PUTUSAN Nomor 188/Pdt.G/2010/PA Prg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh pihak-pihak: xxxxx, umur 56 tahun, Agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di xxxxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai penggugat. melawa n xxxxx, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di xxx Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat I. xxxxx, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat II. xxxxx, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di xxx Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat III. xxxxx, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di xxx Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat IV. xxxxx, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di xxx Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat V. xxxxx, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat VI. xxxxx, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di xxx Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat VII. xxxxx, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat VIII. xxxxx, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, selanjutnya disebut sebagai tergugat IX. xxxxx, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, dahulu bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, akan tetapi sekarang ini tidak lagi diketahui
alamatnya yang jelas di dalam wilayah Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut sebagai turut tergugat I. xxxxx, agama Islam, pekerjaan swasta, dahulu bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, akan tetapi sekarang ini tidak lagi diketahui alamatnya yang jelas di dalam wilayah Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut sebagai turut tergugat II. xxxxx, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, dahulu bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, akan tetapi sekarang ini tidak lagi diketahui alamatnya yang jelas di dalam wilayah Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya disebut sebagai turut tergugat III. xxxxx, agama Islam, pekerjaan pelajar, bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, yang selanjutnya disebut sebagai turut tergugat IV. xxxxx, agama Islam, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, yang selanjutnya disebut sebagai turut tergugat V. Selanjutnya tergugat I, II, III, IV, V, IX, turut tergugat I, IV dan V memberikan kuasa kepada xxxxx pekerjaan xxx, bertempat di Jl. xxx, Kecamatan Watang Sawitto, Kaubaten Pinrang, selanjutnya disebut kuasa tergugat I, II, III, IV, V, IX, serta turut tergugat I, IV dan V. Pengadilan Agama tersebut. Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara. Setelah mendengar keterangan penggugat dan tergugat. Setelah memeriksa bukti-bukti kedua belah pihak. TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa penggugat dalam surat gugatannya tanggal
4
Pebruari 2010 yang telah terdaftar pada kepaniteraan Pengadilan Agama Pinrang dengan Nomor 188/Pdt.G/2010/PA Prg tanggal 20 April 2010 dengan dalil-dalil gugatannya sebagai berikut; 1. xxxxx meninggal dunia pada tanggal 3 Juni 2005, sedangkan istrinya yaitu xxxxx meninggal dunia pada tanggal 1 Desember 2006. dengan demikian xxxxx lebih dahulu meninggal dunia daripada istrinya xxxxx 2. Bahwa xxxxx dan Istrinya xxxxx semasa hidupnya mereka dikaruniai 5 orang anak kandung yaitu:
2.1. xxxxx ( Penggugat) 2.2. xxxxx (telah meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 2008) 2.3. xxxxx (telah meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 2009) 2.4. xxxxx (turut tergugat II) 2.5. xxxxx (tergugat V) 3. Bahwa xxxxx telah pula meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 2008, akan tetapi semasa hidupnya ia xxxxx telah menikah (kawin) dengan xxxxx. Dalam perkawinan (pernikahan) antara xxxxx dengan xxxxx ( turut tergugat I) telah dilahirkan 4 orang anak yaitu: 3.1. xxxxx (tergugat I) 3.2. xxxxx Nendang (tergguat II) 3.3. xxxxx (tergugat III) 4.4. xxxxx (telah meninggal dunia pada tanggal 24 Pebruari 2008. 4. Bahwa xxxxx juga telah meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 2009, namun semasa hidupnya
ia
xxxxx
telah
menikah
dengan
xxxxx
(tergugat
IX)
di
dalam
pernikahan/perkawinan antara xxxxx dengan xxxxx (tergugat IX) telah lahir 4 orang anak yaitu: 4.1. xxxxx (turut tergugat III) 4.2. xxxxx (tergugat IV) 4.3. xxxxx (turut tergugat V) 4.4. xxxxx (turut tergugat IV) 5. Bahwa almarhum xxxxx disamping meninggalkan ahli waris sebagaimana yang disebutkan di atas juga alamarhum xxxxx meninggalkan harta benda (harta kekayaan) yaitu berupa: a. Tanah sawah seluas kurang lebih 1.42 Ha yang terletak di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang dengan batas-batas: - pada sebelah utara terdapat sawah xxx dan xxx - pada sebelah timur terdapat sawah xxx dan xxx - pada sebelah selatan terdapat sawah xxx, xxx, xxx. - pada sebelah barat terdapat sawah xxx dan xxx. b. Tanah sawah seluas kurang lebih 1,88 Ha yang terletak di xxx Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, dengan batas-batas: - pada sebelah utara terdapat sawah xxx, xxx, xxx, xxx dan xxx.
- pada sebelah timur terdapat sawah xxx dan xxx. - pada sebelah selatan terdapat sawah xxx, xxx, Sakariah, xxx dan xxx. - pada sebelah barat terdapat sawah xxx, xxx, xxx, xxx dan xxx. c. Tanah sawah seluas kurang lebih 0.67 Ha yang terletak di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, dengan batas-batas: - pada sebelah utara terdapat sawah xxx. - pada sebelah timur terdapat sawah xxx. - pada sebelah selatan terdapat sawah xxx. - pada sebelah barat terdapat sawah xxx 6. Bahwa tanah yang disebutkan pada poin ke 5 huruf a, b dan c di atas adalah merupakan harta peninggalan almarhum xxx oleh karena harta kekayaan tersebut diperoleh xxx sebelum menikah (kawin) dengan istrinya yaitu xxx. 7. Bahwa harta kekayaan atau peninggalan dari almarhum xxx yang disebutkan pada poin 5 huruf a, b dan c di atas yang selanjutnya di dalam gugatan perdata waris ini disebut sebagai sawah objek sengketa atau objek sengketa. 8. Bahwa sawah objek sengketa tersebut adalah belum pernah dibagi waris secara sah oleh xxx kepada anak-anak/ahli warisnya yang sah, oleh karena surat atau gambar pemberian warisan tertanggal 26-5-2005 bukan inisiatif dan bukan kemauan xxx melainkan surat atau gambar pembuktian warisan tersebut hanya rekayasa dari xxx dan xxx. Oleh karena jauh sebelum lahirnya surat atau gambar pemberian warisan tertanggal 26 Mei 2005 tersebut dimana xxx memang dalam keadaan sakit keras dan hanya 8 hari setelah lahirnya surat atau gambar pemberian warisan tersebut terus xxx meninggal dunia, karena xxx wafat pada tanggal 03 Juni 2005 sedangkan surat atau gambar pemberian warisan tersebut lahir pada tanggal 26 Mei 2005. apalagi pembagian warisan berdasarkan surat atau gambar pemberian warisan tanggal 26 mei 2005 tersebut adalah sangat tidak adil, karena penggugat hanya mendapat tanah seluas 30 are sedangkan tanah sengketa a seluas kuranglebih 1,42 Ha, tanah sawah sengketa b adalah seluas kurang lebih 1.88 Ha sedangkan tanah sawah sengketa c adalah seluas kurang lebih 0, 67 Ha. Dimana tanah sawah sengketa a, b dan c tersebut adalah dikuasai oleh xxx (ayah tergugat I, II, III, suami turut tergugat I). xxx ( ayah tergugat IV, turut tergugat III, IV, V, suami tergugat IX dan xxx tergugat V. oleh karena itu maka surat
atau gambar pemberian warisan tertanggal 26 Mei 2005 tersebut adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum apapun serta tidak mengikat penggugat. 9. Bahwa surat atau gambar pemberian warisan tersebut nanti diketahui oleh penggugat pada tahun 2008. 10. Bahwa tanah sawah sengketa huruf a tersebut dikuasai oleh xxxxx dan xxxxx, setelah xxx meninggal dunia, maka tanah sawah sengketa huruf a yang tadinya dikuasai oleh xxxxx adalah dikuasai oleh anak-anaknya/ahli warisnya sampai sekarang. Demikian pula setelah xxx meninggal dunia, maka tanah sawah obyek sengketa huruf a yang tadinya dikuasai oleh xxxxx adalah dikuasai oleh anak-anaknya/ahli warisnya sampai sekarang. 11. Bahwa tanah sawah sengketa huruf b adalah dikuasai oleh xxxxx bersama dengan tergugat V (xxxxx), lalu pada tahun 2008 xxxxx menjual atau mengalihkan sebagian dari tanah sawah obyek sengketa huruf b yang dikuasainya kepada xxxx (tergugat VIII), sedangkan selebihnya adalah tetap dikuasai oleh ahli waris xxxxx (tergugat I, II, III) dan tergugat V serta tergugat VIII. 12. Bahwa obyek sengketa hurf c dikuasai oleh xxxxx, dan setelah xxxxx meninggal dunia, maka obyek sengketa huruf c tersebut dikuasai oleh anak-anaknya /ahli warisnya yaitu tergugat I, II, dan III, lalu kemudian pada tahun 2008 tergugat I (xxxxx) menggadaikan sawah sengketa huruf c tersebut kepada tergugat VI (xxxxx) dan tergugat VII (xxxxx). Oleh karena itu, maka sawah obyek sengketa huruf c tersebut dikuasai oleh tergugat VI dan VII dari tahun 2008 sampai sekarang. 13. bahwa oleh karena sawah sengketa huruf a, b dan c tersebut adalah harta peninggalan alm. xxx yang belum pernah dibagi waris secara sah kepada segenap ahli warisnya, maka penguasaan tergugat-tergugat atas sawah obyek sengketa tersebut adalah sangat merugikan penggugat. Oleh karena itu jual beli atau transaksi apapun bentuknya yang telah dilakukan oleh xxxxx atas sebagian dari sawah sengketa huruf b tersebut kepada tergugat VIII adalah tidak sah dan sangat merugikan penggugat dan karenanya jual-beli atau transaksi tersebut adalah tidak mengikat penggugat. 14. Bahwa demikian pula perjanjian gadai yang telah dilakukan oleh tergugat I kepada tergugat VI dan VII atas tanah sawah obyek sengketa huruf c tersebut adalah tidak sah serta tidak mengikat penggugat.
15. Bahwa penggugat telah beberapa kali berusaha menghubungi dan menemui tergugat-tergugat baik secara langsung maupun dengan perantaraan sanak keluarga, dengan maksud dan tujuan agar tergugat –tergugat mau menyerahkan persoalan harta peninggalan alm. xxxxx tersebut secara musyawarah dan kekeluargaan dengan baik-baik, namun usaha penggugat tersebut sia-sia saja, karena para tergugat menanggapinya secara tidak wajar dan bahkan tergugattergugat marah-marah kepada penggugat seraya para tergugat menyuruh penggugat membawa persoalan ini kepada meja hijau. Oleh karena itu, maka persoalan ini penggugat mengajukannya ke Pengadilan Agama Klas I B Pinrang, dengan harapan semoga persoalan ini mendapat penyelesaian secara benar dan adil. 16. Bahwa untuk menghindari jangan sampai tergugat-tergugat mengalihkan baik sebagian ataupun keseluruhan sawah obyek sengketa tersebut kepada orang lain, maka penggugat memohon supaya Pengadilan Agama Kelas I B Pinrang meletakkan sita jaminan terhadap sawah obyek sengketa huruf a, b, dan c tersebut. 17. Bahwa juga penggugat memohon kepada ketua/majelis hakim Pengadilan Agama kelas I B Pinrang
agar kiranya segala macan surat yang ada di dalam tangan atau penguasaan
tergugat-tergugat baik surat atau gambar pemberian warisan tanggal 26 Mei 2005 dan atau akta jual beli. Surat perjanjian gadai sertifikat dan atau pun surat lainnya baik atas nama tergugat-tergugat atau atas nama orang lain yang erat hubungannya dengan sawah obyek sengketa huruf a, b dan c tersebut adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum tetap apapun serta tidak mengikat penggugat. Bahwa berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan di atas, maka dengan ini
penggugat dengan sengala kerendahan hati memohon kepada Yth. Bapak ketua/majelis hakim Pengadilan Agama klas I B Pinrang agar kiranya berkenan memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini secara benar dan adil sesuai dengan hukum yang berlaku, dengan menyatakan sebagai berikut: P r i m e r: 1. Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya. 2. Menyatakan sah dan berharga menurut hukum terhadap sita jaminan yang diletakkan di atas tanah sawah obyek sengketa a, b dan c tersebut. 3. Menetapkan bahwa:
3.1. xxxtelah meninggal dunia pada tanggal 3 Juni 2005 3.2. xxx meninggal dunia pada tanggal 1 Desember 2006 3.3. xxx telah meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 2008. 3.4. xxx meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 2009. 3.5. xxx meninggal dunia pada tanggal 24 Perbuari 2008. 4. Menetapkan bahwa: 4.1. xxx (penggugat) 4.2. xxx (telah meninggal dunia pada tanggal 10 Juli 2008) 4.3. xxx (meninggal dunia pada tanggal 31 Desember 2009) 4.4. xxx (turut tergugat II). 4.5. xxx (tergugat V). 4.6. xxx (Janda La Ubba). Adalah ahli waris sah dari alm. xxx tersebut. 5. Menetapkan bahwa: 5.1. xxx (turut tergugat III) 5.2. xxx (tergugat IV) 5.3. xxx (turut tergugat V) 5.4. xxx (turut tergugat IV) 5.5. xxx (tergugat IX/istri) Adalah ahli waris sah alm. xxx. 6. Menetapkan bahwa: 6.1. xxx (tergugat I). 6.2. xxx (tergugat II) 6.3. xxx (tergugat III) 6.4. xxx (istri alm. xxx/turut tergugat I) Adalah ahli waris sah dari alm. xxx. 7. Menetapkan menurut hukum, bahwa tanah sawah obyek sengketa huruf a, b dan c tersebut adalah harta peninggalan dari alm. xxx yang belum pernah dibagi waris secara sah kepada segenap ahli waris sah alm. xxx tersebut.
8. Menetapkan besarnya bagian masing-masing ahli waris dari almarhum xxx atas tanah sawah obyek sengketa huruf a, b ddan c tersebut. 9. Menghukum kepada tergugat-tergugat atau kepada siapa saja yang kemudian mendapat hak dari padanya untuk menyerahkan obyek sengketa huruf a, b dan c tersebut kepada penggugat dalam keadaan kosong, aman dan utuh serta bebas dari segala ikatan hukum apapun sesuai dengan besarnya bagiannya (haknya) dan atau kepada segenap ahli waris sah alm. xxx sesuai dengan besarnya bagiannya (haknya) masing-masing, dan/atau bilamana tidak dapat dibagi secara natura maka mohon dijual lelang dah hasil penjualannya dibagi waris kepada segenap ahli waris sah dari alm. xxx sesuai dengan besarnya haknya atau bagiannya masing-masing ahli waris sah dari almarhum xxx tersebut. 10. Menyatakan bahwa jual beli atau transaksi apapun bentuknya yang telah dilakukan oleh xxx kepada tergugat VIII (xxx) atas bagian dari sawah obyek sengketa huruf b tersebut adalah tidak sah dan sangat merugikan penggugat. 11. Menetapkan pula, bahwa perjanjian gadai yang telah dilakukan oleh tergugat I atas sawah obyek sengketa huruf c tersebut kepada tergugat IV dan VII adalah tidak sah dan sangat merugikan penggugat. 12. Menyatakan, bahwa penguasaan para tergugat atas sawah obyek sengketa huruf a, b dan c tersebut adalah tidak sah dan sangat merugikan penggugat. 13. Menyatakan bahwa, segala macam surat-surat yang ada di dalam tangan/penguasaan para tergugat baik berupa akta jual-beli, surat pernjanjian gadai sertifikat dan ataupun surat lainnya baik atas nama tergugat –tergugat maupun atas nama orang lain, yang erat hubungannya atau katerkaitannya dengan sawah obyek sengketa a, b dan c tersebut adalah tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum apapun serta tidak mengikat penggugat. 14. Menghukum kepada para turut tergugat untuk mentaati isi putusan perkara ini. 15. Menghukum kepada tergugat-tergugat secara tanggung renteng untuk membayar segala biaya perkara yang timbul dalam perkara ini. Subsidiair:
Atau bilamana majelis hakim Agama Pengadilan Agama Klas I B Pinrang yang mulia berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex equoat bono). Menimbang, bahwa pada hari hari sidang yang telah ditetapkan penggugat dan tergugat datang menghadap ke persidangan. Menimbang, bahwa majelis berusaha mendamaikan kedua belah pihak melalui mediasi yang dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2010 oleh mediator Drs. Hanafie Lamuha namun tidak berhasil. Menimbang, bahwa atas dalil-dalil penggugat tersebut, maka kuasa tergugat dan turut tergugat mengajukan jawaban tertulis sebagai berikut: A. Dalam Eksepsi 1.
Perkara ini adalah kompentensi absolute peradilan umum, sebab objek sengketa telah sudah menjadi hak milik, bukan lagi statusnya sebagai harta warisan, bagi para tergugat dan para turut tergugat karena harta objek sengketa tersebut telah dibagi oleh xxx yaitu ayah Penggugat dan Tergugat V serta Kakek para tergugat I, II, dan III serta turut tergugat IV dan V. pada tahun 2005 . pembagian tersebut dilakukan xxx pada Tahun 2005 dan semua anaknya termasuk penggugat (xxx), xxx (Ayah Tergugat I, II, dan III), xxx (Ayah Tergugat IV, Turut Tergugat III, IV dan V), xxx (Tergugat V), xxx (Turut Tergugat II). Semuanya telah mendapat bagian, dan bagiannya masing –masing telah dikuasainya bahkan ada yang sudah mereka jual sendiri. Oleh karena harta xxx tersebut telah dibagi-bagikankan kepada masing-masing anaknya maka objek sengketa statusnya bukan lagi harta warisan yang belum dibagi, tapi berstatus hak milik bagi para anak-anak xxx Oleh karena itu, perkara ini bukanlah lagi menjadi kewenangan yurisdiksi peradilan agama.
2.
Berdasarkan Jurisprudensi Mahkamah Agung R.I dalam Putusannya tertaggal 26 Agustus 1998 No. 456-K/ Sip/ 1996, berbunyi bahwa, Gugatan terhadap harta warisan berdasarkan Hukum Islam yang diajukan ke Pengadilan Agama, bilamana objek gugatannya ( tanah warisan ) masih terdapat terdapat persengketaan tentang hak milik, tersebut harus diselesakan terlebih dahulu oleh
Pengadilan Negeri, dan menghadapi gugatan semacam ini, pengadilan agama seharusnya memberi putusan bahwa gugatan tidak dapat diterima Jo Pasal 50 UU No.7 tahun 1989
tentang Peradilan Agama Jo Ujurisprudensi tetap
Mahkamah Agung R.I. No. 11-K/AG/ 1979 yang berisi Kaidah Hukum, bahwa apabila dalam suatu gugatan pembagian harta warisan terkandung sengketa hak milik, maka perkara tersebut tidak termasuk kewenangan pengadilan agama untuk mengadilinya melainkan kewenangan peradilan negeri ( peradilan umum ) 3.
Jika penggugat menghendaki harta peninggalan dari xxx Almarhum dibagi kembali sesuai ketentuan hukum yang berlaku, maka seluruh harta xxx di budel kembali, baik tanah sawah maupun tanah perumahan yang dikuasai dan telah dijual oleh Penggugat termasuk tanah perumahan beserta rumah yang telah dijual oleh xxx ( Turut Tergugat II )
B. Dalam Pokok Perkara 1. Bahwa segala alasan-alasan atau dalil-dalil yang tercantum dan digunakan dalam pada eksepsi-eksepsi tersebut diatas maka mohon dianggap termasuk dan terulang kembali pada jawaban dalam pokok perkara ini, sepanjang hal itu mempunyai relevansi atau hubungan yang erat. 2. Bahwa para tergugat serta turut tergugat secara tegas membantah dan menolak segala dalil-dalil gugatan penggugat sebab dalilnya tersebut adalah suatu dalil yang tidak tepat dan benar serta tidak mempunyai alasan hukum.
3. Bahwa secara tegas tergugat I, II, III, IV dan tergugat V dan para turut Tergugat membantah dan menolak pernyataan penggugat pada poin No. 8 gugatannya yang menyatakan semua objek sengketa tersebut diatas belum pernah dibagi waris. Menolak pernyataan dalil gugatannya tersebut yang menyatakan bahwa surat atau gambar pemberian warisan tertanggal 26 Bulan 05 2005 bukan inisiatif dan bukan kemauan xxx melainkan adalah hanya rekayasa dari xxx dan xxx. Dalil-dalil dan pernyataan penggugat tersebut adalah dalil-dalil yang menyesatkan.
Selanjutnya, para tergugat I,II, III, IV dan tergugat V secara keras dan tegas membantah dan menolak dalil pernyataan penggugat yang menyatakan bahwa pembagian dilakukan oleh xxx ada dalam keadaan sakit. Bahwa penggugat adalah menyembunyikan fakta dan kenyataan-kenyataan yang terjadi sebab penggugat menyatakan kalau harta xxx belum pernah dibagi secara sah oleh xxx kepada anak-anaknya, pernyataannya tersebut kepada anak-anaknya adalah pernyataan terbalik, karena kenapa ? penggugat pada hakekatnya sebenarnya telah mengakui dan menerima pembagian harta warisan tersebut yang dilakukan oleh xxx tahun 2005. Hal ini dibuktikan dengan kenyataan sebagai berikut yaitu : - Sawah bahagian xxx (penggugat) yang seluas 25 are yang terletak di xxx kecamatan cempa kabupaten pinrang dengan batas-batas sebagai berikut : -
Pada sebelah utara
:
Sawah xxx
-
Pada sebelah timur
:
Sawah xxx
-
Pada sebelah Selatan :
Sawah xxx
-
Pada sebelah Barat
Sawah xxx
:
- Sawah tersebut diatas telah diambil dan dikuasai penggugat sejak tahun 2005 dan pernah menggadaikannya kepada xxx (tergugat V) pada tahun 2006 sebesar 10.000.000,00 (Sepuluh Juta RUpiah) yang sekarang ini digarap dan dikuasai oleh anak penggugat yang bernama xxx
- Juga penggugat mendapat bagian sawah seluas kurang lebih 15 are yang terletak di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang yang batas-batasnya adalah : -
Pada sebelah Utara
:
Sawah xxx
-
Pada sebelah Timur :
Sawah xxx
-
Pda sebelah Selatan :
xxx,
-
Pada sebelah Barat
Sawah xxx
:
Sawah tersebut diatas juga telah diambil dan dikuasai oleh penggugat sejak tahun 2005 sampai sekarang dan sawah tersebut sekarang ini oleh penggugat menggadaikannya kepada xxx Bahwa selain sawah bagian untuk penggugat tersebut diatas juga penggugat mendapat tanah perumahan seluas kurang lebih 0,03 Ha ( 3 are ) yang terletak di xxx Kecamatan Cempa Kabupaten Pinrang yang batas-batasnya adalah sebagai berikut : - Pada sebelah Utara
:
Tanah milik xxx
- Pada sebelah TImur
:
Tanah xxx
- Pada sebelah Selatan :
Tanah xxx
- Pada sebelah Barat
Jalanan
:
- Bahwa tanah perumahan diatas juga telah diambil oleh penggugat sendiri sejak tahun 2005 dan telah dijual kepada xxx (Ayah tergugat I, II, dan III) pada tahun 2007 dengan harga sebesar 15.000.000,00 (Lima Belas Juta Rupiah) - Jadi berdasarkan fakta dan kenyataan tersebut diatas cukup membuktikan bahwa harta xxx baik berupa sawah, tanah perumahan dan tanah kebun pada waktu itu yaitu tahun 2005 oleh xxx telah membagi-bagikan kepada anaknya yaitu xxx, xxx, xxx, xxx dan xxx ( Penggugat ) sendiri. Dan mereka telah mengambil dan menguasainya bahkan diantara mereka ada yang telah menggadaikan serta menjual bagiannya tersebut seperti Penggugat yang sudah ada bagiannya yang telah ia ( Penggugat ) menjualnya, Jadi cukup terbukti bahwa benar-benar harta-harta xxx tersebut telah dibagi kepada anak-anakmya pada tahun 2005 dan pembagian tersebut dilakukan sendiri oleh xxx pada tahun 2005.
- Oleh karena anak-anak xxx tersebut telah mengambil, menguasai bahkan telah ada yang menjual bagian-bagiannya itu, maka secara de fakto dan de jure hartaharta xxx benar-benar telah terbagi kepada anak-anaknya dan cukup membuktikan bahwa seluruh anak-anak xxx termasuk xxx (penggugat) telah
mendapat bagian, sehingga mereka semua telah menerima dan mengakui pembagian-pembagian harta tersebut yang dilakukan oleh xxx pada tahun 2005. Demikian pula xxx, telah mendapat bagian sawah dan Rumah serta tanah perumahan bahkan xxx telah menjual bagiannya yaitu berupa tanah perumahan berserta rumah sebagai bagian dari xxx di xxx, seluas kurang lebih 0,03 ha. ( 3 are ) yang terletak di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang 4. Bahwa dulunya tanah sawah objek sengketa huruf b tersebut tidak seluas seperti sekarang ini, sebab sawah sengketa huruf b dulunya sebahagian besar adalah tanah kebun dan yang mendapat bagian tanah-tanah kebun tersebut adalah xxx, xxx ( Tergugat V ) dan xxx, setelah tanah kebun tersebut (sebelum jadi sawah) dibagi-bagikan kepada anak lelakinya pada tahun 2005 maka bagian mereka itu dibikin atau mereka membuat atau menjadikan sawah sekitar tahun 2007. 5. Juga tidak benar kalau sawah objek sengketa huruf a, b, dan c hanya dikuasai oleh ahli waris xxx dan Tergugat V ( xxx ) serta tergugat VII (xxx) sebab pada sawah sengketa pada huruf b, xxx (Penggugat), dan xxx (Turut Tergugat II) ada bagiannya dan sawah tersebut juga dikuasainya, dan pada sawah sengketa huruf a Penggugat sendiri juga mendapat bagian yaitu seluas kurang lebih 25 are yang sekarang ini dikuasai oleh penggugat sendiri yang kini digarap oleh anak Penggugat yang bernama xxx 6. Bahwa tidak benar dalil gugatan penggugat pada point nomor 12 tentang sawah objek sengketa huruf c, karena sawah sengketa huruf c itu sudah lama tidak tergadaikan baik terhadap tergugat VI (xxx) maupun pada tergugat VII (xxx) sehingga kedua orang tersebut secara hukum tidak dapat dilibatkan kedalam perkara ini, sehingga dalil posita gugatan penggugat tersebut harus ditolak atau dikesampingkan. Juga bahwa sawah sengketa huruf c dulunya adalah tanah rawa-rawa,
nanti
setelah xxx membagikan harta-hartanya tersebut di atas maka tanah rawa-rawa tersebut diberikan kepada xxx, kemudian xxx memberikan tanah rawa tersebut kepada anaknya yaitu tergugat I (xxx) dan tergugat I - lah yang membuat jadi
sawah sekitar tahun 2007, oleh karena tanah rawa-rawa tersebut nilainya sangat rendah tidak senilai dengan kebun ataupun sawah, maka para tergugat dan Para turut tergugat sekitar tahun 2005 atau sebelum jadi sawah, yakin penggugat tidak akan mau menerimanya bahkan ikhlas diambil saudaranya, karena tanah rawarawa itu (objek sengketa huruf c) sekarang ini sudah dijadikan
sawah oleh
tergugat I, maka sekarang ini penggugat baru mau dan sangat tergiur untuk membaginya. 7. Oleh karena objek sengketa huruf a, b dan c benar telah dibagi oleh xxx kepada anak-anaknya tahun 2005 maka penguasaan tergugat-tergugat dan turut tergugat sama sekali tidak merugikan penggugat. Oleh karena objek sengketa huruf a, b, dan c adalah sudah menjadi hak milik yang sah bagi para tergugat dan Para turut tergugat, maka penguasaan dan bentuk perbuatan hukum apapun yang dilakukan oleh tergugat dan Para turut tergugat seperti menjualnya, menggadaikan ataupun bentuk transaksi lainnya adalah suatu perbuatan yang benar dan sah adanya. 8. Bahwa tidak benar dalil-dalil penggugat pada point 15 dalam posita gugatannya tersebut dan itu hanya memutarbalikan fakta yang sebenarnya, sebab pihak para tergugat sudah bersedia memberikan sawah sebesar 11 are tapi penggugat tidak mau menerimanya dan bahkan penggugat mau yang lebih luas lagi. 9. Bahwa permohonan sita jaminan dari penggugat pada poin 15 itu tidak dapat diterima dan para tergugat dan Para turut tergugat sangat keberatan, sebab objekobjek adalah benda yang tidak bergerak dan juga sebagai sumber penghidupan bagi para tergugat dan turut tergugat yang tentunya menjadi modal hidup, sehingga susah dan sulit serta tidak mungkin mengalihkan kepada pihak lain. Oleh karena itu permohonan sita jaminan oleh penggugat atas objek sengketa cukup berdasar dan beralasan hukum untuk dinyatakan ditolak, setidak-tidaknya dikesampingkan. 10. Selanjutnya para tergugat dan turut tergugat secara tegas menolak dalil sebagai pernyataan Penggugat tentang segala macam surat yang ada dalam tangan dan penguasaan baik yang masih atas nama xxx maupun atas nama para tergugat serta
Para turut tergugat yang berkaitan dengan objek sengketa huruf a, b dan c, sebab segala bentuk-bentuk surat-surat yang dimiliki itu adalah terbit sesuai prosedur yang dibenarkan menurut hukum, sehingga tetap mempunyai nilai dan kekuatan hukum baginya, karena semua objek sengketa huruf a, b, dan c telah menjadi hak milik Para Tergugat dan Para Turut Tergugat 11. Jika penggugat menghendaki harta-harta xxx dibagi waris kembali menurut hukum Islam. Maka Penggugat harus membudel kembali semua harta-harta xxx baik yang berada pada penguasaan para tergugat dan para turut tergugat, begitu juga yang telah dijual dan yang masih ada dalam penguasaan Penggugat sendiri, harus dibudel. Kemudian kalau Penggugat menyatakan bahwa harta harta xxx belum pernah dibagi, sehingga Penggugat ingin dan menghendaki harta-harta xxx itu dibagi waris kembali, mengapa tanah perumahan yang telah dijualnya kepada La Nendang, sawah-sawah yang dikuasai dan diakui sebagai miliknya itu tidak dibudel ?. karena tanah perumahan dan sawah-sawah itu adalah juga harta-harta yang berasal dari xxx 12. Bahwa,oleh karena Penggugat telah menerima dan mengakui kalau ia telah mendapat sawah seluas 30 are dan telah dikuasainya bahkan ia ( Penggugat ) sudah melakukan peristiwa hukum ( melakukan teransaksi ) atas sawah 30 are tersebut dengan cara menggadaikannya kepada Tergugat V ( xxx ) dan kepada xxx sekarang ini, cukup membuktikan bahwa harta-harta yang berasal dari xxx itu benar-benar telah terbagi kepada ahli warisnya, yang dilakukan sendiri oleh xxx Sehingga dalil Penggugat yang menyatakan, kalau harta-harta objek sengketa belum pernah dibagi adalah suatu pernyataan yang kontradiktif sekaligus bertentangan dengan keadaan dan kenyataan yang sebenarnya dan merupakan dalil yang menyesatkan. Oleh karena dalil gugatan penggugat tersebut adalah dalil yang tidak benar, tidak sesuai kenyataan yang sebenarnya, maka berdasar dan beralasan hukum dalil gugatan bahkan gugatan Penggugat tersebut dinyatakan ditolak. 13. Bahwa, oleh karena dalil Penggugat menghendaki harta-harta yang dari xxx itu harus dibagi kembali, maka Penggugat harus membudel semua harta-harta xxx
tersebut, mulai tanah sawah, tanah perumahan baik yang ada dalam tangan penguasaan Para Tergugat dan Turut Tergugat maupun yang adalah dalam tangan penguasaan Penggugat sendiri, jangan ada yang disembunyikan. Oleh karena Gugatan Penggugat tersebut tidak membudel semua harta-harta yang berasal dari xxx yang menyebabkan adanya harta yang tidak terbudel, yang menurut sistim hukum kewarisan mengharuskan membudel semua harta-harta dari pewaris bila benar itu belum pernah dibagi.Sebab dalil gugatan Penggugat adalah dalil yang bertentangan sistim hukum kewarisan, juga gugatan penggugat itu tergambar adanya perbuatan Penggugat mengingkari kembali pembagian harta yang dilakukan oleh ayah Penggugat yaitu xxx, serta terbukti menyembunyikan sebahagian harta-harta yang berasal dari xxx, maka cukup berdasar dan beralasan hukum gugatan Penggugat yang demikian itu dinyatakan ditolak. 14. Bahwa memperhatikan dalil-dalil dan segala alas an-alasan gugatan Penggugat tersebut di atas, telah cukup memberikan gambaran kepada kita bahwa sebenarnya Penggugat telah mengakui dan menerima cara pembagian harta-harta yang dilakukan ayahnya sendiri, yaitu xxx atas harta-harta nya tersebut, sebab Penggugat sendiri telah mengakui menerima dan menguasai tanah sawah seluas kurang lebih 0,30 Ha ( 30 are ), YANG SEBENARNYA Penggugat mendapat bagian sawah tidak hanya seluas 30 are, karena Penggugat ( xxx ) itu mendapat bagian sawah dari xxx ada 2 ( dua ) tempat, yaitu sawah seluas kurang lebih 15 are, yang merupakan bahagian keseluruhan sawah objek sengketa pada huruf b. dan sawah seluas kurang lebih 25 are, sawah itu juga adalah satu bahagian keseluruhan pada sawah objek sengketa huruf a dalam gugatan konvensi. 15. Kemudian terhadap sawah - sawah tersebut oleh Penggugat dikuasainya sejak tahun 2006 setelah xxx meninggal tahun 2005 setelah kembali dari perantauan. Dan juga Penggugat telah menjual tanah perumahan kepada xxx tahun 2007 tanah perumahan tersebut terletak di xxx, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang. Dengan adanya pengakuan mempunyai tanah sawah seluas 30 are sebagaimana tersebut di atas dan telah menjual tanah perumahan ADALAH cukup
membuktikan bahwa Penggugat telah menerima, menyetujui dan menyepakati pembagian tersebut yang dilakukan oleh xxx ( ayah Penggugat ) pada tahun 2005, yang berarti sejak dikuasai sawah yang diakui tersebut mulai tahun 2006 dan menjual tanah perumahan kepada xxx pada tahun 2007, maka sejak itulah juga Penggugat terbukti secara nyata dan damai menerima dan mengakui pembagian tersebut. Sehingga dalil-dalil gugatan Penggugat yang menghendaki dilakukan pembagian ulang kembali harta-harta xxx tersebut, adalah dalil-dalil yang tidak dapat dibenarkan, maka cukup berdasar dan beralasan hukum gugatan Penggugat dinyatakan ditolak. Hal ini berdasarkan Jurisprudensi Putusan Mahkamah Agung R.I. yang tertanggal 20 April 1976 No. 125 K/ Sip/ 1974, yang menyatakan bahwa : Jika ada atau terbukti telah ada perdamaian mengenai pembagian harta-harta, gugatan tersebut harus ditolak. Jo Jurisprudensi Mahkamah Agung R.I. tertanggal 7 Agustus 1975 No. 132 K/ Sip/ 1975 berbunyi ; Setelah adanya perdamaian atau telah
terjadi
perdamaian/
persetujuan
mengenai
pembagian
harta-harta
peninggalan dan ternyata tidak ada paksaan atau penipuan dalam kesepekatan damai itu, gugatan harus ditolak.--------------------------16. Bahwa secara tegas Para Tergugat dan Para Turut Tergugat menolak seluruh gugatan Penggugat, karena semua objek sengketa, bukan lagi objek warisan, sebab semua objek sengketa telah menjadi hak milik Para Tergugat dan Para Turut Tergugat yang diperoleh dari ayah dan Kakek Para Tergugat-Tergugat dan Turut Tergugat. Berdasarkan dall-dalil bantahan dari Para Tergugat dan Para Turut Tergugat tersebut di atas, maka dengan segala kerendahan hati mohon kiranya Majelis Hakim Pengadilan Agama Pinrang Kelas IB yang mengadili dan memeriksa perkara ini memutuskan sebagai berikut; 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, 2. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini. Menimbang, bahwa atas jawaban tersebut, maka penggugat mengajukan replik sebagai berikut:
Terhadap Eksepsi: 1. Bahwa dengan ini penggugat menyatakan secara jelas, bahwa penggugat tetap mempertahankan keseluruhan dalih dan dalil gugatannya sebagai dalih dan dalil yang tepat dan benar, serta sekali gus membantah, menyangkali dan menolak secara keras atas keseluruhan alasan-alasan dan dalil-dalil eksepsi dari para tergugat dan para turut tergugat, kecuali apa yang diakui secara tegas dan nyata serta tidak merugikan penggugat. 2. Bahwa apa yang dipertahankan dan diurai oleh para tergugat dan para turut tergugat pada dalil-dalil eksepsinya pada Nomor 1, 2 dan 3 eksepsinya adalah merupakan dalil-dalil yang tidak benar dan tidak dapat dibenarkan, oleh karena: 2.1. Tanah obyek sengketa tersebut adalah masih merupakan buddel warisan dari alm. xxx, karena harta obyek sengketa tersebut adalah belum pernah dibagi waris secara sah oleh La Ubba semasih hidupnya, maupun oleh anak-anaknya setelah ia xxx meninggal dunia pada tahun 2005. 2.2 xxx tidak pernah membagi tanah obyek sengketa tersebut kepada anak-anaknya, sehingga surat dan/atau gambar pembagian warisan bertanggal 26 Mei 2005 adalah bukan inisiatif dari xxx, sebab bagaimana xxx punya kemauan pada waktu itu untuk membagi-bagikan hartanya kepada anak-anaknya, sedangkan ia xxx waktu itu dalam keadaan sakit keras dan sekarat. Oleh karena itu, surat dan atau gambar pembagian warisan tersebut jelas dan sudah pasti bukan keinginan dari xxx dan bahkan boleh dikatakan, bahwa surat dan atau gambar pembagian warisan tersebut sama sekali tidak pernah diketahui oleh xxx. Hal ini lebih menyakinkan, bahwa surat dan atau gambar pembagian warisan tersebut adalah tidak pernah diketahui La Ubba, sebab hanya berapa hari saja setelah surat dan gambar dimaksud oleh para tergugat dan para turut tergugat sebagai buah karya dan atau hasil keinginan xxx, terus xxx meninggal dunia. Dengan demikian telah jelas bahwa surat dan atau gambar pembagian warisan bertanggal 26 Mei 2005 tersebut adalah bukan atas dasar inisiatif dari xxx, melainkan adalah hanya merupakan hasil rekayasa xxx. Apalagi surat dan atau gambar pembagian
warisan tersebut lama setelah wafatnya xxx baru xxx memperlihatkan kepada penggugat. 2.3. Juga perbandingan besarnya bagian antara xxx, xxx dan xxx adalah jauh lebih besar dari pada bagian penggugat berdasarkan persi surat dan atau gambar pembagian warisan bertanggal 26 Mei 2005 hasil rekayasa xxx dan tergugat V. 2.4. Itu pula, maka telah jelas dan nyata bahwa dalil-dalil eksepsi dari para tergugat dan para turut tergugat tersebut adalah sangat jelas memperlihatkan bahwa para tergugat dan para turut tergugat tidak memahami dan tidak mengetahui kalau Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas undangUndang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Di mana pada Pasal 50 ayat (2) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tersebut yang menyatakan, bahwa bilamana terjadi sengketa hak milik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang subyek hukumnya antara orang-orang yang beragama Islam, obyek sengketa tersebut diputus oleh Pengadilan Agama bersama-sama dengan perkara sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 dengan demikian dari ketentuan pasal 5 ayat (2) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 adalah bermakna, bahwa jika dalam perkara terjadi sengketa hak milik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang subyek hukumnya (pihaknya) adalah orang-orang yang beragama Islam, maka obyek sengketa tunduk pada kewenangan Peradilan Agama dan bukan tunduk pada yurisdiksi Peradilan umum in casu Pengadilan Negeri Pinrang. Apa lagi telah jelas, bahwa obyek sengketa dalam perkara ini adalah belum pernah dibagi waris secara sah oleh xxx pada saat masih hidupnya kepada segenap anak-anaknya, karenanya telah jelas bahwa para tergugat dan turut tergugat amat keliru dan salah menafsiran kaidah hukum yurisprudensi MA-RI No. 456 K/Sip/1996 Jo. Nomor 11 K/AK/1979 dalam perkara ini. Terhadap Jawaban Pokok Perkara: 1. Bahwa apa yang dikemukakan pada tanggapan terhadap bagian eksepsi di atas adalah mohon dianggap berlaku kembali dalam tanggapan terhadap jawaban pokok perkara,
sepanjang ada hubungannya dan keterkaitannya serta tidak merugikan saya penggugat. 2. Bahwa dengan ini penggugat menyatakan secara tegas, bahwa penggugat berketetapan pada segala dalih dan dalil gugatannya sebagai dalih dan dalil yang tepat dan benar, serta sekali gus membantah, menyangkali dan menolak secara keras atas keseluruhan dalil-dalil jawaban dari para tergugat dan para turut tergugat, kecuali apa yang diketahui secara tegas dan nyata serta tidak merugikan penggugat. 3. Bahwa tidak benar dan tidak dapat dibenarkan alasan-alasan jawaban dari para tergugat dan para turut tergugat pada No. 3 (tiga) jawabannya. Oleh karena tanah sawah yang dimaksud oleh para tergugat para tergugat seluas 15 are. Hal mana tanah sawah tersebut adalah bukan merupakan hasil pembagian berdasarkan surat dan atau gambar pembagian warisan bertanggal 26 Mei 2005, melainkan adalah pemberian dari ayah dan ibu kandung penggugat, alm. xxx, alm. xxx dan tergugat V serta xxx. Demikian pula alm. xxx, alm. xxx, tergugat V dan turut tergugat II) telah mendapat pemberian dari alm. orangtua penggugat xxx, xxx, tergugat V dan turut tergugat II berupa tanah sawah, namun alm. xxx dan alm. xxx serta turut tergugat V telah menjual tanah sawah pemberian dari orangtua kami. Hal mana tanah sawah pemberian orangtua penggugat, tergugat V, turut tergugat II, alm. xxx dan alm. xxx adalah tidak dimasukkan sebagai obyek sengketa dalam perkara ini, sebab harta-harta tersebut sudah bukan lagi berstatus sebagai budel warisan dari alm. orangtua penggugat, tergugat V, turut tergugat II, alm. xxx dan alm. xxx begitu pula halnya xxx telah memberikan kepada masing-masing anaknya tanah darat atau tanah kering. Jadi bukan hanya penggugat yang mendapat tanah kering dari ayah penggugat, tergugat V, turut tergugat II, alm. xxx dan alm. xxx melainkan semua semua anak xxx. Pemberian mana tersebut adalah bukan sebagai hasil dari surat dan atau gambar pembagian warisan bertanggal 26 Mei 2005 tersebut, sebab pemberian tersebut adalah sudah lama kejadiannya baru terbit surat rekayasa tersebut. Sedangkan tanah sawah seluas 15 are yang dimaksud oleh para tergugat dan para turut tergugat adalah sama sekali penggugat tidak menguasainya dan tidak pernah menguasainya.
4. Bahwa juga tidak benar dan tidak dapat dibenarkan dalil-dalil jawaban para tergugat dan para turut tergugat pada 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 dan 15jawabannya,. Oleh karena: 4.1. Tanah obyek sengketa huruf b pada dasarnya memang adalah tanah sawah, hanya belum rata sehingga oleh xxx, xxx dan xxx (tergugat V) meratakannya, supaya airnya merata. Jadi bukan merupakan tanah kebun. 4.2. Tanah sawah yang dikuasai oleh turut tergugat II dan penggugat yang dimaksud oleh para tergugat dan para turut tergugat I, IV dan V adalah tanah sawah sebagaimana yang dimaksud pada No. 3 (tiga) replik ini di atas, serta tanah sawah tersebut adalah bukan merupakan bagian dari tanah sawah obyek sengketa a, b dan c. oleh karena tanah sawah yang dikuasai oleh turut tergugat II dan penggugat tersebut adalah tidak termasuk sebagai obyek sengketa dalam perkara ini. 4.3. Tanah sawah obyek sengketa huruf c memang pada saat gugatan ini didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama Pinrang Kelas I B adalah dalam keadaan tergadai kepada tergugat VI dan VII. Jadi kalau toh sekarang sudah disebut oleh ahli waris alm. xxx, maka hal itu tidak membuat gugatan penggugat menjadi cacat hukum. Oleh karena tergugat VI dan VII adalah memang bukan ahli waris dari alm. xxx dan juga tergugat VI dan VII adalah hanya penerima gadai saja dari ahli waris alm. xxx. Jadi hak tergugat VI dan VII atas obyek sengketa huruf c tersebut adalah hanya sebagai pemegang gadai. Jadi bilamana hak gadainya telah ditebus oleh pemberi gadai, maka hak gadai tergugat VI dan VII atas sawah sengketa huruf c tersebut adalah telah pula berakhir. 4.4. Tanah sawah obyek sengketa huruf c tersebut tidak pernah berbentuk rawa-rawa, karena dari dahulu sawah obyek sengketa huruf c tersebut memang sudah berupa sawah yang produktif. 4.5. Sawah obyek sengketa huruf a, b dan c adalah belum pernah dibagai waris secara sah baik oleh xxx semasih hidupnya maupun oleh ahli warisnya setelah xxx meninggal dunia. Dengan demikian tanah sawah obyek sengketa huruf a, b
dan c tersebut adalah jelas masih berstatus sebagai budel warisan dari alm. xxx, dan bukannya hak milik dari para tergugat dan para turut tergugat. 4.6. Tanah sawah obyek sengketa huruf a, b dan c tersebut adalah masih berstatus sebagai budel warisan dari alm. xxx, maka penggugat tadinya meminta supaya para tergugat dan para turut tergugat bersedia memberikan sebagian dari sawah obyek sengketa tersebut yaitu seluas 30 are (tiga puluh are) saja kepada penggugat, tapi pada waktu itu para tergugat dan para turut tergugat sama sekali tidak mau memberikan sedikitpun kepada penggugat, malahan pada tergugat, para turut tergugat marah-marah kepada penggugat dan bahkan para tergugat dan para turut tergugat mengatakan kepada penggugat silahkan cari jalan kemanapun kami (para tergugat dan para turut tergugat) akan ikut. 4.7. Itu, para penggugat dan para turut tergugat I, IV dan V kelihatan kebohongannya, kenapa tidak! Oleh karena pada No. 3 (tiga) dalil-dalil jawabannya, mereka mendalilkan bahwa penggugat telah menerima baginya seluas 25 are, sedangkan pada No. 12 dan No. 14 jawabannya, para tergugat dan para turut tergugat I, IV dan V menyatakan bahwa telah menguasai bagiannya seluas 30 are. Dengan demikian, yang mana benar dalil jawaban dari para tergugat dan para turut tergugat tersebut. Jawabannya semuanya tidak ada yang benar atau jelasnya sebagaimana yang disebutkan secara jelas pada No. 3 (tiga) replik ini di atas. Kembali penggugat tegaskan di sini, bahwa yang digadaikan oleh penggugat kepada xxx (tergugat V) adalah sawah penggugat yang diterima penggugat sebagi pemberian dari orangtua penggugat, tergugat V, turut tergugat II, alm. xxx dan alm. xxx tersebut (lihat dan perhatikan dalil replik penggugat pada No. 3 replik di atas). 5. Bahwa kesimpulannya, bahwa sawah obyek sengketa huruf a, b dan c tersebut adalah belum pernah dibagai waris secara sah oleh xxx, demikian pula setelah xxx wafat, dimana tanah sawah obyek sengketa huruf a, b dan c tersebut adalah juga belum pernah dibagai waris secara sah kepada ahli waris sah alm. xxx (termasuk penggugat), karena sawah obyek sengketa a, b dan c tersebut adalah jelas merupakan budel
warisan dari alm. xxx yang harus dibagi waris secara sah kepada segenap ahli warisnya yang sah tersebut. Berdasarkan alasan-alasan yang dikemukakan di atas, maka dengan ini penggugat dengan segala kerendahan hati memohon kepada yth. Bapak ketua/majelis hakim Pengadilan Agama Pinrang klas I B yang memeriksa ddan mengadili perkara ini kiranya berkenan menjatuhkan putusannya yang benar dan adil sesuai dengan hukum yang berlaku, dengan menyatakan sebagai berikut: Mengadili 1. Menerima dan mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya. 2. Menghukum kepada para tergugat dan para turut tergugat secara tanggung renteng untuk mebayar segala biaya perkara yang timbul dalam perkara ini. Menimbang, bahwa atas replik penggugat tersebut, maka kuasa tergugat dan turut tergugat mengajukan duplik sebagai berikut: I. DALAM EKSEPSI 1. Bahwa terbukti telah diakui oleh Penggugat sendiri, bahwa sawah seluas 25 are dan 15 are adalah sawah bagian Penggugat yang diberikan oleh ayahnya yaitu xxx yang berarti cukup jelas kepada kita harta-harta xxx itu telah dibagikan ( diberikan ) kepada anakanaknya, baik berupa sawah maupun tanah perumahan dan tanah kebun. Oleh karena harta-harta xxx tersebut di atas telah terbagi kepada anak-anaknya, maka tentunya sangat jelas bahwa harta-harta termasuk objek sengketa benar-benar telah terbagi kepada anakanak xxx, sehingga harta-harta tersebut sudah bukan satatusnya sebagai harta warisan yang belum di bagi, tapi statusnya sudah menjadi hak milik para tergugat dan turut tergugat 2. Penggugat sangat keliru, jika difahami bahwa bilamana yang berkara adalah semua pihak adalah orang yang masing-masing beragama islam bila berperkara, perkaranya adalah menjadi kewenangan peradilan agama. 3. Oleh karena Eksepsi Para Tergugat dan Para Turut Tergugat tersebut adalah suatu eksepsi yang mempunyai dasar kenyataan (secara defacto) dan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, maka Eksepsi ini berdasar dan beralsan hukum untuk dikabulkan. II. DALAM POKOK PERKARA
1. Setelah Para Tergugat dan Para Turut Tergugat membaca dan menelaah dalil-dalil replik Penggugat pada repliknya tersebut, bahwa replik Penggugat itu dapat dinilai bahwa pada hakekatnya tidak ada hal-hal baru dalam perkara ini. 2. Bahwa segala apa yang oleh Para Tergugat dan Para Turut Tergugat kemukakan di atas, ohon dianggap bagian yang tak teepisahkan dengan pokok perkara dan tetap sebagai lanjutan Eksepsi dan Jawaban Para Tergugat dan Para Turut Tergugat. 3. Bahwa Para Tergugat dan Para Turut Tergugat sekali lagiu secara tegas tetap menolak dan membantah seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat, sebagai alasan gugatan yang tidak benar dan tidak dan berdasar hokum. 4. Bahwa secara defacto dan yuridis objek sengketa adalah benar-benar telah menjadi hak milik Tergugat, sebagai bagian pembagian dari xxx kepada ayah Tergugat-tergugat dan Para Turut Tergugat, baik Tergugat I, II, dan III dan Tergugat V 5. Bahwa sawah 25 are dan sawah 15 are Penggugat tidak memasukkan dalam objek sengketa, sebab Penggugat sengaja adalah untuk menghindari kenyataan yang membuktikan bahwa benar-benar telah harta-harta xxx telah dibagi. Kemudian sawah 25 are dan 15 are adalah bahagian yang termasuk dalam objek sengketa huruf a dan huruf b. 6. Bahwa, semoga perkara ini mempunyai hasil akhir yang bersesuaian dengan kenyataan yang sebenar-benarnya sesuai tatanam hukum yang berlaku, dan tentang untuk membuktikannya, apakah harta belum dibagi atau telah dibagi oleh xxx kepada ahli warisnya Insya Allah kita diberi kesempatan membuktikannya di persidangan pada tingkat acara pembuktian. Berdasdarkan alasa-alasan yang Para Tergugat dan Para Turut Tergugat kemukakan di atas, Para Tergugat dan Para Turut Tergugat memohon kehadapan Bapak Ketua / Majelis Hakim Pengadilan Agama Pinrang yang memeriksa dan mengadili perkara ini, berkenan memutus sebagai berikut; I. Dalam Eksepsi -- Menerima dan mengabulkan eksepsi Para Tergugat dan Para Turut Tergugat, -- Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima -- Menghukum Penggugat untuk membayar segala biayan yang timbul dalam perkara ini, II. Dalam Pokok Perkara. 1. Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya.
2. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini. Atau, bilamana Majelis Hakim Pengadilan Agama Pinrang berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.
Menimbang, bahwa penggugat telah mengajukan bukti surat berupa: 1. Fotokopi sertifikat tanah sawah hak milik No. 916 atas nama xxx yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang tanggal 2-9- 1996, telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode P 1. 2. Fotokopi sertifikat tanah sawah hak milik No. 1093 atas nama xxx yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang tanggal 2-9- 1996, telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode P 2. 3. Fotokopi sertifikat tanah sawah hak milik No. 1084 atas nama xxx yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang tanggal 2-9- 1996, telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode P 3. 4. Fotokopi sertifikat tanah sawah hak milik No. 91 atas nama xxx yang dikeluarkan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Pinrang tanggal 8-3- 1996, telah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode P 4. Menimbang, bahwa penggugat tidak mampu menunjukkan obyek sengketa mana yang bersesuaian dengan bukti-bukti surat tersebut. Menimbang, bahwa penggugat mengajukan saksi yaitu xxx, di bawah sumpah menerangkan sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal dengan penggugat karena biasa memotong padi di sawahnya. - Bahwa saksi tidak tahu saudara-saudara penggugat. - Bahwa saksi tidak tahu orangtua penggugat. - Bahwa saksi tahu kalau ada sawah penggugat, luas ± 35 are. - Bahwa saksi tidak tahu asal usul sawah tersebut. - Bahwa saksi tidak ada pengetahuan lagi tentang harta penggugat. Menimbang, bahwa penggugat menyatakan tidak dapat lagi mengajukan saksi-saksi di persidangan
Menmbang, bahwa kuasa tergugat dalam meneguhkan dalil-dalil bantahannya telah mengajukan bukti surat yaitu: 1. Fotokopi gambar lokasi pembagian harta warisan xxx kepada anak-anaknya yang terletak di blok xx, tanggal 26-5-2005, setelah dicocokkan dengan aslinya lalu di beri kode T 1. 2. Fotokopi gambar lokasi pembagian harta warisan xxx kepada anak-anaknya yang terletak di blok xx, tanggal 26-5-2005, setelah dicocokkan dengan aslinya lalu di beri kode T 2. 3. Fotokopi SPPT Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2010 lokasi xxx atas nama xxx tanggal 5 Januari 2010, setelah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode T 3. 4. Fotokopi SPPT Pajak Bumi dan Bangunan tahun 2008 lokasi xxx atas nama xxx tanggal 5 Mei 2008, setelah dicocokkan dengan aslinya, lalu diberi kode T 4. Menimbang, bahwa selain bukti surat tersebut, tergugat mengajukan dua orang saksi yaitu: Saksi pertama xxx, di bawah sumpah menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal penggugat dan tergugat. - Bahwa sudah lama kenal kedua belah pihak. - Bahwa saksi kenal mereka karena sebagai warga Desa xxx. - Bahwa saksi adalah Kepala Desa xxx. - Bahwa saksi kenal orangtua penggugat bernama xxx. - Bahwa xxx telah meninggal dunia tahun 2005. - Bahwa xxx mempunyai anak sebagai ahli warisnya yaitu xxx, xxx, xxx, xxx dan xxx - Bahwa xxx meninggalkan harta warisan. - Bahwa harta tersebut berupa sawah, tanah kering, tanah perumahan dan rumah. - Bahwa harta warisan xxx telah dikuasai oleh para ahli warisnya. - Bahwa harta warisan xxx telah dibagi-bagikan kepada anak-anaknya. - Bahwa xxx sendiri yang membagi-bagi hartanya kepada kelima orang anaknya. - Bahwa harta xxx dibagi kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal dunia pada tanggal 26-5-2005.
- Bahwa saksi tahu karena xxx sampaikan pada saksi lalu meminta untuk dituliskan gambar pembagian harta warisan. - Bahwa saksi yang buat surat gambar warisan xxx atas petunjuk dari xxx sendiri. - Bahwa saksi juga yang bertanda tangan selaku kepala Desa xxx. - Bahwa yang hadir pada saat pembuatan surat gambar tersebut adalah xxx, xxx dan xxx - Bahwa xxx dan xxx tidak hadir karena sementara dalam perantauan. - Bahwa tidak ada tanggapan dari xxx, xxx dan xxx atas gambar pembagian warisan tersebut. - Bahwa mereka menerimanya dengan baik. - Bahwa mereka telah menguasainya sampai sekarang sesuai bagiannya masing-masing. - Bahwa xxx dan xxx menerima juga pembagian harta tersebut. - Bahwa keduanya telah menguasai juga bagiannya masing-masing. - Bahwa saksi tahu kalau xxx telah menerima dan menguasai bagiannya karena xxx telah menggadaikan sebagian bagiannya pada tahun 2006 dan yang lainnya tetap digarap sampai sekarang. - Bahwa tanah xxx tersebut, kebanyakan tanah kering, nanti penggarapnya merubah menjadi tanah sawah. - Bahwa obyek yang disengketakan oleh penggugat, sudah termasuk tanah-tanah xxx yang telah dibagi-bagikan kepada anak-anaknya. Saksi kedua xxx, di bawah sumpah menerangkan yang pada pokoknya sebagai berikut: - Bahwa saksi kenal penggugat dan tergugat. - Bahwa sudah lama kenal mereka. - Bahwa tidak ada hubungan keluarga. - Bahwa saksi sekampung dengan mereka. - Bahwa saksi kenal xxx. - Bahwa xxx sudah meninggal dunia. - Bahwa xxx mempunyai lima orang anak yaitu xxx, xxx, xxx, xxx dan xxx. - Bahwa xxx mempunyai beberapa harta peninggalan. - Bahwa saksi tidak tahu persis semua harta peninggalan alm. xxx.
- Bahwa harta peninggalan xxx telah digarap dan dikuasai oleh anak-anaknya sampai oleh cucunya. - Bahwa harta-harta xxx telah dibagi-bagikan kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal dunia. - Bahwa saksi tahu karena saksi mendengar langsung dari xxx. - Bahwa pernah xxx datang ke rumah orangtua saksi lalu bercerita. - Bahwa yang hadir pada waktu itu, xxx, orangtua saksi dan saksi sendiri. - Bahwa xxx bertanya pada orangtua saksi bahwa apakah kamu telah membagi-bagi harta bendamu kepada anak-anakmu, kalau belum bagi-bagikan secepatnya supaya tidak bertengkar nanti di belakang hari, kalau saya ini telah aku bagi-bagikan semua harta bendaku kepada semua anak-anakku. - Bahwa semua anak-anak La Ubba telah menerima dan menggarap bagiannya sesuai pemberian xxx - Bahwa xxx juga telah menggarap bagiannya bahkan ada yang digadaikan pada orang lain. Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tergugat tersebut, penggugat menyatakan tidak dapat menerimanya. Menimbang, bahwa penggugat mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya dan tergugat mengajukan jawaban tertulis bertanggal 25 Oktober 2010. Menimbang, bahwa untuk singkatnya uraian putusan, maka semua hal ihwal yang tercantum dalam berita acara persidangan harus dianggap telah termasuk dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini.
TENTANG HUKUMNYA Dalam Eksepsi
Menimbang, bahwa tergugat mengajukan eksepsi yang pada pokoknya menolak kalau perkara ini diperiksa di Pengadilan Agama karena obyek yang disengketakan bukan lagi harta warisan akan tetapi sudah menjadi hak milik bagi para ahli waris alm. xxx karena alm. xxx telah membagi habis harta bendanya kepada kelima orang anaknya sebelum meninggal dunia yakni pada tahun 2005 dan semua anak-anaknya telah menerima baik dan menguasai bagiannya masing-masing. Menimgang, bahwa berdasarkan eksepsi tergugat tersebut, maka majelis hakim berdasar pasal 50 ayat (2) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 bahwa perkara ini adalah perkara waris dan subyek hukumnya adalah semua orang Islam, maka Pengadilan Agama Pinrang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini dengan demikian eksepsi tergugat tidak dapat diterima. Dalam Pokok Perkara. Menimbang, bahwa penggugat menuntut para tergugat supaya harta peninggalan almarhum xxx (obyek sengketa huruf a, b danc ) dapat dibagi waris secara sah kepada segenap ahli warisnya karena harta warisan tersebut belum pernah dibagi kepada para ahli waris yang sah. Adapun surat atau gambar pemberian harta xxx kepada anaknya bertanggal 26 Mei 2005 adalah tidak sah menurut hukum karena hanya hasil rekayasa belaka oleh orangtua para tergugat yakni xxx dan xxx. Menimbang, bahwa atas dalil-dalil penggugat tersbut tergugat mengajukan jawaban yang pada pokoknya menolak dalil-dalil penggugat tersebut dengan alasan bahwa harta peninggalan almarhum xxx tidak dapat dipersoalkan lagi karena semua harta benda almarhum xxx telah dibagikan kepada kelima orang anaknya sebelum xxx meninggal dunia, disertai dengan surat dan gambar pembagian bertanggal 26 Mei 2005, dan semua anak-anak xxx telah menerima baik bagiannya masing-masing bahkan telah menggarapnya termasuk penggugat xxx. Menimbang, bahwa berdasarkan jawab menjawab tersebut, maka yang menjadi pokok masalah dalam perkara ini adalah apakah benar harta benda xxx telah dibagibagikan kepada kelima orang anak-anaknya sebelum ia meninggal dunia atau belum?
Menimbang, bahwa penggugat dalam menguatkan dalil-dalil gugatannya telah mengajukan bukti surat, yaitu bukti P1, P2, P3 dan P4 serta satu orang saksi sebagaimana di muka. Menimbang, bahwa tergugat dalam meneguhkan dalil-dalil bantahannya, telah mengajukan bukti-bukti yaitu bukti T1, T2, T3 dan T4 dan dua orang saksi dengan keterangan sebagaimana telah disebutkan di muka. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut baik bukti-bukti penggugat maupun bukti-bukti tergugat, majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut: Menimbang, bahwa adapun mengenai bukti-bukti surat penggugat yang meliputi P1, P2, P3 dan P4 keempat bukti tersebut telah memenuhi syarat formil pembuktian dan bukti-bukti tersebut merupakan bukti outentik namu secara materil bila dihubungkan dengan objek-objek yang disengketakan maka tidak ditemukan relevansinya dan tidak bersesuaian, karena penggugat tidak mampu menunjukkan obyek sengketa mana yang didukung oleh bukti-bukti surat tersebut, demikian pula saksi satu orang yang diajukan oleh penggugat, saksi tersebut tidak ada pengetahunnya tentang siapa-siapa ahli waris almarhum xxx serta tidak mengetahui harta peninggalan almarhum xxx dan satu orang saksi yang diajukan oleh penggugat tersebut tidak pula dapat dijadikan sebagai bukti saksi (Unus Testis Nullus Testis) dengan demikian mejelis berpendapat bukti-bukti penggugat tersebut tidak mendukung dalil-dalil gugatan penggugat mengenai adanya harta warisan almarhum xxx yang belum dibagi kepada para ahli warisnya. Menimbang, bahwa adapun bukti yang diajukan oleh para tergugat dan turut tergugat juga telah memenuhi syarat formil pembuktian dan bukti tergugat khususnya bukti T1 dan T2 yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari keduanya dan bila konprontirkan dengan keterangan dari kedua saksi tergugat tersebut, maka majelis menilai bahwa bukti-bukti tersebut saling mendukung dan bersesuaian antara satu dengan yang lainnya, sehingga bukti tersebut mempunyai nilai pembuktian sangat sempurna dan mendukung dalil-dalil tergugat bahwa harta peninggalan almarhum xxx telah dibagi oleh La Ubba kepada segenap ahli warisnya dan telah dikuasai masingmasing.
Menimbang, bahwa adapun bukti surat tergugat lainnya yaitu T3 dan T4 hanya surat biasa sebagai tanda pelunasan SPPT PBB bagi pihak yang menguasainya bukti tersebut bukan bukti sempurna mengikat dan hanya memberi petunjuk adanya penguasaan pihak atas objek sengketa sebagai dalil penggugat dan tergugat. Menimbang, bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut bila dihubungkan dengan dalildalil penggugat dan tergugat serta apa-apa yang terungkap di persidangan, setelah dicermati secara seksama maka ditemukan fakta-fakta sebagai berikut: - Bahwa almarhum xxx telah meninggal dunia pada tahun 2005 dan meninggalkan 5 (lima) orang anak. - Bahwa almarhum xxx meninggalkan juga harta benda berupa tanah kering/kebun, sawah, tanah perumahan dan rumah. - Bahwa sebelum xxx meninggal dunia, telah dialokasikan pembagian hartanya untuk tiap-tiap anak yang disertai dengan gambar pembagian. - Bahwa gambar pembagian tersebut dibuat oleh xxx di depan Kepala Desa xxx pada tanggal 26-5-2005. - Bahwa gambar pembagian harta xxx tersebut, diterima baik oleh anak-anaknya, mereka telah menguasainya dan menggarapnya sesuai dengan bagiannya masing-masing. - Bahwa xxx (penggugat) telah menerima pembagian harta dari xxx, dia telah menguasainya bahkan telah digadaikan sebagian pada orang lain. Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut maka majelis berpedapat bahwa alamarhum xxx sebelum meninggaldunia, telah membagi habis semua hartanya bendanya kepada anak-anaknya yaitu xxx, xxx, xxx, xxx dan xxx dimana pembagian harta tersebut dituangkan dalam suatu surat atau gambar pemberian warisan tertanggal 26-5-2005 dan anak-anak xxx tersebut telah menguasai bagiannya masing-masing sebagaimana petunjuk dalam surat atau gambar pemberian warisan tersebut bahkan sudah ada yang menjual bagiannya serta menggadaikannya pada orang lain. Menimbang, bahwa dengan adanya para ahli waris/anak-anak almarhum xxx telah menguasai bagiannya masing-masing, termasuk penggugat sendiri telah menerima bagiannya bahkan telah menggadaikan kepada orang lain, sehingga dalil penggugat yang
menyatakan bahwa surat atau gambar pemberian warisan tertanggal 26-5-2005 adalah rekayasa belaka dari xxx bersama xxx, hal tersebut tidaklah benar, karena secara hukum almarhum xxx benar-benar telah membagi-bagikan semua harta bendanya kepada anakanaknya sebelum meninggal dunia dan hasil pembagian tersebut telah diterima dan dilaksanakan oleh para ahli warisnya dalam hal ini anak-anaknya. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas bila dihubungkan dengan dalil-dalil jawaban tergugat, maka majelis menilai bahwa tergugat telah mampu membuktikan kebenaran dalil-dalil jawabannya sehingga dalil-dalil tergugat tersebut harus dinyatakan telah terbukti menurut hukum sedangkan penggugat tidak mampu membuktikan kebenaran dalil gugatannya sehingga gugatan penggugat harus dinyatakan tidak terbukti dengan demikian berdasar ketentuan Pasal 283 Rbg. majelis berpendapat gugatan penggugat harus ditolak. Menimbang, bahwa oleh karena gugatan penggugat ditolak dan dinyatakan sebagai pihak yang kalah dalam perkara ini, maka berdasarkan ketentuan Pasal 192 ayat (1) RB.g, maka penggugat harus dihukum untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini. Mengingat segala ketentuan hukum dan Perundang-undangan yang berlaku yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI Dalam Eksepsi - Menyatakan eksepsi tergugat tidak dapat diterima. Dalam Pokok Perkara - Menyatakan gugatan penggugat ditolak - Menghukum penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini sejumlah Rp 5.171.000,- (lima juta seratus tujuh puluh satu ribu rupiah) Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaran majelis hakim Pengadilan Agama Pinrang pada hari Senin tanggal 29 Nopember 2010 M, bertepatan dengan tanggal 22 Dzulhijjah 1431 H. oleh majelis hakim Pengadilan Agama Pinrang, Drs. H. A. Umar Najamuddin, M.H. sebagai ketua majelis, Drs. H. Moh. Hasbi dan Dra. Hj.
Nurlinah K, S.H. masing-masing sebagai hakim anggota dengan didampingi oleh Drs.Hasan Latta sebagai panitera Pengganti dan pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh penggugat diluar hadirnya kuasa tergugat I, II, III, IV, V, IX, turut tergugat I, IV, V tanpa dihadiri tergugat VI, VII, VIII dan turut tergugat II dan III.
Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
Drs. H. Moh. Hasbi
Drs. H.A. Umar Najamuddin, M.H.
Dra. Hj. Nurlinah K, S.H.
Panitera Pengganti,
. Drs. Hasan Latta.
Perincian Biaya Perkara : - Pendaftaran
Rp
30.000,00
- Administrasi
Rp
50.000,00
- Panggilan
Rp 5.080.000,00
- Redaksi
Rp
5.000,00
- Meterai
Rp
6.000,00
Jumlah
Rp 5.171.000,00 (Lima juta seratus tujuh puluh satu ribu rupiah).