RENCANA KERJA KPHL MODEL MUTIS-TIMAU UNIT XIX PROVINSI NTT TA. 2014 -2018
Oleh : Frans A.B. Fobia, S.Hut Kepala KPHL Model Mutis Timau Unit XIX Provinsi NTT Kupang, 16 Oktober 2014
LATAR BELAKANG
Kehadiran Institusi KPH : Wujud tanggungjawab pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan hutan di tingkat tapak sehingga hutan yang open access bisa terurus/ tidak terdegradasi.
KELEMBAGAAN KPHL Model Mutis Timau Unit XIX Prov.NTT, dengan PERDA Prov.NTT Nomor 2 Tahun 2012 Uraian Tugas dan Jabatan Struktural pada KPHL diatur dalam Peraturan Gubernur NTT Nomor 32 Tahun 2012 Pengisian struktur oragnisasi KPHL tgl 31 Des 2013
TUGAS DAN FUNGSI TUGAS : melaksanakan pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi terbatas pada hutan Mutis Timau sesuai dengan fungsi hutannya berdasarkan peraturan perundang-undangan. FUNGSI : Melaksanakan pengelolaan hutan di wilayah kerjanya yang meliputi tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi hutan dan reklamasi, perlindngan hutan dan konsrvasi alam; Menjabarkan kebijakan kehutanan nasional dan provinsi bidang kehutanan untuk diimplementasikan di wilayah kerjanya sesuai peraturan perundang-undangan; Melaksanakan pemantauan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pengelolaan hutan di wilayah kerjanya; Membukaan peluang investasi guna mendukung tercapainya tujuan pengelolaan hutan di wilayah kerjanya.
PENETAPAN WILAYAH KPHL KPHL Mutis-Timau (Unit XIX) di tetapkan sebagai KPHL model sesuai SK Menhut No. 41/Menhut-II/2012, tgl 2 Februari 2012 dengan luas wilayah 115.380 Ha; Berdasarkan fungsi hutan, KPHL MutisTimau Timau terdiri dari Kawasan Hutan dengan fungsi : HL : 97,005 Ha; HPT : 18.375 Ha.
POSISI GEOGRAFIS KPHL MUTIS TIMAU Secara geografis, KPHL Mutis-Timau Timau terletak antara koordinat 9º 20’ 00” - 9º 45’ 10” LS dan 123º42’30” – 124º 20’ 00” BT, dan berada pada ketinggian 0 – 2.050 m dpl. Dengan posisi lereng yang amat beragam tetapi didominasi oleh tipe lereng berbukit sampai curam.
PENYEBARAN WILAYAH KPHL MENURUT WILAYAH ADMINISTRASI Penyebaran luas wilayah KPHL menurut wilayah administrasi kabupaten adalah : Kabupaten Kupang seluas 95.740 ha, Kabupaten Timor Tengah Selatan seluas 15.807 ha, dan Kabupaten Timor Tengah Utara seluas 3.833 ha.
IKLIM DAN KELERENGAN Iklim : type D – E , curah hujan ± 1.300 mm s/d 2.400 mm/tahun (November – April) intensitas hujan tinggi terjadi pada periode tertentu sehingga menyebabkan banjir. Kelas Lereng VI (40 – 60 %) yang ditandai oleh punggung bukit karstik memberi petunjuk bahwa daerah KPHL model merupakan daerah tangkapan air atau hulu dari daerah aliran sungai (DAS).
WILAYAH DAS Terdapat 4 DAS yang daerah hulunya meliputi kawasan KPHL Model Mutis Timau, yaitu DAS Benain, DAS Noelmina, DAS Noebesi dan DAS Noel Fail. DAS Benain dan DAS Noelmina merupakan DAS lintas kabupaten sehingga kewenangan pengelolaan ada di pihak propinsi. DAS Noebesi merupakan DAS yang sifat lintas negara, yaitu dengan Negara RDTL pada enkalve Oekusi. Sementara itu DAS Noel Fail adalah DAS internal Kabupaten Kupang tetapi memiliki batas-batas sub-das dengan daerah perbatasan negara RI dan RDTL.
FLORA Kekayaan flora antara lain jenis-jenis seperti : Ampupu (Eucalyptus alba), Cendana (Santalum album), Hue (Eucalyptus alba), Bijaema (Elacocarpus petiolata), Haubesi (Olea paniculata), Cemara Gunung (Casuarina equisetifolia), Manuk Molo (Decaspermum fruticosum), Oben (Eugenia littorale). Ada juga jenis tumbuh-tumbuhan lain seperti Salalu (Podocarpus rumphii), Natwon (Decaspermum glaucescens), Natbona (Pittospermum timorensis), Kunbone (Asophylla glaucescens), Tune (Podocarpus imbricata), Natom (Daphniphylum glauceccens), Kunkaikole (Seecinium spp.), Tastasi (Vitex negundo),Manmana (Croton caudatus), Mismolo (Maesa latifolia), Kismolo (Toddalia asiatica), Pipsau (Harissonia perforata), Matoi (Omalanthus populneu), jenis paku-pakuan, liana dan anggrek, mawar liar dan bunga lain dengan warna dan corak yang khas.
PENUTUPAN LAHAN WILAYAH KPHL MUTIS TIMAU No
Uraian Penutupan Lahan
HL (Ha)
HPT (Ha)
Jumlah (Ha)
1
Hutan Lahan Primer
12,498.10
3,389.71 15,887.81
2
Hutan Lahan Sekunder
45,374.48
14,200.95 59,575.43
3
Hutan Tanaman
9,641.20
1,101.40 10,742.60
4
Semak Belukar
6,144.09
2,259.90 8,403.99
5
Perkebunan
6
Tanah Terbuka
7 8
9
Pertanian Lahan Kering Pertanian Lahan Kering campur Semak
Rawa
561.28
145.20
706.48
4,543.77
1,530.49 6,074.26
3,988.01
1,881.15 5,869.16
6,514.84
1,554.46 8,069.30
50.97
50.97
FAUNA Keanekaragam satwa liar dari kelompok mamalia, reptilia, aves dan picces meliputi : Rusa Timor (Cervus timorensis), Kuskus (Phalanger orientalis), Babi Hutan (Sus vitatus), Biawak (Varanus salvator), Biawak Timor (Varanus timorensis). Di kawasan ini juga terdapat Ular Sanca Timor (Phyton timorensis), Ayam Hutan (Gallus-gallus), Punai Timor (Treon psittacea), Betet Timor (Apromictus jonguilaceus), Pergam Timor (Ducula cineracea), dan Perkici Dada Kuning (Trichoglosus haematodus). Punglor (Zoothera, sp), Kipasan Timor (Saxixola gutturalis). JenisJenis burung yang tercatat meliputi 16 spesies dan 31 sub spesies, 15 sub spesies tergolong jarang
INVENTARISASI BIOGEOFISIK Hutan Produksi Terbatas (HPT) • Potensi Pohon = 98,545 m3/ha • Rata-rata jumlah pohon per ha = 76 batang • Potensi per pohon = 1,3 m3/pohon • Jenis dominan : Ampupu (Eucalyptus alba), Jati (Tectona grandis) Hutan Lindung (HL) • Potensi Pohon = 177,995 m3/ha • Rata-rata jumlah pohon per ha = 91 batang • Potensi per pohon = 1,96 m3/pohon • Jenis Dominan : Ampupu (Eucalyptus alba), Jati (Tectona grandis), Cendana (Santalum album)
PERMASALAH YG DIHADAPI – – – – – – – – – – – – –
Degradasi Hutan dan Lahan Kritis Kemiskinan dan Kekurangan Pangan Claim terhadap Kawasan Hutan Belum ada pihak lain yang melakukan investasi Kawasan hutan Mutis Timau (RTK 183) dikukuhkan pada tahun 1975, terdapat 21 buah enclave Terdapat perkampungan/pemukiman dan pertanian dalam kawasan hutan Pemerintah kabupaten Kupang belum mengesahkan RTRW Kabupaten Kupang Belum terimplementasinya regulasi pengelolaan DAS terpadu yang mengikat para pihak Pemberdayaan masyarakat dilakukan sangat sektoral Wilayah kelola KPHL Model Mutis merupakan wilayah DAS prioritas di wilayah P. Timor. Dukungan SDM, sarana prasarana dan anggaran terbatas Tingkat pendidikan masyarakat umumnya rendah Pola pertanian yang dilakukan umunya bersifat tradisional ekstensif
PEMBAGIAN BLOK WILAYAH PENGELOLAAN Wilayah KPHL Mutis-Timau yang berfungsi HL : Blok Inti = (-) potensi jasa lingkungan Blok Pemanfaatan = punya potensi jasa lingkugan, HHBK, dekat pemukiman, aksesibilatas tinggi Blok Pemberdayaan = respons thd 11 desa enclave dlm wil. KPHL Wilayah KPHL yang berfungsi HPT : Blok HHBK – Jasa Lingkungan = ada potensi HHBK dan Jasa lingkungan hasil invent. Blok HHK-HA = ada potensi HHK tinggi Blok Pemberdayaan = HHK rendah/areal tdk berhutan ada masyarakat dekat hutan, potensial untuk HKm, HD & HTR
PETAK ARAHAN Kawasan Fungsi Hutan Lindung (HL)
JUMLAH 367
HL-INTI HL-PEMANFAATAN Kawasan Fungsi Hutan Produksi Terbatas (HPT) 178 HPT-HHBK-Jasling HPT-HHK-HT HPT-PEMBERDAYAAN HPT-PERLINDUNGAN JUMLAH
203 164 5 108 48 17 545
ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN ARAHAN PENGGUNAAN LAHAN (Ha) NO
HUTAN PRODUKSI TERBATAS (HPT) KABUPA HUTAN LINDUNG (HL) TEN PEMAN HHBKPEMBER PERLIN INTI HHK-HA FAATAN JASLING DAYAAN DUNGAN
JUMLAH
1
Kupang
2
Timor Tengah Selatan
10,151.99 5,992.56
3
Timor Tengah Utara
3,564.41 4,311.64
7,876.05
JUMLAH
54,056.26 42,133.54
642.22 11,044.82 5,005.81 1,712.02 114,594.67
40,339.86 31,829.34
642.22 11,044.82 5,005.81 1,712.02
90,574.06 16,144.56
LUAS PETAK KPHL MODEL MUTIS TIMAU PETAK ARAHAN KABUPATEN/KECAMATAN
HL-INTI
HL-PEMANFAATAN
HPT-HHBK- HPT-HHKHPTJasling HT PEMBERDAYAAN
Kab. Kupang 40339.86 31829.34 642.22 11044.82 5005.81 Kec. Amfoang Barat Daya 433.01 4882.55 Kec. Amfoang Barat Laut 7762.06 408.76 209.20 5256.87 Kec. Amfoang Selatan 2556.85 778.94 905.40 Kec. Amfoang Tengah 13982.89 11029.19 Kec. Amfoang Timur 13484.57 13442.60 Kec. Amfoang Utara 2553.48 6169.85 Kab. Timor Tengah Selatan 10151.99 5992.56 Kec. Fatumnasi 8087.93 2967.23 Kec. Mollo Utara 73.11 1338.83 Kec. Nunbena 1990.95 1686.51 Kab. Timor Tengah Utara 3564.41 4311.64 Kec. Miomaffo Barat 3.89 676.26 Kec. Mutis 3560.52 3635.38 JUMLAH 54056.26 42133.54 642.22 11044.82
HPTPERLINDUNGAN 1712.02
3329.06 584.60 1092.15
5005.81
JUMLAH
90574.06 555.39 9200.00 1156.64 15378.13 5333.34 25012.08 26927.17 8723.33 16144.56 11055.16 1411.94 3677.45 7876.05 680.15 7195.90 1712.02 114594.67
HUTAN LINDUNG (INTI) Konservasi jenis flora dan fauna langka yang dilindungi UU; Rehabilitasi kawasan yang terdegradasi ; Pemanfaatan /memungut secara sangat terbatas oleh masyarakat sekitar hutan tanpa melebihi produktivitas lestari; Pengembangan teknologi mikrohidro; Valuasi lingkungan dan sumberdaya alam sebagai basis penentuan willingness to accept dan willingness to pay, yaitu prinsip dasar pembayaran jasa lingkungan aliran air; Pembayaran jasa menjaga kawasan sebagai daerah tangkapan air baik melalui mekanisme kesediaan membayar oleh pengguna jasa maupun insentif program oleh pemerintah dan atau pihak lain yang tidak mengikat.
HL (PEMANFAATAN) Kawasan : budidaya tanaman obat; budidaya tanaman hias; budidaya jamur; budidaya lebah; penangkaran satwa liar dan budidaya HMT Jasa Lingkungan : pemanfaatan jasa aliran air; pemanfaatan air; wisata alam; perlindungan keanekaragaman hayati; penyelamatan dan perlindungan lingkungan; atau penyerapan dan/atau penyimpanan karbon Pemungutan HHBK (yang sudah tersedia secara alami): rotan, madu, getah, buah, jamur, sarang burung walet
HL (PEMBERDAYAAN) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dapat berupa pelatihan (teknis, kelembagaan dan pelatihan adminsitrasi) Pemberian akses legalitas seperti HKm; Pemberian insentif bagi masyarakat yang berhasil melakukan RHL serta pengelolaan HL; Memfasilitasi kerjasama antar sektor yang mendorong multistakeholder mau berperan serta dalam pengelolaan HL; Pengembangan akses pasar bagi upaya pemanfaatan HHBK dalam HL seperti produk madu alami hutan melalui aktivitas seperti promosi, temu pasar, informasi pasar, kunjungan antara daerah sekaligus pengembangan pariwisata dan memfasilitasi kerjasama kemitraan; Pengembangan kemitraan usaha seperti koperasi dan BUMDes.
HPT (HHBK-JASA LINKUNGAN) Pada petak-petak ini skenarionya : jasa lingkungan dimaksud antara lain jasa aliran air, pariwisata; perlindungan keanekaragaman hayati, penyelamatan dan perlindungan lingkungan, atau penyerapan dan/atau penyimpanan karbon (carbon offset).
HPT (HHK-HA) HHK-HA : Model sama dgn HPT lainnya tetapi pemilihan tanaman mengikuti kaidah hutan konservasi dimana minimum 90% adalah kayu-kayuan berdaur panjang dan berjenis endemik/asli/setempat serta maksimum 10% MPTS yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sertempat. Pemberdayaan : Pada petak hutan tipe ini, rencana pengelolaan bertumpu pada upaya upaya produksi kayu dengan melibatkan masyarakat dalam pola-pola kemitraan seperti HKm, hutan desa, hutan tanaman rakyat-kemitraan dan lain sebagainya. Perlindungan : Pada petak-petak ini adalah untuk memproduksi bahan-bahan olahan dengan melakukan perlindungan khusus terhadap sumber-sumber penyangga kehidupan seperti mata air dan sumberdaya jenis atau genetik tertentu yang ada.
VISI, MISI DAN TUJUAN VISI KPHL Mutis-Timau-Timau menjadi salah satu pilar pembangunan wilayah dengan kawasan yang mantap, mandiri, lestari serta mensejahterakan masyarakat secara berkeadilan melalui tata kelola kawasan yang baik.
MISI
TUJUAN UTAMA
Mewujudkan pemantapan penataan wilayah Tersedia areal kerja yang mantap, model pengelolaan dan perencanaan pengelolaan program-program dengan dukungan multipihak wilayah KPHL Model Mutis Timau dan menjamin yang mampu memenuhi kebutuhan ketahanan kepastian berusaha pangan masyarakat berbasis hutan lestari sebagai kawasan tangkapan air
Mewujudkan perilaku positif dan partisipatif masyarakat dalam pengelolaan SDA hutan melalui pendekatan pengelolaan DAS terpadu
Masyarakat secara kelembagaan, mandiri dan parsipatif dapat mengelola hutan secara lestari bagi peningkatan ekonomi keluarga melalui pola kemiteraan
MISI
TUJUAN UTAMA
Mewujudkan dan mengarahkan pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan KPHL Model Mutis-Timau dalam rangka resolusi konflik tenurial
Masyarakat mampu mengelola kawasan hutan secara legal, terencana, terkendali dan berkelanjutan
Mewujudkan rehabilitasi, restorasi dan konservasi SDA hutan dan lahan serta dalam rangka produksi hasil hutan
Meningkatkan produksi hasil hutan dan produktivitas kawasan secara berkelanjutan
Mewujudkan pembukaan peluang investasi dan Memberikan kontribusi pendapatan bagi daerah kemandirian financial KPHL Model Mutis Timau
RPHJP THN 2014-2023 Rencana Kegiatan Prakondisi Operasional Penyiapan Sarana Prasarana Pemantapan KH dan Areal Kerja Data Base dan Informasi Kelengkapan Kelembagaan
Rencana Kegiatan Selama Jangka Pengelolaan (Tahun 2014 2023) Kegiatan Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan Hutan Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu Pemberdayaan Masyarakat Pembinaan dan Pemantauan Pemanfaan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan Rehabilitasi Hutan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Koordinasi dan Sinkronisasi Sinergi dengan Instansi Terkait dan Stakeholders Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM Penyediaan Pendanaan Pengembangan Data Base Rasionalisasi Wilayah Kelola KPH Review RPHJP Pengembangan Investasi Pendapatan Business (model business maupun unit bussiness)
PROGRAM KEGIATAN THN 2014-2018 PROGRAM I Pengembangan Pemanfaatan dan Penertiban Sumber Daya Hutan KEGIATAN: Penataan batas kawasan hutan wilayah kelola KPHL Fasilitasi Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan oleh Mitra Pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) Perlindungan dan Pengamanan Hutan
PROGRAM II Rehabilitasi Hutan dan Lahan KEGIATAN : Pengembangan Tanaman Cendana Rehabilitasi Hutan (Reboisas Murnii /Reboisasi Pengkataan Tanaman
PROGRAM III Pengelolaan DAS Terpadu KEGIATAN : Pembangunan Model Pengelolaan DAS Terpadu
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN THN 2014 - 2018 NO 1 1
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
3 4 Penataan wilayah pengelolaan KPHL Mempertahankan luas kawasan Model Mutis Timau Unit XIX Provinsi hutan wilayah kelola 115.380 ha NTT berupa : pemeliharaan batas dan inventarisasi hutan
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE2014 2015 5 6 115.380 Ha 115.380 Ha
2016 7 115.380 Ha
2017 8 115.380 Ha
2018 9 115.380 Ha
Pemeliharan batas luar kawasan hutan sepanjang 125 Km
-
100 Km
100 Km
150 Km
219.5 Km
Inventarisasi potensi hutan seluas 115.380 Ha
-
50.000 Ha
65.380 Ha
-
-
2
Memanfaatkan dan menggunakan kawasan hutan untuk meningkatkan produktivitas kawasan hutan;
Pemberian akses usaha kepada masyarakat untuk pemanfaatan kawasan hutan secara produktif seluas 10 % dari luas wilayah kelola
5000 Ha
5000 Ha
5000 Ha
5000 Ha
3
Melakukan rehabilitasi memelihara dan meningkatkan fungsi dan daya dukung daerah aliran sungai (DAS)
Jumlah bibit tanaman Cendana yang ditanam 500.000 batang
50000 batang
100000 batang
150000 batang
200000 Batang
Lahan kritis yang di rehabilitas 1500 150 Ha Ha
250 Ha
300 Ha
400 Ha
400 Ha
Pembangunan model pengelolaan DAS terpadu 8 kelompok
2 Klpk
2 Klpk
2 Klpk
2 Klpk
-
-
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN THN 2014 - 2018 TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KENO 1
4
5
SASARAN 3
Mereduksi tingkat degradasi dan deforestasi serta perdagangan hasil hutan ilegal;
Membuka peluang investasi, membangun kemiteraan dengan pihak lain dan membina, mengelola serta meningkatkan peranserta masyarakat dalam mendukung pengelolaan hutan
INDIKATOR SASARAN 4
2014
2015
2016
2017
2018
5
6
7
8
9
Sosialisasi peraturan perundangundangan bidang kehutanan (4 PAM SWAKARSA kelompok)
-
1 Klpk
1 Klpk
1 Klpk
1 Klpk
Operasi pengamanan hutan secara periodik (16 kali)
-
4 kali
4 kali
4 kali
4 kali
Penyelesaian kasus-kasus Kehutanan
-
2 kasus
3 kasus
5 kasus
5 kasus
Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan (4 kelompok MPA)
-
1 klpk
1 klpk
1 klpk
1 klpk
Pembinaan dan pengembangkan HHBK (lebah madu) pada 8 kelompok tani hutan
-
2 Klpk
2 Klpk
2 Klpk
2 Klpk
KEGIATAN THN 2014 Kegiatan : Operasional perkantoran Pengelolaan KPHL (Rehabilitasi wilayah KPHL)
Alokasi Anggaran : Belanja Langsung Rp. 1.137.802.500,Belanja Tidak Langsung Rp. 945.428.000, Sumber Biaya : APBD Murni dan DAK TA. 2014
POTRET WILAYAH KPHL MUTIS TIMAU
POTRET WILAYAH KPHL MUTIS TIMAU
Terima kasih, Wassalamu’alaikum wr.wb. 34