PUTUSAN Nomor 360/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan: xxxxx, umur
39 tahun,
agama
Islam, pendidikan SMA, pekerjaan wiraswasta(
penggilingan Gabah), bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, sebagai pemohon. melawan xxxxx, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan Urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Jl. xxx, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, sebagai tergugat. Pengadilan Agama tersebut Telah mempelajari berkas perkara Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon. Telah memperhatikan bukti-bukti yang berkaitan dengan perkara ini. TENTANG DUDUK PERKARANYA Dalam Konvensi Menimbang, bahwa pemohon dalam surat permohonannya tertanggal 12 Agustus 2010 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pinrang dengan register perkara Nomor 360/Pdt.G/2010/PA Prg. Tanggal 12 Agustus 2010 telah mengemukkakan dalildalil sebagai berikut : -Bahwa pada tanggal 12 Agustus 1993, Pemohon dengan Termohon melangsungkan pernikahan di Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang
(Duplikat Kutipan Akta Nikah Nomor: Kk.21.01.06/PW.01/19/2010 tanggal 12 Agustus 2010. - Bahwa setelah pernikahan tersebut Pemohon dengan Termohon tinggal bersama di xxx, Kecamatan Duampanua, Kabupaten
Pinrang, dan selama perkawinan tersebut pemohon dan termohon telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 3 orang anak ketiga anak tersebut tinggal bersama pemohon. - Bahwa suasana damai dalam rumah tangga pemohon dengan termohon hanya bertahan sampai 14 tahun 2 bulan saja, karena pada bulan Nopember 2007, perkawinan pemohon dan termohon sudah mulai terjadi pertengkaran dan percekcokan. - Bahwa adapun penyebab pertengkaran dan percekcokan itu karena : - Termohon selalu cemburu kepada teman pergaulan pemohon. -Termohon keras kepala sehingga tidak mau menerima saran baik dari pemohon maupun dari orang lain. - Termohon tidak menghargai keberadaan pemohon sebagai suaminya. - Bahwa puncak percekcokan terjadi pada tanggal 17 Nopember 2007 yang menyebabkan termohon pergi meninggalkan pemohon. - Bahwa sejak termohon pergi meninggalkan pemohon, maka sejak itulah pemohon dan termohon pisah tempat tinggal dan tidak ada lagi yang saling memperdulikan yang hingga kini telah berjalan 2 tahun 10 bulan. Oleh karena itu pemohon tidak sanggup lagi membina kelangsungan hidup rumah tangga bersama dengan termohon. Berdasarkan dalil - dalil di atas, Pemohon mohon agar Bapak Ketua Pengadilan Agama Pinrang Cq. Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut : Primer : - Mengabulkan permohonan pemohon.. - Menetapkan member izin kepada Pemohon, xxxxx untuk menjatuhkan talak satu terhadap termohon xxxx di depan sidang Pengadilan Agama Pinrang.
- Membebankan biaya perkara ini menurut hukum yang berlaku. Subsider : Atau apabila Pengadilan berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Pemohon dan termohon telah datang menghadap persidangan oleh majelis hakim sebelum perkaranya diperiksa terlebih
dahulu memerintahkan kepada kedua belah pihak menempuh proses
mediasi, kedua belah pihak sepakat menunjuk Drs. M. Natsir, Hakim Pengadilan Agama Pinrang sebagai mediator namun oleh
Mediator tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak sebagaimana laporan hasil mediasi Nomor 360/Pdt.G/2010/PA Prg. Tanggal 21 September 2010. Bahwa meskipun upaya mediasi tidak berhasil mendamaikan antara pemohon dan termohon namun demikian Majelis Hakim tetap menasehati pemohon dan termohon agar kembali rukun, tetapi upaya tersebut juga tidak berhasil. Bahwa selanjutnya dibacakan surat permohonan pemohon yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh pemohon dalam sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum. Bahwa, atas dalil-dalil permohonan pemohon tersebut, termohon menyampaikan jawaban secara lisan dipersidangan pada pokoknya sebagai berikut: Bahwa, termohon membenarkan seluruh dalil-dalil pemohon sebagaimana posita angka 1 (satu) sampai dengan angka 6 (enam) serta menerima permohonan pemohon dalam petitum baik dalam primer maupun subsider. Bahwa, atas jawaban termohon tersebut pemohon menyampaikan replik secara lisan di persidangan pada pokoknya Pemohon tetap pada dalil-dalil permohonannya demikian pula termohon menyampaikan duplik secara lisan pada pokoknya termohon tetap jawaban termohon tersebut. Dalam Rekonvensi : Bahwa,Termohon dalam dupliknya juga mengajukan gugatan balik (rekonvensi) dengan dalil pokok sebagai berikut :
-Bahwa penggugat menuntut nafkah anak sebanyak Rp 2.000.000,-( dua juta rupiah) untuk tiga orang anak setiap bulannya sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap sampai anak tersebut dewasa atau mampu berdiri sendiri. Bahwa atas gugatan rekonvensi tersebut, tergugat menyampaikan jawaban pada prinsipnya tidak keberatan dan bersedia memenuhi tuntutan penggugat tersebut selanjutnya penggugat mengajukan replik dan tergugat menyampaikan duplik pada pokoknya tidak keberatan dan menerima kesanggupan dan kesediaan tergugat tersebut. Bahwa pemohon dalam meneguhkan dalil-dalil permohonannya mengajukan bukti-bukti berupa: A.Bukti Surat : - Foto Cop Kutipan Akta Nikah Nomor 147/19/VIII/1993 tanggal 14 Ag\ustus 1993 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Duampanua, telah diocokkan dengan aslinya dan bermeterai cukup diberi kode P1. B. Saksi-saksi : 1. xxxx, memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut : - Bahwa saksi dengan pemohon dan termohon tidak ada hubungan keluarga, hanya kenal sejak lama. - Bahwa pemohon dan termohon suami istri menikah 16 tahun yang lalu dan telah dikaruniai tiga orang anak. -
Bahwa pemohon dan termohon pada awalnya hidup rukun dan harmonis, kemudian sering cekcok dan bertengkar.
- Bahwa yang menjadi penyebab percekcokan pemohon dan termohon adalah termohon sering cemburu buta, tidak mau menerima saran atau pendapat orang lain serta sering menyakiti badan pemohon. - Bahwa pemohon dan termohon sebelum berpisah tempat tinggal pernah di suatu malam Pemohon menelpon saksi agar dibukakan pintu rumah saksi, karena termohon tidak mau buka pintu agar pemohon masuk dalam rumah tempat kediaman bersama tersebut. - Bahwa antara pemohon dan termohon telah berpisah tempat tinggal sejak
bulan Nopember 2007 sampai sekarang di mana termohon yang meninggalkan tempat kediaman bersama. - Bahwa telah diupayakan agar pemohon dan termohon kembali rukun, tetapi tidak berhasil. 2. xxxxx, memberikan keterangan dibawah sumpah sebagai berikut : - Bahwa saksi dengan pemohon dan termohon tidak ada hubungan keluarga hanya sebagai teman dekat. - Bahwa pemohon dan termohon suami istri menikah 16 tahun yang lalu dan telah dikaruniai tiga orang anak. - Bahwa pemohon dan termohon pada awalnya hidup rukun dan harmonis, kemudian sering cekcok dan bertengkar. - Bahwa yang menjadi penyebab percekcokan dan pertengkaran pemohon dan termohon adalah termohon selalu cemburu, termohon tidak menghargai pemohon serta sering menyakiti badan pemohon. - Bahwa pemohon dan termohon telah berpisah tempat tinggal, masing-masing pulang kerumah orang tuanya. -Bahwa upaya keluarga untuk merukunkan pemohon dan termohon tidak berhasil. Bahwa atas keterangan kedua saksi tersebut pemohon dan termohon menyatakan menerima dan membenarkan seluruhnya. Bahwa untuk singkatnya uraian putusan ini cukup menunjuk kepada berita acara persidangan a quo yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan lagi putusan ini. TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan pemohon adalah sebagaimana diuraikan di muka. Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam rumah tangga pemohon dan termohon adalah termohon selalu cemburu kepada setiap orang yang berhubungan dengan pemohon meskipun itu teman sendiri, termohon juga sering menyakiti badan Pemohon, bahkan tidak menghargai Pemohon sebagai suami, sehingga dengan keadaan
demikian antara pemohon dan termohon sering cekcok dan bertengkar kemudian keduanya berpisah tempat kediaman bersama puncaknya terjadi pada tanggal 17 Nopember 2007, hingga saat ini tidak ada tanda-tanda akan kembali rukun, maka pemohon mengajukan permohonan talak ini ke Pengadilan Agama Pinrang untuk menceraikan termohon. Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Pemohon dan termohon telah datang sendiri-sendiri menghadap di persidangan dan telah menempuh proses mediasi, namun mediator tidak berhasil mendamaikan pemohon dan termohon sebagaimana laporan hasil mediasi Nomor 360/Pdt.G/2010/PA Prg, tanggal 21 September 2010;. Menimbang, bahwa oleh karena mediasi dinyatakan tidak berhasil oleh mediator, maka pemeriksaan perkara dilanjutkan sebagaimana maksud Pasal 7 ayat (1), (5) dan (6) PERMA Nomor 1 Tahun 2008. Menimbang, bahwa termohon dalam menanggapi dalil-dalil(permohonan) pemohon menyatakan tidak keberatan dan bersedia untuk mengakhiri ikatan rumah tangga antara pemohon dan termohon dengan perceraian. Menimbang, bahwa dengan mengingat perkara ini perkara perdata khusus tentang perceraian, maka seluruh dalil-dalil pemohon tetap dianggap sebagai pokok permasalahan yang harus dibuktikan. Menimbang, bahwa pemohon untuk meneguhkan dalil-dalil permohonannya pemohon mengajukan bukti tertulis berupa fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 147/19/VIII/1993 tanggal 14 Agustus 1993 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang (bukti P1) majelis hakim menilai secara formil dapat diterima sebagai alat bukti dan secara materil nilai pembuktiannya sempurna dan mengikat dalam perkara a quo. Menimbang, bahwa selain bukti Pemohon tersebut Pemohon juga menghadapkan dua orang saksi yang telah di sumpah di persidangan memberikan keterangan pada pokoknya mendukung dalil-dalil Pemohon dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri telah membina rumah tangga selama 16 tahun dan telah dikaruniai tiga orang anak. - Bahwa Pemohon dan Termohon pada awalnya hidup rukun dan harmonis kemudian cekcok dan bertengkar, yang menjadi penyebab cekcok mereka adalah Termohon sering cemburu, tidak menghargai Pemohon sebagai suami, menyakiti badan Pemohon. - Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat kediaman bersama dan pulang kerumah orang tua masing-masing. - Bahwa kedua saksi tersebut telah berupaya untuk merukunkan Pemohon dan Termohon tetapi tidak berhasil. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti Pemohon dan keterangan dua orang saksi dihubungkan dengan dalil-dalil Pemohon dan jawaban Termohon serta memperhatikan hal-hal yang terungkap di persidangan maka majelis hakim menemukan faktanya sebagai berikut : - Bahwa Pemohon dan Termohon telah membina rumah tangga selama 16 tahun
dan
telah dikaruniai tiga orang anak. - Bahwa antara Pemohon dan Termohon sering cekcok dan bertengkar disebabkan Termohon sering sering cemburu buta, keras kepala dan tidak mau mendengar nasehat Pemohon, tidak menghargai Pemohon sebagai suami bahkan tidak segan-segan menyakiti badan Pemohon. - Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat kediaman bersama selama dua tahun dan tidak saling menghiraukan lagi. - Bahwa keluarga telah berupaya merukunkan Pemohon dan Termohon tetapi tidak berhasil. - Bahwa Pemohon telah menyatakan tekadnya untuk bercerai dengan Termohon. Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon telah berhasil membuktikan dalildalilnya dan ternyata Termohon tidak membantahnya serta telah dikuatkan dengan keterangan dua orang saksi dibawah sumpah, maka dalil-dalil tersebut harus dinyatakan telah terbukti ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut dimuka, majelis hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecah sedemikian rupa keadaannya (broken marriage) dan sudah sulit untuk dipersatukan kembali maka dengan memperhatikan kondisi obyektif rumah tangga Pemohon dan Termohon tersebut majelis hakim menilai bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak mencerminkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana firman Allah dalam surah Arrum ayat 21 dan Pasal 1 UndangUndang Nomor 1 Tahun 1974 Jo Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam tahun 1991. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut dimuka, majelis hakim menilai dalil-dalil permohonan Pemohon telah terbukti dan beralasan hukum, karenanya, permohonan Pemohon patut untuk diterima dan dikabulkan sebagaimana maksud Pasal 19 huruf (b) dan huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (b) dan huruf (f) Kompilasi Hukum Islam tahun 1991. Menimbang, bahwa oleh karena permohonan pemohon dikabulkan, maka pemohon diizinkan untuk mengikrarkan talak satu raj’i terhadap termohon didepan sidang Pengadilan Agama Pinrang pada waktu yang akan ditentukan kemudian berdasarkan ketentuan Pasal 81 ayat (2) Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah di ubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 perobahan terakhir Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009. Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 84 ayat (1)
dan (2) Undang-
undang Nomor 7 Tahun 1989, maka kepada Panitera Pengadilan Agama Pinrang diperintahkan untuk menyampaikan salinan penetapan ini selambat-lambatnya 30 hari kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan tempat kediaman Pemohon dan Termohon dan ditempat perkawinan dilangsungkan. Menimbang, bahwa oleh karena perceraian ini kehendak suami, maka berdasarkan ketentuan Pasal 149 huruf (a) dan (b) Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991, maka secara ex Officio majelis hakim menghukum kepada Pemohon untuk membayar : 1.Mut’ah sejumlah Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah). 2. Nafkah iddah sejumlah Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah).
Dalam Rekonvensi: Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan penggugat adalah sebagaimana diuraikan dimuka. Menimbang, bahwa segala apa yang dipertimbangkan dalam konvensi adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam pertimbangan rekonvensi. Menimbang, bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam gugatan rekonvensi ini adalah : -Tuntutan nafkah anak sebanyak Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) setiap bulan untuk tiga orang anak sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap sampai anak tersebut dewasa atau mampu berdiri sendiri Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonvensi tersebut tergugat menyatakan tidak keberatan dan bersedia memenuhi tuntutan penggugat tersebut, dengan syarat dua orang anak yang ikut atau dalam pemeliharaan tergugat yakni anak pertama dan anak kedua tetap menjadi tanggung jawab tergugat, sedang anak yang ketiga ikut atau dalam pemeliharaan penggugat,maka anak ketiga tersebut tergugat tetap memberikan biaya hidup melalui penggugat setiap bulannya yang besarnya tergugat menyerahkan kepada majelis hakim untuk menentukannya. Menimbang, bahwa oleh karena antara penggugat dan tergugat tidak ada perbedaan pendapat mengenai nafkah anak satu orang yang dalam pemeliharaan penggugat maka majelis hakim akan mengambil alih dan akan menetapkan besarnya kewajiban tergugat setiap bulan dengan memperhatikan kondisi ekonomi tergugat, maka majelis hakim dapat menetapkan besarnya nafkah anak tersebut sejumlah Rp 650.000,-( enam ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulan dengan pertambahan 10% (sepuluh persen) setiap tahunnya sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap sampai anak tersebut dewasa atau sampai berdiri sendiri, sebagaimana maksud Pasal 149 huruf (d) Kompilasi Hukum Islam Tahun 1991. Dalam Konvensi Rekonvensi Menibang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Jo Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Jo Undang-Undang Nomor 50
Tahun 2009, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada pemohon konvensi/tergugat rekonvensi. Memperhatikan segala ketentuan hukum syara dan peraturan perundangundangan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara a quo . MENGADILI Dalam Konvensi -Mengabulkan permohonan pemohon. -Memberi izin kepada pemohon xxxxx untuk menjatuhkan talak satu raj’i terhadap termohon xxxxx di depan sidang Pengadilan Agama Pinrang. -Menghukum pemohon untuk membayar: 1. Mut’ah sejumlah Rp 1.000.000,- ( satu juta rupiah ). 2. Nafkah iddah sejumlah Rp 1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah ). -Memerintahkan kepada Panitera untuk menyampaikan Penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak penetapan ikrar talak. Dalam Rekonvensi -Mengabulkan gugatan penggugat. - Menghukum tergugat untuk membayar nafkah untuk satu orang anak sejumlah Rp 650.000,- (enam ratus lima puluh ribu rupiah ) setiap bulannya sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap sampai anak tersebut dewasa atau mampu berdiri sendiri. Dalam Konvensi dan Rekonvensi -Membebankan kepada pemohon konvensi/tergugat rekonvensi untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp 466.000,- (empat ratus enam puluh enam ribu rupiah ). Demikian putusan ini dijatuhkan pada hari Selasa tanggal 9 Nopember 2010 M., bertepatan dengan tanggal 2 Zulhijjah 1431 H., oleh Pengadilan Agama Pinrang Dra. Hj. Hafsah, S.H., ketua majelis, Drs. H. Moh. Hasbi dan Muh. Nasir B,S.H. masingmasing sebagai hakim anggota dengan didampingi oleh Dra. Hj.St.Junaedah sebagai Panitera pengganti dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum
yang dihadiri oleh pemohon konvensi/ tergugat rekonvensi dan termohon konvensi/ penggugat rekonvensi.
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
Drs. H.Moh. Hasbi
Dra. Hj. Hafsah,S.H.
Muh. Nasir B, S.H.
Panitera Pengganti
Dra. Hj.St. Junaedah
Perincian Biaya Perkara : - Biaya pendaftaran
Rp
30.000,-
- Proses
Rp
50.000,-
- Panggilan
Rp
375.000,-
- Redaksi
Rp
5.000,-
- Materai
Rp
6.000,-
Jumlah
Rp
466.000,- ( empat ratus enam puluh enam ribu rupiah).