1 Pendahuluan
BAB
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Undang-undang
No.
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN) pasal 3 ayat (2) mengamanatkan Pemerintah Daerah untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan secara terpadu sesuai dengan kewenangan yang dilimpahkan kepada daerah. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan, merupakan salah satu dokumen perencanaan pambangunan daerah yang wajib disusun oleh Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta juga memiliki kewajiban dalam menyusun RKPD tersebut. Mengingat posisi Provinsi DKI Jakarta yang merupakan daerah yang memiliki kekhususan sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sekaligus sebagai daerah otonom pada tingkat provinsi sebagaimana diatur dalam UndangUndang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, Jakarta mempunyai posisi yang strategis dalam pembangunan nasional maupun kawasan. Selain sebagai pusat perekonomian Indonesia, Jakarta juga merupakan pusat kebudayaan dan politik nasional. Di samping itu, dalam konteks yang lebih luas pada lingkup kawasan regional dan Internasional, Jakarta juga berperan sebagai salah satu megapolitan yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut menjadikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memilliki tugas untuk menata, membangun dan mengembangkan kehidupan
ekonomi,
sosial,
budaya,
dan
politik
yang
berkeadilan
dan
berkesinambunugan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang nyaman, tertib, aman dan bermartabat. Dengan kedudukan tersebut, Provinsi DKI Jakarta mempunyai tantangan yang besar dan kompleks. Sebagai dokumen perencanaan tahunan, RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 diharapkan dapat menjawab tuntutan kebutuhan masyarakat Jakarta dan peran penting Jakarta, baik dalam skala nasional maupun kawasan regional.
2
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Penjabaran substansi dalam Dokumen RKPD 2018
Periode RPJMD 2013-2017
Periode RPJMD 2018-2022
RKP rancangan Kerangka Ekonomi Daerah
RPJPD
RKPD
program `prioritas pembangunan daerah rencana kerja pendanaan dan prakiraan maju
Pasca penyelesaian pembangunan jangka menengah tahun 2013-2017, RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 merupakan perencanaan tahun pertama periode pembangunan tahun 2018-2022. Pasal 11 Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi DKI Tahun 2013-2017 menyatakan bahwa dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan untuk menghindari kekosongan rencana pembangunan daerah, maka penyusunan RKPD Tahun 2018 berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 serta dalam penyusunannya mengacu pula pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018. Lebih lanjut, penjabaran substansi dalam RKPD dapat dilihat pada gambar 1.1. Adapun visi pembangunan jangka panjang Provinsi DKI Jakarta Tahun 20052025 adalah:
3
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
“Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Aman, Nyaman, Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan Dan Berdaya Saing Global” 1 Selanjutnya, periode jangka panjang 2005-2025 tersebut dibagi dalam tahapan jangka menengah dengan durasi 5 (lima) tahunan. Fase 2018-2022 adalah periode pembangunan jangka menengah tahap ke-4, yang merupakan periode untuk memantapkan pembangunan kota Jakarta yang aman, nyaman, sejahtera, produktif, berkelanjutan dan berdaya saing global dengan fokus utama mempercepat pembangunan kota dengan menekankan pada peningkatan daya saing global, kapasitas inovasi dan kreasi daerah dan memantapkan kapasitas sarana dan prasarana kota, tata kelola pemerintahan yang baik, dan perekonomian yang kuat dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta efisiensi pemanfaatan sumber daya alam. Seluruh kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 diarahkan untuk mewujudkan visi misi pembangunan serta mempercepat pencapaian berbagai tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah tahap ke-4 tersebut. Selain itu, pelaksanaan agenda pembangunan nasional (NAWA CITA) sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 dan dijabarkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, juga menjadi acuan dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018. Dalam menyusun RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengacu pada Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dengan menerapkan pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, atas~bawah (top~down), dan bawah~atas (bottom~up). Pendekatan politik bermakna bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan rencana pembangunan. Hal ini dikarenakan rakyat pemilih dalam menentukan pilihannya didasari oleh program-program pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan oleh Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah yang disepakati bersama DPRD. Perencanaan melalui pendekatan
1
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2012, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2005-2025
4
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
teknokratis dilaksanakan menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah yang dilaksanakan oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsi memiliki tugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan dengan melibatkan semua pihak yang kepentingan (stakeholder) terhadap pembangunan, di mana pelibatan
para
pihak
tersebut
dimaksudkan
untuk
menjaring
aspirasi
dan
menumbuhkembangkan rasa memiliki. Sedangkan pendekatan atas~bawah dan bawah~atas dalam perencanaan dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Rencana hasil proses atas~bawah dan bawah~atas diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan baik di tingkat Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan dan Kelurahan 2. Disamping pendekatan-pendekatan tersebut di atas dan selaras dengan Rancangan RKP 2018, penyusunan RKPD Tahun 2018 juga dilakukan melalui peningkatan kualitas kebijakan Money Follow Priority Programs melalui pendekatan Tematik-Holistik, Integratif dan Spasial. Penguatan implementasi Money Follow Priority
Programs
dilakukan
melalui
penajaman
kesinambungan
prioritas
pembangunan, pengendalian pelaksanaan program dengan penerapan standardisasi kegiatan yang mendukung pencapaian indikator program, dan penajaman integrasi sumber pendanaan. Sedangkan penguatan pendekatan Tematik-Holistik, Integratif dan Spasial dilakukan dengan memperhatikan pada pengendalian perencanaan, penguatan perencanaan dan perencanaan, penguatan perencanaan berbasis kewilayahan dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing wilayah, dan penguatan integrasi sumber pendanaan pembangunan 3. Dengan penerapan seluruh pendekatan perencanaan tersebut, diharapkan dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 dapat menjadi dokumen perencanaan yang memenuhi prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan menjaga keseimbangan dan kesinambungan kemajuan dan kesatuan Nasional.
2
Penjelasan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dilihat 20 Maret 2017, http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_perundangan&id=3112&task=detail&catid=1&Itemid=42&t ahun=2004 3 Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas 2017, ‘Rancangan Awal RKP 2018’, dalam acara Temu Konsultasi Triwulanan II Bappenas-Bappeda 11 April 2017, Jakarta, hal. 6
5
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Hal tersebut diperkuat lagi dengan penerapan perencanaan berbasis kinerja dan berbasis sistem informasi sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu. Melalui penerapan sistem perencanaan dan penganggaran terpadu tersebut diharapkan dapat meningkatkan transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses perencanaan dan penganggaran daerah secara signifikan dengan mengedepankan prinsip perencanaan dan penganggaran terpadu, di mana Perencanaan Pembangunan Daerah: (1) Merupakan satu kesatuan antara prinsip perencanaan pembangunan dengan sistem penganggaran daerah; (2) Mengintegrasikan rencana tata ruang dengan rencana pembangunan daerah; (3) Wajib mewujudkan keterkaitan antara kebijakan perencanaan pembangunan dengan sistem penganggaran untuk menjamin ketersediaan pendanaan; (4) Merupakan wahana untuk mengalokasikan APBD sebesar-besarnya bagi pembangunan daerah; (5) Mewajibkan adanya konsistensi penggunaan program, kegiatan dan indikator dan target
kinerja
dalam
perencanaan
pembangunan
dengan
dokumen
penganggaran; dan (6) Dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing.
1.2. Dasar Hukum Penyusunan Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 adalah sebagai berikut: 1.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
Pembangunan Nasional;
6
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
4.
Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
6.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia;
7.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;
8.
Undang-Undang
Nomor
23
Tahun
2014
tentang
Pemerintahan
Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan dengan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 2015; 9.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 14. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak, Cianjur; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
7
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan 2011
tentang
Menteri Pedoman
Dalam
Negeri
Pemberian
Hibah
Nomor dan
Bantuan
32 Sosial
Tahun yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 18. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta; 19. Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu; 20. Peraturan Daerah Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030; 21. Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005-2025; 22. Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2017; 23. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. 24. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 25. Peraturan Gubernur Nomor 112 Tahun 2013 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Dunia Usaha; 26. Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 161 Tahun 2014; 27. Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengusulan, Evaluasi, Penganggaran, Pelaksanaan, Penatausahan, Pertanggungjawaban, Pelaporan dan Monitoring Hibah, Bantuan Sosial dan Bantuan Keuangan yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
8
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
28. Peraturan Gubernur Nomor 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Gubernur Nomor 119 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Gubernur Nomor 175 Tahun 2015 tentang Pengenaan Kompensasi terhadap Pelampauan Nilai Koefisien Lantai Bangunan; 29. Keputusan Gubernur Nomor 113 Tahun 2017 tentang Penetapan Standardisasi Usulan Kegiatan Rembuk RW Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017 Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018; 30. Keputusan Gubernur Nomor 439 Tahun 2017 tentang Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 31. Keputusan Gubernur Nomor 642 Tahun 2017 tentang Program Prioritas Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018; 32. Keputusan Gubernur Nomor 645 Tahun 2017 tentang Penetapan Daftar Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2018; 33. Instruksi Gubernur Nomor 41 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Musrenbang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017; 34. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 66 Tahun 2016 tentang Pembentukan Tim Teknis Survei Usulan Kegiatan Rembuk RW Tahun 2017; 35. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 9 Tahun 2017 tentang Perumusan Program Indikatif Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2018; 36. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Penelaahan Atas Hasil Reses Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Usulan Langsung Masyarakat; 37. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pra Musrenbang Provinsi (Forum SKPD) Dan Musrenbang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017;
9
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
38. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Input Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018; 39. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 15 Tahun 2017 tentang Perpanjangan Waktu Pelaksanaan Input Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018; 40. Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Supervisi Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018; 41. Surat
Edaran
Sekretaris
Daerah
Nomor
59/SE/2016
tentang
Pedoman
Musrenbang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017; 42. Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 9/SE/2017 tentang Pra Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tingkat Kelurahan dan Kecamatan Tahun 2018; dan 43. Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 18/SE/2017 tentang Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018.
1.3. Hubungan antar Dokumen Secara umum, keterkaitan antar dokumen perencanaan dalam sistem perencanaan pembangunan dan sistem keuangan negara telah diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, sebagaimana dapat dilihat pada gambar 1.2. Posisi dokumen RKPD sebagai dokumen perencanaan
pembangunan
tahunan
merupakan
penjabaran
RPJMD
yang
berpedoman pada RPJP Daerah. RKPD tersebut menjadi pedoman bagi SKPD/UKPD dalam menyusun Renja SKPD/UKPD, di mana Renja SKPD/UKPD akan menjadi bahan masukan dalam finalisasi RKPD. Dalam hubungannya dengan RKP, RKPD diserasikan dengan RKP melalui forum Musrenbang Nasional.
10
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Di samping itu, dokumen-dokumen perencanaaan sebagaimana tersebut di atas yang bersifat a-spasial perlu disinkronisasikan dengan dokumen-dokumen perencanaan spasial, yaitu dokumen RTRW Nasional, RTR Pulau dan RTR Kawasan Strategis Nasional pada level Pemerintah Pusat dan dokumen RTRW Daerah, RDTR dan PZ, serta RTR Kawasan Strategis Daerah. Selain itu, perlu juga diselaraskan dengan Dokumen-dokumen RTR dari Daerah Tetangga. Dalam hal, posisi penyusunan RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJM Daerah dan berpedoman dengan RPJP Daerah. Di samping itu, dokumen RTRW Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan RPJP Daerah dan RPJM Daerah. Dengan demikian, korelasi antara RKPD dengan dokumen perencanaan spasial (RTRW Daerah) terletak pada hubungannya dengan dokumen antara RPJP Daerah dan RPJM Daerah, yang samasama diacu oleh RKPD. Konstelasi hubungan antara dokumen spasial dan a-spasial, sebagaimana dijabarkan di atas dapat dilihat pada gambar 1.3 Dalam menyusun dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperhatikan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 merupakan bagian dari penerapan sistem perencanaan pembangunan nasional, dan bagian dari penerapan sistem perencanaan dan penganggaran terpadu. RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 disusun dengan memperhatikan kebijakan tingkat nasional, yang mengacu pada RKP Tahun 2018 yang merupakan penjabaran dari RPJMN Tahun 2015 - 2019 serta Renstra masing masing Kementerian dan Lembaga Pemerintah non Kementerian di tingkat pusat. Selain itu dalam konteks daerah, dokumen RKPD Tahun 2018 juga disusun dengan memperhatikan kebijakan jangka panjang daerah sesuai RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 dan dijabarkan melalui penetapan program prioritas. Hal ini penting untuk dilakukan, mengingat RPJMD 2013-2017 telah berakhir dan membutuhkan transisi sebelum RPJMD berikutnya yang menjabarkan visi dan misi Gubernur terpilih ditetapkan melalui Peraturan Daerah. Dalam hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan Peraturan Gubernur yang mengatur mengenai Program Prioritas SKPD/UKPD Tahun 2018 untuk menjembatani antara fase RPJMD 20132017 dan RPJMD 2018-2022, sehingga kesinambungan pembangunan dapat tetap terjaga.
11
RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Selanjutnya dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Dokumen KUA dan PPAS tersebut merupakan dasar untuk penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Tahun 2018 serta dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI Jakarta tahun 2018. Dengan demikian, dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 menjadi bagian penting dan tidak terpisahkan dengan dokumen lainnya dan menjadi bagian dalam proses penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2018.
12
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.2 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan
13
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.3 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Spasial dan A-Spatial
14
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.3.1 RKPD dan RKP Tahun 2018 Keterkaitan RKPD Tahun 2018 dan RKP Tahun 2018 menyangkut sinergi dan sinkronisasi kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam mendukung pelaksanaan agenda pembangunan nasional Nawa Cita yang tercantum dalam RPJMN Tahun 2015-2019 terutama dalam perwujudan: Cita 1
:
Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga negara;
Cita 2
:
Mengembangkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;
Cita 3
:
Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerahdaerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan
Cita 4
:
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;
Cita 5
:
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;
Cita 6
:
Meningkatkan
produktivitas
rakyat
dan
daya
saing
di
pasar
Internasional; Cita 7
:
Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik;
Cita 8
:
Melakukan revolusi karakter bangsa; dan
Cita 9
:
Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
15
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.4 Pelaksanaan 9 Agenda Prioritas Nasional (Nawa Cita)
Sumber : http://beritadaerah.co.id/wp-content/uploads/2014/11/nawacita-1.jpg
Selanjutnya dalam RKP Tahun 2018, 9 (sembilan) agenda tersebut pada Rancangan RKP Tahun 2018 diterjemahkan ke dalam 10 (sepuluh) prioritas nasional dan 30 program prioritas sebagai berikut: Tabel 1.1 Prioritas Nasional dan Program Prioritas Nasional Tahun 2018 4 No
Prioritas Nasional
1
Pendidikan
2
Kesehatan
3
Perumahan dan Permukiman
4
Pengembangan Dunia Usaha dan Pariwisata
Program Prioritas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
4
Pendidikan Vokasi Peningkatan Kualitas Guru Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Penyediaan Perumahan Layak Air Bersih dan Sanitasi Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10) Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)(dari 10) Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI)(dari 14) Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2017, Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018
16
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
No
Prioritas Nasional
Program Prioritas
5
Ketahanan Energi
6
Ketahanan Pangan
7
Penanggulangan Kemiskinan
8
Infrastruktur, Kemaritiman
9
Pembangunan Wilayah
10
Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Konektivitas
dan
Lapangan Kerja 12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi 13. Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 14. Pemenuhan Kebutuhan Energi 15. Peningkatan Produksi Pangan 16. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi) 17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran 18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar 19. Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi 20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan intermoda) 21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika 22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal 23. Pembangunan Perdesaan 24. Reforma Agraria 25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan) 26. Percepatan Pembangunan Papua 27. Penguatan Pertahanan 28. Stabilitas Politik dan Keamanan 29. Kepastian Hukum 30. Reformasi Birokrasi
Sumber : Bappenas RI
Selain itu, Arah Kebijakan Kementerian/Lembaga Pemerintah non Kementerian (K/L) yang tercantum dalam Renstra K/L sebagai penjabaran RPJMN Tahun 20152019 juga menjadi salah satu acuan dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 juga memperhatikan. Dengan demikian, dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta tahun 2018 merupakan dokumen yang integratif, komprehensif, sinergis, dan konstruktif dalam mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan nasional. Adapun Pembangunan Nasional tahun 2018 dirancang dalam upaya menjaga menjaga pertumbuhan ekonomi 2017 dan mendorong pertumbuhan ekonomi 2018. Untuk itu, tema RKP 2018 adalah:
“Memacu Investasi dan Infrastruktur untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”.
17
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.3.2 RKPD Tahun 2018 dan RPJPD Provinsi DKI Jakarta 20052025 Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahun pertama dari periode keempat (Periode 2018-2022) dari pelaksanaan RPJPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2005-2025 untuk mewujudkan visi: “Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Yang Aman, Nyaman,
Sejahtera, Produktif, Berkelanjutan Dan Berdaya Saing Global”. Visi tersebut di atas selanjutnya diimplementasikan melalui 6 (enam) misi, yaitu: Misi 1
:
Meningkatkan Kapasitas Dan Kualitas Prasarana Dan Sarana Wilayah;
Misi 2
:
Meningkatkan Perekonomian Yang Kuat Dan Berkualitas;
Misi 3
:
Membangun Ketahanan Sosial Dan Budaya;
Misi 4
:
Meningkatkan Daya Dukung, Daya Tampung Lingkungan Dan Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Alam;
Misi 5
:
Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Pemerintahan; dan
Misi 6
:
Memperkuat Inovasi dan Kreativitas Daerah.
Arah Pembangunan Jangka Menengah pada fase 2018-2022 yang tertuang dalam RPJPD Provinsi DKI Jakarta pembangunan
kota
Jakarta
yang
Tahun 2005-2025 adalah “Memantapkan aman,
nyaman,
sejahtera,
produktif,
berkelanjutan dan berdaya saing global”. Sejalan dengan Arah Pembangunan dalam RPJPD ini dan penetapan tema RKP 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengintegrasikan tema RKPD 2018 menjadi:
“Memantapkan
Pembangunan
Sumber
Daya
Manusia
dan
Infrastruktur Kota dalam rangka Percepatan Pemerataan Kesejahteraan Rakyat”.
18
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.3.3 RKPD, Renja SKPD/UKPD dan KUA – PPAS Tahun 2018 RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 memuat Renja SKPD/UKPD Tahun 2018 yang menggambarkan program dan kegiatan sesuai dengan prioritas pembangunan tahun 2018, hasil penelaahan hasil reses DPRD, hasil Rembuk RW dan Musrenbang, serta penelaahan usulan langsung dari masyarakat yang disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi setiap SKPD/UKPD sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Selain itu, RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 menjadi acuan dalam proses penyusunan rancangan KUA dan PPAS Tahun 2018 untuk dibahas dan disepakati antara Gubernur dengan Pimpinan DPRD Provinsi DKI Jakarta. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran seluruh kebijakan, program dan kegiatan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
1.3.3.1 Daftar Program dan Kegiatan Untuk mempermudah proses perencanaan dan meningkatkan transparansi penyusunan Rencana Kerja SKPD/UKPD Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan daftar program dan kegiatan SKPD/UKPD menurut Urusan Pemerintahan Daerah. Daftar program dan kegiatan SKPD/UKPD tersebut dituangkan dalam Keputusan Gubernur Nomor 645 Tahun 2017 tentang Penetapan Daftar Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2018, yang menjadi salah satu acuan bagi Kepala SKPD/UKPD dalam penyusunan Rencana Kerja Tahun 2018. Berikut dijabarkan rincian dari Daftar program dan kegiatan tersebut. 1.3.3.1.1 Daftar Program Kegiatan Bersifat Umum SKPD/UKPD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Merupakan daftar program dan kegiatan yang bersifat umum dan digunakan oleh
seluruh
SKPD/UKPD
untuk
menunjang
operasional
pelayanan
kantor.
Pemenuhan Program dan Kegiatan ini bersifat mandatory untuk kelancaran pelayanan
19
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
publik. Daftar Program dan Kegiatan bersifat umum SKPD/UKPD menurut urusan pemerintahan daerah sebagai berikut: Tabel 1.2 Daftar Program Kegiatan Bersifat Umum SKPD/UKPD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah 5 KODE
PROGRAM
INDIKATOR
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
Peningkatan Pengelolaan Kendaraan Operasional
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kendaraan Operasional Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Peningkatan Pengelolaan Kendaraan Operasional
x
xx
xx
xxx
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor Indeks Kepuasan Pelayanan Kendaraan Operasional Indeks Kepuasan
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Peningkatan dan
5
KEGIATAN Penyediaan Jasa Telepon, Air, Listrik dan Internet (TALI) Penyediaan Jasa Pengolahan Air Limbah Penyediaan jasa jaminan barang milik daerah Penyediaan jasa perizinan KDO/KDO khusus Penyediaan jasa administrasi surat menyurat/caraka Penyediaan jasa dan pengadaan perlengkapan kebersihan kantor Penyediaan jasa dan pengadaan perlengkapan keamanan kantor Pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kerja Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Sewa Mesin Foto Copy Penyediaan peralatan rumah tangga Penyediaan Makanan dan Minuman Penyediaan BBM KDO/KDO Khusus Pemeliharaan
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 645 Tahun 2017 tentang Penetapan Daftar Program dan Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2018, dilihat 4 April 2017, http://jdih.jakarta.go.id/produkhukum/details/7132
20
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
KODE
PROGRAM
INDIKATOR
Pengelolaan Kantor
Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
x
xx
xx
xxx
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor
Indeks Kepuasan Pelayanan Kantor
KEGIATAN rutin/berkala meubelair Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Pengisian Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
1.3.3.1.2 Daftar Program Kegiatan Bersifat Khusus SKPD/UKPD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Merupakan daftar program dan kegiatan urusan konkuren yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, baik yang bersifat pelayanan dasar maupun non pelayanan dasar. Daftar program dan kegiatan ini mengikat pada arah kebijakan, program, indikator dan target dan berisi standardisasi kegiatan yang menunjang pencapaian indikator program. Program dan kegiatan ini dirancang untuk SKPD/UKPD dalam rangka pencapaian indikator dan target sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor Nomor 642 Tahun 2017 tentang Program Prioritas Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018. Salah satu contoh program dan kegiatan bersifat khusus SKPD/UKPD menurut urusan pemerintahan daerah antara lain: Tabel 1.3 Daftar Program Kegiatan Bersifat Khusus SKPD/UKPD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah 6 KODE
6
PROGRAM
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
Program Penataan Administrasi Kependudukan Program Penataan Administrasi Kependudukan Program Penataan Administrasi Kependudukan Program Penataan Administrasi Kependudukan
INDIKATOR Indeks Kepuasan Layanan Dukcapil Indeks Kepuasan Layanan Dukcapil Persentase Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil Persentase Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan
Ibid.
21
KEGIATAN Pelayanan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Secara Mobile Pelayanan Jemput Bola Akta Kelahiran dan KIA di RPTRA Bina Kependudukan (Biduk)
Pemutakhiran Data Keluarga
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
KODE
PROGRAM
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
Program Pembinaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Program Pembinaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Program Pembinaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Program Pembinaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Program Pembinaan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Program Penguatan Pembinaan Politik Masyarakat Program Penguatan Pembinaan Politik Masyarakat Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Dst........
INDIKATOR Catatan Sipil Jumlah Konflik Sosial
Jumlah Konflik Sosial
KEGIATAN Pelaksanaan Cipta Kondisi Dalam Rangka Meningkatkan Jakarta yang Kondusif Peningkatan Pemahaman Sistem Deteksi Dini
Jumlah Konflik Sosial
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)
Persentase Tingkat Pemahaman Masyarakat Persentase Tingkat Pemahaman Masyarakat Indeks Demokrasi
Peningkatan Pemahaman Ideologi Bagsa
Indeks Demokrasi
Kemitraan Pemerintah Daerah dengan Partai Politik
Indeks Kepuasan Layanan kepada Anggota DPRD
Pelaksanaan Reses DPRD
Indeks Kepuasan Layanan kepada Anggota DPRD
Pembahasan Badan Anggaran DPRD Provinsi DKI Jakarta
Indeks Kepuasan Layanan kepada Anggota DPRD
Pembahasan Badan Legislasi Daerah DPRD Provinsi DKI Jakarta
Indeks Kepuasan Layanan kepada Anggota DPRD
Pembahasan Panitia Khusus dan Kepanitiaan Lainnya
Indeks Kepuasan Layanan kepada Anggota DPRD
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pimpinan dan Anggota Dewan
Indeks Kepuasan Layanan kepada Anggota DPRD
Pembahasan Badan Musyawarah DPRD Provinsi DKI Jakarta
Dst.......
Dst....
22
Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Pemberdayaan Pokja Indeks Demokrasi Indonesia
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.3.3.1.3 Daftar Program
Kegiatan Bersifat Khusus Kecamatan/Kelurahan
Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Merupakan daftar program dan kegiatan urusan konkuren yang wajib dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, baik yang bersifat pelayanan dasar maupun non pelayanan dasar. Daftar program dan kegiatan ini juga mengikat pada arah kebijakan, program, indikator dan target dan berisi standardisasi kegiatan yang menunjang pencapaian indikator program. Namun, Program dan kegiatan pada bagian ini dirancang khusus untuk Kelurahan dan Kecamatan dalam rangka pencapaian indikator dan target yang dibebankan kepada Kelurahan dan Kecamatan sesuai dengan Keputusan Gubernur Nomor Nomor 642 Tahun 2017 tentang Program Prioritas Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja Perangkat Daerah Tahun 2018. Contoh program dan kegiatan bersifat khusus pada Kecamatan/Kelurahan menurut urusan pemerintahan daerah antara lain: Tabel 1.4 Daftar Program Kegiatan Bersifat Khusus Kecamatan/Kelurahan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah 7 KODE
7
PROGRAM
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan
INDIKATOR
KEGIATAN
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kecamatan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Kecamatan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Kecamatan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemeiharaan KDO Kecamatan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tingkat Kecamatan
Ibid.
23
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
KODE
PROGRAM
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan
INDIKATOR
KEGIATAN
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Penyelenggaraan Ketertiban Umum Tingkat Kecamatan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pelaksanaan Kewaspadaan Dini Masyarakat Tingkat Kecamatan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Penyelenggaraan Musrenbang Tingkat Kecamatan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemeliharaan Prasarana Jalan dan Jembatan pada wilayah Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Taman dan Makam pada wilayah Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Taman dan Makam pada wilayah Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Penyediaan Jasa dan Pengadaan Perlengkapan Pertamanan dan Pemakaman
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Sewa Rumah Dinas Aparatur Kecamatan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kelurahan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Kelurahan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Kelurahan
24
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
KODE
PROGRAM
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
x
xx
xx
xxx
Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Program Penyelenggaraan Pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan Dst........
INDIKATOR
KEGIATAN
dan Kelurahan Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemeliharaan KDO Kellurahan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Penanganan Prasarana Sarana Umum (PPSU) tingkat Kelurahan
Persentase Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Kecamatan dan Kelurahan
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tingkat Kelurahan
Dst.......
Dst....
1.3.3.2 Penggunaan Sistem Informasi Dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD/UKPD Tahun 2018, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengaplikasikan dua sistem informasi, yaitu sistem informasi emusrenbang dan e-budgeting. Sistem e-musrenbang merupakan sistem yang digunakan untuk menjaring aspirasi usulan dari masyarakat Hasil Rembuk RW. Hasil dari Rembuk RW yang telah divalidasi secara berjenjang melalui sistem e-musrenbang selanjutnya akan disinkronisasikan dengan e-Planning yang telah terintegrasi ke dalam sistem e-Budgeting untuk kemudian dapat diserap pada Renja SKPD/UKPD. Sedangkan Sistem e-budgeting merupakan sistem yang memadukan keseluruhan proses mulai dari perencanaan yang menghasilkan dokumen RKPD, interface antara perencanaan dengan penganggaran yang menghasilkan dokumen KUA PPAS serta penganggaran yang menghasilan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Dalam sistem e-budgeting tersebut telah tercantum sasaran dan prioritas, arah kebijakan, kesesuaian dengan prioritas nasional (Nawa CIta), program beserta indikator kinerja sampai dengan kegiatan menurut Urusan Pemerintahan Daerah yang menjadi acuan rumusan Rencana Kerja SKPD/UKPD Tahun 2017.
25
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.5 Sistem Informasi e-Musrenbang Sumber: Website e-Musrenbang http://musrenbang.jakarta.go.id
Gambar 1.6 e-Planning pada Sistem Informasi e-Bugeting Sumber: Website e-Budgeting http://apbd.jakarta.go.id
Dalam proses sinkronisasi antara data pada sistem e-Musrenbang dan eBudgetiing, diperlukan list data sandingan antara standardisasi (template) usulan kegiatan Rembuk RW dan standardisasi (template) kegiatan SKPD/UKPD. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dan mempercepat proses tagging kegiatan dalam Renja SKPD/UKPD di dalam sistem e-Budgeting. List tersebut antara lain dapat dilihat pada tabel berikut. 26
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Tabel 1.5 Sandingan Standardisasi (Template) Usulan Kegiatan Rembuk RW dan Kegiatan SKPD/UKPD No 1
Urusan Daerah
Program Prioritas SKPD/UKPD
Bidang
Isu
Perekonomian
Penerangan/ Pencahayaan Kota
Energi dan Sumber Daya Mineral
Program Peningkatan Pencahayaan Kota
Penerangan/ Pencahayaan Kota
Energi dan Sumber Daya Mineral
Program Peningkatan Pencahayaan Kota
Penerangan/ Pencahayaan Kota
Energi dan Sumber Daya Mineral
Program Peningkatan Pencahayaan Kota
Dst........
Dst........
Dst........
Dst........
Indikator Program Persentase Pencahayaan Kota Hemat Energi Berbasis Smart System Persentase Pencahayaan Kota Hemat Energi Berbasis Smart System Persentase Pencahayaan Kota Hemat Energi Berbasis Smart System Dst........
Usulan Kegiatan Template Rembuk RW Pembangunan/ Peningkatan Pencahayaan Kota pada Jalan MHT
Harga Satuan (Rp)
Satuan
SKPD/UKPD Tujuan
Template Kegiatan SKPD/UKPD
10.181.440
Titik
Sudin Perindustrian dan Energi JAKPUS
Pembangunan/peningkatan pencahayaan kota pada jalan MHT
Pembangunan/ Peningkatan Pencahayaan Kota pada Jalan MHT
10.181.440
Titik
Sudin Perindustrian dan Energi JAKUT
Pembangunan/peningkatan pencahayaan kota pada jalan MHT
Pembangunan/ Peningkatan Pencahayaan Kota pada Jalan MHT
10.181.440
Titik
Sudin Perindustrian dan Energi JAKBAR
Pembangunan/peningkatan pencahayaan kota pada jalan MHT
Dst........
Dst........
Dst........
Dst........
Dst........
27
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.4. Tahapan Penyusunan RKPD Tahapan penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 secara garis besar dapat dijabarkan sebagai berikut:
(1) Pelaksanaan Rembuk RW Rembuk RW dilakukan untuk menjaring aspirasi masyarakat berdasarkan standardisasi usulan kegiatan Rembuk RW pada 2.726 RW yang ada di Provinsi DKI Jakarta;
(2) Penyusunan Pra Rancangan Awal RKPD tingkat Kelurahan dan Kecamatan Dokumen tersebut memuat hasil rembuk RW, arah kebijakan pembangunan kelurahan/kecamatan, dan program dan prioritas kelurahan/kecamatan sesuai dengan kewenangan yang diberikan, yang mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2011 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Terpadu;
(3) Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan Dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan prioritas rencana kegiatan pembangunan pada 267 kelurahan dan 44 kecamatan yang akan dilaksanakan tahun 2018, disertai dengan proses validasi secara berjenjang terhadap seluruh hasil usulan kegiatan Hasil Rembuk RW;
(4) Penyusunan Rancangan Awal RKPD yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dasar dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD/UKPD;
(5) Pelaksanaan Musrenbang Kota/Kabupaten dan Forum UKPD Dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan prioritas rencana kegiatan pembangunan pada 5 wilayah Kota dan 1 Kabupaten yang akan dilaksanakan tahun 2018. Selain itu serta dilakukan validasi usulan kegiatan Hasil Rembuk RW yang akan diserap melalui UKPD Kota/Kabupaten, pembahasan awal Renja UKPD melalui rangkaian Forum UKPD yang selanjutnya akan menjadi dasar bagi pembahasan pada forum SKPD;
28
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
(6) Pelaksanaan Musrenbang Provinsi RKPD dan Forum SKPD Dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan bagi rancangan RKPD;
(7) Perumusan dan penetapan RKPD tahun 2018 Perumusan dan penetapan RKPD 2018 dilakukan melalui proses yang komprehensif dengan melibatkan pemangku kepentingan dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara umum, proses penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 dapat digambarkan sebagai berikut:
29
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.7 Ilustrasi tahapan penyusunan RKPD
1
2
3
4
Pelaksanaan ` Rembuk RW
Penyusunan Pra Ranc Awal RKPD Kel/Kec.
Pelaksanaan Musrenbang Kel/Kec.
Penyusunan Ranc. Awal RKPD
menjaring aspirasi masyarakat pada 2.726 RW
dokumen arah kebijakan pembangunan Kel./Kec.
penajaman, penyelarasan, klarifikasi & kesepakatan prioritas rencana kegiatan
yang dibutuhkan: yang dibutuhkan: standardisasi usulan Rembuk RW sistem
hasil Rembuk RW arah kebijakan program prioritas sistem
yang dibutuhkan: stakeholders sistem
acuan dasar penyusunan Renja SKPD/UKPD
yang dibutuhkan: evaluasi RKPD 2016 kerangka ekonomi daerah prioritas dan sasaran pembangunan template renja
5
Pelaksanaan Musrenbang Kota/Kab. & Forum UKPD penajaman, penyelarasan, klarifikasi & kesepakatan prioritas rencana kegiatan
yang dibutuhkan: stakeholders sistem
6
Pelaksanaan Musrenbang Provinsi & Forum SKPD acuan dasar penyusunan Renja SKPD/UKPD
yang dibutuhkan: stakeholders sistem rancangan RKPD
7 Perumusan & Penetapan RKPD finaliasi dokumen RKPD
yang dibutuhkan: stakeholders hasil FGD hasil penelaahan Reses & usulan langsung hasil penyempurnaan RKPD
` TAHAPAN PENYUSUNAN RKPD PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2018 30
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Selain itu, sesuai dengan Penjelasan Atas Undang-undang Nomor 25 Tahun 20004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, pasal 6 Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang dan pasal 7 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011, proses penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 ini dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu politik, teknokratik, partisipatif, atas~bawah (top-down) dan bawah~atas (bottom-up). RKPD Tahun 2018 juga diharapkan dapat memenuhi aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui berbagai forum dialog dan diskusi, dan menjadi pedoman bagi seluruh SKPD/UKPD dalam penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan;
menjamin konsistensi perencanaan pembangunan
antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, dan antara Pemerintah Daerah dengan pelaku pembangunan lainnya.
1.4.1 Pendekatan Politik Pendekatan politik dilakukan dengan memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah merupakan proses penyusunan rencana dan rakyat menentukan pilihannya berdasarkan program-program pembangunan yang ditawarkan oleh calon Kepala Daerah. Sehingga rencana pembangunan merupakan penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan oleh Kepala Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah yang disepakati bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi DKI Jakarta. Gambar 1.8 Penjabaran Visi & Misi Kepala Daerah ke dalam RKPD
VISI & MISI
Kepala Daerah Terpilih
RPJMD RKPD Tahun I
RKPD Tahun II
RKPD Tahun III 31
RKPD Tahun IV
RKPD Tahun V
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.4.2 Pendekatan Teknokratik Pendekatan teknokratis merupakan proses pendekatan yang mengedepankan penggunaan metode dan kerangka berpikir ilmiah dan sistematik dalam melakukan analisis masalah yang dilakukan oleh SKPD/UKPD Provinsi DKI Jakarta sesuai tugas dan fungsinya. Penggunaan metode dan kerangka berpikir ilmiah dan sistematik diterapkan dalam melakukan analisis masalah, menyusun perkiraan ekonomi makro dan menyusun rencana program dan kegiatan pembangunan sebagai bagian proses penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018. Pendekatan teknokratis tersebut juga dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan lainnya termasuk pejabat fungsional perencana, tenaga ahli dari lembaga/institusi dan perguruan tinggi; serta staf perencana dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
PENDEKATAN TEKNOKKRATIS
Gambar 1.9 Proses Pendekatan Teknokratik Studi Literatur
menghimpun data-data atau sumber-sumber yang berhubungan dengan RKPD (statistik, hasil evaluasi, studi) dari berbagai sumber
Analisis Akademis
analisa permasalahan dan tantangan dalam penyusunan kebijakan dengan menggunakan metode ilmiah berdasarkan data empiris
Focus Group
pelibatan seluruh pemangku kepentingan (akademisi, pakar, pelaku dunia usaha)
Sinkronisasi
penyesuaian antara hasil FGD, data, studi, evaluasi dan perencanaan daerah penyangga Ibukota
RKPD 2018
32
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.4.3 Pendekatan Partisipatif Pendekatan partisipastif dalam penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018
dilaksanakan
dengan
melibatkan
semua
pihak
yang
berkepentingan
(stakeholders) terhadap pembangunan, dengan tujuan untuk mendapatkan aspirasi dan menumbuhkembangkan rasa memiliki. Untuk itu Pemerintah DKI Jakarta mengembangkan forum konsultasi publik yang melibatkan tokoh masyarakat, organisasi masyarakat dan anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam menjaring masukan dalam perumusan masalah dan prioritas pembangunan daerah tahun 2018. Forum tersebut dilakukan melalui 2 (dua) cara, yaitu melalui forum-forum yang terintegrasi dengan proses Musrenbang dan pelaksanaan forum konsultasi publik secara mandiri. Selain itu, konsultasi publik juga dilakukan secara on-line melalui situs konsultasi publik RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 pada http://rkpd.jakarta.go.id Selain forum-forum tersebut di atas, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Pasal 96 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011, partisipasi DPRD juga diwujudkan dalam pokok-pokok pikiran terutama hasil reses anggota DPRD yang telah diparipurnakan yang selanjutnya akan ditelaah lebih lanjut oleh eksekutif. Dalam hal ini DPRD melakukan penjaringan aspirasi masyarakat sesuai dengan daerah pemilihannya masing-masing. Secara umum mekanisme penelaahan hasil reses anggota DPRD yang telah diparipurnakan dapat dilihat sebagai berikut.
33
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.10 Mekanisme Reses anggota DPRD (perorangan/berkelompok) mengunjungi DAPIL masing-masing (dilaksanakan maks. 6 (enam) hari kerja)
Masa Reses DPRD
anggota DPRD (perorangan/berkelompok) membuat laporan tertulis hasil pelaksanaan tugas selama masa Reses
pembahasan bersama hasil reses dalam forum rapat tertinggi anggota DPRD yang dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua DPRD
Laporan Reses
Rapat Paripurna DPRD Penyampaian Hasil Reses
penyampaian hasil reses secara tertulis kepada Gubernur
Surat Ketua DPRD kepada Gubernur
feedback
Penelaahan Hasil Reses oleh SKPD/UKPD penelaahan hasil reses oleh SKPD/UKPD
Distribusi Data Hasil Reses ke SKPD/UKPD penyampaian hasil reses melalui Surat Kepala Bappeda
Pembahasan Hasil Reses
pembahasan hasil reses dikoordinasikan oleh Bappeda
Hasil Penelaahan Hasil Reses DPRD
34
Pengecekan dan Pemilahan Hasil Reses pengecekan dan pemilahan sesuai pembidangannya
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.4.4 Pendekatan Atas~Bawah (Top-Down) Pendekatan
atas~bawah
(top~down)
dan
bawah~atas
(bottom~up)
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan. Pendekatan atas~bawah dilakukan dengan menjadikan agenda dan prioritas pembangunan nasional yang tercantum dalam dalam RPJMN 2015-2019 dan RKP Tahun 2018 sebagai referensi utama. Pelaksanaan agenda pembangunan nasional (NAWA CITA) yang dijabarkan melalui Prioritas Nasional pada RKP 2018 menjadi acuan bagi Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI
dalam membuat perencanaan program dan kegiatan yang mendukung
pencapaian agenda pembangunan secara nasional. Dalam sinkronisasi perencanaan dengan kebijakan pembangunan
nasional,
Pemerintah Provinsi
DKI
Jakarta
melakukan koordinasi dengan Kementerian /Lembaga Pemerintah non Kementerian (K/L) terkait pengusulan, baik kegiatan prioritas nasional yang berlokasi di Provinsi DKI Jakarta
maupun
usulan
yang
merupakan
prioritas
daerah
untuk
diusulkan
pendanaannya ke Pemerintah Pusat, melalui forum Pertemuan Triwulanan BappenasBappeda, Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek), Rapat Kerja (Raker) dengan K/L, Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) dan forum Musrenbang Nasional. Gambar 1.11 Proses Pendekatan Top~Down
Program Strategis Nasional Koordinasi Teknis dengan Kementerian /Lembaga
RKP 2018
Koordinasi Perencanaan dengan Pemerintah Pusat
RPJPD &
RPJMD
RKPD 2018 35
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.4.5 Pendekatan Bawah~Atas (Bottom-Up) Pendekatan bawah~atas (bottom up) dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menjaring aspirasi dari bawah (masyarakat), untuk selanjutnya disinkronisasikan dengan kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan provinsi. Pendekatan Bawah~Atas tersebut dilaksanakan secara on-line dengan menggunakan Sistem Informasi e-Musrenbang pada http://musrenbang.jakarta.go.id melalui 2 (dua) cara yaitu: 1. Melalui mekanisme Musrenbang secara berjenjang, yang tahapannya dimulai dari Rembuk RW, Musrenang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Musrenbang Kota/Kabupaten dan Musrenbang Provinsi; dan 2. Melalui mekanisme usulan langsung dari masyarakat Penjelasan dari 2 (dua) cara tersebut sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
1.4.5.1 Mekanisme Musrenbang Secara umum, pendekatan bawah~atas (bottom~up) yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui mekanisme Musrenbang, yang merupakan forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan. Karena otonomi tunggal yang dimiliki oleh Provinsi DKI Jakarta 8 , pelaksanaan musrenbang
yang
dilaksanakan oleh Provinsi DKI Jakarta berbeda jika dibandingkan Provinsi lainnya di Indonesia, di mana Musrenbang dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat RW sampai dengan tingkat Provinsi. Timeline proses penyusunan RKPD Tahun 2018, mulai dari Rembuk RW, dapat dilihat pada gambar berikut. Penyusunan RKPD Tahun 2018 dimulai dari Tahun 2016, di mana dilakukan persiapan pelaksanaan Musrenbang, sosialisasi secara berjenjang kepada para Ketua RW, perbaikan Sistem e-Musrenbang dan Pelaksanaan Pra Rembuk RW.
8
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia, dilihat 4 April 2017, http://jdih.jakarta.go.id/produkhukum/details/1054
36
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.12 Timeline Proses Penyusunan RKPD Tahun 2018
37
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.4.5.1.1 Rembuk RW Rembuk RW merupakan forum musyawarah di tingkat Rukun Warga (RW), yang menjadi bagian dari proses Musrenbang di DKI Jakarta, untuk mengidentifikasi masalah, kebutuhan dan menentukan kegiatan dalam menyelesaikan masalah berdasarkan urutan prioritas yang disepakati bersama di lingkungan RW. Tahap Rembuk RW ini mengawali proses panjang penyusunan RKPD 9 dan dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) di lingkungan RW, antara lain Ketua dan Pengurus RW, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) pada RW setempat, Para Ketua RT di lingkungan RW, Perwakilan Organisasi Perempuan dan Remaja/Pemuda
setempat,
Unsur
Tokoh
Masyarakat
Setempat,
serta
Tim
Pendamping Rembuk RW yang terdiri dari Unsur Kelurahan. Ilustrasi dari stake holder Rembuk RW dapat dilihat pada gambar berikut Gambar 1.13 Ilustrasi Pemangku Kepentingan Rembuk RW
9
Instruksi Gubernur Nomor 41 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Musrenbang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dilihat 5 April 2017, http://jdih.jakarta.go.id/produkhukum/details/7085
38
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Pelaksanaan kegiatan Rembuk RW tersebut dengan tahapan sebagai berikut: 1. Persiapan Rembuk RW, yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 s.d minggu ke I bulan Desember 2016 2. Sosialisasi Rembuk RW, yang dilaksanakan pada tanggal 12 s.d 18 Desember 2016 3. Pra Rembuk RW, yang dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2016 sd. 8 Januari 2017 4. Rembuk RW, yang dilaksanakan pada tanggal 9 s.d 22 Januari 2017 Pendekatan bottom up melalui melalui mekanisme Musrenbang secara berjenjang dilaksanakan secara on-line dengan menggunakan Sistem Informasi eMusrenbang pada http://musrenbang.jakarta.go.id sejak fase Rembuk RW. Pada fase ini, masyarakat melalui Ketua RW dapat memilih usulan kegiatan berdasarkan standardisasi usulan kegiatan Rembuk RW 10 (sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut), melalui Sistem e-Musrenbang, yang dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi di lingkungan RW. Standardisasi usulan tersebut disusun oleh jajaran Bappeda berdasarkan hasil review penerapan standardisasi usulan kegiatan Rembuk RW tahun sebelumnya dan penajaman terhadap permasalahan yang sering muncul di tingkat komunitas. Penerapan Standardisasi usulan ini dimaksudkan untuk mempermudah para Ketua RW, yang telah diberikan userID dan password untuk akses sistem e-Musrenbang, dalam mengusulkan kegiatan. Standardisasi tersebut telah dilengkapi dengan nomenklatur usulan kegiatan, harga satuan, tipe usulan, SKPD/UKPD Tujuan, Definisi Operasional dan Syarat/Ketentuan Usulan Kegiatan. Mengingat adanya definisi operasional dan Syarat dan Ketentuan Usulan Kegiatan, maka para Ketua RW perlu memastikan terpenuhinya seluruh persyaratan yang dibutuhkan dalam pengusulan sebuah kegiatan. Oleh karena itu, para Ketua RW dengan dibantu oleh para Ketua RT masing-masing melakukan verifikasi dan pengecekan ulang ke lapangan yang dilakukan pada tahap Pra Rembuk RW, sebelum 10
Keputusan Gubernur Nomor 113 Tahun 2017 tentang Penetapan Standardisasi Usulan Kegiatan Rembuk RW Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017 Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2018, dilihat 4 April 2017, http://jdih.jakarta.go.id/produkhukum/details/6740
39
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
dilakukan input ke dalam Sistem e-Musrenbang. Sehingga pada saat log-in atau masuk ke dalam sistem e-Musrenbang, para Ketua RW hanya melakukan: 1. Memilih isu yang sesuai dengan permasalahan yang ada di lingkungan RW bersangkutan; 2. Melakukan input permasalahan di lingkungannya masing-masing; 3. Memilih template atau standardisasi usulan kegiatan yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di lingkungan RW bersangkutan; 4. Memasukkan detil persyaratan yang dibutuhkan, seperti tagging lokasi kegiatan, foto kondisi eksisting dan persyaratan lainnya bagi usulan kegiatan yang bersifat fisik serta Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk usulan kegiatan yang bersifat non fisik (pelatihan); 5. Mengisi volume dari usulan kegiatan yang diusulkan, dengan memperhatikan persyaratan volume maksimal dari masing-masing kegiatan; 6. Memasukkan nomor urut prioritas kegiatan.
40
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN Tabel 1.6 Standardisasi (Template) Usulan Kegiatan Rembuk RW Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2017 11 N o
Usulan Kegiatan
Bidang
Isu
1
Perekonomian
Penerangan/ Pencahayaan Kota
Pembangunan/ Peningkatan Pencahayaan Kota pada Jalan MHT
2
Perekonomian
Penerangan/ Pencahayaan Kota
Pembangunan/ Peningkatan Pencahayaan Kota pada Jalan Lingkungan
11
Ibid,
Harga Satuan (Rp) 10.181.440
13.776.858
Satuan Titik
Titik
Tipe Usula n Fisik
Fisik
41
Definisi Operasional/Deskripsi Usulan Kegiatan Sudin Harga satuan sesuai dengan Perindustrian dan Ebudgeting: Energi - JAKPUS a. 1.08.24.01.06.002.126/ Armature LED untuk Jalan Sudin Gang (Max 40 Watt) Rp. Perindustrian dan 7.600.000; dan Energi - JAKUT b. 3.02.03.01.048/ 1 Titik Sudin Pembangunan MHT Perindustrian dan dengan Tiang PLN Rp. Energi - JAKBAR 2.581.439,57 Sudin Perindustrian dan Energi - JAKSEL Sudin Perindustrian dan Energi - JAKTIM Sudin Perindustrian dan Energi – KEP. SERIBU Sudin Jarak antar tiang 33 M; Perindustrian dan harga satuan sesuai dengan Energi - JAKPUS Ebudgeting: a.1.08.24.01.06.002.127 / Sudin Armature LED untuk Jalan Perindustrian dan Lingkungan (Max 90 Watt) Energi - JAKUT Rp. 8.171.200 dan; Sudin Perindustrian dan b.3.02.03.01.046 / 1 Titik Pembangunan PJU Energi - JAKBAR SKPD/UKPD Tujuan
Syarat dan Ketentuan Usulan Kegiatan 1. Lokasi jelas (disertai dengan sket lokasi) 2. Jumlah Titik Lampu (dihitung dari panjang jalan dibagi 33 Meter) 3. lebar jalan 2-4 meter 4. Kondisi PJU Eksisting bukan LED (jika ada PJU Eksisting) 5. Terhadap seluruh usulan yang disampaikan oleh masyarakat, akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Suku Dinas Perindustrian dan Energi masing-masing wilayah.
1. Lokasi jelas (disertai dengan sket lokasi) 2. Jumlah Titik Lampu (dihitung dari panjang jalan dibagi 33 Meter) 3. lebar jalan 4-6 meter 4. Kondisi PJU Eksisting bukan LED (jika ada PJU Eksisting)
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
N o
Bidang
Isu
Usulan Kegiatan
Harga Satuan (Rp)
Satuan
2
3
Perekonomian
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
Penataan Pedagang Kaki Lima
2.653.716
m
4
Perekonomian
Tenaga Kerja
Pelatihan Keterampilan Tenaga Kerja Kejuruan Tata Boga
6.000.000
Orang
Tipe Usula n
SKPD/UKPD Tujuan Sudin Perindustrian dan Energi - JAKSEL Sudin Perindustrian dan Energi - JAKTIM Sudin Perindustrian dan Energi – KEP. SERIBU Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, Serta Perdagangan
Fisik
Non Fisik
Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri PPKD Jakarta Pusat PPKD Jakarta Utara PPKD Jakarta Barat PPKD Jakarta
42
Definisi Operasional/Deskripsi Usulan Kegiatan Lingkungan Dengan Tiang PJU Rp. 5.605.658,37
Syarat dan Ketentuan Usulan Kegiatan 5. Terhadap seluruh usulan yang disampaikan oleh masyarakat, akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Suku Dinas Perindustrian dan Energi masing-masing wilayah
Kegiatan diperuntukan untuk pembangunan kanopi membrane bagi pedagang kaki lima. Selanjutnya lokasi penataan tersebut akan diprioritaskan untuk pedagang eksisting yang sudah terdata Dinas dalam database KUMKM
1. Lokasi jelas (disertai dengan sket lokasi) 2. Tersedia lahan fasos fasum milik Pemda dengan luas minimal 40 m2 3. Terhadap seluruh usulan yang disampaikan oleh masyarakat, akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh Dinas KUMKM dan Perdagangan.
Pelatihan ini diperuntukan bagi Calon Tenaga Kerja dari kalangan masyarakat. Kebutuhan Pelatihan: Bahan Percontohan, honor instruktur non PNS, konsumsi, modul pelatihan, ATK. Pelatihan dilaksanakan selama 2 bulan.
1. Data usulan calon peserta pelatihan (harus by name by address, dilengkapi NIK dan dari masing-masing RW maksimal sebanyak 2 orang) 2. Kesediaan peserta untuk mengikuti pelatihan selama periode yang telah ditetapkan 3. Calon peserta adalah para
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
N o
Bidang
Isu
Usulan Kegiatan
Harga Satuan (Rp)
Satuan
Tipe Usula n
SKPD/UKPD Tujuan Selatan PPKD Timur
Dst........
Dst........
Dst........
Dst........
Dst........
Dst......
43
Dst........
Definisi Operasional/Deskripsi Usulan Kegiatan
Syarat dan Ketentuan Usulan Kegiatan pencari kerja diutamakan yang belum bekerja dan berdomisili diwilayah DKI Jakarta (dengan persyaratan memiliki KTP, Kartu Kuning, dan SKCK) 4. Usulan tersebut selanjutnya akan diseleksi oleh masing-masing PPK (Pusat Pelatihan Kerja) 5. Terhadap seluruh usulan yang disampaikan oleh masyarakat, akan dilakukan penelitian lebih lanjut oleh masing-masing PPKD.
Jakarta
Dst........
Dst........
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Seluruh usulan yang telah diinput tersebut selanjutnya disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan di tingkat RW melalui Forum Rembuk RW. Jika terdapat masukan, maka para Ketua RW melakukan revisi terhadap usulan dari RW masing-masing dengan menggunakan User ID Ketua RW pada Sistem e-Musrenbang.
1.4.5.1.2 Musrenbang Kelurahan Musrebang Kelurahan adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah. Musrenbang Kelurahan merupakan bagian dari proses Musrenbang di Provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan rencana kegiatan pembangunan di wilayah Kelurahan, sesuai dengan kewenangannya, untuk jangka waktu tahun 2018. Pada fase Musrenbang Kelurahan dibahas Pra Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tingkat Kelurahan 12. Musrenbang Kelurahan ini dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) di lingkungan Kelurahan, antara lain Anggota DPRD yang berdomisili di kelurahan setempat, Unsur Swasta yang berdomisili di kelurahan setempat, Perwakilan SKPD/UKPD teknis, Seksi Teknis Kecamatan, Puskesmas Kelurahan, Para Ketua RW di lingkungan Kelurahan, Lembaga Masyarakat Kelurahan (LMK), Pengelola Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan (KJK PEMK), Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM), Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Keterwakilan Perempuan dari yang diundang, Majelis taklim, Karang Taruna, Remaja Masjid, Kepala Sekolah atau Unsur Pendidikan (Direktur Perguruan Tinggi atau Lembaga Pendidikan) di lingkungan Kelurahan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Usahawan, Pelaksana Kegiatan Program Penataan Kawasan Kumuh Perkotaan (P2KKP) di lingkungan Kelurahan setempat, Ormas dan Orsospol, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Pelaksanaan kegiatan Musrenbang Kelurahan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:,
12
Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 9/SE/2017 tentang Pra Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tingkat Kelurahan dan Kecamatan Tahun 2018, dilihat 30 Maret 2017, http://jdih.jakarta.go.id/produkhukum/details/6927
44
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1. Pra Musrenbang Kelurahan, yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari s.d 5 Februari 2017; dan 2. Musrenbang Kelurahan, yang dilaksanakan pada tanggal 6 s.d 22 Februari 2017 Dalam rangka membantu proses percepatan penyusunan RKPD Tahun 2018, pada fase Musrenbang Kelurahan, digunakan 2 (dua) sistem, yaitu Sistem Informasi eMusrenbang Provinsi DKI Jakarta yang dikembangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi DKI Jakarta dengan alamat website http://musrenbang.jakarta.go.id, dalam menjaring aspirasi usulan masyarakat dan Sistem Informasi e-Budgeting Provinsi DKI Jakarta dengan alamat website http://apbd.jakarta.go.id, dalam proses usulan teknokratis Rencana Kerja dari Kelurahan Pada fase Pra Musrenbang Kelurahan dilakukan proses verifikasi dan validasi secara berjenjang, di mana Lurah dan aparaturnya, dengan dibantu oleh para Ketua RW, melakukan verifikasi kelayakan dari usulan kegiatan yang diajukan oleh seluruh RW di wilayah kerjanya. Setelah itu usulan tersebut divalidasi atau disetujui untuk diteruskan dan menjadi bahan Musrenbang di tingkat Kecamatan. Seluruh usulan yang tidak disetujui, harus diberikan alasan penolakan oleh Lurah dan semuanya terekam dalam Sistem e-Musrenbang. Selain itu, Kelurahan selaku UKPD melakukan input Rancangan Renja Kelurahan pada Sistem Informasi e-Budgeting, dengan mengacu pada Daftar Program Kegiatan Bersifat Khusus Kecamatan/Kelurahan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah 13 yang telah dibakukan standard usulan kegiatannya. Selanjutnya, kedua hal tersebut disampaikan kepada masyarakat di Kelurahan melalui forum Musrenbang Kelurahan. Jika masih terdapat masukan dari para Ketua RW, maka Lurah dapat melakukan revisi (penambahan) terhadap usulan dari RW masing-masing dengan menggunakan User ID Lurah pada Sistem e-Musrenbang.
13
Keputusan Gubernur Nomor 645 Tahun 2017, op. cit. hlm 23
45
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.4.5.1.3 Musrenbang Kecamatan Musrebang Kecamatan merupakan bagian dari proses Musrenbang di Provinsi DKI Jakarta dan forum antar pelaku di tingkat Kecamatan yang yang dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan rencana kegiatan pembangunan di wilayah Kecamatan, sesuai dengan kewenangannya, untuk jangka waktu tahun 2018. Pada fase Musrenbang Kecamatan dibahas Pra Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tingkat Kecamatan 14., Musrenbang Kecamatan ini dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) di lingkungan Kecamatan, antara lain Anggota DPRD yang berdomisili di kecamatan setempat, Forum Komunikasi Pimpinan tingkat Kecamatan, Kantor
Kesbangpol
Tingkat
Kota/Kabupaten,
Suku
Dinas
Pemberdayaan,
Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk, Kepala Seksi Kecamatan, Kepala Seksi Unit Teknis di Kecamatan, Para Lurah di lingkungan Kecamatan setempat, Tim Penggerak PKK Kecamatan, Para Ketua Lembaga Masyarakat Kelurahan di Lingkungan Kecamatan setempat, Delegasi RW yang ditetapkan pada berita acara Musrenbang Kelurahan (1 orang), BKM/LKM, dan Organisasi masyarakat atau Organisasi sosial di lingkungan Kecamatan setempat. Pelaksanaan kegiatan Musrenbang Kecamatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Pra Musrenbang Kecamatan, yang dilaksanakan pada tanggal 23 Februari s.d 5 Maret 2017; dan 2. Musrenbang Kecamatan, yang dilaksanakan pada tanggal 6 Maret s.d 12 Maret 2017 Melanjutkan proses percepatan penyusunan RKPD Tahun 2018 sebagaimana fase Musrenbang Kelurahan, pada fase Musrenbang Kecamatan juga menggunakan 2 (dua) sistem, yaitu Sistem Informasi e-Musrenbang Provinsi DKI Jakarta yang dikembangkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi DKI Jakarta dengan alamat website http://musrenbang.jakarta.go.id, dalam menjaring aspirasi usulan masyarakat dan Sistem Informasi e-Budgeting Provinsi DKI Jakarta
14
Surat Edaran Sekretaris Daerah Nomor 9/SE/2017, op. cit. hlm 43
46
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
dengan alamat website http://apbd.jakarta.go.id, dalam proses usulan teknokratis Rencana Kerja dari Kecamatan Hal yang berbeda dilakukan pada fase Musrenbang Kecamatan adalah dilakukannya
survey
yang
dilakukan
oleh Tim
Teknis
yang
dibentuk
oleh
Walikota/Bupati15, di mana Camat dan aparaturnya melakukan verifikasi kelayakan dari usulan kegiatan hasil Rembuk RW yang telah divalidasi pada forum Musrenbang Kelurahan di wilayah kerjanya. Hasil survei tersebut selanjutnya menjadi referensi bagi Camat dalam melakukan validasi terhadap seluruh usulan Rembuk RW. Camat melakukan validasi atau persetujuan usulan kegiatan hasil Rembuk RW untuk diteruskan dan menjadi bahan Musrenbang di tingkat Kota/Kabupaten dan menolak seluruh usulan yang dinilai belum layak untuk disetujui berdasarkan pertimbangan yang diberikan oleh Tim Teknis. Seluruh alasan penolakan oleh Camat akan secara otomatis terekam dalam Sistem e-Musrenbang. Kecamatan selaku UKPD juga melakukan input Rancangan Renja Kecamatan pada Sistem Informasi e-Budgeting, dengan mengacu pada Daftar Program Kegiatan Bersifat Khusus Kecamatan/Kelurahan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah 16 yang telah dibakukan standard usulan kegiatannya. Selanjutnya, kedua hal tersebut disampaikan kepada para pemangku kepentingan di Kecamatan melalui forum Musrenbang Kecamatan.
1.4.5.1.4 Musrenbang Kota/Kabupaten Musrenbang Kota/Kabupaten merupakan bagian dari proses Musrenbang di Provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan terhadap usulan Renja Kelurahan, Kecamatan dan UKPD yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah di wilayah kota/kabupaten administrasi. Hasil Musrenbang Kota/Kabupaten tersebut dipertajam dengan hasil dari Forum UKPD serta hasil Reses yang dilakukan oleh DPRD Provinsi DKI Jakarta.
15
Instruksi Sekretaris Daerah Nomor 66 Tahun 2016 tentang Pembentukan Tim Teknis Survei Usulan Kegiatan Rembuk RW Tahun 2017, dilihat 8 April 2017, http://jdih.jakarta.go.id/produkhukum/details/6635 16 Keputusan Gubernur Nomor 645 Tahun 2017, op. cit. hlm 44
47
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Musrenbang Kota/Kabupaten ini dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) di lingkungan Kota/Kabupaten, antara lain Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Tingkat Kota/Kabupaten Administrasi, Sekretaris Kota/Kab dan Para Asisten Sekretaris Kota/Kabupaten, Para Kepala UKPD Kota/Kabupaten Administrasi, Para
Kepala
Bagian
Sekretaris
Kota/Kabupaten,
Camat,
Lurah,
Dewan
Kota/Kabupaten Administrasi, Perwakilan masyarakat yang telah dipilih pada Musrenbang Kecamatan, Ketua LMK, LSM/Ormas/Orsospol, Tokoh Masyarakat, Perwakilan Perempuan, Perwakilan BUMD & BUMN di Wilayah, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi DKI Jakarta, Satker Pusat Infrastruktur Persampahan dan Sanitasi (PIPS) Jabodetabek, Lembaga dan dunia usaha yang berpartisipasi dalam CSR, Perguruan Tinggi setempat, Forum Kota Sehat tingkat Kota/Kabupaten Administrasi, Forum Anak, Forum Komunikasi Lanjut Usia (FKLU), PKK dan Dharma Wanita Kota/Kabupaten Administrasi,
Pemerintah
Daerah
Wilayah
perbatasan,
Badan
Kerja
Sama
Pembangunan (BKSP), dan Kelompok Masyarakat lainnya. Pelaksanaan
kegiatan
Musrenbang
Kota/Kabupaten
dilakukan
dengan
tahapan sebagai berikut: 1. Pra Musrenbang Kota/Kabupaten (Forum UKPD), yang dilaksanakan pada tanggal 13 Maret s.d 21 Maret 2017; dan 2. Musrenbang Kota/Kabupaten, yang dilaksanakan pada tanggal 15 Maret s.d 22 Maret 2017 Pada fase Pra Musrenbang Kota/Kabupaten (Forum UKPD) ini diintegrasikan hal-hal sebagai berikut: a. Usulan kegiatan hasil Rembuk RW Tahun 2017 (template), yang telah diverifikasi dan divalidasi secara berjenjang, mulai dari Musrenbang Kelurahan hingga Kecamatan; b. Usulan langsung masyarakat dari data e-Musrenbang, yang telah diinventarisasi dan dipilah oleh Subanppeko/Kab berdasarkan pembidangan dan SKPD/UKPD tujuan; c. Hasil Reses DPRD yang telah diinventarisasi dan dipilah oleh Bappeda berdasarkan pembidangan dan SKPD/UKPD tujuan;
48
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
d. Rancangan Renja UKPD Kota/Kabupaten Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018; e. Hasil kunjungan wilayah yang dilakukan oleh pimpinan daerah dan wilayah ataupun Kepala SKPD/UKPD terkait (berikut foto); dan f.
Laporan-laporan masyarakat yang disalurkan melalui Kliping Media, Berita Online, Twitter @jakartagoid, Facebook Jakarta Go Id, Email
[email protected], SMS 32881818, Balai Warga di www.jakarta.go.id, LAPOR! 1708/0811944728, unjuk rasa, serta aplikasi mobile QLUE yang belum direspon oleh UKPD/SKPD. Laporan tersebut bukan merupakan kegiatan yang bersifat penanganan segera. Mulai fase Musrenbang Kota/Kabupaten dan selanjutnya, sistem yang
digunakan hanya satu, yaitu Sistem Informasi e-Budgeting Provinsi DKI Jakarta yang telah terintegrasi dengan e-Planning dengan alamat website http://apbd.jakarta.go.id. Pada sistem tersebut, UKPD
Kota/Kabupaten melakukan input Rancangan Renja
UKPD dengan mengacu pada Daftar Program Kegiatan Bersifat Umum 17 dan Khusus 18 SKPD/UKPD Menurut Urusan Pemerintahan Daerah yang telah dibakukan standard usulan kegiatannya.
Usulan hasil Rembuk RW diintegrasikan pada Sistem e-
Budgeting dengan Sistem e-Musrenbang, sehingga usulan tersebut dapat diserap oleh SKPD/UKPD pada Rencana Kerja yang sesuai di SKPD/UKPD masing-masing. Pada penyusunan RKPD Tahun 2018 ini, menindaklanjuti usulan hasil Rembuk RW menjadi obligatory bagi SKPD/UKPD, terutama SKPD/UKPD yang merupakan SKPD/UKPD tujuan
usulan
Rembuk
RW.
Validasi
terhadap
kegiatan
SKPD/UKPD
yang
bersangkutan tidak dapat dilakukan oleh para pimpinan SKPD/UKPD jika usulan hasil Rembuk RW tidak ditindaklanjuti. Selanjutnya, seluruh Rancangan Renja yang telah diintegrasikan tersebut disampaikan kepada para pemangku kepentingan di tingkat Kota/Kabupaten melalui forum Musrenbang Kota/Kabupaten.
17 18
Ibid, hlm 20 Ibid, hlm 21
49
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.4.5.1.5 Musrenbang Provinsi Musrenbang Provinsi DKI Jakarta merupakan wadah dalam penyusunan RKPD yang disusun melalui perumusan, penajaman, penyelarasan, dan klarifikasi usulan hasil Rembuk RW yang disesuaikan dengan program percepatan pencapaian Visi Misi Gubernur 2013 – 2017, sebagai bahan penyempurnaan kebijakan dalam dokumen Rancangan RKPD Tahun 2018. Seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) perencanaan pembangunan Provinsi DKI Jakarta dapat berperan serta aktif di dalam proses Musrenbang Provinsi DKI Jakarta tersebut. Pelaksanaan Musrenbang Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017 didahului oleh proses Forum SKPD yang merupakan wadah antar SKPD Provinsi DKI Jakarta dan jajarannya dalam rangka pembahasan Rencana Kerja (Renja) SKPD yang mengacu pada usulan kegiatan dari masyarakat, Rencana Program dan Prioritas SKPD, Rencana Prioritas Provinsi dan Program Unggulan Kepala Daerah. Musrenbang Provinsi ini dilakukan dengan melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) di lingkungan Provinsi DKI Jakarta, antara lain: 1. Eksekutif: Gubernur, Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah, para Deputi Gubernur, para Asisten Sekda, para Asisten Deputi Gubernur, para Kepala SKPD, para Walikota/Bupati, para Kepala Biro Setda, para Direktur RSUD, Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, Kepala Sekretariat BKSP Jabodetabekjur dan para Kepala Subanppeko/Kab. 2. Legislatif: Ketua DPRD, para Wakil Ketua DPRD, Ketua Badan Anggaran DPRD, Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD, para Ketua Fraksi DPRD, para Ketua Komisi DPRD, Anggota DPR RI Daerah Pemilihan DI Jakarta, dan Anggota DPD RI Daerah Pemilihan DI Jakarta 3. Pemerintah Pusat: Kapolda Metro Jaya, Pangdam Jaya, Pangarmabar, Pangkoops AU, Kasgar I, Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta, Ketua Kejaksaan Tinggi Jakarta, Ketua KPK, Ketua BPK, Gubernur BI, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi DKI Jakarta, Kepala BNPB, Kepala BPKP, Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, para Direktur K/L, para Kepala Biro Perencanaan K/L, dan unsur K/L 4. Pemerintah Daerah Perbatasan: Para Kepala Bappeda Provinsi/Kota/Kabupaten wilayah Perbatasan DKI Jakarta 5. BUMD Provinsi DKI Jakarta, 50
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
6. Perguruan Tinggi, 7. Para Pakar, 8. Organisasi Internasional,
Organisasi Kemasyarakatan, Asosiasi Profesi,
Dunia Usaha & Lembaga Swadaya Masyarakat Adapun ilustrasi para pemangku kepentingan di tingkat Provinsi dapat digambarkan sebagai berikut. Gambar 1.14 Ilustrasi Pemangku Kepentingan Musrenbang Provinsi
Pelaksanaan
kegiatan
Musrenbang
Kota/Kabupaten
dilakukan
dengan
tahapan sebagai berikut: 1. Pra Musrenbang Provinsi (Forum SKPD), yang dilaksanakan pada tanggal 23 Maret s.d 27 Maret 2017; dan 2. Musrenbang Provinsi, yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret s.d 4 April 2017 Pra
Musrenbang
Provinsi
(Forum
SKPD)
dilaksanakan
untuk:
(1)
Menyelaraskan program dan kegiatan SKPD/UKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD/UKPD berdasarkan usulan program dan kegiatan hasil Rembuk RW, Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, dan Musrenbang Kabupaten/Kota, (2) Menyelaraskan program dan kegiatan SKPD/UKPD sesuai dengan tugas pokok
51
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
dan fungsi SKPD/UKPD berdasarkan Penelaahan Atas Rekomendasi Hasil Reses DPRD Kedua dan Ketiga DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2016, (3) Menyelaraskan dan mengonfirmasikan program dan kegiatan SKPD/UKPD sesuai dengan tugas pokok dan fungsi SKPD/UKPD berdasarkan usulan program dan kegiatan hasil Forum UKPD serta usulan langsung masyarakat, (4) Menyelaraskan program dan kegiatan antar SKPD/UKPD dalam rangka sinergi pelaksanaan dan optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD/UKPD, dan (5) Menyesuaikan pendanaan program dan kegiatan prioritas berdasarkan anggaran indikatif untuk masing-masing SKPD/UKPD. Selanjutnya, seluruh Rancangan Renja yang telah diintegrasikan tersebut disampaikan kepada para pemangku kepentingan di tingkat Provinsi melalui forum Musrenbang Provinsi yang terdiri atas Pleno Musrenbang dan Sidang Kelompok Musrenbang, untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan di DKI Jakarta.
1.4.5.2 Mekanisme Usulan Langsung dari Masyarakat Selain mekanisme
pendekatan Musrenbang,
bawah~atas Pemerintah
(bottom~up) Provinsi
DKI
yang
dilakukan
Jakarta
juga
melalui
membuka
mekanismme usulan langsung dari Masyarakat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya warga yang ingin berpartisipasi dalam proses perencanaan pembangunan namun tidak dapat mengikuti proses Musrenbang. Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka kanal usulan langsung dari Masyarakat yang dibuka sepanjang tahun. Kanal tersebut disediakan di dalam Sistem Informasi e-Musrenbang (lihat gambar berikut). Adapun cut-off dari usulan langsung dari Masyarakat tersebut ada pada fase Musrenbang Kelurahan setiap tahunnya. Selanjutnya usulan tersebut akan dihimpun dan ditelaah lebih lanjut olej unsur Bappeda. Mekanisme penelaahan usulan langsung tersebut dapat dilihat pada gambar berikut
52
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
Gambar 1.15 Kanal Usulan Langsung Masyarakat
Gambar 1.16 Mekanisme Penelaahan Usulan Langsung Masyarakat Masyarakat menginput usulan langsung dalam Sistem e-Musrenbang
Input Usulan Langsung
Penarikan Usulan Data Langsung dari Sistem eMusrenbang
Tarik Data Usulan Langsung
pengecekan dan pemilahan sesuai wilayahnya
Pengecekan dan Pemilahan Usulan Langsung
feedback Penelaahan Usulan Langsung oleh SKPD/UKPD penelaahan usulan langsung oleh SKPD/UKPD
Distribusi Data Usulan Langsung ke SKPD/UKPD penyampaian usulan langsung melalui Surat Kepala Bappeda
Pembahasan Usulan Langsung pembahasan hasil reses dikoordinasikan oleh Suku Badan Perencanaan Pemmbangunan Kota/Kabupaten
Hasil Penelaahan Usulan Langsung
53
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
1.5. Maksud dan Tujuan Dokumen RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta yang memuat arah kebijakan, sasaran, prioritas dan program pembangunan serta kegiatan yang bersifat terukur, terpadu, berorientasi pada pendekatan fungsi pembangunan dan berkelanjutan. Tujuan penyusunan RKPD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
(1)
Menyediakan satu acuan bagi DPRD Provinsi DKI Jakarta, seluruh Kepala SKPD, Kepala UKPD, dan seluruh Lurah dan Camat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menentukan prioritas program dan kegiatan Tahun 2018;
(2)
Menjadi pedoman dalam penyusunan rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA), rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018;
(3)
Menetapkan program prioritas untuk masing-masing urusan pemerintahan dalam rangka pencapaian target Perjanjian Kinerja.
(4)
Memperkuat koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi pembangunan baik antar SKPD/UKPD, dan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat;
(5)
Memberikan jaminan kepastian kebijakan sebagai komitmen Pemerintah dalam penyelenggaran urusan Pemerintahan;
(6)
Menyediakan tolak ukur untuk menilai dan mengevaluasi kinerja setiap SKPD/UKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; serta menyusun Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ), Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah (LKPD);
(7)
Menciptakan iklim pemerintahan yang partisipastif, responsif, dan kondusif dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan;
54
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
(8)
Menggerakan
dan
mengarahkan
seluruh
pemangku
kepentingan,
dan
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan Provinsi DKI Jakarta;
(9)
Menjadi acuan dalam pengembangan kerjasama dan kemitraan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pelaku usaha swasta dan masyarakat; dan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan pemerintah daerah lainnya.
(10) Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.
1.6. Sistematika Dokumen RKPD Sistematika dokumen RKPD tahun 2018 adalah sebagai berikut:
BAB I
:
Pendahuluan Bab ini menjelaskan latar belakang, tahapan penyusunan, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen RKPD dengan dokumen rencana pembangunan daerah lainnya, maksud dan tujuan
sistematika dokumen,
maksud dan tujuan penyusunan RKPD yang mencakup : (1) Latar Belakang; (2) Tahapan Penyusunan; (3) Dasar Hukum; (4) Hubungan RKPD dan Dokumen Perencanaan Lainnya; (5) Maksud dan Tujuan penyusunan RKPD, serta (6) Sistematika Dokumen RKPD. BAB II
:
Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun lalu dan Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Bab ini menguraikan gambaran umum kondisi daerah, hasil evaluasi RKPD, dan permasalahan pembangunan daerah
BAB III
:
Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah dan Kebijakan Keuangan Daerah Bab ini menerangkan tentang kondisi ekonomi Tahun 2016 dan perkiraan tahun berjalan (Tahun 2017), yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan
55
RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 PENDAHULUAN
pemerintah daerah dalam mendanai pembangunan daerah Tahun 2018 yang memuat : (1) Arah Kebijakan Ekonomi Daerah (2) Arah Kebijakan Keuangan Daerah
BAB IV
:
Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah,
Bab ini menjelaskan tentang prioritas dan sasaran pembangunan daerah Tahun 2018 BAB V
:
Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Dalam Bab ini disajikan rencana program pemerintahan daerah dalam Tahun 2018
BAB VI
:
Penutup Dalam Bab ini menjelaskan harapan dari RKPD 2018 dan menguraikan prinsip dan kaidah pelaksanaan RKPD 2018.
56