P U T U S A N Nomor 45/Pdt.G/2009/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten, yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam permusyawaratan Majelis, telah menjatuhkan putusan atas perkara banding yang diajukan oleh : PEMBANDING/TERBANDING, umur 46 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, bertempat tinggal di
KOTA TANGERANG,
dalam hal ini ia memberikan kuasa kepada H. Agil Azizi, S.H. berdasarkan surat kuasa tanggal 9 Juli 2009, semula disebut “Penggugat “ ; melawan TERBANDING/PEMBANDING, umur 61 tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Jalan KOTA TANGERANG, semula disebut “ Tergugat “ ; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip semua uraian yang termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tangerang tanggal 7 Juli 2009 M. bertepatan dengan tanggal 14 Rajab 1430 H. Nomor 943/Pdt.G/2008/PA.Tng, yang amarnya sebagai berikut : M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2.
Menyatakan
jatuh
talak
(TERBANDING/PEMBANDING)
satu atas
bain
sughro diri
Tergugat Penggugat
(PEMBANDING/TERBANDING); 3. Menetapkan sebagai harta bersama antara Penggugat dengan Tergugat harta benda berupa;
1
3.1. Sebidang tanah dengan sertifikat hak milik nomor 579 / Kelurahan Karang Timur, seluas lebih kurang 204 m2 (dua ratus empat meter persegi) beserta bangunan rumah tinggal yang berdiri di atasnya, berdasarkan surat ukur nomor 44 / Karang tengah tertanggal 27 Juli 2006, yang beralamat di Jalan DR Soetomo / H. Naba III No. 63, Kelurahan Karang Timur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, dengan batas-batas ; - Sebelah Utara berbatasan dengan -- Sebelah Selatan berbatasan dengan
: Jln. / PIHAK I : Tembok batas rumah
milik PIHAK II; - Sebelah Barat berbatasan dengan
: Tembok batas rumah
milik PIHAK III; - Sebelah Timur berbatasan dengan
: Tembok batas rumah
milik PIHAK IV; 3.2. Satu unit mobil Daihatsu, Type F.600 Xenia, Tahun pembuatan 2004 dengan warna merah metalik dengan nomor Polisi , tercatat atas nama Tergugat; 3.3. Satu unit mobil Suzuki JS Katana GX Tahun pembuatan 1996, dengan
warna putih dengan nomor Polisi LT, tercatat atas nama
Penggugat ; 3.4. Barang-barang berupa : 3.4.1. TV berukuran 21 inci merek LG ; 3.4.2. Sebuah Kulkas ukuran dua pintu merek Mitsubisi ; 3.4.3. Satu unit lukisan dinding sebanyak 6 buah; 3.4.4. Satu buah lemari terbuat dari kayu jati ukuran tiga pintu satu; 3.4.5. Satu buah lemari terbuat dari kayu jati ukuran dua pintu; 3.4.6.
Satu unit tempat tidur terbuat dari besi ukuran dewasa nomor satu (spring bed) ;
3.4.7.
Satu unit tempat tidur untuk ukuran dewasa nomor dua (spring bed) ;
3.4.8.
Satu unit kompor gas ;
3.4.9.
Satu unit pompa air ;
3.4.10. Satu unit lemari sudut/pajangan terbuat dari kayu jati ukuran empat pintu; 3.4.11. Satu set piring kaca dan gelas kaca; 3.4.12. Satu set sanitari dan fiting merek foto;
2
4. Menetapkan Penggugat dan Tergugat berhak atas separoh atas harta bersama sebagaimana tersebut pada butir 3 amar putusan di atas; 5. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menyerahkan kepada Penggugat hak yang menjadi bahagian Penggugat sebagaimana tersebut pada butir 4 amar di atas dari harta bersama berupa sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik nomor 579 / Kel. Karang Timur atas nama Tergugat, seluas lebih kurang 204 m2 (dua ratus empat meter persegi) beserta bangunan rumah tinggal yang berdiri di atasnya, berdasarkan surat ukur nomor : 44 / Karang tengah tertanggal 27 Juli 2006;……. 6. Memerintahkan kepada Penggugat untuk menyerahkan kepada Tergugat hak yang menjadi bahagian Tergugat sebagaimana yang tersebut pada butir 4 amar di atas dari harta bersama berupa satu unit Mobil Suzuki SJ Katana GX tahun pembuatan 1996, dengan warna putih dengan nomor Polisi, tercatat atas nama Penggugat sebagaimana tersebut pada butir 3.3.3. amar di atas secara sukarela; 7. Memerintahkan kepada Tergugat untuk menyerahkan kepada Penggugat hak yang menjadi bahagian Penggugat sebagaimana tersebut pada butir 4 amar di atas dari harta bersama berupa satu buah unit mobil mereka Daihatsu,Type F 600 Xenia, Tahun pembuatan 2004,dengar warna merah metalik dengan nomor Polisi , tercatat atas nama Tergugat, sebagaimana tersebut pada butir 3.3.2 amar di atas secara sukarela; 8. Memerintahkan kepada Penggugat dan atau Tergugat untuk menyerahkan hak yang menjadi bahagian Penggugat dan atau Tergugat sebagaimana tersebut pada butir 4 amar putusan di atas harta berupa barang-barang rumah tangga sebagaimana tersebut pada butir 3.3.4 amar di atas secara sukarela; 9. Menyatakan tidak dapat diterima dan ditolak selain dan selebihnya; 10.Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 541.000 (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah); Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan
Agama
Tangerang
Nomor
943/Pdt.G/2008/PA.Tng.
yang
menyatakan bahwa pada hari Juma’t tanggal 10 Juli 2009, Penggugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Tangerang, sedang Tergugat pada hari Selasa tanggal 14 Juli 2009 mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama
3
Tangerang tersebut dan permohonan banding Tergugat tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya secara saksama pada tanggal 14 dan 16 Juli 2009 ; Memperhatikan bahwa
para Pembanding menyampaikan memori
banding tertanggal 11-8-2009 dan tanggal 21-7-2009 dan telah diberitahukan kepada para Terbanding tertanggal 19-8-2009 dan tanggal 28 Juli 2009 ; Memperhatikan bahwa para Terbanding menyampaikan kontra memori banding tertanggal 3-9-2009 dan tanggal 12-8-2009 yang telah diberitahukan kepada para Pembanding tertanggal 8-9-2009 dan tanggal 188-2009 ; Memperhatikan catatan Panitera tanggal 1-10-2009 bahwa para Pembanding dan para Terbanding tidak melaksanakan pemeriksaan berkas (inzage), meskipun berdasarkan surat pemberitahuan memeriksa berkas perkara Nomor : 943/Pdt.G/2008/PA.Tgrs telah disampaikan kepada Pembanding dan Terbanding ; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Penggugat/Pembanding/Terbanding dan Tergugat/Terbanding/Pembading, diajukan dalam tenggang waktu banding dan dengan cara - cara sebagaimana ditentukan oleh Undang - Undang, oleh sebab itu permohonan banding tersebut dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah majelis Pengadilan Tinggi Agama membaca dengan cermat gugatan yang diajukan Penggugat dengan surat tanggal 3 Desember 2008 dan didaftar di Pengadilan Agama Tangerang tanggal 3 Desember 2008 dengan Nomor : 943/Pdt.G/2008/PA.Tng serta surat-surat yang berkaitan dengan perkara a quo memberikan pertimbangan sebagai berikut ; Menimbang, bahwa gugatan yang diajukan Penggugat, terdiri dari masalah PERCERAIAN yang dikomulasikan dengan PEMBAGIAN HARTA GONO – GINI (harta bersama), oleh sebab itu majelis Pengadilan Tinggi Agama
terlebih
dahulu
memberikan
pertimbangan
TENTANG
PERCERAIAN;
4
Menimbang, bahwa sebagai dasar diajukannya gugatan cerai ini oleh Penggugat adalah karena terjadinya ketidakharmonisan hubungan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat, yang puncaknya terjadi bulan Agustus 2001 dan awal Tahun 2002, Penggugat dipukul oleh Tergugat sampai dirawat di Rumah Sakit RSPP dan sebab - sebab lain sebagaimana telah diuraikan oleh Penggugat dalam gugatannya tersebut, untuk masalah perceraian ini telah dipertimbangkan oleh Hakim tingkat pertama dengan baik, oleh sebab itu majelis Pengadilan Tinggi Agama dapat menyetujui pertimbangan tersebut, dan dapat dijadikan pertimbangan sendiri oleh majelis Pengadilan Tinggi Agama; Menimbang, bahwa petitum gugatan Penggugat sebagaimana angka IV dan V, belum dipertimbangkan oleh Hakim tingkat pertama, oleh sebab itu majelis Pengadilan Tinggi Agama menilai / menganggap perlu memberikan pertimbangan tersendiri, sebagai berikut; Menimbang,
bahwa
Penggugat
menuntut
agar
Tergugat
memberikan biaya penghidupan Penggugat sebagai bekas istri setiap bulannya sebesar Rp 5.000.000 (lima juta rupiah) terhitung sejak perkara a quo mempunyai kekuatan hukum tetap sampai Penggugat menikah dan berumah tangga lagi, menurut majelis Pengadilan Tinggi Agama apa yang dituntut oleh Penggugat dalam angka IV ini tidak ada dasar hukumnya, oleh sebab itu gugatan Penggugat ini harus DITOLAK; Menimbang, bahwa Penggugat juga menuntut nafkah terutang sebesar Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) setiap bulannya, terhitung mulai bulan September 2007 sampai gugatan a quo mempunyai kekuatan hukum tetap, hal ini setelah majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama meneliti berkas perkara, terutama dalam PEMBUKTIAN, Penggugat tidak ada / dapat membuktikan bahwa Tergugat lalai / tidak membayar nafkah tersebut kepada Penggugat, oleh sebab itu gugatan Penggugat tentang “nafkah terutang“ (nafkah madhiyah) tersebut harus di TOLAK; Menimbang, bahwa oleh karena petitum IV dan V tersebut luput dari pertimbangan hakim tingkat pertama berdasarkan ketentuan Pasal 41 huruf © Undang-undang Nomor I Tahun 1974, maka majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama menilai bahwa Tergugat dapat dibebani untuk membayar nafkah iddah dan Mut’ah kepada Penggugat selama masa iddah sebesar Rp
5
15.000.000 (lima belas juta rupiah) dan uang Mut’ah sebesar Rp 10.000.000 (sepuluh juta rupiah) sebagai akibat dari perceraian ini ; Menimbang, bahwa mengenai harta Gono - gini yang diajukan oleh Pengugat dalam gugatan a quo, setelah majelis Pengadilan Tinggi Agama mempelajari
dengan
cermat,
memberikan
pertimbangan-pertimbangan
sebagai berikut; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat yang dituangkan pada 13 poin 1, yaitu sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No.579 / Kel. Karang Timur atas nama Tergugat, ternyata dalam gugatan a quo tidak dijelaskan: 1. Bangunan di atas tanah tersebut tidak dijelaskan, apakah permanen, atau semi permanen, atau bangunan Darurat ?. 2. Begitu juga luas bangunan tersebut tidak dijelaskan, kenapa ?. 3. Batas-batas tanah tersebut tidak dijelaskan, sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat, hanya setelah DESENTE baru ada kejelasannya. 4. Tahun pembelian juga tidak dijelaskan. 5. Saat gugatan ini didaftar juga tidak dijelaskan obyek sengketa ini dikuasai oleh siapa ? Penggugat atau dikuasai Tergugat ?; Dari lima point tersebut majelis Pengadilan Tinggi Agama menilai, bahwa apa yang dicantumkan dalam gugatan angka 13 point 1 ini mengandung OBSCUR LIBEL (kabur), tidak memenuhi syarat-syarat formal suatu gugatan, oleh sebab itu HARUS DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA ( N.O ); Menimbang, bahwa apa yang digugat oleh Penggugat pada angka 13 point 2 dan 3, ditemui kekurangan antara lain: 1. Tahun dibelinya kedua mobil tersebut, tidak dijelaskan; hal ini diperlukan sebagaimana diatur dalam Pasal 35 ayat (1) Undangundang No. I Tahun 1974; 2. Masing-masing mobil tersebut dikuasai oleh siapa saat ini, hal ini diperlukan untuk membuat amar dalam perkara ini agar jelas yang diperintahkan itu untuk siapa? Penggugat atau Tergugat?; 3. Apalagi mobil Suzuki SJ Katana GX hanya menyebutkan tahun pembuatannya saja, tidak dijelaskan Nomor Polisinya berapa?. Oleh sebab itu gugatan Penggugat angka 13 point 2 dan 3 ini, juga tidak
memenuhi
syarat
formal
suatu
gugatan,
oleh
karena
6
mengandung OBCSUR LEBEL, maka harus dinyatakan tidak dapat diterima ( N.O ); Menimbang, bahwa uang pesangon Tergugat sebagaimana pada angka 13 point 4 surat gugat, pada bulan Februari 2004 KURANG-LEBIH Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dengan menyebut KURANG LEBIH tersebut, berarti Penggugat sendiri RAGU-RAGU (tidak pasti jumlahnya) maka tidak bisa dibagi terhadap hal-hal yang belum pasti tersebut, oleh sebab itu gugatan ini harus dinyatakan tidak dapat diterima (N.O); Menimbang, bahwa gugatan Penggugat sebagaimana pada angka 13 point 5 s/d 20, yang disebutkan oleh Penggugat disetor untuk Firdaus, tidak menyebut siapa yang menyetor tersebut? Untuk apa? Tidak ada penjelasan,begitu juga pada point 6 dan 7 tidak ada penjelasan, dan pointpoint berikutnya tidak ada penjelasan, hanya menyebut dipinjam oleh anaknya atau adiknya dan lain-lain, dengan mencermati satu persatu apa yang digugat oleh Penggugat pada angka 13 poit 5 s/d 20 surat gugat a quo tidak dapat kejelasan masing-masing point tersebut, apakah Tergugat ada usaha-usaha foto copy atau usaha pinjam meminjam atau usaha Taxi atau angkot. Seharusnya dijelaskan satu persatu, oleh sebab itu majelis Pengadilan Tinggi Agama menilai gugatan ini OBSCUR LEBEL, dan harus dinyatakan tidak dapat diterima (N.O); Menimbang, bahwa memperhatikan gugatan Penggugat angka 13 point 21 s/d 40, juga tidak dijelaskan tahun pembeliannya kapan?, dan saat ini dikuasai oleh siapa?, oleh sebab itu gugatan angka 13 point 21 s/d 40 ini juga OBSCUR LIBEL, dan harus dinyatakan tidak dapat diterima ( N.O ); Menimbang, bahwa sesuai dengan yang ditulis sendiri oleh Penggugat pada angka 16 surat gugat, “bahwa oleh karena sebagian besar harta gono - gini atau harta bersama antara Penggugat dengan Tergugat sebagaimana yang telah diuraikan dalam butir 13 point 1 s/d 40 tersebut sebagian besar dikuasai oleh Tergugat”, hal ini semakin jelas bahwa gugatan Penggugat ini mengandung OBSCUR LIBEL dengan sendirinya tidak memenuhi syarat-syarat formal suatu gugatan, dan harus DINYATAKAN TIDAK DAPAT DITERIMA (N.O); Menimbang, bahwa sehubungan dengan tidak dijelaskan oleh Penggugat mana harta yang dikuasai oleh Penggugat dan mana harta
7
(obyek sengketa) yang dikuasai oleh Tergugat maka petitum VI Penggugat (untuk meletakan sita jaminan) tidak dapat dipertimbangkan; Menimbang, bahwa akibat dari gugatan Penggugat tentang harta bersama ini, tidak jelas siapa yang menguasai obyek sengketa tersebut saat ini, maka petitum Penggugat angka VIII dan IX sangat sulit untuk membuatnya, karena yang akan diperintahkan dalam putusan siapa?. Oleh karena masing-masing harta tersebut tidak dijelaskan siapa yang menguasai. Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan hukum di atas, ada gugatan yang dikabulkan, ada gugatan Penggugat yang ditolak dan ada gugatan Penggugat yang dinyatakan tidak dapat diterima, oleh sebab
itu
putusan
Pengadilan
Agama
Tangerang
No.
943/Pdt.G/2008/PA.Tng tanggal 7 Juli 2009 M, bertepatan dengan tanggal 14 Rajab 1430 H tidak bisa dipertahankan lagi dan harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi Agama memutus perkara ini dengan mengadili sendiri, dengan amarnya sebagaimana dalam putusan ini; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang - Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undangundang Nomor 3 Tahun 2006, maka biaya perkara untuk tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat, sedangkan biaya perkara untuk tingkat banding oleh karena Penggugat dan Tergugat sama-sama banding, maka biaya perkara dibebankan kepada Penggugat / Pembanding / Terbanding dan Tergugat / Terbanding / Pembanding secara tanggung renteng; Mengingat Undang-undang dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta dalil Syar’I yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1.
Menerima permohonan banding yang diajukan
Penggugat /
Pembanding / Terbanding dan Tergugat / Terbanding / Pembanding; 2.
Membatalkan
putusan
Pengadilan
Agama
Tangerang
No:
943/Pdt.G/2008/PA.Tng tanggal 7 Juli 2009 M. bertepatan dengan tanggal 14 Rajab 1430 H.; DENGAN MENGADILI SENDIRI ; 1.
Menerima gugatan Penggugat sebagian;
8
2.
Menyatakan
jatuh
thalak
satu
(TERBANDING/PEMBANDING)
bai’n
Suhgro
terhadap
dari Tergugat Penggugat
(
PEMBANDING/TERBANDING) ; 3.
Membebankan kepada Tergugat (TERBANDING/PEMBANDING) untuk membayar: a. Nafkah iddah selama masa iddah sebesar Rp 15.000.000,- (lima belas juta rupiah); b. Uang Mut’ah sebesar Rp 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) kepada Penggugat ( PEMBANDING/TERBANDING ) sebagai akibat cerai;
4.
Menyatakan MENOLAK dan TIDAK MENERIMA (selain dan
selebihnya); 5. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat untuk tingkat pertama sebesar Rp 541.000 (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah); 6.
Membebankan
biaya
perkara
Penggugat/Pembanding/Terbanding
kepada dan
Tergugat/Terbanding/Pembanding secara tanggung renteng, yang hingga kini dihitung sebesar Rp 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Senin tanggal 16 November 2009 M, bertepatan dengan tanggal 28 Zulqaidah 1430 H. yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. H. Ali Umar Surin, S.H. sebagai Ketua Majelis dihadiri oleh Drs. H. Samun Abduh, S.H.,M.H., dan Drs. H. Endang Ali Ma’sum, M.H., masing - masing sebagai Hakim Anggota yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Banten untuk memeriksa perkara ini dalam tingkat banding dengan penetapan Nomor 45/Pdt.G/2009/PTA.Btn tanggal 22 Oktober 2009 dengan didampingi oleh Dra. Hj. Fauziah Sy. Anasi, Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri Pembanding dan Terbanding ; Hakim Anggota,
Hakim Ketua ,
Ttd.
Ttd.
Drs. H. Samun Abduh, S.H.,M.H.
Drs. H. Ali Umar Surin, S.H.
9
Hakim Anggota Ttd.
Drs. H. Endang Ali Ma’sum, M.H. Panitera Pengganti ttd .
Dra. Hj. Fauziah Sy. Anasi
Perincian Biaya Perkara: 1. Redaksi
: Rp
5.000,00
2. Materai
: Rp
6.000,00
3. Biaya proses
: Rp 139.000.00
Jumlah
: Rp 150.000,00
10