Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 20177
Rancangan Akhir
Ekonomi
Sosial Budaya
Rancangan Akhir RKPD 2017 --- BAPPEDA Lombok Tengah, 2016
Infrastrukturur
Kapasitas Pemda
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, diamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan dan selaras dengan kebijakan perencanaan pembangunan nasional dan provinsi, maka perencanaan pembangunan daerah harus merupakan kesatuan di dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Penyusunan perencanaan pembangunan daerah dilakukan Pemerintah Daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran
dan kewenangan
masing–masing. Perencanaan pembangunan daerah
mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah. Perencanaan pembangunan daerah dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki oleh daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional. Dalam hierarkinya, rencana pembangunan daerah terbagi atas : perencanaan jangka panjang (20 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka pendek (1 tahun). Perencanaan pembangunan jangka pendek termuat di dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD). Rancangan awal RKPD memuat arah dan kebijakan pembangunan daerah selama setahun, yang diperoleh dari Renja SKPD sehingga menjadi dasar bagi perumusan perencanaan pembangunan daerah. Dokumen rancangan awal RKPD sekurang– kurangnya
memuat
rancangan
kerangka
ekonomi
daerah,
program
prioritas
pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik berasal dari APBD, APBN maupun sumber–sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Dalam mekanismenya, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Pasal 20 dinyatakan bahwa Bappeda menyiapkan rancangan awal RKPD sebagai penjabaran dari RPJM Daerah. Sejalan dengan ketentuan tersebut di atas, sebagai petunjuk operasionalnya diterbitkan Peraturan
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
2
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dimana dalam Pasal 17 dijelaskan bahwa Bappeda menyusun rancangan awal RKPD, yang merupakan penjabaran dari RPJMD. Dalam prosesnya, penyusunan Rancangan awal RKPD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 merujuk pada rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2011–2031 Kabupaten Lombok Tengah, khususnya memasuki tahap ke-2 RPJMD tahun 2016–2020. Mengingat RKPD merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional, maka RKPD 2017 merujuk pada dokumen–dokumen perencanaan yang sudah ada. Penetapan program prioritas yang tertuang dalam rancangan awal RKPD 2017 berorientasi pada pemenuhan hak–hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan sesuai dengan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah serta mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah. Perumusan Rancangan Awal RKPD merupakan permulaan dari seluruh proses penyusunan RKPD untuk memberikan panduan kepada seluruh SKPD Kabupaten Lombok Tengah dalam menyusun Rancangan Renja SKPD dan berfungsi sebagai koridor perencanaan pembangunan daerah dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang disusun menggunakan pendekatan teknokratis. Setiap proses penyusunan dokumen rencana pembangunan perlu dilakukan koordinasi antar instansi pemerintah dengan seluruh pelaku pembangunan, melalui suatu forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).
Musrenbang
berfungsi
sebagai
forum
untuk
menghasilkan
kesepakatan antar pelaku pembangunan tentang rancangan arah dan kebijakan pembangunan. Selain dari itu, penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten Lombok Tengah tahun 2017 dilakukan dengan melihat hasil kinerja pembangunan yang dicapai pada tahun sebelumnya, fenomena yang ada, isu strategis yang akan dihadapi pada tahun pelaksanaan RKPD serta mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan antar wilayah, serta antara kabupaten dengan provinsi dan nasional. Demikian juga dengan dimasukkannya indkator kinerja utama pada SKPD yang kesemuanya itu berkaitan erat dengan penyusunan RKPD Kabupaten Lombok Tengah.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
3
Bappeda bertugas mengkoordinasikan penyusunan rancangan awal RKPD dan selanjutnya disepakati menjadi dokumen rancangan akhir RKPD di dalam Musrenbang RKPD. Lebih lanjut RKPD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 merupakan pedoman perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan pembangunan tahunan daerah serta sebagai acuan dalam proses penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2017. 1.1.1 Proses Penyusunan RKPD Dengan mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan
Pembangunan Daerah,
serta
Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, penyusunan RKPD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penyiapan Rancangan Awal RKPD a. Menyiapkan bahan masukan bagi penyusunan rancangan awal RKPD yang bersumber dari : Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2011 tentang RPJP Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031; Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031; Capaian kinerja tahun lalu dan tahun berjalan dari hasil monitoring dan evaluasi; Prakiraan anggaran tahun rencana dari APBD tahun berjalan. b. Merumuskan isu strategis, prioritas pembangunan daerah, dan kebijakan serta rencana kerja setiap prioritas untuk mencapai sasaran hasil pembangunan yang direncanakan; c. Merumuskan indikasi program/kegiatan; d. Membahas rancangan awal RKPD dengan SKPD sebagai pedoman penyusunan rancangan Renja SKPD;
4
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
e. Melaksanakan Forum SKPD untuk membahas usulan SKPD dalam Rancangan Renja SKPD; f. Pra Musrenbang Kabupaten untuk sinkronisasi usulan wilayah dan SKPD. 2. Penyusunan Rancangan RKPD a. Menerima secara resmi naskah rancangan Renja SKPD yang disampaikan oleh Kepala SKPD; b. Menilai dan membahas konsistensi rancangan Renja SKPD terhadap tugas dan fungsi SKPD; c. Mengintegrasikan rancangan Renja SKPD ke dalam rancangan awal RKPD menjadi rancangan RKPD; d. Menyempurnakan rancangan awal RKPD menjadi rancangan RKPD; e. Melakukan penjaringan aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui f. Musrenbang untuk menyempurnakan rancangan RKPD. 3. Penyusunan Rancangan Akhir RKPD a. Menyusun rancangan akhir RKPD dengan memuat kesepakatan hasil Musrenbang; b. Penyusunan rancangan akhir RKPD dengan memperhatikan naskah RKP Nasional dan RKPD Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya tentang kegiatan dan program yang akan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Tengah; c. Menyusun naskah rancangan peraturan Kepala Daerah tentang RKPD. 4. Penetapan Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD a. Kepala Daerah menerima secara resmi naskah Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD dari Kepala Bappeda; b. Kepala Daerah menetapkan Peraturan Kepala Daerah tentang RKPD; c. Kepala Daerah memberikan pengantar dan arahan untuk menggunakan RKPD. 1.2. Dasar Hukum Penyusunan Landasan hukum diselenggarakannya penyusunan RKPD Tahun adalah :
2017
5
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
1.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang;
3.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
4.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
9.
6
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 11. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat; 14. Peraturan Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2005-2025; 15. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lombok Tengah; 16. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2031; 17. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Tengah tahun 2011-2015; 18. Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah. 1.3. Hubungan RKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya Sebagai sebuah dokumen arahan, RKPD tidak berdiri sendiri namun merupakan dokumen yang memiliki keterpaduan dengan dokumen-dokumen perencanaan
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
7
pembangunan daerah lainnya. Hubungan antara RKPD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 dengan dokumen perencanaan lainnya adalah sebagai berikut : 1.
RKPD Tahun 2017 merupakan penjabaran tahun kedua RPJMD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2020, memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
2.
RKPD Tahun 2017 merupakan acuan bagi daerah dalam menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2017, dengan demikian Kepala daerah dan DPRD dalam menentukan Kebijakan Umum APBD (KUA), serta penentuan Prioritas dan Pagu Anggaran Sementara (PPAS) didasarkan atas dokumen RKPD. KUA dan PPAS yang telah disepakati selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam proses penyusunan APBD Tahun 2017.
3.
Substansi RKPD memuat program dan kegiatan SKPD dan dokumen RKPD merupakan acuan bagi SKPD dalam menyempurnakan Renja SKPD untuk tahun yang sama. Proses penyusunan RKPD dilakukan secara paralel dan sifatnya saling memberi masukan dengan proses penyusunan Rencana Kerja SKPD (Renja SKPD).
4.
Penyusunan RKPD memperhatikan dan mempertimbangkan struktur dan pola ruang yang sesuai dengan RTRW Kabupaten Lombok Tengah sebagai dasar untuk menetapkan lokasi program pembangunan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang daerah di Kabupaten Lombok Tengah.
1.4. Sistematika Dokumen RKPD Sistematika dokumen RKPD Kabupaten Lombok Tengah ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah sebagai berikut : Bab I : PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang, memuat pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun 2017 dalam periode dokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta tindaklanjutnya dengan
8
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
proses penyusunan RAPBD. 1.2.
Dasar Hukum Penyusunan, menguraikan dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD yang memuat ketentuan secara langsung dengan penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional maupun daerah.
1.3.
Hubungan
RKPD
dengan
Dokumen
Perencanaan
Lainnya,
menggambarkan Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan daerah berupa RPJMD, Renstra SKPD, RKPD dan Renja SKPD. 1.4.
Sistematika RKPD, mengemukakan sistematika RKPD terkait dengan peraturan serta penjelasan ringkas isi dari setiap BAB.
1.5.
Maksud dan Tujuan, menjelaskan maksud dan tujuan penyusunan RKPD Tahun 2017 dan hubungannya dengan dokumen RPJMD serta isu strategis dan kaitannya dengan Visi dan Misi Kepala Daerah.
Bab II : EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU 2.1.
Gambaran Umum Kabupaten Lombok Tengah, mengemukakan tentang gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
2.2.
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD, menguraikan hasil evaluasi status dan kedudukan pencapaian kinerja pembangunan daerah, dari hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD tahun lalu dengan RPJMD dan dari hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan realisasi renstra SKPD yang dilakukan oleh masing-masing SKPD.
2.3.
Permasalahan Pembangunan Daerah, mengemukakan permasalahan yang termuat dalam RPJMD dengan kondisi aktual Kabupaten Lombok Tengah berdasarkan hasil musrenbang Desa/ Kelurahan, Kecamatan, Forum SKPD, dan Musrenbang Kabupaten. Dalam rangka sinergitas, sinkronisasi, dan integritas, juga menguraikan keterkaitan dengan isu strategis dan permasalahan pembangunan skala provinsi dan nasional.
9
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
B a b I I I : R A NCANGANKERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah, memuat penjelasan tentang kondisi dan analisis data statistik perekonomian daerah mencakup Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sumbangan sektoral, dan indikator pembangunan
daerah
bidang
ekonomi
lainnya
serta
tantangan
perekonomian daerah tahun 2017. 3.2.
Arah Kebijakan Keuangan Daerah, menjelaskan kebijakan di bidang pengelolaan keuangan daerah mencakup arah kebijakan pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
Bab IV : PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016 4.1.
Tujuan dan Sasaran Pembangunan, memuat penjelasan tentang hubungan visi dan misi, tujuan dan sasaran pembangunan 5 tahun yang diambil dari dokumen RPJMD.
4.2.
Prioritas Pembangunan, menjelaskan tentang prioritas pembangunan tahun 2017 yang dikaitkan dengan prioritas nasional dan provinsi dan pengalokasian pagu indikatif berdasarkan prioritas pembangunan.
Bab V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Memuat penjelasan mengenai perencanaan program dan kegiatan, indikator kinerja, target, satuan, pagu indikatif, lokasi, SKPD penanggungjawab dan keterkaitannya dengan prioritas dan sasaran pembangunan yang ditetapkan, rangkuman dari usulan rencana program dan kegiatan prioritas daerah SKPD ke dalam tabel rekapitulasi rencana program dan kegiatan prioritas daerah tahun 2017. Bab VI : PENUTUP Memuat kesimpulan dan catatan-catatan untuk lebih bersungguh sungguh dalam melaksanakan seluruh agenda pembangunan tahun 2017.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - I
10
1.5. Maksud dan Tujuan Maksud Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017, dimaksudkan sebagai pedoman penyusunan Renja SKPD tahun 2017 dan Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan RKPD Tahun 2017 adalah sebagai berikut : a. Memberikan kerangka operasional, arah atau tindakan untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan daerah, yang berisi sasaran dan kebijakan daerah, serta memuat komponen-komponen pelayanan dan tingkat pencapaian yang diharapkan pada setiap bidang kewenangan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun anggaran; b. Mewadahi aspirasi masyarakat dalam penyusunan perencanaan yang disampaikan secara partisipatif dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan dan pada kesempatan lain yang disampaikan kepada DPRD; c. Menjadi acuan bagi seluruh komponen di daerah, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. d. Sebagai dasar penyusunan KUA dan PPAS serta RAPBD Kabupaten Lombok Tengah Tahun Anggaran 2017.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
1
BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kabupaten Lombok Tengah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1. Aspek Geografi a. Letak, Luas Wilayah dan Batas Wilayah Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) kabupaten/kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Posisinya terletak di antara 11605’ sampai 11624’ Bujur Timur dan 824’ sampai 857’ Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.208,39 km² (120.839 ha). Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara, di sebelah selatan terbentang Samudera Indonesia, di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat dan di sebelah timur dengan Kabupaten Lombok Timur.
Gambar 2.1. Peta Orientasi Kabupaten Lombok Tengah terhadap Provinsi Nusa Tenggara Barat
b. Topografi Dilihat dari topografi bagian utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan daerah dataran tinggi dan merupakan areal kaki Gunung Rinjani. Curah hujan pada daerah ini relatif tinggi dan dapat
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
2
menjadi pendukung bagi kegiatan di sektor pertanian, juga terdapat aset wisata terutama pariwisata alam pegunungan dengan pemandangan ang indah dan udara yang sejuk. Bagian Tengah merupakan wilayah dataran rendah dengan potensi pertanian dan perkebunan utamanya padi, palawija dan tembakau. Potensi ini didukung oleh hamparan lahan persawahan yang luas dan sarana irigasi yang memadai. Sedangkan bagian Selatan selain terdapat hamparan persawahan juga terdapat daerah yang berbukit-bukit dan hamparan garis pantai sepanjang 85 kilometer. c. Klimatologi Kabupaten Lombok Tengah memiliki iklim tropis dengan musim kemarau yang kering pada bulan April-Oktober. Musim hujan mulai sekitar bulan Oktober/Nopember sampai dengan bulan April dengan curah hujan pada bulan-bulan tersebut rata-rata di atas 100 mm, dan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari yang mencapai 375 mm. Sedangkan pada bulan Mei sampai September curah hujan rata-rata di bawah 100 mm bahkan di bawah 50 mm dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Agustus yakni sebesar 0,58 mm. Hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari 18,16 hari dan hari hujan terkecil pada bulan Agustus selama 0,58 hari. Untuk memenuhi kebutuhan air, baik untuk keperluan air bersih maupun keperluan pertanian banyak terdapat sumber mata air di wilayah bagian Utara dengan cadangan debit air seluruhnya diperkirakan sekitar 5.162 liter per detik. d. Geologi Secara
umum
kondisi
geologi
di
kawasan
perencanaan
digambarkan melalui kondisi geologi dan tektonik daerah Kabupaten Lombok Tengah. Kondisi geologi Kabupaten Lombok Tengah tidak terlepas dari kondisi geologi regional Pulau Lombok. Fisiografi Pulau Lombok termasuk ke dalam Busur Bergunungapi. Nusa Tenggara yang merupakan bagian dari Busur Sunda sebelah timur dan Busur Banda dalam gunung api sebelah barat. Struktur yang terdapat di Pulau Lombok
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
3
berupa sesar normal dan sesar geser jurus, yang umumnya berarah barat laut – tenggara. Gejala tektonika yang paling tua di daerah ini diduga terjadi pada Oligosen dengan diikuti oleh kegiatan gunung api bawah laut, bersusunan andesit-basal yang menghasilkan sedimen gunung api Formasi Pengulung dan Formasi Kawangan. Pada Miosen Akhir dalam kondisi cekungan memungkinkan terbentuknya endapan batugamping Formasi Ekas, pada lingkungan laut dalam terbuka. Pada akhir tersier atau awal kuarter terjadi kegiatan tektonika yang menyebabkan timbulnya sesar geser dan sesar normal. Pada Pliosen sampai awal Plistosen terjadi kegiatan gunung api dari kelompok Gunungapi Lombok yang membentuk Formasi Kalipalung dengan Anggota Selayar, Formasi Kalibabak dan Formasi Lekopiko, Sejak Plistosen hmggan Resen terjadi kegiatan gunung api yang menghasilkan batuan gunung api tak terpisahkan yang bersumber dari Gunung Rinjani, Gunung Pusuk, Gunung Nangi. Berdasarkan sejarah pembentukan geologi, Kabupaten Lombok Tengah sebagian besar merupakan produk gunung api muda yang terdiri dari breksi vulkanik, tufa pasiran dan endapan lahar. Materi tersusun dari material lepas berukuran pasir hingga bongkah. Hal ini mengakibatkan kondisi tanah di Kabupaten Lombok Tengah didominasi oleh jenis Komplek Mediteran Coklat, Gromosol Kelabu, Regosol Coklat dan Litosol. Tabel 2.1.
Luas Wilayah menurut Jenis Tanah di Kabupaten Lombok Tengah Persentase No Jenis Tanah Luas (Ha) (%) 1 Aluvial 2.4 2.0 2 Regosol Kelabu 26.416 21.9 3 Regosol Coklat 7.222 6.0 4 Brown Fosrets Soil 9.15 7.6 5 Gromosol Kelabu Tua 30.771 25.5 Komplek Gromosol Kelabu Tua, 6 6.494 5.4 Mediteran Coklat Litosol Komplek Mediteran Coklat, Gromosol 7 38.372 31.8 Kelabu, Regosol Coklat dan Litosol Jumlah 120.839 100.0 Sumber : Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
4
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
5
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
6
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
7
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
8
e. Hidrologi Sebagai bagian dari sistem hidrologi, kondisi curah hujan tak bisa dilepaskan. Musim hujan biasanya terjadi sekitar tujuh sampai delapan bulan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, jumlah hari hujan per bulan di Kabupaten Lombok Tengah berkisar antara 4 hingga 11 hari dengan curah hujan berkisar antara 49 mm hingga 175 mm. Jumlah hari terbanyak terjadi pada bulan Januari dan Desember dengan curah hujan 346 mm pada bulan Januari dan 457 mm pada bulan Desember. Sedangkan hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan September dan Oktober yang hanya terjadi hujan 1 hari. Untuk kondisi per kecamatan, pada kondisi tahun 2014, wilayah kecamatan yang memiliki hari hujan terbanyak adalah Kecamatan Praya dengan hari hujan masing-masing selama 11 hari dengan curah hujan 145 mm. Disisi lain Kecamatan Praya Barat Daya merupakan kecamatan yang hari hujannya paling sedikit yakni hanya selama 4 hari, dengan curah hujan sebesar 49 mm. Jika dikaji dari karakteristik air permukaannya, Kabupaten Lombok Tengah berada dalam wilayah SSWS (Sub Satuan Wilayah Sungai) atau Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan. Sebagian besar sungai terutama yang terletak di bagian selatan Kabupaten Lombok Tengah hanya berair pada musim hujan saja. Adapun air permukaan lain yang dimanfaatkan masyarakat adalah bendungan atau waduk serta embung yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan. Terdapat dua bendungan besar yaitu Bendungan Batujai dan Bendungan Pengga memiliki peran penting bagi masyarakat kabupaten Lombok Tengah secara umum. Bendungan Batujai ini selain berfungsi sebagai
penampungan
air,
banyak
dari
masyarakat
yang
memanfaatkannya sebagai tempat sumber pendapatan masyarakat di sektor perikanan air tawar dan sebagai tempat wisata. Sedangkan sebaran air tanah di Kabupaten Lombok Tengah dapat ditemukan hampir
9
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
di setiap wilayah namun sumber mata air terdapat di bagian utara dengan cadangan debit air seluruhnya sekitar 2.637 liter/detik. f. Tata Guna Lahan Evaluasi lahan adalah proses penilaian potensi lahan untuk penggunaan tertentu
baik untuk pertanian maupun non pertanian.
Evaluasi lahan dianalisis berdasarkan untuk
berbagai
budidaya
jenis penggunaan
klasifikasi
kesesuaian
lahan, khususnya
lahan untuk
pertanian dengan menggunakan metode FAO staff (1983),
dan LPT (1983). Parameter yang dinilai sebagai dasar untuk evaluasi kesesuaian lahan untuk berbagai penggunaan lahan adalah : 1) Iklim (temperatur, curah hujan, periode bulan basah/kering). 2) Terrain (kemiringan lereng dan batuan permukaan). 3) Karakteristik
tanah
(kedalaman
perakaran,
tekstur
tanah,
drainase, KTK, pH, kadar , P, K, salinitas, dan bahaya keracunan). Untuk lebih jelasnya evaluasi lahan di Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut : -
Bagian utara wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan daerah dataran tinggi dan merupakan areal kaki gunung Rinjani yang meliputi Kecamatan Batukliang, Pringgarata
Batukliang
Utara,
Kopang,
dan sebagian Kecamatan Jonggat. Curah hujan pada
daerah ini relatif tinggi dan dapat menjadi pendukung bagi kegiatan di sektor pertanian. Selain itu di bagian utara pariwisata
terutama
pariwisata
alam
terdapat aset
pegunungan dengan
pemandangan yang indah dan udara yang sejuk. -
Bagian tengah meliputi Kecamatan Praya, Praya Tengah, Praya Barat, Praya Barat Daya, Praya Timur, Janapria dan sebagian Kecamatan Jonggat merupakan
wilayah
dataran
rendah
yang
memiliki
potensi pertanian padi dan palawija, didukung oleh hamparan lahan sawah yang luas dengan sarana irigasi yang memadai.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
-
10
Bagian selatan merupakan daerah yang berbukit-bukit dan sekaligus berbatasan selatan
ini
dengan
Samudra
meliputi wilayah
Indonesia.
Kecamatan
Pujut,
Bagian sebagian
Kecamatan Praya Barat, Praya Barat Daya dan Praya Timur. Karena berbatasan dengan samudra Indonesia, maka wilayah ini memendam potensi wisata
pantai yang indah dengan gelombang
yang cukup fantastik. Wilayah bagian Selatan juga dilengkapi berbagai fasilitas penunjang pariwisata termasuk sarana jalan yang memadai.
seperti hotel, restoran,
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
11
12
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
2.1.1.2. Aspek Demografi Secara administrasi pemerintahan, wilayah Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari atas 12 Kecamatan, 127 desa dan 12 kelurahan, dengan jumlah dusun 1.808 dusun dan 66 lingkungan seperti tertera pada tabel berikut ini.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Tabel 2.2. Jumlah Desa, Kelurahan, Dusun dan Lingkungan Menurut Kecamatan Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2014 Kecamatan Desa Kelurahan Dusun Lingkungan
Praya Barat Praya Barat Daya Pujut Praya Timur Janapria Kopang Praya Praya Tengah Jonggat Pringgarata Batukliang Batukliang Utara
Jumlah
10 11 16 10 12 11 6 9 13 11 10 8
9 3 -
134 121 262 183 216 116 82 110 135 114 144 191
-
50 16 -
127
12
1.808
66
Sumber: BPMD Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
Luas wilayah Kabupaten Lombok Tengah adalah
1.208,39 km²
dengan penduduk berjumlah 903.432 jiwa terdiri dari penduduk laki-laki berjumlah 427.134 jiwa dan penduduk perempuan 476.298 jiwa dengan rumah tangga berjumlah 269.882 RT. Kepadatan penduduk 748 jiwa/km², Kecamatan yang terpadat adalah Kecamatan Praya dengan kepadatan penduduk 1.775 jiwa/km² dan Kecamatan yang paling rendah tingkat kepadatannya adalah Kecamatan Batukliang Utara dengan kepadatan penduduk 273 jiwa/km². Rata-rata laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Lombok Tengah pertahun periode 2000-2010 sebesar 1,49% , dimana angka ini sama dengan angka laju pertumbuhan penduduk secara nasional tetapi angka ini lebih tinggi 0,32% jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk provinsi Nusa Tenggara Barat pada periode yang sama. Apabila
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
13
dibandingkan dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk pertahun periode 1990-2000 yaitu sebesar 0,98 % menunjukkan peningkatan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.
Gambar 2.4. Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Lombok Tengah 2014 Tabel 2.3. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2014 Luas Wilayah Kepadatan No Kecamatan Penduduk ( km²) (Jiwa/ km²) 1 Praya Barat 152,75 72.632 475 2 Praya Barat Daya 124,97 53.836 431 3 Pujut 233,55 101.745 436 4 Praya Timur 82,57 65.797 797 5 Janapria 69,05 73.754 1.068 6 Kopang 61,66 79.327 1.287 7 Praya 61,26 108.749 1.775 8 Praya Tengah 65,92 62.924 995 9 Jonggat 71,55 93.682 1.309 10 Pringgarata 52,78 66.272 1.256 11 Batukliang 50,37 74.964 1.488 12 Batukliang Utara 181,96 49.750 273 903.432 Jumlah 1.208,39 748 Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2014
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
14
2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek utama dalam rangka mengukur kinerja penyelenggaraan pemerintah, salah satunya adalah aspek kesejahteraan masyarakat. Untuk menilai pencapaian kinerja pada aspek kesejahteraan masyarakat dapat dilakukan analisis pada fokus utama pembangunan yang secara langsung berkaitan dengan aspek ini, yaitu kesejahteraan sosial, seni budaya dan olahraga. Secara lebih mendetail berikut disajikan analisis setiap fokus. 2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi a. Pertumbuhan PDRB Pencapaian ekonomi makro Kabupaten Lombok Tengah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), dimana laju pertumbuhan PDRB tahun 2008 sebesar 6,97 % meningkat menjadi 7,32 % pada tahun 2009, tahun 2010 menurun menjadi 5,69 %, dan tahun 2011 meningkat kembali menjadi 8,53 % serta tahun 2012 meningkat tajam 12,16 %. Pada tahun 2013 laju pertumbuhan bertahan pada posisi 6,19 % dan di tahun 2015 meningkat 0,06 persen menjadi 6,25 %. Grafik 2.1 Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (%) Tahun 2008 – 2014
Sumber : BPS Kab. Lombok Tengah, 2015
15
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Pencapaian PDRB Tahun 2014 sebesar Rp 3.070.776,67 juta mengalami peningkatan yang cukup baik bila dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp 2.890.008 juta. Pencapaian angka PDRB tersebut dihitung berdasarkan harga berlaku menurut lapangan usaha. Besarnya pencapaian angka PDRB sangat berpengaruh pada besarnya Pendapatan Perkapita Penduduk tahun 2014, sebesar Rp 8.995.408 meningkat lebih baik dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 8.145.747. Semakin besar pencapaian angka PDRB/Kapita mempunyai arti bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat secara makro semakin meningkat pula.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tabel 2.4. Laju Pertumbuhan PDRB Sektoral Kabupaten Lombok Tengah menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2008 – 2014 Sektor 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Pertanian Peternakan 3.59 0.24 6.47 4.33 3.58 3,98 Kehutanan dan Perikanan Pertambangan dan 17.82 13.82 5.77 7.11 8.05 8,98 Penggalian Industri Pengolahan 8.31 9.72 4.32 4.4 4.31 4,84 Listrik. Gas dan Air Bersih 7.69 9.61 9.74 9.54 9.57 9,49 Bangunan/Konstruksi 17.49 9.94 5.95 6.43 5.87 7,83 Perdagangan. Hotel dan 6.93 8.00 8.61 8.20 8.04 7,56 Restoran Pengangkutan dan 5.20 5.17 52.11 87.42 9.95 7,54 Komunikasi Keuangan Persewaan dan 7.33 8.04 9.24 7.45 9.51 7,45 Jasa Perusahaan Jasa-jasa 6.38 5.55 3.89 2.90 4.23 5,45 PDRB 7.32 5.69 9.05 12.16 6,19 6,25 Sumber:BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
Secara garis besar pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Tengah tahun 2008-2014 menunjukan pertumbuhan positif, PDRB Lombok Tengah pada tahun 2014 mencapai angka 3,07 triliun rupiah (ADHK) dan 8,12 triliun rupiah (ADHB), dimana angka ini terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Hal ini mengindikasikan adanya perubahan
peningkatan
16
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
kesejahteraan penduduk, yang idealnya peningkatan PDRB perkapita selalu di atas nilai inflasi. Adapun nilai PDRB perkapita selama kurun waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.5. Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008 – 2014 URAIAN 1. PDRB ADHB (Juta Rp) 2. PDRB ADHK (Juta Rp) 3. Pertumbu han % 4. PDRB Per Kapita (ADHB) 5. PDRB Per Kapita (ADHK)
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
3.531.385
4.096.872
4.654.177
5.392.669,09
6.328.206,04
7.181.991,29
8.126.739,41
1.961.627
2.105.191
2.224.939
2.426.395,68
2.721.431,51
2.890.008,45
3.070.776,67
6,97
7,32
5,69
9,05
12,16
6,19
6,25
4.183.586
4.800.946
5.410.520
6.206.352
7.230.327
8.145.747
8.995.408
2.323.914
2.466.982
2.586.510
2.792.508
3.109.386
3.277.821
3.399.013
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) IPM merupakan salah satu indikator penting yang digunakan dalam perencanaan kebijakan dan evaluasi pembangunan, karena nilai IPM mencakup
3
(tiga)
bidang
pembangunan manusia yang dianggap
paling mendasar, yaitu Angka harapan hidup, pengetahuan, dan hidup layak. Nilai ini menggambarkan potret pembangunan manusia Kabupaten Lombok Tengah dari kondisi fisik manusia (kesehatan dan kesejahteraan), maupun non-fisik (intelektualitas).
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
17
Grafik 2.3
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015 Pencapaian hasil IPM merupakan hasil pencapaian jangka waktu yang panjang. Peningkatan IPM pada prinsipnya merupakan perubahan pola pikir manusia, yaitu perubahan untuk semakin berprilaku hidup bersih (Bidang Kesehatan); Peningkatan Intelektual (Bidang Pendidikan) dan peningkatan kemampuan bersaing secara ekonomi (bidang ekonomi). Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Lombok Tengah dari tahun 2008 s.d 2012 selalu mengalami tren peningkatan dari tahun 2008 sebesar 58,97 % dan tahun 2014 sebesar 61,88 %. c. Indeks Harga konsumen dan Laju Inflasi Penghitungan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten-kabupaten di wilahnya dicerminkan oleh perubahan harga di Kota Mataram dan Kota Bima. Inflasi gabungan Kota Mataram dan Kota Bima dihitung mulai bulan Juni 2008 dengan menggunakan tahun dasar 2007 (2007 = 100). Perkembangan harga barang-barang kebutuhan rumahtangga di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2014 secara umum mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013. Keadaan ini dicerminkan dengan terjadinya inflasi tahun 2014 yang mencapai 7,23 persen. Angka ini lebih
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
18
rendah dibandingkan dengan inflasi pada tahun sebelumnya sebesar 9,51 persen.
Secara umum inflasi terjadi akibat sejumlah barang dan jasa
mengalami kenaikan harga baik itu yang disebabkan oleh faktor produksi seperti kurangnya pasokan di pasaran, maupun dari sisi konsumsi yakni meningkatnya permintaan masyarakat akibat momen tertentu. Secara khusus di tahun 2014 ada faktor yang memicu inflasi menjadi tinggi yaitu adanya kebijakan kenaikan harga BBM jenis premium dan solar. Kebijakan yang diberlakukan di pertengahan bulan November 2014 tersebut menjadikan inflasi Desember melonjak hingga 2,21 persen. Inflasi yang terjadi di bulan Desember adalah inflasi tertinggi di sepanjang tahun 2014. Inflasi berikutnya terjadi pada bulan Januari sebesar 1,44 persen dan Juli sebesar 1,14 persen. Inflasi pada bulan yang lain adalah bulan Februari sebesar 0,29 persen; Mei sebesar 0,19 persen; Juni sebesar 0,42 persen; Agustus sebesar 0,65 persen; September sebesar 0,31; Oktober sebesar 0,15; dan November sebesar 0,97. Sedangkan deflasi terjadi pada bulan Maret sebesar 0,38 persen dan April sebesar 0,37 persen. Dampak dari kenaikan BBM menyebar ke seluruh komponen pengeluaran yang ditandai dengan terjadinya kenaikan Indeks Harga Konsumen di seluruh kelompok pengeluaran. Selama bulan Desember 2014, kenaikan tertinggi terjadi pada Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 4,76 persen; diikuti Kelompok Bahan Makanan sebesar 3,08 persen; Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar sebesar 1,59 persen; Kesehatan sebesar 1,57 persen; Sandang sebesar 0,93 persen; Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,84 persen; dan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,84 persen.
19
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Grafik 2.3 Inflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima Tahun 2014
Sumber: BPS Provinsi NTB tahun 2015 Tabel. 2. 6. Perkembangan Laju Inflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun 2010 - 2014 Tahun
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Umum
2010*)
21,69
9,89
4,47
4,66
1,89
2,75
4,93
10,08
2011*)
3,88
7,49
13,37
6,49
2,58
4,16
1,19
6,55
2012*)
-0,31
5,76
8,90
5,60
2,71
3,01
1,60
3,99
2013*)
17,74
4,81
6,89
0,54
2,07
2,00
12,55
9,51
2014**)
5,92
8,55
6,56
2,31
5,07
5,34
12,22
7,23
Sumber: BPS Provinsi NTB tahun 2015 Keterangan: *) **)
Menggunakan Diagram Timbangan Hasil SBH 2007 (Tahun 2007 = 100 Menggunakan Diagram Timbangan Hasil SBH 2012 (Tahun 2012 = 100 )
d. Penduduk miskin Persentase penduduk miskin di Kabupaten Lombok Tengah dari hasil pendataan dengan garis kemiskinan SUSENAS, diprediksikan mengalami penurunan dari 16,20% pada tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 16,71%. Penurunan tersebut tidak terlepas dari berbagai kebijakan Pemerintah
Pusat
terkait
perluasan
penciptaan
kesempatan
kerja,
peningkatan dan perluasan program pro-rakyat, serta peningkatan efektivitas penanggulangan kemiskinan melalui program penanggulangan kemiskinan.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
20
Grafik. 2.4. Persentase Penduduk Miskin Tahun 2010 - 2013
Sumber : BPS, 2014 2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan sosial dilakukan terhadap beberapa indikator yaitu pendidikan, kesehatan dan tenaga kerja. Analisis kinerja atas fokus kesejahteraan masyarakat bidang pendidikan dilakukan terhadap indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Angka melek huruf pada tahun 2014 adalah 81,18% menunjukan terjadi peningkatan sebesar 10,7 % dalam kurun waktu lima tahun. Progress ini dapat tercapai karena ditunjang oleh program-program keaksaraan fungsional (KF), baik melalui dana APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. Program-program keaksaraan fungsional terdiri dari program keaksaraan fungsional dasar dan program keaksaraan usaha mandiri (KUM). Secara umum tiga tahun terakhir penekanannya ada pada keaksasaraan fungisonal dasar dan mulai dari tahun 2014 penekanannya pada keaksaraan usaha mandiri (KUM) untuk lebih meningkatkan kemampuan masyarakat dari hanya bisa baca tulis menjadi mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan produktif yang bersifat mandiri.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
21
Rata-rata lama sekolah mengalami peningkatan sebesar 0,97 tahun dari 4,55 tahun pada tahun 2010 menjadi 5,52 tahun pada tahun 2014. Angka tersebut menunjukkan bahwa secara umum rata-rata lama sekolah penduduk di Kabupaten Lombok Tengah sudah lebih tinggi dari tingkat/jenjang pendidikan Sekolah Dasar, akan tetapi progress tahunannya belum menunjukan kemajuan yang signifikan, sehingga pada tahun-tahun berikutnya perlu mendapat perhatian yang lebih besar dalam bentuk intervensi program dan kegiatan yang langsung mendukung pada peningkatan rata-rata lama sekolah.
2.3.
Fokus Seni Budaya dan Olah Raga Analisis atas kinerja dalam bidang seni budaya dan olah raga
dilakukan terhadap beberapa indikator yaitu jumlah kesenian, jumlah lembaga adat berdasarkan Peraturan Desa dan Keputusan Lurah, jumlah klub olahraga, dan jumlah gedung olahraga. a. Seni Budaya Pembangunan bidang seni dan budaya sangat erat kaitannya dengan kualitas hidup manusia dan masyarakat terutama untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, beradab dan berkualitas. Kabupaten Lombok Tengah yang terdiri dari 12 kecamatan dan 139 desa/kelurahan, memiliki adat istiadat serta berbagai kesenian yang menggambarkan dinamika yang ada di masyarakat,
sekaligus sebagai potensi yang dimiliki oleh
masyarakat dan daerah. Dalam periode 5 (lima) tahun terakhir, Kabupaten Lombok Tengah telah memperoleh kemajuan dalam bidang seni dan budaya yang ditunjukan oleh terbentuknya lembaga-lembaga adat di tingkat desa dan kelurahan serta terwujudnya revitalisasi sanggar-sanggar seni. Meskipun demikian belum diikuti dengan peningkatan jumlah atraksi seni budaya yang dapat mendukung pariwisata daerah. Kondisi ini membutuhkan
22
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
sentuhan langsung dari pemerintah daerah dalam rangka lebih meningkatkan pembangunan dalam bidang seni dan budaya, baik melalui regulasi maupun program dan kegiatan yang memicu perkembangan seni dan budaya daerah. Perkembangan seni dan budaya tersebut diharapkan dapat memberi efek terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut dapat ditunjukan dalam tabel di bawah ini.
No
Tabel 2.7. Jumlah Lembaga Adat Berdasarkan Peraturan Desa dan Keputusan Lurah Tahun Jumlah Lembaga Ket. 2013 2014 2015 Adat
1
Lembaga Adat Berdasarkan Peraturan Desa
84
127
127
-
2
Lembaga Adat Berdasarkan Keputusan Lurah
12
12
12
-
TOTAL 96 139 Sumber: BPMD Kabupaten Lombok Tengah, 2015
No 1
2
3
139
Tabel 2.8. Perkembangan Seni Budaya Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2015 Tahun Capaian Pembangunan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah atraksi budaya yang 2 2 3 3 4 … memadukan keanekaragaman Benda situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan
16
16
16
16
16
…
Sanggar seni yang aktif
2
2
2
2
5
….
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah, 2015
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
23
b. Olahraga Pembangunan bidang olahraga di Kabupaten Lombok Tengah secara umum belum menjadi prioritas pembangunan. Selama ini pembinaan olahraga hanya berupa pemasyarakatan olahraga di kalangan pelajar melalui kegiatan olimpiade olahraga dan seni nasional (O2SN) serta pembinaan cabang-cabang olahraga yang terpusat melalui Komite Olahraga Nasional Kabupaten Lombok Tengah. Dengan tidak menjadi prioritas pembangunan dan pola pembinaan terpusat mengakibatkan Presetasi olahraga Kabupaten Lombok Tengah di semua jenjang baik provinsi, regional, nasional dan internasional belum sesuai dengan harapan masyarakat. Prestasi yang pernah dicapai masih pada olahraga bersifat individu, dalam mana hal tersebut berkaitan dengan bakat dan keterampilan atlet itu sendiri. 2.2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barangpublik maupun jasa publik yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Indikator variabel aspek pelayanan umum terdiri dari : 1. Pelayanan Urusan Pemerintahan Umum 1. Kepegawaian o Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan/Ruang, Eselon Untuk menilai kompetensi dan kemampuan kepemimpinan maka menurut Peraturan Pemerintan nomor 13 tahun 2002 disebutkan bahwa setiap pejabat struktural yang ada maka setiap pegawai Negeri Sipil yang akan atau telah mengikuti
dan
lulus
menduduki
jabatan
struktural
harus
diklatpim sesuai dengan kompetensi yang
ditetapkan untuk jabatan tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan eselon sebagai berikut :
24
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.9. PNS Daerah dan Pusat Menurut Golongan/Ruang, Eselon dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2014 Golongan/Ruang/ Laki Perempuan L+P Eselon (1) (2) (3) (4) Golongan/Ruang 1. I 225 8 233 2. II 1.369 859 2.228 3. III 2.712 1.692 4.404 4. IV 2.381 1.085 3.466 Jumlah
6.687
3.644
10.331
2013
6.697
3.668
10.365
2012
6.957
3.699
10.656
2011
7.370
3.761
11.131
29 125 546 31
1 23 128 5
30 148 674 36
Jumlah
731
157
888
2013
741
152
893
2012
678
158
836
2011
810
178
988
Eselon 1. II 2. III 3. IV 4. V
Sumber : BKD Lombok Tengah, 2015
Dari jumlah Pegawai Negeri Sipil yang memiliki jabatan belum seluruhnya pejabat yang mengikuti diklatpim karena penyelenggaraan diklatpim tidak dilaksanakan setiap saat, sedangkan mutasi jabatan dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan organisasi. Namun demikian
Pemerintah
Kabupaten
Lombok
Tengah
berkomitmen
memberikan prioritas kepada PNS yang telah menduduki jabatan struktural untuk menjadi peserta diklatpim yang disyaratkan.
25
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
2. Kesbangpoldagri Tabel 2.10. Data Jumlah Pengurus Partai Politik Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015 No
Nama Partai Politik
1
Nasional Demokrat (NASDEM)
2
Partai Kebangkitan Bangsa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) PDI Perjuangan Golkar Gerindra Demokrat Partai Amanat Nasional (PAN) Partai Persatuan Pembangunan Hanura Partai Bulan Bintang (PBB) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Jumlah
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah Pengurus
Perempuan (%)
Laki 17
Perempuan 5
Jumlah 22
21
5
26
19,2
6
2
8
25
13 64 23 54 43
2 16 8 7 2
15 80 31 61 45
13,3 20 25,8 11,5 4,4
16
4
20
20
22 18
10 11
32 29
31,25 37,9
17
5
22
22,7
314
77
391
19,59
22,7
Sumber : Bakesbangpoldagri Kabupaten Lombok Tengah, tahun 2015 Melihat dari data jumlah pengurus partai politik, maka dapat disimpulkan bahwa pengurus parati politik yang perempuan masih belum mencapai target 30% dari jumlah total pengurus partai politik yang ada. Dari 12 Partai Politik yang ada di Kabupate Lombok Tengah, jumlah total pengurus adalah 391 orang, dengan rincian pengurus laki-laki berjumlah 314 orang dan pengurus perempuan hanya 77 orang atau 19,59 dalam persentase. Dari 12 (dua belas) partai politik tersebut, yang memiliki pengurus perempuan terbesar adalah Golkar (16 orang), PBB (11 orang) dan Hanura (10 orang), sedangkan partai-partai yang lain jumlahnya di bawah angka 10.
26
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
No Uraian 1
LSM
2
ORMAS
Tabel 2.11. Data Jumlah Pengurus LSM & ORMAS Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015 Jumlah Pengurus Jumlah Laki Perempuan Jumlah 52 122 34 156 49
Jumlah
Perempuan (%) 21.79%
128
19
147
12.92%
250
53
303
17.49%
Sumber : Bakesbangpoldagri Kab.Lombok Tengah, Tahun 2015 Berdasarkan data tersebut diatas, dapat diketahui bahwa tingkat kepengurusan perempuan di Lembaga Swadaya Masyarakat masih belum mencapai 30%. Dari 52 Lembaga Swadaya Masyarakat yang ada di Kabupaten Lombok Tengah, baru 34 orang perempuan yang terlibat sebagai pengurus, sedangkan sebanyak 122 orang pengurus lainnya adalah laki-laki, sehingga persentase keterlibatan perempuan sebagai pengurus di Lembaga Swadaya Masyarakat baru mencapai 21,79%. Kondisi yang hampir sama juga dapat dilihat pada tingkat partisipasi kelompok perempuan dalam kepengurusan Organisasi Masyarakat (ORMAS). Dari data di atas terlihat bahwa baru 19 orang perempuan yang teribat sebagai pengurus Ormas dari 49 total ormasu yang ada di Kabupaten Lombok Tengah. Dengan jumlah ini, persentase keterlibatan perempuan sebagai pengurus Ormas baru bisa mencapai 12,92 dalam persentase. Secara total baik di LSM maupun Ormas persentase pengurus berjenis kelamin perempuan hanya 17,49%. 2. Pelayanan Urusan Konkuren a. Urusan Pemerintahan Wajib Urusan Wajib terkait Pelayanan Dasar 1. Pendidikan Masalah pendidikan merupakan salah satu bidang penting dalam pembangunan nasional maupun daerah. Sumber daya manusia (SDM)
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
27
yang berkualitas merupakan modal yang sangat berharga bagi pembangunan, baik pembangunan manusia itu sendiri maupun pembangunan ekonomi. SDM yang berkualitas akan membawa dampak pada kemajuan bidang teknologi, kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara umum. Hal ini dikarenakan penduduk yang memiliki pendidikan yang cukup akan mempengaruhi kemampuan mereka dalam menghasilkan barang dan jasa, melakukan inovasi teknologi, merancang dan merekayasa lingkungan hidup dan menjaga keteraturan sosial, yang kesemuanya bermuara pada peningkatan kualitas hidup manusia secara keseluruhan. Data mengenai pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting untuk melihat kualitas penduduk. Tinggi rendahnya kualitas pendidikan disuatu daerah berkaitan dengan beberapa indikator di bawah ini : a.
Pendidikan Anak Usia Dini Penyelenggaraan pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) formal dan non formal di Kabupaten Lombok Tengah sampai dengan akhir tahun 2015 dilaksanakan oleh 743 lembaga yang telah memperoleh izin dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dan telah terdaftar di kantor Notaris setempat. Secara fisik bangunan ruang belajar yang dimiliki oleh
lembaga-lembaga penyelenggara tersebut belum memnuhi
standar ruang belajar yang ideal, sebagian besar lembaga tersebut mempergunakan rumah penduduk, mushalla dan balai pertemuan sebagai tempat belajar siswa PAUD. Sedangkan sebagian kecil lainnya sudah memadai dan menjadi milik lembaga. Kondisi tersbut juga belum didukung oleh sarana prasarana belajar yang memadai, hampir semua lembaga belum memiliki sarana belajar yang lengkap seperti meja kursi anak, locker, pengukur panas, dipan, rak buku , rak sepatu, kotak P3K dan penunjang lainnya. Untuk kepemilikan alat permainan edukatif, berdasarakan monitoring dan evaluasi hanya 70 lembaga yang memiliki APE memadai sesuai standar selebihnya
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
28
hanya menggunakan barang-barang bekas pakai untuk memenuhi kecukupan APE yang merupakan swadaya lembaga. Perkembangan kuantitas lembaga PAUD non formal di Kabupaten Lombok Tengah dari tahun 2010 sampai dengan awal tahun 2015 yaitu tahun 2010 berjumlah 287 lembaga, tahun 2011 berjumlah 335 lembaga, tahun 2012 berjumlah 391 lembaga, tahun 2013 berjumlah 458 lembaga, tahun 2014 berjumlah 472 lembaga dan pada awal tahun 2015 berjumlah 483 lembaga. Disisi lain jumlah lembaga PAUD formal sampai dengan awal tahun 2015 adalah 260 lembaga. Dengan jumlah lembaga tersebut di atas, Kabupaten Lombok Tengah telah melayani 35.333 anak usia 3-6 tahun dari total 70.039 anak usia dini yang ada, sehingga pada kelompok usia 3-6 tahun angka partisipasi kasarnya sebesar 51,36%. Pendidikan anak usia dini kelompok umur 3-6 tahun menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, selebihnya merupakan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah (pusat dan daerah). Tabel 2.12. Jumlah Lembaga PAUD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2015 Jumlah Lembaga PAUD Tahun Non Formal Formal 2010 287 Na 2011 335 Na 2012 391 Na 2013 458 Na 2014 472 Na 2015* 483 260 * Kondisi sampai dengan Bulan Mei tahun 2015 Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.Lombok Tengah, Tahun 2015 Untuk mendidik anak usia dini, Kabupaten Lombok tengah memiliki 2.662 tenaga pendidik PAUD yang tersebar di 743 lembaga
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
29
dengan kualifikasi pendidikan yaitu 40 orang berpendidikan SMP/sederajat, 2196 orang berpendidikan SMA / sederajat dan 426 orang berpendidikan Strata-1 (S1). Dari jumlah tenaga pendidik tersebut sejak tahun 2010 sampai dengan awal tahun 2015, 2649 orang telah diberikan orientasi teknis tenaga pendidik PAUD, sedangkan 13 orang akan diberikan orientasi teknis pada akhir tahun 2015. Untuk menjamin keberlangsungan operasional lembaga layanan PAUD, peningkatan kualitas dan kapasitas pengelola pun sangat diperlukan, akan tetapi belum dilaksanakan secara optimal. Tabel 2.13. Jumlah Tenaga Pendidik PAUD Berdasarkan Satuan PAUD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015 No. Jenis Satuan PAUD Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 TK 76 1.124 1.200 2 Kelompok Bermain 388 1.356 1.744 3 Tempat Penitipan Anak 0 5 5 4 Satuan PAUD Sejenis 21 104 125 TOTAL 485 2.589 3.074 Sumber : Dapodik PAUDNI Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.Lombok Tengah, Tahun 2015 Tabel 2.14. Jumlah Pendidik PAUD Berdasarkan Kepemilikan Nomor Urut Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015 Ada Tidak Ada No. Jenis Satuan PAUD Jumlah NUPTK NUPTK 1 TK 21 1.179 1.200 2 Kelompok Bermain 19 1.725 1.744 3 Tempat Penitipan Anak 0 5 5 4 Satuan PAUD Sejenis 0 125 125 TOTAL 40 3.034 3.074 Sumber : Dapodik PAUDNI Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.Lombok Tengah, Tahun 2015 b. Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Peningkatan mutu pendidikan ditandai dengan meningkatnya tingkat partisipasi murni dan kasar pada semua kelompok usia
30
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
sekolah. Partisipasi untuk melanjutkan pendidikan utamanya pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah di Kabupaten Lombok Tengah dari tahun ke
tahun
terus meningkat
disebabkan
ketersediaan sarana prasarana pendidikan seperti sekolah, ruang kelas, dan pengajar semakin memadai. Perkembangan jumlah sekolah dasar (SD) sejak tahun 2009 berjumlah 588 sekolah berkembang menjadi 590 sekolah pada tahun 2015 dengan jumlah ruang kelas dari 3.343 ruang kelas pada tahun 2009 bertambah menjadi 3.428 ruang kelas pada tahun 2014. Pada jenjang SMP juga terjadi peningkatan jumlah lembaga yakni pada tahun 2009 berjumlah 103 lembaga menjadi 141 pada tahun 2014 serta jumlah ruang kelas dari 769 ruang kelas tahun 2009 menjadi 975 ruangkelas pada tahun 2014. Angka Partisipasi pada jenjang pendidikan dasar dan menengah cenderung bersifat fluktuatif dari tahun ke tahun seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 2.15. Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2009 - Tahun 2013 SD SMP SMA No Tahun APK APM APK APM APK APM 1
2009
117,15 98,89
99,42
85,80
59,57
47,42
2
2010
118,11 99,23
99,71
89,91
66,85
48,29
3
2011
117,27 99,22
99,53
89,45
60,04
55,76
4
2012
113,67 99,23 101,85
89,47
71,51
61,67
5
2013
113,68 99,61
89,91
61,17
59,05
6
2014
114,02 99,89 102,21
90,37
71,51
58,48
7
2015
……
……
…..
….
…..
98,4
……
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lombok Tengah, 2015
31
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Selain aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, salah satu pendukung
keberhasilan
pembangunan
pendidikan
adalah
ketersediaan sarana dan prasarana seperti sekolah, ruang kelas, dan pengajar yang memadai. Tabel 2.16. Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 - 2015 Tahun Jenjang No. Pendidikan 2011 2012 2013 2014 2015 1. SD/MI Jumlah Murid 118.180 118.180 117.223 115.829 ……. . Jumlah Guru 9.838 10.728 10.104 10.035 ……. 2. SMP/MTs Jumlah Murid 50.245 50.157 52.667 53.089 ……. Jumlah Guru 7.401 7.536 8.149 6.744 ……. 3. SMA/SMK/MA Jumlah Murid 50.245 50.157 52.667 40.886 ……. Jumlah Guru 7.401 7.536 8.149 5.944 ……. *Data sementara Sumber : Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Kab. Lombok Tengah, 2015
Tabel 2.17. Rasio Murid Terhadap Sekolah Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009 – 2015 Tahun TK RA SD MI SMP MTs SMA MA SMK 2009 166 87 243 117 378 114 197 2009 166 2010 163 90 220 89 376 49 200 2010 163 2011 40 41 158 95 232 111 362 98 209 2012 41 52 155 97 203 111 349 101 205 2013 38 37 153 99 194 109 323 93 182 2014 41 37 149 98 190 108 326 115 192 2015* …. …. …. …. …. …. …. …. …. Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2014
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
32
Tabel 2.18. Jumlah Ruang Kelas SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009-2015 Tahun SD MI SMP MTs SMA MA SMK 2009 3.343 1.332 769 735 360 440 145 2010 3.360 736 771 780 361 424 175 2011 3.354 1.494 852 967 403 542 198 2012 3.365 1.494 885 967 419 542 215 2013 3.428 1.494 975 967 432 542 237 2014 3.492 1.557 897 1.258 470 732 286 2015 ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
Tabel 2.19. Rasio Murid Terhadap Ruang Kelas Jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009 – 2015 Tahun SD MI SMP MTs SMA MA SMK 2009 29 15 34 33 42 31 34 2010 29 30 35 29 42 29 34 2011 28 18 30 25 36 24 32 2012 27 17 29 26 33 24 29 2013 26 17 27 26 32 24 29 2014 25 18 29 22 30 25 28 2015 ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
c. Angka Putus Sekolah (APTS) Angka putus sekolah mencerminkan anak-anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu, hal ini juga digunakan sebagai salah satu indikator berhasil/tidaknya pembangunan pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah. Angka putus sekolah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: 1. Siswa yang mengikuti orangtua ke daerah lain dengan alasan mencari pekerjaan 2. Masih ada anak yang meninggalkan sekolah dengan alasan mencari uang untuk membantu perekonomian orangtua 3. Untuk siswa jenjang SMP dan SMA kelas akhir mereka menjadi tenaga kerja ke luar negeri
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
33
4. Menikah dini. Kebijakan untuk menekan angka putus sekolah telah dilakukan melalui berbagai ikhtiar, antara lain melalui pemberian bantuan siswa miskin (BSM) bagi siswa yang orangtuanya kurang mampu, pembebasan biaya masuk sekolah sementara terhadap siswa ang rentan meninggalkan sekolah. Untuk pencari kerja di luar negeri diintensifkan penyuluhan tentang penguasaan ilmu pengetahuan yang di buktikan dengan kepemilikian ijasah setingkat SMP dan SMA (Paket B dan Paket C). Tabel 2.20. Persentase Angka Putus Sekolah SD/MI dan SMP/MTs Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 /2012 s.d. 2014/2015 Jenjang Tahun No. Pendidikan 2011/2012 2012/2013 2013/2014 2014/2015 1. SD 0,2 0,23 0,2 0,04 2. SMP 1,80 1,31 1,18 0,18
Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
Tabel 2.21. Persentase Angka Putus Sekolah SMA/SMK Di Kabupaten Lombok Tengah Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 /2012 s.d. 2014/2015 Jenjang Tahun No Pendidika 2011/201 2012/201 2013/201 2014/201 . n 2 3 4 5 1. SMA 0.98 1.10 1.31 ……. 2 SMK 3.09 1.00 1.99 ……. Sumber: Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
2. Kesehatan Kualitas sumber daya manusia secara utuh dapat dilihat dari aspek fisik dan aspek non fisik. Kualitas fisik penduduk dapat dilihat dari derajat/tingkat kesehatan penduduk di suatu wilayah. Angka harapan hidup sebagai indikator derajat kesehatan sangat ditentukan oleh beberapa indikator kesehatan yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur derajat kesehatan penduduk diantaranya adalah harapan hidup, angka kematian bayi serta angka kematian ibu melahirkan.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
34
Keberhasilan program kesehatan dan program pembangunan sosial ekonomi daerah pada umumnya dapat dilihat dari peningkatan usia harapan hidup penduduk dari daerah tersebut. Meningkatnya perawatan kesehatan melalui Puskesmas, meningkatnya daya beli masyarakat akan meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, mampu mempunyai pendidikan yang lebih baik sehingga memperoleh pekerjaan dengan penghasilan yang memadai, yang pada gilirannya akan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperpanjang usia harapan hidupnya. Angka harapan hidup penduduk Lombok Tengah menunjukkan arah perbaikan dimana usia harapan hidup selalu mengalami peningkatan seiring perkembangan waktu. Pada periode 2009-2014 usia harapan hidup penduduk Lombok Tengah meningkat rata-rata sebesar 0,71 Tahun.
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015*
Tabel 2.22. Angka Harapan Hidup (AHH) dan Angka Kematian Bayi (AKB) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009 – 2015 Angka Angka Angka Laju Harapan Kematian Bayi Kematian Ibu Pertumbuhan Hidup (AHH) (AKB) /kasus (AKI) / kasus Penduduk 60,66 183 13 1,49 63,42 161 20 0,42 63,72 154 15 1,01 64,00 237 21 1,13 64,30 255 20 1,08 64,45 199 18 1,02 na …….. …….. na
Sumber : BPS Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015, *) sementara
Salah satu indikator penting lain terkait kesehatan yaitu kasus
kematian bayi. Kasus kematian bayi yang terjadi di Lombok Tengah mengalami fluktuatif hal ini disebabkan karena pada tahun 2009 pencatatan pelaporan kasus kematian dan sistem audit belum maksimal sehingga penemuan kasus cenderung sedikit, sedangkan mulai tahun 2012 sudah mulai dilakukan pembenahan terhadap pencatatan dan pelaporan kasus kematian dengan sistem pencatatan di kohort bayi dan balita serta audit sudah mengalami revisi.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
35
Penurunan kasus kematian pada bayi di perlukan peningkatan kualitas Tenaga Kesehatan Sarana penunjang mulai dari tingkat dasar sampai ketingkat rujukan . sistim kerja yang teratur, terarah, terencana dan berkesinambungan akan membantu dalam peningkatan hasil kerja.Keterpaduan dan kesamaan persepsi antar pelayan, serta kepedulian masyarakat sangat berperan dalam program ini. Masyarakat harus peduli terhadap Kesehatan Anak, dengan membantu Bidan pada saat merujuk penderita ,apabila orang tua menolak .Bidan harus merujuk sesuai dengan Protap.dan Rumah sakit akan menyediakan sarana , alat dan obat yang di butuhkan dalam pelayanan. Masih tingginya kasus kematian bayi di karenakan kondisi sarana dan prasarana tingkat rujukan masih belum maksimal. Disamping kematian bayi, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan muara akhir dari tujuan pelayanan Kesehatan Ibu, serta menjadi tolok ukur IPM masyarakat . Tentu saja dalam penurunan AKI ini banyak faktor yang mempengaruhinya, antara lain: tingkat pendidikan masyarakat, tingkat kemiskinan, tingkat Sumber Daya Manusia sebagai petugas, dan ketersediaan sarana dan prasarana. Tingkat pendidikan dari ibu hamil atau suaminya seringkali menjadi masalah dalam upaya pengambilan keputusan pada saat penentuan tindakan/ rujukan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman akan tanda bahaya oleh mereka. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan peningkatan pengetahuan melalui Kelas Ibu Hamil dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K). Dalam kelas ibu diajarkan bagaimana seseorang mengerti akan proses kehamilan, perawatan kehamilan, tanda bahaya kehamilan, tanda persalinan, imunisasi dan pemberian ASI. Sedangkan Program
P4K
dijelaskan tentang perencanaan persalinan menuju selamat, antara lain: persiapan pendonor darah, persiapan pengantar (ambulan desa), persiapan tabungan ibu bersalin, dukun yang akan mendampingi, persiapan KB paska persalinan dan lain- lain. Dengan pelaksanaan
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
36
program ini, suami diharapkan bisa mengambil keputusan saat dibutuhkan. Tingkat kemiskinan juga menjadi hal yang paling berperan dalam kesehatan ibu hamil. Ketidakmampuan dalam mengkonsumsi makanan bergizi seimbang akan mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan serta kesehatan Ibu itu sendiri. Sebagaimana yang dianjurkan bahwa setiap Ibu hamil harus makan lebih banyak dari ibu yang tidak hamil. Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil akan mengakibatkan terjadinya kelahiran BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) apalagi kalau disertai dengan anemia, yang akan mengakibatkan terjadinya perdarahan pada saat persalinan. Salah satu upaya untuk mengurang Kelahiran BBLR dan Kematian Ibu karena perdarahan diperlukan asupan gizi yang kuat. Untuk itu diupayakan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada Bumil KEK. Untuk meningkatkan jangkauan pelayanan diperlukan sumber daya manusia yang cukup dan berkualitas. Kualitas SDM
akan
mempengaruhi hasil pelayanan. Sehingga diperlukan penempatan bidan yang merata di setiap desa dan peningkatan kompetensi bagi setiap bidan Desa. Bidan Desa sebagai ujung tombak dalam pelayanan kesehatan dasar, perlu perhatikan kompetensinya sehingga tidak salah dalam bertidak. Beberapa pelatihan, yang dibutuhkan bidan yaitu: Pelatihan PPGDON, APN, KB pasca salin, Penatalaksanaan BBLR dan Aspiksia, Pelatihan SDIDTK, serta Bimbingan tehnik dari Puskesmas. Kompetensi Bidan yang memadai akan dapat menekan kematian Ibu. Tabel 2.23. Rasio Puskesmas, Rasio Polindes, dan Jumlah Pustu Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015 No
Kecamatan
1 2 3
Praya Barat Praya Barat Daya Pujut
Jumlah PenDuduk 72.632 53.836 101.745
Puskesmas JumLah
Rasio PKM/ 30.000
2 2 3
0,84 1,13 0,90
Polindes Rasio Jum polindes / Lah Desa 7 0,70 9 0,82 13 0,81
Jumlah Pustu 9 9 12
37
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Polindes Rasio Jumlah Rasio Jum No Kecamatan Jumpolindes Pustu PKM/ Lah / 30.000 Lah Desa 4 Praya Timur 65.797 2 0,93 8 0,80 8 5 Janapria 73.754 2 0,83 9 0,75 8 6 Kopang 79.327 2 0,77 9 0,82 7 7 Praya 108.749 2 0,56 12 0,80 6 8 Praya Tengah 62.924 2 0,96 9 0,75 6 9 Jonggat 93.682 3 0,98 12 0,92 10 10 Pringgarata 66.272 2 0,91 8 0,73 4 11 Batukliang 74.964 2 0,81 8 1,00 8 12 Batukliang Utara 49.750 1 0,61 7 0,88 7 Jumlah 903.432 25 0,86 119 0,80 94 Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah (Data Diolah), Tahun 2015 Jumlah PenDuduk
Puskesmas
Tabel 2.24. Jumlah Kasus Gizi Buruk Dan Kasus Kematian Pasien HIV/AIDS Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2015 No
Uraian
1
2010 74
2011
2012 69
Tahun 2013 49
Kasus Gizi 82 Buruk 2 Kasus Kematian 3 5 7 2 Pasien HIV/AIDS Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
2014 44
2015 28 …….
5
Kasus gizi buruk adalah merupakan puncak dari masalah gizi kurang yang bisa menyebabkan pada anak balita. Kejadian gizi buruk akan bisa ditekan apabila penemuan dan penanganan pada kasus gizi kurang lebih aktif dilakukan. Jumlah kasus gizi buruk yang ditemukan pada awal tahun terjadi penurunan meskipun pada tahun 2011 ada kenaikan sebanyak 8 kasus bila dibandingkan tahun 2010 ini menunjukkan bahwa pada saat itu kegiatan surveylance
gizi mulai lebih aktif sehingga banyak kasus
ditemukan, dan semua kasus gizi buruk sudah mendapat penanganan dan perawatan baik rawat inap di RSUD/ puskesmas maupun rawat jalan. Sebagian besar kasus gizi buruk menjadi normal, adapun yang masih gizi buruk/ kurang karena ada penyakit yang menyertai anak seperti hidrocepalus, TB paru, bronco pnemonia dan lainnya.
38
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Menurunnya kasus gizi buruk menunjukkan upaya deteksi dini kejadian kasus yang diawali dari penemuan kasus gizi kurang kemudian dilakukan penanganan, sudah berjalan baik. Kasus kematian pasien HIV/ AIDS terjadi dalam keadaan sudah AIDS yang disebabkan karena keterlambatan penemuan. Tabel 2.25. Data Jumlah Tenaga Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2015 Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1 Dokter 50 49 44 50 54 2 Bidan 167 199 170 170 173 3 Perawat 465 469 437 437 423 Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015 No
Uraian
Tabel 2.26. Rasio Tenaga Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2015 Tahun 2011 2012 2013 2014 1 Dokter 5,8 5,5 4,4 5,6 2 Bidan 20,0 22,1 37,07 36,19 3 Perawat 50,0 58,1 48,19 48,97 Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015 No
Uraian
2015 6,05 36,83 47,40
Jumlah dokter umum di Kabupaten Lombok Tengah dengan status kepegawaian PNS periode 2011-2014 secara berturut-turut adalah tahun 2011 sebanyak tahun 2012 sebnyak 50 dengan ratio 5,8m , tahun 2012 sebanyak 49 dengan ratio 5,5, tahun 2013 sebanyak 44 dengan ratio 4,4 dan tahun 2014 sebanyak 50 dengan ratio 5,6. Adapun tahun 2015 terdapat 54 dokter umum dengan rasio 6,05. Per 100.000 penduduk. Ratio ideal untuk tenaga dokter setiap 100.000 penduduk adalah 40. 3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Untuk
memenuhi
kebutuhan
sarana
dan
prasarana
kebinamargaan maka pemerintah Kabupaten Lombok Tengah terus berusaha menyediakan jalan yang berkondisi mantab dan jembatan bagi masyarakat. Panjang jalan kabupaten dari Tahun 2011 sampai dengan
39
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tahun 2014 tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 739.44 Km, begitu juga dengan Jalan Provinsi sebesar 172,02 Km dan Jalan Nasional sebesar 29.63 Km, sehingga Total Jalan Status di Kabupaten Lombok Tengah sebesar 941,09 Km. Namun, melihat perkembangan kebutuhan akan akses Jalan yang lebih baik, maka di Tahun 2015, baik Pemda Lombok Tengah maupun Pemda Provinsi
telah mengusulkan ke Pemerintah Pusat melalui
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk peningkatan beberapa ruas jalan kabupaten yang akan disusulkan naik status menjadi Jalan Provinsi dan Jalan Provinsi yang diusulkan naik status menjadi jalan Nasional. Jika dilihat dari sisi kualitas jalan terutama untuk jalan Kabupaten baik dilihat dari jenis permukaan, kondisi maupun kelas jalan terlihat mengalami perubahan kearah yang lebih baik, sebagaimana terlihat dalam tabel berikut ini : Tabel 2.27. Kondisi Jalan Kabupaten Lombok Tengah Kondisi Jalan Kabupaten Jalan Baik Jalan Sedang Jalan Rusak Ringan Jalan Rusak Berat
Sat. Km Km
2008 85,78 259,83
Km
333
Km
41
2009 106,88 273,47 299,26 40
2010 100,88 213,27 398,49 26,80
Tahun 2011 2012 109,83 131,94 212,27 426,96 390,54 26,80
2013 433.18 237.66
2014 440.48 230.36
2015 477,30 222,31
68,60
68,60
39,84
71,90 108,64
Sumber : Dinas PU&ESDM Kab. Lombok Tengah, Tahun 2015
Melihat perkembangan peningkatan kondisi jalan mantab yang telah dibangun sejak Tahun 2011 sampai dengan 2015, perlu kiranya program pemeliharaan terhadap jalan yang sudah baik menjadi prioritas utama agar umur pemakaian menjadi lebih lama, dengan tetap melaksanakan program pembangunan beberapa ruas jalan yang masih dalam kondisi kurang baik. Untuk sarana jembatan baik jumlah maupun panjang bentangannya tidak mengalami peningkatan sejak tahun 2011
40
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
hingga Tahun 2015 yaitu sebanyak 230 buah dengan bentangan sepanjang 1.657,65 meter. Untuk jumlah pelanggan Air Bersih yang dilayani oleh PDAM Praya sampai dengan tahun 2014 sebanyak 35.874 pelanggan meningkat 9,9% dari tahun 2012 sebanyak 32.640 pelanggan. Jumlah ini meningkat 38,47% jika dibandingkan jumlah pelanggan pada tahun 2010 yaitu sebanyak 25.907 pelanggan. Sedangkan jumlah pelanggan air bersih yang dilayani oleh Kimpraswil dengan sistim perpipaan perdesaan sebanyak 900 KK yang meliputi Desa Aik Berik, Steling, Aik Bukak, Lantan, Tanak Beak dan Desa Karang Sidemen. Kebutuhan listrik/energi di Kabupaten Lombok Tengah saat ini disuplai oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) Ranting Praya yang terus mengupayakan peningkatan pelayanannya. Sebagai gambaran, pada tahun 2009 tercatat gardu sebanyak 389 buah dengan KVA terpasang sebesar 32.260, panjang jaringan (JTM) 574.842 kms dan JTR sepanjang 809.083 kms, dan pada Tahun 2014 angka-angka tersebut mengalami peningkatan masing-masing 594 buah gardu dengan KVA sebesar 62.327, dan panjang jaringan JTM dan JTR masing-masing 661 kms dan 876 kms. Namun demikian peningkatan tersebut, nampaknya belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini terlihat dari makin panjangnya daftar antri calon pelanggan listrik PLN. Adanya kondisi tersebut membuka pikiran sebagian masyarakat utamanya di wilayah yang relatif terpencil untuk mengusahakan listrik secara swadaya, baik perorangan atau kelompok. Tabel 2.28. Banyaknya Gardu dan Panjang Jaringan Distribusi Listrik PLN Ranting Praya Tahun 2009 2010 2011 2012 2013
Gardu Buah 389 397 450 450 548
KVA Terpasang 32.260 35.057 35.895 35.895 57.179
JTM Km 574,842 590,69 591,14 591,14 646,600
JTR Km 809,083 820,60 811,193 811,193 763,933
41
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tahun 2014
Gardu Buah 594
KVA Terpasang 62.327
JTM Km 661
JTR Km 876
Sumber: Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
Berdasarkan Data PT PLN (Persero) Rayon Praya, jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Lombok Tengah sampai dengan tahun 2014 sebanyak 157.792 pelanggan dengan pelanggan rumah tangga sebanyak 135.446 pelanggan dan pelanggan non rumah tangga sebanyak 6.465 pelanggan yang meliputi pelanggan bisnis, industri, perkantoran dan pelanggan sosial. Pembangunan sarana irigasi belum berjalan bersamaan dengan makin meningkatnya usaha intensifikasi pembangunan bidang pertanian. Namun terbatasnya anggaran yang tersedia kerap kali menjadi kendala dalam merealisasikan hal tersebut. Fakta lapangan menunjukkan bahwa daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten di Kabupaten Lombok Tengah relatif sedikit mengalami perubahan. Fakta lapangan menunjukkan bahwa daerah irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat (> 3000 Ha), Provinsi (1000-3000 Ha) dan Kabupaten (<1000 HA) di Kabupaten Lombok Tengah relatif sedikit mengalami perubahan. Berdasarkan Kepmen PU No.293 Tahun 2015, Daerah Irigasi kewenangan Pusat mengalami penambahan luas areal dengan dimasukkannya Katon kompleks (DI Katon, Tibunagke, Kulem) sehingga menjadi 7 DI dengan luas 29.401 Ha. Untuk kewenangan Kabupaten berkurang dari 8 DI menjadi 4 DI dengan luas 8.005 Ha dan DI kewenangan Kabupaten berjumlah 58 dengan luas areal potensial 13.123,350 Ha. Untuk jumlah prasarana Irigasi tidak banyak mengalami perubahan karena arah kebijakan pengelolaan irigasi masih untuk membiayai operasi dan pemeliharaan Jaringan Irigasi yang ada sudah untuk dimaksimalkan. Sementara kondisi prasarana irigasi rata-rata 50 % masih dalam kondisi baik.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
42
Tabel 2.29. Jumlah Prasarana Irigasi Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015 Kondisi Jenis Satuan Jumlah Baik Rusak Waduk/Embung Buah ……… ……… ……… Bendung Buah ……… ……… ……… Saluran Primer Meter ……… ……… ……… Saluran Sekunder Meter ……… ……… ……… Saluran Pembawa Meter ……… ……… ……… Jalan inspeksi Meter ……… ……… ……… Pintu air Buah ……… ……… ……… Saluran Suplesi Meter ……… ……… ……… Bangunan air Buah ……… ……… ……… Embung rakyat Buah ……… ……… ……… Bendung rakyat Buah ……… ……… ………
Sumber: Dinas PU dan ESDM Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
Berdasarkan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah No.7 Tahun 2011, tujuan penataan ruang di Kabupaten Lombok Tengah adalah untuk mewujudkan ruang yang aman, nyaman, produktif dalam rangka mewujudkan Kabupaten Lombok Tengah sebagai pusat dan pintu masuk pariwisata Pulau Lombok yang didukung oleh budaya lokal, pertanian, kelautan dan perikanan dengan tetap memperhatikan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan melalui penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Dalam mewujudkan tujuan penataan ruang tersebut, penjabaran tata ruang diwujudkan dalam bentuk struktur ruang, pola ruang, dan kawasan strategis kabupaten. Struktur ruang merupakan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional, pola ruang merupakan distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan budidaya, sedangkan kawasan strategis adalah kawasan yang memilik arti strategis baik dari sudut kepentingan ekonomi,
43
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
daya dukung lingkungan hidup atau sosial budaya yang penataannya diprioritaskan. Dalam rangka operasionalisasi RTRW Kabupaten diperlukan rencana rinci ruang berupa rencana detail tata ruang untuk kawasan perkotaan dan kawasan strategis kabupaten. Tabel 2.30. Status Rencana Rinci di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2015 Fungsi Kawasan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kawasan
Perko taan
Praya √ Kopang √ Mujur √ Sengkol √ Puyung √ Mantang √ Janapria √ Selong Belanak Dsk √ Kuta Dsk Sade Dsk Agropolitan Aik Meneng Minapolitan Gerupuk & Awang 13 Benang Stokel & Benang Kelambu 14 TN. Gn. Rinjani 15 Batujai dan Pengga 16 Situs Batu Rijang Dsk 17 Makam Srewe Dsk 18 Makam Ketak Dsk 19 Situs Langko Dsk Jumlah *KSK: Kawasan Strategis Kabupaten Sumber: Bappeda Lombok Tengah, 2015
KSK Ekono mi √
KSK LH
Status Rencana Rinci KSK Sobud
Belum
√ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √ 14
√ √ √ √
Proses
Perda
√ √ √ √ √
5
0
4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Keberadaan Bandara Internasional Lombok (BIL) memberikan dampak pertumbuhan pembangunan semakin pesat, yang tentunya akan meningkatkan permintaan akan penyediaan perumahan. Meningkatnya permintaan akan perumahan akan menimbulkan efek terhadap perumbahan pola guna lahan yang sebelumnya berupa pertanian menjadi kawasan terbangun. Pengembangan perumahan yang pesat dengan tidak
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
44
mengacu pada perencanaan tata ruang yang ada akan mengakibatkan timbulnya kawasan kumuh baru. Khusus untuk perkotaan Praya yang memiliki fasilitas maupun sarana dan prasarana yang lebih lengkap menjadi daya tarik untuk pengembangan perumahan dan permukiman pada kawasan ini. Perkembangan pengembangan izin untuk perumahan baru di Lombok Tengah per-Tahunnya dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2.31. Jumlah Izin Pengembang Perumahan Baru pertahun di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 - 2015 No Tahun Jumlah 1 2011 11 2 2012 12 3 2013 8 4 2014 5 5 2015 ……………….
Sumber. Bappeda Lombok Tengah, 2014
Dari Tabel diatas dapat dilihat adanya pengajuan izin untuk perumahan baru setiap tahunnya. Untuk itu diperlukan adanya penetapan fungsi-fungsi kawasan yang lebih tegas seperti penetapan kawasan untuk zona perumahan, pertokoan, industri, perdagangan dan Jasa
sehigga arah dan pola pengembangan penataan ruang bisa
terkontrol dengan baik. Untuk kondisi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang ada di Kabupaten Lombok Tengah yang bersumber dari BPMD Provinsi, pada tahun 2010 berjumlah 74. 324 buah. Adapun penanganan untuk RTLH ini bersumber dari dana APBN, APBD Provinsi dan APBD Kabupaten. Sampai dengan Tahun 2014 jumlah RTLH di Lombok Tengah berjumlah 70.804 buah. Kondisi RTLH dapat dilihat pada Tabel berikut ini.
45
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.32. Kondisi Rumah Tidak Layak Huni Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2014 Tahun
Jumlah RTLH
Penanganan
2010 2011 2012 2013 2014 2015
74,324 74,324 74,224 73,509 71,694 …..
0 100 715 1815 890 …..
Jumlah yang belum ditangani 74,324 74,224 73,509 71,694 70,804 …..
Sumber: BPMD Provinsi 2013, PU &ESDM 2014 o Data sanitasi (kepemilikan jamban /wc) Data sekunder dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, tingkat kepemilikan jamban keluarga dari 139 desa dan kelurahan di Kabupaten Lombok Tengah ada 7 desa/kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) atau sudah tidak buang air sembarangan yang sudah memiliki akses jamban yaitu Kelurahan Praya, Kelurahan Semayan, Kelurahan Prapen, Desa Gemel, Desa Segala Anyar, Desa Sukaraje, dan Desa Perine. Permasalahannya tidak semua jamban yang dikategorikan sebagai jamban sehat, terutama dari aspek pemeliharaan, penggunaan material, kelayakan jaringan pipa septic tank, dan bak penampung. Sistem pengelolaan terpusat belum dilakukan, daerah ini belum memiliki IPLT. Pengosongan septic tank atau pengangkutan akhir masih jarang dilakukan, jika bak penampung tinja penuh biasanya penduduk cukup merelokasi pada lokasi lain sekitar tempat yang ada, usaha penyedotan tinja baru ada 2 unit, 1 unit merupakan usaha swasta dan 1 unit di bawah kelola Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lombok Tengah. o Layanan Persampahan Pengelolaan kegiatan persampahan di Kabupaten Lombok Tengah,
khususnya
pada
kawasan
perkotaan
saat
ini
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
46
diselenggarakan dan dilaksanakan oleh UPT Kebersihan Kota Praya. Pelayanan persampahan di Kabupaten Lombok Tengah saat ini relatif lebih rendah, hal ini dilihat dari luas layanan kebersihan yang hanya mencakup 12 kelurahan sedangkan yang bisa terlayani hanya 5 kelurahan dengan prosentase cakupan untuk tahun 2008 sebesar 36,48% terhadap jumlah penduduk terlayani persampahan dan tahun 2010 sebesar 39,96% terhadap jumlah penduduk yang terlayani persampahan. Sedangkan untuk daerah/kecamatan yang berada di luar Kota Praya, baru dapat terlayani sebagian kecil saja, bahkan ada daerah yang belum sama sekali tersentuh pelayanan. Untuk saat ini, memang kondisi sistem pengelolaan persampahan di TPA masih secara open dumping, namun pada Tahun 2015 Kabupaten Lombok Tengah telah memiliki TPA yang berlokasi di Desa Pengengat, dimana pengelolaannya secara Sanitary Landfill, dan akan mulai beroperasional di akhir Tahun 2015. Adapun sarana prasarana persampahan di Kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2.33. Sarana Prasarana Persampahan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012
Sarana Prasarana
Jumlah 13 11 6
TPS Gerobak sampah Container
Sumber: Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lombok Tengah, 2012
o Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga Kondisi umum penanganan limbah rumah tangga di Kabupaten Lombok Tengah adalah mempergunakan sistem setempat (onsite system) berupa cubluk dan septic tank. Penggunaan
cubluk
ternyata
masih
mendominasi
sistem
penanganan limbah manusia terutama di sepanjang sungai dan
47
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
daerah pantai (Buku Putih Sanitasi Kabupaten Lombok Tengah, 2012). Tangki septik yang dibuat oleh masyarakat sebagian besar berumur 1-5 tahun (42,6%), sisanya (berumur lebih dari 10 tahun) mencapai 16,9%. Sampai saat ini Kabupaten Lombok Tengah belum memiliki sistem pengolahan air limbah terpusat berupa IPLT, namun pada beberapa lokasi sudah dibangun Instalasi Pembuangan Air Limbah (IPAL) Sanimas untuk melayani kawasan pemukiman maupun industri rumah tangga namun tingkat penggunaannya masih sangat rendah. Hasil study EHRA tahun 2012 (Buku Putih Sanitasi, Kabupaten Lombok Tengah, 2012) menunjukkan bahwa sistem pengolahan air limbah rumah tangga masyarakat masih dilakukan melalui saluran terbuka sebesar 35,93%, ke sungai 22,3% dan ke jalanan 14,8%. Persentase masyarakat yang menggunakan Instalasi Pembuangan
Air
Limbah
(IPAL)
Sanimas
sebagai
saluran
pembuangan air limbah rumah tangga baru mencapai sebesar 0,26% (Gambar 2.2). Gambar 2.2 Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga
Sumber: (Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Lombok Tengah, 2012)
5. Sosial Untuk melakukan analisis terhadap kinerja di bidang sosial maka perlu melihat pada indikator jumlah penyandang masalah kesejahteraan
48
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
sosial terutama pada indikator anak terlantar,
anak jalanan,
penyandang cacat dan fakir miskin. Oleh karena itu maka perlu ditampilkan data-data terkait dengan indikator-indikator tersebut sebagaimana yang tercantum dalam tabel di bawah ini. Tabel 2.34. Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2014 Anak terlantar (jiwa)
Anak Jalanan (jiwa)
Penyandang Cacat (jiwa)
…….
…….
Praya Tengah
…….
…….
…….
…….
Praya Timur
…….
…….
…….
…….
Praya Barat
…….
…….
…….
…….
Praya Barat Daya Pujut
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
Janapria
…….
…….
…….
…….
Kopang
…….
…….
…….
…….
Batukliang Utara Batukliang
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
…….
Pringgarata
…….
…….
…….
…….
Jonggat
…….
…….
…….
…….
JUMLAH
…….
…….
…….
…….
Kecamatan Praya
…….
Fakir miskin (KK) …….
Sumber : Dinas Sostektrans Kab. Lombok Tengah, 2015
Dengan melihat pada tabel di atas, maka diperlukan kerja keras untuk mengurangi besaran angka-angka pada setiap indikator terutama pada pengurangan jumlah fakir miskin (KK) dan anak terlantar. Sedangkan untuk penanganan penyandang cacat dan anak jalanan dapat diatasi dengan mendorong kinerja pada
49
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
sektor-sektor
lain
seperti
kesehatan
dan
kesejahteraan
ekonomi. Urusan Wajib Tidak Terkait Pelayanan Dasar 1. Tenaga Kerja Untuk mengetahui kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Lombok Tengah dapat diukur melalui tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) dan tingkat kesempatan kerja (TKK). Pada Tahun 2011 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja sebesar 66,21 % dengan Tingkat kesempatan kerja sebesar 94,06%. Angkatan kerja yang mendapatkan kesempatan kerja pada Tahun 2011 masih didominasi sektor pertanian sebesar 59,12%; sektor industri sebesar 12,87%; sektor perdagangan sebesar 11,10%; sektor jasa sebesar 8,20% dan sektor lainnya sebesar 8,7%. Tabel 2.35. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008 - 2014 Tahun
TPAK
TKK
2008
73,80
94,43
2009
74,78
94,78
2011
75,2
94,06
2012
72,4
Na
2013
75,8
Na
2014
71,8
…….
Sumber : Nusa Tenggara Barat dalam Angka, Tahun 2013
Penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Lombok Tengah masih didominasi sektor pertanian dibandingkan dengan sektor lainnya, walaupun setiap tahunnya kontribusi sektor pertanian terhadap capaian PDRB mengalami penurunan. Hal ini terlihat
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
50
dari distribusi prosentase PDRB berdasarkan lapangan usaha (harga konstan) dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Sektor pertanian masih menjadi sumber pendapatan utama masyarakat Lombok Tengah sehingga tingkat serapan tenaga pada sektor tersebut cukup besar selain itu ketersediaan SDM tenaga kerja produktif masih didominasi oleh penduduk dengan tingkat pendidikannya yang masih setara dengan tingkat SD/MI.
Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber :
Tabel 2.36. Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009 -2015 Tingkat Pendidikan Jumlah SD SLTP SLTA Diploma Sarjana 10.716 431 959 525 2.941 15.572 14.523 303 861 352 628 16.667 12.996 335 451 129 159 14.070 6.380 626 446 480 387 8.569 5.784 939 654 381 730 8.488 6.200 1.505 1.170 449 196 9.520 ….. ….. …… …… ……. …… Lombok Tengah Dalam Angka, Tahun 2013; dan Disostektrans, Tahun 2015
Pencari kerja di Kabupaten Lombok Tengah jika dilihat berdasarkan jenjang pendidikan maka masih didominasi oleh lulusan SD diikuti oleh SLTP, SLTA, Diploma dan Sarjana. Hal ini menunjukan bahwa kualitas pencari kerja dari Kabupaten Lombok Tengah masih belum memadai, terutama jika melihat tumbuhnya perekonomian di Kabupaten Lombok Tengah yang membutuhkan tenaga kerja dengan kualifikasi SLTA atau lebih tinggi.
51
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.37. Data Penempatan Tenaga Antar Kerja Negara Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015 No 1 2
Negara Tujuan
3
Malaysia Uni Emirat Arab Oman
4
Lk 8.483 1
2011 Pr 202 223
Total 8.685 224
Lk 5.430 0
2012 Pr 93 344
Tahun
Total 5.523 344
Lk 4.072 0
2013 Pr 5 575
Total 4.077 575
Lk 1.841 0
2014 Pr 10 20
Total 1.851 20
Lk
2015 Pr
Tota
4
5
9
0
98
98
2
260
262
3
216
219
……
……
……
Qatar
1
27
28
0
306
306
0
139
139
0
25
25
……
……
……
5
Taiwan
14
14
28
9
97
106
7
126
133
7
68
75
……
……
……
6
Syria
0
41
41
0
2
2
0
0
0
0
0
0
……
……
……
7
Singapura
0
46
46
0
61
61
0
57
57
0
40
40
……
……
……
8
5
0
5
0
2
2
0
0
0
3
0
3
……
……
……
83
2.554
2.637
0
0
0
4
45
49
2
12
14
……
……
……
10
Brunai Darusalam Saudi Arabia Hongkong
0
16
16
0
0
0
0
74
74
0
40
40
……
……
……
11
Bahrain
0
0
0
0
94
94
0
76
76
0
4
4
……
……
……
12
Abudabi
0
0
0
0
103
103
0
196
196
0
6
6
……
……
……
13
Kuwait
0
0
0
0
0
0
5
5
10
0
0
0
……
……
……
8.591
3.128
5.430
1.209
4.088
1.558
1.849
441
……
……
……
9
Total
Sumber : Disostektrans Kab.Lombok Tengah, 2014
Kalau melihat pada data di atas, penempatan tenaga kerja di luar negeri masih didominasi dengan pengiriman tenaga kerja ke Malaysia dan Saudari Arabia. Sedangkan jumlah yang ditempatkan mengalami penurunan dari tahun ke tahun. 2. Pemberdayaan Perempuan Program kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu rasio partisipasi murid perempuan SD, rasio partisipasi murid perempuan SMP, kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan sektor pertanian,
proporsi
lurah/kepala
desa
perempuan,
peresentase
camat
perempuan, proporsi pejabat perempuan di lingkungan Pemerintah Daerah, persentase perempuan sebagai pengurus partai politik, persentase perempuan sebagai pengurus Organisasi Sosial dan persentase KB perempuan dibanding pria.
52
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Rasio partisipasi murid perempuan SD dan SMP di Kabupaten Lombok Tengah sudah mencapai diatas 90%. Rasio partisipasi murid perempuan SD dari tahun 2010-2013 mengalami peningkatan hingga mencapai 98,96%, begitu juga halnya dengan rasio murid perempuan SMP mengalami penurunan dari 100,87% tahun 2013 menjadi 97,00 % tahun 2014. Indikator lainnya yaitu kontribusi perempuan dalam pekerjaan upahan sektor pertanian, mengalami penurunan dari 51,80 % tahun 2010-2013 menjadi 31,82% tahuh 2014. Sedangkan tingkat partisipasi perempuan dalam pengurusan partai politik dan ORSOS cenderung stabil. Keterlibatan perempuan sebagai pengurus partai politik masih sekitar 8% dan sebagai pengurus ORSOS mencapai 36,05%. Persentase peserta KB perempuan di banding pria mengalami peningkatan menjadi 97,41 % tahun 2014. Ini artinya jumlah pria yang menggunakan alat kontrasepsi belum mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini karena proporsi peningkatan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) tidak sebanding dengan tingkat partisipasi KB pria. Di samping itu jenis alat / obat kontrasepsi bagi pria terbatas pada kondom dan Medis Operatif Pria (MOP). Tabel 2.38. Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2015 Tahun No. Indikator 2010 2011 2012 2013 1. Rasio Partisipasi Murid Perempuan 98,20 98,24 99,06 98,96 SD 2. Rasio Partisipasi Murid Perempuan 98,00 98,07 99,01 100,87 SMP 3. Kontribusi Perempuan Dalam 51,80 51,80 51,80 51,80 Pekerjaan Upahan Sektor Pertanian 4. Proporsi Lurah / Kepala Desa 1 0 0,71 0,00 Perempuan 5. Persentase Camat 8,30 8,30 8,30 8,30 perempuan 6. Proporsi Pejabat 44,75 44,75 18,89 17,46 Perempuan di
2014
2015
93,74
…..
97,00
…..
31,82
…..
0,00
…..
8,30
…..
17,68
…..
53
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
No. 7.
8.
9.
Indikator Lingkungan Pemda Persentase Perempuan Sebagai Pengurus Partai Politik Persentase Perempuan Sebagai Pengurus OSIS Persentase Peserta KB Perempuan di banding Pria
2010
2011
Tahun 2012 2013
30,00
30,00
6,66
8,88
8,00
…..
30,00
30,00
31,00
36,05
36,05
…..
94,95
97,7
97,40
97,29
97,41
…..
2014
2015
Sumber : Capaian Target Indikator MDGs, Tahun 2015
3. Pangan Kabupaten Lombok Tengah yang dikenal sebagai daerah agraris adalah termasuk daerah penghasil bahan pangan yang cukup beragam dalam bentuk hasil produksi pertanian tanaman pangan, peternakan, perikanan dan perkebunan. Secara umum terjadi peningkatan hasil produksi pertanian selama empat tahun terakhir (2010-2013). Produksi padi pada tahun 2013 mengalami surplus bila dibandingkan kebutuhan konsumsi penduduk Kabupaten Lombok Tengah. Surplus beras tahun 2013 berdasarkan analisis Neraca Bahan Makanan dibandingkan dengan tingkat konsumsi berdasarkan data Susenas BPS (2013) mencapai sekitar 138.312 Ton. Sebagian surplus beras tersebut tersimpan sebagai cadangan pangan di lumbung-lumbung pangan dan rumah penduduk dan sebagian lainnya untuk mensuplai kebutuhan beras daerah lain, baik di wilayah Provinsi NTB maupun provinsi tetangga seperti NTT, Bali dan sebagainya.
54
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.39. Data Surplus Beras Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2015 No
Tahun
Surplus Beras (Ton)
1
2010
84.553
2
2011
122.121
3
2012
119.337
4
2013
112.079
5
2014
………
6
2015
………
Sumber : Neraca Bahan Makanan Kabupaten Lombok Tengah, BKP3, 2015
Untuk perkembangan konsumsi dan persentase konsumsi energi (AKG/E), konsumsi dan persentase kontribusi protein yang dicapai selama kurun waktu 2009-2014, menunjukkan perkembangan yang baik dimana konsumsi energi meningkat 559 kkl/kapita/hari atau 19,52% AKG/E, dan konsumsi protein meningkat rata-rata sebesar 23,2 gram/kapita/hari atau 25,61% AKG/P sedangkan perkembangan skor PPH menunjukkan adanya peningkatan yang positif tiap tahunnya yaitu rata-rata sebesar 1,53%. Konsumsi energi masyarakat Lombok Tengah berada diatas rata-rata konsumsi ideal yang telah ditetapkan pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII Tahun 2014 sebesar 2.000 kkal/kap/hr, sedangkan di Kabupaten Lombok Tengah konsumsi energi (kkal/kap/hr) adalah sebesar 2.863 pada Tahun 2014. Setiap tahun terus terjadi peningkatan, hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.40. No. 1. 2.
Komponen Konsumsi Energi (Kkal/kap/hr) % Konsumsi Energi (AKG/E)
Capaian PPH Lombok Tengah 2009
2010
2.255,10 2.231,90 112,8
111,6
2011
2012
2013
2014
2015
2.209,00
2.246
2.304
2.863
110,4
112,3
115,2
143,2 ……
……
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
3. 4. 5.
Konsumsi Protein (gr/kap/hr % Konsumsi Protein AKG/P Skor PPH
55
58,5
60,7
62,8
65,7
67,4
90,6 ……
112
116,7
120,7
126,3
129,6
174,3 ……
70,5
73,1
75,8
81
83,5
84,8 ……
Perkembangan Capaian PPH Kabupaten Lombok Tengah
Sumber : BKP3 Kab. Lombok Tengah, 2015
Untuk menjamin ketersediaan cadangan pangan di masing-masing desa di Kabupaten Lombok Tengah dalam rangka pemenuhan ketahanan pangan pedesaan tidak lepas dari adanya kelembagaan lumbung pangan desa yang dapat menampung hasil panen sebelum dijual ke pasaran. Untuk itu pengembangan lumbung pangan desa melalui pembangunan gudang lumbung pangan desa terus ditingkatkan setiap tahun dalam rangka terwujudnya desa mandiri pangan. Adapun jumlah perkembangan lumbung pangan desa di Kabupaten Lombok Tengah dapat terlihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.41. Data Perkembangan Jumlah Lumbung Pangan Desa di Kabupaten Lombok Tengah Tahun
Jumlah Lumbung Pangan Desa
2011 2012 2013 2014 2015
39 41 52 58 ……….
Sumber : BKP3 Kabupaten Lombok Tengah, 2015
4. Pertanahan Kewenangan pertanahan masih ditangani oleh pusat meskipun dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 disebutkan bahwa pertanahan menjadi urusan daerah. Dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014, tentang Pemerintahan Daerah urusan pertanahan merupakan salah satu urusan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar. Oleh sebab itu maka Pemerintah Daerah harus pula menyediakan pelayanan di bidang pertanahan. Dalam periode
56
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
4 (empat) tahun terkahir dapat disampaikan data pelayanan tanah yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Lombok Tengah sebagai berikut.
Jumlah Bid.Seluruh nya 302.100
Tabel 2.42. Data Bidang Tanah Belum & Sudah Terdaftar di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015
Bidang Tanah Sudah Terdaftar sejak th.1960 2015 2011 2012 2013 2014 95.705
98.455
101.697
105.978
…………
Bidang Tanah Belum Terdaftar sejak th.1960 2015 2011 2012 2013 2014
206.395
203.645
200.745
196.464
…………
Sumber: BPN Kabupaten Lombok Tengah, 2015
Tahun
Hak Milik
Kegia tan
Jumla h
2010
Entry
Luas (m2)
Tabel 2.43. Data Rekapitulasi Buku Tanah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2014
Hak Guna
Hak Guna
Usaha
Bangunan
Hak Pakai
Hak Pengelolaan
Hak Wakaf
Total
Juml
Luas
Juml
Luas
Juml
Luas
Juml
Luas
Juml
Luas
Jumla
ah
(m2)
ah
(m2)
ah
(m2)
ah
(m2)
ah
(m2)
h
Luas (m2)
579
1.899.133
0
0
3
30.825
0
0
5
661.686
0
0
587
2.591.644
9
73.480
0
0
1
18.337
0
0
0
0
0
0
10
91.817
2.536
4.056.965
0
0
33
65.627
0
0
0
0
0
0
2.569
4.122.592
83
165.374
0
0
8
3.533
0
0
0
0
0
0
91
168.907
424
868.802
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
425
868.802
3.130
8.637.080
0
0
68
635.785
1
1.500
0
0
0
0
3.199
9.274.365
58
75.854
0
0
0
0
1
3.687
0
0
0
0
59
79.541
4.114
10.297.756
0
0
25
219.435
142
10.637.
0
0
0
0
4.281
21.155.07
Data 2010
Prose s Berka s
2011
Entry Data
2011
Prose s Berka s
2012
Entry Data
2012
Prose s Berka s
2013
Entry Data
2013
Prose s
886
7
57
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tahun
Hak Milik
Kegia tan
Jumla h
Luas (m2)
Hak Guna
Hak Guna
Usaha
Bangunan
Hak Pakai
Hak Pengelolaan
Hak Wakaf
Total
Juml
Luas
Juml
Luas
Juml
Luas
Juml
Luas
Juml
Luas
Jumla
ah
(m2)
ah
(m2)
ah
(m2)
ah
(m2)
ah
(m2)
h
0
0
2
20.431
5
1.748.8
0
0
0
0
146
2.109.701
…
……..
……
…
……..
……..
Luas (m2)
Berka s 2014
Prose
139
340.425
s
45
Berka s 2015
……..
……..
……..
…
……..
…
……..
…
……..
Sumber: BPN Kabupaten Lombok Tengah, 2014
Berdasarkan data di atas dapat dikemukakan bahwa pelayanan dalam bidang pertanahan di Kabupaten Lombok Tengah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk pendaftaran tanah mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebanyak 95.705 bidang tanah meningkat cukup signifikan hingga tahun 2014 menjadi 105.978 bidang tanah. Sedangkan yang masih dalam proses pemberkasan berdasarkan luasan tanah pada tahun 2010 seluas 91.817 m 2 dan di tahun 2014 seluas 2.109.701 m2, proses pemberkasan tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu seluas 21.155.077 m2. 5. Lingkungan Hidup Urusan Lingkungan Hidup merupakan salah satu dari 5 (lima) prioritas pembangunan di Kabupaten Lombok Tengah dan mencakup 2
fokus
pembangunan yaitu pencapaian MDGs (kesehatan masyarakat dan lingkungan) dan peningkatan kualitas infrastruktur di bidang lingkungan hidup. Sesuai dengan Undang–Undang No. 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH), Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup. Sejalan dengan agenda Nawacita yang III adalah Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Dengan Menggerakan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik dan sub agenda yaitu Melestarikan Sumber Daya Alam, Lingkungan
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
58
Hidup dan Pengelolaan Bencana maka Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam bentuk pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup merupakan suatu yang wajib dilakukan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Pembangunan dan lingkungan hidup selalu dikaitkan dengan pencemaran lingkungan baik di darat, udara maupun di air. Indikator pencemaran dan kerusakan lingkungan dinilai apakah tercemar berat, sedang dan ringan. Kegiatan pengendalian terhadap Pencemaran dan kerusakan lingkungan dilakukan dengan cara pemantauan dan pengujian terhadap sumber daya air terutama di bagian hulu dari sistem distribusi air yaitu Bendungan/ DAM dan Sungai. Pengujian dan Pemantauan Air dilakukan di 9 (sembilan) lokasi sample dari 46 (empat puluh enam) sungai yang ada di Kabupaten Lombok Tengah yaitu Sungai Leneng, Sungai Surabaya, Sungai Manhal, sungai Puyung, Sungai Srigangga, Dam Batujai, Sungai Kraning, Sungai Semparu dan Bendungan Muncan. Tabel 2.44. Tingkat Pencemaran Microbiology di 9 Lokasi Sungai di Kab. Lombok Tengah (standar baku mutu 5000) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lokasi
2010 2011 2012 2013 2014 2015 (mpn/100 (mpn/100 (mpn/100 (mpn/100 (mpn/100 (mpn/100 ltr) ltr) ltr) ltr) ltr) ltr) 270.000 240.000 140.000 16.000 17.000 …….. 270.000 240.000 515.000 17.000 17.000 …….. 270.000 240.000 240.000 12.500 9.000 …….. 270.000 240.000 240.000 146.000 12.000 …….. 270.000 240.000 294.000 7.500 11.000 …….. 270.000 240.000 51.000 11.000 …….. 19.000 11.000 …….. 105.000 49.000 …….. …….. 71.000 46.000
Sungai Leneng Sungai Surabaya Sungai Manhal Sungai Puyung Sungai Srigangga Dam Batujai Sungai Kraning Sungai Semparu Bendungan Muncan Sumber: KLH Lombok Tengah, 2015
Dari tabel diatas berdasarkan Kelas Baku Mutu II berdasarkan PP. 82 Tahun 2001 maka terjadi Trend penurunan pencemaran di lokasi uji sample. Hal ini disebabkan semakin sadarnya masyarakat tidak membuang kotoran secara langsung di sungai, masyarakat sudah banyak memiliki MCK sendiri di masing-
59
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
masing rumah, adanya intervensi kegiatan yang berikatan dengan kesehatan lingkungan seperti pembuatan drainase, mck, biogas dan lain-lain. Pemenuhan Baku Mutu Air ini sangat diperlukan hal ini karena air merupakan kebutuhan dasar manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi dan aktivitas lingkungan. Sangat jelas terlihat bahwa seluruh manusia membutuhkan air tawar. Untuk kuantitas sumber daya air di Kabupaten Lombok Tengah secara umum masih dapat dikatakan ketersediannya masih mencukupi kebutuhan, Saat ini Kabupaten Lombok Tengah memiliki 46 sungai. Selain itu, Kabupaten Lombok Tengah juga memiliki 60 embung dan dua bendungan besar yaitu : Bendungan Batujai yang luasnya mencapai 300 ha mempunyai fungsi dan manfaat antara lain : irigasi lahan pertanian seluas 2.426 ha, pengendali
banjir,
penyediaan
air
minum,
pembangkit
listrik
microhydro, perikanan darat dan pariwisata; Bendungan Pengga yang luasnya mencapai 500 ha mempunyai fungsi dan manfaat antara lain : irigasi lahan pertanian seluas 3.585 ha, pengendali banjir, pembangkit listrik microhydro, penyediaan air baku penduduk sekitar, perikanan darat dan pariwisata; Sungai di Kabupaten Lombok Tengah dimanfaatkan oleh penduduk sebagai air irigasi pertanian. Di lain pihak sumber daya air juga dimanfaatkan sebagai badan air penerima limbah dari kegiatan industri ataupun kegiatan domestik yang berpotensi untuk menurunkan kualitas dari badan air tersebut. Selain Pemenuhan Baku Mutu Air juga dilakukan Kegiatan Penyelesaian Kasus Lingkungan Hidup seperti nampak pada tabel dibawah ini : Tabel 2.45. Data Penyelesaian Kasus Lingkungan Hidup di Kabupaten Lombok Tengah Uraian Laporan Kasus Lingkungan Hidup Sumber : KLH, 2015
2010 3
2011 3
Tahun/ Kasus 2012 2013 8 7
2014 9
2015 ….
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
60
Dari Tabel diatas Kasus Lingkungan hidup semakin meningkat dengan seiring dengan pembangunan dan beragamnya jenis usaha di masyarkat. Dari Tahun 2009 sampai dengan 2012 kasus yang banyak dilaporkan dan diselesaikan adalah pencemaran limbah pengolahan puyak emas, hal ini karena ditahun-tahun tersebut sedang maraknya explorasi emas secara tradisional di daerah Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2013 laporan yang muncul sebagian besar dari Tambang Liar dengan galian C, dan di tahun 2014 sebagian besar dari Penambangan Liar dan Kebocoran IPAL Komunal. 6. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Persentase Penduduk ber – KTP Untuk mengukur pelayanan kependudukan yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Lombok Tengah kepada masyarakat, perlu dilihat berapa jumlah penduduk yang ber-KTP. Pemilikan KTP bukan saja merupakan pemenuhan hak perorangan tetapi juga untuk keperluan tertib administrasi kependudukan. Pada tahun 2011 Kabupaten Lombok Tengah telah menerbitkan KTP dengan Sistem SIAK. Dengan sistem ini, nomor induk kependudukan berlaku secara nasional sehingga
apabila
seorang penduduk yang sudah memiliki KTP yang diterbitkan oleh suatu Kabupaten/kota akan terdeteksi dan sistem tidak akan memproses apabila yang bersangkutan ingin memiliki KTP Kabupaten Lombok Tengah tanpa mencabut KTP yang sudah dimiliki. Penerbitan KTP dengan sistim SIAK ini dilaksanakan melalui penerapan e-KTP sesuai arahan dari pemerintah pusat. Proses perekaman data melalui e-KTP sudah berlangsung sejak akhir tahun 2011 yang dilaksanakan secara serentak di Kabupaten Lombok Tengah Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 26
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
61
Tahun 2009 tentang penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional, maka mulai tahun 2014
dilakanakan
konsolidasi
data
secara
nasional
yang
dilaksanakan setiap enam bulan yaitu pada bulan Juni dan Desember dalam rangka untuk membersihkan atau mengupdate data hasi perekaman e-KTP yang telah dilaksanakan oleh masingmasing Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Dari hasil konsolidasi data tersebut ternyata didapatkan hasil bahwa data penduduk di Kabupaten Lombok Tengah mengalami penurunan dimana data terakhir tahun 2013 hasil perekaman elektronik bahwa jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah berjumlah 1.173.149 sedangkan konsolidasi data yang dilaksanakan pada tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Lombok Tengah menjadi 1.027.883. Penurunan data jumlah penduduk tersebut disebabkan karena beberapa hal yaitu adanya mutasi penduduk keluar daerah sehingga otomatis database yang tercatat di Kabupaten Lombok Tengah terhapus, adanya double entry (ganda) dan terjadi kekeliruan data sehingga menyebabkan data yang keliru terhapus. Tabel 2.46. Kepemilikan KTP di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2014 Penduduk Jumlah Persentase Tahun Yang sudah Penduduk Wajib KTP yang punya punya KTP KTP 2008 894.535 491.993 326.830 66,43 2009 927.344 642.969 356.245 55,41 2010 974.176 716.124 459.866 64,22 2011 1.101.092 818.024 566.549 69,26 2012 1.188.508 870.381 638.951 73,41 2013 1.173.149 861.758 656.006 87,17 2014 1.027.883 760.404 599.464 67.48 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil , Kab. Lombok Tengah, 2015
Berdasarkan Pasal 10 Perpres 112 Tahun 2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
62
tentang penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional disebutkan bahwa untuk KTP Non elektronik tetap berlaku bagi penduduk yang belum mendapatkan KTP elektronik sampai dengan paling lambat tanggal 31 Desember 2014, maka penerapan penuh berlakunya e- KTP berlaku sejak Januari 2015. o Persentase penduduk ber Akta kelahiran Untuk meregistrasi penduduk yang baru lahir maka perlu diterbitkan Akta kelahiran. Akta ini dikeluarkan bagi seluruh penduduk yang lahir di kabupaten Lombok Tengah maupun yang lahir diluar Kabupaten Lombok Tengah tetapi domisili orang tua di Kabupaten Lombok Tengah. Tabel 2.47. Jumlah Penduduk yang Memiliki Akta Kelahiran Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008 - 2015 Tahun
Jumlah Penduduk
Penduduk Yang Memiliki Akte Kelahiran
% Penduduk Yang Memiliki Akte Kelahiran
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015**
894.535 927.344 974.176 1.101.092 1.188.508 1.173.149 1.027.883 1.043.863
264.358 292.651 385.076 401.363 482.921 523.777 559.331 590.226
29,55 31,56 34,97 36,45 40,63 44,65 54.42 56,54
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,Kab. Lombok Tengah, 2015
Kepemilikan akte kelahiran di Kabupaten Lombok Tengah menunjukkan perkembangan yang terus meningkat tetapi secara keseluruhan masih rendah. Masih rendahnya penduduk yang memiliki Akta Kelahiran ini karena mutasi penduduk yang cukup tinggi dimana tidak seluruh
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
63
penduduk Lombok Tengah dilahirkan seluruhnya di Lombok Tengah serta penduduk yang telah berusia lanjut yang belum memiliki Akta Kelahiran. Untuk pencatatan kelahiran seseorang sesuai ketentuan yang berlaku sebelumnya adalah berdasarkan “asas peristiwa” sehingga penduduk Kabupaten Lombok Tengah yang melahirkan di luar Lombok Tengah maka pencatatan kelahirannya di luar Kabupaten Lombok Tengah (tempat kelahiran anak). Tetapi pada tahun 2014 ketentuan tersebut telah berubah dimana penerbitan atau pembuatan akte kelahiran anak bisa dilaksanakan di tempat domisili orang tua. Masih
rendahnya
kepemilikan
akte
kelahiran
juga
disebabkan karena kesadaran masyarakat untuk mengurus akte kelahiran masih rendah dimana masyarakat hanya mengurus atau membuat akte kelahiran kalau dokumen tersebut dibutuhkan, disamping itu juga karena pelayanan pembuatan akte kelahiran hanya terpusat di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lombom Tengah, tidak bisa dilakukan melalui Kecamatan seperti pelayanan pembuatan KTP maupun Kartu Keluarga. Penduduk yang memiliki Kartu keluarga Untuk mengetahui berapa jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Lombok Tengah maka dilakukan registrasi dengan menerbitkan Kartu Keluarga (KK). Kartu Keluarga merupakan dokumen kependudukan yang sangat penting yang memuat tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga serta identitas anggota keluarga, sehingga kartu keluarga juga banyak digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk mengurus berbagai dokumen lainnya.
64
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.48. Data Kepemilikan Kartu Keluarga (KK) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012-2015 Penduduk Jumlah Tahun Yang sudah % yang punya Penduduk Jumlah KK punya KK KK 2011 1.101.092 337.580 323.523 2012 1.188.508 367.754 239.218 2013 1.173.149 366.101 296.086 2014 1.027.883 306.752 238.608 2015** 1.043.863 331.599 245.121 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2015
95.83 65.05 80.87 77.79 73,92
7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tabel 2.49. Jumlah BUMDES, Pasar Desa, dan Lembaga Desa Kabupaten Lombok Tengah tahun 2008 – 2015 Pasar Desa Bumdes (unit) Lembaga (unit) (unit) 30 0 9 30 0 9 30 2 9 30 3 9 30 4 9 30 8 9 30 8 …… 45 11 ……
Sumber : BPMD Kab. Lombok Tengah, 2014
Untuk meningkatkan sinergitas dan koordinasi antara pemerintah kabupaten dengan pemerintah desa maka perlu adanya pelimpahan sebagian kewenangan dan pengelolaan keuangan kepada pemerintah desa. Pelimpahan kewenangan itu merupakan bagian dari pemberdayaan terhadap aparat yang ada di desa dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu pemerintah kabupaten menyalurkan alokasi dana desa (ADD) setiap tahunnya sebagai bagian dari pelimpahan tersebut.
65
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Jumlah Pemerintah desa yang ada di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 139 desa/kelurahan. Pada tahun 2010 jumlah Alokasi
Dana
Desa
(ADD)
yang
dikucurkan
sebesar
Rp
18.606.985.176,11. Jumlah ini meningkat 10,74% pada tahun 2011 menjadi Rp 20,606,985,176.11. Realisasi tahun 2013 jumlah Alokasi Dana Desa (ADD) meningkat dari tahun 2012 yaitu menjadi 21.901.985.176,11 dari semula Rp 20,606,985,176.11. Bantuan keuangan lainnya untuk desa juga bertambah 25,22% sehingga total dana yang dicairkan tahun 2013 baik dalam bentuk Alokasi Dana Desa (ADD) maupun bantuan lainnya menjadi sebesar Rp 38.201.585.176,11 lebih banyak
dibandingkan
dari
tahun
sebelumnya
sebesar
Rp
37,151,585,176.11. Tabel 2.50. Realisasi ADD dan Bantuan Keuangan untuk Desa Bantuan Besaran ADD No Tahun Keuangan Total (Rp) (Rp) Lainnya (Rp) 1
2010
18.606.985.176,11
9.433.800.000,- 28.040.785.176,11
2
2011
20.606.985.176,11
9.060.200.000,- 29.667.185.176,11
3
2012
20.606.985.176,11 16.544.600.000,- 37.151.585.176,11
4
2013
21.901.985.176,11 16.299.600.000,- 38.201.585.176,11
5
2014
22.743.185.176,00 17.999.400.000,- 40,742,585,176.00
6
2015 (KUA)
22.176.152.000,00
19.180.400,- 22,195,332,400.00
Sumber : Capaian Kinerja Pembangunan Tiga Tahun Lombok Tengah Bersatu, 2013
8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Hasil pendataan keluarga tahun 2014 yang dilaksanakan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lombok Tengah menunjukkan penurunan jumlah keluarga pra sejahtera dari 118.427 keluarga pada tahun 2009 menjadi 110.816 pada tahun 2014. Sedangkan keluarga sejahtera I dan keluarga
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
66
sejahtera II mengalami peningkatan masing-masing 92.447 dan 47.847 keluarga pada tahun 2009 menjadi 118.229 dan 78.312 keluarga pada tahun 2014, demikian pula halnya dengan keluarga sejatera III yang juga mengalami peningkatan sejak
tahun 2009.
Peningkatan ini disebabkan karena adanya
peningkatan pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan ini salah satunya terjadi karena pengembangan usaha ekonomi mikro di tingkat masyarakat melalui beberapa program seperti pembinaan kelompok UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera), penguatan jaringan kerja sama dengan stakeholder terkait seperti lembaga perbankan, koperasi, PNPM-MP serta pihak terkait lainnya. Data tingkat kesejahteraan keluarga dapat dilihat pada tabel 2.50 di bawah ini. Tabel 2.51. Tingkat Kesejahteraan Keluarga Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009-2015 Tahun
PKS
KS-I
KS-II
KS-III
KS-III+
2009
118.427
92.447
47.847
22.483
251
2010
118.386
95.357
50.680
25.146
264
2011
120.140
109.532
59.491
27.026
305
2012
117.214
110.355
63.494
31.398
222
2013
115.419
113.502
71.666
31.902
224
2014
110.816
118.299
78.312
33.848
335
2015
…..
…..
…..
…..
…..
Sumber : BPPKB Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
Jumlah akseptor aktif di Kabupaten Lombok Tengah terus mengalami peningkatan, dari 122.015 tahun 2008 menjadi 162.402 tahun 2014. Hal ini karena meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi, tingkat ketersediaan alat kontraspesi bagi
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
67
masyarakat sudah mencukupi, akses masyarakat terhadap layanan KB sudah cukup baik, sarana prasarana maupun ketersediaan tenaga pelayanan kontrasepsi bagi masyarakat cukup memadai, peran serta kader KB di tingkat masyarakat dalam memberikan informasi terkait pelayanan KB sudah cukup optimal serta tingkat koordiansi antar dinas/instansi serta stakeholder terkait dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana sudah berjalan secara optimal. Tingkat jumlah PUS dan akseptor aktif dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 2. 52. Tingkat Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008-2015 Tahun
Pasangan Usia Subur
Akseptor Aktif
% Akseptor Aktif Terhadap PUS
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
185,330 185,326 195,407 195,407 213,190 224.889 228.615 ……
122,015 130,479 137,612 143,554 156,299 159.242 162.402 ……
65.84 70.41 72.29 73.46 73.31 70,81 71,03 ……
Sumber : Lombok Tengah Dalam Angka,2015
Jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya hal ini karena meningkatnya pengetahuan masyarakat terkait regulasi mengenasi kekerasan terhadap perempuan dan anak. Peningkatan pengetahuan ini salah satunya karena sosialisasi dan promosi yang dilakukan secara intensif kepada masyarakat mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2004 tentang KDRT dan Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Disamping itu meningkatnya kualitas kesejahteraan keluarga berdampak pada meningkatnya ketahanan keluarga yang ditandai dengan meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
68
Tabel 2.53. Jumlah Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Yang Tertangani Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015 Jumlah Kasus Jumlah Jumlah Kekerasan Jumlah Kasus Kasus Kasus Terhadap Kekerasan Kekerasan Tahun Kekerasan Perempuan Terhadap Terhadap Terhadap yang Anak Anak yang Perempuan tertangani tertangani 16 16 2011 59 59 5 5 2012 19 19 30 30 2013 88 88 29 29 2014 76 76 …. …. 2015 …. …. Sumber : BPPKB Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
9. Perhubungan a. Kondisi Moda Transportasi Penggunaan moda transportasi di Kabupaten Lombok Tengah dalam 3 tahun terakhir ini lebih dominan pada moda transportasi untuk pribadi dibandingkan moda transportasi umum. Hal tersebut ditunjukkan dengan terjadinya penurunan jumlah mobil penumpang umum rata-rata 5% pertahun dari total jumlah tahun yang bersangkutan (sumber; Dinas Perhubungan, 2014). Hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi dari rumah menuju tempat kerja/usaha, sekolah dan lain-lain. b. Layanan Jalur/ Trayek Jenis pelayanan angkutan jalur/trayek di Kabupaten Lombok Tengah terdiri dari Angkutan Kota dan Angkutan Perdesaan. Adapun Sasaran penumpang yang dilayani untuk pelajar berseragam sekolah dan penumpang umum. Angkutan kota Praya dan sekitarnya pada Tahun 2015 tarifnya sebesar Rp.1.800; untuk pelajar berseragam dan Rp. 3.000; untuk penumpang umum. Jumlah Trayek untuk Angkutan Perdesaan dari Luar Kota ke Kota/Sebaliknya adalah 14 trayek dimana kondisi layanan jalur/trayek mengalami penurunan.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
69
c. Sarana Prasarana Perhubungan Jumlah sarana prasarana perhubungan di Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut : 1) Terminal Tipe B sebanyak 1 buah (Terminal Renteng), 2) Tipe C sebanyak 3 buah (Terminal Kopang, Terminal Mujur, dan Terminal Sengkol),3) Shelter 7 buah, 4) Pos jaga sebanyak 15 buah, 5) Mobil penumpang 50 buah, 6) mobil beban/barang sebanyak 3.363 buah, 7) Bus sebanyak 51 buah, 8) sepeda motor sebanyak 27.308 buah 9) kendaraan tidak bermotor/cidomo sebanyak 1.556 buah. dan 10) Trafick Light sebanyak 7 buah. d. Kendaraan Bermotor Pada tahun 2013 kendaraan bermotor wajib uji di Kabupaten Lombok Tengah tercatat sebanyak 3.614 unit yang terdiri dari mobil penumpang, mobil barang dan bus. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya jumlah kendaraan bermotor terus mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi pada semua jenis baik mobil penumpang, mobil barang, maupun bus. Adanya peningkatan yang cukup signifikan pada mobil barang dapat menjadi indikasi terjadinya peningkatan skala usaha untuk berbagai kegiatan ekonomi. Sedangkan peningkatan yang kecil untuk mobil penumpang dapat memberi gambaran
tentang pemanfaatan mobil
penumpang yang cenderung berkurang seiring dengan
peningkatan
kendaraan pribadi, baik sepeda motor maupun mobil. Kondisi ini juga tidak terlepas dari makin mudahnya masyarakat untuk memiliki kendaraan terutama roda dua sehingga jumlah orang yang memerlukan mobil penumpang makin hari makin berkurang. e. Tingkat Fatalitas Kecelakaan Lalu Lintas Untuk menilai tingkat ketaatan dalam berlalu lintas di Kabupaten Lombok Tengah, maka tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu ukuran. Secara umum kecelakaan di jalan diawali pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas sehingga tingkat fatalitas ini dapat menggambarkan tingkat ketaatan.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
70
Tabel 2.54. Tingkat Fatalitas Kecelakaan Lalu Lintas Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2014 Kecelakaan Lalu Lintas Tahun Meninggal Luka Berat Luka Ringan 2009 76 6 55 2010 59 12 60 2011 59 12 60 2012 73 192 267 2013 57 208 241 2014 108 84 208
Sumber : Polres Lombok Tengah, Tahun 2015
Ada tiga faktor utama yang menyebabkan terjadikanya kecelakaan, pertama adalah faktor manusia, kedua adalah faktor kendaraan dan yang terakhir adalah faktor jalan. Kombinasi dari ketiga faktor itu bisa saja terjadi. Disamping itu masih ada faktor lingkungan serta cuaca yang juga bisa berkontribusi terhadap kecelakaan. Akan tetapi, faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam kecelakaan. Untuk itu, guna mengantisipasi kecelakaan pemasangan marka jalan serta rambu-rambu lalu lintas menjadi penting. Rambu-rambu yang telah dipasang di Kabupaten Lombok Tengah hingga tahun 2015 mencapai 2.317 buah dengan perkembangan per-tahun sebagaimana dalam table berikut. Tabel 2.55. Jumlah Fasilitas Keselamatan LLAJ (Rambu/RPPJ) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2015 No
Tahun
Jumlah
1
2010
639
2
2011
989
3
2012
1.290
4
2013
1.676
5
2014
1.873
6
2015
2.317
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2015
71
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
10. Komunikasi dan Informasi Dalam upaya untuk mengembangkan infrastruktur komunikasi dan informasi, pemerintah telah berupaya untuk membangun kerja sama yang sangat baik dengan investor yang ingin menanamkan modalnya untuk pembangunan Lombok Tengah. Salah satu upaya serius pemerintah Kabupaten Lombok Tengah adalah dengan mempermudah serta mempercepat proses pengurusan ijin bagi kepentingan
dunia usaha
termasuk usaha di bidang komunikasi dan informasi. Dengan adanya daya saing perusahaan pemerintah (Telkom) dengan beberapa perusahaan penyedia jasa telekomunikasi (Provider) jaringan telepon genggam, pelanggan telepon khususnya untuk kebutuhan rumah tangga mengalami fluktuasi kendati telepon genggam relatif lebih mahal daripada telepon konvensional. Namun dengan kelebihannya, yaitu dapat digunakan secara mobile telepon genggam saat ini lebih diminati oleh masyarakat dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah Tower/ Menara Telekomunikasi Seluler dari tahun ke tahun. Tabel 2.56. Jumlah Tower/ Menara Telekomunikasi Seluler Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015 Tahun
Jumlah
2011 2012 2013 2014 2015
167 179 191 213 ………..
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kab. Lombok Tengah, 2015
Fasilitas telekomunikasi sangat diperlukan untuk memperlancar arus informasi dalam rangka memacu kegiatan ekonomi yang semakin menuntut pelayanan yang efisien, efektif dan cepat. Semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan
informasi dapat terlihat dari semakin
berkembangnya usaha di bidang pelayanan informasi. Selain surat kabar,
72
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
masyarakat Lombok Tengah juga memperoleh informasi dari media eletronik seperti radio, televisi, dan internet. Semakin tingginya teknologi yang dikembangkan oleh provider layanan seluler memungkinkan semua pengguna telepon seleluer untuk mengakses internet secara mandiri. Pemanfaatan sarana telekomunikasi khususnya telepon dari tahun ke tahun menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya jumlah pelanggan telepon. Tabel 2.57. Jumlah Sambungan Telepon di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009 2014 Tahun
Kapasitas
Isi
2009 2010 2011 2012 2013 2014
3.216 3.136 3.536 1.664 3.664 3.869
2.850 2.837 3.085 3.159 3.123 3.027
Sumber : PT. Telkom Cabang Praya, 2015
Sisa Baik 265 183 338 494 541 480
Rusak 21 116 114 11 0 2
Jumlah prasarana Telkom yang ada di Kabupaten Lombok Tengah meliputi (1) Kantor Telkom sebanyak 2 buah, (2) Warung Telkom sebanyak 25 buah, (3) Telepon Umum sebanyak 13 buah, (4) Telepon Rumah sebanyak 2.332 buah, dan (5) Telepon Flexi dalam jumlah yang cukup banyak. Jumlah prasarana Pos dan Giro di Kabupaten Lombk Tengah adalah sebagai berikut : (1) Kantor Pos dan Giro sebanyak 1 buah, (2) Kantor Pos Kecamatan sebanyak 8 buah, dan (3) Bis Surat sebanyak 25 buah. 11. Koperasi dan Usaha Kecil Menengah a. Jumlah Koperasi Aktif dan Tidak Aktif Perkembangan jumlah koperasi aktif dan tidak aktif, terlihat pada tabel berikut ini :
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
No. A. 1
2
3
4
5 6 7 B.
1 2 3 4
5 6 7
Tabel 2.58. Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif dan Tidak Aktif
Uraian Koperasi primer Jumlah Koperasi Primer - Aktif - Tidak aktif Anggota - Laki-laki - Perempuan Jumlah karyawan koperasi - Laki-laki - Perempuan Jumlah Modal - Modal sendiri (Rp.000) - Modal luar (Rp. 000) Jumlah aset koperasi (Rp.000) Volume usaha (Rp.000) SHU (Rp.000)
73
2011
2012
2013
2014
2015
452 343 109 81.003 58.892 22.111 618 552 66
507 398 109 82.103 57.316 24.787 622 556 66
546 319 227 82.883 61.305 21.578 984 892 92
550 335 215 82.963 60.528 22.435 995 899 96
551 482 69 82.756 60.323 22.433 995 897 98
56.829.812 31.758.741 88.588.553 96.201.983 2.550.179
59.745.325 32.627.790 92.373.115 74.524.616 2.052.031
60.218.536 32.028.970 94.223.100 136.766.363 2.330.789
88.949.298 50.769.352 143.980.311 210.152.057 4.591.358
88.750.328 50.769.351 143.839.355 210.121.377 4.466.028
3 3.376 20
3 3.376 20
3 3.376 20
856.134 422.073 900.741 3.081.210 54.638
2.023.024 474.954 2.147.561 4.519.322 81.687
2.023.024 468.540 2.147.561 4.519.322 81.687
Koperasi sekunder Jumlah koperasi sekunder 2 3 Anggota 57 85 Jumlah karyawan koperasi 18 20 Jumlah Modal - Modal sendiri (Rp.000) 799.634 827.634 - Modal luar (Rp. 000) 225.659 225.659 Jumlah Aset koperasi (Rp.000) 857.841 873.716 Volume usaha (Rp.000) 3.507.326 2.767.060 SHU (Rp.000) 48.500 36.375 Sumber : Dinas Koperindag Kab. Lombok Tengah, 2015
Adapun jenis-jenis koperasi primer yang masih aktif pada tahun 2011-2015 dapat dilihat daam tabel berikut.
74
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Tabel 2.59. Jenis-Jenis Koperasi Primer yang Masih Aktif di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015 Jenis Koperasi 2011 2012 2013 Koperasi Unit Desa (KUD) 20 20 14 Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) 33 42 24 Kopinkra 10 11 1 Kopte 1 1 Koperasi Pegawai Negeri 50 50 43 Kopkar 7 8 4 Koperasi Angkatan 2 2 2 Koperasi Serba Usaha 110 149 124 Koperasi Pedagang Pasar 4 4 1 Koperasi Simpan Pinjam 6 6 17 Koperasi Wisata 1 1 Koperasi Wanita 22 30 27 Koperasi Pensiunan 2 2 2 Koperasi Pemuda 3 3 3 Kop PKL 1 1 Koperasi Tani 70 68 54 Koperasi Angkutan 1 1 Koperasi Produksi 0 3 Jumlah 343 399 319 Sumber : Dinas Koperindag Kab. Lombok Tengah, 2015
2014 14 27 3
2015 20 50 7
44 4 2 131 1 18
48 5 1 184 1 18
28 2 3
29 2 3
56
111
3 336
3 482
b. Perkembangan Jumlah UMKM Perkembangan data jumlah UMKM di Kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 2.60. Laporan Jumlah UMKM di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2015 Kategori Usaha Tahun Jumlah Mikro Kecil Menengah 2010 720 1.389 24 2.133 2011 1.143 1.392 26 2.561 2012 1.681 1.398 28 3.107 2013 4.943 1.398 30 6.371 2014 5.308 1.399 36 6.743 2015 ….. ….. ….. ….. Sumber : Dinas Koperindag Kab. Lombok Tengah, 2015
75
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Perkembangan jumlah UMKM di Kabupaten Lombok Tengah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan pada Tahun 2013 khususnya terhadap UMKM kategori usaha Mikro, hal tersebut sejalan
dengan
komitmen
Bupati
Lombok
Tengah
untuk
menciptakan 10.000 wirausaha baru melalui berbagai kegiatan pelatihan serta bantuan sarana usaha bagi para wirausaha baru dimana wirausaha baru yang telah menjalankan usahanya selama minimal satu tahun dapat dikategorikan atau tercatat sebagai UMKM kategori usaha mikro. 12. Penanaman Modal Investasi penanaman modal asing di Kabupaten Lombok Tengah dari tahun 2011-2014 menunjukkan trend peningkatan. Hal ini menunjukkan iklim investasi di Kabupaten Lombok Tengah semakin kondusif. Namun demikian, belum taatnya penanam modal asing melaporkan kegiatan penanaman modalnya perlu medapatkan perhatian dari instansi terkait.
No
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6
Tabel 2.61. Rencana dan Realisasi Investasi Modal Dalam Negeri dan Asing di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012-2014
PMDN/PMA/Bidang Usaha Penanaman Modal Dalam Negeri (000 Rp) Perkebunan Perhotelan Industri Peternakan Pertambangan Penanaman Modal Asing (000 US$) Perkebunan Perikanan Perhotelan Jasa Akomodasi Industri Perumahan
Rencana Investasi
2012 345.458.890
Realisasi 2013 21.059.381,026
2014 15.661.615
1.416.000 276.669.160 14.873.730 4.500.000 48.000.000 1.001.073
15.000.000 661.615 21.059.381,026 59.332.567,458
500 2.852 696.471 1.250 300.000
2.000
Sumber : BPMP2T Kabupaten Lombok Tengah, 2015
2.753.572,9
27.717,765
1.668.250
20.557,632
621,9 1.084.701
5.160,133
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
76
13. Kepemuda dan Olahraga Untuk mewujudkan bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera serta berkualitas, maka sangat dibutuhkan generasi mudayang benar-benar tangguh, berbobot dan sehat. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut maka salah satu indikator
terpenuhinya
generasi
muda
yang
berkualitas
adalah
tersedianya fasilitas olah raga.
No 1 2
3
4
Tabel 2.62. Perkembangan Pemuda Olahraga Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2014 Tahun Capaian Pembangunan 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah Organisasi Pemuda ….. ….. Prestasi yang diraih Atlet 1 1 ….. ….. Lombok Tengah pada tingkat nasional Prestasi yang diraih Atlet 2 ….. ….. Lombok Tengah pada tingkat regional (ASEAN) Prestasi yang diraih Atlet ….. ….. Lombok Tengah pada tingkat internasional
Sumber : KONI Kabupaten Lombok Tengah, 2015
14. Kebudayaan
Kecamatan Praya Barat Prabarda Pujut Praya Timur Janapria Kopang Praya Praya
Tabel 2.63. Jumlah Perusahaan / Usaha Jasa hiburan Menurut Kecamatan Tahun 2015 Gendang Rudat Drama Wayang Lainnya Beleq ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
Jumlah ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ……….. ………..
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Kecamatan Tengah Jonggat Pringgarata Batukliang Batukliang Utara Jumlah
77
Gendang Beleq
Rudat
Drama
Wayang
Lainnya
Jumlah
……….. ……….. ……….. ………..
……….. ……….. ……….. ………..
……….. ……….. ……….. ………..
……….. ……….. ……….. ………..
……….. ……….. ……….. ………..
……….. ……….. ……….. ………..
………..
………..
………..
………..
………..
………..
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Lombok Tengah, 2015
15. Kearsipan Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Poin 3 sampai dengan 7 dijelaskan pengertian arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan,
telah
habis
retensinya,
dan
berketerangan
dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan. Pengelolaan arsip di Kabupaten Lombok Tengah menjadi salah satu tupoksi dari Kantor PDE Arsip dan Dokumentasi Lombok Tengah. Dari tahun ke tahun terjadi perkembangan yang fluktuatif dalam hal jumlah arsip yang berhasil di pilah dan disimpan. Pada tahun 2010, arsip yang dipilah sebanyak 134.345 buah arsip dan semuanya telah disimpan. Pada tahun berikutnya meningkat menjadi 144.019 arsip baik untuk yang terpilah maupun tersimpan. Peningkatan jumlah yang tertinggi terjadi pada tahun 2012 dimana arsip yang sudah dipilah dan disimpan sebanyak 180.019 buah arsip atau bertambah 25 % dari kondisi tahun 2011. Kondisi terakhir tahun 2013 menunjukkan jumlah arsip yang dipilah dan disimpan sebanyak 130.000 buah arsip. Jumlah ini turun 28% dari kondisi tahun 2012.
78
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.64. Jumlah Arsip Statis yang Terpilah dan Tersimpan Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2015 Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Arsip yang sudah Dipilah 134.345 144.019 180.019 130.000 ……….. ………..
Arsip yang Sudah Disimpan 134.345 144.019 180.019 130.000 ……….. ………..
Sumber : Kantor PDE Arsip dan Dokumentasi Lombok Tengah, 2015
Urusan Pemerintahan Pilihan 1. Kelautan dan Perikanan Kegiatan perikanan darat, laut dan perikanan perairan umum merupakan jenis kegiatan yang terdapat dalam sub sektor perikanan. Kecuali perikanan laut, potensi perikanan di Kabupaten Lombok Tengah dapat dijumpai secara hampir merata di semua kecamatan yang ada. Sementara perikanan laut lokasinya masih terbatas pada empat kecamatan yakni Praya Barat, Praya Barat Daya, Pujut dan Praya Timur. Hal ini terkait dengan lokasi kecamatan yang berdekatan dengan laut. Pada tahun 2013, produksi budidaya ikan mencapai 49.708,05 ton dengan nilai Rp. 191.508.660,- Angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang produksinya hanya mencapai 45.322,90 ton dengan nilai mencapai Rp. 91.662.822,- . Dari angka tersebut budidaya perikanan darat masih sangat kecil dibandingkan total budidaya ikan,
produksinya
sebesar 750,0 ton dengan nilai Rp. 13.389.566,-. Produksi perikanan laut dan perairan umum juga terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan beberapa tahun terakhir ini.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
79
Dilihat menurut jenis ikan, terdapat beberapa jenis ikan yang menonjol baik dari segi produksi maupun nilainya. Ikan nila dan ikan karper untuk perikanan darat, ikan nila
untuk perikanan di perairan umum, dan ikan
tembang untuk perikanan laut, dan rumput
laut untuk budidaya laut
merupakan jenis potensi perikanan yang memberikan sumbangan cukup besar baik dari segi produksi maupun nilainya pada tahun 2013. Tabel 2.65.
Jumlah Alat Tangkap Ikan di Perairan Umum Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2014 No. Alat Tangkap Jumlah Alat Tangkap 1 Jaring Oros 69 2 Jaring Insang Tetap 407 3 Sorok dan Sangko 4 Anco 79 5 Rawai 6 Pancing 20 7 Sero 8 Jemal 9 Bubu 112 10 Kodong 11 Jala Tebar 136 12 Garpu dan Tombak 4 Total 827
Sumber : Dinas Kelautan & Perikanan Kabupaten Lombok Tengah, 2014
Produksi (Ton) 52,60 442,70 72,90 16,90 126,50 193,60 905,20
Tabel 2. 66. Nilai Produksi Perikanan Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008 – 2014 (Rp.000) Nilai Produksi Perikanan Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Budidaya Ikan 56.167.114 66.505.100 64.536.510 95.055.350 91.662.822 191.508.660 257.666.450
Penangkapan di Laut 9.338.400 14.701.455 22.710.669 23.868.485 26.059.209 27.458.350 0
Sumber : Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
Perairan Umum 4.016.850 5.962.149 10.159.405 11.824.725 12.415.875 13.980.600 13.766.800
80
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
3. Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah memiliki berbagai obyek wisata yang dipetakan dalam beberapa jenis antara lain wisata bahari, wisata alam, wisata budaya dan wisata industry. Realisasi wisatawan
tahun
kunjungan
2013 adalah 451.000 pengunjung, terjadi
peningkatan 32,5% bila dibandingkan tahun 2012 sebanyak 340.473 pengunjung. Tabel 2.67. Kunjungan wisatawan Asing dan Domestik 2008 – 2015 Menginap Tahun
Jumlah
Malam tamu/Jum lah Tempat Tidur Terjual
RataRata Lama Mengin ap (hari)
Domestik
Jumlah Wisatawan
2008
11,969
30,326
42,295
96,010
2009
17,021
33,007
50,028
2010
13,126
37,140
2011
17,289
2012
Berkunjung Jumlah
Jumlah Wisatawan
Domestik
Mancane gara
2.27
132,626
52,080
184,706
227,001
121,068
2.42
121,323
52,312
173,635
223,663
50,266
122,146
2.43
182,626
62,210
244,836
295,102
49,509
66,798
172,339
2.58
191,337
65,421
256,758
323,556
23,535
58,364
81,899
221,946
2.71
195,456
63,118
258,574
340,473
2013
25,150
77,278
102,428
363,619
3.55
223,265
125,307
348,572
451,000
2014
……
……
……
……
……
……
……
……
……
2015
……
……
……
……
……
……
……
……
……
TOTAL
108,090
285,624
393,714
1,097,128
1,046,633
420,448
1,467,081
1,860,795
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Lombok Tengah, 2015
Obyek Wisata
1. Wisata Bahari
Tabel 2.68. Data Obyek dan Lokasi Pariwisata Jenisnya Lokasi Pantai Awang, Bumbang, Gerupuk, Kawasan Pantai Putri Mandalika (Pantai Aan, Sunut, Seger, Serenting & Kuta), Are Guling, Mawun, Tampah, Rowok & Semeti, Selong Blanak, Mawi, Tomang-Omang, Serangan, Torok Aik Belik, Pengantap Timur. (Kecamatan Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Daya)
81
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Obyek Wisata
Jenisnya
Lokasi
2. Wisata Alam
Permandian dan Pemandangan Alam, Air terjun, treking,
Aik Bukak Sekedek Kec. Batukliang Bumbang Kec. Pujut
3. Wisata Budaya
Bau Nyale, Nede, Nyongkolan, Besunat Dusun Tradisional Oncer Rudat Amaq Abir Gandrung
Kuta Kec. Pujut
Adat Perisaian 4. Wisata Industri
Tenun Tradisional Kerajinan Rotan Kerajinan Bambu Gerabah
Teruwai Pujut Teruwai Pujut Perina Jonggat Kopang Marong Praya Timur Bagu Pringgarata Puyung Jonggat Bonjeruk Jonggat Janapria
Sukarara Jonggat Sade Pujut Pejanggik Praya Beleka Praya Timur Janapria Penujak Praya Barat
Sumber : Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
4. Pertanian a. Produksi dan Produktivitas tanaman pangan dan hortikultura Sektor
tanaman
pangan
seringkali
dipakai
sebagai
barometer dalam penggambaran kondisi sektor pertanian secara umum. Hal ini tidak terlepas dari besarnya peran jenis tanaman yang masuk dalam kelompok sub sektor ini dalam kehidupan masyarakat. Tanaman padi (padi sawah dan padi ladang), jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai merupakan jenis tanaman yang merupakan bahan pangan utama masyarakat. Tahun 2013 luas panen padi (padi sawah dan padi ladang) tercatat seluas 77.300 ha. Dibandingkan dengan luas panen tahun
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
sebelumnya terjadi
82
penurunan sebesar 11.134 ha atau sekitar
12,59 %. Penurunan ini diikuti pula oleh penurunan produksi, yakni dari 443.986 ton pada tahun 2012 menjadi 423.814 ton pada tahun 2013 sedangkan rata-rata produksi naik dari 50,20 kwintal per ha pada tahun 2012, menjadi 63,52 kwintal per ha pada tahun 2013. Melihat kondisi per kecamatan, rata-rata produksi padi sawah dan padi ladang berkisar antara 49,75 kwintal hingga 56,97 kwintal untuk setiap satu hektare. Rata-rata produksi terendah terekam di kecamatan Pujut dan yang tertinggi di kecamatan Pringgarata. Untuk produksi tanaman pangan diluar padi, selain sebarannya yang tidak merata di semua kecamatan, rata-rata produksi antara jenis komoditi yang satu dengan yang lainnya juga berbeda-beda ada yang meningkat ada juga yang mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah terdapat potensi berbagai jenis tanaman hortikultura, seperti mangga, rambutan, pepaya, melon, semangka, nangka dan pisang. Sedangkan duku, durian, nenas dan manggis hanya dijumpai dalam jumlah yang terbatas pada wilayah kecamatan-kecamatan terutama yang berdekatan dengan kaki gunung Rinjani. Keadaan yang sama juga dijumpai untuk beberapa jenis tanaman sayur-sayuran, seperti bawang merah, petai, tomat dan terong yang populasinya hanya dijumpai diwilayah kecamatankecamatan bagian utara Kabupaten Lombok Tengah. Sedangkan untuk kacang-kacangan dan cabe dapat dijumpai di semua kecamatan, termasuk di kecamatan bagian selatan yang tergolong wilayah dengan curah hujan rendah. Perkembangan
produksi
tanaman pangan dan hortikultura bisa dilihat pada tabel berikut ini :
83
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Jenis Komoditas
Tabel 2.69. Perkembangan Produktivitas Tanaman Pangan (Kw/Ha) Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
Padi
49,92
50,15
50,20
63,59
50,47
Jagung
38,47
41,34
44,71
43,00
52,57
Kacang Hijau
9,53
10,15
10,13
10,12
Na
Kedelai
12,39
12,75
12,89
12,53
13,18
Kacang Tanah
13,77
14,53
14,52
14,53
Na
Ubi Kayu
138,63
138,63
138,93
138,78
139,08
Ubi Jalar
116,91
118,55
118,71
118,80
118,44
Sumber : Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
Jenis Komoditas Jeruk
Tabel 2.70. Perkembangan Produksi Tanaman Hortikultura (Kw) Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
2.408
14.533
7.003
1.479
5.289
Alpukat
13.543
13.492
13.505
1.120
3.493
Mangga
341.145
354.505
352.378
77.636
277.337
71.487
71.776
71.390
12.811
33.865
206
303
113
121
177
Durian
1.365
9.121
4.718
10.806
23.325
Pepaya
4.206
4.775
16.848
5.658
35.288
Jambu Biji
3.922
10.465
18.553
11.451
14.272
Nangka
43.250
72.140
26.210
43.243
104.982
Pisang
70.311
76.409
89.397
54.922
82.516
Manggis
-
17.930
15
10.294
9.144
Melon
-
31.915
26.835
4.177
11.220
406
34.924
30.214
3.542
106.490
Rambutan Duku
Semangka
Sumber : Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
o Perkembangan Jumlah Populasi Peternakan Pencanangan NTB sebagai daerah bumi sejuta sapi beberapa waktu yang lalu bukan tanpa alasan, karena potensi ternak tersebut di wilayah bumi gora termasuk Lombok Tengah
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
84
memang cukup banyak. Populasi ternak sapi termasuk kerbau dan kuda dari tahun ke tahun menunjukkan menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2012 populasi ternak sapi, kerbau dan kuda masingmasing mencapai 137.200 ekor, 18.894 ekor dan 2.361 ekor, meningkat menjadi masing-masing sebanyak 149.543 ekor, 19.083 ekor dan 2.365 ekor pada tahun 2013. Jenis ternak kecil seperti kambing juga mengalami peningkatan dari 76.076 ekor pada tahun 2012 menjadi 89.021 ekor pada tahun 2013. Begitupun halnya dengan domba yang juga mengalami kenaikan dari 637 ekor di tahun 2012 menjadi 824 ekor di tahun 2013. Seiring dengan kebutuhan daging khususnya daging sapi dan kerbau terjadi peningkatan pemotongan ternak sapi di RPH sebanyak 2.585 ekor pada tahun 2012 menjadi 4.564 ekor pada tahun 2013. Pemotongan ternak kerbau di RPH mengalami penurunan yakni dari 881 ekor pada tahun 2012 menjadi 862 pada tahun 2013. Bila diruntun menurut bulannya, maka bulan yang paling banyak terjadi pemotongan ternak besar sapi di RPH adalah bulan Oktober yang mencapai angka 532 ekor. Dilihat keadaan per kecamatan, pemotongan sapi yang dilaksanakan di RPH terbanyak terjadi di kecamatan Praya Tengah. Kecamatan Kopang dan Batukliang di urutan kedua dan ketiga. Kondisi seperti ini lebih disebabkan oleh lokasi rumah potong hewan (RPH) yang berada di wilayah tersebut. Sedangkan pemotongan ternak kerbau, selain disebabkan oleh populasinya yang lebih sedikit, juga sebagian disebabkan oleh adanya kebiasaan masyarakat yang kurang familiar dengan daging kerbau.
85
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.71. Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2014 Jenis Ternak
Tahun 2010
2011
2012
2013
2014
Sapi
94.759
119.029
137.200
149.543
157.048
Kerbau
17.299
18.508
18.894
19.083
19.293
Kuda
2.196
2.204
2.361
2.365
1.662
Kambing
54.782
64.906
76.076
89.026
96.157
Domba
416
454
632
824
459
1.419
1.526
1.250
1.510
1.023
Babi
Sumber : Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
b. Perkembangan Perkebunan Dibandingkan dengan potensi sub sektor hortikultura, potensi yang dimiliki Kabupaten Lombok Tengah pada sub sektor perkebunan jauh lebih banyak dengan jenis yang lebih beragam. Bahkan beberapa diantaranya merupakan potensi unggulan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi, dan dalam pengelolaannya dapat menciptakan lapangan kerja dalam jumlah yang besar. Bila digarap dengan lebih serius dan profesional maka potensi-potensi unggulan yang ada tadi perannya tidak saja hanya sebatas pada peningkatan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di sektor pertanian semata, tapi akan mampu memberikan multiflier efek bagi sektor lainnya seperti industri, perdagangan dan lain-lain yang dengan sendirinya akan memberikan nilai tambah yang tidak kecil bagi peningkatan ekonomi daerah dan penyerapan tenaga kerja. Peningkatan
ekonomi
daerah
yang
makin
cepat
dan
penyerapan tenaga kerja yang makin luas akan tercipta bilamana industri yang mengolah bahan baku produk perkebunan tersedia di daerah ini. Namun demikian, proses pengolahan yang masih dilakukan di luar Kabupaten dan sifat produk hasil pertanian yang umumnya tidak tahan lama masih menjadi kendala.
86
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.72. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat Di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2008-2014 (ton) Tahun
Tanaman
2008
Kelapa Kopi Cengkeh Kapuk Pinang Asam Lada Kakao Jambu Mete Jarak Pagar Tembakau Rakyat Tembakau Virginia Kapas Empon-Empon Aren
11.901 451 2,28 247 119 59 9,8 129 972 30 75 16 318 0 0
2009
2010
10.856 14.891 537 591 0 1,9 244 204 189 165 138 75 23 12 0 127 2.030 299 0 69 94 66 19.202 11.766 157 7 0 31 0 0
2011
2012
2013
2014
17.089 709 0,83 202 270 46 4 188 865 153 523 14.484 48 0 0
13.574 635 0,77 201 278 31 7 154 843 167 608 23.705 15 12 0
14.490,74 478,72 0,64 180,82 273,85 37 56.54 52.96 836,19 249,09 226,37 17.450,28 64,72 0 12,62
13.984,17 346,54 0,69 172,13 253,53 32,05 3,78 117,30 902,97 190,29 266,40 13.901,21 99,00 298,59
Sumber : Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
5. Kehutanan
No 1 2 3 4
Tabel 2.73. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsinya Di Kabupaten Lombok Tengah Jenis Hutan Hutan Produksi Hutan Lindung Hutan Wisata Alam Taman Nasional Total
Luas (Ha) 3.300 11.453,10 6.824 2.149,29 23.726,39
Sumber : Statistik dan Spasial Kab. Lombok Tengah, 2015
Hutan Berbasis Kemasyarakatan Dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat di kawasan hutan maka di Kabupaten Lombok Tengah sejak tahun 2010 pemerintah telah memberikan ijin pengelolaan Hkm (Hutan Kemasyaratan dan HTR (Hutan Tanaman Rakyat) untuk masyarakat di Kawasan Hutan yaitu;
87
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
Tabel 2.74. Data Izin IUPHHK - HKm di Kabupaten Lombok Tengah No
Nama Kelompok
1
Gapoktan HKm Karang Sidemen
Luas (Ha)
Fungsi Hutan
No. SK
Jumlah
Tahun
363,01
Hutan Lindung
IUPHKm No. 39 Tahun 2010 Tanggal 10 Februari 2010
2010
741
2
KSU Mele Maju
337,33
Hutan Lindung
IUPHKm No. 38 Tahun 2010 Tanggal 10 Februari 2010
2010
599
3
Gapoktan HKm Desa Aik Berik
785
Hutan Lindung
IUPHKm No. 155 Tahun 2010 Tanggal 16 April 2010
2010
1261
4
Majelis Ta'lim Darus Shidiqien
149,9
Hutan Lindung
IUPHKm No. 160 Tahun 2010 Tanggal 19 April 2010
2010
426
Total
Lokasi
Anggota
1.635,24
Desa Karang Sidemen, Kec. Batukliang Utara Desa Lantan, Kec. Batukliang Utara Desa Aik Berik, Kec. Batukliang Utara Desa Setiling, Kec. Batukliang Utara
3.027
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lombok Tengah, 2014
Tabel 2.75. Data Izin IUPHHK – HTR di Kabupaten Lombok Tengah Nama Koperasi KSU "Tekad Lestari"
Luas (Ha) 72,99
2
KSU " Karya Utama"
124,03
3
KSU " Makmur Bersama"
356,11
4
KSU "Maju Bersama"
130,22
No 1
No. SK IUPHHK HTR No. 394 Tahun 2010 Tanggal 8 Juli 2010 IUPHHK HTR No. 395 Tahun 2010 Tanggal 8 Juli 2010 IUPHHK HTR No. 53 Tahun 2011, Tanggal 08 Maret 2011 IUPHHK HTR No. 52 Tahun 2011, Tanggal 08 Maret 2011
2010
Jumlah Anggota 158
2010
247
2011
582
2011
147
Tahun
Lokasi Desa Mangkung, Kec. Praya Barat Desa Pandan Indah, Kec. Praya Barat Daya Desa Kabul, Kec. Praya Barat Daya Desa Batu Jangkih, Kec. Praya Barat Daya
683,35 1134 Total Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Lombok Tengah, 2014
88
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
3. Energi dan Sumber Daya Mineral Sebagaimana amanat Undang-undang No. 23 Tahun 2014, salah satunya mengatur pembagian urusan untuk ESDM di tingkat Kabupaten dikelola oleh Pemerintah Provinsi. Potensi pertambangan dan penggalian di Kabupaten Lombok Tengah sampai saat ini memang belum memperlihatkan hasil yang optimal. Hal ini karena beberapa jenis potensi yang ada yang sesungguhnya memiliki nilai ekonomis tinggi masih dalam proses eksplorasi.
Pencarian
potensi-potensi
pertambangan
dan
penggalian lainnya tentu saja menjadi tugas berat dan menuntut kejelian serta kegesitan aparat yang berkecimpung di sektor pertambangan. Potensi yang ada yang sudah tergarap dan ikut memberikan sumbangan bagi pendapatan daerah adalah potensi bahan galian golongan C, seperti batu bangunan, batu apung, pasir sirtu, tras, tanah urug, batu gamping/batu kapur, posfat, zeolit, oker, gypsun, kalsedon, tufa/batu paras, lempung ilit, kaolin, batu silika, dan bentonit. Beberapa diantaranya bahkan tersedia secara hampir merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Lombok Tengah. Potensi-potensi yang sudah eksis, khususnya bahan galian golongan C kedepan perlu mendapat perhatian serius dalam hal pengelolaannya, karena pengelolaan yang salah dapat berakibat fatal bagi sektor lainnya, termasuk sektor lingkungan hidup. Perlu dilakukan berbagai upaya koodinasi lintas sektor dalam pengelolaan bahan
galian
golongan
C
tersebut,
termasuk
didalamnya
menyangkut amdal dan sejenisnya. 5. Perdagangan Perkembangan pasar di kabupaten Lombok Tengah selama 4 tahun terakhir menunjukkan penambahan jumlah pasar sebanyak 2
89
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
unit dari semula 43 unit pada tahun 2011 menjadi 45 pada tahun 2014. Namun kondisinya masih belum sesuai dengan harapan yaitu pada Tahun 2014 sebanyak 18 pasar dalam kondisi baik, sisanya dalam kondisi kurang baik. Oleh karena itu untuk memperbaiki kondisi pasar tersebut setiap tahun diprogramkan penambahan los pasar, rehabilitasi pasar dan renovasi pasar yang perkembangannya dapat dilihat pada tabel di bawah. Sedangkan jumlah pedagang yang berjualan di 45 pasar di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 10.615 orang. Tabel 2.76. Jumlah pasar di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2011-2015 Tahun
Jumlah Pasar
Pembangunan Los Pasar
Rehabilitasi Pasar
Renovasi Pasar
2011 2012 2013
43 44 45
4 6 5
3 4 6
0 0 1
2014
45
2
0
1
2015 ……. ……. ……. Sumber : Dinas Koperindag Kab. Lombok Tengah, 2015
…….
6. Perindustrian o Industri Kecil Menengah (IKM) Industri Kecil Menengah (IKM) yang berkembang di Kabupaten Lombok Tengah sebagian besar merupakan industri rumah tangga. Adapun cabang industri atau sentra industri yang berkembang di Kabupaten Lombok Tengah yaitu sentra kerajinan, industri kimia dan bahan bangunan, sandang, pangan dan logam. Sentra industri kerajinan sangat berkembang pesat di Kabupaten Lombok Tengah. Hal tersebut terlihat dari jumlah unit usaha yang mencapai 18.205 unit sampai dengan Tahun 2014, yang mana sejalan dengan potensi Kabupaten Lombok Tengah sebagai daerah tujuan wisata sehingga dalam rangka menunjang sektor
90
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
pariwisata maka sektor industri kerajinan juga berkembang sejalan dengan kemajuan pariwisata di Kabupaten Lombok Tengah seperti industri kerajinan tenun dan anyaman yang menjadi salah satu komoditi unggulan Kabupaten Lombok Tengah. Adapun perkembangan jumlah sentra industri di Kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2.77. Data Perkembangan Sentra Industri Kecil/ Menengah (IKM) di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2015 No
Tahun
Cabang Industri
I
Pangan
II
Sandang
III
Industri Kimia dan Bahan Bangunan
IV
Kerajinan
V
Logam Jumlah
Sentra Unit Usaha Sentra Unit Usaha Sentra Unit Usaha Sentra Unit Usaha Sentra Unit Usaha Sentra Unit Usaha
2011 110 5686 54 7791 44 2129 98 18068 8
2012 114 5849 54 7645 45 2220 96 18177 8
2013 117 5944 55 7650 45 2237 97 18205 8
2014 117 6352 55 7650 45 2237 97 18205 8
254 314 33928
254 317 34145
255 322 34291
255 322 34699
Sumber : Dinas Koperindag Kabupaten Lombok Tengah, 2015
2015 ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ……… ………
7. Transmigrasi Tabel 2.78. Realisasi Transmigrasi dari Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009 – 2014 Tahun
Jumlah KK
Jumlah Jiwa
2009
35
171
2010
49
224
2011
22
86
2012
36
139
2013
25
113
2014
5
14
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
91
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja & Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, 2015
Pada tahun 2013, terdapat 25 KK dengan 113 jiwa penduduk yang mengikuti program transmigrasi. Mereka berasal dari kecamatan Praya Barat, Praya Timur, Praya, Praya Tengah, Jonggat, dan Kopang. Tujuan transmigrasi pada tahun 2013 antara lain UPT Soripanini Kabupaten Bima, UPT Padalere Kabupaten Konawe Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, UPT Laeya Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tenggara, dan UPT Branglamar Kabupaten Sumbawa.
ASPEK DAYA SAING Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan daerah lainnya yang yang berdekatan , domestik atau internasional. Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitasi wilayah atau infrastruktur, iklim dan sumberdaya manusia. Indikator aspek daya saing terdiri dari : a. Fasilitas Wilayah / Infrastruktur RTRW sebagai salah satu rencana tata ruang yang merupakan salah satu bagian penting dari kegiatan penataan ruang yang berisi rencana struktur dan pola ruang, serta penetapan kawasan strategis yang perwujudannya dilakukan melalui pelaksanaan indikasi program. RTRW juga memuat rumusan kebijakan dan strategi pengembangan, serta koordinasi antar instansi terkait dalam proses perencanaan, pemanfaatan, dan pengendalian ruang. RTRW juga memuat arahan kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional dan provinsi ke dalam struktur wilayah Daerah dan pola pemanfaatan ruang Daerah yang menjadi pedoman bagi pengembangan dan pemanfaatan ruang Daerah. RTRW berfungsi sebagai pedoman dalam menyusun rencana struktur dan pola ruang wilayah Daerah serta dalam menetapkan kawasan strategis. Kabupaten Lombok Tengah telah memiliki RTRW melalui Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Tengah 2011 – 2031.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
92
Dari tahun 2011 hingga 2013 tidak terjadi perubahan realisasi luasan kawasan lindung di Kabupaten Lombok Tengah yaitu seluas 18.188,45 hektar. Luasan ini telah mendekati rencana peruntukan kawasan lindung dalam RTRW sebesar 18.198,45 hektar dengan rasio realisasi mencapai 99 persen. Tabel 2.79. Rasio Ketaatan Terhadap RTRW Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 – 2014 No.
Uraian
1
Realisasi RTRW (Kawasan Lindung) Rencana Peruntukan RTRW (Kawasan Lindung) Rasio (1/2) Kawasan Lindung
2 3
Tahun
2011 18.188,45
2012 18.188,45
2013 18.188,45
2014 18.188,45
18.198,45
18.198,45
18.198,45
18.198,45
0,99945
0,99945
0,99945
0,99945
Sumber : Bappeda Kab. Lombok Tengah, 2015
Luas wilayah produktif di Kabupaten Lombok Tengah semakin menyusut dari tahun 2011 hingga 2013 dengan rasio yang semakin menurun dari tahun 2011 sebesar 71,8 persen menjadi 71,3 persen di tahun 2013. Penyusutan luasan ini disebabkan banyak faktor diantaranya kondisi fisik alamiah maupun sosial. Kondisi fisik alamiah terkait dengan kondisi geografis, hidrologis, dan klimatologis yang secara langsung dapat mempengaruhi produktifitas lahan. Adapun kondisi sosial yang berpengaruh dalam penyusutan luasan lahan produktif antara lain pola tanam, peralihan fungsi lahan, dan perilaku manusia lainnya.
No. 1 2 3
Tabel 2.80. Persentase Luas Wilayah Produktif Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 – 2014 Tahun Uraian 2011 2012 2013 Luas Wilayah 73,733,00 73,465,00 73,197,00 Produktif Luas Seluruh 102,650,55 102,650,55 102,650,00 Wilayah Budidaya Rasio (1/2) 0,718 0,716 0,713
Sumber : Bappeda Kab. Lombok Tengah, 2015
2014 73,197,00 102,650,00 0,713
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
93
b. Fokus Iklim Berinvestasi Kejahatan yang dilaporkan yang dalam beberapa tahun terakhir terlihatmengalami kenaikan (khususnya kejahatan konvensional ) pada tahun 2013 menjadi 68 kasus jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang berjumlah 13 kasus. Sedangkan untuk jenis kejahatan lainnya seperti kontijensi, kejahatan terhadap kekayaan negara dan transnasional cenderung tetap. Tetapi kita semua tetap berharap agar jenis kejahatan mengalami penurunan. Tabel 2.81. Angka kriminalitas Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2009 – 2014 Jenis Kejahatan Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 Pencabulan/ 7 7 5 0 20 perkosaan Perzinahan 3 3 2 0 0 Penculikan 2 1 1 2 19 Pengrusakan 4 7 4 0 0 Perkelahian 9 6 7 11 29 Sumber : Kesbangpoldagri dan Pol PP, 2015
Tabel 2.82. Jumlah Demonstrasi di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010 – 2015 Tahun No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 1 Bidang Politik 3 22 4 6 27 2 Ekonomi 9 3 1 5 3 3 Kasus Pemogokan 3 10 Kerja 4 Jumlah Unjuk Rasa 7 1 Sumber : Sekretariat DPRD, Tahun 2015
2014 20 0 19 0 29
2015 …….. …….. …….. ……..
2.3. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD Terlampir.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
94
2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah a. Urusan Pemerintahan Wajib Yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar 1. Urusan Pendidikan a) Tingginya angka buta huruf; b) Kurangnya aksesibilitas pendidikan bagi masyarakat miskin dan penyandang disabilitas; c) Masih kurangnya kualitas sarana dan prasarana pendidikan; d) Masih kurangnya kualitas dan kuantitas pendidik dan kependidikan, yang disertai distribusinya yang belum merata; e) Implementasi regulasi pendidikan belum optimal; f) Rendahnya minat baca masyarakat. 2. Urusan Kesehatan a) Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan; b) Masih rendahnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana kesehatan pada semua tingkat layanan; c) Masih rendahnya kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan pada semua tingkat layanan; d) Kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat masih relatif rendah. 3. Urusan Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang a. Masih ada ruas jalan kabupaten dalam kondisi tidak mantap b. Perawatan jalan kurang optimal c. Masih kurangnya tenaga teknis kebinamargaan d. Kurangnya cakupan dan kualitas Pelayanan irigasi; e. Menurunnya fungsi jaringan irigasi; f. Terbatasnya upaya pemeliharaan bangunan utama irigasi dan prasarana pendukungnya;
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
95
g. Masih lemahnya koordinasi pengelolaan irigasi antar kewenangan (Pusat, provinsi dan kabupaten); h. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan irigasi kurang optimal; i.
Belum optimalnya fungsi pengendalian dan penataan ruang;
j.
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam penataan ruang;
k. Kurangnya regulasi penataan ruang. 4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman a. Masih kurangnya cakupan pelayanan air bersih dan air minum b. Masih rendahnya kualitas sanitasi (drainase,limbah, sampah,) di tingkat rumah tangga dan komunal c. Kurangnya cakupan dan pengelolaan pelayanan persampahan. d. Masih terbatasnya prasarana penerangan jalan, e. Kurangnya cakupan pelayanan listrik dan air bersih. f. Masih terdapatnya rumah tidak layak huni. 5. Sosial a. Tingginya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; b. Tumpang tindihnya bantuan sosial bagi PMKS; c. Belum optimalnya upaya pemberdayaan sosial; d. Pergeseran sistem nilai dan norma sosial dalam masyarakat Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar 1. Tenaga Kerja a. Rendahnya perlindungan terhadap tenaga kerja; b. Kualitas tenaga kerja masih belum memadai; c. Pemberdayaan terhadap eks-buruh migran masih rendah 2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak a. Belum optimalnya pengarusutamaan gender
96
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
3. Pangan a. Belum optimalnya pemanfaatan lahan terutama pada lahan kritis; b. Alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian; c. Menurunnya kualitas infrastruktur pendukung berupa jaringan irigasi maupun jalan produksi/jalan usaha tani; d. Meningkatnya gangguan iklim dan hama penyakit tanaman maupun ternak. e. Masih rendahnya profesionalitas penyuluh. f. Rendahnya diversifikasi pangan g. Belum banyak petani yang melaksanakan sistem tunda jual 4. Lingkungan Hidup a. Belum optimalnya upaya pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan di kawasan yang memiliki potensi air permukaan; b. Semakin meningkatnya ancaman efek gas rumah kaca. c. Belum terarahnya upaya adaptasi dan mitigasi efek gas rumah kaca (energi dan transportasi, industri, limbah, pertanian dan kehutanan) d. Belum efektifnya upaya perlindungan dan konservasi sumber mata air di luar kawasan hutan. e. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pengolahan sampah dan limbah. f. Masih kurangnya peran serta masyarakat dalam rangka pengelolaan sampah dengan prinsip 3 R (reduce-Reuse-Recycle). g. Masih rendahnya pemahaman dunia usaha dan masyarakat usaha dalam memenuhi perizinan lingkungan dan upaya tindak lanjut penanganan pencemaran lingkungan. 5. Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil a. Masih
belum
Kependudukan;
optimalnya
pelaksanaan
layanan
Administrasi
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
97
b. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya validitas data penduduk dan melaporkan perubahan atas peristiwa penting yang dialaminya. 6. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Terbatasnya kapasitas perangkat desa; b. Belum optimalnya peran serta lembaga dan organisasi kemasyarakatan dalam proses pembangunan; c. Rendahnya Pendapatan Asli Desa; d. Rendahnya kualitas dan kuantitas infrastruktur pedesaan 7. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana a. Usia kawin muda dan jumlah pasangan usia subur yang tidak ingin menunda kehamilan masih tinggi ; b. Rendahnya kesadaran penggunaan alat kontrasepsi; c. Kurangnya tenaga penyuluh KB; d. Belum optimalnya pengarusutamaan gender; e. Tingginya tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak. 8. Perhubungan a. Kurangnya ketersediaan sarana prasarana keselamatan jalan; b. Belum optimalnya penataan jalur/izin trayek dan moda angkutan darat; c. Belum optimalnya operasional pemantauan trayek, pelaksanaan OPGAB (mobil patroli), d. Belum tersedianya operasional/anggaran untuk pemantauan angkutan orang,barang dan kendaraan tidak bermotor e. Belum tersedianya regulasi trayek khusus untuk angkutan barang f. Masih terbatasnya sarana operasional Pengawasan Jalan, ramburambu keselamatan jalan g. Belum berjalannya management/rekayasa lalulintas (tatralok) h. Masih minimnya PPNS dan perlengkapan operasional personil
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
i.
Kurang berfungsinya terminal
j.
Belum maksimalnya pengelolaan parkir
98
k. Masih terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM l.
Belum maksimalnya fasilitas uji kendaraan bermotor .
9. Komunikasi dan Informatika a. Belum adanya sarana operasional utuk penertiban b. Masih
ada
beberapa
wilayah
yang
belum
terlayani
sinyal
telekomunikasi (blangspot area) c. Masih kurangnya koordinasi dengan pihak provinsi, kementrian pusat d. Masih kurangnya pemantauan gelombang radio. 10. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah a. Koperasi belum dikelola secara profesional ; b. Kompetensi (inovasi, kreatifitas dan kewirausahaan) pengelola Koperasi dan pengusaha UMKM masih rendah; c. Masih lemahnya kerjasama dan networking antar pelaku Koperasi dan UMKM serta penguasaan teknologi serta manajemen dan informasi pasar; d. Masih rendahnya akses KUKM kepada permodalan dan pasar; 11. Penanaman Modal a. Kurangnya regulasi investasi daerah; b. Investasi yang ada masih belum mampu mendorong tumbuhnya sektor swasta/riil; c. Kurangnya sarana dan prasarana pendukung investasi d. Data dan Peta Investasi Daerah masih kurang. e. Kapasitas SDM belum memadai. 12. Kepemudaan dan Olahraga
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
99
a. Kurangnya sarana dan prasarana publik untuk memperluas budaya olahraga di kalangan masyarakat; b. Kurangnya sarana dan prasarana kepemudaan; c. Belum optimalnya peran kelembagaan pemuda yang sudah terbentuk
Urusan Pemerintah Pilihan 1. Kelautan dan Perikanan a. Belum optimalnya pengelolaan potensi perikanan budidaya dan perikanan tangkap; b. Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat; c. Kurang memadainya sarana penangkapan ikan dan sarana budidaya perikanan; d. Rendahnya kapasitas SDM/masyarakat pesisir dan nelayan. 2. Pariwisata a. Rendahnya pengelolaan dan keamanan Objek Pariwisata; b. Kurangnya infrastruktur dasar pariwisata; c. Belum optimalnya promosi wisata; d. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mendukung pengembangan pariwisata; e. Belum optimalnya keterkaitan pengembangan sekor pariwisata dengan sektor-sektor lainnya seperti sektor pertanian, usaha kecil menengah, budaya dan lain-lain. 3. Kehutanan a. Terjadinya gangguan keamanan hutan dan pelestarian sumberdaya alam akibat tekanan masyarakat sekitar hutan; b. Terjadinya konversi kawasan hutan menjadi lahan pertanian, pemukiman dan lahan kering; c. Terancamnya luas hutan yang berfungsi sebagai penyangga iklim dan tata air bagi ekosistem;
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
100
d. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (HTR dan HKM) masih belum optimal. 4. Energi dan Sumber Daya Mineral a. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya air maupun energi baru dan terbarukan lainnya dalam mendukung pembangunan daerah; b. Pengelolaan eksploitasi bahan galian masih belum ramah lingkungan. c. Masih lemahnya koordinasi penertiban galian tambang d. Masih kurangnya pendataan terkait potensi geologi 5. Perdagangan dan Perindustrian a. Daya Saing Industri dan Perdagangan masih rendah; b. Iklim berusaha masih belum kondusif; c. Kualitas Manajemen, wawasan dan pola pikir pengusaha lokal masih rendah. d. Kurangnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perdagangan. 6. Transmigrasi a. Minimnya quota transmigrasi baik antar daerah maupun dalam daerah; b. Rendahnya kapasitas calon transmigran.
Urusan Pemerintahan Umum a) Belum optimalnya pemahaman masyarakat terhadap peraturan dan ketentuan daerah atau nasional yang dapat mendorong terciptanya ketertiban dan keamanan, kesadaran hukum dan politik masyarakat, wawasan kebangsaan, maupun toleransi bermasyarakat; b) Belum berjalannya penanganan bencana alam yang lebih responsif baik melalui mitigasi (pengurangan dampak) bencana dan penanganan bencana yang lebih responsif dan terpadu
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - II
c) Peningkatan Akses dan Mutu Layanan Pendidikan dan Kesehatan d) Optimalnya Pengelolaan Sumber Daya Alam e) Peningkatan Iklim Usaha dan Investasi f) Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Dasar g) Peningkatan Kapasitas Aparatur dalam Pelayanan Publik
101
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
1
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah menggambarkan kondisi dan analisis statistik Perekonomian Daerah, sebagai gambaran umum untuk situasi perekonomian Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015 berikut karakteristiknya serta prospek perekonomian Tahun 2016-2017. Bab ini juga membahas mengenai tantangan perekonomian Lombok Tengah serta gambaran dinamika faktor eksternal dan internal yang diperkirakan mempengaruhi kinerja perekonomian daerah. Arah kebijakan ekonomi daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 disusun secara teknokratis dengan pendekatan kajian internal dan eksternal daerah. Untuk menjaga kesinambungan perencanaan, arah kebijakan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah disusun dengan berpedoman pada hasil evaluasi pelaksanaan APBD Tahun 2015 dan pencapaian kinerja perekonomian daerah tahun 2011-2015. Untuk menjamin keserasian perencanaan antara pemerintah dan pemerintah daerah, arah kebijakan ekonomi harus mengacu dan sejalan RKP Tahun 2017 yang berpedoman pada RPJMN Tahun 2015-2019 dan Rancangan RKPD Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2017 yang berpedoman pada Rancangan RPJMD Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 20132018. Tujuan dari internalitas dan eksternalitas ini adalah agar terjalin sinergitas antar dokumen perencanaan, serta menjaga kesinambungan perencanaan dalam mewujudkan arah kebijakan dan kebijakan-kebijakan ekonomi yang dibangun pada tahun tersebut. Selanjutnya arah kebijakan ekonomi daerah ini akan dipedomani untuk kebijakan pengembangan sektoral dan regional yang dijabarkan ke dalam program dan kegiatan. 3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015 dan Perkiraan Tahun 2017 a. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2015 Beberapa hal yang terkait dengan kondisi ekonomi tahun 2015 adalah engembangan kondisi perekonomian pada tahun-tahun sebelumnya maupun variabel yang melingkupinya yang diuraikan sebagai berikut :
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
2
1. Pertumbuhan Ekonomi Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dapat dipergunakan untuk melihat gambaran kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya alam dan faktor-faktor produksi lainnya yang digunakan dalam aktivitas ekonomi. Dengan demikian maka dapat dikatakan nilai PDRB suatu daerah dapat dijadikan tolok ukur kinerja ekonomi masyarakat dan pemerintah di daerah tersebut. PDRB Kabupaten Lombok Tengah terus menglami pertumbuhan positif dari tahun ke tahun. Namun, jika dilihat dari sisi pertumbuhannya maka Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lombok Tengah dalam kurun waktu 20112014 secara umum mengalami fluktuasi. Laju pertumbuhan PDRB 2012 mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 13,72%. Hal tersebut disebabkan oleh sub sektor transportasi yang mengalami peningkatan secara signifikan. PDRB Kabupaten Lombok Tengah terus mengalami pertumbuhan positif dari tahun ke tahun baik atas dasar harga berlaku maupun konstan 2010 dimana menurut data tahun 2015, angka PDRB atas dasar harga berlaku mencapai Rp.11,71 Triliun sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp.9,73 Triliun. Gambaran perkembangan atas dasar harga berlaku dan konstan (2000) pada kurun waktu 2011-2014 dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 3.1. Perkembangan PDRB Kabupaten Lombok Tengah Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2010 Tahun 2011-2014
Tahun 2011 2012 2013 2014
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Nilai Pertumbuhan (Juta Rupiah) (%) 7.787.960,70 13,97 9.154.772,60 17,55 10.236.951,00 11,82 11.709.643,00 14,39
PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Nilai Pertumbuhan (Juta Rupiah) (%) 7.577.199,90 10,89 8.616.438,70 13,72 9.155.361,20 6,25 9.733.023,50 6,31
Sumber: Statistik dan Spasial Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2015
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
3
Meskipun pertumbuhan ekonomi memiliki tren yang berfluktuasi, namun PDRB per kapita Kabupaten Lombok Tengah terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 PDRB per kapita sebesar Rp 8.720.501 dan meningkat menjadi Rp 10.773.388 di tahun 2014. Berikut disajikan gambar laju pertumbuhan PDRB dan PDRB Per Kapita Tahun 20112014. Gambar 3.1. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Tengah Atas Dasar Harga Konstan Tahun dan PDRB Per Kapita Tahun 2011–2014
Sumber: BPS Kab. Lombok Tengah, 2015
Peranan sektor pertanian dan jasa-jasa terhadap pembentukan nilai PDRB Kabupaten Lombok Tengah tahun 2014 masih cukup besar. Hal ini terlihat dari kontribusi sektor pertanian yang mencapai angka 26 persen dan sektor transportasi dan pergudangan dengan kontribusi diatas 17 persen terhadap total PDRB Kabupaten Lombok Tengah baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
4
Tabel 3.2. Kontribusi Sektor Terhadap PDRB
Tabel di atas mengindikasikan bahwa perekonomian Lombok Tengah masih mengandalkan sektor pertanian sehingga upaya pembangunan disektor ini harus terus dilakukan baik melalui peningkatan mutu SDM petani maupun pembangunan sarana irigasi yang memadai bagi kebutuhan lahan pertanian di Lombok Tengah dalam rangka peningkatan produksi hasil pertanian. Dengan upaya tersebut diharapkan sektor ini akan terus mengalami pertumbuhan yang tinggi dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani. Disamping itu, pembangunan sektor-sektor yang lain masih belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan meskipun terus mengalami pertumbuhan positif setiap tahunnya. Dengan komposisi penduduk yang didominasi usia kerja maka pertumbuhan sektor ekonomi yang lain diharapkan mampu menyediakan lapangan kerja baru dalam upaya menekan angka pengangguran.
5
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
Tabel 3.3. Pertumbuhan Sektor-Sektor PDRB
2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) IPM merupakan salah satu indikator penting yang digunakan dalam perencanaan mencakup
kebijakan 3
(tiga)
dan bidang
evaluasi
pembangunan,
karena
nilai
IPM
pembangunan manusia yang dianggap paling
mendasar, yaitu Angka harapan hidup, pengetahuan, dan hidup layak. Nilai ini menggambarkan potret pembangunan manusia Kabupaten Lombok Tengah dari kondisi
fisik
manusia
(kesehatan
dan
kesejahteraan),
maupun
non-fisik
(intelektualitas). Secara umum pembangunan manusia di Lombok Tengah selama periode 2010-2014 mengalami peningkatan. Pada tahun 2010, IPM Lombok Tengah tercatat
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
6
sebesar 58,97 dan terus meningkat hingga mencapai 61,88 pada tahun 2014.Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi sosial ekonomi penduduk Lombok Tengah semakin membaik. Namun jika dibandingkan dengan Kabupaten/kota di Provinsi NTB, maka posisi IPM Kabupaten Lombok Tengah selama empat tahun terakhir (2011-2014) tidak beranjak dari posisi sembilan dari sepuluh kabupaten/kota se Provinsi NTB. Tabel 3.4. IPM Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2010-2014
3. Indeks Harga konsumen dan Laju Inflasi Penghitungan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Kabupaten-kabupaten di wilahnya dicerminkan oleh perubahan harga di Kota Mataram dan Kota Bima. Inflasi gabungan Kota Mataram dan Kota Bima dihitung mulai bulan Juni 2008 dengan menggunakan tahun dasar 2007 (2007 = 100).
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
7
Perkembangan harga barang-barang kebutuhan rumahtangga di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2014 secara umum mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013. Keadaan ini dicerminkan dengan terjadinya inflasi tahun 2014 yang mencapai 7,23 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada tahun sebelumnya sebesar 9,51 persen. Secara umum inflasi terjadi akibat sejumlah barang dan jasa mengalami kenaikan harga baik itu yang disebabkan oleh faktor produksi seperti kurangnya pasokan di pasaran, maupun dari sisi konsumsi yakni meningkatnya permintaan masayarakat akibat momen tertentu. Secara khusus di tahun 2014 ada faktor yang memicu inflasi menjadi tinggi yaitu adanya kebijakan kenaikan harga BBM jenis premium dan solar. Kebijakan yang diberlakukan di pertengahan bulan November 2014 tersebut menjadikan inflasi Desember melonjak hingga 2,21 persen. Inflasi yang terjadi di bulan Desember adalah inflasi tertinggi di sepanjang tahun 2014. Inflasi berikutnya terjadi pada bulan Januari sebesar 1,44 persen dan Juli sebesar 1,14 persen. Inflasi pada bulan yang lain adalah bulan Februari sebesar 0,29 persen; Mei sebesar 0,19 persen; Juni sebesar 0,42 persen; Agustus sebesar 0,65 persen; September sebesar 0,31; Oktober sebesar 0,15; dan November sebesar 0,97. Sedangkan deflasi terjadi pada bulan Maret sebesar 0,38 persen dan April sebesar 0,37 persen. Dampak dari kenaikan BBM menyebar ke seluruh komponen pengeluaran yang ditandai dengan terjadinya kenaikan Indeks Harga Konsumen di seluruh kelompok pengeluaran. Selama bulan Desember 2014, kenaikan tertinggi terjadi pada Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan sebesar 4,76 persen; diikuti Kelompok Bahan Makanan sebesar 3,08 persen; Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar sebesar 1,59 persen; Kesehatan sebesar 1,57 persen; Sandang sebesar 0,93 persen; Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau sebesar 0,84 persen; dan Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga sebesar 0,84 persen.
8
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
Grafik 3.1 Inflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima Tahun 2014
Sumber: BPS Provinsi NTB tahun 2015 Tabel 3.5. Perkembangan Laju Inflasi Gabungan Kota Mataram dan Kota Bima Menurut Kelompok Pengeluaran Tahun 2010 - 2014 Tahun
Bahan Makanan
Makanan Jadi
Perumahan
Sandang
Kesehatan
Pendidikan
Transpor
Umum
2010*)
21,69
9,89
4,47
4,66
1,89
2,75
4,93
10,08
2011*)
3,88
7,49
13,37
6,49
2,58
4,16
1,19
6,55
2012*)
-0,31
5,76
8,90
5,60
2,71
3,01
1,60
3,99
2013*)
17,74
4,81
6,89
0,54
2,07
2,00
12,55
9,51
2014**)
5,92
8,55
6,56
2,31
5,07
5,34
12,22
7,23
Sumber: BPS Provinsi NTB tahun 2015 Keterangan: *) **)
Menggunakan Diagram Timbangan Hasil SBH 2007 (Tahun 2007 = 100 Menggunakan Diagram Timbangan Hasil SBH 2012 (Tahun 2012 = 100)
4. Kemiskinan Kemiskinan merupakan isu nasional yang setiap saat selalu menjadi focus pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan. Artinya salah satu tujuan pelaksanaan pembangunan di setiap daerah adalah mengentaskan kemiskinan.
9
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
Penurunan persentase tingkat kemiskinan dapat menjadi tolok ukur kinerja pembangunan daerah. Sampai dengan tahun 2015, persentase penduduk miskin di Kabupaten Lombok Tengah mampu turun menjadi 16,03 persen jika dibandingkan dengan tahun 2014 dengan persentase penduduk miskin sebesar 16,20 persen. Namun, tren penurunan dalam tiga tahun terakhir (2013-2015) mengalami pelambatan. Hal tersebut sejalan dengan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang (law of diminishing return). Oleh sebab itu, penanganan kemiskinan kedepannya membutuhkan intervensi dari berbagai program lintas sektor yang lebih fokus lagi melalui pendekatan berbagai klaster penaggulangan kemiskinan dengan menekankan pada profil kemiskinan yang ada.
Lebih jauh lagi, permasalahan
penanggulangan kemiskinan tidak hanya sebatas mereka yang berada di bawah garis kemiskinan, namun bagaimana mempertahankan penduduk yang hanya berada sedikit di atas garis kemiskinan (near poor) agar tidak jatuh ke dalam jurang kemiskinan juga merupakan bagian dari masalah kemiskinan itu sendiri. Penduduk miskin Kabupaten Lombok Tengah mengalami penurunan yang positif pada kurun waktu 2011-2014 baik secara absolut maupun relatif. Jumlah dan persentase penduduk miskin Kabupaten Lombok Tengah dapat dilihat pada tabel berikut. Gambar 3.2 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011-2014
Tahun 2011 2012 2013 2014
Jumlah Penduduk Miskin 159.046 148.153 145.151 141.334
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah, 2015
Persentase 18,14 16,72 16,2 16,03
b. Perkiraan Ekonomi Daerah Tahun 2017 Secara
nasional
sebagimana
ditargetkan
pemerintah
dalam
RKP
perekonomian nasional diproyeksikan membaik dengan asumsi sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi ditargetkan untuk tumbuh sekitar 5,5 – 5,9 persen;
2017,
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
10
2. Jumlah penduduk miskin berkisar antara 9,5% - 10,5%; 3. Tingkat pengangguran ditargetkan 5,3 persen sampai dengan 5,6 persen. Berdasarkan asumsi secara nasional tersebut, Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah juga diharapkan akan membaik apabila terjadi keseimbangan antara pertumbuhan makro dan mikro ekonomi di berbagai sektor dan subsektor. Asumsi dasar makro ekonomi kabupaten lombok tengah diproyeksikan akan mengalami peningkatan dengan pertumbuhan sebagaimana dalam tabel berikut: Tabel 3.6. Realisasi Indikator Makro Tahun 2014 dan Proyeksi Tahun 2017 NO INDIKATOR 1 Pertumbuhan Ekonomi 2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah) 3 PDRB Atas Dasar harga Konstan 2010 (juta rupiah) 4 PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku 5 PDRB Perkapita Atas Dasar harga Konstan 2010 6 Persentase Penduduk Miskin 7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 8 Angka Harapan Hidup 9 Rata-rata Lama Sekolah 10 Harapan Lama Sekolah 11 Rata-rata Pengeluaran Riil Perkapita 12 Penganguran
REALISASI 2014 6,31 11.709.643,00 9.733.023,50
TARGET 2016 6,00 13.946.372,17 3.867.483,23
12.961.289 10.773.388 16,03 61,88 64,45 5,52 12,36 8.652,095 6,37
10.900.846,99 4.386.463,91 15,55 62,81 64,85 5,92 12,86 637.000 5,97
Sumber: BPS Kabupaten Lombok Tengah, tahun 2015 dan Proyeksi Bappeda 2016
3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2016 Dengan memperhatikan perkembangan internal dan dinamika ekonomi global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini, perkembangan ekonomi Kabupaten Lombok Tengah akan dihadapkan pada berbagai tantangan yang perlu segera direspon secara komprehensif melalui aksi nyata, yang mencakup : a) Peningkatan nilai tambah sektoral yang masih didominasi sektor Pertanian Peternakan Kehutanan dan Perikanan dan kebijakan untuk mengembangkan dan meningkatkan peran 8 sektor lainnya yakni Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik Gas dan Air Bersih, Sektor Bangunan, Sektor Perdagangan Hotel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi dan Sektor Keuangan Persewaan dan Jasa Perususahaan. Dengan adanya peningkatan
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
11
peran 9 sektor tersebut diharapkan akan mampu mendongkrak pertumbuhan perekonomian daerah melalui penciptaan lapangan kerja baru dan pendistribusian pendapatan kepada masyarakat luas. Untuk mencapai tujuan di atas maka diperlukan program, kegiatan, dan strategi yang tepat. b) Tingkat kemiskinan di Kabupaten Lombok Tengah yang masih tergolong tinggi di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 16,20% pada tahun 2013 merupakan masalah tersendiri
bagi
pertumbuhan
perekonomian
daerah.
Kemiskinan
tersebut diakibatkan kemampuan mengakses sumber-sumber daya produksi masih sangat kurang. Intervensi pemerintah diperlukan untuk memberi peluang atau kesempatan berusaha bagi masyarakat miskin. Kesempatan berusaha tersebut hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan kemampuannya. c) Faktor eksternal yang diperkirakan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah adalah nilai tukar rupiah yang cenderung terus melemah di pasar dunia, sehingga akan berdampak pada naiknya biaya produksi dan menurunnya daya beli masyarakat. d) Demikian juga dengan fluktuasi harga bahan bakar minyak dan kenaikan tarif dasar listrik maka pengeluaran rumah tangga akan naik dan juga akan meningkatkan biaya produksi, akan berdampak pada naiknya biaya produksi khususnya usaha mikro kecil dan menengah dan menurunnya daya beli masyarakat. e) Mendorong peningkatan kinerja aparatur pemerintah daerah agar mampu memberikan
pelayanan
yang
optimal
utamanya
dalam
mengakselerasi
penguatan ekonomi makro daerah dan laju pertumbuhan investasi di daerah. Hal tersebut dilakukan seiring dengan tren peningkatan belanja gaji PNS pada kisaran 5%10% setiap tahunnya.
3.2.
A r a h Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Arah Kebijakan Keuangan daerah menjelaskan tentang aspek kebijakan keuangan daerah guna mewujudkan visi dan misi daerah yang telah ditetapkan. Oleh karenanya penyusunan APBD harus pula memperhatikan peran dan fungsi APBD sebagai instrumen otorisasi, perencanaan, pengawasan, alokasi, distribusi dan fungsi stabilisasi. Secara umum kebijakan pengembangan keuangan daerah diarahkan pada
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
12
peningkatan kapasitas dan kemandirian kemampuan keuangan daerah disertai dengan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan yang potensial dikelola ekonomis, efisien dan efektif yang ditujukan bagi pembiayaan pembangunan dan peningkatan kinerja pelayanan sektor publik. Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Tengah selama kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir memperlihatkan perkembangan yang cukup berarti. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : (a) Kebijakan pemerintah, (b) Pendapatan masyarakat, (c) Fluktuasi harga komoditas andalan, dan (d) Kondisi daerah yang cukup aman. Penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat ditinjau dari sisi pendapatan terhadap kebutuhan belanja daerah masih tertata dengan baik dan untuk tahun-tahun ke depan diupayakan akan semakin baik. 3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Kebijakan mengenai pendapatan daerah diharapkan dapat mendukung dalam membiayai belanja daerah.
Pendapatan Asli Daerah. Karena pendapatan daerah yang berasal dari dana perimbangan sangat tergantung dari kebijakan pemerintah pusat, maka penerimaan daerah yang dapat dipacu dan dapat dikendalikan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Seiring dengan meningkatnya kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan kepada daerah guna melayani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dapat memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) sehingga tuntutan peningkatan PAD semakin besar. Strategi, arah dan kebijakan yang ditetapkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai berikut : (1) Optimalisasi pemanfaatan aset daerah dan sumber daya alam dalam rangka meningkatkan daya dukung pembiayaan daerah dan pertumbuhan ekonomi. (2) Penyesuaian tarif baru dengan didasarkan pada tingkat perekonomian masyarakat, diikuti dengan meningkatkan pelayanan baik dalam pemungutan maupun pengelolaannya.
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
13
(3) Melakukan intensifikasi pemungutan pajak dan retribusi melalui perbaikan manajemen dengan menggunakan sistem informasi penerimaan daerah yang lebih dapat diandalkan. Sistem informasi diharapkan dapat menyediakan data menyeluruh yang mencakup jumlah dan potensi terhadap data obyek pajak dan retribusi. (4) Meminimalkan kebocoran pemungutan pajak maupun retribusi daerah melalui peningkatan sistem pemungutan, sistem pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi, serta peningkatan kesejahteraan pegawai melalui pemberian insentif biaya pemungutan. (5) Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah secara aktif ikut serta dalam melakukan pendataan terhadap wajib pajak PBB yang merupakan komponen pendapat daerah yang mulai tahun ini merupakan kewenangan daerah. (6) Mencari obyek bagi sumber-sumber penerimaan baru yang memiliki potensi yang menguntungkan. Dalam pemungutan obyek baru tersebut diupayakan tidak menghambat kinerja perekonomian yang ada baik di pusat maupun daerah. Untuk itu dalam merencanakan sumber penerimaan baru tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah akan berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi agar kebijakan tersebut tidak memiliki dampak yang kontraproduktif terhadap perekonomian masyarakat maupun nasional. (7) Menumbuhkembangkan iklim yang sehat di BUMD sehingga mampu memberikan kontribusi optimal bagi pendapatan daerah dan mengoptimalkan pengelolaan aset dan kekayaan daerah agar dapat memberikan nilai tambah bagi pendapatan daerah. Setelah dilakukan pengkajian dan perhitungan yang rasional, secara umum pendapatan daerah yang bersumber dari dari PAD tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp. 161.095.860.000,
Dana Perimbangan. Dana Perimbangan merupakan pendapatan pemerintah daerah yang berasal dari pemerintah pusat. Pendapatan yang diperoleh dari dana perimbangan merupakan hak pemerintah daerah sebagai konsekuensi dari
14
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
kebijakan bagi hasil
pendapatan
(revenue
sharing
policy),
Konsep
revenue sharing didasarkan atas pemikiran untuk pemberdayaan daerah dan prinsip keadilan. Terhadap dana perimbangan ini maka strategi, arah dan kebijakan yang ditetapkan adalah dengan melakukan untuk
menilai
akurasi
analisis
perhitungan
perhitungan terhadap formula bagi hasil dan
melakukan peran aktif berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, sehingga alokasi yang diterima sesuai dengan kontribusi yang diberikan atau sesuai dengan kebutuhan yang akan direncanakan. Berdasarkan asumsi pertumbuhan ekonomi nasional yang terus membaik dan tren penerimaan pendapatan daerah dari Dana Alokasi Umum (DAU) yang mengalami peningkatan setiap tahunnya maka diproyeksikan pada tahun 2017 DAU Kabupaten Lombok Tengah meningkat sebesar 5% dari DAU Tahun 2016. Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2016 diasumsikan masih sama dengan penerimaan pendapatan daerah yang bersumber dari DAK pada Tahun 2016 demikian juga besaran penerimaan pendapatan daerah dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak Tahun 2017 diproyeksikan masih sama dengan besaran yang diterima pada tahun 2016. Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah.
(1) Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah pendapatan daerah yang berasal dari Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah lainnya serta Dana Penyesuaian dan Otonomi khusus. Strategi, arah dan kebijakan yang ditetapkan untuk pendapatan tersebut adalah aktif bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat guna meningkatkan penerimaan dari sektor pajak yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi. Tabel 3.7. Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012-2017 No
Uraian
APBD 2012 (Realisasi)
APBD 2013 (APBD Perubahan)
APBD 2014 (APBD Perubahan)
APBD 2015 (APBD Perubahan)
APBD 2016
Proyeksi RKPD 2017 (BAPPEDA)
1.
PENDAPATAN DAERAH
1.047.531.877.742,40
1.225.921.118.283,38
1.295.676.120.126,46
1.647.221.861.194,20
1.783.867.559.813,00
1.818.190.523.000,00
1.1.
PENDAPATAN ASLI DAERAH
78.444.759.921,40
114.429.120.483
108.532.730.850,00
154.863.589.503,00
161.095.851.813,00
161.095.860.00,00
1.1.1.
Pajak Daerah
17.407.773.080,00
17.644.424.900
26.973.707.255,00
39.142.069.882,00
48.714.482.865,00
48.714.486.000,00
1.1.2.
Retribusi Daerah
19.454.046.307,36
26.677.582.200
54.273.689.995,00
30.972.090.918,00
30.081.486.244,00
30.081.490.000,00
1.1.3.
Pengelolaan
4.065.980.656,00
5.743.707.383
188.840.000,00
8.810.808.703,00
3.308.884.508,00
3.308.885.000,00
15
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III Kekayaan Yang dipisahkan 1.1.4.
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
37.516.959.878,04
64.363.406.000
27.096.493.600,00
75.938.620.000,00
78.990.998.196,00
78.990.999.000,00
1.2.
DANA PERIMBANGAN
840.766.977.988,00
947.363.183.185
994.296.442.876,70
1.103.331.202.974,00
1.467.634.766.000,00
1.517.567.303.000,00
1.2.1.
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
62.261.779.676,00
63.518.844.988,00
59.663.270.185
70.719.834.974,00
70.351.748.000,00
70.351.748.000,00
1.2.2.
Dana Alokasi Umum
589.449.530.000,00
702.814.863.000,00
793.651.563.000
906.054.748.000,00
998.650.731.000,00
Dana Alokasi Khusus
57.199.600.000,00
1.2.3.
1.3.
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
1.3.1.
Hibah
1.3.3.
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
1.3.4.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
1.3.5.
Bantuan Keuangan dari Propinsi atau Pemerintah Daerah lainnya
1.048.583.268.000,00 74.433.270.000,00
94.048.350.000
126.556.620.000,00
398.632.287.000,00 398.632.287.000,00
156.655.566.184,38
128.320.139.833,00
164.128.814.815,38
389.027.068.717,20
155.136.942.000,00
139.527.360.000,00
-
-
1.097.600.000
24.140.637.000,00
7.114.262.000,00
1.250.000.000,00
18.118.476.264,38
21,89
20.465.451.667,38
60.910.766.717,20
50.119.036.000,00
40.373.716.000,00
137.510.489.920,00
101.120.804.000,00
142.565.762.948
303.975.665.000,00
97.903.644.000,00
97.903.644.000,00
1.026.600.000,00
5.310.000.000,00
-
-
-
-
Sumber : Bagian Keuangan SETDA Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2016 dan Proyeksi Bappeda Kab. Lombok Tengah Tahun 2016
b. Arah Kebijakan Belanja Daerah Kebijakan belanja daerah pada Tahun 2017 diarahkan untuk mendukung pencapaian target RPJP Fase Kedua pada tahun 2017 dan mendukung pencapaian target-target yang belum tercapai pada fase pertama. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 59 tahun 2007 mekanisme APBD menggunakan sistem Anggaran
Berbasis
Kinerja.
Kondisi
tersebut
berakibat
pada
perencanaan
penganggaran terutama pada sisi belanja daerah yang harus terukur baik kinerja maupun jumlah kebutuhannya. Belanja Daerah merupakan perwujudan dari kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang berbentuk kuantitatif. Strategi, arah dan kebijakan pengelolaan belanja daerah Kabupaten Lombok Tengah untuk tahun 2017 adalah : 1) Pengalokasian belanja daerah pada belanja yang bersifat wajib dan mengikat.
16
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
2) Mengalokasikan belanja daerah dalam rangka mendukung prioritas nasional dan prioritas provinsi NTB dalam kerangka otonomi daerah Negara kesatuan Republik Indonesia 3) Peningkatan proporsi belanja yang berpihak pada kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan Pemerintahan dengan mengutamakan efisiensi, efektivitas dan penghematan sesuai prioritas, sehingga
diharapkan
dapat memberikan dukungan program-program strategis daerah 4) Menitikberatkan alokasi Belanja Daerah pada urusan pemerintahan konkuren yang merupakan dasar pelaksanaan otonomi daerah. 5) Mengalokasikan belanja pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat desa sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014. Tabel 3.8. Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012-2017 No
Uraian
APBD 2013 (APBD Perubahan)
APBD 2012 (Realisasi)
APBD 2014 (APBD Perubahan)
APBD 2015 (APBD Perubahan)
APBD 2016
Proyeksi RKPD 2017 (BAPPEDA)
2.
BELANJA DAERAH
1.010.143.130.025,2 6
1.385.758.151.750,73
1.297.893.219.852,46
1.668.839.731.817,29
1.746.767.559.813,00
1.793.390.523.000,00
2.1.
Belanja Tidak Langsung
700.654.965.857,99
814.071.948.528,94
872.090.550.858,51
1.120.697.056.966,29
1.228.147.595.813,00
1.280.647.472.000,00
2.1.1.
Belanja Pegawai
638.159.243.049,00
747.292.554.599,71
797.449.690.624,10
924.573.199.769,29
993.105.711.757,00
1.049.512.332.000,00
2.1.2.
Belanja Bunga
-
3.850.941.726
6.977.966.713,00
4.267.467.000,00
4.300.000.000,00
4.300.000.000,00
2.1.4.
Belanja Hibah
20.876.700.000,00
15.007.000.000
13.604.050.000,00
39.815.000.000,00
17.665.000.000,00
8.765.000.000,00
2.1.5.
Belanja Bantuan Sosial
2.501.435.419,00
6.814.852.120,05
6.276.203.120,05
1.698.123.300,00
1.901.395.245,00
1.901.396.000,00
2.1.6.
Belanja Bagi Hasil Kepada Propinsi/Kabupat en/Kota dan Pemdes
1.269.530.785,00
1.323.678.576,00
5.411.055.225,25
7.011.416.600,00
7.879.596.911,00
7.879.598.000,00
2.1.7.
Belanja Bantuan Keuangan kepada Propinsi/Kabupat en/Kota/ Pemdes dan Partai Politik
37.398.248.879,99
38.651.585.176,11
41.371.585.176,11
142.331.850.297,00
202.295.891.900,00
207.289.146.000,00
2.1.8.
Belanja Tidak Terduga
449.807.725,00
1.131.336.331,07
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
2.2.
Belanja Langsung
309.488.164.167,27
571.686.203.221,79
425.802.668.993,95
548.142.674.851,00
518.619.964.000,00
512.743.051.000,00
Sumber : Bagian Keuangan SETDA Kabupaten Lombok Tengah, Tahun 2016 dan Proyeksi Bappeda Kab. Lombok Tengah Tahun 2016
17
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
Tabel 3.9. Pagu Indikatif Tahun 2017 yang dirinci menurut SKPD
NO
SKPD
PAGU INDIKATIF BELANJA LANGSUNG TAHUN 2017
1
2
3
1
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
23.900.716.000,00
2
DINAS KESEHATAN
79.615.176.000,00
3
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (B.L.U.D)
4
DINAS PEKERJAAN UMUM
5
BAPPEDA
8.623.308.000,00
6
DINAS PERHUBUNGAN
4.405.018.000,00
7
KANTOR LINGKUNGAN HIDUP (KLH)
3.654.121.000,00
8
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
2.796.775.000,00
9
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
4.021.760.000,00
10
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
5.470.934.000,00
11
DINAS KOPERASI, UKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
9.030.258.000,00
12
DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
4.287.734.000,00
13
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
1.949.105.000,00
14
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
5.245.540.000,00
15
BADAN PENANGULANGAN BENCANA DAERAH
4.804.690.000,00
16
SEKRETARIAT DAERAH
18.988.334.000,00
17
SEKRETARIAT DPRD
13.711.340.000,00
18
INSPEKTORAT DAERAH
4.239.390.000,00
19
DINAS PENDAPATAN DAERAH
3.088.609.000,00
20
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU
2.393.933.000,00
21
BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
3.557.338.000,00
22
BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
5.654.166.000,00
23
KANTOR PDE, ARSIP DAN DOKUMENTASI DAERAH
1.655.679.000,00
24
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
25
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUH
9.387.991.000,00
26
DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
9.555.082.000,00
27
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
5.852.168.000,00
28
KECAMATAN PRAYA
2.606.500.000,00
74.018.829.000,00 123.660.699.000,00
25.308.575.000,00
- Kecamatan
577.000.000,00
- Kelurahan Praya
214.000.000,00
- Kelurahan Semayan
223.000.000,00
- Kelurahan Leneng
221.000.000,00
- Kelurahan Gerunung
235.000.000,00
- Kelurahan Prapen
224.500.000,00
- Kelurahan Tiwu Galih
223.000.000,00
- Kelurahan Panji Sari
226.500.000,00
- Kelurahan Renteng
230.500.000,00
18
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III
232.000.000,00
- Kelurahan Gonjak 29
1.183.000.000,00
KECAMATAN PRAYA TENGAH - Kecamatan
485.500.000,00
- Kelurahan Jontlak
232.500.000,00
- Kelurahan Gerantung
231.500.000,00
- Kelurahan Sasake
233.500.000,00
30
KECAMATAN PRAYA BARAT
499.000.000,00
31
KECAMATAN PRAYA BARAT DAYA
486.750.000,00
32
KECAMATAN PRAYA TIMUR
472.500.000,00
33
KECAMATAN PUJUT
581.750.000,00
34
KECAMATAN JANAPRIA
521.500.000,00
35
KECAMATAN KOPANG
500.000.000,00
36
KECAMATAN BATUKLIANG
528.500.000,00
37
KECAMATAN BATUKLIANG UTARA
549.000.000,00
38
KECAMATAN PRINGGARATA
494.000.000,00
39
KECAMATAN JONGGAT
504.000.000,00
JUMLAH
467.803.768.000,00
Sumber : Bappeda Kab. Lombok Tengah, 2016
c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan daerah merupakan semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya, yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Kebijakan pembiayaan daerah tahun 2017 adalah Alokasi pengeluaran pembiayaan yang diprioritaskan untuk pembayaran pokok utang. Adapun Realisasi dan proyeksi pembiayaan daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012 -2017 adalah sebagai berikut : Tabel 3.10. Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2012-2017 No
Uraian
APBD 2012 (Realisasi)
APBD 2013 (APBD Perubahan)
APBD 2014 (APBD Perubahan)
APBD 2015 (APBD Perubahan)
APBD 2016
Proyeksi RKPD 2017 (BAPPEDA)
3.
PEMBIAYAAN DAERAH
45.149.818.318,01
220.722.033.467,35
2.217.099.726,00
21.617.870.623,09
(37.100.000.000,00)
(24.800.000.000,00)
3.1.
Penerimaan Pembiayaan
57.812.130.674,01
235.465.548.035,15
14.617.099.726,00
71.946.050.935,09
-
-
3.1.1..
Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA)
56.592.146.812,01
82.538.566.035,15
11.257.288.416,00
71.946.050.935,09
-
-
3.1.2.
Pencairan Dana Cadangan
-
-
-
-
-
19
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - III 3.1.3.
Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang dipisahkan
-
-
-
-
-
3.1.4.
Penerimaan Pinjaman Daerah
-
85.276.982.000,00
3.359.811.310,00
-
-
3.1.5.
Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman
-
6.765.000.0000,00
-
-
-
3.1.6.
Penerimaan Piutang daerah
-
-
-
-
-
3.1.7.
Penerimaan Kembali Pokok Investasi
-
-
-
-
3.2.
Pengeluaran Pembiayaan
12.662.312.356,00
14.743.514.567,80
12.400.000.000,00
3.2.1.
Pembentukan Dana Cadangan
-
-
-
3.2.2.
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
3.299.811.656,00
13.506.436.733
-
25.528.180.312,00
12.300.000.000,00
3.2.3.
Pembayaran Pokok Utang
9.362.500.700,00
1.237.077.834,80
12.400.000.000,00
24.800.000.000,00
24.800.000.000,00
3.2.4.
Pemberian Pinjaman Daerah
-
-
-
Pembiayaan Netto (PenerimaanPengeluaran)
45.149.818.318,01
159.837.033.467,35
2.217.099.726,00
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (SILPa)
-
-
-
1.219.983.862,00
50.328.180.312,00
37.100.000.000,00 -
21.617.870.623,09
Sumber : Bagian Keuangan SETDA Kabupaten Lombok Tengah, 2014
24.800.000.000,00 -
24.800.000.000,00
-
-
(37.100.000.000,00)
(24.800.000.000,00)
-
-
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
1
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 adalah merupakan pelaksanaan fase II (dua) RPJPD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2011 – 2031 yang merupakan pelaksanaan RPJMD Kabupaten Lombok Tengah Periode II (2016 – 2020) merupakan kelanjutan dari pelaksanaan RPJMD periode I, dengan Visi pembangunan Kabupaten Lombok Tengah dalam jangka waktu 2016 – 2020 yaitu : “ TERWUJUDNYA MASYARAKAT LOMBOK TENGAH YANG BERIMAN, SEJAHTERA DAN BERMUTU”
Pernyataan yang tertuang dalam Visi Kabupaten Lombok Tengah Tahun 20162020 ini sangat terkait dengan keinginan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk mewujudkan pembangunan yang berkesinambungan yaitu terwujudnya
masyarakat
Lombok Tengah yang sejahtera dengan dilandasi oleh kualitas hidup masyarakat yang bermutu di segala aspek kehidupan dan disertai dengan pengamalan nilai-nilai agama. Visi BERSATU ini mengandung 3 (tiga) kata kunci, yaitu :
kata ‘beriman’ berarti masyarakat yang melaksanakan ajaran agama dengan baik dan saling menghargai satu sama lain tanpa memandang SARA;
kata ‘sejahtera’ berarti masyarakat yang mampu memenuhi semua kebutuhan dasarnya, yaitu sandang, pangan, papan, serta mendapatkan rasa aman;
kata ‘bermutu’ berarti masyarakat yang mampu berprestasi dalam bidang kerja masing-masing, karena punya tingkat pendidikan dan kesehatan yang memadai, sehingga mampu bersaing dengan daerah lain di Indonesia. Visi pembangunan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2020 diwujudkan
melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut : 1. MENINGKATKAN KERUKUNAN, KEDAMAIAN DAN KEHARMONISAN BERMASYARAKAT DAN BERAGAMA MELALUI REVOLUSI MENTAL MENGEDEPANKAN NILAI NILAI AGAMA DAN KEARIFAN LOKAL
KEHIDUPAN DENGAN
2
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
Misi kesatu menekankan pembangunan masyarakat yang bersandar pada nilai agama melalui peningkatan kualitas akhlak serta kerukunan dan persaudaraan masyarakat. Mendorong pembangunan masyarakat Kabupaten Lombok yang bersandar pada nilainilai agama diharapkan dapat mencegah semakin menurunnya nilai-nilai agama dalam kehidupan masyarakat sehingga terwujud kehidupan yang harmoni antar umat beragama dan diharapkan mampu mencegah berkembangnya paham radikal. 2. MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, KECERDASAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN MENGEDEPANKAN KEADILAN DAN KESETARAAN GENDER Misi kedua menekankan pada pentingnya peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan sosial dasar guna meningkatkan kualitas pendidikan dan taraf kesehatan masyarakat secara berkelanjutan
serta meningkatnya kerjasama dan kemitraan
komponen pelaku pembangunan untuk mendorong tertanganinya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan sinergitas
program-program
penanggulangan
kemiskinan,
terwujudnya
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, terwujudnya Pelestarian Seni Budaya serta Prestasi Kepemudaan dan Olahraga, terwujudnya sistem pendidikan nasional di Kabupaten Lombok Tengah yang merata, berkeadilan dan berdaya saing secara global serta meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi masyarakat yang bermutu, merata dan terjangkau. Meningkatnya
kesadaran individu, keluarga dan masyarakat melalui
promosi, pemberdayaan dan penyehatan lingkungan Terwujudnya partisipasi dan semangat masyarakat dalam membangun secara terpadu. 3. MENDORONG KEMAJUAN EKONOMI DAERAH DAN KEMAKMURAN MASYARAKAT MELALUI PERKUATAN STRUKTUR EKONOMI MASYARAKAT DENGAN DUKUNGAN STABILITAS KAMTIBMAS Misi ketiga menekankan pembangunan perekonomian Kabupaten Lombok Tengah yang kokoh, maju dan berkeadilan untuk mendorong terjaganya pertumbuhan ekonomi Terciptanya
iklim usaha yang kondusif dan Kemudahan investasi,
berkembangnya sentra agribisnis sebagai industri potensial, industri kreatif, indutri kecil menengah, koperasi dan UKM, optimalisasi Kabupaten Lombok Tengah sebagai
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
3
daerah tujuan wisata yang berdaya saing, optimalisasi kawasan pesisisir dan pantai, serta optimalnya ranah kreativitas dan inovasi guna Terwujudnya sinergitas di antara Pemerintah, Swasta, Kaum Cendekia Perguruan Tinggi, Lembaga Litbang dan Ahli. 4. MENJAGA KESELARASAN, KESERASIAN DAN KETERPADUAN PEMBANGUNAN KAWASAN DAN ANTAR KAWASAN DENGAN DUKUNGAN INFRASTRUKTUR YANG MEMADAI Misi keempat menekankan pentingnya mewujudkan penataan ruang kabupaten yang terpadu dan berkelanjutan dan menyediakan infrastruktur, permukiman dan sanitasi bagi masyarakat yang memadai. Mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan Meningkatkan kualitas pelayanan public
melalui terwujudnya Perencanaan,
pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kabupaten yang konsisten terwujudnya Infrastruktur
jalan dan irigasi
yang
berkualitas, dan merata, terwujudnya
pemukiman yang layak huni, terwujudnya infrastruktur sanitasi dan air bersih yang berkualitas dan merata serta meningkatnya Pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan dan upaya mitigasi serta adaptasi perubahan iklim. 5. MEWUJUDKAN KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN KEPASTIAN HUKUM DENGAN DUKUNGAN BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK BERKUALITAS Misi kelima menekankan peningkatan kualitas perencanaan dan monitoring evaluasi pembangunan daerah, kualitas penatausahaan keuangan daerah, kualitas pengawasan aparatur yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya aparatur yang professional, tersedianya sarana prasarana pelayanan publik yang memadai terselamatkannya dokumen/ arsip daerah, meningkatnya perencanaan pembangunan, pengelolaan data dan koordinasi pembangunan daerah serta terwujudnya tata kelola keuangan dan barang milik daerah (aset) yang baik Terwujudnya pengawasan yang profesional. Adapun keterkaitan antara Visi dan Misi sampai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun kedepan dapat dijabrkan kedalam table sebagai berikut :
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
4
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LOMBOK TENGAH YANG BERIMAN, SEJAHTERA DAN BERMUTU MISI
TUJUAN
SASARAN
1 MISI KESATU: Meningkatkan Kerukunan, Kedamaian dan Keharmonisan Kehidupan Bermasyarakat dan Beragama Melalui Revolusi Mental dengan Mengedepankan Nilai Nilai Agama dan Kearifan Lokal
2 Meningkatnya intensitas keterlibatan tokoh agama Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam penanaman nilai kearifan local
3 Terwujudnya pola pemberdayaan tokoh agama yang tepat Terwujudnya metode penanaman nilainilai kearifan lokal dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat yang efektif Tercegah semakin rendahnya keterlibatan masyarakat dalam kehidupan demokrasi Tercegah terjadinya konflik sosial
MISI KEDUA: Meningkatkan Kesejahteraan Sosial, Kecerdasan dan Kesehatan Masyarakat dengan Mengedepankan Keadilan dan Kesetaraan Gender
Mencegah semakin menurunnya partispasi politik masyarakat Mencegah semakin meluasnya konflik sosial Meningkatnya kualitas pemberdayaan PMKS Meningkatnya kualitas dan intensitas pembinaan lembaga sosial Meningkatnya kualitas pemberdayaan masyarakat Meningkatnya kualitas pelaksanaan sistem adminsitrasi kependudukan
Meningkatnya kualitas pelayanan KB Meningkatnya kualitas pelayanan KB Meningkatnya kualitas pemberdayaan masyarakat terkait usia pernikahan pertama Meningkatnya kerja sama dengan daerah tujuan
Meningkatbya pembinaan di lokasi transmigrasi lokal Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
Tersedianya data PMKS yang akurat Terwujudnya cara penanganan yang tepat Tersedianya data lembaga sosial yang akurat Terlaksananya intensitas pembinaan lembaga sosial yang optimal Terwujudnya sinergi antar program dan antar pelaku pemberdayaan Terwujudunya promosi dan sosialisasi administrasi kependudukan yang efektif Terwujudnya sistem pendataan yang efektif Tersedianya petugas pendata dengan kualitas dan kuantitas yang memadai Tersedianya alat kontrasepsi sesuai kebutuhan Tersedianya tenaga penyuluh professional Tersedianya sarana prasarana yang memadai Tersedianya alkon yang memadai Tersedianya aparatur yang memadai Tersedianya metode promosi dan sosialisasi yang efektif Tersedianya sarana prasarana yang memadai Tersedianya regulasi kerja sama antar daerah Terpenuhinya calon transmigran yang sesuai standar Tersedianya informasi yang memadai Terwujudnya transmigran lokal yang kompeten Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
5
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LOMBOK TENGAH YANG BERIMAN, SEJAHTERA DAN BERMUTU MISI 1
TUJUAN 2 pendidikan Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan Meningkatnya angka melek huruf Meningkatnya kualitas dan kuantitas lembaga pendidikan dan kursus Meningkatnya kualitas pendidikan inklusi Meningkatnya kualitas layanan perpustakaan sekolah dan masyarakat serta kuantitas perpustakaan masyarakat Meningkatnya kualitas dan kuantitas pembinaan pemuda dan olahraga
Meningkatnya kualitas pembinaan olah raga Meningkatnya kualitas layanan dasar dan rujukan
Meningkatnya kualitas implementasi regulasi perlindungan perempuan dan anak
MISI KETIGA: Mendorong Kemajuan Ekonomi Daerah dan Kemakmuran Masyarakat Melalui Perkuatan Struktur Ekonomi Masyarakat dengan Dukungan Stabilitas Kamtibmas
Menurunnya angka pengangguran Meningkatnya kualitas koperasi Meningkatnya kualitas pembinaan UMKM
SASARAN 3 Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang berkualitas Terwujudnya pemerataan tenaga pendidik dan kependidikan Terwujudnya pembelajaran bagi warga buta aksara Terwujudnya lembaga pendidikan dan kursus yang berkualitas Terwujudnya pendidikan inklusi yang berkualitas Perpusatakaan sekolah dan masyarakat Tersedianya sarana prasarana yang memadai Terwujudnya sinergi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat dalam pembinaan pemuda dan olahraga Terselenggaranya event-event kepemudaan dan olahraga Pelaku dan pemerhati olah raga Tersedianya tenaga kesehatan yang profesional Tersedianya fasilitas dan perbekalan kesehatan Terwujudnya penyelenggaraan layanan kesehatan yang baik Terwujudnya pendampingan dan perlindungan terhadap korban kekerasan yang optimal Tersedianya sarana prasarana yang memadai Terwujudnya jejaring lembaga perlindungan yang efektif Tersedianya metode promosi dan sosialisasi yang efektif Tersedianya lapangan pekerjaan baru Terwujudnya kopreasi berkualitas Tersedianya metode pelatihan yang efektif Tersedianya sasaran pembinaan UMKM yang tepat Tersedianya materi pelatihan yang tepat Terlaksananya pemdampingan yang
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
6
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LOMBOK TENGAH YANG BERIMAN, SEJAHTERA DAN BERMUTU MISI
TUJUAN
SASARAN
1
2
3 efektif Tersedianya data dan informasi investasi yang valid Tersedianya sarana utilitas dasar Tersedianya regulasi yang tepat Tersedianya SDM yang berkualitas Terlaskananya monev secara optimal Terjaminnya keamanan investasi Tersedianya regulasi Meningkatnya sarpras perizinan Meningkatnya SDM yang professional Tersedainya layanan perizinan yang cepat Meningkatnya realisasi investasi Tersedianya sarana dan prasarana perikanan yang memadai Terwujudnya penerapan teknologi perikanan Terkelolanya SDA di kawasan produksi yang optimal Tersedianya sarana dan prasarana pariwisata yang memadai Tersedianya kalender event yang menarik Terwujudnya masyarakat yang sadar wisata Tersedianya pasar yang memenuhi standar Tersedianya produk dan alat berstandar Terwujudnya kualitas lahan pertanian yang produktif Terkendalinya alih fungsi lahan Terwujudnya kawasan pertanian yang produktif Tersedianya IPTEK yang berdaya guna Terwujudnya pengelolaan kelembagaan pangan yang efektif Tersedianya sarana cadangan pangan yang mencukupi Terwujudnya peningkatan produktifitas peternakan Tersedianya populasi ternak yang cukup Berkembangnya usaha peternakan yang produktif Terwujudnya profesionalitas penyuluh Terwujudnya kelembagaan tani yang mantap
Meningkatnya kondusifitas investasi
Meningkatkan layanan investasi
Meningkatnya produksi perikanan
Meningkatnya daya tarik wisata
Meningkatnya kondusifitas wisata Meningkatnya kualitas penataan sarana perdagangan Meningkatnya kualitas perlindungan konsumen Meningkatnya produksi pertanian
Meningkatnya ketersediaan cadangan pangan Meningkatnya produksi peternakan
Meningkatnya kapasitas penyuluh Meningkatnya kelas kelompok tani
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
7
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LOMBOK TENGAH YANG BERIMAN, SEJAHTERA DAN BERMUTU MISI
TUJUAN
SASARAN
1
2 Meningkatnya kemitraan agribisnis Meningkatnya kualitas kelembagaan kelompok tani Mewujudkan sisten inovasi daerah yang berkualitas Mewujudkan pola dan struktur ruang yang harmonis Mewujudkan pola dan struktur ruang yang harmonis Meningkatnya kualiats perencanaan tata ruang Mencegah semakin tingginya pelanggaran tata ruang
3 Terwujudnya kemitraan agribisnis Terwujudnya peningkatan kelas kelompok tani Terwujudnya sistem dan kelembagaan sistem dan inovasi daerah yang efektif Tersedianya rencana rinci sebagai penjabaran RTRW Tersedianya rencana rinci sebagai penjabaran RTRW Tersedianya aturan tata ruang yang memadai Terlaksananya penyebarluasan informasi terkait tata ruang Tersedianya ppns tata ruang yang memadai Tersedianya kelembagaan tata ruang Terwujudnya penurunan tingkat pelanggaran
MISI KEEMPAT: Menjaga Keselarasan, Keserasian dan Keterpaduan Pembangunan Kawasan dan Antar Kawasan dengan Dukungan Infrastruktur yang Memadai
Meningkatkanya tingkat kesesuaian pola ruang RTRW/rencana rinci RTRW Meningkatnya sarana pendukung prasarana jalan Meningkatnya kualitas dan kuantitas koneksi antar wilayah
Meningkatkan fungsi jaringan irigasi
Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman
Tersedianya pju yang memadai Tersedianya fasilitas keselamatan jalan yang memadai Tersedianya jalan dalam kondisi mantap Tersedianya akses telekomunikasi dan informasi Tersedianya layanan moda transportasi Meningkatnya operasi dan pemeliharaan ji Meningkatnya partisipasi masyarakat Meningkatnya cakupan ji Tersedianya perencanaan rehabilitasi jaringan irigasi terpadu Tersedianya sumber air irigasi Terwujudnya kesadaran masayarakat untuk PHBS Tersedianya sarpras sanitasi
Meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan air bersih
Tersedianya sarpras air bersih Tersedianya sumber air bersih
Meningkatnya kualitas layanan persampahan Meningkatnya kualitas pengelolaan kebencanaan
Terwujudnya pengelolaan sampah yang efektif Tersedianya aparatur kebencanaan yang kompeten Tersedianya sarana prasarana yang memadai Tersedianya sistem peringatan dini kebencanaan
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
8
VISI : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LOMBOK TENGAH YANG BERIMAN, SEJAHTERA DAN BERMUTU MISI
TUJUAN
SASARAN
1
2
3
MISI KELIMA: Mewujudkan Kepemerintahan yang Baik dan Kepastian Hukum dengan Dukungan Birokrasi yang Memiliki Pelayanan Publik Berkualitas
Meningkatkan kapasitas pemda dalam pelayanan publik
Mencegah semakin tingginya kuantiitas pelanggaran perda Mewujudkan sinergitas pemerintah masyarakat dan swasta
Terwujudnya sinergi penanganan kebencanaan Terlaksananya rehabilitasi korban bencana secara optimal Tersedianya aparatur yang berkompeten Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai Tertatanya adiministrasi perkantoran Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel Terwujudnya manajemen kepegawaian yang baik Terwujudnya kapasitas keuangan daerah yang memadai Terwujudnya pengelolaan arsip yang berkualitas Terwujudnya penyediaan data yang valid dan berkualitas Terwujudnya perencanaan daerah yang komprehensif Terlaksananya kebijakan kepala daerah Tercegah semakin maraknya pelanggaran Perda Terwujudnya keterpaduan para pemangku kepentingan dalam pembangunan secara maksimal
4..2. Prioritas Pembangunan Daerah Prioritas pembangunan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 dirumuskan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi serta capaian kinerja pembangunan tahun sebelumnya, isu-isu strategis, prioritas pembangunan nasional maupun prioritas pembangunan Provinsi NTB dan rancangan RPJMD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2020, sehingga diharapkan ada kesinambungan program–program pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah. Prioritas pembangunan daerah yaitu tema/agenda pembangunan pemerintah daerah tahunan yang menjadi benang merah/tonggak capaian antara (milestones) menuju sasaran 5 (lima) tahunan dalam RPJMD melalui rencana program pembangunan daerah tahunan. Prioritas pembangunan Kabupaten Lombok Tengah tahun 2017 merupakan jawaban atas sasaran pembangunan daerah yang berisi program atau
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
9
gabungan program prioritas. Berdasarkan tema dan grand strategi pembangunan di atas, maka prioritas pembangunan tahun 2017 adalah : 1. Peningkatan akses dan mutu pelayanan pendidikan dan kesehatan; 2. Pengelolaan SDA secara berkelanjutan; 3. Peningkatan iklim usaha dan investasi yang kondusif; 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar; 5. Peningkatan kapasitas aparatur dalam peningkatan kualitas pelayanan publik. untuk mencapai keberhasilan pembangunan secara menyeluruh, prioritas pembangunan tersebut harus sejalan dengan prioritas pembangunan nasional dan provinsi, serta dalam koridor keterkaitan prioritas pembangunan Nasional, Provinsi dan Kabupaten. Berikut ini adalah gambaran keterkaitan antara Nasional, Provinsi dan Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017. Tabel. 4.2. Keterkaitan Prioritas Pembangunan Daerah No. 1 2
Nasional Reformasi Birokasi dan Tata Kelola Pendidikan
3
Prioritas Pembangunan No. Provinsi 1 Budi Pekerti Luhur 2
Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
Kesehatan
3
4
Kemiskinan
4
Budaya dan Kearifan Lokal Stabilitas Keamanan
No. Kabupaten 1 Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Pendidikan dan Kesehatan 2 Pengelolaan SDA Secara Berkelanjutan
5
Ketahanan Pangan
5
Pendidikan
3
6
Infrastruktur
6
Kesehatan
7
Iklim Investasi dan Dunia Usaha
7
Masalah Kesejahteraan Sosial
8
Energi
8
Ketahan Pangan
9
Lingkungan
9
10
Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar dan Pasca Konflik
10
Penanggulangan Kemiskinan Industri Olahan dan ekonomi Kreatif
4
5
Peningkatan Iklim Usaha dan Investasi Yang Kondusif Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Dasar Peningkatan Kapasitas Aparatur Dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
11
Kebudayaan, Kreatifitas dan Inovasi Teknologi
11
Pariwisata
12
Investasi dan Wirausaha Infrastruktur dan Konektivitas Wilayah Lingkungan Hidup, Perubahan Iklim dan Bencana Alam
13 14
Publik
10
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
1
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS
Dalam rangka pengentasan kemiskinan daerah dan pemberdayaan masyarakat serta penguatan daya saing daerah, maka ditetapkan rencana program
yang
dikelompokkan sesuai dengan urusan pembangunan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017. Sebagai implementasi prioritas dan arah penguatan program secara lebih terperinci, maka direncanakan beberapa program prioritas dan indikator kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 yang merupakan penjabaran strategi dan kebijakan sebagaimana tabel berikut : Tabel 5.1 Program Prioritas dan Penetapan Indikator Kinerja Outcome Tahun 2017 URUSAN Pendidikan
PROGRAM INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Rasio tenaga pendidik dan kependidikan yang kompeten terhadap lembaga penyelenggara pendidikan Cakupan sekolah yang menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) 1) Angka melek huruf 2) Jumlah lembaga pelatihan dan kursus (LPK) dan PKBM yang terbina Cakupan layanan PAUD terhadap anak usia dini 1) Rasio ruangan belajar terhadap rombongan belajar 2) Rasio ketersedian sarana prasarana pendukung (Perpustakaaan & Laboratorium terhadap rombongan belajar) 3) Drop Out SD/MI dan SMP/MTs Cakupan sekolah yang memberikan layanan inklusi 1) Jumlah kunjungan di perpustakaan kabupaten 2) Jumlah perpustakaan masyarakat yang aktif 3) Jumlah pustakawan Jumlah pemuda yang berprestasi skala regional, nasional dan internasional Jumlah atlet berprestasi skala regional, nasional dan internasional
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Pendidikan Non Formal Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Program Pendidikan Luar Biasa Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
URUSAN Kesehatan
PROGRAM INDIKATIF Program Masyarakat
Upaya
Kesehatan
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat
Program Pengembangan Lingkungan sehat Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program Pencegahan dan Penagggulangan Penyakit Menular
2
INDIKATOR KINERJA OUTCOME 1) Rasio fasilitas kesehatan terhadap jumlah penduduk 2) Rasio tenaga kesehatan terlatih terhadap jumlah penduduk 1) Cakupan kunjungan masyarakat ke fasilitas layanann kesehatan 2) Persentase cakupan PHBS 3) Cakupan desa bebas buang air besar sembarangan (ODF-Open Defication Free) 1) Cakupan rumah tangga yang menggunakan jamban sehat 2) Cakupan rumah tangga yang memiliki akses air bersih Prevalensi/kejadian gizi kurang pada anak balita dan ibu hamil Prevalensi penyakit menular
Program Standarisasi Kesehatan
Pelayanan 1) Persentase capaian pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) 2) Tingkat kepuasan terhadap layanan kesehatan Program Pengadaan, Peningkatan Rasio tempat tidur rawat inap terhadap dan Pemeliharaan Sarana dan penduduk Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/ Rumah Sakit Mata Program Kemitraan Peningkatan Cakupan pelayanan dasar masyarakat miskin Pelayanan Kesehatan Program Peningkatan Kesehatan Anak Balita
Pelayanan 1) Cakupan pelayanann imunisasi lengkap 2) Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita Program Peningkatan Keselamatan 1) Cakupan kunjungan ibu hamil ke fasilitas Ibu Melahirkan dan Anak layanann kesehatan 2) Cakupan persalinan dengan tenaga kesehatan terlatih Program Pengadaan, Peningkatan 1) Rasio kapasitas rawat inap terhadap dan Perbaikan Sarana dan Prasarana penduduk Puskesmas/Pustu dan Jaringannya 2) Tingkat keterjangkauan pelayanan kesehatan Program Peningkatan Layanan Cakupan layanan lansia Kesehatan Lansia Program Obat dan Perbekalan Rasio ketersediaaan obat dan perbekalan Kesehatan kesehatan terhadap jumlah penduduk Program Pelayanan Kesehatan Tingkat kunjungan masyarakat miskin ke Penduduk Miskin fasilitas layanan kesehatan dasar Program Pengawasan Obat dan Jumlah industry pengolahan makanan dengan Makanan standar kesehatan Program Peningkatan Mutu Pelayanan BLUD Program Kebijakan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Jumlah puskesmas BLUD Jumlah fasilitas layanann kesehatan yang mempunyai system informasi kesehatan
3
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
URUSAN Pekerjaan Umum
Penataan Ruang
Perencanaan Pembangunan
Perhubungan
PROGRAM INDIKATIF Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan SDA lainnya Program Pengendalian Banjir da Pengamanan Pantai Program penyediaan dan pengolahan air baku Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Program Perencanaan Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program perencanaan pembangunan ekonomi Program Perencanaan pembangunan Sosial budaya Program perencanaan pengembangan Kota menengah dan besar Program Perencanaan pembangunan daerah rawan bencana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Program perencanaan Prasarana Wilayah dan sumber Daya Alam Program kerjasama pembangunan Program Pengembangan data/informasi Program perencanaan pembangunan daerah Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan
INDIKATOR KINERJA OUTCOME Panjang Jalan terbangun Kondisi Jalan mantap Tingkat ketersediaan Data perencanaan kebinamargaan
dan
dokumen
1) Jumlah sarana dan prasarana kebinamargaan 2) Kondisi sarana dan prasarana kebinamargaan Cakupan Pelayanan Jaringan Irigasi dan Jaringan Pengairan Lainnya Cakupan Pelayanan Air baku (air bersih) Cakupan penanganan air limbah Ketersediaan Dokumen Perencanaan Tata Ruang Jumlah Perijinan pemanfaatan Ruang Jumlah Pelanggaran RTRW/RDTR/RTTR Tingkat Implementasi Rencana Wilayah Strategis dan cepat tumbuh Tingkat sinkronisasi perencanaan pembangunan ekonomi Tingkat sinkronisasi perencanaan sosial budaya Tingkat implementasi rencana program sanitasi Tingkat ketersediaan dokumen pembangunan daerah rawan bencana Tingkat implementasi rencana prasarana wilayah dan sumber daya alam Jumlah kerjasama pembangunan pemerintah Persentase gap pembiayaan pembangunan Tingkat ketersediaan dan validitas informasi perencanaan pembangunan Tingkat Parisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan dan Program Pembangunan 1) Tingkat mobilitas orang/barang 2) Tingkat ketersediaan fasilitas perhubungan
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
URUSAN
Perumahan
Lingkungan Hidup
Kependudukan dan catatan sipil Pemberdayaan Perempuan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
PROGRAM INDIKATIF
4
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
1) Tingkat kelancaran arus lalu lintas 2) Tingkat kontinuitas prasaran fasilitas LLAJ
Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Program Pengembangan Perumahan
Tingkat kemudahan lalu lintas
Program Lingkungan Sehat Perumahan Program Pemberdayaan komunitas Perumahan Program Pengembangan, Pengelolaan Pemukiman dan Lingkungan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1) Tingkat layanan lalu lintas 2) PAD dari sektor perparkiran Tingkat aksesibilitas lalu lintas
1) Tingkat kualitas rumah layak huni 2) Berkurangnya rumah kumuh Tingkat ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan sehat perumahan Tingkat kualitas dan kuantitas perumahan rakyat Tingkat ketersediaan sarana prasarana persampahan dan penerangan jalan 1) Tingkat Pencemaran Lingkungan 2) Tingkat Kerusakan SDA dan LH 3) Status sumberdaya alam cakupan penanganan rehabilitasi SDA
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas dan Tingkat ketersediaan validitas informasi Kualitas Akses Informasi Sumber Daya Alam SDA dan LH dan Lingkungan Hidup Program Pengembangan Kinerja Cakupan sistem pengolahan persampahan Pengelolaan Persampahan Program Peningkatan Pengendalian Polusi Program Penataan administrasi 1) Persentase penduduk yang memiliki kependudukan dokumen kependudukan 2) Cakupan penataan penduduk Program Peningkatan Kualitas Hidup Persentase tindak kekerasan terhadap dan Perlindungan Perempuan perempuan dan anak yang tertangani Program Penguatan Kelembagaan Jumlah lembaga PUG Pengarusutamaan Gender dan Anak Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan Tingkat Partisipasi minimal perempuan yang Program Keserasian Kebijakan terlibat dalam kegiatan publik Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan Program Keluarga Berencana Program Pembinaaan Peran Serta Institusi Masyarakat Pedesaan Dalam Pelayanan KB/KR Madiri Program Kesehatan Reproduksi Remaja
1) Cakupan peserta KB aktif 2) Laju pertambahan penduduk Usia pernikahan pertama perempuan
5
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
URUSAN
Sosial
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Koperasi dan UKM
PROGRAM INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
Program Promosi Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak Melalui Kelompok Kegiatan Di Masyarakat
Jumlah lembaga bina keluarga balita (BKB yang terbina)
Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
Jumlah PIK – R yang aktif
Program Pelayanan Kontrasepsi
Cakupan layanan kontrasepsi
Program Pengembangan Bahan Informasi tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga Program pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya Program Pelayanan dan Rehabilitasi kesejahteraan sosial Program pembinaan anak terlantar
Cakupan masyarakat yang mendapatkan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Program Pembinaan para penyandang cacat dan trauma Program Pembinaan panti asuhan/panti jompo Program Pembinaan eks penyandang penyakit sosial (Eks Narapidana, PSK,Narkoba, dan penyakit sosial lainnya) Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan social Program Peningkatan Kemampuan Petugas dan Pendamping sosial Pemberdayaan FM, KAT dan PMKS lainnya Program Pemantapan pelaksanaan keluarga harapan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Cakupan pembinaan para penyandang cacat dan trauma Cakupan panti asuhan
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintahan desa Program peningkatan keberdayaan masyarakat desa Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Tingkat partisipasi swadaya masyarakat
Rasio PLKB terlatih terhadap jumlah lembaga BKB Cakupan Penanganan PMKS
Cakupan pelayanan rehabilitasi kesejahteraan sosial Cakupan pembinaan anak terlantar
Cakupan pembinaan eks penyandang penyakit sosial Jumlah pengembangan model kelembagaan perlindungan sosial Jumlah petugas dan pendamping sosial terlatih
Cakupan layanan PKH Pengelolaan dan ekonomi perdesaan
pemanfaatan
lembaga
Jumlah aparatur pemerintah desa yang memiliki kompetensi Persentase partisipasi masyarakat dalam pembangunan Jumlah wirausaha baru 1) Volume Usaha UKMK 2) Jumlah Kemitraan UMKM 3) Jumlah UMKM berorientasi Eksport Jumlah koperasi berkualitas
6
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
URUSAN
Tenaga Kerja
Penanaman Modal
Kebudayaan
Kesbangpol Dagri
PROGRAM INDIKATIF Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Program Pengembangan Nilai Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Peningkatan Keamanan Lingkungan Program Pengawasan Aliran Kepercayaan Program Kemah Bhakti Pembauran Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal Program Pendidikan Politik Masyarakat Program Pembangunan -Daerah Rawan Bencana Program Peningkatan Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Program Tanggap Darurat bencana Program Pengelolaan Pemberian Bantuan Darurat Kemanusiaan Program Perbaikan Darurat Bencana dalam rangka Pemulihan dan sarana prasarana Program Pasca Bencana
Pemerintahan Umum
Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah Program Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat Program Penataan Peraturan Perundang undangan Program Kerjasama Informasi dan Media Massa Program Penataan daerah Otonomi baru
INDIKATOR KINERJA OUTCOME Jumlah UMKM permodalan
yang
mendapat
akses
Jumlah Tenaga Kerja Terlatih 1) Tingkat kesempatan kerja 2) Tingkat Pengangguran terbuka Jumlah kasus pelanggaran ketenagakerjaan
regulasi
Laju pertumbuhan investasi Jumlah PMA dan PMDN Jumlah sanggar budaya yang dibina Jumlah event budaya yang diselenggarakan Jumlah situs budaya yang terpelihara
1) Jumlah konflik sosial 2) Tingkat kriminalitas
Prosentase pemilih dalam pemilu
Jumlah desa siaga bencana
Jumlah korban bencana yang tertangani
Jumlah kerjasama antar pemerintah daerah dengan pemerintah daerah lain Jumlah pengaduan yang tertangani Realisasi prolegda Jumlah kerjasama dengan media cetak dan elektronik Jumlah desa baru yang terbentuk
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
URUSAN
Kepegawaian
PROGRAM INDIKATIF
Kearsipan Komunikasi dan Informatika Pertanian
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
Program Peningkatan sumberdaya aparatur Program Penataan dan Penyempurnaan kebijakan sistem dan prosedur Pengawasan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota Program Peningkatan Promosi dan Kerjasam Investasi Program Pengembangan Sistem Pendukung Bagi UMKM dan Koperasi Program Perlindungan dan Konservasi SDA Program RHL
Jumlah aparatur yang terlatih
Program peningkatan Kapasitas Dewan Perwakilan Rakyat Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawas Program Peningkatan sistem pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH Program Peningkatan Sumberdaya Aparatur Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Pendidikan Kedinasan
1) Jumlah Perda inisiatif dewan 2) Jumlah produk hukum dewan Rasio auditor terhadap objek pemeriksaan
Program peningkatan sumberdaya aparatur
kapasitas
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Program Perbaikan Sistim Administrasi Kearsipan Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Pengembangan Komunikasi Informasi dan Media Massa Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
7
Persentase implementasi SOP pengawasan Cakupan layanan public Status WTP -
Cakupan objek pemeriksaan
Jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan kedinasan 1) Jumlah pegawai yang mengikuti tugas belajar 2) Jumlah pegawai yang mengikuti diklat teknis fungsional dan penjenjangan Jumlah pensiun yang terlayani Jumlah pelanggaran pegawai yang ditangani Cakupan arsip yan tertata
Cakupan jaringan Teknologi Informasi Pertumbuhan dan kontribusi PDRB sektor pertanian Tingkat penggunaan teknologi pertanian
8
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
URUSAN
Kelautan dan Perikanan
Kehutanan
Energi dan Sumber Daya Mineral
PROGRAM INDIKATIF
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
Program peningkatan produksi pertanian/ perkebunan Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan Program peningkatan produksi hasil peternakan Program peningkatan penerapan teknologi peternakan Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan Program Penyediaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur (penyuluh) Program pengembangan perikanan tangkap Program Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan Program rehabilitasi hutan dan lahan Program Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Program pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan Program pembinaan dan pengembangan bidang
Total Produksi Komoditas Pertanian, Tanaman Pangan dan perkebunan Rasio PPL terhadap Desa (WKPP) Angka Populasi Ternak Tingkat penggunaan teknologi peternakan 1) Tingkat Ketersediaan Pangan 2) Tingkat Konsumsi dan Kewaspadaan Pangan 3) Tingkat Distribusi Pangan Kasus penyakit ternak strategis; flu burung, anthrak, rabies Produksi komoditas pertanian tanaman pangan; padi jagung kedelai
Produksi komoditas holtikultura
pertanian
tanaman
Ketersediaan sarana dan prasarana pertanian; jalan usaha tani, jaringan irigasi desa dan alsinta Jumlah PPL yang dilatih Total produksi perikanan tangkap Jumlah wirausaha di kawasan pesisir Jumlah produksi perikanan budidaya Jumlah pengelolaan produksi perikanan Jumlah pelanggaran sumberdaya kelautan Luas Areal Rehabilitasi Hutan dan Lahan 1) Luas Areal Konservasi Hutan 2) Laju Deforestasi Total produksi sumber daya hutan Jumlah ijin usaha industri perhutanan Jumlah kasus penambangan illegal Total Luas kerusakan lingkungan Cakupan rumah tangga yang terlayani listrik
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - IV
URUSAN
PROGRAM INDIKATIF
9
INDIKATOR KINERJA OUTCOME
ketenagalistrikan Program Pengembangan Energi
Pariwisata
Perdagangan
Perindustrian
Transmigrasi
Program Pengendalian dan Pemanfaatan Air Tanah (AT) Program pengembangan pemasaran pariwisata Program Pengembangan Kemitraan bidang sumberdaya Program pengembangan destinasi pariwisata Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Program Transmigrasi Regional
Meningkatnya penggunaan energy terbarukan 1) Jumlah pemanfaatan air tanah 2) Jumlah sumur bor 1) Jumlah kunjungan wisatawan
baru
1) Jumlah tenaga kerja pariwisata yang tersertifikasi 2) Jumlah investor di bidang kepariwisataan Jumlah obyek wisata Jumlah kawasan PKL yang tertata Jumlah kasus pelanggaran perlindungan konsumen Tingkat kapasitas GKM Jumlah lokasi tujuan transmigrasi Jumlah transmigran yang ditempatkan
regulasi
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - VI
1
BAB VI PENUTUP
Keberhasilan pembangunan daerah selain ditentukan oleh kualitas perencanaan juga sangat ditentukan oleh komitmen para pengelola program pembangunan dan partisipasi pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mengimplementasikan rencana. Dengan demikian pelaksanaan pembangunan diharapkan mampu menjawab dan mengurangi permasalahan yang ada, dan memanfaatkan serta mengelola potensi sumberdaya yang dimiliki, yang semuanya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai implementasi tujuan di atas disusun Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016 yang merupakan rencana tahunan yang menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016 untuk disepakati bersama antara Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Lombok Tengah sebagai pedoman menyusun RAPBD Tahun Anggaran 2016 dengan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : Sebagai pedoman penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD), RKPD ini disusun dengan pendekatan dalam penganggaran keuangan daerah, yaitu Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah disempurnakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007. Rancangan awal RKPD Tahun 2017 tidak hanya memuat kegiatan-kegiatan dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan publik, tetapi juga memuat rancangan kerangka ekonomi
daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan
pendanaannya. Satuan Kerja Perangkat Daerah dan seluruh stakeholders pembangunan termasuk masyarakat luas dan dunia usaha berkewajiban untuk melaksanakan program- program RKPD Tahun 2017 dengan sebaik-baiknya. Agar dapat dicapai sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan baik yang bersumber dari APBD maupun dari APBN, maka setiap Satuan Kerja
2
Rancangan Awal - Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2017 |BAB - VI
Perangkat
Daerah
agar
menyusun
rencana
kegiatan
Tahun
2017
dengan
mendasarkan RKPD 2017. Dalam rangka mencapai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
Tahun
2017,
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
berkewajiban untuk melakukan pemantauan terhadap penjabaran dan sinergisitas RKPD tahun 2017 ke dalam rencana kegiatan SKPD dan Kebijakan Umum Anggaran APBD tahun 2017 serta prioritas dan plafon anggaran Tahun 2017.
BUPATI LOMBOK TENGAH,
H. MOH. SUHAILI FT