Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Materi Paparan Dalam Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat I, Angkatan XXII
Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM
[email protected]
Eksternal
Peluang
Ancaman
Krisis US & Eropa
Kepercayaan Internasional Globalisasi
Pasar
Strategi
SDM
SDA
Rebalancing - China
Ekonomi, Pendidikan, Industri, Sosbud, Hankam
Terorisme Bencana Alam
Daya Tarik Alam & Budaya
Hambatan Jarak
Macro economics Competitiveness Rank
Internal
Daya saing infrastruktur Ketidakmerataan Faktor Lain
Kekuatan
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Analisis Lingkungan Stratejik
Peran kerjasama regional & internasional
Liberalisasi Ekonomi India
Kelemahan
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
ANALISIS EKSTERNAL
Peluang
Indonesia sebagai Pasar Besar • Indonesia merupakan pasar terbesar dengan peringkat ke-15 di dunia
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
The Global Competitiveness Index 2011–2012: Efficiency enhancers
Kepercayaan Internasional Kepercayaan terhadap Indonesia meningkat, ditandai dengan beberapa hal sebagai berikut: Wold Economic Forum menaikkan peringkat daya saing Indonesia untuk tahun 20102011 menjadi 44 dari peringkat 54 pada periode sebelumnya. The Economist edisi bulan Desember 2010 menyatakan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi baru, new emerging economy.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Majalah politik Foreign Policy menyebutkan Indonesia akan menjadi superpower demokrasi dunia (World’s Democratic Superpower) dalam beberapa tahun ke depan. UNCTAD (2009), menetapkan Indonesia sebagai 1 dari 10 negara dengan daya tarik terbesar untuk FDI 2010 – 2011
Kerjasama dan Peran di level Internasional Asia semakin penting dalam perdagangan global • Indonesia terletak di kawasan Asia Timur dengan perdagangan yang sangat dinamik • Indonesia harus mengoptimalkan diplomasi perdagangan bilateral dan regional untuk menjamin akses pasar (ASEAN Economic Community dan Perluasannya ke ASIA Timur)
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Komunitas Ekonomi ASEAN akan diimplementasikan tahun 2015 • Indonesia harus meningkatkan daya saing guna menghadapi integrasi perekonomian dan meningkatkan potensi pasar domestik • Peran inter-konektivitas mutlak dalam mendorong daya saing produk nasional di pasar domestik maupun luar negeri
Kerjasama dan Peran di level Internasional Perdagangan South to South meningkat cepat • Sejak 2008, 54% pertumbuhan ekspor negara berkembang didorong oleh pemintaan negara berkembang lainnya (di 1998 hanya 12%). Indonesia memiliki posisi yang sangat bagus dalam perubahan ini.
Restrukturisasi jaringan produksi di Asia Timur
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Dipandang merupakan kunci penting dari proses peningkatan efisiensi produksi. • Pemilihan lokasi untuk fragmentasi produk tidak lagi ditentukan semata-mata oleh rendahnya biaya produksi. Makin pentingnya peran penyedia jasa, fasilitasi perdagangan yang efisien dan kepastian hukum untuk menarik Investasi. • Bagi negara dengan potensi pasar domestik yang besar, pemilihan lokasi umumnya menggunakan potensi permintaan lokal
Globalisasi Menstimulasi Pertumbuhan Ekonomi
• Meningkatkan angka penanaman modal asing • Meningkatkan pendapatan nasional • Timbul gap yang besar pada sistem penggajian, memaksa perusahaan lokal bersaing. Tidak hanya dari sisi produk dan teknologi produksi, tetapi juga pada kebijakan penggajian.
Percepatan pemanfaatan teknologi pada industri Globalisasi politik: pemerintahan yang terbuka & demokratis Globalisasi Globalisasi pembiayaan Pengaruh positif sosial budaya dan pola berpikir yang baik
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Globalisasi
• Etos kerja yang tinggi • Kedisiplinan • Penguasaan teknologi dari bangsa lain yang sudah maju
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
ANALISIS EKSTERNAL
Ancaman (Tantangan)
Rebalancing China & Liberalisasi India
• RRC menjadi Lebih berorientasi pada knowledge-intensive products dan sektor jasa dengan perhatian lebih pada proses yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. • Relokasi kegiatan manufaktur yang padat karya terus berlangsung, salah satunya ke Indonesia.
Proses liberalisasi ekonomi India akan terus berlangsung
Sedang melakukan tahap ke-3 proses reformasi untuk meningkatkan FDI, terutama di bidang subsidi energi dan the bottlenecking pembangunan infrastrukturnya. Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Proses rebalancing atas sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di China akan memberikan dampak bagi negara-negara lain
Krisis Ekonomi US & Eropa
• Tantangan terdekat adalah menghadapi kelanjutan dampak dari krisis ekonomi Amerika dan Eropa. – Pertumbuhan ekonomi – Nilai tukar valuta asing – Suku bunga
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Dampak krisis tersebut pada perekonomian global dan regional juga akan mempengaruhi perekonomian Indonesia
Krisis ekonomi US & Eropa
Potensi Likuiditas Turun
• Inflasi turun • Suku bunga naik
Menurunnya Permintaan
Penurunan Angka Ekspor
Menurunnya Vol. Produksi Domestik
Menurunnya Pendapatan
Menurunnya kemampuan membangun
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Krisis Ekonomi US & Eropa
Globalisasi Tantangan Globalisasi Pasar lokal dipenuhi oleh komoditas asing, produk lokal terancam Hambatan di sektor industri, banyak industri yang tidak mampu bersaing dan terpaksa gulung tikar Semakin lebarnya gap ekonomi di masyarakat
Masuknya pengaruh paham liberalisme Sektor keuangan semakin tidak stabil
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Memudarnya identitas diri (bangsa)
Globalisasi Globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global, karena: • Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. • Mudah melakukan komunikasi. • Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi). • Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran. • Mudah memenuhi kebutuhan.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Memacu untuk meningkatkan kualitas diri.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
ANALISIS INTERNAL
Kekuatan
Sumber Daya Alam
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Indonesia kaya akan sumber daya alam: gas alam, batubara, geothermal, logam, dan hasil perkebunan.
Daya Tarik Alam dan Budaya • Kondisi alam dan kebudayaan bangsa yang sangat potensial untuk pengembangan bidang pariwisata
Total kedatangan wisatawan asing
2008
6,234,497
2009
6,323,730
2010
7,002,944
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Tahun
Sumber Daya Manusia
Sumber: Badan Pusat Statistik
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Tingginya ketersediaan SDM usia produktif.
Sumber Daya Manusia
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Dari segi produktivitas dan penggajian, serta aspek brain drain, Indonesia berada pada peringkat 28 dan 37 dari 142 negara.
Ekonomi Makro
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Kondisi ekonomi makro yang cukup baik. Berdasarkan Global Competitiveness Report 2011-2012, lingkungan ekonomi makro Indonesia menempati urutan 23 dari 141 negara.
Bisnis dan Inovasi
Sumber: The Global Competitiveness Report 2011-2012 © 2011 World Economic Forum
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Dari sisi bisnis dan inovasi, Indonesia cukup bersaing di kawasan Asia.
Menguatnya Golongan Menengah Financial Times article: 18 November 2010 “Indonesia’s middle class comes of ages” by Anthony Deutsch.
Dalam kelompok G-20, Indonesia saat ini tercatat memiliki pertumbuhan konsumsi paling cepat.
Proyeksi pertumbuhan golongan menengah (angka konsumsi $ 5.000 - $ 15.000 per tahun) menurut Euromonitor Internasional. Tahun
Indonesia
China
India
2010
35.7%
31.7%
14.6%
2020
58.3%
46.2%
41.1%
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
ANALISIS INTERNAL
Kelemahan
Negara Kepulauan – Jarak antar Wilayah • Sebagai negara kepulauan, jarak dan laut menyebabkan hambatan konektivitas – Panjangnya jarak geografis dan jarak ekonomi
• Biaya logistik Indonesia sangat tinggi rata-rata 14.08% dari total penjualan Surabaya
Medan
Makassar
Indonesia (average)
Japan
15.32
13.67
15.61
11.70
14.08
4.88
Sumber: LPEM-UI
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Biaya Logistik
Jabotabek
Daya Saing Infrastruktur • Daya saing infrastruktur Indonesia relatif rendah Argentina
Indonesia 2008
2009
Philippines Brazil
Korea
China
Vietnam
Thailan d
Malaysia
94
96
84
98
81
20
66
111
41
27
Roads
84
105
94
104
106
14
50
102
35
24
Railroad
78
58
60
92
86
8
27
58
52
19
Port
85
104
95
112
127
36
61
99
47
19
113
75
68
100
89
21
80
84
26
27
Electricity
97
82
96
87
55
21
61
103
41
39
Telephone
52
100
79
102
61
23
49
36
84
72
Air Transport
Sumber: World competitiveness report 2009-2010
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Infrastructure
Urbanisasi & Pelayaran Nasional • Urbanisasi yang sangat pesat1 • Peran armada pelayaran nasional di perairan nasional masih rendah2 (1)
(2) 100%
96,5%
95,0%
94,3%
94,1%
92,9%
80%
60%
20% 3,5%
5,7%
5,0%
0%
2004
2005 Nasional
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
40%
2006
Asing
5,9%
2007
7,1%
2008
Ketidakmerataan • Perlunya pemerataan dan pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
– Saat ini pembangunan masih terkonsentrasi di pulau Jawa – Dari 25 ribu lebih industri di tahun 2008, 21 ribu diantaranya terletak di pulau Jawa – Kesenjangan terjadi hampir di berbagai aspek, termasuk diantaranya ekonomi, pendidikan, sosbud, dan di bidang teknologi
Kelemahan Lain-lain
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Adanya faktor-faktor penghalang bagi investor untuk menanamkan modalnya.
Potensi Bencana Alam Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (volcanic arc) yang memanjang dari Pulau Sumatera – Jawa - Nusa Tenggara – Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran rendah yang sebagian didominasi oleh rawa-rawa.
Kondisi tersebut, ditambah dengan iklim tropis dengan suhu dan curah hujan yang ekstrim, sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, kekeringan dan tanah longsor.
Potensi Bencana Alam • PBB melaporkan bahwa sejak 19802009, lebih dari 18 juta jiwa di Indonesia telah terkena dampak bencana alam.
• Global Assessment Report on Disaster Risk Reduction menempatkan Indonesia pada posisi ke-3 untuk gempa bumi, dan ke-1 untuk Tsunami dengan korban terbanyak.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Indonesia adalah negara ke-4 di dunia yang paling banyak terkena bencana sejak tahun 1980-2009
Rekapitulasi Bencana Tahun 2010 Korban meninggal & hilang
1
503
Banjir
247
408
Angin topan
154
38
Tanah longsor
146
199
Kebakaran
98
16
Banjir dan tanah longsor
31
38
Gempa bumi
14
19
Gelombang pasang (abrasi)
7
0
Kebakaran hutan dan lahan
4
0
Konflik/kerusuhan sosial
4
5
Letusan gunung berapi
3
394
Kekeringan
3
2
Gempa bumi dan Tsunami
Sumber: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Jumlah Kejadian
Kejadian bencana
Bencana Alam dan Kebijakan Pemerintah
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Daftar Bencana Besar tahun 2004-2007
Bencana Alam dan Kebijakan Pemerintah
Sesuai Undang-Undang No.24 / tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, yang menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah: • Pasal 5: Pemerintah dan Pemerintah Daerah Selain itu, beberapa pihak yang dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah: • Pasal 27: Perseorangan • Pasal 28: Lembaga Usaha
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Pasal 30: Lembaga Internasional dan Lembaga Asing Nonpemerintah.
Bencana Alam dan Kebijakan Pemerintah
Beberapa aturan pelaksana terkait yaitu: •Peraturan Presiden No. 08 tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana; •Peraturan
Pemerintah
(PP)
No.
21
tahun
2008
tentang
Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana; •PP No. 22 tahun 2008 tentang Pendanaan dan Pengelolaan Bantuan Bencana; dan
non Pemerintah Dalam Penanggulangan Bencana.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
•PP No. 23 tahun 2008 tentang Peran Serta Lembaga Internasional dan Lembaga Asing
Bencana Alam dan Kebijakan Pemerintah
Rehabilitasi dilakukan melalui kegiatan: •Perbaikan lingkungan daerah bencana; •Perbaikan prasarana dan sarana umum; •Pemberian bantuan perbaikan rumah dan masyarakat; •Pemulihan sosial psikologis; •Pelayanan kesehatan; •Rekonsiliasi dan resolusi konflik; •Pemulihan sosial ekonomi budaya; •Pemulihan keamanan dan ketertiban; •Pemulihan fungsi pemerintahan; dan •Pemulihan fungsi pelayanan publik.
Saran: Perlu dilakukan secara terpadu sehingga proses penanggulangan bencana dapat dilakukan secara tepat dan mampu mengembalikan kondisi seperti semula, atau bahkan lebih baik lagi.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Di dalam pasal 58 UU no.24/2007 disebutkan bahwa:
Pengaruh yang ditimbulkan Bencana Alam Menghambat laju pertumbuhan ekonomi Kerusakan infrastruktur dapat mengganggu aktivitas ekonomi, sosial, hilangnya tempat tinggal, kekacauan komunitas sosial, menyebabkan korban luka dan bahkan kematian Kerusakan lingkungan hidup
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Menurunkan minat wisatawan terhadap pariwisata nasional Merupakan salah satu poin yang dipertimbangkan pada keputusan investasi
Pengaruh Bencana Alam terhadap Industri
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Contoh dampak yang dialami Semen Padang akibat gempa bumi.
Potensi Terorisme • Lebih dari 25 kejadian terorisme dilaporkan terjadi di Indonesia sejak tahun 2000. • Diantaranya, yang tergolong besar adalah peristiwa Bom Bali 2002.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Lonely Planet, yang merupakan sumber informasi pilihan banyak traveler internasional, memasang peringatan pada halaman Indonesia
• Terorisme membawa dampak negatif di bidang ekonomi, sosial dan budaya, baik di skala lokal, regional, maupun internasional.
Data Historis Terorisme di Indonesia Tahun
Kejadian Terorisme
2002
1. Bom tahun Baru di jakarta dan Palu 2. Bom Bali: 202 meninggal, 300 luka-luka 3. Bom Makassar (Desember)
2003
(1) Bom Kompleks Mabes Polri, (2) Bom Soekarno-Hatta, dan (3) Bom JW Marriott
2004
(1) Bom Palopo: 4 orang meninggal, (2) Bom Kedubes Australia: 5 orang meninggal, (3) Bom Gereja Imanuel Palu
2005
1. 2. 3. 4. 5.
2006-2008
Bom Ambon, 21 Maret Bom Tentena (22 orang meninggal) Bom Pamulang, Tangerang Bom Bali, 1 Oktober 2005 Bom Pasar Palu (8 orang meninggal, 45 orang luka)
Tidak ada Bom Jakarta (Juli): Ritz Carlton dan JW Marriott
2010
(1) Penembakan warga sipil di Aceh pada bulan Januari dan (2) Perampokan Bank CIMB Niaga, September
2011
1. Bom Bunuh Diri Cirebon (masjid Mapolresta) 2. Bom Gading Serpong, di Gereja Kristen, berhasil digagalkan 3. Bom Solo (September lalu) Gereja Kepunton
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
2009
Dampak Terorisme • Terhadap industri pariwisata: menurunnya kedatangan tamu mancanegara
Bom Bali 2002 berdampak pada pariwisata 2003
Data Kedatangan Wisatawan Mancanegara dari berbagai pintu Sumber: Badan Pusat Statistik
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Bom Bali 2005 berdampak pada pariwisata 2006
Dampak Terorisme
Ancaman keselamatan dan perdamaian Terorisme memperlambat fase globalisasi Meningkatnya pembelanjaan di bidang militer
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Bagi industri: biaya operasional semakin tinggi dengan adanya tambahan pengeluaran untuk asuransi aset Pengembangan dan implementasi teknologi-teknologi anti teroris
Upaya Pemberantasan Terorisme • Operasi intelijen secara terpadu • Mengoptimalkan fungsi satuan teritorial • Meredam faktor korelasi terhadap perkembangan paham terorisme • Mengembangkan faktor pendukung, baik yang berupa sumber daya manusia, infrastruktur, persenjataan, maupun lembaga sosial dan akademik
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• Bekerja sama dengan negara lain untuk memberantas terorisme
Pengaruh Sosial Budaya terhadap Demokrasi
Namun demikian, multikulturalisme dapat memicu terjadinya berbagai macam konflik yang akan menimbulkan tidak stabilnya bidang politik.
•
Kondisi ini akan menghambat pengkaderan kepemimpinan bila tidak dikelola dengan baik.
•
Selain itu, kondisi negara yang cenderung tidak stabil akibat terbentuknya kelompok-kelompok tertentu yang hanya memikirkan kepentingan jangak pendek akan mengganggu pengkaderan kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan.
•
Kesenjangan sosial akibat terpuruknya perekonomian dapat mengerosi budaya masyarakat yang memiliki rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial serta kepedulian sosial yang tinggi.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
•
LANGKAH-LANGKAH STRATEJIK
Di Bidang Ekonomi Di Bidang Pendidikan Di Bidang Industri Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
-
Usulan Langkah-langkah Stratejik
4. 5. 6. 7. 8.
Pengembangan Mutu Modal Manusia. Pemanfaatan seluruh sumber Pembiayaan Pembangunan . Pola pengelolaan Anggaran & Kekayaan Negara yang lebih baik. Konsistensi kebijakan yang mendorong transformasi sektoral. Keberlanjutan Jaminan Sosial & Penanggulangan Kemiskinan. Peningkatan Ketahanan Pangan & Air. Peningkatan Ketahanan Energi. Reformasi Birokrasi.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
1. 2. 3.
Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia
Visi Pembangunan Indonesia Menuju Negara Maju Yang Lebih Sejahtera Melalui Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi (2011-2025)
PRASYARAT
STRATEGI UTAMA
Prasyarat bagi pembangunan: 1.Mengubah mindset 2.Mutu Modal Manusia 3.Pembiayaan Pembangunan 4.Anggaran & Kekayaan Negara 5.Kebijakan Transformasi Sektoral 6.Jaminan Sosial & Penanggulangan Kemiskinan 7.Ketahanan Pangan & Air 8.Ketahanan Energi 9.Reformasi Birokrasi
MENGEMBANGKAN KORIDOR EKONOMI INDONESIA:
MEMPERKUAT KONEKTIVITAS NASIONAL
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
TUJUAN
MEMPERCEPAT KEMAMPUAN SDM DAN IPTEK NASIONAL
Pusat ekonomi mega
Pusat ekonomi
Usulan lokasi KEK
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Tema Pembangunan Masing-masing Koridor Ekonomi
Usulan lokasi KEK yang merupakan FTZ
1 KE Sumatera
3
KE Kalimantan
2 KE Jawa
4
KE Sulawesi – Maluku Utara 6 KE Papua – Maluku
5 KE Bali – Nusa Tenggara
PROPOSED
INDONESIA STRATEGIC LOGISTIC BACKBONE 2011-2025 SLOC MALACA
K Tanjung
PANJANG ALKI-I
Bitung
CILAMAYA
MAKASAR
RD. INTAN CILACAP TL. LEMBAR
SLOCK and ALKI Jalur Laut Nasional Primer Jalur Laut Nasional Sekunder Jalur Utama Darat (Jalan dan KA)
ALKI-III
ALKI-III B
Pelabuhan Hub Global Pelabuhan Primer
ALKI-III C
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
ALKI-II
MAIN INT. AIRPORT
48
Mempercepat Kemampuan SDM dan IPTEK Nasional Meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan tinggi,
kejuruan, dan pelatihan terutama untuk yang terkait dengan pengembangan program utama.
Meningkatkan kompetensi teknologi dan ketrampilan/ keahlian
tenaga kerja.
Meningkatkan kegiatan R & D, baik oleh Pemerintah maupun
swasta, melalui pemberian insentif, peningkatan anggaran, dan mengundang keahlian serta teknologi dari luar. berkelanjutan.
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Mengembangkan institusi sistem inovasi nasional yang
Langkah Strategis di Bidang Pendidikan Menyediakan layanan PAUD berkualitas yang terjangkau dengan memperhatikan inklusifitas di semua Provinsi, Kabupaten dan Kota Menjamin layanan pendidikan dasar berkualitas dengan memperhatikan inklusifitas di semua Provinsi, Kabupaten dan Kota Menyediakan layanan pendidikan menengah yang berkualitas dan terjangkau serta relevan dengan memperhatikan inklusifitas di Semua Provinsi, Kabupaten dan Kota Menyediakan layanan pendidikan tinggi berkualitas, terjangkau, relevan, dan berdaya saing internasional dengan memperhatikan inklusifitas di semua Provinsi
Menyediakan sistem tata kelola yang kuat dan berwibawa dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Menyediakan layanan pendidikan orang dewasa berkelanjutan yang berkualitas, terjangkau, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat
Langkah-langkah Strategis di Bidang Industri
Pembangunan struktur industri dalam negeri yang sesuai dengan prioritas nasional dan kompetensi daerah Peningkatan kemampuan industri kecil dan menengah agar terkait dan lebih seimbang dengan kemampuan industri skala besar
Mendorong pertumbuhan industri di luar pulau Jawa
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Revitalisasi sektor industri dan meningkatkan peran sektor industri dalam perekonomian nasional
Mendorong sinergi kebijakan dari sektor-sektor pembangunan yang lain dalam mendukung pembangunan industri nasional.
Impact dari Lingkungan Stratejik dan Strategi Utama terhadap Industri Pengembangan jaringan logistik nasional akan mempermudah distribusi produk.
2
Percepatan kemampuan SDM dan IPTEK turut mendukung implementasi teknologi pada bidang industri
3
Pemerataan industri akan memperlancar rantai pasok, terutama bagi industri di luar pulau Jawa yang sebelumnya selalu bergantung pada pasokan dari pulau Jawa
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
1
Daftar Pustaka
• • • • •
Masterplan Percepatan Pembangunan dan Perluasan Ekonomi Indonesia 2011-2025 Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id) Aitken, Brian, Ann Harrison, and Robert E. Lipsey. 1996. Wages and foreign ownership: A comparative study of Mexico, Venezuela, and the United States. Journal of International Economics 40 (3–4): 345–71. David F. R., 1998. Strategic Management: Concepts and Cases (7th edition). Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey, USA. Kuntjoro I. A. and Jamil S. 2010. Triple Trouble in Indonesia: Strengthening Jakarta’s Disaster Preparedness. RSIS Commentaries – S. Rajaratnam School of International Study. No 138 (2010), 1 November 2010. Lipsey, Robert E., and Fredrik Sjöholm. 2003. Foreign direct investment, education, and wages in Indonesian manufacturing. Journal of Development Economics, forthcoming. Tomohara A. & Takii S., 2011. “ Does globalization benefit developing countries? Effects of FDI on local wages”, Journal of Policy Modeling, vol. 33, 2011, pp. 511 – 521 www.lonelyplanet.com/indonesia
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
• • •
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
Terima Kasih
Exchange Rate 1 USD (EoP) Inflation Rate (Avg) Exchange Rate 1 USD (EoP) Exchange Rate 1 USD (Avg) Exchange Rate 1 Euro Interest Rate BI Rate (EoP) BI Rate (Avg) LIBOR* Deposit Rate Rp USD Loan Rate Working Capital Investment Rp Investment USD Harga minyak dunia Sumber data :
% % %
2012F
Prog.2011
CIMB
2012F
Prog.2011
BMI
2012F
Prog.2011
Bahana
2012F
Prog.2011
UBS
2012F
Prog.2011
2012F
Mandiri Securitas
6.5
6.6
6.5
6.7
6.0
5.5
6.6
6.5
5.9
5.8
6.5
6.7
000 ton NA % NA % 5.0 Rp / US$ 10,000 % 5.7 Rp/US$ 8,622 Rp/US$ 8,550 Rp/Euro NA
NA NA 6.2
NA NA 5.5
NA NA 7.0
NA NA -
NA NA -
NA NA 4.9
NA NA 5.1
NA NA 5.8
NA NA 6.0
NA NA 6.0
NA NA 4.5
9,500 10,684 10,726 6.2 5.9 6.8 8,425 8,450 8,500 8,400 8,643 8,494 NA NA NA
10,684 8,800 NA
10,726 NA
10,684 8,800 NA
10,726 NA NA 6.0 6.0 - 8,900 8,500 8,500 8,800 8,700 NA 12,584 12,006
NA 6.0 8,900 8,900 NA
NA 4.5 9,150 9,150 NA
% % %
6.75 6.75 NA
7.00 7.00 NA
6.80 6.70 NA
7.30 7.30 NA
NA
NA
6.75 NA
6.50 NA
7.00 7.00 NA
7.25 7.25 NA
6.00 6.00 NA
6.50 6.50 NA
% %
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
NA NA
% % % US$/bbl
NA NA NA NA
NA NA NA NA
NA NA NA NA
NA NA NA NA
NA NA NA NA
NA NA NA NA
NA NA NA 85.0
NA NA NA 90.0
NA NA NA 106.0
NA NA NA 98.0
NA NA NA 95.0
NA NA NA 85.0
3 Agust 2011
16 Sept 2011
22 Sept 2011
29 Sept 2011
Bi Pu da sd ng ikl K at S ep p em im im na pi s na n
MACRO ECONOMY Gross Domestic Product (GDP) Growth of Investment Growth of Construction Domestic Cement Demand Domestic Volume Domestic Growth Inflation Rate (EoP)
Prog.2011
DESCRIPTION
SATUAN
Citi Group
12 Jul 2011
Juli 2011