PUTUSAN Nomor 69/Pdt.G/2012/PTA.Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Agama Makassar dalam persidangan majelis untuk mengadili perkara-perkara tertentu dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan atas perkara “KEWARISAN” antara: PEMBANDING, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Kota Pare-pare, sebagai Penggugat I/Pembanding I; Selain bertindak untuk diri sendiri juga bertindak sebagai kuasa dari : PEMBANDING, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan Penjual Campuran, bertempat tinggal di Kota Pare-pare sebagai, Penggugat II/Pembanding II; Berdasarkan surat kuasa insidentil nomor 66/P/SK.Ins/XI/2012/PA. Pare tanggal 23 November 2011. Secara bersama-sama selanjutnya disebut sebagai para Penggugat/para Pembanding. Melawan 1. TERBANDING, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan BNI 46 Parepare, bertempat tinggal di Pare-pare, Tergugat I/Terbanding I; 2.TERBANDING, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan Honorer pada LLAJR Kota Pare-pare, bertempat tinggal di Kota Pare-pare, Tergugat II/Terbanding II; 3.TERBANDING, umur 50 tahun,
agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga,
bertempat tinggal di Kota Pare-pare, Tergugat III/Terbanding III; 4.TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan Swasta (Ketok Magic), bertempat tinggal di Kota Pare-pare, Tergugat IV/Terbanding IV;
Hal 1 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
5.TERBANDING, umur 65 tahun, agama Islam, pekerjaan Penjual Daging, bertempat tinggal di Kota Pare-pare, Tergugat V/Terbanding V; 6.TERBANDING, umur 55 tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan PNS(Rumah Sakit Umum Pare-pare), bertempat tinggal di Kota Pare-pare, Tergugat VI/Terbanding VI; Secara bersama-sama disebut para Tergugat/para Terbanding. 7.TERBANDING, Umur 50 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai LLAJR, bertempat tinggal di Kota Pare-pare, turut Tergugat/turut Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara ini;
DUDUK PERKARANYA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Pare-pare No. 374/Pdt.G/2011/PA Pare tanggal 27 Maret 2012 yang amarnya berbunyi sebagai berikut 1. Mengabulkan gugatan para penggugat untuk sebagian; 2. Menetapkan tanah seluas 786 M² yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Pare-pare dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara
: Rumah Samsan, Tanah Muhammad Yamin;
Sebelah Barat
: Tanah H. Ambo Angka, tanah Hj. Hartini Ali;
Sebelah Timur
: Tanah P. Abbana;
Hal 2 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
Sebelah Selatan : Tanah P. Remmang; Sebagai harta peninggalan sekaligus harta warisan almarhumah Hj. Atika; 3. Menetapkan ahli waris almarhumah Hj. Atika adalah: a. Muhammad Amin (Turut tergugat) sebagai suami; b. Roswati A. Md. Binti H. Muhammad Alwy Goga (Penggugat II) sebagai anak perempuan; c. Takdir, S.E. bin H. Muhammad Alwy Goga (Tergugat I) sebagai anak laki-laki; d. Muhammad Yamin bin Muhammad Amin (Tergugat II) sebagai anak laki-laki; 4. Menetapkan bagian masing-masing ahli waris dari keseluruhan harta adalah sebagai berikut: a.
Muhammad Amin (Turut tergugat) mendapatkan 5/20 bagian x 786 m² = 196,50 m²;
b. Roswati A. Md. Binti H. Muhammad Alwy Goga (Penggugat II) mendapatkan 3/20 bagian x 786 m² = 117,90 m²; c. Takdir, S.E. bin H. Muhammad Alwy Goga (Tergugat I) mendapatkan 6/20 bagian x 786 m² = 235,80 m²; d. Muhammad Yamin bin Muhammad Amin (Tergugat II) mendapatkan 6/20 bagian x 786 m² = 235,80 m². 5. Menghukum para penggugat dan para tergugat untuk melaksanakan pembagian harta warisan tersebut dan menyerahkan hak bagiannya masing-masing dan apabila pembagian warisan tersebut tidak dapat dilaksanakan secara natura, maka harta
Hal 3 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
tersebut akan dijual/dilelang di depan umum dan hasilnya dibagi sesuai bagian masing-masing ahli waris; 6. Menolak gugatan penggugat selain dan selebihnya; 7. Menghukum para Penggugat untuk membayar biaya perkara ini Rp. 1.991.000,(Satu juta sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah). Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Pare-pare yang menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 5 April 2012 pihak penggugat mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya dengan sempurna pada tanggal 12 April 2012. Telah membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh para penggugat/pembanding dan kontra memori banding yang diajukan oleh para tergugat/terbanding, memori banding dan kontra memori banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya masing-masing dengan sempurna. PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh para penggugat/pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara yang ditentukan dalam Undang-Undang, maka permohonan banding tersebut formil dapat diterima. Menimbang, bahwa setelah membaca dan mempelajari berkas perkara dan berita acara persidangan serta salinan resmi putusan Pengadilan Agama Pare-pare, begitu pula memori banding dan kontra memori banding, maka Pengadilan Tinggi Agama akan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Hal 4 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan segala uraian dalam pertimbangan putusan Pengadilan Agama, maka
Pengadilan Tinggi Agama sepenuhnya dapat
menyetujuinya namun perlu menambahkan beberapa pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa mengenai objek sengketa yaitu sebidang tanah kebun seluas 4.260 m² (sesuai dalam surat gugatan), namun menurut para tergugat dan hasil pemeriksaan setempat yaitu 4.295 m² dan kedua belah pihak menerima dan membenarkan luas tersebut, sedang mengenai letak dan batas-batasnya sama dengan yang tercantum dalam surat gugatan dan hasil pemeriksaan setempat, para penggugat mendalilkan sebagai harta bersama antara penggugat I dengan mantan isterinya almarhumah Hj. Atika yang dibeli pada tahun 1968, yaitu sesudah kawin tahun 1966, sedang para tergugat membantah dalil para penggugat dan menyatakan bahwa tanah tersebut adalah milik Hj. Atika yang dibeli pada tahun 1975, yaitu sesudah cerai dengan penggugat I tahun1973. Menimbang, bahwa para penggugat untuk menguatkan dalil gugatannya tersebut, telah mengajukan bukti tertulis berupa foto copy Sertifikat/Salinan Buku Tanah Hak Milik No. 31 tanggal 21 Juni 1997 (kode P) dan 5 (Lima) orang saksi masing-masing bernama Samsiah, Hj. Sudarsih, Muh. Tang, Hj. Musyawarah dan Muslimin. Sedang para tergugat untuk menguatkan dalil bantahannya telah mengajukan alat bukti tertulis berupa foto copy Sertifikat/Salinan Buku Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 22 Maret 1965 (kode T.1) dan 4 (empat) orang saksi masing-masing bernama Asni, Hj. Basse Nuhung, Samsu Alam dan M. Said Adha. Menimbang, bahwa bukti para penggugat yaitu bukti P tersebut tidak ditemukan adanya petunjuk bahwa tanah objek sengekta adalah harta bersama antara penggugat I dengan almarhumah Hj. Atika karena bukti P hanya memuat data-data antara lain nama pemegang hak pertama yaitu Atika, pembukuan dan penerbitan sertifikat tanggal 21 Juni 1997, luas tanah 3.635 m², surat ukur No. 374/1997 tanggal 11 Juni 1997, adanya
Hal 5 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
pemisahan dari hak milik No. 3 ke hak milik No. 560 dan hak milik No. 561 pada tanggal 31 Desember 2001 dengan surat ukur No. 334/2001 dan No. 335/2001, adanya peralihan hak/balik nama dari Atika ke Muh. Alwy Goga, Roswati A.Md dan Takdir, S.E. pada tanggal 12 Desember 2007 dengan dasar warisan, dan selanjutnya beralih lagi ke Muh. Alwy Goga pada tanggal 12 Desember 2007 dengan dasar Pembagian Hak Bersama. Menimbang, bahwa selain bukti P tersebut, juga para penggugat menghadirkan 5 (lima) orang saksi yang memberikan keterangan pada pokoknya bahwa saksi I (Samsiah) kenal penggugat I dan Hj. ATika karena pernah bertetangga, Hj. Atika adalah mantan isteri Penggugat I, Penggugat I pernah membeli tanah dari Permajeni pada tahun 1967 yang terletak di dekat kantor walikota Pare-pare, saksi mengetahui hal tersebut karena Permajeni adalah orang tua saksi dan umur saksi pada waktu itu 14 tahun. Saksi II (Hj. Sudarsih) kenal penggugat I dan Hj. Atika adalah suami isteri namun telah bercerai tahun 1973, saksi mengetahui hal tersebut karena saksi saudara ipar penggugat I, saksi pernah mendengar pembicaraan keluarga bahwa penggugat I dan Hj. Atika membeli tanah kebun yang terletak di dekat kantor walikota yang sekarang dikuasai Roswati dan Takdir. Saksi III (Muh. Tang) kenal penggugat I setelah kawin dengan Hj. Atika karena pernah bertetangga, bahwa paman saksi bernama Permajeni pernah bercerita bahwa Hj. Atika telah membeli tanah seluas 5.000 m² di Jl. Jenderal Sudirman sebelah kanan kantor walikota pada tahun 1966-1967. Saksi IV ( Hj. Musyawarah ) kenal penggugat I karena adik kandung penggugat I, penggugat I dan Hj. Atika pernah membeli tanah dekat kantor walikota, saksi mengetahui hal tersebut karena pernah tinggal sama-sama dengan penggugat I pada tahun 1970an. Saksi V ( Muslimin ) kenal penggugat I karena pernah menjadi sopir pribadi penggugat I pada tahun 1971 selama 2 tahun 6 bulan, saksi pernah mendengar penggugat I bercerita bahwa ia memiliki harta berupa tanah yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman dekat kantor walikota.
Hal 6 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan dan mencermati keterangan para saksi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semua keterangan para saksi sama sekali tidak mendukung dan tidak menguatkan dalil gugatan para penggugat karena pengetahuannya hanya bersumber dari informasi orang lain (testimonium de auditu), saksi I memberikan keterangan yang tidak logis karena pada tahun 1967 tanah dibeli penggugat I dan umur saksi pada waktu itu 14 tahun yang semestinya 8 tahun, begitu pula pengetahuannya hanya beersumber dari orang tuanya (Permajeni), saksi II pengetahuannya hanya bersumber dari pembicaraan keluarga, saksi III pengetahuannya hanya bersumber dari cerita pamannya, saksi IV tidak boleh didengar keterangannya karena adik kandung penggugat I, saksi V pengetahuannya bersumber dari cerita penggugat I, bahkan keterangan para saksi tidak saling bersesuaian satu sama lain dan cenderung saling bertentangan dan berdiri sendiri-sendiri. Menimbang, bahwa dengan memperhatikan data-data yang termuat dalam bukti P tersebut, ternyata tidak ada satupun yang memberikan petunjuk bahwa tanah objek sengketa diperoleh dan dibeli pada tahun 1968 yaitu sesudah perkawinan penggugat I dengan Hj. Atika, bahkan sebaliknya memberikan petunjuk bahwa bukti P tersebut berkaitan erat dengan bukti Sertifikat/Salinan Buku Tanah Hak
Milik No. 3 yang
diajukan oleh para tergugat ( bukti T.1 ) yang mana bukti tersebut memberikan petunjuk bahwa tanah objek sengekta seluas 4.295 m² yang terletak di Kampung Panroko, Kecamatan Bacukiki, Kota Pare-pare adalah milik Hj.Atika yang diperoleh dan dibeli dari Siradje pada tahun 1975 dengan Akta Jual Beli No. 12/KKB/1975 tanggal 27 Maret 1975, sehingga dengan demikian baik bukti P maupun bukti T.1 sudah cukup mendukung dan menguatkan dalil bantahan para tergugat yang menyatakan bahwa tanah objek sengketa bukan harta bersama penggugat I dengan Hj. Atika, akan tetapi harta milik pribadi Hj. Atika yang dibeli pada tahun 1975 yaitu setelah terjadinya perceraian Penggugat I dengan Hj. Atika pada tahun 1973.
Hal 7 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
Menimbang, bahwa selain itu sebahagian isi dan data yang tercantum dalam bukti P tersebut terdapat kejanggalan sehingga diragukan kebenarannya karena adanya peralihan hak dari Hj.Atika ke ahli warisnya yaitu Muh.Alwi Goga, Roswati,A.Md dan Takdir ,SE pada tanggal 12 Desember 2007 dan selanjutnya beralih lagi kepada Muh.Alwi Goga pada tanggal 12 Desember 2007, pada hal Muh.Alwi Goga tidak termasuk ahli waris dari Hj.Atika karena sudah bercerai. Seharusnya nama yang tercantum dalam bukti P tersebut hanya Roswati,A.Md dan Takdir,SE, bukan Muh.Alwi Goga. Menimbang, bahwa oleh karena bukti T.1 adalah alat bukti sempurna dan mengikat, maka keterangan saksi-saksi para tergugat tidak perlu dipertimbangkan lagi sepanjang mengenai dalil bantahan para tergugat tersebut. Menimbang, bahwa dengan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dimuka, maka dalil guugatan para penggugat tersebut dinyatakan tidak terbukti, karenanya harus ditolak. Menimbang, bahwa kaitannya dengan keberatan para penggugat dalam memori bandingnya poin 1.1 yang menyatakan bahwa majelis hakim tidak mempertimbangkan dalil gugatan para penggugat poin 6 yang berbunyi bahwa sekitar tahun 1973 alm. Hj. Atika meninggalkan Penggugat I di Sidrap dan membawa uang sejumlah Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah), maka Pengadilan Tinggi Agama akan memberikan pertimbangan sebagai berikut: Menimbang, bahwa keberatan para penggugat tersebut tidak dapat dibenarkan meskipun secara eksplisit majelis hakim tidak mempertimbangkannya karena berdasarkan Berita Acara Persidangan tanggal 21 Desember 2011 disebutkan bahwa dalil gugatan para penggugat tersebut, para tergugat telah memberikan jawaban bahwa tidak benar kalau Hj. Atika yang meninggalkan penggugat I, tetapi penggugat I lah yang
Hal 8 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
meninggalkan dan menceraikan Hj. Atika dan mengenai uang Rp 1.000.000,- para tergugat tidak mengetahuinya. Menimbang, bahwa dengan berdasarkan jawaban para tergugat tersebut, maka sesuai Pasal 283 R.Bg Jo Pasal 1865 KUH Perdata, para penggugat harus membuktikan dalil gugatannya dan majelis hakim
telah memberikan kesempatan kepada para
penggugat untuk membuktikan dalil gugatannya tersebut, namun ternyata bukti-bukti yang diajukan oleh para penggugat tidak ada satupun yang memberikan petunjuk bahwa pada tahun 1973 Hj. Atika meninggalkan penggugat I dengan membawa uang Rp 1.000.000,-, begitu pula tidak ada petunjuk bahwa uang Rp 1.000.000,- itu yang dipakai Hj. Atika membeli tanah objek sengketa, sehingga dengan demikian dalil gugatan para penggugat tersebut dinyatakan tidak terbukti karenanya harus ditolak. Menimbang, bahwa mengenai keberatan para penggugat yang menyatakan bahwa banyak hal-hal yang tidak dipertimbangkan dan tidak dimasukkan dalam putusan Pengadilan Agama antara lain seperti pemeriksaan setempat. Keberatan inipun tidak dapat dibenarkan karena hal tersebut semuanya telah dicatat dalam Berita Acara Persidangan dan Pengadilan Agama dalam putusannya telah menunjuk Berita Acara Persidangan sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan putusan. Menimbang,
bahwa
gugatan
para
penggugat
mengenai
keahliwarisan
almarhumah Hj. Atika dan semua yang berkaitan dengan hal tersebut, semuanya telah dipertimbangkan oleh Pengadilan Agama dalam putusannya dengan jelas dan terperinci dan Pengadilan Tinggi Agama sependapat dan menyetujui sepenuhnya pertimbangan Pengadilan Agama tersebut dan mengambil alih pertimbangan tersebut sebagai pertimbangannya sendiri. Menimbang, bahwa dengan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut dimuka, maka putusan Pengadilan Agama sepenuhnya dapat dikuatkan.
Hal 9 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
Menimbang, bahwa oleh karena dalam perkara ini pihak para penggugat dikalahkan, maka berdasarkan Pasal 192 R.Bg, para penggugat dihukum untuk membayar biaya perkara. Mengingat dan memperhatikan semua peraturan dan perundang-undangan serta hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI -
Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh para penggugat / pembanding dapat diterima;
-
Menguatkan putusan Pengadilan Agama Pare-pare No. 374/Pdt.G/2011/PA Pare, tanggal 27 Maret 2012 M, bertepatan dengan tanggal 4 Jumadil Awal 1433 H;
-
Menghukum para penggugat/pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp 150.000-, (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang musyawarah majelis hakim
Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Selasa, tanggal 26 Juni 2012 M, bertepatan dengan tanggal 6 Syakban 1433 H, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. Bahrussam Yunus, S.H., M.H., Ketua Majelis, dihadiri oleh Drs. H. Abdul Muin Thalib, S.H., M.H. dan Drs. H. Wakhidun, AR, S.H., M.Hum, masing-masing Hakim Anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 23 Mei 2012, dibantu oleh Hj. Naila Akib, S.H., Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara.
Hakim Anggota ttd.
Ketua Majelis ttd.
Hal 10 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks
Drs.H.Abdul Muin Thalib,S.H.M.H.
Drs. Bahrussam Yunus, S.H., M.H.
ttd. Drs. H. Wakhidun, AR, S.H., M.Hum. Panitera Pengganti ttd. Hj. Naila Akib, S.H.
Perincian biaya: ‐
Meterai
Rp
6.000,-
‐
Redaksi
Rp
5.000,-
‐
Biaya proses penyelesaian perkara
Rp 139.000,-
Jumlah
Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
Untuk Salinan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar
Drs.Agus Zainal Mutaqien,S.H.
Hal 11 dari 11 Hal Put No.69/Pdt.G/2012/PTA Mks