RANCANGAN AWAL
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018
Disampaikan oleh :
Ir.H. Yerry Yanuar, MM Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat
Sukses Perencanaan Sukses
Pada Acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2017 Untuk Perencanaan Tahun 2018 Kota Depok Implementasi Tanggal 15 Maret 2017
Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Jadwal Pelaksanaan Rangkaian Musrenbang Tahun 2017 Untuk Perencanaan Tahun 2018 NO.
Kegiatan
(1)
(2)
Tempat
(3)
(4)
KOTA DEPOK, 15 Maret 2017
1.
Pembukaan Rangkaian Musrenbang
2.
Musrenbang Kabupaten/Kota
3.
Forum Perangkat Daerah
4.
Forum Gabungan Perangkat Daerah Provinsi
5.
Pra Musrenbang (Pohon Kinerja) Wilayah I (BKPP Wilayah DEPOK)
6.
Tanggal Pelaksanaan
BKPP III Cirebon Provinsi Jawa Barat Kabupaten/Kota di Jawa 16 Februari – 10 Maret 2017 Barat 16 Februari 2017
!
14 - 17 Maret 2017 23 Maret 2017
!
PD Provinsi Jawa Barat Bappeda Provinsi Jawa Barat
27 Maret – 01 April 2017 27 Maret 2017
Botani Square
Wilayah II (BKPP Wilayah Purwakarta)
29 Maret 2017
Jatiluhur
Wilayah III (BKPP Wilayah Cirebon)
30 Maret 2017
Wilayah IV/Priangan Barat
31 Maret 2017
Wilayah IV/Priangan Timur
01 April 2017
Kantor BKPP III Kantor Pemkab Pangandaran Kantor Pemkab Pangandaran Terserah Bidang Bappeda
7.
Rakor Bidang Tindaklanjut Pra Musrenbang (Pohon Kinerja) Rapat Koordinasi Teknis Bappeda Provinsi Jawa Barat dengan Bappeda Kabupaten/Kota
03 – 04 April 2017
8.
Virtual Musrenbang
10 April 2017
9.
Musrenbang Provinsi
11 – 13 April 2017
10.
Pasca Musrenbang (BL) bersama TAPD
!
06 April 2017
Tentatif
Bappeda Provinsi Jawa Barat Bappeda Provinsi Jawa Barat Tentatif Bappeda Provinsi Jawa Barat
Tahapan Rangkaian Musrenbang Provinsi Jawa Barat
3 – 4 April 2017
Belanja Langsung
1
BTL Top Down
Rakor Bidang Bappeda Provinsi
Draft Ranwal RKPD 2018
Rancangan Awal RKPD 2018
Rancangan Awal RKPD 2018
Draft Rancangan RKPD 2018
16 Februari 2017
13 – 17 Maret 2017
23 Maret 2017
27 Maret – 1 April 2017
Pembukaan Rangkaian Musrenbang RKPD
Forum Perangkat Daerah
Forum Gabungan Perangkat Daerah
Pra Musrenbang Provinsi
2
3
4
5
Draft Rancangan RKPD 2018
Draft Rancangan RKPD 2018
Rancangan RKPD 2018
6 April 2017
10 April 2017
11-13 April 2017
Rakortek Bappeda Provinsi & Kab/Kota
6
Virtual Musrenbang Provinsi
MUSRENBANG Provinsi
7
Rancangan Akhir RKPD 2018
Pasca MUSRENBANG Provinsi
8
CIREBON BTL Bottom Up
Musrenbang Kabupaten/ Kota
Belanja Langsung
BTL Bottom Up
BTL Bottom Up
BTL Bottom Up
BTL Bottom Up
17 Feb – 10 Maret 2017
Musrenbang Kecamatan Musrenbang Desa
BTL Top Down
KOTA DEPOK, 15 Maret 2017
Belanja Langsung
BTL Top Down
BTL Bottom Up
TAHAPAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT TAHAPAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG , ( SESUAI RPJPD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025) : 2005-2008
2013-2018
2008-2013
Penataan dan persiapan pranata pendukung melalui kualitas sumber daya manusia
Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat
2018-2023
Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat
Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh
2023-2025
Mencapai Keunggulan Masyarakat Jawa Barat Disegala Bidang
TAHAPAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH , ( SESUAI RPJMD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 – 2018) :
Tahap Awal
2014
Tahap Pengembangan
Tahap Diversifikasi
Tahap Pemantapan
TAHAP AWAL MENCAPAI KEMANDIRIAN
2015
2016
2017
2018 4
VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025 DAN VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013 - 2018 VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2005 – 2025 :
“ DENGAN IMAN DAN TAKWA,
PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA ” TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI PENCIRI
VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2013-2018
“ JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA ”
“JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA” TAHUN 2025 1.
2.
PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan.
Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing TINGGI.
3.
PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan.
4.
Energi Baru dan TERBAHARUKAN SERTA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR.
5.
Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan INDUSTRI KREATIF.
6.
Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan Hidup YANG BERIMBANG Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan.
7.
Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata DUNIA.
5 - MISI MISI PERTAMA : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing MISI KEDUA : Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan MISI KETIGA : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik MISI KEEMPAT : Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan MISI KE LIMA : Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal 5
KERANGKA PIKIR MUSRENBANG RKPD TAHUN 2018 PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat 2013-2018 TERPILIH (8 AGENDA JANJI POLITIK) KEPADA MASYARAKAT DALAM KAMPANYE GUBENUR/WAGUB :
VISI PEMBANGUNAN JABAR 2013-2018 :
“JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”
MAJU : Produktif, Berdaya Saing, Mandiri Terdidik, Trampil, Inovatif Cor, Gov handal, efektif, efisien Masy toleran, rasional, bijak, adaptif Berdaulat pangan, ekonomi, sosila
SEJAHTERA : Seluruh Elemen Berbais Keluarga Lahir dan Batin Bermanfaat pada Sekitar
UNTUK SEMUA : Hasil Untul Sel. Elemen, Komponen Merata dari Ds/Kel, Kec, Kab/Kota Peran/Partisipasi Masyarakat Keterbukaan Informasi
5 MSI PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
TEMA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2018 : Percepatan Pembangunan Manusia Bagi Upaya Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Masyarakat
MODERAT RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018
Agenda : 14 ISU STRATEGIS
1. Pendidikan Gratis 2. Beasiswa Pendidikan 3. Revitalisasi POSYANDU 4. 2Jt Lap Kerja,100 Rb WU 5. 4 T Untuk Infrastruktur Desa 6. 100 Rb Rumah Fak. Miskin 7. Pusat Seni Budaya Di Kab/Kota 8. Gelanggang OR Di Kab/Kota
11 PRIORITAS PROVINSI
Musyawarah, Dialog, Koordinasi, Sinergitas Komitmen, Kebersamaan, Keberlanjutan
INDIKASI PROGRAM /KEGIATAN & PENGANGGARAN
RANGKAIAN ACARA MUSRENBANG 2017 DPRD, KAB/KOTA, OPD, MASYARAKAT, STAKEHOLDERS,. .
INDIKASI WILAYAH /LOKASI
KETERKAITAN ISU STRATEGIS PROVINSI JAWA BARAT - KOTA DEPOK DALAM PEMBANGUNAN TAHUN 2018 A. ISU STRATEGIS PADA ASPEK “KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”, meliputi:
1. 2. 3. 4.
Ketahanan pangan; Kemiskinan; Pengangguran; dan Ketahanan keluarga.
B. ISU STRATEGIS PADA ASPEK “PELAYANAN UMUM”, meliputi:
1. 2. 3. 4.
Pendidikan; Kesehatan; Infrastruktur; Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN KOTA DEPOK
C. ISU STRATEGIS PADA ASPEK “DAYA SAING DAERAH”, meliputi:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Ketenagakerjaan; Koperasi Usaha Kecil Menengah (KUKM); Kepemudaan dan Olahraga; Reformasi Birokrasi; Kepariwisataan; Kebudayaan; Lingkungan hidup dan penataan ruang;
PENAGGULANGAN KEMISKINAN PENGENTASAN PENGANGGURAN PERTUMBUHAN EKONOMI
PERBANDINGAN IPM KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 INDEKS PEMBANGUANAN MANUSIA (IPM) KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 JAWA BARAT Kota Bandung Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Bogor Kota Cirebon Kota Sukabumi Bekasi Bandung Kota Tasikmalaya Kota Banjar Sumedang Ciamis Purwakarta Bogor Karawang Kuningan Subang Cirebon Pangandaran Bandung Barat Majalengka Sukabumi Indramayu Garut Tasikmalaya Cianjur
69,50
IPM RATA-RATA JAWA BARAT (2015) = 69,5
79,67 79,63 79,11 76,42 73,65 73,34 71,84 71,19 70,05 69,99 69,31 69,29 68,02 67,84 67,77 67,66 67,19 66,52 66,07 65,62 65,23 64,75 64,44 64,36 63,21 63,17 62,42 0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
IPM KOTA DEPOK = 79,11
(Tahun 2015) Posisi 3 Besar Teratas Dari 27 Kabupaten/Kota
Dengan dukungan : Komponen Indeks Pendidikan : Harapan Lama Sekolah (HLS) : 13,54 th Rata-Rata Lama Sekolah (RLS > 25 th : 10,71 th
Komponen Indeks Kesehatan : Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH) : 73,98 th
Komponen Indeks Daya Beli : Pengeluaran per Kapita per tahun yang Disesuaikan : Rp 14.424.000 100,00
Sumber Data : BPS Jawa Barat, 2015
PERBANDINGAN APK SMA KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) SMA/SMK KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015
101,28 101,10 99,42 95,37 87,25 85,61 83,78 79,61 77,18 75,88 68,85 65,34 64,83 63,10 60,15 57,82 55,37 55,18 53,99
Kota Sukabumi Kota Cirebon Kota Bogor Kota Bandung Kota Tasikmalaya Kota Cimahi Kota Banjar Kota Bekasi Kota Depok Kab. Kuningan Kab. Subang Kab. Bekasi Kab. Sumedang Kab. Indramayu Kab. Karawang Kab. Majalengka Kab. Cirebon Kab. Purwakarta Kab. Ciamis Kab. Garut Kab. Tasikmalaya Kab. Bandung Barat Kab. Bogor Kab. Bandung Kab. Sukabumi Kab. Pangandaran Kab. Cianjur
53,38 51,46 49,32 48,96 47,30 47,03 46,17 41,94
-
20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00
APK SMA/SMK JAWA BARAT (2015) = 62,11 %
APK Kota DEPOK = 77,18 %
(Tahun 2015) Posisi 9 Besar Teratas Dari 27 Kabupaten/Kota
Sumber Data : PDSP, 2015
PERBANDINGAN TPT KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 Majalengka Bandung Pangandaran Kota Tasikmalaya Garut Ciamis Kota Banjar Kota Depok Kuningan Tasikmalaya Indramayu Kota Cimahi Sumedang Kota Bandung Kota Sukabumi Kota Bekasi Purwakarta Bandung Barat Bogor Bekasi Subang Sukabumi Cianjur Cirebon Kota Bogor Kota Cirebon Karawang
4,01 4,03 4,81 5,46 6,50 6,99 7,38 7,48 7,49 8,51 8,51 9,00 9,00 9,02 9,06 9,36 10,00 10,01 10,01 10,03 10,04 10,05 10,06 10,51 11,08 11,28 11,51 0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
TPT JAWA BARAT (2015) =
8,72 %
TPT Kota DEPOK = 7,48 % (Tahun 2015) Posisi 8 Terendah Dari 27 Kabupaten/Kota
Laki – laki : 52.152 Orang atau 8,14 %
Perempuan : 20.369 Orang atau 6,20 %
10,00 12,00 14,00
Sumber Data : BPS Jawa Barat, 2015
PERBANDINGAN LPE KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 LAJU PERTUMBUHAN EKONOMI (LPE) KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 Jawa Barat Kota Bandung Kota Depok Kab Kuningan Kota Tasikmalaya Kota Bogor Kab Bogor Kab Bandung Kota Cirebon Kab Ciamis Kota Bekasi Kab Cianjur Kota Cimahi Kab Majalengka Kota Banjar Kab Subang Kota Sukabumi Kab Bandung Barat Kab Pangandaran Kab Sukabumi Kab Cirebon Kab Purwakarta Kab Garut Kab Karawang Kab Bekasi Kab Tasikmalaya Kab Indramayu Kab Sumedang
5,03
LPE RATA-RATA JAWA BARAT (2015) = 5,03 %
7,63
6,63 6,38 6,29 6,13 6,09
LPE
5,89 5,80 5,58
Kota DEPOK = 6,63 %
5,57
(Tahun 2015)
5,46 5,43 5,33
Posisi 3 Teratas Dari 27 Kabupaten/Kota
5,32 5,29 5,10 5,01 4,98 4,91 4,87 4,75 4,51 4,49 4,46 4,31 2,16 2,16 -
1,00
2,00
3,00
Sumber Data : BPS Jawa Barat, 2015
4,00
5,00
6,00
7,00
8,00
9,00
PERBANDINGAN PROSENTASE (%) PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 PROSENTASI ( %) PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA DI JAWA BARAT TAHUN 2015 Jawa Barat Kota Tasikmalaya Indramayu Cirebon Majalengka Kuningan Garut Bandung Barat Subang Cianjur Tasikmalaya Sumedang Pangandaran Karawang Kota Cirebon Purwakarta Ciamis Sukabumi Bogor Kota Sukabumi Bandung Kota Bogor Kota Banjar Kota Cimahi Kota Bekasi Bekasi Kota Bandung Kota Depok
9,53 16,28 14,98 14,77 14,19 13,97 12,81 12,67 12,27 12,21 11,99 11,36 10,76 10,37 10,36 9,14 8,98 8,96 8,96 8,79 8,00 7,60 7,41
5,84 5,46 5,27 4,61
2,40 0,00
2,00
4,00
6,00
8,00 10,00 12,00 14,00 16,00 18,00
% PENDUDUK MISKIN JAWA BARAT (2015) = 9,53 %
PROSENTASE PENDUDUK MISKIN Kota DEPOK = 2,40%
(Tahun 2015) Posisi Paling Terendah dari 27 Kabupaten/Kota
Sumber Data : BPS Jawa Barat, 2015
SUMBER DATA :
BASIS DATA TERPADU
MODEL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA TERPILAH PADA BPPAPD – BAPPEDA JABAR
(PPLS, PODES, SIAK, PBDT, DLL)
PROSES :
PETA TEMATIK-1
PETA TEMATIK-1
PETA TEMATIK-1
Query DSS : “GIS”
PETA HASIL ANALISIS OVERLAY
PROSES ANALISIS DATA TERPILAH
PROSES ANALISIS OVERLAY PETA
TERENDAH
TERTINGGI
Catatan : Sebaran KRTS terbanyak Pada Kecamatan TAPOS, di Desa Cilangkap : 878 KTRS
Sumber : PBDT (2015)
PETA PENYEBARAN APK (%) JENJANG SMA/SMK DI KOTA DEPOK Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK Di Kematan-kecamatan Kota Depok : KECAMATAN APK (%) PANCORAN MAS 84.58 CILODONG 83.23 SAWANGAN 82.20 CIPAYUNG 81.32 SUKMA JAYA 79.87 TAPOS 75.02 LIMO 63.77 BEJI 63.26 BOJONGSARI 44.99 CIMANGGIS 44.45 CINERE 38.32 TERENDAH
TERTINGGI
Sumber : Dapodik (2016) & SIAK (2016)
PETA SEBARAN JUMLAH SEKOLAH SMA (Negeri , Swasta) DI KOTA DEPOK
TERTINGGI TERENDAH
Sumber : Dapodik (2016)
PETA PENYEBARAN JUMLAH PUSKESMAS PEMBANTU DI KOTA DEPOK 5 Kelurahan di Kota Depok yang memiliki Puskesmas Pembantu. KECAMATAN
DESA
SAWANGAN CINANGKA CIPAYUNG
BOJONG PONDOK TERONG
SUKMA JAYA TIRTAJAYA
TERENDAH
TERTINGGI
TAPOS
SUKAMAJU BARU
BEJI
BEJI
INTERVAL JUMLAH PUSKEMAS PEMBANTU (UNIT)
SUMBER : PODES, 2014
PETA PENYEBARAN JUMLAH “RUTILAHU” DI KOTA DEPOK DAFTAR KECAMATAN DENGAN JUMLAH RUTILAHU
SUMBER : PODES, 2014
PETA PENYEBARAN KONDISI KEMAMPUAN INFRASTRUKTUR JALAN, DILALUI KENDARAAN RODA EMPAT ATAU LEBIH DI KOTA DEPOK
TERBAIK
TERBURUK
SUMBER : PODES, 2014
11 PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 1. Akses dan kualitas pendidikan I. Akses dan kualitas pendidikan serta
keagamaan a. Wajib belajar 12 tahun. b. Pendidikan Vokasional. c. Penyelenggaraan pendidikan khusus (SLB) dan Pendidikan Inklusif. d. Meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan guru. e. Terselenggaranya program pendidikan di luar domisili (PDD)/ Multikampus. f. Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan. g. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan
2. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak. b. Mencegah dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular. c. Peningkatan kesehatan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). d. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan. e. Meningkatnya pembiayaan kesehatan secara tepat sasaran dan tepat guna. 3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar permukiman dan infrastruktur strategis di perkotaan dan perdesaan a. Meningkatnya jumlah cakupan listrik rumah tangga. b. Meningkatnya jumlah cakupan layanan air bersih dan sanitasi. c. Meningkatnya jumlah cakupan layanan pengelolaan sampah perkotaan regional. d. Meningkatnya jumlah rumah layak huni serta meningkatnya kualitas lingkungan perumahan. e. Meningkatnya kondisi infrastruktur jalan dan perhubungan. f. Meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur irigasi serta meningkatnya kondisi baik jaringan irigasi.
4. Peningkatan iklim investasi, daya saing usaha dan pariwisata a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi. b. Meningkatnya jumlah serapan angkatan kerja. c. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat keahlian. d. Meningkatnya mutu, desain produk dan pemasaran usaha. e. Mengembangkan Pariwisata dan Perlindungan Budaya Lokal
5. Peningkatan ketahanan pangan a. Tersedianya cadangan pangan yang memadai. b. Meningkatkan Distribusi, Informasi harga dan Akses Pangan. c. Terwujudnya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. d. Meningkatnya kelembagaan dan kompetensi sumber daya tenaga penyuluh. e. Meningkatnya produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan
6. Peningkatan kapasitas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Daya Saing Industri a. Meningkatnya akses terhadap modal, pemasaran dan fungsi intermediasi perbankan. b. Pemanfaatan teknologi tepat guna semakin berkembang. c. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan. d. Industri manufaktur dan industri kreatif semakin berkembang.
7. Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan a. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (clean governance). b. Meningkatnya kesadaran hukum. c. Menyelenggarakan pilkada yang Langsung, Umum, Bebas Dan Rahasia (LUBER) dan Jujur Adil (JURDIL)
8.. Pengelolaan sumber daya alam dan penanggulangan bencana a. Meningkatnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan. b. Meningkatnya penanganan rehabilitasi lahan kritis serta konservasi hutan dan lahan. c. Menurunnya tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. d. Meningkatnya upaya penanganan pencemaran air di Hulu DAS Citarum. e. Meningkatnya kesiapan menghadapi bencana mulai dari mitigasi, penanganan bencana dan pasca bencana
9. Penanggulangan kemiskinan a. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran. b. Meningkatnya pemberdayaan usaha ekonomi produktif keluarga miskin/kelompok masyarakat miskin
10. Peningkatan penataan ruang daerah (F) a. Meningkatnya kualitas perencanaan ruang. b. Meningkatnya konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang. c. Meningkatnya kualitas pengendalian pemanfaatan ruang
11. Peningkatan Kualitas kependudukan a. Meningkatnya ketahanan keluarga. b. Terselenggaranya Pengarusutamaan Gender (PUG). c. Pengendalian Kuantitas dan Mobilitas Kependudukan
TARGET TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA ( %) & ANGKA KEMISKINAN (%) DI KOTA DEPOK TAHUN 2018
Target Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Depok
: 8,50 : 7,24 : 7,92 : 7,06 : 7,50 : 8,56
Target Angka Kemiskinan (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Depok
: 4,00 : 4,50 : 7,50 : 5,00 : 5,00 : 2,20
Sumber: RPJMD 2013-2018 Provinsi Jawa Barat
TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI KOTA DEPOK (%) UNTUK MENCAPAI PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2018 : 6,4 – 7,0 % DAN SEKTOR- SEKTOR PEMBANGUNAN POTENSIAL
Wilayah I : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi (%)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Depok
: 6,80 : 5,25 : 5,55 : 6,05 : 5,50 : 6,78
Sektor – Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Konstruksi 4. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
22
POKOK-POKOK PIKIRAN SEBAGAI REKOMENDASI UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI WILAYAH PEMBANGUNAN JAWA BARAT Peningkatan Kesempatan Kerja Bagi Masyarakat, Memantapkan Lapangan Industri Pengolahan Di Jawa Barat, Peran Lapangan Usaha Perdagangan, Transportasi dan Pergudangan Serta Jasa Lainnya, Meningkatkan Daya Saing Sektor-Sektor Ekonomi , Membangkitkan Kembali Lapangan Usaha Pertanian Berbasis Teknologi, Meningkatkan Aktivitas Pasca Panen, Hilirisasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Industri Penataan Destinasi Wisata Unggulan Jabar Penataan Karakter Pertumbuhan Ekonomi Yang Memberi Kesempatan Luas Untuk Partisipasi Masyarakat Miskin Pertumbuhan Ekonomi Pro Job, Pro Poor Dan Pro Village Dalam Konteks Masyarakat Agraris
1.
Memantapkan Kelembagaan;
2.
Intensifikasi dan ekstensifikasi;
3.
Koordinasi Pusat-Daerah;
4.
Meningkatkan Deviden BUMD;
5.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat;
6.
Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan Balai Penghasil;
7.
Meningkatkan pengelolaan asset daerah.
1. RPJMD 2013-2018, RPJMN 2015-2019, dan Prioritas Pembangunan, Janji Gubernur 20132018, Sustainable Development Goals (SDGs), Good Governance; 2. Fungsi pendidikan 20% dari total belanja; 3. Fungsi kesehatan 10% dari total belanja; 4. Bantuan keuangan Kab/Kota, bantuan Desa, Hibah, Bansos dan Subsidi. 5. Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat. 6. Pendukungan Pelaksanaan Pilkada Serentak 7. Pendukungan dan Penuntasan kegiatan unggulan Provinsi 8. Pendukungan Penyelenggaraan Asian Games Ke XVIII 9. Pemberian penghargaan bagi insan olahraga
A. Penerimaan Pembiayaan SiLPA Tahunan B.
Pengeluaran Pembiayaan 1.Penyertaan modal; 2.Kredit Cinta Rayat (KCR)
24
KRITERIA SUBSTANSI USULAN KEGIATAN PRIORITAS Perangkat Daerah 1. Kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Tahun 2018 (RPJMD 2013-2018). 2. Hasil evaluasi RPJMD 2013-2018 berupa Pendukungan dan Penuntasan kegiatan unggulan dan Prioritas Pembangunan Provinsi. 3. Kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan nasional tahun 2018 (RPJMN 2015-2019). 4. Kegiatan yang merupakan kewajiban Provinsi (merujuk UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah). 5. Merupakan kegiatan lanjutan (Sudah ada komitmen/MoU). 6. Tindak lanjut/Amanat Peraturan Perundangan (pendidikan 20%, kesehatan 10%, Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)). 7. Pemenuhan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditentukan oleh pemerintah pusat untuk pemerintah daerah. 8. Pendukungan persiapan rencana pelaksanaan Pilkada Serentak. 9. Kegiatan fixed cost dan pelayanan dasar PD.
KABUPATEN/KOTA : 1. 2. 3. 4.
Kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Tahun 2018 (RPJMD 2013-2018). Komitmen antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, atau tindak lanjut MoU. Tindak lanjut/Amanat Peraturan Perundangan (pendidikan 20%, kesehatan 10%. Pendukungan persiapan rencana pelaksanaan Pilkada Serentak.
Rekomendasi BPK • • • •
RI terkait Pemeriksaan Proses Perencanaan Tahun 2014 – 2016
Proses Perencanaan dan Penganggaran harus SESUAI JADWAL yang telah ditetapkan disertai REKAM JEJAK pada setiap tahapan. Setiap usulan kegiatan harus DILENGKAPI dengan SURAT PENGANTAR dan PROPOSAL (baik BL maupun BTL). Perubahan usulan Kegiatan disertai dengan perubahan PROPOSAL dan BERITA ACARA. Penentuan LOKASI pada setiap kegiatan harus spesifik (jelas dan terukur).
PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TAHUN 2018 DIKAWAL OLEH KPK !!! (TEPAT WAKTU, TEPAT SASARAN, TEPAT ADMINISTRASI)
26
INTERMEZO !!!
ROKOK PERPARAH KEMISKINAN PENGELUARAN PER KAPITA MENURUT KELOMPOK MAKANAN (NASIONAL) bumbu-bumbuan; konsumsi lainnya; 2,05% umbi-umbian; 1,99% kacang-kacangan; 1,10% 2,25% minyak dan kelapa; 2,75% bahan minuman; 3,48% buah-buahan; 4,18% makanan dan minuman jadi; 29,05% daging; 4,46%
5 JENIS KONTRIBUSI KOMODITAS UTAMA KELOMPOK MAKANAN DAN BUKAN MAKANAN TERHADAP GARIS KEMISKINAN, SEPTEMBER BUKAN MAKANAN
telur dan susu; 6,08%
ikan/udang/cumi/ kerang; 7,30%
padi padian; 14,02%
rokok; 13,80%
MAKANAN sayur-sayuran; 7,49%
Beras Rokok Daging sapi Telur ayam ras
Sumber : Litbang Kompas
Daging ayam ras
ROKOK PERPARAH KEMISKINAN
Sumber : Litbang Kompas
TERIMA KASIH