Paulus Wirutomo dkk
© Pusdiklat Spimnas 2011
Analisis Hasil Penelitian Mengapa tawuran…..? Semua menjawab: menjawab: “tidak tidak tahu…. tahu….”
PERTANYAAN SOSIOLOGIS: SOSIOLOGIS Gejala individual? Kejadian yang normal? Bagaimana konteks sosialnya?
© Pusdiklat Spimnas 2011
Tawuran bukan “tanpa sebab” tapi “multi sebab”.
© Pusdiklat Spimnas 2011
Analisis Sosiologis:
“Kemiskinan?” “Poverty is a Social Exclusion!!” Poverty is a Social Exclusion!! Kemiskinan Struktural Kemiskinan Lingkungan Kemiskinan budaya Kemiskinan individual
© Pusdiklat Spimnas 2011
Kemiskinan Struktural: bukan hanya kesalahan DKI tapi juga Nasional
Fasilitas sosial/umum: Tidak
memfasilitasi, tidak terjangkau, tidak terurus, tidak “nguwongke”, tidak efektif Jumlah kurang, ada efektif. kurang ada tetapi tidak digunakan, rusak tidak di b iki d tetapi diperbaiki, ada t t i berubah b b h fungsi, f i dimonopoli oleh swasta.
© Pusdiklat Spimnas 2011
… kemiskinan struktural Sistem birokrasi tidak memonitor
efektivitas dan aksesibilitas (outcome) ketidak terjangkauan: dalam hal pelatihan Raskin pengikutsertaan pelatihan, Raskin, pengikutsertaan Pemuda dalam program‐program P b Pembangunan. Sertifikat S tifik t kelahiran/KTP: hak atau kewajiban?
© Pusdiklat Spimnas 2011
Putus sekolah pada usia sangat dini: kombinasi
kesalahan struktur, kultur, individu.
© Pusdiklat Spimnas 2011
Pengangguran: 5000 KK menganggur
di 4 kelurahan) paling tinggi di Kelurahan Tanah Tinggi: lapangan kerja atau lapangan usaha?, kehadiran usaha? kehadiran bisnis kuat di kampung, kurang efektifnya f ktif k koperasi, peluang i l pemasaran perlu affirmatif action?
© Pusdiklat Spimnas 2011
Sistem Pembangunan yang Pembangunan yang “project project
oriented” tidak partisipatif dan efektif f k if sistem i akuntasi k i tidak id k memungkinkan g “padat p karya?” y Jumlah SDM polisi kurang (?). Pos P li i tidak Polisi tid k ada d (?) © Pusdiklat Spimnas 2011
Krisis kepemimpinan, pendampingan,
p pembinaan: kontraktor tidak p peduli komunitas, LSM terlalu kecil jjangkauannya g y dan banyak y terikat p proyek, y , aparat terbatas dan tidak terlatih. RT/RW: RT/RW:” pemimpin pemimpin komunitas atau aparat pemerintah?”. RT/RW: bisa jadi faktor eksklusi. eksklusi
© Pusdiklat Spimnas 2011
Kemiskinan Lingkungan Kepadatan Penduduk: (Luas lahan di
Kecamatan Johar Baru adalah 238 ha dengan total penduduk 108.000 orang) 108 000 orang) satu orang: 2,3m2 ? orang: 2 3m2 ? Lingkungan yang tidak sehat, banjir, tidak bersih, tidak , hijau j Waktu luang yang tidak “produktif” Provokator : Ada kepentingan p g luar, ada yyang g mensponsori (ada persiapan, peralatan canggih (petasan besardan mahal) daerah pemasaran Narkoba? Narkoba?.
© Pusdiklat Spimnas 2011
Adanya tempat strategis untuk konflik:
Jalan T, jl. Baladewa, jl. Narada dsb. Adanya Ad t tempat‐tempat tt t yang diincar dii oleh pengusaha Kurangnya: Public Space dan Public Sphere.
© Pusdiklat Spimnas 2011
Kemiskinan Budaya • Lemahnya modal social (walaupun
kerukunan tinggi) Solidaritas sosial yang “dangkal” Daya D t h sosial tahan i l lemah: menurunnya l h Gotong Royong, kekompakan rendah, hil hilangnya “ “community spirit”. it i it” • Aspirasi yang tidak terpenuhi (frustrasi, kesal dsb.)
© Pusdiklat Spimnas 2011
Solidaritas dangkal dan krisis
self esteem munculnya “geng”: geng : JIT, Sadigo, Golday, Chaplin, Lefoy, Gempal, Tanah Paris, Bonekar, l h k Rase a, Madesu, Boc es, u a , Rasela, Madesu, Bocires, Kuman, dan Rayap street‐corner society © Pusdiklat Spimnas 2011
Kemiskinan individual Tidak berijasah/bersertifikat
p (uncredetialized person) Tidak berketrampilan Tidak punya modal budaya (etiket, manner, (etiket manner urban culture dsb. Tidak Tid k punya moral?? l??
© Pusdiklat Spimnas 2011
Krisis self esteem dan percaya diri. Tidak memiliki “sense of direction” Tidak punya akses pemasaran dan
akses pekerjaan/usaha p j Terkena “label” social stigma.
© Pusdiklat Spimnas 2011
Perumusan masalah Ada krisis sistemik yang tidak bisa diselesaikan oleh “single actor” dengan t ” d cara “project “ j t oriented”!
© Pusdiklat Spimnas 2011
Tribina? Bersifat sistemik Pembangunan Fisik bisa menjadi sarana
Pembangunan Sosial Pembangunan Ekonomi akan cepat bila pembangunan sosial sudah berjalan Pembangunan Ekonomi P b Ek i akan k meningkatkan Pembangunan Sosial dan Fi ik Fisik
© Pusdiklat Spimnas 2011
Strategi Program inti: Pendidikan dan Pelatihan Program lain harus bersifat “melatih dan mendidik
warga” ” Educating Ed ti Community C it (Pendidikan P didik Formal, non Formal dan Informal) JOHARBARU “KAMPUNG TAWURAN”
JOHARBARU R R “KAMPUNG PENDIDIKAN”
© Pusdiklat Spimnas 2011
Langkah‐langkah Melihat potensi‐potensi infrastruktur yang ada (data
Fasum, Fasos, RTH) Diskusi dengan Pemuda dan Toma tentang aspirasi kegiatan, rencana aksi,cara memperoleh bahan‐bahan dsb. (musik: 70%, OR: 20%, Seni lainnya: 10%) program awal bersifat : mendidik, menyenangkan, merukunkan Sedang disiapkan : Ruang music, Tari, Futsal, Perpustakaan (mulai dari Kampung Rawa). Fasilitas disiapkan dengan GotongRoyong dan bantuan sponsor. Membentuk “agent of change:” (rapat, rencana k j kunjungan k Bonang, Appreciative Enquiry ) ke B A i i E i )
© Pusdiklat Spimnas 2011
Pemuda ingin melaksanakan Festival Joharbaru untuk
mengembalikan kebanggaan, dan kekompakan warga Joharbaru.
Mencari Pendukung: Tokoh‐tokoh masyarakat setempat: didaftar dan diperkenalkan oleh Camat dan lurah Mitra LSM dan Lembaga g lainnya y buku‐buku p perpustakaan p dan pohon Kapolres: presentasi dgn Pengusaha Dandim: rapat untuk Program Pengabdian Masyarakat Penyumbang: toko, pabrik P b t k b ik dll. dll Relawan: mulai dari para pelatih, pendamping, pendidik, organizer dsb. terutama dari Universitas Buat film tentang daerah kumuh:
© Pusdiklat Spimnas 2011
Bila kegiatan Pemuda di Kampungrawa berhasil,
setiap i RW k mengembangkan RW akan b k R Ruang K i Kegiatan (Posko) sendiri yang bisa berfungsi sebagai tempat Pelatihan perpustakaan tempat rapat dsb. Perbaikan Pelatihan, perpustakaan, tempat dsb Perbaikan Posko harus dikerjakan secara GR dan bisa dimanfaatkan antar RW
© Pusdiklat Spimnas 2011
Rencana Jangka menengah: Adakan program perapihan pinggir kali, penghijauan, ruang terbuka hijau untuk OR, taman, penghijauan, peternakan kalau bisa tidak menggusur!! (bagi para pedagang setempat akan dikaitkan dengan program mendesain gerobak kakilima oleh LPMJ dan Nurani Dunia) Penghijauan Tanam tanaman yang berguna (kerjasama denga Pepulih, STIK St Carolus) Pepulih STIK St Carolus) Pengolahan dan Pemanfaatan sampah Untuk Pendamping p g dan Pelatih : Kerjasama j dengan g Pengmas UI, liga tari UI, UNJ, UIN
© Pusdiklat Spimnas 2011
Warga yang memanfaatkan pelatihan (trainee ) akan
diberi kewajiban untuk bergotong Royong bagi pembangunan kampung (Penghijauan, kebersihan, (Penghijauan kebersihan keamanan kampung (social control). Akan disediakan ruang ruang‐ruang ruang untuk usaha bersama sebagai tindak lanjut pelatihan. Pelibatan masyarakat y dalam Perencanaan dan pelaksanaaan kegiatan.
© Pusdiklat Spimnas 2011
Catatan lain: Koordinasi Pembenahan anak kali Sentiong Pos Polisi Bantuan diharapkan in natura, tetapi bantuan berupa
dana akan dikelola melalui suatu sistem kelembagaan yang transparan dan akuntabel
© Pusdiklat Spimnas 2011