KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2013 Oleh : Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta, 26 April 2012
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
KERANGKA PEMBAHASAN PENDAHULUAN BERBAGAI ISU PEMBANGUNAN PRIORITAS NASIONAL 2013
ISU STRATEGIS RKP 2013 PROSES KOORDINASI PERENCANAAN PENUTUP 2
2
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
1 PENDAHULUAN
3
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PENGANTAR
• RKP 2013 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJM 2010 – 2014 • Tantangan pembangunan semakin tinggi – Eksternal : Krisis ekonomi dunia – Internal : Kesejahteraan masyarakat • RKP 2013 diarahkan agar lebih fokus, sinergis dan berdampak langsung pada masyarakat 4
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
2
BERBAGAI ISU PEMBANGUNAN
5
PERINGKAT DAYA SAING INFRASTRUKTUR 2011 (Berdasarkan The Global Competitiveness Report)
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
Angkutan Penerbangan Filipina Thailand Vietnam China Singapore Malaysia Indonesia
Kereta Api
2 16 17 20 23 28 34
Singapore Malaysia China Indonesia Thailand Vietnam Filipina
Jalan Singapore Malaysia Thailand China Indonesia Filipina Vietnam
Singapore Malaysia Thailand China Indonesia Vietnam Filipina
7 18 21 52 63 71 101
2 18 37 54 83 100 123
2 23 47 69 82 113 123
Singapore Malaysia Thailand China Indonesia Vietnam Filipina
Seluler
1 20 32 72 80 95 115
Pelabuhan
Infrastruktur Singapore Malaysia Thailand China Indonesia Filipina Vietnam
Bandara Vietnam Singapore Malaysia Thailand Indonesia Filipina China
Listrik
1 15 47 56 103 111 123
Singapore Malaysia China Thailand Indonesia Filipina Vietnam
5 15 40 70 82 92 113
Telepon
4 38 49 50 98 104 109
Singapore Malaysia China Vietnam Indonesia Thailand Filipina
15 40 55 70 79 94 103
Pada akhir tahun 1990-an, peringkat daya saing infrastruktur Indonesia berada diatas negara China dan Thailand. Pada saat ini peringkat daya saing Infrastruktur Indonesia hanya lebih baik dari Filipina dan Vietnam untuk daerah Asia Tenggara. Dari tahun 2009 hingga 2011 terjadi peningkatan daya saing untuk jalan, kereta api, angkutan udara, telephone dan telephone selular. Akan tetapi secara keseluruhan sektor jalan, pelabuhan,Bandara dan ketenagalistrikanmasih memiliki daya saing yang rendah.
Sumber: The Global Competitiveness Report 2011-2012, World Economic Forums
6
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PERINGKAT LOGISTIC PERFORMACE INDEX 2010
TOP 10 COUNTRIES
TOP 10 COUNTRIES
TOP 10 COUNTRIES
UPPER MIDDLE INCOME
LOWER MIDDLE INCOME
LOW INCOME
Country South Africa Malaysia Poland Lebanon Latvia Turkey Brazil Lithuania Argentina Chile
LPI Rank
Country
LPI Rank
28 29 30 33 37 39 41 45 48 49
China Thailand Philippines India Tunisia Honduras Ecuador Indonesia Paraguay Syrian Arab Republic
27 35 44 47 61 70 71 75 76 80
Country Vietnam Senegal Uganda Uzbekistan Benin Bangladesh Congo, Dem. Rep. Madagascar Kyrgyz Republic Tanzania
LPI Rank 53 58 66 68 69 79 85 88 91 95
Bank Dunia menyusunLogistics Performance Index (LPI)berdasarkan lebih dari 5,000 penilaian oleh lebih dari 1000 profesional logistik dari seluruh dunia. Penilaian dilakukan oleh profesional di luar negeri, yang melakukan perdagangan dengan negara tersebut. Kuesioner dirancang berdasarkan masukan dari profesional di bidang logistik dan perdagangan. Data Primer dikumpulkan dari 155 negara. LPI mengukur persepsi dari profesional logistik Internasional dan sebaga instrumen sederhana yang berkonsentrasi pada kegitan logistik ekspor dan impor. Dari hasil survei tersebut pada tahun 2010, Indonesia berada pada posisi ke 75. 7
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
LEBIH DARI SEPARUH DAERAH IRIGASI NASIONAL DALAM KONDISI RUSAK Kondisi Daerah Irigasi Nasional (juta ha)
1.25 ; 17%
2.68 ; 37%
85 % produksi beras nasional berasal dari sawah-sawah beririgasi teknis PUSAT
1.06 ; 15% 2.23 ; 31%
DAERAH Baik
Rusak
Sumber: BAPPENAS, diolah dari PP 20/2006 tentang Irigasi, Kepmen PU 390/2007 dan Audit Teknis Irigasi Kementerian Pekerjaan Umum (2010)
52% produksi beras nasional berasal dari Jawa
Laju konversi sawah beririgasi mencapai 100 ribu ha/tahun terutama di jawa
68% daerah irigasi nasional berada dalam pengelolaan pemda 8
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PERKEMBANGAN IPM INDONESIA
Tahun
1980
1990
2000
2005
2009
2010
2011
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
0,423
0,481
0,543
0,572
0,607
0,613
0,617
Indeks Kesehatan
0,593
0,664
0,721
0,743
0,765
0,772
0,779
57,6
62,1
65,7
67,1
68,5
68,9
69,4
0,369
0,430
0,460
0,479
0,504
0,511
0,518
1.318
2.007
2.478
2.840
3.384
3.544
3.716
0,346
0,390
0,484
0,526
0,578
0,584
0,584
Expected years of schooling
8,7
10,4
11,1
11,8
13,2
13,2
13,2 1)
Mean years of schooling
3,1
3,3
4,8
5,3
Life expectancy at birth Indeks Pendapatan
GNI per capita Indeks Pendidikan
5,7
2)
5,8
5,8
1)
Peringkat Indonesia
125
124
Total Negara
187
187
Sumber : UNDP, HDR 2011 • HDI Indonesia mengalami peningkatan landai. • Peningkatan ini merupakan kontribusi peningkatan indeks kesehatan dan pendapatan, serta stabilnya indeks pendidikan. • Peringkat Indonesia pada tahun 2011 meningkat satu peringkat dari 125 menjadi 124 dari total 187 negara.
0.9
0.8 0.7 Education Index 0.6
HDI Health Index
0.5
Income Index 0.4 0.3 2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
9
PENCAPAIAN TARGET MDGs MASIH PERLU DUKUNGAN PENYEDIAAN AIR BAKU
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
75.3 Kota+Desa 68.9%
70.00
65.8
60.00
Target MDGs
50.00 40.00 30.00 20.00
Indonesia
Perkotaan
Perdesaan
Sumber: BPS, SUSENAS berbagai tahun
2015
2014
2013
2012
2011
2009
2008
2007
2006
2005
2004
2003
2002
2001
2000
1999
1998
1997
1996
1995
1994
0.00
2010
44.19
10.00
1993
Persentase Rumah Tangga Dengan Akses Sumber Air Minum Layak (%)
80.00
10
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
KAPASITAS TAMPUNG AIR PER KAPITA INDONESIA MASIH JAUH DIBANDING NEGARA LAIN
Sumber: BAPPENAS, diolah dari Kementerian PU, 2010 dan BPS, 2010 330.9
INDONESIA 52.31 m3/kapita
81.2 279.0 79.8
Kalsel
1.3
Kaltim 0.5
Lampung
Bengkulu
Riau
Jambi
45.4
33.9
Sumut
NAD
32.1
93.5
Sulsel
107.6
Maluku 42.1 7.4
62.1
24.2
18.7
3.9
Jabar
Jateng
DIY
Jatim
Bali
NTB
NTT
Reservoir Storage (m3/capita) World Bank, 2003 10.000 5.000 -
38
Ethiopia
1.277
Thailand
2.486
China
4.717
Australia
5.961
North America
11
PERKEMBANGAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
INDIKATOR
SUMBER
TAHUN DAN STATUS CAPAIAN
TARGET 2014
2009
2010
2011
TI
2.8
2.8
3.0
5.0
Opini WTP BPK atas LKKL (Pusat)
BPK
41%
56,41%
63%
100%
Opini WTP BPK atas LKPD (Daerah)
BPK
2,68%
3%
9%
60%
Jumlah LPSE
LKPP
33
137
352
95%
Jumlah K/L yg telah Memiliki Peraturan tt SPIP
BPKP
-
7
47
100%
Jumlah Pemda yg telah Memiliki Peraturan tt SPIP
BPKP
-
325
442
100%
Integritas Pelayanan Publik (Pusat)
KPK
6,64
6,16
7,07
8.0
Integritas Pelayanan Publik (Daerah)
KPK
6,46
5,26
6,00
8.0
Peringkat Kemudahan Berusaha
IFC/WB
115
126
129
75
Jumlah PTSP di Daerah (Prov/Kab/Kota)
MENPAN
360
394
420
100%
PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BEBAS KKN IPK
Corruption Perception Index (CPI) 3,5 3 2,5
2
2
2,2
2,4
2,6
2,8 2,8
3,2
3
2,3
1,5
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
0,5 0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
KAPASITAS DAN AKUNTABILITAS KINERJA K/L yg Telah Melaksanakan RB
MENPAN
5
14
16
100% K/L/Prov, 60% Kab/Kota
Instansi Pusat yg Akuntabel
MENPAN
47,37%
63,29%
82,93%
100%
Instansi Provinsi yg Akuntabel
MENPAN
3,76%
31,03%
63,33%
80%
Instansi Kab/Kota yg Akuntabel
MENPAN
5,08%
8,77%
12,78%
60%
Keterangan: WTP = Wajar Tanpa Pengecualian LKKL = Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga LKPD = Lamporan Keuangan Pemerintah Daerah
1
Catatan: 1. Angka CPI semakin tinggi semakin baik 2. CPI merupakan kombinasi dari beberapa survei lembaga internasional 3. Target RKP 2012: 3,2
. SPIP = Sistem Pengedalian Intern Pemerintah LPSE = Layanan Pengadaan secara Elektronik (e-Procurement) PTSP= Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)/ One Stop Services
12
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
TAHAPAN
RPJMN 1 (2005-2009)
RPJMN 2 (2010-2014)
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN PERTAHANAN KEMAMPUAN PERTAHANAN
TAHAPAN RPJPN
Insurgency (Gangguan Keamanan Dalam Negeri)
Threat based
Postur hasil Kebijakan Strategis Alutsista 2005-2009
Minimum Essential Forces (MEF)
Threat based & Capability based • Industri Strategis • R&D
MEF Tahap I Revitaliasi Industri Strategis
“Essential Forces” (implisit)
Capability based •Industri strategis berkembang •R&D semakin maju
MEF Tahap II Industri Strategis Mandiri
“Optimum Forces” (implisit)
Capability based • Industri Strategis Handal • Advanced R&D
MEF Tahap III Industri Strategis Maju
RPJMN 3 (2015-2019)
RPJMN 4 (2020-2025)
PENJURU-METODA PERENCANAAN
13
PERSIAPAN PEMILU 2014
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
Tingkat Partisipasi Politik dalam Pemilu Tingkat Partisipasi Pemilu Legislatif
94,02%
90,57%
91,23%
91,30%
Tingkat Partisipasi Pemilu Presiden
90,91%
88,93%
93,30% 84,07% 77,44%
72,56%
70,99%
1971 Sumber: IDEA dan KPU
1977
1982
1987
1992
1997
1999
2004
2009 14
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
3
PRIORITAS NASIONAL
15
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PRIORITAS NASIONAL Energi Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pascakonflik
Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Bidang Perekonomian Bidang Kesejahteraan Rakyat
TEMA PEMBANGUNAN NASIONAL 2013 MEMPERKUAT PEREKONOMIAN DOMESTIK BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Unsur – unsur pokok tema ini adalah: (1) Daya Saing (2) Daya Tahan Ekonomi (resilience) (3) Peningkatan dan Perluasan Kesejahteraan Rakyat (4) Stabilitas Sosial dan Politik
16
ISU STRATEGIS NASIONAL
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
•Peningkatan iklim investasi dan usaha (Ease of doing bussiness) •Percepatan pembangunan infrastruktur : domestic connectivity •Meningkatnya pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi •Penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga kerja muda
PENINGKATAN DAYA SAING
•Ketahanan pangan : menuju pencapaian surplus beras 10 juta ton •Peningkatan rasio elektrifikasi dan konversi energi
•Peningkatan pembangunan sumber daya manusia •Percepatan pengurangan kemiskinan : sinergi klaster 1-4
•Persiapan pemilu 2014 •Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi •Percepatan pembangunan Minimum Essential Force
PENINGKATAN DAYA TAHAN EKONOMI
PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESRA
PEMANTAPAN STABILITAS SOSPOL
“Pelaksanaan isu strategis bukan hanya pada Kementerian/Lembaga namun harus terpadu dengan pemerintah daerah” 17
POSTUR APBN
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
…Porsi anggaran Transfer Ke Daerah sudah mendekati yang dikelola oleh K/L…
URAIAN BELANJA NEGARA
Rp. Triliun 2012
APBN
% BN
1.435,4 100,0
I. Belanja Pemerintah Pusat
965,0
67,2
a. Belanja K/L
508,4
35,4
b. Belanja Non K/L
456,6
31,8
208,9
14,5
II. Transfer Daerah
470,4
32,8
a. Dana Perimbangan
400,0
27,9
- Dana Bagi Hasil
100,1
7,0
- Dana Alokasi Umum
273,8
19,1
- Dana Alokasi Khusus
26,1
1,8
b. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
70,4
4,9
a.l Subsidi
18
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
4 ISU STRATEGIS RKP 2013
19
SASARAN RPJMN 2010-2014
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
Realisasi 2005 - 2009
URAIAN
(persen)
2005
Pertumbuhan Ekonomi
2006
2007
2008
2009
5,7
5,5
6,3
6,0
4,6
Pengangguran
11,2
10,3
9,1
8,4
7,9
Kemiskinan
16,0
17,8
16,6
15,4
14,2
RPJM Nasional 2010 - 2014 URAIAN
(persen)
Realisasi 2011
2010
2012
Proyeksi 2013 2014
Pertumbuhan Ekonomi
6,2
6,5
6,5
6,7-7,4
7,0-7,7
Pengangguran
7,1
6,5
6,4-6,6
6,0-6,6
5,0 -6,0
9,5-10,5
8,0 - 10,0
Kemiskinan
13,3
12,4 10,5-11,5
20
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PENINGKATAN DAYA SAING
21
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PENINGKATAN DAYA SAING ISU STRATEGIS
2011
2012
2013
Peningkatan Iklim Investasi dan Usaha a. Peningkatan Investasi (%)
8,8
10,9
11,1
Waktu untuk memulai usaha (hari)
45
36
20
Perijinan mendirikan bangunan (hari)
158
145
137
Perolehan akses listrik (hari)
108
108
90
Pendaftaran properti (hari)
22
22
20
88,50
90,50
92,50
b. Pangsa Angkutan Laut Ekspor Impor (%)
11
11,5
12
c. Pangsa Angkutan KA Barang (%)
1
2
3
d. Pangsa Angkutan KA Penumpang terhadap Total Angkutan Umum (%)
6
8
10
e. Pertumbuhan Penumpang Angkutan Udara Dalam Negeri (%/tahun)
9,78
10,50
11,50
f. Pertumbuhan Penumpang Angkutan Udara Luar Negeri (%/tahun)
12,30
12,50
13,00
66
76
83
a. Peningkatan Industri Pengolahan (%)
6,2
6,1
6,7
b. Peningkatan Industri Pengolahan Nonmigas (%)
6,8
6,6
7,2
6,6
6,4-6,6
6,0-6,4
b. Tingkat Kemudahan Berusaha (Ease of Doing Business):
Percepatan Pembangunan Infrastruktur: Domestic Connectivity a. Kondisi Mantap Jalan Nasional (%)
g. Ibukota Babupaten/Kota yang dilayani Jaringan Broadband (%) Peningkatan Pembangunan Industri di Berbagai Koridor Ekonomi
Penciptaan Kesempatan Kerja khususnya Tenaga Kerja Muda —
Tingkat Pengangguran Terbuka (%)
22
INTEGRASI MP3EI DAN MP3KI DALAM RKP
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
MEKANISME EKONOMI • • • • • • • • • • •
Menjaga stabilitas makro ekonomi Mendorong percepatan pertumbuhan sektor riil Perbaikan iklim investasi baik di sektor keuangan maupun sektor riil (Prioritas 7) Mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur (Prioritas 6) Penguatan skema kerjasama pembiayaan investasi dengan swasta (Prioritas 6) Ketahanan energi (Prioritas 8) Ketahanan pangan (Prioritas 5) Reformasi birokrasi dan tata kelola (Prioritas 1) Peningkatan SDM dan inovasi teknologi (Prioritas 2 dan 11) Bidang perekonomian - industri pengolahan dan pariwisata (Prioritas lainnya) Bidang polhukam - Alutsista (Prioritas lainnya)
2012
2015
PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN EKSISTING
Klaster I Bantuan dan Jaminan
2020
(MP3EI)
2025
Program Strategis
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL
Jaminan Sosial (Social Security): Asuransi Kesehatan Jaminan Kematian Jaminan Hari Tua Jaminan Pensiun Jaminan Kecelakaan Kerja
Sosial
TRANSFORMASI Klaster II Pemberdayaan Masyarakat Klaster III KUMKM Klaster IV Program Pro-Rakyat
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Bantuan Sosial (Social Assistance): Food stamps
Temporary shelter Beasiswa miskin
MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PENGURANGAN KEMISKINAN INDONESIA
(MP3KI)
PENGEMBANGAN LIVELIHOOD (breakthrough) Pemberdayaan (Community Empowerment) Akses Berusaha & Kredit (Financial Access) Pengembangan Kawasan berbasis Potensi Lokal
Kelompok Sasaran RTHM, RTM dan RTSM (40 % terbawah PPLS 2011)
30 % terbawah (PPLS 2014/2017)
20 % terbawah (PPLS 2017/2020)
10 % terbawah (PPLS 2023)
23
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PENINGKATAN IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA
Peningkatan kemudahan berusaha untuk mendorong terciptanya iklim investasi dan iklim usaha yang lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan investasi dan mendorong kesempatan berusaha yang lebih luas. Dengan strategi kebijakan : • Penyederhanaan dan percepatan prosedur investasi dan prosedur berusaha, dengan biaya yang lebih efisien dan transparan. • Penyederhanaan aturan terkait implementasi proyek-proyek KPS • Peningkatan efisiensi sistem logistik nasional, melalui perluasan pelaksanaan National Single Window (NSW) serta pengembangan jalur dan sarana distribusi • Pengembangan kawasan ekonomi khusus di koridor-koridor ekonomi • Peningkatan iklim ketenagakerjaan dan hubungan industrial melalui penyediaan layanan usaha terpadu
24
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PENINGKATAN DAYA TAHAN EKONOMI
25
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PENINGKATAN DAYA TAHAN EKONOMI ISU STRATEGIS
2011
2012
2013
Peningkatan Ketahanan Pangan: Menuju Pencapaian Surplus Beras 10 juta ton a.
Produksi Padi (juta ton GKG)
65,7
67,8
72,1
b.
Penurunan Konsumsi Beras (%/tahun)
1,5
1,5
1,5
c.
Pencetakan Sawah Baru (ribu ha)
62,1
100
100
a. Rasio Elektrifikasi (%)
72,95
73,60
77,60
b. Rasio Desa Berlistrik (%)
96,02
96,70
97,80
c. Kapasitas Pembangkit (MW)
37.353
43.653
48.555
5
5
4
17.939
16.000
16.000
Peningkatan Rasio Elektrifikasi dan Konversi Energi; - Peningkatan Rasio Elektrifikasi
- Pelaksanaan Konversi Gas a.
Pembangunan Jaringan Distribusi Gas untuk Rumah Tangga (kota)
b.
Sambungan Gas ke Rumah Tangga
26
KETAHANAN PANGAN
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
No. 1.
2.
Uraian Peningkatan Produktivitas a. SL-PTT b. SRI c. Pengamanan Pasca Panen Perluasan Areal Tanam a. Pencetakan Sawah Baru b. Penyiapan Lhn Beririgasi (PLPB) c. Optimasi Lahan d. Perbaikan Jaringan Irigasi (JITUT, JIDES) e. Pembangunan/Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Rawa dan Air Tanah
3
4
Dukungan a. Pengendalian Serangan OPT dan DPI b. Bantuan Langsung Pupuk (BLP) c. Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) c. Penyuluhan Penurunan Konsumsi Beras a. Percepatan dan Pengamanan Konsumsi Beras (P2KP) b. Pengembangan Pangkin
27
KETAHANAN ENERGI
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
LISTRIK : “Mencapai Rasio Elektrifikasi 77%“
No.
Kegiatan 2013
1
Induk Pembangkit, Jaringan, Transmisi dan Listrik Perdesaan
2
LPG Mini Plant
3
Jaringan Gas Kota
ENERGI : “Diversifikasi BBM ke BBG" No.
Kegiatan 2013
1
Pembangunan SPBG (Pilot Project)
2
Pembangunan Kilang Mini LPG (Multi years 2 tahun, pelaksanaan konstruksi 60%) di Musi Banyuasin
3
Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga
4
Converter Kit CNG dan LGV (825 unit)
5
Converter Kit CNG (16.800 unit)
6
Converter Kit LGV (12.000 unit)
28
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
29
PENINGKATAN DAN PERLUASAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
ISU STRATEGIS
2011
2012
2013
a. Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas (tahun)
7,75
7,85
8,25
b. Angka Buta Aksara Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas (%)
5,17
4,8
4,40
c.
APM SD/SDLB/MI/Paket A (%)
95,3
95,7
95,80
d. APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B (%)
74,7
75,4
76,00
e. APK SD/SDLB/MI/Paket A (%)
117,6
118,2
118,6
f.
101,5
103,9
106,8
g. APK SMA/SMK/MA/Paket C (%)
76,0
79,0
82,0
h. APK PT usia 19-23 Tahun (%)
26,1
27,4
28,24
i.
APS Penduduk Usia 7-12 Tahun (%)
98,1
98,7
99,0
j.
APS Penduduk Usia 13-15 Tahun (%)
90,3
93,6
95,0
Peningkatan Pembangunan Sumberdaya Manusia Pendidikan
APK SMP/SMPLB/MTs/Paket B (%)
30
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
LANJUTAN… ISU STRATEGIS
2011
2012
2013
Kesehatan a. Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan dan Gizi yang Berkualitas bagi Ibu dan Anak ‒
Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (cakupan PN)
86,3
88
89
‒
Persentase Bayi Usia 0-11 Bulan yang Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap
84,7
85
88
‒
Persentase Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S)
71,4
75
80
‒
Jumlah Puskesmas yang Mendapatkan Bantuan Operasional Kesehatan
8.608
9.236
9.323
b. ‒
Peningkatan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular serta Penyehatan Lingkungan Persentase Kasus Baru TB Paru (BTA positif) yang Disembuhkan
86,2
87
87
‒
Angka Penemuan Kasus Malaria per 1.000 Penduduk
1,75
1,5
1,25
‒
Persentase Provinsi yang memiliki Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
63,6
80
90
‒
Jumlah Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
6.235
11.000
16.000
c.
Peningkatan Profesionalisme dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan yang Merata
‒
Persentase Pemenuhan Kebutuhan SDM Aparatur (PNS dan PTT)
62,2
80
85
‒
1.376
3.820
5.320
d.
Jumlah Tenaga Kesehatan yang Didayagunakan dan Diberi Insentif di DTPK dan di DBK Peningkatan Jaminan Pembiayaan Kesehatan
‒
Jumlah TT Kelas III RS yang Digunakan untuk Pelayanan Kesehatan (new initiave)
-
-
9.600
‒
Jumlah Puskesmas yang Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar bagi Penduduk Miskin
9.125
9.236
9.323 31
LANJUTAN…
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
ISU STRATEGIS
2011
2012
2013
‒
Peningkatan Ketersediaan, Pemerataan, Keterjangkauan, Jaminan Keamanan, Khasiat/Manfaat dan Mutu Obat, Alat Kesehatan, dan Makanan, serta Daya Saing Produk Dalam Negeri Persentase Ketersediaan Obat dan Vaksin
87
90
95
f.
Peningkatan Akses Pelayanan KB Berkualitas yang Merata
‒
Jumlah Peserta KB baru dari Keluarga Miskin (KPS dan KS-I) yang Mendapatkan Jaminan Ketersediaan Kontrasepsi (juta akseptor) Jumlah Klinik KB Pemerintah dan Swasta yang Mendapatkan Dukungan Sarana dan Prasarana Pelayanan KB Jumlah Klinik KB Pemerintah dan Swasta yang Mendapat Dukungan Penggerakan Pelayanan KB Persentase Komplikasi Berat dan Kegagalan KB yang Dilayani Jumlah PPLKB, PLKB/PKB dan IMP yang Mendapatkan Dukungan Operasional dan Mekanisme Operasional Lapangan
4,29
3,89
3,97
4.700
4.700
4.700
23.500
23.500
23.500
0,11 -
0,11 501.593
0,11 745.491
-
-
e.
‒ ‒ ‒ ‒ ‒
Jumlah Peserta KB yang Berasal dari Anggota Kelompok BKB yang Mendapatkan Penggerakan Rintisan BKB dan Penguatan Kelembagaan BKB (New Inisiative) Kelompok Rintisan
702
Kelompok Paripurna
g.
Jumlah provinsi sebagai model manajemen pelayanan KB dan kesehatan reproduksi (program KB Kencana) (New Inisiative) Percepatan Pengurangan Kemiskinan : Sinergi klaster 1-4
‒
Penurunan Angka Kemiskinan (%)
‒
444 -
-
4
12,5
10,5-11,5
9,5-10,5 32
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
ARAH KEBIJAKAN PENDIDIKAN
• Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata; • Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah; • Peningkatan kualitas, reverensi dan daya saing pendidikan tinggi; • Peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga kependidikan; • Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan nonformal dan pendidikan informal; • Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan; • Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional; • Peningkatan efisiensi dan efektivitas manajemen pelayanan pendidikan; • Penguatan tata kelola pendidikan; dan • Peningkatan pendidikan karakter 33
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
NO 1.
HIGHLIGHT KEGIATAN PRIORITAS PENDIDIKAN KEGIATAN PRIORITAS Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD
TARGET APM SD/SDLB/PAKET A 85,80% 28.085.000 siswa SD/SDLB sasaran BOS 92% SD/SDLB sesuai dengan SPM
2.
Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP
APM SMP/SMPLB/Paket B 57,24% 10.632.000 siswa SMP/SMPLB sasaran BOS 67,5% SMP/SMPLB sesuai dengan SPM
3.
4.
5.
Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA
APK SMA Nasional 35,74%
Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMK
APK SMK 37,40%
100% Peserta didik SMA mendapat BOMM/Rintisan BOS SMA 4.026.865 peserta didik SMK penerima Rintisan Bantuan Operasional (BOS) SMK
Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan PTK 14% SD yang memiliki rasio guru terhadap siswa yang Kompeten untuk Jenjang Dikdas sesuai SPM 24% SMP yang memiliki rasio guru terhadap siswa sesuai SPM
34
LANJUTAN…
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
NO 6. 7.
KEGIATAN PRIORITAS Penyediaan dan Peningkatan Kesejahteraan PTK yang Kompeten untuk Jenjang Dikmen Penyediaan Layanan Pembelajaran dan Kompetensi Mahasiswa
8.
Peningkatan Layanan Pendidik untuk Jenjang Paud, Dikdas, Dikmen dan Dikti
9.
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam
10.
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi RA/BA dan Madrasah
11.
Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Tinggi Islam
TARGET 92,3% Guru SMA/SMLB berkualifikasi akademik S1/D4 APK PT usia 19-23 tahun sebesar 25,35% 40.000 mahasiswa menerima Beasiswa BIDIK MISI 45% Guru SD/SDLB Mengikuti PPB 45% Guru SMP/SMPLB Mengikuti PPB 45% Guru SMA/SMALB Mengikuti PPB 85.632 siswa Ula Penerima BOS 210.906 siswa Wushta penerima BOS APM MI 10,61% APM MTs 14,88% APK MA 8,26% 3.310.000 Siswa MI penerima BOS 2.726.000 Siswa MTs penerima BOS 64.000 Mahasiswa miskin penerima bantuan
35
KESEHATAN
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Gizi terus membaik, namun masih diperlukan peningkatan upaya preventif dan promotif disamping upaya kuratif dan rehabilitatif Persentase Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Terlatih (2005-2010) 82,20
84 80
56
72,41
53,8
52
77,34
74,87
76 72
Persentase Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak Usia 12-23 bulan tahun 2007 dan 2010
48
72,53
46,2
70,47
44
68
40
64 2005
2006
2007
2008
2009
2010*
Sumber : Susenas (2005-2009), *Riskesdas (2010)
2007
2010
Sumber : Riskesdas 2007, Riskesdas 2010
Input Utama Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
• Penyediaan suplemen gizi
Preventif & Promotif • Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk seluruh Puskesmas • Pemenuhan Tenaga Kesehatan Strategis (Dr, Drg, Perawat dan Bidan) terutama di Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) • Perbaikan Akses dan Kualitas Pelayanan Imunisasi, termasuk penyediaan vaksin • Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat • Penguatan Kapasitas UKBM melalui Posyandu, Poskesdes
Kuratif dan Rehabilitatif • Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) • Jaminan Pertolongan Persalinan (Jampersal) • Peningkatan Puskesmas mampu PONED dan Rumah Sakit mampu PONEK • Penyediaan Obat dan Alat Kesehatan
UKBM: Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat; PONED: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Dasar, PONEK: Pelayanan Obstetric Neonatal Emergensi Komprehensif
36
PENINGKATAN DAN PERLUASAN PROGRAM PRO RAKYAT
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PERTUMBUHAN EKONOMI Klaster-1 RTHM
RTM
RTSM
1. 2. 3. 4. 5. 6.
BEASISWA MISKIN JAMKESMAS RASKIN PKH BLT (Bila diperlukan) Dll.
Klaster-2
Klaster-3
PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
(PNPM)
Klaster-4 RTHM
RTM *) RTSM *)
*)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT Program Peningkatan Kehidupan Nelayan *) Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan *)
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, serta Perluasan dan Peningkatan Kesempatan Kerja
Pengurangan Angka Kemiskinan
Program Peningkatan Kehidupan Nelayan dan Program Peningkatan Kehidupan Masyarakat Pinggir Perkotaan merupakan program dengan target sasaran kelompok tertentu, pada umumnya 60% RTS termiskin.
37
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PEMANTAPAN STABILITAS SOSIAL POLITIK
38
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PEMANTAPAN STABILITAS SOSIAL POLITIK ISU STRATEGIS
Persiapan Pemilu 2014 ‒ Tingkat Partisipasi Politik Tahun 2014 (%) Perbaikan Kinerja Birokrasi dan Pemberantasan Korupsi a. Indeks Persepsi Korupsi b. Opini WTP atas Laporan Keuangan (%) Kementerian/Lembaga Provinsi Kabupaten/Kota c. Integritas Pelayanan Publik (Pusat) d. Integritas Pelayanan Publik (Daerah) e. Jumlah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Daerah (%) f. Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (%) Kementerian/Lembaga Provinsi Kabupaten/Kota g. Instansi Pemerintah yg Akuntabel (%) Kementerian/Lembaga Provinsi Kabupaten/Kota Percepatan Pembangunan Minimum Essential Force Peningkatan Alutsista (%) a. Matra Darat b. Matra Laut c. Matra Udara Catatan: 1) Pada Tahun 2014
2011
2012
2013 751)
3,0
3,2
4,0
63 18 8,5 7,07 6,00 85
80 40 20 7,25 6,5 90
100 60 40 7,5 7,0 100
21 -
80 100 15
100 100 40
82,93 63,33 12,78
85 65 30
90 70 50
17 15 22
30 19 24
37 21 31
39
PERKEMBANGAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
Industri Pertahanan Nasional RPJPN 2005-2025
20102014
20192020
20202025
Kemandirian Industri Pertahan
Akuisisi Alutsista dan Almatsus Produksi Industri Dalam Negeri Jenis Alat
20052009
Pemberdayaan Industri Pertahanan adalah Isu Pembangunan Jangka Panjang yang perlu dipertajam setiap tahunnya untuk mencapai sasaran kemandirian industri pertahanan nasional
Target 2012
Rencana 2013
Alutsista
15,8%
18,5%
Almatsus
14,3%
15,5%
Pengembangan POLRI PENAMBAHAN PERSONEL POLRI DAN PENANGGULANGAN KERUSUHAN DI FLASH POINT
40
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
Sumber: IDEA dan KPU
PERSIAPAN PEMILU 2014
41
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
5
PROSES KOORDINASI PERENCANAAN 2013
42
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
KOORDINASI PUSAT – TRILATERAL MEETINGS
• Meminimalkan belanja operasional K/L (di tahun 2013 menurun Rp. 3,2 T) • Memfokuskan belanja non operasional pada kegiatan Prioritas yang langsung berdampak pada masyarakat, dengan implikasi: – Ada K/L yang naik tinggi dan ada yang tetap. – Antar unit Eselon I, ada yang mendapat alokasi besar (tidak proporsional dengan unit eselon I lainnya) karena mendapat penugasan melaksanakan prioritas nasional. 43
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
KOORDINASI PUSAT – DAERAH : REVITALISASI MUSRENBANGPROV
– Menyusun isu strategis provinsi •
Berjangka Menengah (daftar berlaku sampai dengan 2014)
•
Dipenuhi dengan memperhatikan : 1. Kelayakan usulan » Berdampak signifikan dan sesuai dengan kewenangan 2. Kesiapan usulan dan ketersediaan anggaran » Usulan yang sudah siap dilaksanakan di tahun 2013 sesuai dengan ketersediaan anggaran » Usulan yang layak namun belum siap, dilakukan peningkatan kesiapan dan diusulkan untuk tahun 2014
– Mensinergikan keseluruhan program dan kegiatan (yang sudah secara reguler dilakukan) 44
ALOKASI PADA PRIORITAS RKP 2013
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
Rp. Miliar PRIORITAS/SUBSTANSI INTI PRIORITAS 1 : REFORMASI BIROKRASI DAN TATAKELOLA
ALOKASI PADA PRIORITAS 2013 BELANJA ALOKASI K/L SUBSIDI/PSO TOTAL LAIN-LAIN 1.065,3 0,0 0,0 1.065,3
PRIORITAS 2 : PENDIDIKAN
52.190,2
0,0
0,0
52.190,2
PRIORITAS 3 : KESEHATAN
21.130,8
0,0
0,0
21.130,8
PRIORITAS 4 : PENANGGULANGAN KEMISKINAN
36.149,7
16.874,0
2.000,0
55.023,7
PRIORITAS 5 : KETAHANAN PANGAN
27.607,5
16.042,5
0,0
43.650,0
PRIORITAS 6 : INFRASTRUKTUR
58.882,4
2.092,3
0,0
60.974,7
1.836,6
0,0
0,0
1.836,6
12.967,0
0,0
0,0
12.967,0
4.938,2
0,0
0,0
4.938,2
7.969,6
0,0
0,0
7.969,6
1.142,2
0,0
0,0
1.142,2
16.756,8
0,0
0,0
16.756,8
PRIORITAS LAINNYA BIDANG PEREKONOMIAN
6.449,5
0,0
0,0
6.449,5
PRIORITAS LAINNYA BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT
2.477,9
0,0
0,0
2.477,9
251.563,8
35.008,8
2.000,0
288.572,6
PRIORITAS 7 : IKLIM INVESTASI DAN IKLIM USAHA PRIORITAS 8 : ENERGI PRIORITAS 9 : LINGKUNGAN HIDUP DAN PENGELOLAAN BENCANA PRIORITAS 10 : DAERAH TERTINGGAL, TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA-KONFLIK PRIORITAS 11 : KEBUDAYAAN, KREATIFITAS, DAN INOVASI TEKNOLOGI PRIORITAS LAINNYA BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN
TOTAL ALOKASI PADA PRIORITAS
45
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
6 PENUTUP
46
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
PENUTUP
• Perencanaan sudah diupayakan fokus dan sinergis • Perlunya menjaga komitmen untuk memastikan pelaksanaan perencanaan • Diikuti dengan kesiapan pelaksanaan sejak awal – Dokumentasi yang lengkap (TOR dan RAB) – Penyusunan Procurement Plan – Penyusunan Disbursement Plan
47
KEMENTERIAN NEGARA PPN/ BAPPENAS
TERIMA KASIH
48