.277.467.427
33.277.467.427
30.654.462.315
35.066.105.315
34.751.850.927
34.640.417.927
34.734.417.927
Jumlah Aset Lancar
2008
2009
2010
INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen
Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pinjaman Dana Bergulir Jumlah Invetasi Permanen Jumlah Investasi Jangka Panjang URAIAN
2006
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2007
2008
III - 105
2009
2010
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
URAIAN
2006
2007
2008
2009
2010
ASET TETAP Tanah
179.837.030.330
182.832.269.630
221.089.199.112
222.226.777.112
122.346.282.528
91.490.702.133
135.434.696.907
156.053.144.956
172.101.235.331
126.508.851.389
213.903.122.774
295.038.645.855
337.082.973.251
408.364.870.751
165.143.164.527
89.366.168.203
254.273.102.883
275.440.616.998
291.802.152.498
295.674.829.314
8.944.070.744
20.344.948.617
22.697.365.117
22.729.320.117
4.186.701.515
37.372.113.050
8.679.948.671
1.750.570.350
318.689.150
14.043.317.600
620.913.207.234
896.603.612.563
1.014.113.869.784
1.117.543.044.959
727.903.146.873
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Penjualan Angsuran
0
0
0
0
0
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
0
0
0
0
0
Tuntutan Ganti Rugi
0
0
0
0
0
2.220.398.900
2.121.518.900
3.122.802.600
3.242.902.600
3.242.902.600
Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap lainnya Konstruksi dalam Pengerjaan Jumlah Aset Tetap DANA CADANGAN Dana Cadangan Jumlah Dana Cadangan ASET LAINNYA
Aset Lain-lain
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 106
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
URAIAN Jumlah Aset Lainnya
TOTAL ASET
2006
2007
2008
2009
2010
2.220.398.900
2.121.518.900
3.122.802.600
3.242.902.600
3.242.902.600
866.118.498.196
955.133.924.264
1.071.672.560.407
1.203.299.572.548
821.023.140.796
0
0
0
0
0
27.881.944.444
18.647.795.452
8.530.092.507
0
0
550.000.000
310.314.000
77.578.500
0
0
67.000.000.000
0
66.666.666.000
0
0
797.007.765
0
0
0
0
96.228.952.209
18.958.109.452
75.274.337.007
0
0
KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Utang Bunga Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Pemerintah Pusat Bagian Lancar Utang Dalam Negeri - Lmbg Keu Bank Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek URAIAN
2006
2007
2008
KEWAJIBAN JANGKA
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 107
2009
2010
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
URAIAN
2006
2007
2008
2009
2010
PANJANG Utang Dalam Negeri Pemerintah Pusat
0
0
3.566.793
6.935.990
24.369.335
Utang Dalam Negeri Lembaga Keuangan Bank
133.000.000.000
150.393.518.144
0
0
0
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
133.000.000.000
150.393.518.144
3.566.793
6.935.990
24.369.335
JUMLAH KEWAJIBAN
229.228.952.209
169.351.627.596
75.277.903.800
6.935.990
24.369.335
192.984.843.103
9.406.882.275
9.948.963.711
38.245.812.586
41.546.903.432
0
85.561.312
188.770.023
9.520.066
505.411
10.112.156.615
3.238.632.902
1.796.585.665
2.646.847.180
1.933.929.727
9.233.430.029
8.611.610.997
7.749.717.697
6.971.027.230
11.661.334.826
-96.228.952.209
-18.958.109.452
-75.274.337.007
0
0
EKUITAS DANA EKUITAS DANA LANCAR Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Pendapatan yang Ditangguhkan Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana YHD untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 108
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
URAIAN Jumlah Ekuitas Dana Lancar
2006
2007
2008
2009
2010
116.101.477.538
2.384.578.034
-55.590.299.911
47.873.207.062
55.142.673.396
30.654.462.315
35.066.105.315
34.751.850.927
34.640.417.927
34.734.417.927
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
620.913.207.234
896.603.612.563
1.014.113.869.784
1.117.543.044.959
727.903.146.873
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
2.220.398.900
2.121.518.900
3.122.802.600
3.242.902.600
3.242.902.600
Dana YHD untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
-133.000.000.000
-150.393.518.144
-3.566.793
-6.935.990
-24.369.335
520.788.068.449
783.397.718.634
1.051.984.956.518
1.155.419.429.496
765.856.098.065
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
636.889.545.987
785.782.296.668
996.394.656.607
1.203.292.636.558
820.998.771.461
EKUITAS DANA INVESTASI Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang
Jumlah Ekuitas Dana Investasi EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 109
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
URAIAN
Total Kewajiban dan Ekuitas Dana
2006
866.118.498.196
2007
955.133.924.264
2008
1.071.672.560.407
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
III - 110
2009
1.203.299.572.548
2010
821.023.140.796
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Periode 2006-2010
Pengelolaan keuangan Daerah merupakan rangkaian siklus Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), yang pelaksanaannya dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan/pemeriksaan sampai kepada pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Kebijakan pengelolaan keuangan yang dilakukan adalah dengan memprioritaskan pemenuhan belanja yang bersifat wajib dan mengikat serta berdasarkan skala prioritas yang memenuhi kriteria realistis, terukur, penting dan mendesak sehingga anggaran yang terbatas tersebut dapat berdampak langsung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran Proporsi penggunaan anggaran Kabupaten Pandeglang periode tahun 2006-2010 di dominasi oleh pemenuhan belanja pegawai atau belanja aparatur yang terdiri atas: a. Belanja Tidak Langsung 1. Belanja gaji dan tunjangan 2. Belanja tambahan penghasilan 3. Belanja penerimaan anggota dan pimpinan DPRD serta operasional KDH/WKDH b. Belanja Tidak Langsung 1. Belanja honorarium PNS 2. Belanja uang lembur 3. Belanja beasiswa pendidikan PNS 4. Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis PNS 5. Belanja premi asuransi kesehatan 6. Belanja makanan dan minuman pegawai 7. Belanja pakaian dinas dan atributnya 8. Belanja pakaian khusus dan hari-hari tertentu 9. Belanja perjalanan dinas 10. Belanja perjalanan pindah tugas 11. Belanja pemulangan pegawai
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 111
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
12. Belanja modal (kantor, mobil dinas, meubelair, perlatan dan perlengkapan, dll
Tabel 3.5. Analisis Proporsi BelanjaPemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Pandeglang
Total Belanja Untuk Pemenuhan Kebutuhan Aparatur No
Uraian
(Rp) (a)
Total Pengeluaran (Belanja + Pembiayaan Pengeluaran)
Prosentasi
(Rp) (b)
(a)/(b) x 100%
1
Tahun Anggaran 2007
468.307.429.782
770.032.874.635
60,82
2
Tahun Anggaran 2009
517.502.895.579
793.501.854.098
65,22
3
Tahun Anggaran 2010
694.163.277.898
857.375.060.073
80,96
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Kabupaten Pandeglang
A. Permasalahan Yang Dihadapi Dalam pengelolaan belanja daerah Kabupaten Pandeglang kurun waktu tahun 2006-2010, terdapat beberapa permasalahan mendasar diantaranya : 1. Adanya kesenjangan antara pendapatan dan kebutuhan belanja setiap tahunnya, hal ini tercermin dari selisih antara jumlah ususlan anggaran pada setiap musrenbang dengan pagu indikatif yang ada. 2. Adanya ketergantungan yang besar terhadap pemerintah provinsi dan pusat, yang tercermin dari perbedaan yang mencolok antara pendapatan yang berasal dari transfer pemerintah provinsi dan pusat dengan pendapatan yang berasal dari pendapatan asli daerah (PAD). 3. Keterbatasan sumberdaya manusia aparatur yang mapu mengelola perencanaan anggaran, pelaksanaan dan penatausahaan keuangan sesuai dengan stándar akuntansi pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 112
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
4. Belanja daerah masih didominasi oleh belanja pegawai, sehingga dana yang tersedia untuk alokasi belanja pembangunan menjadi terbatas. 5. Belanja daerah belum mampu menggerakan ekonomi lokal dan sekaligus memperbaiki kesejahteraan masyarakat melalui pertumbuhan output perekonomian, penciptaan lapangan kerja dan perbaikan pendapatan masyarakat. 6. Pengeluaran belanja daerah belum berorientasi pada kinerja dan kepentingan publik. B. Latar Belakang Terjadinya Permasalahan Latar belakang terjadinya permasalahan seperti yang diuraikan diatas adalah dikarenakan oleh ketergantungan pemerintah daerah yang sangat tinggi terhadap pemerintah pusat dan provinsi dalam hal pendanaan. Hal ini terjadi karena Pemerintah daerah belum mampu menggali potensi – potensi lokal yang bisa dikembangkan menjadi satu basis ekonomi daerah yang kuat, padahal dengan ekonomi lokal yang berkembang dan kuat, sudah barang tentu akan memberi sumbangan yang signifikan dalam pos Pendapatan Asli Daerah.
C. Potensi dan tantangan perkembangan kedepan ditinjau dari perspektif regional, dan nasional. Adanya isu-isu strategis yang mengemuka secara perspektif nasional maupun regional, tentu harus disikapi oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang, isu-isu tersebut diantaranya adalah adanya rencana pemberlakuan perdagangang bebas asia yang apabila tidak disikapi dengan kebijakan yang tepat, maka akan berdampak buruk bagi perekonomian daerah. Selain isu tersebut, adanya rencana pembangunan infrastruktur berupa jalan tol Serang-Panimbang dan pembangunan bandara perintis Panimbang tentu akan berdampak terhadap perkembangan perekonomian daerah yang pada akhirnya akan menambah sumbangan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
3.3. Kerangka Pendanaan 3.3.1. Penghitungan Kerangka Pendanaan Berdasarkan kecenderungan yang ditunjukan oleh hasil analisa terhadap laju pertumbuhan pendapatan tahun 2006-2010 pada komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (komponen lainnya dianggap konstan) maka didapat angka proyeksi/prediksi pendapatan daerah sebagaimana tersaji dalam tabel berikut:
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 113
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 3.6. Perkiraan Pendapatan Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 Tahun
ODE REK
URAIAN 2011
2012
2013
2014
2015
2016
2
3
4
5
6
7
8
1
PENDAPATAN ASLI DAERAH
50,068,009,000
49,296,621,000
51,914,271,575
54,670,919,396
57,573,945,216
60,631,121,707
2
DANA PERIMBANGAN
863,482,974,600
863,482,974,600
865,995,592,398
868,641,630,201
871,428,172,612
874,362,680,424
3
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
133,865,055,243
37,097,584,243
37,097,584,243
37,097,584,243
37,097,584,243
37,097,584,243
1,047,416,038,843
949,877,179,843
955,007,448,216
960,410,133,840
966,099,702,070
972,091,386,374
1
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH
Sumber : Dinas Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Kabupaten Pandeglang
Demikian halnya dengan belanja daerah, prakiraan yang dilakukan adalah dengan menggunakan kecenderungan yang dihasilkan oleh hasil analisis terhadap laju pertumbuhan belanja tahun 2006-2010. Sebagaimana tersaji dalam tabel berikut ini.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 114
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 3.7. Perkiraan Kebutuhan Belanja Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 Tahun
KODE REK
URAIAN
1
2
5
1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
687.740.223.593
734.085.023.637
805.218.081.308
876.351.138.979
947.484.196.650
1.018.617.254.
5
2
BELANJA LANGSUNG
318.845.528.340
232.799.718.691
241.739.861.588
250.680.004.486
259.620.147.383
268.560.290.
1.006.585.751.933
966.884.742.328
1.046.957.942.896
1.127.031.143.465
1.207.104.344.033
1.287.177.544.
JUMLAH BELANJA DAERAH
2011
2012
2013
2014
2015
2016
3
4
5
6
7
8
Sumber : Dinas Pengelola Keuangan Pendapatan dan Aset Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 115
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH Pembangunan daerah pada hakikatnya adalah upaya terencana untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu kemampuan yang handal dan profesional dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mengelola sumber ekonomi daerah. Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat diseluruh daerah sehingga tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan masyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang lebih baik, maju dan tenteram serta memperluas pilihan yang dilakukan masyarakat bagi peningkatan harkat, martabat dan harga diri. Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan otonomi daerah dan pengelolaan sumber daya yang mengarah pada terwujudnya tata kepemerintahan yang baik (good governance). Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari tiga pilar utama yaitu pemerintah, dunia usaha swasta dan masyarakat. Pemerintah dalam hal ini berperan sebagai lembaga yang menjalankan dan menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur-unsur lain, dunia usaha swasta berperan untuk menciptakan lapangan kerja dan pendapatan serta masyarakat memiliki peran dalam penciptaan interaksi sosial, ekonomi dan politik. Permasalahan dasar yang muncul selama proses pembangunan daerah selama ini, berimplikasi pada masa depan. Jika permasalahan dasar itu belum dapat diatasi sehingga mengakibatkan keberlanjutan secara terus menerus konsekuensinya akan terjadi proses komplikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Keseluruhan upaya untuk mewujudkan kehidupan rakyat yang sejahtera akan berdiri di atas pondasi yang rapuh, sehingga akan menimbulkan ketidakadilan dan peluruhan martabat warga masyarakat. Beberapa permasalahan Kabupaten Pandeglang dapat diidentifikasikan diantaranya: 1.
Masih banyak desa tertinggal dimana sampai tahun 2010 terdapat sekitar 42,09% dari total desa.
2.
Tingkat kemiskinan cukup tinggi (tahun 2010) sekitar 11,14 % dari total penduduk atau berjumlah 127.800 jiwa.
3.
Masih tingginya tingkat pengangguran mencapai 11,34% dari total angkatan kerja atau sebesar 60.681 jiwa.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 116
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
4.
Masih banyaknya daerah rawan pangan (tahun 2010) di antaranya tiga kecamatan yang patut diwaspadai lantaran berpotensi rawan pangan yaitu Kecamatan Pandeglang, Majasari, dan Labuan. Kecamatan Pandeglang dengan jumlah populasi 41.309 jiwa total produksi pangannya mencapai 3.620 ton. Kecamatan Majasari yang berpopulasi 46.126 jiwa memiliki produksi pangan mencapai 2.878 ton, dan Kecamatan Labuan yang berpopulasi 53.861 jiwa jumlah produksi pangannya sebesar 2.847 ton.
5.
Rendahnya kualitas SDM (tahun 2009), hal ini tercermin dari kurangnya penyerapan tenaga kerja di sektor yang membutuhkan keterampilan seperti jasa-jasa atau hanya sebesar 41.892 jiwa atau sebesar 9,57% dari total jumlah penduduk yang bekerja. Sementara pada sektor pertanian sebesar 204.514 jiwa atau sebesar 46,72% dari total jumlah penduduk yang bekerja.
6.
Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat (tahun 2010), hal ini tercermin dari tingkat pendidikan jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang yang berusia 10 tahun ke atas. Tingkat pendidikan universitas/perguruan tinggi sebesar 3,16% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun, SLTA sebesar 10,99% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun dan yang belum tamat SD/MI sebesar 29,22% dari total jumlah penduduk usia ≥ 10 Tahun. Sementara angka rata-rata sekolah penduduk Kabupaten Pandeglang mencapai 6,47 tahun.
7.
Masih belum memadainya layanan kesehatan masyarakat (tahun 2010), hal ini tercermin dari persentasi jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk. Jumlah dokter sebesar 0,008%, paramedis/perawat sebesar 0,038% dan tenaga kesehatan masyarakat sebesar 0,001%.
8.
Investasi belum kondusif bagi peningkatan perekomian daerah, hal ini terlihat dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). PMTB merupakan besarnya investasi fisik yang sudah direalisasikan pada suatu waktu tertentu. PMTB Kabupaten pandeglang pada tahun 2010 sebesar 706,22 milyar.
9.
Belum optimalnya nilai tambah sektor primer, sekunder dan tersier Kabupaten Pandeglang terhadap Provinsi Banten (tahun 2010). Sektor primer sebesar 22,60 %, sekunder 2,00% dan tersier 6,79%. Sektor primer (2010): pertanian 22,92 % dan pertambangan-penggalian 3,28%. Sektor sekunder : industri pengolahan 1,40%, listrik, gas dan air bersih 3,25% dan bangunan 8,92%. Sektor tersier (2010): perdagangan, hotel dan restoran 6,48%, pengangkutan dan komunikasi 3,48%, bank dan lembaga keuangan lain 7,47% dan jasa-jasa lain 14,28%.
10. Tingginya konversi lahan pertanian (dalam tiga tahun terakhir 2005-2010 sekitar 1.304 ha ladang / huma, 214 ha perkebunan besar, 675 ha hutan rakyat dan 770 ha hutan negara telah berubah fungsi menjadi lahan perumahan dan lainnya).
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 117
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
11. Sumberdaya air belum termanfaatkan bagi pengembangan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat (18 aliran sungai dengan panjang total sekitar 835 km). 12. Belum optimalnya pemanfaatan sumberdaya kelautan (perikanan tangkap baru dimanfaatkan sektiar 50% dari potensi lestarinya, potensi budidaya rumput laut di pantai barat dan potensi lahan tambak baru dimanfaatkan 60%). 13. Belum berkembangnya potensi pariwisata berbasis sejarah, pantai, tirta, dan alam. Destinasi Pariwisata (214 objek/kawasan wisata yang terdiri dari wisata pantai 11 objek/kawasan ,
wisata tirta 19
objek/kawasan, sejarah 183 objek, wisat alam 1 kawasan), namun Yang banyak dikunjungi wisatawan hanya 18 objek/kawasan wisata. 14. Belum optimalnya pengelolaan sumberdaya hutan di kawasan Akarsari bagi pelestarian lingkungan dan pemanfaatnnya bagi kesejahteraan masyarakat (forest for society). 15. Masih belum memadainya sarana dan prasarana dasar yang belum mendukung percepatan pembangunan (jalan, jembatan,terminal, irigasi, drainase, instalasi air bersih, listrik, komunikasi, tanggap darurat bencana). 16. Belum memadainya sarana dan prasarana bagi peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat. 17. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan perangkat daerah (sarana dan prasarana perkantoran, mobilitas, pelayanan publik, regulasi). 18. Belum memadainya kuantitas dan kualitas SDM aparatur (tahun 2010) sekitar 27,68% berpendidikan strata 1 (S-1) serta strata 2/ strata3 (S2/S3) sebesar 1,09%. 19. Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan daerah.
20. Belum optimalnya fungsi kawasan dalam rencana tata ruang wilayah meliputi kawasan strategis, kawasan cepat tumbuh, kawasan tertinggal, kawasan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil, kawasan perbatasan dan Pandeglang sebagai kawasan pendidikan, pariwisata dan budidaya pertanian serta kegiatan pendukungnya. Dari seluruh masalah yang telah diidentifikasi, permasalahan pokoknya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1.
Pertumbuhan ekonomi daerah belum menunjukkan tingkat perkembangan yang signifikan, permasalahan ini terkait dengan
belum optimalnya iklim investasi yang prospektif dan
kondusif, belum berkembangnya jiwa kewirausahaan di daerah perdesaan serta belum optimalnya
pemanfaatan
dan
pengembangan
pertanian,
pariwisata
dan
potensi
sumberdaya alam.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 118
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2.
Kualitas SDM masih rendah, permasalahan ini terkait dengan masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat dan kurangnya berdayanya masyarakat pedesaan.
3.
Penataan ruang dan kawasan / kewilayahan Kabupaten Pandeglang masih belum optimal, hal ini terkait dengan belum adanya tata guna lahan yang terintegrasi dan sinergis dengan pembangunan yang diprioritaskan sesuai dengan potensi sumberdaya alam dan lingkungan yang ada. Selain itu permasalahan tersebut terkait dengan belum optimalnya fungsi kawasan dan tata ruang wilayah.
4.
Sarana dan prasarana dasar belum memadai, permasalahan ini terkait dengan kurang optimalnya sarana dan prasarana publik khususnya sarana dan prasarana pendidikan dan kesehatan.
5.
Tata kelola dan kapasitas kelembagaan pemerintahan daerah masih lemah, permasalahan ini terkait dengan
masih lemahnya kapasitas kelembagaan dan kualitas aparatur
pemerintahan daerah. Mengacu pada kelima permasalahan sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka terkait dengan perencanaan pembangunan lima tahun ke depan, isu strategis yang diangkat dalam visi dan misi ini adalah berkenaan dengan empat isu pokok, yaitu: (1) Pertumbuhan perekonomian daerah (2) Ketertinggalan, kemiskinan, ketahanan Pangan, tingkat pendidikan masyarakat (3) Penataan ruang, pengelolaan sumberdaya dan pelestarian lingkungan (4) Tata kelola pemerintahan daerah
4.2. ISU STRATEGIS Rumusan isu strategis pembangunan merupakan refleks dari hasil kajian terhadap : 1. Kebijakan/regulasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah; 2. Evaluasi dan pencapaian pembangunan pada tahun-tahun sebelumnya; 3. Identifikasi terhadap seluruh potensi, permasalahan, peluang dan ancaman baik yang bersifat existing maupun potensi yang kemungkinan timbul pada masa yang akan datang. Dengan demikian, mengacu pada rumusan sebagaimana telah dirumuskan di atas, maka terkait dengan perencanaan pembangunan lima tahun ke depan, isu strategis yang diangkat dalam visi dan misi ini adalah berkenaan dengan empat isu pokok, yaitu:
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 119
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
1. Pertumbuhan perekonomian daerah 2. Ketertinggalan, kemiskinan, ketahanan Pangan, tingkat pendidikan masyarakat 3. Penataan ruang, pengelolaan sumberdaya dan pelestarian lingkungan 4. Tata kelola pemerintahan daerah
4.2.1. Pertumbuhan Ekonomi Daerah 1. Pertumbuhan Ekonomi a. Peluang 1) Kinerja perekonomian Kabupaten Pandeglang yang positif selama beberapa tahun terakhir dipicu oleh kenaikan pertumbuhan pada semua sektor secara variatif. 2) Peluang perkembangan perekonomian di Kabupaten Pandeglang juga ditunjang oleh kenyataan bahwa Kabupaten Pandeglang menjadi daerah tujuan wisata alternatif selain Bali dan Jakarta. 3) Kinerja pemerintahan yang positif berdampak terhadap perkembangan dunia usaha, sehingga memberi peluang peningkatan pendapatan pemerintah melalui pajak dan retribusi. Peningkatan pendapatan, akan berpengaruh positif terhadap kemampuan belanja pemerintah. b. Tantangan 1) Krisis finansial global berpengaruh terhadap dunia usaha dan menimbulkan potensi PHK massal serta penurunan perekonomian Kabupaten Pandeglang. 2) Meningkatkan
pendapatan
masyarakat,
memperluas
lapangan
pekerjaan,
pemerataan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi antar daerah dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder atau sektor tersier. c. Isu Strategis 1) Ketahanan kinerja PDRB terhadap krisis finansial. 2) Laju pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Pandeglang selama 5 tahun terakhir mencapai rata-rata 4,00%. Sektor yang pertumbuhannya paling tinggi dari tahun 2006-2010 adalah sektor tersier sebesar 5,47 %. Salah satu masalah yang selalu dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang adalah besarnya tingkat inflasi yang melonjak setiap tahun. Pendapatan yang diterima masyarakat tidak akan berarti apabila diikuti tingkat inflasi yang tinggi. Hal ini akan mengakibatkan
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 120
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Rendahnya kemampuan Masyarakat terhadap pemenuhan kebutuhan dasar dan sebaliknya terjadi deflasi, oleh karenanya kondisi sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di perdesaan umumnya masih jauh tertinggal dibandingkan dengan mereka yang tinggal di perkotaan, yang merupakan konsekuensi dari perubahan struktur ekonomi, Tingginya angka/jumlah penduduk miskin dimana jumlah penduduk miskin Kabupaten Pandeglang (Susenas Tahun 2010) sebesar 127.800 jiwa dengan Garis Kemiskinan Rp. 190.256 Kapita/bulan.
(11,14%)
Hal ini ditambah masalah
terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha, TPT Pandeglang sebesar 11,34 % (Susenas Tahun 2010).
Secara kuantitatif pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pandeglang dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2006 - 2010 TAHUN Pertumbuhan Ekonomi (%)
2006
2007
2008
2009
2010
4.03
3.74
4.29
4.21
6.77
Sumber: Hasil Analisis dan BPS Kabupaten Pandeglang Tahun 2010
2. Investasi a. Peluang 1) Spesifikasi keunggulan lokal Kabupaten Pandeglang dibidang pariwisata dan pertanian. 2) Komitmen Pemerintah Daerah yang terbuka untuk investor. 3) Ketersediaan sumberdaya manusia yang berdaya saing. b. Tantangan 1) Investasi yang mampu mendorong tumbuhnya sektor swasta/riil. 2) Investasi yang mengarah pada kelestarian lingkungan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 121
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3) Optimalisasi iklim investasi. 4) Peningkatan infrastruktur dan sarana pendukung lainnya. 5) Regulasi yang mantap dalam hal fasilitasi investasi. 6) Peningkatan kerjasama penanaman modal dengan daerah dan negara-negara maju. c. Isu Strategis 1) Persaingan berinvestasi dengan kabupaten dan provinsi lain yang lebih maju. 2) Penyediaan fasilitas “tax holiday” guna peningkatan daya saing. 3) Perwujudan investasi yang mengarah pada keunggulan lokal Pandeglang. 4) Sistem pelayanan investasi dengan melalui teknologi informasi. 5) Advokasi legislatif tingkat nasional dan daerah.
3. Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) a. Peluang 1) Berkembangnya pariwisata dunia menjadi peluang daerah dalam pengembangan industri. 2) Ketersediaan potensi ekonomi daerah yang dapat dikembangkan untuk industri dan perdagangan. 3) Otonomi daerah memungkinkan daerah membuat kebijakan yang pro KUKM. 4) Biaya produksi sektor KUKM yang relatif masih rendah dibanding dengan daerah lain. 5) Tersedianya SDM yang memadai dalam mendukung industri. 6) Daya saing produk seni dan kreatif yang tinggi. b. Tantangan 1) Optimalisasi informasi potensi ekonomi daerah untuk pengembangan KUKM. 2) Optimalisasi pengembangan KUKM yang berkesinambungan sehingga daya saing tetap tinggi. 3) Optimalisasi pengembangan produk karya seni dan kreatif. c. Isu Strategis 1) Perkuatan basis ekonomi kerakyatan dengan optimalisasi segenap potensi. 2) Perkiraan jumlah unit usaha, tenaga kerja dan nilai produksi di sektor KUKM.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 122
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
4. Ketahanan Pangan a. Peluang 1) Terpenuhinya ketersediaan bahan pangan masyarakat. 2) Pemerataan distribusi dan akses pangan bagi masyarakat. 3) Diversifikasi pangan berbasis potensi pangan lokal. 4) Peningkatan kualitas dan kuantitas konsumsi pangan masyarakat sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG). 5) Kualitas dan kuantitas penyuluhan pertanian, perikanan, kehutanan dan perkebunan (ketenagaan, kelembagaan dan penyelenggaraan). b. Tantangan 1) Peningkatan jumlah penduduk tidak seimbang dengan peningkatan produksi pangan. 2) Tingginya alih fungsi lahan dan menurunnya kualitas (degradasi) lahan produktif. 3) Relatif masih besar ketergantungan akan bahan pangan dan bahan baku untuk produksi pangan dari luar negeri (food trap). 4)
Masih terbatasnya sarana dan penegakan hukum di sepanjang jalur distribusi pangan.
5) Masih terbatasnya akses masyarakat terhadap bahan pangan karena rendahnya pendapatan. 6) Masih terbatasnya konsumsi pangan berimbang, beragam, dan bergizi. 7) Menurunnya kinerja penyuluhan sebagai dampak dari menurunnya kuantitas dan kualitas tenaga penyuluh. c. Isu Strategis 1) Masih adanya desa-desa yang berpotensi rawan pangan yang disebabkan kemiskinan dan berbagai bencana (kronis dan transien). 2) Krisis ekonomi yang berdampak pada krisis pangan. 3) Ketersediaan dan keterjangkauan sembilan bahan pokok. 4) Bahan addictive pada makanan yang berpengaruh pada keamanan pangan. 5) Kuantitas dan kualitas tenaga penyuluh masih kurang. 6) Sarana prasarana penyuluh belum memenuhi standar. 7) Masih adanya desa-desa yang berpotensi rawan pangan yang disebabkan kemiskinan dan berbagai bencana (kronis dan transien).
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 123
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
8) Masih adanya peredaran makanan yang mengandung bahan tambahan pangan dan cemaran (bahan kimia, mikro organisme dan fisik) yang membahayakan bagi kesehatan masyarakat.
4.2.2.
Ketertinggalan, Kemiskinan, Ketahanan Pangan, dan Tingkat Pendidikan Masyarakat.
1. Kependudukan a. Peluang 1) Menurunnya rata–rata laju pertumbuhan penduduk merupakan peluang untuk memudahkan manajemen kependudukan. 2) Cakupan jumlah kabupaten dan kota dalam pelaksanaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. b. Tantangan Masih kurangnya pemerataan penyebaran penduduk serta terbatasan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. c. Isu Strategis Keserasian kebijakan kependudukan dalam rangka peningkatan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas dan persebaran penduduk yang serasi dengan daya dukung alam dan daya tampung lingkungan. Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Pandeglang Tahun 2006–2010
Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
2006
2007
2008
2009
2010
1.60
0.54
1.38
0.26
0.55
Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 124
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2. Ketenagakerjaan a. Peluang 1) Ketersediaan angkatan kerja terdidik. 2) Berkembangnya sektor jasa yang berpotensi menyerap tenaga kerja. b. Tantangan 1) Perluasan lapangan kerja. 2) Pengurangan pengangguran. c. Isu Strategis 1) Perluasan kesempatan kerja. 2) Peningkatan kualitas angkatan kerja.
Tabel 4.3 Angkatan Kerja (Jiwa) Tahun 2006-2010 2006
2007
2008
2009
2010
505.206
477.835
490.497
488.347
535.107
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang
Tabel 4.4 Penduduk Bekerja (Jiwa) Tahun 2006-2010 2007
2007
2008
2009
2010
402.970
429.958
435.924
434.745
474.401
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 125
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 4.5 Penduduk Menganggur (Jiwa) Tahun 2006-2010 2008 78.281
2007 105.386
2008 47.879
2009 54.592
2010 60.706
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pandeglang
3. Transmigrasi a. Peluang 1) Masih adanya animo masyarakat untuk bertransmigrasi. 2) Menguatnya kerjasama antar pemerintah dan swasta dalam pengembangan dan penanganan transmigrasi.
b. Tantangan 1) Semakin berkurangnya daerah tujuan transmigrasi seiring dengan berjalannya alih fungsi lahan dan telah ditetapkannya RTRW sesuai rencana masing-masing daerah. 2) Berkembangnya sektor informal yang dapat mengurangi animo masyarakat untuk bertransmigrasi. c. Isu Strategis 1) Perlunya perlindungan/advokasi dan pendampingan secara lebih baik kepada transmigran. 2) Perlu adanya jaminan yang lebih konkrit tentang peningkatan kesejahteraan calon transmigran, sehingga bukan semata-mata guna pemerataan persebaran penduduk.
4. Kesejahteraan Sosial a. Peluang 1) Modal kultural gotong royong terbukti masih cukup memberikan ruang gerak masyarakat dalam menghadapi permasalahannya. 2) Banyaknya sektor informal tumbuh di masyarakat. 3) Mewujudkan kemandirian masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 126
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
b. Tantangan 1) Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar dan sumberdaya ekonomi. 2) Menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat melalui sektor formal maupun informal. c. Isu Strategis Penurunan jumlah penduduk miskin dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya. jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pandeglang sebagai berikut.
Tabel 4.6 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Pandeglang (Jiwa) Tahun 2006-2010 Tahun
Jumlah Penduduk Miskin (jiwa)
Persentase (%)
2006
177.895
15,82
2007
176.812
15,64
2008
165.242
14,42
2009
138.003
12,01
2010
127.800
11,14
Sumber: Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang
5. Kesehatan a. Peluang 1) Ketersediaan prasarana sarana, dan sumberdaya kesehatan memadai. 2) Sarana transportasi dan komunikasi yang menjangkau seluruh wilayah. 3) Upaya kesehatan berbasis masyarakat seperti posyandu, polindes, desa siaga, poskestren, dan lain-lain telah berkembang dan berjalan dengan baik. 4) Peran masyarakat dan swasta dalam penyediaan pelayanan kesehatan dan pembiayaan kesehatan berkembang. b. Tantangan
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 127
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
1) Meningkatnya tuntutan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. 2) Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih relatif rendah. 3) Belum meratanya SDM dan sarana pelayanan kesehatan. 4) Belum maksimalnya peran serta dan kemitraan LSM, lembaga pendidikan, organisasi sosial
kemasyarakatan
dalam
perencanaan,
pelaksanaan
dan
pengawasan
pembangunan kesehatan. 5) Belum optimalnya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemanfaatan data dan informasi dalam perencanaan pembangunan kesehatan. c. Isu Strategis 1) Derajat Kesetaraan: a) Kesetaraan derajat kesehatan Kabupaten Pandeglang; b) Permasalahan kesehatan ibu di Kabupaten Pandeglang; c) Permasalahan Status Gizi Balita Kabupaten Pandeglang; d) Potensi berbagai penyakit menular di Kabupaten Pandeglang masih tinggi; 2) Aksesibilitas dan Mutu Pelayanan: a) Mutu pelayanan kesehatan; b) Sinergisme dan harmonisasi pembangunan kesehatan; c) Kesiapsiagaan bencana dalam bidang kesehatan; d) Pembiayaan kesehatan pemerintah untuk kesehatan masih rendah; e) Kemandirian dan peran serta masyarakat masih belum optimal;
6. Pendidikan a. Peluang 1) SDM yang berkecimpung di dunia pendidikan. 2) Interaksi sosial yang cukup intensif di masyarakat. 3) Sarana Teknologi Informasi. 4) Apresiasi Masyarakat terhadap pendidikan cukup tinggi. b. Tantangan 1) Dampak negatif dari adanya interaksi sosial dan globalisasi.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 128
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2) Perlu penyamaan persepsi dan pemahaman yang komprehensif antar stakeholders untuk mewujudkan Kabupaten Pandeglang sebagai kawasan pusat pendidikan di Provinsi Banten. 3) Adanya kecenderungan orientasi bisnis dalam penyelenggaraan pendidikan. c. Isu Strategis 1) Peningkatan pemerataan mutu pendidikan. 2) Peningkatan mutu lulusan dan kompetensi pendidik yang berbasis pada kearifan dan budaya lokal. 3) Penguasaan teknologi dan informasi dalam rangka mewujudkan hasil pendidikan berdaya saing tinggi. 7. Kebudayaan a. Peluang 1) Kabupaten Pandeglang masih dimungkinkan ditata menjadi kawasan berbudaya terkemuka yang humanis, kreatif, asri, dan nyaman serta memiliki peluang besar untuk mengembangkan dirinya sebagai pusat budaya. 2) Pemanfaatan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknlogi sebagai media membangun jejaring global dan internasional. b. Tantangan 1) Kawasan dan benda cagar budaya terganggu fungsi dan makna filosofinya karena perkembangan ekonomi dan aktivitas manusia. 2) Masuknya nilai-nilai dan kebudayaan asing yang cukup gencar perlu disikapi dengan bijak agar tidak melunturkan nilai-nilai dan kearifan lokal. 3) Antisipasi dampak negatif dari pesatnya perkembangan sistem informasi dan teknologi. c. Isu Strategis Peningkatan ketahanan budaya.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 129
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
8. Pemberdayaan Perempuan, Anak, dan Remaja a. Peluang 1) Potensi SDM perempuan dalam pembangunan. 2) Menyediakan advokasi, fasilitasi dan mediasi pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan
kualitas
hidup
perempuan
dan
generasi
penerus,
termasuk
pemantapan, peningkatan peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan kesatuan dan persatuan, sehingga dapat meningkatkan peranan perempuan sebagai pengambil keputusan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender. Berkembangnya pembangunan di sektor ekonomi menjadi peluang pemberdayaan ekonomi bagi perempuan. 3) Banyaknya lembaga donor untuk pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak dan remaja. 4) Banyak Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi masyarakat, Perguruan Tinggi, baik
negeri
maupun
swasta,
yang
memiliki
perhatian
terhadap
masalah
pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak dan remaja. b. Tantangan 1) Membangun strategi pemberdayaan yang meminimalkan konflik peran. 2) Pengarusutamaan gender yang diikuti dengan penyempurnaan dan perubahan peraturan perundangan yang tidak bias gender dan tidak mendiskriminasikan kaum perempuan. 3) Menghindarkan pengaruh buruk terhadap anak dan remaja dari berbagai faktor yang merusak masa kecilnya, baik secara fisik maupun psikis. 4) Menciptakan lingkungan, sarana-prasarana, serta pendampingan yang kondusif dan nyaman bagi anak juga remaja. c. Isu Strategis 1) Peningkatan dan perluasan kesetaraan gender yang dititikberatkan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial budaya, lingkungan serta di semua sektor dan bidang kehidupan lainnya. 2) Peningkatan kesadaran dan kepekaan gender melalui pengembangan jejaring (networking) berbagai elemen masyarakat yang sadar dan peka gender. 3) Peningkatan perlindungan terhadap perempuan, anak-anak, dan remaja. 4) Peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 130
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
9. Pemuda dan Olahraga a. Peluang 1) Potensi SDM pemuda dalam pembangunan. 2) Semakin berkembangnya industri barang dan jasa memberi peluang untuk meningkatkan kemandirian ekonomi pemuda. 3) Semakin banyak event olahraga dan perusahaan sponsor yang memberikan peluang untuk membudayakan olahraga dan menambah ruang publik untuk olahraga. b. Tantangan 1) Menciptakan
lingkungan
serta
penyediaan
prasarana
dan
sarana
untuk
mengembangkan keterampilan dan kemandirian serta meminimalkan dampak negatif globalisasi bagi pemuda. 2) Menciptakan lingkungan serta prasarana dan sarana publik untuk memperluas budaya olahraga di kalangan masyarakat. c. Isu Strategis 1) Peningkatan kemandirian sosial dan ekonomi pemuda dalam pembangunan. 2) Pemasyarakatan
olahraga,peningkatan
ruang
publik
untuk
olahraga,
dan
peningkatan prestasi olahraga.
10. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi a. Peluang 1) Semakin berkembangnya industri berbasis sains. 2) Semakin berkembangnya pengelola jasa TI. b. Tantangan 1) Membangun kemandirian pengembangan IPTEK. 2) Mengefektifkan penyebarluasan dan komunikasi hasil pengembangan IPTEK. c. Isu Strategis 1) Pengembangan IPTEK untuk industri berbasis sains dan TI. 2) Pengembangan pembelajaran berbasis penelitian dan TI.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 131
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
11. Penanggulangan Bencana a. Peluang 1) Terbukanya sinergitas antara pemerintah daerah dan masyarakat terhadap penanggulangan bencana. 2) Masih hidupnya nilai-nilai kerukunan, kerjasama dan gotong royong dalam menghadapi risiko bencana. 3) Banyaknya rujukan penanganan dan penanggulangan bencana. b. Tantangan 1) Meningkatkan peran kelembagaan dan masyarakat dalam mencegah, menghadapi dan menanggulangi bencana alam yang akan terjadi. 2) Mengarusutamakan pengurangan resiko bencana dengan kelembagaan yang kuat. 3) Melakukan identifikasi, mengkaji, memantau resiko bencana serta menerapkan sistem peringatan dini. 4) Mengurangi cakupan resiko bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. c. Isu Strategis 1) Pengurangan resiko bencana serta penguatan kelembagaan penanggulangan bencana. 2) Pemanfaatan pengetahuan, inovasi, dan pendidikan untuk membangun budaya keselamatan dan ketahanan. 3) Pengurangan faktor-faktor penyebab resiko bencana. 4) Penguatan kesiapan menghadapi bencana pada semua tingkatan masyarakat.
4.2.3. Penataan Ruang, Pengelolaan Sumberdaya dan Pelestarian Lingkungan
1. Struktur Tata Ruang a. Peluang 1) Kabupaten Pandeglang direncanakan sebagai
Kawasan Pusat Pendidikan di Provinsi
Banten. 2) Perkembangan perekonomian di sekitar Ibukota Provinsi.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 132
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3) Perkembangan wilayah dalam konstelasi regional di Kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Tanjung Lesung serta Taman Nasional Ujung Kulon. 4) Kuatnya daya tarik Kabupaten Pandeglang dalam sektor agribisnis dan pariwisata. b. Tantangan 1) Sebagai PKW akan berperan sebagai pintu gerbang. 2) Penanganan atas isu global dan tekanan internal. 3) Dinamisnya kondisi investasi. 4) Penataan struktur ruang yang belum konsisten. 5) Pesatnya perkembangan kegiatan sektoral yang memerlukan pengaturan penggunaan lahan (agribisnis, aquabisnis serta jasa). 6) Daya dukung lingkungan yang menurun, akibat pemanfaatan sumberdaya yang tidak seimbang. c. Isu Strategis 1) Meningkatkan kemampuan daerah dalam pengelolaan pengembangan struktur ruang. 2) Memantapkan struktur dan hirarki sistem klaster-klaster sektor unggulan. 3) Pengelolaan pertumbuhan wilayah yang terintegrasi antar sektor pembangunan. 4) Menjembatani kebijakan struktur ruang dalam RTRW Provinsi yang bersifat makro dengan kebijakan struktur ruang RTRW Kabupaten yang bersifat parsial. 5) Meningkatkan peran dunia usaha dan daya saing melalui penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan infrastruktur dan wilayah. 6) Mendorong
pemberdayaan
masyarakat
untuk
ikut
serta
dalam
perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan struktur ruang. 7) Mendorong pengembangan wilayah/kawasan yang saling memperkuat dan seimbang. 8) Perubahan iklim mikro, pencemaran air permukaan dan polusi udara serta penurunan muka air tanah.
2. Pola Ruang a. Peluang 1) Mempunyai letak geografis yang memiliki aksesibilitas yang baik. 2) Tersedianya lahan yang cukup luas guna pengembangan wilayah.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 133
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3) Kondisi alam yang mendukung agribisnis, aquabisnis dan pariwisata. b. Tantangan 1) Aturan dan kebijakan pola ruang belum optimal. 2) Belum optimalnya penataan ruang secara detail pada kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh. 3) Berkurangnya lahan pertanian dan lahan resapan air. 4) Menurunnya produksi pertanian. 5) Konversi lahan yang terus berlangsung. c. Isu Strategis 1) Penguatan lembaga yang terkait dalam penataan ruang. 2) Menyusun peraturan daerah tentang rencana umum dan rencana detail tata ruang. 3) Pengembangan sarana dan prasarana wilayah. 4) Pencapaian proporsi lahan untuk kawasan lindung, baik kawasan hutan maupun non hutan. 5) Mempertahankan kawasan resapan air dan kawasan berfungsi hidrogeologis. 6) Mitigasi resiko bencana. 7) Pengembangan Bandar Udara Panimbang. 8) Pembangunan Outer Ringroad. 9) Pengembangan Kawasan Central Business District (CBD) . 10) Mendorong
penataan
ruang
kawasan
untuk revitalisasi dan
kelestarian
lingkungan serta budaya.
3. Transportasi a. Peluang 1) Potensi kerjasama pengelolaan transportasi dengan pihak swasta dan asing. 2) Akan dibangunnya bandar udara Panimbang. 3) Letak Kabupaten Pandeglang berbatesan dengan Selat Sunda yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra. 4) Tersedianya eks Jalur kereta api Rangkasbitung- Labuan. 5) Letak Kabupaten pandeglang yang dapat dikembangkan dengan pelayanan antar moda jalan raya, kereta api, laut dan udara.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 134
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
b. Tantangan 1) Tingginya jumlah pemakaian kendaraan pribadi terutama sepeda motor. 2) Aksesibilitas transportai yang belum merata dan masih banyaknya tempat-tempat yang belum terjangkau oleh pelayanan transportasi. 3) Rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengendalian ruang manfaat jalan (rumaja) untuk kegiatan di luar kegiatan transportasi. 4) Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap keberadaan fasilitas keselamatan jalan yang berfungsi untuk mengatur, mengendalikan dan mengarahkan pergerakan lalu lintas jalan. 5) Kurangnya kepedulian dan dukungan dari masyarakat terhadap kebijakan Transport Demand Management (TDM) sebagai salah satu solusi pengurangan kemacetan. c. Isu Strategis 1) Penyediaan pelayanan angkutan umum yang aman, nyaman, murah dan tepat waktu dengan dukungan penuh terhadap kebijakan Transport Demand Management (TDM). 2) Peningkatan jaringan jalan berikut fasilitas keselamatan menuju daerah terisolir, kawasan budaya dan wisata serta sentra-sentra industri. 3) Pengembangan pola transportasi angkutan missal, seperti kereta api. 4) Peningkatan penyediaan fasilitas pelayanan transportasi yang menunjang keamanan dan kenyamanan pemakai jalan. 5) Pengembangan prasarana terminal terpadu di Bandara Panimbang dengan menitikberatkan pada kemudahan transfer antar moda. 6) Pengembangan infrastruktur angkutan barang dengan memberikan kemudahan transfer point angkutan umum dengan angkutan barang.
4. Listrik a. Peluang 1) Potensi kerjasama dengan pihak swasta dan pemerintah luar negeri untuk penciptaan sumber energi listrik. 2) Inovasi masyarakat dalam penemuan energi listrik terbarukan. b. Tantangan 1) Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap penggunaan energi secara mandiri. 2) Kurangnya penemuan sumber energi listrik terbarukan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 135
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3) Belum optimalnya penciptaan teknologi untuk mengolah sumber energi. 4) Inefisiensi pemakaian listrik. c. Isu Strategis 1)
Kerjasama dengan swasta dalam penyediaan energi listrik.
2)
Penyediaan listrik yang menjangkau sampai wilayah terpencil.
3)
Pengembangan energi listrik baru.
4)
Penghematan energi listrik.
5)
Pengembangan energi listrik berbasis kemasyarakatan.
5. Komunikasi dan Informatika
a. Peluang 1) Terbukanya akses masyarakat terhadap informasi terkini. 2) Pemanfaatan kemajuan teknologi untuk pengembangan potensi daerah. 3) Pemberian pelayanan kepada masyarakat secara on line. b. Tantangan 1) Ketersediaan data terbaru (up to date) masih kurang. 2) Penerapan Digital Government Services ( DGS) di semua bidang. 3) Pelayanan berbasis on line masih terbatas sehingga keluhan dan permasahan masyarakat tidak dapat terselesaikan secara cepat dan tepat. 4) Biaya internet yang relatif masih mahal. 5) Penyediaan one stop information service di tempat-tempat strategis masih terbatas. 6) Optimalisasi lembaga-lembaga komunikasi sosial dan lembaga media tradisional sebagai lembaga komunikasi strategis. c. Isu Strategis 1) Pengembangan Digital Government Services/E-Government 2) Pengembangan infrastruktur jaringan. 3) Pelayanan kepada masyarakat secara on line. 4) Penyediaan internet murah dan internet masuk desa. 5) Sosialisasi dan diseminasi informasi publik. 6) Layanan komunikasi dan informasi secara terpadu.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 136
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
7) Pemanfaatan media komunikasi guna peningkatan akses informasi masyarakat melalui diseminasi informasi dan fasilitasi kegiatan penyiaran. 8) Pemberdayaan informasi masyarakat memanfaatkan sumberdaya komunikasi sosial dan lembaga media tradisional serta kelompok strategis lain. 9) Penyerapan aspirasi dan opini publik. 10) Pemberdayaan masyarakat informasi
6. Pertanian a. Peluang 1) Peningkatan daya saing produk pertanian. 2) Pengembangan komoditas yang punya nilai ekonomi tinggi. 3) Pengembangan varietas unggul daerah . 4) Peningkatan nilai tambah produk pertanian. 5) Pengembangan pertanian berkelanjutan. b. Tantangan 1) Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian. 2) Potensi perkembangan hama dan penyakit tanaman dan hewan. 3) Minimnya modal usaha petani. 4) Impor beberapa jenis komoditas pertanian. 5) Peningkatan kualitas SDM. c. Isu Strategis 1) Ketersediaan dan keterjangkauan saprodi (bibit, pupuk, obat-obatan). 2) Menurunnya daya dukung lahan dan air. 3) Krisis ekonomi yang berdampak pada krisis penyediaan pangan. 4) Proyeksi sektor pertanian relatif stabil dalam arti jumlah produksi akan meningkat seiring peningkatan produktivitas lahan pertanian.
7. Pariwisata b. Peluang 1) Kebutuhan berwisata sebagai trend globalisasi. 2) Menguatnya minat berwisata dan tingginya Wisata Minat Khusus.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 137
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3) Kedudukan
dan
peran
Kabupaten
Pandeglang
sebagai
destinasi
unggulan
wisatawan. 4) Keanggotaan lembaga-lembaga pariwisata di Kabupaten Pandeglang. 5) Perkembangan kemapanan perekonomian daerah lain. 6) Kecenderungan meningkatnya wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara. 7) Tingginya nilai tukar mata uang asing terhadap rupiah. c. Tantangan 1) Kompetisi market pariwisata yang ketat. 2) Peningkatan berkelanjutan kreativitas dan inovasi pengelolaan pariwisata. 3) Peningkatan kualitas SDM pariwisata. d. Isu Strategis 1) Mengembangkan
manajemen
pariwisata
yang
mendukung
keberlanjutan
pengembangan ekonomi lokal. 2) Kunjungan Wisatawan ke Kabupaten Pandeglang diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2009 dan tahun-tahun mendatang dengan asumsi bahwa kondisi dan situasi politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan nasional, khususnya di Kabupaten Pandeglang.
8. Energi dan Sumberdaya Mineral a. Peluang 1) Sumberdaya mineral atau bahan tambang yang ada di Kabupaten Pandeglang belum diusahakan secara optimal. 2) Ketersediaan sumberdaya alam dalam hal ini air, angin, matahari, ombak yang melimpah
merupakan
potensi
yang
baik
bagi
pengembangan
energi
ketenagalistrikan. b. Tantangan 1) Pemanfaatan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan bagi eksploitasi sumber daya mineral dan bahan galian. 2) Meningkatkan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi dan tenaga listrik yang relative murah serta meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik energi dan listrik guna mendorong pemerataan pembangunan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 138
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3) Melayani kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau, serta membuka keterisolasian wilayah pedalaman dan terpencil.
c. Isu Strategis 1) Alih teknologi yang ramah lingkungan dalam eksploitasi bahan galian. 2) Pemanfaatan sumberdaya alam untuk ketenagalistrikan. 3) Pemerataan kebutuhan energi listrik yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
9. Perikanan dan Kelautan a. Peluang 1) Potensi perikanan budidaya masih terbuka dan perikanan tangkap masih cukup besar. 2) Peningkatan produksi dan produktivitas perikanan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan di Kabupaten Pandeglang. 3) Adanya tempat-tempat pendaratan ikan dan pelabuhan. 4) Pemasaran produk perikanan domestik maupun luar negeri. b. Tantangan 1) Peningkatan kualitas dan keanekaragaman alat tangkap ikan. 2) Peningkatan modal usaha bagi pembudidaya ikan dan nelayan. 3) Stabilisasi harga produk perikanan. 4) Peningkatan teknologi budidaya dan pengolahan hasil tangkapan ikan. 5) Minimalisasi hama dan penyakit pada perikanan budidaya. 6) Peningkatan minat dan budaya melaut bagi masyarakat Kabupaten Pandeglang. 7) Peningkatan SDM perikanan. c. Isu Strategis 1) Kebutuhan konsumsi ikan masyarakat masih potensial untuk ditingkatkan. 2) Optimalisasi pengelolaan pelabuhan. 3) Penegasan batas teritorial wilayah penangkapan. 4) Potensi usaha ikan hias yang semakin diminati. 5) Potensi terjadinya illegal fishing.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 139
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
6) Proyeksi jumlah ikan dan lainnya diperkirakan akan terus meningkat mengingat besarnya potensi dan peluang yang tersedia. Berikut ini ditampilkan target pembangunan perikanan dan kelautan di Kabupaten Pandeglang.
10.Kehutanan dan Perkebunan a. Peluang 1) Optimalisasi lahan kebun dan lahan kering yang potensial untuk hutan rakyat. 2) Multifungsi hutan bagi kehidupan manusia meliputi fungsi ekonomi, ekologi dan sosial. 3) Terbukanya peran aktif masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga penelitian, lembaga swadaya
masyarakat dan dunia
usaha, dibidang kehutanan dan
perkebunan di Kabupaten Pandeglang. 4) Terbukanya peluang pengembangan kawasan
konservasi untuk mendukung
pendidikan, budaya dan kepariwisataan. 5) Terbukanya peluang pengembangan agribisnis perkebunan. 6) Terbukanya pangsa pasar produk kehutanan dan perkebunan. 7) Kepedulian kelompok masyarakat di dalam peningkatan pelestarian hutan. 8) Terbukanya peluang kerja dan pendapatan masyarakat sekitar hutan dan kebun. 9) Terbukanya peluang pengembangan komoditas unggulan spesifik lokasi. b. Tantangan 1) Luas hutan yang masih minim dalam suatu wilayah yang berfungsi sebagai penyangga iklim dan tata air bagi ekosistem. 2) Sebagai sumber pendapatan petani kebun dan masyarakat sekitar hutan. 3) Meningkatnya arus perdagangan hasil hutan. 4) Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kehutanan dan perkebunan rendah. 5) Kelembagaan masyarakat kehutanan dan perkebunan belum berkembang secara produktif. 6) Terjadinya gangguan keamanan hutan dan pelestarian sumberdaya alam akibat tekanan masyarakat sekitar hutan. 7) Daya saing produk perkebunan primer maupun hasil olahannya belum mampu bersaing.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 140
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
8) Peredaran benih hutan/perkebunan yang belum bersertifikat/ berlabel masih tinggi. c. Isu Strategis 1) Kelestarian fungsi hutan dan daya dukung lingkungan sebagai upaya penurunan pemanasan global. 2) Rendahnya daya saing produk perkebunan. 3) Peranan kehutanan dan perkebunan dalam mendukung mengurangi kemiskinan bagi petani hutan/kebun serta peningkatan peluang kerja dan usaha. 4) Dukungan penyediaan bahan baku yang berasal dari kehutanan dan perkebunan. 5) Rehabilitasi hutan dan lahan dalam rangka mendorong peningkatan daya dukung lahan, air dan ekosistem. 6) Peningkatan nilai tambah/pendapatan bagi petani hutan/kebun sesuai tuntutan pembangunan. 7) Pengurangan luas areal sektor kehutanan, khususnya luas areal hutan Negara.
3. Lingkungan Hidup a. Peluang 1) Kondisi geografis Kabupaten Pandeglang yang sebagian besar merupakan daratan aluvial hasil erupsi gunung berapi yang subur dan ditambah adanya 6 Daerah Aliran Sungai (DAS)
terdiri DAS Cibaliung, DAS Cibungur, DAS Cidanau, DAS Ciliman, DAS Ciujung dan DAS Ujung Kulon menjadikan sumber penghidupan bagi masyarakat. 2) Meningkatnya kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.
b. Tantangan 1) Kurangnya respon para pemangku kepentingan terhadap isu-isu lingkungan global (perubahan iklim, pemanasan global, penipisan lapisan ozon); 2) Laju pencemaran/kerusakan lingkungan yang semakin; 3) Perlunya meningkatkan konservasi sumberdaya air dan keanekaragaman hayati serta pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana agar ketersediaan sumber air baik secara kualitas dan kuantitas dapat terjaga serta terpeliharanya daya dukung dan daya tamping lingkungan.
c. Isu Strategis 1) Pengelolaan sampah mandiri.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 141
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2)
Pengembangan bio energi.
3) Pelaksanaan 3R (Recycle, Reuse, Reduce). 4) Penanaman sejuta pohon. 5) Pembuatan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH). 6) Pengelolaan ruang terbuka hijau. 7) Pencemaran air sungai oleh limbah cair, pestisida dan sampah. 8) Penurunan kualitas dan kuantitas air tanah. 9) Pencemaran udara dari sumber bergerak. 10) Penurunan estetika lingkungan. 11) Kerusakan/perubahan bentang lahan, karst, gumuk pasir dan pantai. 12) Ancaman penurunan keanekaragaman hayati. 13) Penambangan liar bahan galian golongan C.
14) Pencemaran air laut.
4.2.4. Tata Kelola Pemerintahan Daerah 1. Pemerintahan a. Peluang 1) Menguatnya tuntutan akan demokratisasi dan good governance. 2) Semakin kuatnya civil society. 3) Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi. 4) Pemerintah Kabupaten Pandeglang secara otonomi dapat melakukan kebijakan kerjasama dengan pihak lain. b. Tantangan 1) Era transparansi dan akuntabilitas 2) Besarnya tuntutan masyarakat. 3) Dinamisnya aspirasi masyarakat. 4) Semakin tingginya kompetisi dengan daerah lain. 5) Semakin kuatnya pengaruh globalisasi. 6) Banyaknya tawaran kerjasama dari berbagai pihak. 7) Peningkatan kualitas aparatur dalam penanganan kerjasama. c. Isu Strategis 1) Perlunya pengembangan aparatur yang memiliki daya inovasi dan kreativitas.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 142
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2) Optimalisasi kapasitas aparatur daerah. 3) Dibutuhkannya aparat yang memiliki kompetensi dan budaya kerja sebagai abdi masyarakat atau pelayan masyarakat, merespon isu-isu terkait globalisasi dan civil society.
2. Hukum a. Peluang 1) Kredibilitas Pemerintah dalam penegakan hukum di mata masyarakat sangat tinggi. 2) Nilai sosial budaya masyarakat yang cenderung adaptif terhadap tatanan hukum. 3) Terdapatnya lembaga swasta yang peduli hukum sehingga dapat dijadikan mitra dalam membangun hukum. b. Tantangan 1) Implementasi dari peneguhan komitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. 2) Kesiapan aparatur penegak hukum untuk melakukan reformasi di bidang hukum yang menjadi kewenangannya. c. Isu Strategis 1) Penanaman pola hidup patuh hukum mendukung terwujudnya aparatur dan masyarakat yang adil dan responsif hukum. 3.
Politik a. Peluang 1) Banyaknya lembaga penyalur aspirasi memudahkan masyarakat dalam menentukan lembaga penyalur aspirasi yang sesuai dengan kehendak masyarakat. 2) Banyaknya lembaga pemberdayaan masyarakat. b. Tantangan 1) Terwujudnya dan terpeliharanya kondisi politik yang dinamis, aman dan damai. c. Isu Strategis 1) Mewujudkan sinergi antar pelaku politik. 2) Penguatan peran pemerintah sebagai fasilitator dan advokasi kebijakan publik. 3) Penguatan peran partai politik. 4) Peningkatan kesadaran politik masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 143
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5.1 V i s i Visi Kabupaten Pandeglang untuk periode 2011-2016 adalah: “Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariwisata berbasis pembangunan perdesaan” Visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: (1)
Mandiri dan berkembang di bidang agribisnis Kabupaten Pandeglang sebagai Pusat Agribisnis dapat diartikan bahwa Kabupaten Pandeglang akan menjadikan pertanian dan segala sumberdaya, usaha, kelembagaan dan jaringan bisnis (hulur-hilir) pertanian sebagai basis perekonomian daerah dalam rangka pengembangan daerah dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah dan seluruh stakeholder akan menggerakan energinya dalam melakukan ekonomisasi sektor pertanian dengan memperhatikan faktor-faktor dominan seperti komoditas unggulan, permintaan pasar, dukungan industri hulu-hilir, pola usaha tani, jaringan dan kelembagaan usaha serta manajemen permodalan.
(2)
Mandiri dan berkembang di bidang pariwisata Kabupaten Pandeglang sebagai Pusat Kegiatan Pariwisata dapat diartikan bahwa Kabupaten Pandeglang akan menjadikan pariwisata sebagai sektor pendukung bagi peningkatan perekonomian daerah. Untuk mewujudkan cita visi tersebut, Pemerintah dan seluruh stakeholder akan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam dan budaya sebagai destinasi pariwisata, melalui pengembangan obyek dan daya tarik wisata, promosi dan pemasaran, jasa pelayanan pariwisata didukung oleh infrastruktur yang diperlukan jaminan regulasi kepariwisataan yang diorientasikan kepada peningkatan kunjungan wisata dan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 144
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
(3)
Berbasis pembangunan perdesaan Mewujudkan Kabupaten Pandeglang sebagai pusat agribisnis dan destinasi pariwisata tidak mungkin dapat tercapai tanpa partisipasi aktif dari masyarakat yang sebagian besar berada di pedesaan. Maka subyek utama upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian dan pariwisata sesungguhnya adalah masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, pedesaan merupakan basis utama dari kegiatan usaha pertanian dan jasa pelayanan pariwisata.
5.2. M i s i Visi tersebut akan diwujudkan dengan melaksanakan misi sebagai berikut: 1)
Meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariwisata.
2)
Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam bidang pertanian dan jasa pariwisata serta usaha pendukungnya.
3)
Meningkatkan kualitas SDM yang agamis, cerdas, kreatif dan inovatif.
4)
Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat.
5)
Meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya perdesaan.
6)
Meningkatkan tata kelola kepemerintahan daerah.
Keenam misi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1)
Meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariwisata, ditujukan untuk mendukung penguatan modal dan aplikasi teknologi bagi pembukaan lapangan kerja dan perluasan peluang usaha masyarakat bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
2)
Memberdayakan UMKM dan koperasi dalam usaha pertanian dan jasa pariwisata, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi koperasi, pengusaha mikro, kecil dan menengah dalam berbagai lapangan usaha dalam menghadapi persaingan yang semakin kompleks.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 145
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
3)
Meningkatkan kualitas SDM yang agamis, cerdas, kreatif dan inovatif,
ditujukan untuk
menciptakan pelaku pembangunan yang cerdas, terampil dan berakhlak mulia dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Pandeglang. 4)
Meningkatkan
layanan
pendidikan
dan
kesehatan
masyarakat,
ditujukan
untuk
meningkatkan pelayanan publik dalam memperoleh pendidikan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat. 5)
Meningkatkan pembangunan infrastruktur
khususnya
perdesaan, ditujukan untuk
menyediakan dukungan bagi peningkatan pelayanan dasar. 6)
Meningkatkan tata kelola kepemerintahan daerah, ditujukan untuk
menciptakan
pemerintahan yang baik dan bersih dalam melakukan pelayanan publik di seluruh sektor dan wilayah pembangunan.
5.3
Tujuan dan Sasaran
5.3.1 Tujuan Mengacu kepada visi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut: 1)
Meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
2)
Meningkatkan peranan koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
3)
Membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
4)
Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
5)
Mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi
di sektor agribisnis dan pariwisata serta
meningkatkan aksesibiltas infrastruktur terutama di perdesaan. 6)
Mempercepat pembangunan permukiman yang sehat berkualitas dan layak huni.
7)
Membangun sistem energi listrik perdesaan, meningkatnya sarana dan prasarana serta teknologi informasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
8)
Mengoptimalkan penataan ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
9)
Menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih dalam melakukan pelayanan publik.
10)
Meningkatkan kapasitas keuangan dan pembiayaan pembangunan daerah.
11)
Meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi.
12)
Menciptakan ketaatan hukum.
13)
Meningkatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 146
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
5.3.2 Sasaran Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah sebagai berikut: 1.
Misi: Meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariwisata, dengan sasaran: a.
Meningkatnya investasi dan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariwisata.
b.
Tersedianya pengklasteran pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan.
c.
Meningkatnya ketahanan pangan yang berbasis pemberdayaan masyarakat.
d.
Tertanggulanginya kemiskinan dan pengangguran yang diprioritaskan pada kantong-kantong kemiskinan dengan memprioritaskan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai tujuan Millenium Development Goal’s.
e.
Tersedianya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi daerah.
f.
Terlaksananya Intensifikasi, eksplorasi dan pendayagunaan potensi-potensi Sumber Daya Alam dan
pemanfaatan sumber energi dengan memperhatikan keberlanjutan serta
kelestarian lingkungan hidup.
2.
Misi : Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam bidang pertanian dan jasa pariwisata serta usaha pendukungnya, dengan sasaran meningkatnya pemberdayaan Koperasi, pengusaha mikro, kecil dan menengah.
3.
Misi :Meningkatkan kualitas SDM yang agamis, cerdas, kreatif dan inovatif, dengan sasaran : a.
Meningkatnya implementasi norma agama, ilmu pengetahuan, dan kewirausahaan berwawasan kebangsaan.
4.
b.
Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
c.
Meningkatnya etos kerja dan produktivitas masyarakat.
Misi : Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat, dengan sasaran : a.
Meningkatnya aksesibilitas pelayanan pendidikan kepada seluruh masyarakat.
b.
Meningkatnya kapasitas pemuda berprestasi dan sarana olahraga.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 147
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
5.
c.
Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat.
d.
Mengendalikan angka kelahiran dengan meningkatkan kualitas reproduksi.
Misi : Meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya perdesaan, dengan sasaran : a.
Terlaksananya Pembangunan dan peningkatan sarana prasarana khususnya jalan menuju kawasan agribisnis, destinasi pariwisata dan pusat pemerintahan kecamatan.
b.
Terlaksananya pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi.
c.
Berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi lokal di perdesaan dan kawasan-kawasan strategis.
d.
Tertatanya kawasan permukiman perkotaan pada Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
e.
Meningkatkan rasio elektrifikasi di perdesaan, meningkatkan sarana dan prasarana serta teknologi informasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
f. g.
Terwujudnya jaringan transportasi regional dan internasional. Terlaksananya optimalisasi fungsi kawasan, perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pelestarian lingkungan hidup.
6.
Misi : Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan Daerah, dengan sasaran : a.
Terwujudnya Good Governance dalam rangka menciptakan iklim investasi yang kondusif.
b.
Terkembangkannya database potensi daerah untuk mewujudkan pembangunan yang berbasiskan teknologi informasi.
c.
Meningkatnya kapasitas fiskal daerah.
d.
Terciptanya masyarakat yang demokratis.
e.
Terciptanya Supremasi hukum.
f.
Menurunnya ancaman dan gangguan bencana
Untuk lebih lengkapnya gambaran dan keterkaitan Keterkaitan visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana terlihat dalam Tabel 5.1
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
V - 148
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 5.1 Keterkaitan Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Visi
:
Misi I :
"Kabupaten Pandeglang sebagai Daerah Mandiri Dan Berkembang di Bidang Agribisnis dan Pariwisata Berbasis Pembangunan Perdesaan" Misi Tujuan Meningkatkan perekonomian 1. Meningkatkan kesejahteraan daerah berbasis pertanian dan dan kemandirian masyarakat Pariwisata
1.1
1.2 1.3 1.4
1.5 1.6
Misi II :
Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam bidang pertanian dan jasa pariwisata serta usaha pendukungnya
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
1. Meningkatkan peranan 1.1 koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM)
Sasaran Meningkatnya investasi dan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariwisata Tersedianya pengklasteran pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan Meningkatnya ketahanan pangan yang berbasis pemberdayaan masyarakat Tertanggulanginya kemiskinan dan pengangguran yang diprioritaskan pada kantong-kantong kemiskinan dengan memprioritaskan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai tujuan Millenium Development Goal’s Tersedianya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi daerah Terlaksananya Intensifikasi, eksplorasi dan pendayagunaan potensi-potensi Sumber Daya Alam dan pemanfaatan sumber energi dengan memperhatikan keberlanjutan serta kelestarian lingkungan hidup Meningkatnya pemberdayaan Koperasi, pengusaha mikro, kecil dan menengah
V - 149
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 5.1 Keterkaitan Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (Lanjutan…) Visi
:
"Kabupaten Pandeglang sebagai Daerah Mandiri Dan Berkembang di Bidang Agribisnis dan Pariwisata Berbasis Pembangunan Perdesaan"
Misi Misi III : Meningkatkan kualitas SDM yang agamis, cerdas, kreatif dan inovatif
Tujuan 1. Membangun sumber daya manusia yang berkualitas
1.1
1.2
1.3
Misi IV :
Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat
1. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Meningkatnya etos kerja dan produktivitas masyarakat Tertanggulanginya kemiskinan melalui pelayanan bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial serta rumah tangga sangat miskin dalam menghadapi resiko sosial, perlakuan salah, tindak kekerasan dan eksploitasi sosial
1.1
Meningkatnya aksesibilitas pelayanan pendidikan kepada seluruh masyarakat
1.2
Meningkatnya kapasitas pemuda berprestasi dan sarana olahraga. Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat. Mengendalikan angka kelahiran dengan meningkatkan kualitas reproduksi
1.3 1.4
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Sasaran Meningkatnya implementasi norma agama, ilmu pengetahuan, dan kewirausahaan
V - 150
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 5.1 Keterkaitan Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (Lanjutan…) Visi
:
Misi V :
"Kabupaten Pandeglang sebagai Daerah Mandiri Dan Berkembang di Bidang Agribisnis dan Pariwisata Berbasis Pembangunan Perdesaan" Misi Meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya perdesaan
Tujuan 1. Mendorong percepatan 1.1 pertumbuhan ekonomi di sektor agribisnis dan pariwisata serta meningkatkan aksesibiltas infrastruktur terutama di perdesaan 1.2 1.3
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Sasaran Terlaksananya Pembangunan dan peningkatan sarana prasarana khususnya jalan menuju kawasan agribisnis, destinasi pariwisata dan pusat pemerintahan kecamatan.
Terlaksananya pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi Berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi lokal di perdesaan dan kawasan-kawasan strategis Tertatanya kawasan permukiman perkotaan pada Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).
2. Mempercepat pembangunan permukiman yang sehat berkualitas dan layak huni.
2.1
3. Membangun sistem energi listrik perdesaan, meningkatnya sarana dan prasarana serta teknologi informasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.
3.1
Meningkatkan rasio elektrifikasi di perdesaan, meningkatkan sarana dan prasarana serta teknologi informasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi
3.2
Terwujudnya jaringan transportasi regional dan internasional
4. Mengoptimalkan penataan 4.1 ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Terlaksananya optimalisasi fungsi kawasan, perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pelestarian lingkungan hidup
V - 151
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 5.1 Keterkaitan Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran (Lanjutan…) Visi
:
Misi VI :
"Kabupaten Pandeglang sebagai Daerah Mandiri Dan Berkembang di Bidang Agribisnis dan Pariwisata Berbasis Pembangunan Perdesaan" Misi Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan Daerah
Tujuan 1. Menciptakan pemerintahan yang baik dan bersih dalam melakukan pelayanan publik 2. Meningkatkan kapasitas keuangan dan pembiayaan pembangunan daerah 3. Meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi 4. Menciptakan ketaatan hukum 5. Meningkatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
1.1
Sasaran Terwujudnya Good Governance dalam rangka menciptakan iklim investasi yang kondusif
1.2 2.1
Terkembangkannya data/informasi daerah Meningkatnya kapasitas fiskal daerah
3.1
Terciptanya masyarakat yang demokratis
4.1
Terciptanya Supremasi hukum
5.1
Menurunnya ancaman dan gangguan
bencana
V - 152
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016, selanjutnya upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan yaitu sebagai berikut :
A.
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Pertama “Meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariwisata” 1. Strategi Strategi untuk mencapai sasaran Misi Pertama sebagai berikut : a. Pengembangan pertanian dan perikanan terpadu serta destinasi dan jasa pariwisata yang
serasi antara pertumbuhan dan pemerataan (pro growth, pro job, pro poor and pro environment). b. Pengembangan pertumbuhan perdagangan dan pasar daerah. c. Pembuatan rencana pembentukan, fasilitasi, dan penguatan pengklasteran sektor
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan. d. Peningkatan SDM, sarana dan prasarana serta melakukan diversifikasi untuk peningkatan
ketahanan pangan. e. Penguatan dan perbaikan sosial. f.
Peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat.
g. Restrukturisasi, penguatan permodalan dan perbaikan manajeman dan peningkatan
kerjasama Badan Usaha Milik Daerah. h. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya alam dan energi.
2. Arah Kebijakan Arah kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran Misi Pertama sebagai berikut : a. Peningkatan produk dan pemasaran hasil pertanian dan perikanan unggulan didukung oleh
sistem dan jaringan agrisbisnis terpadu dan rintisan agroindustri.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 153
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
b. Pengembangan produk pariwisata unggulan melalui peningkatan kualitas layanan,
perluasan market dan promosi pariwisata. c. Pengembangan objek/kawasan destinasi Pariwisata. d. Penciptaan sistem logistik yang efisien untuk menjaga kelancaran distribusi bahan pokok
dan pengamanan perdagangan serta penyelenggraan pameran potensi daerah. e. Pembentukan klaster industri dan usahan lainnya pada sektor pertanian, perkebunan,
kehutanan, perikanan dan peternakan dengan memperkuat industri -industri dan usaha lainnya yang terdapat dalam rantai nilai (value chain) untuk menunjang pengembangan ekonomi lokal dan ekonomi regional yang mendorong keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif. f.
Fasilitasi pemberian modal awal dan padanan Klaster Industri dan usaha lainnya pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan serta penguatan lembaga bantuan dalam memperkuat keterkaitan yang saling menguntungkan antar stakeholders.
g. Pembuatan rencana induk (grand strategy) yang melibatkan pelaku hulu-hilir pada klaster
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan yang akan dikembangkan guna mendukung pengembangan potensi unggulan daerah. h. Pemberdayaan petani, peternak dan nelayan. i.
Pengembangan diversifikasi serta peningkatan sarana dan prasarana ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan.
j.
Pengembangan varietas tipe baru dengan produktivitas tinggi untuk komoditas yang memiliki prospek pasar baik.
k. Pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan pedesaan untuk menyediakan lapangan
kerja. l.
Perbaikan mutu intensifikasi, perluasan areal, perbaikan jaringan irigasi, penyediaan sarana produksi yang terjangkau.
m. Bantuan dan perlindungan sosial untuk Pemenuhan hak dasar seperti pendidikan,
kesehatan, pangan, air bersih dan sanitasi serta pemberdayaan agar mampu mewujudkan kemandirian. n. Pemberdayaan masyarakat yang bersifat partisipatif, peningkatan kelembagaan yang
dilaksanakan secara swakelola dan berkelanjutan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 154
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
o. Pembangunan dan pengembangan Badan Usaha Milik Daerah pada sektor pariwisata,
agribisnis dan aquaindustri. p. Divestasi dan peninjauan bagi untung atas hasil kekayaan alam/aset daerah. q. Pembangunan, pemanfaatan, pembinaan dan pengawasan berbagai jenis sumber daya
alam dan energi sebagai potensi Daerah serta pengoptimalan nilai tambahnya.
B.
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kedua : “Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam bidang pertanian dan jasa pariwisata serta usaha pendukungnya” 1. Strategi Strategi untuk mencapai sasaran misi kedua adalah peningkatan kualitas, penciptaan iklim usaha, pengembangan kewirausahaan dan sistem pendukung koperasi serta pengusaha UMKM. 2. Arah Kebijakan Arah kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran misi kedua adalah peningkatan peranan koperasi dan pengusaha UMKM bidang pertanian dan jasa pariwisata serta usaha pendukungnya.
C.
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Ketiga : “Meningkatkan kualitas SDM yang agamis, cerdas, kreatif dan inovatif” 1.
Strategi Strategi untuk mencapai sasaran misi ketiga sebagai berikut : a. Pemberian bantuan dan melakukan pembinaan keagamaan. b. Peningkatan pemahaman dan penghayatan wawasan kebangsaan. c. Pengelolaan perpustakaan dan peningkatan budaya baca masyarakat. d. Pengarusutamaan Gender. e. Peningkatan perlindungan terhadap anak. f.
Penyelenggaraan pelatihan dan latihan serta pembinaan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 155
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2. Arah Kebijakan Arah kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran misi ketiga sebagai berikut : a. Pemberian bantuan fasilitas kegiatan keagamaan dan pembinaan kerukunan hidup umat beragama. b. Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya wawasan kebangsaan. c. Pembinaan dan pengembangan serta peningkatan budaya masyarakat. d. Peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. e. Perlindungan tindak kekerasan, kelemahan dan keterbelakangan anak. f.
D.
Fasilitasi pembinaan dan pendidikan dan ketenagakerjaan.
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Keempat : “Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat” 1. Strategi Strategi untuk mencapai sasaran misi keempat sebagai berikut : a. Perluasan akses dan pemerataan pendidikan. b. Sinergitas satuan pendidikan dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri. c. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga. d. Peningkatan partisipasi pemuda dalam berbagai bidang pembangunan. e. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu kesehatan. f.
Perluasan Informasi edukasi dan pelayanan Kontrasepsi KB/KR.
2. Arah Kebijakan Arah kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran misi keempat sebagai berikut : a. Pengembangan PAUD berbasis desa/kelurahan. b. Peningkatan fasilitas dan layanan pendidikan. c. Peningkatan kerjasama satuan pendidikan dengan DUDI. d. Pelatihan dan pembinaan keolahragaan. e. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga. f.
Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam gerakan kepemudaan serta pengembangan jiwa kewirausahaan dan kreativitas pemuda.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 156
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
g. Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam gerakan kepemudaan serta pengembangan jiwa kewirausahaan dan kreativitas pemuda. h. Peningkatan pelayanan dan manajemen sistem layanan kesehatan. i.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit serta mengupayakan setiap pembangunan agar berorientasi pada peningkatan kualitas lingkungan.
j.
E.
Peningkatan peran serta masyarakat terhadap penggunaan KB/KR Mandiri.
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Kelima : “Meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya perdesaan” 1.
Strategi Strategi untuk mencapai sasaran misi kelima sebagai berikut : a. Sinergitas antara program pembangunan infrastruktur yang menjadi kewenangan pusat, propinsi dan kabupaten. b. Sinergitas antara program pembangunan dan peningkatan irigasi yang menjadi kewenangan pusat,propinsi dan kabupaten. c. Pembangunan jalan poros desa secara bertahap melalui pembiayaan lintas program. d. Pembangunan, peningkatan dan penataan permukiman dengan penguatan kerjasama antara Pemerintah dengan dunia usaha. e. Pemetaan daerah prioritas pengembangan listrik perdesaan dan mensinergikan program pemerintah pusat, daerah dan swasta. f.
Pembangunan dan pengembangan teknologi informasi pada pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, peningkatan sarana dan prasarana publik, serta
kerjasama pembangunan
infrastruktur antara Pemerintah, Pemerintah daerah dan swasta. g. Pembangunan
dan
penataan
jaringan
transportasi
regional-internasional
melalui
peningkatan kerjasama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan swasta. h. Konsistensi pendayagunaan rencana tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pelestarian lingkungan hidup. 2. Arah Kebijakan Arah kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran misi kelima sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 157
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
a. Peningkatan pembangunan infrastruktur dasar, sarana dan prasarana pendukung pertanian, pariwisata serta aksesibilitas perdesaan. b. Pemetaan potensi dan eksisting, penentuan prioritas penanganan daerah irigasi seKabupaten Pandeglang dan Upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi penggunaan dana pemerintah dengan optimalisasi partisipasi masyarakat. c. Pembangunan dan peningkatan kapasitas dan kualitas jalan poros desa terutama di pusat pertumbuhan ekonomi lokal dan kawasan strategis. d. Percepatan pembangunan, peningkatan kualitas dan kuantitas permukiman serta penataan permukiman melalui stimulus pemerintah pusat dan daerah dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat termasuk dunia usaha. e. Peningkatan energi listrik untuk pengembangan sentra ekonomi dan produktivitas serta aksesibilitas masyarakat. f.
Peningkatan teknologi informasi, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta peningkatan peran dan fungsi sarana dan prasarana publik
g. Optimalisasi peran serta Pemerintah, Pemerintah Daerah dan swasta dalam pembangunan jaringan transportasi untuk pengembangan kawasan. h. Penyelenggaraan penataan ruang untuk sektor unggulan daerah yang didukung oleh manajemen pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup.
F.
Strategi dan Arah Kebijakan Misi Keenam : “Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan Daerah” 1. Strategi Strategi untuk mencapai sasaran misi keenam sebagai berikut : a. Peningkatan kualitas pelayanan publik, penguatan sistem dan
kelembagaan investasi
daerah. b. Peningkatan kualitas dan akuntabilitas kelembagaan dan kinerja aparatur birokrasi. c. Pengelolaan data/informasi potensi dan pembangunan daerah. d. Peningkatan pendapatan daerah. e. Peningkakan efektivitas alokasi belanja daerah dan tertib administasi pengelolaan keuangan dan asset daerah. f.
Peningkatan kualitas kehidupan demokrasi masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 158
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
g. Peningkatan kesadaran, kepatuhan dan supremasi hukum. h. Peningkatan kesiapan aparat dan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana serta rehabilitasi pasca bencana. 2. Arah Kebijakan Arah kebijakan dari strategi untuk mencapai sasaran misi kelima sebagai berikut : a. Perkuatan manajemen dan sistem pelayanan publik daerah. b. Pengembangan sistem perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja pelayanan publik. c. penerapan dan peningkatan regulasi dan standar pelayanan minimal (SPM) pelayanan publik. d. Peningkatan kapasitas SDM aparatur bidang pelayanan publik. e. Pelayanan perizinan satu atap. f.
Jaminan kepastian hukum dan keamanan atas investasi yang dilakukan.
g. Pemberian stimulan bagi investor. h. Jaminan penyediaan infrastruktur dasar penunjang investasi. i.
Penataan kelembagaan instansi pemerintah daerah.
j.
Pengembangan sistem ketatalaksanaan untuk mendukung peningkatan efisiensi, transparansi dan akuntabilitas dalam proses kerja pemerintahan daerah.
k. Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah. l.
Pendidikan dan pelatihan bagi aparatur.
m. Pembangunan dan peningkatan
teknologi informasi potensi daerah,
data/informasi
pembangunan lainnya serta penerapan e-government. n. Inventarisasi, Identifikasi, penelitian dan pengembangan data/informasi
berbagai jenis
sumber daya alam dan energi sebagai potensi Daerah dan data/informasi pembangunan. o. Ekstensifikasi dan intensifikasi sumber dan kapasitas pendapatan daerah. p. Peningkatan pencapaian predikat Laporan Keuangan Daerah. q. Peningkatan kapasitas belanja daerah yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. r.
Peningkatan kualitas penyelenggaraan tata kelola asset daerah.
s. Peningkatan partisipasi masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam rangka pembangunan daerah. t.
Peningkatan pemahaman organisasi masyarakat dan politik dalam berorganisasi.
u. Penegakan hukum yang berkeadilan dimasyarakat tanpa memandang status, suku, ras dan agama.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 159
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
v. Peningkatan kesadaran akan arti pentingnya penegakkan hukum. w. Optimalisasi lembaga penegakkan hukum. x. Pencegahan tanggap, tanggap darurat dan rehabilitasi pasca bencana.
Gambaran lebih lanjut strategi dan arah kebijakan dapat terlihat seperti Tabel 6.1. Tabel 6.1 Strategi dan Arah kebijakan VISI
: Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariw isata berbasis pembangunan perdesaan
MISI I : Meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariw isata Tujuan 1.
Meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian
Sasaran 1.1
masy arakat
Strategi
Meningkatny a inv estasi dan perekonomian daerah 1.1.1 Pengembangan pertanian dan berbasis pertanian dan Pariw isata
1.1.1.1
Diarahkan
perikanan terpadu serta destinasi dan
perikanan
jasa pariw isata y ang serasi antara
terpadu da
pertumbuhan dan pemerataan (pro grow th, pro job, pro poor and pro env ironment) 1.1.1.2
Diarahkan
peningkata
1.1.2 Pengembangan pertumbuhan
1.1.1.3
Diarahkan
1.1.2.1
Penciptaan
perdagangan dan pasar daerah
distribusi b
peny eleng
1.2
Tersediany a pengklasteran pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan
1.2.1 Pembuatan rencana pembentukan, 1.2.1.1
Diarahkan
fasilitasi, dan penguatan
pada sekto
pengklasteran sektor pertanian,
peternakan
perkebunan, kehutanan, perikanan
industri da
dan peternakan
chain) unt
pengemba
keunggula 1.2.1.2
komparatif Diarahkan
Industri da
kehutanan
dalam me
stakeholde 1.2.1.3
Diarahkan
melibatkan
hulu-hilir p
peternakan
potensi un
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 160
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 6.1 Strategi dan Arah kebijakan (Lanjutan…) VISI
: Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariw isata berbasis pembangunan perdesaan
MISI I : Meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariw isata Tujuan
Sasaran
1.3
Meningkatny a ketahanan pangan y ang berbasis pemberday aan masy arakat
Strategi
1.3.1 Peningkatan SDM, sarana dan
1.3.1.1
Diarahkan p
1.3.1.2
Diarahkan p
prasarana serta melakukan div ersifikasi untuk peningkatan ketahanan pangan
dan prasara 1.3.1.3
Diarahkan p tinggi untuk
1.3.1.4
Diarahkan p
pedesaan u 1.3.1.5
Diarahkan p
jaringan irig
1.4
Tertanggulanginy a kemiskinan dan pengangguran
1.4.1 Penguatan dan perbaikan sosial
1.4.1.1
Diarahkan p
y ang diprioritaskan pada kantong-kantong
Dasar sepe
kemiskinan dengan memprioritaskan
serta pembe
pemberday aan masy arakat untuk mencapai tujuan Millenium Dev elopment Goal’s
Tabel 6.1
Strategi dan Arah kebijakan (Lanjutan…)
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
1.4.2 Peningkatan kemampuan dan kemandirian masy arakat
1.4.2.1
Diarahkan p
peningkatan
berkelanjuta
VI - 161
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
VISI
: Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariw isata berbasis pembangunan perdesaan
MISI I : Meningkatkan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariw isata Tujuan
Sasaran
1.5
Strategi
Tersediany a Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
1.5.1 Restrukturisasi, penguatan
untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi daerah
permodalan dan perbaikan
1.5.1.1
Diarahkan
Daerah p
manajeman dan peningkatan kerjasama Badan Usaha Milik Daerah 1.6
Terlaksanany a Intensifikasi, eksplorasi dan
1.6.1 Optimalisasi pemanfaatan potensi
penday agunaan potensi-potensi Sumber Day a Alam
1.6.1.1
sumber day a alam dan energi
Diarahkan
kekay aan
dan pemanfaatan sumber energi dengan memperhatikan keberlanjutan serta kelestarian lingkungan hidup 1.6.1.2
Diarahkan
pengaw a
potensi d MISI Ke-2 : Memberday akan UMKM dan Koperasi dalam bidang pertanian dan jasa pariw isata serta usaha pendukungny a Tujuan 1.
Meningkatkan peranan koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM)
Sasaran 1.1
Meningkatny a pemberday aan Koperasi, pengusaha mikro, kecil dan menengah
Strategi 1.1.1 Peningkatan kualitas, penciptaan iklim usaha, pengembangan kew irausahaan dan sistem pendukung koperasi serta pengusaha UMKM
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 162
1.1.1.1
Diarahkan
bidang pe
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 6.1 Strategi dan Arah kebijakan (Lanjutan…)
MISI III : Meningkatkan kualitas SDM y ang agamis, cerdas, kreatif dan inov atif Tujuan 1. Membangun sumber day a manusia y ang berkualitas
Sasaran 1.1 Meningkatny a implementasi norma agama, ilmu pengetahuan, dan kew irausahaan berw aw asan
Strategi 1.1.1 Pemberian bantuan dan melakukan 1.1.1.1 pembinaan keagamaan
Diarahkan pa
pembinaan k
1.1.2 Peningkatan pemahaman dan
1.1..2.1
penghay atan w aw asan kebangsaan 1.1.3 Pengelolaan perpustakaan dan
Diarahkan pa kebangsaan
1.1.3.1
peningkatan buday a baca
Diarahkan pa
buday a msa
masy arakat 1.2 Meningkatny a Pemberday aan Perempuan dan
1.2.1 Pengarusutamaan Gender
1.2.1.1
Perlindungan Anak
perempuan 1.2.2 Peningkatan perlindungan terhadap 1.2.2.1 anak
1.3 Meningkatny a etos kerja dan produktiv itas masy arakat
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
Diarahkan pa
Diarahkan pa
keterbelakan
1.3.1 Peny elenggaraan pelatihan dan
1.3.1.1
latihan serta pembinaan
VI - 163
Diarahkan pa
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 6.1 Strategi dan Arah kebijakan (Lanjutan…) MISI IV
: Meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat Tujuan
1. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Sasaran 1.1 Meningkatnya aksesibilitas pelayanan pendidikan kepada seluruh masyarakat
Strategi 1.1.1 Perluasan akses dan pemerataan
1.1.1.1
Diarahkan pa
1.1.1.2
Diarahkan pa
1.1.2 Sinergitas satuan pendidikan dengan 1.1.2.1
Diarahkan pa
pendidikan
dunia usaha dan dunia industri
1.2 Meningkatnya kapasitas pemuda berprestasi dan sarana olahraga.
1.2.1 Peningkatan kualitas dan kuantitas
1.2.1.1
Diarahkan pa
1.2.1.2
Diarahkan pa
sarana dan prasarana olahraga
prasarana ol 1.2.2 Peningkatan partisipasi pemuda
1.3 Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat.
1.2.2.1
Diarahkan pa
dalam berbagai bidang
gerakan kep
pembangunan
kreativitas pe
1.3.1 Peningkatan ketersediaan,
1.3.1.1
Diarahkan pa
1.3.1.2
Diarahkan pa
keterjangkauan, pemerataan, mutu kesehatan kesehatan 1.3.1.3
Diarahkan pa
mengupayak
kualitas lingk 1.4 Mengendalikan angka kelahiran dengan meningkatkan kualitas reproduksi
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
1.4.1 Perluasan Informasi edukasi dan
1.4.1.1
pelayanan Kontrasepsi KB/KR
VI - 164
Meningkatny Mandiri
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 6.1 Strategi dan Arah kebijakan (Lanjutan…) MISI V : Meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya perdesaan Tujuan 1.
Mendorong percepatan pertum buhan ekonomi di
Sasaran 1.1
Terlaksanany a Pembangunan dan peningkatan
Strategi 1.1.1 Sinergitas antara program
Diarahkan
sektor agribisnis dan pariw isata serta
sarana prasarana khususny a jalan menuju
pembangunan infrastruktur y ang
meningkatkan aksesibiltas infrastruktur terutama di
kaw asan agribisnis, destinasi pariw isata dan pusat
menjadi kew enangan pusat, propinsi
perdesaan
pemerintahan kecam atan.
dan kabupaten
1.2
Terlaksanany a pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi
1.2.1 Sinergitas antara program
-
1.2.1.1
Berkembangny a pusat pertum buhan ekonomi lokal di perdesaan dan kaw asan-kaw asan strategis
Mempercepat pembangunan perm ukiman y ang
2.1
sehat berkualitas dan lay ak huni.
Tertatany a kaw asan permukiman perkotaan pada
Diarahkan
penangana
irigasi y ang menjadi kew enangan
peningkata
1.3.1 Pembangunan jalan poros desa
dengan opt 1.3.1.1
secara bertahap melalui pembiay aan
Diarahkan
jalan poros
lintas program. 2.
perdesaan
pembangunan dan peningkatan pusat,propinsi dan kabupaten.
1.3
dan prasar
kaw asan s
2.1.1 Pembangunan, peningkatan dan
2.1.1.1
Diarahkan
Pusat Kegiatan Wilay ah (PKW), Pusat Kegiatan
penataan permukiman dengan
kuantitas p
Wilay ah Promosi (PKWp), Pusat Kegiatan Lokal
penguatan kerjasama antara
pemerintah
(PKL), Pusat Kegiatan Lokal prom osi (PKLp), Pusat
Pemerintah dengan dunia usaha.
masy araka
Pelay anan Kaw asan (PPK) serta Pusat Pelay anan Lingkungan (PPL). 3.
Membangun sistem energi listrik perdesaan,
3.1
Meningkatkan rasio elektrifikasi di perdesaan,
3.1.1 Pemetaan daerah prioritas
3.1.1.1
meningkatny a sarana dan prasarana serta
meningkatkan sarana dan prasarana serta teknologi
pengembangan listrik perdesaan dan
teknologi informasi guna m endukung pertumbuhan
informasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi
mensinergikan program pemerintah
ekonomi.
Diarahkan
ekonomi da
pusat, daerah dan sw asta 3.1.2 Pembangunan dan pengembangan
3.1.2.1
Diarahkan
teknologi informasi pada pusat-pusat
potensi eko
pertumbuhan ekonom i, peningkatan
prasarana
sarana dan prasarana publik, serta kerjasama pembangunan infrastruktur antara Pemerintah, Pemerintah daerah dan sw asta. 3.2
Terw ujudny a jaringan transportasi regional dan internasional
3.2.1 Pembangunan dan penataan jaringan 3.2.1.1
Diarahkan
transportasi regional-internasional
dan sw asta
melalui peningkatan kerjasama
pengemban
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah dengan sw asta . 4.
Mengoptimalkan penataan ruang w ilay ah y ang berkelanjutan dan berw aw asan lingkungan.
4.1
Terlaksanany a optimalisasi fungsi kaw asan,
4.1.1 Konsistensi penday agunaan rencana 4.1.1.1
Diarahkan
perencanaan tata ruang, pem anfaatan ruang, dan
tata ruang, pemanfaatan ruang dan
unggulan d
pengendalian pemanfaatan ruang serta pelestarian
pengendalian pemanfaatan ruang
pelestarian
lingkungan hidup
serta pelestarian lingkungan hidup.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 165
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 6.1 Strategi dan Arah kebijakan (Lanjutan…) MISI VI : Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan Daerah Tujuan 1.
Menciptakan pemerintahan y ang baik dan bersih dalam melakukan pelay anan publik
Sasaran 1.1 Terw ujudny a Good Gov ernance dalam rangka menciptakan iklim inv estasi y ang kondusif
Strategi 1.1.1 Peningkatan kualitas pelay anan
1.1.1.1
publik, penguatan sistem dan
Diarahkan daerah
kelembagaan inv estasi daerah 1.1.1.2
Diarahkan
ev aluasi ki 1.1.1.3
Diarahkan
pelay anan 1.1.1.4
Diarahkan
1.1.1.5
Diarahkan
inv estasi y 1.1.1.6
Diarahkan
1.1.1.7
Diarahkan inv estasi
1.1.2 Peningkatan kualitas dan
1.1.2.1
Diarahkan
1.1.2.2
Diarahkan
akuntabilitas kelembagaan dan kinerja aparatur birokrasi
mendukung
proses ker 1.1.2.3
Diarahkan daerah
1.1.2.4
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 166
Diarahkan
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Tabel 6.1 Strategi dan Arah kebijakan (Lanjutan…)
MISI VI : Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan Daerah Tujuan
Sasaran 1.2
Terkembangkanny a database potensi daerah untuk mew ujudkan pembangunan y ang berbasiskan
Strategi 1.2.1 Pengelolaan data/informasi potensi
1.2.1.1
dan pembangunan daerah
Diarahkan
potensi da
teknologi informasi
e-gov ernm 1.2.1.2
Diarahkan
data/inform
potensi D 2.
Meningkatkan kapasitas keuangan dan
2.1
Meningkatny a kapasitas fiskal daerah
2.1.1 Peningkatan pendapatan daerah
2.1.1.1
2.1.2 Peningkakan efektiv itas alokasi
2.1.2.1
pembiay aan pembangunan daerah
Diarahkan
pendapata belanja daerah dan tertib administasi
Diarahkan Daerah
pengelolaan keuangan dan asset daerah 2.1.2.2
Diarahkan
pada kebu 2.1.2.3
Diarahkan
pada kebu 2.1.2.4
Diarahkan
asset daer 3.
Meningkatkan kualitas kehidupan demokrasi
3.1
Terciptany a masy arakat y ang demokratis
3.1.1 Peningkatan kualitas kehidupan
3.1.1.1
demokrasi masy arakat
Diarahkan
kemasy ar 3.1.1.2
Diarahkan
politik dala 4.
Menciptakan ketaatan hukum
4.1
Terciptany a Supremasi hukum
4.1.1 Peningkatan kesadaran, kepatuhan
4.1.1.1
dan supremasi hukum
Diarahkan
tanpa mem 4.1.1.2
Diarahkan
penegakka 5.
Meningkatkan peny elenggaraan penanggulangan
5.1
Menurunny a ancaman dan gangguan bencana
bencana
5.1.1 Peningkatan kesiapan aparat dan masy arakat dalam pencegahan dan
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 167
4.1.1.3
Diarahkan
5.1.1.1
Diarahkan
pasca ben
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016, selanjutnya upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan arah kebijakan dan program pembangunan yaitu sebagai berikut:
A. Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Misi Pertama : “Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pertanian dan Pariwisata.” Arah kebijakan untuk mencapai sasaran Misi Pertama sebagai berikut : r.
Peningkatan produk dan pemasaran hasil pertanian dan perikanan unggulan didukung oleh sistem dan jaringan agrisbisnis terpadu dan rintisan agroindustri, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Produk Pertanian Unggulan. b. Program Perluasan Jaringan Bisnis dan Pasar Produk Pertanian. c. Program Peningkatan Peran dan Fungsi Kelembagaan Agribisnis (Hulu-Hilir). d. Program Pembangunan / Pengembangan Industri di Bidang Agribisnis. e. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura. f. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan. g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan. i. Program Pengelolaan, Pemasaran dan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
s.
Pengembangan produk pariwisata unggulan melalui peningkatan kualitas layanan, perluasan market dan promosi pariwisata, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Produk Pariwisata Unggulan. b. Program Pengembangan Informasi dan Regulasi Pariwisata. c. Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Pariwisata. d. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 168
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
t.
Pengembangan objek/kawasan destinasi Pariwisata, dengan program sebagai berikut: a. Program Pengembangan Usaha Pariwisata. b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.
u. Penciptaan sistem logistik yang efisien untuk menjaga kelancran distribusi bahan pokok dan
pengamanan perdagangan serta penyelenggraan pameran potensi daerah, dengan program sebagai berikut: a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. b. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri. v.
Pembentukan klaster industri dan usahan lainnya pada sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan dengan memperkuat industri -industri dan usaha lainnya yang terdapat dalam rantai nilai (value chain) untuk menunjang pengembangan ekonomi lokal dan ekonomi regional yang mendorong keunggulan komparatif menjadi keunggulan kompetitif, dengan program sebagai berikut: a. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir dan Pemasaran Hasil Pertanian b. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri / Usaha Potensial.
w. Fasilitasi pemberian modal awal dan padanan Klaster Industri dan usaha lainnya pada
sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan serta penguatan lembaga bantuan dalam memperkuat keterkaitan yang saling menguntungkan antar stakeholders, dengan pogram yaitu Program Stimulus Industri dan Perdagangan Sektor Unggulan. x.
Pembuatan rencana induk (grand strategy) yang melibatkan pelaku hulu-hilir pada klaster pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan yang akan dikembangkan guna mendukung pengembangan potensi unggulan daerah, dengan program yaitu Program Perencanan Pengklasteran Sektor Unggulan.
y.
Pemberdayaan petani, peternak dan nelayan, dengan program yaitu Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
z. Pengembangan diversifikasi serta peningkatan sarana dan prasarana ketahanan pangan
untuk mencapai swasembada pangan, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan. b. Program Pengembangan Budidaya Perikanan. c. Program Pengembangan Kawasan Budidaya laut, Air payau dan Air Tawar. d. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 169
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
e. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Pangan. aa. Pengembangan varietas tipe baru dengan produktivitas tinggi untuk komoditas yang
memiliki prospek pasar baik, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Petemakan. b. Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan. bb. Pembangunan ekonomi berbasis pertanian dan pedesaan untuk menyediakan lapangan
kerja, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa. b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan. cc. Perbaikan mutu intensifikasi, perluasan areal, perbaikan jaringan irigasi, penyediaan sarana
produksi yang terjangkau, dengan program sebagai berikut: a. Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. b. Program Peningkatan dan Pemanfaatan Hutan Rakyat. c. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. dd. Bantuan dan perlindungan sosial untuk Pemenuhan hak dasar seperti pendidikan,
kesehatan, pangan, air bersih dan sanitasi serta pemberdayaan agar mampu mewujudkan kemandirian, dengan program yaitu: a. Program Pengurangan Jumlah Masyarakat Miskin. b. Program Sarana dan Prasarana Sosial. ee. Pemberdayaan masyarakat yang bersifat partisipatif, peningkatan kelembagaan yang
dilaksanakan secara swakelola dan berkelanjutan, dengan program sebagai berikut: a. Program Pemberdayaan Masyarakat. b. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan. c. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan. ff. Pembangunan dan pengembangan Badan Usaha Milik Daerah pada sektor pariwisata,
agribisnis dan aquaindustri, dengan program sebagai berikut: a. Program Penyiapan dan Peningkatan Investasi. b. Program Fasilitasi pembentukan dan penguatan modal BUMD/BLUD.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 170
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
gg. Divestasi dan
peninjauan bagi untung atas hasil kekayaan alam/aset daerah, dengan
program yaitu Program Divestasi dan Peninjauan Bagi Untung Hasil Kekayaan Alam/Aset Daerah. hh. Pembangunan, pemanfaatan, pembinaan dan pengawasan berbagai jenis sumber daya
alam dan energi sebagai potensi daerah serta pengoptimalan nilai tambahnya, dengan program sebagai berikut: a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. b. Program Pengelolaan Air Tanah. c. Program Pengadaan dan Pengembangan Bidang Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. d. Program Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya. e. Program Pengembangan Kawasan Perikanan tangkap.
B. Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Misi Kedua : “Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam Bidang Pertanian dan Jasa Pariwisata serta Usaha Pendukungnya.” Arah kebijakan untuk mencapai sasaran Misi Kedua adalah peningkatan peranan koperasi dan pengusaha UMKM bidang pertanian dan jasa pariwisata serta usaha pendukungnya, dengan program sebagai berikut: a. Pemberdayaan Ekonomi. b. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif. c. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah. d. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. e. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 171
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
C. Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Misi Ketiga : “Meningkatkan Kualitas SDM yang Agamis, Cerdas, Kreatif dan Inovatif.” Arah kebijakan untuk mencapai sasaran Misi Ketiga sebagai berikut : 1. Pemberian bantuan fasilitas kegiatan keagamaan dan pembinaan kerukunan hidup umat beragama, dengan program sebagai berikut: a. Program Fasilitasi Kegiatan Keagamaan. b. Program Peningkatan Kerukunan dan Kehidupan Beragama. c. Program Peningkatan Kualitas, Peran dan Fungsi Ulama dan Santri. 2.
Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya wawasan kebangsaan, dengan Program Pemantapan Wawasan Kebangsaan.
3.
Pembinaan dan pengembangan serta peningkatan budaya masyarakat, dengan program sebagai berikut: a. Program Pengembangan Perpustakaan dan Budaya Baca Masyarakat b. Program Pembinaan Perpustakaan.
4.
Peningkatan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, dengan program sebagai berikut: a. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender b. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan.
5.
Perlindungan tindak kekerasan, kelemahan dan keterbelakangan anak, dengan program yaitu Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak.
6.
Fasilitasi pembinaan dan
pendidikan dan ketenagakerjaan, dengan program sebagai
berikut: a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. d. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi. D. Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Misi Keempat : “Meningkatkan Layanan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat.” Arah kebijakan untuk mencapai sasaran Misi Keempat sebagai berikut :
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 172
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
k. Pengembangan PAUD berbasis desa/kelurahan, dengan program yaitu Program Pendidikan Anak Usia Dini. l.
Peningkatan fasilitas dan layanan pendidikan, dengan program sebagai berikut: a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. b. Program Pendidikan Menengah. c. Program Pendidikan Non Formal. d. Program Peningkatan Motivasi Siswa Berprestasi. e. Program Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Pendidikan dan Kependidikan. f.
Program Peningkatan Layanan Pendidikan.
g. Program Fasilitasi Pembiayaan Pendidikan. m. Peningkatan kerjasama satuan pendidikan dengan DUDI, dengan program yaitu Program Peningkatan Kerjasama Pendidikan n. Pelatihan dan pembinaan keolahragaan, dengan program sebagai berikut: a. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga. b. Program Pengembangan kebijakan dan Manajemen Olahraga. o. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga, dengan program yaitu Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga. p. Peningkatan partisipasi dan peran aktif pemuda dalam gerakan kepemudaan serta pengembangan jiwa kewirausahaan dan kreativitas pemuda, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Peran Serta Pemuda. b. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda. q. Penyediaan obat dan alat kesehatan, dengan program sebagai berikut: a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. b. Program Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kesehatan. c. Program Pemeliharaan Alat Kesehatan. r.
Pencegahan dan pemberantasan penyakit serta mengupayakan setiap pembangunan agar berorientasi pada peningkatan kualitas lingkungan, dengan program sebagai berikut: a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. b. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular c. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 173
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
d. Program Pengembangan Sumberdaya Kesehatan. e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. f.
Program Perbaikan Gizi Msyarakat.
g. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak. s. Peningkatan
peran serta masyarakat terhadap penggunaan KB/KR Mandiri, dengan
program sebagai berikut: a. Program Keluarga Berencana. b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja. c. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, HIV/AIDS. d. Program Ketahanan Keluarga. e. Program Pemberdayaan Keluarga. f. Program Advokasi dan KIE Keluarga Sejahtera. g. Program Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB-KR.
E. Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Misi Kelima : “Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Khususnya Perdesaan.” Arah kebijakan untuk mencapai sasaran Misi Kelima sebagai berikut : i.
Peningkatan pembangunan infrastruktur dasar, sarana dan prasarana pendukung pertanian, pariwisata serta aksesibilitas perdesaan, dengan program sebagai berikut: a. Program Pembangunan/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. b. Program Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Bidang Infrastruktur.
j.
Pemetaan potensi dan eksisting, penentuan prioritas penanganan daerah irigasi sekabupaten Pandeglang dan Upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi penggunaan dana pemerintah dengan optimalisasi partisipasi masyarakat, dengan program yaitu Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya.
k. Pembangunan dan peningkatan kapasitas dan kualitas jalan poros desa terutama di pusat pertumbuhan ekonomi lokal dan kawasan strategis, dengan program yaitu Program Pembangunan/Pemeliharaan Jalan Poros Desa.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 174
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
l.
Percepatan pembangunan, peningkatan kualitas dan kuantitas permukiman serta penataan permukiman melalui stimulus pemerintah pusat dan daerah dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat termasuk dunia usaha, dengan program sebagai berikut: a. Program Pembangunan Perumahan. b. Program Lingkungan Sehat Perumahan. c. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah d. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. e. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan. f.
Program Penyehatan Lingkungan Permukiman
g. Program Peningkatan dan Rehabilitasi Lingkungan Permukiman h. Program Pengentasan Desa Tertinggal i.
Program Penyediaan Prasarana dan Sarana Persampahan
j.
Program Peningkatan Operasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan.
k. Program Pengelolaan dan Pemeliharaan Taman Kota serta Ruang Terbuka Hijau (RTH). l.
Program Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pertamanan.
m. Peningkatan energi listrik untuk pengembangan sentra ekonomi dan produktivitas serta aksesibilitas masyarakat, dengan program yaitu Program Pembangunan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan. n. Peningkatan teknologi informasi, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta peningkatan peran dan fungsi sarana dan prasarana publik, dengan program sebagai berikut: a. Pengembangan Komunikasi,Informasi dan Media Masa. b. Program Penyediaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik. c. Program penyediaan peningkatan sarana dan prasarana penunjang perekonomian. d. Program penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana lainnya. o. Optimalisasi peran serta Pemerintah, Pemerintah Daerah dan swasta dalam pembangunan jaringan transportasi untuk pengembangan kawasan, dengan program yaitu: a. Program Pembangunan dan Pengembangan Sarana Prasarana Perhubungan. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdesaan di Daerah Tertinggal p. Penyelenggaraan penataan ruang untuk sektor unggulan daerah yang didukung oleh manajemen pengelolaan SDA dan pelestarian lingkungan hidup, dengan program sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 175
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
a. Program Perencanaan tata ruang. b. Program Pemanfaatan Ruang. c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. d. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA). e. Program Pengendalian Pencemaran dan Kualitas Lingkungan Hidup. f. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
F. Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Misi Keenam : “Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan Daerah.” Arah kebijakan untuk mencapai sasaran Misi Keenam sebagai berikut : y. Perkuatan manajemen dan sistem pelayanan publik daerah, dengan program sebagai berikut: a. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum. b. Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan. c. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah. d. Program Penataan Administrasi Kependudukan. e. Program Pencatatan Kelahiran. f.
Program Penerapan Pelayanan KTP Elektronik (e-KTP).
z. Pengembangan sistem perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja pelayanan publik, dengan program yaitu Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan. aa. Penerapan dan peningkatan regulasi dan standar pelayanan minimal (SPM) pelayanan publik, dengan program sebagai berikut: a. Program peningkatan kualitas pelayanan publik. b. Program Penyusunan dan Penetapan Regulasi Pembangunan dan Pelayanan Publik. bb. Peningkatan kapasitas SDM aparatur bidang pelayanan publik, dengan program yaitu Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah. cc. Pelayanan perizinan satu atap, dengan program yaitu Program Peningkatan Informasi Perizinan, Retribusi dan Pajak Daerah. dd. Jaminan kepastian hukum dan keamanan atas investasi yang dilakukan, dengan program yaitu Program Pengendalian dan Pengawasan Perizinan, Retribusi dan Pajak Daerah.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 176
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
ee. Pemberian stimulan bagi investor, dengan program yaitu Program Penyiapan dan Peningkatan Investasi. ff. Jaminan penyediaan infrastruktur dasar penunjang investasi, dengan program yaitu Program Penyiapan dan Peningkatan Investasi. gg. Penataan kelembagaan instansi pemerintah daerah, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah. b. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah. c. Program Penataan Daerah Otonomi Baru. d. Program Pengembangan Otonomi Daerah. e. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa. f.
Program Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Kecamatan, Desa, dan Kelurahan.
hh. Pengembangan sistem ketatalaksanaan untuk mendukung peningkatan efisiensi, transparansi dan akuntabilitas dalam proses kerja pemerintahan daerah, dengan program yaitu Program Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah, dengan program yaitu Program Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah. ii. Peningkatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah, dengan program yaitu Program Peningkatan Pengembangan Dokumen Perencanaan Pelaporan dan Evaluasi. jj. Pendidikan dan pelatihan bagi aparatur, dengan program sebagai berikut: a. Program Pendidikan Kedinasan. b. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah. kk. Pembangunan dan peningkatan
teknologi informasi potensi daerah,
data/informasi
pembangunan lainnya serta penerapan e-government, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Komunikasi dan Informatika. b. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan. c. Program Penyelamatan dam Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah. ll. Inventarisasi, Identifikasi, penelitian dan pengembangan data/informasi
berbagai jenis
sumber daya alam dan energi sebagai potensi Daerah dan data/informasi pembangunan, dengan program sebagai berikut: a. Program Pengembangan Data/Informasi Statistik Daerah.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 177
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
b. Program Penelitian dan Pengembangan Informasi IPTEK dan Pembangunan. mm.
Ekstensifikasi dan intensifikasi sumber dan kapasitas pendapatan daerah, dengan
program yaitu Program Optimalisasi Peningkatan Pendapatan Daerah. nn. Peningkatan pencapaian predikat Laporan Keuangan Daerah, dengan program yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. oo. Peningkatan kapasitas belanja daerah yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, dengan program yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. pp. Peningkatan kualitas penyelenggaraan tata kelola asset daerah, dengan program yaitu Program Pengelolaan Aset Daerah. qq. Peningkatan partisipasi masyarakat dan lembaga kemasyarakatan dalam rangka pembangunan daerah, dengan program yaitu Program Peningkatan Partispasi Masyarakat dalam Membangun Desa. rr. Peningkatan pemahaman organisasi masyarakat dan politik dalam berorganisasi, dengan program yaitu Program Pendidikan Politik Masyarakat. ss. Penegakan hukum yang berkeadilan di masyarakat tanpa memandang status, suku, ras dan agama, dengan program yaitu Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Keagamaan. tt. Peningkatan kesadaran akan arti pentingnya penegakkan hukum, dengan program yaitu: a. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. b. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH. uu. Optimalisasi lembaga penegakkan hukum, dengan program sebagai berikut: a. Program Pemeliharaan Kantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. b. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. c. Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat. vv. Pencegahan tanggap, tanggap darurat dan rehabilitasi pasca bencana, dengan program sebagai berikut: a. Program Penanggulangan Bencana. b. Program Peningkatan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 178
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Untuk lebih lengkapnya, gambaran dan keterkaitan sasaran, arah kebijakan dan program pembangunan tersaji pada lampiran di buku 2.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 179
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Berdasarkan visi, misi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016, selanjutnya upaya pencapaiannya dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program pembangunan dan indikator berdasarkan sasaran yaitu sebagai berikut: G. PROGRAM PEMBANGUNAN DAN INDIKATOR MISI PERTAMA : “Meningkatkan Perekonomian Daerah Berbasis Pertanian dan Pariwisata.” Sasaran dan program pembangunan pada Misi Pertama adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya investasi dan perekonomian daerah berbasis pertanian dan Pariwisata, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Produk Pertanian Unggulan. b. Program Perluasan Jaringan Bisnis dan Pasar Produk Pertanian. c. Program Peningkatan Peran dan Fungsi Kelembagaan Agribisnis (Hulu-Hilir). d. Program Pembangunan / Pengembangan Industri di Bidang Agribisnis. e. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura. f.
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Perkebunan.
g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan. h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan. i.
Program Pengelolaan, Pemasaran dan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
j.
Program Peningkatan Produk Pariwisata Unggulan.
k. Program Pengembangan Informasi dan Regulasi Pariwisata. l.
Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi Pariwisata.
m. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya. n. Program Pengembangan Usaha Pariwisata. o. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata. p. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. q. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 180
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
(4) - Peningkatan investasi dan perekonomian daerah berbasis pertanian dan - pariwisata PDRB adhb
Satuan 2005
2010
(5) %
(6)
(7) -
-
-
Juta
4,887,405
8,424,068
12
3,398,590 4,255,603 5 7 8 6 0 0.20 4,416,952 7,327,762 3,041,878 3,710,780 67 68
5 5 (7) (1.89) 11 4 0
- PDRB adhk Juta - Laju Pertumbuhan Ekonomi % - Tingkat Inflasi % - Indeks Gini Rasio % - PDRB adhb per Kapital Rupiah - PDRB adhk per Kapital Rupiah - Besaran IPM (Indeks IPM Pembangunan Manusia) - Kemampuan Investasi Milyar Rupiah PMTB - PDRB adhb Sektor Juta Pertanian - PDRB adhk Sektor Juta Pertanian - Share NTB Kabupaten % Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian - PDRB adhb Perdagangan, Rupiah Hotel dan Restoran - PDRB adhk Perdagangan, Rupiah Hotel dan Restoran - Share NTB Kabupaten % Terhadap NTB Provinsi Perdagangan, Hotel dan Restoran - Cakupan kajian seni 50% % - Cakupan fasilitasi seni 30% % - Cakupan gelasr seni 75% % - Misi kesenian 100% % Cakupan Sumber Daya % Manusia Kesenian 25% - Cakupan tempat 100% - Cakupan organisasi 34%
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%)
% %
(8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
15
30
47
62
9,905,138 11,186,909 12,651,006 14,340,295
82
100
100
16,277,784 18,511,747
18,511,747
4,439,989 4,666,429 4,904,416 5,159,446 5,427,737 5,715,407 5,715,407 5 5 5 5 5 5 5 7 7 8 8 8 8 8 0 0 0 0 0 0 0 8,267,481 9,218,050 10,293,131 11,522,618 12,919,218 14,514,880 14,514,880 3,705,908 3,845,153 3,990,339 4,145,684 4,307,842 4,481,395 4,481,395 70 71 71 72 73 73 73
633
706
2
618
620
623
625
628
632
632
1,737,068
2,553,805
8
3,131,252
3,457,726
3,819,553
4,224,968
4,675,161
5,177,792
5,177,792
1,225,999
1,369,416
2
1,428,058
1,471,281
1,515,316
1,561,636
1,608,833
1,658,363
1,658,363
24
23
(1)
25
25
26
26
26
26
26
1,118,747
1,978,450
12
2,308,138
2,607,337
2,946,333
3,333,922
3,773,906
4,276,300
4,276,300
822,060
1,055,110
5
1,124,084
1,189,736
1,258,811
1,332,721
1,410,499
1,494,042
1,494,042
8
6
(3)
8
8
8
8
8
7
7
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
70 70 70 70 70
80 80 80 80 80
90 90 90 90 90
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100
0 0
0 0
0 0
70 70
80 80
90 90
100 100
100 100
100 100
100 100
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 181
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2. Tersedianya pengklasteran pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan, dengan program sebagai berikut: a. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir dan Pemasaran Hasil Pertanian. b. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri / Usaha Potensial. c. Program Stimulus Industri dan Perdagangan Sektor Unggulan. d. Program Perencanan Pengklasteran Sektor Unggulan. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Satuan Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
-
-
-
(1) Terbentuknya klaster pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan dan peternakan PDRB adhb Sektor Pertanian PDRB adhk Sektor Pertanian Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian PDRB adhb Industri Pengolahan PDRB adhk Industri Pengolahan
2005
2010
(2) %
(3)
(4) -
-
Rupiah
1,737,068
Rupiah
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
2012
2013
2014
2015
2016
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
28
45
64
79
100
(12) 100
2,553,805
8 3,131,252 3,457,726
3,819,553
4,224,968
4,675,161
5,177,792
5,177,792
1,225,999
1,369,416
2 1,428,058 1,471,281
1,515,316
1,561,636
1,608,833
1,658,363
1,658,363
24
23
25
26
26
26
26
26
Rupiah
556,527
881,858
10 1,117,788 1,255,993
1,411,772
1,589,025
1,789,200
2,013,564
2,013,564
Rupiah
398,818
473,164
536,483
557,467
579,077
601,560
601,560
%
(5)
2011
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
-
13
(1)
3
25
497,310
516,610
3. Meningkatnya ketahanan pangan yang berbasis pemberdayaan masyarakat, dengan program sebagai berikut: a. Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan. c. Program Pengembangan Budidaya Perikanan. d. Program Pengembangan Kawasan Budidaya laut, Air payau dan Air Tawar. e. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak. f.
Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Pangan.
g. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Petemakan. h. Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan. i.
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 182
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
j.
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Perdesaan.
k. Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. l.
Program Peningkatan dan Pemanfaatan Hutan Rakyat.
m. Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: S a s a r a n
Satuan
Indikator Sasaran
(4) - Peningkatan ketahanan pangan yang berbasis pemberdayaan masyarakat - PDRB adhb Sektor Pertanian - PDRB adhk Sektor Pertanian - Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian - Ketersediaan energi dan -
-
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
protein perkapita Penguatan cadangan pangan Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Stabilitas harga dan pasokan pangan Pencapaian skor Pola Pengan Harapan (PPH) Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan Penanganan daerah rawan pangan
- PDRB adhk Sektor Pertanian - Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian - PDRB adhb Perdagangan, Hotel dan Restoran - PDRB adhk Perdagangan, Hotel dan Restoran - Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Perdagangan, Hotel dan Restoran - Cakupan kajian seni 50% - Cakupan fasilitasi seni 30% - Cakupan gelasr seni 75% - Misi kesenian 100% - Cakupan Sumber Daya
(5) %
2005
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
16
33
47
68
83
100
100
Rupiah
1,737,068
2,553,805
8
3,131,252
3,457,726
3,819,553
4,224,968
4,675,161
5,177,792
5,177,792
Rupiah
1,225,999
1,369,416
2
1,428,058
1,471,281
1,515,316
1,561,636
1,608,833
1,658,363
1,658,363
%
24
23
(1)
25
25
26
26
26
26
26
%
0
0
0
50
60
70
80
90
100
100
% %
0 0
0 0
0 0
20 50
30 60
40 70
50 80
60 90
70 100
70 100
%
0
0
0
50
60
70
80
90
100
100
%
0
0
0
50
60
70
80
90
100
100
%
0
0
0
40
50
60
70
80
100
100
%
0
0
0
40
45
50
55
60
70
70
Juta
1,225,999
1,369,416
2
1,428,058
1,471,281
1,515,316
1,561,636
1,608,833
1,658,363
1,658,363
24
23
(1)
25
25
26
26
26
26
26
Rupiah
1,118,747
1,978,450
12
2,308,138
2,607,337
2,946,333
3,333,922
3,773,906
4,276,300
4,276,300
Rupiah
822,060
1,055,110
5
1,124,084
1,189,736
1,258,811
1,332,721
1,410,499
1,494,042
1,494,042
%
8
6
(3)
8
8
8
8
8
7
7
% % % % %
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
70 70 70 70 70
80 80 80 80 80
90 90 90 90 90
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100
100 100 100 100 100
% %
0 0
0 0
0 0
70 70
80 80
90 90
100 100
100 100
100 100
100 100
%
Manusia Kesenian 25%
- Cakupan tempat 100% - Cakupan organisasi 34%
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 183
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
4. Tertanggulanginya kemiskinan dan pengangguran yang diprioritaskan pada kantong-kantong kemiskinan dengan memprioritaskan pemberdayaan masyarakat untuk mencapai tujuan Millenium Development Goals, dengan program sebagai berikut: a. Program Pengurangan Jumlah Masyarakat Miskin. b. Program Sarana dan Prasarana Sosial. c. Program Pemberdayaan Masyarakat. d. Program Peningkatan Peran Perempuan di Pedesaan. e. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran yang diprioritaskan pada kantong-kantong kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan Millenium Development Goal's - Jumlah Penduduk Miskin - Persentasi penduduk di bawah garis kemiskinan - Indeks Gini Rasio
2010
(5)
2011
2012
(6)
(7)
2013
2014
(9)
2016
-
12
32
46
67
79
100
(12) 100
153,733
127,800
(4)
129,922
126,246
122,673
119,201
115,828
112,388
112,388
%
14
11
(4)
11
10
10
10
9
9
9
%
0
0
(2)
0
0
0
0
0
0
0
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
(8)
2015
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
-
Jiwa
(4)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
-
(2) %
(3)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
(10)
(11)
VI - 184
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
5. Tersedianya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi daerah, dengan program sebagai berikut: a. Program Penyiapan dan Peningkatan Investasi. b. Program Fasilitasi pembentukan dan penguatan modal BUMD/BLUD.
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) (2) - Penyediaan dan % penguatan BUMD untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi daerah - Kemampuan Investasi - Milyar PMTB Rupiah - PDRB adhb per Kapital Rupiah - PDRB adhk per Kapital - PDRB adhb - PDRB adhk - Laju Pertumbuhan Ekonomi - Tingkat Inflasi - Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
2010
(3)
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
(5)
2013
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
-
-
-
12
31
48
67
77
100
100
633
706
2
618
620
623
625
628
632
632
4,416,952
7,327,762
11 8,267,481
9,218,050
10,293,131
11,522,618 12,919,218
14,514,880
14,514,880
Rupiah
3,041,878
3,710,780
4 3,705,908
3,845,153
3,990,339
4,307,842
4,481,395
4,481,395
Juta Juta %
4,887,405 3,398,590 5
8,424,068 4,255,603 7
12 9,905,138 11,186,909 5 4,439,989 4,666,429 5 5 5
12,651,006 4,904,416 5
14,340,295 16,277,784 5,159,446 5,427,737 5 5
18,511,747 5,715,407 5
18,511,747 5,715,407 5
% IPM
8 67
6 68
8 73
8 73
(7) 0
7 70
7 71
8 71
4,145,684
8 72
8 73
6. Terlaksananya Intensifikasi, eksplorasi dan pendayagunaan potensi-potensi Sumber Daya Alam dan pemanfaatan sumber energi dengan memperhatikan keberlanjutan serta kelestarian lingkungan hidup, dengan program sebagai berikut: a. Program Divestasi dan Peninjauan Bagi Untung Hasil Kekayaan Alam/Aset Daerah. b. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. c. Program Pengelolaan Air Tanah.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 185
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
d. Program Pengadaan dan Pengembangan Bidang Pertambangan, Energi dan Sumber Daya Mineral. e. Program Pengembangan Kawasan Perikanan Budidaya. f.
Program Pengembangan Kawasan Perikanan Tangkap.
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Pelaksanaan intensifikasi, eksplorasi dan pendayagunaan potensi-potensi sumber daya alam dan pemanfaatan sumber energi dengan memperhatikan keberlanjutan serta kelestarian lingkungan hidup - PDRB adhb Sektor Pertanian - PDRB adhk Sektor Pertanian - Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian - PDRB adhb Pertambangan & Penggalian - PDRB adhk Pertambangan & Penggalian - Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Pertambangan & Penggalian
2010
(2) %
(3) -
(4) -
Rupiah
1,737,068
Rupiah
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%) (5)
2011
2012
(6)
(7)
2013
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
14
27
49
63
82
100
100
2,553,805
8 3,131,252
3,457,726
3,819,553
4,224,968
4,675,161
5,177,792
5,177,792
1,225,999
1,369,416
2 1,428,058
1,471,281
1,515,316
1,561,636
1,608,833
1,658,363
1,658,363
24
23
(1)
25
25
26
26
26
26
26
Rupiah
5,374
6,240
3
10,800
12,144
13,660
15,387
17,337
19,550
19,550
Rupiah
3,835
3,272
(3)
5,075
5,342
5,621
5,918
6,229
6,560
6,560
6
3
(13)
7
7
7
7
7
7
7
%
%
-
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 186
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
B. PROGRAM PEMBANGUNAN DAN INDIKATOR MISI KEDUA : “Memberdayakan UMKM dan Koperasi dalam Bidang Pertanian dan Jasa Pariwisata serta Usaha Pendukungnya.” Sasaran dan program pembangunan pada Misi Kedua yaitu Meningkatnya pemberdayaan Koperasi, pengusaha mikro, kecil dan menengah, dengan program sebagai berikut: a. Program Pemberdayaan Ekonomi. b. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif. c. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah. d. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. e. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Terciptanya tata kelola perekonomian daerah yang responsif dan adaptif - PDRB adhb - PDRB adhk - Laju Pertumbuhan Ekonomi
2010
(2) %
(3) -
(4) -
Juta Juta %
4,887,405 3,398,590 5
8,424,068 4,255,603 7
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
(5) -
14
2013 (8) 29
12 9,905,138 11,186,909 5 4,439,989 4,666,429 5 5 5
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2014
2015
(9) 46
(10) 63
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
81
100
100
12,651,006 14,340,295 16,277,784 4,904,416 5,159,446 5,427,737 5 5 5
18,511,747 5,715,407 5
18,511,747 5,715,407 5
VI - 187
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
C. PROGRAM PEMBANGUNAN DAN INDIKATOR MISI KETIGA : “Meningkatkan Kualitas SDM yang Agamis, Cerdas, Kreatif dan Inovatif.” Sasaran dan program pembangunan pada Misi Ketiga adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya implementasi norma agama, ilmu pengetahuan, dan kewirausahaan berwawasan kebangsaan, dengan program sebagai berikut: a. Program Fasilitasi Kegiatan Keagamaan. b. Program Peningkatan Kerukunan dan Kehidupan Beragama. c. Program Peningkatan Kualitas, Peran dan Fungsi Ulama dan Santri. d. Program Pemantapan Wawasan Kebangsaan. e. Program Pengembangan Perpustakaan dan Budaya Baca Masyarakat. f.
Program Pembinaan Perpustakaan.
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Peningkatan implementasi norma agama, ilmu pengetahuan dan kewirausahaan berwawasan kebangsaan - Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
(2) %
Juta
2010
(3)
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%) (5)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
2013
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
-
-
-
14
29
46
63
81
100
100
67
68
0
70
71
71
72
73
73
73
- PDRB adhb per Kapital
Rupiah
4,416,952
7,327,762
11 8,267,481
9,218,050
10,293,131
11,522,618
12,919,218
14,514,880
14,514,880
- PDRB adhk per Kapital
Rupiah
3,041,878
3,710,780
4 3,705,908
3,845,153
3,990,339
4,145,684
4,307,842
4,481,395
4,481,395
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 188
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2. Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, dengan program sebagai berikut: a. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender. b. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan. c. Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Meningkatnya peran perempuan dan terlindunginya anak
(2) %
2009
(3)
(4) -
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052009 (%) (5)
-
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
-
15
2013
2014
(8) 30
2015
(9) 47
2016
(10) 62
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11) 82
(12) 100
100
3. Meningkatnya etos kerja dan produktivitas masyarakat, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja. b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja. c. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan. d. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 189
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(4) - Pembinaan, pendidikan dan pelatihan keterampilan kerja
(5) %
- Tingkat Pengangguran Terbuka - PDRB adhb per Kapital - PDRB adhk per Kapital - Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia) - Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi - Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat - Besaran tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan kewirausahaan - Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan - Besaran Kasus yang diselesaikan dengan Perjanjian Bersama (PB) - Besaran pekerja/buruh yang menjadi peserta program Jamsostek - Besaran Pemeriksaan Perusahaan - Besaran Pengujian Peralatan di Perusahaan - Pemberian bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial skala provinsi - Penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial dalam panti sosial skala provinsi
%
- Penyediaan sarana prasarana panti sosial skala provinsi - Penyediaan sarana prasarana pelayanan luar panti skala provinsi - Penyelengaraan jaminan sosial skala provinsi
Rupiah Rupiah IPM
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
-
-
-
13
28
45
64
79
100
100
16
11
(9)
10
10
10
10
9
9
9
4,416,952 3,041,878 67
7,327,762 3,710,780 68
11 4 0
8,267,481 3,705,908 70
9,218,050 10,293,131 11,522,618 3,845,153 3,990,339 4,145,684 71 71 72
12,919,218 4,307,842 73
14,514,880 4,481,395 73
14,514,880 4,481,395 73
%
0
0
0
50
55
60
65
70
75
75
%
0
0
0
35
40
45
50
55
60
60
%
0
0
0
35
40
45
50
55
60
60
%
0
0
0
25
30
35
40
45
50
50
%
0
0
0
25
30
35
40
45
50
50
%
0
0
0
25
30
35
40
45
50
50
%
0
0
0
20
25
30
35
40
45
45
%
0
0
0
25
30
35
40
45
50
50
%
0
0
0
40
50
60
70
80
90
90
%
0
0
0
20
30
40
50
60
70
70
%
0
0
0
40
50
60
70
80
90
90
%
0
0
0
20
30
40
50
60
70
70
%
0
0
0
30
30
30
30
40
40
40
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 190
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
D. PROGRAM PEMBANGUNAN DAN INDIKATOR MISI KEEMPAT : “Meningkatkan Layanan Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat.” Sasaran dan program pembangunan pada Misi Keempat adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya aksesibilitas pelayanan pendidikan kepada seluruh masyarakat, dengan program sebagai berikut: a. Program Pendidikan Anak Usia Dini. b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun. c. Program Pendidikan Menengah d. Program Pendidikan Non Formal. e. Program Peningkatan Motivasi Siswa Berprestasi. f.
Program Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Tenaga Pendidikan dan Kependidikan.
g. Program Peningkatan Layanan Pendidikan. h. Program Fasilitasi Pembiayaan Pendidikan. i.
Program Peningkatan Kerjasama Pendidikan.
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Tersedianya pelayanan pendidikan yang merata
(2) %
2010
(3)
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%) (5)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
2013
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
-
-
-
17
33
50
67
83
100
100
% % %
92 62 27
96 71 41
1 3 9
99 83 48
100 86 53
100 89 58
100 92 64
100 94 69
100 97 74
100 97 74
% % %
91 43 20
93 54 34
0 5 11
97 53 32
98 56 35
98 58 38
98 61 42
98 63 45
98 65 49
98 65 49
SD SMP SMU Angka Melek Huruf (%)
% % % %
104 52 22 96
109 63 53 96
1 4 19 0
115 62 39 98
116 64 43 99
116 67 46 99
116 69 49 100
116 72 52 100
117 74 55 100
117 74 55 100
- Angka rata-rata lama sekolah - Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
%
6
6
0
7
7
8
8
8
8
8
IPM
67
68
0
70
71
71
72
73
73
73
- Angka Partisipasi Sekolah a. SD b. SMP c. SMU - Angka Partisipasi Murni a. SD b. SMP c. SMU - Angka Partisipasi Kasar
a. b. c. -
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 191
S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
(4) - Tersedia satuan pendidikan
Satuan
(5)
2005
2010
(6)
(7)
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal 3km untuk SD/MI dan 6km untuk SMP/MTs dari kelompok pemukiman permanen di daerah terpencil
- Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi 32 orang dan untuk SMPS/MTs tidak melebihi 36 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia 1 ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru serta papan tulis - Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPAyang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 36 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPAuntuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik
- Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru, kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiap SMP/MTs tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru
- Di setiap SD/MI tersedia 1 orang guru untuk setiap 32 peserta didik dan 6 orang guru untuk setiap satuan pendidikan, dan untuk daerah khusus 4 orang guru setiap satuan pendidikan - Di setiap SMP/MTs tersedia 1 orang guru untuk setiap mata pelajaran, dan untuk daerah khusus tersedia 1 orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran - Di setiap SD/MI tersedia 2 orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S1 atau DIVdan 2 orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik
- Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-IV sebanyak 70%dan separuh diantaranya (35%dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikat pendidik, untuk daerah khusus masingmasing sebanyak 40%dan 20%
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 192
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
(4) - Di setiap SMP/MTs tersedia
Satuan
(5)
2005
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
guru dengan kualifikasi akademik S1 atau D-IVdan telah memiliki sertifikat pendidik masing-masing 1 orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
- Di setiap Kabupaten/Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S1 atau D-IVdan telah memiliki sertifikat pendidik
- Di setiap kabupaten/Kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S1 atau D-IVdan telah memiliki sertifikat pendidik
- Di setiap Kabupaten/Kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S1 atau D-IVdan telah memiliki sertifikat pendidik
- Pemerintah Kabupaten/Kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif.
- Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan 1 kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama 3 jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan
- Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPAdan IPS dengan perbandingan 1 set untuk setiap peserta didik.
- Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan Pemerintah Kabupaten Pandeglang perbandingan 1 set untuk setiap peserta didik
VI - 193
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016 S a s a r a n
Satuan
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator Sasaran
(4) - Setiap SD/MI menyediakan 1
(5)
2005
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
set peraga IPAdan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe), contoh perlatan optik, kit IPA untuk eksperimen dasar dan poster/ carta IPA - Setiap SD/MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan setiap SMP/MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi
- Setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan
- Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sbb:
- a. Kelas I-II : 18 jam per minggu
- b. Kelas III : 24 jam per minggu - c. Kelas IV-VI : 27 jam per minggu
- d. Kelas VII- IX : 27 jam per minggu
- Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku
- Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 194
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
(4) - Setiap guru mengembangkan
Satuan
(5)
2005
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik
- Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru 2 kali dalam setiap semester
- Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik
- Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan ulangan kenaikan kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada orangtua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di Kabupaten/Kota pada setiap akhir semester
- Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS)
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 195
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2. Meningkatnya kapasitas pemuda berprestasi dan sarana olahraga, dengan program sebagai berikut: a. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga. b. Program Pengembangan kebijakan dan Manajemen Olahraga. c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga. d. Program Peningkatan Peran Serta Pemuda. e. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Terbinanya bidang keolahragaan dan kepemudaan - Besaran IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
2010
(3)
(2) %
IPM
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%) (5)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
2013
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
-
-
-
12
28
45
63
81
100
100
67
68
0
70
71
71
72
73
73
73
3. Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat, dengan program sebagai berikut: a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan. b. Program Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kesehatan. c. Program Pemeliharaan Alat Kesehatan. d. Program Upaya Kesehatan Masyarakat. e. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular. f.
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.
g. Program Pengembangan Sumberdaya Kesehatan. h. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. i.
Program Perbaikan Gizi Msyarakat.
j.
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 196
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
2010
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
(3) (4) (5) (6) (1) (2) - Tersedianya pelayanan % 12 kesehatan yang merata dan berkualitas - Cakupan Kunjungan Ibu % 85 Hamil K4 - Cakupan Komplikasi % 80 Kebidanan yang Ditangani - Cakupan Pertolongan % 75 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan - Cakupan Pelayanan % 90 Nifas - Cakupan Neonatal % 80 dengan Komplikasi yang Ditangani - Cakupan Kunjungan % 80 Bayi - Cakupan % 80 Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) - Cakupan Pelayanan % 80 Anak Balita - Cakupan Pemberian % 80 Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 624 Bulan Keluarga Miskin - Cakupan Balita Gizi % 90 Buruk Mendapat Perawatan - Cakupan Penjaringan % 96 Kesehatan Siswa SD dan Setingkat - Cakupan Peserta KB % 75 Aktif - Cakupan Penemuan dan % 96 Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun b. Penemuan Penderita % 100 pneumonia balita c. Penemuan Pasien baru % 100 TB BTA positif d. Penderita DBD yang % 100 ditangani e. Penemuan Penderita % 100 Diare - Cakupan Pelayanan % Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin Pemerintah Kabupaten - Cakupan Pelayanan % - Pandeglang 96 Kesehatan Rujukan Pasien Maskin
2012
2013
(7)
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
28
45
63
81
100
100
85
86
87
90
95
95
80
80
80
80
85
85
76
78
79
80
85
85
90
90
95
95
100
100
80
80
80
80
85
85
80
80
85
85
90
90
85
90
95
100
100
100
83
85
87
90
95
95
80
85
85
90
95
95
93
95
97
100
100
100
97
98
99
100
100
100
75
75
80
80
85
85
97
98
99
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
97
98
99
100
100
VI100- 197
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
(4) - Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota
Satuan 2005
(5) %
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
(12)
2015
2016
(13)
(14)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (15)
-
-
-
96
97
98
99
100
100
100
-
70
73
75
77
80
85
85
1,198,084
1,213,587
1,229,073
1,244,534
1,259,967
1,275,363
1,275,363
1
1
1
1
1
1
1
946
947
948
949
950
951
951
70
71
71
72
73
73
73
75
80
85
90
95
100
100
40
50
60
70
80
100
100
50
60
70
80
90
100
100
50 85
60 90
70 95
80 100
90 100
100 100
100 100
95 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
95 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
75 100
80 100
85 100
90 100
95 100
100 100
100 100
60
70
80
90
100
100
100
60
70
80
90
100
100
- Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi < 24 jam - Cakupan Desa Siaga Aktif
%
-
-
- Laju Pertumbuhan Penduduk
%
1,106,788
1,149,610
- Jumlah Rumah Tangga
KK
1
1
1
- Angka Kelangsungan Hidup 1000KH 942 948 0 Bayi - Besaran IPM (Indeks IPM 67 68 0 Pembangunan Manusia) - Cakupan kunjungan ibu % 0 0 0 hamil K4 - Cakupan komplikasi % 0 0 0 kebidanan yang ditangani - Cakupan pertolongan % 0 0 0 persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan - Cakupan pelayanan nifas % 0 0 0 - Cakupan neonatus dengan % 0 0 0 komplikasi yang ditangani - Cakupan kunjungan bayi % 0 0 0 - Cakupan Desa/Kelurahan % 0 0 0 Universal Child Immunization (UCI) - Cakupan pelayanan balita % 0 0 0 - Cakupan pemberian % 0 0 0 makanan pendamping pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin - Cakupan balita gizi buruk % 0 0 0 perawatan - Cakupan penjaringan % 0 0 0 kesehatan siswa SD dan setingkat - Cakupan peserta KB aktif % 0 0 0 - Cakupan penemuan dan % 0 0 0 penangnan penyakit - Cakupan pelayanan % 0 0 0 kesehatan dasar masyarakat miskin - Cakupan pelayanan % 0 0 0 kesehatan rujukan pasien Pemerintah Kabupaten Pandeglang masyarakat miskin
100
VI - 198
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(4) - Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota
(5) %
- Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epideiologi < 24 jam - Cakupan Desa Siaga Aktif
2010
(6)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%)
(7)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
(8)
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
0
0
0
60
70
80
90
100
100
100
%
0
0
0
60
70
80
90
100
100
100
%
0
0
0
40
50
60
70
80
100
100
4. Mengendalikan angka kelahiran
dengan meningkatkan kualitas reproduksi, dengan
program sebagai berikut: a. Program Keluarga Berencana. b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja. c. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, HIV/AIDS. d. Program Ketahanan Keluarga. e. Program Pemberdayaan Keluarga. f.
Program Advokasi dan KIE Keluarga Sejahtera.
g. Program Pemberdayaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB-KR. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
(4) - Meningkatnya kualitas hidup dan terkendalinya pertumbuhan penduduk
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Satuan 2005
(5) %
2010
(6)
(7) -
(8) -
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9) -
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
13
31
48
65
83
100
100
- Laju Pertumbuhan % 1,106,788 1,149,610 1,198,084 Penduduk (%) - Jumlah Rumah Tangga (kk) KK 1 1 1 1 - Angka Kelangsungan Hidup 1000KH 942 948 0 946 Bayi (1000KH) - Besaran IPM (Indeks % 67 68 0 70 Pembangunan Manusia) - Cakupan Pasangan Usia % 0 0 0 60 Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun 3,5% - Cakupan Pasangan Usia % 0 0 0 60 Pemerintah Kabupaten Pandeglang Subur menjadi Peserta KB aktif 65%.
1,213,587
1,229,073
1,244,534
1,259,967
1,275,363
1,275,363
1 947
1 948
1 949
1 950
1 951
1 951
71
71
72
73
73
73
70
80
100
100
100
100
70
80
100
100
100
VI -100 199
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
S a s a r a n
Satuan
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator Sasaran 2005
(4) - Cakupan Pasangan Usia Subur yang ingin ber- KB tidak terpenuhi (Unmet Need) 5% - Cakupan Anggora Bina Keluarga Balita (BKB) berKB 70% - Cakupan PUS Peserta KB Anggota Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) yang berKB 87% - Ratio Petugas Lapangan Keluarga Berencana/ Penyuluh Keluarga Berencana (PLKB/PKB) 1 petugas di setiap 2 (dua) Desa/Kelurahan - Ratio Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBD) 1 (satu) petugas di setiap Desa/ Kelurahan. - Cakupan penyediaan alat dan obat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat 30% setiap tahun - Data mikro keluraga di setiap Desa/Kelurahan 100% di setiap tahun
E.
(5) %
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
0
0
0
60
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
60
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
60
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
60
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
60
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
60
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
60
70
80
100
100
100
100
PROGRAM PEMBANGUNAN DAN INDIKATOR MISI KELIMA : “Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Khususnya Perdesaan.” Sasaran dan program pembangunan pada Misi Kelima adalah sebagai berikut: 1. Terlaksananya Pembangunan dan peningkatan sarana
prasarana khususnya jalan
menuju kawasan agribisnis, destinasi pariwisata dan pusat pemerintahan kecamatan, dengan program sebagai berikut: a. Program Pembangunan/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan. b. Program Perencanaan & Pengawasan Pembangunan Bidang Infrastruktur.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 200
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Meningkatnya kapasitas dan kualitas jalan
(2) %
- PDRB adhb Pengangkutan dan Komunikasi - PDRB adhk Pengangkutan dan Komunikasi - Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi - Cakupan lingkungan yang
2010
(3)
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
(5)
2012
(6)
2013
(7)
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
-
-
-
4
17
36
56
77
100
100
Rupiah
307,591
665,576
17
919,049
1,104,573
1,328,004
1,598,798
1,925,528
2,324,525
2,324,525
Rupiah
188,665
268,795
7
280,594
301,184
323,179
346,995
372,441
400,227
400,227
4
3
(2)
5
5
6
6
6
6
6
25
31.25
37.5
50
50
%
%
0
0
18.75
0
43.75
sehat dan aman yang didukung dengan PSU
2. Terlaksananya pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi, dengan program yaitu Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Meningkatnya pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi - PDRB adhb Sektor Pertanian - PDRB adhk Sektor Pertanian - Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pertanian - Tersedianya air baku
2010
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
-
Rupiah
1,737,068
2,553,805
8 3,131,252
3,457,726
3,819,553
Rupiah
1,225,999
1,369,416
2 1,428,058
1,471,281
24
23
25
0
-
(1)
0
untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal Pemerintah Kabupaten Pandeglang sehari-hari
(7)
2014
-
0
(6)
2013
(3)
%
(5)
2012
(2) %
%
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
2
25
70
(8) 14
80
2015
(9) 33
2016
(10) 53
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
75
100
100
4,224,968
4,675,161
5,177,792
5,177,792
1,515,316
1,561,636
1,608,833
1,658,363
1,658,363
26
26
26
26
26
90
100
100
100
100
VI - 201
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(4) - Tersedianya air irigasi untuk
(5) %
pertanian rakyat pada sistem irigasi yang sudah ada - Tersedianya akses air minum yang aman melalui sistem penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60liter/orang/hari
- Tersedianya sistem air limbah
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
0
0
0
40
50
60
70
80
90
90
%
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
30
40
50
60
70
80
80
%
0
0
0
5
5
5
5
5
5
5
%
0
0
0
20
20
20
20
25
30
30
%
0
0
0
40
50
60
70
80
90
90
%
0
0
0
35
40
45
50
55
60
60
setempat yang memadai
- Tersedianya sistem air limbah skal komunitas/ kawasan/kota
- Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan - Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan - Tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
3. Berkembangnya pusat pertumbuhan ekonomi lokal di perdesaan dan kawasan-kawasan strategis, dengan program yaitu Program Pembangunan/Pemeliharaan Jalan Poros Desa.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 202
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Terlaksananya pembangunan infrastruktur jalan poros desa - PDRB adhb (Juta) - Jumlah Penduduk Miskin - Persentasi penduduk di bawah garis kemiskinan - Laju Pertumbuhan Ekonomi - Tersedianya jalan yang
-
-
-
-
menghubungkan pusatpusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/ kota Tersedianya jalan yang memudahkan masyarakat per individu melakukan perjalanan Tersedianya jalan yang menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat Tersedianya jalan yang menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman Tersedianya jalan yang menjamin perjalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana
2010
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
(5)
2013
2014
(2) %
(3) -
-
Juta %
4,887,405 153,733
8,424,068 127,800
%
14
11
(4)
11
10
10
10
%
5
7
5
5
5
5
-
11
(8)
2015
(9)
23
38
12 9,905,138 11,186,909 (4) 129,922 126,246
12,651,006 122,673
(10) 55
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
76
100
100
14,340,295 16,277,784 119,201 115,828
18,511,747 112,388
18,511,747 112,388
9
9
9
5
5
5
5
%
0
0
0
70
80
90
100
100
100
100
%
0
0
0
70
80
90
100
100
100
100
%
0
0
0
30
40
50
60
70
80
80
%
0
0
0
30
40
50
60
70
80
80
%
0
0
0
30
40
50
60
70
80
80
4. Tertatanya kawasan permukiman perkotaan pada Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), dengan program sebagai berikut: a. Program Pembangunan Perumahan. b. Program Lingkungan Sehat Perumahan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 203
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
c. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah. d. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. e. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan. f.
Program Penyehatan Lingkungan Permukiman.
g. Program Peningkatan dan Rehabilitasi Lingkungan Permukiman. h. Program Pengentasan Desa Tertinggal. i.
Program Penyediaan Prasarana dan Sarana Persampahan.
j.
Program Peningkatan Operasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan.
k. Program Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Sarana Air Limbah dan Drainase. l.
Program Pengelolaan dan Pemeliharaan Taman Kota serta Ruang Terbuka Hijau (RTH).
m. Program Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Pertamanan. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Penataan kawasan permukiman perkotaan pada Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), Pusat Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). - PDRB adhb - Laju Pertumbuhan Ekonomi - Tingkat Pengangguran Terbuka - Persentasi penduduk di bawah garis kemiskinan
2010
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%) (5)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
2013
(3) -
-
Juta %
4,887,405 5
8,424,068 7
%
16
11
(7)
10
10
10
10
%
14
11
(4)
11
10
10
10
(9)
19
42
12 9,905,138 11,186,909 5 5 5
12,651,006 5
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2
(8)
2015
(2) %
-
(7)
2014
(10) 62
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
81
100
100
14,340,295 16,277,784 5 5
18,511,747 5
18,511,747 5
9
9
9
9
9
9
VI - 204
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
S a s a r a n
Satuan
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Indikator Sasaran 2005
(4) - Cakupan ketersediaan rumah layak huni - Cakupan layanan rumah layak huni yang terjangkau - Berkurangnya luasan permukiman kumuh di kawasan perkotaan
(5) %
2010
(6)
(7)
(8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9)
(10)
2013
2014
(11)
(12)
2015
2016
(13)
(14)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (15)
0
0
0
18.75
25
31.25
37.5
43.75
50
50
%
0
0
0
13.14
19.39
25.64
31.89
38.14
44.39
44.39
%
0
0
0
10
10
10
10
20
30
30
5. Meningkatkan rasio elektrifikasi di perdesaan, meningkatkan sarana dan prasarana serta teknologi informasi guna mendukung pertumbuhan ekonomi, dengan program sebagai berikut: a. Program Pembangunan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan. b. Pengembangan Komunikasi,Informasi dan Media Masa. c. Program Penyediaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Publik. d. Program penyediaan peningkatan sarana dan prasarana penunjang perekonomian. e. Program penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana lainnya. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: S a s a r a n
Satuan
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator Sasaran 2005
(4) - Terlaksananya Program jaringan listrik dan daya listrik dapat menjangkau seluruh desa serta jumlah jaringan teknologi informasi
(5) %
- Rasio Elektrifikasi (%) - PDRB adhb Pengangkutan dan Komunikasi - PDRB adhk Pengangkutan dan Komunikasi
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
-
-
-
8
29
47
68
83
100
100
% Rupiah
49 307,591
69 665,576
7 17
75 919,049
80 1,104,573
85 1,328,004
90 1,598,798
95 1,925,528
100 2,324,525
100 2,324,525
Rupiah
188,665
268,795
7
280,594
301,184
323,179
346,995
372,441
400,227
400,227
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 205
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
S a s a r a n
Satuan
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Indikator Sasaran 2005
(4) - Share NTB Kabupaten Terhadap NTB Provinsi Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
(5) %
- Media massa seperti majalah, radio dan televisi - Media baru seperti website (media online) - Media tradisional seperti pertunjukan rakyat - Media interpersonal seperti
2010
(6)
(7)
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%) (8)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
4
3
(2)
5
5
6
6
6
6
6
kegiatan
0
0
0
6
8
10
12
12
12
12
hari
0
0
0
365
365
365
365
365
365
365
kegiatan
0
0
0
6
8
10
12
12
12
12
kegiatan
0
0
0
6
8
10
12
12
12
12
kegiatan
0
0
0
6
8
10
12
12
12
12
%
0
0
0
20
30
40
50
60
70
70
%
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
sarasehan, ceramah/diskusi dan lokakarya - Media luar ruang seperti
buletin, leaflet, booklet, brosur, spanduk dan baliho - Cakupan pengembangan
dan pemberdayaan kelompok informasi di tingkat kecamatan - Terlayaninya masyarakat
dalam pengurusan IMB di Kabupaten/Kota - Tersedianya pedoman
Harga Standar Bangunan Gedung Negara di Kabupaten/Kota - Penerbitan IUJK dalam
waktu 10 hari kerja setelah persyaratan lengkap - Tersedianya Sistem
Informasi Jasa Konstruksi setiap tahun - Tersedianya informasi
mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog dan peta digital
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 206
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
S a s a r a n
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(4)
(6)
(5) %
- Terlaksananya penjaringan
2010
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
Laju Pertumbuha n Rata-rata Tahun 20052010 (%)
(7)
2011
(8)
2012
(9)
2013
(10)
2014
(11)
2015
(12)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
(13)
(14)
(15)
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
50
70
80
100
100
100
100
%
0
0
0
25
25
25
30
35
40
40
aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang yang dilakukan minimal 2 kali setiap disusunnya RTR dan program pemanfaatan ruang - Terlayaninya masyarakat
dalam pengursan izin pemanfaatan ruang sesuai dengan Peraturan Daerah tentang RTR wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya - Terlaksanakannya tindakan awal terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 hari kerja - Tersedianya luasan RTH publik sebesar 20% dari luas wilayah kota/kawasan perkotaan
6. Terwujudnya jaringan transportasi regional dan internasional, dengan program yaitu : a. Program Pembangunan dan Pengembangan Sarana Prasarana Perhubungan. b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdesaan di Daerah Tertinggal. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
(1) - Perencanaan, Pembangunan dan Pengembangan jaringan transportasi - PDRB adhb
Satuan
(2) %
Juta
2005
2010
(3)
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%) (5)
-
-
4,887,405
8,424,068
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
2013
2014
2015
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
-
6
26
12 9,905,138 11,186,909
12,651,006
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
2
35
75
100
100
14,340,295 16,277,784
18,511,747
18,511,747
VI - 207
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
c. Terlaksananya optimalisasi fungsi kawasan, perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang serta pelestarian lingkungan hidup, dengan program sebagai berikut: a. Program Perencanaan Tata Ruang. b. Program Pemanfaatan Ruang. c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang. d. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam (SDA). e. Program Pengendalian Pencemaran dan Kualitas Lingkungan Hidup. f.
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan.
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Tersedianya dokumen penataan ruang yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
(2) %
- Pelayanan pencegahan
2010
(3)
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%) (5)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
-
-
-
16
%
0
0
0
60
%
0
0
0
%
0
0
%
0
0
2013
2014
(8) 39
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
47
59
79
100
100
80
100
100
100
100
100
60
80
100
100
100
100
100
0
60
80
100
100
100
100
100
0
60
80
100
100
100
100
100
pencemaran air
- Pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak
- Pelayanan penyediaan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa
- Pelayanan tindak lanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 208
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
F.
PROGRAM PEMBANGUNAN DAN INDIKATOR MISI KEENAM : “Meningkatkan Tata Kelola Kepemerintahan Daerah.” Sasaran dan program pembangunan pada Misi Keenam adalah sebagai berikut: 1. Terwujudnya
Good Governance dalam rangka menciptakan iklim investasi yang
kondusif, dengan program sebagai berikut: a. Program Penyelenggaraan Pemerintahan Umum. b. Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan. c. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah. d. Program Penataan Administrasi Kependudukan. e. Program Pencatatan Kelahiran. f.
Program Penerapan Pelayanan KTP Elektronik (e-KTP).
g. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan. h. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. i.
Program Penyusunan dan Penetapan Regulasi Pembangunan dan Pelayanan Publik.
j.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah.
k. Program Peningkatan Informasi Perizinan, Retribusi dan Pajak Daerah. l.
Program Pengendalian dan Pengawasan Perizinan, Retribusi dan Pajak Daerah.
m. Program Penyiapan dan Peningkatan Investasi. n. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah. o. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah. p. Program Penataan Daerah Otonomi Baru. q. Program Pengembangan Otonomi Daerah. r. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Desa. s. Program Pembinaan dan Peningkatan Kapasitas Pemerintah Kecamatan, Desa, dan Kelurahan. t.
Program Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah.
u. Program Peningkatan Pengembangan Dokumen Perencanaan Pelaporan dan Evaluasi. v. Program Pendidikan Kedinasan. w. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 209
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
x. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut: Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Persentase Tingkat kualitas pelayanan publik dan kepuasan masyarakat umum dan dunia usaha terhadap kinerja pelayanan pemerintah - Cakupan penerbitan KTP - Cakupan penerbitan akta
2010
(3)
(2) %
% %
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
(5)
2012
(6)
2013
(7)
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
-
-
-
8
29
47
68
83
100
100
0 0
0 0
0 0
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
0
0
70
80
90
100
100
100
100
kelahiran
- Cakupan perempuan dan
-
-
-
anak korban kekerasan yang mendapatkan penanganan pengaduan oleh petugas terlatih di dalam unit pelayanan Cakupan perempuan dan anak korban kekerasan yang mendapatkan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih Cakupan layanan rehabilitasi sosial yang diberikan oleh petugas rehabilitasi sosial terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unit pelayanan Cakupan layanan bimbingan rohani yang diberikan oleh petugas bimbingan rohani terlatih bagi perempuan dan anak korban kekerasan di dalam unitpenegakan pelayanan Cakupan
%
0
%
0
0
0
70
80
90
100
100
100
100
%
0
0
0
45
55
65
75
85
95
95
%
0
0
0
45
55
65
75
85
95
95
50
60
70
80
90
100
100
20
30
40
50
60
70
70
20
30
40
50
60
70
70
70
80
90
100
100
100
VI100 - 210
% 0 0 0 hukum dari tingkat penyidikan sampai dengan putusan pengadilan atas kasuskasus kekerasan terhadap perempuan dan anak % - Cakupan perempuan dan 0 0 0 anak korban kekerasan yang mendapatkan layanan bantuan hukum % - Cakupan layanan 0 0 0 pemulangan bagi perempuan dan anak korban kekerasan Pemerintah Kabupaten % - Cakupan layanan 0 0Pandeglang 0 reintegrasi sosial bagi perempuan dan anak korban kekerasan
-
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
2. Terkembangkannya database potensi daerah untuk mewujudkan pembangunan yang berbasiskan teknologi informasi, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Komunikasi dan Informatika. b. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan. c. Program Penyelamatan dam Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah. d. Program Pengembangan Data/Informasi Statistik Daerah. e. Program Penelitian dan Pengembangan Informasi IPTEK dan Pembangunan. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Jumlah database potensi daerah yang dibuat dan disajikan dalam bentuk buku dan media online
2010
(3)
(2) %
(4)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
2011
(5)
-
2012
(6)
-
-
2013
(7) 2
2014
(8) 19
2015
(9) 42
(10) 62
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
81
100
100
3. Meningkatnya kapasitas fiskal daerah, dengan program sebagai berikut: a. Program Optimalisasi Peningkatan Pendapatan Daerah. b. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. c. Program Pengelolaan Aset Daerah. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) Persentase kenaikan PAD dan alokasi anggaran untuk pembangunan
(2) %
2010
(3)
(4) -
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
(5) -
-
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
12
2013
2014
(8) 28
2015
(9) 45
(10) 63
81
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12) 100
100
VI - 211
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
4. Terciptanya masyarakat yang demokratis, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa. b. Program Pendidikan Politik Masyarakat. Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Persentase peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
2010
(3)
(2) %
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
(4) -
(5) -
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6) -
2013
(7) 2
2014
(8) 6
2015
(9) 26
(10) 35
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
75
100
100
5. Terciptanya Supremasi hukum, dengan program sebagai berikut: a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Keagamaan. b. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan. c. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH. d. Program Pemeliharaan Kantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. e. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. f.
Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 212
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Adapun indikator sasaran tersebut adalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Menurunnya jumlah pelanggaran hukum
(2) %
- Persentase peningkatan pemahaman masyarakat terhadap perturan hukum - Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten/Kota - Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di kabupaten/ Kota
2010
(3)
(4)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%) (5)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
2013
(7)
2014
(8)
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
-
-
-
8
29
47
68
83
100
100
%
-
-
-
2
6
26
35
75
100
100
%
0
0
0
10
20
30
40
50
60
60
%
0
0
0
75
80
85
90
100
100
100
6. Terciptanya masyarakat yang sadar akan bahaya bencana, dengan program sebagai berikut: a. Program Penanggulangan Bencana. b. Program Peningkatan Penanggulangan Bahaya Kebakaran.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 213
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
Adapun indikator sasaran tersebut dalah sebagai berikut:
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD Indikator Sasaran
Satuan 2005
(1) - Berkurangnya korban bencana alam di Kabupaten Pandeglang
(2) %
- Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten/kota - Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) - Bantuan sosial bagi korban bencana skala provinsi - Evakuasi korban bencana skala provinsi
2010
(3)
Laju Pertumbuhan Rata-rata Tahun 20052010 (%)
(4)
(5)
Target Capaian Kinerja Setiap Tahun
2011
2012
(6)
(7)
-
-
-
12
%
0
0
0
25
%
0
0
0
%
0
0
%
0
0
2013
2014
(8) 28
2015
(9)
(10)
2016
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
(11)
(12)
45
63
81
100
100
25
25
25
25
30
30
55
60
65
70
75
80
80
0
40
50
60
70
80
90
90
0
40
50
60
70
80
90
90
Untuk lebih lengkapnya, gambaran dan keterkaitan sasaran, program pembangunan dan indikator tersaji pada lampiran di buku 2.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 214
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
BAB IX PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
Guna mengoptimalkan kinerja pemerintah dalam pencapaian pembangunan agar lebih efektif dan efisien, Pemerintah Kabupaten Pandeglang menyusun dokumen perencanaan lima tahunan berupa RPJMD. RPJMD Kabupaten Pandeglang yang disusun untuk periode tahun 2011-2016 terdiri dari 6 misi, 13 tujuan, 27 sasaran, 37 strategi, 42 kebijakan, 65 arah kebijakan, 171 program. Keberhasilan pelaksanaan RPJMD tersebut tergantung pada sikap mental berupa niat baik, tekad, semangat, ketaatan, dan disiplin serta komitmen bersama dari seluruh unsur stakeholders, baik pemerintahan, masyarakat maupun dunia usaha. Oleh karena itu, seluruh unsur stakeholders perlu secara bersungguh-sungguh melaksanakan program-program pembangunan sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 agar pembangunan dapat berdaya guna serta berhasil guna sehingga dapat dinikmatii secara adil dan merata oleh seluruh lapisan masyarakat dalam rangka mewujudkan Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembang di bidang agribisnis dan pariwisata berbasis pembangunan perdesaan.
9.1 Program Transisi Periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pandeglang berakhir sampai dengan tahun 2016, sedangkan penyusunan perencanaan pembangunan daerah tahun 2017 dilaksanakan pada awal tahun 2016. Oleh karena itu sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2017, perlu disusun Program Transisi pada tahun dimaksud. Dalam penyusunan program transisi mengacu pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 215
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2011-2016
9.2 Kaidah Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 20112016 merupakan penjabaran dari Visi dan misi Bupati Pandeglang hasil Pemilihan Kepala Daerah yang dilaksanakan secara langsung, dengan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut: 1. RPJMD Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 sebagai bahan penjabaran Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dilaksanakan pada setiap tahun. 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah berkewajiban untuk menyusun RENSTRA SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang berpedoman pada RPJMD Kabupaten Pandeglang tahun 2011- 2016. 3. SKPD berkewajiban menjamin konsistensinya antara RPJMD Kabupaten Pandeglang tahun 2011– 2016 dengan Renstra SKPD dan Rencana Kerja (RENJA) SKPD. 4. Untuk mengetahui tingkat pencapaian visi dan misi RPJMD perlu dilakukan evaluasi selambat lambatnya satu tahun sebelum periode RPJM berakhir guna menyusun akselerasi program kegiatan yang diperlukan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang
VI - 216